BAB II TINJAUAN PUSTAKA. definisi ringkas dan formal dari sistem Informasi.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. definisi ringkas dan formal dari sistem Informasi."

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Sistem Informasi Sebelum membahas konsep sistem Informasi, berikut ini akan diberikan definisi ringkas dan formal dari sistem Informasi Definisi sistem informasi Sistem adalah serangkaian komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Setiap sistem memiliki karakter yang unik yang membedakan sistem tersebut dengan sistem lainnya. Setiap komponen dalam sistem memiki kontribusi penting bagi sistem dan hilangnya salah satu komponen dalam sistem memiliki dampak cukup besar terhadap perilaku sistem dalam mencapai tujuannya (Van Belle, 2003). Informasi adalah data (representasi dari fakta) yang diolah untuk suatu tujuan yang berguna melalui suatu proses tertentu (Van Belle, 2003). Sistem informasi adalah suatu sistem yang mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan suatu informasi yang ditujukan kepada penggunanya (Van Belle, 2003). Definisi lain dari sistem informasi adalah sistem terorganisisir dan terintegrasi yang mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data serta menyimpan, mengelola, mengontrol dan menyampaikan informasi, yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya (O Brien, 2005). 7

2 Pengembangan sistem informasi Pengembangan sistem informasi dapat diartikan menyusun suatu sistem informasi yang baru untuk menggantikan sistem informasi yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Tahapan tahapan dalam pengembangan sistem informasi antara lain (Van Belle, 2003) : a. Perencanaan Sistem Pada tahap ini, pengembang menentukan tujuan pembuatan sistem baru, batasan sistem baru, mengidentifikasi permasalahan utama yang menyebabkan organisasi membutuhkan adanya sistem baru dan memeriksa solusi yang mungkin atas permasalahan tersebut. b. Analisis Sistem Pada tahap ini, pengembang mengidentifikasi spesifikasi kebutuhan sistem dari pengguna dan mengembangkan konsep penyelesaian permasalahan. c. Perancangan Sistem Pada tahap ini, pengembang membuat suatu rancangan berdasarkan spesifikasi kebutuhan sistem dari pengguna yang diperoleh pada tahap analisis. d. Pembangunan Sistem Pada tahap ini, pengembang membangun sistem dengan melakukan penerjemahan rancangan sistem yang dibuat pada tahap perancangan ke dalam bentuk kode program.

3 9 e. Implementasi Sistem Pada tahap ini, pengembang melakukan instalasi sistem baru pada lingkungan pengguna, serta memberikan pelatihan pengguna mengenai penggunaan sistem baru. f. Pemeliharaan Sistem Pada tahap ini, pengembang melakukan permeliharaan sistem yaitu dengan memperbaiki sistem jika terdapat fitur sistem yang mengalami error Metode pengembangan sistem informasi Metode pengembangan sistem informasi terbagi atas 3 jenis metode antara lain (Sommerville, 1985) : a. Top-down structured design Metode ini menerapkan algorithmic decomposistion dalam penanganan masalah kompleksitas dalam pengembangan suatu sistem. Algorithmic decomposistion fokus pada urutan atau prosedur sistem sehingga kurang mendukung adanya perubahan dalam sistem, namun sebagian besar sistem dan perangkat lunak telah dikembangkan dengan metode perngembangan ini. b. Data-driven design Dalam metode ini, struktur sistem yang akan dikembangkan berasal dari pemetaan sistem input dan output. Seperti metode terstruktur, metode ini telah cukup banyak diterapkan oleh para pengembang, seperti

4 10 pada pengembangan sistem informasi manajemen yang melibatkan hubungan secara langsung antara input dengan output pada sistem. c. Object-oriented analysis and design Metode ini menerapkan object-oriented decomposistion dalam penanganan masalah kompleksitas dalam pengembangan suatu sistem. Object-oriented decomposistion fokus pada subjek dan operasi yang ditangani oleh subjek. Metode ini memodelkan sistem sebagai kumpulan dari objek dimana objek itu sendiri merupakan bentuk instance dari kelas dan kelas tersebut merupakan bagian dari hirarki kelas Sistem Akuntansi Pembelian Sebelum membahas sistem akuntansi pembelian, berikut ini akan diberikan definisi ringkas dan formal dari sistem akuntansi pembelian Definisi sistem akuntansi pembelian Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi dua: pembelian lokal dan impor. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negeri, sedangkan impor adalah pembelian dari pemasok luar negeri (Mulyadi, 2001) Fungsi terkait Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian adalah (Mulyadi, 2001) :

5 11 a. Fungsi Gudang Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan. Untuk barang-barang yang langsung pakai (tidak diselenggarakan persediaan barang di gudang), permintaan pembelian diajukan oleh pemakai barang. b. Fungsi Pembelian Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih. Dalam struktur organisasi pada suatu perusahaan, fungsi pembelian berada di tangan Bagian Pembelian. c. Fungsi Penerimaan Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk menerima barang dari pembeli yang berasal dari transaksi retur penjualan. Dalam struktur organisasi pada suatu persahaan, fungsi penerimaan berada ditangan Bagian Penerimaan.

6 12 d. Fungsi Akuntansi Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatat utang dan fungsi pencatat persediaan. Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi pencatat utang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan untuk menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti kas keluar) yang berfungsi sebagai catatan utang atau menyelenggarakan kartu utang sebagai buku pembantu utang. Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi pencatat persediaan bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan. Dalam struktur organisasi pada suatu perusahaan, fungsi pencatat utang berada di tangan Bagian Utang sedangkan fungsi pencatat persediaan berada di tangan Bagian Kartu Persediaan Metode Berorientasi Objek Metode berorientasi objek digunakan untuk memodelkan sistem dan menangani masalah kompleksitas dalam pengembangan sistem. Berikut ini akan dijelaskan mengenai metode berorientasi objek Istilah istilah penting dalam metode berorientasi objek Terdapat tiga istilah penting yang melekat dalam pengembangan metode berorientasi objek, antara lain (Grady Booch, 1994) :

7 13 a. Object-oriented analysis (OOA) Object-oriented analysis adalah salah satu metode analisis yang mengidentifikasi kebutuhan sistem dari perspektif kelas dan objek yang ditemukan dalam pendefinisian masalah. b. Object-oriented design (OOD) Object-oriented design adalah salah satu metode perancangan yang meliputi proses object-oriented decomposition dan bentuk notasi yang menggambarkan struktur dari kelas dan objek serta rancangan arsitektur dari tiap modul dan proses dalam sistem. Contoh bentuk notasi adalah Unified Modelling Language (UML). c. Object-oriented programming (OOP) Object-oriented programming adalah salah satu metode implementasi dimana setiap program diorganisasikan sebagai kumpulan dari objek dimana setiap objek merupakan bentuk instance dari kelas dan kelas kelas tersebut merupakan bagian dari hirarki kelas yang disatukan melaui hubungan inheritance atau pewarisan Kelas dan objek Kelas adalah sekumpulan objek yang berbagi struktur dan perilaku yang sama. Objek adalah bentuk instance dari kelas. Setiap objek memiliki suatu kondisi, perilaku dan identitas yang unik. Objek yang memiliki kemiripan dalam perilaku didefinisikan dalam kelas yang sama (Grady Booch,1994)

8 Elemen elemen penting dalam metode berorientasi objek Terdapat tiga istilah penting yang melekat dalam pengembangan metode berorientasi objek, antara lain (Grady Booch, 1994) : a. Abstraction Abstraction menggambarkan karakteristik obyek yang paling penting dan paling dominan yang bisa digunakan untuk membedakan obyek tersebut dari obyek lainnya serta dengan tegas memberikan batas batas konseptual yang relative dengan perspektif pembaca. b. Encapsulation Encapsulation adalah proses pengelompokkan elemen elemen dalam proses abstraksi yang membentuk struktur dan perilaku objek. Encapsulation menyembunyikan banyak hal yang terdapat dalam obyek yang tidak perlu diketahui oleh obyek lain. Encapsulation diwujudkan dengan membuat suatu kelas interface yang akan dipanggil oleh obyek lain, sementara didalam obyek yang dipanggil terdapat kelas lain yang mengimplementasikan apa yang terdapat dalam kelas interface. Obyek lain hanya tahu dia perlu memanggil kelas interface tanpa perlu tahu proses apa saja yang dilakukan didalam kelas implementasinya dan untuk menuntaskan proses tersebut perlu berhubungan dengan obyek mana saja. c. Modularity Modularity adalah properti dari sistem yang telah didekomposisi menjadi serangkaian kohesif dan kumpulan modul. Modularity membagi

9 15 sistem yang rumit menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang bisa mempermudah developer memahami dan mengelola obyek tersebut. d. Hierarchy Hierarchy berhubungan dengan abstraksi dan modularitas, yaitu pembagian berdasarkan urutan dan pengelompokkan tertentu. Misalnya untuk menentukan obyek mana yang berada pada kelompok yang sama, obyek mana yang merupakan komponen dari obyek yang memiliki hirarki lebih tinggi. Semakin rendah hirarki obyek berarti semakin jauh abstraksi dilakukan terhadap suatu obyek Unified Modeling Language (UML) UML singkatan dari Unified Modelling Language yang berarti sebagai bahasa pemodelan standar. Sebagai bahasa pemodelan, UML memiliki sintaks dan semantik (Chonoles, 2003). Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML terdapat beberapa aturan yang harus diikuti seperti bagaimana membuat elemen-elemen dalam model saling berhubungan harus mengukuti standar yang ada (Widodo, 2011). UML diaplikasikan untuk beberapa tujuan tertentu, antara lain (Widodo, 2011) : a. Merancang perangkat lunak. b. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis. c. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang dibutuhkan sistem. d. Mendokumentasi sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

10 16 UML menyediakan beberapa diagram sebagai model seperti use case diagram, class diagram, activity diagram dan lain sebagainya Business use case diagram Diagram use case bisnis digunakan untuk mempresentasikan bisnis yang dilakukan organisasi. Diagram use case bisnis digambarkan menurut perspektif dari organisasi dan tidak membedakan apakah aktivitas tersebut dilakukan secara manual atau otomatis menggunakan perangkat lunak. Diagram use case bisnis menunjukkan interaksi antara use case bisnis dan aktor bisnis (Sholiq, 2010). Diagram use case bisnis akan memberikan model lengkap tentang apa yang dilakukan organisasi, siapa yang ada di dalam organisasi, serta siapa yang berada di luar organisasi. (Nugroho, 2005) Berikut adalah notasi-notasi yang digunakan dalam business use case diagram : 1. Aktor Bisnis Aktor Bisnis adalah seseorang atau sesuatu yang ada di luar organisasi. Aktor bisnis berinteraksi dengan organisasi dan terlibat dalam kegiatan bisnis organisasi. Posisi aktor bisnis di luar organisasi yang sedang dimodelkan, tetapi terlibat dalam kegiatan organisasi. Sebagai contoh, aktor bisnis dalam suatu organisasi antara lain pelanggan, investor, ataupun supplier. Notasi aktor bisnis digambarkan pada gambar 2.1. Gambar 2.1. Aktor bisnis

11 17 2. Pekerja Bisnis Pekerja Bisnis adalah suatu peran di dalam organisasi, bukan posisi atau jabatan. Karena pekerja bisnis adalah peran seseorang dalam organisasi dan bukan posisi seseorang, maka seseorang dapat saja memiliki peran yang berbeda dalam organisasi. Notasi pekerja bisnis digambarkan pada gambar Use Case Bisnis Gambar 2.2. Pekerja bisnis Use Case Bisnis adalah model yang digunakan untuk menggambarkan sebuah proses bisnis organisasi. Use case bisnis menginformasikan tentang aktivitas bisnis utama yang organisasi lakukan. Notasi use case bisnis digambarkan pada gambar 2.3. Gambar 2.3. Use Case bisnis 4. Relasi Asosiasi Relasi Asosiasi adalah relasi antara aktor bisnis atau pekerja bisnis dan use case bisnis. Relasi asosiasi mengindikasikan bahwa aktor bisnis atau pekerja bisnis tertentu berkomunikasi terhadap fungsionalitas yang disediakan dalam use case bisnis. Dengan kata lain, aktor bisnis tertentu terlihat dalam aktivitas utama

12 18 organisasi, atau pekerja bisnis tertentu sedang menjalankan peran di aktivitas utama organisasi. Notasi relasi Asosiasi digambarkan pada gambar Relasi Generalisasi Gambar 2.4. Relasi Asosiasi Relasi Generalisasi digunakan ketika ada dua atau lebih aktor bisnis, pekerja bisnis, atau use case bisnis yang sangat serupa. Pada relasi generalisasi, arah panah menunjuk dari aktor spesifik ke aktor umum. Notasi relasi Generalisasi digambarkan pada gambar Entitas Bisnis Gambar 2.5. Generalisasi Entitas Bisnis adalah objek yang digunakan atau yang dihasilkan oleh organisasi saat melakukan aktivitas bisnis. Entitas bisnis meliputi sesuatu yang pekerja bisnis hadapi sehari-hari. Misalnya, daftar penjualan, daftar akun, atau segala sesuatu yang relevan untuk aktivitas bisnis. Notasi entitas bisnis digambarkan pada gambar 2.6.

13 19 Gambar 2.6. Entitas Bisnis Gambar 2.7. Contoh Diagram Use Case Bisnis System use case diagram Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor. Diagram ini sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna (Nugroho, 2005). Berikut adalah notasi-notasi yang digunakan dalam system use case diagram : 1. Aktor Aktor adalah segala sesuatu yang berinteraksi dengan sistem. Aktor dapat dibagi atas tiga jenis aktor antara lain : pengguna sistem, sistem lain yang berinteraksi dengan sistem, serta waktu. Notasi aktor digambarkan pada gambar 2.8. Actor Gambar 2.8 : Aktor

14 20 2. Use-Case Use-Case adalah fungsionalitas yang dimiliki oleh sistem yang menggambarkan bagaimana aktor akan menggunakan atau memanfaatkan sistem. Dengan melihat use-case, maka pengguna dapat melihat fungsionalitas apa yang akan disediakan oleh sistem dan menyetujui (atau menolak) lingkup sistem sebelum sebelum proyek berjalan lebih jauh. Notasi use-case digambarkan pada gambar 2.9. Use-Case Gambar 2.9 : Use-Case 3. Relasi Asosiasi Relasi Asosiasi adalah relasi yang terjadi antara aktor dengan use-case yang berupa asosiasi, yang digambarkan dengan garis lurus dengan panah di salah satu ujungnya. Notasi relasi asosiasi digambarkan pada gambar Actor Use-Case Gambar 2.10 : Relasi Asosiasi 4. Include Relationship Include Relationship adalah relasi cakupan yang memungkinkan suatu usecase menggunakan fungsionalitas yang disediakan use-case lain. Notasi include relationship digambarkan pada gambar <<include>> Use-Case Use-Case 1 Gambar 2.11 : Include Relationship

15 21 5. Extend Relationship Extend Relationship adalah relasi yang memungkinkan use-case dapat memperluas fungsionalitas yang disediakan use-case lain. Notasi extend relationship digambarkan pada gambar <<extend>> UseCase UseCase1 Gambar 2.12 : Extend Relationship 6. Generalisasi Generalisasi digunakan untuk memperlihatkan bahwa beberapa aktor atau usecase memiliki sesuatu yang bersifat umum. Dengan generalisasi pengguna dapat mengelompokkan sifat-sifat umum dari sejumlah aktor atau use-case menjadi aktor atau use-case tunggal yang dapat mewariskan sifat umumnya kepada aktor atau use-case yang lain. Notasi generalisasi digambarkan pada gambar Main Actor Actor Sub Sub Actor Gambar 2.13 : Generalisasi Gambar Contoh System Use Case

16 Activity diagram Diagram ini memodelkan event-event yang terjadi dalam suatu use-case. Diagram ini secara esensial mirip dengan diagram alir (flowchart), memperlihatkan kendali aliran kendali dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya (Nugroho, 2005). Berikut adalah elemen yang ada pada activity diagram : 1. Activity State Activity State adalah suatu aktivitas yang terjadi dalam sistem. Activity State juga berperan dalam menggambarkan langkah-langkah dalam aliran kerja. Notasi activity state digambarkan pada gambar Activity State Gambar 2.15 : Activity State 2. Start State Start State menggambarkan awal dimulainya suatu aliran kerja sistem sehingga dalam pembuatan suatu activity diagram, penggambaran notasi ini mutlak dilakukan pada tahap awal. Notasi start state digambarkan pada gambar Start State Gambar 2.16 : Start State

17 23 3. End State End State adalah penanda berakhirnya aliran kerja sistem sehingga dalam pembuatan suatu activity diagram, penggambaran notasi ini mutlak dilakukan pada tahap akhir. Notasi end state digambarkan pada gambar End State Gambar 2.17 : End State 4. State Transition State Transition memperlihatkan lintasan dari satu aksi atau aktifitas ke aksi atau aktifitas berikutnya. Notasi state transition digambarkan pada gambar Activity State Gambar 2.18 : State Transition 5. Decision Decision memperlihatkan dimana keputusan perlu diambil selama terjadi aliran-aliran kerja. Notasi decision digambarkan pada gambar Gambar 2.19 : Decision 6. Fork Fork memperlihatkan pemisahan beberapa aliran dari satu aliran tunggal. Fork mungkin memiliki satu atau lebih aliran yang keluar dan memiliki satu aliran yang masuk. Notasi state transition digambarkan pada gambar 2.20.

18 24 Gambar 2.20 : Fork 7. Join Join menggambarkan sinkronisasi dari dua atau lebih aliran kendali yang konkuren. Join mungkin memiliki satu atau lebih transisi yang masuk dan memiliki satu aliran keluar. Notasi join digambarkan pada gambar Gambar 2.21 : Join 8. Swimlane Swimlane memperlihatkan siapa yang bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu pada activity diagram. Notasi swimlane digambarkan pada gambar Gambar 2.22 : Swimlane

19 25 Gambar Contoh Activity Sequence diagram Diagram ini memperlihatkan event-event yang berurutan sepanjang berjalannya waktu. Setiap sequence diagram menggambarkan aliran-aliran pada suatu use case. Kita dapat membaca diagram ini dengan melihat pada objek-objek dan pesan-pesan yang tergambar dalam diagram. Pesan-pesan diagambarkan diantara garis hidup yang dimiliki dua objek untuk memperlihatkan bagaimana objek-objek itu saling berkomunikasi (Nugroho, 2005). Berikut adalah elemen yang ada pada sequence diagram : 1. Objek Objek dalam diagram ini diambil dari class class dalam class diagram. Notasi objek digambarkan pada gambar Gambar 2.24 : Objek

20 26 2. Object Message Object Message menggambarkan pesan antara dua objek. Bentuk notasinya digambarkan dalam bentuk panah dengan ujung terbuka yang menghubungkan objek satu dengan objek lain. Contoh Object Message dapat dilihat pada gambar A B 1: message 3. Message to Self Gambar Object Message Message to Self menggambarkan pesan yang menuju objek itu sendiri. Bentuk notasinya digambarkan dalam bentuk panah dengan ujung terbuka yang menghubungkan objek satu dengan objek itu sendiri. Contoh Message to Self dapat dilihat pada gambar Form 1: Draw Gambar Message to Self

21 27 Gambar Contoh Sequence Diagram Collaboration diagram Seperti sequence diagram, collaboration diagram juga digunakan untuk memperlihatkan aliran aliran pada use case. Sementara sequence diagram berurutan menurut waktu, collaboration diagram berfokus pada relasi relasi yang terjadi antara objek yang satu dengan objek lainnya. Sequence diagram dan collaboration diagram memperlihatkan fokus yang sama, tetapi dari sudut pandang yang berbeda. Dengan collaboration diagram, pengguna akan lebih mudah melihat relasi relasi antar objek. (Nugroho, 2005). Elemen elemen yang digunakan pada collaboration diagram memiliki kemiripan, hanya saja dibedakan oleh beberapa elemen yang menunjukkan adanya relasi antar objek, antara lain : 1. Link to self Memperlihatkan bahwa suatu objek memanggil operasinya sendiri. Contoh Link to Self dapat dilihat pada gambar Gambar Link to Self

22 28 2. Link Message Menambahkan pesan antara dua objek atau dari suatu objek ke dirinya sendiri. Contoh Link Message dapat dilihat pada gambar : message A B Gambar 2.29 Link message 3. Reverse Link Message Menambahkan pesan dalam arah berlawanan antara dua objek atau dari suatu objek ke dirinya sendiri. Contoh Reverse Link Message dapat dilihat pada gambar A B 1: message Gambar Reverse Link Message Gambar Contoh Collaboration Diagram Class diagram Diagram ini dapat memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmukaantarmuka, kolaborasi-kolaborasi serta relasi-relasi. Selain itu, diagram ini juga

23 29 dibuat untuk melihat melihat hubungan antar kelas (Nugroho, 2005). Berikut adalah unsur-unsur dalam class diagram : a. Nama kelas beserta stereotype dari tiap kelas. Jenis jenis stereotype (type dari kelas) antara lain : 1. Boundary class Boundary class adalah kelas-kelas yang berada pada batasan antara sistem dengan lingkungan. Kelsa-kelas ini mencakup form-form, laporan-laporan, antarmuka-antarmuka ke perangkat-perangkat keras seperti printer atau scanner, serta antarmuka ke sistem yang lain. Notasi boundary class digambarkan pada gambar Gambar 2.32 : Boundary Class 2. Control class Control class bertanggung jawab untuk mengkordinasi upaya-upaya yang dilakukan kelas-kelas lainnya. Kelas ini bersifat optional, tetapi jika kelas ini digunakan maka kelas ini digunakan untuk setiap use-case, yang fungsinya adalah mengendalikan urutan-urutan event yang mengalir pada use-case. Notasi control class digambarkan pada gambar Gambar 2.33 : Control Class

24 30 3. Entity Class Entity Class memelihara informasi-informasi yang mungkin akan disimpan oleh sistem ke dalam tempat penyimpanan yang persisten. Notasi entity class digambarkan pada gambar Gambar 2.34 : Entity Class b. Atribut dan Operasi Atribut dan operasi dapat memiliki salah satu sifat berikut : 1. Private. Atribut atau operasi yang bersifat private tersembunyi dari kelas-kelas lain sehingga kelas-kelas lain tidak dapat mengakses dan memanfaatkannya. Atribut atau operasi yang bersifat private, pada notasinya tedapat gambar gembok. 2. Protected Atribut atau operasi yang bersifat protected hanya dapat diakses oleh anggota kelas yang bersangkutan serta kelas-kelas lain yang menjadi turunannya dalam hierarki pewarisan (inheritance). Atribut atau operasi yang bersifat protected, pada notasinya tedapat gambar kunci. 3. Public Atribut atau operasi yang bersifat public tampak bagi semua kelas sehingga dapat diakses dan dimanfaatkan oleh semua kelas yang ada.dapat dipanggil oleh siapa saja.

25 31 c. Hubungan Antar Class 1. Asosiasi. Asosiasi adalah koneksi semantik antara suatu kelas dengan kelas yang lainnya. Bentuk notasinya digambarkan dengan garis lurus yang menghubungkan antar kelas. Contoh Asosiasi dapat dilihat pada gambar A B Gambar Asosiasi 2. Dependencies. Berbeda dengan asosiasi, dependency selalu bersifat satu arah dan memperlihatkan bahwa, meski suatu kelas tidak menginstansiasi yang lainnya, kelas tersebut tidak perlu mengirim pesan ke kelas yang lainnya. Bentuk notasinya digambarkan dengan garis panah putus-putus dengan ujung panah terbuka yang menghubungkan antar kelas. Contoh Dependencies dapat dilihat pada gambar Penerbangan Penumpang Gambar Dependencies 3. Agregasi Agregasi merupakan bentuk yang lebih kuat dari asosiasi.agregasi adalah relasi antara suatu keseluruhan ke bagian-bagiannya. Bentuk notasinya digambarkan dengan garis panah dengan ujung panah terbuka yang menghubungkan kelas keseluruhan (ditandai dengan tanda intan atau diamond ) dengan kelas-kelas bagiannya. Contoh Agregasi dapat dilihat pada gambar 2.37.

26 32 Mobil Mesin Ban... Gambar Agregasi 4. Realisasi Realisasi digunakan untuk memperlihatkan relasi antara suatu kelas dengan interface-nya, antara paket dengan interface-nya, antara komponen dengan interface-nya, atau antara use case dengan realisasi use case yang bersangkutan. Bentuk notasinya digambarkan dengan garis panah putus-putus dengan ujung panah tertutup yang menghubungkan antar kelas. Contoh Realisasi dapat dilihat pada gambar Class Interface Gambar Realisasi 5. Generalisasi Generalisasi diperlukan untuk memperlihatkan relasi atau hubungan pewarisan antar unsur dalam diagram kelas. Bentuk notasinya digambarkan dengan garis panah dengan ujung panah tertutup yang mengubungkan kelas induk dengan kelas-kelas turunannya. Contoh Generalisasi dapat dilihat pada gambar Induk Anak Anak Gambar Generalisasi

27 33 d. Multiplisitas relasi Multiplisitas memberi petunjuk pada kita tentang banyaknya instansiasi suatu keals berhubungan dengan satu instansiasi kelas yang lain pada suatu waktu tertentu. Notasi-notasi yang dapat digunakan antara lain: 1. ( * ) memilki arti banyak. 2. ( 0 ) memiliki arti nol. 3. ( 1 ) memiiki arti satu. 4. ( 0..* ) memiliki arti nol atau banyak. 5. ( 1..* ) memiliki arti satu atau banyak. 6. ( 0..1 ) memiliki arti nol atau satu. 7. ( 1..1 ) memiliki arti hanya satu. Gambar Contoh Class Diagram

28 Statechart diagram Statechart Diagram memungkinkan untuk memodelkan bermacam-macam state yang mungkin dialami oleh obyek tunggal. Diagram statechart digunakan untuk menggambarkan perilaku dinamik sebuah obyek tunggal. Diagram statechart menunjukkan siklus hidup sebuah obyek tunggal, dari saat dibuat sampai obyek tersebut dihapus. Misalkan sebuah Account di bank dapat eksis pada beberapa keadaan yang berbeda. Account tersebut bisa berbeda pada kondisi: buka, tutup, atau kondisi overdraw (keadaan ketika jumlah pengambilan lebih besar dari simpanan yang ada, hal tersebut dimungkinkan di bank tertentu sebagai utang nasabah kepada bank). (Sholiq, 2010) Berikut adalah elemen yang ada pada statechart diagram : 1. State State adalah kondisi yang mungkin dialami oleh suatu obyek. Terdapat dua cara untuk mengidentifikasi kondisi obyek yaitu dengan memeriksa nilai attribute atau dengan memperhatikan relasi terhadap obyek lain. Notasi state digambarkan pada gambar Gambar State 2. Transisi Transisi adalah sebuah pergerakan dari satu state ke state lainnya. Kumpulan transisi-transisi pada sebuah diagram memperlihatkan bagaimana suatu

29 35 obyek bergerak dari satu state ke state yang lain.transisi digambarkan sebagai anak panah dari state sumber ke state tujuan. Notasi transisi digambarkan pada gambar Gambar Transisi 3. Start State Start State digunakan untuk memulai diagram statechart. Notasi start state digambarkan pada gambar Gambar Start State 4. End State End State digunakan untuk mengakhiri diagram statechart.end State dapat dibuat lebih dari satu untuk satu diagram statechart Notasi end state digambarkan pada gambar Gambar End State

30 36 Gambar Contoh Statechart Diagram Component diagram Diagram ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka-antarmuka (interfaces), serta kolaborasikolaborasi (Nugroho, 2005). Berikut adalah elemen yang ada pada component diagram : 1. Component Component adalah modul fisik kode. Component menggambarkan modul perangkat lunak dengan antarmuka yang didefinisikan dengan baik. Notasi component digambarkan pada gambar Component Gambar 2.46 : Component

31 37 2. Dependency Hanya ada satu jenis relasi antar komponen, yaitu dependency, yang menggambarkan bahwa suatu komponen bergantung pada komponen (atau komponen-komponen lainnya). Notasi dependency digambarkan sebagai tanda panah dengan garis putus-putus. Notasi dependency digambarkan pada gambar Gambar 2.47 : Dependency Gambar Contoh Component Diagram 2.5 Konsep Metric Evaluasi rancangan sistem sangat penting untuk mengetahui kualitas dari rancangan tersebut. Salah satu cara dalam evaluasi adalah metric, berikut akan dijelaskan mengenai konsep dari metric.

32 Definisi metric Metric merupakan salah satu cara dalam mengukur tingkat kuantitatif sebuah rancangan sistem (Amandeep,2009). Metric digunakan dengan tujuan untuk menilai desain object-oriented dari suatu perangkat lunak atau sistem. Terdapat 6 metric yang digunakan untuk evaluasi dari desain object-oriented. 6 metric tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Metric No. Metric Object-Oriented Atribut 1 Weighted Methods per Class (WMC) class 2 Response For a Class (RFC) class 3 Coupling Between Objects (CBO) coupling 4 Lack of Cohesion in Methods (LCOM) cohesion 5 Depth of Inheritance Tree (DIT) inheritance 6 Number of Children (NOC) inheritance 1. Weighted Methods per Class (WMC) Weighted Methods per Class (WMC) digunakan untuk menghitung jumlah kompleksitas dari semua method class. WMC merupakan indikator berapa banyak usaha diperlukan untuk mengembangkan dan mempertahankan class tertentu. Sebuah kelas dengan WMC rendah biasanya menunjuk ke polimorfisme yang lebih besar. Sebuah kelas dengan WMC yang tinggi menunjukkan bahwa kelas adalah kompleks, oleh karena itu sulit untuk menggunakan kembali dan mempertahankan. Apabila terdapat class C1 dengan method c1, cn maka WMC dirumuskan: (2.1)

33 39 2. Response For a Class (RFC) Response For a Class (RFC) adalah beberapa method dalam sebuah himpunan method yang dapat dipanggil untuk menanggapi pesan yang dikirim ke sebuah objek dari sebuah class. RFC mencakup semua method yang diakses dalam hirarki kelas. RFC terlihat pada kombinasi dari kompleksitas sebuah class melalui sejumlah metode dan jumlah komunikasi dengan class lain. 3. Coupling Between Objects (CBO) Coupling Between Objects (CBO) digunakan untuk mengetahui hubungan atau ketergantungan tiap class. Suatu class jika terlalu erat dengan class lain akan menyulitkan pengujian dan modifikasi, dan membatasi kemungkinan digunakan kembali. 4. Lack of Cohession in Methods (LCOM) Lack of Cohession in Methods (LCOM) digunakan untuk mengukur jumlah method yang tidak terhubung atau perpotongan dalam sebuah class yang mewakili bagian independen dan tidak ada kohesi. Jika ditentukan sebuah class C1 dengan method M1, M2, Mn dan variable I1, I2,..In maka deerajat similaritas untuk method pada class C1 adalah: (2.2) 5. Depth of Inheritance Tree (DIT) Depth of Inheritance Tree (DIT) didefinisikan sebagai panjang maksimal dari suatu class menuju ke class akar dalam struktur warisan dari suatu sistem. Semakin dalam suatu class pada pohon warisan akan relatif kompleks untuk mengembangkan, menguji dan memelihara.

34 40 6. Number of Children (NOC) Number of Children (NOC) digunakan menghitung jumlah sub-class dari class induk dalam hirarki sebuah class. Semakin tinggi nilai NOC menyebabkan semakin besar reuseability karena inheritance adalah bentuk dari reuse. Semakin besar NOC juga dapat menyebabkan proses pengujian semakin banyak karena apabila terjadi perubahan di suatu class dapat mempengaruhi class yang menjadi subclass dari class tersebut.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemodelan Objek Pemodelan objek merupakan suatu metode untuk menggambarkan struktur sistem yang memperlihatkan semua objek yang ada pada sistem. (Nugroho, 2005, hal:37).

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL. Yaitu Memperlihatkan Hubungan-hubungan yang terjadi antara actor-aktor SIMBOL NAMA KETERANGAN. Aktor. Use Case.

DAFTAR SIMBOL. Yaitu Memperlihatkan Hubungan-hubungan yang terjadi antara actor-aktor SIMBOL NAMA KETERANGAN. Aktor. Use Case. DAFTAR SIMBOL 1. Use case Diagram Yaitu Memperlihatkan Hubungan-hubungan yang terjadi antara actor-aktor dengan uses case-uses case dalam sistem Aktor Use Case Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi

Lebih terperinci

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram)

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 Activity Diagram Activity diagram digunakan untuk

Lebih terperinci

MUHAMMAD SYARIF NURDIN

MUHAMMAD SYARIF NURDIN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS KOTA SURABAYA DENGAN METODE BERORIENTASI OBJEK (STUDI KASUS PADA PUSKESMAS KLAMPIS NGASEM SURABAYA) MUHAMMAD SYARIF NURDIN PROGRAM

Lebih terperinci

UNIFIED MODELING LANGUAGE

UNIFIED MODELING LANGUAGE UNIFIED MODELING LANGUAGE UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek. Karena UML ini merupakan bahasa

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL. case. Dependency 2. Generalization 3. 4 Include. 5 Extend. 6 Associaton

DAFTAR SIMBOL. case. Dependency 2. Generalization 3. 4 Include. 5 Extend. 6 Associaton DAFTAR SIMBOL Daftar Simbol Pada Use Case Diagram Menspesifikasikan himpunan Actor peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use 1. case. Dependency 2. Generalization 3. 4 Include 5 Extend

Lebih terperinci

Gambar Use Case Diagram

Gambar Use Case Diagram 1. Use Case Diagram Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui

Lebih terperinci

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGAWASAN PENDIDIKAN TK dan SD PADA KFP (Kelompok Fungsional Pengawas) DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN METODE BERORIENTASI OBJEK IMAM PRAWIRA ADIANSYAH (080810693)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

Unified Modelling Language UML

Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRACT... iii ABSTRAKSI... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR SIMBOL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB III BAB IV Class Diagram... II Sequence Diagram... II Colaboration Digram... II Activity Diagram... II S

BAB III BAB IV Class Diagram... II Sequence Diagram... II Colaboration Digram... II Activity Diagram... II S DAFTAR ISI ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR SIMBOL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL. Gambar Nama Fungsi

DAFTAR SIMBOL. Gambar Nama Fungsi DAFTAR SIMBOL 1. Use case Package Menambahkan paket baru dalam Actor Menambah aktor dalam Use case Menambahkan use case pada Unidirectional association Menggambarkan relasi antara aktor dengan use case

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Syarat data:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

2. Fungsi di dalam kelas yang dikombinasikan bentuk tingkah laku kelas dinamakan dengan. c.operasi

2. Fungsi di dalam kelas yang dikombinasikan bentuk tingkah laku kelas dinamakan dengan. c.operasi Soal Kuis I PSBO 1. Konsep awal programming (Basic) dengan kekuatan GOTO statement dinamakan dengan a. Non Procedural Language b. Procedural Language c. Object Oriented Programming d. Visual Object Oriented

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kendaraan Bermotor Secara umum pengertian tentang kendaraan bermotor adalah semua jenis kendaraan dimana sistem geraknya menggunakan peralatan teknik atau mesin. Fungsi

Lebih terperinci

Notasi dalam UML. Actor

Notasi dalam UML. Actor Notasi dalam UML Actor Gambar 1. Notasi Actor Actor menggambarkan segala pengguna software aplikasi (user). Actor memberikan suatu gambaran jelas tentang apa yang harus dikerjakan software aplikasi. Sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

Daftar Isi. Abstract... Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Simbol... Daftar Lampiran...

Daftar Isi. Abstract... Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Simbol... Daftar Lampiran... Daftar Isi Abstract... Abstrak..... Kata Pengantar.... Daftar Isi... Daftar Tabel.... Daftar Gambar.... Daftar Simbol...... Daftar Lampiran...... i ii iii vi ix x xii xvi Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1 Sistem Hanif Al Fatta (2007 : 3) mengemukakan Sistem adalah kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

CLASS DIAGRAM. Jerri Agus W ( ) Gendra Budiarti ( )

CLASS DIAGRAM. Jerri Agus W ( ) Gendra Budiarti ( ) CLASS DIAGRAM Rita Rahmawati (06.04.111.00746) Jerri Agus W (06.04.111.00779) Gendra Budiarti (06.04.111.00818) Pokok Bahasan UML UML Diagram Class Diagram Bagian Class Diagram Class Diagram dengan Constructor

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR

SURAT PERNYATAAN ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRACT... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR SIMBOL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Sitti Nurbaya Ambo, S.Kom Universitas Gunadarma e-mail : baya_ambo@yahoo.com ABSTRAK Perusahaan membutuhkan adanya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32 /Pojk.04/2014 Tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. Pasal 2. 1.

Lebih terperinci

SOAL PRA UTS PSBO. 1.SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c. 1970

SOAL PRA UTS PSBO. 1.SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c. 1970 SOAL PRA UTS PSBO 1.SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a. 1950 d. 1980 b. 1960 e. 1990 c. 1970 2. Hal penting dalam pengembangan berorientasi objek adalah:... a.konsep mengidentifikasi dan

Lebih terperinci

Kebutuhan dan Spesifikasi Perangkat Lunak

Kebutuhan dan Spesifikasi Perangkat Lunak Kebutuhan dan Spesifikasi Perangkat Lunak Disusun oleh : Rina Noviana 1 LINGKUP PEMBAHASAN Pengumpulan Kebutuhan Perangkat Lunak - Mengumpulkan Data mengenai analisa sistem dan masalah nya Teknik Pemodelan

Lebih terperinci

USE CASE DIAGRAM Menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaiman

USE CASE DIAGRAM Menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaiman USE CASE DIAGRAM USE CASE DIAGRAM Menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaimana. Menggambarkan kebutuhan system

Lebih terperinci

2. Dibawah ini yang bukan merupakan bentuk bentuk objek adalah

2. Dibawah ini yang bukan merupakan bentuk bentuk objek adalah PEMODELAN SISTEM BERBASIS OBJEK Selesai Ujian (bukti ujian HOZtHOLuIuT0I2PuyOcoHhkcwBInySMmwhEpJCW2UhydxOD=) Sisa waktu : 00:25:25 1. Objek dapat berupa konkrit dan abstrak. Contoh dari Objek konkrit adalah:

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

UML & USE CASE DIAGRAM. Oleh : Bambang Hermawan, S.Si

UML & USE CASE DIAGRAM. Oleh : Bambang Hermawan, S.Si UML & USE CASE DIAGRAM Oleh : Bambang Hermawan, S.Si Unified Modeling Language Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas. Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas. Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia yang ada dalam ruang lingkup Universitas khususnya pada tiap

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

ABSTRACT ABSTRAKSI KATA PENGANTAR

ABSTRACT ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ABSTRACT... i ABSTRAKSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR SIMBOL... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL. Notasi Keterangan Simbol. Titik awal, untuk memulai suatu aktivitas. Titik akhir, untuk mengakhiri aktivitas.

DAFTAR SIMBOL. Notasi Keterangan Simbol. Titik awal, untuk memulai suatu aktivitas. Titik akhir, untuk mengakhiri aktivitas. DAFTAR SIMBOL DAFTAR SIMBOL DIAGRAM ACTIVITY Initial Titik awal, untuk memulai suatu aktivitas. Final Titik akhir, untuk mengakhiri aktivitas. Activity Menandakan sebuah aktivitas Decision Pilihan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Pada bagian ini akan dibahas defenisi sistem informasi akuntansi dan istilah yang berkaitan dengan hal tersebut untuk membantu anda memahami seluruh materi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang dilakukan di Sabilla

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang dilakukan di Sabilla 35 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang dilakukan di Sabilla Distributor yang berlokasi di Ruko Cibinong Mansion Blok Tulip no. 22

Lebih terperinci

Kuliah#3 TSK-612 Sistem Embedded Terdistribusi - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto

Kuliah#3 TSK-612 Sistem Embedded Terdistribusi - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto Kuliah#3 TSK-612 Sistem Embedded Terdistribusi - TA 2011/2012 Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Pokok bahasan di kuliah #2 Metodologi desain sistem: waterflow, v-model,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : penjualan, pembelian, aplikasi desktop, C#, Microsoft SQL. Server

ABSTRAK. Kata kunci : penjualan, pembelian, aplikasi desktop, C#, Microsoft SQL. Server ABSTRAK Saat ini pengolahan data di Es Lilin Kita-kita belum menggunakan sistem informasi sehingga menimbulkan banyaknya kesalahan dalam pencatatan data. Berangkat dari permasalah tersebut, akan dibuat

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL. Notasi Keterangan Simbol. Actor adalah pengguna sistem. Actor. tidak terbatas hanya manusia saja, jika

DAFTAR SIMBOL. Notasi Keterangan Simbol. Actor adalah pengguna sistem. Actor. tidak terbatas hanya manusia saja, jika DAFTAR SIMBOL DAFTAR SIMBOL DIAGRAM USE CASE Notasi Keterangan Simbol Actor adalah pengguna sistem. Actor tidak terbatas hanya manusia saja, jika sebuah sistem berkomunikasi dengan Actor aplikasi lain

Lebih terperinci

PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK 1. PENDAHULUAN Analisis dan disain berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Dengan berbagai pendekatan, beragam pula istilah sistem didefinisikan. Sistem adalah suatu pengorganisasian yang saling berinteraksi, saling bergantung dan terintegrasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem yang telah ada, dimana analisis sistem merupakan proses mempelajari suatu

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem yang telah ada, dimana analisis sistem merupakan proses mempelajari suatu BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Tahapan yang diperlukan didalam pembuatan suatu progaram yaitu menganalisis sistem yang telah ada, dimana analisis sistem merupakan proses mempelajari

Lebih terperinci

1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c Hal penting dalampengembangan berorientasi objek

1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c Hal penting dalampengembangan berorientasi objek LAT UTS AMIK BSI 1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a. 1950 d. 1980 b. 1960 e. 1990 c. 1970 2. Hal penting dalampengembangan berorientasi objek adalah:... a.konsep mengidentifikasi dan

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER PENDEK TAHUN AKADEMIK 2015/2016

UJIAN TENGAH SEMESTER PENDEK TAHUN AKADEMIK 2015/2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UJIAN TENGAH SEMESTER PENDEK TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Mata Kuliah : PEMODELAN BERORIENTASI OBJEK Petunjuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG Sujono 1), Melati Suci Mayasari 2) 1) Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang 2) Manajemen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Prosedur yang sedang Berjalan BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Yang Berjalan 4.1.1 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan 4.1.1.1 Use Case Konfirmasi Customer Supplier Pemasukan barang Gudang

Lebih terperinci

Object Oriented Analysis and Design -Pendahuluan- Nisa ul Hafidhoh

Object Oriented Analysis and Design -Pendahuluan- Nisa ul Hafidhoh Object Oriented Analysis and Design -Pendahuluan- Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id 08156114760 Agenda Kontrak Kuliah Silabus Referensi Materi Pendahuluan @NH2017 2 Kontrak Kuliah Penilaian: UTS 30%

Lebih terperinci

Gambar 4.26 : Rancangan Layar Cetak Kwitansi Pemeriksaan Lab Gambar 4.27 : Rancangan Layar Entry Data Pemeriksaan Radiologi Gambar 4.

Gambar 4.26 : Rancangan Layar Cetak Kwitansi Pemeriksaan Lab Gambar 4.27 : Rancangan Layar Entry Data Pemeriksaan Radiologi Gambar 4. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 :Work Brekdown Strukture... 43 Gambar 3.2 : Gant Chart... 43 Gambar 3.3 : Strutur Aktifitas... 44 Gambar 4.1 : Struktur Organisasi... 56 Gambar 4.2 : Activity Diagram Pendaftaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Sistem Informasi 2.1.1 SDLC (System Development Life Cycle) Menurut Dennis, Barbara, dan Roberta (2012:6) System Development Life Cycle (SDLC) merupakan proses menentukan

Lebih terperinci

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv RINGKASAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

PertemuanI. Object Oriented

PertemuanI. Object Oriented PertemuanI Object Oriented Pendahuluan Pemodelan Sistem Berbasis Objek Sejarah Object Oriented Konsep awal programming (Basic) dengan kekuatan GOTO statement, ini merupakan Non Procedural Language Procedural

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML MEMAHAMI PENGGUNAAN UML Reza Kurniawan Reza.kurniawan@raharja.info Abstrak Saat ini sebagian besar para perancang sistem informasi dalam menggambarkan informasi dengan memanfaatkan UML diagram dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup kegiatannya diantaranya adalah melakukan pemesanan barang,

Lebih terperinci

Bagian 7 ANALISIS DESAIN PADA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJECT DENGAN UML

Bagian 7 ANALISIS DESAIN PADA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJECT DENGAN UML Bagian 7 ANALISIS DESAIN PADA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJECT DENGAN UML Apa itu UML? Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem A. Pengertian sistem Hartono (2005) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Tahapan Penelitian dan Pengembangan Sistem Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu: (1) Analisis

Lebih terperinci

Tugas Mandiri Analisis dan Perancangan Sistem II ACTIVITY & SWIMLANE DIAGRAM

Tugas Mandiri Analisis dan Perancangan Sistem II ACTIVITY & SWIMLANE DIAGRAM T03/ACTIVITY & SWIMLANE DIAGRAM Tugas Mandiri Analisis dan Perancangan Sistem II ACTIVITY & SWIMLANE DIAGRAM Nama : Kresna Kesuma NIM : 05 05 2651 E mail : ineraz_zuri_kriesna@yahoo.co.id Homepage : Tugas

Lebih terperinci

U M L. Unified Modeling Language

U M L. Unified Modeling Language U M L Unified Modeling Language FUNGSI Penggunaan UML itu sendiri tidak terbatas hanya pada dunia software modeling, bisa pula digunakan untuk modeling hardware (engineering systems) dan sering digunakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK 1. PENDAHULUAN Analisis dan disain berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata.

Lebih terperinci

UML UNIFIED MODELLING LANGUAGE

UML UNIFIED MODELLING LANGUAGE UML UNIFIED MODELLING LANGUAGE Diagram UML Use Case Activity Sequence Colaboration Class Statechart Componen Deployment Analisys phase (OOA-object oriented analisys) OOA teknik semiformal -> notasi grafis

Lebih terperinci

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 1 (Usecase) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 1 (Usecase) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 1 (Usecase) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 OOAD (Object Oriented Analysis and Design) Salah satu pendekatan analisis dan desain yang

Lebih terperinci

SEJARAH UML DAN JENISNYA

SEJARAH UML DAN JENISNYA SEJARAH UML DAN JENISNYA Elya Hestika Asiyah e.hestika@yahoo.com :: http://penulis.com Abstrak UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Berorientasi Objek. 1. Karakteristik dari Objek

PENDAHULUAN. A. Berorientasi Objek. 1. Karakteristik dari Objek 1. PENDAHULUAN Analisis dan desain berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah)

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah) PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 64 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Pengertian Sistem Aplikasi Sistem yang akan dibangun merupakan sistem aplikasi mobile web yang bernama Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit. Aplikasi tersebut

Lebih terperinci

Object Oriented Data Model using Unified Modeling Language (UML) Presented at the 5 th Meeting Database, ST3 Telkom Purwokerto, 20 Oktober 2015

Object Oriented Data Model using Unified Modeling Language (UML) Presented at the 5 th Meeting Database, ST3 Telkom Purwokerto, 20 Oktober 2015 Object Oriented Data Model using Unified Modeling Language (UML) Presented at the 5 th Meeting Database, ST3 Telkom Purwokerto, 20 Oktober 2015 Objectives Mahasiswa mampu memodelkan basis data object Oriented

Lebih terperinci

1. Penggunaan Pemodelan

1. Penggunaan Pemodelan 2. PEMODELAN BERORIENTASI OBJEK A. Pemodelan sebagai Teknik Desain Teknik pemodelan objek menggunakan tiga macam model untuk menggambarkan sistem, yaitu model objek, model dinamik, dan model fungsional.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRACT... i. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR SIMBOL...

DAFTAR ISI. ABSTRACT... i. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR SIMBOL... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR SURAT PERNYATAAN ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR SIMBOL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

Notasi Unified Modeling Language (UML) Versi 2.0

Notasi Unified Modeling Language (UML) Versi 2.0 Notasi Unified Modeling Language (UML) Versi 2.0 Unified Modeling Language (UML) adalah notasi yang lengkap untuk membuat visualisasi model suatu sistem. Sistem berisi informasi dan fungsi, tetapi secara

Lebih terperinci

BAB V DIAGRAM USE CASE

BAB V DIAGRAM USE CASE BAB V DIAGRAM USE CASE 5. 5.1 Pendahuluan Menurut Grady Booch (2007) dalam bukunya yang berjudul ObjectOriented Analysis and Design With Application, use case diagram digunakan untuk menggambarkan konteks

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : voucher elektronik SMS (Short Message Service)

ABSTRAK. Kata kunci : voucher elektronik SMS (Short Message Service) ABSTRAK Pada saat ini penulis melihat banyak distributor voucher elektronik mengalami kesulitan dalam menganalisa dan mendokumentasikan transaksi voucher elektronik yang sudah dilakukan. Perkembangan fitur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Aplikasi Pengertian aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI

PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Anindita Dwi Respita,2015. a. Penelitian ini menjelaskan tentang tujuan : menggunakan metode market basket analysis.

BAB II LANDASAN TEORI. Anindita Dwi Respita,2015. a. Penelitian ini menjelaskan tentang tujuan : menggunakan metode market basket analysis. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Penelitian Terkait 1) Penelitian terdahulu dengan judul Online Shop kecantikan dan kosmetik dengan pemberian saran pembelian produk menggunakan Market Basket

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERTAMA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERTAMA DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERTAMA... i HALAMAN JUDUL KEDUA... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii LEMBAR TANDA LULUS MEMPERTAHANKAN TUGAS AKHIR iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... v ABSTRAK... vi KATA

Lebih terperinci

1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c. 1970

1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c. 1970 1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a. 1950 d. 1980 b. 1960 e. 1990 c. 1970 2. Hal penting dalam pengembangan berorientasi objek adalah:... a. Konsep mengidentifikasi dan mengorganisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang saling bekerja sama baik secara manual atau berbasis komputer yang didalamnya ada pengumpulan, pengolahan, pemprosesan

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL 1. CLASS DIAGRAM. Nama Komponen Class

DAFTAR SIMBOL 1. CLASS DIAGRAM. Nama Komponen Class DAFTAR SIMBOL 1. CLASS DIAGRAM Class Composition Dependency Class adalah blok - blok pembangun pada pemrograman berorientasi obyek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi atas 3 bagian.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi 1 Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi

Lebih terperinci

Citra Noviyasari, S.Si, MT SI - UNIKOM

Citra Noviyasari, S.Si, MT SI - UNIKOM Citra Noviyasari, S.Si, MT SI - UNIKOM Diagram class sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA 1 Latar Belakang PENDAHULUAN Desain berorientasi objek merupakan suatu konsep yang banyak digunakan oleh pengembang perangkat lunak saat ini. Hal ini dikarenakan kemudahan yang ditawarkan di dalam desain

Lebih terperinci

Unified Modeling Language

Unified Modeling Language 2011 Unified Modeling Language Metode Perancangan Program Kelompok 10: Andika Nugraha (1401094756) Alfred Mansel (1401095506) Daniel Sidarta (1401096433) Marcell Bonfilio (1401094850) Bina Nusantara University

Lebih terperinci

Activity Diagram berhubungan dengan diagram Statechart. Diagram Statechart fokus pada obyek dalam suatu proses (atau proses menjadi suatu obyek),

Activity Diagram berhubungan dengan diagram Statechart. Diagram Statechart fokus pada obyek dalam suatu proses (atau proses menjadi suatu obyek), ACTIVITY DIAGRAM Pendahuluan Activity Diagram (Activity Diagram) diperlukan untuk menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses Activity Diagram juga dipakai pada business modeling

Lebih terperinci

UML Class Diagram 1 UML??? 2 UML Diagram

UML Class Diagram 1 UML??? 2 UML Diagram UML Class Diagram 1 UML??? The Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standart untuk melakukan spesifikasi, visualisasi, konstruksi, dan dokumentasi dari komponen-komponen perangkat lunak, dan digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem Karakteristik sistem Klasifikasi sistem

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem Karakteristik sistem Klasifikasi sistem DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN... vi RINGKASAN... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR

Lebih terperinci