BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ai Rospirawati, 2013
|
|
- Yanti Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lahirnya revolusi Indonesia dan keberhasilan dalam mengusir penjajah salah satunya adalah berkat adanya kesadaran dan partisipasi masyarakat. Hal ini ditandai dengan lahirnya berbagai bentuk perlawanan rakyat Indonesia terhadap kaum penjajah yang disalurkan lewat kelompoknya masing-masing. Kelompok-kelompok tersebut ikut berjuang bersama pemerintah demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang akan direbut kembali oleh Belanda. Kelompok-kelompok tersebut tidak lain adalah para pemuda Indonesia yang mengalami euforia politik setelah hidup di bawah bayang-bayang penjajahan dan merasa terpanggil untuk menyelamatkan revolusi serta membela republik dengan membentuk beberapa gerakan yang sesuai dengan afiliasi politiknya. Ben Anderson (1988:78) menjelaskan bahwa kelompok-kelompok pemuda tersebut diantaranya adalah Angkatan Muda, yang dibentuk 25 Agustus 1945 oleh Soemarsono dan Ruslan Widjaja di Surabaya, Pemuda Republik Indonesia (PRI), yang dibentuk tanggal 23 September 1945 di Surabaya, kemudian dibentuk juga di Bandung, Bukit Tinggi dan Bali. Selain itu ada juga Angkatan Pemuda Indonesia (API) terbentuk di Jakarta, Lampung dan Aceh. Tokohnya adalah Wikana. Barisan Rakyat Indonesia (Bara) terbentuk di Jakarta, Barisan Buruh Indonesia, terbentuk di Jakarta, Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia (P3I), terbentuk di Bandung, Angkatan Muda Indonesia (AMI), terbentuk di Jawa Tengah, Balai Penerangan Pemuda Indonesia, terbentuk di Padang, Pemuda Penyongsong Republik Indonesia, terbentuk di Kalimantan Barat, Persatuan Rakyat Indonesia, terbentuk Kalimantan Selatan, Persatuan Pemuda Indonesia, terbentuk di Ambon, Hizbullah dan Sabilillah yang berafiliasi ke Masyumi, Pemuda Protestan, Pemuda Katolik, Angkatan Muda Guru (AMG), KRIS (Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi) (Anderson, 1988:79). Di Surabaya, Bung Tomo membentuk Barisan Pemberontakan Republik Indonesia (BPRI) tanggal 13 Oktober 1945 yang memisahkan diri dari PRI. Angkatan Muda Pos, Telegraf dan Telephon (AMPTT), Angkatan Muda Gas dan Listrik, Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI) Gerakan Pemuda Republik Indonesia (GPRI), dibawah Lagiono pun ikut memberikan peran dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia (Suryochondro, 1984: 69).
2 2 Organisasi-organisasi pemuda Indonesia pada masa revolusi fisik tersebut, berjuang dengan jalannya masing-masing, banyak organisasi yang mengambil arah perjuangan dibidang politik, keagamaan, ekonomi dan sosial. Namun yang paling banyak adalah organisasi pemuda yang mengambil arah perjuangan dengan mengatasnamakan perjuangan sosial. Dari sekian banyak organisasi yang berjuang pada masa revolusi fisik tersebut, Nampak dominasi para pemuda atau kaum laki-laki yang berperan penting dalam perjuangan revolusi fisik ini. Lantas bagaimana dengan kaum perempuan atau organisasi pemudi lainnya, apakah wanita pada masa revolusi fisik tidak ikut membantu atau memberikan kontribusi terhadap perjuangan rakyat Indonesia pada masa itu. Memang terdapat kesenjangan antara peran kaum laki-laki (pemuda) dengan peran perempuan pada masa revolusi fisik, namun dengan kesenjangan tersebut, sejarah tidak bisa memungkiri bahwa kaum wanita pada masa revolusi fisik memiliki peran seperti halnya kaum laki-laki. Namun, kontribusi tersebut tidak seluas dan sebebas perjuangan kaum lakilaki. Perempuan memiliki keterbatasan dalam bergerak, keterbatasan tersebut antara lain, keterbatasan fisik dan keterbatasan sosial. Walaupun demikian, perjuangan kaum wanita hampir sama dengan perjuangan kaum laki-laki, seperti halnya kaum laki-laki (pemuda) yang melakukan perjuangan melalui organisasi-organisasi atau perkumpulan-perkumpulan, kaum wanita pun tidak jauh berbeda, mereka ikut berjuangan dalam perkumpulan-perkumpulan atau organisasi kewanitaan (Suwondo, 1981: 159).. Organisai-organisasi wanita tersebut antara lain Di Jakarta terdapat organisasi WANI : Wanita Negara Indonesia (1945) yang dipimpin oleh sejumlah tokoh, seperti Suwarni Pringgodigdo (istri Sedar), Sri Mangunsarkoro, dan Sujatin Kartowiyono. WANI bertugas mendistribusikan beras untuk tujuan perjuangan. Selain WANI, terdapat pula organisasiorganisasi buruh, seperti Barisan Wanita yang berhaluan kiri salah satu tokohnya adalah SK Trimurti, ada juga Lasykar Putri di Surakarta dan Barisan Wanita Surabaya. WANI Satuan perjuangan wanita lainnya adalah Laskar Wanita Indonesia (LASWI) yang didirikan oleh Aruji Kartawinata di Bandung tahun1945. Satuan ini mengangkat senjata dan berangkat ke garis depan medan petempuran, bergiat dalam melakukan perawatan perajurit yang menderita luka, menyelenggarakan dapur umum, dan menjahit seragam prajurit. Satuan semacam ini menyebar keseluruh Jawa, serta Sumatera Tengah dan Selatan (Kowani, 1978: 29). Beragamnya organisasi wanita pada saat itu, ditambah dengan suasana revolusi fisik yang mencekam, maka wanita Indonesia dengan penuh tanggung jawab terhadap nusa dan bangsa serta menjawab tantangan penjajah yang ingin berkuasa kembali dengan membentuk suatu wadah yang bersifat nasional untuk mempersatukan tenaga dan kekuatan para wanita
3 3 Indoensia. Wadah tersebut adalah PERWANI (Persatuan Wanita Negara Indonesia). Selain Perwani, ternyata di Jakarta pun terbentuk WANI (Wanita Negara Indonesia). Adanya Perwani dan Wani ternyata tidak mampu menampung segala aspirasi kaum wanita pada saat itu, wanita Indonesia memerlukan wadah yang lebih besar untuk menampung semua kekuatan wanita didalam menghadapi perang kemerdekaan. Maka oleh beberapa tokoh wanita di Yogyakarta dibentuklah satu panitia kongres wanita Indonesia pasca kemerdekaan Indonesia. Kongres tersebut berlangsung di Klaten dibuka tanggal 16 Desember 1945 dan dikunjungi oleh banyak para utusan dari organisasi wanita seperti : Perwani, Wani, Muslimat, Aisyah, Pemuda Puteri Indonesia, Wanita Katolik, Wanita Taman Siswa dan beberapa pemimpin dan tokoh-tokoh wanita lainnya (Noor, 1980:10). Informasi tersebut sesuai dengan sumber Kowani (Sejarah Setengah Abad Pergerakan Wanita Indonesia, 1978: 85). yang menyatakan bahwa: Maka pada tanggal Desember 1945 diadakanlah Kongres Wanita Indonesia pertama paska kemerdekaan Indonesia yang diprakarsai oleh PERWANI yang diketuai oleh Ny. D. Susanto. Hadir Pada Kongres tersebut ialah : a. PEWANI (Persatuan Wanita Indonesia) b. WANI (Wanita Negara Indonesia) c. PPI (Pemuda Puteri Indonesia) d. PB Aisyiyah e. PB Persatuan Wanita Taman Siswa. Kongres yang diselenggarakan dalam suasana perjuangan yang sangat genting dengan terdengarnya bunyi dentuman meriam dimana-mana (Noor, 1980:10), tidak mematahkan semangat wanita-wanita Indonesia untuk menghentikan kongres tersebut. Kongres tetap berlangsung dengan ketua kongres Ibu S. Kartowiyono. Setelah kongres berjalan, ternyata kongres tidak berhasil menyatukan semua organisasi yang hadir dalam bentuk fusi, sebagai mana yang diharapkan. Sehingga satu organisasi besar sebagai wadah untuk kaum wanita bersatu dan melakukan perjuangan telah gagal dibentuk. Kongres telah berakhir, namun tujuan yang diharapkan belum tercapai juga. Namun dibalik kegagalan tersebut, ternyata terdapat setitik harapan yaitu, kesadaran dan keinginan Perwani dan Wani yang dianggap mempunyai azas dan tujuan yang sama melebur menjadi satu dalam satu organisasi yang bersifat nasional dengan nama PERWARI (Persatuan Wanita Republik Indonesia) dengan pancasila sebagai Ideologinya.
4 4 Dari uraian tersebut, masalah pokok yang penting bagi penulis adalah kesadaran dan keinginan dari Perwani dan Wani untuk melebur menjadi satu organisasi wanita nasional bernama Perwari. Sedangkan organisasi wanita lainnya tidak mau berdifusi menjadi satu kekuatan perjuangan wanita pada saat itu dan memilih untuk berjuang masing-masing didalam kelompoknya. Dari masalah pokok tersebut penulis semakin ingin mengetahui dengan peranan atau kontribusi PERWARI (Persatuan Wanita Republik Indonesia) pada masa revolusi fisik tahun Ketertarikan penulis mengenai Perwari ini akan penulis kembangkan dalam sebuah penelitian ilmiah berbentuk skripsi dengan permasalahan utama yaitu : Bagaimana Peranan Persatuan Wanita Republik Indoensia (Perwari) pada masa Revolusi Fisik di Yogyakarta ( )? sebagai suatu kajian Sejarah Revolusi Indonesia dengan judul Peranan Persatuan Wanita Republik Indonesia (PERWARI) Pada Masa Revolusi Fisik di Yogyakarta ( ). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan judul yang telah dikemukakan di atas, penulis merumuskan masalah utama dalam penulisan skripsi ini, yaitu Bagaimana Peranan Organisasi Persatuan Wanita Republik Indonesia (Perwari) pada masa Revolusi Fisik di Yogyakarta ( )? Untuk lebih memfokuskan kajian penelitian ini, diajukan beberapa pertanyaan sebagai rumusan masalah yang akan diuraikan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagiamana situasi Indonesia pada masa revolusi fisik? 2. Apakah yang melatarbelakangi terbentuknya organisasi Persatuan Wanita Republik Indonesia (Perwari) tahun 1945? 3. Bagaimana bentuk perjuangan Persatuan Wanita Republik Indonesia (Perwari) pada masa revolusi fisik di Yogyakarta ( )? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai upaya untuk mengkaji secara mendalam tentang peranan organisasi Pergerakan Wanita Republik Indonesia (PERWARI) pada masa Revolusi Fisik Menjelaskan keadaan Indonesia pada masa revolusi fisik. 2. Mendeskripsikan yang melatarbelakangi terbentuknya oraganisasi persatuan wanita Republik Indonesia (Perwari) pada masa revolusi fisik di Yogyakarta.
5 5 3. Menjelaskan bentuk-bentuk perjuangan Persatuan wanita Republik Indonesia (Perwari) dalam mempertahankan kemrdekaan Indonesia. 4. Mendeskripsikan perkembangan Persatuan Wanita Republik Indonesia (Perwari) setelah berakhirnya masa revolusi fisik di Yogyakarta. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Memperkaya penulisan mengenai sejarah pergerakan wanita khususnya pada masa revolusi fisik di Yogyakarta. 2. Menambah wawasan bagi para pembaca mengenai peranan organisasi Persatuan Wanita Republik Indonesia (Perwari) pada masa Revolusi Fisik di Yogyakarta. 3. Memperkenalkan kepada generasi penerus bangsa mengenai oragnisasi Perwari yang masih berjuang sampai sekarang. 4. Penelitian ini nantinya dapat dijadikan sumber acuan bagi pengembangan materi mata pelajaran sejarah, tepatnya pada standar kompetensi merekonstruksi perjuangan bangsa Indonesia sejak masa proklamasi hingga lahirnya orde baru dan kompetensi dasarnya yaitu merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga demokrasi terpimpin di tingkat SMA kelas XI terutama dalam memahami perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan pertahanan kemerdekaan. 1.5 Metode Penelitian Metode merupakan suatu prosedur, proses, atau teknik yang sistematis dalam melakukan penyidikan suatu disiplin ilmu tertentu untuk mendapatkan objek (bahan-bahan) yang diteliti (Helius Sjamsuddin, 2007:13). Dalam mengkaji dan meneliti tentang Peranan Pergerakan Wanita Republik Indonesia (PERWARI) Pada Masa Revolusi Fisik di Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode historis. Metode historis adalah suatu proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman peninggalan masa lampau (Louis Gottchlak, 1986:32). Sehingga dalam penelitian ini peneliti mencoba menganalisis peninggalan-peninggalan sejarah pergerakan wanita republik Indonesia dari berbagai sumber yang relevan. Adapun langkah-langkah penelitian yang digunakan dalam penelitian sejarah ini adalah sebagai berikut :
6 6 1. Heuristik Heuristik yaitu (Heuristics) atau dalam bahasa Jerman Quellenkunde, merupakan suatu kegiatan mencari sumber-sumber untuk mendapatkan data-data atau materi sejarah, atau evidensi sejarah yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti (Helius Sjamsuddin, 2007:86). Kegiatan pencarian serta pengumpulan sumber ini bisa dilakukan dengan mencari sumber buku, Browsing internet, dan sumber tertulis lainnya yang relevan dengan penelitian yang dikaji. Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data dan fakta tentang Peranan Persatuan Wanita Republik Indonesia (PERWARI) Pada Masa Revolusi Fisik di Yogyakarta. 2. Kritik dan analisis sumber Pada langkah ini penulis berupaya melakukan penilaian dan mengkritisi sumbersumber yang telah ditemukan baik dari buku, artikel, Browsing internet, sumber tertulis, arsip dan hasil dari penelitian serta sumber lainnya yang relevan. Seperti yang diutarakan oleh Helius Syamsuddin, peneliti harus menyaring secara kritis, terutama terhadap sumber-sumber pertama, agar terjaring fakta yang menjadi pilihan peneliti (2007:131)., Sumber-sumber yang diperoleh tersebut akan dipilih melalui tahap kritik eksternal yaitu cara pengujian kebenaran sumber sejarah dari aspek-aspek luar sumber tersebut yang digunakan. Kemudian menggunakan kritik internal yaitu pengujian kebenaran yang dilakukan terhadap isi dari sumber sejarah tersebut. Pada langkah ini peneliti harus bisa menyaring informasi ataupun data yang diperoleh guna mendapatkan hasil penelitian yang baik, relevan dan valid. 3. Interpretasi Interpretasi merupakan langkah selanjutnya setelah dilakukan kritik dan analisis sumber. Interpretasi adalah kegiatan menafsirkan fakta-fakta yang sudah diperoleh peneliti melalui cara mengolah fakta yang telah dikritisi dengan merujuk beberapa referensi yang mendukung kajian peneliti. Menurut Gottschalk dalam Ismaun (2005:56). Tahap interpretasi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan cara menafsirkan dan menggabungkan beberapa fakta yang diperoleh dari sumber primer dan skunder, proses interpretasi ini juga dilakukan dengan membandingkan informasi yang beragam, sehingga diharapkan mampu memberikan pemahaman dan penafsiran baru maupun penafsiran yang memperkuat pendapat-pendapat yang telah ada sebelumnya.
7 7 4. Historiografi Historiografi adalah usaha mensintesiskan seluruh hasil penelitian atau penemuan yang berupa data-data dan fakta-fakta sejarah menjadi suatu penulisan yang utuh, baik itu berupa karya besar ataupun hanya berupa makalah kecil (Sjamsuddin, 2007:156) dan dalam hal ini peneliti akan menuliskanya dalam bentuk skripsi. Adapun Teknik penelitian yang dilakukan oleh Peneliti adalah dengan Studi Literatur, yakni teknik mengumpulkan sumber-sumber yang relevan serta mendukung terhadap penelitian yang dikaji oleh peneliti baik itu berasal dari sumber buku, internet, maupun sumber-sumber tertulis lainnya yang relevan dengan fokus kajian yang diteliti. Selain studi literatur, peneliti pun menggunakan teknik penelitian Studi dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang dikaji, berupa sumber lisan yang terdiri dari sejarah lisan (oral histori). Disini orang yang menjadi sumber ialah pelaku, yang menyampaikan melalui mulutnya secara lisan berita sejarah. 1.6 Struktur Organisasi Skipsi Hasil dari penelitian skripsi ini akan disusun kedalam lima bab yang terdiri dari Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Pembahasan dan Kesimpulan. Adapun fungsi dari pembagian ini bertujuan memudahkan penulisan dan sistematisasi dalam memahami penulisan. Bab I Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang masalah yang di dalamnya berisi penjelasan mengapa masalah tersebut diteliti dan penting untuk diteliti, serta mengenai alasan pemilihan masalah tersebut sebagai judul. Pada bab ini juga berisi perumusan masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan untuk mempermudah peneliti mengkaji dan mengarahkan pembahasan, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian serta sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka, merupakan tinjauan kepustakaan dan kajian teoritis dari berbagai referensi yang berhubungan dengan Peranan Organisasi Pergerakan Wanita Republik Indonesia (PERWARI) Pada Masa Revolusi Fisik di Yogyakarta. Dalam bagian ini peneliti akan menjelaskan beberapa teori dan konsep yang relevan sebagai alat pisau analisis dalam interpretasi penelitian ini. Bab III Metodologi Penelitian, membahas langkah-langkah, metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam mencari sumber-sumber, cara pengolahan sumber, analisis dan cara penulisannya. Dengan langkah penelitian yang dimulai dari
8 8 Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Semua prosedur dari mulai tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan sampai pada tahap penulisan penelitian akan dijelaskan dalam bab ini. Bab IV PERWARI : Pergerakan Wanita Republik Indonesia Bab ini merupakan isi utama dari tulisan sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada rumusan masalah. Pada bab ini akan dijelaskan peranan organisasi pergerakan wanita Republik Indonesia (PERWARI) pada masa revolusi fisik di Yogyakarta. Dalam bab ini, selain menjelaskan jawaban dari rumusan masalah, bagian ini merupakan kemampuan peneliti untuk mengungkapakan hasil penelitiannya dalam sebuah tulisan dan dalam hal ini tulisan peneliti akan berbentuk skripsi. Bab V Kesimpulan, merupakan inti jawaban serta analisis penulis terhadap masalahmasalah secara keseluruhan yang merupakan hasil dari penelitian. Hasil akhir ini merupakan hasil penelitian serta interpretasi penulis mengenai inti dari pembahasan. Pada bab ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan yang didapatkan setelah mengkaji permasalahan yang telah diajukan sebelumnya.
PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara maritim karena memiliki wilayah laut yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Hal ini menjadikan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deklarasi terhadap pembentukan sebuah negara yang merdeka tidak terlepas dari pembicaraan mengenai pembentukan struktur atau perangkatperangkat pemerintahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada tanggal 10 Agustus 1945 draft penyerahan tanpa syarat Jepang kepada
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tanggal 10 Agustus 1945 draft penyerahan tanpa syarat Jepang kepada Sekutu disusun dan direkam, selain mencantumkan penyerahan tanpa syarat Jepang terhadap Sekutu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya ketidakadilan dan sikap sewenang-wenang terhadap rakyat. Dengan kata lain, gerakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan penelitian yang penulis kaji mengenai
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
35 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji skripsi yang berjudul Peranan Oda Nobunaga dalam proses Unifikasi Jepang ini, yaitu metode historis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masuknya Timor Timur ke dalam Negara Republik Indonesia disahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masuknya Timor Timur ke dalam Negara Republik Indonesia disahkan melalui UU No. 7 Th. 1976 (LN. 1976-36) tentang Pengesahan Penyatuan Timor Timur ke dalam Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses industrialisasi dan pengembangan industri merupakan salah satu jalur kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kajian yang penulis ambil dalam penelitian skripsi ini adalah mengenai Perkembangan Pendidikan Islam di Bandung Tahun 1901-1942. Untuk membahas berbagi aspek mengenai judul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan mengenai Afrika Selatan dibawah pemerintahan Presiden
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN Skripsi ini berjudul Peranan Pesantren Syamsul Ulum Dalam Revolusi Kemerdekaan di Sukabumi (1945-1946). Untuk membahas berbagai aspek mengenai judul tersebut, maka diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan negara-negara lain di dunia, tak terkecuali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi (Soekanto, 2003: 243). Peranan merupakan aspek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang
BAB III METODE PENELITIAN Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang berjudul Metodologi Sejarah adalah Metode ada hubungannya dengan suatu prosedur, proses, atau teknik yang sistematis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan pembahasan mengenai metodologi penelitian yang digunakan penulis mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga penulisan laporan penelitian. Dalam penulisan skripsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Kinerja Komisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini dipaparkan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan dalamskripsi yang berjudul Kehidupan Nelayan Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan babak baru bagi perjuangan rakyat Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat Kota Bandung yang terjadi setelah selesainya pembangunan jalur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kota Bandung merupakan hal yang menarik untuk dikaji. Khususnya perubahan kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kota Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya. Dalam interaksinya tersebut, manusia dapat mempengaruhi lingkungan dan mengusahakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki keanekaragaman seni, budaya dan suku bangsa. Keberagaman ini menjadi aset yang sangat penting
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun 1974-2007,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Wacana pemikiran Islam tentang sistem pemerintahan Islam mengalami sebuah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wacana pemikiran Islam tentang sistem pemerintahan Islam mengalami sebuah dinamisasi terutama setelah semakin banyaknya pergolakan pemikiran yang menyebabkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya industri-industri besar maupun kecil di Indonesia. Pembangunan sektor-sektor industri ini muncul sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metodologi penelitian yang digunakan peneliti untuk mengkaji skripsi yang berjudul Peranan K.H Mas Mansur Dalam Perkembangan
Lebih terperinciPada penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Historis karena
21 A. Metode yang digunakan Berdasarkan permasalahan yang penulis rumuskan maka untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga data relevansinya dengan tujuan yang akan dicapai. Pada penelitian ini penulis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 3.1 Metodologi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada bulan Juni 1944, tentara Sekutu berhasil mendarat di Prancis dalam sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu berhasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan Sekutu memutus jalur suplai dari udara maupun laut mengakibatkan pertahanan Jerman-Italia dapat dikalahkan di Afrika Utara. Sehingga kemenangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan dalam menganalisis masalah dalam karya ilmiah ini. Penulis membuat skripsi dengan judul Strategi Mao
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan secara rinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan judul
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Sedangkan datanya dikumpulkan dari berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku ekonomi, pasal 33 ayat 1 UUD 1945 menetapkan bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian bahwa Islam tidak hanya tentang sistem nilai, tetapi juga memuat sistem politik. Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam suatu negara selalu menjadi salah satu faktor utama kemenangan atau kekalahan suatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paham kebangsaan di Indonesia, Islam menjadi salah satu katalisator dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada awal abad ke-20, sewaktu mulai timbul akan kesadaran dan paham kebangsaan di Indonesia, Islam menjadi salah satu katalisator dan pembuka jalan bagi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul relevansi pemikiran Mohammad Hatta di KUD Grabag pada era reformasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini penulis akan memaparkan metodologi penelitian dalam mengkaji berbagai permasalahan yang berkaitan dengan skripsi yang berjudul DAMPAK REVOLUSI BUNGA DI PORTUGAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tedy Bachtiar, 2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 1958 pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan Nasionalisasi perusahaan asing. Salah satunya Pabrik Gula (PG) Karangsuwung yang berubah status menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia menjadi negara yang independen, negara yang seharusnya berdiri sendiri tanpa pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada bulan Pebruari merupakan titik permulaan perundingan yang menuju kearah berakhirnya apartheid dan administrasi minoritas kulit putih di Afrika Selatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai keanekaragaman seperti yang terdapat di daerah lain di Indonesia. Kesenian tersebut di antaranya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang dipakai oleh penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan judul skripsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri Sandal Barepan selama 38 tahun tersebut, maka perlu digunakan suatu metode penelitian sejarah sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara terinci mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta berkaitan dengan judul skripsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang peneliti gunakan untuk mengkaji skripsi yang berjudul Pemikiran Imam Khomeini Tentang Wilayatul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Simon Kemoni yang dikutip oleh Esten (2001: 22) globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Globalisasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. TempatPenelitian Penelitian yang berjudul peran liga demokrasi dalam demokrasi terpimpin, menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metode serta teknik penelitian yang digunakan peneliti untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad Yasin dalam Perjuangan Harakah Al-Muqawamah Melawan Israel di Palestina Tahun 1987-2004. Suatu kajian yang
Lebih terperinciSTUDI TENTANG TENTARA REPUBLIK INDONESIA PELAJAR KOMPI 3200/PARE SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
STUDI TENTANG TENTARA REPUBLIK INDONESIA PELAJAR KOMPI 3200/PARE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 1983, bangsa Indonesia dikejutkan dengan banyaknya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki tahun 1983, bangsa Indonesia dikejutkan dengan banyaknya korban pembunuhan melalui cara penembakan yang dikenal dengan nama penembakan misterius.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peristiwa Perang Sipil Spanyol (Spanish Civil War) yang terjadi pada tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi sesaat sebelum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab III berisi pemaparan mengenai metode yang digunakan oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan mengenai Pengaruh Pemikiran Harun Nasution Mengenai Islam Rasional Terhadap Pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara terperinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dengan judul skripsi Peranan Polisi Pengawas Aliran Masyarakat Ditengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung Shimabara, Kyushu. Sebagian besar pelaku dari gerakan ini adalah para petani dan ronin (samurai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia terkenal memiliki sumber daya alam dan mineral, seperti minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak pertambangan
Lebih terperinci2014 PERKEMBANGAN PT.POS DI KOTA BANDUNG TAHUN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pada 20 Agustus tahun 1746 oleh Gubernur Jenderal G.W.Baron Van Imhoff mendirikan Kantor Pos dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang digunakanuntuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan skripsi yang berjudul Perkembangan Transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik praktis artinya tidak terlibat dalam kegiatan politik yang berkaitan dengan proses
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian dan analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat biasa adalah mahkluk yang lemah, harus di lindungi laki-laki,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perempuan adalah mahkluk ciptaan Tuhan yang sederajat dengan laki-laki hanya saja terdapat perbedaan fisik dan kodrat. Sebagai sesama manusia, laki laki dan perempuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian sesuai dengan data-data empirik serta fakta-fakta yang terjadi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang karakteristik objek penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam periode , yang ditandai dengan munculnya konflik-konflik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketegangan politik terjadi di India menjelang kemerdekaanya dari Inggris dalam periode 1935-, yang ditandai dengan munculnya konflik-konflik komunal antara dua golongan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan
1 BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Masalah Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan pendapatan, perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha di Indonesia. Pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pemikiran Jean Jacques Rousseau dalam Bidang Politik.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penguraian mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Pemikiran Jean
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan
BAB III METODE PENELITIAN Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut Tahun 1985-1998 ini menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan pedesaan merupakan dua sisi mata uang yang saling
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pertanian dan pedesaan merupakan dua sisi mata uang yang saling berhubungan, karena pertanian merupakan mata pencaharian utama masyarakat desa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya tergantung pada keunggulan teknologi, sarana dan prasarana, melainkan juga tergantung pada kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang menyatakan bahwa metode merupakan suatu cara atau jalan yang
14 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan faktor yang penting dalam memecahkan suatu masalah yang turut menentukan suatu penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode dan teknik penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan dengan skripsi yang berjudul PERANAN SATUAN PEMBERONTAK
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan
BAB I Pendahuluan I. 1. Latar belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang penting di dalam perkembangan sebuah masyarakat. Melalui pendidikan kemajuan individu bahkan komunitas masyarakat tertentu dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik
Lebih terperinci2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Namibia merupakan negara mandat dari Afrika Selatan setelah Perang Dunia I. Sebelumnya, Namibia merupakan negara jajahan Jerman. Menurut Soeratman (2012,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia selalu mengalami yang namanya perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui peristiwa
Lebih terperinciGerwani dan Tragedi 1965
http://news.detik.com/read/2013/09/30/154108/2373384/10/sejarah-gerwis-dan-munculnya-gerwani?nd772204btr Senin, 30/09/2013 15:41 WIB Gerwani dan Tragedi 1965 Sejarah Gerwis dan Munculnya Gerwani Idham
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Situasi Politik Indonesia pada dekade tahun 1950-an memang tidak dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Situasi Politik Indonesia pada dekade tahun 1950-an memang tidak dapat dipungkiri berada dalam kekacauan dan ketidakstabilan pemerintahan, hal ini tercermin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta mengakhiri perjuangan rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti cara
28 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Metode adalah cara atau jalan yang digunaan peneliti untuk menyelesaikan suatu masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini penulis mencoba untuk memaparkan berbagai langkah yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini penulis mencoba untuk memaparkan berbagai langkah yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini, mulai dari mencari sumber-sumber, kritik sumber, analisis dan cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nasakom merupakan hasil buah pikiran Presiden Soekarno yang dijadikannya sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita yang belum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis, dari mulai tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga penulisan laporan penelitian.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam mengkaji mengenai pandangan yang diperlihatkan oleh surat kabar
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam mengkaji mengenai pandangan yang diperlihatkan oleh surat kabar Kompas dan Pikiran Rakyat terhadap penembakan misterius tahun 1983-1985, penulis menggunakan metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karakter disiplin sangat penting dalam menunjang kemajuan dan keamanan suatu bangsa.dalam kehidupan militer, disiplin merupakan faktor utama yang selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan memegang peranan yang menentukan eksistensi dan perkembangan masyarakat. Pendidikan merupakan usaha melestarikan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permulaan abad ke-20 merupakan salah satu periode penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permulaan abad ke-20 merupakan salah satu periode penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Dalam periode tersebut, terjadi perubahan sosial yang besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan peranan penting dan strategis. Bukan hanya dalam peningkatan spiritual umat, melainkan juga
Lebih terperincimenyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran uang 1 di suatu daerah merupakan hal yang menarik untuk dikaji, terutama di suatu negara yang baru memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Uang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas secara rinci mengenai metode dan teknik
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan membahas secara rinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sutisna, 2015 TENGKULAK DAN PETANI Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jawa Barat dikenal sebagai daerah yang mempunyai iklim sejuk dan wilayahnya yang mempunyai banyak pegunungan sangat cocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha perjuangan pembelaan kemerdekaan bangsa Indonesia yang dipikul oleh rakyat Indonesia dengan mengangkat dan siasat perang untuk mempertahankan hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru yang mengajarkan bagaimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru yang mengajarkan bagaimana manusia dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian memegang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian memegang peranan penting bagi keseluruhan perekonomian Nasional. Hal ini, dapat ditunjukkan dari banyaknya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi historis (historical studies) meneliti peristiwa peristiwa-peristiwa
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi dan Teknik Penelitian Studi historis (historical studies) meneliti peristiwa peristiwa-peristiwa yang telah berlalu. Peristiwa-peristiwa sejarah direka-ulang
Lebih terperinci