BAB I PENDAHULUAN Dasar Hukum

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN Dasar Hukum"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diseminasi teknologi merupakan salah satu instrumen kebijakan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang dikembangkan dengan mempertimbangkan terdapatnya sektor pembangunan yang kurang berkembang dan tidak dapat bersaing kerena lemahnya penerapan, penguasaan dan pemanfaatan teknologi. Hasil penelitian dan pengembangan (litbang) yang dilakukan oleh Lembaga Litbang (Lembaga Pemerintah Non Kementerian/LPNK, Lembaga Pemerintah Kementerian/LPK dan Perguruan Tinggi) belum termanfaatkan secara optimal oleh Industri. Oleh karena itu, perlu upaya percepatan diseminasi teknologi hasil penelitian lembaga litbang yang sudah berkerjasama dengan industri kepada masyarakat. Dengan demikian akan diperoleh dua manfaat sekaligus yaitu nilai tambah di masyarakat dan nilai tambah bagi di industri yang mendayagunakan teknologi tersebut. Selain itu, melalui diseminasi produk teknologi ke masyarakat diharapkan masyarakat terpacu untuk meningkatkan budaya iptek serta berperan dalam aktivitas sosial ekonomi menuju Indonesia yang sejahtera. Selain hal-hal tersebut di atas, dalam rangka mendukung program hilirisasi terhadap produk teknologi yang dihasilkan oleh Lembaga Litbang tersebut, maka pada tahun anggaran 2015 kegiatan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat di Deputi Bidang Pendayagunaan Iptek akan dilaksanakan oleh Lembaga Litbang bekerjasama dengan Industri maupun Pemerinah Daerah Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas P3 Iptek). Berdasarkan ketentuan Pasal 18 ayat (1), Pasal 21 ayat (1), dan Pasal 21 ayat (3) pemerintah berfungsi menumbuh-kembangkan motivasi, memberikan stimulasi dan fasilitas, serta menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia. Selanjutnya untuk melaksanakan fungsi tersebut, pemerintah berperan mengembangkan instrumen kebijakan yang berbentuk dukungan sumberdaya, dana, pemberian insentif, penyelenggaraan kegiatan iptek dan pembentukan lembaga; b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun Dukungan pemerintah untuk pembangunan Iptek dilakukan melalui pengembangan SDM iptek, peningkatan anggaran riset, pengembangan sinergi kebijakan iptek lintas sektor, perumusan agenda riset yang selaras dengan kebutuhan pasar, peningkatan sarana dan prasarana iptek, serta pengembangan mekanisme intermediasi iptek; c. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri. Sedangkan Teknologi Industri adalah hasil pengembangan, perbaikan, invensi, 1

2 dan/atau inovasi dalam bentuk teknologi proses dan teknologi produk termasuk rancang bangun dan perekayasaan, metode, dan/atau sistem yang diterapkan dalam kegiatan Industri. d. Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun Kementerian Riset dan Teknologi melaksanakan kegiatan prioritas nasional pengembangan pusat diseminasi iptek ke masyarakat; e. Peraturan Presiden RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi; f. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 03 Tahun 2012 dan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah; g. Keputusan Menteri Riset dan Teknologi Nomor 287/M/Kp/XII/2013 tentang Perubahan Ketiga Rencana Strategis Kementerian Riset dan Teknologi; h. Keputusan Menteri Riset dan Teknologi Nomor 379/M/Kp/VI/2015 tentang Program Insentif Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat; 1.3. Pengertian-pengertian Dalam rangka memberikan pemahaman secara garis besar kepada pembaca tentang pelaksanaan kegiatan diseminasi produk teknologi ke masyarakat, maka dalam bab ini juga disampaikan pengertian-pengertian yang terkait dengan kegiatan ini, antara lain sebagai berikut: Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi : Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, merupakan lembaga pemerintah berkedudukan di pusat, yang melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap kegiatan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat. Industri : Undang-Undang Nomor 3/2014 tentang Perindustrian. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan yang mengolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat yang lebih tinggi, termasuk jasa industri. Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) : Lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang), dalam kegiatan ini adalah lembaga penghasil teknologi yang akan di diseminasikan kepada masyarakat. Lembaga Litbang yang dimaksud meliputi: Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) Ristek, Lembaga Pemerintah Kementerian (LPK), Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang Daerah. Dalam kegiatan diseminasi teknologi ini, lembaga litbang bekerjasama dengan pemerintah daerah serta masyarakat setempat bertanggung jawab atas keberhasilan kegiatan diseminasi teknologi di daerahnya. Pengguna Iptek : Pihak yang membutuhkan iptek, yang terdiri atas pemerintah (pusat dan daerah), masyarakat untuk memenuhi pelayanan dan kebutuhan pokok seperti pangan, energi, dan teknologi informasi dan komunikasi, serta industri untuk meningkatkan produktivitas dan daya saingnya. Pemerintah Daerah : Pemerintah daerah adalah lembaga pemerintah yang berada di daerah, sebagai lokus/tempat dilaksanakannya diseminasi teknologi kepada masyarakat. Pemerintah Daerah meliputi Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi dan/atau Pemerintah Daerah Tingkat II Kota/Kabupaten. Dalam 2

3 Masyarakat kegiatan diseminasi teknologi ini, pemerintah daerah bertanggung jawab atas kelancaran dan keberhasilan kegiatan diseminasi teknologi di daerahnya. : Masyarakat yang dimaksud dalam kegiatan diseminasi teknologi ini, adalah masyarakat umum (misal: petani/kelompok tani, peternak/ kelompok ternak, dll.) yang di dalam pengelolaan sumber daya alam atau kegiatan ekonomi di daerahnya dipandang akan dapat memberikan hasil yang lebih baik apabila diberikan dukungan teknologi. Di dalam masyarakat ini, kualitas teknologi yang di diseminasikan akan dapat dibuktikan, apakah teknologi itu layak memiliki nilai komersial. Semi Top-down : Sifat kegiatan diseminasi teknologi yang dikompetisikan secara terbuka (competitive based) untuk mendukung produk target yang telah ditentukan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Tim Pengarah : Tim yang memberikan arahan, kebijakan dan keputusan dalam kegiatan diseminasi teknologi yang beranggotakan pimpinan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Tim Penilai : Tim yang merupakan panel pakar dan praktisi yang memiliki anggota dengan kompetensi dan keahlian, khususnya tentang permasalahan, metodologi, pemanfaatan yang berkaitan dengan proposal. Tim ini bertugas melakukan seleksi dan bertindak sebagai juri penilai proposal yang diajukan, berasal dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, LPNK Ristek, Perguruan Tinggi dan Anggota Dewan Riset Nasional. Tim Monitoring : Tim yang ditugaskan melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan diseminasi teknologi, anggotanya dapat berasal dari Tim Penilai dan personil lain yang ditunjuk sesuai kompetensinya. Tim Evaluasi : Tim yang melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan diseminasi teknologi pada akhir tahun berjalan, anggotanya dapat berasal dari Tim Penilai dan personil lain yang ditunjuk sesuai dengan kompetensinya. Tim Pelaksana : Tim yang dibentuk oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk mendukung pelaksanaan kegiatan diseminasi teknologi terdiri dari personil yang sesuai bidangnya. LPNK : Lembaga Pemerintah Non Kementerian. LPK : Lembaga Pemerintah Kementerian Tujuan a. Khusus Mempercepat diseminasi dan pemanfaatan teknologi yang potensial dari hasil riset dan inovasi lembaga litbang ke industri melalui penerapan iptek di masyarakat. b. Umum 1) Memfasilitasi proses komersialisasi produk inovatif dan hasil riset ke industri, melalui usaha berbasis iptek di masyarakat; 2) Meningkatkan sinergi kelembagaan iptek pada berbagai tingkatan baik pusat maupun daerah; 3) Meningkatkan produktivitas, nilai tambah, kualitas maupun daya saing produk berbasis iptek; 3

4 1.5. Sasaran 4) Membentuk dan memperkuat jaringan antara penghasil teknologi dan pengguna iptek. a. Meningkatkan komersialisasi produk inovatif ke industri; b. Meningkatkan produktivitas, nilai tambah, kualitas maupun daya saing produk berbasis iptek di masyarakat Karakteristik Kegiatan Diseminasi Teknologi a. Kegiatan untuk memanfaatkan, menerapkan dan mendiseminasikan teknologi hasil Lembaga Litbang di masyarakat; b. Dalam rangka peningkatan ketahanan pangan, energi, teknologi informasi dan komunikasi, serta kesehatan dan obat, agar dapat memberikan nilai tambah, baik secara sosial maupun ekonomi; c. Dapat dimanfaatkan dalam aktivitas ekonomi daerah dalam upaya peningkatan produk unggulan dan daya saing. d. Jaringan kerjasama sinergi antara lembaga litbang, penemu iptek, pemerintah, lembaga usaha (industri) dan masyarakat yang mendukung diseminasi dan pemanfaatan iptek; e. Produk teknologi yang akan didiseminasikan ke masyarakat adalah teknologi dengan TRL 7-8 (Proven), serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat; f. Paket teknologi yang di diseminasikan kepada masyarakat merupakan aset Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Apabila aset itu berupa prototipe maka akan dihibahkan kepada Pemerintah Daerah dengan Berita Acara Serah Terima Barang (BAST) (Lampiran 7 dan 8) Jenis Paket Kegiatan Dalam upaya mencapai sasaran sebagaimana tersebut di atas, maka kegiatan ini terutama ditujukan untuk mempercepat tingkat pemanfaatan teknologi hasil Lembaga Litbang di masyarakat melalui industri, disamping dalam upaya menjawab kebutuhan teknologi masyarakat di daerah. Melalui program diseminasi produk teknologi ke masyarakat ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas kelembagaan litbang dan industri dalam memenuhi tuntutan tugas pokok dan fungsi yang diembannya. Pemanfaatan teknologi hasil litbang di industri berupa dukungan prototipe peralatan teknologi atau jenis teknologi lainnya, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di dalam pengelolaan sumber daya daerah, dalam kerangka pengembangan Sistem Inovasi di Daerah (SIDa) dan Sistem Inovasi secara Nasional (SINas) Keluaran Keluaran dari kegiatan ini adalah teknologi yang dihasilkan oleh Lembaga Litbang atau Industri Nasional yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, yang dimanfaatkan oleh masyarakat baik secara ekonomi maupun sosial. 4

5 BAB II PERSYARATAN DAN TAHAPAN KEGIATAN DISEMINASI TEKNOLOGI Kegiatan diseminasi teknologi yang dilaksanakan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, akan melibatkan Industri yang berkerjasama dengan Lembaga Litbang (LPNK Ristek/LPK dan Perguruan Tinggi) dan Pemerintah Daerah, sebagaimana terlihat pada gambar berikut. Gambar 1. Alur Kegiatan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat Dalam rangka keberhasilan pelaksanaan kegiatan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melakukan koordinasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan, Lembaga Usaha dalam hal ini Industri maupun Pemerintah Daerah. Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lembaga Pemerintah Non Kementerian/ LPNK, Lembaga Pemerintah Kementerian/LPK dan Perguruan Tinggi) yang secara terus menerus melakukan penelitian pengembangan, dan sampai saat ini telah menghasilkan produk-produk teknologi berupa prototipe-prototipe. Produk teknologi ini akan dapat dirasakan manfaatnya baik oleh Lembaga Litbang sendiri maupun masyarakat dalam rangka memberikan nilai tambah secara ekonomi maupun sosial, apabila telah berhasil di diseminasikan kepada masyarakat dan memiliki nilai komersial. 5

6 Dalam upaya memberikan nilai komersial terhadap produk teknologi yang dihasilkan oleh Lembaga Litbang, maka peran Lembaga Usaha yaitu Industri dalam kegiatan ini mutlak sangat diperlukan. Melalui industri diharapkan produk teknologi dapat dipasarkan dan diproduksi secara massal sesuai dengan kebutuhan masyarakat ataupun pasar. Peran Pemerintah Daerah dalam kegiatan diseminasi produk teknologi ke masyarakat ini juga sangat penting. Masyarakat selaku penerima diseminasi produk teknologi berada di daerah atau wilayah yang secara administratif kedudukannya di bawah Pemerintah Daerah setempat. Produk teknologi berupa prototipe yang didiseminasikan kepada masyarakat, merupakan aset Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang akan dihibahkan kepada Pemerintah Daerah Persyaratan Persyaratan khusus dalam melaksanakan kegiatan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat, ditetapkan sebagai berikut: a. Peserta yang dapat mengajukan proposal kegiatan adalah Lembaga Litbang atau Industri yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah; b. Produk teknologi yang di diseminasikan ke masyarakat adalah produk teknologi berupa prototipe (alat) dan non prototipe (mis. benih, bibit, desain, model, dll.), hasil kerjasama lembaga litbang, industri dan Pemerintah Daerah; c. Keluaran kegiatan (output) adalah produk teknologi dari lembaga litbang atau industri yang dimanfaatkan oleh masyarakat; d. Manfaat kegiatan (outcome) adalah memberikan nilai tambah bagi masyarakat lembaga litbang dan industri, secara sosial maupun ekonomi; e. Komponen pelaksanaan kegiatan terdiri dari: a. Diseminasi dan bantuan produk teknologi ke masyarakat; b. Pendampingan/pelatihan penggunaan dan perawatan produk teknologi kepada masyarakat; c. Untuk diseminasi produk teknologi yang berbentuk prototipe akan dilakukan serah terima produk teknologi dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi kepada Pemerintah Daerah. f. Jumlah dana yang diusulkan untuk dibiayai oleh Kemenristekdikti adalah maksimal Rp ,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah) untuk setiap kegiatan; g. Format proposal dan lembar pengesahan sebagaimana tersebut pada Lampiran 2 dan Lampiran 3; h. Lembaga industri yang melaksanakan kegiatan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat, wajib membuat laporan kemajuan dan laporan akhir kegiatan, dengan format sebagaimana tersebut pada Lampiran 4; i. Usulan proposal ditujukan kepada: Asisten Deputi Iptek Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Gedung II Ristek Lantai 22, Telp. (021) Fax. (021) , Jl. MH Thamrin No. 8, Jakarta Pusat. 6

7 2.2. Sosialisasi Guna memberikan informasi kegiatan diseminasi teknologi yang dilakukan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, maka dilakukan sosialisasi kegiatan dimaksud kepada Lembaga Usaha (Industri), Lembaga Litbang (LPNK Ristek, LPK dan Litbangda), Peguruan Tinggi serta Pemerintah Daerah. Sosialisasi antara lain dimaksudkan agar kegiatan diseminasi teknologi ini diketahui dan sekaligus mendapatkan dukungan dari mitra di daerah, sehingga kegiatan ini akan dapat memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan. Sosialisasi antara lain dilakukan melalui: a. Pengumuman melalui situs (website) Dalam pengumuman dicantumkan undangan dan ketentuan-ketentuan untuk mengajukan proposal bagi pelaku iptek yang berminat mengikuti kegiatan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. b. Buku Pedoman Kegiatan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat, yang dapat diunduh (download) dari situs Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Selain melalui situs (website) dan buku panduan dalam memberikan informasi tentang kegiatan diseminasi teknologi, maka dalam kegiatan ini juga dilakukan sosialisasi langsung kepada para stakeholder dengan tujuan antara lain: a. Memperluas jangkauan informasi insentif kepada pelaku iptek: stakeholders, industri, lembaga-lembaga iptek. b. Menyampaikan pokok-pokok kebijakan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi tentang kegiatan diseminasi teknologi. c. Menjelaskan tentang ketentuan penyusunan proposal aktivitas dan hal teknis yang berkaitan dengan pengajuan proposal Proses Seleksi Dalam menetapkan lembaga pengusul proposal sebagai lembaga pelaksana kegiatan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat akan dilakukan beberapa tahapan seleksi, yaitu diantaranya : Pengumuman dan Pendaftaran Lembaga pengusul (Lembaga Litbang atau Lembaga Industri) diperbolehkan mengajukan proposal usulan pelaksanaan kegiatan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat kepada Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, setelah ditetapkan hari dan tanggal pendaftaran oleh Panitia melalui pengumuman yang dapat diakses pada situs (website) Seleksi Substansi Seleksi tahap pertama yang akan dilakukan Tim Penilai terhadap proposal yang diusulkan oleh Lembaga Pengusul adalah melakukan seleksi substansi. Materi dalam penilaian subtansi antara lain meliputi: 1. Produk teknologi yang akan didiseminasikan ke masyarakat memiliki TRL/Tingkat Kesiapan Teknologinya (TKT) 7 8 (prototipe); 2. Produk teknologi yang sudah proven lainnya (non prototipe), misal: benih, bibit, desain, metoda, dll., yang telah selesai diuji dalam lingkungan sebenarnya; 3. Kesiapan industri dalam memanfaatkan teknologi yang ditawarkan; 7

8 4. Dampak pemanfaatan teknologi (antara lain: kelayakan ekonomi, sosial budaya dan lingkungan); 5. Metodologi harus menguraikan tentang cara pendekatan masalah dan mencantumkan lingkup dan tahap kegiatan beserta alur yang akan dilaksanakan. Proposal yang tidak memenuhi dalam seleksi substansi dinyatakan gugur, dan tidak dilakukan pemberitahuan kepada lembaga pengusulnya. Sedangkan proposal yang memenuhi seleksi secara substansi, selanjutnya akan dilakukan fact finding. Fact Finding Fact finding atau klarifikasi data dan fakta, apabila diperlukan akan dilakukan terhadap lembaga pengusul yang setelah proposalnya dinyatakan memenuhi persyaratan substansi. Fact finding ini dimaksudkan untuk memastikan kesiapan pengusul dalam hal sarana, prasarana dan sumber daya manusia yang akan digunakan untuk melakukan pelaksanaan kegiatan. Lembaga pengusul yang telah dilakukan fact finding dan secara substansi tidak sesuai, dinyatakan gugur. Sedangkan yang memenuhi persyaratan secara substansi, selanjutnya akan dilakukan seleksi administrasi. Seleksi Administrasi Seleksi administrasi sebagai klarifikasi kelengkapan dokumen proposal dengan persyaratan yang telah ditentukan, dan penilaian kewajaran (jastifikasi) antara rencana kegiatan dengan dukungan anggaran yang dialokasikan. Materi yang diklarifikasi antara lain meliputi: 1. Penulisan proposal sesuai dengan format yang ditentukan dan harus berisikan pembagian tugas, tanggungjawab dan wewenang dari pelaksana kegiatan; 2. Jumlah proposal yang disampaikan 3 (tiga) rangkap (1 asli dan 2 fotocopy) beserta softcopynya; 3. Proposal dalam lingkup kegiatan yang sama tidak sedang diusulkan untuk mendapatkan pembiayaan di tempat lain (dinyatakan dengan Surat Pernyataan bermaterai); 5. Pelaksana kegiatan tidak sebagai anggota Tim Penilai; 6. RAB dibuat sesuai format yang telah ditentukan dan dirinci (tidak dibenarkan dalam bentuk paket) dengan memperhatikan SBU edisi akhir yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan RI; 7. Dalam penyusunan RAB diwajibkan memperhitungkan pajak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; 8. Tidak diperbolehkan untuk membeli peralatan/barang modal (kecuali sewa peralatan) dan perjalanan dinas ke luar negeri. Rekomendasi Industri atau Lembaga Litbang Rekomendasi Industri atau Lembaga Litbang yang akan dibiayai, melalui Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi disampaikan kepada Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk mendapatkan persetujuan penetapan. Penetapan Industri dan Lembaga Litbang Yang Dibiayai Industri atau Lembaga Litbang yang akan dibiayai dalam kegiatan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Diumumkan pada situs (website) dan/atau melalui surat pemberitahuan. 8

9 Keseluruhan tahapan seleksi terhadap substansi maupun administrasi usulan proposal kegiatan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat tersebut secara garis besar dapat digambarkan berikut : Gambar 2. Proses Seleksi Kegiatan Program Insentif Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat 2.4. Tim Penilai Tim Penilai Program Insentif Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat terdiri atas unsur pakar dan praktisi yang memiliki kompetensi dibidangnya, khususnya tentang permasalahan, metodologi, pemanfaatan yang berkaitan dengan proposal. Tim ini bertugas melakukan seleksi substansi dengan menilai proposal yang diajukan oleh industri atau lembaga litbang. Adapun tim ini juga berperan dalam proses fact finding dan seleksi administrasi. Tim ini terdiri dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, LPNK Ristek, Perguruan Tinggi dan Anggota Dewan Riset Nasional. 9

10 BAB III PEMBIAYAAN Seluruh biaya untuk kegiatan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat ini berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Ketentuan Pembiayaan Ketentuan umum dalam pembiayaan kegiatan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat mengikuti peraturan yang berlaku, antara lain: a. Pencairan anggaran dengan kontrak kerja Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan lembaga litbang atau industri sebagai lembaga pengusul proposal; b. Dana yang dipergunakan untuk kegiatan diseminasi teknologi memenuhi syarat kewajaran sesuai peraturan yang berlaku; c. Komponen biaya adalah seperti berikut (Lihat Proposal Biaya pada Lampiran 2): No. Mata Anggaran U r a i a n 1 Gaji/Upah Honorarium untuk personil pelaksana kegiatan; 2 Belanja Bahan Berupa komponen dan/atau material dasar untuk keperluan diseminasi teknologi. 3 Belanja Perjalanan Lainnya Belanja untuk perjalanan ke lokasi yang secara langsung berkaitan dengan objek diseminasi teknologi, termasuk dalam rangka persiapan kegiatan, dengan sistem pembiayaan lumpsum system. Bukan untuk perjalanan Luar Negeri. 4 Belanja Lain-lain. Belanja untuk jamuan rapat, seminar, sosialisasi/promosi/ pelatihan, pendampingan, pengolahan data, pencetakan laporan, dan operasional pendukung pelaksanaan diseminasi teknologi. d. Standar Biaya Umum Tahun 2015 sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor: 53/PMK.02/1014 tanggal 17 Maret 2014, atau yang terbaru dilihat pada situs Direktorat Jenderal Anggaran-Kementerian Keuangan). e. Dalam pembiayaan kegiatan diseminasi teknologi, tidak diperkenankan adanya belanja peralatan atau modal. Bila diperlukan, peralatan tersebut harus disewa atau merupakan bagian kontribusi dari pihak lain (mitra). f. Dalam penyusunan RAB termasuk perhitungan pajak berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku Pola Pencairan Anggaran Pencairan anggaran kegiatan diseminasi teknologi dilakukan dengan pola 2 (dua) termin, yaitu: Termin Pertama sebesar 50% (Lima puluh per seratus) dan Termin Kedua sebesar 50% (Lima puluh per seratus). Pencairan anggaran yang proposalnya disetujui dilakukan oleh lembaga pengusul. Dasar pencairan anggaran adalah surat perjanjian antara pejabat lembaga penerima atau yang mewakili dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sesuai dengan jumlah anggaran yang disetujui sesuai Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 10

11 3.3. Pertanggungjawaban Anggaran Lembaga penerima kegiatan diseminasi teknologi selain berkewajiban untuk mencairkan anggaran dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, juga bertanggung jawab atas penggunaan anggaran yang diterimanya. Pertanggungjawaban anggaran meliputi biaya pengeluaran yang sesuai dengan Rincian Anggaran Biaya (RAB) disetiap proposal, yang telah disetujui oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Dalam membelanjakan atau menggunakan anggaran tersebut agar disertakan anggaran pembayaran pajak. Berkas pertanggungjawaban sebagaimana tersebut di bawah, dibuat masing-masing 3 (tiga) rangkap, satu copy diserahkan kepada Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, sebagai lampiran saat penyampaian berkas pencairan termin berikutnya. Berkasberkas yang wajib dibuat untuk setiap mata anggaran adalah sbb: a. Honor Pelaksana dilengkapi dengan Surat Keputusan dari pejabat yang berwenang; b. Honor Narasumber yang meliputi: Narasumber se tingkat Eselon I, II dan III ke bawah serta Narasumber Pakar; c. Perjalanan Dinas, dilengkapi Surat Tugas, Daftar Nama, Surat Perintah Perjalanan Dinas, Bukti Sampai Tujuan, Kwitansi, Perhitungan Biaya Perjalanan Dinas, Bukti Pengeluaran Riil (bila ada); 11

12 BAB IV MONITORING DAN EVALUASI Monitoring dapat dilakukan dengan cara mengamati secara langsung dengan berkunjung di tempat penyelenggaraan kegiatan dan/atau berdasarkan laporan tertulis pelaksanaan kegiatan. Sedangkan evaluasi merupakan kegiatan penilaian atas kegiatan diseminasi Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat berdasarkan hasil monitoring. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara sinergi antara tim dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi bersama tim lembaga litbang dan industri serta Pemerintah Daerah. Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan monitoring dan evaluasi pada kegiatan diseminasi teknologi antara lain: a. Untuk mengetahui apakah kegiatannya sudah berjalan sesuai dengan yang direncanakan, apabila ditemukan permasalahan, hambatan atau kendala segera dapat dilakukan langkah-langkah penyelesaian; b. Mengukur keberhasilan dan kegagalan kegiatan diseminasi teknologi yang telah dilaksanakan; c. Sebagai bahan masukan kepada pimpinan Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi, serta para pemangku kepentingan (stakeholder), dalam mengambil keputusan terhadap pelaksanaan kegiatan diseminasi teknologi selanjutnya Monitoring a. Pelaksanaan Monitoring Monitoring kegiatan diseminasi teknologi ini dilaksanakan oleh tim yang ditugaskan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Monitoring dilakukan secara substansi maupun administrasi. Selain itu, juga akan dilakukan uji petik monitoring, yaitu dengan paparan oleh Lembaga Pengusul terhadap kegiatan yang dianggap mempunyai nilai bagus, nilai rata-rata dan yang menghadapi banyak kendala. Apabila dianggap perlu, maka tim monitoring akan melakukan kunjungan ke lokasi kegiatan diseminasi teknologi. b. Waktu Monitoring Pelaksanaan monitoring kegiatan diseminasi teknologi ini diperkirakan antara bulan ke- 7 dan/atau ke-8 dari alokasi rencana pelaksanaan kegiatan Evaluasi Evaluasi dilakukan di akhir tahun kegiatan, dilakukan oleh tim dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Agar hasil evaluasi dapat objektif, maka tim yang melaksanakan evaluasi sebaiknya tim yang melakukan seleksi/monitoring. Indikator keberhasilan dibuat secara kuantitatif. Hasil evaluasi (laporan hasil kegiatan) akan disampaikan kepada pimpinan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Waktu yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi sekitar bulan ke-9 dan/atau bulan ke-10 dari alokasi pelaksanaan kegiatan diseminasi teknologi. 12

13 Kerangka Waktu Pelaksanaan (tentative) NO. URAIAN WAKTU TA Sosialisasi ke Lembaga Industri, Lembaga Litbang (LPNK Ristek, LPK, Perguruan Tinggi, Litbangda) dan Pemerintah Daerah. Dapat dilihat di situs (website) 2. Pengumuman Pendaftaran Proposal. Dapat dilihat di situs (website) 3. Penerimaan Proposal dari Lembaga Pengusul. Dapat dilihat di situs (website) 4. Seleksi Proposal. Dapat dilihat di situs (website) 5. Pengumuman Proposal yang Dibiayai APBN Dapat dilihat di situs (website) 13

14 BAB V PENUTUP Dokumen ini wajib dijadikan acuan oleh lembaga pengusul dan pihak-pihak lain yang terlibat di dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi kegiatan diseminasi produk teknologi ke masyarakat. Penyempurnaan terhadap dokumen ini akan dilakukan secara periodik sesuai dengan perkembangan keadaan, penyesuaian dengan peraturan yang berlaku, serta pengalaman-pengalaman yang akan diperoleh. Dengan kesediaan mengajukan proposal, maka lembaga pengusul sepenuhnya akan mematuhi seluruh prosedur seleksi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dan laporan pertanggungjawaban. 14

15 LAMPIRAN-LAMPIRAN 15

16 Lampiran 1 Format Cover (Kop Lembaga) PROPOSAL PROGARM INSENTIF DISEMINASI PRODUK TEKNOLOGI KE MASYARAKAT KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI TAHUN ANGGARAN (Diisi Judul Proposal/Huruf Kapital)... (Diisi Bidang Fokus)... (Nama Lembaga Industri)... (Alamat Lengkap) 16

17 Lampiran 2 Format Proposal Program Insentif Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat... (Judul Proposal/Huruf Kapital) Daftar Isi Abstraksi Kegiatan. (Memuat gambaran singkat/garis besar tentang kegiatan yang dilakukan saat ini, yang akan didukung dengan kegiatan diseminasi produk teknologi ke masyarakat.) Pendahuluan Latar Belakang (Menjelaskan perlunya dilakukan kegiatan diseminasi produk teknologi ke masyarakat di daerah setempat.) Tujuan dan Sasaran (Menjelaskan tujuan dan sasaran dilaksanakannya kegiatan diseminasi produk teknologi ke masyarakat.) Metodologi Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat. (Menjelaskan cara kegiatan diseminasi produk teknologi ke masyarakat yang dilakukan, dan jenis teknologi yang akan di diseminasikan.), meliputi: Permasalahan. Solusi Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat. Tahapan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat. Target yang ingin Dicapai (Output) (Menjelaskan mengenai keluaran kegiatan yang akan dicapai/jenis teknologi produk inovasi.) Manfaat (Outcome) (Menjelaskan manfaat dari hasil kegiatan diseminasi produk teknologi ke masyarakat, terhadap: peningkatan ekonomi dan sosial.), meliputi: Fungsi dan manfaat produk inovasi. Dampak Ekonomi dan Sosial. Kontribusi Terhadap Sektor Lain. Personil Pelaksana Kegiatan (Menjelaskan personil yang terlibat di kegiatan diseminasi produk teknologi ke masyarakat). Jadwal Kegiatan (Menjelaskan waktu dan rangkaian kegiatan yang diperlukan dalam menyelesaikan kegiatan diseminasi produk teknologi ke masyarakat.) Profil Lembaga (Memuat informasi data Lembaga Litbang, Lembaga Industri dan Pemerintah Daerah). Anggaran (Menjelaskan total anggaran yang dibutuhkan dan rincian peruntukannya. Anggaran yang 17

18 diusulkan sudah termasuk pajak.) Format proposal biaya sebagaiberikut: PROPOSAL BIAYA REKAPITULASI BIAYA YANG DIUSULKAN No. Uraian Jumlah (Rp) 1. Gaji/Upah 2. Belanja Bahan 4. Belanja Perjalanan Lainnya 5. Belanja Lain-lain Jumlah Biaya A. BIAYA PERSONIL Gaji/Upah No. Pelaksana Kegiatan Jumlah 1. Koordinator Kegiatan 2. Pelaksana 3. Teknisi 4. Tenaga Harian Jumlah Biaya Jumlah Jam/Minggu Honor/ Jam Biaya (Rp) B. BIAYA NON PERSONIL 1) Belanja Bahan No. Bahan Volume Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp) 1. Jumlah Biaya 2) Belanja Perjalanan Lainnya No. Tujuan Volume Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp) 1. Jumlah Biaya 3) Belanja Lain-lain No. Jenis Volume Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp) 1. Jumlah Biaya 18

19 Lampiran 3 Format Lembar Pengesahan PROGRAM INSENTIF DISEMINASI PRODUK TEKNOLOGI KE MASYARAKAT Lokasi Kegiatan : Fokus Bidang :.. ( Judul Proposal/Huruf Kapital) Nama Lembaga/Institusi : Unit Organisasi : Alamat : Telepon/Hp/Faksimill/ Nama Lembaga/Institusi : Unit Organisasi : Alamat : Telepon/Hp/Faksimill/ Nama Lembaga/Institusi : Unit Organisasi : Alamat : Telepon/Hp/Faksimill/ Data Lembaga Litbang Data Lembaga Industri Data Pemerintah Daerah Rekapitulasi Biaya No Uraian Jumlah Anggaran 1 Gaji dan Upah : 2 Belanja Bahan : 3 Belanjang Perjalanan : Lainnya 4 Belanja Lain-Lain : Jumlah..., Lembaga Litbang Jabatan (Cap Lembaga) ( Nama Lengkap...) NIP. Lembaga Industri Jabatan (Cap Lembaga) ( Nama Lengkap...) NIP. Pemerintah Daerah Jabatan (Cap Lembaga) ( Nama Lengkap...) 19

20 Lampiran 4 NIP. Format Laporan Kemajuan/Laporan Akhir PROGRAM INSENTIF DISEMINASI PRODUK TEKNOLOGI KE MASYARAKAT.. ( Judul Proposal/Huruf Kapital) Lembar Pengesahan Ringkasan/Abstraksi Kegiatan Kata Pengantar BAB 1. Pendahuluan BAB 2. Tujuan dan Sasaran 2.1. Tujuan 2.2. Sasaran BAB 3. Metodologi BAB 4. Keluaran Yang Dicapai (Output) BAB 5. Manfaat Yang Diperoleh (Outcome) 5.1. Fungsi dan Manfaat Produk Teknologi Dampak Ekonomi dan Sosial Kontribusi Terhadap Sektor Lain. BAB 6. Kendala/Hambatan dan Tindaklanjut 6.1. Kendala/Hambatan 6.2. Tindaklanjut BAB 7. Kesimpulan dan Saran 7.1. Kesimpulan 7.2. Saran Lampiran: Photo/Gambar (Kegiatan dan Hasil Kegiatan). 20

21 Lampiran 5 LOGO PIHAK KEDUA PERJANJIAN KERJASAMA Antara SATUAN KERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI dengan... Tentang PROGRAM INSENTIF DISEMINASI PRODUK TEKNOLOGI KE MASYARAKAT Nomor :... Pada hari ini..., tanggal..., bulan..., tahun..., yang bertandatangan di bawah ini: I. Nama :..., Selaku Pejabat Pembuat Komitmen pada Deputi Bidang Pendayagunaan Iptek, Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi, yang berkedudukan di Jalan M.H. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA; II. Nama :..., Selaku... (jabatan), dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama..., yang berkedudukan di (alamat lengkap), untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. M E N I M B A N G Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, yang selanjutnya disebut sebagai PARA PIHAK sepakat untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerjasama mengenai pelaksanaan kegiatan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat, dengan ketentuan dan syarat sebagai berikut : PASAL 1 KETENTUAN UMUM Semua kata, definisi dan istilah dalam Perjanjian Kerjasama ini telah ditafsirkan sama oleh PARA PIHAK; Bantuan dana diberikan dalam bentuk block grant. 21

22 PASAL 2 DASAR DAN TUJUAN (1) Perjanjian Kerjasama ini dibuat berdasarkan referensi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini, yaitu : 1. Keputusan Presiden RI Nomor... Tahun... tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor... Tahun...; 2. Surat Pengesahan DIPA Satuan Kerja Kedeputian Bidang Pendayagunaan Iptek...; 3. Surat keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor:.../M/Kp/.../... tentang Penetapan Pejabat Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun Anggaran...; 4. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Kedeputian Bidang Pendayagunaan Iptek Nomor:.../Kp/KPA/D-PSIPTN/.../... tentang Penetapan Pejabat Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Satuan Kerja Kedeputian Bidang Pendayagunaan Iptek Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun Anggaran...; 5. Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor.../M/Kp/.../... tentang Penetapan Proposal Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Angaran 2015; 6. Pedoman Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat. (2) Tujuan Perjanjian Kerjasama ini adalah : 1. Mendorong percepatan dan perluasan komersialisasi produk iptek; 2. Mempercepat pertumbuhan inovasi iptek yang bernilai komersial tinggi; 3. Mendorong percepatan dan perluasan komersialisasi produk iptek; 4. Meningkatkan kinerja riset Lembaga Litbang sesuai tugas pokok dan fungsi masingmasing; 5. Memperkuat daya saing teknologi dan industri dalam negeri. PASAL 3 LINGKUP KEGIATAN (1) Anggaran yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA untuk mendukung pelaksanaan kegiatan percepatan dan perluasan komersialisasi produk iptek dengan lingkup Kegiatan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat sebagai upaya meningkatkan kemampuan peneliti dan perekayasa sesuai fokus bidang prioritas dan atau tupoksi masing-masing lembaga. (2) Perincian kegiatan secara lengkap tercantum pada masing-masing setiap judul proposal terlampir, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini. PASAL 4 PEMBIAYAAN Jumlah dana yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp... (...), dengan rincian sesuai pada Lampiran SK No..../M/Kp/.../... sebesar Rp... PASAL 5 PERUNTUKAN DANA BANTUAN PIHAK KEDUA sebagai penerima bantuan akan mempergunakan dana bantuan yang diberikan PIHAK PERTAMA untuk membiayai pelaksanaan kegiatan yang tercantum pada proposal yang telah disetujui PIHAK PERTAMA. 22

23 PASAL 6 MEKANISME PENYALURAN DANA Penyaluran dana oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA akan dilaksanakan dengan sistem Pembayaran Langsung (LS) melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) di Jakarta, sesuai dengan DIPA Satuan Kerja Deputi Bidang Pendayagunaan Iptek Nomor.... tanggal...; ditujukan kepada rekening. (PIHAK KEDUA) atas nama.. pada Bank Jl.. dengan Nomor Rekening. (disesuaikan). Penyaluran dana sejumlah tersebut pada Pasal 4 akan dilakukan secara berangsur per tahap kepada PIHAK KEDUA melalui 3 (tiga) tahap sebagai berikut : 1. Tahap I : Sebesar 50% dari nilai bantuan atau sebesar 50% x Rp.... = Rp.... (...), yang akan dibayarkan kepada PIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA setelah penandatanganan Perjanjian Kerjasama ini dan menyerahkan proposal yang telah diperbaiki sebanyak 3 (tiga) eksemplar; 2. Tahap II : Sebesar 50% dari nilai bantuan atau sebesar 50% x Rp.... = Rp.... (...), yang akan dibayarkan setelah PIHAK KEDUA menyerahkan Laporan Kemajuan Pertama (Progres Report) sebanyak 3 (tiga) eksemplar buku laporan kemajuan dan Laporan Penggunaan Dana dan Bukti Transaksi (Kwitansi) Tahap I serta diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA yang dituangkan dalam Berita Acara. PASAL 7 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN (1) Jangka waktu pelaksanaan kegiatan sampai selesai 100% ditetapkan selama... (...) bulan kalender terhitung sejak ditandatangani Perjanjian Kerjasama pada tanggal... bulan... tahun 2015 dan berakhir sampai dengan tanggal... bulan... tahun PASAL 8 TATA CARA PENGELOLAAN BANTUAN (1) Pengelolaan dana bantuan dilakukan secara swakelola oleh lembaga penerima dana bantuan dan berpedoman pada prinsip-prinsip pemberian block grant, yaitu: a. Menerapkan prinsip keterbukaan, jujur, demokratis, akuntabel, efektif dan efisien; b. Pertanggungjawaban keuangan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku; c. Pembukuan dana bantuan harus tersendiri dan tidak disatukan dengan pembukuan keuangan lembaga secara umum; d. Pembukuan dana bantuan berisi semua transaksi keuangan menurut urutan tanggal transaksi disertai bukti-bukti pembayaran kuitansi yang ditandatangani oleh pimpinan dan bendahara lembaga penerima dana bantuan; e. Pembukuan ditutup pada setiap akhir bulan dan ditandatangani oleh pengelola yang ditunjuk (pimpinan dan bendahara lembaga); f. Menyusun rekapitulasi laporan penggunaan dana yang didukung dengan bukti-bukti transaksi (kwitansi); g. Seluruh pengeluaran dana harus dicatat sesuai peraturan pembukuan Negara. (2) Laporan penggunaan dana harus disampaikan kepada PIHAK PERTAMA dengan pengaturan sebagai berikut: a. Disampaikan secara periodik sesuai tahapan penyaluran dana; b. Melampirkan copy bukti pembayaran (kwitansi) yang sudah ditandatangani oleh pejabat berwenang dan bendahara yang ditunjuk. PASAL 9 SUMBER DANA BANTUAN Dana bantuan dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Satuan Kerja Deputi Bidang Pendayagunaan Iptek, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun Anggaran... dengan DIPA Nomor.... tanggal... 23

24 PASAL 10 HAK DAN KEWAJIBAN Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA: a. Hak PIHAK PERTAMA : 1. Menerima laporan pelaksanaan kegiatan, perkembangan pelaksanaan kegiatan, laporan penggunaan dana, hasil pemantauan/monitoring dan evaluasi internal dari PIHAK KEDUA; 2. Memperoleh data dan informasi yang diperoleh dari hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA; 3. Meminta dan menerima laporan laporan secara periodik mengenai pelaksanaan kegiatan dan hasil pemantauan serta evaluasi internal yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA; b. Kewajiban PIHAK PERTAMA: 1. Menyalurkan bantuan dana kepada PIHAK KEDUA, berdasarkan hasil penilaian proposal teknis dan pembiayaan; 2. Mengawasi, memantau dan mengevaluasi kegiatan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA secara sampling dan observasi atau pengamatan langsung, studi dokumentasi untuk memvalidasi hasil pemantauan dan evaluasi internal lembaga penerima bantuan. Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA : a. Hak PIHAK KEDUA adalah menerima bantuan dana dari PIHAK PERTAMA sesuai dengan hasil kesepakatan PARA PIHAK yang dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama ini; b. Kewajiban PIHAK KEDUA : 1. Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan, perkembangan pelaksanaan kegiatan, hasil pemantauan/monitoring dan evaluasi internal kepada PIHAK PERTAMA; 2. Melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan sesuai dengan jadwal pelaksanan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kerjasama ini; 3. Bertanggungjawab terhadap penggunaan dana bantuan yang telah diterima dari PIHAK PERTAMA sesuai dengan Perjanjian Kerjasama ini dan Peraturan perundangan yang berlaku; 4. Mentaati teguran/peringatan tertulis yang disampaikan PIHAK PERTAMA; 5. Menyampaikan laporan penggunaan keuangan kepada PIHAK PERTAMA; 6. Menyusun dan menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada PIHAK PERTAMA; 7. Melakukan pemantauan dan evaluasi internal terhadap pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan di lembaganya secara periodik dan hasilnya dicatat sebagai dokumen serta dilaporkan kepada PIHAK PERTAMA; 8. Memperoleh data dan informasi yang diperoleh dari hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA; PASAL 11 PELAPORAN (1) Laporan terdiri : a. Laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan; b. Laporan penggunaan dana bantuan; c. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi internal. (2) Laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan: a. Disusun berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan; b. Laporan harus menggambarkan tentang keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan; c. Laporan yang disampaikan harus sesuai dengan proposal yang sudah disepakati; d. Laporan terdiri dari laporan kemajuan, laporan akhir (bila perlu didukung foto pelaksanaan), dan softcopy laporan Hak Kekayaan Intelektual (HKI); 24

25 e. PIHAK KEDUA dalam menyampaikan laporan kepada PIHAK PERTAMA sesuai dengan Tahapan pembayaran seperti yang terkandung pada Pasal 6 ayat (2) butir 2 dan 3 Perjanjian Kerjasama ini. (3) Laporan penggunaan bantuan dana : a. Disusun berdasarkan hasil pembukuan dan bukti-bukti pengeluaran (kwitansi); b. PIHAK KEDUA menyampaikan laporan penggunaan bantuan dana kepada PIHAK PERTAMA secara bertahap sesuai dengan Pasal 6 pada Perjanjian Kerjasama ini. (4) Laporan hasil pemantauan dan evaluasi internal : a. Disusun berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi secara internal oleh PIHAK KEDUA; b. PIHAK KEDUA menyampaikan laporan kepada PIHAK PERTAMA dalam kurun jadual pelaksanaan kegiatan. PASAL 12 KEPEMILIKAN Kepemilikan fisik/aset hasil Kegiatan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat berdasarkan Perjanjian Kerjasama ini sepenuhnya menjadi milik Pemerintah Daerah yang berada pada PIHAK PERTAMA. PASAL 13 PERALATAN ILMIAH DAN BARANG INVENTARIS Peralatan dan/atau barang inventaris pengadaanya dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA, yang berpedoman kepada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Setiap kali pengadaan peralatan dan/atau barang inventaris oleh PIHAK KEDUA wajib dilaporkan kepada PIHAK PERTAMA tentang keberadaan maupun nilai peralatan dan/atau barang inventaris dimaksud. PASAL 14 MATERAI, PAJAK DAN BIAYA LAINNYA Bea materai, pajak dan biaya lainnya yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku menjadi beban PIHAK KEDUA dan disetor ke Kas Negara oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan yang berlaku. PASAL 15 KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE) (1) Keadaan kahar (force majeure) adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak PARA PIHAK yang mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini sehingga PEKERJAAN yang telah ditentukan dalam Perjanjian Kerjasama ini menjadi tidak dapat dipenuhi. (2) Hal-hal yang termasuk keadaan kahar (force majeure) sebagaimana tercantum pada ayat (1) Pasal ini adalah peperangan, kerusuhan, revolusi, bencana alam (banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor, wabah penyakit dan angin topan), pemogokan, kebakaran dan gangguan industri lainnya, serta keadaan lainnya sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku. (3) Keterangan tentang kebenaran adanya keadaan kahar (force majeure) sebagaimana tercantum pada ayat (1) Pasal ini harus dibuat oleh instansi/pejabat yang berwenang. Apabila terjadi keadaan kahar (force majeure) sebagaimana tercantum pada ayat (1) Pasal ini, maka PIHAK KEDUA wajib memberikan laporan tertulis paling lambat 14 (empat belas) hari kalender berdasarkan laporan tertulis kepada PIHAK PERTAMA, dan atas laporan tertulis PIHAK KEDUA akan mengadakan penelitian oleh tim yang dibentuk oleh PIHAK PERTAMA dan instansi yang berwenang, yang kemudian berdasarkan Berita Acara hasil penelitian tersebut akan dilakukan penyelesaian lebih lanjut mengenai pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini. 25

26 PASAL 16 SANKSI (1) Pemberian sanksi diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, apabila PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana tidak sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Kerjasama ini dan atau melanggar ketentuan Peraturan Perundangan yang berlaku. (2) Pemberian sanksi sebagaiman dimaksud pada ayat (1) Pasal ini adalah PIHAK PERTAMA akan menyampaikan teguran tertulis kepada PIHAK KEDUA, apabila berdasarkan hasil evaluasi dan verifikasi terbukti melakukan kekeliruan, baik dalam melaksanakan kegiatan maupun pengelolaan keuangan yang dapat merugikan Negara. (3) Apabila PIHAK KEDUA tidak mengindahkan peringatan/teguran tertulis dari PIHAK PERTAMA sebanyak 3 (tiga) kali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, maka PIHAK PERTAMA dapat memberlakukan sanksi kepada PIHAK KEDUA berupa : a. Meminta bantuan kepada instansi pemeriksa yang berwenang untuk melakukan pemeriksaan langsung kepada PIHAK KEDUA; b. Menghentikan program insentif berasarkan Perjanjian Kerjasama ini; c. Menarik kembali bantuan dana yang telah disalurkan sesuai dengan Perjanjian Kerjasama ini; d. Memasukkan PIHAK KEDUA ke dalam daftar sebagai lembaga yang tidak memenuhi syarat sebagai penerima bantuan dana block grant di masa mendatang. PASAL 17 PENYELESAIAN PERSELISIHAN (1) Apabila timbul perselisihan di antara PARA PIHAK, maka PARA PIHAK akan berusaha menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat. (2) Apabila upaya penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat ternyata tidak mencapai kata sepakat, maka penyelesaian perselisihan tersebut akan diselesaikan berdasarkan perundangundangan yang berlaku. PASAL 18 KORESPONDENSI (1) Hubungan korespondensi PARA PIHAK ditujukan ke alamat sebagai berikut: Untuk PIHAK PERTAMA: Asdep Iptek Masyarakat, Deputi Bidang Pendayagunaan Iptek A.n.: Pejabat Pembuat Komitmen pada Deputi Bidang Pendayagunaan Iptek Kegiatan Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat. Gedung II BPPT, Lantai 22, Jl. MH. Thamrin No.8, Jakarta Pusat (10340) Telp.: (021) ; Fax.: (021) Untuk PIHAK KEDUA:...(nama lembaga) A.n.:... Jl.... Telp.:...; Fax.:... (2) Dalam hal terjadi perubahan alamat korespondensi, PARA PIHAK wajib saling memberitahukan secara tertulis. PASAL 19 PEMBATALAN DAN PENGAKHIRAN KONTRAK Dalam hal PIHAK KEDUA belum melaksanakan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Perjanjian Kerjasama ini dalam waktu 15 (lima belas) hari kalender terhitung sejak ditandatangani Perjanjian Kerjasama ini, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk membatalkan Perjanjian Kerjasama ini secara sepihak; Perjanjian Kerjasama ini dapat berakhir sebelum jangka waktu yang diperjanjikan jika: a. Seluruh hak dan kewajiban PARA PIHAK telah selesai dilaksanakan; atau 26

27 b. Terjadi force majeure lebih dari 1 (satu) bulan; atau c. PIHAK KEDUA dinyatakan secara sah menurut hukum tidak mampu untuk melanjutkan Perjanjian Kerjasama ini; Pengakhiran Perjanjian Kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (2) pada Pasal ini dinyatakan secara tertulis dan ditandatangani PARA PIHAK; Pengakhiran Perjanjian Kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (2) butir 3 dinyatakan tertulis secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA. PASAL 20 AMANDEMEN Perubahan isi Perjanjian Kerjasama ini dapat dilakukan sesuai kesepakatan PARA PIHAK, yang akan dituangkan dalam suatu Amandemen, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini. PASAL 21 LAIN-LAIN Perjanjian Kerjasama maupun pelaksanaannya tidak boleh dipindah-tangankan, baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain tanpa persetujuan PIHAK PERTAMA. PASAL 22 PENUTUP Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana disebutkan pada bagian awal Perjanjian Kerjasama ini dalam rangkap 6 (enam), yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama, di mana 2 (dua) di antaranya bermeterai cukup dan masing-masing 1 (satu) rangkap dipegang oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, sedangkan selebihnya untuk instansi yang berkepentingan dengan Perjanjian Kerjasama ini. PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,... NIP NIP

28 Lampiran 6 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI Gedung II BPPT Lantai 22, Jl. MH. Thamrin No. 8, Jakarta SURAT PERINTAH MULAI KERJA Nomor:... Berdasarkan pada dokumen Perjanjian Kerjasama, Nomor:...tanggal : Diperintahkan kepada :... Untuk segera melaksanakan pekerjaan: Nama Pekerjaan : Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat sesuai fokus bidang prioritas dan atau tupoksi masing-masing lembaga. Biaya total : Rp.... (...) Sumber Anggaran DIPA Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 2015 Program : Program Peningkatan Kemampuan Iptek untuk Penguatan Sistem Inovasi Nasional Kegiatan : Produk Teknologi yang Didiseminasikan ke Masyarakat Komponen : Produk Teknologi yang Didiseminasikan 012 ke Masyarakat Mata Anggran : Belanja Modal Fisik Lainnya Peningkatan Kemampuan Litbang Perekayasa Dengan ketentuan sebagai berikut: A. Biaya, Perincian dan Pelaksanaan Pekerjaan 1.Biaya pekerjaan tersebut di atas adalah biaya pekerjaan secara keseluruhan yang sudah termasuk pajak-pajak sesuai peraturan yang berlaku, dan bersifat pasti dan tetap selama pelaksanaan. 2.Perincian pekerjaan tercantum pada Proposal. 3.Pekerjaan harus segera dilaksanakan terhitung mulai hari... tanggal... bulan... tahun... ( ) sampai dengan hari... tanggal... bulan... tahun... ( ). B. Cara Pembayaran 1. Pembayaran dana dilakukan secara berangsur per tahap kepada PIHAK KEDUA melalui 3 (tiga) termin sebagai berikut: a) Termin I: Sebesar 50% dari nilai bantuan atau sebesar 50% x Rp.... = Rp.... (...), yang akan dibayarkan kepada PIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA setelah penandatanganan Perjanjian Kerjasama ini dan menyerahkan proposal yang telah diperbaiki sebanyak 3 (tiga) eksemplar;; 28

Draft LOGO PIHAK KEDUA KONTRAK KERJASAMA. Antara

Draft LOGO PIHAK KEDUA KONTRAK KERJASAMA. Antara Draft LOGO PIHAK KEDUA KONTRAK KERJASAMA Antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) PADA DIREKTORAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN - DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PANDUAN DISEMINASI PRODUK TEKNOLOGI KE MASYARAKAT

PANDUAN DISEMINASI PRODUK TEKNOLOGI KE MASYARAKAT PANDUAN DISEMINASI PRODUK TEKNOLOGI KE MASYARAKAT P DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJASAMA NOMOR

PERJANJIAN KERJASAMA NOMOR PERJANJIAN KERJASAMA NOMOR ANTARA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SEKRETARIAT DITJEN DAN DIREKTORAT INOVAS INDUSTRI DITJEN PENGUATAN INOVASI DENGAN... TENTANG PEMBERIAN BANTUAN PEMERINTAH LAINNYA YANG MEMILIKI

Lebih terperinci

Diseminasi Produk Teknologi Ke Masyarakat. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Diseminasi Produk Teknologi Ke Masyarakat. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Diseminasi Produk Teknologi Ke Masyarakat Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Rekapitulasi Pendahuluan PTN-BH LATAR BELAKANG Memfasilitasi proses Terdapat Sektor hilirisasi teknologi pembangunan

Lebih terperinci

PASAL 1 DASAR. Perjanjian kerjasama ini dibuat berdasarkan referensi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini, yaitu:

PASAL 1 DASAR. Perjanjian kerjasama ini dibuat berdasarkan referensi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini, yaitu: Lampiran: 5465/H/KU/2014 27 Maret 2014 PERJANJIAN KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA*... Dengan SATUAN PENDIDIKAN... tentang PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, SMK, PAKET

Lebih terperinci

BATAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: 167/KA/VIII/2011 TENTANG PENGELOLAAN INSENTIF KEGIATAN RISET

BATAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: 167/KA/VIII/2011 TENTANG PENGELOLAAN INSENTIF KEGIATAN RISET PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: 167/KA/VIII/2011 TENTANG PENGELOLAAN INSENTIF KEGIATAN RISET KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang: a. bahwa dalam rangka ketertiban dan kelancaran

Lebih terperinci

PANDUAN SELEKSI TEKNOLOGI YANG DIMANFAATKAN DAN DIDAYAGUNAKAN DI INDUSTRI TAHUN 2016

PANDUAN SELEKSI TEKNOLOGI YANG DIMANFAATKAN DAN DIDAYAGUNAKAN DI INDUSTRI TAHUN 2016 PANDUAN SELEKSI TEKNOLOGI YANG DIMANFAATKAN DAN DIDAYAGUNAKAN DI INDUSTRI TAHUN 2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015 BUKU PANDUAN SELEKSI TEKNOLOGI YANG DIMANFAATKAN DAN DIDAYAGUNAKAN

Lebih terperinci

RANCANGAN KONTRAK PAKET PEKERJAAN PENGADAAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN PAKET C UNTUK WARGA TRANSMIGRAN UPT. PELABI KABUPATEN LEBONG

RANCANGAN KONTRAK PAKET PEKERJAAN PENGADAAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN PAKET C UNTUK WARGA TRANSMIGRAN UPT. PELABI KABUPATEN LEBONG PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL Jl. Jalur 2 Komplek Perkantoran Tubei, Kab. Lebong RANCANGAN KONTRAK PAKET PEKERJAAN PENGADAAN SARANA

Lebih terperinci

PEDOMAN PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA TAHUN 2010 DEWAN RISET NASIONAL KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI

PEDOMAN PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA TAHUN 2010 DEWAN RISET NASIONAL KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI PEDOMAN PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA TAHUN 2010 DEWAN RISET NASIONAL KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI JAKARTA, 2009 PENGANTAR Saat ini terdapat sekitar 7000 orang

Lebih terperinci

PANDUAN DISEMINASI PRODUK TEKNOLOGI KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN DISEMINASI PRODUK TEKNOLOGI KEPADA MASYARAKAT PANDUAN DISEMINASI PRODUK TEKNOLOGI KEPADA MASYARAKAT P DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN YANG BERSIFAT KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSUMBER

Lebih terperinci

PANDUAN PENGUSULAN INSENTIF PENGUATAN SENTRA KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-KI) TAHUN 2017

PANDUAN PENGUSULAN INSENTIF PENGUATAN SENTRA KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-KI) TAHUN 2017 PANDUAN PENGUSULAN INSENTIF PENGUATAN SENTRA KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-KI) TAHUN 2017 Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset,

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN

PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu target RPJM tahun 2015 2019 Pusat Penyuluhan - BP2SDM adalah pembentukan 250 Lembaga

Lebih terperinci

TENTANG BELANJA DANA HIBAH PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2017

TENTANG BELANJA DANA HIBAH PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2017 NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR : 180/ /1.02/NPHD/HK/TUBABA/2016 NOMOR : 001/BAWASLU.LA-10/VI/2016

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 63/Permentan/OT.140/8/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 63/Permentan/OT.140/8/2007 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 63/Permentan/OT.140/8/2007 TENTANG PEDOMAN PENGAJUAN DAN PENYALURAN DANA PENGUATAN MODAL USAHA AGRIBISNIS KEPADA LEMBAGA MANDIRI YANG MENGAKAR DI MASYARAKAT (LM3) PADA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016

BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016 BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016 INNOVATION IS THE ONLY WAY TO WIN KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

TATACARA PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERIAN HIBAH

TATACARA PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERIAN HIBAH LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 02/F/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 02/F/2011 TENTANG SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 02/F/2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU

Lebih terperinci

Program Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi Jakarta, Februari 2008

Program Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi  Jakarta, Februari 2008 Program Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi www.ristek.go.id Jakarta, Februari 2008 Tujuan Memperkuat iptek terkait dengan enam bidang fokus prioritas Menstimulasi riset utk menghasilkan inovasi

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 1 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 TENTANG

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN SWASTA

Petunjuk Pelaksanaan KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN SWASTA Petunjuk Pelaksanaan KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN SWASTA Pendahuluan Syarat dan Tatacara Pelaksanaan Kerjasama Hak dan Kewajiban Hasil Kerjasama Pembinaan dan Pengendalian Penutup

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Operasional

Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Operasional Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Operasional Pendahuluan Syarat dan Tatacara Pelaksanaan Kerjasama Hak dan Kewajiban Hasil Kerjasama Pembinaan dan Pengendalian Penutup Model-1 KSO Model-2 KSO Model-3 KSO

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Litbang dengan Instansi Pemerintah

Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Litbang dengan Instansi Pemerintah Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Litbang dengan Instansi Pemerintah Pendahuluan Syarat dan Tatacara Pelaksanaan Kerjasama Hak dan Kewajiban Hasil Kerjasama Pembinaan dan Pengendalian Penutup Model-1 P Model-2

Lebih terperinci

2. Prof. Dr. Ir. Bambang Riyanto Trilaksono

2. Prof. Dr. Ir. Bambang Riyanto Trilaksono KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Lt.4 Gedung D Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

PANDUAN DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN INOVASI TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN KANTOR RISET, TEKNOLOGI DAN INOVASI

PANDUAN DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN INOVASI TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN KANTOR RISET, TEKNOLOGI DAN INOVASI PANDUAN DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN INOVASI TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN KANTOR RISET, TEKNOLOGI DAN INOVASI Jl. Mataram Nomor 1 Pekalongan 51111 Telp. (0285) 4416191, 423984, 421093 ext 152

Lebih terperinci

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR : 900/ /NPHD/I.02/HK/TUBABA/2016 NOMOR : /NPHD/KPU.Kab-008.680696/2016

Lebih terperinci

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS RIAU LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Kampus Binawidya, Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Pekanbaru. 28293 Telp/ Fax (0761)

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: 069/KA/III/2010 TENTANG PENGELOLAAN PROGRAM INSENTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: 069/KA/III/2010 TENTANG PENGELOLAAN PROGRAM INSENTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: 069/KA/III/2010 TENTANG PENGELOLAAN PROGRAM INSENTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu tujuh belas, kami yang bertandatangan dibawah ini :

Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu tujuh belas, kami yang bertandatangan dibawah ini : KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS RIAU LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Kampus Binawidya, Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Pekanbaru. 28293 Telp/ Fax (0761)

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016

BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016 BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016 INNOVATION IS THE ONLY WAY TO WIN KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KEPOLISIAN RESOR TULANG BAWANG TENTANG

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KEPOLISIAN RESOR TULANG BAWANG TENTANG NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KEPOLISIAN RESOR TULANG BAWANG NOMOR : 180/ NOMOR : /1.02/NPHD/HK/TUBABA/2016 TENTANG BELANJA DANA HIBAH PENGAMANAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. DWIDA JAVA TAMA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI PT.

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. DWIDA JAVA TAMA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI PT. BADAN INFORMASt GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. DWIDA JAVA TAMA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI PT. DWIDA JAVA TAMA NOMOR: 036/DJT/DIR/V/2015 NOMOR:

Lebih terperinci

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 282/Kpts/KU.210/4/2006 TENTANG PEDOMAN PENGAJUAN DAN PENYALURAN DANA PENGUATAN MODAL USAHA AGRIBISNIS KEPADA LEMBAGA MANDIRI YANG MENGAKAR DI MASYARAKAT (LM3)

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PROGRAM PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA KEPADA MASYARAKAT PANDUAN PROGRAM PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA KEPADA MASYARAKAT P DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Kerjasama Penelitian dan Pengembangan dengan Kooperator

Kerjasama Penelitian dan Pengembangan dengan Kooperator Kerjasama Penelitian dan Pengembangan dengan Kooperator Pendahuluan Hak dan Kewajiban Syarat dan Tatacara Pelaksanaan Kerjasama Hasil Kerjasama Pembinaan dan Pengendalian Penutup Lampiran 1 Lampiran 2

Lebih terperinci

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2017 PANDUAN PETUNJUK

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 01/Per/Dep.3/II/2014

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/Per/M.KUKM/VIII/2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERKUATAN PERMODALAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KAWASAN

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA DI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN ANGGARAN 2017

Lebih terperinci

PERATURAN KUASA PENGGUNAANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN KUASA PENGGUNAANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

PAKTA INTEGRITAS. Alamat Jabatan Nama Lembaga : No. HP & Nama PTKI : Alamat PTKI :

PAKTA INTEGRITAS. Alamat Jabatan Nama Lembaga : No. HP &   Nama PTKI : Alamat PTKI : Lampiran I PAKTA INTEGRITAS Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama TTL Alamat Jabatan Nama Lembaga No. HP & Email Nama PTKI Alamat PTKI Dalam rangka melaksanakan program bantuan lembaga kemahasiswaan

Lebih terperinci

PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM INSENTIF SENTRA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-HKI)

PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM INSENTIF SENTRA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-HKI) PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM INSENTIF SENTRA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-HKI) Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 A. Umum Rendahnya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 282/Kpts/KU.210/4/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 282/Kpts/KU.210/4/2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 282/Kpts/KU.210/4/2006 TENTANG PEDOMAN PENGAJUAN DAN PENYALURAN DANA PENGUATAN MODAL USAHA AGRIBISNIS KEPADA LEMBAGA MANDIRI YANG MENGAKAR DI MASYARAKAT (LM3) PADA DAFTAR

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN,

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Gedung DIKTI Lantai 4 Jl. Jenderal Sudirman Pintu I, Senayan, Jakarta Pusat 10270 Telepon/Faks. (021) 5731846; 57946043 Website

Lebih terperinci

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA A. Contoh Format Surat Undangan Pengadaan Barang/Jasa dan Contoh Format Rencana Anggaran Biaya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Pert/HK.060/2/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Pert/HK.060/2/2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Pert/HK.060/2/2006 TENTANG PEDOMAN PENGUJIAN DAN PENYALURAN DANA PENGUATAN MODAL USAHA KELOMPOK KEPADA KELOMPOK SASARAN PADA KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TAHUN

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG DAN JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTANEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KOMANDO DISTRIK MILITER 0412 LAMPUNG UTARA TENTANG

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KOMANDO DISTRIK MILITER 0412 LAMPUNG UTARA TENTANG NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KOMANDO DISTRIK MILITER 0412 LAMPUNG UTARA NOMOR : 180/ NOMOR : /1.02/NPHD/HK/TUBABA/2017 TENTANG BELANJA DANA HIBAH

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 15 TAHUN TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 15 TAHUN TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 15 TAHUN 20155 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang a. bahwa

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG DENGAN TENTANG

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG DENGAN TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG PELAKSANAAN SURVEI GROUND CONTROL POINT DAN PENYUSUNAN CITRA TEGAK WILAYAH

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undan

2016, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2147, 2016 KEMENKEU. Belanja Bantuan Sosial. K/L. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.05/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

Panduan Penyusunan Proposal Bantuan Konferensi Internasional untuk LPNK, Lemlitbang Kementerian, Himpunan Profesi, dan PT Non-Ristekdikti Tahun 2018

Panduan Penyusunan Proposal Bantuan Konferensi Internasional untuk LPNK, Lemlitbang Kementerian, Himpunan Profesi, dan PT Non-Ristekdikti Tahun 2018 Panduan Penyusunan Proposal Bantuan Konferensi Internasional untuk LPNK, Lemlitbang Kementerian, Himpunan Profesi, dan PT Non-Ristekdikti Tahun 2018 Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktorat

Lebih terperinci

BATAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: 167/KA/VIII/2011 TENTANG PENGELOLAAN INSENTIF KEGIATAN RISET

BATAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: 167/KA/VIII/2011 TENTANG PENGELOLAAN INSENTIF KEGIATAN RISET PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: 167/KA/VIII/2011 TENTANG PENGELOLAAN INSENTIF KEGIATAN RISET KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang: a. bahwa dalam rangka ketertiban dan kelancaran

Lebih terperinci

KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RENOVASI RUMAH TINGGAL. Pada hari ini,., tanggal.. kami yang bertanda tangan di bawah ini : :..

KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RENOVASI RUMAH TINGGAL. Pada hari ini,., tanggal.. kami yang bertanda tangan di bawah ini : :.. KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RENOVASI RUMAH TINGGAL Pada hari ini,., tanggal.. kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Alamat No. /HP No. KTP :...... Dan; Dalam hal ini bertindak sebagai

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jln. Kusumanegara No. 9 Yogyakarta Telepon ( 0274 ) 512063 Faximile 581335 Website : disperindag.jogjaprov.go.id Kode Pos

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL BIRO KEUANGAN. 4. Bantuan Lainnya

PETUNJUK TEKNIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL BIRO KEUANGAN. 4. Bantuan Lainnya 1. Bantuan Operasional 2. Bantuan Sarana/Prasarana 3. Bantuan Rehabilitasi / Pembangunan Gedung/ Bangunanan 4. Bantuan Lainnya PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PADA BIRO KEUANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN HIBAH BANTUAN ASPAL

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 15 TAHUN

PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 15 TAHUN SALINAN WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang:a. bahwa

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015 PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN HIBAH BANTUAN ASPAL DARI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI CV. PORI MEDIA 060 / PM - SK / V / 2015 B-25.1/PPKS/PU5/2015

TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI CV. PORI MEDIA 060 / PM - SK / V / 2015 B-25.1/PPKS/PU5/2015 BADAN INFORMASI.m.p.riMdi..c.m PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA CV. PORI MEDIA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI CV. PORI MEDIA NOMOR: NOMOR: 060 / PM - SK / V / 2015

Lebih terperinci

PANDUAN PENGUSULAN INSENTIF PENGUATAN SENTRA KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-KI) TAHUN 2018

PANDUAN PENGUSULAN INSENTIF PENGUATAN SENTRA KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-KI) TAHUN 2018 PANDUAN PENGUSULAN INSENTIF PENGUATAN SENTRA KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-KI) TAHUN 2018 Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktoratt Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset,

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 11 TAHUN 2016 TANGGAL TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 11 TAHUN 2016 TANGGAL TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA LAMPIRAN I TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA PEMERINTAH KABUPATEN GARUT KECAMATAN. KANTOR DESA.. Jalan... No... Telp. (0262)... Kode Pos... BERITA ACARA SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN NOMOR

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. PAMETERINDO EDUKATAMA ANEKA DENGAN TENTANG VERIFIKASI ATLAS DAN PETA CETAK PRODUKSI PT. PAMETERINDO EDUKATAMA ANEKA

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. PAMETERINDO EDUKATAMA ANEKA DENGAN TENTANG VERIFIKASI ATLAS DAN PETA CETAK PRODUKSI PT. PAMETERINDO EDUKATAMA ANEKA PAMDUTA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. PAMETERINDO EDUKATAMA ANEKA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI ATLAS DAN PETA CETAK PRODUKSI PT. PAMETERINDO EDUKATAMA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2011

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2011 WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2011 TENTANG SEWA PEMANFAATAN RUANG MILIK JALAN UNTUK KEGIATAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

PROVINSI JAWA BARAT TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBAGIAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA SERTA PENGGUNAAN DANA DESA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/Permentan/OT.140/11/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/Permentan/OT.140/11/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/Permentan/OT.140/11/2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA DALAM NEGERI DI BIDANG PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN

Lebih terperinci

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c, perlu ditetapkan Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Penunjukan

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c, perlu ditetapkan Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Penunjukan Gubernur Jawa Barat KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 584.2/Kep. 1566-Diskop UMKM/2011 TENTANG PENUNJUKAN PT.BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk SEBAGAI BANK PELAKSANA PENGELOLAAN DANA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47A TAHUN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47A TAHUN GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47A TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN

Lebih terperinci

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD) TENTANG PEMBERIAN HIBAH DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2015

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD) TENTANG PEMBERIAN HIBAH DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2015 NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD) ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PURWOREJO NOMOR: 900/3492/2015 NOMOR: 120/KPU-KabPwr-012.329449/V/2015 TENTANG PEMBERIAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG BESARAN SEWA PEMANFAATAN ASET MILIK PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 02/PRT/M/2009

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 02/PRT/M/2009 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 02/PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN DAN PEMINDAHTANGANAN BARANG

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN TENTANG

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG PENYUSUNAN NERACA SUMBER DAYA ALAM SPASIAL KABUPATEN SABU RAIJUA PROVINSI

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA CV. TERANG DIAN MAKMUR DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI CV. TERANG DIAN MAKMUR NOMOR: NOMOR: 001/TDM/V/2015

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PERMEN-KP/2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI TERPADU PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DENGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BULELENG

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DENGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BULELENG NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DENGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BULELENG Nomor : 900/167/BKBP/2016 Nomor : 82/KPU-Kab-016.433727/IV/2016 TENTANG PELAKSANAAN DANA HIBAH

Lebih terperinci

PENILAIAN PROPOSAL-BORANG SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016

PENILAIAN PROPOSAL-BORANG SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 PENILAIAN PROPOSAL-BORANG SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 1 45 Lembaga Litbang Terunggul di Indonesia 19 PUI berstatus telah ditetapkan (2015) 2011 2012 2013 2014 2015 2015 2015 2015 2012-2013

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur. No.593, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 218/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PERHITUNGAN,

Lebih terperinci

insentif, penyelenggaraan program iptek, dan pembentukan lembaga.

insentif, penyelenggaraan program iptek, dan pembentukan lembaga. I. PENDAHULUAN Konsepsi Model Pengembangan Klaster Inovasi Berbasis Produk Unggulan Daerah (PUD) merupakan bagian tak terpisahkan dengan Sistem Inovasi Daerah (SIDa). Dirancangbangun secara holistik dengan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. NUSA BAHAMA ABADI DENGAN TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK DAN PETA PADA BUKU ATLAS PRODUKSI PT.

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. NUSA BAHAMA ABADI DENGAN TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK DAN PETA PADA BUKU ATLAS PRODUKSI PT. BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. NUSA BAHAMA ABADI DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK DAN PETA PADA BUKU ATLAS PRODUKSI PT. NUSA BAHAMA ABADI NOMOR:

Lebih terperinci

(KONTRAK) PELAKSANAAN PEKERJAAN SURAT PERJANJIAN. JUMLAH BTAYAAITLAT KONTRAK SEBE sar Rp , 000,000,-

(KONTRAK) PELAKSANAAN PEKERJAAN SURAT PERJANJIAN. JUMLAH BTAYAAITLAT KONTRAK SEBE sar Rp , 000,000,- SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (KONTRAK) PROGRAM HIBAH GENE R,4L E D UCATION 2016 NOMOR : 021.20 lb2ls PPK-P HGE I 20 L 6 TANGGAL : 21 SEPTEMBER 2016 ANTARA Direktorat pembetajaran Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi 1 i ii SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kebijakan pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA RANCANGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA RANCANGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA RANCANGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 34 /PB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

2016, No Proyek/Kegiatan melalui penerbitan Surat Berharga Syariah Negara; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

2016, No Proyek/Kegiatan melalui penerbitan Surat Berharga Syariah Negara; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf No. 1055, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. SBSN. Pembiayaan Proyek/Kegiatan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/PMK.08/2016 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

Pada hari ini tanggal bulan tahun, kami yang bertandatangan di bawah ini:

Pada hari ini tanggal bulan tahun, kami yang bertandatangan di bawah ini: 2012, No.355 8 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENUNJUKAN LANGSUNG KENDARAAN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA/SATUAN

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 34 TAHUN 2017

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 34 TAHUN 2017 BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI PRASARANA SEKOLAH DASAR NEGERI DAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI

Lebih terperinci

E. BENTUK SURAT PERJANJIAN KERJA KONSTRUKSI/KONTRAK HARGA SATUAN ATAU KONTRAK TAHUN TUNGGAL ATAU KONTRAK PENGADAAN TUNGGAL

E. BENTUK SURAT PERJANJIAN KERJA KONSTRUKSI/KONTRAK HARGA SATUAN ATAU KONTRAK TAHUN TUNGGAL ATAU KONTRAK PENGADAAN TUNGGAL LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR DOKUMEN PELELANGAN PEKERJAAN JASA PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci