PERSPEKTIF SOSIAL TERHADAP DUKUN PADA MASYARAKAT KAJUARA KABUPATEN BONE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSPEKTIF SOSIAL TERHADAP DUKUN PADA MASYARAKAT KAJUARA KABUPATEN BONE"

Transkripsi

1 PERSPEKTIF SOSIAL TERHADAP DUKUN PADA MASYARAKAT KAJUARA KABUPATEN BONE SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar AMRIADI JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

2 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Alamat : Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar Fax (0411) Makassar Mahasiswa yang bersangkutan : LEMBAR PENGESAHAN Nama : Amriadi NIM : Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul skripsi :Perspektif Sosial Terhadap Dukun pada Masyarakat Kajuara Kabupaten Bone Setelah diperiksa dan diteliti ulang, skripsi ini dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk diujikan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unversitas Muhammadiyah Makassar. Disetujui oleh: Makassar, Agustus 2015 Pembimbing I Pembimbing II Dra. Hidayah Quraisy M.PdJasmin Daud, SE, M.Pd Mengetahui, Dekan FKIP Unismuh Makassar Ketua Jurusan Pendidikan Sosiologi Dr. Andi Sukri Syamsuri, M. Hum. Dr. H. Nursalam, M. Si NBM : NBM :

3 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Alamat : Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar Fax (0411) Makassar Mahasiswa yang bersangkutan : PERSETUJUAN PEMBIMBING Nama : Amriadi NIM : Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul skripsi: Perspektif Sosial Terhadap Dukun pada Masyarakat Kajuara Kabupaten Bone Setelah diperiksa dan diteliti ulang, skripsi ini dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk diujikan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Disetujui oleh: Makassar, Agustus 2015 Pembimbing I Pembimbing II Dra. Hidayah Quraisy M.PdJasmin Daud SE, M.Pd Mengetehui, Dekan FKIP Unismuh Makassar Ketua Jurusan Pendidikan Sosiologi Dr. Andi Sukri Syamsuri, M. Hum. Dr. H. Nursalam, M. Si NBM : NBM : ii

4 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Alamat : Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar Fax (0411) Makassar Yang bertanda tangan di bawah ini: SURAT PERNYATAAN Nama : Amriadi NIM : Program Studi : Pendidikan Sosiologi Judul skripsi : Perspektif Sosial Terhadap Dukun pada Masyarakat Kajuara Kabupaten Bone Dengan menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh siapapun. Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar. Makassar,Agustus 2015 Yang Membuat Pernyataan Amriadi iii

5 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Alamat : Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar Fax (0411) Makassar Saya yang bertanda tangan di bawah ini: SURAT PERJANJIAN Nama : Amriadi NIM : Program Studi : Pendidikan Sosiologi Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut: 1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai skripsi ini, saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun). 2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas. 3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi. 4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku. Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran. Makassar, Agustus 2015 Yang Membuat Perjanjian Amriadi Diketahui Oleh: Ketua Jurusan Pendidikan Sosiologi Dr. H. Nursalam, M.Si. NBM iv

6 MOTTO Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Man Jadda wa Jadda (Barang siapa bersungguh-sungguh, maka pasti akan berhasil) Kesuksesan tidak dinilai dari, tercapainya. Tapi, kesuksesan di nilai dari kualitas perjalannya. v

7 PERSEMBAHAN Alhamdulillahirabbil alamin, dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah Swt, kupersembahkan karyaku ini kepada: Kedua orang tuaku Terima kasih atas curahan kasih sayang, bimbingan dan mendidik dengan penuh kesabaran serta do anya yang selalu dipanjatkan mengiringi langkahku hingga sekarang ini. Dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untukku menuntut ilmu hingga berhasil. Kakak dan adikku.. Terima kasih atas doa, bantuan, semangat, dan dukungan untukkku serta yang telah memberi warna dalam kehidupanku. Almamaterku Universitas Muhammadiyah Makassar vi

8 ABSTRAK Amriadi.2015.Perspektif Sosial Terhadap Dukun pada Masyarakat Kajuara Kabupaten Bone. Skripsi, Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Hidayah Quraisy, dan Jasmin Daud. Penelitian ini mengkaji tentang Pandangan Masyarakat terhadap dukun dan keberadaan dukun di Kecamatan Kajuara.Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pandangan masyarakat terhadap dukun dan dampak keberadaan Dukun di Kajuara Kabupaten Bone.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak keberadaan Dukun pada masyarakat Kajuara Kabupaten Bone. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan Lokasi Penelitian di Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone, Penentuan informan secara purposive yaitu sampel yang dipilih secara sengaja dengan pertimbangan bahwa informan yang dipilih dianggap mampu memberikan informasi yang dibutuhkan.metode pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, dokumentasi.metode analisis data menggunakan tiga tahap yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwapada dasarnya keberadaan dukun di Kecamatan Kajuara bisa diterima dengan baik karena tidaklah merugikan masyarakat setempat karena kehadiran dukun bisa membantu dan menolong orang yang membutuhkan pengobatan bagi pasien yang sakit.perspektif atau pandangan masyarakat pada dasarnya adalah menerima kehadiran dukun sebagai tempat pengobatan alternatif selain puskesmas di mana pengobatan di dukun dipandang sebagai jalan untuk kesembuhan penyakit yang tidak bisa disembuhkan secara medis seperti sakit karena diguna-guna, kerasukan dan ingin memiliki keturunan.selain itu dukun masih dipercaya sebagai orang yang bisa memberikan nasehat dalam membina hubungan harmonis dengan memberikan anjuran dan nasehat-nasehat yang bisa bermanfaat untuk kelangsungan keluarga yang dibina oleh pasien.peranan dukun pada masyarakat yang masih percaya pada jasanya sangat membantu dalam mengatasi masalah bukan hanya dalam hal lahiriyah tetapi juga yang bersifat batiniah.walaupun pengetahuan yang diperoleh oleh dukun tidak melalui jalur pendidikan tetapi kemampuan yang dimilikinya dipercaya oleh masyarakat mampu menyamai profesi dokter bahkan melebihi kemampuan medis. Kata Kunci: Penelitian Kualitatif, Perspektif Sosial, Masyarakat. vii

9 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur atas izin dan petunjuk Allah swt, sehingga proposal dengan judul: Perspektif Sosial terhadap Dukun pada Masyarakat Kajuara Kabupaten Bone dapat penulis selesaikan. Pernyataan rasa syukur kepada Allah Swt. atas apa yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan karya ini yang tidak dapat diucapkan dengan kata-kata dan tulisan dengan kalimat apapun. Demikian pulasalam dan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.yang merupakan panutan dan contoh kita diakhir zaman. Skripsi ini sebagai salah satu persyaratan akademik dalam lingkungan Universitas Muhammadiyah Makassar terkhusus pada jurusan Pendidikan Sosiologi yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan yang berorientasi pada penerapan dan sekaligus latihan untuk ilmu yang telah diperoleh. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini bukanlah semata hasil dari jerih payah penulis secara pribadi.akan tetapi semua ini terwujud berkat adanya usaha dan bantuan baik berupa moral maupun spiritual dari berbagai pihak.teristimewa penulis haturkan ucapan terimah kasih kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Hasbulla dan Ibunda Syamsia yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan segala jerih payahnya serta selalu mendoakan dan, memberi semangat kepada penulis. Penghargaan yang setinggi-tingginya dan viii

10 terima kasih juga penulis haturkan kepada Dra.Hidayah Quraisy, M.Pd., pembimbing I dan Jasmin Daud., SE, M.Pd,. pembimbing II, atas kesediannya mencurahkan tenaga, waktu dan pikirannya dalam membimbing penulis, mulai dari penyusunan proposalini dapat dirampungkan. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis haturkan kepadadr.h.irwan Akib, M.Pd.,Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Dr. H. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dr. H.Nursalam, M.Si., Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Sosiologi danmuhammad Akhir, S.Pd, M.Pd., Sekretaris Jurusan Program Studi Pendidikan Sosiologi. Segenap dosen Jurusan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar atas bekal ilmu yang telah diberikan kepada penulis. Dan juga saudara saya Amirullah, S.Pd, M.Pddan teman-teman mahasiswa Jurusan Pendidikan Sosiologi khususnya angkatan 2011 kelas F, terima kasih atas perhatian, semangat, dan kebersamaannya selama ini semoga kesuksesan selalu menyertai dalam setiap usaha-usaha kita. Harapan dan doa penulis semoga semua amal kebaikan dan jasa-jasa darisemua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya karya ini dapat diterima Allah swt, serta mendapatkan balasan yang lebih baik dan berlipat ganda. Penulis juga menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan yang disebabkan karena keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. ix

11 Akhirnya, hanya kepada Allah Swt. bermohon semoga berkat dan rahmat serta limpahan pahala yang berlipat ganda selalu dicurahkan kepada kita.dan semoga niat baik,serta usaha yang sungguh-sungguh mendapat ridho disisi- Nya.Amin Ya Rabbal Alamin. Makassar, Agustus 2015 Penulis, Amriadi x

12

13 Judul Skripsi Persfektif S osial tethadap Dukun pada Masyarakat Kajuara Kabupaten Bone. Nama NIM Jurusan Fakultas Amriadi Setelah diteliti untuk rllmu Mengetahui Ketua Jurusan

14 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberi rahmat dan hidayah-nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal ini. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Saw, keluarga beliau, para sahabatnya dan seluruh ummatnya yang tetap istiqomah pada ajaran Islam. Segala usaha dan upaya telah dilakukan penulis untuk menyelesaikan proposal ini sebaik mungkin, namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini tidak luput dari berbagai kekurangan sebagai akibat keterbatasan kemampuan. Olehnya itu, saran dan kritik serta koreksi dari berbagai pihak demi perbaikan dan penyempurnaan akan penulis terimah dengan lapang dada. Penulis telah berusaha untuk menjadikan proposal ini sebagai sebuah karya yang bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Namun dibalik semua itu saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan menuju kesempurnaan proposal ini. Penulis menyadari bahwa melangkah untuk mencapai suatu tujuan, hambatan dan rintangan menemani silih berganti. Namun, berkat rahmat dan hidayah-nya disertai usaha dan do a serta ikhtiar sehingga semua itu dapat dijalani dengan ikhlas dan tawadhu. Semoga segala kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis, mendapat balasan yang berlimpah dari Allah Swt. i

15 Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Proposal ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan dari semua pihak. Akhirnya penulis mengharapkan semoga Proposal ini dapat bermanfaat khususnya bagi jurusan sosiologi Universitas Muhammadiyah Makassar dan bagi dunia pendidikan umumnya. Penulis juga mengucapkan banyak terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu selama proses penyusunan proposal ini, dan hanya kepada-nya jualah penulis memohon balasan, semoga Allah memberkahi aktifitas kita semua, Amin. Makassar, Mei 2015 Penulis ii

16 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN.. i PERSETUJUAN PEMBIMBING.ii SURAT PERNYATAAN..ii SURAT PERJANJIAN..iv MOTTO.v PERSEMBAHAN.vi ABSTRAK vii KATA PENGANTAR...viii DAFTAR ISI... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 6 C. Tujuan Penelitian... 6 D. Manfaat Penelitian... 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KajianPustaka 1. Pengertian Dukun Pengertian masyarakat Perspektif sosial terhadap dukun B. KerangkaPikir BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Fokus Penelitian C. Informan Penelitian D. Jenis Dan Sumber Data Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data G. Keabsahan Data 39 iii

17 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian Letak dan keadaan tempat penelitian Batas wilayah penelitian Perspektif Sosial Terhadap Dukun pada Masyarakat Kajuara Kabupaten Bone Dampak Keberadaan Dukun dalam Kehidupan Masyarakat Di Kecamatan Kajuara.. 56 B. Pembahasan Pespektif Sosial Terhadap Dukun pada Masyarakat Kajuara Kabupaten Bone 63 2.Dampak Keberadaan Dukun dalam Kehidupan Masyarakat Di Kecamatan Kajuara. 65 BAB V PENUTUP.. 69 A. Kesimpulan 70 B. Saran DAFTAR PUSTAKA.. LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP iv

18 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama Allah yang diwahyukan Nabi Muhammad Saw, supaya beliau dapat menyerukan kepada manusia, agar manusia dapat mempercayai wahyu itu, dapat mengamalkan segala ajaran-ajarannya dan peraturan-peraturannya. Inti dari Islam itu sendiri adalah keyakinan terhadap sang kuasa yaitu Allah Swt. Masyarakat Bugis atau tepatnya suku Bugis, secara antropologi, budaya adalah orang yang dalam hidup kesehariannya menggunakan bahasa bugis dengan berbagai ragam dialeknya secara turun temurun. Masyarakat Bugis merupakan masyarakat yang di ikat oleh norma-norma hidup karena sejarah, tradisi maupun agama. Salah satu sifat dari masyarakat Bugis adalah religius. Sebelum agama-agama besar datang ke Indonesia, khususnya Bugis, mereka telah mengenal dan mempercayai kepercayaan adanya Tuhan yang melindungi mereka. Keberagamaan ini semakin berkualitas dengan masuknya agama-agama besar seperti Islam ke suku Bugis. Dalam pengertian lain bahwa ada diantara mereka yang benar-benar menjalankan agama Islam secara murni. Ada yang memadukan ajaran-ajaran agama mereka sebelumnya. Dengan demikian secara sadar atau tidak mereka telah melakukan sinkretisasi antara ajaran Islam dengan ajaran dari luar Islam. 1

19 2 Masyarakat Kajuara bisa dibilang sangat religius dalam mendekatkan dirinya kepada Allah Swt, misalnya dalam sholat lima waktu, mengaji, puasa dan lain sebagainya. Tetapi sebagian masyarakatnya masih menaruh harapannya ke dukun sewaktu ada masalah. Jadi pengertian dukun disini bukan hanya sebagai menolong orang yang susah mendapatkan jodoh, kedudukan atau jabatan dan lain sebagainya. Tetapi dukun disini juga bisa digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit, dalam hal ini menggunakan jasa dukun untuk kesembuhan. Dukun adalah profesi yang sangat popular masyarakat. Keterlibatan mereka dalam kehidupan masyarakat selama ini sangat kuat. Bagi orang yang belum pernah berinteraksi dengan dukun secara langsung, atau minta bantuannya dan memanfaatkan jasanya, Sebagian masyarakat khususnya di Kajuara Kabupaten Bone masih mempercayai pengobatan dukun. Mereka berasal dari bermacam status sosial ekonomi. Ada yang berasal dari golongan bawah, menengah atas, laki-laki, perempuan, tua, muda, serta berlatarbelakang pendidikan tinggi. Olehnya itu, seringkali kita melihat rumah dukun didatangi oleh orang-orang yang akan berobat (pasien) dari berbagai macam latar sosial ekonomi itu. Mereka yang berobat itu bukanlah orang yang pertama kali datang. Malah, ada yang berkali-kali berobat ke dukun bersangkutan. Di Sulawesi khususnya pada masyarakat bugis dikenal bermacam-macam tipe dukun, antara lain: diperoleh beragam keahlian sanro (sebuah istilah paling populer untuk dukun). Kelompok sanro pappamole, paddaukang, sanro pabballe, atau sanro tomalasa, yaitu dukun yang ahli mengobati orang sakit atau yang berusaha

20 3 menyembuhkan penyakit. Sanro puru, dukun yang biasa mengobati orang yang berpenyakit puru atau sarampa (cacar). Seperti yang di alami masyarakat kajuara sekarang dalam proses penyembuhan bagi orang yang mengidap penyakit tertentu merupakan perjuangan untuk mendapatkan harapan yang di impi-impikan, namun kenyataan kadang bercerita lain, terkadang harapan tidak sejalan dengan kenyataan yang dialaminya karna mencari kesembuhan diluar kuasa Allah Swt. Masalah yang dialami sebagian Masyarakat Kajuara Kabupaten Bone. Sebagaimana konsep sakit dalam pandangan Islam bahwa sakit itu adalah ujian. Lalu bagaimana kita menghadapi ujian itu adalah berdoa dan tawakal terus berusaha untuk mencari pengobatan yang tidak merugikan sama-sama mahkluk Allah. Kalau kita yakin mau berdoa, dengan ikhlas Allah akan memberikan petunjuk seseorang yang sakit sembuh dari penyakitnya. Jika ingin disembuhkan pertama-tama kita harus memiliki iman yang teguh kepada Allah dan percaya dengan kuasanya untuk menyembuhkan penyakit kita. Selanjutnya kita percayakan`penyembuhan penyakit kita kepada mereka yang diberi kemampuan oleh Allah untuk menyembuhkan penyakit seperti dokter, perawat, ahli gizi, ataupun penyembuh komplementer yang menggunakan cara-cara alami (herbal, akupuntur) tetapi bukan dengan kuasa kegelapan. Biasanya, mereka yang menggunakan kuasa kegelapan akan meminta agar kita meninggalkan iman kepada Allah. Sebagai contoh, dukun dukun dengan mantar-mantranya atau dengan syarat-syarat penyembuhan tertentu sering meminta kita agar percaya kepada kuasa lain diluar kuasa Allah SWT.

21 4 Perubahan sosial dalam pandangan Durkheim (dalam Biyanto, 2010: 36) adalah perubahan dari masyarakat yang bercirikan solidaritas mekanik menuju masyarakat yang bercirikan solidaritas organik. Durkheim menekankan analisis yang menyeluruh dan memandang bagian-bagian memiliki konsekuensi untuk mencapai keadaan normal dengan memenuhi persyaratan sistem. Tidak dipungkiri, meski saat ini kita hidup dalam era digital dan kesejagatan, tetapi pada sebagian masyarakat Indonesia masih ada saja yang mempercayai bahwa dukun adalah sosok yang bisa dimintai jasa untuk kepentingan tertentu. Dukun adalah seseorang yang membantu masyarakat dalam upaya penyembuhan penyakit melalui tenaga supranatural Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa dukun merupakan orang yang memiliki kemampuan tertentu untuk membantu seseorang. Dukun yang dimaksud dalam penelitian saya adalah paranormal yang membantu masyarakat dalam hal masalah penyembuhan penyakit, pelaris bagi pedagang dan disukai atau dihormati orang lain. Menurut Ruslani, fungsi dukun, secara kasar berdasar kasus yang dimintakan penyelesaiannya ada empat macam, yakni permasalahan penyakit, kesulitan ekonomi, karier dan jodoh. Sebenarnya masih ada persoalan lain mengapa orang pergi ke dukun yakni dendam dan sakit hati atau campuran dua atau lebih dari lima persoalan di atas. Manusia dalam menghadapi berbagai permasalahan memilih jalan keluar yang rasional, ada pula yang irasioanal. Jalan yang rasional tentu dilakukan berkaitan dengan melalui cara berpikir logis dan empiris. Namun fakta sosial menyatakan bahwa masyarakat banyak mencari hal-hal mistis. Salah satunya mereka mencari

22 5 jalan keluar permasalahan hidupnya melalui dukun atau paranormal. Agama seringkali menjadi salah satu jalan keluar dari berbagai persoalan tersebut. Walau begitu, tak sedikit pula yang bertentangan dengan ajaran agama itu sendiri. Fenomena sebuah fakta sosial yang nyata terjadi dimasyarakat. Sebagai contoh, dari mulai pemilihan kepala desa, pencalonan anggota dewan, bupati, gubernur dan presiden tak bisa dilepaskan dari hal tersebut. Penulis berusaha mempelajari fakta sosial tersebut, adapun pembahasan tidak memasuki wilayah benar atau tidaknya perilaku kepercayaan terhadap paranormal tersebut. Penulis tidak memasuki wilayah kajian teologi dari paranormal tersebut, akan tetapi hanya mencoba melalui kajian sosiologis dari adanya kenyataan yang terjadi sebagai sebuah gambaran nyata fenomena tersebut. Sebagaimana kenyataan terjadi di Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone, masih ada masyarakat yang percaya kepada dukun dan menggunakan jasa dukun, maka penulis tertarik untuk menggali lebih dalam lagi tentang Perspektif Sosial Terhadap Dukun. Di Kajuara Kabupaten Bone jasa dukun sering digunakan oleh masyarakat dengan permasalahan tertentu atau tidak memiliki kepercayaan diri, menatap kenyataan yang telah terjadi. Menurut Gertz (dalam Damsar, 2004 : 124) jika menyelami aliran pemikiran yang ada dalam masyarakat Indonesia, kita akan temukan paling tidak arus pemikiran abangan dan arus pemikiran santri. Berdasarkan pembagian dua kelompok tersebut maka masyarakat yang memiliki kepercayaan terhadap dukun di Kajuara Kabupaten Bone umumnya adalah kelompok abangan. Di saat menghindari rintangan hidup,

23 6 misalnya untuk mendapatkan kesembuhan atau mendapatkan kesejahteraan hidup, jasa dukun sangatlah diharapkan, apakah memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, itu adalah nomor dua. Yang terpenting, sang dukun telah berusaha memenuhi apa yang diminta. Pada praktek perdukunan tersebut masyarakat memiliki kepercayaan bahwa tujuannya dapat terwujud, dalam hal ini masyarakat memiliki kepercayaan terhadap dukun. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumusan masalah pokok penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimana perspektif sosial terhadap dukun pada masyarakat Kajuara Kabupaten Bone? 2. Bagaimana dampak keberadaan Dukun di Kajuara Kabupaten Bone? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perspektif sosial terhadap Dukun Kajuara Kabupaten Bone. 2. Untuk mengetahui dampak keberadaan Dukun di Kajuara Kabupaten Bone.

24 7 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menambah khazanah pengetahuan atau sebagai kajian ilmiah suatu fenomena sosial tentang kepercayaan masyarakat terhadap dukun. 2. Manfaat Praktis a. Untuk objek penelitian, yakni di Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone dapat menjadi acuan dalam merubah masyarakat pada pola kehidupan yang positif. b. Untuk peneliti sendiri, dapat mengembangkan pengetahuan tentang sosiologi khususnya mengenai perspektif sosial terhadap dukun. c. Untuk referensi, yakni dapat menjadi rujukan bagi para peneliti selanjutnya.

25 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Dukun Dukun atau kaahin menurut bahasa adalah orang yang mengobati, menolong orang sakit, memberi jampi-jampi (mantra, guna -guna). Sedangkan menurut istilah, Kaahin adalah orang yang menyampaikan berita tentang hal-hal yang terjadi pada masa yang akan datang dan mengaku mengetahui rahasia-rahasia dan sesuatu yang gaib. Menurut Imam Khathabi, dukun adalah orang yang melakukan pemberitaan tentang perkara yang terjadi pada masa yang akan datang dan mengaku mengetahui rahasia-rahasia. Sedangkan menurut Ibnu Seeda mendefinisikan kata kaahin (dukun) dengan arti orang yang memastikan hal-hal gaib. Menurut Ibnu Hajar, kata kuhana akar kata kahin, berarti orang yang mengakui sanggup mengetahui hal-hal gaib. Dukun dalam bahasa Inggris disebut dengan beberapa istilah, tergantung keahliannya, dari mulai clairvoyant (dukun/tabib) yaitu penyembuh penyakit, hingga psychic (cenayang/peramal), yaitu orang yang dapat melihat masa lalu atau mengaku dapat meramal masa depan berdasarkan masa lalu dan sekarang. Definisi Dukun versi Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah : Orang yang pekerjaannya menolong 8

26 9 orang susah dan sakit, mengobati, memberi jampi-jampi dan mantra, dan konon, diantaranya melakukan kegiatannya lewat kemampuan tenaga gaib. Dukun menurut Foster dan Anderson (2008 : 62) adalah seseorang yang dipercayai oleh masyarakat primitif dapat memberikan pengobatan dan penyembuhan atas berbagai macam penyakit yang ada. Sejak dahulu, masyarakat telah mengembangkan suatu kebudayaan dalam suatu pranata-pranata yang saling berhubungan satu sama lain, termasuk didalamnya adalah pranata kesehatan. Setiap pranata kesehatan merupakan suatu bagian yang berdiri dalam sebuah sistem medis yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat. Dukun adalah seorang tokoh pengobat tradisional, yakni seorang yang dikenal dan diakui, sekaligus dimanfaatkan masyarakat sebagai tokoh yang melakukan praktek pengobatan yang berbeda dengan ilmu kedokteran. (Yunus, dkk.1992 : 3). Pada umumnya, pengobat tradisional bukanlah tenaga medis yang berpendidikan formal di bidang pengobatan, melainkan adalah anggota masyarakat biasa yang mampu mengembangkan bakat dan keterampilannya dalam bidang pengobatan melalui cara-cara tradisional. Menurut pandangan masyarakat Bugis di daerah Sulawesi Selatan, pengobatan secara tradisional dikenal sebagai sanro atau dukun. Istilah sanro (dukun) pada hakekatnya hanyalah sebuah simbol yang diberikan kepada seorang tokoh yang dapat memberikan pertolongan kepada sesama manusia berkenaan dengan usaha penyembuhan penyakit. (Yunus, dkk.1992 : 118). Sehubungan dengan hal tersebut, setiap dukun tentunya memiliki kemampuan dan pengetahuan yang lebih dalam hal mengobati, bahkan juga mengupayakan

27 10 penyembuhan terhadap berbagai jenis penyakit yang timbul dalam kehidupan manusia. Penyembuhan terhadap suatu penyakit di dalam sebuah masyarakat dilakukan dengan cara-cara yang berlaku didalam masyarakat sesuai kepercayaan masyarakat tersebut. Ketika manusia menghadapi masalh di dalam hidup, diantaranya sakit, manusia berusaha unntuk mencari obat untuk kesembuhan penyakitnya itu. Bukan hanya pengalaman, faktor sosial budaya, dan faktor ekonomi seseorang mencari pengobatan. Akan tetapi, organisasi sistem pelayanan kesehatan, baik modern maupun tradisional, sangat menentukan dan pengaruh terhadap perilaku mencari pengobatan (Rahma D ewi, 2009). Secara umum Kalangie membagi sistem medis kedalam dua golongan besar, yaitu sistem medis ilmiah yang merupakan hasil perkembangan ilmu pengetahuan (terutama dalam dunia barat) dan sistem non medis (tradisional) yang berasal dari aneka warna kebudayaan manusia (Rahma D ewi, 2009). Pengobatan kedokteran berbasis pembuktian ilmiah, sedangkan pengobatan tradisional berdasarkan kearifan lokal yang berasal dari kebudayaan masyarakat, termasuk di antaranya pengobatan dukun, yang dalam mengobati mengobati penyakit menggunakan tenaga ghaib atau kekuatan supranatural. Pengobatan maupun diagnosis yang dilakukan dukun selalu identik dengan campur tangan kekuatan ghaib ataupu yang memadukan antara kekuatan rasio dan batin. Salah satu ciri pengobatan dukun adalah pennggunaan doa-doa atau mantramantra, air putih yang di isi rapalan doa-doa, dan ramuan dari tumbuh-tumbuhan (Agoes, 1996). Pada masyarakat bugis dan Makassar, orang yang ahli mengobati

28 11 pengakit secara tradisional disebut sanro, yang juga berarti Dukun (Rahman, 2006 dan Said, Bruce Kapferer (Alhumami, 2010) mengatakan, kepercayaan kepada dukun dan praktik perdukunan merupakan local beliefs yang tertanam dalam kebudayaan suatu masyarakat. Ssebagai local`beliefs, keduanya : (dukun dan praktik perdukunan) tak bisa di nilai dari sudut pandang rasionalitas ilmu karna punya nalar dan logika sendiri yang disebut rationality behind irrationality. Orang yang kemudian mempercayai dukun dan praktik perdukunan tidak lantas digolongkan kedalam masyarakat tradisional atau tribal, yang melambangkan keterbelakangan. Hal ini sejalan dengan pemikiran E.E.Evans Pritchard (pals. 2001) yang mengatakan, kepercayaan terhadap kekuatan supranatural itu tidak mengenal batasan sosial, seperti yang dia teliti pada suku azande di sudan. Baginya, orang berfikiran modern, termasuk dirinya sekalipun, percaya terhadap kekuatan supranatural. Pengobatan dukun masih menjadi sesuatu yang integral dan sulit terpisahkan dari kehidupan sebagian masyarakat perkotaan, termasuk di kota Makassar. Pengobatan dukun telah membudaya dan ada yang menjadikan sebagai sebuah tradisi dalam lingkungan keluarga mereka. Meminjam istilah warg goodenaugh (Kalangie, 1994, All-kumayi, 2001), pengobatan dukun telah menjadi bagian sistem kognitif masyarakat, yang terdiri atas pengetahuan, kepercayaan, gagasan, dan nilai yang berada dalam pikiran anggota-angggota individual masyarakat. Penelitian mengenai pengobatan tradisional telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti. Antara lain, Darojat (2005), Terapi ruqyiah terhadap penyakit fisik, jiwa, dan gangguan jin.

29 12 Lebih banyak mengulas terapi ruqyah berdasar atas perspektif islam. Darojat banyak menuangkan dhalil-dhalil yang bersumber dari Al qur an dan Hadist Nabi Muhammad Saw. Menurutnya, terapi ruqyah bertujuan tidak hanya mengusir jin, melainkan juga untuk menyembuhkan penyakit fisik dan psikis. Metode pengobatannya adalah meminumkan air kepada pasien setelah dibacakan doa-doa yang bersumber dari Al qur an dan Hadist. Anak yang mewarisi keahlian orang tuanya yang dulunya ahli mengobati (turun-temurun), dianggap sebagai anak pilihan, yang di maknai, tidak semua anak mewarisi keahlian pengobatan dari orang tua dan nenek moyangnya. Artinya, meskipun ada sebuah keluarga yang mempunyai sepuluh anak, namun tidak semua anak itu akan mengikuti jejak orang tuanya sebagai dukun karna hanya ada satu anak yang terpilih. Dalam penentuan anak pilihan ini, tidak berlaku yang namanya penunjukan langsung dari orang tua atau nenek moyang. Pengetahuan tengtang pengobatan itu datang dengan sendirinya dan biasanya tanpa sepengetahuan anak bersangkutan. Hal ini sejalan dengan pendapat koengjaraningrat (1984), yang mengemukakan bahwa tidak ada sekolah-sekolah formal atau sekolah khusus perdukunan. Ada kesan keahlian menjadi dukun itu disebabkan dan atau diwariskan kepada keturunannya. Namun, tidak semua keturunan bisa mewarisi ilmu dukun dari orang tuanya. Terlebih, jika yang bersangkutan (keturunannya itu) dianggap tidak memiliki bakat seorang, sebelum mendapat keahlian,, sesorang mengalami beberapa mimpi bertemu orang yang usianya sudah tua dan memakai pakaian putih-putih. Dalam mimpinya

30 13 itu mereka diajarkan berbagai doa dan berbagai ramuan yang dapat di gunakan untuk mengobati orang (Said, 1996). Dukun dalam penelitian ini juga mengalami mimpi bertemu orang tuanya yang telah meninggal dan diajarkan berbagai doa dan ramuan tradisional untuk mengobati orang. Secara umum status paranormal dan dukun dalam kacamata masyarakat awam Indonesia di pandang sebuah status social yang terhormat dan bergensi. Hal tersebut terlihat dari maraknya kalangan pejabat, pengusaha kecil, konglomerat, pedagang asongan, petani, nelayan, kaum pelajar hingga politikus, untuk melancarkan usahanya datang ramai-ramai keparanormal, dukun atau Kyai Karomah (Abidin, 2010: 101). Berdasarkan jenis-jenis dukun di atas terlihat bahwa dukun memiliki macammacam jenis sesuai keahlian yang dimilikinya. Penjelasan tersebut memberikan gambaran mengenai jenis-jenis dukun. Adapun yang dimaksud dalam penelitian saya adalah termasuk jenis dukun pabbura-bura yaitu dukun yang mengobati segala macam penyakit yang dianggap mampu menyelesaikan masalah masyarakat yang mempercayai dukun. Menurut abidin (2010, ) terdapat beberapa faktor penyebab mayoritas masyarakat indonesia mempercayai dukun, yaitu : a. Akar budaya Indonesia. Keyakinan yang dianut masyarakat nusantara sebelum masuk agama islam adalah agama hindu, budha, animisme dan dinamisme; b. Mereka tidak berpegang teguh kepada akidah yang benar di tambah jauhnya mereka dari ilmu agama dan para ulama rabbani

31 14 c. Kurang sabar dalam menerima ujian kemiskinan baik para dukun maupun pasiennya; d. Banyak kalangan bisnisman d an elit politik yang memanfaatkan jasa dukun dan paranormal untuk kelancaran usaha dan politiknya, sehingga mereka menjadi panutan orang-orang awam untuk mendatangi para dukun karna ngiler dengan kesuksesan dan keberhasilan mereka. e. Jalan pintas untuk mencapai kesuksesan ini dianggap paling mudah dan ringan, apalagi setelah melihat orang-orang yang berhasil dalam waktu singkat dan memanfaatkan jasa paranormal. f. Pemerintah yang berkesan membiarkan, bahkan cenderung mendukung praktik perdukunan, karna tidak ada sanksi tegas dan hukuman yang jelas buat mereka yang menyesatkan dunia. Mereka menjadikan orang pintar, paranormal, dukun, tabit dan sebagainya sebagai tempat bertanya, tempat mengaduh, tempat mencurahkan segala keluh kesah, dan tempat bersandar serta bergantung layaknya seperti Tuhan, mayoritas masyarakat lebih percaya terhadap wejangan dukun ketimbang para ulama yang memahami Al Qur an dan As-Sunnah. Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahwa kepercayaan terhadap dukun dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang dipaparkan di atas. Penyebab kepercayaan terhadap dukun yang dijelaskan Abidin (2010) tersebut memberikan gambaran yang menjadi landasan penelitian mengenai kepercayaan masyarakat

32 15 terhadap dukun di kecamatan terbanggi. Said (1996) mengatakan bahwa kenyataannya keberadaan dukun fungsional masih tetap dibutuhhkan : dalam kehidupan sosial di kota Makassar fungsi sistem media ke dukunan masih tetap dibutuhkan. Penetian ini juga membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap dukun tetap berlangsung seiring dengan perkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa dukun masih dianggap fungsional sehingga masyarakat tetap memiliki kepercayaan terhadapnya. Maraknya perdukunan disebabkan oleh beberapa hal di antaranya : 1. Lemah iman dan kurangnya pemahaman agama. Lemah iman (kurangnya keyakinan bahwa Allah adalah tempat memi nta segala keperluan manusia) adalah faktor utama bagi seseorang untuk mencari alternatif lain untuk menyelesaikan permasalahan hidup. Meminta pertolongan pada Allah dengan sabar dan shalat merupakan solusi islami dan tepat untuk menyelesaikan masalah. Allah berfirman : Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, sesunngguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al qur an-baqarah : 153) 2. Membungkus dunia perdukunan dengan agama. kami takut melakukan apa-apa, hanya berdoa kepada Allah, dan atas ridhanyalah doa kami itu terkabul. Tutur seorang dukun disebuah media. Ungakapan di atas dan semisalnya adalah ucapa klise yang sering keluar

33 16 dari mulut dukun ataupun paranormal. Mereka berlindung dibalik kata doa dan nama Allah untuk mengelabui orang dan meyakinkan bahwa kemampuan yang dimilikinya itu adalah pemberian dari Allah dan tidak bertentangan dengan ajaran agama. Untuk membantah syubhat (kerancuan) ini, perhatikanlah firman Allah : iblis menjawab demi kekuasaan (izzah) engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya. (shad: 82). Iblis makhluk yang telah nyata kekafirannya kepada Allah (Al -Baqarah : 24) menggunakan sifat Allah (Al-izzah) dalam bersumpah. Maka bukan suatu hal aneh jika mereka menggunakan nama Allah, membaca (pertolongan) ayat -ayat Al-qur an sebagai mantra. Penggunaan simbol-simbol agama bukan ukuran kebenaran. Bukankah iblis yang menggunakan sifat Allah ketika bersumpah tidak menjadi pembenaran bahwa ia sesunggunya tidak sesat dan menyesatkan. Selain itu, mengatakan bahwa ilmu yang diberikan berdasar pada agama (Al-Qur an). Tapi pada saat yang sama, mereka juga memberikan syarat, azimat dan amalan-amalan yang tidak sesuai dengan Al-Qur an atau tidak diajarkan oleh Agama. 3. Ajaran sufisme Ajaran sufisme mempunyai andil dalam memupuk mistikisme. Lipstik agama yang membungkus ritual sufisme banyak mengelabui umat. Ceritacerita mistik tentang hal-hal ghaib Allah, malaikat, jin banyak mewarnai ajaran mereka.

34 17 4. Animisme, dinamisme, singkretisme Kepercayaan masyarakat yang suka mistik adalah sisa-sisa ajaran dari penganut animisme, yakni kepercayaan kepada roh-roh yang mendiami semua benda dan dinamisme, yakni kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai kekuatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia, kemudian ajaran hindu (tentang roh dan dewidewi) termasuk budaya singkretisme yang mencampuradukkan ajaran berbagai agama untuk mencari penyesuaian. (media muslim, 2007). Kenyataan seperti tersebut di atas itulah yang mendasari penelitian ini, dengan mengarahkan objek penelitian pada latar belakang yang mendasari para pelaku sistem media kedukunan Bugis Makassar, sehingga tetap bertahan menjalankan fungsinya dan faktor-faktor sosial budaya yang mempengaruhi sistem tersebut. Kepercayaan masyarakat terhadap dukun dikarenakan pemahaman masyarakat mengenai dukun sebagai penolong. Abidin (2010, 101) menyatakan bahwa orang ingin cepat mendapat jodoh, cepat naik pangkat, cepat kaya juga datang ketempat orang pintar (dukun). Masyarakat memiliki suatu pemahaman atau kepercayaan bahwa dukun merupakan orang yang serba mampu mengatasi masalah. Ada beberapa sebab orang pergi kedukun :

35 18 1. Tidak yakin akan kemampuan dan potensi yang ada pada dirinya. Banyak orang yang pergi kedukun karena ia merasa jika hanya mengandalkan kemampuannya maka apa yang ia inginkan tidak akan atau sulit terwujud seperti seorang salesman yang pergi ke dukun, ia melakukan itu karena ia merasa kalau hanya mengandalkan kemampuannya dalam hal menjual produk rasanya tidak mungkin ia bisa menjual produk dengan hasil yang memuaskan. 2. Ingin cepat sukses tanpa harus melalui rumit dan sulitnya sebuah proses. Banya orang yabg pergi kedukun karena ia ingin segera sukses, ia percaya kekuatan supranatural yang dimiliki dukun akan bisa membantu keinginannya sehingga itu tidak terlalu bersusah payah dalam mewujudkan impiannya itu (kalangie, 20011). Dalam dunia politik dikenal istilah dukun politik ini menawarkan jasa bagi para caleg dan calon kepala daerah hingga calon presiden. Insyaallah pasti jadi asal sebelum sepuluh hari- 6 bulan pemilihan. Menanggapi munculnya dukun politik belakangan ini, menurut pengamat sosial dari universitas gajah mada Aries sudjito, karena para calon pejabat itu tidak percaya diri. Di tambah mereka yang sudah menjabat takut kehilangan kekuasaan. Jadi, biasanya mereka menghalakan segala cara agar terpilih. munculnya dukun politik ini memanfaatkan momentum karena ketidakpastian apakah sang calon akan terpilih lagi. Mereka lalu menggunakan uang, menjual ayat sampai pergi kedukun, kata Aries kepada merdeka.com, senin (16/9). Selain itu, para caleg atau kepala

36 19 daerah sekarang tidak bisa mengandalkan mesin partai. Sehingga, banyak dari mereka mencari jalan lain agar bisa terpilih baik menjadi anggota dewan atau kepala daerah. biasanya yang banyak itu calon-calon di daerah. Mereka gagal memahami pemilih. Mereka rela datang kedukun politik itu. Dengan trik-trik dan dalil tertentu, biasanya mereka percaya diri setelah ke dukun politik itu. Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dukun adalah seorang tokoh cendikiawan lokal yang berfungsi menolong dan membantu mengupayakan pengobatan secara tradisional dan penyembuhan orang-orang sakit dari penyakit yang dideritanya. 3. Pengertian Masyarakat Masyarakat (yang diterjemahkan dari istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau sebaliknya, dimana kebanyakan interaksi adalah antara individu-individu yang terdapat dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" berakar dari bahasa Arab, musyarakah. Arti yang lebih luasnya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah kelompok atau komunitas yang interdependen atau individu yang saling bergantung antara yang satu dengan lainnya. Pada umumnya sebutan masyarakat dipakai untuk mengacu sekelompok individu yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

37 20 Dalam suatu perkembangan daerah, masyarakat bisa dibagi menjadi dua bagian yaitu masyarakat sederhana dan masyarakat maju. Masyarakat sederhana yaitu sekumpulan masyarakat dengan pola pikir yang kuno dan hanya dapat membedakan antara laki-laki dan perempuan saja sedangkan masyarakat maju adalah masyarakat yang mempunyai pola pikir untuk kehidupan yang akan dicapainya dimasa mendatang bersama orang-orang disekitarnya meskipun tidak berada dalam golongan yang sama. Setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan-perubahan. Berdasarkan sifatnya, perubahan yang terjadi bukan hanya menuju ke arah kemajuan, namun dapat juga menuju ke arah kemunduran. Perubahan sosial yang terjadi memang telah ada sejak zaman dahulu. Ada kalanya perubahan-perubahan yang terjadi berlangsung demikian cepatnya, sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya. Berikut ini beberapa ilmuwan yang mengungkapkan tentang batasan-batasan perubahan sosial (Intan, 2013). Salah satu bentuk dari ketidaksiapan masyarakat akan perubahan adalah masih adanya kepercayaan terhadap dukun. Sebagaimana halnya dengan ilmu sosial lainnya, objek dari sosiologi adalah masyarakat, sedangkan fokusnya yakni dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Oleh karena istilah masyarakat mencakup banyak faktor, maka tidak mudah untuk memberikan suatu batasan definisi tentang masyarakat, sehingga ketika diberikan suatu definisi yang berusaha mencakup keseluruhannya, maka pada akhirnya tidak dapat memenuhi unsur-unsurnya.

38 21 Beberapa ahli yang lain juga telah mencoba untuk memberikan definisi masyarakat dalam (Soekanto, 2009: 22) antara lain:...pertama, Mac Iver dan Page Masyarakat ialah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial, dan masyarakat selalu berubah. Kedua, Ralph Linton berpendapat : Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. Ketiga, Selo Soemardjan mendefinisikan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan... pada dasarnya mempunyai kesamaan pendapat yaitu masyarakat mempunyai unsur-unsur. Soekanto (2009: 22) menyatakan bahwa unsur-unsur dalam masyarakat adalah sebagai berikut:...pertama, manusia yang hidup bersama. Dalam ilmu sosial tidak ada ukuran mutlak ataupun angka pasti untuk menentukan beberapa jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoritis angka minimalnya adalah dua orang yang hidup bersama; kedua, bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan kumpulan benda-benda mati seperti kursi, meja dan sebagainya. Oleh karena itu dengan berkumpulnya manusia akan timbul manusia baru. Selain itu sebagai akibat dari hidup bersama itu, timbul sistem komunikasi dan timbul peraturan peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dalam kelompok tersebut; ketiga, mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan... Menurut Soekanto (2009: 22) dalam arti yang lebih khusus masyarakat disebut pula kesatuan sosial, mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Selanjutnya, kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan-ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dan sebagainya. Jiwa masyarakat ini merupakan polusi yang berasal dari unsur masyarakat, meliputi pranata, status, dan peranan sosial; kelima, mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem

39 22 kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lainnya. Dari pengertian-pengertian masyarakat di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah sekelompok manusia yang saling berinteraksi, yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Maroin Levi (dalam sunarto, 2004 : 54) mengatakan bahwa terdapat empat kriteria yang perlu dipenuhi agar suatu kelompok dapat disebut sebagai masyarakat, yaitu : pertama, kemampuan bertahan melebihi masa hidup seorang individu; kedua, rekrutmen anggota melalui produksi; ketiga, kesetiaan pada suatu sistem tindakan utama ; ke empat: adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada Masyarakat berkembang dari primitif ke modern melalui proses modernisasi. Bermacam-macam cara dapat digunakan untuk mengenal berbagai reaksi terhadap proses modernisasi. Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahwa masyarakat memiliki reaksi yang bersifat menggunakan warisan sistem budaya dan adapula yang bereaksi dengan yang tidak tersistem. Warisan sistem budaya dalam kaitannya dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah warisan budaya mengenai kepercayaan masyarakat terhadap Dukun. Jika dihubungkan dengan kepercayaan terhadap dukun yang memang telah menjadi tradisi dari nenek moyang maka dapat dipahami bahwa masyarakat yang masih memiliki kepercayaan terhadap dukun saat ini adalah mereka

40 23 yang tetap mempertahankan warisan sistem budaya yang telah terinternalisasi dalam individu di masyarakat. Selanjutnya dapat dipahami juga bahwa pada prinsipnya kepercayaan terhadap dukun merupakan suatu yang diperoleh melalui proses belajar. Proses belajar tersebut berlangsung secara berkelanjutan atau disampaikan secara turun-temurun dan dari mulut kemulut sehingga membentuk suatu pemahaman mengenai rasa percaya terhadap dukun. Dalam hal ini manusia senantiasa mempunyai naluri yang kuat untuk hidup bersama dengan sesamanya. Apabila dibandingkan dengan makhluk hidup lain seperti hewan. Manusia tidak mungkin hidup sendiri, suatu misal manusia yang dikurung sendirian di dalam suatu ruangan tertutup, pasti akan mengalami gangguan pada perkembangan pribadinya, sehingga lama kelamaan dia akan mati. Sebagaimana dipaparkan pada bab sebelumnya diketahui bahwa di Kecamatan Kajuara masyarakatnya masih ada yang memegang teguh tradisi kepercayaan terhadap dukun. Peneliti akan memfokuskan masyarakat yang memiliki kepercayaan terhadap dukun tersebut dan menjadikan pernyataan di atas sebagai landasan dalam penelitian nantinya. Selanjutnya dapat dipahami juga bahwa pada prinsipnya kepercayaan terhadap dukun merupakan suatu yang diperoleh melalui proses belajar. Proses belajar tersebut berlangsung secara berkelanjutan atau disampaikan secara turun temurun dan dari mulut ke mulut sehingga membentuk suatu pemahaman mengenai rasa percaya kepada dukun.

41 24 4. Perspektif Sosial Terhadap Dukun Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang suatu hal, dengan perspektif orang akan memandang suatu hal berdasarkan cara-cara tertentu. Perspektif adalah kerangka kerja konseptual, sekumpulan asumsi, nilai, gagasan yang mempengaruhi perspektif manusia sehingga menghasilkan tindakan dalam suatu konteks situasi tertentu.perspektif membimbing setiap orang untuk menentukan bagian yang relevan dengan fenomena yang terpilih dari konsep-konsep tertentu untuk dipandang secara rasional. perspektif membimbing setiap orang untuk menentukan bagian yang relevan dengan fenomena yang terpilih dari konsep-konsep tertentu untuk dipandang secara rasional. Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa perspektif adalah kerangka kerja konseptual, sekumpulan asumsi, nilai, gagasan yang mempengaruhi perspektif manusia sehingga menghasilkan tindakan dalam suatu konteks situasi tertentu. Dalam konteks sosiologi juga memiliki perspektif yang memandang proses sosial didasarkan pada sekumpulan asumsi, nilai gagasan yang melingkupi proses sosial yang terjadi sehingga menjadi perspektif pendekatan, atau kadang disebut paradigma. ketiga-tiganya merupakan cara sosiologi dalam mempelajari masyarakat. Perspektif sosiologi menekankan pada konteks sosial dalam mana manusia hidup. Perspeksif sosiologi mengkaji bagaimana konteks tersebut mempengaruhi kehidupan manusia. Perspektif sosiologi merupakan pola pengamatan ilmu sosiologi dalam mengkaji tentang kehidupan masyarakat dengan segala aspek atau proses sosial kehidupan di dalamnya. Inti dari perspektif sosiologi adalah pertanyaan

42 25 bagaimana kelompok mempengaruhi manusia, khususnya bagaimana manusia di pengaruhi masyarakat. Pada perkembangannya terdapat empat perspektif dalam sosiologi,yaitu perspektif evolusionis, perspektif interaksionis, perspektif fungsionalis dan perspektif konflik. a. Perspektif evolusionis Merupakan perspektif teoritis yang paling awal dalam sosiologi perspektif ini didasarkan pada karya Auguste Comte ( ) dan Herbert Spencer ( ) perspektif ini memberikan keterangan tentang bagaimana masyarakat manusia berkembang dan tumbuh, yang menitikberatkan pada pola perubahan masyarakat dalam kehidupannya. Dalam perspektif ini secara unmum dapat dikatakan bahwa perubahan manusia atau masyarakat itu selalu bergerak maju, namun ada beberapa hal yang tidak ditinggalkan sama sekali dalam pola kehidupannya yang baru dan akan terus dibawah meskipun hanya sebagian kecil sampai pada perubahan yang paling baru. Selain itu juga, perspektif ini menyatakan bahwa masyarakat merupakan sebagian organisme atau suatu makhluk hidup yang mengalami proses diferensiasi dan integrasi secara berurutan. Kehidupan masyarakat sebagai suatu organisme mengalami suatu pertumbuhan secara terus menerus dalam uapaya memperbaiki struktur yang ada. Dalam kaitannya dengan proses perubahan sosial terdapat hal penting, yaitu : asal-usul dari masyarakat maju sekarang, tingkat perubahan sosial, penyebab perubahan sosial, kemana arah perubahan sosial yang akan terjadi. Para sosiolog yang memakai perspektif

43 26 evolusionis, mencari pola perubahan dan perkembangan yang muncul dalam masyarakat yang berbeda, untuk mangatahui ada urutan umum yang dapat di temukan. Contoh : apakah faham komunis cina akan berkembang sama seperti faham komunis rusia yang memperoleh kekuasaan tiga dasawarsa lebih dulu; apakah pengaruh proses industrialisasi tehadap keluarga di negara berkembang sama dengan yang ditemukan di negara barat. b. Perspektif interaksionis Perspektif ini tidak menyarankan teori-teori besar tentang masyarakat karena istilah masyarakat, Negara, dan lembaga masyarakat adalah abstraksi konseptual saja, yang dapat ditelaah secara langsung hanyalah orang-orang dan interaksinya saja. Para ahli interaksi simbolik seperti G.H. Mead ( ) dan C.H. Cooley ( ) memusatkan perhatiannya terhadap interaksi antara individu dan kelompok. Mereka menemukan, bahwa orang-orang berinteraksi terutama dengan menggunakan simbolsimbol yang mencakup tanda, isyarat, dan yang paling penting, melalui kata-kata tulisan dan lisan. Suatu kata tidak memiliki makna yang melekat dalam kata itu sendiri, melainkan hanyalah suatu bunyi, dan baru akan memiliki makna bila orang sependapat bahwa bunyi tersebut memiliki suatu arti khusus. W.I. Thomas ( ) mengunkapkan tentang tulisan miring definisi suatu situasi, yang mengutarakan bahwa kita hanya dapat bertindak tepat bila kita telah menetapkan sifat situasinya. Bergert dan Luckman dalam bukunya social construction of reality (1966): masyarakat adalah suatu kenyataan objektif, dalam arti orang, kelompok, dan lembaga-lembaga adalah nyata, terlepas dari pandangan kita dari mereka.

44 27 Akan tetapi, masyarakat adalah juga suatu kenyataan objektif, dalam arti bagi setiap orang, dan lembaga-lembaga lain tergantung pada pandangan subjektif orang tersebut. Apakah sebagian orang sangat baik atau sangat keji, apakah koalisi pelindung atau penindas, apakah perusahaan swasta melayani kepentingan umum atau kepentingan pribadi. Ini adalah persepsi yang mereka bentuk dari pengalamanpengalaman mereka sendiri, dan persepsi ini merupakan kenyataan bagi mereka yang memberikan penilaian. Patra ahli dalam bidan perspektif interaksi modern, seperti Ervin Goffmen (1959) dan Herbert Lumer (1962) menekakan bah wa orang tidak menanggapi orang lain secara langsung ; sebaliknya mereka menanggapi orang lain sesuai dengan bagaimana mereka membayangkan orang lan. c. Perspektif konflik Perspektif konflik secara luar didasarkan pada karya Karl Marx ( ), yang melihat pertentangan dan eksploitasi kelas sebagai penggerak utama kekuatankekuatan dalam sejarah. Wright Mills ( ), Lewis Cooser (1956), Aron (1957), Dahrendorf ( ), Chamblis (1973) dan Collines (1975). Bilamana, para fungsionalis melihat keadaan normal masyarakat sebagai suatu keseimbangan yang mantap, maka para teoritisi konflik melihat masyarakat sebagai berada dalam konflik yang terus menerus di antara kelompok dan kelas. Teoritisi konflik melihat perjuangan meraih kekuasaan dan penghasilan suatu proses yang berkesinambungan kecuali satu hal, dimana orang-orang muncul sebagai penentang kelas, bangsa, kewarganegaraan dan bahkan jenis kelamin. Para teoritisi konflik memandang suatu masyarakat sebagai terikat bersama karena kekuatan dari

45 28 kelompok atau kelas yang dominan. Mereka mengklaim bahwa nilai-nilai bersama yang dilihat oleh para fungsionalis sebagai suatu ikatan pemersatu tidaklah benar-benar suatu consensus yang benar. Sebaliknya consensus tersebut adalah ciptaan kelompk atau kelas yang dominan untuk memaksakan nilai-nilai serta peraturan mereka terhadap semua orang. Singkatnya, pandangan ini berorientasi pada studi struktur sosial dan lembaga-lembaga sosial, yang memandang masyarakat terus menerus berubah dan masing-masing bagian dalam masyarakat potensial memacu dan menciptakan perubahan sosial. Dalam konteks pemeliharaan tatanan sosial. Perpsektif ini menekankan pada kekuasaan. c. Perspektif fungsionalis Perspektif ini lebih menekankan pada keteraturan dan stabilitas dalam masyarakat. Lembaga-lembaga sosial seperti keluarga, pendidikan, dan agama dianalisis dalam bentuk bagaimana lembaga-lembaga itu membantu mencukupi kebutuhan masyarakat. Ini berarti lembaga-lembaga itu dalam analisis ini dilihat seberapa jauh peranannya dalam memelihara stabilitas masyarakat, maka dari itu dalam organisasi formal individu menciptakan peraturan dan melakukan peraturan sebagai alat untuk mengkordinasi kegiatan dalam upaya mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. Dalam pengembangannya perspektif fungsional menekankan pada empat sebagai berikut : 1. Masyarakat tidak bisa hidup kecuali anggota-anggotanya mempunyai persamaan persepsi sikap, dan nilai.

46 29 2. Setiap bagian mempunyai kontribusi pada keseluruhan 3. Masing-masing bagian terintegrasi satu sama lain dan saling memberi dukungan 4. Masing-masing memberi kekuatan sehingga keseluruhan masyarakat jadi stabil. perspektif struktural fungsional ini adalah gagasan tentang kebutuhan masyarakat ( societal needs). Masyarakat sangat serupa dengan organisme biologis, karena mempunyai kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar masyarakat dapat melangsungkan keberadaannya atau setidaknya berfungsi dengan baik. Ciri dasar kehidupan sosial struktur sosial muncul untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat dan merespon terhadap permintaan masyarakat sebagai suatu sistem sosial. Asumsinya adalah ciri-ciri sosial yang ada memberi kontribusi yang penting dalam mempertahankan hidup dan kesejahteraan seluruh masyarakat atau subsistem utama dari masyarakat tersebut. Perspektif sosial merupakan pola pengamatan ilmu sosiologi dalam mengkaji tentang kehidupan masyarakat dengan segala aspek atau proses sosial kehidupan di dalamnya. Inti dari perspektif sosiologi adalah pertanyaan bagaimana kelompok mempengaruhi manusia, khususnya bagaimana manusia dipengaruhi masyarakatnya. Disini dikenal dengan konsep kepercayaan yang dianut oleh para pendukungnya sebagai sebuah polarisasi untuk kenal sebagai orang yang pintar untuk mengobati para pasiennya. Jadi kepercayaan dalam terminologi sosiologi, konsep kepercayaan dikenal dengan trust. Kepercayaan bermakna percaya atas beberapa kualitas atau atribut sesuatu atau seseorang, atau kebenaran suatu pernyataan.

47 30 Kemudian Torsvik (dala m Damsar, 2011: 185) menyatakan bahwa kepercayaan merupakan kecenderungan perilaku tertentu yang dapat mengurangi risiko. Pendapat lain dikemukakan oleh Lawang (dalam Damsar, 2011: 186) bahwa kepercayaan adalah hubungan antara dua belah pihak atau lebih yang mengandung harapan yang menguntungkan salah satu pihak atau kedua belah pihak melalui interaksi sosial. Dari beberapa definisi kepercayaan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa kepercayaan merupakan suatu tindakan penerimaan terhadap suatu atau seseorang dan kelompok, dalam hal ini orang yang memiliki kepercayan menganggap positif setiap apa yang dipercayainya. Jika dihubungkan dengan penelitian yang saya lakukan maka kepercayaan tersebut berlangsung antara masyarakat terhadap dukun. Masyarakat mempercayai dukun dalam menyelesaikan berbagai persoalan hidup. Misalnya, masalah penyakit. Pemaparan tentang kepercayaan di atas memberikan gambaran bagi peneliti dalam melihat Perspektif Masyarakat Terhadap Dukun. Kemudian konsep-konsep tersebut memberikan inspirasi bagi peneliti dalam melihat Perspektif Masyarakat Terhadap Dukun di Kajuara Kabupaten Bone. B. Kerangka Pikir Dalam penelitian ini digunakan paradigma fakta sosial, adapun pokok persoalan yang harus menjadi pusat perhatian penyelidikan sosiologi menurut paradigma ini adalah fakta-fakta sosial. Secara garis besar fakta sosial terdiri dari dua tipe masing-

48 31 masing adalah struktur sosial dan pranata sosial. Menurut paradigma ini, struktur sosial merupakan jaringan hubungan sosial dan menjadi terorganisir serta melakukan pembedaan terhadap posisi-posisi sosial individu dalam masyarakat. Pranata sosial merupakan kompleks peranan yang telah melembaga dalam masyarakat. Pranata sosial memiliki tatanan yang lebih tinggi dibandingkan struktur sosial. Beberapa pranata sosial seperti keluarga, pendidikan dan ilmu pengetahuan. Ada empat macam teori yang tergolong ke dalam paradigma fakta sosial yaitu : Teori Fungsionalisme Struktural, Teori Konflik, Teori Sistem, Teori Sosiologi Makro. Permasalahan penelitian ini dianalisis menggunakan Teori Fungsionalisme Struktural. Menurut teori fungsional struktural masyarakat merupakan sistem-sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen-elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan, perubahan yang terjadi dalam suatu bagian akan membawa perubahan pada bagian yang lain. Asumsi dasarnya adalah bahwa setiap struktur dalam sistem sosial, fungsional terhadap yang lain, termasuk juga fungsional terhadap perubahan pola perilaku dalam masyarakat dan sebaliknya apabila tidak fungsional maka struktur itu tidak akan ada atau hilang dengan sendirinya. Para penganut teori fungsional cenderung untuk menekankan pada sumbangan suatu sistem atau peristiwa terhadap sistem yang lain, dan karena itu sedikit mengabaikan kemungkinan bahwa suatu peristiwa atau sistem ini dapat beroperasi menentang fungsi-fungsi lainnya dalam suatu sistem sosial.

49 32 Menurut Merton (dala m Ritzer, 2010: 22) bahwa obyek analisis sosiologi adalah fakta sosial seperti : peranan sosial, pola institusional, prosessosial, organisasi kelompok, pengendalian sosial dan sebagainya. Hampir semua penganut Teori Fungsional Struktural cenderung untuk memusatkan perhatian kepada fungsi dari satu fakta sosial terhadap fakta sosial lain. Hanya saja Merton sering kali mencampur adukan antara motif-motif subyektif dengan pengertian fungsi, sedangkan perhatian teori struktural fungsional ini harus lebih banyak mengarah pada fungsi-fungsi. Fungsi adalah akibat-akibat yang dapat diamati yang menuju adaptasi atau penyesuaian dalam suatu sistem. Oleh karena itu, bersifat netral secara ideologi, maka Merton mengajukan pula suatu konsep yang merupakan kebalikan dari fungsi itu sendiri yaitu dis-fungsi. Sebagaimana dengan struktur sosial atau pranata sosial yang dapat memberikan sumbangan terhadap pemeliharaan fakta-fakta sosial lainnya, maka sebaliknya ia juga dapat menimbulkan akibat-akibat yang bersifat negatif. Berdasarkan pernyataan Merton di atas dapat dijelaskan bahwa kepercayaan terhadap dukun berkaitan juga dengan fungsi dan disfungsi. Fungsi dapat diamati dari akibat-akibat yang teramati pada masyarakat yang percaya dukun. Selain itu, disfungsi dapat teramati dari akibat-akibat negatif yang ditimbulkan maupun dilaksanakan ketika praktek perdukunan. Durkheim (dalam Ritzer, 2010: 25) menyatakan bahwa satu cara dalam mempelajari masyarakat adalah dengan melihat pada bagian-bagian komponennya dalam usaha mengetahui bagaimana masingmasing berhubungan satu sama lain. Dengan kata lain, manusia harus melihat kepada

50 33 struktur masyarakat, guna melihat bagaimana berfungsi, yang mana jika masyarakat itu stabil maka bagian bagiannya akan beroperasi secara lancar, dan susunan-susunan sosialnya akan berfungsi. Kerangka Pikir Keberadaan Dukun pada Masyarakat Kajuara Dampak Keberadaan Dukun Pasien Masyarakat Setempat Dukun Perspektif Sosial Tentang Dukun

51 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Menurut Sugiyono (2010: 8) metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada objek alamiah yang mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Artinya, penelitian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang status gejala saat penelitian dilakukan atau dengan kata lain meneliti objek tujuan secara alamiah dan peneliti adalah sebagai instrument kunci. Penelitian yang menekankan pada peristiwa pada kelompok, sistem pemikiran termasuk hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan pandangan masyarakat yang mempercayai dukun. Hal tersebut bertujuan untuk menggambarkan sesuatu yang akurat tentang fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Dalam hal ini fenomena yang diteliti berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap dukun. Pada penelitian di lapangan peneliti menggali suatu fenomena sosial dalam pandangan masyarakat terhadap dukun.peneliti melihat fenomena tersebut dari fakta-fakta sosial yang teramati sehingga pada dasarnya begitu komplek. Persepsi dan kepercayaan terhadap dukun yang melibatkan berbagai lapisan sosial dalam masyarakat membutuhkan analisis kualitatif yang lebih menekankan pada fakta yang teramati dan menggali fakta dibalik fakta yang teramati. Dalam hal ini tentunya fakta-fakta yang berkaitan dengan persepsi masyarakat terhadap dukun, Penelitian ini di laksanakan di 34

52 35 Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone. Pemilihan lokasi tersebut dengan alasan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap dukun serta sudut pandang masyarakat akan dukun masih sangat tinggi. Hal ini terlihat dari masyarakatnya yang masih pergi ke dukun dalam mengatasi masalah-masalah, seperti persoalan kesehatan, keluarga, dan jabatan. Selain itu peneliti juga memiliki akses terhadap informan, dalam hal ini peneliti memiliki hubungan akrab dengan masyarakat yang percaya terhadap dukun dalam menyelesaikan persoalan hidup. B. Fokus Penelitian Fokus dalam penelitian ini adalah perspektif sosial terhadap dukun yang ada masyarakat Kajuara Kabupaten Bone. C. Informan Penelitian Penelitian ini difokuskan pada perspektif sosial terhadap dukun pada Masyarakat Kajuara Kabupaten Bone. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang menurut Bogdan dan Taylor, merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Endraswara, 2006). Sebagaimana lazimnya penelitian kualitatif, peneliti dalam hal ini sekaligus instrument penelitian. Penentuan informan dilakukan dengan purposive. Informan dalam penelitian ini terdiri atas 4 dukun dan 8 pasien. responden dipilih karna mereka mudah diajak bicara dan sesuai karakter serta tujuan

53 36 yang peneliti butuhkan, peneliti memilih 8 dukun dan pasien sebagai responden yang dianggap lebih dewasa dan mengerti tentang informasi yang peneliti butuhkan. D. Jenis dan Sumber Data Penelitian Data primer dan data sekunder sebagai berikut: 1. Data primer merupakan data yang didapatkan dari informan utama yaitu dukun yang ada dikajuara kabupaten bone. 2. Data sekunder merupakan data pelengkap yang didapatkan dari informan yang dianggap biasa memberikan informasi terkait dengan penelitian ini. E. Teknik Pengumpulan Data Data adalah sebuah penunjang yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Semakin banyak data yang diperoleh maka semakin bagus pula hasil akhir dari suatu penelitian. Dalam penelitian mengenai perspektif sosial ini, peneliti menggunakan beberapa cara dalam mengumpulkan data, yaitu : 1. Observasi langsung yang bertujuan untuk mengumpulkan data awal agar memberikan pengetahuan bagi peneliti tentang Dukun Kajuara Kabupaten Bone. 2. Wawancara (interview), yakni teknik yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dan lebih mendalam sehingga dipastikan kenyataan dari suatu fakta, sehingga didapatkan penjelasan secara langsung dan lebih akurat mengenai penelitian ini.

54 37 3. Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data dalam bentuk mencatat hasil wawancara langsung, rekaman dan foto atau gambar-gambar dilapangan yang dapat lebih mengakuratkan data penelitian yang berkaitan dengan penelitian pada Dukun Kajuara Kabupaten Bone. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif deskriptif untuk menginterpretasikan hasil penelitian, baik yang melalui wawancara ataupun observasi langsung. Data penelitian kualitatif tidak berbentuk angka, tetapi lebih banyak berupa narasi, deskripsi, cerita, dokumen tertulis dan tidak tertulis (gambar, foto) ataupun bentuk -bentuk non angka lainnya. Analisis dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan. Analisis data kualitatif dilakukan dengan menggunakan model interaktif, yaitu: 1. Pengumpulan data, data dikumpulkan dari wawancara, observasi dan dokumentasi, hasilnya ditulis dalam bentuk catatan lapangan dan disalin dalam bentuk transkrip. 2. Peneliti mengeksplorasi data atau informasi yang telah dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi tentang perspektif sosial terhadap dukun pada masyarakat kajuara kabupaten bone. 3. Peneliti akan menganalisis data atau informasi yang dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yaitu dengan mengklasifikasikan data

55 38 berdasarkan criteria-kriteria tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti kemudian membandingkan data atau informasi dari setiap sumber-sumber yang peneliti dapatkan dilapangan serta mencari hubungan antara data dan informasi yang diperoleh yang ada kaitannya dengan fokus penelitian. 4. Menyimpulkan, yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. G. Keabsahan Data Menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik trianggulasi, yaitu pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut, dan teknik trianggulasi yang paling banyak digunakan adalah dengan pemeriksaan mealalui sumber yang lainnya. Sebelum menganalisa data lebih lanjut perlu diperiksa keabsahan data yang dikumpulkan agar supaya keabsahan data yang diperoleh peneliti benar-benar sah atau abash, seperti yang dikemukakan oleh moleong dalam bukunya metode penelitian kualitatif (2002: 178), yang mengungkapkan bahwa pemeriksaan keabsahan data dapat dilakukan melalui beberapa cara satu diantaranya adalah dengan teknik trianggulasi yang meliputi tiga unsur, yaitu : 1. Sumber Mengecek kembali data yang diperoleh dengan informasi dokumen serta sumber informasi untuk mendapatkan derajat kepercayaan adanya informasi dan kesamaan pandang serta pemikiran.

56 39 2. Metode Metode digunakan untuk mendapatkan keabsahan dalam penulisan hasil penelitian, dalam pemerolehan data peneliti mendapatkan dari beberapa informasi, maka dari itu perlu adanya pengabsahan data yang didapat agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 3. Teori Penggunaan teori dalam bentuk trianggulasi berdasarkan anggapan fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaan dengan satu teori. Hal ini tidak mungkin dilakukan peneliti yang hanya menggunakan satu teori. Dalam penelitian ini digunakan beberapa sumber buku sebagai acuan teoritis (referensi), Dengan membandingkan dengan beberapa teori serta didukung dengan data yang ada, sehingga peneliti dapat melaporkan hasil penelitian yang disertai penjelasan-penjelasan sebagaimana yang ditentukan. Dengan demikian akan menambah derajat kepercayaan data yang ada. Diantara ketiga sumber diatas, peneliti terapkan hanya pada sumber untuk memeriksa keabsahan data. Hal ini dilakukan dengan mencocokkan data dari berbagai sumber, antara lain peneliti mencoba menggali tentang perspektif sosial terhadap dukun pada masyarakat Kajuara Kabupaten Bone dengan sumber primer masyarakat yang percaya terhadap dukun, serta mencari teori dari beberapa sumber buku.

57 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Letak dan Keadaan Tempat Penelitian Kecamatan Kajuara adalah salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Bone, yang berada kurang lebih 6 km dari pusat kota Sinjai dan berbatasan dengan Kabupaten Sinjai. Perjalanan dari Kota Makassar dapat ditempuh sejauh 246 km dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun empat (Kecamatan Kajuara dalam Angka Tahun 2010) Secara geografis Kecamatan Kajuara terletak pada dataran lebih kurang 0,9 m di atas permukaan laut yang dikelilingi oleh irigasi teknis sebagai perbatasan dengan kampung dan kelurahan tetangga. Jarak ibu kota Kecamatan Ke ibu kota Kabupaten sejauh 75 km dan Luas Kecamatan Kajuara sekitar 124,13 km2. Jenis tanah di Kecamatan Kajuara adalah jenis tanah berwarna coklat, yang subur untuk lahan pertanian dan perkebunan. Kecamatan Kajuara sendiri merupakan salah satu kecamatan dari 27 kecamatan yang ada di Kabupaten Bone yang membawahi satu kelurahan dan 19 desa yakni Kelurahan Awang Tangka, Desa Tarasu, Desa Pude, Desa Ancu, Desa massangkae, Desa Padaelo, Desa Gona, Desa Buareng, Desa Raja, Desa Kaherrang, Desa Bulu tana, Desa Polewali, Desa Abbumpungeng, Desa Kalero, Desa 40

58 41 Lamakkaba, Desa Lappa Bosse, Desa Lemo, Desa Mallahae, Desa Wae Tuo, Desa Angkue. dengan jumlah penduduk hingga Tahun 2010 sebanyak jiwa dan KK. (Sumber BPS Kecamatan Kajuara, dalam angka tahun 2010). Mayoritas penduduk di Kecamatan Kajuara adalah suku bugis dan penganut agama Islam. Penanaman berbagai jenis varietas tanaman juga banyak dijumpai di sekitar rumah-rumah penduduk seperti, kayu jati, pepaya, kelapa, pisang, ubi, rambutan, jambu, mangga dan tanaman obat-obatan. Keberadaan tanaman ini, menjadikan halaman di sekitar rumah-rumah penduduk nampak sehat, asri, teratur, indah dan nyaman. Selain menanam berbagai jenis tumbuh-tumbuhan, para penduduk juga banyak memelihara hewan seperti ayam, itik, kerbau dan sapi bagi para petani. Pola pemukiman penduduk Kecamatan Kajuara merupakan perkampungan dengan kumpulan bangunan tempat tinggal yang umumnya berjajar memanjang mengikuti pinggiran jalan dan di atur secara berkelompok dalam posisi saling berhadapan satu sama lain. Demikian daerah persawahan atau perladangan penduduk berada dibahagian belakang wilayah pemukiman penduduk. Bentuk rumah penduduk pada mulanya terdiri atas rumah panggung, dinding dan lantainya terbuat dari papan dan atapnya terbuat dari seng. Keadaan ruangan tertata rapih, di mana terdapat teras, ruang tamu, ruang tengah dan ruang dapur. Tidak ketinggalan pula setiap rumah sudah memiliki ventilasi yang cukup sebagai tempat keluar masuknya udara. Keadaan kecamatan kajuara ini merupakan daerah yang masih sangat asri dan hijau desa ini masih sangat tenang selain karena belum banyaknya kendaraan umum

59 42 yang lalu lalang sehingga jauh dari kebisingan seperti di Kota. Selain itu Kecamatan Kajuara merupakan daerah yang mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani yang setiap hari hampir sebagian waktunya mereka habiskan di sawah dimana para petani tersebut berangkat kesawahnya pada pagi hari dan baru pulang setelah matahari akan tenggelam. 2. Batas Wilayah Tempat Penelitian a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Salomekko. b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Sinjai c) Sebalah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kahu d) Sebelah Timur berbatasan Teluk Bone dan Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai. 3. Perspektif Sosial Terhadap Dukun pada Masyarakat Kajuara Kabupaten Bone Keinginan dari dalam diri manusia untuk sehat memicu diri untuk mendapatkan pengobatan walaupun dilakukan secara irasional. Sikap putus asa atas pengobatan yang dilakukan yang belum mendatangkan kesembuhan mendorong seseorang untuk mencoba alternatif lain untuk memperoleh kesembuhan walaupun bentuknya magis Era globalisasi saat ini, sistem pengobatan secara tradisional masih tetap berfungsi dalam kehidupan masyarakat Indonesia meskipun pengobatan secara modern telah dikenal luas bahkan diterapkan baik di wilayah perkotaan maupun di

60 43 wilayah pedesaan. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah seseorang yang dikenal atau di akui sekaligus dimanfaatkan masyarakat sebagai tokoh yang melakukan praktek pengobatan yang berbeda dengan il mu kedokteran dengan cara yang sesuai dengan tradisi yang berasal dari masyarakat itu sendiri, dalam banyak masyarakat, tokoh pengobatan tradisional biasanya disebut dukun. Peranan dukun pada masyarakat yang masih percaya pada jasanya sangat membantu dalam mengatasi masalah bukan hanya dalam hal lahiriah tetapi juga yang bersifat batiniah. Walaupun pengetahuan yang diperoleh oleh dukun tidak melalui jalur pendidikan tetapi kemampuan yang dimilikinya dipercaya oleh masyarakat mampu menyamai profesi dokter bahkan melebihi kemampuan medis. Tak dapat disangkal lagi, telah berkembang pesat sampai sekarang ini dan akan terus berkembang dari waktu kewaktu seperti peningkatan taraf kesehatan perorangan, pendidikan, kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta penyembuhan penyakit. Akan tetapi harus juga diperhitungkan pengetahuanpengetahuan lain, mengenai kebiasaan, adat istiadat dan tingkat pengetahuan tradisional medicine masyarakat setempat. Seringkali program kesehatan menemui kegagalan karena hanya dijalankan hanya semata-mata dengan berpedoman kepada pertimbangan teknis medis yang kaku. Pada dasarnya, pemerintah telah membuat berbagai kebijakan agar seluruh lapisan masyarakat dapat berobat di tempat-tempat medis, seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, dan lain-lain. Bahkan telah memberikan pengobatan gratis dengan menggunakan kartu BPJS kesehatan, namun hal ini tidak menyudutkan keberadaan

61 44 dukun sebagai bentuk alternatif pengobatan yang masih di anggap tradisional dan bisa menyembuhkan masyarakat yang datang berobat di Dukun. Berbagai macam persepsi tentang kesehatan diri untuk menemukan faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat memilih berobat ke dukun. Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara dan observasi, informan memiliki persepsi umum yang positif tentang kesehatan dirinya, walaupun penyakit yang diderita dikategorikan sebagai penyakit yang parah. Kesehatan diri ditentukan oleh seberapa besar usaha yang dilakukan agar terhindar dari penyakit, dengan kata lain diri sendirilah yang memegang peranan penting untuk terciptanya kesehatan yang diharapkan. Ada empat pandangan atau yang mempengaruhi masyarakat mengapa mereka harus datang berobat di dukun, 1) dilihat dari tingkat keparahan penyakit (karna gunaguna), 2) banyak manfaat berobat pada dukun, 3) banyaknya hambatan berobat modern, dan 4) kepercayaan pada kekuatan supranatural. Selanjutnya menurut Green dalam Faisal dkk (2012: 92-93) mengatakan bahwa ada beberapa hal yang mempengaruhi masyarakat masih memilih berobat di Dukun yakni : 1) Faktor presdisposisi yang mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, 2) Faktor pemungkin yaitu mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat contohnya fasilitas pelayanan kesehatan dan, 3) Faktor penguat yang mencakup pengaruh sikap dan perilaku tokoh masyarakat yang dianggap mempengaruhi

62 45 Selanjutnya didukung dari hasil wawancara peneliti dengan informan yakni Puang Sakka selaku informan dan beliau merupakan salah satu orang tua pasien dengan jelas mengatakan bahwa: Kufuji lao mabbura di sanroe nasaba mannassai sauna narekko laoi taue mabbura, nasaba sanro ugi magello baca-bacanna. Artinya: kami suka berobat di Dukun karna biasanya cepat sembuh jika berobat di dukun bugis karna bagus cara berobatnya dengan mantra-mantra yang mereka punya. Ini membuktikan bahwa mereka datang berobat di Dukun dengan harapan bahwa mereka bisa sembuh dengan cepat seperti apa yang dituturkan hasil wawancara dengan Puang Sakka. Sehingga Puang Sakka ini memiliki pandangan umum kepada Dukun bahwa bisa menyembuhkan penyakit. Selanjutnya kepercayaan terhadap Dukun Bugis bahwa mereka mampu menyembuhkan segala macam penyakit. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan salah satu Dukun di Kajuara Desa Gona yakni Puang Basri mengatakan bahwa : Maega tau malasa/madoko lao di a mabbura nasaba doko polo tebbu uttunna naia pabburana risaula mmi bawang sibawa kupakeangmi minnya saula pole tomatoae riolo. Artinya: Kebanyakan pasien yang datang berobat ke saya adalah pada umumnya mereka sakit atau mengalami patah tulang sehingga saya harus mengurutnya dengan obat mantra dengan secangkir air serta minyak urut yang sudah turun temurun. (Puang Basri, wawancara pada tanggal, 2 agustus 2015) Jadi Kedatangan orang yang mau berobat ke Dukun menandakan bahwa mereka sudah memiliki keyakinan pada Dukun untuk bisa menyembuhkan sakitnya seperti salah satu Dukun yakni Puang Basri bahwa mereka datang berobat dengan

63 46 yakin dan bisa disembuhkan, hanya di urut oleh Puang Basri dan dengan minyaknya yang sudah diwarisi dari orang tuanya yang dulu Dukun juga. Selain itu ada yang lebih suka datang berobat ke Dukun karena biayanya juga tidak mahal dan tidak ada patokan berapa jumlahnya yang harus dibayar untuk bisa sembuh untuk berobat ke Dukun. Hal ini sejalan dengan pendapat dari hasil wawancara dengan Rusli bahwa: Kami datang berobat ke dukun cukup dengan membawakan air Aqua 1 botol dan sebungkus rokok kami sudah diobati. Selanjutnya penyebab munculnya suatu penyakit baik secara fisik maupun batiniah, yakni penyakit disebabkan oleh intervensi dari suatu agen (per antara) aktif yang dapat berupa makhluk supernatural (makhluk ghaib atau dewa), makhluk bukan manusia (seperti roh leluhur, roh jahat, hantu) dan manusia (tukang sihir, tukan g tenung). Dalam kaitannya penyembuhan oleh dukun, dengan cara penyembuhan suatu penyakit berdasarkan secara ghaib atau supernatural yaitu dengan melakukan upacara dan sesaji. Upacara dimaksudkan untuk menetralisir atau membuat keseimbangan agar penyebab sakit akan dikembalikan pada asalnya sehingga orang yang sakit menjadi sehat kembali, penyembuhan penyakit seperti itu dilakukan oleh dukun. Selanjutnya munculnya penyakit bersifat natural dan mempengaruhi kesehatan tubuh, misalnya karena cuaca, makanan, racun, kecelakaan, kuman. Disamping itu adanya unsur yang mengakibatkan ketidakseimbangan dalam tubuh misalnya dingin, panas, angin atau udara lembab. Penyembuhan penyakit menurut dukun bahwasanya dukun menggunakan model keseimbangan dan keselarasan dalam menyembuhkan penyakit artinya

64 47 dikembalikan pada keadaan semula sehingga orang menjadi sehat kembali. Penyembuhan berupa ramu-ramuan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang diracik sehingga memiliki khasiat untuk menyembuhkan. Dalam mengobati pasien, dukun akan menanyakan kepada pasien namanya karena menurutnya, jika seseorang yang datang berobat tetapi tidak disebutkan namanya maka yang mengobati tidak akan bersungguh-sungguh mengobatinya. Seperti penuturan Puang Abu Bakar (dukun) : jika seseorang yang datang berobat akan tetapi dukun yang mengobatinya tidak menanyakan nama pasiennya berarti si dukun yang akan mengobatinya tidak bersungguh-sungguh ingin mengobati pasiennya (Abu bakar, wawancara, 2 agustus 2015). Saat pasien berobat, dukun akan menanyakan apa yang dia rasakan, dibagian mana yang sakit. Hal ini dilakukan agar dukun dapat mendeteksi jenis penyakit apa yang sedang terjadi kepada pasien. Seperti yang telah dituturkan oleh dukun berikut ini : Terkadang ada perempuan yang masih muda yang datang dengan mengatakan kalau dia sedang sakit perut, dia merasa mual-mual dan muntahmuntah. terasa pedih di perut. Kemudian saya memeriksa perutnya dengan menekan bagian perut mana yang terasa sakit. Dari hasil pemeriksaan saya bisa mengetahui kalau perempuan itu terserang sakit ( Puang Lallo, wawancara tanggal 1 agustus 2015). Jika sakit yang diderita pasien sudah dideteksi, maka seorang dukun bisa segera memberikan ramuan berupa obat dari tumbuh-tumbuhan yang didapatkan di sekitar tempat tinggalnya. Ramuan diracik sendiri oleh dukun dan pasien juga boleh

65 48 mengetahui jenis tumbuh-tumbuhan yang dipakai untuk dijadikan ramuan obatnya. Hal ini dibolehkan oleh dukun agar pasien bisa meracik sendiri ramuan obatnya ketika sudah pulang kerumahnya. Seorang dukun tidak merasa takut berbagi pengetahuan tentang ramuan untuk penyakit-penyakit yang diderita pasien. Seperti wawancara peneliti dengan informan yang mengatakan bahwa : kalau pasien datang berobat pasti saya racik di depannya biar dia bisa buat sendiri di rumahnya karena kadang pasien saya datang dari desa lain atau di luar dari kajuara. Saya kasihan jika mereka harus menempuh jarak yang jauh hanya untuk mendapatkan ramuan obat. Jika pasien bisa sembuh karena ramuan saya, maka saya sangat mengucap syukur berarti saya sudah berhasil menolong orang lain. (Abu bakar, wawancara pada tanggal 1 agustus 2015). Dari kutipan wawancara di atas jelas bahwa yang menjadi andalan dukun dalam mengobati pasiennya adalah ramuan obat yang diracik secara alamiah tanpa bahan kimia akan tetapi setelah ramuan yang telah diracik akan diberikan kepada pasien, dukun akan membacakan mantra-mantra kepada ramuannya setelah itu pasien boleh meminumnya atau mengoles pada bagian yang sakit. Mantra-mantra yang diberikan pada ramuannya dianggap sangat berkhasiat oleh pasien. Oleh karena itu, kadang pasien walaupun sudah diberikan pengetahuan tentang cara meracik obat untuk penyakitnya akan tetapi mereka meminta diracikkan kembali ramuannya oleh dukun karena jika dukun yang meracik berkhasiat karena diberikan mantra-mantra. Karena kepercayaan masyarakat akan mantra-mantra yang diberikan menjadi kekuatan ghaib yang mampu menyembuhkan segala macam penyakit.

66 49 Menurut dukun, jika mengobati pasien harus diimani karena kesembuhan adalah seizin dari Sang Ilahi, oleh karena itu keyakinan akan sembuh menjadi kunci keberhasilan pengobatan pasien. Di samping itu pasien yang diobati harus selalu optimis akan memperoleh kesembuhan. Hal ini senada dengan pendapat ahli antropologi Koengjaraningrat, bahwa: perbuatan-perbuatan dan pengobatan-pengobatan ilmu ghaib yang dilakukan oleh seorang dukun didasarkan pada kepercayaan pada kekuatan sakti, misalnya pembasmi penyakit dengan jimat karena jimat dipercaya memiliki kekuatan sakti yang dapat mengusir penyakit tersebut. Syarat-syarat yang penting agar suatu perbuatan ilmu ghaib agar berhasil semangat, kesungguhan dan konsentrasi pada pelakunya (Koengjaraningrat, 1997 : 216). Untuk jenis tumbuh-tumbuhan yang dipakai sebagai ramuan oleh dukun diperoleh sekitar lingkungan kampung tempat tinggalnya seperti jahe, kunyit, merica, daun sirih, daun jarak, sambung nyawa, temulawak dan sebagainya. Beberapa tumbuhan untuk pengobatan ditanam di belakang rumah dan ada juga ramuan yang dicari di hutan yang berupa tumbuhan liar. Tanaman-tanaman obat yang ditanam di belakang rumah adalah tanaman yang mudah ditanam dan cepat tumbuhnya, tidak susah dalam perawatannya. Ada juga jenis tanaman yang harus membutuhkan perawatan yang baik agar bisa tumbuh dengan subur seperti harus disiram pagi dan sore, tanah harus gembur dan diberikan pupuk alami. Terkadang pasien yang datang berobat membawa pulang tanaman obat dari dukun yang kemudian digunakan untuk meracik sendiri obatnya. Bibit tanaman obatpun diberikan kepada pasien agar pasien

67 50 bisa menanam sendiri tanaman obat tersebut sebagai persediaan bila sewaktu-waktu tanaman obat tersebut diperlukan. Dalam menentukan jenis tanaman yang bisa dijadikan ramuan obat, dukun akan mencoba meracik ramuan tersebut, seperti yang dituturkan dukun (Abu bakar) berikut ini : Jika saya mendengar cerita dari orang lain kalau ada jenis tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan suatu penyakit, maka saya akan mencobanya sendiri pada diri saya untuk mengetahui khasiat obat tersebut. Apabila terbukti berkhasiat maka saya bisa memberikan ramuan obat tersebut kepada pasien yang sedang sakit. (Abu bakar, wawancara pada tanggal 2 agustus 2015) Pengetahuan seorang dukun seperti Abu bakar tentang jenis-jenis tanaman obat diperoleh dari orang tuanya dahulu yang juga berprofesi sebagai dukun yang kemudian diturunkan kepadanya. Pengetahuan tentang penyembuhan penyakit didapatkan secara turun-temurun dari nenek atau kakek mereka. Selain diperoleh secara turun-temurun, mantra dan ramuan juga dipelajari sendiri oleh dukun yang melakukan eksperimen pada dirinya sendiri. Ramuan dan mantra-mantra juga diperoleh lewat mimpi-mimpi yang datang dimalam hari ketika dukun sedang tidur. Berdasarkan penuturan dukun (Abu bakar) bahwa : Kalau ada jenis penyakit yang sangat susah sembuh maka saya akan niatkan untuk menemukan ramuan obat yang bisa saya pakai untuk menyembuhkan penyakit pasien saya. Maka ramuan tersebut saya peroleh lewat mimpi-mimpi saya dimalam hari karena saya berniat baik untuk menolong sesama manusia yang membutuhkan pertolongan untuk kesembuhan penyakitnya... (Abu bakar, wawancara pada tanggal, 2 agustus 2015)

68 51 Selanjutnya sepenggal ayat yang bersumber dari al-qur an ini dipercaya oleh sebagian sanro atau dukun pakbura-bura yang ada di Kajuara yang artinya Tuhan akan memberikan rahmatnya kepada siapapun yang Ia kehendaki. hal ini menjadi dasar sebahagian untuk menjadi sanro atau dukun sehingga ia kemudian mampu memberikan pengobatan kepada warga yang sakit. Sebagaimana yang terjadi pada diri Puang Basri yang bermimpi untuk menjadi dukun untuk menyembuhkan orang sakit pada sekitar tahun Di ungkapkan oleh Puang Basri bahwa:...pammasena Puang Alla Ta ala nawerengnga rahma na lao rialeku. Ia ro wettukku matinro-tinro esso, de kusangajai na kutakkatinro. Rilalenna tinrou engka tau magenta pakeanna laoia, nainappa makkedda engka eddi elo kuarengi pakbura barakkuammengi hedding mufangkeguna lao ritau lainge...(ramuan yang diberikan) furanna naro naereng manenga, matterrukka moto afa takkinikka.... (Puang Basri, Wawancara pada tanggal 3 agustus 2015). Artinya:...Atas rahmat dari Allah SWT, Dia memberikan rahmat kepada saya. Sewaktu saya tidur siang, saya tidak sengaja langsung tertidur. Didalam tidur saya, ada orang yang bagus pakaiannya datang menemui saya, kemudian berkata bahwa ini ada (berbagai jenis) obat yang mau saya berikan agar sekiranya kamu dapat menggunakannya kepada sesama.(ramuan yang diberikan).. Setelah itu saya terbangun karena kaget... Berdasarkan sifat yang dimilikinya, Puang Basri termasuk orang yang selalu taat menjalankan shalat 5 waktu. Ia hidup pas-pasan dan selalu merasa berkecukupan. Meskipun ia hidup secara pas-pasan namun ia selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah. Kehidupan Puang Basri mulai berubah pada saat ia mendapatkan Ilham dari Allah Swt lewat mimpi.

69 52 Warga di Kecamatan Kajuara banyak yang datang berobat ke rumah Puang Basri dengan penyakit yang berbeda-beda. Penghasilan Puang Basri digantungkan dari profesi sebagai Sanro atau Dukun. Dalam memberikan pengobatan, Puang Basri tidak menetapkan tarif standar yang harus dibayar oleh pasien, melainkan sesuai dengan tingkat kemampuan dan kemauan si pasien sendiri. Kebersahajaan dan tidak adanya standar bayarannya inilah yang mengakibatkan banyak orang yang datang berobat kerumah Puang Basri. Jika pada saat pasien memberikan imbalan dan dukun menolak untuk menerimanya dengan alasan sudah tugasnya untuk menyembuhkan orang sakit, maka pasien meletakkan saja imbalan tersebut di atas meja atau di atas piring kecil. Dukun tidak meminta imbalan apapun kepada pasien kecuali si pasien sendiri yang memberikannya. dukun tidak memberikan patokan untuk sekian jumlahnya dibayarkan untuk kesembuhan penyakitnya hanya terkadang pasienlah yang memberikan upah hasil pengobatan dirinya kepada dukun dengan meletakkannya di atas piring dan biasanya disertakan dengan rokok satu bungkus, sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih kepada dukun yang telah mengobati pasien. Pantangan-pantangan untuk pasien juga akan diberikan oleh dukun agar sakit yang diderita bisa segera sembuh. Seperti untuk sakit maag, pantangannya yaitu tidak boleh makan-makanan yang pedas, sedangkan untuk pantangan yang sedang sakit kepala tidak boleh untuk membelah kepala. Kepercayaan bahwa jika membela kepala, maka sakit kepalanya akan terus datang pada jam-jam tertentu. Dukun kadang berpuasa untuk kesembuhan pasien seperti penuturan Abu bakar di bawah ini :

70 53 kadang saya berpuasa untuk kesembuhan pasien saya. Sebelum saya mengobati pasien, saya niatkan akan berpuasa jika pasien saya sudah sembuh. Hal ini saya lakukan sebagai bentuk rasa syukur saya jika pasien yang saya obati Tuhan izinkan untuk menyembuhkan. (Abu Bakar, wawancara pada tanggal 2 agustus 2015). Dengan niat (hajat) untuk menyembuhkan pasien membuat dukun bertanggung jawab akan kesembuhan, dan dukun akan menepati janjinya untuk berpuasa sesuai hajatnya tersebut. Jika dia tidak berpuasa maka pasien yang telah sembuh akan jatuh sakit lagi. Berbeda dengan penyembuhan anggota keluarga yang sakit, Abu Bakar tidak menyembuhkan secara langsung. Jika ada kerabat dekat yang sedang sakit seperti istri atau anak seorang dukun, maka dukun tidak akan menyembuhkan secara langsung akan tetapi dilakukan lewat perantara orang lain yang nantinya akan ditransfer penyembuhannya kepada kerabat yang sedang sakit. Karena jika diobati secara langsung maka pengobatan yang dilakukan dukun tidak mujarab. Untuk dukun (Abu bakar) sendiri. Jika ia sedang jatuh sakit, maka ia tidak bisa mengobati diri sendiri. Sama dengan pengobatan anggota keluarga yang sakit harus melalui perantara, demikian juga dukun. Mantra yang dipakai untuk menyembuhkan orang lain tidak mempan untuk dirinya sendiri karena sudah menjadi aturan atau amanat dari nenek moyangnya. Menurut penuturan dukun (Abu bakar) bahwa : Jika saya sakit, saya bisa mengobati diri sendiri. Saya tetap menggunakan ramuan-ramuan yang saya racik sendiri, akan tetapi saya juga memeriksakan diri kepuskesmas jika sakit yang saya rasakan tidak kunjung sembuh. Pernah saya tidak bisa tidur dimalam hari, sudah 2 minggu saya mengalami hal yang sama, makanya saya pergi ke dokter, setelah diperiksa ternyata tekanan darah saya rendah sehingga dimalam hari mengalami susah tidur (insomnia) dokter

71 54 memberi saya penambah darah biar bisa tidur dimalam hari (Abu Bakar, wawancara pada tanggal 2 agustus 2015). Dukun (Abu bakar) adalah manusia biasa yang juga butuh pertolongan orang lain. Apalagi kemampuan yang dia miliki untuk mengobati orang lain tidak bisa dia rasakan pada diri sendiri. Bantuan medis menjadi pilihan Abu bakar dalam mengobati sakit yang dirasakan. Jika ramuan obat yang dipakai sebagai bahan eksperimen dicoba Abu bakar, dia bisa rasakan khasiat yang ada dalam tanaman obat yang diraciknya. Dia bisa tahu apakah ramuan obat yang telah diracik sebagai bahan eksperimen bisa dipakai atau tidak. Jasa dukun tidak hanya dipakai untuk mengobati pasien, akan tetapi seorang dukun juga dipercaya dalam memberikan doa-doa pada saat akan membangun rumah. Hal ini dilakukan agar rumah yang didirikan aman dari gangguan makhluk halus serta agar rumah yang dibangunnya dapat kuat dan bertahan lama untuk ditinggali. Kemudian sebuah cerita yang dituturkan seorang pasien yang datang berobat ke Dukun untuk kelanggenan Hubungan suami istri dalam membina keluarga yang harmonis karena pada dasarnya dalam keluarga manapun menghendaki hubungan yang harmonis dan sakinah serta tentram. Maka sebuah penuturan seorang pasien yang telah datang ke dukun untuk diberikan sebuah nasehat dan menerima semua anjuran yang diberikan oleh sang dukun yakni Puang Naje (PN) bahwa: pernah pergi ke dukun untuk kepentingan kesembuhan dari penyakit yang diderita dalam ketidak harmonisan keluarganya. setelah ke dukun dan mengikuti semua nasehat dukun, maka dia merasakan hubungan yang harmonis, dimana PN dianjurkan oleh sang

72 55 dukun untuk berperilaku baik dan berbicara dengan lemah lembut terhadap pasangan atau suami. Perilaku yang ditunjukkan oleh PN memang membuahkan hasil yang mana pasangannya kini sangat menyayanginya dan memberikan perhatian yang dulunya tidak didapatkannya. Dari kasus PN tersebut pada dasarnya sang pasangan menyukai perubahan sikap PN sehingga pada dasarnya keberhasilannya memperoleh hubungan yang harmonis tersebut adalah hasil usahanya sendiri. Dukun dalam hal ini, sebagai orang yang memberikan nasehat dan anjuran yang pada dasarnya telah diajarkan dalam agama Islam. Keberhasilan PN tersebut kemudian berkembang dan dikomunikasikan dalam hubungan sosial masyarakat. Dari mulut kemulut berita itu tersebar dan pada gilirannya menimbulkan suatu rasa ingin mencoba atau meniru keberhasilan PN yang akhirnya menimbulkan niat masyarakat untuk pergi ke dukun dan mempercayai dukun tersebut. Dari hasil penelitian dan data yang didapatkan dari informan, maka peneliti bisa menyimpulkan bahwa pada dasarnya keberadaan dukun di Kecamatan Kajuara bisa diterima dengan baik karena tidaklah merugikan masyarakat setempat karena kehadiran dukun bisa membantu atau menolong orang yang membutuhkan pengobatan bagi pasien yang sakit. Perspektif atau Pandangan masyarakat pada dasarnya adalah menerima kehadiran dukun sebagai tempat pengobatan alternatif selain puskesmas dimana pengobatan di dukun dipandang sebagai jalan untuk kesembuhan penyakit yang tidak bisa disembuhkan secara medis seperti sakit karena diguna-guna, kerasukan dan ingin memiliki keturunan.

73 56 Selain itu dukun masih dipercaya sebagai orang yang bisa memberikan nasehat dalam membina hubungan harmonis dengan memberikan anjuran dan nasehatnasehat yang bisa bermanfaat untuk kelangsungan keluarga yang dibina oleh pasien. 4. Dampak Keberadaan Dukun dalam Kehidupan Masyarakat di Kecamatan Kajuara Pengobatan secara tradisional dilakukan oleh dukun. Dukun dalam kehidupan masyarakat sangat membantu masyarakat dalam pemilihan pengobatan secara alternatif, selain pengobatan secara medis (Puskesmas). Dukun sangat dibutuhkan dalam masyarakat terutama daerah masih kurangnya fasilitas kesehatan dan adanya pemikiran secara turun-temurun pada masyarakat setempat. Bahwa jika sakit maka ada dukun yang bisa mengobati, tidak perlu kepuskesmas, karena keahlian yang dimiliki dukun sudah di akui sejak dari dahulu kala dan sudah secara turun-temurun membantu masyarakat. Pertimbangan masyarakat terhadap dukun juga dipengaruhi oleh pemikiran bahwa tidak enak hati untuk pergi berobat ketempat lain jika dalam kehidupan seharihari ada seseorang yang dekat dalam lingkungan tempat tinggal mereka (dukun) yang bisa menolong mereka. Apalagi dukun yang memiliki kekuatan ghaib yaitu pengobatan dengan menggunakan mantra-mantra yang dipercaya dapat menyembuhkan. Seperti fenomena dukun cilik Ponari, bocah yang masih duduk dibangku sekolah dasar asal jombang, tiba-tiba menjadi sangat terkenal oleh masyarakat luas

74 57 karena batu petir yang ia temukan di dekat rumahnya saat petir menyambar batu tersebut sehingga masyarakat percaya batu tersebut memiliki khasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit hanya dengan mencelupkannya dalam air. ( dukun, diakses tanggal 12 agustus 2015.) Fenomena tersebut membuat kita berpikir, mengapa masyarakat percaya akan batu yang diyakini berkhasiat. Contoh di atas memberi kita gambaran bahwa masyarakat akan melakukan berbagai cara agar beroleh kesembuhan walaupun halhal yang dianggap di luar dari akal sehat manusia. Kepercayaan di atas segalanya, itulah yang berlaku bagi masyarakat dibeberapa daerah di Indonesia. Mereka memiliki pandangan hidup, prinsip dan budaya yang mendarah daging sejak dahulu bahkan sampai sekarang. Peranan dukun dalam kaitannya dengan falsafah dan kepercayaan orang jawa dibahas dalam tulisan Bonokamsi Dipojono. Di katakan bahwa umumnya orang jawa dalam menanggapi berbagai kejadian cenderung kearah hal-hal yang irasional yang dipenuhi oleh kepercayaan budaya, terutama apabila pikiran rasional tidak mampu mencarikan jalan keluar. Keyakinan tersebut diperkuat oleh dukun yang memanipuler hal-hal yang irasional tadi dalam kepercayaan budaya sehingga orang sakit dan keluarganya merasa cocok dengan dukunnya dan membuka diri bagi pengobatan yang disarankan olehnya. Dengan pengetahuan psikologi sederhana dan kepercayaan budaya yang cukup cermat, hakikat pengobatan perdukunan adalah penanggulangan faktor-faktor psiko-sosial-budaya dengan tujuan pokok mengembalikan rasa aman

75 58 pada orang sakit. Hal ini memberikan rasa ingin sembuh. Penanggulangan faktor biologis terjadi dengan pemberian ramuan dan berbagai manipulasi fisik. (Azwar Agoes, 1992). Kepercayaan masyarakat juga mempengaruhi pilihan untuk berobat kepada dukun. Jika melangkahi pengobatan yaitu tidak melalui dukun terlebih dahulu maka dipercaya sakit yang diderita tidak akan sembuh. Adanya kepercayaan bahwa jika langsung pergi berobat secara medis, roh-roh leluhur bisa marah. Kehadiran dukun juga dipertegas oleh pendapat Koengjaraningrat bahwa adanya sistem pengetahuan dalam semua kebudayaan tentu mempunyai batas kemampuan, sehingga dalam setiap kebudayaan sistem pengetahuan tidak sama luasnya. Ilmu pengetahuan modern yang tampak begitu canggih, seringkali terbatas pula, karena masih banyak rahasia alam yang belum dapat dikuasainya. Kalau manusia dalam hidupnya tidak dapat memperoleh apa yang diinginkannya, karena ia telah sampai pada batas kemampuannya, ia seringkali akan melalui religi atau agama, dengan memanjatkan doa kepada roh, dewa atau kepada Tuhan, tetapi manusia seringkali akan berpaling ke ilmu ghaib. Tidak hanya di Indonesia, tetapi bahkan di seluruh dunia, orang terpelajar yang menderita penyakit yang tidak berhasil disembuhkan berbagai dokter, banyak yang akhirnya meminta bantuan dukun untuk menyembuhkannya. (Koengjaraningrat, 1997: 215). Dalam hal ini bahwa dukun juga mengobati penyakit yang disebabkan oleh gangguan makhluk halus atau guna-guna. Menurut Abu bakar jika pasien yang sering kerasukan maka Abu bakar akan mencari tau apa yang menyebabkan dia kerasukan,

76 59 apakah karena dia bicara sembarangan, takabur, pergi kesuatu tempat yang keramat tanpa permisi terlebih dahulu atau karena gangguan dari makhluk yang sengaja mengusik dia (pasien). Menurut penuturan Abu Bakar, bahwa: pernah ada pasien datang dengan keluhan matanya sakit dan kabur. Setelah diperiksa oleh dukun (Abu bakar), penyebab penyakitnya adalah karena diberi peringatan oleh penguasa laut. Oleh karena itu dukun mengadakan ritual untuk meminta ampun kepada penguasa laut kemudian air laut dicucikan pada mata si pasien dan dukun membacakan mantranya, dan pasien tersebut bisa melihat kembali. (Abu bakar wawancara, 4 agustus 2015) Pengobatan yang dilakukan oleh dukun biasanya ada pasien yang sakit dan di obati dengan cukup sekali saja datang dan bisa merasakan kesembuhan namun ada juga yang dilakukan sampai berkali-kali karena belum sembuh, maka pasien biasanya tetap datang dan meminta dukun untuk diobati. Biasanya ada pasien yang datang ke dukun untuk jenis penyembuhan penyakit tertentu, seperti penyakit untuk mendapatkan keturunan dimana harus datang sebanyak 4 kali dimalam jumat karena harus dimandikan dan dibacakan mantramantra dan diurut. Menurut Puang Lallo bahwa model pengobatannya yaitu dengan cara bahwa: Pasangan suami istri yang belum dikaruniai anak harus datang berdua dengan membawa telur ayam putih dan telur ayam hitam. Telur ayam putih adalah telur dari ayam yang berwarna putih dan telur ayam hitam adalah telur yang dari ayam yang berwarna hitam. Telur putih adalah dari laki-laki (suami) sedangkan telur ayam hitam adalah dari perempuan (istri). Kemudian pasangan akan dimandikan oleh dukun dengan membacakan mantra-mantra. Kemudian telur putih milik laki-laki (suami) akan diberikan kepada

77 60 perempuan (istr i). Kemudian telur hitam dari perempuan akan di berikan kepada laki-laki (suami), selain itu mereka diurut oleh sang dukun. (Puang Lallo, wawancara tanggal 4 agustus 2015) Dalam menjalankan praktek tradisional, dukun dalam kehidupan tidak boleh menawarkan diri kepada seseorang untuk datang kepada dirinya agar bisa mendapatkan pengobatan yang ampuh. Seperti penuturan dukun berikut ini :...jika ada seseorang yang sedang sakit, kita sebagai dukun tidak boleh pergi kepada orang sakit tersebut dan menawarkan diri untuk karena hal itu tidak diperbolehkan oleh orang tua saya dari dulu, begitupun orang tua saya mendapatkan hal itu dari orang tua dia dahulu. Jadi sudah berasal dari nenek moyang kami bahwa dukun tidak boleh menawarkan diri untuk mengobati, dan jika hal itu dilakukan maka kesaktian yang dimiliki akan hilang (Abu Bakar, wawancara tanggal 4 agustus 2015). Oleh karena itu pengobatan yang dilakukan oleh dukun dilakukan berdasarkan keinginan dari orang sakit tersebut yang datang kepada dirinya untuk minta diobati dan dukun tidak akan mengobati pasien jika tidak diminta oleh pasien atau keluarga pasien. Karena sesungguhnya kesembuhan sepenuhnya berasal dari dalam diri seseorang yang mengalami sakit dengan rasa optimis dan percaya diri akan beroleh kesembuhan lewat dukun yang mengobatinya dan diimani dalam hati. Praktek perdukunan hampir bisa kita jumpai dalam setiap masyarakat tradisional. Hal ini menggambarkan bahwa dukun dalam kehidupan masyarakat sangat penting dan telah ada sejak dahulu kala dalam setiap masyarakat pendukungnya sebagai suatu simbol pengobatan non medis yang berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan secara tradisional juga. Bahkan dalam kehidupan masyarakat perkotaan yang boleh dilengkapi sarana kesehatan yang lengkap dan

78 61 modern, masih ada sebagian masyarakatnya yang masih percaya pilihan pengobatan kepada dukun. Hanya saja jika di daerah perkotaan pilihan pengobatan utama mereka adalah pengobatan medis, bila kemampuan medis dianggap tidak mampu menyembuhkan penyakit, barulah mereka mencoba pilihan alternatif dengan berobat kepada dukun. Untuk menggunakan jasa seorang dukun, mereka pergi mencari ke daerah sang dukun tersebut berada walaupun jaraknya jauh dari tempat tinggal mereka. Dukun yang menjadi pilihan pengobatan didapatkan berdasarkan cerita dari kerabat ataupun dari orang lain bahwa ada dukun yang bisa mennyembuhkan berbagai jenis penyakit yang diderita oleh si penderita. Keinginan seseorang untuk dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya menjadikan alasan bagi orang-orang yang hidup diperkotaan untuk mencoba berobat secara non medis. Secara umum, pengobatan di dukun dikalangan masyarakat sangat menolong mereka mengobati berbagai jenis penyakit yang diderita, bahkan jika sakit yang diderita parah, bisa disembuhkan dengan mengandalkan ramuan dan racikan obat serta mantra-mantra dukun yang turun temurun yang diwarisi oleh para leluhurnya ataukah melalui mimpi yang diterima oleh sang dukun. Kemudian keberadaan pengobatan medis (puskesmas) tetap ada namun yang ada belum sepenuhnya menjangkau kalangan masyarakat, terutama yang ada di desadesa yang jauh dari ibu kota kecamatan dan kabupaten sehingga mengharuskan para pasien masih membutuhkan dukun untuk pilihan berobat secara alternatif selain

79 62 murah dan tidak berbelit-belit dalam hal pelayanan namun para pasien juga merasa tertolong dengan kehadiran dukun untuk menyembuhkan penyakit. Adanya pengalaman yang kurang menyenangkan ketika pergi berobat kepuskesmas menjadi hambatan masyarakat untuk datang kembali kepada berobat kepada dokter. Pengalaman tersebut berupa : 1. Tidak adanya petugas medis ditempat ketika akan berobat. 2. Menunggu cukup lama ketika akan berobat. 3. Harus menunjukkan kartu berobat. 4. Persyaratan cukup berbelit-belit dan jika tidak dipenuhi maka tidak akan dilayani atau dikenakan biaya yang cukup tinggi. 5. Obat yang diberikan tidak semuanya gratis karena terkadang ada obat yang kadang harus dibayar. 6. Petugas medisnya kadang tidak ramah. 7. Jika kepuskesmas jaraknya jauh dari desa. Birokrasi yang berbelit-belit juga membuat masyarakat atau pasien untuk berobat di dukun yaitu bahwa dalam pengobatan secara medis, mempunyai birokrasi yang berbelit-belit dimana seorang pasien apabila pergi berobat, maka harus mematuhi peraturan yang telah diterapkan oleh dokter yang ada di puskesmas, misalnya apabila yang berobat seorang pegawai negeri, dia harus memperlihatkan kartu askesnya atau BPJS terlebih dahulu sekalipun dia tahu bahwa pasien ini adalah seorang guru atau pegawai negeri, pelayanan pasien dengan yang tidak menggunakan kartu askes atau BPJS juga berbeda. Jika memakai kartu BPJS, petugas medis lambat

80 63 melayaninya sehingga pasien menunggu lama, berbeda dengan pasien yang tidak menggunakan kartu BPJS, petugas medis cepat melayaninya. B. Pemb ahasan 1. Perspektif Sosial Terhadap Dukun pada Masyarakat Kajuara Kabupaten Bone Keberadaan dukun masih kita temui di tengah-tengah masyarakat yang telah mengenal adanya bidan, perawat dan dokter. Apalagi pemerintah telah menyediakan fasilitas medis disetiap desa yaitu poskesdes, puskesmas bahkan rumah sakit agar masyarakat bisa segera mendapatkan pertolongan. Akan tetapi mengapa masyarakat masih membutuhkan jasa seorang dukun dalam menolong mereka dalam mengobati berbagai penyakit yang mereka alami. Seperti yang masih penulis jumpai pada masyarakat Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone. Pada intinya bahwa pandangan masyarakat terhadap dukun dilihat dari berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat memilih untuk datang berobat ke Dukun secara umum karena kesehatan adalah faktor penting yang sangat dibutuhkan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Berbagai macam cara dilakukan untuk memperoleh kesehatan, seperti menggunakan pengobatan modern maupun pengobatan tradisional. Pada awal tahun 2009, media massa di Indonesia banyak memuat berita tentang seorang anak kecil bernama Muhammad Ponari yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan cara mencelupkan sebuah batu kedalam air. Informasi tersebut cepat menyebar dikalangan masyarakat, sehingga ada ratusan orang yang antri untuk mendapatkan pengobatan setiap harinya.

81 64 Pada dasarnya, pemerintah telah membuat berbagai kebijakan agar seluruh lapisan masyarakat dapat berobat di tempat-tempat medis, seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, dan lain-lain. Bahkan telah memberikan pengobatan gratis dengan menggunakan kartu BPJS kesehatan, namun hal ini tidak menyudutkan keberadaan dukun sebagai bentuk alternatif pengobatan yang masih di anggap tradisional dan bisa menyembuhkan masyarakat yang datang berobat di Dukun. Menurut dukun, jika mengobati pasien harus diimani karena kesembuhan adalah seizin dari Sang Ilahi, oleh karena itu keyakinan akan sembuh menjadi kunci keberhasilan pengobatan pasien. Di samping itu pasien yang diobati harus selalu optimis akan memperoleh kesembuhan. Hal ini senada dengan pendapat ahli antropologi Koengjaraningrat, bahwa: perbuatan-perbuatan dan pengobatan-pengobatan ilmu ghaib yang dilakukan oleh seorang dukun didasarkan pada kepercayaan pada kekuatan sakti, misalnya pembasmi penyakit dengan jimat karena jimat dipercaya memiliki kekuatan sakti yang dapat mengusir penyakit tersebut. Syarat-syarat yang penting agar suatu perbuatan ilmu ghaib agar berhasil semangat, kesungguhan dan konsentrasi pada pelakunya (Koengjaraningrat, 1997 : 216). Dari hasil penelitian dan data yang didapatkan dari informan, maka peneliti bisa mengetahui bahwa pada dasarnya keberadaan dukun di Kecamatan Kajuara bisa diterima dengan baik karena tidaklah merugikan masyarakat setempat karena kehadiran dukun bisa membantu atau menolong orang yang membutuhkan pengobatan bagi pasien yang sakit.

82 65 Perspektif atau Pandangan masyarakat pada dasarnya adalah menerima kehadiran dukun sebagai tempat pengobatan alternatif selain puskesmas dimana pengobatan di dukun dipandang sebagai jalan untuk kesembuhan penyakit yang tidak bisa disembuhkan secara medis seperti sakit karena diguna-guna, kerasukan dan ingin memiliki keturunan. Selain itu dukun masih dipercaya sebagai orang yang bisa memberikan nasehat dalam membina hubungan harmonis dengan memberikan anjuran dan nasehatnasehat yang bisa bermanfaat untuk kelangsungan keluarga yang dibina oleh pasien. 2. Dampak Keberadaan Dukun dalam Kehidupan Masyarakat di Kecamatan Kajuara Praktek perdukunan hampir bisa kita jumpai dalam setiap masyarakat tradisional. Hal ini menggambarkan bahwa dukun dalam kehidupan masyarakat sangat penting dan telah ada sejak dahulu kala dalam setiap masyarakat pendukungnya sebagai suatu simbol pengobatan non medis yang berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan secara tradisional juga. Bahkan dalam kehidupan masyarakat perkotaan yang boleh dilengkapi sarana kesehatan yang lengkap dan modern, masih ada sebagian masyarakatnya yang masih percaya pilihan pengobatan kepada dukun. Hanya saja jika di daerah perkotaan pilihan pengobatan utama mereka adalah pengobatan medis, bila kemampuan medis dianggap tidak mampu menyembuhkan penyakit, barulah mereka mencoba pilihan alternatif dengan berobat kepada dukun.

83 66 Pengobatan secara tradisional dilakukan oleh dukun. Dukun dalam kehidupan masyarakat sangat membantu masyarakat dalam pemilihan pengobatan secara alternatif, selain pengobatan secara medis (Puskesmas). Dukun sangat dibutuhkan dalam masyarakat terutama daerah masih kurangnya fasilitas kesehatan dan adanya pemikiran secara turun-temurun pada masyarakat setempat. Bahwa jika sakit maka ada dukun yang bisa mengobati, tidak perlu kepuskesmas, karena keahlian yang dimiliki dukun sudah di akui sejak dari dahulu kala dan sudah secara turun-temurun membantu masyarakat. Mengapa manusia percaya kepada hal-hal yang di luar akal sehatnya sehingga menjadi pilihan untuk mendapatkan kesembuhan?. menurut Otto, semua sistem kepercayaan dan religi berpusat pada suatu konsep tentang hal yang ghaib yang dianggap maha dahsyat dan keramat oleh manusia, hal yang ghaib dan keramat akan menimbulkan sikap kagumterpesona, selalu akan menarik perhatian manusia, dan mendorong timbulnya hasrat untuk menghayati rasa bersatu dengannya (Rudolf Otto, 1947). Seperti fenomena dukun cilik Ponari, bocah yang masih duduk dibangku sekolah dasar asal jombang, tiba-tiba menjadi sangat terkenal oleh masyarakat luas karena batu petir yang ia temukan di dekat rumahnya saat petir menyambar batu tersebut sehingga masyarakat percaya batu tersebut memiliki khasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit hanya dengan mencelupkannya dalam air. ( dukun, diakses tanggal 12 agustus 2015.) Fenomena tersebut membuat kita berpikir, mengapa masyarakat percaya akan batu yang diyakini berkhasiat. Contoh di atas memberi kita gambaran bahwa

84 67 masyarakat akan melakukan berbagai cara agar beroleh kesembuhan walaupun halhal yang dianggap di luar dari akal sehat manusia. Kepercayaan di atas segalanya, itulah yang berlaku bagi masyarakat dibeberapa daerah di Indonesia. Mereka memiliki pandangan hidup, prinsip dan budaya yang mendarah daging sejak dahulu bahkan sampai sekarang. Kehadiran dukun juga dipertegas oleh pendapat Koengjaraningrat bahwa adanya sistem pengetahuan dalam semua kebudayaan tentu mempunyai batas kemampuan, sehingga dalam setiap kebudayaan sistem pengetahuan tidak sama luasnya. Ilmu pengetahuan modern yang tampak begitu canggih, seringkali terbatas pula, karena masih banyak rahasia alam yang belum dapat dikuasainya. Kalau manusia dalam hidupnya tidak dapat memperoleh apa yang diinginkannya, karena ia telah sampai pada batas kemampuannya, ia seringkali akan melalui religi atau agama, dengan memanjatkan doa kepada roh, dewa atau kepada Tuhan, tetapi manusia seringkali akan berpaling ke ilmu ghaib. Tidak hanya di Indonesia, tetapi bahkan di seluruh dunia, orang terpelajar yang menderita penyakit yang tidak berhasil disembuhkan berbagai dokter, banyak yang akhirnya meminta bantuan dukun untuk menyembuhkannya. (Koengjaraningrat, 1997: 215). Kehadiran dukun tidaklah menganti Pengobatan secara medis pada masyarakat Kecamatan Kajuara, namun belum sepenuhnya terpenuhi dengan baik, karena fasilitas yang ada di puskesmas setempat masih minim dengan tenaga medis hanya satu dokter. Puskesmas memiliki peralatan yang tidak lengkap dan obat-obat yang ada juga terbatas.

85 68 Karena keterbatasan peralatan dan obat-obatan, terkadang masyarakat enggan memeriksakan kesehatannya ke puskesmas dan memilih pergi ke Apotik atau ke dukun untuk berobat. Seperti penuturan Ibu Yanti, bahwa : jika saya sakit, saya tidak pergi kepuskesmas, saya cukup pergi ke apotik mencari obat yang biasa saya pakai seperti obat sakit kepala, jika merasa kepala saya pusing- pusing, flu dan demam. Kalau kepuskesmas kadang petugasnya tidak ada, jadi saya pergi cari obat di apotik yang ada di sinjai, jika saya biasa sakit tegang-tegang karna pengaruh makhluk halus atau sakit perut biasanya saya lebih memilih ke dukun. (Yanti, wawancara tanggal 6 agustus 2015). Secara umum, pengobatan di dukun dikalangan masyarakat sangat menolong mereka mengobati berbagai jenis penyakit yang diderita, bahkan jika sakit yang diderita parah, bisa disembuhkan dengan mengandalkan ramuan dan racikan obat serta mantra-mantra dukun yang turun temurun yang diwarisi oleh para leluhurnya ataukah melalui mimpi yang diterima oleh sang dukun. Kemudian keberadaan pengobatan medis (puskesmas) tetap ada namun yang ada belum sepenuhnya menjangkau kalangan masyarakat, terutama yang ada di desadesa yang jauh dari ibu kota kecamatan dan kabupaten sehingga mengharuskan para pasien masih membutuhkan dukun untuk pilihan berobat secara alternatif selain murah dan tidak berbelit-belit dalam hal pelayanan namun para pasien juga merasa tertolong dengan kehadiran dukun untuk menyembuhkan penyakit.

86 69 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan data yang didapatkan dari informan, maka peneliti bisa menyimpulkan bahwa pada dasarnya keberadaan dukun di Kecamatan Kajuara bisa diterima dengan baik karna tidaklah merugikan masyarakat setempat karna kehadiran dukun bisa membantu dan menolong orang yang membutuhkan pengobatan bagi pasien yang sakit. Perspektif atau Pandangan masyarakat pada dasarnya adalah menerima kehadiran dukun sebagai tempat pengobatan alternatif selain puskesmas dimana pengobatan di dukun dipandang sebagai jalan untuk kesembuhan penyakit yang tidak bisa disembuhkan secara medis seperti sakit karna diguna-guna, kerasukan dan ingin memiliki keturunan Selain itu dukun masih dipercaya sebagai orang yang bisa memberikan nasehat dalam membina hubungan harmonis dengan memberikan anjuran dan nasehat-nasehat yang bisa bermanfaat untuk kelangsungan keluarga yang dibina oleh pasien. Peranan dukun pada masyarakat yang masih percaya pada jasanya sangat membantu dalam mengatasi masalah bukan hanya dalam hal lahiriah tetapi juga yang bersifat batiniah. Walaupun pengetahuan yang diperoleh oleh dukun tidak melalui jalur pendidikan tetapi kemampuan yang dimilikinya dipercaya oleh masyarakat mampu menyamai profesi dokter bahkan melebihi kemampuan medis. 69

87 70 B. Saran Melihat kesimpulan diatas, dan berdasarkan hasil penelitian serta data yang diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Keberadaan Dukun (sanro) sebagai pengobat tradisional harus tetap dipertahankan sebagai bagian dari kekayaan budaya masa lampau khususnya dalam bidang pengobatan. 2. Dalam upaya melestarikan kebudayaan dari pengobatan Dukun (sanro) ini, pemerintah harus menyediakan sarana dan pelatihan pengobatan tradisional khususnya dalam hal pemanfaatan ramuan-ramuan dari alam yang sangat banyak terdapat di Kecamatan Kajuara. 3. Untuk masyarakat Islam yang memiliki kepercayaan terhadap dukun agar tetap meyakini Allah sebagai penolong semua persoalan sebagaimana keyakinan dalam ajaran Islam sehingga terhindar dari dosa musyrik 4. Penulis menyadari karya ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih tergolong minim sumber serta analisis yang masih dangkal dan kurang, oleh karena itu penulis menyarankan kepada penulisan selanjutnya untuk lebih banyak menggunakan referensi yang relevan dengan tulisan.

88 DAFTAR PUSTAKA Abidin, Zainal Membongkar Dunia Klenik dan Perdukunan Berkedok Karoma. Bogor: Pustaka Imam Abu Hanifah Moleong, J., Lexy. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Cetakan ke-28. Remaja Rosdakarya. Djuantoni Kepercayaan Mistis Masyarakat Ruralurban (Studi Tentang Kepercayaan Masyarakat Terhadap Dukun Di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedung Kandang, Malang). Hakim, Lukman Peran Dukun Kampung Dalam Menanamkan Nilai Etik Pada Masyarakat Melayu Belitong. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Foster, Anderson (1986). Antropologi Kesehatan. Jakarta. Grafit. Sudarti, dkk. (1985). Persepsi Masyarakat Tentang Sehat-Sakit dan Posyandu. Depok. Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia. Muzaham, Fauzi. (1995) Sosiologi Kesehatan. Jakarta. UI Press. Noeng, Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1992). Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm Soekanto, soerjono,2001, sosiologi suatu pengantar, Jakarta, PT. Raja Grafindo Press-Persada Irawan Suhartono, Metide Penelitian Sosial, (Bandung 2002). : Remaja Rosdakarya, Shadily, Hassan, Ensiklopedi Indonesia, Jakarta : Ichtiar Baru-Van Hoeven, 1980 Said, M. Basir. (1996). Dukun. Suatu Kajian Sosial Budaya tentang Fungsi Dukun Bugis Makassar di Kotamadya Ujung Pandang. (Tesis). Jakarta: Universitas Indonesia.

89 Endraswara, Suwardi. (2006). Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan. Ideologi, Epistemologi, dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama. Kalangie. S. Nico. (1994). Kebudayaan dan Kesehatan; Pengembangan Pelayanan Kesehatan Primer Melalui Pendekatan Sosiobudaya. Jakarta: PT Kesaint Blanc Indah Corp. Sumber Internet Angel, Fake Antara Dukun, Supranatural dan Paranormal, dalam supranatural- paranormal.html. Diakses 26 Mei 2015 Biyanto Paradigma Spiritualitas Era Modern dalam ampel.ac.id/index.php/al-afkar/article/viewfile/70/65. Diakses 26 Mei 2015 Intan Konsep Perubahan sosial budaya dalam masyarakat, dalam diakses 27 mei Media Muslim Suburnya Dunia Perdukunan (Paranormal), dalam rsipmoslem.wordpress.com/2007/01/05/suburnya-dunia-perdukunan paranormal/, diakses 27 mei 2015

90 Gambar 1: Dukun mengobati pasien Gambar 2: Dukun Abu Bakar

91 Gambar 3: Alat yang digunakan mengobati pasien Gambar 4: Puang Lallo urut pasien, menggunakan minyak urut yang sudah di beri doa-doa atau mantra-mantra.

92 Gambar 5: Obat berupa air yang sudah diisikan mantra-mantra oleh dukun

93 LAMPIRAN

94 RIWAYAT HIDUP AMRIADI, dilahirkan pada tanggal 01 juni 1989 di Kajuara Kabupaten Bone, anak Kedua dari tiga bersaudara yang merupakan buah kasih sayang dari Hasbulla dengan Syamsia. Pada tahun 1996 penulis mulai memasuki pendidikan sekolah dasar, yakni tepatnya di SDN 262 Pude Kabupaten Bone, dan selesai pada tahun Kemudian pada tahun 2001 melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP, yakni tepatnya di SMP Negeri 1 Kajuara Kabupaten Bone, dan selesai pada tahun Kemudian pada tahun yang sama (2004) melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA, yakni tepatnya di SMA Negeri 1 Kajuara Kabupaten Bone dan selesai pada tahun Pada tahun 2011 melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Makassar, yakni tepatnya di Universitas Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada jurusan Pendidikan Sosiologi, pada Program Strata Satu (S1). Pada tahun 2015, penulis menyelesaikan studi dengan mengerjakan karya ilmiah yang berjudul Perspektif Sosial terhadap Dukun pada Masyarakat Kajuara Kabupaten Bone.

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SRONO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SRONO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SRONO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh: Ellys Wahyu Ningsih NIM. 084 121 004 INSTITUT AGAMA

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBERIAN NAMA PADA ANAK USIA 5 TAHUN KE PENGKOL RT 02 / RW V, NGUTER, SUKOHARJO. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS PEMBERIAN NAMA PADA ANAK USIA 5 TAHUN KE PENGKOL RT 02 / RW V, NGUTER, SUKOHARJO. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan ANALISIS PEMBERIAN NAMA PADA ANAK USIA 5 TAHUN KE BAWAH DI DESA PENGKOL RT 02 / RW V, NGUTER, SUKOHARJO Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa,

Lebih terperinci

ADAB MURID TERHADAP GURU DALAM PERSPEKTIF KITAB BIDAYATUL HIDAYAH KARANGAN IMAM GHAZALI

ADAB MURID TERHADAP GURU DALAM PERSPEKTIF KITAB BIDAYATUL HIDAYAH KARANGAN IMAM GHAZALI ADAB MURID TERHADAP GURU DALAM PERSPEKTIF KITAB BIDAYATUL HIDAYAH KARANGAN IMAM GHAZALI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah PENINGKATAN PEMBELAJARAN MEMERANKAN NASKAH DRAMA DENGAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kenyataannya pada saat ini, perkembangan praktik-praktik pengobatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kenyataannya pada saat ini, perkembangan praktik-praktik pengobatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pengobatan modern telah berkembang pesat di masa sekarang ini dan telah menyentuh hampir semua lapisan masyarakat seiring dengan majunya ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

DESKRIPSI KALIMAT BERITA, TANYA, DAN PERINTAH PADA JUDUL BUKU CERITA ANAK SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

DESKRIPSI KALIMAT BERITA, TANYA, DAN PERINTAH PADA JUDUL BUKU CERITA ANAK SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat DESKRIPSI KALIMAT BERITA, TANYA, DAN PERINTAH PADA JUDUL BUKU CERITA ANAK SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia YULI ASTUTI

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) PENDAPAT M. YUNAN NASUTION TENTANG KEKUATAN DOA TERHADAP PERKEMBANGAN ROHANIAH DALAM BUKU PEGANGAN HIDUP (ANALISIS MATERI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM) SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DAN BUKAN JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DI SURAKARTA SKRIPSI

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DAN BUKAN JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DI SURAKARTA SKRIPSI PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DAN BUKAN JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana

Lebih terperinci

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI I BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN SKRIPSI

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI I BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN SKRIPSI KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI I BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014-2015 SKRIPSI Oleh: KOKO SUMANTRI NIM. 3211113102 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA

Lebih terperinci

OLEH : KHOIRUN NIKMAH NIM

OLEH : KHOIRUN NIKMAH NIM IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) PADA PELAJARAN PAI KELAS VII DI SMPN 1 KANIGORO BLITAR TAHUN AJARAN 2015-2016 SKRIPSI OLEH : KHOIRUN NIKMAH NIM 2811123119

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR CERDAS BERBAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XI KARANGAN ENGKOS KOSASIH TERBITAN :

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR CERDAS BERBAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XI KARANGAN ENGKOS KOSASIH TERBITAN : NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR CERDAS BERBAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XI KARANGAN ENGKOS KOSASIH TERBITAN : ERLANGGA TAHUN 2008 SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2013 M / 1434 H

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2013 M / 1434 H KETERAMPILAN GURU PAI DALAM MENANAMKAN RASA TANGGUNG JAWAB TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT DI SMP NEGERI 2 SERUWAY ACEH TAMIANG SKRIPSI Diajukan Oleh : NUNUN SUAIDA DAMANIK Mahasiswa

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA SISWA KELAS III SDN GAMBIRONO 02 MELALUI PENGGUNAAN BUKU KOMIK SKRIPSI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA SISWA KELAS III SDN GAMBIRONO 02 MELALUI PENGGUNAAN BUKU KOMIK SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA SISWA KELAS III SDN GAMBIRONO 02 MELALUI PENGGUNAAN BUKU KOMIK SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program

Lebih terperinci

PENGARUH PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KECERDASAN VISUAL SPASIAL PADA ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TK GLOBAL INTERSTUDY SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KECERDASAN VISUAL SPASIAL PADA ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TK GLOBAL INTERSTUDY SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KECERDASAN VISUAL SPASIAL PADA ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TK GLOBAL INTERSTUDY SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN GAYAM 05 BONDOWOSO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh Susiyati

Lebih terperinci

( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VI SD Negeri Joho 02 Sukoharjo ) SKRIPSI

( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VI SD Negeri Joho 02 Sukoharjo ) SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MELALUI PENDEKATAN TUTOR SEBAYA ( Tinjauan Terhadap Hasil UASBN di Sukoharjo Tahun 2008/2009 ) ( PTK Pembelajaran Matematika

Lebih terperinci

PILIHAN BAHASA PEDAGANG ETNIS CINA DALAM INTERAKSI JUAL BELI DI PASAR KOTA WONOGIRI. Skripsi

PILIHAN BAHASA PEDAGANG ETNIS CINA DALAM INTERAKSI JUAL BELI DI PASAR KOTA WONOGIRI. Skripsi PILIHAN BAHASA PEDAGANG ETNIS CINA DALAM INTERAKSI JUAL BELI DI PASAR KOTA WONOGIRI Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG AHLI WARIS BEDA AGAMA (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 16K/AG/2010)

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG AHLI WARIS BEDA AGAMA (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 16K/AG/2010) TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG AHLI WARIS BEDA AGAMA (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 16K/AG/2010) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

DAYA PERLOKUSI WACANA IKLAN ROKOK DI DAERAH SURAKARTA

DAYA PERLOKUSI WACANA IKLAN ROKOK DI DAERAH SURAKARTA DAYA PERLOKUSI WACANA IKLAN ROKOK DI DAERAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Undang-undang kesehatan No. 23

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Undang-undang kesehatan No. 23 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA NAPIER PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS III DI MI ABI MANAP KECAMATAN BATAGUH KABUPATEN KUALA KAPUAS

PENGGUNAAN MEDIA NAPIER PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS III DI MI ABI MANAP KECAMATAN BATAGUH KABUPATEN KUALA KAPUAS PENGGUNAAN MEDIA NAPIER PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS III DI MI ABI MANAP KECAMATAN BATAGUH KABUPATEN KUALA KAPUAS Skripsi Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

PENGESAHAN. Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca skripsi dengan judul :

PENGESAHAN. Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca skripsi dengan judul : HUBUNGAN ANTARA DANA ALOKASI UMUM, BELANJA MODAL, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN PENDAPATAN PER KAPITA (Studi Pada Pemerintah Kabupaten dan Kota se-provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2007-2009) Diajukan Untuk

Lebih terperinci

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMKN 1 BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMKN 1 BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMKN 1 BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI Oleh: JOHAN EKA SAPUTRA NIM. 3211113099 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

PERILAKU SEKSUAL SEJENIS (GAY) DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI

PERILAKU SEKSUAL SEJENIS (GAY) DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI PERILAKU SEKSUAL SEJENIS (GAY) DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI OLEH : ACHMAD WALIDUN NI AM NIM : 2822123002 JURUSAN HUKUM KELUARGA FAKULTAS SYARI AH DAN ILMU HUKUM INSTITUT AGAMA

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMK ISLAM 1 DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMK ISLAM 1 DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMK ISLAM 1 DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Tulungagung Untuk

Lebih terperinci

MAKNA BERBAKTI PADA ORANG TUA DALAM PERSPEKTIF REMAJA MUSLIM JAWA

MAKNA BERBAKTI PADA ORANG TUA DALAM PERSPEKTIF REMAJA MUSLIM JAWA MAKNA BERBAKTI PADA ORANG TUA DALAM PERSPEKTIF REMAJA MUSLIM JAWA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi dan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA DI SDN GEDANGAN I KECAMATAN TEGALOMBO KABUPATEN PACITAN ( TINJAUAN KECERDASAN EMOSIONAL )

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA DI SDN GEDANGAN I KECAMATAN TEGALOMBO KABUPATEN PACITAN ( TINJAUAN KECERDASAN EMOSIONAL ) PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA DI SDN GEDANGAN I KECAMATAN TEGALOMBO KABUPATEN PACITAN ( TINJAUAN KECERDASAN EMOSIONAL ) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PEMBINAAN AKHLAK REMAJA MUSLIMAH MELALUI KEGIATAN CHARACTER BUILDING DI DESA TANAH WULAN KECAMATAN MAESAN KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2016 SKRIPSI

PEMBINAAN AKHLAK REMAJA MUSLIMAH MELALUI KEGIATAN CHARACTER BUILDING DI DESA TANAH WULAN KECAMATAN MAESAN KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2016 SKRIPSI PEMBINAAN AKHLAK REMAJA MUSLIMAH MELALUI KEGIATAN CHARACTER BUILDING DI DESA TANAH WULAN KECAMATAN MAESAN KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), DAN SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), DAN SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), DAN SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SiLPA) TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN DAN KOTA DI PULAU JAWA TAHUN

Lebih terperinci

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA SD NEGERI NATAH NGLIPAR GUNUNGKIDUL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM (studi kasus pada mahasiswi Fakultas Syari ah Jurusan Ekonomi Islam angkatan 2009 IAIN Walisongo Semarang) SKRIPSI

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BERSAING PADA LPK JENGGALA COURSE JEPARA SKRIPSI

ANALISIS STRATEGI BERSAING PADA LPK JENGGALA COURSE JEPARA SKRIPSI ANALISIS STRATEGI BERSAING PADA LPK JENGGALA COURSE JEPARA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Nahdlatul

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS VII DSMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN2013/2014 SKRIPSI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Tarbiyah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Tarbiyah IMPLEMENTASI SUPERVISI GABUNGAN SAINTIFIK, ARTISTIKDAN KLINIS KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AGAMA DI MA RAUDLATUT THOLIBIN DESA SIDOMULYO KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SENTING SAMBI BOYOLALI TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI DELIK PEMBUNUHAN TIDAK DISENGAJA OLEH ANAK DI BAWAH UMUR MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI OLEH

STUDI KOMPARASI DELIK PEMBUNUHAN TIDAK DISENGAJA OLEH ANAK DI BAWAH UMUR MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI OLEH STUDI KOMPARASI DELIK PEMBUNUHAN TIDAK DISENGAJA OLEH ANAK DI BAWAH UMUR MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI OLEH Diah Ayu Prihatin (2822123009) JURUSAN HUKUM KELUARGA FAKULTAS SYARI AH DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA TUNAGRAHITA DALAM PERSPEKTIF BIMBINGAN KONSELING ISLAM

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA TUNAGRAHITA DALAM PERSPEKTIF BIMBINGAN KONSELING ISLAM PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA TUNAGRAHITA DALAM PERSPEKTIF BIMBINGAN KONSELING ISLAM (Studi Kasus Pengembangan Kepribadian remaja Tunagrahita di Desa Soko Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan). SKRIPSI

Lebih terperinci

TREND JILBOOBS MENURUT HUKUM ISLAM. (Studi Kasus di IAIN Tulungagung) SKRIPSI

TREND JILBOOBS MENURUT HUKUM ISLAM. (Studi Kasus di IAIN Tulungagung) SKRIPSI TREND JILBOOBS MENURUT HUKUM ISLAM (Studi Kasus di IAIN Tulungagung) SKRIPSI OLEH: DEWI ZUNAIROH NIM. 3222113008 JURUSAN HUKUM KELUARGA FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIF PASIEN HIPERTENSI MENGGUNAKAN PENGOBATAN ALTERNATIF HERBAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIF PASIEN HIPERTENSI MENGGUNAKAN PENGOBATAN ALTERNATIF HERBAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIF PASIEN HIPERTENSI MENGGUNAKAN PENGOBATAN ALTERNATIF HERBAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Psikologi dan Fakultas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SKRIPSI. Oleh Ahmad Efendi NIM

IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SKRIPSI. Oleh Ahmad Efendi NIM IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SKRIPSI Oleh Ahmad Efendi NIM 090210301075 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU MATEMATIKA SMA SE-KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS MENGENAI PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN

PERSEPSI GURU MATEMATIKA SMA SE-KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS MENGENAI PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PERSEPSI GURU MATEMATIKA SMA SE-KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS MENGENAI PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program

Lebih terperinci

PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN PASIEN RAWAT INAP AKAN HIKMAH SAKIT DI RSI KENDAL SKRIPSI

PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN PASIEN RAWAT INAP AKAN HIKMAH SAKIT DI RSI KENDAL SKRIPSI PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN PASIEN RAWAT INAP AKAN HIKMAH SAKIT DI RSI KENDAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MTs MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MTs MUHAMMADIYAH PURWOKERTO IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MTs MUHAMMADIYAH PURWOKERTO SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh: ANIDA ISTIQOMAH AL

Lebih terperinci

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 RANTAU KABUPATEN TAPIN

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 RANTAU KABUPATEN TAPIN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 RANTAU KABUPATEN TAPIN OLEH : MUHAMMAD NOR SYARIF INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015 M/1437

Lebih terperinci

PERANAN KOPERASI FATAYAT NU CIKEUSAL LOR DALAM MENGURANGI PRAKTIK RENTENIR DI DESA CIKEUSAL LOR KECAMATAN KETANGGUNGAN KABUPATEN BREBES TAHUN 2017

PERANAN KOPERASI FATAYAT NU CIKEUSAL LOR DALAM MENGURANGI PRAKTIK RENTENIR DI DESA CIKEUSAL LOR KECAMATAN KETANGGUNGAN KABUPATEN BREBES TAHUN 2017 PERANAN KOPERASI FATAYAT NU CIKEUSAL LOR DALAM MENGURANGI PRAKTIK RENTENIR DI DESA CIKEUSAL LOR KECAMATAN KETANGGUNGAN KABUPATEN BREBES TAHUN 2017 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Derajat Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA MADING SISWA SMP DI KECAMATAN KARTASURA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA MADING SISWA SMP DI KECAMATAN KARTASURA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA MADING SISWA SMP DI KECAMATAN KARTASURA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI SKRIPSI

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI SKRIPSI TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun

Lebih terperinci

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakutas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Tulungagung

Lebih terperinci

TESIS. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh

TESIS. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BIDAK (BANTUAN INDIVIDUAL DALAM KELOMPOK) TESIS Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Disusun Oleh : YULIA

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat. I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara kepulauan, yang memiliki berbagai macam suku bangsa yang kaya akan kebudayaan serta adat istiadat, bahasa, kepercayaan, keyakinan dan kebiasaan

Lebih terperinci

MASALAH SISWA YANG MEROKOK DI SMP NEGERI 3 KERTAK HANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

MASALAH SISWA YANG MEROKOK DI SMP NEGERI 3 KERTAK HANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 STRATEGI GURU BIMBINGAN dan KONSELING dalam MENANGANI MASALAH SISWA YANG MEROKOK DI SMP NEGERI 3 KERTAK HANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 OLEH ROBY KUSMADANI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

Lebih terperinci

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Tipe Student Team Achievment Division (STAD) Pada Materi Operasi Perkalian Pecahan

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Tipe Student Team Achievment Division (STAD) Pada Materi Operasi Perkalian Pecahan Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Tipe Student Team Achievment Division (STAD) Pada Materi Operasi Perkalian Pecahan ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil

Lebih terperinci

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN SISWA DI MTs ASSYAFI IYAH GONDANG SKRIPSI OLEH MUH. ALWI DAHLAN NIM.

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN SISWA DI MTs ASSYAFI IYAH GONDANG SKRIPSI OLEH MUH. ALWI DAHLAN NIM. UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN SISWA DI MTs ASSYAFI IYAH GONDANG SKRIPSI OLEH MUH. ALWI DAHLAN NIM. 2811123156 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : MOH. HUSNU ABADI NIM

SKRIPSI. Oleh : MOH. HUSNU ABADI NIM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL INKUIRI DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA MATA PELAJARAN FISIKA SISWA KELAS IX F SMP NEGERI 1 ROGOJAMPI SKRIPSI Oleh : MOH. HUSNU ABADI

Lebih terperinci

ARIN ARDANI KHAIRUNNISA NIM

ARIN ARDANI KHAIRUNNISA NIM PELAKSANAAN HIBAH KEPADA ANAK ANGKAT DI DESA BAGAN TUJUH KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU MENURUT HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan Sebagai Persyaratan Guna Mengajukan Skripsi Ke Fakultas Syari

Lebih terperinci

POLA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS KOMUNITAS (STUDI KASUS DI GUBUK AL-KAUTSAR DESA NGRECO PACITAN)

POLA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS KOMUNITAS (STUDI KASUS DI GUBUK AL-KAUTSAR DESA NGRECO PACITAN) POLA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS KOMUNITAS (STUDI KASUS DI GUBUK AL-KAUTSAR DESA NGRECO PACITAN) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah PonorogoUntuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI STRATEGI EXAMPLE NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS IV SD N II SETROREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF NIKAH SIRI BAGI PEREMPUAN

FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF NIKAH SIRI BAGI PEREMPUAN FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF NIKAH SIRI BAGI PEREMPUAN (Studi Kasus: Kampung Pandean, kelurahan Ngadirejo. Kec, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo Tahun 2015) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM KASUS TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN (STUDI KASUS DI POLRESTA SURAKARTA) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis merupakan negara yang kaya dibandingkan dengan negara yang lainnya, hal ini dapat dibuktikan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN DALAM MENGEMBANGKAN JIWA BISNIS SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AL-HASAN DESA KEMIRI KECAMATAN PANTI SKRIPSI

MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN DALAM MENGEMBANGKAN JIWA BISNIS SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AL-HASAN DESA KEMIRI KECAMATAN PANTI SKRIPSI MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN DALAM MENGEMBANGKAN JIWA BISNIS SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AL-HASAN DESA KEMIRI KECAMATAN PANTI SKRIPSI diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW

PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW BERVARIASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATERI KONSTITUSI-KONSTITUSI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA PADA SISWA KELAS VIII

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh. Alex Yunianto NIM

SKRIPSI. Oleh. Alex Yunianto NIM PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI SMAN PLUS SUKOWONO JEMBER SKRIPSI Oleh Alex Yunianto NIM 060210103134

Lebih terperinci

INOVASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA PERILAKU SISWA DI SMP NEGERI 1 DURENAN TRENGGALEK (TAHUN AJARAN ) SKRIPSI

INOVASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA PERILAKU SISWA DI SMP NEGERI 1 DURENAN TRENGGALEK (TAHUN AJARAN ) SKRIPSI INOVASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA PERILAKU SISWA DI SMP NEGERI 1 DURENAN TRENGGALEK (TAHUN AJARAN 2015 2016) SKRIPSI OLEH : LIA RAHMAWATI NIM 2811123128 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENERAPAN RETRIBUSI PASAR SECARA BULANAN DAN PELAYANANNYA DALAM PERSPEKTIF ISLAM. (Studi Kasus Dinas Pasar Jember Kudus)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENERAPAN RETRIBUSI PASAR SECARA BULANAN DAN PELAYANANNYA DALAM PERSPEKTIF ISLAM. (Studi Kasus Dinas Pasar Jember Kudus) IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENERAPAN RETRIBUSI PASAR SECARA BULANAN DAN PELAYANANNYA DALAM PERSPEKTIF ISLAM (Studi Kasus Dinas Pasar Jember Kudus) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

KETENTUAN NAFKAH BAGI KAUM KERABAT ( STUDY KOMPERATIF ANTARA PENDAPAT IMAM MALIK DAN IMAM SYAFI I ) SKRIPSI

KETENTUAN NAFKAH BAGI KAUM KERABAT ( STUDY KOMPERATIF ANTARA PENDAPAT IMAM MALIK DAN IMAM SYAFI I ) SKRIPSI KETENTUAN NAFKAH BAGI KAUM KERABAT ( STUDY KOMPERATIF ANTARA PENDAPAT IMAM MALIK DAN IMAM SYAFI I ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Dan Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Syari ah (

Lebih terperinci

UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII DI SMP ISLAM TERPADU UKHUWAH BANJARMASIN

UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII DI SMP ISLAM TERPADU UKHUWAH BANJARMASIN UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII DI SMP ISLAM TERPADU UKHUWAH BANJARMASIN OLEH MAULIDAH INSTITTUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PKn PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SD N NGEBUNG 1 KALIJAMBE SRAGEN TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENETAPAN ASAL USUL ANAK YANG LAHIR AKIBAT PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN (ANALISIS PENETAPAN NOMOR: 0180/Pdt.P/2015/PA.Bjm) SKRIPSI

PENETAPAN ASAL USUL ANAK YANG LAHIR AKIBAT PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN (ANALISIS PENETAPAN NOMOR: 0180/Pdt.P/2015/PA.Bjm) SKRIPSI PENETAPAN ASAL USUL ANAK YANG LAHIR AKIBAT PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN (ANALISIS PENETAPAN NOMOR: 0180/Pdt.P/2015/PA.Bjm) SKRIPSI OLEH: NOR HABIBAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016

Lebih terperinci

PERAN DEPARTEMEN QUALITY CONTROL DALAM STANDARISASI BAHAN BAKU PT. PURA BARUTAMA UNIT OFFSET

PERAN DEPARTEMEN QUALITY CONTROL DALAM STANDARISASI BAHAN BAKU PT. PURA BARUTAMA UNIT OFFSET PERAN DEPARTEMEN QUALITY CONTROL DALAM STANDARISASI BAHAN BAKU PT. PURA BARUTAMA UNIT OFFSET SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S 1) dalam Pendidikan Agama Islam.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S 1) dalam Pendidikan Agama Islam. IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 18 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BIMBINGAN KARIR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 3 BANJARMASIN

BIMBINGAN KARIR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 3 BANJARMASIN BIMBINGAN KARIR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 3 BANJARMASIN Oleh KASPIAH 1201280987 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M/ 1437 H BIMBINGAN KARIR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SN NEGERI 2 BANTARWUNI

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SN NEGERI 2 BANTARWUNI i PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SN NEGERI 2 BANTARWUNI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

Lebih terperinci

KALIMAT SERUAN PADA TERJEMAHAN AL-QUR AN SURAT AL AHZAB SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar S-1

KALIMAT SERUAN PADA TERJEMAHAN AL-QUR AN SURAT AL AHZAB SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar S-1 KALIMAT SERUAN PADA TERJEMAHAN AL-QUR AN SURAT AL AHZAB SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Disusun Oleh: YUNI HARTATIK A 310

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

KONVERSI AGAMA DARI KRISTEN KE ISLAM

KONVERSI AGAMA DARI KRISTEN KE ISLAM KONVERSI AGAMA DARI KRISTEN KE ISLAM (Studi Kasus Pengakuan Muallaf-Muallaf di Surakarta) S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Ushuluddin

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE STORYTELLING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SKRIPSI

EFEKTIVITAS METODE STORYTELLING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SKRIPSI EFEKTIVITAS METODE STORYTELLING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SKRIPSI Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

PENERAPAN PRINSIP PEMBERIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT AR-RAHMAN TULUNGAGUNG SKRIPSI. Oleh : ASNA AFIFAH ROSYIDA NIM

PENERAPAN PRINSIP PEMBERIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT AR-RAHMAN TULUNGAGUNG SKRIPSI. Oleh : ASNA AFIFAH ROSYIDA NIM PENERAPAN PRINSIP PEMBERIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT AR-RAHMAN TULUNGAGUNG SKRIPSI Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

RAGAM BAHASA REMAJA DALAM SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI. oleh ELIA PUTRI MAHARANI NIM

RAGAM BAHASA REMAJA DALAM SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI. oleh ELIA PUTRI MAHARANI NIM RAGAM BAHASA REMAJA DALAM SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI oleh ELIA PUTRI MAHARANI NIM 070210402091 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS

Lebih terperinci

Moch Yanwar MANFAAT HASIL BELAJAR MANAJEMEN SUMBER DAYA KELUARGA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN PRIBADI MAHASISWA DESAIN SKRIPSI

Moch Yanwar MANFAAT HASIL BELAJAR MANAJEMEN SUMBER DAYA KELUARGA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN PRIBADI MAHASISWA DESAIN SKRIPSI Moch Yanwar MANFAAT HASIL BELAJAR MANAJEMEN SUMBER DAYA KELUARGA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN PRIBADI MAHASISWA DESAIN SKRIPSI DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : PEMBIMBING I Dra.Hj.Sunarsih,M.Pd NIP.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK MUHAMMADIYAH 3 BANJARMASIN

IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK MUHAMMADIYAH 3 BANJARMASIN IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK MUHAMMADIYAH 3 BANJARMASIN OLEH AHMAD HUMAIDI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015/1437 H i IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SPASIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GERLACH DAN ELY PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK. Skripsi

PENINGKATAN KEMAMPUAN SPASIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GERLACH DAN ELY PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK. Skripsi i PENINGKATAN KEMAMPUAN SPASIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GERLACH DAN ELY PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK ( PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII A di SMP N 2 Colomadu Tahun Ajaran 2012/2013 ) Skripsi

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 2 TAJI KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS II SDN SUKOSARI 01 KUNIR SKRIPSI. Oleh:

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS II SDN SUKOSARI 01 KUNIR SKRIPSI. Oleh: PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS II SDN SUKOSARI 01 KUNIR SKRIPSI Oleh: INDAH WAHYUNINGSIH NIM 070210204207 PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG PERAN BIMBINGAN PERKAWINAN BAGI CALON PENGANTIN DI BP4 SEBAGAI UPAYA MENGURANGI PERCERAIAN AKIBAT BANYAKNYA TKI/TKW KE LUAR NEGERI (Studi kasus KUA Kec. Kaliwungu Kab. Kendal) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN BTQ (BACA TULIS Al-QUR AN) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS X

PENGARUH PEMBELAJARAN BTQ (BACA TULIS Al-QUR AN) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS X PENGARUH PEMBELAJARAN BTQ (BACA TULIS Al-QUR AN) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS X (STUDI KASUS DI SMA NEGERI 1 TAMAN SIDOARJO) SKRIPSI Diajukan sebagai persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

JURUSAN AHWAL AL SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARI'AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

JURUSAN AHWAL AL SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARI'AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA BLORA NO. 1125/Pdt.G/2013/PA.Bla TENTANG CERAI TALAK (Kedudukan Advokat Perempuan Sebagai Wakil Ikrar Talak) SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING BAGI SISWA KELAS X SEMESTER I SMA ISLAM SUDIRMAN 2 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015

KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015 KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015 SKRIPSI OLEH DEWI ZAHROTUL INAYAH NIM. 3211113055 JURUSAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. PARTISIPASI PEMUDA DALAM MENGGUNAKAN HAK PILIH PADA PEMILU LEGISLATIF BAGI PARA PEMILIH PEMULA (Studi Kasus Pemilu Legislatif Tahun 2014 Desa Sidomulyo Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten) SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 3 PLAYEN)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 3 PLAYEN) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 3 PLAYEN) SKRIPSI Oleh: NovitaSusilaNingrum NPM: 20110720157 FAKULTAS AGAMA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh: MELIA DWI RUSADI B

SKRIPSI. Disusun Oleh: MELIA DWI RUSADI B ANALISIS RASIONALITAS INVESTOR DALAM PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS LQ 45 DI BEI TAHUN 2007-2009 SKRIPSI Disusun

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP DIMENSI KUALITAS LAYANAN PEMBAYARAN PAJAK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk SKRIPSI

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP DIMENSI KUALITAS LAYANAN PEMBAYARAN PAJAK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk SKRIPSI ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP DIMENSI KUALITAS LAYANAN PEMBAYARAN PAJAK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk SKRIPSI Oleh ERVINA NIM 080810201067 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERAN LEMBAGA DAKWAH KAMPUS (LDK) NURUL FATA DALAM MENINGKATKAN AKHLAK AKTIVISNYA DI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN ANTASARI BANJARMASIN

PERAN LEMBAGA DAKWAH KAMPUS (LDK) NURUL FATA DALAM MENINGKATKAN AKHLAK AKTIVISNYA DI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN ANTASARI BANJARMASIN PERAN LEMBAGA DAKWAH KAMPUS (LDK) NURUL FATA DALAM MENINGKATKAN AKHLAK AKTIVISNYA DI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN ANTASARI BANJARMASIN Oleh: Syafi ie NIM. 1101210489 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat GunaMemperoleh Gelar Sarjana S1 dalam

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAKAIAN JILBAB TERHADAP PERILAKU SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 JATISRONO WONOGIRI

PENGARUH PEMAKAIAN JILBAB TERHADAP PERILAKU SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 JATISRONO WONOGIRI PENGARUH PEMAKAIAN JILBAB TERHADAP PERILAKU SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 JATISRONO WONOGIRI SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN TERHADAP GELANDANGAN, PENGEMIS, FAKIR, MISKIN DAN ANAK TERLANTAR DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI

PERLINDUNGAN TERHADAP GELANDANGAN, PENGEMIS, FAKIR, MISKIN DAN ANAK TERLANTAR DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI PERLINDUNGAN TERHADAP GELANDANGAN, PENGEMIS, FAKIR, MISKIN DAN ANAK TERLANTAR DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI OLEH MUHAMMAD ZAMROJI NIM. 3222113026 JURUSAN HUKUM KELUARGA FAKULTAS

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP IT ASSAIDIYYAH KIRIG MEJOBO KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP IT ASSAIDIYYAH KIRIG MEJOBO KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP IT ASSAIDIYYAH KIRIG MEJOBO KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMS DALAM PEMBELIAN HELM INK

ANALISIS PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMS DALAM PEMBELIAN HELM INK ANALISIS PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMS DALAM PEMBELIAN HELM INK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada

Lebih terperinci