Pembuatan Panduan dan Tata Tertib Perkuliahan Sistem Informasi Geografis Sebagai Bentuk Adaptasi Perpanjangan Masa Pembelajaran Daring

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pembuatan Panduan dan Tata Tertib Perkuliahan Sistem Informasi Geografis Sebagai Bentuk Adaptasi Perpanjangan Masa Pembelajaran Daring"

Transkripsi

1 Pembuatan Panduan dan Tata Tertib Perkuliahan Sistem Informasi Geografis Sebagai Bentuk Adaptasi Perpanjangan Masa Pembelajaran Daring LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS DI PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS TANJUNGPURA Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil GOLONGAN III Disusun oleh: Nama : Fitra Wira Hadinata, S.Pi., M.Si. NIP : Jabatan : Asisten Ahli Unit Kerja : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Angkatan : XXXII Nomor Presensi : 19 Mentor : Drs. Inpurwanto, M.Si. Coach : Drs. Ali Sadikin, M.M.Pd. PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2020

2 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI Judul : Nama : NIP : Angkatan : Nomor Presensi : Jabatan : Unit Kerja : Pembuatan Panduan dan Tata Tertib Perkuliahan Sistem Informasi Geografis sebagai bentuk adaptasi Perpanjangan Masa Pembelajaran Daring Fitra Wira Hadinata, S.Pi., M.Si XXXII 19 Asisten Ahli Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak, November 2020 Pembimbing/Coach, Mentor, Drs. Ali Sadikin., M.M.Pd Drs. Inpurwanto, M.Si. NIP NIP Penguji/Narasumber, Dr. Marjuki, M.Pd. NIP

3 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi yang berjudul Pembuatan Panduan dan Tata Tertib Perkuliahan Sistem Informasi Geografis sebagai bentuk Adaptasi Perpanjangan Masa Pembelajaran Daring. Laporan aktualisasi ini berisi uraian rencana kegiatan yang mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) serta peran dan kedudukan ASN yang meliputi Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu tersusunnya Laporan Aktualisasi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Prof. Dr. H. Garuda Wiko, S.H., M.Si. selaku Rektor Univeristas Tanjungpura 2. Drs. Inpurwanto, M.Si. selaku mentor yang telah memberikan masukan, bimbingan dan motivasi 3. Drs. Ali Sadikin, M.M.Pd. selaku coach yang telah memberikan bimbingan serta dukungan kepada penulis dalam penyusunan Laporan aktualisasi. 4. Segenap Widyaiswara Pusdiklat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah membagikan ilmunya kepada para peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XXXII 5. Panitia pelaksana Latsar CPNS Angkatan XXXII yang membuat pelatihan ini terlaksana dengan baik dan lancar 6. Rekan rekan sesama peserta Latsar CPNS Angkatan XXXII yang terus saling mendukung selama pelatihan 7. Orang tua, isteri, dan anak yang turut memberikan doa, semangat dan dukungan dalam melaksanakan semua rangkaian kegiatan pelatihan dasar CPNS

4 8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan selama ini. Penulis menyadari bahwa Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan Laporan aktualisasi ini. Semoga Laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat. Pontianak, November 2020 Penulis Fitra Wira Hadinata, S. Pi., M.Si.

5 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

6 BAB I A. Latar belakang Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan pegawai pemerintahan yang di angkat dan di gaji oleh Negara. UU No 5 tahun 2014 menjelaskan bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang di angkat dan memenuhi syarat tertentu, sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang berfuangsi sebagai: a. Pelaksana kebijakan publik b. Pelayan publik c. Perekat pemersatu bangsa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Pasal 1 Poin 1 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Peserta pelatihan dasar diberikan pendidikan materi dengan nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan antikorupsi (ANEKA). Selain itu, diberikan pengetahuan mengenai peran dan kedudukan ASN dalam NKRI yang terdiri dari manajemen ASN, pelayanan publik serta Whole of Government (WOG). Melalui agenda pembelajaran ini, peserta akan dibekali dengan konsepsi dan tahap aktualisasi, penyusunan dan penyajian Laporan aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja dan penyajian hasil aktualisasi di tempat kerja dengan menyajikan berbagai bukti belajar yang relevan. Pelatihan dasar CPNS berdasarkan Perlan Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Latihan Dasar Calon PNS Pasal 1 point 8 menjelaskan bahwa Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Adanya pelatihan yang terintegasi terbagi menjadi 4 agenda yaitu pertama, agenda sikap

7 prilaku bela negara, kedua agenda nilai-nilai dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), ketiga agenda kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan keempat agenda habituasi di tempat kerja masing-masing. Dengan adanya nilai-nilai ANEKA yang telah ditanamkan pada latsar diharapkan ASN dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga terwujudnya ASN yang memiliki integritas tinggi, berdaya saing, professional, inovatit, efektif, efesiensi, peduli, jujur dan bekerja keras dalam menjalankan perannya sebagai pelayan publik hususnya dalam instansi Program Manajemen Sudi Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian. Program studi Manajemen Sudi Sumberdaya Perairan merupakan program studi yang mengarah pada bidang ilmu sumber daya perairan. Diharapkan lulusan pada program studi ini mengarah pada jiwa wirausahawan kreatif dan inovatif, peka terhadap kemajuan teknologi dan informasi. Mengutip hasil rapat rutin Program studi Manajemen Sumberdaya Perairan, terdapat beberapa isu yang penting untuk ditindaklanjuti, pertama adalah rendahnya pemahaman mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan secara daring, rendahnya keikutsertaan dosen dalam program kompetisi tingkat nasional, rendahnya keaktifan dosen yang berkarya pada himpunan profesi bidang perikanan dan kelautan, dan kurangnya refensi mahasiswa terkait materi perkuliahan, Pengelolaan kolam percobaan yang belum optimal, Pengelolaan fasilitas alat laboratorium yang belum optimal. A. Visi, Misi, Tujuan, Nilai Organisasi, dan Unit Kerja 1. Visi Organisasi Visi Universitas Tanjungpura menjadi institusi preservasi dan pusat informasi ilmiah di Kalimantan Barat, serta menghasilkan luaran yang bermoral Pancasila dan mampu berkompetisi di tingkat dunia, baik ditingkat daerah, nasional, regional maupun internasional. 2. Misi Organisasi Misi dari Universitas Tanjungpura adalah a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk menghasilkan luaran yang berkualitas dan bermoral Pancasila, serta mampu mengikuti, mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan b. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk menjadi

8 sebuah institusi preservasi dan pusat informasi Kalimantan Barat. 3. Tujuan Organisasi Tujuan Universitas Tanjungpura adalah membangun Untan sebagai perguruan tinggi yang mampu menjadi Pembelajaran Unggul Menuju Peningkatan Daya Saing Untan dalam rangka merealisasikan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN- BH/BLU). 4. Nilai Organisasi Universitas Tanjungpura menjalankan visi dan misi berdasarkan tata nilai yang dimiliki yaitu nilai MULIA sebagaimana yang tercantum pada Dokumen Rencana Strategis dan Rencana Operasional Nilai MULIA merupakan singkatan dari Maju, Unggul, Luhur, Inspiratif, dan Akuntabel. Nilai-nilai tersebut merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Universitas Tanjungpura. 5. Unit kerja Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura memiliki tiga jurusan, diantaranya jurusan Budidaya Pertanian, Ilmu Tanah, dan Sosial Ekonomi Pertanian. Unit kerja saya ditempatkan adalah jurusan Budidaya Pertanian, tepatnya di Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan. B. Tugas dan Fungsi Unit Kerja 1. Visi Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pada tahun 2020 menjadikan lembaga Fakultas Universitas Tanjungpura sebagai penggerak pembangunan dan pusat penggembang serta informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di bidang pertanian yang berwawasan lingkungan dan berkesinambungan, baik ditingkat daerah maupun ditingkat nasional. 2. Misi Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura a. Menyelenggarakan pendidikan di bidang pertanian dengan kualitas unggul untuk menghasilkan individu-individu pemikir yang berkualitas, berilmu, kreatif, berdisiplin, berdedikasi tinggi dan mampu menjadi penggerak pembangunan yang berwawasan lingkungan serta dapat mengikuti perkembangan IPTEK secara profesional di bidang pertanian demi kemajuan bangsa dan negara, berlandaskan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

9 b. Melakukan penelitian, pengembangan dan penyebarluasan IPTEK, serta melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, khususnya di bidang pertanian guna meningkatkan taraf hidup masyarakat. C. Jabatan dan Uraian Tugas Jabatan penulis di Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura adalah sebagai dosen asisten ahli pada Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Budidaya Pertanian sebagai CPNS dengan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi nomor 9915/M/KP/2019 terhitung pada tanggal 1 Maret Menurut Pertauran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang jabatan fungsional doen dan angka kreditnya pada pasal 1 pengertian dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pada pasal 3 disebutkan bahwa jabatan akademik dosen berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. D. Nilai-Nilai Dasar PNS Nilai nilai dasar PNS adalah nilai yang mendasari semua ASN dalam melakukan kinerjanya. Nilai-nilai dasar PNS ini diterapkan agar seluruh ASN dapat menjadi ASN yang bekerja secara profesional dalam menggemban seluruh amanah yang telah diamanatkan. Adapun nilai-nilai dasar PNS sebagai berikut: 1. Akuntabilitas Nilai-nilai akuntabilitas yang ditanamkan kepada CPNS akan menjadi dasar CPNS dalam berperilaku. Seperti halnya yang tertuang dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN berfungsi sebagai: 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik; dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Fungsi-fungsi ASN ini harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Akuntabilitas mengacu pada harapan implisit atau eksplisit bahwa keputusan atau tindakan seseorang akan di evaluasi

10 oleh pihak lain dan hasil evaluasinya dapat berupa reward atau punishment. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. 2. Nasionalisme Jiwa nasionalisme Pancasila ini harus menjadi dasar dan mengilhami setiap gerak langkah dan semangat bekerja untuk bangsa dan negara. Untuk itu setiap Pegawai Negeri Sipil sebagai bagian dari ASN harus menantiasa taat menjalankan nilai-nilai Pancasila dan mengaktualisasikannya dengan semangat nasionalisme yang kuat menjalankan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Sebagai dasar negara, Pancasila harus menjadi acuan negara dalam menghadapi berbagai tantangan global dunia yang terus berkembang. Sehingga ASN diharapkan memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme yang senantiasa melekat pada diri seorang ASN tersebut. 3. Etika Publik Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik atau buruk, benar atau salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik: Dimensi Kualitas Pelayanan Publik; Dimensi Modalitas; Dimensi Tindakan Integritas Publik. 4. Komitmen Mutu Standar mutu layanan pada institusi pemerintah dapat dibedakan dalam dua paradigma, yaitu: standar berbasis peraturan perundang-undangan (producer view) dan standar berbasis kebutuhan dan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan (consumer view or public view). Tugas utama aparatur bukan melayani pimpinan, melainkan mesti memberikan layanan kepada publik secara prima (excellent

11 service), sebagaimana ditetapkan dalam UU No. 5/2014 tentang ASN, khususnya dalam Pasal 4, Pasal 5, Pasal 10, dan Pasal 11. Komitmen mutu berada dalam tiga tingkatan, yaitu: Komitmen pada level organisasi, komitmen pada level hasil, komitmen pada level individu. 5. Anti Korupsi Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Penanganan korupsi perlu diselesaikan secara komprehensif, karena korupsi adalah masalah kehidupan, dampak dan bahayanya bisa berpengaruh secara jangka panjang dan merusak kehidupan. Hukum tidak pernah tegak dan dapat memberikan keadilan jika masih ada korupsi di dalamnya. Kesadaran Anti korupsi Anda yang telah mencapai puncak tertinggi akan menyentuh spiritual accountability, yang pada dasarnya merupakan tujuan hidup dan kesadaran bahwa hidup mereka harus dipertanggungjawabkan. Anti Korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya upaya untuk merugikan keuangan negara dan perekonomian negara. Anti korupsi memiliki beberapa indikator antara lain, yaitu jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani, dan peduli.

12 BAB II A. Analisis Dampak Isu Jika Tidak Diselesaikan Identifikasi isu bertujuan untuk mendapatkan masalah yang berhubungan dengan kegiatan aktualisasi. Isu yang diangkat mengacu kepada agenda kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yang meliputi manajemen ASN, pelayanan publik dan Whole of Government (WoG). Isu potensial yang telah diidentifikasi, dianalisis menggunakan teknik penapisan APKL dan USG sehingga terpilih satu isu. Satu isu tersebut dianalisis menggunakan fishbone untuk menentukan akar permasalahannya. Isu terpilih adalah rendahnya pemahaman mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan secara daring. Gagasan yang dipilih dalam rangka aktualisasi selama 30 hari adalah Pembuatan panduan dan tata tertib perkuliahan secara daring di Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura. Gagasan tersebut dijabarkan dalam bentuk kegiatan dan tahapan untuk pemecahan akar permasalahan dari isu terpilih. Isu tersebut jika tidak diselesaikan akan menimbulkan dampak (Tabel 1). Tabel 1. Analisis dampak isu jika tidak diselesaikan No. Isu Dampak Sumber Isu Rendahnya pemahaman 1 mahasiswa dalam mengikuti Tujuan perkuliahan secara daring di Pelayanan perkulihan Program Studi Manajemen publik tidak tercapai Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura.

13 Pelaksanaan Aktualisasi Unit Kerja Isu yang diangkat : Universitas Tanjungpura : Rendahnya pemahaman mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan secara daring Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan panduan dan tata tertib perkuliahan mata kuliah sistem informasi geografis secara daring Tabel 2 Pelaksanaan Aktualisasi No Kegiatan dan Tanggal Pelaksanaan Tahapan Kegiatan Output dan hasil Keterkaitan Substansi Mata pelatihan Agenda II dan Agenda III Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi Analisis Dampak Jika Nilai- Nilai Dasar PNS tidak Diterapkan Konsultasi dengan Ketua program studi Pelaksanaan September 2020 a. Meminta izin untuk Output: melaksanakan ide Konsep solusi dari aktualisasi isu b. Berdiskusi dan meminta arahan dan saran teknis Jadwal kegiatan kegiatan yang akan Bukti fisik: dilakukan untuk Foto/screen shot melaksanakan kegiatan kegiatan Proses: diskusi/komunikasi Penulis mengawali Catatan arahan aktivitas dengan berdoa dari Ketua program terlebih dahulu agar dipermudah dan studi diperlancar oleh Allah SWT dan sebagai bentuk sikap religius yang bertaqwa terhadap Allah SWT. Penulis menghubungi Ketua program studi dengan sopan untuk menanyakan kesediaan waktu dan tempatnya. Agenda II: Akuntabilitas: tanggung jawab Nasionalisme: religius, musyawarah Etika Publik: sopan Komitmen Mutu: inovasi Anti Korupsi: kerja keras Agenda III: Whole of Government (WoG): Koordinasi dan bekerjasama untuk menentukan tujuan bersama Kegiatan dapat berkontribusi pada visi Memajukan pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan tenaga professional / dengan standar nasional dan internasional dan misi Menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk menghasilkan luaran yang berkualitas dan bermoral Pancasila, serta mampu mengikuti, mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi Telah menguatkan nilai organisasi yang profesionalisme sesuai dengan bidang yaitu akuntabel dan inspiratif 8 Menimbulkan rasa ketidak transparan, tidak nyaman dan tidak sopan kepada Ketua program studi

14 Penulis bekerja keras menyiapkan ide aktualisasi yang akan diutarakan kepada Ketua program studi dengan cermat dan bertanggung jawab atas ide-ide tersebut. Kemudian membicarakan ide tersebut sebagai bentuk inovasi pada masa pandemi Covid-19 ini dengan Ketua program studi dan musyawarah mencapai kesepakatan terkait solusi dari isu ini 2 Diskusi materi dan mencari referensi panduan dan tata tertib perkuliahan secara daring Tanggal Pelaksanaan September 2020 a. Melakukan diskusi dengan dosen matakuliah Sistem Informasi Geografis b. Mencari referensi Panduan Sistem Informasi Geografis secara online (Googling) Proses: a. Penulis mengawali aktivitas dengan berdoa terlebih dahulu agar dipermudah dan diperlancar oleh Allah SWT dan sebagai bentuk sikap religius yang bertaqwa terhadap Allah SWT. b. Penulis menghubungi dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Geografis lainnya dengan sopan untuk menanyakan kesediaan waktu dan tempatnya. c. Penulis berkerja keras mengumpulkan referensi yang diperoleh secara online sebagai bentuk inovasi pada masa pandemi Covid- 19 ini. d. Penulis berdiskusi dan meminta arahan kepada dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Output: Materi pada draft Panduan dan tata tertib perkuliahan Sistem Informasi Geografis secara daring pada masa pandemi Covid-19 Bukti fisik: Foto/screen shot diskusi Catatan draft materi Catatan / screenshoot diskusi dosen lain Catatan masukan dari dosen lain Print out/softcopy materi Agenda II: Akuntabilitas: tanggung jawab Nasionalisme: religius Etika Publik: sopan Komitmen Mutu: inovasi, reliability (kehandalan), empati Anti Korupsi: kerja keras, peduli Agenda III: Whole of Government (WoG): koordinasi dan bekerjasama untuk menentukan tujuan bersama Pelayanan Publik Mencari referensi merupakan contoh sikap yang akuntabel Kegiatan dapat berkontribusi pada visi Memajukan pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan tenaga professional / dengan standar nasional dan internasional dan misi Menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk menghasilkan luaran yang berkualitas dan bermoral Pancasila, serta mampu mengikuti, mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi Telah menguatkan nilai organisasi yang profesionalisme sesuai dengan bidang yaitu akuntabel dan inspiratif Menimbulkan rasa tidak nyaman terhadap pekerja dan pengguna perpustakaan Materi praktikum tidak bermutu tidak mendapatkan contoh panduan praktikum

15 Geografis lainnya tentang materi draft panduan dan tata tertib perkuliahan secara daring pada masa pandemi Covid-19 ini sebagai bentuk tangung jawab, empati dan peduli terhadap kondisi yang sedang terjadi saat ini. e. Penulis mencatat semua hasil diskusi secara terperinci dan lengkap sebgai bentuk reliability (kehandalan). 3. Menyusun draft panduan dan tata tertib perkuliahan Sistem Informasi secara daring pada masa pandemi Covid-19 Tanggal Pelaksanaan Spetember Melakukan review dan edit terhadap draft panduan dan tata tertib perkuliahan secara daring Tanggal pelaksanaan 2-8 Oktober 2020 Proses Menyusun materi pada draft panduan dan tata tertib perkuliahan Sistem Informasi secara daring pada masa pandemi Covid-19 Penulis mengawali aktivitas dengan berdoa terlebih dahulu agar dipermudah dan diperlancar oleh Allah SWT dan sebagai bentuk sikap religius yang bertaqwa terhadap Allah SWT. Penulis berkerja keras menyusun draft panduan dan tata tertib perkuliahan Sistem Informasi Geografis secara daring pada masa pandemi Covid-19 dengan tanggung jawab, akurat, dan berdaya guna sesuai hasil diskusi dan referensi yang diperoleh sehingga menunjukkan inovasi dan bermutu dalam pengajaran kepada mahasiswa Menghubungi dosen pengampu lainnya pada mata kuliah Sistem Informasi Geografis Menganalisa Laporan materi draft panduan dan tata tertib perkuliahan Sistem Informasi Geografis pada masa pandemi Covid-19 yang telah dibuat Output: Laporan draft panduan dan tata tertib perkuliahan Sistem Informasi secara daring pada masa masa pandemi Covid-19 Bukti fisik: Print out/ softcopy Laporan draft panduan Output Draft panduan dan tata tertib perkuliahan secara daring yang telah dilakukan review dan diedit Bukti fisik Agenda II: Akuntabilitas: tanggung jawab Nasionalisme: religius Etika Publik: akurat, berdaya guna Komitmen Mutu: inovasi, mutu Anti Korupsi: kerja keras Agenda III Whole of Government (WoG): Koordinasi dan bekerjasama untuk menentukan tujuan bersama Agenda II: Akuntabilitas: tanggung jawab Nasionalisme: religius Etika Publik: sopan Komitmen Mutu: responsiveness (daya tangkap) Anti Korupsi: peduli Kegiatan dapat berkontribusi pada visi Memajukan pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan tenaga professional / dengan standar nasional dan internasional dan misi Menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk menghasilkan luaran yang berkualitas dan bermoral Pancasila, serta mampu mengikuti, mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi Kegiatan dapat berkontribusi pada visi Memajukan pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan tenaga professional / dengan standar nasional dan internasional dan misi Menyelenggarakan Telah menguatkan nilai organisasi yang profesionalisme sesuai dengan bidang yaitu akuntabel dan inspiratif Telah menguatkan nilai organisasi yang profesionalisme sesuai dengan bidang yaitu akuntabel dan inspiratif Desain draft panduan dan tata tertib tidak menarik Menimbulkan rasa ketidak transparan, tidak nyaman dan curiga sesama rekan Menimbulkan konflik sesama rekan

16 5 Melakukan uji keterbacaan oleh mahasiswa Tanggal pelaksanaan 9-14 Oktober 2020 Melakukan review dan edit terhadap draft panduan dan tata tertib perkuliahan Sistem Informasi Geografis Proses: Penulis mengawali aktivitas dengan berdoa terlebih dahulu agar dipermudah dan diperlancar oleh Allah SWT dan sebagai bentuk sikap religius yang bertaqwa terhadap Allah SWT. Penulis menghubungi dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Geografis lainnya dengan sopan untuk menanyakan kesediaan waktu dan tempatnya. Penulis berkolaborasi dengan dosen pengampu lainnya pada mata kuliah Sistem Informasi Geografis untuk melakukan review dan edit pada panduan dan tata tertib perkuliahan tersebut sebagai bentuk responsiveness (daya tangkap) dan peduli terhadap kondisi yang saat ini sedang terjadi. a. Menyiapkan draft panduan dan tata tertib perkuliahan yang telah dilakukan review dan diedit b. Membuat pertanyaanpertanyaan evaluasi (kuesioner) terhadap draft panduan dan tata tertib perkuliahan tersebut c. Menghubungi mahasiswa untuk melakukan uji keterbacaan secara online pada Google Form Proses Penulis mengawali aktivitas dengan berdoa terlebih dahulu agar dipermudah dan diperlancar oleh Allah SWT dan sebagai bentuk sikap Print out/softcopy materi Foto/screen shot diskusi Catatan draft materi Output: Rekapan hasil uji keterbacaan Bukti fisik: Daftar kusioner Link google form Agenda III Whole of Government (WoG): Koordinasi dan bekerjasama untuk menentukan tujuan bersama Agenda II: Akuntabilitas: beintegritas, jelas, jujur Nasionalisme: religius Etika Publik: sapa, salam, dan sopan Komitmen Mutu: berkualitas Anti Korupsi: kerja keras, jujur, tanpa paksaan Agenda III: Whole of Government (WoG): Melakukan penggabungan hasil uji keterbacaan melalui Google Form Pelayanan Publik pendidikan tinggi untuk menghasilkan luaran yang berkualitas dan bermoral Pancasila, serta mampu mengikuti, mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi Kegiatan dapat berkontribusi pada visi Memajukan pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan tenaga professional / dengan standar nasional dan internasional dan misi Menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk menghasilkan luaran yang berkualitas dan bermoral Pancasila, serta mampu mengikuti, mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi Telah menguatkan nilai organisasi yang profesionalisme sesuai dengan bidang yaitu akuntabel, inspiratif dan maju Respons kurang aktif dari mahasiswa

17 6 Finalisasi panduan dan tata tertib perkuliahan Sistem Informasi secara daring Tanggal pelaksanaan Oktober 2020 religius yang bertaqwa terhadap Allah SWT Penulis menyiapkan draft yang telah dilakukan review dan diedit secara beintegritas dan jelas. Penulis menghubungi mahasiwa diawali dengan sapa, salam, dan sopan untuk menanyakan kesediaannya dalam uji keterbacaan pada Google form secra jujur dan tanpa paksaan Penulis bekerja keras melakukan rekap secara jujur dari respon yang diberikan oleh mahasiswa dalam uji keterbacaan agar panduan dan tata tertib perkuliahan berkualitas a. Memastikan draft panduan dan tata tertib perkuliahan Sistem Informasi secara daring tersebut sudah tersusun sesuai hasil review dan edit b. Menghubungi mentor untuk berdiskusi terkait finalisasi draft panduan dan tata tertib perkuliahan yang sudah tersusun tersebut. Proses Penulis mengawali aktivitas dengan berdoa terlebih dahulu agar dipermudah dan diperlancar oleh Allah SWT dan sebagai bentuk sikap religius yang bertaqwa terhadap Allah SWT Penulis menghubungi mentor dengan sopan untuk menanyakan kesediaan waktu dan tempatnya. Penulis memberikan draft panduan dan tata tertib perkuliahan yang telah disusun secara lengkap, terperinci, akuntable, dan jujur sebagai bentuk untuk mendukung Output Terlaksananya kegiatan finalisasi draft panduan dan tata tertib perkuliahan Sistem Informasi secara daring Bukti fisik: Print out/ softcopy draft panduan dan tata tertib perkuliahan Sistem Informasi secara daring Sapa dan salam dalam menghubungi mahasiswa sebagai koresponden uji keterbacaan Manajemen ASN: Menjaga kerahasiaan hasil evaluasi merupakan salah satu menjaga kode etik Agenda II: Akuntabilitas: akuntable Nasionalisme: religuius Etika Publik: sopan Komitmen Mutu: berkualitas Anti Korupsi: jujur Agenda III: Whole of Government (WoG): Koordinasi dan bekerjasama untuk menentukan tujuan bersama Kegiatan dapat berkontribusi pada visi Memajukan pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan tenaga professional / dengan standar nasional dan internasional dan misi Menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk menghasilkan luaran yang berkualitas dan bermoral Pancasila, serta mampu mengikuti, mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi Telah menguatkan nilai organisasi yang profesionalisme sesuai dengan bidang yaitu akuntabel, inspiratif dan maju Kesepakatan kurang baik dari team pengajar

18 kegiatan perkuliahan daring berkualitas

19 Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan pada tahap habituasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Tahun 2020 di Universitas Tanjungpura, Fakultas Pertanian, Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan tanggal 16 September 2020 sampai 27 Oktober Berikut perincian lebih lanjut mengenai jadwal pelaksanaan aktualisasi: Tabel 3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi No Kegiatan 1 Konsultasi dengan mentor 2 Diskusi materi dan mencari referensi panduan dan tata tertib perkuliahan Sistem Informasi Geografis secara daring 3 Menyusun panduan dan tata tertib perkuliahan Sistem Informasi Geografis secara daring pada masa pandemi Covid-19 4 Melakukan review dan edit terhadap panduan dan tata tertib perkuliahan Sistem Informasi Geografis secara daring tersebut 5 Melakukan uji keterbacaan oleh mahasiswa 6 Finalisasi panduan dan tata tertib perkuliahan Sistem Informasi Geografis secara daring tersebut 7 Menyusun Laporan Aktualisasi September Oktober II III IV I II III

20 C. Kendala dan Strategi Mengatasinya Pelaksanaan aktualisasi pada tahap habituasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III mengalami beberapa kendala. Strategi untuk mengatasi kendala tersebut dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Kendala dan strategi mengatasinya No Kendala Strategi Mengatasinya 1 Penindakan secara tegas terhadap Memberikan tugas tambahan pelanggaran oleh mahasiswa dan menasehati secara terhadap aturan perkuliahan daring personal

21 BAB III. PENUTUP A. Simpulan Isu terpilih adalah rendahnya pemahaman mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan secara daring. Gagasan yang dipilih dalam rangka aktualisasi selama 30 hari adalah Pembuatan panduan dan tata tertib perkuliahan secara daring di Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura. Isu yang diangkat pada unit kerja adalah rendahnya pemahaman mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan secara daring. Aktualisasi ini telah diselesaikan melalui 6 (enam) kegiatan. Setiap kegiatan mengandung nilai nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Kegiatan ini diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap pelayanan publik yang lebih optimal terhadap peningkatan pembelajaran program studi manajemen sumberdaya peraira. Kegiatan untuk pemecahan isu yang diangkat yaitu : 1. Konsltasi dengan mentor 2. Diskusi materi dan mencari referensi panduan dan tata tertib perkuliahan Sistem Informasi Geografis secara daring 3. Menyusun panduan dan tata tertib perkuliahan Sistem Informasi Geografis secara daring 4. Melakukan review dan edit panduan dan tata tertib perkuliahan Sistem Informasi Geografis secara daring tersebut 5. Melakukan uji keterbacaan oleh mahasiswa 6. Finalisasi panduan dan tata tertib perkuliahan Sistem Informasi Geografis secara daring tersebut B. Saran 1. Pelaksanaan perkuliahan daring diselenggarakan dengan mengedepankan aturan teknis yang baik 2. Perlu menerapkan nilai-nilai ANEKA bagi seluruh civitas akademik khususnya Prodi Manajemen Sumberdaya Perairan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. 3. Perlu menggali isu isu dan gagasan kreatif lainya selama melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai PNS.

22 DAFTAR PUSTAKA LAN RI Agenda III (Peran dan Kedudukan ASN dalan NKRI): Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: LAN RI. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: LAN RI. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Dosen. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.

23 LAMPIRAN Gambar 1. Koordinasi dengan mentor Gambar 2. Koordinasi dengan dosen Gambar 3. Catatan hasil koordinasi dengan dosen Gambar 4. Uji keterbacaan pada google form

24 PANDUAN DAN TATA TERTIB PEMBELAJARAN DARING Mata kuliah Sistem Informasi Geografis UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2020

25 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR iv BAB I 1 PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. DASAR HUKUM 2 C. TUJUAN 3 BAB II 4 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SECARA DARING 4 A. PERSIAPAN PEMBELAJARAN DARING 4 B. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING 5 C. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN DARING 6 BAB III 8 KELAS VIRTUAL 8 A. LEARNING MANAGEMENT SYSTEM POLINEMA 8 B. GOOGLE CLASSROOM 17 BAB IV 22 KONFERENSI AUDIO/VIDEO 22 A. ZOOM 27 B. GOOGLE MEET 32 BAB V 37 FORUM DISKUSI 37 A. WHATSAPP (WA) 37 BAB IV 41 QUIZ ATAU TES 41

26 A. GOOGLE FORM UNTUK QUIZ/TEST 41 BAB VII 57 PENUTUP 57

27 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan panduan dan tata tertib pembelajaran daring. Dalam kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi dukungan serta bantuannya sehingga panduan ini bisa selesai. Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang membantu dalam penyusunan hingga terselesaikannya panduan ini. Kami menyadari bahwa Panduan ini jauh dari sempurna. Untuk itu saran, masukan yang sifatnya membangun sangat diharapkan dari para pembaca dan pengguna panduan ini. Jika terdapat kesalahan atau kekurangan dalam panduan ini akan dilakukan perbaikan atau penyempurnaan lebih lanjut demi semakin baik dan sempurnanya panduan ini. Pontianak, Oktober 2020 Dosen MSP Fitra Wira Hadinata

28 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini membawa berbagai perubahan dalam kehidupan manusia. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) semakin dirasakan di berbagai sektor utamanya di bidang pendidikan. Peran TIK dalam pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan menjadi prioritas dengan kesadaran bahwa keberhasilan suatu bangsa di masa depan sangat tergantung pada kualitas pendidikan. Perkembangan teknologi dan komunikasi pada saat ini sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan memindahkan proses pembelajaran dari dalam kelas ke dalam dunia maya. Program Manajemen Sumberdaya Perairan akan memanfaatkan perkembangan tersebut dalam proses pembelajarannya melalui pembelajaran dalam jaringan/daring (online) sehingga bisa dilaksanakan secara jarak jauh tanpa adanya tatap muka antara dosen dengan mahasiswa, menghemat waktu maupun tenaga dan lebih fleksibel dalam mengakses berbagai sumber pengetahuan yang dapat ditemui melalui sarana digital. Pembelajaran tatap muka dan pembelajaran daring merupakan cara pembelajaran untuk mencapai capaian pembelajaran yang telah ditentukan. Oleh karena itu, kualitas lulusan mahasiswa yang belajar secara tatap muka atau melalui daring harus sama. Dalam melakukan pembelajaran online ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan yaitu sarana dan prasanara termasuk platform serta tools yang menunjang, infrastruktur dan sumber daya manusia. Salah satu hal penting yang perlu dipersiapkan adalah kebutuhan tools atau platform yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Dalam penggunaan tools atau platform yang akan digunakan perlu memperhatikan situasi dan kondisi dimana suatu peristiwa belajar bisa terjadi (seting belajar) dan aktivitas pembelajaran. Seting belajar terdiri dua kategori yaitu pembelajaran sinkron (Synchronous Learning) baik sinkron langsung atau sinkron maya atau pembelajaran asinkron (Asynchronous Learning). Tabel 1 menunjukkan perbedaan seting belajar dan aktivitas pembelajaran antara sinkron dan asinkron.

29 Tabel 1. Seting Belajar dan Aktivitas Pembelajaran Mengacu pada tabel 1 tersebut, seorang dosen dapat menentukan pilihan aktivitas pembelajaran dalam seting belajar dalam hal ini dikaitkan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Sebelum memilih dan menentukan aktivitas pembelajaran baik sinkron maupun asinkron dosen perlu membuat suatu rancangan pembelajaran sebagai panduan dalam melaksanakan aktivitas pembelajaranuntuk mendukung kelancaran proses pembelajaran secara daring (online) maka Program Manajemen Sumberdaya Perairan menyusun panduan pembelajaran daring (online). B. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-Undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

30 4. Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

31 C. TUJUAN Adapun tujuan disusunnya panduan dan tata tertib pembelajaran daring adalah 1. Untuk mempermudah dosen dalam proses pembelajarannya 2. Untuk memudahkan mahasiswa dalam menerima materi dan tugas tugas yang diberikan oleh dosen. 3. Untuk memberikan kemudahan dosen dan mahasiswa cara menggunakan media pembelajaran secara daring. 4. Untuk membantu dosen dalam memilih media yang digunakan

32 BAB II PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SECARA DARING Pelaksanaan Pembelajaran daring melalui 3 tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan penilaian. Adapun rangkaian kegiatan persiapan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran daring yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa adalah sebagai berikut: A. PERSIAPAN PEMBELAJARAN DARING 1. Persiapan Pembelajaran Daring oleh Dosen Pada tahapan ini dosen mempersiapkan: a. Mempersiapkan perangkat keras (Laptop, Earphone/ headset, Handphone) dan perangkat lunak (web browser, aplikasi yang akan digunakan) yang kompatibel. b. Mempersiapkan koneksi internet yang sesuai dengan standar video meeting. c. Mempersiapkan materi perkuliahan dalam bentuk softfile misalnya ppt, video, doc, maupun bentuk yang lainnya sesuai dengan pertemuan yang telah direncanakan. d. Memahami langkah-langkah penggunaan media pembelajaran secara daring. 2. Persiapan Pembelajaran Daring oleh Mahasiswa Pada tahapan ini mahasiswa mempersiapkan: a. Mempersiapkan perangkat keras (Laptop, earphone/ headset, handphone) dan perangkat lunak (web browser, aplikasi yang akan digunakan) yang kompatibel. b. Mempersiapkan koneksi internet yang sesuai dengan standar video meeting. c. Memahami langkah-langkah penggunaan media pembelajaran secara daring.

33 B. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING Pelaksanaan proses pembelajaran daring merupakan rangkaian kegiatan yang terencana dan tersistem yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Pembelajaran Daring oleh Dosen - Dosen melaksanakan perkuliahan sesuai dengan jadwal perkuliahan - Dosen dapat menggunakan virtual class dan/atau video conference sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. - Dosen memastikan kehadiran mahasiswa sudah masuk kelas virtual dengan screenshoot kehadiran mahasiswa di kelas virtual. - Dosen memulai proses pembelajaran sesuai dengan materi pertemuan yang telah direncanakan - Proses interaksi antara dosen dengan mahasiswa. - Dosen menyerahkan absensi mahasiswa dan bukti perkuliahan ke akademik program studi/jurusan. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Daring oleh Mahasiswa - Mahasiswa mengikuti jadwal perkuliahan sesuai dengan jadwal perkuliahan - Mahasiswa mengikuti perkuliahan sesuai dengan instruksi dosen sesuai dengan jam perkuliahan. - Mahasiswa mematuhi tata tertib perkuliahan secara daring - Mahasiswa dapat melaksanakan komunikasi dua arah selama perkuliahan daring berlangsung. Tata Tertib dalam proses pembelajaran daring yaitu: 1. Dosen a. Dosen wajib melaksanakan perkuliahan daring sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh Ketua Program Studi b. Dosen wajib berpakaian sopan dan rapi serta memperhatikan estetika ruangan pada saat meeting c. Dosen wajib melaporkan absensi, dan bukti perkuliahan kepada bagian akademik apabila telah melaksanakan perkuliahan daring.

34 2. Mahasiswa a. Mahasiswa wajib login sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh dosen. b. Mahasiswa wajib mengikuti proses pembelajaran daring dan siap depan kamera apabila dosen menginstruksikan dan mengikuti perkuliahan dengan baik. c. Mahasiswa wajib berpakaian rapi dan memperhatikan etika dan estetika ruangan pada saat meeting d. Mahasiswa tidak diperkenankan mengoperasikan fitur aplikasi apabila belum diinstruksikan oleh dosen. e. Apabila mahasiswa ingin bertanya kepada dosen, mahasiswa dapat memberikan kode atau pesan teks kepada dosen. f. Mahasiswa tidak diperkenankan melakukan aktifitas lain pada saat mengikuti perkuliahan, kecuali atas seizin dosen. C. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN DARING Setelah melaksanakan pelaksanaan perkuliahan secara daring maka setiap dosen berkewajiban untuk menilai hasil ujian dan tugas mahasiswa. Untuk teknik penilaian dalam asesment terstruktur harus sesuai dengan jenis mata kuliah, yang terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket. Instrumen penilaian yang digunakan harus mampu mengukur kemampuan mahasiswa, sesuai dengan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) yang dibebankan pada setiap mata kuliah, yang terdiri: - Penilaian proses pembelajaran. - Penilaian hasil pembelajaran dilakukan terhadap portofolio yang menggambarkan unjuk kerja mahasiswa. - Penilaian sikap dapat menggunakan teknik penilaian observasi. Mekanisme penilaian pembelajaran dalam asessmen terstruktur ini mencakup: a. Menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai

35 sesuai dengan rencana pembelajaran. b. Melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian. c. Memberikan umpan balik dan kesempatan untuk mempertanyakan hasil penilaian kepada mahasiswa; dan d. Mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa secara akuntabel dan transparan. Prosedur penilaian dalam asessmen terstruktur mencakup tahap perencanaan, kegiatan pemberian tugas atau soal, observasi kinerja, pengembalian hasil observasi, dan pemberian nilai akhir. Hasil penilaian keberhasilan mahasiswa dalam menempuh satu matakuliah dalam bentuk angka dan huruf kepada Bagian Akademik program studi/jurusan.

36 BAB III KELAS VIRTUAL Kelas virtual merupakan kelas berbasis web, di mana dosen dan mahasiswa dapat berinteraksi kapan saja secara daring dan diakses melalui portal. Dalam panduan ini akan dibahas dua contoh yaitu Learning Management System UNTAN dan Google Classroom. Panduan ini diperuntukkan bagi dosen pada mata kuliah. A. LEARNING MANAGEMENT SYSTEM UNTAN Learning Management System/LMS UNTAN ( merupakan platform pembelajaran online yang tersedia di Untan.. Berikut ini langkah langkah untuk menggunakan LMS Untan. B. GOOGLE CLASSROOM 1. Pembuatan Kelas Menggunakan Google Classroom 1. Sebagaimana menggunakan google meet dan google from, untuk menggunakan google classroom kita membuka browser google chrome. Klik 9 tanda titik kemudian pilih untuk memulai menggunakannya.

37 Pada layar akan menampilkan gambar sebagaimana berikut. 1. Klik untuk membua 2. Pilih Creat e Class 18

38 3. Kemudian centang kolom yang diminta. 4. Isi sesuai dengan kebutuhan. 19

39 BAB IV KONFERENSI AUDIO/VIDEO Ada beberapa video conferencce yang dapat digunakan untuk melakukan kelas daring. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Video conference yang bisa digunakan diantaranya adalah : 1. Zoom Meeting Google Meet. A. ZOOM Untuk melakukan perkuliahan daring menggunakan zoom, terlebih dahulu buka url berikut : dan selanjutnya tekan Sign Up. It s free untuk mendapatkan account di zoom meeting. Adapun cara melakukan kelas daring menggunakan zoom adalah sebagai berikut : 1. Masukkan yang digunakan. 20

40 Setelah melakukan sign up maka akan muncul layar sebagaimana berikut : 2. Buka untuk melakukan aktivasi. Klik Install zoom terlebih dahulu hingga proses selesai. 3. Buka aplikasi zoom yang sudah terinstall pada dekstop. Dan klik New Meeting untuk memulai kelas daring. 21

41 4. Lakukan otomasi join audio kemudian tekan Join With Computer Audio 5. Klik invite di bawah layar. 22

42 6. Layar invite akan muncul sebagaimana layar dibawah dan copy URL untuk diberikan kepada mahasiswa agar join kelas daring. Jika kita paste maka akan muncul copy URL mis: 7. Jika kelas daring menggunakan bahan presentasi (pptx, doc, pdf dll) maka klik share pada layar di bawah kemudian pilih bahan presentasi yang akan digunakan

43 8. Untuk mengakhiri sesi kelas daring, cukup menekan stop sharing dan end meeting. Dan tekan di pojok atas lalu sign out. 24

44 B. GOOGLE MEET Google Meet adalah fasilitas meeting daring yang diberikan secara free oleh Google. Fasilitas ini dapat diakses melalui Google Chrome. Untuk menjalankan Google Meet lakukan prosedur sebagai berikut: 1. Buka Google Chrome, klik icon, dan akan muncul window Google Meet. Klik 2. Pilih + Bergabung atau mulai rapat untuk memulai kelas daring. 25

45 3. Dan akan muncul window berikutnya yang menanyakan kode rapat (PIN) yang telah diberikan oleh administrator. 4. Bila bergabung dalam meeting berdasarkan undangan menggunakan kode PIN, maka anda dapat segera mengikuti jalannya meeting. 5. Bila akan menyampaikan presentasi, arahkan kursor ke bagian kanan bawah window Meet dan klik tombol Presentasi sekarang, selanjutnya akan muncul pop up window yang berisi dua pilihan yakni Seluruh layar anda dan Jendela. Anda dapat memilih salah satu opsi sesuai dengan kebutuhan dalam meeting. 26

46 27

47 6. Bila meeting sudah selesai, anda dapat meninggalkan atau menutup meeting dengan me-klik icon telepon warna merah. 7. Dan akan muncul layar berikutnya yang memberikan pilihan apakah sudah selesai atau masih ingin kembali bergabung dalam meeting. 28

48 BAB V FORUM DISKUSI A. WHATSAPP (WA) Whatsapp dapat digunakan sebagai forum diskusi dalam perkuliahan berbasis daring. Kuliah online berbasis aplikasi WA untuk dosen dapat dilakukan melalui Smart phone atau Komputer. Berikut dapat diuraikan panduan bagi dosen untuk melakukan kuliah online dengan menggunakan aplikasi WA. Hal-Hal yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan sebelum melaksanakan kuliah online berbasis wa adalah sebagai berikut: A. Bagi Mahasiswa a) Tergabung di Grup WA kelas online b) Mengikuti SOP atau aturan main atau yang telah ditetapkan Dosen c) Menyiapkan Paket data internet atau Wifi 29

49 BAB VI QUIZ ATAU TEST A. GOOGLE FORM UNTUK QUIZ/TEST Google Form adalah salah satu aplikasi online yang disediakan oleh Google. Aplikasi ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Salah satunya adalah untuk mengelola dan menyediakan quiz/test secara online. Untuk menggunakan Google Form, anda harus terlebih dahulu mempunyai akun Gmail (Google 30

50 BAB VII PENUTUP Demikian penyusunan panduan penggunaan media pembelajaran secara daring. Semoga panduan ini dapat digunakan dan dapat bermanfaat bagi seluruh civitas akademika. Untuk informasi lebih lanjut proses pembelajaran berbasis daring setiap dosen dan mahasiswa dapat menghubungi Ketua Program Studinya masing-masing dan penyerahan hasil kegiatan proses belajar mengajar oleh dosen diserahkan hasilnya ke bagian akademik program studi atau jurusan masing-masing. Sekian dan terimakasi 31

51 32

2017, No menghadapi ancaman melalui peningkatan kesadaran bela negara di lingkungan kementerian, lembaga dan pemerintah daerah; c. bahwa berda

2017, No menghadapi ancaman melalui peningkatan kesadaran bela negara di lingkungan kementerian, lembaga dan pemerintah daerah; c. bahwa berda No.1839, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Latsar CPNS Gol. II. PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN

Lebih terperinci

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) Dwi Heri Sudaryanto, S.Kom. *) ABSTRAK Dalam rangka usaha memelihara kewibawaan Pegawai Negeri Sipil, serta untuk mewujudkan Pegawai Negeri sebagai Aparatur

Lebih terperinci

DESAIN PELATIHAN DASAR CALON PNS (Diklat Terintegrasi Bagi CPNS)

DESAIN PELATIHAN DASAR CALON PNS (Diklat Terintegrasi Bagi CPNS) DESAIN PELATIHAN DASAR CALON PNS (Diklat Terintegrasi Bagi CPNS) PUSAT PENGEMBANGAN PROGRAM DAN PEMBINAAN DIKLAT LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Pokok Bahasan 1 2 3 4 Diklat Terintegrasi Bagi CPNS Kompetensi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Dr. Adi Suryanto, MSi

Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Dr. Adi Suryanto, MSi Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Dr. Adi Suryanto, MSi Disampaikan dalam Sosialisasi Pelatihan Dasar CPNS Jakarta, 24 Pebruari 2017 Pokok Pembahasan Kebijakan Nasional tentang Pengembangan

Lebih terperinci

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM MUKADDIMAH Universitas Muhammadiyah Mataram disingkat UM Mataram adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan

Lebih terperinci

BUKU KODE ETIK DOSEN

BUKU KODE ETIK DOSEN Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KED-AAYKPN Buku Kode Etik 01-Tanpa Revisi 31 Agustus 2010 UPM-AAYKPN Dosen BUKU KODE ETIK DOSEN AKADEMI AKUNTANSI YKPN YOGYAKARTA Disusun Oleh

Lebih terperinci

PENJELASAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS

PENJELASAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS DIKLAT PRAJABATAN POLA BARU TAHUN 2016 1 PENJELASAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS Sumber : Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang ASN; Peraturan Kepala LAN-RI, Nomor 38 Tahun 2014 tentangpedoman

Lebih terperinci

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara No.1352, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAKAMLA. Kode Etik Pegawai. PERATURAN KEPALA BADAN KEAMANAN LAUT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN KEAMANAN LAUT DENGAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita

Lebih terperinci

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya Buku Kode Etik dan Tata tertib dosen Universitas

Lebih terperinci

RANCANGAN AKTUALISASI

RANCANGAN AKTUALISASI RANCANGAN AKTUALISASI Diklat Prajabatan Golongan I dan II Angkatan IV Nama : MUHAMMAD FIRDAUS NIP : 198508212014021003 Jabatan Instansi : PERAWAT PELAKSANA : RSUD TAMAN HUSADA (RUANG SERUNI) PUSAT KAJIAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN XIV DAN XV TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN XIV DAN XV TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN XIV DAN XV TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu unsur penyelenggara pemerintah dan pembangunan, sebagai

Lebih terperinci

9. Kementerian adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya disingkat Kementerian. BAB II TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP Pasal 2

9. Kementerian adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya disingkat Kementerian. BAB II TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP Pasal 2 DRAFT RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016 TENTANG KODE ETIK APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

Hak Cipta Pada : Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2015

Hak Cipta Pada : Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2015 Hak Cipta Pada : Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2015 Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Jl. Veteran No. 10 Jakarta 10110 Telp. (62 21) 3868201, Fax. (62 21) 3800188 AKTUALISASI NILAI-NILAI

Lebih terperinci

3. Mewujudkan kesejahteraan, penghargaan, pengayoman dan perlindungan hukum untuk meningkatkan harkat dan martabat anggota 4.

3. Mewujudkan kesejahteraan, penghargaan, pengayoman dan perlindungan hukum untuk meningkatkan harkat dan martabat anggota 4. Eksistensi KORPRI Dalam Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat Sejalan Dengan Amanat UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) Oleh : Failasufah, S.Pd Perkenalan pertama saya dengan KORPRI

Lebih terperinci

BENGKALIS, 25 JULI 2017

BENGKALIS, 25 JULI 2017 BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA ACARA PENYERAHAN SK BUPATI BENGKALIS TENTANG PENGANGKATAN CPNS MENJADI PNS DAN PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI PNS DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS BENGKALIS,

Lebih terperinci

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III Drs. M. Jani Ladi Drs. Emma Rahmawiati, M.Si Drs. Wahyu Hadi KSH, MM Lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia 2006 Hak Cipta Pada : Lembaga

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 11/Menhut-II/2011 TENTANG PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 11/Menhut-II/2011 TENTANG PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN KEHUTANAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 11/Menhut-II/2011 TENTANG PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U STANDAR PROSES Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E N J A M I N A N M U T U Standar Kompetensi

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

KODE ETIK PNS TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS ANDALAS SK REKTOR NOMOR : 24 TAHUN 2012)

KODE ETIK PNS TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS ANDALAS SK REKTOR NOMOR : 24 TAHUN 2012) KODE ETIK PNS TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS ANDALAS SK REKTOR NOMOR : 24 TAHUN 2012) UNIVERSITAS ANDALAS PADANG OKTOBER, 2012 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS ANDALAS NOMOR 24 TAHUN 20I2 TENTANG KODE ETIK

Lebih terperinci

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KINERJA DAN DISIPLIN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN,

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 800-376 Tahun 2011 TENTANG KODE ETIK KHUSUS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DITJEN KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM

Lebih terperinci

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH RIAU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHH RIAU 2011 VISI Menjadikan Universitas Muhammadiyah Riau sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bermarwah dan bermartabat dalam

Lebih terperinci

PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING

PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING 1 PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2016 2 PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING Cetakan ke 3 Diterbitkan oleh : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMANFAATAN KELAS MAYA

PETUNJUK PEMANFAATAN KELAS MAYA PETUNJUK PEMANFAATAN KELAS MAYA DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KELAS MAYA MELALUI RUMAH BELAJAR SEBAGAI PROGRAM REMEDIAL AI SRI NURHAYATI PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUKU KODE ETIK MAHASISWA

BUKU KODE ETIK MAHASISWA Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KEM-AAYKPN Buku Kode Etik 01-Tanpa Revisi 31 Agustus 2010 UPM-AAYKPN Mahasiswa BUKU KODE ETIK MAHASISWA AKADEMI AKUNTANSI YKPN YOGYAKARTA Disusun

Lebih terperinci

REV 20 FEBRUARI 2015 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REV 20 FEBRUARI 2015 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa penguasaan, pemanfaatan,

Lebih terperinci

Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan 4.1 Visi dan Misi BKD Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung sebagai salah satu instansi dari Pemerintah Kota, dalam menetapkan visinya tentu

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 65 / Permentan / OT.140 / 11 / 2012 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 65 / Permentan / OT.140 / 11 / 2012 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 65 / Permentan / OT.140 / 11 / 2012 TENTANG PEDOMAN NILAI-NILAI DAN MAKNA BEKERJA BAGI PEGAWAI KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan

Lebih terperinci

POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA SISTEMATIKA (JUMLAH BAB: 13 JUMLAH PASAL: 89 ) BAB I KETENTUAN UMUM BAB II JENIS, STATUS, DAN KEDUDUKAN Bagian

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.263, 2015 LIPI. Pegawai. Kode Etik. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014 PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014 Dokumen Internal Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup Jl. Dr. AK.Gani No. 1 Dusun Curup Kabupaten Rejang Lebong Propinsi

Lebih terperinci

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu No.156, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Kode Etik. Disiplin Kerja. PNS PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA. Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA. Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang KODE ETIK PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA Menimbang : a. bahwa profesi adalah pekerjaan yang

Lebih terperinci

Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas.

Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas. Modul ke: 01Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas. Yusman, SE.,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.1554 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III BAB

Lebih terperinci

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem No.449, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Kode Etik. Prinsip. Sanksi. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA IKA STAR BPKP, Menimbang Mengingat : bahwa untuk

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA RANCANGAN UNDANG-UNDANG NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INTERNAL AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I : PENDAHULUAN A. Visi...

Lebih terperinci

PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015

PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015 PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PEMBINAAN KARAKTER BERBASIS RELIGI(PKBR) BAGI MAHASISWA BARU DI FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1507, 2017 KEMENKUMHAM. Kode Etik. Kode Perilaku Pegawai. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG KODE

Lebih terperinci

Peran Mentor Dalam Proses Percepatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di BMKG

Peran Mentor Dalam Proses Percepatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di BMKG Peran Mentor Dalam Proses Percepatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di BMKG DR. Hendar Gunawan MSc, Kapusdiklat BMKG. 1. Pendahuluan Peran Mentor lebih dari orang tua, pelatih,

Lebih terperinci

A. Identitas Program Studi

A. Identitas Program Studi III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : 2. Izin Pendirian : SK Mendiknas RI No.127/D/O/2010 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Menjadi Program Studi

Lebih terperinci

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister a. Profil Lulusan Profil utama lulusan Program Magister Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa untuk lancarnya

Lebih terperinci

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bila dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07PRT/M/2017 TENTANG KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER NOMOR

PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER NOMOR PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER NOMOR 16 Tahun 2013 TENTANG KODE ETIK DOSEN DI LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU A. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III A. Latar Belakang BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan mengambil keputusan dengan cepat dan akurat. Kemampuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan mengambil keputusan dengan cepat dan akurat. Kemampuan tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era Globalisasi, yang ditandai antara lain dengan adanya percepatan arus informasi menuntut adanya sumber daya manusia yang mampu menganalisa informasi dan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN A. VISI DAN MISI Untuk menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diinginkan harus dirumuskan suatu keadaan yang diinginkan organisasi untuk

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

BUKU SAKU PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR

BUKU SAKU PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR BUKU SAKU PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunianya, Buku Saku Pegawai Politeknik Kesehatan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HALU OLEO NOMOR : 2208/UN29/SK/PP/2014 Tentang KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA UNIVERSITAS HALU OLEO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HALU OLEO NOMOR : 2208/UN29/SK/PP/2014 Tentang KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA UNIVERSITAS HALU OLEO KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HALU OLEO NOMOR : 2208/UN29/SK/PP/2014 Tentang KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA UNIVERSITAS HALU OLEO REKTOR UNIVERSITAS HALU OLEO Menimbang : a. Bahwa dalam rangka kelancaran

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN Keputusan Rektor Unhas Nomor : 16890/UN4/KP.49/2012 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN MENIMBANG : 1. bahwa untuk menciptakan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG TATA NILAI, BUDAYA KERJA,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.64/MenLHK/Setjen/Kum.1/7/2016 TENTANG KODE ETIK REVOLUSI MENTAL APARATUR SIPIL NEGARA LINGKUP KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

A. Identitas Program Studi

A. Identitas Program Studi II. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Teknik Informatika 2. Izin Pendirian : 163/DIKTI/Kep/2007 3. Status Akreditasi : B 4. Visi

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG MEKANISME PENYUSUNAN PROGRAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016 SALINAN WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MATARAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016 LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KODE ETIK PEGAWAI

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesi

2016, No Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesi No.1388, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BIN. Kode Etik Intelijen. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN INTELIJEN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK INTELIJEN NEGARA DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

M A N A J E M E N A S N

M A N A J E M E N A S N ader PNS BAHAN AJAR PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III M A N A J E M E N A S N Oleh: Ir. DJOKO SUTRISNO, M.Si Widyaiswara Ahli Utama NIP. 19561112 198503 1 006 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1094, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. Kode Etik. Pegawai Negeri Sipil. Pembinaan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

2017, No profesi harus berlandaskan pada prinsip yang salah satunya merupakan kode etik dan kode perilaku; d. bahwa berdasarkan pertimbangan se

2017, No profesi harus berlandaskan pada prinsip yang salah satunya merupakan kode etik dan kode perilaku; d. bahwa berdasarkan pertimbangan se No.547, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. Kode Etik. Kode Perilaku Pegawai. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07/PRT/M/2017 TENTANG KODE ETIK DAN KODE

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 16/08/2016 Tanggal revisi 24/02/2017 Fakultas Program D III Bisnis Kewirausahaan

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT - 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya Kode Etik Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa

Lebih terperinci

SILABUS PANCASILA & KEWARGANEGARAAN S1 FARMASI

SILABUS PANCASILA & KEWARGANEGARAAN S1 FARMASI SILABUS PANCASILA & KEWARGANEGARAAN S1 FARMASI SEKOLAH TINGGI 1. ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS SK MENDIKNAS RI No:127/D/O/2009 Website : http://www.stikesmuhkudus.ac.id Email : sekretariat@stikesmuhkudus.ac.id

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH NOMOR : 800/ /203 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SALATIGA

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH NOMOR : 800/ /203 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SALATIGA PEMERINTAH KOTA SALATIGA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Jalan Pemuda Nomor 2 Salatiga Kode Pos 50711 Telp. (0298) 325615 Fax (0298) 325615 Website www.bkd.salatigakota.go.id Email bkd@salatigakota.go.id PERATURAN

Lebih terperinci

KODE ETIK DOSEN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

KODE ETIK DOSEN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KODE ETIK DOSEN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunianya, buku Kode Etik Dosen Politeknik Kesehatan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN Disusun oleh : Nama : Annisa Candra Sekar NIM : 5401409029 Prodi : PKK S1 (Tata Busana) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In No.1421, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Kode Etik Pegawai. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KETK-AAYKPN Buku Kode Etik Tenaga Kependidikan 01-Tanpa Revisi 31 Agustus 2010 UPM-AAYKPN BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN AKADEMI AKUNTANSI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2007-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci