BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Koperasi Pegawai Adhi Ladya Pt.Pelindo III Banjarmasin Koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin yang beralamat di Jl. Mayjen Sutoyo S. Koperasi ini ialah koperasi yang bergerak dibidang simpan pinjam, Kredit Barang Sekunder, Pertokoan (Minimarket), Tiket dan Barang Pindahan,Bekerja sama dengan JNE dan lain-lain. Pada Tahun 2012 dibentuk usaha pertokoan (Minimarket) sampai dengan tahun Koperasi ini juga dibentuk berdasarkan data pada Dinas Koperasi UMKM Kota Banjarmasin badan Hukumnya Telah disahkan oleh pemerintah dan dicatat dengan Nomor Badan Hukum: 1349/BH/IX sesuai surat keterangan Akte Pendirian Koperasi Nomor : 254/412/Kop-Lembaga/V/2014 tanggal 5 Mei 2014 oleh dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Kemudian Koperasi pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Cabang Banjarmasin mengalami Perubahan Anggaran Dasar. NPWP Nomor = Sesuai dengan Surat Keterangan Terdaftar Nomor = PEM-00974/WPJ.29/KP.0103/2014 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar Nomor = /SIUP.BP.IV/BP2TPM/2011. Sesuai Surat Keputusan Pengurus Koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Cabang Banjarmasin Nomor: 01/SK/KOP-AL/

2 27 2. Struktur Koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin RAPAT ANGGOTA PEMBINA PENGURUS PENGAWAS General Manager PT.Pelindo III Banjarmasin Ketua M.Helmi,SAP Sekretaris Ketua Drs.Ec.Zainal Abidin Anggota M.Rahmadi Bendahara Hasna Rief Kahariyah Anggota a. Ketua Mamu Yowono I Wayan Eka Saputra 1) Memimpin rapat anggota dan rapat anggota tahunan, serta memberikan laporan 2) Melaksanakan kebijakan-kebijakan koperasi yang telah disepakati dalam rapat anggota 3) Memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas b. Sekretaris 1) Menyelenggarakan dan memelihara seluruh arsip 2) Melakukan tugas kesekretariatan 3) Memelihara tatanan kerja c. Bendahara 1) Mengendalikan pengeluaran agar tidak diluar anggaran 2) Membimbig serta mengawasi administrasi keuangan 3) Menyusun anggaran belanja

3 28 3. Visi, Misi dan Tujuan a. Visi Visi koperasi adalah terwujudnya pelayanan yang prima kepada anggota koperasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggotanya. b. Misi Misi koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin sebagai berikut : 1) Meningkatkan mutu manajemen dan tatakelola yang transparan dan akuntanbel 2) Meningkatkan partisipasi aktif anggota sebagai pemilik dan pengguna koperasi 3) Mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk meningkatkan pelayanan dan usaha koperasi 4) Melakukan kerjasama usaha yang saling menguntungkan dalam rangka pengembangan koperasi c. Tujuan Tujuan koperasi pegawai adhi ladya PT.Pelindo III Banjarmasin adalah : 1) Memberdayakan kegiatan koperasi hingga fungsi lebih maksimal, efektif dan produktif dalam meningkatkan keejahteraan koperasi. 2) Ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur.

4 29 B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Data yang telah dikumpulkan untuk penelitian berupa Laporan keuangan, Kemudian dilakukan perhitungan sesuai perhitungan Rasio keuangan, sehingga bisa mengetahui sejauh mana keadaaan keuangan dari sebuah perusaahaan. Berikut ini adalah Rasio Keuangan Koperasi pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Cabang Banjarmasin Periode 2014 sampai periode 2018.

5 Tabel 4. 1 Neraca per 1 Januari Sampai 31 Desember dari Tahun Keterangan Tahun Aset Aset Lancar Kas Dan Setara Kas Rp957,113,592 Rp987,154,997 Rp1,036,406,664 Rp1,500,266,223 Rp1,180,988,797 Piutang Usaha Anggota Rp10,566,991,336 Rp13,559,022,859 Rp13,931,207,256 Rp9,777,312,687 Rp9,055,588,791 Piutang Usaha Non Anggota Rp261,958,032 Rp149,172,606 Rp927,252,555 Rp488,792,858 Rp266,940,844 Penyisihan Piutang Ragu- Ragu Rp0 Rp0 -Rp52,450,000 Rp0 -Rp864,703 Persediaan Rp78,017,816 Rp46,372,441 Rp41,161,694 Rp14,980,447 Rp8,424,590 Piutang Lain-Lain Rp84,283,375 Rp244,317,167 Rp68,372,713 Rp346,774,092 Rp135,275,695 Jumlah Aset Lancar Rp11,948,364,151 Rp14,986,040,070 Rp15,951,950,882 Rp12,128,126,307 Rp10,646,354,014 Aset Tidak Lancar Aset Lain-Lain Rp263,600,000 Rp21,868,800 Rp0 Rp0 Rp0 Aset Tetap Bersih Rp2,287,238,987 Rp4,722,324,319 Rp4,038,639,216 Rp4,145,575,348 Rp2,145,383,212 Jumlah Aset Tidak Lancar Rp2,550,838,987 Rp4,744,193,119 Rp4,038,639,216 Rp4,145,575,348 Rp2,145,383,212 Jumlah Aset Kewajiban Dan Ekuitas Kewajiban Lancar Rp14,499,203,138 Rp19,730,233,189 Rp19,990,590,098 Rp16,273,701,655 Rp12,791,737,226 30

6 Lanjutan Hutang Pajak Rp14,055,190 Rp49,513,031 Rp4,387,021 Rp0 Rp0 Biaya YMH Dibayar Rp39,457,905 Rp55,840,000 Rp102,407,069 Rp30,339,451 Rp28,040,357 Dana Pembagian Shu Rp15,659,058 Rp33,388,429 Rp42,633,290 Rp24,318,706 Rp36,695,458 Hutang Lainnya Rp101,574,420 Rp109,638,880 Rp144,899,514 Rp108,981,441 Rp223,527,049 Simpanan Sukarela Rp2,716,000,000 Rp2,455,000,000 Rp2,990,000,000 Rp2,260,000,000 Rp1,609,000,000 Hutang Bank Jatuh Tempo 1 Tahun Rp2,043,138,699 Rp4,290,049,627 Rp0 Rp5,376,737,530 Rp0 Jumlah Kewajiban Lancar Rp4,929,885,272 Rp6,993,429,967 Rp3,284,326,894 Rp7,800,377,128 Rp1,897,262,864 Kewajiban Jangka Panjang Hutang Bank Jatuh Tempo >1 Tahun Rp6,360,192,274 Rp9,434,615,169 Rp12,878,265,781 Rp4,318,635,486 Rp6,150,708,646 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang Rp6,360,192,274 Rp9,434,615,169 Rp12,878,265,781 Rp4,318,635,486 Rp6,150,708,646 Ekuitas Simpanan Wajib Rp1,024,841,375 Rp1,226,329,005 Rp1,530,307,787 Rp1,896,794,461 Rp2,229,135,560 Modal Donasi Rp3,443,838 Rp3,443,838 Rp3,443,838 Rp3,443,838 Rp3,443,838 Cadangan Koperasi Rp1,645,546,677 Rp1,612,728,595 Rp1,764,411,637 Rp1,792,837,696 Rp1,947,828,318 Sisa Hasil Usaha Rp535,293,702 Rp459,686,615 Rp529,834,161 Rp461,615,046 Rp563,358,000 Jumlah Ekuitas Rp3,209,125,592 Rp3,302,188,053 Rp3,827,997,423 Rp4,154,691,041 Rp4,743,765,716 Jumlah Kewajiban Dan Ekuitas Rp14,499,203,138 Rp19,730,233,189 Rp19,990,590,098 Rp16,273,703,655 Rp12,791,737,226 31

7 Tabel 4. 2 Hasil Usaha per 1 Januari sampai 31 Desember dari Tahun No URAIAN A. Pendapatan 1 Penjualan Rp3,366,554,557 Rp4,425,251,677 Rp3,304,181,218 Rp3,265,723,486 Rp3,051,627,949 2 Pendapatan Jasa Rp3,936,431,290 Rp2,959,261,144 Rp3,538,920,622 Rp3,709,943,289 Rp2,749,743,443 Jumlah Pendapatan Rp7,302,985,847 Rp7,384,512,821 Rp6,843,101,840 Rp6,975,666,775 Rp5,801,371,392 B.Beban Pokok 1 Beban Pokok Penjualan Rp3,075,555,019 Rp3,995,797,853 Rp2,850,814,176 Rp2,761,794,948 Rp2,640,159,419 2 beban Antar Unit Usaha Rp2,764,610,919 Rp1,667,084,983 Rp216,683,085 Rp129,023,108 Rp89,040,371 Jumlah Beban Pokok Rp5,840,165,938 Rp5,662,882,836 Rp3,067,497,261 Rp2,890,818,056 Rp2,729,199,790 SHU Kotor Rp1,462,819,909 Rp1,721,629,985 Rp3,775,604,579 Rp4,084,848,719 Rp3,072,171,602 C. Beban ADM dan UMUM Rp1,295,721,325 Rp1,534,015,864 Rp2,008,582,623 Rp2,310,455,670 Rp1,916,259,567 D. Penghasilan (beban) Diluar Usaha Rp210,310,710 Rp357,804,107 -Rp1,145,954,258 -Rp1,219,950,327 -Rp495,509,420 SHU Sebelum Pajak Rp377,409,294 Rp545,418,228 Rp621,067,698 Rp554,442,722 Rp660,402,615 E. Pajak Penghasilan Rp61,739,487 Rp85,731,613 Rp91,233,537 Rp87,319,675 Rp97,044,615 F. Sisa Hasil Usaha Setelah Pajak Rp315,669,807 Rp459,686,615 Rp529,834,161 Rp467,123,047 Rp563,358,000 32

8 33 Berdasarkan data di atas penulis mencoba menghitung Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas dan rasio Profitabilitas Koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin periode agar dapat mengetahui Kemunduran atau kemajuan pada periode tersebut, perhitungan Rasio yang akan dihitung sebagai berikut 1. Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas merupakan Rasio yang mana berfungsi untuk menunjukkan kemampuan koperasi dalam membayar hutang pada saat jatuh tempo atau pengukuran seberapa likuid kas yang tersedia untuk membayar kewajiban yang akan jatuh tempo. Sehingga rasio likuiditas berfungsi untuk mengukur kemampuan Koperasi Pegawai Adhi Ladya dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo. Cara untuk mengukur Rasio ini yaitu dengan cara Total Aktiva Lancar dengan total passiva lancar (Utang jangka pendek). a) Rasio lancar (current ratio) Rasio Lancar atau Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Koperasi Pegawai Adhi Ladya dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang akan jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar, adapun rumus untuk menghitung rasio lancar sebagai berikut : (1) Tabel 4. 3 Perhitungan Rasio Lancar (Current Ratio) Tahun Koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Current Ratio (a) (b) (a/b)

9 34 Lanjutan 2014 Rp11,948,364,151 Rp4,929,885, % 2015 Rp14,986,040,070 Rp6,993,429, % 2016 Rp15,951,950,882 Rp3,284,326, % 2017 Rp12,128,126,307 Rp7,800,377, % 2018 Rp10,646,354,014 Rp1,897,262, % Current Ratio Current Ratio Grafik 4. 1 Perhitungan Ratio Lancar (Current Ratio) tahun koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Berdasarkan tabel 4.3 serta Grafik 4.1 Current ratio pada tahun 2014 sebesar 2,42 kali dalam utang lancar atau setiap Rp.1,00 maka jaminannya sebesar Rp.24,2 Aktiva Lancar. Pada tahun 2015 mengalami sedikit penurunan sebesar 0,28 sehingga pada tahun 2015 adalah sebanyak 2,14 kali dalam utang lancar atau setiap Rp.1,00 jaminannya sebesar Rp.2,14 aktiva lancar. Pada tahun 2016 Current Ratio mengalami kenaikan yang sangat drastis menjadi 4,86 kali yang mana hasil ini dua kali dari tahun sebelumnya, sedangkan tahun 2017 mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu sebesar 1,55 kali, sedangkan pada tahun 2018 mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 5,61 kali.

10 35 b) Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio) Rasio sangat lancar atau yang biasa kita sebut dengan Quick Ratio merupakan rasio untuk menunjukan kemampuan Koperasi Pegawai Adhi Ladya untuk membayar kewajiban lancar atau Kewajiban jangka pendek yang harus segera dipenuhi dengan aset lancar yang tersedia dalam koperasi tanpa mempertimbangkan nilai persediaan (Inventory). Dibawah ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung Quick Ratio : (2) Tabel 4. 4 Perhitungan RasioSangat Lancar (Quick Ratio)Tahun Koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Quick Aktiva Lancar Persediaan Utang Lancar Tahun Ratio (a) (b) (c) (a-b)/c 2014 Rp11,948,364,151 Rp78,017,816 Rp4,929,885, % 2015 Rp14,986,040,070 Rp46,372,441 Rp6,993,429, % 2016 Rp15,951,950,882 Rp41,161,694 Rp3,284,326, % 2017 Rp12,128,126,307 Rp14,980,447 Rp7,800,377, % 2018 Rp10,646,354,014 Rp8,424,590 Rp1,897,262, % 6.00 Quick Ratio Quick Ratio Grafik 4. 2 Perhitungan Ratio sangat Lancar(Quick Ratio) tahun koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin

11 36 Berdasarkan tabel 4.4 serta Grafik 4.2 Ratio Cepat atau Quick Ratiopada tahun 2014 ialah sebanyak 24,1 kali yang mana jumlah aktiva lancar tanpa persediaan sebanyak 24,1 kali utang lancar sehingga bisa di artikan bahwa setiap Rp.1,00 utang lancar maka dijamin oleh Rp.24,1 aktiva lancar tanpa persediaan atau bisa kita artikan 24,1 : 1 aktiva lancar tanpa persediaan dengan utang lancar. Pada tahun 2015 mengalami sedikit penurunan sehingga 21,4 kali utang lancar tanpa persediaan sebanya 21,4 kali utang lancar atau setiap Rp.1,00 utang lancar maka akan dijamin oleh Rp.21,4 aktiva lancar tanpa adanya persediaan. Sedangkan tahun 2016 mengalami kenaikan yang signifikan menjadi 48,4 kali yang mana aktiva lancar tanpa persediaan bernilai 48,4 kali, sehingga setiap Rp.1,00 utang lancar maka akan dijamin sebanyak Rp.48,4 aktiva lancar tanpa persediaan. Sedangkan Quick Ratio pada tahun 2017 mengalami penurunan sehingga menjadi 15,5 kali dan mengalami kenaikan yaang cukup signifikan dari tahun sebelumnya menjadi 56,1 kali. c) Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio Kas atau Cash Ratio digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang kas yang dapat ditunjukkan dari tersedianya daa kas atau yang setara dengan as seperti rekening giro atau tabungan di ban yang dapat ditark setiap saat. Dengan penjelasan diatas rasio ini menentuan kemampuan sesunngguhnya bagi perusahaan untuk membayar utang jangka pendeknya. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung Cash Ratio : Tabel 4. 5 Perhitungan Rasio Kas (Cash Ratio) Tahun koperasi Pegawai Adhi ladya PT.Pelindo III Banjarmasin (3)

12 37 Current Kas+Bank Tahun Liabilities Cash Ratio (a) (b) a/b 2014 Rp957,113,592 Rp4,929,885,272 19% 2015 Rp987,154,997 Rp6,993,429,967 14% 2016 Rp1,036,406,664 Rp3,284,326,894 32% 2017 Rp1,500,266,223 Rp7,800,377,128 19% 2018 Rp1,180,988,797 Rp1,897,262,864 62% Cash Ratio Cash Ratio Grafik 4. 3 Perhitungan Rasio kas (Cash Ratio) tahun koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Berdasarkan tabel 4.5 serta Grafik 4.3 Cash Ratio pada tahun 2014 sebesar 0,19 kali atau 19% dari jumlah uang kas dan Bank yang tersedia untuk membayar utang lancar. Sedangkann Tahun 2015 mengalami sedikit penurunan sehingga menjadi 14% atau 0,14 artinya jumlah uang kas dan bank yang tersedia untuk membayar utang lancar adalah 14% sedangkan Tahun 2016 mengalami kenaikan signifikan menjadi sebesar 32% yang mana 32% jumlah uang kas (kas dan bank) yang tersedia untuk membayar utang lancar sedangkan tahun 2017 cash ratio mengalami penurunan signifikan menjadi 19% yang mana artinya 19% kas dan bank yang tersedia untuk membayar utang lancar sedangkan pada tahun 2018 cash ratio mengalami kenaikan yang

13 38 Tahun signifikan yaitu sebanyak 62% yang artinya 0.62 atau 62% yang tersedia untuk membayar utang lancarnya. d) Rasio Perputaran Kas (Cash Turn Over) Rasio perputaran kas berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untu membayar tagihan. Rasio ini digunaan untuk mengukur tigkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan atau utang dan biayabiaya lainnya. Berikut rumus Rasio perputaran kas : Tabel 4. 6 Perhitungan Rasio Perputaran Kas Tahun koperasi Pegawai Adhi ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Pendapatan Bersih Total Aktiva Lancar Total Utang Lancar Rasio (4) Perputaran (a) (b) (c) a/(b-c) 2014 Rp377,409,294 Rp11,948,364,151 Rp5,149,509,168 6% 2015 Rp545,418,228 Rp14,986,040,070 Rp6,993,429,967 7% 2016 Rp621,067,698 Rp15,951,950,882 Rp3,284,326,894 5% 2017 Rp548,932,722 Rp12,128,126,307 Rp2,423,639,598 6% 2018 Rp660,402,615 Rp10,646,354,014 Rp1,897,262,864 8% kas Rasio Perputaran Kas Rasio Perputaran Kas Grafik 4. 4 Perhitungan Rasio Perputaran kas tahun koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Berdasarkan tabel 4.6 serta Grafik 4.4 Rasio Perputaran kas pada tahun 2014 sebesar 0,06 atau sebanyak 6% yang berarti

14 39 jumlah pendapatan bersih sebanyak 0,06 kali dari total aktiva lancar dikurang total utang lancar, sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 7% atau sebanyak 0,07 kali dari total aktiva lancar dikurang dengan total utang lancar. Pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 5% atau 0,05 kali dari total aktiva lancar dikurang total utang lancar. Pada tahun 2017 rasio perputaran sebesar 6% yang mana ada peningkatan sebesar 1% dari tahun sebelumnya sehingga pendapatan Bersih 0,06kali dari Total Aktiva Lancar dikurang total utang lancar. Sedangkan pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebanyak 2% dari tahun sebelummnya sehingga pada tahun 2018 rasio perputaran kas sebanyak 8% atau 0,08 kali dari Total Aktiva Lancar dikurang dengan Total Utang Lancar. Dalam tabel diatas bisa kita lihat bahwa setiap tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan tidak signifikan akan tetapi kecenderungan yang terjadi pada tabel diatas adalah meningkat. e) Inventory to Net Working Capital Inventory to net working capital ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan modal kerja Koperasi Pegawai Adhi Ladya. Dibawah ini adalah rumus yang digunakan untuk mencari Inventory to net working capital : Tabel 4. 7 Perhitungan Invetory to Net Working Capital Tahun koperasi Pegawai Adhi ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Inventory to net Total Utang Persediaan Total aktiva Lancar working Tahun Lancar capital Inventory (a) (b) (c) a/(b-c) 2014 Rp78,017,816 Rp11,948,364,151 Rp4,929,885, (5)

15 40 Lanjutan 2015 Rp46,372,441 Rp14,986,040,070 Rp6,993,429, Rp41,161,694 Rp15,951,950,882 Rp3,284,326, Rp14,980,447 Rp12,128,126,307 Rp7,800,377, Rp8,424,590 Rp10,646,354,014 Rp1,897,262, Inventory to net working capital Inventory to net working capital Grafik 4. 5 Perhitungan Inventory To Net Working Capital tahun koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Berdasarkan tabel 4.7 serta Grafik 4.5 Rasio Inventory To Net Working Capital Invetory pada tahun 2014 sebesar 0,011 atau sebanyak 1,11% yang berarti jumlah Persediaan sebanyak 1,11% dari Modal Kerja(aktiva lancar dikurang total utang lancar), sedangkan pada tahun 2015 mengalami sedikit penurunan sehingga menjadi 0,6% atau sebanyak 0,006jumlah persediaan dari modal kerja yang didapat dari aktiva lancar dikurang dengan total utang lancar. Pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2017 menghasilkan 0,3% atau jumlah persediaan dari modal kerja yag didapat dari aktiva lancar dikurang dengan total utang lancar. Sedangkan pada tahun 2018 mengalami penurunan sehingga menjadi 0.1%

16 41 atau menjadi 0,001 daari modal kerja yaitu aktiva lancar yang dikurng total utang lancar. f) Working Capital To Total Assets Working capital to total assets merupakan rasio yang membandingkan antara modal kerja dengan persediaan koperasi. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk mendapatkan hasil dari Working Capital To Total Assets : (6) Tabel 4. 8 Perhitungan Working Capital To Total Assets Tahun pada koperasi Pegawai Adhi ladya Tahun Aktiva lancar Utang Lancar Total Aktiva WCTAR (a) (b) (c) ((a-b)/c) 2014 Rp11,948,364,151 Rp4,929,885,272 Rp14,499,203,138 48% 2015 Rp14,986,040,070 Rp6,993,429,967 Rp19,730,233,189 41% 2016 Rp15,951,950,882 Rp3,284,326,894 Rp19,990,590,098 63% 2017 Rp12,128,126,307 Rp7,800,377,128 Rp16,273,701,655 27% 2018 Rp10,646,354,014 Rp1,897,262,864 Rp12,791,737,226 68% Working Capital To Total Assets Working Capital To Total Assets Grafik 4. 6 Perhitungan Working Capital To Total Assets tahun koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin

17 42 Tahun Berdasarkan tabel 4.8 serta Grafik 4.6 Rasio Working Capital to total assets pada tahun 2014 sebesar 0,48 atau sebanyak 48% yang berarti jumlah Aktiva lebih banyak untuk mendukung Operasional Perusahaan sedangkan pada tahun 2015 mengalami sedikit peurunan sebanyak 0.41 atau 41% sedangkan pada tahun 2016 mengalami kenaikan yang signifikan menjadi 0.63 atau 63% sedangkan pada tahun 2017 mengalami penurunan yang sangat signifikan menjadi 0.27 atau 27% sedangkan pada tahun 2018 mengalami kenaikan yang signifikan menjadi 0.68 atau 68%. Dari perhitungan rasio Likuiditas diatas pada Koperasi Pegawai Adhi Ladya Pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 dapat disimpulkan sebagai berikut : Tabel 4. 9 Kesimpulan Rasio Likuiditas Tahun koperasi Pegawai Adhi ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Current Ratio Quick Ratio Cash Ratio Ratio Perputaran Kas INWC WCTAR Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas atau yang biasa disebut Leverage Ratio merupakan rasio yang digunakan dalam mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Sebera besar beban utang yang ditanggun perusahaan dibanding dengan aktivanya. Sehingga ratio solvabilitas digunakan dalam mngukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. a. Debt To Asset Ratio (Debt Assets Ratio)

18 43 Debt to assets ratio atau disebut Debt Ratio adalah rasio Hutang yang digunakan untuk menguur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Sehingga sebesar aktiva koperasi dibiayai oleh hutang atau seberapa hutang koperasi berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Dibawah ini rumus yang digunakan dalam menghitung Debt To Assets Ratio atau Debt Ratio. Tabel Perhitungan Debt Assets Ratio Tahun koperasi Pegawai Adhi ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Tahun Total Debt (Hutang) Total Assets Debt Assets Ratio (a) (b) (a/b) 2014 Rp11,290,077,546 Rp14,499,203,138 78% 2015 Rp16,428,045,136 Rp19,730,233,189 83% 2016 Rp16,162,592,675 Rp19,990,590,098 81% 2017 Rp12,119,012,614 Rp16,273,701,655 74% 2018 Rp8,047,971,510 Rp12,791,737,226 63% (7) Debt Ratio Debt Ratio Grafik 4. 7 Perhitungan Debt Ratio tahun koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin

19 44 Dari tabel diatas Debt Assets Ratio pada tahun 2014 setiap Rp.1,00 pendanaan perusahaan maka sebesar 78% atau sebanyak 0,78 pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang. Sedangkan pada tahun 2015 naik menjadi 83% atau 0,83 pendanaan perusahaan dibiayai oleh hutang. Pada tahun 2016 Debt Assets Ratio Mengalami sedikit penurunan menjadi 81% sehingga 81% atau 0,81 pendanaan perusahaan dibiayai dengan Hutang, pada tahun 2017 perusahaan mengalami penurunan Debt ratio menjadi 74% atau 0,74 perusahaan dibiayai dengan Utang sedangkan pada tahun 2018 perusahaan mengalami penurunan yang signifikan menjadi 63% atau 0,63 pendanaan perusahaan dibiayai oleh Hutang. b. Debt To Equity Ratio Debt To Equity Ratio merupakan rasio yang digunkaan untuk menilai utang dengan ekuitas dengan membandingkan seluruh utang dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berfungsi untuk mengetahui modal sendiri yang dijadian untu jaminan Hutang. Berikut rumus yang digunakan dalam menghitung Debt To Equity Ratio : Tabel Perhitungan Rasio Debt to Equity Ratio Tahun koperasi Pegawai Adhi ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Tahun Total Debt Debt To Equity (Ekuitas) (Hutang) Equity (a) (b) (a/b) 2014 Rp11,290,077,546 Rp3,209,125, % 2015 Rp16,428,045,136 Rp3,302,188, % 2016 Rp16,162,592,675 Rp3,827,997, % 2017 Rp12,119,012,614 Rp4,154,691, % 2018 Rp8,047,971,510 Rp4,743,765, % (8)

20 Debt To Equity Debt To Equity Grafik 4. 8 Perhitungan Debt To Equity Ratio tahun koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Dari tabel diatas Debt To equity pada tahun 2014 sebesar 352% atau 3.52 yang mana kreditor menyediakan Rp.352 untuk setiap Rp.1,00, sehingga perusahaan dibiayai oleh Utang sebanyak 352% pada tahun 2015 perusahaan menngalami kenaikan yang signifikan menjadi 497% sehingga pada tahun 2015 perusahaan dibiayai oleh Utang sebanyak 497% pada tahu 2016 perusahaan megalami sedikit penurunan menjadi 422%, sehingga pada tahun 2016 perusahaan dibiayai oleh Utang sebanyak 422% pada tahun 2017 perusahaan mengalami penurunan yang signifikan yaitu menjadi 292% sehingga pada tahun 2017 perusahaan dibiayai oleh utang sebanyak 292% begitupula pada tahun 2018 perusahaan mengalami penurunan yang signifikan menjadi 170% sehingga pada tahun 2018 perusahaan dibiayai oleh Utang sebesar 170%. Dari perhitungan rasio Solvabilitas diatas pada Koperasi Pegawai Adhi Ladya Pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 dapat disimpulkan sebagai berikut :

21 46 3. Rasio Aktivitas Tabel Kesimpulan Ratio Solvabilitas Tahun koperasi Pegawai Adhi ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Tahun Debt Ratio Debt To Equity Ratio Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas koperasi dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Sehingga rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas pemanfaaatan sumber daya koperasi. a. Perputaran piutang (Receivable Turn Over) Receivable Turn Over atau yang dsebut perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam didalam piutang berputar selama satu periode. Dibawah ini merupakan rumus dari Receivable Turn Over : Tabel Perhitungan Rasio Perputaran Piutang (Receivable Turn Over) Tahun koperasi Pegawai Adhi ladya PT.Pelndo III Banjarmasin Receivable Pendapatan Piutang Tahun Turn Over (a) (b) (a/b) 2014 Rp7,302,985,847 Rp10,913,232,743 67% 2015 Rp7,384,512,821 Rp13,952,512,632 53% 2016 Rp6,843,101,840 Rp14,926,832,524 46% 2017 Rp6,975,666,775 Rp10,612,879,637 66% 2018 Rp5,801,371,392 Rp9,457,805,330 61% (9)

22 Receivable Turn Over Receivable Turn Over Grafik 4. 9 Perhitungan Receivable Turn Over Ratio tahun koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Dari tabel diatas pada Receivable Turn Over pada tahun 2014 sebanyak 67% atau 0.67 kali pada tahun 2015 mengalami sedikit penurunan sehingga menjadi 53% atau 0.53 kali, pada tahun 2016 megalami penurunan sehingga menjadi 46% atau 0.46 kali pada tahun 2017 mengalami peningkatan yang cukup signifikan menjadi 66% atau 0.66 kali serta pada tahun 2018 mengalami sedikit penurunan sehingga menjadi 61%. Atau 0.61 kali. Perhitungan Days Of Receivable Koperasi Pegawai Adhi ladyabanjarmasin untuk periode 2014 s.d 2018 dapat dilihat dari Days Of Receivable dari tabel dibawah ini Tabel Perhitungan Days of Receivable Ratio Tahun koperasi Pegawai Adhi ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Days Of DAYS RTO Tahun Recevable (a) (b) a/b Sedangkan pada days of receivable pada tahun 2014 sebanyak 545 hari sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 690 hari

23 48 pada tahun 2016 sebanyak 796 hari sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 555 hari dan pada tahun 2018 sebanyak 595 hari b. Fixed Assets Turn Over Fixed Assets Turn Over atau biasa disebut engan perputaran aktiva tetap merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan didalam aktiva tetap berputar dalam satu periodenya, sehingga rasio ini digunakan untuk mengukur koperasi dalam penggunaan kapasitas aktiva tetap. Berikut rumus untuk menghitung Fixed Assets Turn Over : (10) Tabel Perhitungan Fixed Assets Turn Over Tahun koperasi Pegawai Adhi ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Total Aktiva Fixed Assets Pendapatan Tahun Tetap Turn Over (a) (b) (a/b) 2014 Rp7,302,985,847 Rp2,287,238, % 2015 Rp7,384,512,821 Rp4,722,324, % 2016 Rp6,843,101,840 Rp4,038,639, % 2017 Rp6,975,666,775 Rp4,145,575, % 2018 Rp5,801,371,392 Rp2,145,383, % Fixed Assets Turn Over Fixed Assets Turn Over Grafik Perhitungan Fixed Assets Turn Over tahun koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin

24 49 Dari tabel diatas Fixed Assets Turon Over pada tahun 2014 sebesar 319% atau 3.19 kali yang mana Artinya untuk setiap Rp.1,00 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp.3.19 Pendapatan. pada Tahun 2015 Fixed Assets Turn Over mengalami Peurunan yang sangat signifikan menjadi 156% atau 1.56 kali sehingga setiap Rp.1,00 Aktiva Tetap dapat menghasilkan Rp.1.56 Pendapatan. sedangkan pada tahun 2016 Fixed Assets mengalami sedikit kenaikan menjadi 169% yang artinya setiap Rp.1,00 Aktiva Tetap dapat menghasilkan Rp.1.69 pendapatan. Pada tahun 2017 Fixed Assets mengalami penurunan sebanyak 1% sehingga pada tahun 2017 Fixed Assets Turn Over menjadi 168% yang artinya setiap Rp.1,00 Aktiva Tetap dapat menghasilkan Rp.1.68 Pendapatan. Sedangkan pada tahun 2018 Fixed Assets Turn Over mengalami kenaikan sebanyak 102% dari tahun sebelumnya, sehingga pada tahun 2018 Fixed Assets Turn Over yang dihasilkan sebanyak 270% yang artinya setiap Rp.1,00 Aktiva Tetap dapat menghasilkan Rp.2.7 Pendapatan. c. Total Assets Turn Over Total Assets Turn Over atau yang disebut dengan Perputaran Aktiva Tetap merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki koperasi serta untuk mengukur berapa jumlah pendapatan yang diperoleh dari tiap rupiah Aktiva. (11) Tabel Perhitungan Total Assets Turn Over Tahun koperasi Pegawai Adhi ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Total Lanjutan Tahun Pendapatan Total Aktiva Assets Turn Over (a) (b) (a/b) 2014 Rp7,302,985,847 Rp14,499,203,138 50%

25 Rp7,384,512,821 Rp19,730,233,189 37% 2016 Rp6,843,101,840 Rp19,990,590,098 34% 2017 Rp6,975,666,775 Rp16,273,701,655 43% 2018 Rp5,801,371,392 Rp12,791,737,226 45% Total Assets Turn Over Total Assets Turn Over Grafik Perhitungan Total Assets Turn Over tahun pada koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Dari tabel diatas Total Assets Turon Over pada tahun 2014 sebesar 50% atau 0.5 kali yang mana Artinya untuk setiap Rp.1,00 aktiva dapat menghasilkan Rp.0.5 Pendapatan. Pada tahun 2015 Total Assets Turn Over mengalami penurunan sebanyak 13% sehingga menjadi 37% atau 0.37 kali yang mana artinya untuk setiap Rp.1,00 aktiva dapat menghasilkan Rp.0,37 pendapatan. Pada tahun 2016 Total Assets Turn Over mengalami peurunan sebanyak 3% dari tahun sebelumnya, sehingga pada tahun 2016 menjadi 34% atau 0.34 kali yang artinya setiap Rp.1,00 aktiva dapat menghasilkan Rp pada tahun 2017 Total Assets Turn Over mengalami kenaika sebanyak 9% sehingga menjadi 43% atau 0,43 kali artinya pada tahun 2017 setiap Rp.1,00 aktiva dapat menghasilkan Rp.0,43 sedangkan pada tahun 2018 mengalami

26 51 kenaikan 2% sehingga menjadi 45% atau 0.45 kali, sehingga pada Rp.1,00 aktiva dapat menghasilkan Rp.0.45 pendapatan. d. Inventory Turn Over Inventory Turn Over atau yang disebut Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam didalam persediaan berputar dalam suatu periode. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk mencari hasil dari Inventory Turn Over : Tabel Perhitungan Inventory Turn Over Tahun koperasi Pegawai Adhi ladya PT.Pelindo III Banjarmasin (12) Tahun Penjualan Persediaan ITO (a) (b) (a/b) Rp3,366,554,557 Rp78,017, % 2015 Rp4,425,251,677 Rp46,372, % 2016 Rp3,304,181,218 Rp41,161, % 2017 Rp3,265,723,486 Rp14,980, % 2018 Rp3,051,627,949 Rp8,424, % Inventory Turn Over Inventory Turn Over

27 52 Grafik Perhitungan Inventory Turn Over tahun koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Dari perhitungan diatas pada tahun 2014 ITO sebanyak 43,15 atau sebanyak 4315% pada tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi 95,43 sedangkan pada tahun 2016 mengalami sedikit penurunan menjadi 80,27 sampai pada tahun 2017 mengalami kenaikan menjadi 218 atau 21800% dan pada tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi 36223% atau 362,23. Dari perhitungan rasio Aktivitas diatas pada Koperasi Pegawai Adhi Ladya Pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 dapat disimpulkan sebagai berikut : Tabel Kesimpulan Rasio Aktivitas Tahun koperasi Pegawai Adhi ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Tahun Receivable Fixed Assets Total Assets Turn Over Turn Over Turn Over Rasio Profitabilitas Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang digunaan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini memberikan ukuran tingkatan efektivitas manajemen pada suatu perusahaan. Hal ini bisa ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari pendapatan. Sehingga rasio ini menunjukkan efesiensi dalam perusahaan. Penggunaan rasio profitabilias ini juga dapat dilakukan dengan cara melakukan perbandingan antara berbagai komponen yang ada dilaporan keuangan, terutama laporan keuangan di bagian Neraca dan Laba Rugi. a. Net profit margin

28 53 Net Profit Margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur margin atas penjualan. Dibawah ini merupakan rumus dari Net Profit Margin : (13) Tabel Perhitungan Net Profit Margin Tahun koperasi Pegawai Adhi ladya Tahun Laba Setelah Pajak Penjualan Bersih NPM (a) (b) (a/b) 2014 Rp535,293, Rp7,302,985, % 2015 Rp459,686, Rp7,384,512, % 2016 Rp529,834, Rp6,843,101, % 2017 Rp461,615, Rp6,975,666, % 2018 Rp563,358, Rp5,801,371, % NPM NPM Grafik Perhitungan Net Profit Margin tahun koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Dari Tabel diatas pada tahun 2014 NPM atau Net profit Margin menghasilkan 7% atau 0.07 kali yang mana dari data diatas dapat dilihat setiap Rp.1,00 Penjualan Bersih dapat menghasilkan Laba sebanyak Rp pada tahun 2015 Net Profit Margin mengalami penurunan sebanyak 1% sehingga menjadi 6% atau

29 kali yang artinya setiap Rp.1,00 Penjualan bersih dapat menghasilkan laba sebanyak Rp.0.06, pada tahun 2016 mengalami kenaikan sebanyak 2% sehingga menjadi 8% atau 0.08 kali yang artinya setiap Rp.1,00 penjualan bersih dapat menghasilkan laba sebanyak Rp pada tahun 2017 mengalami penurunan sebanyak 1% sehingga menjadi 7% atau 0.07 kali yang artinya setiap Rp.1,00 penjualan bersih dapat meghasilkan laba sebanyak Rp.0.07 sedangkan pada tahun 2018 Net Profit Margin mengalami kenaikan sebanyak 3% dari tahun sebelumnya sehingga menghasilkan 10% atau 0.1 kali yang mana setiap Rp.1,00 penjualan bersih dapat menghasilkan laba sebanyak Rp.0.1 b. Return On Investment (ROI) Return On Investment atau yang biasa kita sebut hasil pengembalian investasi merupakan rasio yang menunjuan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam koperasi. ROIialah suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Berikut rumus yang digunakan dalam Return On Investment : (14) Tabel Perhitungan Return On Investment Tahun koperasi Pegawai Adhi ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Earning After Tahun Interest And Tax Total Assets ROI (a) (b) (a/b) 2014 Rp315,669, Rp14,499,203, % 2015 Rp459,686, Rp14,986,040, % 2016 Rp529,834, Rp15,951,950, % 2017 Rp467,123, Rp12,128,126, % 2018 Rp563,358, Rp10,646,354, %

30 ROI ROI Grafik Perhitungan Return On Investement tahun koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Dari Tabel diatas pada tahun 2014 Return On Investement atau ROI menghasilkan 2% atau 0.02 kali yang mana dari data diatas dapat dilihat setiap Rp.1,00 Total Assets dapat menghasilkan EAT sebanyak Rp pada tahun 2015 Return On Investment mengalami kenaikan sebanyak 1% sehingga menjadi 3% atau 0.03 kali yang artinya setiap Rp.1,00 Total Assets dapat menghasilkan EAT sebanyak Rp.0.03, pada tahun 2016 ROI sebesar 3% atau 0.03 kali yang artinya setiap Rp.1,00 Total Assets dapat menghasilkan EAT sebanyak Rp pada tahun 2017 mengalami Kenaikan sebanyak 1% sehingga menjadi 4% atau 0.04 kali yang artinya setiap Rp.1,00 Total Assetss dapat meghasilkan EAT sebanyak Rp.0.04 sedangkan pada tahun 2018 Return On Investment mengalami kenaikan sebanyak 1% dari tahun sebelumnya sehingga menghasilkan 5% atau 0.5 kali yang mana setiap Rp.1,00 Total Assets dapat menghasilkan EAT sebanyak Rp.0.5 c. Return on equity (ROE) Return On Equity atau yang biasa kita sebut dengan ROE atau Hasil Penegmbalian Ekuitas merupakan rasio yang digunakan

31 56 untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasionya maka semakin baik. Berikut rumus yang digunakan dalam menghitung ROE : (15) Tabel Perhitungan Return On Equity Tahun koperasi Pegawai Adhi ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Earning After Tahun Interest And Tax Equity ROE (a) (b) (a/b) 2014 Rp315,669, Rp3,209,125, % 2015 Rp459,686, Rp3,302,188, % 2016 Rp529,834, Rp3,827,997, % 2017 Rp467,123, Rp4,154,691, % 2018 Rp563,358, Rp4,743,765, % ROE ROE Grafik Perhitungan Return On Equity tahun koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Dari Tabel diatas pada tahun 2014 Return On Equity atau ROE menghasilkan 10% atau 0.10 kali yang mana dari data diatas dapat dilihat bahwa efisiensi penggunaan modal sendiri sebesar 10% atau sebesar 0.10 dalam 1 tahunnya dengan Nilai EAT sebesar Rp Pada tahun 2015 ROE mengalami kenaikan

32 57 sebanyak 4% menjadi 14% atau sebanyak 0.14 hal ini disebabkan karena kenaikan EAT dari tahun sebelumnya sebanyak Rp459,686,615, pada tahun 2016 mengalami hasi yang stagnan dikarenakan pada tahun tersebut EAT nya mengalami kenaikan menjadi Rp529,834,161akan tetapi pada Equity juga bertambah menjadi Rp pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 11% atau 0.11 diakibatkan karena EAT mengalami penurunan akan tetapi mengalami kenaikan pada bagian equity. Sedangkan pada tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi 12% atau 0.12 dikarenakan pada periode ini EAT mengalami kenaikan menjadi Rp d. Return On Assets (ROA) Return On Assets merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Dibawah ini adalah rumus dari Retun On Assets : (16) Tabel Perhitungan Return On Assets Tahun koperasi Pegawai Adhi ladya PT.pelindo III Banjarmasin Tahun Laba Bersih Total Aktiva ROA (a) (b) (a/b) 2014 Rp315,669, Rp14,499,203, % 2015 Rp459,686, Rp19,730,233, % Lanjutan 2016 Rp529,834, Rp19,990,590, % 2017 Rp467,123, Rp16,273,701, % 2018 Rp563,358, Rp12,791,737, %

33 58 ROA ROA Grafik Perhitungan Return On Assets tahun koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Dari Tabel diatas pada tahun 2014 Return On Assets atau ROA menghasilkan 2% atau 0.02 kali yang mana dari data diatas dapat dilihat setiap Rp.1,00 Total Aktiva dapat menghasilkan Laba Bersih sebanyak Rp pada tahun 2015 Return On Assets 2% atau 0.02 kali yang artinya setiap Rp.1,00 Total Aktiva dapat menghasilkan Laba Bersih sebanyak Rp.0.02, pada tahun 2016 mengalami kenaian sebanyak 1% sehingga ROA sebesar 3% atau 0.03 kali yang artinya setiap Rp.1,00 Total Aktiva dapat menghasilkan laba Bersih sebanyak Rp pada tahun 2017 ROA 3% atau 0.03 kali yang artinya setiap Rp.1,00 Total Aktiva dapat meghasilkan Laba Bersih sebanyak Rp.0.03 sedangkan pada tahun 2018 Return On Assets mengalami kenaikan sebanyak 1% dari tahun sebelumnya sehingga menghasilkan 4% atau 0.4 kali yang mana setiap Rp.1,00 Total Aktiva dapat menghasilkan Laba Bersih sebanyak Rp.0.4 e. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin) Gross Profit Margin digunakan untuk perbandingan penjualan bersih yang dikurangi dengan harga pokok penjualan dengan tingkat penjualan, sehingga rasio ini menggambarkan laba

34 59 kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. Dibawah ini adalah rumus dari Gross Profit Margin : (17) Tabel Perhitungan Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin) Tahun koperasi Pegawai Adhi ladyapt.pelindo III Banjarmasin Laba Kotor(shu Tahun Sebelum Pajak) Penjualan Bersih GPM (a) (b) (a/b) 2014 Rp1,462,819, Rp7,302,985, % 2015 Rp1,721,629, Rp7,384,512, % 2016 Rp3,775,604, Rp6,843,101, % 2017 Rp4,084,848, Rp6,975,666, % 2018 Rp3,072,171, Rp5,801,371, % GPM GPM Grafik Perhitungan Gross Profit Margin tahun koperasi Pegawai Adhi Ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Dari Tabel diatas pada tahun 2014 GPM atau Gross profit Margin menghasilkan 20% atau 0.20 kali yang mana dari data diatas dapat dilihat setiap Rp.1,00 Penjualan Bersih dapat menghasilkan Laba sebanyak Rp pada tahun 2015 Gross Profit Margin mengalami Kenaikan sebanyak 3% sehingga

35 60 menjadi 23% atau 0.23 kali yang artinya setiap Rp.1,00 Penjualan bersih dapat menghasilkan laba sebanyak Rp.0.23, pada tahun 2016 mengalami kenaikan sebanyak 32% sehingga menjadi 55% atau 0.55 kali yang artinya setiap Rp.1,00 penjualan bersih dapat menghasilkan laba sebanyak Rp pada tahun 2017 mengalami Kenaikan sebanyak 4% sehingga menjadi 59% atau 0.59 kali yang artinya setiap Rp.1,00 penjualan bersih dapat meghasilkan laba sebanyak Rp.0.59 sedangkan pada tahun 2018 Gross Profit Margin mengalami Penurunan sebanyak 6% dari tahun sebelumnya sehingga menghasilkan 53% atau 0.53 kali yang mana setiap Rp.1,00 penjualan bersih dapat menghasilkan laba sebanyak Rp Dari perhitungan rasio Profitabilitas diatas pada Koperasi Pegawai Adhi Ladya Pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 dapat disimpulkan sebagai berikut : Tabel Kesimpulan Rasio Profitabilitas Tahun koperasi Pegawai Adhi ladya PT.Pelindo III Banjarmasin Tahun ROI GPM NPM ROE ROA Dari perhitngan rasio diatas dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk periode-periode berikutnya agar hasil perhitungan rasio pada periode berikutnya bisa terus lebih meningkat dan lebih stabil serta dapat menjadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan keuntungan ataupun laba disetiap periodenya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. Nama : Annisa Damayanti Puspitasari NPM : 21213127 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu yang disusun

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Bella Gusita Aritonang NPM : 21213693 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Yartiwulandari,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Laporan Keuangan Dalam menganalisis permohonan kredit modal kerja, peneliti menggunakan data dari aspek keuangan yaitu menggunakan rasio keuangan dan metode

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk. yang selanjutnya dibandingkan dengan PT. PP London Sumatra Tbk. dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan rinci yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio keuangan yang telah dilakukan sebagai salah satu dasar penilaian kinerja keuangan pada PT Ace Hardware Indonesia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Nama : R. Hudy Adinurwijaya Npm : 25210478 Kelas : 4EB23 Jurusan : Akuntansi Fakultas : Ekonomi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : BAB IV Analisis dan Pembahasan Berdasarkan laporan keuangan PT. Astra Internasional pada tahun 2011 dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas Rasio ini menunjukkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Mayora Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kinerja Likuiditas dilihat dari rasio

Lebih terperinci

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

Bab 9 Teori Rasio Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio

Lebih terperinci

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Latar Belakang Masalah 1. Keuangan merupakan sarana yang penting bagi suatu perusahaan untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB IV Analisis Rasio A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa dapat memahami teknik dan aspek dalam menilai kinerja suatu perusahaan 2. Khusus : - Mahasiswa dapat menghitung berdasarkan ratio likuiditas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Analisis Efisiensi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari penggunaan modal kerja yang dioperasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan, maka dapat diketahui secara jelas mengenai gambaran kondisi perusahaan dan langkahlangkah apa saja yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Tujuan manajemen keuangan yakni memaksimalkan harga saham, bukan memaksimalkan laba per saham. Data akuntansi sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI Aprilia Puspasari Abstrak: Analisis perusahaan diperlukan guna mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah masalah perusahaan

Lebih terperinci

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Rasio Keuangan Analisis yang akan diuraikan dalam rasio keuangan ini meliputi : analisis likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, aktivitas, pertumbuhan, dan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN Nama : Nova Aisyah Npm : 26213505 Kelas : 3EB05 Pembimbing : Ratih Juwita, SE., MM. Latar Belakang Masalah Industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE 2011-2015 Disusun oleh : Nama : Komang Gita Danitri Yuniar NPM : 25214907 Jurusan : Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk Nama Npm : 22209237 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Jonathan Lingga Saputra : Bertilia Lina Kusrina, SE., MM. LATAR

Lebih terperinci

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain: Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT United Tractors, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan hanyalah informasi yang berupa angka-angka yang merupakan rekaman dari transaksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Dalam PSAK No. 1, 2012 : 1,3, dalam Denny (2014) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan Pada Perusahaan Industri Kertas 1) PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Analisis laporan keuangan pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Bagian akuntansi merupakan bagian yang sangat berjasa dalam menyajikan sebuah laporan keuangan sektor usaha. Laporan keuangan yang dimaksud terdiri

Lebih terperinci

MAKMUR Tbk Periode 2009, 2010 dan 2011)

MAKMUR Tbk Periode 2009, 2010 dan 2011) ANALISIS RASIO KEUANGAN LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN SIZE PERUSAHAAN PADA KINERJA KEUANGAN PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk (Studi Kasus pada PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Periode 2009, 2010 dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13 ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. PEGADAIAN Tbk BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS Nama : Martha Romadoni NPM : 16209473 Kelas : 3EA13 LATAR BELAKANG Mengingat pegadaian merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. HM Sampoerna Tbk, didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan memberikan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Penggabungan Usaha Penggabungan usaha merupakan salah satu strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan menegmbangkan perusahaan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu (Kasmir,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 99 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan penghitungan dan analisis terhadap kinerja keuangan PT. MCP, maka pada bab ini akan diberikan kesimpulan dari pembahasan dan analisis diatas serta saran-saran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Keuangan Modul ke: Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Analisa Rasio Keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Keuangan 1.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Manajemen keuangan sangat penting bagi semua jenis usaha atau organisasi, selain itu manajemen keuangan juga berperan penting

Lebih terperinci

KREDIT. Menyalurkan dana masyarakat (deposito, tabungan, giro) dalam bentuk kredit kepada dunia usaha.

KREDIT. Menyalurkan dana masyarakat (deposito, tabungan, giro) dalam bentuk kredit kepada dunia usaha. KREDIT PENGERTIAN Pengertian kredit menurut undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan adalah : penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan kesepakatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis terhadap laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. adalah di bawah ini. Berdasarkan analisis rasio likuiditas,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT Aneka Tambang, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya kerja sama. Dalam hal ini, kerja sama tersebut dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Anggarini (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan Dalam bab ini akan dibahas mengenai data yang diperoleh dan penyajian hasil perhitungan sejumlah rasio dan kemudian dianalisis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional merupakan gambaran tentang bagaimana suatu variabel diukur. Definisi operasional ditunjukkan pada variabel-variabel

Lebih terperinci

: Ahmad Zaky Mubarok NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2015

: Ahmad Zaky Mubarok NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2015 ANALISIS FUNDAMENTAL SEBAGAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN FARMASI PT. KALBE FARMA TBK, PT KIMIA FARMA TBK DAN PT. MERCK TBK. Nama : Ahmad Zaky Mubarok NPM : 20212494 Jurusan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab 4 yaitu penilaian kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang akan dibandingkan dengan rata-rata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Rasio Likuiditas Sebelum dan Sesudah memperoleh Sistem Manajemen Mutu Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban lancarnya.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu dari sistem manajemen secara keseluruhan. Manajemen yang baik dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Analisis rasio laporan keuangan pada perusahaan industri rokok telah dilaksanakan secara efektif, hal ini terlihat dari perusahaan industri rokok dalam menganalisis

Lebih terperinci

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui kinerja keuangan PT.XYZ yang bergerak di bidang industri teksil dari tahun 2007 sampai tahun 2010. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.

ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk. NAMA : APRIYANTI RISKY P.N NPM : 11231228 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : DARMADI, SE, MM ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang industri farmasi dimana kegiatan utamanya menyediakan produk dan jasa pelayanan

Lebih terperinci

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN Analisis rasio keuangan perusahaan daerah aneka karya Kabupaten Boyolali tahun 1998 2000 Yulaika Dyah Iswandari F 3300040 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat yang penting

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KUD SUMBER MAKMUR KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN BREBES

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KUD SUMBER MAKMUR KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN BREBES Sri Rahayu: Analisis Kinerja Keuangan pada KUD... ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KUD SUMBER MAKMUR KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN BREBES Sri Rahayu ABSTRAKSI Penelitian ini berjudul Analisis Kinerja Keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisa laporan keuangan adalah suatu proses yang dapat digunakan untuk memeriksa data

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. KAJIAN PUSTAKA 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Rasio Keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE ) ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE 2012-2014) Nama : Yogie Pratama NPM : 29213478 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Lana Sularto, SE, MMSI LATAR BELAKANG MASALAH Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk bisa bersaing dan meningkatkan efisiensinya agar bisa tetap bertahan. Perusahaan yang berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan banyaknya perusahaan sejenis bermunculan dan mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya.

BAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya. BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uaraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Analisis laporan keuangan pada perusahaan PT. Kimia Farma Tbk, PT. Kalbe Farma Tbk, dan PT. Schering-Plough Indonesia Tbk, telah dilaksanakan secara efektif. Hal

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM.

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM. PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM. TEKNIK ANALISIS RATIO MERUPAKAN TEKNIK ANALISIS YANG MENGGAMBARKAN HUBUNGAN MATEMATIKAL ANTARA SUATU JUMLAH TERTENTU DENGAN JUMLAH YANG LAIN

Lebih terperinci

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 2, No. 1, July 2014, 45-54 p-issn: 2337-7887 Article History Received May, 2014 Accepted June, 2014 Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

Lebih terperinci

Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN RASIO KEUANGAN Ratio Keuangan: perhitungan matematika yang bergunauntuk: Mengevaluasi performa perusahaan Memonitor performa perusahaan selama periode tertentu (mingguan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Tentang Kinerja Perusahaan 2.1.1 Pengertian Kinerja Perusahaan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Mengadakan penilaian atau analisis terhadap laporan keuangan perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat mengetahui perkembangan keuangan

Lebih terperinci

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK Penelitian dilakukan untuk mengetahui kesehatan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012): laporan keuangan meliputi

Lebih terperinci