BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profesi Akuntansi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesi adalah bidang pekerjaan, yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu. Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok/badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan, keterampilan teknis dan moral (Bell, 1973). Profesi akuntansi adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntansi publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak, dan konsultasi manajemen (Aprilyan, 2011). Profesi akuntan dapat dikatakan sebagai salah satu profesi seperti profesi yang dikeluarkan oleh organisasi lain. Ada beberapa syarat yang harus dimiliki sesorang sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi dan mempercayai hasil kerjanya. Untuk menjadi seorang akuntan di butuhkan pendidikan keahlian secara khusus sesuai dengan bidang akuntan yang ingin ditekuni. Keputusan mendiknas 9

2 10 Nomor 179/U/2001 menyebutkan pendidikan profesi akuntansi adalah pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah program ilmu sarjana ekonomi pada program studi akuntansi. Pendidikan profesi akuntansi bertujuan menghasilkan lulusan yang menguasai keahlian bidang profesi akuntansi dan memberikan kompensasi keprofesian akuntansi. Lulusan Pendidikan profesi akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profesi akuntan (Benny, 2006), selanjutnya mereka harus mendaftar ke departemen keuangan untuk mendapatkan nomor registrasi. Khusus untuk akuntan pendidik untuk menekuni profesi ini seorang Sarjana S1 akuntansi harus menempuh pendidikan lanjutan yaitu pendidikan Strata 2 atau S2, setelah menyelesaikan pendidikan ini para lulusan dapat bekerja sebagai pengajar di sekolah ataupun dosen di Universitas Negeri atau Swasta Akuntan Publik Akuntan publik menurut Undang-Undang Nomor 5/2011 adalah seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam 20 Undang Undang ini. Menurut Wijayanti (2001) akuntan publik atau auditor adalah akuntan yang bekerja di kantor akuntan publik. Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh kantor akuntan publik adalah pemeriksaan laporan keuangan dan konsultasi di bidang keuangan. Jenis pekerjaan tersebut mencerminkan seorang akuntan yang bekerja di kantor akuntan publik akan selalu berhubungan dengan klien, yaitu perusahaan yang meminta jasa pada kantor akuntan publik. UndangUndang Nomor 5/2011 tentang Akuntan Publik Pasal 3 ayat satu (1) menyebutkan bahwa akuntan publik memberikan jasa asurans yang meliputi : a. Jasa audit atas informasi keuangan historis. b. Jasa review atas informasi keuangan historis.

3 11 c. Jasa asuransi lainnya. Profesi akuntan publik berkembang sejalan dengan berkembangnya berbagai jenis perusahaan. Perusahaan membutuhkan modal untuk menjalankan profesinya. Modal ini dapat berasal dari pihak intern perusahaan (pemilik) dan pihak ekstern perusahaan (investor dan pinjaman dari kreditur). Oleh karena itu, laporan keuangan dibutuhkan oleh kedua pihak tersebut dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perusahaan. Laporan keuangan yang akan dibuat manajemen merupakan penyampaian informasi mengenai pertanggungjawaban pengelolaan dana yang berasal dari pihak ekstern maupun intern perusahaan (Setiyani, 2005). Akuntan publik sebagai bagian dari profesi akuntansi memiliki peran yang sangat strategis dalam dunia bisnis. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa hanya akuntan publik yang memiliki kewenangan untuk menyatakan opini atas laporan keuangan klien. Menurut Boynton, Johnson, dan Kell (2003) kebutuhan akan opini auditor atas laporan keuangan disebabkan oleh empat faktor, yaitu: a. Conflict of interest antara pengguna laporan keuangan dan manajemen. b. Consequences, dimana laporan keuangan dianggap sebagai sumber utama. c. Complexity bahwa laporan keuangan merupakan sesuatu yang kompleks. d. Remoteness, yakni adanya keterbatasan jarak, waktu dan biaya yang tidak praktis jika pemakai informasi tidak mendasarkan pada hasil laporan auditan. Akuntan publik merupakan satu satunya profesi yang berhak memberikan opini atas kewajaran dari laporan keuangan yang disusun manajemen (Baridwan, 2002). Menurut Mulyadi (2002) mendefinisikan Akuntan Publik sebagai berikut: Akuntan profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat terutama pada

4 12 bidang pemeriksaan terhadap bidang laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Pemeriksaan tersebut terutama ditujukan pada pihak investor, kreditur, calon kreditur, calon investor, dan instansi pemerintah (terutama instansi pajak). Disamping itu akuntan publik juga menjual jasa lain kepada 21 masyarakat seperti konsultasi pajak, konsultasi bidang menejemen, konsultasi penyusunan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan. Untuk memperoleh perizinan menjadi seorang akuntan publik seperti yang diatur dalam Undang Undang No.5/2011 tentang Akuntan Publik Pasal 5 menyebutkan bahwa: 1. Izin menjadi akuntan publik diberikan oleh Menteri. 2. Izin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku selama 5 (lima) tahun sejak ditetapkan dan dapat diperpanjang. 3. Apabila masa berlaku izin akuntan publik berakhir dan tidak memperoleh perpanjangan izin, yang bersangkutan tidak lagi menjadi akuntan publik dan tidak dapat memberikan jasa asurans sebagimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1). Adapun menurut Pasal 6 mengenai syarat syarat dan kriteria yang wajib dipenuhi untuk menjadi akuntan publik meliputi: Untuk mendapatkan izin menjadi akuntan publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) seseorang harus memenuhi syarat sebagai berikut : a. Memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang sah. b. Berpengalaman praktik memberikan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. c. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

5 13 d. Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih. e. Menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri dan f. Tidak berada dalam pengampuan. Berikut ini adalah gambaran jenjang karir akuntan publik (Mulyadi, 2002): a. Auditor junior, bertugas melaksanakan prosedur audit secara rinci, membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan. b. Auditor senior, bertugas untuk melaksankan audit dan bertanggungjawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana, mengarahkan dan mereview pekerjaan auditor junior. c. Manajer, merupakan pengawas audit yang bertugas membantu auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit, mereview kertas kerja, laporan audit dan management letter. d. Partner, bertanggung jawab atas hubungan dengan klien, dan bertanggung jawab secara keseluruhan mengenai auditing. Bekerja di KAP dapat membuat seorang individu dicari oleh perusahaan karena dianggap telah menguasai akuntansi sesuai standar yang berlaku. Namun bekerja di KAP juga memiliki pengorbanan yang cukup berat yaitu jam kerja yang cukup besar dibandingkan bekerja di perusahaan biasa (Sugiyono, 2002).

6 Akuntan Non Publik Profesi akuntan tidak hanya meliputi akuntan publik saja terdapat profesi akuntan lainnya yaitu akuntan non publik. Akuntan non publik merupakan akuntan yang berkerja di dalam suatu instansi baik pemerintah ataupun swasta, akuntan non publik tersebut meliputi akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah Akuntan Perusahaan Trirorania (2004) dalam Merdekawati dan Sulistyawati (2011) menyatakan bahwa akuntan perusahaan atau auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efesiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi. Akuntan perusahaan merupakan akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan. Jenis pekerjaan akuntansi dalam perusahaan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. Akuntansi manajemen berguna untuk menghasilkan informasi khusus bagi pengguna internal seperti manajer dan karyawan yang berfungsi untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasikan dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam pembuatan, perencanaan, pengendalian, dan keputusan (Hansen dan Mowen, 2006). Akuntansi keuangan berguna untuk menghasilkan informasi bagi pihak internal maupun eksternal, seperti manajer,

7 15 karyawan, investor, kreditur, maupun pemerintah yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan yang berhubungan dengan perusahaan secara keseluruhan (Hansen dan Mowen, 2006). Sementara itu Wijayanti dalam Merdekawati dan Sulistyawati (2011) mengungkapkan bahwa mahasiswa beranggapan bekerja sebagai akuntan perusahaan lebih memberikan kepastian masa depan dengan adanya dana pensiun dan sifat pekerjaan yang rutin. Tidak hanya itu Wijayanti (2001) juga mengungkapkan bahwa mahasiswa akuntansi lebih senang berprofesi diperusahaan nasional daripada perusahaan lokal, karena perusahaan nasional lebih dikenal daripada perusahaan lokal sehingga dapat diperkirakan segi baik maupun buruknya suatu perusahaan. Hal tersebut mempunyai implikasi bahwa posisi kerja di perusahaan nasional merupakan faktor penting dalam mempertimbangkan pemilihan profesi Akuntan Pemerintah Jumamik (2007) menyatakan bahwa akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan pemeriksaan terhadap pertanggung jawaban keuangan yang ditunjuk oleh unit unit organisasi dalam pemerintahan atau pertanggung jawaban keuangan yang ditunjuk kepada pemerintah. Unit unit organisasi dalam pemerintahan atau instansi pemerintah tersebut meliputi Departemen Keuangan, Kantor Pajak, Badan Pengawas Keuangan Pemerintah (BPKP) dan Badan Pengawas Keuangan (BPK). Menurut Setiyani (2005) akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada instansi pemerintah, sarjana akuntansi yang berprofesi sebagai akuntan pemerintah mempunyai status sebagai pegawai negeri. Rahayu, Sudaryono, dan

8 16 Setiawan (2003) berpendapat mahasiswa akuntansi yang memilih profesi akuntan pemerintah mengharapkan pekerjaan yang bersifat rutin sehingga tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan sehari hari dan mempunyai keamanan kerja yang tinggi. Akuntan Pemerintah mempunyai tujuan menginformasikan hal yang memungkinkan bagi pemegang jabatan untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab mengelola organisasi atau entitas yang di dudukinya secara tepat dan efektif, dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik atas apa hasil operasi pemerintahan dan penggunaan dana masyarakat atau publik Akuntan Pendidik Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi. Seseorang berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara lain: Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar akuntan atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga bisa mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud RI tahun Mahasiswa yang mengharapkan bekerja sebagai akuntan pendidik lebih mempunyai jaminan hari tua. Temuan inilah yang menjadi pengharapan mahasiswa jurusan akuntansi untuk termotivasi memilih profesi akuntan pendidik

9 17 (Merdekawati dan Sulistyawati, 2011). Jumamik (2007) juga menambahkan bahwa akuntan pendidik merupakan profesi yang menghasilkan sumber daya manusia yang berkarir pada tiga bidang akuntan lainnya. Akuntan pendidik melaksanakan proses penciptaan profesional, baik profesi akuntan publik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah. Seiring dengan perkembangan perekonomian yang pesat, maka dibutuhkan akuntan yang semakin banyak pula. Dalam konteks permasalahan inilah diperlukan pemenuhan kebutuhan akan tenaga akuntan pendidik. 2.2 Pendidikan Profesi Akuntansi di Indonesia Keputusan Mendiknas Nomor 179/U/2001 menyebutkan Pendidikan profesi Akuntansi adalah pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah program ilmu sarjana Ekonomi pada program studi akuntansi. Pendidikan profesi akuntansi bertujuan menghasilkan lulusan yang menguasai keahlian bidang profesi akuntansi dan memberikan kompensasi keprofesian akuntansi. Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profesi akuntan (Benny, 2006). Selanjutnya mereka harus mendaftar ke departemen keuangan untuk mendapatkan nomor register. Dengan adanya Pendidikan Profesi Akuntan maka dapat dilihat model pendidikan profesi akuntansi yang menghasilkan akuntan-akuntan di Indonesia adalah sebagai berikut :

10 18 Gambar 2.1 Alur Pendidikan Akuntansi di Indonesia 2.3 Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan Publik Persepsi berasal dari bahasa inggris perception yang berarti penglihatan, tanggapan, daya memahami/menanggapi. Pengertian persepsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan ( penerimaan) langsung dari sesuatu atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap informasi tentang lingkunan melalui panca indera. Dengan demikian persepsi dapat diartikan sebagai proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiai informasi tentang lingkungannya melalui panca inderanya (melihat, mendengar, mencium, menyentuh dan merasakan). Menurut Robbins (1996), persepsi merupakan suatu proses yang ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka

11 19 agar memberi makna bagi lingkungan mereka. Setiyani (2005) menyebutkan persepsi adalah proses individu dalam memilih informasi, mengorganisir, menafsir masukan-masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang bermakna. Proses persepsi dimulai dari diterimanya rangsangan (stimulasi) oleh seseorang melalui alat penerimanya (panca indera), dilanjutkan ke pusat susunan syaraf yaitu otak, rangsangan tersebut kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari, mengerti, dan memahami apa yang diinderanya itu. Mahasiswa selama belajar di perguruan tinggi menerima informasi yang berhubungan dengan profesi akuntan publik dan akuntan publik baik secara formal maupun secara informal. Informasi tersebut dapat memberikan persepsi yang berbeda pada masing-masing mahasiswa sesuai dengan karakteristik kepribadiannya dan pengetahuan intelektualnya. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipandang menjanjikan prospek yang cerah karena profesi ini memberikan tantangan intelektual dan pengalaman belajar yang tak ternilai. Profesi ini juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang menantang dan bervariasi karena dapat ditugaskan di berbagai tempat dan berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda (Wheeler, 1983). Akuntan publik juga merupakan penasehat bisnis yang terprcaya dan profesi akuntan publik banyak menjadi manajer. Hal ini membentuk persepsi positif mahasiswa terhadap profesi akuntan publik. Stolle (1976) mengungkapkan bahwa mahasiswa beranggapan profesi akuntan publik lebih profesional dan lebih memberi kepuasan pribadi, karena profesi akuntan publik

12 20 berhadapan dengan berbagai jenis perusahaan sehingga akuntan publik lebih sering berinteraksi dengan ahli-ahli lain. Akuntan publik juga menghadapi banyak masalah dan tantangan berat, seperti peningkatan resiko dan tanggung jawab, adanya batasan waktu, standard overload, persaingan sesama KAP, dan teknologi yang semakin canggih yang harus salalu diikuti (Collins,1993). Keadaan ini membentuk persepsi tentang kelemahan menjadi akuntan publik. Pada umumnya, persepsi mahasiswa dalam pemilihan profesi, dipengaruhi oleh pengetahuan pribadi atau personal mengenai bagaimana lingkungan kerjanya, informasi-informasi yang diperoleh dari lulusan atau alumni terdahulu, keluarga atau kerabat dekat, dosen, dan tak terkecuali text book yang dibaca atau digunakan oleh mahasiswa tersebut (Handhika, 2010). 2.4 Karir di Kantor Akuntan Publik Akuntan publik merupakan profesi yang menjual jasa kepada masyarakat umum terutama dalam bidang pemeriksaan laporan keuangan yang disajikan klien. Pemeriksaan laporan keuangan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dari pihak intern perusahaan maupun ekstern perusahaan (kreditur, investor, calon kreditur, calon investor, instansi pemerintah, dan masyarakat). Dalam realitanya akuntan publik melaksanakan empat jenis jasa utama, yaitu atestasi, perpajakan, konsultasi manajemen, serta jasa akuntansi dan pembukuan. Bervariasinya jasa yang dapat diberikan oleh profesi akuntan publik dapat menimbulkan terjadinya berbagai macam tekanan kerja seingga dapat berpengaruh buruk pada kinerja, keefektifan dan kesehatan individu, seperti membolos, produktivitas rendah, tingkat turnover yang tinggi dan ketidakpuasan

13 21 kerja (Gaertner dan Rube, 1981). Tekanan klien supaya kantor akuntan publik mengurangi ongkos dan jam kerja serta persaingan ketat antar kantor akuntan publik menyebabkan tekanan semakin meningkat. Pada saat yang sama, biaya operasi kantor akuntan publik juga meningkat. Berkarir di akuntan publik dalam realitanya akan melaksanakan empat jenis jasa utama, yaitu atestasi, perpajakan, konsultasi manajemen, serta jasa akuntansi dan pembukuan. Variasi jenis jasa ini menimbulkan banyak tekanan di lingkungan kerja sehingga berpengaruh buruk terhadap kinerja akuntan publik. Collins dan Killough dalam Alhadar (2013) menyebutkan bahwa lingkungan kerja yang cenderung bernuansa stress dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja meningkat. 2.5 Penelitian Terdahulu Rahayu, Sudaryono, dan Setiawan (2003) melakukan penelitian tentang persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan karir akuntan. Variabel independen yang digunakan adalah penghargaann finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas. Hasil penelitian menunjukkan penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa sebagai akuntan publik. Merdekawati dan Sulistyawati (2011) meneliti faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi akuntan oleh mahasiswa akuntansi. Variabel independen yang digunakan ialah penghargaan finansial/ gaji, pengakuan profesional, pelatihan profesional, lingkungan kerja, nilai nilai sosial, dan

14 22 keamanan kerja. Hasil penelitian menunjukkan penghargaan finansial, pengakuan profesional, keamanan kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa sebagai akuntan publik. Penelitian Setiyani (2005), menunjukkan bahwa dalam pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik dapat dibedakan melalui faktor gaji, pelatihan professional, pengakuan professional, lingkungan kerja, untuk nilai intrinsik pekerjaan. Faktor pertimbangan pasar kerja dan nilai-nilai sosial tidak ada perbedaan persepsi. Jumamik (2007) meneliti persepsi mahasiswa akuntansi terhadap faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan karir akuntan. Jumamik menggunakan sampel 125 mahasiswa PTS di semarang angkatan , variabel independen yang digunakan dalam penelitiannya adalah gaji atau penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan stimulan semua variabel berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir. Dalam penelitian Widyasari (2010) melakukan penelitian mengenai persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor- faktor yang membedakan pemilihan karir. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah mahasiswa akuntansi Univeritas Diponegoro dan UNIKA Soegijapranata. Hasil dari penelitian tersebut bahwa secara keseluruhan ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi yang dilihat dari keinginan karir akuntan yang ditinjau dari gaji/ penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja. Dari personalitas disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi.

15 23 Abu Hassan (2012) yang meneliti mengenai persepsi mahasiswa akuntansi melakukan sertifikasi profesional menggunakan sampel penelitian dari mahasiswa akuntansi Universitas negeri di Malaysia sebanyak 103 responden. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa stabilitas pekerjaan dan keamanan, kesempatan untuk kemajuan dan persepsi siswa terhadap profesi secara signifikan akan mempengaruhi keputusan mereka untuk mengejar pemeriksaan profesional dan menunjukkan bahwa sekitar 70% dari responden berencana untuk bekerja segera setelah lulus dan hanya sekitar 28% dari responden benar-benar memiliki niat untuk mengejar kualifikasi profesional. Tabel 2.1 RINGKASAN PENELITIAN TERDAHULU Peneliti ( Tahun ) Rahayu ( 2003 ) Judul Variabel Hasil Persepsi mahasiswa Akuntansi mengenai Faktor faktor Pemilihan karir Variabel independen : 1. Gaji 2. Pelatihan Profesional 3. Pengakuan Profesional 4. Nilai nilai sosial 5. Lingkungan Kerja 6. Pertimbangan Pasar Kerja 7. Personalitas Variabel dependen : Pemilihan karir akuntan publik dan non akuntan publik Hasil peneliti menunjukkan penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir sebaga akuntan akuntan dan non akuntan publik. Trironia ( 2004 ) Faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi akuntan oleh mahasiswa akuntansi Variabel independen : 1. Gaji 2. Pengakuan Profesional 3. Pelatihan Profesional 4. Nilai nilai sosial 5. Lingkungan Kerja 6. Keamanan Kerja Variabel dependen : Pemilihan karir akuntan Hasil penelitian ini menunjukkan penhargaan finansial, pengakuan profesional, keamanan kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa sebagai akuntan publik atau non publik.

16 24 Peneliti ( Tahun ) Rediyani Setiyani ( 2005 ) Jumamik ( 2007 ) Judul Variabel Hasil Faktor faktor yang membedakan mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor faktor yang mempengaruhi karir akuntan Variabel independen : 1. Gaji 2. Pelatihan Profesional 3. Pengakuan Profesional 4. Nilai nilai sosial 5. Nilai intrinsik pekerjaan 6. Pertimbangan pasar kerja Variabel dependen : Pemilihan karir mahasiswa sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Variabael independen : 1. Gaji 2. Pelatihan Profesional 3. Pengakuan Profesional 4. Nilai nilai sosial 5. Lingkungan kerja 6. Pertimbangan Pasar Kerja 7. Personalitas Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Faktor faktor yang membedakan gaji, pelatihan profesional, lingkungan kerja, untuk nilai intrinsik pekerjaan, pertimbangan pasar kerja, nilai nilai sosial tidak ada perbedaan. Secara parsial dan stimulan semua variabel berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir akuntan Widyasari ( 2010 ) Persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor faktor yang membedakan pemilihan karir Variabel dependen : Pemilihan karir akuntan Variabel independen : 1. Gaji 2. Pelatihan Profesional 3. Pengakuan Profesional 4. Nilai nilai sosial 5. Lingkungan Kerja 6. Pertimbangan Pasar Kerja Variabel dependen : Pemilihan karir mahasiswa sebagai akuntan publik dan non akuntan publik faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik bagi mahasiswa jurusan akuntansi, dapat diambil kesimpulan sebagai bahwa secara keseluruhan ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi yang dilihat dari keinginan karir akuntan yang ditinjau dari gaji/ penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja. Sedangkan dari personalitas disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi.

17 25 Peneliti ( Tahun ) Muhammad Abu Hasan ( 2012 ) persepsi mahasiswa akuntansi melakukan sertifikasi professional Judul Variabel Hasil Variabel independen : 1. Gaji 2. Stabilitas keamanan kerja 3. Peluang untuk kemajuan 4. Prestise atau status 5. Niat untuk mengerjar pemeriksaan profesional Variabel dependen : Pemilihan karir dalam mengejar kualifikasi pemeriksaan profesional. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa stabilitas pekerjaan dan keamanan,m kesempatan untuk kemajuan dan persepsi siswa terhadap profesi secara signifikan akan mempengaruhi keputusan mereka untuk mengejar pemeriksaan profesional dan menunjukkan bahwa sekitar 70% dari responden berencana untuk bekerja segera setelah lulus dan hanya sekitar 28% dari responden benar-benar memiliki niat untuk mengejar kualifikasi profesional. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian mengenai persepsi mahasiswa akuntansi terhadap faktor-faktor dalam pemilihan profesi sebagai akuntan publik sudah banyak diteliti oleh peneliti terdahulu. Tetapi objek penelitian, variabel dan alat analisisnya yang berbeda-beda antara penelitian satu dengan yang lainnya, menghasilkan hasil penelitian yang berbeda-beda pula. 2.6 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Profesi Berdasarkan hasil penelitian-penelitian terdahulu, didapat banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan publik. Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan publik yang dianggap masih relevan.

18 Penghargaan Finansial atau Gaji Penghargaan finansial atau gaji yang diperoleh dari pekerjaan secara mendasar merupakan daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawan. Saat ini penghargaan finansial merupakan salah satu ukuran yang digunakan dalam mengukur kepuasan kinerja dan pertimbangan dalam pemilihan karir. Wijayanti dalam Merdekawati dan Sulistyawati (2011) menyatakan bahwa penghargaan adalah hasil yang diperoleh sebagai kontrak prestasi yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan keputusan kepada karyawan. Sementara itu Rahayu, Sudaryono, dan Setiawan (2003) dalam penelitian yang sama menambahkan penghargaan finansial diuji dengan tiga butir pernyataan yaitu gaji awal yang tinggi, potensi kenaikan gaji dan tersedianya dana pensiun. Abu Hassan (2012) menyebutkan bahwa gaji merupakan faktor utama dalam pemilihan keputusan dalam karier. Gaji merupakan penghargaan berwujud finansial (Setiyani, 2005). Gaji dipertimbangkan dalam pemilihan profesi karena memang tujuan utama seseorang bekerja adalah memperoleh gaji. Pada faktor gaji, biasanya mahasiswa akan memperhitungkan gaji yang diperoleh pada waktu mulai bekerja, jaminan masa depan yang menjamin yaitu adanya dana pensiun, selain itu mahasiswa juga memperhatikan kenaikan kapan kenaikan gaji akan diperoleh. Dalam profesi non akuntan, akuntan publik dianggap paling mudah mendapatkan penghargaan finansial atau gaji tinggi, meskipun penghargaan finansial atau gaji awalnya lebih rendah dibandingkan bidang profesi yang lain (Felton, Buhr, dan Northey, 1994). Kantor akuntan publik memiliki cara sendiri

19 27 dalam memberikan penghargaan finansial/gaji kepada seorang akuntan publik. Akuntan publik dalam kenyataannya mengaudit tidak hanya satu perusahaan saja, biasanya dua atau lebih perusahaan dalam sekali tempo. Klien atau pengguna jasa yang merasa puas dan cocok dengan cara kerja auditor dan kantor akuntan publik akan menggunakan jasanya kembali. Hal ini bermanfaat untuk menjaga hubungan relasi atau bahkan menambah relasi dengan klien yang berbeda otomatis akan menambah penghasilan. Semakin besar perusahaan atau klien yang menggunakan jasa akuntan publik, pendapatan yang diterima akan semakin tinggi. Widiyasari (2010), menyimpulkan bahwa mahasiswa yang memilih profesi akuntan pemerintah dan akuntan pendidik lebih mengharapkan dana pensiun dibandingkan dengan mahasiswa yang memilih profesi akuntan perusahaan dan akuntan publik. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik juga mengharapkan penghasilan jangka panjang (Setiyani, 2005). Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut: H1: Penghargaan finansial berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik Pelatihan Profesional Pelatihan profesional merupakan pelatihan yang diberikan guna untuk peningkatan kemampuan dan keahlian suatu profesi, tidak hanya itu pelatihan profesional juga merupakan suatu persiapan dan pelatihan yang harus dilakukan sebelum memulai suatu karir. Untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang profesional, akuntan publik harus menjalani pelatihan teknis dan berpengalaman dibidang auditing, antara lain memiliki pengalaman kerja di KAP minimal 3 tahun yang setara dengan 4000 jam, serta pendidikan profesional yang berkelanjutan

20 28 selama menjalani karir sebagai akuntan publik (Benny, 2006). Pelatihan profesional ini meliputi, pelatihan sebelum bekerja, mengikuti pelatihan diluar lembaga, mengikuti pelaihan rutin di lembaga, dan variasi pengalaman kerja. Penelitian Setiyani (2005) menunjukkan bahwa profesi akuntan publik lebih memerlukan pelatihan kerja untuk meningkatkan kemampuan profesional dan mendapatkan pengalaman kerja yang bervariasi. Persepsi semacam itu tidak ada pada pilihan profesi akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, apalagi akuntan pendidik. Menurut Widyasari (2010) tidak terdapat perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik dengan karir sebagai akuntan perusahaan, akuntan pemerintah dan akuntan pendidik ditinjau dari faktor pelatihan profesional. Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu yang mendukung, dapat dirumuskan sebuah hipotesis, yaitu : H2: Pelatihan Profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik Pengakuan Profesional Pengakuan profesional merupakan hal hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap suatu prestasi atau kemampuan. Pengakuan profesi ini meliputi adanya kemungkinan berkerja dengan profesi yang lain, kesempatan untuk berkembang dan pengakuan atas prestasi. Rahayu, Sudaryono, dan Setiawan (2003) menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan pandangan diantara mahasiswa akuntansi secara keseluruhan ditinjau dari pengakuan profesional. Pengakuan profesional yang akan diuji dalam penelitian ini meliputi empat pertanyaan mengenai kesempatan untuk berkembang, adanya pengakuan apabila berprestasi, cara untuk kenaikan pangkat, dan keahlian untuk mencapai sukses.

21 29 Mahasiswa akuntansi yang tidak hanya mengejar penghasilan saat ia bekerja nanti, namun berkeinginan mengembangkan diri dalam bidang akuntansi dan audit cenderung memilih karir akuntan publik. Ada kepuasan tersendiri ketika memperoleh pengakuan profesional atau pengakuan prestasi kerjanya dalam karir akuntan publik, mengingat dibutuhkan keahlian tertentu, waktu yang tidak sebentar dan jenjang karir yang panjang. Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan prestasi (Setiyani, 2005). Pada faktor pengakuan profesional mahasiswa pada umumnya menginginkan reward atas prestasi yang diperoleh. Reward yang dimaksud tidak hanya berupa uang, tetapi berupa pengakuan dari lembaga tempat mereka bekerja, sehingga mereka mempunyai semangat untuk selalu meningkatkan kinerja mereka. Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu yang mendukung, dapat dirumuskan sebuah hipotesis, yaitu : H3: Pengakuan Profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik Nilai-Nilai Sosial Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan seseorang pada masyarakatnya dan dipertimbangkan dalam memilih profesi. Penelitian Setiyani (2005) mengungkapkan bahwa nilai-nilai sosial dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi yang meliputi kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu. Persepsi mengenai nilai nilai sosial menunjukkan sebagai faktor yang mempengaruhi dalam memilih karir akuntan publik. Pertimbangan nilai sosial

22 30 yang tinggi justru akan menurunkan pemilihan akuntan publik atau mahasiswa akan cenderung memilih karir akuntan non publik. Adanya pengaruh dalam nilai nilai sosial ini menunjukkan adanya penilaian yang sama bahwa profesi akuntan baik akuntan pendidik, akuntan perusahaan maupun akuntan pemerintah memegang nilai nilai sosial dalam pekerjaan mereka. Peranan pentingnya memegang nilai nilai sosial bagi semua tingkatan akuntan tersebut karena pentingnya seorang akuntan untuk memegang nilai nilai sosial yang diakui secara umum, dan hal ini nampaknya harus dipahami oleh semua pilihan karir akuntan. Hasil ini didukung dengan adanya penelitian Jumamik (2007) yang mendapatkan hasil variabel nilai-nilai sosial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir Mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik mengharapkan dengan ditugaskannya seorang akuntan publik di berbagai tempat dan perusahaan memiliki ciri dan kondisi yang berbeda maka bisa menambah pengetahuannya di bidang selain akuntansi karena interaksi yang dilakukan tidak hanya dengan sesama akuntan, pengalaman kerja yang didapatkan juga semakin bervariasi dan terbukanya kesempatan dipromosikan atau mempromosikan. Atas dasar pemikiran di atas maka dirumuskan hipotesis keempat sebagai berikut. H4: Nilai sosial berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik Lingkungan Kerja Lingkungan kerja merupakan suasana kerja yang meliputi sifat kerja (rutin, atraktif, sering lembur), tingkat persaingan antar karyawan dan tekanan kerja merupakan faktor dari lingkungan pekerjaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahayu, Sudaryono, dan Setiawan (2003) menunjukan bahwa karir sebagai akuntan pendidik pekerjaannya lebih rutin dibanding karir yang lain. Lingkungan

23 31 kerja dipertimbangkan dalam pemilihan profesi mahasiswa terutama pada sifat pekerjaan rutin dan pekerjaan cepat diselesaikan. Penelitian Setiyani (2005) menemukan bahwa semua mahasiswa beranggapan bahwa profesi akuntan perusahaan akan menghadapi pekerjaan yang rutin dan dapat diselesaikan dibelakang meja, sedangakan profesi akuntan publik akan menghadapi banyak tekanan dan tingkat kompetisi yang tinggi. Lingkungan kerja akuntan publik cenderung lebih banyak dituntut untuk menghadapi tantangan karena bervariasinya jasa yang diberikan oleh klien dapat menimbulkan berbagai macam tekanan kerja untuk memperoleh hasil yang sempurna. Banyak tekanan yang muncul dari klien mengharuskan seorang akuntan publik untuk lembur serta memunculkan tingkat kompetisi yang tinggi antara karyawan. Mahasiswa yang memilih profesi sebagai akuntan publik menganggap jenis pekerjaannya tidak rutin, akan tetapi pekerjaannya mempuanyai banyak tantangan dan tidak dapat dengan cepat terselesaikan. Atas penjelasan di atas maka dirumuskan hipotesis ke lima sebagai berikut. H5: Lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik Pertimbangan Pasar Kerja Pertimbangan pasar kerja berhubungan dengan pekerjaan yang dapat diakses dimasa yang akan datang meliputi keamanan kerja dan tersedianya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja Setiyani (2005). Keamanan kerja pada profesi sebagai akuntan publik sedikit lebih aman dari pada keamanan kerja sebagai akuntan perusahaan yang rentan dengan di PHK. Profesi akuntan pemerintah menyenangkan tetapi sering lembur dan kompetisi diantara

24 32 karyawannya sangat tinggi serta ada tekanan kerja untuk menuju sukses, sedangkan profesi sebagai akuntan pendidik pekerjaanya lebih cepat diselesaikan dan banyak tantangan karena sering berinteraksi dengan banyak orang Widyasari (2010). Profesi akuntan publik terus berkembang seiring dengan berkembangnya dunia usaha dan pasar modal di Indonesia. Walaupun masih banyak kritikan yang dilontarkan, namun keberadaan profesi akuntan publik tetap diakui oleh pemerintah sebagai sebuah profesi. Disamping dukungan pemerintah, profesi akuntan publik juga sangat ditentukan oleh perkembangan ekonomi dan kesadaran masyarakat akan manfaat jasa akuntan publik. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut: H6: Pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik Pengaruh orang tua Norma subyektif adalah salah satu komponen dalam Theory of Planned Behavior (TPB). Berdasarkan teori tersebut, perilaku seseorang ditentukan oleh niat berperilaku orang tersebut untuk melakukannya. Termasuk dalam norma subyektif ini adalah norma yang dianut (keluarga/orang tua). Hampir seluruh orang tua turut andil dalam pengambilan keputusan anaknya mengenai pendidikan dan pekerjaan karena dua hal itu adalah penting menyangkut masa depan anak. Kemampuan orang tua mempengaruhi anaknya untuk berperilaku seperti yang mereka harapkan diperoleh dari pengalaman, pengetahuan dan penilaian terhadap perilaku tertentu dan keyakinan melihat keberhasilan orang lain berperilaku seperti yang disarankan.

25 33 Pemilihan karir seseorang tidak jarang yang dipengaruhi oleh orang tuanya, baik keinginan orang tua maupun status yang dimiliki orang tuanya sehingga menjadi bahan pertimbangan. Penelitian Agustin (2012) menyatakan bahwa mahasiswa yang memilih profesi sebagai akuntan publik lebih beranggapan bahwa pandangannya terhadap profesi tersebut diperoleh informasi dari orang tua. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut: H7: Pengaruh orang tua mahasiswa akuntansi berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik. 2.7 Kerangka Pemikiran Tujuan penelitian ini untuk menguji secara empiris apakah ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Universitas swasta di kota Surakarta yakni Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan STIE-AUB Surakarta dalam memilih profesi sebagai akuntan publik dilihat dari gaji, pelatihan profesional, pengakuan professional, nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan pengaruh orang tua. Dalam kerangka pemikiran teoritis dapat dilihat pada gambar berikut ini.

26 34 Gaji Pelatihan Profesional Pengakuan Profesional Pemilihan Karir : Akuntan Publik Nilai nilai Sosial Lingkungan Kerja Pertimbangan Pasar Kerja Pengaruh Orang tua Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Motivasi Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge)

BAB 1 PENDAHULUAN. mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge) BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan zaman menuntut lulusan sarjana yang lebih berkualitas, mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge) yang lebih dalam dunia

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN TEORETIS dan PERUMUSAN HIPOTESIS. Definisi akuntansi yang dikemukakan oleh American Institute of Certified

BAB II. TINJAUAN TEORETIS dan PERUMUSAN HIPOTESIS. Definisi akuntansi yang dikemukakan oleh American Institute of Certified BAB II TINJAUAN TEORETIS dan PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Mahasiswa Akuntansi Pengertian mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No. 60 Tahun 1999 adalah peserta didik yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Widiatami dan Cahyonowati (2013) Penelitian Widiatami dan Cahyonowati (2013) menguji tentang Determinan Pilihan Karir pada Mahasiswa Akuntansi (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kunci keberhasilan suatu negara. Perkembangan dunia bisnis memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dan kunci keberhasilan suatu negara. Perkembangan dunia bisnis memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan produk pendidikan dan kunci keberhasilan suatu negara. Perkembangan dunia bisnis memberikan lapangan kerja yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kata mahasiswa berasal dari dua kata, yakni maha dan siswa. Maha berarti amat; yang teramat, sedangkan siswa berarti murid; pelajar. Menurut Kamus Besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua harapan atau impian yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. semua harapan atau impian yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal dari pembentukan karir tersebut. Memiliki karir yang baik dan menjanjikan merupakan semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, setelah menyelesaikan pendidikan ekonomi jurusan akuntansi,

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, setelah menyelesaikan pendidikan ekonomi jurusan akuntansi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Secara umum, Sarjana Akuntansi setelah menyelesaikan masa studinya memiliki paling tidak tiga alternatif langkah yang ditempuh. Pertama, setelah menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi, dan berikut ini akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi, dan berikut ini akan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi, dan berikut ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Pengharapan Konsep dari pemilihan profesi ini berhubungan dengan teori motivasi, yakni teori pengharapan (expectancy theory). Motivasi berasal dari kata movere yang berarti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. khususnya expectancy theory. Menurut Robbins (1996) dalam Setiyani (2005)

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. khususnya expectancy theory. Menurut Robbins (1996) dalam Setiyani (2005) BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1. Teori II.1.1. Teori Pengharapan Teori dasar konsep pemilihan profesi dalam penelitian ini adalah teori motivasi khususnya expectancy theory. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan sarjana akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. oleh sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan sarjana akuntansi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman secara tidak langsung memberikan peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1967, 1968 yaitu pada saat pemerintah mulai mengeluarkan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1967, 1968 yaitu pada saat pemerintah mulai mengeluarkan undang-undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia profesi Akuntan publik atau Auditor mulai berkembang pada tahun 1967, 1968 yaitu pada saat pemerintah mulai mengeluarkan undang-undang tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah teori pengaharapan (expectancy theory) dari teori motivasi. Motivasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah teori pengaharapan (expectancy theory) dari teori motivasi. Motivasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pengharapan Teori dasar yang digunakan sebagai landasan teori dalam pemilihan karir adalah teori pengaharapan (expectancy theory) dari teori motivasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Generasi muda ini merupakan calon-calon pekerja di bank, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Generasi muda ini merupakan calon-calon pekerja di bank, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan generasi muda yang sedang belajar dan menuntut ilmu diberbagai universitas dan perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia. Generasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, seperti tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun nonbank,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, seperti tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun nonbank, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, berbagai macam lapangan pekerjaan tersedia bagi para angkatan kerja. Hal itu terjadi seiring dengan berkembangnya dunia usaha di Indonesia, seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Motivasi Motivasi adalah pengaruh kekuatan yang menimbulkan perilaku individu. Motivasi juga dapat diartikan perasaan atau kehendak dan keinginan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan teori motivasi, yaitu teori harapan. Motivasi adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan teori motivasi, yaitu teori harapan. Motivasi adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Landasan Teori a. Teori Pengharapan Teori dasar dalam konsep pemilihan karir oleh individu ini berhubungan dengan teori motivasi, yaitu teori harapan. Motivasi adalah proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Hierarki Kebutuhan Terdapat berbagai macam teori motivasi, salah satu teori motivasi yang umum dan banyak digunakan adalah Teori Hierarki Kebutuhan. Teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi mahasiswa akuntansi pemilihan sebuah karir adalah tahap awal dari

BAB I PENDAHULUAN. Bagi mahasiswa akuntansi pemilihan sebuah karir adalah tahap awal dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi mahasiswa akuntansi pemilihan sebuah karir adalah tahap awal dari pembentuk karir tersebut. Pilihan karir bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya, sedangkan ditinjau dari sudut pandang subjektif karir dipandang. karena seseorang menjadi tua (Wany, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya, sedangkan ditinjau dari sudut pandang subjektif karir dipandang. karena seseorang menjadi tua (Wany, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karir merupakan bagian dari upaya pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan erat sekali dengan motivasi, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan. Karier juga dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi pertimbangan dasar dijelaskan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi pertimbangan dasar dijelaskan sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian ini tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa dasar-dasar ilmu yang menjadi fondasi dan landasan dasar teori. Beberapa teori dan ilmu yang menjadi pertimbangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Motivasi Penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saatnya nanti akan mecapai yang dicita-citakanya. Seorang individu diharapkan bisa

BAB I PENDAHULUAN. saatnya nanti akan mecapai yang dicita-citakanya. Seorang individu diharapkan bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada dasarnya setiap manusia memiliki keinginan dan keyakinan bahwa pada saatnya nanti akan mecapai yang dicita-citakanya. Seorang individu diharapkan bisa memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong dalam angkatan kerja

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena kebangkrutan perusahaan, seperti kasus Bank Mega skandal Enron

BAB I PENDAHULUAN. fenomena kebangkrutan perusahaan, seperti kasus Bank Mega skandal Enron BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya profesi akuntan publik telah banyak diakui oleh berbagai kalangan. Kebutuhan dunia usaha, pemerintah dan masyarakat luas akan jasa akuntan inilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis harus direspon dengan sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis harus direspon dengan sistem pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis harus direspon dengan sistem pendidikan akuntansi agar menghasilkan sarjana akuntansi yang berkualitas dan siap pakai didunia kerja. Agar mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, dunia usaha dan masyarakat telah menjadi semakin kompleks sehingga menuntut adanya perkembangan berbagai disiplin ilmu termasuk akuntansi.

Lebih terperinci

BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1. Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si

BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1. Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1 Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PROFESI AKUNTAN PUBLIK Timbul dan Berkembangnya Profesi Akuntan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI PRAKTISI AKUNTANSI SYARIAH.

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI PRAKTISI AKUNTANSI SYARIAH. BAB I PENDAHULUAN Dalam era globalisasi dunia, perkembangan pendidikan sangat pesat dan persaingan makin ketat terutama bagi perguruan tinggi negeri maupun swasta. Untuk dapat mempersiapkan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar untuk memilih jurusan. Baik itu berasal dari diri

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar untuk memilih jurusan. Baik itu berasal dari diri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jurusan Akuntansi merupakan salah satu jurusan yang terdapat pada dunia pendidikan dalam lingkup ilmu sosial. Walaupun di setiap Perguruan Tinggi menawarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Theory of Reasoned Action (TRA) dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Theory of Reasoned Action (TRA) dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Theory of Reasoned Action Theory of Reasoned Action (TRA) dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Law (2010) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun persaingan diantara sesama tenaga kerja yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. maupun persaingan diantara sesama tenaga kerja yang semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya manusia memiliki sifat dasar untuk mengejar atau mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu diharapkan bisa memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih,

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih, dibanding profesi non akuntan publik. Selain dihargai secara finansial, posisi sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia perekonomian global dan modern. Dengan meningkatnya kemudahan

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia perekonomian global dan modern. Dengan meningkatnya kemudahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seorang akuntan adalah profesi yang diakui penting dalam perkembangan dunia perekonomian global dan modern. Dengan meningkatnya kemudahan akses untuk bekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat. Hal ini terbukti dengan makin bertambahnya lembaga-lembaga pendidikan baik lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan berkiprah dalam dunia kerja adalah sarjana ekonomi, khususnya dari jurusan

BAB I PENDAHULUAN. akan berkiprah dalam dunia kerja adalah sarjana ekonomi, khususnya dari jurusan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha memberikan lapangan kerja yang beragam bagi angkatan kerja. Salah satu angkatan kerja yang ada di Indonesia adalah sarjana, yaitu tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian tentang Pengaruh Pelatihan Profesional, Parental Influence dan

BAB I PENDAHULUAN. penelitian tentang Pengaruh Pelatihan Profesional, Parental Influence dan BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini dijelaskan mengenai latar belakang dilakukannya penelitian tentang Pengaruh Pelatihan Profesional, Parental Influence dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memudahkan dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memiliki karir di

BAB I PENDAHULUAN. untuk memudahkan dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memiliki karir di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu motivasi mahasiswa mengikuti program pendidikan strata-1 adalah untuk memudahkan dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memiliki karir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap individu yang ingin maju dan berkembang ada baiknya mereka harus memotivasi diri untuk mau bekerja keras, bertanggung jawab, selalu ingin maju dan pantang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keinginan masyarakat untuk mengetahui perkembangan pendidikan dan profesi akuntansi di Indonesia sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keinginan masyarakat untuk mengetahui perkembangan pendidikan dan profesi akuntansi di Indonesia sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keinginan masyarakat untuk mengetahui perkembangan pendidikan dan profesi akuntansi di Indonesia sangat menggembirakan. Akuntansi mendapat tempat yang cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan tuntutan masyarakat disektor usaha dan pemerintahan semakin

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan tuntutan masyarakat disektor usaha dan pemerintahan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini perkembangan profesi akuntan yang sangat pesat seiring dengan tuntutan masyarakat disektor usaha dan pemerintahan semakin tinggi. Semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan sebuah karier bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan sebuah karier bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan sebuah karier bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal dari pembentuk karier tersebut. Setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya, pilihan karir bagi

Lebih terperinci

Perguruan Tinggi : Universitas Katolik Soegijapranata. Memerlukan beberapa informasi untuk mendukung pnelitian saya dalam rangka

Perguruan Tinggi : Universitas Katolik Soegijapranata. Memerlukan beberapa informasi untuk mendukung pnelitian saya dalam rangka Kepada Mahasiswa Akuntansi di Tempat Dengan Hormat, Nama : Tejaningrum Aji Prajanti Nim : 02.60.0165 Perguruan Tinggi : Universitas Katolik Soegijapranata Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Akuntansi Memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencetak tenaga yang terdidik dan siap memasuki dunia kerja. di antara sesama tenaga kerja yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. mencetak tenaga yang terdidik dan siap memasuki dunia kerja. di antara sesama tenaga kerja yang semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat saat ini harus diimbangi dengan jumlah tenaga kerja yang berkualitas sehingga akan tercapai kondisi perekonomian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. penelitian ini dipilih berdasarkan kemudahan dalam memperoleh data dan mahasiswa

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. penelitian ini dipilih berdasarkan kemudahan dalam memperoleh data dan mahasiswa BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah mahasiswa - mahasiswi jurusan Akuntansi angkatan 2007-2008 dan program ganda (Akuntansi - Sistem Informasi) angkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ternyata jawabannya tidak membantu mengidentifikasi berbagai tindakan ilmiah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ternyata jawabannya tidak membantu mengidentifikasi berbagai tindakan ilmiah yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian dan Persepsi tentang Karir Hampir semua orang bertanya tentang siklus hidup pekerjaan seseorang, dan ternyata jawabannya tidak membantu mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan yang lainnya karena itulah

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan yang lainnya karena itulah BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap manusia pasti mempunyai berbagai kebutuhan hidup yang harus dipenuhi dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan yang lainnya karena itulah manusia membutuhkan biaya atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Persepsi mahasiswa akuntansi terhadap profesi akuntan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Persepsi mahasiswa akuntansi terhadap profesi akuntan 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu 1. Persepsi mahasiswa akuntansi terhadap profesi akuntan Nauli (2009) meneliti tentang apakah ada perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi semester

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Profesi akuntan di Indonesia Praktik akuntansi di Indonesia dimulai sejak zaman VOC (1642). Akuntan - akuntan Belanda itu kemudian mendominasi akuntansi di perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya manusia memiliki sifat dasar untuk mengejar atau mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat. Hal ini terbukti dengan makin bertambahnya lembaga-lembaga pendidikan baik lembaga

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. akuntan merupakan salah satu karir yang sangat menjanjikan bagi masa depan,

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. akuntan merupakan salah satu karir yang sangat menjanjikan bagi masa depan, Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai seorang yang akan terjun ke dalam dunia kerja, tentunya kita menginginkan karir yang menjanjikan bagi masa depan. Karir sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai secara finansial. Profesi sebagai seorang akuntan dari sebuah perusahaan akuntan publik sangat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB 5 SIMPULAN DAN IMPLIKASI BAB 5 SIMPULAN DAN IMPLIKASI 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa gaji, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, pelatihan profesional dan personalitas

Lebih terperinci

KUESIONER. Bagian ini menyatakan tentang identitas responden Nama : Jenis Kelamin : Asal Universitas : Jurusan : Semester : No Mata Kuliah Sudah Belum

KUESIONER. Bagian ini menyatakan tentang identitas responden Nama : Jenis Kelamin : Asal Universitas : Jurusan : Semester : No Mata Kuliah Sudah Belum Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER Bagian A Bagian ini menyatakan tentang identitas responden Nama : Jenis Kelamin : Asal Universitas : Jurusan : Semester : No Mata Kuliah Sudah Belum 1 Pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. yaitu investor, kreditor dan pemerintah membutuhkan laporan keuangan untuk

BAB I. Pendahuluan. yaitu investor, kreditor dan pemerintah membutuhkan laporan keuangan untuk 1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan dibuat untuk beberapa tujuan yaitu untuk kepentingan pihak internal dan untuk kepentingan pihak eksternal perusahaan. Pihak internal perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ini menjadi langkah awal untuk meniti masa depan yang lebih baik. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. hal ini menjadi langkah awal untuk meniti masa depan yang lebih baik. Setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Menjadi sarjana bukanlah akhir dari kerja keras seorang mahasiswa, justru hal ini menjadi langkah awal untuk meniti masa depan yang lebih baik. Setiap mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai secara

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai secara finansial. Profesi sebagai seorang akuntan dari sebuah perusahaan akuntan publik sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengarahkan perilakunya terhadap pekerjaan tertentu (Gibson et al, 1997

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengarahkan perilakunya terhadap pekerjaan tertentu (Gibson et al, 1997 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pengharapan Konsep dari pemilihan profesi ini berhubungan dengan teori motivasi yakni teori pengharapan (expectancy theory). Motivasi merupakan konsep

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Perguruan Tinggi di Wilayah Surakarta) Skripsi Diajukan Untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... Judul : Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja, Pengakuan Profesional, Nilai-Nilai Sosial, Lingkungan Kerja dan Personalitas Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

PEMILIHAN KARIER AKUNTAN PUBLIK: PENGARUH PENGHARGAAN FINANSIAL, ORIENTASI ETIKA, PENGAKUAN PROFESIONAL DAN PELATIHAN PROFESIONAL

PEMILIHAN KARIER AKUNTAN PUBLIK: PENGARUH PENGHARGAAN FINANSIAL, ORIENTASI ETIKA, PENGAKUAN PROFESIONAL DAN PELATIHAN PROFESIONAL PEMILIHAN KARIER AKUNTAN PUBLIK: PENGARUH PENGHARGAAN FINANSIAL, ORIENTASI ETIKA, PENGAKUAN PROFESIONAL DAN PELATIHAN PROFESIONAL (Studi Pada Mahasiswa UNS, UMS dan STIE Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang : Kuesioner : Hasil Uji Deskriptif : Hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau prinsip tersebut secara konsisten (Wibowo, 2010). Profesi akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN. atau prinsip tersebut secara konsisten (Wibowo, 2010). Profesi akuntan publik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntan atau auditor adalah suatu profesi yang salah satu tugasnya adalah melaksanakan audit terhadap laporan keuangan sebuah entitas atau perusahaan dan memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada dalam laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan

BAB I PENDAHULUAN. ada dalam laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta) Disusun Oleh: NIA USWATUN CHASANAH

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah tindakan

BAB II LANDASAN TEORI. Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah tindakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Persepsi Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah tindakan menyusun, mengenali dan menafsirkan informasi sensoris guna memberikan gambaran dan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP)

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP) PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP) Survey Pada Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Sebelas Maret Surakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih memfokuskan diri pada bidang pekerjaan yang nantinya menjadi prioritas

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih memfokuskan diri pada bidang pekerjaan yang nantinya menjadi prioritas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemilihan karir merupakan proses awal pembentukan diri untuk memasuki dunia pekerjaan. Proses pemilihan karir oleh mahasiswa akan menuntun mereka untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum manusia mempunyai keingginan untuk mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Setiap individu diharapkan bisa memenuhi semua kebutuhannya dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Pengharapan Teori pengharapan merupakan salah satu dari motivasi. Definisi dari teori pengharapan adalah kekuatan dari kecendrungan untuk bertindak dengan cara tertentu bergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja.

BAB I PENDAHULUAN. peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis yang terus berkembang secara tidak langsung memberikan peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja. Dalam hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman menuntut lulusan sarjana yang lebih berkualitas, mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge) yang lebih dalam dunia

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi logistik, maka dapat ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat. Hal ini terbukti dengan makin bertambahnya lembaga-lembaga pendidikan baik lembaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian Ang Hwi Hwoa (2012) Ang Hwi Hwoa (2012) menganalisa perbedaan persepsi mahasiswa semester awal dan akhir mengenai profesi akuntan pada program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan kemajuan pesat dunia teknologi dan informasi, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan kemajuan pesat dunia teknologi dan informasi, ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan kemajuan pesat dunia teknologi dan informasi, ilmu akuntansi berkembang dengan sangat baik. Pesatnya perkembangan dunia bisnis memberikan kesempatan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP FAKTO-FAKTOR PEMILIHAN KARIER AKUNTAN PUBLIK (SURVEY DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DAN

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP FAKTO-FAKTOR PEMILIHAN KARIER AKUNTAN PUBLIK (SURVEY DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP FAKTO-FAKTOR PEMILIHAN KARIER AKUNTAN PUBLIK (SURVEY DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Setiap individu dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Setiap individu dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Setiap individu dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang mengharuskan untuk mengambil satu pilihan yang terbaik, termasuk dalam memilih karir setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kantor akuntan publik merupakan sebuah organisasi yang bergerak dibidang jasa. Jasa yang diberikan berupa jasa audit operasional, audit kepatuhan dan audit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan yang dimulai dari pendidikan tata buku sampai pendidikan akuntansi saat ini. Tentunya banyak hal

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 11 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Sikap dan Perilaku Etis Sikap adalah keadaan dalam diri manusia yang menggerakan untuk bertindak, menyertai manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau para stakeholder.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau para stakeholder. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi perkembangan perusahaan pada umunya. Akuntan publik tidak akan ada jika tidak ada perusahaan. Semakin

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perilaku Terencana The theory of planned behavior (TPB) merupakan pengembangan dari theory of reasoned action (Ajzen dan Fishbein,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian auditor dan kriteria seorang auditor

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian auditor dan kriteria seorang auditor BAB II LANDASAN TEORI II.1 Kerangka Teori dan Literatur II.1.1 Pengertian auditor dan kriteria seorang auditor Auditor independen atau akuntan publik adalah akuntan yang memiliki izin dari mentri keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu tentu ingin mengejar dan mencapai segala sesuatu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu tentu ingin mengejar dan mencapai segala sesuatu yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu tentu ingin mengejar dan mencapai segala sesuatu yang diinginkannya. Bekerja dan mendapatkan penghasilan adalah impian dari setiap individu. Dengan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Universitas Sebelas Maret Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ADITYA

Lebih terperinci

ETIKA PROFESI FAKLULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA. Disusun Oleh : : Eko Aprianto Nugroho NPM :

ETIKA PROFESI FAKLULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA. Disusun Oleh : : Eko Aprianto Nugroho NPM : ETIKA PROFESI Disusun Oleh : Nama : Eko Aprianto Nugroho NPM : 21409668 Kelas : SMTM01-06 FAKLULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA 2011 ETIKA PROFESI AKUNTANSI I. Pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Menurut Arens, Elder dan Beasley dalam buku berjudul Auditing dan Jasa Assurance (2011:4) audit adalah pengumpulan data dan evaluasi bukti tentang informasi

Lebih terperinci

Oleh: ELPIRAWATI ABSTRAK

Oleh: ELPIRAWATI ABSTRAK PENGARUH PENGHARGAAN FINANSIAL, PELATIHAN PROFESIONAL, NILAI-NILAI SOSIAL, PERTIMBANGAN PASAR KERJA, PERSONALITAS, DAN NILAI INTRINSIK TERHADAP PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS MAHASISWA

Lebih terperinci

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI) & AKUNTAN PUBLIK

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI) & AKUNTAN PUBLIK INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI) & AKUNTAN PUBLIK MISI DIDIRIKANNYA IAPI Menyediakan SDM profesional bidang akuntansi yang memiliki kompetensi sesuai standar global melalui proses rekrutmen anggota

Lebih terperinci

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik Departemen Keuangan RI Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik Panitia Antar Departemen Penyusunan Rancangan Undang-undang Akuntan Publik Gedung A Lantai 7 Jl. Dr. Wahidin No.1 Jakarta 10710 Telepon:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tenaga kerja sebagai akuntan publik. perubahan mendasar sejak awal tahun 1990-an (Machfoedz, 1999).

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tenaga kerja sebagai akuntan publik. perubahan mendasar sejak awal tahun 1990-an (Machfoedz, 1999). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya pertumbuhan suatu negara tentunya juga diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang lebih berkualitas. Disamping itu, perubahan serta pembaharuan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha saat ini dapat memberikan kontribusi yang besar untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Salah satu lapangan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntan memiliki peran yang sangat penting dalam penyajian informasi keuangan yang disajikan secara relevan dan andal oleh sebuah instansi atau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara lain, baik berupa barang, jasa, investasi, modal dan juga sumber

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara lain, baik berupa barang, jasa, investasi, modal dan juga sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia masuk dalam pasar bebas yang terbentuk dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing negaranegara ASEAN dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disedikan oleh para unversitas negeri ataupun universitas swasta di

BAB I PENDAHULUAN. yang disedikan oleh para unversitas negeri ataupun universitas swasta di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak pemilihan fakultas dengan berbagai macam jurusan yang disedikan oleh para unversitas negeri ataupun universitas swasta di Indonesia. Mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jenis jasa profesi akuntan publik di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jenis jasa profesi akuntan publik di Indonesia yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan jenis jasa profesi akuntan publik di Indonesia yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya minat dan keinginan sumber daya manusia khususnya

Lebih terperinci