PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XI"

Transkripsi

1 PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XI 1

2 DAFTAR ISI Daftar Isi...2 Prakata...4 BAB 1. Konsep Kewirausahaan...5 A. Pengertian Wirausaha dan Kewirausahaan...5 B. Sikap dan Perilaku Wirausaha...8 C. Karakteristik Wirausaha...13 D. Tujuan dan Manfaat Kewirausahaan...15 E. Tipe Wirausaha...16 F. Memulai Menjadi Wirausahawan...17 Pelatihan atau Tugas...20 Rangkuman...20 Uji Kompetensi...21 BAB 2. Peluang Usaha Produk Barang/Jasa...24 A. Pengertian Peluang Usaha...24 B. Sumber-Sumber Peluang Usaha...26 C. Faktor-Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Peluang Usaha 28 D. Analisis SWOT dalam Memetakan Peluang Usaha...30 E. Pemanfaatan Peluang Secara Kreatif dan Inovatif...33 Pelatihan atau Tugas...35 Rangkuman...35 Uji Kompetensi...36 BAB 3. Dokumen Administrasi Usaha...39 A. Pengertian Administrasi Usaha...39 B. Fungsi dan Tujuan Administrasi Usaha...41 C. Jenis jenis Dokumen Administrasi Usaha...44 D. Pencatatan Administrasi Usaha...47 E. Pengajuan Ijin Usaha...49 Pelatihan atau Tugas...53 Rangkuman...53 Uji Kompetensi...54 BAB 4. Kebutuhan Sumber Daya Usaha...56 A. Pengertian Sumber Daya Usaha...56 B. Jenis jenis Sumber Daya Usaha...58 C. Strategi Pemasaran 4P...60 Pelatihan atau Tugas

3 Rangkuman...62 Uji Kompetensi...63 BAB 5. Sistem Layanan Usaha...65 A. Pengertian Sistem Layanan Usaha...65 B. Jenis jenis Layanan Usaha...68 C. Dasar dasar Layanan Usaha...70 D. Tujuan dan Manfaat Sistem Layanan Usaha...75 E. Kualitas Layanan Usaha...79 Pelatihan atau Tugas...82 Rangkuman...82 Uji Kompetensi...83 BAB 6. Penerapan Layanan Usaha...86 A. Pengertian Pelayanan Prima...86 B. Konsep Dasar Pelayanan Prima...92 C. Pentingnya Pelayanan Prima...97 D. Karakteristik Pelayanan Prima E. Tujuan dan Manfaat Pelayanan Prima Pelatihan atau Tugas Rangkuman Uji Kompetensi BAB 7. Media Promosi Pemasaran A. Pengertian Promosi Pemasaran B. Tujuan Promosi Pemasaran C. Jenis jenis Promosi Pemasaran D. Jenis jenis Media Promosi Pemasaran E. Cara Memilih Media Pemasaran yang Tepat Pelatihan atau Tugas Rangkuman Uji Kompetensi Glosarium Daftar Pustaka Profil Penulis PRAKATA 3

4 Sebuah kebahagiaan dan rasa syukur yang mendalam bagi penulis karena dapat menyelesaikan buku ini. Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK/MAK Kelas XI Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen untuk mempelajari dan memperdalam materi Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan ini disajikan dalam tujuh bab, sebagai berikut: BAB 1. Konsep Kewirausahaan BAB 2. Peluang Usaha Produk Barang/Jasa BAB 3. Dokumen Administrasi Usaha BAB 4. Kebutuhan Sumber Daya Usaha BAB 5. Sistem Layanan Usaha BAB 6. Penerapan Layanan Usaha BAB 7. Media Promosi Pemasaran Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran yang telah disesuaikan dengan Kurikulum 2013 Revisi. Pembahasan materi disajikan dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, dari pembahasan umum ke pembahasan secara khusus. Untuk menunjang pembelajaran yang aktual, buku ini sudah menerapkan STEM (Science, Technology, Engineering, dan Mathematics) serta soal-soal evaluasi berbasis HOTS. Semoga buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XI ini bermanfaat bagi siswa dan seluruh pembaca dalam memperoleh pengetahuan. Penulis menerima saran dan kritik yang membangun. Selamat belajar, semoga sukses! Penulis 4

5 BAB 1 KONSEP KEWIRAUSAHAAN Kompetensi Dasar 3.1 Memahami kewirausahaan dan wirausaha 4.1 Melakukan pengelompokan karakter wirausaha Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi peserta didik diharapkan mampu: 1. Memahami pengertian wirausaha dan kewirausahaan 2. Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha 3. Mengidentifikasi karakteristik wirausaha 4. Mengidentifikasi tujuan dan manfaat kewirausahaan 5. Menganalisis tipe wirausaha 6. Menganalisis cara memulai menjadi wirausahawan Wirausaha sangat dibutuhkan dalam menyongsong Indonesia Emas Siswa sekolah menengah merupakan unsur vital yang harus dikembangkan jiwa wirausahanya. Dengan menanamkan pentingnya menjadi seorang wirausaha mereka akan menjadi pribadi yang mandiri dan nantinya setelah lulus dari bangku sekolah tidak hanya mengandalkan mendapat pekerjaan dari orang lain tetapi berusaha menciptakan lapangan kerja sendiri. Apakah yang dimaksud dengan wirausaha dan kewirausahaan? Bagaimanakah sikap dan perilaku wirausaha? Bagaimanakah karakteristik wirausaha? Apakah tujuan dan manfaat kewirausahaan? Serta bagaimana tipe wirausaha dan cara memulai menjadi wirausahawan? Dalam bab ini akan dibahas pengertian wirausaha dan kewirausahaan, sikap dan perilaku wirausaha, karakteristik wirausaha, tujuan dan manfaat kewirausahaan, tipe wirausaha dan cara memulai menjadi wirausahawan. A. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Wirausaha dan Kewirausahaan 5

6 Istilah kewirausahaan mulai dipopulerkan sejak tahun Sebelum itu istilah kewirausahaan lebih populer dengan istilah enterpreneur (bahasa Perancis) yang berarti orang membeli barang dengan harga pasti, meskipun orang tersebut belum tahu akan dijual dengan harga berapa. Selanjutnya istilah kewirausahaan dipersamakan dengan enterpreneurship atau wirausaha. Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Wira artinya berani, utama, dan mulia. Usaha artinya kegiatan usaha komersil maupun non komersil. Kewirausahaan secara harfiah dapat diartikan sebagai hal hal yang menyangkut keberanian seseorang untuk melakukan kegiatan usa ha maupun non usaha secara mandiri. Kewirausahaan menurut Sumahamijaya dalam Daryanto (2013) berarti suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat, kiat, dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. Kewirausahaan menurut Daryanto (2013:5) adalah proses menciptakan sesuatu yang lain menggunakan waktu disertai modal jasa dan risiko serta menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi. Sumber : Sarifah Farrah Fadillah/ 6

7 Dalam Lampiran Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan (GNMMK), kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya atau cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih besar. Kewirausahaan muncul apabila seseorang berani mengembangkan ide ide usaha atau ide ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha, oleh sebab itu wirausaha adalah orang yang memperoleh peluang dan menciptakan suatu organisasi untuk mengejar peluang tersebut. Dalam konteks usaha, wirausaha adalah seorang pengusaha, namun tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah seseorang yang menjadi pelopor dalam usaha, seorang inovator, penanggung risiko, mempunyai visi ke depan, dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang usaha. Perbedaan Pengusaha dan Wirausaha No Pengusaha Wirausaha 1. Tidak berani mengambil risiko Berani mengambil risiko, tegas, dan ambisius 2. Berorientasi laba Berorientasi konsumen 3. Mendapatkan usaha dari Mencipta ide sendiri dan membeli, donasi, atau mengubahnya menjadi warisan usaha 4. Umumnya mengikuti pola yang sudah umum Seorang inovator 5. Bekerja untuk perusahaan Perusahaan bekerja untuknya 6. Biasanya merekrut orang Merekrut orang untuk turut andil dalam membuat hidup mereka menghasilkan laba lebih baik 7

8 Bagi ahli ekonomi seorang wirausaha (entrepreneur) adalah orang yang mengkombinasikan resources, tenaga kerja, material dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya, dan juga orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi, dan perbaikan produksi lainnya. Bagi seorang psychologist seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh sesuatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau untuk menampilkan kebebasan dirinya diluar kekuasaan orang lain. Bagi seorang businessman atau wirausaha adalah merupakan ancaman, pesaing baru atau juga bisa seorang partner, pemasok, konsumen atau seorang yang bisa diajak kerjasama. Wirausaha sangat dibutuhkan dalam menyongsong Indonesia Emas Adanya bonus demografi di Indonesia periode merupakan tantangan sekaligus modal dalam menghadapi Indonesia Emas Bonus demografi yaitu suatu kondisi dimana jumlah penduduk Indonesia sebanyak 70% dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia di bawah 14 tahun dan di atas 65 tahun). Siswa sekolah menengah yang notabene merupakan salah satu unsur penduduk yang berada di usia produktif merupakan unsur vital yang harus dikembangkan jiwa wirausahanya. Dengan menanamkan pentingnya menjadi seorang wirausaha mereka akan menjadi pribadi yang mandiri, setelah lulus dari bangku sekolah tidak hanya mengandalkan mendapat pekerjaan dari orang lain tetapi berusaha menciptakan lapangan kerja sendiri. 2. Sikap dan Perilaku Wirausaha Dalam bagian ini, kita akan membahas mengenai apa yang kita perlukan agar membentuk sikap dan perilaku wirausaha. a. Modal Dasar Seseorang Wirausaha Seorang wirausahawan adalah seorang innovator. Mereka menemukan ide mengenai peluang usaha dan mewujudkannya dalam bentuk bahan usaha. Kemampuan manajerial dan membangun merupakan karateristik yang wajib dimiliki oleh seorang wirausahawan. Ahli ekonomi 8

9 politik Roibert Reich mengungkapkan bahwa kepemimpinan, kemampuan manajerial, dan membangun tim merupakan karakteristik dasar bagi seorang wirausahawan. Berikut adalah cara caranya: 1) Memiliki persepsi terhadap ketidak pastian dan mampu menanggung risiko yang dihadapi Frank Knight dan Peter Drucker mendefinisikan kewirausahaan sebagai kegiatan menghindari risiko untuk mendapatkan keuntungan. Seorang wirausahawan berani mempertaruhkan karier serta kemampuan keuanganya agar dia bisa mewujudkan ide usahanya, sekalipun usahanya masih dalam tahap ketidakpastian. Namun, seringkali wirausahawan tidak sadar bahwa mereka telah mengambil risiko yang cukup besar karena mereka mengira risiko tersebut tidak berarti jika dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh. 2) Merancang dan menetapkan strategi Memulai usaha sendiri membutuhkan kerja keras dan jangka waktu yang tidak sebentar. Selain itu, perlu strategi yang jitu agar upaya wirausahawan tersebut berhasil, juga meminimalisir kegagalan. Berikut adalah strategi trategi dari para pengusaha wirausaha yang berhasil. a) Mencari pasar khusus yang belum tergarap Strategi awal dalam menjadi wirausaha adalah mencari pangsa pasar khusus (ninche market) yang kebutuhan utamanya belum terpenuhi oleh kompetitor. Caranya adalah dengan mengetahui kemampuan khusus pada usaha yang dimiliki. Tidak ada perusahaan yang mampu menampung kebutuhan semua konsumen. Maka, celah-celah tersebut harus di manfaatkan sebaik mungkin oleh wirausahawan. b) Peka terhadap tren terbaru dan berani memulainya Carilah kebutuhan dan keinginan terbaru dari para konsumen yang tumbuh dari perubahan tren di segi kultural, ekonomi, teknologi yang menjadi sinyal 9

10 kesempatan pasar baru. Bertindaklah dengan cepat, jangan menunda terlalu lama. c) Segera mengimplementasi ide menjadi sebuah tindakan Kita tidak pernah memprediksi kapan waktu yang paling tepat dalam mewujudkan ide usaha. Oleh karena itu, kita harus segera mungkin dalam mewujudkan ide usaha. Tentu saja, perwujudan tersebut harus disertai dengan perhitungan yang matang. d) Hindari kata kata yang mematahkan semangat Agar usaha yang kita bangun bisa menjadi maju, kita harus mengabaikan ungkapan ketidakpercayaan yang dilontarkan oleh orang lain. Orang lain tetap mencari kesalahan kesalahan yang ada didalam diri kita. Pada satu sisi, hal tersebut bisa menjadi bahan intropeksi bagi kita. Namun, apabila orang lain sudah memberikan kritik yang tidak masuk akal, maka kita bisa membiarkan orang tersebut berbicara sesuka hati mereka tanpa harus kita hiraukan. e) Eksplorasikan kelemahan kompetitor Ambil pandangan kritis terhadap kompetitor. Dengan baik baik akan kebutuhan dan complain dari konsumen prospektif saat melakukan penjajakan jasa/produk. Hal ini akan membantu mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan kompetitor. b. Sikap Sikap Seorang Entrepreneur Seorang entrepreneur harus memiliki sifat sifat positif yang dapat menjungjung keberlangsungan usahanya. Berikut adalah sifat sifat yang wajib dimiliki oleh seorang wirausahawan: 1) Selalu berani mengambil risiko Seorang yang berfikir dan bertindak menjadi wirausaha sudah tentu memiliki konsekuensi untuk mengadapi risiko dalam perjalanan wirausahanya. Sebagian orang beranggapan tidak lazim menggunakan hartanya untuk modal usaha. Seorang wirausaha yang tanggung jawab 10

11 tentunya akan berani menghadapi risiko di permulaan usahanya dibanding tetap berada dalam zona nyaman atau malah berada dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Sebuah pemikiran yang perlu dicermati dalam langkah wirausaha ke depan adalah selalu dan tetap mengambil risiko. Beberapa pengusaha yang sudah berhasil dan merasa nyaman dengan wirausahanya terkadang merasa usahanya sudah cukup setelah terkondisi dengan kenyamanan dan biasanya wirausaha tersebut akan nyaman dalam kondisi status quo. Kenyataan tersebut berdasarkan Donald R. Keough (mantan direktur Coca-Cola Company), ternyata bisa menghambat perkembangan usaha karena ketika seorang wirausaha sudah berhenti mengambil tindakan tindakan baru maka hal ini akan menjadi sesuatu yang berbahaya. Seseorang yang berhenti mengambil peluang peluang baru akan mengalami kondisi masa depan yang terancam. 2) Bersikap fleksibel Sikap yang fleksibel yang erat kaitannya dengan sikap sebelumnya yaitu berani mengambil risiko. Sebetulnya sikap fleksibel bisa diartikan pula sebagai sikap adaptif. Sikap fleksibel amat diperlukan di dunia usaha karena dari waktu ke waktu iklim usaha akan mengalami perubahan dan sifatnya sangat situasional sesuai dengan perkembangan terkini. Seseorang yang fleksibel tentunya akan tanggap terhadap keadaan sehingga perubahan apa pun yang terjadi, wirausaha akan tetap bertahan dengan mencari solusi yang terbaik untuk mempertahankan usahanya. 3) Berusaha mengenal bisnis anda Seorang wirausaha yang tangguh tentunya akan berupaya sebaik mungkin untuk mengenal apa yang terjadi dengan bisnisnya. Sikap yang bertolak belakang adalah sikap mengucilkan diri dan menganggap bisnis atau usaha yang dilakukan sudah berjalan dengan baik. 11

12 Sebetulnya kita bisa memelihara sikap positif dengan melakukan banyak hal antara lain dengan melihat kondisi di sekitar bisnis kita, mengenal lebih jauh orang orang yang terlibat dalam bisnis yang kita jalankan. Intinya membuka diri terhadap informasi yang berkembang dan menghargai apa pun yang bisa membantu perkembangan bisnis yang kita jalankan. 4) Mengakui jika memiliki kesalahan Elemen penting dalam mentalitas seorang wirausaha tangguh adalah mengakui jika memiliki kesalahan. Terkadang manusia tidak menyadari bahwa ia tidak sempurna dan bisa saja memiliki kesalahan. Dalam dunia wirausaha, lebih baik mengakui kesalahan langkah dan memperbaikinya dibandingkan terus menjalankan usaha dalam konsep yang salah. Untuk mempertimbangkan salah atau benar langkah yang dilakukan, kita bisa melakukan komunikasi dengan orang yang terlibat dalam usaha maupun melakukan pengamatan dan observasi secara pereodik terhadap usaha yang dilakukan. 5) Bersikap jujur Dalam sebuah usaha, nilai etika yang harus dipegang adalah kejujuran. Kejujuran dalam menimbulkan respek dari konsumen. Dengan memegang prinsip kejujuran, seorang usaha dapat bertambah dalam usaha. Bayangkan jika kita sebagai wirausaha mencoba menipu konsumen dengan misalnya memberikan informasi yang menyesatkan tentang produknya, mungkin usaha tersebut tidak akan bertahan lama. Oleh karena itu jika kita menjadi wirausahawan tangguh, maka prinsip kejujuran amat berharga sebagai modasl awal. 6) Optimis dengan masa depan Pada umumnya masyarakat menghormati seseorang yang berhati-hati serta bijaksana dengan masa depan. Sikap kehati-hatian barang kali tidak bermasalah namun akan menjadi pokok permasalahan bila kehati-hatian itu menyebabkan hilangnya peluang bisnis yang lewat di depan mata. Prinsip dalam menjalankan usaha tentunya 12

13 harus berani gagal namun sekaligus optimis bahwa di balik usaha akan ada keberhasilan. Berlawanan dengan sifat optimis adalah sifat pesimis. Sifat pesimis sebenarnya erat kaitan dengan fokus seseorang akan kegagalan, karena itu memelihara sifat ini pasti akan membuyarkan rencana serta tindakan seseorang wirausaha. Minimal seorang wirausaha akan berfikir maju mundur karena diliputi ketakutan dan kekhawatiran. 7) Memiliki gairah dalam wirausaha Wirausaha yang tangguh menjalankan usaha sepenuh hati. Bila kita bekerja sesuai dengan hobi tentunya proses untuk mencapai keberhasilan tidak akan terasa berat. Semua terasa menyenangkan. Bayangkan bila kita terjun ke sebuah usaha, katakanlah membuat sebuah produk yang kita sendiri tidak menyukainya. Walaupun gairah atau kecintaan terhadap bidang usaha yang kita geluti belum ada, kita sebenarnya bisa berusaha mempunyai antara lain dengan menciptakan hubungan emosional dengan pelanggan kita, tangkap apa yang mereka rasakan tentang produk kita dan konversikan menjadi sesuatu hal yang produktif bagi usaha. c. Sikap Penghambat Wirausaha Keterampilan dan karakter seorang wirausaha harus digabungkan dengan semangat kewirausahaan, yakni berani memulai usaha secara independen, bertanggung jawab secara keuangan, mencoba hal baru dan berani. Sebagai seorang wirausaha, kita juga dituntut memiliki jiwa sales, customer service, budgeting, forecasting, dan manajemen. Berikut adalah hal hal yang dapat menghambat seorang wirausaha. 1) Tidak yakin terhadap diri sendiri Seseorang tidak berani memasuki dunia wirausaha karena dia tidak yakin kalau dia bisa menjadi seorang pebisnis. Keperyaan diri merupakan dasar yang mutlak dimiliki seseorang untuk membuka usahanya sendiri. Tanpa adanya kepercayaan diri, mereka tidak akan bisa 13

14 menjadi seorang wirausaha. Sebagai solusi, seorang wirausaha harus mampu memiliki kepercayaan diri bahwa mereka bisa menjadi seorang wirausaha dibidang jasa pelayanan pajak yang berhasil. 2) Takut terhadap kegagalan Bisnis memiliki padan kata dengan pengambilan resiko. Para generasi muda tidak berani menjadi wirausaha karena mereka takut usaha yang dibangun menjadi gagal. Kegagalan memang tidak menegakkan, namun kita juga harus bisa beranggapan bahwa kegagalan dapat menjadi batu loncatan kita untuk maju. Solusi agar tidak takut menghadapi kegagalan adalah menumbuhkan sikap berani gagal. 3) Tidak mengetahui kapan waktu yang tepat dalam membangun bisnis Bisnis jasa apa yang ingin dibuat merupakan pertanyaan yang cukup umum bagi seseorang yang akan masuk ke dunia wirausaha. Padahal, banyak sekali peluang usaha yang dapat dimanfaatkan oleh seorang generasi muda. 4) Tidak mau beranjak dari zona nyaman Berada dalam risiko yang membuat stres merupakan hal yang ditakutkan oleh sebagian besar seorang yang berwirausaha di bidang jasa khususnya jasa perpajakan. Dalam kenyataannya, meninggalkan zona nyaman merupakan hal yang dapat menjadi kunci sukses bagi seseorang. Solusi untuk masalah tersebut adalah dengan menyiapkan diri untuk mampu keluar dari zona nyaman. 5) Memiliki trauma kegagalan Beberapa orang berkata bahwa kegagalan meninggalkan luka yang dalam. Banyak generasi muda tidak berani menjadi wirausahawan karena mereka trauma kegagalan dalam usaha sebelumnya. Kita tidak perlu takut untuk gagal. Ingat kisah Thomas Alpha Edison, yang pernah gagal berulang ulang kali sebelum mencapai kesusesan yang besar. Maka solusi untuk masalah tersebut adalah 14

15 dengan terus mencoba untuk meraih kesuksesan yang maksimal. 3. Karakteristik Wirausaha Karakter adalah ciri, watak, sifat, tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang membedakan dengan orang lain. Adapun karakteristik dari seorang wirausahawan adalah sebagai berikut: a. Disiplin Disiplin bisa diartikan tepat waktu, taat pada aturan yang ada, dan konsisten terhadap apa yang dilakukan. b. Kerja Keras Kerja keras bagi seorang wirausaha adalah kerja maksimal tidak kenal lelah, semangat kerja tinggi, tidak membuang buang waktu untuk segera menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cepat, serta memiliki etos kerja tinggi. c. Komitmen Tinggi Komitmen tinggi bagi seorang wirausaha berarti setia pada pekerjaan, senantiasa berpikir tentang usaha/pekerjaan, dan senantiasa berusaha memajukan usahanya. d. Kreatif Kreatif bagi seorang wirausaha berarti mampu menciptakan gagasan, ide, hal hal yang baru atau berbeda dengan yang sudah ada. e. Inovatif Inovatif bagi seorang wirausaha berarti membuat terobosan baru, karena adanya invensi (penemuan baru), extensi (pengembangan), duplikasi (penggandaan), dan sintesis (kombinasi) dalam masalah produk dan pelayanan. f. Mandiri Mandiri bagi seorang wirausaha berarti percaya dan berusaha keras atas kemampuan diri sendiri dan tidak tergantung dengan pada orang lain. g. Realistis Realistis bagi seorang wirausaha berarti bekerja maksimal sesuai dengan kemampuan diri sendiri, tetapi bukan berarti 15

16 bekerja semampunya atau bekerja seadanya, bukan pula bekerja melampaui batas kemampuannya. h. Jujur Jujur bagi seorang wirausaha berarti berkata, bertindak dengan benar, menepati janji, tidak ingkar janji, tidak berbohong, tidak berkhianat, suci dalam pikiran, dan dapat dipercaya. i. Prestatif Prestatif bagi seorang wirausaha berarti melakukan pekerjaan yang sempurna, tidak asal jadi sehingga memperoleh penghargaan dari orang lain. Karakteristik yang lain dari seorang wirausaha adalah: a. Memiliki tekad kuat berusaha, tetapi bukan karena terpaksa. b. Mawas diri dan bertekad bulat untuk berusaha maju setelah menerima umpan balik. c. Berpikir ada kemungkinan gagal, tetapi tidak gentar. d. Ingin maju mandiri walaupun berisiko tinggi. e. Berprinsip bahwa usaha terlalu tinggi mungkin gagal, tetapi terlalu rendah tidak menantang. f. Berpikir positif karena ingin berkreasi. 4. Tujuan dan Manfaat Kewirausahaan Tujuan kewirausahaan yang dicanangkan dan didorong perkembangannnya di Indonesia memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut: a. Meningkatkan jumlah wirausahawan yang berkualitas. b. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausahawan untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. c. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat. d. Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat. Sedangkan manfaat kewirausahaan antara lain sebagai berikut: 16

17 a. Memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial. b. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran. c. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan tidak melupakan perintah agama. d. Menjadi contoh bagi masyarakat sebagai pribadi yang unggul yang patut diteladani. e. Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, dan kesejahteraan. f. Mendidik para karyawan menjadi orang yang mandiri, disiplin, tekun dan jujur menghadapi pekerjaan. g. Mendidik masyarakat agar hidup efisien, tidak berfoyafoya, dan tidak boros. h. Memajukan keuangan. i. Melaksanakan persaingan yang sehat dan wajar. 5. Tipe Wirausaha Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi muncul berbagai tipe wirausaha. Tipe wirausaha tersebut adalah business entrepreneur, creative entrepreneur, technopreneur, dan social entrepreneur. a. Business Entrepreneur Tipe paling mendasar dalam wirausaha adalah wirausaha usaha, yaitu wirausaha yang bergerak dalam bidang produksi barang dan jasa serta pemasarannya. Wirausaha usaha juga bisa bergerak di bidang perdagangan. Mereka membeli barang, kemudian menjualnya kembali tanpa merubah bentuk. b. Creative Entrepreneur Creative Entrepreneur adalah orang yang bergerak di bidang usaha menciptakan atau memanfaatkan pengetahuan dan informasi. Contohnya adalah orang yang 17

18 bergerak di bidang pembuatan film, iklan video game, penerbitan buku, musik, dan sebagainya. Dalam semua bidang tersebut, yang menjadi modal utama adalah kreativitas dalam mencipta suatu produk. Setiap produk yang dihasilkan oleh creative entrepreneur merupakan produk yang unik dan karena itu memiliki perjalanan hidupnya masing masing. Definisi lain dari creative entrepreneur dikemukakan oleh John Howkins, menurutnya creative entrepreneur adalah orang yang menggunakan kreativitasnya untuk memunculkan kekayaan di dalam diri mereka sendiri daripada menggunakan modal eksternal. c. Technopreneur Technopreneur adalah seorang wirausahawan yang menghasilkan kekayaan dengan cara memanfaatkan teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini. Technopreneurship merupakan jenis wirausaha yang cukup populer dan menarik untuk diperhatikan dan dikembangkan saat ini. Banyak inovasi yang terkait dengan teknologi informasi, seperti Google dan Apple. Seorang technopreneur adalah seorang yang berusaha memberikan layanan yang memberikan nilai tambah, rasa gembira, atau ketagihan kepada mereka yang menikmati produknya dengan memanfaatkan teknologi informasi. d. Social Entrepreneur Social entrepreneur adalah seorang wirausahawan yang bergerak di bidang usaha perbaikan kondisi sosial, lingkungan, pendidikan, dan ekonomi masyarakatnya. Social entrepreneur adalah seorang yang menjalankan usahanya dengan menciptakan perbaikan sosial melalui pasar. 6. Memulai Menjadi Wirausahawan Menjadi seorang wirausahawan adalah sebuah pilihan. Seseorang dapat memilih menjadi seorang wirausahawan setiap saat dalam hidupnya. Seorang siswa yang masih duduk 18

19 di bangku sekolah pun bisa memulai menjadi wirausahawan. Bahkan apabila usaha tersebut dikelola dengan baik dan profesional maka dapat berkembang dan menjadi sumber penghasilan serta mata pencaharian bagi orang lain. Dengan demikian pada saat mereka lulus dari bangku sekolah/kuliah tidak perlu bingung mencari pekerjaan, cukup melanjutkan dan mengembangkan usaha yang telah dirintis. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan arus informasi yang seperti tanpa batas melalui berbagai media, terutama media sosial, maka banyak sekali peluang usaha yang dapat dimanfaatkan. Namun demikian ketika peluang tersebut ditemukan, banyak sekali orang yang tidak tahu bagaimana memilih yang terbaik. Seorang wirausaha yang sukses mampu melihat dunia dan berpikir dengan caranya sendiri. Pada saat orang lain cenderung melihat masalah, seorang wirausaha sukses justru melihat peluang sukses di tengah masalah tersebut. Pada saat orang lain menyatakan kegagalan, seorang wirausaha sukses justru melihat pelajaran berharga untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar lagi. Walaupun bidang yang ditempuh berbeda, semua wirausaha sukses memiliki pola yang serupa dalam kemampuannya membangun kesuksesan. Berikut ini adalah langkah langkah yang dapat ditempuh oleh seseorang apabila ingin memulai menjadi wirausaha sukses: a. Menilai Potensi Diri Untuk memulai menjadi wirausaha, cobalah menilai potensi diri sendiri dan melihat apakah kita sudah memiliki bekal untuk menjadi wirausaha sukses. Cobalah mencari tahu dan menuliskan kelebihan dan kekurangan dalam diri kita sebanyak banyaknya. Selanjutnya menjabarkan poin penting yang ada dalam diri kita, misalnya pengetahuan, pengalaman, keterampilan, kegemaran, serta kepribadian kita. b. Menjadi Sosok yang Proaktif Hampir semua orang memiliki ide yang unik dan menarik, namun hanya sebagian kecil yang akan berusaha 19

20 merealisasikannya. Orang yang proaktif memiliki kecenderungan untuk mengambil inisiatif. Saat tidak ada peluang, mereka tidak menyerah, namun mencari atau bahkan membuat peluang baru. Kebalikan dari orang proaktif adalah orang reaktif, dengan karakteristik hanya menunggu sesuatu untuk terjadi tanpa melakukan apapun. Mereka akan bertindak hanyak dengan reaksi dari aksi orang lain. Saat tidak ada peluang, orang reaktif hanya menunggu ada peluang baru. Dengan berpikiran proaktif, kita memberikan kekuatan dan pilihan bagi diri kita sendiri. c. Meluangkan Waktu untuk Berpikir Kreatif Sebelum memulai usaha, sebaiknya kita meluangkan waktu dan membiarkan pikiran kita menginspirasi. Hanya dengan kreativitas, kita bisa menghasilkan ide ide cerdas yang dapat dikembangkan sebagai ide usaha. Untuk meningkatkan kreativitas kita bisa melakukan beberapa hal santai seperti berjalan jalan di kebun, hutan, pantai, atau gunung dan menikmati alam; membaca buku di tempat yang tenang dan kondusif; berkendara atau bepergian santai; atau juga berolahraga ringan secara teratur. d. Belajar dari Orang Lain Pola pikir akan mempengaruhi cara kita berpikir dan selanjutnya akan menentukan bagaimana kita bertindak. Tanpa dimulai dengan pola pikir yang tepat, selamanya kita tidak akan bisa melihat peluang di sekitar kita. Hanya dengan menerapkan pola pikir seorang wirausaha sukses, persepsi kita terhadap dunia akan berubah. Setelah kita mengadopsi pola pikir wirausaha sukses, kita akan menyadari bahwa terdapat sangat banyak peluang kesuksesan di sekitar kita. Bahkan kita bisa melihat peluang yang tidak kita sadari sebelumnya. Jangan pernah takut untuk melihat dan belajar dari orang lain, yang sudah menjalani proses pembelajarannya dan berhasil mengenyam kesuksesan. e. Bekerja Sesuai Passion 20

21 Tidak ada satupun industri yang bisa dikatakan paling menguntungkan. Industri apapun bisa menjadi bidang yang menguntungkan asalkan kita memberikan totalitas baik dalam komitmen dan tindakan untuk mengembangkan usaha itu. f. Berani Mengambil Risiko Seorang wirausaha sukses tidak hanya berdiam diri dan menunggu uang datang begitu saja. Mereka bekerja keras dan mengambil risiko demi mengembangkan kekayaannya. Kesuksesan baru bisa diperoleh saat kita menemukan cara agar kesuksesan kita bisa lipatgandakan. Dengan kata lain kita melangkah ke depan, bukan hanya berjalan di tempat. Namun harus kita ingat, mengambil risiko bukan berarti kita melangkah dengan buta dan tanpa rencana atau pengetahuan apapun. Mengambil risiko berarti kita berusaha mengkalkukasikan risiko dan peluang yang ada untuk memajukan usaha kita. g. Menyusun Tujuan Kesuksesan tidak datang secara kebetulan. Kesuksesan dimulai dari sebuah tujuan yang jelas. Pada satu titik dalam hidup, calon wirausaha sukses selalu memiliki tujuan untuk sukses. Mereka harus mengetahui apa tujuan yang ingin dicapai dengan jelas. Dalam memulai usaha, kita bisa menyusun rencana jangka pandek terlebih dahulu, kemudian berlanjut ke tujuan jangka panjang. Apapun tujuannya, pastikan bahwa tujuan tersebut terukur, jelas, spesifik, dan feasible. h. Menentukan Target, Mengujinya, kemudian Memperbaiki Peluang Setelah menentukan tujuan, selanjutnya membuat rencana usaha lengkap dengan targetnya. Seorang calon wirausaha harus melakukan uji kelayakan untuk mengetahui apakah usaha tersebut bisa mendatangkan keuntungan atau tidak. i. Membuat Rencana Usaha 21

22 Setelah mengetahui kekurangan dan kelebihan usaha yang telah dijalani, selanjutnya kita mulai membuat rencana usaha yang lebih mendetail. Rencana usaha ini merupakan sebuah rencana kegiatan yang disusun dalam jangka waktu tertentu dan menjadi pedoman dalam mencapai tujuan usaha. Secara umum, rencana usaha mencakup beberapa poin penting, diantaranya pernyataan visi dan misi usaha yang jelas, identifikasi calon konsumen, identifikasi pesaing disertai kelebihan dan kelemahan, kondisi pasar, serta sistem pemasaran yang akan digunakan. Saat ini pemasaran suatu produk tidak terbatas ruang dan waktu. Selain memasarkan produk secara langsung kepada konsumsen, seorang wirausaha dapat memasarkan produknya secara online melalui berbagai macam media sosial. j. Implementasi Rencana Usaha Setelah menyusun rencana usaha, kita harus segera mengimplementasikan rencana tersebut. Sebuah rencana akan menjadi sia sia apabila tidak dilaksanakan. Kemudian, seorang wirausaha seharusnya selalu melakukan review dan evaluasi secara berkala untuk memperbaiki dan meng-uprade rencana usaha secara berkesinambungan. Tugas Individu 1. Bagi kelas menjadi 5 kelompok. 2. Masing masing kelompok mencari dan menentukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di lingkungan sekitar sekolah atau tempat tinggal. 3. Siapkan lembar pengamatan usaha dan daftar pertanyaan wawancara terkait pengelolaan usaha mulai dari awal berdiri hingga saat ini, serta sikap dan perilaku wirausaha tersebut mengembangkan usahanya. 4. Lakukan pengamatan dan wawancara langsung kepada pemilik usaha (wirausahawan). 5. Susun laporan hasil kegiatan disertai foto hasil pengamatan. 22

23 6. Presentasikan hasil kegiatan secara kelompok secara bergantian. Rangkuman 1. Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Wira artinya berani, utama, dan mulia. Usaha artinya kegiatan usaha komersil maupun non komersil. Kewirausahaan secara harfiah dapat diartikan sebagai hal hal yang menyangkut keberanian seseorang untuk melakukan kegiatan usaha maupun non usaha secara mandiri. 2. Seorang entrepreneur harus memiliki sifat sifat positif yang dapat menjunjung keberlangsungan usahanya. 3. Keterampilan dan karakter seorang wirausaha harus digabungkan dengan semangat kewirausahaan, yakni berani memulai usaha secara independen, bertanggung jawab secara keuangan, mencoba hal baru dan berani. 4. Tujuan kewirausahaan yang dicanangkan dan didorong perkembangannnya di Indonesia memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut: a. Meningkatkan jumlah wirausahawan yang berkualitas. b. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausahawan untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. c. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat. d. Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat. 5. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi muncul berbagai tipe wirausaha. Tipe wirausaha tersebut adalah business entrepreneur, creative entrepreneur, technopreneur, dan social entrepreneur. 6. Seorang wirausaha yang sukses mampu melihat dunia dan berpikir dengan caranya sendiri. Pada saat orang lain cenderung melihat masalah, seorang wirausaha sukses justru melihat peluang sukses di tengah masalah tersebut. Pada saat orang lain menyatakan kegagalan, seorang wirausaha sukses justru melihat pelajaran berharga untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar lagi. 23

24 Uji Kompetensi A. Soal Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat. 1. Dalam menghadapi era perdagangan kita harus mempersiapkan sumber daya manusia yang siap kerja dan mampu a. bersaing dengan dunia bisnis yang lebih luas b. membuka lapangan kerja baru c. mempelajari seluk beluk dunia bisnis d. mendapat modal yang tinggi e. menerobos pasar dunia 2. Salah satu tujuan kewirausahaan adalah a. Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas b. kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif c. tidak konsumtif dan boros d. menjadi contoh anggota masyarakat e. para pengusaha kecil penghasil uang 3. Berikut yang bukan merupakan sasaran kewirausahaan a. anak-anak putus sekolah b. pedagang c. anak-anak SMK d. para pegawai e. para lansia 4. Syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang wirausaha adalah a. mempunyai modal yang sangat besar b. mempunyai rekan kerja yang banyak dan terpercaya c. berani menghadapi segala resiko yang akan menimpanya d. mampu bersaing dengan orang lain yang bergerak di bidang yang sama e. bersedia bekerja keras dan bertanggung jawab atas pekerjaanya 5. Di bawah ini adalah manfaat wirausaha bagi masyarakat a. membudayakan sikap perilaku dan kemampuan kewirausahaan b. mampu bekerja secara tekun, teliti, dan produktif 24

25 c. mendidik masyarakat agar hidup efisien dan tidak boros d. kemampuan berkarya mandiri e. meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas 6. Dalam menghadapi perdagangan bebas, kebutuhan yang paling mendesak adalah a. menambah permodalan b. meningkatkan pinjaman luar negeri c. mempersiapkan sumber daya manusia yang siap kerja d. meningkatkan manajemen perusahaan e. meningkatkan kualitas barang-barang ekspor 7. Berikut ini yang bukan karakteristik wirausaha yang perlu dikembangkan dan dimiliki wirausaha adalah a. berpikir positif dan bertanggung jawab b. tidak ingkar janji dan tepat waktu c. tidak peka terhadap kebutuhan orang lain d. dapat mengendalikan emosi e. memperhitungkan resiko 8. Akibat adanya kemandirian dan realitas berarti wirausahawan akan dapat a. menentukan kegiatan usahanya atas kemampuan sendiri b. menitikberatkan pada tugas yang diembannya c. mencapai tujuan yang diinginkan d. mengatasi hambatan-hambatan yang ada e. bersaing dengan wirausahawan yang lain 9. Berikut ini yang tidak termasuk dalam syarat-syarat berwirausaha agar berhasil adalah. a. mempunyai kemauan dan bekerja keras b. harus supel dan bergaul c. mempunyai keyakinan dalam bekerja d. merasa benar sendiri e. bersedia menanggung resiko 10. Ketika usaha yang dijalankan mengalami kegagalan/kebangkrutan, seorang wirausaha akan bangkit lagi untuk memulainya. Hal ini dikarenakan mereka memiliki sikap mental, yaitu a. kerja keras b. mandiri 25

26 c. realitas d. prestatif e. komitmen tinggi 11. Hal yang patut dilakukan untuk mengubah sikap yang baik adalah a. lebih baik berbuat kreatif dari pada berpikir kritis b. supel dalam pergaulan dan yakin akan pekerjaan yang akan dilakukan c. menggunakan proses pikir yang positif d. berjuang tidak mengenal lelah e. kemauan keras 12. Yang bukan termasuk contoh lapangan pemberian jasa adalah a. tempat memandikan hewan ternak b. pencucian berbagai macam jenis pakaian c. penitipan anak d. penetasan ikan e. asuransi 13. Keuntungan menjadi wirausahawan diantaranya a. mampu bergaul dan bersifat luwes b. dapat memerintah bawahan semau kita c. belajar dari pergaulan d. terbuka peluang kesempatan untuk menjadi bos di perusahaan sendiri e. terbuka kesempatan untuk mengenal banyak orang 14. Syarat-syarat menjadi wirausahawan yang baik dan sukses adalah a. terampil, berpikir positif, dan ulet b. berwatak baik dan tinggi c. memiliki semangat tinggi d. mampu mengorganisasi sendiri e. semua jawaban benar 15. Melakukan segala sesuatu berdasarkan kemampuan dan kekuatan sendiri melalui pembuatan program sampai pelaksanaan oleh wirausahawan adalah a. Teliti b. Mandiri 26

27 c. mengenal potensi diri d. berpedoman pada program e. manajemen yang baik 16. Kebiasaan yang harus dihindari oleh seorang wirausahawan adalah a. percaya diri b. produktif c. inovatif d. bermalas-malasan e. disiplin waktu 17. Di bawah ini yang bukan merupakan bidang kewirausahaan lapangan pengrajin adalah pengolahan hasil a. Pertanian b. Perikanan c. Pertambangan d. Peternakan e. Perkebunan 18. Melatih disiplin dapat dilakukan dengan a. memenuhi semua keinginan hati b. membatasi keinginan-keinginan c. mendahulukan kewajiban dari pada hak d. melakukan sesuatu apabila dapat hadiah e. menunda-nunda pekerjaan 19. Yang bukan Penyebab kegagalan dalam berwirausaha adalah a. lemahnya pemasaran b. tidak ada perencanaan matang c. bakat tidak cocok d. kurang pengalaman e. berinovatif 20. Keberhasilan usaha disebabkan oleh hal-hal a. sulit menerima kritik dan saran b. berpikir tidak logis c. ingin cepat kaya d. keturunan pengusaha sukses e. kerja keras dan disiplin tinggi 27

28 B. Soal Esai Jawablah dengan tepat dan benar. 1. Yang dimaksud dengan entrepreneurship adalah Karakteristik yang bisa mendukung seseorang bermental wirausaha adalah Yang bisa menjadi wirausaha sukses adalah Fungsi utama dari seorang wirausaha adalah Contoh peluang usaha di bidang jasa adalah Yang dimaksud dengan sikap prestatif dalam keberhasilan usaha adalah Manfaat adanya seorang wirausaha adalah Seorang wirausaha mengalami kalah bersaing dalam menjalankan usahanya karena Karakteristik yang perlu dikembangkan oleh seorang wirausaha adalah Hal yang menyebabkan pelaku bisnis mengalami kegagalan adalah... C. Soal Esai Uraian Jawablah dengan ringkas dan benar. 1. Analisislah peranan wirausaha dalam pembangunan di Indonesia! 2. Karakteristik wirausahawan diantaranya yaitu mandiri. Jelaskan maksudnya! 3. Analisislah karakteristik yang perlu dikembangkan bagi seorang wirausahawan! 4. Analisislah mengapa wirausaha harus bekerja keras! 5. Analisislah faktor yang dapat menyebabkan kegagalan wirausahawan! 28

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Bab 4 Hakekat, Karakteristik dan Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat, karakteristik dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan 2. Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan. 1. Prakarya

Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan. 1. Prakarya Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan 1. Prakarya Prakarya berasal dari istilah pra dan karya, pra mempunyai makna belum dan karya adalah hasil kerja. prakarya didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum

Lebih terperinci

Membangun Jiwa Wirausaha

Membangun Jiwa Wirausaha Membangun Jiwa Wirausaha Oleh: Dr. Heru Mulyanto, SE, MM Disampaikan pada seminar kewirausahaan di STIE Tunas Nusantara Jakarta 15 Desember 2012 APA PILIHAN ANDA.? Ketika kita memberi, kita akan menerima

Lebih terperinci

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA B. ANALISIS SITUASI Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi

Lebih terperinci

Prinsip Prinsip Wirausaha

Prinsip Prinsip Wirausaha Prinsip Prinsip Wirausaha 1. Mengenal potensi diri sebelum melangkah untuk melakukan usaha seseorang harus mampu mengenal dirinya sendiri baik mengenal kelemahan maupun potensi yang ada dalam dirinya 2.

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTER WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR) Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id 1.

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan Suryana (2003) menyatakan bahwa istilah kewirausahaan dari terjemahan entrepreneurship, yang dapat diartikan sebagai the backbone

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan I. PENDAHULUAN TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan ABSTRAK Pilihan masa depan buat negara kita, dalam mengatasi persoalan tenaga kerja, tidak lain adalah membuka lapangan

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fajrinur (2007) dengan judul penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI. b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri /

PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI. b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri / PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI PROFIL DAN CIRI-CIRI WIRAUSAHA 1. KEPERCAYAAN DIRI a. Keyakinan b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri / individualitas) c. Optimisme (Keyakinan akan

Lebih terperinci

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI Modul ke: 01Fakultas FASILKOM KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM Matsani, S.E, M.M Program Studi SISTEM INFORMASI DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN Menurut Thomas W. Zimmerer, Kewirausahaan adalah hasil

Lebih terperinci

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Pengenalan Diri Instropeksi SALAH Dilazimkan Menyalahkan: Orang lain Lingkungan akibatnya Tidak percaya diri Tidak

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA KEWIRAUSAHAAN Latar belakang mengapa perlu berwirausaha adalah agar mampu menatap masa depan yang lebih baik.

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU Kampus

Lebih terperinci

Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha. Oleh Azmi Hikmah Fajrina

Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha. Oleh Azmi Hikmah Fajrina Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha Oleh Azmi Hikmah Fajrina Apa rencana anda sesudah lulus kuliah??? Sistem pendidikan di Indonesia mendidik anak didik bermental BURUH Ingin menjadi Pegawai Negeri,

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

Daftar Isi BAB 01 BAB 02 BAB 03 BAB 04

Daftar Isi BAB 01 BAB 02 BAB 03 BAB 04 Buku Saku PERWIRA Daftar Isi BAB 01 Sejarah Terbentuknya Nilai dan Perilaku Budaya PERWIRA 1. Sejarah Budaya PERWIRA 2. 3 Nilai Budaya PERWIRA dan 9 Perilaku Budaya PERWIRA BAB 02 Panduan Perilaku 1.Kepercayaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Adapun hasil dari penelitian tersebut sebagai berikut : A. Sikap Kewirausahaan : a) Percaya diri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Adapun hasil dari penelitian tersebut sebagai berikut : A. Sikap Kewirausahaan : a) Percaya diri BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan sikap dan kepribadian wirausaha dilakukan di kalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 MODUL 3 MEMPENGARUHI & MEMBANGUN TEAM A. SUB POKOK BAHASAN Komunikasi Efektif untuk Mempengaruhi dan Membangun Team B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan

Lebih terperinci

Uraian Materi Pembelajaran

Uraian Materi Pembelajaran Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha Indikator : 1. Disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif dan inovasi, mandiri dan selalu bekerja dengan berprestasi 2. Kebeberhasilan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada suatu Negara yang sedang berkembang, peran para wirausahawan tidak dapat diabaikan terutama dalam melaksanakan pembangunan. Suatu bangsa akan berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengangguran di Indonesia semakin hari semakin meningkat jumlahnya seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. SUB POKOK BAHASAN INTI DAN HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN JIWA DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN PROSES KEWIRAUSAHAAN FUNGSI DAN

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD

PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD PERCAYA DIRI BERORIENTASI TUGAS DAN HASIL PENGAMBILAN RESIKO KEPEMIMPINAN KEORISINILAN BERORIENTASI KE MASA DEPAN KREATIFITAS KONSEP 10 D DARI BYGRAVE BEBERAPA

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN:

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN: Wirausaha adalah seseorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya system ekonomi perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, menghasilkan

Lebih terperinci

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN. (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013)

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN. (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013) KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013) Lilik Aslichati 1), Gede Umbaran Dipodjoyo 2) Universitas Terbuka, Jakarta Universitas Persada

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amelia (2009), melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Kemandirian Pribadi Terhadap

Lebih terperinci

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M Nama : Mizha zhulqurnain NIM : 10.12.5327 Jurusan : S1.SI.M 1.Pendahuluan Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jiwa Kewirausahaan (Entrepreneurship) ialah ciri-ciri atau sifat kemandirian yang dimiliki seseorang atau individu, baik itu kalangan usahawan maupun masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru dapat dikatakan bermanfaat apabila dapat dikelola oleh sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru dapat dikatakan bermanfaat apabila dapat dikelola oleh sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas, bukan hanya kekayaan alam yang berlimpah. Sumber daya alam baru dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan judul penelitian Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirausahaan, Gaya Kepemimpinan

Lebih terperinci

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan. EKO HANDOYO MEMBANGUN KADER PEMIMPIN BERJIWA ENTREPRENEURSHIP DAN BERWAWASAN KEBANGSAAN 12-12 2012 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, I. PENDAHULUAN Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan

Lebih terperinci

ANALISIS KETERKAITAN ANTARA NILAI NILAI RELIGI DALAM PENGHAYATAN IMAN DENGAN CIRI-CIRI ENTREPRENEURSHIP PADA ENTREPRENEUR DI WILAYAH JAKARTA SELATAN

ANALISIS KETERKAITAN ANTARA NILAI NILAI RELIGI DALAM PENGHAYATAN IMAN DENGAN CIRI-CIRI ENTREPRENEURSHIP PADA ENTREPRENEUR DI WILAYAH JAKARTA SELATAN ANALISIS KETERKAITAN ANTARA NILAI NILAI RELIGI DALAM PENGHAYATAN IMAN DENGAN CIRI-CIRI ENTREPRENEURSHIP PADA ENTREPRENEUR DI WILAYAH JAKARTA SELATAN Fajar Puthera 0700704671 ABSTRAK Nilai-nilai religi

Lebih terperinci

Kewirausahaan I. Berisi tentang Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer

Kewirausahaan I. Berisi tentang Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer Modul ke: Kewirausahaan I Berisi tentang Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Hakikat dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Wirausaha Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF C. PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF

PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF C. PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF C. PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengertian Kewirausahaan Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang niilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan

Lebih terperinci

STAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS

STAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS MORAL INTELLIGENCE Nilai, filosofi, dan kumpulan kecerdasan moral memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap bisnis. Hal tersebut merupakan dasar dari visi, tujuan, dan budaya organisasi. Tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan kita telah berhasil menghasilkan lulusan dengan tanda lulus belajar untuk masuk ke pasar kerja namun sayangnya kenaikan jumlah lapangan kerja kalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai dengan saat ini jumlah angkatan kerja berbanding terbalik dengan kesempatan kerja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kewirausahaan merupakan kekuatan atau kemampuan seseorang untuk mendirikan, mengelola, mengembangkan usaha dan melembagakan perusahannya sendiri. Selain itu kewirausahaan

Lebih terperinci

Paradigma umum adalah paradigma yang dimiliki oleh seorang pegawai atau pekerja. Bekerja Penghasilan Rencana Masa Depan

Paradigma umum adalah paradigma yang dimiliki oleh seorang pegawai atau pekerja. Bekerja Penghasilan Rencana Masa Depan BAB II PARADIGMA WIRAUSAHA PELAJAR SMK Pengetahuan tentang wirausaha di kalangan pelajar SMK saat ini sangat minim, hal ini disebabkan karena SMK dibuat untuk mencetak lulusan-lulusan yang siap bekerja.

Lebih terperinci

REVITALISASI USAHA PEDAGANG KLITHIKAN PASCA GEMPA BUMI 27 MEI 2006 di DIY (Tinjauan Aspek psikologis)

REVITALISASI USAHA PEDAGANG KLITHIKAN PASCA GEMPA BUMI 27 MEI 2006 di DIY (Tinjauan Aspek psikologis) REVITALISASI USAHA PEDAGANG KLITHIKAN PASCA GEMPA BUMI 27 MEI 2006 di DIY (Tinjauan Aspek psikologis) Oleh: Kartika Nur Fathiyah, M.Si Disampaikan dalam acara seminar tentang Revitalisasi Usaha Pedagang

Lebih terperinci

Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Karakteristik : Wirausaha vs Kewirausahaan, Sikap Dasar Wirausaha,Kemampuan Dasar : Evaluasi peluang networking, skill

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI 176 BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI terhadap prestasi belajar siswa b) pengaruh kemampuan guru SKI dalam mengelola kelas terhadap prestasi belajar

Lebih terperinci

Ciri dan Watak Wirausaha

Ciri dan Watak Wirausaha Ciri dan Watak Wirausaha SALAH Dilazimkan Menyalahkan: -Orang lain -Lingkungan akibatnya -Tidak percaya diri -Tidak bisa menerima kritik -Pasif Kondisi SEHARUSNYA Dilatih Intropeksi -Responsibility -Konsekuen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, I. PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah,

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management POLA PIKIR DAN KARAKTER WIRAUSAHA, PERBEDAAN WIRAUSAHA VS MANAJER Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi solusi yang dilematis namun terus saja terjadi setiap tahun. Saat ini pengangguran tak hanya berstatus lulusan SD sampai

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN A. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang pada salah satu huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban yang tersedia!. 01. Saat kita merasa

Lebih terperinci

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1 Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1 1. Dasar dasar kewirausahaan bidang kerajianan tekstil a. Perbedaan konsep kewirausahaan dengan wirausahawan Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin hari semakin meningkat, hal ini salah satu permasalahan yang membuktikan bahwa setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. logis, kreatif serta mampu menggunakan nalarnya untuk memperoleh,

BAB I PENDAHULUAN. logis, kreatif serta mampu menggunakan nalarnya untuk memperoleh, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini menuntut sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetisi secara global. Untuk itu diperlukan keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai tenaga pengisi pembangunan yang sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

Ketika Memutuskan untuk Berbisnis

Ketika Memutuskan untuk Berbisnis Modul ke: Ketika Memutuskan untuk Berbisnis Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Teknik Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan maupun perusahaan, baik di Indonesia maupun diluar negeri. Definisi asuransi menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan diperlukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan diperlukan pembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan diperlukan pembangunan pendidikan. Salah satu orientasi pembangunan pendidikan dewasa ini adalah peningkatan kualitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Mendirikan Usaha Baru (Start Up) Mendirikan usaha baru adalah memulai usaha dengan mendirikan perusahaan yang baru. Dalam hal ini yang harus dilakukan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. KARAKTERISTIK PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. SUB POKOK BAHASAN MEMAHAMI KARAKTERISTIK CIRI-CIRI UMUM NILAI-NILAI HAKIKI CARA BERPIKIR KREATIF DALAM SIKAP DAN KEPRIBADIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan sangat penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan merupakan

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peringatan 1 Tahun Gerakan Kewirausahaan Nasional, Jakarta, 8 Maret 2012 Kamis, 08 Maret 2012

Sambutan Presiden RI pada Peringatan 1 Tahun Gerakan Kewirausahaan Nasional, Jakarta, 8 Maret 2012 Kamis, 08 Maret 2012 Sambutan Presiden RI pada Peringatan 1 Tahun Gerakan Kewirausahaan Nasional, Jakarta, 8 Maret 2012 Kamis, 08 Maret 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN SATU TAHUN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN

Lebih terperinci

Raya Wiguna Utara 44, Surabaya HP & WA BB 57481C12

Raya Wiguna Utara 44, Surabaya HP & WA BB 57481C12 Dosen Matematika ITS & Wiraswasta Raya Wiguna Utara 44, Surabaya HP & WA 08165413862 BB 57481C12 djoepri.its@gmail.com Hidup Sekali, BERARTI, Lalu MATI KOQ REZEKI.. MBOK PRESTASI ENTERPRENEUR MENJAWAB

Lebih terperinci

REKONTRUKSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMBANGUN WATAK WIRAUSAHA MAHASISWA

REKONTRUKSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMBANGUN WATAK WIRAUSAHA MAHASISWA REKONTRUKSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMBANGUN WATAK WIRAUSAHA MAHASISWA Enceng Yana Abstrak Masih banyaknya lulusan pendidikan tinggi/sarjana yang belum memiliki pekerjaan merupakan hal yang sangat

Lebih terperinci

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA Esti Dwi Rinawiyanti Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut 1, Surabaya, Indonesia E-mail: estidwi@ubaya.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus pada Crispo Accessories Grand Palladium

Lebih terperinci

Devi Tirttawirya FIK UNY 1

Devi Tirttawirya FIK UNY 1 Devi Tirttawirya FIK UNY 1 BUILDING A WINNING TEAM Devi Tirtawirya Pendahuluan Tim adalah sebuah kumpulan orang yang mempunyai kepentingan dan pemikiran yang sama untuk mewujudkan suatu gagasan atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Pendidikan Nasional harus tanggap terhadap tuntutan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu cara untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia perlu untuk bekerja. Setiap manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap tahun jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ini dikarenakan angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mardiyatmo, Kewirausahaan, Yudhistira, Surakarta, Cet. 3, 2008, hlm. 3. Ibid, hlm Mardiyatmo, Op.Cit, hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. Mardiyatmo, Kewirausahaan, Yudhistira, Surakarta, Cet. 3, 2008, hlm. 3. Ibid, hlm Mardiyatmo, Op.Cit, hlm. 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap individu juga memiliki kebebasan untuk memilih jenis pekerjaan sesuai dengan minat

Lebih terperinci

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015 S E L E C T D E V E L O P L E A D H O G A N D E V E L O P C A R E E R TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR Laporan untuk: John Doe ID: HC243158 Tanggal: 29 Juli 2015 2 0 0 9 H O G A N A S S E

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indra Hakim Matondang dengan judul penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK 52 PANDUAN WAWANCARA PEMILIK 1. Mengapa Anda memilih bergerak di bidang ini? Apa alasannya? Berpikir teliti, inovatif dan kreatif: 2. Dalam setiap transaksi, apakah Anda selalu melakukan pengecekan ulang,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS i HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S-1 Diajukan oleh : DIYAH RETNO NING TIAS F

Lebih terperinci

2) Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional, mengurangi ketergantungan pada bangsa asing.

2) Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional, mengurangi ketergantungan pada bangsa asing. PENDAHULUAN 1. Menumbuhkan Minat Berwirausaha a. Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. b. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan tegnologi yang terus berkembang pesat sekarang ini akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang kehidupan, oleh karena itu pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada sekitar 730 ribu sarjana menganggur, yang terdiri dari 409 ribu lulusan S1

BAB I PENDAHULUAN. ada sekitar 730 ribu sarjana menganggur, yang terdiri dari 409 ribu lulusan S1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah Angka pengangguran sarjana di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Data tahun 2004, tercatat 500 ribu lebih sarjana menganggur, terdiri dari 300

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang sistematis

BAB II URAIAN TEORITIS. Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang sistematis BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Kerangka teori merupakan kemampuan seorang peneliti dalam mengaplikasikan pola berpikirnya dalam menyusun secara sistematis teori teori yang mendukung permasalahan

Lebih terperinci

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017 S E L E C T D E V E L O P L E A D H O G A N D E V E L O P C A R E E R TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR Laporan untuk: Sam Poole ID: HC560419 Tanggal: 23 Februari 2017 2 0 0 9 H O G A N A S

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN I. Konsepsi Dasar Kewirausahawan. M. Rizal Situru, SH, MBL. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

KEWIRAUSAHAAN I. Konsepsi Dasar Kewirausahawan. M. Rizal Situru, SH, MBL. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen Modul ke: KEWIRAUSAHAAN I Konsepsi Dasar Kewirausahawan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Rizal Situru, SH, MBL. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Kuliah minggu ke dua A. Kompetensi Pemahaman Materi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi tidak disertai dengan peningkatan jumlah lapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu program pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan manusia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Sikap Suprapti (2010:135) mendefinisikan sikap sebagai suatu ekspresi perasaan seseorang yang merefleksikan kesukaan atau ketidaksukaannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pejuang. Sedangkan usaha artinya kegiatan yang dilakukan terus-menerus dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pejuang. Sedangkan usaha artinya kegiatan yang dilakukan terus-menerus dalam BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Karakteristik Kewirausahaan 2.1.1.1 Pengertian Kewirausahaan Secara harfiah wira artinya utama, gagah, luhur, berani, teladan

Lebih terperinci

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil Modul ke: 03 Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Mengapa Orang mengambil Tantangan wirausaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dewasa ini memiliki andil penting dalam kemajuan bangsa. Andil tersebut tentunya menuntun manusia sebagai pelaku pendidikan menuju peradaban yang

Lebih terperinci

PELATIHAN BASIC HYPNOPARENTING BAGI AWAM

PELATIHAN BASIC HYPNOPARENTING BAGI AWAM PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT BAGIAN PSIKOLOGI KLINIS FAKULTAS PSIKOLOGI UNDIP BEKERJASAMA DENGAN RS. HERMINA BANYUMANIK SEMARANG PELATIHAN BASIC HYPNOPARENTING BAGI AWAM SEMARANG, 23 AGUSTUS 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik dan banyak pula orang yang menganggur. Maka semakin dirasakan pentingnya dunia usaha. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha kecil menengah (UKM) sering disebut juga sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan penting untuk suatu Negara atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada kondisi perekonomian di Indonesia. Belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada kondisi perekonomian di Indonesia. Belakangan ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan bertambah pesatnya jumlah penduduk di Indonesia dalam era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini, maka terdapat pula banyak permasalahan, salah

Lebih terperinci

SOAL ULANGAN UMUM TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006

SOAL ULANGAN UMUM TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006 PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 JAKARTA Kelompok Bisnis dan Manajemen Jln. Prof. Jokosutono, SH. No.2A Kebayoran

Lebih terperinci

School of Communication & Business Telkom University

School of Communication & Business Telkom University MEMULAI BISNIS DENGAN ADMINISTEASI BISNIS Week-12 By: Ida Nurnida Contents Pemahaman Wirausaha & Kewirausahaan Wirausaha Sebagai Profesi Memulai Bisnis Baru Memulai Bisnis dengan Administrasi ENTREPRENEURSHIP

Lebih terperinci

banyak Rp 1 miliar per tahun.

banyak Rp 1 miliar per tahun. 10 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Industri Kecil Menurut BPS (2013) b,klasifikasi usaha dapat didasarkan pada jumlah tenaga kerja, jika tenaga kerjanya 5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peluang usaha adalah kesempatan yang dimiliki seseorang untuk mengembangkan potensi diri untuk menjadi wiraswasta. Peluang usaha dapat diraih oleh siapa saja yang mau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk. Masalah yang timbul adalah faktor apa yang mendasari proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk. Masalah yang timbul adalah faktor apa yang mendasari proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemakmuran suatu negara bisa dinilai dari kemampuan negara tersebut untuk menghasilkan barang dan jasa yang berguna dan mendistribusikannya ke seluruh penduduk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis, operasi fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. atau perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis, operasi fungsi-fungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi internet semakin banyak dimanfaatkan oleh berbagai organisasi terutama organisasi bisnis, kegiatan dunia usaha yang menggunakan teknologi internet

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN. #### Selamat Mengerjakan ####

PETUNJUK PENGISIAN. #### Selamat Mengerjakan #### Lingkarilah pilihan identitas yang sesuai dengan keadaan Anda: Apakah Anda mahasiswa Unika Soegijapranata Semarang? Apakah Anda tidak memiliki usaha secara mandiri? Apakah Orangtua Anda tidak memiliki

Lebih terperinci