LAPORAN KINERJA BIRO KEUANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA BIRO KEUANGAN"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA BIRO KEUANGAN TAHUN 2019

2 i

3 ii

4 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Biro Keuangan (BPS) 2019 merupakan wujud pertanggungjawaban dan akuntabiltas kinerja Biro Keuangan sebagai salah satu unit kerja eselon II instansi di BPS atas pelaksanaan program/kegiatan dan pengelolaan administrasi keuangan dalam rangka mencapai sasaran/target di lingkup Biro Keuangan yang telah ditetapkan. Tujuan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai penyelenggaraan kegiatan pelaksanaan tugas yang diberikan kepada Biro Keuangan. Dalam laporan ini tertuang capaian kinerja Biro Keuangan terhadap target yang telah ditetapkan pada awal tahun 2019, capaian kinerja Biro Keuangan terhadap target Renstra Biro Keuangan , serta penyerapan anggaran Biro Keuangan Tahun Anggaran Hasil laporan ini diharapkan menjadi bahan evaluasi Biro Keuangan BPS untuk dapat lebih meningkatkan kinerjanya di tahun mendatang. Kepada semua pihak yang telah memberikan partisipasinya terhadap penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terima kasih. Kritik dan saran untuk perbaikan laporan ini di masa mendatang sangat kami hargai. Jakarta, Februari 2020 BADAN PUSAT STATISTIK Kepala Biro Keuangan, Hanif Yahya Jakarta, 28 Februari 2019J JJaka iii

5 iv

6 Daftar Isi Kata Pengantar... iii Daftar Isi... v Daftar Tabel... vii Daftar Gambar... ix Daftar Lampiran... xi BAB I Pendahuluan Latar Belakang Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi Landasan Hukum Sumber Daya Manusia Anggaran... 8 BAB II Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja Rencana Strategis Indikator Kinerja Utama Penetapan Kinerja Tahun BAB III Akuntabilitas Kinerja Capaian Kinerja Tahun Capaian Kinerja Tahun 2018 terhadap Renstra Akuntabilitas Keuangan Tahun BAB IV Penutup Tinjauan Umum Tindak Lanjut Lampiran v

7 vi

8 Daftar Tabel Tabel 1 Indikator Kinerja Utama Biro Keuangan Penetapan Kinerja Biro Keuangan Tahun Rata-Rata Capaian Kinerja Biro Keuangan Menurut Sasaran Strategis Tahun Tingkat Pencapaian Kinerja Sasaran Terwujudnya Layanan Administrasi Keuangan yang Efektif dan Efisien Biro Keuangan Tahun Tingkat Pencapaian Kinerja Sasaran Layanan Perkantoran Biro Keuangan Tahun Perbandingan Realisasi Kinerja Biro Keuangan Tahun 2019 dengan Target Renstra Tahun 2019 dan Pagu dan Realisasi Anggaran Biro Keuangan Menurut Jenis Belanja Tahun 2019 (Miliar Rupiah) vii

9 viii

10 Daftar Gambar Gambar 1 Struktur Organisasi Biro Keuangan Proporsi Pegawai menurut Unit Kerja Proporsi Pegawai menurut tingkat Pendidikan Tujuan, Sasaran Strategis, dan Indikator Sasaran Biro Keuangan Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis ix

11 x

12 Daftar Lampiran Lampiran 1 Struktur Organisasi Biro Keuangan Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun Pengukuran Kinerja Sasaran Biro Keuangan Tahun Sumber Daya Manusia Biro Keuangan Menurut Jenjang Pendidikan xi

13 xii

14 1

15 2

16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (BPS), dalam mengemban tugasnya dalam menyediakan data dan informasi statistik yang berkualitas, tentunya harus didukung dengan pengelolaan administrasi keuangan yang efektif dan efisien sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Biro Keuangan merupakan unit kerja eselon II BPS yang berada dibawah Sekretariat Utama yang mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan administrasi keuangan, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi. Fungsi Biro Keuangan BPS dijalankan melalui satu program generik yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (DMPTTL) dengan kegiatannya yaitu Pengelolaan dan Pengembangan Administrasi Keuangan. Adapun sasaran kegiatan yang dirumuskan yaitu (1). Terwujudnya Layanan Administrasi Keuangan yang efektif dan efisien dan (2). Layanan Perkantoran. Untuk mengukur keberhasilan Biro Keuangan dalam pencapaian kegiatan tahun 2019, maka pada awal tahun 2019 telah ditetapkan target kinerja yang akan dicapai selama tahun Target tersebut tertuang dalam Perjanjian Kinerja Biro Keuangan Sedangkan merupakan wujud pertanggungjawaban dan akuntabilitas kinerja unit kerja instansi pemerintah. Tahun 2019 merupakan tahun kelima pelaksanaan Rencana Strategis Biro Keuangan BPS tahun , sehingga diharapkan laporan ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk mencapai kinerja yang lebih baik di tahun berikutnya. 1.2 Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi Tugas, fungsi, dan susunan organisasi Biro Keuangan berdasarkan Peraturan Kepala Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik dan diperbaharui dengan Peraturan Kepala Nomor 116 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja adalah sebagai berikut: 3

17 a. Tugas Biro Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan administrasi keuangan, perbendaharaan, verifikasi, dan akuntansi. b. Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, Biro Keuangan menyelenggarakan fungsi: 1) Pelaksanaan administrasi keuangan; 2) Pelaksanaan perbendaharaan; 3) Pelaksanaan verifikasi; dan 4) Pelaksanaan akuntansi. c. Susunan Organisasi Untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangan, susunan organisasi dan tata kerja Biro Keuangan, berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistis Nomor 116 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja tanggal 14 Mei 2014, terdiri dari: 1) Bagian Administrasi Keuangan Bagian Administrasi Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha keuangan, pembuatan daftar gaji, dan administrasi tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, dengan penambahan tugas diluar Peraturan Kepala Badan Pusat Statistis tersebut yaitu pembuatan daftar tunjngan kinerja dan uang makan serta honor pegawai pemerintah non pegawai negeri. Bagian Administrasi Keuangan terdiri dari: a) Subbagian Tata Usaha Keuangan b) Subbagian Pembuatan Daftar Gaji c) Subbagian Tuntutan Perbendaharaan dan Ganti Rugi 2) Bagian Perbendaharaan Bagian Perbendaharaan mempunyai tugas melaksanakan perbendaharaan pengeluaran, perbendaharaan penerimaan, pembayaran gaji, dan pelaporan perbendaharaan. Bagian Perbendaharaan terdiri dari: 4

18 a) Subbagian Perbendaharaan I b) Subbagian Perbendaharaan II c) Subbagian Pelaporan Perbendaharaan 3) Bagian Verifikasi Bagian Verifikasi mempunyai tugas melaksanakan verifikasi dan monitoring penggunaan anggaran. Bagian Verifikasi terdiri dari: a) Subbagian Verifikasi Anggaran b) Subbagian Monitoring Anggaran 4) Bagian Akuntansi Bagian Akuntansi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan laporan keuangan serta evaluasi dan pelaporan keuangan. Bagian Akuntansi terdiri dari: a) Subbagian Penyiapan Laporan Keuangan b) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan Struktur organisasi Biro Keuangan secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 1. Kepala Biro Keuangan Bagian Administrasi Keuangan Bagian Perbendaharaan Bagian Verifikasi Bagian Akuntansi Subbagian Tata Usaha Keuangan Subbagian Perbendaharaan I Subbagian Verifikasi Anggaran Subbagian Penyiapan Laporan Keuangan Subbagian Pembuatan Daftar Gaji Subbagian Perbendaharaan II Subbagian Monitoring Anggaran Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan Subbagian Tuntutan Perbendaharaan dan Ganti Rugi Subbagian Pelaporan Perbendaharaan Gambar 1. Struktur Organisasi Biro Keuangan 5

19 1.3 Landasan Hukum Dalam menyelenggarakan pelaksanaan tugas dan fungsinya, Biro Keuangan dilindungi oleh perangkat hukum, yaitu: 1) Undang-Undang Statistik Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik menjamin kepastian hukum bagi penyelenggara dan pengguna statistik baik pemerintah maupun masyarakat. Dengan adanya Undang-Undang ini maka kepentingan masyarakat pengguna statistik akan terjamin terutama atas nilai informasi yang diperolehnya. 2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik yang mengamanatkan bahwa BPS berkewajiban menyelenggarakan kegiatan statistik dasar. 3) Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang. 4) Peraturan Kepala Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Sttaistik dan telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 116 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik. 5) Peraturan Kepala Nomor 1 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Bagian, Bidang, Subdirektorat, Subbagian, Subbidang, dan Seksi dan telah diubah dengan Peraturan Kepala badan Pusat Sttaitsik Nomor 150 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Nomor 1 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Bagian, Bidang, Subdirektorat, Subbagian, Subbidang, dan Seksi. 1.4 Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam mencapai keberhasilan tugas dan fungsi Biro Keuangan. Tahun 2019, jumlah pegawai di lingkup Biro Keuangan ada sebanyak 86 orang (termasuk Kepala Biro Keuangan), dengan alokasi untuk masing-masing unit kerja eselon III adalah sebagai berikut: 6

20 Bagian Verifikasi 18,52% Bagian Akuntansi 19,75% Bagian Administrasi Keuangan 19,75% Bagian Perbendaharaan 41,98% Gambar 2. Proporsi Pegawai Menurut Unit Kerja Dari Gambar 2. tersebut dapat terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan jumlah pegawai untuk setiap unit kerja eselon III. Jumlah pegawai pada unit kerja Bagian Administrasi Keuangan sebanyak 13 orang dan Bagian Akuntansi sebanyak 17 orang. Sedangkan jumlah pegawai pada unit kerja Bagian Perbendaharaan sebanyak 37 orang dan Bagian Verifikasi sebanyak 15 orang. Apabila dilihat dari tingkat pendidikan, sebagian besar pegawai di Biro Keuangan berpendidikan S1 dan S2. Dari 83 orang pegawai di Biro Keuangan, tercatat sebanyak 17 pegawai berpendidikan S2, 37 pegawai berpendidikan S1, dan 32 pegawai berpendidikan D-III ke bawah. Proporsi pegawai Biro Keuangan menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada Gambar 3. 7

21 S2 19% DIV ke bawah 44% S1 37% Gambar 3. Proporsi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan 1.5 Anggaran Dari sisi anggaran, untuk mencapai kinerja yang dicapai pada tahun 2018 Biro Keuangan memiliki pagu anggaran sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp atau 98,21 persen. Anggaran pada Biro Keuangan terdiri dari belanja pegawai dan belanja barang. Belanja pegawai sebesar Rp dengan realisasi sebesar Rp atau 98,44 persen dan belanja barang sebesar Rp dengan realisasi sebesar Rp atau 82,27 persen. Belanja pegawai diperuntukan untuk pembayaran gaji dan tunjangan kinerja seluruh pegawai pada satuan kerja Sekretariat Utama. 8

22 9

23 10

24 BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Dalam melakukan tugasnya selama lima tahun kedepan, Biro Keuangan telah menyusun Renstra Biro Keuangan tahun yang tentunya mengacu pada Renstra Sekretariat Utama tahun Hal tersebut dilakukan agar tujuan dan sasaran Biro Keuangan mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Sekretariat Utama. Renstra Biro Keuangan tahun disusun sebagai dasar penyusunan rencana kerja tahunan, sehingga diharapkan pelaksanaan program dan kegiatan di lingkup Biro Keuangan menjadi lebih terarah, efektif, dan efisien. Adapun visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis Biro Keuangan yang tertuang dalam Renstra Biro Keuangan tahun adalah sebagai berikut: a. Visi Biro Keuangan mempunyai visi yaitu Terwujudnya Efektifitas dan Efisiensi Penggunaan Anggaran dan Pelaksanaan Anggaran. b. Misi Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi Biro Keuangan sebagai berikut: 1) Meningkatkan layanan administrasi keuangan yang efektif dan efisien; 2) Meningkatkan layanan perkantoran; c. Tujuan dan Sasaran Strategis Biro Keuangan mempunyai dua tujuan yang dicanangkan dalam Renstra Biro Keuangan tahun Tujuan Biro Keuangan tersebut selanjutnya dijabarkan dalam beberapa sasaran yang merupakan tahapan untuk memudahkan mengukur dan mencapai tujuan tersebut. Masing-masing tujuan dan sasaran strategis tersebut memiliki indikator yang terukur agar dapat diketahui sejauh mana tingkat pencapaiannya. 11

25 Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran Menyelenggarakan Administrasi Keuangan Layanan SS.1. Terwujudnya layanan Administrasi Keuangan yang efektif dan efisien IKSS 1.1. Jumlah Laporan Keuangan yang terbit tepat waktu IKSS 1.2. Presentase TGR yang ditindaklanjuti IKSS 1.3. Persentase Surat Permintaan Pembayaran yang menjadi Surat Perintah Membayar IKSS.1.4. Persentase SPM yang menjadi SP2D IKSS 1.5. Persentase SPM yang terbit sesuai standar ketentuan IKSS 1.6. Persentase SP2D yang dientry ke dalam aplikasi SPM IKSS 1.7. Persentase satker yang mengirim data e-audit bulanan IKSS 1.8. Tingkat akurasi data realisasi keuangan BPS (LK BPS-unaudited ke LK BPS-audited) IKSS 1.9. Opini terhadap Laporan Keuangan BPS oleh BPK Menyelenggarakan Perkantoran Layanan SS.2. Layanan Perkantoran IKSS 2.1. Persentase pembayaran upah dan gaji yang terbit tepat waktu Gambar 4. Tujuan, Sasaran Strategis, dan Indikator Sasaran Biro Keuangan

26 Hubungan antara visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Biro Keuangan dapat terlihat pada gambar berikut ini: Visi : Terwujudnya Efektifitas dan Efisiensi Penggunaan Anggaran dan Pelaksanaan Anggaran Misi T.1 T.2 SS.1 SS.2 IKSS 1.1 IKSS 1.2 IKSS 1.3 IKSS 1.4 IKSS 1.5 IKSS 1.6 IKSS 1.7 IKSS 1.8 IKSS 1.9 IKSS 2.1 Gambar 5. Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis 2.2 Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran atau indikator yang akan memberikan informasi sejauh mana organisasi telah berhasil mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan. IKU Biro Keuangan telah ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 2 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Indkator Kinerja Utama di Lingkungan Badan Pusat Statistik, yaitu sebagai berikut: 13

27 Tabel 1. Indikator Kinerja Utama Biro Keuangan No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Penanggung Jawab (1) (2) (3) (4) 1. Terwujudnya Layanan Administrasi Keuangan yang efektif dan efisien Jumlah Laporan Keuangan yang terbit tepat waktu Presentase TGR yang ditindaklanjuti Persentase Surat Permintaan Pembayaran yang menjadi Surat Perintah Membayar Persentase SPM yang menjadi SP2D Persentase SPM yang terbit sesuai standar ketentuan Persentase SP2D yang dientry ke dalam aplikasi SPM Persentase satker yang ditelaah selama setahun Tingkat akurasi data realisasi keuangan BPS (LK BPSunaudited ke LK BPS-audited) Opini terhadap Laporan Keuangan BPS oleh BPK 2. Layanan Perkantoran Persentase pembayaran upah dan gaji yang tepat waktu Bagian Verifikasi Bagian Akuntansi Bagian Administrasi Keuangan Bagian Perbendaharaan Bagian Verifikasi Bagian Verifikasi Bagian Verifikasi Bagian Verifikasi Bagian Akuntansi Bagian Akuntansi Bagian Akuntansi Bagian Administrasi Keuangan Bagian Perbendaharaan 2.3 Penetapan Kinerja Tahun 2019 Pada awal tahun 2019, Biro Keuangan telah menetapkan target yang harus dicapai dan menjadi ukuran keberhasilan Biro Keuangan dalam memenuhi tugasnya di tahun Target tersebut dituangkan kedalam dokumen Perjanjian Kinerja Biro Keuangan yang merupakan bentuk komitmen Biro Keuangan kepada Sekretaris Utama BPS. Berikut tabel penetapan kinerja Biro Keuangan tahun 2019 untuk masing-masing indikator sasaran. 14

28 Tabel 2. Penetapan Kinerja Biro Keuangan Tahun 2019 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 1. Terwujudnya Layanan Administrasi keuangan yang efektif dan efisien (1) (2) (3) (4) Jumlah Laporan Keuangan yang terbit tepat waktu Presentase TGR yang ditindaklanjuti Persentase Surat Permintaan Pembayaran yang menjadi Surat Perintah Membayar Persentase SPM yang menjadi SP2D Persentase SPM yang terbit sesuai standar ketentuan Persentase SP2D yang dientri ke dalam aplikasi SPM Persentase satker yang ditelaah selama setahun Tingkat akurasi data realisasi keuangan BPS (LK BPS-unaudited ke LK BPS-audited) Opini terhadap Laporan Keuangan BPS oleh BPK 2. Layanan Perkantoran Persentase pembayaran upah dan gaji yang tepat waktu publikasi Persen 100 Persen 100 Persen 99 Persen 96 Persen 100 Persen - Persen 96 Skor 100 Persen

29 16

30 17

31 18

32 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja Tahun 2019 Akuntabilitas kinerja Biro Keuangan merupakan perwujudan kewajiban Biro Keuangan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan Biro Keuangan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Capaian kinerja Biro Keuangan 2019 dihitung berdasarkan perbandingan antara realisasi kinerja selama tahun 2019 dengan target yang telah ditetapkan pada awal tahun Pada tahun 2019, rata rata capaian kinerja Biro Keuangan terhadap target yang telah ditetapkan mencapai 102,29 persen, capaian ini lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 99,74 persen. Tabel 3. Rata-Rata Capaian Kinerja Biro Keuangan Menurut Sasaran Strategis Tahun 2019 Sasaran Strategis Jumlah Indikator Capaian Kinerja (%) (1) (2) (3) 1. Terwujudnya Layanan Administrasi keuangan yang efektif dan efisien 9 104,58 2. Layanan Perkantoran Rata-Rata Capaian Kinerja 102,29 SS.1. Terwujudnya Layanan Administrasi keuangan yang efektif dan efisien Rata-rata tingkat capaian sasaran Terwujudnya Layanan Administrasi Keuangan yang efektif dan efisien adalah sebesar 104,58 persen. Apabila dilihat per indikator, seluruh target dari indikator kinerja dapat dicapai dengan baik. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2018, dari 9 indikator kinerja yang ada terdapat 5 indikator yang mengalami kenaikan, dan 4 indikator tetap. Indikator kinerja yang realisasinya mengalami kenaikan meliputi: Persentase TGR yang ditindaklanjuti mengalami 19

33 kenaikan 11,11 persen, Persentase SPM yang menjadi SP2D mengalami kenaikan 12,12 persen, Persentase SPM yang terbit sesuai standar ketentuan mengalami kenaikan 20 persen, dan Persentase SP2D yang dientry ke dalam aplikasi SPM mengalami kenaikan 13,13 persen. Sementara itu, 4 indikator lainnya realisasi tahun 2019 sama dengan tahun Tabel 4. Tingkat Pencapaian Kinerja Sasaran Terwujudnya Layanan Administrasi Keuangan yang Efektif dan Efisien Biro Keuangan Tahun 2019 Indikator Target Realisasi Capaian Realisasi Perubahan (%) 2018 (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jumlah Laporan Keuangan , ,81 yang terbit tepat waktu Persentase TGR yang , ,11 ditindaklanjuti Persentase Surat Permintaan , Pembayaran yang menjadi Surat Perintah Membayar Persentase SPM yang , ,12 menjadi SP2D Persentase SPM yang terbit , ,00 sesuai standar ketentuan Persentase SP2D yang , ,13 dientry ke dalam aplikasi SPM Persentase satker yang ,00 mengirim data e-audit bulanan Tingkat akurasi data realisasi , keuangan BPS (LK BPSunaudited ke LK BPS-audited) Opini terhadap Laporan Keuangan BPS oleh BPK , Rata-Rata Capaian Kinerja 104,58 SS.2. Layanan Perkantoran Pada tahun 2019, sasaran layanan perkantoran rata rata capaian sebesar 100 persen. Capaian kinerja sasaran tersebut sama dengan kondisi tahun

34 Tabel 5. Tingkat Pencapaian Kinerja Sasaran Layanan Perkantoran Biro Keuangan Tahun Indikator 2019 Target 2018 Realisasi 2018 Capaian (%) Realisasi 2018 Perubahan (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Persentase pembayaran upah dan , gaji yang tepat waktu Rata-Rata Capaian Kinerja 100, Capaian kinerja Tahun 2019 terhadap Target Renstra 2019 dan 2020 Rencana Strategis adalah proses pemilihan tujuan organisasi, penentuan kebijakan, dan program untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi. Rencana Strategis merupakan proses perencanaan jangka menengah (lima tahun) yang formal untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk mengetahui keberhasilan organisasi dalam pencapaian tujuan dan sasaran perlu adanya pengukuran terhadap indikator-indikator yang mewakili pencapaian kedua hal tersebut. Tabel 6. Perbandingan Realisasi Kinerja Biro Keuangan Tahun 2019 dengan Target Renstra Tahun 2018 dan 2019 Tujuan/Sasaran/Indikator Target Renstra Realisasi Capaian Thd Target (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) SS.1. Terwujudnya Layanan Administrasi Keuangan yang Efektif dan Efisien 1. Jumlah Laporan Keuangan yang terbit tepat waktu ,81 101,02 2. Persentase TGR yang ,00 100,00 ditindaklanjuti 3. Persentase Surat Permintaan Pembayaran yang menjadi Surat Perintah Membayar ,00 100,00 4. Persentase SPM yang ,00 112,12 menjadi SP2D 5. Persentase SPM yang terbit sesuai standar ketentuan ,00 112,50 6. Persentase SP2D yang ,00 112,00 dientri ke dalam aplikasi SPM 21

35 Tujuan/Sasaran/Indikator Target Renstra Realisasi Capaian Thd Target (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 7. Persentase satker yang mengirimkan data e-audit bulanan 8. Tingkat akurasi data realisasi keuangan BPS (LK BPSunaudited ke LK BPS audited) 9. Opini terhadap Laporan Keuangan BPS oleh BPK SS.2. Layanan Perkantoran 1. Persentase pembayaran upah dan gaji yang tepat waktu ,00 0, ,00 100, ,00 100, ,00 100,00 Jika dibandingkan realisasi tahun 2019 terhadap target Renstra 2018 dan 2019, capaian kinerja sepuluh indikator yang mewakili kinerja Biro Keuangan untuk Periode Renstra dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Terdapat 4 indikator kinerja yang telah melampaui target kinerja tahun 2018 yaitu: Jumlah Laporan Keuangan yang terbit tepat waktu,, Persentase SPM yang menjadi SP2D, Persentase SPM yang terbit sesuai standar ketentuan, dan Persentase SP2D yang dientri ke dalam aplikasi SPM. 2. Terdapat 4 indikator kinerja yang telah melampaui target kinerja tahun 2019 yaitu: Jumlah Laporan Keuangan yang terbit tepat waktu,, Persentase SPM yang menjadi SP2D, Persentase SPM yang terbit sesuai standar ketentuan, dan Persentase SP2D yang dientri ke dalam aplikasi SPM. 3.3 Akuntabilitas Keuangan Tahun 2019 Pada tahun anggaran 2019, Biro Keuangan menerima pagu anggaran sebesar Rp dengan realisasi sebesar Rp atau 98,21 persen. Anggaran pada Biro Keuangan terdiri dari belanja pegawai dan belanja barang. Belanja pegawai sebesar Rp dengan realisasi sebesar Rp atau 82,27 persen dan belanja barang sebesar Rp dengan realisasi sebesar Rp atau 98,44 persen. Belanja pegawai diperuntukan untuk pembayaran gaji dan tunjangan kinerja seluruh pegawai pada satuan kerja Sekretariat Utama. 22

36 Tabel 7. Pagu dan Realisasi Anggaran Biro Keuangan Menurut Jenis Belanja Tahun 2019 (Miliar Rupiah) Jenis Belanja Pagu Realisasi Realisasi/Pagu (%) (1) (2) (3) (4) Belanja Pegawai ,27 Belanja Barang ,44 Jumlah ,21 23

37 24

38 25

39 26

40 BAB IV PENUTUP 4.1 Tinjauan Umum Pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Keuangan BPS tahun 2018 dapat terlaksana dengan baik yaitu dengan rata-rata capaian sebesar 102,29 persen. Upaya-upaya untuk dapat mempertahankan bahkan meningkatkan capaian kinerja perlu terus dilakukan oleh Biro Keuangan. Untuk tahun 2018, penyerapan anggaran Biro Keuangan pada program DMPTTL mencapai 98,21 persen. 4.2 Tindak Lanjut Dari capaian kinerja yang sudah diraih Biro Keuangan BPS pada tahun 2019, tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk kedepannya yaitu lebih meningkatkan pelayanan di bidang keuangan sehingga bisa lebih efektif dan efisien. 27

41 28

42 29

43 30

44 Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI BIRO KEUANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR : 116 Tahun 2014 TANGGAL : 14 Mei 2014 Kepala Biro Keuangan Bagian Administrasi Keuangan Bagian Perbendaharaan Bagian Verifikasi Bagian Akuntansi Subbagian Tata Usaha Keuangan Subbagian Perbendaharaan I Subbagian Verifikasi Anggaran Subbagian Penyiapan Laporan Keuangan Subbagian Pembuatan Daftar Gaji Subbagian Perbendaharaan II Subbagian Monitoring Anggaran Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan Subbagian Tuntutan Perbendaharaan dan Ganti Rugi Subbagian Pelaporan Perbendaharaan 31

45 32

46 Lampiran 2 RENCANA STRATEGIS BIRO KEUANGAN TAHUN Instansi : Biro Keuangan BPS Visi : Terwujudnya Efektifitas dan Efisiensi Penggunaan Anggaran dan Pelaksanaan Anggaran Misi : a. Meningkatkan Layanan Administrasi Keuangan b. Meningkatkan Layanan Perkantoran Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Uraian Utama Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Kebijakan Program (1) (2) (3) (4) (5) Menyelenggarakan Layanan Administrasi Keuangan Terwujudnya Layanan Administrasi Keuangan yang efektif dan efisien Jumlah Laporan Keuangan yang terbit tepat waktu Persentase TGR yang ditindaklanjuti Persentase Surat Permintaan Pembayaran yang menjadi SPP Persentase SPM yang menjadi SP2D Persentase yang terbit sesuai standar ketentuan Persentase SP2D yang dientry ke dalam aplikasi SPM Persentase satker yang mengirimkan data e- audit bulanan Tingkat akurasi data realisasi keuangan BPS (LK BPS unaudited ke LK BPS audited 1. Pelaksanaan kursus bendahara 2. Meningkatnya tata kelola Penyelesaian Tuntutan Ganti Rugi 3. Peningkatan Penataan Arsip Keuangan 4. Peningkatan sistem kerja antar unit kerja 5. Pelaksanaan Pembinaan Administrasi Keuangan 6. Pelaksanaan Rekonsiliasi Data Laporan Keuangan DMPTL 33

47 Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Uraian Utama Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Kebijakan Program (1) (2) (3) (4) (5) Opini terhadap Laporan Keuangan BPS oleh BPK Jumlah Bendahara yang lulus ujian dalam kursus bendahara * Menyelenggarakan Layanan Perkantoran Layanan Perkantoran Persentase pembayaran upah dan gaji yang tepat waktu Peningkatan Pembayaran upah dan gaji DMPTL * Tidak dilaksanakan pada tahun

48 35

49 Lampiran 3 PENGUKURAN KINERJA SASARAN BIRO KEUANGAN TAHUN 2019 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Periode Target Realisasi Tingkat Pencapaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Terwujudnya Layanan Administrasi Keuangan yang efektif dan efisien Jumlah Laporan Keuangan yang terbit tepat waktu Persentase TGR yang ditindaklanjuti Publikasi TW I ,578 TW II ,2 TW III ,82 TW IV ,02 Persen TW I TW II Persentase Surat Permintaan Pembayaran yang menjadi SPP Persentase SPM yang menjadi SP2D Persentase yang terbit sesuai standar ketentuan TW III TW IV Persen TW I TW II TW III TW IV Persen TW I ,162 TW II ,37 TW III ,67 TW IV ,12 Persen TW I ,667 TW II ,46 TW III ,79 TW IV ,5 36

50 Persentase SP2D yang dientry ke dalam aplikasi SPM Persen TW I TW II TW III TW IV Persentase satker yang mengirimkan data e-audit bulanan Persen TW I TW II TW III TW IV Tingkat akurasi data realisasi keuangan BPS (LK BPS unaudited ke LK BPS audited Persen TW I TW II TW III TW IV Opini terhadap Laporan Keuangan BPS oleh BPK Skor TW I TW II TW III Layanan Perkantoran Persentase pembayaran upah dan gaji yang tepat waktu TW IV Persen TW I TW II TW III TW IV

51 Lampiran 4 SUMBER DAYA MANUSIA BIRO KEUANGAN MENURUT JENJANG PENDIDIKAN No Unit Kerja Jenjang Pendidikan s.d SMA D-III D-IV/S1 S2 S3 Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Kepala Biro Keuangan Bagian Administrasi Keuangan Bagian Perbendaharaan Bagian Verifikasi Bagian Akuntansi Total

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Maret 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Sekretaris Utama, Eri Hastoto

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Maret 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Sekretaris Utama, Eri Hastoto KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Sekretariat Utama BPS 2014 merupakan wujud pertanggung jawaban dan akuntabilitas kinerja Sekretariat Utama sebagai unit kerja instansi pemerintah. Laporan ini disusun sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN A. Capaian IKU No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (1) (2) (3) (4) (5) 1 2 3 4 5 6 7 Pelaksanaan Belanja Negara Yang Efektif

Lebih terperinci

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Penjelasan Umum Organisasi Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung tahun 2015 disusun sebagai bentuk perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja dalam mencapai sasaran strategis

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 SERI LAPORAN TEKNIS OT 01 04 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Jl. Gajah Mada no. 8 Jakarta 10120 Telp. (62-21) 63858269-70

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BAGIAN, BIDANG, SUBDIREKTORAT,

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BAGIAN, BIDANG, SUBDIREKTORAT, ` BADAN PUSAT STATISTIK PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BAGIAN, BIDANG, SUBDIREKTORAT, SUBBAGIAN, SUBBIDANG, DAN SEKSI BADAN PUSAT STATISTIK KEPALA BADAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

POM CFM.01 Penyusunan Renstra BPOM

POM CFM.01 Penyusunan Renstra BPOM MASYARAKAT & PELAKU USAHA BAPPENAS Unit Kerja Tim Kerja Pimpinan ROREN POM-10.01.CFM.01 Penyusunan Renstra BPOM Tahap Teknokratik Tahap Politik Tahap Penetapan Renstra Proses Evaluasi Kinerja Tahunan,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal.

Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal. - 101-1. NAMA JABATAN : Kepala Bagian Keuangan 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal. 3. TUJUAN JABATAN : Terwujudnya pengelolaan keuangan yang efektif dan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) RENCANA KINERJA AHUNAN (RK) BADAN PUSA SAISIK PROVINSI SULAWESI SELAAN AHUN ANGGARAN 2015 BADAN PUSA SAISIK PROVINSI SULAWESI SELAAN KAA PENGANAR Sebagaimana diamanatkan dalam UU No.17/2003 tentang Keuangan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial dalam lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

Catatan: dalam kesempatan ini akan disampaikan khusus untuk bidang Komunikasi dan Informatika

Catatan: dalam kesempatan ini akan disampaikan khusus untuk bidang Komunikasi dan Informatika Penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) berdasar Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mana didalamnya menyebutkan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kota Tanjungpinang 2015 merupakan wujud

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. BAB I PENDAHULUAN 1. PENJELASAN UMUM ORGANISASI a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN OPERASIONAL

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 280 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR Drs. I S M U N I, MM Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Blitar 2017 GAMBARAN UMUM PERENCANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.317, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Indikator Kinerja. Pengukuran. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN

Lebih terperinci

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA - 841 - f. Standar Pelayanan Penyusunan Laporan Keuangan Audited Kementerian Sekretariat Negara Bagian Anggaran 007 dan 999 STANDAR PELAYANAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN AUDITED KEMENTERIAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

I N S P E K T O R A T

I N S P E K T O R A T PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU I N S P E K T O R A T Alamat :Jalan Nilam No. 7 Kotabaru Telp. (0518) 21402 Kode Pos 72116 KOTABARU ( LKj) TAHUN 2016 PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN KOTABARU DAFTAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke No. 426, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Akuntabilitas Kinerja. Sistem. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

Telah terjadi perubahan tentang Pembentukan, Susunan Oragnisasi dan. Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar

Telah terjadi perubahan tentang Pembentukan, Susunan Oragnisasi dan. Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Telah terjadi perubahan tentang Pembentukan, Susunan Oragnisasi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dari Peraturan Daerah Kota Makassar

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB III PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA

BAB III PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 22/PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA BANTUAN SOSIAL

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SLEMAN

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SLEMAN LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SLEMAN TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SLEMAN KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAPKIN) Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman ini disusun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Berdasarkan UU nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian SS Indikator Target 2015 Realisasi s/d Juni 2015 (a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f) Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian Presentase

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN SISTEM E-MONITORING SERAPAN ANGGARAN UNTUK PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN TAHUN 2015

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN TAHUN 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN TAHUN 2015 BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN 2016 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PELAPORAN KINERJA. Permenpan No. 53 Tahun 2014

PENYUSUNAN PELAPORAN KINERJA. Permenpan No. 53 Tahun 2014 PENYUSUNAN PELAPORAN KINERJA Permenpan No. 53 Tahun 2014 Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan PermenpanRB Nomor 53 Tahun 2014

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK RI Provinsi Kepulauan Riau 2012 i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN TAMAN PINTAR

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR 2016 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kabupaten Seram Bagian Timur 2016 merupakan wujud pertanggungjawaban dan akuntabilitas

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab

Lebih terperinci

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGUSULAN SATUAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-20/PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA JAMINAN SOSIAL PENYANDANG

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. aporan Akuntabilitas Kinerja Biro Umum Sekretariat Jenderal Ombudsman RI merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja

Kata Pengantar. aporan Akuntabilitas Kinerja Biro Umum Sekretariat Jenderal Ombudsman RI merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja Kata Pengantar L pencapaian tujuan dan sasaran strategis Tahun Anggaran aporan Akuntabilitas Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja. Penyusunan Laporan Kinerja Ombudsman RI sesuai dengan

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

P a g e 21. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 21. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. AKUNTABILITAS KINERJA . AKUNTABILITAS KINERJA Kewajiban untuk menjawab dari perorangan badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN ANGGARAN BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA, DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH PROVINSI

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008 BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR PENANAMAN MODAL KABUPATEN SUKOHARJO BUPATI SUKOHARJO,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

POM CFM.01 Penyusunan Renstra BPOM

POM CFM.01 Penyusunan Renstra BPOM MASYARAKAT & PELAKU USAHA BAPPENAS Unit Kerja Tim Kerja Pimpinan ROREN POM-11.01.CFM.01 Penyusunan Renstra BPOM Tahap Teknokratik Tahap Politik Tahap Penetapan Renstra 15.04 Tinjauan Manajemen Membuat

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERJANJIAN KINERJA DAN INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA

Lebih terperinci

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 13,59

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 13,59 HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN 2013 23.1 Satuan Kerja : BPS Provinsi Sulawesi Utara 23.2 Sistem Evaluasi : Evaluasi Lapangan/field evaluation 23.3 Hasil Penilaian

Lebih terperinci

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) (tahun terbit) Satuan Kerja (Sebutkan) Kata Pengantar Bagian

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1610, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Iuran. Jaminan Kesehatan. Penyediaan. Pencairan Pertanggungjawaban. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 INSPEKTORAT KABUPATEN LABUHANBATU JL. SISINGAMANGARAJA No.062 RANTAUPRAPAT KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.931, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana. Keistimewaan. Yogyakarta. Tata Cara Pengalokasian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103/PMK.07/2013 TENTANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing. KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT berkat rahmat Nya Laporan Kinerja Inspektorat Badan Standardisasi Nasional (BSN) Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan laporan ini dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

RINGKASAN LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH TAHUN 2011

RINGKASAN LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH TAHUN 2011 RINGKASAN LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH TAHUN 2011 ARAH KEBIJAKAN Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu)

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. mengelola keuangan pemerintah Kota Medan. Dengan peningkatan

BAB II PROFIL INSTANSI. mengelola keuangan pemerintah Kota Medan. Dengan peningkatan BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Badan Pengelola Keuangan Daerah dahulu masih berupa unit kerja yang kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan

Lebih terperinci

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) TAHUN 2016 DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH D I S U S U N O L E H : BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. administratif diserahkan kepada Kementerian Negara/Lembaga (K/L), dan

BAB I PENDAHULUAN. administratif diserahkan kepada Kementerian Negara/Lembaga (K/L), dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara disebutkan bahwa pembagian tugas dan wewenang administratif diserahkan kepada Kementerian

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1078, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Pemberian. Bantuan Pendanaan. Penyediaan. Pencairan. Pertanggungjawaban. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGHUBUNG PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGHUBUNG PROVINSI RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGHUBUNG PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGGARA

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGGARA LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGGARA 2016 BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN ANGGARAN 2016 BPS PROVINSI SULAWESI

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.55/MenLHK/Setjen/Kum.1/6/2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYALURAN BANTUAN LAINNYA YANG MEMILIKI KARAKTERISTIK BANTUAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci