Suatu Ketika di Semanggirapi
|
|
- Yandi Sutedja
- 2 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Suatu Ketika di Semanggirapi Ruang sempit berdinding triplek. Sebuah kamar kos milik seorang warga desa dengan rumah sederhana, belum permanen. Seorang lelaki duduk di atas dipan kecil di dalam kamar itu. Ia bernama kaisar. Sebuah telepon genggam ada di tangan kanannya. Didengarkannya dengan seksama suara dari dalam ponsel itu. Kau benar-benar tak ingin pulang? suara seorang wanita dari ponsel. Lelaki muda yang menggenggam ponsel itu tak menjawab. Ini hal yang berat baginya. Memilih satu dari dua hal. Tadinya, lelaki tersebut sudah membuat keputusan. Ada suara helaan napas berat terdengar dari dalam ponsel. Pikirkan baik-baik lagi, Kaisar. Ibu harap kau memilih pulang dan melanjutkan kehidupanmu di sini, Terdengar nada sambungan putus. Percakapan pun berakhir. Lelaki muda bangkit dari tempat tidur. Ia sudah punya agenda bertemu dengan anakanak desa pagi itu. Dia mengambil tumpukan buku dari atas meja dekat dipan. Pagi itu ada agenda mengajar anak-anak desa. Setelah menghela napas sejenak untuk menenangkan pikiran, ia pun segera berangkat menuju gubuk tua seperti biasanya. Mas Kaisar datang! Mas Kaisar, Mas Kaisar! Yes...! Mas Kaisar bawa sesuatu buat kita! Seperti biasa, kedatangan Kaisar sudah dinanti oleh kerumunan anak di desa itu. Setidaknya ada lebih dari lima belas anak yang menunggunya. Mereka menyambut dengan berbagai reaksi. Ada yang menyunggingkan senyum, melambaikan tangan, ataupun tertawa bahagia. Ah, ini pemandangan yang dia suka. Lelaki muda tersebut menyuruh mereka masuk ke dalam gubuk tua, duduk di lantai yang beralas tikar jerami. Tak perlu diulang dua kali, anak-anak itu dengan gesit melaksanakan perintah Kaisar.
2 Ruangan tak berpintu yang hanya dialasi tikar jerami dan sedikit berdebu itu merupakan tempat berkumpulnya Kaisar dan anak-anak desa itu setiap hari. Gubuk yang tak terlalu luas ini terbuat dari tumpukan jerami dan telah lama berdiri. Awalnya, gubuk itu tidak terurus. Namun semenjak kedatangan Kaisar, gubuk itu selalu dibersihkan dan didatangi banyak orang. Halo, anak-anak! Hari ini, Mas Kaisar bawakan sesuatu untuk kalian, kata Kaisar sambil menunjukkan setumpuk buku yang dibawanya. Ada yang tahu, apa yang akan kita kerjakan hari ini? sapa Kaisar. Anak-anak itu saling berbisik, menerka-nerka tentang apa yang akan Kaisar lakukan. Ada yang diam-diam menunjuk tumpukan buku yang dibawa Kaisar, ada yang menaikturunkan bahu, ada juga yang menggelengkan kepala menyerah untuk menebak. Kaisar berkeliling diantara barisan duduk anak-anak itu, membagikan buku-buku. Masing-masing mendapatkan satu buku. Anak yang sudah mendapatkan bagiannya nampak mulai asyik membuka lembar demi lembar buku tersebut, sedangkan yang lain menunggu bagian mereka dibagikan. Baiklah, semua sudah mendapatkan bagian, bukan? tanya Kaisar memastikan. Sudah! sorak anak-anak tersebut. Seorang anak perempuan mengacungkan jari. Dia merupakan anak dengan perawakan tubuh yang paling tinggi diantara teman-temannya, Mas Kaisar dapat buku bergambar ini darimana? Mas Kaisar nitip ke teman-teman relawan kemarin waktu mereka pulang. Mas Kaisar minta tolong mereka buat kirim lewat pos, jawab Kaisar. Seorang anak lain menyahut, Kalau gitu, kita bisa nitip yang lain juga dong! Bisa kan, Mas Kaisar? Seketika ruangan kecil tersebut menjadi ramai, membicarakan tentang barang apa yang mereka inginkan. Kaisar terkekeh, Kamu bisa saja. Baiklah, nanti kita diskusikan perihal itu. Sekarang mari kita mulai belajar, timpal Kaisar. Anak-anak itu kembali fokus, menghentikan pembicaraan tentang barang titipan.
3 Begitulah kegiatan Kaisar akhir-akhir ini, bertemu dengan anak-anak desa dan mengajari mereka banyak hal. Pertemuan Kaisar dan anak-anak bermula ketika Kaisar cobacoba mendaftar menjadi relawan. Niatnya menjadi relawan hanya untuk mengisi waktu luang setelah lulus sekolah, sembari menunggu masuk kuliah. Kaisar mendapatkan bagian tanggung jawab di desa terpencil yang masih kental dengan kebudayaan. Jangankan televisi, kipas angin elektronik saja hampir tidak ada yang punya. Berhasil mengirim pesan dan menghubungi seseorang melalui telepon atau ponsel pun bisa dibilang suatu keberuntungan karena sinyal yang sangat tidak stabil. Desa itu bernama Desa Semanggirapi. Sebenarnya Kaisar dan relawan-relawan lain ditugaskan hanya seminggu di desa itu, namun sudah satu bulan lamanya Kaisar tidak pulang. Dia ingin tinggal lebih lama dan memutuskan untuk pulang sendirian belakangan. Baiklah anak-anak, di tangan kalian sekarang sudah ada buku cerita bergambar. Judul cerita setiap anak berbeda-beda. Baca dan pahami cerita dalam buku. Nanti masing-masing anak menceritakan kembali isi bukunya. Paham? titah Kaisar. Paham, Mas Kaisar! seru anak-anak tersebut. Jika ada yang butuh bantuan atau kesulitan, silahkan datang ke Mas Kaisar ya... Nanti Mas Kaisar bantu, lanjut Kaisar. Suasana hening. Anak-anak fokus membaca dalam hati. Kaisar menyapu pandangannya, menatap wajah-wajah lugu itu satu per satu. Memori saat pertama kali ia bertemu dengan anak-anak itu seolah diputar kembali di kepala Kaisar. Anak-anak tersebut menyambut dengan sangat antusias. Mereka membantu membawakan barang-barang para relawan, membawakaan makanan hasil masakan warga, serta menemani berkeliling desa. Anak-anak itu sangat baik dan mengerti budi pekerti. Masyarakat di desa tersebut berkata bahwa sedari kecil anak-anak diajarkan sopan santun dan tatakrama. Namun sayang, mereka belum bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Tidak ada lembaga pendidikan yang dekat di desa itu. Mereka harus pergi ke kota jika ingin bersekolah. Tentu hal itu sangat repot dan butuh biaya. Pedih hati Kaisar saat itu ketika tahu bahwa anak-anak itu tidak sekolah.
4 Mas Kaisar, mau tanya! seru salah satu anak memecahkan lamunannya. Kaisar mengangguk mempersilahkan anak itu melanjutkan ucapannya. Dila dapat buku yang bercerita tentang seorang anak yang punya cita-cita menjadi astronot. Mas Kaisar cita-citanya mau jadi apa? tanya anak tersebut. Kaisar terdiam, menciptakan hening di antara mereka. Sekelebat bayangan ketika masamasa SMA muncul di ingatannya. Kaisar yang giat belajar, tak pernah bolos sekolah, selalu mengerjakan tugas, serta mengikuti banyak lomba. Semua itu dia lakukan tak lain untuk mencapai impiannya. Kaisar sudah mempersiapkan semua sejak lama. Dia benar-benar ingin meraih impiannya. Kaisar rela begadang tiap malam untuk menyelesaikan buku yang dibacanya. Ia pun rela bersusah payah mengerjakan tugas sekolah hingga sering tertidur di meja belajar dengan buku-buku yang masih terbuka. Namun semua berubah ketika Kaisar menginjakkan kaki di desa itu. Melihat mata anakanak yang selalu berbinar ketika menatapnya membuat Kaisar luluh. Kaisar selalu merasakan semangat tinggi anak-anak tersebut ketika mereka mencoba memahami hal-hal yang baru dipelajari. Hal itu yang membuat Kaisar ingin lebih lama tinggal. Ia ingin terus menemani mereka, mengajari banyak hal. Tak rela rasanya mematahkan harapan mereka. Mas Kaisar waktu kecil pengen jadi dokter. Kalau Dila cita-citanya mau jadi apa? jawab Kaisar sembari kembali bertanya. Dila pengen jadi guru, biar bisa mengajar seperti Mas Kaisar, jawab Dila riang. Wah, mulia sekali cita-cita Dila, puji Kaisar. Ia tak menyangka bahwa ada seseorang yang ingin menjadi seperti dirinya. Kalau yang lain pengen jadi apa? tanya Kaisar kepada anak-anak yang lain. Insinyur! Polisi! Pilot! Pelukis!
5 Seketika ruangan menjadi ramai. Mereka saling bersautan menjawab pertanyaan Kaisar. Kaisar menyunggingkan senyum lebar. Kini Kaisar mengerti dan membuat keputusan bulat yang akan merubah hidupnya. *** Malam itu, keberuntungan ada di pihak Kaisar. Sinyal datang tepat setelah dia selesai membersihkan kamarnya. Niatnya untuk menelepon Ibu pun terealisasikan. Ibu, ini Kaisar. Maaf mengganggu waktu Ibu beristirahat, ucap Kaisar membuka percakapan. Tidak mengganggu, Kaisar. Bicaralah! Kaisar menghela napas panjang, bersiap untuk mengatakan keinginannya. Kaisar tidak ingin kuliah. Bu. Kaisar ingin menetap di sini, Ibu tercekat. Kenapa nak? Kau cerdas, Ibu yakin kau bisa menghadapi masa kuliah dan lulus dengan cepat, ujar Ibu pelan. Apa kau rela meninggalkan impianmu sedari kecil? Kau yakin bisa merelakan citacitamu hanya karena ingin menetap di tempat terpencil itu? Kau tidak ingat betapa kerasnya dirimu belajar sampai mimisan? Kau tidak ingat? lanjut Ibu bertanya sembari sedikit terisak. Apa kau mengkhawatirkan biaya? Takut Ibu tidak mampu membayar uang perkuliahan? Tenang saja, Kaisar. Ibu sudah siap uang sebanyak apapun kau membutuhkan. Ibu mampu Nak, cercah Ibu kembali. Terdengar suara tangisan dari dalam telepon. Kaisar menjawab pelan, Tidak, Ibu. Kaisar yakin dan tahu bahwa Ibu mampu. Tapi Kaisar ingin menetap di sini. Anak-anak itu lebih membutuhkan Kaisar, Kaisar tahu, Ibu tidak dapat langsung menerima niat baiknya. Ibu butuh waktu untuk memahami dan mengerti. Maafkan Kaisar, Ibu. Izinkan Kaisar tinggal dan mengajar di sini. Izinkan Kaisar mengabdikan diri. Tidak perlu mengkhawatirkan Kaisar. Kaisar akan kembali suatu hari nanti. Restui Kaisar, Ibu
6 Telepon itu berakhir sepihak. Ibu mematikannya. Kaisar tahu ini hal yang berat bagi Ibu dan dirinya. Mungkin beberapa hari lagi, Kaisar akan menghubungi Ibu kembali. *** Enam tahun telah berlalu. Kaisar duduk di sudut ruangan sembari menyeruput kopi yang telah ia pesan. Ruangan tersebut dipenuhi sekawanan anak muda yang tengah asyik berbincang. Sayup-sayup terdengar alunan musik lagu slow masa kini. Pagi itu, ia telah membuat janji dengan seseorang untuk bertemu di café. Hei, Sobat! sapa seorang lelaki dari kejauhan sembari melambaikan tangan. Kaisar membalas lambaian tangan tersebut. Orang yang ditunggunya telah tiba. Lelaki itu berjalan menuju kasir untuk memesan sesuatu, kemudian menghampiri dan duduk di depan Kaisar. Sudah lama tak berjumpa, kau semakin tampan saja! Bagaimana kabarmu? sapa lelaki itu. Kaisar tertawa renyah, Kabarku baik, Burhan. Bagaimana denganmu? jawab Kaisar. Burhan, sosok lelaki itu merupakan teman SMA Kaisar dan juga salah satu relawan di Desa Semanggirapi. Kau tahu sendirilah, aku selalu baik-baik saja. Hei, kita terakhir bertemu saat menjadi relawan, bukan? Lama sekali! Saat itu kau tak ikut pulang denganku dan yang lainnya, ujar Burhan. Kaisar membalas ucapan Burhan dengan terkekeh. Ya, saat itu aku sangat bebal dan tak ingin pulang, balas Kaisar. Mereka berbicara banyak layaknya sahabat lama. Waktu berjalan cepat memang. Enam tahun lalu Kaisar yang gamang akhirnya memutuskan untuk meneruskan pendidikannya. Beberapa hari setelah menelepon Ibu, dia memutuskan untuk pulang. Kaisar kuliah di salah satu universitas ternama di Indonesia, dan memilih jurusan kependidikan. Kaisar pulang bukan karena putus asa akan niatnya mengabdi di desa, namun dirinya memiliki rencana baru. Ya, dia harus menempuh jalan pintar. Ia pulang ke kota dengan membawa janji dalam hatinya.
7 Kaisar berhasil lulus S1 tepat waktu, yaitu 4 tahun. Kaisar mendapatkan penghargaan mahasiswa terbaik saat wisuda. Dia pun mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di universitas ternama dunia, Universitas Harvard. Di sana, Kaisar berkenalan dengan orang-orang hebat. Mereka saling berbagi ilmu, pengalaman, dan memperkenalkan budaya. Kaisar menceritakan tentang banyaknya kebudayaan Indonesia kepada teman-temannya dengan bangga. Indonesia yang kaya akan keberagaman tradisi, bahasa dan budaya. Dan lagi-lagi, Kaisar lulus dengan tepat waktu. Ia juga tetap mempertahankan predikat mahasiswa terbaik miliknya. Burhan, sejujurnya aku ingin kembali ke desa itu. Ada sesuatu yang ingin kulakukan di sana, ujar Kaisar mencoba membuka percakapan lebih serius. Burhan tak serta merta menjawab. Tapi dari tatapan matanya mengisyaratkan agar Kaisar melanjutkan topik pembicaraan. Sejak dulu, aku ingin mendirikan sekolah di desa itu. Membantu anak-anak di sana untuk mendapatkan pendidikkan yang layak, lanjut Kaisar. Burhan manggut-manggut. Lalu menarik napas dalam. Apa kau yakin, Kaisar? Mendirikan sekolah bukan hal yang mudah. Terlebih masalah dana, apa kau sudah menyiapkannya? tanya Burhan. Aku sangat yakin, Burhan. Aku memikirkan dan menyiapkan hal ini sejak lama. Aku sudah mengumpulkan dana sejak pertama duduk di bangku kuliah dan masih berlanjut sampai sekarang, jawab Kaisar. Apa kau butuh bantuan? tanya Burhan lagi. Kaisar mengangguk sembari menjawab, Aku butuh beberapa orang lagi. Ya sebagai penyandang dana sebagai pendamping Baik, aku mengajukan diri. Aku akan dukung kamu, Sobat. Sebenarnya, aku sendiri ingin juga kembali ke sana. Oh ya, Aku masih memiliki kontak teman-teman relawan. ujar Burhan dengan mata berbinar, seolah menawarkan suatu harapan. Wow keren. Semoga mereka bisa diandalkan. sahut Kaisar berbesar harap.
8 Beberapa hari setelah pertemuan itu, Kaisar kembali ke Desa Semanggirapi. Kaisar berangkat sendiri, dan nanti akan disusul oleh teman-temannya. Setelah enam tahun dirinya pergi, kini datang kembali. Warga desa bersorak-sorai menyambut kedatangannya. Meskipun sudah bertahun-tahun, kebanyakan warga masih mengenal Kaisar dan memperlakukannya dengan baik. Lelaki itu berhasil menepati janjinya. Karena tekadnya yang kuat, keinginannya tercapai. Kaisar berhasil meyakinkan teman-teman relawannya dan mengajak mereka bekerja sama untuk meraih impiannya. Kaisar berhasil mendirikan lembaga pendidikan di desa itu. Sesekali, Kaisar juga mengundang teman kuliahnya saat di Universitas Harvard untuk menjadi tamu istimewa. Kaisar menjadi salah satu pendiri sekolah termuda di Indonesia. Sekolah yang menerima berbagai siswa untuk mendapatkan pendidikan yang layak tanpa memungut biaya. Semua perjuangannya tidak sia-sia. Sekolah itu diberi nama Sekolah Semanggirapi Jaya. Harapan Kaisar, suatu saat Sekolah Semanggirapi Jaya bisa menjadi sekolah yang maju, menyiapkan generasi muda Indonesia yang berkualitas dan bisa diandalkan. ***
Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.
1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket
Lebih terperinciAyo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.
Keledai Cerpen Dedy Tri Riyadi (Koran Tempo, 6 April 2014) LELAKI tua itu memandang ke arah jalan yang ramai di luar jendela. Di jalanan, entah karena apa, banyak sekali orang seperti sedang menunggu sesuatu
Lebih terperinciYui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu
PROLOG Yui mengerjapkan matanya yang berat dan menggerakan tubuhnya turun dari ranjangnya. Seluruh badannya terasa remuk, dan kepalanya terasa amat pening. Mungkin karena aku terlalu banyak minum semalam,
Lebih terperinci[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~
DOODLE [Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran Cast : Kalian yang membaca~ Part 1: Coretan Gambar Aku melihatnya lagi Gambar itu
Lebih terperinciArif Rahman
INT. DESA SANGIA - PAGI HARI Dengan penuh makna hidup, setiap pagi dan bangun lebih cepat. Mereka harus mempersiapkan diri untuk ke sawah demi tetap merawat tanaman mereka agar selalu sehat. Di saat yang
Lebih terperinciPuzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca
Puzzle-Puzzle Fiksi Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan menginspirasi pembaca JULIE 2 Akhirnya Buku Ini Milikku Aku tidak menghiraukan panasnya matahari di siang hari ini. Aku tetap berlari
Lebih terperinciSuzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.
Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang. Sepertinya mereka adalah rekan kerja satu ruangan di lantai 12,
Lebih terperinciCINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.
CINTA 2 HATI Udara sore berhembus semilir lembut,terasa sejuk membelai kulit.kira kira menunjukan pukul 16.45 WIB. Seorang gadis yang manis dan lugu sedang berjalan didepan rumahnya itu. Tiba tiba seorang
Lebih terperinciSi Fero yang Tinggi Hati
Si Fero yang Tinggi Hati Si Fero yang Tinggi Hati Sore itu cuaca sangat cerah. Para penghuni desa Metaloa banyak yang menghabiskan waktunya di Taman Lantana. Ada yang hanya duduk-duduk di bangku, bermain
Lebih terperinciFiction. John! Waktunya untuk bangun!
Prologue Ada seorang anak kecil yang mengendap-endap memasuki sebuah kamar dimana di tengah ruangan terdapat sebuah piano besar. Dia perlahan-lahan menutup pintu dan melihat piano besar tersebut dengan
Lebih terperinciDari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.
Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut. Aku putuskan duduk di sebelahnya. Ia sadar ada orang yang
Lebih terperinciDIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com
DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com
Lebih terperinciSarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia
1 Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia harus on the way ke Korea. Korea? Huh, bahkan dia pun tak
Lebih terperinciBab 1. Awal Perjuangan
Bab 1 Awal Perjuangan Ivan adalah nama dari seorang anak yang memiliki cita-cita sekolah karena keterbatasan biaya Ivan harus membantu kedua orang tuanya ayah yang bekerja sebagai pemulung sampah dan ibu
Lebih terperinciSayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus
SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus
Lebih terperinciOleh: Windra Yuniarsih
Puncak Kebahagiaan Oleh: Windra Yuniarsih Perempuan adalah makhluk yang istimewa. Aku merasa beruntung dilahirkan sebagai perempuan. Meskipun dari keluarga sederhana tetapi kakiku dapat membawaku ke tempat
Lebih terperinciSemalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua
Rahasia Gudang Tua Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah suara petir yang silih berganti membuatnya susah memejamkan mata. Hiasan gantung di luar jendela kamarnya selalu bergerak ditiup angin
Lebih terperincibanyak sudah mewarnai perjalanan hidup kami. Jika sebagian anak-anak lain berada dalam lingkungan rumah adem-ayem, tidak demikian dengan kami,
DOA IBU *1 Mei 2013, Aku disini mengenang masa itu... Kami tiga bersaudara yang sejak kecil tinggal di asrama polisi dekat kantor Bapak. Kami menghuni rumah di sana sekitar 19 tahun lamanya, bahkan umurku
Lebih terperinciLUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com
LUCKY_PP UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Oleh: Lucky_pp Copyright 2014 by Lucky_pp Desain Sampul: Ii dan friend Diterbitkan
Lebih terperinciAKU AKAN MATI HARI INI
AKU AKAN MATI HARI INI Cerpen Ardy Kresna Crenata AKU BELUM TAHU DENGAN CARA APA AKU AKAN MATI. Apakah mengiris nadi dengan pisau akan menyenangkan? Atau memukul-mukul tengkorak dengan batu akan jauh lebih
Lebih terperinciPasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA
BAGIAN I. 1 Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA Hidup, apa itu hidup? Dan apa tujuan kita hidup di dunia ini? Menurutku hidup adalah perjuangan dan pengorbanan, di mana kita harus berjuang
Lebih terperinciLucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.
Lelah menanti.. Cinta untukmu tak pernah berbalas. Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya. Lucu memang, aku masih saja merindukanmu.. Walau kutau hatimu
Lebih terperinciAlifia atau Alisa (2)
Alifia atau Alisa (2) Dari suratku yang satu ke surat yang lainnya, dari pesan melalui media yang terhubung kepadanya semua sia-sia. Hingga lebih dua bulan aku menanti, tapi sepertinya perempuan ini bagaikan
Lebih terperinciKISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN
KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN 1 Hensa KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN NAMANYA INDRA Bagaimana Sari?, suara Indra memecah keheningan. Kutatap lelaki ganteng yang duduk tepat di depanku ini. Sari,
Lebih terperinciThen, something unexpected happened.
I Seminyak, 2004. Aww! Tanpa bisa menyeimbangkan diri, tubuhku langsung mendarat di pasir pantai Seminyak pagi itu, ketika sedang melakukan rutinitas pagi sebelum berangkat ke tempat kerja, joging. Aku
Lebih terperinciGURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.
INT. CLASSROOM - DAY Suasana kelas yang bising akan obrolan murid terhenti oleh sahutan guru yang mendatangi mereka dan membawa seorang murid yang berdiri di depan pintu kelas. GURU Anak-anak, hari ini
Lebih terperinciDI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya
Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Hingga akhirnya suatu hari, dia pun memberanikan diri untuk mengintip. Terlihat seorang bocah lelaki
Lebih terperinciAnak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak
PROLOG S eorang anak laki-laki berjalan menuju rumahnya dengan lemas. Padahal ini adalah hari pertamanya masuk SD, seharusnya dia merasa senang. Dia juga termasuk anak lakilaki yang pemberani karena dia
Lebih terperinciKOPI DI CANGKIR PELANGI..
KOPI DI CANGKIR PELANGI.. Irama detik menuju menit yang semakin jelas terdengar, menandakan sunyi telah memonopoli malam. Malam memang selalu berdampingan dengan sunyi, dan kemudian memadu kasih untuk
Lebih terperinciBuku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24
Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,
Lebih terperinciDibalik perjuangan seorang "PAPA"
Dibalik perjuangan seorang "PAPA" Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah
Lebih terperinciDiceritakan kembali oleh: Rachma www.dongengperi.co.nr 2008 Cerita Rakyat Sumatera Utara Di tepi sebuah hutan kecil yang hijau, sebuah danau yang berair jernih berkilau disapa mentari pagi. Permukaannya
Lebih terperinciCHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply
CHAPTER 1 There s nothing left to say but good bye Air Supply Wolverhampton, 29 Agustus 2006 -Sierra s pov- Happy birthday, Lee! ucapku girang setelah Lee meniup lilin di atas kue ulang tahunnya. Lee,
Lebih terperinciSINOPSIS. Universitas Darma Persada
SINOPSIS Watanabe Toru adalah seorang pria berusia 37 tahun yang sedang menaiki pesawat Boeing 737 menuju ke bandara Hamburg, Jerman. Sesampainya di bandara, dia mendengar suara lantunan instrumentalia
Lebih terperinciPertama Kali Aku Mengenalnya
1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku
Lebih terperinciBimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja
BAB 1 Peacock Coffee, masih menjadi tempat favoritku dan sahabat untuk melepas penat dari rutinitas sekolah seharihari. Kafe ini tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, namun terkesan mewah dan simpel.
Lebih terperinci"ne..cheonmaneyo" jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk.
"Ok pemotretan selesai..gomawo" Ujar Photographer pada DBSK yang sudah terlihat lelah karena seharian berpose dan dipotret untuk memenuhi gambar semua halaman di sebuah majalah remaja "ne..cheonmaneyo"
Lebih terperinci.satu. yang selalu mengirim surat
.satu. yang selalu mengirim surat Bunyi klakson motor berwarna oranye, dengan teriakan khas Pos! setiap hari selalu aku nantikan. Mata tak lepas dari balik pagar besi lusuh bewarna coklat tua. Ketika pagi
Lebih terperinciSurat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari
Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari Namaku nanda, lengkapnya Nanda Prastika. Aku tinggal di sebuah desa bersama seorang wanita paruhbaya yang biasa aku panggil dengan sebutan emak ijah. Hidup
Lebih terperinciIt s a long story Part I
It s a long story Part I #throwback MFR. Mantan terakhirku di zaman smp dulu. Semasa aku dan kamu mempunyai status, orang orang di sekolah bilang pasangan paling sweet satu sekolah. Bagaimana aku dan kamu
Lebih terperinci1. Aku Ingin ke Bandung
1. Aku Ingin ke Bandung Malam ini terasa berbeda, apa yang aku dengar terasa bagaikan bisikan dari masa lalu yang tak akan pernah mendatangi kehidupanku. Aku ingin ke Bandung hatiku berbisik pelan tapi
Lebih terperinciRambut sepunggungnya dibiarkan tergerai, hanya disisir sedemikian rupa agar tidak terlihat kusut. Aku berangkat! Gadis itu tiba di kampus tempat ia
Chapter I Intro Musim panas, tahun 2015. Seorang wanita muda sedang memperhatikan setumpuk pakaian yang berserakan di ranjang. Ia berdiri menunduk, menatap baju-baju dan celana-celana dengan berbagai model,
Lebih terperinci"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."
MIMPI Katanya mimpi itu bunga tidur. Bunga tidur yang wanginya terbawa hingga kita bangun dan selalu mengenangnya selama 5 menit sebelum pergi ke kamar mandi. Ah, mungkin hanya aku saja. Aku selalu begitu,
Lebih terperinciHANYA KAMU BAB 1 AMANDA
MINGKIAJA HANYA KAMU BAB 1 AMANDA Hanya dengan memandangi fhotomu membuat hatiku damai, tetapi hanya sebatas itu yang dapat aku lakukan. Saat ini dirimu menjadi milik lelaki lain, lelaki yang sebenarnya
Lebih terperinciChapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.
Chapter 1 Sebuah sekolah SMA swasta di suatu tempat, tepatnya di suatu kelas, seorang guru wanita muda tengah berdiri di depan papan tulis putih yang telah penuh dengan coretan-coretan spidol hitam. Setelah
Lebih terperinciAku sering kali bertanya, Mengapa?
FAITH Aku tidak tahu kamu memiliki history apa tentang dia. Tak ada lagi yang ingin kututupi, Fal. Aku memang ingin mengenalmu lebih dekat lagi. Jika bisa aku ingin membuatmu tersenyum, walau itu menyakitiku.
Lebih terperinciKetika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya
Live is a dream Mengertikah engkau saat purnama datang menjelang? Entah apa yang ku maksud saat ini aku pun tak mengerti Tetapi yang jelas aku berusaha untuk memulihkan semua rasa yang ada sebelumnya ketika
Lebih terperinciAKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com
AKHIR PERJALANAN ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com AKHIR PERJALANAN Oleh: Aghana V Idents Copyright 2015 by Aghana V Idents Penerbit ( nulisbuku.com
Lebih terperinci1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati
1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati Oleh: Alberta Angela (@black_printzesa) Hai, namaku Jati. Mungkin kalian semua sudah sering mendengar namaku. Tapi mungkin kalian belum terlalu mengenal aku dan kehidupanku.
Lebih terperinciPATI AGNI Antologi Kematian
PATI AGNI Antologi Kematian Ita Nr. KATA PENGANTAR PATI AGNI Antologi Kematian Dalam Bahasa Sansekerta, Pati berarti mati, Agni berarti api. Pati Agni adalah mematikan api (kehidupan). Semua makhluk hidup
Lebih terperinciBelajar Memahami Drama
8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya
Lebih terperinciSahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.
Sahabat Terbaik Hari Minggu pagi yang cerah ini seharusnya adalah waktu yang menyenangkan untuk olahraga bersama sahabat terdekat. Sayangnya, hari ini Femii sedang tidak enak badan, perut dan punggungnya
Lebih terperinciANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar
ANTARA DENDAM DAN CINTA Oleh: Sri Rahmadani Siregar Sudah sepuluh menit Alya menatap amplop yang ada di dekat kotak surat itu. Kalau nggak salah amplop ini sudah hampir seminggu disini. Tapi kok belum
Lebih terperinciPemilik jiwa yang sepi
Mawar biru Kusiapkan ini khusus untuk hadiah ulang tahunmu Sebagai persembahanku atas perhatianmu... Cintamu dan kesediaanmu menerima diriku Terimalah ini Mawar biru... Yang khusus kupetik dari surga Untuk
Lebih terperinciMata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.
Sahabat Lama 19:52, Sebuah kafe di Jakarta Selatan, Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras. Mencintai orang lain? tanyaku lemah. Farel
Lebih terperinci***** 2 Bintang Bersinar di Negeri Berlian
AWAL PERJUANGAN Pertengahan bulan Mei 1984, aku diam-diam mendaftarkan diriku masuk KPG atau Kursus Pendidikan Guru yang ada di Tanah Grogot Kabupaten Paser. Kenapa aku harus mengatakan diam-diam? Karena
Lebih terperinciCinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...
6 Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa... OooOooOooO "Hye..." "Hhmmm..." "Aku mencintaimu..." "Nado. Aku
Lebih terperinciDamar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?
100 101 Walaupun aku pura-pura menutup kedua mataku. Toh, akhirnya kubaca juga cerita tentang Ann. Ann yang malang, mengingatkanku pada cerita tentang Elsja dan Djalil, hantu Belanda yang sempat kuceritakan
Lebih terperinciPersahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36
Sahabat, kata yang sering kita dengar. Apakah kalian tahu arti dari sahabat? Semua pendapat orang tentang sahabat berbeda-beda. Menurutku sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita sedang senang maupun
Lebih terperinciKaki Langit. Bulan dan Matahari
Kaerala Kaki Langit antara Bulan dan Matahari Penerbit Kaerala Kaki Langit antara Bulan dan Matahari Oleh: Kaerala Copyright 2014 by Kaerala Penerbit Kaerala Desain Sampul: Kaerala Diterbitkan melalui:
Lebih terperinciS a t u DI PAKUAN EXPRESS
S a t u DI PAKUAN EXPRESS Ya, awal tahun 2008. Pindah ke rumah sendiri. Berpisah dari orangtua, pindah kerja pula ke Jakarta. Meninggalkan kenyamanan kerja di Bogor rupanya membuatku terkaget-kaget dengan
Lebih terperinciKau Tetap Indonesiaku
Kau Tetap Indonesiaku Ini adalah cerita tentang bagaimana seseorang mencoba meraih mimpi dengan caranya, dengan segala rintangannya, dengan segala kehilangannya, dan tentu saja kebahagiaannya. Saat itu,
Lebih terperinciSuara alunan piano terdengar begitu lembut
Suara alunan piano terdengar begitu lembut mengalun. Beberapa pelayan hilir mudik mengitari para tamu, dengan membawa nampan berisi minuman dengan berbagai macam jenisnya. Beberapa orang berkumpul berkelompok,
Lebih terperinciDi Unduh dari : Bukupaket.com
bab 5 kejujuran gambar 5.1 tesa sedang berkumpul dengan teman temannya lihatlah gambar di atas tesa sedang berkumpul dengan teman temannya tentu kalian juga sering melakukannya setiap hari kita bergaul
Lebih terperinciSuatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan
Sahabat yang Pergi Kisah ini diawali dari tiga anak laki-laki yang sudah berteman sejak mereka masih duduk di bangku SD. Mereka adalah Louis William, Liam Payne, dan Harry Styles. Louis tinggal bersama
Lebih terperinciEntahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.
Hikayat Cabe Rawit Alkisah, pada zaman dahulu hiduplah sepasang suami-isteri di sebuah kampung yang jauh dari kota. Keadaan suami-isteri tersebut sangatlah miskin. Rumah mereka beratap anyaman daun rumbia,
Lebih terperinciBayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:
Noand Hegask Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Kisah-kisah pendek dan sajak rumpang Diterbitkan melalui: Nulisbuku.com Darah Biasanya keluar rumah Saat tengah malam Sambil menangis Hanya
Lebih terperinciTUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING
TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN Naskah Film Dan Sinopsis Ber Ibu Seekor KUCING DISUSUN OLEH : INDRA SUDRAJAT 09.12.3831 09-S1SI-05 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012
Lebih terperinciKarya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya
Labiba 1 Salsabil Inas Labiba Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 1 Desember 2011 Karya Kreatif Tanah Air Beta Bagian I: Tujuan Penulisan Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam
Lebih terperinciAutis. Ardi Purnama Jati. Based on a Story by Ardi Purnama Jati
Autis By Ardi Purnama Jati Based on a Story by Ardi Purnama Jati unknown scene 2are4die@gmail.com INT. SCENE 1: GEDUNG PERNIKAHAN Leo dan Lidya sedang menjalani prosesi pernikahan. ZOOM IN: LEO DAN LIDYA
Lebih terperinciTitipan Mimpi. Arian Sahidi 1. Ari, cepat, Bapak dan Ibu sudah menunggu di ruang tamu
Titipan Mimpi Bengkulu, 1995 Ari, cepatlah bani, Mak ngan Bak lah nunggu di lua bilik, 1 Kak Ita memanggil saya untuk segera berkumpul di ruang tamu. Saya bergegas melepas kain sarung yang tadi saya pakai
Lebih terperinciSILUET. Penulis : Gabrielle Tatia
SILUET Penulis : Gabrielle Tatia Perjalanan terasa sangat panjang bagi Panji Anggara, seorang calon legisslatif. Duduk termenung di dalam mobilnya. Memandangi hijaunya pepohonan serta indahnya pemandangan
Lebih terperinciJUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup
JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup 1. EXT. Pinggrian Rel Kereta Api (Siang) BEJO, seorang anak laki-laki berusia 24 tahun, berjalan menyusuri rel sepulang dari bekerja mengais rupiah di jalanan,
Lebih terperinciBuku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03
Buku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03 Ibu Utha berjualan gorengan di tepi jalan. Di sana ada pisang, bakwan, tahu, dan cireng tersedia. Rasanya? Kata para pembelinya, gorengan Ibu Utha renyah dan
Lebih terperinciAira Arsitha THE DARKA LAIA. Pertarungan Belum Selesai. Penerbit Gia Book Community
Aira Arsitha THE DARKA LAIA Pertarungan Belum Selesai Penerbit Gia Book Community Prolog Auranya... Kau lihat..??? Dia yang disapa itu memicingkan mata. Tatapannya menghujam ke arah gadis kecil berkuncir
Lebih terperincibenaya DAN DARA hal dep.indd 1 10/03/ :00:39
benaya DAN DARA benaya DAN DARA novel Inge Shafa Penerbit PT Elex Media Komputindo benaya DAN DARA Copyright 2017 Inge Shafa Editor: Pradita Seti Rahayu Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang Diterbitkan
Lebih terperinciSATU ada yang tertinggal
SATU ada yang tertinggal Laki-laki itu diam mematung di depan kemudi Baleno hitamnya. Sudah setengah jam dia hanya diam di pelataran parkir Maxi salon. Setiap kali pintu salon terbuka, matanya langsung
Lebih terperinciUntuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando
Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando Regrets and Revenge Apakah kamu masih pantas memintanya kembali setelah kamu menyuruhnya
Lebih terperinciBefore-After Met. Hara s POV
Before-After Met Hara s POV Aku bangun dari tidurku, tidur yang membuatku semakin tersiksa, kalau boleh pilih aku lebih memilih tidak ada malam agar aku tidak tidur panjang. Kenapa? Karena tiap malam aku
Lebih terperinciSebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang
Prolog Seorang teman atau bahkan lebih dari sekedar teman, ya tepatnya adalah sahabat? Apa yang kalian tau tentang teman ataupun sahabat? Dua kata yang hampir serupa, namum mempunyai arti begitu berbeda
Lebih terperinciLESTARI KARYA TITIS ALYCIA MILDA
KARYA TITIS ALYCIA MILDA PARA PELAKU:. Gadis berusia 24 tahun, seorang penari tradisional.. Ayah Lestari. Laki-laki berusia 50-an dengan garis wajah yang tegas.. Ibu Lestari. Wanita sederhana dan penyayang
Lebih terperinciMarwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25
Ellen hanya berdiri termangu melihat tubuh Marwan yang kaku terbujur yang tiga perempat tubuhnya tertutup oleh kain putih. Hanya kelihatan kepalanya saja. Ellen hanya ingin melihat wajah Marwan terakhir
Lebih terperinciTernyata itu Korupsi
Ternyata itu Korupsi Oleh: Aninditha Djuarsa Jam tanganku berbunyi pelan beep beep, terdengar jelas di dalam sepi membuat aku jadi melihat layar jam supaya tahu apa yang terjadi, pukul 16.00 WIB rupanya.
Lebih terperinciUJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN
UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN Disusun Oleh : NAMA : ARIF FAJAR SETYAWAN NIM : 09.12.3589 KELAS : 09 S1SI 02 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011
Lebih terperinciChapter 01: What will you do to protect me?
Chapter 01: What will you do to protect me? gimana bisa mereka?, Suzy memandangi tumpukan foto dihadapannya dengan muka merah padam menahan malu. Ada sepuluh lembar foto yang dikirim oleh wartawan Choi
Lebih terperinciPada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.
SAHABAT JADI CINTA Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang. Hey.!!! lagi ngapain ucap seseorang itu sambil menepuk pundakku. Saat ku menoleh
Lebih terperinciKeberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.
Keberanian Pagi itu di pedesan Kaliurang udara tampak sejuk dan embun pagi mulai pupus. Pada hari pahlawan 10 November tahun dimana kita mengingat perjuangan para pahlawan Indonesia. Ibu Malino sedang
Lebih terperinci(Oleh: Choirunnisa Fatima)
Kontroversial (Oleh: Choirunnisa Fatima) kontroversial /kon tro ver si al/ /kontrovérsial/ a bersifat menimbulkan perdebatan *** Tap tap tap. Suara entakan sepatunya pada lantai melukiskan kemantapan hatinya
Lebih terperinci- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -
- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan - Aku bertemu denganmu lengkap dengan salam perkenalan. Senyummu membaur dengan karamel panas yang kau suguhkan. Katamu cuaca cukup dingin jika hanya duduk diam
Lebih terperinciKanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog
Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog Chelvia tengah asyik duduk di teras rumahnya sambil serius mengetik sesuatu di HP-nya dengan bibir tersenyum-senyum sendiri. Hari itu ia tengah bahagia karena
Lebih terperinci2 Our Precious School
Kereta terakhir hari ini sampai di Desa Silia. Pintu kereta yang terbuka hanya menurunkan satu orang penumpang dengan raut wajah sedih. Indra Darmawan harus meninggalkan kota dan menetap di Desa Silia
Lebih terperinciMODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE
Lampiran 8 MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE 2009.33.032 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Lebih terperinciBerpisah... mudah kau bilang begitu. Kau bilang ini hanya sementara, dan bukan selamanya. Tapi aku tetap tidak rela kau pergi. Di gerbang kampus itu
--o--berpisah--o-- Berpisah... mudah kau bilang begitu. Kau bilang ini hanya sementara, dan bukan selamanya. Tapi aku tetap tidak rela kau pergi. Di gerbang kampus itu aku menangis sambil melihat kepergianmu.
Lebih terperinciLingkungan Sehat, Nyaman Dilihat, Gairah Meningkat!
Lingkungan Sehat, Nyaman Dilihat, Gairah Meningkat! Tok tok tok Terdengar sepintas olehku dari kejauhan seorang bapak tua berpeci hitam sedang memukul-mukul papan pada sebatang kayu. Ah, penasaran aku
Lebih terperinciSuatu hari. Fara, kamu ibu ikutkan ke olimpiade Ipa ya! Seru Bu Guru yang membuat Fara kaget sekaligus senang.
Cerpen mu Komunitas Penulis Cerpen Indonesia, Kumpulan Cerpen Karya Anak Bangsa Home 100 Cerpen Terbaru Cerpen Pilihan Cerpen of The Month Top Authors Film Cerpenmu Kirim Cerpen Kontak Kami Penyesalan
Lebih terperinciBAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina
BAB II RINGKASAN CERITA Ada dua kewajiban yang paling di benci Lara yang harus di lakukannya setiap pagi. Lara harus mengemudi mobil ayahnya yang besar dan tua ke rumah sakit dan mengantarkan adik-adiknya
Lebih terperinciPerjuangan Meraih Cita-cita
Perjuangan Meraih Cita-cita Matahari terik membakar ubun-ubun kepala. Senin pagi ini di SMA Negeri 1 Batangan telah berjejer rapi menghadap tiang bendera sekaligus pembina upacara hari ini. Pukul 08.00
Lebih terperinciROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1
ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1 Sinar matahari siang ini begitu terik hingga sanggup menembus setiap celah kain berlapis yang menutupi kulit setiap orang yang menantangnya. Langkah Guri semakin cepat
Lebih terperinciSoedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)
CHAPTER 1 Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) Kepala Sekolah Soedjono-Tresno Private High School atau STPHS, Christoper Rumbewas, menerima sejumlah buku, berkas siswa, dan juga seragam sekolah
Lebih terperinciKegiatan Sehari-hari
Bab 1 Kegiatan Sehari-hari Kegiatan Sehari-hari 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat daftar kegiatan sehari-hari berdasarkan penjelasan guru; 2) menceritakan
Lebih terperinci