PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 19 /PERMEN/M/2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR SYARIAH BERSUBSIDI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 19 /PERMEN/M/2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR SYARIAH BERSUBSIDI"

Transkripsi

1 PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 19 /PERMEN/M/2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR SYARIAH BERSUBSIDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat (2) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 04/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR Syariah Bersubsidi, perlu menetapkan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan melalui KPR Syariah Bersubsidi. : 1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3469); 2. Undang-undang Nomor 45 Tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4778); 3. Peraturan Presiden RI Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2005; 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.02/2005 tentang Tata Cara Pencairan dan Pertanggungjawaban Dana Subsidi Kredit Pemilikan Rumah Sederhana Sehat (KPRSH); 5. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 04/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan Perumahan Dan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR Syariah Bersubsidi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 08/PERMEN/M/2008; 1

2 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82/PMK.05/2007, tentang Tata Cara Pencairan Dana Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Melalui Rekening Kas Umum Negara. M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR SYARIAH BERSUBSIDI Pasal 1 Pelaksanaan program subsidi perumahan melalui pembiayaan bersubsidi untuk pemilikan Rumah Sederhana Sehat (RSH) dengan prinsip syariah, menggunakan Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPR Syariah Bersubsidi sebagaimana lampiran dan merupakan bagian tak terpisahkan dengan Peraturan Menteri ini. Pasal 2 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Menteri ini diundangkan dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia Diundangkan di Jakarta pada tanggal 30 Desember 2008 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA ttd ANDI MATTALATTA Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 24 Desember 2008 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT ttd MOHAMMAD YUSUF ASY ARI BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2008 NOMOR 105 Salinan sesuai dengan Aslinya KEPALA BIRO HUKUM, KEPEGAWAIAN DAN HUMAS AGUS SUMARGIARTO NIP :

3 Lampiran : Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 19/PERMEN/M/2008 tanggal : 24 Desember 2008 tentang : Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPR Syariah Bersubsidi BAB I PENGERTIAN Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan: 1. Kredit Pemilikan Rumah Sederhana Sehat (KPRSH) adalah kredit atau pembiayaan yang diterbitkan oleh Lembaga Penerbit Kredit atau Pembiayaan yang meliputi KPR Bersubsidi, KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi, atau KPR Sarusuna Bersubsidi, baik konvensional maupun dengan prinsip syariah. 2. Pembiayaan Kepemilikan Rumah Bersubsidi dengan prinsip syariah, selanjutnya disebut KPR Syariah Bersubsidi, adalah pembiayaan yang diterbitkan oleh lembaga penerbit pembiayaan yang telah beroperasi dengan prinsip syariah dalam rangka pemilikan rumah sederhana sehat (RSH) yang dibeli dari pengembang. 3. Lembaga Penerbit Pembiayaan, selanjutnya disebut LPP, adalah bank atau lembaga keuangan non bank atau koperasi yang telah beroperasi dengan prinsip syariah dan telah bersedia serta telah menyampaikan Surat Pernyataan Kesanggupan untuk melaksanakan Program Bantuan Perumahan serta mampu menyediakan pokok pembiayaan yang dibutuhkan untuk pemilikan Rumah Sederhana Sehat sebagaimana dituangkan didalam Memorandum Kesepahaman (MoU) dan atau Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO) dengan Kementerian Negara Perumahan Rakyat. 4. Kelompok Sasaran adalah keluarga/rumah tangga termasuk perorangan baik yang berpenghasilan tetap maupun tidak tetap, belum pernah memiliki rumah, belum pernah menerima subsidi perumahan dan termasuk ke dalam kelompok masyarakat berpenghasilan rendah yang berpenghasilan per bulan sampai dengan Rp ,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah). 5. Nasabah adalah kelompok sasaran yang telah menandatangani Dokumen Akad Pembiayaan KPR Syariah Bersubsidi. 6. Harga Rumah Paling Banyak adalah batas harga rumah paling banyak yang memperoleh subsidi dari Pemerintah berdasarkan Peraturan Perundangan yang berlaku yang dibeli dari pengembang. 7. Bantuan Pembiayaan Perumahan adalah subsidi perumahan dalam bentuk subsidi untuk membantu menambah uang muka sehingga jumlah keseluruhan uang muka yang dibayar nasabah mampu menurunkan pagu pembiayaan yang akan diangsur setiap bulan secara tetap berikut marjinnya, yang selanjutnya disebut subsidi uang muka. 3

4 8. Harga Akad Syariah adalah harga rumah yang dapat dibeli dari pengembang ditambah marjin yang disepakati. 9. Marjin adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh nasabah pembiayaan atas pemanfaatan fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh lembaga penerbit pembiayaan untuk pembelian suatu obyek. 10. Marjin yang berlaku adalah marjin yang berlaku pada lembaga penerbit pembiayaan, yang telah disepakati bersama antara nasabah dan lembaga penerbit pembiayaan dan tertuang dalam akad yang menggunakan prinsip syariah. 11. Akad Musyarakah adalah akad kerjasama atau percampuran antara dua pihak atau lebih untuk melakukan suatu usaha tertentu yang halal dan produktif dengan kesepakatan bahwa keuntungan akan dibagi sesuai kesepakatan dan resiko akan ditanggung sesuai porsi kerjasama. 12. Akad Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama (shahibul mal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya (mudharib) menjadi pengelola. Keuntungan atas usaha bersama tersebut dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan kerugian bukan akibat kelalaian mudharib akan ditanggung oleh pemilik modal (shahibul mal). 13. Mudharabah Muthlaqah adalah kerjasama antara shahibul mal dengan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. 14. Mudharabah Muqayyadah adalah kerjasama antara shahibul mal dan mudharib yang cakupannya dibatasi. 15. Akad Murabahah adalah akad jual beli dimana harga jualnya terdiri dari harga pokok barang ditambah nilai keuntungan (ribhun) atau marjin yang disepakati. 16. Akad Istisna adalah akad jual beli suatu barang tertentu antara penjual dengan pembeli dengan harga pokok ditambah nilai keuntungan atau marjin dimana waktu penyerahan barang dilakukan di kemudian hari sementara pembayaran dapat dilakukan dengan cicilan atau ditangguhkan. 17. Akad Hawalah adalah akad pengalihan kewajiban atau hutang dari satu pihak kepada kepada pihak lain yang wajib menanggungnya atau membayarnya. 18. Akad Ijarah Mumtahiyah Bitamlik adalah akad sewa menyewa yang diakhiri dengan perpindahan kepemilikan dari pihak pemberi sewa kepada penyewa baik dengan cara hibah maupun janji untuk melakukan jual beli di akhir masa sewa. 19. Rumah Sederhana Sehat yang selanjutnya disebut RSH adalah rumah yang spesifikasi teknisnya mengacu pada Keputusan Menteri Permukiman an Prasarana Wilayah mengenai Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat). 20. Tim Verifikasi adalah tim yang diberi kewenangan untuk melakukan kegiatan verifikasi yang beranggotakan wakil dari Kementerian Negara Perumahan Rakyat dan Departemen Keuangan yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat. 4

5 21. Verifikasi adalah kegiatan pengecekan administrasi yang meliputi pengecekan kelengkapan dan kebenaran serta kesesuaian data kualifikasi nasabah penerima subsidi. BAB II INSTITUSI DAN PEMBAGIAN PERAN A. Institusi yang terlibat: 1. Kementerian Negara Perumahan Rakyat, yaitu: a. Deputi Bidang Pembiayaan (DBP). b. Deputi Bidang Perumahan Formal (DBPF). c. Pusat Pembiayaan Perumahan (PPP). 2. Departemen Keuangan, yaitu: a. Direktorat Jenderal Anggaran (DJA). b. Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJP). 3. Lembaga Penerbit Pembiayaan (LPP). B. Peran Institusi yang terlibat 1. DBP, DBPF, PPP, DJA, dan DJP berperan dalam hal penyusunan program, penyediaan, verifikasi, pencairan, dan pengendalian (monitoring, evaluasi, dan tindak turun tangan) pelaksanaan subsidi perumahan. 2. LPP berperan dalam hal penerbitan akad KPR Syariah Bersubsidi, penyediaan pokok pembiayaan dan penyaluran dana subsidi perumahan. A. Tahap Persiapan BAB III TAHAPAN PELAKSANAAN Tahap persiapan diawali dengan pemberitahuan kepada LPP tentang Program Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan melalui KPRSH, pemberian kesempatan kepada LPP untuk mengajukan kesediaan dan kesanggupan menerbitkan KPRSH, serta melakukan penandatanganan Memorandum Kesepahaman/ Kesepakatan Bersama (MoU) dan atau Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO). Rincian tahap persiapan sebagai berikut: 1. Kementerian Negara Perumahan Rakyat memberitahukan kepada LPP tentang Program Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan melalui KPRSH. 2. LPP mengajukan kesediaan dan pernyataan kesanggupan untuk menerbitkan KPR Syariah Bersubsidi. 5

6 3. Atas dasar surat pernyataan kesanggupan dari LPP, Kementerian Negara Perumahan Rakyat memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi sebagai LPP Pelaksana, dan apabila dipandang perlu akan dilakukan pemeriksaan lapangan. 4. Bagi LPP yang memenuhi persyaratan akan dilakukan: a. penandatanganan MoU antara Menteri/Pejabat Eselon I Kementerian Negara Perumahan Rakyat dengan Direktur Utama/Direksi/Ketua LPP Pelaksana tentang Pelaksanaan Program Pembiayaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan melalui Kredit Pemilikan Rumah Sederhana Sehat (KPRSH), dan/atau; b. penandatanganan PKO antara Pejabat Eselon I Kementerian Negara Perumahan Rakyat dengan Direktur Utama/Direksi/Ketua LPP Pelaksana sebagai tindak lanjut dari penandatanganan MoU sebagaimana dimaksud dalam huruf a. Bagan alir mekanisme pelaksanaan MoU dan/atau PKO sebagaimana tercantum pada Gambar 1. B. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan merupakan kegiatan mulai dari penerbitan KPR Syariah Bersubsidi oleh LPP Pelaksana hingga pencairan subsidi. Rincian tahap pelaksanaan sebagai berikut: 1. Penerbitan KPR Syariah Bersubsidi dan Permintaan Verifikasi. a. LPP Pelaksana menerbitkan KPR Syariah Bersubsidi kepada nasabah yang memenuhi ketentuan; b. LPP Pelaksana menghitung subsidi perumahan yang menjadi hak nasabah sesuai dengan skim yang dipilih; c. LPP Pelaksana mengajukan permintaan verifikasi sebagai tahapan pencairan dana susbidi perumahan kepada Kementerian Negara Perumahan Rakyat atas KPR Syariah Bersubsidi yang telah diterbitkan; d. Tim Verifikasi melakukan kegiatan pemeriksaan administrasi yang meliputi pengecekan kelengkapan dan kebenaran serta kesesuaian data kualifikasi nasabah penerima subsidi terhadap dokumen akad pembiayaan yang mewakili dan apabila dianggap perlu dapat melakukan pengecekan lapangan; e. Tim Verifikasi melakukan pemeriksaan jumlah subsidi sesuai skim yang berhak diterima nasabah dan dituangkan dalam Berita Acara (BA) Verifikasi. Bagan alir mekanisme penerbitan dan verifikasi KPR Syariah Bersubsidi diperlihatkan pada Gambar 2. 6

7 2. Permintaan Pembayaran Subsidi Perumahan a. LPP Pelaksana mengajukan permintaan pembayaran subsidi perumahan berdasarkan BA Verifikasi kepada Kementerian Negara Perumahan Rakyat dengan melampirkan Dokumen Tagihan Pembayaran, yaitu Kuitansi dan BA Verifikasi. b. sesuai dengan permintaan pembayaran sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang ditunjuk membuat Surat Permintaan Pembayaran (SPP) sebagai dasar penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) dana subsidi perumahan. c. SPP sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf b dan Dokumen Tagihan Pembayaran disampaikan oleh PPK kepada Pejabat Penandatangan SPM. d. Pejabat Penandatangan SPM melakukan pemeriksaan atas SPP, membuat dan menandatangani SPM apabila hasil pemeriksaan atas SPP telah memenuhi persyaratan, dan mengajukan SPM tersebut kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan (DJP) c.q Direktur Pengelolaan Kas Negara. e. DJP c.q. Direktorat Pengelolaan Kas Negara melakukan pengujian terhadap SPM yang diajukan dan menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) apabila SPM yang diajukan telah memenuhi persyaratan. f. Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN) Pusat menandatangani SP2D, kemudian memindahbukukan dana dari rekening Kas Umum Negara (KUN) ke Rekening Giro LPP Pelaksana sesuai dengan usulan permintaan pembayaran dana subsidi dari LPP Pelaksana. Bagan alir mekanisme pencairan dan penyaluran subsidi perumahan melalui KPR Syariah Bersubsidi sebagaimana tercantum pada Gambar Penyaluran subsidi perumahan a. LPP Pelaksana menerima subsidi perumahan dari rekening KUN sesuai dengan SP2D yang diterbitkan oleh Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN) Pusat. b. LPP Pelaksana menyalurkan subsidi perumahan, yaitu menyalurkan subsidi uang muka kepada nasabah melalui pengembang sebagai bagian uang muka KPR dari nasabah yang disetujui dan akan mengurangi pokok pinjaman. C. Tahap Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian Tahap monitoring, evaluasi dan pengendalian merupakan kegiatan pengawasan dan pengendalian, agar pelaksanaan program Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan melalui KPR Syariah Bersubsidi dapat memenuhi rencana dan target yang telah ditetapkan. 7

8 Rincian tahap monitoring, evaluasi dan pengendalian sebagai berikut: 1. kementerian Negara Perumahan Rakyat bersama-sama dengan Departemen Keuangan melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan program; 2. monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan cara melakukan kunjungan lapangan dan melakukan rapat-rapat kordinasi dengan LPP Pelaksana; 3. tindak lanjut kegiatan monitoring dan evaluasi adalah berupa rekomendasi tindakan koreksi dan atau tindak turun tangan atas kinerja pelaksanaan program; 4. Rekomendasi tindakan koreksi dan atau tindak turun tangan untuk pengendalian program adalah berupa: a. surat peringatan; b. pencabutan dan pengembalian subsidi; c. proses hukum terhadap penyimpangan yang terjadi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Bagan Alir Pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian sebagaimana tercantum pada Gambar 4. BAB IV KETENTUAN PELAKSANAAN A. Ketentuan LPP 1. Lembaga Keuangan Bank a. Bank Syariah Nasional atau Unit Usaha Syariah Bank Umum atau Swasta Nasional atau Bank Pembangunan Daerah atau Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) ; b. Berbadan hukum, mempunyai ijin usaha dan ijin operasi syariah dari instansi yang berwenang; c. Mengajukan kesediaan dan pernyataan kesanggupan untuk menerbitkan KPR Syariah Bersubsidi dengan menggunakan Format A; d. Khusus untuk BPRS harus melampirkan Laporan Keuangan 2 (dua) tahun terakhir yang telah diaudit oleh Akuntan Publik atau instansi yang berwenang; e. Menandatangani MoU dan atau PKO dengan Kementerian Negara Perumahan Rakyat; f. Mengikuti semua ketentuan yang diberlakukan untuk pelaksanaan program. 2. Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB)/ Koperasi a. Berbadan hukum, mempunyai ijin usaha dan ijin operasi syariah dari instansi yang berwenang; b. Mengajukan kesediaan dan pernyataan kesanggupan untuk menerbitkan KPR Syariah Bersubsidi dengan menggunakan Format A; 8

9 c. Melampirkan rekomendasi sebagai pelaksana program KPR Syariah Bersubsidi dari Bupati/Walikota setempat dan dari Instansi/Asosiasi Pembina; d. Total Aset paling sedikit Rp ,00 (satu milyar rupiah) sendiri dan tidak dibolehkan konsorsium; e. Mempunyai kemampuan menyediakan pokok pinjaman yang dibuktikan dengan aktiva lancar positif (aktiva lancar lebih besar dari hutang lancar) dan surat dukungan dari Bank; f. Sudah beroperasi dan melakukan simpan pinjam paling singkat selama 2 (dua) tahun; g. Mempunyai anggota yang berminat terhadap KPR Syariah bersubsidi paling sedikit 20 (dua puluh) orang; h. Melampirkan Laporan Tahunan/ Rapat Anggota Tahunan 2 (dua) tahun terakhir yang telah disahkan oleh Dinas/Kantor Koperasi setempat; i. Melampirkan Laporan Keuangan 2 (dua) tahun terakhir yang telah diaudit oleh Akuntan Publik atau instansi yang berwenang; j. Hasil audit laporan keuangan harus masuk kategori Sehat; k. Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama Lembaga; l. Mempunyai Rekening Giro atas nama Lembaga; m. Mengikuti semua ketentuan yang diberlakukan untuk pelaksanaan program. B. Akad Pembiayaan Akad pembiayaan yang digunakan dalam pembiayaan KPR Syariah Bersubsidi sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 04/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR Syariah Bersubsidi adalah: 1. dana investor yang diinvestasikan kepada LPP adalah menggunakan akad mudharabah, baik mudharabah mutlaqah maupun mudharabah muqayyadah atau musyarakah. 2. pembiayaan kepemilikan rumah dengan prinsip syariah adalah menggunakan akad murabahah. 3. pembiayaan yang diberikan oleh LPP kepada pengembang dengan prinsip syariah adalah menggunakan akad istisna atau musyarakah. 4. pelaksanaan subsidi pemerintah kepada nasabah adalah dengan menggunakan akad hawalah, yaitu dengan pengalihan sebagian kewajiban nasabah kepada Pemerintah melalui subsidi. C. Kelompok Sasaran 1. Kelompok sasaran yang memenuhi syarat mendapatkan subsidi: a. belum pernah memiliki rumah. b. belum pernah menerima subsidi perumahan. 9

10 c. mempunyai penghasilan dari tempat bekerja/usaha yang didasarkan atas gaji pokok atau pendapatan pokok per bulan paling banyak Rp ,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah), yang terbagi dalam 3 (tiga) kelompok sasaran, sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 04/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR Syariah Bersubsidi. 2. Pilihan skim subsidi yang diberikan melalui KPR Syariah Bersubsidi adalah subsidi uang muka dengan besaran nilai subsidi sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 08/PERMEN/ M/2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 04/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR Syariah Bersubsidi. D. Batasan Harga RSH Jenis RSH yang dapat dibeli oleh masing-masing kelompok sasaran mencakup seluruh pilihan jenis RSH, dan sesuai dengan batas harga RSH paling banyak yang diperbolehkan untuk dibeli melalui KPR Syariah Bersubsidi sebagaimana diatur dalam Pasal 6 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 08/PERMEN/M/2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 04/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR Syariah Bersubsidi. E. Pemberian Subsidi Subsidi Uang Muka diberikan kepada nasabah sekaligus melalui LPP. Subsidi tersebut diperhitungkan sebagai bagian dari uang muka yang menjadi kewajiban nasabah dalam memperoleh RSH melalui KPR Syariah Bersubsidi. F. Pengajuan KPR Syariah Bersubsidi oleh Kelompok Sasaran 1. Kelompok Sasaran secara langsung atau kolektif mengajukan KPR Syariah Bersubsidi ke LPP Pelaksana, dengan melengkapi dokumen persyaratan sebagai berikut : a. surat keterangan penghasilan dari instansi tempat bekerja atau Kelurahan; b. surat pernyataan belum memiliki rumah yang ditandatangani di atas materai secukupnya dan disahkan oleh Kelurahan atau instansi tempat bekerja dengan menggunakan Format A1; c. surat pernyataan belum pernah menerima subsidi perumahan yang ditandatangani di atas meterai secukupnya dan disahkan oleh Kelurahan atau instansi tempat bekerja dengan menggunakan Format A1; d. surat pernyataan tidak akan memindahtangankan RSH sebelum 5 (lima) tahun yang ditandatangani di atas meterai secukupnya dengan menggunakan Format A2; 10

11 2. KPR Syariah Bersubsidi diberikan kepada kelompok sasaran yang memenuhi batas harga RSH dan memenuhi persyaratan yang diberlakukan atas: (i) besar uang muka; (ii) besar pembiayaan; dan (iii) skim subsidi. G. Penjelasan Skim Subsidi Uang Muka 1. persyaratan besar uang muka dan besar pembiayaan KPR Syariah Bersubsidi sebagaimana diatur dalam Pasal 7 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 08/PERMEN/M/2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 04/PERMEN/ M/2007 tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR Syariah Bersubsidi sebagaimana tercantum pada Tabel 1. Tabel 1. Besaran Nilai Subsidi Uang Muka Dan Besaran Pembiayaan KPR Syariah Bersubsidi Menurut Kelompok Sasaran Kelompok Sasaran Batas Harga RSH Paling Banyak (Rp) Uang Muka Paling Sedikit Nasabah (Rp) 11 Skim Subsidi Uang Muka Subsidi dari Pemerintah Paling Banyak (Rp) Pembiayaan KPR Syariah Paling Banyak (Rp) I II III tingkat marjin yang diberlakukan untuk menentukan angsuran pembiayaan KPR Syariah Bersubsidi sesuai dengan kesanggupan LPP yang dituangkan dalam MoU dan atau PKO dengan Kementerian Negara Perumahan Rakyat. 3. perhitungan nilai angsuran kepada nasabah sesuai dengan akad yang digunakan untuk pembiayaan KPR Syariah Bersubsidi dari LPP. H. Ketentuan Perpindahan Antar Kelompok Sasaran 1. kelompok sasaran dengan penghasilan lebih banyak diperbolehkan membeli/memiliki RSH dengan batas harga lebih sedikit, sepanjang tetap menggunakan skim dan nilai subsidi yang diperuntukkan bagi masingmasing kelompok sasaran asal, sebagai contoh: a. kelompok sasaran I membeli RSH dengan batas harga RSH paling banyak Rp ,00 (empat puluh satu juta lima ratus ribu rupiah) maka skim dan nilai subsidinya menggunakan skim dan nilai subsidi untuk kelompok sasaran I. b. kelompok sasaran II membeli RSH dengan batas harga RSH paling banyak Rp ,00 (dua puluh delapan juta rupiah) maka skim dan nilai subsidinya menggunakan skim dan nilai subsidi untuk kelompok sasaran II. 2. kelompok sasaran dengan penghasilan lebih sedikit diperbolehkan membeli/memiliki RSH dengan batas harga lebih banyak dengan ketentuan besar nilai dan skim subsidi yang diterima mengikuti besar nilai subsidi kelompok sasaran diatasnya yang dipilih, sebagai contoh:

12 a. kelompok sasaran II dan III membeli RSH dengan batas harga di atas Rp ,00 (empat puluh satu juta lima ratus ribu rupiah) dan paling banyak Rp ,00 (lima puluh lima juta rupiah) maka skim dan nilai subsidinya menggunakan skim dan nilai subsidi untuk kelompok sasaran I. b. kelompok sasaran III membeli RSH dengan batas harga di atas Rp ,00 (dua puluh delapan juta rupiah) dan paling banyak Rp ,00 (empat puluh satu juta lima ratus ribu rupiah) maka skim dan nilai subsidinya menggunakan skim dan nilai subsidi untuk kelompok sasaran II. 3. Penerapan Skim Subsidi Uang Muka dan pembiayaan KPR Syariah Bersubsidi pada perpindahan antar kelompok sasaran, sebagaimana tercantum pada Tabel 2. Penerapan skim subsidi tersebut menggunakan asumsi harga rumah paling banyak, uang muka paling sedikit untuk masing-masing kelompok sasaran. Tabel 2. Perpindahan Antar Kelompok Sasaran Untuk KPR Syariah Bersubsidi dengan Skim Subsidi Uang Muka Kelompok Sasaran I II III Harga Rumah (Rp) Uang Muka Paling Sedikit Pembiayaan Paling Banyak (Rp) Subsidi (Rp) Nasabah (Rp) *) *) *) *) *) *) Keterangan : *) Pembiayaan sesuai dengan yang disetujui oleh LPP BAB V PROSES PENCAIRAN DANA SUBSIDI A. Permintaan Verifikasi Pencairan Subsidi Perumahan 1. Pengajuan pencairan Subsidi KPR Syariah Bersubsidi dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun anggaran berjalan. Untuk kemudahan administrasi dilakukan secara periodik per bulan penerbitan KPR Syariah Bersubsidi. 2. LPP Pelaksana wajib menyediakan data-data untuk keperluan verifikasi antara lain: a. salinan dokumen akad pembiayaan antara nasabah dengan LPP Pelaksana menggunakan format yang berlaku pada masing-masing LPP Pelaksana; 12

13 b. surat pernyataan belum memiliki rumah dari nasabah yang ditandatangani di atas meterai secukupnya dan disahkan oleh Kelurahan atau instansi tempat bekerja dengan menggunakan Format A1; c. surat pernyataan belum pernah menerima subsidi perumahan dari nasabah yang ditandatantangani di atas meterai secukupnya dan disahkan oleh Kelurahan atau instansi tempat bekerja dengan menggunakan Format A1; d. surat keterangan dari instansi tempat bekerja atau Kelurahan tentang penghasilan nasabah; e. surat pernyataan tidak akan memindahtangankan RSH sebelum 5 tahun yang ditandatangani di atas meterai secukupnya dengan menggunakan Format A2; f. informasi mengenai harga RSH, tipe dan luas tanah/bangunan. 3. permohonan pencairan subsidi perumahan melalui KPR Syariah Bersubsidi oleh LPP diawali dengan penyampaian surat permintaan verifikasi (Format B) kepada Kepala Pusat Pembiayaan Perumahan dengan tembusan kepada Deputi Menteri Negara Perumahan Rakyat Bidang Pembiayaan, Sekretaris Menteri Negara Perumahan Rakyat, Direktur Jenderal Anggaran, dan Direktur Jenderal Perbendaharaan dengan dilampiri Daftar Realisasi Nasabah KPR Syariah Bersubsidi (Format D) dan disertai soft copy dalam compact disk (CD) atau diskette. Untuk mempercepat proses konsolidasi, data nasabah (Format D) dalam bentuk soft copy dapat dikirim melalui internet dengan alamat kpr@telkom.net. 4. Tim verifikasi melaksanakan pemeriksaan/ pengecekan data sampling nasabah yang disiapkan oleh sekretariat verifikasi atas kelengkapan dan kebenaran serta kesesuaian data kualifikasi nasabah penerima bantuan di lokasi LPP Pelaksana atau Kantor Kementerian Negara Perumahan Rakyat. 5. hasil pemeriksaan/ pengecekan Tim Verifikasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara Verifikasi sesuai Format E dan risalah verifikasi Format F dengan dilampiri perbaikan Format D, dibuat rangkap 6 (enam), 2 (dua) lembar untuk Kementerian Negara Perumahan Rakyat, 2 (dua) lembar untuk Departemen Keuangan dan 2 (dua) lembar untuk LPP Pelaksana. 6. LPP Pelaksana mengajukan usulan pembayaran subsidi perumahan kepada Kepala Pusat Pembiayaan Perumahan dengan tembusan kepada Deputi Menteri Negara Perumahan Rakyat Bidang Pembiayaan, Sekretaris Menteri Negara Perumahan Rakyat, Direktur Jenderal Anggaran dan Direktur Jenderal Perbendaharaan dengan dilengkapi dokumen-dokumen sebagai berikut: a. surat permintaan pembayaran (Format C). b. format D (yang sudah dikoreksi dan diparaf oleh Tim Verifikasi). c. berita acara verifikasi (Format E, Lampiran Format E, dan Format F) d. kuitansi seperti Format C1. 7. pejabat yang diberi kewenangan untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja/penanggung jawab kegiatan/ pemegang komitmen menerbitkan Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan Pejabat penguji menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM), selanjutnya SPM diajukan ke Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Pengelolaan Kas Negara dengan kelengkapan seperti pada angka 6. 13

14 8. selanjutnya Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Pengelolaan Kas Negara menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dan selanjutnya memindahbukukan dana dari rekening Bendahara Umum Negara ke Rekening Giro LPP Pelaksana. 9. LPP Pelaksana melaporkan posisi neraca pembiayaan setiap nasabah KPR Syariah Bersubsidi kepada Menteri Negara Perumahan Rakyat cq Kepala Pusat Pembiayaan Perumahan pada setiap akhir tahun selama masa subsidi sebagai bukti penerimaan subsidi. B. Pelaksanaan Verifikasi 1. pengecekan administrasi yang meliputi pengecekan kelengkapan dan kebenaran serta kesesuaian data kualifikasi nasabah penerima subsidi yang diajukan oleh LPP Pelaksana. 2. verifikasi dilakukan oleh Tim Verifikasi. 3. jumlah dokumen yang diverifikasi sesuai dengan jumlah nasabah yang mengajukan KPR Syariah Bersubsidi, apabila jumlah nasabah melebihi 300 nasabah, akan dilakukan pengambilan data sampling yang disiapkan oleh Sekretariat Tim Verifikasi. 4. Penyiapan data sampling dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. sekretariat tim verifikasi melakukan pengecekan awal terhadap pengajuan daftar nasabah KPR Syariah Bersubsidi untuk mengetahui apakah telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Penyimpangan yang terjadi akan dicatat dan menjadi tambahan bahan sampling. b. sekretariat tim verifikasi menyiapkan data sampling sebanyak 10% atau 100 nasabah (mana yang lebih besar) dari pengajuan pada saat itu dan yang telah lolos pada pengecekan awal, seperti yang tersebut pada huruf a di atas. c. jumlah sampel nasabah yang akan diverifikasi ditetapkan sebesar jumlah nasabah yang diambil secara acak seperti yang tersebut pada huruf b ditambah nasabah yang dari awal telah diidentifikasi bermasalah seperti pada huruf a. Mekanisme penyiapan data sampling sebagaimana tercantum pada Gambar Tim Verifikasi melaksanakan pemeriksaan/ pengecekan data seperti yang tersebut pada angka 4 huruf c di atas, atas kelengkapan dan kebenaran serta kesesuaian kualifikasi nasabah penerima bantuan. 6. dalam hal hasil verifikasi atas sampel nasabah menemukan bahwa lebih dari 10 (sepuluh)% dari sampel nasabah tidak memenuhi ketentuan yang berlaku, maka akan dilakukan verifikasi kembali dengan sampel baru. Sampel baru diambil secara acak dari sampling frame baru, yaitu daftar nasabah KPR Syariah Bersubsidi pada sampling frame sebelumnya dikurangi jumlah sampel nasabah yang telah diverifikasi, dengan mengikuti prosedur sampling menurut angka 4 huruf b di atas. 14

15 7. kegiatan verifikasi untuk setiap permintaan pencairan dana subsidi dibatasi hanya sampai 2 (dua) kali, sebelum akhirnya Berita Acara Verifikasi dibuat berdasarkan verifikasi atas seluruh nasabah (sampling 100%). 8. dalam hal hasil verifikasi atas sampel nasabah menemukan bahwa tidak lebih atau hanya sejumlah 10 (sepuluh) % dari sampel nasabah yang diverifikasi tidak memenuhi ketentuan yang berlaku, maka hasil pemeriksaan/ pengecekan Tim Verifikasi dituangkan dalam Berita Acara Verifikasi. 9. Lingkup Tugas Tim Verifikasi: a. memeriksa keabsahan dokumen-dokumen sebagai berikut: 1). salinan dokumen akad pembiayaan antara nasabah dengan LPP Pelaksana; 2). surat pernyataan belum memiliki rumah dari nasabah yang ditandatangani di atas meterai secukupnya dan disahkan oleh Kelurahan atau instansi tempat bekerja; 3). surat pernyataan belum pernah menerima subsidi perumahan dari nasabah yang ditandatantangani di atas meterai secukupnya dan disahkan oleh Kelurahan atau instansi tempat; 4). surat keterangan dari instansi tempat bekerja/kelurahan tentang penghasilan nasabah; 5). surat pernyataan tidak akan memindahtangankan RSH sebelum 5 tahun yang ditandatangani di atas meterai secukupnya; b. memeriksa kesesuaian penghasilan nasabah per bulan dengan batas penghasilan paling banyak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c. memeriksa kesesuaian nilai dana subsidi dengan kelompok sasaran atau RSH yang dibeli nasabah. d. memeriksa harga RSH, tipe dan luas tanah/bangunan. e. mengeluarkan nasabah dari daftar Format D sebagai penerima subsidi apabila ketentuan yang dipersyaratkan pada huruf a dan huruf b tidak terpenuhi. f. membuat berita acara verifikasi (Format E, Lampiran Format E, dan risalah verifikasi Format F) rangkap 6 (enam) berdasarkan hasil verifikasi. g. anggota Tim dilengkapi dengan surat tugas dari Pimpinan Kementerian Negara Perumahan Rakyat dan/atau Departemen Keuangan pada saat menjalankan tugas verifikasi. h. verifikasi dilakukan di kantor LPP Pelaksana atau di kantor Kementerian Negara Perumahan Rakyat. i. hasil verifikasi sebagaimana tersebut diatas hanya bersifat administratif dan tidak membebaskan LPP Pelaksana untuk diaudit oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku j. dalam hal dianggap perlu Tim Verifikasi dapat melakukan tinjauan dan verifikasi lapangan. 15

16 BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN 1. RSH yang perolehannya melalui fasilitas KPR Syariah Bersubsidi tidak boleh diperjualbelikan atau dipindahtangankan dengan bentuk perbuatan hukum apapun, sebagaimana tercantum dalam Pasal 7 ayat (3) huruf d Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 08/PERMEN/M/2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 04/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan melalui KPR Syariah Bersubsidi. 2. Dalam hal LPP Pelaksana terbukti tidak menyalurkan dana subsidi kepada nasabah yang berhak, maka LPP Pelaksana harus mengembalikan dana subsidi tersebut ke Kas Negara menurut peraturan dan ketentuan yang berlaku, dan LPP Pelaksana akan diberi peringatan sampai 3 (tiga) kali dan apabila tidak mengindahkan surat peringatan tersebut maka keikutsertaan sebagai LPP Pelaksana akan dicabut serta diproses selanjutnya sesuai peraturan perundangan yang berlaku baik perdata maupun pidana. 3. Dalam hal nasabah terbukti memberikan atau membuat pernyataan yang tidak sesuai dengan kenyataan, maka hak subsidinya akan dicabut dan diharuskan mengembalikan subsidi yang sudah diterima ke Kas Negara menurut ketentuan yang berlaku serta diproses selanjutnya sesuai peraturan perundangan yang berlaku baik perdata maupun pidana. BAB VII KORESPONDENSI 1. Alamat korespondensi melalui surat: Kementerian Negara Perumahan Rakyat Up. Kepala Pusat Pembiayaan Perumahan Cc. Deputi Menteri Negara Perumahan Rakyat Bidang Pembiayaan Jl. R. Patah I No. 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 2. Komunikasi telepon, facsimili, dan internet Telepon : (021) Facsimili : (021) Internet : kpr@telkom.net 16

17 BAB VIII PENUTUP Tata cara ini dibuat untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan melalui KPR Syariah Bersubsidi dan bersifat mengikat pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan tersebut. MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT ttd MOHAMMAD YUSUF ASY ARI TAMBAHAN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR Salinan sesuai dengan Aslinya KEPALA BIRO HUKUM, KEPEGAWAIAN DAN HUMAS AGUS SUMARGIARTO NIP :

18 Gambar 1. Bagan Alir Pelaksanaan MoU dan atau PKO DEP. KEUANGAN KEMENEGPERA LPP PELAKSANA PENGEMBANG Program KPRSH Bersubsidi DIPA SUBSIDI PERUMAHAN Permintaan Partisipasi LPP Pelaksana KPRSH Bersubsidi Kesanggupan LPP KPRSH Bersubsidi Membangun dan menawarkan RSH Verifikasi Kesanggupan LPP Ditolak T OK? Y Kesepakatan Bersama (MoU) Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO) A PENGGUNA ANGGARAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN/ PEMBINA PROGRAM PELAKSANA PROGRAM PENYEDIA RSH 18

19 Gambar 2. Bagan Alir Penerbitan dan Verifikasi KPR Syariah Bersubsidi DEP. KEUANGAN KEMENEGPERA LPP PELAKSANA DEBITUR PENGEMBANG Menyiapkan persyaratan sesuai Kelompok Sasaran Membangun dan menawarkan RSH Penerbitan KPR Syariah Komersial T Disetujui? Permohonan KPR Syariah Bersubsidi SELESAI Y A Penerbitan KPR Syariah Bersubsidi Mengangsur KPR Syariah Bersubsidi Menyerahkan RSH kepada Debitur Daftar Usulan Debitur Penerima Subsidi Permintaan Verifikasi Tim Verifikasi C Penugasan Verifikasi Penugasan Verifikasi DIPA SUBSIDI PERUMAHAN Verifikasi OK? T DAFTAR DEBITUR YANG DITOLAK Pengalihan ke KPR Syariah Komersial Y DAFTAR DEBITUR PENERIMA SUBSIDI Data base Penerima Subsidi SELESAI Berita Acara (6 rangkap) B PENGGUNA ANGGARAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN/ PEMBINA PROGRAM PELAKSANA PROGRAM PENERIMA SUBSIDI PENYEDIA RSH 19

20 Gambar 3. Bagan Alir Pencairan dan Penyaluran Subsidi Perumahan DEP. KEUANGAN KEMENEGPERA LPP PELAKSANA DEBITUR PENGEMBANG BPK B DIPA SUBSIDI PERUMAHAN Surat Permintaan Pembayaran (SPP) Subsidi Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) Audit Pelaksanaan KP- RSH Bersubsidi Rekening Giro Bank Pelaksana Pemenuhan Evaluasi Pelaksanaan KPRSH Laporan Pelaksanaan KPR Syariah Bersubsidi Data base Penerima Subsidi Debet pada Rekening Koran Pembayaran Uang Muka Laporan Pelaksanaan Program KP-RSH Laporan Pelaksanaan Program KPRSH C PENGGUNA ANGGARAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN/ PEMBINA PROGRAM PELAKSANA PROGRAM PENERIMA SUBSIDI PENYEDIA RSH AUDITOR Gambar 4. Bagan Alir Mekanisme Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian DEP. KEUANGAN KEMENEGPERA LPP PELAKSANA C Pelaksanaan Program KPRSH Data base Penerima Subsidi RAPAT MONITORING / EVALUASI Monitoring dan Evaluasi Menyeluruh Rekomendasi Tindak Turun Tangan Pelaksanaan Rekomendasi Per - Surat Pertemuan Pembahasan Keputusan 20

21 Gambar 5. Proses Penentuan Sampel dan Verifikasi Dokumen Administrasi Start Permintaan Verifikasi sejumlah X nasabah Cek Kesesuaian dengan ketentuan Sesuai? Y Y1 = nasabah yang sesuai Penentuan sampel I Z = 5 % x Y1 atau 100 nasabah T Y2 = Nasabah yang tidak sesuai Sampel Verifikasi S = Z + Y2 Daftar Nasabah yang tidak sesuai Cek kesesuaian dan kelengkapan dokumen adminsitrasi OK 100 %? T S1 = Jumlah nasabah tidak sesuai Y Klaim Subsidi diterima sebesar X nasabah (100 %) Penentuan sampel ke II S2 = 5% x (X-S) Y S1 > 10 % S? T Klaim Subsidi diterima (X - S1) nasabah Cek Kelengkapan dokumen adminsitrasi OK 100 %? Y Berita Acara Verifikasi Selesai T S3 = Jumlah nasabah tidak sesuai S3 > 10 % S2? Y Cek Dokumen dari sisa seluruh nasabah (X-S- S2) T Klaim Subsidi diterima (X - S1- S3) nasabah OK 100 %? Y T S4 = Jumlah nasabah tidak sesuai 21 Klaim Subsidi diterima (X-S1-S3-S4) nasabah

22 FORMAT A Kop Surat Bank/ LKNB/ Koperasi Nomor :...,... Lampiran : Kepada Yth. : Menteri Negara Perumahan Rakyat Jl. R. Patah I No.1 Kebayoran baru - Jakarta Selatan Perihal : Kesanggupan sebagai Lembaga Penerbit Pembiayaan (LPP) KPRSH Bersubsidi Setelah mempelajari Program Pengadaan Perumahan dan Permukiman degan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR Syariah Bersubsidi dan atau KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi, bersama ini kami sampaikan Pernyataan Kesanggupan untuk berperan serta sebagai Lembaga Penerbit Pembiayaan KP-RSH Bersubsidi dengan beberapa penjelasan sebagai berikut : 1. Jumlah KPR Syariah Bersubsidi Rumah Sederhana Sehat (RSH) yang akan diterbitkan untuk setiap kelompok sasaran adalah sebagai berikut : a. Jumlah Rencana Penerbitan KPR Syariah Bersubsidi per tahun : Kelompok Sasaran I II III Total JUMLAH KPR SYARIAH BERSUBSIDI (UNIT/KK) b. Terhadap jumlah rumah/kk (unit) yang tersebut pada angka 1.a di atas merupakan jumlah yang belum tetap/pasti sehingga pihak LPP masih dapat melakukan perubahan dengan penambahan/pengurangan sesuai kebutuhan. 2. Menyediakan Pokok Pembiayaan yang dibutuhkan untuk KPR Syariah Bersubsidi Rumah Sederhana Sehat (RSH). 3. Marjin maksimum untuk Skim Subsidi Uang Muka adalah... %/tahun atau sesuai dengan kesepakatan yang tercantum dalam Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO) 4. Mengikuti semua ketentuan yang diberlakukan untuk pelaksanaan program, yang terdiri dari: a. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan melalui KPR Syariah Bersubsidi yang berlaku. b. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat). Demikian kami sampaikan Surat Pernyataan Kesanggupan ini, terimakasih atas perhatiannya..., Lembaga Penerbit Kredit/Pembiayaan Direktur/manajer.. Tembusan Kepada Yth. : Deputi Bidang Pembiayaan Kemenrterian Negara Perumahan Rakyat ( ) 22

23 FORMAT A1 SURAT PERNYATAAN Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Tempat/tgl lahir : Pekerjaan : No. KTP/Passport : Alamat : Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa sampai saat surat pernyataan ini ditandatangani, saya belum pernah memiliki rumah/ hunian dan belum pernah menerima subsidi perumahan. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari terdapat keterangan yang tidak benar, saya bersedia dituntut di muka pengadilan serta bersedia menerima tindakan hukum yang diambil pemerintah baik secara perdata maupun pidana....,... Mengetahui: Kelurahan/Instansi tempat bekerja, Yang membuat pernyataan, Meterai secukupnya (Nama lengkap dan jabatan) (Nama lengkap) 23

24 FORMAT A2 SURAT PERNYATAAN Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Tempat/tgl lahir : Pekerjaan : No. KTP/Passport : Alamat : Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya tidak akan memindahtangankan Rumah Sederhana Sehat (RSH) sebelum 5 (lima) tahun terhitung sejak perjanjian kredit ditandatangani. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari terdapat keterangan yang tidak benar, saya bersedia dituntut di muka pengadilan serta bersedia menerima tindakan hukum yang diambil pemerintah baik perdata maupun pidana....,... Yang membuat pernyataan, Meterai secukupnya (Nama lengkap) 24

25 Kop Surat Bank/LKNB/Koperasi Pelaksana (contoh surat pengantar permintaan verifikasi) FORMAT B Nomor : Lampiran :., Kepada Yth: Kepala Pusat Pembiayaan Perumahan Kementerian Negara Perumahan Rakyat Jl. R Patah I No. 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Perihal : Verifikasi Realisasi Nasabah Penerima Subsidi Perumahan melalui KPR Syariah Bersubsidi Tahun.. Menunjuk Kesepakatan Bersama/Perjanjian Kerjasama Operasional antara Kementerian Negara Perumahan Rakyat dengan Bank/LKNB/Koperasi Nomor:, bersama ini kami sampaikan beberapa hal berikut: 1. Bank/LKNB/Koperasi... telah melaksanakan Program KPR Syariah Bersubsidi periode. tahun. sebagai berikut: Kelompok Sasaran/ Penghasilan I KPR Syariah Bersubsidi (unit) Subsidi (Rp) II III Total 2. Bersama ini kami mohon perkenan menugaskan Tim Verifikasi untuk melakukan verifikasi pencairan dana subsidi perumahan atas realisasi pelaksanaan program KPR Syariah Bersubsidi sebagaimana terlampir (Format D). Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih PT Bank/LKNB/Koperasi Direktur Utama/Direksi/Manajer/Ketua/. Tembusan Kepada Yth: 1. Deputi Menpera Bidang Pembiayaan 2. Sekretaris Menteri Negara Perumahan Rakyat 3. Direktur Jenderal Anggaran, Dep. Keuangan 4. Direktur Jenderal Perbendaharaan, Dep. Keuangan ( ) 25

26 FORMAT D Daftar Realisasi nasabah Program KPRSH Bersubsidi Untuk Perumahan TA KPR Bersubsidi *) 3. KPR Syariah Bersubsidi Bank/LKNB/Koperasi : 2. KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi 4. KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi Bulan Transaksi : 5. KPR Sarusun Bersubsidi No. Kota/ Kabupaten Pengembang / Lokasi/ Alamat Rumah Nama nasabah Nomor KTP Data nasabah Nama Ibu Kandung Akad Pembiayaan Informasi Akad Pembiayaan Harga Nilai Tanggal Uang Muka Pekerjaan Penghasilan Nomor Akad Rumah Pembiayaan Tenor (th) Skim Akad (Rp) (Rp.) (Rp.) Subsidi Tahun Jumlah (Rp.) Jenis Rumah Data Rumah Tipe Rumah Bng. Luas (m2) Tanah TOTAL Keterangan: Kolom 1 : Nomor urut nasabah Kolom 2 : Nama Kota/ Kabupaten dari lokasi rumah yang dibeli Kolom 3 : Pengembang dan Lokasi rumah (ditulis lengkap) Kolom 4 : Nama nasabah pengambil KPR Kolom 5 : Nomor KTP nasabah Kolom 6 : Nama ibu kandung nasabah Kolom 7 : Pekerjaan nasabah 4 pilihan (TNI/ Polri; PNS; Swasta; Wiraswasta) Kolom 8 : Penghasilan nasabah Kolom 9 : Nomor kredit dari perjanjian kredit yang dilakukan dengan LPKP Kolom 10 : Tanggal akad, merupakan tanggal transaksi yang tercantum dalam perjanjian kredit Kolom 11 : Harga rumah yang dibeli Kolom 12 : Uang muka yang dibayar nasabah Kolom 13 : Nilai KPR yang diberikan kepada nasabah Kolom 14 : Waktu (tenor) yang digunakan dalam akad pembiayaan (tahun) Kolom 15 : Skim Subsidi diisi angka 1/2/3/4 (1. IO-BP & selisih bunga, 2. selisih bunga, 3 uang muka, 4. membangun/ memperbaiki rumah) Kolom 16 : Tahun Subsidi Kolom 17 : Besarnya dana subsidi yang menjadi tanggungan pemerintah Kolom 18 : Jenis rumah, diisi RT, R1/2 T, RKP, RKBP (RT=Rumah Tembok, R 1/2T = Rumah 1/2 Tembok, RKP= Rumah Kayu Pangung, RKBP = Rumah Kayu Bukan Panggung) Kolom 19 : Tipe Rumah diisi RIT-1, RIT-2, RsS-1, RsS-2 Kolom 20 : Luas bangunan dari rumah yang dibangun/diperbaiki Kolom 21 : Luas tanah dari rumah yang dibangun/diperbaiki *) : Pilih salah satu...,......, Bank / LKNB/ Koperasi... (...) 26

27 FORMAT C Kop Surat Bank/LKNB/Koperasi Pelaksana (contoh Surat Permintaan Pembayaran Subsidi)...., Nomor :..,. Lampiran : Kepada Yth: Kepala Pusat Pembiayaan Perumahan Kementerian Negara Perumahan Rakyat Jl. Raden Patah I No. 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Perihal : Permintaan Pembayaran Subsidi Perumahan melalui KPR Syariah Bersubsidi Tahun Sehubungan dengan telah diterbitkannya Berita Acara Verifikasi Nomor... tanggal..., maka dengan ini kami mengajukan permintaan pembayaran subsidi melalui KPR Syariah Bersubsidi tahun. dengan rincian sebagai berikut: 1. Jumlah dana subsidi perumahan melalui KPR Syariah Bersubsidi yang diminta, dengan rincian sebagai berikut: Kelompok Sasaran/ Penghasilan I KPR Syariah Bersubsidi Dana Subsidi (unit) (Rp) II III Total 2. Penerima dana: - Nama Bank/LKNB/Koperasi.. : - Nama Bank (untuk LKNB/Koperasi) :... - Nama rekening :.. - Nomor rekening :.. - NPWP :.. 3. Lampiran terdiri dari; - Berita Acara Verifikasi (Format E, Lampiran Format E, dan risalah verifikasi Format F) - Daftar Realisasi Nasabah Program KPR Syariah Bersubsidi untuk Perumahan (Format D) - Kuitansi Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. PT Bank/LKNB/Koperasi Direktur Utama/Direksi/Manajer/Ketua/. Tembusan Kepada Yth: 1. Deputi Menpera Bidang Pembiayaan 2. Sekretaris Menteri Negara Perumahan Rakyat 3. Direktur Jenderal Perbendaharaan, Dep. Keuangan 4. Direktur Jenderal Anggaran, Dep. Keuangan ( ) 27

28 FORMAT C1 Nomor : (01)... KUITANSI / BUKTI PEMBAYARAN Sudah Terima Uang Dari : Direktorat Jenderal Perbendaharaan Selaku Kuasa Bendahara Umum Negara Pusat Jumlah Uang : (02)... Terbilang : (03)... Untuk Pembayaran : (04) Pembayaran Subsidi KPRSH Tahun... berdasarkan Berita Acara Verifikasi Nomor :... Menyetujui, Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen (05)..., Tanggal (06)... (07) ) (08)... Nama Lengkap NIP :... Materai Rp ,- Nama Lengkap PETUNJUK PENGISIAN KUITANSI NOMOR URAIAN ISIAN 01 Diisinomor kuitansi/ bukti pembayaran 02 Diisi jumlah atau nilai uang dengan angka (Rp/ Valas) 03 Diisi jumlah atau nilai uang dengan huruf 04 Diisi uraian pembayaran 05 Diisi tempat pembuatan kuitansi/ bukti pembayaran dibuat dan ditandatangani 06 Diisi tanggal kuitansi/ bukti pembayaran dibuat dan ditandatangani 07 Diisi nama jabatan penerima pembayaran 08 Diisi tanda tangan penerima pembayaran dan dibubuhi stempel unit organisasi penerima pembayaran 09 Diisi tanda tangan Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen dan dibubuhi stempel satuan kerja 28

29 BERITA ACARA VERIFIKASI PERMOHONAN PENCAIRAN DANA SUBSIDI PERUMAHAN Nomor : /BA-VER/.../... Format E Sesuai Perjanjian Kerjasama Operasional antara Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Negara Perumahan Rakyat dengan... Nomor :... tanggal... dan berdasarkan surat dari...nomor :...tanggal... perihal Verifikasi Realisasi Nasabah Penerima KPR Syariah Bersubsidi tahun..., pada hari ini..., tanggal..., kami yang bertandatangan di bawah ini sesuai dengan Surat Perintah Tugas No..., tanggal...: 1. Nama :... Jabatan :... Instansi :... Alamat Kantor : Nama :... Jabatan :... Instansi :... Alamat Kantor : Nama :... Jabatan :... Instansi :... Alamat Kantor :... telah melakukan verifikasi dengan penjelasan sebagai berikut. 1. Tim Verifikasi dan Pihak Bank/LKNB/ Koperasi secara bersama-sama telah melakukan pengecekan kelengkapan dan kebenaran dokumen akad pembiayaan sesuai daftar permohonan pencairan dana subsidi perumahan seperti pada format D yang diajukan oleh Pihak Bank/LKNB/ Koperasi. Pelaksanaan verifikasi mulai... dan selesai tanggal... sesuai kelengkapan data dari Bank/LKNB/ Koperasi. 2. Setelah melakukan pemeriksaan, Tim Verifikasi menyetujui permohonan penarikan dana subsidi perumahan melalui KPR Syariah Bersubsidi sebagai berikut: Kelompok Sasaran I II III Total Harga RSH Paling Banyak (Rp.) Jumlah Rumah (Unit) Dana Bantuan / Subsidi (Rp) Subsidi Maksimum per Rumah (Rp.) Sebagai kelengkapan Berita Acara Verifikasi, dilampirkan Format D yang telah diparaf atau ditandatangani oleh Tim Verifikasi dan Pihak Bank/LKNB/ Koperasi. 29

30 4. Pemeriksaan yang dilakukan Tim Verifikasi bersifat administratif dan tidak membebaskan penerima dana untuk diaudit oleh pihak yang berwenang serta bertanggung jawab penuh atas hasil audit. 5. Kedua belah pihak telah menyetujui hasil pemeriksaan seperti yang dimaksud pada nomor 2. Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tim Pelaksana Verifikasi (...) (...) (...) Mengetahui Ka. Satker PK... Pihak Bank / LKNB (...) (...) (...) 30

31 Lampiran Format E Rekapitulasi Realisasi Bantuan Program Kredit Bersubsidi untuk Perumahan Tahun... No Kelompok sasaran KPR Syariah Bersubsidi Selisih Bunga Uang Muka Unit/KK Dana (Rp.) Unit/KK Dana (Rp.) TOTAL 1 I 2 II 3 III TOTAL Keterangan : Lampiran Format E merupakan Rekapitulasi dari Format D 31

32 No. Urut RISALAH VERIFIKASI ADMINISTRASI Format F KPR SYARIAH BERSUBSIDI TAHUN ANGGARAN... Nama Bank/LKNB/Kop. : Tanggal Verifikasi : Pengajuan ke : Tanggal : Status : Final Jumlah Debitur : No. Surat : Sementara Jumlah Subsidi : Rp. Pengambilan Sampel Ke : Jumlah : debitur SAMPEL DEBITUR Kota/ Cabang Jumlah (UNIT/KK) SESUAI (UNIT/KK) KESESUAIAN THD KETENTUAN TIDAK SESUAI (UNIT/ KK) JUMLAH Kualifikasi Debitur Harga Rumah Skim KPR Skim Subsidi LENGKAP (UNIT/KK) JUMLA H KELENGKAPAN DATA TIDAK LENGKAP (UNIT/KK) Copy PK Slip Gaji Harga Rumah Ket blm pny rmh [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] Aplikasi kredit Keterangan/ Catatan [17] J u m l a h NO Kelompok Sasaran 1 I 2 II 3 III Jumlah KESIMPULAN HASIL VERIFIKASI Hasil Verifikasi Permintaan Verifikasi Disetujui Unit/ KK Jml Subsidi (Rp) Unit/ KK Jml Subsidi (Rp) Unit/ KK Ditolak Jml Subsidi (Rp) Jakarta, Memeriksa, mengetahui dan menyetujui Koordinator Pelaksana 32

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Subsidi. Sarusuna Syariah.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Subsidi. Sarusuna Syariah. No.103, 2008 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Subsidi. Sarusuna Syariah. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 17/PERMEN/M/2008 TENTANG STANDAR DAN PROSEDUR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Subsidi. KPRS/KPRS Mikro Syariah.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Subsidi. KPRS/KPRS Mikro Syariah. No.107, 2008 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Subsidi. KPRS/KPRS Mikro Syariah. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 21/PERMEN/M/2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.104, 2008 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Subsidi Perumahan. KPR Bersubsidi. Tata Cara. Pelaksanaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.104, 2008 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Subsidi Perumahan. KPR Bersubsidi. Tata Cara. Pelaksanaan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.104, 2008 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Subsidi Perumahan. KPR Bersubsidi. Tata Cara. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 18/PERMEN/M/2008

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.715, 2010 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. KPR Bersubsidi. KPR Sarusuna Bersubsidi. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.715, 2010 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. KPR Bersubsidi. KPR Sarusuna Bersubsidi. Perubahan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.715, 2010 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. KPR Bersubsidi. KPR Sarusuna Bersubsidi. Perubahan. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 16 /PERMEN/M/2008 TENTANG STANDAR DAN PROSEDUR PELAKSANAAN SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR SARUSUNA BERSUBSIDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 12 /PERMEN/M/2008 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR SARUSUNA SYARIAH BERSUBSIDI DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 20 /PERMEN/M/2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPRS/KPRS MIKRO BERSUBSIDI

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 20 /PERMEN/M/2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPRS/KPRS MIKRO BERSUBSIDI PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 20 /PERMEN/M/2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPRS/KPRS MIKRO BERSUBSIDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KPR SEJAHTERA DENGAN DUKUNGAN FLPP BAB I KREDIT PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA

PETUNJUK PELAKSANAAN KPR SEJAHTERA DENGAN DUKUNGAN FLPP BAB I KREDIT PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA LAMPIRAN 2 PERMENPERA Nomor : 15 Tahun 2010 Tanggal : 6 September 2010 PETUNJUK PELAKSANAAN KPR SEJAHTERA DENGAN DUKUNGAN FLPP BAB I KREDIT PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA A. Jenis Layanan dan Perjanjian Kerjasama

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 04/PERMEN/M/2007 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KPR BERSUBSIDI DAN KPR SYARIAH BERSUBSIDI SERTA KPR SARUSUNA

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPRS/KPRS MIKRO SYARIAH BERSUBSIDI Nomor : 18 Tahun 2011 Tanggal : 5 Agustus 2011 BAB I PENGERTIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 06/PERMEN/M/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 06/PERMEN/M/2007 TENTANG PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 06/PERMEN/M/2007 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPRS/KPRS MIKRO SYARIAH BERSUBSIDI DENGAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPRS/KPRS MIKRO BERSUBSIDI Nomor : 17 Tahun 2011 Tanggal : 5 Agustus 2011 BAB I PENGERTIAN Dalam

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 06/PERMEN/M/2007 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 13 /PERMEN/M/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 13 /PERMEN/M/2008 TENTANG Draft 2/6/08 PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 13 /PERMEN/M/2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07/PERMEN/M/2007 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG -1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN PERUMAHAN MELALUI KREDIT/PEMBIAYAAN PEMILIKAN

Lebih terperinci

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG -1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN MELALUI KREDIT/PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN DALAM BENTUK FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KREDIT/

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR:08/PERMEN/M/2008 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR:08/PERMEN/M/2008 TENTANG MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR:08/PERMEN/M/2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 04/PERMEN/M/2007

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 7/PERMEN/M/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 7/PERMEN/M/2007 TENTANG PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 7/PERMEN/M/2007 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR SARUSUN BERSUBSIDI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 24/PERMEN/M/2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 01/PERMEN/M/2006

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2007 TENTANG PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2007 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPRS/KPRS MIKRO BERSUBSIDI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 01/PERMEN/M/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 01/PERMEN/M/2006 TENTANG MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 01/PERMEN/M/2006 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Subsidi Perumahan. KPR Sederhana Sehat. Prosedur.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Subsidi Perumahan. KPR Sederhana Sehat. Prosedur. No.320, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Subsidi Perumahan. KPR Sederhana Sehat. Prosedur. PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 124/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN,

Lebih terperinci

TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR BERSUBSIDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR BERSUBSIDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 03/PERMEN/M/2007 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 05/PERMEN/M/2007 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.78, 2008 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Perumahan. Permukiman. Fasilitas. Sarusun. Subsidi. Pengadaan. Perubahan. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR:

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 07/PERMEN/M/2008 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 07/PERMEN/M/2008 TENTANG MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 07/PERMEN/M/2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 03/PERMEN/M/2007

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 04/PERMEN/M/2005 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 04/PERMEN/M/2005 TENTANG MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 04/PERMEN/M/2005 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN

Lebih terperinci

Kop Surat Bank. Nomor :...,... Lampiran :

Kop Surat Bank. Nomor :...,... Lampiran : 23 LAMPIRAN I Contoh Format A Kop Surat Bank Nomor :...,... Lampiran : Kepada: Menteri Perumahan Rakyat Jl. Raden Patah I No. 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Up. Deputi Bidang Pembiayaan Perihal : Pernyataan

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 06/PERMEN/M/2008 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 06/PERMEN/M/2008 TENTANG MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 06/PERMEN/M/2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS NOMOR 06/PERMEN/M/2007 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Subsidi Beras. Masyarakat. Pendapatan Rendah.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Subsidi Beras. Masyarakat. Pendapatan Rendah. No.117, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Subsidi Beras. Masyarakat. Pendapatan Rendah. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/PMK.02/2009 TENTANG SUBSIDI BERAS

Lebih terperinci

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 05 TAHUN 2012

Lebih terperinci

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan; MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 06/PERMEN/M/2006 TENTANG PEMBANGUNAN/PERBAIKAN PERUMAHAN SWADAYA MELALUI KREDIT/PEMBIAYAAN MIKRO DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2008 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2008 TENTANG MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 05/PERMEN/M/2007

Lebih terperinci

Kop Surat Bank. Nomor :...,... Lampiran :

Kop Surat Bank. Nomor :...,... Lampiran : 2012, No.695 20 LAMPIRAN I Contoh Format A Kop Surat Bank Nomor :...,... Lampiran : Kepada Yth. : Menteri Negara Perumahan Rakyat Kementerian Perumahan Rakyat Jl. Raden Patah I No. 1 Kebayoran Baru Jakarta

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.714, 2010 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Perumahan dan Pemukiman. Bantuan Pembiayaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.714, 2010 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Perumahan dan Pemukiman. Bantuan Pembiayaan. BERITA NEGARA No.714, 2010 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Perumahan dan Pemukiman. Bantuan Pembiayaan. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 04 TAHUN 2012

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.02/2010 TENTANG SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.02/2010 TENTANG SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.02/2010 TENTANG SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENGHITUNGAN, PEMBAYARAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN STIMULAN UNTUK PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.546,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba No.765, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Kredit Investasi Pemerintah. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 193/PMK.05/2011 TENTANG KREDIT INVESTASI

Lebih terperinci

PERATURANMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PRT/M/2015 TENTANG

PERATURANMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PRT/M/2015 TENTANG PERATURANMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PRT/M/2015 TENTANG BANTUAN UANG MUKA BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH UNTUK MENINGKATKAN AKSESIBILITAS KREDIT/PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

2015, No perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Bantuan Uang Muka Bagi Masyarakat Berpenghasilan Renda

2015, No perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Bantuan Uang Muka Bagi Masyarakat Berpenghasilan Renda BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1477, 2015 KEMENPU-PR. Aksesibilitas Kredit. Rumah Subsidi. Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Bantuan. Uang Muka. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.349, 2010 KEMENTERIAN KEUANGAN. Fasilitas Likuiditas. Pembiayaan Perumahan. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.349, 2010 KEMENTERIAN KEUANGAN. Fasilitas Likuiditas. Pembiayaan Perumahan. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.349, 2010 KEMENTERIAN KEUANGAN. Fasilitas Likuiditas. Pembiayaan Perumahan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/PMK.05/2010 TENTANG TATA

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 12/PERMEN/M/2006

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 12/PERMEN/M/2006 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 12/PERMEN/M/2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2005

Lebih terperinci

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG -1- REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN PERUMAHAN MELALUI KREDIT/PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA DENGAN DUKUNGAN BANTUAN FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

SALINAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 82/PMK.05/2007 TENTANG

SALINAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 82/PMK.05/2007 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 82/PMK.05/2007 TENTANG TATA CARA PENCAIRAN DANA ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA MELALUI REKENING KAS UMUM NEGARA MENTERI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 155/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA PENYELENGGARAAN KEWAJIBAN PELAYANAN UMUM POS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN STIMULAN UNTUK PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penyediaan Air Minum. Prosedur.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penyediaan Air Minum. Prosedur. No.515, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penyediaan Air Minum. Prosedur. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 229/PMK. 01/2009 TENTANG TATACARA PELAKSANAAN PEMBERIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 130/PMK.05/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 130/PMK.05/2010 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 130/PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2006 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2006 TENTANG MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 05/PERMEN/M/2006 TENTANG DUKUNGAN ASURANSI KPR/KPRS UNTUK PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT MENTERI NEGARA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, PENGELOLAAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BERGULIR PENGADAAN TANAH UNTUK JALAN TOL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

1 of 8 18/12/ :05

1 of 8 18/12/ :05 1 of 8 18/12/2015 16:05 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 193/PMK.05/2011 TENTANG KREDIT INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata Cara. Pelayanan Umum. Angkutan Laut. Penumpang. Ekonomi. Pertanggung Jawaban. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata Cara. Pelayanan Umum. Angkutan Laut. Penumpang. Ekonomi. Pertanggung Jawaban. Pencabutan. No.213, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata Cara. Pelayanan Umum. Angkutan Laut. Penumpang. Ekonomi. Pertanggung Jawaban. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No. 2024,2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pemberian. Jaminan. Percepatan. Jalan Tol Sumatera. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 253/ PMK.08/2015 TENTANG TATA

Lebih terperinci

1 of 9 21/12/ :39

1 of 9 21/12/ :39 1 of 9 21/12/2015 12:39 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012 TENTANG PEMBERIAN DUKUNGAN KELAYAKAN ATAS SEBAGIAN BIAYA KONSTRUKSI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 158/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ANGGARAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN LANGSUNG PUPUK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 158/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ANGGARAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN LANGSUNG PUPUK PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 158/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ANGGARAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN LANGSUNG PUPUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 34 /PB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 26/PERMEN/M/2006 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 26/PERMEN/M/2006 TENTANG MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 26/PERMEN/M/2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07/PERMEN/M/2006

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1311, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Biaya Konstruksi. Proyek Kerja Sama. Infrastruktur. Dukungan Kelayakan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 108, Tambahan Lembaran

2015, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 108, Tambahan Lembaran No.1685, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN PU-PR. BLU. Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan. Angsuran Kredit/Pembiayaan. Skema. Selisih. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan No.611, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. Penggunaan Dana Badan Usaha Terlebih Dahulu. Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Bendungan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.55/MenLHK/Setjen/Kum.1/6/2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYALURAN BANTUAN LAINNYA YANG MEMILIKI KARAKTERISTIK BANTUAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.401, 2011 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Perumahan. Rumah Sejahtera Tapak. Fasilitas Likuiditas Pembiayaan. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA FLPP BAB I FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA FLPP BAB I FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN LAMPIRAN 1 PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN PERUMAHAN MELALUI KREDIT KONSTRUKSI RUMAH SEJAHTERA MURAH TAPAK DENGAN DUKUNGAN FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.229,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.08/2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA CADANGAN PENJAMINAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.182,2012 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan. Perumahan. Kredit/Pembiayaan. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05

Lebih terperinci

2016, No Subsidi Bunga untuk Kredit Usaha Rakyat; c. bahwa sehubungan dengan implementasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.05/2015 tent

2016, No Subsidi Bunga untuk Kredit Usaha Rakyat; c. bahwa sehubungan dengan implementasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.05/2015 tent No.251, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. KUR. Subsidi Bunga. Pelaksanaan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 /PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Subsidi Pupuk. Tata Cara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Subsidi Pupuk. Tata Cara. No.287, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Subsidi Pupuk. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ANGGARAN,

Lebih terperinci

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang No.1646, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dana Cadangan JKN. Penyediaan, Pencairan, dan Pertanggungjawaban. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 167 /PMK.02/2017 TENTANG TATA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 07/PERMEN/M/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 07/PERMEN/M/2006 TENTANG MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 07/PERMEN/M/2006 TENTANG DUKUNGAN PENJAMINAN KREDIT/PEMBIAYAAN UNTUK PEMBANGUNAN/PERBAIKAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2008 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2008 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA PENYELENGGARAAN KEWAJIBAN PELAYANAN UMUM

Lebih terperinci

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.295, 2017 KEMEN-LHK. Penyaluran Bantuan Lainnya. Karakteristik Bantuan Pemerintah. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

14 Tahun 2015 sebagaimana dimaksud dalam huruf a;

14 Tahun 2015 sebagaimana dimaksud dalam huruf a; SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 0/PMK05/05 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI BUNGA UNTUK KREDIT USAHA RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a bahwa sesuai

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94/PMK.02/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94/PMK.02/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENGHITUNGAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA SUBSIDI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 210/PMK.02/2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 210/PMK.02/2009 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 210/PMK.02/2009 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ANGGARAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN LANGSUNG PUPUK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 202/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA UPAYA KHUSUS KEDELAI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur. No.593, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 218/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PERHITUNGAN,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 150/PMK.02/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 150/PMK.02/2011 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 150/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENGHITUNGAN, PEMBAYARAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1165, 2014 KEMENKEU. Dana Iuran. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. DPR. DPRD. BPK. KY. Hakim MK. Hakim Agung. Menteri, Wakil Menteri. Pejabat Tertentu. Pertanggungjawaban.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 167/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA CADANGAN BENIH NASIONAL DAN BANTUAN LANGSUNG BENIH UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 01/Per/Dep.3/II/2014

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 202/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA UPAYA KHUSUS KEDELAI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 202/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA UPAYA KHUSUS KEDELAI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 202/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA UPAYA KHUSUS KEDELAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Subsidi Benih. Prosedur Penggunaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Subsidi Benih. Prosedur Penggunaan. No.348, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Subsidi Benih. Prosedur Penggunaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN,

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 158/PMK.02/2009 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA PENGADAAN CADANGAN BERAS PEMERINTAH TAHUN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, PENYALURAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA ANGGARAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2070, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. APBN. Otoritas Jasa Keuangan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.214, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Prosedur. Dana Cadangan. Benih Nasional. Benih Unggul.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.214, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Prosedur. Dana Cadangan. Benih Nasional. Benih Unggul. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.214, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Prosedur. Dana Cadangan. Benih Nasional. Benih Unggul. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 124/PMK.02/2009 TENTANG TATA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48/PRT/M/2015 TENTANG SKEMA SELISIH ANGSURAN KREDIT/PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DENGAN

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SALINAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PRT/M/2014 TENTANG

REPUBLIK INDONESIA SALINAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PRT/M/2014 TENTANG MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SALINAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PRT/M/2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

Lebih terperinci

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN DALAM RANGKA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.592, 2014 KEMENPERA. Fasilitas Likuiditas. Kredit. Pembiayaan. Rumah Sejahtera. Petunjuk Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ANGGARAN, PENGHITUNGAN, PEMBAYARAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN SUBSIDI PUPUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepoli

2015, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepoli No. 2006, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dana Iuran. Jaminan. Kecelakaan Kerja. Kematian. TNI. POLRI. ASN. Lingkungan KEMHAN dan POLRI. Penyediaan. Pencairan. Pertanggungjawaban PERATURAN

Lebih terperinci