APLIKASI SISTEM PENGAMAN DATA DENGAN METODE ENKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA RC4

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "APLIKASI SISTEM PENGAMAN DATA DENGAN METODE ENKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA RC4"

Transkripsi

1 APLIKASI SISTEM PENGAMAN DATA DENGAN METODE ENKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA RC4 Ibu rinci Kembanghapsari, S.Si Siti Mariyam Universitas Narotama Surabaya Keamanan dan kerahasian data pada jaringan komputer saat ini menjadi isu yang sangat penting dan terus berkembang. Beberapa kasus menyangkut keamanan jaringan komputer saat ini menjadi suatu pekerjaan yang membutuhkan biaya penanganan dan pengamanan yang sedemikian besar. Sistem-sistem vital, seperti system pertahan, sistem perbankan, system bandara udara dan sistem-sistem yang lain setingkat itu, membutuhkan tingkat keamanan yang sedemikian tinggi. Hal ini lebih di sebabkan karena kemajuan bidang jaringan komputer dengan konsep open system-nya sehingga siapapun, di mananpun dan kapanpun, mempunyai kesempatan untuk mengakses kawasan-kawasan vital tersebut. Untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan pesan, data, atau informasi dalam suatu jaringan komputer maka di perlukan beberapa enkripsi guna membuat pesan, data, atau informasi agar tidak dapat di baca atau di mengerti oleh sembarang orang, kecuali untuk penerima yang berhak.hal tersebut di atas yang mendasari perancangan suatu APLIKASI SISTEM PENGAMAN DATA DENGAN METODE ENKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA RC4. 1. Latar Belakang Masalah keamanan dan kerahasiaan merupakan salah satu aspek penting dari suatu pesan, data, atau informasi. Dalam hal ini sangat terkait dengan betapa pentingnya pesan, data, atau informasi tersebut di kirim dan di terima oleh pihak atau orang yang berkepentingan, apakah pesan, data, atau informasi masih authenticity. Pesan, data, atau informasi akan tidak berguna lagi apabila di tengah jalan informasi itu di sadap atau di bajak oleh orang yang tidak berhak atau berkepentingan. Keamanan dan kerahasian data pada jaringan komputer saat ini menjadi isu yang sangat penting dan terus berkembang. Beberapa kasus menyangkut keamanan jaringan komputer saat ini menjadi suatu pekerjaan yang membutuhkan biaya penanganan dan pengamanan yang sedemikian besar. Sistem-sistem vital, seperti system pertahan, sistem perbankan, system bandara udara dan sistem-sistem yang lain setingkat itu, membutuhkan tingkat keamanan yang sedemikian tinggi. Hal ini lebih di sebabkan karena kemajuan bidang jaringan komputer dengan konsep open system-nya sehingga siapapun, di mananpun dan kapanpun, mempunyai kesempatan untuk mengakses kawasan-kawasan vital tersebut. Untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan pesan, data, atau informasi dalam suatu jaringan komputer maka di perlukan beberapa enkripsi guna membuat pesan, data, atau informasi agar tidak dapat di baca atau di mengerti oleh sembarang orang, kecuali untuk penerima yang berhak.hal tersebut di atas yang mendasari perancangan suatu APLIKASI SISTEM PENGAMAN DATA DENGAN METODE ENKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA RC4. Pengamanan pesan, data, atau informasi tersebut selain bertujuan untuk meningkatkan keamanan, juga berfungsi untuk: Melindungi pesan, data, atau informasi agar tidak dapat di

2 baca oleh orang-orang yang tidak berhak. Mencegah agar orang-orang yang tidak berhak, menyisipkan atau menghapus pesan, data, atau informasi. Salah satu hal yang penting dalam komunikasi menggunakan komputer dan dalam jaringan komputer untuk menjamin kerahasiaan pesan, data, ataupun informasi adalah enkripsi (akan dijelaskan pada bagian berikutnya). Disini enkripsi dapat diartikan sebagai kode atau chiper. Sebuah sistem pengkodean menggunakan suatu tabel atau kamus yang telah didefinisikan untuk kata dari informasi atau yang merupakan bagian dari pesan, data, atau informasi yang di kirim. Sebuah chipper menggunakan suatu algoritma yang dapat mengkodekan semua aliran data (stream) bit dari suatu pesan asli (plaintext) menjadi cryptogram yang tidak di mengerti. Karena sistem chipper merupakan suatu sistem yang telah siap untuk di outomasi, maka teknik ini digunakan dalam sistem keamanan jaringan komputer. Ada banyak model dan metode enkripsi, salah satu di antaranya adalah enkripsi dengan algoritma Rivest Code 4 (RC4). Model ini merupakan salah satu algoritma kunci simetris yang berbentuk stream chipper. Algoritma ini ditemukan pada tahun 1987 oleh Ronald Rivest dan menjadi simbol keamanan RSA(merupakan singkatan dari tiga nama penemu: Rivest Shamir Adleman) RC4 menggunakan panjang kunci dari 1 sampai 256 bit yang digunakan untuk menginisialisasikan tabel sepanjang 256 bit. Tabel ini digunakan untuk generasi yang berikut dari peudo random yang menggunakan XOR dengan plaintext untuk menghasilkan chipertext. Masing-masing elemen dalam tabel saling di tukarkan minimal sekali. 2. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah : Bagaimana membuat aplikasi enkripsi dengan menggunakan algoritma RC4 3. Batasan Masalah Dalam implementasi teknik enkripsi dilakukan beberapa batasan sebagai berikut : 1. Enkripsi yang dilakukan adalah mengenkripsi data 2. Tipe data yang dienkripsi adalah String dan Numerik 3. Sistem operasi yang digunakan adalah Windows XP 4. Program dibuat dengan bahasa pemrograman Visual basic Algoritma yang digunakan adalah algoritma RC4 4. Tujuan Penelitian Tujuan penyusunan skripsi : 1. Adanya keinginan untuk membuat aplikasi pengamanan data dengan metode enkripsi yang mudah dan murah. 2. Membantu pengguna untuk mengamankan data dengan cara mengenkripsi data yang dikehendaki agar isi data tidak terbaca.

3 (Gambar 1) Enkripsi-dekripsi Kunci Simetrik RC4 Stream Chiper merupakan salah satujenis algoritma yang mempunyai sebuah SBox, S0,S1,,S255, yang berisi permutasi dari bilangan 0 sampai 255. Pada algoritma enkripsi ini akan membangkitkan pseudorandom byte dari key yang akan dikenakan operasi Xor terhadap plaintext untuk menghasilkan ciphertext. Untuk menghasilkan plaintext semula, maka ciphertext nya akan dikenakan operasi Xor terhadap pseudorandom bytenya. Pada RC4 Menggunakan dua buah indeks yaitu i dan j di dalam algoritmanya. Indeks i digunakan untuk memastikan bahwa suatu elemen berubah, sedangkan indeks j akan memastikan bahwa suatu elemen berubah secara random. Secara garis besar algoritma dari metode RC4 Stream Cipher ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu : key setup dan stream RC4 Stream Cipher generation. Pada. Key Setup terdapat tiga tahapan proses di dalamnya, yaitu Inisialisasi S-Box, Menyimpan key dalam Key Byte Array, Permutasi pada S-Box. Pada Stream Generation akan menghasilkan nilai pseudorandom yang akan dikenakan operasi XOR untuk menghasilkan ciphertext ataupun sebaliknya yaitu untuk menghasilkan plaintext. Algoritmanya Stream Generation adalah sebagai berikut: Isi indeks i dan j dengan nilai 0 Untuk i = 0 sampai i = panjang plaintext Isi nilai i dengan hasil operasi ( i + 1 ) mod 256 Isi nilai j dengan hasil operasi ( j + S( i ) ) mod 256 Swap S( i ) dan S( j ) Isi nilai t dengan hasil operasi ( S( I ) + (S( j ) mod 256)) mod 256 Isi nilai y dengan nilai S( t ) Nilai y dikenakan operasi XOR terhadap plaintext Tambahkan i dengan 1, kembali ke 2. RC4 merupakan stream cipher yang didesain oleh Rivest untuk RSA Data Security sekarang RSA Security) pada RC4 menggunakan panjang variabel kunci dari 1 s.d 256 byte untuk menginisialisasi state table. State table digunakan untuk pengurutan menghasilkan byte pseudo-random yang kemudian menjadi stream pseudo-random. Setelah di-xor dengan plaintext sehingga didapatkan ciphertext. Tiap elemen pada state table di swap sedikitnya sekali. Kunci RC4 sering dibatasi sampai 40 bit, tetapi dimungkinkan untuk mengunakan kunci 128 bit. RC4 memiliki kemampuan penggunaan kunci antara 1 sampai 2048 bit. Panjang kunci merupakan faktor utama dalam sekuritas data. RC4 dapat memiliki kunci sampai dengan 128 bit. Protokol keamanan SSL (Secure Socket Layer) pada Netscape Navigator menggunakan algoritma

4 RC4 40-bit untuk enkripsi simetrisnya. Tahun 1995, Damien Doligez menjebolnya menggunakan 120 komputer Unix yang terhubung pada jaringan dalam waktu 8 hari. Dengan cara seperti ini (Brute Force Attack), dijamin bahwa dalam 15 hari kunci itu pasti ditemukan. Algoritma RC4 memiliki dua fase, setup kunci dan pengenkripsian. Setup untuk kunci adalah fase pertama dan yang paling sulit dalam algoritma ini. Dalam setup N-bit kunci (N merupakan panjang dari kunci), kunci enkripsi digunakan untuk menghasilkan variabel enkripsi yang menggunakan dua buah array, state dan kunci, dan sejumlah-n hasil dari operasi penggabungan. Operasi penggabungan ini terdiri dari pemindahan(swapping) byte, operasi modulo, dan rumus lain. Operasi modulo merupakan proses yang menghasilkan nilai sisa dari satu pembagian. Sebagai contoh, 11 dibagi 4 adalah 2 dengan sisa pembagian 3; begitu juga jika tujuh modulo empat maka akan dihasilkan nilai tiga. Dahulu, variabel enkripsi dihasikan dari setup kunci dimana kunci akan di XOR-kan dengan plain text untuk menghasilkan teks yang sudah terenkripsi. XOR merupakan operasi logik yang membandingkan dua bit biner. Jika bernilai beda maka akan dihasilkan nilai 1. Jika kedua bit sama maka hasilnya adalah 0. Kemudian penerima pesan akan mendekripnya dngan meng XOR-kan kembali dengan kunci yang sama agar dihasilkan pesan dari plain text tersebut. Untuk menunjukan cara kerja dari algoritma RC4, berikut akan dijelaskan dengan menggunakan empat-bit kunci, agar terlihat sederhana. Buat array state Si berukuran 4 byte, yang memiliki nilai 0 sampai dengan 3Si = S0 S1 S2 S3 Buat array kunci Ki berukuran 4 byte, yang memiliki nilai pengulangan dari kunci untuk memuat keseluruhan isi array. (sebagai contoh 1 dan 7) Ki = K0 K1 K2 K3 Untuk operasi penggabungan akan digunakan variabel i dan f untuk meng-index array Si dan Ki. Pertama inisialisasikan i dan f dengan nilai 0. operasi penggabungan merupakan iterasi dari formula ( f + Si + Ki ) mod 4 diikuti penggantian(swap) nilai Si dan Sf. Iterasi pertamafor i = 0 ( ) mod 4 = 1 = f f S0 K0 Swap S0 dengan S1Si = S0 S1 S2 S3 Iterasi keduafor i = 1 ( ) mod 4 = 0 = f f S1 K1 Swap S1 dengan S0Si = S0 S1 S2 S3 Iterasi ketigafor i = 2 ( ) mod 4 = 3 = f f S2 K2 Swap S2 dengan S3Si = S0 S1 S2 S3 Iterasi keempatfor i = 3 ( ) mod 4 = 2= f f S3 K3 Swap S3 dengan S2Si = S0 S1 S2 S3 Tentukan nilai byte acak untuk

5 enkripsi. Inisialisasi ulang i dan f menjadi 0, set i menjadi (i + 1) mod 4 dan set f menjadi (f + Si) mod 4. Lalu swap Si dan Sf. Set t menjadi (Si + Sf) mod 4, nilai acak untuk enkripsi adalah St( 0 + 1) mod 4 = 1 = i i ( ) mod 4 = 2 = f f Si Swap S1 dengan S2Si = S0 S1 S2 S3 t = 3 ( ) mod 4 = 2= f S1 S2 S2 = 2 Dua (nilai biner = ), variabel enkripsi ini lalu di XOR-kan dengan plain text untuk menghasilkan ciphertext. Sebagai contoh akan digunakan pesan HI. H I XOR Teknik Transposisi Cipher Teknik ini menggunakan permutasi karakter. Penggunaan teknik ini memungkinkan pesan yang asli tidak dapat dibaca kecuali memiliki kunci untuk mengembalikan pesan tersebut ke bentuk semula atau disebut dengan dekripsi. Sebagai contoh : Ada 6 kunci yang digunakan untuk melakukan permutasi cipher Enam kunci untuk inverse dari permutasi tersebut adalah Misalnya kita akan melakukan permutasi terhadap kalimat berikut ini : SAYA SEDANG BELAJAR KEAMANAN KOMPUTER Terlebih dahulu kalimat tersebut dibagi menjadi 6 block dan apabila terjadi kekurangan dari block bias ditambah dengan huruf X. Hal tersebut berguna untuk mempersulit analisis dari cipher tersebut. SAYASE DANGBE LAJARK EAMANA NKOMPU TERXXX Setelah dibagi menjadi 6 block, penggunaan kunci diatas pada setiap block akan memungkinkan terjadinya perubahan seperti berikut ini : YSSEAA NBDEGA JRLKAA MNEAAA OPNUMK RXTXXE Jadi, ciphertext yang dihasilkan : YSSEAANBDEGAJRLKAAMNE AAOPNUMKRXTXXE Untuk mengembalikan ke bentuk plaintext, lakukan inverse terhadap ciphertext dengan mengikuti kunci nomor dua diatas. Banyak teknik lain dari permutasi ini, seperti zig zag, segi tiga, spiral, dan diagonal. a. Zig zag : memasukkan plaintext dengan pola zig zag seperti contoh dibawah ini : A G A A M Y S N B J R M N O P A E A E A K A A K U S D L E N

6 Ciphertext dari teknik ini adalah membaca dari baris atas ke baris bawah. AGAAMXYSNBJRMNOPRAEAE AKAAKUESDLENTX b. Segi tiga : pola ini memberikan masukan plaintext dengan pola segi tiga dan dibaca dari atas ke bawah. S A Y A B E L A J A R K E A M A N A N K O M P U T E R X X X X X X X X X Ciphertext nya adalah : ENRAAXBRNXAEKKXSYLEOXA AAMXJMPXAUXTXX c. Spiral : pola ini memungkinkan plaintext dimasukkan dengan sara spiral serta dapat dibaca dari atas ke bawah. Lihat contoh berikut ini : S A Y A S E A M A N A D E E R X N A K T X X K N E U P M O G A J A L E B Teknik tranposisi dengan bermacam macam pola bias dilakukan untuk menyembunyikan pesan dari tangan orang orang yang tidak berhak. Kkombinasi tersebut merupakan dasar S D L E N T A A A A K E Y N J M O R A G A A M X S B R N P X E E K A U X pembentukan algoritma kriptografi yang kita kenal sekarang ini ( modern ). 5. Enkripsi dan Dekripsi RC4 Proses enkripsi dan dekripsi mempunyai proses yang sama sehingga hanya ada satu fungsi yang dijalankan untuk menjalankan kedua proses tersebut. Berikut ini akan diberikan sebuah bagan yang menggambarkan rangkaian proses yang dijalankan untuk mengenkripsi atau mendekripsi: Ciphertext nya adalah : SAEKEAAMETUJYARXPAANXX MLSANKOEEDANGBE d. Diagonal : pola ini memungkinkan plaintext dimasukkan dengan cara diagonal, coba perhatikan contoh berikut ini : Ciphertext nya adalah : SDLENTAAAAKEYNJMO RAGAAMXSBRNPXEEKA UX (Gambar 2) Enkripsi dan Dekripsi RC4 Untuk lebih jelasnya Tahapan-tahapan enkripsi dan deskripsi adalah sebagai berikut: a. Pengguna memasukkan secret key b. Inisialisasi awal S-Box berdasarkan indeks c. Simpan secret key yang telah dimasukkan user ke dalam array 256 byte.

7 d. Bangkitkan nilai pseudorandom berdasarkan nilai key sequence. e. Proses permutasi nilai dalam S- Box selama 256 kali. f. Bangkitkan nilai pseudorandom key byte stream berdasarkan indeks dan nilai S- Box. g. Lakukan operasi XOR antara plaintext /ciphertext dan pseudorandom key 6. Permasalahan RC4 Stream Chiper Permasalahan metode RC4 Stream Cipher ini adalah sebagai berikut: Terlalu tingginya kemungkinan terjadi S-Box yang sama karena nilai pseudorandom yang sama seringkali dibangkitkan berulang, hal ini terjadi karena kunci user diulang-ulang untuk mengisi 256 bytes array. Meskipun metode ini memungkinkan penggunaan variabel yang panjangnya dapat mencapai 256 karakter/byte namun pada kenyataannya jarang sekali ada yang menggunakan kunci sepanjang itu, selain karena sulit mencari kombinasinya juga sulit untuk mengingatnya. Sehingga jika kunci yang digunakan sebanyak 8 byte misalnya, maka kunci ini akan diulang sebanyak 32 kali untuk mengisi key byte array sampai penuh. Enkripsi RC4 adalah XOR antara data bytes dan pseudorandom byte stream yang dihasilkan dari kunci, maka penyerang akan mungkin untuk menentukan beberapa byte pesan orisinal dengan meng-xor dua set cipher byte, bila beberapa byte plaintext diketahui (atau mudah ditebak). Diasumsikan A berhasil menyadap dua buah message berbeda yang dienkripsi menggunakan algoritma stream cipher dengan menggunakan kunci yang sama. A kemudian meng- XOR-kan kedua ciphertext yang berhasil disadapnya untuk menghilangkan pengaruh rangkaian kunci. Jika A berhasil mengetahui plaintext dari salah satu message terenkripsi tersebut maka A akan dengan mudah menemukan plaintext message yang lain tanpa mengetahui rangkaian kuncinya. 7. Pemecahan Masalah Untuk mengatasi permasalahan di atas yang terdapat pada stream chipper RC4 maka ada beberapa yang dapat dilakukan yaitu: a. Gunakanlah kunci yang panjang (minimal panjang kunci 3 karakter dan maksimal 255 karakter) agar kemungkinan kunci dimasukkan berulang dalam key byte array semakin kecil dan gunakan kombinasi yang berlainan. b. Usahakan untuk tidak menggunakan kunci yang sama untuk mengenkripsi file yang berbeda. c. Jika kita akan menggunakan kunci yang sama untuk setiap kali mengenkripsi file, maka diperlukan Initialization Vector ( IV ) pada secret key. Jika IV yang digunakan untuk setiap kali proses enkripsi dijalankan tidak pernah sama maka akan dihasilkan ciphertext yang berbeda meskipun dienkrip plaintext yang sama.

8 d. Mengacak (mengubah susunan) plaintext sebelum diubah ke dalam cipher, sehingga jika seorang pengganggu memperoleh 1 byte data dari plaintext maka ia tidak dapat memperoleh data yang lainnya dengan cara meng- XOR-kan dua buah ciphertext dan byte data yang ia ketahui. e. Mengubah metode pengisian key ke dalam key array. Caranya adalah key cukup diisikan sekali dalam array kemudian sisa variabel array key yang lainnya akan diisi dengan nilai yang dibangkitkan secara 8. Pengembangan RC4 Stream Cipher Pengembangan algoritma dari RC4 Stream cipher di sini akan dilakukan dengan cara membangkitkan nilai random untuk pengisian key byte array sehingga pengisian key ke dalam array tidak berulang dan dalam penerapannya akan dipadukan dengan teknik dasar enkripsi blocking untuk mengacak susunan plainteks sebelum diubah ke dalam ciphertext. Proses enkripsi terdiri atas tahapan, antara lain : 1) Random Number Generator Akan diambil sebuah nilai yang akan dijadikan seed. Kemudian dibangkitkan nilai random berdasarkan nilai seed ini. Algoritmanya adalah sebagai berikut : a) Kerjakan fungsi Rnd -1 b) Kerjakan fungsi Randomize dengan nilai seed yang diambil. 2) Inisialisasi S-Box Pada tahapan ini, S-Box akan diisi dengan nilai sesuai indeksnya untuk mendapatkan S. Box awal. Algoritmanya adalah sebagai berikut : a) Untuk i = 0 sampai i = 255 lakukan b) Isikan S ke i dengan nilai i c) Tambahkan i dengan 1, kembali ke 1. RC4 stream cipher yang merupakan salah satu jenis teknik stream cipher kriptografi yang dapat dijalankan dengan panjang kunci yang variabel dan beroperasi dengan orientasi byte. Seperti halnya teknik-teknik yang lain, RC4 mempunyai beberapa kelemahan yaitu Terlalu tingginya kemungkinan terjadi S-Box yang sama karena nilai pseudorandom yang sama seringkali dibangkitkan berulang. Untuk mengatasi permasalahan dengan menggunakan kunci yang panjang, Usahakan untuk tidak menggunakan kunci yang sama untuk mengenkripsi file yang berbeda, Mengacak (mengubah susunan) plaintext sebelum diubah ke dalam cipher, dan lainlain. Selain itu juga dilakukan Pengembangan algoritma dari RC4 Stream cipher dengan cara membangkitkan nilai random untuk pengisian key byte array. 9. IMPLEMENTASI PROGRAM Berikut adalah tampilan dan pembahasan dari program aplikasi pengaman data menggunakan algoritma RC4

9 A. ENCRYPT TEKS kembali kita lakukan dengan mengklik tombol decrypt sampai dua kali jika kita melakukan encrypt dua kali. (Gambar 3) Tampilan awal Form ini digunakan sebagai aplikasi untuk mengenkripsi data dari luar file yang ada. Langkah langkah untuk menggunakan program diatas adalah : 1. Ketikkan teks yang akan dienkripsi. 2. Masukkan pasword ( tanpa karakter 0 ) 3. Klik tombol encrypt, ekripsi bisa dilakukan sampai dua kali. (Gambar 4) Tampilan setelah Decrypt duakali B. ENCRYPT FILE Pertama kali yang harus kita lakukan adalah memilih option button pada Crypting File. Kemudian kita membuka file dengan klik menu open.muncul dialog, pilih file mana yang akan di enkripsi, klik Save.Lalu muncul konfirmasi sebagai berikut : (Gambar 4) Tampilan setelah Encrypt dua kali Dari gambar diatas terlihat bahwa teks sudah tidak dapat dibaca.untuk mengembalikan teks agar bisa terbaca (Gambar 5) Tampilan konfirmasi

10 Klik OK, kemudian proses enkripsi akan segera dilakukan dengan (Gambar 7) Tampilan hasil Dekripsi file 10. KESIMPULAN DAN SARAN mengklik tombol Encrypt File. (Gambar 6) Tampilan hasil enkripsi file File yang sudah dienkripsi akan berubah menjadi Encrypt_of_nama file ( misal kita mengenkripsi file Coba.Txt, maka file hasil enkripsi akan menjadi Encrypt_of_Coba.Txt ). Sebaliknya jika kita menginginkan file tersebut kembalu ke bentuk semula, kita tinggal membuka file hasil enkripsi. Lakukan seperti proses enkripsi, kemudian klik tombol Decrypt File. Nama file akan berubah menjadi Derypt_From_ Encrypt_of_nama file. Berdasarkan analisa program dan implementasi program diperoleh kesimpulan sebagai berikut : RC4 stream cipher yang merupakan salah satu jenis teknik stream cipher kriptografi yang dapat dijalankan dengan panjang kunci yang variabel dan beroperasi dengan orientasi byte. Seperti halnya teknik-teknik yang lain, RC4 mempunyai beberapa kelemahan yaitu Terlalu tingginya kemungkinan terjadi S-Box yang sama karena nilai pseudorandom yang sama seringkali dibangkitkan berulang. Untuk mengatasi permasalahan dengan menggunakan kunci yang panjang, Usahakan untuk tidak menggunakan kunci yang sama untuk mengenkripsi file yang berbeda, Mengacak (mengubah susunan) plaintext sebelum diubah ke dalam cipher, dan lainlain. Selain itu juga dilakukan Pengembangan algoritma dari RC4 Stream cipher dengan cara membangkitkan nilai random untuk pengisian key byte array. Demikianlah apa yang bisa penulis sampaikan dalam Tugas Akhir ini yang mana harapan penulis semoga yang sedikit ini dapat menjadikan sesuatu yang berguna khususnya bagi mereka yang mempunyai profesi yang sama atau masyarakat lain yang menjadikan tulisan ini sebagai dasar pemikiran guna pencapaian karya yang lebih tinggi. Dan semoga Allah senantiasa memberikan bimbingan Rakhmat dan HidayahNya kepada kita agar dengan ilmu itulah manusia bisa mencapai derajat mulia disisinya.amin. 11. DAFTAR PUSTAKA

11 Computer Scurity, Dony Ariyus, Penerbit Andi, Jogjakarta, articlec.info/e/a/title/wireless- Network-Provacy~Advantages Kriptografi/ /Makalah1/Makalah pdf

RC4 Stream Cipher. Endang, Vantonny, dan Reza. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10 Bandung 40132

RC4 Stream Cipher. Endang, Vantonny, dan Reza. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10 Bandung 40132 Endang, Vantonny, dan Reza Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10 Bandung 40132 E-mail : if10010@students.if.itb.ac.id if10073@students.if.itb.ac.id if11059@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Email sudah digunakan orang sejak awal terbentuknya internet dan merupakan salah satu fasilitas yang ada pada saat itu. Tak jarang orang menyimpan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya sistem administrasi kependudukan merupakan sub sistem dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya sistem administrasi kependudukan merupakan sub sistem dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya sistem administrasi kependudukan merupakan sub sistem dari sistem administrasi negara, yang mempunyai peranan penting dalam pemerintahan dan pembangunan

Lebih terperinci

Kompleksitas Waktu Algoritma Kriptografi RC4 Stream Cipher

Kompleksitas Waktu Algoritma Kriptografi RC4 Stream Cipher Kompleksitas Waktu Algoritma Kriptografi RC4 Stream Cipher Nur Adi Susliawan Dwi Caksono - 13508081 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jl.Ganesha

Lebih terperinci

KEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST CODE 4 (RC4) DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL

KEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST CODE 4 (RC4) DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL INFORMATIKA Mulawarman Februari 2014 Vol. 9 No. 1 ISSN 1858-4853 KEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST CODE 4 (RC4) DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL Hendrawati 1), Hamdani 2), Awang Harsa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III.1. Analisis Masalah Perancangan aplikasi pengamanan data bertujuan mengakses komputer server untuk mengirimkan file gambar pada komputer client dengan menggunakan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI

Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma RC4 RC4 merupakan salah satu jenis stream cipher, yaitu memproses unit atau input data pada satu saat. Dengan cara ini enkripsi maupun dekripsi dapat dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III.1. Analisis Sistem Dalam merancang sebuah aplikasi perlu adanya analisis terhadap sistem sebelum diimpelentasikan pada rancangan interface. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ENKRIPSI BASIS DATA BERBASIS WEB DENGAN ALGORITMA STREAM CIPHER RC4

IMPLEMENTASI ENKRIPSI BASIS DATA BERBASIS WEB DENGAN ALGORITMA STREAM CIPHER RC4 IMPLEMENTASI ENKRIPSI BASIS DATA BERBASIS WEB DENGAN ALGORITMA STREAM CIPHER RC4 Aditya Eka Arifyanto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Distributor Sepatu Ramayana

Lebih terperinci

Teknik Transposisi / Permutasi. Kriptografi

Teknik Transposisi / Permutasi. Kriptografi Teknik Transposisi / Permutasi Kriptografi Kelompok 4 1. Deni Salvana E. (A11.2010.05204) 2. Ghulam Maulana R (A11.2010.05499) 3. Moh. Yusud Bakhtiar (A11.2010.05763) 4. Putranto Adhi N (A11.2010.05741)

Lebih terperinci

PENGAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA STREAM CIPHER SEAL

PENGAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA STREAM CIPHER SEAL PENGAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA STREAM CIPHER SEAL Semuil Tjiharjadi, Marvin Chandra Wijaya Universitas Kristen Maranatha Bandung semuiltj@gmail.com, marvinchw@gmail.com ABSTRACT Data security

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. pengamanan file teks dengan menggunakan algoritma triangle chain dan rivest cipher (RC4).

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. pengamanan file teks dengan menggunakan algoritma triangle chain dan rivest cipher (RC4). BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Analisa masalah yang didapat dari penelitian ini adalah membuat implementasi pengamanan file teks dengan menggunakan algoritma triangle chain dan rivest

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Kebutuhan manusia akan perangkat informasi dan komunikasi seakan menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan. Dengan banyaknya aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang untuk dapat berkomunikasi dan saling bertukar data.

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang untuk dapat berkomunikasi dan saling bertukar data. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi khususnya di bidang informasi yang memungkinkan setiap orang untuk dapat berkomunikasi dan saling bertukar data. Dengan kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keamanan dan kerahasiaan data merupakan salah satu aspek penting dari suatu sistem informasi. Dalam hal ini, sangat terkait dengan betapa pentingnya informasi

Lebih terperinci

ALGORITMA RC4 DALAM PROTEKSI TRANSMISI DAN HASIL QUERY UNTUK ORDBMS POSTGRESQL

ALGORITMA RC4 DALAM PROTEKSI TRANSMISI DAN HASIL QUERY UNTUK ORDBMS POSTGRESQL ALGORITMA RC4 DALAM PROTEKSI TRANSMISI DAN HASIL QUERY UNTUK ORDBMS POSTGRESQL Yuri Ariyanto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rachman

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengantar Pada penelitian ini membahas modifikasi algoritma RC4 dengan BBS (Blum Blum Shub) untuk menghasilkan key yang baik dan tidak mudah dipredikasi oleh kriptanalis.

Lebih terperinci

JURNAL KEAMANAN KOMPUTER APLIKASI ENKRIPSI - DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA RC2 MENGGUNAKAN JAVA NETBEANS

JURNAL KEAMANAN KOMPUTER APLIKASI ENKRIPSI - DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA RC2 MENGGUNAKAN JAVA NETBEANS JURNAL KEAMANAN KOMPUTER APLIKASI ENKRIPSI - DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA RC2 MENGGUNAKAN JAVA NETBEANS Jumrotul Nafidah [1412120204] 1, Mochamad Abdul Rifa i[1412120257] 2, Ika Budi Prasetyo [1412120171]

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kemajuan cara berpikir manusia membuat masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi merupakan salah satu alat bantu penting dalam peradaban

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Data yang disimpan dalam database perlu dilindungi dari akses yang tidak diizinkan, kerusakan/perubahan yang merugikan, serta timbulnya inkonsistensi

Lebih terperinci

Mengenkripsi File agar Tidak Dapat Disadap oleh Orang Lain

Mengenkripsi File agar Tidak Dapat Disadap oleh Orang Lain Mengenkripsi File agar Tidak Dapat Disadap oleh Orang Lain Apakah Anda mempunyai data atau file-file rahasia yang tidak boleh diketahui oleh orang lain? Penulis yakin setiap orang mempunyai data rahasia

Lebih terperinci

Halim Agung 1*, Budiman 1. Jl.Lodan Raya No.2, Jakarta 14430

Halim Agung 1*, Budiman 1. Jl.Lodan Raya No.2, Jakarta 14430 IMPLEMENTASI AFFINE CHIPER DAN RC4 PADA ENKRIPSI FILE TUNGGAL Halim Agung 1*, Budiman 1 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi dan Desain, Universitas Bunda Mulia Jl.Lodan Raya No.2, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan uraian dari sebuah sistem kedalam bentuk yang lebih sederhana dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGAMANAN DATA ENKRIPSI SMS DENGAN ALGORITMA RC4 BERBASIS ANDROID

IMPLEMENTASI PENGAMANAN DATA ENKRIPSI SMS DENGAN ALGORITMA RC4 BERBASIS ANDROID IMPLEMENTASI PENGAMANAN DATA ENKRIPSI SMS DENGAN ALGORITMA RC4 BERBASIS ANDROID Sapto Subhan 1), Safrina Amini 2), Pipin Farida Ariyani 3) 1),2),3 ) Teknik Informatika, Universitas Budi Luhur Jl. Raya

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Syaukani, (2003) yang berjudul Implementasi Sistem Kriptografi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Handphone merupakan salah satu bentuk teknologi yang perkembangannya cukup tinggi dan merupakan suatu media elektronik yang memegang peranan sangat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Proses Analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi yang didapat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keamanan Data Keamanan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dari sebuah sistem informasi. Masalah keamanan sering kurang mendapat perhatian dari para perancang dan

Lebih terperinci

Add your company slogan STREAM CIPHER. Kriptografi - Week 7 LOGO. Aisyatul Karima, 2012

Add your company slogan STREAM CIPHER. Kriptografi - Week 7 LOGO. Aisyatul Karima, 2012 Add your company slogan STREAM CIPHER Kriptografi - Week 7 Aisyatul Karima, 2012 LOGO Standar Kompetensi Pada akhir semester, mahasiswa menguasai pengetahuan, pengertian, & pemahaman tentang teknik-teknik

Lebih terperinci

APLIKASI KRIPTOGRAFI ENKRIPSI DEKRIPSI FILE TEKS MENGGUNAKAN METODE MCRYPT BLOWFISH

APLIKASI KRIPTOGRAFI ENKRIPSI DEKRIPSI FILE TEKS MENGGUNAKAN METODE MCRYPT BLOWFISH APLIKASI KRIPTOGRAFI ENKRIPSI DEKRIPSI FILE TEKS MENGGUNAKAN METODE MCRYPT BLOWFISH Achmad Shoim 1), Ahmad Ali Irfan 2), Debby Virgiawan Eko Pranoto 3) FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE

Lebih terperinci

Menggunakan Algoritma Kriptografi Blowfish

Menggunakan Algoritma Kriptografi Blowfish MEANS (Media Informasi Analisaa dan Sistem) Analisa Perancangan Aplikasi Penyandian Pesan Pada Email Menggunakan Algoritma Kriptografi Blowfish Achmad Fauzi STMIK KAPUTAMA, Jl. Veteran No. 4A-9A, Binjai,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA SEAL PADA KEAMANAN DATA

IMPLEMENTASI ALGORITMA SEAL PADA KEAMANAN DATA IMPLEMENTASI ALGORITMA SEAL PADA KEAMANAN DATA I Made Kartika, Restyandito, Sri Suwarno Fakultas Teknologi Informasi, Program Studi Teknik Informatika Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta Email:

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH

BAB III ANALISIS MASALAH BAB III ANALISIS MASALAH Bab ketiga ini berisi penjelasan analisis permasalahan serta solusi dalam penanganan masalah dalam tugas akhir ini. Solusi penanganan masalah tersebut berupa langkah-langkah lojik

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Keamanan File Menggunakan Algoritma Blowfish pada Jaringan LAN

Implementasi Sistem Keamanan File Menggunakan Algoritma Blowfish pada Jaringan LAN Implementasi Sistem Keamanan File Menggunakan Algoritma Blowfish pada Jaringan LAN Anggi Purwanto Program Studi Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro dan Komunikasi Institut Teknologi Telkom Jl.

Lebih terperinci

Rancangan Aplikasi Pemilihan Soal Ujian Acak Menggunakan Algoritma Mersenne Twister Pada Bahasa Pemrograman Java

Rancangan Aplikasi Pemilihan Soal Ujian Acak Menggunakan Algoritma Mersenne Twister Pada Bahasa Pemrograman Java SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 16 Rancangan Aplikasi Pemilihan Soal Ujian Acak Menggunakan Algoritma Mersenne Twister Pada Bahasa Pemrograman Java T - 8 Faizal Achmad Lembaga

Lebih terperinci

Studi Perbandingan ORYX Cipher dengan Stream Cipher Standard

Studi Perbandingan ORYX Cipher dengan Stream Cipher Standard Studi Perbandingan ORYX Cipher dengan Stream Cipher Standard Kevin Chandra Irwanto 13508063 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis III.1.1 Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, keamanan dalam berteknologi merupakan hal yang sangat penting. Salah satu cara mengamankan

Lebih terperinci

Kriptografi, Enkripsi dan Dekripsi. Ana Kurniawati Kemal Ade Sekarwati

Kriptografi, Enkripsi dan Dekripsi. Ana Kurniawati Kemal Ade Sekarwati Kriptografi, Enkripsi dan Dekripsi Ana Kurniawati Kemal Ade Sekarwati Terminologi Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan seni untuk menjaga pesan agar aman. Crypto berarti secret (rahasia) dan graphy

Lebih terperinci

APLIKASI JAVA KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE. Abstract

APLIKASI JAVA KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE. Abstract APLIKASI JAVA KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE Muhammad Fikry Teknik Informatika, Universitas Malikussaleh e-mail: muh.fikry@unimal.ac.id Abstract Data merupakan aset yang paling berharga untuk

Lebih terperinci

ANALISIS UJI KERJA ALGORITMA MD5 DAN ALGORITMA RC4 PADA PENGAMANAN DATA ADMIN E-COMMERCE

ANALISIS UJI KERJA ALGORITMA MD5 DAN ALGORITMA RC4 PADA PENGAMANAN DATA ADMIN E-COMMERCE 1 ANALISIS UJI KERJA ALGORITMA MD5 DAN ALGORITMA RC4 PADA PENGAMANAN DATA ADMIN E-COMMERCE WWW.MYHOCKYACC.COM 1 Gilang Darmawan, 2 Arie Rafika Dewi,S.Kom.M.Kom Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

Aplikasi Pengamanan Data dengan Teknik Algoritma Kriptografi AES dan Fungsi Hash SHA-1 Berbasis Desktop

Aplikasi Pengamanan Data dengan Teknik Algoritma Kriptografi AES dan Fungsi Hash SHA-1 Berbasis Desktop Aplikasi Pengamanan Data dengan Teknik Algoritma Kriptografi AES dan Fungsi Hash SHA-1 Berbasis Desktop Ratno Prasetyo Magister Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur, Jakarta, 12260 Telp : (021) 5853753

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keamanan, kerahasiaan, dan keotentikan data. Oleh karena itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. keamanan, kerahasiaan, dan keotentikan data. Oleh karena itu diperlukan suatu BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, mendapatkan informasi sangatlah mudah. Setiap orang dengan mudah mendapatkan data ataupun berita yang diinginkan. Hal ini didukung dengan

Lebih terperinci

ENKRIPSI-DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA GENETIKA

ENKRIPSI-DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA GENETIKA ENKRIPSI-DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA GENETIKA Studi Kasus : "Implementasi konsep Algoritma Genetik untuk meningkatkan aspek kerahasiaan data pada Algoritma Knapsack" 1. Pendahuluan Masalah keamanan dan kerahasiaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Masalah Dalam melakukan pengamanan data SMS kita harus mengerti tentang masalah keamanan dan kerahasiaan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dilakukan, maka dilakukan implementasi/pengkodean ke dalam bentuk program komputer. Pengkodean

Lebih terperinci

STUDI DAN MODIFIKASI ALGORITMA BLOCK CHIPER MODE ECB DALAM PENGAMANAN SISTEM BASIS DATA. Arief Latu Suseno NIM:

STUDI DAN MODIFIKASI ALGORITMA BLOCK CHIPER MODE ECB DALAM PENGAMANAN SISTEM BASIS DATA. Arief Latu Suseno NIM: STUDI DAN MODIFIKASI ALGORITMA BLOCK CHIPER MODE ECB DALAM PENGAMANAN SISTEM BASIS DATA Arief Latu Suseno NIM: 13505019 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T.

Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung 2004 9. Tipe dan Mode Algoritma Simetri 9.1 Pendahuluan Algoritma kriptografi (cipher) yang beroperasi dalam

Lebih terperinci

Kriptografi Modern Part -1

Kriptografi Modern Part -1 Kriptografi Modern Part -1 Diagram Blok Kriptografi Modern Convidentiality Yaitu memberikan kerahasiaan pesan dn menyimpan data dengan menyembunyikan informasi lewat teknik-teknik enripsi. Data Integrity

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini keamanan data dirasakan semakin penting, Keamanan pengiriman informasi melalui komputer menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

Latar Belakang Masalah Landasan Teori

Latar Belakang Masalah Landasan Teori 1 Muhammad hasanudin hidayat 2 Entik insanudin E-mail:mhasanudinh@student.uinsgd.ac.id, insan@if.uinsgd.ac.id APLIKASI KRIPTOGRAFI DENGAN METODE HILL CHIPER BERBASIS DESKTOP. Banyak jenis algoritma atau

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis III.1.1 Analisis Masalah Secara umum data dikategorikan menjadi dua, yaitu data yang bersifat rahasia dan data yang bersifat tidak rahasia. Data yang

Lebih terperinci

Pengamanan Dokumen Menggunakan Kriptografi RC4 dan Steganografi EOF dengan Media Video MP4 pada CV. Synergy Selaras

Pengamanan Dokumen Menggunakan Kriptografi RC4 dan Steganografi EOF dengan Media Video MP4 pada CV. Synergy Selaras Pengamanan Dokumen Menggunakan Kriptografi RC4 dan Steganografi EOF dengan Media Video MP4 pada CV. Synergy Selaras Syahputra Darmawan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur

Lebih terperinci

TEKNIK DASAR KRIPTOGRAFI. Algoritma Kriptografi Modern (Bagian 1) Substitusi. Tabel Subsitusi. Substitusi Blocking Permutasi Ekspansi Pemampatan

TEKNIK DASAR KRIPTOGRAFI. Algoritma Kriptografi Modern (Bagian 1) Substitusi. Tabel Subsitusi. Substitusi Blocking Permutasi Ekspansi Pemampatan Algoritma Kriptografi Modern (Bagian 1) TEKNIK DASAR KRIPTOGRAFI Substitusi Blocking Permutasi Ekspansi Pemampatan 1 2 Substitusi Langkah pertama adalah membuat suatu tabel substitusi. Tabel substitusi

Lebih terperinci

VISUALISASI ALGORITMA CHIPER BLOCK CHAINING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE ANDROID

VISUALISASI ALGORITMA CHIPER BLOCK CHAINING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE ANDROID VISUALISASI ALGORITMA CHIPER BLOCK CHAINING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE ANDROID 1 Muhamad Rijal Faqih, 2 Eko Aribowo (0006027001) 1,2 Program Studi Teknik Infromatika Universitas Ahmad Dahlan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA VIGENERE CIPHER DAN RIVEST SHAMMER ADLEMAN (RSA) DALAM KEAMANAN DATA TEKS

IMPLEMENTASI ALGORITMA VIGENERE CIPHER DAN RIVEST SHAMMER ADLEMAN (RSA) DALAM KEAMANAN DATA TEKS Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 2, Juni 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak) IMPLEMENTASI ALGORITMA VIGENERE CIPHER DAN RIVEST SHAMMER ADLEMAN (RSA) DALAM KEAMANAN DATA TEKS Ridho Ananda Harahap (12110848) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi internet sebagai media penghantar informasi telah diadopsi oleh hampir semua orang dewasa ini. Dimana informasi telah menjadi sesuatu yang sangat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan program beserta pembahasan tentang program. Dimana di dalam program ini terdapat tampilan

Lebih terperinci

(pencurian, penyadapan) data. Pengamanan data dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu steganography dan cryptography.

(pencurian, penyadapan) data. Pengamanan data dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu steganography dan cryptography. Dasar-dasar keamanan Sistem Informasi Pertemuan II Pengamanan Informasi David Khan dalam bukunya The Code-breakers membagi masalah pengamanan informasi menjadi dua kelompok; security dan intelligence.

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PRETTY GOOD PRIVACY (PGP) UNTUK KEAMANAN DOKUMEN PADA PT PUTRA JATRA MANDIRI PALEMBANG

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PRETTY GOOD PRIVACY (PGP) UNTUK KEAMANAN DOKUMEN PADA PT PUTRA JATRA MANDIRI PALEMBANG DESAIN DAN IMPLEMENTASI PRETTY GOOD PRIVACY (PGP) UNTUK KEAMANAN DOKUMEN PADA PT PUTRA JATRA MANDIRI PALEMBANG Yuni Riadi Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Desain dan implementasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM. KriptoSMS akan mengenkripsi pesan yang akan dikirim menjadi ciphertext dan

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM. KriptoSMS akan mengenkripsi pesan yang akan dikirim menjadi ciphertext dan BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Kebutuhan Aplikasi KriptoSMS ini digunakan untuk mengirim dan menerima pesan. KriptoSMS akan mengenkripsi pesan yang akan dikirim menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring perkembangan teknologi, berbagai macam dokumen kini tidak lagi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring perkembangan teknologi, berbagai macam dokumen kini tidak lagi dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi, berbagai macam dokumen kini tidak lagi dalam bentuknya yang konvensional di atas kertas. Dokumen-dokumen kini sudah disimpan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN , 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN , 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan dari aplikasi enkripsi dan dekripsi RSA pada smartphone android, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah yang ada pada pembuatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kriptografi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kriptografi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi Kriptografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kryptos yang berarti tersembunyi dan graphein yang berarti menulis. Kriptografi adalah bidang ilmu yang mempelajari teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai makna. Dalam kriptografi dikenal dua penyandian, yakni enkripsi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai makna. Dalam kriptografi dikenal dua penyandian, yakni enkripsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan teknologi informasi dewasa ini telah berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk bidang komunikasi. Pada saat yang sama keuntungan

Lebih terperinci

(S.2) KRIPTOGRAFI METODA MODULAR MULTIPLICATON-BASED BLOCK CIPHER PADA FILE TEXT

(S.2) KRIPTOGRAFI METODA MODULAR MULTIPLICATON-BASED BLOCK CIPHER PADA FILE TEXT (S.2) KRIPTOGRAFI METODA MODULAR MULTIPLICATON-BASED BLOCK CIPHER PADA FILE TEXT Taufiqulhadi Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran taufiq_nad@yahoo.co.id Erick Paulus, S.Si., M.Kom. Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil dari perancangan yang telah dirancang oleh penulis dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini. IV.1.1. Tampilan Awal Tampilan ini adalah tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang dengan pesat dan memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh perkembangan teknologi jaringan

Lebih terperinci

Rachma Rizqina Mardhotillah Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA

Rachma Rizqina Mardhotillah Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Rachma Rizqina Mardhotillah 2206 100 031 Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Terlalu Banyaknya Serangan Terhadap RFID Melakukanpenyerangan secara fisik terhadap tag RFID dan dapat melakukan penyerangan canggih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, mendapatkan informasi sangatlah mudah. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, mendapatkan informasi sangatlah mudah. Setiap BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, mendapatkan informasi sangatlah mudah. Setiap orang dengan mudah mendapatkan data ataupun berita yang diinginkan. Hal ini didukung dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODA FILE COMPRESSION PADA KRIPTOGRAFI KUNCI SIMETRI

PENERAPAN METODA FILE COMPRESSION PADA KRIPTOGRAFI KUNCI SIMETRI PENERAPAN METODA FILE COMPRESSION PADA KRIPTOGRAFI KUNCI SIMETRI Yuri Andri Gani 13506118 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Bandung, 40132, email: if16118@students.if.itb.ac.id Abstract Kriptografi

Lebih terperinci

ANALISIS WAKTU ENKRIPSI-DEKRIPSI FILE TEXT MENGGUNAKAN METODA ONE-TIME PAD (OTP) DAN RIVEST, SHAMIR, ADLEMAN (RSA)

ANALISIS WAKTU ENKRIPSI-DEKRIPSI FILE TEXT MENGGUNAKAN METODA ONE-TIME PAD (OTP) DAN RIVEST, SHAMIR, ADLEMAN (RSA) ANALISIS WAKTU ENKRIPSI-DEKRIPSI FILE TEXT MENGGUNAKAN METODA ONE-TIME PAD (OTP) DAN RIVEST, SHAMIR, ADLEMAN (RSA) Samuel Lukas, Ni Putu Sri Artati Fakultas Ilmu Komputer, Jurusan Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI KEAMANAN DATA MENGGUNAKAN ALGORITMA ENKRIPSI RC6 BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN APLIKASI KEAMANAN DATA  MENGGUNAKAN ALGORITMA ENKRIPSI RC6 BERBASIS ANDROID PERANCANGAN APLIKASI KEAMANAN DATA EMAIL MENGGUNAKAN ALGORITMA ENKRIPSI RC6 BERBASIS ANDROID Muhammad Zulham 1, Helmi Kurniawan 2, Iwan Fitrianto Rahmad 3 Jurusan Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui ringkasan pemahaman penyusun terhadap persoalan yang dibahas. Hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. melalui ringkasan pemahaman penyusun terhadap persoalan yang dibahas. Hal-hal BAB I PENDAHULUAN Bab Pendahuluan akan menjabarkan mengenai garis besar skripsi melalui ringkasan pemahaman penyusun terhadap persoalan yang dibahas. Hal-hal yang akan dijabarkan adalah latar belakang,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi Data dapat didefenisikan sebagai kenyataan yang digambarkan oleh nilai-nilai bilangan-bilangan, untaian karakter atau simbol-simbol yang membawa arti tertentu.

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem keamanan pengiriman data (komunikasi data yang aman) dipasang untuk mencegah pencurian, kerusakan, dan penyalahgunaan data yang terkirim melalui jaringan komputer.

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRI BLOWFISH DAN ADVANCED ENCRYPTION STANDARD

STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRI BLOWFISH DAN ADVANCED ENCRYPTION STANDARD STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRI BLOWFISH DAN ADVANCED ENCRYPTION STANDARD Mohammad Riftadi NIM : 13505029 Program Studi Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha No. 10, Bandung E-mail :

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kriptografi 2.1.1. Definisi Kriptografi Kriptografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu cryto dan graphia. Crypto berarti rahasia dan graphia berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini data atau informasi menjadi hal yang penting dan dibutuhkan oleh masyarakat. Kemapuan untuk menjaga kerahasiaan data atau informasi menjadi hal

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Secara umum data dikategorikan menjadi dua, yaitu data yang bersifat rahasia dan data yang bersifat tidak rahasia. Data yang bersifat tidak rahasia

Lebih terperinci

MODUL 9 SYMMETRIC CRYPTOGRAPHY

MODUL 9 SYMMETRIC CRYPTOGRAPHY MODUL 9 SYMMETRIC CRYPTOGRAPHY A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep cryptography 2. Mahasiswa mampu membuat program enkripsi Caesar dan RC4 3. Mahasiswa mampu membuat program dekripsi

Lebih terperinci

ENKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELGAMAL PADA PERANGKAT MOBILE

ENKRIPSI  DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELGAMAL PADA PERANGKAT MOBILE ENKRIPSI EMAIL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELGAMAL PADA PERANGKAT MOBILE Yudhistira Taufan A. 1, Idris Winarno, S.ST., M.Kom², Kholid Fathoni, S.Kom. 2 Mahasiswa 1, Dosen 2 Politeknik Elektronika Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi pada masa sekarang ini, dimana penggunaan jaringan internet sudah lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan saling

Lebih terperinci

Pengenalan Kriptografi

Pengenalan Kriptografi Pengenalan Kriptografi (Week 1) Aisyatul Karima www.themegallery.com Standar kompetensi Pada akhir semester, mahasiswa menguasai pengetahuan, pengertian, & pemahaman tentang teknik-teknik kriptografi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi Kriptografi berasal dari bahasa Yunani. Menurut bahasa tersebut kata kriptografi dibagi menjadi dua, yaitu kripto dan graphia. Kripto berarti secret (rahasia) dan

Lebih terperinci

dan c C sehingga c=e K dan d K D sedemikian sehingga d K

dan c C sehingga c=e K dan d K D sedemikian sehingga d K 2. Landasan Teori Kriptografi Kriptografi berasal dari kata Yunani kripto (tersembunyi) dan grafia (tulisan). Secara harfiah, kriptografi dapat diartikan sebagai tulisan yang tersembunyi atau tulisan yang

Lebih terperinci

TUGAS KRIPTOGRAFI Membuat Algortima Sendiri Algoritma Ter-Puter Oleh : Aris Pamungkas STMIK AMIKOM Yogyakarta emali:

TUGAS KRIPTOGRAFI Membuat Algortima Sendiri Algoritma Ter-Puter Oleh : Aris Pamungkas STMIK AMIKOM Yogyakarta emali: TUGAS KRIPTOGRAFI Membuat Algortima Sendiri Algoritma Ter-Puter Oleh : Aris Pamungkas STMIK AMIKOM Yogyakarta emali: arismsv@ymail.com Abstrak Makalah ini membahas tentang algoritma kriptografi sederhana

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun, meliputi perangkat

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun, meliputi perangkat 41 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahanpermasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun, meliputi perangkat keras

Lebih terperinci

KOMBINASI ALGORITMA ONE TIME PAD CIPHER DAN ALGORITMA BLUM BLUM SHUB DALAM PENGAMANAN FILE

KOMBINASI ALGORITMA ONE TIME PAD CIPHER DAN ALGORITMA BLUM BLUM SHUB DALAM PENGAMANAN FILE KOMBINASI ALGORITMA ONE TIME PAD CIPHER DAN ALGORITMA BLUM BLUM SHUB DALAM PENGAMANAN FILE Tomoyud Sintosaro Waruwu Program Studi Sistem Informasi STMIK Methodis Binjai tomoyud@gmail.com Abstrak Kriptografi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditemukan oleh Rivest, Shamir dan Adleman (RSA) pada tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditemukan oleh Rivest, Shamir dan Adleman (RSA) pada tahun BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Algoritma Kriptografi RSA Algoritma kriptografi RSA adalah algoritma untuk keamanan data yang ditemukan oleh Rivest, Shamir dan Adleman (RSA) pada tahun 1977-1978.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah salah satu tahap perancangan sebuah sistem yang bertujuan agar sistem yang dirancang menjadi tepat guna dan ketahanan sistem tersebut

Lebih terperinci

PENGGUNAAN POLINOMIAL UNTUK STREAM KEY GENERATOR PADA ALGORITMA STREAM CIPHERS BERBASIS FEEDBACK SHIFT REGISTER

PENGGUNAAN POLINOMIAL UNTUK STREAM KEY GENERATOR PADA ALGORITMA STREAM CIPHERS BERBASIS FEEDBACK SHIFT REGISTER PENGGUNAAN POLINOMIAL UNTUK STREAM KEY GENERATOR PADA ALGORITMA STREAM CIPHERS BERBASIS FEEDBACK SHIFT REGISTER Arga Dhahana Pramudianto 1, Rino 2 1,2 Sekolah Tinggi Sandi Negara arga.daywalker@gmail.com,

Lebih terperinci

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Dalam perancangan dan pengimplementasian perangkat lunak diperlukan perancangan sistem terlebih dahulu yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna tentang

Lebih terperinci

BAB Kriptografi

BAB Kriptografi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi Kriptografi berasal dari bahasa Yunani, yakni kata kriptos dan graphia. Kriptos berarti secret (rahasia) dan graphia berarti writing (tulisan). Kriptografi merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan program beserta pembahasan tentang program. Dimana di dalam program ini terdapat tampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Analisa berdasarkan penjelasan mengenai algoritma RC4 dan RC6, dapat diketahui beberapa perbedaan mendasar antara RC6 dengan RC4. RC6 menggunakan 4 register

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA RSA DAN DES PADA PENGAMANAN FILE TEKS

PENERAPAN ALGORITMA RSA DAN DES PADA PENGAMANAN FILE TEKS PENERAPAN ALGORITMA RSA DAN DES PADA PENGAMANAN FILE TEKS Nada Safarina 1) Mahasiswa program studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang limun Medan ABSTRAK Kriptografi

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya Pada penelitian sebelumnya, yang berjudul Pembelajaran Berbantu komputer Algoritma Word Auto Key Encryption (WAKE). Didalamnya memuat mengenai langkah-langkah

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ENKRIPSI DENGAN METODE RC4 UNTUK KEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0

RANCANG BANGUN ENKRIPSI DENGAN METODE RC4 UNTUK KEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Jurnal FASILKOM Vol. 4 No. 1 Maret 2006 RANCANG BANGUN ENKRIPSI DENGAN METODE RC4 UNTUK KEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Eva Faja Ripanti, Alfred Nobel Maula Dosen Universitas INDONUSA

Lebih terperinci

Membuka file prjenkripsi.vbp kemudian tekan tombol Run.

Membuka file prjenkripsi.vbp kemudian tekan tombol Run. Cara Menjalankan Aplikasi : 1. Dengan mengoperasikan Visual Basic 6.0 Membuka file prjenkripsi.vbp kemudian tekan tombol Run. 2. Tanpa mengoperasikan Visual Basic 6.0 Yaitu dengan cara langsung menjalankan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci