ASDP - CREDIT 2016, December
|
|
- Siska Tanudjaja
- 2 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ASDP - CREDIT 2016, December b
2 Financing Knowledge
3 Dasar Hukum Dasar : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK. 012/2006 tentang perusahaan Pembiayaan Perusahaan Pembiayaan melakukan kegiatan usaha: 1. Sewa Guna Usaha 2. Anjak Piutang (factoring) 3. Usaha Kartu Kredit 4. Pembiayaan Konsumen
4 Dasar Hukum Sewa Guna Usaha (Leasing) Financial Lease : sewa guna usaha dengan hak opsi Operating Lease : sewa guna usaha tanpa hak opsi Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance) Antara lain meliputi: Kendaraan bermotor Alat rumah tangga Barang elektronik Perumahan Kerjasama pengucuran kredit antara perusahaan pembiayaan dengan bank: Channeling, perusahaan pembiayaan sebagai channel Joint Financing, perusahaan pembiayaan dan bank memiliki porsi dalam sumber dana dan resiko
5 Dasar Hukum - Perubahan Dasar : Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan Perusahaan Pembiayaan melakukan kegiatan usaha: 1. Pembiayaan Investasi 2. Pembiayaan Modal Kerja 3. Pembiayaan Multiguna 4. Kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan OJK
6 Dasar Hukum - Perubahan Pembiayaan INVESTASI Sewa Pembiayaan (Financial Lease) Jual & Sewa Balik (Sale & Leaseback) Anjak Piutang dgn Jaminan dari Penjual Piutang (Factoring w/ Recourse) Pembelian dengan Pembayaran secara angsuran Pembiayaan Proyek Pembiayaan Infrastruktur Pembiayaan MODAL KERJA Jual & Sewa Balik (Sale & Leaseback) Anjak Piutang dgn Jaminan dari Penjual Piutang (Factoring w/ Recourse) Anjak Piutang tanpa Jaminan dari enjual Piutang (without Recourse) Fasilitas Modal Usaha
7 Dasar Hukum - Perubahan Pembiayaan MULTIGUNA Sewa Pembiayaan (Financial Lease) Pembelian dengan Pembayaran secara Angsuran Kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan OJK Sewa Operasi (Operating Lease) Kegiatan berbasis Fee sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan
8 Gambaran Bisnis Pembiayaan Funding = memperoleh dana Margin Lending = meminjamkan dana ATPM BANK Other Public Perusahaan Pembiayaan Dealer Customer Dana Survey & Perjanjian Kredit Unit - fisik Unit - BPKB Angsuran Keinginan Customer Saya ingin memperoleh kendaraan yang saya beli secepat mungkin Mudah DP rendah Dokumen sederhana Murah : bunga, admin, provisi, asuransi Cepat Ramah BPKB aman & langsung tersedia saat lunas Keinginan Dealer Cepat: persetujuan, pencairan Pendapatan besar No reject (support sales) Keinginan FUNDING NCL rendah NPL rendah PAT tinggi Keinginan ATPM No reject (support sales) Coverage area
9 Karakteristik Pembiayaan SIFAT BARANG TUJUAN PENDANAAN SUMBER PENDAPATAN PRICING BASIS ANALISA RETAIL Konsumtif Kebutuhan Konsumsi - Gaji - Penghasilan lain - Rutin - Cicilan dibayar dari penghasilan Tidak sensitive rate Very High Rate Mass Analysis (Retail) COMMERCIAL Capital Goods Mayoritas untuk investasi - Modal Usaha - Keuntungan Usaha - Non Rutin - Unit membayar cicilannya sendiri Sensitive rate Medium High Rate Business and Project
10 Karakteristik Pembiayaan Jumlah Customer AR /customer Strategi Resiko Pendekatan Pembiayaan MCY Banyak Kecil Portfolio Risk Dealer & Portfolio (Relationship) Ritel CAR Sedikit Besar Single Risk Customer (Feasibility) Fleet Komersial Sangat Sedikit Sangat Besar Single Risk + Project & Bowheer (Repayment) Portfolio Risk Pemahaman Policy: Debitur, Unit, Dealer Pendekatan character, feasibility & relationship Single Risk Pemahaman Debitur, Unit, Project & Bowheer Pendekatan character, feasibility (lebih ke bisnis/project daripada diri debitur), collateral & repayment capacity
11 Prinsip Dasar Analisa Kelayakan Kredit CHARACTER CHANNEL CONDITION 5 C CAPACITY 2 C COLLATERAL CAPITAL COLLECTION
12 Cakupan Analisa Kredit Tujuan Analisa Kredit : 1. Memperkirakan / mengukur keuntungan optimal 2. Memperkirakan / mengukur risiko : a. Probability of Default: Mencari Nasabah yg tidak default pd waktu tertentu pd kondisi tertentu b. Loss on Repossession: Bila default, memastikan PH tertutup dari resale asset yg di-repo c. Kinerja masa lalu dari dealer & internal personnel 1 Profitability b Collateral Collection a Analisa Struktur Kredit Analisa Cashflow Character, Capacity, Capital Character: kualitatif, hist. payment Capacity: kualitatif + Analisa R/K & bon usaha Analisa Laporan Keuangan (Rasio, Vertikal & Horizontal, Sensitivitas, Cash Flow) Analisa Investasi Analisa Financial Distress Capital: kualitatif + Analisa Rasio: leverage c Analisa LOR Condition Analisa Kualitatif: Analisa kondisi sosial politik Analisa Industri / area Siklus usaha Channel Analisa Dealer matrix Analisa FID Personnel & Cab Area collection coverage Area collection FID Collection productivity Strategi Pengaliran
13 Risk : PoD & LoR Probability of Default Mencari Nasabah yg tidak default pd waktu tertentu pd kondisi tertentu Loss on Repossession Bila default, memastikan PH tertutup dari resale asset yg di-repo Punya kemauan / character History payment Tdk spekulasi/ melawan hukum Punya kemampuan menghasilkan uang / capacity Pekerjaan Cash flow Sisa hasil kerja cukup (DSR, DIR) Ada SPK customer, kepemilikan s.d Cara bayar Pengalaman kerja/ usaha & PIC usaha Punya kemampuan menutup cicilan / capital Jaminan/ collateral Channel PH tersisa DP, MRP, Diskon Resale Value Kategori Unit, usia unit BBG Dealer Collection Strategi pengaliran Coverage area lokasi penggunaan unit 30km Cabang/ RO/ POC Productivitas Collector DP riil (share atas unit dibiayai) Rumah tinggal, BPKB, dll. Condition: Red Area/ Industry/ Profesi Credit Booking History: Channel : Dealer Matrix, FID Cabang
14 Resiko Kredit - PoD Kemauan Membayar Character Apakah bertanggungjawab, beritikat baik, tidak spekulatif? Kemampuan Membayar Capacity Capital Apakah mampu membayar angsuran dari uang kas? Apakah mampu membayar angsuran dari laba? Apakah cukup memiliki harta utk menutup hutang bilamana penghasilan rutin terhambat? KUANTITATIF Analisa rekening koran Saldo akhir mengendap 1,3x angsuran (DIR) Analisa cash-flow Mutasi kredit 20x angsuran (DSR) Analisa BEP (BEP 1) Rasio DSR dan DIR berdasarkan proyeksi Laba/Rugi Rasio DER < 0,5x DP disetor KUALITATIF History payment BI Checking Red Area Negative List Konsistensi laba Pengalaman kerja Hasil survey: debitur, lingkungan, rekan bisnis Pengalaman kerja Jabatan (karyawan) Posisi dalam industri (wiraswasta, perusahaan) Kontrak Kerja (wiraswasta, perusahaan) Daftar asset beserta nilainya dikuatkan dg bukti kepemilikan (BPKB, Sertifikat Rumah, Faktur, dll)
15 Resiko Kredit - PoD Condition Apakah Debitur sah dihadapan hukum? Apakah usaha sah? Apakah iklim usaha kondusif memastikan kelancaran arus kas? KUALITATIF Memiliki identitas yang sah: KK + KTP (warga negara Indonesia), serta surat pendirian usaha yang sah Memiliki Surat Ijin Usaha (wiraswasta, profesional, perusahaan) Status karyawan tetap (karyawan) Wiraswasta, profesional, perusahaan: Kontrak Kerja Tidak dalam Red Industry Market Share (perkiraan) Reputasi usaha Pengalaman usaha Team Manajemen Karyawan: Reputasi perusahaan Pengalaman kerja
16 Resiko Kredit - LOR KUANTITATIF KUALITATIF Collateral Apakah jaminan ada calon pembeli dan nilai pasar nya? Analisa LOR Nilai jaminan dari waktu ke waktu Jaminan/ obyek pembiayaan bersifat umum, misalnya bukan Mobil Balap Apakah jaminan cukup menutup kerugian (outstanding PH + Biaya Tarik + Insentif Dealer dan Internal)? Kewajaran harga dan spesifikasi thd pasar Analisa LOR Periode LOR Besarnya LOR (Rp, dan %) Cara pembayaran Debitur: cover giro, standing instruction, pembayaran bowheer, dll Coverage : cross-default, dll Jaminan tambahan Bagaimana dg resiko kerusakan jaminan? Tercover asuransi Collection Apakah jaminan dapat direpo? Coverage & produktivitas A/R Officer < 60km dari Kantor AD Tidak dalam wilayah terbatas Jaminan/ Obyek pembiayaan tidak terkait kepentingan umum, misal Ambulance Channel Apakah sumber order memperhatikan kualitas booking atau hanya semata-mata jual unit? Jaminan Buy-Back dari Dealer: nilai, periode tertentu Jaminan pembayaran dari Dealer: nilai, periode tertentu Dealer Matrix
17 Survey Verifikasi Calon Debitur Cross check kepada : Orang yang menerima kita Tetangga dekat Ketua lingkungan (RT) Petugas keamanan Periksa apakah: Yang disurvey adalah benar calon debitur (cek KTP bila perlu) Status perkawinan customer sesuai dengan informasi lingkungan maupun gambaran dari isi ruangan Customer cukup singkat menjawab pertanyaan & cenderung mengatur jawaban Terlihat menutupi sesuatu (misal saat diberikan informasi yang berbeda dengan apa yang dituturkannya) Ketidakhadiran pasangan customer terlihat normal atau tidak Customer memang membutuhkan unit
18 Survey Verifikasi Tempat Tinggal & Lingkungan Amati lingkungan sekitar Cross check kepada petugas keamanan ketua lingkungan (RT) tetangga dekat orang yang menerima kita Periksa apakah : Customer cukup dikenal di lingkungannya Customer mengenal lingkungannya dengan baik Customer memiliki perabotan yang sesuai dengan status kepemilikan rumahnya Status kepemilikannya sesuai dengan penghasilannya Customer mengatur kondisi rumahnya sesuai dengan peruntukan/jenis pekerjaan yang ditekuninya
19 Survey Verifikasi Kemampuan Financial Check kesesuaian pekerjaan / bidang usaha Check kepada tetangga dekat Check kepada orang yang menerima kita Periksa apakah: Customer menguasai bidang pekerjaan atau usaha yang ditekuninya Penghasilan yang diperolehnya sesuai dengan bidang pekerjaan atau usaha yang ditekuninya Penghasilannya sesuai dengan kondisi atau status rumahnya Pengeluaran kotornya sesuai dengan gaya / karakter customer Berapa banyak anggota keluarga yang yang tinggal di rumahnya dengan membandingkan dengan informasi yang dapat tercermin dari kondisi rumahnya Alasan mengapa customer cenderung untuk mengajukan pembiayaan dibandingkan pembelian tunai setelah kita membandingkannya dengan penghasilan yang dimiliki Perabot rumahnya sesuai gaya hidup / karakter atau penghasilan customer Kondisi rumahnya dapat mencerminakan bidang pekerjaan atau usahanya
20 Fungsi dari Credit Analyst memastikan : Proses yang benar sejak awal...the key for the right process.....benar dari awal... Analisa Kredit berfokus pada SISI BURUK RISIKO, Bukan SISI BAIK POTENSI
21 Pembiayaan yang Sehat Lending Rate = Cost of Fund + Opex + Cad NCL + Expected Profit Margin Keterangan Cost of Fund: dana yang harus dikembalikan kepada pemodal Opex: Operational Expenses NCL: Net Credit Loss
22 Pembiayaan yang Sehat PROFIT & GROWTH REVENUE BUNGA TINGGI AR BESAR Besar PROFIT tergantung kelancaran pembayaran Kelancaran pembayaran mengandung ketidakpastian Kelancaran pembayaran be-resiko PROFIT tergantung pengelolaan RESIKO Bisnis Pembiayaan adalah Bisnis Resiko BUKAN Bisnis Volume, BUKAN juga Bisnis Margin RESIKO PROBABILITY OF DEFAULT Resiko Debitur menunggak pembayaran angsuran Analisa Kredit, bertujuan: Mengukur keuntungan LOSS ON REPOSESSION Resiko bila setelah unit di Repo, nilai Resale < Hutang Memperkirakan resiko yang membuat perkiraan keuntungan tidak tercapai: Probability of Default: mencari Nasabah yg tidak default Loss on Repossession: bila default, memastikan PH tertutup dari resale asset yg di-repo APPROVE pengajuan yg diperkirakan aman, REJECT pengajuan yg diperkirakan default
23 Faktor yg Mempengaruhi Kerjasama Dealer & Finance Coy
24 Faktor yg Mempengaruhi Kerjasama Dealer & Finance Coy Contoh : DP rendah, Bunga 0%, Subsidi Bunga, Baloon Payment Contoh : Insurance Refund, Point Rewards, Dealer Tour Contoh : Hubungan yang baik sebagai pondasi kerjasama Contoh : CMO, Surveyor
25 TINDAKAN DEALER Tindakan Dealer Selektif Kenal baik customernya (kebutuhan & permintaan) Mengerti latar belakang usaha customer langsung Pelajari kondisi keuangan customer sebelum mengajukan aplikasi ke lembaga Finance Etika Kontrol harga jual Hindari upping price Share informasi dengan lembaga Finance Hubungan Kenali PIC di lembaga Finance (Branch Manager, CMO) Meeting rutin dengan lembaga Finance Sedia membantu lembaga Finance di saat terjadi proses repossess NPL menurun Bisnis terpercaya Peningkatan Sales
26 If you don't sell, it's not the product that's wrong, it's you (Estee Lauder - US founder of cosmetics company)
Financial Knowledge. PT Mandiri Tunas Finance
Financial Knowledge PT Mandiri Tunas Finance PENDAHULUAN 1 PRINSIP DASAR ANALISIS KELAYAKAN KREDIT 2 LIMA KENDALI UTAMA OPERASIONAL PEMBIAYAAN 3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJASAMA DEALER FINANCE COMPANY
Lebih terperinciFinancial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?
Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Pembiayaan 3 02 Mengapa Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 5 5 03 Kapan Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 6 6 04 Siapa Saja Nasabah 8 Jasa Pembiayaan?
Lebih terperinciPerusahaan Pembiayaan
Perusahaan Pembiayaan PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Sebelum POJK : Badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan Sewa Guna Usaha,(leasing) Anjak Piutang,(factoring) Pembiayaan Konsumen (C Fin) Usaha Kartu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBIAYAAN. menerus atau teratur (regelmatig) terang-terangan (openlijk), dan dengan tujuan
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBIAYAAN A. Pengertian Lembaga Pembiayaan Perusahaan merupakan Badan Usaha yang menjalankan kegiatan di bidang perekonomian (keuangan, industri, dan perdagangan), yang dilakukan
Lebih terperinciDiskusi dan Analisis Manajemen
Diskusi dan Analisis Manajemen Data Keuangan Konsolidasi Hasil Usaha Pendapatan Bunga Bersih 4.603 5.645 7.136 26% Pendapatan Imbal Jasa 1.080 1.358 1.741 28% Pendapatan Operasional 5.683 7.003 8.877 27%
Lebih terperinci- 2 - b. kualitas piutang pembiayaan; c. rentabilitas; dan d. likuiditas.
Yth. Direksi Perusahaan Pembiayaan di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /SEOJK.05/2016 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Sesuai dengan amanat ketentuan
Lebih terperinciKesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dari bab sebelumnya, mengenai Studi Tentang Analisis Keuangan untuk Menilai Kelayakan Pemberian Kredit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah mendapatkan keuntungan bagi perusahaan tersebut. Tujuan
Lebih terperinciPengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)
Materi 3 Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan) Subpokok bahasan : Pengertian Kredit & Pembiayaan (Produk Lending) Jenis-jenis kredit Prinsip-prinsip pemberian kredit Jenis-jenis pembebanan suku
Lebih terperinciModel Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Finance Lease. Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Consumer
L48 L.1.2.4. Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Finance Lease L.1.2.5. Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Consumer Finance L49 L.1.2.6. Model Laporan Prediksi Jumlah Agreement
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal
BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayan BSM Oto di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar Perbankan syariah menjalankan fungsi yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai lembaga intermediasi
Lebih terperinciRANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2015 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
Yth. Direksi Perusahaan Pembiayaan di Tempat RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2015 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Sesuai dengan amanat ketentuan Pasal
Lebih terperinciSTIE DEWANTARA Pembiayaan Bisnis Perusahaan
Pembiayaan Bisnis Perusahaan Hukum Bisnis, Sesi 5 Latar Belakang Dalam memulai sebuah bisnis, faktor utama yang diperlukan adalah modal sebagai harta (uang, barang, atau surat berharga) yang dapat dipergunakan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT. FMA Finance PT. FMA Finance adalah suatu perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang pembiayaan konsumen (consumer
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR
ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR ( Studi Kasus Calon Debitur Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Hayam Wuruk Jakarta) Agriando 22209826 LATAR BELAKANG Kepercayaan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki
BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki prosedur pembiayaan yang meliputi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab ini akan membahas perlakuan akuntansi sewa pada PT FMA Finance. Metode pembahasan dilakukan
Lebih terperinciSURVEY ANALISA KREDIT
SURVEY ANALISA KREDIT Buat rekan-rekan yang bekerja di dunia perbankkan, khususnya di Finance Mobil dengan posisi sebagai surveyor/marketing sering menghadapi masalah atau lupa dengan apa saja yang harus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil penelitian ilmiah yang berkaitan dengan informasi akuntansi, informasi non akuntansi,
Lebih terperinciANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT
ANALISA LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Kredit Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam latar belakang, kegiatan bank ialah menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito)
Lebih terperinciINTRODUCTION TO LEASING COMPANY PRESENTED BY JAPANESE LEASING COMPANY
INTRODUCTION TO LEASING COMPANY PRESENTED BY JAPANESE LEASING COMPANY PT. Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia A member of MUFG, a global financial group LATAR BELAKANG Hasil survey literasi keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Perusahaan memerlukan sistem untuk menunjang kegiatan perusahaan dengan kata lain sistem merupakan rangkaian dari prosedur yang saling berkaitan dan secara
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah data sekunder yang didapat dari PT.Kimia Farma Tbk, Bursa Efek Indonesia (BEI), www.kimiafarma.co.id
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh Penerapan akad ijarah pada pembiayaan multiguna untuk biaya umroh di Bank Syariah Mandiri KCP Katamso dilakukan dengan menjelaskan
Lebih terperinciVI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG
VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG Latar belakang diluncurkannya fasilitas kredit BNI Tunas Usaha (BTU) adalah Inpres Presiden No. 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan
Lebih terperinciANALISA PEMBIAYAAN MITRA BINAAN PKBL BUMN SECARA CEPAT DAN AKURAT DENGAN SKORING pembiayaan. Ardito Bhinadi presents
ANALISA PEMBIAYAAN MITRA BINAAN PKBL BUMN SECARA CEPAT DAN AKURAT DENGAN SKORING pembiayaan Ardito Bhinadi presents Yogyakarta, 13 November2013 Filosofi Pembiayaan Produk yang unik. Mengapa? Harus dikembalikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: pembiayaan oleh PT BPRS Karya Mugi Sentosa kantor cabang Mojokerto,
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Hasil dari analisa data dan pembahasan hasil analisa data pada penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Murabahah merupakan salah satu akad yang dipakai
Lebih terperinciPENGALOKASIAN DANA BANK
PENGALOKASIAN DANA BANK Alokasi Dana : menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan. Wujud dari pengalokasian dana adalah kredit atau aset yang dianggap menguntungkan
Lebih terperinciASPEK HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN
ASPEK HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN ANDRI HELMI M, SE., MM HUKUM BISNIS SEJARAH LEMBAGA PEMBIAYAAN Dimulai sejak tahun 1974, berdasarkan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri, yaitu: Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.
BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman Manfaat deposito yaitu: a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah. b. Bagi hasil yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Pengertian Prosedur adalah suatu urutan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka Lembaga perbankan memegang peranan yang sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat. Perbankan melayani kebutuhan pembiayaan dan memperlancar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi sangat memerlukan tersedianya dana. Oleh karena itu, keberadaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya pembangunan ekonomi. Dalam pembangunan ekonomi diperlukan peran serta lembaga keuangan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tentang Lembaga Pembiayaan Pada tanggal 20 Desember 1988 (PakDes 20, 1988) memperkenalkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tentang Lembaga Pembiayaan Pada tanggal 20 Desember 1988 (PakDes 20, 1988) memperkenalkan istilah lembaga pembiayaan yakni badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN
DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Perbankan Kode Soal : 6027 Alokasi Waktu : 120 menit
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk
Lebih terperinciLIST PERTANYAAN DAN JAWABAN TERKAIT PENERAPAN KETENTUAN LOAN TO VALUE
LIST PERTANYAAN DAN JAWABAN TERKAIT PENERAPAN KETENTUAN LOAN TO VALUE (LTV) KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) DAN DOWN PAYMENT (DP) KREDIT KENDARAAN BERMOTOR (KKB) PERBANKAN NO PERTANYAAN JAWABAN I. HAL UMUM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN. A. Pembiayaan Konsumen dan Dasar Hukumnya
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN A. Pembiayaan Konsumen dan Dasar Hukumnya 1. Pembiayaan Konsumen Pembiayaan konsumen merupakan salah satu model pembiayaan yang dilakukan oleh
Lebih terperinciHidup Lebih Sejahtera Berkat Pembiayaan
BAB V Hidup Lebih Sejahtera Berkat Pembiayaan Apakah Pembiayaan = Kredit? Beda Pembiayaan dengan Kredit 1. Dalam konteks Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006, pembiayaan adalah istilah yang
Lebih terperinciANALISIS PENGELOLAAN PIUTANG SEBAGAI TINDAK LANJUT KEBIJAKAN PENJUALAN KREDIT
ANALISIS PENGELOLAAN PIUTANG SEBAGAI TINDAK LANJUT KEBIJAKAN PENJUALAN KREDIT Suprihatmi Sri Wardiningsih Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT With increasing competition in the
Lebih terperinciBAB VI AKTIVA LANCAR-PIUTANG
BAB VI AKTIVA LANCAR-PIUTANG 6.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Dalam Piutang Dalam rangka usaha untuk memperbesar volume penjualannya kebanyakan perusahaan besar menjual produknya
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat
9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi nasional dewasa ini menunjukkan arah yang semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat menunjang sekaligus dapat berdampak
Lebih terperinciPENDAHULUAN: SISTEM KEUANGAN, PASAR KEUANGAN DAN LEMBAGA KEUANGAN
PENDAHULUAN: SISTEM KEUANGAN, PASAR KEUANGAN DAN LEMBAGA KEUANGAN 1 Garis Besar Pembahasan: 1. Sistem keuangan: a. Penger2an sistem keuangan b. Arus Dana dalam Sistem Keuangan c. Fungsi sistem keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan unit usaha yang banyak dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha Kecil dan Menengah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan.
BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Griya Menurut Ibuk Silvany selaku Area Consumer Banking Manager, prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini banyak perusahaan membutuhkan dana yang cukup besar untuk memulai investasi atau memperbesar usahanya. Untuk memperoleh dana tersebut perusahaan
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. 1. Prosedur Pembiayaan Musyārakah Pada Bank Negara Indonesia. Syariah Kantor Cabang Banjarmasin
45 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Penyajian Data 1. Prosedur Pembiayaan Musyārakah Pada Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang Banjarmasin Akad musyārakah ada beberapa prosedur yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan tingkat kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan tingkat kebutuhan yang ada di masyarakat sangat beraneka ragam. selain kebutuhan sandang dan pangan, kebutuhan akan perumahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Pembiayaan Produk Kepemilikan Kendaraan Bermotor (Kp Kb) di KSPPS BINAMA SEMARANG Semarang Pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor merupakan salah
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Peranan Kredit di Dalam Usaha Pada hakikatnya setiap perusahaan akan membutuhkan tambahan modal untuk dapat berkembang. Menurut Murray dan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kredit 2.1.1. Definisi Kredit Menurut Supramono (2009:152), kata kredit berasal dari bahasa Romawi yaitu Credere yang artinya percaya. Dengan kata lain kredit dapat dikatakan
Lebih terperinciAnalisis Laporan Keuangan
Bahan Kuliah Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan IV Analisis Laporan Keuangan Dosen : Suryanto, SE., M.Si Analisis Laporan Keuangan Analisis Indeks Analisis Common Size Analisis Rasio Keuangan Analisis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka
Lebih terperincipendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif
A. PENDAHULUAN Terlaksananya suatu proyek investasi, seringkali tergantung kepada pertimbangan manajemen yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Pertimbangan kuantitatif lebih bersifat kepada pendekatan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam Bab 4 ini akan dibahas mengenai, analisis pengukuran risiko kredit consumer khususnya mortgage (KPR) pada Bank X dengan menggunakan Internal Model CreditRisk+. Dengan
Lebih terperincihttp://www.hadiborneo.wordpress.com/ PENGERTIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN (CONSUMERS FINANCE) Lembaga pembiayaan konsumen (consumers finance) adalah suatu lembaga atau badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan
Lebih terperinciPINJAMAN BERJANGKA DAN SEWA GUNA USAHA
Modul ke: PINJAMAN BERJANGKA DAN SEWA GUNA USAHA Fakultas FEB Agus Herta Sumarto, S.P., M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN LEASING : FASB-13: (Financial Accounting Standard Board)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Mudharabah Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : 1. Nasabah Melakukan Pengajuan
Lebih terperinciProudly present. Manajemen Piutang. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.
Proudly present Manajemen Piutang Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK 081-331-529-764 www.bwmahardhika.com PIUTANG Piutang merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli yang
Lebih terperinciBy : Angga Hapsila, SE.MM
By : Angga Hapsila, SE.MM BAB VI MANAJEMEN KREDIT 1. PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT 2. PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT 3. KUALITAS KREDIT 4. TEKNIK PENYELESAIAN KREDIT MACET PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT
Lebih terperinciIII. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. saham PT Tunas Financindo Sarana pada tanggal 6 Februari Saham yang
18 III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk resmi mengakuisisi 51% (lima puluh satu persen) saham PT Tunas Financindo Sarana pada tanggal 6 Februari 2009.
Lebih terperinciNAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :
NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : TANGGAL : 2 BULAN : 1 TAHUN : 2008 SINTENREMEN.COM PERUSAHA DAFTAR AKUN Per : 02 Januari 2008 NO AKUN NAMA AKUN SALDO AWAL 1111 Kas di
Lebih terperinciBAB IX MANAJEMEN PIUTANG
BAB IX MANAJEMEN PIUTANG 9.1. Manajemen Piutang Pengetian piutang diartikan dalam dua hal yaitu: 1. Piutang dalam bentuk penjualan barang atau jasa oleh perusahaan dagang 2. Piutang (kredit) dalam artipemberian
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2018 TENTANG
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciLeasing ialah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barangbarang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan, dengan jangka
LEASING Leasing ialah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barangbarang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan, dengan jangka waktu berdasarkan pembayaran-pembayaran berkala
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Berdirinya PT. Finansia Multi Finance
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Berdirinya PT. Finansia Multi Finance PT. Finansia Multi Finance dengan brand KreditPlus, didirikan pada tanggal 09 Juni 1994 dan mempunyai 125 cabang yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS SURIYAH Kc Kudus Sebagai lembaga keuangan syariah aktivitas yang tidak kalah penting adalah melakkukan penyaluran
Lebih terperinciAKUNTANSI UNTUK LEASING
AKUNTANSI UNTUK LEASING Lease Lessor Lessee : Suatu perjanjian kontraktual antara Lessor dengan Lessee, yang memberikan hak kepada Lessee untuk menggunakan harta tertentu yang dimiliki oleh Lessor selama
Lebih terperinciManajemen dana bank syariah
Manajemen dana bank syariah Manajemen dana bank syariah adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga bank syariah dalam mengelola atau mengatur dana yang diterima dari aktifitas funding untuk disalurkan kepada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud dengan bank adalah badan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29/POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29/POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
Lebih terperinciPENEMPATAN DANA BANK
PENEMPATAN DANA BANK o Kredit: (UU Perbankan No. 10 Tahun 1998) penyediaan uang/tagihan yg dpt dipersamakan dg itu, berdsrkan persetujuan /kesepakatan pinjam meminjam antara bank dg pihak lain yg wajibkan
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek penyaluran kredit,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH
BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH A. Strategi Pencegahan Pembiayaan Mura>bah}ah Multiguna Bermasalah Bank BNI Syariah Cabang Surabaya Resiko
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. ADIRA FINANCE. perusahaan pembiayaan non-bank (multi finance).
BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. ADIRA FINANCE A. Gambaran Umum PT Adira Finance PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk (Adira Finance) adalah sebuah perusahaan pembiayaan
Lebih terperinciPENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10310
PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10310 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT GENERAL ELECTRIC FINANCE INDONESIA OLEH PT BANK PERMATA Tbk. I. LATAR BELAKANG 1.1 Berdasarkan Peraturan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PT. Bank Negara Indonesia
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41
DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Perhitungan Model scoring ini adalah model perhitungan yang cepat dan mudah untuk mengidentifikasikan keputusan yang mempunyai beragam criteria. Perhitungan dalam
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41
DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 7 Tujuan Penelitian 10 Manfaat Penelitian 10 Ruang Lingkup Penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi. Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 13) data dapat
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 13) data dapat didefinisikan sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
benar. 1 Dalam melakukan kelayakan pembiayaan, bank syariah diwajibkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penerapan Prinsip 5C pada Produk Ijarah di BPRS PNM Binama Semarang Sebelum suatu
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 84/PMK. 012/2006 TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MENTERI KEUANGAN,
Menimbang : a. SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 84/PMK. 012/2006 TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MENTERI KEUANGAN, bahwa dalam rangka meningkatkan peran Perusahaan Pembiayaan dalam pembangunan nasional,
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pertumbuhan suatu usaha dipengaruhi dari beberapa aspek diantaranya ketersediaan modal. Sumber dana yang berasal dari pelaku usaha agribisnis sendiri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibandingkan anggota lembaga keuangan lainnya (Mangani, K.S:2009).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Pengertian bank Bank adalah anggota lembaga keuangan yang paling dominan, mampu memobilisasi dana, mengumpulkan dan mengalokasikan dana dalam jumlah besar dibandingkan
Lebih terperinciBranch Management. Finance for Non Finance. Facilitated By PT. Suzuki Indomobil Sales October 2015
Branch Management Finance for Non Finance Facilitated By PT. Suzuki Indomobil Sales October 2015 1 Branch, Finance Management 2 Fokus Pelatihan : NERACA Kas, Bank AR / Piutang Dagang Stock / Persediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peranan lembaga keuangan ditengah-tengah masyarakat dalam memajukan perekonomian sangat penting. Tidak dapat dipungkiri peranannya sebagai lembaga perantara
Lebih terperinciCreated by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Proses Pembiayaan Istishna Berikut ini adalah tahapan proses pembiayaan istishna yang diterapkan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk terhadap para calon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian maka diperlukan sumber-sumber penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin berkembang tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan mengenai saham dan transaksi bursa saham melalui dialogdialog
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kesadaran individu untuk berinvestasi dan pengetahuan mengenai saham dan transaksi bursa saham melalui dialogdialog pembelajaran baik di
Lebih terperinciCONTOH PERHITUNGAN. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan dan survey) Untuk tahun ke-1 sebesar 45 %. (Sumber PT. Dharmapala Usaha Sukses)
115 CONTOH PERHITUNGAN PRODUKSI UNTUK TAHUN KE-1 Kapasitas Terpasang Gula Rafinasi KPT yang digunakan untuk PT. Dharmapala Usaha Sukses sebesar 500.000 ton/tahun. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan
Lebih terperinciBab 7 Manajemen Piutang
Dasar Manajemen Keuangan 97 Bab 7 Manajemen Piutang Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang manajemen piutang dan kredit, analisa perputaran dan anggaran pengumpulan piutang. D alam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. suatu kontrak antara lessor (pemilik barang modal) dengan lessee (pengguna
BAB II LANDASAN TEORI A. Sewa Guna Usaha 1. Definisi Sewa Guna Usaha Leasing Definisi sewa guna usaha (Suandy, 2008), yakni "Sewa guna usaha adalah suatu kontrak antara lessor (pemilik barang modal) dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan membahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam melakukan penelitian ini khususnya mengenai kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah. 2.1 Pengertian Jasa Kotler
Lebih terperinci