TEKNIK MENULIS PUISI ISLAM. Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagian tugas Pada mata kuliah Keterampilan Berbahasa Lisan
|
|
- Inge Pranata
- 2 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TEKNIK MENULIS PUISI ISLAM Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagian tugas Pada mata kuliah Keterampilan Berbahasa Lisan Dosen Pengampu : Dr. H. Sukardi, M.Pd 6L PGSD Disusun oleh : Titah Isra Faizah Rima Putri Mentari Nur Aidah Muhammad Fathi Nur Fadly Muhaimin Muhammad Rizqi Fadhillah PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA 2021 i
2 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Puja dan Pujisyukur kami panjatkan kehadirat-nya, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Keterampilan Berbahasa Tulis dengan judul Teknik Menulis Puisi Islam tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini telah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini. Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalah lain yang berkaitan pada makalah-makalah selanjutnya. Jakarta, April 2021 Kelompok 5 i
3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I... iii Latar Belakang... iii Rumusan Masalah... iv BAB II... 1 Pengertian Puisi Islam... 1 Teknik Penulisan Puisi Islam... 2 Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Puisi Islam... 3 Contoh-contoh Puisi Islam... 4 BAB III... 7 Kesimpulan... 7 Saran... 7 DAFTAR PUSTAKA... Error! Bookmark not defined. ii
4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya kemampuan menulis sangat diperlukan dalam kehidupan nyata.misalnya menulis untuk berbagai macam tulisan, baik fiksi dan non fiksi atau menulis ilmiah dan non ilmiah. Oleh karena itu, kemampuan menulis yang baik sangatlah dibutuhkan bagi peserta didik dikemudian hari karena akan mampu memberikan kesempatan dan juga tantangan yang lebih bagi mereka. menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Hal ini mengandung pengertian bahwa dengan tulisan dapat membantu menjelaskan pikiranpikiran kita melalui sebuah tulisan tanpa saling bertatap muka. Keterampilan menulis yang harus dikuasai siswa salah satunya adalah menulis karya sastra yaitu puisi. Puisi dapat didefinisikan sebagai bentuk ekspresi seorang penulis dalam mengungkapkan emosi, imajinasi pemikiran, dan ide dalam susunan bahasa yang indah. Puisi merupakan kelahiran yang sempurna dari hati, pikiran dan khayal. Meskipun selalu tampak keaneh-anehan dan penyimpangan (disorting) dari bahasa yang lazim dipergunkana, namun dengan keanehan itulah, puisi dapat membebaskan dirinya dari keakraban dan kungkunga, sehingga ia mampu menunjukkan realitas yang sebenarnya. Kelahirnya membuat rongsokan baru, suasana baru, penciptaan baru (creating) pencerahan, dan revolusi pikiran, batin dan diri. Puisi, menurut Abrams sebenarnya bukan merupakan karya yang sederhana, melainkan organisme yang sangat kompleks. Puisi diciptakan dengan berbagai unsur bahasa dan estetika yang saling melengkapi, sehingga puisi terbentuk dari berbagai makna yang saling bertautan. Dengan demikian, pada hakekatnya puisi merupakan gagasan yang dibentuk dengan susunan, penegasan dan gambaran semua materi dan bagian-bagian yang menjadi komponennya dan merupakan kesatuan yang indah. Puisi lebih dari pada karya tulis lain merupakan sebuah otentik yang mencakup banyak nilai di antara yang pokok nilai estetik dan etis. Puisi itu milik nurani manusia maka siapapun berhak menulisnya. Tiada batas dan sekat bagi orang-orang yang ingin menuliskan nya, tidak pernah pandang bulu, pandang suku dan pandang latar belakang, mereka berhak menuliskan, mengalirkan rangkaian kata-kata dengan seluruh semangat jiwa, hati dan pikiran mereka. Tukang becak, guru, siswa, buruh bahkan kyiai pun berhak mengungkapkan deraian kata dengan tetesantetesan tinta pada dalam lembaran-lembaran kertas. Puisi religious islam merupakan puisi yang masuk ke dalam jenis puisi platonik. Puisi platonik adalah puisi yang bersifat filosofis dan mengajak pembaca merenungkan kehidupan dan merenungkan Tuhan. Puisi religius di satu pihak dapat dinyatakan sebagai puisi platonik (menggambarkan ide atau gagasan penyair) di pihak lain dapat disebut pula puisi metafisik (mengajak pembaca merenungkan hidup, kehidupan, dan Tuhan. Pengalaman hidup dan kehidupan penyair itu sangat beragama dan semua berperan dalam proses penciptaan sebuah puisi. Mereka dapat mengenal tema-tema puisi sebagai pencerminan kehidupan penyair, antara lain mengenal tema ketuhanan (religi), pendidikan, sosial kemasyarakatan, nasionalisme (heroism kepahlawanan, kedaulatan rakyat), kemanusiaan (kejiwaan, emosional, dan rasa cinta), dan alam sekitar, serta keadilan sosial. iii
5 B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Puisi Islam? 2. Bagaimana teknik penulisan puisi islam? 3. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam puisi islam? 4. Apa saja contoh-contoh puisi islam? iv
6 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Puisi Islam Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang sangat penting untuk dikuasai. Untuk itu kemampuan menulis perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh sejak tingkat pendidikan dasar. Keterampilan menulis sebagai salah satu aspek dari empat keterampilan berbahasa mempunyai peranan penting di dalam kehidupan manusia. Menulis merupakan kegiatan berbahasa yang cukup kompleks. Pada saat menulis terlibat berbagai unsur yang harus diterapkan. Menulis dapat mengekspresikan pikiran atau perasaan kepada orang lain. Melalui media tulis pesan dan harapan penulis dapat dibaca serta dipahami oleh pembaca. Mulyana dalam (Elah, 2007:46) mengatakan bahwa perkataan puisi berasal dari Yunani yang juga dalam bahasa Latin poietes (latin poete ) yang mula-mula artinya pembangun, pembentuk, pembuat. Asal katanya poeieo atau poio yang artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan penyair. Arti yang mula-mula ini lama-lama semakin dipersempit ruang lingkupnya menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dan kiasan. Puisi merupakan suatu bentuk kecintaan terhadap bahasa Indonesia. Karya sastra merupakan hasil dari kreativitas pengarang, yang nnati akan dibaca oleh orang banyak. Oleh karena itu, sebuah karya harus memiliki manfaaat yang baik ketika dibaca. Puisi juga mempertimbangkan efek keindahan dengan ketentuanketentuan tertentu yang terdiri dari irama, sajak dan kata-kata kias yang penuh makna. Puisi islam merupakan bentuk kata lisan yang ditulis & diucapkan oleh umat Islam. Puisi Islam, dan terutama puisi Sufi, telah ditulis dalam banyak bahasa termasuk Urdu dan Turki. religiusitas merupakan sebuah nilai hidup manusia, yang dimaknai sebagai rasa kebersamaan yang menyatu pada sesuatu yang tidak dapat terlihat hanya dengan seseorang mengerti agama, tetapi religiusitas itu kegiatan yang dilakukan seseorang secara konsiten dalam hidupannya sehari-hari. Oleh karenanya peran guru sangat penting dalam dunia pendidikan. Guru berperan dalam mempertahankan kesehatan mental bangsa dengan pengetahuannya. Maka dari itu, guru harus memilki keahlian khusus dan berkepribadian yang baik. Tugas mulia guru adalah bisa membimbing, mengajarkan pengetahuan, mendidik baik sikap maupun perilaku. Guru bisa memberikan puisi-puisi yang kaya akan nilai keagamaan, karena siswa tidak hanya membutuhkan nilai moral, nilai pendidikan tetapi membutuhkan nilai religiusitas. Dalam kenyataanya di sekolah nilai religiusitas atau nilai keagamaan seringkali terabaikan. Moral atau perilaku siswa yang sudah tidak sesuai dengan aturan-aturan keagamaan. Seperti siswa tauran, suka melawan perintah guru, melawan orang tua, siswa laki-laki menyukai sejenisnya semua itu karena kurangnya pengetahuan tentang nilai religiusitas atau keagamaan. Melalui puisi dapat mengidentifikasi religiusitas yang tertuang di dalamnya. Adapun nilai 1
7 religuisitas ini meliputi aqidah, syariah, dan akhlak. Pada dasarnya, puisi merupakan bahasa pengarang yang berasal hasil refleksi pemikiran, perasaan. Kebahasaan dalam puisi itu merupakan gaya bahasa yang khas yaitu bahasa yang memuat tanda-tanda. B. Teknik Penulisan Puisi Islam Pada dasarnya kemampuan menulis sangat diperlukan dalam kehidupan nyata.misalnya menulis untuk berbagai macam tulisan, baik fiksi dan non fiksi atau menulis ilmiah dan non ilmiah. Oleh karena itu, kemampuan menulis yang baik sangatlah dibutuhkan bagi peserta didik dikemudian hari karena akan mampu memberikan kesempatan dan juga tantangan yang lebih bagi mereka. Menulis ialah keterampilan mengeluarkan, mengekspresikan isi hati dalam bentuk tulisan. Keterampilan ini erat sekali hubungannya dengan keterampilan bahasa yang lain, yaitu keterampilan membaca, keterampilan menyimak dan keterampilan berbicara. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir.juga memudahkan kita merasakan daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalahmasalah yang dihadapi, menyusun urutan bagi pengalaman. Teknik menulis puisi tidak hanya bisa dikuasai oleh penyair-penyair tenar. Teknik menulis puisi mengandalkan perasaan dan imajinasi. Pepatah Arab berkata bahwa puisi yang paling indah adalah puisi yang paling imajinatif. 1. Menulis Puisi dengan Teknik Brainwriting Teknik brainwriting adalah suatu teknik mencurahkan gagasan tentang suatu pokok permasalahan yang dilakukan secara tertulis.sesuai dengan fungsinya yaitu teknik brainwriting dapat memotivasi siswa untuk memunculkan banyak ide untuk menulis puisi. Hal tersebut dapat menjadi alasan bahwa teknik brainwriting dapat dijadikan alternatif strategi dalam pembelajaran menulis puisi. Adapun langkah-langkah menulis puisi dengan menggunakan teknik brainwriting sebagai berikut. a) Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang peserta didik b) Guru membagikan lembar kertas kerja brainwriting pada setiap peserta didik dan menentukan tema puisi yang akan mereka tulis c) Seluruh peserta didik menuliskan judul puisi berdasarkan tema yang telah ditentukan pada lembar kertas kerja masing-masing d) Selanjutnya lembar kertas kerja peserta didik ditukarkan dengan lembar kerja peserta didik lain dalam satu kelompok e) Proses penukaran ini berlangsung selama 4 kali sesuai dengan jumlah kelompok. Setiap sekali penukaran, peserta didik memberikan ide atau gagasan tentang apa yang harus ditulis berdasarkan judul yang tersedia dalam lembar kerja temannya. Waktu yang diberikan untuk satu ide atau gagasan kurang lebih 2 menit 2
8 f) Setelah proses penukaran selesai dan lembar kerja telah kembali kepada pemiliknya masing-masing. Setiap peserta didik telah mendapatkan empat sumbangan ide atau gagasan dari teman satu kelompoknya g) Ide atau gagasan yang sudah terkumpul pada lembar kertas kerja masing-masing kemudian diseleksi oleh peserta didik itu sendiri h) Kemudian ide atau gagasan tersebut dikembangkan menjadi sebuah draf kasar penulisan puisi. Ketika membuat draf, peserta didik menentukan puisi yang akan mereka tulis berdasarkan ide yang telah mereka bayangkan. Dari sinilah proses kreatif menulis puisi berawal i) Setalah draf kasar selesai dibuat, peserta didik kemudian mengembnagkan draf tersebut ke dalam sebuah karya puisi j) Pekerjaan belum selesai sampai disini, setelah tulisan yang mereka buat menjadi sebuah karya puisi, tugas mereka selanjutnya adalah merevisi hasil puisi ciptaan mereka sendiri. Untuk mengecek apakah karya puisi tersebut masih ada kata yang terlewat atau tidak k) Setelah merevisi puisi milik peserta didik sendiri, kemudian masingmasing peserta didik menukarkan puisi dengan peserta didik lain untuk direvisi kembali. Pada tahap ini secara langsung peserta didik juga melakukan tahap berbagi yaitu mempublikasikan tulisan mereka ke pembaca yang telah ditentukan C. Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Puisi Islam 1. Nilai Religius dalam Penggambaran Aqidah Akidah merupakan sebuah keyakinan atau kepercayaan yang harus ada dalam hidu manusia. dengan akidah hidup akan lebih terarah, karena akidah merupakan fondasi utama agama Islam. Ulama harus mmberikan pembelajaran yang menyeluruh kepada masyarakat, bahwa akidah sangat penting dalam kehidupan. Hidup tanpa ada pondasi atau bangunan (akidah), maka semua akan roboh atau sia-sia. Akidah bagaikan cahaya dalam hidup, tanpa akidah maka hidup akan gelap. Jika kegelapan memenuhi hidup manusia, maka dapat dipastikan masuk ke dalam lembah kesesatan. 2. Nilai Religius dalam penggambaran Syariah Syariah adalah semua peraturan agama yang ditetapkan Allah untuk kaum muslim baik yang ditetapkan dengan Alquran maupun dengan sunah Rasul. Syariah adalah segala sesuatu yang diperintahkan oleh agama untuk dilaksanakan segara perintah dengan sebaik-baiknya, yang sesuai dengan aturan dan hukum sebagai perwujudan dari akidah. 3. Nilai Religius dalam penggambaran akhlak Akhlak adalah sifat yang ada dalam diri serta jiwa manusia, yang mampu mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu tanpa harus ada pertimbangan dan pemikiran darinya. Akhlah seseorang dapat terlihat ketika melakukan 3
9 perbuatan baik yang dimovasi dari ajaran agama yang diketahuinya, seperti berperilaku baik dengan sesama. Dalam hal ini seperti, tolong menolong, jujur, pemaaf, menjaga kebersihan lingkungan, berlaku adil, tidak mabukmabukan, menghidari judi, menghindari minum-minuman memabukan, amanah, mematuhi aturan-aturan yang berlaku dalam agama Islam dan dan sebagainya. D. Contoh-contoh Puisi Islam KEBESARAN Al-QURAN (PUISI TENTANG AL QURAN) Al Quran Firman sang Tuhan Bagi Manusia yang membutuhkan Di dalamnya tersirat segala pedoman Di dalamnya tersirat segala alunan sajak Siapapun pasti tak beranjak Kala kita membaca Siapapun pasti beriman Kalau tahu isi kandungan Siapapun pasti terpesona Mendengarkan alunan berkumandang Al Quran menunjukan jalan Dari orang yang malang Untuk mengabdi pada tuhan Pasti datang kebahagiaan Yang dijanjikan Dari sang Tuhan Yang Maha Penyayang 4
10 SUARA MAYAT (PUISI TENTANG JERITAN SIKSA KUBUR) Jeritan si bangkai dalam tanah Menahan sakit yang parah Yang tiada terkira Yang belum terlihat olah mata Yang belum terdengar oleh manusia Suara mayat terdengar memilukan Oleh sekelompok semut dalam tanah Bangkai tercambuk menakutkan Yang belum sempat di sucikan Penghuni tanah yang basah lembab Menyesal... Namun sesalpun tiada guna Bunga kerimbunan berguguran Berduka atas penghuni kesepian Yang selalu dalam kegelapan Tiada sinar yang menerangkan Serat serat pohon merasakan Betapa dahsyatnya siksaan tuhan PUISI TAKDIR (PUISI TENTANG TAKDIR) Kuterlahir tanpa dosa Berangkat dari kesusahan Kutertindas oleh perasaan Mengambang menyatu 5
11 Kutertakdir seorang diri Memerangi nafsu sendiri Susah payang kuterjangi Itulah takdir Kumerasa tidak mampu menghadapi ujian menghantam Ketanangan mengobrak abrik Kutak ingin tertakdir kembali Aku ingin kembali ke jalan illahi Menyatu, Menyapu Keterhantui atas takdirku 6
12 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil implementasi teknik pembelajaran menulis peserta didik dapat disimpulkan bahwa teknik brainwriting diduga dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menulis puisi. Penggunaan teknik brainwriting juga dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar menulis puisi. Teknik brainwriting dapat lebih mempermudah peserta didik dalam menuangkan ide, gagasan sehingga peserta didik mampu mencapai hasil yang diharapkan. Melalui puisi dapat mengidentifikasi religiusitas yang tertuang di dalamnya. Adapun nilai religuisitas ini meliputi aqidah, syariah, dan akhlak. Pada dasarnya, puisi merupakan bahasa pengarang yang berasal hasil refleksi pemikiran, perasaan. Kebahasaan dalam puisi itu merupakan gaya bahasa yang khas yaitu bahasa yang memuat tanda-tanda. B. Saran Guru bahasa dan sastra Indonesia dalam kegiatan pembelajaran seyogianya menggunakan teknik brainwriting sebagai alternatif untuk pembelajaran kemampuan menulis puisi. Peserta didik hendaknya bersemangat, bertingakahlaku positif, dan terus berlatih dalam mengikuti proses belajar mengajar, khususnya pembelajaran menulis puisi. Dengan demikian kemampuan peserta didik dalam menulis puisi dapat meningkat. 7
13 DAFTAR PUSTAKA - Azizah Aida. Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Memanfaatkan Teknik Brainwriting Pada Peserta Diduk SD/MI KELAS V. Semarang : Universitas Islam Sultan Agung Semarang - Rohayati. Model Pembelajaran Menulis Puisi Religius Islami Dengan Teknik Pengamatan Objek Yang Berorientasi Pada Pengembangan Karakter (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas V Sdit Nur Al Rahman) Bandung : Stikes Dharma Husada Bandung. - Awalia Ade Rufaida, Yumna Rasyid, Zuriyati. Nilai-Nilai Religius Dalam Kumpulan Puisi Tadarus Karya KH. Ahmad Mustofa Bisri. Jakarta : Univesitas Negri Jakarta 8
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V Oleh: Aida Azizah Universitas Islam Sultan Agung Semarang ABSTRAK Peserta didik Sekolah Dasar/Madrasah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. refleksinya terhadap gejala-gejala sosial disekitarnya. Adanya imajinasi pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan bagian dari kehidupan masyarakat karena karya sastra lahir ditengah-tengah masyarakat dari hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V Aida Azizah Email: aidaazizah@unissula.ac.id Universitas Islam Sultan Agung Semarang Abstrak: Peserta
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada diluar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di sekitarnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian. 1.1
Lebih terperinci[ Indonesia Indonesian
SUAMI TIDAK SHALAT : [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Misy'al al-utaibi Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 : : : : 2009 1430 2 Suami Tidak Shalat Segala puji
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap kumpulan puisi Aku Ini Binatang Jalang karya
78 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan simpulan dalam penelitian ini serta saran dari peneliti terkait penggunaan puisi dalam pembelajaran. 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap kumpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi yang diciptakan oleh sastrawan melalui kontemplasi dan suatu refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai peristiwa yang sarat dengan nilai-nilai moral yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kunci bagi seseorang dalam mencapai kehidupan yang sukses. Pendidikan bukan sekedar proses membekali siswa dengan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan berbahasa memudahkan seseorang berkomunikasi dengan orang lain, dalam bermasyarakat. Dasar yang sangat penting bagi seseorang untuk berkomunikasi adalah bahasa.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis. Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan lembaga untuk peserta didik. Kurikulum pendidikan sudah beberapa
Lebih terperinciKAJIAN PEMAKAIAN GAYA BAHASA PERULANGAN DAN PERBANDINGAN PADA KUMPULAN PUISI KARENA BOLA SKRIPSI
0 KAJIAN PEMAKAIAN GAYA BAHASA PERULANGAN DAN PERBANDINGAN PADA KUMPULAN PUISI KARENA BOLA MATAMU KARYA SYAIFUL IRBA TANPAKA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana (S-1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puisi merupakan ungkapan perasaan yang dihayati oleh penyairnya ke dalam suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa. Dari zaman ke zaman sudah banyak orang
Lebih terperinciTEKNIK MENULIS PUISI Panduan Menulis Puisi untuk Siswa, Mahasiswa, Guru dan Dosen
202 Judul Bab 204 TEKNIK MENULIS PUISI Panduan Menulis Puisi untuk Siswa, Mahasiswa, Guru dan Dosen Oleh : Sigit Mangun Wardoyo, M.Pd. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan keterampilan dasar terpenting pada manusia, yaitu berbahasa. Menurut Tarigan (1986:3), menulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu aktivitas yang dipengaruhi oleh daya pikir untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan suatu aktivitas yang dipengaruhi oleh daya pikir untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan menggunakan daya. Dalam kegiatan menulis seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan refleksi atau cerminan kondisi sosial masyarakat yang terjadi di dunia sehingga karya itu menggugah perasaan orang untuk berpikir tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan oleh sastrawan. Pikiran, perasaan, kreativitas, serta
1 BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan oleh sastrawan. Pikiran, perasaan, kreativitas, serta imajinasi adalah alat. Sastrawan menggunakan media lingkungan sosial sekitar,
Lebih terperinci2013 PENGGUNAAN MEDIA LAGU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DALAM MENULIS PUISI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia. Manusia membutuhkan pendidikan untuk kelangsungan hidupnya. Pendidikan sangat penting sehingga pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena merupakan kebutuhan manusia yang esensial. Pendidikan dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban manusia sesuai dengan lingkungan karena pada dasarnya, karya sastra itu merupakan unsur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Wibowo (2001:3) bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia, dengan bahasa orang bisa bertukar pesan dan makna yang digunakan untuk berkomunikasi oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran manusia. Dalam musik terdapat lirik lagu dan alunan musik yang harmonis, dapat membawa seseorang
Lebih terperinciberpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Bahasa Indonesia perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat terpenting yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Melalui bahasa, manusia akan dapat mengungkapkan segala pemikirannya. Selain itu,
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN BAHASA (LANGUAGE GAMES) Tutin Mulyati NIM : 08210086 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK
ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan, pengajaran Bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan, pengajaran Bahasa Indonesia pun harus mengalami perkembangan, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menyajikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu, sebagai makhluk yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan bagian bentuk seni yang kehadirannya untuk diapresiasi. Artinya, kehadiran karya sastra untuk dimanfaatkan, dinikmati, dihargai, dan dikaji. Karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya sastra terdapat kenyataan yang dialami oleh masyarakat itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan bagi bangsa Indonesia adalah diterbitkannya Undang Undang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan bagi bangsa Indonesia adalah diterbitkannya Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan bernalar dan berimajinasi serta kemampuan untuk mengapresiasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting bagi manusia, karena pendidikan akan menentukan kelangsungan hidup manusia. Seorang manusia tidak cukup dengan tumbuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan suatu karya seni yang disampaikan oleh seorang sastrawan melalui media bahasa. Keindahan dalam suatu karya sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen,
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, tanpa adanya kelas kontrol atau one group desain. Desain ini mencakup tes yang dilakukan
Lebih terperinciBAB 5 RANCANGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BEBAS DI KELAS VIII MTS AL- FATAH CIKEMBANG
185 BAB 5 RANCANGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BEBAS DI KELAS VIII MTS AL- FATAH CIKEMBANG Setelah penelitian mengenai kreativitas dalam kepenulisan dari Penyair Jawa Barat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperbaikinya. Tentu saja seseorang pengarang tidak harus menggurui
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah bentuk seni yang dituangkan melalui bahasa. Peran karya sastra sangat penting bagi masyarakat, karena karya sastra sangat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Kemampuan Menulis. menghasilkan sebuah tulisan. memberdayakan pengetahuan dan perasaan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Kemampuan Menulis a. Pengertian Kemampuan Menulis Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Menurut Koentjaraningrat
Lebih terperinciPUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana S1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Disusun Oleh: WIDAYANTO A
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK SECARA LANGSUNG PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 BOYOLALI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PUBLIKASI ILMIAH Untuk
Lebih terperinciAKAR TUBUH: BERANGKAT DARI KATA, MERAJUT MAKNA 1 Hermawan 2
AKAR TUBUH: BERANGKAT DARI KATA, MERAJUT MAKNA 1 Hermawan 2 A. Pengantar Menulis puisi pada hakikatnya mencipta dunia dalam kata. Kata-kata merupakan piranti bagi penulis merekayasa sebuah dunia, yakni
Lebih terperinciMAKALAH TENTANG ATTENTION Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Perhatian ( ATTENTION ) SMK MUHAMMADIYAH 01 KELING TAHUN PELAJARAN 2015/2016
MAKALAH TENTANG ATTENTION Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Perhatian ( ATTENTION ) SMK MUHAMMADIYAH 01 KELING TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan hasil karya manusia baik secara lisan maupun tulisan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan hasil karya manusia baik secara lisan maupun tulisan yang diungkapkan melalui bahasa sebagai pengantar yang memiliki nilai estetika atau keindahan
Lebih terperincicommit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan salah satu perwujudan dari seni dengan menggunakan lisan maupun tulisan sebagai medianya. Keberadaan sastra, baik sastra tulis maupun bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah sebuah kreasi yang indah, baik lisan maupun tulisan yang memiliki peran penting dalam menciptakan karya sastra dengan hakikat kreatif dan imajinatif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat untuk melakukan komunikasi dan bekerja sama dengan orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan dalam perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai potret kehidupan masyarakat dapat dinikmati,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra sebagai potret kehidupan masyarakat dapat dinikmati, dipahami, dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebuah karya sastra tercipta karena adanya
Lebih terperinciNILAI AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA
NILAI AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Prayudi Nursodik Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciTUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani
TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd Disusun Oleh : Sahri Ramadani SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL IBROHIMY TANJUNGBUMI BANGKALAN 2012 KATA
Lebih terperinciNILAI PENDIDIKAN AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL TAKBIR RINDU DI ISTANBUL KARYA PUJIA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMK
NILAI PENDIDIKAN AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL TAKBIR RINDU DI ISTANBUL KARYA PUJIA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMK Oleh: Anisa Mayasaroh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B.
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, hasil temuan penulis dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B. Anggoro yaitu berupa makna pesan dakwah
Lebih terperinciANALISIS NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING! KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
ANALISIS NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING! KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Laeli Nur Rakhmawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sastra adalah karya imajinatif yang menggunakan media bahasa yang khas (konotatif) dengan menonjolkan unsur estetika yang tujuan utamanya berguna dan menghibur.
Lebih terperinciNILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR CERDAS BERBAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XI KARANGAN ENGKOS KOSASIH TERBITAN :
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR CERDAS BERBAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XI KARANGAN ENGKOS KOSASIH TERBITAN : ERLANGGA TAHUN 2008 SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena seorang penulis itu memiliki kepekaan terhadap hal-hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra dapat menjadi salah satu media yang multifungsi. Karya sastra berfungsi untuk menghibur sekaligus mengajarkan hal yang baru kepada masyarakat. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sikap yang buruk berupa ungkapan vulgar serta mudah tersulut emosi, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, melihat fenomena yang terjadi nampaknya perilaku generasi muda mengalami dekadensi nilai yang seharusnya dijunjung tinggi, terlihat dari sikap yang buruk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran menjadi salah satu kegiatan yang bernilai edukatif, hal ini terjadi karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan
Lebih terperinciNILAI RELIGIUS DALAM NOVEL HIDAYAH DALAM CINTA KARYA ROHMAT NURHADI ALKASTANI: TINJAUAN SEMIOTIK DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL HIDAYAH DALAM CINTA KARYA ROHMAT NURHADI ALKASTANI: TINJAUAN SEMIOTIK DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinciANALISIS STRUKTURALISME GENETIK DALAM NOVEL SINTREN KARYA DIANING WIDYA YUDHISTIRA
ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK DALAM NOVEL SINTREN KARYA DIANING WIDYA YUDHISTIRA Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Strata 1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang lainnya. Selain itu, pembelajar juga harus aktif dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peranan penting karena tidak hanya untuk membina keterampilan komunikasi melainkan untuk penguasaan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN METODE AKROSTIK SISWA KELAS VI SD KARTIKA KOTA MAKASSAR. Syahrun. Kepala SD Kartika XX-1
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN METODE AKROSTIK SISWA KELAS VI SD KARTIKA KOTA MAKASSAR Syahrun Kepala SD Kartika XX-1 Abstrak: Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Penerapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) merupakan bagian penting dalam kerangka pengembangan pendidikan nasional yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan cerminan keadaan sosial masyarakat yang dialami pengarang, yang diungkapkan kembali melalui perasaannya ke dalam sebuah tulisan. Dalam tulisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan sastra memiliki hubungan yang erat. Kekuatan sastra berada pada kekuatan dan cara pengarang menggunakan bahasa. Melalui bahasa, seorang pengarang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. ajaran Islam yang terkandung di dalamnya. 1. Pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam novel-novel karya Oki Setiana
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Novel-novel karya Oki Setiana Dewi merupakan novel-novel yang bisa dijadikan pembelajaran untuk diambil hikmahnya, karena banyak sekali nilainilai ajaran Islam yang terkandung
Lebih terperinciMengukir Masa dengan Tulisan
Mengukir Masa dengan Tulisan -Aulia Rahim- Jika kau bukan anak raja atau bangsawan dan bukan anak ulama besar besar, maka menulislah. (Imam Al Ghazali) Menulis merupakan suatu aktivitas yang mulia. Aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu. Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri, bahwa sastra merupakan cerminan. nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tertentu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Melalui karya sastra dapat diketahui eksistensi kehidupan suatu masyarakat di suatu tempat pada suatu waktu meskipun hanya pada sisi-sisi tertentu. Kenyataan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Melalui karya sastra, seseorang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat keyakinan dalam suatu bentuk konkret yang membangkitkan pesona
Lebih terperinciPeningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli
Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi
Lebih terperinciMEDIA VIDEO EMOTIF SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN PUISI
Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Konteks Global MEDIA VIDEO EMOTIF SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN PUISI M. Syirojudin A malina Wijaya S2 Pendidikan Bahasa Indonesia, Pascasarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. emosional (Nurgiyantoro: 2007:2). Al-Ma ruf (2010:3) berpendapat bahwa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil ciptaan manusia yang mengekspresikan pikiran, gagasan, pemahaman, dan tanggapan perasaan penciptanya tentang hakikat kehidupan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perasaan, atau keinginannya. Keterampilan menulis yang baik sangatlah penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan baik. Melalui tulisan, seseorang
Lebih terperinciMATERI 5 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI 5 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Dosen : Dr. Muhammad Yusro, MT FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA MATERI PERKULIAHAN Mengapa dan bagaimana PAI diajarkan di perguruan tinggi Bagaimana manusia bertuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam kebudayaannya. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna yang dianyam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra seringkali hasil dari ciptaan manusia mengenai pikiran, gagasan, tentang hakikat kehidupan dengan menggunakan bahasa imajinatif dan emosional. Sebagai
Lebih terperinciNILAI RELIGIUS DALAM NOVEL HITAM PUTIH KARYA MUSTHOFA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL HITAM PUTIH KARYA MUSTHOFA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Nadia Astikawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tiika89unyiil@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan mengekspresikan gagasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia merupakan salah satu pokok yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah, pelajaran bahasa Indonesia juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Interaksi pendidikan berfungsi membantu pengembangan seluruh potensi, kecakapan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan pendidikan. Interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik serta sebagai penunjang keberhasilan peserta didik dalam mempelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan bagian dari kehidupan manusia, yang berkaitan dengan memperjuangkan kepentingan hidup manusia. Sastra merupakan media bagi manusia untuk berkekspresi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra lahir dari luapan pengarang, jiwa pengarang berupaya menangkap gejala di dunia sekitarnya lalu diekspresikan melalui gagasan. Gagasan-gagasan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses untuk mencapai kompetensi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Di dalam Permendiknas nomor 41 Tahun 2007 diamanatkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan suatu kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir, serta keterampilan ekspresi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan lagi. Kurikulum Nasional disiapkan untuk mencetak generasi yang siap dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bentuk realita dari hasil imajinasi dan pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana ekspresi pengarang saja,
Lebih terperinciBelajar Tanpa Akhir A. Mustofa Bisri
Epilog Belajar Tanpa Akhir A. Mustofa Bisri Buku Ilusi Negara Islam ini bisa dibaca dari sudut pandang politik dan pendidikan. Secara politik, buku ini bisa menjadi peringatan bagi bangsa Indonesia tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah salah satu hasil dari kebudayaan. Sastra merupakan kreasi manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra manusia bisa menuangkan
Lebih terperinci