TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS CIPTA KARYA DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN DELI SERDANG. Oleh:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS CIPTA KARYA DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN DELI SERDANG. Oleh:"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS CIPTA KARYA DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN DELI SERDANG Oleh: DINI ANGGRAINI PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN 2016

2 KATA PENGANTAR Segala puji hanyalah milik Allah SWT, yang maha pengasih lagi maha penyayang, yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Dinas Cipta Karya Dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang dengan baik untuk memenuhi salahsatu syarat menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Program Diploma III Akuntansi. Dalam penulisan tugas akhir ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materil.pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta dan keluarga, Syafii dan Muriati, terima kasih atas doa, pengertian dan kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan baik moril maupun materil yang tidak akan mungkin terbalas, 2. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S.selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, 3. Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak., CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, 4. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak. Selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, 5. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak,CA selaku Dosen Pembimbing saya yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan, dan

3 perbaikan dalam menyelesaikan tugas akhir ini, 6. Bapak Kepala Dinas dan seluruh Staf Pegawai DinasCipta Karya dan Pertambangan yang telah memberikan kesempatan dan membantu penulis mengumpulkan data hingga tuga akhir dapat diselesaikan, 7. Leli Wardhani, Sella Ramadani, Andira Mutia Fahma, Kurnia Ramadhan serta teman-teman grup C D-III Akuntansi Penulis menyadari tugas akhir in jauh dari kesempurnaan.oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini di masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah dan memperluaspengetahuankitasemua, terimakasih.. Medan, 2016 Penulis Dini Anggraini NIM:

4 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii BAB I : PENDAHULUAN...1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 3 D. Rencana Penulisan Jadwal Survei/Observasi Rencana Isi...5 BAB II : DINAS CIPTA KARYA DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN DELI SERDANG... 7 A. Sejarah Ringkas... 7 B. Struktur Organisasi... 8 C. Job description...8 D. Jaringan Kegiatan...17 E. Kinerja Kegiatan Terkini...17 F. Rencana Kegiatan...18

5 BAB III : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS CIPTA KARYA DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN DELI SERDANG...20 A. Pengertian Sistem Akuntansi B. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas C. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas...25 D. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang...30 E. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Dinas Cipta Karya dan ` Pertambangan Kabupaten Deli Serdang...32 F.Pembahasan Efektifitas Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang 33 BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN...38 A. Kesimpulan...38 B. Saran...39 DAFTAR PUSTAKA...41 LAMPIRAN...42

6 DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman 1.1. Jadwal Survey/observasi dan Penyusunan Tugas Akhir Internal Control Questionnaries 33 DAFTAR LAMPIRAN

7 Nomor Judul Halaman 1 Surat Izin Riset 42 2 Struktur Organisasi 43 3 Dokumen SKP Daerah 44 4 Dokumen SKR 45 5 Surat Tanda Setoran 46 6 Dokumen Tanda Bukti Pembayaran 47 7 Flow Chart Penerimaan Kas 48 8 Dokumen DPA SKPD 49 9 Flow Chart Pengeluaran Kas 50 BAB I

8 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis di era global ini menuntut seluruh perusahaan atau instansi pemerintah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. agar tujuan perusahaan dapat tercapai diperlukan suatu manajemen yang dapat mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya lebih baik. Salah satu keputusan yang harus diambil oleh manajemen adalah tentang sistem akuntansi. Tujuan sistem akuntansi menurut Samsul dan Mustofa (1987:59) adalah sebagai berikut: 1. menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen, pemilik atau pemegang saham secara tepat dan cepat, 2. menyediakan informasi yang diperlukan oleh pihak luar perpajakan, bank atau kreditor dan lembaga-lembaga lainnya yang berkaitan dengan perusahaan, 3. menyempurnakan control melalui organisasi, prosedur-prosedur dan caracara lain untuk mengamankan harta kekayaan perusahaan, 4. mengurangi biaya penyelenggaraan administratif ketingkat yang lebih rendah daripada nilai manfaatnya. Sistem akuntansi suatu perusahaan dapat dikatakan berjalan baik apabila tujuan sistemnya tercapai, misalnya perusahaan dapat menyampaikan informasi yang dibutuhkan manajemen dan pihak lain secara tepat dan cepat tanpa ada hambatan apapun. Perusahaan juga berupaya menjaga dan mengamankan kekayaan yang dimiliki perusahaan dengan baik supaya tujuan sistem akuntansinya dapat

9 tercapai. Selain itu sistem akuntansi perusahaan dapat dikatakan baik apabila perusahaan dapat mengurangi biaya-biaya yang lebih rendah daripada nilai manfaatnya. Dinas Cipta Karya dan Pertambangan merupakan salah satu instansi pemerintahan dengan berlandaskan Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas. SKPD adalah suatu satuan kerja yang mempunyai tugas khusus untuk mengelola keuangan daerah. Dasar hukum yang berlaku sejak tahun 2004 untuk pembentukan SKPD adalah Pasal 120 UU no. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. SKPD biasanya dikelola oleh suatu entitas tersendiri berupa Badan pengelola Keuangan Daerah (BPKD). Penerimaan kas pada Dinas Cipta karya dan Pertambangan berasal dari penggunaan SiLPA tahun lalu, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah, dan penerimaan piutang daerah sedangkan pengeluaran kas berasal dari pembentukan dana cadangan, penyertaan modal, (investasi) pemerintah daerah, pembayaran pokok utang, atau untuk pemberian pinjaman daerah. Kegiatan penerimaan dan pengeluaran kas pada Dinas Cipta karya dan Pertambangan membutuhkan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas yang baik agar informasi dari kegiatan penerimaan dan pengeluaran dapat sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Indikator sistem yang diterapkan telah baik apabila penyampaian kebutuhan informasi yang dibutuhkan dapat disampaikan secara cepat dan tepat sehingga pengambilan keputusan dapat

10 dilakukan secara tepat waktu. Dalam kenyataannya, penyampaian informasi yang dibutuhkan mengenai apakah penerima periode berjalan cukup untuk membiayai seluruh pengeluaran seringkali mengalami ketidakpastian. Hal ini disebabkan karena belum terpenuhinya salah satu unsur penerimaan dan pengeluaran kas seperti penerimaan sumber pendanaan tidak sesuai dengan rencana lebih banyak di akhir tahun dan ketidakpastian sumber pendanaan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengambil judul Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Dians Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maslaah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu : 1. bagaimanakah Sistem Akuntansi Penerimaan Kas yang diterapkan di Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang? 2. bagaimanakah Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas yang diterapkan di Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang? 3. bagaimanakah efektivitas Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui penerapan Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas serta efektivitas Sistem Akuntansi Pnerimaan dan Pengeluaran pada Dinas Cipta Karya dan Pendapatan Kabupaten Deli Serdang. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian

11 ini adalah: 1. bagi peneliti dapat memperkaya ilmu pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan sistem yang diperlukan perusahaan dengan praktek yang dilakukan di lapangan. Hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam rangka penerapan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah, 2. bagi Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang diharapkan memberikan masukan sebagai pertimbangan atau bahan pendukung keputusan bahwa penilaian usaha sangat penting untuk mengetahui tingkat keberhasilan di Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang, 3. bagi Universitas Sumatera Utara agar hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi di perpustakaan Universitas Sumatera Utara serta sebagai informasi tambahan bagi mahasiswa khususnya yang berkaitan dengan penelitian ini. D. Rencana Penulisan Berikut adalah sistematika penelitian terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian Tabel 1.1 Jadwal Survei/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir KEGIATAN Mei 2016 Juni 2016 I II III IV I II III IV 1 Pengajuan Judul

12 2 Permohonan Izin Riset 3 Penunujukan Dosen Pembimbing 4 Pengumpulan Data 5 Penyusunan Tugas Akhir 6 Bimbingan Tugas Akhir 7 Penyelesaian Tugas Akhir 8 Pengesahan Tugas Akhir 2. Rencana Isi Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab yang sesuai dengan kebutuhannya agar memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan sistematis serta tidak menimbulkan pengertian yang lain. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dari pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Secara garis besar, pokok pembahasannya adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan secara singkat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitan, dan rencana penulisan yang berisi jadwal survei/observasi dan rencana isi. BAB II : DINAS CIPTA KARYA DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN DELI SERDANG

13 Pada bab ini diuraikan tentang gambaran perumusan yang meliputi sejarah ringkas, struktur organisasi, job descriptions, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana usaha. BAB III : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS CIPTA KARYA DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN DELI SERDANG Pada bab ini berisi landasan teori tentang sistem penerimaan dan pengeluaran kas, uraian tentang hasil pengumpulan data beserta questionnaries pada Dinas Cipta Karya dan Pertambangan. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan tugas akhir ini. Penulis akan memberikan kesimpulan dan saran yangang didasarkan dari penjelasan bab terdahulu.

14 BAB II DINAS CIPTA KARYA DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN DELI SERDANG A. Sejarah Ringkas Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli serdang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Struktur Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang, Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang adalah instansi teknis yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Deli Serdang melalui sekretaris daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah di bidang perumahan dan permukiman dengan tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintah daerah bidang Cipta Karya, pengembangan kawasan, penanggulangan kebakaran dan penyehatan lingkungan serta pertambangan dan energi Adapun fungsi Dinas Cipta Karya dan Pertambangan adalah sebagai berikut: a. perumusan kebijakan teknis, pengembangan kawasan, penanggulangan kebakaran dan penyehatan lingkungan serta pertambangan dan energi, b. penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum, pengembangan kawasan dan penyehatan lingkungan serta pertambangan energi, c. pembinaan dan melaksanakan tugas, pengembangan kawasan, penanggulangan kebakaran, penyehatan lingkungan serta pertambangan,

15 d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas, pengembangan kawasan, penanggulanan kebakaran dan penyehatan lingkungan serta pertambangan energi. B. Struktur Organisasi Setiap perusahaan membentuk stuktur organisasi yang mengidentifikasi tanggung jawab untuk setiap posisi pekerjaan dan hubungan antar posisi posisi itu. Stuktur organisasi mengandung arti penetapan batasan batasan tugas dan tanggung jawab serta wewenang dari masing masing pegawai. Stuktur organisasi Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang telah terlampir dalam daftar lampiran. C. Job Description Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang mempunyai beberapa uraian tugas yang memperjelasnya dapat dilihat dibawah ini. 1. Kepala Dinas Tugas Kepala Dinas adalah : a. mendisposisi surat- surat kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, b. memberi petunjuk dan arahan kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas, c. menyusun dan merumuskan kebijakan teknis, d. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, e. membina dan melaksanakan tugas, f. melakukan pengelolaan admistrasi umum yang meliputi kesekretariatan, program, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan organisasi,

16 g. melakukan pengelolaan unit pelaksana teknis, h. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkahlangkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku, i. menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, j. menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP- 3 bawahan, k. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. 2. Sekretaris Dinas Sekretaris mempunyai tugas: a. menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan, b. memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib, c. mengkoordinasikan penyusunan program dan penyelengaraan tugas- tugas bidang secra terpadu dan tugas pelayanan administratif, d. melaksanakan pengelolaan adminitrasi umum, e. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, f. melaksanakan pengelolaan adminitrasi perlengkapan, g. melaksanakan pengelolaan administrasi program, h. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan, i. merencanakan penyusunan kebutuhan barang dan alat perlengkapan kantor, j. melaksanakan pengelolaan surat menyurat, arsip dan dokumen lainnya,

17 k. melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggung jawab atas keamanan kantor, l. melaksanakan pengawasan terhadap disiplin pegawai, budaya bersih, budaya kerja dan budaya tertib, m. mempersiapkan penyelenggaraan rapat dinas dan mempersiapkan Surat Perintah Tugas bagi pegawai yang akan melaksanakan perjalanan tugas, n. melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas, o. memelihara, merawat, menjaga dan mengawasi inventaris kantor, p. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkahlangkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku, q. memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas, r. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, s. menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku penilaian sebagai bahan pertimbangan dan pembuatan DP- 3 bawahan, t. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. 3. Kepala Sub Bagian Umum Kepala Sub Bagian Umum mempunyai rincian tugas: a. menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan, b. memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib, c. membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi umum,

18 d. membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, e. membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan, f. menggandakan, menomor dan mendistribusikan surat masuk dan surat keluar, g. memeriksa, meneliti dan mengarsipkan surat masuk dan surat keluar, h. melaksanakan tugas kebersihan lingkungan kantor dan bertanggungjawab atas keamanan kantor, i. merencanakan usulan kebutuhan alat tulis kantor dan kebutuhan barang lainnya, j. memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas, k. menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, l. menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku penilaian sebagai bahan penilaian DP- 3 bawahan, m. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. 4. Kepala Sub Bagian Program Kepala Sub Bagian Program mempunyai rincian tugas : a. memberi petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan, b. memberi petunjuk, membagi tugas, dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib, c. membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan penyusunan administrasi program, d. mengumpulkan,mengolah, menganalisa data sebagai bahan acuan dalam

19 penyusunan program kerja, e. melakukan observasi lapangan untuk menilai kebenaran dan keakuratan data sebagai bahan dalam penyusunan program kerja, f. mempersiapkan daftar usulan kegiatan pelaksanaan tugas, g. melakukan evaluasi terhadap program kerja sebagai bahan penyusunan laporan, h. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkahlangkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku, i. memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas, j. menyampaikan laporan pelaksanaan kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas, k. menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan, l. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. 5. Kepala Sub Bagian Keuangan Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai rincian tugas : a. memberi petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan, b. memberi petunjuk, membagi tugas, dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib, c. memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas, d. membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan penyusunan administrasi

20 keuangan. e. menyusun, memeriksa dan meneliti rencana anggaran, f. melakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran, g. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan perbendaharaan, h. meneliti dokumen dan tanda bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan, i. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkahlangkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku, j. menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, k. menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan, l. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. 6. Kepala Bidang Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kepala Bidang mempunyai rincian tugas : a. menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan, b. mendisposiskan surat kepada bawahan, c. membagi tugas kepada para bawahannya sesuai dengan bidang tugasnya. d. membuat program dan perencanaan umum dalam hal pengelolaan pembangunan, rehabilitasi, eksploitasi, pemeliharaan, peningkatan, dan pengembangan sarana dan prasarana, e. mengatur pemakaian dan pemanfaatan jaringan irigasi dan sumber-sumber air, tanah dan tambak, f. melaksanakan pengembangan teknologi dan inventarisasi jaringan yang

21 dikelola masyarakat desa, g. menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan kegiatan perencanaan teknis administrasi teknis dan pelaporan rehabilitasi, peningkatan, dan pengembangan sarana dan prasarana, h. melakanakan pembinaan, perencanaan implementasi dan pengawasan dalam pemanfaatan sumber daya air, rawa, pantai dengan prinsip menguntungkan dan berkesinambungan, i. melaksanakan inventarisasi dan pengelolaan perizinan pemanfaatan air permukaan sumber air tanah serta rekomendasi perizinan pengembangan bahan galian golongan C pada alur sungai, j. melaksanakan pendaftaran dan inventarisasi potensi pemanfaatan air permukaan, sumber air tanah, pembebasan tanah, pengelolaan retribusi pemanfaatan air permukaan dan sumber air tanah, k. melaksanakan penanggulangan bencana alam dan banjir serta pengendalian erosi dan abrasi pantai, l. melaksanakan pengembangan dan sama teknis maupun kemitraan dengan masyarakat swasta maupun dengan pihak luar negeri, m. melaksanakan dan pembinaan serta pemberdayaan lembaga masyarakat, n. melaksanakan pengadaan jasa konsultan dan konstruksi penelitian dan pengkajian dokumen teknis, penyiapan berita acara tingkat kegiatan, o. melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan kelembagaan masyarakat petani pemakai air sehingga mampu diserahi tugas dan kewajiban dalam pembangunan rehabilitasi eksploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi beserta

22 bangunan perlengkapannya dalam petak tersier dengan memperhatikan pengembangan daerah irigasi, p. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkahlangkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku, q. menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, r. menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan, s. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. 7. Kepala Seksi Peningkatan Kepala Seksi Peningkatan mempunyai rincian tugas : a. menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan, b. memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib, c. memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas, d. merumuskan dan menyusun Program teknis dan Rencana Anggraran Biaya (RAB) pelaksanaan kegiatan peningkatan dan pengembangan sarana serta prasarana, e. menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan, kegiatan perencanaan teknis administrasi dan pelaporan, f. mempersiapkan dokumen teknis pelaksanaan, pekerjaan peningkatan, pengembangan sarana, prasarana,

23 g. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan peningkatan sarana dan prasarana dalam rangka perluasan jaringan, h. melaksanakan survei, penelitian, pendataan jaringan dalam rangka perluasan jaringan, i. menyusun analisa manfaat yang didapat dan analisa sasaran dan tujuan yang dicapai dalam rangka perluasan jaringan, j. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkahlangkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku, k. menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, l. menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian PD-3 bawahan, m. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. 8. Kepala Seksi Pengawasan Sarana Kepala Seksi Pengawasan Sarana mempunyai rincian tugas : a. menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan, b. memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib, c. memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol,dan merencanakan kegiatan pelaksanan tugas, d. melaksanakn tugas-tugas yang berhubungan dengan pengawasan sarana, e. melaksanakan pemantauan dan inventarisasi kondisi dan fungsi prasarana serta melaksanakan pengawasan dan pengendalian,

24 f. melaksanakan pemantauan dan pengelolaan dana kuantitas dan kualitas pertambangan, g. melaksanakan pengendalian pemanfaatan pertambangan dan melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan bencana alam dan pertambangan, h. melaksanakan pengendalian dan penanggulangan pertambangan, i. menyusun, menyiapkan program dan melaksanakan kegiatan pelatihan dan penyuluhan. Serta menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku, j. menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, k. menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan, l. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. D. Jaringan Kegiatan Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang adalah instansi yang bergerak di bidang perumahan dan permukiman. Instansi ini juga bergerak dalam bidang pengembangan kawasan, penanggulangan kebakaran dan penyehatan lingkungan serta pertambangan dan energy. E. Kinerja Kegiatan Terkini Pencapaian target kinerja telah dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini ditandai dengan adanya faktor pendorong tercapainya tingkat keberhasilan dalam pencapaian target melalui pelaksanaan program dan kegiatan yaitu :

25 1. optimalisasi sumber daya manusia yang ada di lingkungan Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang dengan menempatkan berdasarkan latar belakang pendidikan dan pengalamannya serta pengajuan penambahan personil baru yang dibutuhkan, 2. peningkatan profesionalisme kerja melalui pendidikan dan pelatihan baik teknis maupun fungsional, 3. optimalisasi dan penambahan sarana dan prasarana kerja, alat bantu kerja yang baik, 4. melaksanakan survey dan pemetaan untuk melengkapi data yang dibutuhkan setiap bidang pekerjaan termasuk rencana induk pembangunan beberapa bidang, 5. meningkatkan upaya sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat serta selalu mengikuti perkembangan teknologi, 6. melaksanakan proses pengadaan, pelaksanaan dan pengawasan yang baik untuk mendukung tercapainya hasil pembangunan yang baik. F. Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah Kabupaten Deli Serdang adalah : 1. pembinaan mental spritual masyarakat, sumber daya aparatur untuk mewujudkan insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2. pendidikan, 3. kesehatan,

26 4. ketahanan pangan, 5. iklim investasi dan usaha, 6. kebudayaan, kreativitas dan inovasi teknologi, 7. penanggulangan kemiskinan, 8. infrastruktur, 9. penataan ruang dan penataan lingkungan hidup perkotaan, 10. penataan transportasi lalu lintas dan penanganan kecelakaan lalu lintas, 11. pemulihan ekonomi daerah melalui pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), koperasi dan industri, 12. bidang kesejahteraan rakyat, 13. reformasi birokrasi dan tata kelola, 14. reformasi birokrasi dan tata usaha seperti struktur, Sumber Daya Manusia, bidang politik, hukum dan keamanan, otonomi daerah,regulasi,sinergi antara pusat dan daerah dan data kependudukan.

27 BAB III SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAAN KAS PADA DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN DELI SERDANG A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001:3). Sistem akuntansi merupakan serangkaian kegiatan yang menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen dengan tujuannya untuk mempermudah dalam pengelolaan perusahaan. Sistem akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi finasial dan mengambil keputusan yang relevan kepada pihak ekstern dan intern perusahaan (Zaki Baridwan, 1991:3).Sistem akuntansi merupakan rangkaian komponen kegiatan mulai dari mengumpulkan informasi, mengolah informasi sampai dengan menyampaikan informasi kepada pihak ekstern dan intern suatu perusahaan. Menurut HawardF. Slettler (Zaki Baridwan, 1985:4), sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti

28 pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi. Menurut Samsul dan Mustofa (1987:52), sistem akuntansi berasal dari dua buah kata yaitu sistem yang berarti suatu kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dan akuntansi yang artinya suatu aktifitas jasa yang memberikan informasi kuantitatif, terutama bersifat keuangan, mengenai kesatuan ekonomi dengan maksud agar berguna untuk pengambilan keputusan-keputusan ekonomi. Menurut Mulyadi (2001:19) tujuan umum pengembangan sistem akuntansi adalah sebagai berikut: 1. untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru, 2. untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya, 3. untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan, 4. untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi. Penyusunan sistem akuntansi untuk suatu perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang harus dipertimbangkan baik-baik. B. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan(

29 kas/). Suatu perusahaan membuat catatan yang siap digunakan untuk kegiatan umum penerimaan uang, baik berupa uang tunai maupun piutang. Menurut (Haryono Yusup, 2001:406) penerimaan kas pada sebuah perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu penerimaan kas dari penjua- -lan tunai, penerimaan dari debitur dan penerimaan dari sumber lain-lain. Menurut Mulyadi (2001:455) penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang. a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai Menurut Mulyadi (2001:462), fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan tunai yaitu : 1. fungsi penjualan Fungsi ini bertanggungjawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli, 2. fungsi kas Fungsi ini bertanggungjawab sebagai penerima kas dari pembeli, 3. fungsi gudang fungsi ini bertanggungjawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman, 4. fungsi pengiriman. fungsi ini bertanggungjawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli, 5. fungsi akuntansi Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan. Menurut Mulyadi (2001:469), jaringan prosedur yang membentuk Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan tunai yaitu : 1. prosedur order penjualan, 2. prosedur penerimaan kas, 3. prosedur pencatatan penjualan tunai, 4. prosedur penyetoran kas ke bank, 5. prosedur pencatatan penerimaan kas, 6. prosedur pencatatan harga pokok penjualan.

30 Dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan tunai yaitu: 1. faktur penjualan tunai 1. pita register kas 3. bill of lading 4. faktur penjualan COD. 5. bukti setor bank Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan tunai yaitu : 1. penerimaan order dari pembeli diotorisai oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai, 2. penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan membubuhkan cap lunas pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut, 3. penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit, 4. penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara membubuhkan cap sudah diserahkan pada faktur penjualan tunai, 5. pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap, 6. pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang diberi wewenang untuk itu. Praktek yang sehat dalam penerimaan kas dari utang yaitu :

31 1. faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan, 2. jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya, 3. pernghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern. b. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Piutang Menurut Mulyadi (2001:487), fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari piutang adalah sebagai berikut: 1. fungsi sekretariat 2. fungsi penagihan 3. fungsi kas 4. fungsi akuntansi 5. fungsi pemeriksa intern Menurut Mulyadi (2001:482), dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari piutang mengharuskan: 1. debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan pemindah bukuan melalui rekening bank, 2. kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh. Menurut Mulyadi (2001:491), Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari piutang yaitu : 1. debitur diminta untuk melakukan pembayaran dalam bentuk cek atas nama atau dengan cara pemindah bukuan (giro bilyet), 2. fungsi penagihan melakukan penagihan hanya atas dasar daftar piutang yang harus ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi, 3. pengkreditan rekening pembantu piutang oleh fungsi akuntansi (bagian piutang) harus didasarkan atas surat pemberitahuan yang berasal dari debitur. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari piutang adalah sebagai berikut: 1. surat pemberitahuan

32 2. daftar surat pemberitahuan 3. bukti setor bank 4. kuitansi Praktek yang sehat untuk sistem penerimaan kas piutang ini yaitu : 1. hasil perhitungan kas harus direkam dalam berita acara penghitungan kas dan disetor penuh ke bank dengan segera, 2. para penagih dan kasir harus diasuransikan (fidelity bond insurance), 3. kas dalam perjalanan (baik yang ada di tangan bagian kasa maupun di tangan penagih perusahaan) harus diasuransikan (cash in safe dan cash in transit insurance). C. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah suatu proses, cara, perbuatan mengeluarkan alat pertukaran yang diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat lainnya yang dapat diambil sewaktu-waktu. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dibuat untuk melaksanakankegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai untuk mempermudah dalam setiap pembiayaan pengelolaan perusahaan.sistem akuntansi pengeluaran kas merupakan kesatuan yang melibatkan bagian-bagian, formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang saling berkaitan satu sama lain yang digunakan perusahaan untuk menangani pengeluaran kas.

33 Secara garis besar pengeluaran kas perusahaan melalui dua sistem yaitu Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan cek dan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan uang tunai melalui kas kecil. a. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek Pengeluaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan menggunakan cek untuk pengeluaran yang jumlahnya melebihi batas yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Menurut Mulyadi (2001:513), fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan cek yaitu: 1. fungsi yang memerlukan pengeluaran kas, 2. fungsi kas, 3. fungsi akuntansi, 4. fungsi pemeriksa intern. Menurut Zaki Baridwan, fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan cek adalah : 1. fungsi yang memerlukan pengeluaran kas, 2. fungsi pencatat utang, 3. fungsi keuangan, 4. fungsi akuntansi biaya, 5. fungsi akuntansi umum, 6. fungsi audit intern. Menurut Mulyadi (2001:519), Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan cek yaitu : 1. pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwewenang, 2. pembukuan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwewenang, 3. pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas (atau dalam metode pencatatan tertentu dalam register cek) harus didasarkan atas bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwewenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap, 4. saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya, 5. dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap lunas oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan,

34 6. penggunaan rekening koran bank, yang merupakan informasi dari pihak ketiga untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpangan kas, 7. semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan penerimaan pembayaran atau dengan pemindah bukuan, 8. jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil, pengeluaran ini dilakukan melalui dana kas kecil yang akuntansinya diselenggarakan dengan imprest system, 9. secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan jumlah kas menurut catatan, 10. kas yang ada di tangan dan kas yang ada di perjalanan, 11. kasir diasuransikan, 12. kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang ada di tangan, 13. semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh bagian kasa. cek yaitu: Dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan 1. bukti kas keluar, 2. cek, 3. permintaan cek. Catatan Akuntansi yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan cek yaitu: 1. jurnal pengeluaran kas, 2. register cek. Jaringan prosedur yang membentuk Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan cek yaitu: 1. sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang tidak memerlukan permintaan cek,

35 2 sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang memerlukan permintaan cek, 3. prosedur permintaan cek, 4. prosedur pembuatan bukti kas keluar, 5. prosedur pembayaran kas, 6. prosedur pencatatan pengeluaran kas. Praktek yang sehat dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan cek adalah : 1. saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya, 1. dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap lunas oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan, 2. penggunaan rekening koran bank (bank statement), yang merupakan informasi dari pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi pemeriksa intern (internal audit function) yang merupakan fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas, 3. semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan penerima pembayaran atau dengan pemindah bukuan, 4. jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil, pengeluaran ini dilakukan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas melalui dana kas kecil, yang akuntansinya diselenggarakan dengan imprest system.,

36 5. secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi, 6. kas yang ada di tangan (cash insafe) dan kas yang ada di perjalanan (cash in transit) diasuransikan dari kerugian, 7. kasir diasuransikan (fidelity bond insurance), 8. kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang ada di tangan (misalnya mesin register kas, almari besi, dan strong room), 9. semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh bagian kasa. b. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Kas Kecil Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan kas kecil adalah suatu sistem yang dirancang untuk pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang kecil, sehingga pengeluaran-pengeluaran seperti ini tidak praktis atau tidak mungkin kalau menggunakan cek (Mas ud Machfoedz, 1983:27). Menurut Samsul dan Mustofa (1987:341), perusahaan yang menerapkan dana kas kecil bentuk pembayarannya dibagi menjadi dua yaitu berupa cheque dan berupa uang kontan sedangkan cara mengenai jumlah kas kecil ada dua yaitu metode dana tetap dan metode dana fluktuasi. Menurut Mulyadi (2001:534), fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan kas kecil yaitu: 1. fungsi kas, 2. fungsi akuntansi, 3. fungsi pemegang dana kas kecil, 4. fungsi yang memerlukan pembayaran tunai, 5. fungsi pemeriksa intern.

37 Dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan kas kecil yaitu: 1. bukti kas keluar, 2. permintaan pengeluaran kas kecil, 3. bukti pengeluaran kas kecil, 4. permintaan pengisian kembali kas kecil. Catatan akuntansi yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan kas kecil yaitu: 1. jurnal pengeluaran kas. dalam sistem dana kas kecil, 2. register cek, 3. jurnal pengeluaran dana kas kecil. D. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang Sistem akuntansi penerimaan kas pada instansi ini berasal dari penggunaan SiLPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) tahun lalu, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah, dan penerimaan piutang daerah. Fungsi yang terkait adalah fungsi akuntansi PPK-SKPD dan bendahara penerimaan, penjelasannya yaitu : a. fungsi akuntansi Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD) yang mencatat transaksi/kejadian pendapatan LO dan Pendapatan LRA berdasarkan bukti-bukti transaksi yang sah dan valid ke Buku Jurnal LRAd an Buku Jurnal LO dan Neraca, melakukan posting jurnal-jurnal transaksi/kejaidan

38 pendapatan LO dan pendapatan LRA kedalam Buku Besar masing-masing rekening serta menyusun Laporan Keuangan, yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan, b. bendahara penerimaan SKPD mencatat dan membukukan semua penerimaan kas ke dalam buku kas penerimaan, membuat Rekap Penerimaan Harian yang bersumber dari pendapatan, dan melakukan penyetoran uang yang diterima ke kas daerah setiap hari. Dokumen yang digunakan yaitu : a. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah), b. Surat Keterangan Retribusi, c. Surat Tanda Setoran, d. Tanda Bukti Pembayaran. Pihak yang mengotorisasi atau mengesahkan STS (Surat Tanda Setoran) adalah pihak Bank dan yang mengesahkan dokumen surat ketetapan pajak/retribusi daerah dan menandatangani laporan keuangan yang telah disusun oleh Fungsi Akuntansi SKPD adalah PA/KPA (Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran). Prosedur sistem penerimaan akuntansi pada instansi ini yaitu : a. pengguna anggaran menyerahkan SKP Daerah/SKR kepada bendahara penerimaan dan wajib pajak/retribusi, b. wajib pajak/retribusi membayarkan sejumlah uang yang tertera dalam SKP Daerah/SKR kepada bendahara penerimaan,

39 c. bendahara penerimaan memverifikasi kesesuaian jumlah uang yang diterimanya dengan dokumen SKP Daerah/SKR yang diterimanya dari pengguna anggaran, d. setelah diverifikasi, bendahara penerimaan akan menerbitkan STS dan surat tanda bukti pembayaran dan bukti lain yang sah, e. bendahara menyerahkan tanda bukti pembayaran/bukti lain yang sah kepada wajib pajak/retribusi dan menyerahkan uang yang diterimanya tadi beserta STS kepada bank, f. bank membuat nota kredit dan mengotorisasi STS, bank kemudian menyerahkan kembali STS kepada bendahara penerimaan, nota kredit disampaikan kepada BUD. E. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang Sistem akuntansi pengeluaran kas pada instansi ini berupa pembentukan dana cadangan, penyertaan modal (investasi) pemerintah daeraah, pembayaran pokok utang, atau untuk pemberian pinjaman daerah. Fungsi yang terkait adalah PPKD, SKPD, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), dan SEKDA, penjelasannya yaitu : a. PPKD berfungsi untuk membuat Surat Pemberitahuan pembuatan rancangan DPA-SKPD berdasarkan Perda (APBD) dan Per KDH Penjabaran (APBD), menyerahkan surat pemberitahuan pada SKPD, mengotorisasi Rancangan DPA-SKPD dan Rancangan Anggaran Kas, mengesahkan Rancangan DPA- SKPD yang telah disetujui oleh SEKDA Menjadi DPA-SKPD, memberikan

40 tembsan DPA-SKPD kepada SKPD (Satuan Kerja Pengawasan Daerah) dan BPK, b. SKPD berfungsi untuk menyusun Rancangan DPA-SKPD, menyerahkan Rancangan DPA-SKPD pada PPKD dalam batas waktu yang telah ditetapkan, c. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) berfungsi untuk melakukan verifikasi Rancangan DPA-SKPD bersama Kepala SKPD dan menyerahkan Rancangan DPA-SKPD yang telah lolos verifikasi kepada SEKDA, d. SEKDA berfungsi untuk menyetujui Rancangan DPA-SKPD. Dokumen yang digunakan yaitu : a. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA- SKPD) Pihak yang mengotorisasi atau mengesahkan DPA-SKPD adalah PPKD. Prosedur sistem pengeluaran kas pada instansi ini yaitu : a. TAPD menyerahkan Rancangan DPA-SKPD yang lolos verifikasi kepada SEKDA dan Rancangan Anggaran Kas SKPD yang lolos verifikasi kepada PPKD, b. PPKD menyusun Rancangan Anggaran Kas SKPD menjadi Anggaran Kas Pemerintah Daerah, c. SEKDA menyetujui Rancangan DPA-SKPD dan menyerahkan kepada PPKD, d. PPKD mengesahkan Rancangan DPA-SKPD menjadi DPA-SKPD, e. PPKD menyerahkan DPA-SKPD kepada SKPD, Satuan Kerja Pengawasan daerah dan BPK. Penyerahan kepada SKPD selambat-lambatnya 7 hari kerja sejak disahkan.

41 F. Pembahasan Efektifitas Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang Bacalah tiap pertanyaan, kemudian berilah tanda ( ) pada salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai berikut ini Tabel 2.1 Internal Control Questionnaries Nama Responden : Syafii (Kassubag Keuangan) No. Pertanyaan STS TS R S SS Nilai ( score ) 1. Setiap penerimaan kas disetor sepenuhnya ke rekening kas daerah. 2. Sistem akuntansi yang meliputi proses pencatatan, penggolongan, penafsiran, peringkasan transaksi atau kejadian keuangan serta pelaporan anggarannya dalam rangka pelaksanaan APBD, dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang di terima umum Pengelolaan aset daerah menghasilkan penerimaan kas daerah maka penerimaan tersebut menjadi pendapatan asli daerah dan disetor seluruhnya secara bruto ke rekening kas daerah. 4. Penambahan atau pengurangan nilai aset daerah akibat perubahan status hukum dibukukan pada rekening aset daerah yang bersangkutan dan dicatat dalam daftar inventaris barang daerah

42 5. Transaksi atau kejadian keuangan yang mengakibatkan penerimaan kas dicatat dalam Buku Jurnal Penerimaan Kas 6. Transaksi atau kejadian keuangan yang mengakibatkan pengeluaran kas dicatat dalam Buku Jurnal Pengeluaran Kas 7. Transaksi atau kejadian keuangan yang tidak mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran kas dicatat dalam Buku Jurnal Umum 8. Dalam mengatur pengorganisasian dokumen, uang, aset, catatan akuntansi dan laporan keuangan ditetapkan sistem dan prosedur akuntansi 9. Setiap akhir bulan Kepala Unit Kerja Pengguna Anggaran wajib menyampaikan laporan pengguna anggaran kepada kepala daerah 10. Setelah Tahun Anggaran berakhir, kepala Daerah menyusun laporan pertanggung jawaban keuangan daerah yang terdiri dari: a. Laporan perhitungan APBD b. Nota perhitungan APBD c. Laporan aliran kas d. Neraca Daerah 11. Setiap pengeluaran dan penerimaan kas harus di dukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih 12. Pengeluaran kas yang mengakibatkan beban APBD, tidak dapat dilakukan sebelum rancangan peraturan daerah tentang APBD disahkan dan di tempatkan dalam lembaran daerah

43 13. Setiap penerimaan kas yang terjadi setelah tahun anggaran ditutup, harus dibukukan pada kelompok Pendapaan Asli Daerah dan jenis lainnya Pendapatan Asli Daerah yang sah 14. Setiap penerimaan kas yang berasal dari ganti rugi pelepasan hak asset daerah yang dipisahkan dibukukan pada kelompok pembiayaan, jenis penerimaan daerah, objek hasil penjualan aset daerah yang dipisahkan. 15. Pengajuan pengeluaran kas untuk pembayaran beban tetap dilakukan dengan SPP Beban Tetap (SPP-BT) 16. Setiap orang yang diberi kewenangan, menandatangani dan mengesahkan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran kas. Total Skor Terendah = 16 Total Skor Tertinggi = 80 Keterangan: STS TS R S SS = Sangat Tidak Setuju = Tidak Setuju = Ragu = Setuju = Sangat Setuju Kriteria Penilaian: = Sangat Tidak Memenuhi Prinsip Cepat, Aman,Murah = Kurang Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = Cukup Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, Murah.

44 55 67 = Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = Sangat Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, Murah. Hasil Perhitungan: Sangat Tidak Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 1 x 0 = 0 Kurang Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 2 x 1 = 2 Cukup Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 3 x 0 = 0 Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 4 x 8 = 32 Sangat Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah = 5 x 7 = 35 Jumlah = 69 Untuk menunjukkan keefektifan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang di nilai dengan menggunakan daftar pertanyaan sebanyak 16 item. Jawaban untuk setiap pertanyaan bernilai 1 5, dengan kategori penilaian Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Ragu ragu, Setuju, dan Sangat Setuju. Berdasarkan tabulasi Tidak Setuju sampai Sangat Setuju, Dinas Cipta Karya dan Kabupaten Deli Serdang mendapat total nilai 69, oleh karenanya sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada instansi menurut kategori penilaian sangat memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah.

45 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Kesimpulan yang di peroleh berdasarkan uraian pada bab sebelumnya yang membahas tentang system akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang sebagai berikut : Penerapan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang sudah baik, ha lini dibuktikan dengan: a. Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang sudah melibatkan struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab secara tegas. Bagian-bagian tersebut meliputi kepala dinas, sekretaris, kassubag, dan kabid, b. fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas padadinascipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang meliputi fungsi akuntansi PPK-SKPD dan bendahara penerimaan, c. dokumen-dokumen yang digunakan dalam SistemAkuntansi Penerimaan Kas pada Dinas Cipta Karyadan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang pemakaiannyadipertanggung jawabkan oleh bagian yang terkait. Dokumen tersebut antara lain Surat KetetapanPajak Daerah (SKP-Daerah),Surat Keterangan Retribusi,Surat TandaSetoran,Tanda Bukti Pembayaran. Penerapan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kabupaten Deli Serdang sudah baik, hal ini dibuktikan dengan:

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran II Daftar Internal Control Questionnaires (ICQ) Penerimaan Kas Nama Responden : Aja Abdurrajak Bagian : Assist. Umum dan Personalia Perusahaan : PT. BPR Syari ah Gebu Prima Medan. Bacalah tiap

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak BAB II DASAR TEORI A. Deskripsi Teori 1. Sistem Akuntansi Kebutuhan terhadap informasi keuangan dari suatu perusahaan sangat diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak di luar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian inter adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berkaitan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa guna untuk menyediakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan menurut Kasmir (2012:7), laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan 5 II.LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengendalian Intern Berdirinya sebuah perusahaan harus disertai dengan terbentuknya manajemen yang handal dan dapat menjamin lancarnya operasional, baik itu pengamanan

Lebih terperinci

Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas. : Anggaran Seksi Verifikasi Pelaksanaan APBD. : Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Kabupaten

Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas. : Anggaran Seksi Verifikasi Pelaksanaan APBD. : Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Kabupaten Lampiran i Daftar Internal Control Questionnaries (ICQ) Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Nama Responden : Vernando Sarmono Bagian : Anggaran Seksi Verifikasi Pelaksanaan APBD Instansi :

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hikmawati dan Effendi (2014) melakukan penelitian dengan judul Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada CV. Lestari Motorindo.

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana kita ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam operasi perusahaan. Keuntungan

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Akuntansi 1. Pengertian Sistem Akuntansi Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Pengertian Sistem Di bawah ini pengertian umum mengenai sistem dapat dirinci sebagai berikut : Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur Unsur-unsur

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan wajib di bidang pekerjaan. 3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan wajib di bidang pekerjaan. 3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cirebon Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cirebon merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian Sistem menurut Hall (2009:6), Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8).

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8). BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem dan Prosedur Sistem adalah kumpulan elemen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8). Sistem dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 3 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur 2.1.1 Pengertian Sistem Pendekatan sistem mempunyai banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2001: 2) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Ada beberapa pengertian sistem menurut para ahli melalui bukunya, yaitu disebutkan dibawah ini. Sistem menurut Krismiaji (2010:1) Sistem merupakan rangkaian komponen

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 37 TAHUN 2016

BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 37 TAHUN 2016 - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 37 TAHUN 2016 NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Pencairan Dana

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Pencairan Dana BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Pencairan Dana Pencairan dana yaitu suatu tindakan atau kegiatan menguangkan dana yang telah dianggarkan secara tunai selama satu bulan dan digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi dan Prosedur 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Informasi suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh pihak ekstern dan intern.

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR m BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA 22 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Kas Pengertian Kas Dalam bahasa sehari-hari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengelolaan data akuntansi untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi yang diterapkan secara memadai sangat membantu manajemen dalam menghadapi masalah yang muncul. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut James A Hall, menjelaskan sistem adalah sekelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berhubungan untuk melayani tujuan umum (Hall 2013).

Lebih terperinci

BAB I PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB I PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH A. AZAS UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 1. Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS PADA UNSUR ORGANISASI TERENDAH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengertian sistem Pada dasarnya sistem digunakan untuk menangani suatu permasalahan atau pekerjaan agar mencapai tujuan perusahaan. Dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Menurut Krismiadji (2002;4) suatu sistem informasi akuntansi sering disebut juga sebagai sistem informasi adalah suatu kombinasi dari personalia, catatan-catatan,

Lebih terperinci

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran yang berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintahan

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintahan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintahan Sistem memiliki peran penting dalam perusahaan atau pemerintahan. Sistem membantu dalam mempermudah jalannya kegiatan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT DENGAN

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Prosedur 1.

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Prosedur 1. 22 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Prosedur Di dalam kehidupan sehari-hari sering terdapat aspek pengaturan dan pengorganisasian dari berbagai prosedur sedemikian rupa untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH

Lebih terperinci

PENATAUSAHAAN, PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD DAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD

PENATAUSAHAAN, PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD DAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TANGGAL : 8 MARET 2012 PENATAUSAHAAN, PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD DAN BENDAHARA PENERIMAAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Sistem akuntansi terdiri dari dokumen bunti transaksi, alat-alat pencatatan,

BAB II KAJIAN TEORI. Sistem akuntansi terdiri dari dokumen bunti transaksi, alat-alat pencatatan, BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi Sistem akuntansi terdiri dari dokumen bunti transaksi, alat-alat pencatatan, laporan-laporan, dan prosedur-prosedur yang digunakan perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang terjalin satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem Akuntansi

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem Akuntansi BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi sistem akuntansi memiliki pengertian masing-masing yang terdiri daridua elemen yaitu: sistem dan akuntansi dimana setiap sistem memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih.

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih. 1 BAB I PENDAHULUAN.1 Latar Belakang Penelitian Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih. Pemerintah telah bertekad untuk melakukan langkah dan kebijaksanaan strategis,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Para ahli mendefenisikan pengertian sistem akuntansi tidak jauh berbeda yaitu mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA Nama : Siti Sharah Mardiutami NPM : 28213587 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Agustin Rusiana Sari. SE., MM. FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 26 Tahun 2007 Tentang

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 26 Tahun 2007 Tentang BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Terbentuknya Dinas Pendapatan Kabupaten Tapanuli Tengah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG 9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, 5 BAB II LANDASAN TEORI Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan, di butuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, seperti kreditur, calon

Lebih terperinci

WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG 5 WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Berdasarkan UU nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Suatu perusahaan agar dapat berjalan baik, membutuhkan sistem informasi akuntansi yang memadai, sehingga dapat meminimalisir permasalahan yang ada dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) menurut UU ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) menurut UU ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Menurut Undang-Undang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UU UMKM) Republik Indonesia nomor 20 tahun 2008 kriteria UMKM adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena fungsi akuntansi dapat memberikan informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena fungsi akuntansi dapat memberikan informasi mengenai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap entitas/perusahaan, akuntansi memegang peranan yang sangat penting karena fungsi akuntansi dapat memberikan informasi mengenai keuangan dari suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya dengan unsur yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mecapai tujuan tertentu. Sistem diciptakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD DAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD SERTA PENYAMPAIANNYA

PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD DAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD SERTA PENYAMPAIANNYA LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2017 PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

Lebih terperinci

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Suatu sistem akuntansi disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berguna bagi pihak ekstern dan intern. Informasi suatu perusahaan, terutama informasi

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DINAS PASAR KABUPATEN DELI SERDANG

BAB II PROFIL DINAS PASAR KABUPATEN DELI SERDANG BAB II PROFIL DINAS PASAR KABUPATEN DELI SERDANG A. Sejarah Ringkas Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang pada mulanya bernama PERPAS (Perusahaan Pasar). Merupakan bagian

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS PENDAPATAN, KEUANGAN, DAN ASSET DAERAH KABUPATEN SAMOSIR.

TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS PENDAPATAN, KEUANGAN, DAN ASSET DAERAH KABUPATEN SAMOSIR. 1 TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS PENDAPATAN, KEUANGAN, DAN ASSET DAERAH KABUPATEN SAMOSIR oleh: PETRA MARIA SIMBOLON 062102035 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA Menimbang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penggalian dari wacana penelitian terdahulu dilakukan sebagai upaya untuk memperjelas penelitian yang telah dilakukan serta membedakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA Kas merupakan komponen aktiva yang sangat penting dan sangat mempengaruhi semua transaksi yang terjadi karena

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar 1. Sejarah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BUPATI MADIUN,

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (BPKAD) KABUPATEN TAPANULI SELATAN

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (BPKAD) KABUPATEN TAPANULI SELATAN BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (BPKAD) KABUPATEN TAPANULI SELATAN A. SEJARAH SINGKAT Terbentuknya Dinas Pandapatan Daerah Tapanuli Selatan, berdasarkan UU Nomor 70 Drt 1956,

Lebih terperinci

PROVINSI SUMATERA SELATAN. PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR l& TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI SUMATERA SELATAN. PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR l& TAHUN 2015 TENTANG % BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR l& TAHUN 2015 TENTANG URAIANTUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH Menimbang KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

PENATAUSAHAAN, PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN OPD DAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD

PENATAUSAHAAN, PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN OPD DAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANGGARAN 2017 PENATAUSAHAAN, PENYUSUNAN DAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi a. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Menurut Mulyadi (2008:5) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. BAB III PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Gambaran Singkat Perusahaan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah dipimpin oleh seorang Kepala

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kabupaten Serdang Bedagai

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kabupaten Serdang Bedagai BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Kabupaten Serdang Bedagai Keinginan Masyarakat untuk dimekarkannya Kabupaten Deli Serdang sebenarnya telah cukup lama muncul

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES 1 BREBES PEMERINTAH KABUPATEN BREBES PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG POKOK POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : a.

Lebih terperinci