BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal bahasa latin, yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Selain itu, kata media juga berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, dan secara harfiah berarti perantara atau pengantar, yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima rangsang (Hamdani, 2011: 243). Menurut Ibrahim dan Nana Syaodih (2006:23, dalam Restu, Rizky 2013:9) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau isi pelajaran, merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar. Penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah komponen sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan, yang dapat merangsang fikiran, perasaan atau kemampuan siswa untuk menerima materi pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan, sehingga membantu mengatasi suatu masalah dalam proses pembelajaran. Perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan daya indera, dapat dibantu dengan penggunaan atau pemanfaatan media pembelajaran (Sadiman, 2012:14) Menurut Hamalik (1986, dikutip oleh Azhar, 2002:15-16) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivas dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat pembelajaran. Serta membangkitkan motivasi dan 8

2 9 minat siswa. Media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman konsep siswa. Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa adanya penggunaan media pembelajaran berfungsi sebagai media atau alat bantu untuk menyampaikan informasi atau materi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas belajar siswa serta tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran, pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, media, dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah materi pembelajaran yang ada dalam kurikulum. Sumber pesannya adalah guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan prosedur media. Sedangkan medianya adalah media pembelajaran, dan penerima pesannya adalah siswa atau guru (Sadiman, 2012: 11-12). Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan seorang guru yang menggunakan segala sumber daya sesuai dengan perencanaan yang telah dipersiapkan sebelumnya dalam mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pembelajaran, antara lain: pendekatan, metode, tahapan dalam pembelajaran dan tempat pelaksanaan pembelajaran (Daryanto, 2012: 147) Penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem yang akan diterapkan. Proses pembelajaran seorang guru harus mempersiapkan materi dan kegiatan yang akan dilakukan pada proses pembelajaran. Untuk itu hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pembelajaran, antara lain: pendekatan, metode, tahapan dalam pembelajaran dan tempat pelaksanaan pembelajaran. Salah satu bentuk kesiapan seorang guru yaitu menyiapkan materi pembelajaran serta penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses

3 10 pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran. Posisi media pembelajaran sebagai komponen komunikasi ditunjukkan pada gambar dibawah ini : Gambar 2.1. Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran Media dalam proses pembelajaran, memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Fungsi media dalam proses pembelajaran ditunjukkan pada gambar dibawah ini : (Hamdani, 2011: 245) Gambar 2.2. Fungsi media dalam proses pembelajaran Proses pembelajaran adalah suatu kegiatan atau interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely dalam Ibrahim, et.al., 2001) adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan

4 11 dan diamati kembali seperti kejadian aslinya. Kedua, kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya. Ketiga, kemampuan distributif, artinyamedia mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secaraserempak, misalnya siaran TV atau Radio (Hamdani, 2011: 246). 2. Peran dan Kegunaan Media Pembelajaran Media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, nyata dan mudah dipahami. Dengan demikian, media pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan daya serap siswa terhadap materi pembelajaran yang diajarkan (Asnawir, Usman, 2002:21). Media pembelajaran mempunyai beberapa kegunaan, diantaranya sebagai berikut: (Sadiman, 2012:17) a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka) b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti: 1) Objek yang kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film atau gambar. 2) Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bias ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, foto maupun secara verbal. c. Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa, dalam hal ini media pembelajaran, berguna untuk: 1) Menimbulkan kegairahan belajar siswa. 2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan. 3) Memungkinkan siswa untuk belajar sendiri, menurut kemampuan dan minat belajarnya.

5 12 Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa adanya penggunaan media pembelajaran membantu siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, nyata dan mudah dipahami, serta meningkatkan minat dan motivasi siswa. Penggunaan media pembelajaran juga merangsang siswa untuk memahami konsep materi pembelajaran berdasarkan daya atau kemampuan siswa sendiri. 3. Video Pembelajaran a. Pengertian Video Pembelajaran Berdasarkan kamus bahasa Indonesia video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak. Aplikasi umum dari sinyal video adalah televisi, tetapi dia dapat juga digunakan dalam aplikasi lain di dalam bidang teknik, saintifik, produksi dan keamanan. Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Berkaitan dengan penglihatan dan pendengaran (Darmeli, 2010: 5). Menurut Cheppy Riyana (2007:2, dalam Pramudito, Aria, 2013: 4) media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran. Media video pembelajaran dapat digolongkan ke dalam jenis media audio visual aids (AVA) atau media yang dapat dilihat dan didengar. Biasanya media ini disimpan dalam bentuk piringan atau pita. Media VCD adalah media dengan sistem penyimpanan dan perekam video di mana signal audio visual direkam pada disk plastik bukan pada pita magnetik (Arsyad, 2004: 36, dikutip oleh Ainur Rizki: 2013:27). Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa video pembelajaran adalah adalah salah satu media pembelajaran yang menyajikan audio dan visual yang berisikan pesan atau informasi pembelajaran baik konsep, prinsip, prosedur untuk membantu pemahaman materi pembelajaran siswa.

6 13 Pembuatan video pembelajaran, diproduksi dengan merekam objek bergerak sekaligus suaranya dengan menggunakan peralatan yang disebut kamera. Kamera video berfungsi sebagai alat yang mewakili mata manusia untuk menangkap pantulan cahaya sebuah objek dan gelombang suara yang kemudian diproses secara mekanik atau elektronik dan disimpan dengan media seperti pita seluloid, pita magnetis bahkan digital video disc. Selain itu bahan video pembelajaran ini berasal dari kumpulan video pembelajaran yang diambil dari youtube dan pengambilan gambar dari internet. Video sebagai media komunikasi yang memadukan unsur suara/bunyi dan gambar dengan segala teknik penyiapan yang didasarkan pada derajat kegunaannya (useware), sangat ditentukan oleh penyiapan penggarapan perangkat lunak (software) yaitu materi/pesan dan perangkat keras (hardware) berupa perlatan produksi. Video sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psikomotor. Akan tetapi, video mungkin saja kehilangan detail dalam pemaparan materi karena siswa harus mampu mengingat secara detail dari setiap tampilan video (Hamdani, 2011: 254). Media pembelajaran berupa video pembelajaran ini, kaya informasi dan lugas untuk dimanfaatkan dalam program pembelajaran di kelas, karena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung. Selain itu video pembelajaran memiliki kelebihan-kelebihan yang terkait dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut diuraikan oleh Sadiman (2008:68-69 dikutip oleh Rahmatullah, 2011: 6) menyebutkan video pembelajaran (film animasi) sebagai faktor pemikat dan mampu meningkatkan motivasi siswa. Serta Agina (2003: 1-4, dikutip oleh Rahmatullah, 2011: 6) yang menyebutkan bahwa video pembelajaran (film animasi) dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan siswa pada sejumlah aspek. Menurut Azhar Arsyad (2004, dikutip oleh Ainur Rizki Kurniasari, 2013:29) Media pembelajaran juga memiliki karakteristik didalamnya, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran, diantaranya sebagai berikut: 1) Dapat disimpan dan digunakan berulang kali.

7 14 2) Harus memiliki teknik khusus, untuk pengaturan urutan baik dalam hal penyajian maupun penyimpanan. 3) Pengoperasiannya relatif mudah. 4) Dapat menyajikan peristiwa masa lalu atau peristiwa di tempat lain. b. Program Ulead Video Ulead Video adalah program aplikasi komputer yang digunakan untuk keperluan editing video. Ulead Video merupakan salah satu sofware pengolahan video. Meskipun dikususkan untuk melakukan pengeditan video namun sebenarnya juga mempunyai kemampuan yang handal untuk mengolah suara (sound editing), mengolah teks dan juga mengolah image (Makhin, 2013: 1). Penggunaan software ini dikarenakan sangat mudah dan memiliki pengeditan yang cukup lengkap, seperti adanya efek transisi, title, memotong video, menggabungkan video dengan gambar dan musik, dan sebagainya. Ulead Video ini sangat cocok digunakan untuk kalangan pemula yang ingin belajar editing video, selain itu program ini memiliki tampilan yang menarik dan menu-menu yang mudah dipahami. Beberapa kelebihan Ulead Video sebagai pengolah video antara lain sebagai berikut : 1) Mengolah/mengedit video dengan midah (user friendky) dan baik sehingga mampu memberikan hasil akhir yang memuaskan. 2) Tersedia bermacam-macam model transisi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan video. 3) Overlay yang berfungsi untuk menggabungkan beberapa klip menjadi satu. 4) Memiliki Timeline Mode yang dapat diatur sampai pada frame, memberikan timeline dengan ukuran yang beragam. 5) Kemampuan Mengolah suara, dubbing, merekam suara serta formatformat yang beragam seperti WAV, MP3, MPA, CDA (compect dist audio). 6) Proses ekspor-impor video dan sound yang kompatibel dengan berbagai media, seperti CDA, MOV, WAV, AVI.

8 15 7) Kreasi video file output NTSC seperti VCD, DVD, SVCD, MPEG, Streaming realvideo file, Streaming windows media format. c. Langkah Menjalankan Ulead Video Langkah menjalankan ulead video setelah kita klik ulead maka akan muncul tampilan sesuai seperti gambar berikut: (Makhin, 2013: 1) Gambar 2.3. Menu Tampilan awal Video Editor Kemudian pilih video studio editor, dimana menu ini mempunyai kemapuan penuh dari ulead studio, kita dapat melakukan seluruh pekerjaan sesuai keinginan dan kemampuan anda dalam memproduksi film. Adapun beberapa aktivitas dalam Editing Video adalah sebagai berikut: 1) Menambahkan Klip Video Proses membuat proyek editing video, sebelumnya kita menempatkan semua file yang mau diedit untuk memudahkan dalam pencarian file sebaiknya ditempatkan dalam satu direktori yang sama. Setelah semua file sudah kita tempatkan dalam satu direktori, maka kita dapat memulai editing video. Dan untuk menambahkan klip video dalam proyek (track video) dapat dilakukan dengan mengklik ikon insert media files yang terletak dipojok kiri bawah layar video studio sesuai gambar 2.4. berikut ini: (Makhin, 2013: 3) Gambar 2.4. Ikon Insert Media Files

9 16 Selain dapat menambahkan klip video dalam proyek, kita dapat juga: a) Manambah Image (gambar) b) Manambahkan Audio (suara) c) Mengatur klip video. 2) Repple Editing Repple editing memungkinkan beberapa objek dalam track video disatukan atau dikaitkan satu sama lain sehingga jika suatu objek bergeser sehingga konsistensi objek yang saling terkait tersebut terjaga. Sebagai contoh, jika klip A mempunyai overlay A1 dan audio A2 (dalam timeline A, A1 dan A2 terpisah) maka ripple editing tidak digunakan dan ada penyisipan klip didepan A, A akan bergeser kekanan, sedangkan A1 dan A2 tidak bergeser sehingga posisi A, A1 dan A2 menjadi tidak singkron. Jika Ripple editing digunakan dan ada klip didepan A1, atau A2, maka semua bagian akan ikut begeser. Hal tersebut digambakan pada gambar 2.4. yang menunjukan penggunaan Ripple Editing. Jika sebuah objek (misalkan klip) disisipkan maka semua bagian yang diripple akan ikut bergeser. Gambar 2.5. Mengunakan Repple Editing 3) Menyesuaikan Warna Penyesuaian warna pada suatu klip, dapat digunakan langkah-langkah sebagai berikut: a) Pilih klip pada track video b) Klik color correction pada panel pilihan video dapat dilihat pada gambar berikut:

10 17 Gambar 2.6. Penyesuaian Warna c) Sesuakan warna menurut keinginan anda. Untuk membatalkan penyesuaian warna, klik reset, untuk memakai penyesuaian warna, klik saja klip lain daerah kosong pada track video. 4) Mengembalikan Arah main / Playback Cara membalikan arah main, misalnya jika sebelumnya video berjalan kedepan kini akan diubah manjadi berjalan mundur, sebelumnya meloncat kebawah dan kini diubah menjadi meloncat naik, dan lain-lain untuk malakukan hal itu semua langkah langkah adalah sebagai berikut: a) Pilihlah klip dalam track video b) Klik (beri tanda pilih) pada reverse video. Sesuai gambar berikut : Gambar 2.7. Membalikan Arah Main 5) Mengatur Kecepatan main Anda dapat mangatur kecepatan main suatu klip dengan cepat dan mudah. Kecepatan lambat (slow motion) anda memberikan effekt dramatis sedangkan kecepatan tinggi (Lightening motion) akan memberikan effect komik untuk mengatur kecepatan main, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a) Pilih klip yang akan diatur dalam track video. b) Klik pada Playback dalam panel pilih video sampai muncul jendela seperti berikut:

11 18 Gambar 2.8. Mengatur Kecepatan Main c) Geser pada silder atau masukan angka pada speed atau time stectch. d) Klik priview untuk melihat hasil pengaturan, lalu klik Ok untuk melaksanakan pengaturan atau klik cancel untuk membatalkan pengaturan. 4. Kelebihan Dan Kekurangan Media Video Pembelajaran Penggunaan media pembelajaran itu, pasti memiliki sisi kelebihan dan kekurangan, begitu juga pada media video pembelajaran ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, diantaranya: (Hamdani, 2011: ) a. Kelebihan Media Video Pembelajaran 1) Mengatasi jarak dan waktu. 2) Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat. 3) Dapat membawa siswa berpetualang dari negara satu ke negara lainnya,dan dari masa yang satu ke masa yang lain. 4) Dapat diulang-ulang bila perlu untuk menambah kejelasan. 5) Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat. 6) Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa. 7) Mengembangkan imajinasi 8) Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang lebih realistik. 9) Mampu berperan sebagai media utama untuk mendokumentasikan realitas sosial yang akan dibedah di dalam kelas. 10) Mampu berperan sebagai storyteller yang dapat memancing kreativitas siswa dalam mengekspresikan gagasannya.

12 19 b. Kelemahan Media Video Pembelajaran 1) Sebagaimana media audio-visual yang lain, video juga terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangan materi tersebut. 2) Memerlukan keterampilan dan kerja tim dalam pembuatannya. 3) Pemanfaatan media ini juga terkesan memakan biayatidak murah 4) Dan penanyangannya juga terkait peralatan lainnya seperti video player, layar bagi kelas besar beserta LCDnya,dan lain-lain. B. Hasil Belajar Siswa 1. Pengertian Hasil Belajar Siswa Menurut kurdi dan Aziz (2006: 27, dalam Kuswanto: 2012: 24) Hasil belajar merupakan perubahan perilaku baik peningkatan pengetahuan, perbaikan sikap, maupun peningkatan keterampilan yang dialami siswa setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran. Penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar adalah kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hasil belajar siswa dapat ditentukan oleh pengalaman belajar yang dialami oleh siswa tersebut, berupa penguasaan materi (pengetahuan), kemampuan maupun sikap yang dapat menimbulkan perubahan tingkah laku yang positif dan adaptasi. Menurut Sudjana (2011: 22-23, dikutip oleh Muflikha, 2012: 14) Hasil belajar memiliki beberapa objek penilaian yang mengandung tiga ranah didalamnya, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor. a. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. b. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian organisasi, dan internalisasi. c. Ranah psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perpektual,

13 20 keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran yaitu untuk meningkatkan kecakapan siswa terhadap ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Menurut Dharma (2008:16-17) Ketiga aspek tersebut tidak bisa dipisahkan karena ketiga ranah tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi selalu berhubungan satu sama lain, bahkan ada dalam kebersamaan. Seseorang yang berubah tingkat kognitifnya sebenarnya dalam kadar tertentu telah berubah pula sikap dan perilakunya. Menurut Tirtaraharja dan La Sulo (2005:25) menegaskan pengembangan dan peningkatan ketiga ranah tersebut harus mendapatkan porsi yang seimbang, pengutamaan aspek kognitif dengan mengabaikan aspek afektif hanya akan mencipitakan orang-orang pintar yang tidak berwatak. Ketiga kecakapan yang ditingkatkan tersebut selanjutnya terwujud pada apa yang disebut sebagai hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil akhir (umumnya dinyatakan dalam bentuk nilai belajar) yang diperoleh siswa terhadap serangkaian kegiatan evaluasi yang dilakukan guru baik evaluasi harian, tengah semester maupun evaluasi akhir semester. Dimaksudkan untuk mengukur sejauhmana penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan. Berdasarkan nilai yang diperoleh, maka siswa dapat diklasifikasikan hasil belajarnya apakah berada pada kategori sangat baik, baik, sedang, cukup, atau kurang sesuai dengan standar penilaian yang digunakan di sekolah atau guru mata pelajaran itu sendiri. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar tidak mungkin dicapai begitu saja, tetapi banyak faktor yang mempengaruhi sehingga siswa mampu mencapai hasil belajar yang baik. Pada umumnya hasil belajar siswa dalam hal ini pada kelas XI di MAN Karangampel sangat dipengaruhi oleh kegiatan pembelajaran di kelas yang dilaksanakan oleh siswa itu sendiri.

14 21 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran tidak dapat terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Menurut Sudjana (2001: 39-40, dalam Kuswanto, 2012: 25) hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Menurut Syah (2008: ) Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa terdiri dari dua faktor, yaitu faktor yang datangnya dari dalam diri individu siswa (internal factor), dan faktor yang datangnya dari luar diri individu siswa (eksternal factor). Keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Faktor internal anak, meliputi: 1) Faktor psikis (jasmani). Kondisi umum jasmani yang menandai dapat mempengaruhi semangat dan intensitas anak dalam mengikuti pelajaran. 2) Faktor psikologis (kejiwaan). Faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kualitas perolehan hasil belajar siswa antara lain: intelegensi, sikap, bakat, minat dan motivasi. b. Faktor eksternal anak, meliputi: 1) Faktor lingkungan sosial, seperti para guru, staf administrasi dan temanteman sekelas. 2) Faktor lingkungan non-sosial, seperti keluarga, lingkungan tempat tinggal, sarana dan prasarana sekolah, keadaan cuaca serta waktu belajar siswa. 3) Faktor pendekatan belajar, yaitu cara guru mengajar guru, maupun metode dan media pembelajaran yang digunakan. Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi hasil belajar siswa berasal dari 2 faktor, yaitu: faktor dalam diri siswa sendiri (Internal) dan faktor dari luar siswa (Eksternal). Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam

15 22 berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif. C. Konsep Sistem Indera Tubuh manusia terdapat bermacam-macam reseptor untuk mengetahui rangsangan-rangsangan dari luar disebut juga sebagai ekstereseptor. Ekstereseptor sering disebut juga sebagai alat indera (Pratiwi, Maryati, dkk, 2007: 201). Tubuh manusia mempunyai alat indera yang berfungsi sebagai reseptor atau penerima rangsangan dari lingkungan sekitar. Ada lima macam alat indera pada tubuh manusia, yaitu indera penglihat (mata), indera pendengar (telinga), indera peraba (kulit), indera pembau (hidung) dan indera perasa (lidah). Berikut ini akan dibahas secara rinci alat indera tersebut (Pratiwi, Maryati, dkk, 2007: 201). 1. Indera Penglihatan (Mata) Mata adalah organ penglihatan yang menerima rangsangan berupa cahaya. Bola mata terletak di dalam rongga mata dan beralaskan lapisan lemak. Bola mata dapat bergerak dan diarahkan kesuatu arah dengan bantuan tiga otot penggerak mata, yaitu: a. Muskulus rektus okuli medial (otot di sekitar mata), berfungsi menggerakkan bola mata. b. Muskulus obliques okuli inferior, berfungsi menggerakkan bola mata ke bawah dan ke dalam. c. Muskulus obliques okuli superior, berfungsi memutar mata ke atas dan ke bawah. Selain itu, ada otot mata yang berfungsi menutup mata dan mengangkat kelopak mata. Otot yang berfungsi untuk menutup mata yaitu muskulus orbikularis okuli dan muskulus rektus okuli inferior. Sedangkan otot mata yang berfungsi mengangkat kelopak mata, yaitu muskulus levator palpebralis superior.

16 23 1) Bagian-bagian Mata Bola mata tersusun oleh selaput mata yang terdiri atas tiga lapisan, yaitu sklera atau selaput putih, koroid atau selaput hitam, dan retina atau selaput jala. Gambar 2.9. Irisan mata a) Selaput putih Selaput putih (sklera) adalah bagian luar dari bola mata yang tersusun dari zat tanduk dan merupakan lapisan yang kuat, berwarna putih. Fungsi dari selaput ini adalah melindungi struktur mata yang sangat halus dan membantu mempertahankan bentuk biji mata. Sklera akan membentuk kornea. Kornea adalah lapisan bening dan transparan yang berfungsi menerima cahaya yang masuk ke mata. Kornea dilindungi oleh selaput tipis yang disebut konjungtiva. Kornea selalu dibasahi oleh air mata. b) Selaput hitam Selaput hitam (koroid) merupakan lapisan tengah dari bola mata yang banyak mengandung pembuluh darah. Fungsi dari selaput ini adalah memberi nutrisi dan oksigen ke mata serta menyerap cahaya dan mengurangi cahaya yang memantul di sekitar mata bagian dalam. Pada koroid terdapat iris yang membentuk warna mata, pupil, lensa mata, titik dekat mata, dan titik jauh mata. (1) Iris Iris adalah selaput mata yang merupakan lanjutan dari selaput hitam bagian depan bola mata yang telah melepaskan diri. Iris atau selaput pelangi memiliki pigmen atau warna yang akan menentukan warna mata seseorang, yaitu warna mata biru, hitam, cokelat, abu-abu, dan hijau.

17 24 (2) Pupil Pupil adalah celah yang berada di bagian tengah iris. Fungsinya adalah untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata. Jika cahaya redup, otot-otot iris berkontraksi sehingga celah pupil melebar dan cahaya yang masuk ke mata lebih banyak. Sebaliknya, jika cahaya terang celah pupil akan menyempit dan cahaya yang masuk ke mata lebih sedikit atau tidak berlebihan. (3) Lensa mata Lensa mata berada di belakang iris. Lensa mata memiliki daya akomodasi, yaitu memiliki kemampuan untuk menebal (mencembung) dan menipis (mencekung). Mencembung dan mencekungnya lensa mata ditentukan oleh jarak benda yang dilihat. Jarak benda yag dapat dilihat oleh mata normal dengan jelas disebut dengan titik dekat mata. Sedangkan jarak terjauh yang masih dapat dilihat oleh mata normal dengan jelas disebut titik jauh mata. Jarak titik jauh pada mata normal adalah tak terhingga. c) Selaput Jala Selaput jala disebut juga retina. Retina adalah lapisan paling dalam pada mata yang peka terhadap cahaya. Retina ini memiliki sel-sel saraf. Pada retina terdapat bintik kuning dan bintik buta. Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka terhadap cahaya karena merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk kerucut dan batang. Kita bisa melihat apabila bayangan jatuh pada titik ini. Pada bintik kuning terdapat sel kerucut dan sel batang. Fungsi dari sel kerucut dan sel batang, yaitu: (1) Sel kerucut berfungsi untuk melihat di tempat yang terang. Sel ini memerlukan protein iodopsin. (2) Sel batang berfungsi untuk melihat di tempat yang gelap. Sel ini memerlukan protein mata yang disebut rodopsin. Rodopsin dapat terbentuk apabila terjadi penggabungan iodopsin dan vitamin A. Contoh suatu kejadian, jika kita berpindah dari tempat terang ke tempat teduh, maka kita tidak dapat melihat dengan jelas beberapa saat. Hal itu

18 25 terjadi karena pada waktu di tempat teduh diperlukan protein rodopsin yang merupakan penggabungan antara iodopsin dan vitamin A. Untuk pembentukan rodopsin tersebut diperlukan waktu sehingga sebelum rodopsin terbentuk, kita tidak bisa melihat dengan jelas untuk beberapa saat di tempat teduh. Bintik buta adalah bintik pertemuan saraf - saraf atau tempat keluarnya saraf mata menuju otak. Bintik buta tidak mengandung sel batang dan sel kerucut sehingga tidak dapat menanggapi rangsangan cahaya. 2) Proses Melihat Mata bisa melihat benda karena adanya cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut ke mata. Jika tidak ada cahaya yang dipantulkan benda, maka mata tidak bisa melihat benda tersebut. Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut: a) Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata, menembus kornea dan diteruskan melalui pupil. b) Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil ditentukan menembus lensa mata. c) Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning. d) Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian disampaikan ke otak. e) Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehinga kita bisa mengetahui apa yang kita lihat. 3) Gangguan pada Mata a) Rabun Dekat Rabun dekat disebut hipermetropi. Rabun dekat adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang dekat. Hal ini, disebabkan oleh ukuran bola mata yang pendek, sehingga bayangan jatuh dibelakang retina. Kebiasaan membaca buku terlalu dekat dan sambil tiduran akan mempercepat timbulnya cacat mata. Rabun dekat dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cembung. Lensa cembung merupakan lensa positif.

19 26 Gambar Rabun dekat (Hipermetropi) b) Rabun Jauh Rabun jauh adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berjarak jauh. Rabun jauh disebut miopi. Penyebab rabun jauh adalah ukuran bola mata terlalu panjang dari ukuran normal sehingga bayangan benda jatuh di depan retina. Rabun jauh dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cekung. Lensa cekung merupakan lensa negatif. Gambar Rabun jauh (Miopi) c) Rabun jauh dan dekat Rabun jauh dan dekat disebut juga presbiopi. Presbiopi atau rabun tua ialah suatu keadaan di mana lensa kehilangan elastisitasnya karena bertambahnya usia. Akibatnya daya akomodasi lensa mata berkurang. Kelainan mata ini biasanya diderita oleh orang yang sudah tua atau kira-kira berumur di atas 45 tahun. Penderita presbiopi tidak mampu melihat benda yang terlalu jauh dan terlalau dekat. Supaya penderita presbiopi dapat melihat dengan jelas, maka dibutuhkan kaca mata rangkap, yaitu kaca mata cembung dan cekung. d) Buta Warna Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk membedakan warna. Penyakit ini bersifat menurun. Buta warna ada dua macam, yaitu buta warna total dan buta warna separuh. Buta warna total hanya mampu melihat warna hitam putih saja (monokromat). Sedangkan buta warna

20 27 separuh tidak bisa melihat warna tertentu, yaitu merah (protanopia), biru (tritanopia), dan hijau (deuteranopia). e) Katarak Katarak atau bular mata yang merupakan gangguan penglihatan. Penyebab katarak adalah lensa mata keruh sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina, selain itu karena proses ketuaan, sinar X, kencing manis, dan pemberian obat-obat tertentu dalam waktu yang lama. Katarak dapat menimbulkan tanpa rasa sakit. Penderita ini umumnya berumur di atas 55 tahun. Kelainan mata ini dapat diatasi dengan operasi mata. f) Trachoma Trakhoma merupakan penyakit yang disebabkan terjadinya peradangankonjungktiva, yang diakibatkan karena infeksi virus. Apabila dibiarkan penyakit ini dapat menimbulkan kebutaan. g) Astigmatisme Astigmatisme atau mata silindris adalah gangguan mata yang disebabkan oleh ukuran lensa mata atau kornea tidak rata, keadaan kelengkungan permukaan kornea atau lensa yang tidak mulus. Akibatnya bila penderita melihat suatu kotak, garis-garis vertikal terlihat kabur dan garis horizontal terlihat jelas atau sebaliknya. Cacat ini dapat ditolong dengan kacamata berlensa silindris. 2. Indera Pendengaran (Telinga) Telinga merupakan alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa gelombang suara. Telinga manusia mampu mendengar suara dengan frekuensi antara Hz. Selain sebagai alat pendengaran, telinga juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh manusia. Mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi vibrasi mekanis (getaran) yang kita sebut sebagai suara. Dalam keadaan biasa, getaran mencapai indera pendengar, yaitu telinga melalui udara (Pratiwi, Maryati, dkk, 2007: 206). a. Bagian-bagian Telinga Telinga manusia dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian luar, bagian tengah, dan bagian dalam.

21 28 Gambar Bagian-bagian indera pendengar (telinga) 1) Telinga bagian luar Telinga bagian luar, terdiri atas: a) Daun telinga, berfungsi untuk menampung getaran. b) Saluran telinga luar atau lubang telinga, berfungsi menyalurkan getaran. c) Kelenjar minyak, berfungsi menyaring udara yang masuk sebagai pembawa gelombang suara. d) Membran timpani atau selaput gendang, berfungsi menerima dan memperbesar getaran suara. 2) Telinga bagian tengah Telinga bagian tengah terletak di sebelah dalam membran timpani. Fungsi dari telinga bagian tengah adalah untuk meneruskan getaran dari suara telinga bagian luar ke telinga bagian dalam. Pada telinga tengah terdapat saluran Eustachius dan tiga tulang pendengaran. a) Saluran Eustachius, berfungsi untuk mengurangi tekanan udara di telinga tengah sehingga tekanan udara di luar dan di dalam akan sama. Keseimbangan tekanan ini akan menjaga gendang telinga supaya tidak rusak. Saluran ini akan tertutup dalam keadaan biasa, dan akan terbuka jika kita menelan sesuatu. b) Tulang pendengaran, berfungsi untuk mengantarkan dan memperbesar getaran ke telinga bagian dalam. Tulang pendengaran ada tiga, yaitu tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Tulangtulang ini menghubungkan gendang telinga dan tingkap jorong.

22 29 3) Telinga bagian dalam Telinga bagian dalam berfungsi mengantarkan getaran suara ke pusat pendengaran oleh urat saraf. Penyusun telinga bagian dalam adalah sebagai berikut: a) Tingkap jorong, berfungsi menerima dan menyampaikan getaran. b) Rumah siput, berfungsi menerima, memperbesar, dan menyampaikan getaran suara ke saraf pendengaran. Di dalam saluran rumah sifut terdapat cairan limfe dan terdapat ujung-ujung saraf pendengaran. c) Tiga saluran setengah lingkaran, berfungsi sebagai alat untuk mengetahui posisi tubuh dan menjaga keseimbangan. b. Proses Mendengar Suara yang kita dengar akan ditangkap oleh daun telinga, kemudian sampai ke gendang telinga sehingga membuat gendang telinga bergetar. Getaran ini diteruskan oleh tiga tulang pendengaran ke tingkap jorong dan diteruskan ke rumah siput. Di dalam rumah siput, cairan limfe akan bergetar sehingga meransang ujung-ujung saraf pendengaran dan menimbulkan impuls saraf yang ditujukan ke otak. Di dalam otak, impuls tersebut akan diolah sehingga kita bisa mendengar dan mengenali suara tersebut (Pratiwi, Maryati, dkk, 2007: 207). Telinga juga berfungsi sebagai indera keseimbangan. Letak indera keseimbangan terdapat di dalam ampula, yaitu pangkal dari tiga saluran setengah lingkaran yang menggembung. Di dalam ampula terdapat sel-sel rambut yang peka terhadap gravitasi. Bila kepala menggeleng, arah sel-sel rambut berubah. Perubahan ini diterima oleh sel-sel saraf kemudian diteruskan ke otak. Akibatnya kamu akan menyadari setiap posisi kepala dan badan. c. Gangguan pada Telinga Beberapa penyebab gangguan telinga, yaitu gangguan penghantar bunyi dan gangguan saraf. Gangguan telinga yang disebabkan oleh gangguan saraf dan gangguan penghantar bunyi bisa diatasi menggunakan alat pendengaran buatan. Alat ini mampu memperbesar gelombang suara sebelum suara masuk ke telinga. Ada bermacam gangguan telinga, yaitu:

23 30 1) Tuli, tuli ada dua macam yaitu: a) Tuli konduktif, terjadi karena gangguan transmisi suara ke dalam koklea misalnya kotoran yang menumpuk, nanah yang memenuhi telinga tengah pada peradangan menimbulkan kerusakan pada tulangtulang pendengaran. b) Tuli saraf, bila terjadi kerusakan koklea atau saraf pendengaran. 2) Penumpukan kotoran sehingga menghalangi getaran suara untuk sampai ke gendang telinga. Oleh karena itu, kita harus membersihkan telinga dari kotoran dengan kapas minimal satu kali dalam seminggu. 3) Kerusakan gendang telinga, misalnya gendang telinga pecah. Pecahnya gendang telinga bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu kapasitas suara yang didengar terlalu kuat dan terkena suatu benda yang tajam, misalnya membersihkan telinga dengan peniti atau lidi sehingga menyentuh gendang telinga dan menyebabkan gendang telinga menjadi sobek. Gendang telinga sangat tipis sekali. 4) Otosklerosis, adalah kelainan pada tulang sanggurdi yang ditandai dengan gejala tinitus (dering pada telinga) ketika masih kecil. 5) Presbikusis, adalah perusakan pada sel saraf telinga yang terjadi pada usia manula. 3. Indera Penciuman/Pembau (Hidung) Hidung adalah alat indera yang menanggapi rangsangan berupa bau atau zat kimia yang berupa gas. Di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (siliaolfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung. Gambar Bagian-bagian hidung

24 31 Daerah yang sensitif terhadap bau terletak pada bagian atap rongga hidung. Pada daerah sensitif ini terdapat 2 jenis sel sebagai berikut : a. Sel penyokong berupa sel-sel epitel. b. Sel-sel pembau sebagai reseptor yang berupa sel-sel saraf. Sel-sel pembau mempunyai ujung dendrit berbentuk rambut. Adaptasi terhadap bau-bauan mula-mula berjalan cepat dalam 2-3 detik, tetapi kemudian berjalan lebih lambat. Keistimewaan indera pembau manusia adalah dapat membaui sesuatu walau kadarnya di udara sangat sedikit. Beberapa hewan memiliki indera pembau yang lebih sensitif karena mempunyai reseptor pembau lebih banyak. Ketika kita bernapas, zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung kita. Zat kimia yang merupakan sumber bau akan dilarutkan pada selaput lendir, kemudian akan meransang rambut-rambut halus pada sel pembau. Sel pembau akan meneruskan rangsangan ini ke otak dan akan diolah sehingga kita bisa mengetahui jenis bau dari zat kimia tersebut. Gangguan pada hidung biasanya disebabkan oleh radang atau sakit pilek yang menghasilkan lendir atau ingus sehingga menghalangi bau mencapai ujung saraf pembau. Gangguan lain juga bisa disebabkan oleh adanya kotoran pada hidung dan bulu hidung yang terlalu banyak. Kita harus selalu membersihkan hidung dari kotoran dan merapikan bulubulunya supaya penciuman kita tidak terganggu. Indera pembau pada hidung dapat mengalami kelainan. Kelainankelainan itu antara lain sebagai berikut: 1) Anosmia, ialah tidak dapat mencium bau. Dapat disebabkan oleh penyumbatan rongga hidung karena polip atau tumor, atau reseptor pembau rusak karena infeksi virus. 2) Influenza, karena virus flu yang menyebabkan tersumbatnya rongga hidung sehingga menyebabkan kemampuan membaui dan mengecap berkurang. 3) Sinusitis adalah peradangan saluran pada rongga tengkorak yang menghubungkan hidung dan rongga mata. Gejala sinusitis yang biasanya terjadi yaitu pilek yang berlangsung lama.

25 32 4. Indera Pengecap (Lidah) Lidah adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa zat kimia larutan. Lidah memiliki otot yang tebal, permukaannya dilindungi oleh lendir dan penuh dengan bintil-bintil. Kita dapat merasakan rasa pada lidah karena terdapat reseptor yang dapat menerima rangsangan. Reseptor itu adalah papilla pengecap atau kuncup pengecap. Kuncup pengecap merupakan kumpulan ujung-ujung saraf yang terdapat pada bintil-bintil lidah. Papilla agak kasar karena memiliki tonjolan-tonjolan pada permukaan lidah. Di dalam papila terdapat banyak kuncup-kuncup pengecap (taste bud) yaitu suatu bangunan berbentuk bundar yang terdiri dari dua jenis sel yaitu sel-sel penyokong dan sel-sel pengecap yang berfungsi sebagai reseptor. Tidak semua bagian lidah peka terhadap zat kimia dan daerahnya juga khusus untuk rasa tertentu. Adaptasi terhadap suatu rasa mula-mula berjalan cepat dalam 2 3 detik, tetapi adaptasi selanjutnya berjalan lambat. Sebenarnya hanya terdapat 4 jenis rasa utama yaitu manis, asin, asam, dan pahit. Namun rasa-rasa lain seperti rasa coklat, rasa teh, pedas, dan sebagainya, merupakan campuran dari berbagai rasa dan berkombinasi dengan pembauan/ penciuman pada hidung. Oleh karena itu bila kamu sakit pilek (fungsi penciuman terganggu) dapat kehilangan kemampuan mengecap makanan, walaupun sebenarnya kuncup pengecap berfungsi normal. Gambar Penampang lidah Ketika kita makan sambal, kita sering merasakan kepedasan. Rasa pedas bukan hasil dari kepekaan rasa pada kuncup pengecap. Tetapi merupakan suhu panas pada papilla sehingga mengembang dan menyebabkan timbulnya rasa pedas. Gangguan pada lidah bisa disebabkan oleh makan atau minum sesuatu yang bersuhu terlalu tinggi dan terlalu rendah sehingga lidah mati rasa. Gangguan ini hanya bersifat sementara.

26 33 Ganguan yang bersifat permanent misalnya terjadi padan orang yang mengalami trauma pada bagian tertentu otak. Pada lidah juga sering terjadi iritasi karena luka atau kekurangan vitamin C. selain itu, ganguan pada indera perasa, diantaranya: a. Oralcandidosis, penyebabnya adalah jamur yang disebut candica albicans. Gejalanya lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok. b. Atropicglssitis, penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada pendeita anemia. c. Geographictangue, lidah seperti peta berpulau-pulau. Bak banyak maupun sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal. d. Fissuredtangue, lidah akan terlihat pecah-pecah, kadang garis hanya satu ditengah, kadang juga bercabang-cabang. e. Galssopyrosis, kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakt dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf. 5. Indera Peraba (Kulit) Kulit mamalia termasuk manusia terdapat beberapa reseptor yang memiliki fungsi berbeda. Kulit manusia tersusun oleh dua lapisan utama, yaitu epidermis dan dermis. Pada epidermis terdapat reseptor untuk rasa sakit dan tkanan lemah. Reseptor untuk tekanan disebut mekanoreseptor. Dan pada dermis terdapat reseptor untuk panas, dingin, dan tekanan yang kuat. Gambar Struktur bagian kulit

27 34 Kepekaan tersebut disebabkan karena adanya ujung-ujung saraf yang ada pada kulit. Biasanya ujung saraf indera peraba ada dua macam, yaitu ujung saraf bebas yang mendeteksi rasa nyeri atau sakit, dan ujung saraf yang berselaput (berpapilia). Permukaan kulit mengandung saraf-saraf yang memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda. Ujung saraf peraba ada empat macam, yaitu sebagai berikut: a. Paccini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsanganberupa tekanan, letaknya di sekitar akar rambut. b. Ruffini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsanganpanas. c. Meisner, merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap sentuhan. d. Krause, merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap rangsangan dingin. Selain terdapat di daerah dermis, sel-sel peraba juga terdapat pada pangkal rambut. Sehingga bila rambut yang muncul di permukaan kulit tersentuh oleh suatu benda, sel-sel saraf akan terangsang. Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas, pada orang dewasa luasnya sekitar 1,9 m 2. Meskipun seluruh permukaan kulit mempunyai reseptor peraba, keberadaan ujung-ujung saraf ini tidak merata pada berbagai alat tubuh. Permukaan kulit yang mempunyai banyak ujung-ujung saraf peraba ialah ujung jari telunjuk, telapak tangan, telapak kaki, bibir, dan daerah kemaluan. Oleh karena itu daerah-daerah ini sangat peka terhadap rangsangan berupa sentuhan. Seorang tuna netra memanfaatkan kepekaan indera perabanya untuk membaca huruf Braille. Kulit dapat mengalami gangguan dan kelainan. Kelainankelainan pada kulit antara lain sebagai berikut: 1) Jerawat (acne), ialah suatu peradangan dari kelenjar sebasea terutama di daerah wajah, leher, dada, dan punggung. Biasanya jerawat terjadi sewaktu pubertas karena waktu pubertas terjadi perubahan komposisi hormon. Hormon akan merangsang pertumbuhan dan aktivitas kelenjar sebasea.

28 35 Kelenjar sebasea memproduksi lemak bersama keringat. Lemak merupakan media yang cocok bagi pertumbuhan bakteri. 2) Dermatitis, ialah suatu peradangan pada permukaan kulit yang biasanya terasa gatal dengan tanda-tanda merah, bengkak, melepuh, dan berair. Ini dapat disebabkan terkena zat kimia (karbol, sabun, cat rambut, dan lainlain) atau berkaitan dengan kondisi tubuh. 3) Biang keringat, yaitu suatu bagian kulit yang mengganggu, disebabkan tersumbatnya kelenjar peluh (keringat) pada bagian tertentu. Biasanya biang keringat terjadi saat seseorang berkeringat lebih dari biasanya, misalnya pada saat suasana panas atau lembab ataupun tidak kemungkinan terjadi pada saat musim dingin 4) Kanker kulit adalah pertumbuhan sel-sel pada kulit paada taraf abnormal. Penyebab kanker kulit berbeda-beda dan tingkat keganasan kankerpun berbeda-beda. Kanker kulit biasanya tumbuh dibagian epidermis, sehingga tumor (benjolan) dapat terlihat dari luar, sehingga kanker yang paling mudah ditemukan gejalanya pada stadium awal. D. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian ini, sesuai dengan penelitian terdahulu, diantaranya: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Intan Ratu Wulan (2012), dengan judul penelitian Penerapan Media Pembelajaran Berorientasi CD Interaktif dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Jamur di Kelas X SMA Negeri 1 Mandirancan Kabupaten Kuningan. Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi konsep jamur dengan menggunakan media CD Interaktif di SMA Negeri 1 Mandirancan. Hal ini dilihat berdasarkan hasil uji Wilcoxon diketahui bahwa diperoleh nilai Asymtop signifikansi atau Asymp.Sig adalah 0,000. Kalau dibandingkan, maka nilainya lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan media CD Interaktif dengan metode ceramah pada pembelajaran biologi konsep jamur di SMA Negeri 1 Mandirancan, hal ini dilihat berdasarkan hasil uji Independent Sample Test diketahui bahwa diperoleh nilai signifikansi atau Sig (2-tailed) pada equal varians assumed

29 36 adalah 0,000. Kalau dibandingkan, maka nilainya lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), hal ini berarti bahwa Ho ditolak. Serta respon siswa terhadap penggunaan media CD Interaktif dalam pembelajaran biologi khususnya pada konsep jamur di SMA Negeri 1 Mandirancan mayoritas siswa menjawab setuju (55,4%). 2. Penelitian ini dilakukan oleh Revanny Eka Miaty (2012), dengan judul penelitian Penggunaa Media Video Dokumenter dan Adobe Captivate Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Negeri 1 Rajagaluh Kabupaten Majalengka. Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan hasil bahwa adanya perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara yang menggunakan media Video Dokumenter dan Adobe Captivate pada materi pencemaran lingkungan di kelas XI SMA Negeri 1 Rajagaluh, data tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil uji Mann Whitney diketahui bahwa, diperoleh nilai asymtop signifikansi atau asymtp.sig (2-tailed) adalah 0,000 kalau dibandingkan, maka nilainya akan lebih kecil 0,05 (0,000 < 0,05), hal ini dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak H a diterima. Serta respon siswa terhadap penggunaan media Video Dokumenter dan Adobe Captivate pada materi pencemaran lingkungan di kelas XI SMA Negeri 1 Rajagaluh siswa menjawab setuju sebesar 80,2 %. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Eva Purnama Sari (2012), dengan judul Penggunaan Video Animasi dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa pada Pokok Bahasan Organisasi Kehidupan di Kelas X SMP Negeri 1 Palimanan. Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan hasil bahwa adanya perbedaan penguasaan konsep siswa antara kelas kelas eksperimen dan kelas kontrol, data tersebut dapat dilihat dari hasil uji t (Independent Sampel Test) dengan probolitas signifikasi 0,000 (2-tailed), karena sig.<0,05 maka Ha diterima dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan penguasaan konsep antara kelas yang menggunakan video animasi dengan kelas yang tidak menggunakan media video animasi dalam meningkatkan penguasaan siswa pada pokok bahasan organisasi kehidupan di kelas X SMP Negeri 1 Palimanan. Dan respon siswa

30 37 terhadap penggunaan media video animasi sebesar 83% serta penggunaan video animasi ini dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa dan termasuk kriteria sangat kuat meningkatkan penguasaan konsep siswa.. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Ainur Rizki Kurniasari (2013), dengan judul penelitian Pengembangan Media Video Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Windows Movie Maker Materi Getaran dan Gelombang. Berdasarkan hasil penelitian ini, dihasilkannya media video pembelajaran materi getaran dan gelombang dengan kelayakan dari ahli media pembelajaran diperoleh hasil valid dan layak dengan persentase 80%, penilaian dari ahli materi pembelajaran diperoleh hasil valid dan layak dengan persentase 93%, sehingga dapat digunakan dan diujicobakan kepada siswa, (2) hasil pengujian kelayakan dari siswa kelas VIII D SMP N 1 Keling meliputi aspek media pada kategori baik dengan persentase 89%, aspek instruksional pada kategori baik dengan persentase 89%, dan aspek teknis pada kategori baik dengan persentase 88%. Sedangkan penilaian kelayakan media secara keseluruhan pada kategori baik atau layak dengan persentase 88,7%. Hal ini menunjukkan bahwa media video pembelajaran materi getaran dan gelombang layak dan sesuai untuk digunakan sebagai sumber belajar bagi guru dan siswa di SMP N 1 Keling.

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan PANCA INDERA Pengelihatan 1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut

Lebih terperinci

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA SEL SARAF, terdiri dari 1. Dendrit 2. Badan Sel 3. Neurit (Akson) Menerima dan mengantarkan impuls dari dan ke sumsum tulang belakang atau otak ORGAN PENYUSUN SISTEM

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 1. Bagian mata yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata adalah... Pupil

Lebih terperinci

Sistem Saraf Tepi (perifer)

Sistem Saraf Tepi (perifer) SISTIM SYARAF TEPI Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi menjadi: - Sistem saraf

Lebih terperinci

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. questioning all things (mempertanyakan semua hal), searching for. data and their meaning (mencari data dan maknanya), demanding

BAB II KAJIAN TEORI. questioning all things (mempertanyakan semua hal), searching for. data and their meaning (mencari data dan maknanya), demanding BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat pembelajaran biologi Menurut Suhardi (2012: 1) proses pembelajaran biologi merupakan suatu sistem yang terdiri atas empat komponen atau raw input (peserta

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2 1. Perhatikan gambar mata berikut! Image not readable or empty assets/js/plugins/kcfinder/upload/image/alat%20indrpng SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2 Bagian

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM INDERA MANUSIA (FISIOLOGI) Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 1. Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M.Pd.

MAKALAH SISTEM INDERA MANUSIA (FISIOLOGI) Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 1. Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M.Pd. MAKALAH SISTEM INDERA MANUSIA (FISIOLOGI) Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 1 Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M.Pd. Disusun Oleh : Kelompok 7 Tutut Widiyanti (14144600184)

Lebih terperinci

KESEHATAN MATA DAN TELINGA

KESEHATAN MATA DAN TELINGA KESEHATAN MATA DAN TELINGA Oleh Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MATA DAN TELINGA INDERA PENGLIHAT ( MATA ) Mata adalah indera penglihatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apa Itu Mata? 2. Jelaskan Bagian-Bagian dari Mata beserta fungsinya! 3. Bagaimana Mata Bisa Bekerja?

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apa Itu Mata? 2. Jelaskan Bagian-Bagian dari Mata beserta fungsinya! 3. Bagaimana Mata Bisa Bekerja? BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alat Optik merupakan salah satu alat yang memanfaatkan sifat cahaya, hukum pemantulan, dan hukum pembiasan cahaya untuk membuat suatu bayangan suatu benda.

Lebih terperinci

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d. 1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d. menegakkan tubuh 2. Tulang anggota gerak tubuh bagian atas dan bawah disebut.

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.3

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.3 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.3 1. Kelainan pada mata yang menurun dan dikarenakan terjadinya kerusakan pada sel kerucut akan menyebabkan... Buta warna Rabun

Lebih terperinci

ALAT INDERA MANUSIA INDERA PENGLIHATAN / PENGLIHAT (MATA)

ALAT INDERA MANUSIA INDERA PENGLIHATAN / PENGLIHAT (MATA) ALAT INDERA MANUSIA Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan : SDN Rowosari

LAMPIRAN 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan : SDN Rowosari LAMPIRAN 53 LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan : SDN Rowosari Mata Pelajaran Kelas/ Semester Alokasi Waktu : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : IV (empat) /

Lebih terperinci

Bagian-bagian yang melindungi mata: 1. Alis mata, berguna untuk menghindarkan masuknya keringat ke mata kita.

Bagian-bagian yang melindungi mata: 1. Alis mata, berguna untuk menghindarkan masuknya keringat ke mata kita. MATA Indra pertama yang dapat penting yaitu indra penglihatan yaitu mata. Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra HIDUNG Hidung merupakan panca indera manusia yang sangat penting untuk mengenali bau dan juga untuk bernafas. Bagian-Bagian Hidung Dan Fungsinya

Lebih terperinci

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq ALAT ALAT wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui OPTIK Sri Cahyaningsih

Lebih terperinci

Mekanisme Sensoris dan Motoris

Mekanisme Sensoris dan Motoris Mekanisme Sensoris dan Motoris Indera Indera mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan. Indera yang kita kenal ada lima, yaitu: 1. Indera penglihat (mata) 2. Indera pendengar

Lebih terperinci

3.1.3 menganalisis pembentukan bayangan pada lup,kacamata, mikroskop dan teropong

3.1.3 menganalisis pembentukan bayangan pada lup,kacamata, mikroskop dan teropong ALAT-ALAT OPTIK UNTUK SMk KELAS XII SEMESTER 1 OLEH : MUJIYONO,S.Pd SMK GAJAH TUNGGAL METRO MATERI : ALAT-ALAT OPTIK TUJUAN PEMBELAJARAN : Standar Kompetensi: 3. Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik

Lebih terperinci

Sensasi dan Persepsi

Sensasi dan Persepsi SENSASI Sensasi dan Persepsi Sensasi: Deteksi energi fisik yg dihasilkan /dipantulkan oleh benda-benda fisik Persepsi Sekumpulan tindakan mental yg mengatur impulsimpuls sensorik mjd 1 pola bermakna Proses

Lebih terperinci

Alat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang. menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda

Alat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang. menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda Alat optik Alat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda lain dengan lebih jelas. Beberapa jenis yang termasuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kognitif, afektif, dan psikomotorik (Rusman, 2013: 123). Lebih lanjut Rusman mengungkapkan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kognitif, afektif, dan psikomotorik (Rusman, 2013: 123). Lebih lanjut Rusman mengungkapkan BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Hasil Belajar siswa Materi Alat Indera Manusia (Mata) 2.1.1 Pengertian Hasil Belajar Materi Alat Indera Manusia (Mata) Hasil belajar adalah sejumlah

Lebih terperinci

11/29/2013 PENGINDERAAN ADALAH ORGAN- ORGAN AKHIR YANG DIKHUSUSKAN UNTUK MENERIMA JENIS RANGSANGAN TERTENTU

11/29/2013 PENGINDERAAN ADALAH ORGAN- ORGAN AKHIR YANG DIKHUSUSKAN UNTUK MENERIMA JENIS RANGSANGAN TERTENTU ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN PENGINDERAAN ADALAH ORGAN- ORGAN AKHIR YANG DIKHUSUSKAN UNTUK MENERIMA JENIS RANGSANGAN TERTENTU BEBERAPA KESAN TIMBUL DARI LUAR YANG MENCAKUP PENGLIHATAN, PENDENGARAN,

Lebih terperinci

ALAT - ALAT OPTIK MATA

ALAT - ALAT OPTIK MATA ALAT - ALAT OPTIK MATA Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang sebagai alat optik yang sangat penting bagi manusia. Bagian-bagian mata menurut kegunaan isis sebagai alat optik : A.

Lebih terperinci

7.4 Alat-Alat Optik. A. Mata. Latihan 7.3

7.4 Alat-Alat Optik. A. Mata. Latihan 7.3 Latihan 7.3 1. Bagaimanakah bunyi hukum pemantulan cahaya? 2. Bagaimanakah bunyi hukum pembiasan cahaya? 3. Apa hubungan pembiasan dengan peristiwa terebntuknya pelangi setelah hujan? Jelaskan! 4. Suatu

Lebih terperinci

Telinga. Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Telinga. Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya

Lebih terperinci

BAB II PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DAN STAD PADA KONSEP SISTEM KOORDINASI

BAB II PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DAN STAD PADA KONSEP SISTEM KOORDINASI BAB II PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DAN STAD PADA KONSEP SISTEM KOORDINASI A. Pemahaman Konsep Menurut Thorpe (Sa jidah 2006) belajar merupakan suatu perubahan nilai,

Lebih terperinci

SENSASI PERSEPSI Biopsikologi

SENSASI PERSEPSI Biopsikologi SENSASI PERSEPSI Biopsikologi UNITA WERDI RAHAJENG www.unita.lecture.ub.ac.id Sensasi: Sensasi dan Persepsi Deteksi energi fisik yg dihasilkan /dipantulkan oleh bendabenda fisik Persepsi Sekumpulan tindakan

Lebih terperinci

Bab SISTEM SARAF DAN INDERA MANUSIA

Bab SISTEM SARAF DAN INDERA MANUSIA Bab 3 SISTEM SARAF DAN INDERA MANUSIA (Sumber: Dok. Penerbit) Coba kamu ingat-ingat kejadian hari ini. Informasi apa saja yang kamu dapat? Ketika kamu bermain bola voli dan bola bergerak kearahmu, bagaimana

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR Halaman

DAFTAR GAMBAR Halaman DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (SCIENCE EDUCATION DEVELOPMENT CENTRE) JL. DIPONEGORO NO.12, TELP. (022) 4231191,

Lebih terperinci

BAB IV BIOOPTIK FISIKA KESEHATAN

BAB IV BIOOPTIK FISIKA KESEHATAN BAB IV BIOOPTIK Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa akan dapat: a. Menentukan posisi dan pembesaran bayangan dari cermin dan lensa b. Menjelaskan proses pembentukan bayangan pada mata c. Menjelaskan

Lebih terperinci

ENTROPION PADA KUCING

ENTROPION PADA KUCING ENTROPION PADA KUCING (16 Nov 2017) ENTROPION PADA KUCING Apa yang Dimaksud Dengan Entropion Entropion adalah kondisi dimana kelopak mata (palpebra) bagian bawah berbalik ke dalam. Entropion juga dapat

Lebih terperinci

Alat Indera Manusia 1. Mata Bulu mata Alis mata Kelopak mata 2. Telinga

Alat Indera Manusia 1. Mata Bulu mata Alis mata Kelopak mata 2. Telinga Alat Indera Manusia 1. Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata

Lebih terperinci

INDERA PENGLIHATAN (MATA)

INDERA PENGLIHATAN (MATA) M INDERA PENGLIHATAN (MATA) ata manusia secara keseluruhan berbentuk seperti bola sehingga sering disebut bola mata. Media penglihatan terdiri dari kornea, aquous humor (terletak antara kornea dan lensa),

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Media Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti tengah, perantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian

Lebih terperinci

2. MATA DAN KACAMATA A. Bagian Bagian Mata Diagram mata manusia ditunjukkan pada gambar berikut.

2. MATA DAN KACAMATA A. Bagian Bagian Mata Diagram mata manusia ditunjukkan pada gambar berikut. 1. PENGERTIAN ALAT OPTIK Alat optik adalah alat penglihatan manusia, baik alamiah maupun buatan manusia. Alat optik alamiah adalah mata dan alat optik buatan adalah alat bantu penglihatan manusia untuk

Lebih terperinci

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi Oleh Diar Arsyianti ( 406112402734) Universitas Negeri Malang Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)

BAB II KAJIAN TEORI Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Dalam model pembelajaran kooperatif TSTS ini memiliki tujuan dimana Siswa di ajak untuk bergotong royong dalam menemukan

Lebih terperinci

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah 1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah A. Selaput mielin B. Sel schwann C. Nodus ranvier D. Inti sel Schwann E. Tidak ada jawaban yang benar Jawaban : A Selaput

Lebih terperinci

*cermin datar terpendek yang diperlukan untuk dapat melihat seluruh bayangan adalah: SETENGAH dari TINGGI benda itu.

*cermin datar terpendek yang diperlukan untuk dapat melihat seluruh bayangan adalah: SETENGAH dari TINGGI benda itu. OPTIK A. OPTIKA GEOMETRI Optika geometri adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena perambatan cahaya seperti pemantulan dan pembiasan. 1. Pemantulan Cahaya Cahaya adalah kelompok sinar yang kita lihat.

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 7

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 7 Jl Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139, Telpon : +62711-353414 PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Computer 2 (Multimedia) Hand On Lab 7 Editing Video

Lebih terperinci

Alat-Alat Optik. Bab. Peta Konsep. Gambar 18.1 Pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Bagian-bagian mata. rusak Mata. Cacat mata dibantu.

Alat-Alat Optik. Bab. Peta Konsep. Gambar 18.1 Pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Bagian-bagian mata. rusak Mata. Cacat mata dibantu. Bab 18 Alat-Alat Optik Sumber: www.google.com Gambar 18.1 Pengamatan dengan menggunakan mikroskop Coba kamu perhatikan orang yang sedang melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Orang tersebut

Lebih terperinci

ALAT-ALAT OPTIK. Beberapa jenis alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah:

ALAT-ALAT OPTIK. Beberapa jenis alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah: ALAT-ALAT OPTIK Kemajuan teknologi telah membawa dampak yang positif bagi kehidupan manusia, berbagai peralatan elektronik diciptakan untuk dapat menggantikan berbagai fungsi organ atau menyelidiki fungsi

Lebih terperinci

INDERA PENCIUMAN. a. Concha superior b. Concha medialis c. Concha inferior d. Septum nasi (sekat hidung)

INDERA PENCIUMAN. a. Concha superior b. Concha medialis c. Concha inferior d. Septum nasi (sekat hidung) INDERA PENCIUMAN Indera penciuman adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar melalui aroma yang dihasilkan. Seseorang mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan

Lebih terperinci

ALAT - ALAT OPTIK. Bintik Kuning. Pupil Lensa. Syaraf Optik

ALAT - ALAT OPTIK. Bintik Kuning. Pupil Lensa. Syaraf Optik ALAT - ALAT OPTIK 1. Pendahuluan Alat optik banyak digunakan, baik untuk keperluan praktis dalam kehidupan seharihari maupun untuk keperluan keilmuan. Beberapa contoh alat optik antara lain: Kaca Pembesar

Lebih terperinci

Alat Optik dalam Kehidupan

Alat Optik dalam Kehidupan Mata merupakan alat optik yang terpenting bagi manusia, tetapi daya penglihatan mata manusia sangatlah terbatas. Oleh karena itu, dibuatlah alatalat optik lain untuk membantu manusia, misalnya untuk melihat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

Sistem Ekskresi Manusia

Sistem Ekskresi Manusia Sistem Ekskresi Manusia Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zatzat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. 1. Mata. Diagram susunan mata dapat dilihat pada gambar berikut.

BAHAN AJAR. 1. Mata. Diagram susunan mata dapat dilihat pada gambar berikut. BAHAN AJAR 1. Mata Diagram susunan mata dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 1. Diagram bagian-bagian mata manusia dan pembentukan Mata merupakan alat optik yang mempunyai cara kerja seperti kamera.

Lebih terperinci

Sistem Saraf pada Manusia

Sistem Saraf pada Manusia Sistem Saraf pada Manusia Apa yang dimaksud dengn sistem saraf? Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh

Lebih terperinci

PERBANDINGAN SOFTWARE MULTIMEDIA ANTARA ULEAD VIDEO STUDIO DENGAN PINNACLE STUDIO PLUS

PERBANDINGAN SOFTWARE MULTIMEDIA ANTARA ULEAD VIDEO STUDIO DENGAN PINNACLE STUDIO PLUS PERBANDINGAN SOFTWARE MULTIMEDIA ANTARA ULEAD VIDEO STUDIO DENGAN PINNACLE STUDIO PLUS Nama Kelompok : Asep Riyadi : 50408165 Herdyan Kharisma Putra : 50408432 Nurman Nurhakim : 50408631 Rachmat Rahayu

Lebih terperinci

fisika CAHAYA DAN OPTIK

fisika CAHAYA DAN OPTIK Persiapan UN SMP 2017 fisika CAHAYA DAN OPTIK A. Sifat-Sifat Cahaya Cahaya merupakan suatu gelombang elektromagnetik sehingga cahaya dapat merambat di dalam ruang hampa udara. Kecepatan cahaya merambat

Lebih terperinci

SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM

SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM SISTEM KOORDINASI 1. SISTEM SARAF 2. SISTEM ENDOKRIN 3. SISTEM INDERA 4. SISTEM KOORDINASI PADA HEWAN SISTEM SARAF PADA MANUSIA Sistem saraf tersusun

Lebih terperinci

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias 7.3 Cahaya Cahaya, apakah kamu tahu apa itu cahaya? Mengapa dengan adanya cahaya kita dapat melihat lingkungan sekitar kita? Cahaya Matahari yang begitu terang dapat membentuk pelangi setelah hujan berlalu?

Lebih terperinci

Definisi Bell s palsy

Definisi Bell s palsy Definisi Bell s palsy Bell s palsy adalah penyakit yang menyerang syaraf otak yg ketujuh (nervus fasialis) sehingga penderita tidak dapat mengontrol otot-otot wajah di sisi yg terkena. Penderita yang terkena

Lebih terperinci

kacamata lup mikroskop teropong 2. menerapkan prnsip kerja lup dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan

kacamata lup mikroskop teropong 2. menerapkan prnsip kerja lup dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan alat-alat optik adalah benda/alat yang menerapkan sifat-sifat cahaya mata indra untuk melihat ALAT - ALAT OPTIK kacamata alat-alat optik lup mikroskop teropong alat optik yang digunakan untuk membuat sesuatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS MENGENAI HASIL BELAJAR, MODEL PEMBELAJARAN, COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DAN SISTEM INDERA

BAB II KAJIAN TEORETIS MENGENAI HASIL BELAJAR, MODEL PEMBELAJARAN, COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DAN SISTEM INDERA BAB II KAJIAN TEORETIS MENGENAI HASIL BELAJAR, MODEL PEMBELAJARAN, COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DAN SISTEM INDERA 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki

Lebih terperinci

GERAK PADA TUMBUHAN. Pendahuluan. 1. Gerak Endonom

GERAK PADA TUMBUHAN. Pendahuluan. 1. Gerak Endonom GERAK PADA TUMBUHAN Pendahuluan Gerak merupakan salah satu ciri yang dimiliki makhluk hidup.gerak dapat berupa perpindahan tempat atau perubahan bentuk tubuh.gerak pada tumbuhan disebabkan karena rangsangan

Lebih terperinci

dan juga urutan jalannya cahaya ketika cahaya yang dipantulkan benda masuk ke mata sehingga benda bisa dilihat. Kornea, merupakan bagian paling depan

dan juga urutan jalannya cahaya ketika cahaya yang dipantulkan benda masuk ke mata sehingga benda bisa dilihat. Kornea, merupakan bagian paling depan Alat Optik Alat optik adalah peralatan yang menggunakan zat optik berupa cermin atau lensa. Dalam kehidupan seharihari alat optik biasa digunakan, seperti kacamata, kaca pembesar (lup), kamera, mikroskop,

Lebih terperinci

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA A. Organ-Organ Pernapasan Bernapas merupakan proses yang sangat penting bagi manusia.

Lebih terperinci

TUNA NETRA NUR INDAH PANGASTUTI

TUNA NETRA NUR INDAH PANGASTUTI TUNA NETRA NUR INDAH PANGASTUTI TUNANETRA Tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan. tunanetra dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (Blind) dan low vision.

Lebih terperinci

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. Bab 15 Sumber: www.pemed.com Hasil yang harus kamu capai: memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Mata 1. Definisi Mata Mata merupakan organ sensorik kompleks yang mempunyai fungsi optikal untuk melihat dan saraf untuk transduksi (mengubah bentuk energi ke bentuk lain) sinar

Lebih terperinci

Tujuan Praktikum Menentukan ketajaman penglihatan dan bitnik buta, serta memeriksa buta warna

Tujuan Praktikum Menentukan ketajaman penglihatan dan bitnik buta, serta memeriksa buta warna BAB IV SISTEM INDERA A. PEMERIKSAAN PENGLIHATAN Tujuan Praktikum Menentukan ketajaman penglihatan dan bitnik buta, serta memeriksa buta warna Dasar teori Mata merupakan organ sensorik yang kompleks, yang

Lebih terperinci

Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia

Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia Sistem Koordinasi Tubuh kita terdiri dari banyak organ yang kesemuanya bekerja tanpa saling mengganggu antara organ satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat terjadi

Lebih terperinci

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi Modul 1 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Persepsi dapat diartikan sebagai bagaimana

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perantara atau pengantar ini, menurut Bovee dalam Asyhar (2011: 4),

II. TINJAUAN PUSTAKA. perantara atau pengantar ini, menurut Bovee dalam Asyhar (2011: 4), 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Alat Peraga sebagai Media Pembelajaran Secara etimologis, media berasal dari Bahasa Latin, merupakan bentuk jamak dari kata "medium" yang berarti "tengah, perantara, atau pengantar".

Lebih terperinci

- PENCAHAYAAN - 13/11/2011. Ajeng Yeni Setianingrum. Universitas Mercu Buana 2011 IRIS PUPIL LENSA SARAF OPTIK. dsb

- PENCAHAYAAN - 13/11/2011. Ajeng Yeni Setianingrum. Universitas Mercu Buana 2011 IRIS PUPIL LENSA SARAF OPTIK. dsb ERGONOMI - PENCAHAYAAN - Ajeng Yeni Setianingrum Universitas Mercu Buana 2011 Sistem Penglihatan Manusia KORNEA IRIS PUPIL LENSA RETINA SARAF OPTIK dsb http://www.google.co.id/imgres?q=mata&hl=id&biw=1024&bih=437&gb

Lebih terperinci

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 1. RANGKA DAN PANCA INDERALATIHAN SOAL BAB 1

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 1. RANGKA DAN PANCA INDERALATIHAN SOAL BAB 1 SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 1. RANGKA DAN PANCA INDERALATIHAN SOAL BAB 1 1. Kesehatan tulang perlu dijaga dengan cara berolah raga teratur dan makan makanan bergizi yang mengandung... Vitamin

Lebih terperinci

Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara

Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara Fisiologi pendengaran Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara mencapai membran tympani, membran tympani bergetar menyebabkan tulang-tulang pendengaran bergetar. Tulang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Gaya Hidup a. Definisi Gaya Hidup atau lifestyle adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan

Lebih terperinci

IPA Salingtemas 4 untuk SD/MI Kelas IV

IPA Salingtemas 4 untuk SD/MI Kelas IV Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang IPA Salingtemas 4 untuk SD/MI Kelas IV Penulis : Choiril Azmiyawati Wigati Hadi Omegawati Rohana Kusumawati Editor : Khori Arianti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

Lebih terperinci

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan Sariawan Neng...! Kata-kata itu sering kita dengar pada aneka iklan suplemen obat panas yang berseliweran di televisi. Sariawan, gangguan penyakit pada rongga mulut, ini kadang ditanggapi sepele oleh penderitanya.

Lebih terperinci

ASKEP GANGGUAN PENDENGARAN PADA LANSIA

ASKEP GANGGUAN PENDENGARAN PADA LANSIA ASKEP GANGGUAN PENDENGARAN PADA LANSIA I. PENGERTIAN Berkurangnya Pendengaran adalah penurunan fungsi pendengaran pada salah satu ataupun kedua telinga. Tuli adalah penurunan fungsi pendengaran yang sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Mikrobiologi Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

BAB II ANATOMI. Sebelum memahami lebih dalam tentang jenis-jenis trauma yang dapat terjadi pada mata,

BAB II ANATOMI. Sebelum memahami lebih dalam tentang jenis-jenis trauma yang dapat terjadi pada mata, BAB II ANATOMI Sebelum memahami lebih dalam tentang jenis-jenis trauma yang dapat terjadi pada mata, sebaiknya terlebih dahulu dipahami tentang anatomi mata dan anatomi operasinya. Dibawah ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

TEORI FENOMENA ORGAN

TEORI FENOMENA ORGAN TEORI FENOMENA ORGAN By: Syariffudin Definisi Teori Fenomena Organ Yaitu sebuah teori untuk menilai fungsi organ organ dalam secara fisiologi maupun secara patalogis dengan didasarkan pada apa yang terlihat

Lebih terperinci

Sistem Saraf. Sumsum. Sumsum Lanjutan

Sistem Saraf. Sumsum. Sumsum Lanjutan Sistem Saraf Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Tepi Otak Sumsum Sistem Saraf Aferen Sistem Saraf Eferen Lobus Frontalis Lobus Temporalis Otak Besar Lobus Oksipitalis Lobus Parietalis Otak Kecil Sumsum Lanjutan

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan

Lebih terperinci

IOTA COMPUTER COURSE 2009 1

IOTA COMPUTER COURSE 2009 1 S Windows Movie Maker istem Operasi Microsoft Windows XP tidak hanya digunakan sebagai jembatan untuk menuju suatu aplikasi saja, melainkan banyak fasilitas yang bisa digunakan untuk menunjang sistem komputer

Lebih terperinci

Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi. gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan.

Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi. gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan. _Bio Akustik_01 Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan. Apa sih yang dimaksud gelombang itu? dan apa hubungannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan alam, karena alam sangat penting untuk kelangsungan makhluk hidup. Karena itu setiap makhluk hidup, khususnya

Lebih terperinci

15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN OPTIK GEOMETRI TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI

15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN OPTIK GEOMETRI TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI OPTIK GEOMETRI (Kelas XI SMA) TRI KURNIAWAN 15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI 1 K o m p u t e r i s a s i P e m b e l a j a r a n F i s i k a OPTIK GEOMETRI A. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB II PENGGUNAAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

BAB II PENGGUNAAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA BAB II PENGGUNAAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA A. Definisi Belajar dan Pembelajaran Menurut Arsyad (2007: 1) belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mungkin beberapa di antara kita harus memakai kacamata agar dapat melihat dengan baik. Orangtua kita mungkin juga berkacamata. Kacamata adalah alat bantu bagi seseorang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Pada saat lahir mata bayi normal cukup bulan berukuran kira-kira 2/3 ukuran mata orang dewasa. Pertumbuhan

Lebih terperinci

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B Alat-alat Optik 119 B A B B A B 6 ALAT-ALAT OPTIK Sumber : penerbit cv adi perkasa Kalian pernah melihat alat seperti gambar di atas? Apakah alat tersebut? Alat itu dinamakan teropong. Teropong merupakan

Lebih terperinci

SOAL IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 1

SOAL IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 1 SOAL IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 1 Standar Kompetensi : 1 Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Lebih terperinci

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B 119 BAB BAB 6 ALAT-ALAT OPTIK Sumber : penerbit cv adi perkasa Kalian pernah melihat alat seperti gambar di atas? Apakah alat tersebut? Alat itu dinamakan teropong. Teropong

Lebih terperinci

ALAT ALAT OPTIK MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG

ALAT ALAT OPTIK MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG ALAT ALAT OPTIK MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG MATA Kornea, bagian depan mata memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi selaput cahaya Aquaeous humor, berfungsi membiaskan cahaya yang

Lebih terperinci

A. ALAT-ALAT OPTIK Alat-Alat Optik Bagian-bagian mata Kornea mata: Otot siliar: Iris: Pupil: Lensa mata: Retina:

A. ALAT-ALAT OPTIK Alat-Alat Optik Bagian-bagian mata Kornea mata: Otot siliar: Iris: Pupil: Lensa mata: Retina: A. ALAT-ALAT OPTIK Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin sering kamu jumpai banyak kakek atau nenek yang kesulitan membaca buku/koran pada jarak terlalu dekat juga kesulitan melihat benda yang jauh. Hal

Lebih terperinci

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I. : Sifat-sifat Cahaya dan Proses Melihat

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I. : Sifat-sifat Cahaya dan Proses Melihat RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I SMP / MTs Mata Pelajaran Tema Pokok bahasan Kelas / Semester : SMP N 1 Semanu : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : Cahaya dan Mata : Sifat-sifat Cahaya dan

Lebih terperinci

Tahun : Sistem Sensoris Pendengaran dan Keseimbangan Pertemuan 23

Tahun : Sistem Sensoris Pendengaran dan Keseimbangan Pertemuan 23 Matakuliah Tahun : 2009 : L0044/Psikologi Faal Sistem Sensoris Pendengaran dan Keseimbangan Pertemuan 23 TELINGA saraf kranial VIII (n. auditorius) terdiri dari 3 bagian : telinga luar, tengah dan dalam

Lebih terperinci

3. Khemoreseptor, berkaitan dgn rasa asam, basa & garam

3. Khemoreseptor, berkaitan dgn rasa asam, basa & garam BAB I DASAR TEORI Mekanisme sensoris yang dapat dirasakan dapat dibagi dalam dua golongan menurut pilogenesisnya, jalur saraf spinalnya dan daerah korteks serebri tempat mekanisme ini diintegrasikan. Golongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sebaliknya mengajar sering dikaitkan

Lebih terperinci