BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi guna menjelaskan dan memahami masalah-masalah yang menjadi fokus

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang muncul, penelitian ini menuntut aktifitas eksplorasi guna menjelaskan dan memahami masalah-masalah yang menjadi fokus penelitian. Sehingga pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian yang telah dilakukan ini jug memiliki suatu tujuan yaitu untuk mengetahui gambaran umum, serta proses berlangsungnya kegiatan-kegiatan komunikasi antarbudaya didalam pernikahan antara etnis (suku) Jawa dan etnis (suku) Madura. Pendekatan kualitatif merupakan salah 1 (satu) tata cara riset yang dipakai guna mempelajari perihal perihal atau situasi sesuatu subjek yang alami, dimana peneliti selaku instrumen kunci. Analisis ini bersifat induktif, dan mengenai hasil penelitian lebih nantinya akan menekankan kepada makna yang penting penting saja daripada bentuk generalisasi 14. Satori (2011) 15 menyatakan bahwa seorang peneliti yang melakukan pendekatan kualitatif dikarenakan seorang peneliti ini pasti ingin mengeksplor (menjelelajah) suatu fenomena fenomena baru ataupun yang sudah terjadi dan yang tidak dapat dikuantifikasikan secara numerik atau angka. Sukmadinata (2011) 16 menjelaskan bahwa didalam jenis penelitian deskriptif dengan metode kualitatif tentunya bertujuan untuk menggambarkan fenomena fenomena yang ada (telah ada), baik bersifat alamiah maupun bentuk secara rekayasa yang dilakukan oleh manusia (peneliti sebelumnya), serta yang lebih memperlihatkan mengenai bentuk gambaran karakteristik, kualitas, dan yang terakhir adalah keterkaitan antar kegiatan yang terjadi. 14 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013). 15 Satori Djaman, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2011). 16 Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011). 33

2 Berdasarkan uraian uraian yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan pendekatan deskriptif dan metode kualitatif adalah suatu bentuk didalam konteks rangkaian kegiatan dimana suatu fenomena dapat dideskripsikan secara apa adanya, kemudian mengenai data yang diperoleh dan dianalisis, dan akibat fenomena tersebut semakin ditekankan atas kepentingannya. Peneliti memeilih melakukan pendekatan ini karena ingin mendapatkan gambaran tentang akan berlangsungnya proses komunikasi antarbudaya dan proses adaptasi budaya didalam pernikahan antara suku Jawa dan Suku Madura. 3.2 Tipe Penelitian Tipe penelitian yaitu deskriptif. Data-data yang dikumpulkan berupa katakata, gambar, dan bukan angka-angka. Deskriptif yaitu suatu rumusan masalah yang memandu penelitian untuk mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam. Pada dasarnya penelitian ini menggunakan studi kasus sebagai rancangan penelitiannya. Hal ini dikarenakan penelitian ini bersifat mengungkapkan suatu peristiwa. Penelitian studi kasus merupakan suatu kajian yang bertujuan untuk menghimpun suatu pengertian dan pemahaman mengenai suatu fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus. Studi kasus merupakan salah satu bagian dari penelitian kualitatif yang terfokus dalam mengungkapkan suatu hal secara rinci dan mendalam terhadap suatu objek penelitian. Tujuan studi kasus adalah untuk mempertahankan keutuhan dari objek yang diteliti dan dikatakan studi kasus karena sasaran dan fokus kasusnya yang unik. Selanjutnya melihat dari pengertian studi 34

3 kasus sendiri yaitu metode penyelidikan secara langsung dengan latar belakang alamiah dan memusatkan perhatian pada suatu peristiwa secara intensif dan rinci. 3.3 Fokus Penelitian Penelitian ini berfokus pada komunikasi antarbudaya yang terjadi dalam pernikahan suku Jawa dan suku Madura. Bagaimana peristiwa budaya yang terjadi dan dialami oleh pasangan antarbudaya tersebut. 3.4 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dan dilakukan di daerah Tlogowaru, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. Di daerah tersebut banyak terjadi pernikahan antarbudaya antara suku Jawa dan suku Madura karena kedua suku tersebut sudah hidup berdampingan sejak lama di Tlogowaru. 2. Lokasi penelitian sangat dekat dengan peneliti karena peneliti tinggal dilingkungan tersebut sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data. 3.5 Subjek Penelitian Pada penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif ini tidak digunakan suatu istilah populasi dan atau sampel. Penelitian deskriptif dengan metode kualitatif ini tentunya berangkat dari kasus kasus tertentu pada suatu keadaan masyarakat sosial tertentu, serta hasil pada riset atauun kajiannya tidak diberlakukan ke dalam wujud populasi, tetapi cuma bisa diberlakukan dengan cara pada suasana social khusus yang mempunyai kecocokan (similiarity) dengan suasana situasi social yang bisa dipelajari oleh seseorang periset. Spradley (dalam 35

4 Sugiyono, 2009) 17 mengungkapkan bahwa didalam suatu bentuk kegiatian penelitian kualitiatif itu tidak dikenal dengan yang namanya atau istilah populasi, namun dinamakan situasi sosial yang terdiri atas 3 (tiga) elemen penting, yaitu antara lain: tempat (place), pelaku (subject) dan juga aktivitas yang berinteraksi secara sinergis (activities that interact synergistically). Pada penelitian deskriptif dengan metode kualitatif ini, sampel penelitian bukan atau tidak dinamakan dengan nama responden namun dapat disebut sebagai narasumber ataupun informan. Narasumber atau informan yang ada pada penelitian ini dipilih dan ditentukan dengan melalui kriteria kriteria tertentu, yaitu: 1. Narasumber atau informan adalah warga yang tinggal di Tlogowaru, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang; 2. Narasumber atau informan terikat didalam pernikahan yang berbeda suku, yaitu antara Suku Madura dan Suku Jawa; 3. Narasumber atau informan Tidak cacat atau tuna wicara dan dapat diajak berkomunikasi; 4. Narasumber atau informan tersebut tentunya bersedia menjadi informan. Ada pula pada riset ini, narasumber ataupun informan didapat dengan memakai metode snowball sampling. Snowball sampling mempunyai prinsip prinsip didalam penerapan dengan mengutip beberapa ilustrasi lewat ikatan yang ketergantungan dari 1( satu) orang dengan orang lain ataupun sesuatu permasalahan dengan permasalahan yang lain, setelah itu mencari ikatan berikutnya lewat cara cara yang serupa, begitu serta berikutnya. Alasan peneliti ini menggunakan teknik tersebut karena nantinya akan dapat untuk mempertimbangkan kemudahan didalam hal untuk mendapatkan 17 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. 36

5 narasumber dari informasi informasi yang diperlukan narasumber yang telah diperoleh, sehingga kecukupan narasumber ini untuk membangun sebuah gagasan baru yang tentunya dapat dipenuhi oleh peneliti. Kekuatan penggunaan snowball sampling antara lain adalah: penelitian dapat dimulai (diawalai) dengan sebuah informasi yang sangat terbatas, membantu menemukan narasumber/informan penelitian yang sulit ditemukan atau tidak diketahui dimana keberadaannya, meningkatkan jumlah nara sumber/ informan/ responden yang berguna untuk mencapai hasil yang dapat dikatakan dengan nilai atau skor secara akurat. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Data atau sebuah informasi adalah salah 1 (satu) bagian yang terpenting dari suatu kegiatan penelitian yang akan atau telah dilakukan, hal ini dikarenakan bahwa dengan data yang diperoleh maka seorang peneliti tentunya akan dapat dengan mudah untuk menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti (tedahulu). Pada penelitian ini, data-data yang diperoleh dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data, beberapa metode didalam mengumpulkan data dijelaskan sebagai berikut: 1. Observasi Observasi atau pengamatan adalah suatu bentuk dari kegiatan didalam keperluan untuk pengumpulan data yang dengan melalui proses pengamatan, dan proses penginderaan 18. Teknik observasi ini dapat untuk digunakan dalam menjelaskan, dan merinci suatu kejadian kejadian gejala yang sedang terjadi, maka hal ini dapat dimaksudkan sebagai pengumpulan data secara 18 Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rajawali Pers, 2010). 37

6 selektif yang sesuai dengan pandangan dari seorang peneliti yang sedang melakukan bentuk kegiatan penelitian. Selain itu, teknik observasi ini bertujuan untuk menangkap (memperoleh) hal hal yang tidak dapat ditanyakan kepada para pihak pihak informan, namun harus dengan membutuhkan pengamatan yang secara langsung dilakukan oleh seorang peneliti. 2. Wawancara Wawancara adalah proses di mana ke-dua belah pihak. Seorang pewawancara mengajukan pertanyaan dan seorang narasumber memberikan pernyataan dalam rangka mencari informasi tentang seseorang, motivasi, perasaan, pendapat, dan lain sebgainya melalui proses percakapan yang ada. 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah salah 1 (satu) dialam metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dengan cara mendokumentasikan (memfoto, memvidio) hal hal yang berkaitan dengan penelitian secara langsung ataupun tidak langsung, baik berupa foto ataupun gambar, sebagai bukti fisik pada saat sedang pelaksanaan peneltian. 4. Tinjauan Literatur Literatur adalah bahan bahan yang telah diterbitkan secara nasional ataupun internasional didalam internet, baik secara rutin maupun berkala. Penelitian ini dilakukan dengan melalui metode studi kepustakaan atau biasanya disebut dengan istilah studi literatur yang dilakukan dengan metode menekuni, mempelajari, menelaah dan mengamati sesuatu kesusastraan berbentuk novel novel yang terdapat diperpustakaan( text book), peraturan 38

7 perundang undangan dari pemerintah ataupun lembaga yang berwenang, majalah mingguan, surat kabar (koran), artikel didalam jurnal berkala, situs website (laman) dan juga penelitian penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang memiliki hubungan dengan masalah yang sedang diteliti saat ini. Studi kepustakaan atau studi literatur ini tentunya bertujuan bagi/untuk peneliti agar dapat memperoleh sebanyak banyaknya yang mungkin teori tersebut yang diharapkan nantinya akan dapat menunjang suatu bentuk data yang dikumpulkan, dan pengolahannya secara lebih lanjut dalam konteks kegiatan penelitian ini selama ini. 3.7 Teknik Analisis Data Pada penelitian deskriptif dengan metode kualitatif ini, analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif yang bersifat induktif, yaitu usaha usaha didalam untuk dapat memperoleh suatu kesimpulan berdasarkan pemikiran yang alamiah dari berbagai jawaban jawaban yang telah diperoleh dengan melihat dan mempertimbangkan beberapa pertimbangan seperti hasil dari observasi lapangan, objek penelitian itu sendiri dan juga studi literatur dari permasalahan permasalahan yang dapat diangkat. Pada penelitian deskriptif dengan metode kualitatif ini, data/informasi yang telah diperoleh berupa kata kata sehingga tidak diperlukan lagi suatu penghitungan matematis dan / atau statistika sebagai alat bantu didalam melakukan sebuah kegiatan analisis. 39

8 Menurut Silalahi (2009) 19, teknik analisis data pada penelitian kualitatif dibagi menjadi 3 (tiga) tahap, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan yang dianggap sebagai suatu proses yang saling berhubungan satu sama lainnya. 1. Reduksi data Reduksi data ini dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada suatu kegiatan untuk penyederhanaan, pengabstraksian dan transformasi data data yang kasar dan yang diperoleh dari hasil catatan catatan pada saat melakukan penelitian di lapangan. Proses reduksi data ini akan berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung (selama belum usai). Adapun kegiatan kegiatan yang dilakukan didalam proses kegiatan reduksi data antara lain: membuat ringkasan kontak, membuat kode dan membuat memo (catatan). 2. Penyajian data Didalam kegiatan dari penelitian ini, data (informasi) yang didapatkan tentu berupa sebuah kalimat kalimat dari hasil wawancara, kata kata/kalimat kalimat ini yang antara lain tentunya sangat berhubungan dengan fokus pada penelitian ini, sehingga sajian sajian yang berupa data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun dengan baik dan dengan secara sistematis juga yang nantinya akan dapat memberikan peneliti ini suatu kemungkinan untuk dapat ditarik (menarik) sebuah bentuk atau pola kesimpulan oleh peneliti. Dengan kata lain, sesuatu aktivitas cara penyajian informasi ini ialah cara didalam guna kategorisasi data dengan cara analitis 19 Silalahi, Ulber, Metode Penelitian Sosial (Bandung: Refika Aditama, 2009). 40

9 yang runtut serta(urut), dan serta dalam bagan mendapatkan kesimpulan kesimpulan selaku penemuan dari aktivitas riset yang sudah berakhir dicoba. Didalam riset ini informasi(data) yang didapat itu dihidangkan atau diterjemahkan didalam wujud penjelasan penjelasan yang pendek ataupun bacaan yang berkarakter naratif( deskripsi) cocok dengan karakter ataupun pola riset ini ialah riset deskriptif dengan tata cara kualitatif. 3. Penarikan kesimpulan Setelah sampai pada kegiatan berupa analisis data yang sudah berlangsung dan / atau telah selesai dilkaukan atau dikerjakan. Tentu saja langkah selanjutnya adalah untuk melakukan penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan harus didasarkan pada analisis data terhadap catatan lapangan, pengamatan, dokumen, dan analisis data lain yang telah diperoleh saat melakukan kegiatan penelitian di lapangan. 3.8 Uji Keabsahan Data Pada suatu penelitian, proses pengecekan keabsahan data yang mutlak sangat sangat diperlukan. Pada penelitian ini, proses pengecekan dari uji keabsahan data ini dilakukan dengan menggunakan teknik yang namanya triangulasi data. Moleong (2004) 20 menyatakan bahwa triangulasi data ini adalah sebuah teknik yang melakukan pemeriksaan atas keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain didalam Membanding bandingkan atas hasil wawancara yang telah diperoleh terhadap objek dari penelitian itu sendiri. Adapun cara yang dilakukan antara lain: 20 Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004). 41

10 1. Membanding bandingkan suatu data hasil dari pengamatan dengan suatu data dari hasil kegiatan seperti wawancara yang telah dilakukan dengan pihak pihak narasumber/informan. 2. Membanding bandingkan apa yang dikatakan oleh orang orang (narasumber/informan) didepan umum dengan apa apa saja yang dikatakannya secara pribadi (private) dalam lingkup internal (tertutup). 3. Membanding bandingkan apa apa saja yang dikatakan oleh pihak orang orang (narasumber /informan) tentang kondisi ataupun situasi sosial didalam kegiatan penelitian dengan apa apa saja yang dikatakannya selama ini. 4. Membanding bandingkan hasil dari kegiatan wawancara dengan pihak narasumber/informan tersebut yang dibandingkan dengan isi suatu dokumen dokumen yang tentunya berkaitan dengan apa apa saja yang diteliti tersebut. 42