A. MATRIK PREDIKSI DAMPAK, UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP KEGIATAN PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR
|
|
- Sudomo Iskandar
- 1 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 A. MATRIK PREDIKSI, UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA LINGKUNGAN HIDUP KEGIATAN PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk ODLE DIVISION SEMARANG-JAWA TENGAH BRANCH TAHAP OPERASIONAL PREDIKSI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA LINGKUNGAN TAHAP OPERASIONAL 1. Pengelolaan Dampak terhadap Lingkungan Fisik Kimia a Kualitas Udara dan Kebisingan - Aktivitas dan mesin produksi - Mobilitas keluar masuk ke areal. - Operasional boiler Penggunaan cangkang sawit dan batubara - Operasional Genset pada saat listrik padam - Peningkatan unsur pencemar udara - Peningkatan kebisingan - Penurunan kualitas udara - Intensitas volume yang keluar masuk dan mesin produksi - Kewajiban menggunakan APD. - Pemasangan filter udara - Pembuatan tembok atau pembatas dan penanaman pohon penghijauan - Perawatan rutin mesin boiler dan genset. - Penggunaan Wet Srubber - Didalam dan sekitar - Dengan mengambil sample udara, kebisingan, kualitas udara ambient dan emisi boiler, genset secara berkala - Ruangan produksi, Cerobong boiler, Genset dan sekitar - Udara ambient + kebisingan setiap 6 bulan sekali, - Emisi udara tidak bergerak boiler aktif Setiap 6 bulan sekali, boiler tidak aktif dan cerobong genset setiap 1 tahun sekali, - Kualitas udara - Pelaksana : Branch Human Resources Manager - Pengawas : DLH. - Pelaporan : DLH DLHK Provinsi, KLHK - Perda Jateng No. 8 tahun Per.MenLH No. 07 Tahun 2007 Tentang Baku mutu Emisi Sumber tidak Bergerak bagi ketel uap (Lamp.IV) - KepMenLH No. 48/Menlh/11/ Kep-50/MenLH / 11 tahun1996 -Permenaker Men No. 13/ MEN/X/ tahun 2011 Noodle Division Semarang-Jawa Tengah Branch III -2
2 PREDIKSI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA LINGKUNGAN b Kualitas Air Permukaan - Pembuangan - Penurunan air limbah kualitas air produksi dan permukaan domestik karyawan. - Volume air limbah dibuang ke saluran umum - Pengolahan air limbah domestik karyawan - Pengolahan air limbah industri menggunakan IPAL - Kegiatan kakus menggunakan sistem septic tank biofill - Menerapkan SOP pengolahan limbah cair - Di area, terutama pada Instalasi Pengelolaan Air Limbah produksi, inlet dan outlet air limbah dan badan air serta pengelolaan air limbah domestik. - Sampling air badan air /air permukaan, air limbah dan analisa laboratorium - Sebelum inlet dan sesudah outlet saluran keluar. - Inlet dan outlet air limbah ke badan air kerja setiap 1 tahun sekali - Untuk air bersih 3 bulan sekali, - Air limbah produksi dan air limbah domestik setiap 1 bulan sekali, dan air permukaan 6 bulan sekali - Pengawas : DLH - Pelaporan : DLH DLHK Provinsi Jateng, KLHK - PP No. 82 th 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air - Permenkes No. 416/Menkes/Per /IX/1990 ttg baku mutu air bersih - Permen No. P 68/menlhk/setje n/kum.1/8/ Perda Jateng No. 5 tahun 2012 ttg baku mutu air limbah c Kuantitas Air Tanah - Penggunaan - Peningkatan air untuk kuantitas proses pemakaian air produksi dan bersih - Penurunan domestik kuantitas air karyawan. bawah tanah - Volume pemakaian air tanah - Penyediaan tandon air - Penghematan penggunaan air bawah tanah - Pemanfaatan - Di area, terutama pada titik sumber air bersih. - Dilakukan pengamatan secara visual di lapangan, pencatatan, evaluasi. - Sumber air bersih - Dilakukan setiap hari secara internal selama - Pengawas : ESDM - Pelaporan : ESDM - Jumlah penggunaan air tanah setiap bulan Noodle Division Semarang-Jawa Tengah Branch III -3
3 PREDIKSI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA LINGKUNGAN c Limbah Padat dan Limbah B3 - Limbah domestik karyawan - Limbah padat dari proses produksi, bekas kemasan bahan baku dan bahan penolong, - Terjadinya timbulan sampah - Mengganggu estetika - Timbulnya bau dari sampah organik - Volume limbah dampak yang dihasilkan persatuan waktu. air olahan IPAL untuk proses penunjang produksi - Menampung air bekas wudhu untuk siram tanaman - Pemasangan flow meter pada setiap titik pemakaian air. - Biopori sebanyak 240 lubang dan 4 sumur resapan - Penyediaan tempat penampungan sampah yang memadai - Kerjasama dengan pihak III untuk penjualan kardus dan plastik bekas - Pada sumber sampah di - Dilakukan pengamatan secara visual di lapangan, pencatatan, evaluasi - Pada sumber penghasil sampah di - Analisa laboratorium yang terakreditasi setiap 3 bulan sekali. - Pemantauan dilakukan setiap hari - Pengawas : BLH DKP Kota Semarang, -PP No. 82 th 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air - Timbulnya limbah padat pada lokasi - Perda Kota Semarang No 6 Th 1999 Noodle Division Semarang-Jawa Tengah Branch III -4
4 PREDIKSI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA LINGKUNGAN - Penggunaan cangkang - Produk afkir/gagal produk Limbah B3 bersumber dari; - fly ash dan bottom ash - limbah cair laboratorium - kain majun terkontaminasi B3 - bola lampu bekas - toner bekas - accu bekas - limbah padat eks laboratorium - Ganguan - Pencemaran air dan tanah. - Produk afkir / gagal produksi - Jumlah limbah B3 yang dihasilkan dalam dan produksi per satuan waktu. (Neracalimbah dalamlampiran ) - 400,000 kg/bln - 121,50kg/bln - 0,34 kg/bln - 7,50 kg/bln - 0,54 kg/bln - Kerjasama dengan Bidang pengelolaan sampah Kota Semarang untuk pengangkutan dan pembuangan sampah proses produksi dan domestik karyawan. - Mengatur semua limbah bahan berbahaya dan beracun yang disimpan sesuai jenis, karakteristiknya, pada tempat yang sudah ditentukan - Menghindari tumpahan, ceceran dari jenis-jenis limbah bahan berbahaya - Dari sumber penghasil LB3 dan TPS B 3 - Dilakukan pengamatan secara visual, pencatatan terhadap jenis dan volume LB3 yang masuk ke TPS LB3 - Disetiap sumber limbah dan di TPS B3 - Pemantauan dilakukan setiap hari - Pengawas : BLH DKP Kota Semarang, - Timbulnya limbah padat pada lokasi - Perda Kota Semarang No 6 Th UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Noodle Division Semarang-Jawa Tengah Branch III -5
5 PREDIKSI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA LINGKUNGAN - eks elektronika - baterai bekas - gram - tinta markem bekas - botol bekas terkontaminasi B3 - Bekas kemasan B3/ - kaleng bekas terkontaminasi B3 - aki bekas - infeksius - Zak bekas tawas dan kaustik soda - 1,00 kg/bln - 6,80 kg/bln - 3,40 kg/bln - 11,10 kg/bln - 26,60 kg/bln - 3,72 kg/bln - 38,60 kg/bln - 0,30 kg/bln - 2,90 kg/bln - 12,60 kg/bln - 68,28 kg/bln - 0,60 kg/bln - 5,00 kg/bln dan beracun yang disimpan khususnya yang mudah terbakar atau meledak, dan procedure penyimpanan LB3 yang baik - Mencatat arus jumlah limbah bahan berbahaya dan beracun yang keluar dan masuk tempat penyimpanan sesuai jenis dan jumlah volumenya ke dalam log book dan Neraca Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, serta melaporkan setiap 3 bulan sekali. - Limbah B3 - PP 101 tahun Tentang Pengelolaan limbah B3 Noodle Division Semarang-Jawa Tengah Branch III -6
6 PREDIKSI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA LINGKUNGAN d e Lalu Lintas - Mobilitas tamu, pengangkut bahanbaku dan bahan penolong, karyawan, dan pengangkut produk jadi. - Gangguan lalu lintas, - Tundaan dan penurunan tingkat pelayanan jalan - On the street parking Insiden Kebakaran - Terjadinya - Terjadinya korsleting listrik/ insiden hubungan arus pendek - Kelalaian - Tergantung intensitas sirkulasi, jumlah tamu, pengangkut bahan baku dan bahan penolong, karyawan, dan pengangkut produk jadi - Tingkat kepadatan lalulintas disekitar lokasi - Tergantung tindakan tanggap darurat. - Ketersediaan perlatan disimpan dalam TPS LB3 - Pemasangan papan informasi dan rambu adanya. - Pengaturan keluar masuk. - Penempatan petugas pengatur lalu lintas dan parkir. - Pemasangan rambu dilarang merokok di. - Jalan Tambak Aji II, dan akses keluar masuk. - Di seluruh area yang rawan - Dilakukan pengamatan secara visual di lapangan, pencatatan, evaluasi dan rencana tindak lanjut terhadap kondisi lalu lintas di sekitar - Pemantauan secara visual, pencatatan, evaluasi terhadap - Jalan Tambak Aji II, dan akses keluar masuk. - Di seluruh area yang rawan - Pemantauan dilakukan setiap hari - Setiap 1 tahun sekali - Pengawas : BLH Dishubkominfo Kota Semarang, Dishubkominfo Kota Semarang, - Pengawas : BLH Dinas Kebakaran - UU RI No. Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkuan Jalan. - Permen Hub. RI No.14 Th tentang Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas Dijalan. - Frekuansi dan intensitas terjadinya - PerDa Kotamadya Noodle Division Semarang-Jawa Tengah Branch III -7
7 PREDIKSI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA LINGKUNGAN karyawan saat bekerja (human error) - Penggunaan mesin produksi yang menggunakan listrk. - Bencana alam/ force majure proteksi - Jumlah kerugian akibat - Penyediaan fasilitas proteksi : - HYDRANT=43 buah, APAR; a.co2 = 5 buah, b.hcf227=21 9 buah, c.bonpet=3 buah, d. Sprinkle=3 buah, Fire Alarm Sistem; a.smoke=89 Titik, b.ror=19 Titik, c.head= 6 Titik sesuai rekomendasi Dinas kota Semarang. kondisi, masa berlaku APAR, dan keandalan sistem hydrant, serta pemasangan sistem deteksi. daerah Tingkat II Semarang Nomor: 2 Tahun 1994 tentang Peanggulangan Bahaya Kebakaran dalam wilayah Kotamadya daerah Tingkat II Semarang - Perda kota Semarang no. 5 Tahun 2009 tentang Bangunan Gedung. - Pemeriksaan instalasi listrik dan peralatan proteksi Noodle Division Semarang-Jawa Tengah Branch III -8
8 PREDIKSI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA LINGKUNGAN secara berkala. - Pemasangan petunjuk jalur evakuasi dan titik kumpul bila terjadi. - Pelatihan bagi petugas dan karyawan untuk antisipasi. 2 Lingkungan Sosial BudayadanKesehatan Masyarakat a Lingkungan Sosial Budaya - Sikap dan perilaku karyawan.. - Operasional mesin-mesin produksi. Penggunaan cangkang sawit dan batubara - Kesempatan bekerja - Aktivitas terkait ; - Persepsi positif dan negatif - Peningkatan pendapatan - Terjadinya kecemburuan sosial. - Harapan - Frekuansi keluhan atau jumlah aduan sekitar - Jumlah tenaga kerja yang terserap - Jumlah peluang berusaha yang muncul - Melakukan pengolahan limbah padat, cair dan gas agar tidak mencemari - Menjalin hubungan yang harmonis dengan sekitar - Berpartisipasi dalam - Dilokasi, - Kelurahan Tambak Aji - Evaluasi pelaksanaan community development terhadap. - Kelurahan Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang - Setiap 1 tahun sekali - Pengawas : BLH Kel. TambakAJi Noodle Division Semarang-Jawa Tengah Branch III -9 - Jumlah komlain atau aduan sekitar yang masuk ke manajemen.
9 PREDIKSI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA LINGKUNGAN b - Tingkah laku karyawan - mobilitas tamu, pengangkut bahan baku dan bahan penolong, karyawan, dan pengangkut produk jadi Kesehatan dan Keselamatan Karyawan (K3) - Kegiatan produksi. - Operasional mesin mesin produksi. - Gangguan kesehatan. - Sakit. - Kecelakaan kerja. - Jumlah karyawan yang tidak masuk karena menderita sosial - Kegiatan CSR dan membuat program untuk siswa sekolah, akademis untuk sosialiasasi/ menyaksikan pembuatan mie di, kunjungan kerja, magang praktek kerja lapangan, KKL, dsb. - Perekrutan tenaga kerja dari sekitar sesuai dengan skil dan kompetensi yang dipersyaratkan - Melakukan pengolahan limba hpadat, cair dan gas agar tidak - Di area - Evaluasi terhadap jumlah ijin tenaga kerja yang tidak - Di - Setiap 1 tahun sekali - Pengawas : Dinkes - Tolok ukur yang digunakan adalah pola penyakit dan jumlah ijin Noodle Division Semarang-Jawa Tengah Branch III -10
10 PREDIKSI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA LINGKUNGAN c Penggunaan cangkang sawit dan batubara - Pelaksanaan SOP kerja. - Ketaatan pemakaian APD di kerja. - Kesehatan karyawan. - Human error. - Jaminan Kesehatan. Kesehatan Masyarakat - Aktivitas - Gangguan kesehatan yang menghasilkan sekitar emisi/gas buang, debu, dan kebisingan Penggunaanca ngkangsawitda nbatubara - Air limbah. sakit dalam satuan waktu - Jumlah aduan sekitar yang menderita sakit akibat aktifitas mencemari - Mewajibkan penggunaan APD - Himbauan bekerja sesuai SOP - Mengadakan pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala - Pemberian jaminan kesehatan dan keselamatan kerja melalui BPJS. - Melakukanpen golahanlimbah padat, cairdan gas agar tidakmencema ri - Operasionalisas i IPAL dengan baik sampai memenuhi baku mutu. - Penghijauan - Di area masuk karena sakit dan kecelakaan kerja.penga matan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pemeriksaan kesehatan karyawan. - Evaluasi jumlah yang sakit di sekitar - Di - Setiap 1 tahun sekali Disnakertrans Kota Semarang - Pengawas : Dinkes Kelurahan Tambak Aji kehadiran.karya wan karena sakit. - Jumlah komplain dari warga sekitar Noodle Division Semarang-Jawa Tengah Branch III -11
11 PREDIKSI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN UPAYA LINGKUNGAN dalam dan sekeliling - Menjaga hubungan baik dengan warga sekitar melalui program community development program Noodle Division Semarang-Jawa Tengah Branch III -12
12 Noodle Division Semarang-Jawa Tengah Branch
DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)
DOKUMEN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP MATRIKS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PUSKESMAS KEBONDALEM 1. Kualitas Udara dan debu Sumber Aktivitas lalul lintas kendaraan diluar dan area parkir berpotensi
Lebih terperinciPEMBINAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA
MODUL #2 PEMBINAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 PENGELOLAAN LINGKUNGAN 1. Pengelolaan air limbah 2. Pengelolaan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/ 101 /KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN KAROSERI BAK TRUK
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP Jl. Jaksa Agung Suprapto No.41 Lamongan Kode Pos 62251 Telp. (0322) 321 323 Fax (0322) 321 324 Email blh@lamongankab.go.id website www.lamongankab.go.id
Lebih terperinciPEMBINAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA
MODUL #2 PEMBINAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 1. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR LIMBAH DASAR HUKUM 1.
Lebih terperinciTABEL 4-3. MATRIKS RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI
BAB 4. RENCANA DAN PEMANTAUAN DOKUMEN EVALUASI HIDUP TABEL 4-3. MATRIKS RENCANA HIDUP (RKL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI TOLOK UKUR METODE HIDUP 1. Penurunan Kualitas Air permukaan Aktifitas Kantor Aktifitas
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/103/KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN RUMAH MAKAN
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN BADAN HIDUP Jl. Jaksa Agung Suprapto No.41 Lamongan Kode Pos 62251 Telp. (0322) 321 323 Fax (0322) 321 324 E-mail blh@lamongankab.go.id website www.lamongankab.go.id KEPUTUSAN
Lebih terperinciContohPenilaianPROPER: PengelolaanLimbahB3Kegiatan Pertambangan
ContohPenilaianPROPER: PengelolaanLimbahB3Kegiatan Pertambangan ASISTEN DEPUTI PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN PEMULIHAN KONTAMINASI LIMBAH B3 DEPUTI IV MENLH Evaluasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kegiatan
Lebih terperinciBAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN SERTA UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN SERTA UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Setiap rencana usaha /atau, termasuk penambahan Jenis Produksi Pupuk Anorganik PT. akan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa Industri Minyak Sawit berpotensi menghasilkan
Lebih terperinciPEMBINAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA
MODUL #3 PEMBINAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 IDENTITAS PERUSAHAAN No. Induk Nama perusahaan Nama
Lebih terperinciKEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP Jl. Jaksa Agung Suprapto No.41 Lamongan Kode Pos 62251 Telp. (0322) 321 323 Fax (0322) 321 324 E-mail blh@lamongankab.go.id website www.lamongankab.go.id
Lebih terperinciB P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI PERKANTORAN
B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI PERKANTORAN DAFTAR ISI 1. Apakah Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun itu? 2. Bahaya Limbah Bahan Berbahaya dan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 54 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH DAN ZAT KIMIA PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA DAN BANDAR UDARA DENGAN
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah
BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari seluruh kegiatan proses produksi.
Lebih terperinciSUMBANG PEMIKIRAN: PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN KAMPUS HIJAU UNILA GREEN CAMPUS
SUMBANG PEMIKIRAN: PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN KAMPUS HIJAU UNILA GREEN CAMPUS Ahmad Tusi, S.Tp., M.Si. Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Unila Email: atusi@unila.ac.id
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa Industri Minyak Sawit berpotensi menghasilkan
Lebih terperinciPERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN DAN LAYAK HUNI Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 FARID BAKNUR, S.T. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM B A D A N P E N D U K U N G P E N G E M B A N G A N S I S T E M P E N Y E D I
Lebih terperinciPROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT
PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT 1. TUJUAN Untuk memastikan semua personil PT XXXXXXX bertindak dalam kapasitas masing-masing selama aspek-aspek kritis dari suatu keadaan darurat. 2. RUANG LINGKUP Prosedur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG RS Duta Indah dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, selalu berusaha melakukan peningkatan mutu dan keselamatan pasien,yang harus didukung
Lebih terperinciUjian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara
Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek 2012 Oleh: Arrigo Dirgantara 1106069664 Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2012 Pertanyaan:
Lebih terperinciSURAT PERMOHONAN PERSETUJUAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL)
FORM III SURAT PERMOHONAN PERSETUJUAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL) Nomor Lampiran Perihal........................ Permohonan Persetujuan Dokumen UKL
Lebih terperinciTabel Hasil Proses Pelingkupan
Tabel 2.50. Hasil Proses No. menimbulkan A. Tahap Pra 1. Sosialisasi Permen 17 tahun 2012 tentang Keterlibatan Masyarakat Dalam ProsesAMDAL dan Izin Lingkungan terkena Sosial Budaya Munculnya sikap Evaluasi
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
4.1 Filosofi Konsep Dasar BAB IV KONSEP PERANCANGAN Student Housing Kaku / Vertikal Arsitektur Hijau Humanis dan Ramah Lingkungan Interaksi dan Terpusat Berinteraksi Diagram 6. Filosof konsep dasar Kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. monoksida, atau produk dan efek lainnya (Badan Standar Nasional, 2000).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebakaran merupakan kejadian timbulnya api yang tidak diinginkan atau api yang tidak pada tempatnya, di mana kejadian tersebut terbentuk oleh tiga unsur yaitu unsur
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF DI BIDANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan sektor industri terus dipacu pertumbuhan dan pengembangannya dalam upaya memberikan kontribusi positif pada pengembangan ekonomi skala nasional dan daerah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa kebakaran merupakan bencana yang tidak diinginkan yang dapat terjadi di mana saja, kapan saja dan kerap terjadi di hampir setiap wilayah Indonesia. Di Daerah
Lebih terperinciTABEL 4-4. MATRIKS RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI
BAB 4. RENCANA PENGELOLAAN DAN DOKUMEN EVALUASI TABEL 4-4. MATRIKS RENCANA (RPL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI YANG DI BENTUK 1. Penurunan Kualitas Air Permukaan Aktifitas Kantor Aktifitas UPK Aktifitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerataan pembangunan (Sastrohadiwiryo, 2003,hal.17). Menurut Sumakmur (1996,hal.23), disisi lain kegiatan industri dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini dunia perindustrian selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pekerjaan yang ada dan memperluas lapangan kerja untuk menampung tenaga kerja yang terus
Lebih terperinci128 Universitas Indonesia
BAB 8 PENUTUP 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap audit keselamatan kebakaran di gedung PT. X Jakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bangunan gedung
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Instalasi Gawat Darurat RSUD.R.Syamsudin, SH dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Pada saat ini,
Lebih terperinciKOP SURAT PERUSAHAAN
KOP SURAT PERUSAHAAN Jakarta, Nomor : Sifat : Lampiran : Hal : Laporan pengelolaan limbah B3 Kepada, periode Januari-Maret 2015 Yth. Kepala BPLHD Provinsi DKI Jakarta Jl. Casablanca Kav. 1 Kuningan di
Lebih terperinciSumber Pencemar. PT. Menara Sentosa, Desa Pabelan, Kartasura
a. Jumlah PPNS dan PPLH : b. Disain Pemantauan : Tahun pemantauan No masyarakat yang ditindaklanjuti 2014 2015 2016 1 masalah lingkungan 10 7 7 c. Jumlah pengaduan yang diterima pada tahun 2016. No Waktu
Lebih terperinciKEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP Jl. Jaksa Agung Suprapto No.41 Kode Pos 62251 Telp. (0322) 321 323 Fax (0322) 321 324 E-mail blh@lamongankab.go.id website www.lamongankab.go.id KEPUTUSAN
Lebih terperinciG E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)
G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku) Kementerian Kesehatan RI 2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai
digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai penerapan emergency preparedness & response yang dapat penulis bahas sebagai berikut : A. Emergency
Lebih terperinciB. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan
Syarat kesehatan yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat: A. Lokasi 1. Lokasi sesuai dengan Rencana Umum
Lebih terperinciINFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT
INFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT Kecelakaan kerja di Indonesia telah menghabiskan uang negara sebesar 280 triliun rupiah (Kemenkes RI 2014). Dalam rangka memberikan
Lebih terperinciPENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KEGIATAN STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU)
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KEGIATAN STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) A. Latar Belakang Sejalan dengan laju pertumbuhan pembangunan nasional, pembangunan sektor transportasi juga menjadi bidang
Lebih terperinciKEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN,
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP Jl. Jaksa Agung Suprapto No.41 Lamongan Kode Pos 62251 Telp. (0322) 321 323 Fax (0322) 321 324 E-mail blh@lamongankab.go.id website www.lamongankab.go.id
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1994 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1994 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa lingkungan hidup perlu dijaga kelestariannya
Lebih terperinciPROFIL INSTALASI KESEHATAN LINGKUNGAN RSUD KOTA MATARAM OLEH : FIRA FRSIMAWATI, ST
PROFIL INSTALASI KESEHATAN LINGKUNGAN RSUD KOTA MATARAM OLEH : FIRA FRSIMAWATI, ST PENGERTIAN IKL Instalasi Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram merupakan salah satu unit kerja yang
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 30 TAHUN : 2014 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG TATA KELOLA HIJAU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WATES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERANCANGAN TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA (TPS) LIMBAH B3 (STUDI KASUS : BENGKEL MAINTENANCE PT. VARIA USAHA)
PERANCANGAN TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA (TPS) LIMBAH B3 (STUDI KASUS : BENGKEL MAINTENANCE PT. VARIA USAHA) Rizky Widya Pratiwi 1*, Adhi Setiawan 2, Ahmad Erlan Afiuddin 3 Program Studi Teknik Keselamatan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI KETEL UAP
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI KETEL UAP MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelestarian
Lebih terperinciBAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN 3.1 yang Ditimbulkan Tabel 3.1 yang
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA Menimbang : DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA 1. Bahwa penanggulangan kebakaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Pengukuran Emisi Pencemaran Udara PT. Arkananta Apta Pratista telah melakukan pengukuran sesuai perintah PT. Adimitra Baratama Nusantara untuk mendukung pelaksanaan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA
SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa pencemaran
Lebih terperinciRENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH
RSU BINA KASIH RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH I. LATAR BELAKANG Ketidaksiapan beberapa Rumah Sakit dalam menanggulangi bencana gempa bumi, tsunami, wabah penyakit
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 299 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 299 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) PT. KOOC KREASI Menimbang : a. bahwa Bahan Berbahaya
Lebih terperinciSTANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 NOMOR 2014 TENTANG STANDAR USAHA TAMAN REKREASI STANDAR USAHA TAMAN REKREASI I. PRODUK A. Tempat dan Ruang B. Fasilitas
Lebih terperinciBAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN
BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN 4. 1 Aspek Dampak Lingkungan Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal toilet, kamar mandi, pencucian pakaian, wastafel, kegiatan membersihkan lantai dan aktifitas
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KERJA K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH
RENCANA PROGRAM KERJA K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH TAHUN ANGGARAN 2015 TIM K3 RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH RENCANA PROGRAM KERJA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
Lebih terperinciDINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR
DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 1. Latar Belakang Sampah yang menjadi masalah memaksa kita untuk berpikir dan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 menyatakan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 menyatakan bahwa upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI
LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2 2014 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang:
Lebih terperinciKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KEBIJAKAN PEMULIHAN LAHAN TERKONTAMINASI LIMBAH B3 DAN SISTEM TANGGAP DARURAT Haneda Sri Mulyanto Sub Direktorat Manufaktur, Agroindustri dan Jasa Direktorat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang memproduksinya lebih meningkatkan kuantitas dan kualitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat kepopuleran mi instan di era serba modern saat ini membuat perusahaan yang memproduksinya lebih meningkatkan kuantitas dan kualitas bahan baku serta produktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pada Pasal 23
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALANG
1 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL)
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL) Kami yang bertanda tangan di bawah ini: (diisi sesuai KTP) Nama :... Jabatan :... Alamat :... Nomor Telp. :... Selaku penanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sektor industri mengalami perkembangan pesat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pada era globalisasi, sektor industri mengalami perkembangan pesat dan signifikan yang mendorong perusahaan meningkatkan produktivitas, kualitas, dan efisiensi
Lebih terperinciIDENTIFIKASI & TEKNIK PENYIMPANAN LIMBAH B3
IDENTIFIKASI & TEKNIK PENYIMPANAN LIMBAH B3 Disampaikan oleh: EUIS EKAWATI Kasubdit Prasarana dan Jasa Direktorat Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 Direktorat Jenderal Pengelolaan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,
PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemanfaatan sumber daya alam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari masyarakat karena mempunyai fungsi sebagai tempat
Keterp aparan 1. La BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari masyarakat karena mempunyai fungsi sebagai tempat
Lebih terperinciSecara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban
HOUSEKEEPING Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban Penerapan housekeeping yang baik dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman. Housekeeping
Lebih terperinciPANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI
PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI Jl. Raya Serang Km. 5, Kec. Cadasari Kab. Pandeglang Banten DAFTAR ISI BAB I MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN MAGANG
BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai praktek pelaksanaan kerja atau magang pada Kantor Pusat Perum BULOG selama satu bulan yang dimulai dari tanggal 01 sampai dengan
Lebih terperinciBAB I. KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA (K3)
DAFTAR ISI Surat Keputusan Direktur tentang Kebijakan K3RS --------------------------------------------- Daftar Isi-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciTARGET & REALISASI TRIWULAN 1-4 TAHUN 2017 KINERJA LINGKUNGAN HIDUP
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI TARGET & REALISASI TRIWULAN 1-4 TAHUN 2017 KINERJA LINGKUNGAN HIDUP KANTOR INDUK TRANS-JBTB NO DESKRIPSI KEGIATAN JENIS KEGIATAN URAIAN KEGIATAN TRW
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah lingkungan dapat dipastikan akan menimbulkan gangguan terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan yang memanfaatkan sumber daya alam namun mengabaikan masalah lingkungan dapat dipastikan akan menimbulkan gangguan terhadap lingkungan dan komponennya.
Lebih terperinciPEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3
PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3 Disampaikan pada tanggal 23 November 2017 DIREKTORAT PEMULIHAN KONTAMINASI DAN TANGGAP DARURAT LIMBAH B3 DIRJEN PENGELOLAAN SAMPAH,
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH PABRIK MIE INSTAN
PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK MIE INSTAN Di sususn oleh 1. Intan Rosita Maharani (P27834113004) 2. Burhan Handono (P27834113013) 3. Amalia Roswita (P27834113022) 4. Fitriyati Mukhlishoh (P27834113031) 5. Moch.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah pemikiran dan upaya dalam menjamin keutuhan baik jasmani maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara definisi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan sebuah pemikiran dan upaya dalam menjamin keutuhan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya,
Lebih terperinciRKL-RPL RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN PLTU TANJUNG JATI B UNIT 5 DAN 6 (2 X MW) DI KABUPATEN JEPARA, PROVINSI JAWA TENGAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) dari rencana kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian
Lebih terperinciPEMANTAUAN, PELAPORAN DAN EVALUASI
Lampiran IV Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor : Tanggal : 2014 PEMANTAUAN, PELAPORAN DAN EVALUASI I. PEMANTAUAN Pemantauan menjadi kewajiban bagi pelaku usaha dan atau kegiatan untuk mengetahui
Lebih terperinciKementerian Lingkungan Hidup (KLH) Deputi IV Bidang Pengelolaan B3, LB3 dan Sampah Asdep PLB3 dan Pemulihan Lahan Terkontaminasi LB3
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Deputi IV Bidang Pengelolaan B3, LB3 dan Sampah Asdep PLB3 dan Pemulihan Lahan Terkontaminasi LB3 Dasar Penilaian UU 32 Tahun 2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Lebih terperinciPada Acara Pelatihan Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak Tempat Hotel Aston Rasuna Tanggal 18 Juni 2013
Pada Acara Pelatihan Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak Tempat Hotel Aston Rasuna Tanggal 18 Juni 2013 Oleh Ka. Bidang Penegakan Hukum Lingkungan BPLHD Provinsi DKI Jakarta Yusiono A.
Lebih terperinciRENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL) PLTA ASAHAN-1 (PT. Bajradaya Sentranusa) Desa Ambarhalim, Desa Pintu Pohan, Desa Meranti Utara, Kecamatan Pintu Pohan Meranti Desa Siruar, Desa Tangga Batu I, Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun dunia industri, dapat menimbulkan kecelakaan bagi manusia dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alamnya terutama pada sumber daya minyak dan gas bumi. Pada masa sekarang ini permintaan akan minyak bumi
Lebih terperinci2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2012 LINGKUNGAN HIDUP. Bandar Udara. Pembangunan. Pelestarian. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5295) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa lingkungan hidup perlu dijaga kelestariannya sehingga tetap mampu menunjang
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 245 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 245 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) PT PERTAMINA (PERSERO) TERMINAL BBM REWULU Menimbang
Lebih terperinciProteksi Bahaya Kebakaran Kebakaran Kuliah 11
Proteksi Bahaya Kebakaran Kuliah 11 Penanggulangan Bahaya Kebakaran Beberapa kebakaran pabrik yang menewaskan pekerja di China dalam 10 th Tahun Tempat Perusahaan Meninggal 1991 Cina Pabrik jas hujan 72
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN 5.. Rencana Program dan Kegiatan Program adalah Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi
Lebih terperinciABSTRAKSI DOKUMEN AMDAL
ABSTRAKSI DOKUMEN AMDAL PEMRAKARSA NAMA DOKUMEN PT. ASIATIC PERSADA Kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit dan Pabrik Pengolahannya NO. PERSETUJUAN & TANGGAL Komisi Penilai AMDAL Propinsi Jambi Nomor:274/2003,
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL)
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL) Kami yang bertanda tangan di bawah ini: (diisi sesuai KTP) Nama :... Jabatan :... Alamat :... Nomor Telp. :... Selaku penanggung
Lebih terperinciPENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3
PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3 Oleh: Aep Purnama Kabid Prasarana Jasa dan Non Institusi Asdep Pengelolaan LB3 dan Kontaminasi LB3 DEFINISI UU No. 32/2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Lebih terperinciKEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Nomor LPM/SOP/ /2016 Tgl. Pembuatan September 2016 Tgl. Pemberlakuan September 2016 Tgl. Pemberlakuan STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mencabut: PP 19-1994::PP 12-1995 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 31, 1999 LINGKUNGAN HIDUP. BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN. Dampak Lingkungan.
Lebih terperinciKRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK VILA BINTANG NO ASPEK NO UNSUR NO SUB UNSUR
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA VILA KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK VILA BINTANG A. KRITERIA MUTLAK VILA
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 300 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 300 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KAHYANGAN Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap kebutuhannya, tidak hanya untuk makan minum melainkan menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan salah satu sumber daya alam yang penting bagi manusia. Telah ratusan bahkan jutaan tahun lamanya manusia sudah mulai memanfaatkan air dalam kehidupannya.
Lebih terperinciPedoman Penyusunan Program Kedaruratan PLB3
Pedoman Penyusunan Program Kedaruratan PLB3 oleh: Kasubdit Tanggap Darurat dan Pemulihan Non Institusi DIREKTORAT PEMULIHAN KONTAMINASI DAN TANGGAP DARURAT LIMBAH B3 DIRJEN PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN
Lebih terperinciInfrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat
Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat Direktorat Pengembangan PLP Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat APA YANG DISEBUT SANITASI?? Perpres 185/2014
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa,
BAB V PEMBAHASAN A. Potensi Bahaya Potensi bahaya yang dapat menyebabkan insiden atau kecelakaan kerja di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa, tertabrak, kebakaran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 23 dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat
Lebih terperinciKata Pengantar. Daftar Isi
Kata Pengantar Daftar Isi Oiltanking berkomitmen untuk menjalankan semua kegiatan usaha dengan cara yang aman dan efisien. Tujuan kami adalah untuk mencegah semua kecelakaan, cidera dan penyakit akibat
Lebih terperinci