MELAWAN DOMINASI ELIT Agama, Pembangunan dan Ketahanan Masyarakat Gampong di Aceh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MELAWAN DOMINASI ELIT Agama, Pembangunan dan Ketahanan Masyarakat Gampong di Aceh"

Transkripsi

1

2 MELAWAN DOMINASI ELIT Agama, Pembangunan dan Ketahanan Masyarakat Gampong di Aceh Editor: lping Rahmad Saputra & Arfiansyah Penulis Han if Saputra, Yan Risal, Sara Yulis, Andi Aulia Arafat, Ratna Dewi, Jumayadi Putra,Satria Rizki Diterbitkan Atas Kerjasama: Program Studi Sosiologi Agama UIN Ar-Raniry Bandar Publisihing 2020

3 Melawan Dominasi Elit: Agama, Pembangunan dan Ketahanan Masyarakat Gampong di Aceh ISBN: Cetakan pertama, 2020 Editor: Iping Rahmad Saputra & Arfiansyah Layout: Arfiansyah Penulis Hanif Saputra Yan Risal Sara Yulis Andi Aulia Arafat Ratna Dewi Jumayadi Putra Satria Rizki Penerbit dan Percetakan Prodi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin, UIN Ar-Raniry Banda Aceh BANDAR Publishing Ds Lamgugop Syiah Kuala, Banda Aceh

4 Kata Pengantar Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh Peran penting perguruan tinggi di Indonesia antara lain adalah melahirkan terobosan-terobosan pemikiran yang dapat bermanfaat bagi pemerintah sebagai dasar dalam mengambil kebijakan. Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry memiliki program studi yang fokus pada berapa bidang pengetahuan khususnya pengetahuan keagamaan. Program studi yang ada di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat memiliki distingsi dan fokus dalam kajian mendalam dan komprehensif serta multidisipliner dalam ilmu-ilmu keislaman. Oleh sebab itu Fakultas Ushuluddin tidak lagi hanya terbatas pada kajian normativitas agama saja namun juga beragam masalah-masalah sosial dengan pendekatan keagamaan. Salah satunya adalah Sosiologi Agama. Program Studi Sosiologi Agama memiliki visi melakukan penelitian dengan pendekatan sosiologi atas masalah-masalah sosial keagamaan. Hal ini untuk melihat sebuah masalah dengan perspektif yang beragam. Bukan hanya hukum Islam namun juga perspektif sosial. Dengan demikian masalah sosial keagamaan yang ada di dalam masyarakat dapat dipahami dengan lebih jelas dan komprehensif. Program Studi Sosiologi Agama sudah berdiri sejak tahun 2013 dan terus melakukan kajian-kajian terkait dengan beragam masalah sosial keagamaan yang ada di dalam masyarakat Aceh. Di masa yang akan datang kita berharap melalui kajian-kajian ini program studi Sosiologi Agama dapat memberikan kontribusi kepada pemerintah terutama dalam bentuk pemikiran untuk mengambil kebijakan terkait dengan kehidupan sosial keagamaan. iii

5 Buku yang ada di tangan pembaca ini merupakan hasil kajian serius yang dilakukan oleh mahasiswa program studi Sosiologi Agama di bawah bimbingan para dosen untuk menggali beragam persoalan sosial yang ada dalam masyarakat dengan kacamata sosiologi. Buku ini berawal dari kebijakan Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh yang memberikan peluang untuk melaksanakan program penulisan karya ilmiah mahasiswa atau selama ini dikenal dengan skripsi diganti dengan sebuah artikel book chapter yang dipublikasikan. Kebijakan ini lahir sebagai bagian dari respon terhadap pandemi covid 19 yang melanda dunia sejak tahun Oleh sebab itu buku ini selain memberikan kemudahan kepada mahasiswa dalam menyelesaikan program sarjana S1 juga memberikan kontribusi yang lebih luas kepada masyarakat dengan penyebaran pemikiran hasil penelitian. Atas nama Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh Saya merasa sangat berbangga dengan publikasi buku ini. Saya berharap penerbitan buku ini dapat menjadi sebuah tradisi baru di Fakultas Ushuluddin di masa yang akan datang sehingga hasil penelitian mahasiswa dan dosen tidak hanya sekadar untuk menyelesaikan program Strata Satu di Universitas namun juga memberikan kontribusi pemikiran di dalam masyarakat yang lebih luas dengan menerbitkan karya ilmiah tersebut ke dalam bentuk buku atau bentuk penerbitan yang lain. Darussalam, September 2020 Dekan, Dr. Abd. Wahid, M.Ag iv

6 Pengantar Penerbit Penerbit Bandar Publishing sejak berdiri pada tahun 2007 fokus pada pengembagan pengetahuan sosial keagamaan melalui penerbitan buku. Kerjasama dengan Program Studi Sosiologi Agama UIN ArRaniry Banda Aceh merupakan usaha kami dalam menyebarluaskan pengetahuan khususnya hasil kajian akademisi ke ruang yang lebih luas. Selama ini banyak kajian akademisi di kampus yang terpendam dan tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas karena hanya disimpan di kantor dan atau perpustakaan. Dengan melakukan sedikit penyesuaian, karya-karya yang bagus dari dosen, mahasiswa, dan civitas akademika pada umumnya dapat dikonsumsi oleh publik. Kami memiliki komitmen kuat untuk terus mendukung lembaga pendidikan tinggi dalam mempublikasi hasil penelitian mereka dalam bentuk buku. Posisi Bandar Publishing sebagai mitra resmi toko buku Gramedia Indonesia di Aceh memberikan peluang buku-buku karya cendikiawan di Aceh mendapatkan pasar di suluruh Indonesia. Oleh sebab itu ke depan kita berharap karya-karya tersebut bukan hanya menjadi koleksi dan bacaan di kampus namun juga menjadi dasar pengambilan kebijakan oleh pemerintah di berbagai daerah di Indonesia. Semoga penerbitan buku ini menjadi langkah strategis yang dilakukan oleh Bandar Publishing bersama Prodi Sosiologi Agama UIN Ar-Raniry dalam rangka mengembangkan budaya literasi bukan hanya di Aceh namun juga Indonesi pada umumnya. Lamgugob, Oktober 2020 Direktur, Dr. Mukhlisuddin Ilyas, M.Ed v

7 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Pengantar Penerbit... iii Daftar isi... vii Kata Pengantar Editor... 1 Respon Masyarakat Terhadap Peraturan Bupati dan Peraturan Walikota Tentang Syari'at Islam di Aceh... HanifSaputra, Sehat Ihsan Shadiqin, Musdawati Kearifan Lokal Sebagai Basis Ketahanan Sosial Masyarakat... Yan Risa/, Sehat Ihsan Shadiqin, Suci Fajarni Makam Abu Ibrahim Woyla dan Perubahan Sosial Masyarakat Desa Pasi Aceh Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Ba rat... Sara Yu/is, Abd Madjid, Taslim H.M Yasin Melawan Dominasi Pengusaha Sawit: BUMK Maju Bersama Dan Pemenuhan Kebutuhan Pertanian Masyarakat Kampung Lae Pinang, Aceh Singkil... Andi Aulia Arafat, Bustami Abu Bakar, Nurlaila Dana Desa dan Pengaruhnya Dalam Kegiatan Keagamaan di Aceh Satria Rizki, Taslim HM Yasin, Abd Madjid Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan di Desa Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan Ratna Dewi, Zuherni AB, Fatimahsyam Dampak Pariwisata Terhadap Pemberdayaan ekonomi Masyarakat Jumaiyadi Putra, Taslim HM Yasin, Suci Fajarni vi

8 Game Online dan Dampaknya pada Modal Sosial (Studi Kasus pada Remaja Gampong Lhong Cut Kecamatan Bandar Raya Kota Banda Aceh) Linda Fahrni, Sehat Ihsan Shadiqin, Suci Fajarni Biografi penulis vii

9 Pengantar Editor Buku Melawan Dominasi Elit: Agama, Pembangunan dan Ketahanan Masyarakat Gampong di Aceh yang kini berada di tangan pembaca adalah hasil penelitian skripsi mahasiswa Prodi Sosiologi Agama, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. Buku ini adalah 1 dari 4 buku yang diterbitkan oleh Prodi Sosiologi Agama tahun ini. Sama seperti buku ini, tiga buku lainnya juga adalah hasil penelitian skripsi mahasiswa Prodi Sosiologi Agama. Menyajikan hasil penelitian tugas akhir mahasiswa ke publik adalah salah satu bentuk pertangungjawab akademik mahasiswa kepada orang tua dan masyarakat. Setelah kurang lebih 4 tahun merantau ke Banda Aceh, mereka menunjukan bahwa mereka telah layak menyandang gelar sarjana Strata Satu. Buku ini adalah bukti kelayakan mereka. Tentu saja banyak kekurangan pada semua bab di buku ini, seperti kedalaman analisa, tehnik penulisan dan lain sebagainya yang akan pembaca temui di setiap sudut buku ini. Kekurangan tersebut bukalah sesuatu yang memalukan. Namun juga bagian dari pelajaran itu sendiri. Seiring perjalanan waktu, para penulis di buku ini, sama seperti lainnya yang jauh lebih senior akan menertawakan sendiri masa lalu mereka. Dengan buku ini mereka akan berkaca dan kemudian bergaya kembali. Dan dengan karya mereka di buku ini, pembaca juga akan berkaca dan kemudian juga bergaya. Terlepas dari semua kekurangan, kehadiran buku ini patut diapreasiasi karena tidak banyak mahasiswa yang bersedia mempublikasi hasil penelitian mereka ke publik karena beragam alasan seperti malu, tidak percaya diri dan takut dibully. Karenanya kita patut menghargai keberanian dan semangat mahasiswa yang berkontribusi dalam buku ini. 1

10 Buku ini juga hadir berkat dukungan dari UIN AR-Raniry di masa pandemic Covid 19. Pandemi tersebut memaksa UIN Ar-Raniry untuk mengadaptasikan program akademik yang diserang pandemi. Buku bungai rampai ini, yang UIN Ar-Raniry menyebutkan program book chapter, merupakan salah satu solusi agar mahasiswa yang tidak dapat melakukan penelitian lapangan dapat menyelesaikan studi mereka tepat waktu. Prodi Sosiologi Agama mengambil kesempatan perubahan tradisi akademi untuk tugas akhir ini dengan baik. Dan tanpa disangka, melampaui harapan semula. Tradisi Tugas Akhir mahasiswa Prodi Sosiologi Agama adalah penelitian lapangan. Program book chapter ini memungkinkan mahasiswa untuk melakukan penelitian literature dengan dukungan data lapangan yang porsinya jauh lebih kecil daripada sebelumnya. Tentu ini sedikit mengkhawatirkan para dosen mengingat kemampuan membaca mahasiswa masih rendah daripada kemampuan menarasikan pengalaman. Tak disangka, para penulis mematahkan kekhawatiran tersebut dengan cara yang sangat elegan. Meski dilakukan dalam kurun waktu yang sangat sempit, karena program diperkenalkan 2 bulan sebelum jadwal sidang skripsi berakhir, mereka membuktikan bahwa penelitian untuk tugas akhir di Prodi Sosiologi Agama juga bisa dilakukan dengan pendekatan kepustakaan. Ke depan, dengan waktu penelitian yang lebih panjang, buku bunga rampai yang sama tentu akan dapat menghasilkan narasi-narasi kehidupan sosial masyarakat Aceh yang lebih baik dan apik. Banda Aceh, 8 Oktober 2020 Editor Iping Rahmat Saputra & Arfiansyah 2

11 Dampak Pariwisata Terhadap Pemberdayaan ekonomi Masyarakat Jumaiyadi Putra, Taslim HM Yasin, Suci Fajarni Pendahuluan Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak keindahan alamnya, keindahan alam yang terdapat di Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan pariwisata. Terdapat banyak pulau dan budaya yang berbeda-beda di Indonesia membuat Indonesia menjadi negara yang kaya akan potensi alamnya. Setiap pulau yang ada dari Sabang sampai Merauke memiliki keindahan yang berbeda serta keeksotisan yang berbeda.184 Fenomena tersebut telah dimanfaatkan oleh pemerintah untuk membangun dan mengembangkan pariwisata sesuai dengan undangundang yang berlaku. Tujuan pembangunan pariwisata salah satunya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas pendidikan, dan memperbanyak lapangan pekerjaan serta mengurangi pengangguran. Perkembangan pariwisata di Indonesia jika dilihat menurut data dari Badan Pusat Statistik tahun 2010 menyatakan penduduk Indonesia yang tersebar di perkotaan maupun pedesaan. BPS mencatat ada sekitar juta orang miskin pada tahun Kementerian pariwisata beserta jajarannya di Tahun 2013 mengemukakan pendapatnya mengenai solusi yang tepat dalam memberantas 184 Dian Dinta Herlambang, Dampak Pariwisata Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi Penduduk Sekitar Lokasi Wisata Air Terjun Kedung Pedut di Dusun Kembang, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, hlm

12 kemiskinan yaitu dengan cara mengembangkan sektor pariwisata yang berbasis potensi lokal baik itu dari segi alamnya maupun budayanya185, Tujuan pembangunan pariwisata yaitu untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menciptakan pendidikan yang berkualitas, menstabilkan perekonomian negara dan masyarakat. Hal yang harus diperhatikan dalam meningkatkan perkembangan pariwisata dengan cara menjaga kebersihan dan merawat keindahan alam serta melayani wisatawan yang datang dengan penuh keramahan. Sabang merupakan pulau yang indah dan menawan, banyak daya tarik yang bisa dilihat bagi wisatawan jika ingin berkunjung ke pulau sabang seperti keindahan bawah lautnya yang sangat eksotik dengan terumbu karang dan kesempatan bagi wisatawan untuk melihat secara langsung ( menyelam ) dengan membayar alat-alat perlengkapan yang sudah ditetapkan oleh masyarakat pulau sabang. Daya tarik lainnya juga tidak kalah menarik, seperti benteng belanda dan jepang yang sangat bersejarah serta bisa dinikmati oleh wisatawan yang ingin mengunjungi tempat tersebut. Jumlah kunjungan wisatawan di Sabang terus meningkat dari tahun 2016 mencapai dan pada tahun 2017 meningkat menjadi Peningkatan ini menjadi tolak ukur bagi kementerian pariwisata sehingga sabang disahkan menjadi tempat atau destinasi pariwisata.186 Pariwisata pulau sabang harus memperhatikan beberapa hal jika ingin pembangunannya terus mengalami peningkatan seperti : (1) memperhatikan kelestarian dan keindahan lingkungan, (2) meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan tersebut, (3) menjamin kepuasan pengunjung, dan (4) meningkatkan keterpaduan dan unit pembangunan masyarakat di sekitar kawasan dan zona pengembangannya. 185 Apep Risman, Budhi Wibhawa, Dan M Fedryasyah, Kontribusi Pariwisata Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia 3 (hlm): Safir Makki, Sabang Melenggang Menuju Kota Wisata, CNN Indonesia, 1 April 2019, 156

13 Desa Iboih merupakan salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi wisatawan karena memiliki daya tarik dan pesona alam yang sangat memanjakan mata, pembangunan yang terdapat di desa Iboih juga sudah memberikan banyak pengaruh bagi masyarakat sekitar seperti lowongan pekerjaan, memberi kesempatan bagi masyarakat untuk membuka usahanya sendiri seperti usaha makanan dan minuman, usaha penyewaan alat-alat menyelam, usaha transportasi, dan usaha penginapan. Ini merupakan salah satu dampak dari pembangunan pariwisata di desa Iboih. Pariwisata di pulau sabang juga tidak terlepas dari pro-kontra yang terjadi pada umumnya, seperti narkoba, pengiriman barang-barang haram yang kurang ketat diawasi di perbatasan pelabuhan tempat kapal berhenti beroperasi. Narkoba yang sering ditemukan yaitu jenis sabu-sabu, pihak kapolres sabang akan memberantas habis-habisan pengedar dan penggunaan narkoba di pulau sabang.187 Tindakan kriminalitas di Sabang bukan hanya narkoba semata, tetapi juga prostitusi yang ditemukan oleh kepolisian sabang, hal ini sangat melanggar syariat Islam yang telah ditetapkan di sabang. Sabang tidak jauh berbeda dengan daerah-daerah yang ada di Aceh pada umumnya, memiliki aturan-aturan syariah sehingga harus dihargai dan dipatuhi oleh pengunjung yang datang ke kota sabang188 Tindakan kriminalitas tidak terlepas dari kurangnya pengawasan yang terjadi sehingga para pelaku mudah dalam melakukan tindakan kriminalitas. Sangat rentan daerah pariwisata dijadikan tempat kriminalitas karena motivasi mereka adalah melakukan penyegaran atau refreshing, jadi sangat sulit membedakannya kecuali jika dijaga dan diawasi secara lebih intens. 187 Rudy H, Polres Sabang Sikat Habis Peredaran Narkoba di Sabang, Atjeh Daily, 18 Oktober 2019, Sumber Antara, Pengelola Hotel Sabang Hill Akan di Panggil Polisi, News, 3 Januari 2017,

14 Pemberdayaan masyarakat sabang dilakukan dengan berbagai cara seperti pembangunan beberapa sektor, seperti sektor perikanan, sektor pertanian dan sektor pariwisata dengan tujuan peningkatan ekonomi masyarakat sabang. Saat ini pemerintah Kota Sabang sedang membangun Fasilitas dan merenovasi kembali pembangunan yang lama sehingga lebih menarik.189 Kerangka Konseptual Pariwisata Pariwisata secara etimologis diartikan sebagai perjalanan (Traveling), yang dilakukan dengan sekelompok orang dengan tujuan yang berbedabeda seperti ekonomi, sosial, dan budaya. Wisatawan yang berwisata melakukan perjalanan hanya untuk singgah bukan menetap artinya perjalanan tersebut hanya untuk waktu yang singkat. Masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam pariwisata bisa melakukan perdagangan, penyewaan hotel, kuliner, transportasi, souvenir, dan oleholeh. Tujuannya untuk memudahkan wisatawan dalam melakukan perjalanannya ketika mengunjungi suatu daerah destinasi wisata serta memberikan kenyamanan dan rasa aman kepada wisatawan. Pariwisata sangat berkembang pesat dengan banyaknya infrastrukturinfrastruktur baru yang dibangun serta fasilitas yang memadai membuat banyak wisatawan ingin berkunjung dan menciptakan kondisi ekonomi baru bagi masyarakat seperti lowongan pekerjaan, pengetahuan baru, perubahan dinamika sosial, bahasa serta faktor demografi. Perkembangan pariwisata juga menjadi pendorong bagi sektor-sektor lainnya seperti sektor kesehatan yang sebelumnya biasa saja menjadi 189 Irman Yusuf, Walikota Sabang : Pembangunan Bermuara Peningkatan ekonomi Masyarakar, Antara Aceh, 24 Juni 2019, 158

15 perhatian pemerintah yang lebih diprioritaskan, sektor ekonomi yang ikut meningkat karena adanya kontribusi dari pariwisata. 190 Pariwisata mulai berkembang sejak abad ke 20 ketika sudah banyak penemuan-penemuan modern seperti kendaraan yang menggunakan tenaga uap. Indonesia memulai pariwisata sejak masa penjajahan belanda yang dibentuk oleh gubernur Jenderal Van Heutsz, pada masa belanda pariwisata sudah mulai berkembang. Sejak jatuhnya belanda dan masuknya jepang ke Indonesia membuat kegiatan pariwisata berhenti sampai tahun 1945 kemerdekaan Indonesia yang dipimpin oleh soekarno membangun kembali kegiatan pariwisata untuk meningkatkan ekonomi negara191 Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 pariwisata adalah segala hal mengenai kegiatan wisata didukung dengan fasilitas layanan yang disediakan masyarakat. Pariwisata menjadi sektor industri yang sangat penting dalam pembangunan di bidang ekonomi, pihak-pihak yang terkait seperti pemerintah, pemilik industri, maupun masyarakat ikut andil dalam kegiatan pariwisata. Organisasi besar World Tourism Organization telah menyatakan bahwa pariwisata telah menjadi faktor pendorong yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi secara global karena pariwisata berdampak langsung bagi kehidupan masyarakat seperti sosial budaya, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan perdagangan R.B. Soemanto, Pengertian Pariwisata, Sosiologi, dan Ruang Lingkup Sosiologi Pariwisata, Modul 1, t.t., Tiko Dwianntoro Futtro, Peranan Dewan Tourisme Indonesia Dalam Menunjang Pariwisata di Indonesia, Skripsi, Juni 2012, futtro. 192 Soedarso, Muchammad Nurif, dan Windiani, Potensi Dan Kendala Pengembangan Pariwisata Berbasis Kekayaan Alam Dengan Pendekatan Marketing Places (Studi Kasus Pengembangan Pariwisata Di Kabupaten Bojonegoro), Jurnal Sosial Humaniora 7 (November 2014):

16 Landasan Teori Pariwisata Beberapa teori yang dikemukakan para ahli mengenai munculnya keinginan dan motivasi wisatawan sebagai berikut : Teori yang dikemukakan oleh Mcintoch, Goeldner, dan Ritchie mengenai motivasi suatu kegiatan pariwisata Motivasi Kesehatan. Motivasi ini berhubungan dengan melepas kepenatan dan kelelahan saat bekerja, salah satu cara untuk melepaskan kepenatan tersebut melalui penyegaran ( refreshing ). Motivasi pergaulan. Motivasi ini berhubungan dengan keinginan untuk mencari teman baru atau silaturahmi dengan teman lama, saudara, yang tempatnya jauh dari tempat dia berasal. Motivasi Budaya. Motivasi ini bagi para wisatawan, mereka ingin mengetahui dan melihat dunia dari sudut pandang budaya, dan ingin mengenal budaya di tempat tertentu secara langsung bahkan mengikuti kegiatan-kegiatan baru yang tidak ada di tempat mereka. Motivasi Pendidikan. Motivasi ini bertujuan untuk penguatan karismatik seseorang di dalam lingkungannya, mereka akan dihargai dan disegani oleh masyarakat tempat mereka berasal.193 Dampak ekonomi Pariwisata. Pariwisata di pulau sabang membuat banyak kesempatan bagi masyarakat sabang untuk membuka berbagai macam usaha seperti Perhotelan, Kuliner, Jasa Transportasi baik itu darat maupun laut, alat-alat pelengkap untuk wisatawan melakukan wisata bahari, seperti Snorkling, Diving, dengan tujuan membuat wisatawan nyaman ketika melakukan penyelaman. Hal ini sangat membantu masyarakat dalam mencari pekerjaan, dengan adanya pariwisata membuat masyarakat tidak lagi duduk diam di rumah, melainkan mencari inovasi-inovasi baru untuk membuat perubahan yang jauh lebih baik lagi. 193 I Ketut Suwena dan I Gusti Ngurah Widyatmadja, Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata (Denpasar, Bali 80116: Pustaka Larasan, 2017), hlm : a.pdf

17 Adanya pariwisata merangsang kepekaan dari masyarakat agar selalu menjaga kebersihan dan kenyamanan tempat destinasi, sehingga dalam hal ini masyarakat tidak hanya mendapatkan keuntungan dari segi finansial melainkan juga kesehatan dan keindahan kota. Dampak ini tidak hanya mempengaruhi orang dewasa saja tetapi juga anak-anak maupun remaja yang ada di desa Iboih tersebut, pengaruh yang ditimbulkan adalah kemandirian mereka yang masih sekolah sudah bisa mencari uang untuk membeli apa yang mereka perlukan dan inginkan. Pembangunan pariwisata yang sukses di sabang membuat mata banyak wisatawan menghadap ke pulau sabang dan memberikan dampak yang baik dari segi Finansial, akan tetapi dari segi kriminalitas juga berkembang seperti pengiriman barang-barang haram, ( narkoba, minuman-minuman keras, Prostitusi ) hal ini patut diawasi pemerintah daerah agar pengaruh negatif yang muncul tidak berdampak kepada masyarakat sabang pada umumnya. Pengiriman-pengiriman ilegal ini telah sering dilakukan mengingat banyaknya warga sabang ataupun non sabang yang tertangkap mengedarkan dan memakai narkoba, sehingga hal ini harus lebih diperketat, begitu pun dengan Prostitusi, walaupun tidak bisa di lihat secara jelas pelakunya tapi hal ini harus diwaspadai dengan berbagai inisiatif yang dilakukan dan dianjurkan pemerintah secara lebih ketat karena ini sangat berdampak buruk bagi kehidupan sosial masyarakat sabang. Jadi, dampak positif yang diterima oleh masyarakat sabang berupa lowongan pekerjaan, kepekaan terhadap daerah pariwisata sedangkan dampak negatifnya sulit untuk dikontrol karena wisatawan yang datang dengan alasan berwisata membuat sulit untuk periksa194 Partisipasi Masyarakat 194 Boy Nasruddin, Kadisbudpar Sabang Akui Adanya Dampak Positif dan Negatif Kota Wisata, Portalsatu, 12 Januari

18 Masyarakat sabang sangat berpartisipasi dalam pembangunan Kota Sabang, salah satu bentuk partisipasinya adalah event duta wisata. Even duta wisata bertujuan untuk mempromosikan dan memberikan motivasi bagi masyarakat seberapa pentingnya pariwisata dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Sabang memiliki banyak sejarah yang belum diketahui oleh wisatawan dan sangat penting bagi masyarakat sabang untuk mempopulerkan sejarah dan daya tarik yang ada di pulau sabang, seperti terumbu karang yang belum pernah disentuh dan dirusak, peninggalan benteng-benteng dari zaman belanda sampai zaman jepang, daya tarik inilah yang ingin diangkat oleh pemerintah sabang agar membangun ekonomi masyarakat menjadi lebih baik lagi195 Bentuk keikutsertaan masyarakat sabang lainnya seperti pembuatan Brosur, Billboard, internet, dalam menunjang perkembangan pariwisata, dari segi Industri ada Toko Souvenir, Kue Bakpia dengan berbagai macam rasa dan Toko sejenis lainnya.196 Pembahasan dan Hasil Penelitian mengenai dampak Pariwisata terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat sabang menunjukkan bahwa perkembangan Pariwisata di sabang sangat maju dengan adanya prestasi-prestasi yang didapat seperti prestasi Duta Wisata, prestasi Teupin Ciriek karena lolos Nominasi Wisata Tingkat Nasional sehingga sabang menjadi salah satu tempat destinasi yang sangat populer saat ini. Perkembangan dan kesuksesan pariwisata sabang memberikan dampak bagi masyarakat destinasi tersebut karena membuat mata wisatawan melihat dan mengunjungi tempat tersebut, dengan adanya wisatawan yang berkunjung akan memberikan pemasukan bagi daerah dan hasilnya 195 Habadaily Redaksi, Mengenal Ulayya Cut Adek Duta Wisata Sabang 2019, 14 Juli 2019, Mahyuzar, Aktifitas Promosi Dalam Pengembangan Pariwisata di Sabang Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 8, no. Promosi Pariwisata (November 2006):

19 bisa digunakan untuk menambah fasilitas-fasilitas yang belum ada agar membuat pariwisata di kota sabang semakin maju.197 Melihat kemajuan dampak ekonomi yang baik tidak terlepas dari munculnya permasalahan-permasalahan baru seperti kriminalitas, kriminalitas di Sabang perlu diperhatikan lebih serius lagi karena bisa merusak moral dan kehidupan anak bangsa. Bentuk kriminalitas di Sabang berupa narkoba, minum-minuman keras dan prostitusi pada umumnya, karena sabang merupakan tempat destinasi pariwisata berupa pulau yang memiliki dinamika kehidupan sosial yang berbeda dengan tempat yang lain, membuat para oknum kejahatan bersembunyi dibalik tirai pariwisata untuk menutupi maksud dan tujuan mereka datang ke Sabang. Melalui wawancara yang saya lakukan bersama trisno (30) sebagai salah satu masyarakat Iboih mengenai dampak yang didapatkan dari pariwisata mengatakan dari segi Finansial ia sangat terbantu karena telah membuka lowongan pekerjaan di bagian jasa transportasi laut, akan tetapi ia mengatakan dari segi fasilitas masih kurang sebagai contoh air bersih dan tempat ganti pakaian. Wawancara yang sama juga saya ajukan kepada Aga (34) sebagai pebisnis travel ia mengatakan pariwisata sangat membantu dalam hal lowongan pekerjaan, ia bahkan memperkerjakan banyak masyarakat sebagai driver dan berbagai bentuk promosi pariwisata. Wawancara yang saya lakukan dengan Agus (23) sebagai tukang sapu jalan mengatakan sangat membantu dalam hal lowongan pekerjaan, tetapi ia sangat terganggu karena ketika ada event besar di sabang seperti sail sabang banyak masyarakat lokal maupun asing yang sengaja membuang sampah sembarangan dan itu sangat merepotkannya padahal tempat sampah sudah disediakan. 197 Nama Tanpa, Teupin Ciriek Sabang Lolos Nominasi Wisata Tingkat Nasional, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, no. Prestasi Pariwisata (31 Agustus 2018), 163

20 Analisis Sektor pariwisata memberikan kontribusi yang besar bagi Negara, Swasta, dan Masyarakat. Perkembangan sektor pariwisata di Indonesia sangat maju karena Indonesia sudah memiliki sumber daya dan letak geografi yang bagus, jadi secara alami bisa memberikan pengaruh baik bagi kehidupan masyarakat. bentuk pariwisata di Indonesia beragam, mulai dari kebudayaan, kelautan, kesenian dan lain sebagainya. Tujuan pembangunan sektor pariwisata salah satunya untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat, dan mengurangi pengangguran yang ada. sehingga masyarakat tidak perlu lagi pergi jauh-jauh untuk bekerja karena di tempat nya berasal sudah memiliki banyak kesempatan untuk menghasilkan uang. Permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat adalah bagaimana cara mengembangkan pariwisata dan memanfaatkan alam yang telah tersedia sehingga membuat masyarakat lebih peka terhadap lingkungannya. Tugasnya pemerintah adalah memberikan edukasi dan pembelajaran kepada masyarakat mengenai pentingnya pembangunan pariwisata dalam perkembangan ekonomi masyarakat. Dampak perkembangan sektor pariwisata terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat jika dilihat dari segi ekonomi memberikan pengaruh baik bagi masyarakat sabang, karena dengan adanya prestasi yang dicapai seperti prestasi Duta Wisata dan masuknya daerah Teupin Cirik sebagai nominasi nasional membuat wisatawan ingin melihat lebih dalam lagi mengenai sabang dan ketika hal itu terjadi maka sangat menguntungkan bagi masyarakat itu sendiri dari pemasukan yang mereka terima. Pariwisata memiliki dampak positif dan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan, dampak positifnya berupa kesempatan kerja dan membuat penghasilan masyarakat meningkat serta kepekaan masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Dampak negatifnya berupa rentannya masuk pengiriman-pengiriman ilegal ke pulau sabang seperti narkoba, prostitusi, yang sulit untuk dipecahkan masalahnya karena 164

21 tujuan mereka adalah berwisata, sehingga harus adanya pengawasan ketat dari pelabuhan tempat kapal berlayar agar pengaruh-pengaruh negatif ini dapat dijauhkan dari masyarakat sabang. Kebersihan yang tidak dikontrol membuat banyaknya sampah berserakan sehingga tempat pariwisata terlihat tidak terurus, hal yang harus dilakukan adalah pengetatan di bagian pengontrolan agar hal-hal yang tidak diinginkan bisa diantisipasi. Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian diatas adalah walaupun pariwisata memberikan dampak bagi ekonomi masyarakat, hal itu belum mampu mengatasi permasalahan-permasalahan sosial lainnya karena pariwisata sendiri bersifat menimbulkan efek ganda bagi sektor yang lain, sedangkan perkembangan pariwisata disini belum memberikan efek ganda apapun kecuali dari segi ekonomi semata, jadi untuk membuat pariwisata tetap berada pada definisi dan tempat yang benar, harus mengatasi dampak-dampak apa saja yang terjadi dalam pembangunan pariwisata. Bagaimana pariwisata dalam menghadapi permasalahan kriminalitas yang ada di sabang, hal ini masih belum bisa terpecahkan karena masih banyaknya fenomena-fenomena kriminalitas yang terjadi di kota sabang, jadi ketika tingkat ekonomi masyarakat meningkat karena pariwisata, tingkat kriminalitas juga ikut meningkat dan tugas pemerintah adalah bagaimana cara menurunkan tingkat kriminalitas yang ada sehingga pembangunan di kota sabang bukan hanya baik dari segi ekonomi tetapi juga dari segi kriminalitas membaik. Pembangunan pariwisata yang sukses akan melahirkan masyarakat yang kreatif karena sumber kebutuhan pokoknya terpenuhi sedangkan pembangunan pariwisata yang tidak sukses maka itu hanya memberi dampak buruk bagi lingkungan sekitar. 165

22 Daftar Pustaka Antara, Sumber. Pengelola Hotel Sabang Hill Akan di Panggil Polisi. News, 3 Januari oj5shc348-pengelola-hotel-sabang-hill-akan-dipanggil-polisi. Futtro, Tiko Dwianntoro. Peranan Dewan Tourisme Indonesia Dalam Menunjang Pariwisata di Indonesia. Skripsi, Juni 2012, 2. H, Rudy. Polres Sabang Sikat Habis Peredaran Narkoba di Sabang. Atjeh Daily, 18 Oktober Herlambang, Dian Dinta. Dampak Pariwisata Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi Penduduk Sekitar Lokasi Wisata Air Terjun Kedung Pedut di Dusun Kembang, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, t.t., 4. Mahyuzar. Aktifitas Promosi Dalam Pengembangan Pariwisata di Sabang Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 8, no. Promosi Pariwisata (November 2006): 292. Makki, Safir. Sabang Melenggang Menuju Kota Wisata. CNN Indonesia, 1 April Nasruddin, Boy. Kadisbudpar Sabang Akui Adanya Dampak Positif dan Negatif Kota Wisata. Portalsatu, 12 Januari Redaksi, Habadaily. Mengenal Ulayya Cut Adek Duta Wisata Sabang 2019, 14 Juli

23 Risman, Apep, Budhi Wibhawa, dan M Fedryasyah. Kontribusi Pariwisata Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia 3 (t.t.): 31. Soedarso, Muchammad Nurif, dan Windiani. Potensi Dan Kendala Pengembangan Pariwisata Berbasis Kekayaan Alam Dengan Pendekatan Marketing Places (Studi Kasus Pengembangan Pariwisata Di Kabupaten Bojonegoro). Jurnal Sosial Humaniora 7 (November 2014): 140. Soemanto, R.B. Pengertian Pariwisata, Sosiologi, dan RuangLingkup Sosiologi Pariwisata. Modul 1, t.t., 1.3. Suwena, I Ketut, dan I Gusti Ngurah Widyatmadja. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar, Bali 80116: Pustaka Larasan, bf f120b76e48df024a.pdf. Tanpa, Nama. Teupin Ciriek Sabang Lolos Nominasi Wisata Tingkat Nasional. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, no. Prestasi Pariwisata (31 Agustus 2018). Yusuf, Irman. Walikota Sabang : Pembangunan Bermuara Peningkatan ekonomi Masyarakar. Antara Aceh, 24 Juni

BAB I PENDAHULUAN. daya tarik tempat wisata yang cukup besar, mulai dari aneka warisan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. daya tarik tempat wisata yang cukup besar, mulai dari aneka warisan sejarah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai potensi wilayah yang sangat luas dengan adanya daya tarik tempat wisata yang cukup besar, mulai dari aneka warisan sejarah budaya hingga keindahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta penggerak ekonomi masyarakat. Pada tahun 2010, pariwisata internasional tumbuh sebesar 7% dari 119

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat berarti terhadap pembangunan, karena melalui pariwisata dapat diperoleh dana dan jasa bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Jakarta merupakan kota metropolitan di Indonesia yang sedang maju pesat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Jakarta merupakan kota metropolitan di Indonesia yang sedang maju pesat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Jakarta merupakan kota metropolitan di Indonesia yang sedang maju pesat dengan banyaknya perkembangan bisnis industri dan pembangunannya. Namun dimata

Lebih terperinci

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM 111 VI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM Rancangan strategi pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna merupakan langkah terakhir setelah dilakukan beberapa langkah analisis, seperti analisis internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Tanjung Bira terletak di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Tanjung Bira terletak di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pantai Tanjung Bira terletak di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba di Sulawesi Selatan, pantai tersebut terletak sekitar 200 km dari ibu kota Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang perlu diberdayakan karena selain sebagai sumber penerimaan daerah kota Bogor serta pengembangan dan pelestarian seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik kepada seluruh pelaku pariwisata dan pendukungnya. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik kepada seluruh pelaku pariwisata dan pendukungnya. Dengan adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan sebuah negara maritime yang memiliki banyak potensi Sumber Daya Alam yang belum dikembangkan secara maksimal seperti pada bidang pariwisata,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. World Travel and Tourism Council mencatat bahwa Australia memiiki

BAB I PENDAHULUAN. World Travel and Tourism Council mencatat bahwa Australia memiiki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Travel and Tourism Council mencatat bahwa Australia memiiki pertumbuhan ekowisata paling cepat di dunia sehingga mendapatkan devisa Negara yang tinggi. Sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan menarik bagi sebagian orang adalah mencoba berbagai makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kepariwisataan pada umumnya diarahkan sebagai sektor potensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan daerah, memberdayakan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terkenal dengan kekayaan keindahan alam yang beraneka ragam yang tersebar di berbagai kepulauan yang ada di Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain oleh masing-masing destinasi pariwisata. melayani para wisatawan dan pengungjung lainnya 1

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain oleh masing-masing destinasi pariwisata. melayani para wisatawan dan pengungjung lainnya 1 1 BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Aktivitas wisata dalam hakekatnya merupakan salah satu kebutuhan tersier untuk menghilangkan kepenatan yang diakibatkan oleh rutinitas. Umumnya orang berlibur ketempat-tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata di dunia dewasa ini berkembang dengan sangat cepat dan dikatakan berada ada tingkat sekunder, artinya keberadaan pariwisata bisa di sejajarkan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unggulan di Indonesia yang akan dipromosikan secara besar-besaran di tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN. unggulan di Indonesia yang akan dipromosikan secara besar-besaran di tahun 2016. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata mempersiapkan 10 destinasi wisata unggulan yang akan menjadi prioritas kunjungan wisatawan di tahun 2016, dan Flores

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki 17.504 pulau besar dan kecil, tiga perempat wilayahnya terdiri atas laut. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut beberapa data statistik dan artikel di berbagai media, pariwisata di Indonesia sejauh ini dapat dikatakan kurang dikenal di mancanegara, maupun di Indonesia

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Pertanyaan wawancara untuk Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. kelebihannya bila dibandingkan dengan pariwisata di daerah lain?

LAMPIRAN. Pertanyaan wawancara untuk Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. kelebihannya bila dibandingkan dengan pariwisata di daerah lain? LAMPIRAN Pertanyaan wawancara untuk Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. 1. Bagaimana potensi pariwisata di Kabupaten Gunungkidul dan apa kelebihannya bila dibandingkan dengan pariwisata di daerah lain?

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan suatu sektor yang sangat penting bagi suatu Negara. Karena sektor pariwisata merupakan sektor yang menguntungkan banyak pihak. Dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan, yang memiliki potensi besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian besar bertempat

Lebih terperinci

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya BAB III Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya Potensi pariwisata di Indonesia sangat tinggi, dari Aceh hingga Papua dengan semua macam obyek pariwisata, industri pariwisata Indonesia

Lebih terperinci

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka 92 V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka beberapa kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut : a. Potensi- potensi daya tarik wisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hanisa Aprilia, 2014 Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hanisa Aprilia, 2014 Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan terbesar di dunia yang diapit oleh dua Samudra dan juga dua Benua. Pada bagian barat laut Indonesia berbatasan dengan Benua

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : kompetensi, kapabilitas, keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan.

Abstrak. Kata kunci : kompetensi, kapabilitas, keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan. Judul :Pengaruh Kompetensi Dan Kapabilitas Terhadap Keunggulan Kompetitif Dan Kinerja Perusahaan Pada Pondok Wisata (Villa) Di Kota Denpasar-Bali. Nama : I Putu Pratama Adiputra NIM : 1315251096 Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Muta ali (2012) menjelaskan bahwa pengembangan wilayah adalah salah satu upaya pemanfaatan sumberdaya wilayah untuk dimanfaatkan sebesarbesarnya demi kemakmuran rakyat

Lebih terperinci

2016 PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN LOKALTERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN KOTA DI KOTA TANGERANG SELATAN

2016 PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN LOKALTERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN KOTA DI KOTA TANGERANG SELATAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sektor pariwisata saat ini telah menjadi sektor industri yang sangat besar di dunia. Pertumbuhuan pariwisata saat ini merupakan bentuk nyata dari perjalanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ,05 Juta ,23 Juta ,75 Juta ,31 Juta ,23 Juta

BAB I PENDAHULUAN ,05 Juta ,23 Juta ,75 Juta ,31 Juta ,23 Juta JUTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fenomena yang terjadi saat ini yaitu masyarakat Indonesia menunjukkan minat yang semakin besar dalam menjelajah sektor pariwisata global. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Ratu Selly Permata, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Ratu Selly Permata, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dengan berbagai suku dan keunikan alam yang terdapat di Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi wisatawan yang cukup diminati, terbukti

Lebih terperinci

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR Oleh: TUHONI ZEGA L2D 301 337 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penenlitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penenlitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penenlitian Industri pariwisata merupakan sektor terpenting untuk setiap Negara karena dapat meningkatkan perekonomian dan devisa negara. Banyaknya penduduk disuatu

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan merupakan persoalan yang sangat serius yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan merupakan persoalan yang sangat serius yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan lingkungan merupakan persoalan yang sangat serius yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan manusia jika tidak dirawat dengan baik. Persoalan kesehatan

Lebih terperinci

BAB VII POLA ADAPTASI NELAYAN

BAB VII POLA ADAPTASI NELAYAN 89 BAB VII POLA ADAPTASI NELAYAN 7.1 Diversifikasi Pekerjaan Nelayan Karimunjawa telah menyadari terjadinya perubahan ekologis di kawasan Karimunjawa. Berbagai macam bentuk perubahan yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Beberap tahun terakhir ini perkembangan sektor pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang.berbagai usaha telah diupayakan untuk menumbuhkembangkan industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah

BAB I PENDAHULUAN. bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat besar, yang dihuni oleh bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah tersebut

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. kualitas maupun kuantitas komponen wisata. Secara garis besar kegiatan

BAB VI PENUTUP. kualitas maupun kuantitas komponen wisata. Secara garis besar kegiatan BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Pengembangan desa wisata Karang Tengah dideskripsikan sebagai sebuah kronologi kegiatan pengelolaan yang bertujuan untuk semakin menyempurnakan kualitas maupun kuantitas

Lebih terperinci

NUR END NUR AH END JANU AH AR JANU TI AR

NUR END NUR AH END JANU AH AR JANU TI AR NUR ENDAH JANUARTI Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami tinjauan kebijakan pariwisata Mahasiswa mengidentifikasi interaksi wisatawan dengan masyarakat lokal dengan masyarakat lokal Mari ingat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Fandeli (1995:37) mengemukakan bahwa pariwisata adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek daya tarik wisata serta usaha-usaha yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian bangsa-bangsa di dunia. Hal ini terwujud seiring dengan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu industri yang memiliki pertumbuhan pembangunan yang cepat. Saat ini sektor pariwisata banyak memberikan kontribusi terhadap

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2017-2027 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran. Mahasiswa mampu memahami tinjauan kebijakan pariwisata Mahasiswa mengidentifikasi interaksi wisatawan

Tujuan Pembelajaran. Mahasiswa mampu memahami tinjauan kebijakan pariwisata Mahasiswa mengidentifikasi interaksi wisatawan NUR ENDAH JANUARTI Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami tinjauan kebijakan pariwisata Mahasiswa mengidentifikasi interaksi wisatawan dengan masyarakat lokal Mari ingat kembali Unsur Pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan industri yang memiliki relasi kuat dengan lingkungan hidup karena fitur alam sebagai atraksi, adanya aspek lingkungan yang dibangun untuk kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Objek Wisata Pulau Pari merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau ini berada di tengah gugusan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG TAHUN 2017 Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Tahun 2017 yang selanjutnya disebut Renja Disbudpar adalah dokumen

Lebih terperinci

KEJAHATAN TRANSNASIONAL DI INDONESIA DAN UPAYA PENANGANANNYA. Penyunting Humphrey Wangke

KEJAHATAN TRANSNASIONAL DI INDONESIA DAN UPAYA PENANGANANNYA. Penyunting Humphrey Wangke KEJAHATAN TRANSNASIONAL DI INDONESIA DAN UPAYA PENANGANANNYA Penyunting Humphrey Wangke Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata di Kota Padang sangat penting dikarenakan Kota Padang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata di Kota Padang sangat penting dikarenakan Kota Padang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata di Kota Padang sangat penting dikarenakan Kota Padang banyak memiliki objek wisata yang bagus dan berkualitas. Objek pariwisata tersebut dapat memberikan

Lebih terperinci

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Sektor pariwisata dipandang sebagai sektor andalan yang mempunyai andil yang besar dalam memacu pembangunan. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa dampak terhadap perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang. manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Di era globalisasi

BAB 1 PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang. manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Di era globalisasi BAB 1 PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang kepariwisataan adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Di era globalisasi saat ini, sektor pariwisata akan menjadi

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tourism Center adalah 10,1%. Jumlah tersebut setara dengan US$ 67 miliar,

I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tourism Center adalah 10,1%. Jumlah tersebut setara dengan US$ 67 miliar, 34 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki sekitar 17.504 pulau, dengan panjang garis pantai kurang lebih 91.524 km, dan luas perairan laut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, berlibur merupakan salah satu keinginan banyak orang, atau bahkan ada yang menganggap sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Hal ini dapat dikarenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara, dengan adanya pariwisata suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik, Kementrian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif, Survey Pengeluaran Wisatawan Mancanegara, 2015.

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik, Kementrian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif, Survey Pengeluaran Wisatawan Mancanegara, 2015. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2000 hingga 2014 pariwisata di Indonesia selalu mengalami peningkatan dalam hal kunjungan wisatawan baik

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dalam bab hasil penelitian dan pembahasan maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi komunikasi pemasaran terpadu Dinas Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini menjadi fokus utama yang sangat ramai dibicarakan masyarakat karena dengan mengembangkan sektor pariwisata maka pengaruh pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki daya tarik wisata dan merupakan kota tujuan wisata yang paling diminati oleh wisatawan, dilihat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan yang cepat. Saat ini sektor pariwisata banyak memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan yang cepat. Saat ini sektor pariwisata banyak memberikan kontribusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu industri yang memiliki pertumbuhan pembangunan yang cepat. Saat ini sektor pariwisata banyak memberikan kontribusi terhadap

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH KABUPATEN SINTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINTANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai wilayah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai wilayah sangat luas yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil serta susunan masyarakatnya

Lebih terperinci

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Pariwisata merupakan salah satu sektor kegiatan ekonomi yang cukup penting dan mempunyai andil yang besar dalam memacu pembangunan. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, penggunaan teknologi informasi tidak hanya dimanfaatkan dalam dunia usaha, namun juga telah merambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia tidak hanya dikaruniai tanah air yang memiliki keindahan alam yang melimpah, tetapi juga keindahan alam yang mempunyai daya tarik sangat mengagumkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata atau tourism adalah suatu perjalanan yang di lakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang di lakukan untuk melakukan aktivitas tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata sebagai penggerak sektor ekonomi dapat menjadi solusi bagi pemerintah dalam meningkatkan pembangunan ekonomi. Sektor pariwisata tidak hanya menyentuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jelas. Setiap kali mendengar nama Pulau Bali, yang langsung terlintas di kepala

BAB I PENDAHULUAN. jelas. Setiap kali mendengar nama Pulau Bali, yang langsung terlintas di kepala BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaung Pulau Bali sebagai daerah tujuan wisata di Indonesia sangat terdengar jelas. Setiap kali mendengar nama Pulau Bali, yang langsung terlintas di kepala setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perjalananan wisatawan dunia mencapai 1 miliar pada tahun 2012. Menurut Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan industri yang turut berperan serta dalam membangun perekonomian negara melalui pemasukan devisa negara dari wisatawan. Selain itu, industri pariwisata

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang penting, dimana dalam perekonomian suatu Negara, apabila dikembangkan secara terencana dan terpadu, peran pariwisata

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bentuk pemanfaatan sumberdaya pesisir dan lautan adalah melalui pengembangan kegiatan wisata bahari. Berbicara wisata bahari, berarti kita berbicara tentang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. pariwisata, seperti melaksanakan pembinaan kepariwisataan dalam bentuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. pariwisata, seperti melaksanakan pembinaan kepariwisataan dalam bentuk II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengelolaan Pariwisata Pengelolaan merupakan suatu proses yang membantu merumuskan kebijakankebijakan dan pencapaian tujuan. Peran pemerintah dalam pengelolaan pariwisata, seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan yang harus dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang dapat memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan yang harus dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang dapat memperoleh BAB I PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak dituntut seseorang untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dari semakin kerasnya kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang mempunyai pesisir dan lautan yang sangat luas, dengan garis pantai sepanjang 95.181 km dan 17.480 pulau (Idris, 2007). Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 9,4 juta lebih atau

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 9,4 juta lebih atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencari nafkah atau menetap (Muljadi dan Warman, 2009). Wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. mencari nafkah atau menetap (Muljadi dan Warman, 2009). Wisatawan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata pada dasarnya merupakan fenomena perjalanan manusia secara perorangan atau kelompok dengan berbagai macam tujuan asalkan bukan untuk mencari nafkah atau

Lebih terperinci

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Wonosobo dengan kondisi geografis pegunungan dan panorama alam yang memukau merupakan kekayaan alam yang tak ternilai bagi potensi pariwisata. Selain itu budaya dan keseniannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang sangat luas dan terdiri dari lima pulau besar dan belasan ribu pulau kecil. Letak antara satu pulau dengan pulau lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Nama Instansi : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Alamat : Jalan Tgk. Chik Kuta Karang No.03 Banda Aceh Kode Pos 23121 Telp : (+62 651) 26206, 23692, Fax

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Sabang merupakan salah satu daerah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang wilayahnya berbentuk kepulauan dan berada di wilayah paling barat Negara Kesatuan Republik

Lebih terperinci

RESUME. Nusa Tenggara Timur kaya akan budaya dan tradisi, keindahan alam, potensi perikanan dan kelautan

RESUME. Nusa Tenggara Timur kaya akan budaya dan tradisi, keindahan alam, potensi perikanan dan kelautan ABSTRAK Upaya Swisscontact yang dilakukan di dalam negeri, bekerjasama dengan pemerintah dan masyarakat lokal melalui pengembangan infrastruktur, pemberdayaan sumber daya manusia, dan mensosialisasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia, dan merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa di berbagai negara. Dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Di negara indonesia dirugikan mencapai hingga triliunan karena banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Di negara indonesia dirugikan mencapai hingga triliunan karena banyaknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Barang bekas telah menjadi permasalahan perekonomian setiap negara di dunia. Di negara indonesia dirugikan mencapai hingga triliunan karena banyaknya barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini dunia pariwisata semakin hari semakin berkembang pesat. Perkembangan pariwisata ini tidak hanya dirasakan di beberapa daerah saja namun telah menyebar ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata sudah merupakan bagian penting dari kebutuhan manusia. Pariwisata sendiri sebenarnya adalah sebuah kegiatan rekreasi atau liburan yang mana seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai orang, yang terdiri atas orang lakilaki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai orang, yang terdiri atas orang lakilaki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peluang kerja di Indonesia sangat dipengaruhi oleh laju pertumbuhan penduduk. Menurut hasil sensus penduduk pada tahun 2010 jumlah penduduk di Indonesia mencapai 237.556.363

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap kali Kraton melaksanakan perayaan. Sepanjang Jalan Malioboro adalah penutur cerita bagi setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. setiap kali Kraton melaksanakan perayaan. Sepanjang Jalan Malioboro adalah penutur cerita bagi setiap orang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Malioboro adalah jantung Kota Yogyakarta yang tak pernah sepi dari pengunjung. Membentang di atas sumbu imajiner yang menghubungkan Kraton Yogyakarta, Tugu dan puncak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun semakin. meningkat baik dari jumlah wisatawan maupun pembelanjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun semakin. meningkat baik dari jumlah wisatawan maupun pembelanjaannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun semakin meningkat baik dari jumlah wisatawan maupun pembelanjaannya. Bagi sebagian orang, berwisata menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu provinsi yang terletak di Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di provinsi ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu aset yang menguntungkan bagi suatu negara. Dalam UU

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu aset yang menguntungkan bagi suatu negara. Dalam UU BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan sebuah industri yang memiliki jaringan yang luas. Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain sektor migas

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain sektor migas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain sektor migas yang sangat potensial. Pariwisata mempunyai pengaruh besar dalam membangun perekonomian yang

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah suatu kegiatan sebagai industri pelayanan dan jasa yang akan menjadi andalan Indonesia sebagai pemasukan keuangan bagi negara. Kekayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata yaitu pari yang berarti banyak, berkali-kali,berputar-putar, sedangkan wisata

BAB I PENDAHULUAN. kata yaitu pari yang berarti banyak, berkali-kali,berputar-putar, sedangkan wisata BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata pariwisata berasal dari kata bahasa sangskerta yang terdiri atas dua kata yaitu pari yang berarti banyak, berkali-kali,berputar-putar, sedangkan wisata berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pariwisata bukan hal yang asing untuk masyarakat. Banyak wisatawan baik domestik maupun asing yang datang berlibur untuk menghabiskan waktu dan menikmati keindahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang sangat unik dan berbeda-beda, selain itu banyak sekali objek wisata yang menarik untuk dikunjungi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup, serta baiknya pengelolaan sumber daya alam yang ada. diri menjadi penting agar masyarakat dapat berperan dalam model

BAB I PENDAHULUAN. hidup, serta baiknya pengelolaan sumber daya alam yang ada. diri menjadi penting agar masyarakat dapat berperan dalam model BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan ekonomi yang bersifat kerakyatan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, lebih fokus untuk tujuan mengurangi kemiskinan, pengangguran, kesenjangan

Lebih terperinci

VII PRIORITAS STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA TN KARIMUNJAWA

VII PRIORITAS STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA TN KARIMUNJAWA VII PRIORITAS STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA TN KARIMUNJAWA 7.1 Kerangka Umum Analytical Network Process (ANP) Prioritas strategi pengembangan TN Karimunjawa ditetapkan berdasarkan pilihan atas variabel-variabel

Lebih terperinci