STRATEGI KOMUNIKASI PT. HYPEFAST KARYA NUSANTARA DALAM MEMPROMOSIKAN IKLAN BILLBOARD DI TIMES SQUARE, NEW YORK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI KOMUNIKASI PT. HYPEFAST KARYA NUSANTARA DALAM MEMPROMOSIKAN IKLAN BILLBOARD DI TIMES SQUARE, NEW YORK"

Transkripsi

1 STRATEGI KOMUNIKASI PT. HYPEFAST KARYA NUSANTARA DALAM MEMPROMOSIKAN IKLAN BILLBOARD DI TIMES SQUARE, NEW YORK Oleh: Chika Agina Hermawan NIM: PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1443 H/2022 M

2 ii

3 LEMBAR PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Chika Agina Hermawan NIM : Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi yang berjudul STRATEGI KOMUNIKASI PT. HYPEFAST KARYA NUSANTARA DALAM MEMPROMOSIKAN IKLAN BILLBOARD DI TIMES SQUARE, NEW YORK ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tangerang Selatan, 27 April 2022 Chika Agina Hermawan iii

4 LEMBAR PENGESAHAN Skripsi berjudul STRATEGI KOMUNIKASI PT. HYPEFAST KARYA NUSANTARA DALAM MEMPROMOSIKAN IKLAN BILLBOARD DI TIMES SQUARE, NEW YORK yang disusun oleh Chika Agina Hermawan dengan Nomor Induk Mahasiswa telah diajukan dalam sidang munaqosah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan telah dinyatakan lulus pada 18 Mei 2022 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Tangerang Selatan, 18 Mei 2022 Tim Penguji Ketua Sidang Sidang Munaqasyah Sekretaris Sidang Dr. Armawati Arbi, M.Si Dr. H. Edi Amin, MA NIP NIP Penguji I Penguji II Dr. H. M. Yakub, M.A Ellya Pratiwi, S.Sos., M.A NIP NIDN iv

5 ABSTRAK Chika Agina Hermawan Strategi Komunikasi PT. Hypefast Karya Nusantara Dalam Mempromosikan Iklan Billboard Di Times Square, New York Praktisi komunikasi kian dibanjiri ide-ide baru dalam hal promosi dengan teknologi yang terus bekembang. Perkembangan media iklan saat ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan seperti halnya PT. Hypefast Karya Nusantara yang menggemparkan dunia maya dengan memasang iklan di Times Square, New York pada Hari Kemerdekaan 17 Agustus Dari studi kasus di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan PT. Hypefast Karya Nusantara. Maka peneliti memaparkan rumusan masalah: Pertama. Bagaimana Strategi Komunikasi PT. Hypefast Karya Nusantara dalam mempromosikan iklan billboard di Times Square, New York? Kedua. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam mempromosikan iklan billboard di Times Square, New York? Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan menghasilkan data deskriptif. Teori yang digunakan ialah Teori Strategi Komunikasi dari Elaine Tarone dan model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) pada periklanan. Strategi komunikasi dilakukan untuk membangun awareness yang dikemas sebagai hadiah untuk Negara dari brand lokal Indonesia. Faktor pendukung dalam strategi komunikasi PT. Hypefast Karya Nusantara yakni dengan memanfaatkan konvergensi media konvensional (billboard) dengan media baru (media sosial) dan menjalin kerjasama dengan Kemenparekraf. Faktor penghambat yang terjadi dalam proses komunikasi PT. Hypefast Karya Nusantara berasal dari isu teknikal yakni penyesuaian desain iklan di waktu yang mendesak, dan format iklan tidak kompatibel dari yang sudah disiapkan. Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Hypefast, Iklan, Billboard, Media Sosial, Times Square. v

6 ABSTRACT Chika Agina Hermawan Communication Strategy of PT. Hypefast Karya Nusantara in Promoting Billboard Ads at Times Square, New York Communication practitioners are increasingly overflowed with new ideas in terms of promotion advesrtisment and continue to develop. The development of advertising media is currently experiencing a very significant development as well as PT. Hypefast Karya Nusantara whom surprised the internet by placing an advertisement in Times Square, New York on Independence Day August 17, From the case study above, this research aims to determine the communication straetgy developed by PT. Hyperfast Karya Nusantara. Thus, as the researcher, I described the problem formulation: Firstly, how is the Communication Strategy of PT. Hypefast Karya Nusantara in promoting billboard advertisements in Times Square, New York? Secondly, what are the contributing and inhibiting factors in promoting billboard advertisements at Times Square, New York? This research was conducted in qualitative approach with descriptive data analyzis. Analyzing the Communication Strategy Theory by Elaine Tarone and identifying the AIDA (Attention/Awareness, Interest, Desire, Action) model in advertising. The communication strategy is carried out to build awareness which formed as a "gift" from local Indonesian brands to Indonesia. The contributing factor in communication strategy of PT. Hypefast Karya Nusantara is by utilizing the media convergence of conventional media (billboards) and new media (social media) and acquiring partnership with Ministry of Tourism and Creative Economy. Meanwhile, the inhibiting factor that occurs in the communication process of PT. Hypefast Karya Nusantara comes from technical issues, corrected ad design adjustments in a limited time, and incompatible ad formats from the one that has been prepared. Keywords: Communication Strategy, Hypefast, Advertising, Billboard, Social Media, Times Square. vi

7 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillahirrahmanirrahim, Segala puji dan syukur bagi Allah SWT peneliti haturkan atas segala limpahan rahmat, kasih sayang, dan karunia-nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua menjadi umat yang selalu mendapatkan syafat-nya di hari kiamat. Alhamdulillahi Rabbil alamiin, berkat usaha, kerja keras, dan do a peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul STRATEGI KOMUNIKASI PT. HYPEFAST KARYA NUSANTARA DALAM MEMPROMOSIKAN IKLAN BILLBOARD DI TIMES SQUARE, NEW YORK. Peneliti menyadari motivasi, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Suparto, M.Ed, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Wakil Dekan I Bidang Akademik Dr. Siti Napsiyah, S.Ag, BSW. MSW., Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum Dr. Sihabudin Noor, M.Ag., Serta Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Dr. Cecep Castrawijaya, M.A. vii

8 3. Dr. Armawati Arbi, M.Si., selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Dr. Edi Amin M.A., selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam. 4. Dr. Suhaimi, M.Si. selaku Dosen Penasihat Akademik yang telah memberikan dukungan kepada peneliti. 5. Pia Khoirotun Nisa, M.I.Kom., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu dan ilmu untuk memberikan dukungan, masukan dan arahan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan baik 6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang membekali peneliti dengan berbagai ilmu dan pengetahuan selama peneliti menjalani bangku perkuliahan. 7. Pimpinan dan seluruh pengelola Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah menyediakan buku serta fasilitas lainnya, sehingga peneliti dapat banyak referensi dalam penelitian ini. 8. Marysa Salsabila S.I.Kom selaku Brand Manager Hypefast, Vinda Karuna Mudita S.I.Kom selaku PR & Partnership Senior Manager Hypefast, Ibu Dr. Dorien Kartikawangi, M.Si selaku Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya, Melvia Nindyasari S.Ds dan I Gusti Agung Nino, S.E sebagai informan yang berkenan menjadi bagian dalam penelitian ini. 9. Kedua orang tua peneliti, Bapak H. Agus Hermawan AS dan Ibu Indah Susanty yang selalu memberikan cinta, semangat dan do a sepanjang hidup peneliti. Serta kedua adik peneliti, viii

9 Nadhira Dhiwa Hermawan dan Adriano Riszya Hermawan yang selalu mendukung peneliti dalam hati. 10. Kevin Muhammad Yusuf Arief, S.Kom, Tumplek, Shanti Srinimi, Farradiba Maysarah, Hanifah Aqidatul, dan Rivalda Sholihah yang selalu mendukung dan mendoakan demi kelancaran skripsi ini. Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan. Semoga Allah SWT memberikan balasan keberkahan dan kemudahan dalam hidup mereka semua. Peneliti menyadari ketidaksempurnaan dalam skripsi ini, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca, serta peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan seluruh pihak yang membaca skripsi ini. Aamiin Tangerang Selatan, 26 April 2022 (Chika Agina Hermawan) ix

10 DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar belakang... 1 B. Identifikasi Masalah C. Pembatasan dan Perumusan Masalah D. Tujuan dan Manfaat Penelitian E. Tinjauan Kajian Terdahulu F. Metode Penelitian Metode dan Pendekatan Penelitian Paradigma Penelitian Waktu dan Lokasi Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data G. Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Strategi Komunikasi dari Elaine Tarone x

11 B. Kajian Teoritis Strategi Komunikasi Strategi Komunikasi Pengertian Promosi Pengertian Iklan C. Kerangka Berpikir BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN A. Sejarah PT. Hypefast Karya Nusantara B. Profil Singkat C. Logo Hypefast dan Brand Portofolio D. Target Pasar Hypefast E. Struktur Organisasi PT. Hypefast Karya Nusantara F. Iklan Billboard Hypefast di New York BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Strategi komunikasi PT. Hypefast Karya Nusantara dalam mempromosikan iklan billboard di Times Square, New York B. Faktor penghambat dan pendukung dalam mempromosikan iklan BAB V PEMBAHASAN A. Strategi PT. Hypefast Karya Nusantara dalam mempromosikan iklan billboard di Times Square, New York B. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Mempromosikan Iklan Billboard di Times Square, New York xi

12 BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN B. IMPLIKASI C. SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

13 DAFTAR TABEL Tabel Tabel Tabel Tabel xiii

14 DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar xiv

15 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Praktisi komunikasi kian dibanjiri ide-ide baru dalam hal promosi dengan teknologi yang terus bekembang. Perkembangan media iklan saat ini mengalami perubahaan yang sangat signifikan, iklan biasanya disampaikan melalui media massa, baik cetak maupun elektronik, namun saat ini perkembangan iklan melalui media sosial dinilai jauh lebih efektif dikarenakan perilaku masyarakat lebih sering menghabiskan waktu di sosial media. Hal ini didukung oleh data dari media Inggris We are social dan Hootsuite yang merilis laporan berjudul Digital 2021: The Latest Insights into the State of Digital mengatakan bahwa rata-rata masyarakat Indonesia menghabiskan waktu sebanyak 3 jam 14 menit untuk mengakses sosial media. 1 Gambar Laporan Digital 2021: The Latest Insights Into the State of Digital 1 Tekno Kompas pada Berapa Lama Orang Indonesia Akses Internet Dan Medsos Setiap Hari? Diakses Pada 9 Desember 2021 Pukul 12:50 WIB dari

16 2 Sumber: tekno.kompas Perkembangan zaman yang semakin pesat membutuhkan kreatifitas yang tinggi untuk mengembangkan strategi baru dalam komunikasi pemasaran. Sama halnya seperti memasang billboard di Times Square New York yang belakangan ini menjadi tren pemasaran di tahun Salah satunya adalah PT. Hypefast Karya Nusantara yang melakukan strategi komunikasi baru dengan dengan memasang iklan di videotron Times Square, New York, Amerika Serikat. PT. Hypefast Karya Nusantara adalah grup ritel direct to consumer (D2C) berbasis teknologi asal Indonesia yang memberikan investasi mulai dari US$ sampai US$10 juta, untuk ikut mengembangkan dan membawa brand lokal mendunia. 16 brand lokal yang masuk dalam portofolio Hypefast di antaranya adalah Soleram, BohoPanna, Sabine and Heem, Letter in Pine, Wearstatuquo, Sideline, Nona, Nona Rara, Koze, Bonnels, Owners Worldwide, Reclays, Noore, T.V.F, dan Nyonya Nursing Wear. 2 Pada hari memperingati kemerdekaan RI ke-76, PT. Hypefast Karya Nusantara memperkenalkan 16 brand lokal Indonesia dengan memasang iklan billboard di New York Times Square melalui videotron Nasdaq. Video yang memperlihatkan iklan tersebut tayang di Times Square, New York diunggah langsung oleh akun media sosial Instagram 2 Bisnis Indonesia pada Startup Lokal Hypefast, Rayakan HUT Ke-76 RI di Times Square New York diakses pada 23 Oktober 2021 Pukul 15:00 WIB dari

17 3 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan juga akun media sosial Instagram Menteri Sandiaga Uno yang telah dilihat sebanyak lebih dari 1,5 juta kali, Gambar Unggahan di Instagram Kemenparekraf.ri Gambar Unggahan di Instagram Sandiuno

18 4 Isi videotron tersebut memperlihatkan tulisan Happy Independence Day, Indonesia 76 th dan menampilkan 16 brand lokal yang bergabung dalam portofolio PT. Hypefast Karya Nusantara. Video tersebut menjadi viral di sosial media dan mendapat banyak komentar dari masyarakat. Semenjak dari itu, mulai bermunculan deretan brand lokal lain mengimplementasikan strategi komunikasi yang sama yakni dengan memasang iklan di Times Square, New York diantaranya ada brand pakaian Erigo, brand kecantikan MS Glow, fintech Ajaib, dan bumbu masak Sasa. Melihat banyaknya brand Indonesia mengikuti tren pemasaran seperti ini bisa dibilang PT. Hypefast Karya Nusantara cukup berhasil menjalankan strategi viral marketing. Hal ini menarik untuk diteliti lebih lanjut dikarenakan pengeluaran biaya pemasaran tidak menitikberatkan pada biaya iklan di media sosial, melainkan pada pemasangan billboard di Times Square New York, padahal sudah jelas target pasar yang dituju adalah masyarakat Indonesia. Pemasangan iklan di billboard Times Square ini menimbulkan rasa bangga atau prestisius terhadap brand lokal yang membuat strategi ini menjadi viral. Sementara itu, mengutip dari jurnal e-komunikasi program studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra, Surabaya dalam analisa CRI (Customer Response Index) pada media promosi Billboad, hasil dari kelima tahapan dalam CRI yaitu awareness, comprehend, interest, intention, dan action telah

19 5 melebihi 50% sehingga dapat disimpulkan bahwa billboard merupakan media promosi yang efektif digunakan. 3 Pemilihan media iklan billboard tentu memiliki kunci keberhasilan tersendiri yakni dengan membuat pesan yang langsung terlihat, mudah dimengerti, dan membangkitkan motivasi hanya dengan suatu pandangan selintas. Adapun elemen untuk menyelenggarakan billboard secara efektif, antara lain: 4 a. Billboard mudah dilihat b. Terletak di lokasi yang eksklusif dan sesuai sasaran perusahaan c. Tidak berdesak-desakan dengan billboard yang lain d. Jelas dilihat di siang hari dan cukup pencahayaan di malam hari e. Disajikan dengan konsep pesan yang singkat, padat, dan cerdas f. Menggunakan teknologi cetak yang baik agar visualisasi pesan teks dan gambar dapat terbaca dengan jelas Hal ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam terkait hal tersebut, karena strategi komunikasi seperti 3 Sylvia Melinda. Efektivitas Billboard Dan Signboard Sebagai Media Promosi Suroboyo Carnival Park. Jurnal E-Komunikasi Vol. 5 No. 1 Tahun Melinda, Sylvia Efektivitas Billboard Dan Signboard Sebagai Media Promosi Suroboyo Carnival Park. Jurnal E-Komunikasi Vol 5. No. 1 Tahun Hal. 5

20 6 ini terbilang baru dan unik dengan mengintegrasikan strategi pemasangan iklan billboard dan sosial media marketing. Selain itu, pengeluaran biaya pemasarannya tidak menitikberatkan pada sosial media marketing melainkan hanya dengan memasang billboard tersebut, padahal jika ditinjau dari segi geografis, pemasangan billboard di Times Square, New York terbilang tidak efektif apabila target pasar yang ingin dituju adalah masyarakat Indonesia. Mengutip dari de Jure, Jurnal Syariah dan Hukum tahun 2015, tentang pemasaran yang professional dalam al-qur an harus memenuhi beberapa unsur di antaranya; Pertama, sikap adil dalam berpromosi; Kedua, bersikap adil terhadap orang lain walaupun mereka adalah orang non-muslim. Sebagaimana Allah SWT berfirman: و ا و ف وا ال ك ي ل ا ذ ا ك ل ت م و ز ن و ا ب ل ق س ط ا س ال م س ت ق ي م ذ ل ك خ ي ر و ا ح س ن ت و ي ل ٣٥ Artinya: Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan timbangan yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS, Al-Isra [17]: 35.) 5 5 Dikutip dari Al-Quran online Kementerian Agama, pada 28 Januari 2022 melalui

21 7 Abu Ja far al-thabari menjelaskan ayat di atas bahwa Allah menetapkan agar apabila kalian menakar untuk manusia, maka sempurnakanlah hak mereka sebelum kalian, dan janganlah merugikan mereka. Wa zinu bi al-qistasi almustaqim maksudnya adalah Allah memerintahkan agar kalian menimbang dengan timbangan yang lurus, yaitu adil, tidak bengkok, tidak berat sebelah, dan tidak ada unsur penipuan. 6 Selanjutnya penyempurnaan takaran dan timbangan oleh ayat di atas dinyatakan baik dan lebih bagus akibat atau hasilnya. Penyempurnaan takaran/timbangan ini melahirkan rasa aman, ketentraman, dan kesejahteraan dalam hidup bermasyarakat, semua ini dapat dicapai apabila hubungan antara anggota masyarakat saling menerima yang seimbang dengan haknya dan memberi apa yang berlebih. Singkatnya, pengusaha harus berbuat adil dalam berpromosi sehingga tidak mengecewakan pelanggan. Strategi komunikasi atau manajemen komunikasi yang baik memiliki tujuan untuk mencapai kebenaran, tidak menggunakan cara batil, tidak zalim, dan bertanggung jawab. Prinsip ini sepatutnya dipegang penuh oleh pengusaha bisnis untuk tidak menyakiti rekan bisnisnya. Dalam dunia bisnis, konsep zalim berkaitan erat dengan batil, yang menyatakan bahwa memakan harta orang lain dengan cara yang batil adalah suatu kezaliman. Menzalimi orang lain dalam ekonomi berarti 6 Moh. Toriquddin. Etika Pemasaran Perspektifal-Qur an Dan Relevansinya Dalam Perbankan Syari ah. de Jure, Jurnal Syariah dan Hukum, Volume 7 Nomor 2, Desember 2015, hlm

22 8 merusak dan membunuh kehidupannya. Oleh karena itu, Allah mengaitkan larangan memakan harta dengan batil dengan larangan membunuh diri kamu. Maka, lakukanlah perdagangan yang adil, jujur, tidak zalim, yang disebut Al- Qur an dengan istilah an taradin (suka sama suka). 7 Sebagaimana dijelaskan pada Q.S. An-Nisa : 29 berikut: ي ا ي ه ا ال ذ ي ن ا م ن و ا ل ت ك ل و اا ا م و ال ك م ب ي ن ك م ب ل ب اط ل ا ل ا ا ن ت ك و ن ت ار ة ع ن ٢٩ ت ر اض م ن ك م و ل ت ق ت ل و اا ا ن ف س ك م ا ن ا لل ك ان ب ك م ر ح ي م ا - Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu. (QS. AnNisa [4]: 29) 8 M. Quraish Shihab dalam tafsirnya menjelaskan bahwa melalui Rasul, Allah mengingatkan kepada orang-orang yang beriman untuk tidak mengambil atau mendapatkan harta yang menjadi sarana kehidupan mereka di jalan yang batil atau tidak sesuai dengan tuntunan syariat. Tetapi hendaklah kamu peroleh harta itu dengan jalan perniagaan (bisnis) yang berdasarkan prinsip kerelaan di antara kamu, kerelaan yang tidak melanggar ketentuan agama. Ayat di atas menekankan juga keharusan 7 Kuat Ismanto. Manajemen Syari ah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000) h Dikutip dari Al-Quran online Kementerian Agama, pada 16 Maret 2022 melalui

23 9 mengindahkan peraturan-peraturan yang ditetapkan atau persyaratan yang disepakati bersama selama tidak menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal. 9 Dengan demikian, iklan yang dipasang wajib sesuai dengan kondisi riil dari suatu produk dan jasa, karena kejujuran hukumnya wajib dan merupakan sebab diperolehnya keberkahan, dan sebaliknya dusta dan menyembunyikan cacat diharamkan karena menyebabkan suatu produk dan jasa tidak laku. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, الب ي ع ان ب خل ي ا ر م ا ل ي ت ف ر ق ا -أ و ق ا ل :ح ت ي ت ف ر ق ا- ف إ ن ص د ق ا و ب ي ن ا ب ور ك ل م ا ف ب ي ع ه م ا و إ ن ك ذ ب و كت م ا م ق ت ب ر ك ة ب ي ع ه م ا Kedua orang yang saling berniaga memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah atau beliau mengatakan, hingga keduanya berpisah -, dan bila keduanya berlaku jujur dan menjelaskan produk secara jelas, maka akad jual-beli mereka akan diberkahi, dan bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi cacat, niscaya akan dihapuskan keberkahannya. (HR. Bukhari: 1973 dan Muslim: 3858 dari hadits Hakim bin Hizam radhiallahu anhu.) 10 Implementasi dari ayat dan hadits di atas mengemukakan bahwa dalam perdagangan diwajibkan melakukan kejujuran 9 M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al- Qur an, Juz.2, (Jakarta: Lentera Hati, 2011) h HR. Bukhari: 1973 dan Muslim: 3858 dari hadits Hakim bin Hizam radhiallahu anhu. Dikutip dari muslim.or.id Kriteria Iklan Syar i pada 28 Januari 2022 melalui

24 10 dan menjelaskan produk secara jelas supaya mendapatkan keberkahan. Promosi yang dilakukan PT. Hypefast Karya Nusantara dalam penelitian ini tidak menentang perintah Allah dan sejalan dengan ayat tersebut. Selain itu, demi mencapai keberhasilan strategi komunikasi diperlukan kejujuran dan keadilan didalamnya untuk mengambil kepercayaan (gain trust) pada pelanggan, dan mendapatkan serta menerima tujuan komunikasi dengan baik, hal ini berkaitan erat dengan ayat dan hadits di atas untuk selalu jujur dalam perkataan agar mendapatkan keberkahan, sebaliknya apabila pengusaha berupaya untuk menutupi cacat dan berdusta maka akan dihapus keberkahannya. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait STRATEGI KOMUNIKASI PT. HYPEFAST KARYA NUSANTARA DALAM MEMPROMOSIKAN IKLAN BILLBOARD DI TIMES SQUARE, NEW YORK B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, terdapat beberapa permasalahan yang ada, diantaranya adalah: 1. Penggunaan strategi komunikasi yang baru dan tidak sesuai dengan kriteria pemasangan iklan billboard dari segi geografis. 2. Target pasar yang dituju bukan masyarakat New York.

25 11 3. Munculnya pesaing menggunakan media promosi dan konsep promosi yang sama. C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Batasan Masalah Disebabkan luasnya pembahasan yang akan diteliti peneliti, perlu adanya pembatasan masalah guna mencegah meluasnya pembahasan yang tidak sesuai dengan tema penelitian. Untuk mempermudah memahami penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian yang berfokus pada Strategi Komunikasi PT. Hypefast Karya Nusantara Dalam Mempromosikan Iklan Billboard di Times Square, New York. 2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu: a) Bagaimana strategi komunikasi PT. Hypefast Karya Nusantara dalam mempromosikan iklan Billboard di Times Square, New York? b) Apa faktor penghambat dan pendukung PT. Hypefast Karya Nusantara dalam mempromosikan iklan Billboard di Times Square, New York? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk sebagai berikut:

26 12 a. Mengetahui dan memahami bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan oleh PT. Hypefast Karya Nusantara dalam mempromosikan iklan billboard di Times Square, New York. b. Mengetahui apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam mempromosikan iklan Billboard di Times Square, New York. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, dan menambah wawasan, informasi, serta referensi kepada civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan khazanah bagi perkembangan ilmu komunikasi khususnya dalam strategi komunikasi. b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi PT. Hypefast Karya Nusantara untuk terus mengembangkan bisnis brand lokal dan membangun inovasi terkait strategi pemasaran. Serta menjadi acuan bagi pebisnis untuk terus mengembangkan strategi komunikasi.

27 13 E. Tinjauan Kajian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti melakukan peninjauan kajian terlebih dahulu sebagai langkah pertama penlitian yang bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandiangan dan aucan agar tidak terjadinya kesamaan judul dalam pembuatan proposal penelitian. Maka, peneliti menelaah dan melakukan peninjauan terdahulu dari beberapa penelitian sebelumnya dalam bentuk tabel sebagai berikut: Nama Peneliti Judul Penelitian Metodologi Penelitian Teori Nabilla Kusuma Vardhani1, Agnes Siwi Purwaning Tyas, Universitas Gadjah Mada M. Hidayatul Munir, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Strategi Komunikasi Strategi Dalam Interaksi Komunikasi Dengan Mahasiswa Multilevel Pertukaran Asing Marketing PT Melia Sehat Sejahtera Dalam Mempromosikan Produknya Sharen Kangean, Farid Rusdi, Universitas Tarumanegara Analisis strategi komunikasi pemasaran Shopee dalam persangian E-Commerce di Indonesia Kualitatif Kualitatif Kualitatif SOSTAC, yaitu Situation analysis, Strategi Komunikasi Strategi Objectivities, Elaine Tarone Komunikasi Strategy, Tactics, Action dan Control.

28 14 Hasil Penelitian Peneliti menemukan bahwa Penerjemahan Peneliti menemukan bahwa PT Melia Strategi komunikasi pemasaran Shopee Literal tidak Sehat Sejahtera adalah dengan digunakan oleh menggunakan menggunakan push mahasiswa bahasa strategi and pull strategy. Inggris ketika komunikasi yang Push strategy yang berkomunikasi dengan siswa diterapkan dengan tiga digunakan strategi adalah promosi pertukaran, Bicara tahapan; yang menggunakan Bertele-tele dan Perumusan bauran komunikasi Pengabaian Pesan strategi, hanya digunakan oleh Implementasi mahasiswa tahun stategi, dan ketiga, Memohon evaluasi strategi. Bantuan dan Penghindaran Topik hanya digunakan oleh mahasiswa tahun pertama, strategi yang paling banyak digunakan mahasiswa tahun ketiga adalah Meniru dan pemasaran dan menggunakan program-program seperti iklan dan campaign. Untuk mengomunikasikan strategi yang disusun ke calon pengguna, Shopee menggunakan bauran komunikasi pemasaran berupa iklan, pendekatan Penciptaan Kata, langsung, dan strategi yang pendekatan paling banyak personal dan digunakan mahasiswa promosi penjualan. tahun pertama adalah Perkiraan and Meniru. Tabel Tinjauan Kajian Terdahulu

29 15 F. Metode Penelitian 1. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 11 Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan melalui datadata yang bersifat deskriptif. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah melakukan analisis kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian, kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut. 12 Menurut Pawito, penelitian komunikasi kualitatif umumnya tidak memberikan penjelasan mengontrol gejala komunikasi, mengemukakan prediksi atau menguji teori apapun. Namun lebih kepada mengemukakan gambaran atau pemahaman tentang asal muasal sebuah peristiwa komunikasi terjadi. 13 Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan peneliti ingin memberi ruang gerak yang luas kepada informan dalam menyampaikan informasi yang mereka miliki tanpa adanya keterbatasan bicara atau 11 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), H Rosady Ruslan. Metode Penelitian Public Relation Dan Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo, 2013) H Pawito. Penelitan Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2007), h.35

30 16 menyampaikan sesuatu, artinya peneliti bergerak langsung di lapangan untuk mencari penelitian ini. Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang mampu menjelaskan secara rinci mengenai bagaimana strategi komunikasi yang dijalankan oleh PT. Hypefast Karya Nusantara. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu objek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Metode studi kasus lebih menekankan eksplorasi dari suatu sistem yang terbatas pada sebuah kasus atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data secara mendalam yang mengakibatkan beragam sumber (informasi) yang kita butuhkan sesuai dengan kebutuhan penelitian. 14 Metode penelitian studi kasus merupakan penelitian yang terperinci, bersifat komprehensif, intens, mendalam, dan lebih diarahkan kepada upaya-upaya dalam menelaah fenomena atau masalah yang bersifat kontemporer (berbatas waktu). 2. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian merupakan kerangka beripikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan 14 Haris Herdiansyah. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012), Cet ke-iii, h. 76

31 17 peneliti terhadap suatu ilmu atau teori. 15 Paradigma menunjukan apa yang penting, absah, dan masuk akal. Paradigma bersifat normatif, menunjukkan kepada praktisnya apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau epistimologi yang panjang. 16 Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme adalah paradigma yang menekankan akan pentingnya pengamatan, dan objektivitas dalam menemukan suatu relativitas atas ilmu pengetahuan. Peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme dalam penelitian ini karena strategi komunikasi dan substansi yang terkandung pada iklan merupakan sebuah bentuk proses interaksi antara PT. Hypefast Karya Nusantara dengan target pasar. 3. Waktu dan Lokasi Penelitian a) Lokasi penelitian: Hypefast Tower, Jl. Halimun Raya No.39, RT.8/RW.2, Guntur, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, DKI b) Waktu penelitian: penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2021 sampai Maret Juliansyah Noor. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, Dan Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011), H Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2003), H. 9

32 18 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. a. Observasi Observasi ialah metode atau cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati secara langsung. Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan observasi secara langsung terkait strategi komunikasi di PT. Hypefast Karya Nusantara. b. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang melakukan interaksi komunikasi antara pewawancara (interviewer) dan terwawancara (interviewee) dengan maksud menghimpun informasi dari interviewee. 17 Metode ini mengumpulkan data dari hasil wawancara terhadap sumber-sumber (keyperson) kepada orang terkait. Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara dengan pihak yang berkaitan dengan kegiatan strategi komunikasi yakni: a) Narasumber 1: Brand Manager PT. Hypefast Karya Nusantara 17 Lexy J Moelong. Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Pt Remaja Rosadakarya: 2007) H. 186

33 19 b) Narasumber 2: PR dan Partnership Senior Manager PT. Hypefast Karya Nusantara c) Narasumber 3: Dosen/Pakar Komunikasi d) Narasumber 4: Masyarakat c. Dokumentasi Hasil penelitian akan lebih dapat dipercaya jika didukung oleh dokumen. Menurut Sugiyono, dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang. 18 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan PT. Hypefast Karya Nusantara untuk mendukung data penelitian yang didapatkan dari hasil observasi dan wawancara. 5. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini pada dasarnya dikembangkan dengan maksud memberikan makna terhadap data, menafsirkan, atau mentransformasikan data ke dalam bentuk-bentuk narasi yang kemudian mengarah pada temuan yang bernuansakan proposisi- proposisi ilmiah yang akhirnya sampai pada kesimpulan-kesimpulan final Imam Gunawan. Metode Penelitian Kualitatif: Teori Dan Praktik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), H Pawito. Penelitan Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2007), h.101

34 20 Teknis analisis data yang digunakan adalah deskriptif analisis, menggambarkan peristiwa dalam katakata tertulis atau lisan dari kata-kata yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi seperti catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya. Setelah mengamati dan mendaptkan data dari hasil temuan penelitian, selanjutnya melakukan analisis data, yakni proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih nama yang penting dan yang akan dipelajari, serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. 20 G. Sistematika Penulisan Berdasarkan pendoman penulisan yang terdapat dalam Surat Kepututsan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta No. 57 tentang Pendoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Thesis, Dan Disertasi) terbagi menjadi 6 (enam) BAB, sebagai berikut. BAB I: PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian hasil penelitian terdahulu, kerangka 20 Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Alfabeta, 2010), H. 89

35 21 berpikir penelitian, dan metode penelitian yang didalamnya membahas tentang pendekatan dan jenis penelitian, paradigma penelitian, objek penelitian, dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, sumber data, analisis data, keabsahan data, dan lokasi penelitian. BAB II: KAJIAN PUSTAKA Bab ini mengkaji tentang kajian pustaka yang berisi landasan teori sebagai pisau analisis dalam penelitian, kajian teoritis sebagai teori penunjang dalam pelaksanaan penelitian, dan kerangka berpikir yang merupakan alur logika berjalannya sebuah penelitian dan harapan yang dihasilkan. BAB III: GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum penelitian mengenai PT. Hypefast Karya Nusantara, visi, misi, serta struktur perusahaan. BAB IV: DATA DAN TEMUAN PENELITIAN Dalam bab ini akan menguraikan hasil temuan lapangan yang menjawab rumusan masalah berupa: a. Strategi komunikasi PT. Hypefast Karya Nusantara dalam mempromosikan iklan billboard di Times Square, New York b. Faktor penghambat dan pendukung PT. Hypefast Karya Nusantara dalam mempromosikan iklan Billboard di Times Square, New York

36 22 BAB V: PEMBAHASAN Bab ini berisi uraian hasil analisis penelitian terkait temuan penelitian yang menjawab rumusan masalah berupa strategi komunikasi, penghambat dan pendukung dalam mempromosikan iklan billboard, dan kaitannya dengan teori strategi komunikasi BAB VI: SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Bab ini merupakan kesimpulan dan pembahasan dari temuan hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Serta menambahkan implikasi dari penelitian ini dan saran untuk subjek penelitian.

37 23 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Strategi Komunikasi dari Elaine Tarone Elaine Tarone mengartikan Strategi komunikasi atau Communication Strategies dalam jurnalnya yang berjudul Communication Strategies, Foreigner Talk, And Repair in Interlanguage sebagai berikut a mutual attempt of two interlocutors to agree on a meaning in situations where requisite meaning structures do not seem to be shared. (Meaning structures include both linguistics and sociolinguistic structures.) 21 atau dapat diartinya sebagai upaya timbal balik dari dua lawan bicara untuk menyepakati makna dalam situasi di mana struktur makna yang diperlukan tampaknya tidak dimiliki bersama. (Struktur makna mencakup struktur linguistik dan sosiolinguistik). Dalam jurnal tersebut, E. Tarone menganalisis keterkaitan antara strategi komunikasi, pembicaraan bahasa asing, dan perbaikan dalam bahasa-antara (interlanguage) dari segi linguistik. E. Tarone percaya dalam diskusinya akan membantu mempertahankan perbedaan di antara 3 (tiga) pengertian yakni; fenomena 21 Elaine Tarone, Communication Strategies, Foreigner Talk, And Repair in Interlanguage, (Minnesota University: Language learning 30, no. 2, 1980), h. 420

38 24 yang dapat diamati, kerangka konseptual dalam pemikiran sebuah fenomena, dan terminologi yang digunakan untuk membicarakan kerangka tersebut. Tarone mendefinisikan strategi komunikasi dalam dua versi, yaitu: a. Strategi komunikasi adalah upaya pelajar secara sistematis untuk mengekspresikan maksud dalam bahasa target (yang ingin dipelajari) ketika ia tidak dapat membentuk atau memilih kaidah bahasa target dengan tepat. b. Strategi komunikasi adalah upaya pelajar untuk mengkomunikasikan pikirannya ketika tatabahasa bahasa-antara (interlanguage) tidak memadai untuk menyampaikan pikiran tersebut. Strategi dalam penggunaan bahasa Necessary criteria of Communication Strategy: a. a speaker desire to communicate a meaning x to a listener b. the speaker believes the linguistics or sociolinguistic structure desired to communicate meaning x is unavailable or is not shared with the listener. c. the speaker chooses to: 1) avoid not attempt to communicate meaning x or

39 25 2) attempt alternate means to communicate meaning x. The speaker stops trying alternatives when it seems clear to the speaker that there is shared meaning. 22 Menurut E. Tarone, kriteria yang diperlukan sebagai berikut: a. Komunikator ingin mengomunikasikan suatu makna kepada komunikan. b. Komunikator yakin bahwa struktur linguistik atau sosiolinguistik yang ada dalam makna pesan tidak dapat ditangkap secara jelas oleh komunikan. c. Komunikator memilih untuk menghindari mengomunikasikan makna sebenarnya dari pesan yang disampaikan atau mencoba cara alternatif untuk mengomunikasi makna pesan. Production strategy atau strategi produksi adalah suatu upaya seseorang untuk menggunakan sistem linguistik secara efisien dan jelas, hanya dengan usaha yang sedikit. Berbeda dengan kriteria di atas, dalam strategi produksi tidak ada penggunaan cara alternatif untuk negosiasi makna. 22 Elaine Tarone, berjudul Communication Strategies, Foreigner Talk, And Repair in Interlanguage, (Minnesota University: Language learning 30, no. 2, 1980), h.419

40 26 Strategi dalam mempelajari bahasa Learning strategy atau strategi pembelajaran adalah suatu upaya untuk mengembangkan kemampuan linguistik dan kompetensi linguistik dalam bahasa yang ingin dikuasai. Perbedaan dengan kriteria di atas bahwasanya tujuan dalam strategi mempelajari bahasa bukan untuk berkomunikasi, melainkan untuk mempelajari. E. Tarone menegaskan bahwa ketiga kriteria di atas dibutuhkan untuk mendefiniskan penggunaan strategi komunikasi secara jelas; apabila salah satu dari kriteria tersebut tidak ada maka tidak terjadi strategi komunikasi. Tarone mengusulkan kerangka kerja konseptual untuk digunakan dalam mendefinisikan strategi komunikasi lebih jelas, dan dalam membedakan ini dari strategi belajar atau strategi produksi. Kerangka kerja ini telah sedikit dimodifikasi untuk memperjelas bahwa ada dua jenis strategi: strategi pembelajaran bahasa dan strategi penggunaan bahasa yang termasuk ke dalam strategi komunikasi dan strategi produksi). Pertanyaan tentang bagaimana strategi komunikasi berubungan dengan pembelajaran adalah yang paling penting. Beberapa peneliti telah mengusungkan bahwa pembelajaran bisa jadi hasil dari penggunaan strategi komunikasi. Jika kita mengambil aspek interaksional dari strategi komunikasi secara serius, dan amati penggunaannya dalam interaksi antara dua lawan bicara,

41 27 maka kita akan melihat efek percakapan dari pembicaraan tersebut. Meskipun pembelajaran dapat dihasilkan dari penggunaan strategi komunikasi, bukan berarti semua pembelajaran harul dihasilkan dari strategi komunikasi. Maka kita tidak bisa berasumsi bahwa semua strategi komunikasi juga strategi pembelajaran, begitupun sebaliknya. Jadi meskipun strategi komunikasi dan strategi pembelajaran nampak tumpang tindih antara satu sama lain dalam beberapa kasus, Tarone dapat menunjukkan bahwa dalam kasus lain keduanya berbeda dengan jelas. 1. Cara bicara bahasa asing (Foreign Talk) Dari sisi lain, strategi komunikasi telah didefinisikan dalam istilah fungsional, telah banyak penelitian terkait strategi komunikasi menjadikan gagasan makna atau tujuan komunikatif sebagai fokus utama. Sementara, E. Tarone menggagas kriteria strategi komunikasi tersebut untuk keperluan penelitian dalam pembicaraan bahasa asing (foreign talk). Mengutip Hatch yang mencontohkan bagaimana penutur asli (native speaker) menggunakan pembicaraan orang asing (using foreign talk), sebenarnya mengabaikan maksud atau tujuan dari komunikasi yang

42 28 dilakukan, menanggapi kebalikan dan makna sebenarnya yang mengakibatkan miskomunikasi. 23 Lalu, bagaimana pembicaraan bahasa asing (foreign talk), yang dijelaskan di atas, berhubungan dengan pengertian strategi komunikasi? Pertama, foreign talk adalah modifikasi dari cara bicara salah satu lawan bicaranya adalah native speaker, di mana keduanya saling menyepakati suatu makna. Kedua, foreign talk telah didefinisikan dalam istilah linguistik. Fokus dari penelitian tentang foreign talk telah menjadi deskripsi bentuk unik dari modifikasi cara bicara ini, ditambah dengan beberapa saran tentang cara yang memungkinkan bentuk penelitian ini dapat mempromosikan pembelajaran atau komunikasi. 2. Repair in Interlanguage Berikut ini penjelasan bagaimana penelitian tentang repair mungkin berhubungan dengan penelitian tentang kompetensi strategi. Schwartz (1977) menjelaskan beberapa perbaikan (repairs) yang terjadi pada interaksi bahasa inggris antara orang yang bukan penutur asli (native speakers) dan ini tampak mirip dengan strategi komunikasi dimana Schwartz mendefinisikan repairs sebagai strategi untuk mencapai pemahaman ketika ada semacam gangguan atau masalah yg telah diantisipasi selanjutnya 23 Elaine Tarone, berjudul Communication Strategies, Foreigner Talk, And Repair in Interlanguage, (Minnesota University: Language learning 30, no. 2, 1980), h

43 29 Schwartz fokus pada negosiasi sifat pada repairs yang ia sebut sebagai pencarian kata dari datanya ( pencarian kata atau word search adalah aktivitas di mana kedua lawan bicara berusaha untuk menyepakati kata yang di maksud). Pada pengertian ini terdampak Tarone (1978) dan Schwartz (1977) menunjuk pada fenomena komunikatif yang sama pentingnya, tetapi menggunakan kerangka kerja konseptual yang berbeda dalam menganalisisnya. Secara teori, seseorang dapat memperbaiki suatu ucapan untuk memindahkannya lebih dekat ke korespondensi dengan makna yang dimaksud atau lebih dekat ke korespondensi dengan bentuk yang diterima secara sosial. Sepertia yang kita lihat, repairs terjadi ketika pembicara merasakan bahwa pada percobaan pertama ucapannya mengandung bahasa atau struktur sosiolinguistik yang tidak mengomunikasikan makna yang dimaksud. Maka dari itu, repairs (baik dari diri sendiri maupun orang lain) adalah akibat dari percobaan sebelumnya yang gagal. Maka dari itu, Tarone mengatakan bahwa repairs yang lebih berfokus pada koreksi bahasa daripada komunikasi yang lebih baik, bukan merupakan strategi komunikasi. Jadi, Tarone berpikir istilah strategi komunikasi dan repairs memang benar mengacu pada konsep yang berbeda; konsep yang dimaksud dengan istilah repairs adalah lebih luas, dalam arti mencakup koreksi baik bentuk maupun isi, sedangkan konsep yang dirujuk oleh istilah

44 30 strategi komunikasi hanya mencakup koreksi yang dirancang untuk mengirimkan maksud dan arti yang lebih baik. 24 Untuk meringkas keterangan di atas, penelitian tentang Communication Strategies, Foreigner Talk, And Repair in Interlanguage dalam banyak kasus, berfokus pada fenomena komunikasi yang sama tetapi kerangka kerja konseptual yang digunakan dalam ketiga bidang penelitian ini, meskipun agak tumpang tindih, memiliki keutamaan yang berbeda. Analisis dalam hal strategi komunikasi berarti fokus pada kedua upaya lawan bicara untuk menggunakan strategi alternatif dalam memahami atau menyetujui suatu makna yang sama. Dengan demikian, strategi komunikasi didefinisikan dalam bahasa fungsional. Analisis dalam hal cara bicara orang asing (foreign talk) bermaksud untuk fokus pada bahasa dan struktur wacana yang dimaksud penutur asli (native speaker) kepada pelajar, dengan pandangan bahwa pada akhirnya menentukan pengaruh struktur bahasa kedua yang dipelajari. Analisis dalam hal perbaikan bahasa (repairs) bermaksud untuk fokus pada: a) The discoursal rules for who corrects whom, when 24 Elaine Tarone, berjudul Communication Strategies, Foreigner Talk, And Repair in Interlanguage, (Minnesota University: Language learning 30, no. 2, 1980), h

45 31 b) The correction of linguistic form as well as negotiation of intended meaning. Yakni aturan wacana pada siapa mengkoreksi siapa, kapan dikoreksi, dan koreksi bentuk bahasa serta negosiasi makna yang dimaksudkan. Ketiga bidang penelitian ini sangat penting dalam upaya peneliti untuk memilah-milah apa yang terjadi dalam upaya untuk berkomunikasi lintas bahasa dan budaya; ketiga jenis penelitian akan diperlukan dalam menganalisis interaksi tersebut. 25 Sementara itu, fungsi strategi komunikasi menurut R. Wayne Pace, Brent D. Paterson, dan M. Dallas Burnet dalam bukunya, Techniques for Effective Communication, menyatakan bahwa tujuan sentral dari strategi komunikasi terdiri atas tiga, yaitu: 26 a) To secure understanding b) To establish aceptance c) To motivate action To secure understanding artinya memastikan bahwa komunikan mengerti dengan pesan yang diterimanya. Ketika komunikan telah mengerti dan menerima, penerimanya itu harus dibina (to establish acceptance). Pada akhirnya, kegiatan komunikasi dimotivasikan (to 25 Elaine Tarone, berjudul Communication Strategies, Foreigner Talk, And Repair in Interlanguage, (Minnesota University: Language learning 30, no. 2, 1980), h Anwar Arifin. Strategi Komunikasi Suatu Pengantar Ringkas, (Bandung: Armico, 1984), h. 115

46 32 motivate action). 27 Dengan demikian, strategi komunikasi merupakan keseluruan perencanaan, taktik dan cara yang dipergunakan untuk melancarkan komunikasi dengan memperhatikan keseluruhan aspek yang ada pada proses komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam rangka menyusun strategi komunikasi diperlukan suatu pemikiran dengan memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan penghambat. Akan lebih baik apabila dalam strategi komunikasi diperhatikan komponenkomponen komunikasi dan faktor pendukung atau penghambat pada setiap komponen, diantaranya faktor kerangka refrensi, faktor situasi dan kondisi, pemilihan media komunikasi, tujuan pesan komunikasi, dan peranan komunikator dalam komunikasi. 28 B. Kajian Teoritis 1. Strategi Ditinjau dari segi bahasa, strategi menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus, dalam komunikasi strategi digunakan demi kelancaran 27 Anwar Arifin. Strategi Komunikasi Suatu Pengantar Ringkas, (Bandung: Armico, 1984), h Yusuf Zainal Abidin. Manajemen Komunikasi (Filosofi, Konsep, dan Aplikasi), (Bandung: Pustaka Setia, 2015), 116.

47 33 komunikasi. 29 Sedangkan secara terminologi, dalam suatu strategi terdapat beberapa hal yakni: a. Suatu rencana tindakan yang dirancang untuk mencapai tujuan, baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. b. Analisis terhadap lingkungan, baik yang bersifat eksternal maupun internal, yang menunjukkan adanya kekuatan dan kelemahan dalam hal pencapaian tujuan. c. Keputusan pemilihan guna pelaksanaan yang tepat dan terarah dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan. d. Rancangan guna menjamin ketepatan tercapaianya tujuan dan sasaran. Istilah strategi berasal dari bahasa yunani strategia (stratos: militer dan ag: memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Strategi bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah - daerah tertentu untuk mencapai tujuan tindakan tetentu. 30 Berikut ini adalah pengertian dari strategi menurut para ahli: a. Strategi adalah ilmu perencanaan dan penentuan arah operasi-operasi bisnis berskala besar, menggerakan semua sumber daya perusahaan yang dapat 29 Arti kata Strategi, diakses pada tanggal 17 Januari 2022 Pukul 11:38 melalui 30 Fandy Tjiptono. Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2008), H. 3.

48 34 menguntungkan secara aktual dalam bisnis, Jhon A. Bryne mendefinisikan strategi adalah sebuah pola yang mendasar dari sasaran dan direncanakan, penyebaran sumber daya dan interaksi organisasi dengan pasar, pesaing, dan faktor-faktor lingkungan. 31 b. J. L. Thompson berpendapat, strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Dimana hasil akhir ini menangkut tujuan dan sasaran organisasi. Ada juga strategi yang luas untuk kesuluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk masing- masing aktivitas. Sementara itu, strategi fungsional mendorong secara langsung strategi kompetitif. 32 c. Stephen Robbins mendefinisikan strategi sebagai penentu tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumbersumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan. 33 d. William F. Glueck dan Lawrence R. Jauch memberikan definisi strategi sebagai suatu kesatuan rencana menyeluruh, komprehensif dan terpadu yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan, maka dari itu 31 Ali Hasan. Marketing Bank Syariah, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010), H Sandra Oliver. Strategi Public Relations, (Erlangga: PT Gelora Aksara Pratama, 2007), H Morissan. Manajemen Public Relations: Strategi menjadi Humas professional, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 158