PERANAN PREPOPULATED DATA DALAM MENINGKATKAN KEMUDAHAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA MAKASSAR UTARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANAN PREPOPULATED DATA DALAM MENINGKATKAN KEMUDAHAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA MAKASSAR UTARA"

Transkripsi

1 PERANAN PREPOPULATED DATA DALAM MENINGKATKAN KEMUDAHAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA MAKASSAR UTARA (Studi kasus pada KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MAKASSAR UTARA) KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) pada Program Studi DIII-Perpajakan Oleh : MIFTAHUL JANNAH PROGRAM STUDI PERPAJAKAN (D-III) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021 i

2 HALAMAN PERSEMBAHAN MOTTO Tetaplah TERSENYUM. Karna tanpa sadar, ada seseorang yang menjadikanmu alasan untuk TERSENYUM PERSEMBAHAN Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-Nya serta karunianya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. Alhamdulillah Rabbil alamin Karya Tulis Ilmiah Ini Kupersembahkan Kepada Kedua Orang Tuaku Bapak ABD Malik Hafid S.HI. M.S.i Dan Ibunda Sitti Rahma K.Lamuka SKM Yang Saya Cintai, Dan Karya Tulis Ilmiah ini Kupersembahkan Untuk orang yang sering nanya kapan wisuda? DAN SECARA KHUSUS SAYA PERSEMBAHKAN JUGA UNTUK PENDAMPING HIDUP SAYA.(kelak) PESAN Waktu akan selalu berpihak, tapi ego terbesar dalam diri kita yang menjadi penghalangnya iii

3 vi

4 vii

5 viii

6 KATA PENGANTAR Sebuah perjalanan hidup selalu memiliki awal dan akhir. Ibarat dunia ini yang memiliki permulaan dan titik akhir. Perjalanan hidup selama 3 tahun begitu terasa dalam sanubari, setelah melewati perjalanan panjang yang melelahkan, menyita waktu, tenaga dan pikiran sehingga penulis dapat merampung karya tulis ilmiah ini. Maka sepantasnyalah persembahan puji Syukur hanya diperuntukan kepada Sang Maha Sutradara, Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul Peranan prepopulated data dalam meningkatakan kemudahan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Utara. Kemudian senantiasa mengirimkan sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW serta para sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan islam sebagai agama samawi sekaligus sebagai aturan hidup yang telah mengantarkan umatnya dari dunia perhimpunan ke dunia perikatan. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu hingga selesai penulisan karya tulis ilmiah ini, dan kepada: 1. Bapak Prof Dr.H Ambo Asse M.Ag selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar beserta staf dan jajarannya. 2. Bapak Dr.H Andi Jam an, SE.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Dr.Agus Salim ix

7 HR.SE.,MM. selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Faidul Adzim, S.E.,M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Samsul Rizal, S.E.,MM selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. 3. Bapak Dr.H Andi Rustam SE.,MM.,Akt.,CA.,CPAI.,CPA.,ASEAN CPA selaku Ketua Prodi Program D-III Perpajakan dan segenap dosen Beserta Staf Prodi Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. 4. Bapak Prof. Dr. Akhmad., SE.,M.S.i selaku Pembimbing I dan Bapak Faidul Adziem., SE., M.S.i selaku Pembimbing II yang menyempatkan waktu ditengah kesibukan dan aktivitas telah bersedia membimbing dan membantu penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Bapak Andi Arifwangsa Adinigrat,S.E.,S.Pd.,M.Ak selaku penasehat akademik yang bersedia meluangkan waktunya membimbing penulis selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar 6. Seluruh Dosen dan segenap Civitas akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan ilmu dan nasehat kepada penulis serta bantuan lainnya. 7. Terimakasih sebesar-besarnya penulis haturkan kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Utara yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian. 8. Terimakasih kepada kedua orang tua terkasih dan tersayang, Bapak x

8 ABD Malik Hafid S.Hi M.Si dan Ibu Sitti Rahma K.Lamuka SKM semoga Allah SWT melimpahkan Ridho-Nya kepada keduanya. Sebagaimana mereka mendidik penulis semenjak kecil yang atas asuhan, limpahan kasih sayang mereka penulis selalu memperoleh kekuatan material dan moril dalam merintis kerasnya hidup. 9. Terimakasih kepada Kakak Nurul dan Kakak Onal,nisa,dan Imam yang senantiasa memberikan dukungan, do a beserta semangat selama penulis melakukan penyusunan karya tulis ilmiah ini. 10. Terimakasih kepada Teman seperjuangan saya Yuyun dan Aspika yang selama ini sudah sama-sama berjuang sampai titik ini karena telah memberikan semangat dan dukungan. 11. Terimakasih kepada Teman-teman Perpajakan Angkatan 18 yang senantiasa memberikan dukungan, semangat, saran, dan do a selama penulis melakukan penyusunan karya tulis ilmiah. 12. Terimakasih kepada Kakanda Thariq Kemal Amd.Pjk dan Syifa Ainun Qalbi Amd.Pjk yang senantiasa membantu penulis dalam menyusun karya tulis ilmiah. 13. Terimakasih kepada orang special yang selalu menemani dan mendukung penulis dalam proses pengerjaan karya tulis ilmiah. 14. Semua pihak yang telah banyak yang telah banyak memberikan bantuan dan arahan dalam penyusunan KTI dari awal hingga akhir. xi

9 ABSTRAK Miftahul Jannah, Peranan Prepopulated Data dalam meningkatkan kemudahan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Utara.( Studi kasus Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara). Karya Tulis Ilmiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Perpajakan Universitas Muhammadiyah Makassar.Di bimbing oleh Pembimbing I Akhmad dan Pembimbing II Faidul Adziem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Peranan Prepopulated Data dalam meningkatakan kemudahan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dan cendrung menggunakan analisis dengan pendekatan kualitatif untuk menggambarkan seberapa besarnya keunggulan sebelum adanya prepopulated data dan setelah adanya prepopulated data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan adanya E-faktur yang baru fitur 3.0 membantu Wajib Pajak untuk kepatuhan dan mengurangi resiko kekeliruan dalam pelaporan Pajak Pertambahan Nilai. Deangan adanya fitur 3.0 ini sangan memudahkan Wajib Pajak dalam pelaporan pajaknya. Kata kunci: Pajak Pertambahan Nilai, Pelaporan Pajak, Dan Prepopulated Data xii

10 ABSTRACT Miftahul Jannah, The role of Prepopulated Data in increasing the ease of reporting Value Added Tax at the North Makassar Tax Service Office (KPP). (A case study of the North Makassar Pratama Tax Service Office). Scientific Writing of the Faculty of Economics and Business of Taxation Study Program, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Advisor I Akhmad and Advisor II Faidul Adziem. This study aims to determine how the role of Prepopulated Data in increasing the ease of reporting Value Added Tax at the North Makassar Tax Service Office. The research method used is descriptive and tends to use analysis with a qualitative approach to describe how much superiority there is before the prepopulated data and after the prepopulated data. The results of this study indicate that with the new E-invoice feature 3.0, it helps taxpayers to comply and reduce the risk of errors in reporting Value Added Tax. With the 3.0 feature, it is very easy for taxpayers to report their taxes. Keywords: Value Added Tax, Tax Reporting, And Prepopulated Data xiii

11 DAFTAR ISI SAMPUL... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERSETUJUAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vii viii ix xi xii xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusun Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Penelitian... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5 A. Landasan Teori Pengertian Pajak Prepopulated E-Faktur... 7 B. Kerangka Konseptual C. Metode Pelaksanaan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Alur Penelitian xiv

12 3. Jenis Data dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Utara B. Struktur Organisasi C. Job Descriptions D. Tugas Pokok, dan Fungsi E. Janji, Motto dan Maklumat pelayanan Kantor Pelayana Pajak (KPP) Pratama Makassar Utara F. Hasil Penelitian G. Pembahasan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xv

13 DAFTAR TABEL Nomor Halaman Tabel 3.1 Data Wajib Pajak sebelum adanya Prepopulated Data 26 Tabel 3.2 Data Total Wajib Pajak sebelum adanya Prepopulated Data 27 Tabel 3.3 Data Wajib Pajak setelah adanya Prepopulated Data 27 Tabel 3.4 Data Total Wajib Pajak setelah adanya Prepopulated Data 28 Tabel 3.5 Data pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Wajib Pajak Makassar Utara per Masa Pajak xvi

14 DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman Gambar 2.1 Alur e-faktur 3.0 via dokumentasi DJP... 8 Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Gambar 3.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar Utara 18 Gambar 3.2 Data Wajib sebelum adanya Prepopulated Data Gambar 3.3 Data Wajib Pajak setelah adanya Prepopulated data 29 Gambar 3.4 Faktur Prepopulated Data Direktorat Jenderal Pajak 31 Gambar 3.5 Faktur Prepopulated Data Direktorat Jenderal Pajak 32 xvii

15 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman LAMPIRAN 1 SURAT PENELITIAN LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN DAN HASIL WAWANCARA 44 LAMPIRAN 3 DOKUMENTASI LAMPIRAN 4 DATA-DATA HASIL PENELITIAN xviii

16 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Direktorat Jendral Pajak buat berupayah meningkatkan kemudahan Wajib Pajak dalam Proses Pelaporan Pajak. Pertumbuhan masa digital menjadikan kesempatan sekalian tantangan untuk Direktorat Jendral Pajak( DJP) dalam pelayanan perpajakan. Salah satu pergantian wujud layanan kepada Wajib Pajak yang diberikan oleh DJP merupakan terdapatnya pelayanan berbentuk sistem pelaporan elektronik, sistem monitoring pelaporan serta Controller yang dilakukan di beberapa aplikasi dirjen pajak salah satunya yaitu e- faktur. Sistem teknologi data sangat memerlukan sumber energi manusia buat mengoperasikan serta memakai aplikasi tersebut. Sebelum e-faktur 3.0 mulai diimplementasikan secara penuh, DJP sudah melakukan uji coba sejak Februari Kala itu, hanya 4 PKP yang dilibatkan dalam uji coba tersebut. Lalu, DJP melibatkan 27 PKP pada Juni 2020 dan PKP pada Agustus Sedangkan, pada September 2020, melibatkan sebanyak PKP yang terdaftar di 159 KPP, yakni tiap 5 PKP di KPP Khusus, KPP Madya di luar Jakarta, dan KPP Pratama. Lahirnya e-faktur 3.0 ini sebenarnya dilatarbelakangi oleh beberapa kendala yang biasanya dialami oleh para PKP ketika melakukan kewajiban perpajakannya, seperti pengisian SPT Masa PPN baik pada form 1111 B1 maupun form 1111 B2, pembuatan faktur pajak, dan pelaporan SPT Masa PPN. Prepoopulated, baik Pajak Masukan maupun PIB, merupakan fitur terbaru yang ada di e-faktur

17 2 Pada aplikasi sebelumnya, e-faktur 2.2, setiap kali anda memperoleh Faktur Pajak atas perolehan BKP/JKP dari lawan transaksi, Dan harus melakukan input (1) secara manual (key-in) (2) melalui skema impor (3) melalui aplikasi scanner efaktur ke aplikasi e-faktur. E-Faktur 3.0 akan menyediakan data Pajak Masukan yang dapat anda kreditkan by system. Sehingga tidak perlu melakukan input secara manual ke aplikasi e-faktur. Sementara itu untuk Prepopulated SPT, ketika di tetapkan sebagai e-faktur 3.0, pelaporan SPT Masa PPN tidak lagi di gunakan melalui aplikasi e-faktur Client Desktop namun menggunakan aplikasi e-faktur Web Based. Seluruh data Pajak Keluran dan Pajak Masukan yang tersedia untuk di laporkan di SPT Masa PPN akan di sediakan melalui e-faktur Web Based tersebut. Bidang perpajakan hadapi pertumbuhan dengan terdapatnya sistem teknologi data ialah dengan terdapatnya pergantian faktur pajak jadi sistem e- faktur. Pada sistem e- faktur yang baru ini, para PKP diharuskan oleh pemerintah pusat buat memakai e- faktur, yang tadinya harus pajak memakai faktur manual untuk memberi tahu Pajak Pertambahan Nilai( PPN). Tujuan penerapan faktur elektronik adalah untuk memudahkan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan transaksi siap pakai untuk melindungi PKP dari kredit pajak masukan yang tidak sesuai. Hal ini karena faktur pajak elektronik yang dicetak dilengkapi dengan keamanan berupa kode QR. Kode QR menampilkan data transaksi pengiriman, nilai DPP dan PPN, dll. Menggunakan aplikasi faktur elektronik, nomor seri faktur acak pasti akan ditolak dalam aplikasi faktur elektronik, karena penerbitan nomor seri faktur pajak harus melalui tahap verifikasi PKP yang ketat, mulai dari pendaftaran ulang hingga aktivasi melalui kode pos dan kata sandi khusus.

18 3 Aplikasi ini digunakan oleh industri sebagai PKP. PKP yang dikonfirmasi dapat membuat faktur pajak, sehingga tidak ada lagi non-pkp yang dapat membuat faktur pajak sendiri. Pada versi aplikasi sebelumnya, yakni e-faktur 2.0, PKP harus melakukan input data Faktur Pajak secara manual atau melalui skema impor atau bahkan melalui aplikasi scanner e-faktur. Cara seperti itu biasanya menimbulkan permasalahan di lapangan, sehingga sistem prepopulated yang baru ini diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan Uraian Pada Latar Belakang maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana peranan prepopulated data dalam meningkatkan kemudahan dalam pelaporan pajak Pertambahan Nilai pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Utara? 2. Apa kegunaan dengan adanya prepopulated data pada fitur e-faktur? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas Tujuan penelitian yaitu untuk: 1. Mengetahui peranan prepopulated data dalam meningkatkan kemudahan pelaporan pajak pertambahan nilai pada KPP Pratama Makassar Utara. 2. Membantu Wajib Pajak untuk kemudahan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai.

19 4 D. Manfaat Penelitian 1. Untuk Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang bermanfaat dalam menambah wawasan peneliti mengenai peranan prepopulated data dalam meningkatkan kemudahan pelaporan pajak pertambahan nilai wajib pajak. 2. Untuk Akademisi Diharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi akademisi untuk menjadi bahan acuan dan pengetahuan terkait dengan Peranan Prepopulated data dalam meningkatkan kemudahan pelaporan pajak pertambahan nilai wajib pajak. 3. Untuk Instansi Sebagai bahan masukan atau pertimbangan atas peranan prepopulated data dalam meningkatkan kemudahan pelaporan pajak pertambahan nilai wajib pajak.

20 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pajak Menurut Mardiasmo (2016:3) Pajak merupakan iuran yang dibayarkan oleh rakyat kepada negara yang masuk dalam kas negara yang melaksanakan pada undang-undang serta pelaksanaannya dapat dipaksaaan tanpa adanya balas jasa. Iuran tersebut digunakan oleh negara untuk melakukan pembayaran atas kepentingan umum. untuk melakukan pembayaran atas kepentingan umum (mardiasmo, 2016:3) Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH, dalam buku Perpajakan Edisi Revisi 2013 (2013:1) menjelaskan Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbul (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Menurut Prof Dr. P.J.A. Andriani, dalam buku Perpajakan Indonesia (2014:3) pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum yang berhubungan dengan tugas Negara yang menyelenggarakan pemerintah. Menurut Prof Edwin R.A slegman dalam buku Perpajakan Indonesia (2009:1) Pajak adalah kontribusi wajib dari orang tersebut, kepada pemerintah untuk membayar biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan umum dari semua, 5

21 6 tanpa merujuk pada manfaat khusus conperred. Menurut Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan No. 16 Tahun 2009 Pasal 1 ayat 1 Pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada Negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunaka untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Berdasarkan pengertian pajak oleh beberapa ahli, maka pengertian pajak menurut penulis adalah iuran wajib masyarakat kepada kas Negara yang bersifat memaksa dengan imbalan yang tidak langsung dirasakan oleh masyarakat dan digunakan untuk keperluan Negara. 2. Prepopulated Prepopulated adalah suatu sistem di mana DJP yang menyediakan data Pajak Masukan milik PKP berdasarkan data yang telah terekam sebelumnya. Melalui fitur prepopulated ini, sehingga PKP tidak perlu lagi memasukkan data satu per satu. Fitur prepopulated ini membuat PKP tidak perlu menginput data Pajak Masukan secara manual. Fitur ini menolong tingkatkan kepatuhan pajak Harus Pajak mempermudah Harus Pajak dengan mengotomatisasi pengijian informasi pajak dalam aplikasi e- Faktur Fitur prepopulated ialah fitur bonus dari aplikasi e- faktur desktop yang tidak melenyapkan guna key- in ataupun mekanisme impor informasi CSV. Lewat fitur prepopulated ini, PKP tidak butuh lagi memasukkan informasi satu persatu, dengan memakai fitur prepopulated PKP tidak butuh mengimput informasi pajak masukan secara manual serta bisa kurangi terbentuknya kesalahan input informasi.

22 7 Tipe aplikasi e-faktur 2. 2, dimana PKP wajib melaksanakan input informasi faktur pajak dengan metode manual ataupun lewat skema impor ataupun lewat scanner e- faktur. 3. E- Faktur Faktur Pajak Elektronik ataupun e- faktur ialah faktur pajak yang terbuat lewat aplikasi ataupun sistem elektronik yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak( Sakti serta Hidayat, 2015: 123). Peraturan Menteri Keuangan No. 151/PMK mengatur penggunaan faktur pajak elektronik. 03/2013 Tata cara pembuatan dan tata cara pembetulan atau penggantian Faktur Pajak. Sesuai dengan Peraturan Menteri tersebut, Tata Usaha Negara Perpajakan menerbitkan Peraturan Tata Usaha Negara Perpajakan Nomor PER-16/PJ/2014 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pelaporan Faktur Pajak Elektronik. Konfirmasi untuk menutupi penerbitan faktur elektronik. Aplikasi e- Faktur 2. 2, PKP wajib melaksanakan input informasi faktur pajak secara manual ataupun lewat skema impor ataupun bahan lewat aplikasi Scanner e-faktur. Setelah itu Direktorat Jenderal Pajak melaksanakan pertumbuhan pada sistem tipe e-faktur 2.2 jadi sistem 3.0. Sistem e-faktur 3.0 ini ialah fitur pengisian otomatis ataupun Prepopulated Pajak Masukan, baik dalam wujud Pemberitahuan Impor Benda (PIB) ataupun e-faktur. Alur Sistem e- Faktur 3. 0 : 1. Memakai e- Faktur desktop ataupun e- Faktur basis website( webbased). 2. Melaksanakan permintaan( request) Faktur Masukan serta PIB. 3. Permintaan ke sistem e- Faktur

23 8 4. Kirim PIB serta Faktur Pajak Masukan a. RekamPIB 1. Memakai e- Faktur desktop ataupun e- Faktur basis website( webbased). 2. Melaksanakan validasi dengan database DJBC 3. Kirim informasi batch/ hari yang telah divalidasi pembayarannya, masuk ke database e- Faktur DJP 4. Kembali e- Faktur b. Lapor SPT Masa PPN 1. Masuk ke e- Faktur web 2. Masuk ke database SPT 3. Seleksi SPT Masa PPN yang hendak di laporan Berikut ialah alur e- faktur 3. 0 via dokumentasi Direktorat Jenderal Pajak( DJP): Gambar 2.1 Alur E-Faktur 3.0 via dokumentasi DJP

24 9 Informasi data yang bisa tersaji dalam prepopulated e- Faktur 3. 0 ialah: 1) Prepopulated Pemberitahuan Impor Benda( PIB) 2) Prepopulated Pajak Masukan( PM) 3) Prepopulated VAT( Value Added Tax) Refund 4) Prepopulated SPT Masa PPN ) Sinkronisasi kode cap fasilitas Pelaksanaan e- Faktur Pajak merupakan buat membagikan kemudahan kepada PKP dalam membuat Faktur Pajak tanpa wajib ke kantor pajak buat Manfaat dari data teknis meliputi: 1. Tanda tangan basah diganti dengan tanda tangan elektronik; 2. Tidak perlu mencetak faktur pajak elektronik, mengurangi biaya 3. Kertas, biaya cetak, biaya penyimpanan; 4. Aplikasi e-faktur dan aplikasi e-spt merupakan satu kesatuan untuk lebih 5. Mendorong pelaporan SPT selama masa PPN; dan 6. Permintaan nomor seri faktur pajak disediakan secara online melalui website Direktorat Jenderal Pajak (DJP), sehingga tidak perlu menghubungi KPP. Keuntungan yang diperoleh DJP dari aplikasi e- faktur pajak buat tingkatkan validitas Faktur Pajak sekalian berperan selaku Collecting informasi penyerahan BKP/ JKP lewat mekanisme PKP diharuskan mengirim segala informasi penjelasan Faktur Pajak ke sistem DJP buat memperoleh persetujuan dari DJP( approval). E- Faktur Pajak wajib disetujui oleh Dirjen Pajak tanpa

25 10 persetujuan DJP bukan ialah Faktur Pajak. Pemberlakuan e- Faktur Pajak dicoba secara bertahap mulai dari dini bulan Juli 2014 serta bersinambung buat tahun selanjutnya. Aplikasi terbaru yang rencananya telah mulai diberlakukan oleh DJP merupakan e- Faktur Pajak. Pemberlakukan pemakaian e- Faktur ini direncanakan oleh DJP lewat sebagian tahapan, ialah selaku berikut: 1. Sesi awal diberlakukan 1 Juli 2014 buat PKP tertentu yang dikukuhkan di KPP di area Kanwil DJP Harus Pajak Besar, KPP di area Kanwil DJP Jakarta Spesial, serta KPP Madya di Jakarta; 2. Sesi kedua diberlakukan 1 Juli 2015 buat PKP yang dikukuhkan di KPP di Pulau Jawa serta Bali; 3. Sesi ketiga diberlakukan 1 Juli 2016 buat PKP secara totalitas. B. Kerangka Konseptual Meningkatkan kemudahan Prepopulated Data pelaporan pajak pertambahan nilai. Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Dengan adanya Prepopulated Data pada aplikasi E-faktur, dapat memudahkan para PKP (PENGUSAHA KENA PAJAK) dalam pelaporan pajak pertambahan nilai dengan lawan transaksinya, tanpa harus mengkonfirmasi ke lawan tarnsaksinya. Dan sebelum ada prepopulated data para PKP harus mengkonfirmasi ke lawan transaksi.

26 11 C. Metode Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dimana penelitian ini bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian, misalnya subjek penelitian perilaku,presepsi,motivasi, tindakan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata kata dan bahasa. (Moleong:2012). 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara, yang berlokasi di Jalan Urip sumoharjo km. 4 GKN I Lt. 1, Makassar. Adapun waktu yang di butuhkan dalam melakukan penilitian selama 2 bulan, yakni bulan Juli-Agustus Alur penelitian Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta perolehan imformasi yang sesuai, maka metode yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Tahap Persiapan Pada tahap ini penulis melakukan beberapa persiapan, mulai dari penentuan topik yang akan diangkat, pengajuan judul, penentuan judul proposal, peninjauan objek dan lokasi, mencari bahan untuk pembuatan proposal, permohonan surat jalan/surat permohonan fakultas, pengurusan administrasi dan izin serta konsultasi dengan pihak dosen.

27 12 b. Studi Literatur Pada tahap ini penulis mencari dan mengumpulkan berbagai sumber bacaan yang berhubungan dengan objek pembahasan untuk memndukung penulisan laporan tugas akhir, antara lain Karya Tulis Ilmiah sebagai berikut : 1. (Kevin lintang,2017) Analisis penerapan e-faktur pajak dalam upaya meningkatkan kepatuhan pengusaha kena pajak untuk pelaporan spt masa ppn pada KPP Pratama Manado, dengan kesimpulan bahwa Tingkat kepatuhan dalam hal jumlah pengusaha kena pajak yang telah menggunakan e-faktur, dimana pada 6 bulan pertama setelah e-faktur diterapkan sebanyak 1324 pengusaha kena pajak yang terdaftar di KPP Pratama Manado telah menggunakan aplikasi e-faktur dari jumlah 1446 PKP pembuat faktur atau 91,56%, yang artinya dikategorikan dalam golongan efektif. 2. (Tri Cipta Ningsih, 2013) Determinan kesuksesan implementasi aplikasi e-faktur pajak, dengan kesimpulan bahwa 3. Pengembangan aplikasi perpajakan melibatkan isu keperilakuan yaitu perilaku Wajib Pajak dalam merespon sistem baru yang muncul, alam mengembangkan sistem baru, DJP perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi sistem tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain pandangan WP terhadap kegunaan sistem, kemudahan penggunaan, kepercayaan dan keadilan, norma, perilaku WP.

28 13 4. (Theo Allolayuk S.E.,M.Si.,Ak., 2018) Pengaruh penerapan aplikasi e-faktur terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak dengan kesimpulan bahwa e-faktur Pajak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak di KPP Pratama Jayapura. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar 7,651 yang lebih besar dari t tabel yatu 1,661 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 dimana signifikannya lebih kecil dari 0,05. Nilai koefisien regresi sebesar 0,424 yang artinya semakin baik Penerapan Aplikasi e-faktur maka Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak juga akan meningkat. c. Pengumpulan Data Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data mengenai topic yang dibahas. Data tersebut dikelompokkan menjadi data primer dan sekunder. Data primer diperolah dari hasil wawancara dengan narasumber yang kompeten, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan dokumentasi. d. Analisis Data dan Evaluasi Setelah penulis memperoleh data yang dibutuhkan, penulis akan melakukan analisis data dan evaluasi sehingga diperoleh data yang saling mendukung dan akurat dalam bentuk tulisan yang bersifat deskriptif dan informative. 3. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis data Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif dalam mengevaluasi dan memberikan sebuah gambaran mengenai Peranan

29 14 Prepopulated data dalam meningkatkan kemudahan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Pada Kantor Pajak Pratama (KPP) Pratama Makassar Utara. Jenis data kualitatif berupa informasi lisan maupun tulisan yang diperoleh dari hasil wawancara seperti gambaran umum instansi, struktur organisasi, dan perkembangan pajak di tempat penelitian. 2. Sumber Data Untuk membantu penulisan proposal ini maka penulis memperoleh sumber data dari : a. Data Primer Yaitu data yang bersumber dari hasil observasi (pengamatan) dan interview (wawancara) dengan kepala kantor dan sejumlah pegawai. b. Data sekunder Yaitu mengambil data yang sudah terpublikasi dan dokumen pajak di daerah tersebut. 4. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian adalah sebagai berikut : 1. Teknik Wawancara Yaitu dengan melakukan pengajuan pertanyaan-pertanyaan baik yang tertulis maupun tidak tertulis kepada pegawai kantor yang dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk membantu proses tugas akhir.

30 15 2. Tehnik Dokumentasi Pengumpulan data dengan mengumpulkan daftar dokumentasi yang di perlukan seperti Undang-Undang Perpajakan,lampiran formulirformulir, data mengenai pemeriksaan pajak, data mengenai kepegawaian dan data-data yang berhubungan dengan penulisan tugas akhir. 5. Teknik Analisis Data Penilitian ini menggunakan metode kualitatif karena metode ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran seutuhnya terkait objek yang akan di teliti. Melalui penilitian kualitatif peniliti berusaha mendiskripsikan permasalahan serta memberikan solusi terkait masalah. Dalam perumusan penilitian kuantitatif dimulai dari pengumpulan data-data mengenai penjelasan berupa kata-kata yang di dapatkan langsung dari buku,jurnal dan situs. Penelitian ini juga mendapatkan informasi untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang telah di rumuskan. Dalam penelitian ini ada beberapa yang harus kita persiapkan antara lain data pada jurnal-jurnal observasi dan dokumen dalam merumuskan ciri khusus sehingga memberikan dampak terhadap instrument dan sumber data yang di peroleh dalam penelitian. Dari data yang telah di peroleh masih informasi yang kasar atau mentah sebab peneliti hanya menggunakan beberapa untuk menentukan pokok permasalahn dalam penelitian. Dengan mengguanakan metode kualitatif, peneliti menyimpulkan jawaban dari setiap pemasalahan di teliti dalam suatu pokok penelitian secara keseluruhan.

31 16 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Utara Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Utara merupakan salah satu KPP pratama yang berada di bawah koordinasi kantor wilayah DJP Sulawesi selatan, Barat dan Tenggara. Wilayah kerjanya tersebar di enam kecamatan yang mencakup 63 kelurahan di kota Makassar. Jumlah wajib pajak terdaftar saat ini mencapai 130 ribu wajib pajak. Sector perekonomian yang dominan adalah perdagangan dan industri mengingat di Makassar terdapat pelabuhan dan kawasan industri. KPP Makassar Utara melewati sejarah perjalanan yang panjang seiring dengan transformasi kelembagaan yang di lakukan oleh Direktorat Jendral Pajak. Sesuai dengan keputusan mentri keuangan nomor 94/KMK.01/1994, di makassar hanya terdapat satu kantor pajak di kota makassar yaitu kantor pelayanan pajak ujung panjang yang berada di bawah kantor wilayah XII Sulawesi selatan dan Sulawesi tenggara. Karena laju perekonomian kota makassar yang sangat tinggi, maka pada tahun 2001 KPP Ujung Pandang di pecah menjadi KPP makassar utara dan KPP makassar selatan melalui keputusan mentri keuangan nomor 443/KMK.01/2001. KPP Makassar utara ini yang kemudian bertransformasi menjadi KPP Makassar Utara sesuai dengan peraturan mentri keuangan nomor PMK- 67/PMK.01/2008 tentang perubahan kedua atas peraturan mentri keuangan nomor 132/PMK.01/2006 tentang organisasi dan tata cara kerja instansi vertical 16

32 17 direktoral jendral pajak. Perubahan ini merupakan bagian dari reformasi dan modernisasi perpajakan yang dicanangkan oleh direktorat jendral pajak. Semangat reformasi dan modernisasi ini yang kemudian membawa KPP Makassar Utara senantiasa memberikan kontribusi positif bagi penerimaan negara serta terus meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada wajib pajak. Semangat ini juga membawa KPP Makassar Utara mampu meraih berbagai prestasi termasuk menjadi kantor pelayanan pajak percontohan di lingkungan kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara. B. Struktur Organisasi Kepala Kantor KPP Makassar Utara Kepala Sub bagian Umum dan Kepatuhan Internal Seksi penagihan Seksi pemeriksaan Seksi pelayanan Seksi pengolahan data dan informasi Seksi WASKON I Seksi WASKON II Seksi WASKON III Seksi WASKON IV Seksi Ekstensifikasi dan penyuluhan Gambar 3.1 Stuktur organisasi KPP Pratama Makassar Utara

33 18 C. Job description KPP Pratama Makassar Utara di pimpin oleh kepala kantor yaitu Syamsinar,S.P.M.Comm., yang bertanggung jawab kepada kepala kantor wilayah DJP sulsel,sulbar, dan sultra yang bertempat di makassar. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, kepala kantor di bantu oleh kelompok fungsional pemeriksa, dan seksi-seksi yaitu sebagai berikut : 1) Kepala sub bagian umum dan kepatuhan internal Kepala sub bagian umum dan kepatuhan internal membawahi petugas pelaksana dan unit kepatuhan internal. Tugas pokok dan fungsi dari petugas pelaksana yaitu melaksanakan bidang kepegawaian, keuangan dan uriusan rumah tangga kantor termasuk urusan bendahara pengeluaran, pembuat daftar gaji dan sekretaris kepala kantor. Unit kepatuhan internal memiliki tugas pokok dan fungsi memantau pelaksana tugas di kantor Pelayanan Pajak Pratama kebumen agar sesuai dengan SOP (standart operating procedure) da peraturan-peraturan yang berlaku. 2) Kepala Seksi Pemeriksaan Kepala Seksi Pemeriksaan membawahi Pegawai Pelaksana yang memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai pendukung kelompok Jabatan Fungsional Pemeriksa Pajak dalam hal administrasi pemeriksanaan pajak. 3) Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi membawahi Petugas Pelaksana dan Operator Console (OC). Tugas pokok

34 19 dan fungsi Pegawai Pelaksana yaitu sebagai pendukung perekaman data, pengolahan data, produksi data, distribusi data dan penyajian informasi lainnya. OC melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pendukung dalam bidang teknologi informasi, pemeliharaan jaringan, pemeliharaan software, pemeliharaan hardware, pemeliharaan data dan hal-hal lain terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi. 4) Kepala Seksi Pelayanan Kepala Seksi Pelayanan membawahi Pegawai Pelaksana yang memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai pendukung pelayanan di front office seperti penerimaan surat masuk, penerimaan permohonan, penerimaan pelaporan SPT, melaksanakan validasi SSP PPh Pasal 4 Ayat (2) atas Pengalihan Hak atas Tanah dan/ atau Bangunan serta melaksanakan pencetakan produk hukum. 5) Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan membawahi Pegawai Pelaksana yang yang memiliki tugas pokok dan fungsi dalam ekstensifikasi wajib pajak,penyuluhan perpajakan dan pengawasan pelaksanaan kewajiban perpajakan Wajib Pajak yang terdaftar dalam dua tahun terakhir. 6) Kepala Seksi Penagihan Kepala Seksi Penagihan membawahi Pegawai Pelaksana dan Juru Sita Pajak Negara. Pegawai Pelaksana memiliki tugas pokok dan fungsi yaitu melaksanakan administrasi penagihan

35 20 dan pelaporan piutang pajak. Juru Sita Pajak Negara memiliki tugas pokok dan fungsi dalam penagihan piutang pajak seperti penyampaian Surat Teguran, Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, pemblokiran rekening bank, berkoordinasi dengan instansi lain dalam rangka pelelangan hasil sitaan dan tugas lainnya. 7) Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi I (Waskon I) Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi I membawahi Pegawai Pelaksana dan Account Representative (AR). Pegawai Pelaksana Seksi Waskon I memiliki tugas pokok dan fungsi yaitu melaksanakan tugas administrasi di Seksi Waskon I, II, III, dan IV. Account Representative (AR) memiliki tugas pokok dan fungsi yaitu pelayanan back office atas permohonan wajib pajak dan memberikan konsultasi perpajakan. 8) Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II (Waskon II), Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi III (Waskon III). Kepala Seksi Waskon II dan III membawahi Account Representative (AR) yang memiliki tugas pokok dan fungsi yaitu melakukan pengawasan pelaksanaan kewajiban perpajakan wajib pajak, seperti melakukan visit ke lokasi wajib pajak, pengawasan pembayaran, pengawasan pelaporan, analisa laporan keuangan dalam rangka pengawasan, penerbitan surat himbauan, konsultasi perpajakan, usul pemeriksaan dan tugas-tugas pengawasan lainnya.

36 21 D. Tugas Pokok, dan Fungsi Sesuai dengan Penyuluhan /PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, KPP Pratama bertugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan, dalam wilayah wewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan. KPP Pratama menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : a) Pengumpulan, pencarin dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian objek pajak Bumi dan Bangunan; b) Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan; c) Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya; d) Penyuluhan perpajakan; e) Pelayanan perpajakan; f) Pelaksanaan pendaftaran Wajib Pajak; g) Pelaksanaan ekstensifikasi; h) Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak; i) Pelaksanaan pemeriksaan pajak; j) Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak; k) Pelaksanaan pemeriksaan pajak; l) Pembetulan ketetapan pajak;

37 22 m) Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan; dan n) Pelaksanaan administrasi kantor. E. Janji, motto, dan maklumat pelayanan KPP Pratama Makassar Utara. 1. Janji Pelayanan a) Tanggap, terampil, dan bertanggung jawab dalam bekerja. b) Senantiasa memberikan pelayanan terbaik, ramah, sopan, cepat dan tepat kepada masyarakat Wajib Pajak. c) Memenuhi layanan unggulan Direktorat Jenderal Pajak. 2. Motto Pelayanan Melayani dengan CERMAT Cepat,Efesien,Ramah,Mudah,Aktif,Tepat. 3. Maklumat Pelayanan Dengan ini kami menyatakan sanggup menyelenggarakan pelayanan sesuai standar pelayanan yang telah di tetapkan dan apabila tidak menepati janji ini, kami siap menerima sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

38 23 F. Hasil Penelitian 1. Peranan prepopulated data dalam meningkatkan kemudahan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Utara. Prepopulated adalah fitur tambahan pada aplikasi e-faktur yang tidak menghilangkan fungsi key-in atau mekanisme impor data CSV. Prepopulated pajak masukan adalah suatu sistem dimana Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang menyediakan data pajak masukan milik Pengusaha Kena Pajak (PKP) berdasarkan data yang telah terekam sebelumnya. Dengan melalui fitur Prepopulated ini, para Pengusaha Kena Pajak (PKP) tidak perlu lagi memasukkan data satu per satu, dan membuat para Pengusaha Kena Pajak (PKP) tidak perlu mengimput data pajak Masukan secara manual atau mandiri. Sehingga sistem ini di harapkan mengurangi terjadinya kesalahan input data. Tujuan di lakukannya prepopulated pajak masukan adalah upaya Direktoeat Jenderal Pajak dalam memberikan pelayanan tambahan kepada Pengusaha Kena Pajak (PKP) di dalam menyampaiakan SPT masa PPN secara lengkap, benar dan jelas. Dengan adanya prepopulated pajak masukan ini, aplikasi e-faktur dan sarana pelaporannya, tidak lagi menggunakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) online, melainkan menggunakan e-faktur web based yang sudah terhubung dengan aplikasi e-faktur. Dengan begitu ketika Wajib Pajak akan melakukan pelaporan pajak, SPT akan keluar dengan data pajak yang sudah di input oleh Wajib Pajaksebelumnya di aplikasi e-faktur. Pada aplikasi sebelumnya, para Pengusaha Kena Pajak (PKP) harus melakukan input data faktur pajak secara manual atau melalui impor atau melalu

39 24 aplikasi scanner e-faktur. Cara seperti itu biasanya menimbulkan permasalahan, sehingga sistem prepopulated yang baru dapat mengatasi masalah tersebut. Peranan prepopulated data pada Kantor Pelayanan Pajak(KPP) Pratama Makassar Utara sangat berperan penting. Pada sistem Direktorat Jenderal Pajak yang dulu, jika perusahaan membeli barang, faktur pajaknya masukannya di rekam manual/rekam mandiri, dengan adanya prepopulated data begitu perusahaan merekam faktur pajaknya, langsung muncul di Web Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tersimpan di database. Jadi yang dulunya database per Wajib Pajak, sekarang databasenya hanya satu di Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Adapun dari hasil wawancara saya adalah keunggulan dari prepopulated ini membantu Wajib Pajak untuk kepatuhan dan mengurangi resiko kekeliruan.sebelum adanya prepopulated data ini Wajib Pajak melaporkan pajak masukannya harus mengimput sendiri. Memudahkan Wajib Pajak menunggu faktur dari penjual untuk pelaporannya bisa by sistem karena sudah terakomodir dalam satu sistem yaitu di wep e-faktur. Dan data Wajib Pajak lebih terjaga, karena sistem sebelumnya memakai barcot, dan itu di scan dengan sistem di Android & Iphone bisa terbaca, dan sistem itu bukan pengadaan dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP), jadi bisa saja bocor ke pihak lain. Setelah adanya Prepopulated keamanan datanya lebih terjaga. Berikut ini data Wajib Pajak sebelum adanya Prepopulated Data.

40 25 Tabel 3.1 Data Wajib Pajak sebelum adanya Prepopulated Data. NO TAHUN CARA PENJUMLAHAN WAJIB PAJAK 1. September = Oktober = November = Desember = = Januari = Februari = Maret = April = Mei = Juni = Juli = Agustus = = (Sumber data : Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama, Makassar Utara (2020) )

41 26 Tabel 3.2 Data Total Wajib Pajak sebelum adanya Prepopulated Data No. TAHUN WAJIB PAJAK 1. September - Desember Januari - Agustus TOTAL Sumber Data : KPP Pratama, Makassar Utara (2020) Wajib Pajak 45,000 40,000 35,000 30,000 25,000 20,000 40,752 15,000 10,000 5,000 24,648 16,104 0 September-Desember 2019 Januari-Agustus 2020 Total Wajib Pajak Sumber : data di olah 2020 Gambar 3.2 Data sebelum adanya Prepopulated Data

42 27 Melihat jumlah dari data di atas sebelum adanya prepopulated data sejumlah wajib pajak. Dari hasil wawancara yang saya peroleh peranan prepopulated data sangat membantu wajib pajak dalam pelaporan Pajak Masukannya. sebelum adanya prepopulated data, para wajib pajak melaporkan faktur pajak masukannya secara rekam manual atau rekam mandiri. Tabel 3.3 Data Wajib Pajak setelah adanya Prepopulated Data NO TAHUN CARA PENJUMLAHAN WAJIB PAJAK 1. September = Oktober = November = Desember = Total Januari = Februari = Maret = April = Mei = Juni = Total Sumber Data : KPP Pratama, Makassar Utara (2021)

43 28 Tabel 3.4 Data total Wajib Pajak setelah adanya Prepopulated Data NO TAHUN WAJIB PAJAK 1. September Desember Januari - Juni TOTAL Sumber Data : KPP Pratama, Makassar Utara (2021) Wajib Pajak 35,000 30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5, September-Desember 2020 Januari-Juni 2021 Total Wajib Pajak Sumber : data di olah 2021 Gambar 3.3 Data setelah adanya Prepopulated Data Melihat jumlah dari data di atas setelah adanya Prepopulated Data sejumlah Wajib Pajak. Para Wajib Pajak melaporkan Pajak Pertambahan Nilai by sistem yang tersedia di web e-faktur yang di sediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan hanya ada di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tanpa

44 29 perlu ke kantor pajak untuk meminta faktur pajaknya, sehingga kurangnya data Wajib Pajak yang datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP). 2. Alur tahapan penggunaan data Pajak Pertambahan Nilai pada e-faktur 3.0 Wajib Pajak yang di kukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak dapat lebih muda untuk meng-upload Pajak Masukan dalam e-faktur 3.0. Hal ini di karenakan e-faktur 3.0 memiliki fitur tambahan berupa Prepopulated Pajak Masukan. Fitur Prepopulated membuat Pengusaha Kena Pajak tidak perlu lagi mengimput data Pajak Masukan secara manual (key-in). Dengan demikian, Prepopulated di harapkan mengurangi terjadinya kesalahan input data, misalnya data Nomot Transaksi Penerimaan Negara (NTPN). Meski begitu, fitur Prepopulated ini merupakan fitur tambahan dan tidak menghilangkan fungsi keyin atau mekanisme impor data CSV. Pada versi aplikasi sebelumnya, PKP harus melakukan input data faktur pajak secara manual/melalui skema impor/melalui aplikasi scanner e-faktur. Pada kali ini saya akan menjelaskan cara upload faktur Pajak Masukan menggunakan fitur Prepopulated. Berikut ini tahapan menggunakan data PPN di e-faktur 3.0 terbaru : 1. Masuk ke aplikasi e-faktur 3.0 dan login menggunakan akun PKP 2. Buka menu Prepopulated data 3. Selanjutnya akan muncul tiga jenis sumber data, yakni: Faktur Pajak Masukan Dokumen Impor VAT Refund Setelah itu klik sesuai dengan keperluan

45 30 4. Pilih masa pajak yang akan di Tarik data prepopulated faktur pajak Masukan-nya 5. Isi masa pajak dan tahun pajak 6. Klik Get Data 7. Input Captcha dan passphrase 8. Selanjutnya, akan terlihat tampilan data Prepopulated faktur pajak masukan sesuai data terkini. 9. Klik salah satu data faktur pajak yang di inginkan. 10. Klik opsi ubah pengkreditan yang letaknya ada di bagian bawah 11. Cek data yang terlihat di Prepopulated Pajak Masukan, juga dapat melakukan proses upload dengan klik opsi upload yang ada di bagian bawah. 12. Setelah klik tombol upload akan muncul notifikasi sebagai informasi 13. Klik yes kalau sudah yakin 14. Cek hasil upload prepopulated Data faktur Pajak Masukan dengan cara masuk ke menu, setelah itu Pajak Masukan dan setelah itu Administrasi Faktur. 15. Setelah rangkaian proses 1-14 di lakukan,spt Masa PPN siap di laporkan.

46 31 Gambar 3.4 Faktur Prepopulated data Direktorat Jenderal Pajak (DJP)

47 32 Gambar 3.5 Faktur Prepopulated Data Direktorat Jenderal Pajak

48 33 Tabel 3.5 Data pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Wajib Pajak Makassar Utara per Masa Pajak NO TAHUN WAJIB PAJAK Sumber data : KPP Pratama, Makassar Utara (2020) 30,000 Wajib Pajak 25,000 20,000 15,000 10,000 20,940 20,304 21,792 23,244 24,648 22,500 5, Wajib Pajak Sumber : data di olah 2020 Gambar 3.6 Data pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Wajib Pajak Makassar Utara

49 34 Dari data di atas, jumlah Wajib Pajak dalam Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada tahun 2015 jumlah Wajib Pajaknya adalah , pada tahun 2016 jumlah Wajib Pajaknya adalah , Pada tahun 2017 jumlah Wajib Pajaknya , pada tahun 2018 jumlah Pajaknya , pada tahun 2019 jumlah Wajib Pajaknya , dan pada tahun 2020 jumlah Wajib Pajaknya Menurut Supramono (2009 : 125) Pajak Pertambahan Nilai merupakan pajak yang di kenakan atas konsumsi di dalam negeri (daerah pabean), baik konsumsi BKP maupun JKP. Menurut Waluyo (2011 : 9) menyatakan bahwa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pajak yang di kenakan atas konsumsi di dalam negeri (di dalam Daerah Pabean), baik konsumsi barang maupun konsumsi jasa. Mardiasmo (2009 : 269) menyatakan bahwa apabila di lihat dari sejarahnya, Pajak Pertambahan Nilai merupakan pengganti dari Pajak Penjualan. G. Pembahasan Dengan adanya Prepopulated Data pada fitur e-faktur dapat membantu Wajib Pajak mengisi SPT Masa PPN dengan lengkap, benar dan jelas,sehingga tidak terjadi kesalahan input yang dapat merugikan hak Wajib Pajak. Membantu faktur pajak dan pelaporan SPT Masa PPN saling terhubung. Meningkatkan kemudahan pelayanan kepada Pengusaha Kena Pajak (PKP).Menyederhanakan proses Administrasi pelaporan SPT Masa PPN. Hal ini dapat di lihat dari Data sebelum adanya Prepopulated data dan setelah adanya Prepopulated data. Sebelum adanya Prepopulated data jumlah wajib pajak yang melaporkan Pajak Pertambahan Nilanya berjumlah Wajib Pajak. Dan setelah Prepopulated data berjumlah Wajib Pajak. Sebelum adanya Prepopulated

50 35 pelaporan Wajib Pajak sebelum adanya Prepopulated data lebih banyak dari pada setelah adanya Prepopulated data, hal tersebut karena sebelum Prepopulated data para Wajib Pajak melaporkan Pajak Pertambahan Nilainya secara manual atau mandiri, dan setelah adanya prepopulated data para Wajib Pajak melaporkan Pajak Pertambahan Nilainya by sistem yang tersedia di web e- Faktur yang di sediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak dan hanya ada di DJP tanpa perlu ke kantor pajak untuk meminta faktur pajaknya. Keunggulan dengan adanya Prepopulated data pada fitur e-faktur adalah yang sebelumnya sistemnya manual untuk menarik data dan harus mengkonfirmasi ke customer dan setelah adanya fitur ini tanpa harus konfirmasi ke customer tinggal menarik data pada sistem langsung muncul semua data-data yang di perlukan dan untuk kerugian atas PPN sudah tidak ada. Dan pajak Masukan dapat dengan mudah di kreditkan tanpa menunggu faktur fisiknya, dan juga meningkatkan kepatuhan pembayaran pajak. Dapat membantu Wajib Pajak untuk kepatuhan dan mengurangi resiko kekeliruan data yang di laporkan, dan tidak terlalu lama di terima oleh lawan transaksi,dengan cepatnya begitu membantu Wajib Pajak untuk memenuhi kepatuhan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai.

51 36 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan maksud dan tujuan pada penelitian yang telah di tetapkan serta hasil penelitian yang di paparkan, maka penelitian menarik beberapa kesimpulan yaitu : 1. Peranan Prepopulated data pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Utara dapat memudahkan Wajib Pajak ketika melakukan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan penerbitan e-faktur dan memberikan kemudahan kepada Wajib Pajak tanpa harus mengkonfirmasi ke lawan jenis transaksinya ketika ingin menerbitkan e-faktur, Wajib Pajak tinggal menarik di Website yang di sediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan sistem tersebut hanya terdapat di Direktorat Jenderal Pajak (DJP). 2. Kegunaan dengan adanya Prepopulated data sangat membantu Wajib Pajak dalam pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan penerbitan e- Faktur, dan dapat mengurangi kekeliruan dalam memenuhi kepatuhan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). 36

52 37 B. Saran Berdasarkan kesimpulan dari penelitian mengenai peranan Prepopulated data dalam meningkatkan kemudahan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada Kantor Pelayanan Pajak(KPP) Pratama Makassar Utara, maka penelitian menyarankan: 1. Untuk pihak kantor pelayanan pajak (KPP) Pratama Makassar Utara di harapkan selalu meningkatkan kinerja dari aplikasi Prepopulated data sehingga tidak ada kendala dalam pelaporan pajak. 2. Bagi pegawai kantor pelayanan pajak agar selalu memberikan pelayan terbaik kepada Wajib Pajak, dan agar meningkatkan fitur terbaru pada Prepopulated data. 3. Bagi Wajib Pajak agar selalu giat dalam melaporkan Pajak Pertambahan Nilai.

53 38 DAFTAR PUSTAKA Sumber artikel Hk Miska. 2020, Analisis penerapan perhitungan, penyetoran, dan pelaporan pajak pertambahan nilai (PPN) pada CV. Sumber Cahaya Mega Berkah (berbasis e-faktur) Kevin Lintang, Lintje Kalangi dan Rudy Piusung.2017, Analisi Penerapan e- Faktur Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Untuk Pelaporan SPT Masa PPN Pada KPP Pratama Manado. Lia Amdayani,Mulyati Akib.2014, Analisis penerapan e-filling dalam system e- Filling dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Wajib Pajak Orang Pribadi. Maria Anzeli,Inggriana Elim,Novi S Budiarso. 2018, Analisis penerapan e-faktur Dalam prosedur dan pembuatan faktur pajak dan pelaporan SPT Masa PPN pada CV.Wastu Citra Pratama. Moleong,Lexy J.(2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung :PT Remaja Rosdakarya. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pembuatan dan Tata Cara Pembetulan atau Penggantian Faktur Pajak. Sakti dan Hidayat, 2015:123. Faktur Pajak Elektronik atau yang biasa di sebut e- Faktur adalah faktur pajak yang di buat dengan melalui aplikasi atau sistem elektronik yang di tentukan atau yang di sediakan Direktorat Jenderal Pajak. Theo Allolayuk S.E.,M.Si.,Ak.2018, Pengaruh Penerapan Aplikasi E-Faktur Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak. Tri Ciptaningsih. 2013, jurnal Determinan Kesuksesan Implementasi Aplikasi e- Faktur Pajak. Widia Afriani Perangin-angin,Agustini Dyah Respati agustini,maharani Dhian Kusumawati. 2016, Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use Terhadap Attitude Toward Using E-Faktur. Sumber Undang-Undang Republik Indonesia. Undang-ndang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Sumber Internet Umum dan tata cara Perpajakan

54

55 40 LAMPIRAN 1 SURAT PENELITIAN

56 41

57 42

58 43

59 44

60 45 LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN DAN HASIL WAWANCARA Wawancara bagian pengawasan 1 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Utara. 1. Apa yang di maksud dengan prepopulated Data? Jawaban : prepopulated data kaya penyediaan informasi yang sudah terekam sebelumnya, yang di siapkan oleh DJP terkait berdasarkan dengan data sebelumnya. Sistem DJP yang dulu, jika perusahaan membeli barang ke toko A atau ke toko B ataupun impor ada faktur pajak masukannya yang jadi pengurangn Pajak Pertambahan Nilainya. Jadi sebelum itu faktur pajak masukannya itu rekam manual/rekam mandiri setelah adanya prepopulated data begitu toko merekam faktur pajaknya langsung muncul di web DJP dan tersimpan di databasejadi tinggal menarik apakah sudah cocok atau tidak tanpa perluy merekam ulang lagi. Dulu databasenya perwajib pajak, sekarang databasenya hanya satu di DJP. 2. Apa keunggulan dengan adanya prepopulated data pada fitur E-faktur? Jawaban : Terkait dengan E-faktur yang baru fitur 3.0 keunggulannya untuk membantu Wajib Pajak untuk kepatuhan dan mengurangi resiko kekeliruan, dulu Wajib Pajak jika mau melaporkan pajak masukannya harus mengimput sendiri.dan lebih tepatnya membantu Wajib Pajak untuk memenuhi kepatuhan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai.

61 46 3. Kendala apa yang sering di alami oleh Wajib Pajak dalam penerapan prepopulated data, dan apa solusi yang di ambil dalam penyelesaian kendala tersebut? Jawaban : Terkait masalah sistem aplikasi kadang Wajib Pajak tidak bisa Aprove data Pajak Masukannya. Solusinya dari DJP di arahkan ke Bagian Helpdesk untuk membantu Wajib Pajak. 4. Bagaimana penerapan prepopulated data dalam meningkatkan kemudahan Wajib Pajak dalam pelaporan Pajak Pertambahan Nilai? Jawaban : Dalam pemberlakuan aplikasi E-faktur pada fitur 3.0 memudahkan Wajib Pajak, tidak perlu menunggu faktur yang dari pejual untuk pelaporannya, jadi by sistem, semua terakomodir dalam satu sistm yaitu di WEB E-faktur. Sebelum adanya prepopulated data databasenya bisa di pihak lain, setelah adanya prepopulated data keamanan datanya bisa lebih terjaga. 5. Apakah keuntungan dengan adanya prepopulated data pada pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Utara? Jawaban : Kepatuhannya yaitu Pajak Masukan dapat dengan mudah di kreditkan tanpa menunggu faktur fisiknya dan juga meningkatkan kepatuhan pembayaran pajak.

62 47 Wawancara pihak Wajib Pajak 1. Apa keunggulan dengan adanya Prepopulated data pada fitur E-faktur? Jawaban : Keunggulan yang di alami Wajib Pajak adalah dulu sebelum adanya prepopulated data sistem pelaporan pajak secara manual, setelah adanya prepopulated data tanpa lagi konfirmasi ke customer, tinggal di Tarik dari sistem langsung muncul semua datanya.dan masalah kerugian atas Pajak Pertambahan Nilai itu sudah tidak ada. 2. Kendala apa yang sering di alami Wajib Pajak dalam penerapan prepopulated data, dan apa solusi yang di ambil dalam penyelesaian kendala tersebut? Jawaban : Untuk kendala sama sekali tidak ada di rasakan oleh Wajib Pajak 3. Bagaimana penerapan prepopulated data dalam meningkatkan kemudahan Wajib Pajak dalam pelaporan Pajak Pertambahan Nilai? Jawaban : Membuka aplikasi E-faktur, pilih prepopulated data, faktur pajak masukan. Selanjutnya masukkan masa dan tahun faktur yang akan di kreditkan lalu klik get data akan muncul permintaan chapta dan paspress kemudian piulih faktur yang akan di kreditkan atau tidak. Setelah itu di aploud. Penerapan ini yang selalu di jalankan dalam kemudahan mengkreditkan faktur dari customer.

63 48 LAMPIRAN 3 DOKUMENTASI Gambar I : Halaman Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Utara.

64 49 Gambar II : Wawancara bersama bagian Pengawasan I di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama makassar Utara (12 Agustus 2021) Gambar III : Wawancara bersama bagian Pengawasan I di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Utara (12 Agustus 2021)

65 50 Gambar IV : Wawancara bersama bagian Pengawasan I di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Utara (12 Agustus 2021) Gambar V : Wawancara bersama kepala bagian Pengawasan I di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Utara (12 Agustus 2021)

66 51 Gambar VI : Wawancara bersama bagian seksi pengawasan I di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Utara (12 Agustus 2021) Gambar VII: Foto bersama bagian Pengawasan I Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Utara (12 Agustus 2021)

67 52 Gambar VIII : Wawancara bersama Wajib Pajak di PT Bumi Jasa Utama (16 Agustus 2021) Gambar IX : Wawancara bersama Wajib Pajak di PT Bumi Jasa Utama (16 Agustus 2021)

68 53 Gambar X : Wawancara Bersama Wajib Pajak di PT Bumi Jasa Utama (12 Agustus 2021) Gambar XI : Foto bersama Wajib Pajak di PT Bumi Jasa Utama (16 Agustus 2021)

69 54 LAMPIRAN 4 DATA-DATA HASIL PENELITIAN Data Wajib Pajak sebelum adanya Prepopulated Data NO TAHUN WAJIB PAJAK 1. September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

70 55 Data Wajib Pajak setelah adanya Prepopulated Data NO TAHUN WAJIB PAJAK 1. September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni

71 56 Data pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Wajib Pajak Makassar Utara TAHUN 2015 NO TAHUN WAJIB PAJAK 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

72 57 TAHUN 2016 NO TAHUN WAJIB PAJAK 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

73 58 TAHUN 2017 NO TAHUN WAJIB PAJAK 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

74 59 TAHUN 2018 NO TAHUN WAJIB PAJAK 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

75 60 TAHUN 2019 NO TAHUN WAJIB PAJAK 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

76 61 TAHUN 2020 NO TAHUN WAJIB PAJAK 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

77 62 TAHUN 2021 NO TAHUN WAJIB PAJAK 1. Januari Februari Maret April Mei Juni

78 63

79 64

80 65

81 66

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 19 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Instansi 1. Sejarah KPP Pratama Kebumen Sejarah berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Kebumen bermula dari Kantor Dinas Luar Tingkat I yang merupakan cabang

Lebih terperinci

BAB III LATAR BELAKANG INSTITUSI. Besar/ Large Taxpayers Office (LTO) pada tahun 2002 yang diikuti peresmian

BAB III LATAR BELAKANG INSTITUSI. Besar/ Large Taxpayers Office (LTO) pada tahun 2002 yang diikuti peresmian BAB III LATAR BELAKANG INSTITUSI A. Sejarah Institusi Direktorat Jenderal Pajak mengawali pembentukan Kantor Pelayanan Pajak modern dengan meresmikan berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar/

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan 14 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENGUMPULAN DATA

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENGUMPULAN DATA BAB 3 OBJEK DAN METODE PENGUMPULAN DATA 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Kosambi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kosambi dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 132/PMK.01/2006

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN BELAWAN. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Belawan

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN BELAWAN. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Belawan BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN BELAWAN A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Belawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan semula bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diperjualbelikan, telah dikenai biaya pajak selain dari pada harga pokoknya

BAB I PENDAHULUAN. yang diperjualbelikan, telah dikenai biaya pajak selain dari pada harga pokoknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Faktur Pajak merupakan bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau penyerahan Jasa

Lebih terperinci

Optimalisasi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Makassar Utara

Optimalisasi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Makassar Utara Jurnal Office, Vol.3, No.1, 2017 Optimalisasi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Makassar Utara Lina Mariana Politeknik Informatika Nasional Email : linamariana90@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersaing dengan negara-negara lain. Dalam hal ini peran masyarakat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersaing dengan negara-negara lain. Dalam hal ini peran masyarakat Indonesia, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Pada era globalisasi seperti sekarang, persaingan antar negara semakin ketat. Oleh karena itu, Negara Indonesia dengan gencar

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. III.1.1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Dua

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. III.1.1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Dua BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Dua Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Kebon Jeruk Dua dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Belawan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Belawan BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Belawan Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan semula bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang. Pajak Bumi dan Bangunan Bandung Tiga. Namun sehubungan dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang. Pajak Bumi dan Bangunan Bandung Tiga. Namun sehubungan dengan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang KPP Pratama Soreang ini pada mulanya merupakan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bandung Tiga. Namun sehubungan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Sebelum diterapkannya sistem administrasi perpajakan modern, Kantor

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Sebelum diterapkannya sistem administrasi perpajakan modern, Kantor 29 BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat KPP Madya Tangerang Sebelum diterapkannya sistem administrasi perpajakan modern, Kantor Pelayanan Pajak Madya Tangerang, dimana struktur organisasinya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Pada tahun 1976, Kantor Pelayanan Pajak Pratama masih disebut Kantor Inpeksi Pajak, pada saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah. Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. daerah. Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan suatu kewajiban dan pengabdian peran aktif warga negara dan anggota masyarakat lainnya untuk membiayai berbagai keperluan negara berupa pembangunan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1.1. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kalideres

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1.1. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kalideres BAB III OBYEK PENELITIAN III.1. Latar Belakang Obyek Penelitian III.1.1. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kalideres Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kalideres adalah instansi vertikal Direktorat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A.Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A.Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan 16 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A.Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan Sejarah umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran umum KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran umum KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Objek Penelitian 1. Gambaran umum KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No: 132/PMK.01/2006

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Masalah Menurut Undang-undang No. 42 Tahun 2009 dimana Pengusaha Kena Pajak yang melakukan Penyerahan Barang Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak Adapun yang menjadi visi Direktorat Jenderal Pajak adalah : Menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan system

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA III.1 Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga beralamatkan di Jl. K.H

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Januari 2002 di Jalan Letjen S. Parman Nomor 102, Jakarta Barat berdasarkan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Januari 2002 di Jalan Letjen S. Parman Nomor 102, Jakarta Barat berdasarkan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan III.1.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Grogol Petamburan didirikan pada tanggal 1 Januari 2002 di Jalan Letjen S. Parman

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Barat

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Barat BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Barat Pada tahun 1976, Kantor Pelayanan Pajak masih disebut Kantor

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan berganti nama dari Kantor Pelayanan Pajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, berkesinambungan dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA A. Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak Pajak merupakan kontribusi wajib kepada Negara yang terhutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju dan demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. maju dan demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional sebagai suatu rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan akan menuntut adanya modernisasi meliputi semua aspek kehidupan. Layaknya sebuah

Lebih terperinci

:Prosedur Pembuatan dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai dengan Aplikasi e-spt PPN 1111 DM :Faiga Meiriskha NIM : ABSTRAK

:Prosedur Pembuatan dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai dengan Aplikasi e-spt PPN 1111 DM :Faiga Meiriskha NIM : ABSTRAK Judul Nama :Prosedur Pembuatan dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai dengan Aplikasi e-spt PPN 1111 DM :Faiga Meiriskha NIM :1406043083 ABSTRAK Guna meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak dalam penyampaian

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

BAB III PEMBAHASAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek BAB III PEMBAHASAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Pelaksanaan Kerja Praktek 3.1.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kerja praktek yang penulis kerjakan selama melaksanakan kerja praktek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian dan Daerah Operasi Objek Penelitian Dalam menyusun skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di KPP Pratama Tangerang Timur yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Tebet adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak ( DJP) yang berada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kalideres Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kalideres merupakan pemecahan dari Kantor Pelayanan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega, penulis ditempatkan di bagian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Medan Kota

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Medan Kota BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Medan Kota Sejarah umum dari kantor pelayanan pajak dimulai pada masa penjajahan belanda,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan 14 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Nilai (PPN) yang mulai diberlakukan secara efektif sejak 1 April 1985 telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Nilai (PPN) yang mulai diberlakukan secara efektif sejak 1 April 1985 telah 7 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Diantara usaha pemerintah untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak adalah dengan mengoptimalkan proses dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KPP PMA LIMA

BAB III GAMBARAN UMUM KPP PMA LIMA BAB III GAMBARAN UMUM KPP PMA LIMA 3.1. Gambaran Umum KPP PMA Lima Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Lima (KPP PMA Lima) dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 443/KMK/0172001

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (dapat di paksakan) yang langsung dapat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Barat Pada tahun 1976, Kantor Pelayanan Pajak masih disebut Kantor Inspeksi Pajak. Pada saat itu masih

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA CIKARANG SELATAN. 2.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Cikarang Selatan

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA CIKARANG SELATAN. 2.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Cikarang Selatan BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA CIKARANG SELATAN 2.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Cikarang Selatan Sebelum berubah nama menjadi Kantor Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cikarang Selatan,

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR TINJAUAN ATAS PENYELESAIAN PEMINDAHBUKUAN DI KPP PRATAMA KEPANJEN

LAPORAN TUGAS AKHIR TINJAUAN ATAS PENYELESAIAN PEMINDAHBUKUAN DI KPP PRATAMA KEPANJEN LAPORAN TUGAS AKHIR TINJAUAN ATAS PENYELESAIAN PEMINDAHBUKUAN DI KPP PRATAMA KEPANJEN MOH. WILDAN ULUL AZMI 103020008027 / 830203410 PROGRAM ON THE JOB TRAINING PEGAWAI BARU/CPNS KPP PRATAMA KEPANJEN KANWIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ). Pada era gliobalisasi seperti sekarang, persaingan antar negara semakin ketat. Oleh karena itu, Negara Indonesia dengan gencar

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Jakarta Duren Sawit Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) Pratama Jakarta Duren Sawit yang dibentuk sebagai bagian dari

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA

BAB II DESKRIPSI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA BAB II DESKRIPSI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA A. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Sawah Besar Dua Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Sawah Besar Dua dibentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha. kepada Wajib Pajak menjadi lebih optimal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha. kepada Wajib Pajak menjadi lebih optimal. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Jakarta Pesanggrahan berdiri sejak 5 Oktober 2015, KPP Jakarta Pessanggrahan ini merupakan pisahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inspeksi Keuangan (KIK) Surakarta yang membawahi di antaranya KDL Tk. I

BAB I PENDAHULUAN. Inspeksi Keuangan (KIK) Surakarta yang membawahi di antaranya KDL Tk. I digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta telah ada sejak lama dengan berbagai istilah. Sebelum tahun 1996, KPP Pratama Surakarta berstatus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN. Data yang diperlukan dalam penelitian diperoleh dengan teknik-teknik

BAB III METODE PENULISAN. Data yang diperlukan dalam penelitian diperoleh dengan teknik-teknik BAB III METODE PENULISAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian diperoleh dengan teknik-teknik berikut: 1. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaa

Lebih terperinci

Bab 1 Pengenalan Aplikasi Pajak Online. Aplikasi Pajak Online - Bagian 1

Bab 1 Pengenalan Aplikasi Pajak Online. Aplikasi Pajak Online - Bagian 1 Bab 1 Pengenalan Aplikasi Pajak Online 1 Aplikasi Pajak Online - Bagian 1 Macam Macam Aplikasi Pajak Online Sesuai dengan self assessment system yang berlaku dalam perpajakan di Indonesia, Wajib Pajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara dari sektor perpajakan merupakan sumber utama. untuk pembangunan nasional dan penyelenggaraaan pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara dari sektor perpajakan merupakan sumber utama. untuk pembangunan nasional dan penyelenggaraaan pemerintahan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerimaan Negara dari sektor perpajakan merupakan sumber utama untuk pembangunan nasional dan penyelenggaraaan pemerintahan. Penerimaan Negara yang terdiri atas penerimaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. Perpajakan Indonesia terdiri dari dua periode, yaitu :

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. Perpajakan Indonesia terdiri dari dua periode, yaitu : BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. Sejarah Singkat Perpajakan Indonesia Negara Indonesia yang merupakan bekas jajahan pemerintah Hindia Belanda, undang-undang perpajakan merupakan warisan dari penjajahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bandung Cibeunying terbentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 94/KMK.01/1994. Dengan Surat

Lebih terperinci

pembiayaan dan pembangunan dalam negeri. Pemerintah Indonesia

pembiayaan dan pembangunan dalam negeri. Pemerintah Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat bangsa dan Negara yang sekaligus merupakan proses pengembangan keseluruhan sistem

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Pekanbaru terletak antara 101º 14ʼ - 101º 34ʼ Bujur Timur dan 0º 25ʼ -

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Pekanbaru terletak antara 101º 14ʼ - 101º 34ʼ Bujur Timur dan 0º 25ʼ - BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1.1 Kota Pekanbaru Kota Pekanbaru terletak antara 101º 14ʼ - 101º 34ʼ Bujur Timur dan 0º 25ʼ - 0º 45ʼ Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Mitra Sinergi merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pipa dan bahan bangunan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM. 1. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM. 1. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia 1. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia Berdasarkan pada keputusan Menteri Keuangan No. 443/KMK.01/2001,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dulunya dinamakan dengan Kantor Inspeksi

Lebih terperinci

TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) TAHUN PAJAK 2013 DI KPP PRATAMA JEMBER

TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) TAHUN PAJAK 2013 DI KPP PRATAMA JEMBER TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) TAHUN PAJAK 2013 DI KPP PRATAMA JEMBER (The Level Of Tax Payer Obedience in Repoting Notice Letter

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65/KMK.01/2002 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65/KMK.01/2002 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65/KMK.01/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK WAJIB PAJAK BESAR DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK WAJIB PAJAK BESAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jalannya roda pemerintahan. Lembaga yang ditunjuk untuk mengelola pajak

BAB I PENDAHULUAN. jalannya roda pemerintahan. Lembaga yang ditunjuk untuk mengelola pajak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Penerimaan pajak merupakan sumber utama pendapatan negara dalam pembiayaan pemerintah dan pembangunan. Pajak bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. PP (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. PT. PP (Persero) Tbk menyediakan berbagai jasa dan solusi

Lebih terperinci

PROSEDUR PEREKAMAN SPT MASA PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DI KPP PRATAMA SURABAYA RUNGKUT RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PEREKAMAN SPT MASA PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DI KPP PRATAMA SURABAYA RUNGKUT RANGKUMAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PEREKAMAN SPT MASA PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DI KPP PRATAMA SURABAYA RUNGKUT RANGKUMAN TUGAS AKHIR OLEH : DARA NINGGAR 2012410934 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2015 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN

ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN DIMAS WIBISONO Jalan Taruna III no. 8 Kelurahan Serdang Jakarta Pusat, 08561808586,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Definisi Pajak Ada bermacam-macam definisi Pajak yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terus menerus,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, berkesinambungan dan bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PEKANBARU TAMPAN Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Tampan

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PEKANBARU TAMPAN Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Tampan 10 BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PEKANBARU TAMPAN 1.1. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Tampan Pembentukan Kantor KPP Pratama ( Keputusan Menteri Keuangan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Sejarah Singkat Berdirinya Instansi. berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Sejarah Singkat Berdirinya Instansi. berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK. 54 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 PENYAJIAN DATA 4.1.1 GAMBARAN UMUM INSTANSI 4.1.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Instansi Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) Pratama Gresik Selatan berdiri berdasarkan

Lebih terperinci

PROSEDUR PELAKSANAAN PEMUNGUTAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS PENJUALAN HASIL PRODUKSI PADA PT.

PROSEDUR PELAKSANAAN PEMUNGUTAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS PENJUALAN HASIL PRODUKSI PADA PT. PROSEDUR PELAKSANAAN PEMUNGUTAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS PENJUALAN HASIL PRODUKSI PADA PT. KALIPUTIH JEMBER LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA NYATA Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam menciptakan kesejahteraan yang merata bagi seluruh

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam menciptakan kesejahteraan yang merata bagi seluruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah populasi penduduk yang sangat besar. Dengan adanya kondisi tersebut, maka mencerminkan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Pajak merupakan satu-satunya pendapatan terbesar bagi Indonesia. Hal ini terlihat dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM 2.1 Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota 1. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajaka Pratama Medan Kota Sejarah umum dari Kantor Pelayanan Pajak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK/LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK/LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK/LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pada tahun 1983 Kantor Pelayanan Pajak masih disebut Kantor Inspeksi Pajak. Pada saat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM. A. Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM. A. Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM A. Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam Pada tahun 1987 kantor pelayanan pajak masih disebut kantor inspeksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan oleh kemampuan bangsa untuk dapat memajukan kesejahteraan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang sangat besar pengaruhnya terhadap peningkatan pembangunan dan kelangsungan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA PROSEDUR PELAKSANAAN DAN PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) ATAS PENGADAAN BARANG DAN JASA PADA PERSEROAN TERBATAS PERKEBUNAN NUSANTARA X KEBUN KERTOSARI JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Diajukan

Lebih terperinci

BAB II KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) MADYA MEDAN

BAB II KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) MADYA MEDAN BAB II KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) MADYA MEDAN A. SEJARAH PERUSAHAAN Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan diresmikan pada tanggal 27 Desember 2006 oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kantor Pusat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BINJAI. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BINJAI. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BINJAI 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai didirikan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang telah berkembang dan menerapkannya dalam pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang telah berkembang dan menerapkannya dalam pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerimaan negara dari sektor pajak merupakan peran penting terhadap kelangsungan sistem pemerintahan di suatu negara. Pajak merupakan kontribusi wajib dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PENELITIAN TUGAS AKHIR. A. Sejarah Umum KPP Pratama Medan Kota

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PENELITIAN TUGAS AKHIR. A. Sejarah Umum KPP Pratama Medan Kota BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LO PENELITIAN TUGAS AKHIR A. Sejarah Umum KPP Pratama Medan Kota Sejarah umum dari Kantor Pelayanan Pajak dimulai pada masa penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak bernama

Lebih terperinci

PENERAPAN E-FAKTUR DAN PERSEPSI PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP) (STUDI PADA PENGUSAHA KENA PAJAK DI KABUPATEN BULELENG)

PENERAPAN E-FAKTUR DAN PERSEPSI PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP) (STUDI PADA PENGUSAHA KENA PAJAK DI KABUPATEN BULELENG) PENERAPAN E-FAKTUR DAN PERSEPSI PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP) I Nyoman Putra Yasa 1 (Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja) 1 Email : putrayasanyoman11@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembayar pajak, dan (2) melakukan ketentuan perpajakan secara seragam untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembayar pajak, dan (2) melakukan ketentuan perpajakan secara seragam untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menilai keberhasilan penerimaan pajak, perlu diingat beberapa sasaran administrasi perpajakan, seperti : (1) meningkatkan kepatuhan para pembayar pajak,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Tata Cara Perekaman Data Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem

BAB III PEMBAHASAN. A. Tata Cara Perekaman Data Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem BAB III PEMBAHASAN A. Tata Cara Perekaman Data Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak Aplikasi Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak merupakan suatu sistem informasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU TIGA

ANALISIS PENGGUNAAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU TIGA ANALISIS PENGGUNAAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU TIGA Riza Hardianti Binus University, Tanah Kusir II, Jl R/21, 085691235588, riyzha_cho2@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang masih terus

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang masih terus 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang masih terus berusaha mengadakan pembangunan disegala bidang danuntuk mewujudkan citacita tersebut tidaklah muda,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. A. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. A. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM A. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia Sebelum disebut Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dulunya bernama Kantor Inspeksi Pajak (KIP). Hal ini berlangsung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 6 tahun 1983 Tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 6 tahun 1983 Tentang BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut pasal 1 angka 1 Undang-undang perpajakan No. 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu baik dari segi pembangunan masyarakat, kesejahteraan, keamanan

BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu baik dari segi pembangunan masyarakat, kesejahteraan, keamanan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber utama pada penerimaan negara. Pajak sendiri memiliki definisi sebagai iuran rakyat yang dapat dipaksakan pada pemungutannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang sangat besar pengaruhnya terhadap pembangunan di segala bidang. Penerimaan negara dari sektor pajak

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Pratama Kemayoran Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Pratama Kemayoran mulai berdiri sejak tahun 1994 dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan berbagai terobosan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan berbagai terobosan yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan berbagai terobosan yang sangat membanggakan. Mulai dari restrukturisasi organisasi sampai

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM

BAB III GAMBARAN UMUM BAB III GAMBARAN UMUM 3.1. Sejarah KPP Pratama Salatiga Pada awalnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Salatiga merupakan Kantor Dinas Luar Tingkat I di bawah Kantor Inspeksi Pajak Semarang Barat, seiring

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA MEKANISME PERHITUNGAN PEMOTONGAN PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) ATAS PENERIMAAN JASA SIARAN PRODUKSI SPOT IKLAN PADA LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK (LPP) RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Theory of Planned Behavior Menurut Ajzen (1991), Theory of Planned Behavior menjelaskan bahwa perilaku yang ditimbulkan oleh individu muncul karena adanya niat

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo Menurut pengumuman Nomor PENG-03/PJ.09/2007 tentang pengumuman, menjelaskan pembentukan Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. perpaduan dari beberapa unit organisasi yaitu : pemeriksaan kas bendaharawan pemerintah.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. perpaduan dari beberapa unit organisasi yaitu : pemeriksaan kas bendaharawan pemerintah. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Organisasi Direktorat Jenderal Pajak pada mulanya merupakan perpaduan dari beberapa unit organisasi yaitu : Jawatan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENDAFTARAN, PEMBUATAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) DENGAN APLIKASI e-faktur PADA PT. ABC

PROSEDUR PENDAFTARAN, PEMBUATAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) DENGAN APLIKASI e-faktur PADA PT. ABC PROSEDUR PENDAFTARAN, PEMBUATAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) DENGAN APLIKASI e-faktur PADA PT. ABC Oleh: MARIA KRISTINA TUNGA NIM : 1306043006 PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PELAYAN PAJAK (KPP) PRATAMA METRO

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PELAYAN PAJAK (KPP) PRATAMA METRO STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PELAYAN PAJAK (KPP) PRATAMA METRO Kepala Kantor Fungsional Penilai Fungsional Pemeriksaan Kepala Sub Bagian Umum Seksi Pelayanan Seksi PDI Seksi Waskon I Seksi Waskon II Seksi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN KOTA. A. Sejarah Singkat Berdirinya KPP Pratama Medan Kota

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN KOTA. A. Sejarah Singkat Berdirinya KPP Pratama Medan Kota BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN KOTA A. Sejarah Singkat Berdirinya KPP Pratama Medan Kota Kantor Pelayanan Pajak dimulai pada masa penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak pada masa itu bernama

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan 1. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Belawan Sebagai gambaran umum

Lebih terperinci

Analisis Penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang

Analisis Penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Analisis Penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada Palembang Selviana (selvi.lie93@gmail.com) Rika Lidyah (rika_msi@yahoo.com) Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci