BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Teguh Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Otak Otak merupakan organ tubuh yang istimewa karena otak membutuhkan oksigen dalam jumlah banyak dan menerima suplai oksigen hanya dari darah tiap waktu. Dalam kondisi normal, aliran darah ke otak berkisar 750 ml/menit yang merupakan 15-20% dari curah jantung. Konsistensi sirkulasi darah ini diatur oleh baroreseptor dan refleks vasomotor yang pusat kendalinya berada di batang otak. Dalam menjalankan aktivitasnya, kebutuhan sel-sel otak banyak dicukupi oleh aliran darah dari sistem kardiovaskular sebagai sumber utama. Hal ini disebabkan sel-sel saraf di otak tidak dapat menjamin adanya cadangan energi secara signifikan apabila sel-sel di otak mengalami kekurangan suplai darah (Martini, 2001; McCance, 2006; Ropper, 2005). Walaupun aliran darah ke otak relatif konstan, aliran darah di daerah tertentu pada otak berubah setiap saat. Perubahan ini terjadi sebagai respon terhadap perubahan lokal komposisi cairan interstisial yang mengiringi aktivitas otak. Seperti pada saat seseorang berbicara, membaca, ataupun berjalan, daerah spesifik di otak yang mengatur aktivitas-aktivitas tersebut akan menjadi aktif dan aliran darah ke daerah tersebut akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan akan oksigen dan nutrisi bagi neuron yang aktif (Martini, 2001; McCance, 2006; Ropper, 2005). Otak menerima aliran darah dari arteri karotid umum (common carotid artery) yang terdapat di bawah jaringan pada leher. Arteri karotid ini dapat dilokalisasi dengan menekan jaringan di sekitar trakea dan dengan munculnya denyutan yang kuat menunjukkan arteri tersebut. Tiap arteri karotid umum bercabang menjadi arteri karotid eksternal (external carotid artery) dan arteri karotid internal (internal carotid artery). Arteri karotid eksternal mengalirkan darah ke struktur leher, kerongkongan, faring, laring, rahang bawah, dan muka. Arteri karotid internal memasuki tengkorak melewati saluran karotid pada tulang temporal dan mengalirkan darah ke otak (Gambar 1.1). Arteri karotid internal terbagi menjadi tiga cabang, yaitu arteri optik 3
2 4 (ophthalmic artery) yang menyuplai darah ke mata, arteri otak anterior (anterior cerebral artery) yang menyuplai darah ke lobus frontal dan parietal otak, dan arteri otak tengah (middle cerebral artery) yang menyuplai darah ke mesencephalon dan permukaan lateral hemisfer otak (Martini, 2001). Gambar 1.1 Sistem arteri yang mengalirkan darah ke otak (Martini, 2001). Otak sensitif terhadap perubahan suplai sirkulasi darah. Adanya gangguan aliran darah ke otak yang terjadi selama beberapa detik saja dapat menyebabkan ketidaksadaran dan bila gangguan aliran darah ini berlangsung lebih dari lima menit, beberapa kerusakan saraf permanen pada otak dapat muncul. Karena arteri karotid internal ini membentuk suatu hubungan dengan arteri-arteri lain (anastomase) di dalam otak besar, maka bila terdapat gangguan pada salah
3 5 satu pembuluh dapat menghambat suplai darah ke otak. Gangguan tersebut dapat terjadi akibat adanya plak atau gumpalan darah yang menghambat aliran darah pada arteri atau bila arteri rusak dan pecah sehingga jaringan otak disekitarnya akan rusak bahkan mati. Akibatnya akan muncul simptom yang disebut stroke atau cerebrovascular accident (CVA) yang merupakan salah satu manifestasi kerusakan saraf di otak (Martini, 2001; Ropper, 2005). 1.2 Stroke Stroke merupakan salah satu penyebab kematian utama saat ini, bahkan di Amerika Serikat, stroke dan beberapa penyakit pembuluh darah lainnya merupakan penyebab kematian yang utama. Setiap tahun, di Amerika Serikat terdapat kira-kira kasus stroke yang terdiri dari kasus stroke iskemia dan kasus stroke hemoragik intraserebral atau subaraknoid, dengan kasus stroke diantaranya berakhir dengan kematian. Penderita stroke bertambah setiap 45 detik dan setiap 3,1 menit seseorang meninggal karena stroke. Walaupun American Heart Association menyatakan hingga saat ini angka kematian akibat stroke telah menurun hingga 12%, tetapi jumlah kasus stroke tetap meningkat (Ropper, 2005). Sementara stroke di Indonesia merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung dan kanker dan bahkan menurut survei Yayasan Stroke Indonesia tahun 2004 di rumah sakit pemerintah di Indonesia, stroke merupakan penyebab kematian nomor satu 3. Mengingat jumlah penderita stroke terus meningkat saat ini dan gangguan pada otak akibat stroke tersebut tidak lagi hanya terjadi pada usia lanjut saja namun juga diderita oleh usia produktif, maka stroke sebaiknya mendapat perhatian lebih dari masyarakat Definisi Stroke Stroke atau cerebrovascular accident (CVA) merupakan salah satu manifestasi penyakit serebrovaskular berupa gangguan suplai vaskular yang dibutuhkan otak, yang ditandai dengan sindrom neurologis secara tiba-tiba yang dapat menyebabkan kecacatan tubuh bahkan dapat berakibat dengan timbulnya kematian bila tidak segera ditangani. Arteri yang paling sering mengalami penyumbatan atau pecah dan menimbulkan stroke adalah arteri yang menyuplai darah ke bagian otak tengah (middle cerebral artery), yang merupakan cabang utama dari
4 6 lingkaran arterial otak. Apabila stroke terjadi karena terhambatnya aliran darah di arteri otak tengah yang berada di bagian kiri otak, maka gejala yang muncul berupa afasia, paralisis motorik dan sensorik bagian tubuh sebelah kanan. Sebaliknya apabila hambatan terjadi pada arteri otak tengah yang berada di bagian kanan otak, maka yang mengalami gangguan adalah sensorik dan motorik bagian tubuh sebelah kiri. Fenomena ini dikenal sebagai fenomena kontralateral (Martini, 2001; McCance, 2006; Ropper, 2005) Faktor Resiko Timbulnya Stroke Penyakit sistem serebrovaskular ini berhubungan dengan abnormalitas otak sebagai akibat adanya kondisi patologi pada pembuluh darah, yaitu adanya oklusi (penyumbatan) oleh trombus atau embolus, pecahnya pembuluh darah, terganggunya permeabilitas dinding pembuluh darah, adanya peningkatan viskositas darah, atau adanya perubahan lain yang mempengaruhi kualitas aliran darah ke pembuluh serebral otak. Kondisi patologi pada pembuluh darah juga dapat disebabkan oleh faktor penyakit, yaitu antara lain aterosklerosis, hipertensi, arteriosklerosis, arteritis, dilatasi aneurisma, dan malformasi bentuk pembuluh darah (Ropper, 2005). Beberapa faktor yang paling penting dan harus mendapat perhatian karena potensinya yang tinggi untuk menimbulkan stroke adalah hipertensi, penyakit jantung, fibrilasi atrial, diabetes melitus, kebiasaan merokok, hiperlipidemia, dan gangguan pada pembuluh darah. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor utama yang dapat menimbulkan stroke hemoragik intraserebral dan infark serebral akibat meningkatnya tekanan sistol dan diastol. Sedangkan diabetes menyebabkan aliran darah otak terganggu karena pada penderita diabetes lapisan dalam endotelium pembuluh darah mengalami gangguan dalam melepaskan nitrit oksida, prostaglandin, endotelin, dan angiotensin II yang berperan dalam pengaturan diameter pembuluh. Akibatnya pada pembuluh darah akan mudah terbentuk ateroma dan timbulnya aterosklerosis. Selain itu, adanya resistensi insulin oleh sel-sel tubuh juga menyebabkan pelepasan asam lemak bebas dari jaringan lemak lebih banyak. Stroke juga dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok karena merokok dapat menyebabkan berkurangnya elastisitas pembuluh darah dan pengerasan pembuluh darah arteri serta meningkatnya kadar faktor-faktor pembeku darah yang membuat darah lebih kental. Keadaan hiperlipidemia atau meningkatnya
5 7 kadar lemak dalam darah seperti kolesterol total, LDL, dan trigliserida dapat mencetus timbulnya ateroma di arteri karotid yang dapat menimbulkan stroke. Sedangkan terjadinya gangguan pada pembuluh darah yang dapat berupa penyempitan salah satu arteri karotid menyebabkan otak mengalami iskemia yang selanjutnya dapat berakibat timbulnya stroke iskemia (Karyadi, 2002; Ropper, 2005). Faktor lain yang dapat meningkatkan resiko terjadinya stroke antara lain adalah obesitas, kurangnya aktivitas fisik, stress, konsumsi alkohol berlebih, penggunaan obat terlarang, terapi hormon, dan pil kontrasepsi oral. Faktor ini tidak berkaitan langsung, tetapi bila dikurangi atau diperbaiki dapat menurunkan resiko timbulnya stroke (Karyadi, 2002) Penggolongan Stroke Berdasarkan penyebabknya ada dua tipe stroke, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. a) Stroke Iskemik Stroke iskemik adalah stroke yang terjadi akibat adanya penyumbatan arteri, terutama arteri karotid yang merupakan arteri utama di leher dan membawa darah kaya oksigen dari jantung ke otak. Stroke iskemik umumnya terjadi dengan diawali oleh aterosklerosis pada arteri karotid. Walaupun aterosklerosis ini tidak secara langsung menimbulkan stroke, tapi aterosklerosis dapat menimbulkan suatu kondisi yang dapat menyebabkan timbulnya stroke (Encarta, 2006). Kerusakan lain yang dapat menghentikan aliran darah pada stroke iskemik adalah pembentukan gumpalan darah. Umumnya, kerusakan ini ditimbulkan oleh proses trombosis, yaitu proses pembentukan gumpalan darah di dalam pembuluh darah yang dapat menyumbat aliran darah sehingga dapat menimbulkan stroke. Stroke iskemik juga dapat disebabkan oleh gumpalan darah yang bersirkulasi atau disebut juga embolus. Embolus ini akan bersirkulasi di dalam pembuluh darah dan apabila embolus memasuki pembuluh darah yang diameternya mendekati diameter embolus, maka embolus dapat menyumbat aliran darah dan menimbulkan stroke yang disebut stroke tromboemboli (Encarta, 2006).
6 8 b) Stroke Hemoragik (Hemorrhage) Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi akibat adanya pembuluh darah di otak yang terkikis, lalu menipis, dan akhirnya pecah serta menimbulkan pendarahan di jaringan sekitarnya. Darah yang keluar dari pembuluh darah yang pecah dapat menekan pembuluh darah otak lain di sekitarnya yang berukuran lebih kecil, menghentikan aliran darah, dan menyebabkan jaringan di sekitarnya kekurangan oksigen. Walaupun angka kemunculan stroke hemoragik lebih kecil daripada stroke iskemik, tetapi stroke hemoragik cenderung memberikan efek yang lebih fatal pada daerah yang lebih luas di otak. Simptom dari stroke hemoragik ini umumnya muncul secara tiba-tiba dengan tingkat keparahan yang lebih tinggi dan resiko kematian yang lebih besar daripada stroke iskemik (Encarta, 2006). Stroke hemoragik dapat terjadi akibat aneurisma, yaitu pembentukan kantung akibat dilatasi arteri atau vena yang terbentuk karena dinding pembuluh darah menipis. Apabila aneurisma ini tidak diobati, maka aneurisma akan terus berkembang dan dapat menyebabkan pembuluh darah pecah. Stroke hemoragik juga dapat dihasilkan dari arteriovenous malformation (AVM) yang merupakan pembentukan pembuluh darah yang lemah atau rapuh selama perkembangan janin. Pembuluh darah malformasi ini dapat menimbulkan pecahnya pembuluh darah sekalipun aliran darah normal. Stroke hemoragik intraserebral dapat timbul secara spontan terutama karena hipertensi kronik dan perubahan degeneratif pada arteri serebral (Encarta, 2006; Ropper, 2005). 1.3 Metode Pembuatan Model Tikus Stroke Intraserebral hemoragik akut merupakan salah satu tipe stroke yang fatal dan sering muncul. Apabila pasien dapat bertahan dari serangan stroke, hematoma yang ditimbulkan pada parenkima otak akibat stroke tersebut akan memicu efek samping lain meliputi gangguan dan penurunan fungsi neurologis. Suatu model tikus intraserebral hemoragik reprodusibel dapat diinduksi dengan meningkatkan tekanan pada pembuluh darah atau jaringan di otak. Prinsip induksi adalah dengan memasukan darah tikus atau zat lain ke dalam inti kaudatus kanan otak agar tekanan pada jaringan di daerah tersebut meningkat dan akhirnya mengalami kerusakan jaringan. Keuntungan metode induksi ini adalah otak akan langsung mengalami pembengkakan akibat adanya penambahan cairan di dalam otak. Kerugian metode ini adalah
7 9 resiko kematian tikus kematian lebih besar, kondisi percobaan yang lebih kompleks, dan peralatan yang dibutuhkan lebih banyak. Parameter terjadinya penurunan fungsi neurologis akibat stroke diketahui berdasarkan uji perilaku yang meliputi forelimb placing test (FPT), forelimb placing use asymmetry test (FUAT), dan corner turn test (CTT) pada pengamatan selama 28 hari (Hua, 2002). 1.4 Tinjauan Botani Tumbuhan Uji Dalam penelitian ini, dua tanaman, yaitu belimbing wuluh dan nanas, diuji pengaruhnya terhadap perilaku model tikus stroke. Klasifikasi, nama daerah, morfologi, kandungan kimia, penggunaan, serta efek farmakologi dari masing-masing tanaman tersebut diuraikan berikut ini Belimbing Berdasarkan taksonomi tumbuhan, belimbing wuluh termasuk divisi Spermatophyta, sub divisi Angiospermae, kelas Dicotyledone, bangsa Geraniales, suku Oxalidaceae, marga Averrhoa, dan jenis Averrhoa bilimbi L. Tumbuhan ini diduga berasal dari Maluku (Indonesia), umumnya dibudidayakan untuk diambil buahnya, ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias, dan kadang-kadang tumbuh liar. Di Indonesia, tanaman ini tersebar luas dan dapat tumbuh baik di dataran rendah sampai dengan ketinggian kurang dari 750 m di atas permukaan laut. Di Jawa, belimbing wuluh dikenal juga dengan nama belimbing asam, belimbing sayur, dan calincing (Departemen Kesehatan & Kesejahteraan RI, 2001; Ditjen POM Depkes RI, 1977; Morton, 1987). Secara morfologi, tanaman belimbing wuluh berupa pohon kecil, tinggi mencapai 10 m dengan sedikit percabangan. Daunnya berupa daun majemuk menyirip ganjil, anak daun bertangkai pendek, berbentuk bulat telur-jorong, berujung lancip dengan pangkal membundar, panjang 2-10 cm, lebar 1-3 cm, permukaan daun bagian atas berbulu jarang sedangkan pada bagian bawah berbulu padat seperti beludru. Bunga berupa bunga majemuk berbentuk malai, muncul dari batang atau percabangan yang besar, menggantung, dengan masa berbunga sepanjang tahun. Anak bunga berbentuk bintang, berwarna ungu kemerahan atau ungu gelap, berasa manis. Buah buni, berbentuk bulat lonjong bersegi lima, panjang 4-6,5 cm, kulit buah
8 10 tipis, berwarna hijau kekuningan, bila masak berair banyak, dan rasanya sangat asam. Biji berbentuk bulat telur agak gepeng (Departemen Kesehatan & Kesejahteraan RI, 2001; Ditjen POM Depkes RI, 1977; Morton, 1987). Daun belimbing wuluh diketahui mengandung flavonoid, tanin, kalsium oksalat, dan kalium sitrat. Sedangkan buahnya mengandung kalsium oksalat, protein, serat, kalsium, fosfor, besi, karoten, thiamin, riboflavin, niasin, dan asam askorbat (Morton, 1987). Dari segi penggunaannya, secara tradisional daun belimbing wuluh berkhasiat sebagai anti septik kulit, anti hipertensi, anti hiperlipidemia, anti diabetik, serta dapat mengobati demam, batuk, dan sakit perut. Dekoknya digunakan untuk inflamasi rektal, bersifat aterogenik, dan dapat menghambat aktivitas enzim lipid peroksidase. Sebagai obat luar, daunnya digunakan untuk mengobati bisul, encok (rematik), gatal (iritasi kulit), dan sakit gondong (Departemen Kesehatan & Kesejahteraan RI, 2001; Ditjen POM Depkes RI, 1977; Morton, 1987) Nanas Berdasarkan taksonomi tumbuhan, nanas termasuk divisi Spermatophyta, sub divisi Angiospermae, kelas Monocotyledone, bangsa Bromeliales, suku Bromeliaceae, marga Ananas, dan jenis Ananas comosus (L.) Merr. dengan sinonim Ananas sativus Schult., Ananas sativa Lindl. (Departemen Kesehatan & Kesejahteraan RI, 2001). Karena tumbuhan nanas terdapat hampir di seluruh kepulauan Indonesia, ada berbagai nama daerah untuk nanas, misalnya di Sumatera: ekahauka, anes, nas, henas, kenas, honas, hanas, kanas, nanas; di Jawa: danas, ganas, nanas, lanas; di Kalimantan: kanas, samblaka, malaka, urousan, kayu usan, belasan; di Nusa Tenggara: manas, nanas, anana, nana, panda jawa, nanasi; di Sulawesi: tuis mongondow, nanasi, tuis, busa, pinang, nanati, pandang; dan di Maluku: bankalo, kampora, kanasoi, anasu, banggala, bangkala (Ditjen POM Depkes RI, 1977). Secara morfologi, tumbuhan nanas merupakan terna yang kuat dengan tinggi 0,5-1,25 m. Daunnya banyak, berduri kecil, kuat melengkung ke atas, dan tebal. Batangnya berada dalam roset akar dengan pangkal melebar menjadi pelepah, berwarna hijau kekuningan atau keunguan. Buahnya segar, bila dibelah tidak berbau, rasa mula-mula agak tawar, lama-lama
9 11 agak menggigit, ciri makroskopik: permukaan luar buah berwarna putih sampai kehijauan, berlubang-lubang dengan jarak agak teratur, pada jarak yang hampir sejajar dengan lubang terdapat garus-garis berwarna kehijauan yang merupakan bagian tepi daun pelindung dan tenda bunga, pada dasar lubang terdapat sisa tangkai putik, dan pada dinding lubang terdapat selaput atau rambut kuku serupa sikat berwarna kecoklatan (Departemen Kesehatan & Kesejahteraan RI, 2001; Ditjen POM Depkes RI, 1977; PT Eisai Indonesia, 1995). Buah nanas mengandung berbagai macam senyawa yaitu saponin, flavanoid, polifenol, vitamin A dan vitamin C, kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, dekstrosa, sukrosa (gula tebu), dan enzim bromelain. Buah nanas merupakan buah yang memiliki banyak manfaat. Secara tradisional, buah nanas memiliki khasiat sebagai obat cacing yang dapat diperoleh dari hasil perasan buah nanas tersebut. Selain itu, nanas juga berkhasiat sebagai obat demam, pelancar air seni, pencahar, dan untuk memperbaiki pencernaan dengan memacu aktivitas enzim pencernaan. Buah nanas juga digunakan untuk mengobati gangguan haid, dissuria, kejang perut, radang amandel, beri-beri, difteri, sebagai stomakikum, dan anti ketombe (Departemen Kesehatan & Kesejahteraan RI, 2001; Ditjen POM Depkes RI, 1977; PT Eisai Indonesia, 1995). Jaringan buah dan batang nanas mengandung enzim bromelain dalam keadaan bebas. Kandungan enzim yang terdapat dalam jaringan batang nanas tersebar sedemikian rupa, tergantung umur dari batang nanas tersebut. Enzim bromelain memiliki berbagai manfaat antara lain dapat memecah lemak di usus sehingga membantu membersihkan usus dan saluran pencernaan, mengurangi tekanan darah tinggi, sebagai anti radang, membantu melunakkan makanan di lambung, mengganggu pertumbuhan sel kanker, menghambat agregasi platelet, memiliki efek fibrinolitik, mengurangi kadar kolesterol darah (membersihkan darah), mencegah stroke, meningkatkan pencernaan, mencuci timbunan protein dan parasit cacing pada dinding usus sehingga dapat dengan mudah dikeluarkan melalui feses, merangsang serta meningkatkan sistem pertahanan tubuh. Manfaat nanas lainnya yaitu dapat menjaga keseimbangan hormon tubuh terutama pada wanita dalam mengatur siklus menstruasi, dapat membersihkan rahim, mempercepat penyembuhan untuk wanita yang baru melahirkan,
10 12 mengandung triptofan dan serotonin untuk relaksasi otak yang bermanfaat dalam mengurangi depresi, meningkatkan mood dan konsentrasi, dan mempercepat penyembuhan luka 5,
DWI ARIFIYANI PENGARUH EKSTRAK AIR DAUN BELIMBING WULUH DAN JUS BUAH DAN BATANG NANAS TERHADAP PERILAKU MODEL TIKUS STROKE
DWI ARIFIYANI 10703044 PENGARUH EKSTRAK AIR DAUN BELIMBING WULUH DAN JUS BUAH DAN BATANG NANAS TERHADAP PERILAKU MODEL TIKUS STROKE PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI SEKOLAH FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini dikembangkan suatu model tikus stroke dengan cara menyuntikan darah tikus autologus melalui arteri karotid kanan. Penyuntikan darah tikus autolog
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia modern di abad ke 21 ini, banyak kemajuan yang telah dicapai, baik pada bidang kedokteran, teknologi, sosial, budaya maupun ekonomi. Kemajuan-kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi pada. kelompok umur tahun, yakni mencapai 15,9% dan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi pada kelompok umur 45-54 tahun, yakni mencapai 15,9% dan meningkat menjadi 26,8% pada kelompok umur 55-64 tahun. Prevalensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) stroke adalah suatu gangguan fungsional otak dengan tanda dan gejala fokal maupun global, yang terjadi secara mendadak, berlangsung
Lebih terperinciGejala Awal Stroke. Link Terkait: Penyumbatan Pembuluh Darah
Gejala Awal Stroke Link Terkait: Penyumbatan Pembuluh Darah Bermula dari musibah yang menimpa sahabat saya ketika masih SMA di Yogyakarta, namanya Susiana umur 52 tahun. Dia sudah 4 hari ini dirawat di
Lebih terperinciPENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan
PENGANTAR KESEHATAN DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY PENGANTAR Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan
Lebih terperinciBAB 2 KALSIFIKASI ARTERI KAROTID. yang disebut arteri karotid kanan. Arteri karotid kanan merupakan cabang dari
BAB 2 KALSIFIKASI ARTERI KAROTID Arteri karotid merupakan bagian dari sistem sirkulasi darah yang terdapat pada ke dua sisi leher yaitu sisi kiri yang disebut arteri karotid kiri dan sisi kanan yang disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah salah satu penyebab kematian utama di dunia. Stroke membunuh lebih dari 137.000 orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Berenuk (Crescentia cujete L). a. Sistematika Tumbuhan Kingdom : Plantae Sub kingdom : Tracheobionata Super divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi merupakan faktor risiko stroke yang utama 1.Masalah kesehatan yang timbul akibat stoke sangat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok dan Merokok Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. Merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. (Kamus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid, ditandai oleh peningkatan dan/atau penurunan fraksi lipid plasma darah. Kelainan fraksi lipid yang dijumpai yaitu peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia. Sebelumnya menduduki peringkat ketiga (berdasarkan survei pada tahun 2006). Laporan Departemen
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus. Nanas berasal dari Brazilia (Amerika Selatan) yang telah didomestikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu akibat terjadinya penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh koroner. Penyumbatan atau penyempitan pada
Lebih terperinci7 Manfaat Daun Singkong
7 Manfaat Daun Singkong Manfaat Daun Singkong Penduduk asli negara Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi dengan pohon singkong. Pohon singkong merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak ditanam
Lebih terperinciSTROKE Penuntun untuk memahami Stroke
STROKE Penuntun untuk memahami Stroke Apakah stroke itu? Stroke merupakan keadaan darurat medis dan penyebab kematian ketiga di Amerika Serikat. Terjadi bila pembuluh darah di otak pecah, atau yang lebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) atau iskemia miokard, adalah penyakit yang ditandai dengan iskemia (suplai darah berkurang) dari otot jantung, biasanya karena penyakit
Lebih terperinciBAB 3 PERCOBAAN 3.1 Alat 3.2 Bahan 3.3 Hewan Uji
BAB 3 PERCOBAAN Alat, bahan, dan hewan uji yang diperlukan dalam percobaan dijelaskan dalam bab ini. Prosedur yang dilakukan meliputi penyiapan bahan tanaman, pembuatan jus, orientasi pembuatan model tikus
Lebih terperinciPenyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia (Sukandar et al., 2009). Diabetes menurut WHO (1999) adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Stroke adalah suatu disfungsi neurologis akut (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala - gejala dan tanda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan gaya hidup dan sosial ekonomi akibat urbanisasi dan modernisasi terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab meningkatnya prevalensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia, terutama usia dewasa. Insidensi dan prevalensinya meningkat
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Stroke merupakan penyebab kematian ke tiga setelah penyakit jantung dan kanker serta merupakan penyebab kecacatan tertinggi pada manusia, terutama usia dewasa. Insidensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang saat ini dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga menghadapi dampak perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi buah ini dalam keadaan segar. Harga jual buah belimbing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) tumbuh baik di daerah tropis. Belimbing wuluh sering ditanam di pekarangan rumah dan biasanya dibiarkan tumbuh liar di
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan uji Chi Square atau Fisher Exact jika jumlah sel tidak. memenuhi (Sastroasmoro dan Ismael, 2011).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian terdiri atas analisis deskriptif dan analisis data secara statistik, yaitu karakteristik dasar dan hasil analisis antar variabel
Lebih terperinciMANFAAT KULIT MANGGIS. OKTOBER 2013 Abdul Malik
MANFAAT KULIT MANGGIS OKTOBER 2013 Abdul Malik - 649226 Manggis (Garcinia mangostana) adalah tumbuhan tropis yang diperkirakan berasal dari Asia Tenggara. Buah manggis adalah buah musiman dengan kulitnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang harus diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi di negara maju maupun negara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit Sindrom Metabolik Upaya pemeliharaan kesehatan meliputi aspekaspek promotif, preventif, kuratif, serta rehabilitatif secara tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti jantung koroner dan stroke sekarang ini banyak terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasalahan kesehatan yang berkaitan dengan penyakit degeneratif seperti jantung koroner dan stroke sekarang ini banyak terjadi di dunia. Stroke merupakan penyakit neurologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini stroke semakin menakutkan karena frekuensi kejadian yang semakin meninggi serta menjadi momok bagi masyarakat karena tingkat kesembuhannya yang rendah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan manusia di seluruh dunia saat ini ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain, demografi penuaan, urbanisasi yang cepat, dan gaya hidup tidak sehat. Salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stroke merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus dan dapat menyerang siapa saja dan kapan saja, tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang dikutip Junaidi (2011) adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG Penyakit tidak menular terus berkembang dengan semakin meningkatnya jumlah penderitanya, dan semakin mengancam kehidupan manusia, salah satu penyakit tidak menular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes adalah penyakit tertua didunia. Diabetes berhubungan dengan metabolisme kadar glukosa dalam darah. Secara medis, pengertian diabetes mellitus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Durian 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian Menurut Rahmat Rukmana ( 1996 ) klasifikasi tanaman durian adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi
Lebih terperinciTips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :
Tips Alami Turunkan Kolestrol Dengan Cepat Sahabat, tips kesehatan. Dalam keadaan normal atau stabil, kolesterol memang memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh manusia. Beberapa fungsi kolesterol
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran darah otak. Terdapat dua macam stroke yaitu iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik dapat terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan suatu keadaan akibat terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi koroner. Penyempitan atau penyumbatan
Lebih terperinciUPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009
BAB V KOLESTEROL TINGGI Kolesterol selalu menjadi topik perbincangan hangat mengingat jumlah penderitanya semakin tinggi di Indonesia. Kebiasaan dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman hayati yang cukup baik, diantaranya adalah belimbing wuluh. Pemanfaatan belimbing wuluh dijadikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prevalensi hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi. Selain itu, akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hipertensi merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dislipidemia Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar kolesterol dengan atau tanpa peningkatan kadar trigliserida dalam darah. Hiperlipidemia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2000, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa dari statistik kematian didunia, 57 juta kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh penyakit
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN STROKE NON HEMORAGIK (SNH) DI RUANG SINDORO RSUD BOYOLALI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN STROKE NON HEMORAGIK (SNH) DI RUANG SINDORO RSUD BOYOLALI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN. dengan menggunakan consecutive sampling. Rerata umur pada penelitian ini
61 BAB 5 PEMBAHASAN Telah dilakukan penelitian pada 44 subyek pasien pasca stroke iskemik dengan menggunakan consecutive sampling. Rerata umur pada penelitian ini hampir sama dengan penelitian sebelumnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh kemudian dibungkus dengan kertas rokok berukuran panjang 70 120 mm dengan diameter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat merupakan pengobatan yang dimanfaatkan dan diakui masyarakat dunia, hal ini menandai kesadaran untuk
Lebih terperinciANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 1
ANEKA RESEP JUS SEHAT Slow Juicer MT-67 Bagian 1 Apa itu Slow Juicer? Berbeda dengan juicer yang menggunakan metode kecepatan tinggi dengan pisau yang tajam, Slow Juicer menggunakan Low Speed Technology
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan penyakit terbanyak ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, serta merupakan penyakit penyebab kecacatan tertinggi di dunia. Menurut American Heart
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap tahun lebih dari 36 juta orang meninggal karena penyakit tidak menular (PTM) (63% dari seluruh kematian) di dunia. Lebih dari 9 juta kematian yang disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan modernisasi yang terus terjadi saat ini menyebabkan perubahan pola dan gaya hidup masyarakat indonesia terutama di daerah perkotaan. Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan suatu gangguan disfungsi neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah, dan terjadi secara mendadak (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakat telah banyak dilakukan. Perkembangan ilmu dan teknologi, khususnya teknologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORETIS
BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Stroke 2.1.1 Defenisi Stroke Stroke adalah berhentinya pasokan darah ke bagian otak sehingga mengakibatkan gangguan pada fungsi otak (Smeltzer dan Bare, 2002). Kurangnya aliran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang terutama disebabkan karena penyempitan arteri koroner. Peningkatan kadar kolesterol dalam darah menjadi faktor
Lebih terperinciPenyumbatan Pembuluh Darah
Penyumbatan Pembuluh Darah Penyumbatan pada syaraf otak dikarenakan adanya plak pada pembuluh darah. Plak pada pembuluh darah diakibatkan oleh: 1. Kadar kolesterol total dan LDL tinggi. Selain asupan makanan,
Lebih terperinciDISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)
DISLIPIDEM IA Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEMIA DIS = Salah ; Gangguan LIPID = Lemak (Kolesterol, Trigliserid) DISLIPIDEMIA : gangguan metabolisme lemak Metabolisme lemak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stroke merupakan suatu sindrom yang ditandai gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak yang berkembang dengan sangat cepat berlangsung lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stroke merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus dan dapat menyerang siapa saja dan kapan saja, tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau
Lebih terperinciOPC plus Tablet, Herbal Antioksidan Terbaik
OPC plus Tablet, Herbal Antioksidan Terbaik OPC plus tablet adalah herbal berbahan biji anggur yang kaya akan bahan kimia oligomeric proanthocyanidin complexes (OPC). OPC adalah bahan kimia nabati alami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hampir setiap orang yang tinggal di negara maju maupun negara berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Hampir setiap orang yang tinggal di negara maju maupun negara berkembang mengalami aterosklerosis yang artinya pengerasan pembuluh darah arteri, contohnya di USA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskular dan berakibat kematian. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data epidemiologi, fenomena peningkatan kadar lipid terjadi di sebagian besar populasi masyarakat. Hal tersebut sering dikaitkan dengan peningkatan prevalensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Data WHO (1995) mencatat bahwa di seluruh dunia terdapat 50 juta kematian tiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian terbesar di dunia. Data WHO (1995) mencatat bahwa di seluruh dunia terdapat 50 juta kematian tiap tahun, dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke atau cerebrovascular accident (CVA) didefinisikan sebagai gangguan neurologis fokal yang terjadi mendadak akibat proses patofisiologi dalam pembuluh darah (Brashers,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama anak-anak, lebih suka mengkonsumsi junk food yang penuh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kejadian stroke di Indonesia meningkat dengan tajam. Bahkan, saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di Asia (Syamsuddin,2012).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat
IX-xi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat dari bahan utama yaitu tumbuhan umbi yang digunakan oleh semut sebagai sarang sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hiperlipidemia merupakan penyakit yang banyak terjadi saat ini. Ada hubungan erat antara hiperlipidemia dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner. Berdasarkan
Lebih terperinciHipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Data menunjukkan bahwa ratusan juta orang di seluruh dunia menderita penyakit hipertensi, sementara hampir 50% dari para manula dan 20-30% dari penduduk paruh baya di
Lebih terperinciTERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan adanya perubahan zaman di kota-kota besar yang berpengaruh pada pola hidup dan pola makan masyarakat yang kurang sehat yaitu makanan yang mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang terpenting di dambakan oleh setiap umat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang terpenting di dambakan oleh setiap umat manusia. Apabila kesehatan terganggu, maka semua aktivitas akan tergangggu. Penyebab terganggunya
Lebih terperinciPOLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id
POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id Manfaat utama : Sumber energi untuk seluruh aktivitas dan metabolisme tubuh. (Lihat Tabel I : Sumber Makanan) Akibat bagi kesehatan Kelebihan :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak bisa bertugas dengan baik. Penyakit jantung merupakan penyakit yang paling ditakuti di dunia karena dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada beban ganda, disatu pihak penyakit menular masih merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada beban ganda, disatu pihak penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) sudah menjadi masalah kesehatan yang cukup serius di negara maju. Di Amerika Serikat (USA) dan negara-negara Eropa, 33,3% -50% kematian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia. Prevalensi stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stroke dan penyakit jantung adalah penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia. Prevalensi stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu, stroke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 dan 2001 serta Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, telah terjadi transisi epidemiologi
Lebih terperinciManfaat Terapi Ozon Manfaat Terapi Ozon Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer diabetes, kanker, stroke, dll
Manfaat Terapi Ozon Sebagai Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer untuk berbagai penyakit. Penyakit yang banyak diderita seperti diabetes, kanker, stroke, dll. Keterangan Rinci tentang manfaat
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes melitus, cedera dan penyakit paru obstruktif kronik serta penyakit kronik lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika tropis yang menghendaki tempat tumbuh yang tidak ternaungi dan cukup lembab.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah koroner, yang terutama disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua masalah ganda (double burden). Disamping masalah penyakit menular dan kekurangan gizi terjadi pula peningkatan
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka. 1. Tinjauan Pustaka. Definisi stroke menurut WHO adalah suatu gangguan. fungsional otak dengan tanda dan gejala fokal maupun
BAB II Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan Pustaka 1.1. Definisi Stroke Definisi stroke menurut WHO adalah suatu gangguan fungsional otak dengan tanda dan gejala fokal maupun global, yang terjadi secara mendadak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang banyak dan memiliki warna kuning keemasan. Pohon nanas sendiri dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nanas (Ananas comosus (L) Merr.) adalah buah yang memiliki mata yang banyak dan memiliki warna kuning keemasan. Pohon nanas sendiri dapat tumbuh subur di daerah beriklim
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok Pengetahuan tentang merokok yang perlu diketahui antara lain meliputi definisi merokok, racun yang terkandung dalam rokok dan penyakit yang dapat ditimbulkan oleh rokok.
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.6
1. Apendisitis disebabkan oleh... SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.6 Makanan masuk di umbai cacing dan membusuk Bakteri Kekurangan protein
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia penyakit jantung dan pembuluh darah terus meningkat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia penyakit jantung dan pembuluh darah terus meningkat dan akan memberikan beban mortalitas, morbiditas dan beban sosial ekonomi bagi keluarga penderita,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau perempuan, tua atau muda. Berdasarkan data dilapangan, angka kejadian stroke meningkat secara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belimbing wuluh merupakan salah satu tanaman buah asli Indonesia dan daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui sebagai tanaman pekarangan
Lebih terperinciNegara Indonesia yang kaya akan berbagai macam jenis tanaman, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pelayanan
BAB 1 PENDAHULUAN Negara Indonesia merupakan negara berkembang, banyak sekali insiden penyakit jantung koroner yang semakin meningkat. Hal ini sangat berkaitan dengan pola hidup dan kebiasaan sehari-hari
Lebih terperinciSISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt
SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt ARTERI Membawa darah bersih (oksigen) kecuali arteri pulmonalis Mempunyai dinding yang tebal Mempunyai jaringan yang elastis Katup hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan pola makan atau mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa disebabkan karena gaya hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang jantung. Organ tersebut memiliki fungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Kelainan pada organ tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diabetes melitus (DM) tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM) dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes Melitus (DM) atau yang biasa disebut kencing manis adalah suatu group penyakit metabolik yang dikarakteristikan dengan adanya kondisi hiperglikemik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit dengan angka kematian terbesar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit dengan angka kematian terbesar di dunia. WHO mencatat hingga tahun 2008 sebanyak 17,3 juta orang telah meninggal akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Fenomena ini disambut baik sebagai wujud kemajuan. pembangunan dan perkembangan teknologi. Namun, di sisi lain
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini pola dan gaya hidup modern semakin menggejala di dalam masyarakat. Fenomena ini disambut baik sebagai wujud kemajuan pembangunan dan perkembangan teknologi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stroke merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia. Stroke menempati urutan pertama dari semua kelainan neurologi pada dewasa, lebih dari separuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanaman bayam merupakan sayuran daun yang sudah lama dikenal dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tanaman bayam merupakan sayuran daun yang sudah lama dikenal dan diakrabi masyarakat luas. Tanaman Amaranthanceae atau bayam merupakan sayuran yang memiliki ciri-ciri
Lebih terperinci