MAT. 03 Persamaan dan Ketidaksamaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAT. 03 Persamaan dan Ketidaksamaan"

Transkripsi

1 MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan i

2 Kode MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan + = = BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 00 MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan ii

3 Kode MAT. 0 Persamaan dan Pertidaksamaan Penusun: Drs. R. Sulaiman, MS. Editor: Dr. Manuharawati, MSi. Dra. Kusrini, M.Pd. BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 00 iii MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

4 Kata Pengantar Puji sukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan hidaah-na, kami dapat menusun bahan ajar modul manual untuk SMK Bidang Adaptif, akni mata pelajaran Fisika, Kimia dan Matematika. Modul ang disusun ini menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan kompetensi, sebagai konsekuensi logis dari Kurikulum SMK Edisi 00 ang menggunakan pendekatan kompetensi (CBT: Competenc Based Training). Sumber dan bahan ajar pokok Kurikulum SMK Edisi 00 adalah modul, baik modul manual maupun interaktif dengan mengacu pada Standar Kompetensi Nasional (SKN) atau standarisasi pada dunia kerja dan industri. Dengan modul ini, diharapkan digunakann sebagai sumber belajar pokok oleh peserta diklat untuk mencapai kompetensi kerja standar ang diharapkan dunia kerja dan industri. Modul ini disusun melalui beberapa tahapan proses, akni mulai dari peniapan materi modul, penusunan naskah secara tertulis, kemudian disetting dengan bantuan alat-alat komputer, serta divalidasi dan diujicobakan empirik secara terbatas. Validasi dilakukan dengan teknik telaah ahli (epertjudgment), sementara ujicoba empirik dilakukan pada beberapa peserta diklat SMK. Harapanna, modul ang telah disusun ini merupakan bahan dan sumber belajar ang berbobot untuk membekali peserta diklat kompetensi kerja ang diharapkan. Namun demikian, karena dinamika perubahan sain dan teknologi di industri begitu cepat terjadi, maka modul ini masih akan selalu dimintakan masukan untuk bahan perbaikan atau direvisi agar supaa selalu relevan dengan kondisi lapangan. Pekerjaan berat ini dapat terselesaikan, tentu dengan banakna dukungan dan bantuan dari berbagai pihak ang perlu diberikan penghargaan dan ucapan terima kasih. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini tidak MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan iv

5 berlebihan bilamana disampaikan rasa terima kasih dan penghargaan ang sebesar-besarna kepada berbagai pihak, terutama tim penusun modul (penulis, editor, tenaga komputerisasi modul, tenaga ahli desain grafis) atas dedikasi, pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menelesaikan penusunan modul ini. Kami mengharapkan saran dan kritik dari para pakar di bidang psikologi, praktisi dunia usaha dan industri, dan pakar akademik sebagai bahan untuk melakukan peningkatan kualitas modul. Diharapkan para pemakai berpegang pada azas keterlaksanaan, kesesuaian dan fleksibilitas, dengan mengacu pada perkembangan IPTEK pada dunia usaha dan industri dan potensi SMK dan dukungan dunia usaha industri dalam rangka membekali kompetensi ang terstandar pada peserta diklat. Demikian, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususna peserta diklat SMK Bidang Adaptif untuk mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, atau praktisi ang sedang mengembangkan modul pembelajaran untuk SMK. Jakarta, Desember 00 a. n. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto, M. Sc. NIP MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan v

6 DAFTAR ISI Halaman Sampul... i Halaman Francis... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... v Peta Kedudukan Modul... vii Daftar Judul Modul... viii Glosar... i I. PENDAHULUAN A. Deskripsi... B. Prasarat... C. Petunjuk Penggunaan Modul... D. Tujuan Akhir... E. Kompetensi... F. Cek Kemampuan... II. PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Peserta Diklat... 6 B. Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar... 8 a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran... 8 b. Uraian Materi... 8 c. Rangkuman... d. Tugas... 5 e. Tes Formatif... 6 f. Kunci Jawaban Formatif Kegiatan Belajar... 9 a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran... 9 b. Uraian Materi... 9 c. Rangkuman... d. Tugas... e. Tes Formatif... f. Kunci Jawaban Formatif... MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan vi

7 . Kegiatan Belajar... 6 a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran... 6 b. Uraian Materi... 6 c. Rangkuman... 0 d. Tugas... e. Tes Formatif... f. Kunci Jawaban Tes Formatif.... Kegiatan Belajar... a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran... b. Uraian Materi... c. Rangkuman d. Tugas e. Tes Formatif f. Kunci Jawaban Tes Formatif Kegiatan Belajar a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran... 6 b. Uraian Materi... 6 c. Rangkuman d. Tugas... 7 e. Tes Formatif... 7 f. Kunci Jawaban Tes Formatif... 7 III. EVALUASI... 7 KUNCI JAWABAN EVALUASI IV. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan vii

8 PETA KEDUDUKAN MODUL MAT.0 MAT.0 MAT.0 MAT.0 MAT.05 MAT.06 MAT.07 MAT.08 MAT.09 MAT.0 MAT. MAT. MAT. MAT.5 MAT. MAT.6 MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan viii

9 Daftar Judul Modul No. Kode Modul Judul Modul MAT.0 Matrik MAT.0 Logika Matematika MAT.0 Persamaan dan Pertidaksamaan MAT.0 Geometri Dimensi Dua 5 MAT.05 Relasi Dan Fungsi 6 MAT.06 Geometri Dimensi Tiga 7 MAT.07 Peluang 8 MAT.08 Bilangan Real 9 MAT.09 Trigonometri 0 MAT.0 Irisan Kerucut MAT. Statistika MAT. Barisan MAT. Aproksimasi Kesalahan MAT. ProgramLinier 5 MAT.5 Vektor 6 MAT.6 Matematika Keuangan MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan i

10 Glossar ISTILAH Persamaan Linier Menelesaikan suatu persamaan Tiga Langkag menelesaikan persamaan linier Pertidaksamaan linier satu peubah Hal-hal ang perlu diperhatikan dalam menelesaikan pertidaksamaan linier satu peubah Tiga cara untuk meelesaikan persamaan kuadrat Bagaimana bentuk umum persamaan kuadrat KETERANGAN adalah persamaan ang hana memuat sebuah peubah dan pangkat dari peubahna adalah satu. adalah mencari nilai pengganti dari peubah sehingga menjadi pernataan ang benar. Tiga langkah berikut dapat dilakukan dalam menelesaikan persamaan linear dengan satu peubah, akni: (i) Menambah kedua ruas dengan bilangan ang sama. (ii) Mengurangi kedua ruas dengan bilangan ang sama. (iii) Membagi atau mengalikan kedua ruas dengan bilangan ang sama ang bukan nol. adalah pertidaksamaan ang hana memuat sebuah peubah dan pangkat dari peubahna adalah satu. Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan ditambah atau dikurangi dengan bilangan ang sama, maka tanda pertidaksamaan tetap. Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan dikalikan atau dibagi dengan bilangan positif ang sama dan tidak nol, maka tanda pertidaksamaan tetap. Jika J Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan dikalikan atau dibagi dengan bilangan negatif ang sama dan tidak nol, maka tanda pertidaksamaan menjadi sebalikna cara memfaktorkan, melengkapkan kuadrat sempurna dan menggunakan rumus Bentuk umum persamaan kuadrat (dalam ) adalah a b c 0; a0 MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

11 BAB I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berjudul Persamaan dan Pertidaksamaan. Modul ini berisi tentang persamaan dan pertidaksamaan linier satu peubah, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, sistem persaman linier dua peubah, dan sistem persamaan dua peubah, satu linier dan satu kuadrat. Materi persamaan linier satu peubah merupakan materi ang pernah diperoleh pada saat di SMP, namun pada modul ini tingkat kesulitan soal dan latihan lebih tinggi. Materi persamaan kuadrat menangkut cara menelesaikan persamaan kuadrat. Ada tiga cara ang dibahas pada modul ini aitu, cara memfaktorkan, cara melengkakan kuadrat, dan cara menggunakan rumus. Cara menelesaikan sistem persamaan linier dua peubah ang dibahas pada modul ini ada empat aitu, cara grafik, cara eliminasi, cara substitusi, cara kombinasi eliminasi dan substitusi, dan dengan cara menggunakan invers dan determinan matriks. Hasil belajar ang diharapkan setelah mempelajari modul ini adalah Anda mampu:. Menelesaikan persamaan linier satu peubah.. Menelesaikan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.. Menelesaikan sistem persamaan linier dua peubah.. Menelesaikan sistem persamaan dua peubah, satu linier dan satu kuadrat. B. Prasarat Untuk dapat memahami modul ini dengan baik, maka materi prasarat ang harus dimiliki adalah Matriks. Pemahaman tentang matriks ang dimaksud adalah tentang kesamaan dua matriks, penjumlahan dan MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

12 perkalian matriks, menentukan determinan suatu matriks dan menentukan invers suatu matriks. Kemampuan prasarat itu digunakann khususna dalam menelesaikan sistem persamaan linier dua peubah dengan cara menentukan determinan dan invers matriks. Sedangkan untuk materi lain pada modul ini tidak memerlukan prasarat, dengan pengertian bahwa bekal awal ang telah dimiliki siswa pada saat di SMP sudah cukup untuk dapat memahami materi lain pada modul ini. C. Petunjuk Penggunaan Modul Untuk mempelajari modul ini, hal-hal ang perlu Anda lakukan adalah sebagai berikut.. Pelajari daftar isi serta skema modul dengan cermat, karena daftar isi dan skema akan menuntun Anda dalam mempelajari modul ini dan kaitanna dengan modul-modul ang lain.. Untuk mempelajari modul ini haruslah berurutan, karena materi ang mendahului merupakan prasarat untuk mempelajari materi berikutna.. Pahamilah contoh-contoh soal ang ada, dan kerjakanlah semua soal latihan ang ada. Jika dalam mengerjakan soal Anda menemui kesulitan, kembalilah mempelajari materi ang terkait.. Kerjakanlah soal evaluasi dengan cermat. Jika Anda menemui kesulitan dalam mengerjakan soal evaluasi, kembalilah mempelajari materi ang terkait. 5. Jika Anda mempunai kesulitan ang tidak dapat Anda pecahkan, catatlah, kemudian tanakan kepada guru pada saat kegiatan tatap muka atau bacalah referensi lain ang berhubungan dengan materi modul ini. Dengan membaca referensi lain, Anda juga akan mendapatkan pengetahuan tambahan. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

13 D. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda sapat:. Memahami pengertian dan penelesaian persamaan linier satu peubah.. Memahami pengertian dan penelesaian pertidaksamaan linier satu peubah.. Memahami pengetian persamaan kuadrat.. Mampu menelesaikan persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan, melengkapkan kuadrat sempurna, menggunakan rumus. 5. Memahami pengertian pertidaksamaan kuadrat. 6. Mampu menelesaikan pertidaksamaan kuadrat. 7. Menentukan jenis-jenis akar persamaan kuadrat. 8. Menentukan hasil kali dan jumlah akar-akar persamaan kuadrat. 9. Menusun persamaan kuadrat jika akar-akarna diketahui. 0. Memahami pengertian persamaan linier dua peubah.. Menelesaikan sistem persamaan linier dua peubah dengan cara grafik, eliminasi, substitusi, determinan.. Memahami pengertian persamaan linier tiga peubah.. Menelesaikan sistem persamaan linier tiga peubah dengan cara eliminasi, substitusi, determinan.. Menelesaikan sistem persamaan dua peubah, satu linier dan satu kuadrat. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

14 E. Kompetensi KOMPETENSI : KESAMAAN DAN KETIDAKSAMAAN PROGRAM KEAHLIAN : program adaptif KODE : MATEMATIKA/MAT 0 DURASI PEMBELAJARAN : 5 5 menit SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR. Menentukan himpunan penelesaian persamaan dan pertidaksamaan linier Persamaan dan pertidaksamaan linier ditentukan penelesaianna. Persamaan dan pertidaksamaan linier serta penelesaianna. MATERI POKOK PEMBELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Teliti dan cermat dalam menelesaikan dan menerapkan konsep persamaan dan pertidaksamaan linier. Pengertian persamaan dan pertidaksamaan linier. Penelesaian persamaan dan pertidaksamaan linier. Menelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

15 SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN. Menerapkan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat ditentukan penelesaianna. Persamaan kuadrat disusun berdasarkan akar-akar ang diketahui. Persamaan kuadrat baru disusun berdasarkan akarakar persamaan kudrat lain. Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat serta penelesaianna. Akar-akar persamaan kuadrat dan sifatsifatna. Menusun persamaan kuadrat. Teliti dan cermat dalam menelesaikan dan menerapkan konsep persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Pengertian persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Penelesaian persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Menusun persamaan kuadrat.. Menelesaikan sistem persamaan Sistem persamaan ditentukan penelesaianna. Sistem persamaan linier dua dan tiga variabel. Sistem persamaan dengan dua variabel, satu linier dan satu kuadrat. Teliti dan cermat dalam menelesaikan dan menerapkan konsep sistem persamaan. Penelesaian sistem persamaan linier dengan eliminasi, substitusi, atau keduana MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 5

16 F. Cek kemampuan. Ida dan Anis pergi ke perpustakaan sekolah. Mereka membaca buku ang sama. Ida sudah membaca halaman pertama. Banak halaman ang belum dibaca Anis sebanak 9 halaman. Ternata banak halaman ang belum dibaca Ida adalah dua kali banak halaman ang telah dibaca Anis. Berapakah banak halaman buku tersebut. Selesaikan persamaan kuadrat berikut ini! a) 5 0 b) ( m ) m ( m ) 0; m -.. Tentukan himpunan penelesaian dari pertidaksamaan 5. Tentukan nilai m agar persamaan kuadrat ( m ) ( m ) m 0 mempunai dua akar ang sama. 5. Jumlah akar-akar persamaan kuadrat a b 0 adalah -5 sedangkan hasilkalina adalah -. Tentukan nilai a b. b 6. Selesaikan sistem persamaan 5 b z 6 7. Selesaikan sistem persamaan z z 0 8. Selesaikan sistem persamaan MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 6

17 BAB II. PEMBELAJARAN A. RENCANA BELAJAR SISWA Kompetensi : Mengaplikasikan konsep persamaan dan pertidaksamaan Sub Kompetensi : - Menentukan himpunan penelesaian persamaan dan pertidaksamaan linier - Menerapkan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat - Menelesaikan sistem persamaan Tulislah semua jenis kegiatan ang anda lakukan di dalam tabel kegiatan di bawah ini. Jika ada perubahan dari rencana semula, berilah alasanna kemudian mintalah tanda tangan kepada guru atau instruktur anda. Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar Alasan perubahan Tandatangan Guru MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 7

18 B. KEGIATAN BELAJAR. Kegiatan Belajar Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Satu Peubah a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan anda dapat: Memahami pengertian persamaan linier satu peubah. Mampu menelesaikan persamaan linier satu peubah. Memahami pengertian pertidaksamaan linier satu peubah. Mampu menelesaikan pertidaksamaan linier satu peubah. b. Uraian Materi Persamaan Linier Satu Peubah Pada bagian ini kita akan mendalami cara mencari penelesaian dari persamaan linier satu peubah. Pengertian Persamaan linier satu peubah adalah persamaan ang hana memuat sebuah peubah dan pangkat dari peubahna adalah satu. Contoh : 7 6, merupakan persamaan linier satu peubah karena peubahna satu (aitu ) dan pangkatna adalah. Contoh : 5, merupakan persamaan linier satu peubah karena peubahna satu (aitu ) dan pangkatna adalah. Contoh : 7 t t, merupakan persamaan linier satu peubah karena peubahna satu (aitu t ) dan pangkatna adalah. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 8

19 Contoh : 6m 8, bukan persamaan linier satu peubah karena peubahna ada dua (aitu dan m ). Contoh 5: 9 0, bukan persamaan linier satu peubah walaupun peubahna hana satu tetapi pangkat dari peubahna adalah dua. Penelesaian Suatu Persamaan Menelesaikan suatu persamaan artina adalah mencari nilai pengganti dari peubah sehingga menjadi pernataan ang benar. Contoh 6: 5 t 6, adalah persamaan linier satu peubah. t merupakan penelesaian persamaan itu karena jika t diganti dengan, maka pernataan 5 ( ) 6 merupakan pernataan ang benar. Sedangkan t bukan penelesaian karena jika t diganti dengan, maka pernataan 5 () 6 merupakan pernataan ang salah. Contoh 7: m 7 m, adalah persamaan linier satu peubah. m 7 merupakan penelesaian persamaan itu karena jika m diganti dengan 7, maka pernataan ( 7) 7 ( 7) merupakan pernataan ang benar. Sedangkan m 5 bukan penelesaian karena jika m diganti dengan 5, maka pernataan 5 t 6 merupakan pernataan ang salah. Cara mencari penelesaian persamaan linier satu peubah Tiga langkah berikut dapat dilakukan dalam menelesaikan persamaan linier dengan satu peubah, MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 9

20 Menambah kedua ruas dengan bilangan ang sama. Mengurangi kedua ruas dengan bilangan ang sama. Membagi atau mengalikan kedua ruas dengan bilangan ang sama ang bukan nol. Contoh 8: Tentukan penelesaian dari persamaan 7 dan tentukan himpunan penelesaianna! Penelesaian: 7 ( ) 7... (kedua ruas ditambah dengan ) (kedua ruas ditambah ) 5 0 =... (kedua ruas dibagi dengan 5) Himpunan penelesaianna adalah: {}. Contoh 9: Tentukan penelesaian dari persamaan 5 t 7 t dan tentukan himpunan penelesaianna! Penelesaian: 5 t 7 t 5 t 7 t t t dengan t ) t 7... ( kedua ruas ditambah t (kedua ruas dikurangi 7) t 9 t...(kedua ruas dibagi dengan -) Himpunan penelesaianna adalah: {}. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 0

21 Contoh 0: Tentukan penelesaian dari persamaan m 8m 7 dan tentukan himpunan penelesaianna! Penelesaian: m 8m 7 m 8m 8m 7 8m...( kedua ruas ditambah dengan 8 m) m 7 m 7... (kedua ruas ditambah ) m...(kedua ruas dibagi ) m Himpunan penelesaianna adalah: { }. Pertidaksamaan linier Satu Peubah Pada bagian ini kita akan mendalami cara mencari penelesaian dari pertidaksamaan linier satu peubah. Pengertian Pertidaksamaan linier satu peubah adalah pertidaksamaan ang hana memuat sebuah peubah dan pangkat dari peubahna adalah satu. Contoh : 5 w 7 w 8, merupakan pertidaksamaan linier satu peubah karena banak peubahna satu (aitu w) dan pangkatna adalah. Contoh : n 9, merupakan pertidaksamaan linier satu peubah karena banak peubahna satu (aitu n ) dan pangkatna adalah. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

22 Contoh : 5 t 7m, bukan pertidaksamaan linier satu peubah karena peubahna dua (aitu t dan m ). Contoh :, bukan pertidaksamaan linier satu peubah walaupun peubahna hana satu tetapi paubahna ada ang berpangkat. Cara mencari penelesaian pertidaksamaan linier satu peubah Hal-hal ang perlu diperhatikan dalam menelesaikan pertidaksamaan linier satu peubah adalah, a) Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan ditambah atau dikurangi dengan bilangan ang sama, maka tanda pertidaksamaan tetap. b) Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan dikalikan atau dibagi dengan bilangan positif ang sama dan tidak nol, maka tanda pertidaksamaan tetap. c) Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan dikalikan atau dibagi dengan bilangan negatif pertidaksamaan menjadi sebalikna. Contoh 5: ang sama dan tidak nol, maka tanda Tentukan penelesaian dari pertidaksamaan 7 8 dan tentukan himpunan penelesaianna! Penelesaian: (kedua ruas dikurangi ) (kedua ruas ditambah 7)...(kedua ruas dibagi ) Himpunan penelesaianna adalah: { R }. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

23 Contoh 6: Tentukan penelesaian dari pertidaksamaan t t 7 dan tentukan himpunan penelesaianna! Penelesaian: t t 7 t t t 7 t...(kedua ruas dikurangi t ) 5 t 7 5 t 7...(kedua ruas dikurangi ) 5 t 5 t...(kedua ruas dibagi -5) (perhatikan bahwa ang semula tanda pertidaksamaan karena dibagi dengan bilangan negatif 5, maka tanda pertidaksamaan menjadi.) Himpunan penelesaianna adalah: { t R t }. Contoh 7: Tentukan penelesaian dari pertidaksamaan 6 8 dan tentukan himpunan penelesaianna! Penelesaian: (kedua ruas dikalikan ) (kedua ruas dikurangi 8) (kedua ruas dikurangi 6 ) 7...(kedua ruas dibagi -7) 7 Himpunan penelesaianna adalah: { R 7 }. 7 Langkah pengerjaan tidak harus sama dengan di atas, anda dapat pula menelesaikan dengan langkah ang lain. Berikut ini diberikan cara MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

24 penelesaian dengan langkah ang berbeda. Silahkan anda mengamati perbedaanna. Cara Penelesaian: ( kedua ruas dikalikan -) (kedua ruas ditambah 8) (kedua ruas ditambah 6 ) 7...(kedua ruas dibagi 7) 7 Himpunan penelesaianna adalah: { 7 }. 7 c. Rangkuman Persamaan linier satu peubah adalah persamaan ang hana memuat sebuah peubah dan pangkat dari peubahna adalah satu. Menelesaikan suatu persamaan artina adalah mencari nilai pengganti dari peubah sehingga menjadi pernataan ang benar. Tiga langkah berikut dapat dilakukan dalam menelesaikan persamaan linier dengan satu peubah: o Menambah kedua ruas dengan bilangan ang sama. o Mengurangi kedua ruas dengan bilangan ang sama. o Membagi atau mengalikan kedua ruas dengan bilangan ang sama ang bukan nol. Pertidaksamaan linier satu peubah adalah pertidaksamaan ang hana memuat sebuah peubah dan pangkat dari peubahna adalah satu. Hal-hal ang perlu diperhatikan dalam menelesaikan pertidaksamaan linier satu peubah adalah: MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

25 Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan ditambah atau dikurangi dengan bilangan ang sama, maka tanda pertidaksamaan tetap. Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan dikalikan atau dibagi dengan bilangan positif ang sama dan tidak nol, maka tanda pertidaksamaan tetap. Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan dikalikan atau dibagi dengan bilangan negatif ang sama dan tidak nol, maka tanda pertidaksamaan menjadi sebalikna. d. Tugas Kerjakan soal-soal berikut secara individu, jika ada kesulitan diskusikan dengan teman anda!. Sebuah kelompok sirkus mempunai 6 harimau, tiga jantan dan tiga betina. a) Jika setiap hari pemilikna memberikan 9 kg daging untuk makanan semua harimau itu dan tiap harimau mendapat bagian ang sama, berapakah berat daging ang dimakan oleh setiap harimau dalam sehari b) Jika tiap singa memakan n kg sehari, dan daging ang dimakan oleh keenam singa itu 5 kg, tulis persamaan ang berkaitan dengan berat daging ang dimakan oleh keenam singa tersebut dalam sehari! c) Jika seekor harimau jantan makan daging dua kali ang dimakan seekor Harimau betina dan daging ang dimakan keenam harimau itu 6 kg, berapa kilogram daging ang dimakan tiap harimau jantan. Ida dan Anis pergi ke perpustakaan sekolah. Mereka membaca buku ang sama. Ida sudah membaca halaman pertama. Banak halaman ang belum dibaca Anis sebanak 9 halaman. Ternata banak halaman ang belum dibaca Ida adalah dua kali banak MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 5

26 halaman ang telah dibaca Anis. Berapakah banak halaman buku tersebut e. Tes Formatif. Selesaikan persamaan berikut ini: a. 0 = b. 7 + = c. + = Tentukan himpunan penelesaian dari setiap persamaan berikut ini! a. 5 = 0 b. q + = q c. r + 6 = r 5 d. + = ( + ) e. ( ) = + 6 f. = + g. ( 7) = 5. Ali dan Udin kakak beradik. Mereka bersepeda dari alun-alun ke rumahna melewati jalan ang sama. Ali bersepeda dengan kecepatan km/jam sedangkan Udin 8 km/jam. Ali tiba di rumahna 5 menit sebelum Udin tiba. Berapa lama Ali bersepeda dari alun-alun ke rumahna. Jumlah tiga bilangan genap ang berurutan adalah 8. Tentukan ketiga bilangan itu! 5. Sebuah mobil dan sepeda motor berjalan bersama dan menempuh jarak ang sama. Kecepatan mobil 60 km/jam sedangkan sepeda motor 5 km/jam. Jika sepeda motor tiba di tempat tujuan jam setelah mobil tiba, berapakah waktu ang diperlukan mobil dan berapa waktu ang diperlukan sepeda motor MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 6

27 6. Sebuah pabrik roti menggaji semua karawanna Rp 0.000,00 tiap hari. Biaa lain untuk tiap roti adalah Rp 600,00. Harga tiap roti Rp.00,00. Apa ang harus dilakukan agar pabrik itu tidak mengalami kerugian f. Kunci jawaban formatif a) 8 0; 5 b) 9 7; c) 6 ; a) 0; 0 e) ; 0 HP = { -0 } HP = { -0 } b) q 0; q 0 f) ; 6 HP = { 0 } HP = { 6 } c) HP = { - } g) 7 ; 7; d) ; HP = { - } HP = {- }. s = V.t V. t V. t A A U. t A = 8.( t A ) t A = U jam MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 7

28 . ( ) ( ) 8 ; Jadi ketiga bilangan tersebut adalah, 6 dan t M = 5.( ( t M ) 5.t M = 90 t M 6 jam Jadi waktu waktu ang diperlukan mobil adalah 6 jam dan waktu ang diperlukan sepeda motor adalah 8 jam. 6. Jawaban bisa bervariasi. Contoh jawaban adalah pabrik itu harus memproduksi minimal 00 biji dan laku terjual semuana, karena dengan jumlah itu pengeluaran sama dengan pemasukan. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 8

29 . Kegiatan Belajar Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan Anda dapat: Memahami pengertian persamaan kuadrat. Mampu menelesaikan persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan. Mampu menelesaikan persamaan kuadrat dengan melengkapkan kuadrat sempurna. Mampu menelesaikan persamaan kuadrat dengan menggunakan rumus. Memahami pengertian pertidaksamaan kuadrat. Mampu menelesaikan pertidaksamaan kuadrat. b. Uraian Materi Persamaan Kuadrat Pada bagian ini kita akan mendalami cara mencari penelesaian dari persamaan kuadrat. Pengertian Persamaan kuadrat (dalam ) adalah persamaan dimana pangkat dari adalah bilangan asli dan pangkat tertinggina adalah. Secara umum persamaan kuadrat (dalam ) berbentuk: a b c 0 ; a 0. Contoh : 6 0, adalah persamaan kuadrat dalam karena pangkat dari adalah bilangan asli dan pangkat tertinggi dari adalah. Dalam persamaan di atas a, b dan c 6. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 9

30 Contoh : m 8 8m, adalah persamaan kuadrat dalam m karena pangkat dari m adalah bilangan asli dan pangkat tertinggi dari m adalah. Persamaan kuadrat di atas dapat ditulis sebagai m 8m 0. Dalam hal ini nilai a, b 8 dan c. Persamaan kuadrat m 8 8m dapat pula ditulis sebagai m 8m 0. Contoh : 8 t, adalah persamaan kuadrat dalam t karena pangkat dari t adalah bilangan asli dan pangkat tertinggi dari t adalah. Contoh : 5, bukan persamaan kuadrat karena pangkat tertinggi dari adalah. Contoh 5: t 5t 0, bukan persamaan kuadrat karena pangkat dari t ada ang bukan bilangan asli, aitu. Cara menelesaikan persamaan kuadrat Ada tiga cara untuk menelesaikan persamaan kuadrat aitu cara memfaktorkan, cara melengkapkan kuadrat sempurna dan menggunakan rumus. Masing-masing cara di atas diuraikan berikut ini.. Cara Memfaktorkan Cara ini didasari oleh sifat perkalian dua bilangan riel. Jika a dan b adalah bilangan riel sehingga a.b=0, maka a=0 atau b=a. Demikian pula sebalikna, jika a atau b adalah nol maka a.b=0. Cara memfaktorkan ini dilakukan dengan merubah persamaan kuadrat sehingga salah satu ruas sama dengan nol. Kemudian merubah ruas ang lain menjadi perkalian dari dua suku ang MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 0

31 masing-masing adalah linier. Untuk lebih jelasna perhatikan contoh berikut ini. Contoh : Tentukan penelesaian dari persamaan. Penelesaian: 0 ( )( ) 0 ( ) 0 atau ( ) 0 atau Bagaimana cara memfaktorkan Berikut ini adalah langkahlangkah ang dapat dilakukan untuk merubah suatu bentuk kuadrat ke dalam perkalian dua suku ang masing-masing linier. Perhatikan bentuk umum persamaan kuadrat Langkah-langkah: a b c 0 ; a 0. a) Persamaan kuadrat dinatakan dalam bentuk a b c 0 ; a 0. b) Kedua ruas dibagi dengan a sehingga koefisien dari adalah, akhirna persamaan kuadrat semula berbentuk b c 0. c) Tentukan dua buah faktor c kalau dijumlahkan sama dengan b, misalkan dua faktor itu adalah q dan s, maka q s b c ( q)( s) 0, q. s sehingga ( q) 0 atau ( s) 0. c b Jadi penelesaianna adalah q atau s. Contoh : Tentukan penelesaian dari persamaan 0. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

32 Penelesaian: 0 a) (kedua ruas dibagi ) b) faktor-faktor -6 kalau dijumlahkan sama dengan adalah dan -. Diperoleh, ( ( ) 0 Sehingga ( ) 0 atau atau. Contoh : Tentukan penelesaian dari persamaan 0. Penelesaian: 0 a) (kedua ruas dibagi, atau dikalikan ) b) faktor-faktor 8 kalau dijumlahkan sama dengan 6 adalah dan. Diperoleh, ( )( ) 0 Sehingga ( ) 0 atau ( ) 0 atau. Contoh : Tentukan penelesaian dari persamaan 6 0. Penelesaian: ( 7)( ) 0 MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

33 ( 7) 0 atau ( ) 0 7 atau. Jika koefisien bukan, anda dapat langsung memfaktorkan tanpa terlebih dahulu membagi kedua ruas dengan a. Cara memfaktorkan adalah seperti berikut. Menatakan a b c sebagai hasil kali dua bentuk linier, aitu p. r a a b c ( p q)( r s) 0 p. s q. r b q. s c Selanjutna ( p q) 0 atau ( r s) 0 Penelesaianna adalah Contoh 5: q atau p s. t Tentukan penelesaian dari persamaan 6 0. Penelesaian: 6 ( 9)( 7) 0 (7)+(-9)()= Contoh 6: Tentukan penelesaian dari persamaan 0. Penelesaian: 0 ( 8)( ) atau 0 atau MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

34 . Cara melengkapkan kuadrat sempurna Bentuk kuadrat sempurna Bentuk disebut bentuk kuadrat sempurna karena dapat dinatakan sebagai kuadrat dari bentuk ang lain, akni = ( ). Demikian pula 6 6 merupakan bentuk kuadrat sempurna karena 6 6 = ( ). Jadi bentuk kuadrat sempurna adalah bentuk ang dapat dinatakan sebagai kuadrat dari bentuk ang lain. Bagaimana cara mengetahui suatu bentuk merupakan bentuk kuadrat sempurna atau bukan Perhatikan bahwa ( a a) a dan ( a a) a. Dengan memperhatikan hal itu dapat disimpulkan bahwa bentuk p q merupakan bentuk kuadrat sempurna jika dapat dinatakan dalam bentuk a a atau a a (konstantana merupakan kuadrat dari setengah koefisien ). Contoh 7: Apakah 6 9 merupakan bentuk kuadrat sempurna Jika a, natakan dalam kuadrat dari bentuk ang lain! Penelesaian: Perhatikan bentuk 6 9 Koefisien adalah 6 dan konstantana adalah 9. Berarti, setengah dari koefisien adalah. Ternata 9 (konstanta) =. Jadi, 6 9 merupakan bentuk kuadrat sempurna. 6 9 ( ). Contoh 8: MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

35 Apakah merupakan bentuk kuadrat sempurna Jika a, natakan dalam kuadrat dari bentuk ang lain! Penelesaian: ( ). Koefisien dari bentuk ( ) adalah dan konstantana adalah. Berarti, setengah dari koefisien adalah. Ternata (konstanta) = ( ). Jadi, ( ) merupakan bentuk kuadrat sempurna dan Jadi, ( ). ( ) ( ) ( ( )). Dengan demikian merupakan bentuk kuadrat sempurna. Menelesaikan persamaan kuadrat dengan melengkapkan kuadrat sempurna Cara ini dilakukan dengan mengubah salah satu ruas persamaan kuadrat menjadi bentuk kuadrat sempurna. Dengam menggunakan sifat a a ( a 0 ), maka persamaan kuadrat dapat ditentukan penelesaianna. Contoh 9: Selesaikan persamaan kuadrat Penelesaian: Koefisien pada bentuk 8 5 adalah 8, sehingga setengah dari koefisien adalah dan 6. Dengan demikian, bentuk 8 6 merupakan bentuk kuadrat sempurna. Sehingga persamaan kuadrat dapat dirubah menjadi MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 5

36 Contoh 0: ( ) ( ) atau 5 Selesaikan persamaan kuadrat 0 0. Penelesaian: Koefisien pada bentuk 0 adalah, sehingga setengah dari koefisien adalah - dan ( ). Dengan demikian, bentuk merupakan bentuk kuadrat sempurna. Sehingga persamaan kuadrat 0 0 dapat dirubah menjadi ( ) 0 8 ( ) atau 5 atau MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 6

37 Contoh : Selesaikan persamaan kuadrat Penelesaian: ( ) atau 8 Contoh : Selesaikan persamaan kuadrat Penelesaian: ( 5) 5 atau 6. Dengan menggunakan rumus Menelesaikan persamaan kuadrat juga dapat dilakukan dengan menggunakan rumus. Penurunan rumus dilakukan dengan cara melengkapkan kuadrat sempurna. Berikut adalah uraian penurunan rumus itu. Perhatikan bentuk umum persamaan kuadrat a b c 0 ; a 0. Jika kedua ruas dibagi dengan a maka persamaan kuadrat di atas b c ekuivalen dengan persamaan 0. a a MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 7

38 b c b b b c a b c 0 0 ( ) ( ) 0 a a a a a a b b b c ( ) ( ) a a a a b a b a ac a ( ) b a b ac a ( ) b a ( ) b ac a b [a( )] b ac a b a b ac a b a b ac a b b ac atau a a b a b ac a Secara singkat dapat ditulis, b b ac. a b ac seringkali ditulis dengan D (kependekan dari diskriminan). Sehingga akar-akar persamaan tersebut ditulis, b D. a Jika D= b ac 0, maka persamaan kuadrat a b c 0; a 0 tidak mempunai akar-akar bilangan riel. Contoh : Selesaikan persamaan kuadrat 8 0. Penelesaian: a ; b ; c 8 MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 8

39 , () () ()(8),, 9,, 7. Contoh : Selesaikan persamaan kuadrat. Penelesaian: 5 0 a ; b ; c 5, () ()( 5) (), 6 80, 96, 5, 9. Contoh 5: Selesaikan persamaan kuadrat 0. Penelesaian: a ; b ; c, ( ) ( ) () ()() MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 9

40 ,, ,. Pertidaksamaan Kuadrat Pada bagian ini kita akan mendalami cara mencari penelesaian dari pertidaksamaan kuadrat. Pengertian Pertidaksamaan kuadrat (dalam ) adalah pertidaksamaan dimana pangkat dari adalah bilangan asli dan pangkat tertinggina adalah. Contoh : 6 0, adalah pertidaksamaan kuadrat dalam karena pangkat dari adalah bilangan asli dan pangkat tertinggi dari adalah. Contoh : m 5m 8 6, adalah persamaan kuadrat dalam m karena pangkat dari m adalah bilangan asli dan pangkat tertinggi dari m adalah. Cara menelesaikan pertidaksamaan kuadrat Langkah-langkah untuk menelesaikan pertidaksamaan kuadrat adalah sebagai berikut: a) Natakan pertidaksamaan kuadrat ke bentuk salah satu ruas sama dengan nol dan ruas ang lain adalah bentuk kuadrat. b) Tentukan pembuat nol dari bentuk kuadrat itu. c) Letakkan pembuat nol dalam garis bilangan. d) Tentukan tanda dari setiap daerah pada garis bilangan. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 0

41 e) Tentukan penelesaianna sesuai ang dikehendaki pada pertidaksamaan. Untuk lebih jelasna perhatikan beberapa contoh berikut ini. Contoh : Tentukan himpunan penelesaian dari pertidaksamaan 5 6. Penelesaian: Pembuat nol dari 5 6 adalah nilai-nilai sehingga ( )( ) 0 atau Karena daerah ang diminta ang lebih kecil nol, maka ang memenuhi adalah diantara dan. Jadi himpunan penelesaianna adalah { R - < <- } Contoh : Tentukan himpunan penelesaian dari pertidaksamaan 5 0. Penelesaian: Pembuat nol dari 5 adalah nilai-nilai sehingga ( 7)( ) 0 7 atau Karena daerah ang diminta ang lebih kecil atau sama dengan nol, maka ang memenuhi adalah lebih kecil atau sama dengan 7 atau lebih besar atau sama dengan. Jadi himpunan penelesaianna adalah { R 7 atau }. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

42 c. Rangkuman Bentuk umum persamaan kuadrat (dalam ) adalah a b c 0; a 0. Ada tiga cara untuk menelesaikan persamaan kuadrat aitu cara memfaktorkan, melengkapkan kuadrat sempurna dan menggunakan rumus. Langkah-langkah menelesaikan persamaan kuadrat a b c 0; a 0 dengan memfaktorkan: Menatakan a b c p. r sebagai hasil kali dua bentuk linier, aitu a a b c ( p q)( r s) 0 p. s q. r b q. s c Selanjutna ( p q) 0 atau ( r s) 0 Penelesaianna adalah q atau p s. t Jika a, maka persamaan kuadrat b c 0 diubah menjadi q s b b c ( q)( s) 0 q. s c sehingga penelesaianna adalah Penelesaian dari persamaan kuadrat q atau s a b c 0; a 0 adalah, b b a ac untuk b ac 0 MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

43 d. Tugas Kerjakan soal-soal berikut secara individu, jika ada kesulitan diskusikan dengan teman anda! Selesaikan persamaan kuadrat berikut ini! ( m ) m ( m ) 0; m -. Tentukan himpunan penelesaian dari pertidaksamaan berikut! e. Tes Formatif Selesaikan persamaan kuadrat berikut ini dengan cara memfaktorkan! Selesaikan persamaan kuadrat berikut ini dengan cara melengkapkan kuadrat sempurna! Selesaikan persamaan kuadrat berikut ini dengan menggunakan rumus! Tentukan himpunan penelesaian dari pertidaksamaan berikut! 8. ( 5) ( ) 9. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

44 f. Kunci jawaban formatif. 0 0 ( 6)( 5) 0 6 atau ( 7)( ) 0 7 atau. 5 0 ( )( ) 0 atau. 6 ( ) ( ) 0 atau ( ) atau 6., ( ).().().() 7., ().( ).(.( ) ) ; 8. ( 5) ( ) 0 ( )( ) MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

45 9. HP = { R atau } ( 5)( ) HP = { R 5 } MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 5

46 . Kegiatan Belajar Menusun Persamaan Kuadrat ang diketahui Akar-akarna a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan Anda dapat: Menentukan jenis akar-akar persamaan kuadrat. Menentukan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat. Menentukan jumlah akar-akar persamaan kuadrat. Menusun persamaan kuadrat jika diketahui akar-akarna. b. Uraian Materi Jenis akar persamaan kuadrat Telah diuraikan bahwa akar-akar dari persamaan kuadrat b D a b c 0; a 0 adalah, a b D. a Jika D>0, maka kedua akar persamaan kuadrat itu adalah bilangan riel ang berbeda Jika D=0, maka kedua akar persamaan kuadrat itu adalah dua b bilangan riel ang sama aitu. a Jika D<0, maka persamaan kuadrat itu tidak mempunai akar bilangan riel. Contoh : Persamaan kuadrat 5 0 mempunai dua akar riel ang berbeda karena D= (5) ()( ) 7>0. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 6

47 Contoh : Persamaan kuadrat 6 0 tidak mempunai akar riel karena D= () ()(6) 0<0. Contoh : Persamaan kuadrat mempunai dua akar riel ang sama karena D= (6) ()(9) 0. Contoh : Tentukan nilai m agar persamaan kuadrat m m 0 mempunai dua akar riel ang sama. Penelesaian: m m 0 (m ) (m ) 0 Agar persamaan kuadrat itu mempunai dua akar ang sama, maka diskriminanna harus sama dengan nol. D= ( m ) ()(m ) =0. m 8m m 0 m 6m 0 0 m m 5 0 ( m 5)( m ) 0 m 5 atau m. Jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat Akar-akar dari persamaan kuadrat a b c 0; a 0 adalah b a D, b D. a b Jika kedua akar tersebut dijumlahkan, maka diperoleh =-, a c sedangkan jika kedua akar itu dikalikan maka diperoleh. =. a MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 7

48 Contoh 5: Jika akar-akar persamaan kuadrat 7 0 adalah tentukan: a) + b). c) Penelesaian: b 7 a) + = 7 a c b). = a c) ( ). dan, maka = ( 7) () 5. Contoh 6: Jika akar-akar persamaan adalah dan, tentukan: a) b) Penelesaian: b 6 6 a) 6 a. c 8 6 a b) ( ) = = ( ) = ( 6) ( ) = 8 Jadi, 8. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 8

49 Menusun persamaan kuadrat ang diketahui akar-akarna Dari uraian sebelumna telah kita ketahui bahwa jumlah akarakar persamaan kuadrat a b c 0; a 0 adalah b =-, a c sedangkan jika kedua akar itu dikalikan maka diperoleh. =. Dari a dua kesamaan itu diperoleh hubungan b a ) dan c a. ). ( ( Jika niali b dan c ini disubstitusikan ke persamaan semua, aitu a b c 0, maka diperoleh a a ) a(. ) 0.Jika kedua ( ruas dibagi dengan a diperoleh a b c 0 ( ) (. ) 0. Dengan demikian persamaan kuadrat jika diketahui akar-akarna dan adalah ( ) (. ) 0. Contoh 7: Susunlah persamaan kuadrat ang akar-akarna - dan 5. Penelesaian: = (- ). ( ) = Jadi persamaan kuadratna adalah 0 atau dapat ditulis Contoh 8: Susunlah persamaan kuadrat ang akar-akarna lebihna dari akarakar persamaan Penelesaian: Misalkan akar-akar persamaan adalah dan dan misalkan akar-akar persamaan ang diminta adalah dan. Maka MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 9

50 diperoleh hubungan = + dan = +. Persamaan ang diminta adalah ( ) (. ) 0. + =( + )+=5+=9.. =( +)( +) =. + ( + ) + = 6+(5) + = 0. Jadi, persamaan kuadrat ang diminta adalah Contoh 9: Susunlah persamaan kuadrat ang akar-akarna enam kali akar-akar persamaan 6 0. Penelesaian: Misalkan akar-akar persamaan 6 0 adalah dan dan misalkan akar-akar persamaan ang diminta adalah dan. Maka diperoleh hubungan = dan =. Persamaan ang diminta adalah ( ) (. ) 0. + = ( + ) = ( + ) = ( ) = 6. =( ) ( ) =. = ( ) = 6 Jadi, persamaan kuadrat ang diminta adalah 0 atau dapat ditulis 0. c. Rangkuman Jika diskriminan (D= b ac ) suatu persamaan kuadrat adalah positif, maka kedua akar persamaan kuadrat itu adalah bilangan riel ang berbeda MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 0

51 Jika diskriminan (D= b ac ) suatu persamaan kuadrat adalah nol, maka kedua akar persamaan kuadrat itu adalah dua bilangan riel ang sama aitu b. a Jika diskriminan (D= b ac ) suatu persamaan kuadrat adalah negatif, maka persamaan kuadrat itu tidak mempunai akar bilangan riel. Jumlah akar persamaan kuadrat a b c 0; a 0 adalah =- b c, sedangkan hasil kalina adalah. =. a a Persamaan kuadrat ang akar-akarna dan adalah ( ) (. ) 0. d. Tugas Kerjakan soal-soal berikut secara individu, jika ada kesulitan diskusikan dengan teman anda!. Tentukan nilai m agar persamaan kuadrat (8m ) m 6m 5 0 mempunai dua akar ang sama.. Tentukan nilai m agar persamaan kuadrat ( m ) ( m ) m 0 mempunai dua akar ang sama.. Jumlah akar-akar persamaan kuadrat a b 0 adalah 5 sedangkan hasil kalina adalah 6. Tentukan nilai a dan b. e. Tes Formatif. Tentukan jumlah dan hasil kali akar-akar dari setiap persamaan kuadrat berikut ini! a) 6 0 b) 7 0 c) p q r 0 MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

52 d) a b c 0. Jika akar-akar persamaan adalah p dan q, tentukan: a) p q b) ( p )( q ) c) p q q p. Jika akar-akar persamaan 9 0 adalah u dan t, tentukan: a) persamaan kuadrat ang akar-akarna t u dan u t b) persamaan kuadrat ang akar-akarna ( u ) dan ( t ) c) persamaan kuadrat ang akar-akarna ( u ) dan ( t ) f. Kunci jawaban formatif Misalkan akar-akar persamaan a) d) adalah dan, maka: 6. a) + = ;. = 7 b) + = ;. = - q r c) + = ;. = p p. d) + = b ;. = p q ; p. q a) c a q p 6 = p q p. q b) ( p )( q ) = pq ( p q) () 0 8 MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

53 () ( ) p q p q ( p q) pq 9.() c) = 8 q p p. q p. q. u t 9; u. t Misalkan akar-akar persamaan ang baru adalah dan. u t u t ( u t) ut ( 9).() a) + = 79 t u u. t ut u t. =. t u Persamaan kuadrat ang dimaksud adalah 79 0 b) + = ( u ) (t ) ( u t) 6 =.(-9)+6 = -. = ut 6( u t) 9.() 6( 9) 9 Persamaan kuadrat ang dimaksud adalah 0 c) + = u t ( u t) ut = ( 9).() 75. = u t ( u t ) = ( ut ) [( u t) ut] = [( 9).()] 5 Persamaan kuadrat ang dimaksud adalah MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

54 . Kegiatan Belajar Sistem Persamaan Linier (SPL) Dua Peubah Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan Anda dapat: Memahami pengertian persamaan linier dua peubah. Menelesaikan sistem persamaan linier dua peubah dengan cara grafik. Menelesaikan sistem persamaan linier dua peubah dengan cara eliminasi. Menelesaikan sistem persamaan linier dua peubah dengan cara substitusi. Menelesaikan sistem persamaan linier dua peubah dengan menggunakan determinan. Uraian Materi Persamaan linier dua peubah Pengertian Persamaan ang memuat dua peubah, pangkat peubahna adalah satu dan tidak ada perkalian atau pembagian antar peubah itu disebut persamaan linier dua peubah. Contoh : a) 5 9 adalah persamaan linier dua peubah dalam dan. b) 7 s t t 7 adalah persamaan linier dua peubah dalam s dan t. c) u v 5 5u 6v adalah persamaan lnier dua peubah dalam u dan v. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan

55 d) 5, bukan persamaan linier dua peubah, karena ada suku perkalian antara dan. e) 5 5, bukan persamaan linier dua peubah karena ada suku pembagian antara dan. f) p q 6 0 bukan persamaan linier dua peubah karena pangkat dari p adalah. Sistem persamaan linier dua peubah Pengertian Dua atau lebih dari persamaan linier dua peubah ang berlaku secara serentak disebut sistem persamaan linier dua peubah. Untuk menotasikan persamaan-persamaan itu berlaku secara serentak digunakann notasi. Berikut ini adalah contoh sistem persamaan linier dua peubah. Contoh : Contoh : u v 7 6u u 7v 5 u Menelesaikan Sistem persamaan linier dua peubah Pengertian Menelesaikan sistem persamaan linier dua peubah artina adalah mencari nilai pengganti dari setiap peubah sehingga jika peubah pada setiap persamaan diganti dengan nilai ang dimaksud, maka persamaan itu berubah menjadi kalimat ang bernilai benar. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 5

56 Contoh : 0 ; adalah penelesaian dari sistem persamaan linier, karena jika pada kedua persamaan di atas peubah diganti dengan 0 dan diganti dengan, maka diperoleh dua pernataan: a) (0) b) ( 0) (), dan kedua pernataan tersebut adalah benar. Contoh 5: u 5 ; v bukan penelesaian dari sistem persamaan linier u v 7 6u, karena jika pada kedua persamaan di atas peubah u 7v 5 u u diganti dengan 5 dan v diganti dengan -, maka diperoleh dua pernataan: a) (5) ( ) 7 6(5) b) (5) 7( ) 5 (5) Pernataan a) bernilai salah, karena ruas kiri sama dengan 9 sedangkan ruas kanan sama dengan 7. Pernataan b) bernilai benar. Karena ada pernataan ang salah, maka u 5 ; v bukan penelesaian sistem persamaan linier u v 7 6u. u 7v 5 u Cara Menelesaikan Sistem persamaan linier dua peubah Empat cara berikut dapat dilakukan untuk menelesaikan sistem persamaan linier dua peubah, aitu: cara grafik, cara eliminasi, cara substitusi dan menggunakan determinan. Tiap cara tersebut diuraikan berikut ini.. Cara Grafik Penelesaian dari suatu persamaan linier dua peubah dapat dipandang sebagai pasangan bilangan riel. Pasangan bilangan riel dapat MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 6

57 dipandang sebagai koordinat titik pada bidang datar. Persamaan linier dua peubah dapat dipandang sebagai persamaan garis lurus. Himpunan penelesaian dari persamaan linier tersebut dapat dipandang sebagai himpunan titik-titik pada bidang datar ang dilalui oleh garis tersebut. Dengan demikian, penelesaian dari sistem persamaan linier dua peubah dapat dipandang sebagai titik-titik ang dilalui oleh kedua garis. Untuk lebih jelasna berikut diberikan langkah-langkah untuk menelesaikan sistem persamaan linier dua peubah dengan cara grafik. a) Gambarlah (pada bidang koordinat) grafik garis lurus ang menatakan himpunan penelesaian dari masing-masing persamaan. b) Tentukan titik potong kedua garis tersebut (jika ada). Koordinat titik potong itulah merupakan pasangan penelesaian dari sistem persamaan ang dimaksud. Untuk lebih jelasna perhatikan contoh berikut. Contoh 5: Tentukan penelesaian sistem persamaan linier dengan cara grafik. Penelesaian: a) Kita gambarkan grafik masing-masing persamaan dengan bantuan tabel sebagai berikut. + = = b) Dengan pertolongan titik-titik itu digambar grafik kedua persamaan tersebut pada bidang koordinat Cartesius sebagai berikut. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 7

58 Y = (0.000, 0.000) = X Pada gambar di atas, kedua garis berpotongan di titik (0.000, 0.000). Jadi penelesaian sistem persamaan tersebut adalah ; Contoh 6: Selesaikan sistem persamaan linier 6 dengan cara grafik. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 8

59 Y + = X - = Penelesaian: Kedua garis tersebut berpotongan di titik (0,). Jadi (0,) adalah satu-satuna penelesaian dari sistem persamaan linier tersebut. Jadi penelesaianna adalah 0 ;. Contoh 7: Selesaikan sistem persamaan linier Penelesaian: Y dengan cara grafik. + = X - + = MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 9

60 Kedua garis tersebut sejajar (tidak ada titik potongna). Oleh karena itu tidak ada penelesaian dari sistem persamaan linier tersebut. Contoh 8: Selesaikan sistem persamaan linier 8 dengan cara grafik. Penelesaian: Y - = X = Grafik kedua garis tersebut berimpit. Oleh karena itu setiap titik pada garis tersebut memenuhi kedua persamaan. Jadi ada tak terhingga banakna penelesaian dari sistem persamaan linier dengan dua peubah tersebut. Contoh 9: Tentukan dua buah bilangan ang jumlahna 6 dan selisihna. Penelesaian: Misalkan : bilangan pertama : bilangan kedua MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 50

61 Sistem persamaan linier ang sesuai dengan permasalahan di atas adalah: 6 Grafik masing-masing persamaan tersebut adalah: Y = 6 (5, ) X Kedua garis berpotongan di titik (5,). Jadi kedua bilangan itu adalah 5 dan. - - = - -. Cara Eliminasi Mengeliminasi artina adalah menghilangkan. Cara eliminasi dilakukan dengan cara menghilangkan salah satu peubah. Dengan demikian, persamaan ang semula terdiri dari dua peubah akhirna MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 5

62 menjadi satu peubah. Selanjutna dapat ditentukan penelesaianna. Untuk lebih jelasna, perhatikan contoh berikut ini. Contoh 0: Tentukan penelesaian dari sistem persamaan 8 eliminasi. Penelesaian: dengan cara Untuk mengeliminir peubah dapat dilakukan dengan mengalikan kedua ruas persamaan pertama dengan dan mengalikan kedua ruas persamaan ke dua dengan kemudian mencari selisihna maka. Untuk mengeliminir peubah dapat dilakukan dengan mengalikan kedua ruas persamaan pertama dengan dan mengalikan kedua ruas persamaan ke dua dengan (tetap) kemudian menjumlahkanna maka. Penelesaian sistem persamaan di atas adalah ;. Contoh : Tentukan penelesaian dari sistem persamaan dengan cara eliminasi. Penelesaian: Untuk mengeliminir peubah dapat dilakukan dengan mengalikan kedua ruas persamaan pertama dengan dan mengalikan kedua ruas persamaan ke dua dengan 5 kemudian mencari selisihna. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 5

63 maka 5. Untuk mengeliminir peubah dapat dilakukan dengan mengalikan kedua ruas persamaan pertama dengan (tetap) dan mengalikan kedua ruas persamaan ke dua dengan kemudian mencari selisihna. Penelesaian sistem persamaan di atas adalah ; Penelesaian sistem persamaan di atas adalah ; 5.. Cara Substitusi Mensubstitusi artina adalah menggantikan. Cara substitusi dilakukan dengan cara mencari nilai salah satu peubah pada suatu persamaan kemudian menggantikan nilai itu pada persamaan ang lain. Cara ini lebih efisien jika dilakukan untuk menelesaikan sistem persamaan linier ang peubahna ada ang berkoefisien. Untuk lebih jelasna, perhatikan contoh berikut ini. Contoh : Tentukan penelesaian dari sistem persamaan 8 dengan cara substitusi. Penelesaian: Dari persamaan pertama diperoleh. Kemudian nilai ini digantikan pada pada persamaan ke dua, sehingga diperoleh persamaan ( ) 8. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 5

64 8. Nilai ini kita gantikan pada nilai pada persamaan, sehingga diperoleh () atau. Contoh : Tentukan penelesaian dari sistem persamaan dengan cara substitusi. Penelesaian: Dari persamaan ke dua diperoleh. Kemudian nilai ini digantikan pada pada persamaan pertama, sehingga diperoleh persamaan ( ) Nilai ini kita gantikan pada nilai pada persamaan, sehingga diperoleh () atau. Catatan: Sering kali dalam menelesaikan suatu SPL digunakann cara eliminasi dan substitusi sekaligus pada suatu soal. Cara ang demikian dinamakan cara kombinasi eliminasi dan substitusi.. Menggunakan determinan Cara ini didasari oleh konsep matriks, khususna perkalian matriks dan invers suatu matriks. Bentuk umum sistem persamaan linier dua peubah (dalam dan ) adalah: a b c d p q MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 5

65 Sistem persamaan tersebut dapat ditulis dalam perkalian matriks a b p. = c d q a b p Jika dimisalkan A=, X= dan B=, maka sistem c d q persamaan linier a b p dapat ditulis dengan A.X = B. Menelesaikan c d q sistem persamaan tersebut berarti kita mencari matriks X. Jika matriks A puna invers ( ad bc 0) maka diperoleh A ( A. X ) A. B ang ekuivalen dengan X A B. Dengan demikian kita peroleh penelesaianna. Untuk lebih memahami, perhatikan contoh berikut. a b d b Perlu diingat kembali bahwa jika A=, maka A c d ad bc c a jika ad bc 0. Contoh : Tentukan penelesaian dari sistem persamaan 8 dengan cara menggunakan determinan. Penelesaian: A, X=, B. 8 A 9 Sehingga X 8 Dengan demikian penelesaianna adalah ;. Contoh : Tentukan penelesaian dari sistem persamaan s t 0 s dengan cara menggunakan determinan. MAT. 0 Persamaan dan Ketidaksamaan 55

MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan

MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan i Kode MAT.13 Aproksimasi Kesalahan BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Unit 2 KONSEP DASAR ALJABAR. Clara Ika Sari Pendahuluan

Unit 2 KONSEP DASAR ALJABAR. Clara Ika Sari Pendahuluan Unit KONSEP DASAR ALJABAR Clara Ika Sari Pendahuluan P ada unit ini kita akan mempelajari beberapa konsep dasar dalam aljabar seperti persamaan dan pertidaksamaan ang berbentuk linear dan kuadrat, serta

Lebih terperinci

MAT. 04. Geometri Dimensi Dua

MAT. 04. Geometri Dimensi Dua MAT. 04. Geometri Dimensi Dua i Kode MAT.14 Program Linear BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MAT. 16. Matematika Keuangan

MAT. 16. Matematika Keuangan MAT. 16. Matematika Keuangan i Kode MAT.16 Matematika Keuangan BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Bab 4. Sistem Persamaan Linier dan Variabel. Standar Kompetensi

Bab 4. Sistem Persamaan Linier dan Variabel. Standar Kompetensi Bab 4 Sistem Persamaan Linier dan Variabel Standar Kompetensi Memahami sistem persamaan linear dua variabel, dan menggunakanna dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar.1 Menelesaikan sistem persamaan linear

Lebih terperinci

MAT. 05. Relasi dan Fungsi

MAT. 05. Relasi dan Fungsi MAT. 05. Relasi dan Fungsi i Kode MAT. 05 Relasi dan fungsi BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

E-learning matematika, GRATIS

E-learning matematika, GRATIS Penusun : Afifatuz Zahro, S.Pd. Editor : Drs. Keto Susanto, M.Si. M.T. ; Istijab, S.H. M.Hum. Imam Indra Gunawan, S.Si. Pendahuluan Modul ini menajikan standart kompetensi Memecahkan Masalah Yang Berkaitan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN KALKULUS

PENDAHULUAN KALKULUS . BILANGAN REAL PENDAHULUAN KALKULUS Ada beberapa jenis bilangan ang telah kita kenal ketika di bangku sekolah. Bilangan-bilangan tersebut adalah bilangan asli, bulat, cacah, rasional, irrasional. Tahu

Lebih terperinci

MATEMATIKA BISNIS BAB 2 FUNGSI LINIER

MATEMATIKA BISNIS BAB 2 FUNGSI LINIER MATEMATIKA BISNIS BAB FUNGSI LINIER Hikmah Agustin, S.P.,MM DEFINISI FUNGSI Fungsi adalah hubungan matematis antara suatu variabel dengan variabel lainna. Unsur-unsur pembentukan fungsi : 1. Variabel Variabel

Lebih terperinci

MAT. 10. Irisan Kerucut

MAT. 10. Irisan Kerucut MAT. 0. Irisan Kerucut i Kode MAT.0 Irisan Kerucut BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN DENGAN HARGA MUTLAK PENDAHULUAN

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN DENGAN HARGA MUTLAK PENDAHULUAN Drs. Karso Modul 9 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN DENGAN HARGA MUTLAK PENDAHULUAN Modul ang sekarang Anda pelajri ini adalah modul ang kesembilan dari mata kuliah Matematika Sekolah Dasar Lanjut. Adapun

Lebih terperinci

Bab. Persamaan Garis Lurus. Pengertian Persamaan Garis Lurus Gradien Menentukan Persamaan Garis lurus

Bab. Persamaan Garis Lurus. Pengertian Persamaan Garis Lurus Gradien Menentukan Persamaan Garis lurus Bab Sumb er: Scien ce Enclopedia, 997 Persamaan Garis Lurus Dalam suatu perlombaan balap sepeda, seorang pembalap mengauh sepedana dengan kecepatan tetap. Setiap 5 detik, pembalap tersebut menempuh jarak

Lebih terperinci

BAB I PRA KALKULUS. Nol. Gambar 1.1

BAB I PRA KALKULUS. Nol. Gambar 1.1 BAB I PRA KALKULUS. Sistem bilangan ril.. Bilangan ril Sistem bilangan ril adalah himpunan bilangan ril dan operasi aljabar aitu operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Biasana bilangan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Singaraja Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VIII / Ganjil Alokasi Waktu : 2 40 menit A. Standar Kompetensi Memahami Sistem

Lebih terperinci

BAB II PROGRAM LINEAR

BAB II PROGRAM LINEAR BAB II PROGRAM LINEAR A RINGKASAN MATERI. Pengertian Program linear adalah suatu permasalahan dalam matematika dengan tujuan untuk mengoptimalkan fungsi obektif ang berbentuk linear dengan kendala/batasan

Lebih terperinci

Rchmd: rls&fngs-smk2004 1

Rchmd: rls&fngs-smk2004 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apabila kita cermati, hampir semua fenomena ang terjadi di jagad raa ini mengikuti hukum sebab akibat. Adana pergantian siang dan malam adalah sebagai akibat dari perputaran

Lebih terperinci

MODUL 5 PROGRAM LINEAR

MODUL 5 PROGRAM LINEAR MODUL 5 PROGRAM LINEAR 1 KATA PENGANTAR Modul pembelajaran ini dirancang untuk mengarahkan bagaimana siswa belajar menguasai kompetensi Menerapkan Konsep Program Linear secara mandiri, tanpa mengesampingkan

Lebih terperinci

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear MATERI POKOK Persamaan dan Pertidaksamaan Linear MATERI BAHASAN : A. Persamaan Linear B. Pertidaksamaan Linear Modul.MTK X 0 Kalimat terbuka adalah kalimat matematika yang belum dapat ditentukan nilai

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA II. Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI

MODUL MATEMATIKA II. Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI MODUL MATEMATIKA II Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI DEPARTEMEN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL KATA PENGANTAR Puji sukur kehadirat Allah SWT

Lebih terperinci

Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat

Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat Modul 1 Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat Drs. Susiswo, M.Si. K PENDAHULUAN ompetensi umum yang diharapkan, setelah mempelajari modul ini, adalah Anda dapat memahami konsep tentang persamaan linear dan

Lebih terperinci

SISTEM PERSAMAAN LINEAR, KUADRAT DAN PERTIDAKSAMAAN SATU VARIABEL

SISTEM PERSAMAAN LINEAR, KUADRAT DAN PERTIDAKSAMAAN SATU VARIABEL LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) SISTEM PERSAMAAN LINEAR, KUADRAT DAN PERTIDAKSAMAAN SATU VARIABEL Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.Pd MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X

Lebih terperinci

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear Persamaan Sistem Persamaan Linear PENGERTIAN Definisi Persamaan kuadrat adalah kalimat matematika terbuka yang memuat hubungan sama dengan yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah 2. Bentuk umum

Lebih terperinci

kkkk EKSPONEN 1. SIMAK UI Matematika Dasar 911, 2009 A. 4 2 B. 3 2 C. 2 D. 1 E. 0 Solusi: [B] 2. SIMAK UI Matematika Dasar 911, 2009 Jika x1

kkkk EKSPONEN 1. SIMAK UI Matematika Dasar 911, 2009 A. 4 2 B. 3 2 C. 2 D. 1 E. 0 Solusi: [B] 2. SIMAK UI Matematika Dasar 911, 2009 Jika x1 kkkk. SIMAK UI Matematika Dasar 9, 009... EKSPONEN A. 4 B. C. D. E. 0 Solusi: [B]. SIMAK UI Matematika Dasar 9, 009 Jika dan merupakan akar-akar persamaan 6, maka... A. B. C. D. E. Solusi: [C] 6 6 0. SIMAK

Lebih terperinci

17. SOAL-SOAL PROGRAM LINEAR

17. SOAL-SOAL PROGRAM LINEAR 17. SOAL-SOAL PROGRAM LINEAR EBTANAS2000 1. Himpunan penelesaian sistem pertidaksamaan 5x + 10 2x + 8 2 x = 2 titik (2,0 titk potong dengan sumbu jika x = 0 = 10 titik (0,10 daerah 5x + 10 berada pada

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Matematika Kelas : X / 2 Pertemuan ke - : ---- Alokasi Waktu : 10 jam @ 45 menit Standar Kompetensi : Menelesaikan masalah program linier. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

Sistem Persamaan Linier FTI-UY

Sistem Persamaan Linier FTI-UY BAB V Sistem Persamaan Linier Salah satu hal penting dalam aljabar linear dan dalam banak masalah matematika terapan adalah menelesaikan suatu sistem persamaan linear. Representasi Sistem Persamaan Linear

Lebih terperinci

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI 6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI KUADRAT 5.1. Fungsi Linear Pada Bab 5 telah dijelaskan bahwa fungsi linear merupakan fungsi yang variabel bebasnya paling tinggi berpangkat satu. Bentuk umum fungsi linear adalah

Lebih terperinci

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran. 4 INTEGRAL Definisi 4.0. Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika untuk setiap D. F () f() Fungsi integral tak tentu f dinotasikan dengan f ( ) d dan f () dinamakan

Lebih terperinci

Program Linear B A B. A. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel. B. Model Matematika. C. Nilai Optimum Suatu Fungsi Objektif

Program Linear B A B. A. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel. B. Model Matematika. C. Nilai Optimum Suatu Fungsi Objektif Program Linear Program Linear B A B 2 A. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel B. Model Matematika C. Nilai Optimum Suatu Fungsi Objektif Sumber: http://blontankpoer.blogsome.com Dalam dunia usaha,

Lebih terperinci

MADRASAH ALIYAH AL-MU AWANAH BEKASI SELATAN 2012

MADRASAH ALIYAH AL-MU AWANAH BEKASI SELATAN 2012 MODUL MATEMATIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 0 TAHUN AJARAN 0/0 MATERI PERSAMAAN KUADRAT DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT UNTUK KALANGAN MA AL-MU AWANAH MADRASAH ALIYAH AL-MU AWANAH BEKASI SELATAN 0 Jalan RH. Umar

Lebih terperinci

Mata Pelajaran Wajib. Disusun Oleh: Ngapiningsih

Mata Pelajaran Wajib. Disusun Oleh: Ngapiningsih Mata Pelajaran Wajib Disusun Oleh: Ngapiningsih Disklaimer Daftar isi Disklaimer Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran. Materi powerpoint

Lebih terperinci

E-learning matematika, GRATIS

E-learning matematika, GRATIS A. Pengertian Matriks Editor Penusun : Sulistowati, S.Pd. ; Sumani, S.Pd. : Drs. Keto Susanto, M.Si. M.T. ; Istijab, S.H. M.Hum. Imam Indra Gunawan, S.Si.. Pengertian Matriks dan Ordo Matriks Matriks ang

Lebih terperinci

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut.

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut. 3 Gariis Lurus Dalam geometri aksiomatik/euclide konsep garis merupakan salah satu unsur ang tak terdefinisikan dalam arti keberadaanna tidak perlu didefinisikan. Karakteristik suatu garis diberikan pada

Lebih terperinci

PERSAMAAN & SISTEM PERSAMAAN LINEAR

PERSAMAAN & SISTEM PERSAMAAN LINEAR PERSAMAAN & SISTEM PERSAMAAN LINEAR Persamaan Sistem Persamaan Linear DEFINISI PERSAMAAN Persamaan adalah kalimat matematika terbuka yang memuat hubungan sama dengan. Sedangkan kalimat matematika tertutup

Lebih terperinci

A. Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat. Salah satu akar persamaan kuadrat ( a ) (3a ) 3a 0 adalah, maka akar lainna adalah. Nilai m ang memenuhi agar persamaan kuadrat ( m ) (m ) ( m ) 0 mempunai dua

Lebih terperinci

MAT. 11. Statistika i

MAT. 11. Statistika i MAT. 11. Statistika i Kode MAT.11 Statistika Daftar Pendapatan PT.Jualan Pendapatan 8000000 7000000 6000000 5000000 4000000 3000000 2000000 1000000 0 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN - MATEMATIKA

DESKRIPSI PEMELAJARAN - MATEMATIKA DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : MATEMATIKA TUJUAN : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan

Lebih terperinci

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST.,MT

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST.,MT Pertemuan Ke SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST,MT Pendahuluan Suatu sistem persamaan linier (atau himpunan persaman linier simultan) adalah satu set persamaan dari sejumlah unsur yang tak diketahui

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK

LEMBAR AKTIVITAS SISWA PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK Nama Siswa LEMBAR AKTIVITAS SISWA PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK : Kelas : KOMPETENSI DASAR: 3.2 Mendeskripsikan dan menganalisis konsep nilai mutlak dalam persamaan dan pertidaksamaan serta

Lebih terperinci

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004 DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : MATEMATIKA : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan

Lebih terperinci

PROGRAM LINIER. B. Grafik Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan Linier Dua Variabel

PROGRAM LINIER. B. Grafik Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan Linier Dua Variabel PROGRAM LINIER A. Pengertian Program Linier Program linier adalah suatu cara ang dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan ang berhubungan dengan optimasi linier (nilai maksimum atau nilai minimum).

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Sesi MENCARI MAKSIMUM DAN MINIMUM FUNGSI A. METODE TITIK POJOK

MATEMATIKA. Sesi MENCARI MAKSIMUM DAN MINIMUM FUNGSI A. METODE TITIK POJOK MATEMATIKA KELAS XII - KURIKULUM GABUNGAN 08 Sesi N MENCARI MAKSIMUM DAN MINIMUM FUNGSI Kita sudah belajar bagaimana menggambar daerah dari batas pertidaksamaan ang diketahui atau pun sebalikna. Suatu

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB II ALJABAR Dra.Hj.Rosdiah Salam, M.Pd. Dra. Nurfaizah, M.Hum. Drs. Latri S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Widya

Lebih terperinci

PROGRAM LINEAR. Bukti : ax + by = a.b. Pengertian Program Linear : Gunakan persamaan 2 di atas :

PROGRAM LINEAR. Bukti : ax + by = a.b. Pengertian Program Linear : Gunakan persamaan 2 di atas : PROGRAM LINEAR Bukti : + = a + b = a.b b a Pengertian Program Linear : Program Linear adalah bagian ilmu matematika terapan ang digunakan untuk memecahkan masalah optimasi (pemaksimalan atau peminimalan

Lebih terperinci

F u n g s i. Modul 3 PENDAHULUAN

F u n g s i. Modul 3 PENDAHULUAN Modul 3 F u n g s i Drs. Wahu Widaat, M.Ec D PENDAHULUAN alam ilmu ekonomi, kita selalu berhadapan dengan variabel-variabel ekonomi seperti harga, pendapatan nasional, tingkat bunga, dan lainlain. Hubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep dasar ang akan digunakan sebagai landasan berpikir seperti beberapa teorema dan definisi ang berkaitan dengan penelitian ini. Dengan begitu

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UN SMK 2011 teknologi

SOAL DAN PEMBAHASAN UN SMK 2011 teknologi 1. Himpunan penelesaian pertidaksamaan adalah. A. * * * D. * E. * x = 0 ( x ( x 2. Persamaan grafik fungsi kuadrat ang memotong sumbu X di titik (-2,0 dan (2,0 serta melalui titik (0,-4 A. D. E. ( x =

Lebih terperinci

p q p? q (p? q) -p -q (1) (2) (3) (4) (5) (6) B B B S S S B S S B S B S B S B B S S S B B B B B S S ( - p? - q ) B S (p? q) S

p q p? q (p? q) -p -q (1) (2) (3) (4) (5) (6) B B B S S S B S S B S B S B S B B S S S B B B B B S S ( - p? - q ) B S (p? q) S MAT. 02. Logika i Kode MAT.02 Logika p q p? q (p? q) -p -q (1) (2) (3) (4) (5) (6) B B B S S S B S S B S B S B S B B S S S B B B (p? q)? ( - p? - q ) B B S S ( - p? - q ) B S (p? q) S BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB XVII. PROGRAM LINEAR

BAB XVII. PROGRAM LINEAR BAB XVII. PROGRAM LINEAR Bukti : + a + b a.b b a Pengertian Program Linear : Program Linear adalah bagian ilmu matematika terapan ang digunakan untuk memecahkan masalah optimasi (pemaksimalan atau peminimalan

Lebih terperinci

A. Persamaan Linier Dua

A. Persamaan Linier Dua Apa yang akan Anda Pelajari? Mengenal PLDV dalam berbagai bentuk dan variabel Menentukan himpunan penyelesaian PLDV dan grafiknya Mengenal SPLDV dalam berbagai bentuk dan variabel Menentukan penyelesaian

Lebih terperinci

Materi UN 2013 Prog. IPA SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Materi UN 2013 Prog. IPA  SISTEM PERSAMAAN LINEAR Materi UN Prog. IPA http://vidagata.wordpress.com SISTEM PERSAMAAN LINEAR Bab Skl. Menelesaikan masalah sehari hari ang berkaitan dengan sistem persamaan linear Bentuk Umum Dua Peubah : a + b = c dimana

Lebih terperinci

Bab. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Pengertian SPLDV Penyelesaian SPLDV Penerapan SPLDV

Bab. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Pengertian SPLDV Penyelesaian SPLDV Penerapan SPLDV Bab Sumb er: Science Encylopedia, 1997 Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Harga 3 buku tulis dan pensil adalah Rp13.00,00, sedangkan harga 5 buku tulis dan pensil adalah Rp15.000,00. Dapatkah kamu menghitung

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelas XI. To ali. Kelompok Penjualan dan Akuntansi. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

MATEMATIKA. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelas XI. To ali. Kelompok Penjualan dan Akuntansi. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional i MATEMATIKA Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelas XI Kelompok Penjualan dan Akuntansi To ali Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional ii Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi

Lebih terperinci

GRA. SUP.010. Mengirimkan Hasil Cetak

GRA. SUP.010. Mengirimkan Hasil Cetak GRA. SUP.010 Mengirimkan Hasil Cetak BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004 Mengirimkan

Lebih terperinci

Melukis Grafik Irisan Kerucut Tanpa Transformasi Sumbu-sumbu Koordinat

Melukis Grafik Irisan Kerucut Tanpa Transformasi Sumbu-sumbu Koordinat JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA VOLUME NOMOR JANUARI 0 Melukis Grafik Irisan Kerucut Tanpa Transformasi Sumbu-sumbu Koordinat La Arapu (Lektor pada Program Pendidikan Matematika FKIP Universitas Haluoleo)

Lebih terperinci

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Bilangan Real S PENDAHULUAN Drs. Soemoenar emesta pembicaraan Kalkulus adalah himpunan bilangan real. Jadi jika akan belajar kalkulus harus paham terlebih dahulu tentang bilangan real. Bagaimanakah

Lebih terperinci

BAB 4 PERSAMAAN LINGKARAN

BAB 4 PERSAMAAN LINGKARAN STANDAR KOMPETENSI: BAB 4 PERSAMAAN LINGKARAN Menusun persamaan lingkaran dan garis singgungna. KOMPETENSI DASAR Menusun persamaan lingkaran ang memenuhi persaratan ang ditentukan Menentukan persamaan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI MATEMATIKA Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi (Bisnis dan Manajemen) PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS Hak Cipta

Lebih terperinci

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN LINEAR

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN LINEAR PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN LINEAR Persamaan linear Bentuk umun persamaan linear satu vareabel Ax + b = 0 dengan a,b R ; a 0, x adalah vareabel Contoh: Tentukan penyelesaian dari 4x-8 = 0 Penyelesaian.

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 7/8 PANDUAN MATERI MATEMATIKA Kelompok Seni, Pariwisata, Teknologi Kerumahtanggan, Pekerjaan Sosial dan Administrasi Perkantoran PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS

Lebih terperinci

PERSAMAAN & PERTIDAKSAMAAN

PERSAMAAN & PERTIDAKSAMAAN PERSAMAAN & PERTIDAKSAMAAN PERTEMUAN III Nur Edy, PhD. Tujuan Mengaplikasikan konsep persamaan dan pertidaksamaan Pokok Bahasan: Persamaan (Minggu 3 dan 4) Pertidaksamaan (Minggu 3 dan 4) Harga mutlak

Lebih terperinci

E-learning matematika, GRATIS

E-learning matematika, GRATIS 1 Penusun Editor : Rifan Nadhifi, S.Si. ; Imam Indra Gunawan, S.Si. : Drs. Keto Susanto, M.Si. M.T. ; Istijab, S.H. M.Hum. Imam Indra Gunawan, S.Si. A. Sistem Pertidaksamaan Linear Pertidaksamaan linear

Lebih terperinci

Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat BAB II

Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat BAB II BAB II Misalkan a,b,c Є R dan a 0 maka persamaan yang berbentuk dinamakan persamaan kuadrat dalam peubah x. Dalam persamaan kuadrat ax bx c 0, a adalah koefisien dari x, b adalah koefisien dari x dan c

Lebih terperinci

PERSAMAAN, FUNGSI DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

PERSAMAAN, FUNGSI DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) PERSAMAAN, FUNGSI DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.Pd MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X Created By Ita Yuliana

Lebih terperinci

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004 DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : MATEMATIKA : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI ( FUNGSI LINIER, GRAFIK FUNGSI DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER )

MATEMATIKA EKONOMI ( FUNGSI LINIER, GRAFIK FUNGSI DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER ) MATEMATIKA EKONOMI ( FUNGSI LINIER, GRAFIK FUNGSI DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER ) KELOMPOK 2 1. UMAR ATTAMIMI (01212043) 2. SITI WASI ATUL MUFIDA (01212096) 3. DEVI PRATNYA. P. (01212078) 4. POPPY MERLIANA

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Sesi PROGRAM LINEAR CONTOH SOAL A. BENTUK UMUM PERTIDAKSAMAAN LINEAR B. MENGGAMBAR DAERAH PERTIDAKSAMAAN. ax + by c

MATEMATIKA. Sesi PROGRAM LINEAR CONTOH SOAL A. BENTUK UMUM PERTIDAKSAMAAN LINEAR B. MENGGAMBAR DAERAH PERTIDAKSAMAAN. ax + by c MATEMATIKA KELAS XII - KURIKULUM GABUNGAN 07 Sesi N PROGRAM LINEAR A. BENTUK UMUM PERTIDAKSAMAAN LINEAR a + b c CONTOH SOAL 1. Ubahlah 4-4 kedalam bentuk umumna 4 - -4 B. MENGGAMBAR DAERAH PERTIDAKSAMAAN

Lebih terperinci

BAB 1 PERSAMAAN. a) 2x + 3 = 9 a) 5 = b) x 2 9 = 0 b) = 12 c) x = 0 c) 2 adalah bilangan prima genap d) 3x 2 = 3x + 5

BAB 1 PERSAMAAN. a) 2x + 3 = 9 a) 5 = b) x 2 9 = 0 b) = 12 c) x = 0 c) 2 adalah bilangan prima genap d) 3x 2 = 3x + 5 BAB PERSAMAAN Sifat Sifat Persamaan Persamaan adalah kalimat matematika terbuka yang menyatakan hubungan sama dengan. Sedangkan kesamaan adalah kalimat matematika tertutup yang menyatakan hubungan sama

Lebih terperinci

PERTIDAKSAMAAN PECAHAN

PERTIDAKSAMAAN PECAHAN PERTIDAKSAMAAN PECAHAN LESSON Pada topik sebelumnya, kalian telah mempelajari topik tentang konsep pertidaksamaan dan nilai mutlak. Dalam topik ini, kalian akan belajar tentang masalah pertidaksamaan pecahan.

Lebih terperinci

Modul Matematika 2012

Modul Matematika 2012 Modul Matematika MINGGU V Pokok Bahasan : Fungsi Non Linier Sub Pokok Bahasan :. Pendahuluan. Fungsi kuadrat 3. Fungsi pangkat tiga. Fungsi Rasional 5. Lingkaran 6. Ellips Tujuan Instruksional Umum : Agar

Lebih terperinci

Menentukan Nilai Optimum dengan Garis Selidik

Menentukan Nilai Optimum dengan Garis Selidik D Menentukan Nilai ptimum dengan Garis Selidik Selain dengan menggunakan uji titik pojok, nilai optimum juga dapat ditentukan dengan menggunakan garis selidik. Persamaan garis selidik dibentuk dari fungsi

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN

DESKRIPSI PEMELAJARAN DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : Matematika TUJUAN : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan

Lebih terperinci

MAT. 04. Geometri Dimensi Dua

MAT. 04. Geometri Dimensi Dua MAT. 04. Geometri Dimensi Dua i Kode MAT. 04 Geometri Dimensi Dua BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI BALONGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kode. Dok PBM. Edisi/Revisi A/ Tanggal 7 Juli 7 Halaman dari 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Lebih terperinci

Menghitung nilai optimum (maksimum / minimum) dari sistem pertidaksamaan linier.

Menghitung nilai optimum (maksimum / minimum) dari sistem pertidaksamaan linier. LEMBAR KEGIATAN SISWA 4 Materi : Menghitung nilai optimum (maksimum / minimum) dari sistem pertidaksamaan linier. Kelas Kelompok : :.. Nama Anggota : Kalian telah mempelajari cara membuat grafik dari sisem

Lebih terperinci

BAB 5 TEOREMA SISA. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar

BAB 5 TEOREMA SISA. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar Standar Kompetensi BAB 5 TEOREMA SISA Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar Menggunakan algoritma pembagian sukubanyak untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagian

Lebih terperinci

Modul 04 Pertidaksamaan

Modul 04 Pertidaksamaan Modul 04 Pertidaksamaan 4.1. Pengertian Pertidaksamaan Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menggunakan tanda ketidaksamaan () dan mengandung variabel. Menyelesaikan suatu pertidaksamaan

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Ponco Sujatmiko MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MATEMATIKA KREATIF Konsep dan Terapannya untuk Kelas VIII SMP dan MTs Semester 1 2A Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006

Lebih terperinci

matematika K-13 PERSAMAAN GARIS LURUS K e l a s

matematika K-13 PERSAMAAN GARIS LURUS K e l a s K- matematika K e l a s XI PERSAMAAN GARIS LURUS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami pengertian garis, garis pada koordinat Cartesius,

Lebih terperinci

4. SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

4. SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN 4. SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN 4.1 Persamaan Garis a. Bentuk umum persamaan garis Garis lurus yang biasa disebut garis merupakan kurva yang paling sederhana dari semua kurva. Misalnya titik A(2,1)

Lebih terperinci

SOAL ToT MATEMATIKA BISNIS-MANAJEMEN adalah...

SOAL ToT MATEMATIKA BISNIS-MANAJEMEN adalah... SOAL ToT MATEMATIKA BISNIS-MANAJEMEN 08. Bentuk sederhana dari 0 0 3 0 3 8 0 4 0 3 5 8 adalah.... Nilai dari log 6 3 log 4 log6 log 48 adalah... 7 3 3 3. Jika diketahui log 5 = a dan log 3 = b maka nilai

Lebih terperinci

MODUL ALJABAR Untuk SMP/MTSN

MODUL ALJABAR Untuk SMP/MTSN MODUL ALJABAR Untuk SMP/MTSN 1 Pendahuluan Aljabar merupakan bahasa simbol dan relasi. Dalam kehidupan seharihari aljabar seringkali digunakan tanpa memperdulikan apa pengertian aljabar tersebut. Dalam

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS LURUS

PERSAMAAN GARIS LURUS PERSAMAAN GARIS LURUS ( PERSAMAAN LINEAR ) Indikator :. Siswa dapat contoh persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk dan variabel.. Siswa dapat menusun tabel pasangan dan menggambar grafik pada koordinat

Lebih terperinci

Mata Pelajaran MATEMATIKA Kelas X

Mata Pelajaran MATEMATIKA Kelas X Mata Pelajaran MATEMATIKA Kelas X SEKOLAH MENENGAH ATAS dan MADRASAH ALIYAH PG Matematika Kelas X 37 Bab 1 Bentuk Pangkat, Akar, dan Logaritma Nama Sekolah : SMA dan MA Mata Pelajaran : Matematika Kelas

Lebih terperinci

matematika WAJIB Kelas X PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. PENDAHULUAN

matematika WAJIB Kelas X PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. PENDAHULUAN K-1 Kelas X matematika WAJIB PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi pertidaksamaan linear

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL EPIDEMIK SIR DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA WAKTU DISKRIT. Oleh: Arisma Yuni Hardiningsih

KAJIAN MODEL EPIDEMIK SIR DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA WAKTU DISKRIT. Oleh: Arisma Yuni Hardiningsih KAJIAN MODEL EPIDEMIK SIR DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA WAKTU DISKRIT Oleh: Arisma Yuni Hardiningsih 126 1 5 Dosen Pembimbing: Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si Jurusan Matematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004 DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : MATEMATIKA : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS BAHAN BELAJAR MANDIRI 4

PERSAMAAN GARIS BAHAN BELAJAR MANDIRI 4 BAHAN BELAJAR MANDIRI 4 PERSAMAAN GARIS PENDAHULUAN Secara umum bahan belajar mandiri ini menjelaskan tentang konsep garis, dan persamaan garis lurus yang dinyatakan ke dalam bentuk implisit maupun bentuk

Lebih terperinci

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan.

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. 3 Gariis Lurus Dalam geometri aksiomatik/euclide konsep garis merupakan salah satu unsur ang tak terdefinisikan dalam arti keberadaanna tidak perlu didefinisikan. Karakteristik suatu garis diberikan pada

Lebih terperinci

Menyelesaikan Persamaan Kuadrat. 3. Rumus ABC ax² + bx + c = 0 X1,2 = ( [-b ± (b²-4ac)]/2a. Kemungkinan Jenis Akar Ditinjau Dari Nilai Diskriminan

Menyelesaikan Persamaan Kuadrat. 3. Rumus ABC ax² + bx + c = 0 X1,2 = ( [-b ± (b²-4ac)]/2a. Kemungkinan Jenis Akar Ditinjau Dari Nilai Diskriminan Menyelesaikan Persamaan Kuadrat Bentuk umum : ax² + bx + c = 0 x variabel; a,b,c konstanta ; a 0 Menyelesaikan persamaan kuadrat berarti mencari harga x yang memenuhi persamaan kudrat (PK) tersebut (disebut

Lebih terperinci

F/751/WKS1/ SMK NEGERI 2 WONOGIRI KISI-KISI PEMBUATAN SOAL UJIAN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

F/751/WKS1/ SMK NEGERI 2 WONOGIRI KISI-KISI PEMBUATAN SOAL UJIAN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SMK NEGERI 2 WONOGIRI KISI-KISI PEMBUATAN SOAL UJIAN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 F/751/WKS1/6 01 07-07-2010 Mata Pelajaran/ Kompetensi : Matematika Tingkat : 3 Program Studi Keahlian : Semua

Lebih terperinci

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak BAB IV PERTIDAKSAMAAN 1. Pertidaksamaan Kuadrat. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak 86 LEMBAR KERJA SISWA 1 Mata Pelajaran : Matematika Uraian Materi

Lebih terperinci

MODUL 3 BIDANG RATA. [Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]

MODUL 3 BIDANG RATA. [Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat] 1 MODUL 3 BIDANG RATA Setelah mempelajari modul 1 dan 2 anda akan melanjutkan mempelajari modul 3 tentang bidang rata. Materi bidang rata ini berkaitan dengan materi pada modul sebelumnya. Pada modul 3

Lebih terperinci

Soal dan Pembahasannya.

Soal dan Pembahasannya. Soal dan Pembahasanna Perhatikan tabel di bawah ini! p q p q ~ q B B B S S B S S Nilai kebenaran dari pernataan majemuk p q ~ q pada tabel di atas adalah p q p q ~ q p q ~ q B B B S B B S S B B S B B S

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.9 Sukoharjo Telp. 0-906 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP TAHUN PELAJARAN 0/ Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.9 Sukoharjo Telp. 0-90 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP TAHUN PELAJARAN 0/0 Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.197 Sukoharjo Telp. PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DINAS PENDIDIKAN SMA KABUPATEN SUKOHARJO Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman No.9 Sukoharjo Telp. 0-90 TRY OUT UJIAN NASIONAL TAHAP TAHUN PELAJARAN 0/0 Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Lebih terperinci

SOAL PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPS TAHUN 2015

SOAL PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPS TAHUN 2015 SOAL PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPS TAHUN 05 PAKET Pilihan Ganda: Pilihlah satu jawaban ang paling tepat.. Ingkaran dari pernataan Jika air sungai meluap, maka kota kebanjiran dan semua warga kota

Lebih terperinci

Persamaan dan Pertidaksamaan

Persamaan dan Pertidaksamaan I TU URI HANDAY AN TW DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN 009 Persamaan dan Pertidaksamaan GY A Y O M AT E M A T AK A R Markaban, M.Si. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Bab 6 Sumber: Let s Learn about Korea, 00 Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu menggunakan konsep, siat, dan aturan ungsi komposisi dalam pemecahan masalah;

Lebih terperinci