PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA KARTU DOMINO PADA MATERI RANTAI MAKANAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA KARTU DOMINO PADA MATERI RANTAI MAKANAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA KARTU DOMINO PADA MATERI RANTAI MAKANAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Maria Magdalena Widya Ayu Anggraini NIM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021

2 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA KARTU DOMINO PADA MATERI RANTAI MAKANAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Maria Magdalena Widya Ayu Anggraini NIM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 i

3 SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA KARTU DOMINO PADA MATERI RANTAI MAKANAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Oleh: Maria Magdalena Widya Ayu Anggraini NIM : Telah disetujui oleh: Dosen Pembimbing Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. Tanggal 23 Juli 2021 ii

4 SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA KARTU DOMINO PADA MATERI RANTAI MAKANAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Dipersiapkan dan ditulis oleh : Maria Magdalena Widya Ayu Anggraini NIM : Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 28 Juli 2021 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd.... Sekretaris Apri Damai Sagita Krisaandi, S.S., M.Pd.... Anggota I Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd.... Anggota II Andreas Erwin Prasetya, M.Pd.... Anggota III Dr. Rusmawan, S.Pd., M.Pd.... Yogyakarta, 28 Juli 2021 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan, Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. iv

5 PERSEMBAHAN Karya ini penulis persembahkan kepada : 1. Tuhan Yesus yang selalu menjadi andalan, senantiasa menjadi pendengar dalam setiap doa dan memberkati dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Kedua orang tua yang amat sangat saya cintai, Fransiskus Xaverius Takaryanto dan Yustina Sutriati yang tak henti-hentinya memberikan doa, semangat, dukungan kepada saya, dan telah mengorbankan segala hal sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. 3. Kedua adik laki-laki saya yang amat saya sayangi, Martinus Resky Dwi Kurniawan dan Yohanes Septian Dandi Herlambang yang selalu memberi semangat dan dukungan. 4. Bapak Sugeng Surahno dan Ibu Yuli Rastari yang senantiasa memberi wejangan serta motivasi untuk saya. 5. Calon pendamping hidup saya Cahya Aji Purwanegara, yang senantiasa mendampingi, mendukung, dan mengupayakan semuanya hingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 6. Dosen Pembimbing skripsi yang amat saya banggakan, Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd, yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membantu saya menyelesaikan skripsi ini. 7. Sahabat-sahabat PGSD angkatan 2014 yang saya cintai. 8. Almamater kebanggaan Universitas Sanata Dharma yang menjadi tempat berproses untuk menjadi seorang pendidik. 9. Keluarga saya dan pihak yang mendukung saya dalam proses penyusunan skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu. iv

6 MOTTO Segala sesuatu yang ku bayangkan adalah nyata Mulailah dari tempatmu berada Gunakan yang kau punya Lakukan yang kau bisa Lalu impian menjadi nyata Dan jangan takut untuk salah, Karena tanpa kesalahan kita tidak akan pernah menemukan kebenaran (Maria Magdalena Widya Ayu Anggraini) v

7 PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain., kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 28 Juli 2021 Penulis Maria Magdalena Widya Ayu Anggraini vi

8 LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Maria Magdalena Widya Ayu Anggraini Nomor Induk Mahasiswa : Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERUPA KARTU DOMINO PADA MATERI RANTAI MAKANAN UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 28 Juli 2021 Yang menyatakan Maria Magdalena Widya Ayu Anggraini vii

9 ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERUPA KARTU DOMINO PADA MATERI RANTAI MAKANAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Maria Magdalena Widya Ayu Anggraini Universitas Sanata Dharma 2021 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya guru yang membutuhkan media pembelajaran dan adanya keterbatasan media yang tersedia di sekolah untuk menunjang proses pembelajaran di kelas. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan produk media kartu domino modifikasi dan mengetahui kualitas produk media kartu domino. Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan menggunakan prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg and Gall. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tujuh langkah yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, 7) revisi produk akhir, hingga menghasilkan produk akhir berupa media kartu domino rantai makanan untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan wawancara dan kuesioner. Analisis data penelitian menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Validasi media kartu domino berpedoman pada 4 aspek yaitu: 1) aspek konten atau isi, 2) aspek tampilan, 3) aspek bahasa, 4) aspek penggunaan dan penyajian. Berdasarkan validasi terbatas oleh satu guru kelas IV SD menunjukkan rerata 3,36 sehingga kualitas media kartu domino termasuk dalam kategori Sangat Baik dan ahli pembelajaran IPA memberikan rerata nilai 3,34 dengan kriteria Baik. Hal ini menunjukkan bahwa media kartu domino yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran. Kata kunci: Media kartu domino, IPA, media pembelajaran, rantai makanan. viii

10 ABSTRACT DEVELOPMENT MEDIA OF DOMINO CARDS AT SCIENCE FOR FOOD CHAIN TOPIC IN FOURTH GRADE Maria Magdalena Widya Ayu Anggraini Sanata Dharma University 2021 The research is conducted due to there are a lot of teachers who need teaching media in the learning process while the source in school is very limited. The aim of this research are to develop domino cards that has been modified as one of the teaching media and to measure the quality. The type of the research is Research and Development (R&D) by using the development research procedure by Borg and Gall. The reserach uses seven steps of development procedure :1) potential and problem, 2) data collecting, 3) product design, 4) design validation, 5) design revision, 6) product trial, 7) final product revision, until successfully produce food chain domino card for 4th Grade Elementary School students as final result. The research uses interview and questionnaire as data collecting technique. The research uses quantitative and qualitative analysis for data analysis. Domino card media validation based on 4 aspects:1) content aspect, 2) display aspect,3) language aspect, 4) use and presentation aspect. Based on limited validation by one of 4th Grade Elementary School teacher, the score shows 3.36 in average so that the quality of the domino card media is categorized as "Very Good" and Science teacher gives average score 3.34 with "Good" criteria. It shows that the domino card media that has been developed is feasible to be used as a media in the learning process. Key words: Domino media card, Science, learning media, food chain ix

11 KATA PENGANTAR Puji dan syukur peneliti panjatkan atas berkat dan karunia Tuhan Yesus Kritus berikan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERUPA KARTU DOMINO PADA MATERI RANTAI MAKANAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata Dharma. Peneliti sadar bahwa skripsi ini dapat dibuat dan selesai karena bantuan, doa serta dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang senantiasa mendoakan, membantu, mendukung dan memberi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada : 1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menjadi tempat berteduh dan pendengar segala doa dan permohonan. 2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. 3. Kintan Limiansih, S. Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar sekaligus menjadi dosen pembimbing akademik. 4. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. x

12 5. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing tunggal yang selalu membimbing, memberi motivasi, dan mengingatkan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Segenap dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 7. Coleta Haryati S.Pd., ( ) selaku guru kelas IV SD N 26 OKU yang telah membantu peneliti dalam penyusunan skripsi ini. 8. FX. Takaryanto dan Yustina Sutriati selaku ayah dan ibu peneliti yang telah sabar dan bekerja keras serta selalu mendoakan peneliti. 9. Martinus Resky Dwi Kurniawan dan Yohanes Septian Dandi Herlambang selaku kedua adik kandung peneliti yang telah mendoakan dan memberikan dukungan kepada peneliti. 10. Sugeng Surahno dan Yuli Rastari selaku orangtua kedua di Yogyakarta, yang selalu memberikan wejangan dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini. 11. Cahya Aji Purwanegara sebagai pendukung dan penyemangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Mas Cery dan Mbak Rika sebagai kerabat dekat yang ikut andil dalam membantu dalam proses pembuatan skripsi peneliti. 13. Intan, Vita, Dika, Cicil dan semua teman teman angkatan 2014 yang masih bersedia membantu dan memberikan motivasi agar dapat menyelesaikan skripsi ini. xi

13 14. Semua pihak yang sudah membantu dan tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk pembaca dan peneliti selanjutnya. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan skripsi. Yogyakarta, 28 Juli 2021 Penulis Maria Magdalena Widya Ayu Anggraini xii

14 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERSEMBAHAN... iv MOTTO... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xiii DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR BAGAN... xvii DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 6 C. Tujuan Penelitian... 7 D. Manfaat Penelitian... 7 E. Definisi Operasional... 8 xiii

15 F. Spesifikasi Produk BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Teori Belajar Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran b. Prinsip Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran c. Jenis Jenis Media Pembelajaran d. Ciri ciri Media Pembelajaran e. Fungsi Media Pembelajaran f. Manfaat Media Pembelajaran Media Kartu Domino Modifikasi Ilmu Pengetahuan Alam a. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) b. Pendidikan IPA di SD c. Karakteristik Pembelajaran IPA SD d. Tujuan Pembelajaran IPA e. Penggunaan Media Kartu Domino Pada Mata Pelajaran IPA Materi Rantai Makanan B. Penelitian yang Relevan C. Kerangka Berpikir D. Pertanyaan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN xiv

16 A. Jenis Penelitian B. Prosedur Pengembangan C. Setting Penelitian D. Teknik Pengumpulan Data E. Instrumen Penelitian F. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Uji Coba Produk Revisi Produk B. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Keterbatasan Pengembangan C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENELITI xv

17 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner RPP Validasi Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner Validasi LKPD Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner Validasi Lembar Penilaian Tabel 3.5 Klasifikasi Penilaian Skala Empat Tabel 4.1 Hasil Validasi Media Pembelajaran Kartu Domino Tabel 4.2 Tabel Perbandingan Kartu Domino Sebelum dan Sesudah Revisi xvi

18 DAFTAR BAGAN Bagan 2.4 Literatur Map Bagan 3.1 Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan menurut Borg and Gall Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan xvii

19 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kartu Domino Pada Umumnya Gambar 2.2 Kartu Domino Rantai Makanan Gambar 2.3 Kartu Aturan Permainan Domino Rantai Makanan Gambar 2.4 Contoh Rantai Makanan xviii

20 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. RPP Tematik Harian Lampiran 2. Produk Berupa Media Kartu Domino Rantai Makanan Lampiran 3. Hasil Wawancara Guru Kelas IV SD Lampiran 4. Hasil Validasi RPP xix

21 BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I peneliti membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan spesifikasi produk. Peneliti akan menguraikan satu persatu dari keenam bagian tersebut. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bagian yang paling penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan modal utama dalam menerapkan nilai-nilai kehidupan. Sesuai dengan yang dijelaskan oleh Poerbakawatja dan Harahap (dalam Sugihartono dkk, 2012:3) bahwa pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk meningkatkan kedewasaannya yang selalu diartikan sebagai kemampuan untuk bertangung jawab terhadap segala perbuatannya. Dalam hal ini, pendidikan diharapkan mampu mewujudkan pribadi yang aktif dalam mengembangkan potensi dirinya serta berbagai aspek penting lainnya yang berguna bagi dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dari penjelasan yang sudah diuraikan di atas, bahwa secara umum pendidikan tidak terlepas dari manusia yang berusaha untuk menjadi individu yang berpendidikan. Pendidikan dapat ditempuh baik secara formal, informal maupun secara nonformal. Dalam pendidikan formal identik dengan suatu bentuk komunikasi dua arah yaitu antara guru dan siswa dalam proses 1

22 pembelajaran. Pembelajaran akan berjalan lancar sesuai dengan kebutuhan siswa jika ada beberapa faktor yang mendukung. Misalnya model pembelajaran, metode, strategi, dan media pembelajaran yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran. Media merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi pada siswa. Banyak media yang dapat digunakan guru untuk membantu dalam proses pembelajaran, akan tetapi sebagai guru sangat dibutuhkan kreatifitas untuk memilah bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Satu media tidak akan mungkin digunakan untuk semua mata pelajaran, maka dari itu guru harus menyesuaikan media yang dibutuhkan. Kecenderungan guru dalam menggunakan media dalam proses pembelajaran merupakan suatu bentuk upaya yang dilakukan untuk mewadahi siswanya dalam memahami materi yang akan dipelajari. Hal ini merujuk pada pendapat Munadi (2013:6) yang menjelaskan bahwa media sebagai pengantar atau penghubung, yakni mengantarkan atau menghubungkan atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya. Jika dikaitkan dengan proses pembelajaran, media adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Media juga membantu siswa untuk belajar secara aktif, karena dengan media siswa akan lebih mudah mengingat materi yang dipelajari. Media berkontribusi dan mendukung dalam melakukan Pembelajaran Aktif, Kreatif, 2

23 Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) karena dengan media maka siswa akan tertarik dalam proses belajar mengajar. Hamalik (dalam Arsyad, 2013:15) mengemukakan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh pengaruh psikologi terhadap siswa. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar menuntut peran aktif guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Penggunaan bahan ajar sangat membantu dalam proses pembelajaran, terutama membantu dalam meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa. Namun, keterbatasan bahan ajar dan kelemahan guru dalam menciptakan bahan ajar menjadi salah satu penyebab lemahnya mutu pendidikan yang terlihat dalam pembelajaran IPA di kelas IV yang dikatakan belum memanfaatkan bahan ajar pembelajaran secara optimal, sehingga masih banyak dibutuhkan inovasi dalam mengembangkan bahan ajar pembelajaran tentang IPA. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang berkaitan dengan mengetahui alam secara sistematis. IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, dan prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA di Sekolah Dasar diharapkan menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar. Pembelajaran IPA di sekolah dasar yang efektif dan ideal pada hakikatnya adalah pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membuat 3

24 siswa jenuh. Proses dalam mempelajari IPA sangat dibutuhkan benda-benda konkrit yang dapat memfasilitasi siswa dalam belajar. Seperti penjelasan dari Samatowa (2009:8) bahwa ada beberapa aspek penting yang dapat diperhatikan guru dalam memberdayakan anak melalui pembelajaran IPA adalah (1) pentingnya memahami bahwa pada saat memulai kegiatan pembelajaran, anak sudah memiliki berbagai konsep berkaitan dengan pengetahuan yang relevan dengan apa yang mereka pelajari, (2) aktivitas anak melalui berbagai kegiatan nyata dengan alam menjadi hal utama dalam pembelajaran IPA, (3) dalam setiap pembelajaran, kegiatan bertanya menjadi sangat penting karena dengan bertanya anak akan berlatih menyampaikan gagasan dan memberikan respons yang relevan terhadap suatu masalah yang dimunculkan, (4) dalam pembelajaran IPA memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menjelaskan suatu masalah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 2 November 2019 pada wali kelas IV SD Negeri 26 OKU yaitu Ibu C.H, beliau menyampaikan bahwa penggunaan media dalam proses pembelajaran masih sangat minim, baik penggunaan media pembelajaran konvensional maupun media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi. Minimnya intensitas penggunaan media dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh faktor kurangnya kreatifitas guru dalam pembuatan media, dan juga belum adanya alat elektronik penunjang pembelajaran di kelas yang membuat materi pada suatu pembelajaran masih sulit dipahami oleh siswa. Hal ini disadari oleh 4

25 guru. Saat peneliti menanyakan tentang mata pelajaran yang menjadi kesulitan siswa, guru menjawab mata pelajaran IPA menjadi salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa. Peneliti mencoba untuk mengulas lebih jauh agar mendapatkan informasi lebih detail terkait materi pokok yang dimaksud. Materi pokok tentang rantai makanan merupakan salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa. Mayoritas siswa masih memiliki konsep yang belum tepat, siswa belum mampu membedakan produsen, konsumen tingkat I, konsumen tingkat II, konsumen tingkat III, dan seterusnya. Kesulitan lain yang dialami siswa adalah masih mengalami kebingungan dalam menentukan rantai makanan pada makhluk hidup berdasarkan ekosistemnya masingmasing. Sebagai upaya untuk mengatasi hal itu, guru hanya cenderung menggambar binatang yang terdapat dalam buku paket lalu menggambarkan ke papan tulis. Penggunaan video dinilai kurang efektif karena sarana dan prasarana sekolah belum mendukung, selain itu konsentrasi siswa hanya terfokus pada hal-hal yang menarik tanpa memahami isi pelajaran yang sudah dipelajari, selain itu keterbatasan waktu juga menjadi kendala yang dihadapi karena siswa harus bergantian dengan kelompok siswa lainnya. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru seringkali guru hanya duduk di meja guru sambil mengulas materi dan soal yang ada di buku LKS tanpa mengikutsertakan siswa. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti berupaya untuk mengatasinya dengan menawarkan penggunaan media pembelajaran konvensional. Media konvensional merupakan jenis media nonelektronik yang dapat dibuat sendiri 5

26 tanpa menggunakan biaya yang besar dan juga dapat diperoleh dengan mudah. Hamalik (dalam Arsyad, 2013:15) mengemukakan bahwa penggunaan media ini dapat menjadi salah satu solusi dalam memecahkan masalah tersebut, karena media konvensional itu sendiri ternyata memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah media yang dihadirkan sangat konkret dan nyata sehingga siswa dapat dengan mudah untuk memahami materi yang dipelajari, media ini juga sangat dekat dengan siswa, dan juga penggunaan media ini menjadikan pelajaran lebih hidup karena siswa akan ikut terlibat dalam menggunakan media yang digunakan, sehingga proses pembelajaran tidak monoton, siswa aktif, tidak membosankan, sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik. Media yang ingin dikembangkan oleh peneliti adalah berupa kartu domino rantai makanan. Tujuannya adalah agar media ini dapat menjadi fasilitas siswa dalam mempelajari materi pokok rantai makanan. Media akan dikemas dan dikembangkan dengan baik agar siswa memiliki daya tarik untuk mempelajari materi tersebut. Oleh sebab itu pemilihan gambar dan juga warna pada media akan dibuat semenarik mungkin. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana pengembangan media pembelajaran kartu domino pada pelajaran IPA materi Rantai Makanan untuk siswa kelas IV SD? 6

27 2. Bagaimana kualitas media pembelajaran kartu domino pada mata pelajaran IPA materi Rantai Makanan untuk siswa kelas IV SD? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengembangan media pembelajaran kartu domino pada mata pelajaran IPA materi Rantai Makanan kelas IV SD. 2. Mengetahui kualitas media pembelajaran kartu domino pada mata pelajaran IPA untuk materi Rantai Makanan kelas IV SD. D. Manfaat Penelitian Manfaat pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti Penelitian ini memberikan pengetahuan sekaligus pengalaman bagi peneliti dalam membuat media pembelajaran yaitu media pembelajaran berupa kartu domino rantai makanan pada materi pembelajaran rantai makanan untuk siswa kelas IV SD. 2. Bagi Guru Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pengetahuan tambahan dalam memanfaatkan media pembelajaran, media pembelajaran kartu domino rantai makanan pada materi pembelajaran rantai makanan untuk siswa kelas IV SD. 7

28 3. Bagi Peserta Didik Penelitian ini dapat membantu peserta didik dalam proses pemahaman materi melalui penggunaan media pembelajaran, kartu domino rantai makanan pada materi pembelajaran rantai makanan untuk siswa kelas IV SD. 4. Bagi Sekolah Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber tambahan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, yaitu dengan media pembelajaran kartu domino rantai makanan pada materi pembelajaran rantai makanan untuk siswa kelas IV SD. 5. Bagi Prodi PGSD Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pustaka di Program Studi PGSD mengenai media pembelajaran konvensional kartu domino rantai makanan pada materi pembelajaran rantai makanan untuk siswa kelas IV SD. E. Definisi Operasional 1. Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah sebuah sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan pesan dari pegirim ke penerima. 8

29 2. Media Pembelajaran Konvensional Media pembelajaran konvensional merupakan media pembelajaran yang dibuat oleh tangan manusia sendiri, pengoperasiannya tidak menggunakan program/aplikasi tertentu dan berfungsi sebagai sarana perantara untuk menyampaikan materi agar lebih mudah dipahami oleh siswa. 3. Media Kartu Domino Rantai Makanan Kartu domino rantai makanan ini merupakan salah satu jenis media pembelajaran sejenis kartu permainan yang menarik minat siswa, yang terdapat soal dan jawaban. 4. IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam berdasarkan fakta dan berhubungan dengan alam serta makhluk hidup. 5. Rantai Makanan Rantai makanan merupakan proses makan dan dimakan yang terjadi pada makhluk hidup untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Rantai makanan juga bisa diartikan sebagai tingkatan atau urutan makan dan dimakan antara makhluk hidup berdasarkan ekosistemnya masingmasing. 9

30 F. Spesifikasi Produk Adapun produk yang dikembangkan berupa media kartu domino rantai makanan yang memiliki spesifikasi sebagai berikut: 1. Media pembelajaran kartu domino rantai makanan menggunakan bahanbahan yang aman untuk anak-anak, bahannya kuat, dapat diperoleh dengan mudah dengan harga yang relatif murah, sehingga dapat digunakan secara berulang. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan media yaitu dari kertas dan plastik. 2. Media pembelajaran kartu domino rantai makanan mudah untuk dibawa kemana-mana karena dapat diletakkan dalam kotak penyimpanan dan dari segi ukuran juga tidak terlalu besar. 3. Media pembelajaran kartu domino rantai makanan dapat menunjang tercapainya tujuan daripada pembelajaran itu sendiri, karena media yang digunakan akan mengembangkan aspek berpikir anak. 4. Media pembelajaran kartu domino rantai makanan memiliki karakteristik sebagai berikut a. Kartu domino modifikasi rantai makanan di cetak menggunakan kartu kertas ivory 260. b. Kartu berbentuk persegi panjang yang memiliki ukuran panjang 15 x 5 cm dengan ketebalan 0,2 mm dan berat 260 gr. c. Kartu domino modifikasi ini terdiri dari 25 kartu. Setiap kartu terdiri dari dua bagian yaitu ruas kiri dan kanan, di mana kartu pertama diawali dengan start yang terletak di ruas kiri dan kartu terakhir 10

31 diakhiri dengan finish yang terletak pada ruas kanan. Ruas kiri berisi jawaban, sedangkan pada ruas kanan berisi pertanyaan dan menjadi pasangan untuk kartu yang selanjutnya. d. Warna yang akan dominan muncul adalah warna cerah yang cocok untuk dunia anak. e. Kartu berisi komponen-komponen penyusun rantai makanan. f. Menggunakan variasi huruf dan gambar yang sesuai dengan kebutuhan siswa di sekolah dasar sehingga dapat dengan mudah untuk dibaca dan dipahami. g. Bahan ajar disesuaikan dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) 5.1 Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan makan dan dimakan antar makhluk hidup (rantai makanan). 11

32 BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab II, peneliti membahas mengenai kajian pustaka, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian. Kajian pustaka membahas mengenai teoriteori yang mendukung penelitian. Penelitian yang relevan membahas penelitianpenelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan judul yang peneliti rumuskan. Kerangka berpikir berisikan mengenai kerangka pikiran, sedangkan pada pertanyaan penelitian berisi pertanyan-pertanyaan pada penelitian. A. Kajian Pustaka 1. Teori Belajar Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Menurut Hamalik (2007:27) belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi mengalami. Menurut Dimyanti dan Mudjiono (2006:7), belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya proses belajar. Dalam berbagai definisi di atas, disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku akibat pengalaman yang telah di peroleh menuju perubahan positif yang lebih baik. 12

33 Belajar menurut pandangan Piaget (dalam Dimyanti dan Mudjiono, 2006:13), bahwa pengetahuan dibangun dalam pemikiran individu, karena individu melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya untuk membangun pengetahuannya. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan, maka fungsi intelektual atau pengetahuan semakin berkembang. Menurut Dahar (1989:159) bahwa pengetahuan yang dibangun terdiri dari tiga bentuk, yaitu pengetahuan fisik, pengetahuan logikamatematika, dan pengetahuan sosial. Dalam proses membangun pengetahuan melalui proses belajar tersebut meliputi tiga fase. Fasefase itu adalah fase eksplorasi, dimana siswa mempelajari gejala dengan bimbingan. Selanjutnya, fase pengenalan konsep dimana siswa mengenal konsep yang ada kaitannya dengan gejala tersebut. Kemudian fase aplikasi konsep dimana siswa menggunakan konsep untuk meneliti gejala lain lebih lanjut. Pandangan Piaget terhadap belajar ini termasuk kedalam teori kognitivisme, karena dalam teori kognitivisme bahwa belajar diartikan sebagai perubahan persepsi dan pemahaman dan bagian-bagian suatu situasi saling berhubungan dengan konteks seluruh situasi tersebut yang artinya belajar dipandang sebagai proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan factor-faktor lain (Suyono dan Hariyanto, 2011:75). 13

34 Teori belajar menurut Piaget ini sangat penting bagi Pendidikan IPA di Sekolah Dasar karena teori ini mengembangkan aspek kognitif dimana perilaku seseorang didasarkan oleh aspek kogniitif. Pada Pendidikan IPA berhubungan dengan lingkungan melalui aktivitas konkret sehingga menurut Piaget, tidak ada belajar tanpa perbuatan dan belajar akan menjadi efektif apabila kegiatan belajar sesuai dengan tingkat perkembangan intelektualnya. 2. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Menurut Anderson (dalam Sukiman, 2012:28), media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Sadiman (dalam Kustandi dan Sutjioto, 2011:7) mengemukakan bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sebuah sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa dalam proses pembelajaran supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran agar tercipta lingkungan belajar yang kondusif. 14

35 b. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran Menurut Sanjaya (2014:75-77), terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut dipaparkan sebagai berikut : 1. Media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. 2. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. 3. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. 4. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. 5. Media yang akan digunakan harus menarik, memperhatikan efektifitas dan efisiensi. Media yang memerlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang murah belum tentu memiliki nilai. Setiap media yang dirancang oleh guru perlu memperhatikan efektifitas penggunanya. 6. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya. c. Jenis-Jenis Media Pembelajaran Bretz (dalam Sukiman, 2012:44), mengklasifikasi media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar, 15

36 garis, dan simbol), dan gerak. Berdasarka perkembangan teknologi, Arsyad (2014:31) mengklasifikasi media terdiri atas 4 kelompok yaitu : 1) media hasil teknologi cetak, 2) media hasil teknologi audio-visual, 3) media hasil teknologi berbasis computer, dan 4) media hasil gabungan cetak dan komputer. Seels dan Glasgow (Arsyad, 2014:35) membagi media ke dalam kelompok besar, yaitu : media tradisional dan media teknologi mutakhir. Pilihan media tradisional berupa visual diam tidak diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual dinamis diproyeksikan, media cetak, permainan, dan media realita. Adapun pilihan teknologi mutakhir berupa media berbasis telekomunikasi dan media berbasis mikroprosesor (misal: permainan komputer dan hypermedia). d. Ciri-Ciri Media Pembelajaran Gerlach dan Ely (Arsyad, 2015:12), mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut: 1. Ciri Fiksiatif, merupakan ciri yang menggambarkan kemampuan merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri fiksiatif ini, memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu dapat ditampilkan kapan saja. Contohnya adalah peristiwa tsunami, gempa 16

37 bumi, banjir, dan lain sebagainya dapat diabadikan dengan rekaman video. 2. Ciri Manipulatif, merupakan ciri yang memungkinakan kita melihat waktu yang terejadi secara lebih rinci. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan Teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Misalnya bagaimana proses larva menjadi kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu dapat di percepat dengan Teknik rekaman fotografi tersebut. Selain itu juga, kejadian dapat diperlambat pada saat menanyangkan kembali hasil suatu rekaman video. Misalnya proes tsunami atau reaksi kimia dapat diamati melalui kemampuan manipulative dari media. 3. Ciri Distributif, merupakan ciri yang memungkinakan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secarabersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian tersebut. Sekali informasi direkam dalam format media apasaja, ia dapat diproduksi seberapa kalipun dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat. 17

38 e. Fungsi Media Pembelajaran Menurut Kemp dan Dayton (dalam Sukiman, 2012 : 39), media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu a) memotivasi minat atau tindakan, b) menyajikan informasi, dan c) memberi instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Sedangkan untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa, isi dan bentuk penyajian bersifat sangat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Dalam Pendidikan, media berfungsi sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media berfungsi sebagai tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam diri atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi secara efisien. f. Manfaat Media Pembelajaran Menurut Hamalik (dalam Sukiman, 2012:41), pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, membantu keefektifan proses pembelajaran, membantu 18

39 meningkatkan pemahaman siswa, dan sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar. Sudjana dan Rifai (dalam Arsyad, 2014:28), mengemukakan kegunaan atau manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu : a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh peserta didik dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran; c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga; d) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar, sebagai berikut : 1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi, sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses belajar dan hasil belajar. 19

40 2) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. 3) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung dari siswa dan lingkungan, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuannya. 4) Media pembelajaran dapat memberi kesamaan apengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan untuk terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya. 3.Media Kartu Domino Modifikasi Kartu domino pada umumnya adalah sejenis kartu permainan yang dalam setiap kartunya terdapat bulatan-bulatan dengan jumlah yang berbeda-beda dari angka 1 6, dalam setiap kartu terdapat dua bagian angka. Dalam permainan kartu domino, satu bagian angka pada salah satu kartu akan di cocokan dengan angka yang sama pada kartu sisi lainnya., sehingga angka-angka yang dicocokan akan tersambung. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI (2008:339) domino meupakan sebuah permainan dengan 28 kartu yang bertanda bulat-bulatan yang menunjukkan nilai angka kartu yang bermata (bertitik besar), tiap kartu dibagi menjadi dua bidang, tiap bidang berisi 0 6 titik. 20

41 Kartu permainan domino ini memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Kelebihan dari kartu domino ini adalah mudah dan praktis untuk dibawa kemana saja, bentuknya tetap, warnanya menarik siswa, dan mudah dalam penggunaannya. Sedangkan kekurangan dari media kartu domino ini adalah mudah sobek, tidak tahan lama, apabila siswa salah dalam penggunaannya dalam arti bukan untuk pembelajaran, dapat membuat kerugian karena salah pemanfaatannya. Menurut Darmaswari (2010 : 27), dalam penggunaan kartu domino pada umumnya terdapat cara- cara penggunaannya sebagai berikut : 1. Permainan ini dimainkan oleh 2, 3, atau 4 orang pemain. 2. Bagikan kartu domino yang khusus dipakai untuk permainan ini, sampai habis terbagi untuk masing-masing pemain. 3. Sebelum bermain, pemain akan melakukan pengundian terlebih dahulu siapa saja yang jadi pemain pertama dan meletaakkan sebuah kartu di meja. 4. Dengan urutan sesuai dengan arah jarum jam para pemain menjatuhkan satu kartu pada setiap gilirannya. 5. Nilai kartu yang dipasangkan atau dijatuhkan harus disesuaikan dengan nilai kartu yang ada atau dijatuhkan sampai pemain tidak memiliki kartu lagi. 6. Jika pemain tidak dapat berjalan, makai pemain tersebut kehilangan satu giliran dan menaruh setiap kartu yang tidak bisa dijalankan. 21

42 7. Pemenangnya adalah pemain yang kartunya habis terlebih dahulu atau jika para pemain semuanya tidak dapat berjalan dan kartunya masih tersisa, maka pemenangnya ditentukan oleh pemain yang kartu matinya paling sedikit. Gambar 2.1 Kartu Domino Pada Umumnya Media kartu domino pada penelitian ini mengalami modifikasi yang disesuaikan dengan konteks pembelajaran mata pelajaran IPA materi Rantai Makanan. Di bawah ini merupakan desain media kartu domino rantai makanan yang telah dibuat untuk membantu mempermudah pembelajaran IPA. Gambar 2.2 Kartu Domino Rantai Makanan 22

43 23

44 24

45 25

46 26

47 27

48 Berikut ini adalah aturan dalam melakukan permaianan kartu domino rantai makanan: 28

49 Gambar 2.3 Kartu aturan permainan domino rantai makanan 1. Pertama, siswa dibagi menjadi 4 atau 5 kelompok, masing-masing kelompok berisi 2 5 orang pemain. 2. Setiap kelompok mendapatkan 1 paket kartu domino rantai makanan yang masing masing paketnya berisi 25lembar kartu. 3. Setelah itu tiap-tiap kelompok memilih satu 1 orang sebagai pemegang kunci jawaban, anak tersebut tidak ikut bermaian dan nanti bertugas untuk mengecek apakah kelompoknya benar atau tidak. 4. Guru membagi kunci jawaban kepada anak-anak yang sudah dipilih menjadi pemegang kunci jawabannya 5. Sebelum bermain, tiap kelompok akan melakukan pengundian terlebih dahulu pada anggotanya untuk menentukan siapa yang pertama meletakkan kartu. 6. Setelah itu masing-masing kelompok mulai membagi kartu domino rantai makanan pada anggotanya sampai habis terbagi. 7. Dengan urutan sesuai arah jarum jam, para pemain menjatuhkan satu kartu pada setiap gilirannya. 8. Jawaban kartu yang dipasangkan atau dijatuhkan, harus disesuaikan dengan pertanyaan yang ada sampai pemain tidak memiliki kartu lagi di tangannya. 9. Jika pemain tidak memiliki kartu yang berisi jawabannya, maka pemain tersebut kehulangan kesempatan untuk bermain dan langsung dilewati ke pemain selanjutnya. 10. Pemenangnya adalah kelompok yang cepat selesai menyusun kartu domino rantai makanan dan susunannya sudah sesuai dengan kunci jawaban. 11. Guru menjadi juri untuk mengamati dan memilih kelompok mana yang sudah selesai terlebih dahulu, kemudian siswa yang membawa kunci jawaban akan mengecek apakah urutan kartunya sudah sesuai atau belum. 12. Jika urutan kartu masih salah maka kelompok tersebut dinyatakan kalah. 13. Kelompok pemenang adalah yang berhasil menyusun kartu sesuai dengan urutan yang sudah ada pada kunci jawaban, mulai dari start hingga finish. 14. Kelompok yang benar kemudian membacakan hasil urutan rantai makanan yang sudah mereka susun. 29

50 4. Ilmu Pengetahuan Alam a. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Menurut Darmojo (dalam Samatowa, 2011:2), IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Selain itu, Nash (dalam Samatowa, 2011:3), menyatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara suatu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamatainya. Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science disebut juga sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa tentang alam. Winaputra (dalam Samatowa, 2011:3) mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan kumpulan pengetauan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah. Pendapat lain dari Sulistyorini (dalam Susanto, 2013:169), sembilan sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA, yaitu : sikap ingin tahu, ingin mendapat sesuatu yang baru, kerja sama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab,berpikir bebas, dan kedisiplinan diri. Berdasarkan pernyataan yang telah dinyatakan dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 30

51 adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam berdasarkan fakta dan berhubungan dengan alam serta makhluk hidup sebagai proses ilmiah sehingga dapat memupuk sikap ilmiah. Oleh karena itu hakikat IPA terdiri atas 3 unsur utama yaitu, produk, proses ilmiah dan pemupukan sikap. b. Pendidikan IPA di SD Menurut Samatowa (2011:5), mengatakan bahwa IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat Pendidikan IPA menjadi penting. Anak-anak perlu diberi kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA dan yang perlu dimodifikasikan sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya. Keterampilan proses sains didefinisikan oleh Paolo dan Marten (dalam Samatowa, 2011:5) adalah : (1) mengamati, (2) mencoba memahami apa yang diamati, (3) mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi, (4) menguji ramalan-ramalan dibawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar. Paolo dan Marten juga menegaskan bahwa dalam IPA tercakup juga percobaan apabila salah atau gagal maka amencoba kembali. Selanjutnya menurut Samatowa (2011:5), juga mengatakan bahwa model belajar yang cocok untuk anak Indonesia adalah belajar melalui pengalaman langsung (Learning By Doing). Dengan model ini dapat memperkuat daya ingat anak dan biayanya sangat murah, sebab menggunakan alat-alat dana media belajar yang ada di lingkungan anak 31

52 sendiri. Samatowa (2006:9) juga berpendapat bahwqa siswa sekolah dasar berusia 7 sampai 12 tahun termasuk dalam tahap operasional konkret, dimana pada tahap ini anak mengembangkan pemikiran logis, tetapi masih terikat pada fakta-fakta perspektual, yang artinya anak mampu berpikir logis, akan tetapi masih terbatas pada objek-objek konkret dan mampu melakukan observasi. Samatowa (2006:3) mengemukakan 4 alasan mengapa IPA perlu diajarkan di Sekolah Dasar, diantaranya : 1) IPA mempunyai faedah bagi suatu bangsa, kesejahteraan suatu bangsa banyak sekali bergantung pada kemampuan bangsa tersebut dalam bidang IPA. 2) Bila IPA diajarkan menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis. 3) Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka. 4) Mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara menyeluruh. c. Karakteristik Pembelajaran IPA SD Djojosoediro (2012: 5-6) berpendapat bahwa IPA sebagai disiplin ilmu mempunyai ciri khusus/karakteristik tersebut adalah sebagai berikut : 32

53 1) IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan kembali oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan oleh penemu tersebut. 2) IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. 3) IPA merupakan pengetahuan teoritis. 4) IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan. 5) IPA meliputi 4 unsur, yaitu produk, proses, aplikasi, dan sikap. d. Tujuan Pembelajaran IPA Tujuan pembelajaran IPA di SD yaitu untuk dapat membantu siswa berpikir kritis dalam memecahkan suatu permasalahan mengenai peristiwa-peristiwa alam secara logis supaya mengembangkan ilmu pengetahuannya dan dapat menumbuhkan sikap ilmiah pada diri siswa. e. Penggunaan Media Kartu Domino Pada Mata Pelajaran IPA Materi IPA yang sangat banyak membuat peneliti menggunakan media pembelajaran dalam penerapan pembelajaran di penelitinya. Peneliti menggunakan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA. Media kartu domino tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Guru menjelaskan materi pembelajaran 2) Guru dan siswa melakukan tanya jawab 3) Guru membagi siswa ke dalam kelompok 33

54 4) Siswa masuk kedalam kelompok dan guru menjelaskan cara bermain kartu domino dalam kelompok 5) Siswa mencoba menyusun kartu domino secara bergantian dan siswa mengerjakan LKS sambal menyusun kartu domino 6) Guru mengoreksi hasil jawaban siswa 5. Materi Rantai Makanan Sumantoro dan Hermana (2009:90) menjelaskan bahwa rantai makanan merupakan perjalanan makan memakan seolah-olah membentuk suatu rantai makanan. Rantai makanan tersusun dari produsen (penghasil), konsumen (pemakai), dan pengurai. Dengan kata lain, rantai makanan merupakan ketergantungan makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lain umumnya dalam hal makan memakan. Rantai makanan terjadi di semua ekosistem. Haryanto (2007:86) menjelaskan bahwa ekosistem merupakan tempat berlangsungnya hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dan lingkungannya. Makna pendapat dari kedua ahli diatas jika digabungkan bahwa rantai makanan pada suatu ekosistem adalah hubungan saling ketergantungan dari makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya pada suatu tempat tertentu. Hal ini pada peristiwa makanmemakan yang terjadi melibatkan semua makhluk hidup yang tinggal di tempat tertentu berdasarkan ekosistemnya masing-masing. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer. Berikut adalah contoh sebuah 34

55 rantai makanan. Pada rantai makanan tersebut terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu yaitu rumput dimakan belalang, belalang dimakan katak, katak dimakan ular dan jika ular mati akan diuraikan oleh jamur yang berperan sebagai dekomposer menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut tingkat trofik. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof dengan kata lain sering disebut produsen. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh hewan pemakan daging (carnivora) dan seterusnya. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Dengan demikian, pada rantai makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa : 1. Rumput bertindak sebagai produsen. 2. Belalang sebagai konsumen I (Herbivora) 3. Katak sebagai konsumen II (Carnivora) 4. Ular sebagai konsumen III(Carnivora) 5. Burung Elang sebagai konsumen IV/sebagai konsumen puncak (Carnivora) 6. Jamur sebagai dekomposer. 35

56 Gambar 2.4 Contoh Rantai Makanan B. Penelitian yang Relevan Berdasarkan judul penelitian yang digunakan peneliti, peneliti akan memaparkan beberapa hasil penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Sahronih (2015) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Metode Bermain Kartu Domino Bergambar (Science Dominoes) Terhadap Hasil Belajar IPA Sub Pokok Bahasan Rantai Makanan Siswa Kelas IV SDN Sumbersari 03 Jember. Tujuan Penelitian adalah mengetahui adanya pengaruh metode bermain kartu domino bergambar (science dominoes) terhadap hasil belajar IPA sub pokok bahasan rantai makanan siswa kelas IV. Jenis penelitian ini menggunakan pola non-randomized-control group pretest-posttest design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IVA dan IVB SDN Sumbersari 03 Jember. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes yang merupakan tes siswa berupa 36

57 nilai pre-test dan post-test yang dianalisis dengan menggunakan rumus ujit. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh metode bermain kartu domino bergambar (science dominoes) terhadap hasil belajar IPA sub pokok bahasan rantai makanan siswa kelas IV SDN Sumberharjo 03 Jember. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji efktifitas relatif pada analisis data diperoleh ER = 49,17%. Larasati Poedjiastoeti (2016) melakukan penelitian yang berjudul Pengembangan Permainan Kartu Domino Kimia Sebagai Media Pembelajaran Pada Materi Unsur Bagi Siswa SMALB Tunarungu. Jenis penelitian yang digunakan adalah R&D yang terdiri dari tahap studi pendahuluan, pengembangan dan pengkajian produk. Penelitian ini dibatasi hanyan sampai pada tahap studi pengembangan yaitu ujicoba terbatas. Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar telaah, validasi, pre-test dan postest, observasi aktivitas siswa, dan angket respon siswa. Media Perrmainan Kartu Domino Kimia ini divalidasi oleh satu Dosen Kimia, satu Dosen PLB, dan satu Guru IPA SMALB serta diuji cobakan pada 10 siswa kelas XI SMALB Karya Mulya Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan Kartu Domino Kimia layak digunakan sebagai media pembelajaran kimia pada materi Unsur bagi siswa SMALB Tunarungu. Hal tersebut ditunjukkan dari penelitian validasi yang mendapat kriteria sangat layak dengan rentang presentase sebesar 73,33% - 93,33% ditinjau dari kualitas penyajian, tampilan, bahasa dan persyaratan sebagai permainan Pendidikan. Respon siswa, siswa 37

58 memberikan respin positif terhadap media permainan dan permainan dengan rentang nilai sebesar 70% - 100%. Hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan pada kategori sedang yang ditunjukkan melalui perhitungan skor gain dengna rentang 0,2 0,5. Darmaswari (2014) melakukan penelitian yang berjudul Penggunaan Media Pembelajaran Kartu Domino Untuk Meningkatkan Kemandirian Dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Kanisius Klepu. Penelitian ini bertujuan 1)untuk mengetahui upaya meningkatkan kemandirian dan hasil belajar menggunakan media pembelajaran kartu domino, 2) mengetahui apakah penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan kemandirian, 3) mengetahui apakah penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas(PTK) dengan model Siklus Kemmis dan Taggart. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Klepu yang berjumlah 24 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan, kuisioner, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan kemandirian belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu dengan diperoleh skor ratarata kemandirian belajar siswa dikondisi awal diperoleh 25 (kurang), siklus I sebesar 65 (baik), dan siklus II sebesar 76 (baik). Penggunaan media pembelajaran kartu domino juga meningkatkan hasil belajar siswa dengan diperoleh kondisi awal nilai rata-rata siswa sebesar 64, siklus I 38

59 sebesar 80 meningkat disiklus II yaitu 82. Presentase yang mencapai KKM kondisi awal sebanyak 63%, disiklus I sebanyak 92%, meninngkat disiklus II yaitu 100%. Berdasarkan ketiga penelitian yang telah diuraikan di atas, peneliti akan mengembangkan pembaruan media pembelajaran kartu domino modifikasi pada pelajaran IPA yang akan diperluas untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam pembelajaran secara utuh. Melalui penjelasan dari penelitian relevan diatas, peneliti membuat bagan dari semua penelitian. Literatur map dapat dilihat sebagai berikut : 39

60 Bagan 2.3 Literatur Map Larasati dan Poedjiastoeti (2016) Pengembangan Permainan Kartu Domino Kimia sebagai Media Pembelajaran Pada Materi Unsur Bagi Siswa SMALB Tunarungu Sahronih (2015) Pengaruh Metode Bermain Kartu Domino Bergambar (Science Dominoes) Terhadap Hasil Belajar IPA Sub Pokok Bahasan Rantai Makanan Siswa Kelas IV SDN Sumbersari 03 Jember. Darmaswari (2014) Penggunaan Media Pembelajaran Kartu Domino Untuk Meningkatkan Kemandirian Dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Kanisius Klepu. Penelitian yang dilakukan: Pengembangan Media Pembelajaran IPA Kartu Domino Pada Materi Rantai Makanan Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. 40

61 C. Kerangka Berpikir Guru sebagai fasilitator penyampaian materi kepada siswa mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran di kelas. Tidak hanya bertugas menyiapkan perangkat pembelajaran saja, tetapi seorang guru juga mempunyai tugas penting dalam menerapkan rencana pembelajaran yang telah dirancang untuk membantu siswa supaya dapat mencapai tujuan pembelajaran. Untuk dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, tentunya seorang guru perlu menggunakan media pembelajaran. Dalam menggunakann media pembelajaran guru juga harus lebih kreatif dalam menggunakan media pembelajaran dan mencari media pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa dalam menerima pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas, peneliti menyusun kerangka berpikir tentang pengembangan produk berupa kartu domino pada materi rantai makanan untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Kurikulum 2013 adalah pengembangan dari kurikulum sebelumnya yang menekankan pada kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk mengembangkan potensi peserta didik. Karakteristik kuriukum 2013 yaitu menggunakan pembelajaran tematik-integratif dan menggunakan pendekatan saintifik. Pembelajaran tematik-integratif merupakan pembelajaran dengan menyajikan konsep dari berbagai bidang studi yang saling berkaitan. Sedangkan, pendekatan saintifik 41

62 merupakan pembelajaran yang melalui lima (5) tahap yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Pembelajaran mampu dirancang berbeda dari pembelajaran pada umumnya dengan melakukan inovasi. Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk mendorong aktivitas belajar sehingga pembelajaran lebih agar menjadi lebih menyenangkan, variatif, dan bermakna. Kurikulum 2013 atau rencana pembelajaran ini dituangkan ke dalam bentuk perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran merupakan suatu persiapan yang disusun oleh guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang berlangsung secara inspiratif, menyenangkan, dan memotivasi peserta didik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun pada tema 5: ekosistem dalam pembelajaran IPA materi rantai makanan untuk kelas IV Sekolah Dasar. Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari peristiwa peristiwa yang terjadi di alam berdasarkan fakta dan berhubungan dengan alam serta makhluk hidup. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, data yang diperoleh peneliti yaitu, perangkat pembelajaran yang selama ini digunakan dalam proses pembelajaran masih sederhana dan penggunaannya belum optimal. Guru menggunakan metode ceramah sehingga membuat peserta didik kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu, guru belum memahami tentang keterampilan abad

63 Peneliti juga menemukan data lainnya dari hasil wawancara dengan guru. Guru menyatakan bahwa peserta didik sulit mengurutkan komponen dari rantai makanan mulai dari produsen, konsumen I, konsumen II, konsumen III, dan pengurai. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran yang digunakan guru kurang efektif dalam meningkatkan kemampuan peserta didik memecahkan masalah pada materi rantai makanan. Guru membutuhkan perangkat pembelajaran yang dapat mendukung proses pembelajaran sehingga peserta didik mudah memahami materi yang diberikan oleh guru. Melalui pengembangan perangkat pembelajaran ini diharapkan guru dapat termotivasi untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga dapat menarik antusias peserta didik. Oleh sebab itu, peneliti terdorong untuk mengembangkan perangkat pembelajaran IPA materi rantai makanan berupa kartu domino. D. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana prosedur pengembangan media pembelajaran kartu domino pada mata pelajaran IPA materi Rantai Makanan untuk Kelas IV Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas media perangkat pembelajaran kartu domino pada mata pelajaran IPA materi Rantai Makanan untuk kelas IV Sekolah Dasar? 43

64 3. Bagaimana kualitas media perangkat pembelajaran kartu domino pada mata pelajaran IPA materi Rantai Makanan untuk kelas IV Sekolah Dasar menurut hasil uji coba terbatas? 4. Bagaimana kualitas media perangkat pembelajaran kartu domino pada mata pelajaran IPA materi Rantai Makanan untuk kelas IV Sekolah Dasar menurut hasil uji coba pemakaian produk? 44

65 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian dan pengembangan atau yang dikenal dengan istilah Research and Development ( R & D). Menurut Sanjaya (2014 : 130) menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan (R & D) adalah proses pengembangan dan validasi produk pendidikan. Dalam hal ini, produk pendidikan tidak terbatas pada bahanbahan pembelajaran seperti buku teks, film pendidikan dan lainnya. Melainkan, dapat juga berbentuk prosedur atau proses belajar mengajar dalam pembelajaran. Sedangkan menurut Sugiyono (2017: 407) menjelaskan bahwa Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R & D) adalah proses/metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Berdasarkan kedua penelitian pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa Research and Development (R & D) adalah salah satu jenis penelitian yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk yang telah ada dan kemudian dilakukan validasi serta menguji keefektifan produk tersebut secara sistematis. Keefektifan produk adalah bagaimana produk tersebut dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan. Apabila dikaitkan dengan dunia pendidikan, produk yang dikembangkan atau dihasilkan dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. 45

66 Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2017: ) mengemukakan beberapa langkah penelitian dan pengembangan yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakai(9) revisi produk, (10) produksi masal. Berikut pemaparan langkah-langkah penelitian dan pengembangan dengan gambar dan penjelasannya: Potensi dan Pengumpulan Desain Validasi masalah data produk desain Uji coba Revisi Uji coba Revisi pemakaian produk produk desain Revisi produk Produksi masal Gambar 3.1 Prosedur Penelitian dan Pengembangan menurut Borg and Gall 46

67 1. Potensi dan masalah Potensi adalah segala sesuatu apabila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Tidak terwujudnya harapan adalah masalah. Dari masalah tersebut maka dimunculkan pengembangan yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut. 2. Pengumpulan data Pengumpulan data merupakan proses untuk mendapatkan informasiinformasi secara faktual dan digunakan sebagai landasan dalam mengembangkan produk yang sesuai dengan harapan. 3. Desain produk Desain produk merupakan mewujudkan gambaran produk yang akan dihasilkan. Pengembangan produk awal dapat berupa penyiapan materi pembelajaran, prosedur/penyusunan buku pegangan, dan instrumen evaluasi (Sugiyono, 2017: 35-36). Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah berupa desain produk baru, yang lengkap dengan spesifikasinya. Dengan mewujudkan desain, akan mempermudah peneliti dalam mewujudkan produk yang sesuai dengan rencana. 4. Validasi desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk (metode mengajar baru) secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi dikatakan rasional 47

68 apabila penilaiannya berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi desain dilakukan dengan menghadirkan beberapa validator danatau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang sudah dirancang. 5. Revisi desain Kelemahan desain produk dapat diketahui setelah validasi melalui diskusi dengan validator dan para ahli lainnya. Peneliti berkewajiban untuk memperbaiki produk sesuai dengan saran yang diberikan oleh validator. 6. Uji coba produk Pengujian produk dilakukan dengan cara eksperimen pada sampel terbatas. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah metode mengajar baru tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan metode mengajar lama. Cara eksperimen dilakukan untuk membandingkan keadaan sebelum produk diterapkan. 7. Revisi produk Revisi produk dilakukan setelah melihat hasil dari uji coba produk yang telah dilakukan pada sampel tersebut. Namun, apabila terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil uji coba produk terbatas, maka metode mengajar baru dapat diberlakukan pada kelas yang lebih luas. 48

69 8. Uji coba pemakaian Produk yang berupa metode mengajar baru dapat diterapkan dalam lingkup lembaga pendidikan yang lebih luas, setelah pengujian terhadap produk berhasil. 9. Revisi produk Revisi produk dilakukan, apabila dalam pemakaian lingkup lembaga pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. Peneliti mengevaluasi kinerja produk yang dibuat untuk menyempurnakan pembuatan produk. 10. Pembuatan produk masal Pembuatan produk masal dilakukan, apabila produk telah dinyatakan efektif dan efisien setelah melalui. Pengujian beberapa kali dilakukan agar produk dapat diterapkan pada setiap lembaga pendidikan. Berdasarkan penjelasan di atas peneliti hanya membatasi pada 7 langkah prosedur pengembangan, yaitu (1) potensi dan masalah. (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk akhir. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini meliputi tujuh tahap karena penelitian sampai pada taraf ujicoba dan tidak melakukan produksi massal. Hal ini diperjelas dari langkah kedelapan sampai sepuluh, berikut pemaparan yang dapat disampaikan: (8) ujicoba pemakaian yaitu produk yang berupa metode mengajar baru dapat diterapkan dalam lingkup lembaga pendidikan yang lebih luas, setelah 49

70 pengujian terhadap produk berhasil. (9) Revisi produk yaitu revisi yang dilakukan pada produk apabila dalam pemakaian lembaga pendidikan yang lebih luas terdapat kelebihan dan kelemahan. (10) Pembuatan produk massal yaitu pembuatan produk yang dilakukan secara massal, apabila produk telah dinyatakan efektif dan efisien setelah melalui pengujian beberapa kali agar produk dapat diterapkan pada setiap lembaga pendidikan. Penelitian ini masih sebatas pengembangan prototipe awal perangkat pembelajaran, oleh karena itu prosedur pengembangan penelitian dibatasi hingga tahap ke tujuh. B. Prosedur Pengembangan Prosedur pengembangan yang akan dihasilkan oleh peneliti dalam penelitian pengembangan ini adalah desain produk akhir berupa perangkat pembelajaran. Prosedur penelitian menggunakan langkah-langkah penelitian dan pengembangan milik Borg and Gall. Penggunaan langkah-langkah penelitian dan pengembangan milik Borg and Gall dikarenakan untuk mengembangkan suatu produk pengembangan (Tengeh, Jampel & Pudjawan, 2014: 31). Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran berupa kartu domino rantai makanan. Penelitian ini tidak menggunakan seluruh langkah model penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh Borg and Gall. Peneliti membatasi penelitian dengan hanya menggunakan tujuh langkah-langkah penelitian, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk akhir. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini meliputi tujuh tahap 50

71 karena penelitian masih berupa pengembangan prototipe perangkat pembelajaran, peengembangan produk baru sampai pada taraf ujicoba, dan belum melakukan produksi massal. Oleh karena itu, prosedur pengembangan penelitian dibatasi hingga tahap ketujuh. Berikut langkah-langkah model penelitian dan pengembangan yang digunakan oleh peneliti: 51

72 Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan Potensi dan Masalah Langkah 1 Analisis Kebutuhan Wawancara Hasil Wawancara Langkah 2 Pengumpulan Data Langkah 3 Desain Produk Mengembangkan instrumen wawancara. Mengembangkan instrumen penilaian produk. Analisis Kompetensi inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Menyusun indikator dengan tingkat berpikir tingkat tinggi (taksonomi Bloom). Menyusun tujuan pembelajaran berdasarkan ABCD. Membuat jaringan KD dan indikator. Membuat rencana pembelajaran (RPP). Mengembangkan dan memilih bahan ajar. Langkah 4 Validasi desain Langkah 5 Revisi produk Evaluasi formatif Langkah 7 Revisi produk Langkah 6 Uji coba terbatas Evaluasi sumatif 52

73 1. Potensi dan Masalah Penelitian ini berawal dari adanya potensi dan masalah. Untuk mengetahui potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan didapat berdasarkan fakta yang terdapat di lapangan mengenai perangkat pembelajaran inovatif mengacu kurikulum Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara mewawancarai guru kelas IV SD N 26 OKU. Wawancara dilakukan pada tanggal 2 November 2019 untuk mengetahui kebutuhan guru dan peserta didik mengenai pembelajaran inovatif dan peranan pembelajaran inovatif pada kurikulum Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Hasil wawancara dijadikan sebagai bahan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan yang sudah didapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan produk. 3. Desain produk Desain produk awal yang meliputi penyiapan materi pembelajaran, prosedur atau penyusunan buku pegangan, 4. Validasi desain Produk yang telah dibuat, selanjutnya divalidasi oleh para ahli. Validasi dilakukan oleh 2 validator yang terdiri dari satu orang dosen dan satu orang guru kelas IV. Kedua validator akan menilai kelayakan produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kritik dan saran, serta 53

74 penilaian produk yang dikembangkan peneliti didapatkan dari validasi produk. Kritik dan saran digunakan untuk mengetahui kekurangan produk yang kemudian dijadikan sebagai acuan demi melakukan perbaikan sehingga menghasilkan produk yang lebih baik. 5. Revisi desain Revisi desain dilakukan setelah produk divalidasi sehingga mendapatkan kritik dan saran oleh kedua validator. Revisi desain dilakukan untuk memperbaiki kelemahan produk berdasarkan hasil penilaian oleh validator. Kelemahan produk diperbaiki agar menghasilkan produk yang lebih baik. 6. Uji coba produk Uji coba produk dilakukan kepada 5 peserta didik kelas IV, meliputi peserta didik yang berinisialkan B, N, R, A, dan F. 7. Revisi produk akhir Penyempurnaan produk dilakukan berdasarkan hasil evaluasi formatif yang didapat dengan berpedoman pada kritik dan saran yang diberikan. Revisi ini merupakan revisi tahap akhir guna menyempurnakan produk yang dikembangkan. C. Setting Penelitian Setting penelitian yang dilakukan oleh peneliti meliputi tempat penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, dan waktu penelitian. 54

75 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah guru kelas IV dan peserta didik kelas IV tahun ajaran 2019/ Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perangkat pembelajaran dalam sub-tema Keseimbangan Ekosistem mengacu Kurikulum 2013 untuk peserta didik kelas IV Sekolah Dasar. 3. Waktu Penelitian Waktu penelitian terhitung mulai bulan Januari 2020 sampai November Penelitian ini dimulai dari wawancara analisis kebutuhan, pembuatan produk, hingga penyelesaian laporan skripsi. Keseluruhan penelitian pengembangan ini membutuhkan waktu kurang lebih 11 bulan. D. Teknik Pengumpulan Data Melaksanakan suatu penelitian pengumpulan data sangat diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan kuesioner. Soehartono (dalam Hikmat, 2011: 79) menyatakan bahwa wawancara adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden oleh peneliti atau 55

76 pewawancara dan jawabannya. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV di SD N 26 OKU yang menggunakan Kurikulum Peneliti menggunakan pedoman wawancara dalam melakukan kegiatan wawancara. Pedoman wawancara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan analisis kebutuhan guru SD tentang pengembangan perangkat pembelajaran inovatif mengacu Kurikulum 2013 yang berkualitas. Data yang diperoleh melalui wawancara dengan wali kelas IV berupa informasi terkait dengan permasalahan mengenai perangkat pembelajaran yang belum terpenuhi pada setiap pembelajarannya, guru belum memahami sepenuhnya mengenai perangkat pembelajaran terkadang guru juga merasa kebingungan dalam menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan karaktersitsik peserta didik dan mata pelajarannya. Kuesioner yang dibuat peneliti diguakan untuk para validator untuk melakukan validasi terhadap produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran meliputi RPP, LKPD, dan lembar evaluasi. Selain itu, kuesioner juga digunakan peneliti untuk memperoleh data pada prosedur uji coba untuk mengetahui kualitas yang dikembangkan. E. Instrumen Penelitian Sugiyono (2016: 156) menyatakan bahwa instrumen penelitian merupakan alat ukur seperti tes, kuesioner, pedoman wawancara, dan pedoman observasi yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data 56

77 dalam suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan pedoman wawancara dan lembar validasi produk yang berbentuk check list. a. Pedoman Wawancara No Pedoman wawancara digunakan sebagai acuan dalam melakukan wawancara dengan guru kelas IV Sekolah Dasar. Pedoman wawancara bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah dan kebutuhan guru dengan sebenar-benarnya. Instrumen wawancara terdiri dari 23 poin pertanyaan, diantaranya adalah: Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Topik Pertanyaan No Pertanyaan 1. Seberapa sering Ibu menggunakan media dalam 1 pembelajaran? 2. Apa sajakah media pembelajaran yang pernah Ibu pakai 2 ketika mengajar? 3. Apakah Ibu pernah membuat atau mengembangkan media pembelajaran untuk proses pembelajaran di kelas? 3 4. Kesulitan apakah yang Ibu hadapi dalam 4 mengembangkan media pembelajaran? 5. Apa yang Ibu ketahui mengenai media konvensional? 5 6. Apakah Ibu sudah pernah memakai media pembelajaran 6 kartu domino yang sudah dimodifikasi? 7. Sejauh mana Ibu memahami tentang Kurikulum 2013? 7 8. Bagaimana nilai siswa setelah belajar menggunanakan 8 media pembelajaran? 9. Bagaimana suasana pembelajaran di kelas sebelum dan 9 sesudah menggunakan media pembelajaran? 10. Apa manfaat yang didapat setelah menggunakan media pembelajaran? 10 Tabel tersebut menjelaskan mengenai bentuk pertanyaan wawancara yang digunakan dalam kegiatan analisis kebutuhan. Pertanyaan yang menjadi pedoman memperoleh data dalam kegiatan analisis kebutuhan yaitu berkaitan dengan kesulitan guru 57

78 merancang perangkat pembelajaran dan penggunakan model pembelajaran. b. Kuesioner Kuesioner digunakan oleh para ahli atau validator saat melakukan validasi terhadap produk perangkat pembelajaran yang dikembangkan, seperti RPP, LKPD, dan lembar evaluasi. Kuesioner yng digunakan dalam kegiatan validasi disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen kuesioner validasi yang dikembangkan dan disusun oleh peneliti. Hasil kuesioner validasi digunakan peneliti untuk merevisi produk yang dikembangkan dengan mempertimbangkan kritik, saran, dan penelitian dari para validator. Berikut ini kisi-kisi instrument validasi perangkat pembelajaran. Tabel 3.2 Kisi-kisi Insrumen Kuesioner Validasi RPP Kualitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sub Variabel Indikator Nomor Butir 1. Identitas RPP Mencakup unsur kelengkapan RPP 1 2. Perumusan Kelengkapan Kompetensi Dasar 2a Indikator Penggunaan kata kerja operasional 2b Kelengkapan aspek pengetahuan dan 2c, 2d aspek keterampilan 3. Perumusan Tujuan Tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator 3a Pembelajaran Komponen Audience, Behaviour, 3b Condition, dan Degree (ABCD) dalam tujuan pembelajaran 4. Pemilihan Materi Ajar Materi ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta didik. 4a, 4b 5. Pemilihan Sumber Belajar 6. Pemilihan Media Belajar Keruntutan uraian materi ajar Sumber belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, pendekatan saintifik, dan karakteristik peserta didik. Media belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajan, pendekatan saintifik, dan karakteristik peserta didik. 4c 5a, 5b, 5c, 5d 6a, 6b, 6c, 6d 58

79 Sub Variabel 7. Skenario Pembelajaran 8. Rancangan Penilaian Autentik Kualitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Indikator Mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran. Alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup sesuai dengan cakupan materi Bentuk, teknik, dan instrumen penilaian sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi, penilaian pengetahuan, penilaian keterampilan. Nomor Butir 7a 7b, 7c 7d 8a, 8b, 8c Tabel 3.3 Kisi-kisi Insrumen Kuesioner Validasi LKPD Kualitas Lembar Kerja Peserta Didik Sub Variabel Indikator Nomor Butir 1. Tujuan Mencakup pemaparan tugas 1 2. Format Tampilan LKPD 2a Mencakup unsur-unsur LKPD 2b 3. Bahasa Penggunaan bahasa sesuai dengan PUEBI 3a Rumusan kalimat sederhana 3b Mendorong minat baca 3c Tabel 3.4 Kisi-kisi Insrumen Kuesioner Validasi Lembar Sub Variabel Penilaian(Soal Evaluasi) Kualitas Lembar Penilaian (Soal Evaluasi) Indikator 1. Isi Butir soal sesuai dengan indikator pembelajaran Kata kerja operasional sesuai dengan level kognitif Mencakup perintah pengerjaan soal Mencakup makna soal dan penempatan gambar tabel atau diagram 2. Bahasa Mencakup penggunakan bahasa serta kaidah penulisan berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Mencakup penggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami siswa Nomor Butir 1a 1b 1c 1d 2a 2b, 2c 59

80 F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti, yaitu analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. 1. Analisis Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dengan guru kelas IV SD untuk menganalisis kebutuhan yang ada. Data kualitatif juga didapat dari kritik dan saran yang dikemukakan oleh ahli atau validator pembelajaran inovatif yang telah memvalidasi produk penelitian. 2. Analisis Data Kuantitatif Data berupa skor dari penilaian validator ahli yaitu dosen pendidikan dan guru kelas IV Sekolah Dasar. Data yang dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian kuesioner diubah menjadi data interval. Langkah awal yang dilakukan yaitu menghitung rata-rata dari hasil instrumen yang dinilai dengan rumus sebagai berikut: Rata-rata = Jumlah skor yang didapat Jumlah seluruh item x 100 Skala penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu sangat baik (4), baik (3), cukup baik (2), dan kurang baik (1). Validator memilih salah satu skor dengan memberikan tanda centang ( ) pada kolom yang telah disediakan. Rata-rata total skor masing-masing komponen yang diperoleh akan dikonversikan menjadi data kuantitatif skala empat untuk skala penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan kriteria 60

81 menurut Widoyoko (2014: 144). Aturan pemberian skor dan klasifikasi hasil penilaian yaitu sebagai berikut: a. Skor pernyataan negatif berkebalikan dari pernyataan yang positif. b. Jumlah skor tertinggi ideal = jumlah pernyataan atau aspek penilaian dikali dengan jumlah pilihan (gradasi skor dalam rubrik). c. Skor akhir = (jumlah skor yang diperoleh: skor tertinggi ideal) dikali dengan jumlah kelas interval. d. Jumlah kelas interval = skala hasil penilaian. Artinya jika penilaian menggunakan skala 4, hasil penilaian diklasifikasi menjadi 4 kelas interval. e. Penentuan jarak interval (Ji) diperoleh dengan rumus. Ji = (t r) Jk Keterangan: t = skor tertinggi ideal dalam skala r = skor terendah ideal dalam skala Jk = jumlah kelas interval Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dibuat klasifikasi hasil penilaian dengan skala 4 sebagai berikut. Tabel 3.5 Klasifikasi Penilaian Skala Empat Skor akhir Klasifikasi >3,25 4,00 Sangat Baik (SB) >2,50 3,25 Baik (B) >1,75 2,50 Cukup Baik (CB) 1,00 1,75 Kurang Baik (KB) 61

82 Hasil dari perhitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan pertama yaitu mencari rerata skor perolehannya, kemudian yang kedua yaitu dapat dikonversikan dari data kuantitatif menjadi data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel 3.5 terkait kriteria skor skala empat. 62

83 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi tentang uraian hasil penelitian dan pembahasan, hal yang akan dibahas oleh peneliti meliputi lima bagian yaitu analisis kebutuhan, deskripsi produk awal, validasi ahli dan revisi produk, uji coba terbatas, kajian produk akhir dan pembahasan. A. Hasil Penelitian 1. Potensi dan Masalah Potensi dan masalah diketahui dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan merupakan langkah awal yang dilakukan oleh peneliti. Agar dapat memenuhi analisis kebutuhan, peneliti mencari informasi yang berkaitan dengan produk dari peneliti yaitu mengenai pembelajaran di Sekolah Dasar yang menggunakan Kurikulum 2013 dan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum Peneliti melakukan wawancara pada guru kelas IV di SD N 26 OKU. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi guru ketika melaksanakan pembelajaran serta kebutuhan perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan oleh peneliti. Wawancara itu sendiri dilakukan dengan menggunakan pedoman 10 butir pertanyaan yang telah dibuat untuk menganalisis kebutuhan perangkat pembelajaran inovatif. Berikut data hasil wawancara dengan guru kelas IV Sekolah Dasar yang telah menerapkan Kurikulum

84 Pertanyaan pertama yaitu tentang penggunaan media dalam proses pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa guru tidak terlalu sering menggunakan media dalam proses pembelajaran di kelas. Pertanyaan kedua adalah mengenai penggunaan media yang digunakan dalam materi pembelajaran. Guru memberi jawaban bahwa dalam pembelajaran media yang digunakan adalah LKS, dan laptop. Karena di dalam kelas belum memiliki LCD, jadi guru terkendala untuk bisa memperlihatkan video kepada siswa secara bersamaan. Pertanyaan ketiga yaitu tentang mengembangkan atau membuat secara pribadi media pembelajaran untuk proses pembelajaran di kelas. Guru memberikan jawaban bahwa pernah menggunakan video, memakai LKS, dan memakai media seadanya yang ada di Sekolah, tetapi untuk membuat atau mengembangka media konvensional sendiri belum pernah. Pertanyaan keempat yaitu mengenai kesulitan yang dihadapi guru dalam mengembangkan media pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa guru tidak mengalami kesulitan yang cukup berat. Pertanyaan kelima yaitu tentang sejauh mana pemahaman guru terhadap media konvensional. Guru memberikan jawaban bahwa guru belum begitu paham mengenai media konvensional itu seperti apa, namun guru sudah mengetahui contoh media- media pembelajaran. Pertanyaan keenam yaitu mengenai penggunaan media pembelajaran konvensional kartu domino yang di modifikasi. Guru 64

85 memberi jawaban bahwa guru belum pernah mengetahui bagaimana cara menggunakan kartu domin modifikasi tersebut, tetapi guru sudah mengetahui bentuk dari kartu domino pada umumnya. Pertanyaan ketujuh yaitu tentang Kurikulum Guru memberikan jawaban bahwa terkadang guru masih sulit dalam menjalankan pembelajaran K13. Terdapat banyak mata pelajaran di dalamnya dan harus di integrasikan satu sama lain. Pertanyaan kedelapan yaitu tentang peningkatan nilai setelah menggunakan media pembelajaran. Guru memberi jawaban bahwa terjadi peningkatan nilai setelah menggunakan media pembelajaran, namun peningkatan nilai tersebut tidak terlalu signifikan. Pertanyaan kesembilan yaitu tentang suasana pembelajaran dikelas sebelum dan sesudah menggunakan media dan keantusiasan siswa sebelum atau sesudah menggunakan media. Guru memberikan jawaban bahwa siswa lebih antusias jika menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas dibandingkan sebelum menggunakan media pembelajaran. Pertanyaan kesepuluh yaitu tentang manfaat setelah menggunakan media pembelajaran. Guru membeikan jawaban bahwa siswa menjadi lebih paham mengenai materi yang telah disampaikan oleh guru. Tidak hanya itu, guru juga lebih mundah menjelaskan materi pelajaran ke siswa. 65

86 2. Pengumpulan Data Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa guru belum banyak menggunakan media dalam proses pembelajaran. Guru juga hanya sebatas mengetahui media-media pembelajaran, namun belum paham betul mengenai media konvensional. Bahkan guru juga belum paham mengenai pembelajaran yang di terapkan pada Kurikulum Selain itu, guru juga menyadari bahwa media pembelajaran sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran di kelas, hanya guru tidak sering menggunakan media pembelajaran, hanya pada beberapa materi saja yang dirasa perlu menggunakan media. Guru juga menyadari bahwa dengan menggunakan media pembelajaran terdapat peningkatan nilai walaupun tidak secara signifikan dan membuat siswa lebih antusias di kelas. Dalam melaksanakan pembelajaran, guru hanya berpedoman pada buku panduan guru dan siswa. Guru tidak membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran secara mandiri melainkan mengambil dari buku guru dan buku siswa yang sudah ada, hanya saja indikator dan tujuan pembelajaran tetap disesuaikan dengan kondisi sekolah. Hal ini membuat peserta didik merasa sangat bosan dan kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru terkadang mengalami kesulitan ketika 66

87 merancang pembelajaran inovatif dan menentukan model pembelajaran yang sesuai karakteristik peserta didik. Kemudian pemahaman guru mengenai penggunaan media kartu domino yang sudah dimodifikasi masih sangat minim. Hal ini karena guru belum pernah memakai atau menggunakan media kartu domino dan belum mengetahui bagaimana cara penggunaan media kartu domino yang sudah dimodifikasi. Sesuai dengan hasil wawancara yang sudah dilakukan peneliti, maka guru memerlukan contoh perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu Kurikulum Contoh perangkat pembelajaran inovatif akan dapat menjadikan contoh oleh guru dan dapat menginspirasi guru dalam proses pembuatan perangkat pembelajaran inovatif mengacu Kurikulum Melalui contoh perangkat pembelajaran inovatif yang sesuai dengan Kurikulum 2013, maka guru dapat mengembangkan rancangan perangkat pembelajaran yang membuat peserta didik semakin aktif, senang, antusias, dan tidak merasa bosan. 3. Desain Produk Dalam mengembangkan media kartu domino modifikasi, peneliti melakukan beberapa langkah pengembangan. Peneliti menggunakan Buku Guru, Buku Siswa edisi revisi 2017, dan dari berbagai sumber lainnya sebagai acuan dalam pembuatan perangkat pembelajaran. Produk yang dikembangkan oleh peneliti yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, langkah awal yang dilakukan peneliti yaitu 67

88 menganalisis Kompetensi Dasar (KD) dan indikator sesuai dengan tema yang ada dalam Kurikulum Berdasarkan KD yang sudah ditetapkan kemudian diturunkan menjadi indikator. Pada saat menyusun indikator pembelajaran, peneliti menggunakan kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi yang sesuai dengan Taksonomi Bloom edisi revisi. Peneliti membuat tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator dan kata kerja yang diukur. Dalam pembuatan tujuan pembelajaran mencakup komponen A (Audience), B (Behavior), C (Condition), D (Degree). RPP yang dibuat lengkap dengan lampiran penilaian, rangkuman materi, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), soal evaluasi, bahan ajar, dan lembar refleksi. Desain pembelajaran yang dibuat menggunakan pendekatan scientific sesuai dengan karakteristik Kurikulum RPP yang sudah dibuat juga menggunakan model pembelajaran yang sudah ditentukan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dirancang selama satu hari penuh atau 7JP (7 x 35 menit). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berisi perencanaan kegiatan selama satu pertemuan untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) dan indikator pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) termuat beberapa komponen yaitu (1) cover, (2) pemetaan kompetensi dasar dan indikator, (3) identitas nama satuan pendidikan, kelas/semester, tema/sub tema, pembelajaran ke-, bidang studi terkait, alokasi waktu/hari dan tanggal, (4) tujuan pembelajaran, (5) kompetensi inti, (6) kompetensi dasar dan indikator 68

89 (mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada indikator (C4-C6/HOTS)), (7) materi pembelajaran, (8) pendekatan, model, metode, dan teknik pembelajaran, (9) penguatan pendidikan karakter, (10) langkah-langkah pembelajaran, mengembangkan 5M dalam kegiatan inti yaitu: mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan, (11) mengembangkan 4C yaitu berpikir krtitis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kerja sama (collaboration), dan komunikasi (communication), (12) media, alat, dan sumber belajar, (13) penilaian, (14) lampiran, (15) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun menggunakan pendekatan saintifik, model pembelajaran inovatif, pembelajaran terpadu, penilaian otentik dan berorientasi pada keterampilan abad-21 sesuai tuntutan pada Kurikulum Oleh karena itu maka peserta didik akan berperan serta dalam abad ini, maka peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran yang melibatkan keterampilan yang diperlukan abad ke-21. Selain itu, Kurikulum 2013 mengharapkan mempunyai lulusan yang beriman, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, inovatif, dan mandiri. Melalui Kurikulum 2013, siswa diharapkan tidak hanya mengembangkan pengetahuannya saja, melainkan juga mengembangkan sikap, keterampilan, dan karakter. 69

90 Peneliti menyusun RPP dengan rinci namun sederhana sehingga guru mudah untuk mengimplementasikan. Sesuai dengan karakteristik model pembelajaran inovatif, peneliti membuat kegiatan pembelajaran secara menarik, menyenangkan, dan tidak membuat bosan. Hal ini memungkinkan peserta didik aktif dan tidak bosan dalam setiap proses pembelajaran. Peserta didik dapat pengetahuan tidak hanya berasal dari guru namun aktif dalam mengkontruksi pengetahuannya. Sesuai dengan RPP yang dibuat, guru bertindak sebagai fasilitator dan motivator pembelajaran. Desain pembelajaran tersebut dapat membuat pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa. Peneliti melengkapi RPP yang sudah dikembangkan dengan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). LKPD didesain secara menarik dengan tujuan supaya peserta didik secara aktif menemukan informasi berdasarkan pengetahuan yang dibutuhkan. Setiap kegiatan yang ada pada LKPD mengupayakan tercapainya indikator dan tujuan pembelajaran. Setiap kegiatan mengacu pada pendekatan scientific. Pendekatan ini membuat peserta didik menjadi lebih aktif dibandingkan dengan pendekatan konvensional. Peneliti mendesain pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan. Urutan kegiatan disusun secara sistematis sehingga urutan bidang studi nampak sebagai pembelajaran inovatif sesuai dengan model yang digunakan. 70

91 RPP yang dibuat peneliti juga melampirkan materi pembelajaran. Peneliti menyusun materi pembelajaran berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) dan indikator pembelajaran yang ingin dicapai. Materi pembelajaran disusun secara jelas dan ringkas sesuai dengan materi yang akan dijelaskan selama satu hari pembelajaran. Peneliti juga melampirkan media pembelajaran berupa bacaan literasi, gambargambar yang mencerminkan bangga terhadap daerah tempat tinggal, gambar-gambar media pembelajaran yang digunakan, dan beberapa video yang berkaitan dengan pembelajaran yang dilakukan. Peneliti juga melengkapi evaluasi dan penilaian untuk mengukur ketercapaian pembelajaran yang dilakukan. Evaluasi dibuat untuk setiap indikator pembelajaran disertai dengan instrumen penilaian yang akan menjadi pedoman dalam menilai hasil belajar peserta didik. Evaluasi ini merupakan tindak lanjut dari apa yang sudah dipelajari peserta didik selama satu pertemuan yang berupa soal pilihan ganda. Penilaian dilakukan sesuai karakteristik Kurikulum 2013 yaitu menggunakan penilaian otentik. Bidang studi PPKn dinilai berdasarkan Kompetensi Inti (KI) 1, 2, 3, dan 4. Bidang studi yang lain dinilai berdasarkan KI 3 dan KI 4. Penilaian sikap hanya dilakukan pada mata pelajaran PPKn karena Kurikulum 2013 revisi 2017 mengatakan bahwa penilaian sikap dilakukan pada muatan PPKn dan Pendidikan Agama. Namun, sikap spiritual dan sikap sosial untuk 71

92 pendidikan karakter tetap diajarkan oleh guru secara tersirat pada pembelajaran. 4. Validasi Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) telah divalidasi oleh dosen pembimbing dengan hasil 79 dengan keputusan revisi kecil. Pada penilaian media pembelajaran kartu domino, aspek yang dinilai adalah 1) aspek konten atau isi, 2) aspek tampilan, 3) aspek bahasa, 4) aspek penggunaan dan penyajian. Berikut adalah hasil validasi media pembelajaran kartu domino. Tabel 4.1 Hasil Validasi Media Pembelajaran Kartu Domino Validator Hasil Kategori Ibu C.H. 3,36 Sangat Baik Ibu S.P. 3,34 Sangat Baik Rerata 3,35 Sangat Baik Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari Ibu C.H menunjukkan skor rata-rata media pembelajaran kartu domino yaitu 3,36 dari skala 4. Validasi yang diperoleh dari Ibu S.P yaitu 3,34 dari skala 4. Skor rata-rata yang sudah diperoleh tersebut dikonversikan dalam kategori sangat baik. 5. Revisi Desain Perubahan berdasarkan saran dan komentar tersebut meliputi aspek konten dan isi, aspek penyajian dan penggunaan, aspek bahasa dan aspek tampilan. Pada aspek konten dan isi, peneliti memperbaiki kecocokan dan kejelasan materi dalam kartu domino agar siswa dapat 72

93 memahami isi materi. Pada aspek penyajian dan penggunaan, peneliti melakukan sedikit revisi pada petunjuk penggunaan media kartu domino sesuai dengan saran perbaikan. Peneliti memperbaiki petunjuk penggunaan media kartu domino menjadi lebih jelas dan menghilangkan beberapa kata yang kurang tepat. Pada aspek bahasa, peneliti memperbaiki kalimat yang tidak baku, EYD, dan bahasa supaya menjadi kalimat yang sederhana dan lebih mudah dipahami siswa. Pada aspek tampilan, peneliti memperbaiki bagian gambar, ukuran tulisan dan background kartu domino sesuai dengan saran perbaikan supaya lebih jelas dan menarik. Peneliti memperbaiki bagian gambar yang pecah dengan mengganti gambar yang lebih jelas. Ukuran huruf diperbaiki peneliti dengan memperbesar ukuran tulisan dan untuk bancground kartu domino diperbaiki dengan mengubah background gambar yang sesuai materi. Dan sesuai dengan pendapat Kemp dan Dayton (Kustandi, 2011:27), media digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang jumlahnya besar yaitu memotivasi minat atau tindakan, menyajikan informasi, dan memberi instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, maka media pembelajaran dapat digunakan dengan teknik drama atau hiburan (permainan). 6. Uji Coba Produk Peneliti melakukan uji coba produk perangkat pembelajaran setelah selesai memperbaiki produk berdasarkan saran yang diberikan 73

94 oleh validator. Uji coba produk dilakukan secara terbatas agar peneliti dapat mengetahui kefektifan dari produk yang dikembangkan, dan juga karena sedang ada pandemic Covid 19 di Indonesia. Uji coba produk secara terbatas dilaksanakan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar dengan jumlah siswa sebanyak 5 orang siswa. Pelaksanaan uji coba terbatas yang dilakukan peneliti yaitu sebelum melakukan uji coba peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada orang tua peserta didik. Peneliti juga menyiapkan media pembelajaran yang sudah dirancang untuk mendukung pembelajaran. Media yang dipersiapkan peneliti yaitu kartu domino rantai makanan yang sudah dimodifikasi sesuai dengan RPP. Pada saat melakukan kegiatan uji coba terbatas peneliti memberikan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Peneliti membimbing siswa untuk menyusun kartu domino dan mengerjakan soal evaluasi. Kegiatan uji coba terbatas diawali dengan mengajak siswa untuk berdoa Bersama, setelah itu siswa diberi penjelasan kegiatan apasaja yang akan dilakukan. Kegiatan selanjutnya siswa diperlihatkan video mengenai rantai makanan sesuai dengan ekosistemnya. Setelah melihat video, peneliti kemudian mengajak siswa untuk memulai bermain menggunakan kartu domino yang telah di modifikasi. Peneliti memberi petunjuk dan aturan dalam permainan tersebut. Lalu siswa mulai menyusun kartu domino sesuai dengan urutannya. Setelah selesai salah satu peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya. Lalu kegiatan 74

95 terakhir yaitu peneliti dan siswa menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan, dan peneliti kemudian memberikan soal evaluasi kepada siswa. Perangkat pembelajaran yang telah diujicobakan kemudian direvisi sesuai dengan masukan yang telah diberikan oleh peserta didik. Setelah direvisi, peserta didik diharapkan lebih mudah untuk memahami perintah soal. Selain itu, masukan dari peserta didik digunakan peneliti untuk merevisi akhir dari produk perangkat pembelajaran. 7. Revisi Produk Produk akhir diperoleh dari saran perbaikan yang diberikan oleh validator pakar dan guru kelas IV Sekolah Dasar sebagai pelaksana kurikulum Revisi produk dilakukan sebanyak 2 kali. Revisi dilakukan pada produk awal berdasarkan komentar berupa saran dan masukan yang diberikan oleh validator. Kemudian peneliti melakukan uji coba perangkat pembelajaran sebanyak 2 kali. Berdasarkan uji coba tersebut, peneliti mendapatkan saran dan masukan dari peserta didik. Saran dan masukan dari peserta didik tersebut digunakan peneliti untuk melakukan revisi akhir terhadap produk yang telah dibuat sehingga perangkat pembelajaran inovatif yang dikembangkan oleh peneliti layak untuk digunakan. 75

96 4.2 Tabel Perbandingan Kartu Domino Rantai Makanan Sebelum dan SesudahRevisi Sebelum Revisi Sesudah Revisi 76

97 Terdapat perbedaan penampilan pada media kartu domino rantai makanan tersebut. Sebelum di revisi, keadaan dan tampilan kartu domino tersebut terlihat polos dan tidak terlihat menarik. Peneliti mendapat masukan dari guru bahwa kartu harus terlihat menarik agar siswa lebih antusias dalam melakukan permainan ini. Kemudian peneliti mendesain ulang dengan menambahkan gambar-gambar yang menarik dan sesuai dengan materi rantai makanan. Peneliti juga mendapat saran untuk memperbaiki kalimat dalam kartu, misalnya konsumen tingkat I merupakan disederhanakan menjadi konsumen tingkat I saja. Dan perubahan yang terakhir adalah penyempurnaan kata-kata yang masih ada salah atau kurang huruf. B. Pembahasan Produk yang dikembangkan sesuai dengan spesifikasi produk yang telah dipaparkan dalam bab I. Produk ini berupa media pembelajaran kartu domino yang sudah dimodifikasi dan diperoleh berdasarkan hasil validasi dan komentar serta saran dari satu ahli pembelajaran IPA dan satu guru sekolah dasar. Peneliti talah melakukan revisi berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh validator untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik dan lebih layak supaya dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Perubahan berdasarkan saran dan komentar tersebut meliputi aspek isi, penyajian dan penggunaan, serta aspek bahasa dan aspek tampilan. Berdasarkan spesifikasi produk yang dikembangkan, produk akhir dalam penelitian ini, dimaksudkan agar dapat digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan adanya media ini, dapat membantu 77

98 siswa untuk memahami materi yang diberikan oleh guru. Media kartu domino dirancang peneliti berdasarkan hasil analisis kebutuhan di lapangan. Kartu domino dirancang dengan tampilan yang menarik seperti gambar, tulisan, dan warna menggunakan kertas ivory 260. Dengan adanya media ini memberikan dampak positif bagi siswa, siswa menjadi antusias dalam menyusun kartu domino saat dilakukan ujicoba terbatas dan uji pemakaian produk. Desain media kartu domino yang dikembangkan oleh peneliti akan dipaparkan sebagai berikut: a. Media pembelajaran kartu domino memuat komponen petunjuk penggunaan, kartu pembuka (Start) dan kartu penutup (Finish). b. Media berisi materi pembelajaran IPA yaitu rantai makanan. c. Media kartu domino memiliki tampilan dan background yang menarik. d. Media kartu domino berisikan gambar-gambar yang sesuai dengan materi pelajaran IPA. e. Media kartu domino menggunakan bahasa dan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami oleh siswa. f. Media disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan siswa, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, supaya siswa dapat mengembangkan ketiga aspek tersebut. g. Media dibuat untuk memunculkan minat dan menumbuhkan antusias siswa. h. Media kartu domino dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan media yang dikembangkan oleh para ahli. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Darmaswari (2014) Penggunaan Media Pembelajaran Kartu Domino Untuk Meningkatkan 78

99 Kemandirian Dan Hasil Belajar Pada Materi Pelajaran IPA Kelas IV SD Kanisius Klepu. Pada hasil penelitian oleh Darmaswari (2014) ini diketahui bahwa media kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Jadi, penelitian mengenai Pengembangan Media Pembelajaran IPA Kartu Domino yang saya lakukan ini sesuai dengan penelitian yang sebelumnya di lakukan oleh Darmaswari (2014). 79

100 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN, DAN SARAN Bab V memuat uraian akan tiga hal yaitu kesimpulan, keterbatasan pengembangan, dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Perangkat pembelajaran IPA berupa kartu domino pada materi rantai makanan untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar dikembangkan menggunakan prosedur pengembangan model Borg and Gall. Prosedur ini meliputi (a) potensi dan masalah, dengan melakukan analisis untuk mengetahui kebutuhan guru dan peserta didik dengan wawancrara kepada guru. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV Sekolah Dasar. (b) pengumpulan data, dengan mengumpulkan hasil wawancara kepada guru. Hasil wawancara tersebut diperoleh dari guru kelas IV Sekolah Dasar. (c) Desain produk, dengan melakukan perancangan untuk isi buku serta perangkat pembelajaran yang digunakan. (d) Validasi desain, dengan melakukan validasi kepada empat ahli untuk menentukan kualitas produk. (e) Revisi produk, dengan melakukan revisi produk yang pertama untuk menentukan produk layak diujicobakan. (f) Ujicoba terbatas, dengan melakukan ujicoba kartu domino rantai makanan dengan 5 orang siswa SD. (g) Revisi produk, 80

101 dengan melakukan revisi produk yang terakhir untuk menentukan produk berkualitas dan layak diujicobakan. 2. Kualitas perangkat pembelajaran IPA berupa kartu domino pada materi rantai makanan untuk kelas IV Sekolah Dasar adalah baik berdasarkan validasi dari dua validator. Validator tersebut meliputi, guru kelas IV berinisial CH yang memberikan skor rata-rata 3,36 dengan kriteria sangat baik dan ahli pembelajaran IPA yang memberikan skor rata-rata 3,34 dengan kriteria baik sehingga perangkat pembelajaran berkualitas dan layak untuk diujicobakan. B. Keterbatasan Pengembangan Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini memiliki keterbatasan yang dipaparkan sebagai berikut: 1. Wawancara analisis kebutuhan hanya dilakukan dengan satu guru kelas IV SD saja, sehingga data analisis kebutuhan yang diperoleh terbatas dan belum mewakili permasalahan semua guru kelas IV SD. 2. Perangkat pembelajaran hanya diujicobakan pada lima peserta didik Sekolah Dasar saja dikarenakan situasi pandemi pada tahun 2021 di Indonesia. C. Saran 1. Wawancara analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan pada beberapa guru agar data yang diperoleh untuk analisis kebutuhan lebih lengkap. 2. Penelitian selanjutnya dapat mengujicobakan perangkat pembelajaran yang ditujukan pada lebih dari lima peserta didik. 81

102 DAFTAR PUSTAKA Abidin, Y. (2014). Desain sistem pembelajaran dalam konteks kurikulum Bandung: PT. Refika Aditama. Akbar, S. (2013). Instrumen perangkat pembelajaran. Bandung: Rosdakarya. Angkowo da Kosasih. (2007). Optimalisasi media pembelajaran. Jakarta : PT Grasindo. Ansyar, M. (2015). Kurikulum hakikat, fondasi, desain dan pengembangan. Jakarta: Kencana. Daryanto & Karim, S. (2017). Pembelajaran abad 21. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. Devi, P. K. (2009). Pengembangan perangkat pembelajaran. Bandung: P4TK IPA. Fadillah. (2014). Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI, SMP/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Haryanto. (2013). Sains jilid 4 untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hikmat, M. Mahi. (2011). Metode penelitian dalam perspektif ilmu komunikasi dan sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hosnan, M. (2014). Pembelajaran saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. Irene & Khristiyono. (2016). Esps IPA untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kunandar. (2014). Penilaian autentik (penilaian hasil belajar peserta didik berdasarkan kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers. Kurniati, D. (2016). Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMP di kabupaten jember dalam menyelesaikan soal berstandar PISA. Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 20(2), Majid, A. (2014). Implementasi kurikulum Bandung: Interes Media. Majid, A., & Rochman, C. (2014). Pendekatan ilmiah dalam implementasi kurikulum Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa. (2013). Pengembangan dan implementasi kurikulum Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 82

103 Nazarudin. (2007). Manajemen pembelajaran: implementasi konsep, karakteristik dan metodologi pendidikan agama islam di aekolah umum. Yogyakarta: Teras. Nurdin, M. H. (2015). Belajar dengan pendekatan pailkem (pembelajaran aktif inofatif lingkungan kreatif efektif dan menarik). Jakarta: Bumi aksara. Nurdyansah & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi model pembelajaran sesuai kurikulum Sidoarjo: Nizamia Learning Center. Prasetyo, Z. K, dkk. (2011). Pengembangan perangkat pembelajaran sains terpadu untuk meningkatkan kognitif keterampilan proses, kreatifitas serta menerapkan konsep ilmiah peserta didik SMP. Yogyakarta: Program Pascasarjana UNY. Prastowo, A. (2015). Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tematik terpadu implementasi kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta: Prenadamedia Group. Sahronih Siti. (2015). Pengaruh metode bermain kartu domino bergambar (science dominoes) terhadap hasil belajar IPA sub pokok bahasan rantai makanan siswa kelas IV SDN Sumbersari 03 Jember.Skripsi : Univeersitas Jember: Jember. Putra, N. (2015). Research and development. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2017). Metode penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D). Bandung: Alfabeta. Suyatno. (2009). Menjelajah pembelajaran inovatif. Jawa timur: Masmedia Buana Pustaka. Tangeh, I.M., Jampel, I.N., & Pudjawan, K. (2014). Model penelitian pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Trianto. (2010). Mengembangkan model pembelajaran tematik. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. 83

104 Uno, H. B. & Muhammad, N. (2011). Belajar dengan pendekatan PAILKEM: pembelajaran, aktif, inovatif, lingkungan, kreatif, menarik. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Wahyono & Nurachmandani. (2008). Ilmu pengetahuan alam 4 untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Widoyoko. E. P. (2014). Penilaian hasil pembelajaran di sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yani, Ahmad. (2014). Mindset Kurikulum Bandung: Alfabeta` 84

105 LAMPIRAN 85

106 LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN (RPPTH) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Tema/Subtema Ekosistem : SD N 26 OKU : IV (Empat)/2 (Dua) :Ekosistem/Memelihara Muatan Pelajaran Terkait :Matematika, IPA, Bahasa Indonesia Pembelajaran ke Alokasi Waktu : 1 (Satu) : 6 x 35 menit I. Kompetensi Inti a. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. b. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru. c. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati dan mencoba (mendengar, melihat, membaca) serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah, sekolah, dan tempat bermain. d. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetik dalam gerakan yang mencerminkan 86

107 anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. II. Kompetensi Dasar dan Indikator Mupel No Kompetensi Dasar 3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar. No Indikator No Mengidentifikasi cara-cara aliran energi di dalam sebuah ekosistem. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu mengidentifikasi minimal 2 cara aliran energi di dalam sebuah ekosistem dengan benar. IPA Menjelaskan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar dengan tepat. 4.6 Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jaring jaring makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora, dan omnivora Mendemonstrasikan hasilpengamatan tentang rantai makanan pada suatu ekosistem Melalui kegiatan pengamatan, kelompok, siswa mampu mendemonstrasikan tentang rantai makanan pada suatu ekosistem dengan tepat. 87

108 Mupel No Kompetensi Dasar 3.1 Mengenal konsep perpangkatan dan penarikan akar bilangan pangkat dua dan bilangan pagkat tiga sederhana. No Indikator No Menjelaskan perpangkatan tiga untuk menentukan volume kubus. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan tanya jawab, siswa dapat menjelaskan konsep perpangkatan tiga untuk menentukan volume kubus dengan tepat. Matematika Menjelaskan tentang kubus Melalui kegiatan tanya jawab, siswa mampu menjelaskan tentang kubus dengan tepat Membentuk berbagai bangun ruang yang volumenya sudah ditentukan Membuat kubus yang volumenya sudah ditentukan Melalui penugasan guru, siswa mampu membuat kubus yang volumenya sudah ditentukan dengan tepat. Bahasa Indonesia 3.1 Menggali Menjelaskan Melalui kegiatan informasi dari informasi dari teks diskusi, siswa teks laporan laporan buku mampu buku tentang tentang cara-cara menjelaskan makanan dan aliran energi informasi dari teks rantai makanan, didalam sebuah laporan tentang Kesehatan ekosistem. cara-cara aliran manusia, energi di dalam keseimbangan sebuah ekosistem ekosistem, serta dengan tepat. alam dan pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih kosakata baku. 4.1 Mengamati, Mempresentasikan Melalui kegiatan 88

109 Mupel No Kompetensi Dasar No Indikator No Tujuan Pembelajaran mengolah, dan menyajikan teks laporan buku tetang makanan dan rantai makanan, Kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. laporan sederhana tentang cara -cara aliran energi pada suatu ekosistem. diskusi, siswa mampu mempresentasikan laporan sederhana tentang cara-cara aliran energi pada suatu ekosistem dengan tepat. III. Materi Pembelajaran a. IPA 1. Cara-cara aliran energi dalam suatu ekosistem 2. Rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar b. Matematika 1. Konsep tentang kubus 2. Konsep perpangkatan tiga untuk menentukan volume kubus. c. Bahasa Indonesia 1. Menjelaskan informasi informasi penting dari teks. 2. Membuat laporan sederhana. IV. Pendekatan dan Metode Pembelajaran a. Pendekatan : Tematik Integratif dan Saintifik b. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya jawab, presentasi, penugasan, ceramah. 89

110 V. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran a. Media : Kartu Domino rantai makanan, teks, benda berbentuk kubus, gambar, video. b. Alat/bahan : Pensil, kertas, papan tulis, kapur/spidol. c. Sumber : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ekosistem: Buku Guru. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. VI. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Penggalan 1 Kegiatan Deskripsi Kegiatan Salam, doa Guru mengecek kehadiran siswa Apersepsi Alokasi Waktu Awal Guru bertanya kepada siswa: apakah kalian pernah memelihara binatang di rumahmu? Apakah kalian sering memberinya makan? Makanan apa yang sering kamu berikan kepada binatang peliharaanmu? 5 Menit Motivasi Guru mengajak siswa menyanyikan lagu Lihat Kebunku. Guru bertanya jaawab terkait dengan isi lagu yang telah dinyanyikan serta mengaitkannya dengan pembelajaran. 90

111 Kegiatan Orientasi Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Inti Guru menyampaikan materi secara garis besar serta indicator dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari serta aktivitas yang akan dilakukan selama proses pembelajaran. Siswa dibagi dalam empat kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Guru membagikan Kartu Domino Rantai Makanan Kepada tiap-tiap kelompok. Setiap kelompok mendapatkan 25 kartu domino rantai makanan, yang nantinya akan dibagi rata. Guru membacakan aturan permainan kartu domino rantai makanan. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya terkait hal-hal yang belum dipahami sebelum melakukan permainan kartu domino rantai makanan. (menanya) Secara berkelompok, siswa memulai menyusun kartu domino rantai makanan sampai selesai. (menalar) Siswa diminta untuk menuliskan hasil urutan kartu domino yang sudah mereka susun pada lembar kerja yang sudah di berikan guru. Salah satu perwakilan dari masing- 62 menit 91

112 Kegiatan Deskripsi Kegiatan masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. (Mengkomunikasikan) Siswa dan guru bertanya jawab terkait dengan hasil presentasi yanag telah disampaikan oleh kelompok presenter. Siswa diminta untuk menyimpulkan informasi penting dari teks berkaitan dengan rantai makanan dalam sebuah ekosistem dan menuliskannya di papan tulis. Selain dari kartu domino rantai makanan, siswa diminta untuk menyebutkan contoh rantai makanan pada suatu ekosistem yang ada di lingkungan sekitar mereka. Siswa dan guru menanggapi jawaban dari setiap siswa. Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. (Mengkomunikasikan) Guru mengkonfirmasi semua jawaban siswa. Akhir Siswa diminta untuk mengumpulkan kembali lembar kerja kelompok dan kartu domino rantai makanan yang telah digunakan. Guru mempersilakan siswa untuk Alokasi Waktu 3 Menit 92

113 Kegiatan Penggalan 2 Deskripsi Kegiatan beristirahat. Guru menasihati muridnya untuk berhati hati selama istirahat. Alokasi Waktu Kegiatan Deskripsi Kegiatan Awal Salam Guru menanyakan perasaan dan aktivitas siswa selama istirahat Guru menggali kembali pengetahuan siswa terkait dengan kegiatan yang mereka lakukan sebelum istirahat. Inti Siswa kembali dalam kelompok Siswa dibagikan LKS per kelompok Setiap kelompok diminta mengamati teks bacaan yang berjudul Energi dalam Ekosistem yang disertai dengan lembar kerja kelompok. (Mengamati) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya terkait hal-hal yang belum di pahami dari teks yang diamati. (Menanya) Secara berkelompok, siswa mendiskusikan tentang informasiinformasi penting terkait dengan teks bacaan tersebut. (Menalar) Siswa diminta menuliskan hasil diskusi kelompok pada lembar kerja yang diberikan guru. Alokasi Waktu 5 Menit 63 Menit 93

114 Kegiatan Deskripsi Kegiatan Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. (Mengkomunikasikan) Siswa dan guru tanya jawab terkait hasil presentasi yang telah disampaikan kelompok. Siswa diminta untuk menyimpulkan informasi penting dari teks berkaitan dengan cara aliran energi dalam sebuah ekosistem dan menuliskannya di papan tulis. (Mencoba) siswa dan guru menanggapi jawaban dari setiap siswa. Guru mengkonfirmasi semua jawaban siswa. Akhir Siswa diminta untuk mengumpulkan kembali lembar kerja kelompok yang telah digunakan. Guru mempersilakan siswa untuk beristirahat. Penggalan 3 Kegiatan Deskripsi kegiatan Awal Salam Guru menanyakan perasaan dan aktivitas siswa selama istirahat Guru menggali kembali pengetahuan siswa terkait dengan kegiatan yang Alokasi Waktu 2 menit Alokasi waktu 5 menit 94

115 Kegiatan Deskripsi kegiatan mereka lakukan sebelum istirahat. Inti Siswa kembali berkelompk Siswa diminta untuk mengamati gambar yang ditayangkan guru. (Mengamati) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya terkait dengan hal-hal yang belum dipahami dari gambar. (Menanya0 Guru menggali pengetahuan siswa tentang bangun ruang kubus. Guru membagikan kepada setiap kelompok masing-masing kubus. Siswa diminta untuk berdiskusi tentang sifat-sifat kubus, dan benda-benda yang berbentuk kubus. (Menalar) Salah satu dari tiap perakilan kelompik menuliskan hasil diskusi di papan tulis. (Mengkomunikasikan) Bersama dengan guru, siswa menanggapi hasil diskusi yang dituliskan di papan tulis. Secara berkelompok, siswa diminta untuk membuat kubus dari kertas karton dengan volume yang sudah di tentukan. (Mencoba) Setelah selesai, siswa diminta untuk mengumpulkan hasil kerja kelompok mereka. Jika belum selesai, siswa akan Alokasi waktu 55 menit 95

116 Kegiatan Deskripsi kegiatan melanjutkan dirumah dan dikumpulkan keesokan harinya. Akhir Kesimpulan: siswa dibimbing oleg guru untuk membuat kesimpulan terkait hal yang telah dilakukan. Evaluasi: siswa mengerjakan soal post test. Refleksi: siswa menjawab beberapa pertanyaan refleksi secara lisan Tindak lanjut: siswa diingatkan untuk memperbaiki kubus yang telah dibuat untuk dipajang di sekolah Doa dan salam penutup Alokasi waktu 5 menit VII. Penilaian a. Jenis dan Teknik Penilaian No Mupel Terkait Aspek Indikator Teknik Instrumen 1 IPA Pengetahuan mengidentifikasi Tes tertulis Soal kunci dan cara-cara aliran jawaban energi di dalam sebuah ekosistem Menjelaskan rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar. Keterampilan Mendemonstrasikan tentang rantai Kinerja Tugas dan rubrik penilaian 96

117 No Mupel Terkait Aspek Indikator Teknik Instrumen makanan dalam sebuah ekosistem di lingkungan. 2 Matematika Pengetahuan menjelaskan perpangkatan tiga untuk menemukan volume kubus menjelaskan tentang kubus. Tes tertulis Soal dan kunci jawaban Keterampilan Membuat kubus yang volumenya sudah ditentukan Produk Soal dan kunci jawaban 3 Bahasa Indonesia Pengetahuan Menjelaskan informasi dari teks laporan buku tentang cara-cara aliran energi di dalam sebuah ekosistem Tes tertulis Soal dan kunci jawaban Keterampilan Mempresentasikan laporan sederhana tentang cara-cara aliran energi di dalam sebuah ekosistem Kinerja Tugas dan rubrik penilaian b. Instrumen: soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian (terlampir) c. Pedoman penskoran: terlampir 97

118 VIII. Lampiran a. Penilaian muatan pelajaran b. Lampiran materi c. Lampiran media pembelajaran d. Lembar Kerja Siswa e. Refleksi Mengetahui, Guru kelas IV, Yogyakarta, Mahasiswa (Coleta Haryati, S.Pd.) (M.M Widya Ayu A) 98

119 LAMPIRAN 2 FOTO MEDIA KARTU DOMINO RANTAI MAKANAN 99

120 LAMPIRAN 3 LEMBAR VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS IV SEKOLAH DASAR TEMA EKOSISTEM PEMBELAJARAN 1 Yth. Validator Di tempat Kami mengharap kesediaan Ibu validator untuk mengisi lembar validasi RPP yang peneliti buat. RPP tersebut digunakan dalam pembelajaran dengan materi rantai makanan untuk peserta didik kelas IV. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan RPP dengan kriteria valid. Petunjuk: 1. Penilaian RPP ditinjau dari beberapa aspek, beri tanda cek ( ) pada kolom skala penilaian sesuai dengan penilaian yang Ibu berikan. 1 : Kurang baik 2 : Cukup baik 3 : Baik 4 : Sangat baik 2. Bagian penilaian RPP secara umum, beri tanda cek ( ) pada kotak di samping kriteria kesimpulan penilaian sesuai dengan penilaian yang Ibu brikan. Kriteria kesimpulan penilaian: TR : dapat digunakan tanpa revisi RK : dapat digunakan revisi kecil RB : dapat digunakan dengan revisi besar PK : belum dapat digunakan dan masih perlu konsultasi 3. Bila menurut Ibu validator RPP ini perlu adanya revisi, mohon ditulis pada bagian komentar dan saran guna perbaikan RPP ini. 100

121 PENILAIAN RPP DITINJAU DARI BEBERAPA ASPEK Skala Penilaian No Aspek yang Dinilai Identitas RPP 4 Terdapat : Satuan Pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran atau tema pelajaran/ subtema dan jumlah pertemuan. 2 Perumusan Indikator a Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar b Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur c Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan d Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan 3 Perumusan tujuan pembelajaran a Kesesuaian dengan indikator b Kesesuaian perumusan dengan aspek Audience, Behavior, Condition dan Degree (ABCD) 4 Pemilihan materi ajar a Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran b Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 5 Pemilihan sumber belajar a Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran b Kesesuaian dengan materi pembelajaran c Kesesuaian dengan pendekatan saintifik d Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 6 Pemilihan media belajar a Kesuaian dengan tujuan pembelajaran 101

122 Skala Penilaian No Aspek yang Dinilai b Kesesuaian dengan materi pembelajaran 4 c Kesesuaian dengan pendekatan saintifik d Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 7 Skenario pembelajaran a Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas. b Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan informasi, mengkomunikasikan) c Kesesuaian dengan metode pembelajaran (pemberian masalah sesuai dengan pokok bahasan) d Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dengan cakupan materi. 8 Rancangan penilaian autentik a Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi b Kesesuaian antara bentuk teknik dan instrumen penilaian pengetahuan c Kesesuaian antara bentuk teknik dan instrumen penilaian keterampilan Jumlah: Total Skor:

123 Kriteria Kesimpulan Penilaian: Kriteria Rentang skor TR RK RB PK 0-31 Penilaian Umum Kesimpulan penilaian secara umum Rencana RPP ini: TR, yang berarti dapat digunakan tanpa revisi RK, yang berarti dapat digunakan dengan revisi kecil RB, yang berarti dapat digunakan dengan revisi besar PK, yang berarti belum dapat digunakan dan masih perlu konsultasi Komentar dan Saran Perbaikan Secara Umum Pemilihan kata kerja operasional masih belum mencerminkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Sebaiknya sumber belajar lebih divariasi misalnya dengan mengoptimalkan lingkungan sekitar tempat tinggal peserta didik. Yogyakarta, Juli 2021 Dosen Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. 103

124 LAMPIRAN 4 INSTRUMEN WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN Guru kelas Nama Sekolah : IV Sekolah Dasar : SD N 26 OKU No Pertanyaan Jawaban 1 Seberapa sering Ibu menggunakan media dalam pembelajaran? Guru tidak terlalu sering menggunakan media dalam proses pembelajaran di kelas. 2 Apa sajakah media pembelajaran yang pernah Ibu pakai ketika mengajar? Pada saat pembelajaran, media yang sering di gunakan adalah LKS. Beberapa kali juga memakai laptop langsung untuk menunjukkan video, namun tidak memakai LCD karena keterbatasan. 3 Apakah Ibu pernah membuat atau mengembangkan media pembelajaran? Guru belum pernah mengembangkan media konvensional secara pribadi. 4 Kesulitan apakah yang Ibu hadapi dalam mengembangkan media pembelajaran? Guru tidak mengalami kesulitan yang cukup berat, namun guru kadang tidak sempat dan kurang memiliki waktu untuk mengembangkan suatu media. 5 Apa yang Ibu ketahui mengenai media konvensional? 6 Apakah Ibu sudah pernah memakai media pembelajaran kartu domino yang sudah di modifikasi? Guru belum begitu paham mengenai media konvensional itu seperti apa, tetapi guru mengetahui contoh media-media pembelajaran Guru belum pernah memakai dan belum mengetahui bagaimana cara menggunakan kartu domino modifikasi tersebut. Namun guru sudah mengetahui bentuk kartu domino pada umumnya. 7 Sejauh mana Ibu memahami tentang Guru masih sulit dalam melaksanakan 104

125 No Pertanyaan Jawaban Kurikulum 2013? 8 Bagaimana nilai siswa setelah belajar menggunakan media pembelajaran? Kurikulum 2013 saat pembelajaran. Karena terdapat banyak mata pelajaran yang harus di integrasikan satu sama lain. Terjadi peningkatan nilai setelah menggunakan media pembelajaran, namun tidak terlalu signifikan Bagaimana suasana pembelajaran di kelas sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran? Apa manfaat yang didapat setelah menggunakan media pembelajaran / Siswa lebih antusias jika menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran, dan siswa menjadi lebih aktif saat mengikuti pelajaran dibandingkan sebelum menggunakan media. Siswa menjadi lebih paham mengenai materi yang telah disampaikan. Guru juga menjadi mudah dalam menjelaskan materi pelajaran kepada siswa. 105

126 BIODATA PENULIS Maria Magdalena Widya Ayu Anggraini anak pertama dari tiga bersaudara dari Bapak FX.Takaryanto dan Ibu Yustina Sutriati. Lahir di OKU, Sumatera Selatan pada tanggal 20 Juli Pendidikan taman kanak-kanak ditempuh di TK Xaverius Tegal Arum. Kemudian peneliti melanjutkan ke sekolah dasar di SD N 26 OKU. Pendidikan menengah pertama di SMP Xaverius Baturaja, kemudian pendidikan menengah atas diperoleh di SMA Xaverius Baturaja dan lulus pada tahun Setelah lulus dari pendidikan SMA, pada tahun 2014 peneliti melanjutkan studi ke jenjang berikutnya yaitu pendidikan S1. Peneliti diterima menjadi mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma pada tahun Selama menjadi mahasiswa di Universitas Sanata Dharma, ada organisasi dan beberapa kegiatan dan kepanitian yang pernah diikuti oleh peneliti. Organisasi yang pernah di ikuti oleh peneliti adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan selama satu periode Tahun Ajaran 2015/2016 dan menjabat sebagai Kepala Departemen Olahraga. Peneliti juga pernah tergabung dalam anggota Koperasi Mahasiswa pada tahun Kepanitiaan yang pernah diikuti oleh peneliti yaitu Dekan Cup yang merupakan pekan olahraga FKIP pada tahun 2016 dan menjadi Kepala Bidang Acara. Dan juga kegiatan yang pernah diikuti oleh peneliti adalah mewakili kelas D dalam pertandingan bola voli campuran antarangkatan di PGSD dan membawa piala kemenangan atas juara 1 pada tahun 2017, lalu peneliti juga pernah tampil pada pertunjukkan seni teater yang berjudul Melihat Manusia di Auditorium Driyarkara. Peneliti juga sempat mengikuti grup paduan suara PGSD. Tidak lupa peneliti juga mengikuti kegiatankegiatan seminar & kuliah umum, juga kegiatan-kegiatan penting yang diwajibkan oleh Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 106

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN Skripsi Oleh: Dwi Prasetyo K2310030 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas : (a) media pendidikan, dan (b) minat belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut : A. Media Pendidikan Menurut Arsyad (2003), dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI UNTUK MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS VA DI SD NEGERI DERESAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Pemahaman Pemahaman terhadap suatu pelajaran diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN KELAS IV B SDN CATURTUNGGAL 4 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII IPA SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII IPA SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII IPA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP SKRIPSI Oleh: DAVID PRATAMA (K1311020) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI IPA SEMESTER 1 SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI IPA SEMESTER 1 SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI IPA SEMESTER 1 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY SIMULATIONS

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY SIMULATIONS PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY SIMULATIONS POKOK BAHASAN FLUIDA DINAMIS UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN MENINGKATKAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL KONTEKSTUAL INTERAKTIF BERBASIS WEBSITE OFFLINE DENGAN PENGGUNAAN PROGRAM EXE LEARNING V-1.04.0 UNTUK SMA KELAS XI POKOK MATERI FLUIDA Skripsi Oleh : Utik Rahayu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT INTERAKTIF MATERI PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI DEPOK 1 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU

PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Luar Biasa Oleh : Dieni Laylatul

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS 4 SD KRISTEN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS 4 SD KRISTEN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS 4 SD KRISTEN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 Skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK SISWA KELAS VB DI SDN DERESAN

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK SISWA KELAS VB DI SDN DERESAN PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI IPA MATERI SIFAT BAHAN DENGAN PENYUSUNNYA DAN PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK SISWA KELAS VB DI SDN DERESAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kalangan masyarakat berlaku pendapat bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin baik status sosialnya dan penghormatan masyarakat juga

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO INTERAKTIF FISIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI USAHA DAN ENERGI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO INTERAKTIF FISIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI USAHA DAN ENERGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO INTERAKTIF FISIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI USAHA DAN ENERGI Skripsi Oleh : Happy Noer Firstdiyansah K2309031 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ULEAD VIDEO STUDIO MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN SIFAT- SIFAT BENDA KELAS III SD SKRIPSI

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ULEAD VIDEO STUDIO MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN SIFAT- SIFAT BENDA KELAS III SD SKRIPSI PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ULEAD VIDEO STUDIO MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN SIFAT- SIFAT BENDA KELAS III SD SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen

Lebih terperinci

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN APA YANG PERLU DIKETAHUI & DIPAHAMI GURU TENTANG MEDIA? Media sebagai alat komunikasi efektivitas PBM Fungsi media mencapai tujuan pendidikan & pembelajaran Seluk-beluk

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SKRIPSI OLEH : FRISKA AMBARWATI K2311029 FAKULTAS

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 KLATEN

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 KLATEN KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 KLATEN SKRIPSI Oleh: DWI HASTUTI K7412060 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Agustus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS MASALAH PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP SKRIPSI

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS MASALAH PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP SKRIPSI PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS MASALAH PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Audio-Visual Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR SENAM LANTAI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR SENAM LANTAI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR Pengembangan Media Pembelajaran... (Iksan Sudibya) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR SENAM LANTAI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA CARD ILLUSTRATED GYMNASTICS FLOOR

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK SISWA SMA KELAS X PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK SISWA SMA KELAS X Skripsi Oleh: Apriyanto Budi Utomo K2310012 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI 38 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-5 Tahun 2016 PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI MEDIA DEVELOPMENT OF SCIENCE CARTOON IN SUBJECT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media pembelajaran dalam dunia pendidikan. Teknologi telah menjadi suatu kebutuhan pokok dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengetahuan dan kecakapan. Menurut Wina Sanjaya (2006:113) belajar. di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengetahuan dan kecakapan. Menurut Wina Sanjaya (2006:113) belajar. di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah. 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Belajar Menurut Witherington dalam Hanafiah dan Suhana (2009:7) belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons baru yang berbentuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET

Lebih terperinci

KOLAM BENING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEBAB AKIBAT BENDA TERAPUNG DAN TENGGELAM

KOLAM BENING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEBAB AKIBAT BENDA TERAPUNG DAN TENGGELAM KOLAM BENING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEBAB AKIBAT BENDA TERAPUNG DAN TENGGELAM Neni Setiawati ABSTRAK Kolam Bening merupakan media pembelajaran yang dipergunakan untuk membantu anak usia dini memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI. Oleh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI. Oleh PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII SMP/MTs TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam Dalam bahasa inggris Ilmu Pengetahuan Alam disebut natural science, natural yang artinya berhubungan dengan alam dan science artinya

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Dini Apriani 1, Atep Sujana 2, Dadang Kurnia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan dimulai dari sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah pertama (SMP) yang

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SD

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SD PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SD Binti Muakhirin SD Negeri Cibuk Lor Seyegan Abstrak Artikel ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan pendekatan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN REAKSI REDOKS UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN REAKSI REDOKS UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN REAKSI REDOKS UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih perkembangannya dari masa ke masa sangat cepat. Hal ini mendorong dan menuntut siswa sekolah dasar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI CANDI JAGO PENINGGALAN KERAJAAN SINGHASARI PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X MENGGUNAKAN MODEL THIAGARAJAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI CANDI JAGO PENINGGALAN KERAJAAN SINGHASARI PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X MENGGUNAKAN MODEL THIAGARAJAN SKRIPSI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI CANDI JAGO PENINGGALAN KERAJAAN SINGHASARI PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X MENGGUNAKAN MODEL THIAGARAJAN SKRIPSI Oleh EKA RIZKI MAULIDHA BALQIS NIM 100210302099 JURUSAN

Lebih terperinci

PENGARUH ALAT PERAGA TANGRAM TERHADAP PEMAHAMAN

PENGARUH ALAT PERAGA TANGRAM TERHADAP PEMAHAMAN PENGARUH ALAT PERAGA TANGRAM TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PECAHAN UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS III SD DI SLB NEGERI UNGARAN TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : HAKSARI WIJAYANTI S K5109023 FAKULTAS

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Masalah pada dasarnya merupakan hal yang sangat sering ditemui dalam kehidupan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Masalah pada dasarnya merupakan hal yang sangat sering ditemui dalam kehidupan 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pemecahan Masalah (Problem Solving) Masalah pada dasarnya merupakan hal yang sangat sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Masalah dapat terjadi pada berbagai aspek

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. antara seseorang dengan sumber belajarnya. Dalam kegiatan pembelajaran,

1. PENDAHULUAN. antara seseorang dengan sumber belajarnya. Dalam kegiatan pembelajaran, 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu sendiri terjadi karena adanya interaksi antara

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SENTING SAMBI BOYOLALI TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK SEBAGAI INOVASI MATERI RIAS WAJAH PANGGUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SMK N 3 MAGELANG

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK SEBAGAI INOVASI MATERI RIAS WAJAH PANGGUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SMK N 3 MAGELANG EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK SEBAGAI INOVASI MATERI RIAS WAJAH PANGGUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SMK N 3 MAGELANG SKRIPSI diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh : Ita Ratiyani Rahmadaniar NIM

Skripsi. Oleh : Ita Ratiyani Rahmadaniar NIM PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DIGITAL DAN APLIKASINYA DALAM MODEL SIKLUS PEMBELAJARAN 5E (LEARNING CYCLE 5E) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR (Siswa Kelas VII di SMP Negeri 10 Probolinggo Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNSUR LOGAM UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMESTER 1 SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNSUR LOGAM UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMESTER 1 SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNSUR LOGAM UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMESTER 1 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab penuh dalam menjalankan tujuan pendidikan, sebagaimana yang telah dirumuskan dalam pembukaan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENERAPAN METODE EKSPERIMEN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI HUBUNGAN SUMBER DAYA ALAM DENGAN LINGKUNGAN, TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT DI SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA. Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA. Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K2309016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA PERMAINAN SMART

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA PERMAINAN SMART SKRIPSI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA PERMAINAN SMART MONOPOLI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS V SD NEGERI TUMENGGUNGAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: AHMAD JAWANDI NIM K3109006 FAKULTAS

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh : Rendy Nichoyosep Rusade K

Skripsi. Oleh : Rendy Nichoyosep Rusade K IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA ALAT PERAGA MURAH BERBASIS TEKNOLOGI SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Skripsi Oleh : Rendy Nichoyosep

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Octario Sakti Susilo 1, I Nyoman Sudana Degeng 2, Susilaningsih 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA KELAS III SDN MOJOREJO 1 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNSUR UNSUR TRANSISI UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMESTER I SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNSUR UNSUR TRANSISI UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMESTER I SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNSUR UNSUR TRANSISI UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMESTER I SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF GURU TERHADAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP NEGERI 7 JEMBER SKRIPSI. Oleh

TINDAK TUTUR EKSPRESIF GURU TERHADAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP NEGERI 7 JEMBER SKRIPSI. Oleh TINDAK TUTUR EKSPRESIF GURU TERHADAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP NEGERI 7 JEMBER SKRIPSI Oleh Sutik Susmiati NIM 080210402043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Elisabet

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Elisabet KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS IV SDN GEDANGAN 01 SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Eka Kumalasari NIM

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Eka Kumalasari NIM PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KARTU KATA DAN GAMBAR UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA PLAYEN II KABUPATEN GUNUNGKIDUL ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: AYU PRATIWI HANDAYANI K

SKRIPSI. Oleh: AYU PRATIWI HANDAYANI K PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA BLOCK DIENES SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS IV DI SLB-C SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengembangkan dirinya. Oleh karena itu belajar sebagai suatu kebutuhan yang telah dikenal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengembangkan dirinya. Oleh karena itu belajar sebagai suatu kebutuhan yang telah dikenal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Sejak lahir manusia telah mulai melakukan kegiatan belajar untuk memenuhi

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Johannes Jefria Gultom Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dipilih

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS 5 SDN KARANGASEM IV NO. 204 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH: SETYARI HERLIA

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI I GOMBANG

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Praktikum Pratikum berasal dari kata praktik yang artinya pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dalam teori. Sedangkan pratikum adalah bagian dari pengajaran yang bertujuan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS) Media pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran kehadiran

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI PANAS

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI PANAS Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI PANAS Eneng Siti Fatimah Nurlela 1, Atep Sujana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat. mendorong siswa sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat. mendorong siswa sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuannya dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat mendorong siswa sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuannya dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY i PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SDN 01 KLODRAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: ISNANI AF IDATUNNISA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR TINGKAT SMP/MTs KELAS VIII SKRIPSI

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR TINGKAT SMP/MTs KELAS VIII SKRIPSI PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR TINGKAT SMP/MTs KELAS VIII SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata satu (S-1)

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA GESEK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA GESEK Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA GESEK Ai Nurhayati 1, Regina Lichteria Panjaitan 2, Dadan Djuanda 3

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR AKUNTANSI MATERI JURNAL

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR AKUNTANSI MATERI JURNAL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR AKUNTANSI MATERI JURNAL PENYESUAIAN MENGGUNAKAN SOFTWARE EXE SEBAGAI SARANA SISWA BELAJAR MANDIRI KELAS XI IPS SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : ANITA

Lebih terperinci

RATNA DWI WULANDARI NIM

RATNA DWI WULANDARI NIM PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS VIII SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

Oleh : MOHAMMAD AGIL SAHRIAL NIM:

Oleh : MOHAMMAD AGIL SAHRIAL NIM: PENGEMBANGAN MEDIA UPIN (ULAR TANGGA PINTAR) MATA PELAJARAN IPA KELAS 3 SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) 2.1.1.1 Pengertian IPA Sains berasal dari kata "science" yang berarti ilmu. sains adalah ilmu yang mempelajari lingkungan alam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE RANTAI MAKANAN UNTUK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SD ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE RANTAI MAKANAN UNTUK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SD ARTIKEL JURNAL PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE RANTAI MAKANAN UNTUK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SD ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS PENDIDIKAN NILAI ISLAM PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DI MTs NEGERI MLINJON KLATEN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS PENDIDIKAN NILAI ISLAM PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DI MTs NEGERI MLINJON KLATEN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS PENDIDIKAN NILAI ISLAM PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DI MTs NEGERI MLINJON KLATEN Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alam semesta beserta isinya diciptakan untuk memenuhi semua kebutuhan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling

Lebih terperinci

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI Hasruddin Abstrak Perkembangan biologi sebagai sains murni dan aplikasinya dalam teknologi yang semakin pesat mendorong upaya-upaya inovasi pemanfaatan hasil-hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar, terutama berkaitan dengan undang-undang sistem pendidikan nasional (Undangundang sisdiknas),

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR JURNAL JPSD Vol. 4 No. 1 Tahun 2017 ISSN 2356-3869 (Print), 2614-0136 (Online) PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR Erika Nuril Izza 1, Arfilia Wijayanti 2 1,2 Program Studi

Lebih terperinci

PROFESI SAYA TERLARANG STUDI KASUS MENGENAI KONSEP DIRI MAHASISWA YANG BERPROFESI SEBAGAI GIGOLO SKRIPSI

PROFESI SAYA TERLARANG STUDI KASUS MENGENAI KONSEP DIRI MAHASISWA YANG BERPROFESI SEBAGAI GIGOLO SKRIPSI PROFESI SAYA TERLARANG STUDI KASUS MENGENAI KONSEP DIRI MAHASISWA YANG BERPROFESI SEBAGAI GIGOLO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. Orang yang banyak pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang banyak belajar,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. Orang yang banyak pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang banyak belajar, BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Belajar Dalam pengertian umum, belajar adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau yang sekarang

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KEMASAN I KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : SITI RASYIDAH

Lebih terperinci

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN Peningkatan Contextual Teaching... (Marfianingsih) 229 PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN APPLICATION OF CONTEXTUAL

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL DEEP DIALOGUE AND CRITICAL THINKING (DDCT) DENGAN STRATEGI PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN MODEL DEEP DIALOGUE AND CRITICAL THINKING (DDCT) DENGAN STRATEGI PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA PENERAPAN MODEL DEEP DIALOGUE AND CRITICAL THINKING (DDCT) DENGAN STRATEGI PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI Oleh Eka Triana Sari NIM. 060210192230 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Nurul Khasanah NIM

SKRIPSI. Oleh Nurul Khasanah NIM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING SETTING TURNAMEN BELAJAR UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA IMMERSION TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT SISWA KELAS X.3 SMA PGRI 1 PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 S K R I P S I

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS GEOGEBRA DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PONOROGO KELAS X PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS GEOGEBRA DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PONOROGO KELAS X PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS GEOGEBRA DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PONOROGO KELAS X PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR Oleh: DIYAH AYU RATNASARI 12321550 Skripsi ini ditulis untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI PLAY GROUP ISLAM TERPADU PERMATA HATI NGALIYAN SEMARANG

PENERAPAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI PLAY GROUP ISLAM TERPADU PERMATA HATI NGALIYAN SEMARANG PENERAPAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI PLAY GROUP ISLAM TERPADU PERMATA HATI NGALIYAN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Fidya Rizka Anggraeni & Sumarsih 14-22

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Fidya Rizka Anggraeni & Sumarsih 14-22 PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA MATERI AKUN-AKUN PERUSAHAAN DAGANG DEVELOPING COMIC AS A LEARNING MEDIA OF THE MATERIAL OF TRADING COMPANIES ACCOUNTS Oleh: Fidya Rizka Anggraeni

Lebih terperinci

: BERNADETA BEKA FITRI APRIANTI K

: BERNADETA BEKA FITRI APRIANTI K PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IIS 2 SMA NEGERI 1 BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014-2015 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN 03 Pendem Mojogedang Karanganyar Tahun Ajaran 2014/2015)

Lebih terperinci