KONTRIBUSI PEKERJA WANITA PADA HOME INDUSTRY TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI KOTA MEDAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONTRIBUSI PEKERJA WANITA PADA HOME INDUSTRY TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI KOTA MEDAN"

Transkripsi

1 SKRIPSI KONTRIBUSI PEKERJA WANITA PADA HOME INDUSTRY TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI KOTA MEDAN OLEH KETRIN FEBRIANA PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 i

2

3

4

5 ABSTRAK KONTRIBUSI PEKERJA WANITA PADA HOME INDUSTRY TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI KOTA MEDAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kontribusi Pekerja Wanita di bidang Home Industry terhadap pendapatan keluarga. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 wanita yang bekerja pada Industri Rumah Tangga yang berada di Kota Medan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan kusiner menggunakan metode skala likert. Penelitian ini menggunakan metode statistik kuantitatif dan penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Uji kualitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas pearson correlation dan uji reabilitas menggunakan cronbach alpha. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan uji t dan uji f. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah curahan waktu bekerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan keluarga. Sedangkan variabel yang lain seperti variabel pekerja wanita, jumlah anggota keluarga, dan tingkat pendidikan berpengaruh terhadap pendapatan keluarga dengan nilai signifikasi masing masing sebesar 0,012, 0,032, dan 0,000. Akan tetapi ketika dilakukan pengujian bersama-sama, semua variabel berpengaruh secara signifikan dengan nilai signifikasi sebesar 0,000. Kata kunci: Pendapatan Ibu Bekerja, Curahan Waktu Bekerja, Pendapatan Keluarga i

6 ABSTRACT HOME INDUSTRY WOMEN WORKERS CONTRIBUTION TO FAMILY INCOME IN CITY OF MEDAN This study aims to examine the income contribution of home industry woman workers on family income. The sample in this study as many as 100 woman who working in household industries in medan city. The method of data collection was done by questionnaire with likert scale model. This study used quantitative descriptive method and the analysis using multiple regression analysis. Test the quality of data used in this study is to test the validty is the pearson correlation and the reliability test using croncach alpha. Testing the hypotesis of this study using t test and f test. The result showed that the amount of working time did not significantly affect the family income. While others variables such as woman workers, the number of family, and the level education affect the family income with their respective significant values 0,013, 0,032, and 0,000. However, when tested together, all significant variabels with a significance value of 0,000. Keywords: Working Mother Income, Amount of Working Time, Family income. ii

7 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil alamin, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia Nya, sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi yang berjudul Kontribusi Pekerja Wanita Pada Home Industri Terhadap Pendapatan Keluarga di Kota Medan. Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang seperti sekarang. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi S1 (S.E) pada jurusanekonmi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Selama penulisan skripsi ini tentunya penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan membimbing penulis. Maka oleh itu penulis memberikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumetera Utara. 2. Bapak Drs. Coki Ahmad Syahwier HSB, MP selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universita Sumatera Utara. 3. Ibu Inggrita Gusti Sari Nasution, SE, M,Si selaku Sekretaris Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Drs. Murbanto Sinaga, MA. selaku Dosen Pembimbing saya yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Ibu Dra. Raina Linda Sari, M,Si. selaku Dosen Pembanding I saya yang telah memberikan saran dan kritikan dalam penyempurnaan skripsi ini. 6. Bapak Dr. Rujiman, MA selaku Dosen Pembanding II yang telah memberikan saran dan kritikan dalam penyempurnaan skripsi ini. iii

8 iv

9 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 8 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kesejahteraan Tenaga Kerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja Peran Wanita Pendapatan Keluarga Tingkat Pendidikan Wanita Jumlah Anggota Keluarga Jumlah Jam Kerja Industri Kecil Home Industri Penelitian Terdahulu Kerangka Konseptual Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian Sumber Data Populasi Dan Sampel Penelitian Teknik Pengumpulan Data Defenisi Operasional Metode Analisis Data Uji Kualitas Data Uji Validitas Uji Reabilitas Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas v

10 3.9.2 Uji Multikoloneritas Uji Heteroskedasitas Uji Hipotesis Penelitian Uji Parsial (Uji t) Uji Simultan (Uji statistik f) Uji Koefisien Determinasi (Ajusted R) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Karakteristik Responden Usia Pendidikan Terakhir Curahan Waktu Bekerja Pendapatan Perbulan Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Uji Asumsi Klasik Normalitas Multikolineritas Uji Heterokedastisitas Hasil Regresi Linier Berganda Uji Hipotesis Penelitian Uji Parsial ( Uji t) Uji Simultan (Uji F) Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R) Pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vi

11 DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman 1.1 Data Tenaga Kerja Kota Medan Data Penduduk Perempuan Kota Medan Peneliti Terdahulu Batas Wilayah Kota Medan Data Sampel Penelitian Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Karakteristik Responden Berdasarkan Curahan Waktu Bekerja Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Hasil Uji Validitas Hasil Uji Reabilitas Hasil Uji Multikoloneritas Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Hasil Uji t Statistik Hasil Uji F statistik Hasil Uji Koefisien Determinasi(R²) vii

12 DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman 2.1 Kerangka Konseptual Peta Kota Medan Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Heteroskedasitas viii

13 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul 1 Lembar Kuesioner 2 Data Responden 3 Tabel Distribusi Jawaban Responden 4 Hasil Pengolahan Data ix

14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran dan partsipasi wanita dalam masa pembangunan perekonomian negara sudah dapat diperhitungkan. Dalam pembangunan, peran masyarakat sangatlah penting dikarnakan masyarakat adalah penggerak perekonomian dalam suatu negara. Dalam menggerakkan perekonomian peran wanita sangat dibutuhkan, apalagi melihat jumlah wanita yang cukup besar. Dengan jumlah yang cukup besar, para wanita bisa menggunakan tenaga dan keahliannya dalam dunia ketenagakerjaan. Dengan mengelola potensi wanita melalui pendidikan dan pelatihan maka tenaga kerja wanita akan medapatkan posisi yang lebih terhormat untuk mampu mengangkat derajat bangsa (Rezi Setiawan:2011). Di era yang modern seperti sekarang tidak ada batasan dalam dunia pekerjaan. Banyak wanita bersekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi membuktikan bahwa wanita mempunyai kesempatan yang sama dalam dunia pekerjaan dalam berbagai sektor. Pada umumnya seorang wanita hanya berkewajiban menjadi istri dan ibu rumah tangga saja. Tetapi karna semakin tinggi tuntutan dalam hidup yang mengharuskan wanita untuk bekerja, ditambahlagi dengan semakin majunya perkembangan teknologi yang membuat wanita sadar betapa pentingnya untuk menjadi wanita yang produktif dan bebas financial. Pada zaman yang modern sekarang ini wanita bekerja sudah tidak asing lagi dilihat di negri ini, meskipun masih ada yang memengang teguh norma atau adat istiadat tetapi banyak juga wanita yang lebih berpikiran modern atau karna beralasan ingin membantu perekonomian keluarga yang membutuhkan 1

15 2 biaya yang tidak sedikit. Kontribusi wanita dalam dunia kerja sangat membantu dalam memberikan kesejahteraan dalam keluarga berupa dalam bentuk ekonomi, hal ini bisa dilihat dari jumlah wanita yang bekerja. Tabel 1.1 Berikut adalah data tenaga kerja di Kota Medan bedasarkan umur 15 tahun ke atas. Kelompok Umur Laki- Laki Perempuan Jumlah Jumlah Sumber : BPS-Survei Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2013 Dari tabel 1.1 diatas bisa dilihat jika jumlah tenaga kerja wanita memiliki potensi yang sangat besar dalam membantu pertumbuhan ekonomi. Tenaga kerja wanita sangat berpotensi dalam menggerakkan ekonomi bangsa. Motivasi wanita bekerja memiliki alasan yang berbeda-beda. Sebagian wanita beranggapan jika memiliki pendidikan yang tinggi sangat disayangkan jika tidak di gunakan atau di aplikasikan dalam kehidupan nyata seperti terjun ke dunia pekerjaan. Meskipun anggapan masyarakat bahwa wanita seharusnya di rumah dan mengurus rumah tangga. Tetapi faktor-faktor yang ada dalam rumah tangga juga yang menyebabkan wanita memutuskan untuk bekerja seperti pendapatan suami yang 2

16 3 tidak mencukupi, kebutuhan yang tidak tercukupi karna dana pendapatan yang kurang. Peran wanita dalam meningkatkan ekonomi rumah tangga sangat membantu hal ini bisa di lihat dari data yang menyebutkan berapa besar sumber daya manusia yang ada di kota Medan khususnya wanita. Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Perempuan di Kota Medan Tahun 2015 Bedasarkan kecamatan WILAYAH JUMLAH Medan Tuntungan Medan Johor Medan Amplas Medan Denai Medan Area Medan Kota Medan Maimun Medan Polonia Medan Baru Medan Selayang Medan Sunggal Medan Helvetia Medan Petisah Medan Barat Medan Timur Medan Perjuangan Medan Tembung Medan Deli Medan Labuhan Medan Marelan Medan Belawan Sumber BPS Kota Medan 2015 Banyak pekerja wanita tersebar di berbagai sektor, tetapi yang saat ini sedang terjadi yaitu banyaknya wanita yang terjun mendirikan usahanya sendiri baik itu usaha formal ataupun informal, industri kecil atau industri menengah. 3

17 4 Industri kecil banyak di lakukan oleh wanita, Seperti usaha yang dilakukan di rumahan yang bisa disebut dengan industri rumah tangga atau Home Industri. Menurut Badan Pusat Statistik, industri adalah sebuah kesatuan unit usaha yang menjalankan kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk menghasilkan barang atau jasa yang berdomisili pada sebuah tempat atau lokasi tertentu dan memiliki catatan administrasi sendiri. Industri merupakan aktivitas untuk mengolah sumber daya yang ada menjadi sesuatu yang bernilai jual seperti makanan, peralatan rumah tangga, pakaian, dan sebagainya. Dalam industri terdapat juga pembagian berdasarkan jumlah tenaga kerja salah satunya merupakan Industri Rumah Tangga yang memiliki pekerja berjumlah 1-4 orang. Industri rumah tangga merupakan industri yang tidak membutuhkan modal besar dan jumlah pekerja yang banyak. Pada saat krisis moneter pada tahun 1997 sampai 1998 industri kecil merupakan penyelamat dalam krisis yang menimpa Indonesia. Peran industri kecil sangat berpengaruh dalam pemulihan perekonomian Indonesia yang sempat terjatuh. Usaha ini dapat dilakukan di rumah dan tidak mengurangi kewajiban wanita atau ibu rumah tangga untuk malakukan kewajibannya seperti memasak, mengurus anak, mengurus rumah dan lainnya. Ada juga faktor yang menyebabkan seorang wanita membangun industri rumah tangga yaitu di karnakan ingin membantu wanita atau ibu rumah tangga sekitar dan memberikan lapangan pekerjaan bagi wanita atau ibu rumah tangga yang menganggur. Menurut Ni Wayan Putu Artini dan M.Th. Handayani(2009:3) beberapa motivasi wanita bekerja pada industri rumah tangga adalah karna suami tidak bekerja, pendapatan rumah tangga masih kurang, mengisi waktu luang, ingin mencari uang sendiri, 4

18 5 dan ingin mencari pengalaman. Industri rumah tangga bisa menjadi alternatif bagi orang-orang yang belum memiliki pekerjaan dan yang ingin memiliki usaha kecilkecilan. Home industri bisa di mulai dengan modal yang kecil dan tenaga kerja yang tidak begitu banyak. Apalagi dalam krisis ekonomi yang melanda, home industri merupakan pilihan yang bisa di perhitungkan. Apalagi di tambah dengan adanya media sosial yang menambah kemudahan untuk para penjual menawarkan produknya kepada konsumen. Masalah mengenai kesetaraan gender dalam ekonomi masih sering terjadi di Indonesia. Oleh karena itu pemerintah mempunyai berbagai program untuk untuk meningkatkan partisipasi wanita dalam kegiatan ekonomi. Industri rumah tangga merupakan pilihan yang tepat untuk menjadi dasar dalam pergerakan ekonomi dikarnakan industri rumah tangga sudah terlihat secara natural di kalangan masyarakat. Menurut Asisten Kesetaraan Gender Kementrian PPPA, Muhammad Ihsan, industri rumah tangga sudah berkembang secara alami di masyarakat. Hal ini dapat dikatakan karna 73 persen industri rumah tangga dikerjakan oleh perempuan, 70 persen produk yang dihasilkan dalam industri rumah tangga adalah berupa makanan olahan dan jumlah pekerja 1-3 orang yang berasal dari anggota keluarga. Dalam program ini pemerintah memberi bantuan seperti kualitas produk, pemasaran atau berupa semangat bagi indtri rumah tangga yang masih berskala kecil, agar dapat berkomitmen dalam menjalankan usaha, dan bantuan ini diberikan semata agar industri rumah tangga mendapatkan akses yang lebih baik. Keberadaan Industri Rumah Tangga sangat membantu para wanita dan ibu rumah tangga untuk mendapatkan pendapatan tambahan. Keberadaan industri 5

19 6 rumahan sangat menguntungkan bagi ibu rumah tangga ataupun wanita yang belum bekerja,dikarnakan dengan adanya industri rumah tangga para ibu rumah tangga dan wanita yang ada mempunyai kegiatan dan pendapatan untuk memenuhi kehidupan sehari- hari. Wanita juga memberikan kontribusi yang besar dalam perkembangan home industri. Dengan adanya wanita sektor home industri yang membutuhkan tenaga kerja tidak lagi mengalami kesulitan. Di Kota Medan banyak terdapat usaha industri rumah tangga dilakukan oleh wanita seperti usaha konveksi pakaian, makanan olahan (tempe dan tahu,cathering,kripik-kripik) dan lainnya. Dengan melihat fenomena yang sedang tejadi sekarang tidak mengherankan bahwa wanita ikut bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Apalagi jika melihat kesulitan malamar kerja bagi wanita yang sudah menikah dan juga harus mengurus rumah tangga, dan wanita yang sudah menikah juga harus bisa membagi waktunya untuk bekerja dan mengurus rumah tangga.alasan lain yang bisa menyebabkan hal ini terjadi juga di karnakan pendapatan suami yang tidak mencukupi kebutuhan rumah tangga. Wanita memiliki peran ganda yang harus di pikul selain menjadi ibu rumah tangga wanita juga menjadi seorang pekerja untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Kebutuhan pokok yang semakin tidak menentu mendorong para wanita untuk mendapatkan penghasilan sendiri. 6

20 7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang. Maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Bagaimana kontribusi pekerja wanita industri rumah tangga dalam pendapatan keluarga? 2. Bagaimana pengaruh jumlah anggota keluarga terhadap pendapatan keluarga? 3. Bagaimana pengaruh curahan waktu bekerja yang digunakan para pekerja wania terhadap pendapatan keluarga? 4. Bagaimana pengaruh tingkat pendidikan wanita terhadap pendapatan keluarga? 1.3 Tujuan penelitian Bedasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui kontribusi pekerja wanita indutri rumah tangga dalam pendapatan keluarga. 2. Untuk mengetahui pengaruh jumlah anggoa keluarga dalam memperoleh pendapatan keluarga. 3. Untuk mengetahui curahan waktu yang digunakan dalam bekerja untuk memperoleh pendapatan rumah tangga. 4. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan dalam memperoleh pendapatan keluarga. 7

21 8 1.4 Manfaat penelitian Manfaat bagi penulis yaitu untuk menambah pengetahuan di bidang Ekonomi khususnya mengenai kontribusi pekerja wanita industri rumah tangga dalam pendapatan keluarga. 1. Manfaat bagi akademisi yaitu menambah pengetahuanmengenai kontribusi pekerja wanita dalam membantu pendapatan keluarga. 2. Penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan bagi pihak lain mengenai kontribusi pekerja wanita dalam membantu pendapatan Keluarga. 8

22 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kesejahteraan keluarga Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2009, kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya, dan penyelenggaraan kesejahteraan sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial. Dalam undang-undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera dengan jelas menyebutkan, bahwa keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk bedasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil yang layak, bertakawa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antara keluarga dengan masyarakat lingkungan. Menurut Badan Pusat Statistik (1997) beberapa indikator yang digunakan untuk melihat kesejahteraan dalam suatu keluarga yaitu: 1. Pendapatan Rumah Tangga adalah seluruh penghasilan yang di hasilkan oleh anggota keluarga, baik berupa upah atau gaji, pendapatan dari usaha rumah tangga ataupun transfer. 9

23 10 2. Konsumsi Rumah Tangga adalah makanan yang dikonsumsi oleh anggota keluarga tanpa memerhatikan darimana asalnya. 3. Keadaan Tempat Tinggal adalah kondisi bangunan, ruangan, bahan bnagunan yang digunakan. 4. Fasilitas Tempat Tinggal merupakan sarana ynag tersedia untuk mendukung kelengkapan tempat tinggal, seperti air minum, listrik dan perabot rumah tangga. 5. Kesehatan anggota keluarga adalah kondisi anggota keluarga yang dilihat dari seringnya mengalami gangguan kesehatan yang dapat menggangu aktivitas. 6. Kemudahan pendidikan adalah kemudahan yang didapatkan seorang anak dalam menempuh pendidikan yang teriri dari biaya sekolah, jarak ke sekolah, dan proses penerimaan. 7. Kemudahan dalam fasilitas transportasi merupakan lemudahan yang didapat yaitu berupa dari segi ongkos kendaraan dan fasilitas kendaraan. 2.2 Tenaga kerja Menurut UU No. 13 Tahun 2003, ketenagakerjaan adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa untuk kebutuhan masyarakat. Jika membahas ketenagakerjaan maka hal ini bisa di lihat dari partisipasi pria maupun wanita. Kontribusi wanita dalam dunia pekerjaan dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan dalam pemberdayaan wanita. Semakin banyak wanita yang bekerja, maka semakin banyak wanita yang mampu 10

24 11 membuktikan dirinya dan semakin kecil ketimpangan dalam dunia kerja antara pria dan wanita (Profil perempuan indonesia, : 2016). Menurut Dumairy (1997) dalam Dwi syafrina (2011) adalah yang tergolong dalam tenaga kerja merupakan penduduk yang mempunyai umur di dalam batasan bekerja. Penggolongan dalam batasan umur tersebut agar defenisi yang diberikan sebisa mungkin untuk membuktikan kenyataan yang sebenarnya. Batasan umur dalam setiap negara berbeda-beda karna setiap negara memeiliki permasalahan yang berbeda-beda juga, sehingga batasan usia dalam setiap negara tidak sama. Di Indonesia, batasan umur minimal untuk tenaga kerja adalah 15 tahun ke atas. Menurut Badan Pusat Statistik penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran. Dan penduduk yang bukan termasuk angkata kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun atau lebih ) yang masih sekolah, Mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi. Wanita bekerja adalah wanita yang berpikiran merdeka untuk pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat dan diri mereka masing-masing, berjiwa demokratis, terbuka da tidak apatis terhadap pendapat persoalan sosial, ekonomi, politik yang terdapat dalam masyarakat. Sedangkan menurut Sanderson K. Stephen wanita bekerja adalah suatu kesadaran feminist yang baru bahwa wanita melihat diri mereka sendiri sebagai mitra kaum pria dan berhak menerima perlakuan sosial yang baik maupun ekonomi yang sama secara tradisional (Sumjati:2001) dalam (Putri Endah:2018). 11

25 12 Menurut ( Rezi septiawan:2011) wanita dipandang sebagai pendatang dalam dunia pekerjaan, karna sebelumnya dunia pekerjaan banyak didominasi oleh kaum pria. Sebagai pendatang, Wanita tidak hanya dipandang dari segi kualitas intelektualnya tetapi juga dari statusnya sebagai seorang wanita. Banyak wanita yang memberikan kontribusi maksimal dalam hal pekerjaan agar dapat diterima dalam dunia pekerjaan, agar mempunyai status atau tingkatan yang sama dengan kaum pria di dunia pekerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Payaman Simanjuntak (1998), perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan penduduk usia kerja dalam kelompok yang sama disebut Tingkat Partisispasi Angkatan kerja. Partisipasi Angkatan kerja dinyatakan untuk seluruh penduduk dalam usia kerja yang dinyatakan untuk satu kelompok penduduk tertentu seperti kelompok laki-laki, kelompok wanita di kota, kelompok tenaga terdidik, dan lain-lain. Faktor- faktor yang mempengaruhi Tingkat Partispasi angkatan kerja adalah: 1. Jumlah penduduk yang masih bersekolah, semakin besar jumlah penduduk yang masih bersekolah, maka semakin kecil umlah angkatan kerja dan semakin kecil jumlah Tingkat Partisipasi Kerja. 2. Jumlah penduduk yang mengurus rumah tangga, semakin banyak anggota yang mengurus rumah tangga, maka semakin kecil Tingkat Partisipasi Kerja. 3. Umur Penduduk, penduduk yang umurnya relatif muda tidak begit memiliki tanggung jawab yang begitu besar sebagi pencari nafkah untuk keluarga. Penduduk yang berumur tahun umumnya di tuntut untuk 12

26 13 mencari nafkah, maka dari itu jumlah Partisipasi Angkatan Kerja Naik, dan penduduk yang berumur di atas 55 tahun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerjanya menurun. 4. Tingkat Upah, semkain tinggi tingkat upah maka semakin besar Jumlah Penduduk yang terjun dalam dunia pekerjaan maka dari itu jumlah Tingkat Partisipasi Kerja akan meningkat. 5. Tingkat Pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin banyak waktu yang disedikan untuk bekerja. Terutama bagi kaum wanita, semakin tinggi tingkat pendidikan, maka kecendrungan untuk bekerja semakin besar Bukan Angkatan Kerja Menurut Payaman Simanjuntak (1998) yang bukan termasuk angkatan krja adalah : 1. Golongan yang masih bersekolah, yaitu mereka yang kegiatannya hanya bersekolah. 2. Golongan yang mengurus rumah tangga, yaitu mereka yang hanya mengurus rumah tangga tanpa memperoleh upah. 3. Golongan yang menerima pendapatan, yaitu mereka yang tidak melakukan kegiatan ekonomi tetapi memperoleh pendapatan seperti tunjangan pensiun, bunga atau sewa atas milik. 4. Golongan yang tergantung orang lain, yaitu mereka yang hidupnya tergantung dari orang lain, misalnya karna lanjut usia, cacat atau sakit kronis. 13

27 14 Golongan yang bukan termasuk Angkata kerja suatu saat bisa terjun dalam dunia pekerjaan. Maka dari itu golongan tersebut juga bisa menjadi angkatan kerja yang potensial. Apabila kondisi pekerjaan cukup menarik atau bila keluarga tidak mampu untuk untuk membiayai sekolah, maka tenagakerja yang tergolong bersekolah akan meninggalkan sekolahnya untuk sementara dan mulai mencari pekerjaan. Begitu juga para wanita yang bekerja, apabila pendapatan keluarga tidak mencukupi untuk kebutuhan maka wanita akan mancari pekerjaan sehingga memperoleh upah untuk kebutuhan keluarga ( Simanjuntak 1998). 2.3 Peran Wanita Peningkatan perindustrian terjadi disetiap daerah, maka dari itu memicu seseorang untuk memperbaiki kehidupan yang lebih baik lagi. Bersamaan dengan hal tersebut, peran wanita dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Kini banyak wanita yang bekerja pada sektor publik untuk membantu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Salah satunya yaitu pekerja wanita yg bekerja pada sektor industri. Terdapat beberapa faktor pendorong keterlibatan wanita dalam sektor industri yaitu dikarenakan tekanan ekonomi atau kebutuhan ekonomi keluarga yang semakin tak terjangkau, suami tidak bekerja, serta menambah Pendapatan suami (Aristya,Budhi, Nunung: 2017). Menurut Istoyono Kirnoprasetyo (2007) dalam Rahmah dan Hosen (2014) peran wanita dalam rumah tangga dilihat dalam tiga hal yaitu: 1. Peran wanita sebagi tenaga kerja dalam rumah tangga dan sebagai tenaga kerja dalam usaha keluarga. Pekerjaan rumah tangga wanita dapat dikatagorikan kedalam kegiatan seperti membersihkan rumah, mencuci piring, mengurus anak, memasak dan pekerjaan-pekerjaan lain. 14

28 15 2. Peran wanita sebagai pekerja di luar usaha keluarga. Dalam hal ini wanita bekerja untuk mencari tambahan pendapatan rumah tangga. 3. Peran wanita dalam mengambil keputusan dalam rumah tangga. Dalam hal ini wanita yang sudah menikah (suami-istri), masing-masing mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi pasangan dan kemampuan ini tampak dalam proses pengambilan keputusan dalam berbagai kegiatan yang mempengaruhi kehidupan keluarga. Pada saat ini keterlibatan wanita dalam dunia pekerjaan sudah patut di akui. Walaupun masih terjadi perbedaan dalam dunia pekerjaan antara kaum pria dan wanita. Sekarang tugas wanita tidak hanya di rumah dan mengurus segala urusan rumah tangga, tetapi wanita juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kebutuhan rumah tangga yang kian meningkat adalah salah satu alasan mengapa wanita bekerja untuk menambah pendapatan rumah tangga. Pendapatan suami yang belum cukup juga menjadi alasan wanita bekerja untuk menambah kebutuahan kelurga. Oleh sebab itu pada era sekarang ini, wanita mempunyai peran ganda. Bukan hanya sebagai pengurus rumah tangga, tetapi wanita juga merupakan seorang pekerja untuk mencari tambahan pendapatan. Selain alasan-lasan yang di atas, ada juga faktor penyebab wanita memiliki peranan dalam dunia pekerjaan. Menurut Lewis (1968) dalam rezi setiawan (2011), mengapa terjadi perkembangan peran wanita dalam dunia kerja yaitu: 1. Perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat tani menjadi masyarak yang modern. Pada saat ini banyak masyarakat desa mengadu nasib atau mencari pekerjaan di perkotaan dikarenakan keadaan perdesaan 15

29 16 yang kurang maju. Hal ini jugalah yang membuat kaum wanita mencari pekerjaan di perkotaan dikarenakan perekonomian yang sulit yang mengharuskan para wanita untuk bekerja. 2. Berkembangnya sektor industri, dikarnakan sektor industri berkembang dengan pesat maka, kebutuhan tenaga kerja sangat diperlukan. 3. Di era yang modern seperti sekarang, banyak pekerjaan memiliki kondisi yang baik. Jam kerja yang terarah menjadikan wanita dapat membagi waktu antara pekrjaan dan keluarga. 4. Pendidikan wanita yang tinggi. Menuntut ilmu tidak terbatas bagi siapapun, termasuk kaum wanita. Banyak kaum wanita yang menuntut ilmu sampai ke jenjang yang lebih tinggi dengan harapan akan memiliki kehidupan yang lebih baik. Dengan modal pendidikan yang tinggi, para wanita mampu bersaing di dunia pekerjaan dan memperoleh tingkat yang sama dengan kaum pria. 2.4 Pendapatan Keluarga Kegiatan Ekonomi melingkupi semua bidang, tidak terkecuali rumah tangga sebagi pelaku ekonomi. Ekonomi keluarga berisi pembahasan tentang bagaimana anggota dalam keluarga mengatasi kebutuhan agar bisa terpenuhi. Menurut Briyan dan Dick (2006:3) keluarga adalah orang-orang yang memiliki ikatan biologis melalui pernikahan, kelahiran, hidup bersama menggunakan sumberdaya secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam keluarga terdapat kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh anggota keluarga yaitu berupa pendapatan yag dihasilkan oleh anggota keluarga. Pendapatan keluarga adalah penghasilan yang dihasikan oleh anggota keluarga dalam bentuk uang maupun dalam bentuk lain 16

30 17 yang di hasilkan oleh anggota keluarga. Pendapatan yang diperoleh oleh anggota keluarga digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dari segi materil maupun moral, baik kebutuhan yang sangat penting atau tidal sesuai dengan kemampuan mereka ( Sumarsono:2009). Kebutuahan sandang, pangan, papan tidak bisa dijauhkan oleh manusia dikarnakan dalam hidup manusia membutuhkan kebutuhan pokok untuk melangsungkan hidup. Menurut Badan Pusat Statistik (1998) pendapatan dan penerimaan rumah tangga adalah seluruh pendapatan dan penerimaan yang diterima oleh seluruh anggota rumah tangga ekonomi yang terdiri dari: 1. Pendapatan dari upah atau gaji yang mencakup upah atau gaji yang diterima seluruh anggota rumah tangga ekonomi yang bekerja sebagai buruh merupakan imbalan bagi pekerjaan yang dilakakan untuk suatu perusahaan/ majikan/ instansi tersebut baik uang maupun barang dan jasa. 2. Pendapatan dari usaha seluruh anggota rumah tangga yang berupa pendapatan kotor yaitu selisih jual barang dan jasa yang diproduksi dengan biaya produksinya. 3. Pendapatan lainnya yaitu pendapatan di luar gaji atau upah yang menyangkut usaha lain dari, pertama: perkiraan sewa rumah milik sendiri. Kedua: bunga, deviden, royalty, paten, sewa/ kontrak, lahan, rumah, gedung, bangunan, dan peralatan. Dalam keluarga, wanita memiliki peran sebagai ibu dan sebagai pengurus kebutuhan rumah tangga, sedangakn suami bertugas untuk mencari nafkah. Dengan adanya perkembangan zaman dan kenaikan kebutuhan- kebutuhan pokok 17

31 18 yang kian meningkat, wanita juga mengambil andil dalam hal mencari pendapatan agar kebutuhan keluarga terpenuhi. Tidak semua pendapatan yang diterima oleh suami dapat memenuhi kebutuhan dalam rumah tangga. Oleh sebab itu wanita juga mengambil peran dengan terjun ke dunia pekerjaan agar kebutuhan keluarga dapat terpenuhi dan tidak kekurangan. Dengan adanya partisipasi wanita dalam bekerja menjadikan pendapatan dalam keluarga menjadi lebih tinggi. Tidak hanya mengharapkan pendapatan suami, tetapi ibu yang bekerja juga bisa membantu manambah pendapatan dalam keluarga. 2.5 Tingkat Pendidikan Wanita Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan seseorang. Tujuan pendidikan secara luas antara lain adalah untuk meningkatkan kecerdasan, membentuk kualitas manusia yang berkualitas, kreatif, mandiri, dan dapat maningkatkan ketakwaan serta keimanan. Melalui pendidikan wanita memiliki kesempatan yang sama dalam menggali potensi yang dimiliki untuk kehidupan yang lebih layak. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Pendidikan yang baik yang dimiliki oleh wanita dapat mengantarkan wanita ke jenjang yang lebih baik lagi. (Profil perempuan indonesia : 2017). Pendidikan sangat diperlukan oleh setiap individu untuk meningkatkan pengetahuan dan potensi dalam dirinya. Dengan melalui pendidikan seorang wanita akan mampu memliki kemampuan dan potensi untuk bisa bersaing di dunia pekerjaan. Pendidikan bisa di tempuh melalui jalur formal dan non formal. UNESCO mengatakan bahwa pendidikan merupakan hak setiap manusia dan berlangsung selama seumur hidup dan tujuan yang berkelanjutan. Pemerintah 18

32 19 indonesia berusaha agar pendidikan dapat dinikmati oleh setiap warga negaranya dan berlangsung seumur hidup. Kesempatan tersebut diberikan kepada semua lapisan masyarakat, laiki-laki, perempuan, kaya dan miskin (Profil perempuan indonesia : 2017). Menurut payaman simanjuntak (1998), semakin tinggi pendidikan sesorang, maka nilai waktu semakin bertambah mahal. Hal ini juga menjadi penyebab banyak wanita yg terjun ke dunia pekerjaan. Seorang wanita yang memiliki pendidikan tinggi akan memanfaatkan kemampuannya untuk bekerja. Dalam peran wanita dirumah salah satunya yaitu memberikan pendidikan awal untuk anak-anaknya. Sebelum seorang anak menuntut ilmu di sekolah yang formal. Pendidikan pertama yang di dapatkan berasal dari keluarga, baik dari ibu, ayah ataupun anggota keluarga yg lain. Maka dari itu pendidikan yang dimiliki oleh wanita berperan penting dalam tumbuh dan kembang anak. 2.6 Jumlah Anggota Keluarga Keluarga merupakan orang-orang yang memiliki ikatan biologis melalui pernikahan, kelahiran atau adopsi, tidak hidup bersama, dan menggunakan sumber daya secara bersama-sama unyuk mencapai tujuan bersama (shinta doriza:2015). Jumlah kebutuhan keluarga di tentukan oleh jumlah anggota keluarga. Semakin banyak anggota keluarga, maka akan semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, dan begitu juga sebaliknya semakin sedikit anggota kelurga, maka kebutuhan yang harus dipenuhi semakin sedikit (rezi setiawan:2011). Banyaknya jumlah anak mempengaruhi pendapatan rumah tangga. Banyaknya jumlah anak juga menjadi motivasi bagi wanita bekerja untuk memenuhi kebutuhan anak, seperti mengenyam bangku pendidikan. Hal ini berarti bukan hanya orang tua 19

33 20 yang mencari nafkah untuk keluarga, tetapi anak yang sudah bekerja juga bisa memberikan kontribusi dalam pendapatan rumah tangga. 2.7 Jam Kerja Menurut Badan Pusat Statistik jumlah jam kerja adalah lamanya waktu dalam jam yang digunakan untuk bekerja dari seluruh pekerjaan, tidak termasuk jam kerja istirahat yang resmi dan jam kerja yang digunakan untuk hal-hal di luar pekerjaan selama semingg yang lalu. Bagi pekerja wanita home industri, jumlah jam kerja dimulai berangkat dari rumah sampai tiba kembali di rumah di kurangi waktu yang tidak merupakan jam kerja, seperti mampir ke rumah famili atau sebagainya. Pembagian waktu bagi wanita yang memiliki peran ganda meliputi barbagai kegiatan yaitu: 1. Kegiatan untuk mencari nafkah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang wanita untuk bekerja agar mendapatkan penghasilan. 2. Kegiatan dalam mengurus rumah tangga merupakan waktu yang digunakan oleh wanita untuk mengurus segala keperluan rumah tangga seperti mengurus anak, membersihkan rumah, mamasak dan kegiatan lainya yang biasa di lakukan seorang wanita dalam rumah tangga. 2.8 Industri Kecil Menurut Dapartemen perindustrian dan Perdagangan, industri kecil adalah usaha industri yang asetnya (tidak termasuk tanah dan bangunan) nilainya kurang dari Rp , sedangkan modal kerja industri kecil adalah usaha (dagang) yang modal kerjanya bernilai kurang dari Rp ,-. 20

34 21 Menurut undang-undang RI No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah adalah usaha kecil adalah usahaekonomi yang produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung. Karekteristik ndustri kecil yaitu: 1. Kegiatan yang cinderung tidak formal. 2. Memiliki struktur organisasi yang sederhana. 3. Tenaga kerja yang jumlahnya terbatas. 4. Kebanyakan tidak memisahkan kekayaan pribadi dengan kekayaan perusahaan. 5. Kemampuan pemasaran yang terbatas. 6. Skala ekonomi yang sangat kecil dan marjin keuntungan yang terbatas. Alasan industrialisasi ingin dikembangkan di daerah dengan alasan untuk kemajuan suatu daerah tersebut, melalui pengembangan industrialisasi di daerah dengan memenfaatkan segala sumber-sumber yang ada secara efisien, dimungkinkan daerah tersebut akan bangkit dari keterpurkan ekonomimya. Dan dengan adanya industrialiasi daerah diharapkan mampu untuk memperbaiki taraf hidup masyarakatnya dengan memproduksi lebih banyak barang, memberikan lapangan pekerjaan Home Industri ( Industri Rumah Tangga) Home industry atau indusri rumah tangga sudah tidak asing lagi di Indonesia. Home Industry adalah Home yang berarati rumah, tempat tinggal, atau kampung halaman dan Industry dapat diartikan sebgai kerajianan, usaha produk 21

35 22 barang atau perusahaan.industry memiliki arti rumah usaha untuk produk barang dan jasa perusahaan kecil. Meskipun dalam skala yang tidak terlalu besar, namun dalam kegiatan ekonomi secara tidak langsung membuka lapangan pekerjaan untuk para tetangga sekitar. Dengan adanya home industri otomatis akan membantu program pemerintah untuk mengurangi pengangguran. Home Industry pada umumnya memusatkan kegitan di sebuah rumah keluarga tertentu dan biasanya para pegawai merupakan orang yang tinggal tidak jauh dari rumah produksi tersebut. Pemilik Home Industry biasanya merekrut tenaga kerja orang-orang yang di sekitarnya karna ingin membantu para tetangga. Maka hubungan antara pemilik dan pegawai bisa dikatakan dekat karna seorang pemilik sebelumnya sudah mengeahui identias orang yang bekerja dengannya. Hal ini sangat membantu para tetangga sekitar karna diberi lapangan pekerjaan untuk bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kegiatan ekonomi seperti ini secara tidak langsung membantu program pemerintah untuk mengurangi jumlah pengangguran. Walaupun masih di skala yang kecil, tetapi kegiatan ini sudah berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian negara. Wanita yang terlibat dalam Industri Rumah Tangga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama yaitu tuntutan ekonomi. Kedua, tidak ada peluang kerja lain yang sesuai dengan keterampilannta. Ketiga, kondisi keluarga yang mendukung untuk bekerja. Kondisi tersebut yang membuat wanita berkontribusi dalam mencari nafkah dalam keluarga. Wanita bekerja pada saat ini adalah hal yang sudah biasa, adapun alasan yang diutarakan oleh wanita yang bekerja diluar rumah yaitu: 22

36 23 1. Menambah pendapatan keluarga terutama jika pendapatan suami lebih kecil. 2. Memanfaatkan keunggulan dalam diri seperti pendidikan dan keahlian yang diharapkan oleh keluarganya. 3. Menunjukan eksistensi sebagai manusia bahwa ia mampu berprestasi dalam kehidupan bermasyarakat. 4. Untuk memperoleh status atau kekuasaan lebih besar didalam kehidupan keluar 2.9 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Rezi Septiawan (2011) Fitria Majid (2012) Judul Penelitian Faktor-faktor yang memepengaruhi kontribusi ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga di kecamatan pamulang Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan perempuan berstatus menikah untuk bekerja Variabel Penelitian Pendapatan keluarga(y) Pendidikan (X1) Pendapatan (X2) Jumlah Anggota Kelurga (x3) Tanggungan keluarga (Y) Jam kerja (X1) Tingkat pendidikan (X2) Tingkat pendapatan suami (X3) Tingkat produktivitas (x4) Umur (X5) Hasil Penelitian Hasil uji hipotesis bahwa tingkat pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap pendapatan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga vaiabel yang digunakan (pendidikan, tingkat pendapatan suami, dan jumlah tanggungan keluarga) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perempuan berstatus menikah untuk bekerja. 23

37 24 Nanda Ayu Kusumastut (2013) Putu Martini Dewi (2013) Marselina Fitriani (2016) Pengaruh faktor pendapatan, umur, jumlah, tenggungan keluarga, pendapatan suami dan jarak tempuh ketempat kerja terhadap curahan jam kerja pedagang sayur wanita. (studi kasus di pasar umum purwodadi) Partisipasi Tenaga Kerja Perempuan dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Pengaruh wanita bekerja, tingkat pendididkan dan jumlah anggota keluarga terhadap pendapatan rumah tangga masyarakat muslim pada Kelurahan 20 Ilir Daerah IV kecamatan Ilir timur I Kota Pelembang Curahan jam kerja (Y) Pendapatan (X1) Umur (X2) Jumlah TanggungAan Keluarga (X3) Pendapatan Pekerja (Y) Umur (X1) Jam kerja (X2) Pendidikan (x3) Jumlah anak (x4) Pendapatan Rumah Tangga (Y) Wanita Bekerja (X1) Tigkat Pendidikan Ibu (X2) Jumlah Anggota Keluarga (X3) Variabel pendapatan dan jumlah tanggungan keluarga berperan positif dan signifikan terhadap curahan jam kerja. Variabel umur dan pendapatan suami berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap curahan jam kerja. Variabel jarak tempuh ketempat kerja berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap curahan jam kerja. Jumlah pendapatan wanita daat dikontribusikan menjadi pendapatan keluarga. Variabel umur, jam kerja, pendidikan, dan jumlah anak berpegaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pekerja perempuan - Hasil uji hipotesis 2 variabel wanita bekerja berpengaruh terhadap pendapatan keluarga. Dijelaskan dari tingkat signifikasi sbesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa apabila wanita bekerja maka pendapatan rumah tangga akan meningkat. Sumber: Data Peneliti 24

38 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual dibentuk untuk mengetahui hubungan antara variabelvariabel dalam penelitian. Kerangka konseptual diperlukan karna berguna untuk menjelaskan tentang suatu topik yang akan dibahas dalam penelitian. Pendapadapatan pekerja wanita Pendapatan keluarga Jumlah anggota keluarga Curahan waktu bekerja Tingkat pendidikan Gambar2.1 Kerangka konseptual 2.11 Hipotesis 1. Pendapatan pekerja wanita mempunyai pengaruh yang positif terhadap faktor pendapatan keluarga. 2. Jumlah anggota keluarga mempunyai pengaruh yang positif terhadap faktor pendapatan keluarga. 3. Curahan waktu bekerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap faktor pendapatan keluarga. 4. Tingkat pendidikan mempunyai pengaruh yang positif terhadap faktor pendapatan keluarga. 25

39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penilitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif diartikan sebagai suatu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu fenomena atau pristiwa secara sistematis sesuai dengan apa adanya. Metode kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono:2018). 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan kepada pekerja wanita home industry yang berada di kota Medan.dan peneliti memilih beberapa kecamatan di Kota Medan yaitu Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Marelan, Kecamatan Medan Johor, dan Kecamatan Medan Denai. Daerah penelitian di tentukan secara purposive yaitu bedasarkan kriteria pada kecamatan-kecamatan tersebut dapat di jumpai industri rumah tangga. 3.3 Sumber Data Sumber data yang digunakan oleh peneliti yaitu berasal dari data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan. Data primer merupakan data langsung yang didapat dengan melakukan wawancara dan menyebar kusioner. 26

40 27 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang berasal dari tangan kedua oleh berbagai sumber. Data skunder berasal dari instansi-instansi terpecaya seperti Badan Pusat Statistik Kota Medan, dan juga bisa didapat melalui buku literatur, jurnal, dan internet, sebagai data yang dapat mendukung penelitian. 3.4 Populasi dan Sampel 1. Populasi MenurutSugiyono (2018:215) populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subyek yang memepunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini yaitu para pekerja wanita indusri rumah tangga yang berada di Kota Medan yang jumlahnya tidak diketahui (unknown population). 2. Sampel Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode non probabiliy sampling dengan menggunakan insidental sampling. Sugiyono (2018) insidental sampling adalah metode penetuan sampel bedasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulah bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Hal ini dilakukan karna berbagai keterbatasan yang dihadapi peneliti. Oleh sebab itu peneliti mengambil sampel berjumlah 100 responden. Dalam penelitian ini tidak menggunakan rumus tertentu untuk menentukan angka 100, sebab dalam penelitian ini jumlah wanita pekerja home industri di 27

41 28 Kota Medan tidak diketahui jumlahnya. Angka ini dipilih oleh peneliti karna disebebkan oleh berbagai alasan antara lain: 1. Menurut Roscoe dan Sugiono (2004) ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah orang. 2. Sampel sebanyak 100 orang diyakini dapat mewakili keseluruhan pekerja wanita sektor industri rumah tangga di Kota Medan. Dengan jumlah sampel tersebut dapat memperoleh informasi yang objektif dan dapat memberikan penjelasan terhadap fenomena yang diteliti. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu: 1. Metode Angket (Kusioner) Kusioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono,2018). Kusioner ini terdiri dari beberapa pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti kepada pakerja wanita industri rumah tangga. Dalam menentukan skala pengukuran pada penelitaian ini, peneliti mengunakan skala likert atau skala interval. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut dengan variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur di jabarkan menjadisubvariabel. Kemudian subvariabel dijabarkan menjadi komponenkomponen yang dapat diukur. Komponen-komponen yang terukur ini kemudia 28

42 29 dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan (Sugiyono:2018). Jawaban dalam setiap instrumen ynag digunakan skala likert menngunakan gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata: sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju. 3.6 Defenisi Operasional Defenisi operasional berfungsi untuk menunjukkan bagaimana menjelaskan tentang suatu variabel. Definisi operasional adalah pengertian semua variabel yang digunakan oleh peneliti agar dapat dipahami oleh pembaca. Defenisi Operasional dalam penelitian ini yaitu: 1. Pendapatan keluarga (Y) adalah pendapatan yang diperoleh oleh seluruh anggota keluarga yang bekerja. 2. Pendapatan pekerja wanita (X1) adalah pendapatan pekerja wanita yang bekerja pada industri rumah tangga yang ada di Kota Medan. 3. Jumlah anggota keluarga (X2) adalah seluruh jumlah anggota keluarga yang ada dalam suatu keluarga yang ditanggung. 4. Curahan waktu dalam bekerja (X3) adalah jumlah jam kerja yang diigunakan ketika bekerja di industri rumah tangga. 5. Tingkat pendidikan (X4) adalah tingakatan pendidikan terakhir yang diterima oleh pekerja wanita. 3.7 Metode analisis data Teknik yang digunakan untuk menganalisis pengaruh antara dua variabel atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen pada umumnya adalah 29

43 30 analisis regresi. Dalam penelitian ini menggunakan metode analilis statistik regresi linier berganda. Persamaan yang digunakan adalah: Y= a e Keterangan : Y a = Pendapatan keluarga = Konstanta,, = Koefisien regresi berganda = Pekerja wanita = Jumlah anggota keluarga = Curahan waktu bekerja = Tingkat pendidikan e = Standart error 3.8 Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk melihat gambaran tentang kevalidan insrument yang diteliti. Validias merupakan ukutran ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan hasil yang dilaporkan oleh peneliti. Uji validitas pada setiap variabel diperlukan untuk menegaskan bahwa indikator-indikator instrumen penelitian yang dipakai dalam pengambilan data adalah valid. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kusioner adalah: a. Jika > maka pertanyaan dinyatakan valid. b. Jika < maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. 30

44 31 2. Uji Reabilitas Uji reabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh informasi yang digunakan dapat dipercaya sebenarnya dilapangan (Sugiharto dan Simanjuntak: 2006). Suatu kusioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dan stabil dari waktu ke waktu. Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai dari Cronbach s Alpha lebih dari 0, Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependent dan independent atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah disribusi data normal atau mendekati normal. Sebagai dasar bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti normal. Jika asumsi ini dilanggar maka model regresi dianggap tidak valid dengan jumlah sampel yang ada. 2. Uji multikoloneritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada modelregresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel independent. Jika terjadi kolerasi, maka dinamakan terdapat problem (multiko). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIP) serta besaran korelasi antar variabel independent. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari suatu pengamatan 31

45 32 ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika varian berbeda maka disebut heterosdestisitas Uji Hipotesis Penelitian 1. Uji statistik t Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui masing-masing pengaruh variabel independent apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Cara untuk mengetahuinya yaitu dengan menggunakan significance level sebesar 0,05. Jika nilai signifikan (p value) > 0,05 maka secara individu variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai signifikan (p value)< 0,05 maka secara individu variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2. Uji statistik F Pengujian ini dilakukan untuk menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimaksud dalam model mempunyai pngaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimaukkan ke dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 ( Imam Ghozali, 2009:84). Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka diterima dan ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka diterima dan ditolak, ini menyatakn bahwa variabel independen mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen. 32

46 33 3. Uji statistik determinasi Pengujian ini dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memperediksi variasi variabel dependen. ( Imam Ghozali,2009:83) 33

47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Kota Medan merupakan Kota terbesar ketiga di Indonesia. Menurut Bappenas, Medan merupakan salah satu dari empat pusat pertumbuhan utama di Indonesia. Medan adalah Kota yang multietnis yang penduduknya terdiri dari bermacam-macam orang dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda. Selain dihuni oleh Melayu dan Karo sebagai penghuni utama, Medan juga didominasi oleh berbagai etnis lain seperti Jawa, Batak, Tionghoa, Mandailing, dan India. Secara Geografis Kota Medan terletak pada 3 30' 3 43' Lintang Utara dan 98 35' ' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5-37,5 meter di atas permukaan laut. Gambar 4.1 Peta Kota Medan Sumber: Wikipedia.com(2019) 34

48 35 Tabel 4.1 Batas Wilayah Kota Medan Utara Timur Selat Malaka Kabupaten Deli Serdang Selatan Barat Kabupaten Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Sumber: Data Peneliti (2019) Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan sumber daya alam (SDA), khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karena secara geografis Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber daya alam, seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya. Di samping itu sebagai daerah pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang (pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah Belawan dan pusat Kota Medan saat ini. Wilayah Kota Medan terdiri 21 Kecamatan yaitu:kecamatan Medan Amplas, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Deli, Kecamatan Medan Denai, Kecamatan Medan Helvetia, 35

49 36 Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Labuhan, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Marelan, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Selayang, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Tuntungan, Kecamatan Medan Timur. 4.2 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan terhadap pekerja wanita yang bekerja pada Industri Rumah Tangga atau Home Industry. Dalam 21 Kecamatan yang ada di Kota Medan, Peneliti mengambil wilayah tertentu untuk melakukan Penelitian yaitu Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Denai, Kecamatan Medan Marelan dan Kecamatan Medan Johor. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan menyebarkan kusioner kepada para wanita yang bekerja di Industri Rumah Tangga yang berada di Kota Medan. Penyebaran Kusioner dilakukan dari Mei 2019 Juni Tabel 4.2 Data Sampel Penelitian No Keterangan Jumlah Persentase 1 Jumlah kusioner yang disebar % 2 jumlah kusioner yang kembali % 3 jumlah kusioner yang tidak kembali 0 0% 4 jumlah kusioner yang dapat diolah % Sumber:data primer yang diolah (2019) Penjelasan dari tabel di atas yaiutu Kusioner yang disebar berjumlah 100 buah dan jumlah kusioner yang kembali adalah 100 atau 100% buah. Dan kusioner yang tidak kembali berjumlah 0 atau 0%. 36

50 37 Adapun profil responden yang dilihat bedasarkan Usia, Pendidikan Terakhir, Curahan jam kerja, dan Jumlah Pendapatan Usia Responden Bedasarkan usia, maka responden dalam penelitian ini diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 4.3 Usia Responden Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid <30 tahun 17 17,0 17,0 17, tahun 39 39,0 39,0 56, tahun 34 34,0 34,0 90,0 >40 tahun 10 10,0 10,0 100,0 Total ,0 100,0 Sumber: data primer yang diolah(2019) Pada tabel di atas dapat disimpulka bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar berusia 31 tahun sampai 35 tahun sebesar 39%, kemudian responden yang berusia 36 tahun sampai 40 tahun sebesar 34%, kemudian responden yang berusia dibawah 30 tahun sebesar 17%, dan responden yang berusia lebih dari 40 tahun sebesar 10% Pendidikan Terakhir Bedasarkan Pendidikan akhir, maka responden dalam penelitian ini diklasifikasikan sebagai berikut: Frequency Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Pendidikan Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SD 1 1,0 1,0 1,0 SMP 7 7,0 7,0 8,0 SMA 72 72,0 72,0 80,0 S ,0 13,0 93,0 Lainnya 7 7,0 7,0 100,0 Total ,0 100,0 Sumber: data primer yang diolah(2019) 37

51 38 Pada tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar yang berpendidikan akhir SMA sebesar 72%, kemudian responden yang memiliki pendidikan akhir S1 sebesar 13%, kemudian rsponden yang memiliki pendidikan akhir SMP sebesar 7% dan Pendidikan akhir lainnya sebesar 7%, kemudian responden yang memiliki pendidikan akhir SD sebesar 1% Curahan Waktu Kerja Bedasarkan Curahan waktu bekerja, maka responden dalam penelitian ini diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 4.5 Curahan Waktu Kejra jam kerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent V<4 Jam 6 6,0 6,0 6,0 a4-8jam 48 48,0 48,0 54,0 l >8Jam 46 46,0 46,0 100,0 i d Total ,0 100,0 Sumber: data primer yang diolah(2019) Pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar memiliki curahan waktu bekerja 4-8 jam/hari sebesar 48%, kemudian curahan waktu bekerja lebih dari 8 jam/hari sebesar 46%, dan kurang dari 8 jam/hari sebesar 6% Pendapatan Perbulan Bedasarkan Pendapatan perbulan, maka responden dalam penelitian ini diklasifikasikan sebagai berikut: 38

52 39 Tabel 4.6 Pendapatan Perbulan Pendapatan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent V ,0 15,0 15,0 a ,0 46,0 61,0 l> ,0 39,0 100,0 itotal d ,0 100,0 Sumber: data primer yang diolah(2019) Pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar berpendapatan Rp sampai Rp sebesar 49%, kemudian pendapatan diatas Rp sebesar 39%, dan pendapatan Rp sampai Rp sebesar 15%. 4.3 Hasil Uji Kualitas Data Uji Validitas Uji Validitas bertujuan untuk melihat gambaran tentang kevalidan instrumen yang diteliti. Berikut merupakan hasil dari uji validitas menggunakan SPSS: Tabel 4.7 Uji Validitas Butir Pertanyaan Pearson corelation Sig (2- tailed) Keterangan Pendapatan Pekerja Wanita (X1.1) 0.683** valid Pendapatan Pekerja Wanita (X1.2) 0.578** valid Pendapatan Pekerja Wanita (X1.3) 0.576** valid Pendapatan Pekerja Wanita (X1.4) 0.630** valid Pendapatan Pekerja Wanita (X1.5) 0.634** valid Pendapatan Pekerja Wanita (X1.6) 0.617** valid Jumlah Anggota Keluarga (X2.1) 0.707** valid Jumlah Anggota Keluarga (X2.2) 0.743** valid Jumlah Anggota Keluarga (X2.3) 0.853** valid Jumlah Anggota Keluarga (X2.4) 0.715** valid 39

53 40 Butir Pertanyaan Pearson corelation Sig (2- tailed) Keterangan Curahan waktu bekerja (x3.1) 0.841** valid Curahan waktu bekerja (x3.2) 0.606** valid Curahan waktu bekerja (x3.3) 0.823** valid Tingkat pendidikan (x4.1) 0.759** valid Tingkat pendidikan (x4.2) 0.753** valid Tingkat pendidikan (x4.3) 0.714** valid Tingkat pendidikan (x4.4) 0.696** valid Pendapatan Keluarga (X5.1) 0.799** valid Pendapatan Keluarga (X5.2) 0.836** valid Pendapatan Keluarga (X5.3) 0.910** valid Sumber:data primer yang diolah (2019) Pada tabel di atas menunjukan variabel pendapatan pekerja wanita, jumlah anggota keluarga, curahan waktu bekerja, tingkat pendidikan, dan pendapatan keluarga. Untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu r hitung > dar r tabel (nilai r tabel untuk n = 100 adalah 0,198), sehingga semua indikator tersebut adalah valid Uji Reabilitas Uji Reabilitas bertujuan untuk menunjukan bahwa suatu instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh hasil adalah reliabel. Berikut merupakan hasil dari uji reabilitas menggunakan SPSS: Variabel Tabel 4.8 Uji Reabilitas Cronbach's Alpha Keterangan Pendapatan Pekerja Wanita reliabel Jumlah Anggota Keluarga reliabel Curahan Waktu Bekerja reliabel Tingkat Pendidikan reliabel Pendapatan Keluarga reliabel Sumber:data primer yang diolah (2019) 40

54 41 Pada tabel di atas menunjukan variabel pendapatan pekerja wanita terdapat nilai cronbach s alpha sebesar 0,678, variabel jumlah anggota keluarga terdapat nilai cronbach s alpha sebesar 0,749, variabel curahan waktu bekerja terdapat nilai cronbach s alpha sebesar 0,639, variabel tingkat pendidikan terdapat nilai cronbach s alpha sebesar 0,699, variabel pendapatan keluarga terdapat nilai cronbach s alpha sebesar 0,802. Hal ini menyimpulkan bahwa peryantaan dalam variabel ini adalah reliabel karna mempunyai nilai cronbach s alpha lebih besar dari 0,6. Hal ini menyatakn bahwa pernyataan yang digunakan mampu memperoleh data yang konsisten dangan jawaban yang sebelumnya. 4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan metode Normal Probabaility Plots. Gambar 4.2 Uji Normalitas Sumber: data primer ynag diolah(2019) 41

55 42 Pengambilan keputusam dalam Uji Normal Probabaility Plots adalah jika titiktitik mengikuti garis diagonal maka dapat dikatakan bahwa nilai berdistribusi normal, sedangkan jika titik-titik menjauh dari garis diagonal maka hal ini menunjukan bahwa nilai tidak berdistribusi normal. Jika dilihat pada hasil di atas adalah output mengikuti garis digonal. Dengan demikian maka hasil di atas memenuhi asumsi normalitas Uji Multikolonieritas Uji multikoloneritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi antara variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIP) serta besaran kolerasi antar variabl bebas. Model 1 (Constant) Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolonieritas Tolerance Collinearity Statistics VIF Pekerja Wanita,794 1,260 Anggota Keluarga,979 1,022 Jam Kerja,985 1,015 Tingkat Pendidikan,795 1,258 a. Dependent Variable: pendapatan keluarga Sumber: data primer yang diolah (2019) Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Variance Inflation Factor (VIP) tidak lebih dari angka 10 untuk setiap variabel bebas dengan nilai masing- masing variabel yaitu variabel pekerja wanita dengan nilai VIP sebesar 1,260, variabel anggota kelurga nilai VIP sebesar 1,022, variabel jam kerja nilai VIP sebesar 1,015, dan variabel tingkat pendidikan dengan nilai VIP sebesar 1,258. Sementara 42

56 43 itu hasil perhitungan nilai Tolerance kurang dari 0,10 untuk setiap variabel bebas dengan nilai masing-masing variabel yaitu variabel pekerja wanita sebesar 0,798, variabel anggota keluarga sebesar 0,978, variabel jam kerja sebesar 0,985, dan variabel tingkat pendidikan sebesar 0,795. merujik pada hasil perhitungan nilai VIP dan nilai Tolerance dapat disimpulkan bahwa tida ada multikolonieritas antara variabel bebas Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedatisitas Sumber: data primer yaag diolah (2019) 43

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT E-Jurnal EP Unud, 2 [5] :269-276 ISSN: 2303-0178 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT I Made Adi Wijaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian Asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Pemilihan lokasi didasarkan atas wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, yang dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam menyusun penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Dilihat dari segi bentuk dalam penelitian ada dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 1 Pendekatan penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, dengan mengumpulkan data melalui pemberian daftar pertanyaan (kuesioner) kepada mahasiswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan Pangeran Emir M. Noor No.4A Bandar Lampung mulai bulan Juli 2011. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh persepsi harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada smartphone SmartFren

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembeli Mobil Pribadi Merek Toyota. Dengan pertimbangan bahwa sekarang

BAB III METODE PENELITIAN. pembeli Mobil Pribadi Merek Toyota. Dengan pertimbangan bahwa sekarang 41 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kota Tuban Jawa Timur, yaitu pada pembeli Mobil Pribadi Merek Toyota. Dengan pertimbangan bahwa sekarang banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan judul dan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode kausatif.

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2001). Dengan metode penelitian ini dibuktikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai pengaruh insentif dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

3. PELAKSANAAN KEGIATAN

3. PELAKSANAAN KEGIATAN 3. PELAKSANAAN KEGIATAN 3.1 Waktu Penelitian Subjek kajian penelitian ini adalah keputusan konsumen membeli tanaman hias (Sansevieria) secara online. Penelitian ini ingin melihat faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada AJB. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di Bangkinang-Pekanbaru Rimbo Panjang, dengan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer yaitu data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer yaitu data yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Data Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari pengunjung atau wisatawan yang sedang berwisata mengunjungi objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis terhadap hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kampus Universitas Islam Negeri Malang

Lebih terperinci

Nama : I Gusti Ayu Made Oktavia Utami Dewi NIM : Abstrak

Nama : I Gusti Ayu Made Oktavia Utami Dewi NIM : Abstrak Judul :Analisis Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Tingkat Partisipasi Kerja Pedagang Perempuan di Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli (Studi Kasus di Pasar Kidul Kecamatan Bangli) Nama : I Gusti Ayu Made

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Arikunto BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Arikunto (2006)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini yaitu mahasiswa pada program studi Akuntansi terakreditasi A

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini yaitu mahasiswa pada program studi Akuntansi terakreditasi A BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Akuntansi pada perguruan tinggi di Yogyakarta. Sedangkan sampel pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan sistematis yang hasilnya berguna untuk mengetahui persoalan atau keadaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan sistematis yang hasilnya berguna untuk mengetahui persoalan atau keadaan 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisa data yang dilakukan dengan metode ilmiah secara efisien

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan jenis data, maka penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori merupakan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan regresi linier dengan maksud mencari pengaruh antara variabel independent (X) yaitu gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menengah (UKM) yang berada di Kabupaten Bantul. Hal ini bertujuan untuk. Menengah (UKM) pada daerah tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. Menengah (UKM) yang berada di Kabupaten Bantul. Hal ini bertujuan untuk. Menengah (UKM) pada daerah tersebut. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang berada di Kabupaten Bantul. Hal ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS POLA KONSUMSI MASYARAKAT KOTA MEDAN OLEH TULUS PANE

SKRIPSI ANALISIS POLA KONSUMSI MASYARAKAT KOTA MEDAN OLEH TULUS PANE SKRIPSI ANALISIS POLA KONSUMSI MASYARAKAT KOTA MEDAN OLEH TULUS PANE 120501035 PROGRAM STUDI STRATA-1 EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penyusunan skripsi adalah pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Surya Toto Indonesia yang beralamat

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEJAHTERAANN RUMAH TANGGA MISKIN DI KOTA BINJAI OLEH SISKA MELINDA MILALA

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEJAHTERAANN RUMAH TANGGA MISKIN DI KOTA BINJAI OLEH SISKA MELINDA MILALA SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEJAHTERAANN RUMAH TANGGA MISKIN DI KOTA BINJAI OLEH SISKA MELINDA MILALA 120501185 DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Sidomulyo Timur, Pekanbaru yang diperkirakan selama 3 bulan, mulai dari bulan januari 2014 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini mencakup Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang ada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, khususnya pada UMKM pakaian jadi. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2013. 3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Data Primer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas, yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Objek Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. Suka Fajar yang beralamat jalan Soekarno Hatta Kav. 140 Pekanbaru, dan Objek penelitian adalah konsumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel penelitian dan definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta pada bulan Oktober 2016. Sasaran dari penelitian ini yaitu wajib pajak bumi dan bangunan di Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menguji hipotesis yang telah ditetapkan kemudian menginterprestasikan hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menguji hipotesis yang telah ditetapkan kemudian menginterprestasikan hasil 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan Juni 2012. 3.2. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu dan tempat penelitian Guna memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Kompensasi dan Fasilitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif yang merupakan penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI OLEH: : RIZA HIDAYAT LUBIS NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI OLEH: : RIZA HIDAYAT LUBIS NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI ANALISIS HUBUNGAN PERTUMBUHAN RASIO KEUANGAN DENGAN PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI STRATA-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI STRATA-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN S K R I P S I PENGARUH PENDAYAGUNAAN ZAKAT DAN INFAK TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI KAUM DHUAFA PADA LEMBAGA KEMANUSIAAN NASIONAL POS KEADILAN PEDULI UMAT CABANG MEDAN O l e h : RIA NORITA 090522077 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Dealer PT Honda Indo Perkasa Bunga Raya yang beralamat di Jln.Sultan Syarif Kasim,RT.01,RW.003 Desa Bunga Raya Siak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis penelitian dalam bentuk survey. Penelitian yang dapat menghasilkan sebuah deskripsi tentang apa yang terjadi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat eksplanasi. Menurut Sugiyono (2013), penelitian eksplanasi adalah

Lebih terperinci

SKRIPSI. PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN FAKTOR KEPRIBADIAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA Studi Kasus Pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat

SKRIPSI. PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN FAKTOR KEPRIBADIAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA Studi Kasus Pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat SKRIPSI PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN FAKTOR KEPRIBADIAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA Studi Kasus Pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat OLEH TITIA PAMUKTI 110502058 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penulisan ini adalah Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Ketaatan Kualitas Audit. Unit Penelitian yang penulis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT Sinar Sosro adalah perusahaan pelopor untuk minuman teh dalam kemasan. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan industri minuman di Indonesia, PT

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Toserba dan Swalayan Fajri Mart Pekanbaru yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey langsung dengan cara membagikan kuesioner kepada para responden. Penelitian yang dilakukan bersifat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU 44.594.02 JEPARA) PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di toko Elizabeth. Objek pada penelitian ini yaitu produk yang dijual pada toko Elizabeth

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji suatu teori dan menunjukan hubungan antar variabel. Data yang digunakan

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan.

Abstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan. Judul Nama : Pengaruh Umur, Tingkat Pendidikan, Pendapatan Suami, dan Jumlah Tanggungan Keluarga Terhadap Curahan Jam Kerja Pedagang Wanita di Pasar Kumbasari : Made Puspita Mega Swari NIM : 1306105063

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis pengaruh konflik peran ganda dan beban kerja terhadap stres

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

BAB III METODE PENELITIAN. pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Pabrik Sekat Jaya Jl.Sekat Desa Banglas Kota Selatpanjang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Pabrik Sekat Jaya Jl.Sekat Desa Banglas Kota Selatpanjang 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pabrik Sekat Jaya Jl.Sekat Desa Banglas Kota Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti. 3.2 Jenis dan Sumber Data Jenis data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTRIBUSI PENDAPATAN IBU DALAM KELUARGA DI KOTA MEDAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTRIBUSI PENDAPATAN IBU DALAM KELUARGA DI KOTA MEDAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTRIBUSI PENDAPATAN IBU DALAM KELUARGA DI KOTA MEDAN SKRIPSI Diajukan oleh : Dwi Syafrina 070501038 Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT INTERNAL PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH KOMPETENSI, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT INTERNAL PEMERINTAH DAERAH PENGARUH KOMPETENSI, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT INTERNAL PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Kantor Inspektorat Kabupaten/ Kota se-eks Karesidenan Surakarta)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek atau Subjek Penelitian Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rumah makan bebek goreng H. Slamet merupakan rumah makan franchise

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rumah makan bebek goreng H. Slamet merupakan rumah makan franchise BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian di laksanakan di rumah makan bebek goreng H.Slamet yang berlokasi di Jl. Jend, Sudirman No 201 (depan SPBU wonosari), dengan pertimbangan : 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis terhadap hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dari permasalahan yang dibahas oleh penulis maka penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pola penelitian asosiatif, yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian explanatory research dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian explanatory research dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian explanatory research dengan pendekatanya yaitu kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014), metode explanatory research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada empat Perguruan Tinggi Swasta di wilayah Jakarta Barat. Penelitian ini diperoleh untuk memperoleh data yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian aaaaaaapenelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak kendaraan bermotor di kantor SAMSAT Kota Magelang. Populasi menurut Sugiyono (2013) merupakan obyek/subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh atau hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. berlokasi di Jl Jamin Ginting, Km 10 No. 21, Medan.

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh atau hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. berlokasi di Jl Jamin Ginting, Km 10 No. 21, Medan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan lokasi, waktu penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2005), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam tipe penelitian survei. Menurut Kerlinger (000), penelitian ini digunakan untuk mengkaji populasi besar maupun kecil,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian explanatory research adalah jenis penelitian yang menyoroti hubungan antar

Lebih terperinci