4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dianalisis dan dibahas secara berurutan deskripsi dan dilanjutkan dengan analisis dan pembahasan tentang proses-proses manajemen pemasaran menurut profil perusahaan keluarga. Di mana pada bab ini akan menjawab tujuan peelitian yaitu: 1. Mendiskripsikan proses-proses pemasaran pada perusahaan keluarga. 2. Mendiskripsikan keterlibatan anggota pemilik dalam proses-proses manajemen pemasaran. 3. Memetakan proses-proses manajemen pemasaran menurut profil perusahaan keluarga. Sebelum menjawab tujuan penelitian tersebut maka terlebih dahulu akan disampaikan gambaran mengenai perusahaan keluarga di wilayah Surabaya dan Sekitarnya Profil Perusahaan Keluarga di Wilayah Surabaya dan Sekitarnya Bagian ini menjelaskan profil perusahaan keluarga di wilayah Surabaya dan sekitarnya meliputi bidang usaha, tahun berdiri, kepemilikan, dan bentuk usaha, serta sumber modal usaha. Di mana hasil penelitian menunjukkan bahwa profil perusahaan keluarga di wilayah Surabaya dan sekitarnya adalah bisnis yang bergerak di bidang makanan, didirikan pada tahun 1980an, kepemilikan usaha adalah perorangan yang memiliki bentuk usaha formal, yaitu UD dan CV dan menggunakan sumber modal yang merupakan sumber dana pribadi. Selain itu, mayoritas pendiri atau pemilik usaha adalah laki-laki. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Tabel 4.1 berikut. 52

2 Tabel 4.1. Profil 14 Perusahaan keluarga di Wilayah Surabaya dan Sekitarnya Sumber: data primer, diolah Selanjutnya, untuk mengetahui kinerja perusahaan keluarga tersebut maka dilakukan perhitungan pertumbuhan rata-rata pertahun (CAGR) terhadap modal, biaya produksi, nilai alat produksi, nilai dan pertumbuhan unit penjualan terbesar, pertumbuhan unit penjualan terkecil, serta pertumbuhan variasi produk sebagai berikut: 53

3 Tabel 4.2. Kinerja 14 Perusahaan Keluarga di Wilayah Surabaya dan Sekitarnya Sumber: data primer, diolah Berdasarkan statistik deskriptif pada Tabel 4.2 bisa dilihat variasi pertumbuhan modal, pertumbuhan nilai alat produksi, pertumbuhan biaya produksi, dan pertumbuhan unit penjualan terbesar, pertumbuhan unit penjualan terkecil, serta pertumbuhan variasi produk sebagai berikut: 54

4 Tabel 4.3. Statistik Deskriptif Kinerja pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Jenis Bidang Usaha Pertumbuhan Rata-rata per Tahun N Minimum (%) Maximum (%) Mean (%) Std. Deviation Pertumbuhan rata-rata per tahun modal usaha Makanan dan Minuman Tekstil Obat-obatan Perlengkapan dan peralatan Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun alat produksi Makanan dan Minuman Tekstil Obat-obatan Perlengkapan dan peralatan Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun jumlah/kapasitas produksi Makanan dan Minuman Tekstil Obat-obatan Perlengkapan dan peralatan Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun biaya produksi Makanan dan Minuman Tekstil Obat-obatan Perlengkapan dan peralatan Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun unit terjual terkecil Makanan dan Minuman Tekstil Obat-obatan Perlengkapan dan peralatan Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun unit terjual terbanyak Makanan dan Minuman Tekstil Obat-obatan Perlengkapan dan peralatan Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun varian produk Makanan dan Minuman Tekstil Obat-obatan Perlengkapan dan peralatan Jumlah

5 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman, perlengkapan dan peralatan, serta tekstil mengalami pertumbuhan nilai modal dan nilai alat produksi yang besar. Sementara itu, untuk pertumbuhan kapasitas produksi dan penjualan, meskipun rata-rata pertumbuhan kapasitas produksi dan penjualan adalah positif, namun ditemukan adanya perusahaan keluarga yang bergerak di bidang makanan dan minuman yang mengalami penurunan penjualan dan kapasitas produksi. Dalam kaitannya dengan biaya produksi maka perusahaan yang bergerak di bidang obat-obatan mengalami kenaikan penggunaan biaya produksi dalam persentase paling tinggi dibandingkan dengan perusahaan keluarga di bidang usaha yang lain. Di mana peningkatan biaya produksi ini diiringi dengan pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan varian produk. Tabel 4.4. Statistik Deskriptif Kinerja pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Tahun Berdiri Pertumbuhan Rata-rata per Tahun N Minimum (%) Maximum (%) Mean (%) Std. Deviation Pertumbuhan rata-rata per tahun modal usaha Sebelum tahun Tahun 2000an Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun alat produksi Sebelum tahun Tahun 2000an Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun jumlah/kapasitas produksi Sebelum tahun Tahun 2000an Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun biaya produksi Sebelum tahun Tahun 2000an Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun unit terjual terkecil Sebelum tahun Tahun 2000an Jumlah

6 Tabel 4.4. Statistik Deskriptif Kinerja pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Tahun Berdiri (Sambungan) Pertumbuhan Rata-rata per Tahun N Minimum (%) Maximum (%) Mean (%) Std. Deviation Pertumbuhan rata-rata per tahun unit terjual terbanyak Sebelum tahun Tahun 2000an Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun varian produk Sebelum tahun Tahun 2000an Jumlah Tabel 4.4 menunjukan bahwa perusahaan yang didirikan sebelum tahun 2000 rata-rata mengalami pertumbuhan modal kerja dan nilai alat produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan keluarga yang berdiri pada tahun 2000an. Meskipun demikian, pada perusahaan keluarga yang didirikan pada tahun 2000an memiliki kecenderungan mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dalam hal penjualan dan kapasitas produksi serta penambahan varian produk, di mana hal ini diiringi dengan pertumbuhan biaya produksi yang lebih tinggi. Bahkan jika dicermati maka ditemukan bahwa terdapat perusahaan keluarga yang didirikan sebelum tahun 2000 yang mengalami penurunan penjualan dan kapasitas produksi. Tabel 4.5. Statistik Deskriptif Kinerja pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Bentuk Usaha Pertumbuhan Rata-rata per Tahun N Minimum (%) Maximum (%) Mean (%) Std. Deviation Pertumbuhan rata-rata per tahun modal usaha Informal UD CV PT Jumlah

7 Tabel 4.5. Statistik Deskriptif Kinerja pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Bentuk Usaha (Sambungan) Pertumbuhan Rata-rata per Tahun N Minimum (%) Maximum (%) Mean (%) Std. Deviation Pertumbuhan rata-rata per tahun alat produksi Informal UD CV PT Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun jumlah/kapasitas produksi Informal UD CV PT Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun biaya produksi Informal UD CV PT Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun unit terjual terkecil Informal UD CV PT Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun unit terjual terbanyak Informal UD CV PT Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun varian produk Informal UD CV PT Jumlah Tabel 4.5 menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan kinerja perusahaan keluarga adalah positif, baik pada perusahaan yang masih informal maupun yang telah memiliki badan hukum seperti UD (Usaha Dagang), CV (Comanditaire 58

8 Venootschap), dan PT (Perseroan Terbatas). Hasil di atas juga menjelaskan bahwa untuk perusahaan keluarga yang berbadan usaha UD memiliki tingkat pertumbuhan modal dan nilai alat produksi, serta biaya produksi yang paling tinggi. Sayangnya, pertumbuhan nilai modal dan alat produksi, serta biaya produksi tersebut tidak diiringi dengan kapasitas produksi dan penjualan. Hal itu berbeda dengan yang terjadi pada perusahaan yang masih informal di mana meskipun pertumbuhan nilai modal dan nilai alat produksi yang digunakan relative paling rendah dibandingkan dengan perusahaan keluarga yang lain, namun lebih mampu meningkatkan kapasitas produksi dan penjualan serta pertumbuhan varian produk, di mana hal ini diiringi dengan adanya kemampuan untuk menekan biaya produksi. Tabel 4.6. Statistik Deskriptif Kinerja pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Lokasi Usaha Pertumbuhan Rata-rata per Tahun N Minimum (%) Maximum (%) Mean (%) Std. Deviation Pertumbuhan rata-rata per tahun modal usaha Luar Surabaya Surabaya Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun alat produksi Luar Surabaya Surabaya Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun jumlah/kapasitas produksi Luar Surabaya Surabaya Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun biaya produksi Luar Surabaya Surabaya Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun unit terjual terkecil Luar Surabaya Surabaya Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun unit terjual terbanyak Luar Surabaya Surabaya Jumlah

9 Tabel 4.6. Statistik Deskriptif Kinerja pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Lokasi Usaha (Sambungan) Pertumbuhan rata-rata per tahun varian produk Luar Surabaya Surabaya Jumlah Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pada perusahaan keluarga yang berada di luar Surabaya maka terdapat kecenderungan pertumbuhan varian produk yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang berada di Surabaya. Di mana hal ini diiringi juga dengan pertumbuhan nilai modal usaha dan nilai alat produksi yang digunakan, serta biaya produksi yang dikonsumsi. Hasil di atas juga menunjukkan bahwa di antara perusahaan keluarga yang berada di Surabaya memiliki variasi pertumbuhan jumlah produksi dan penjualan yang sangat menyolok, yang ditunjukkan dari adanya perusahaan yang mengalami penurunan jumlah produksi dan penjualan, sementara yang lain mengalami peningkatan yang tinggi. Hal ini juga ditunjukkan dari tingkat standar deviasi yang lebih tinggi dari nilai rata-rata pertumbuhan kapasitas produksi dan penjualan. Tabel 4.7. Statistik Deskriptif Kinerja pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin Pemilik/Pemimpin Pertumbuhan Rata-rata per Minimum Maximum Std. N Mean (%) Tahun (%) (%) Deviation Pertumbuhan rata-rata per tahun modal usaha Laki-laki Perempuan Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun alat produksi Laki-laki Perempuan Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun jumlah/kapasitas produksi Laki-laki Perempuan Jumlah

10 Tabel 4.7. Statistik Deskriptif Kinerja pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin Pemilik/Pemimpin (Sambungan) Pertumbuhan Rata-rata per Minimum Maximum Std. N Mean (%) Tahun (%) (%) Deviation Pertumbuhan rata-rata per tahun biaya produksi Laki-laki Perempuan Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun unit terjual terkecil Laki-laki Perempuan Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun unit terjual terbanyak Laki-laki Perempuan Jumlah Pertumbuhan rata-rata per tahun varian produk Laki-laki Perempuan Jumlah Tabel 4.7 menunjukkan bahwa pada perusahaan keluarga yang dipimpin oleh pemilik atau pemimpin yang berjenis kelamin perempuan akan lebih mampu mencapai pertumbuhan modal dan pertumbuhan alat produksi dibandingkan dengan perusahaan keluarga yang dipimpin oleh laki-laki. Namun demikian, perusahaan keluarga yang dikelola oleh perempuan juga cenderung mengkonsumsi biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan keluarga yang dikelola oleh pemimpin laki-laki. Di mana hal ini tidak diiringi dengan pertumbuhan kapasitas produksi dan penjualan, yang ditunjukkan dari adanya perusahaan keluarga yang dikelola oleh perempuan yang mengalami penurunan kapasitas produksi dan penjualan Proses-proses Pemasaran pada Perusahaan Keluarga di Wilayah Surabaya dan Sekitarnya Bagian ini akan membahas profil proses-proses pemasaran pada perusahaan keluarga di wilayah Surabaya dan sekitarnya, meliputi proses planning, leading, organizing, dan controlling. Sebelum membahas proses-proses 61

11 pemasaran tersebut akan disampaikan terlebih dahulu statistik deskriptif profil pemasaran perusahaan keluarga yang diamati. Berdasarkan statistik deskriptif yang dioleh dengan menggunakan SPSS version 15.0 diperoleh tabel frekuensi mengenai profil pemasaran dan proses-proses pemasaran Tabel Frekuensi Profil Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga di Wilayah Surabaya dan Sekitarnya Tabel berikut menyampaikan profil pemasaran pada perusahaan yang terdiri atas tipe pemasaran, periode penyusunan rencana pemasaran, penyusunan rencana pemasaran, dan cara merealisasikan rencana pemasaran. Selain itu, pada bagian ini juga akan disajikan strategi produk, harga, promosi, dan saluran distribusi perusahaan. Tabel 4.8. Tabel Frekuensi Profil Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Bidang Usaha Profil Pemasaran Tipe Pemasaran Seluruhnya mencari order/pesanan (100%) Sebagian mencari order/pesanan (>51%) Sebagian kecil mencari order/pesanan (<50%) Seluruhnya memasarkan produk intermediate dan final goods Makanan dan minuman Tekstil Obat-obatan Perlengkapan dan peralatan Σ % Σ % Σ % Σ % Jumlah Penyusunan rencana pemasaran Berdasarkan jenis dan jumlah segmen pasar tertentu Harian Bulanan Tahunan Jumlah Rencana pemasaran dalam 1-5 th mendatang Mengoptimalkan segmen pasar yang dimiliki Menambah segmen pasar yang baru Jumlah

12 Tabel 4.8. Tabel Frekuensi Profil Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Bidang Usaha (Sambungan) Profil Pemasaran Makanan dan minuman Tekstil Obat-obatan Perlengkapan dan peralatan Σ % Σ % Σ % Σ % Cara merealisasikan rencana Menambah armada pemasaran perusahaan sendiri Memperluas jangkauan media-media pemasaran Menerapkan metode dan teknik pemasaran baru Jumlah Sumber: Data Primer, diolah Tabel 4.8 menunjukkan bahwa pada perusahaan keluarga yang bergerak di bidang makanan dan minuman, tekstil, obat-obatan, dan peralatan dan perlengkapan mayoritas menerapkan tipe pemasaran dengan cara mencari order secara kesleuruhan. Namun demikian, tabel di atas juga menunjukkan bahwa hanya perusahaan keluarga yang menghasilkan perlengkapan dan peralatan yang memasarkan produk dengan cara memasarkan secara keseluruhan produk intermediate atau final goods. Tabel 4.8 juga menunjukkan bahwa rencana pemasaran yang disusun oleh perusahaan keluarga yang bergerak di bidang usaha makanan dan minuman, tekstil, dan perlengkapan disusun dalam periode bulanan. Sedangkan untuk perusahaan keluarga yang bergerak di bidang obat-obatan melakukan perencanaan berdasarkan segmen tertentu. Berkaitan dengan perencanaan pemasaran 1-5 tahun mendatang, maka dapat dilihat bahwa mayoritas perusahaan keluarga di berbagai bidang usaha memiliki rencana untuk mengoptimalkan pasar yang telah dimiliki saat ini. Di mana cara yang dilakukan untuk merealisasikan rencana tersebut adalah melalui penambahan armada pemasaran sendiri, kecuali untuk perusahaan keluarga yang bergerak di bidang tekstil yang melakukan optimalisasi pasar dengan cara memperluas jangkauan media pemasaran. 63

13 Tabel 4.9. Tabel Frekuensi Profil Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Tahun Berdiri Profil Pemasaran Sebelum Tahun 2000 Tahun 2000an Σ % Σ % Tipe Pemasaran Seluruhnya mencari order/pesanan (100%) Sebagian mencari order/pesanan (>51%) Sebagian kecil mencari order/pesanan (<50%) Seluruhnya memasarkan produk intermediate dan final goods Jumlah Penyusunan rencana pemasaran Berdasarkan jenis dan jumlah segmen pasar tertentu Harian Bulanan Tahunan Jumlah Rencana pemasaran dalam 1-5 th mendatang Mengoptimalkan segmen pasar yang dimiliki Menambah segmen pasar yang baru Jumlah Cara merealisasikan rencana Menambah armada pemasaran perusahaan sendiri Memperluas jangkauan media-media pemasaran Menerapkan metode dan teknik pemasaran baru Jumlah Sumber: Data Primer, diolah Tabel 4.9 menunjukkan bahwa perusahaan yang didirikan sebelum tahun 2000an memiliki tipe pemasaran dengan cara mencari order secara keseluruhan. Tetapi perusahaan keluarga yang didirikan pada tahun 2000an lebih menerapkan tipe pemasaran yang dengan cara sebagian kecil saja yang mencari order. Berkaitan dengan penyusunan rencana pemasaran maka mayoritas perusahaan keluarga lebih banyak yang menyusun rencana pemasaran secara bulanan. Selain itu, rencana pemasaran 1-5 tahun mendatang yang diterapkan oleh perusahaan keluarga adalah mengoptimalkan segmen pasar yang dimiliki, yaitu dengan cara menambah armada pemasaran sendiri. 64

14 Tabel Tabel Frekuensi Profil Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Bentuk Usaha Profil Pemasaran Tipe Pemasaran Seluruhnya mencari order/pesanan (100%) Sebagian mencari order/pesanan (>51%) Sebagian kecil mencari order/pesanan (<50%) Seluruhnya memasarkan produk intermediate dan final goods Informal UD CV PT Σ % Σ % Σ % Σ % Jumlah Penyusunan rencana pemasaran Berdasarkan jenis dan jumlah segmen pasar tertentu Harian Bulanan Tahunan Jumlah Rencana pemasaran dalam 1-5 th mendatang Mengoptimalkan segmen pasar yang dimiliki Menambah segmen pasar yang baru Jumlah Cara merealisasikan rencana Menambah armada pemasaran perusahaan sendiri Memperluas jangkauan media-media pemasaran Menerapkan metode dan teknik pemasaran baru Jumlah Sumber: Data Primer, diolah Tabel 4.10 menunjukkan bahwa seluruh perusahaan keluarga, apapun bentuk badan udahanya mayoritas menggunakan tipe pemasaran dengan cara seluruhnya mencari order atau pesanan. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa badan usaha yang berbentuk PT lebih variatif dalam menerapkan tipe pemasaran, di mana selain menerapkan tipe pemasaran yang keseluruhannya mencari order juga ada yang menerapkan tipe pemasaran dengan cara sebagian kecil saja mencari order (<50%). 65

15 Pembuatan rencana pemasaran oleh sebagian besar perusahaan keluarga juga dilakukan dalam periode bulanan. Meskipun demikian, bagi perusahaan keluarga yang berbentuk CV maka sebagian besar lainnya menyusun rencana pemasarannya berdasarkan segmen tertentu. Terkait dengan rencana pemasaran dalam jangka waktu 1-5 tahun mendatang maka rencana yang ditetapkan adalah mengoptimalkasn segmen pasar yang telah dimiliki, yaitu mayoritas akan dilakukan melalui penambahan armada pemasaran perusahaan sendiri. Tabel Tabel Frekuensi Profil Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Lokasi Usaha Profil Pemasaran Luar Surabaya Surabaya Σ % Σ % Tipe Pemasaran Seluruhnya mencari order/pesanan (100%) Sebagian mencari order/pesanan (>51%) Sebagian kecil mencari order/pesanan (<50%) Seluruhnya memasarkan produk intermediate dan final goods Jumlah Penyusunan rencana pemasaran Berdasarkan jenis dan jumlah segmen pasar tertentu Harian Bulanan Tahunan Jumlah Rencana pemasaran dalam 1-5 th mendatang Mengoptimalkan segmen pasar yang dimiliki Menambah segmen pasar yang baru Jumlah Cara merealisasikan rencana Menambah armada pemasaran perusahaan sendiri Memperluas jangkauan media-media pemasaran Menerapkan metode dan teknik pemasaran baru Jumlah Sumber: Data Primer, diolah Tabel 4.11 menunjukkan bahwa tipe pemasaran yang diterapkan oleh mayoritas perusahaan keluarga baik yang berada di luar kota Surabaya maupun yang berada di dalam kota Surabaya adalah seluruhnya mencari order/pesanan. Berkaitan dengan rencana pemasaran maka rencana pemasaran mayoritas dilakukan dalam periode bulanan. Sementara itu, rencana pemasaran yang disusun dalam periode 1-5 tahun mendatang adalah dengan cara mengoptimalkan segmen 66

16 pasar yang dimiliki, yaitu melalui penambahan armada pemasaran perusahaan sendiri. Tabel Tabel Frekuensi Profil Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin Pemilik Profil Pemasaran Laki-laki Perempuan Σ % Σ % Tipe Pemasaran Seluruhnya mencari order/pesanan (100%) Sebagian mencari order/pesanan (>51%) Sebagian kecil mencari order/pesanan (<50%) Seluruhnya memasarkan produk intermediate dan final goods Jumlah Penyusunan rencana pemasaran Berdasarkan jenis dan jumlah segmen pasar tertentu Harian Bulanan Tahunan Jumlah Rencana pemasaran dalam 1-5 th mendatang Mengoptimalkan segmen pasar yang dimiliki Menambah segmen pasar yang baru Jumlah Cara merealisasikan rencana Menambah armada pemasaran perusahaan sendiri Memperluas jangkauan media-media pemasaran Menerapkan metode dan teknik pemasaran baru Jumlah Sumber: Data Primer, diolah Tabel 4.12 menunjukkan bahwa tipe pemasaran yang diterapkan oleh mayoritas perusahaan keluarga baik yang berada di luar kota Surabaya maupun yang berada di dalam kota Surabaya adalah seluruhnya mencari order/pesanan. Berkaitan dengan rencana pemasaran maka rencana pemasaran mayoritas dilakukan dalam periode bulanan. Sementara itu, rencana pemasaran yang disusun dalam periode 1-5 tahun mendatang adalah dengan cara mengoptimalkan segmen pasar yang dimiliki, yaitu melalui penambahan armada pemasaran perusahaan sendiri. Berdasarkan uraian tentang profil pemasaran di atas maka dapat dilihat bahwa tipe pemasaran yang diterapkan oleh mayoritas perusahaan keluarga adalah seluruhnya mencari order atau pesanan. Hal ini karena perusahaan keluarga biasanya memproduksi produk yang spesifik yang langsung bisa dipasarkan 67

17 kepada konsumen akhir. Selain itu, sebagai perusahaan yang didirikan dari skala sangat kecil, umumnya perusahaan keluarga akan hanya memproduksi produk sesuai dengan pesanan dari konsumen. Tipe pemasaran seperti ini lebih menguntungkan perusahaan dalam kaitannya dengan penghematan biaya produksi dan biaya persediaan. Hal ini karena biaya yang dikeluarkan hanya untuk biaya produksi barang yang dipesan oleh konsumen. Selain itu, perusahaan keluarga juga mayoritas memiliki rencana pemasaran yang disusun dalam periode bulanan. Penyusunan rencana pemasaran dalam periode bulanan akan memudahkan perusahaan untuk melakukan evaluasi pada tiap akhir bulan. Hal ini karena perencanaan program pemasaran akan berhubungan dengan besaran capaian laba yang diharapkan oleh perusahaan pada satu bulan ke depan, yang dihubungkan dengan kebutuhan biaya dan kondisi pemasaran pada bulan sebelumnya. Meskipun demikian, mayoritas perusahaan keluarga memiliki pandangan ke depan melalui rencana pemasaran untuk masa 1 5 tahun mendatang, yaitu dengan mengoptimalkan segmen pasar yang dimiliki, yang akan direalisasikan melalui penambahan armada pemasaran perusahaan sendiri. Penggunaan armada pemasraan perusahaana sendiri ini bisa didasarkan pada kenyataan bahwa dalam perusahaan keluarga maka akan terbentuk tradisi untuk memanfaatkan anggota keluarga sendiri untuk memasarkan produk. Hal ini karena tingkat kemandirian bisnis keluarga sangat menonjol, sebagaimana disebutkan oleh Susanto (2005) yang mengungkapkan bahwa salah satu kelebihan bisnis keluarga adalah tingginya tingkat kemandirian tindakan (independence of action). Artinya sedikit atau bahkan tidak ada tekanan pasar besar dan kecil atau tidak ada risiko pengambilalihan perusahaan (p.10). Selain itu, pemanfaatan armada pemasaran sendiri yang umumnya masih merupakan anggota keluarga akan memberikan keuntungan dalam hal pemeliharaan citra bisnis. Sebagaimana diungkapkan oleh Longenecker, Moore, Palich, dan Petty (2006) bahwa salah satu keunggulan bisnis keluarga adalah adanya karakteristik preservation of the firm s reputation (memelihara reputasi perusahaan). Artinya adalah bahwa karena anggota keluarga memiliki peran dalam memelihara reputasi keluarga, maka anggota keluarga mungkin mempertahankan standar tinggi ketika mereka berhubungan dengan 68

18 bisnis keluarga dan permasalahan lainnya, seperti menawarkan kualitas dan nilai kepada konsumen. Sementara itu, dalam menerapkan strategi bauran pemasaran maka perusahaan keluarga dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel Tabel Frekuensi Strategi Bauran Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga di Wilayah Surabaya dan Sekitarnya Bauran Pemasaran Jumlah Persentase Kualitas Bagus Product produk Sangat bagus Total Penetapan Sesuai pasar Price harga Sesuai biaya produksi Lainnya Total Strategi Getok tular promosi Iklan Promotion Promosi penjualan Penjualan langsung Total Saluran Ecer sendiri Place distribusi Pengecer Agen Distributor Lainnya Total Jangkauan Kelurahan pemasaran Kota Antar kota Antar propinsi Ekspor Total Kemudahan menjual Agak mudah Mudah Total Sumber: data primer, diolah Tabel 4.13 menunjukkan bahwa mayoritas kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan keluarga adalah berkualitas bagus dan mengalami kemudahan dalam melakukan penjualan. Selain itu dalam hal promosi maka mayoritas perusahaan keluarga mengandalkan sistem penjualan langsung. Dalam menetapkan harga maka mayorits perusahaan keluarga melakukan penetapan harga dengan menyesuaikan harga tersebut dengan biaya produksi. Selanjutnya, 69

19 saluran distribusi yang dipilih oleh perusahaan keluarga adalah melalui distributor. Adapun jangkauan wilayah pemasaran yang dilingkupi oleh perusahaan keluarga adalah antar kota Statistik Deskriptif Proses-proses Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga di Wilayah Surabaya dan Sekitarnya Selanjutnya, bagian ini akan menyampaikan deskripsi mengenai prosesproses pemasaran pada perusahaan keluarga di wilayah Surabaya dan sekitarnya, meliputi proses planning, leading, organizing, dan controlling. 1. Proses Perencanaan Pemasaran Proses perencanaan meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut: JalanRenc_1 : Merencanakan kategori dan luas segmen pasar potensial yang berpeluang dilayani JalanRenc_2 : Merencanakan target pasar yang akan dilayani. JalanRenc_3 : Merencanakan jenis, kuantitas dan kualitas produk sesuai target pasar. JalanRenc_4 : Merencanakan tingkat diferensiasi, keunggulan dan keunikan produk yang akan diciptakan dan dipasarkan JalanRenc_5 : Merencanakan format dan tingkat kesan atau citra produk yang akan diciptakan.dan dibentuk JalanRenc_6 : Merencanakan pilihan jenis, dan bentuk saluran distribusi serta luas jangkauan pemasaran yang bisa dikuasai JalanRenc_7 : Merencanakan pilihan media dan armada untuk distribusi barang Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Perencanaan Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Bidang Usaha Aktivitas Fungsi Perencanaan Pemasaran N Min Max Mean Std, deviasi Makanan dan Minuman JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_

20 Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Perencanaan Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Bidang Usaha (Sambungan) Aktivitas Fungsi Perencanaan Pemasaran N Min Max Mean Std, deviasi JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ Mean fungsi perencanaan pemasaran Tekstil JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ Mean fungsi perencanaan pemasaran Obat-obatan JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_6 0 JalanRenc_ Mean fungsi perencanaan pemasaran 3.83 Perlengkapan dan peralatan JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ Mean fungsi perencanaan pemasaran Tabel 4.14 menunjukkan bahwa mayoritas perusahaan keluarga telah menerapkan fungsi-fungsi dalam perencanaan pemasaran. Berjalannya fungsi perencanaan pemasaran ini menunjukkan bahwa perusahaan keluarga mayoritas telah menyadari bahwa dalam proses pemasaran maka harus didahului oleh 71

21 sebuah perencanaan. Dengan adanya perencanaan maka suatu proses pemasaran diharapkan akan berjalan dengan baik. Di antara perusahaan keluarga tersebut maka perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman merupakan perusahaan yang melakukan perencanaan pemasaran paling baik, sedangkan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil terlihat kurang baik dalam hal perencanaan pemasaran. Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Perencanaan Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Tahun Berdiri Aktivitas Fungsi Perencanaan Pemasaran N Min Max Mean Std, deviasi Sebelum tahun 2000 an JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ Mean fungsi perencanaan pemasaran Tahun 2000 JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ Mean fungsi perencanaan pemasaran Tabel 4.15 menunjukkan bahwa mayoritas perusahaan keluarga baik yang didirikan pada tahun 2000 maupun sebelum tahun 2000 telah menerapkan aktivitas-aktivitas pemasaran yang mendukung proses perencanan pemasaran, di mana perusahaan keluarga yang didirikan sebelum tahun 2000 terlihat lebih baik dalam hal pelaksanaan aktivitas perencanaan pemasaran dibandingkan dengan perusahaan keluarga yang didirikan pada tahun 2000an. 72

22 Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Perencanaan Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Bentuk Usaha Aktivitas Fungsi Perencanaan Pemasaran N Min Max Mean Std. deviasi Informal JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ Mean fungsi perencanaan pemasaran 3.14 UD JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ Mean fungsi perencanaan pemasaran CV JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ Mean fungsi perencanaan pemasaran PT JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ Mean fungsi perencanaan pemasaran

23 Tabel 4.16 menunjukkan bahwa perusahaan yang berbentuk CV dan PT telah menerapkan aktivitas perencanaan pemasaran dengan lebih baik dibandingkan dengan perusahaankeluarga yang berbentuk UD dan informal. Hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor pertanggungjawaban penggunaan modal yang dikelola oleh perusahaan keluarga yang berbadan usaha CV dan PT yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan keluarga yang berbentuk UD dan informal. Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Perencanaan Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Lokasi Usaha Aktivitas Fungsi Perencanaan Pemasaran N Min Max Mean Std, deviasi Luar Surabaya JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ Mean fungsi perencanaan pemasaran Surabaya JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ Mean fungsi perencanaan pemasaran Tabel 4.17 menunjukkan bahwa aktivitas perencanaan pemasaran pada perusahaan keluarga yang berada di luar Surabaya berjalan lebih baik dibandingkan dengan aktivitas perencanaan perusahaan keluarga yang berada di Surabaya. Jika pada perusahaan yang berada di luar kota Surabaya rendah dalam menljalankan aktivitas dalam hal perencanaan armada distribusi maka pada perusahaan keluarga yang berada di Surabaya melakukan perencanan dalam hal armada dan distribusi dengan baik. 74

24 Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Perencanaan Pemasaran pada Perusahaan Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin Pemilik/Pemimpin Aktivitas Fungsi Perencanaan Pemasaran N Min Max Mean Std, deviasi Laki-laki JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ Mean fungsi perencanaan pemasaran Perempuan JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ JalanRenc_ Mean fungsi perencanaan pemasaran Tabel 4.18 menunjukkan bahwa aktivitas perencanaan pemasaran pada perusahaan keluarga yang dipimpin oleh pemilik/pemimpin laki-laki lebih bisa berjalan dengan baik dibandingkan dengan perusahaan keluarga yang dipimpin oleh pemilik/pemimpin yang berjenis kelamin perempuan. 2. Proses Pengorganisasian Pemasaran Proses pemasaran yang kedua adalah proses pengorganisasian. Proses pengorganisasian pemasaran meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut: JalanOrg_1 : Melakukan intelijen pemasaran dengan memilih dan menetapkan sumber informasi yang relevan JalanOrg_2 : Melakukan analisis trend perkembangan perilaku pesaing dan konsumen JalanOrg_3 : Mengobservasi dan mengidentifikasi kategori dan luas segmen pasar potensial 75

25 Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Pengorganisasian Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Bidang Usaha Aktivitas Fungsi Pengorganisasian Pemasaran N Min Max Mean Std, deviasi Makanan dan Minuman JalanOrg_ JalanOrg_ JalanOrg_ Mean fungsi pengorganisasian pemasaran Tekstil JalanOrg_ JalanOrg_ JalanOrg_ Mean fungsi pengorganisasian pemasaran Obat-obatan JalanOrg_1 0 JalanOrg_ JalanOrg_ Mean fungsi pengorganisasian pemasaran 4.00 Perlengkapan dan peralatan JalanOrg_ JalanOrg_ JalanOrg_ Mean fungsi pengorganisasian pemasaran Tabel 4.19 menunjukkan bahwa perusahaana yang bergerak di bidang obatobatan telah melakukan aktivitas pengorganisasian pemasaran dengan lebih baik dibandingkan dengan perusahaan keluarga yang bergerak di bidang usaha lain. Sementara itu, perusahaan keluarga yang aktivitas pengorganisasiannya berjalan belum baik adalah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang perlengkapan dan peralatan. Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Pengorganisasian Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Tahun Berdiri Aktivitas Fungsi Pengorganisasian Pemasaran N Min Max Mean Std, deviasi Sebelum Tahun 2000 an JalanOrg_ JalanOrg_ JalanOrg_

26 Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Pengorganisasian Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Tahun Berdiri (Sambungan) Aktivitas Fungsi Pengorganisasian Pemasaran N Min Max Mean Std, deviasi Mean fungsi pengorganisasian pemasaran Tahun 2000an JalanOrg_ JalanOrg_ JalanOrg_ Mean fungsi pengorganisasian pemasaran Tabel 4.20 menunjukkan bahwa aktivitas pengorganisasian pemasaran pada perusahaan keluarga baik yang berdiri pada tahun 2000an maupun sebelum tahun 2000an bisa dikategorikan telah berjalan cukup baik. Di mana dalam hal ini tidak terlalu ada perbedaan yang mencolok di antara perusahaan yang didirikan sebelum tahun 2000 maupun pada era 2000an. Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Pengorganisasian Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Bentuk Usaha Aktivitas Fungsi Pengorganisasian Pemasaran N Min Max Mean Std. deviasi Informal JalanOrg_1 0 JalanOrg_ JalanOrg_ Mean fungsi pengorganisasian pemasaran 3.00 UD JalanOrg_ JalanOrg_ JalanOrg_ Mean fungsi pengorganisasian pemasaran CV JalanOrg_ JalanOrg_ JalanOrg_ Mean fungsi pengorganisasian pemasaran

27 Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Pengorganisasian Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Bentuk Usaha (Sambungan) Aktivitas Fungsi Pengorganisasian Pemasaran N Min Max Mean Std. deviasi PT JalanOrg_1 0 JalanOrg_ JalanOrg_ Mean fungsi pengorganisasian pemasaran 4.00 Tabel 4.21 menunjukkan bahwa aktivitas pengorganisasian pemasaran pada perusahaan yang berbentuk PT merupakan aktivitas yang berjalan paling baik di antara perusahaan keluarga yang berbentuk lain. Sementara itu, pengorganisasian pemasran yang aktivitasnya berjalan paling rendah di antara keempat bentuk usaha tersebut adalah perusahaan keluarga yang berbadan usaha UD. Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Pengorganisasian Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Lokasi Usaha Aktivitas Fungsi Pengorganisasian Pemasaran N Min Max Mean Std, deviasi Luar Surabaya JalanOrg_ JalanOrg_ JalanOrg_ Mean fungsi pengorganisasian pemasaran Surabaya JalanOrg_ JalanOrg_ JalanOrg_ Mean fungsi pengorganisasian pemasaran Tabel 4.22 menunjukkan bahwa jalannya aktivitas pengorganisasian pemasaran pada perusahaan keluarga yang berlokasi di Surabaya lebih baik dibandingkan dengan perusahaan keluarga yang berada di luar Surabaya. Meskipun demikian, perbedaan yang terjadi sangat kecil. 78

28 Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Pengorganisasian Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Tahun Berdiri Aktivitas Fungsi Pengorganisasian Pemasaran N Min Max Mean Std, deviasi Laki-laki JalanOrg_ JalanOrg_ JalanOrg_ Mean fungsi pengorganisasian pemasaran Perempuan JalanOrg_ JalanOrg_ JalanOrg_ Mean fungsi pengorganisasian pemasaran Tabel 4.23 menunjukkan bahwa jalannya aktivitas pengorganisasian pemasaran pada perusahaan keluarga yang dipimpin oleh laki-laki lebih baik dibandingkan dengan perusahaan keluarga yang dipimpin oleh perempuan, Namun demikian, perbedaan tersebut sangat tipis. Selanjutnya, hasil di atas menunjukkan bahwa mayoritas perusahaan keluarga telah menerapkan fungsi-fungsi pengorganisasian dalam proses pemasaran, di mana fungsi pengorganisasian tersebut belum sepenuhnya berjalan dengan baik, tetapi masih agak berjalan baik. Telah diterapkannya fungsi pengorganisasian ini didasarkan pada kenyataan bahwa dalam suatu proses pemasaran perlu diorganisasi agar pelaksanaannya lebih teratur dan sesuai dengan rencana di mana pada akhirnya perusahaan akan mampu mencapai tujuan pemasaran. Berkaitan dengan belum baiknya fungsi pengorganisasian tersebut maka hal ini bisa disebabkan oleh masih adanya kekurangformalitasan dalam sebuah bisnis keluarga. Sebagaimana disebutkan oleh Susanto (2005) bahwa salah satu karakteristik perusahaan keluarga adalah kurang formal (p.6-9). Selain itu, Zubir (2005) juga menyebutkan bahwa: Karakteristik yang unik yang dimiliki oleh perusahaan keluarga dibandingkan dengan perusahaan pada umumnya yaitu gaya pengelolaannya yang tidak formal dan penuh suasana kekeluargaan. Bisnis keluarga juga menekankan 79

29 pada kasih sayang, cinta pada keluarga, dan menghhormati anggota keluarga yang lebih tua (p.1-2). Kurangya formalitas dalam perusahaan keluarga ini akan berdampak pada kurang profesionalnya pengelolaan yang menyebabkan terjadinya penyelewengan prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan. 3. Proses Kepemimpinan dalam Aktivitas Pemasaran Aktivitas-aktivitas pada proses kepemimpinan di bidang pemasaran dalam penelitian ini meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut: JalanPem_1 : Menetapkan kategori dan rumusan tentang value atau nilai yang akan pasarkan JalanPem_2 : Menciptakan bentuk, jenis, warna dan ukuran produk dan kemasan produk sesuai value yang sudah dipilih JalanPem _3 : Memilih dan menentapkan media-komunikasi pemasaran yang relevan untuk menyampaikan value JalanPem _4 : Membuat tahapan dan schedule pemasaran sesuai value, target pasar dan sumberdaya yang dimiliki JalanPem _5 : Menetapkan harga jual produk pada berbagai lini dan tingkat distribusi JalanPem _6 : Menetapkan potongan harga jual produk /bonus/insentif pada berbagai lini dan tingkat distribusi JalanPem _7 : Melaksanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan program-program pemasaran. Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Kepemimpinan Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Bidang Usaha Aktivitas Fungsi Kepemimpinan pemasaran N Min Max Mean Std, deviasi Makanan dan Minuman JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_

30 Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Kepemimpinan Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Bidang Usaha (Sambungan) Mean fungsi kepemimpinan pemasaran JalanPem_ Tekstil JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_3 0 JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ Mean fungsi kepemimpinan pemasaran Obat-obatan JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_3 0 JalanPem_4 0 JalanPem_5 0 JalanPem_ JalanPem_7 0 Mean fungsi kepemimpinan pemasaran 3.67 Perlengkapan dan peralatan JalanPem_1 0 JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ Mean fungsi kepemimpinan pemasaran Tabel 4.24 menunjukkan bahwa aktivitas kepemimpinan pemasaran pada perusahaan yang bergerak pada bidang makanan dan minuman dijalankan dengan lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak di bidang obat-obatan, tekstil, dan peralatan. Hasil di atas juga menunjukkan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang obat-obatan lebih banyak tidak menjalankan aktivitas-aktivitas kepemimpinan dan hanya menjalankan dua aktivitas saja yang dijalankan dengan cukup baik. 81

31 Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Kepemimpinan Pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Tahun Berdiri Aktivitas Fungsi Kepemimpinan pemasaran N Min Max Mean Std, deviasi Sebelum tahun 2000 an JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ Mean fungsi kepemimpinan pemasaran Tahun 2000 JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ Mean fungsi kepemimpinan pemasaran Tabel 4.25 menunjukkan bahwa mayoritas perusahaan keluarga yang menerapkan aktivitas kepemimpinan dalam proses pemasaran telah berjalan dengan baik, di mana baik perusahaan yang didirikan sebelum tahun 2000 maupun tahun 2000an tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok. Artinya, adalah bahwa semua perusahaan keluarga telah menerapkan aktivitas-aktivitas dalam kepemimpinan dalam proses-proses pemasaran. Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Kepemimpinan pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Bentuk Usaha Aktivitas Fungsi Kepemimpinan pemasaran N Min Max Mean Std, deviasi Informal JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_3 0 JalanPem_ JalanPem_

32 Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Kepemimpinan pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Bentuk Usaha (Sambungan) Aktivitas Fungsi Kepemimpinan pemasaran N Min Max Mean Std, deviasi JalanPem_ JalanPem_ Mean fungsi kepemimpinan pemasaran 3.17 UD JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ Mean fungsi kepemimpinan pemasaran CV JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ Mean fungsi kepemimpinan pemasaran PT JalanPem_ JalanPem_2 0 JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ Mean fungsi kepemimpinan pemasaran 3.50 Tabel 4.26 menunjukkan bahwa perusahaan yang berbentuk CV telah menerapkan aktivitas kepemimpinan pemasaran dengan lebih baik dibandingkan dengan perusahaan keluarga yang berbentuk PT, UD, dan informal. Sedangkan pada perusahaan yang berbentuk PT banyak aktivitas kepemimpinan dalam proses-proses pemasaran yang tidak diterapkan. 83

33 Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Kepemimpinan pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Lokasi Usaha Aktivitas Fungsi Kepemimpinan pemasaran N Min Max Mean Std, deviasi Luar Surabaya JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ Mean fungsi kepemimpinan pemasaran Surabaya JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ Mean fungsi kepemimpinan pemasaran Tabel 4.27 menunjukkan bahwa aktivitas kepemimpinan dalam prosesproses pemasaran pada perusahaan keluarga yang berada di luar Surabaya berjalan lebih baik dibandingkan dengan aktivitas kepemimpinan perusahaan keluarga yang berada di Surabaya. Namun demikian, secara keseluruhan dapat dilihat bahwa baik perusahaan yang berlokasi di luar Surabaya maupun yang berlokasi di Surabaya sama-sama menjalanka aktivitas-aktivitas kepemimpinan dalam proses pemasaran produk perusahaan. Tabel Statistik Deskriptif Aktivitas Kepemimpinan pemasaran pada 14 Perusahaan Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin Pemilik/Pemimpin Aktivitas Fungsi Kepemimpinan pemasaran N Min Max Mean Std, deviasi Laki-laki JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_ JalanPem_

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR ISI DAFTAR ISI....iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5

Lebih terperinci

5. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

5. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 5. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pada bab ini peneliti menjelaskan mengenai hasil penelitian yang diperoleh dan akan diuraikan ke dalam gambaran subjek, analisis data dan interpretasi hasil penelitian.

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk dengan kualitas baik (product), harga bersaing di pasaran (price), promosi

BAB I PENDAHULUAN. produk dengan kualitas baik (product), harga bersaing di pasaran (price), promosi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Seperti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan bauran promosi di perusahaan snack Ribut di Purwokerto, minat beli konsumen snack Ribut, dan pengaruh pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi persaingan di dunia bisnis menjadi lebih ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan manusia tidak hanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih sekarang ini mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat. Perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

BAB 4 Marketing Mix Strategy

BAB 4 Marketing Mix Strategy BAB 4 Marketing Mix Strategy Marketing Mix Strategy Kombinasi dari 4P: 1. Product 2. Price 3. Place 4. Promotion Product Adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi 47 BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi Pada bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian serta interpretasi dari hasil penelitian tersebut. Akan dijabarkan gambaran umum responden dan hasil dari analisa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Ecolab merupakan perusahaan multi nasional yang berpusat di Amerika Serikat, didirikan pada tahun 1923, sejak itu hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memenangkan persaingan tersebut. kepada retailing mix (bauran eceran), yang merupakan kombinasi dari enam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memenangkan persaingan tersebut. kepada retailing mix (bauran eceran), yang merupakan kombinasi dari enam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akhir-akhir ini bisnis ritel di Yogyakarta mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satunya adalah bisnis restoran, yang ditandai dengan menjamurnya restoran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

BAB II LANDASAN TEORI. inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), manusia terutama pihak konsumen yang dituju. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan

Lebih terperinci

BAB I. sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan UKDW

BAB I. sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan UKDW BAB I 1.1. Latar Belakang Dalam meningkatkan penjualan pemasaran masih memiliki peran yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan bebas ini, masing-masing perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan bebas ini, masing-masing perusahaan dituntut untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bebas ini, masing-masing perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dan memiliki keunggulan dibandingkan perusahaan lain. Untuk mencapai keunggulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan penjualan atau promosi, melainkan suatu usaha pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia. Dalam

Lebih terperinci

Merancang Strategi Pemasaran

Merancang Strategi Pemasaran Modul ke: 09 Merancang Strategi Pemasaran Widi Wahyudi, S.Kom, SE, MM. Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Definisi Pemasaran Pemasaran tidak hanya mengenal penjualan,pemasangan

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN. FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN Definisi Sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis Merencanakan menentukan harga Mempromosikan Mendistribusikan barang dan jasa memuaskan kebutuhan pembeli. Pemasaran meliputi:

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,

Lebih terperinci

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran Kebutuhan Pasar Keinginan Hubungan Permintaan Transaksi Produk Pertukaran Nilai & Kepuasan Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh persaingan yang semakin ketat. Timbulnya persaingan tersebut menyebabkan kalangan dunia usaha saling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran saat ini di anggap menjadi bagian terpenting dalam kegiatan yang di lakukan oleh sebuah perusahaan, hal ini di karenakan pemasaran merupakan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan karena memiliki peran untuk memberikan keuntungan finansial yang terusmenerus atau keuntungan jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat ketat, baik pasar domestic ( nasional ) maupun dipasar internasional / global, untuk memenangkan persaingan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era modern ini, bisnis cafe merupakan suatu bisnis yang menjanjikan. Pada awalnya cafe hanya berfungsi sebagai kedai kopi, tetapi sesuai dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengujian hipotesis menggunakan teknik regresi sederhana menunjukan bahwa produk, harga, dan distribusi memberikan hasil yang signifikan pada Dengan kata lain,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok suatu perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang dan mendapatkan laba.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan perekonomian dunia yang mengalami perkembangan yang sangat baik. Kemunduran ini disebabkan oleh

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian pesatnya, terlebih pada era globalisasi ini perubahan informasi

Lebih terperinci

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII RESEARCH BY Ricky Herdiyansyah SP, MSc Ricky Herdiyansyah SP., MSc rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII PEMASARAN : Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan terbuka. Mengingat kondisi persaingan yang dihadapi sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar tetapi perusahaan kecil atau perusahaan pemula juga menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. besar tetapi perusahaan kecil atau perusahaan pemula juga menerapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak perusahaan berkompetisi untuk menguasai pangsa pasar yang ada, yaitu dengan cara membuat perencanaan pemasaran yang baik demi mendapat pencitraan yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Bab DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... Hal x xi xii I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian 3 1.4 Kegunaan Penelitian... 3 1.5

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi dan pertumbuhan penduduk yang tinggi sangat berdampak pada perkembangan ekonomi suatu negara. Penyebabnya adalah semakin meningkatnya kebutuhan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman membuat setiap pemilik atau pelaku usaha seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat bersaing dengan usaha pesaingnya.

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 95 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan hasil analisis yang telah dibahas pada bab bab sebelumnya mengenai analisis faktor faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang pesat serta. penggunaan teknologi modern telah membawa berbagai perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang pesat serta. penggunaan teknologi modern telah membawa berbagai perubahan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang pesat serta penggunaan teknologi modern telah membawa berbagai perubahan dalam kehidupan masyarakat meliputi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Strategi pemasaran yang diterapkan perusahaan masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan dalam dunia industri manufaktur saat ini sangatlah ketat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan dalam dunia industri manufaktur saat ini sangatlah ketat, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia industri manufaktur saat ini sangatlah ketat, contohnya dalam industri pembuatan es batu di Jawa Timur, khususnya di daerah Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Globalisasi menuntut kebutuhan akan arus informasi dan pengetahuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Globalisasi menuntut kebutuhan akan arus informasi dan pengetahuan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi merupakan suatu era keterkaitan dan ketergantungan antara satu manusia dengan manusia lainnya, baik dalam hal perdagangan, investasi, perjalanan, budaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan pokok dari perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan pokok dari perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Peranan Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan dalam perusahaan yang bertujuan untuk mencapai nilai ekonomi suatu barang atau jasa. Pemasaran juga merupakan

Lebih terperinci

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd Pemasaran Pada Perusahaan Kecil Oleh Sukanti, M.Pd A. Pendahuluan Pengusaha kecil pada umumnya menghadapi masalah kurangnya keahlian dalam bidang pemasaran dan kelemahan dalam bidang organisasi dan manajemen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup sehat manusia membutuhkan air bersih. Pada era modern ini sangat sulit mendapatkan air

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri BAB 4 ANALISIS HASIL Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi profil responden, bagian kedua adalah hasil dan pembahasan penelitian.

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS DAN PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS DAN PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS DAN PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Perumusan Masalah...

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Perumusan Masalah... ABSTRAK Peranan penting seorang distributor dalam mendistribusikan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) 555 sangat mempengaruhi penyebaran produk tersebut. Dengan adanya peningkatan permintaan, UD. Jaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bisnis saat ini yang sangat cepat mendorong perusahaan untuk berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, kepuasan konsumen, dan persaingan yang terjadi antar perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, kepuasan konsumen, dan persaingan yang terjadi antar perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan yang dialami perusahaan untuk mencapai tujuannya semakin lama dirasa semakin kompleks. Permasalahan tersebut disebabkan oleh adanya bermacam-macam faktor,

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan yang telah diuraikan dalam metodologi penelitian, untuk menjawab tujuan penelitian perlu dilakukan analisis pengujian. Analisis data akan dilakukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN I KUESIONER. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN I KUESIONER KUESIONER PENELITIAN Bapak/Ibu/Sdr/i yang terhormat, saya adalah salah seorang mahasiswi Universita Sumatera Utara (USU), bermohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuisioner

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang efektif sangat dibutuhkan setiap perusahaan untuk menunjang. keahlian manajemen perusahaan dalam bidang pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang efektif sangat dibutuhkan setiap perusahaan untuk menunjang. keahlian manajemen perusahaan dalam bidang pemasaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha sebagai upaya untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Posisi

Lebih terperinci

: Nurmansyah Permana NPM :

: Nurmansyah Permana NPM : PENGARUH IKLAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN PT. MUSTIKA RATU Nama : Nurmansyah Permana NPM : 13209126 BAB I Latar Belakang Dalam dunia usaha, fungsi pemasarann merupakan sarana yang paling penting dalam menunjang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah. Kerangka pemikiran dan hipotesis. Melihat kerangka konsep

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Kegiatan yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan

BAB II KERANGKA TEORI. Kegiatan yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan Yaitu untuk menambah wawasan dan mengetahui penerapan teori-teori yang di peroleh selama masa perkuliahan dalam bentuk karya ilmiah. 3. Bagi Peneliti lanjutan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

Lebih terperinci

mempertahankan ekststensinya. Pesaing-pesamg yang dihadap, oleh Batik

mempertahankan ekststensinya. Pesaing-pesamg yang dihadap, oleh Batik BAB1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman yang modern dan Serba canggih seperti sekarang ini. perekonomian senantiasa mengalami perubahan atau perkembangan dan masa ke masa. dan hai ini dapa.

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE 13 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Bidang usaha peternakan saat ini sudah mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini terlihat dari konsumsi masyarakat akan kebutuhan daging meningkat, sehingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab yang sebelumnya telah dikemukakan teori-teori yang melatar belakangi penelitian, metode, dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, strategi pemasaran menjadi faktor penting bagi suatu perusahaan untuk dapat bersaing dan bertahan. Menghadapi kenyataan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA Diberlakukannya ACFTA sebagai sebuah perdagangan bebas, memaksa setiap industri atau perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

Instruksi. Deskripsi Kasus

Instruksi. Deskripsi Kasus NIM : Jenis Kelamin : Laki laki / Perempuan Umur : Semester : Instruksi Dalam kasus yang diuraikan di bawah ini anda diminta untuk berperan dalam posisi manajer perusahaan yang bertanggung jawab untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Steak Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang biasanya diolah menjadi steak adalah daging merah dan dada ayam. Kebanyakan steak dipotong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat pesat secara

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

Perempuan % Total % Usia di bawah 20 tahun % Usia 20 tahun 29 tahun % Usia Responden

Perempuan % Total % Usia di bawah 20 tahun % Usia 20 tahun 29 tahun % Usia Responden Bahasan Penelitian Karakteristik Responden Data dari sampel sebanyak 200 responden lebih lanjut secara deskriptif, dapat ditelusuri dari: jenis kelamin, usia, pendapatan atau uang saku perbulan dan frekuensi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan

Lebih terperinci

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM MAKALAH KEGIATAN PPM Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Usaha bagi UKM di Desa Sriharjo, Bantul Dalam Rangka

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STRATEGI PERUSAHAAN DALAM KONTEKS PERSAINGAN STRATEGI GENERIK DAN KEUNGGULAN BERSAING DALAM PERUSAHAAN KONSEP THE NEW 7-S s DALAM

PERKEMBANGAN STRATEGI PERUSAHAAN DALAM KONTEKS PERSAINGAN STRATEGI GENERIK DAN KEUNGGULAN BERSAING DALAM PERUSAHAAN KONSEP THE NEW 7-S s DALAM PERKEMBANGAN STRATEGI PERUSAHAAN DALAM KONTEKS PERSAINGAN STRATEGI GENERIK DAN KEUNGGULAN BERSAING DALAM PERUSAHAAN KONSEP THE NEW 7-S s DALAM MEMASUKI PERSAINGAN KESINAMBUNGAN HIDUP PERUSAHAAN SANGAT

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN : YOHAN ANDI NUGROHO NIM : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.

MANAJEMEN PEMASARAN : YOHAN ANDI NUGROHO NIM : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. KARYA ILMIAH E-BISNIS MANAJEMEN PEMASARAN Nama disusun oleh : : YOHAN ANDI NUGROHO NIM : 08.11.1884 Kelas : S1-TI-6A SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Marketing

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Royal Pizza merupakan salah satu usaha makanan cepat saji yang ikut meramaikan pasar kuliner di Pekanbaru. Usaha ini baru berdiri pada

Lebih terperinci

(Studi Korelasi Strategi Communication Mix Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Produk Frisian Flag di Sony Mart) Petunjuk Penggunaan Kuesioner

(Studi Korelasi Strategi Communication Mix Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Produk Frisian Flag di Sony Mart) Petunjuk Penggunaan Kuesioner (Studi Korelasi Strategi Communication Mix Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Produk Frisian Flag di Sony Mart) No. responden Petunjuk Penggunaan Kuesioner 1 2 1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2005 : 18) adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, dan mutu dari produk tersebut. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Seiring dengan bertambah pesatnya jumlah penduduk di Indonesia dalam era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan, salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Jasa Pemasaran dalam suatu perusahaan akan menghasilkan kepuasan pelanggan serta kesejahteraan konsumen dalam jangka panjang sebagai kunci untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Merek merupakan salah satu indikator kualitas sekaligus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ekonomi, keberadaan suatu perusahaan tidak terlepas dari suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ekonomi, keberadaan suatu perusahaan tidak terlepas dari suatu kondisi Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era globalisasi ekonomi, keberadaan suatu perusahaan tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Perusahaan merupakan hal yang penting dalam upaya untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan konsumen. Dalam setiap perusahaan, aktivitas dibidang pemasaran

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas responden dalam penelitian ini. Identitas responden yang menjadi sampel

HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas responden dalam penelitian ini. Identitas responden yang menjadi sampel IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Identitas Responden Deskripsi karakteristik responden dapat memberikan gambaran mengenai identitas responden dalam penelitian ini. Identitas responden yang menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. karena itu produk yang telah dibuat oleh perusahaan harus dapat sampai

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. karena itu produk yang telah dibuat oleh perusahaan harus dapat sampai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penjualan produk merupakan variabel yang memiliki peran penting dan strategis bagi suatu perusahaan. Hal ini disebabkan tujuan dari pembuatan produk adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh keadaan politik dan stabilitas yang tidak menentu ditambah

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh keadaan politik dan stabilitas yang tidak menentu ditambah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam situasi dan kondisi Indonesia terutama dalam bidang perekonomian yang disebabkan oleh keadaan politik dan stabilitas yang tidak menentu ditambah dengan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang diprioritaskan konsumen dalam memilih sebuah salon Berdasarkan hasil pengujian Cochran setiap variabel yang terdapat pada kuesioner penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. dalam memilih tempat untuk berbelanja, sedangkan bagi perusahaan retail

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. dalam memilih tempat untuk berbelanja, sedangkan bagi perusahaan retail 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi yang terjadi di Indonesia dewasa ini semakin mempengaruhi daya beli yang ada pada masyarakat, semakin banyak macam hasil produk yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Dari Hasil analisis penelitian, penulis mendapatkan hasil bahwa terdapat 3 segmen pasar majalah komik Hanalala 2. Dari hasil empat tahap analisis diatas, maka

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang penulis berhasil dikumpulkan kemudian akan diolah dengan metode regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu persepsi kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, sebuah perusahaan tidak akan pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, sebuah perusahaan tidak akan pernah terlepas dari BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam dunia usaha, sebuah perusahaan tidak akan pernah terlepas dari konsep dasar bauran pemasaran yang di kenal dengan istilah 4 P ( Price, Place, Product and Promotion

Lebih terperinci

Oleh : HP :

Oleh : HP : Oleh : HP : 081328051450 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PEMASARAN BAGI UMKM Produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang

Lebih terperinci