BAB III METODOLOGI. mendalam untuk menyelesaikan masalah penelitian. metodologi gabungan yakni menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI. mendalam untuk menyelesaikan masalah penelitian. metodologi gabungan yakni menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dalam"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI 3.1. Metodologi Pengumpulan Data Menurut Fraenkel & Wallen (2009), metode pengumpulan data campuran merupakan metode penelitian yang melibatkan penggunaan metode kuantitatif dan kualitatif dalam suatu penelitian yang dapat memmberikan pemahaman yang lebih mendalam untuk menyelesaikan masalah penelitian. Penulis menggunakan metodologi gabungan yakni menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dalam mengumpulkan data yang mendukung perancangan desain dengan cara kuisioner, wawancara, dan observasi. Data kuantitatif yang penulis gunakan pada penelititan ini dengan menyebarkan kuisioner dengan pengambilan sampel menggunakan rumus slovin. Sedangkan data kualitatif berasal dari wawancara dengan dokter spesialis Kandungan dan Ginekologi, 3 responden remaja wanita usia tahun yang belum/pernah melakukan pengecekan dan posyandu di daerah Tangerang, Banten. Observasi yang dilakukan penulis melakukan studi literatur dengan mengumpulkan data melalui artikel ataupun jurnal yang mendukung, kemudian penulis juga melakukan studi eksisting dan referensi terhadap aplikasi yang menyediakan pelayanan reproduksi ramah remaja dengan konten dan tampilan yang dirancang penulis. Seluruh data tersebut kemudian diolah untuk perancangan aplikasi penulis. 65

2 Kuesioner Penulis menyebarkan kuesioner secara online, yakni menggunakan Google Forms kepada responden yang sesuai dengan target segmentasi user yakni remaja wanita usia tahun untuk mendapatkan data mengenai seberapa banyak remaja yang mengalami gangguan akan reproduksi, penyebab dan cara mereka mengatasinya serta penggunaan fasilitas kesehatan reproduksi yang tersedia. Kemudian penulis menggunakan metode Rumus Slovin, dengan penentuan pengambilan sampel di wilayah DKI Jakarta. Berdasarkan data sensus penduduk wilayah Jakarta, jumlah remaja wanita usia tahun pada tahun 2018 berjumlah jiwa, maka penulis akan melakukan pengambilan sampel dengan eror 10%, berikut ini jumlah sampel yang dibutuhkan: Melalui penyebaran kuesioner, penulis mendapatkan 116 responden, dimana 81 responden berdomisili di Jabodetabek (69,8%), 38 orang berdomisili di luar Jabodetabek (30,2%). Jumlah remaja yang berusia tahun berjumlah 31 orang sedangkan usia tahun berjumlah sebanyak 85 orang. Berdasarkan 66

3 hasil survei, penulis dapat menyimpulkan bahwa sebagian remaja wanita usia tahun yang mengetahui bahwa mereka mengalami kendala pada organ reproduksi hanya sebesar 23% sedangkan 31% menjawab mungkin dan 45,7% menjawab tidak. Kendala yang paling banyak dialami oleh mereka seperti gangguan menstruasi dan nyeri haid (39%), keputihan (10%), mioma, dan infeksi saluran kemih. Gambar 3.1 Diagram Lingkaran Mengenai Adanya Kendala Mengenai Kesehatan Reproduksi ( Gambar 3.2 Diagram Batang Mengenai Kendala Yang Dialami Remaja ( 67

4 Dari 116 responden, hanya 20 orang (17,2%) yang menjawab bahwa mereka pernah melalukan pengecekan kesehatan organ reproduksi di berbagai fasilitas kesehatan yang ada dan 96 orang menjawab tidak (82,8%). Pemecahan solusi yang dilakukan oleh responden dalam mengatasi kendala yang mereka alami lebih banyak melalui internet (68,1%), orang tua (59,5%), teman sejawat (31%), kemudian kepada dokter ahli (25%). Alasan responden memilih untuk tidak melakukan pengecekan ke fasilitas kesehatan adalah merasa malu dan tidak butuh untuk dilakukan pengecekan karena merupakan kondisi yang umum dialami oleh mereka dan masih bisa diatasi dengan mengkonsumsi obat pereda nyeri, kemudian diikuti dengan rasa malas atau tidak memiliki waktu untuk melakukan pengecekan, serta bingung untuk berkonsultasi ke bagian mana. Gambar 3.3 Diagram Lingkaran Mengenai Seberapa Banyak Responden Yang Melakukan Pengecekan Kesehatan Reproduksi ( 68

5 Gambar 3.4 Diagram Batang Mengenai Penanganan Solusi Atas Kendala Yang Dialami ( Gambar 3.5 Alasan Responden Tidak Mengecek di Pelayanan Kesehatan ( Kesimpulan dari hasil kuisioner ini adalah masih minimnya kesadaran remaja wanita usia tahun untuk melakukan pengecekan dini terkait kesehatan reproduksi mereka. Hal ini ditandai dengan jawaban sebagian besar 69

6 responden yang masih tidak mengetahui kondisi kesehatan organ reproduksi mereka, bagaimana cara serta kapan waktu yang tepat untuk memeriksakan diri. Sebagian besar remaja bersikap tidak acuh atau menganggap sepele masalah yang mereka alami sehingga memutuskan untuk tidak melakukan pemeriksaan di pelayanan kesehatan. Selain itu, sebagian besar responden juga menyatakan bahwa mereka tidak pernah menemukan informasi mengenai prosedur pengecekan yang tepat dan hanya lebih memilih untuk meminum obat pereda nyeri Wawancara Wawancara dengan Dokter Spesialis Kandungan dan Ginekologi Penulis melakukan wawancara dengan Dokter HM Zailani, SpOG(K) selaku dokter yang telah bertugas dan merupakan anggota dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Obsteteri dan Ginekologi Indonesia, beliau juga menjadi PPDS Konsultan Obginsos FK Unpad tahun Wawancara ini dilakukan pada tanggal 14 September 2020 melalui chat WhatsApp. Menurut Dr. Zailani, sebagian besar remaja usia tahun dapat pergi untuk memeriksakan diri ketika mengalami gangguan menstruasi, keputihan, kehamilan remaja atau terasa adanya benjolan di perut atau pertumbuhan seks sekunder yang tidak normal. Namun tidak semua gangguan menstruasi berhubungan dengan kelainan seperti tumor. Jangka waktu lama haid seperti perubahan volume atau frekuensi pada siklus menstruasi umumnya dapat disebabkan oleh 70

7 kelainan, tumor dan gangguan hormon. Untuk nyeri haid seperti kram perut yang tidak biasa, dapat menjadi salah satu gejala kista endometrioma atau dapat menjadi pertanda endometriosis yang sering kali terlambat disadari dan diketahui saat telah menikah dan kesulitan untuk memiliki anak (infertilitas), maka dari itu disarankan untuk mengecek secepatnya. Beliau menjelaskan bahwa kesadaran untuk menjaga dan memeriksakan organ rerproduksi sebenarnya tergantung dari usia rata-rata remaja tersebut mendapatkan haid pertama. Begitu telah mengalami masa itu dianjurkan untuk mulai memeriksakan diri ke bidan atau ke dokter. Hal ini dikarenakan apabila diabaikan atau tidak dilakukan dan telah terjadi gangguan, maka akan sulit untuk ditangani. Maka dari itu, kesadaran dari pasien sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan reproduksi mereka secepat mungkin baik yang tidak memiliki kendala maupun yang memiliki kendala, minimal satu kali dalam kurun waktu setahun. Endometriosis dapat menyerang segala usia yang termasuk di usia produktif yakni setelah mengalami fase menstruasi dan sebelum terjadinya menopause dan banyak sekali ditemukan kasusnya di Indonesia. Gangguan ini masih tidak diketahui penyebabnya maka dari itu, pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya komplikasi lebih lanjut dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan saat dirasa bahwa siklus menstruasi yang dialami memiliki gangguan seperti nyeri maupun jadwal yang tidak teratur ujar beliau. Bahkan orang yang telah 71

8 melakukan tindakan operasi laparoskopi dan pengangkatan kista endometriosis masih ada kemungkinan 10-15% untuk kambuh kembali. Berdasarkan hasil wawancara dengan Dr. HM Zailani, dapat disimpulkan bahwa teknologi dan fasilitas yang ada di negara Indonesia sudah berkembang sehingga untuk melakukan pengecekan telah tersedia namun kebiasaan dari suatu budaya dalam masyarakat mengenai seksualitas masih dianggap tabu dan tidak serius oleh masing-masing orang. Hal ini berakibat dengan rendahnya kesadaran mereka sedari awal untuk melakukan pemeriksaan pada saat mereka telah merasakan bahwa mereka mengalami gejala nyeri maupun gangguan lainnya di kala siklus menstruasi terjadi sehingga kondisi kesehatan organ reproduksinya menjadi terbengkalai. Gambar 3.6 Profil Dr. HM Zailani, SpOG(K) Wawancara dengan penderita Endometriosis Penulis juga melakukan wawancara terhadap salah satu penderita endometriosis yakni Ibu Cici yang berusia 49 tahun via telepon Whats App 72

9 pada tanggal 25 Oktober Dari hasil wawancara tersebut penulis mengetahui bahwa tindakan yang dilakukan oleh Ibu Cici pada saat telah mengalami gejala-gejala tersebut tidak diatasi dengan baik. Dimana di usia remaja pada saat mengalami nyeri haid dan diminta untuk pergi ke dokter oleh orang tuanya juga tidak digubris. Lalu di usia 22 tahun rasa nyeri yang dialami juga semakin parah namun tetap saja tidak pergi ke dokter dan baru ke dokter sesudah menikah dimana ia merasakan nyeri yang lebih parah apabila dibandingkan saat belum menikah. Hal ini menujukkan bahwa keterlambatan diagnosa sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan dari penyakit yang dialami juga dari pihak keluarga juga ada yang memiliki gejala yang sama atau memiliki produksi hormone yang tinggi sehingga ada juga gejala-gejala endometriosis Wawancara dengan 3 responden wanita usia tahun Penulis juga melakukan wawancara terhadap 3 responden untuk melihat perilaku remaja wanita usia tahun, dengan kondisi dimana mereka ada yang memiliki atau tidak memiliki kendala namun berusaha untuk melakukan pengecekan ke fasilitas terdekat. 1. R (nama disamarkan) R merupakan mahasiswa yang berusia 21 tahun dan pernah melakukan pengecekan kesehatan reproduksi ke rumah sakit pada usia 13 tahun dan pada saat itu berada dalam kondisi sehat (tanpa kendala) dan didasarkan atas permintaan orang tua. Penulis melakukan wawancara 73

10 terhadap R melalui LINE dengan fitur chat pada tanggal 19 September 2020, untuk mendapatkan beberapa informasi sebagai berikut: Sampai saat ini apakah masih tetap melakukan pemeriksaan Pentingnya melakukan pemeriksaan diri (skrining) untuk mengetahui kesehatan reproduksi Metode pemeriksaan kesehatan seperti apa yang dilakukan Apa saja yang dibutuhkan untuk mempersiapkan diri melakukan pemeriksaan Saat sebelum dan setelah melakukan pemeriksaan, pikiran apa yang muncul dikala itu Media apa yang digunakan untuk mencari tahu kendala yang dialami serta penanganan yang harus diambil Dari wawancara dengan R, diketahui bahwa ia sama sekali belum pernah melakukan pemeriksaan kembali dan terakhir kalinya hanya pada umur 13 tahun itu saja. Pemeriksaan yang dilakukan pada kala itu adalah USG dan pemeriksaan fisik pada mulut rahim. Pemeriksaan mulut rahim dilakukan untuk mengecek kebersihan saja. Sebelum pemeriksaan ini R sempat berpikir bahwa ia memiliki ketakutan bahwa dia akan didiagnosa suatu penyakit. Ia juga sempat mencari tahu informasi untuk mengetahui prosedur pemeriksaan seperti apa yang akan ia jalani serta mempersiapkan beberapa pertanyaan yang ingin ia 74

11 ajukan seputar kesehatan reproduksinya. Namun ia merasa kesulitan untuk menemukan informasi yang menurutnya tepat baginya. Pada kasus R, ia merasa malu pada saat menjalani pemeriksaan meskipun dokter yang memeriksakan adalah wanita. R menceritakan bahwa ia merasa tidak terbiasa untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh dokter dikarenakan pertanyaan yang ditanyakan sedikit sensitif dan di kala itu masih terkesan baru untuknya tetapi tidak bermaksud untuk menyinggung melainkan membantu untuk mengetahui kondisi organ reproduksinya. Menurut R, ia merasa bahwa pemberian diagnosa dan pedoman pelaksanaan pemeriksaan masih terbatas dengan menggunakan metode verbal, sehingga untuk mendapatkan informasinya masih harus mengingat dan mencatat sendiri hasil diagnosa dan solusi atau keperluan yang diberikan oleh dokter untuk membantunya menjaga kesehatan reproduksinya. Pada saat itu diketahui bahwa R mengalami masalah keputihan dan dianjurkan untuk menjaga asupan makan dan kesehatan untuk menyeimbangkan hormon dan hal ini kerap ia lakukan sehingga saat ini dia tidak mengalami keputihan kembali. 2. C (nama disamarkan) C merupakan mahasiswa yang berusia 21 tahun dan pernah melakukan pengecekan kesehatan reproduksi di usia 19 atau 20 tahun dikarenakan 75

12 adanya gangguan haid yang tidak teratur. Penulis melakukan wawancara terhadap C melalui LINE dengan fitur chat pada tanggal 17 September 2020, untuk mendapatkan beberapa informasi sebagai berikut: Sudah berapa lama memiliki gangguan kesehatan reproduksi Sampai saat ini apakah masih tetap melakukan pemeriksaan Pentingnya melakukan pemeriksaan diri (skrining) untuk mengetahui kesehatan reproduksi Metode pemeriksaan kesehatan seperti apa yang dilakukan Apa saja yang dibutuhkan untuk mempersiapkan diri melakukan pemeriksaan Saat sebelum dan setelah melakukan pemeriksaan, pikiran apa yang muncul dikala itu Media apa yang digunakan untuk mencari tahu kendala yang dialami serta penanganan yang harus diambil Melalui wawancara dengan C, diketahui bahwa dalam kondisi pandemi saat ini ia merasa kesulitan untuk memeriksakan diri dimana biasanya ia melakukan pengecekan kontrol selama satu bulan sekali setiap senin pada jam 7 malam. Ia juga mengaku tidak setiap satu bulan itu selalu pergi untuk mengecek dikarenakan melihat jadwal praktek dokter pada kala itu. C menjelaskan bahwa ia mengalami gangguan haid tidak teratur yang menyebabkan kedatangan haidnya terjadi setelah 76

13 1-3 bulan lamanya, sehingga dia memiliki pemikiran khawatir akan masalah tersebut. Namun ia sendiri mengungkapkan bahwa ia merasa malas dan enggan untuk melakukan pemeriksaan karena biayanya tergolong mahal dan pada akhirnya dia pergi berdasarkan permintaan orang tuanya melihat kondisi yang ia alami. Sebelum pemeriksaan, C sempat mencari tahu prosedur pengecekan seperti apa yang biasanya dilakukan oleh dokter atas kendala yang ia alami melalui media sosial dan internet namun ia tidak menemukan informasi yang ia butuhkan dan hasil pencariannya lebih menunjukkan beberapa kemungkinan penyakit saja atas dasar gangguan yang ia alami. C juga tidak merasa terganggu dengan pelayanan yang diberikan karena ia hanya perlu melakukan prosedur USG saja dan setelah itu diberikan rujukan serta resep obat untuk mengatasi masalah yang ia alami. Menurut hasil diagnosa dokter, gangguan menstruasinya disebabkan oleh adanya kista yang lumayan besar sehingga C diminta untuk menjalankan pola hidup teratur, rajin berolahraga dan istirahat yang cukup dan ia merasa beruntung telah memeriksakan diri dan beranggapan bahwa penting untuk melakukan pemeriksaan sejak dini untuk dapat mengatasi masalah secepat mungkin. Menurut C, pemberian hasil diagnosa dan tindakan yang harus dilakukan olehnya telah disampaikan oleh dokter secara lisan dinilai sudah cukup efektif untuknya. Namun, ia memiliki kendala dalam mencatat perkembangan menstruasi yang ia miliki setelah 77

14 mengkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter dimana hal tersebut penting untuk dipersiapkan untuk kunjungan selanjutnya agar mengetahui sejauh mana perkembangan yang dialami dan tindakan selanjutnya. Selain itu, C juga mengungkapkan bahwa ia memiliki kekecewaan dari pelayanan yang diberikan dimana ia merasa pemeriksaan yang dilakukan dan pemberian diagnosa menurutnya terlalu cepat dan tidak sebanding dengan biayanya yang terbilang cukup mahal. 3. F (nama disamarkan) F merupakan mahasiswa rantau yang berusia 19 tahun dan memiliki gangguan haid yang cukup parah, namun ia tidak memiliki waktu untuk melakukan pengecekan kesehatan. Penulis melakukan wawancara terhadap F melalui WhatsApp dengan fitur chat pada tanggal 18 September 2020, untuk mendapatkan beberapa informasi sebagai berikut: Sudah berapa lama dan sejak kapan memiliki gangguan kesehatan reproduksi Apakah memiliki rencana untuk melakukan pemeriksaan diri Saat memiliki kendala apa yang biasanya dilakukan untuk mengatasi hal tersebut Saat mengalami gangguan tersebut, pikiran apa yang membenak dalam diri 78

15 Pentingnya melakukan pemeriksaan diri (skrining) untuk mengetahui kesehatan reproduksi Media apa yang digunakan untuk mencari tahu kendala yang dialami serta penanganan yang harus diambil Melalui wawancara dengan F, diketahui bahwa ia awalnya memiliki siklus haid yang baik dan konsisten terus menerus namun ia mulai mengalami siklus haid yang tidak teratur dimana jangka waktu siklus per bulannya semakin lama yakni dari tanggal 29, kemudian 30, 31, dst dan setiap awal haid menjadi sangat sakit hingga tidak dapat beraktivitas dan menurutnya hal ini terjadi akibat kondisi mental (psikologis) yang kurang baik. Skala sakit yang ia rasakan terbilang tinggi dimana dia menyebutkan bahwa untuk 3 hari pertama sebesar 10 dan 8 dari 0 (tidak sakit sama sekali) 10 (sulit bangun dari tempat tidur) pada hari berikutnya apabila dalam kondisi yang tidak sehat secara fisik atau mental. Apabila dalam keadaan baik-baik saja, biasanya hanya merasakan sakit hingga 6-7 pada hari pertama dan kedua, kemudian 3-4 pada hari berikutnya. F hanya mengkonsumsi obat pereda nyeri yang umum seperti Feminax atau Panadol yang menurutnya dianggap efektif untuk mengurangi rasa sakit. Selain itu ia tidak memiliki sumber yang spefisik yang mampu membantunya mereferensikan gangguan yang ia alami dan cara mengatasinya dengan tepat namun, ia mengikuti berbagai 79

16 laman edukasi seksual seperti tabu.id dan menurut F dinilai cukup efektif. F mengungkapkan bahwa ia memiliki perasaan takut berlebih yang muncul saat mendekati hari pertama haid dan kecemasan itu semakin bertambah dengan adanya gangguan psikologis yang ia alami yakni GAD (General Anxiety Disorder) dimana ia juga tidak menggunakan obat atau terapi untuk menangani masalah psikologisnya. F juga menyadari pentingnya melakukan pengecekan dini dimana menurutnya sebaiknya pemeriksaan dini dilakukan sejak usia 18 tahun atau usia dibawah 18 tahun yang telah aktif secara seksual. F beranggapan bahwa ia memiliki kemungkinan terkena endometriosis setelah mencari informasi di berbagai halaman media sehingga ia memerlukan pengobatan secepat mungkin. Namun ia terus menunda pemeriksaan dikarenakan tidak memiliki waktu yang mencukupi dan sebisa mungkin ingin mengecek dikala waktu tertentu meskipun ia sedang berkuliah, dan menurutnya ia lebih nyaman untuk memeriksakan diri secara personal dikarenakan ketidakinginan untuk mendapat judgement dari pihak keluarga ketika ingin melakukan pemeriksaan kesehatan yang tidak konvensional seperti mengecek kesehatan mental maupun ke ginekolog. Di sisi psikologis ia siap untuk mendengarkan apapun hasil yang ia dapatkan namun secara finansial ia belum siap untuk membayar biaya pengobatan dan pengecekan apabila diperlukan. 80

17 Tabel 3.1. Kesimpulan Wawancara 3 Responden Wanita Kategori R C F Masalah Tidak ada Gangguan haid Gangguan haid kesehatan sebelum tidak teratur tidak teratur dan memeriksa nyeri haid yang cukup parah Hasil Pemeriksaan Keputihan Adanya kista Belum melakukan Metode USG dan USG Tidak Pemeriksaan pemeriksaan fisik melakukan berupa inspeksi pemeriksaan mulut rahim Solusi yang Menjaga Mengkonsumsi Mengkonsumsi dilakukan kesehatan dan resep obat dokter obat pereda asupan makan yang meningkatkan nyeri seperti untuk hormon untuk Feminax atau menyeimbangkan mepercepat Panadol (dapat hormon menstruasi diperoleh tanpa resep dokter) Media yang Internet Media sosial & Internet, laman digunakan Internet edukasi (tabu.id) Kendala dalam Pemberian Waktu Tidak memiliki 81

18 perolehan informasi terbatas pemeriksaan yang waktu untuk pemeriksaan secara verbal, cepat dan memeriksakan harus mengingat mengikuti jam diri dan mencatat praktek, biaya yang sendiri mahal serta sulit mencatat perkembangan siklus menstruasi Berdasarkan dari 3 responden remaja wanita, yakni R, C, dan F, diperoleh data bahwa gangguan yang kerap kali ditemukan pada remaja adalah gangguan menstruasi yang tidak teratur. Maka dari itu, peneliti memutuskan untuk memberikan perhatian lebih kepada masalah gangguan menstruasi. Beberapa kendala yang menurut mereka menghalangi pemeriksaan diri akan kesehatan reproduksinya adalah kendala waktu dan biaya serta perolehan dan pemberian informasi terkait gangguan yang mereka alami Studi Literatur Penulis mengumpulkan artikel maupun sumber lain yang dapat dipercaya dan membantu penulis untuk menambah data terkait masalah yang berkaitan dengan rendahnya kesadaran wanita terkait nyeri siklus menstruasi yang mereka alami 82

19 yang bisa menjadi salah satu pertanda adanya gangguan berbahaya seperti endometriosis. Gambar 3.7. Artikel Berita terkait masalah Nyeri Haid yang tidak dapat dianggap sepele ( dan Dari ketiga artikel tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesadaran wanita terhadap siklus menstruasi dan gangguan nyeri yang mereka alami sangat rendah sehingga mereka bertindak tidak acuh terhadap gangguan yang mereka alami dan berakibat pada keterlambatan pendeteksian gangguan endometriosis 83

20 Gambar 3.8. Data SDKI terkait Persentase Remaja Mengetahui Pelayanan Kesehatan Reproduksi ( Dari data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 Indonesia, diketahui bahwa remaja perempuan usia tahun masih belum mengetahui tempat untuk mendapatkan informasi dan konsultasi terkait fasilitas kesehatan reproduksi yang ada di Indonesia yakni sebesar 31,6%. Hal ini menunjukkan bahwa masih kurangnya informasi lebih lanjut terkait tempat untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi untuk remaja Studi Referensi Penulis melakukan studi referensi dengan mencari tampilan aplikasi yang ramah pengguna dan menarik baik dari segi konten maupun segi desain seperti layout, 84

21 button, icon, dan navigasi dalam aplikasi terutama yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan. 1. Aplikasi Halodoc Gambar 3.9. Logo Aplikasi Halodoc ( Aplikasi Halodoc adalah aplikasi yang bergerak di bidang layanan kesehatan di Indonesia yang terhubung langsung dengan dokter, apotek, rumah sakit dan asuransi kesehatan sehingga seluruh kebutuhan medis dapat terpenuhi dengan mudah dan dalam satu aplikasi. Penulis memilih tampilan aplikasi halodoc menjadi salah satu referensi yang menarik karena layout dari aplikasi ini sangat terorganisir sehingga memudahkan pembaca untuk mencari informasi sesuai dengan kebutuhan dan kategori yang telah ada. Penggunaan warna yang dominan berwarna putih dengan sentuhan warna merah muda yang berwarna sedikit kegelapan mencerminkan brand halodoc ini sendiri serta profesionalitas dan keterbukaan yang kerap kali dijumpai dalam dunia kesehatan yakni bersih dan terpercaya. Aplikasi ini sangat user-friendly dan tersedia di google playstore secara gratis sehingga dapat diunduh dan digunakan oleh semua kalangan usia serta perolehan informasi dan komunikasi dengan dokter menjadi lebih nyaman dan aman serta ditangani dengan lebih cepat tanpa harus 85

22 mengeluarkan biaya mahal. Setiap label keterangan didukung oleh icon yang sesuai dengan keterangan yang tertera. Gambar Tampilan Aplikasi Halodoc ( 2. Aplikasi HealthTap Gambar Logo Aplikasi HealthTap ( Aplikasi HeatlhTap merupakan sebuah platform kesehatan yang menghubungkan pengguna ke dokter-dokter terkemuka di Amerika, dan di dalam aplikasi ini terdapat fitur yang menurut penulis menarik yakni Assess your symptomps. Fitur ini mirip seperti Chatterbot dimana pengguna akan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh bot atas gangguan 86

23 yang dialami dan hal itu divisualisasikan dalam bentuk 3 dimensi dan pengguna hanya perlu untuk mengetuk bagian yang dimana mereka merasakan gejala sakit. Kemudian akan diberikan beberapa pertanyaan dimana pengguna perlu memilih apakah kondisi tersebut sesuai dengan yang dialami dan disediakan pilihan menjawab. Seluruh pertanyaan menggunakan gambar sehingga terlihat lebih menarik dan dari segi layout sangat baik dan tidak menganggu walaupun muncul dalam bentuk pop-up. Gambar Tampilan Diagnosa Sesuai Symptomp 87

24 Gambar Tampilan Hasil Diagnosa Sesuai Symptomp Setelah selesai menjawab pertanyaan, jawaban pengguna akan diolah dan pada akhirnya akan memunculkan beberapa kemungkinan penyakit yang anda derita dan disertai saran bahwa harus berkonsultasi dengan dokter. Rekap diagnosa penilaian ini akan dijadikan arsip dan dapat diakses sewaktu-waktu oleh pengguna. HealthTap juga dapat diakses melalui website. 3. Aplikasi CLUE Gambar Logo Aplikasi Clue ( 88

25 Gambar Tampilan Kalender Menstruasi Gambar Tampilan Tracker Symptomp 89

26 Aplikasi CLUE merupakan aplikasi berupa kalender siklus menstruasi pada umumnya yang membantu mengontrol kesehatan reproduksi. Aplikasi ini mencatat pola ataupun gangguan yang anda alami dalam siklus menstruasi dan dapat digunakan sebagai pelacak kesuburan dan kehamilan. Selain sebagai pencatat, terdapat juga fitur pengingat untuk siklus menstruasi, ovulasi, waktu PMS dan waktu subur sehingga akan selalu terpantau siklusnya. Fitur pada aplikasi ini menarik untuk dijadikan fitur kembali untuk rancangan peneliti. Aplikasi ini membantu penderita PCOS dalam mencatat waktu menstruasi yang tidak teratur Studi Eksisting Penulis melakukan studi eksisting untuk membandingkan aplikasi serupa yang telah tersedia dan dapat mendukung perancangan aplikasi. Aplikasi yang digunakan dilihat dari kesesuaian aplikasi dengan topik yang diambil yakni terkait penyediaan informasi terkait gangguan endometriosis. 1. Nezhat Gambar Logo Aplikasi Nezhat ( 90

27 Aplikasi Nezhat merupakan sebuah platform media yang memberikan serta aplikasi ini dapat ditemukan di google playstore. Aplikasi ini memiliki fitur berupa quick test saja untuk mendeteksi adanya resiko terkena endometriosis tidaknya. Selain dari itu, aplikasi ini juga menyediakan tempat untuk pendanaan bagi para dokter maupun peneliti yang membantu masalah endometriosis. Pengguna juga bisa berbagi bersama hasil yang didapatkan melalui media sosial dan mengajak teman-teman yang lain untuk ikut tergabung. Gambar Tampilan Aplikasi Nezhat ( Aplikasi ini didominasi oleh warrna biru terang dan kuning terang. Font yang digunakan dalam aplikasi ini didominasi oleh font berjenis sansserif. Untuk tampilan menu utamanya, pengguna dapat melihat secara langsung fungsi dari aplikasi ini, namun aplikasi ini memiliki banyak 91

28 kesalahan tipografi pada bagian pengisian kuesioner dan hampir seluruh tampilan interface memiliki ukuran font yang sangat besar sehingga terkesan penuh dan padat. Secara keseluruhan tampilan aplikasi ini terkesan monoton dan hanya berupa teks. Tabel 3.2. Tabel SWOT Aplikasi Nezhat Strengths Weakness Mudah diakses dan dapat Hanya menyediakan layanan memberitahu resiko yang berupa kuesioner yang lumayan memiliki gangguan cukup panjang untuk diisi dan endometriosis seberapa besar hanya memberitahu berapa Dapat digunakan secara gratis persen resiko terkena tanpa perlu berlangganan endometriosisnya saja. Opportunities Threats Dapat mengembangkan prospek Aplikasi serupa yang lebih kerja sama dengan terhubung terpercaya seperti Halodoc dengan dokter kandungan dan Tidak adanya inovasi atau ginekolog serta fitur pencatatan program terbaru symptomp 2. Phendo Aplikasi PHAU atau Senga merupakan sebuah aplikasi berbasis android yang bertujuan untuk melacak, mengelola dan memahami endometriosis dimana 92

29 dapat berperan sebagai katalog dari para penderita endometriosis maupun yang tidak untuk mencatat gangguan-gangguan yang dialami dan meningkatkan pemahaman wanita terkait endometriosis serta berfungsi sebagai data untuk kebutuhan riset oleh Universitas Columbia. Layanan ini hanya memiliki fitur pelacakan gejala dan tanda endometriosis dengan mencatat gangguan yang anda alami pada kala itu serta obat-obatan yang telah anda konsumsi. Aplikasi ini didominasi dengan warna merah tua dan putih serta font yang digunakan dalam aplikasi ini adalah sans-serif. Gambar Logo Aplikasi Phendo ( Gambar Tampilan Fitur Tracker 93

30 Untuk tampilan awal dari aplikasi ini diminta untuk mengisi data pribadi dan keperluan lainnya dan sebelumnya diperlukan persetujuan dari user yang ingin mencoba menggunakan aplikasi ini dengan mengisi form perizinan. Pada fitur ini hanya tersedia pilihan untuk mengisi gangguan apa yang sedang dialami seperti rasa sakit, mood tracker, kapan waktu menstruasi, dan pertanyaan yang lebih terkesan seperti jurnal kehidupan sehari-hari nya hingga apa yang dikonsumsi di hari itu. Untuk fitur pencatatan tanggal menstruasi dan kalkulasi menstruasi di bulan berikutnya sama sekali tidak ada dan semuanya harus dilakukan secara manual oleh pengguna. Tabel 3.3. Tabel SWOT Aplikasi PHAU Strengths Weakness Dapat digunakan secara gratis Hanya berfungsi sebagai fitur tanpa perlu berlangganan pencatat gangguan yang dialami Mudah diakses dan pengguna saja. hanya perlu diminta untuk Tampilan terkesan monoton mengisi gangguan apa yang dan semuanya berupa tulisan dialami di hari itu Tidak ada penjelasan maupun informasi mengenai Endometriosis secara detail dan user hanya diminta mengisi gangguan yang dialami setiap 94

31 hari. Opportunities Threats Dapat menyediakan layanan Aplikasi lain yang lebih kesehatan reproduksi dan menyediakan informasi terkait informasi penting dan terbaru endometriosis dibandingkan terkait endometriosis hanya untuk mencatat dan lebih dikhususkan kepada penderita endometriosis agar menambah data riset Tabel 3.4. Tabel Perbandingan Studi Eksisting Pembanding Nezhat Phendo Brand Icon Brand Icon pada aplikasi ini mengambil bentuk pita berwarna kuning yang telah menjadi salah satu bentuk gerakan kepedulian endometriosis (endometriosis awareness) pada bulan maret sehingga menggambarkan citra pendeteksian dini terkait masalah endometriosis. Pada aplikasi Phendo, terdapat mahkota dan bentuk segitiga dimana lambang segitiga merupakan bentuk dari organ intim wanita serta untuk lambang mahkota merupakan tanda bahwa aplikasi ini dibentuk oleh mahasiswa Universitas Columbia yang berada di Inggris dimana 95

32 dianggap identik dengan kerajaan. Button Button yang digunakan didominasi dengan bentuk persegi panjang dan kemudian untuk pengisian kuesioner disediakan kotak di bagian kanan yang bisa di check-list Button yang digunakan didominasi dengan bentuk persegi dan terdapat perubahan warna apabila mengetuk button tertentu, contohnya setelah mengisi bagian tertentu akan langsung ter-fill atau berwarna dari yang sebelumnya hanya border menjadi fill. Hal ini berfungsi sebagai bentuk penanda atau interaksi setelah selesai memilih pilihan tersebut. 96

33 Icon Icon yang terdapat pada aplikasi ini secara keseluruhan dapat dipahami dan sesuai dengan fungsi konteks yang ada serta diberikan penjelasan. Memiliki kesan minimalis dan lebih menggunakan outline berwarna putih dengan sisi interaksi perubahan warna menjadi biru apabila berada di bagian tampilan tersebut. Icon yang terdapat pada aplikasi ini mudah dipahami dan sesuai konteks fungsinya, serta penggunaan icon dalam aplikasi ini sudah sangat umum dan kerap digunakan di aplikasi lainnya namun tetap diberi label penjelasan. Menggunakan jenis outline berwarna putih dengan sisi interaksi dimana apabila berada di bagian tersebut akan berwarna menjadi merah. Layout Layout pada aplikasi ini terbilang masih kurang baik dimana untuk pemberian Layout dalam aplikasi ini lumayan rapi dan masih tersedia banyak white space sehingga 97

34 white space sangat minim sekali serta penggunaan font yang terlalu besar membuat pengguna nyaman dalam mengisi pertanyaan yang ada dalam aplikasi ini. tampilan layar terlihat sangat penuh. Konten Konten hanya berputar di pertanyaan saja dan tidak ada pemberian informasi kembali apabila ingin mempelajari lebih lanjut presentase resiko yang diperoleh hanya ditampilkan seperti sebuah video saja dan situs yang bisa Konten dari aplikasi ini tidak memberikan cukup informasi terkait gangguan endometriosis, hanya diberikan pertanyaan dan tidak ada penjelasan detail apabila kita mengisi bagian tersebut akan mengindikasikan apa Interaktivitas dikunjungi untuk informasi lebih lanjut. Video yang diberikan juga tidak bisa diputar. Hasil dari kuisioner ini juga tidak dapat disimpan. Terkesan kaku dan monoton hanya berputar di bagian Tampilan juga terkesan kaku dan monoton. Untuk pergantian dari pengisian kuis saja. halaman yang satu ke yang lainnya tidak ada perubahan yang signifikan. 98

35 Dari perbandingan kedua aplikasi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat kesamaan fitur pada kedua aplikasi ini yakni memberikan pertanyaan seputar gejala-gejala terkait gangguan endometriosis, namun yang menjadi pembeda dari kedua aplikasi ini satu mencatat dan berfungsi sebagai rekaman kesehatan dan satunya lagi tidak. Informasi terkait endometriosis sama sekali tidak diberikan secara detail sehingga kedua aplikasi ini hanya berperan untuk mendeteksi dan mencatat gangguan yang dialami yang merupakan salah satu bentuk gangguan endometriosis Metodologi Perancangan Untuk merancang desain aplikasi, penulis menggunakan metodologi perancangan yang dikemukakan oleh Thai Lam (2016). Metodologi tersebut terdiri atas: 1. Research Pada tahap pertama ini, penulis akan melakukan riset atau mengumpulkan penelitian dasar dengan mengidentifikasi latar belakang dan masalah yang akan dibahas, kemudian dilanjutkan dengan mengumpulkan data dari para pengguna yang kemudian data-data tersebut menjadi data pendukung (requirements) yang akan berguna untuk pembuatan persona. Melalui metode ini akan ditemukan pula ide-ide baru dari calon pengguna termasuk kebiasaan atau kegiatannya sehari-hari yang dapat menjadi salah satu solusi dari masalah yang dialami. Penulis nantinya akan melakukan pendekatan secara langsung kepada masyarakat dan stakeholder. 2. Design User Persona (Analysis) 99

36 Setelah berhasil mengumpulkan seluruh data dari para pengguna, penulis merangkum dan menganalisa data-data mereka menjadi sebuah persona dan akan menjadi dasar pokok dari perancangan desain. Hal ini dikarenakan bahwa persona berfokus pada mengantarkan pengguna untuk memecahkan suatu masalah yang dialami (user goals, current behavior, dan pain points) serta diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pengguna. 3. Pembuatan Sitemap/ Scenario Map Setelah membuat persona, penulis akan mengidentifikasi kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai oleh pengguna. Maka penulis akan membuat sebuah skenario untuk mengetahui flow yang akan diambil oleh user untuk mencapai tujuan/target tersebut. Penulis juga akan membuat sitemap yang diperlukan dalam pembuatan UI/UX untuk mencegah pengguna kebingungan dalam menggunakan produk desain yang telah disediakan serta mengobservasi tindakan yang diambil oleh pengguna pada saat menghadapi scenario tersebut. 4. Wireframing & Interaction Prototypes Pada tahap ini penulis mulai merancang alur interaksi yang tersedia di dalam aplikasi. Wireframing akan membantu dalam proses penempatan icon dan button dimana penulis akan bereksplorasi dalam desain dan menentukan interaksi yang akan dipakai pada aplikasi nantinya. Kemudian 100

37 penulis akan mencoba untuk membuat mockup atau prototype dari hasil sketsa wireframe yang dibuat sebelumnya untuk melihat apakah alur interaksi tersebut berjalan atau tidaknya. Feedback dan reaksi dari para pengguna berguna untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat pada perancangan aplikasi ini. 5. Pembuatan UI Setelah wireframe & prototype berhasil diperoleh, penulis kemudian menentukan elemen-elemen visual yang akan divisualisasikan dalam aplikasi seperti warna, spacing, font size, bentuk & ukuran button, dll. Penentuan visual ini akan mengacu kembali pada kebutuhan pengguna sesuai persona yang sudah dibuat sebelumnya. 6. Validasi dan Analisa Pada tahap ini, aplikasi yang sudah dibuat akan dituangkan kedalam produk kemudian akan dilakukan uji coba disebar kepada calon pengguna untuk mencari tahu apakah solusi yang ditawarkan sudah sesuai dan mampu memecahkan masalah serta mengetahui apakah ada masalah pada produk tersebut yang nantinya akan dilakukan analisa dan apa saja yang perlu diperbaiki. Setelah melakukan proses trial and error, barulah hasil akhir desain visual UI/UX yang telah dibuat dituangkan kedalam aplikasi handphone berbasis android sebagai produk hasil akhir. 101

38 Perancangan Ide Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai proses perancangan ide yang dilakukan dalam memilah dan mengolah data yang telah dikumpulkan berdasarkan hasil pengumpulan data riset yang telah dilakukan (research) yakni melalui kuesioner kepada remaja wanita usia tahun, wawancara dengan 3 responden remaja wanita usia tahun yang memiliki masalah dan kesulitan untuk memperoleh layanan kesehatan, wawancara kepada ahli di bidang kandungan dan ginekolog, wawancara dengan penderita endometriosis, studi referensi, dan studi eksisting. Setelah melakukan tahapan tersebut kemudian penulis memunculkan ideide yang nantinya dapat digunakan untuk menghasilkan sebuah solusi berupa produk yang siap digunakan oleh target pengguna. Tahap tersebut meliputi: 1. Mind Mapping 102

39 Gambar Mind Mapping Pembuatan mind mapping berguna untuk memperoleh kata kunci yang nantinya dapat membantu penulis untuk membuat solusi yang sesuai dengan kebutuhan target dan masalah yang telah diambil. Penulis menggunakan endometriosis sebagai tema utama lalu dari tema tersebut penulis menentukan cabang utama yang berkaitan dengan tema utama seperti reproduksi, target, penyebab, gejala, dan solusi yang telah dipilih oleh penulis yakni aplikasi. Lalu dari cabang utama tersebut akan dibuat ranting kecil sebagai sub topik. Penulis juga membedah kembali bagian kata kunci reproduksi dikarenakan topik yang penulis ambil berkaitan dengan organ reproduksi dan ingin melihat insight baru terkait kata kunci tersebut. Penulis mendapatkan kata kunci yaitu precious (berharga), maintain (menjaga), dan blooming (berkembang) dari hasil penjabaran. Kata precious didapat dari topik yang berkaitan dengan organ reproduksi dimana selain berperan sebagai organ intim dan merupakan mahkota dari seorang wanita maka dari itu terlihat berharga. Kata maintain artinya sebagai salah satu aspek kesehatan dalam tubuh, maka perlu dijaga kesehatannya. Kata blooming yang berarti usia remaja 103

40 adalah masa-masa dimana mereka masih dalam proses perkembangan baik dari segi hormon maupun perilaku yang nantinya berguna untuk perkembangan kualitas hidup mereka di masa depan. 2. Brainstorming Setelah menemukan keywords dari mind mapping, penulis melakukan brainstorming untuk menentukan big idea. Big Idea yang penulis temukan adalah don t let the pain stop you from blooming. Aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan awareness wanita dalam menjaga kesehatan reproduksi mereka sejak dini terkait masalah-masalah yang terjadi selama siklus menstruasi mereka salah satunya berkaitan dengan gangguan endometriosis, dimana pada akhirnya mereka akan berusaha untuk mencari solusi berupa pemeriksaan ke dokter untuk terus menjaga organ kesehatan reproduksi mereka. Hal ini diperuntukkan agar kualitas hidup mereka terus terjamin dan dapat berkembang tanpa adanya halangan atau hambatan. Gambar Moodboard Tone of Voice Dengan menggunakan kata kunci dan big idea yang telah ditemukan, penulis kemudian menentukan bentuk tone of voice yang mau diambil yakni 104

41 trustworthy berguna untuk membantu penulis dalam menyusun dan menyampaikan informasi yang berkaitan dengan info-info kesehatan yang faktual sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman dan dapat terpercaya, caring berguna untuk memudahkan mereka untuk lebih peduli terhadap kesehatan organ reproduksi mereka dimana penulis mengkaitkannya dengan sikap wanita sebagai sosok yang peduli yang dituangkan dalam fitur yang ingin penulis tuangkan yakni dalam melakukan tracker siklus menstruasi mereka dan terhubung dengan dokter ahli yang bersangkutan untuk memperoleh hasil diagnosa terkait masalah yang mereka alami, dan friendly berguna untuk membimbing pengguna dari sisi userfriendly sehingga produktivitas dalam aplikasi ini menjadi tepat guna dan mudah dimengerti informasinya. 3. Moodboard Gambar Moodboard Visual Penulis pun mencari moodboard visual yang nantinya berguna untuk membantu penulis dalam perancangan desain aplikasi dengan menggunakan Tone of Voice 105

42 yang telah dijiabarkan sebelumnya. Untuk pemilihan warna utama dalam aplikasi ini, penulis menggunakan psikologi warna yang dianggap dapat menyampaikan pesan dan persepsi yang ingin ditampilkan pada aplikasi. Menurut Rikard (2015) dalam artikel The Psychology of Color : A Designer s Guide to Color Association & Meaning, penulis menggunakan warna merah muda sebagai pemilihan warna utama karena sering disimbolkan dengan feminitas perempuan yang diliputi dengan cinta kasih, kepedulian, dan kelemahlembutan serta menjadi simbol kelangsungan hidup. Selain itu, penulis juga menggunakan warna biru menggambarkan sikap ketenangan, dapat dipercaya, sikap profesionalitas dan bijaksana. Warna biru juga biasanya terhubung dengan kesehatan dan penyembuhan dan sering digunakan dikondisi formal. Friendly diterapkan dalam bentuk visual pada tampilan aplikasi seperti pemilihan Typeface Alegreya Sans digunakan sebagai salah satu jenis font Humanist Sans Serif yang memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi serta menunjukkan kehangatan apabila dibandingkan dengan font lainnya. Selain itu, bentuk icon visual yang diambil didominasi dengan penggunaan vector atau outline (garis) daripada penggunaan bitmap. Hal ini dikarenakan penggunaan outline lebih terkesan simple dan modern Perancangan UI/UX Penulis melakukan beberapa tahapan dalam proses perancangan UI/UX ini, yakni: 1. Persona 106

43 Gambar Persona Penulis membuat persona dari hasil wawancara yang telah dilakukan dimana user memiliki gejala gangguan yang hampir serupa dengan gejala gangguan endometriosis. Pembuatan persona ini dimulai dengan memilah data terlebih dahulu lalu dan data yang telah dikumpulkan nantinya diolah lagi menjadi sebuah persona. Data yang diambil adalah data yang dialami oleh pengguna dimulai dari apa yang mereka pikirkan/rasakan sehari-hari saat mereka mengalami gangguan menstruasi dan bagaimana cara mereka menyikapi gangguan tersebut serta kesulitan apa yang mereka hadapi untuk mencapai tujuan mereka. 2. User Journey Penulis berusaha untuk memahami terlebih dahulu masalah dan solusi yang dianggap tepat untuk mengatasi masalah utama yang dialami oleh user. Hal ini dilakukan dengan membuat user journey dari salah satu target user remaja yang memiliki masalah dengan siklus menstruasi dan belum pernah melakukan 107

44 pemeriksaan di layanan kesehatan dengan salah satu penderita endometrisosis untuk mempermudah memahami data dan menampilkan hubungan dan perspektif para pengguna yang sesuai dengan topik masalah yang diangkat yakni ketidakwaspaadaan akan adanya gangguan endometriosis yang seharusnya sudah ditangani dengan melakukan pemeriksaan dini. Gambar User Journey Penderita Endometriosis saat Mendapatkan Diagnosa dan Gejala yang Dialami Sebelum Terdiagnosa Gambar User Journey Responden Remaja 19 tahun yang Mengalami Gangguan Menstruasi dan Ingin Melakukan Pemeriksaan Dari hasil pemetaan User Journey yang penulis lakukan terhadap Ibu Cici selaku penderita endometriosis pada saat memperoleh diagnosa terkait endometriosis yang dia alami dan sebelum memperoleh diagnosa, ditemukan bahwa keterlambatan diagnosa sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan dari penyakit endometriosis juga perilaku yang menyepelekan gangguan yang dialami 108

45 membuat penyakit endometriosis ini semakin berkembang. Hal yang sama juga ditemukan pada User Journey yang dialami oleh remaja R dimana kedua pihak ini menganggap sepele masalah yang dialami dan hanya mencari solusi dari permasalahan yang mereka alami tanpa adanya diagnosa yang pasti sehingga penanganan ataupun pengobatan yang mereka lakukan belum maksimal dikarenakan penyebabnya masih belum diketahui dan belum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan para ahlinya. Kesulitan untuk mencari informasi yang sesuai dengan masalah yang mereka hadapi juga terjadi dimana beberapa informasi yang ditemukan menyebutkan bahwa hal tersebut masih termasuk normal dan ada pula yang menyebutkan sebuah penyakit yang sebenarnya saling tumpang tindih dengan penyakit yang memiliki gejala yang serupa. Hambatan utama yang dialami oleh responden remaja untuk mengunjungi fasilitas kesehatan yakni kendala waktu. Hasil dari User Journey ini nantinya dapat digunakan sebagai solusi strategi yang ingin dicantumkan dalam aplikasi ini sebagai fiturfitur utama yakni fitur pemberian informasi terkait endometriosis, booking janji, dan chat dokter. 109

46 3. Stakeholder Gambar Stakeholder dari Aplikasi BLOOM Penulis membuat stakeholder map yang bertujuan untuk membantu memetakan siapa saja yang terhubung dan bertanggung jawab di dalam hasil perancangan ini serta membantu dalam pembuatan sitemap nantinya yang sesuai dengan pemetaan user journey terkait masalah yang dihadapi oleh pengguna utama. Terdapat 4 pemeran utama dalam perancangan aplikasi ini, yakni Remaja wanita usia tahun sebagai pengguna aplikasi BLOOM, bagian pelayanan dari rumah sakit seperti bagian administrasi pihak rumah sakit yang terhubung dengan dokter yang telah terdaftar di rumah sakit tersebut untuk membantu proses booking janji praktek apabila pengguna ingin melakukan pemeriksaan lebih detail di rumah sakit serta ikut terhubung dengan dokter kandungan dan ginekolog sebagai pemberi jasa kesehatan dan sarana edukatif dalam memberikan informasi terkait kesehatan organ reproduksi, Pemberian informasi kesehatan diperoleh dari penyedia informasi berita artikel kesehatan yang terpercaya dan telah diverifikasi oleh dokter ahlinya sehingga pemberian informasi lebih terjamin dimana penulis menggunakan referensi dari alodokter, klikdokter, dan hellosehat. 110

47 4. Sitemap Sebelum pembentukan information architecture, penulis melakukan pembuatan sitemap terlebih dahulu untuk menentukan fitur apa saja yang nantinya akan terdapat dalam aplikasi ini sehingga mempermudah pembuatan layout nantinya. Fitur-fitur ini diambil berdasarkan kebutuhan pengguna yang telah dicantumkan di dalam persona dan user journey sebelumnya. Gambar Sitemap Fitur utama yang terdapat pada aplikasi ini adalah pemberian informasi terkait gangguan endometriosis yang dapat diakses baik secara langsung maupun dari artikel-artikel terbaru yang nantinya dapat langsung terhubung dengan fitur booking dan chat dokter apabila ingin mencari informasi lebih lanjut atau ingin mengetahui gangguan yang dialami. Kemudian tersedia fitur Endometriosis Quick Test yang bertujuan untuk menarik minat pengguna dalam mendeteksi 111

48 adanya gangguan gejala-gejala yang berhubungan atau mengindikasikan adanya gangguan endometriosis sehingga mereka tertarik untuk melakukan pemeriksaan. Gambar Revisi Sitemap Setelah melakukan validasi kembali, penulis akhirnya memutuskan untuk memperjelas kembali pembagian yang terdapat pada bagian informasi. Untuk artikel akan terbagi menjadi 4 kategori yakni Endo untuk endometriosis, Kesehatan untuk berbagai gangguan atau penyakit lainnya yang berhubungan dengan siklus menstruasi, Tips & Trik untuk cara-cara mengatasi kendala akan gangguan yang dialami, dan Hidup Sehat untuk menjaga kesehatan organ reproduksi dengan menjaga pola makanan dan berolahraga. Penulis juga menambah pengisian kuesioner dimana sebelumnya hanya terdapat satu kuesioner saja terkait pendeteksian gejala endometriosis yang dialami (risk assessment) dengan Pengetahuan Endometriosis untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan pengguna terkait gangguan endometriosis. Berikut fitur-fitur utama yang terdapat pada aplikasi ini yakni: Login & Register (untuk masuk aplikasi) Kalender Haid (untuk mencatat/ track siklus haid) 112

49 1. Menstruation flow (light, heavy, spotting) 2. Pelvic pain level (skala) 3. Symptomp/ gangguan lainnya (nyeri panggul, diare, dsb) 4. Catatan Information: (artikel, info penting) 1. Tahukah Anda Endometriosis? (Gejala umum, penyebab, diagnosa, pengobatan, cara menghadapi diagnosa/coping) 2. Artikel : 1. Endo untuk Endometriosis (informasi terbaru seperti penyebab, gejala, cara menghadapi gejala atau berbagai hal-hal yang berkaitan dengan endometriosis) 2. Kesehatan (Informasi yang berkaitan dengan berbagai gangguan menstruasi yang sering dialami/timbul dan penyakit yang berhubungan dengan organ reproduksi) 3. Tips & Trik (Cara mengatasi gangguan menstruasi seperti gejala anemia, kembung, kram perut) 4. Hidup Sehat (Menjaga kesehatan organ reproduksi dengan menjaga pola makan dan berolahraga) Kuisioner: 1. Kenali Gejala Endometriosis (untuk mengetahui apakah ada dugaan memiliki gejala endometriosis apabila ada kemungkinan ini diarahkan untuk pergi/konsultasi ke dokter) 113

50 2. Pengetahuan Endometriosis (untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan yang diketahui pengguna terkait endometriosis yang dapat berupa gejala, penyebab, mitos atau fakta yang sering dipertanyakan) Booking Appointment (untuk membuat janji booking dengan dokter, termasuk lokasi praktek terdekat) Chat (untuk tanya jawab bersama dokter) Profile 1. Profil Pribadi (untuk melihat dan mengedit data pribadi) 2. Riwayat Transaksi (untuk melihat kembali catatan transaksi yang telah dilakukan baik saat mem-booking janji maupun chat bersama dokter) 3. Artikel Favorit (untuk mengakses kembali informasi penting yang telah dilihat agar tidak kesulitan untuk dicari kembali) 4. Pengingat (untuk mengatur aktif tidaknya sebuah notifikasi dan waktu yang diinginkan untuk diberikan pengingat) 5. Pengaturan (untuk mengatur bahasa yang digunakan) 6. Bantuan (untuk membantu pengguna mengenai masalah sistem dalam aplikasi maupun penggunaan aplikasi) 114

51 5. Information Architecture Gambar Information Architecture Pada tahap pembuatan information architecture, penulis memperlihatkan alur proses yang jelas dalam menentukan setiap interaksi yang terjadi di dalam aplikasi nantinya sehingga dalam pembuatan layouting dan prototype nantinya akan mempermudah proses pemahaman perihal interaksi aplikasi. Penulis menyertakan 5 tombol navigasi yang nantinya akan berguna untuk proses pemindahan halaman dari satu fitur ke fitur lainnya dan pada tahap pertama ini terdapat tiga cara pilihan masuk aplikasi yakni bagi pengguna baru diminta untuk mendaftarkan diri dengan menggunakan dan menginput kata sandi lalu mengisi data informasi pribadi sesuai dengan persetujuan mereka. Untuk pengguna yang telah memiliki akun dapat masuk menggunakan metode yang sama seperti pembuatan akun baru atau 115

52 bisa juga dengan cara cepat dengan masuk menggunakan akun google atau facebook pengguna. Kemudian setelah selesai mengisi, pengguna akan langsung menuju ke menu utama dimana pengguna dapat langsung mengakses informasi terutama mengenai endometriosis dan adanya artikel informasi seputar endometriosis maupun kesehatan organ reproduksi lainnya yang dibagi per-kategori. Selain itu terdapat 4 tombol navigasi lainnya dimana pengguna dapat berpindah halaman untuk menelusuri fitur yang berbeda. Fitur booking dan chat dokter menjadi fitur utama dalam aplikasi ini dimana fitur ini berguna untuk membantu pengguna untuk segera melakukan pemeriksaan dini apabila dirasakan memiliki gejalagejala yang dialami dikala siklus menstruasi mereka yang dapat mengindikasikan adanya sebuah gangguan pada organ reproduksi mereka terutama terkait endometriosis. Kemudian terdapat pula fitur kalender yang berguna untuk memantau perkembangan siklus menstruasi yang dialami. 116

53 Gambar Revisi Information Architecture Pada tahap pembuatan information architecture pertama, penulis menyertakan pembayaran pada saat melakukan booking janji di sebuah Rumah sakit. Namun setelah melakukan validasi terkait interaksi tersebut, penulis memutuskan untuk tidak menggunakan interaksi pembayaran dalam proses membooking. Hal ini dikarenakan pembayaran dimuka secara langsung dianggap terlalu mahal bahkan sebelum dilakukannya praktek dilakukan sehingga kredibelitas dari aplikasi ini menjadi berkurang. Sehingga proses validasi yang dilakukan hanya mencantumkan nama lengkap, tanggal lahir dan foto KTP saja untuk pendaftaran awal registrasi yang kerap dilakukan di rumah sakit. Kemudian penulis juga membagi bagian pengisian kuesioner menjadi 2 hal yakni Kenali Gejala Endometriosis untuk mengetahui resiko adanya gejala endometriosis dan 117

54 Pengetahuan Endometriosis untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan pengguna terkait gangguan endometriosis. 6. Sketsa Gambar Sketch Setelah melakukan proses pembuatan information architecture, penulis kemudian merencanakan bagaimana bentuk penempatan dari setiap visual yang ada seperti icon, button, maupun teks informasi yang nantinya akan ada dalam aplikasi. Dari sketsa ini, penulis kemudian akan menyeleksi beberapa layout yang nantinya akan di-digitalisasikan untuk pembuatan wireframe. Penulis juga menggunakan beberapa referensi dari aplikasi-aplikasi seperti Halodoc, Healthtap dan Clue untuk membantu proses pembuatan sketsa tampilan pada aplikasi ini. 7. Wireflow Penulis mengembangkan sketsa yang telah dibuat sebelumnya kedalam bentuk low fidelity dan dalam proses pengembangan ini, penulis mengambil beberapa referensi berupa alur tahapan dari hasil studi referensi dan studi eksisting. 118

55 Gambar Wireflow Tampilan Menu Home ke Beberapa Fitur Gambar Wireflow Pada Saat Melakukan Booking Janj 119

56 Setiap fitur memiliki alur wireflow yang diarahkan sesuai dengan keterangan warna yang telah tertera yakni warna merah untuk fitur Booking, warna hijau untuk kalender, warna ungu untuk fitur chat (rekam chat), warna kuning untuk bagian profil, warna biru untuk bagian pengisian kuesioner yang berkaitan dengan endometriosis, dan warna hitam untuk bagian artikel berita. 8. Visual Pada proses selanjutnya, penulis pun menerapkan teori elemen desain dari Lauer & Pentak dan sumber referensi dari situs Material Design untuk membantu perancangan UI a. Warna Berdasarkan hasil mind mapping yang telah penulis lakukan, penulis menghubungkan tone of voice yang telah ditentukan sebelumnya yakni caring dan trustworthy terhadap teori psikologis warna untuk menentukan color scheme. Gambar Referensi Color Palette 120

57 Gambar Final Color Palette Menurut Rikard (2015) dalam artikel The Psychology of Color : A Designer s Guide to Color Association & Meaning, Warna merah muda disimbolkan dengan feminitas perempuan yang diliputi dengan cinta kasih, kepedulian, dan kelemahlembutan serta menjadi simbol kelangsungan hidup. Sedangkan, warna biru menggambarkan sikap ketenangan, dapat dipercaya, sikap profesionalitas dan bijaksana. Warna biru juga biasanya terhubung dengan kesehatan dan penyembuhan dan sering digunakan dikondisi formal. b. Typography Gambar Referensi Font 121

58 Gambar Font yang dipilih, Alegreya Sans Penulis menggunakan typeface Alegreya Sans pada perancangan aplikasi ini berdasarkan tingkat keterbacaan pengguna dan pemberian kesan yang ingin disampaikan dari pemilihan font ini adalah kehangatan. Alegreya Sans merupakan jenis typeface sans-serif dengan sedikit unsur kaligrafi yang didesain oleh Juan Pablo del Peral pada tahun Bentuk huruf dari Alegreya Sans mengikuti prinsip humanis dan memiliki proporsi yang harmonis. Untuk huruf Italic lebih memberikan penekanan kuat pada gaya Romawi. 122

59 c. Grid Gambar Grid pada bagian Home Pada tampilan aplikasi ini, penulis menggunakan ukuran screen yang digunakan pada perangkat android dengan ketentuan screen width sebesar 360px dan screen height sebesar 640px dan menggunakan column grid sebanyak 5 buah kolom, gutter 22px, dan margin 20px. Penggunaan column gird digunakan agar dapat mengatur jarak antar konten agar lebih mudah dibaca. 123

60 d. Logo Aplikasi Gambar Referensi dan Sketsa Logo Gambar Logo Aplikasi BLOOM Pada pembuatan logo aplikasi, penulis menggunakan keywords yang telah dilakukan pada saat proses brainstorming sebelumnya lalu memutuskan untuk menggunakan bunga lotus sebagai referensi logo dari aplikasi ini. Menurut situs AtoZFlowers, bunga lotus atau teratai melambangkan fertilitas, kesucian, kelahiran, kecantikan, dan pengetahuan sehingga sangat sesuai dengan topik 124

61 keywords yang telah diambil. Kemudian penulis pun menggabungkan bunga lotus tersebut dengan bentuk siluet tubuh perempuan bagian bawah sehingga menyimbolkan bahwa aplikasi ini diperuntukkan untuk memantau siklus menstruasi dan menjaga kesehatan organ intim. e. Ikon sistem Penulis juga membuat desain ikon pada halaman aplikasi. Ikon yang dibuat lebih menggunakan vector atau outline (garis) dibandingkan dengan penggunaan bitmap dan dalam penggambaran bentuk icon ini menggunakan wujud karakteristik tampilan aslinya serta memperhatikan penggambaran fungsi dari ikon aplikasi tersebut agar mudah dikenali. Gambar Referensi Ikon Sistem 125

62 Gambar Proses Perancangan Ikon Sistem Dengan Mengambil Bentuk Referensi yang Sudah Ada 126

63 Gambar Ikon Sistem pada Aplikasi Bloom Penulis membuat setiap sisi dengan sudut melengkung sebesar 4 pt. Hal ini agar memberikan kesan tidak kaku, ringan dan minimalis apabila dibandingkan dengan sudut yang runcing. Untuk tombol button diterapkan efek shadow untuk mengidentifikasi bahwa button tersebut menonjol dan memberikan kesan bahwa dapat diketuk. f. Fotografi Penulis menggunakan beberapa asset foto berbentuk bitmap untuk mendukung pemberian keterangan dalam informasi yang ada pada aplikasi ini dimana penulis memgunduh atau mempergunakan kembali gambar tersebut dari situs penyedia gambar yang telah memberikan izin untuk digunakan kembali yakni di freepik. Asset foto ini berperan sebagai foto ilustrasi yang merupakan sebuah bentuk penafsiran dari penyajian informasi yang nantinya akan dicantumkan secara bersamaan atau bersinggungan dengan judul/topik yang diangkat. 127

64 Gambar Pemanfaatan Foto Pada Bagian Artikel Foto-foto yang digunakan juga termasuk dalam salah satu kategori foto interpretasi (interpretive photographs) dimana yang membedakannya dengan foto yang menjelaskan sesuatu (explanatory) yang biasanya digunakan dalam foto jurnalisme yang lebih menunjukkan sebuah situasi dari suatu peristiwa yang ada dengan penyertaan waktu yang spesifik. Salah satu contohnya dapat dilihat dengan pemilihan gambar untuk artikel Keluar Darah Haid Menggumpal, Normal atau Berbahaya? dimana penulis menginterpretasikan bunga tersebut sebagai bagian intim dari organ perempuan dan darah yang mengalir dari bunga tersebut dianggap seolah-olah sebagai darah haid/ menstruasi. Pemanfaatan gambar ini juga berfungsi untuk menekan penggunaan gambar yang terlalu berlebihan atau sensitif yang dapat membuat pengguna merasa terganggu. 9. Prototyping Gambar Survei Prototype Day 128

65 Prototyping merupakan proses menyatukan wireframe apabila semua asset yang diperlukan telah dibuat dan nantinya akan disesuaikan halamannya mengikuti bentuk low fidelity dari bentuk wireframe yang telah ada. Disini penulis menggunakan software Figma untuk merancang prototype aplikasi dimana setelah semua asset digital telah disusun dengan rapi dan menambahkan keterangan dan button, nantinya tiap button atau asset yang bisa diketuk akan dihubungkan antara halaman yang satu dengan yang lain. Setelah proses prototyping selesai, penulis melakukan alpha test pada saat prototype day. Dari prototype day, penulis nantinya akan mendapatkan data masukan tentang apa saja yang bisa diperbaiki dari aplikasi yang sudah dibuat dan penulis telah mendapatkan 30 responden, dimana terdapat 23 responden wanita dan 7 responden pria. Berikut adalah salah satu contoh pertanyaan yang diberikan kepada para responden menggunakan google form. Dari hasil prototype day, seluruh responden dapat menyelesaikan scenario dengan baik, hal ini dapat dilihat dari data secara kesuluruhan rata-rata responden mengisi pada skala 3 dan 4 (sangat jelas/baik), kemudian dari segi kegunaan dari aplikasi ini sekitar 15 responden menjawab sangat membantu dan 9 responden menjawab membantu diikuti oleh 5 responden yang menjawab kurang. Di samping itu, pada saat prototype day ditemukan juga masukan mengenai pemilihan warna dan ukuran icon dan button serta font yang perlu disesuaikan kembali, lalu logo masih dirasa kurang sesuai oleh 2 orang responden. Kemudian 129

66 pada bagian pengisian data usia pada saat sign in, beberapa responden tidak mengetahui bahwa bagian pop up tersebut dapat di-scroll sehingga mempengaruhi performa mereka. Gambar Tampilan Interface Aplikasi Bloom 130

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 107 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan menstruasi dengan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Arus globalisasi membawa perkembangan yang sangat pesat di bidang iptek, dimana berdampak terjadinya peralihan komunikasi informasi dari media cetak konvensional ke

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Perancangan desain produk multimedia interaktif ini yang ditempatkan pada website Bdigital diharapkan dapat membantu serta mengarahkan para pemilik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak-anak akan memasuki usia pra-remaja. Pada usia pra-remaja ini anakanak

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak-anak akan memasuki usia pra-remaja. Pada usia pra-remaja ini anakanak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Periode usia 10 hingga 15 tahun atau kelas 5 sampai kelas 9 merupakan periode dimana anak-anak akan memasuki usia pra-remaja. Pada usia pra-remaja ini anakanak akan

Lebih terperinci

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG MATEMATIKA UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG MATEMATIKA UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG MATEMATIKA UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Samuel Poernomo Putra Program Studi Multimedia Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pula wanita yang telah berumah tangga, memilih hanya sebagai ibu rumah

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pula wanita yang telah berumah tangga, memilih hanya sebagai ibu rumah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Di zaman modern sekarang ini masyarakat di Indonesia dituntut untuk serba cepat diantaranya dalam hal ekonomi, kesehatan, maupun informasi. Tidak sedikit pula wanita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker leher rahim

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker leher rahim BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Serviks termasuk dalam organ reproduksi wanita bagian dalam yang berfungsi baik dalam sistem reproduksi. Serviks sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu mulut rahim

Lebih terperinci

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 1 Implementasi Bagian ini menjelaskan kebutuhan pengguna untuk membuat Aplikasi Surat Keluar Masuk Studi Kasus Biro Kerjasama Dan Kemahasiswaan Bagian ini juga menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak-anak usia sekolah memiliki berbagai aktivitas di dalam maupun luar rumah yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui Kompas.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan kesehatan reproduksi remaja saat ini masih menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian. Kesehatan reproduksi remaja tidak hanya masalah seksual saja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat ditularkan melalui sentuhan fisik melalui kulit. sentuhan kulit sangatlah besar dan sering terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat ditularkan melalui sentuhan fisik melalui kulit. sentuhan kulit sangatlah besar dan sering terjadi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat berharga bagi manusia untuk dapat melakukan segala aktifitasnya dengan baik. Kesehatan kulit juga harus dijaga untuk melindungi

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL Dalam melakukan suatu pemecahan masalah, dibutuhkan suatu tahapan strategi dan konsep yang tepat agar solusi yang nantinya diciptakan dapat terealisasikan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Komunikasi 4.1.1 Fakta Kunci o Pengetahuan masyarakat masih kurang akan pentingnya penanganan dan pertolongan pertama yang tepat pada suatu gejala penyakit tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan. Usia 4 6 tahun adalah masa di mana anak berada di periode peka atau sensitif. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi berbasis teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. Informasi berbasis teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi berbasis teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat kota Jakarta dan Tangerang. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi ialah

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yang di gunakan selama kerja praktek di CV. Rombongku adalah : 3.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI Aniq Maulidya, Nila Izatul D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama Jalan Mataram No.09 Tegal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut dr. Andre Yanuar, MD, M.Med, FICS, yang diwawancarai melalui via e-

BAB I PENDAHULUAN. Menurut dr. Andre Yanuar, MD, M.Med, FICS, yang diwawancarai melalui via e- BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut dr. Andre Yanuar, MD, M.Med, FICS, yang diwawancarai melalui via e- mail yang direspon pada 27 September 2015 pukul 11:14, anak-anak usia 5-14 tahun dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah hal yang sangat berharga dalam hidup bagi semua orang. Semua orang tentunya ingin hidup yang sehat, namun agar dapat hidup dengan sehat, selalu ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. indonesia.org (n.d.: 8 Februari 2014), kanker adalah suatu penyakit yang muncul

BAB I PENDAHULUAN. indonesia.org (n.d.: 8 Februari 2014), kanker adalah suatu penyakit yang muncul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker saat ini masih menjadi suatu hal yang menakutkan bagi masyarakat Indonesia (kompas.com, 2010, 5 Maret 2014). Menurut situs yayasankanker indonesia.org (n.d.:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyerang anak-anak. Penyakit Kawasaki adalah penyakit demam akut pada anak

BAB I PENDAHULUAN. menyerang anak-anak. Penyakit Kawasaki adalah penyakit demam akut pada anak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, kata Kawasaki dikenal sebagai salah satu merk kendaraan bermotor roda dua. Namun dalam dunia kesehatan, yang diakses dari situs website omni-hospitals.com,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan pengelola Rumah Sakit Umum Dr. Slamet Garut merupakan suatu lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014 Sri Mulyati Akademi Keperawatan Prima Jambi Korespondensi penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja (pubertas) merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja (pubertas) merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja (pubertas) merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa dimana terjadi pacu tumbuh (growth spruth), dan pada umumnya belum mencapai tahap kematangan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KINERJA WEBSITE DINAS PARIWISATA SAAT INI

BAB 3 ANALISIS KINERJA WEBSITE DINAS PARIWISATA SAAT INI BAB 3 ANALISIS KINERJA WEBSITE DINAS PARIWISATA SAAT INI 3.1 Kinerja Website Dinas Pariwisata Untuk mengukur kinerja website Dinas Pariwisata, penulis telah mengumpulkan 103 sampel website Dinas Pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah sebuah anugerah yang diberikan Allah Yang Maha Esa yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah sebuah anugerah yang diberikan Allah Yang Maha Esa yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah sebuah anugerah yang diberikan Allah Yang Maha Esa yang tidak ternilai harganya, oleh karena itu seharusnya kesehatan yang diberikan harus kita syukuri.

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Konsep Dasar Bubble Chat Bubble chat merupakan gambaran dari suatu kegiatan komunikasi antar sesama individu. Bubble chat membuat kesan pada suatu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. merancang tampilan e-commerce. Dengan fitur-fitur yang sederhana seperti

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. merancang tampilan e-commerce. Dengan fitur-fitur yang sederhana seperti BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis web E-Commerce generator merupakan suatu web yang memilki sistem untuk merancang tampilan e-commerce. Dengan fitur-fitur yang sederhana seperti pemilihan template

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kanker leher rahim atau yang biasa dikenal kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Selain kanker payudara,kanker serviks merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam tahap perkembangan manusia, setiap manusia pasti mengalami masa remaja atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24 tahun, sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 KONSEP VISUAL IV 1.1 Warna Warna yang digunakan pada perancangan kampanye ini menggunakan 2 kategori warna yaitu warna pokok dan warna pendukung. Warna pokok yang digunakan

Lebih terperinci

WORKING PAPER. Shella Lesmana [Kelas : LB33] ABSTRACT

WORKING PAPER. Shella Lesmana [Kelas : LB33] ABSTRACT WORKING PAPER Shella Lesmana 1501176776 [Kelas : LB33] ABSTRACT This design contains about Menstruation knowledge. Animation Design Method of education is to do a search and did not find much in the animation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 15 juta unit kendaraan bermotor di Jakarta (www.republika.co.id,

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 15 juta unit kendaraan bermotor di Jakarta (www.republika.co.id, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta merupakan pusat perekonomian yang wilayahnya sering dijumpai kemacetan. Tiap tahunnya kemacetan di wilayah Jakarta terus bertambah. Situs Republika memberitakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan suatu institusi yang memberikan layanan kepada masyarakat diantaranya pelayanan medis, penunjang medis, pelayanan dan asuhan keperawatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, peneliti berusaha menganalisa dan menemukan informasi sebagai jalan keluar untuk permasalahan yang ada pada bimbingan belajar Bright n

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut, produk maupun jasa yang ditawarkan. Semua tersedia di internet secara

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut, produk maupun jasa yang ditawarkan. Semua tersedia di internet secara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manfaat dari perkembangan teknologi Internet saat ini sudah semakin dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Tidak hanya dari segmen bisnis dan pendidikan saja, namun

Lebih terperinci

IV KONSEP PERANCANGAN

IV KONSEP PERANCANGAN IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Perancangan website FDSK UMB ini bertujuan sebagai media promosi dan informasi untuk para siswa sekolah SMA/sederajat yang akan segera melanjutkan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi - Membuat kampanye yang menarik dan dapat menyebar ke seluruh target geografis secara efektif. - Mengubah perspektif masyarakat mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sekitar 1 miliyar manusia atau setiap 1 di antara 6 penduduk di dunia adalah remaja. Sebanyak 85% diantaranya hidup di negara berkembang, seperti Indonesia. Di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua masalah, di satu pihak penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang belum

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Apakah yang menjadi faktor kekuatan di RSB Asih? Jawab : Rsb asih masih punya pasar karena loyalitas mereka yg telah lama bekerja

LAMPIRAN. 1. Apakah yang menjadi faktor kekuatan di RSB Asih? Jawab : Rsb asih masih punya pasar karena loyalitas mereka yg telah lama bekerja L-1 LAMPIRAN Wawancara dengan pihak RS Bersalin Asih 1. Apakah yang menjadi faktor kekuatan di RSB Asih? Jawab : Rsb asih masih punya pasar karena loyalitas mereka yg telah lama bekerja di asih, serta

Lebih terperinci

Insomnia merupakan gangguan tidur yang memiliki berbagai penyebab. Menurut Kaplan dan Sadock (1997), insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau

Insomnia merupakan gangguan tidur yang memiliki berbagai penyebab. Menurut Kaplan dan Sadock (1997), insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidur merupakan salah satu aktivitas dalam kehidupan keseharian kita, termasuk kedalam kebutuhan dasar yang harus dipenuhi layaknya makan, minum bernafas dan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DINI GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DINI GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA SISTEM PAKAR DIAGNOSA DINI GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA Rapael Pamungkas Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang

Lebih terperinci

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Apakah kanker rahim itu? Kanker ini dimulai di rahim, organ-organ kembar yang memproduksi telur wanita dan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. 2.1 Kerangka berfikir Studi

BAB II METODOLOGI. 2.1 Kerangka berfikir Studi BAB II METODOLOGI 2.1 Kerangka berfikir Studi Gambar 2 Bagan kerangka Berfikir Sumber: Penulis Pada awalnya penulis membuat main maping ide, berupa rencana tujuan aplikasi kedepan, seperti perencanaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Sistem Dalam implementasi sistem program aplikasi portal berita dibagi dalam beberapa kategori, yaitu kategori administrator dan editor serta user biasa dan

Lebih terperinci

10/04/2014. Oleh: Fiftin Noviyanto, S.T., M.Cs.

10/04/2014. Oleh: Fiftin Noviyanto, S.T., M.Cs. Oleh: Fiftin Noviyanto, S.T., M.Cs. Realistis Jangan sertakan plug-ins dan fitur-fitur yang mungkin menyebabkan pengunjung tidak paham dengan apa yg anda maksud. Jangan menggunakan image yang berukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyebaran arus informasi yang tidak terbatas dan dibatasi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyebaran arus informasi yang tidak terbatas dan dibatasi menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyebaran arus informasi yang tidak terbatas dan dibatasi menyebabkan informasi yang masuk tidak terbendung. Remaja cenderung dapat mengakses informasi dengan mudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari periode pubertas dimana hormone seksual mulai mempengaruhi tubuh. Dan di mulainya sesaat proses

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI LAMPIRAN 1 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan lingkari pada jawaban yang paling

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 Konsep Visual IV.1.1 Tone and Maner Menarik, Lucu dan Edukatif IV.1.2 Strategi Visual Strategi visual dalam perancangan ingin menampilkan kesan yang menarik, dan kreatif sehingga

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Desain 5.1.1 Visual Menggunakan visual dengan bentuk geometri dasar, yaitu lingkaran, dimana filosofi lingkaran ini melambangkan sebuah kesatuan yang terinspirasi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 1. Teori Tipografi Typografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT INFORMASI PUBLIK PUSAT HUBUNGAN MASYARAKAT 2014 ANALISA PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI Dari survei yang telah dilakukan oleh Tim Pelayanan Informasi Publik Kementerian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi bahan makanan, seperti sayur mayur, daging, ikan, buah, rempah-rempah, dan lain-lain. Perusahaan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Lampiran A-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Klinik bersalin merupakan pilihan bagi pasien ibu hamil untuk kalangan ekonomi menengah ke bawah, karena biaya yang dikeluarkan lebih murah dibandingkan

Lebih terperinci

Layar ini akan muncul ketika pengguna memilih icon Latihan Soal. Pada Latihan Soal

Layar ini akan muncul ketika pengguna memilih icon Latihan Soal. Pada Latihan Soal Layar ini akan muncul ketika pengguna memilih icon Latihan Soal. Pada Latihan Soal terdapat dua tipe soal yaitu berupa Soal Animasi dan Pilihan Ganda. Di dalam menu Soal Animasi terdapat dua submenu di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor (www.kompas.com, 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor (www.kompas.com, 5 Mei 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kucing merupakan hewan yang sering ditemui dalam keseharian. Di Jakarta Utara populasi kucing bahkan mencapai 47.000 ekor (www.kompas.com, 5 Mei 2014). Dengan populasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari pubertas ke dewasa atau suatu proses tumbuh ke arah kematangan yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan

Lebih terperinci

menjelaskan poliklinik apa saja yang terdapat di rumah sakit serta memperlihatkan beberapa gambar dari pelayanan poliklinik.

menjelaskan poliklinik apa saja yang terdapat di rumah sakit serta memperlihatkan beberapa gambar dari pelayanan poliklinik. 201 menjelaskan poliklinik apa saja yang terdapat di rumah sakit serta memperlihatkan beberapa gambar dari pelayanan poliklinik. Ruang Lingkup Lampiran D-15 Dalam menu ini diberikan gambaran mengenai cakupan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Badan Narkotika Kota Administrasi Jakarta Selatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Badan Narkotika Kota Administrasi Jakarta Selatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Badan Narkotika Kota Administrasi Jakarta Selatan Seiring dengan merebaknya penyalahgunaan narkoba di Jakarta khususnya wilayah Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Emilia, 2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan

BAB I PENDAHULUAN. (Emilia, 2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker serviks adalah kanker yang terdapat pada serviks atau leher rahim, yaitu area bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. (Emilia, 2010). Pada

Lebih terperinci

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan : KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MENGGUNAKAN METODE IVA PADA PUS DI WILAYAH PUSKESMAS KELURAHAN KEMANGGISAN KECAMATAN PALMERAH JAKARTA BARAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang tidak hamil, terjadi secara siklik dan periodik akibat peluruhan dinding endometrium sebagai

Lebih terperinci

BAB I 1.1 Latar Belakang

BAB I 1.1 Latar Belakang BAB I 1.1 Latar Belakang Gangguan jiwa yaitu suatu sindrom atau pola perilaku yang secara klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan menimbulkan gangguan pada satu atau lebih

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual a. Visual Visual Kllinik Titi Moertolo dibagi kedalam tiga bagian, yakni visual korporat, servis dan produk. Untuk visual korporat seperti pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai macam inovasi baru bermunculan dalam dunia kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan semakin mengutamakan komunikasi dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Melalui hasil wawancara dengan salah satu panitia fungsional rumah sakit

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Melalui hasil wawancara dengan salah satu panitia fungsional rumah sakit BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis SWOT Melalui hasil wawancara dengan salah satu panitia fungsional rumah sakit RS Bersalin Asih, maka penulis dapat menganalisis data mengenai kekuatan (Strength),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat dan tidak terkendali, dan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DESAIN

BAB V IMPLEMENTASI DESAIN BAB V IMPLEMENTASI DESAIN 5.1. Warna Gambar 5.1 Palet warna pada Aplikasi Mobile Travel Guide Objek Wisata Kota Surabaya Tone warna yang digunakan diambil berdasarkan gambar dari hasil pencarian teratas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak sebagai hari yang spesial. Berdasarkan hasil kuisioner tersebut pula

BAB I PENDAHULUAN. anak sebagai hari yang spesial. Berdasarkan hasil kuisioner tersebut pula BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan hasil kuisioner yang ditujukan kepada 50 ibu rumah tangga di DKI Jakarta tentang pengalamannya merayakan pesta ulang tahun anak, didapat fenomena bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan sarana upaya kesehatan dalam menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian

Lebih terperinci

18 Juni. Survei IKM Periode April 2015

18 Juni. Survei IKM Periode April 2015 18 Juni 2015 Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) merupakan survei yang dilakukan oleh Pusat Humas Pelayanan Informasi Publik. Survei IKM Periode April 2015 PEMBAHASAN A. Analisa Prosedur Pelayanan

Lebih terperinci

Gambar 4.22 Layar Tambah Instruktur Admin

Gambar 4.22 Layar Tambah Instruktur Admin 270 Gambar 4.22 Layar Tambah Instruktur Admin Layar ini merupakan layar Tambah Instruktur untuk admin yang telah melakukan login. Layar ini berisi formulir pengisisan data-data diri instruktur. Tombol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan biologis dan psikologis yang pesat dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. perubahan biologis dan psikologis yang pesat dari masa kanak-kanak ke masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia dalam masa hidupnya pasti mengalami masa remaja atau adolescence. Remaja adalah masa dalam perkembangan manusia, ketika anak berubah dari makhluk aseksual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari pubertas ke dewasa atau suatu proses tumbuh kearah kematangan yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragam akibat adanya trend kuliner yang kemudian mendorong pengusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. beragam akibat adanya trend kuliner yang kemudian mendorong pengusaha untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri kuliner adalah salah satu bisnis yang berkembang di Indonesia. Indikatornya adalah banyaknya bermunculan rumah makan di Indonesia yang beragam akibat adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu modal terpenting guna membuat suatu bangsa kuat adalah bidang kesehatan. Kesehatan dipengaruhi oleh perkembangan zaman dan teknologi. Ketika perkembangan

Lebih terperinci

Tatyana Dumova Point Park University, USA. Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa

Tatyana Dumova Point Park University, USA. Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa Tatyana Dumova Point Park University, USA Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa Abstrak Fokus studi ini adalah penilaian, komponen penting dari pengajaran dan pembelajaran. Mengkaji kegunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan. Hal ini berhubungan dengan perkembangan teknologi yang menuntut seni untuk tujuan

Lebih terperinci

TEGUH HERLAMBANG

TEGUH HERLAMBANG SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA HAMA PADA TANAMAN CABAI DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS ANDROID SKRIPSI Oleh : TEGUH HERLAMBANG 0734010191 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

PENGARUH DISMENORE TERHADAP AKTIVITAS PADA SISWI SMK BATIK 1 SURAKARTA

PENGARUH DISMENORE TERHADAP AKTIVITAS PADA SISWI SMK BATIK 1 SURAKARTA PENGARUH DISMENORE TERHADAP AKTIVITAS PADA SISWI SMK BATIK 1 SURAKARTA Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun Oleh: Dewi Kurniawati J410

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh banyak orang. Hewan yang paling sering dijumpai dan dimiliki oleh seseorang salah satunya

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN. konten yang penuh infomasi mengenai perusahaan Kodtekno. Adapun tujuan dari perancangan ini adalah :

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN. konten yang penuh infomasi mengenai perusahaan Kodtekno. Adapun tujuan dari perancangan ini adalah : BAB II METODOLOGI PERANCANGAN 2.1. Maksud dan Tujuan Perancangan 2.1.1.Maksud Perancangan Merancang Grafis Website company profile Kodtekno dengan penggayaan sederhana dan informatif. Sehingga pengunjung

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia kerja yang semakin lesu pada saat ini, tetap mampu membuat

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia kerja yang semakin lesu pada saat ini, tetap mampu membuat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia kerja yang semakin lesu pada saat ini, tetap mampu membuat kebanyakan orang berlomba dan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan atau bekerja. Pekerjaan itu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Kerangka Berpikir Pneumonia merupakan penyakit mematikan yang kurang ditanggapi serius oleh masyarakat, padahal penyakit ini selalu berada pada daftar 10 penyakit terbesar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Sumber Data Data yang dibutuhkan untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari beberapa jenis sumber, yaitu sebagai berikut : Literatur, dapat berupa

Lebih terperinci

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Bab II Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan Cerita Juanita Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Untuk pekerja di bidang kesehatan 26 Beberapa masalah harus diatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada masa kehamilan, kesehatan ibu sangat berpengaruh terhadap perkembangan janinnya, oleh karena itu kehamilan haruslah di jaga dan diperhatikan sebaik

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KERJA PRAKTEK

BAB 4 HASIL KERJA PRAKTEK BAB 4 HASIL KERJA PRAKTEK 4.1 Peranan Praktikan PT Berkah Jaya Kreasindo (BJK) memberikan kebebasan dalam mengembangan pengaplikasian ilmu disain yang telah terima praktikan di pendidikan untuk dapat dipraktekan

Lebih terperinci

Bab 4. Implementasi dan Evaluasi. Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat

Bab 4. Implementasi dan Evaluasi. Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat 152 Bab 4 Implementasi dan Evaluasi 4 Implementasi dan evaluasi 4.1 Implementasi Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat diharapkan dapat menjadi solusi pada perancangan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Penyakit Kanker di Indonesia Melihat dari website Yayasan Kanker Indonesia, setiap tahunnya tidak kurang dari 15.000 kasus kanker terjadi, dan membuatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan masalah kesehatan utama bagi masyarakat di seluruh dunia. Kanker yang khusus menyerang kaum wanita salah satunya ialah kanker serviks atau kanker leher

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yang di gunakan selama kerja praktek di PT. Centro Media Indonesia (bedrock hotel) adalah : 1.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI Yesmizarti Muchtiar 1), Ayu Bidiawati 2) Dicky Trio Putra 3) Email: yesmizartimuchtiar@bunghatta.ac.id Abstrak. Kendala yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM BERJALAN. ada yaitu Analisis Antarmuka dan Aliran Data pada Sistem Informasi Dinas Komunikasi

BAB IV ANALISIS SISTEM BERJALAN. ada yaitu Analisis Antarmuka dan Aliran Data pada Sistem Informasi Dinas Komunikasi BAB IV ANALISIS SISTEM BERJALAN 4.1 Prosedur Sistem Berjalan Analisis Sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada yaitu Analisis Antarmuka dan Aliran Data pada Sistem Informasi

Lebih terperinci