PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI MARITIM SAAT PANDEMI COVID-19

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI MARITIM SAAT PANDEMI COVID-19"

Transkripsi

1 PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI MARITIM SAAT PANDEMI COVID-19 Aris Sasongko Dwiana 1*, Lusiani 1 Program studi Teknika, AMN Cilacap Jalan Kendeng Cilacap * arissasongko71@yahoo.com Abstrak Tujuan dalam kajian ini yaitu mendeskripsikan pembelajaran berbasis teknologi informasi di Perguruan Tinggi Maritim saat Pandemi Covid-19. Metode dalam penelitian ini berupa descriptive content analysis study. Analisis dilakukan pada berbagai artikel ilmiah terkait pembelajaran berbasis teknologi informasi di perguruan tinggi maritim saat pandemi Covid- 19. Artikel ilmiah diperoleh melaluii jurnal nasional serta berbagai sumber lain sejenis. Kesimpulan pada penelitian ini yakni pembelajaran berbasis teknologi pada Perguruan Tinggi Kemaritiman saat pandemi covid-19 dapat dideskripsikan dengan penerapan e-learning (google classroom, zoom, google meet) yang menggunakan berbagai aplikasi terintegrasi dalam website kampus antara lain penerimaan taruna baru online, sistem keuangan online, presensi digital, sistem akademik, Job Fair and Career Center System, Dashbord Perkembangan Kampus, e-sertifikat untuk kegiatan taruna, Manajemen Data Akademik serta Non-Akademik secara terintegrasi yang mendukung terlaksananya pembelajaran berbasis teknologi informasi secara menyeluruh serta utuh dalam mencapai kesuksesan pembelajaran. Kata kunci: pembelajaran, pandemi covid-19, teknologi informasi PENDAHULUAN Selama pandemi covid-19 berbagai bidang mendapatkan dampaknya yang salah satunya dalam pendidikan. Perguruan Tinggi menjadi salah satu bidang yang harus beradaptasi terhadap pandemi melalui perubahan sistem pembelajaran langsung menjadi online. Variasi media digunakan saat aktivitas pembelajaran online. Pendidik maupun peserta didik diharuskan untuk adaptasi dalam pemanfaatan teknologi informasi dengan berbagai media pembelajaran online agar tetap menjamin kualitas hasil belajar peserta didik. Selaku institusi pendidikan kemaritiman, instutisi sebaiknya memahami fungsinya yakni menjadi tempat menciptakan Sumber Daya Manusia berkompeten dalam bidang maritim, oleh karena itu dosen menjadi ujung tombak institusi dalam sharing knowledge pada mahasiswa supaya mampu memiliki visi terhadap dunia kerja nyata di bidang yang ditekuni. Pesatnya perkembangan teknologi mawajibkan dosen terus mengupdate ilmu serta kompetensinya melalui penelitian, pengabdian masyarakat dengan berafiliasi terhadap industri. Ujung tombak pencapaian kerelevanan produk dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja yakni dosen. Center of Technology (CoT) sebagai bentuk reformasi pengajaran perguruan tinggi bersifat inovasi sistemik. Dosen berperan sebagai kunci primer dalam memberikan pemahaman serta menentukan tujuan serta standar administrasi serta kurikulum praktek (Sari, 2019) Pendidikan tinggi kemaritiman diera digitalisasi bisa diperoleh taruna melalui internet dengan kurikulum yang lebih responsif sesuai kebutuhan taruna dan kebutuhan lapangan pekerjaan yang dapat berubah dengan cepat. Sarana serta prasarana fisik wajib berbenah menggunakan metode serta tehnologi terbaru. Kebijakan pemerintah untuk mempercepat digitalisasi pembelajaran di kampus kemaritiman sudah diterapkan secara bertahap sesuai dengan persiapan menghadapi revolusi industri 4.0. Lulusan pendidikan tinggi kemaritiman idealnya adalah memiliki fisik yang prima, emosi yang terkendali, hubungan sosial yang luwes dengan berbagai suku bangsa dan negara, otak yang cerdas, komunikasi lancar dan taat dalam beribadah. Tidak pernah hilang manusia hanya karena tehnologi, tinggal bagaimana kita menyesuaikan kebutuhan tenaga kerja dan pemanfaatan tehnologi itu sendiri. 242 P a g e

2 Penggunaan teknologi informasi pada aspek pendidikan, spesifik aspek kegiatan belajar mengajar adalah mata rantai sejarah teknologi pembelajaran. E-Education, berkaitan memanfaatkan media komunikasi serta teknologi informasi, sejenis komputer, internet, telepon, media audio visual serta alat pendukung lain dengan susunan berbentuk program kegiatan belajar mengajar e-learning dalam beragam tingkat pendidikan. E-learning menunjukkan hal baru dengan kegiatan yang lebih fleksibel tanpa terbatas ruang dan waktu. (Usman, 2017) Penerapan e-learning menggunakan komputer diklasifikasikan yakni: pertama, pembelajaran berbantuan komputer (Computer Assisted Instruction=CAI) kedua, kegiatan belajar mengajar berbasis komputer (Computer Based Instruction=CBI). CAI menggunakan perangkat lunak dengan fungsi memberikan kemudahan pendidik saat kegiatan belajar mengajar, sejenis multi media, atau alat bantu saat aktivitas belajar mengajar. Pembelajaran berbasis komputer (CBI) berfungsi lebih menyeluruh yakni pendidik memiliki peran sebagai desainer serta programer dalam KBM. Pembelajaran berbasis web atau Web-Based- Education (WBE) dengan nama lain e-learning (electronic learning) bisa diartikan aplikasi teknologi web pada lingkup kegiatan belajar mengajar yang ditujukan dalam sebuah tahapan pendidikan. (Usman, 2017) Hal tersebut membuat penulis tertarik mendeskripsikan pembelajaran berbasis teknologi informasi di Perguruan Tinggi Maritim saat pandemi covid-19. LANDASAN TEORI Sumber belajar yakni beragam hal yang bisa dimanfaatkan sebagai fasilitas belajar dalam mencapai kesuksesan kegiatan belajar mengajar berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik, serta latar, yang dimanfaatkan terpisah maupun kombinasi yang difungsikan saat kegiatan belajar mengajar non-formal, informal, maupun formal. (Rahmadi et al., 2018) Video disebut sebagai sumber belajar yang paling diperlukan mahasiswa dalam mendukung kegiatan belajar mengajar dengan basis TIK pada perguruan tinggi. Sumber pembelajaran lain dapat berbentuk booklet, brosur, flipchart, leaflet, mock-up, kurang diperlukan mahasiswa pada konteks kegiatan belajar mengajar berbasis TIK. (Rahmadi et al., 2018) Kegiatan pembelajaran online yang dilakukan tanpa tatap muka langsung, melainkan menggunakan platform tersedia. Variasi tampilan teori pembelajaran diberikan secara online, komunikasi serta tes juga secara online. (Chrismawati et al., 2021) Pemanfaatan internet pada sistem belajar mengajar jarak jauh dengan kegiatan pembelajaran elektronik (E- Learning). Aktivitas belajar online merupakan program terselenggaranya ruang pembelajaran dalam jaringan dengan cakupan luas. (Mulyadi, 2020) Aktivitas belajar online efektif mengatasi KBM dengan kemungkinan guru dan siswa berinteraksi dalam kelas virtual dengan akses tanpa batas ruang maupun waktu. KBM online membuat siswa memiliki kemandirian dalam belajar, selain itu motivasinya pun dapat meningkat. Kelemahan KBM online bahwa kurangnya kontrol terhadap murid. Ketidakstabilan signal internet serta biaya kuota yang tinggi menjadi tantangan terpisah. Kelebihan KM online dapat mencegah menyebarnya Covid-19 di perguruan tinggi. (Sadikin & Hamidah, 2020) Berkembangnya teknologi menjadikan peluang KBM online terlaksana secara baik. Komunikasi 2 arah dari guru dan murid lebih baik dikarenakan adanya pilihan berbagai media komunikasi. Kunci efektifnya mekanisme KBM online bahwa kreativitas guru diperlukan saat penyampaian teori yang menyenangkan serta tidak sulit dimengerti hingga murid antusias dan produktif walaupun tidak di sekolah. (Napsawati, 2020) Adanya media KBM online yang lengkap menggunakan sarana pengontrol yang dimanfaatkan pengakses sesuai kebutuhan. (Arnesti & Hamid, 2015). Kompetensi guru merupakan hal dasar saat penyampaian bahan belajar sebagai bahan pertimbangan mengembangkan serta kelanjutan pemanfaatan media yang efektif serta efisien. (Aini, 2019) Ketepatan menggunakan multimedia pada Guru saat KBM, bisa menambah wawasan positif terhadap murid. Ragam media merupakan program pembaruan jika murid mendapat kendala menerima teori yang diberikan guru dalam kelas diberikan peluang menggunakan multimedia berdesain spesifik 243 P a g e

3 agar murid cepat menangkap hal yang disampaikan guru dalam kelas. (Wibawa et al., 2019) KBM online yang dilaksanakan Guru berbasis smartphone, laptop maupun jaringan internet dalam menyampaikan teori belajar. Fungsi KBM online pada Guru yaitu dapat meningkatkan kompetensi dalam menggunakan teknologi saat aktivitas belajar mengajar. (Lindawati & Rahman, 2020) Guru beradaptasi saat KBM online dengan beragam hal yakni dalam memaknai dan memahami esensi KBM online. Guru berupaya mencari informasi aktivitas belajar mengajar online dengan memanfaatkan teknologi internet seragam google, youtube, diskusi bersama sejawat. Tidak luangnya waktu Guru selama memahami KBM online memunculkan beragam hambatan, hal tersebut bisa teratasi dengan bantuan pihak lain seragam media internet, teman sejawat, media cetak. Pihak sekolah bisa mendukung terlaksananya KBM online bisa merupakan bentuk motivasi Guru pada proses adaptasi terhadap model KBM online selama pandemi. (Lindawati & Rahman, 2020) Kegiatan belajar mengajar online mempermudah dalam proses transfer ilmu pengetahuan pada situas serta kondisi saat berdiskusi sampai bertatap muka virtual dengan variasi platform. Diperlukan perbaikan serta kondisi setempat yang disesuaikan, dengan pertimbangan kemampuan orang tua dalam mempersiapkan fasilitas KBM daring yang berbeda. Kuncinya bahwa kemampuan murid belajar secara optimal selama pandemi. (Herliandry et al., 2020) Tingkat keefektifan KBM online, memerlukan kesiapan alat teknologi informasi yang mendukung KBM online (Perguruan Tinggi, Pemerintah) melalui pelatihan penggunaaan teknologi informasi untuk Guru dan murid untuk mempermudah selama melakukan interaksi saat KBM berdasarkan teknologi informasi. Dukungan paket data untuk murid menengah kebawah merupakan penyelesaian masalah biaya KBM online yang tinggi. (Damayanthi, 2020) Faktor pendukung KBM online yakni handphone, kuota, stabilnya jaringan internet, beragam hal tersebut bisa digunakan Guru dengan optimal sebagai pengontrol berkembangnya murid selama KBM online. Adanya kendala yang ditemui Guru selama KBM, bahwa tidak seluruh murid mempunyai handphone selain itu sebagian besar orang tua yang memiliki aktivitas pekerjaan. Orang tua sebagai sosok utama selama KBM online, karena secara langsung andil membimbing serta mengawasi peserta belajar selama KBM. Pemberian motivasi bermanfaat untuk murid meskiupun belajar di rumah. (Putria et al., 2020) METODE Metode dalam kajian ini berupa descriptive content analysis study yakni analisis isi yang dengan mendeskripsikan isi berdasarkan informasi maupun suatu teks terkait. (Munirah, 2015). Beragam artikel ilmiah dianalisis dalam kaitannya dengan pembelajaran berbasis teknologi infomasi pada pendidikan tinggi kemaritiman saat pandemi. Sumber artikel berasal dari jurnal nasional maupun beragam sumber lain yang relevan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pendidikan Tinggi termasuk dibidang kemaritiman memang ikut terimbas dalam operasionalisasi saat pandemi serta harus mempercepat pembelajaran berbasis teknologi informasi di kampusnya. Beberapa hal dapat diperhatikan dalam pembelajaran berbasis teknologi informasi antara lain: infrastruktur digital serta data, kapabilitas Sumber Daya Manusia, serta kesesuaian aplikasi. Perguruan Tinggi Kemaritiman yang belum mencukupi sarana serta prasarana fisik wajib berbenah memanfaatkan penggunaan metode serta teknologi terbaru secara maksimal. Kelemahan di bidang pelayanan administratif akan teratasi dengan langkah strategis, sertifikasi dan pelatihan sehingga akan dapat menjamin pelayanan, memberi rasa percaya diri dalam bersaing di dunia pendidikan tinggi kemaritiman. Penggalangan sumber dana, kerjasama dan kesejahteraan karyawan dapat didorong melalui penggalian pusat pembiayaan lain selain dari para taruna sebagai sumber pemasukan utama. Dalam program pembelajaran berbasis teknologi informasi ini, tarunapun dapat menggunakan teknologi untuk memberikan kemudahan dalam kegiatan belajar mengajar secara online secara spesifik. Perguruan tinggi 244 P a g e

4 dapat berkolaborasi bersama mitra industri, lapangan pekerjaan dan perusahaan-perusahaan pelayaran. Sarana dan prasarana untuk pendidikan karakter, mental dan kedisiplinan harus tetap berjalan dengan menyesuaikan situasi di tengah pandemik covid-19 ini. Skill dalam hal komunikasi, kemampuan berbahasa Inggris dengan standar marlins test bisa dipelajari dan dipersiapkan melalui laboratorium bahasa. Skill and understanding yang dibuktikan dengan certificate of competency pelaut dapat diperoleh melalui kerja sama dengan kampus lain atau lembaga lain yang menyediakan berbagai short course yang diperlukan. Dinamika penggunaan teknologi dalam aktivitas belajar mengajar khususnya dalam lembaga pendidikan tinggi perlu diperhatikan secara khusus oleh pengelola lemdik dalam penerapannya, semakin maju serta modrennya perkembangan teknologi pada dunia pendidikan serta aktivitas belajar mengajar. Teknologi berbasis komputer menjadi teknologi terupdate pada dunia pendidikan, teknologi berbasis web serta e-learning membuat kegiatan belajar mengajar di Perguruan Tinggi semakin diminati dosen serta mahasiswa oleh karena itu dibutuhkan pelatihan terpadu, integratif sesuai perkembangan teknologi serta penguasaan aplikasi mutakhir untuk peserta didik serta dosen, melalui aplikasi yakni e-learning berbasis moddle.com, edmodo.com serta lainnya. (Usman, 2017) Penyelesaian permasalahan KBM selama pandemi yang dapat mencegah menyebarnya virus yaitu menerapkan KBM online. KBM online memberi keleluasaan murid mendapat informasi luas dari beberapa seandainya kondisi KBM berjalan aktif, kondusif, efektif. Diperlukan usaha komprehensif dari Guru maupun murid. Guru harus menyampaikan KBM online dengan kualitas baik, selain itu Guru harus mengikuti KBM secara baik. Meminimalisasi faktor yang menjadikan kendala yakni akses internet, terbatasnya waktu serta kualitas KBM dikondisikan agar tercapainya tujuan KBM online. (Firdaus, 2020) Terdapat peluang tehnologi bahwa kapal tanpa awak (drone) ditinjau dari aspek teknologi sebagai wacana kedepannya. Oleh karena itu diperlukan adaptasi serta persiapan dalam pendidikan tinggi kemaritiman. UMS System (Unattended Machinery Spaces) saat ini secara bertahap dan terus menerus sudah mulai diterapkan, sejak tidak diperlukannya lagi markonis diatas kapal diganti dengan tehnologi komunikasi, tidak diperlukannya lagi elektrisen, juru minyak dan pembantu juru minyak, bahkan banyak kapal yang menggunakan single engineer saja. Untuk itu perbanyaklah praktikum saat masih di kampus, di kampus kita sudah ada Simulator, komputer, laboratorium bahasa, praktek elektronika, mesin dan bengkel, tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Setiap ada perubahan dalam pendidikan kemaritiman untuk menjawab tantangan era digitalisasi dibidang transportasi laut hendaknya dipandang sebagai suatu peluang baru, sehingga kedepannya dapat menghadapi serta mendapatkan peluang baru tersebut. Idalam bidang kemaritiman terdapat pelaut serta merupakan pemasok pelaut potensial cukup besar baik untuk level Perwira maupun Rating, jika perusahaan dalam negeri menurun karena adanya pandemi maka saatnya go international dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah diatur, PCR Test, Vaccination, karantina dan hal-hal lain yang diperlukan sesuai perkembangan keadaan. Beragam hal yang diterapkan saat pembelajaran berbasis teknologi informasi dalam pendidikan maritim saat pandemi covid antara lain: penerimaan taruna baru online, presensi digital, E-Learning (google classroom, zoom, google meet) aplikasi serta website kampus, sistem akademik, job fair and career center system, dashbord perkembangan kampus, E-Sertifikat untuk kegiatan taruna, sistem keuangan online, pengurangan sampah kertas (paperless), tugas pengajar dan menghemat biaya, manajemen data akademik serta Nonakademik menjadi terintegrasi. Pendidik dalam hal ini Dosen sebagai fasilitator dalam pembelajaran harus meningkatkan kompetensinya dalam bidang teknologi informasi agar dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar dalam mencapai kesuksesan pembelajaran. Dosen harus dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi menggunakan e-learning dengan beragam sumber belajar serta berbagai multimedia interaktif serta inovatif serta KBM berpusat pada siswa yang akan menjadi pembaharu dalam bidang kemaritiman. Berbagai aspek pendukung lain yakni oleh 245 P a g e

5 pihak Perguruan Tinggi memberikan dukungan baik sarana maupun prasarana dengan melakukan pengalihfungsian dana pendidikan yang sebelumnya dilaksanakan secara offline kemudian menjadi online. Selain itu, dukungan berbagai pihak lainnya menjadi motivator yang cukup membantu terlaksananya pembelajaran berbasis teknologi informasi dalam lingkup pendidikan kemaritiman saat pandemi. KESIMPULAN Kesimpulan pada penelitian ini yakni pembelajaran berbasis teknologi pada Perguruan Tinggi Kemaritiman sat pandemi covid-19 dapat dideskripsikan dengan penerapan e-learning (google classroom, zoom, google meet) yang menggunakan berbagai aplikasi terintegrasi dalam website kampus antara lain penerimaan taruna baru online, sistem keuangan online, presensi digital, sistem akademik, Job Fair and Career Center System, Dashbord Perkembangan Kampus, e-sertifikat untuk kegiatan taruna, Manajemen Data Akademik serta Non-Akademik secara terintegrasi yang mendukung terlaksananya pembelajaran berbasis teknologi informasi secara menyeluruh serta utuh dalam mencapai kesuksesan pembelajaran. Sehingga direkomendasikan kajian berikutnya yakni analisis faktor pendukung serta penghambat digitalisasi pembelajaran di pendidikan kemaritiman. DAFTAR PUSTAKA Aini, Y. I. (2019). PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN QUIZIZZ UNTUK PEMBELAJARAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DI BENGKULU. Jurnal Kependidikan, 2(25), 1 6. Arnesti, N., & Hamid, A. (2015). Penggunaan Media Pembelajaran Online Offline Dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris. Jurnal Teknologi Informasi & Komunikasi Dalam Pendidikan, 2(1), Chrismawati, M., Septiana, I., & Dwi Purbiyanti, E. (2021). Peningkatan Hasil Belajar Melalui Model Flipped Classroom Berbantuan Media Power Point dan Audio Visual di Sekolah Dasar. EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 3(5), Damayanthi, A. (2020). Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid 19 pada Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik. Edutech, 19(3), /sosial/article/view/61 Firdaus, F. (2020). Implementasi Dan Hambatan Pada Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid 19. Utile: Jurnal Kependidikan, 6(2), Herliandry, L. D., Nurhasanah, N., Suban, M. E., & Kuswanto, H. (2020). Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan, 22(1), Lindawati, Y. I., & Rahman, C. A. (2020). Adaptasi Guru Dalam Implementasi Pembelajaran Daring Di Era Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP, 3(1), loadarticlefile.do?attachtype=pdf&id= 9987 Mulyadi, E. (2020). Pembelajaran Daring Fisika Melalui Whatsapp, Google Form, Dan Dalam Capaian Presensi Aktif Dan Online Physics Learning Via Whatsapp, Google Form, and in the Achievement of Active Presence and. Jurnal Karya Ilmiah Guru, 5(1), Munirah, F. (2015). Analisis Isi Deskriptif Rubrik Xp Re Si Harian Kaltim Post Periode Maret-April EJournal Ilmu Komunikasi, 3(1), Napsawati, N. (2020). Analisis Situasi Pembelajaran Ipa Fisika Dengan Metode Daring Di Tengah Wabah Covid-19. Karst : JURNAL PENDIDIKAN FISIKA DAN TERAPANNYA, 3(1), Putria, H., Maula, L. H., & Uswatun, D. A. (2020). Analisis Proses Pembelajaran dalam Jaringan (DARING) Masa Pandemi Covid- 19 Pada Guru Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 4(4), Rahmadi, I. F., Khaerudin, K., & Kustandi, C. (2018). Kebutuhan Sumber Belajar 246 P a g e

6 Mahasiswa yang Mendukung Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi di Perguruan Tinggi. JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan, 20(2), Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19. BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 6(2), Sari, D. I. (2019). Centre of Technology sebagai Model Praktis Industri Pelayaran untuk Kompetensi Lulusan Jurusan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga pada Perguruan Tinggi Vokasi Maritim di Indonesia. Proceeding of 10th Industrial Research Workshop and National Seminar, Polban, Usman, U. (2017). Dinamika Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Pada Lembaga Pendidikan Tinggi. Jurnalisa, 3(1), Wibawa, R. P., Astuti, R. I., & Pangestu, B. A. (2019). Smartphone-Based Application quizizz as a Learning Media. Dinamika Pendidikan, 14(2), P a g e

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perbuatan dan pengalaman yang dialami oleh manusia merupakan pembelajaran bagi diri manusia itu sendiri. Proses belajar dalam kehidupan manusia sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik guna memasuki dunia kerja, serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik guna memasuki dunia kerja, serta mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kejuruan adalah pendidikan khusus yang direncanakan untuk menyiapkan peserta didik guna memasuki dunia kerja, serta mengembangkan sikap profesional

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang mempengaruhi efektifnya sebuah Organisasi Virtual (Metode dan Perbandingan)

Faktor-Faktor yang mempengaruhi efektifnya sebuah Organisasi Virtual (Metode dan Perbandingan) Faktor-Faktor yang mempengaruhi efektifnya sebuah Organisasi Virtual (Metode dan Perbandingan) Literature Review Vebri Naldo Madawara (912014051) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya

Lebih terperinci

WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen

WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen Fakultas Syari ah Universitas Islam Negeri SMH Banten WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen Oleh : Edy Nasri,M.Kom Serang, 26 April 2017 Pembelajaran Online Sistem pembelajaran online adalah hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada saat ini memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN 2013 2022 SK: 062/SK.Kap/JTM/FT/UP/VII/2014 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...1 BAB II VISI DAN

Lebih terperinci

SMP NEGERI 2 PARANGGUPITO

SMP NEGERI 2 PARANGGUPITO PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE BERBASIS SWAY TERINTEGRASI POTENSI LOKAL GULA JAWA Disusun Guna Mengikuti Kegiatan Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016 Oleh : AGUS DWIANTO, M.Pd. NIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan sebagai tuntutan akan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang dapat berkompetisi di era globalisasi akan terus berlangsung diupayakan. Perhatian

Lebih terperinci

Variasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH

Variasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH Variasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

E-EDUCATION. 6. Komputer dan Pendidikan PTSI C

E-EDUCATION. 6. Komputer dan Pendidikan PTSI C E-EDUCATION Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M, 1995). Ivan Illich

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Raden Indra Firmansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Raden Indra Firmansyah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology) merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat telah membawa banyak pengaruh terhadap berbagai bidang. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. pesat telah membawa banyak pengaruh terhadap berbagai bidang. Dunia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang saat ini semakin pesat telah membawa banyak pengaruh terhadap berbagai bidang. Dunia pendidikan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana berbagai informasi mudah didapatkan oleh semua orang di. Perkembangan IPTEK yang sangat pesat dapat berimbas pada tantangan

BAB I PENDAHULUAN. dimana berbagai informasi mudah didapatkan oleh semua orang di. Perkembangan IPTEK yang sangat pesat dapat berimbas pada tantangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kita telah memasuki abad ke-21. Abad 21 merupakan abad dimana berbagai informasi mudah didapatkan oleh semua orang di penjuru dunia tanpa terkecuali. Batasan

Lebih terperinci

Sisdiknas No. 20/2003. Pendidikan Tinggi Jarak Jauh. PP No. 66/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (perbaikan atas PP 17/2010)

Sisdiknas No. 20/2003. Pendidikan Tinggi Jarak Jauh. PP No. 66/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (perbaikan atas PP 17/2010) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN 2011 Aturan yang digunakan Sisdiknas No. 20/2003 SK Mendiknas No. 107/U/2001 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN CLOUD DATA CENTER DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS SEKOLAH DI SMKN 2 SEWON

RANCANG BANGUN CLOUD DATA CENTER DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS SEKOLAH DI SMKN 2 SEWON Rancang Bangun Cloud Center... RANCANG BANGUN CLOUD DATA CENTER DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS SEKOLAH DI SMKN 2 SEWON Rusli Abdul Hamid *, Rudy Hartanto, Adhistya Erna Permanasari Teknik Elektro dan

Lebih terperinci

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk menyampaikan bahan

Lebih terperinci

Implementasi Blended Learning Dr. Sentot Kusairi, M. Si. Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi

Implementasi Blended Learning Dr. Sentot Kusairi, M. Si. Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi Implementasi Blended Learning Dr. Sentot Kusairi, M. Si. Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi komputer dan informasi telah merambah dunia pendidikan. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Johan Ramadhan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Johan Ramadhan, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembang pesat TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam pendidikan di era globalisasi ini, mengakibatkan guru dan siswa dituntut untuk terampil dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berkembang demikian pesat, khususnya di bidang industri. Di satu sisi era ini membawa iklim

Lebih terperinci

Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme

Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme Pembelajaran Berbasis TIK Disampaikan oleh: Awan Sundiawan pada BIMTEK Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme Ribuan aplikasi baru akan muncul secara online Sumber: http://socialbakers.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada saat ini sudah sangatlah pesat. Telah tersediakan beragam layanan yang mendukung untuk perkembangan teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fariz Eka Nurfu ad, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fariz Eka Nurfu ad, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang semakin pesat, menuntut masyarakat untuk mengikuti perkembangannya. Salah satu bidang yang mendapatkan dampak

Lebih terperinci

E-learning, Cermin Pendidikan Masa Kini: Siapkah kita? Oleh : Christina Wahyu Cahyani Senin, 13 Pebruari :46

E-learning, Cermin Pendidikan Masa Kini: Siapkah kita? Oleh : Christina Wahyu Cahyani Senin, 13 Pebruari :46 KOPI - Perkembangan teknologi yang semakin canggih kini telah mengubah dunia pendidikan. Pembelajaran yang dulunya menggunakan cara konvensional berangsur-angsur berubah menjadi modern. Penggunaan alat-alat

Lebih terperinci

FASILITAS DI INTERNET

FASILITAS DI INTERNET FASILITAS DI INTERNET e-mail (SurEl / Surat Elektronik) FTP (PPB / Protokol Pemindahan Berkas) TelNet / Rlogin (PMJ / Prosedur Masuk Jauh) Network News (JBb / Jaringan Beritaberita) WAIS, Gopher, www (Wire-Wiri-Wae,

Lebih terperinci

Kata Kunci : kurikulum berbasis kompetensi, manajemen perkantoran, teknologi informasi.

Kata Kunci : kurikulum berbasis kompetensi, manajemen perkantoran, teknologi informasi. PEMBELAJARAN MATA DIKLAT MANAJEMEN PERKANTORAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI Hengky Pramusinto 1 Abstrak: Kurikulum 2004 yang berorientasi pada kompetensi, mensyaratkan agar peserta didik menguasai dan

Lebih terperinci

Memaksimalkan Kreatifitas Guru dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini

Memaksimalkan Kreatifitas Guru dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini Memaksimalkan Kreatifitas Guru dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini Oleh: Rakhman Halim, M.Pd Peningkatan pendidikan pendidikan di Indonesia merupakan

Lebih terperinci

Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia

Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia Eko Yuliandi TKJ ITB / SEAMOLEC 2011/2012 PENDAHULUAN A: Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi yang tinggi baik dilihat dari aspek

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi yang tinggi baik dilihat dari aspek 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Untuk menghadapi tantangan di era globalisasi ini diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi yang tinggi baik dilihat dari aspek koneksi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI CHAPTER 2 Ruang Lingkup Bahan AJar Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember Coba Jelaskan A. Pengertian Bahan Ajar B. Karakteristik Bahan Ajar C. Tujuan dan

Lebih terperinci

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Sejarah Kurikulum Prodi Teknik Informatika Hingga saat ini, Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pertukaran informasi di dunia maya ini dapat juga diterapkan pada proses belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. pertukaran informasi di dunia maya ini dapat juga diterapkan pada proses belajar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya teknologi informasi, maka proses belajarpun mengalami perubahan. Adanya media internet memudahkan kita untuk dapat mengakses ke berbagai sumber

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR e-learning suatu istilah yang digunakan terhadap proses belajar mengajar berbasis online tanpa dibatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana utama untuk memperoleh,menerapakan dan mengembangkan ipteks. Pendidikan termasuk kegiatan pembelajaran dan penanaman nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 484 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan ini disusun merujuk kepada hasil dan pembahasan penelitian studi tentang Struktur, Pelaksanaan, Perangkat, dan Pengendalian Sistem Manajemen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Berawal dari pesatnya kemajuan di bidang teknologi di dunia ini, sehingga menyebabkan dan mempengaruhi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk terus mengimbangi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya media pembelajaran dapat menghantarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk membantu aktivitas manusia. Melalui internet, manusia

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk membantu aktivitas manusia. Melalui internet, manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi begitu pesat dan penggunaannya sudah mencakup seluruh bidang kehidupan. Teknologi informasi yang berkembang saat ini dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan. Pendidikan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan bahan ajar inovatif berbasis multimedia perlu mendapat perhatian dalam memenuhi tuntutan peningkatan kualitas pendidikan dan mendukung pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi diantara sesamanya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi diantara sesamanya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi diantara sesamanya, untuk dapat saling berhubungan satu dengan yang lainnya, maka manusia mulai mencari dan menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bukan hanya kegiatan guru dalam menyampaikan materi dan tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, siswa dan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijamah oleh teknologi. Teknologi informasi dan komunikasi telah masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. dijamah oleh teknologi. Teknologi informasi dan komunikasi telah masuk ke 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat saat ini. Beberapa aspek kehidupan mulai dijamah oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembang cepatnya kemajuan IPTEK di era globalisasi seperti

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembang cepatnya kemajuan IPTEK di era globalisasi seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembang cepatnya kemajuan IPTEK di era globalisasi seperti sekarang ini telah meningkatkan kebutuhan masyarakat akan teknologi yang sekaligus telah mengubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan perubahan dan pertumbuhan kehidupan ke arah yang lebih kompleks. Kemajuan teknologi juga membuat

Lebih terperinci

BELAJAR DI ERA DIGITAL: BAHASA INGGRIS BERBASIS LOKALITAS MELALUI MEDIA SOSIAL SEBAGAI LANGKAH ANTISIPATIF MENYONGSONG 0 KM JAWA

BELAJAR DI ERA DIGITAL: BAHASA INGGRIS BERBASIS LOKALITAS MELALUI MEDIA SOSIAL SEBAGAI LANGKAH ANTISIPATIF MENYONGSONG 0 KM JAWA BELAJAR DI ERA DIGITAL: BAHASA INGGRIS BERBASIS LOKALITAS MELALUI MEDIA SOSIAL SEBAGAI LANGKAH ANTISIPATIF MENYONGSONG 0 KM JAWA Winda Candra Hantari, Ali Imron Abstrak Perubahan kecil dalam sebuah konteks

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk

BAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komputer sebagai hasil teknologi moderen sangat membuka kemungkinankemungkinan yang besar untuk menjadi alat pendidikan khususnya dalam pembelajaran. Teknologi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WhatsApp MOBILE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA POKOK BAHASAN PENGENALAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

IMPLEMENTASI WhatsApp MOBILE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA POKOK BAHASAN PENGENALAN KOMPONEN ELEKTRONIKA IMPLEMENTASI WhatsApp MOBILE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA POKOK BAHASAN PENGENALAN KOMPONEN ELEKTRONIKA Hendrik Pratama 1, Andista Candra Yusro 2 1 Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa pendidik diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan

Lebih terperinci

RENSTRA INSTALASI KOMPUTER SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR

RENSTRA INSTALASI KOMPUTER SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR RENSTRA INSTALASI KOMPUTER SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR 2010-2014 PENGANTAR Rencana Strategis ini merupakan rencana pengembangan Unit Komputer Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian [STPP] Bogor

Lebih terperinci

II. PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PENDIDIKAN. A. Identitas Program Studi

II. PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PENDIDIKAN. A. Identitas Program Studi II. PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PENDIDIKAN A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Teknologi Pendidikan 2. Izin Pendirian : 423/DIKTI/Kep/1998 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Menjadi Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi banyak membawa perubahan dalam kehidupan, salah satu contohnya adalah tingkat penggunaan komputer di kalangan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMK DALAM PROSES PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DAN SOFT SKILLS

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMK DALAM PROSES PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DAN SOFT SKILLS PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMK DALAM PROSES PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DAN SOFT SKILLS 1 Aang Kisnu Darmawan, 2 Ahmad Asir, 3 Arisandy Dwiharto 1 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN TIK DAN MULTIMEDIA

MODEL PEMBELAJARAN TIK DAN MULTIMEDIA MODEL PEMBELAJARAN TIK DAN MULTIMEDIA Dr. Dedi Rohendi, MT UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA dedir@upi.edu Pendahuluan Tiga revolusi besar dalam peradaban manusia: Revolusi industri Ditemukannya mesin-mesin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Electronic Learning atau yang biasa disingkat dengan e-learning merupakan cara baru yang terdapat pada dunia pendidikan, dimana proses belajar mengajar menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan terus berlangsung sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin hari semakin maju, bervariasi, dan kompleks.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi di dalam dunia pendidikan merupakan kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan informasi menjadi masalah ketika kebutuhan tersebut tidak dapat terpenuhi. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology) telah membawa perubahan pada dunia pendidikan. Saat ini terdapat suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI menjadi tidak terelakan lagi.

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Ajar

Pengertian Bahan Ajar Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir semua negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya era globalisasi, pelaksanaan pembelajaran saat ini perlu didukung dengan adanya media pembelajaran yang berbasis teknologi. Media berbasis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti II. TINJAUAN PUSTAKA A. Multimedia Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Musfiqon (2012: 27) mengartikan media sebagai wadah dari

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEMATIS TERHADAP INFORMASI MANAJEMEN LABORATORIUM Oleh Luh Putu Ary Sri Tjahyanti, S.T., M.Kom. 8

ANALISIS SISTEMATIS TERHADAP INFORMASI MANAJEMEN LABORATORIUM Oleh Luh Putu Ary Sri Tjahyanti, S.T., M.Kom. 8 ANALISIS SISTEMATIS TERHADAP INFORMASI MANAJEMEN LABORATORIUM Oleh Luh Putu Ary Sri Tjahyanti, S.T., M.Kom. 8 Abstrak: Abad ke-21 adalah abad Informasi dan Era Internet. Dengan pesatnya perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No 20 Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 2015-2019 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO APRIL 2015 Rencana Strategis FMIPA-UHO, 2015-2019 1 KATA

Lebih terperinci

fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007

fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007 fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa tujuan Pendirian Negara Republik Indonesia antara lain adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik atau juga

I. PENDAHULUAN. transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik atau juga 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desain pembelajaran dewasa ini, hanya dipahami sebagai praktik penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Pengesahan Dokumen tersebut di bawah ini: RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2016-2020 Telah disusun dan ditetapkan sebagai rencana operasional Fakultas Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem evaluasi, pengadaan buku dana alat-alat pelajaran, perbaikan sarana. belum menunjukkan hasil sebagaimana yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. sistem evaluasi, pengadaan buku dana alat-alat pelajaran, perbaikan sarana. belum menunjukkan hasil sebagaimana yang diharapkan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan nasional, pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti halnya pengembangan dan penyempurnaan kurikulum, pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Perkembangan pendidikan nasional mengalami dinamika seiring dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas, tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas, tujuan pendidikan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjadi bangsa yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung bagi kemajuan suatu bangsa adalah

Lebih terperinci

Peran Strategis e-library dalam Pembangunan Infrastruktur Intelektual. Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

Peran Strategis e-library dalam Pembangunan Infrastruktur Intelektual. Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Peran Strategis e-library dalam Pembangunan Infrastruktur Intelektual Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Abstrak Sentuhan elegan teknologi informasi telah mentransformasi perpustakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN INTERNET OF THINGS PADA LAYANAN SISTEM AKADEMIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS SEKOLAH DI SMKN 2 SEWON

RANCANG BANGUN INTERNET OF THINGS PADA LAYANAN SISTEM AKADEMIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS SEKOLAH DI SMKN 2 SEWON RANCANG BANGUN INTERNET OF THINGS PADA LAYANAN SISTEM AKADEMIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS SEKOLAH DI SMKN 2 SEWON Rusli Abdul Hamid *, Rudy Hartanto, Adhistya Erna Permanasari Teknik Elektro dan

Lebih terperinci

PROFIL PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN

PROFIL PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN PROFIL PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2015-2016 a. Nama Sekolah : SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG b. Bidang Studi Keahlian : TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komputer membawa pengaruh yang cukup besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komputer membawa pengaruh yang cukup besar bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer membawa pengaruh yang cukup besar bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Dalam berbagai aspek kehidupan, manusia terus mengembangkan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi Informasi berkembang sangat pesat seiring penemuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi Informasi berkembang sangat pesat seiring penemuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi berkembang sangat pesat seiring penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasi sehingga mampu menciptakan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Empiris Perkuliahan Strategi Pembelajaran Selama ini

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Empiris Perkuliahan Strategi Pembelajaran Selama ini BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Berdasarkan temuan dan analisis data yang diperoleh dari kegiatan studi pendahuluan, uji coba model, dan uji validasi model, serta pembahasan penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lingtang Ratri Prastika, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lingtang Ratri Prastika, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini berlangsung dengan sangat pesat. Hal tersebut dapat dirasakan dengan munculnya berbagai produk elektronik

Lebih terperinci

Progam Kemitraan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC)

Progam Kemitraan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) Progam Kemitraan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) Oleh: Khalid Mustafa (Staf Divisi IT pada SEAMEO SEAMOLEC) Pendidikan adalah hak bagi setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran sains merupakan pembelajaran yang berorientasi pada proses dan hasil, namun kini pembelajaran sains telah berkembang dan berorietasi pada sikap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Program telekomunikasi dalam bentuk Teknologi Informasi dan Komunikasi atau

I. PENDAHULUAN. Program telekomunikasi dalam bentuk Teknologi Informasi dan Komunikasi atau I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program telekomunikasi dalam bentuk Teknologi Informasi dan Komunikasi atau Information Communication and Technology (ICT) merupakan bagian dari teknologi pendidikan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin berkembang pesatnya teknologi informasi dan komunikasi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin berkembang pesatnya teknologi informasi dan komunikasi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkembang pesatnya teknologi informasi dan komunikasi pada era globalisasi ini mengakibatkan perlu adanya penyesuaian terhadap keadaan yang terjadi di segala

Lebih terperinci

MEMBANGUN LITERASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN OLEH : Nunuk Suryani. Page 1

MEMBANGUN LITERASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN OLEH : Nunuk Suryani. Page 1 MEMBANGUN LITERASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN OLEH : Nunuk Suryani Page 1 APAKAH LITERASI DIGITAL?. Page 2 Era global Mengapa Penting? Pendidikan perlu menyiapkan manusia yang mampu menjawab tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang bersifat mendasar dalam menghadapi tantangan global salah satunya perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan setiap individu adalah melalui proses pendidikan. Melalui proses pendidikan diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Herman S. Wattimena,2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Herman S. Wattimena,2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembelajaran dalam pendidikan sains seperti yang diungkapkan Millar (2004b) yaitu untuk membantu peserta didik mengembangkan pemahamannya tentang pengetahuan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PEMBELAJARAN FISIKA

DASAR-DASAR PEMBELAJARAN FISIKA DASAR-DASAR PEMBELAJARAN FISIKA Agus Setiawan PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154 Email: agus_setiawan@upi.edu Karakteristik

Lebih terperinci

Pemanfaatan Program Computer Assisted Instruction (CAI) dalam Program Pembelajaran Berbasis Internet. Oleh: Ali Muhtadi *)

Pemanfaatan Program Computer Assisted Instruction (CAI) dalam Program Pembelajaran Berbasis Internet. Oleh: Ali Muhtadi *) Pemanfaatan Program Computer Assisted Instruction (CAI) dalam Program Pembelajaran Berbasis Internet Oleh: Ali Muhtadi *) Abstrak Kegiatan pembelajaran yang selalu dilaksanakan di dalam ruangan kelas secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fisika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai Sekolah Menengah

Lebih terperinci

SAINS & TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SEJARAH. Hansiswany Kamarga

SAINS & TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SEJARAH. Hansiswany Kamarga SAINS & TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SEJARAH Hansiswany Kamarga E-education Sistem pendidikan berbasis media elektronik internet Pola e-education berkembang sejalan dengan perkembangan

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Starlet Gerdi Julian / 15105241034 / http://juliancreative.blogs.uny.ac.id/?page_id=239 Standar Nasional Pendidikan Tinggi A. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3.

Lebih terperinci

Kurikulum Berbasis TIK

Kurikulum Berbasis TIK PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus, bahkan dewasa ini berlangsung dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan jam, bahkan menit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar adalah susatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

Lebih terperinci

Kata Kunci: Model Kooperatif Tipe STAD, PowerPoint 2007, Hasil Belajar.

Kata Kunci: Model Kooperatif Tipe STAD, PowerPoint 2007, Hasil Belajar. PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MICROSOFT POWERPOINT PADA KONSEP GETARAN DAN GELOMBANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 KOTA BENGKULU Dedy Hamdani Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan seorang manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan seorang manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan seorang manusia. Pendidikan berawal dari ketika seorang manusia dilahirkan dan berlangsung seumur hidupnya. Pendidikan dimaksudkan

Lebih terperinci