RANCANG BANGUN TEMPAT SAMPAH PINTAR MENGGUNAKAN SENSOR JARAK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328 SKRIPSI GANDA RAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN TEMPAT SAMPAH PINTAR MENGGUNAKAN SENSOR JARAK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328 SKRIPSI GANDA RAYA"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN TEMPAT SAMPAH PINTAR MENGGUNAKAN SENSOR JARAK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328 SKRIPSI GANDA RAYA DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MEDAN 2018

2 RANCANG BANGUN TEMPAT SAMPAH PINTAR MENGGUNAKAN SENSOR JARAK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328 SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains GANDA RAYA DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MEDAN 2018

3 PENGESAHAN SKRIPSI Judul : RANCANG BANGUN TEMPAT SAMPAH PINTAR MENGGUNAKAN SENSOR JARAK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328 Kategori : Skripsi Nama : Ganda Raya Nomor Induk Mahasiswa : Program Studi : Sarjana (S1) Fisika Departemen : Fisika Fakultas : MIPA- Universitas Sumatera Utara Disetujui di Medan, Agustus 2018

4 PERNYATAAN RANCANG BANGUN TEMPAT SAMPAH PINTAR MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328 SKRIPSI Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya. Medan, Agustus 2018 Ganda Raya

5 PENGHARGAAN Alhamdulillahirabbil alamiin, Segala puji dan syukur yang penulis senantiasa panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat karunianya dan menganugerahkan petunjuk untuk memudahkan dan melancarkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Rancang Bangun Tempat Sampah Pintar Menggunakan Sensor Jarak Berbasis Mikrokontroller Atmega 328. Tak lupa juga sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW sang pembawa petunjuk dan selalu menjadi inspirasi dan teladan bagi penulis. Demi kelancaran dalam penyelesaian laporan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak terutama kepada orang tua yaitu H. Abdul Yaman Munthe dan Hj. Mahyanun Tamba S.pd yang telah memberikan bantuan moril maupun materil, semangat dan do a yang begitu besar kepada penulis. Penulis menyadari bahwa tersusunnya skripsi ini do a, perhatian, bimbingan, motivasi dan dukungan berbagai pihak, sehingga dengan keikhlasan dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Drs. Kurnia Brahmana, M.Si dan sebagai dosen pembimbing yang telah bekontribusi membantu penulis dalam memberikan ide, saran, kritik dan bimbingannya kepada penulis selama penulis mengerjakan skripsi ini. 2. Bapak Drs. Takdir Tamba, M.Eng.Sc dan Bapak Awan Maghfirah, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam pengerjaan skripsi ini. 3. Bang Johaiddin Saragih, M.Si, sebagai staf pegawai Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan saran dan masukan serta dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Kepada seluruh tenaga pengajar dan pegawai program studi S1 Ekstensi Fisika Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

6 5. Keluarga besar MMA, uwak Murlan Tamba, tulang manaf tamba, ibu Hambiah tamba, ibu Maryam tamba, ibu Sarimah tamba, ibu Itym tamba, Tulang Ali Tamba, Ibu Bariah Tamba, dan Ibu Riah Tamba yang selalu memberikan bantuan dan dukungan semangat kepada penulis. 6. Cecans ku, Resa Sevtria, Khairun Nisa, Septi Roshandayani, terimakasih buat semangat, doa, dukungan, saran dan masukan serta bantuan yang selama ini tanpa lelah diberikan kepada penulis. 7. Kepada Abang, kakak dan Adik kandung penulis, Nurhayati Munthe, Ali Imran Munthe, Siti Fatimah Munthe, Halimah Tussakdiah Munthe, Zularnaen Munthe, Muhammad Ridho Munthe, Siti Rahmi Munthe, Siti Samiah Munthe, Siti Komariah Munthe, Ramadansyah Munthe, Maya Sari Munthe dan Dai Kumandang Sihar Munthe terimakasih buat dukungannya dan semangatnya serta doa yang senantiasa tercurahkan buat penulis 8. Sahabat ku, Rahmi Suliani, Ivani Hidayat, Hanny Sabrina, Raudatul Hasanah dan Irmayani Siregar terimakasih buat dukungannya dan semangatnya serta doa yang senantiasa tercurahkan buat penulis 9. Geng Bonzad, Dewi Aggraini, Rahmi Suliani, Mimi Aristy, Raisa Harahap, Endang Ayu Lestari, Efrilla Azizah dan Devi Faramita yang memberikan semangat dan dukungannya. 10. Teman Teman seperjuangan Yosafat, Diah, Ridho, Desi, Deri, Fadhlan, Eko, Selly dan Sallye yang sudah saling bantu membantu dalam penyelesaian skripsi ini. 11. Teman Teman mahasiswa Ekstensi Fisika dan Instrumentasi 2016 yang telah memberikan motivasi dan arahan kepada penulis. 12. Dan semua pihak yang telah membantu penulis namun tidak dapat disebutkan satu persatu.

7 Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca. Semoga hasil skripsi ini menjadi Ibadah bagi penulis dan bermanfaat bagi pembaca. AamiinYa Rabbal alamin. Medan, Agustus 2018 Hormat Saya Penulis

8 RANCANG BANGUN TEMPAT SAMPAH MENGGUNAKAN SENSOR JARAK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328 ABSTRAK Sampah merupakan masalah hampir disetiap kota, dampaknya terhadap pencemaran lingkungan dan penyebaran penyakit. Manajemen sampah dan pemahaman akan pentingnya pengolahan sampah pada masyarakat masih kurang. Banyak orang yang melupakan fungsi dari tempat sampah alasannya kebanyakan dari mereka merasa malas untuk membuka tutup tempat sampah karena tutup tempat sampah sangat kotor dan bau. Penelitian ini bertujuan bertujuan untuk merancang tempat sampah otomatis menggunakan mikrokontroler AT Mega 328, sensor HC-SR04, LED dan LCD.Sensor HC-SR04 digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia dan mendeteksi kapasitas tempat sampah menggunakan gelombang ultrasonic, Buzzer di gunakan untuk pemberitahuan suara jika tempat sampah telah penuh dan LCD untuk menampilkan data. Hasil yang diperoleh dari pengujian sistem adalah tempat sampah berhasil dalam membuka dan menutup secara otomatis serta mendeteksi kapasitas tempat sampah dan menampilkan ke LED sesuai dengan fungsi sistem. Kata kunci: Mikrokontroler ATMega 328, tempat sampah, HC-SR04, LCD, Buzzer.

9 THE DESIGN OF AUTOMATIC TRASH BIN USING ULTRASONIC CENSOR BASED ON ATMEGA 328 MICROCONTROLLER ABSTRACT Garbage is a problem in almost every city, it has impact to the environmental pollution and the spread of the disease.the garbage management and the understanding about the importance of trash processing in the community is still poor. Many people forget about the function of the trash bin. The reason is because most of them are lazy to open the trash bin cap because its very dirty and stinky.this research aims to design an automatic trash bin with microcontroller At Mega328, LED, HC-SR04 censor and LCD. HC-SR04 censor is used to detect human existence and the space capacity of trash bin using ultrasonic wave, buzzer is used for sound notifications if the trash is full and LCD to display data. The result of testing system shows that the trash bin is succeed to automatically open and to close as well. It also can detect the capacity of the trash bin and be displayed by LED in accordance with the function of the system. Keywords: mikrokontroller At Mega328, the trash, HC-SR04, LCD, Buzzer.

10 DAFTAR ISI PENGESAHAN SKRIPSI PERNYATAAN PENGHARGAAN ABSTRAK ABSTRACK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii vi vii viii x xi BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan 3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Sampah Sensor Ultrasonik LCD (Liquid Crystal Display) Fungsi Pin-Pin LCD Mikrokontroler ATMega Fitur ATMega Buzzer IC 7805 Regulator Tegangan Motor Servo 14 BAB 3 METODELOGI PENELITIAN Perancangan Sistem Blok Diagram Penentuan Komponen Tempat Sampah Perancangan Rangkaian Sensor HC-SR Rangkaian Buzzer Perancangan Rangkaian Liquid Crystal Display (LCD) 19

11 3.7.Perancangan PCB (Printed Circuit Board) Perancangan Rangkaian Power Supplay Adaptor (PSA) Perancangan Rangkaian Mikrikontroler ATMega Diagram Alir (Flowchat) 24 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega Hasil Pengujian Rangkaian Interfacing LCD Hasil Pengujian Sensor HC-SR Pengujian Rangkaian Servo Pengujian system 29 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran 31 DAFTAR PUSTAKA 32 LAMPIRAN

12 DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman Tabel 1. Konfigurasi Pin LCD 2 x Peralatan Komponen Fisik Komponen Elektronik Hasil Pengujian Sensor HC-SR04 Terhadap Objek 27

13 DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman Gambar 1. Sensor Ultrasonik 6 2. LCD 2 x 16 karakter 7 3. Pin Mikrokontroler Atmega Buzzer IC LM Motor Servo Diagram Blok Sistem Rangkaian sensor Ultrasonik HC-SR Skema Rangkaian Buzzer Sistem Kerja Rangkaian LCD Tata Letak Jalur PCB Tata Letak Komponen PCB Rangkaian PSA (Power Supplay Adaptor) Perancangan Rangkaian Mikrokontroler ATMega Diagram Alir (flowchart) Informasi Signature Mikrokontroler TampilanTempat Sampah Terbuka Tampilan Tempat Sampah Tertutup Tampilan Tempat Sampah Penuh 30

14 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul Halaman Lampiran 1. Program Keseluruhan Rangkaian Keseluruhan Foto Keseluruhan Alat Datasheet Sensor HC SR Datasheet ATMega Datasheet Buzzer 87

15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membuang sampah pada tempatnya mungkin sesuatu yang mudah bagi setiap orang tetapi kenyataanya masih banyak ditemukan sampah yang berserakan di sembarang tempat. Hal itu dikarenakan rasa kurang kepedulian masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar. Sampah merupakan ancaman serius bagi masyarakat, karena membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Hal ini terbukti dengan adanya UU nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Bagi pelaku kejahatan sampah yang berdampak kerusakan lingkungan dan menyebabkan gangguan kesehatan bagi manusia akan diberi sanksi berupa kurungan selama tiga bulan atau denda maksimal sebesar Rp 50 juta. Tempat sampah merupakan tempat untuk menampung sampah sementara, yang biasanya terbuat dari logam atau plastik. Selama ini banyak orang membuang sampah tidak pada tempatnya, karena hampir kebanyakan orang merasa malas ketika ingin membuang sampah pada tempatnya. Rasa malas muncul karena jika ingin membuang sampah pada tempat sampah harus terlebih dahulu membuka tutup tong sampah, itulah yang membuat malas karena tutup tong sampah sangat kotor dan bau. Dalam meningkatkan kesadaran akan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, kadang memerlukan cara yang unik agar tiap-tiap individu tertarik, sehingga tak segan untuk membuang sampah pada tempatnya. Salah satu teknologi yang populer adalah mikrokontroler yang seringdisematkan di perlatalan canggih sebagai penggendali kerja. Komponen elektronika yang didalamnya terkandung sistem interkoneksi antara Mikroprosesor, RAM, ROM, I/O interface, dan beberapa peripheral instruksi. Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar dikemas dalam satu chip IC, Sehingga Sering disebut singel chip microcomputer. Microkontroler merupakan system computer yang mempunyai satu atau berapa tugas yang sangat spesifik. Meskipun mikrokontroler tidak secerdas mikroprosesor, tapi jika tingkat kepandaian dimiliki telah cukup untuk menjalankan tugas dari suatu instrumen, maka mikrokontroler

16 menjadi pilihan pertama karena memiliki kelebihan dalam hal harga,kesederhanaan rangkaian, dan dimensi instumen yang lebih kecil. Mikrokontroler biasa diterapkan pada peralatan elektronik agar peralatan bekerja secara otomatis. Hal ini yang mendasari penulis untuk mengembangkan alat yang digunakan sebagai pengendali kebersihan lingkungan berupa sebuah tempat sampah otomatis yang mempunyai tutup yang dapat terbuka sendiri ketika sampah akan dimasukkan dan akan tertutup dengan sendirinya sesudah sampah dimasukan serta mengucapkan terimakasih dan dapat mendeteksi kapasitas tempat sampah. Jika kapasitas telah penuh tempat sampah tidak dapat bekerja secara otomatis untuk mengaktifkan kembali di sediakan tombol reset. Dengan adanya tempat sampah otomatis, diharapkan mengurangi bahaya infeksi kuman, bakteri dan virus yang berasal dari tempat sampah dan membuat orang merasah lebih praktis dan higienis ketika membuang sampah. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dalam sekripsi ini dapat dirumuskan menjadi bagaimana merancang tempat sampah otomatis menggunakan mikrokontroler sehingga dapat membuka, menutup, mendeteksi kapasitas tempat sampah dalam keadaan penuh, hampir penuh dan kosong yang dapat bekerja secara otomatis. 1.3 Batasan Masalah Untuk memfokuskan penelitian ini, maka disusun batasan masalah yang akan diteliti yakni sebagai berikut : 1. Tempat sampah dapat membuka dan menutup secara otomatis. 2. Tempat sampah akan mendeteksi kapasitas tempat sampah pada keadaan tidak penuh, hampir penuh dan penuh. 3. Sistem hanya memberikan notifikasi keadaan kapasitas tempat sampah kepada petugas yang berada pada lokasi yang telah ditentukan menggunakan LED. 4. Menggunakan sensor ultrasonic 5. Mikrokontroller yang digunakan berjenis ATMega Tempat sampah digunakan dikantor tidak ditempat umum

17 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Membuat rancangan tempat sampah otomatis menggunakan mikrokontroler sehingga dapat membuka, menutup tempat sampah secara otomatis. 2. Membuat rancangan tempat sampah yang dapat mendeteksi kapasitas tempat sampah yang dapat bekerja secara otomatis. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian ini adalah membantu pekerjaan manusia dalam membuang sampah dan mengetahui kapasitas tempat sampah pada kondisi penuh, hampir penuh dan kosong. 1.6 Skematik Penulisan Dalam penulisan tugas akhir ini sistematika penulisan akan dibagi ke dalam beberapa bab antara lain: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang penjelasan singkat mengenai defenisi komponenkomponen yang digunakan dalam pembuatan tempat sampah otomatis. BAB 3 PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dibahas perancangan dari alat, yaitu diagram blok dari rangkaian, skematik dari masing-masing rangkaian dan diagram alir

18 BAB 4 HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini berisikan tentang pengujian alat dan juga analisa data diperoleh dari pengujian alat yang dibuat. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan dari penelitian ini serta saran yang berkaitan dengan seluruh proses perancangan dan pembuatan tugas akhir ini.

19 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sampah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar dating dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. 2.2 Sensor Ultrasonik Sensor ultrasonik adalah sensor yang mempunyai frekuensi 40 khz dan banyak digunakan untuk aplikasi atau kontes robot cerdas. Sensor jarak ini menggunakan sonar (gelombang ultrasonik) untuk menentukan jarak dari benda yang berada di depannya. Sensor ultrasonik terdiri dari dari dua unit, yaitu unit pemancar dan unit penerima. Strukturnya sangatlah sederhana, sebuah kristal piezoelectric dihubungkan dengan mekanik jangkar dan hanya dihubungkan dengan diafragma penggetar.tegangan bolak-balik yang memiliki frekuensi kerja 40 KHz 400 KHz diberikan pada plat logam. Sehingga Struktur atom dari kristal piezoelectric akan berkontraksi (mengikat), mengembang atau menyusut terhadap polaritas tegangan yang diberikan, dan ini disebut dengan efek piezoelectric. Kontraksi yang terjadi diteruskan ke diafragma penggetar sehingga terjadi gelombang ultrasonik yang dipancarkan ke udara (tempat sekitarnya), dan pantulan gelombang ultrasonik akan terjadi bila ada objek tertentu, dan pantulan gelombang ultrasonik akan diterima kembali oleh oleh unit sensor penerima. Selanjutnya unit sensor penerima akan menyebabkan diafragma penggetar akan bergetar dan efek piezoelectric

20 menghasilkan sebuah tegangan yang akan mengarah pada jalur bolak - balik dengan frekuensi yang sama. Besar amplitudo sinyal elektrik yang dihasilkan unit sensor penerima tergantung dari jauh dekatnya objek yang dideteksi serta kualitas dari sensor pemancar dan sensor penerima. Proses sensing yuang dilakukan pada sensor ini menggunakan metode pantulan untuk menghitung jarak antara sensor dengan obyek sasaran. Jarak antara sensor tersebut dihitung dengan cara mengalikan setengah waktu yang digunakan oleh sinyal ultrasonik dalam perjalanannya dari rangkaian Tx sampai diterima oleh rangkaian Rx, dengan kecepatan rambat dari sinyal ultrasonik tersebut pada media rambat yang digunakannya, yaitu udara.waktu di hitung ketika pemencar aktif dan sampai ada input dari rangkaian penerima dan bila pada melebihi batas waktu tertentu rangkaian penerima tidak ada sinyal input maka dianggap tidak ada halangan didepannya. Gambar 1. Sensor Ultrasonik Pengukuran jarak berbasis ultrasonik dapat dilakukan dengan dua metode yaitu: 1. Perhitungan waktu tempuh (ElecFreaks 2015). Pada medium rambat udara, gelombang ultrasonik memiliki kecepatan tempuh 340 m/s. Berdasarkan nilai tersebut, pengukuran jarak dapat dilakukan dengan mengamati waktu tempuh gelombang dari transmitter hingga diterima oleh receiver. Mengingat jarak yang ditempuh gelombang bersifat bolak-balik, maka perhitungan jarak metode ini berdasarkan datasheet sensor adalah: Distance = 340 t 2m 2. Perhitungan jumlah pulsa (ElecFreaks 2015). Transmitter akan mengeluarkan deretan pulsa burst dengan nilai tertentu saat diberikan pulsa trigger. Untuk setiap satu sentimeter, jumlah pulsa yang dihasilkan adalah 29 pulsa, sehingga jarak tempuh total dapat dihitung berdasarkan jumlah

21 pulsa yang diterima oleh receiver. Seperti halnya metode pertama, jalan tempuh deretan pulsa bersifat bolak-balik sehingga perhitungannya berdasarkan datasheet menjadi: Distance = pulse count 58cm. Hal-hal yang dapat menyebabkan sensor ultrasonic tidak teliti untuk mengukur jarak suatu objek adalah sebagai berikut : 1. Jarak objek tersebut diluar jangkauan ukur (< 3cm atau > 300cm). 2. Sudut objek terhadap sensor (θ) < 45, sudut yang terlalu kecil antara sensor jarak ultrasonik dan objek sehingga gelombang ultrasonik tidak dapat dipantulkan kembali ke sensor. 3. Objek tersebut terlalu kecil untuk memantulkan gelombang ultrasonik kembali ke sensor. 4. Jenis material objek yang bersifat meredam suara, bentuk permukaan yang tidak beraturan, sudut ruangan, dan lain- lain sehingga mungkin tidak dapat memantulkan gelombang ultrasonik yang cukup untuk dideteksi dengan teliti 2.3 LCD (Liquid Crystal Display) Layar LCD merupakan suatu media penampilan data yang sangat efektif dan efisien dalam penggunaannya.untuk menampilkan sebuah karakter pada layar LCD diperlukan beberapa rangkaian tambahan.untuk lebih memudahkan para pengguna, maka beberapa perusahaan elektronik menciptakan modul LCD. Gambar 2. LCD 2 x 16 karakter LCD dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian depan panel LCD yang terdiri dari banyak dot atau titik LCD dan mikrokontroler yang menempel pada bagian

22 belakang panel LCD yang berfungsi untuk mengatur titik-titik LCD sehingga dapat menampilkan huruf, angka, dan simbol khusus yang dapat terbaca Fungsi Pin-Pin LCD Modul LCD berukuran 16 karakter x 2 baris dengan fasilitas backlighting memiliki 16 pin yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur kontrol dan jalur-jalur catu daya, dengan fasilitas pin yang tersedia maka lcd 2 x 16 dapat digunakan secara maksimal untuk menampilkan data yang dikeluarkan oleh mikrokontroler, secara ringkas fungsi pin-pin pada LCD dituliskan pada Tabel Table 1. Konfigurasi Pin LCD 2 x 16 Sedangkan secara umum pin-pin LCD diterangkan sebagai berikut : 1. Pin 1 dan 2 Merupakan sambungan catu daya, Vss dan Vdd. Pin Vdd dihubungkan dengan tegangan positif catu daya, dan Vss pada 0V atau ground. Meskipun data menentukan catu 5 Vdc (hanya pada beberapa ma), menyediakan 6V dan 4.5V yang keduanya bekerja dengan baik, bahkan 3V cukup untuk beberapa modul. 2. Pin 3 merupakan pin kontrol Vee, yang digunakan untuk mengatur kontras display. Idealnya pin ini dihubungkan dengan tegangan yang bisa diubah untuk memungkinkan pengaturan terhadap tingkatan kontras display sesuai dengan

23 kebutuhan, pin ini dapat dihubungkan dengan variable resistor sebagai pengatur kontras. 3. Pin 4 merupakan Register Select (RS), masukan yang pertama dari tiga command control input. Dengan membuat RS menjadi high, data karakter dapat ditransfer dari dan menuju modulnya. 4. Pin 5 Read/Write (R/W), untuk memfungsikan sebagai perintah write maka R/W low atau menulis karakter ke modul. R/W high untuk membaca data karakter atau informasi status dari register-nya. 5. Pin 6 Enable (E), input ini digunakan untuk transfer aktual dari perintah-perintah atau karakter antara modul dengan hubungan data. Ketika menulis ke display, data ditransfer hanya pada perpindahan high atau low. Tetapi ketika membaca dari display, data akan menjadi lebih cepat tersedia setelah perpindahan dari low ke high dan tetap tersedia hingga sinyal low lagi. 6. Pin 7 sampai 14 adalah delapan jalur data/data bus (D0 sampai D7) dimana data dapat ditransfer ke dan dari display. 7. Pin 16 dihubungkan kedalam tegangan 5 Volt untuk memberi tegangan dan menghidupkan lampu latar/back Light LCD. 2.4 Mikrokontroller ATMega 328 ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer). ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATmega328, yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll). Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535,

24 ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas. Gambar 3. Pin Mikrokontroler Atmega328 ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperal lainnya. 1. Port B Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin. b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation). c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI. d. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP). e. TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk timer. f. XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama mikrokontroler. 2. Port C Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut.

25 a. ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital b. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck. 3. Port D Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini. a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial. b. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi. c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock. d. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0. e. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator Fitur ATMega328 ATMega328 adalah mikrokontroler keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang mana setiap proses eksekusi

26 data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer). Mikrokontroler ini memiliki beberapa fitur antara lain: 1. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanen karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan. 2. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB. 3. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output x 8-bit register serba guna. 5. Dengan clock 16 MHz kecepatan mencapai 16 MIPS KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader. 2.5 Buzzer Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Pada umumnya, buzzer yang merupakan sebuah perangkat audio ini sering digunakan pada rangkaian anti maling, alarm pada jam tangan, bel rumah, peringatan mundur pada truk dan perangkat peringatan bahaya lainnya. Jenis buzzeryang sering ditemukan dan digunakan adalah buzzer yang berjenis piezoelectric. Gambar 4. Buzzer Hal ini dikarenakan buzzer piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah dalam menggabungkannya ke rangkaian elektronika lainnya. Buzzer yang termasuk dalam keluarga transduserini juga sering disebut dengan beeper.

27 2.6 IC 7805 Regulator Tegangan Voltage regulator IC adalah IC yang digunakan untuk mengatur tegangan. IC 7805 adalah Regulator 5V Voltage yang membatasi output tegangan 5V dan menarik 5V diatur power supply. Muncul dengan ketentuan untuk menambahkan heatsink.nilai maksimum untuk input ke regulator tegangan 35V. Hal ini dapat memberikan aliran tegangan stabil konstan 5V untuk input tegangan yang lebih tinggi sampai batas ambang 35V. Jika tegangan dekat 7.5V maka tidak menghasilkan panas dan karenanya tidak perlu untuk heatsink. Jika input tegangan lebih, maka kelebihan listrik dibebaskan sebagai panas dari Ini mengatur output stabil 5V jika tegangan input adalah marah dari 7.2V ke 35V. Oleh karena itu untuk menghindari kehilangan daya mencoba mempertahankan input ke 7.2V. Dalam beberapa fluktuasi tegangan sirkuit fatal ( untuk misalnya Microcontroller ), untuk situasi semacam itu untuk memastikan tegangan konstan IC 7805 Voltage Regulator digunakan. Untuk informasi lebih lanjut tentang spesifikasi dari 7805 Voltage Regulator silakan lihat lembar data di sini (IC 7805 Voltage Regulator Data Sheet). IC 7805IC 7805 adalah serangkaian 78XX regulator tegangan. Ini standar, dari nama dua digit terakhir menunjukkan 05 jumlah tegangan yang mengatur. Oleh karena itu 7805 akan mengatur 5V dan 7806 akan mengatur 6V dan seterusnya. Skema yang diberikan di bawah ini menunjukkan bagaimana menggunakan IC 7805, ada 3 pin di IC 7805, pin 1 mengambil tegangan input dan pin 3 menghasilkan tegangan output. The GND dari kedua input dan out yang diberikan ke pin 2. Gambar 5. IC LM 7805

28 2.7 Motor Servo Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor. Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo. Penggunaan sistem kontrol loop tertutup pada motor servo berguna untuk mengontrol gerakan dan posisi akhir dari poros motor servo. Ada dua jenis motor servo, yaitu motor servo AC dan DC. Motor servo AC lebih dapat menangani arus yang tinggi atau beban berat, sehingga sering diaplikasikan pada mesin-mesin industri. Sedangkan motor servo DC biasanya lebih cocok untuk digunakan pada aplikasi-aplikasi yang lebih kecil. Dan bila dibedakan menurut rotasinya, umumnya terdapat dua jenis motor servo, yaitu motor servo rotation 180⁰ dan servo rotation continuous. 1. Motor servo standard (servo rotation 180⁰) Motor mervo 180o adalah jen is yang paling umum dari motor servo, dimana putaran poros outputnya terbatas hanya 90⁰ kearah kanan dan 90⁰ kearah kiri. Dengan kata lain total putarannya hanya setengah lingkaran atau 180⁰. 2. Motor servo rotation continuousmerupakan jenis motor servo yang sebenarnya sama dengan jenis servo standard, hanya saja perputaran porosnya tanpa batasan atau dengan kata lain dapat berputar terus, baik ke arah kanan maupun kir Gambar 6. Motor Servo

29 BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Sistem pada tahap perancangan system akan dibagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu diagram, flowcart, penentuan komponen yang digunakan dan perancangan rangkaian tempat sampah otomatis 3.2 Blok Diagram Diagram blok merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan peralatan elektronika, karena dari diagram blok dapat diketahui prinsip kerja keseluruhan dari rangkaian elektronika yang dibuat. Sehingga keseluruhan blok dari alat yang dibuat dapat membentuk suatu sistem yang dapat bekerja sesuai dengan perencanaan. Diagram blok dari tempat sampah otomatis dapat dilihat pada gambar 7. Display Sensor ultrasonic 1 Sensor Ultrasonic 2 Mikrokontroller ATMega 328 Servo Buzzer PSA Gambar 7. Diagram Blok Sistem

30 Adapun fungsi-fungsi blok dari diagram blok sebagai berikut: 1. Blok PSA sebagai sumber tegangan ke mikrokontroler dan sensor 2. Blok sensor ultrasonic sebagai pendeteksi user yang akan membuang sampah dan sebagai pendeteksi kapasitas sampah 3. Blok mikrokontroler ATMega328 sebagai otak dari system yang memperoses data dari sensor 4. Blok display sebagai penampil angka level kapasitas sampah 5. Blok Motor Servo berfungsi sebagai penggerak buka dan tutup tempat sampah. 6. Blok Buzzer berfungsi sebagai notifikasi suara. Prinsip dari buzzer sendiri akan bekerja sebagai notifikasi suara ketika keadaan sensor HC-SR04 mendeteksi jarak tumpukkan sampah hampir penuh 3.3 Penentuan Komponen Tempat Sampah Penentuan kompenen yang akan dipakai dibagi menjadi dua kelompok, yaitu komponen fisik dan komponen elektronik. Komponen fisik digunakan untuk membuat kerangka tempat sampah, body utama, mekanis tempat sampah. Komponen elektronik digunakan untuk merancang rangkaian elektronik. Tabel rincian peralatan dan komponen yang dipakai sebagaimana terlihat pada Tabel 2., Tabel 3., Tabel 4., Tabel 2. Peralatan. Nama Alat Fungsi Gerinda Bor duduk Solder dan timah Penggaris Obeng Tang Untuk memotong acrylic Untuk melubangi papan PCB,akritik, dan komponen lainnya Soldering Alat ukur Memasang dan membuka baut Memotong kabel, mengunci mur

31 Multitester digital Glue gun Cutter Setrika Larutan fericlorida Pengukuran satuan listrik (tegangan, arus, dan timbangan) Pengeleman Memotong Styrofoam Menggosong gambar rangkaian ke PCB Melarutkan kuningan PCB Tabel 3. Komponen Fisik Nama Keterangan Tempat sampah Body tempat sampah Tabel 4. Komponen Elektronik. Nama Keterangan Mikrokontroler ATMega328 Sensor ultrasonik Kabel pelangi PSA Resistor Buzzer Processor utama Pendeteksi benda Konektor sensor, display, & led Sumber arus Komponen sirkuit Notifikasi suara 3.4 Perancangan Rangkaian Sensor HC-SR04 Pada perancangan alat ini menggunakan 2 buah HC-SR04. Yang masing masing dari kedua HC-SR04 berfungsi untuk menditeksi benda yang ada di depannya. Alat ini memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo. Pin Vcc untuk

32 listrik positif dan Gnd untuk ground-nya. Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda. Pada pin HC- SR04 langsung terhubung dengan mikrokontroler arduino sebesar 5 volt. Rangkaian HC-SR04 dapat dilihat pada gambar 8. Gambar 8. Rangkaian sensor Ultrasonik HC-SR Rangkaian Buzzer Rangkaian Buzzer atau biasa disebut rangkaian alarm pengingat pesan dan tanda, tentu sudah sering anda temukan di beberapa perangkat elektronik. Di masa era teknologi modern ini, tentu alarm sudah tersedia di beberapa perangkat elektronik. Mulai dari handphone dan juga jam memiliki alarm sebagai tanda peringatan tersebut. Dan tentunya rangkaian buzzer atau rangkaian alarm ini menjadi salah satu rangkaian penunjang di beberapa perangkat elektronik tersebut. Namun tidak jarang rangkaian ini sering berdiri sendiri sebagai perangkat elektronik tunggal. Dan anda bisa merangkai sendiri rangkaian ini dengan menggunakan beberapa komponen yang bisa anda temukan dengan mudah rangkaian Buzzer dapat dilihat pada gambar 9.

33 Gambar 9. Skema Rangkaian Buzzer 3.6 Perancangan Rangkaian Liquid Crystal Display (LCD) Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal Display) 2 x 16. Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena mikrokontroler dapat memberi data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah terdapat driver untuk mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi tampilan karakter. Pemasangan potensio sebesar 5 kω untuk mengatur kontras karakter yang tampil. Gambar 13. berikut merupakan gambar rangkaian LCD yang dihubungkan ke mikrokontroler. Rangkaian LCD dapat dilihat pada gambar 10. Gambar 10. Sistem Kerja Rangkaian LCD Dari gambar 10, rangkaian ini terhubung ke PC.0... PC.5, yang merupakan pin I/O dua arah dan SPI mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD display akan dapat dikendalikan oleh Mikrokontroller ATMega8535.

34 1. Pin 1 dan 2 Merupakan sambungan catu daya, Vss, dan Vdd. Pin Vdd dihubungkandengan tegangan positif catu daya, dan Vss pada 0 volt atau ground. 2. Pin 3 Merupakan pin kontrol Vcc yang digunakan untuk mengatur kontras display. 3. Pin 4 Merupakan register select (RS), masukan yang pertama dari tiga command control input. Dengan membuat RS menjadi high, data karakter dapat ditransfer dari dan menuju modulnya. 4. Pin 5 Read/Write (R/W). Untuk memfungsikan sebagai perintah Write makar/w low atau menulis karakter ke modul. 5. Pin 6 Enable (E), input ini digunakan untuk transfer aktual dari perintahperintah atau karakter antara modul dengan hubungan data. 6. Pin 7 sampai 14 Pin 7 sampai 14 adalah delapan jalur data (D0 D7) dimana data dapat ditransfer ke dan dari display. 7. Pin 15 dan 16 Pin 15 atau A (+) mempunyai level DC +5 V berfungsi sebagai LED backlight (+) sedangkan pin 16 yaitu K (-) memiliki level 0 V Pada program LCD, di perlukan deklarasi register untuk mikrokontroller jenis ATMega8535. Setelah mendeklarasi register, maka program akan masuk ke dalam program utama. Program ini akan menginisialisasi LCD dan akan menampilkan karakter dan tulisan di LCD. 3.7 Perancangan PCB (Printed Circuiet Board) Printed Circuiet Board (PCB) adalah sebuah papan rangkaian yang terbuat dari bahan ebonit (Pertinax) atau fiber glass dimana salah satu sisi permukaanya dilapisi dengan

35 tembaga tipis. Berdasarkan susunan PCB terbagi menjadi tiga jenis, yang pertama PCB Single Layer merupakan PCB polos yang hanya memiliki 1 lapisan tembaga pada salah satu sisinya, PCB Double Layer merupakan PCB polos yang memiliki 2 lapisan tembaga pada kedua sisinya dan PCB Matrik Strip Board merupakan PCB yang memiliki 1 sisi tembaga dan memiliki lubang-lubang dengan ukuran normal 0,8 1 mm. Perancangan PCB pada pembuatan sistem tempat sampah otomatis ini menggunakan software PROTEUS 8.0. Proteus adalah sebuah software berbasis windows yang dapat digunakan untuk mendesain pcb yang juga dilengkapi dengan simulasi pspice pada level skematik sebelum rangkaian skematik di cetak pada PCB. Dengan perancangan yang tepat akan didapatkan layout jalur PCB yang tersusun rapi dan mudah digunakan. Lebar dan jarak antara jalur juga harus diperhitungkan agar tidak terjadi kesalahan atau hubungan singkat akibat jalur yang terlalu rapat dan sempit. Perancangan tata letak PCB dapat dilihat pada gambar 11. Gambar 11. Tata Letak Jalur PCB Tata letak komponen adalah susunan komponen-komponen elektronika dari gambar diagram skematik yang akan dipasangkan pada permukaan PCB yang berkebalikan dengan jalur PCB. Susunan komponen elektronika tersebut harus bersesuaian dengan jalur PCB. Setiap komponen yang akan dipasang mempunyai ukuran harusbersesuaian dengan jalur PCB. Setiap komponen yang akan dipasang mempunyai ukuran yang tepat dan ruang yang cukup pada permukaan PCB. Perancangan tata letak komponen PCB dapat dilihat pada gambar 12.

36 Gambar 12. Tata Letak Komponen PCB 3.8 Perancangan Rangkaian Power Supplay Adaptor (PSA) Rangkaian power supplay pada alat ini berfungsi sebagai sumber daya untuk menghidupkaan sistem. Dalam rangkaian ini peneliti memakai IC regulator 7805 digunakan untuk menurunkaan tegangan 12 volt menjadi 5 volt. Dimana masukan rangkaian ini adalah dari baterai sebesar 12 volt dan keluaran rangkaian ini sebesar 5 volt dan akan di pergunakan untuk menghidupkan sistem dalam penelitian ini. Rangkaian power supply berfungsi untuk mensuply arus dan tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian power suplly ini terdiri dari dua keluaran yaitu 5 volt dan dan 12 volt. Keluaran 5 volt untuk menghidupkan seluruh rangkaian. Trafo stepdown yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 220 volt AC menjadi 12 volt AC akan disearahkan dengan menggunakan dioda, selanjutnya 12 volt DC akan diratakan oleh kapasitor 3300 uf. Regulator tegangan 5 volt (LM7805CT) akan digunakan agar keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pada tegangan masukannya. LED hanya sebaggai indikator apabila PSA dinyalakan. Tegangan 12 volt DC langsung diambil dari keluaran jembatan dioda. Dalam pengujian rangkaian ini dengan mengukur tegangan keluaran dari power supply menggunakan multimeter digital. Setelah dilakukan pengukuran maka diperoleh besarnya tegangan keluaran sebesar 5 volt. Setelah itu rangkaian power supply dihubungkan ke sumber arus listrik dan saklar ON/OFF diaktifkan ke posisi ON. Rangkain PSA (Power Supplay Adaptor) dapat dilihat pada gambar 13.

37 Gambar 13. Rangkaian PSA (Power Supplay Adaptor) 3.9 Perancangan Rangkaian Mikrokontroller Atmega328 Gambar 14. Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler ATMega328 Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMEGA328 tersebut berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang ada. Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC Mikrokontroler Atmega32. Semua program diisikan pada memori dari IC ini sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki Diagram Alir (flowchart) Dalam membuat suatu alat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu bagaimana cara merancang sistem yang akan diimplementasikan pada alat. Dalam perancangan sistem perlu dibuat flowchart dari sistem tersebut, seperti gambar 15.

38 Mulai Inisialisasi Baca sensor HC-SR04 (1) Apakah Jarak <50cm? Tidak Ya Tutup Tempat Sampah Terbuka Baca Sensor HC-SR04 (2) Tidak Sampah Penuh Ya Buzzer Selesai Gambar 15. Diagram Alir (flowchart)

39 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega 328 Pengujian pada rangkaian mikrokontroler ATMega 328 ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ini dengan rangkaian power suplay sebagai sumber tegangan. Pemrograman menggunakan mode ISP (In System Programming) mikrokontroler harus dapat deprogram langsung pada papan rangkaian dan rangkaian mikrokontroler harus dapat dikenali oleh program downloader. Pada pengujian ini berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis mikrokontroler oleh program downloader yaitu Atmega 328. Gambar 16. Informasi Signature Mikrokontroler

40 4.2 Hasil Pengujian Rangkaian Interfacing LCD LCD dot matriks 2 x 16 karekater dapat dihubungkan langsung dengan mikrokontroler ATMega 328, disini fungsi LCD adalah sebagai tampilah hasil pengukuran dan diberi beberapa keterangan. Pada penelitian ini LCD dihubungkan kemikrokontroler melalui PortC.0 ~ PortC.5 yang berfungsi bus data. Adapaun data yang dikirimkan oleh mikrokontroler merupakan kode ASCII data dalam bentuk bilangan biner, dimana data tersebut dapat diterjemahkan oleh LCD ke bentuk karakter. Pengiriman data yang dari mikrokontroler diatur oleh pin EN, RS dan RW. Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberi tahu LCD bahwa ada data yang sedang dikirimkan. Untuk mengirim data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat berlogika low dan set (high) pada dua jalur kontrol yang lain (RS dan RW). Jalur RW adalah jalur kontrol Read/write. Ketika RW berlogika low (0), maka informasi pada bus akan dituliskan pada LCD. Ketika RW berlogika high (1), maka program melakukan pembacaan memori dari LCD. Dalam penelitian ini umumnya pin RW selalu diberikan logika low(0) Dengan mengikuti keterangan diatas kita dapat membuat program untuk menampilkan karakter pada LCD. Program yang diisikan ke mikrokontroler untuk menampilkan karakter pada LCD adalah sebagai berikut : #include <io.h> #include <mega328.h> #include <stdio.h> #include <alcd.h> void main() { lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf( inisialisasi... ); delay_ms(1000); lcd_clear(); }

41 4.3 Pengujian Rangkaian Sensor HC-SR04 Pengujian sensor ultrasonik bertujuan untuk mengetahui jarak minimum dan maksimum yang dapat diukur oleh sensor ultrasonik HC-SR04 serta membandingkan arak sebenarnya dengan jarak hasil pengukuran menggunakan sensor ultrasonik HC SR04. Pengujian rangkaian sensor ultrasonik HC-SR04 dilakukan dengan menghubungkan antara modul sensor ultraonik HC-SR04 dengan rangkaian mikrokontroler ATmega328 pada rangkaian sistem minimum. Pin pin pada HC- SR04 yang dihubungkan antara lain pin sumber tegangan +5v dihubungkan dengan kutub positif pada supply, Pin Trigger dihubungkan dengan pin3, Pin Echo dihubugkan dengan pin4 dan pin Ground dihubungkan dengan kutub negatif pada supply. Cara kerja dari sensor ultrasonik HC-SR04 adalah mula mula HC-SR04 diaktifkan melalui pin Trigger minimal 10 μs dengan mengirimkan pulsa positif dari IC mikrokontroler. Selanjutnya pin TX akan mengirim sinyal pada saat logika 1 atau high yang mengenai penghalang dan sinyal pantulan dari penghalang akan diterima oleh RX. Pada saat menerima sinyal pantulan, RX berlogika 0 atau low, dimana sinyal dari RX akan dilewatkan melalui pin Echo. Lebar sinyal dari Echo inilah yang akan digunakan untuk pengukuran jarak. Selanjutnya adalah melakukan ujicoba pegukuran jarak sensor ultrasonik HC-SR04 dengan cara menempatkan sensor ultrasonik di depan penghalang dan memvariasi jarak pengukuran. Tabel 5. Hasil Pengujian Sensor HC-SR04 Terhadap Objek Pengukuran Jarak dengan Penggaris (cm) Kondisi Tutup Tempat Sampah 10 Terbuka 20 Terbuka 30 Terbuka

42 40 Terbuka 50 Terbuka 60 Terbuka 70 Terbuka 80 Tertutup 4.4 Pengujian Rangkaian Servo Pada pengujian motor servo ini ada dua posisi utama, maka dibuat secara khusus untuk mengatur motor servo tersebut, dengan cara memberikan pulsa digital dengan lebar yang berbeda-beda. Dua posisi utama tersebut adalah membuat motor servo berada pada posisi 15 derajat dan 95 derajat. Berikut adalah programnya: #include <servo.h> Servo myservo; Void setup(){ myservo attach(10); serial begin(9600); } Void loop(){ myservo writer(15); delay(5000); { myservo writer(95); delay(5000); } {

43 Setelah itu program didownload ke mikrokontroler. Motor servo akan berada pada posisi 15 derajat dan 95 derajat selama lima detik. 4.5 Pengujian Sistem Pada bab ini akan dijelaskan pengujian system dari tempat sampah otomatis dengan Buzzer. Pada tahap pengujian alat ini digunakan perangkat lunak dan perangkat keras, sehingga system yang dibangun dapat berjalan dengan baik. Pada tempat sampah otomatis terdapat beberapa fitur yaitu tutup tempat sampah terbuka dan tertutup otomatis sesuai dengan keberadaan manusia dan kondisi tempat sampah, buzzer sebagai pemberitahuan sebagai bahwa tempat sampah telah penuh. Pengujian dilakukan berdasarkan sesuai kerja hardware. Berikut ini adalah uji coba saat sensor HC-SR04 (1) mendeteksi adanya objek mendekat, ketika jarak tidak lebih dari 80cm otomatis motor servo bekerja sehingga tutup tempat sampah membuka dengan sendirinya seperti yang terlihat pada Gambar 17. Gambar 17. Tampilan Tempat Sampah Terbuka Keadaan ini terlihat pintu akan tetap terbuka selama objek pada jangkauan jarak tidak melebihi batas dari 80 cm. Hal ini dikarenakan mikrokontroler sudah diprogram untuk sensor HCSR04 (1) akan mengirimkan gelombang ultrasonik dengan jangakuan jarak 50 cm, sehingga saat terhalang objek dengan jarak tidak melebihi 80 cm gelombang pantul akan ditangkap pin echo pada sensor HC-SR04.

44 Namun jika objek menjauh tidak dalam jangkauan maka tutup tempat sampah akan tertutup secara otomatis seperti yang terlihat pada Gambar 18. Gambar 18. Tampilan Tempat Sampah Tertutup. Berikutnya adalah ketika keadaan sampah penuh sensor HC-SR04 (2) yang terletak didalam tepatnya bagian atas tutup tempat sampah sensor HC-SR04 (2) ini akan mengukur jarak dari ujung tempat sampah, jika jarak yang dibaca oleh sensor berubah dalam waktu yang lama yang menandakan tempat sampah telah penuh maka akan ada notifikasi suara dari buzzer. Gambar 19. Tampilan Tempat Sampah Penuh

45 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari Pengujian yang telah dilakukan dapat kesimpulan yaitu: 1. Rancangan system yang dibuat berhasil dalam membuka dan menutup serta mendeteksi kapasitas tempat sampah sesuai dengan fungsi system. 2. Tempat sampah tidak terbuka jika tempat sampah telah penuh. 3. Sensor HC-SR04 dapat dijadikan sebagai pengukur kapasitas tempat sampah dan mendeteksi manusia. 4. Prinsip kerja pada sensor HC-SR04 adalah memancarkan gelombang ultrasonic kemudian diterima balik oleh receiver ultrasonic. 5.2 Saran 1. Diharapkan dapat ditambahkan notifikasi suara speaker 2. Diharapkan tempat sampah dibuat lebih menarik dan lebih praktis. 3. Diharapkan dapat mengetahui berapa lama tahannya terbuka dan tertutup tempat sampah 4. Pada penelitian selanjutnya diharapkan penulis dapat memberbaiki segala kekurangan dari penelitian ini.

46 DAFTAR PUSTAKA Daryanto Pengetahuan Teknik Elektronika. Jakarta : Bumi Aksara Bejo, Agus C & AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontriler. Yogyakarta : Graha Ilmu Anindya, S.F & Rachmat, H.H Implementasi Sistem Bel Rumah Otomatis Berbasis Sensor Ultrasonik Jurnal ELKOMIKA Teknik Elektro Itenas, volume 3 no 1:64-74 (online) Budiharto, W Membuat Sendiri Robot Cerdas.Edisi Revisi. PT Alex Media Komputindo, Jakarta. Dewantoro, O.B Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Pusat Pengelolaan Sampah Diy. Skripsi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Setiawan, D.S.T. & Iqbal, M Rancangan Bagun Alat Pembuka dan Penutup Tong Sampah Otomatis Berbasis Microkontroler.Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi, volume 1,no. 1, Hal 55,62, Desember 2014 (Online) Sulistyowati, R. & Febrianto, D.D Perancangan Prototype Sistem Kontrol dan Monitoring Pembatas Daya Listrik Berbasis Mikrokontroler. Universitas Kristen Petra: Jurnal IPTEK Vol.16:

47 Lampiran 1. Program Keseluruhan #include <LiquidCrystal.h> #include <Servo.h> #define trigpin A5 #define trig_pin A1 // A1 #define echopin A4 #define echo_pin A0 // A0 #define BUZ 0 Servo bktutup; LiquidCrystal lcd(12, 11, 13, 10, 8, 7); char mybuffer[17] = ""; // width of LCD long ping_dalam (void); long ping_luar (void); void servo_buka (void); void servo_tutup (void); int kosong = 0; void setup() { pinmode(trigpin, OUTPUT); pinmode(echopin, INPUT); pinmode(trig_pin, OUTPUT); pinmode(echo_pin, INPUT); pinmode(buz, OUTPUT); } bktutup.attach(9); bktutup.write(10); int pos = 0; lcd.begin(16,2); servo_buka(); bktutup.write(10); void loop() { long j_dalam, j_luar; while (1) { j_dalam = ping_dalam(); if (j_dalam > 200) j_dalam = 200; if (j_dalam > 4) break; } snprintf(mybuffer, sizeof(mybuffer), "D:%03d ", j_dalam); lcd.setcursor(0,0); lcd.print(mybuffer); while(1)

48 { } j_luar = ping_luar(); if (j_luar > 200) j_luar = 200; if (j_luar > 4) break; snprintf(mybuffer, sizeof(mybuffer), "L:%03d ", j_luar); lcd.setcursor(8,0); lcd.print(mybuffer); if (j_dalam < 10) { lcd.setcursor(0,1); lcd.print("sampah penuh!"); digitalwrite(buz, HIGH); delay(150); digitalwrite(buz, LOW); delay(100); kosong = 1; } else kosong = 0; if (j_luar < 50) { lcd.setcursor(0,1); lcd.print("buka tong... "); } bktutup.write(90); delay(1000); } if (j_luar > 80) { lcd.setcursor(0,1); lcd.print("tutup tong... "); bktutup.write(10); delay(1000); } if (kosong == 0) { if (j_luar > 80) { lcd.setcursor(0,1); lcd.print("tutup tong... "); bktutup.write(10); delay(1000); } } long ping_dalam (void) { long dur, dis; digitalwrite(trigpin, LOW); // Added this line delaymicroseconds(2); // Added this line digitalwrite(trigpin, HIGH); delaymicroseconds(10); // Added this line digitalwrite(trigpin, LOW); dur = pulsein(echopin, HIGH);

49 } dis = (dur/2) / 29.1; if (dis > 200) dis = 200; delay(50); return dis; long ping_luar (void) { long duration, distance; digitalwrite(trig_pin, LOW); // Added this line delaymicroseconds(2); // Added this line digitalwrite(trig_pin, HIGH); delaymicroseconds(10); // Added this line digitalwrite(trig_pin, LOW); duration = pulsein(echo_pin, HIGH); distance = (duration/2) / 29.1; if (distance > 200) distance = 200; delay(50); return distance; } void servo_buka (void) { int pos; for (pos = 0; pos <= 90; pos += 10) { // goes from 0 degrees to 180 degrees bktutup.write(pos); // tell servo to go to position in variable 'pos' delay(100); // waits 15ms for the servo to reach the position } } void servo_tutup (void) { int pos; for (pos = 90; pos >= 8; pos -= 10) { // goes from 180 degrees to 0 degrees bktutup.write(pos); // tell servo to go to position in variable 'pos' delay(100); // waits 15ms for the servo to reach the position } }

50 Lampiran 2. Rangkaian Keseluruhan

51 Lampiran 2. Foto Keseluruhan Alat

52

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah membuat Data Logger Autoclave, prinsip kerja alat ini adalah pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah membuat Data Logger Autoclave, prinsip kerja alat ini adalah pada 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Dwinta Mussetyarsih (2014) yang telah membuat Data Logger Autoclave, prinsip kerja alat ini adalah pada saat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat pengukur tinggi bensin pada reservoir SPBU. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 29 BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1.Diagram Blok Sistem Power Supply LCD Sensor DHT22 Atmega8 Buzzer Gambar 3.1 Diagram Blok System 3.1.1.Fungsi-fungsi diagram blok 1. Blok Power Supply sebagai pemberi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi adalah suatu sistim yang di ciptakan dan dikembangkan untuk membantu atau mempermudah pekerjaan secara langsung atau pun secara tidak langsung baik kantor,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1. Diagram Blok Sistem Suplly Display Card RF RFID Atmega328 Buzzer Driver motor Motor Gambar 3.1 Diagram blok system 3.1.1. Fungsi-fungsi diagram blok 1. Blok card

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Persiapan Perancangan Alat Bab ini akan membahas mengenai perancangan alat mulai dari perangkat lunak ( software ) hinggan ke perangkat keras ( Hardware ), mengenai sistem

Lebih terperinci

PERANCANGAN TEMPAT SAMPAH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO SKRIPSI AIDIL SYAHPUTRA

PERANCANGAN TEMPAT SAMPAH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO SKRIPSI AIDIL SYAHPUTRA PERANCANGAN TEMPAT SAMPAH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO SKRIPSI AIDIL SYAHPUTRA 141421093 PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 27 BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Sistem Diagram merupakan pernyataan hubungan yang berurutan dari satu atau lebih komponen yang memiliki satuam kerja tersendiri dan setiap

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses. ATMega328 memiliki beberapa fitur antara lain :

BAB II LANDASAN TEORI. arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses. ATMega328 memiliki beberapa fitur antara lain : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroler Atmega 328 ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Berikut ini adalah diagram blok sistem rancang bangun alat pengontrol volume air dan aerator pada kolam budidaya udang menggunakan mikrokontroler. Sensor Utrasonik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kue ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi wajah animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB 3: PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN. Bab ini membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara

BAB 3: PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN. Bab ini membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara Untuk mempermudah penulisan tugas akhir ini, penulis membuat suatu sistematika penulisan yang terdiri dari : BAB 1: PENDAHULUAN Bab ini akan membahas latar belakang tugas akhir, identifikasi masalah, batasan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Sensor Ultrasonik. Microcontroller Arduino Uno. Buzzer LED LCD. Gambar 3.1 Blok Rangkaian

BAB III PERANCANGAN. Sensor Ultrasonik. Microcontroller Arduino Uno. Buzzer LED LCD. Gambar 3.1 Blok Rangkaian BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan sensor parkir mobil berbasis Platform Mikrocontroller Open Source Arduino Uno. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah dikirimkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mikrokontroler Mikrokontroler adalah suatu mikroposesor plus. Mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor sebagai otak komputer.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain motor servo, LCD Keypad Shield, rangkaian pemantik, mikrokontroler arduino uno dan kompor

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sistem Hot Plate Magnetic Stirrer Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram Blok alat 20 21 Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor Sistem Minimum Mikrokontroler TTH2D3 Mikroprosesor MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Sikonek, rumah tinggal Sunggal, dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Sikonek, rumah tinggal Sunggal, dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Perancangan ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai April 2017 di Sikonek, rumah tinggal Sunggal, dan Perpustakaan. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 16 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sensor Optocoupler Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber cahaya

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1. Diagram Blok Rangkaian Power Suplay infrared Photodioda LCD Mikrokontroller Keypad Solenoid Door lock Gambar 3.1. Diagram Blok Rangkaian 3.1.1 Fungsi Tiap Blok Blok

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Umum Pada bab ini akan dibahas bagaimana proses perancangan mekanik, penyusunan, dan pembentukan rangkaian untuk merealisasikan komponen alat. Dalam hal ini arduino

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini potensiometer sebagai kontroler dari motor servo, dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam bab ini akan dibahas masalah-masalah yang muncul dalam perancangan alat dan aplikasi program, serta pemecahan-pemecahan dari masalah yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini penulis memaparkan analisis permasalahan yang diangkat yang disajikan dengan diagram dan flowchart serta dipaparkan juga perancangan sistem yang akan

Lebih terperinci

TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer

TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer disusun oleh : MERIZKY ALFAN ADHI HIDAYAT AZZA LAZUARDI JA FAR JUNAIDI 31780 31924

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

Pengenalan Sensor Ultrasonic SRF05 dengan Arduino Sketch. Sensor Ultrasonic SRF05

Pengenalan Sensor Ultrasonic SRF05 dengan Arduino Sketch. Sensor Ultrasonic SRF05 Sensor Ultrasonic SRF05 Ultrasonic adalah suara atau getaran yang memiliki frekuensi tinggi, lumba-lumba menggunakannya gelombang ini untuk komunikasi, kelelawar menggunakan gelombang ultrasonik untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan argo becak motor berbasis arduino dan GPS ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa Kebutuhan Sistem Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu kesatuan sistem yang berupa perangkat lunak, perangkat keras, dan manusianya itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi 68 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi perangkat elektronik. Perancangan rangkaian elektronika terdiri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 37 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Perancangan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Secara garis besar, perancangan pengisian tangki air otomatis menggunakan sensor ultrasonik ini terdiri dari Bar Display, Mikrokontroler ATMega8535, Relay,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini Bluetooth sebagai alat komunikasi penghubung

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroller 8535 Mikrokontroller adalah IC yang dapat diprogram berulang kali, baik ditulis atau dihapus. Biasanya digunakan untuk pengontrolan otomatis dan manual pada

Lebih terperinci

SISTEM PERANCANGAN PEMANTAU KAPASITAS TANGKI AIR MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIC DENGAN SMS GATEWAY BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 SECARA HARDWARE

SISTEM PERANCANGAN PEMANTAU KAPASITAS TANGKI AIR MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIC DENGAN SMS GATEWAY BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 SECARA HARDWARE SISTEM PERANCANGAN PEMANTAU KAPASITAS TANGKI AIR MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIC DENGAN SMS GATEWAY BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 SECARA HARDWARE TUGAS AKHIR REYFALDI HERMAWAN 112408030 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan menerangkan beberapa teori dasar yang mendukung terciptanya skripsi ini. Teori-teori tersebut antara lain mikrokontroler AVR ATmega32, RTC (Real Time Clock) DS1307,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai 48 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iv v vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR SINGKATAN...

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi jari animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya terdapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER

PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER Oleh : Ihyauddin, S.Kom Disampaikan pada : Pelatihan Pemrograman Robot Penjejak Garis bagi Siswa SMA Negeri 9 Surabaya Tanggal 3 Nopember 00 S SISTEM

Lebih terperinci

kan Sensor ATMega16 Oleh : JOPLAS SIREGAR RISWAN SIDIK JURUSAN

kan Sensor ATMega16 Oleh : JOPLAS SIREGAR RISWAN SIDIK JURUSAN Rancang Bangun Robot Pemindah Barang Berdasarkan Garis Hitam Menggunak kan Sensor Warna RGB Berbasis Mikrokontroler ATMega16 LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaik kan Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan robot pengantar makanan berbasis mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s RISC Processor) dari Atmel ini

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s RISC Processor) dari Atmel ini BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroller ATMega 8535 Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s RISC Processor) dari Atmel ini menggunakan arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computing) yang artinya proses

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja

Lebih terperinci