BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas didefenisikan sebagai alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas didefenisikan sebagai alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan"

Transkripsi

1 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kas dan Setara Kas Kas didefenisikan sebagai alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Agar bisa dilaporkan sebagai kas (cash), suatu pos harus dapat segera digunakan untuk membayar kewajiban lancar dan harus bebas dari setiap restriksi kontraktual yang membatasi pemakaiannya dalam melunasi hutang. Kieso (2002:380) mengungkapkan antara lain sebagai berikut: Kas adalah aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standart dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya. Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, dan dana yang tersedia pada depositodeposito bank, instrumen yang dapat dinegosiasikan seperti pos wesel (money order), cek yang disahkan (certified check), cek kasir (cashier check), cek pribadi, dan wesel bank (bank draft) juga dipandang sebagai kas. Menurut Soemarso (2004:365): Dari segi akuntansi, yang dimaksud dengan kas adalah sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya. Termasuk sebagai kas adalah rekening giro di bank dan uang kas yang ada di perusahaan. Diterima pada nilai nominal sewaktu diuangkan merupakan petunjuk untuk menentukan apakah suatu surat berharga dapat dianggap sebagai kas. Kas dan setara kas (cash equivalent) meliputi media pertukaran dan instrumen yang paling tepat dinegoisasikan. Jika suatu pos tidak dapat dikonversikan menjadi uang logam atau uang kertas tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, maka pos ini diklasifikasikan secara terpisah sebagai investasi, sebagai piutang, atau sebagai beban dibayar di muka. Kas yang tidak tersedia untuk membayar

2 15 kewajiban yang jatuh tempo saat ini dipisahkan dan diklasifikasikan dalam kelompok aktiva jangka panjang. Menurut Kieso (2002:385): Setara kas (cash equivalent) merupakan investasi jangka pendek yang sangat likuid, yang (1) segera bisa dikonversi menjadi sejumlah kas yang diketahui, dan (2) begitu dekat dengan jatuh temponya sehingga resiko perubahan suku bunga tidak signifikan. Menurut PSAK No. 2 (Ikatan Akuntan Indonesia: 2004: 2.2) : Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan sebagai kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang dijanjikan. Kriteria lain untuk dapat dianggap sebagai kas adalah dapat digunakan dengan segera. Artinya, apabila diminta dapat segera dikeluarkan. Dalam hal ini, kas yang telah disishkan untuk tujuan penggunaan tertentu (dalam akuntansi disebut sebagai funds), misalnya uang yang disisihkan untuk pembayaran dividen, hutang, dan lain-lain tidak dapat digolongkan sebagai kas. Klasifikasi Kas, Setara Kas, dan Pos-pos Non Kas Pos Klasifikasi Komentar Kas Kas Kecil dan Dana Pertukaran Kas Kas - Jika tidak dibatasi, dilaporkan sebagai kas. - Jika dibatasi, diidentifikasi dan diklasifikasikan sebagai aktiva lancar dan tidak lancar Dilaporkan sebagai kas.

3 16 Surat Berharga Jangka Setara Kas Pendek Surat Berharga Jangka Investasi Sementara Pendek Cek Mundur dan IOU Piutang Uang Muka Perjalanan Piutang Perangko di Tangan Beban dibayar di (seperti Perangko, dan muka lain-lain) Overdraft Bank Kewajiban lancar Saldo Kompensasi 1. Dibatasi secara Kas didefenisikan legal secara terpisah sebagai deposito yang disimpan sebagai saldo kompensasi. 2. Kesempatan Kas dengan catatan tanpa restriksi pengungkapan. legal. Sumber: Kieso (2002:385) Investasi dengan jatuh tempo kurang dari tiga bulan, umumnya digabungkan dengan kas. Investasi dengan jatuh tempo tiga bulan hingga dua belas bulan. Diasumsikan dapat tertagih. Diasumsikan dapat tertagih dari karyawan atau dikurangkan dari gaji mereka. Dapat diklasifikasikan sebagai persediaan kantor. Jika ada hak untuk mengoffset lain, kurangi kas. Diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau tidak lancar dalam neraca. Diungkapkan secara terpisah dalam catatan yang merinci kesepakatan tersebut. B. Aliran Kas dalam Perusahaan Pada dasarnya, perusahaan memerlukan kas dengan alasan yang sama meskipun terdapat perbedaan dalam aktivitas penghasil pendapatan utama (revenue-prducing activities). Perusahaan membutuhkan kas untuk melaksanakan

4 17 usaha, untuk melunasi kewajiban, dan untuk membagikan dividen kepada para investor. Pada laporan arus kas, kas mempunyai makna yang lebih luas daripada sekedar saldo kas dan kas di bank. Dalam laporan arus kas, defenisi kas juga mencakup setara kas. Setara kas (cash equivalents) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan dapat dengan segera dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Pada saat menyusun laporan arus kas, kas dan setara kas digabung dan jumlahnya disatukan. Hal ini dilakukan karena pembelian dan penjualan investasi yang setara kas dianggap merupakan bagian dari keseluruhan pengelolaan kas ketimbang sumber atau pemakaian kas. Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas (cash receipts) dan pengeluaran kas (cash disbursements) berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Table 2.1 mendaftar penerimaan-penerimaan kas dan pembayaran kas dalam setiap klasifikasi tersebut. Arus kas dari aktivitas-aktivitas operasi biasanya disajikan pertama kali, kemudian diikuti oleh arus kas dari aktivitas-aktivitas investasi dan aktivitas-aktivitas pendanaan.. Klasifikasi menurut aktivitas ini akan memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Baik arus masuk (inflows) maupun arus keluar (outflows) kas dimasukkan dalam setiap kategori aktivitas tersebut. Dari aktivitas-aktivitas operasi, arus masuk kas diperoleh dari penjualan barang atau jasa dan dari hasil pemberian pinjaman (bunga yang diterima) dan

5 18 dari ekuitas surat berharga (dividen yang diterima). Sedangkan arus keluar kas disebabkan oleh adanya pembayaran kas kepada pemasok persediaan, membayar gaji pegawai, membayar pajak, memberi pinjaman (bunga pinjaman dikategorikan ke dalam aktivitas operasi). Arus masuk kas dari aktivitas-aktivitas investasi seperti misalnya penerimaan kas dari menjual properti, mesin-mesin, dan perlengkapan; atau penjualan surat hutang atau ekuitas surat berharga dari entitas lainnya, serta menerima kas akibat adanya pelunasan pokok pinjaman dari pihak lain. Arus keluar kas disebabkan oleh adanya pembelian aktiva tetap, membeli surat berharga, dan memberikan pinjaman kepada pihak lain. Arus masuk kas dari aktivitas-aktivitas pendanaan berasal dari penerimaan kas dari menjual surat berharga ekuitas (seperti saham perusahaan sendiri) serta dari penerbitan obligasi dan promes. Tabel 2.1 Jenis-Jenis Arus Masuk Kas Dan Arus Keluar Kas Aktivitas-Aktivitas Operasi: Arus Masuk Kas: Penerimaan Kas Dari Penjualan Barang-Barang Dan Jasa. Penerimaan Kas Dari Hasil Pemberian Pinjaman (Bunga Yang Diterima) Dan Dari Ekuitas Surat Berharga (Dividen Yang Diterima). Arus Keluar Kas: Pembayaran Kas Kepada Pemasok Persediaan. Pembayaran Kas Kepada Para Karyawan Atas Jasanya.

6 19 Pembayaran Kas Kepada Pemerintah Dalam Bentuk Pajak. Pembayaran Kas Kepada Pemberi Pinjaman Dalam Bentuk Bunga. Pembayaran Kas Kepada Pihak-Pihak Lainnya Atas Pengeluaran- Pengeluaran. Aktivitas-Aktivitas Investasi: Arus Masuk Kas: Penerimaan Kas Dari Penjualan Property, Aktiva Tetap, Dan Perlengkapan. Penerimaan Kas Dari Penjualan Surat Hutang Atau Ekuitas Surat Berharga Dari Entitas Lainnya. Penerimaan Kas Dari Penagihan Pokok Pinjaman Atas Pinjaman Yang Diberikan Kepada Entitas Lainnya. Arus Keluar Kas: Pembayaran Kas Untuk Pembelian Aktiva Tetap. Pembayaran Kas Untuk Surat Berharga Ekuitas Atau Hutang Dari Entitas Lainnya. Pemberian Kas Untuk Pemberian Pinjaman Kepada Entitas Lainnya. Aktivitas-aktivitas Pendanaan: Arus masuk kas: Penerimaan kas dari penjualan surat berharga ekuitas (saham perusahaan sendiri). Penerimaan kas dari penerbitan kewajiban (obligasi dan promes). Arus keluar kas: Pembayaran kas kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen. Pembayaran kas untuk penebusan hutang jangka panjang atau memperoleh kembali saham. Sumber: Henry Simamora (2000:491) Tabel 2.2 memperlihatkan tiga kategori arus masuk kas dan arus keluar kas, yakni: operasi, investasi, dan pendanaan. Jumlah arus kas bersih dari aktivitas-

7 20 aktivitas ini adalah kenaikan bersih atau penurunan bersih kas dalam periode tertentu. Saldo kas pada awal periode ditambahkan kepada kenaikan atau penurunan bersih kas, kemudian dilaporkan saldo kas pada akhir periode. Saldo akhir kas pada laporan arus kas sama dengan kas yang dilaporkan pada neraca. Tabel 2.2 Aliran Arus Masuk Kas dan Arus Keluar Kas Kas yang diterima dari aktivitas-aktivitas operasi Kas yang diterima dari aktivitas-aktivitas investasi Kas yang diterima dari aktivitas-aktivitas pendanaan Arus Masuk Kas dan Setara Kas Arus Keluar Kas yang dikeluarkan untuk aktivitas-aktivitas operasi Kas yang dikeluarkan untuk aktivitasaktivitas investasi Kas yang dikeluarkan untuk aktivitasaktivitas pendanaan Sumber: Henry Simamora (2000:490) Kas yang diterima dari aktivitas-aktivitas operasi (misalnya penerimaan kas dari penjualan barang-barang dan jasa-jasa), investasi (misalnya menerima kas dari penjualan properti, aktiva tetap, aktiva jangka panjang), dan pendanaan (misalnya penerimaan kas dari penjualan surat berharga ekuitas dan obligasi) merupakan arus masuk perusahaan yang menghasilkan kas dan setara kas.bagi

8 21 perusahaan. Kas dan setara kas lalu dikeluarkan guna membayar setiap transaksitransaksi yang dilakukan perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas operasi (seperti membayar kas kepada pemasok persediaan, membayar kas kepada karyawan atas jasanya, membayar pajak), investasi (seperti membayar kas untuk pembelian aktiva tetap, memberi pinjaman kepada entitas lainnya), dan pendanaan (membayar kas kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen). Riyanto (2001:93) membagi kas masuk dan kas keluar menurut sifat kontiniu atau tidaknya aliran kas, yaitu: Pengeluaran kas suatu perusahaan dapat bersifat kontiniu, misalnya untuk pembelian bahan mentah, pembayaran upah buruh atau gaji, dan lain sebagainya. Disamping itu juga ada aliran kas keluar (cash outflows) yang bersifat tidak kontiniu (intermitten), misalnya pengeluaran untuk pembayaran bunga dividen, pajak penghasilan atau laba, pembayaran angsuran hutang, pembelian kembali saham perusahaan, pembelian aktiva tetap, dan sebagainya. Disamping aliran kas keluar juga terdapat aliran kas masuk (cash inflow) di dalam perusahaan. Seperti halnya pada cash outflow, di dalam cash inflow pun terdapat aliran kas yang bersifat kontiniu dan yang bersifat intermitten. Aliran kas masuk yang bersifat kontiniu misalnya aliran kas yang berasal dari hasil penjualan produk secara tunai, penerimaan piutang, dan lain sebagainya. C. Manfaat Laporan Arus Kas Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Para pemakai laporan ingin mengetahui bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas. Hal tersebut bersifat umum dan tidak

9 22 tergantung pada aktivitas perusahaan serta apakah kas dapat dipandang sebagai produk perusahaan, seperti yang berlaku di lembaga keuangan. Menurut PSAK No. 2 (Ikatan Akuntan Indonesia: 2004: 2.1): Jika dipakai dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh dari aktivitas-aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dalam suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas. Laporan arus kas bermanfaat secara internal bagi manajemen dan secara eksternal bagi para pemodal dan kreditor. Manajemen memakai laporan arus kas untuk menilai likuiditas, menentukan kebijakan dividen, dan mengevaluasi imbas dari keputusan-keputusan kebijakan pokok yang menyangkut investasi dan pendanaan.

10 23 Dengan kata lain, manajemen dapat memakai laporan arus kas untuk menentukan apakah dibutuhkan pendanaan jangka pendek untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek, untuk menentukan apakah manajemen perlu menaikkan atau menurunkan dividen, dan untuk merencanakan kebutuhankebutuhan investasi dan pendanaan. Disamping itu, apabila perusahaan pernah mengalami kekurangan dana, manajemen dapat memakai laporan ini untuk menentukan mengapa kekurangan dana itu sampai terjadi. Menurut Dyckman, Dukes, dan Davis (2001:546): Manfaat laporan arus kas antara lain sebagai berikut: 1. Informasi arus kas berguna dalam membuat rekomendasi tentang pembelian dan penjualan. 2. Kecenderungan arus kas selama beberapa periode memungkinkan dilakukannya penilaian atas fleksibilitas keuangan. 3. Membantu untuk memahami hubungan antara laba dan arus kas serta untuk memprediksi arus kas operasi di masa depan. 4. Membantu menjelaskan perubahan dalam akun-akun neraca. Menurut Prastowo (Tulasi, 2006:50), informasi arus kas bermanfaat untuk: 1. Mengevaluasi perubahan aktiva bersih, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) serta untuk mengevaluasi kemampuan dalam menentukan waktu dan jumlah arus kas sesuai dengan kondisi perusahaan. 2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas. 3. Meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi perusahaan karena meniadakan pengaruh perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. 4. Membandingkan antara taksiran dengan realisasi arus kas terutama dalam menentukan tingkat laba dan arus kas bersih akibat perubahan harga. 5. Sebagai dasar bagi manajemen dalam menentukan tingkat laba dan arus kas bersih akibat perubahan harga. 6. Sebagai dasar bagi manajemen dalam menentukan kebijakan dividen. 7. Bagi investor dan kreditor, sebagai dasar untuk menilai kinerja manajemen dan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen, hutang dan bunga, khususnya dengan kas dari aktivitas operasi.

11 24 Informasi tentang arus kas sebuah perusahaan bermanfaat bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Henry Simamora (2000:489) menyatakan bahwa informasi dalam laporan arus kas akan membantu para pemodal, kreditor, dan pihak-pihak lainnya dalam menilai bermacam-macam aspek dari posisi keuangan perusahaan, antara lain: 1. Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas di masa depan. Sungguhpun laporan arus kas melaporkan arus kas masa lalu, laporanlaporan ini akan berfaedah untuk menilai arus kas perusahaan di masa mendatang. 2. Kemampuan entitas untuk membagikan dividend an memenuhi kewajibannya. Apabila sebuah perusahaan tidak mempunyai persediaan kas yang memadai, para karyawan tidak akan dapat dibayar, hutang dilunasi, atau dividen dibagikan. Para karyawan, kreditor, pemegang saham, dan pelanggan terutama tertarik dalam laporan ini karena laporan arus kas memperlihatkan arus kas di dalam suatu bisnis. 3. Sebab-sebab perbedaan antara pendapatan bersih dan kas bersih yang disediakan (dipakai) oleh kegiatan-kegiatan operasi. Laba bersih penting karena memaparkan informasi tentang keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan. 4. Transaksi-transaksi pendanaan dan investasi kas selama periode tertentu. Dengan memeriksa kegiatan-kegiatan investasi dan transaksi-transaksi pendanaan sebuah perusahaan, seorang pembaca laporan keuangan dapat dengan secara lebih baik memahami mengapa aktiva dan kewajiban menjulang atau merosot selama periode tertentu. D. Tujuan Laporan Arus Kas Salah satu tujuan laporan keuangan adalah untuk membantu para pemakai laporan keuangan dalam membuat prediksi-prediksi tentang arus masuk kas (cash inflows) dan arus keluar kas (cash outflows) sebuah perusahaan pada masa yang akan datang.

12 25 Para pemakai dapat memprediksi masa yang akan datang hanya bilamana mereka mempunyai basis informasi yang memadai; sayangnya, laporan keuangan dan neraca saja tidaklah mampu menyediakan basis ini. Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi tentang penerimaan-penerimaan kas (cash receipts) dan pembayaran-pembayaran kas (cash payments) dari suatu entitas selama suatu periode tertentu. Tujuan berikutnya adalah untuk memaparkan informasi tentang kegiatankegiatan operasi, investasi, dan pendanaan dari suatu entitas selama periode tertentu. Selain itu, laporan arus kas dapat memasok informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas), dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan dalam keadaan dan peluang bisnis. Laporan arus kas melaporkan penerimaan dan pengeluaran tunai oleh perusahaan dalam suatu periode. Laporan tersebut menjelaskan sebab-sebab timbulnya perubahan kas dengan menyajikan informasi mengenai kegiatan operasi, pendanaan, dan investasi. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan dasar dalam laporan tahunan perusahaan. Laporan arus kas bertujuan untuk menyediakan informasi tentang penerimaanpenerimaan kas dan pembayaran-pembayaran kas dari suatu entitas selama suatu periode tertentu. Laporan arus kas memuat informasi yang lebih rinci tentang bagaimana aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik berubah sebagai akibat

13 26 penerimaan-penerimaan kas dan pengeluaran-pengeluaran kas yang berasal dari aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Menurut Dyckman, Dukes, dan Davis (2001:550): Tujuan laporan arus kas antara lain untuk menilai: a. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas. b. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. c. Penyebab terjadinya perbedaan antara laba dan arus kas terkait. d. Pengaruh kegiatan investasi dan pembiayaan yang menggunakan arus kas dan yang tidak (non kas) terhadap posisi keuangan perusahaan. E. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas Laporan arus kas (statement of cash flow) merupakan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode. Laporan ini menyediakan informasi yang berguna mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasi, mempertahankan dan memperluas kapasitas operasinya, memenuhi kewajiban keuangannya, dan membayar dividen. Berbeda dengan neraca dan laporan laba rugi, laporan perubahan arus kas tidak disusun berdasarkan suatu proses yang bermula dari bukti transaksi. Dasar penyusunan laporan arus kas adalah neraca perbandingan dan laporan laba rugi. Menurut PSAK No. 2 (Ikatan Akuntan Indonesia: 2004: 2.5), perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut ini: (1) Metode langsung atau (2) Metode tidak langsung. 1. Metode Langsung (Direct Method) Warren, Reeve, dan Fess (2006:232) mengungkapkan bahwa: Metode langsung (direct method) melaporkan sumber kas dari aktivitas operasi dan penggunaan kas operasi. Sumber utama kas operasi adalah kas yang diterima dari pelanggan. Sedangkan penggunaan utama dari kas operasi meliputi kas yang dibayarkan pada pemasok atas barang dagangan dan jasa serta kas yang dibayarkan

14 27 kepada pegawai sebagai gaji atau upah. Selisih antara penerimaan kas dan pembayaran kas dalam suatu operasi merupakan arus kas bersih aktivitas operasi. Metode langsung mengkonversikan pos-pos laporan laba rugi dari dasar akrual ke dasar kas atau tunai. Laporan bertitik tolak dari penerimaan-penerimaan kas dari penjualan dan potongan pembayaran kas untuk pembelian, beban operasi, pembayaran bunga, dan pajak penghasilan agar didapat arus kas bersih dari aktivitas-aktivitas operasi. Menurut PSAK No. 2 (Ikatan Akuntan Indonesia: 2004: 2.5), yang dimaksud dengan metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan. Dyckman, Dukes, dan Davis (2000: 199) mengatakan bahwa:..arus kas bersih dari kegiatan operasi perusahaan dihitung dengan menambahkan masing-masing arus kas masuk (dari pelanggan, bunga dan dividen atas investasi, dan dana yang dikembalikan dari pemasok), dan kemudian mengurangkan masing-masing arus kas keluar (pembelian barang untuk dijual kembali, bunga atas hutang, pajak penghasilan, serta gaji dan upah).. Metode langsung terutama sekali adalah pengujian item laporan laba rugi kas dengan tujuan pelaporan beberapa banyak kas diterima atau dibayarkan di dalam asosiasi dengan item ini. sebagai conto: untuk penjualan item ini di dalam laporan laba rugi, ada suatu item yang berhubungan di dalam laporan arus kas yang disebut dengan kas ditarik dari pelanggan karena harga pokok penjualan, item yang berhubungan adalah kas dibayar untuk persediaan. Soemarso (2005: 322):.apabila digunakan metode langsung, maka penerimaan dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.

15 28 Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Keunggulan utama dari metode langsung adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahan utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah didapat dan biaya pengumpulannya umumnya mahal. PSAK No. 2 (2004: 2.6) mengatakan bahwa:..dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh baik: a. Dari catatan akuntansi perusahaan; atau b. Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi untuk: 1. Perubahan persediaan, piutang usaha, dan hutang usaha selama periode berjalan; 2. pos bukan kas lainnya; dan 3. pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan. 2. Metode Tidak Langsung (Indirect Method) Metode tidak langsung (disebut pula metode rekonsilasi) berawal dari laba bersih dan mengkonversikannya menjadi kas bersih yang disediakan oleh aktivitas-aktivitas operasi. Aplikasi metode tidak langsung tidak mensyaratkan pembuatan penyesuaian untuk setiap pos dalam laporan laba rugi (sebagaimana halnya dalam metode langsung), namun hanya penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan untuk mengkonversikan laba bersih menjadi arus kas dari aktivitas-aktivitas operasi.

16 29 Pos-pos yang memerlukan penyesuaian adalah yang tidak mempengaruhi arus masuk kas bersih. Pos-pos tersebut terdiri atas dua kategori, yaitu: a. Pos-pos yang muncul pada laporan laba rugi namun tidak mengakibatkan pengeluaran kas (cash outlay) ataupun penerimaan kas (cash receipt). Contoh-contohnya adalah beban penyusutan dan untung (gains) serta rugi (losses). b. Aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek yang saldo-saldonya berubah selama periode akuntansi. Rekening-rekening tersebut piutang dagang, hutang dagang, pembayaran di muka, dan persediaan haruslah dianalisis pengaruhnya terhadap kas. PSAK No. 2 (Ikatan Akuntan Indonesia: 2004:2.5) menyatakan bahwa:.dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Dalam metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh: a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan; b. pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan, dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba/ rugi konsolidasi; dan c. semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Dyckman, Dukes, dan Davis (2000: 199) mengatakan bahwa:...diawali dengan laba bersih dan menambahkan kembali beban yang

17 30 tidak melibatkan pembayaran kas. Hal yang lebih penting adalah beban non kas tersebut meliputi beban penyusutan, deplesi, dan amortisasi.. Menurut Warren, Reeve, dan Fess (2006: 232): Metode tidak langsung (indirect metho) melaporkan arus kas operasi yang dimulai dengan laba bersih dan kemudian disesuaikan dengan pendapatan serta beban yang tidak melibatkan penerimaan atau pembayaran kas. Dengan kata lain, laba bersih akrual disesuaikan untuk menentukan jumlah bersih arus kas dari aktivitas operasi. Skousen (2001: 284): Metode tidak langsung dimulai dengan laba bersih sebagaimana dilaporkan pada laporan laba rugi dan menyesuaikan jumlah akrual ini untuk item apapun yang tidak mempengaruhi arus kas. Penyesuaian dua tipe dasar, yaitu: a. Pendapatan, biaya, dan kerugian yang tidak melibatkan arus masuk atau arus keluar operasi. b. Penyesuaian untuk perubahan di dalam aktiva operasi dan hutang yang menunjukkan sumber pendapatan non kas dan biaya. Sebagai alternatif, berdasarkan arus kas bersih dari aktivitas operasi dapat dilaporkan (tidak langsung) dengan menyajikan pendapatan dan beban yang diungkapkan dalam laporan laba rugi serta perubahan dalam persediaan, piutang usaha, dan hutang usaha selama periode. Keunggulan utama dari metode tidak langsung adalah bahwa metode ini memusatkan pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi. Dalam hal ini, metode tersebut menunjukkan hubungan antara laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas, karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode tidak langsung umumnya lebih murah dibandingkan dengan metode langsung.

18 31 Di bawah metode tidak langsung, jumlah arus kas dari aktivitasaktivitas operasi dihitung sebagai berikut: + atau Perubahan-perubahan aktiva lancar bukan kas dan rekeningrekening kewajiban jangka pendek + Beban-beban dan kerugian-kerugian yang tidak mempengaruhi kas. Pendapatan-pendapatan dan keuntungan-keuntungan yang tidak mempengaruhi kas. = Arus kas dari aktivitas-aktivitas operasi. Ikatan Akuntan Indonesia mempertimbangkan alasan untuk penggunaan kedua metode ini, dan walaupun lebih menyukai kejelasan dari metode langsung. Namun Ikatan Akuntan Indonesia akhirnya mengizinkan penggunaan kedua metode ini dalam penyajian laporan arus kas perusahaan. Pilihan untuk menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung hanya mempengaruhi bagian aktivitas operasi saja. Pada halaman berikut disajikan contoh laporan arus kas perusahaan dengan metode langsung dan metode tidak langsung.

19 32 PT. ABC Laporan Arus Kas (Metode Langsung) Tahun yang berakhir 31 Desember 20 2 Dalam Rupiah Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (27.600) Kas yang dihasilkan operasi Pembayaran bunga (270) Pembayaran pajak penghasilan (900) Arus kas sebelum pos luar biasa Hasil dari asuransi karena gempa bumi 180 Arus kas bersih dari aktivitas operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Perolehan anak perusahaan X dengan kas (Catatan A) (550) Pembelian tanah, bangunan, dan peralatan (Catatan B) (350) Hasil dari penjualan peralatan 20 Penerimaan bunga 200 Penerimaan dividen 200 Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (480) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Hasil dari penerbitan modal saham 250 Hasil dari pinjaman jangka panjang 250 Pembayaran hutang sewa guna usaha keuangan (90) Pembayaran dividen * (1.200) Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (790) Kenaikan bersih kas dan setara kas 290 Kas dan setara kas pada awal periode (Catatan C) 120 Kas dan setara kas pada akhir periode 410 * Dapat juga dilaporkan sebagai arus kas operasi Sumber: PSAK No. 2 (Ikatan Akuntan Indonesia: 2004: 2.20)

20 33 PT. ABC Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung) Tahun yang berakhir 31 Desember 20 2 Arus Kas dari Aktivitas Operasi Laba bersih sebelum pajak dan pos luar biasa Penyesuaian untuk: Penyusutan 450 Kerugian selisih kurs 40 Penghasilan investasi (500) Beban bunga 400 Laba operasi sebelum perubahan modal kerja Kenaikan piutang dagang dan piutang lain (500) Penurunan persediaan Penurunan hutang dagang (1.740) Dalam Rupiah Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga (270) Pembayaran pajak penghasilan (900) Arus kas sebelum pos luar biasa Hasil dari penyelesaian asuransi gempa bumi 180 Arus kas bersih yang digunakan dari aktivitas operasi (1.560) Arus Kas dari Aktivitas Investasi Perolehan anak perusahaan X dengan kas (Catatan A) (550) Pembelian tanah, bangunan, dan peralatan (Catatan B) (350) Hasil dari penjualan peralatan 20 Penerimaan bunga 200 Penerimaan dividen 200 Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (480) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Hasil dari penerbitan modal saham 250

21 34 Hasil dari pinjaman jangka panajang 250 Pembayaran hutang sewa guna usaha keuangan (90) Pembayaran dividen * (1.200) Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (790) Kenaikan bersih kas dan setara kas 290 Kas dan setara kas pada awal periode (Catatan C) 120 Kas dan setara kas pada akhir periode 410 * Dapat juga dilaporkan sebagai arus kas operasi Sumber: PSAK No. 2 (Ikatan Akuntan Indonesia: 2004: 2.21) F. Penyusunan Laporan Arus Kas Tidak seperti laporan keuangan utama lain, laporan arus kas tidak disusun dari neraca percobaan yang disesuaikan. Informasi untuk menyiapkan laporan ini biasanya berasal dari tiga sumber: a. Neraca perbandingan memberikan jumlah perubahan dalam aktiva, kewajiban, dan ekuitas dari awal ke akhir periode. b. Data perhitungan laba rugi periode berjalan membantu pembaca menentukan jumlah kas yang disediakan atau digunakan selama periode tersebut. c. Data transaksi terpilih dari buku besar memberikan informasi terinci tambahan yang diperlukan untuk menentukan bagaimana kas disediakan atau digunakan selama periode tersebut. Penyusunan laporan arus kas dari sumber-sumber data di atas melibatkan tiga langkah pokok, yaitu:

22 35 1. Menentukan perubahan dalam kas. Prosedur ini bersifat langsung karena perbedaan antara saldo awal dan akhir kas dapat dengan mudah dihitung dari pemeriksaan atas neraca perbandinga. 2. Menentukan arus kas bersih dari aktivitas operasi. Prosedur ini rumit, melibatkan analisis tidak hanya perhitungan laba rugi tahun berjalan tetapi juga neraca perbandingan dan juga data transaksi terpilih. 3. Menentukan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan. Semua perubahan lain dalam perkiraan neraca harus dianalisis guna menentukan pengaruhnya pada kas. PSAK No. 2 (Ikatan Akuntan Indonesia: 2004:2.3) menyatakan bahwa: Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan diantara ketiga aktivitas tersebut. Menurut Kieso (2002:238): Penerimaan kas dan pembayaran kas selama suatu periode diklasifikasikan dalam laporan arus kas menjadi tiga aktivitas, antara lain: 1. Aktivitas operasi (operating activity), meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk menentukan laba bersih. 2. Aktivitas investasi (investing activity), meliputi pembelian dan penagihan pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi (baik hutang maupun ekuitas) serta property, pabrik, dan peralatan. 3. Aktivitas pembiayaan (financing activity), melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik seperti perolehan sumber daya dari pemilik dan komposisinya kepada mereka dengan pengembalian atas dan dari investasinya, serta peminjaman uang dari kreditor serta pelunasannya.

23 36 1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi (Operating Activity) Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Dalam jangka panjang, sebuah perusahaan semestinya menghasilkan arus kas bersih positif dari kegiatan-kegiatan operasinya apabila perusahaan itu ingin tetap berkiprah. Sebuah perusahaan dengan arus kas negatif dari kegiatan-kegiatan usahanya tidak akan sanggup menangguk kas dari sumber-sumber lainnya. Pada intinya, kemampuan sebuah perusahaan untuk mendulang kas melalui aktivitas-aktivitas pendanaan sangatlah tergantung pada kebolehannya dalam menghasilkan kas dari kegiatan-kegiatan usaha normalnya. Soemarso (2005: 321) mengungkapkan bahwa: Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari kegiatan usaha perusahaan. Kegiatan usaha utama perusahaan adalah menghasilkan barang/ jasa dan menjualnya. Kegiatan ini mencakupi penerimaan kas, misalnya penjualan barang/ jasa secara tunai dan penerimaan piutang. Di samping itu, kegiatan usaha perusahaan juga mencakupi pengeluaran kas, misalnya pembelian bahan secara tunai dan pembayaran hutang usaha. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi menurut PSAK No. 2 (Ikatan Akuntan Indonesia: 2004: 2.4), antara lain sebagai berikut: a. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa; b. penerimaan kas dari royalty, fees, komisi, dan pendapatan lain; c. pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa; d. pembayaran kas kepada karyawan;

24 37 e. penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya; f. pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi; g. penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan. 2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi (Investing Activity) Aktivitas-aktivitas investasi (investing activities) adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lainnya yang tidak termasuk setara kas. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Apabila perusahaan mengeluarkan banyak dana untuk aset produktif, maka perusahaan itu akan mampu bertumbuh. Informasi dalam bagian aktivitas-aktivitas ini membantu para pengambil keputusan untuk memahami apa yang sudah dilakukan oleh perusahaan. Arus kas dari aktivitas investasi: Pembayaran kas untuk memperoleh tanah Rp Contoh-contoh arus kas dari aktivitas investasi menurut PSAK No. 2 (Ikatan Akuntan Indonesia: 2004: 2.5), antara lain sebagai berikut: a. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri; b. penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain; c. perolehan saham atau instrument keuangan perusahaan lain;

25 38 d. uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan); e. pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan. 3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (Financing Activity) Aktivitas-aktivitas pendanaan (financing activities) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Aktivitas pendanaan memasok bagi sebuah perusahaan dengan dana dari para pemilik perusahaan maupun kreditor. Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Kas yang diterima sebagai investasi pemilik Rp ,00 Dikurangi penarikan kas oleh pemilik ,00 Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan Rp ,00 Beberapa contoh arus kas dari aktivitas pendanaan menurut PSAK No. 2 (Ikatan Akuntan Indonesia: 2004: 2.5), antara lain sebagai berikut: a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya; b. pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan; c. penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya; d. pelunasan pinjaman; e. pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (finance lease).

26 39 Perusahaan menyajikan laporan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang menungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk menilai pengaruh dari aktivitas tersebut terhadap posisi perusahaan serta terhadap jumlah kas dengan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara ketiga aktivitas tersebut. Dari penjelasan diatas, maka dapat disusun format laporan arus kas secara umum seperti terlihat pada Tabel 2.6 berikut: Tabel 2.5 Format Umum Laporan Arus Kas Nama Perusahaan Laporan Arus Kas Periode Tercakup ====================== Kas yang dihasilkan (digunakan untuk): Arus kas dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) bersih dalam kas Kas pada awal periode Rp xxx Rp xxx Rp xxx Rp xxx Rp xxx Sumber: Skousen (2001: 284) Pola normal arus masuk positif atau arus keluar negatif, kas yang dilaporkan di dalam pernyataan arus kas adalah sebagai berikut: Kas dari aktivitas operasi + Kas dari aktivitas investasi Kas dari aktivitas pendanaan + atau

27 40 Kebanyakan perusahaan menghasilkan arus kas positif dari aktivitas operasi. Pada kenyataannya, arus kas negatif dari aktivitas operasi selama beberapa periode adalah indikator yang pasti dari adanya masalah yang serius. Pada waktuwaktu yang normal, kebanyakan perusahaan menggunakan kas untuk memperluas atau menambah aktiva jangka panjangnya, sehingga kas dari aktivitas investasi biasanya negatif. Sebuah perusahaan dengan arus kas positif dari aktivitas investasi berarti menjual aktiva jangka panjangnya lebih cepat daripada menukarnya dengan yang baru. Tidak ada panduan umum yang bisa dibuat tentang arus kas dari aktivitas pendanaan pada perusahaan sehat, angkanya bisa saja positif atau negatif. Sebagai contoh, arus kas yang positif dari aktivitas pendanaan mungkin merupakan tanda bahwa sebuah perusahaan sedang melakukan ekspansi dengan cepat sehingga tidak dapat menyediakan kas yang cukup untuk itu. Maka, kas tambahan harus ada dari pendanaan. Arus kas negatif dari aktivitas pendanaan bisa saja dilaporkan oleh perusahaan yang sudah mapan yang telah mencapai tahap stabil dan memiliki kelebihan kas dari aktivitas operasi yang bisa digunakan untuk membayar hutang atau membayar dividen tunai yang lebih besar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PIUTANG USAHA 1. Pengertian Piutang Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Dalam arti luas piutang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Arus Kas Pada tahun 1987, Financial Accounting Standars Board (FASB) mengeluarkan Statement Nomor 95 tentang kewajiban menyusun laporan arus kas (Statement

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Arus Kas Perusahaan yang menggunakan teknik manajemen kas yang modern akan menginvestasikan kelebihan kas yang bersifat sementara pada aktiva yang

Lebih terperinci

IAS 7 Laporan Arus Kas

IAS 7 Laporan Arus Kas IAS 7 Laporan Arus Kas Pendahuluan Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan yang memuat informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar, akibat aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II LAPORAN ARUS KAS 12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. Modul ke: 06FEB. LAPORAN ARUS KAS Sumber : Dwi Martani. Fakultas. Fitri Indriawati, SE., M.Si

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. Modul ke: 06FEB. LAPORAN ARUS KAS Sumber : Dwi Martani. Fakultas. Fitri Indriawati, SE., M.Si Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Fakultas 06FEB LAPORAN ARUS KAS Sumber : Dwi Martani Program Studi S1 Akuntansi Fitri Indriawati, SE., M.Si Laporan Arus Kas PSAK 2 Informasi arus kas entitas berguna

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konstruk, Konsep, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu penyajian

Lebih terperinci

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS 21 BAB 7 LAPORAN ARUS KAS A. TUJUAN 1. Laporan arus kas bertujuan menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas PDAM, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada dasarnya laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang mengandung pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas

Lebih terperinci

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows Presented by: Dwi Martani LAPORAN ARUS KAS Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan entias dalam menghasilkan kas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep, Kontruksi, dan Variabel Penelitian Secara umum pengertian likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya yang jatuh tempo. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Laporan Arus Kas Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 Laporan Arus Kas Latihan dan Pembahasan 3

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya Bab 2 Tinjauan Pustaka Penelitian pertama yang berjudul Aplikasi Sistem Informasi Arus Kas pada Taman Kanak-kanak Sion Palembang merupakan penelitian yang bertujuan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2): 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Laporan Keuangan 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan Informasi Laporan Keuangan dijadikan dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan suatu perusahaan, yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan sehingga kas

BAB II TINJAUAN TEORITIS. untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan sehingga kas BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Laporan Arus Kas 2.1.1Pengertian dan Tujuan Arus Kas Di dalam melakukan kegiatan usaha, suatu perusahaan memerlukan kas untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Penjualan Sumber pendapatan perusahaan diperoleh dari penjualan atau pemberian jasa perusahaan kepada pihak lain. Penjualan barang dan jasa dapat dilakukan dengan berbagai cara

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. PSAK No. 2 (revisi 2009) 22 Desember 2009

LAPORAN ARUS KAS PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. PSAK No. 2 (revisi 2009) 22 Desember 2009 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. (revisi 00) PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN LAPORAN ARUS KAS Desember 00 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK No. (revisi 00) PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI

Lebih terperinci

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-08 Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan menyajikan ringkasan aktivitas keuangan perusahaan. laporan keuangan dapat disusun pada suatu waktu tertentu (seperti akhir tahun, akhir kuartal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun 23 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Arus Kas 2.1.1 Pengertian Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN

MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN Memprediksi Arus Kas Masa Depan 1 MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN Subagyo Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Abstract Making prediction of future cash flow is important, because it s give

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberi bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat

Lebih terperinci

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor

Lebih terperinci

PSAK No November 2009 (Revisi 2009) Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

PSAK No November 2009 (Revisi 2009) Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan EXPOSURE DRAFT PSAK No. 0 November 0 (Revisi 0) EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN LAPORAN ARUS KAS Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan atas

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS Dosen : Christian Ramos Kurniawan LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS 4-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Laporan Posisi Keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas yang disajikan sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan

Lebih terperinci

ANALISIS DANA DAN ARUS KAS

ANALISIS DANA DAN ARUS KAS MANAJEMEN KEUANGAN II[TYPE THE COMPANY NAME] ANALISIS DANA DAN ARUS KAS Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 02 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com ANALISIS DANA DAN

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai BAB II T1NJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 2002 dalam KDPPLK par. 07 menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2008 pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan menggambarkan kemajuan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) Laporan keuangan terdiri dari dua laporan utama dan beberapa laporan yang sifatnya sebagai pelengkap. Laporan utama tersebut adalah : 1. Laporan Perhitungan Rugi-Laba 2. Neraca

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Munawir (2010:2) : Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS 1. Sifat Laporan Sumber Dan Penggunan Kas Sifat laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan menunjukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Laporan arus kas dibuat berdasarkan transaksi-transaksi yang terjadi pada kas

BAB II LANDASAN TEORITIS. Laporan arus kas dibuat berdasarkan transaksi-transaksi yang terjadi pada kas 7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Laporan Arus Kas Laporan arus kas dibuat berdasarkan transaksi-transaksi yang terjadi pada kas dan setaranya (arus masuk dan arus keluar). Berdasarkan hal tersebut, maka pembahasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Definisi Laporan Keuangan Menurut Djarwanto (2001), laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian banyak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Laporan Arus Kas. menjadi beberapa aktivitas yaitu: a. Aktivitas Operasi. b. Aktivitas Investasi

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Laporan Arus Kas. menjadi beberapa aktivitas yaitu: a. Aktivitas Operasi. b. Aktivitas Investasi 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan suatu laporan yang digunakan untuk dapat menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Arus Kas 1. Pengertian Laporan Arus Kas Laporan Arus kas merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang harus dibuat perusahaan. Laporan ini merupakan revisi darimana uang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Informasi Akuntansi dan Keuangan 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi dan Keuangan Menurut Mulyadi (2002) informasi sebagai suatu fakta, data, pengamatan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 73 Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang motif memegang kas, aliran kas dalam perusahaan,

Lebih terperinci

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI P.T. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 AKTIVA 2004 2003 (Disajikan Rental' - Catatan 38) AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 161.020.965.269 41.211.323.789

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. PSAK 1 revisi 2009 paragraf 5 menyatakan Laporan keuangan bertujuan

BAB II TINJAUAN TEORI. PSAK 1 revisi 2009 paragraf 5 menyatakan Laporan keuangan bertujuan BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan PSAK 1 revisi 2009 paragraf 5 menyatakan Laporan keuangan bertujuan umum (selanjutnya disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 70.490.918.058 100.111.129.147 Deposito berjangka 5 2.062.615.652 2.179.143.834 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 31 BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Anggaran Kas 3.1.1.1 Pengertian

Lebih terperinci

Komponen Laporan Keuangan Lengkap Beserta Contoh dan Penjelasan

Komponen Laporan Keuangan Lengkap Beserta Contoh dan Penjelasan Komponen Laporan Keuangan Lengkap Beserta Contoh dan Penjelasan 03 May, 2014 by Mr. JAK (Seorang Akuntan yang prihatin akan mahalnya biaya pendidikan dan bahan ajar, khususnya terkait dengan bidang Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka a. Teori Kebijakan Deviden Deviden adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

BAGIAN XIII LAPORAN ARUS KAS

BAGIAN XIII LAPORAN ARUS KAS BAGIAN XIII LAPORAN ARUS KAS A. Definisi 01. Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas Bank selama periode tertentu yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Arus Kas dan Perubahan Dividen 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Pada umumnya, setiap perusahaan membuat laporan keuangan sebagai bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 1. Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Laporan Arus Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus masuk kas (cash inflows) dan arus keluar (cash outflows).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah informasi tentang arus kas suatu perusahaan yang berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Laba 1. Pengertian Laba Ada beberapa pengertian laba yang telah diungkapkan oleh beberapa ahli yang dinyatakan dalam buku-bukunya yang telah dianggap sebagai acuan ilmu ekonomi.

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi (Halim, 2005). Return

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi (Halim, 2005). Return BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Return Saham Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi (Halim, 2005). Return dibedakan menjadi dua yaitu return yang telah terjadi (actual

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f, NERACA KONSOLIDASIAN (UNAUDITED) AKTIVA Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4,43 10.942.829 10.828.433 Penyertaan sementara 2c,2f,43 182.685 188.139 Piutang usaha 2c,2g,5,36,43 Pihak

Lebih terperinci

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk L1 ASET PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008, 2009, DAN 2010 Periode Analisis Horizontal

Lebih terperinci

Laporan Arus Kas. Statement of Cash Flows

Laporan Arus Kas. Statement of Cash Flows Laporan Arus Kas Statement of Cash Flows 1 The Statement of Cash Flows (SCF)... Laporan keuangan yang berisi daftar aliran kas masuk (cash inflows) dan aliran kas keluar (cash outflows) Menjelaskan perubahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan arus kas dan likuiditas telah banyak dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan berpengaruh

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Pernyataan ini sudah direvisi dengan PSAK 1 (revisi 1998) - Penyajian Laporan Keuangan PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK PENDAHULUAN 01 Pernyataan

Lebih terperinci

Lampiran 1 PT. Matahari Putra Prima Tbk dan Entitas Anak Laporan Arus Kas Konsolidasian Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011,2012,2013 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia) 2011

Lebih terperinci

Sartono ( 2001: 6 ) Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana, baik

Sartono ( 2001: 6 ) Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana, baik BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Keuangan Manajemen sebuah perusahaan harus dapat menjaga agar kinerja keuangan perusahaannya selalu dalam kondisi yang sehat agar mampu mengantisipasi setiap keadaan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. ukuran perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap return saham (studi

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. ukuran perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap return saham (studi BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Arlina et al (2014), yang menguji Pengaruh informasi arus kas, laba kotor, ukuran perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap return

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI BERHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI YANG MENGHASILKAN LABA BERSIH. Pembayaran kegiatan operasi lainnya

LAPORAN ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI BERHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI YANG MENGHASILKAN LABA BERSIH. Pembayaran kegiatan operasi lainnya LAPORAN ARUS KAS Laporan arus kas melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas entitas selama periode tertentu dari mana kas datang dan bagaimana dibelanjakannya. Cash flow menjelaskan sebab-sebab dari perubahan

Lebih terperinci

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya 8 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peraturan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.Kukm/Vii/2012, Koperasi adalah :

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. PLN (PERSERO) AREA MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF POLITEKNIK NEGERI AMBON

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. PLN (PERSERO) AREA MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF POLITEKNIK NEGERI AMBON 38 ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. PLN (PERSERO) AREA MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF POLITEKNIK NEGERI AMBON ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi berkaitan dengan posisi keuangan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Hutang 1. Pengertian Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan, BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan kuliah kerja praktek di lembaga pendidikan bahasa Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja manajemen, laporan arus kas dan laporan perubahan posisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja manajemen, laporan arus kas dan laporan perubahan posisi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan inti dari pelaporan keuangan. Isi laporan keuangan berupa laporan posisi keuangan perusahaan, laporan kinerja manajemen, laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Menurut Sofyan Syafri Harahap (2007;207) pengertian analisis adalah: "Analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil".

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pasar Modal Indonesia a. Pengertian Pasar Modal Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO ARUS KAS SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN. Sri Mulyani

ANALISIS RASIO ARUS KAS SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN. Sri Mulyani ANALISIS RASIO ARUS KAS SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN STIE Pariwisata Semarang Email: yaniek.srimulyani@yahoo.co.id Abstract Cash management reporting is the main activity of the company's

Lebih terperinci

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 ASET Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e.,2.n, 3, 29 887.194.955 758.054.399 Investasi Saham 2.c,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Likuiditas 2.1.1 Pengertian Likuiditas Likuiditas merupakan salah satu aspek keuangan yang penting untuk dianalisis. Hal tersebut dikarenakan likuiditas merupakan salah satu

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2c,3,27 103.317.329.165 92.942.187.030 Deposito berjangka 2a,4 1.971.891.997 2.643.566.861 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas merupakan komponen aktiva (aset) lancar yang paling likuid di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas merupakan komponen aktiva (aset) lancar yang paling likuid di dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kas Kas merupakan komponen aktiva (aset) lancar yang paling likuid di dalam neraca, karena kas sering mengalami mutasi atau perpindahan dan hampir semua transaksi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) SAK ETAP yaitu standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia yang bertujuan untuk memudahkan

Lebih terperinci