IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR PENDETEKSIAN KERUSAKAN MESIN KEMAS PRIMER KUNGLONG SP-180 DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB DI PT.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR PENDETEKSIAN KERUSAKAN MESIN KEMAS PRIMER KUNGLONG SP-180 DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB DI PT."

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR PENDETEKSIAN KERUSAKAN MESIN KEMAS PRIMER KUNGLONG SP-180 DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB DI PT.KALBE FARMA SKRIPSI Oleh: AHMAD MAULANA TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA BEKASI 2018

2 IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR PENDETEKSIAN KERUSAKAN MESIN KEMAS PRIMER KUNGLONG SP-180 DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB DI PT.KALBE FARMA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika Oleh: AHMAD MAULANA TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA BEKASI 2018

3 i

4 ii

5 iii

6 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadiran Allah SWT. yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-nya, sehingga tersusunlah Skripsi yang berjudul IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR PENDETEKSIAN KERUSAKAN MESIN KEMAS PRIMER KUNGLONG SP-180 DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB DI PT.KALBE FARMA. Skripsi tersusun dalam rangka melengkapi salah satu persyaratan dalam rangka menempuh ujian akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) pada Program Studi Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Teknologi Pelita Bangsa. Penulis sungguh sangat menyadari, bahwa penulisan Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Sudah selayaknya, dalam kesempatan ini penulis menghaturkan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: a. Bapak Dr. Ir. Supriyanto, M.P selaku Ketua STT Pelita Bangsa b. Bapak Aswan S. Sunge, M.Kom selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika STT Pelita Bangsa. c. Bapak Suherman, S.Kom., M.Kom selaku Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi. d. Bapak Giri Nurpribadi, S.TP., M.M selaku Pembimbing Kedua yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi. iv

7 e. Seluruh Dosen STT Pelita Bangsa yang telah membekali penulis dengan wawasan dan ilmu di bidang teknik informatika. f. Ibu dan Ayah tercinta yang senantiasa mendo akan dan memberikan semangat dalam perjalanan studi Strata 1 maupun dalam kehidupan penulis. g. Istri tercinta yang senantiasa mendo akan dan memberikan semangat dalam perjalanan studi Strata 1 maupun dalam kehidupan penulis. h. Rekan-rekan mahasiswa STT Pelita Bangsa, khususnya angkatan 2014, yang telah banyak memberikan inspirasi dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi jenjang Strata 1. Akhir kata, penulis mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan yang terdapat dalam Skripsi ini dan berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi khasanah pengetahuan Teknologi Informasi di lingkungan STT Pelita Bangsa khususnya dan Indonesia pada umumnya. Bekasi, Nopember 2018 Ahmad Maulana v

8 DAFTAR ISI PERSETUJUAN... Error! Bookmark not defined. PENGESAHAN... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi ABSTRACT... xiv ABSTRAK... 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Tujuan Manfaat Sistematika Penulisan... 6 vi

9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Literatur Penulisan Sistem Pakar Definisi Sistem Definisi Pakar Definisi Sistem Pakar Komponen Utama Sistem Pakar Konsep Dasar Sistem Pakar Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar Forward Chaining Teori Perancangan Unified Modeling Language Website Behavioral (Blackbox) Test Teori Bahasa Pemograman PHP XAMPP Kerangka Berfikir BAB III METODE PENELITIAN Tahapan Penelitian Objek Penelitian vii

10 3.3 Metode Pengumpulan Data Metode Pengembangan sistem Analisis Sistem Analisis Kebutuhan Kebutuhan Fungsional Kebutuhan Non Fungsional Software Hardware Analisis Brainware Perancangan Sistem Pakar Pakar Akuisisi Pengetahuan (Knowlegde Acquisition) Prosedur Kebutuhan Sistem Prosedur Sistem Berjalan Mesin Inferensi (Inference Engine) Perancangan Antarmuka Sistem Pakar BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil Implementasi Modul Konsultasi Hasil Implementasi Modul Pengembang Pembahasan viii

11 4.2.1 UML (Unified Modelling Language) Sistem Pakar Use Case Diagram Activity Diagram Squence Diagram Class Diagram Perancangan Database Relasi Antar Tabel Desain Tabel Perancangan Menu Sistem Pakar Pendeteksi kerusakan Mesin kunglong Perancangan Interface Implementasi Interface Pengujian Sistem dan Program Pengujian Bagian Pengguna (User) Pengujian Bagian Admin (Administrator) BAB V KESIMPULAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

12 DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Simbol-simbol diagram use case Tabel 2. 2 Simbol Class Diagram Tabel 2. 3 Activity Diagram Tabel 2. 4 Simbol Squance Diagram Tabel 3.1 Kode Gejala Tabel 3.2 Kode Kerusakan Tabel 4. 1 Definisi aktor use case Tabel 4. 2 Definisi use case Tabel 4. 3 database tb_admin Tabel 4. 4 database user Tabel 4. 5 database gejala Tabel 4. 6 database tb_bagian_kerusakan Tabel 4. 7 database rule Tabel 4. 8 Pengujian Black Box user Tabel 4. 9 Pengujian Black Box Administrator x

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Komponen Sistem Pakar Gambar 2.2 Metode Forward Chaining Gambar 2.3 Simbol Use case Gambar 2.4 Generalisasi Use Case Gambar 2.5 Ekstensi Use Case Gambar 2.6 Inklusi Use Case Gambar 2.7 Class Diagram Gambar 2.8 Activity Diagram Gambar 2.9 menunjukkan contoh Sequence Diagram Gambar 2.10 Blackbox Gambar 2.11 Pemanggilan Aplikasi Web Bertipe PHP Gambar 2.12 Kerangka Berfikir Gambar 3.1 Rencana Penelitian Gambar 3.2 Flowchart forward chaining sistem pakar kerusakan kunglong Gambar 4. 1 Use case diagram sistem pakar kunglong SP Gambar 4. 2 Activity diagram diagnosa kerusakan kunglong sp Gambar 4. 3 Activity diagram Informasi kerusakan Gambar 4. 4 Activity diagram Daftar Kerusakan Gambar 4. 5 Activity diagram Login Admin Gambar 4. 6 Activity Diagram Input Jenis Kerusakan xi

14 Gambar 4. 7 Activity Diagram Edit Jenis Kerusakan Gambar 4. 8 Activity Diagram Edit Jenis Kerusakan Gambar 4. 9 Activity Diagram Input Gejala Gambar Activity Diagram Edit Gejala Gambar Activity Diagram Hapus Gejala Gambar Activity Diagram Input Rule Gambar Activity Diagram Edit Rule Gambar Activity Diagram hapus rule Gambar Sequence Diagram Diagnosa kerusakan Gambar Sequence Diagram informasi kersakan Gambar Sequence Diagram daftar kerusakan Gambar Sequence Diagram login admin Gambar Sequence Diagram Input Jenis kerusakan Gambar Sequence Diagram Edit Jenis kerusakan Gambar Sequence Diagram Hapus Jenis Kerusakan Gambar Sequence Diagram Input Gejala Gambar Sequence Diagram Edit Gejala Gambar Sequence Diagram Hapus Gejala Gambar Sequence Diagram Input Rule Gambar Sequence Diagram Edit Rule Gambar Sequence Diagram Hapus rule Gambar Sequence Diagram logout Gambar Class Diagram Gambar Relasi antar tabel xii

15 Gambar Perancangan menu Gambar Desain Halaman Utama Gambar Desain Halaman login admin Gambar Desain Halaman Diagnosa Gambar Desain Halaman Hasil Diagnosa Gambar Desain Halaman Gejala Gambar Desain Halaman Kerusakan Gambar Desain Halaman Data Rule Gambar Halaman utama Sistem Pakar Gambar Halaman utama Sistem Pakar Gambar Halaman Diagnosa Kerusakan Gambar Halaman Diagnosa Kerusakan Gambar Halaman Login Administrator Gambar Halaman utama admin Gambar Halaman Data Gejala Gambar Halaman Data Kerusakan Gambar Halaman Data Rule xiii

16 ABSTRACT In industrial development in a world that is increasingly rapid and balanced with the development of modern science and technology, this encourages manufacturing-based companies to be able to make products with large outputs and have high quality accuracy, for which many production machines are used with modern technology, for example the use of kunglong sp- 180 primary packing machines. With these conditions, the company must recruit experts to be able to maintain engine performance so that it is always in optimal conditions, due to limitations of resources in the company. So the need for a system that can help users handle problems on the machine used. The simple idea based on the background is about how to create a system that can provide solutions to machine users in detecting machine damage when a problem occurs. The development of web-based applications uses the expert system concept with a forward chaining method that can assist users in solving related problems. Keywords: Expert System, PHP, UML, Forward Chaining. xiv

17 ABSTRAK Dalam Perkembangan industri di dunia yang semakin pesat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, Hal ini mendorong perusahaan yang berbasis manufacturing untuk bisa membuat produk dengan output yang besar dan memiliki akurasi kualitas yang tinggi, untuk itu banyak digunakan mesin-mesin produksi dengan teknologi yang modern, sebagai contoh penggunaan mesin kemas primer kunglong sp-180. Dengan kondisi demikian maka perusahaan harus merekrut tenaga ahli untuk bisa merawat performance mesin agar selalu dalam kondisi yang optimal, karena keterbatasan dari sumber daya pada perusahaan. Sehingga perlunya sebuah sistem yang dapat membantu pengguna untuk menangani masalah-masalah pada mesin yang digunakan. Ide sederhana berdasarkan latar belakang tersebut adalah tentang bagiamana cara membuat suatu sistem yang dapat memberikan solusi kepada pengguna mesin dalam mendeteksi kerusakan mesin saat terjadi masalah. Pengembangan aplikasi berbasis web menggunakan konsep sistem pakar dengan metode forward chaining yang dapat membantu pengguna dalam menyelesaikan permasalahan terkait. Kata kunci: Sistem Pakar, PHP, UML, Forward Chaining. 1

18 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini perkembangan ekonomi, teknologi dan pertumbuhan dunia bisnis semakin meningkat pesat dan dinamis, keberadaan perusahaan perusahaan yang juga mempunyai peran penting dalam pembangunan pertumbuhan ekonomi yang semakin maju membuat pelaku pelaku bisnis di dunia semakin meningkatkan kompetensinya dengan caranya masing masing, pada setiap perusahaan mempunyai cara dan metode yang berbeda untuk mengembangkan usahanya agar meningkat. Hampir setiap perusahaan melakukan inovasi inovasi baru terhadap produk yang dihasilkan serta mendesain proses produksi seefisien dan seefektif mungkin. Banyak yang sudah menerapkan berbagai cara agar perusahaan tetap berada di persaingan pasar nya masing- masing, mulai dari penerapan sistem sistem yang di anggap akan mendongkrak produktivitas (Fayyad, Piatetsky- Shapiro, & Smyth, 1996). Menyelesaikan masalah breakdown pada mesin adalah hal yang sering di temukan dalam dunia industri manufacture. Kerusakan mesin yang awalnya ringan bisa menjadi kerusakan yang fatal apabila mesin tidak di tangani dengan benar. Dalam hal ini Perlunya peran sumber daya yang dapat menangani kerusakan mesin produksi secara cepat dan tepat. 2

19 Sistem pakar merupakan salah satu cabang dari ilmu kecerdasan buatan yaitu mampu meniru penalaran dari seorang pakar pada bidang ilmu tertentu. Sistem aplikasi ini membantu pakar teknisi maupun operator dalam melakukan konsultasi kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 secara efektif dan efisien sehingga kerusakan yang dialami dapat diketahui secara dini dan tepat penanganannya. Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas maka penulis membuat skripsi dengan judul "IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR PENDETEKSIAN KERUSAKAN MESIN KEMAS PRIMER KUNGLONG SP-180 DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB DI PT.KALBE FARMA ". 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, adapun permasalahan-permasalahannya adalah sebagai berikut: 1. Tidak semua operator dan teknik bisa menyelesaikan masalah yang terjadi pada saat produksi di mesin kemas primer kunglong sp-180 pada saat produksi. 2. Ketika ada sebuah kerusakan pada mesin kemas primer kunglong sp- 180 tim operator atau teknik harus segera menanganinya karena waktu produksi bisa hilang karena mesin berhenti beroperasi. 3. Disaat ada pertukaran tugas, operator atau teknik akan merasa sulit untuk menyelesaikan masalah pada mesin kemas primer kunglong sp- 180 karena tidak semua karyawan bisa mendeteksi kerusakan dan menanganinya secara cepat. 3

20 1.3 Rumusan Masalah Dalam sebuah perusahaan sering terjadi kerusakan mesin yang disebabkan karena usia pakai sparepart mesin sudah tidak layak pakai yang dapat menyebabkan mesin berhenti beroperasi pada saat produksi. Sumber daya manusia yang kurang memahami masalah kerusakan mesin kunglong sp- 180 menjadikan penanganan masalah kerusakan mesin menjadi lama dalam perbaikannya. Salah satu cara agar mempermudah dalam menangani kerusakan mesin kunglong sp-180 ialah dengan menggunakan sistem pakar, sistem pakar menjadi solusi karena sistem ini bisa menjadi pengganti pakar mesin kunglong sp-180. Maka dari itu penulis akan menuliskan masalah pertanyaan riset,sebagai berikut : 1. Bagaimana cara mengimplementasikan sistem pakar pendeteksian kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180? 2. Bagaimana membangun sistem pakar yang dapat mendeteksi kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 yang mudah untuk digunakan secara efisien dan dapat di akses dengan mudah? 1.4 Batasan Masalah Agar lebih terarah dalam pembahasan laporan Skripsi ini, maka penulis membuat batasan masalah sebagai berikut : 1. Sistem pakar ini dirancang dengan metode forward chaining untuk mendeteksi kerusakan pada mesin kemas primer kunglong sp Sistem pakar ini hanya membahas tentang kerusakan mesin kemas primer kunglong sp

21 3. Sistem pakar ini mendeteksi kerusakan dan memberikan solusi penanganan kerusakan pada mesin kemas primer kunglong sp Aplikasi sistem pakar ini berbasis web. 1.5 Tujuan dan Manfaat Tujuan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dijelaskan, maka tujuan dalam penulisan laporan Skripsi ini adalah: 1. Mempermudah operator dan teknik dalam pendeteksian kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 pada saat terjadi Trouble Shooting. 2. Mengurangi waktu yang terbuang untuk mendeteksi kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 pada saat terjadi kerusakan Manfaat 1. Bagi penulis Dapat mengimplemetasikan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan penulis selama masa perkuliahan dan wahana melakukan implementasi suatu karya ilmiah 2. Bagi Peneliti Dapat menambah wawasan dalam dunia permesinan seputar kerusakan yang terjadi pada mesin kemas primer kunglong sp-180, melanjutkan proses tahapan penelitian pada kelanjutan suatu permasalahan. 5

22 3. Bagi Perusahaan Dapat menerapkan aplikasi sistem pakar di area perusahaan dan mengembangkannya agar sistem pakar tetap berjalan dengan optimal. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk dapat mengetahui secara ringkas permasalahan dalam penulisan. Laporan Skripsi ini maka digunakan sistematika penulisan yang bertujuan untuk mempermudah pembaca menelusuri dan memahami isi Laporan Skripsi sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah,tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang teori-teori yang mengacu pada daftar pustaka terutama menerangkan masalah kecerdasan buatan, sistem pakar dan yang berhubungan dengan judul penyusunan laporan skripsi. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang penjelasan metode yang digunakan peneliti dalam menyusun skripsi serta diuraikan tentang langkah-langkah perancangan dan pembuatan sistem pakar sekaligus layout dari sistem yang akan dibuat. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas tentang hasil implementasi perancangan dan menguji coba sistem yang dibuat, sehingga dari proses tersebut akan didapatkan sebuah analisa hasil yang akan menjawab permasalahan yang ada 6

23 dalam penelitian ini. BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi tentang simpulan dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada sistem dan saran-saran untuk melengkapi, memperbaiki dan menyempurnakan penelitian ini. 7

24 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Literatur Penulisan Literatur serta penelitian mengenai penerapan metode Forward Chaining banyak di temukan dalam buku maupun jurnal-jurnal ilmiah, diantaranya adalah: a. Sistem pakar diagnose penyakit tanaman padi menggunakan metode forward chaining (Dadi Rosadi & Asril Hamid, 2014). Penelitian ini memberikan pandangan serta langkah dalam sebah sistem untuk mengetahui jenis peyakit pada tanaman padi dan memperkecil kemungkinan kesalahan diagnosa penyakit pada tanaman padi. b. Perancangan Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Forward Chaining (Putra, 2011). Penelitian ini menjadikan sistem pakar dengan metode forward chaining sebagai pembelajaran penyakit paru-paru dan memberikan solusi penanganan penyakit paru-paru. c. Sistem pakar diagnosis penyakit tanaman cengkeh dengan metode inferensi forward chaining (Hananto, 2012). Sistem pakar ini dapat membantu para pemilik maupun pengelola perkebunan cengkih, terutama bagi pemula, untuk mengidentifikasi penyakit yang menyerang tanaman cengkih serta langkah-langkah yang harus diambil dalam penanganan atau pencegahan penyakit tersebut. d. Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Hati Menggunakan Metode Forward Chaining (Amanda & Mustafidah, 2011). Aplikasi sistem pakar yang dibuat ini mampu menganalisis jenis penyakit organ hati yang telah di input sebelumnya oleh admin dan pakar, Aplikasi sistem pakar ini juga 8

25 sudah dapat menjelaskan penyebab dan pengobatannya secara medis maupun secara herbal berdasarkan jenis penyakitnya. e. Sistem Pakar Penentuan Bakat Anak Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Salisah, Lidya, & Defit, 2015). Hasil analisa menunjukan bahwa sistem pakar ini memerlukan 27 indikator, 83 variabel dan 33 rule. 2.2 Sistem Pakar Definisi Sistem Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.(astuti, 2018) Definisi Pakar Pakar ialah seseorang yang banyak dianggap sebagai sumber tepercaya atas teknik maupun keahlian tertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu dengan benar, baik, maupun adalah sesuai dengan aturan dan status oleh sesamanya ataupun khayalak dalam bidang khusus tertentu. Lebih umumnya, seorang pakar ialah seseorang yang memiliki pengetahuan ataupun kemampuan luas dalam bidang studi tertentu. Para pakar dimintai nasihat dalam bidang terkait mereka, namun mereka tidak selalu setuju dalam kekhususan bidang studi. Melalui pelatihan, pendidikan, profesi, publikasi, maupun pengalaman, seorang pakar dipercaya memiliki pengetahuan khusus dalam bidangnya di atas rata-rata orang, di mana orang lain bisa secara resmi dan sah 9

26 mengandalkan pendapat pribadi Seorang pakar. (human expert) adalah seorang individu yang memiliki kemampuan pemahaman yang superior dari suatu masalah Definisi Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya mampu diperoleh dengan bantuan para ahli dibidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktifitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidahkaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu (Permanawati, 2018). Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu kesimpulan. (Putra, 2011) 10

27 2.2.4 Komponen Utama Sistem Pakar Sistem pakar terdiri dari beberapa bagian utama : 1. Lingkungan pengembangan yang digunakan dalam sistem pakar untuk membangun komponen-komponennya dan menempatkan pengetahuan dalam basisnya. 2. Lingkungan konsultasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan dari pakar. 3. Lingkungan pengembangan digunakan sebagai sistem pakar baik dari segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi Gambar 2.1 Komponen Sistem Pakar (Syatibi, 2012) 11

28 2.2.5 Konsep Dasar Sistem Pakar Menurut Efrain Turban dalam (Suyoto, 2004), konsep dasar sistem pakar mengandung keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan untuk menjelaskan. Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca dan pengalaman. Seorang ahli atau pakar adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan (domain), menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecah aturan-aturan jika dibutuhkan, dan menentukan relevan tidaknya keahlian mereka. Pengalihan keahlian yang dimaksud adalah pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini membutuhkan empat aktivitas, yaitu : tambahan pengetahuan (dari ahli atau sumber-sumber lainnya) representasi pengetahuan ke komputer inferensi pengetahuan pengalihan pengetahuan ke user. Pengetahuan yang disimpan di komputer disebut dengan nama basis pengetahuan. Ada dua tipe pengetahuan, yaitu: fakta dan prosedur (biasanya berupa aturan). Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistempakar adalah kemampuan untuk menalar. Jika keahlian - keahlian sudah tersimpan sebagai basis pengetahuan dan sudah tersedia program yang mampu mengakses basisdata, maka komputer harus dapat deprogram untuk membuat inferensi. Proses inferensi ini dikemas dalam bentuk motor inferensi (inference engine). Jadi secara umum sistem pakar terdiri atas tiga komponen utama yaitu : Knowledge base (Basis 12

29 Pengetahuan), Motor Inferensi, User Interface. Gambar di bawah ini merupakan konsep dasar sistem pakar secara umum Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar Adapun keuntungan dari sistem pakar yaitu: (Kusrini, 2006) 1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan seperti layaknya seorang pakar. 2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis. 3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar. 4. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka). 5. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya. 6. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian. Pengguna bisa merespon dengan jawaban tidak tahu atau tidak yakin pada satu atau lebih pertanyaan selama konsultasi dan sistem pakar tetap akan memberikan jawaban. 7. Tidak memerlukan biaya saat tidak digunakan, sedangkan pada pakar manusia memerlukan biaya sehari-hari. 8. Dapat digandakan (diperbanyak) sesuai kebutuhan dengan waktu yang minimal dan sedikit biaya. 9. Dapat memecahkan masalah lebih cepat daripada kemampuan manusia dengan catatan menggunakan data yang sama. 10. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan. 11. Meningkatkan kualitas dan produktivitas karena dapat member nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan. 13

30 12. Meningkatkan kapabilitas sistem terkomputerisasi yang lain. Integrasi Sistem Pakar dengan sistem komputer lain membuat lebih efektif, dan bisa mencakup lebih banyak aplikasi. 13. Mampu menyediakan pelatihan. Pengguna pemula yang bekerja dengan sistem pakar akan menjadi lebih berpengalaman. Fasilitas penjelas dapat berfungsi sebagai guru. Selain memiliki banyak keuntungan, sistem pakar memiliki kelemahan, diantaranya: (Arhami, 2005) 1. Biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara, dan mengembangkannya sangat mahal 2. Sulit dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya dan kepakaran sangat sulit diekstrak dari manusia karena sangat sulit bagi seorang pakar untuk menjelaskan langkah mereka dalam menangani masalah. 3. Pendekatan oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau problem bisa berbedabeda, meskipun sama-sama benar. 4. Transfer pengetahuan dapat bersifat subjektif dan bias. 2.3 Forward Chaining Menyatakan inferensi adalah suatu prosedur (program) yang mempunyai kemampuan dalam melakukan penalaran. Inferensi ditampilkan pada suatu komponen yang disebut mesin inferensi yang mencakup prosedur - prosedur mengenai pemecahan masalah. Semua pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar disimpan pada basis pengetahuan oleh sistem pakar. Tugas mesin inferensi adalah mengambil kesimpulan berdasarkan basis pengetahuan yang dimilikinya. 14

31 (Sutojo, 2009). Forward Chaining merupakan suatu penalaran yang dimulai dari fakta untuk mendapatkan kesimpulan (conclusion) dari fakta tersebut. Forward chaining bisa dikatakan sebagai strategi inference yang bermula dari sejumlah fakta yang diketahui. Pencarian dilakukan dengan menggunakan rules yang permisnya cocok dengan fakta yang diketahui tersebut untuk memperoleh fakta baru dan melanjutkan proses hingga goal di capai atau hingga tidak ada rules lagi yang permisnya cocok dengan fakta yang diketahui maupun fakta yang diperoleh. Forward Chaining bisa disebut juga runut maju atau pencarian yang dimotori data (data,driven dan search). Jadi pencarian dimulai dari peremisperemis atau informasi masukan (if) dahulu kemudian menuju konklusi atau derived information (Then). Forward chaining berarti menggunakan himpunan aturan kondisi-aksi. Dalam metode ini, data digunakan untuk menentukan aturan mana yang akan dijalankan atau dengan menambahkan data ke memori kerja untuk diproses agar ditemukan suatu hasil. (Lubis, 2013) Terdapat berbagai cara pemecahan masalah didalam sistem pakar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah arah penelusuran dan topologi penelusuran. Dalam hal ini, pemecahan masalah yang ada pada sistem menggunakan forward chaining. Forward chaining adalah teknik pencarian yang dimulai dari inputan beberapa fakta, kemudian menurunkan beberapa fakta dari aturan-aturan yang cocok pada knowledge base dan melanjutkan prosesnya sampai jawaban sesuai (Kusumadewi Sri, 2003). Contoh rule-rule pelacakan forward chaining sebagai berikut : 15

32 1. R1: Jika A dan C, maka E 2. R2: Jika D dan C maka F 3. R3: Jika B dan E maka F 4. R4: Jika B maka C 5. R5: Jika F maka G Fakta yang ada : A benar dan B benar Gambar 2.2 Metode Forward Chaining (Kusumadewi Sri, 2003). 2.4 Teori Perancangan Unified Modeling Language UML singkatan dari Unified Modelling Language yang berarti bahasa pemodelan standar. UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang kita buat berhubungan satu dengan lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya (Prabowo, 2011). UML memiliki beberapa diagram untuk menggambarkan dan membantu mencari kebutuhan sebuah sistem atau aplikasi bekerja, berikut adalah diagram yang terdapat pada UML : 16

33 1. Use Case Diagram Use case menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa komponen, kejadian atau kelas dan mengartikan use case sebagai urutan langkah-langkah yang secara tindakan terkait (skenario), baik terotomatisasi maupun secara manual, untuk tujuan melengkapi suatu tugas bisnis tunggal. Use case digambarkan dalam bentuk ellips (Prabowo, 2011). Gambar 2.3 Simbol Use case (Prabowo, 2011) Pada diagram use case, relasi digambarkan sebagai sebuah garis antara dua simbol. Pemaknaan relasi berbeda-beda tergantung bagaimana garis tersebut digambarkan dan tipe simbol apa yang digunakan untuk menghubungkan garis tersebut. Relasi yang digunakan UML 2.0 adalah generalisasi, inklusi dan ekstensi. Generalisasi pada aktor dan use case dimaksudkan untuk menyederhanakan model dengan cara menarik keluar sifat-sifat pada aktor-aktor maupun use case sejenis (Prabowo, 2011). 17

34 Gambar 2.4 Generalisasi Use Case (Prabowo, 2011) Ekstensi pada use case adalah use case yang terdiri dari langkah yang diekstraksikan dari use case yang lebih kompleks untuk menyederhanakan masalah orisinal dan karena itu memperluas fungsinya. Hubungan pada ekstensi use case dan use case yang diperluas disebut extend relationship, diberi simbol <<extend>> dan hubungannya berupa garis putus-putus berpanah terbuka. (Prabowo, 2011) Gambar 2.5 Ekstensi Use Case (Prabowo, 2011) Use Case dasar yang akan diinklusi tidak lengkap, berbeda dengan use case dasar yang akan diekstensi. Sehingga use case inklusi bukan merupakan use case optional yang tidak boleh dijalankan. Simbol hubungan inklusi adalah garis putus-putus dengan anak panah terbuka dan 18

35 diberi keterangan <<include>>. Gambar 2.11 menunjukan use case dengan inklusi. Gambar 2.6 Inklusi Use Case (Prabowo, 2011) Tabel 2. 1 Simbol-simbol diagram use case No. Simbol Deskripsi 1. Use case Nama use case Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal frase nama use case. 2. Aktor/actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor. 19

36 3. Assosiasi/association Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisilpasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor. 4. Exstensi/extend <<ext end>> Relasi use case tambahan kesebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu, mirip dengan prinsip inheritance pada pemrograman berorientasi objek, biasanya use case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan. 5. Generalisasi/generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya, misalnya : Ubah data Mengolah data Hapus data arah panah mengarah pada use case yang menjadi generalisasinya. 20

37 6. Menggunakan / include / uses 7. <<include>> Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini Ada dua sudut pandang yang cukup besar mengenai include di use case : - Include berarti use case yang ditambahkan akan selalu di panggil saat use case tambahan dijalankan, missal pada kasus berikut : validasi <<include>> Login <<uses>> - Include berarti use case yang tambahan akan selalu melakukan pengecekan apakah use case yang di tambahkan telah dijalankan sebelum use case tambahan di jalankan, misal pada kasus berikut : validasi user <<include>> ubah data Kedua interpretasi di atas dapat dianut salah satu atau keduanya tergantung pada pertimbangan dan interpretasi yang dibutuhkan. 21

38 2. Class Diagram Class diagram pada UML digunakan untuk menggambarkan konten yang bersifat statis dan hubungan antar kelas. Pada sebuah class diagram, kita dapat melihat variable dan fungsi dari suatu class. Kita juga dapat melihat suatu kelas merupakan turunan dari class yang lain atau tidak. Dengan kata lain kita dapat melukiskan semua dependensi dari kode sumber antar kelas (Prabowo, 2011). Class memiliki tiga area pokok, yakni Nama, Atribut dan Metode. Atribut dan metode dapat memiliki sifat sebagai berikut: a) Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan. b) Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan class-class yang mewarisinya. c) Public, dapat dipanggil oleh siapa saja. Hubungan antar class. d) Asosiasi (Association), yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukan arah query antar class. e) Agregasi (Aggregation), yaitu hubungan yang menyatakan bagian ( terdiri atas ). f) Pewarisan (interchange), yaitu hubungan hirarki antar class.class dapat diturunkan class lain dan mewarisi semua atribut dan metode class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan 22

39 adalah generalisasi. g) Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram. * 1 Gambar 2.7 Class Diagram (Prabowo, 2011) Tabel 2. 2 Symbol Class Diagram No. Simbol Deskripsi 1. Kelas Kelas pada struktur sistem 2. Antarmuka/interface Sama dengan konsep interface dalam pemrograman berorientasi objek 3. Asosiasi/association Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity 23

40 4. Asosiasi berarah/ directed association Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity 5. Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-spesialisasi(umum- khusus) 6. Kebergantungan/dependensi Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar kelas 7. Agregasi/aggregation Relasi antar kelas dengan makna semua bagian (whole-part) 3. Activity Diagram Activity Diagram digunakan untuk menunjukan aktivitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi. Activity Diagram lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit. Diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis juga (Prabowo, 2011). Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu usecase atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara usecase menggambarkan bagaimana actor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas. Sama seperti state, standar UML menggunakan segiempat dengan 24

41 sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk menggambar behavior pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan prosesproses parallel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu (Prabowo, 2011). Gambar 2.8 Activity Diagram (Prabowo, 2011) 25

42 Tabel 2. 3 Activity Diagram No. Simbol Deskripsi 1. Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal. 2. Aktivitas Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja. 3. Percabang an/decision Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu. 4. Penggabungan/join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu. 5. Status akhir Status akhir yang dilakukan oleh sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir. 6. Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggunga jawab terhadap aktivitas yang terjadi. 26

43 4. Sequence Diagram Sequence diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara aktor dan sistem untuk sebuah scenario use case. Sequence diagram menggambarkan bagaiman objek saling berinteraksi satu sama lain melalui messages dalam eksekusi dari sebuah use case atau operasi. ada tiga diagram primer UML dalam memodelkan scenario interaksi, yaitu diagram urutan (Sequence Diagram), diagram waktu (Timing Diagram) dan diagram komunikasi (Prabowo, 2011). Gambar 2.9 menunjukkan contoh Sequence Diagram (Prabowo, 2011). 27

44 Tabel 2. 4 Simbol Squance Diagram No. Simbol Deskripsi 1. Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan dalam menggunakan kata benda Nama Aktor diawal frase nama aktor. 2. Garis hidup/lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek 3. Objek Nama objek : nama kelas Menyatakan objek yang berinteraksi pesan 4. Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi, semuanya yang terhubungdengan waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan di dalamnya, misalnya 1: login() 2. CekStatusLogin() 3. Open() 5. Pesan tipe create <<create>> Maka CekStatusLogin() dan Open() dilakukan dalam metode Login(). Aktor tidak memiliki waktu aktif Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat 28

45 6. Pesan tipe call 1 : nama_metode() Menyatakan suatu objek memanggil operasi/metode yang ada pada objek lain atau diri nya sendiri, 1 : nama_metode() 7. Pesan tipe send 1 : masukkan 8. Pesan tipe return 1 : keluaran 9. Pesan tipe destroy <<destroy>> Arah panah mengarah pada objek yang memiliki operasi/metode, karena ini memanggiloperasi/metode maka operasi/metode yang dipanggil harus ada pada diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang berinteraksi Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data/masukkan/informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirim Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaliknya jika ada create maka ada destroy Website Website adalah keseluruhan halaman - halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi (Fahrudin & Purnama, 2011). Web Page (halaman web) merupakan halaman khusus dari situs web tertentu yang tersimpan dalam bentuk file. Dalam web page tersimpan berbagai 29

46 informasi dan link yang menghubungkan suatu informasi ke informasi lain baik itu dalam page yang sama atau page yang berbeda. Homepage merupakan halaman pertama atau sampul dari suatu website yang biasanya berisi tentang apa dan siapa dari perusahaan atau instansi atau organisasi pemilik website tersebut.(fauzan Masykur, 2012) Behavioral (Blackbox) Test Menurut (Black, 2009), Tester menggunakan behavioral test (disebut juga Black-Box Tests), sering digunakan untuk menemukan bug dalam high level operations, pada tingkatan fitur, profil operasional dan skenario customer. Tester dapat membuat pengujian fungsional black box berdasarkan pada apa yang harus sistem lakukan. Behavioral testing melibatkan pemahaman rinci mengenai domain aplikasi, masalah bisnis yang dipecahkan oleh sistem dan misi yang dilakukan sistem. Behavioral test paling baik dilakukan oleh penguji yang memahami desain sistem, setidaknya pada tingkat yang tinggi sehingga mereka dapat secara efektif menemukan bug umum untuk jenis desain. Menurut Nidhra dan (Dondeti, 2012), black box testing juga disebut functional testing, sebuah teknik pengujian fungsional yang merancang test case berdasarkan informasi dari spesifikasi INPUT BLACK BOX OUTPUT. Gambar 2.10 Blackbox 30

47 2.5 Teori Bahasa Pemograman PHP Bahasa pemrograman PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam sebuah webserver (Madcoms,2010). Scriptscript PHP dibuat harus tersimpan dalam sebuah server dan diproses dalam server PHP merupakan bahasa web server-side yang bersifat open source. Bahasa PHP menyatu dengan script HTML yang sepenuhnya dijalankan pada server tersebut. PHP pertama kali diciptakan oleh Rasmus Lerdofrt, seorang programmer Unix dan Perl. PHP sering digunakan untuk membangun web dinamis yang diproses di web server dan menampilkan hasilnya di web browser. Script ini akan membuat suatu aplikasi yang dapat diintegrasikan dalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server-side berarti pengerjaan script akan dilakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirim ke browser. Di browser inilah dapat dilihat halaman hasilnya. Keuntungan dari sifatnya yang server-side tersebut adalah: a. Tidak harus menggunakan browser tertentu, karena server yang akan mengerjakan script PHP. Hasil akan dikirimkan kembali ke browser umumnya bersifat teks atau gambar saja sehingga pasti dapat diproses oleh browser apapun. b. Dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki oleh server, misalnya koneksi ke database. c. Script tidak dapat dilihat dengan menggunakan fasilitas view HTML source yang terdapat pada browser. 31

48 File yang hanya berisi kode HTML yang dirancang tidak mendukung pembuatan aplikasi yang melibatkan database karena HTML dirancang untuk menyajikan informasi yang bersifat statis (tampilan yang isinya tetap hingga webmaster atau penanggung jawab web melakukan perubahan isi). Oleh karena itu, muncul pemikiran untuk membuat suatu perantara yang memungkinkan aplikasi bias menghasilkan sesuatu yang bersifat dinamis dan berinteraksi dengan database. Akhirnya lahirlah berbagai perantara seperti PHP, ASP dan JSP. Gambar 2.9 memperlihatkan skema yang memungkinkan suatu aplikasi berinteraksi dengan database menggunakan PHP. Gambar 2.11 Pemanggilan Aplikasi Web Bertipe PHP 32

49 2.5.2 XAMPP XAMPP adalah perangkat lunak gratis yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan gabungan dari beberapa program (Teguh, 2005). Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Bagian penting XAMPP yang biasanya digunakan yaitu : Htdoc yaitu folder tempat meletakan berkas-berkas yang akan dijalankan seperti berkas PHP (Personal Home Page), HTML (Hyper Text Markup Language) dan berkas lainnya. PhpMyAdmin yaitu bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada di komputer. Untuk membukanya, buka browser, lalu ketikkan alamat maka akan muncul halaman phpmyadmin. PhpMyAdmin merupakan salah satu tool manajemen database MySQL berbasis web. PhpMyAdmin mampu menangani keseluruhan server MySQL dan juga database tunggal. Control panel yang berfungsi untuk mengelola layanan (service) XAMPP, seperti memulai (start) atau menghentikan (stop). 2.6 Kerangka Berfikir Kerusakan pada mesin produksi merupakan hal yang sering terjadi di sebuah perusahaan manufacture. Pemakaian mesin yang terus menerus menyebabkan part-part pada mesin mengalami kerusakan sebelum waktu nya., Dari kerusakan menimbulkan beberapa masalah yaitu terhambatnya waktu produksi mesin, 33

50 perlunya pendeteksian kerusakan dan mencari bagian yang mengalami kerusakan dan bagaimana cara penanganganannya. Seorang operator biasanya memanggil tim teknik apabila di rasa sudah tidak mampu untuk menangani kerusakan secara mandiri dan berkonsultasi tentang gangguan mesin yang dialami. Akan tetapi minimnya pengetahuan operator dan teknik terhadap gangguan mesin menjadi suatu kendala. Membangun sistem pakar pendeteksian kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 berbasis web menjadi solusi. Program ini dibuat agar memudahkan pengguna untuk mendiagnosa jenis gangguan mesin kemas primer kunglong sp-180 yang di alami. Sistem ini dibangun menggunakan metode forward chaining yaitu metode yang digunakan untuk menguji gejala-gejala yang di input operator atau teknik yang selanjutnya diambil solusi berdasarkan aturan yang disimpan oleh sistem. Setelah program ini dibuat, maka dilakukan pengujian untuk keakuratan dan memaksilkan fungsi sistem supaya tepat guna. Sistem dapat digunakan operator dan teknik PT.Kalbe Farma setelah melewati pengujian. Untuk memudahkan penelitian ini maka penulis membuat bagan seperti yang terlihat pada gambar sebagai berikut ini : 34

51 Gambar 2.12 Kerangka Berfikir 35

52 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi pada data yang telah didapatkan tersebut. Metode penelitian memberikan gambaran rancangan penelitian yang meliputi antara lain: prosedur dan langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, dan dengan langkah apa data-data tersebut diperoleh dan selanjutnya diolah dan dianalisis. 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian dilakukan melalui tahapan-tahapan kegiatan dengan mengikuti kerangka pikir yang meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Berikut adalah alur rencana penelitian : Gambar 3.1 Flowchart Rencana Penelitian 36

53 3.2 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan permasalahan yang akan diteliti. Dalam penulisan skripsi ini, yang menjadi objek penelitian ini adalah mesin kemas primer kunglong sp-180 tentang macam-macam kerusakan yang biasa terjadi pada mesin kemas tersebut dan bagaimana cara penanggulanganya. Penelitian akan dilakukan di PT.Kalbe Farma Bertempat di Jl.MH Thamrin Blok A3-1 Delta Silicon 1, Cikarang, Bekasi. PT.Kalbe Farma merupakan perusahaan yang bergerak di bidang farmasi. Sebagai perusahaan yang sudah 52th bertahan di pasar indonesia tentu telah terbukti bahwa perusahaan ini telah menjadi perusahaan maju. Di balik kemajuan perusahaan kalbe ini tentu ada sistem yang menunjang agar perusahaan tetap exist di dunia industri farmasi Indonesia, salah satu yang di terapkan di perusahaan ini adalah sebuah inovasi yang selalu di lakukan oleh seluruh karyawannya. Adanya sebuah peluang inovasi di salah satu mesin di PT.Kalbe Farma oleh sebab itu penulis memutuskan untuk melakukan penelitian di bengkel tersebut. Penelitian akan dilakukan pada Bulan September 2018 di PT.Kalbe Farma Cikarang. 3.3 Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan guna memperoleh data-data untuk dianalisa dan diolah, sehingga ditemukan permasalahan apa saja yang ada dan diharapkan dari penelitian ini dapat menghasilkan jalan keluar atau penyelesaian dari permasalahan tersebut. Dalam proses pengumpulan data ada tiga cara yang biasa dilakukan, yaitu : 37

54 1. Observasi Observasi merupakan aktivitas yang dilakukan untuk pengamatan secara langsung pada suatu objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, agar memperoleh informasiinformasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Dan penelitian ini dilakukan secara langsung dengan cara ikut serta kelapangan dan terlibat dalam kegiatan sehari-hari guna mendapatkan berbagai data yang dibutuhkan dalam penelitian. 2. Wawancara Suatu metode akuisisi yang sering digunakan dengan melibatkan pembicaraan dengan pakar secara langsung dalam mengadakan teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan langsung kepada orang yang mempunyai kapasitas dan informasi tentang gejala kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 untuk pelaksanaan penelitian. 3. Studi pustaka Studi kepustakaan merupakan langkah-langkah dalam mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian dan untuk mengetahui sampai mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian itu telah berkembang, sampai mana terdapat kesimpulan yang pernah dibuat pada jurnal, buku-buku, makalah-makalah, situs internet, dan lain-lain. 38

55 3.4 Metode Pengembangan sistem Di bawah ini terdapat beberapa pengembangan sistem yang nantinya akan diteliti sebagai berikut: a. Analisis Pengumpulan data dalam tahapan ini berupa kegiatan penelitian dan wawancara pakar tentang kerusakan mesin kunglong sp-180. Dari data yang diperoleh dapat dilakukan analisis terhadap kebutuhan sistem, yang selanjutnya dijadikan acuan untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemrograman. b. Perancangan Tahapan ini terdiri dari perancangan aplikasi dan pembuatan program. Perancangan aplikasi merupakan perancangan untuk mencari solusi permasalahan yang diperoleh dari tahap analisis. Pembuatan program merupakan proses penerjemahan desain dalam bahasa yang dikenali oleh komputer atau proses memasukan kode pada program. c. Pengujian Tujuan pengujian adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian dapat diperbaiki. d. Implementasi Pada tahapan ini mengimplementasikan perancangan sistem ke situasi nyata dan mulai berurusan dengan perangkat lunak aplikasi. 39

56 3.5 Analisis Sistem Untuk mendeteksi jenis kerusakan mesin kemas primer kunglong sp- 180 perlu diketahui terlebih dahulu gejala-gejala yang ditimbulkan pada mesin tersebut. walaupun hanya gejala awal, Pakar dapat mengambil suatu kesimpulan berupa kerusakan yang terjadi. Proses analisis kebutuhan yang dilakukan ialah dengan mewawancarai seorang pakar. Dalam perancangan aplikasi untuk menentukan kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 di dapat menjadi 9 (Sembilan) bagian kerusakan yaitu: 1. Kerusakan sealing roll 2. Kerusakan heater 3. Kerusakan cutting vertical 4. Kerusakan cutting horizontal 5. Kerusakan vibrator 6. Kerusakan sensor safety 7. Kerusakan sensor cutting horizontal 8. Kerusakan Karet Roll 9. Kerusakan Saluran Tablet 3.6 Analisis Kebutuhan Dalam suatu sistem sebelum sistem itu dibuat tentu perlu adanya rumusan dan perencanaan yang jelas, sehingga dapat ditentukan sasaran dari sistem yang akan dibuat. Untuk mendukung pembuatan suatu sistem, perlu adanya dukungan sistem penampil interface yang memadai, baik dari segi perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware). Selain itu, juga diperlukan brainware untuk pembuatan aplikasi sistem pakar. 40

57 3.6.1 Kebutuhan Fungsional Penerapan fungsi dibutuhkan dalam sebuah sistem. Salah satunya pakar dapat memanipulasi data basis pengetahuan berupa jenis kerusakan, gejala dan solusi. Selain itu pakar dapat memanipulasi data inferensi, bagaimana aksi yang dilakukan jika terpenuhi suatu kondisi. Pada sisi pengguna, dapat berkonsultasi tentang kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 berdasarkan masukkan data gejala yang dialami, keluaran yang dihasilkan berupa jenis kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 dan solusinya Kebutuhan Non Fungsional Software Kebutuhan perangkat lunak (software) untuk sistem pakar diagnosa kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 ini yaitu : a. Sistem operasi (Windows 7 / Windows 8) b. notepad++ c. XAMPP v d. Browser (Mozila Firefox / Chrome / Opera / Internet Explorer) e. Visual Paradigm Hardware Adapun spesifikasi minimal untuk perangkat keras (hardware) adalah sebagai berikut : a. Processor Intel Pentium IV b. RAM (Random Access Memory) 1 Giga Byte c. Hardisk 80 Giga Byte 41

58 d. Monitor e. Keyboard, Mouse Analisis Brainware Sumber daya manusia yang berperan dalam pembuatan sistem pakar ini adalah sebagai berikut : a. Programmer adalah pembuat program aplikasi sistem pakar pendeteksi kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180. b. User adalah pengguna program aplikasi sistem pakar diagnosa kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 yang dibuat oleh programmer, sehingga hanya dapat menggunakan program yang dibuat. c. Pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya (Arhami, 2005). Pakar memiliki hak aksses untuk menggunakan program dan memasukkan data maupun mengubah data yang tersimpan pada sistem aplikasi. 3.7 Perancangan Sistem Pakar Pakar Kemampuan pakar sangat penting dan dibutuhkan dalam perancangan sistem pakar ini sebagai dasar data informasi yang akan dikelola oleh mesin inferensi tentang pemecahan masalah yang akan dipecahkan dalam sistem pakar ini. Dalam sistem pakar ini terdapat dua orang pakar 42

59 yang dipilih sebagai narasumber penulis untuk mendapatkan data informasi. Pemilihan pakar di latar belakangi oleh kemampuan orang tersebut terhadap permasalahan tentang kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180. Berikut adalah sekilas latar belakang dari masing masing pakar: 1. Deni Bachtiar Beliau adalah lulusan dari Politeknik Negeri Malang Teknik Elektro jurusan sistem kelistrikan yang saat ini bekerja di PT.Kalbe Farma menjadi teknik, sekaligus sebagai PIC area kerja mesin kemas primer kunglong sp Kurniawan Setya Aji Beliau adalah lulusan teknik permesinan SMK Petrus Kanisius Klaten. Dengan pengalaman yang telah dimiliki, beliau menjadi seorang expert di dunia permesinan industri, yang saat ini bekerja sebagai teknisi mesin kemas primer Kunglong sp-180 di PT Kalbe Farma Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition) Pada penelitian ini akuisisi diperoleh dari pengetahuan, jurnal maupun search. Pengetahuan dan informasi dari pakar di dapat dengan proses wawancara. Proses wawancara dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan lebih dan informasi mengenai kerusakan mesin kemas primer kunglong sp Prosedur Kebutuhan Sistem Dari beberapa kerusakan dan gejala gejala yang terjadi pada sebuah mesin kemas primer sp-180 maka disusunlah sebuah rule berdasarkan 43

60 penelitian dan hasil konsultasi dengan pakar, adapun rule rule itu sebagai berikut : a. Rule 1 IF AND THEN = Kemasan strip kotor = Terdapat serpihan tablet di kemasan strip = Kerusakan sealing roll b. Rule 2 IF AND THEN = Kemasan strip Bocor = Ada lubang kecil di kemasan strip = Kerusakan sealing roll c. Rule 3 IF AND THEN = Kemasan strip tidak terseal dengan baik = Ruster seal tidak bagus = Kerusakan sealing roll d. Rule 4 IF AND THEN = Hasil kemasan strip cuttingan horizontalnya tidak stabil = Terdapat kotoran alufoil di setiap ujung sealing roll = Kerusakan sealing roll e. Rule 5 IF AND = Alufoil depan dan belakang tidak teseal = Panas sealing roll belum mencapai setingan yang di tentukan 44

61 THEN = Kerusakan heater f. Rule 6 IF AND THEN = Hasil kemasan strip keriput = Hasil kemasan strip cenderung keras/kaku = Kerusakan heater g. Rule 7 IF AND THEN = Heater menyala tetapi sealing roll tidak panas = Display heater menyala = Kerusakan heater h. Rule 8 IF AND = Alufoil bagian samping tidak terpotong = Ada GAP antara pisau cutting vertical depan dan belakang THEN = Kerusakan cutting vertical i. Rule 9 IF AND AND THEN = Hasil guntingan pisau cutting horizontal miring = Kemasan strip sering terselip di pisau cutting horizontal = Hasil kemasan strip sering tidak terpotong = Kerusakan cutting horizontal j. Rule 10 IF AND AND THEN = Tablet tidak mau turun dari hopper = Suara vibrator sangat keras = Vibrator tidak bergetar = Kerusakan vibrator 45

62 k. Rule 11 IF AND AND THEN = Mesin tidak bisa di start running = Alufoil terpasang = Cover safety terbuka = Kerusakan sensor safety l. Rule 12 IF AND THEN = Pisau horizontal tidak memotong sesuai settingan = Counter pisau tidak berfungsi = Kerusakan sensor cutting horizontal m. Rule 13 IF = Hasil kemasan strip menggulung di atas pisau cutting vertical AND THEN = Karet roll belakang tidak berputar = Kerusakan Karet Roll n. Rule 14 IF = Tablet macet di antara sambungan saluran 1 dan 2 AND = Jalur saluran tablet 1 dan 2 tidak lurus THEN = Kerusakan Saluran Tablet o. Rule 15 IF = Posisi tablet pada kemasan pocket strip mepet ke kiri AND = Posisi saluran 2 terlalu mepet kiri THEN = Kerusakan Saluran Tablet p. Rule 16 IF = Posisi tablet pada kemasan pocket strip mepet ke kanan 46

63 AND = Posisi saluran 2 terlalu mepet kanan THEN = Kerusakan Saluran Tablet q. Rule 17 IF = Posisi tablet pada kemasan strip pocket strip mepet ke atas AND = Knockshoot tablet terlambat menurunkan tablet THEN = Kerusakan Saluran Tablet r. Rule 18 IF = Posisi tablet pada kemasan strip pocket strip mepet ke bawah AND = Knockshoot tablet terlalu cepat menurunkan tablet THEN = Kerusakan Saluran Tablet Prosedur Sistem Berjalan Berdasarkan informasi dan hasil wawancara dengan pakar, dan tersusunya rule maka pemberian identitas pada setiap gejala dan kerusakan diperlukan agar memudahkan dalam proses pendeteksian dan pembuatan sistem pakar kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180. Adapun daftar gejala gejala dan kerusakan pada mesin kemas primer kunglong sp-180 sebagai berikut : Tabel 3.1 Kode Gejala Kode Gejala G1 G2 G3 Gejala Kemasan strip kotor Terdapat serpihan tablet di kemasan strip Kemasan strip Bocor 47

64 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G11 G12 G13 G14 G15 G16 G17 G18 G19 G20 G21 G22 G23 G24 G25 G26 Ada lubang kecil di kemasan strip Kemasan strip tidak ter seal dengan baik Ruster seal tidak bagus Hasil kemasan strip cuttingan horizontalnya tidak stabil Terdapat kotoran alufoil di setiap ujung sealing roll Alufoil depan dan belakang tidak teseal Panas sealing roll belum mencapai setingan yang di tentukan Hasil kemasan strip keriput Hasil kemasan strip cenderung keras/kaku Heater menyala tetapi sealing roll tidak panas Display heater menyala Alufoil bagian samping tidak terpotong Ada GAP antara pisau cutting vertical depan dan belakang Hasil guntingan pisau cutting horizontal miring Kemasan strip sering terselip di pisau cutting horizontal Hasil kemasan strip sering tidak terpotong Tablet tidak mau turun dari hopper Suara vibrator sangat keras Vibrator tidak bergetar Mesin tidak bisa di start running Alufoil terpasang Cover safety terbuka Pisau horizontal tidak memotong sesuai settingan 48

65 G27 G28 G29 Counter pisau tidak berfungsi Hasil kemasan strip menggulung di atas pisau cutting vertical Karet roll belakang tidak berputar G30 Tablet macet di antara sambungan saluran 1 dan 2 G31 G32 G33 G34 G35 G36 G37 G38 G39 Jalur saluran tablet 1 dan 2 tidak lurus Posisi tablet pada kemasan pocket strip mepet ke kiri Posisi saluran 2 terlalu mepet kiri Posisi tablet pada kemasan pocket strip mepet ke kanan Posisi saluran 2 terlalu mepet kanan Posisi tablet pada kemasan strip pocket mepet ke atas Knockshoot tablet terlambat menurunkan tablet Posisi tablet pada kemasan strip pocket mepet ke bawah Knockshoot tablet terlalu cepat menurunkan tablet Tabel 3.2 Kode Kerusakan Kode Kerusakan Kerusakan K1 K2 K3 K4 K5 K6 Kerusakan sealing roll Kerusakan heater Kerusakan cutting vertical Kerusakan cutting horizontal Kerusakan vibrator Kerusakan sensor safety 49

66 K7 K8 K9 Kerusakan sensor cutting horizontal Kerusakan Karet Roll Kerusakan Saluran Tablet Mesin Inferensi (Inference Engine) Penelitian ini menggunakan penelusuran yang dimulai dari premis (gejala) untuk menentukan kerusakan yang dialami. Teknik seperti ini disebut teknik forward chaining. Hasil penelusuran didapat berdasarkan pada wawancara dengan para pakar. Proses mesin inferensi forward chaining dimulai pada saat user menjawab pertanyaan. Sistem mencocokan gejala yang dipilih user dengan fakta masukan user. Jika kaidah yang bagian premisnya sesuai tidak ditemukan,maka akan berlanjut pada proses pencarian fakta berikutnya, kemudian sistem akan mencocokkan lagi premis selanjutnya dengan kaidah yang bagian premisnya sesuai dengan fakta masukan user. Jika ada gejala yang cocok dengan kaidah tertentu maka akan disimpan dalam working memori, kemudian sistem akan mencocokkan lagi premis selanjutnya dengan kaidah yang bagian premisnya sesuai dengan fakta masukan user hingga fakta yang diinputkan user telah dicek semua oleh sistem. Jika kaidah terpenuhi maka kerusakakan pada mesin kunglong sp-180 ditemukan. Jika kaidah tidak terpenuhi maka tidak ditemukan kerusakan. Untuk menentukan kerusakan yang dialami mesin kunglong sp-180 maka kerusakan tidak dapat ditemukan. Berikut ini merupakan flowchart mesin inferensi sistem pakar : 50

67 Gambar 3.2 Flowchart forward chaining sistem pakar kerusakan kunglong. 51

68 3.9 Perancangan Antarmuka Sistem Pakar Perancangan antarmuka aplikasi pada penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian halaman administrator dan bagian halaman user (pengguna mesin kemas primer kunglong sp-180). Tujuan dari perancangan sistem pakar ini adalah membuat aplikasi sistem pakar untuk pendeteksi kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 yang dapat memudahkan pengguna untuk mengetahui kerusakan mesin kunglong sp- 180 yang dialami serta memberikan solusi dari kerusakan tersebut. Perancangan aplikasi sistem pakar diagnosa kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 yang dibuat bersifat Object Oriented Programming (OOP) dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai bahasa pemodelan. Berikut adalah penjelasan sistem pakar diagnosa kerusakan mesin kemas primer kunglong sp- 180: 1. Pengguna mengakses halaman index / halaman utama pada sistem pakar kerusakan. 2. Dalam halaman index, terdapat menu beranda, Diagnosa, informasi kerusakan, daftar kerusakan dan login admin / pakar. 3. Jika pengguna akan melakukan diagnosa kerusakan, maka pengguna harus memasukkan data pengguna terlebih dahulu untuk konsultasi. 4. Setelah data pengguna dimasukkan, pengguna dapat melakukan konsultasi dengan cara memilih jawaban ya atau tidak dari pertanyaan yang di ajukan sistem. 5. Jawaban pertanyaan yang telah dipilih oleh pengguna akan diperiksa oleh 52

69 aplikasi sistem pakar sesuai dengan basis aturan (rule). 6. Setelah ditemukan hasil kesimpulan kerusakan, aplikasi sistem pakar akan menampilkan hasilnya berupa jenis kerusakan, gejala kerusakan beserta solusi dari kerusakan yang dialami. 7. Administrator atau pakar yang telah terdaftar dalam aplikasi sistem pakar dapat melakukan penambahan atau pengubahan data yang berhubungan dengan sistem pakar setelah login terlebih dahulu. Pakar dapat melakukan pengubahan data mengenai gejala, kerusakan maupun aturan basis (Rule) sistem pakar. 53

70 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi sistem pakar yang dapat mendeteksi kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 melalui gejala gejala yang di inputkan user. Aplikasi ini dapat melaksanakan tugasnya berdasarkan pengetahuan yang terdapat di dalamnya seperti yang dilakukan seorang pakar. Untuk itu agar aplikasi sistem pakar yang dikembangkan dapat mempunyai kecerdasan maka harus diberi suatu penegtahuan dan penalaran dari pengetahuan yang sudah didapat dalam menentukan kesimpulan layaknya seorang pakar Hasil Implementasi Modul Konsultasi Aplikasi sistem pakar pendeteksi kerusakan mesin kemas primer Kunglong sp-180 dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman berbasis web yaitu PHP dan database MySQL. Untuk mengetahui apakah fungsionalitas sistem telah berjalan sesuai algoritma dan mampu menghasilkan diagnosa kerusakan yang sesuai dengan hasil diagnosis pakar dilakukan dengan skenario yang sederhana. Pertama user menjawab pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak berbentuk tombol, hal tersebut tentunya memudahkan user dalam menjawab pertanyaan. Sistem akan melanjutkan gejala-gejala yang berupa pertanyaan - pertanyaan kerusakan di dalam database sesuai jawaban yang dipilih user. Sistem akan menentukan kerusakan yang terjadi berdasarkan gejala gejala yang di pilih 54

71 dan mencocokan dengan rule yang ada pada database. Jika dari gejala gejala yang dipilih ada pada rule maka sistem akan menampilkan hasil kerusakan yang di alami mesin kemas primer kunglong sp-180, tetapi jika gejala - gejala yang di pilih user tidak ada dalam data rule maka sistem tidak akan menampilkan hasil kerusakan mesin kemas primer kunglong sp Hasil Implementasi Modul Pengembang Dalam bagian pengembang ini terdapat menu menu yang hanya bisa dipakai atau diakses oleh administrator (pakar) untuk penambahan suatu gejala atau kerusakan yang baru kedalam sistem, dan admin juga dapat melakukan penambahan, pengeditan dan penghapusan gejala, kerusakan dan rule yang terdapat pada basis pengetahuan (knowledge base) sesuai dengan perbaikan pengetahuan pakar. 4.2 Pembahasan Dalam perancangan Sistem Pakar Pendeteksi Kerusakan Mesin Kemas Primer Kunglong Sp-180 menggunakan Metode Forward Chaining ini, penulis menggunakan program yang berbasis pada PHP dan menggunakan MySQL sebagai databasenya Mekanisme inferensi dengan metode forward chaining untuk sistem pakar pendeteksi kerusakan mesin kunglong sp-180 memiliki tahapan yang sederhana karena menggunakan ekspresi logika dalam kaidah produksi dengan menggunakan langkah langkah sebagai berikut: a) Langkah 1, ajukan pertanyaan pada pengguna b) Langkah 2, tampung inputan dari pengguna sebagai premis rule pada short term memory. 55

72 c) Langkah 3, cek rule berdasarkan inputan yang ditampung pada short term, jika ditemukan maka sistem akan memberikan jenis kerusakan, definisi, dan solusi kerusakan mesin kunglong sp-180 sedangkan jika tidak ditemukan maka berikan default output. d) Langkah 4, berikan hasil diagnosanya. Perintah yang ada pada program yang penulis buat juga cukup mudah untuk dipahami karena user hanya perlu mengklik tombol yang sudah tersedia sesuai dengan kebutuhan. Pembahasan dalam implementasi sistem ini terdiri dari pembahasan perancangan User Interface. User Interface yaitu antara muka pengguna yang terdiri dari bagian input, dan bagian output UML (Unified Modelling Language) Sistem Pakar Pada tahap UML menggunakan beberapa diagram antara lain : Use Case Diagram Use case diagram digunakan untuk memahami sistem dan mengevaluasi bahwa yang dilakukan sistem adalah untuk membantu memecahkan masalah kerusakan mesin kunglong sp-180 yang dialami oleh pengguna. Use case diagram sistem pakar pendeteksian kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 dapat dilihat pada gambar berikut ini : 56

73 Gambar 4. 1 Use case diagram sistem pakar kunglong SP-180 a. Definisi Aktor Definisi aktor merupakan penjelasan yang dilakukan oleh aktor- aktor yang terlibat dalam perangkat lunak yang dibuat. Adapun deskripsi dari aktor-aktor yang terlibat dalam aplikasi sistem pakar diagnosa kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 seperti table berikut. Tabel 4. 1 Definisi aktor use case No. Aktor Deskripsi Melakukan tugas mengelola (input, ubah dan hapus) data yang 1. Admin 2. User tersimpan di dalam sistem pakar diagnosa kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180. Mencari solusi pemecahan masalah melalui sistem pakar pendeteksi kerusakan mesin kemas primer kunglong sp

74 b. Definisi Use Case Definisi use case berfungsi untuk menjelaskan proses yang terdapat pada setiap use case. Definisi use case sistem pakar kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. 2 Definisi use case No. Use Case Deskripsi 1. Beranda Proses untuk melihat halaman utama. Proses bagi pengguna untuk memilih gejala berupa Proses 2. pertanyaan secara berurutan yang telah terdaftar di sistem Diagnosa pakar Hasil Diagnosa Informasi Kerusakan Daftar Kerusakan Login Admin Data User Hapus Data User Proses bagi pengguna yang telah memilih gejala kerusakan dan mendapatkan hasil diagnosa kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180. Proses untuk menampilkan informasi kerusakan seputar mesin kemas primer kunglong sp-180. Proses untuk menampilkan beberapa daftar Kerusakan yang ada pada sistem pakar mesin kunglong sp-180. Proses bagi pakar untuk masuk ke halaman admin Proses bagi pakar untuk melihat daftar history user yang telah melakukan diagnosa kerusakan mesin. Proses bagi pakar untuk menghapus daftar history user yang telah melakukan diagnosa kerusakan mesin yang tersimpan di dalam database. 58

75 Input Jenis Kerusakan Edit jenis Kerusakan Hapus Jenis Kerusakan Input Data Gejala Edit data gejala Hapus Data Gejala Input data Rule Edit Data Rule Proses bagi pakar untuk menambah, data kerusakan yang ada dalam database Proses bagi pakar untuk mengubah, data kerusakan yang ada dalam database Proses bagi pakar untuk menghapus, data kerusakan yang ada dalam database Proses bagi pakar untuk menambah, data gejala yang ada dalam database Proses bagi pakar untuk mengubah, data gejala yang ada dalam database Proses bagi pakar untuk menghapus data gejala yang ada dalam database. Proses bagi pakar untuk memasukkan hubungan data gejala dengan data kerusakan sesuai dengan basis aturan yang ada. Proses bagi pakar untuk merubah hubungan data gejala dengan data kerusakan sesuai dengan basis aturan yang ada. 17. Hapus Data Rule Proses bagi pakar untuk memasukkan hubungan data gejala dengan data kerusakan sesuai dengan basis aturan yang ada Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, 59

76 decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Berikut adalah Activity diagram yang ada dalam sistem pakar kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 : 1. Activity Diagram Diagnosa Kerusakan Kunglong sp-180. Gambar 4. 2 Activity diagram diagnosa kerusakan kunglong sp

77 2. Activity diagram Informasi kerusakan. Gambar 4. 3 Activity diagram Informasi kerusakan 3. Activity diagram Daftar Kerusakan. Gambar 4. 4 Activity diagram Daftar Kerusakan. 61

78 4. Activity diagram Login Admin. Gambar 4. 5 Activity diagram Login Admin 5. Activity Diagram Input Jenis Kerusakan. Gambar 4. 6 Activity Diagram Input Jenis Kerusakan. 62

79 6. Activity Diagram Edit Jenis Kerusakan. Gambar 4. 7 Activity Diagram Edit Jenis Kerusakan 7. Activity Diagram Hapus Jenis Kerusakan. Gambar 4. 8 Activity Diagram Edit Jenis Kerusakan 63

80 8. Activity Diagram Input Gejala. 9. Activity Diagram Edit Gejala. Gambar 4. 9 Activity Diagram Input Gejala Gambar Activity Diagram Edit Gejala 64

81 10. Activity Diagram Hapus Gejala. Gambar Activity Diagram Hapus Gejala 11. Activity Diagram Input Rule. Gambar Activity Diagram Input Rule 65

82 12. Activity Diagram Edit Rule. Gambar Activity Diagram Edit Rule 13. Activity Diagram Hapus Rule. Gambar Activity Diagram hapus rule 66

83 Squence Diagram Sequence diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian / event untuk menghasilkan output tertentu. Sequence Diagram diawali dari apa yang me- trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Berikut adalah rangkain sequence diagram yang ada dalam sistem pakar kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 : 1. Sequence Diagram Diagnosa Kerusakan Kunglong sp-180. Gambar Sequence Diagram Diagnosa kerusakan 67

84 2. Sequence diagram Informasi kerusakan. Gambar Sequence Diagram informasi kersakan 3. Sequence diagram Daftar Kerusakan. Gambar Sequence Diagram daftar kerusakan 68

85 4. Sequence diagram Login Admin. Gambar Sequence Diagram login admin 5. Sequence Diagram Input Jenis Kerusakan. Gambar Sequence Diagram Input Jenis kerusakan 69

86 6. Sequence Diagram Edit Jenis Kerusakan. Gambar Sequence Diagram Edit Jenis kerusakan 7. Sequence Diagram Hapus Jenis Kerusakan. Gambar Sequence Diagram Hapus Jenis Kerusakan 70

87 10. Sequence Diagram Input Gejala. Gambar Sequence Diagram Input Gejala 11. Sequence Diagram Edit Gejala. Gambar Sequence Diagram Edit Gejala 71

88 12. Sequence Diagram Hapus Gejala. Gambar Sequence Diagram Hapus Gejala 13. Sequence Diagram Input Rule. Gambar Sequence Diagram Input Rule 72

89 14. Sequence Diagram Edit Rule. Gambar Sequence Diagram Edit Rule 15. Sequence Diagram Hapus Rule. Gambar Sequence Diagram Hapus rule 73

90 16. Sequence Diagram Logout Gambar Sequence Diagram logout Class Diagram Diagram kelas berfungsi menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas. Class diagram sistem pakar pendeteksian kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 terdapat pada gambar berikut.: Gambar Class Diagram 74

91 4.3 Perancangan Database Rancangan database bertujuan untuk membangun basis data daripada sistem. Sub bagian dari pengerjaan basis data meliputi, rancangan tabel dan rancangan relasi antar tabel Relasi Antar Tabel Database relationship menggambarkan hubungan/relasi antar tabel database dimana satu tabel dapat berinteraksi dengan tabel lainnya antara kunci primary key dengan foreign key. Untuk lebih jelas mengenai relationship dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar Relasi antar tabel Desain Tabel Perancangan aplikasi web ini menggunakan basisdata MySQL dimana penulis membuat sebuah database dengan nama db_kunglong. Database ini terdiri atas beberapa tabel seperti berikut ini : 1. Tabel tb_admin Tabel tb_admin digunakan untuk menyimpan nama admin para pakar. Adapun rancangan table nya seperti berikut : Tabel 4. 3 database tb_admin 75

92 Field Type Panjang Keterangan Username Varchar 30 Primary Key Password Varchar 50 Nama Varchar 30 Varchar Tabel user Tabel pemakai digunakan untuk menampung data pemakai yang melakukan registrasi dan diagnosa pada web sistem pakar Pendeteksian kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180. Adapun rancangan tabelnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4. 4 database user Field Type Panjang Keterangan Iduser Varchar 30 Primary Key Nama Varchar 30 Nik Varchar Tabel tb_gejala Tabel gejala digunakan untuk menyimpan data gejala-gejala kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180. Adapun rancangannya seperti pada tabel berikut : Tabel 4. 5 database gejala Field Type Panjang Keterangan Kd_gejala Varchar 30 Primary Key Gejala Varchar Tabel tb_bagian_kerusakan Tabel kerusakan digunakan untuk menyimpan data-data kerusakan 76

93 yang terdapat pada mesin kunglong sp-180. Rancangannya pada tabel berikut : Tabel 4. 6 database tb_bagian_kerusakan Field Type Panjang Keterangan Kd_kerusakan Varchar 30 Primary Key Kerusakan Varchar 30 Definisi text Solusi text 5. Tabel rule Tabel relasi digunakan untuk menginputkan aturan - aturan data antara gejala dan keruskan. Pengesetan ini digunakan untuk membuat rule berdasarkan pada metode forward chaining. Adapun rancangannya seperti pada tabel berikut : Tabel 4. 7 database rule Field Type Panjang Keterangan Id_rule int 3 Primary Key Kd_gejala Varchar 4 Kd_kerusakan Varchar 4 Fakta_ya Varchar 5 Fakta_tidak Varchar 5 Solusi Varchar 4 77

94 4.4 Perancangan Menu Sistem Pakar Pendeteksi kerusakan Mesin kunglong Penjelasan gambar : Gambar Perancangan menu 1. Halaman Utama Halaman ini berisi beberapa menu yang terdiri dari menu beranda, menu informasi kerusakan,menu daftar kerusakan, menu proses diagnosa, dan menu login pakar. 2. Informasi Kerusakan Halaman ini berisi tentang informasi kerusakan yang sering terjadi pada mesin kunglong sp-180 dan penyebab kerusakanya. 78

95 3. Daftar Kerusakan Halaman ini berisi tentang daftar kerusakan dan gejala yang tersimpan dalam database. 4. Proses Diagnosa Halaman ini berisi tentang halaman diagnosa. 5. Hasil Diagnosa Halaman ini berisi kesimpulan tentang data identitas pengguna yang telah menyelesaikan proses konsultasi, dan data kerusakan yang dialami oleh pengguna. 6. Login Admin Halaman ini berisi halaman khusus pakar untuk mengelola data kerusakan, data gejala, data user dan data rule yang tersimpan dalam sistem pakar. 4.5 Perancangan Interface 1. Desain Halaman Utama Gambar Desain Halaman Utama 79

96 2. Desain Halaman Login Admin Gambar Desain Halaman login admin 3. Desain Halaman Diagnosa Gambar Desain Halaman Diagnosa 80

97 4. Desain Halaman Hasil Diagnosa Gambar Desain Halaman Hasil Diagnosa 5. Desain Halaman Data Gejala Gambar Desain Halaman Gejala 81

98 6. Desain Halaman Data Kerusakan Gambar Desain Halaman Kerusakan 7. Desain Halaman Data Rule Gambar Desain Halaman Data Rule 82

99 4.6 Implementasi Interface Interface atau yang biasa disebut tampilan antarmuka adalah hasil output pada perancangan aplikasi web berguna untuk media interaksi antara user dengan sistem. Interface yang dihasilkan dari perancangan sistem pakar pendeteksi kerusakan mesin kemas primer kunglong sp-180 ini sepenuhnya dapat di akses melalui halaman browser. 1. Halaman Utama Aplikasi Halaman utama atau halaman selamat datang merupakan halaman yang pertama tampil ketika pengguna mengakses halaman web. Adapun tampilannya dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar Halaman utama Sistem Pakar 83

100 2. Halaman Registrasi Pengguna Form registrasi pengguna digunakan untuk melakukan registrasi bagi pengguna aplikasi sebelum melanjutkan ke menu diagnose pertanyaan. Adapun tampilannya dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar Halaman utama Sistem Pakar 3. Halaman Diagnosa Halaman diagnosa kerusakan digunakan untuk memilih gejala yang dialami pada mesin kunglong sp-180 berupa pertanyaan yang di ajukan. Adapun tampilannya dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar Halaman Diagnosa Kerusakan 84

101 4. Halaman Hasil Diagnosa Halaman hasil diagnosa digunakan untuk menampilkan hasil dari proses diagnosa kerusakan.mesin kug Adapun tampilaannya dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar Halaman Diagnosa Kerusakan 5. Halaman Login Admin Form login administrator digunakan untuk melakukan login administrator untuk masuk ke halaman utama admin. Tampilan form login admin dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar Halaman Login Administrator 85

102 6. Halaman Utama Admin Halaman utama administrator merupakan halaman utama pada bagian admin untuk melakukan semua kegiatan dalam sistem. Tampilannya seperti pada gambar berikut : Gambar Halaman utama admin 7. Halaman Data Gejala Halaman data gejala digunakan untuk menginputkan dan menampilkan data gejala. Tampilannya seperti pada gambar berikut : Gambar Halaman Data Gejala 86

103 8. Halaman Data Kerusakan Halaman data kerusakan digunakan untuk menginputkan,mengedit dan menghapus data kerusakan sekaligus menampilkan data kerusakan. Tampilannya seperti pada gambar berikut : Gambar Halaman Data Kerusakan 9. Halaman Data Rule Halaman data rule digunakan untuk menginput,mengedit dan menghapus data rule sekaligus menampilkan data rule. Tampilannya seperti pada gambar berikut : 87

104 Gambar Halaman Data Rule 4.7 Pengujian Sistem dan Program Pada uji coba sistem diklasifikasikan ke dalam dua bagian yaitu bagian admin yang menjadi administrator pengelola website dan user yaitu pemakai mesin kunglong sp-180 dari sistem ini. Untuk mencari kesalahan - kesalahan dalam sistem (bug) digunakan metode pengujian black box Pengujian Bagian Pengguna (User) Untuk penggunaan sistem aplikasi ini maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah registrasi pada halaman registrasi pengguna. Pengguna dapat memasukkan beberapa data pada form inputan yang telah tersedia berupa data nama dan nomor induk karyawan. Selanjutnya sistem akan menyimpan data kedalam database dapat melanjutkan diagnosa. User dapat melakukan diagnosa setelah proses registrasi yaitu dengan menjawab pertanyaan pertanyaan yang muncul tersebut dan ketika gejala gejala yang ada pada rule sama maka sistem 88

105 akan memberikan informasi kerusakan apa yang dialami pada mesin kunglong sp Hasil pengujian sistem terdapat pada tabel berikut: Tabel 4. 8 Pengujian Black Box user Skenario Pengujian Output Yang Diharapkan Menampilkan halaman Info Kerusakan Hasil Uji Klik menu info Kerusakan Valid Klik menu Daftar kerusakan Menampilkan halaman Daftar Kerusakan Valid 89

106 Menampilkan form registrasi Klik menu diagnose Valid Pada form register, user mengisi semua data Sistem menerima data dan menampilkan halaman daftar gejala pertanyaan Valid Pada form register data Nama tidak terisi Sistem menolak akses menuju halaman daftar gejala dengan memberikan pesan Masukan Nama Valid 90

107 Sistem akan menampilkan halaman Pada halaman daftar pertanyaan gejala, user hasil diagnosa yang berisi kerusakan, definsi, dan solusi menjawab pertanyaan dan sesuai rule yang Valid ada pada database Pada halaman daftar pertanyaan gejala, user menjawab pertanyaan dan tidak ada yg sesuai dengan rule yang ada pada database Sistem akan menampilkan halaman hasil diagnosa yang berisi tulisan Solusi tidak ditemukan Valid Pengujian Bagian Admin (Administrator) Administrator berperan penting dalam manajemen informasi pada aplikasi web sistem pakar ini. Administrator dapat melakukan proses login untuk masuk ke halaman utama admin serta memiliki hak penuh dalam manipulasi data seperti Menginput, mengubah, menghapus data kerusakan, data gejala, dan data rule. 91

108 Tabel 4. 9 Pengujian Black Box Administrator Skenario Pengujian Output Yang Diharapkan Hasil Uji Menampilkan halaman login admin Klik menu login admin Valid Mengisi Username dan Password dengan benar Menampilkan halaman utama admin Valid Mengisi Username dan Password tidak sesuai atau kosong Menampilkan Pesan Username dan Password tidak sesuai Valid 92

109 Menampilkan halaman Data Kerusakan Klik menu Data Kerusakan Valid Input data kerusakan Admin memasukan Sistem akan menerima data dan akan menyimpan data kerusakan semua data sesuai dengan kolom yang ada Valid Input data kerusakan Admin memasukan data dengan mengosongkan kolom nama kerusakan Sistem akan menolak dan akan menampilkan pesan Masukan Nama Kerusakan Valid 93

110 Sistem menampilkan form edit Kerusakan Klik button edit kerusakan Valid Sistem menampilkan pilihan Yakin menghapus data..? Ok/Batal Klik button hapus kerusakan Valid Sistem akan menampilkan pesan Data berhasil Dihapus Klik hapus data Oke Valid 94

111 Sistem menampilkan halaman gejala Klik menu gejala Valid Input data gejala Admin memasukan semua data sesuai dengan kolom yang ada Sistem akan menerima data dan akan menyimpan data kerusakan Valid Input data gejala Admin memasukan data dengan mengosongkan kolom gejala Sistem akan menolak dan akan menampilkan pesan Masukan Gejala Valid 95

112 Sistem menampilkan form edit gejala Klik button edit gejala Valid Sistem menampilkan pilihan Yakin menghapus data..? Ok/Batal Klik button hapus Valid Sistem akan menampilkan pesan Data berhasil Dihapus Klik hapus Oke Valid 96

113 Sistem menampilkan halaman Rule Klik Rule Valid Sistem menampilkan form edit Ubah Rule Valid Sistem akan membawa pengguna pada laman login pengguna. Klik Logout Admin Valid Pengujian sistem pakar pendeteksi kerusakan mesin kunglong sp-180 dengan menggunakan metode black box telah dilakukan terhadap fungsi di dalam sistem, seperti yang ditunjukkan pada tabel di atas. Berdasarkan tabel - tabel pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa dari segi fungsionalitas sistem pakar 97

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Android versi 2.2 (Froyo :Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahanperubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI

PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN OUTSOURCING BERBASIS WEB

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN OUTSOURCING BERBASIS WEB PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN OUTSOURCING BERBASIS WEB TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap usaha industri modern. Dalam setiap perusahaan proses produksi secara keseluruhan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer. ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT PADA PT. XYZ DENGAN PEMROGRAMAN JAVA ANDROID DAN WEB

SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT PADA PT. XYZ DENGAN PEMROGRAMAN JAVA ANDROID DAN WEB SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT PADA PT. XYZ DENGAN PEMROGRAMAN JAVA ANDROID DAN WEB Rivan Junizar 41513120145 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Sistem Menurut Jogiyanto (2001) terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Maria Shusanti F Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah salah satu teknik kecerdasan buatan yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka yang berhubungan dengan topik yang penulis bahas adalah sistem penerimaan siswa baru SMA Al-Muayyad Surakarta (http://psb.sma-almuayyad.sch.id/),

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN... i ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR SIMBOL... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi pegolahan data saat ini terus berkembang pesat. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya perangkat-perangkat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR... i LAPORAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv BAB

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE 1 Endriyono, 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL. Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

DAFTAR SIMBOL. Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor. DAFTAR SIMBOL Use case nama use case Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor. Aktor / actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial intelligence atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial intelligence atau lebih BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman tidak luput dari perkembangan teknologi informasi, Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat mempengaruhi pola pikir dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining Rahmat Tullah 1, Syaipul Ramdhan 2, Nasrullah Mubarak Padang 3 1,2 Dosen STMIK

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv BIOGRAFI PENULIS... v LEMBAR PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah)

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah) PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1,

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF PUSAT DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF PUSAT DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB LAPORAN SKRIPSI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF PUSAT DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Web WEB merupakan kumpulan informasi pada server komputer yang terhubung satu sama lain dalam jaringan internet, sedangkan aplikasi berbasis web (web base aplication)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagus dan enak dilihat. Proses cat pada mobil adalah bagian dari proses kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. bagus dan enak dilihat. Proses cat pada mobil adalah bagian dari proses kerja yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Cat adalah suatu pewarna untuk mewarnai kendaraan supaya kendaraan bagus dan enak dilihat. Proses cat pada mobil adalah bagian dari proses kerja yang sangat penting

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv v vii xi xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram DAFTAR ISTILAH Activity Diagram Actor Admin Adobe Dreamweaver AIX Analysis Apache Aplikasi ASP diagram yang digunakan untuk memodelkan aktivitas bisnis pada suatu sesuatu untuk mewakili peran yang dimiliki

Lebih terperinci

I.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3

I.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3 viii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRACT... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN... I-1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang terus mengalami kemajuan telah mengakibatkan munculnya beberapa permainan yang mengandalkan teknologi dan mesin yang canggih. Perubahan jenis

Lebih terperinci

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 64 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Pengertian Sistem Aplikasi Sistem yang akan dibangun merupakan sistem aplikasi mobile web yang bernama Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit. Aplikasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah menjelaskan seluruh kegiatan selama berlangsungnya penelitian untuk menghasilkan informasi yang lebih akurat sesuai dengan permasalahan yang akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Seni dan Budaya Bali Di Bali sampai saat ini seni dan kebudayaannya masih tetap bertahan dan lestari. Hal ini terjadi karena salah satunya adalah pendukungnya tidak berani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Sistem Menurut Alfattah (2007:3) sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek yang biasa dilihat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI BERBASIS WEBSITE PADA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH PALOPO. Freggi Soegri

MEDIA PEMBELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI BERBASIS WEBSITE PADA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH PALOPO. Freggi Soegri MEDIA PEMBELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI BERBASIS WEBSITE PADA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH PALOPO Freggi Soegri Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer, Universitas Cokroaminoto Palopo

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH 062406065 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi komputer mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satu sarana pendukung dalam kemajuan teknologi komputer adalah internet

Lebih terperinci

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli Sistem Pakar Dasar Ari Fadli fadli.te.unsoed@gmail http://fadli84.wordpress.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosa Menentukan Kerusakan Pada Mesin Cuci Dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web. Agung Wicaksono Sistem Informasi

Sistem Pakar Diagnosa Menentukan Kerusakan Pada Mesin Cuci Dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web. Agung Wicaksono Sistem Informasi Sistem Pakar Diagnosa Menentukan Kerusakan Pada Mesin Cuci Dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web Agung Wicaksono 10112380 Sistem Informasi Latar Belakang 1. Kemajuan bidang elektronik terjadi dengan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Visualisasi Sistem Pakar Dalam Menganalisis Tes Kepribadian Manusia (Empat Aspek Tes Kepribadian Peter Lauster) Sri Winiarti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Komputer Asropudin (2013:19), Komputer alat bantu pemrosesan data secara elektronik dan cara pemrosesan datanya berdasarkan urutan instruksi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga cara berfikirnya. Pola hidup manusia zaman sekarang tentu berbeda

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga cara berfikirnya. Pola hidup manusia zaman sekarang tentu berbeda BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kemajuan di bidang teknologi yang pesat pada saat ini, ternyata membawa banyak perubahan. Pola hidup itu bukan saja terjadi pada pola hidup manusia tetapi juga cara

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Kulit pada Anak Menggunakan Metode Teorema Bayes Berbasis Web

Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Kulit pada Anak Menggunakan Metode Teorema Bayes Berbasis Web LAPORAN SKRIPSI Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Kulit pada Anak Menggunakan Metode Teorema Bayes Berbasis Web Disusun Oleh : Nama : Ratih Dwi Ariyani NIM : 2009-53-129 Program Studi : Sistem Informasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN...

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii ABSRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi dan informasi yang semakin cepat dan pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas sehingga kita dapat memperoleh

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Black Box, Kemahasiswaan, MySQL, PHP, Portfolio, SPKK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Black Box, Kemahasiswaan, MySQL, PHP, Portfolio, SPKK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini kebutuhan lulusan yang cerdas, kreatif, dinamis dan kompetitif di industri semakin meningkat. Oleh karena itu membuat SPKK untuk memberikan nilai tambah bagi lulusan dan agar lulusannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem operasi untuk aplikasi bergerak yang mengalami perkembangan yang cukup pesat yaitu Android. Android adalah sistem operasi berbasis Linux dan bersifat open source.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Sistem Informasi 2.1.1 SDLC (System Development Life Cycle) Menurut Dennis, Barbara, dan Roberta (2012:6) System Development Life Cycle (SDLC) merupakan proses menentukan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB TUGAS AKHIR OLEH : ARIK NUR ADITYA 0634010149 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat

BAB I PENDAHULUAN. hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu cepat, berbagai macam kebutuhan hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat elektronika rumah tangga

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA GANGGUAN KEHAMILAN MENGGUNAKAN METODE DEPTH FIRST SEARCH BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA GANGGUAN KEHAMILAN MENGGUNAKAN METODE DEPTH FIRST SEARCH BERBASIS WEB SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA GANGGUAN KEHAMILAN MENGGUNAKAN METODE DEPTH FIRST SEARCH BERBASIS WEB Tarwiyah 41811010150 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan

Lebih terperinci

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram)

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 Activity Diagram Activity diagram digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS WEB

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS WEB PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS WEB TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Aplikasi, Sistem Pakar, dan Sepeda Motor. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Aplikasi, Sistem Pakar, dan Sepeda Motor. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cara mendeteksi kerusakan sepeda motor dan mengetahui cara penanganan pada kerusakan yang telah terdeteksi. Aplikasi ini dirancang mengunakan metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Radite Purwahana dalam tugas akhirnya telah membuat tugas akhir yang berjudul RAPOR ONLINE SMA N 8 SURAKARTA BERBASIS PHP, MYSQL, DAN SMS

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING 1 Diah Malis Oktaviani (0089), 2 Tita Puspitasari (0365) Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3.

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PENYIRAMAN TANAMAN SECARA OTOMATIS BERBASIS ANDROID

PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PENYIRAMAN TANAMAN SECARA OTOMATIS BERBASIS ANDROID PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PENYIRAMAN TANAMAN SECARA OTOMATIS BERBASIS ANDROID (STUDI KASUS PENYIRAMAN TAMAN RUMAH ) TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Kelulusan Program Studi Strata

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: E-learning, Online test, Penilaian, Pendidikan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: E-learning, Online test, Penilaian, Pendidikan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penerapan teknologi di dalam pendidikan sangatlah berguna untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah. Penggunaan teknologi yang berupa aplikasi E- learning berbasis framework codeigniter untuk

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR TABEL... xxiii. DAFTAR SIMBOL...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR TABEL... xxiii. DAFTAR SIMBOL... DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR TABEL... xxiii DAFTAR SIMBOL... xxvi BAB I : PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat

BAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tindak kejahatan yang marak saat ini menuntut diciptakan sesuatu sistem keamanan yang dapat membantu memantau dan mengawasi segala sesuatu yang berharga. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab Tinjauan Pustaka memuat uraian gambaran umum dan fungsi-fungsi pada perpustakaan, pengertian sistem informasi, dan kaitan antara perpustakaan dan sistem informasi. 2.1. Perpustakaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PELAKSANAAN PROYEK BERBASIS WEB PADA PT. META TECHNOLOGY SEPTI MUJI RAHAYU PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PELAKSANAAN PROYEK BERBASIS WEB PADA PT. META TECHNOLOGY SEPTI MUJI RAHAYU PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PELAKSANAAN PROYEK BERBASIS WEB PADA PT. META TECHNOLOGY SEPTI MUJI RAHAYU 41811120081 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini. Internet atau yang sering disebut sebagai dunia maya bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini. Internet atau yang sering disebut sebagai dunia maya bukanlah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini penggunaan teknologi dan informasi sangat diperlukan bagi setiap perusahaan atau instansi. Untuk mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang baik,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Website Website adalah layanan internet yang paling banyak memiliki tampilan grafis dan kemampuan link yang bagus. Website dapat menghubungkan dari sembarang tempat dalam sebuah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Perancangan Sistem Pakar Untuk Menentukan Kerusakan Pada Handphone Berbasis Web

SKRIPSI. Perancangan Sistem Pakar Untuk Menentukan Kerusakan Pada Handphone Berbasis Web SKRIPSI Perancangan Sistem Pakar Untuk Menentukan Kerusakan Pada Handphone Berbasis Web SKRIPSI INI DISUSUN GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI STRATA I PADA

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGAJUAN KARTU PEGAWAI, KARTU ISTRI/SUAMI BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH JEPARA BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI PENGAJUAN KARTU PEGAWAI, KARTU ISTRI/SUAMI BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH JEPARA BERBASIS WEB LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PENGAJUAN KARTU PEGAWAI, KARTU ISTRI/SUAMI BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH JEPARA BERBASIS WEB Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab ini menjelaskan mengenai dasar-dasar teori yang digunakan untuk menunjang pembuatan tugas akhir membangun sistem pengolahan data absensi karyawan pada PT.Solusi Coporindo

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perjalanan Dinas 2.1.1 Pengertian Perjalanan Dinas Perjalanan dinas secara umum adalah perjalanan yang dilakukan oleh karwaran atau pegawai suatu perusahaan yang berkitan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32 /Pojk.04/2014 Tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. Pasal 2. 1.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Adapun alur metodologi penelitian yang akan dipakai dalam menyelesaikan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Alur Metodologi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Bab I : Pendahuluan Bab II : Landasan Teori

DAFTAR ISI Bab I : Pendahuluan Bab II : Landasan Teori DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pengesahan Dosen Pembimbing... ii Halaman Pengesahan Dosen Penguji... iii Abstrak... iv Kata pengantar... v Daftar Isi... vii Daftar Tabel... xiv Daftar Gambar...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRACT... iii ABSTRAKSI... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR SIMBOL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KISTA PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KISTA PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KISTA PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB Oleh: Ani Permata Sari 41810010042 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan ilmu komputer semakin meluas ke berbagai bidang, salah satunya di bidang kesehatan. Hal ini mendorong para ahli untuk semakin mengembangkan komputer agar

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE KOMPUTER DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN BACKWARD CHAINING BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE KOMPUTER DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN BACKWARD CHAINING BERBASIS WEB PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE KOMPUTER DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN BACKWARD CHAINING BERBASIS WEB Sri Kurniasih, S.T, M.KOM 1, Rizki Hardian 2 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI TES ONLINE CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS)

RANCANG BANGUN SIMULASI TES ONLINE CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) LAPORAN SKRIPSI RANCANG BANGUN SIMULASI TES ONLINE CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) Disusun Oleh : Nama : Imam Ahfas NIM : 2007 53 167 Program Studi : Sistem Informasi Fakultas : Teknik UNIVERSITAS MURIA

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Masalah Gangguan Hardware Berbasis Web

Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Masalah Gangguan Hardware Berbasis Web \ LAPORAN SKRIPSI Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Masalah Gangguan Hardware Berbasis Web Disusun Oleh : Nama : Ahmad Sutopo NIM : 2006 53 012 Program Studi : Sistem Informasi Fakultas : Teknik UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan. suatu kegiatan utnuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan. suatu kegiatan utnuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Definisi system adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan utnuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR. Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS

SISTEM PAKAR. Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS SISTEM PAKAR Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS Defenisi Sistem Pakar 1. Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iv. MOTTO... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iv. MOTTO... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iv MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR TABEL... xix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN SKATEBOARD MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER BERBASIS WEB. Disusun Oleh : GIANMAR SAPUTRA

APLIKASI PEMBELAJARAN SKATEBOARD MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER BERBASIS WEB. Disusun Oleh : GIANMAR SAPUTRA APLIKASI PEMBELAJARAN SKATEBOARD MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER BERBASIS WEB Disusun Oleh : GIANMAR SAPUTRA 41509010106 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI NILAI SISWA BERBASIS WEB PADA SDIT AL-FITRA KELURAHAN HARAPAN JAYA KOTA BEKASI

APLIKASI SISTEM INFORMASI NILAI SISWA BERBASIS WEB PADA SDIT AL-FITRA KELURAHAN HARAPAN JAYA KOTA BEKASI APLIKASI SISTEM INFORMASI NILAI SISWA BERBASIS WEB PADA SDIT AL-FITRA KELURAHAN HARAPAN JAYA KOTA BEKASI Asep Kurnia Hidayat 41513110185 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian tentang Sistem Informasi Perusahaan dan Kepegawaian PT. BUHARUM berbasis website menggunakan metode Software Development Life

Lebih terperinci