PPGM - KLIN METODE PENGUKURAN ZARAH RADIASI DAN DETEKTOR NUKLIR BAGIAN. Oleh; Buntarto

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PPGM - KLIN METODE PENGUKURAN ZARAH RADIASI DAN DETEKTOR NUKLIR BAGIAN. Oleh; Buntarto"

Transkripsi

1 PPGM - KLIN METODE PENGUKURAN ZARAH RADIASI DAN DETEKTOR NUKLIR BAGIAN I Oleh; Buntarto BADAN TENAGA ATOM NA3I0NAL Pusat Penelitian Bahan Murni dan Instrumentasi Yogyakarta Jl.Babarsari P.O Box 8,Telpon 3661 YOGYAKARTA INDONESIA.

2 We regret that some of the pages in the microfiche copy of this report may not be up to the proper legibility standards, even though the best possible copy was used for preparing the master fiche.

3 Daftar Isi I s i s Halaman Detektor Nuklir dan metode pengukuran zarah radiasi nuklir 1-3 Interaksi zarah radiasi dengan materi ij_ - 6 Interaksi zarah bermuatan dengan materi 7-9 Interaksi zarah tidak bermuatan dengan materi Deteksi zarah radiasi nuklir II4.-I6

4 1 Detektor Nuklir dan Metode Pengukuran zarah radiasi Nuklir. -Model atom yang dibicarakan sekarang datang dari hasil peneli tian secara eksperimen dan teori. Dapatlah diambil beberapa contoh nyata sederhana secara empirik yang kenyataannya dari permulaan terus berkembang sebagai cabang ilmu pengetahuan;yang sekarang menjadi disiplin ilmu - fisika inti. Secara kronologi kejadiannya dapat dijelaskan bahwa pada ta * hun 1895 yaitu pada wak&u sinar x ditemukan oleh V/.K Roentgen satu tahun kemudian, yaitu pada tahun I896 H.Becquerel melaku kan penelitian dalam radiasi,yang memperoleh hasil secara kebetulan bahwa beberapa kejadian flouresensi garam uranium ygbelura terkena cahaya menunjukkan kemampuan menghitamkan amulsi klise fotografi dan lempengan tipis perak.atas kejadian itu, segera diambil suatu kesimpulan bahwa uranium memancarkan suatu zarah radiasi yang mempunyai daya penetrasi.gejala ini yg dinamakan radioaktivitas.dan setelah kejadian tersebut,para - ilmuwan memulai menyelidiki tentang radioaktivitas,dikerjakan oleh sepasang suami istri Maria skladowska Curie dan Pierre - Curie. tahun 1896 sampai Dalam periode tahun 1903 terjadi perubahan sangat cepat ten - tang dasar isi atom.hal ini telah dibuktikan bahwa bahan radio aktip uranium dan bahan radioak-tip lainya yang tidak tergan - tung pada keadaansifat kimia atau fisikanya.dan karena sifat radioaktipnya tersebut dapat memancarkan satu dari ke tiga - macam radiasi,yang dapat mengionisasi molekul dan atom udara, yangraempunyai^persamaensifat seperti sinar x. Dikatakan bahwa pada radiasi sinar alpha adalah paling kecil daya tembusnya,dan dapat menembus foli aluminium dari seperbeberapa ribu sentimeter atau.beberapa sentimeter dalam lapi san udara.sedangkan yang paling daya tembusnya,tetapi komponen daya ionisasinya kecil adalah zarah Beta,yang dapat me-

5 2 nembus foil aluminium tebal beberapa mili meter atau beberapa meter dalam lapisan udara dan akhirnya daya tembus yang kuat dan tidak terpengaruh oleh kuat medan listrik dan magnet adalah radiasi zarah gamma. T^alam tahun telah dirumuskan dasar hukum dari pro ses transmutasi bahan radioaktip alam, dan teori pertama tentang peluruhan radioaktip dari suatu atomlb.i berikan oleh - Lord Rutherford dan F.Soddy. r-engan demikian dasar aturan peluruhan suatu bahtm radioaktip dapat diterangkan sebagai berikut * a. Yaitu apabila suatu inti atom memancarkan zarah alpha, - "Tiaka bilangan massa atom A menurun empat satuan massa atom dan bersamaan, bilangan atomnya Z menurun rnenjadi Z - 2. b. Dalam peluruhan zarah Beta,, massa atomnya adalah boleh di katakan tidak berubah tetapi bilangan atom Z nya bertambali dengan satu, sehingga Z + 1 masa c. Dan dalam peluruhan gamma, dimana dipancarkan zarah gamma dan massa atomnya tetap. Adapun pengertian tentang isotop adalah dipergunakan untuk - membedakan atom - atom lain yang mempunyai sifat kimia sama, tetapi berlainan massa atomnya A Pada periode berikutnya, yai".:u pada tahun 1903 sampai tahun adalah merupakan periode yang ditandai dengan perkembangan kemajuan lebih mendalam dari seluruh proses radioaktivitas, - juga menerangkan tentang struktur inti atom, dan kemudian zarah Peta dapat diindentifikasikan-^mempunyq^sifat seperti gelombang elektro magnet yang mempunyi panjang gelombang sanpvt pendek. Sedangkan untuk mengindetifikasikan zarah alpha, ynitu dengan mengukur gerak zarah tersebut dalam medan listrikdan magnet, dan dapat disimpulkan bahwa zarah - zarah tersebut merupakan ion - ion helium yang mempunyai muatan elementer positip dua. ft. bermuatan negatip yang mempunyai sifat seperti elektron dan zarah gamma diindentifikasikan

6 3 Sebagai petunjuk jalan Lord Rutherford telah meneliti hamburan zarah alpha pada foli suatu bahan dan telah membuka memberikan suatu gambaran baru tentang atom, yang terdiri dari inti atombermuatan positip, yang dikelilingi oleh swan elektron. Adapun model inti atom telah diberikan dalam tahun 1911 dan ta hun dan penelitian pertama tentang perkiraan jari - jari 1/3 1 5 inti atom berat secara kasar sekitar 1,2-1,5 A ' >. 10" ^meter. Dengan mempergunakan zarah alpha sebagai zarah penembak, telah dibuat transmutasi tiruan yang pertama kali dalakukan dalam ta hun Fenelitian lebih lanjut sepertinya reaksi inti dengan eksperimen dilakukan dalam tahun 1932 oleh James Chadwick, dimana ditemukan zarah neutron, yang terdapat diantara hasil reaksi penembakan - zarah alpha pada inti berilium dan baron. Dalam tahun yang sama akselerator zarah yang pertama telah berhasil dibuat dan dioperasikan oleh J.D Crockroft dan E.T Dalton. Dengan- kedua kejadian - kejadian tersebut mulai tahun 1932 meru pakan awal era penelitian modern secara aktip dalam bidang inti atom.

7 k Interaksi zarah radiasi dengan materi, Beberapa jenis dari proses interaksi adaleh sangat penting untuk mendeteksi dan mengindentifikasikan zarah radiasi yang dipancarkan dari proses transmutesi irrfci atom, baik yang bersifatalamiah maupun buatan, keduanya demran memancarkan photon - atau elektrmn, dari elektron atom atau yang berasal dari inti atom, yang disebut zarah Beta. Zarah - zarah radiasi nuklir. tersebut sifatnya random dan isotop. Dalam hal ini khususnya dibicarakan interaksi zarah berinuatan dengan materi, untukraaksudini dipertimbangkan massa dari za rah - zarah, sepertinya proton, deuter^n dan zarah alpha,di - manaraassadeutorium harapir saraa dengan massa zarah alpha dan massa zarah alpha adalah lebih berat empat kali dari massa pro ton? sedangkan massa elektron adalah seribu kali$ masa proton. Karenanya interaksi elektron dengan materi sudah barang tentu berbeda dengan zarah - zarah berat tersebut» dalam beberapa hal elektron adalah anggauta famili lepton dan tidak dapat menun - jukkan. jenis interaksi kuat seperti pada baryons. Kemudian di - pertimbangkan pula interaksi zarah tidak bermuajian misalnya neu tron, atau neutrino, yang dipancarkan bersamaan pada saat proses peluruhan Beta. Kedua zarah tersebut tidak bermuatan, tidak dapat berinteraksi elektromagnet secara langsung. Adapun suatu neutron berinteraksi kuat melalui tenaga inti, dengan inti atom. Dalam hal neutrino yang termasuk lepton berinteraksi lemah. Jelaslah bahv/a interaksi grafitasi yang sangat lemah dari zara^ tersebut semuanya diabaikan. Dan yang terakhir jenis zarah radiasi nuklir yang secara umum - dikenal dan diperhitungkan adalah radiasi elektromagnet, yaitu radiasi dari photon, sinar gamma, Dan disini akan dipelajari interaksi dari muatan medan elektro magnet dengan materi secara makroskopi dan terbatas, tidak dibiv, carakan interaksi jenis zarah - zarah lainnya dengan materi sepertinya ( pions dan kaons ); $ lebih ringan dari

8 5 : Alasannya sederhana, karena selama transmutasi inti dipela jari maka tidak diperlukan sesuatu maksud untuk mendeteksi - dan mengindentifikasikan zarah - zarah tersebut, karena mere ka. itu dircdi-vsikan dari suntu proses dnlo.m inti atom, yangterjadi dalam daerah energi menengah dan sangat tinggi,di - luar ruang lingkup pembicaraan sekarang ini. Dan apa yang sebenarnya terjadi, apabila suatu zarah menembus melalui suatu materi?, dan biasanya zarah tersebut menembus melalui bahn dalam keadaan padat, cair atau gas melalui tumbukan. Dalam proses tumbukan, zarah yang bertumbukan tsb bagian parameter physiknya akan menglarni suatu perubahan antaranya : momentum, energi kinetik atau bahkan struktur inti atomnya» Didalam keadaan tertentu, suatu tumbukan dapat menghasilkan suatu kejadian annihilasi dari pasangan zarah yg berturabukan dan menghasilkan radiasi dari beberapa zarah baru. Balam suatu proses tumbukan, ketetapan kesetimbangan energi adalah merupakan suatu gambaran pertimbangan yang sangat penting, yang digunakan untuk mengklasifikasikan jenis reaksij dan beberapa hukum ketetapan lainnya. Hukum ketetapan energi diperlakukan seperti dalam persamaan dibawah ini % '> m 1 V 2 + -}? m 2 v = & m 1 V^2 + A m 2 V^2 + A Dimana ; m., dan m~ adalah massa-massa zarah yang bertumbukan V^ dan V 2 adalah kecepatan zarah 2 sebelum tumbukan. V^ dan V 2 adalah kecepatan zarah setelah tumbukan. Apabila A =0, maka reaksi dinamakan tumbukan elastik, dalam hal ini energi kinetik totalnya kedua zarah tidak mengalami perubahan. Tetapi apabila A # 0, berarti terjadi tumbukan atau - reaksi tidak elastik, dimana energi kinetik totalnya mengalami perubahan dan sejumlah tertetu energinya misalnya untuk me - ningkatkan energi dalam zarah tersebut.

9 6 ( misalnya atom mcnjadi teresitesi ) Kedua kejadian reaksi tersebut yaitu balk tumbukon elastik maupun tidak elastik dapat terjcdi pada bcrmacam target dalam - suatu medium. ( ^rr.da elekt-'.-on bebas, atom, inti atom dsb. ). Konsekwensi dari itu yaitu apabila zarah sebelum berhenti setelah menembus melalui materi terjadi bermacam - macam - haraburan. Untuk lebih terperinci s yaitu misalnya satu zarah - mempunyai energi kinetik sebesar 1 M ev ysng dapat menyebabkan lebih dari 1CT" tumbukan tunggal dalam proses menuju suatu keadacn berhenti dalam cuatu kepadatan medium materi yang wajar. ^enyebab dari ke.jadian-kejadian tunggal tersebut, diterangkansecara hukum statistik suatu gambaran teori hanya bardasarkan pada suatu kemungkinan bahwa suatu kejadian tertentu akan berlangsung, bersamaan dengan kemungkinan kehilangan energi tertentu dan kc-mungkinan perubahan arah zarah tersebut. Zarah yang menembus melalui suatu medium materi dapat memberikan peningkatan terhadap perubahan parameter medium yang berdasarkan bahwa zarah - zarah tersebut memindahkan sejumlah tertentu ener gi kinetiknya, atau seluruhnya, yang menghasilkan pemberhentian zarah - zarah didalam medium absorben. Hal ini dapat terjadi dalara hamburan, dimana. proses kehmlangan energi dapat terjadi. Interaksi zarah bermuatan dengan materi.

10 7 Interaksi zarah bermuatan dengan materi. Dengan memperhatikan berkurangnya energi dari interaksi melalui gaya kolom suatu zarah berrauatan akan berpengaruli untuk zarah yang bergerak lambat yang mempunyai energi kinetik berorde Mev, dalam daerah tersebut kehilangan energi yang disebabkan karena gaya interaksi kuat dapat diabaikan. Dalam hal ini ada empat macan keaungkinan tumbukan elektromagnet dari zarah - zarah berrauatan. - Tumbukan elastik dengan elektron orbital atom, dimana zarah yang datang bergerak dapat dibelokan oleh medan listrik muatan elektron atom. Pemindahan energi antara atom dan zarah yang datang adalah sangat kecil, biasanya lebih kecil dari jumlah energi yang diperlukan untuk eksitasielektron-elektron ke orbit lebih tinggi. Interaksi seperti ini hanya pada zarah sangat lambat yang mempunyai energi kinetik berorde 100 ev. - Tumbukan tidak elastik dengan elektron orbital atom. Hal tersebut dapat terjadi bahwa su tu atau lebih elektron orbital atom mengambil sejumlah energi tertentu zarah yang datang. Dengan demikian sistim ikatan dari inti atom dan elektron orbital atom akan ditingkat pada suatu tingkat eksitasi. Dan apabila terjadi pemindahan sejumlah besar energinya maka satu atau lebih elektron dapat lepas dari tingkat ikatannya yang menyebabkan terjadinya ionisasi atom ; - Tumbukan elastik dengan inti atom. Sebagai hasil dari suatu tumbukan tersebut zarah yang datang hanya dibelokan, tidak ada energi yang diradiasikan dan tidak terjadi suatu eksitasi inti atom. Dengan demikian hukum kekekalan momentum antara target inti atom dan zarah yang datang kehilangan energi berlaku. - Tumbukam tidak elastik dengan inti atom. Apabila zarah yang datang mencapai kucup dekat dengan inti atom maka lintasan geraknya sangat dibelokan dari arah mulanya, dan

11 8 dalam beberapa hal dipancarkan photon dari medan elektromagnet kejadian ini yang disebut sebagai kehilangan. radiasi atau Bremsstrohlung. Jika eksitasi suatu inti atom terjadi maka dibicarakan tentang eksitasi kolom. - Dalam tumbukan tidak elastik dari satu elektron. dengan elek tron-elektron yang terdapat dibagian orbit luor suatu atom ha - nya berperan gaya elektrostatik koiom. Kejadianya dapat digam barkan seperti pada haraburan zarah alpa pada inti atom,yang per tama dilakukan oleh Lord Rutherford. Apabila zarah dari pemin - dahan momentum adalah P ^ pemindahan energi kinetik yang^sesuai sejumlah adalah P_T/ 2m. (dalam hal tidak relativistik). Ini ber arti bahwa atom ikatan elektron yang banyak terdapat dimedium mengambil sebagian besar hilangnya energi elektron yang bergerak Ksdang-kadang pemindahan energi zarah kemedium sudah cukup mampu membebaskan satu elektroh keluar dari orbitnya, elektron terse but bersama-sama dengan aton yangterionisasi membentuk satu pasangan ion primier ( a primary-ion poir ). Sering terjadi bahwa pemindahan energi melebihi 1 KeV, dikatakan suatu pemancaran dari «T-elektron yang bergerak cukup cepat, dapat memberikan phenomena peningkatan ionisasi sekunder, Pada suatu panjang lintasan/jalan ds, satu elektron kehilangan suatu energi tertentu yang dipergunakan untuk mengionisasi atom mengeksitasi medium absorben, satu parameter yang penting adalah jumlahnya. ^EiV^s, yang mewakili kehilangan energi rata-rata. pada umumnya pada delta s diambil sebagai panjang jalan = 1 Cm. Berdasarkan pertimbangan mekanika kwntum yang rumit, gerak elek tron melalui suatu medium absorben diberikan persamaan sbb; de k Hs^ ion ^ o 12 ln;v!!a)/^f i, 2, MeV/ Cm 2 Dimana ; r Q ; jari-jari elektron, r Q = g 2 /Me. fi i V/C adalah kecepatan elektron. N.Z ; adalah kerapatan elektron dalam. medium absorben, untuk udara adalah Cm" 3.

12 9 I : adalah harga rata-rata potensial ionisasi eksitasi, untuk udara adalah 86 ev,dan E^,* adalah energi kinetik elektron. persamaan serupa telah diturunkan untuk zarah berat bermuatan sepertinya photon dan lain-lainnya. Seperti nampak pada grafik dibav/ah ini 3 de /MeV / A ds [cm r coy O.O'i "< /o / /0 ' '^ '<>>* / U V Energi zarah,mev

13 10 Interaksi zarah tidak bermuatan dengan materi. photon x dan ^ borinteraksi dengan materi seperti halnya pada gelombang elektro magnet berlaku hukum absorbsi eksponensialyan,- berbeda dengan hukun- absorbsi pada zarah bermuatan, diraana dispesifikasikan hubungan antara energi dan jarak tenpuh nya. Hukum eksponensial absorbsi radiasi photon x dan? y^ng datang dengan intensi"tas I dengan daya penetrasi pada kedalaman x-- dalam suatu absorben adalah sebesar: I = I n e"** o Dimana I adalah intensitas photon yang datang, dan/u adalah koefisien absorbsi linier, Sedangkan hubungan antara AX dan /a - koefisien absorbsi massa dengan (Tpenampang lintang ( untuk satu atom absorbents. ') - adalah sebag.ii berikut; ^u_ ' m ' /U = n. <F dimana /0 adalah kerapatan absorben. dan'-n^adalah- M-larigan atom dalam 1 Cm^. Photon x dan 7< yang menembus suatu materi absorben akan member! kan energinya kepada elektfoh*orbital dari aton absorben. tersebut melalui i 1. Efek absorbsi foto listrik. 2. Ef-ek hamburan compton. 3. Efek pembentukan pasangan elektron positon Adapun proses absorbsi foto listrik dapat terjadi bila energiphoton hv seluruhnya diabsorbsi oleh atom absorben dan diberikan kepada satu dari beberapa elektron orbital sehingga meperoleh - energi kinetik sebesar E = hv- I, dimana I adalah energi ikatelektron, dengan katatan bahwa proses foto listrik ivii hanya - mungkin ter jadi bila hv ) 1.

14 11 Sedangkan energi ikat elektron pada orbit K, L, V- adalah sebesar h ' 9 dimana R = 13,5 ev - adalah tetapan Rydberg. Efek hamburan compton dapat terjadi apabila energi photon hy n le bih kecil dari energi ikat elektron dalara atom yang terhambur, - maka photon memperoleh hamburan klasik, tanpa perubahan energi. Tetapi bila energi photon lebih besar dari energi ikat elektronyang terhambur, maka akan terjadi hamburan kompton, maka photonyang terhambur kehilangan sebagian energinya untuk membebaskan - elektron orbital, maka elektron orbital atom tersebut dianggap - sebarjai elektron bebas^ atas dasar kesederhanaan itu maka dapatdianggap sebagai turnbukan antara dua zarah. J.. ;- - ~ - Dengan dernikian dapat dihitung besarnya energi photon yang terham bur adalah ; h v «~ <( 1 - Cos-t")-) Apabila 0 = 180 v = 2 m o C hf maka hy min = 1 + 2<-V nan apabila /* = 0, maka elektron mendapat energi kinetik se- E max = hv o - hv min o a_ 1 + Zerp-

15 12 Efek peirbentukan pasangan elektron - positon Produksi pasangan elektron positon dapat terjadi apabila photon dengan energi h 2 v y 2 m C =1.02 II ev, pada proses - terjadinya ini, terabsorbsi photon dengan energi hv n dioindahkan energi sebesar 2in C 2 = 1,o2 M ev, untuk pernbentukan pasangan elektron - positon. Can sisa energinya adalah sebesar hy - 2 m C~ yang dipergunakan sebagai energi kmetik pasangan tersebut. Koefisien atenuasi/absorbsi, Telah diketahui adanya tiga proses absorbsi photon, masing - masing proses tsb dapat ditiliskan koefisien absorbsinya sendiri-sendiri, dimana 0" untuk efek kompton, T" untuk efek photolistrik dan X - untuk efek produksi pasangan. Dari setiap kefisien absorbsi/atenuasi tsb tergantung dari energi zarah. yang datang, dari bilangan atom Z dan bilangan massa A matpri absorben ouga tergantung dari kerapatannya_y. Adapun masing - masing sifat koefisien atenuasi terhadap energi zarah dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Dengan demikian dapatlah dituliskan bahwa atenuasi total suatu berkas photon yang menembus suatu medium materi dapat dituliskan seperti nampak pada grafik dibawah ini ; kefisie n atenua' ( Cm' 1 ) efek photolistrik (^) U pada pb efek produksi pasangan(*y o,2- energi ( Me"V,)

16 13 Dimana/U- adalah merupakan jumlah keseluruh koefisien atenuasi iari ketiga efek tersebut, sehingga diperoleh harga,'u= jr' + ^+ X Dari semua uraian tersebut maka dapat digambarkan dalam suatu skema seperti berikut j zarah bermuat^n Photon Neutron medium det.ekt.or medium detektor sebagai radiator medium radiator elektrode detektor hidrogen lapisan perubahan. gamma menjadi pasangan elektron melalui /./ I \ efek photo- efek efek pemlistrik kompton bentukan pasangah \ hamburan reaksi pada inti (-<>, **) atom hi - / drogen pembelahan inti atom

17 11* Debeksi zarah Radiasi Muklir Bermacam-macam metode pengerabangannya dida^arkan pada suatu kenyataan bahwa zarah radiasi nuklir yang datang menembus melalui suatu medium materi, dan apabila diabsorbsi r rnemberikan pening-- katan pada porubahan penc-muan sifat physik maupun kimic suatu materi. Sudah dibahas sebelumnya bahv/a phenomena ionisasi dan - eksitasi mamegang peranan sangat penting, Dari segi pandangan teknik terdapat dua klas pcralatan dateksi yang berkembangn mereka itu adalah - Detektor yang menghasilkan suatu signal puisa listrik keluaran. yang menandakan bahwa suatu interaksi dari berkas zarah pengion berlangsung dibagian volume sensitip tertentu* ~ Ruang Jejak ( Track Chambers ) dalam mana berkas jejak dari zarah pengicn ditunjukkan jejak seperti itu dapat diamati secara visual atau dengan p}ictog:.'-afi. 3>"ang jelas meningkatkan sejumlah informasi yang diperolehnya,. Suatu detektor hanya menunjukan zarah-zarah yang datang yang mem.- punyai sifat karakteristik tertentu,, Sedangkan ketepatan pengaturan pembagian zarah tersebut tergantung pada ukuran dari volume ser.sitip detektor tsb, yang selalu cenderung agak luas per ~ raukaanya, Dan?lasan lain ' ' -.-<. Y''U povkiraan kotepatn v/aktu pada saat zarah berinterakci dapat diketahui dengan mempergunakan suatu detektor dengan sistim pencacah pulsa Sedangkan pada ruang Jejak ( Track Chambers ) pada umumnya mencatat seluruh zarah yang masuk keruang jejak ( Track Chambers ) selama v/aktu sensitipnya c Ada beberapa alasan mengapa ruang jejak ( Track chambers ) lebih disenangi penggunaanya dalam penelitian suatu proses mengenai zarah elementer bertenaga tinggi; sedangkan dalam energi rendah fisika nuklir, Ruang j-jak ( Track chambers ) dipergunakan hanya pada suatu kekecualian saja. Adapun untuk melakukan suatu experiment tertentu diperlukan suatu sistim rangkaian peralatan tertentu pula. Sedangkan peralatan clektronik yang diperlukan untuk mengolah data yang berasal dari detektor nuklir antara lain terdiri dari bermacam-macam : penguat av/al ( Pre Amplifier ) 5

18 15 penguat pulsa linier( linier Amplifier ) sistim pencacah pulsa( Counter,Scalier ),pencacah waktu ( Timer ), tegangan ting gi DC ( HV Power Suply ) dan sistim analisa spektrum energi ( Single Chanel Analizer,hulti Chanel Analiser ) dan pelengkap peralatan lainnya agar diperoleh hasil data eksperimen yang lebih teliti dan lengkap. Manakala pulsa keluaran detektor dianalisa dan dipilih sesuai dengan amplitudonyaatau yang sesuai dengan waktu sequensinya, dengan mempergunakan rangkaian sistim koinsiden atau anti koensiden. Dan bahkan untuk menghitung lebih cepat dan untuk menhindarkan suatu kesalahan v-3rhitungan data hasil suatu ekseperiment diperlukan bantuan suatu kompu - ter; hal ini sudah barang tentu harus disesuaikan dengan relevansi pekerjaan dan data hasil eksperimentnya. Secara terperinci detektor nuklir dapat diklasifikasikan seperti berikut ; Detektor Ionisasi Radiasi bahan gas isian bahan benda padat padat, cair, gas detekxor spark, detektor GM dan detektorrproportional dan detektor ruang ionisasi, detektor semikonduktor P - N barrier, dll, detektor scintilator dan detektor cerenkov.

19 16 Dibawah ini diberikan daftar sifat karakberistik dari tiap jenis detektor sbb ; GM harga dalam US $ - Praktis +++ zarah, ft' Efisiensi ft = 100 % resolusi Waktu resolving Uraur [C-h- re ScC ssr> + ++ ^./'* ot^ 100 % 10 % s/d 30 % " 3# s/d 9A (h ^100 % in 3 % out 20 % 8 % '-,001 % -5,~ " 8 o^. sangat panjang 3 tahun panjang energi 30 Kev s/d semuanya 10 Mey Adapun perincian pada tiap detektor beserta sistim peralatan lain yang diperlukan akan dibicarakan pada buku bagian berikutnya.

BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi

BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi Radiasi adalah pancaran energi yang berasal dari proses transformasi atom atau inti atom yang tidak stabil. Ketidak-stabilan atom dan inti atom mungkin

Lebih terperinci

Partikel sinar beta membentuk spektrum elektromagnetik dengan energi

Partikel sinar beta membentuk spektrum elektromagnetik dengan energi Partikel sinar beta membentuk spektrum elektromagnetik dengan energi yang lebih tinggi dari sinar alpha. Partikel sinar beta memiliki massa yang lebih ringan dibandingkan partikel alpha. Sinar β merupakan

Lebih terperinci

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ). PELURUHAN GAMMA ( ) Peluruhan inti yang memancarkan sebuah partikel seperti partikel alfa atau beta, selalu meninggalkan inti pada keadaan tereksitasi. Seperti halnya atom, inti akan mencapai keadaan dasar

Lebih terperinci

PENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si.

PENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si. PENEMUAN RADIOAKTIVITAS Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id APA ITU KIMIA INTI? Kimia inti adalah ilmu yang mempelajari struktur inti atom dan pengaruhnya terhadap kestabilan inti serta reaksi-reaksi

Lebih terperinci

FISIKA ATOM & RADIASI

FISIKA ATOM & RADIASI FISIKA ATOM & RADIASI Atom bagian terkecil dari suatu elemen yang berperan dalam reaksi kimia, bersifat netral (muatan positif dan negatif sama). Model atom: J.J. Thomson (1910), Ernest Rutherford (1911),

Lebih terperinci

KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA. Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif

KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA. Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif Oleh : Arif Novan Fitria Dewi N. Wijo Kongko K. Y. S. Ruwanti Dewi C. N. 12030234001/KA12 12030234226/KA12 12030234018/KB12 12030234216/KB12

Lebih terperinci

PELURUHAN RADIOAKTIF

PELURUHAN RADIOAKTIF PELURUHAN RADIOAKTIF Inti-inti yang tidak stabil akan meluruh (bertransformasi) menuju konfigurasi yang baru yang mantap (stabil). Dalam proses peluruhan akan terpancar sinar alfa, sinar beta, atau sinar

Lebih terperinci

PENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si.

PENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si. PENEMUAN RADIOAKTIVITAS Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id SINAR KATODE Penemuan sinar katode telah menginspirasi penemuan sinar-x dan radioaktivitas Sinar katode ditemukan oleh J.J Thomson

Lebih terperinci

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional 1 Pokok Bahasan STRUKTUR ATOM DAN INTI ATOM A. Struktur Atom B. Inti Atom PELURUHAN RADIOAKTIF A. Jenis Peluruhan B. Aktivitas Radiasi C. Waktu

Lebih terperinci

PELURUHAN SINAR GAMMA

PELURUHAN SINAR GAMMA PELURUHAN SINAR GAMMA Pendahuluan Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif, yaitu peristiwa terurainya beberapa inti atom tertentu secara spontan yang diikuti dengan pancaran partikel alfa (inti

Lebih terperinci

INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI NANIK DWI NURHAYATI,S.SI,M.SI

INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI NANIK DWI NURHAYATI,S.SI,M.SI INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI NANIK DWI NURHAYATI,S.SI,M.SI suatu emisi (pancaran) dan perambatan energi melalui materi atau ruang dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau partikel 2 3 Peluruhan zat

Lebih terperinci

Oleh ADI GUNAWAN XII IPA 2 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS

Oleh ADI GUNAWAN XII IPA 2 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS Oleh ADI GUNAWAN XII IPA 2 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS 1 - Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang - " Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan

Lebih terperinci

TEORI PERKEMBANGAN ATOM

TEORI PERKEMBANGAN ATOM TEORI PERKEMBANGAN ATOM A. Teori atom Dalton Teori atom dalton ini didasarkan pada 2 hukum, yaitu : hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier), massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa

Lebih terperinci

EKSPERIMEN HAMBURAN RUTHERFORD

EKSPERIMEN HAMBURAN RUTHERFORD Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi PERCOBAAN R3 EKSPERIMEN HAMBURAN RUTHERFORD Dosen Pembina : Herlik Wibowo, S.Si, M.Si Septia Kholimatussa diah* (080913025), Mirza Andiana

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini. Fisika Atom & Inti

Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini. Fisika Atom & Inti Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini Fisika Atom & Inti 8/14/2007 Fisika Atom Model Awal Atom Model atom J.J. Thomson Bola bermuatan positif Muatan-muatan negatif (elektron)) yang sama banyak-nya menempel

Lebih terperinci

PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN TEORI FOTON Gelombang Elektromagnetik termasuk cahaya memiliki dwi-sifat (Dualisme)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN RADIOAKTIVITAS TUJUAN

PENDAHULUAN RADIOAKTIVITAS TUJUAN PENDAHULUAN RADIOAKTIVITAS TUJUAN Maksud dan tujuan kuliah ini adalah memberikan dasar-dasar dari fenomena radiaktivitas serta sumber radioaktif Diharapkan agar dengan pengetahuan dasar ini kita akan mempunyai

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Soal Fismod 1

Xpedia Fisika. Soal Fismod 1 Xpedia Fisika Soal Fismod 1 Doc. Name: XPPHY0501 Version: 2013-04 halaman 1 01. Pertanyaan 01-02 : Sebuah botol tertutup berisi 100 gram iodin radioaktif. Setelah 24 hari, botol itu berisi 12,5 gram iodin

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Program Studi : Pendidikan Fisika/Fisika Nama Mata Kuliah :Fisika Inti Kode

Lebih terperinci

VII. PELURUHAN GAMMA. Sub-pokok Bahasan Meliputi: Peluruhan Gamma Absorbsi Sinar Gamma Interaksi Sinar Gamma dengan Materi

VII. PELURUHAN GAMMA. Sub-pokok Bahasan Meliputi: Peluruhan Gamma Absorbsi Sinar Gamma Interaksi Sinar Gamma dengan Materi VII. PELURUHAN GAMMA Sub-pokok Bahasan Meliputi: Peluruhan Gamma Absorbsi Sinar Gamma Interaksi Sinar Gamma dengan Materi 7.1. PELURUHAN GAMMA TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Setelah mempelajari Sub-pokok

Lebih terperinci

Fisika Modern (Teori Atom)

Fisika Modern (Teori Atom) Fisika Modern (Teori Atom) 13:05:05 Sifat-Sifat Atom Atom stabil adalah atom yang memiliki muatan listrik netral. Atom memiliki sifat kimia yang memungkinkan terjadinya ikatan antar atom. Atom memancarkan

Lebih terperinci

TEORI ATOM. Awal Perkembangan Teori Atom

TEORI ATOM. Awal Perkembangan Teori Atom TEORI ATOM Awal Perkembangan Teori Atom Teori atom pada masa peradaban Yunani Demokritus, Epicurus, Strato, Carus Materi tersusun dari partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dibagi lagi Partikel

Lebih terperinci

BAB II RADIASI PENGION

BAB II RADIASI PENGION BAB II RADIASI PENGION Salah satu bidang penting yang berhubungan dengan keselamatan radiasi pengukuran besaran fisis radiasi terhadap berbagai jenis radiasi dan sumber radiasi. Untuk itu perlu perlu pengetahuan

Lebih terperinci

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA) SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA) SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA) Veetha Adiyani Pardede M0209054, Program Studi Fisika FMIPA UNS Jl. Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta, Jawa Tengah email: veetha_adiyani@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PAKET SOAL LATIHAN FISIKA, 2 / 2

PAKET SOAL LATIHAN FISIKA, 2 / 2 PAKET SOAL LATIHAN FISIKA, 2 / 2 1. Pada rangkaian berikut, masing - masing hambatan adalah 6. Tegangan baterai 9 Volt, sedangkan hambatan dalam baterai diabai kan. Arus I adalah. a. 0,5 I A b. 1 A c.

Lebih terperinci

DETEKTOR RADIASI INTI. Sulistyani, M.Si.

DETEKTOR RADIASI INTI. Sulistyani, M.Si. DETEKTOR RADIASI INTI Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Konsep Dasar Alat deteksi sinar radioaktif atau sistem pencacah radiasi dinamakan detektor radiasi. Prinsip: Mengubah radiasi menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM

BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM 1.1 Teori Atom Perkembangan teori atom merupakan sumbangan pikiran dari banyak ilmuan. Konsep dari suatu atom bukanlah hal yang baru. Ahli-ahli filsafah Yunani pada tahun

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1996

Fisika EBTANAS Tahun 1996 Fisika EBTANAS Tahun 1996 EBTANAS-96-01 Di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan A. momentum, waktu, kuat arus B. kecepatan, usaha, massa C. energi, usaha, waktu putar D. waktu putar, panjang,

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Soal Fismod 2

Xpedia Fisika. Soal Fismod 2 Xpedia Fisika Soal Fismod Doc. Name: XPPHY050 Version: 013-04 halaman 1 01. Peluruhan mana yang menyebabkan jumlah neutron di inti berkurang sebanyak satu? 0. Peluruhan mana yang menyebabkan identitas

Lebih terperinci

Perkembangan Model Atom. Semester 1

Perkembangan Model Atom. Semester 1 Perkembangan Model Atom Semester 1 Model atom adalah suatu gambar rekaan atom berdasarkan eksperimen ataupun kajian teoritis, karena para ahli tidak tahu pasti seperti apakah bentuk atom itu sebenarnya.

Lebih terperinci

IR. STEVANUS ARIANTO 1

IR. STEVANUS ARIANTO 1 8/7/017 PNDAHULUAN TORI ATOM DALTON KLMAHAN TORI ATOM DALTON SINAR KATODA SIFAT SINAR KATODA TORI ATOM JJ.THOMSON HAMBURAN SINAR ALFA TORI ATOM RUTHRFORD KLMAHAN TORI ATOM RUTHRFORD SPKTRUM UAP HIDROGN

Lebih terperinci

EKSPERIMEN SPEKTROSKOPI RADIASI ALFA

EKSPERIMEN SPEKTROSKOPI RADIASI ALFA Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi PERCOBAAN R4 EKSPERIMEN SPEKTROSKOPI RADIASI ALFA Dosen Pembina : Herlik Wibowo, S.Si, M.Si Septia Kholimatussa diah* (080913025), Mirza

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi.

PENDAHULUAN. Atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi. PENDAHULUAN Atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi. Demokritus (460-370-S.M) Bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi disebut: ATOM Konsep atom yang dikemukakan

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM DAN PERKEMBANGAN TEORI ATOM 0leh: Ramadani. sinar bermuatan negatif. kecil pembentuk atom tersebut yaitu

STRUKTUR ATOM DAN PERKEMBANGAN TEORI ATOM 0leh: Ramadani. sinar bermuatan negatif. kecil pembentuk atom tersebut yaitu STRUKTUR ATOM DAN PERKEMBANGAN TEORI ATOM 0leh: Ramadani A. PENDAHULUAN Istilah atom pertama kali dikemukakan oleh filsuf Yunani bernama Demokritus dengan istilah atomos yang artinya tidak dapat dibagi.

Lebih terperinci

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA) SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA) Veetha Adiyani Pardede M2954, Program Studi Fisika FMIPA UNS Jl. Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta, Jawa Tengah email: veetha_adiyani@yahoo.com ABSTRAK Aras-aras inti dipelajari

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON B. TEORI ATOM THOMSON

FISIKA. Sesi TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON B. TEORI ATOM THOMSON FISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON 1. Atom adalah bagian terkecil suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi.. Atom suatu unsur serupa semuanya, dan tak

Lebih terperinci

REAKSI NUKLIR NANIK DWI NURHAYATI,S.SI, M.SI

REAKSI NUKLIR NANIK DWI NURHAYATI,S.SI, M.SI REAKSI NUKLIR NANIK DWI NURHAYATI,S.SI, M.SI nanikdn.staff.uns.ac.id nanikdn.staff.fkip.uns.ac.id 081556431053 / (0271) 821585 REAKSI INTI Reaksi Inti adalah proses perubahan yang terjadi dalam inti atom

Lebih terperinci

Struktur Atom. Sulistyani, M.Si.

Struktur Atom. Sulistyani, M.Si. Struktur Atom Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id DEFINISI ATOM Salah satu konsep ilmiah tertua adalah bahwa semua materi dapat dipecah menjadi zarah (partikel) terkecil, dimana partikel-partikel itu

Lebih terperinci

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-16

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-16 MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-122 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-16 CAKUPAN MATERI 1. INTI ATOM 2. BILANGAN ATOM DAN BILANGAN MASSA 3. MASS DEFECT 4. RADIOAKTIVITAS 5. WAKTU PARUH

Lebih terperinci

CATATAN KULIAH ATOM, INTI DAN RADIOAKTIF. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016

CATATAN KULIAH ATOM, INTI DAN RADIOAKTIF. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016 CATATAN KULIAH ATOM, INTI DAN RADIOAKTIF Diah Ayu Suci Kinasih -24040115130099- Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016 FISIKA NUKLIR Atom, Inti dan Radioaktif 1. Pekembangan Teori Atom

Lebih terperinci

Dualisme Partikel Gelombang

Dualisme Partikel Gelombang Dualisme Partikel Gelombang Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung agussuroso10.wordpress.com, agussuroso@fi.itb.ac.id 19 April 017 Pada pekan ke-10 kuliah

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 PEKAN VIII

SOAL LATIHAN PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 PEKAN VIII SOAL LATIHAN PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 PEKAN VIII 1. Tumbukan dan peluruhan partikel relativistik Bagian A. Proton dan antiproton Sebuah antiproton dengan energi kinetik = 1,00 GeV menabrak proton

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 BAB II STRUKTUR DAN INTI ATOM 5 A Struktur Atom 6 B Inti atom 9 1. Identifikasi Inti Atom (Nuklida) 9 2. Kestabilan Inti Atom 11 Latihan 13 Rangkuman Bab II. 14 BAB III PELURUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Runusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Runusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kimia inti adalah ilmu yang mempelajari struktur inti atom dan pengaruhnya terhadap kestabilan inti serta reaksi-reaksi inti yang terjadi pada proses peluruhan radio

Lebih terperinci

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional PDL.PR.TY.PPR.00.D03.BP 1 BAB I : Pendahuluan BAB II : Prinsip dasar deteksi dan pengukuran radiasi A. Besaran Ukur Radiasi B. Penggunaan C.

Lebih terperinci

Bunyi Teori Atom Dalton:

Bunyi Teori Atom Dalton: Bunyi Teori Atom Dalton: Pada 1808, ilmuwan berkebangsaan Inggris, John Dalton, mengemuka- kan teorinya tentang materi atom yang dipublikasikan dalam A New System of Chemical Philosophy. Berdasarkan penelitian

Lebih terperinci

Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di dengan memasukkan kode 5976 ke menu search. Copyright 2017 Zenius Education

Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di  dengan memasukkan kode 5976 ke menu search. Copyright 2017 Zenius Education 01. Batas ambang frekuensi dari seng untuk efek fotolistrik adalah di daerah sinar ultraviolet. Manakah peristiwa yang akan terjadi jika sinar-x ditembakkan ke permukaan logam seng? (A) tidak ada elektron

Lebih terperinci

Radioaktivitas dan Reaksi Nuklir. Rida SNM

Radioaktivitas dan Reaksi Nuklir. Rida SNM Radioaktivitas dan Reaksi Nuklir Rida SNM rida@uny.ac.id Outline Sesi 1 Radioaktivitas Sesi 2 Peluruhan Inti 1 Radioaktivitas Tujuan Perkuliahan: Partikel pembentuk atom dan inti atom Bagaimana inti terikat

Lebih terperinci

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB FISIKA MODERN Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB 1 MANFAAT KULIAH Memberikan pemahaman tentang fenomena alam yang tidak dapat dijelaskan melalui fisika klasik Fenomena alam yang berkaitan

Lebih terperinci

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996 ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Kelompok besaran berikut yang merupakan besaran

Lebih terperinci

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN Kumpulan Soal Latihan UN UNIT FISIKA MODERN Radiasi Benda Hitam 1. Suatu benda hitam pada suhu 27 0 C memancarkan energi sekitar 100 J/s. Benda hitam tersebut dipanasi sehingga suhunya menjadi 327 0 C.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MODEL ATOM DI SUSUN OLEH YOSI APRIYANTI A1F012044

PERKEMBANGAN MODEL ATOM DI SUSUN OLEH YOSI APRIYANTI A1F012044 PERKEMBANGAN MODEL ATOM DI SUSUN OLEH YOSI APRIYANTI A1F012044 PERKEMBANGAN MODEL ATOM Seorang filsuf Yunani yang bernama Democritus berpendapat bahwa jika suatu benda dibelah terus menerus, maka pada

Lebih terperinci

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994 ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Dua buah bola A dan B dengan massa m A = 3 kg;

Lebih terperinci

BAB IV INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI

BAB IV INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI BAB IV INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI 1. ION POSITIF a. Mekanisme Hilangnya Energi Radiasi Selama melewati materi, ion positif terutama kehilangan energi akibat berinteraksi dengan eletron atom penyusun

Lebih terperinci

Penentuan Efisiensi Beta Terhadap Gamma Pada Detektor Geiger Muller

Penentuan Efisiensi Beta Terhadap Gamma Pada Detektor Geiger Muller Jurnal Sains & Matematika (JSM) ISSN Artikel 0854-0675 Penelitian Volume 15, Nomor 2, April 2007 Artikel Penelitian: 73-77 Penentuan Efisiensi Beta Terhadap Gamma Pada Detektor Geiger Muller M. Azam 1,

Lebih terperinci

XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN

XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN XV - 1 XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN 15.1 Pendahuluan. Pada akhir abad ke-xix dan awal abad ke-xx semakin jelas bahwa fisika (konsepkonsep fisika) memerlukan revisi atau perubahan/penyempurnaan. Hal ini

Lebih terperinci

DETEKTOR RADIASI. NANIK DWI NURHAYATI, S.Si, M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id

DETEKTOR RADIASI. NANIK DWI NURHAYATI, S.Si, M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id DETEKTOR RADIASI NANIK DWI NURHAYATI, S.Si, M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id nanikdn@uns.ac.id - Metode deteksi radiasi didasarkan pd hasil interaksi radiasi dg materi: proses ionisasi & proses eksitasi -

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1994

Fisika EBTANAS Tahun 1994 Fisika EBTANAS Tahun 1994 EBTANAS-94-01 Diantara kelompok besaran di bawah ini yang hanya terdiri dari besaran turunan saja adalah A. kuat arus, massa, gaya B. suhu, massa, volume C. waktu, momentum, percepatan

Lebih terperinci

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1.

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1. Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1. Hasil perhitungan klasik ini dikenal sebagai Hukum Rayleigh-

Lebih terperinci

BAB 19 A T O M. A. Pendahuluan

BAB 19 A T O M. A. Pendahuluan BAB 19 A T O M A. Pendahuluan Pemikiran ke arah penemuan atom dan inti atom telah berkembang di setiap peradaban sejak manusia mengenal tulisan atau yang lebih dikenal sebagai zaman permulaan sejarah.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI ATOM

PERKEMBANGAN TEORI ATOM DEMOKRITUS PERKEMBANGAN TEORI ATOM DALTON THOMSON RUTHERFORD BOHR MEKANIKA KUANTUM + + GAMBAR GAMBAR GAMBAR GAMBAR GAMBAR CATATAN : CATATAN : CATATAN : CATATAN : CATATAN : 1 PENEMUAN DERET BALMER Peralatan

Lebih terperinci

Materi. Radioaktif Radiasi Proteksi Radiasi

Materi. Radioaktif Radiasi Proteksi Radiasi Fisika Radiasi Materi Radioaktif Radiasi Proteksi Radiasi PENDAHULUAN kecil dan berbeda, sama atom- Perkembanagn Model Atom : * Model Atom Dalton: - Semua materi tersusun dari partikel- partikel yang sangat

Lebih terperinci

Inti Atom dan Penyusunnya. Sulistyani, M.Si.

Inti Atom dan Penyusunnya. Sulistyani, M.Si. Inti Atom dan Penyusunnya Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Eksperimen Marsden dan Geiger Pendahuluan Teori tentang atom pertama kali dikemukakan oleh Dalton bahwa atom bagian terkecil dari

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Fisika Kuantum - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0799 Version: 2012-09 halaman 1 01. Daya radiasi benda hitam pada suhu T 1 besarnya 4 kali daya radiasi pada suhu To, maka T 1

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS 2 Doc. Name: AR12FIS02UAS Version : 2016-09 halaman 1 01. Batas ambang frekuensi dari seng untuk efek fotolistrik adalah di daerah sinar ultraviolet. Manakah peristiwa

Lebih terperinci

PARTIKEL PENYUSUN ATOM

PARTIKEL PENYUSUN ATOM Semester 1 PARTIKEL PENYUSUN ATOM ELEKTRON 0 1 e NEUTRON PROTON 1 1 1 0 p n ELEKTRON Elektron ditemukan pertama kali oleh J.J Thomson pada tahun 1897 dengan percobaan sinar katoda (www.geocities.com )

Lebih terperinci

BAB I INTI ATOM 1. STRUKTUR ATOM

BAB I INTI ATOM 1. STRUKTUR ATOM BAB I INTI ATOM 1. STRUKTUR ATOM Untuk mengetahui distribusi muatan positif dan negatif dalam atom, maka Rutherford melakukan eksperimen hamburan partikel alpha. Adapun eksperimen tersebut adalah sebagai

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI. Struktur Atom

RANGKUMAN MATERI. Struktur Atom RANGKUMAN MATERI Struktur Atom Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron berada di dalam inti atom. Sedangkan elektron terus berputar mengelilingi inti atom karena muatan listriknya.

Lebih terperinci

ALAT UKUR RADIASI. Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Jl. MH Thamrin, No. 55, Jakarta Telepon : (021)

ALAT UKUR RADIASI. Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Jl. MH Thamrin, No. 55, Jakarta Telepon : (021) ALAT UKUR RADIASI Badan Pengawas Tenaga Nuklir Jl. MH Thamrin, No. 55, Jakarta 10350 Telepon : (021) 230 1266 Radiasi Nuklir Secara umum dapat dikategorikan menjadi: Partikel bermuatan Proton Sinar alpha

Lebih terperinci

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil (massa mobil dan isinya adalah 1000 kg) dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah... (gesekan diabaikan) A. 1,25 x 10 4 J B. 2,50 x 10 4 J

Lebih terperinci

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20 PREDIKSI UN FISIKA 2013 1. Perhatikan gambar berikut Hasil pengukuran yang bernar adalah. a. 1,23 cm b. 1,23 mm c. 1,52mm d. 1,73 cm e. 1,73 mm* 2. Panjang dan lebar lempeng logam diukur dengan jangka

Lebih terperinci

Struktur Atom. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang

Struktur Atom. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton (bermuatan positif) dan neutron

Lebih terperinci

RADIOKIMIA Tipe peluruhan inti

RADIOKIMIA Tipe peluruhan inti LABORATORIUM KIMIA FISIK Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) RADIOKIMIA Tipe peluruhan inti Drs. Iqmal Tahir, M.Si., Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

Pendahuluan Fisika Inti. Oleh: Lailatul Nuraini, S.Pd, M.Pd

Pendahuluan Fisika Inti. Oleh: Lailatul Nuraini, S.Pd, M.Pd Pendahuluan Fisika Inti Oleh: Lailatul Nuraini, S.Pd, M.Pd Biodata Email: lailatul.fkip@unej.ac.id No hp: 085 236 853 668 Terdapat 6 bab. Produk matakuliah berupa bahan ajar. Tugas mandiri 20%, tugas terstruktur

Lebih terperinci

BAB 2 STRUKTUR ATOM PERKEMBANGAN TEORI ATOM

BAB 2 STRUKTUR ATOM PERKEMBANGAN TEORI ATOM BAB 2 STRUKTUR ATOM PARTIKEL MATERI Bagian terkecil dari materi disebut partikel. Beberapa pendapat tentang partikel materi :. Menurut Democritus, pembagian materi bersifat diskontinyu ( jika suatu materi

Lebih terperinci

MODEL ATOM. Atom : bagian terkecil suatu elemen yg merupakan suatu partikel netral, dimana jumlah muatan listrik positif dan negatif sama.

MODEL ATOM. Atom : bagian terkecil suatu elemen yg merupakan suatu partikel netral, dimana jumlah muatan listrik positif dan negatif sama. BAB.19 ATOM ATOM Atom : bagian terkecil suatu elemen yg merupakan suatu partikel netral, dimana jumlah muatan listrik positif dan negatif sama. MODEL ATOM J.JTHOMSON ( 1910 ) ERNEST RUTHERFORD ( 1911 )

Lebih terperinci

RADIOAKTIF. Oleh : I WAYAN SUPARDI

RADIOAKTIF. Oleh : I WAYAN SUPARDI RADIOAKTIF Oleh : I WAYAN SUPARDI PENDAHULUAN Fluoresensi yakni perpendaran suatu bahan selagi disinari cahaya. Fosforecensi yaitu berpendarnya suatu bahan setelah disinari cahaya, jadi berpendar setelah

Lebih terperinci

RADIOAKTIF 8/7/2017 IR. STEVANUS ARIANTO 1. Oleh : STEVANUS ARIANTO TRANSMUTASI PENDAHULUAN DOSIS PENYERAPAN SIFAT-SIFAT UNSUR RADIOAKTIF REAKSI INTI

RADIOAKTIF 8/7/2017 IR. STEVANUS ARIANTO 1. Oleh : STEVANUS ARIANTO TRANSMUTASI PENDAHULUAN DOSIS PENYERAPAN SIFAT-SIFAT UNSUR RADIOAKTIF REAKSI INTI RADIOAKTIF Oleh : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN SIFAT-SIFAT UNSUR RADIOAKTIF PANCARAN SINAR RADIOAKTIF SINAR,, HVL BAHAN STRUKTUR INTI ATOM ENERGI IKAT INTI KESTABILAN INTI ATOM HUKUM PERGESERAN WAKTU PARUH

Lebih terperinci

MODUL 1 FISIKA MODERN MODEL MODEL ATOM

MODUL 1 FISIKA MODERN MODEL MODEL ATOM MODUL 1 FISIKA MODERN MODEL MODEL ATOM Oleh JAJA KUSTIJA, Drs. MSC. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI J a k a r t a 2005 1 Nama Mata Kuliah / Modul Fisika Modern / Modul 1 Fakultas / Jurusan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Setelah mempelajari bab 1 ini, mahasiswa diharapkan

Pendahuluan. Setelah mempelajari bab 1 ini, mahasiswa diharapkan 1 Pendahuluan Tujuan perkuliahan Setelah mempelajari bab 1 ini, mahasiswa diharapkan 1. Mengetahui gambaran perkuliahan. Mengerti konsep dari satuan alamiah dan satuan-satuan dalam fisika partikel 1.1.

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi. PERCOBAAN R2 EKSPERIMEN RADIASI β DAN γ Dosen Pembina : Drs. R. Arif Wibowo, M.

Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi. PERCOBAAN R2 EKSPERIMEN RADIASI β DAN γ Dosen Pembina : Drs. R. Arif Wibowo, M. Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi PERCOBAAN R2 EKSPERIMEN RADIASI β DAN γ Dosen Pembina : Drs. R. Arif Wibowo, M.Si Septia Kholimatussa diah* (891325), Mirza Andiana D.P.*

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM. Perkembangan Teori Atom

STRUKTUR ATOM. Perkembangan Teori Atom STRUKTUR ATOM Perkembangan Teori Atom 400 SM filsuf Yunani Demokritus materi terdiri dari beragam jenis partikel kecil 400 SM dan memiliki sifat dari materi yang ditentukan sifat partikel tersebut Dalton

Lebih terperinci

Terdiri atas inti atom dan elektron yang berada diluar atom. Inti atom tersusun atas proton dan netron.

Terdiri atas inti atom dan elektron yang berada diluar atom. Inti atom tersusun atas proton dan netron. PARTIKEL-PARTIKEL DASAR ATOM (Sumber : www.chem-is-try-org) Kimia SMAN 113 Jakarta (www.kimiavegas.wordpress.com) Guru Mata Pelajaran : Gianto, SPd Facebook: multios2009@gmail.com Terdiri atas inti atom

Lebih terperinci

Jumlah Proton = Z Jumlah Neutron = A Z Jumlah elektron = Z ( untuk atom netral)

Jumlah Proton = Z Jumlah Neutron = A Z Jumlah elektron = Z ( untuk atom netral) FISIKA INTI A. INTI ATOM Inti Atom = Nukleon Inti Atom terdiri dari Proton dan Neutron Lambang Unsur X X = nama unsur Z = nomor atom (menunjukkan banyaknya proton dalam inti) A = nomor massa ( menunjukkan

Lebih terperinci

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Dapat menambah informasi dan referensi mengenai interaksi nukleon-nukleon

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Dapat menambah informasi dan referensi mengenai interaksi nukleon-nukleon F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Dapat menambah informasi dan referensi mengenai interaksi nukleon-nukleon di dalam inti atom yang menggunakan potensial Yukawa. 2. Dapat

Lebih terperinci

B. Macam macam Model Atom a. Model Atom John Dalton. a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat. Makalah Struktur Atom 1

B. Macam macam Model Atom a. Model Atom John Dalton. a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat. Makalah Struktur Atom 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas beberapa struktur. Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (átomos), yang berarti tidak dapat dipotong ataupun

Lebih terperinci

BAB II PROSES-PROSES PELURUHAN RADIOAKTIF

BAB II PROSES-PROSES PELURUHAN RADIOAKTIF BAB II PROSES-PROSES PELURUHAN RADIOAKTIF 1. PROSES PROSES PELURUHAN RADIASI ALPHA Nuklida yang tidak stabil (kelebihan proton atau neutron) dapat memancarkan nukleon untuk mengurangi energinya dengan

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1992

Fisika EBTANAS Tahun 1992 Fisika EBTANAS Tahun 1992 EBTANAS-92-01 Sebuah benda massanya 2 kg jatuh bebas dari puncak gedung bertingkat yang tingginya 100 m. Apabila gesekan dengan udara diabaikan dan g = 10 m s 2 maka usaha yg

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984 SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil

Lebih terperinci

Copyright all right reserved

Copyright  all right reserved Latihan Soal UN SMA / MA 2011 Program IPA Mata Ujian : Fisika Jumlah Soal : 20 1. Gas helium (A r = gram/mol) sebanyak 20 gram dan bersuhu 27 C berada dalam wadah yang volumenya 1,25 liter. Jika tetapan

Lebih terperinci

Struktur Atom. Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu mengidentifikasi atom dan strukturnya berdasarkan Tabel Periodik Unsur.

Struktur Atom. Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu mengidentifikasi atom dan strukturnya berdasarkan Tabel Periodik Unsur. I Pernahkah Anda membayangkan bahwa keberadaan alam semesta, dunia dan seisinya termasuk juga kita hanya mungkin terjadi dengan adanya keseimbangan yang teramat halus dan teliti? Atom adalah bagian terkecil

Lebih terperinci

Inti atom Radioaktivitas. Purwanti Widhy H, M.Pd

Inti atom Radioaktivitas. Purwanti Widhy H, M.Pd Inti atom Radioaktivitas Purwanti Widhy H, M.Pd bagian terkecil suatu unsur yg mrpkn suatu partikel netral, dimana jumlah muatan listrik positif dan negatif sama. Bagian Atom : Elektron Proton Netron Jumlah

Lebih terperinci

Penentuan Spektrum Energi dan Energi Resolusi β dan γ Menggunakan MCA (Multi Channel Analizer)

Penentuan Spektrum Energi dan Energi Resolusi β dan γ Menggunakan MCA (Multi Channel Analizer) Penentuan Spektrum Energi dan Energi Resolusi β dan γ Menggunakan MCA (Multi Channel Analizer) 1 Mei Budi Utami, 2 Hanu Lutvia, 3 Imroatul Maghfiroh, 4 Dewi Karmila Sari, 5 Muhammad Patria Mahardika Abstrak

Lebih terperinci

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton (bermuatan positif) dan neutron

Lebih terperinci

BAB FISIKA ATOM. a) Tetes minyak diam di antara pasangan keping sejajar karena berat minyak mg seimbang dengan gaya listrik qe.

BAB FISIKA ATOM. a) Tetes minyak diam di antara pasangan keping sejajar karena berat minyak mg seimbang dengan gaya listrik qe. BAB FISIKA ATOM Contoh 9. Hitungan mengenai percobaan Milikan. Sebuah tetes minyak yang beratnya,9-4 N diam di antara pasangan keping sejajar yang kuat medan listriknya 4, 4 N/C. a) Berapa besar muatan

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18

Lebih terperinci

Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda.

Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda. Review Model Atom Model Atom Dalton Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda. Model Atom Thomson Secara garis besar atom berupa bola

Lebih terperinci

Sistem Pencacah dan Spektroskopi

Sistem Pencacah dan Spektroskopi Sistem Pencacah dan Spektroskopi Latar Belakang Sebagian besar aplikasi teknik nuklir sangat bergantung pada hasil pengukuran radiasi, khususnya pengukuran intensitas ataupun dosis radiasi. Alat pengukur

Lebih terperinci

S T R U K T U R I N T I

S T R U K T U R I N T I S T R U K T U R I N T I Inti atom terdiri dari: proton dan neutron. Jumlah proton dan neutron dalam inti (disebut nukleon) dinyatakan sebagai nomor atom (A). Jumlah proton dalam inti dinyatakan sebagai

Lebih terperinci