ANALISIS STATISTIK. tentang PENGERTIAN STATISTIK, PENGERTIAN STATISTIKA, MACAM-MACAM DATA, DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS STATISTIK. tentang PENGERTIAN STATISTIK, PENGERTIAN STATISTIKA, MACAM-MACAM DATA, DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA,"

Transkripsi

1 ANALISIS STATISTIK tetag PENGERTIAN STATISTIK, PENGERTIAN STATISTIKA, MACAM-MACAM DATA, DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA, UKURAN PEMUSATAN, UKURAN PENYEBARAN (FRAKTIL) DAN UKURAN DISPERSI DISUSUN OLEH : 1. Trilius Septaliaa KR ( ). Aisyah (010510) DOSEN PENGASUH : Dr. Ratu Ilma I.P.,M.Si PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG TAHUN AJARAN 011/01

2 BAB 1 PENGERTIAN STATISTIK, STATISTIKA DAN MACAM-MACAM DATA 1.1. Pegertia Statistik da Statistika Statistik adalah kumpula data, bilaga maupu o-bilaga yag disusu dalam tabel da atau diagram yag melukiska suatu persoala Statistika adalah pegetahua yag berhubuga dega cara-cara pegumpula data, pegolaha atau pegaalisaaya da pearika kesimpula berdasarka kumpula data da pegaalisaa yag dilakuka. 1.. Pembagia Statistik Berdasarka Cara Pegolaha Dataya Didasarka atas cara pegolaha dataya, statistik dapat dibagi dua, yaitu statistik deskripti da statistik ieresi. a. Statistika deskripti adalah metode yag berkaita dega pegumpula da peyajia suatu gugus data sehigga memberika iormasi yag bergua. b. Statistika ieresia adalah metode yag berhubuga dega aalisis sebagia data utuk kemudia sampai pada peramala atau pearika kesimpula tetag seluruh gugus data idukya. 1.. Pembagia Statistik Berdasarka Ruag Ligkup Pegguaaya a. Statistik sosial adalah statistik yag diterapka atau diguaka dalam ilmu-ilmu sosial. b. Statistik pedidika adalah statistik yag diterapka atau diguaka dalam ilmu da bidag pedidika. c. Statistik ekoomi adalah statistik yag diterapka atau diguaka dalam ilmu-ilmu ekoomi. d. Statistik perusahaa adalah statistik yag diterapka atau diguaka dalam bidag perusahaa. e. Statistik pertaia adalah statistik yag diterapka atau diguaka dalam ilmu-ilmu pertaia.

3 . Statistik kesehata adalah statistik yag diterapka atau diguaka dalam bidag kesehata Pembagia Statistik Berdasarka Betuk Parameterya a. Statistik parametrik adalah bagia statistik yag parameter dari populasiya megikuti suatu distribusi tertetu, seperti distribusi ormal da memiliki varias yag homoge. b. Statistik oparametrik adalah bagia statistik yag parameter dari populasiya tidak megikuti suatu distribusi tertetu atau memiliki distribusi yag bebas dari persyarata, da variasya tidak perlu homoge Data Statistik Meurut Kamus Besar Bahasa Idoesia data adalah keteraga yag bear da yata. Data adalah betuk jamak dari datum. Datum adalah keteraga atau ilustrasi itu megeai sesuatu hal yag bisa berbetuk kategori (misalya rusak, baik, seag, cerah, berhasil, gagal da sebagaiya) atau bilaga. Jadi, data dapat diartika sebagai sesuatu yag diketahui atau yag diaggap atau aggapa Pembagia Data A. Jeis Data Meurut Cara Memperolehya 1. Data Primer, adalah secara lagsug diambil dari objek, atau objek peelitia oleh peeliti peroraga maupu orgaisasi. Data primer disebut juga data asli atau data baru. Cotoh: Mewawacarai lagsug peoto bioskop 1 utuk meeliti preeresi kosume bioskop.. Data Sekuder, adalah data yag didapat tidak secara lagsug dari objek peelitia. Peeliti medapatka data yag sudah jadi yag dikumpulka oleh pihak lai dega berbagai cara atau metode baik secara komersial maupu o komersial. Data sekuder disebut juga data tersedia. Cotohya adalah pada peeliti yag megguaka data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.

4 B. Macam-Macam Data Berdasarka Sumber Data 1. Data Iteral, adalah data yag meggambarka situasi da kodisi pada suatu orgaisasi secara iteral. Misal : data keuaga, data pegawai, data produksi, dsb.. Data Eksteral, adalah data yag meggambarka situasi serta kodisi yag ada di luar orgaisasi. Cotohya adalah data jumlah pegguaa suatu produk pada kosume, tigkat preeresi pelagga, persebara peduduk, da lai sebagaiya. C. Klasiikasi Data Berdasarka Jeis Dataya 1. Data Kuatitati, adalah data yag dipaparka dalam betuk agka-agka. Misalya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tiggi bada siswa kelas ips, da lai-lai.. Data Kualitati, adalah data yag disajika dalam betuk kata-kata yag megadug maka. Cotohya seperti persepsi kosume terhadap botol air mium dalam kemasa, aggapa para ahli terhadap psikopat da lai-lai. D. Pembagia Jeis Data Berdasarka Siat Data 1. Data Diskrit, adalah data yag ilaiya adalah bilaga asli. Cotohya adalah berat bada ibu-ibu pkk sumber ayu, ilai rupiah dari waktu ke waktu, da laisebagaiya.. Data Kotiu, adalah data yag ilaiya ada pada suatu iterval tertetu atau berada pada ilai yag satu ke ilai yag laiya. Cotohya pegguaa kata sekitar, kurag lebih, kira-kira, da sebagaiya. E. Jeis-jeis Data Meurut Waktu Pegumpulaya 1. Data Cross Sectio, adalah data yag meujukka titik waktu tertetu. Cotohya lapora keuaga per 1 desember 006, data pelagga PT. agi ribut bula mei 004, da lai sebagaiya.. Data Time Series/ Berkala, adalah data yag dataya meggambarka sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Cotoh data time series adalah data perkembaga ilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahu 004 sampai 006, jumlah pegikut jamaah urdi m. top da doktor azahari dari bula ke bula, dll.

5 1.7. Peyajia Data Fugsi peyajia data yaitu : 1. Meujukka perkembaga suatu keadaa,. Megadaka perbadiga pada suatu waktu. Secara garis besar peyajia data dapat dilakuka melalui tabel da graik. a. Tabel Tabel adalah peyajia data dalam betuk kumpula agka yag disusu meurut kategori-kategori tertetu, dalam suatu datar. Dalam tabel, disusu dega cara alabetis, geograis, meurut besarya agka, historis, atau meurut kelas-kelas yag lazim. Berdasarka pegatura dataya, tabel dibedaka atas beberapa jeis, yaitu : 1. Tabel rekuesi, adalah tabel yag meujukka atau memuat bayakya kejadia atau rekuesi dari suatu kejadia. Cotoh : TABEL HASIL UJIAN STATISTIK Nilai Jumlah Mahasiswa Jumlah 70

6 . Tabel klasiikasi, Tabel klasiikasi adalah tabel yag meujukka atau memuat pegelompokka data. Tabel klasiikasi dapat berupa tabel klasiikasi tuggal da gada. Cotoh tabel klasiikasi tuggal TABEL JUMLAH MURID II IPA SMA PALEMBANG YANG LULUS UJIAN MATEMATIKA TAHUN 009 Jeis Jumlah Laki-laki Perempua Jumlah 169 Cotoh : tabel klasiikasi gada TABEL JUMLAH MURID II IPA SMA PALEMBANG YANG LULUS UJIAN MATEMATIKA TAHUN 009 Jeis Jumlah Kelas Kelami Murid II IPA 1 II IPA II IPA II IPA 4 Laki-laki Perempua Jumlah Tabel kotigesi, Tabel kotigesi adalah tabel yag meujukka atau memuat data sesuai dega riciaya. Apabila bagia baris tabel berisika m baris da bagia kolom tabel berisika kolom maka didapatka tabel kotigesi berukura m x. Cotoh : TABEL BANYAK MURID MENYUKAI BELAJAR MATEMATIKA DI SEKOLAH DAERAH T MENURUT TINGKAT KELAS DAN JENIS KELAMIN TAHUN 009 Jeis Kelami Tigkat Kelas I II Jumlah Laki-laki Perempua Jumlah

7 4. Tabel korelasi Tabel korelasi adalah tabel yag meujukka atau memuat adaya korelasi (hubuga) atara data yag disajika. Cotoh : TABEL HASIL UJIAN STATISTIK DAN AKUNTANSI 100 MAHASISWA DI SUATU AKADEMI Nilai Akutasi Nilai Statistik b. Diagram Data Diagram data disebut juga graik data, adalah peyajia data dalam betuk gambar-gambar. Graik data biasaya berasal dari tabel da graik biasaya dibuat bersama-sama, yaitu tabel dilegkapi dega graik. Graik data sebearya merupaka peyajia data secara visual dari data bersagkuta. Graik data dibedaka atas beberapa jeis, yaitu : 1. Piktogram Piktogram adalah graik data yag megguaka gambar atau lambag dari data itu sediri dega skala tertetu. Cotoh Peduduk duia pada akhir abad ke-0 diperkiraka : 1) Arika : 50 juta jiwa ) Amerika : 500 juta jiwa ) Asia :.000 juta jiwa 4) Eropa : 600 juta jiwa 5) Jerma : 50 juta jiwa 6) Ui Soviet : 50 juta jiwa

8 . Diagram batag atau balok Diagram batag atau balok adalah diagram data berbetuk persegi pajag yag lebarya sama da dilegkapi dega skala atau ukura sesuai dega data yag bersagkuta. Setiap batag tidak boleh salig meempel atau melekat atara satu dega laiya da jarak atara setiap batag yag berdekata harus sama. Cotoh : Perigkat Mata Pelajara yag Disukai Siswa di Sekolah T Tahu 010 Jeis Mata Pelajara Keseia Bahasa Idoesia Ekoomi Bahasa Iggris Matematika Bayakya Siswa Perigkat Mata Pelajara yag Disukai Siswa di Sekolah T Tahu Keseia Bahasa Idoesia Ekoomi Bahasa Iggris Matematika Bayakya Siswa

9 . Diagram garis Diagram Garis adalah diagram berupa garis, diperoleh dari beberapa ruas garis yag meghubugka titik-titik pada bidag bilaga. Pada diagram garis diguaka dua garis yag salig berpotoga. Pada garis horizotal (sumbu-) ditempatka bilaga-bilaga yag siatya tetap, seperti tahu da ukura-ukura. Pada garis tegak (sumbu-y) ditempatka bilaga-bilaga yag siatya berubah-ubah, seperti harga, biaya jumlah, da jumlah Perigkat Mata Pelajara yag Disukai Siswa di Sekolah T Tahu Bayakya Siswa 4. Diagram ligkara Diagram ligkara adalah diagram data berupa ligkara yag telah dibagi mejadi jurig-jurig sesuai dega data tersebut. Bagia-bagia dari keseluruha data tersebut diyataka dalam perse. Cotoh: Perigkat Mata Pelajara yag Disukai Siswa di Sekolah T Tahu 010 Jeis Mata Pelajara Bayakya Siswa Keseia 65 Bahasa Idoesia 4 Ekoomi 1 Bahasa Iggris 10 Matematika 9

10 Perigkat Mata Pelajara yag Disukai Siswa di Sekolah T tahu 010 9% 8% 7% 6% 50% Keseia Bahasa Idoesia Ekoomi Bahasa Iggris Matematika Utuk mecari besar sudut tiap-tiap jurig atau %, caraya sebagai beikut. 1. sudut utuk pelajara keseia = 100% 50% 10. sudut utuk pelajara bahasa idoesia ,154 4 = 100% 6,154% 10. sudut utuk pelajara ekoomi ,1 1 = 100% 9,1% sudut utuk pelajara bahasa iggris ,69 10 = 100% 7,69% sudut utuk pelajara matematika ,9 9 = 100% 6,9%

11 5. Kartogram Kartogram atau peta statistik adalah diagram data berupa peta yag meujukka kepadata peduduk, curah huja, hasil pertaia, hasil pertambaga dsb. Cotoh : TABEL PEMASARAN TELEVISI PERUSAHAAN, SEMESTER I, 1990 Daerah Pemasara Jumlah Semarag Yogyakarta Purwokerto Tegal Pati Surakarta Dalam betuk kartogram peta statistik tersebut digambarka sebagai berikut. PETA PEMASARAN TELEVISI PERUSAHAAN, SEMESTER I, Diagram Pecar Diagram pecar utuk kumpula data yag terdiri atas dua variable dega ilai kuatitati, diagramya dapat dibuat dalam system sumbu koordiat da gambarya aka merupaka kumpula titik-titik yag terpecar Perigkat Mata Pelajara yag Disukai Siswa di Sekolah T Tahu Bayakya Siswa

12 BAB DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA 1. Pegertia Distribusi Frekuesi Distribusi Frekuesi adalah susua data meurut kelas-kelas iterval tertetu atau meurut kategori tertetu dalam sebuah datar. Jadi, distribusi rekuesi dapat diartika pegelompoka data ke dalam beberapa kategori/ kelas yag meujukka bayakya data dalam setiap kategori/ kelas, da setiap data tidak dapat dimasukka ke dalam dua atau lebih kategori/ kelas. Tujua pegelompoka data ke dalam distribusi rekuesi adalah : 1. utuk memudahka dalam peyajia data, mudah dipahami da dibaca sebagai baha iormasi,. memudahka dalam megaalisa/meghitug data, membuat tabel, da graik.. Lagkah-lagkah Distribusi Frekuesi: a. Megumpulka data, b. Megurutka data dari terkecil ke terbesar atau sebalikya, c. Membuat kategori kelas Jumlah kelas k = 1 +, log, k bulat di maa k > ; di maa k = jumlah kelas; = jumlah data, d. Membuat iterval kelas, Iterval kelas = (ilai tertiggi ilai teredah)/ jumlah kelas e. Melakuka peghituga atau peturuska setiap kelasya. Cotoh: Dari hasil ilai ujia matematika 40 siswa, diperoleh data sebagai berikut

13 Peyelesaia: a. Uruta data b. Membuat kategori kelas (k) adalah k = 1 +, log 40 = 1 + 5, = 6, = 6 c. Membuat iterval kelas Iterval kelas (i) = d. Tabelya ilai tertiggi ilai teredah jumlah kelas = = =,8 = Nilai Turus Frekuesi III IIII I IIII IIII II IIII IIII III IIII II Jumlah Histogram, Poligo Frekuesi da Kurva.1. Histogram da Poligo Frekuesi Histogram da poligo rekuesi adalah dua graik yag serig diguaka utuk meggambarka distribusi rekuesi. Histogram merupaka graik batag dari distribusi rekuesi da poligo rekuesi merupaka graik garisya.

14 Cotoh: Distribusi Frekuesi Hasil Pegukura Tiggi Bada 50 Siswa Iterval Kelas Frekuesi (Tiggi (cm)) (Bayak Murid) Tepi Iterval Kelas Titik Tegah ,5 144,5 144,5 149,5 149,5 154,5 154,5 159,5 159,5 164,5 164,5 169,5 169,5 174, Σ = 60 a. Histogram Histogram tiggi bada 60 siswa 15 bayak siswa (rekuesi) ,5 144,5 149,5 154,5 159,5 164,5 169,5 tiggi bada b. Poligo Frekuesi rekuesi tiggi bada Frekuesi

15 .. Kurva Frekuesi Kurva distribusi rekuesi, disigkat kurva rekuesi yag telah dihaluska mempuyai berbagai betuk dega ciri-ciri tertetu. Betuk-betuk kurva rekuesi adalah sebagai berikut. 1. Simetris atau berbetuk loceg, ciri-ciriya adalah ilai variabel di sampigkiri da kaa yag berjarak sama terhadap titik tegah (yag rekuesiya terbesar) mempuyai rekuesi yag sama. Betuk kurva simetris serig dijumpai dalam distribusi bermacam-macam variabel, karea itu diamaka distribusi ormal.. Tidak simetris atau codog, ciri-ciriya ialah ekor kurva yag satu lebih pajag daripada ekor kurva laiya. Jika ekor kurva lebih pajag berada di sebelah kaa, kurva disebut kurva codog ke kaa (mempuyai codog positi), sebalikya disebut kurva codog ke kiri (mempuyai codog egati).. Betuk J atau J terbalik, ciri-ciriya ialah salah satu ilai ujug kurva memiliki rekuesi maksimum. 4. Betuk U, dega ciri kedua ujug kurva memiliki rekuesi maksimum. 5. Bimodal, dega ciri mempuyai dua maksimal. 6. Multimodal, dega ciri mempuyai lebih dari dua maksimal. 7. Uiorm, terjadi bila ilai-ilai variabel dalam suatu iterval mempuyai rekuesi yag sama. 4. Jeis-Jeis Distribusi Frekuesi Distribusi rekuesi dapat dibedaka atas tiga jeis, yaitu distribusi rekuesi biasa, distribusi rekuesi relati, da distribusi rekuesi kumulati. a. Distribusi Frekuesi Biasa, adalah distribusi rekuesi yag haya berisika jumlah rekuesi dari setiap kelompok data atau kelas. b. Distribusi Frekuesi Relati, adalah distribusi rekuesi yag berisika ilai-ilai hasil bagi atara rekuesi kelas da jumlah pegamata yag terkadug dalam kumpula data yag berdistribusi tertetu. Rumusya: relati = i Σ 100, i = 1,,, Misalka distribusi rekuesi memiliki k buah iterval kelas dega rekuesi masig-masig:,,, maka distribusi yag terbetuk adalah sebagai berikut.

16 Iterval Kelas Frekuesi Frekuesi Relati Iterval kelas ke-1 1 Iterval kelas ke- Iterval kelas ke-k k Jumlah Σ = Σ = 1 Frekuesi relati kadag-kadag diyataka dalam betuk perbadiga, desimal atatupu perse. c. Distribusi Frekuesi Kumulati Distribusi rekuesi kumulati adalah distribusi yag berisika rekuesi kumulati. Frekuesi kumulati adalah rekuesi yag dijumlahka. Distribusi rekuesi komulati memiliki graik atau kurva yag disebut ogi. Ada dua macam distribusi rekuesi kumulati, yaitu distribusi rekuesi kumulati kurag dari da lebih dari. a. Distribusi Frekuesi Kumulati kurag dari, adalah distribusi rekuesi yag memuat jumlah rekuesi yag memiliki ilai kurag dari ilai batas kelas suatu iterval tertetu. b. Distribusi Frekuesi Kumulati lebih dari, adalah distribusi rekuesi yag memuat jumlah rekuesi yag memiliki ilai lebih dari ilai batas kelas suatu iterval tertetu.

17 Cotoh: Berikut ii adalah data 50 mahasiswa dalam peroleha ilai statistik pada Pedidika Matematika Uiversitas T semester II tahu 010! a. berapa orag yag medapat ilai atara 44 5 da 80 88? b. berapa % orag yag medapat ilai atara 5 61 da 89 97? c. berapa bayak orag yag ilaiya kurag dari 44? d. berapa bayak orag yag ilaiya lebih dari 71? Peyelesaia: Utuk mejawab peryataa a diperluka distribusi rekuesi, utuk mejawab pertayaa b diperluka distribusi relati, utuk mejawab pertayaa c diperluka distribusi kumulati kurag dari, da utuk pertayaa d diperluka distribusi kumulati lebih dari. a. Tabel Distribusi Frekuesiya adalah sebagai berikut. Nilai Statistik 50 Mahasiswa pada Pedidika Matematika Uiversitas T Semester II tahu 010 Nilai Frekuesi () Jumlah 50

18 b. Tabel distribusi rekuesi relatiya adalah: Nilai Frekuesi () Frekuesi Relati Perbadiga Desimal Perse ,06 0,04 0,06 0,14 0,6 0,6 0,18 Jumlah Jadi, mahasiswa yag medapat ilai atara 5 61 adalah 6% da yag medapat ilai atara adalah 18%, cara mecariya: ilai atara 5 61 = 100% = 6%. ilai atara = 100% = 18%

19 c. Tabel data rekuesi kumulati utuk data tersebut adalah Tabel distribusi rekuesi kumulati Kurag Dari Nilai Frekuesi () Frekuesi Kumulati ( kumulati ) Nilai k Kurag Dari < 5 < 44 < 5 < 6 < 71 < 80 < 89 < Jadi, bayakya mahasiswa yag ilaiya kurag dari 44 adalah orag. d. Tabel data rekuesi kumulati utuk data tersebut adalah Tabel distribusi rekuesi kumulati lebih dari Nilai Frekuesi () Frekuesi Kumulati ( kumulati ) Nilai k Lebih Dari > 5 > 44 > 5 > 6 > 71 > 80 > 89 > Jadi, bayakya mahasiswa yag ilaiya lebih dari 71 adalah orag.

20 e. Ogiya adalah Nilai Frekuesi () Frekuesi Kumulati ( kumulati ) Nilai k Kurag Dari Nilai k Lebih Dari < 5 0 > 5 50 < 44 > < 5 5 > 5 44 < 6 8 > 6 4 < > 71 < 80 8 > 80 0 < > 89 9 < > k Kurag Dari k Lebih Dari

21 BAB UKURAN PEMUSATAN A. Pegertia Nilai Pusat Ukura pemusata atau ilai pusat adalah ukura yag dapat mewakili data secara keseluruha. B. Jeis-Jeis Ukura Nilai Pusat 1. Rata-Rata Hitug (Mea) Mea adalah ilai rata-rata dari data-data yag ada. Rata-rata hitug dari populasi diberi simbol µ da rata-rata hitug dari sampel diberi simbol. Mecari ratarata hitug secara umum dapat ditetuka dega rumus : a. Utuk data tuggal Cara meghitug mea utuk data tuggal ialah sebagai berikut. 1. Jika 1,,..., merupaka buah ilai dari variabel, maka rata-rata hitugya sebagai berikut = rata-rata hitug (mea) = wakil data = jumlah data Cotoh : Hituglah rata-rata hitug dari ilai-ilai 7, 6,, 4, 8, 8? Peyelesaia : = 7,6,,4,8,8; = 6; Σ = = 6 6 Sehigga mea adalah : 6 6. Jika ilai 1,,..., masig-masig memiliki rekuesi 1,,..., maka mea adalah,

22 Cotoh soal : Hituglah rata-rata hitug dari ilai-ilai, 4,,, 5, 1, 4, 5, 1,, 6, 4,, 6, 1? Peyelesaia : 1 = maka 1 = ; = 4 maka = = maka = ; 4 = 5 maka 4 = 5 = 1 maka 5 = ; 6 = 6 maka 6 = Σ = ( x ) + (4 x ) + ( x ) + (5 x ) + (1 x ) + (6 x ) = 50 Σ = = Sehigga mea adalah :, 15. Jika 1 ilai yag memiliki mea m 1, ilai yag memiliki mea m,... da k ilai yag memiliki mea m k. Maka mea dapat dihitug sebagai berikut. x m m m k k m k b. Utuk data berkelompok Utuk data berkelompok, mea dihitug dega megguaka metode yaitu metode biasa, metode simpaga rata-rata da metode codig. 1. Metode Biasa = rekuesi = titik tegah. Metode simpaga rata-rata M d M = Rata-rata hitug semetara (titik tegah rekuesi terbesar) = rekuesi d = - M = titik tegah

23 . Metode codig M C u M = Rata-rata hitug semetara (titik tegah rekuesi terbesar) C = Lebar kelas u = 0, +1, +,. = Cotoh :, dega d = M Tetuka rata-rata hitug dari tabel dibawah ii Nilai Ujia Statistik dari 80 mahasiswa uiversitas Borobudur Tahu 1997 Nilai Ujia Frekuesi () Titik Tegah Metode Biasa Metode Simpaga Rata-Rata Metode Codig () d = - M d u = d/c u a. Mea dega metode biasa ,65 b. Metode Simpaga Rata-Rata M = 75,5 M d 90 75,5 76,65 80

24 c. Metode Codig M = 75,5; C = 10 M C x u 9 75,5 10 x 76, MEDIAN Media adalah ilai tegah dari data yag ada setelah data diurutka. Media disimbolka dega Me atau Md. Utuk Mecari Media dibedaka data tuggal da data kelompok. a. Utuk data tuggal - Jika gajil maka, Me 1 - Jika geap maka, Me Cotoh : Tetuka Media dari data berikut : a. 4,,, 6, 7, 5, 8 Jawab : Uruta data :,, 4, 5, 6, 7, 8 = 7 (gajil) maka Me b. 11, 5, 7, 4, 8, 14, 9, 15 Urutka data : 4, 5, 7, 8, 9, 11, 1, = 8 (geap) maka Me 8, 5

25 b. Utuk data berkelompok Me b p F Cotoh : = Media Me b p 1 F = batas bawah kelas media, ialah kelas dimaa media aka terletak. = pajag iterval kelas = bayak data = Jumlah rekuesi sebelum kelas-kelas media = rekuesi kelas media Tetuka media dari Tabel Nilai Ujia Statistik dari 80 mahasiswa uiversitas Borobudur Tahu 1997 Peyelesaia : Nilai Ujia Frekuesi () Titik Tegah () = 80 maka (80) 40 berarti terletak di kelas ke-5 b = 70,5; F = = ; = 5 1 (80) sehigga media dari data diatas adalah Me 70, , 5 80

26 . MODUS Modus adalah ilai yag palig serig mucul. Modus serig disimbolka dega Mo. Sejumlah data bisa tidak mempuyai modus, mempuyai satu modus (uimodal), mempuyai dua modus (bimodal), atau mempuyai lebih dari dua modus (multimodal). Utuk Mecari modus dibedaka data tuggal da data kelompok. a. Utuk data tuggal Modus dari data tuggal adalah data yag rekuesi terbayak. b. Utuk data berkelompok b1 Mo b p b1 b Dimaa : Mo = modus b = tepi bawah kelas modus b 1 b p Cotoh : = selisih rekuesi kelas modus dega kelas sebelumya = selisih rekuesi kelas modus dega kelas sesudahya = pajag iterval kelas Tetuka modus dari Tabel Nilai Ujia Statistik dari 80 mahasiswa uiversitas Borobudur Tahu 1997 Nilai Ujia Frekuesi () Titik Tegah () Peyelesaia : Dari tabel diketahui bahwa kelas modus adalah kelas ke-5 b = 70,5; P = 10; b 1 = 5-15 = 10; b = 5-0 = 5 sehigga, b1 10 Mo b p 70, , 17 b1 b 10 5

27 C. RATA-RATA UKUR (RATA-RATA GEOMETRIS) Jika perbadiga setiap dua data berurut adalah tetap atau hampir tetap maka rata-rata ukur lebih baik diguaka daripada rata-rata hitug. Rata-rata ukur ada yaitu utuk data tuggal da data kelompok. a. Utuk data tuggal Jika seperagkat data adalah 1,,,..., maka rata-rata ukurya dirumuska. atau Cotoh : G log G log log log... Tetuka rata-rata ukur dari, 4, 8, 16, Peyelesaia : = 5 5 G 5 x4x8x16x Atau G log G log log 4 log8 log16 log 5 log G 0,90 log b. Utuk data berkelompok Utuk data berkelompok maka rata-rata ukur dapat dihitug dega : logg Cotoh :.log Tetuka rata-rata ukur dari Tabel Nilai Ujia Statistik dari 80 mahasiswa uiversitas Borobudur Tahu 1997

28 Nilai Ujia Frekuesi () Titik Tegah () Log.Log log G G 75,7.log 150, Sehigga rata-rata ukur adalah 75,7 1,877 c. Rata-rata ukur utuk gejala pertumbuha atau keaika Rata-rata ukur utuk gejala pertumbuha atau keaika dega syarat-syarat tertetu, seperti pertumbuha bakteri, pertumbuha peduduk, keaika buga dapat dihitug dega rumus : Keteraga : P t P o P t Po = keadaa akhir pertumbuha = keadaa awal atau permulaa pertumbuha = Rata-rata pertumbuha setiap waktu t = satua waktu yag diguaka Cotoh Soal : Tetuka laju pertumbuha rata-rata peduduk Idoesia jika pada akhir tahu 1946 da akhir tahu 1956 jumlah peduduk masig-masig 60 juta da 78 juta? Peyelesaia : P t = 78 Juta P o = 60 Juta t

29 t = 10 tahu P 1 t Po , ,66 1, 1, 1 10 t 10 D. RATA-RATA HARMONIS a. Rata-rata harmois utuk data tuggal Rata-rata harmois dari seperagkat data 1,,,..., dirumuska : Cotoh soal : RH Si B berepgia pergi-pulag ke kampus dega kedaraa mobil. Waktu pergi ia megguaka waktu 40 km/jam, sedag waktu kembali megguaka waktu 0 km/jam. Berapa kecepata rata-rata pergi pulag si B? Peyelesaia : RH, km / jam b. Rata-rata harmois utuk data berkelompok Utuk data berkelompok, rata-rata harmois dapat dihitug dega rumus : RH 1

30 Atara ketiga rata-rata dalam ukura ilai pusat, yaitu rata-rata hitug, rata-rata ukur da rata-rata harmois terdapat hubuga : Cotoh : RH G Tetuka rata-rata harmois dari Tabel Nilai Ujia Statistik dari 80 mahasiswa uiversitas Borobudur! Nilai Ujia Frekuesi () Titik Tegah () Peyelesaia : RH 80 1,0819 7,94

31 BAB 4 UKURAN PENYEBARAN (FRAKTIL) 1. Pegertia Fraktil Fraktil adalah ilai-ilai yag membagi seperagkat data yag telah terurut mejadi beberapa bagia yag sama. Fraktil dapat berupa kuartil, desil da persetil. a. Kuartil Kuartil adalah ilai-ilai yag membagi seperagkat data yag telah terurut mejadi empat bagia yag sama. Ada kuartil yaitu kuartil bawah (Q 1 ), kuartil tegah (Q ), da kuartil atas (Q ). a. Utuk data tuggal Cotoh : Q = ilai yag ke Tetuka kuartil dari data :, 6, 8, 5, 4, 9, 1 Peyelesaia : Data diurutka :, 4, 5, 6, 8, 9, 1 = Q1, yaitu Q 6, yaitu 9 4 i( + 1), i = 1,, Q 4, yaitu 6 4 b. Utuk data berkelompok Keteraga: B i = tepi bawah kelas kuartil i = 1,, Q = B + i 4 (Σ )o C = jumlah semua rekuesi = rekuesi kelas kuartil (Σ )o = jumlah rekuesi semua kelas sebelum kelas kuartil C = pajag iterval kelas

32 Cotoh : Tetuka kuartil ke- dari Tabel Nilai Ujia Statistik dari 80 mahasiswa Uiversitas T Tahu 010 Peyelesaia : Nilai Ujia = 80; i =, maka Frekuesi () Titik Tegah () i terletak di kelas ke-6 B i = 80,5; C = 10; = 0; (Σ )o = = 48 Q = B + Q = B + i 4 (Σ )o C i 4 (Σ )o C = 80, = 80,5 + 6 = 86,5 0 b. DESIL Desil adalah ilai-ilai yag membagi seperagkat data yag telah terurut mejadi sepuluh bagia yag sama. 1. Utuk data tuggal D i i 1 10 ; i 1,,,...,9. Utuk data berkelompok D = B + i 10 (Σ )o C

33 Cotoh: Peyelesaia: Tetuka desil ke-4 (D 4 ) da desil ke-8 (D 8 ) dari distribusi rekuesi berikut. Nilai Matematika 40 Mahasiswa Uiversitas T Tahu 010 Utuk desil ke-4 (D 4 ) Nilai = 40; i = 4, maka Frekuesi () Jumlah 40 i terletak di kelas ke-4 B 4 = 59,5; C = 10; = 7; (Σ )o = = 14 D = B + i 10 (Σ )o C = 59,5 + Utuk desil ke-8 (D 8 ) = 40; i = 8, maka = 59,5 +,86 = 6,6 7 i terletak di kelas ke-6 B 8 = 79,5; C = 10; = 7; (Σ )o = = 9 D = B + i 10 (Σ )o C = 79, = 79,5 + 4,9 = 8,79 7 c. PERSENTIL Persetil adalah ilai-ilai yag membagi seperagkat data yag telah terurut mejadi seratus bagia yag sama. 1. Utuk data tuggal P i i ; i 1,,,...,99

34 . Utuk data berkelompok P = B + Cotoh: Peyelesaia: i 100 (Σ )o C Dari distribusi rekuesi di bawah ii, tetuka P 88! Tiggi 100 Mahasiswa Uiversitas Borobudur Tiggi (cm) = 100; i = 88, maka Frekuesi () Jumlah 100 i terletak di kelas ke-5 B 88 = 169,5; C = 5; = 7; (Σ )o = = 61 P = B + i 100 (Σ )o C = 169, = 169,5 + 5 = 174,5 7

35 BAB 5 UKURAN DISPERSI A. PENGERTIAN DISPERSI Ukura dispersi atau ukura variasi atau ukura peyimpaga adalah ukura yag meyataka seberapa jauh peyimpaga ilai-ilai data dari ilai-ilai pusatya atau ukura yag meyataka seberapa bayak ilai-ilai data yag berbeda dega ilai-ilai pusatya. B. JENIS-JENIS UKURAN DISPERSI 1. Jagkaua (Rage, R) Jagkaua atau ukura jarak adalah selisih ilai terbesar data dega ilai terkecil data. Cara mecari jagkaua dibedaka atara data tuggal da data berkelompok. a. Jagkaua Data Tuggal Bila ada sekumpula data tuggal, 1,,..., maka jagkauaya adalah: Jagkaua = 1 Cotoh: Tetuka jagkaua data:, 6, 8, 5, 4, 1, 9 Peyelesaia: Data diurutka:, 4, 5, 6, 8, 9, 1 7 = 1 da 1 = Jagkaua = 7 1 = 1 = 10 b. Jagkaua Data Berkelompok Dapat ditetuka dega dua cara: 1) Jagkaua adalah selisih titik tegah kelas tertiggi dega titik tegah kelas teredah. ) Jagkaua adalah selisih tepi atas kelas tertiggi dega tepi kelas teredah.

36 Cotoh: Tetuka jagkaua dari distribusi rekuesi berikut! Tabel Nilai Matematika 50 Siswa Nilai Frekuesi Jumlah 50 Peyelesaia: Titik tegah kelas teredah = 5 Titik tegah kelas tertiggi = 8 Tepi bawah kelas teredah = 49,5 Tepi atas kelas tertiggi = 84,5 1. Jagkaua = 8 5 = 0. Jagkaua = 84,5 49,5 = 5. Jagkaua Atarkuartil da Jagkaua Semi Iterkuartil Jagkaua atarkuartil adalah selisih atar kuartil atas (Q ) da kuatil bawah (Q 1 ). Dirumuska: JK = Q Q 1 Jagkaua semi iterkuartil adalah setegah dari selisih kuartil atas (Q ) da kuatil bawah (Q 1 ). Dirumuska: Qd = 1 (Q Q 1 ) Cotoh Soal: Rumus-rumus di atas berlaku utuk data tuggal da data berkelompok. 1. Tetuka jagkaua atarkuartil da jagkaua semi iterkuartil dari data berikut!, 4, 6, 8, 10, 1, 14 Peyelesaia: Q 1 = 4 da Q = 1, JK = Q Q 1 = 1 4 = 8 Qd = (Q Q ) = (8) = 4

37 . Tetuka jagkaua atarkuartil da jagkaua semi iterkuatil distribusi rekuesi berikut. NILAI UJIAN STATISTIK 80 MAHASISWA Nilai Ujia Frekuesi () Jumlah 80 Peyelesaia: ( 1 ) Q B C Q Q , Q1 59,5 7,14 66,64 ( Q B 4 Q (80) 48 Q 79,5 4 0 Q 79,5 6 85,5 ) C 10 1 Qd. JK = 85,5 66,64 = 18,86 da 85,5 66,64 9, 4 Jagkaua atarkuartil (JK) dapat diguaka utuk meemuka data pecila, yaitu data yag diaggap salah atau salah ukur atau berasal dari kasus yag meyimpag, karea itu perlu diteliti ulag. Data pecila adalah data yag kurag dari pagar luar. L = 1,5 x JK PD = Q 1 L PL = Q + L Keteraga: L = satu lagkah PD = pagar dalam PL = pagar luar

38 Cotoh soal: Selidikilah apakah terdapat data pecila dari data dibawah ii! 15,, 4, 50, 51, 51, 5, 55, 6, 64, 65, 68, 79, 85, 97. Peyelesaia: Q1 = 50 da Q = 68 JK = = 18 L = 1,5 x 18 = 7 PD = 50 7 = PL = = 95 Pada data di atas terdapat ilai 15 da 97 yag berarti kurag dari pagar dalam () atau lebih dari pagar luar (95). Dega demikia, ilai 15 da 97 termasuk data pecila, karea itu perlu diteliti ulag. Adaya ilai 15 da 97 mugki disebabka salah dalam mecatat, salah dalam megukur, atau data dari kasus meyimpag.. Deviasi Rata-Rata (Simpaga Rata-Rata) Deviasi rata-rata adalah ilai rata-rata hitug dari harga mutlak simpagasimpagaya. a. Deviasi rata-rata data tuggal DR 1 Cotoh soal : Tetuka deviasi rata-rata data,, 6, 8, 11! Peyelesaia: Rata-rata hitug = 6 5 i i DR ,8 b. Deviasi rata-rata utuk data berkelompok DR 1

39 4. Varias Varias adalah ilai tegah kuadrat simpaga dari ilai simpaga rata-rata kuadrat. Varias sampel disimbolka dega s. Varias populasi disimbolka dega σ (sigma). a. Varias data tuggal kasar. Dapat diguaka dega dua metode, yaitu metode biasa da metode agka 1. Metode Biasa a. Utuk sampel besar ( > 0) : b. Utuk sampel kecil ( 0) :. Metode Agka Kasar a. Utuk sampel besar ( > 0) : b. Utuk sampel kecil ( 0) : Cotoh Soal: Peyelesaia: = 5 s s s s 1 1 ( 1) Tetuka varias dari data,, 6, 8, 11?

40 s , s ( 1) ,5 b. Varias data berkelompok Utuk data berkelompok, dapat diguaka dega tiga metode, yaitu : 1) Metode biasa, a. Utuk sampel besar ( > 0) : s b. Utuk sampel kecil ( 0) : s ) Metode agka kasar, da a. Utuk sampel besar ( > 0) : s b. Utuk sampel kecil ( 0) : s ) Metode codig. a. Utuk sampel besar ( > 0) : s C 1 u 1 u b. Utuk sampel kecil ( 0) :

41 s C Keteraga: C u = M Cotoh: Peyelesaia: u 1 u 1 = pajag iterval kelas d C M C = rata-rata hitug semetara Tetuka varias dari data diistribusi rekuesi berikut! Tabel Nilai Matematika 40 Siswa di Sekolah T Nilai Frekuesi Jumlah 40 Nilai ( ) ( ) ,45 55, , ,45 19, , ,45,0065 6, ,575, , ,575 0,9065 8, ,575 57, ,7615 Jumlah ,775 4 (66 ) + (69 5) + (7 1) + (75 14) + (78 4) + (81 ) = 40 = = 7,45 s = Σ( ) = 467, = 11,69475

42 5. Simpaga Baku (Stadar Deviasi) Simpaga baku adalah akar dari tegah kuadrat. Simpaga Baku sampel disimbolka dega s. Simpaga Baku populasi disimbolka dega σ. Meetuka simpaga baku : a. Simpaga Baku Data Tuggal 1. Metode biasa a. Utuk sampel besar ( > 0) : s b. Utuk sampel kecil ( 0) : s 1. Metode agka kasar a. Utuk sampel besar ( > 0) : s var ias s b. Utuk sampel kecil ( 0) : s Cotoh Soal: Tetuka simpaga baku (stadar deviasi) dari data,, 6, 8, 11? Peyelesaia: Dari perhituga sebelumya, diperoleh s = 1,5 Simpaga bakuya adalah: s var ias 1,5,67.. Berikut ii adalah sampel ilai mid test statistik I dari sekelompok mahasisiwa di sebuah uiversitas Tetuka simpaga bakuya! Peyelesaia: = 10

43 ,5 1056,5-7,5 756,5-0,5 40,5-1,5 156,5-4,5 0,5,5 1,5 11,5 1,5 19,5 80,5 7,5 756,5 5,5 160, , , s 4905,5 550,056, s , 440,8,45 b. Simpaga baku Data Berkelompok 1. Metode biasa a. Utuk sampel besar ( > 0) : s b. Utuk sampel kecil ( 0) : s. Metode agka kasar 1 a. Utuk sampel besar ( > 0) : s

44 b. Utuk sampel kecil ( 0) :. Metode codig a. Utuk sampel besar ( > 0) : s C u u b. Utuk sampel kecil ( 0) : Cotoh: s s C u 1 u 1 Tetuka simpaga baku dari distribusi rekuesi berikut (guaka ketiga rumuusya)! Peyelesaia: 1 1 Berat Bada 100 Mahasiswa Uiversitas T tahu 010 Berat Bada (kg) Frekuesi () Jumlah 100 Peyelesaia: a. Dega metode Biasa Nilai ( ) ( ) ,85 191,85 154,58

45 ,85 78,5 99, ,85 14,85 81, ,15 1,5 40, ,15 7,85 756, ,15 14,5 745, ,15 60,85 104,9 Jumlah ,75 = Σ Σ = = 55,85 s = Σ( ) = 54, b. Metode Agka Kasar = 7,1 Nilai Jumlah s = Σ Σ = = 7,1 c. Metode Codig Nilai u u u u

46 Jumlah c = 5; s = c Σu Σu = = 7,1 C. KOEFISIEN VARIASI Koeisie dispersi atau variasi yag telah dibahas sebelumya merupaka dispersi absolut, seperti jagkaua, simpaga rata-rata, simpaga kuartil da simpaga baku. Utuk membadigka dispersi atau variasi dari beberapa kumpula data, diguaka istilah dispersi relati, yaitu perbadiga atara dispersi absolut da rata-rataya. Dispersi relati diguaka utuk membadigka tigkat variabilitas ilai-ilai observasi suatu data dega tigkat variabilitas ilai-ilai observasi data laiya. Koeisie variasi adalah cotoh dispersi relati. Ada empat macam dispersi relati, yaitu : 1. Koeisie Variasi (KV) Jika dispersi absolut digatika dega simpaga bakuya maka dispersi relatiya disebut koeisie variasi (KV). s KV 100% Keteraga: KV = koeisie variasi s = simpaga baku = rata-rata Cotoh Soal: Dari hasil peelitia sekolah, diketahui jumlah siswa yag meyukai belajar matematika, dataya sebagai berikut. Sekolah A = 980 aak, s 15 A A

47 Sekolah B = 785 aak, s 5 B Tetuka Koeisie variasi masig-masig! Peyelesaia: KV KV A B s A s B A B % 100% 1,5% % 100% 0,66% 785. Variasi Jagkaua (VR) B Variasi jagkaua adalah dispersi relati yag dispersi absolutya digatika dega jagkaua.. Variasi Simpaga Rata-Rata (VSR) R VR 100% Variasi Simpaga Rata-Rata adalah dispersi relati yag dispersi absolutya digatika dega simpaga rata-rata. 4. Variasi Kuartil (VQ) dega kuartil. SR VR 100% Variasi Kuartil adalah dispersi relati yag dispersi absolutya digatika VQ Qd Me Q VQ Q 100% Q 1 Q 1 100% DISPERSI ABSOLUT diguaka utuk megetahui tigkat variabilitas ilaiilai observasi pada suatu data, sedagka DISPERSI RELATIF diguaka utuk membadigka tigkat variabilitas ilai-ilai observasi suatu data dega tigkat variabilitas ilai-ilai observasi data laiya.

48 DAFTAR PUSTAKA Hasa, Iqbal Aalisis Data Peelitia dega Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Iriato, Agus Statistik Kosep Dasar da Aplikasiya. Jakarta: Kecaa. Pusat Pembia da Pegembaga Bahasa Kamus Besar Bahasa Idoesia Edisi ke. Jakarta: Balai Pustaka. Sudjaa. 00. Metoda Statistika edisi ke 6. Badug: Tarsito.

A. PENGERTIAN DISPERSI

A. PENGERTIAN DISPERSI UKURAN DISPERSI A. PENGERTIAN DISPERSI Ukura diperi atau ukura variai atau ukura peyimpaga adalah ukura yag meyataka eberapa jauh peyimpaga ilai-ilai data dari ilaiilai puatya atau ukura yag meyataka eberapa

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 CARA MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI UKURAN PEMUSATAN DATA

PERTEMUAN 3 CARA MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI UKURAN PEMUSATAN DATA PERTEMUAN 3 CARA MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI UKURAN PEMUSATAN DATA Cara Peyajia Data dega Tabel Distribusi Frekuesi Distribusi Frekuesi adalah data yag disusu dalam betuk kelompok baris berdasarka

Lebih terperinci

Statistika MAT 2 A. PENDAHULUAN NILAI MATEMATIKA B. PENYAJIAN DATA NILAI MATEMATIKA NILAI MATEMATIKA STATISTIKA. materi78.co.nr

Statistika MAT 2 A. PENDAHULUAN NILAI MATEMATIKA B. PENYAJIAN DATA NILAI MATEMATIKA NILAI MATEMATIKA STATISTIKA. materi78.co.nr materio.r Statistika A. PENDAHULUAN Statistika adalah ilmu yag mempelajari pegambila, peyajia, pegolaha, da peafsira data. Data terdiri dari dua jeis, yaitu data kualitatif (sifat) da data kuatitatif (agka).

Lebih terperinci

STATISTIKA MAT 2 NILAI MATEMATIKA NILAI MATEMATIKA NILAI MATEMATIKA A. PENDAHULUAN B. PENYAJIAN DATA. Diagram garis

STATISTIKA MAT 2 NILAI MATEMATIKA NILAI MATEMATIKA NILAI MATEMATIKA A. PENDAHULUAN B. PENYAJIAN DATA. Diagram garis materio.r A. PENDAHULUAN Statistika adalah ilmu yag mempelajari pegambila, peyajia, pegolaha, da peafsira data. Data terdiri dari dua jeis, yaitu data kualitatif (sifat) da data kuatitatif (agka). B. PENYAJIAN

Lebih terperinci

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL) BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL) Setiap peelitia selalu berkeaa dega sekelompok data. Yag dimaksud kelompok disii adalah: Satu orag mempuyai sekelompok data, atau sekelompok orag mempuyai satu

Lebih terperinci

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus -Mar- Ukura Pemusata Pertemua STATISTIKA DESKRIPTIF Statistik deskripti adalah pegolaha data utuk tujua medeskripsika atau memberika gambara terhadap obyek yag diteliti dega megguaka sampel atau populasi.

Lebih terperinci

UKURAN PEMUSATAN UKURAN PENYEBARAN

UKURAN PEMUSATAN UKURAN PENYEBARAN UKURAN PEMUSATAN DATA TUNGGAL DATA KELOMPOK. MEAN / RATA-RATA. MODUS 3. MEDIAN 4. KUARTIL. MEAN / RATA-RATA. MODUS 3. MEDIAN 4. KUARTIL UKURAN PENYEBARAN JANGKAUAN HAMPARAN RAGAM / VARIANS SIMPANGAN BAKU

Lebih terperinci

BAB 5 UKURAN DISPERSI

BAB 5 UKURAN DISPERSI BAB 5 UKURAN DISPERSI A. Ukura Dispersi Meurut Hasa (011 : 101) ukura dispersi atau ukura variasi atau ukura peyimpaga adalah ukura yag meyataka seberapa jauh peyimpaga ilai-ilai data dari ilai-ilai pusatya

Lebih terperinci

STATISTIKA DAN PELUANG BAB III STATISTIKA

STATISTIKA DAN PELUANG BAB III STATISTIKA Matematika Kelas IX Semester BAB Statistika STATISTIKA DAN PELUANG BAB III STATISTIKA A. Statistika Pegertia Statistika Statistika adalah ilmu yag mempelajari cara pegumpula, peyusua, pegolaha, da aalisis

Lebih terperinci

: XII (Dua Belas) Semua Program Studi. : Gisoesilo Abudi, S.Pd

: XII (Dua Belas) Semua Program Studi. : Gisoesilo Abudi, S.Pd R e f r e s h Program Diklat K e l a s M a t e r i Pegajar : M A T E M A T I K A : XII (Dua Belas) Semua Program Studi : S t a t i s t i k a : Gisoesilo Abudi, S.Pd Kajia Materi Peyampaia Data Diagram

Lebih terperinci

UKURAN PEMUSATAN DATA

UKURAN PEMUSATAN DATA Malim Muhammad, M.Sc. UKURAN PEMUSATAN DATA J U R U S A N A G R O T E K N O L O G I F A K U L T A S P E R T A N I A N U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H P U R W O K E R T O DEFINISI UKURAN PEMUSATAN

Lebih terperinci

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut: Statistik da Peluag A. Statistik Statistik adalah metode ilmiah yag mempelajari cara pegumpula, peyusua, pegolaha, da aalisis data, serta cara pegambila kesimpula berdasarka data-data tersebut. Data ialah

Lebih terperinci

RESPONSI 2 STK 511 (ANALISIS STATISTIKA) JUMAT, 11 SEPTEMBER 2015

RESPONSI 2 STK 511 (ANALISIS STATISTIKA) JUMAT, 11 SEPTEMBER 2015 RESPONSI STK 511 (ANALISIS STATISTIKA) JUMAT, 11 SEPTEMBER 015 A. PENYAJIAN DAN PERINGKASAN DATA 1. PENYAJIAN DATA a. Sebutka tekik peyajia data utuk data kualitatif! Diagram kueh, diagram batag, distribusi

Lebih terperinci

Telp. / Fax (0362) PO.BOX : 236

Telp. / Fax (0362) PO.BOX : 236 Judul Modul : Statistika Bidag Studi Keahlia : Sei Kerajia da Pariwisata Kelas / Semester : XII / Gajil Tahu Pelajara : 017 / 01 Sekolah Meegah Kejurua Negeri 1 Sukasada ( SMK Negeri 1 Sukasada ) Alamat

Lebih terperinci

Statistika Deskriptif Ukuran Pemusatan dan Ukuran Penyebaran

Statistika Deskriptif Ukuran Pemusatan dan Ukuran Penyebaran Statistika Deskriptif Ukura Pemusata da Ukura Peyebara Ukura Pemusata Data Rata-rata Hitug Rata-rata hitug data tuggal: = x 1 + x 2 + x 3 + + x atau =. (1 : rata-rata hitug data tuggal (baca x-bar : bayakya

Lebih terperinci

Kuliah 3.Ukuran Pemusatan Data

Kuliah 3.Ukuran Pemusatan Data Kuliah 3.Ukura Pemusata Data Mata Kuliah Statistika Dr. Ir. Rita Rostika MP. Prodi Perikaa Fakultas Perikaa da Ilmu Kelauta Uiversitas Padjadjara Cotet (1) modus Media Rata-rata Telada peerapa Cotet (2)

Lebih terperinci

STATISTIKA SMA (Bag.1)

STATISTIKA SMA (Bag.1) SMA - STATISTIKA SMA (Bag. A. DATA TUNGGAL. Ukura Pemusata : Terdapat ilai statistika yag dapat dimiliki oleh sekumpula data yag diperoleh yaitu : a. Rata-rata Rata-rata jumlah seluruh data bayakya data

Lebih terperinci

STATISTIK DESKRIPTIF. Leni Masnidar Nasution

STATISTIK DESKRIPTIF. Leni Masnidar Nasution Jural Hikmah, Volume 14, No. 1, Jauari Jui 17, ISSN :189-8419 STATISTIK DESKRIPTIF Lei Masidar Nasutio Dose Sekolah Tiggi Agama Islam (STAI) Serdag Lubuk Pakam Jl. Negara Km. 7-8 No. 16 Lubuk Pakam e-mail:

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB 7 MOMEN, KEMIRINGAN DAN KERUNCINGAN

BAB 7 MOMEN, KEMIRINGAN DAN KERUNCINGAN BAB 7 MOMEN, KEMIRINGAN DAN KERUNCINGAN A. Mome Misalka diberika variable x dega harga- harga : x, x,., x. Jika A = sebuah bilaga tetap da r =,,, maka mome ke-r sekitar A, disigkat m r, didefiisika oleh

Lebih terperinci

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnyakenaikan curah hujan terbesar terjadi pada bulan A. Oktober D. Januari B. November E. Februari C.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnyakenaikan curah hujan terbesar terjadi pada bulan A. Oktober D. Januari B. November E. Februari C. Page of. Diatara data berikut, yag merupaka data kualitatif adalah Tiggi hotel-hotel di Yogyakarta B. Bayakya mobil yag melewati jala Mawar C. Kecepata sepeda motor per jam D. Luas huta di Sumatra E. Meigkatya

Lebih terperinci

Range atau jangkauan suatu kelompok data didefinisikan sebagai selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil, yaitu

Range atau jangkauan suatu kelompok data didefinisikan sebagai selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil, yaitu BAB 4 UKURAN PENYEBARAN DATA Pada Bab sebelumya kita telah mempelajari beberapa ukura pemusata data, yaitu ukura yag memberika iformasi tetag bagaimaa data-data ii megumpul atau memusat Pada bagia Bab

Lebih terperinci

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan REGRESI LINIER DAN KORELASI Variabel dibedaka dalam dua jeis dalam aalisis regresi: Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yag mudah didapat atau tersedia. Dapat diyataka dega X 1, X,, X k

Lebih terperinci

UKURAN TENDENSI SENTRAL

UKURAN TENDENSI SENTRAL BAB 3 UKURAN TENDENSI SENTRAL Kompetesi Mampu mejelaska da megaalisis kosep dasar ukura tedesi setral. Idikator 1. Mejelaska da megaalisis mea.. Mejelaska da megaalisis media. 3. Mejelaska da megaalisis

Lebih terperinci

MODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : STATISTIKA

MODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : STATISTIKA MODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : STATISTIKA STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Memahami kosep dalam statistika, serta meerapkaya dalam pemecaha masalah. INDIKATOR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga Peelitia 1. Pedekata Peelitia Peelitia ii megguaka pedekata kuatitatif karea data yag diguaka dalam peelitia ii berupa data agka sebagai alat meetuka suatu keteraga.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I 7 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Kotaagug Tahu Ajara 0-03 yag berjumlah 98 siswa yag tersebar dalam 3

Lebih terperinci

ESTIMASI. (PENDUGAAN STATISTIK) Ir. Tito Adi Dewanto. Statistika

ESTIMASI. (PENDUGAAN STATISTIK) Ir. Tito Adi Dewanto. Statistika Wed 6/0/3 ETIMAI (PENDUGAAN TATITIK) Ir. Tito Adi Dewato tatistika Deskriptif Iferesi Estimasi Uji Hipotesis Titik Retag Estimasi da Uji Hipotesis Dilakuka setelah peelitia dalam tahap pegambila suatu

Lebih terperinci

[RUMUS CEPAT MATEMATIKA]

[RUMUS CEPAT MATEMATIKA] http://meetabied.wordpress.com SMAN Boe-Boe, Luwu Utara, Sul-Sel Kita meilai diri kita dega megukur dari apa yag kita rasa mampu utuk kerjaka, orag lai megukur kita dega megukur dari adap yag telah kita

Lebih terperinci

Ilustrasi. Statistik dan Statistika. Data nilai ujian Statistik Dasar dari 15 mahasiswa Program Studi tertentu semester ganjil tahun 2008:

Ilustrasi. Statistik dan Statistika. Data nilai ujian Statistik Dasar dari 15 mahasiswa Program Studi tertentu semester ganjil tahun 2008: Ilustrasi Data ilai ujia Statistik Dasar dari 5 mahasiswa Program Studi tertetu semester gajil tahu 008: 87 37 59 49 69 95 83 87 39 95 83 76 83 6 46 Statdas, Februari 009. Populasi da Sampel. Statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Variabel da Defiisi Operasioal Variabel-variabel yag diguaka pada peelitia ii adalah: a. Teaga kerja, yaitu kotribusi terhadap aktivitas produksi yag diberika oleh para

Lebih terperinci

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas. 4 D E R E T Kosep deret merupaka kosep matematika yag cukup populer da aplikatif khusuya dalam kasus-kasus yag meyagkut perkembaga da pertumbuha suatu gejala tertetu. Apabila perkembaga atau pertumbuha

Lebih terperinci

BAB 3 ENTROPI DARI BEBERAPA DISTRIBUSI

BAB 3 ENTROPI DARI BEBERAPA DISTRIBUSI BAB 3 ENTROPI DARI BEBERAPA DISTRIBUSI Utuk lebih memahami megeai etropi, pada bab ii aka diberika perhituga etropi utuk beberapa distribusi diskrit da kotiu. 3. Distribusi Diskrit Pada sub bab ii dibahas

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

STATISTIK DAN STATISTIKA STATISTIK, PENGERTIAN DAN EKSPLORASI DATA ILUSTRASI

STATISTIK DAN STATISTIKA STATISTIK, PENGERTIAN DAN EKSPLORASI DATA ILUSTRASI STATISTIK, PENGERTIAN DAN EKSPLORASI DATA 1. Populasi da Sampel. Statistik da Statistika 3. Jeis-jeis Observasi 4. Statistika Deskriptif Sari Numerik Peyajia Data 008 by USP & UM ; last edited Aug 10 MA

Lebih terperinci

Ukuran tendensi sentral merupakan setiap pengukuran aritmatika yang ditujukan untuk menggambarkan suatu nilai yang mewakili nilai pusat atau nilai

Ukuran tendensi sentral merupakan setiap pengukuran aritmatika yang ditujukan untuk menggambarkan suatu nilai yang mewakili nilai pusat atau nilai Ukura tedesi setral merupaka setiap pegukura aritmatika yag ditujuka utuk meggambarka suatu ilai yag mewakili ilai pusat atau ilai setral dari suatu gugus data (himpua pegamata). UKURAN DATA 2 Macam-Macam

Lebih terperinci

- Yadi Nurhayadi - M O D U L S T A T I S T I K A BAB 2 DISTRIBUSI FREKUENSI

- Yadi Nurhayadi - M O D U L S T A T I S T I K A BAB 2 DISTRIBUSI FREKUENSI - Yadi Nurhayadi - M O D U L S T A T I S T I K A BAB DISTRIBUSI FREKUENSI A. Review Pelajara SMA A. Pegumpula Data. Peelitia lapaga (Pegamata Lagsug). Wawacara (Iterview). Agket (Kuisioer) 4. Berdasarka

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan. 9 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di MTs Muhammadiyah Natar Lampug Selata. Populasiya adalah seluruh siswa kelas VIII semester geap MTs Muhammadiyah Natar Tahu Pelajara

Lebih terperinci

Distribusi Sampling (Distribusi Penarikan Sampel)

Distribusi Sampling (Distribusi Penarikan Sampel) Distribusi Samplig (Distribusi Pearika Sampel) 1. Pedahulua Bidag Iferesia Statistik membahas geeralisasi/pearika kesimpula da prediksi/ peramala. Geeralisasi da prediksi tersebut melibatka sampel/cotoh,

Lebih terperinci

MODUL IRISAN KERUCUT

MODUL IRISAN KERUCUT MATERI MODUL 1 : IRISAN KERUCUT Stadar Kompetesi : Meerapka Kosep Irisa Kerucut dalam memecaha masalah Kompetesi Dasar : 1. Meyelesaika model matematika dari masalah yag berkaita dega ligkara. Meyelesaika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu: 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Model matematis da tahapa matematis Secara umum tahapa yag harus ditempuh dalam meyelesaika masalah matematika secara umerik da megguaka alat batu komputer, yaitu: 2.1.1 Tahap

Lebih terperinci

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi.

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi. Distribusi Samplig (Distribusi Pearika Sampel). Pedahulua Bidag Iferesia Statistik membahas geeralisasi/pearika kesimpula da prediksi/ peramala. Geeralisasi da prediksi tersebut melibatka sampel/cotoh,

Lebih terperinci

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X Pedugaa Selag: Metode Pivotal Lagkah-lagkahya 1. Adaika X1, X,..., X adalah cotoh acak dari populasi dega fugsi kepekata f( x; ), da parameter yag tidak diketahui ilaiya. Adaika T adalah peduga titik bagi..

Lebih terperinci

DISTRIBUSI SAMPLING (Distribusi Penarikan Sampel)

DISTRIBUSI SAMPLING (Distribusi Penarikan Sampel) DISTRIBUSI SAMPLING (Distribusi Pearika Sampel) I. PENDAHULUAN Bidag Iferesia Statistik membahas geeralisasi/pearika kesimpula da prediksi/ peramala. Geeralisasi da prediksi tersebut melibatka sampel/cotoh,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Distribusi Ekspoesial Fugsi ekspoesial adalah salah satu fugsi yag palig petig dalam matematika. Biasaya, fugsi ii ditulis dega otasi exp(x) atau e x, di maa e adalah basis logaritma

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd Pertemua Ke- Komparasi berasal dari kata compariso (Eg) yag mempuyai arti perbadiga atau pembadiga. Tekik aalisis komparasi yaitu salah satu tekik aalisis kuatitatif yag diguaka utuk meguji hipotesis tetag

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Interpolasi

Bab 3 Metode Interpolasi Baha Kuliah 03 Bab 3 Metode Iterpolasi Pedahulua Iterpolasi serig diartika sebagai mecari ilai variabel tergatug tertetu, misalya y, pada ilai variabel bebas, misalya, diatara dua atau lebih ilai yag diketahui

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

9 Departemen Statistika FMIPA IPB

9 Departemen Statistika FMIPA IPB Supleme Resposi Pertemua ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351 9 Departeme Statistika FMIPA IPB Pokok Bahasa Sub Pokok Bahasa Referesi Waktu Pegatar Aalisis utuk Data Respo Kategorik Data respo kategorik Sebara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Hakikat Statistika. 1. Asal Kata. Kata statistika berasal dari kata status atau statista yang berarti negara

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Hakikat Statistika. 1. Asal Kata. Kata statistika berasal dari kata status atau statista yang berarti negara BAB PEDAHULUA A Hakikat Statistika Asal Kata Kata statistika berasal dari kata status atau statista yag berarti egara Tulisa Aristoteles Politeia meguraika keadaa dari 58 egara yaki sumber dari kata statistika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Didalam melakuka kegiata suatu alat atau mesi yag bekerja, kita megeal adaya waktu hidup atau life time. Waktu hidup adalah lamaya waktu hidup suatu kompoe atau uit pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Berdasarka pertayaa peelitia yag peeliti ajuka maka jeis peelitia ii adalah peelitia diskriptif kuatitatif. Dalam hal ii peeliti aka mediskripsika kemampua relatig,

Lebih terperinci

UKURAN LOKASI DAN DISPERSI

UKURAN LOKASI DAN DISPERSI Uiversitas Gadjah Mada Fakultas Tekik Departeme Tekik Sipil da Ligkuga UKURAN LOKASI DAN DISPERSI Statistika da Probabilitas Statistical Measures Commo statistical measures Measure of cetral tedecy Mea

Lebih terperinci

STATISTIKA EKONOMI 1. Makalah. Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah Statistik 1

STATISTIKA EKONOMI 1. Makalah. Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah Statistik 1 STATISTIKA EKONOMI 1 Makalah Utuk Memeuhi Nilai Mata Kuliah Statistik 1 Disusu oleh : Tria Nigrum Rohmawati PRODI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAMULANG Jala Surya Kecaa Nomor 1, Pamulag 1 KATA

Lebih terperinci

Bab III Metoda Taguchi

Bab III Metoda Taguchi Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Statistika penyajian DATA untuk memperoleh INFORMASI penafsiran DATA. Data (bentuk tunggal : Datum ) : ukuran suatu nilai

PENDAHULUAN. Statistika penyajian DATA untuk memperoleh INFORMASI penafsiran DATA. Data (bentuk tunggal : Datum ) : ukuran suatu nilai 1. Pegertia Statistika PENDAHULUAN Statistika berhubuga dega peyajia da peafsira kejadia yag bersifat peluag dalam suatu peyelidika terecaa atau peelitia ilmiah. Statistika peyajia DATA utuk memperoleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 9 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Objek Peelitia Peelitia ii dilakuka di RPH Tejo Petak 10i, BKPH Parug Pajag KPH Bogor, Perum Perhutai Uit III Jawa Barat da Bate. Objek peelitia adalah waktu kerja

Lebih terperinci

Inflasi dan Indeks Harga I

Inflasi dan Indeks Harga I PERTEMUAN 1 Iflasi da Ideks Harga I 1 1 TEORI RINGKAS A Pegertia Agka Ideks Agka ideks merupaka suatu kosep yag dapat memberika gambara tetag perubaha-perubaha variabel dari suatu priode ke periode berikutya

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Peelitia Keberhasila dalam suatu peelitia sagat ditetuka oleh ketepata pegguaa metode peelitia. Oleh karea itu, metode yag aka diguaka haruslah sesuai dega data

Lebih terperinci

Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Unand

Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Unand TEKIK SAMPLIG PCA SEDERHAA Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusa Matematika FMIPA Uad Defiisi : Jika suatu cotoh berukura diambil dari suatu populasi berukura sedemikia rupa sehigga setiap kemugkia cotoh

Lebih terperinci

Yang biasa dinamakan test komposit lawan komposit. c. Hipotesis mengandung pengertian minimum. Perumusan H 0 dan H 1 berbentuk :

Yang biasa dinamakan test komposit lawan komposit. c. Hipotesis mengandung pengertian minimum. Perumusan H 0 dan H 1 berbentuk : PARAMETER PENGJIAN HIPOTESIS MODL PARAMETER PENGJIAN HIPOTESIS. Pedahulua Kalau yag sedag ditest atau diuji itu parameter θ dalam hal ii pegguaaya ati bias rata-rata µ prprsi p, simpaga baku σ da lai-lai,

Lebih terperinci

Kompetisi Statistika Tingkat SMA

Kompetisi Statistika Tingkat SMA . Arya da Bombom melakuka tos koikoi yag seimbag yag mempuyai sisi, agka da gambar Arya melakuka tos terhadap 6 koi, sedagka Bombom melakuka tos terhadap koi, maka peluag Arya medapatka hasil tos muka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Risiko adalah suatu yag selalu dihubugka dega kemugkia terjadiya sesuatu yag merugika yag tidak terduga da tidak diharapka atau peyimpaga atara tigkat pegembalia yag

Lebih terperinci

REGRESI LINIER GANDA

REGRESI LINIER GANDA REGRESI LINIER GANDA Secara umum, data hasil pegamata Y bisa terjadi karea akibat variabelvariabel bebas,,, k. Aka ditetuka hubuga atara Y da,,, k sehigga didapat regresi Y atas,,, k amu masih meujukka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4 Program Studi : Tekik Iformatika Miggu ke : 4 INDUKSI MATEMATIKA Hampir semua rumus da hukum yag berlaku tidak tercipta dega begitu saja sehigga diraguka kebearaya. Biasaya, rumus-rumus dapat dibuktika

Lebih terperinci

Definisi Integral Tentu

Definisi Integral Tentu Defiisi Itegral Tetu Bila kita megedarai kedaraa bermotor (sepeda motor atau mobil) selama 4 jam dega kecepata 50 km / jam, berapa jarak yag ditempuh? Tetu saja jawabya sagat mudah yaitu 50 x 4 = 200 km.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasa Atropometri merupaka salah satu metode yag dapat diguaka utuk meetuka ukura dimesi tubuh pada setiap mausia. Data atropometri yag didapat aka diguaka utuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh

Lebih terperinci

Kuliah : Rekayasa Hidrologi II TA : Genap 2015/2016 Dosen : 1. Novrianti.,MT. Novrianti.,MT_Rekayasa Hidrologi II 1

Kuliah : Rekayasa Hidrologi II TA : Genap 2015/2016 Dosen : 1. Novrianti.,MT. Novrianti.,MT_Rekayasa Hidrologi II 1 Kuliah : Rekayasa Hidrologi II TA : Geap 2015/2016 Dose : 1. Novriati.,MT 1 Materi : 1.Limpasa: Limpasa Metoda Rasioal 2. Uit Hidrograf & Hidrograf Satua Metoda SCS Statistik Hidrologi Metode Gumbel Metode

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN BAB V METODOLOGI PEELITIA 5.1 Racaga Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia kualitatif dega metode wawacara medalam (i depth iterview) utuk memperoleh gambara ketidaklegkapa pegisia berkas rekam medis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah terdapat perbedaa hasil belajar atara pegguaa model pembelajara Jigsaw dega pegguaa model pembelajara Picture ad Picture

Lebih terperinci

Himpunan. Himpunan 3/28/2012. Semesta Pembicaraan Semua mobil di Indonesia

Himpunan. Himpunan 3/28/2012. Semesta Pembicaraan Semua mobil di Indonesia Himpua Suatu himpua atau gugus adalah merupaka sekumpula obyek. Pada umumya aggota dari gugus tersebut memiliki suatu sifat yag sama. Suatu himpua bagia atau aak gugus merupaka sekumpula obyek yag aggotaya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

JENIS PENDUGAAN STATISTIK

JENIS PENDUGAAN STATISTIK ENDUGAAN STATISTIK ENDAHULUAN Kosep pedugaa statistik diperluka utuk membuat dugaa dari gambara populasi. ada pedugaa statistik dibutuhka pegambila sampel utuk diaalisis (statistik sampel) yag ati diguaka

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.

Lebih terperinci

TEORI PENAKSIRAN. Bab 8. A. Pendahuluan. Kompetensi Mampu menjelaskan dan menganalisis teori penaksiran

TEORI PENAKSIRAN. Bab 8. A. Pendahuluan. Kompetensi Mampu menjelaskan dan menganalisis teori penaksiran Bab 8 TEORI PENAKSIRAN Kompetesi Mampu mejelaska da megaalisis teori peaksira Idikator 1. Mejelaska da megaalisis data dega megguaka peaksira titik 2. Mejelaska da megaalisis data dega megguaka peaksira

Lebih terperinci

PERSIAPAN UTS MATH 11 IPS BHS. = 92 ü

PERSIAPAN UTS MATH 11 IPS BHS. = 92 ü PRSIAPAN UTS MATH IPS BHS. Jagkaua dari 4, 42, 2, 0, 4, 62, 8,, 60, 2, 4, 48,, 44,, 7 adalah.... J = 62 2 = 7 ü 2. Jika rataa 4, 0, 22, m, 6 adalah 8 maka a =... 4 + 0 + 22 + m + 6 8 = 0 = m + 62 m = 28

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Meurut Sukardi, (003:7) Metodologi peelitia adalah cara yag dilakuka secara sistematis megikuti atura-atura, direcaaka oleh para peeliti utuk memecahka permasalaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI

REGRESI DAN KORELASI REGRESI DAN KORELASI Pedahulua Dalam kehidupa sehari-hari serig ditemuka masalah/kejadia yagg salig berkaita satu sama lai. Kita memerluka aalisis hubuga atara kejadia tersebut Dalam bab ii kita aka membahas

Lebih terperinci

STATISTIKA A. Definisi Umum B. Tabel Distribusi Frekuensi

STATISTIKA A. Definisi Umum B. Tabel Distribusi Frekuensi STATISTIKA A. Des Umum. Pegerta statstk Statstk adalah kumpula akta yag berbetuk agka da dsusu dalam datar atau tabel yag meggambarka suatu persoala. Cotoh: statstk kurs dolar Amerka, statstk pertumbuha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Salah satu pera da fugsi statistik dalam ilmu pegetahua adalah sebagai. alat aalisis da iterpretasi data kuatitatif ilmu pegetahua, sehigga didapatka suatu kesimpula

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi da Waktu Pegambila Data Pegambila data poho Pius (Pius merkusii) dilakuka di Huta Pedidika Guug Walat, Kabupate Sukabumi, Jawa Barat pada bula September 2011.

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. a. Penelitian ini menggunakan 68 ekor kambing peranakan etawa ( PE) (31. ukur, tongkat ukur dan timbangan.

III. MATERI DAN METODE. a. Penelitian ini menggunakan 68 ekor kambing peranakan etawa ( PE) (31. ukur, tongkat ukur dan timbangan. III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii telah dilaksaaka pada Bula Oktober sampai November 013 di peteraka yag ada di Kota Pekabaru. 3.. Materi Peelitia a. Peelitia ii megguaka

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25 18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha Peelitia 3.1.1 Objek Peelitia Terak yag diguaka dalam peelitia ii adalah kuda berjumlah 25 ekor terdiri dari 5 jata da 20 betia dega umur berkisar atara 10 15

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika, meurut Arikuto (998:73)

Lebih terperinci