PERATURAN LOMBA RENANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERATURAN LOMBA RENANG"

Transkripsi

1 PERATURAN LOMBA RENANG Edisi Revisi OLEH: TRI TUNGGAL SETIAWAN Komisi Perwasitan dan Penataran Pengprov PRSI Jawa Tengah Magelang, 2019

2 2 PERATURAN LOMBA RENANG EDISI REVISI 15 FEBRUARI 2019 Desain Sampul : Hafizh & Dito Cet. 2 Yogyakarta, Smartania Publishing 2019 xii hlm ; 17 x 25 cm ISBN : Diterbitkan Oleh: Smartania Publishing Yogyakarta Cetakan kedua, Februari 2019 Hak cipta 2019 ada pada Penulis Hak penerbitan ada pada Smartania Publishing Yogyakarta Tri Tunggal Setiawan

3 3 Sambutan Ketua Umum Pengprov PRSI Jawa Tengah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera... salam Olahraga Salam PRSI Alhamdulillahirabbil,aalamin segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Yang Maha Penyayang. Tanpa karunia-nya mustahil karya ini dapat terselesaikan untuk menyempurnakan karya sebelumnya tentang Peraturan Lomba Renang berupa suatu up-dating sesuai dengan perkembangan dan revisi yang ada dari konggres FINA sebagai badan renang dunia yang memiliki kewenangan untuk menerbitkan rules yang dirasakan perlu sebagaimana perkembangan dan teknologi yang ada saat ini. Dengan terbitnya karya ini tepat waktu diharapkan para pembina juga sekaligus pemerhati olahraga renang tidak akan ketinggalan dalam mengikuti aturan yang telah ter up-date sebagaimana mestinya, yang mana harus dipatuhi sebagai aturan basic dalam pelaksanaan event lomba renang baik di level daerah maupun di level Nasional. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya dan penghargaan setinggitingginya kami sampaikan atas nama warga renang Pengprov PRSI Jawa Tengah kepada mas Tri Tunggal sebagai salah satu kolega kami di kepengurusan Pengprov PRSI atas diterbitkannya karya ini yang tentunya membawa dampak kepada nama baik PRSI Jawa Tengah untuk berpartisipasi bersama-sama membangun olahraga Renang di kancah pembinaan olahraga Nasional. Akhir kata, semoga karya ini akan memberikan manfaat sebesarbesarnya sesuai harapan penulis sebagai salah satu bagian kewajiban seorang warga Negara untuk membangun Bangsa melalui keahlian kita masing-masing Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Semarang 18 Februari 2019 Hartadi Noertjojo Ketua Umum Pengprov PRSI Jawa Tengah. Peraturan Lomba Renang

4 4 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Anugerah kepada Penulis, khususnya anugerah kesehatan dan waktu luang sehingga buku kecil ini dapat terselesaikan. Semua isi buku edisi revisi ini merupakan hasil editing dan terjemahan bebas dari FINA Hand Book dan hasil penataran wasit renang nasional di Surabaya bulan Desember 2018 serta pengembangan dari buku yang pernah Penulis terbitkan tahun 2017, Fina Rules edisi-1. Buku ini bisa terwujud atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu Penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Mr Suroyo dan Mr Alen Koh yang sangat terbuka untuk berbagi ilmu, Pengprov PRSI Jawa Tengah khususnya Koh Hartadi yang bersedia memberi sambutan dan selalu mengirim berita kulinernya, teman-teman ITO dan NTO peserta kursus Surabaya dari manapun berasal, khususnya dari Jawa Tengah yang memberikan sumbangsih pikiran dan motivasinya. Tidak lupa Penulis sampaikan terima kasih kepada bapak Drs. H Soekarno (alm), dosen Penulis yang telah banyak memberi banyak ilmu, semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah dan diberikan tempat paling mulia disisi- Nya. Special untuk Mayar yang telah banyak membantu dalam menerjemahkan Fina Rules untuk Penulis. Tak terhingga ucapan terima kasih kepada istri tercinta, Siswanti yang selalu mendampingi Penulis selama menyusun buku ini, kedua anakku, Hafizh dan Dito yang mendesain sampul. Akhir kata, Penulis menyampaikan permohonan maaf apabila isi buku ini masih belum dapat memuaskan banyak pihak dikarenakan keterbatasan Penulis. Namun demikian apapun kekurangannya, Penulis tetap berharap semoga buku yang kecil ini bermanfaat besar bagi Pembaca. Sekali lagi atas kerjasama dan dukungan dari semua pihak dan para sejawat, Penulis ucapkan banyak terima kasih. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan rekan-rekan dan selalu mengiringi serta meridhoi setiap langkah kita... sehingga kita tetap jaya di air... Magelang, Februari 2019 Penulis Tri Tunggal Setiawan* *Komisi Penataran dan Perwasitan Pengurus Provinsi PRSI Jawa Tengah Tri Tunggal Setiawan

5 5 Persembahan dari Penulis untuk: v Kedua orang tuaku, Ibu Siti Salamah dan Bp Hadi Sutrisno (alm), pemberi warna jiwa ragaku untuk selalu beribadah semata kepada Allah dan mengajarkan kebijaksanaan. v Guru-guruku, khususnya bapak Drs. H Soekarno (alm) sebagai sumber berbagai ilmu pengetahuan. v Siswanti, Hafizh Bari tasakura, dan Syafi Pramudito, pemberi semangat untuk bertahan hidup dalam kesederhanaan serta tidak menuntut dan meminta melebihi batas kemampuan Penulis. v Buku ini didedikasikan untuk teman-teman sejawat, ITO-NTO, mahasiswaku, dan pecinta renang di Jawa Tengah dan dimanapun berada yang selalu men-inspirasi-ku untuk berkarya. Tidak ada orang bijak yang selalu berbuat kebajikan seumur hidupnya dan tidak ada orang jahat yang selama hidupnya berbuat dosa. Di dunia ini tidak ada orang yang sama sekali tidak pernah berbuat kejahatan atau kesalahan dan tidak ada satu orangpun yang sama sekali tidak pernah berbuat kabajikan. Setiap orang akan memikul akibat buah perbuatannya sendiri. (Nasehat Begawan Wyasa kepada Pandawa). Dibalik kelebihan seseorang tersembunyi kelemahannya dan dibalik kekurangannya terdapat kelebihannya karena setiap orang punya takdirnya sendiri untuk menjalankan kewajiban dan darmanya masing-masing sesuai yang digariskan. Oleh karena itu laksanakan darma sebagai amanah yang diberikan Allah kepada kita sesuai dengan hati nurani berdasar kebenaran Illahi. Allah tidak akan memberi apa yang kita harapkan tetapi Dia akan memberi apa yang kita butuhkan dan Allah tidak akan memberi apa yang kita minta tetapi Dia akan memberi apa yang terbaik buat kita. Kita tidak akan pernah tahu apa yang menurut kita baik belum tentu baik dimata Allah dan begitu pula sebaliknya. Berusahalah agar hidup ini bermanfaat buat sesama dengan sedikit meminta banyak memberi, sedikit mengeluh banyak bersyukur, sedikit menyimpan banyak berbagi (sodakhoh). Jangan menghalalkan segala cara tetapi tempatkan etika dan moral diatas segalanya dalam berkarya dan bekerja untuk meraih sukses dan cita-cita. Kaya harta dan ilmu bukan diukur dari seberapa yang kita punya tetapi diukur dari seberapa banyak yang kita bagi buat sesama. Peraturan Lomba Renang

6 6 DAFTAR ISI Sambutan Ketua Umum Pengprov PRSI Jawa Tengah... Kata Pengantar... Persembahan... Daftar Isi... Pendahuluan Edisi 1... Pendahuluan Edisi Revisi... iii iv vi vii x xii FINA RULES PART II GENERAL RULE BY LAW GR Umum GR 1 Keabsahan GR 2 Hubungan Internasional GR 5 Pakaian GR 6 Iklan GR 7 Penggantian, Disqualifikasi, dan Pengunduran diri GR 8 Larangan Merokok GR 9.2 Protes GR 9.7 Penghargaan GR 9.8 Nilai BL 7 Sponsor Kejuaraan Dunia dan Lomba FINA BL 8 Pakaian FINA RULES PART III SWIMMING RULES (SW) - PERATURAN RENANG SW 1 Managemen Perlombaan SW 2.1 Referee SW 2.2 Pengawas Ruang Control SW 2.3 Starter SW 2.4 Pengatur Atlet SW 2.5 Ketua Yuri Pembalikan SW 2.6 Yuri Pembalikan SW 2.7 Yuri Gaya SW 2.8 Ketua Pencatat Waktu SW 2.9 Pencatat Waktu SW 2.10 Ketua Yuri Kedatangan SW 2.11 Yuri Kedatangan SW 2.12 Pengolah Hasil Tri Tunggal Setiawan

7 7 SW 2.13 Pengambilan Keputusan SW 3.1 Susunan Seri SW 3.2 Susunan Semi Final, Final SW 4 Start SW 5 Gaya Bebas SW 6 Gaya Punggung SW 7 Gaya Dada SW 8 Gaya Kupu-kupu SW 9 Gaya Ganti SW 10 Perlombaan SW 11 Pencatatan Waktu SW 12 Recor Dunia SW 13 Prosedur Waktu Otomatis SWAG Age Group Rules Kelompok Umur Peraturan Lomba Renang PERUBAHAN FINA RULES Explanatory Memorandum FINA Penjelasan dari Penulis SW 1 Managemen SW 2.1 Referee SW 2.2 Control Room SW 2.5 Chief Inspector of Turn SW 2.6 inspectors of Turn SW 2.7 Judges of Stroke SW 2.9 Timekeeper SW 3.2 Semi Final Final SW 4 Start SW 7 Gaya Dada SW 8 Gaya Kupu-kupu SW 9 Gaya ganti SW 11 Pencatatan Waktu SW 12 Record Dunia SW 13 Prosedur Perjurian Otomatis FR 2.10 Backstroke Ledge CATATAN PENULIS TENTANG PERLOMBAAN RENANG BERDASAR FINA RULES Pengertian Istilah Managemen Lomba... 83

8 8 Marchin In Lay out Posisi Yuri Technical Official Refree Starter Prosedur Start Pengatur Atlet Ketua Yuri Pembalikan Yuri Pembalikan Yuri Gaya Ketua Pengambil Waktu Pengambil Waktu Lain-lain tentang Otomatic time Keeper Otomatic time Keeper Yuri Kedatangan Announcer Gaya Bebas Gaya Punggung Gaya Dada Gaya Kupu-kupu Gaya ganti Lomba Protes 102 Diskripsi tangan terpisah Tabel Pelanggaran Sesuai Fina Rule (Inggris Indonesia) FINA RULES PART IX FACILITIES RULES (FR) - PERATURAN FASILITAS FR 1 Umum FR 2 Kolam Renang FR 2.1 Panjang FR 2.2 Toleransi Ukuran FR 2.3 Kedalaman FR 2.4 Dinding FR 2.5 Lintasan FR 2.6 Tali Lintasan FR 2.7 Papan Start FR 2.8 Penomoran FR 2.9 Tanda Pembalikan Gaya Punggung FR 2.10 Backstroke Ledge Tri Tunggal Setiawan

9 9 FR 2.11 Tali Start Salah FR 2.12 Temperatur Air FR 2.13 Penerangan FR 2.14 Garis Tanda Lintasan FR 2.15 Partisi / Penyekat FR 3 Kolam Olimpiade dan Kejuaraan dunia FR 3.2 Dimensi Toleransi FR 3.2 Lebar FR 3.3 Kedalaman FR 3.4 Dinding FR 3.5 Parit Kolam FR 3.6 Jumlah Lintasan FR 3.7 Lintasan FR 3.8 Tali Lintasan FR 3.9 Papan Start FR 3.10 Penomoran FR 3.11 Tanda Pembalikan Gaya Punggung FR 3.12 Tali Start Salah FR 3.13 Temperatur Air FR 3.14 Penerangan FR 3.15 Garis Tanda Lintasan FR 4 Peralatan Penjurian Otomatis FR 4.2 Syarat Peralatan Start FR 4.3 Peralatan Start FR 4.4 Peralatan Panel Sentuhan FR 4.5 Peralatan Semi Automatic FR 4.6 Peralatan minimal Penjurian Otomatis FR 4.7 Peralatan Penjurian Olimpiade LAMPIRAN Lampiran 1 Diagram Gambar Kolam Lampiran 2 Blangko-blangko Lampiran 3 Form Record Dunia Lampiran 4 Backstroke Start Device (backstroke ledge) Lampiran 5 AD ART PRSI tentang Keanggotaan Lampiran 6 Interpretasi Memorandum Fina Lampiran 7 Tabel Disqualifikasi Lampiran 8 Materi Diskusi Kelompok Penataran Surabaya Lampiran 9 Materi Diskusi Individu Penataran Surabaya Lampiran 10 Contoh menyusun Seri dan Final Peraturan Lomba Renang

10 10 PENDAHULUAN edisi 1 Fina Rules terdiri dari beberapa bab yaitu: Bab Bureau, Committees, Commision ; Bab Constitution, General Rules, By Law ; Bab Swimming Rules ; Bab Open Water Swimming ; Bab Diving Rules ; Bab High Diving Rules ; Bab Artistic Swimming Rules ; Bab Water Polo Rules ; Bab Master Rules ; Bab Facilities Rules ; Bab Medical Rules ; dan Bab Doping Control Rules. Buku ini hanya memuat tentang 2 bab penting, yaitu bab tentang Swimming Rules dan bab tentang Facilities Rules serta beberapa pasal pada Bab General Rules, Constitution, and By Laws. Meskipun dalam buku ini yang dibahas detail hanya Bab Swimming Rules dan Bab Facilities Rules, namun bukan berarti bab yang lainnya tidak penting. Hanya karena keterbatasan Penulis sajalah selain kedua bab tersebut tidak dibahas secara detail dikarenakan ketakutan Penulis apabila malah menjadi bias dalam menulis. Begitu pula dengan Bab Facilities Rules hanya dibahas sampai FR 4 karena FR 5 sampai FR 14 memuat tentang fasilitas kolam loncat indah, polo air, renang indah, dan high diving. Hal lain mengapa Swimming Rules dan Fasilities Rules menjadi pertimbangan utama untuk disampaikan karena kedua hal ini merupakan persoalan pokok bahasan yang mutlak dikuasai oleh Technical Official khususnya dan pelaku olahraga renang pada umumnya. Fina Rules khususnya Swimming Rules ini merupakan amandemen hasil beberapa konggres FINA yang dilaksanakan, yaitu: General Rules, 29 November 2014 dan berlaku mulai 29 Januari 2015 tapi valid mulai 22 September 2017, untuk Smimming Rules pada 07 September 2015 valid 21 September 2017, Facilities Rules, update 19 April 2016, By Laws, valid mulai 28 Juni Secara garis besar ada beberapa perubahan yang terdapat pada Fina Rules tetapi sifatnya hanya menambah dan mengubah redaksi yang isinya mendekati sama atau sekedar menegaskan maksud suatu aturan (perubahan pada Fina Rules Penulis uraikan pada halaman tersendiri). Ayat yang benar-benar baru karena memiliki arti yang berbeda hanya ada 12 ayat, yaitu: SW jumlah timekeeper, SW menghilangkan kata 3 timekeeper, SW disqualifikasi harus dikonfirmasi oleh starter dan referee, SW tugas CIT dihapus, SW IT melapor ke Refeere bukan ke CIT, SW waktu lapor yang lebih fleksibel, SW 7.1 any time menggantikan during, SW 8.1 tendangan samping pada gaya kupu-kupu, SW 12.3 tentang Rekor Tri Tunggal Setiawan

11 11 Dunia Kelompok Umum, SW tentang kadar garam 3gr/lt, SW waktu pemecahan rekor, serta FR 2.10 tentang Ledge gaya punggung. Ayat-ayat yang hanya berubah karena dipindah, ditambah kata, penggantian kata atau penegasan istilah ada di ayat berikut: (1) ayat yang hanya untuk konsistensi istilah: SW 2.2.1, SW 2.2.4, SW tentang istilah video timing, SW 2.7 tentang istilah infraction, (2) SW sampai SW menegaskan kewenangan tugas Inspector of Turn, (3) bertukar ayat: SW pindahan dari SW 6.2 tentang Ladge, SW 7.1 bertukar kalimat dengan SW 7.4, (4) Penegasan interpretasi: SW 4 penegasan interpretasi start, SW 9.2 penegasan gaya bebas harus telungkup, SW 9.3 penegasan ¼ jarak, (5) Menghilangkan dan menambah kata: SW 11.2 penghilangan 1/1000 detik, SW 12.1 sampai SW ada penambahan kalimat Rekor Dunia Yunior dan penggantian kata Sekretaris menjadi Direktur Eksekutif, SW 13 penambahan kata Inspector of Turn. Namun demikian perubahan, penambahan atau penegasan interpretasi dan istilah tersebut dapat dimaknai menjadi pasal atau ayat baru pada Fina Rules 2017 karena perubahan tersebut ada yang menggeser ayat lain. Fina Rules ini berlaku mulai 22 September Buku ini sengaja dibuat dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Inggris (down load langsung dari dan terjemahan bebas Bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan karena keterbatasan Penulis dalam berbahasa Inggris. Dengan demikian apabila ada yang meragukan terjemahan bebas dari Penulis maka pembaca masih bisa mentafsirkan artinya sesuai (merujuk) pada bahasa aslinya atau buka web FINA di Buku ini juga sengaja dicetak dalam bentuk kecil tapi dengan font besar agar nyaman dibaca dan mudah dibawa kemanamana. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Pembaca, bravo renang Indonesia, tetap semangat, tetap berkarya dan berprestasi dengan tetap menjunjung tinggi sportifitas, etika dan moral. Akhir kata semoga buku ini bermanfaat dan kita tetap jaya di air...salam. Peraturan Lomba Renang

12 12 PENDAHULUAN Edisi Revisi Fina Rules khususnya Swimming Rules ini merupakan amandemen hasil beberapa konggres FINA yang dilaksanakan, yaitu: General Rules, 29 November 2014 dan berlaku mulai 29 Januari 2015 tapi valid mulai 22 September 2017, untuk Smimming Rules pada 07 September 2015 valid 21 September 2017, Facilities Rules, update 19 April 2016, By Laws, valid mulai 28 Juni Secara garis besar ada beberapa perubahan yang terdapat pada Fina Rules tetapi sifatnya hanya menambah dan mengubah redaksi yang isinya mendekati sama atau sekedar menegaskan maksud suatu aturan. Ada 4 poin yang perlu mendapatkan perhatian terkait pemberlakuan aturan terbaru pada edisi revisi ini, yaitu: 1. Mulai tahun 2018 telah dinaikkan deposit protes dari 100 Frans Swiss menjadi 500 Frans Swiss yang setara dengan Rp Penjelasan tentang pasal SW 9.2 sebagai koreksi tentang interpretasi pasal SW 9.1, yaitu: peralihan dari gaya dada ke porsi gaya bebas pada gaya ganti perorangan posisi badan boleh dalam keadaan telentang tetapi harus dilakukan tanpa gerakan lengan atau tungkai. Dengan demikian apabila posisi telentang tersebut diikuti oleh gerakan tungkai atau lengan maka harus di DQ. 3. Pada SW ada perubahan jumlah Timekeeper dari 3 TK dengan cadangan 2 TK menjadi masing-masing 1 TK tiap lintasan tetapi maksud dari pasal Ini hanya berlaku apabila menggunakan Automatic Officiating Equipment sedang kalau tanpa Automatic Officiating Equipment tetap disarankan menggunakan 3 TK tiap lintasan sesuai dengan SW 2.8.2, dan SW 2.8.1,: apabila tidak menggunakan pencatat waktu otomatis maka disarankan dengan 3 timekeeper tiap lintasan dan 2 cadangan. 4. Belum dimaksimalkannnya lomba short course (kolam pendek 25m) padahal dalam SW 12.2 jelas-jelas disebutkan bahwa rekor dunia yunior kolam pendek sudah diakui sejak 1 Januari Mengenai isi catatan yang penulis tambahan pada edisi ini hanya masalah managemen lomba dimana penulis jelaskan lebih detail seperti yang diperoleh selama kursus di Surabaya tentang posisi IT: saat bertugas dan posisi saat ada pelanggaran serta tentang JS, yaitu: tanggung jawab pengawasan, posisi JS sebelum start, posisi JS saat start lomba 50m dan posisi JS saat start lomba 100m atau lebih. Bravo renang Indonesia, tetap semangat, tetap berkarya dan berprestasi dengan tetap menjunjung tinggi sportifitas, etika dan moral. Akhir kata Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Pembaca, dan kita tetap jaya di air...salam. Tri Tunggal Setiawan

13 13 FINA RULES GENERAL RULES (GR) DAN BY LAW (BL) Peraturan Lomba Renang

14 GENERAL RULES BY LAW (penulis hanya menampilkan yang penting dan perlu diketahui) 14 These General Rules are basic regulations for FINA competitions in all kinds of Swimming, Open Water Swimming, Diving, High Diving, Water Polo, Synchronised Swimming, and Masters Competitions as well as for uniform regulations for the development of competition facilities. Peraturan Umum ini adalah peraturan dasar bagi semua macam kompetisi FINA, yang meliputi Renang, Renang Perairan Terbuka, Loncat indah, Loncat Tinggi, Polo Air, Renang Indah, dan Kompetisi Master yang sebisa mungkin peraturan ini digunakan sebagai keseragaman untuk pengembangan fasilitas kompetisi. In these Rules, competitors shall include swimmers, open water swimmers, divers, water polo players, synchronized swimmers, or masters swimmers, either male or female. Dalam peraturan ini, yang dimaksud kompetitor itu meliputi perenang, perenang perairan terbuka, peloncat indah, pemain polo air, perenang indah, atau perenang master, baik laki-laki maupun perempuan. FINA recognizes that these Rules may be adjusted for competitions within a given Federation but recommends that all Members adhere to these Rules as closely as possible. FINA menyatakan bahwa peraturan ini boleh disesuaikan untuk kompetisi yang akan diselenggarakan oleh sebuah Federasi suatu negara, tetapi direkomendasikan bahwa semua anggota Federasi, mengadopsi peraturan ini sedekat mungkin. GR 1 ELIGIBILITY KEABSAHAN GR 1.1 All competitors shall be registered with their National Federation to be eligible to compete. GR 1.1 Seluruh peserta kompetisi harus didaftarkan oleh Federasi Nasional supaya menjadi absyah untuk mengikuti kompetisi. GR 2 INTERNATIONAL RELATIONS HUBUNGAN INTERNASIONAL GR 2.1 A competition organised by a National Federation, Regional Body or Club in which other FINA recognised Federations, Clubs or Tri Tunggal Setiawan

15 15 Individuals participate, shall be regarded as an International Competition. GR 2.1 Sebuah kompetisi yang diselenggarakan oleh Federasi Nasional, Badan Regional atau sebuah perkumpulan, dalam hal ini bukan federasi yang ditetapkan oleh FINA, maka peserta perorangan atau perkumpulan yang berpartisipasi dalam kegiatan itu dianggap sebagai peserta kompetisi internasional. GR 2.2 A Member shall not admit to its membership any club affiliated to another Member. GR 2.2 Sebuah Federasi tidak boleh menerima keanggotaan suatu perkumpulan yang telah berafiliasi kepada Federasi lain. GR 2.3 Any competitor who temporarily or permanently changes his residence to another country may join a club affiliated to the Member in the new country and shall be regarded as coming within the jurisdiction of the latter. GR 2.3 Seorang kompetitor yang sementara atau permanen pindah tempat tinggalnya ke negara lain, dia boleh bergabung dengan sebuah perkumpulan yang berafiliasi dengan federasi di negara baru itu, dan dinyatakan sebagai pendatang di wilayah hukum negara yang terakhir itu. GR 2.4 No team shall be designated by the title of a country or Sport Country unless the competitors have been selected by the Member of the country or Sport Country. GR 2.4 Tidak ada regu yang bisa ditetapkan mewakili sebuah negara atau sport country, kecuali bila para kompetitor itu telah dipilih oleh federasi dari negara atau Sport Country nya. GR 2.5 When a competitor or competition official represents his/her country in a competition, he/she shall be a citizen, whether by birth or naturalisation, of the nation he/she represents, provided that a naturalised citizen shall have lived in that country for at least one year prior to that competition. Competitors, who have more than one nationality according to the laws of the respective nations must choose one Sport Nationality. This choice shall be exercised by the first representation of the competitor for one (1) of the countries. As an additional requirement for the Sport Countries, when a competitor or competition official is eligible to represent a Sport Country (within the meaning of FINA rule C 3.16), the Competitor or competition official shall Peraturan Lomba Renang

16 16 establish the specific link with the Sport Country by one (1) of the following documents: (i) Birth certificate of the Competitor or competition official in the Sport Country; or (ii) Proof of current residency for at least twelve (12) months in the Sport Country (as provided in FINA Rule GR 2.6.1); or (iii) Birth certificate of the mother, father, grandmother or grandfather of the Competitor or competition official in the Sport Country. GR 2.5 Apabila seorang kompetitor atau seorang official (Judges/yuri) mewakili negaranya didalam sebuah kompetisi, dia haruslah warga negara dari negara yang diwakilinya apakah itu karena kelahiran maupun naturalisasi. Bagi warga negara dengan status naturalisasi harus telah tinggal di negara tersebut setidaknya selama satu tahun menjelang kompetisi yang akan diikutinya itu. Para kompetitor yang memiliki lebih dari satu kewarganegaraan sesuai dengan hukum dari negaranya, harus memilih satu kewarganegaraan dan berafiliasi hanya kepada satu Federasi. Pilihan ini harus dilakukan untuk yang pertama kalinya mewakili negara kompetitor untuk satu negara. Sebagai persyaratan tambahan untuk Sport Countries, ketika kompetitor atau official berhak mewakili suatu negara (sesuai dengan aturan FINA C 3.16), kompetitor atau official harus menetapkan hubungan khusus dengan Sport Country dengan 1 dokumen berikut: (i) Akte kelahiran kompetitor atau official di Sport Country; (ii) Bukti tinggal saat ini paling sedikit dua belas bulan di Sport Country (sebagaimana diatur dalam FINA Rule GR 2.6.1); atau (iii) Akta kelahiran ibu, ayah, nenek atau kakek dari kompetitor atau official di Sport Country. GR 2.6 Any competitor or competition official changing his affiliation from one national governing body to another must have resided in the territory of and been under the jurisdiction of the latter for at least twelve months prior to his first representation for the country. GR 2.6 Seorang kompetitor atau seorang official (judges/yuri) pindah afiliasinya dari satu badan pengurus (federasi) ke federasi lain harus tinggal di dalam wilayah itu dan telah dibawah kewenangannya setidaknya duabelas bulan sebelum dia untuk yang pertama kalinya mewakili negara tersebut. GR Proof of Residence 1) Residence means the place/country where the competitor or competition official lives and sleeps and where he/she can be found in the majority of days of the year. Tri Tunggal Setiawan

17 17 2) The proof of residence must include documentation establishing the applicant resides in the country. In this regard the official school or university confirmation or employment contract or any other relevant documentation may constitute evidence. 3) Certified registration of an address in the «new» country for at least twelve (12) months prior to first representation of the competitor or competition official for the «new» country must be sent to FINA. GR Bukti tempat tinggal 1) Tempat tinggal adalah tempat/negara dimana kompetitor atau official (judges/yuri) tinggal dan tidur, dan sebagian besar hariharinya dalam tiap tahun dia dapat ditemui ditempat itu. 2) Bukti tempat tinggal itu meliputi dokumentasi yang menyatakan ada permohonan tinggal di negara itu, dalam hal ini dilengkapi dengan keterangan resmi dari sekolah atau universitas yang memberikan konfirmasi atau kontrak kerja atau dokumen lain yang berkaitan yang dapat menjelaskan hal ini. 3) Keterangan mengenai alamat di negara baru setidaknya untuk duabelas bulan sebelum kompetitor atau official itu mewakili negara yang baru, harus dikirimkan ke FINA. GR Proof of Jurisdiction 1) Certified membership in a club of the new country. 2) Confirmation from the FINA Member of that country. 3) Official result lists from national championships, national, regional or international club competitions in which the applicant has participated for his/her new club during the GR 2.6 requested time. 4) Applicants cannot represent any of the countries during the transfer period. GR Bukti Kewenangan 1) Keterangan keanggotaan di perkumpulan di negara yang baru. 2) Konfirmasi dari Federasi anggota FINA di negara itu. 3) Hasil resmi dari kejuaraan nasional, regional atau kompetisi perkumpulan internasional, dimana sipemohon turut berpartisipasi dan mewakili perkumpulan barunya selama masa tunggu GR ) Selama masa transfer (perpindahan) pemohon tidak dapat mewakili satu negarapun. GR 2.7 Any application for change of affiliation must be approved by FINA. GR 2.7 Permohonan untuk pindah keanggotaan harus disetujui FINA. Peraturan Lomba Renang

18 18 GR 5 SWIMWEAR PAKAIAN GR 5.1 The swimwear (swimsuit, cap and goggles) of all competitors shall be in good moral taste and suitable for the individual sports disciplines and not to carry any symbol which may be considered offensive. GR 5.1 Pakaian renang (baju renang, topi dan kacamata) dari semua kompetitor harus sesuai moral yang baik dan cocok untuk cabang olahraganya dan tidak membawa simbol yang dapat dianggap ofensif (menyinggung). GR 5.2 All swimsuits shall be non transparent. It is permissible to wear two (2) caps. GR 5.2 Semua baju renang tidak boleh tembus pandang. Dalam hal ini diijinkan menggunakan 2 topi. GR 5.3 The Referee of a competition has the authority to exclude any competitor whose swimsuit or body symbols do not comply with this Rule. GR 5.3 Referee memiliki wewenang untuk tidak mengikutsertakan peserta yang memakai baju renang atau simbol-simbol yang tidak sesuai dengan peraturan. GR 5.4 Before any swimwear of new design, construction or material is used in competition, the manufacturer of such swimwear must submit the swimwear to FINA and obtain approval of FINA. GR 5.4 Sebelum pakaian renang dengan desain, konstruksi atau material baru yang digunakan dalam kompetisi, produsen pakaian renang tersebut harus menyerahkan pakaian renangnya ke FINA dan mendapatkan persetujuan FINA. GR 6 ADVERTISING IKLAN GR 6.1 Identification in the form of logos on swimwear, i.e. swimsuit, cap and goggles, and pool deck equipment, i.e. track suits, official s uniforms, footwear, towels and bags, is permitted in accordance with regulations established in the By-Laws (BL 7). A two- piece swimsuit shall, in relation to advertising, be regarded as one. The name and the flag of the country of the competitor or the country code shall not be regarded as advertisements. GR 6.1 Pemasangan logo pada pakaian renang yaitu; baju renang, topi renang, kacamata, dan perlengkapan di deck kolam renang, Tri Tunggal Setiawan

19 19 misalnya; pakaian jas, seragam para petugas, sepatu, handuk, dan tas itu dibolehkan yang sesuai dengan peraturan yang ditetapkan didalam By-Laws (BL.7). Dua potong pakaian renang, yang berkaitan dengan iklan, dianggap sebagai satu. Nama dan bendera negara atau kode negara peserta tidak boleh dianggap sebagai iklan. GR 6.2 Body advertisement is not allowed in any way whatsoever. GR 6.2 Dengan cara apapun memasang iklan di tubuh tidak diijinkan. GR 6.3 Advertising for tobacco or alcohol is not allowed. GR 6.3 Iklan untuk rokok dan tembakau atau alkohol tidak dibolehkan. GR 7 SUBSTITUTION, DISQUALIFICATION AND WITHDRAWAL - PENGGANTIAN, DISKUALIFIKASI, DAN PENGUNDURAN DIRI GR 7.1 Any entered competitor may be substituted by another entered competitor at the Team Leaders Meeting. It is mandatory for one representative of each Federation to take part in the Team Leaders Meeting. Failing to do so will result in a fine of 100 Swiss Francs. GR 7.1 Siapa saja boleh diganti oleh perenang lain pada saat Team Leader Meeting. Satu wakil dari masing-masing Federasi wajib untuk mengambil bagian dalam Team Leaders Meeting. Ketidakhadiran (pada Team Leader Meeting) dapat mengakibatkan (membawa konsekuensi) dikenai denda 100 Swiss Franc (atau setara dengan Rp kurs pada Februari 2019). GR 7.2 In all competitions except water polo, a competitor or team not wishing to take part in a semi-final or final in which qualification was earned shall withdraw within thirty (30) minutes following the preliminaries or the semi-finals of the event in which the qualification took place. The member federation of any competitor who withdraws from the heats/ preliminary rounds after the Team Leaders Meeting or from a semi-final or final more than thirty (30) minutes after the preliminaries or semi-finals of the event in which qualification was earned, shall pay without excuse to the Honorary Treasurer the sum of one-hundred (100) Swiss francs; in case of a relay, duet, team or combination, the sum shall be two-hundred (200) Swiss francs. GR 7.2 Pada semua lomba kecuali polo air, seorang perenang atau tim yang tidak ingin ambil bagian dalam semifinal atau final yang diraih pada kualifikasi harus mengundurkan diri dalam waktu tiga puluh (30) menit setelah acara kualifikasi seri pendahuluan atau semi-final Peraturan Lomba Renang

20 20 berlangsung. Anggota Federasi dari perenang yang mengundurkan diri tanpa alasan dari babak seri pendahuluan setelah Team Leaders Meeting atau dari semifinal atau final lebih dari 30 menit setelah acara seri pendahuluan atau semi-final diumumkan, harus membayar kepada Bendahara sejumlah seratus (100) Franc Swiss; dalam kasus relay, duet, tim atau kombinasi, jumlahnya harus dua ratus (200) Franc Swiss. GR 7.4 In Swimming, Diving, and Synchronised Swimming, where a competitor who competed in the semi-finals or final is disqualified for any reason, including medical control, the position he would have held shall be awarded to the competitor who finished next and all the lower placing competitors in the semi-finals or final shall be advanced one place. If the disqualification occurs after the presentation of awards, the awards shall be returned and given to the appropriate competitors applying the foregoing provisions. GR 7.4 Pada renang, selam dan renang indah, di mana peserta yang berlaga di semifinal atau final didiskualifikasi dengan alasan apapun, termasuk kontrol medis, posisinya akan dibatalkan dan harus diberikan kepada perenang yang finish (posisi) berikutnya dan semua posisi yang lebih rendah naik satu tingkat di semi-final atau final. Jika diskualifikasi terjadi setelah pemberian penghargaan maka penghargaan harus dikembalikan dan diberikan kepada peserta yang tepat dengan menerapkan ketentuan di atas. GR 7.5 If an error by an official follows a fault by a competitor, the fault by the competitor may be expunged. GR 7.5 Jika kesalahan dilakukan oleh Yuri yang diikuti oleh peserta maka kesalahan peserta mungkin dibatalkan. GR 8 SMOKING BAN AREA DILARANG MEROKOK At all international competitions, no smoking shall be permitted in any area designated for competitors, either prior to or during competitions. Pada semua kompetisi internasional (tambahan penulis: nasional dan daerah) tidak diijinkan untuk merokok di daerah manapun yang diperuntukkan bagi perenang, baik sebelum atau selama kompetisi. GR 9.2 Protests GR Protests are possible 1) if the rules and regulations for the conduct of the competition are not observed, 2) if other conditions endanger the competitions and/or competitors, Tri Tunggal Setiawan

21 21 3) against decisions of the Referee; however, no protest shall be allowed against decisions of fact. GR 9.2 Protes GR Protes yang dimungkinkan: 1) jika aturan dan peraturan dalam pelaksanaan kompetisi tidak diperhatikan, 2) jika kondisi lain yang mengancam (merugikan) lomba dan atau peserta, 3) menentang keputusan Referee; bagaimanapun, tidak diperkenankan protes terhadap keputusan yang berdasar fakta. GR Protest must be submitted (a) to the Referee, (b) in writing on FINA Forms, (c) by the responsible team leader, (d) together with a deposit of 100 Swiss Francs or its equivalent, and (e) within 30 minutes following the conclusion of the respective event or match. If conditions causing a potential protest are noted prior to the event a protest must be lodged before the signal to start is given GR Protes harus diserahkan: (a) ke Referee, (b) ditulis pada form FINA, (c) ditandatangani Team Leader, (d) disertai deposit 100 Francs Swiss atau yang setara, (e) dalam waktu 30 menit setelah even atau lomba. Jika kondisi ada kasus yang potensial menyebabkan protes dicatat sebelum acara, protes harus diajukan sebelum tanda start diberikan. Catatan: Mulai akhir tahun 2018 deposit untuk protes tidak lagi 100 Francs Swiss tetapi dinaikkan menjadi 500 Francs Swiss atau yang setara (1 Francs Swiss setara dengan Rp = Rp ). GR All protests shall be considered by the Referee. If he rejects the protest, he must state the reasons for his decision. The team leader may appeal the rejection to the Jury of Appeal whose decision shall be final. In Olympic Games and World Championships the Commission in each discipline shall consider the protest and give recommendations to the Jury of Appeal. GR Semua protes harus dipertimbangkan (diputuskan) oleh Referee. Jika dia (peserta/team Leader) menolak protes, ia harus menyatakan alasan untuk keputusannya. Team Leader dapat mengajukan banding penolakan ke Jury of Appeal (Juri Banding) yang putusannya bersifat final. Di Olimpiade dan Kejuaraan Dunia, Komisi masing-masing bidang harus mempertimbangkan protes dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Juri Banding. Peraturan Lomba Renang

22 22 GR If the protest is rejected, the deposit will be forfeited to the management body of the competition. If the protest is upheld, the deposit will be returned. GR Jika protes ditolak, deposit tidak dikembalikan (hilang) untuk manajemen kompetisi. Jika protes ditegakkan (diterima), deposit akan dikembalikan. GR 9.7 Awards World Championships GR Medals: Gold, Silver, and Bronze medals shall be awarded to the first three places in individual events and team final competitions. Diplomas: 1) Using 8 lanes in Swimming: Diplomas are awarded to all eight finalists in individual events and to the first six finalists in team competitions. 2) Using 10 lanes in Swimming: Diplomas are awarded to all 10 finalists in individual events and to the first eight finalists in team competitions. GR 9.7 Penghargaan Kejuaraan Dunia GR Medali: emas, perak, dan perunggu harus diberikan kepada posisi tiga besar di final nomor individu dan team. Piagam: 1) Menggunakan 8 lintasan: piagam diberikan ke-8 finalis pada nomor individu dan kepada 6 finalis untuk nomor beregu. 2) Menggunakan 10 lintasan: piagam diberikan ke-10 finalis pada nomor individu dan kepada 8 finalis untuk nomor beregu. GR In team competitions, except for relays in swimming, all members of the team shall receive medals. GR Pada kompetisi beregu, termasuk untuk nomor estafet pada renang, semua anggota regu harus mendapat medali. GR In Swimming, in case of equal times, medals shall be awarded as follows: 1st place : 2 Gold no Silver, 1 Bronze 2nd place : 1 Gold, 2 Silver no Bronze 3rd place : 1 Gold, 1 Silver, 2 Bronze GR Di renang, pada kasus dengan dua waktu sama, medali harus diberikan sebagai berikut: Urutan pertama sama : 2 emas, perak nol, 1 perunggu Urutan kedua sama : 1 emas, 2 perak, perunggu nol Urutan ketiga sama : 1 emas, 1 perak, 2 perunggu Tri Tunggal Setiawan

23 23 GR In case of 3 equal times medals shall be awarded as follows: 1st place : 3 Gold no Silver, no Bronze 2nd place : 1 Gold, 3 Silver no Bronze 3rd place : 1 Gold, 1 Silver, 3 Bronze GR Pada kasus dengan tiga waktu yang sama, medali diberikan sebagai berikut: Urutan pertama sama : 3 emas, perak nol, perunggu nol Urutan kedua sama : 1 emas, 3 perak, perunggu nol Urutan ketiga sama : 1 emas, 1 perak, 3 perunggu GR In swimming relays when preliminaries are swum, medals or diplomas shall be awarded to those swimmers who have participated in the heats or the final. GR Pada renang estafet apabila ada renang penyisihan, medali atau piagam harus diberikan pada perenang yang berpartisipasi pada seri atau final. GR 9.8 Scores In all FINA World Championships points are awarded according to the following point distribution: GR 9.8 Nilai Pada semua Kejuaraan Dunia FINA, nilai diberikan sesuai dengan mengikuti pembagian nilai: GR Swimming Individual using 8 lanes: Places 1 16: 18,16, 15, 14, 13, 12, 11, 10, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1 points Relays using 8 lanes: Places 1 8: 36, 32, 30, 28, 26, 24, 22, 20 points. Individual using 10 lanes: Places 1 20: 22, 20, 19, 18, 17, 16, 15, 14, 13, 12, 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2,1 Relays using 10 lanes: Places 1 10: 40,36,34,32,30,28,26,24,22,20 A trophy shall be awarded to the top scoring team. Trophies shall be given to the top scoring male and female based upon the following: First Place : 5 points Second Place : 3 points Third Place : 2 points Fourth Place : 1 point Individual World Record 2 points for each record brokenif there is a tie, the FINA Points Table shall be used and a decision made by the Swimming Commission Peraturan Lomba Renang

24 24 GR Renang Nomor individu dengan 8 lintasan: Posisi 1 16: jumlah poin 18, 16, 15, 14, 13, 12, 11, 10, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1. Estafet dengan 8 lintasan: Posisi 1 8: jumlah poin 36, 32, 30, 28, 26, 24, 22, 20. Nomor individu dengan 10 lintasan: Posisi 1 20: jumlah poin 22, 20, 19, 18, 17, 16, 15, 14, 13, 12, 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1. Estafet dengan 10 lintasan: Posisi 1 10: jumlah poin 40, 36, 34, 32, 30, 28, 26, 24, 22, 20. Tropi harus diberikan kepada tim dengan skor tertinggi. Tropi harus diberikan kepada perenang laki-laki dan perempuan sebagai berikut: Tempat pertama : 5 poin Tempat kedua : 3 poin Tempat ketiga : 2 poin Tempat keempat : 1poin Rekor dunia individu: 2 poin untuk setiap rekor yang pecah, jika ini ada maka tabel poin FINA harus dipakai dan keputusan dibuat oleh Komisi Renang. BL 7 ADVERTISING AT FINA WORLD CHAMPIONSHIPS AND FINA COMPETITIONS SPONSOR PADA KEJUARAAN DUNIA DAN LOMBA FINA BL Swimsuits: One (1) manufacturer s logo of a maximum size of 30cm² when worn. Where two-piece body suits are used, the two (2) logos of the manufacturer shall be placed on one part each. The logo has to be calculated taking into consideration the entire surface of the logo, as shown below: One (1) sponsor s logo of a maximum of 30cm² when worn. One (1) flag and one (1) country name or code of a maximum size of 50cm2 when worn. Repetitions of the national flag, elements thereof or, the colours of the national flag, included as a design element of the swimsuit, shall not be considered under this rule. BL pakaian: Satu logo produsen maksimal berukuran 30cm 2 jika dipakai. Apabila menggunakan dua potong pakaian, logo dua perusahaan harus ditempatkan pada masing-masing satu bagian. Satu logo sponsor maksimal 30cm 2 jika dipakai. Satu bendera dan satu nama atau kode negara maksimal ukuran 50cm 2 jika dipakai. Pengulangan dari bendera nasional, unsur- Tri Tunggal Setiawan

25 25 unsur tersebut atau warna bendera nasional, termasuk sebagai elemen desain baju renang, tidak dianggap di bawah peraturan ini. BL Swimming Caps: One (1) manufacturer s logo of a maximum size of 20cm² on the front. One (1) flag and/or country name (code) of a maximum size of 32cm². The side on which the flag and country name (code) shall be printed will be advised by FINA. For FINA Championships one (1) FINA Partner s logo of the size decided by FINA on a case by case basis. The side on which the Partner s logo shall be printed will be advised by FINA. BL Topi Renang Satu logo sponsor maksimal berukuran 20cm 2 berada di depan. Satu bendera dan atau nama negara maksimal berukuran 32cm 2. Disisi mana bendera dan nama negara harus dicetak berdasar nasehat dari Fina. BL 8 SWIMWEAR PAKAIAN RENANG BL 8.3 For pool swimming competitions swimsuits for men shall not extend above the navel nor below the knee, and for women, shall not cover the neck, nor extend past the shoulder, nor below knee. The swimsuits shall be made from textile materials BL 8.3 Untuk kolam renang kompetisi baju renang laki-laki harus tidak diatas perut dan tidak di bawah lutut, dan untuk perempuan harus tidak menutup leher, tidak menutup bahu, tidak lebih rendah dari lutut. Semua baju renang harus dibuat dari bahan tekstil Peraturan Lomba Renang

26 26 TAMBAHAN PENJELASAN UNTUK PAKAIAN RENANG: Model: pakaian renang tidak menutupi leher dan bahu serta tidak sampai di bawah lutut. Bahan: ketika dipakai bahan harus mengikuti bentuk tubuh, bahan terdiri dari bahan yang tidak dapat menangkap air. Ketebalan: bahan yang dipakai harus memiliki ketebalan maksimal 1mm, metode pengukuran adalah menggunakan standar ISO 5084 untuk tekstil. Daya apung: pakaian harus tidak memiliki efek daya apung lebih dari 1 Newton (1 kg). Nilai ini dipakai untuk diterapkan pada semua ukuran pakaian renang. Pengawasan: Fina telah menetapkan Badan Independen untuk mengontrol program untuk menguji ketebalan dan daya apung dilakukan oleh tim netral dari Swiss Federal Institute of Technology (EPFL) dan Laboratory of Polimer and Composite Technology. Validitas: label persetujuan dari Fina boleh tidak disertakan asal secara efektif dan jelas memenuhi syarat bahan yang diijinkan. Apabila ada keraguan karena berkaitan untuk pemecahan rekor maka sampel pakaian harus dikirim ke kantor FINA untuk diteruskan kepada bagian kontrol sebagai bagian dari persyaratan. Catatan penulis: untuk penyelenggaraan even lokal, apabila ada suatu daerah yang menyelenggarakan even dan dari peserta ada wacana untuk melegalkan penggunaan pakaian putri model jilbab maka perlu disampaikan dan disepakati pada manager meeting. Perlu disampaikan pula bahwa apabila di even tersebut diijinkan menggunakan pakaian putri model jilbab maka jangan komplain apabila dieven lain (daerah lain atau level yang lebih tinggi provinsi nasional internasional) tidak diijinkan. Dengan demikian pemakaian baju putri model jilbab hanya berlaku pada even dan daerah tersebut yang tentunya sudah disepakati oleh peserta saat manager meeting dan tidak berlaku untuk daerah atau even lain. Tri Tunggal Setiawan

27 27 Model pakaian perempuan yang diijinkan Model pakaian laki-laki yang diijinkan Peraturan Lomba Renang Sponsor yang tertera di topi

28 28 FINA RULES PART III SWIMMING RULES (SW) Tri Tunggal Setiawan

29 29 Peraturan Lomba Renang BAB III SWIMMING RENANG SW 1 MANAGEMENT OF COMPETITIONS- MANAJEMEN PERLOMBAAN SW 1.1 The Management Committee appointed by the governing body shall have jurisdiction over all matters not assigned by the rules to the Referee, judges or other officials and shall have power to postpone events and give directions consistent with rules adopted for conducting any event. SW 1.1 Panitia penyelenggara yang telah ditetapkan badan pengurus (federasi) mempunyai kewenangan atas segala hal, yang tidak tercantum dalam peraturan (FINA Rules) diserahkan kepada Referee, juri, atau petugas lainnya, dan memiliki kekuatan untuk menunda acara lomba dan memberikan arahan yang konsisten dengan aturan lomba yang diadopsinya untuk melaksanakan perlombaan. SW 1.2 At the Olympic Games and World Championships the FINA Bureau shall appoint the following minimum number of officials for the control of the competitions: 1) Referee (2), 2) Control-room supervisor(1), 3) Judges of stroke (4), 4) Starters (2), 5) Chief inspectors of turns (2, 1 at each end of the pool), 6) Inspectors of turns (1 at each end of each lane), 7) Chief recorder (1), 8) Clerks of course (2), 9) Announcer (1). SW 1.2 Pada Olympic Games dan Kejuaraan Dunia, pengurus FINA sebaiknya menetapkan minimal sejumlah petugas untuk mengatur suatu perlombaan: 1) Referee/Ketua Perlombaan (2), 2) Pengawas ruang kontrol (1), 3) Juri Gaya (4), 4) Starter (2), 5) Ketua Pengawas Pembalikan (2, 1 pada tiap ujung kolam), 6) Pengawas Pembalikan (1 orang, tiap ujung kolam per lintasan), 7) Ketua Pencatat Waktu (1), 8) Pengatur Peserta (2), 9) Pembawa Acara (1).

30 30 SW For all other international competitions, the governing body shall appoint the same or fewer number of officials, subject to the approval of the respective regional or international authority where appropriate. SW Untuk semua kompetisi Internasional, badan pengurus dapat menetapkan sejumlah petugas yang sama atau lebih sedikit. Dimana hal itu disetujui oleh badan Regional atau Internasional yang berwenang. SW Where Automatic Officiating Equipment is not available, such equipment must be replaced by chief timekeeper, one (1) timekeepers per lane and one (1) additional timekeepers. SW1.2.2 Dimana peralatan perjurian otomatis tidak digunakan, maka peralatan tersebut digantikan oleh ketua pencatat waktu, dan satu (1) timekeepers (timer) per lintasan dan satu (1) timekeepers tambahan. SW A chief finish judge and finish judges may be used when Automatic Equipment and/or digital watches are not used. SW1.2.3 Seorang ketua juri kedatangan (finish) dan Juri kedatangan boleh digunakan apabila peralatan perjurian otomatis dan atau pencatat waktu digital tidak digunakan. SW 1.3 The swimming pool and the technical equipment for Olympic Games and World Championships shall be inspected and approved in due course prior to the Swimming competitions by the FINA Delegate together with a member of the Technical Swimming Committee. SW 1.3 Kolam renang dan kelengkapan teknik untuk Olympic Games dan Kejuaraan Dunia harus diperiksa dan disetujui oleh Delegasi Teknik FINA bersama anggota Komite Teknik Renang, bahwa perlombaan dapat dilangsungkan di kolam itu. SW 1.4 Where underwater video equipment is used by television, the equipment must be operated by remote control and shall not obstruct the vision or path of swimmers and must not change the configuration of the pool or obscure the required FINA markings. SW1.4 Dimana kamera bawah air digunakan untuk televisi, peralatan itu harus dioperasikan dengan remote control, dan tidak boleh mengganggu penglihatan dan jalan perenang, dan tidak mengubah konfigurasi kolam atau membuat tanda dari FINA menjadi tidak jelas. Tri Tunggal Setiawan

31 31 SW 2 OFFICIALS PETUGAS SW 2.1 Referee SW 2.1 Ketua Perlombaan. SW The Referee shall have full control and authority over all officials, approve their assignments, and instruct them regarding all special features or regulations related to the competitions. He shall enforce all rules and decisions of FINA and shall decide all questions relating to the actual conduct of the meet, and event or the competition, the final settlement of which is not otherwise covered by the rules. SW Referee sebaiknya mempunyai kewenangan untuk mengawasi semua petugas (Juri), menetapkan tugas dan memberikan petunjuk kepada mereka, sesuai dengan tugas khusus yang berhubungan dengan peraturan lomba. Referee harus melaksanakan semua aturan dan keputusan FINA, memutuskan jawaban atas semua pertanyaan yang berhubungan dengan jalan perlombaan yang sedang berlangsung, dan nomor lomba atau kompetisi, dan menyelesaikan hal lain yang tidak tercakup dalam peraturan. SW The Referee may intervene in the competition at any stage to ensure that the FINA regulations are observed, and shall adjudicate all protests related to the competition in progress. SW Referee dapat intervensi pada level tertentu dalam suatu lomba untuk memastikan bahwa peraturan FINA telah diperhatikan dan dilaksanakan, dan harus memutuskan terhadap semua protes yang berhubungan dengan kompetisi yang sedang berlangsung. SW When using finish judges without three (3) digital watches, the Referee shall determine placing where necessary. Automatic Officiating Equipment, if available and operating shall be consulted as stated in SW 13. SW Bila menggunakan juri finish (kedatangan) tanpa 3 pencatat waktu digital, Referee harus menetapkan dimana tempat yang dibutuhkan. Apabila peralatan perjurian otomatis disediakan, penggunaan alat itu harus sesuai dengan aturan pada SW 13. SW The Referee shall ensure that all necessary officials are in their respective posts for the conduct of the competition. He may appoint substitutes for any who are absent, incapable of acting or Peraturan Lomba Renang

32 32 found to be inefficient. He may appoint additional officials if considered necessary. SW Referee memastikan bahwa semua juri yang dibutuhkan sudah berada pada tempat tugasnya untuk mengatur jalannya lomba. Referee boleh menetapkan cadangan bagi mereka yang tidak hadir atau tidak efisien. Referee boleh menetapkan juri tambahan bila dibutuhkan. SW At the commencement of each event, the Referee shall signal to the swimmers by a short series of whistles inviting them to remove all clothing except for swimwear, followed by a long whistle indicating that they should take their positions on the starting platform (or for backstroke swimming and medley relays to immediately enter the water). A second long whistle shall bring the backstroke and medley relay swimmer immediately to the starting position. When the swimmers and officials are prepared for the start, the Referee shall gesture to the Starter with a stretched out arm, indicating that the swimmers are under the Starter's control. The stretched out arm shall stay in that position until the start is given. SW Pada awal permulaan tiap nomor lomba, Referee memberikan tanda dengan tiupan peluit pendek-pendek (cat penulis: 5-6x), agar perenang melepaskan seluruh pakaian kecuali pakaian renang, dilanjutkan dengan tiupan peluit panjang sebagai pertanda bagi perenang untuk ambil posisi di atas starting platform /papan start (untuk gaya punggung dan estafet gaya ganti, mereka harus segera masuk kedalam air). Tiupan peluit panjang kedua, hendaknya membawa perenang gaya punggung dan estafet gaya ganti untuk segera mengambil posisi start. Apabila perenang dan juri telah siap untuk start, Referee memberi isyarat kepada Starter dengan merentangkan tangan sebagai tanda bagi Starter bahwa perenang dibawah kendali Starter. Referee tetap merentangkan tangannya sampai tanda start diberikan. SW A disqualification for starting before the starting signal must be observed and confirmed by both the Starter and the Referee. SW sebuah disqualifikasi untuk start sebelum tanda start harus dilihat dan dikonfirmasi oleh Starter dan Referee. SW The Referee shall disqualify any swimmer for any violation of the rules that he personally observes. The Referee may also disqualify any swimmer for any violation reported to him by other authorised Tri Tunggal Setiawan

33 33 officials. All disqualifications are subject to the decision of the Referee. SW Referee harus menetapkan disqualifikasi kepada perenang untuk pelanggaran terhadap aturan yang secara pribadi diketahuinya. Referee juga boleh menetapkan disqualifikasi terhadap perenang yang melakukan pelanggaran seperti yang dilaporkan kepadanya oleh juri lain yang berwenang. Seluruh pokok persoalan disqualifikasi adalah menjadi keputusan Referee. SW 2.2 Control-room Supervisor SW 2.2 Pengawas Ruang Kontrol SW The Supervisor shall supervise the automatic timing operation including the review of video timing SW Supervisor harus mengawasi kerja waktu otomatis, termasuk memeriksa video waktu. SW The supervisor is responsible for checking the results from computer printouts. SW Supervisor bertanggung jawab untuk memeriksa hasil yang dicetak dari komputer. SW The supervisor is responsible for checking the relay exchange printout and reporting any early takeoffs to the Referee. SW Supervisor bertanggung jawab untuk memeriksa hasil pergantian perenang dan melaporkan perenang yang mendahului start dalam estafet kepada Referee. SW The supervisor may review the video timing to confirm early take-off. SW Supervisor harus meninjau video waktu untuk memastikan awal takeoff. SW The supervisor shall control withdrawals after the heats or finals, enter results on official forms, list all new records established, and maintain scores where appropriate. SW Supervisor, megawasi pengunduran diri setelah seri atau final, memasukkan hasil ke dalam formulir resmi, membuat daftar semua rekor baru yang telah dibuat dan bila diperlukan mengurus score penilaian. Peraturan Lomba Renang

34 34 SW 2.3 Starter SW 2.3 Pemberi aba-aba start SW The Starter shall have full control of the swimmers from the time the Referee turns the swimmers over to him (SW 2.1.5) until the race has commenced. The start shall be given in accordance with SW 4. SW Starter memiliki pengawasan penuh terhadap para perenang, dari waktu dimana Referee menyerahkan para perenang kepadanya (SW ) sampai lomba dimulai. Start harus diberikan sesuai dengan SW 4. SW The Starter shall report a swimmer to the Referee for delaying the start, for wilfully disobeying an order or for any other misconduct taking place at the start, but only the Referee may disqualify a swimmer for such delay, wilful disobedience or misconduct. SW Starter harus melaporkan seorang perenang kepada Referee yang menunda start, yang tidak patuh terhadap suatu perintah, atau atas kesalahan lainnya yang terjadi dalam start, tetapi hanya Referee yang boleh menyatakan disqualifikasi kepada seorang perenang yang menunda, tidak mematuhi aturan atau melakukan kesalahan. SW The Starter shall have power to decide whether the start is fair, subject only to the decision of the Referee. SW Starter, memiliki kewenangan untuk memutuskan apakah start telah dilakukan secara fair, persoalan ini hanya akan menjadi keputusan Referee. SW When starting an event, the Starter shall stand on the side of the pool within approximately five metres of the starting edge of the pool where the timekeepers can see and or hear the starting signal and the swimmers can hear the signal. SW Ketika acara lomba akan dimulai, Starter harus berdiri di sisi kolam pada jarak mendekati 5 m dari ujung tempat start, dimana para pencatat waktu dapat melihat dan mendengar tanda start dan perenang dapat mendengar tanda start. SW 2.4 Clerk of Course SW 2.4 Pengatur Atlet SW The clerk of course shall assemble swimmers prior to each event. Tri Tunggal Setiawan

35 35 SW Pengatur Peserta/atlet harus mengatur perenang setiap menjelang even. SW The clerk of course shall report to the Referee any violation noted in regard to advertising (GR 6) and if a swimmer is not present when called. SW Pengatur Peserta/atlet melaporkan kepada Referee, setiap catatan pelanggaran dalam hal ini berkaitan dengan iklan (GR 6), dan apabila perenang tidak hadir saat dipanggil. SW 2.5 Chief Inspector of Turns SW 2.5 Ketua Pengawas Pembalikan SW The chief inspector of turns shall ensure that inspectors of turns fulfil their duties during the competition. SW Ketua pengawas pembalikan harus memastikan bahwa pengawas pembalikan telah melakukan tugasnya selama lomba. SW 2.6 Inspectors of Turns SW 2.6 Pengawas Pembalikan SW One Inspector of Turns shall be assigned to each lane at each end of the pool, to ensure swimmers comply with the relevant rules after the start, for each turn, and at the finish. SW Satu pengawas pembalikan harus ditugaskan di masingmasing lintasan di tiap ujung kolam, untuk memastikan perenang mematuhi peraturan yang sesuai setelah start, untuk masing-masing pembalikan dan pada saat finish. SW Jurisdiction for the Inspector of Turns at the start end commences from the start signal until the completion of the first arm stroke, except in Breaststroke where it shall be the second arm stroke SW Kewenangan untuk Pengawas Pembalikan pada sisi start end diawali dari tanda start sampai selesainya kayuhan lengan pertama, kecuali pada gaya dada di mana itu akan menjadi kayuhan lengan kedua. SW For each turn, jurisdiction for the Inspector of Turns commences from the beginning of the last arm stroke before touching and ending with the completion of the first arm stroke after the turn, except in Breaststroke where it shall be the second arm stroke. Peraturan Lomba Renang

36 36 SW Untuk setiap pembalikan, kewenangan untuk Pengawas Pembalikan dimulai awal kayuhan lengan terakhir sebelum menyentuh dinding, dan berakhir saat akhir kayuhan lengan lengkap pertama setelah berbalik, kecuali pada gaya dada di mana itu akan menjadi kayuhan lengan kedua. SW Jurisdiction for the Inspector of Turns at the finish commences from the beginning of the last arm stroke before touching. SW Kewenangan untuk Pengawas Pembalikan pada saat finish dimulai awal kayuhan lengan terakhir sebelum menyentuh. SW When a Backstroke ledge is being used, each inspector at the starting end shall install and remove the ledge. SW Apabila ladge gaya punggung digunakan, setiap Pengawas Pembalikan di starting end harus memasang dan melepaskan ladge setelah start. (catatan penulis: backstroke ledge adalah alat bantu pijakan kaki untuk start gaya punggung). SW In individual events of 800 and 1500 metres, each inspector of turns at the start and turning end of the pool shall record the number of laps completed by the swimmer in his/her lane. The swimmers shall be informed of the remaining number of laps to be completed by displaying lap cards showing odd numbers at the turning end of the pool. Electronic equipment may be used, including under water display SW Pada acara perorangan 800m dan 1500m, masing masing pengawas pembalikan di start end dan turning end harus mencatat jumlah lap yang telah diselesaikan oleh perenang dalam lintasan itu, kemudian memberitahukan kepada perenang jumlah lap yang masih harus diselesaikan dengan menunjukan lap card yang memperlihatkan angka ganjil di ujung kolam turn end. Peralatan otomatik dapat digunakan, termasuk menunjukkannya di bawah air. SW Each inspector at the starting end shall give a warning signal when the swimmer in his lane has two lengths plus five (5) metres to swim to finish in individual events of 800 and 1500 metres. The signal may be repeated after the turn until the swimmer has reached the five (5) metres mark on the lane rope. The warning signal may be by whistle or bell. Tri Tunggal Setiawan

37 37 SW Masing masing pengawas pembalikan pada sisi starting end harus memberikan tanda peringatan kepada perenang dalam lintasannya, bahwa tinggal dua lap plus 5 meter perenang akan memasuki finish dalam nomor 800m dan 1500m perorangan. Tanda peringatan dapat diulang setelah pembalikan sampai perenang mencapai jarak 5 meter pada tanda tali pembalikan punggung. Tanda peringatan itu boleh diberikan dengan bunyi peluit atau bel SW Each inspector at the starting end shall determine, in relay events, whether the starting swimmer is in contact with the starting platform when the preceding swimmer touches the starting wall. When Automatic Equipment which judges relay take-offs is available, it shall be used in accordance with SW SW Masing masing pengawas pembalikan pada sisi starting end harus memutuskan dalam acara estafet apakah perenang melakukan start dengan masih bersentuhan dengan starting platform disaat perenang terdahulu menyentuh dinding. Apabila peralatan otomatis digunakan, yaitu alat untuk perjurian start dalam take-off estafet, harus digunakan sesuai dengan SW SW Inspectors of Turns shall report to the Referee any violation on signed cards detailing the event, lane number, and the infraction. SW Pengawas pembalikan harus melaporkan kepada Referee setiap pelanggaran pada kartu yang telah ditandatangani, tuliskan secara rinci nomor acara, nomor lintasan, dan pelanggarannya. SW 2.7 Judges of Stroke SW 2.7 Juri Gaya SW Judges of stroke shall be located on each side of the pool. SW Juri gaya harus berada di tiap sisi kolam. SW Each judge of stroke shall ensure that the rules related to the style of swimming designated for the event are being observed, and shall observe the turns and the finishes to assist the inspectors of turns. SW Masing-masing juri gaya memastikan bahwa peraturan yang berhubungan dengan gaya yang dilakukan perenang untuk acara itu telah dilaksanakan dan memperhatikan juga pembalikan dan finish untuk membantu Pengawas Pembalikan. SW Judges of Stroke shall report to the Referee any violation on signed cards detailing the event, lane number, and the infraction. Peraturan Lomba Renang

38 38 SW Juri gaya harus melaporan suatu pelanggaran kepada Referee, pada kartu yang telah ditandatangani, berisi secara rinci nomor acara, nomor lintasan dan pelanggarannya. SW 2.8 Chief Timekeeper SW 2.8 Ketua Pencatat Waktu SW The chief timekeeper shall assign the seating positions for all timekeepers and the lanes for which they are responsible. It is advisable that there shall be three (3) timekeepers for each lane. If Automatic Officiating Equipment is not used there shall be two (2) additional timekeepers designated, either of whom shall be directed to replace a timekeeper whose watch did not start or stopped during an event, or who for any other reason is not able to record the time. When using digital watches, final time and place is determined by time. SW Ketua pencatat waktu menentukan posisi dari semua pencatat waktu dengan lintasan yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini disarankan tiap lintasan terdiri dari 3 pencatat waktu. Apabila peralatan pencatat waktu otomatis tidak digunakan, harus ditambahkan 2 orang pencatat waktu. Salah satu diantara mereka dapat langsung menggantikan seorang pencatat waktu yang stop watchnya tidak bekerja atau berhenti bekerja dalam acara yang sedang berlangsung, atau siapa saja yang dikarenakan suatu alasan tidak dapat mencatat waktu. Bila menggunakan waktu digital, waktu final dan kedudukan ditentukan oleh waktu. SW When only one (1) timekeeper per lane is available, an extra timekeeper must be assigned in case of a malfunction of a stopwatch. In addition the Chief Timekeeper must always record the time of the winner of each heat. SW Jika hanya menggunakan satu (1) pencatat waktu perlintasan, maka pencatat waktu cadangan harus disediakan untuk kasus tidak berfungsinya stopwatch. Pada keadaan ini Ketua Pencatat waktu harus selalu mencatat waktu pemenang (juara) pada setiap seri. SW The chief timekeeper shall collect from the timekeepers in each lane a card showing the times recorded and, if necessary, inspect their watches. Tri Tunggal Setiawan

39 39 SW Ketua pencatat waktu, harus mengumpulkan kartu dari pencatat waktu pada tiap lintasan, yang menunjukkan catatan waktu dan bila dianggap perlu memeriksa stopwatchnya. SW The chief timekeeper shall record or examine the official time on the card for each lane. SW Ketua pencatat waktu harus mencatat atau menentukan waktu resmi tiap lintasan pada kartu. SW 2.9 Timekeepers SW 2.9 Pencatat Waktu SW Each timekeeper shall take the time of the swimmers in the lane assigned to him in accordance with SW The watches shall be certified correct to the satisfaction of the meet Management Committee. SW Setiap pencatat waktu harus mencatat waktu dari perenang yang telah ditetapkan baginya, sesuai dengan SW Stopwatchnya harus mendapat sertifikat (ditera) yang menyatakan bahwa stopwatch itu benar (valid) untuk meyakinkan panitia penyelenggara. SW Each timekeeper shall start his watch at the starting signal, and shall stop it when the swimmer in his lane has completed the race. Timekeepers may be instructed by the chief timekeeper to record times at intermediate distances in races longer than 100 metres. SW Setiap pencatat waktu harus menghidupkan stopwatch pada tanda start, dan harus mematikan stopwatch bila perenang dalam lintasanya menyelesaikan lomba. Para pencatat waktu boleh mendengarkan petunjuk dari ketua pencatat waktu untuk mencatat waktu di tengah jarak (split) pada nomor lomba lebih dari 100m. SW Promptly after the race, the timekeepers in each lane shall record the times of their watches on the card, give them to the chief timekeeper, and if requested present their watches for inspection. Their watches must be cleared at the short whistle of the Referee announcing the following race. SW Segera setelah lomba, pencatat waktu dari tiap lintasan harus mencatat waktu dari stopwatchnya pada sebuah kartu, memberikan itu kepada ketua pencatat waktu, dan minta untuk memeriksa stopwatchnya. Mereka harus mengembalikan ke nol Peraturan Lomba Renang

40 40 (clear ke nol) stopwatchnya, pada saat peluit pendek-pendek dari Referee sebagai tanda lomba akan dilanjutkan kembali. SW Unless video timing is used, it may be necessary to use the full complement of timekeepers even when Automatic Officiating Equipment is used. SW Kecuali kalau video waktu digunakan, ini mungkin jadi kebutuhan untuk melengkapi tugas pencatat waktu walaupun peralatan perjurian otomatis digunakan. SW 2.10 Chief Finish Judge SW 2.10 Ketua Juri Kedatangan SW The chief finish judge shall assign each finish judge his position and the placing to be determined. SW Ketua juri finish, harus menetapkan posisi tiap juri finish yang akan menentukan kedudukan. SW After the race, the chief finish judge shall collect signed result sheets from each finish judge and establish the result and placing which will be sent directly to the Referee. SW Setelah lomba, Ketua juri finish harus mengumpulkan formulir hasil yang telah ditentukan dari tiap juri finish dan memastikan hasil dan kedudukan yang akan dikirimkan langsung kepada Referee. SW Where Automatic Officiating Equipment is used to judge the finish of a race, the chief finish judge must report the order of finish recorded by the Equipment after each race. SW Apabila peralatan otomatis digunakan sebagai perjurian untuk menentukan finish dalam lomba, Ketua juri finish harus melaporkan urutan finish yang telah dicatat oleh peralatan itu setiap setelah lomba. SW 2.11 Finish Judges SW 2.11 Juri Kedatangan SW Finish judges shall be positioned in elevated stands in line with the finish where they have at all times a clear view of the course and the finish line, unless they operate an Automatic Officiating device in their respective assigned lanes by depressing the "pushbutton" at the completion of the race. Tri Tunggal Setiawan

41 41 SW Juri finish harus ditempatkan pada tangga yang berjenjang naik dengan posisi segaris dengan finish, dimana mereka sepanjang waktu, dapat memandang dengan jelas area lomba dan garis finish, kecuali mereka mengoperasikan peralatan perjurian otomatis di lintasan masing-masing dengan menekan tombol (push-button) pada saat lomba telah selesai (finish). SW After each event the finish judges shall decide and report the placing of the swimmers according to the assignments given to them. Finish judges other than push-button operators shall not act as timekeepers in the same event. SW Setelah setiap event, juri finish harus menentukan dan melaporkan kedudukan dari tiap perenang sesuai dengan tugas yang diberikan kepada mereka. Juri finish selain sebagai operator yang menekan tombol, tidak boleh bertindak sebagai pencatat waktu dalam acara yang sama. SW 2.12 Desk Control (other than for Olypic Games and World Championships) SW 2.12 Pengolah hasil (selain untuk Olimpiade dan Kejuaraan Dunia) SW The chief recorder is responsible for checking results from computer printouts or from results of times and placing in each event received from the Referee. The chief recorder shall witness the Referee's signing the results. SW Ketua pengolah hasil bertanggung jawab untuk memeriksa hasil dari cetakan komputer atau dari hasil catatan waktu dan kedudukan dalam setiap event yang diterimanya dari Referee. Ketua pengolah hasil harus menyaksikan Referee dalam menentukan hasil. SW The recorders shall control withdrawals after the heats or finals, enter results on official forms, list all new records established, and maintain scores where appropriate. SW Pengolah hasil harus memeriksa pengunduran diri setelah seri atau final, memasukkan hasil pada sebuah formulir resmi, membuat daftar dari semua rekor baru yang ditetapkan, dan mengurus nilai (menghitung score) secara tepat. Peraturan Lomba Renang

42 42 SW 2.13 Officials Decision Making SW 2.13 Pengambilan Keputusan Para Juri SW Officials shall make their decision autonomously and independently of each other unless otherwise provided in the Swimming Rules. SW Para juri harus membuat keputusan mereka secara otonom dan independen, kecuali jika tidak diatur dalam Swimming Rules (Peraturan Renang). PENTING... Dalam menginterpretasikan suatu kejadian bukan berdasar perasaan tetapi berdasar apa yang dilihat. Jika judges/yuri ragu maka berikan keuntungan pada atlet. Jangan berdiskusi dengan teman (mengintervensi suatu kejadian). Bertugas dengan fair, adil, jujur dan melepas semua atribut kompetitor. Panitia, Technical Official, Manager, Pelatih, Atlet, termasuk orang tua dan penonton merupakan Team Work yang harus bekerjasama dan saling pengertian untuk memperlancar jalannya lomba Tri Tunggal Setiawan

43 43 Sampaikan protes SESUAI GR 9.2 dengan cara yang santun, bermartabat, berbudaya, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan serta saling menghargai dan pengertian bahwa Judges adalah manusia biasa yang suatu saat bisa melakukan suatu kesalahan/kelalaian... GUOBLOOK.. Bisa jadi wasit tidak...? Atletku salah apa... kok di Disqualifikasi?? Catatan: Mulai akhir tahun 2018 deposit untuk protes tidak lagi 100 Francs Swiss tetapi dinaikkan menjadi 500 Francs Swiss atau yang setara (1 Francs Swiss setara dengan Rp = Rp ). Peraturan Lomba Renang

44 44 SW 3 SEEDING OF HEATS, SEMI-FINALS AND FINALS - SUSUNAN SERI, SEMI FINAL DAN FINAL The starting stations for all events in Olympic Games, World Championships, Regional Games and other FINA competitions shall be by seeding as follows: Posisi lintasan saat start untuk semua acara Olympic Games, World Championships, Kejuaraan Regional dan kompetisi FINA lainnya harus dilakukan Seeding sebagai berikut: SW 3.1 Heats SW 3.1 Seri SW The best competitive times of all entrants for the announced qualifying period prior to the entry deadline of the competition shall be submitted on entry forms or on-line, as requested, and listed in order of time by the Management Committee. Swimmers who do not submit official recorded times shall be considered the slowest and shall be placed at the end of the list with a no time. Placement of swimmers with identical times or of more than one swimmer without times shall be determined by draw. Swimmers shall be placed in lanes according to the procedures set forth in SW below. Swimmers shall be placed in trial heats according to submitted times in the following manner. SW Waktu terbaik dari seluruh peserta yang diumumkan secara berkala menjelang batas akhir (dead line) hari perlombaan, harus didaftarkan pada formulir pendaftaran atau permohonan secara on line dan disusun berdasarkan urutan waktu oleh panitia penyelenggara. Perenang yang tidak memasukkan catatan waktu resmi dipertimbangkan sebagai yang terendah tanpa catatan waktu dan ditempatkan pada posisi yang terakhir dari semua pendaftar. Penempatan dari para perenang yang memiliki catatan waktu, atau lebih dari satu perenang yang tidak memiliki catatan waktu akan ditentukan dengan undian. Para perenang harus ditempatkan dalam lintasan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam empat aturan SW dibawah ini. Para perenang akan ditempatkan dalam seri pendahuluan sesuai dengan waktu yang didaftarkan dengan cara berikut. SW If one heat, it shall be seeded as a final and swum only during the final session. SW Bila satu seri, ini akan di tetapkan sebagai final dan renangnya dilakukan pada sesi final. Tri Tunggal Setiawan

45 45 SW If two heats, the fastest swimmer shall be seeded in the second heat, next fastest in the first heat, next fastest in the second heat, next in the first heat, etc. SW Bila dua seri, perenang tercepat akan ditempatkan pada seri kedua, perenang tercepat berikutnya pada seri satu, perenang tercepat berikutnya pada seri kedua, berikutnya pada seri satu, dan begitu seterusnya. SW If three heats, except 400m, 800m and 1500m events, the fastest swimmer shall be placed in the third heat, next fastest in the second, next fastest in the first. The fourth fastest swimmer shall be placed in the third heat, the fifth in the second heat, and the sixth fastest in the first heat, the seventh fastest in the third heat, etc. SW Bila tiga seri, kecuali nomor 400m, 800m, 1500m, perenang tercepat akan ditempatkan pada seri ketiga, tercepat berikutnya pada seri kedua, tercepat berikutnya dalam seri satu. Perenang ke empat berikutnya harus ditempatkan pada seri ketiga, perenang kelima pada seri kedua, dan perenang tercepat ke enam pada seri pertama, perenang tercepat ke tujuh pada seri ke tiga, dan seterusnya. SW If four or more heats, except 400m, 800m and 1500m events, the last three heats of the event shall be seeded in accordance with SW above. The heat preceding the last three heats shall consist of the next fastest swimmers; the heat preceding the last four heats shall consist of the next fastest swimmers, etc. Lanes shall be assigned in descend-ing order of submitted times within each heat, in accordance with the pattern outlined in SW below. SW Bila empat seri atau lebih, kecuali nomor 400m, 800m, 1500m, tiga seri terakhir dari acara itu harus disusun sesuai dengan SW diatas. Seri sebelumnya, tiga seri terakhir harus terdiri dari perenang tercepat berikutnya, seri sebelumnya, empat (4) seri terakhir harus terdiri perenang tercepat berikutnya, dan seterusnya. Lintasan akan ditetapkan dengan cara descending (turun dari besar ke kecil) dari waktu yang dimasukan dalam tiap seri, sesuai dengan pola dalam SW berikut. SW For 400m, 800m and 1500m events, the last two heats of the event shall be seeded in accordance with SW Peraturan Lomba Renang

46 46 SW Untuk acara 400m, 800m, dan 1500m, dua seri terakhir harus di susun sesuai dengan SW SW Exception: When there are two or more heats in an event, there shall be a minimum of three swimmers seeded into any one preliminary heat, but subsequent scratches may reduce the number of swimmers in such heat to less than three. SW Pengecualian, bila dimana ada dua seri atau lebih dalam sebuah acara, dengan begitu harus ada minimum tiga perenang dalam seri pendahuluan, tetapi apabila berikutnya ada yang mengundurkan diri, dengan begitu akan mengurangi jumlah perenang, sehingga dalam seri ini akan kurang dari tiga. SW Where a 10 lane pool is available and equal times are established for the 8th place in the heats of 800m and 1500m Freestyle events, lane 9 will be used with a draw for lane 8 and lane 9. In case of three (3) equal times for 8th place, lane 9 and 0 will be used with a draw for lane 8, 9 and 0. SW Apabila kolam dengan 10 lintasan dan ada waktu yang ditetapkan sama untuk tempat ke-8 pada nomor 800m dan 1500m gaya bebas, maka lintasan 8 dan 9 digunakan bagi yang memiliki waktu sama. Dalam kasus ada tiga (3) waktu yang sama untuk posisi 8 maka lintasan 9 dan 0 digunakan bagi perenang yang memiliki waktu sama, yaitu untuk lintasan 8, 9 dan 0. SW Where a 10 lane pool is not available SW will apply. SW Dimana kolam dengan 10 lintasan tidak tersedia maka SW akan berlaku. SW Except for 50 metre events in 50 metre pools, assignment of lanes shall be (number 1 lane being on the right side of the pool (0 when using pools with 10 lanes) when facing the course from the starting end) by placing the fastest swimmer or team in the centre lane in pool with an odd number of lanes, or in lane 3 or 4 respectively in pools having 6 or 8 lanes. In pools using 10 lanes, the fastest swimmer shall be placed in lane 4. The swimmer having the next fastest time is to be placed on his left, then alternating the others to right and left in accordance with the submitted times. Swimmers with identical times shall be assigned their lane positions by draw within the aforesaid pattern. Tri Tunggal Setiawan

47 47 SW Kecuali pada acara 50m di kolam 50 meter, penempatan lintasan seharusnya (lintasan nomor 1 di sisi sebelah kanan kolam renang (0 apabila 10 lintasan) kalau kita menghadap kolam renang dari sisi tempat start) dengan menempatkan perenang atau tim tercepat di lintasan tengah pada kolam itu, sesuai dengan nomor yang ada atau lintasan 3 atau lintasan 4, bila kolam renang memiliki 6 atau 8 lintasan, perenang yang memiliki waktu lebih cepat berikutnya akan ditempatkan di sebelah kirinya, seterusnya bergantian, yang lainnya di sebelah kanan dan kiri, sesuai dengan waktu yang didaftarkan. Para perenang yang tidak memiliki catatan waktu, penempatan lintasan bagi mereka ditentukan dengan undian dalam pola tersebut diatas. SW When 50 metre events are contested in 50 metre pools, the races may be swum, at the discretion of the Management Committee, either from the regular starting end to the turning end or from the turning end to the starting end, depending upon such factors as existence of adequate Automatic Equipment, Starter's position, etc. The Management Committee should advise swimmers of their determination well before the start of the competition. Regardless of which way the race is swum, the swimmers shall be seeded in the same lanes in which they would be seeded if they were both starting and finishing at the starting end. SW Apabila acara 50m dilakukan pada kolam renang 50 meter, perlombaan tersebut dapat dilaksanakan atas kebijakan panitia penyelenggara, selain seperti yang biasanya dilakukan start dilakukan dari sisi tempat start ke sisi tempat pembalikan, atau dari sisi pembalikan ke sisi tempat start, tergantung dari beberapa faktor, misalnya keberadaan peralatan perjurian otomatis yang akurat, posisi Starter, dansebagainya. Panitia penyelenggara harus memberitahukan kepada para perenang atas ketetapan mereka dengan sebaik-baiknya sebelum lomba dimulai, bagaimanapun caranya lomba itu dilakukan, para perenang harus ditempatkan pada lintasan yang sama, sebagaimana seharusnya mereka ditempatkan, dimana keduanya start dan finish pada sisi starting end. SW 3.2 Semi-Finals and Finals SW 3.2 Semi Final dan Final SW In the semi-finals heats shall be assigned as in SW Peraturan Lomba Renang

48 48 SW Dalam semi final, seri harus ditentukan seperti dalam aturan SW SW Where no preliminary heats are necessary, lanes shall be assigned in accordance with SW above. Where preliminary heats or semi-finals have been held, lanes shall be assigned as in SW based, however, on times established in such heats. SW Dimana tidak ada seri pendahuluan, lintasan seharusnya ditetapkan sesuai dengan SW diatas. Dimana seri pendahuluan atau semi final telah dilaksanakan, ketetapan susunan lintasan berdasarkan SW bagaimanapun waktu ditetapkan (digunakan) dalam menyusun seri. SW In the event that swimmers from the same or different heats have equal times registered to 1/100 second for either the eighth/tenth place or sixteenth/twentieth place depending on the use of 8 or 10 lanes, there shall be a swim-off to determine which swimmer shall advance to the appropriate finals. Such swim-off shall take place after all involved swimmers have completed their heats at a time agreed between the event management and the parties involved. Another swim-off shall take place if equal times are registered again. If required, a swim off will take place to determine 1st and 2nd reserve if equal times are recorded. SW Dalam suatu acara, dimana perenang dari seri yang sama atau dari seri berbeda memiliki catatan waktu sama sampai satu per seratus detik (1/100 detik), pada posisi 8 atau10 atau 16 atau 20 dengan menggunakan 8 atau 10 lintasan, mereka harus melakukan swim off (renang ulang) untuk menentukan perenang mana yang beruntung masuk final. Dengan begitu suatu swim off harus dilakukan setelah semua perenang yang terlibat menyelesaikan seri mereka pada waktu yang disetujui antara manager lomba dan peserta yang terlibat. Swim off harus dilakukan bila catatan waktunya sama lagi. Jika dikehendaki swim off akan dilakukan untuk menentukan tempat pertama dan kedua jika catatan waktunya sama. SW Where one or more swimmers scratch from a semi-final or final reserves will be called in order of classifications in heats or semifinals. The event or events must be re-seeded and supplementary sheets must be issued detailing the changes or substitutions, as prescribed in SW Tri Tunggal Setiawan

49 49 SW Apabila seorang perenang atau lebih mengundurkan diri dari semi final ke final, cadangan akan dipanggil sesuai urutan klasifikasinya dalam seri atau semi final. Acara itu harus disusun ulang dan formulir (ralat) harus mencantumkan dengan rinci perubahan atau cadangan sebagaimana yang diuraikan dalam SW SW For heats, semi-finals and finals, swimmers shall report to the First Call Room at a time determined by the event management. After inspection, swimmers proceed to the final call-room.. SW Untuk seri, semi final dan final, perenang harus lapor ke Ruang Pemanggil Pertama terlebih dahulu pada waktu yang ditentukan manager lomba. Setelah pemeriksaan, perenang menuju Ruang Pemanggil Terakhir. SW 3.3 In other competitions, the draw system may be used for assigning lane positions. SW 3.3 Pada kompetisi yang lain cara undian dapat digunakan untuk menentukan posisi lintasan. SW 4 THE START- START SW 4.1 The start in Freestyle, Breaststroke, Butterfly and Individual Medley races shall be with a dive. On the long whistle (SW 2.1.5) from the Referee the swimmers shall step onto the starting platform and remain there. On the Starter's command "take your marks", they shall immediately take up a starting position with at least one foot at the front of the starting platforms. The position of the hands is not relevant. When all swimmers are stationary, the Starter shall give the starting signal. SW 4.1 Start dalam lomba gaya bebas, gaya dada, gaya kupu, dan gaya ganti perorangan harus dengan loncat. Pada peluit panjang (SW 2.1.5) dari Referee, perenang harus melangkah naik ke atas papan start dan diam di situ. Pada aba-aba take your marks dari Starter, mereka harus segera ambil posisi start, dengan setidaknya satu kaki di depan papan start, posisi tangan tidak ditentukan. Bila seluruh perenang telah diam, tanda start harus diberikan. SW 4.2 The start in Backstroke and Medley Relay races shall be from the water. At the Referee's first long whistle (SW 2.1.5), the swimmers shall immediately enter the water. At the Referee's second long whistle the swimmers shall return without undue delay to the starting position (SW Peraturan Lomba Renang

50 50 6.1). When all swimmers have assumed their starting positions, the Starter shall give the command "take your marks". When all swimmers are stationary, the Starter shall give the starting signal. SW 4.2 Start pada nomor gaya punggung dan gaya ganti estafet harus dari air, pada bunyi peluit panjang pertama dari Referee (SW 2.1.5) para perenang harus segera masuk ke air. Pada peluit panjang kedua dari Referee perenang harus segera kembali ke posisi start tanpa menunda (SW 6.1). Apabila seluruh perenang telah ambil posisi start, Starter harus memberikan aba-aba Take your marks. Apabila semua perenang telah diam, Starter harus memberikan tanda start. SW 4.3 In Olympic Games, World Championships and other FINA events the command "Take your marks" shall be in English and the start shall be by multiple loudspeakers, mounted one at each starting platform. SW 4.3 Dalam Olympic Games, World Championships dan acara FINA lainya aba-aba Take your marks harus dalam Bahasa Inggris dan dalam start digunakan beberapa pengeras suara, di tiap papan start dipasang satu (1) pengeras suara. SW 4.4 Any swimmer starting before the starting signal has been given, shall be disqualified. If the starting signal sounds before the disqualification is declared, the race shall continue and the swimmer or swimmers shall be disqualified upon completion of the race. If the disqualification is declared before the starting signal, the signal shall not be given, but the remaining swimmers shall be called back and start again. The Referee repeats the starting procedure beginning with the long whistle (the second one for backstroke) as per SW SW 4.4 Seorang perenang yang melakukan start, sebelum tanda start diberikan harus didisqualifikasi. Apabila tanda start dibunyikan sebelum disqualifikasi dinyatakan, lomba tetap dilangsungkan, dan perenang atau para perenang yang melanggar akan didisqualifikasi setelah lomba selesai. Apabila disqualifikasi dinyatakan sebelum tanda start, tanda start harus tidak diberikan, tetapi perenang yang tersisa dipanggil kembali dan start lagi. Referee mengulang prosedur start diawali dengan peluit panjang (kedua untuk backstroke) seperti pada SW Interpretation: After all swimmers are stationary (SW 4.1), any swimmer who moves before the starting signal may be disqualified when such movement if observed and confirmed by both the Starter and Referee (SW 2.1.6). When video-tape timing system (FR 4.7.3) is available, it may be used to verify the disqualification. Tri Tunggal Setiawan

51 51 Interpretasi: Setelah semua perenang "diam" (SW 4.1), setiap perenang yang bergerak sebelum tanda start dapat didiskualifikasi ketika gerakan tersebut teramati dan dikonfirmasi oleh Starter dan Referee (SW 2.1.6). Ketika video-tape timing system (FR 4.7.3) tersedia, dapat digunakan untuk memverifikasi diskualifikasi. SW 5 FREESTYLE GAYA BEBAS SW 5.1 Freestyle means that in an event so designated the swimmer may swim any style, except that in individual medley or medley relay events, freestyle means any style other than backstroke, breaststroke or butterfly. SW 5.1 Yang dimaksud gaya bebas dalam sebuah lomba telah ditentukan, perenang dapat berenang dengan gaya apa saja., kecuali pada gaya ganti perorangan atau gaya ganti estafet, yang dimaksud gaya bebas, suatu gaya selain gaya punggung, gaya dada atau gaya kupu-kupu. SW 5.2 Some part of the swimmer must touch the wall upon completion of each length and at the finish. SW 5.2 Bagian dari tubuh perenang harus menyentuh dinding setiap menyelesaikan masing-masing jarak atau ketika finish. SW 5.3 Some part of the swimmer must break the surface of the water throughout the race, except it shall be permissible for the swimmer to be completely submerged during the turn and for a distance of not more than 15 metres after the start and each turn. By that point, the head must have broken the surface. SW 5.3 Bagian dari tubuh perenang harus memecah permukaan air sepanjang dia berlomba, pengecualian ini boleh dilakukan bagi perenang untuk menyelam sepenuhnya yaitu selagi melakukan pembalikan, untuk jarak tidak lebih dari lima belas (15) meter setelah start dan tiap pembalikan. Pada titik itu kepala harus memecahkan permukaan air. SW 6 BACKSTROKE GAYA PUNGGUNG SW 6.1 Prior to the starting signal, the swimmers shall line up in the water facing the starting end, with both hands holding the starting grips. Peraturan Lomba Renang

52 52 Standing in or on the gutter or bending the toes over the lip of the gutter is prohibited. SW 6.1 Menjelang tanda start, perenang harus di atas garis permukaan air menghadap ke sisi tempat start, dengan kedua tangan memegang grip, berdiri di atas atau di dalam parit (gutter) atau menekuk jari di atas bibir parit tidak diperbolehkan. SW 6.2 At the signal for starting and after turning the swimmer shall push off and swim upon his back throughout the race except when executing a turn as set forth in SW 6.5. The normal position on the back can include a roll movement of the body up to, but not including 90 degrees from horizontal. The position of the head is not relevant. SW 6.2 Pada tanda untuk start dan setelah pembalikan perenang harus melakukan tolakan dan berenang dengan punggungnya sepanjang lomba, kecuali saat melakukan pembalikan seperti yang diatur dalam SW.6.5. Posisi normal pada punggung (telentang) dapat meliputi satu gerakan badan berputar ke atas, tetapi tidak melebihi 90 derajat dari bidang horizontal, posisi kepala tidak dikaitkan. (koreksi: mungkin SW 6.4) SW 6.3 Some part of the swimmer must break the surface of the water throughout the race. It is permissible for the swimmer to be completely sub-merged during the turn, and for a distance of not more than 15 metres after the start and each turn. By that point the head must have broken the surface. SW 6.3 Sebagian dari tubuh perenang harus memecah permukaan air sepanjang lomba. Di izinkan bagi perenang untuk menyelam sepenuhnya selama pembalikan, dan untuk satu jarak yang tidak lebih dari 15m setelah start dan setiap setelah pembalikan. Pada titik itu kepala harus memecahkan permukaan air. SW 6.4 When executing the turn there must be a touch of the wall with some part of the swimmer s body in his/her respective lane. During the turn the shoulders may be turned over the vertical to the breast after which an immediate continuous single arm pull or immediate continuous simultaneous double arm pullmay be used to initiate the turn. The swimmer must have returned to the position on the back upon leaving the wall. SW 6.4 Ketika melakukan pembalikan perenang harus menyentuh dinding dengan sebagian dari tubuhnya pada lintasan masing-masing. Selama pembalikan bahu boleh berputar lebih dari vertikal sampai dadanya menghadap ke air, setelah itu langsung siap melakukan Tri Tunggal Setiawan

53 53 tarikan satu tangan atau siap melakukan tarikan dua tangan bersamaan untuk memulai pembalikan. Perenang harus kembali ke posisi telentang selagi dia meninggalkan dinding. SW 6.5 Upon the finish of the race the swimmer must touch the wall while on the back in his/her respective lane. SW 6.5 Dalam finish, perenang harus menyentuh dinding dengan posisi terlentang (pada punggung) di lintasan masing-masing. SW 7 BREASTSTROKE GAYA DADA SW 7.1 After the start and after each turn, the swimmer may take one arm stroke completely back to the legs during which the swimmer may be submerged. At any time prior to the first Breaststroke kick after the start and after each turn a single butterfly kick is permitted. The head must break the surface of the water before the hands turn inward at the widest part of the second stroke. SW 7.1 Setelah start dan pembalikan, perenang boleh melakukan satu tarikan lengan lengkap ke belakang sampai kaki selama perenang menyelam sepenuhnya. Setiap saat sebelum tendangan kaki dada pertama setelah start dan pembalikan diperbolehkan melakukan satu tendangan dholpin. Kepala harus memecah permukaan air, sebelum tangan ditarik ke dalam dari bidang yang terlebar pada tarikan tangan kedua. SW 7.2 From the beginning of the first arm stroke after the start and after each turn, the body shall be on the breast. It is not permitted to roll onto the back at any time except at the turn after the touch of the wall where it is permissible to turn in any manner as long as the body is on the breast when leaving the wall. From the start and throughout the race the stroke cycle must be one arm stroke and one leg kick in that order. All movements of the arms shall be simultaneous and on the same horizontal plane without alternating movement. SW 7.2 Dari awal melakukan tarikan tangan pertama setelah start dan setiap pembalikan, badan harus tetap telungkup (dada menghadap air). Berputar menjadi terlentang (punggung menghadap air) sekali waktupun tidak dibolehkan, kecuali pada pembalikan setelah menyentuh dinding di mana itu diperbolehkan untuk membalik dengan cara apapun selama tubuh tetap telungkup (dada menghadap air) ketika meninggalkan dinding. Dari start dan sepanjang lomba satu siklus harus satu tarikan tangan dan satu tendangan kaki itu harus Peraturan Lomba Renang

54 54 dilakukan. Semua gerakan tangan harus bersamaan dan dalam bidang horizontal, tanpa melakukan gerakan bergantian. SW 7.3 The hands shall be pushed forward together from the breast on, under, or over the water. The elbows shall be under water except for the final stroke before the turn, during the turn and for the final stroke at the finish. The hands shall be brought back on or under the surface of the water. The hands shall not be brought back beyond the hip line, except during the first stroke after the start and each turn. SW 7.3 Tangan harus di dorong dari dada ke depan bersamaan, di atas, di dalam dan melampaui permukaan air. Siku harus berada di bawah permukaan air, kecuali pada stroke terakhir sebelum pembalikan, selama pembalikan dan stroke terakhir dalam finish. Kedua tangan di bawa ke belakang, di permukaan air atau di bawah permukaan air. Tangan tidak boleh di tarik ke belakang melampaui garis pinggang, kecuali pada tarikan pertama setelah start dan pembalikan. SW 7.4 During each complete cycle, some part of the swimmer s head must break the surface of the water. All movements of the legs shall be simultaneous and on the same horizontal plane without alternating movement. SW 7.4 Setiap siklus lengkap, sebagian dari kepala perenang harus memecah permukaan air. Selanjutnya seluruh gerakan kaki harus bersamaan (simultan) dan dalam bidang horizontal yang sama tanpa gerakan bergantian. SW 7.5 The feet must be turned outwards during the propulsive part of the kick. Alternating movementsor downward butterfly kicks are not permitted except as in SW 7.1. Breaking the surface of the water with the feet is allowed unless followed by a downward butterfly kick. SW 7.5 Kedua kaki harus diputar keluar selagi melakukan tendangan untuk mendapatkan daya dorong. Satu gerakan bergantian atau tendangan dholpin ke bawah tidak dibolehkan. Kecuali seperti dalam SW 7.1. Memecahkan permukaan air dengan menggunakan kaki itu boleh kecuali diikuti dengan tendangan dolphin ke bawah. SW 7.6 At each turn and at the finish of the race, the touch shall be made with both hands separated and simultaneously at, above, or below the water level. At the last stroke before the turn and at the finish an arm stroke not followed by a leg kick is permitted. The head may be submerged after the last arm pull prior to the touch, provided it breaks Tri Tunggal Setiawan

55 55 the surface of the water at some point during the last complete or incomplete cycle preceding the touch. SW 7.6 Pada tiap pembalikan dan finish saat lomba, sentuhan ke dinding harus dilakukan dengan kedua tangan terpisah (separated) dan bersamaan (simultan), di atas atau di bawah permukaan air. Pada stroke terakhir sebelum pembalikan dan finish tarikan lengan yang tidak diikuti oleh tendangan kaki, diijinkan. Kepala boleh tenggelam setelah tarikan lengan terakhir sebelum sentuhan, asalkan pada suatu saat kepala memecah permukaan air selama siklus lengkap atau tidak lengkap sebelum menyentuh. Interpretation: Separated means that the hands cannot be stacked one on top of the other. It is not necessary to see space between the hands. Incidental contact at the fingers is not a concern. Interpretasi: Yang dimaksud dengan separated adalah tangan tidak diletakkan diatas tangan yang lain (menumpuk). Tidak perlu melihat jarak/ruang di antara kedua tangan. Kontak yang tidak disengaja pada jari tidak menjadi perhatian. SW 8 BUTTERFLY GAYA KUPU-KUPU SW 8.1 From the beginning of the first arm stroke after the start and each turn, the body shall be kept on the breast. It is not permitted to roll onto the back at any time, except at the turn after the touch of the wall where it is permissible to turn in any manner as long as the body is on the breast when leaving the wall. SW 8.1 Sejak awal dari tarikan tangan pertama setelah start dan tiap pembalikan tubuh harus tetap telungkup (dada menghadap air). Sekali waktu pun tidak boleh berputar terlentang menghadap air), kecuali pada pembalikan setelah menyentuh dinding dimana itu diperbolehkan untuk membalik dengan cara apapun selama tubuh tetap telungkup (dada menghadap air) ketika meninggalkan dinding. SW 8.2 Both arms shall be brought forward simultaneously over the water and brought backward simultaneously under the water through-out the race, subject to SW 8.5. SW 8.2 Kedua lengan harus dibawa ke depan bersamaan di atas permukaan air dan ditarik ke belakang bersama (simultan) di bawah air selama lomba. Bab ini dijelaskan pada SW 8.5. Peraturan Lomba Renang

56 56 SW 8.3 All up and down movements of the legs must be simultaneous. The legs or the feet need not be on the same level, but they shall not alternate in relation to each other. A breaststroke kicking movement is not permitted. SW 8.3 Seluruh gerakan kaki ke atas dan ke bawah harus simultan, tungkai atau kaki tidak perlu pada level yang sama, tetapi tidak boleh bergantian antara satu dan lainnya. Gerakan tendangan kaki gaya dada tidak di perbolehkan. SW 8.4 At each turn and at the finish of the race, the touch shall be made with both hands separatedand simultaneously, at above or below the water surface. SW 8.4 Pada tiap pembalikan dan finish sentuhan ke dinding harus dilakukan dengan kedua tangan terpisah (separated) dan simultan (bersamaan), di atas atau di bawah permukaan air. SW 8.5 At the start and at turns, a swimmer is permitted one or more leg kicks and one arm pull under the water, which must bring him to the surface. It shall be permissible for a swimmer to be completely submerged for a distance of not more than 15 metres after the start and after each turn. By that point, the head must have broken the surface. The swimmer must remain on the surface until the next turn or finish. SW 8.5 Pada start dan pada pembalikan, seorang perenang dibolehkan melakukan tendangan sekali atau lebih dan satu tarikan tangan di bawah air, yang mana itu membawanya ke permukaan air. Setelah start dan tiap pembalikan perenang dibolehkan menyelam sepenuhnya sampai pada jarak tidak lebih dari 15m. Pada titik 15m itu kepala harus memecah permukaan air. Perenang harus tetap di atas permukaan air sampai pembalikan berikutnya atau finish. Interpretation Separated means that the hands cannot be stacked one on top of the other. It is not necessary to see space between the hands. Incidental contact at the fingers is not a concern. Interpretasi: Yang dimaksud dengan separated adalah tangan tidak diletakkan diatas tangan yang lain (menumpuk). Tidak perlu melihat jarak/ruang di antara kedua tangan. Kontak yang tidak disengaja pada jari tidak menjadi perhatian Tri Tunggal Setiawan

57 57 SW 9 MEDLEY SWIMMING GAYA GANTI SW 9.1 In individual medley events, the swimmer covers the four swimming strokes in the following order: Butterfly, Backstroke, Breaststroke and Freestyle. Each of the strokes must cover one quarter (1/4) of the distance. SW 9.1 Pada nomor gaya ganti perorangan, perenang melakukan empat gaya renang, dengan urutan sebagai berikut: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada dan gaya bebas. Masing-masing gaya harus diselesaikan untuk seperempat (¼) dari jarak. SW 9.2 In Freestyle the swimmer must be on the breast except when executing a turn. The swimmer must return to the breast before any kick or stroke SW 9.2 Pada gaya bebas perenang harus telungkup kecuali ketika saat melakukan pembalikan. Perenang harus kembali telungkup sebelum ada gerakan tungkai atau lengan. SW 9.3 In Medley relay events, swimmers will cover the four swimming strokes in the following order: Backstroke, Breaststroke, Butterfly and Freestyle. Each of the strokes must cover one quarter (1/4) of the distance. SW 9.3 Dalam acara estafet gaya ganti, para perenang melakukan empat gaya renang, dengan urutan sebagai berikut: gaya punggung, gaya dada, gaya kupu, gaya bebas. Masing-masing gaya harus diselesaikan untuk seperempat (¼) dari jarak. SW 9.4 Each section must be finished in accordance with the rule which applies to the stroke concerned. SW 9.4 Tiap urutan gaya itu harus diselesaikan sesuai dengan aturan yang digunakan (berlaku) untuk gaya tersebut. Interpretation: According to SW 9.1 each of the strokes must cover one quarter (1/4) of the distance. Being on the back when leaving the wall for the Freestyle portion of the Ind. Medley is covering more than one quarter of the distance in the style of Backstroke and is, therefore, a disqualification. Backstroke swimming is only defined as being on the back. See also SW 5.1, SW 6.1 SW 6.5, SW 7.1 to 7.6, SW Menurut SW 9.1 setiap gaya harus mencakup seperempat (1/4) dari jarak. Telentang ketika meninggalkan dinding untuk bagian gaya Peraturan Lomba Renang

58 58 bebas saat gaya ganti perorangan berarti meliputi lebih dari seperempat jarak dalam gaya punggung dan oleh karena itu, diskualifikasi. Berenang gaya punggung hanya didefinisikan sebagai telentang (punggung berada di bawah). Lihat juga SW 5.1, SW 6.1 sampai SW 6.5, SW 7.1 sampai SW 7.6, SW 8.1 sampai SW 8.5 SW 10 THE RACE - PERLOMBAAN SW 10.1 All individual races must be held as separate gender events. SW 10.1 Semua nomor individu harus dilombakan secara terpisah antar jenis kelamin. SW 10.2 A swimmer swimming over the course alone shall cover the whole distance to qualify. SW 10.2 Seorang perenang harus berenang menyelesaikan seluruh jarak sendirian, untuk memenuhi syarat (qualify). SW 10.3 The swimmer must remain and finish the race in the same lane in which he/she started. SW 10.3 Seorang perenang harus menyelesaikan lomba (finish) dalam lintasan yang sama dimana dia start. SW 10.4 In all events, a swimmer when turning shall make physical contact with the end of the pool or course. The turn must be made from the wall, and it is not permitted to take a stride or step from the bottom of the pool. SW 10.4 Dalam semua acara, seorang perenang bila pembalikan harus membuat sentuhan fisik pada dinding akhir kolam, pembalikan harus dilakukan dari dinding dan tidak dibolehkan berjalan atau melangkah dari dasar kolam. SW 10.5 Standing on the bottom during freestyle events or during the freestyle portion of medley events shall not disqualify a swimmer, but he shall not walk. SW 10.5 Berdiri di dasar kolam dalam acara gaya bebas, pada porsi gaya bebas dalam acara gaya ganti, seorang perenang tidak akan disqualifikasi tetapi dia tidak boleh jalan. SW 10.6 Pulling on the lane rope is not allowed. SW 10.6 Menarik tali lintasan tidak diperbolehkan. Tri Tunggal Setiawan

59 59 SW 10.7 Obstructing another swimmer by swimming across another lane or otherwise interfering shall disqualify the offender. Should the false be intentional, the Referee shall report the matter to the Member promoting the race, and to the Member of the swimmer so offending. SW 10.7 Menghalangi/merintangi perenang lain dengan berenang melintas kelintasan lain atau dengan hal lain mengganggu, pelaku akan disqualifikasi. Bila kesalahan itu dengan intensif dilakukan, Referee harus melaporkan hal ini kepada federasi yang bertindak sebagai promotor perlombaan ini, dan kepada federasi dari perenang pelaku. SW 10.8 No swimmer shall be permitted to use or wear any device or swimsuit that may aid his/her speed, buoyancy or endurance during a competition (such as webbed gloves, flippers, fins, power bands, or adhesive substances, etc.). Goggles may be worn. Any kind of tape on the body is not permitted unless approved by FINA Sport Medicine Committee. SW 10.8 Tidak seorang perenangpun dibolehkan untuk menggunakan atau memakai alat apapun atau baju renang untuk membatu kecepatan, buoyancy (daya apung) atau daya tahan selama berlomba (misal sarung tangan, sirip, kaki katak, alat yang melekat pada tubuh yang intinya bisa mendeteksi atau menambah kekuatan), kacamata boleh dipakai. Beberapa tali pada badan (deker) tidak diperbolehkan kecuali disetujui oleh Komite Kedokteran Olahraga FINA. SW 10.9 Any swimmer not entered in a race, who enters the water in which an event is being conducted before all swimmers therein have completed the race, shall be disqualified from his next scheduled race in the meet. SW 10.9 Seorang perenang yang tidak terdaftar dalam acara lomba itu, siapa yang masuk ke air dimana satu acara sedang berlangsung, sebelum semua perenang pada acara itu selesai lomba, dikenakan disqualifikasi untuk acara selanjutnya dalam kejuaraan ini. SW There shall be four swimmers on each relay team. Mixed relays may be swum. Mixed Relays must consist of two (2) Men and two (2) Women. Split times achieved in these events cannot be used for records and/or entry purposes. SW Satu regu estafet harus terdiri dari empat (4) perenang. Estafet campuran dapat direnangkan. Estefet campuran harus terdiri dari dua (2) laki-laki dan dua (2) perempuan. Waktu split yang dicapai tidak bisa dipakai untuk record dan atau tujuan pendaftaran. Peraturan Lomba Renang

60 60 SW In relay events, the team of a swimmer whose feet lose touch with the starting platform before the preceding team-mate touches the wall shall be disqualified. SW Dalam acara estafet, seorang perenang dari regu estafet yang kakinya meninggalkan platform sebelum anggota regu (perenang) terdahulu menyentuh dinding akan disqualifikasi. SW Any relay team shall be disqualified from a race if a team member, other than the swimmer designated to swim that length, enters the water when the race is being conducted, before all swimmers of all teams have finished the race. SW Suatu regu estafet akan disqualifikasi dari suatu lomba bila seorang anggota regunya, bukan perenang yang telah ditentukan untuk berenang pada jarak itu, masuk ke air saat lomba sedang berlangsung, sebelum semua perenang dari semua regu menyelesaikan lomba. SW The members of a relay team and their order of competing must be nominated before the race. Any relay team member may compete in a race only once. The composition of a relay team may be changed between the heats and finals of an event, provided that it is made up from the list of swimmers properly entered by a Member for that event. Failure to swim in the order listed will result in disqualification. Substitutions may be made only in the case of a documented medical emergency. SW Anggota dari regu estafet dan urutan yang akan berlomba harus ditentukan sebelum lomba, seorang anggota regu mungkin hanya lomba sekali dalam acara estafet itu. Komposisi dari regu estafet dapat diubah pada acara seri dan final. Perubahan itu dibuat dari daftar nama perenang yang telah didaftarkan untuk acara estafet itu. Berenang (perenang) tidak sesuai dengan urutan yang tercantum akan menghasilkan disqualifikasi. Dalam kasus ini penggantian hanya boleh dilakukan berdasarkan surat keterangan dokter. SW Any swimmer having finished his race, or his distance in a relay event, must leave the pool as soon as possible without obstructing any other swimmer who has not yet finished his race. Otherwise the swimmer committing the fault, or his relay team, shall be disqualified. SW Perenang yang telah selesai lomba, atau telah menempuh jaraknya dalam acara estafet, harus segera meninggalkan kolam renang tanpa menghalangi perenang lain yang belum menyelesaikan Tri Tunggal Setiawan

61 61 lomba. Sebaliknya perenang yang melakukan kesalahan atau regu estafetnya akan disqualifikasi. SW Should a false endanger the chance of success of a swimmer, the Referee shall have the power to allow him to compete in the next heat or, should the false occur in a final event or in the last heat, he/she may order it to be re-swum. SW Kesalahan yang membahayakan (menghilangkan kesempatan) seorang perenang untuk meraih juara, Referee mempunyai kewenangan untuk membolehkan perenang itu tanding pada seri berikut, atau apabila kesalahan itu terjadi pada final atau seri terakhir, perenang itu dapat renang ulang. SW No pace-making shall be permitted, nor may any device be used or plan adopted which has that effect. SW Pace making atau alat apa pun tidak boleh digunakan, atau merencanakan suatu dampak dari alat itu. SW 11 TIMING - PENCATATAN WAKTU SW 11.1 The operation of Automatic Officiating Equipment shall be under the supervision of appointed officials. Times recorded by Automatic Equipment shall be used to determine the winner, all placing and the time applicable to each lane. The placing and times so determined shall have precedence over the decisions of timekeepers. In the event that a break-down of the Automatic Equipment occurs or that it is clearly indicated that there has been a failure of the Equipment, or that a swimmer has failed to activate the Equipment, the recordings of the timekeepers shall be official (See SW 13.3). SW 11.1 Pengendalian peralatan perjurian otomatis harus dibawah pengawasan seorang juri (Petugas) yang telah ditentukan. Catatan waktu dari peralatan otomatis harus digunakan untuk menetapkan pemenang. Semua kedudukan dan waktu diterapkan untuk semua lintasan. Kedudukan dan waktu yang telah ditetapkan harus dapat dipakai untuk mengatasi keputusan pencatat waktu. Dalam suatu peristiwa dimana peralatan otomatis macet atau jelas-jelas menandakan bahwa peralatan itu gagal, atau dikarenakan seorang perenang gagal mengaktifkan peralatan otomatis itu, maka catatan waktu dari juri pencatat waktu adalah resmi (lihat SW 13.3). SW 11.2 When Automatic Equipment is used, the results shall be recorded only to 1/100 of a second. In the event of equal times, all Peraturan Lomba Renang

62 62 swimmers who have recorded the same time at 1/100 of a second shall be accorded the same placing. Times displayed on the electronic scoreboard should show 1/100 of a second. SW 11.2 Apabila peralatan otomatis digunakan, hasil yang harus dicatat hanya sampai 1/100 detik. Dalam satu kejadian ada waktu sama, semua perenang yang memiliki waktu sama pada 1/100 detik harus ditetapkan memiliki kedudukan sama. Waktu yang ditayangkan di elektronik scoreboard hanya menampilkan sampai 1/100 detik. SW 11.3 Any timing device that is terminated by an official shall be considered a watch. Such manual times must be taken by three timekeepers appointed or approved by the Member in the country concerned. All watches shall be certified as accurate to the satisfaction of the governing body concerned. Manual timing shall be registered to 1/100 of a second. Where no Automatic Equipment is used, official manual times shall be determined as follows: SW 11.3 Suatu peralatan pencatat waktu yang dihentikan oleh seorang juri tentunya stopwatch harus dipertimbangkan. Dengan begitu catatan waktu manual harus diambil dari tiga pencatat waktu yang ditetapkan atau disetujui oleh Federasi dari negara yang bersangkutan. Catatan waktu manual harus dicatat sampai 1/100 detik. Apa bila peralatan otomatis tidak digunakan, catatan waktu manual dari para Juri ditetapkan seperti berikut: SW If two (2) of the three (3) watches record the same time and the third disagrees, the two identical times shall be the official time. SW Apabila dua (2) dari tiga (3) stopwatch mencatat waktu sama dan satu tidak sama, waktu yang sama akan menjadi catatan waktu resmi. SW If all three (3) watches disagree, the watch recording the intermediate time shall be the official time. SW Apabila tiga (3) semua stopwatch tidak sama, catatan waktu yang berada ditengah akan menjadi waktu resmi. SW With only two (2) out of three (3) watches working the average time shall be the official time. SW Apabila hanya dua (2) dari tiga (3) stopwatch yang bekerja maka rata-rata kedua waktu menjadi waktu resmi. Tri Tunggal Setiawan

63 63 SW 11.4 Should a swimmer be disqualified during or following an event, such disqualification should be recorded in the official results, but no time or place shall be recorded or announced. SW 11.4 Seorang perenang yang dikenai disqualifikasi selagi mengikuti suatu acara lomba, dengan begitu disqualifikasi harus dicatat dalam hasil resmi, tetapi tidak ada catatan waktu atau kedudukan serta tidak diumumkan. SW 11.5 In the case of a relay disqualification, legal splits up to the time of the disqualification shall be recorded in the official results. SW 11.5 Dalam hal disqualifikasi pada nomor estafet, split waktu yang sah sebelum disqualifikasi harus dicatat dalam hasil resmi. SW 11.6 All 50 metre and 100 metre splits shall be recorded for lead-off swimmers during relays and published in the official results. SW.11.6 Semua jarak 50m dan 100m saat nomor estafet, waktu split dari perenang yang pertama dicatat dalam hasil resmi. SW 12 WORLD RECORDS REKOR DUNIA SW 12.1 For World Records and World Junior Records in 50 metre courses, the following distances and styles for both sexes shall be recognised: Freestyle 50, 100, 200, 400, 800 and 1500 metres, Backstroke 50, 100 and 200 metres, Breaststroke 50, 100 and 200 metres, Butterfly 50, 100 and 200 metres, Individual Medley 200 and 400 metres, Freestyle Relays 4 x 100 and 4 x 200 metres, Medley Relay 4 x 100 metres, Mixed Relays 4 x 100 m Freestyle and 4 x 100 m Medley. SW 12.1 Untuk Rekor dunia dan rekor dunia yunior di kolam 50m, berikut adalah jarak dan gaya untuk kedua jenis kelamin yang diakui: Rekor dunia pada kolam 50m, yang akan dicatat untuk kedua jenis kelamin adalah pada jarak dan gaya berikut: Gaya Bebas 50m, 100m, 200m, 400m, 800m dan 1500m, Gaya Punggung 50m, 100m dan 200m, Gaya Dada 50m, 100m dan 200m, Gaya Kupu 50m, 100m dan 200m, Gaya Ganti individu 200m dan 400m, Estafet Gaya Bebas 4 x 100m dan 4 x 200m, Estafet Gaya Ganti 4 x 100m, Estafet campuran 4 x 100m bebas dan 4 x 100m gaya ganti. Peraturan Lomba Renang

64 64 SW 12.2 For World Records and World Junior Records in 25 metre courses, the following distances and styles for both sexes shall be recognised For World Records in 25 metre courses, the following distances and styles for both sexes shall be recognised: Freestyle 50, 100, 200, 400, 800 and 1500 metres, Backstroke 50, 100 and 200 metres, Breaststroke 50, 100 and 200 metres, Butterfly 50, 100 and 200 metres, Individual Medley 100, 200 and 400 metres, Freestyle Relays 4 x 50, 4 x 100 and 4 x 200 metres, Medley Relay 4 x 50 and 4 x 100 metres, Mixed Relays 4 x 50 m Freestyle and 4 x 50 m Medley. SW 12.2 Untuk Rekor dunia dan rekor dunia yunior di kolam 25m, berikut adalah jarak dan gaya untuk kedua jenis kelamin yang diakui: Gaya Bebas 50m, 100m, 200m, 400m, 800m dan 1500m, Gaya Punggung 50m, 100m dan 200m, Gaya Dada 50m, 100m dan 200m, Gaya Kupu 50m, 100m dan 200m, Gaya Ganti individu 100m, 200m dan 400m, Estafet Gaya Bebas 4 x 50m, 4 x 100m dan 4 x 200m, Estafet Gaya Ganti 4 x 50m dan 4 x 100m, Estafet campuran 4 x 50m bebas dan 4 x 50m gaya ganti. Note: World Junior Records in 25 metre courses to be recognized after 1 January Catatan: Rekor Dunia Junior pada kolam pedek 25m akan diakui setelah 1 Januari SW 12.3 The age groups for World Junior Records are the same as for the FINA World Junior Swimming Championships. SW 12.3 Kelompok Umur untuk World Junior Records sama seperti untuk FINA World Junior Swimming Championships. SW 12.4 Members of relay teams must be of the same nationality. SW 12.4 Anggota dari regu estafet harus berkewarganegaraan sama. SW 12.5 All records must be made in scratch competition or an individual race against time, held in public and announced publicly by advertisement at least three days before the attempt is to be made. In the event of an individual race against time being sanctioned by a Member, as a time trial during a competition, then an advertisement at Tri Tunggal Setiawan

65 65 least three (3) days before the attempt is to be made shall not be necessary. SW 12.5 Semua rekor harus dibuat dalam kompetisi yang ditentukan (resmi) atau secara perorangan lomba untuk melawan waktu. Dilakukan di depan publik dan disiarkan, dipublikasikan melalui iklan sekurangnya tiga hari sebelum percobaan itu dilakukan. Dalam satu acara lomba dimana seorang berlomba melawan waktu harus disetujui oleh suatu federasi, seperti time trial dalam sebuah kompetisi, dengan begitu publikasi tiga (3) hari sebelum percobaan itu dilaksanakan tidak diperlukan. SW 12.6 The length of each lane of the course must be certified by a surveyor or other qualified official appointed or approved by the Member in the country in which it is situated. SW 12.6 Panjang lintasan dari kolam renang harus mendapat sertifikat (surat keterangan Tera) dari surveyor (jawatan tera) atau dari petugas resmi yang berwenang yang ditetapkan, atau dibuktikan oleh federasi renang dari negara dimana berada. SW 12.7 Where a moveable bulkhead is used, course measurement of the lane must be confirmed at the conclusion of the session during which the time was achieved. SW 12.7 Apabila bulk head yang dapat dipindahkan digunakan, dimana waktu (rekor) telah dicapai, ukuran kolam renang dan tiap lintasan harus dengan tegas dinyatakan dalam hasil dari sesi tersebut. SW 12.8 World Records and World Junior Records will be accepted only when times are recorded by Automatic Officiating Equipment, or Semi- Automatic Officiating Equipment in the case of Automatic Officiating Equipment system malfunction. SW 12.8 Rekor dunia dan rekor dunia yunior hanya diterima bila catatan waktu itu dilaporkan dari peralatan perjurian otomatis atau dari peralatan semi otomatis apabila peralatan otomatis itu bermasalah dan tidak bekerja. SW 12.9 World Records and World Junior Records can be established only by swimmers wearing FINA approved swimsuits SW 12.9 Rekor dunia dan rekor dunia yunior dapat diakui hanya oleh perenang yang menggunakan pakaian yang telah disetujui oleh FINA. Peraturan Lomba Renang

66 66 SW Times which are equal to 1/100 of a second will be recognised as equal records and swimmers achieving these equal times will be called "Joint Holders". Only the time of the winner of a race may be submitted for a World Record. In the event of a tie in a record-setting race, each swimmer who tied shall be considered a winner. SW Dimana catatan waktunya sama hingga 1/100 detik, keduanya akan ditetapkan sebagai rekor, dan perenang yang mencapai waktu disebut pemegang rekor bersama (Joint Holder). Hanya catatan waktu pemenang dari suatu lomba yang boleh diajukan untuk rekor dunia. Dalam sebuah acara lomba ada catatan waktu yang sama (tie), tiap perenang yang mempunyai waktu sama (tie) keduanya akan ditetapkan sebagai pemenang. SW Worlds Records and World Junior Records can be established only in water with less than 3 gr/litre of salt. No World Records will be recognized in any kind of sea or ocean water SW Record dunia dan rekor dunia yunior hanya bisa diakui di air dengan kandungan garam kurang dari 3gr/liter. Record dunia tidak diakui pada air sejenis laut atau air laut. SW The first swimmer in a relay, except in mixed relays, may apply for a World Record. Should the first swimmer in a relay team complete his distance in record time in accordance with the provisions of this subsection, his performance shall not be nullified by any subsequent disqualification of his relay team for violations occurring after his distance has been completed. SW Perenang pertama dari sebuah estafet, kecuali estafet campuran dapat mengajukan permohonan untuk rekor dunia. Perenang pertama dari sebuah regu itu harus menyelesaikan jarak, dalam waktu yang sesuai dengan ketentuan dan bagian dari ketentuan ini. Prestasinya tidak akan hilang karena tahap (perenang) yang lainnya di regunya terkena disqualifikasi sehubungan dengan pelanggaran yang dilakukan, setelah jarak (renang) diselesaikan. SW A swimmer in an individual event may apply for a World Record at an intermediate distance if he or his coach or manager specifically requests the Referee that his performance be especially timed or if the time at the intermediate distance is recorded by Automatic Officiating Equipment. Such swimmer must complete the scheduled distance of the event to apply for a record at the intermediate distance. Tri Tunggal Setiawan

67 67 SW Seorang parenang dalam acara perorangan dapat mengajukan rekor pada setengah jarak (intermediate) apabila dia atau pelatihnya atau managernya pengajukan secara khusus kepada Referee, dimana prestasinya secara khusus akan dicatat waktunya dalam setengah jarak (intermediate) itu dan pencatatan waktu menggunakan peralatan perjurian otomatis. Dengan demikian perenang tersebut harus menyelesaikan jarak yang telah dijadwalkan dari acara itu untuk diajukan sebagai rekor jarak intermediate. SW Applications for World Records and World Junior Records must be made on the FINA official forms (see next page) by the responsible authority of the organizing or management committee of the competition and signed by an authorized representative of the Member in the country of the swimmer, certifying that all regulations have been observed including a negative doping test certification (DC ). The application form shall be forwarded to the Executive Director of FINA within fourteen (14) days after the performance. SW Permohonan untuk pemecahan rekor dunai dan rekor dunia yunior harus diajukan dalam formulir, oleh organisasi berwenang yang bertanggung jawab untuk itu atau oleh panitia penyelenggara kejuaraan itu dan ditandatangani oleh pejabat dari federasi renang di negara perenang itu, dilengkapi dengan keterangan bahwa semuanya telah memenuhi aturan (ketentuan) termasuk keterangan dari doping test yang menyatakan negative (DC ) dan disampaikan ke sekretaris FINA dalam waktu empat belas (14) hari setelah itu dilakukan. SW A claim of a World Record or a World Junior Record performance shall be provisionally reported by or facsimile to the Executive Director of FINA within seven (7) days of the performance. SW Sebuah klaim atas rekor harus dilaporkan sesuai dengan ketentuan yaitu dengan menggunakan atau faksimile, ditujukan kepada Direktur Eksekutif FINA dalam waktu tujuh (7) hari sejak prestasi itu diciptakan. SW The Member in the country of the swimmer should report this performance by letter to the Executive Director of FINA for information and action, if necessary, to assure that the official application has been properly submitted by the appropriate authority. SW Anggota Federasi renang dari negara perenang, harus melaporkan prestasi itu dengan surat kepada Direktur Eksekutif FINA, ini merupakan informasi dan tindakan oleh yang berwenang untuk Peraturan Lomba Renang

68 68 memastikan bahwa permohonan secara resmi yang benar telah didaftarkan. SW On receipt of the official application, and upon satisfaction that the information contained in the application, including a negative doping control test certificate, is accurate, the Executive Director of FINA shall declare the new World Record or World Junior Record, see that such information is published, and see that certificates are provided to those persons whose applications have been accepted. SW Saat menerima permohonan resmi, dan merasa puas dengan isi informasi (memenuhi aturan), termasuk keterangan negative dari hasil test Doping, setelah semua benar, Direktur Eksekutif FINA harus mengumumkan itu sebagai rekor dunia dan rekor dunia yunior yang baru, memperhatikan apakah informasi ini telah dipublikasikan dan memperhatikan apakah keterangan (sertifikat) telah diberikan kepada mereka para pemohon. SW All records made during the Olympic Games, World Championships and World Cups shall be automatically approved. SW Semua rekor yang dibuat dalam Olympic Games, Kejuaraan Dunia dan World Cup secara otomatis disetujui. SW If the procedure of SW has not been followed, the Member in the country of a swimmer can apply for a World Record or a World Junior Record in default thereof. After due investigation, the Executive Director of FINA is authorised to accept such record if the claim is found to be correct. SW Apabila prosedur pada SW tidak dipenuhi, federasi dari negara perenang dapat mengajukan pemecahan rekor dunia atau rekor dunia yunior yang tidak sesuai dari rencana awal. Setelah dilakukan penyelidikan, Direktur Eksekutif FINA mempunyai kewenangan untuk menerima pemecahan rekor bila klaim itu didapati benar. SW If the application for a World Record or a World Junior Record is accepted by FINA, a diploma, signed by the President of FINA shall be forwarded by the Executive Director to the Member in the country of the swimmer for presentation to the swimmer in recognition of the performance. A fifth World Record diploma will be issued to all Members whose relay teams establish a World Record or a World Junior Record. This diploma is to be retained by the Member Tri Tunggal Setiawan

69 69 SW Apabila permohonan pemecahan rekor dunia atau rekor duna yunior telah diterima FINA, sebuah diploma (ijazah), yang ditanda tangani oleh President FINA, kemudian oleh Direktur Eksekutif akan diserahkan kepada federasi renang dari negara perenang, untuk dipersembahkan kepada perenang yang diketahui memecahkan rekor. Lima buah ijazah pemecahan rekor akan dikeluarkan untuk diberikan kepada semua anggota regu estafet yang memecahkan rekor. Diploma itu akan disimpan oleh federasi. SW From time to time, FINA may add new events for which swimmers may establish World Records or World Junior Records. For each such event, FINA will establish Target Times; if a swimmer achieves a time that is better than the Target Time, it shall be considered a World Record or World Junior Record, as long as all requirements in SW 12 are met. SW Dari waktu ke waktu, FINA dapat menambahkan acara baru dimana perenang dapat membuat rekor dunia atau rekor dunia yunior. Untuk setiap acara tersebut, FINA akan menetapkan target waktu; Jika perenang mencapai waktu yang lebih baik daripada Target Waktu, itu harus dianggap sebagai Rekor Dunia atau Rekor Junior Dunia, selama semua persyaratan pada SW 12 terpenuhi. SW 13 AUTOMATIC OFFICIATING PROCEDURE PROSEDUR PERJURIAN OTOMATIS SW 13.1 When Automatic Officiating Equipment (See FR 4) is used in any competition, the placing and times so determined and relay take-offs judged by such Equipment shall have precedence over the timekeepers and inspectors of turns. SW 13.1 Apabila peralatan perjurian otomatis digunakan (lihat FR 4) pada suatu kompetisi, maka kedudukan dan waktu ditentukan oleh alat tersebut dan peralatan perjurian untuk start dalam estafet (relay take-off) akan didahulukan, mengatasi keputusan petugas pencatat waktu dan pengawas pembalikan. SW 13.2 When the Automatic Equipment fails to record the place and/or time of one or more swimmers in a given race: SW 13.2 Bila peralatan otomatis itu gagal mencatat kedudukan dan waktu dari satu perenang atau lebih pada suatu perlombaan: Peraturan Lomba Renang

70 70 SW Record all available Automatic Equipment times and places, SW Semua catatan waktu dan kedudukan yang diberikan peralatan perjurian otomatis, SW Record all human times and places. SW Semua catatan yang dilakukan oleh manusia. SW The official place will be determined as follows: SW Kedudukan resmi akan ditentukan sebagai berikut: SW A swimmer with an Automatic Equipment time and place must retain his relative order when compared with the other swimmers having an Automatic Equipment time and place within that race. SW Seorang perenang dengan catatan waktu dan kedudukan dari peralatan otomatis akan tetap seperti itu sesuai dengan urutan bila dibandingkan dengan perenang lain yang mempunyai waktu dan kedudukan dari peralatan otomatis dalam lomba itu. SW A swimmer not having an Automatic Equipment place but having an Automatic Equipment time will establish his relative order by comparing his Automatic Equipment time with the Automatic Equipment times of the other swimmers. SW Seorang perenang yang tidak memiliki sebuah kedudukan dari peralatan otomatis tetapi memiliki sebuah catatan waktu dari peralatan otomatis, urutan untuknya akan ditetapkan dengan membandingkan catatan waktunya dari peralatan otomatis dengan catatan waktu dari peralatan otomatis perenang lainnya. SW A swimmer having neither an Automatic Equipment place nor an Automatic Equipment time shall establish his relative order by the time recorded by the Semi-Automatic Equipment or by three digital watches. SW Seorang perenang yang tidak memiliki satupun catatan waktu dari peralatan otomatis dan kedudukan dari peralatan otomatis, urutan akan ditentukan oleh catatan dari peralatan semi otomatis atau oleh tiga stopwatch digital. Tri Tunggal Setiawan

71 71 SW 13.3 The official time will be determined as follows: SW 13.3 Waktu resmi akan ditetap sebagai berikut : SW The official time for all swimmers having an Automatic Equipment time will be that time. SW Catatan waktu resmi untuk semua perenang yang memiliki waktu dari peralatan otomatis, waktunya resmi seperti itu. SW The official time for all swimmers not having an Automatic Equipment time will be the three digital watches or the Semi- Automatic Equipment time. SW Waktu resmi untuk semua perenang, yang tidak memiliki waktu dari peralatan otomatis, waktunya dari peralatan semi otomatis atau dari tiga (3) digital stopwatch. SW 13.4 To determine the relative order of finish for the combined heats of an event, proceed as follows: SW 13.4 Untuk menetapkan urutan dalam finish, dari beberapa seri pada satu acara lomba, prosesnya sebagai berikut : SW The relative order of all swimmers will be established by comparing their official times. SW Urutan semua perenang ditetapkan dengan membandingkan waktu resmi mereka. SW If a swimmer has an official time which is tied with the official time(s) of one or more swimmers, all swimmers having that time shall be tied in their relative order of finish in that event. SW Apabila seorang perenang memiliki sebuah catatan waktu resmi sama (tie) dengan catatan waktu resmi dari seorang perenang atau lebih, maka semua perenang yang memiliki waktu sama, urutan mereka dalam finish akan sama. Peraturan Lomba Renang

72 72 AGE GROUP RULES - SWIMMING PERATURAN KELOMPOK UMUR - RENANG SWAG 1 Federations may adopt their own Age Group rules, using FINA technical rules. SWAG 1 Federasi boleh membuat peraturan Kelompok Umur mereka sendiri, dengan menggunakan aturan teknik FINA (FINA technical rule). FINA memberi kebebasan buat anggota Federasi (PRSI) untuk mebuat aturan tersendiri dalam melaksanakan lomba dengan melihat kondisi di tingkat daerah tetapi secara garis besar masih harus berpedoman pada Fina Rules Tri Tunggal Setiawan

73 73 W A R N I N G!!!!!!! GR 8 DILARANG MEROKOK Mohon untuk saling mengingatkan bahwa pada semua kompetisi (internasional, nasional, dan daerah) tidak diijinkan untuk merokok di daerah manapun yang diperuntukkan bagi perenang, baik sebelum selama, atau setelah kompetisi. Apabila ingin merokok mohon keluar dari stadion (area kolam). JADILAH ORANG DEWASA YANG BIJAK DAN BERTANGGUNG JAWAB DENGAN TIDAK MENGOTORI PARU-PARU ANAK-ANAK KITA DENGAN ASAP ROKOK Peraturan Lomba Renang

74 74 Explanatory Memorandum for 2017 FINA Swimming Rule Changes (Version ) Rule Change Explanation SW Where Automatic Officiating Equipment is not available, such equipment must be replaced by a chief timekeeper, three (3) one (1) timekeepers per lane and two (2) one (1) additional timekeepers. SW A Chief Finish Judge and finish judges may be used when Automatic Equipment and/or three (3) digital watches per lane are not used. SW The Supervisor shall supervise the automatic timing operation including the review of backup timing cameras video timing. SW The supervisor may review the video used for backup timing to confirm early take-off. SW Unless a video timing backup system is used, it may be necessary to use the full complement of timekeepers even when Automatic Officiating Equipment is used. SW The chief inspector of turns shall receive the reports from the inspectors of turns if any infringement occurs and shall present them to the Referee immediately. SW Inspectors of Turns shall report to the Referee any violation on signed cards detailing the event, lane number, and the infraction infringement delivered to the chief inspector of turns who shall immediately convey the report to the Referee. Consistency with SW 2.8.2, which already allows for one (1) timekeeper per lane. Please note that as per SW 2.8.1, when Automatic Officiating Equipment is not available, it remains advisable that there shall be three (3) timekeepers for each lane. Consistency of terminology for video timing. For expediency of infraction reporting, Inspectors of Turns shall now report infractions directly to the Referee, rather than via the Chief Inspector of Turns. Tri Tunggal Setiawan

75 75 SW One Inspector of Turns shall be assigned to each lane at each end of the pool, to ensure swimmers comply with the relevant rules after the start, for each turn, and at the finish. SW Each inspector of turns shall ensure that swimmers comply with the relevant rules for turning, commencing from the beginning of the last arm stroke before touching and ending with the completion of the first arm stroke after turning. The Inspector of Turns at the starting end of the pool, shall ensure that the swimmers comply with the relevant rules from the start and ending with completion of the first arm stroke. The inspectors of turns at the finish end shall also ensure that the swimmers finish their race according to the current rules. Jurisdiction for the Inspector of Turns at the start end commences from the start signal until the completion of the first arm stroke, except in Breaststroke where it shall be the second arm stroke. SW For each turn, jurisdiction for the Inspector of Turns commences from the beginning of the last arm stroke before touching and ending with the completion of the first arm stroke after the turn, except in Breaststroke where it shall be the second arm stroke. SW Jurisdiction for the Inspector of Turns at the finish commences from the beginning of the last arm stroke before touching. SW When a Backstroke ledge is being used, each inspector at the starting end shall install and remove the ledge. Backstroke ledge installation & removal is a duty of the Inspector of Turns. Peraturan Lomba Renang

76 76 SW 6.2 When a backstroke ledge is being used, each inspector at the starting end shall install and remove the ledge after the start. SW Judges of Stroke shall report to the Referee any violation to the Referee on signed cards detailing the event, lane number, and the infraction infringement. SW For heats, semi-finals and finals, swimmers must shall report to the First Call Room no later than 20 minutes at a time determined by the event management prior to the start of their event. After inspection, swimmers proceed to the final call-room. SW 7.1 After the start and after each turn, the swimmer may take one arm stroke completely back to the legs during which the swimmer may be submerged. At any time prior to the first Breaststroke kick after the start and after each turn a single butterfly kick is permitted. The head must break the surface of the water before the hands turn inward at the widest part of the second stroke. SW 7.4 During each complete cycle, some part of the swimmer s head must break the surface of the water. The head must break the surface of the water before the hands turn inward at the widest part of the second stroke. All movements of the legs shall be simultaneous and on the same horizontal plane without alternating movement SW 8.1 From the beginning of the first arm stroke after the start and each turn, the body shall be kept on the breast. Under water kicking on the side is allowed. It is not permitted to roll onto the back at Consistency of terminology for infraction reporting. Flexibility for event management to determine call room reporting times. Sentence moved to more appropriate section of the rules. Removal of confusion with the terminology. The rules still allow kicking underwater after the start and each turn, with the Tri Tunggal Setiawan

77 77 any time, except at the turn after the touch of the wall where it is permissible to turn in any manner as long as the body is on the breast when leaving the wall. SW 9.2 In Freestyle the swimmer must be on the breast except when executing a turn. The swimmer must return to the breast before any kick or stroke. SW 9.3 In Medley relay events, swimmers will cover the four swimming strokes in the following order: Backstroke, Breaststroke, Butterfly and Freestyle. Each of the strokes must cover one quarter (1/4) of the distance. SW 11.2When Automatic Equipment is used, the results shall be recorded only to 1/100 of a second. When timing to 1/1000 of a second is available, the third digit shall not be recorded or used to determine time or placement. In the event of equal times, all swimmers who have recorded the same time at 1/100 of a second shall be accorded the same placing. Times displayed on the electronic scoreboard should show only to 1/100 of a second. SW 12.8 World Records and World Junior Records will be accepted only when times are reported recorded by Automatic Officiating Equipment, or Semi-Automatic Officiating Equipment in the case of Automatic Officiating Equipment system malfunction. SW Worlds Records and World Junior Records can be established only in fresh water water with less than 3 gr/litre of salt. No World Records will be Peraturan Lomba Renang body to be kept on the breast. Clarification of the requirements when to be on the breast in the Freestyle section of medleys, to ensure each stroke covers ¼ of the distance. Clarification of the requirement for each stroke in Medley Relays to cover ¼ of the distance, consistent with Individual Medley SW 9.1. Terminology for 1/1000 of a second not required, with timing systems to only record 1/100 of a second Consistency terminology. of Clarification of maximum salt content of pool water.

78 78 recognized in any kind of sea or ocean water. SW 13.1 When Automatic Officiating Equipment (See FR 4) is used in any competition, the placing and times so determined and relay take-offs judged by such Equipment shall have precedence over the timekeepers and inspectors of turns. Catatan: kalimat yang dicoret tengah dihilangkan. kalimat yang digarisbawahi sebagai ganti. Clarification that relay take-offs judged by AOE takes precedence over the Inspectors of Turns. Tri Tunggal Setiawan

79 79 PENJELASAN PENULIS TENTANG PERUBAHAN FINA RULES SW 1 MANAGEMENT OF COMPETITIONS- MANAJEMEN PERLOMBAAN SW ada perubahan jumlah Timekeeper dari 3 TK dengan cadangan 2 TK menjadi masing-masing 1 TK. kata 3 Timekeeper pada SW Fina Rules dihapus. SW Where Automatic Officiating Equipment is not available, such equipment must be replaced by chief timekeeper, one (1) timekeepers per lane and one (1) additional timekeepers. SW1.2.2 Dimana peralatan perjurian otomatis tidak digunakan, maka peralatan tersebut digantikan oleh ketua pencatat waktu, dan satu (1) timekeepers per lintasan dan satu (1) timekeepers tambahan. SW A chief finish judge and finish judges may be used when Automatic Equipment and/or digital watches are not used. SW1.2.3 Seorang ketua juri kedatangan (finish) dan Juri kedatangan boleh digunakan apabila peralatan perjurian otomatis dan atau pencatat waktu digital tidak digunakan. Maksud dari pasal Ini hanya berlaku apabila menggunakan Automatic Officiating Equipment sedang kalau tanpa Automatic Officiating Equipment tetap disarankan menggunakan 3 TK tiap lintasan sesuai dengan SW 2.8.2, dan SW SW 2 OFFICIAL - PETUGAS SW 2.1 REFEREE Ada penambahan 1 ayat dari 6 ayat menjadi 7 ayat. Penambahan ayat tersebut adalah SW dan selanjutnya SW menjadi SW SW A disqualification for starting before the starting signal must be observed and confirmed by both the Starter and the Referee. SW Sebuah disqualifikasi untuk start sebelum tanda start harus dilihat dan dikonfirmasi oleh Starter dan Referee. SW 2.2 CONTROL-ROOM SUPERVISOR Ada perubahan kata dari timing camera menjadi video timing, ini hanya untuk konsistensi istilah video timing (video waktu) SW The Supervisor shall supervise the automatic timing operation including the review of video timing Peraturan Lomba Renang

80 80 SW Supervisor harus mengawasi kerja waktu otomatis, termasuk memeriksa video waktu. SW The supervisor may review the video timing to confirm early take-off. SW Supervisor harus meninjau video waktu untuk memastikan awal take-off. SW Unless video timing is used, it may be necessary to use the full complement of timekeepers even when Automatic Officiating Equipment is used. SW Kecuali kalau video waktu digunakan, ini mungkin jadi kebutuhan untuk melengkapi tugas pencatat waktu walaupun peralatan perjurian otomatis digunakan. SW 2.5 CHIEF INSPECTOR OF TURNS Ayat SW dihapus, dimaksudkan agar memudahkan pelaporan pelanggaran dari inspector of turns / IT tidak melalui chief inspector of turns / CIT tetapi langsung ke Referee (lihat juga 2.6.9). SW The chief inspector of turns shall receive the reports from the inspectors of turns if any infringement occurs and shall present them to the Referee immediately. DIHAPUS SW Ketua pengawas pembalikan harus menerima laporan dari pengawas pembalikan apabila ada pelanggaran dan segera menyampaikan laporan kepada Referee. SW 2.6 INSPECTORS OF TURNS - Pengawas Pembalikan Pada pasal 2.6 banyak perubahan, yaitu dua ayat (2.6.1 dan 2.6.2) diubah menjadi empat ayat (2.6.1, 2.6.2, 2.6.3, dan 2.6.4), yang masingmasing menjelaskan kewenangan secara rinci (pada FR 2013 hanya disebut secara global) dari Pengawas Pembalikan di sisi start end dan turn end. Ada tambahan ayat tentang ladge gaya punggung. Ayat pada tahun 2013 digeser menjadi Begitu pula dengan menjadi 2.6.7, ayat menjadi dan ayat menjadi pada juga disebutkan bahwa IT melaporkan pelanggaran langsung ke Referee tidak melalui CIT. SW One Inspector of Turns shall be assigned to each lane at each end of the pool, to ensure swimmers comply with the relevant rules after the start, for each turn, and at the finish. SW Satu pengawas pembalikan harus ditugaskan di masingmasing lintasan di tiap ujung kolam, untuk memastikan perenang Tri Tunggal Setiawan

81 81 mematuhi peraturan yang sesuai setelah start, untuk masingmasing pembalikan dan pada saat finish. SW Jurisdiction for the Inspector of Turns at the start end commences from the start signal until the completion of the first arm stroke, except in Breaststroke where it shall be the second arm stroke. SW Kewenangan untuk Pengawas Pembalikan pada sisi start end diawali dari tanda start sampai selesainya kayuhan lengan pertama, kecuali pada gaya dada di mana itu akan menjadi kayuhan lengan kedua. SW For each turn, jurisdiction for the Inspector of Turns commences from the beginning of the last arm stroke before touching and ending with the completion of the first arm stroke after the turn, except in Breaststroke where it shall be the second arm stroke. SW Untuk setiap pembalikan, kewenangan untuk Pengawas Pembalikan dimulai awal kayuhan lengan terakhir sebelum menyentuh dinding, dan berakhir saat akhir kayuhan lengan lengkap pertama setelah berbalik, kecuali pada gaya dada di mana itu akan menjadi kayuhan lengan kedua. SW Jurisdiction for the Inspector of Turns at the finish commences from the beginning of the last arm stroke before touching. SW Kewenangan untuk Pengawas Pembalikan pada saat finish dimulai awal kayuhan lengan terakhir sebelum menyentuh. SW When a Backstroke ledge is being used, each inspector at the starting end shall install and remove the ledge. SW Apabila ladge gaya punggung digunakan, setiap Pengawas Pembalikan di starting end harus memasang dan melepaskan ladge setelah start. (catatan penulis: backstroke ledge adalah alat bantu pijakan kaki untuk start gaya punggung). SW In individual events of 800 and 1500 metres, each inspector of turns at the start and turning end of the pool shall record the number of laps completed by the swimmer in his/her lane. The swimmers shall be informed of the remaining number of laps to be completed by displaying lap cards showing odd numbers at the Peraturan Lomba Renang

82 82 turning end of the pool. Electronic equipment may be used, including under water display. SW Pada acara perorangan 800m dan 1500m, masing masing pengawas pembalikan di start end dan turning end harus mencatat jumlah lap yang telah diselesaikan oleh perenang dalam lintasan itu, kemudian memberitahukan kepada perenang jumlah lap yang masih harus diselesaikan dengan menunjukan lap card yang memperlihatkan angka ganjil di ujung kolam turn end. Peralatan otomatik dapat digunakan, termasuk menunjukkannya di bawah air. SW Each inspector at the starting end shall give a warning signal when the swimmer in his lane has two lengths plus five (5) metres to swim to finish in individual events of 800 and 1500 metres. The signal may be repeated after the turn until the swimmer has reached the five (5) metres mark on the lane rope. The warning signal may be by whistle or bell. SW Masing masing pengawas pembalikan pada sisi starting end harus memberikan tanda peringatan kepada perenang dalam lintasannya, bahwa tinggal dua lap plus 5m perenang akan memasuki finish dalam nomor 800m dan 1500m perorangan. Tanda peringatan dapat diulang setelah pembalikan sampai perenang mencapai jarak 5m pada tanda tali pembalikan punggung. Tanda peringatan itu boleh diberikan dengan bunyi peluit atau bel. SW Each inspector at the starting end shall determine, in relay events, whether the starting swimmer is in contact with the starting platform when the preceding swimmer touches the starting wall. When Automatic Equipment which judges relay take-offs is available, it shall be used in accordance with SW SW Masing masing pengawas pembalikan pada sisi starting end harus memutuskan dalam acara estafet apakah perenang melakukan start dengan masih bersentuhan dengan papan start disaat perenang terdahulu menyentuh dinding. Apabila peralatan otomatis digunakan, yaitu alat untuk perjurian start dalam take-off estafet, harus digunakan sesuai dengan SW SW Inspectors of Turns shall report to the Referee any violation on signed cards detailing the event, lane number, and the infraction. Tri Tunggal Setiawan

83 83 SW Pengawas pembalikan harus melaporkan kepada Referee setiap pelanggaran pada kartu yang telah ditandatangani, tuliskan secara rinci nomor acara, nomor lintasan, dan pelanggarannya. SW 2.7 JUDGES OF STROKE Ada perubahan kata dari infrigement menjadi infraction untuk konsistensi istilah infraction (lihat juga 2.6.9). SW Judges of Stroke shall report to the Referee any violation on signed cards detailing the event, lane number, and the infraction. SW Juri gaya harus melaporan suatu pelanggaran kepada Referee, pada kartu yang telah ditandatangani, berisi secara rinci nomor acara, nomor lintasan dan pelanggarannya. SW 2.9 TIMEKEEPERS Ada perubahan kata dari timing camera menjadi video timing, ini hanya untuk konsistensi istilah video timing (video waktu). SW Unless video timing is used, it may be necessary to use the full complement of timekeepers even when Automatic Officiating Equipment is used. SW Kecuali kalau video waktu digunakan, ini mungkin jadi kebutuhan untuk melengkapi tugas pencatat waktu walaupun peralatan perjurian otomatis digunakan. SW 3.2 SEMI-FINALS AND FINALS Pada Fina Rules 2013 waktu lapor adalah 20 menit pada Fina Rules 2017 yang menentukan adalah Manager Lomba, dimaksudkan agar lebih fleksibel (bisa kurang atau lebih dari 20 menit). SW For heats, semi-finals and finals, swimmers shall report to the First Call Room at a time determined by the event management. After inspection, swimmers proceed to the final call-room. SW Untuk seri, semi final dan final, perenang harus lapor ke Ruang Pemanggil Pertama terlebih dahulu pada waktu yang ditentukan manager lomba. Setelah pemeriksaan, perenang menuju Ruang Pemanggil Terakhir. SW 4 START Ada penegasan Interpretasi SW 4 tentang start: interpretation: After all swimmers are stationary (SW 4.1), any swimmer who moves before the starting signal may be disqualified when such movement if observed and confirmed by both the Starter and Referee (SW 2.1.6). Peraturan Lomba Renang

84 84 When video-tape timing system (FR 4.7.3) is available, it may be used to verify the disqualification. Setelah semua perenang "diam" (SW 4.1), setiap perenang yang bergerak sebelum tanda start dapat didiskualifikasi ketika gerakan tersebut teramati dan dikonfirmasi oleh Starter dan Referee (SW 2.1.6). Ketika video-tape timing system (FR 4.7.3) tersedia, dapat digunakan untuk memverifikasi diskualifikasi. SW 7 BREASTSTROKE GAYA DADA Pada SW 7.1 ada perubahan kalimat pada ayat ini, yaitu kata during (selama) menjadi any time (setiap waktu) dan Kalimat The head must break the surface of the water before the hands turn inward at the widest part of the second stroke (Kepala harus memecah permukaan air, sebelum tangan ditarik ke dalam dari bidang yang terlebar pada tarikan tangan kedua) merupakan pindahan dari pasal 7.4 SW 7.1 After the start and after each turn, the swimmer may take one arm stroke completely back to the legs during which the swimmer may be submerged. At any time prior to the first Breaststroke kick after the start and after each turn a single butterfly kick is permitted. The head must break the surface of the water before the hands turn inward at the widest part of the second stroke. SW 7.1 Setelah start dan pembalikan, perenang boleh melakukan satu tarikan lengan lengkap ke belakang sampai kaki selama perenang menyelam sepenuhnya. Setiap saat sebelum tendangan kaki dada pertama setelah start dan pembalikan diperbolehkan melakukan satu tendangan dolphin. Kepala harus memecah permukaan air, sebelum tangan ditarik ke dalam dari bidang yang terlebar pada tarikan tangan kedua. Pada SW 7.4 kalimat The head must break the surface of the water before the hands turn inward at the widest part of the second stroke (Kepala harus memecah permukaan air, sebelum tangan ditarik ke dalam dari bidang yang terlebar pada tarikan tangan kedua) dipindahkan ke pasal 7.1 SW 7.4 During each complete cycle, some part of the swimmer s head must break the surface of the water. All movements of the legs shall be simultaneous and on the same horizontal plane without alternating movement. SW 7.4 Setiap siklus lengkap, sebagian dari kepala perenang harus memecah permukaan air. Selanjutnya seluruh gerakan kaki harus Tri Tunggal Setiawan

85 85 bersamaan (simultan) dan dalam bidang horizontal yang sama tanpa gerakan bergantian. SW 8 BUTTERFLY GAYA KUPU-KUPU Kalimat Under water kicking on the side is allowed (Tendangan kaki menyamping di bawah permukaan air dibolehkan) dihilangkan karena membingungkan dengan istilah badan tetap telungkup. Aturan ini tetap memungkinkan untuk melakukan tendangan tungkai setelah start dan pembalikan tetapi badan harus tetap dalam posisi telungkup. Dengan demikian tendangan menyamping tidak diperkenankan. SW 8.1 From the beginning of the first arm stroke after the start and each turn, the body shall be kept on the breast. It is not permitted to roll onto the back at any time, except at the turn after the touch of the wall where it is permissible to turn in any manner as long as the body is on the breast when leaving the wall. SW 8.1 Sejak awal dari tarikan tangan pertama setelah start dan tiap pembalikan tubuh harus tetap telungkup (dada menghadap air). Sekali waktu pun tidak boleh berputar terlentang (punggung menghadap air), kecuali pada pembalikan setelah menyentuh dinding dimana itu diperbolehkan untuk membalik dengan cara apapun selama tubuh tetap telungkup (dada menghadap air) ketika meninggalkan dinding. SW 9 MEDLEY SWIMMING GAYA GANTI Ayat 9.2 merupakan ayat tambahan pada pasal SW 9, untuk memastikan bahwa porsi gaya bebas pada nomor estafet harus pada posisi telungkup setelah pembalikan sebelum ada gerakan tungkai dan lengan. SW 9.2 In Freestyle the swimmer must be on the breast except when executing a turn. The swimmer must return to the breast before any kick or stroke. SW 9.2 Pada gaya bebas perenang harus telungkup kecuali ketika saat melakukan pembalikan. Perenang harus kembali telungkup sebelum ada gerakan tungkai atau lengan. Ada tambahan kalimat Each of the strokes must cover one quarter (1/4) of the distance (Masing-masing gaya harus diselesaikan untuk seperempat (¼) dari jarak). Ini sesuai dengan ayat 9.1 dimana masingmasing gaya harus mencakup ¼ jarak, tidak lebih dan tidak kurang. Peraturan Lomba Renang

86 86 SW 9.3 In Medley relay events, swimmers will cover the four swimming strokes in the following order: Backstroke, Breaststroke, Butterfly and Freestyle. Each of the strokes must cover one quarter (1/4) of the distance. SW 9.3 Dalam acara estafet gaya ganti, para perenang melakukan empat gaya renang, dengan urutan sebagai berikut: gaya punggung, gaya dada, gaya kupu, gaya bebas. Masing-masing gaya harus diselesaikan untuk seperempat (¼) dari jarak. SW 9.4 merupakan ayat SW 9.3 pada Fina Rules tahun SW 9.4 Each section must be finished in accordance with the rule which applies to the stroke concerned. SW 9.4 Tiap urutan gaya itu harus diselesaikan sesuai dengan aturan yang digunakan (berlaku) untuk gaya tersebut. SW 11 TIMING - PENCATATAN WAKTU Kalimat When timing to 1/1000 of a second is available, the third digit shall not be recorded or used to determine time or placement (Bila catatan waktu tersedia sampai 1/1000 detik, digit yang ketiga tidak dicatat atau tidak digunakan untuk menetapkan waktu atau kedudukan) sudah tidak relevan lagi sehingga dihilangkan karena sistem waktu yang dicatat hanya 1/100. SW 11.2 When Automatic Equipment is used, the results shall be recorded only to 1/100 of a second. In the event of equal times, all swimmers who have recorded the same time at 1/100 of a second shall be accorded the same placing. Times displayed on the electronic scoreboard should show 1/100 of a second. SW 11.2 Apabila peralatan otomatis digunakan, hasil yang harus dicatat hanya sampai 1/100 detik. Dalam satu kejadian ada waktu sama, semua perenang yang memiliki waktu sama pada 1/100 detik harus ditetapkan memiliki kedudukan sama. Waktu yang ditayangkan di elektronik scoreboard hanya menampilkan sampai 1/100 detik. SW 12 WORLD RECORDS REKOR DUNIA Ada penambahan 2 ayat dari 19 ayat pada Fina Rules 2013 menjadi 21 ayat pada Fina Rules Penambahan ayat baru tersebut pada ayat 12.3 tentang Kelompok Umur dan ayat tentang penambahan even baru. Ayat 12.3 pada tahun 2013 digeser menjadi 12.4, begitu pula dengan 12.4 menjadi 12.5, begitu seterusnya sampai SW menjadi SW Ayat-ayat tersebut pada dasarnya sama hanya ada Tri Tunggal Setiawan

87 87 penambahan kalimat Rekor Baru Yunior dan penggantian kata Sekretaris FINA menjadi Direktur Eksekutif FINA. SW 12.1 For World Records and World Junior Records in 50 metre courses, the following distances and styles for both sexes shall be recognised: SW 12.1 Untuk Rekor dunia dan Rekor Dunia Yunior di kolam 50m, berikut adalah jarak dan gaya untuk kedua jenis kelamin yang diakui: SW 12.2 For World Records and World Junior Records in 25 metre courses, the following distances and styles for both sexes shall be recognised: SW 12.2 Untuk Rekor dunia dan Rekor Dunia Yunior di kolam 50m, berikut adalah jarak dan gaya untuk kedua jenis kelamin yang diakui: Note: World Junior Records in 25 metre courses to be recognized after 1 January Catatan: Rekor Dunia Junior pada kolam pedek 25m akan diakui setelah 1 Januari SW 12.3 The age groups for World Junior Records are the same as for the FINA World Junior Swimming Championships. SW 12.3 Kelompok Umur untuk World Junior Records sama seperti untuk FINA World Junior Swimming Championships. Kata reported diganti recorded untuk konsistensi istilah SW 12.8 World Records and World Junior Records will be accepted only when times are recorded by Automatic Officiating Equipment, or Semi-Automatic Officiating Equipment in the case of Automatic Officiating Equipment system malfunction. SW 12.8 Rekor dunia dan rekor dunia yunior hanya diterima bila catatan waktu itu dilaporkan dari peralatan perjurian otomatis atau dari peralatan semi otomatis apabila peralatan otomatis itu bermasalah dan tidak bekerja. Kalimat can be established only in water with less than 3 gr/litre of salt (bisa diakui di air dengan kandungan garam kurang dari 3gr/liter) untuk mempertegas kadar garam yang pasti. Peraturan Lomba Renang

88 88 SW Worlds Records and World Junior Records can be established only in water with less than 3 gr/litre of salt. No World Records will be recognized in any kind of sea or ocean water SW Record dunia dan Rekor Dunia Yunior hanya bisa diakui di air dengan kandungan garam kurang dari 3gr/liter. Record dunia tidak diakui pada air sejenis laut atau air laut. Kata Honorary Secretary FINA (Sekretaris FINA) diganti dengan Executive Director of FINA (Direktur Eksekutif FINA). SW Applications for World Records and World Junior Records must be made on the FINA official forms (see next page) by the responsible authority of the organizing or management committee of the competition and signed by an authorized representative of the Member in the country of the swimmer, certifying that all regulations have been observed including a negative doping test certification (DC ). The application form shall be forwarded to the Executive Director of FINA within fourteen (14) days after the performance. SW Permohonan untuk pemecahan rekor dunai dan Rekor Dunia Yunior harus diajukan dalam formulir, oleh organisasi berwenang yang bertanggung jawab untuk itu atau oleh panitia penyelenggara kejuaraan itu dan ditandatangani oleh pejabat dari federasi renang di negara perenang itu, dilengkapi dengan keterangan bahwa semuanya telah memenuhi aturan (ketentuan) termasuk keterangan dari doping test yang menyatakan negative (DC ) dan disampaikan ke Direktur Eksekutif FINA dalam waktu empat belas (14) hari setelah itu dilakukan. Pengiriman berita melalui atau faksimile dan ditujukan ke Direktur Eksekutif bukan Sekretaris FINA. SW A claim of a World Record or a World Junior Record performance shall be provisionally reported by or facsimile to the Executive Director of FINA within seven (7) days of the performance. SW Sebuah klaim atas rekor Dunia atau Rekor Dunia Yunior harus dilaporkan sesuai dengan ketentuan yaitu dengan menggunakan atau faksimile, ditujukan kepada Direktur Eksekutif FINA dalam waktu tujuh (7) hari sejak prestasi itu diciptakan. Tri Tunggal Setiawan

89 89 SW The Member in the country of the swimmer should report this performance by letter to the Executive Director of FINA for information and action, if necessary, to assure that the official application has been properly submitted by the appropriate authority. SW Anggota Federasi renang dari negara perenang, harus melaporkan prestasi itu dengan surat kepada Direktur Eksekutif FINA, ini merupakan informasi dan tindakan oleh yang berwenang untuk memastikan bahwa permohonan secara resmi yang benar telah didaftarkan. Kata Honorary Secretary of FINA (Sekretaris FINA) diiganti dengan Executive Director of FINA (Direktur Eksekutif FINA) dan the new World Record (Rekor Dunia baru) ditambah or World Junior Record (Rekor Dunia Yunior). SW On receipt of the official application, and upon satisfaction that the information contained in the application, including a negative doping control test certificate, is accurate, the Executive Director of FINA shall declare the new World Record or World Junior Record, see that such information is published, and see that certificates are provided to those persons whose applications have been accepted. SW Saat menerima permohonan resmi, dan merasa puas dengan isi informasi (memenuhi aturan), termasuk keterangan negative dari hasil test Doping, setelah semua benar, Direktur Eksekutif FINA harus mengumumkan itu sebagai rekor dunia dan Rekor Dunia Yunior yang baru, memperhatikan apakah informasi ini telah dipublikasikan dan memperhatikan apakah keterangan (sertifikat) telah diberikan kepada mereka para pemohon. SW All records made during the Olympic Games, World Championships and World Cups shall be automatically approved. SW Semua rekor yang dibuat dalam Olympic Games, Kejuaraan Dunia dan World Cup secara otomatis disetujui. Kata SW diganti SW dan Sekretaris FINA diganti Direktur Eksekutif FINA. SW If the procedure of SW has not been followed, the Member in the country of a swimmer can apply for a World Record or a World Junior Record in default thereof. After due investigation, Peraturan Lomba Renang

90 90 the Executive Director of FINA is authorised to accept such record if the claim is found to be correct. SW Apabila prosedur pada SW tidak dipenuhi, federasi dari negara perenang dapat mengajukan pemecahan rekor dunia atau Rekor Dunia Yunior yang tidak sesuai dari rencana awal. Setelah dilakukan penyelidikan, Direktur Eksekutif FINA mempunyai kewenangan untuk menerima pemecahan rekor bila klaim itu didapati benar. Ada tambahan kalimat or a World Junior Record atau Rekor Dunia Yunior dan ada perubahan yang tanda tangan pada Piagam cukup Presiden FINA serta yang menyerahkan Direktur Eksekutif. SW If the application for a World Record or a World Junior Record is accepted by FINA, a diploma, signed by the President of FINA shall be forwarded by the Executive Director to the Member in the country of the swimmer for presentation to the swimmer in recognition of the performance. A fifth World Record diploma will be issued to all Members whose relay teams establish a World Record or a World Junior Record. This diploma is to be retained by the Member. SW Apabila permohonan pemecahan rekor dunia atau Rekor Dunia Yunior telah diterima FINA, sebuah diploma (ijazah), yang ditanda tangani oleh President FINA, kemudian oleh Direktur Eksekutif akan diserahkan kepada federasi renang dari negara perenang, untuk dipersembahkan kepada perenang yang diketahui memecahkan rekor. Lima buah ijazah pemecahan rekor akan dikeluarkan untuk diberikan kepada semua anggota regu estafet yang memecahkan rekor. Diploma itu akan disimpan oleh federasi. Ayat SW merupakan ayat baru SW From time to time, FINA may add new events for which swimmers may establish World Records or World Junior Records. For each such event, FINA will establish Target Times; if a swimmer achieves a time that is better than the Target Time, it shall be considered a World Record or World Junior Record, as long as all requirements in SW 12 are met. SW Dari waktu ke waktu, FINA dapat menambahkan acara baru dimana perenang dapat membuat Rekor Dunia atau Rekor Dunia Yunior. Untuk setiap acara tersebut, FINA akan menetapkan target waktu; Jika perenang mencapai waktu yang lebih baik Tri Tunggal Setiawan

91 91 daripada Target Waktu, itu harus dianggap sebagai Rekor Dunia atau Rekor Junior Dunia, selama semua persyaratan pada SW 12 terpenuhi. SW 13 AUTOMATIC OFFICIATING PROCEDURE PROSEDUR PERJURIAN OTOMATIS Ada tambahan kata and inspectors of turns (pengawas pembalikan) SW 13.1 When Automatic Officiating Equipment (See FR 4) is used in any competition, the placing and times so determined and relay take-offs judged by such Equipment shall have precedence over the timekeepers and inspectors of turns. SW 13.1 Apabila peralatan perjurian otomatis digunakan (lihat FR 4) pada suatu kompetisi, maka kedudukan dan waktu ditentukan oleh alat tersebut dan peralatan perjurian untuk start dalam estafet (relay take-off) akan didahulukan, mengatasi keputusan petugas pencatat waktu dan pengawas pembalikan. FR 2 SWIMMING POOLS Ada tambahan 1 ayat, dari 14 ayat menjadi 15 ayat, yaitu ayat FR 2.10 tentang Backstroke Ledge. FR 2.10 Backstroke Ledge FR 2.10 A backstroke ledge may be used: (a) The ledge may be adjustable to 4 cm above or 4 cm below the water level, (b) The ledge is a minimum of 65 cm in length, (c) The ledge must be 8 cm in height, 2 cm at the width with 10 degrees of slope. FR 2.10 Backstroke Ledge Sebuah pijakan mungkin digunakan: (a) Ledge bisa diatur sampai 4cm di atas atau 4cm di bawah permukaan air, (2) Panjang ledge minimal 65cm, (c) Tinggi 8cm, lebar 2cm dengan kemiringan 10 derajat. (catatan penulis: Backstroke Ledge adalah alat bantu pijakan kaki start gaya punggung). Peraturan Lomba Renang

92 92 Mulai 2015 Diperkenankan Memakai Perangkat Bantu Start Untuk Gaya Punggung (Backstroke Start Device/ backstroke ledge) (detail lihat video di masuk Rules) Area kolam yang bersih dari penonton, pelatih, dan orang tua akan memudahkan judges bertugas sehingga perlombaan dapat berjalan lancar dan dapat dinikmati Tri Tunggal Setiawan

93 93 Bulkhead Dek kolam (karpet biru) Gutter / Parit CATATAN PENULIS TENTANG PERLOMBAAN RENANG BERDASAR FINA RULES PENGERTIAN ISTILAH 1. FINA: Federation Internationale de NAtation 2. Referee: yuri yang memimpin suatu perlombaan renang dan bertanggungjawab penuh terhadap pelaksanaan lomba serta memastikan bahwa lomba dilaksanakan sesuai peraturan. 3. Judges of Stroke: yuri yang bertugas mengawasi perenang apakah berenang dengan gaya yang sesuai dengan peraturan, disingkat JS. 4. Starters: yuri yang bertugas memberangkatkan perenang setiap race dan memastikan bahwa start dilakukan dengan legal dan fair. 5. Chief inspectors of turns: yuri yang bertugas mengawasi kerja para yuri pembalikan, apakah sudah bekerja dengan baik, disingkat CIT. 6. Inspectors of turns: yuri yang bertugas mengawasi start, pembalikan, dan finish para perenang apakah sudah sesuai dengan peraturan, disingkat IT. Inspectors of turns dibagi dua yaitu di sisi start end (IT-S) dan di sisi turn end (IT-T). Peraturan Lomba Renang

94 94 7. Clerks of Course: yuri yang bertugas mengatur perenang tiap race, disingkat CoC. 8. Control Room: suatu tempat yang berisi elektronik timing system untuk mengolah hasil lomba, biasanya berada di sisi kolam dekat dengan posisi Referee dan start. 9. Start end: ujung kolam dimana posisi Referee berada untuk memulai lomba, (sesuai Fina FR 2.8 lintasan 0 atau 1 adalah yang paling kanan bila dari tempat start menghadap kolam kecuali untuk acara 50m yang boleh start dari seberang). 10. Turn end: ujung kolam tempat perenang untuk melakukan pembalikan apabila jarak lomba lebih dari satu lap. 11. Call Room: suatu tempat untuk melapor bagi perenang yang akan turun lomba. Biasanya dibagi dua, yaitu call room pertama untuk cek in atlet dan memeriksa ID card, pakaian, sponsor, taping, dsb dan call room final sebagai tempat tunggu perenang sebelum dipanggil untuk start. 12. Disqualifikasi: apabila perenang melakukan suatu pelanggaran selama lomba, disingkat DQ. 13. Did Not Show atau Did Not Start: perenang yang sudah terdaftar dalam buku acara dan tampil di belakang papan start tetapi tidak mau turun lomba, disingkat DNS. 14. Bulkhead: dinding/pijakan tambahan sebagai pemisah antara air kolam dengan dek kolam. 15. Withdrawal: pengunduran diri perenang yang sudah terdaftar pada buku acara dengan mengisi blangko pengunduran diri (withdrawal form). 16. Judging Form: semua form atau blangko yang dibutuhkan untuk lomba, yaitu form waktu, form DQ, form withdrawal, 1 set form protes, form kedatangan, form hasil, form IT. 17. Marching in: posisi baris para judges masuk ke area lomba. 18. Marching out: posisi baris para judges keluar dari area lomba. MANAGEMEN LOMBA 1. Tujuan: memastikan bahwa lomba berjalan sesuai peraturan FINA/PRSI (menentukan panitia, fasilitas, Technical Official Manager, pelatihan dengan mengundang nara sumber, pendaftaran dan system, doping, identifikasi petugas inti). 2. Fasilitas: tentukan bahwa kolam sudah sesuai dengan FINA (panjang, kedalaman, lampu, papan start dll), control room (elektronik timing system, sound system), pool deck. Tri Tunggal Setiawan

95 95 3. Technical Official Manager: menentukan jumlah personel, peralatan kolam, seragam, jadwal, semua kebutuhan dan biaya. 4. Training manager: mengidentifikasi posisi, penataran/clinik tentang peraturan terbaru. 5. Entry manager: pendaftaran, buku acara, publikasi hasil. 6. Doping: memilih secara acak (terutama perenang juara) ke ruang doping, penyegelan dilakukan dengan hati-hati di depan tim dokter lalu kirim ke lab doping yang ditunjuk/diakui. MARCHING IN Formasi marching in ini hanya sebagai gambaran atau pedoman bagi TO dan bisa berubah sesuai kondisi di lapangan. Ada dua formasi yang biasa dipakai pada suatu even: 1. Formasi 1: Semua TO berdiri di sisi kolam menghadap tribun utama sebelum menempati posisi masing-masing. 2. Formasi 2: Semua TO langsung berdiri pada posisi masing-masing. 3. Saat masuk bisa dari tengah atau samping kolam tergantung situasi dan kondisi kolam. 4. Saat masuk diiringi musik dan saat musik berhenti maka tanpa dikomando semua TO berhenti dan langsung menghadap kolam. 5. Duduk setelah ada komando dari Refree. 6. Perlu disepakati bahwa saat masuk dibagi dalam 2 baris, yaitu 1 baris yang di posisi start end dan 1 baris yang di posisi turn end. 7. Urutan baris TO saat marching in: Baris pertama terdiri dari Referee 1, Referee 2, Starter 1, Starter 2, TD, CIT, IT turn 8 1, JS-3 dan JS-1. Baris kedua terdiri dari JS-4, JS-2, CIT, IT start 8 1 dan TK 8 1, CTK. Formasi ini bisa diberlakukan baik para TO langsung menempati posisinya maupun berdiri di sisi kolam tetapi perlu memperhatikan posisi start end. Peraturan Lomba Renang

96 96 Lay out posisi masing-masing judges TECHNICAL OFFICIALS (JUDGES/WASIT/YURI/PETUGAS) 1. Mengawal perlombaan agar berjalan lancar sesuai jadwal dan fair sesuai peraturan FINA/PRSI. 2. Menjalankan tugas secara professional, adil, jujur, dan melepas semua atribut competitor (club/daerah/negara). 3. Tegas dan tidak memihak dalam mengambil keputusan dan menegakkan keadilan. 4. Seluruh wasit/yuri membuat keputusan dengan independen dan tidak boleh berdiskusi dengan yuri lain (saling mempengaruhi) saat mengambil keputusan. 5. Bertugas hanya pada lintasan yang menjadi tanggung jawabnya. 6. Apabila ada perdebatan tidak boleh menyatakan apapun apalagi sampai menimbulkan kegaduhan dan menarik perhatian penonton. 7. Melaporkan suatu kejadian berdasar apa yang dilihat bukan berdasar perasaan. 8. Semua keputusan disqualifikasi menjadi tanggung jawab dan kewenangan penuh seorang Referee. 9. KESIMPULAN > jika judges (yuri) ragu maka tidak perlu menyatakan apapun tapi kembalikan keuntungan bagi perenang. REFEREE (KETUA PERLOMBAAN SW 2.1) 1. Menguasai seluruh peraturan yang tertera pada Fina Rule dan memastikan bahwa aturan FINA/PRSI dilaksanakan dengan benar. 2. Memiliki tanggung jawab yang besar dan berat. 3. Mengontrol secara penuh dan memeriksa seluruh fasilitas: Tri Tunggal Setiawan

97 97 Memastikan tali start salah (15m) dapat dengan mudah dilepas. Memastikan papan start aman digunakan termasuk untuk relay. Memastikan touch pad dan starting divice bekerja dengan baik. Memastikan bendera punggung dapat digunakan dan terpasang untuk nomor punggung, ganti perorangan, dan ganti estafet. Memastikan semua perlengkapan administrasi sudah tersedia: blangko-blangko, lap card, walkie talkie, lonceng, bolpoin. Memastikan semua alat telah memenuhi syarat: air, bendera, sound system, stopwatch, lintasan. Memastikan bahwa semua TO (technical official) sudah siap 10 menit sebelum lomba dimulai. 4. Memimpin briefing dan briefing ulang pada semua TO dengan memberi penjelasan supaya semua satu standar terutama Fina Rules, marching in dan marching out, termasuk intruksi khusus (special feature) terhadap KU 6 tahun. 5. Memberi komando pada control room > control room clear apabila tidak terjadi disqualifikasi. 6. Memeberi komando pada petugas tali 15m (JS-3 dan JS-4) apabila terjadi technical false. 7. Segala keputusan harus ditetapkan segera (make judgment call). 8. Intervensi pada aturan FINA > Referee harus menegur Starter, Judge of Stroke, atau juri lain bila bekerja tidak sesuai aturan FINA. 9. Referee berhak menentukan urutan juara bila memakai 1 atau 2 Timekeeper. 10. Sebelum meniup peluit untuk memulai lomba agar memastikan bahwa seluruh petugas telah siap dan pada posisi masing-masing. 11. Menunjuk cadangan TO (yuri) karena sesuatu alasan. 12. Melayani protes yang diajukan 30 menit setelah diumumkan secara tertulis, ditandatangani oleh manager/team Leader yang terdaftar, disertai uang protes 500 frans/rp /setara. 13. PENTING: last to leave first to come (datang paling awal pulang paling akhir). QUALIFIKASI REFEREE 1. Memiliki pengetahuan terhadap peraturan FINA/PRSI. 2. Pengalaman lebih diutamakan. 3. Kewaspadaan, tajam, dan teliti. 4. Fair (jujur, adil, dan tidak memihak). 5. Disiplin, tepat waktu, termasuk tidak merokok (kalau ketahuan dan terbukti tidak dipakai lagi oleh FINA). 6. Menyenangkan dan percaya diri. Peraturan Lomba Renang

98 98 7. Komunikator yang baik. 8. Memiliki kecakapan administrasi. LAIN-LAIN YANG BERKAITAN DENGAN REFEREE 1. Posisi tidak harus dekat dengan papan start 1 tetapi disesuaikan dengan situasi lapangan terutama control room. 2. Jangan memberikan peluit pendek-pendek apabila penonton masih gaduh atau yuri belum siap. 3. Mengingatkan perenang melepas seragam. 4. Memanggil atlet pada posisinya. 5. Menyerahkan wewenang pada Starter apabila perenang sudah siap dengan merentangkan tangan ke Starter. 6. Mengingatkan perenang yang melakukan delay start dan apabila ada delay yang kedua (siapapun) harus di disqualifikasi. 7. Mengamati perenang dengan jalan sampai 15m saat perlombaan berjalan. 8. Mendisqualifikasi pada atlet yang melanggar yang secara pribadi dilihatnya tanpa adanya laporan dari yuri lain. 9. Semua harus clear sebelum perlombaan berikutnya dilaksanakan. 10. Referee tidak boleh duduk selama lomba yang dipimpinnya masih berlangsung. 11. Referee boleh menghentikan perlombaan apabila keadaan dianggap mengganggu jalannya perlombaan. Petir dan hujan yang mengganggu sampai menutupi tali lintasan harus dihentikan (panggil Team Leader untuk mencari kesepakatan). 12. Referee memiliki kewenangan memasang bendera 5m selain gaya punggung dengan ketentuan tidak mengganggu TV sponsor, over head camera, menggangu pengamatan JS. 13. Official camera (overhead camera) tidak berlaku sebagai penjurian. Over head camera berbeda dengan camera TV. 14. Waspada terhadap false start (pelanggaran start) termasuk mendahului start pada estafet (Rellay take of). STARTER (SW2.3) 1. Tanggungjawab Starter: memastikan start dilakukan dengan adil, dan legal, mengaktifkan perlengkapan start, memanggil perenang untuk menempati posisinya. 2. Posisi 5m dari starting platform/papan start (catatan: berdiri di atas podium lebih baik). Tri Tunggal Setiawan

99 99 3. Apabila menggunakan otomatis timer: menyiapkan, mengecek, dan menguasai peralatan untuk start, flash bisa dilihat oleh semua yuri. 4. Apabila menggunakan timer manual pastikan penggunaan pistol, mikrofon, terompet, peluit. 5. Perhatikan lampu indikator dari control room (lampu menyala merah belum siap dan hijau sudah siap). 6. Mulai mengamati perenang sesaat setelah Referee meniup peluit panjang. 7. Aba-aba take your marks untuk kompetisi internasional (disarankan untuk semua even daerah/nasional). 8. Aba-aba take your marks ke peluit disertai dengan memperhatikan dan waspada dengan posisi perenang. (tidak boleh ada gerakan apapun dari perenang setelah ada aba-aba take your marks ). TIPS untuk Starter 1. Sebelum bertugas beristirahat yang cukup. 2. Mempunyai daftar perenang (buku acara). 3. Selalu tenang, tidak tergesa-gesa, percaya diri, suara jelas. 4. Perintah take your marks tidak mengejutkan dan dalam satu kesatuan kalimat yang tidak putus. 5. Tidak ada patokan pasti waktu jeda antara aba-aba take your marks dan tanda start (peluit-pistol). 6. Waspada terhadap perenang yang melakukan pelanggaran. 7. Tidur/istirahat cukup sebelumnya. 8. Pakai topi dan atau kacamata. 9. Mengulang semua instruksi dari Referee dengan mikrofon. 10. Menunda start apabila ada perenang yang delay (menghambat start) dan melaporkan ke Referee. 11. Setelah aba-aba take your marks masih ada perenang yang bergerak (secara terus menerus) atau penonton masih gaduh atau ada kesalahan teknis lain maka segera intruksikan stand up pada perenang untuk berdiri tanpa perintah Referee. PROSEDUR START 1. Start dilakukan dengan system one false start (satu kali start salah). 2. Peluit pertama: pendek-pendek 5-6x (short whistles) dari Referee diberikan setelah semua yuri dan perenang telah siap ditempat masing-masing. Pada peluit ini memberi waktu pada perenang Peraturan Lomba Renang

100 100 untuk melepaskan pakaian (jaket atau seragam kecuali pakaian renang) dan perenang belum naik ke papan start. 3. Apabila ada perenang naik pada saat short whistles maka Starter harus mengingatkan perenang supaya turun tanpa menunggu perintah dari Referee. Kalau yang melanggar hanya satu perenang maka disebutkan lintasannya (mis: lintasan satu turun) tetapi kalau lebih dari satu maka instruksi cukup dengan perenang turun. Pada saat ini salah satu kaki perenang boleh naik ke papan start. 4. Peluit kedua: panjang dan keras 1x (long whistle) diberikan oleh Referee apabila semua perenang sudah siap. Peluit kedua ini pada nomor gaya bebas, dada, dan kupu-kupu sebagai tanda perenang harus segera naik ke papan start dan segera menempatkan salah satu kaki pada tepi papan start. Pada nomor gaya punggung dan gaya ganti estafet sebagai intruksi perenang segera turun ke air. 5. Peluit ketiga: panjang dan keras 1x hanya diberikan pada saat gaya punggung dan ganti estafet supaya perenang segera merapat ke grip start. 6. Setelah perenang siap (diam) wewenang diserahkan dari Referee ke Starter dengan isyarat merentangkan tangan ke arah Starter. 7. Starter segera memberikan aba-aba start dengan take your marks (wajib untuk event internasional, disarankan untuk event lokal, daerah, dan nasional) dan memberikan tanda start dengan peluit atau pistol. 8. Tidak ada batasan waktu berapa detik dari aba-aba start take your marks ke tanda start (kalau memang semua perenang sudah diam maka tanda start bisa langsung diberikan). 9. Kalau ada perenang yang melakukan kesalahan (mendahului tanda start) sebelum tanda start diberikan maka Starter harus menghentikan lomba dengan tidak memberikan tanda start, perenang dikumpulkan dan yang melakukan kesalahan di disqualifikasi (oleh Referee). Lomba dilanjutkan dari awal dengan aba-aba peluit panjang tanpa peluit pendek-pendek. 10. Kalau ada perenang yang melakukan kesalahan setelah tanda start diberikan (Starter tidak sempat menghentikan tanda start) maka lomba tetap dilaksanakan dan perenang yang melakukan kesalahan di disqualifikasi setelah lomba selesai. CATATAN LAIN DAN PENTING SAAT START 1. Pada saat shot whistle dari Referee semua Tecnichal Official harus berdiri, kecuali Inspectur of Turn selain berdiri harus melakukan satu langkah ke depan (apabila ada perenang di lintasannya). Tri Tunggal Setiawan

101 Pada peluit panjang, tidak perlu ada gerakan tangan (isyarat) dari Referee ke perenang dan saat merentangkan tangan sebagai tanda pengalihan wewenang ke Starter tidak perlu melihat ke Starter. 3. Apabila ada perenang yang melakukan false start sebelum tanda start dilakukan maka yang bersangkutan langsung di disqualifikasi dan perenang lain dikumpulkan tetapi bila false start dilakukan setelah tanda start, perlombaan tetap dilaksanakan dan perenang di disqualifikasi setelah menyelesaikan lomba. 4. Apabila ada perenang lain yang mendahului start (false start = melompat sebelum tanda start) maka perenang lain jangan ikut melompat masuk ke kolam karena dapat di disqualifikasi. 5. Disqualifikasi dapat diberikan pada perenang yang tidak stationary (badan bergerak sedikit dan terus menerus/move) dan disqualifikasi dimungkinkan diberikan kepada lebih dari 1 perenang bahkan ke 8 perenang sekaligus. Perintah untuk false start swimmer please sit down silakan perenang kembali. 6. Peluit dari Referee setelah ada yang false atau diley maka peluit langsung long whistle tanpa short whistle. 7. First warning (peringatan pertama) diberikan apabila ada yang melakukan diley start ringan dengan mengatakan please don t diley start - jangan menunda start. 8. Pada gaya punggung: peluit panjang pertama sebagai tanda perenang masuk ke kolam dan peluit panjang kedua perenang harus merapat pada grip start. Yang perlu dilihat saat perenang melakukan push off: kaki perenang harus menyentuh dinding kolam apabila mengguakan backstroke ledge. CLERK OF COURSE /CoC (PENGATUR ATLET SW 2.4) 1. Menyiapkan atlet sesuai nomor (acara), seri, dan lintasan. 2. Disediakan fisrt call room (cecking area/ruang lapor pertama / daftar ulang) dan final call room (wait area/ruang lapor terakhir / ruang tunggu sebelum start). 3. Berhak menolak perenang yang terlambat (tidak hadir) untuk tidak diperbolehkan start (tetapi harus seijin Referee). 4. Melapor pada Referee tentang: atlet yang tidak melapor, logo sponsor pada pakaian (lihat ketentuan sponsor dan logo pada BL 7). 5. Minimal ada 3 personel: Satu orang bertugas di ruang lapor pertama untuk melakukan daftar ulang dan mengecek identitas (ID card nama, klub, asal) termasuk logo, sponsor, plester, dan asesoris), Peraturan Lomba Renang

102 102 Satu petugas di call room final/ruang lapor terakhir untuk mempersilahkan perenang duduk di kursi sesuai seri dan lintasannya, Satu orang mengantar ke papan start apabila sudah ada komando dari Referee. 6. Atlet harus melapor ke CoC pada setiap nomor sesuai waktu yang diputuskan saat manager meeting (SW 3.2.5). 7. Apabila memperlombakan KU (IV, V, VI) terutama kalau pesertanya banyak maka paling ideal minimal 4 personel: 1 CoC bertugas di ruang lapor pertama, 1 CoC bertugas di ruang lapor terakhir, 1 CoC bertugas mengantar perenang menuju papan start, dan 1 CoC melakukan cek ulang perenang setelah berada di kursi di belakang papan start. CHIEF INSPECTORS of TURN / CIT (KETUA YURI PEMBALIKAN SW 2.5) 1. Posisi diseberang Refree dan berdiri setelah shot whistles dari Referee. 2. Meyakinkan IT berada pada tempatnya dan bekerja dengan benar. 3. Melapor ke Referee apabila ada IT yang tidak bekerja efektif. 4. Meyakinkan telah terjadi pelanggaran dan memberitahukan Referee melalui walkie talkie dan menggantikan posisi IT saat IT melaporkan pelanggaran ke Referee. 5. CIT tidak boleh melaporkan suatu pelanggaran meskipun CIT melihat kejadian tersebut. INSPECTORS of TURN / IT (YURI PEMBALIKAN SW 2.6) 1. Satu lintasan satu IT, di tempat start end dan turn end. 2. Berdiri setelah short whistle dan maju sampai 1m di belakang kanan papan start tetapi jangan berdiri tepat di kanan atau kiri papan start atau 1 meter di belakang perenang. IT melangkah maju ketika pada lintasan yang menjadi tanggung jawabnya ada perenang (bila tidak ada perenang cukup berdiri). 3. Memastikan perenang melakukan start, membalik, dan finish dengan benar. 4. Untuk nomor 100m, 200m gaya punggung, dan 200m gaya ganti estafet, IT di tempat start end (IT turn end untuk 50m) memasang dan melepas Backstroke Ledge dan memastikan kaki perenang menyentuh dinding sebelum start. 5. Ambil jarak sedekat mungkin di pinggir kolam saat mengamati pembalikan dan finish, jangan takut terkena cipratan air tetapi jangan sampai menginjak garis hitam batas electric time. Tri Tunggal Setiawan

103 Melapor ke Referee apabila ada pelanggaran dengan mengisi form pelanggaran secara detail: nomor acara, nomor lintasan, SW yang dilanggar, diskripsi pelanggaran, pada jarak keberapa pelanggaran terjadi dan jam berapa melaporkan serta menandatanganinya. 7. Pada nomor estafet selalu mengingatkan perenang supaya tetap di belakang Timekeeper sampai gilirannya start dan mengingatkan perenang yang sudah finish untuk segera naik lewat samping. 8. Posisi saat bertugas: IT di tempat start end: 1) berdiri saat short whistle dari Referee dan apabila pada lintasan yang menjadi tanggung jawabnya ada perenangnya maju ke posisi 1m di belakang kanan dari papan start, 2) maju dan naik bulkhead sesaat setelah tanda start diberikan (perenang loncat ; menolak), 3) kembali ke tempat duduk setelah perenang menyelesaikan kayuhan pertama, 4) maju dan naik bulkhead ketika perenang mendekati 5-10m dinding kolam untuk melakukan finish, 5) kembali ke tempat duduk setelah perenang melakukan finish. IT di tempat turn end: 1) berdiri saat short whistle dari Referee (untuk nomor 50m apabila pada lintasan yang menjadi tanggung jawabnya ada perenangnya maju ke posisi 1m di belakang kanan dari papan start), 2) maju dan naik bulkhead ketika perenang mendekati 5-10m dinding kolam untuk melakukan pembalikan, 3) kembali ke tempat duduk setelah perenang melakukan pembalikan dan menyelesaikan kayuhan pertama. 9. Posisi saat ada pelanggaran: Apabila perenang melakukan pelanggaran, IT Turun ke dek kolam selama lomba dan tetap berdiri menunggu CIT menggantikan posisinya untuk melapor ke Referee, 2) apabila perenang tidak melakukan pelangaran, IT tetap berdiri di bulkhead sampai akhir lomba. Versi 2 dari penulis 1) IT tetap berdiri di bulkhead dan menunggu CIT menggantikan posisinya untuk melapor ke Referee, 2) apabila perenang tidak melakukan pelanggaran saat pembalikan, IT Turun ke dek kolam dan duduk. Versi 3 dari penulis 1) IT turun ke dek kolam tapi tetap berdiri dan menunggu CIT menggantikan posisinya untuk melapor ke Referee, 2) apabila perenang tidak melakukan pelanggaran saat pembalikan, IT Turun ke dek kolam dan duduk. Apabila ada IT yang tetap berdiri maka dapat disimpulkan ada perenang yang melakukan pelanggaran, CIT menghampiri IT dan memastikan telah terjadi pelanggaran dan lapor ke Referee dg Peraturan Lomba Renang

104 104 walkie talkie. Kemudian IT melaporkan kejadian ke Referee dengan mengisi form DQ. Selama IT melapor, CIT menggantikan posisinya. 10. Kapan harus bertugas (kewenangan tugas): IT di tempat start end: diawali dari tanda start sampai selesainya kayuhan lengan pertama, kecuali pada gaya dada di mana itu akan menjadi kayuhan lengan kedua. IT di tempat turn end: dimulai awal kayuhan lengan terakhir sebelum menyentuh dinding, dan berakhir saat akhir kayuhan lengan lengkap pertama setelah berbalik, kecuali pada gaya dada di mana itu akan menjadi kayuhan lengan kedua. IT pada saat finish: dimulai awal kayuhan lengan terakhir sebelum menyentuh dinding. 11. Tugas IT start end untuk nomor 800m dan 1500m: Sebelum start menanyakan ke perenang di sisi sebelah mana (kanan atau kiri dari papan start) lap card harus diperlihatkan dan menyampaikannya ke IT turn end dengan mengangkat tangan. Mencatat (mentalis) jumlah renangan sudah berapa. Memberi tanda bahwa renangan kurang 2 lap plus 5m (105m sampai 95m) dengan membunyikan bel atau peluit pada jarak 5m sebelum perenang melakukan pembalikan sampai perenang muncul ke permukaan (5-10m) setelah pembalikan. Ayunkan lonceng di samping kanan atau kiri perenang dengan arah atas bawah. 12. Tugas IT turning end untuk nomor 800 dan 1500 meter: Mencatat jumlah renangan dan memberitahukan kepada perenang dengan menunjukkan lap card kurang berapa. Untuk nomor 800m (16 lap) maka lap card pertama yang diperlihatkan nomor 15 dan menyiapkan nomor 13 dan seterusnya. Untuk nomor 1.500m (30 lap) maka lap card pertama yang diperlihatkan nomor 29 dan menyiapkan nomor 27 dan seterusnya. Papan card pencatat jarak tidak perlu dipindah-pindah tetapi yang perlu diingat bahwa tempatnya (di sisi sebelah kanan atau kiri dari papan start) harus disetujui oleh perenang. Mengangkat lap card setinggi pertengahan tungkai bawah, dan apabila sampai angka 3, angkat lebih lama atau angkat tangan sebagai tanda bagi IT di start end untuk menyiapkan lonceng/bel. JUDGE of STROKE / JS (YURI GAYA SW 2.7) 1. Berdiri setelah shot whistles dari Referee. 2. Membawa buku acara, tabel DQ, dan form DQ. Tri Tunggal Setiawan

105 Memastikan apakah perenang telah berenang dengan gaya yang sesuai aturan dan membantu IT saat start dan pembalikan. 4. Melaporkan pelanggaran pada Referee melalui walkie talkie kemudian mengisi form disqualifikasi secara detail yang memuat: nomor acara, nomor lintasan, SW yang dilanggar, diskripsi pelanggaran, pada jarak/meter keberapa pelanggaran terjadi dan jam berapa melaporkan serta menandatanganinya. Semua laporan harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. 5. JS pada dasarnya hanya melaporkan kejadian pelanggaran tetapi keputusan disqualifikasi tetap menjadi tanggung jawab Referee. 6. Tanggung jawab pengawasan: JS hanya bertugas sesuai yang menjadi tanggung jawabnya JS-1 dan JS-3 mengawasi perenang pada lintasan 1-4 (0-4 apabila menggunakan 10 lintasan), sedangkan JS-2 dan JS-4 mengawasi perenang pada lintasan 5-8 (5-9 apabila 10 lintasan). Pengawasan pada nomor 50m: JS-1 dan JS-2 mengawasi 2 perenang tercepat pada lintasan yang menjadi tanggung jawabnya sedang JS-3 dan JS-4 mengawasi perenang ke 3 dan 4. Pengawasan pada nomor 100m atau lebih: JS-3 dan JS-4 mengawasi 2 perenang tercepat pada lintasan yang menjadi tanggung jawabnya pada 50m pertama sedang JS-1 dan JS-2 mengawasi perenang ke 3 dan ke 4. Setelah pembalikan gantian JS-1 dan JS-2 yang mengawasi 2 perenang tercepat dan JS-3 dan JS-4 mengawasi perenang ke 3 dan ke 4. (dengan demikian pembagian pengawasan bukan berdasar lintasan berapa tetapi berdasar kedudukan perenang, yaitu disatu pihak mengawasi perenang tercepat pertama dan kedua serta pihak lain mengawasi perenang ketiga dan keempat pada lintasan yang menjadi tanggung jawabnya). 7. Posisi JS sebelum start berada di sisi kolam. Ada tiga versi: Semua JS duduk diantara tali 15m dekat start end dan tali 25m, JS-1 dan JS-2 duduk di tali 15m dekat start end ; JS-3 dan JS-4 duduk di tali 15m dekat turn end, atau Semua JS duduk berdampingan di tengah kolam (25m). 8. Posisi JS saat start dan lomba 50m: Pada nomor gaya bebas seri: JS-1 dan JS-2 berada di tali 15m start end ; JS-3 dan JS-4 berada di tali 15m turn end dan berdiri di posisinya sampai semua seri selesai. Pada nomor gaya bebas final: JS-1 dan JS-2 berada di tali 15m start end ; JS-3 dan JS-4 berada di tali 15m turn end dan mundur (duduk) setelah nomor lomba selesai. Peraturan Lomba Renang

106 106 Pada nomor selain gaya bebas seri dan final: JS-1 dan JS-2 berada di tali 15m turn end ; JS-3 dan JS-4 berada di antara 15m turn end dan bendera 5m. Setelah start mengikuti perenang sampai finish dan kembali lagi ke posisinya. JS-1 dan JS-2 fokus ke underwater perenang serta tidak perlu melihat start perenang ; JS-3 dan JS-4 membantu mengawasi start. 9. Posisi JS saat start dan lomba 100m atau lebih: Pada nomor gaya bebas: JS-1 dan JS-2 berdiri diantara bendera 5m dengan tali 15m start end dan mengikuti perenang sampai tali 15m dan berdiri disitu sampai lomba selesai ; JS-3 dan JS-4 berada di tali 15m dan mengikuti perenang sampai tali 15m turn end (35m) dan berdiri disitu. Pada renangan 50m terakhir semua JS mengikuti perenang ke garis finish. Pada nomor gaya punggung dan kupu-kupu: JS-1 dan JS-2 berdiri diantara bendera 5m dan tali 15m start end ; JS-3 dan JS-4 berada di tali 15m menghadap ke arah kolam dan fokus ke underwater perenang serta tidak perlu melihat start perenang. Setelah start, JS- 1 dan JS-2 mengikuti perenang sampai tali 15m pada sisi turn end (35m) dan mengawasi underwater perenang setelah pembalikan, sedang JS-3 dan JS-4 mengawasi sampai batas antara tali 15m dengan bendera 5m untuk membantu IT mengawasi pembalikan. Pada nomor gaya dada: semua JS mendekat start end diantara bendera 5m dan tali 15m dengan posisi paling nyaman. Setelah start, semua JS mengikuti perenang sampai dekat tali 15 meter (35m) dengan posisi paling nyaman untuk mengawasi perenang setelah pembalikan. 10. PENTING: dalam menginterpretasikan suatu gaya BUKAN BERDASAR PERASAAN TETAPI BERDASAR APA YANG DILIHAT. CIEF TIMEKEEPER /CTK (KETUA PENGAMBIL WAKTU SW 2.8) 1. Berdiri setelah shot whistles dari Referee. 2. Menempatkan 3 TK pada posisinya tiap lintasan dan 2 TK cadangan. 3. Menetapkan kedudukan/urutan perenang berdasar catatan waktu. 4. Mengumpulkan form dari TK dan menyerahkannya kepada control room (bisa dilakukan oleh Penghubung). 5. Mencatat stopwatch yang baik dan tidak baik. 6. Apabila hanya satu TK tiap lintasan maka harus mencatat waktu perenang urutan pertama tiap serinya. TIMEKEEPER / TK (PENGAMBIL WAKTU SW 2.9) 1. Berdiri setelah shot whistles dari Referee. Tri Tunggal Setiawan

107 Mengambil waktu sesuai dengan tugasnya (lintasannya). 3. Menghidupkan stopwatch saat tanda start diberikan (melihat ke flash / blits / kilat dari tombol start). 4. Mematikan stopwatch saat perenang finish (sentuhan terakhir). TK tidak perlu menyatakan apakah finish dilakukan dengan benar atau tidak karena itu merupakan tugas IT kecuali kalau tugas tersebut dilimpahkan kepadanya (merangkap) tetapi catatan waktu tetap dilaporkan kecuali perenang tidak menyentuh dinding. 5. Tetap menghidupkan stopwatch meski pada lintasan yang menjadi tanggung jawabnya tidak ada perenang (sebagai cadangan apabila pada lintasan lain ada stopwatch yang mati). 6. Ambil jarak sedekat mungkin di pinggir kolam saat mematikan stopwatch, jangan takut terkena cipratan air tetapi jangan sampai menginjak garis hitam batas electric time. 7. Dapat mengambil waktu split apabila diperintahkan oleh Referee. 8. Siap mengambil waktu ketika perenang berada 5-10m sebelum finish. 9. Mencatat hasil pada card/form dan menanda tangani (tulisan harus jelas dan apabila ada kesalahan menulis angka jangan ditumpuk tetapi dicoret dengan menulis dibawahnya) serta menyerahkan kepada CTK (atau penghubung). 10. Mencatat apa yang tertulis di stopwatch, jangan menambah, mengurangi atau menyamakan dengan hasil teman. 11. Tulis hasil sampai seperseratus 2 digit dibelakang koma (00.00,00). 12. Apabila ada kesalahan stopwatch segera melaporkan pada CTK. 13. Mengecek/menguasai kerja stopwatch (tombol start, stop, reset). 14. Jangan memperlihatkan hasil waktu kecuali pada CTK dan Referee. 15. Mengenolkan stopwatch pada saat shot whistles dari Referee. LAIN-LAIN TENTANG TK, KEDUDUKAN, DAN WAKTU 1. Meskipun pada SW ada perubahan jumlah Timekeeper dari 3 TK dengan cadangan 2 TK menjadi masing-masing 1 TK tiap lintasan tetapi maksud dari pasal Ini hanya berlaku apabila menggunakan Automatic Officiating Equipment sedang kalau tanpa Automatic Officiating Equipment tetap disarankan menggunakan 3 TK tiap lintasan sesuai dengan SW 2.8.2, dan SW BUNYI PASAL SW 2.8.1: APABILA TIDAK MENGGUNAKAN PENCATAT WAKTU OTOMATIS MAKA DISARANKAN DENGAN 3 TIMEKEEPER TIAP LINTASAN DAN 2 CADANGAN. 3. Apabila ada 3 TK, tentukan sejak awal tugas masing-masing TK: satu merangkap sebagai IT, satu sebagai pencatat hasil, satu mematikan Peraturan Lomba Renang

108 108 semi otomatis. (catatan: sebenarnya tidak diperkenankan IT merangkap sebagai TK). 4. Saat pembalikan pada nomor 100m lebih, TK yang merangkap IT (1 yuri) yang maju tetapi pada saat finish ketiga TK maju. 5. Menggunakan 1 atau 2 stopwatch tidak dapat dipakai sebagai penentu juara dan yang menentukan juara adalah yuri kedatangan tetapi tetap harus disetujui oleh Referee. 6. Apabila menggunakan 3 stopwatch maka dapat dipakai untuk menentukan juara dan tanpa yuri kedatangan. 7. Apabila hanya memakai 1 atau 2 stopwatch, Referee punya kewenangan untuk menentukan juara. 8. Apabila ada perbedaan antara TK (dengan 2 stopwatch) dan Yuri Kedatangan maka yang menentukan urutan juara adalah Yuri Kedatangan sedang waktu dibagi dua (sama = juara kembar) dan apabila pecah record lokal maka record tersebut tetap a.n juara 1. (biar bagaimanapun Referee paling berhak menentukan juara). OTOMATIC TIME KEEPER (SEMI OTOMATIC) 1. Pada kasus waktu yang sama, lihat GR Start dilakukan oleh Starter. 3. Ada 1 TK backup tiap lintasan. 4. Tetap ada 1 TK cadangan. 5. Apabila dengan 3 stopwatch: Waktu beda semua, maka yang dipakai yang intermediet (tengah): TK-1 1:34.12 ; TK-2 1:34.19 ; TK-3 1:34.15, maka yang dipakai 1: Dua waktu sama maka dipakai sebagai waktu resmi: TK-1 1:34.12 ; TK-2 1:34.19 ; TK-3 1:34.12, maka yang dipakai 1: Satu stopwatch tidak fungsi maka hasil 2 stopwatch dijumlah lalu dibagi 2: TK-1 1:34.12 ; TK-2 1:34.19 ; TK , maka yang dipakai 1:34.16 (pembulatan waktu rata-rata kearah terpelan/besar misal = 31 dibagi 2 = 15.5 maka menjadi 1:34.16). Dua stopwatch mati maka sisanya yang dipakai (tidak untuk record). FINISH JUDGES (YURI KEDATANGAN SW 2.10 dan SW 2.11) 1. Yuri Kedatangan diperlukan apabila menggunakan 1 atau 2 TK. 2. Yuri kedatangan diketuai oleh seorang Chief, bertugas menentukan urutan juara tiap seri / final dan melaporkan ke Refeere. Tri Tunggal Setiawan

109 Apabila menggunakan peralatan otomatis maka Ketua Yuri Kedatangan harus melaporkan hasil sesuai yang tertera/dicatat oleh alat tersebut ke Referee. 4. Apabila ada perbedaan antara TK (dengan 2 stopwatch) dan Yuri Kedatangan maka yang menentukan urutan juara adalah Yuri Kedatangan sedang waktu dibagi dua (sama = juara kembar) dan apabila pecah record lokal maka record tersebut tetap a.n juara 1. (biar bagaimanapun Referee paling berhak menentukan juara). 5. Duduk segaris dengan garis finish. ANNOUNCER 1. Memiliki buku acara. 2. Suara jelas dengan intonasi yang enak didengar, tidak tergesa-gesa. 3. Semua yang akan dibaca perlu dikonsep dulu dan dikonsultasikan dengan Referee. 4. Membuka dan menutup setiap sesi lomba. 5. Setiap nomor selesai dilombakan, selalu sampaikan: waktu yang tertera di papan skor belum waktu resmi sampai disyahkan Referee 6. Setelah ada perintah dari Referee announcer clear, sampaikan waktu yang tertera di papan skor sudah waktu resmi. 7. Mengumumkan setiap kejadian disqualifikasi dan memparaf. 8. Setiap akan start tetapi penonton masih gaduh maka intruksikan dengan kalimat kurang lebih kepada para penonton dimohon kerja samanya apabila aba-aba start akan diberikan dimohon untuk hening sejenak sampai tanda start diberikan. 9. Sampaikan secara berkala kalau ada sponsor yang membiayai kegiatan lomba. 10. Sampaikan peringatan apabila ada penonton yang merokok. 11. Jangan mengumumkan apapun selain yang berkaitan dengan lomba atau tanpa sepengetahuan Referee. 12. Memastikan tombol mikrofon pada posisi off apabila sudah selesai bicara supaya suara di dalam ruang tidak terdengar keluar. 13. Jangan kaku tetapi dipadukan dengan entertainment (hiburan). Peraturan Lomba Renang

110 110 FREESTYLE (GAYA BEBAS SW 5). 1. Diperbolehkan berenang dengan gaya apa saja, termasuk ganti gaya di tengah jalan, misal nomor 100m gaya bebas: 50m pertama dengan gaya dada dan 50m kedua dengan gaya kupu-kupu. 2. Aturan gaya tidak diberlakukan, misal menggunakan gaya dada tetapi finish dengan tangan satu. 3. Kepala harus muncul pada jarak 15m setelah start dan pembalikan (Underwater maksimal sampai 15m). Yang dimaksud dengan batas kepala adalah batas rambut di belakang kepala (di atas tulang leher/atlas). 4. Saat finish dan pembalikan diharuskan menyentuh dinding dan diperbolehkan dengan bagian tubuh manapun. 5. Setiap saat harus memecah permukaan air (tidak menyelam). 6. Boleh berdiri di dasar kolam tapi tidak boleh berjalan. 7. Boleh bergantung pada tali lintasan tetapi tidak boleh menarik. 8. Boleh membetulkan kaca mata. 9. Start harus dari atas papan start termasuk ketika perenang menggunakan gaya punggung. BACK STROKE (GAYA PUNGGUNG SW 6) 1. Saat push off (tolakan meninggalkan dinding start dan pembalikan) berenang, dan finish, badan harus dalam keadaan telentang. 2. Tidak boleh memutar bahu lebih dari 90 0 kecuali sesaat sebelum pembalikan (garis bahu dikatakan nol dan kepala tidak dihitung). 3. Setelah pembalikan boleh melakukan dholpin kick atau single kick dengan tubuh pada posisi miring asal tidak lebih dari 90 derajat. 4. Underwater maksimal sampai jarak 15m. Kepala harus muncul pada jarak 15m setelah start dan pembalikan. 5. Saat finish dan pembalikan boleh menyentuh dinding dengan bagian tubuh manapun. 6. Saat berenang diperkenankan menggunakan kaki dada, dholpin atau apapun asal masih dalam posisi telentang. 7. Setelah telungkup ketika akan melakukan pembalikan (SW 6.4) maka ketentuan SEGERA untuk melakukan pembalikan dengan gerakan 1 atau 2 tangan mengayun harus dilakukan. Kaki boleh bergerak asal tangan tetap dalam posisi mengayun cepat dan tidak diperlambat. Dalam hal ini DQ diberlakukan apabila: 1) setelah telungkup tidak melakukan tarikan tangan (membalik biasa atau tidak salto = setelah telungkup sudah menyentuh dinding langsung membalik), 2) tungkai dan lengan diam (meluncur pasif, 3) lengan bergerak pelan, 4) tungkai bergerak tetapi lengan diam. Tri Tunggal Setiawan

111 Setelah telungkup untuk melakukan pembalikan tidak boleh menambah putaran / kayuhan lengan. 9. Saat finish sebagian tubuh harus kelihatan/muncul di atas permukaan air (lengan sampai kaki tidak boleh tenggelam=tidak kelihatan). 10. Catatan SW 6.3: bagian kepala yang diijinkan ketika pertama muncul pada batas titik 15m adalah DAGU/Gnathion, bukan UJUNG KEPALA/Vertex). 11. Catatan SW 6.4: apabila berniat tidak salto saat pembalikan maka jangan memutar badan menjadi telungkup tetapi tetap telentang saat menyentuh dinding dan ketika meninggalkan dinding tetap dalam posisi telentang. BREASTSTROKE (GAYA DADA SW 7) 1. Posisi badan harus telungkup sepanjang lomba. 2. Setelah start dan pembalikan boleh melakukan 1x complete underwater (pull & kick) gerakan tangan sampai paha. 3. Gerakan kaki dholpin setelah start dan pembalikan boleh dilakukan kapanpun tetapi hanya diperkenankan 1x dan harus dilakukan sebelum gerakan kaki dada pertama. Dengan demikian gerakan dholpin kick boleh dilakukan kapanpun, baik sebelum (mendahului) kayuhan lengan atau setelah lengan menyelesaikan kayuhan penuh tetapi akan didisqualifikasi apabila dilakukan lebih dari 1x atau setelah gerakan kaki dada pertama. 4. Kepala harus muncul pada saat lengan melakukan tarikan luar kedua sebelum tarikan dalam (bukan jarak 15m). Dengan demikian setelah melakukan start atau pembalikan maka gerakan lengan kedua harus membawa kepala memecah permukaan air. 5. Awal gerakan sesaat setelah start dan pembalikan harus didahului tangan, kemudian diikuti kaki (gerakan dolphin tidak termasuk). 6. Satu siklus harus melakukan 1x tendangan dan 1x tarikan lengan. 7. Tangan ditarik secara simultan dalam bidang yang sama. 8. Tangan boleh didorong ke depan di atas atau di bawah permukaan air tetapi harus bersamaan. 9. Siku(saat sapuan luar) tidak boleh keluar di atas permukaan air kecuali saat pembalikan atau finish. 10. Tarikan tangan tidak boleh melebihi garis pinggang kecuali 1x setelah start dan pembalikan. 11. Setiap siklus, kepala harus memecah permukaan air. 12. Kaki bergerak simultan dan pada bidang yang sama. 13. Kaki harus diputar ke luar. Peraturan Lomba Renang

112 Saat pembalikan dan finish tangan harus menyentuh dinding secara bersamaan (simultan) dan harus terpisah (separated) di bawah atau di atas permukaan air tanpa harus pada bidang yang sama. Sentuhan boleh dengan ujung jari asal bersamaan. 15. Saat menjelang finish dan pembalikan boleh melakukan gerakan double arm pull, yaitu gerakan lengan tanpa diikuti gerakan kaki (SW 7.6). 16. Kaki tidak boleh melakukan gerakan dholpin atau bergantian. 17. Saat finish atau pembalikan, kepala boleh tenggelam setelah tarikan lengan terakhir sebelum sentuhan, asal pada suatu saat kepala memecah permukaan air selama siklus lengkap atau tidak lengkap sebelum menyentuh dinding. 18. Membetulkan kaca mata dan berdiri tidak diperkenankan. BUTTERFLY STROKE (GAYA KUPU-KUPU SW 8) 1. Satu saatpun badan tidak boleh diputar lebih dari 90 0 (telentang). 2. Tarikan tangan harus bersamaan dan boleh tidak sebidang. 3. Gerakan tungkai harus dilakukan bersamaan meski tidak dalam bidang yang sama. 4. Kaki bergerak simultan, tidak boleh bergerak bergantian. 5. Gerakan kaki gaya dada tidak diperbolehkan (kecuali Master swimming). 6. Saat pembalikan dan finish tangan harus menyentuh dinding secara bersamaan (simultan) dan harus terpisah (separated) di bawah atau di atas permukaan air tanpa harus pada bidang yang sama. Sentuhan boleh dengan ujung jari asal bersamaan. 7. Tarikan tangan pertama setelah start dan pembalikan harus membawa kepala memecah permukaan air. 8. Kepala harus muncul pada jarak 15m setelah start dan pembalikan. (Underwater maksimal sampai jarak 15m). Yang dimaksud dengan batas kepala adalah batas rambut di belakang kepala (di atas tulang leher/atlas). 9. Saat recovery (tangan didorong ke depan) siku harus keluar dari air. 10. Finish dan pembalikan dengan gaya dada tidak diperbolehkan, yaitu membawa tangan ke depan di bawah permukaan air setelah gerakan outsweep/sapuan luar (sering terjadi pada gerak tanggung). Apabila lengan sudah outsweep maka harus dilanjutkan recovery (siku harus keluar dari air). 11. Menjelang finish dan pembalikan, apabila ada gerakan tangan tanggung, boleh menambah lecutan kaki (gerakan kaki 2x atau lebih dengan tarikan tangan 1x). Tri Tunggal Setiawan

113 113 MIDLEY (GAYA GANTI SW 9) 1. Urutan gaya ganti perorangan: kupu-kupu - punggung - dada - bebas. 2. Setiap gaya harus mencakup seperempat (1/4) dari jarak. Telentang ketika meninggalkan dinding untuk bagian gaya bebas saat gaya ganti perorangan berarti melebihi dari seperempat jarak dalam gaya punggung (gaya punggung menjadi lebih dari 50m atau lebih dari 100m, sedang gaya bebas menjadi kurang dari 50m atau kurang dari 100m) dan oleh karena itu, diskualifikasi. 3. Urutan gaya ganti estafet: punggung - dada - kupu-kupu - bebas. 4. Tiap gaya harus diselesaikan sesuai dengan aturan yang berlaku untuk gaya tersebut termasuk finish dan pembalikan. Catatan: peralihan dari gaya dada ke bebas, posisi badan boleh dalam keadaan telentang tetapi dilakukan tanpa gerakan lengan dan tungkai (pasal SW 9.2 sebagai koreksi tentang interpretasi pasal SW 9.1). THE RACE (LOMBA SW 10) 1. Semua nomor individu harus dilombakan secara terpisah antara jenis kelamin kecuali estafet mix. 2. Semua perenang harus menyelesaikan jarak renangan. 3. Finish harus dilakukan pada lintasan yang sama saat start. 4. Melakukan tolakan saat pembalikan harus dilakukan dari dinding kolam dan tidak boleh dari dasar kolam. 5. Saat gaya bebas boleh berdiri tetapi tidak boleh jalan dan boleh bergantung pada tali lintasan tetapi tidak boleh menariknya. 6. Saat gaya dada dan kupu-kupu tidak boleh membetulkan kaca mata. 7. Saat gaya dada, kupu-kupu, dan punggung tidak boleh berdiri, berjalan di dasar kolam ataupun bergantungan pada tali lintasan. 8. Pada semua gaya tidak boleh menarik tali intasan. 9. Tidak boleh mengganggu perenang lain. 10. Tidak diperkenankan memakai barang atau asesoris yang diindikasikan dapat membantu daya apung, kecepatan, atau daya tahan (barang tersebut harus dilepas saat lapor COC). 11. Tidak diperkenankan masuk ke dalam air (kolam), sebelum semua peserta (tim) finish. 12. Estafet campuran terdiri dari dua (2) laki-laki dan dua (2) perempuan. 13. Waktu split pada nomor mix tidak boleh untuk record atau tujuan pendaftaran Peraturan Lomba Renang

114 Tidak diperkenankan meninggalkan papan start sebelum perenang terdahulu menyentuh dinding/rellay take of. Yang menjadi patokan saat Rellay take of adalah posisi kaki saat meninggalkan papan start bukan gerakan tubuh perenang. 15. Tidak diperkenankan mengganti anggota estafet yang sudah didaftarkan kecuali sakit yang dibuktikan dengan surat dokter lomba. 16. Perenang yang terjun pada nomor estafet harus sesuai dengan yang didaftarkan, termasuk urutannya. 17. Susunan perenang pada nomor estafet dapat diubah untuk acara seri dan final tetapi perenang tersebut sudah didaftarkan saat seri penyisihan. 18. Diperkenankan seorang perenang hanya turun di nomor estafet tanpa mengikuti nomor individu. 19. Anggota estafet harus segera naik setelah finish dan tidak boleh mengganggu perenang lain. Apabila menggunakan waktu elektrik (touch pad) maka perenang naik ke arah samping. 20. Referee punya kewenangan untuk membolehkan seorang perenang untuk melakukan renang ulang 21. Dalam gaya ganti, semua renangan harus diselesaikan sesuai dengan aturan yang berlaku pada gaya tersebut dan harus mencakup ¼ jarak. 22. Lomba harus dihentikan apabila ada petir. 23. Lomba harus dihentikan apabila hujan menutupi tali lintasan. 24. Semua keputusan yang tidak sesuai dengan agenda lebih baik kalau dikonfirmasikan ke seluruh Team Manager. PROTES (GR 9.2) 1. Protes dilakukan 30 menit setelah diumumkan. 2. Lakukan protes dengan cara yang santun, berbudaya dan sesuai dengan Fina Rules khususnya GR 9.2. Catatan: Mulai akhir tahun 2018 deposit untuk protes tidak lagi 100 Francs Swiss tetapi dinaikkan menjadi 500 Francs Swiss atau yang setara (1 Francs Swiss setara dengan Rp = Rp ). 3. Protes dilakukan tertulis dan ditandatangani oleh Team Manager yang terdaftar pada form A2 dengan disertakan uang jaminan protes yang besarnya ditentukan oleh Panitia. 4. Protes ditanggapi oleh Referee secara tertulis. 5. Apabila Team Manager tidak puas dengan jawaban Referee maka diperkenankan banding ke Dewan Hakim secara tertulis. Tri Tunggal Setiawan

115 Dalam mengambil keputusan, Dewan Hakim sebaiknya independen tetapi boleh meminta pertimbangan Technical Delegate dan usahakan jangan meminta pertimbangan Referee. 7. Dewan Hakim memberikan keputusan secara tertulis dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Hakim. 8. Dewan Hakim yang merupakan anggota federasi/negara/daerah yang bersengketa tidak punya hak suara. 9. Keputusan Dewan Hakim adalah mutlak dan bersifat final. 10. Apabila protes diterima maka uang jaminan dikembalikan ke pemohon, dan apabila protes ditolak uang jaminan tidak dikembalikan. SIMPULAN GAYA BEBAS: berenang dengan gaya apa saja, tidak boleh menyelam lebih dari 15m, sebagian tubuh harus menyentuh dinding pembalikan dan finish, sebagian tubuh harus memecah permukaan air, tidak boleh jalan, tidak boleh menarik tali lintasan. 2. GAYA PUNGGUNG: push off, saat berenang, dan finish pada posisi telentang, tidak boleh menyelam lebih dari 15m, sebagian tubuh harus memecah permukaan air, sebagian tubuh harus menyentuh dinding pembalikan dan finish, 3. GAYA KUPU-KUPU: kayuhan lengan pertama harus membawa badan ke permukaan air, tidak boleh menyelam lebih dari 15m, lengan di bawa ke depan dan mengayun ke belakang bersama-sama, tidak ada tendangan bergantian dan tendangan dada, meyentuh dinding saat pembalikan dilakukan bersamaan dan terpisah boleh di atas atau di bawah air, recoveri lengan di atas air. 4. GAYA DADA: satu kayuhan penuh selama menyelam diijinkan, satu kali tendangan dholpin diijinkan sebelum tendangan dada pertama, satu kali stroke harus 1 x tendangan kaki, 1x kayuhan lengan dan memecah permukaan air, lengan digerakkan bersamaan, siku di bawah air, lengan tidak boleh lebih dari pinggang, kaki digerakkan bersama dan sebidang, tidak ada gerakan gunting atau dholpin, meyentuh dinding saat pembalikan dilakukan bersamaan dan terpisah boleh di atas atau di bawah air. Peraturan Lomba Renang

116 116 Diskripsi posisi tangan terpisah (SW 7.6 dan SW 8.4) Sentuhan dengan telapak tangan terpisah (legal / sah) Sentuhan dengan ujung jari dan tangan mengepal (legal / sah) Sentuhan pembalikan dan finish pada gaya dada dan kupu-kupu boleh dengan ujung jari yang menumpuk atau mengepal asal bersamaan Sentuhan dengan telapak tangan tidak terpisah (ilegal / tidak sah) Tri Tunggal Setiawan

117 117 TABEL PELANGGARAN SESUAI FINA RULES FINA RULES SW SW SW SW Peraturan Lomba Renang DISKRIPSI PELANGGARAN START Not immediately take up a starting position Menghambat start, (delay start) Starting before the starting signal Melakukan start sebelum aba-aba start FREESTYLE / GAYA BEBAS Not touch the wall Pada pembalikan atau finish tidak menyentuh dinding Submerged more than 15 metres Menyelam lebih dari 15 meter BACKSTROKE / GAYA PUNGGUNG Standing in the gutter Berdiri pada gutter (Parit) Swim not back Berenang tidak dengan punggungnya (tidak telentang) Submerged more than 15 metres Menyelam lebih dari 15 meter Turn not touch of the wall and returned to the position not on the back Pada pembalikan, bagian tubuh tidak menyentuh dinding dan menolak dalam posisi telungkup Upon the finish touch the wall not on the back Dalam finish, menyentuh dinding tidak terlentang BREASTSTROKE / GAYA DADA arm stroke completely back to the legs more than 1x and take butterfly more than 1x or after to the first breaststroke Setelah start dan pembalikan menarik dua tangan ke belakang penuh lebih dari sekali dan tendangan dholpin lebih dari satu kali The body not on the breast, not the stroke cycle, and movements of the arms not be simultaneous Posisi badan tidak telungkup, tidak satu siklus, dan gerakan tangan tidak serempak The hands not be pushed forward together, the elbows not be under water, and the hands be brought back beyond the hip line Tangan tidak didorong bersamaan, siku tidak di bawah permukaan air, dan tarikan tangan ke belakang melebihi garis pinggang The head not break the surface of the water and movements of the legs not be simultaneous Kepala tidak memecah air, gerakan kaki tidak serempak The feet be alternating or butterfly kick movements Melakukan gerakan tungkai bergantian atau tendangan dholpin

118 SW SW SW Touch be made with both hands not separated and not simultaneously Dalam pembalikan dan finish, menyentuh dinding dengan sentuhan tangan tidak terpisah dan tidak bersamaan BUTTERFLY / GAYA KUPU-KUPU The body not be kept on the breast Posisi badan tidak telungkup Arms not be brought forward and backward not be simultaneous Kedua lengan dibawa ke depan dan belakang tidak bersamaan Movements of the legs not be simultaneous and breaststroke kicking movement Gerakan kaki tidak bersamaan dan melakukan gerakan kaki dada Touch be made with both hands not separated and not simultaneously Dalam pembalikan dan finish, menyentuh dinding dengan sentuhan tangan tidak terpisah dan tidak bersamaan Submerged for a distance of more than 15 metres Pada jarak 15 meter, kepala tidak memecah permukaan air MEDLEY / GAYA GANTI not cover the four swimming strokes in the following order and not cover one quarter of the distance Pada gaya ganti individu urutan gaya tidak sesuai (kupu-kupu, punggung, dada dan bebas) dan tidak diselesaikan untuk seperempat dari jarak In Freestyle the swimmer not be on the breast Pada gaya bebas perenang tidak telungkup not cover the four swimming strokes in the following order Pada nomor estafet ganti Urutan gaya tidak sesuai (punggung, dada, kupu dan bebas) Each section not be finished in accordance with the rule Merenangi tiap gaya, tidak sesuai aturan gaya masing-masing THE RACE / PERLOMBAAN Not cover the whole distance Tidak menyelesaikan jarak Finish not in the same lane in which started Finish tidak pada lintasan yang sama Turning not make physical contact with the end of the pool and the turn not be made from the wall, step from the bottom of the pool Saat pembalikan tidak menyentuh dinidng dan tidak menolak dari dinding serta melangkah Standing on the bottom Berdiri di dasar kolam pada lomba gaya dada, kupu-kupu dan punggung Pulling on the lane rope Menarik tali lintasan Tri Tunggal Setiawan

119 GR 5.1. GR 5.2 BL 8.3 Obstructing another swimmer by swimming across another lane Mangganggu perenang lain dengan melintas ke lintasan lain To use any device or swimsuit that may aid his/her speed, buoyancy or endurance Menggunakan alat apapun untuk membatu kecepatan, daya apung atau daya tahan Enters the water before all swimmers completed the race Masuk kedalam air (kolam), sebelum semua perenang finish Mixed Relays not consist of two (2) Men and two (2) Women Estafet campuran tidak terdiri dari 2 laki-laki dan 2 perempuan The starting platform before the preceding team-mate touches the wall Meninggalkan papan start sebelum perenang terdahulu menyentuh dinding Team member enters the water is being conducted, before all swimmers of all teams have finished the race Anggota team yang bukan gilirannya masuk kolam sebelum semua team finish Failure to swim in the order listed Perenang tidak sesuai dengan urutan yang tercantum Not leave the pool Anggota estafet tidak segera naik setelah finish dan mengganggu perenang lain Make pace-making Menggunakan alat bantu (pace-making) The swimwear not be in good moral taste and carry any symbol which may be considered offensive Pakaian tidak sopan dan menyertakan simbol yang bertentangan Swimsuits be transparent Pakaian renang tembus pandang/transparan Swimsuit do not comply with this Rule Pakaian tidak sesuai dengan peraturan (material dan model) PENTING Bertugas dengan adil, jujur dan melepas atribut kompetitor. 2. Bertugas sesuai prosedur dan kuasai peraturan lomba. 3. Konsentrasi pada tugas yang menjadi tanggungjawabnya. 4. Jika judges/yuri ragu maka berikan keuntungan pada atlet. 5. Dalam menginterpretasikan suatu kejadian bukan berdasar perasaan tetapi berdasar apa yang dilihat. 6. Jangan mengintervensi suatu kejadian pada yuri lain. 7. Saat bertugas duduk dengan wajar, jangan: bergurau, main HP, meninggalkan tempat tanpa ijin Refereee atau Chief. Diperkenankan minum tetapi usahakan jangan makan Peraturan Lomba Renang

120 120 Lampiran 2 contoh blangko-blangko PEKAN OLAHRAGA PELAJAR NASIONAL XIV TAHUN 2017 KOLAM RENANG JATIDIRI SEMARANG TANGGAL SEPTEMBER 2017 FORM PROTES NO ACARA :... NO LOMBA :... FINAL / SERI :... LINTASAN :... NAMA PERENANG/TIM :... DISKRIPSI PROTES : Tanggal & Waktu Protes Banding diajukan dengan uang banding Rp Manager Tim Nama dan tanda tangan Tri Tunggal Setiawan

121 121 PEKAN OLAHRAGA PELAJAR NASIONAL XIV TAHUN 2017 KOLAM RENANG JATIDIRI SEMARANG TANGGAL SEPTEMBER 2017 FORM JAWABAN PROTES NO ACARA :... NO LOMBA :... FINAL / SERI :... LINTASAN :... NAMA PERENANG/TIM :... TANGGAPAN PROTES : Tanggal& Waktu Jawaban Protes Referee Nama dan tanda tangan Peraturan Lomba Renang

122 122 PEKAN OLAHRAGA PELAJAR NASIONAL XIV TAHUN 2017 KOLAM RENANG JATIDIRI SEMARANG TANGGAL SEPTEMBER 2017 FORM BANDING NO ACARA :... NO LOMBA :... FINAL / SERI :... LINTASAN :... NAMA PERENANG/TIM :... DISKRIPSI BANDING : Tanggal & Waktu Protes Manager Tim Nama dan tanda tangan Tri Tunggal Setiawan

123 123 PEKAN OLAHRAGA PELAJAR NASIONAL XIV TAHUN 2017 KOLAM RENANG JATIDIRI SEMARANG TANGGAL SEPTEMBER 2017 FORM KEPUTUSAN HAKIM NO ACARA :... NO LOMBA :... FINAL / SERI :... LINTASAN :... NAMA PERENANG/TIM :... KEPUTUSAN DEWAN HAKIM : Tanggal & Waktu Keputusan Anggota Dewan Hakim: Nama Tanda tangan Peraturan Lomba Renang

124 124 PEKAN OLAHRAGA PELAJAR NASIONAL XIV TAHUN 2017 KOLAM RENANG JATIDIRI SEMARANG TANGGAL SEPTEMBER 2017 FORM PENGUNDURAN DIRI NO ACARA :... NO LOMBA :... FINAL / SERI :... LINTASAN :... NAMA PERENANG/TIM :... DISKRIPSI PENGUNDURAN DIRI *: * Pengunduran diri karena sakit harus menyertakan surat keterangan dokter Tanggal & Waktu Pengajuan Manager Tim Nama dan tanda tangan Tri Tunggal Setiawan

125 125 PEKAN OLAHRAGA PELAJAR NASIONAL XIV TAHUN 2017 KOLAM RENANG JATIDIRI SEMARANG TANGGAL SEPTEMBER 2017 No acara : No Lomba : Final / Seri : FORM URUTAN KEDATANGAN NO URUTAN LINTASAN Referee Chief Finish Judge Peraturan Lomba Renang

126 126 PEKAN OLAHRAGA PELAJAR NASIONAL XIV TAHUN 2017 KOLAM RENANG JATIDIRI SEMARANG TANGGAL SEPTEMBER 2017 FORM DISQUALIFIKASI JUDGE OF STROKE Event Acara Heat Seri Lint Rules Diskripsi Pelanggaran / keterangan Judge of Stroke: Referee Waktu: Waktu: Tri Tunggal Setiawan

127 127 PEKAN OLAHRAGA PELAJAR NASIONAL XIV TAHUN 2017 KOLAM RENANG JATIDIRI SEMARANG TANGGAL SEPTEMBER 2017 FORM DISQUALIFIKASI INSPECTORS OF TURN Event Acara Heat Seri Lint Rules Diskripsi Pelanggaran / keterangan Inspectors of Turns: Referee Waktu: Waktu: Peraturan Lomba Renang

128 128 PEKAN OLAHRAGA PELAJAR NASIONAL XIV TAHUN 2017 KOLAM RENANG JATIDIRI SEMARANG TANGGAL SEPTEMBER 2017 FORM TEAM ESTAFET Event Heat Line Acara Seri Lintasan Gaya : 4 x 50m/4 x 100/4 x 200m Estafet bebas / Estafet Ganti Team : Pa / Pi / Mix Bapopsi: GAYA NAMA PERENANG KETERANGAN FREE/BACK FREE/BREAST FREE/FLY FREE CADANGAN CADANGAN Manager Diterima: Waktu Petugas Tri Tunggal Setiawan

129 129 PEKAN OLAHRAGA PELAJAR NASIONAL XIV TAHUN 2017 KOLAM RENANG JATIDIRI SEMARANG TANGGAL SEPTEMBER 2017 FORM CATATAN WAKTU LINTASAN ACARA : SERI / FINAL * : NOMOR : 50/100/200/400/800/1500 GAYA : Bebas / Dada / Punggung / Kupu / Ganti Perorangan / Ganti Estafet / Bebas Estafet* KU : Senior / I /II / III / IV/ V / VI / Mix* NAMA ATLET :... BAPOPSI/Daerah :... WAKTU : KETERANGAN : DNS / No Time ** Timekeeper Chief Timekeeper Cat: * Lingkari yang sesuai ** Coret yang tidak sesuai DNS = Did Not Start/Show Peraturan Lomba Renang

130 130 PEKAN OLAHRAGA PELAJAR NASIONAL XIV TAHUN 2017 KOLAM RENANG JATIDIRI SEMARANG TANGGAL SEPTEMBER 2017 PEDOMAN UNTUK ANNOUNCER A. MEMULAI LOMBA Assalamuallaikum wr wb Selamat pagi... Salam sejahtera Salam olahraga... Salam PRSI, Hadirin yang kami hormati, para undangan, Team Manager, Official, Pelatih, dan seluruh Atlet yang kami banggakan. Kami atas nama Panitia Penyelenggara Pekan Olahraga Pelajar Nasional XIV tahun 2017 menyampaikan Selamat datang dan berjumpa kembali di kolam renang Jatidiri Kota Semarang Jawa Tengah. Perlu kami sampaikan bahwa kompetisi ini terselenggara atas kerjasama antara KONIDA Jawa Tengah dan didukung oleh seluruh masyarakat Kota Semarang. Serta pihak sponsor yang memberikan dukungan materiil, finansial, dan moril adalah.. Kompetisi ini secara teknis didukung oleh BAPOPSI, PB PRSI dan Pengprov PRSI Jawa Tengah. Dan perlu kami ingatkan sesuai dengan FINA General Rules pasal 08 bahwa setiap pengunjung dilarang merokok di semua area kolam, untuk itu mohon kerjasamanya bagi semua pengunjung untuk tidak merokok di area kolam Berhenti sejenak.. Lomba segera dimulai kepada seluruh Technical Official dipersilakan memasuki arena lomba... (Technical official masuk ke arena lomba dengan diiringi musik) B. MENYANYIKAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA Setelah seluruh Technical Official berdiri di tempatnya Menyanyikan lagu Indonesia Raya Para hadirin dimohon berdiri C. MEMPERKENALKAN PEMIMPIN LOMBA Setelah lagu Indonesia selesai dinyanyikan Technical Delegate dalam kompetisi ini adalah: Referee yang memimpin kompetisi pada sesi pagi/sore hari ini Untuk nomor putra : Untuk nomor putri : Bertindak selaku Starter pada sesi pagi/sore hari ini untuk nomor putra : untuk nomor putri : Tri Tunggal Setiawan

131 131 D. MEMBACAKAN SUSUNAN ACARA Hadirin yang kami hormati perlombaan ini dilaksanakan dalam format time final/ babak penyisihan dengan susunan nomor acara sebagai berikut:( sebutkan nomor acara) (versi lain: dibacakan setelah prolog selesai, sebelum TO masuk ke arena lomba). E. MENUTUP LOMBA Hadirin, para undangan, penonton, Tean Manager, Pelatih, dan para atlet. Demikian rangkaian acara lomba pada sesi pagi/sore hari ini, dan lomba akan dilanjutkan pada sesi sore/besok pagi pada pukul Perlu kami sampaikan bahwa sesuai keputusan Manager Meeting maka bagi atlet yang akan mengundurkan diri pada sesi final harus mengisi form pengunduran diri dan sudah melaporkan ke Referee atau deks control paling lambat 30 menit dari sekarang. Akhirul kata kami ucapkan selamat istirahat dan sampai jumpa kembali pada sesi sore/besok pagi. Kepada seluruh Technical Official dipersilahkan untuk meninggalkan arena lomba. Selamat pagi... Salam olahraga Salam PRSI Assalamualaikum wr wb. (diiringi musik ) F. MEMBACAKAN HASIL Hasil acara (no jarak gaya putra/putri): Urutan satu (nama), dari.(daerah), dengan catatan waktu. (menit koma detik) Urutan dua (nama), dari.(daerah), dengan catatan waktu. (menit koma detik) Urutan tiga (nama), dari.(daerah), dengan catatan waktu. (menit koma detik) G. MEMBACAKAN BERITA DISQUALIFIKASI Berita disqualifikasi untuk acara..(no jarak gaya putra/putri seri lintasan) H. PERSIAPAN UPACARA PENGHORMATAN PEMENANG Bagi para pemenang yang namanya kami sebutkan berikut supaya mempersiapkan diri untuk mengikuti upacara penghormatan pemenang dan dimohon segera menuju ruang atau tempat yang kami sediakan, yaitu Peraturan Lomba Renang

132 132 Demi hikmah, tertib, dan lancarnya pelaksanaan upacara penghormatan pemenang dimohon kepada para juara untuk menggunakan atribut kontingen dengan bersepatu (tidak boleh menggunakan sandal) serta kerja sama pelatih dan manager untuk mempersiapkan atletnya. Adapun nama para pemenang adalah (sebutkan nama pemenang dan daerah) I. PELAKSANAAN UPP Upacara Penghormatan Pemenang untuk acara (no jarak gaya putra/putri) segera dilaksanakan. Mohon berkenan kesediaan bapak/ibu selaku. (sebutkan jabatannya) untuk menyerahkan medali dan piagam kepada para juara. Setelah atlet dan pejabat yang menyerahkan medali sudah siap di tempat transit. Kemudian ada petugas yang mempersilahkan atlet menuju podium dengan iringan musik. Setelah semua siap di depan podium, announcer memperhatikan petugas yang memandu penyerahan medali Peraih medali perunggu, juara ketiga.( nama atlet) dengan catatan waktu (menit koma detik) mewakili.. (daerah).. Peraih medali perak, juara kedua.( nama atlet) dengan catatan waktu (menit koma detik) mewakili.. (daerah) Peraih medali emas, juara pertama.( nama atlet) dengan catatan waktu (menit koma detik) mewakili.. (daerah) VERSI KEDUA Peraih medali perunggu, juara ketiga dengan catatan waktu (menit koma detik) mewakili.. (daerah).( nama atlet) Peraih medali perak, juara kedua dengan catatan waktu (menit koma detik) mewakili.. (daerah).( nama atlet) Peraih medali emas, juara pertama dengan catatan waktu (menit koma detik) mewakili.. (daerah).( nama atlet) Menyanyikan lagu Bagimu Negeri.hadirin dimohon berdiri Setelah lagu Bagimu Negeri selesai dinyanyikan Hadirin dipersilahkan duduk kembali Terima kasih kepada bapak/ibu.yang telah berkenan menyerahkan medali dan piagam kepada para juara. Dan selamat kepada para juara Tri Tunggal Setiawan

133 133 PEKAN OLAHRAGA PELAJAR NASIONAL XIV TAHUN 2017 KOLAM RENANG JATIDIRI SEMARANG TANGGAL SEPTEMBER 2017 HARI :... TANGGAL :... PAKAIAN/SERAGAM NO POSISI PAGI SORE ATAS BAWAH ATAS BAWAH 1 Referee 2 Starter 3 Judge of Stroke 4 Chief 5 Clerk of Course 6 Inspectors of Turn 7 Timekeeper 8 Announcer 9 Cadangan Menyesuaikan Peraturan Lomba Renang

134 134 PEKAN OLAHRAGA PELAJAR NASIONAL XIV TAHUN 2017 KOLAM RENANG JATIDIRI SEMARANG TANGGAL SEPTEMBER 2017 HARI : MINGGU TANGGAL : 16 September 2017 PAGI NO POSISI NAMA PARAF 01 Referee Putra Referee Putri Starter Putra Starter Putri Judge of Stroke Clerk of Course Chief Inspectors of Turn (Turn End) Chief Inspectors of Turn (Start End) Chief Timekeeper Inspectors of Turn (Turn End) Inspectors of Turn (Start End) Timekeeper Announcer Runner UPP Cadangan Referee Cadangan Starter Cadangan Judge of Stroke Cadangan Chief Cadangan Yuri 20 Tri Tunggal Setiawan

135 135 Form pegangan inspector of turn untuk nomor 800 dan 1500m INSPECTOR OF TURN DI SISI TURN END NO LOMBA : 800 METER / 1500 METER BEBAS PA / PI FINAL / SERI :... LINTASAN :... NAMA PERENANG : METER 800 METER jarak juml renang kartu lap jarak juml renang kartu lap ketika kartu lap menunjukkan angka , kartu diangkat lebih lama untuk memberi kode pada it di start end bahwa bel harus disiapkan / diberikan INSPECTOR OF TURN DI SISI START END NO LOMBA : 800 METER / 1500 METER BEBAS PA / PI FINAL / SERI :... LINTASAN :... JARAK JUML JARAK JUML tanda bel/peluit harus diberikan 5 m menjelang pembalikan jarak 700m (pada nomor 800m) dan pada jarak 1.400m (pada nomor 1.500m) sampai 5-10m setelah pembalkan Peraturan Lomba Renang

136 136 Lampiran 3 Form Record Dunia DAN REKOR DUNIA YUNIOR WORLD RECORD & WORLD JUNIOR RECORD APPLICATION FORM DEMANDE D'HOMOLOGATION DE RECORD DU MONDE 1. Stroke (freestyle, backstroke, butterfly, breaststroke or individual medley) Style (Nage libre, dos, papillon, brasse ou quatre nages). 2. Length of event / Distance de l'épreuve. 3. Length of course (circle one) / Longueur du bassin (indiquez-en une). 25 metre 50 metre 4. Name and country of swimmer Nom et nation du nageur. 5. Date of Birth * (* please add copy of passport or ID) // // Date de Naissance * (* SVP ajouter copie passeport ou CI) Day _ JJ Month _ MM Year _ AA 6. Relay team names in order of competing // Noms des relayeurs dans l ordre du relais DOB / DDN * 1) // // 2) // // 3) // // 4) // // 7. Local time and date of race / Heure et date de l'épreuve 8. Time / Temps. 9. Manufacturer of Electronic Equipment. Fabricant de l'équipement électronique 10. Name of the competition / Nom de la compétition 11. City at which the race took place and name of pool Ville où l'épreuve a eu lieu et nom de la piscine. 12. Name of the Federation approving this application. Nom de la fédération qui approuve cette demande. 13. Was the course measured by a qualified person in accordance with SW 12.5 and SW 12.6 (Print name) Le bassin a-t-il été mesuré par une personne qualifiée en accord avec les règles FINA SW 12.5 et SW 12.6 (Nom) 14. Was the water still? / L'eau du bassin était-elle calme? 15. Was the race in an indoor or outdoor pool? L'épreuve a-t-elle eu lieu dans une piscine couverte ou en plein air? 16. Please indicate the following relating to the swimsuit worn by the swimmer(s): Veuillez indiquer l information suivante pour le maillot de bain (s) porté par le nageur(s)/nageuse(s) Manufacturer / Fabricant Model / Modèle FINA Refereence Number / Numéro de référence de la FINA 17. Has the swimmer submitted to Doping Control within twenty-four hours after the race? Le nageur/nageuse a-t-il subi un contrôle de dopage dans les vingt-quatre heures suivant la course? Where did the doping control take place? Où le contrôle de dopage a eu lieu? Who supervised the Doping Control? (Print name) Qui a conduit le contrôle de dopage? (Ecrire le nom) Tri Tunggal Setiawan

137 In my opinion all FINA Rules have been met / A mon avis, toutes les règles de la FINA ont été respectées. Name of Referee: Nom de l'arbitre: Signature of Referee (Signature de l'arbitre) NOTE: World Record & World Junior Record can be established only in fresh water (SW 12.11) / Le Record du Monde & Record du Monde Junior peut être établi dans l'eau douce uniquement en accord avec la Règle FINA SW // All applications must be sent to the Executive Director of FINA in accordance with FINA Rule SW 12. / Les demandes d'homologation doivent être adressées au Directeur Exécutif de la FINA en accord avec la Règle FINA SW 12. // In order to have this application approved, a negative doping test certification must be attached (SW and DC ) / Afin de pouvoir approuver cette demande, un certificat de contrôle de dopage négatif doit y être joint (SW et DC Peraturan Lomba Renang

138 138 Lampiran 4. Backstroke Start Device (backstroke ledge) Tri Tunggal Setiawan

PART III SWIMMING RULES (SW) PERATURAN RENANG

PART III SWIMMING RULES (SW) PERATURAN RENANG 1 PART III SWIMMING RULES (SW) PERATURAN RENANG PERUBAHAN BERDASAR MEMORANDUM 2015 Oleh: TRI TUNGGAL SETIAWAN Peraturan Lomba Renang 2017-2021 2 PENGANTAR Fina Rules khususnya Swimming ini merupakan perubahan

Lebih terperinci

RENANG OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

RENANG OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 RENANG OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Gaya bebas putra 50m 2. Gaya bebas putri 50m 3. Gaya dada putra 50m 4. Gaya dada putri 50m II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

Lebih terperinci

10 PERATURAN DAN KETENTUAN PERLOMBAAN CABOR RENANG

10 PERATURAN DAN KETENTUAN PERLOMBAAN CABOR RENANG 10 PERATURAN DAN KETENTUAN PERLOMBAAN CABOR RENANG A. UMUM 1. Ketentuan Umum sesuai dengan Peraturan POMNAS XIV Tahun 2015 ACEH. 2. Hal-hal yang berkaitan dengan teknis perlombaan mengacu sebagian atau

Lebih terperinci

PERATURAN LOMBA RENANG

PERATURAN LOMBA RENANG 1 PERATURAN LOMBA RENANG 2013 2017 Oleh: Magelang 2014 Peraturan Lomba Renang 2013-2017 2 Sambutan Ketua Harian Pengprov PRSI Jawa Tengah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Atas nama insan renang

Lebih terperinci

Nomor : 04/PRSIJTG/0118 Perihal : Undangan Partisipasi KRAP Taruna Nasional tahun 2018 Piala Kapolda Jawa Tengah II/2018

Nomor : 04/PRSIJTG/0118 Perihal : Undangan Partisipasi KRAP Taruna Nasional tahun 2018 Piala Kapolda Jawa Tengah II/2018 PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA Pengurus Provinsi Jawa Tengah Jalan A Yani 132B Semarang Phone / Fax +62 24 8316883 E-Mail us at : aity78@yahoo.com Semarang, 4 Februari 2018 Nomor : 04/PRSIJTG/0118

Lebih terperinci

KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA BUPATI SIAK Mei 2016 Siak, Riau

KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA BUPATI SIAK Mei 2016 Siak, Riau KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA BUPATI SIAK 2016 20 22 Mei 2016 Siak, Riau 1. PERATURAN a. UMUM Peraturan pada Kejuaraan Sepatu Roda Antar Klub Tingkat Nasional Piala Bupati Siak

Lebih terperinci

PERATURAN PERLOMBAAN CABOR ATLETIK

PERATURAN PERLOMBAAN CABOR ATLETIK PERATURAN PERLOMBAAN CABOR ATLETIK A. UMUM 1. Pelaksanaan Perlombaan Pelaksanaan Perlombaan Atletik Pekan Olahraga Mahasiswa (POMNas) XV Tahun 2017 Sulawesi Selatan dilaksanakan pada : Hari : Senin s/d

Lebih terperinci

PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA Pengurus Provinsi Jawa Tengah Jalan A Yani 132B Semarang Phone / Fax us at :

PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA Pengurus Provinsi Jawa Tengah Jalan A Yani 132B Semarang Phone / Fax us at : Semarang, 12 Desember 2017 PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA Pengurus Provinsi Jawa Tengah Jalan A Yani 132B Semarang Phone / Fax +62 24 8316883 E-Mail us at : aity78@yahoo.com Nomor : 24/PRSIJTG/2117

Lebih terperinci

PERATURAN PERLOMBAAN RENANG (FINA HAND BOOK )

PERATURAN PERLOMBAAN RENANG (FINA HAND BOOK ) PERATURAN PERLOMBAAN RENANG (FINA HAND BOOK. 2005 2009) CONSTITUTON FINA adalah organisasi olahraga renang diseluruh dunia C.1 NAMA C.2 KEDUDUKAN C.3 DEFINITIONS C.3.1 FINA BUREAU C.3.2 FINA EXECUTIVE

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 1992 TENTANG PENGESAHAN PROPOSED THIRD AMENDMENT OF THE ARTICLES OF AGREEMENT OF THE INTERNATIONAL MONETARY FUND PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

REGULASI INDONESIA GRAVITY SERIES KLANGON RELOAD ) Jenis lomba : Individual Downhill - DHI. 2) Kategori peserta : No Kategori Tahun lahir Umur

REGULASI INDONESIA GRAVITY SERIES KLANGON RELOAD ) Jenis lomba : Individual Downhill - DHI. 2) Kategori peserta : No Kategori Tahun lahir Umur REGULASI INDONESIA GRAVITY SERIES KLANGON RELOAD 2017 1) Jenis lomba : Individual Downhill - DHI 2) Kategori peserta : No Kategori Tahun lahir Umur 1 Peewee 2003-2005 12-14 tahun 2 Men Youth 2001-2002

Lebih terperinci

` PENGURUS CABANG PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA KOTA SEMARANG

` PENGURUS CABANG PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA KOTA SEMARANG ` PENGURUS CABANG PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA KOTA SEMARANG Periode Semarang, 8 November 2017 2015-2019 Afiliasi Nomor : 01/PRSIKTSMG/1117 Pengprov PRSI Jateng Perihal : Undangan Partisipasi Kejuaraan

Lebih terperinci

INDONESIA PERATURAN PERMAINAN

INDONESIA PERATURAN PERMAINAN INDONESIA ------------------------------ PERATURAN PERMAINAN VER 1.00 28 MARET 2017 DAFTAR ISI 1. INFORMASI UMUM ROLLER CROSS (RX) 1.1 Kategori Permainan 1.2 Kelompok Umur 1.3 Arena dan Perlengkapan Resmi

Lebih terperinci

KEJUARAAN RENANG KELOMPOK UMUR PARI SAKTI CUP 2015 DKI JAKARTA Jakarta, 16 s.d 17 Mei 2015

KEJUARAAN RENANG KELOMPOK UMUR PARI SAKTI CUP 2015 DKI JAKARTA Jakarta, 16 s.d 17 Mei 2015 I. UMUM 01. PENANGGUNG JAWAB Pengurus Provinsi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) DKI Jakarta. 02. PENYELENGGARA Panitia Penyelenggara Pari Sakti Swimming Club Jakarta Contact Person : Kevin Rose

Lebih terperinci

PERJANJIAN PEMBENTUKAN KONSORSIUM Perjanjian Pembentukan Konsorsium ( PERJANJIAN AWAL ) ini ditandatangani pada hari ini [...] tanggal [...] bulan [...] tahun [...] (...-...-20...), antara: I. PT. [...],

Lebih terperinci

PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA Pengurus Provinsi Jawa Tengah

PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA Pengurus Provinsi Jawa Tengah PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA Pengurus Provinsi Jawa Tengah Semarang, 10 Februari 2015 Nomor : 16/PRSIJTG/0215 Perihal : Undangan Perlombaan Kejurda Renang SENIOR Jawa Tengah tahun 2015 Kepada Yth.

Lebih terperinci

INFORMASI PERTANDINGAN

INFORMASI PERTANDINGAN 4 th INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 1. Pelaksana Pertandingan 4 th Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI

Lebih terperinci

INDONESIA PERATURAN PERMAINAN

INDONESIA PERATURAN PERMAINAN INDONESIA ------------------------------ PERATURAN PERMAINAN VER 1.10 31 JULI 2017 DAFTAR ISI 1. INFORMASI UMUM ROLLER CROSS (RX) 1.1 Kategori Permainan 1.2 Kelompok Umur 1.3 Arena dan Perlengkapan Resmi

Lebih terperinci

PANJAT TEBING OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

PANJAT TEBING OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS PANJAT TEBING OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS a. Setiap fakultas dapat mengirimkan maksimal 3 orang putra perwakilannya. b. Setiap Peserta mengirimkan Pas Foto

Lebih terperinci

1 st INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN

1 st INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 1. Pelaksana Pertandingan 1 st Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI Bidang Pertandingan untuk melaksanakan pertandingan tersebut dan

Lebih terperinci

BASKET OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

BASKET OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 BASKET OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Putra 2. Putri II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS 1. Tiap Fakultas mengirimkan 2 Tim, yaitu Tim putra dan Tim Putri. 2. Tiap tim

Lebih terperinci

KETENTUAN INVITASI RENANG ANTAR PERGURUAN TINGGI SELURUH INDONESIA KE-IX

KETENTUAN INVITASI RENANG ANTAR PERGURUAN TINGGI SELURUH INDONESIA KE-IX KETENTUAN INVITASI RENANG ANTAR PERGURUAN TINGGI SELURUH INDONESIA KE-IX UMUM PENYELENGGARA Panitia Penyelenggara Invitasi Renang Antar Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia IX (IRAPTSI IX) adalah Unit Renang

Lebih terperinci

INTERNATIONAL JEMBER OPEN MARCHING COMPETITION

INTERNATIONAL JEMBER OPEN MARCHING COMPETITION INTERNATIONAL JEMBER OPEN MARCHING COMPETITION RULES & REGULATIONS JEMBER EAST JAVA INDONESIA JOMCRULES& REGULATIONS ( Peraturan & Ketentuan ) GENERAL REGULATION ( Peraturan Umum ) 1. PARTICIPANTS ( Peserta

Lebih terperinci

LARI GAWANG OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

LARI GAWANG OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS LARI GAWANG OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. NOMOR PERTANDINGAN a. Lari Gawang 110 M Putra b. Lari Gawang 100 M Putri II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS a. Setiap fakultas dapat mengirimkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAN KETENTUAN PERLOMBAAN CABOR ATLETIK

PERATURAN DAN KETENTUAN PERLOMBAAN CABOR ATLETIK PERATURAN DAN KETENTUAN PERLOMBAAN CABOR ATLETIK A. UMUM 1. Pelaksanaan Perlombaan Jam : 07.00 - S.D 18.00 WIB Tanggal : 18-21 November 2015 Tempat : Stadion Harapan Bangsa 2. Technical Meeting Umum Tanggal

Lebih terperinci

Ketentuan Penyelenggaraan INVITASI RENANG NASIONAL KELOMPOK UMUR 2012 / PON 2012 TEST EVENT Surabaya, 18 s/d 20 Mei 2012

Ketentuan Penyelenggaraan INVITASI RENANG NASIONAL KELOMPOK UMUR 2012 / PON 2012 TEST EVENT Surabaya, 18 s/d 20 Mei 2012 Ketentuan Penyelenggaraan INVITASI RENANG NASIONAL KELOMPOK UMUR 2012 / PON 2012 TEST EVENT Surabaya, 18 s/d 20 Mei 2012 I. UMUM 01. PENANGGUNG JAWAB Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia,

Lebih terperinci

6 TH INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN

6 TH INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 1. Pelaksana Pertandingan 6 th Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI untuk melaksanakan pertandingan tersebut dan selanjutnya akan disebut

Lebih terperinci

INFORMASI PERTANDINGAN

INFORMASI PERTANDINGAN 7 th INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 1. Pelaksana Pertandingan 7 th Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI

Lebih terperinci

Nomor : 01/PANPEL-TEST EVENT/JU-JITSU/PB-JI/II/2018 Jakarta, 1 Maret 2018 Lampiran : 1 (satu) Berkas Perihal : Undangan TEST EVENT Indonesia Open

Nomor : 01/PANPEL-TEST EVENT/JU-JITSU/PB-JI/II/2018 Jakarta, 1 Maret 2018 Lampiran : 1 (satu) Berkas Perihal : Undangan TEST EVENT Indonesia Open Nomor : 01/PANPEL-TEST EVENT/JU-JITSU/PB-JI/II/2018 Jakarta, 1 Maret 2018 Lampiran : 1 (satu) Berkas Perihal : Undangan TEST EVENT Indonesia Open Kepada Yth. KETUA CLUB JU-JITSU di Tempat Salam Olahraga,

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017 PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi futsal putri IMSSO Liga Medika 2017 dibuka untuk mahasiswi program studi pendidikan dokter dan pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Padjadjaran Law

Lebih terperinci

LISCA Liga Akuatik Antar Sekolah & Perguruan Tinggi Tahun 2013 Seri ke-1 dari 3 seri Dengan hormat,

LISCA Liga Akuatik Antar Sekolah & Perguruan Tinggi Tahun 2013 Seri ke-1 dari 3 seri Dengan hormat, LISCA Liga Akuatik Antar Sekolah & Perguruan Tinggi Tahun 2013 Seri ke-1 dari 3 seri Dengan hormat, Bersama ini kami JAQ Swimming mengundang Sekolah Menengah Umum/Atas dan Universitas untuk berpartisipasi

Lebih terperinci

INTERNATIONAL JEMBER OPEN MARCHING COMPETITION

INTERNATIONAL JEMBER OPEN MARCHING COMPETITION INTERNATIONAL JEMBER OPEN MARCHING COMPETITION RULES & REGULATIONS JEMBER EAST JAVA INDONESIA JOMC RULES & REGULATIONS ( Peraturan & Ketentuan ) GENERAL REGULATION ( Peraturan Umum ) 1. PARTICIPANTS (

Lebih terperinci

2 ND INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN

2 ND INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 2 ND INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP 1. Pelaksana Pertandingan 2 nd Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI untuk melaksanakan pertandingan

Lebih terperinci

9 PERATURAN DAN KETENTUAN PERTANDINGAN CABOR PENCAK SILAT

9 PERATURAN DAN KETENTUAN PERTANDINGAN CABOR PENCAK SILAT 9 PERATURAN DAN KETENTUAN PERTANDINGAN CABOR PENCAK SILAT A. UMUM 1. Pelaksanaan Pertandingan Tanggal : 15 20 November 2015 Tempat : Hall UIN Ar-Raniry 2. Technical Meeting Umum Tanggal : 13 November 2015

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG BULUTANGKIS IMSSO LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN KHUSUS CABANG BULUTANGKIS IMSSO LIGA MEDIKA 2017 PERATURAN KHUSUS CABANG BULUTANGKIS IMSSO LIGA MEDIKA 2017 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Peserta bulutangkis Liga Medika 2017 adalah sebuah tim yang terdiri atas mahasiswa/i strata 1 Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

KETENTUAN SIRKUIT NASIONAL B MILO BADMINTON COMPETITION JATIM OPEN 2017

KETENTUAN SIRKUIT NASIONAL B MILO BADMINTON COMPETITION JATIM OPEN 2017 KETENTUAN SIRKUIT NASIONAL B MILO BADMINTON COMPETITION JATIM OPEN 2017 REKOMENDASI : PP PBSI (Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) 1. PELAKSANA KEJUARAAN : Pengprov PBSI Kota Malang

Lebih terperinci

PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA Pengurus Provinsi Jawa Tengah Jalan A Yani 132B Semarang Phone / Fax us at :

PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA Pengurus Provinsi Jawa Tengah Jalan A Yani 132B Semarang Phone / Fax us at : PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA Pengurus Provinsi Jawa Tengah Jalan A Yani 132B Semarang Phone / Fax +62 24 8316883 E-Mail us at : aity78@yahoo.com Semarang, 25 September 2017 Nomor : 9/PRSIJTG/0917

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT UNIVERSITAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT UNIVERSITAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT UNIVERSITAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Padjadjaran Law Fair IX,

Lebih terperinci

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAKARTA OPEN 2013 TANGGAL MEI 2013 ( RANKING POINT )

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAKARTA OPEN 2013 TANGGAL MEI 2013 ( RANKING POINT ) KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAKARTA OPEN 2013 TANGGAL 13 18 MEI 2013 ( RANKING POINT ) 1. NAMA KEJUARAAN : DJARUM SIRKUIT NASIONAL BULUTANGKIS JAKARTA OPEN 2013 2. PELAKSANAAN

Lebih terperinci

LNG BADAK BONTANG OPEN 2012 BONTANG

LNG BADAK BONTANG OPEN 2012 BONTANG KEJUARAAN RENANG antar PERKUMPULAN LNG BADAK BONTANG OPEN 2012 BONTANG 09 11 November 2012 Alamat Town Center PT. Badak NGL Bontang. Telp. (0548) 55 2497 2453 KALIMANTAN TIMUR email : lngbadakswimclub@yahoo.com

Lebih terperinci

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BALI OPEN 5 10 NOPEMBER 2012

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BALI OPEN 5 10 NOPEMBER 2012 KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BALI OPEN 5 10 NOPEMBER 2012 ( RANKING POINT ) 1. NAMA KEJUARAAN : DJARUM SIRKUIT NASIONAL BALI OPEN 2012 2. PELAKSANAAN a. Waktu : Tanggal 5 10 Nopember 2012

Lebih terperinci

TATA TERTIB RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Jakarta, 21 Mei 2015

TATA TERTIB RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Jakarta, 21 Mei 2015 TATA TERTIB RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Jakarta, 21 Mei 2015 RULES OF THE ANNUAL GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS AND EXTRAORDINARY

Lebih terperinci

Peraturan Ambassador Cup Ketentuan Kontingen, Tim/Atlet dan Pendukungnya

Peraturan Ambassador Cup Ketentuan Kontingen, Tim/Atlet dan Pendukungnya Peraturan Ambassador Cup 2013 Ketentuan Kontingen, Tim/Atlet dan Pendukungnya 1. Kontingen adalah kumpulan tim/atlet pertandingan yang mewakili masing-masing komunitas Indonesia di Belanda ditambah dengan

Lebih terperinci

KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA WALIKOTA MALANG KE 2 TANGGAL 9-10 APRIL 2011 BUKU PANDUAN LOMBA

KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA WALIKOTA MALANG KE 2 TANGGAL 9-10 APRIL 2011 BUKU PANDUAN LOMBA KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA WALIKOTA MALANG KE 2 TANGGAL 9-10 APRIL 2011 BUKU PANDUAN LOMBA PETUNJUK UMUM : 1. Kejuaraan memperebutkan : - Piala Walikota Malang - Kategori sepatu

Lebih terperinci

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL SGS PLN JAWA BARAT OPEN MEI 2012

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL SGS PLN JAWA BARAT OPEN MEI 2012 KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL SGS PLN JAWA BARAT OPEN 2012 21 26 MEI 2012 ( RANKING POINT ) 1. NAMA KEJUARAAN : DJARUM SIRKUIT NASIONAL SGS PLN JAWA BARAT OPEN 2012 2. WAKTU DAN TEMPAT:

Lebih terperinci

PT. KORINDO HEAVY INDUSTRY BALARAJA PLANT Ulasan manajemen Management Review

PT. KORINDO HEAVY INDUSTRY BALARAJA PLANT Ulasan manajemen Management Review 1 of 5 2 of 5 1. TUJUAN Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mendokumentasikan proses dan agenda utama masalah yang akan dimasukkan dalam pertemuan untuk mengevaluasi status organisasi HSES. Prosedur

Lebih terperinci

KETETAPAN PANITIA BUSINESS WEEK 2017 TENTANG PERATURAN KOMPETISI CONTRACT DRAFTING. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

KETETAPAN PANITIA BUSINESS WEEK 2017 TENTANG PERATURAN KOMPETISI CONTRACT DRAFTING. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 KETETAPAN PANITIA BUSINESS WEEK 2017 TENTANG PERATURAN KOMPETISI CONTRACT DRAFTING BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Ketetapan ini, yang dimaksud dengan: 1. Bussiness Week 2017 adalah lomba hukum bisnis

Lebih terperinci

INFORMASI PERTANDINGAN

INFORMASI PERTANDINGAN 5 th INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 1. Pelaksana Pertandingan 5 th Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI

Lebih terperinci

AMENDEMEN MONTREAL AMENDEMEN ATAS PROTOKOL MONTREAL YANG DIADOPSI OLEH PERTEMUAN KESEMBILAN PARA PIHAK

AMENDEMEN MONTREAL AMENDEMEN ATAS PROTOKOL MONTREAL YANG DIADOPSI OLEH PERTEMUAN KESEMBILAN PARA PIHAK PASAL 1: AMENDEMEN AMENDEMEN MONTREAL AMENDEMEN ATAS PROTOKOL MONTREAL YANG DIADOPSI OLEH PERTEMUAN KESEMBILAN PARA PIHAK A. Pasal 4, ayat 1 qua Ayat berikut wajib dimasukkan sesudah Pasal 4 ayat 1 ter

Lebih terperinci

PERATURAN PANITIA TARUNA JAYA BASKETBALL EAST JAVA 2017

PERATURAN PANITIA TARUNA JAYA BASKETBALL EAST JAVA 2017 PERATURAN PANITIA TARUNA JAYA BASKETBALL EAST JAVA 2017 SIFAT PERATURAN 1. Keputusan panitia penyelenggara Taruna Jaya Basketball East Java 2017 adalah final dan tidak dapat diganggu gugat. 2. Semua peserta

Lebih terperinci

MOEHI NATIONAL COMPETITION 2017 PR IPM SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA

MOEHI NATIONAL COMPETITION 2017 PR IPM SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA S. Lomba Tapak Suci Hari : Ahad Senin Tanggal : 3 4 September 2017 Waktu : Pukul 10.00 22.00 (Ahad) & 07.00 14.00 WIB (Senin) Tempat : Sport Hall SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Persyaratan Peserta : 1.

Lebih terperinci

KETENTUAN KEJUARAAN BULU TANGKIS MILO SCHOOL COMPETITION 2014 TANGGAL 24 FEBRUARI 1 MARET 2014

KETENTUAN KEJUARAAN BULU TANGKIS MILO SCHOOL COMPETITION 2014 TANGGAL 24 FEBRUARI 1 MARET 2014 KETENTUAN KEJUARAAN BULU TANGKIS MILO SCHOOL COMPETITION 2014 TANGGAL 24 FEBRUARI 1 MARET 2014 A. NAMA KEJUARAAN : MILO SCHOOL COMPETITION 2014 B. PELAKSANAAN : Tanggal : 24 Februari 1 Maret 2014 Waktu

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018 PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018 A. PESERTA Peserta yang mengikuti AAJI SPORTAINMENT 2018 terdiri dari Pemain dan Manajer/Official Tim, sebagai berikut: 1. Pemain adalah para

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA FESTIVAL :: BASKETBALL COMPETITION ::.

STIKOM SURABAYA FESTIVAL :: BASKETBALL COMPETITION ::. PERATURAN STIFEST (STIKOM SURABAYA FESTIVAL) BASKETBALL COMPETITION 2016 BAB I Pasal 1 Definisi a) STIFEST BASKETBALL COMPETITION 2016 adalah perlombaan antar SMA yang dibentuk untuk menunjang prestasi

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS ITECHNO CUP TAHUN 2017 TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JABODETABEK

PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS ITECHNO CUP TAHUN 2017 TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JABODETABEK PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS ITECHNO CUP TAHUN 2017 TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JABODETABEK KETENTUAN UMUM 1. ITechno Cup adalah acara tahunan yang berisi rangkaian kegiatan

Lebih terperinci

PROPOSAL KEJUARAAN RENANG DASAR ANTAR PELAJAR SD DAN SMP SE WILAYAH III CIREBON WIJAYA CUP

PROPOSAL KEJUARAAN RENANG DASAR ANTAR PELAJAR SD DAN SMP SE WILAYAH III CIREBON WIJAYA CUP PROPOSAL KEJUARAAN RENANG DASAR ANTAR PELAJAR SD DAN SMP SE WILAYAH III CIREBON WIJAYA CUP CUP Kolam Renang Pemuda Sport Center Cirebon KOTA CIREBON 2016 PANITIA KEJUARAAN RENANG DASAR SD & SMP SE-WILAYAH

Lebih terperinci

Cambridge International Examinations Cambridge International General Certificate of Secondary Education

Cambridge International Examinations Cambridge International General Certificate of Secondary Education Cambridge International Examinations Cambridge International General Certificate of Secondary Education *8010960976* BAHASA INDONESIA 0538/02 Paper 2 Reading and Writing May/June 2016 1 hour 30 minutes

Lebih terperinci

KEJUARAAN NASIONAL GOLF AMATIR INDONESIA 2015 INFORMASI PERTANDINGAN

KEJUARAAN NASIONAL GOLF AMATIR INDONESIA 2015 INFORMASI PERTANDINGAN KEJUARAAN NASIONAL GOLF AMATIR INDONESIA 2015 INFORMASI PERTANDINGAN 1. Pelaksana Pertandingan Kejuaraan Nasional Golf Amatir Indonesia akan dilaksanakan oleh sebuah panitia pelaksana yang telah ditunjuk

Lebih terperinci

INDONESIA VEHICLE TESTING PROVISION 1. Uji berkala wajib bagi Mobil Penumpang Umum, Mobil Bus, Mobil Barang, Kereta Gandengan dari Kereta Tempelan yang dioperasikan di jalan. ( PP 55 pasal 143 ayat (1));

Lebih terperinci

GANESHA OPEN 2017 Unit Panahan Pasopati Institut Teknologi Bandung

GANESHA OPEN 2017 Unit Panahan Pasopati Institut Teknologi Bandung Kejuaraan Nasional Panahan GANESHA OPEN 2017 Unit Panahan Pasopati Institut Teknologi Bandung Bawah Kolam Renang No. 5, Kompleks Sarana Olahraga Ganesha SABUGA, Jalan Taman Sari No. 73, Bandung, 40132

Lebih terperinci

PERATURAN LOMBA Desember Diselenggarakan oleh : MONASTANA Speed Skating Club - Jakarta

PERATURAN LOMBA Desember Diselenggarakan oleh : MONASTANA Speed Skating Club - Jakarta PERATURAN LOMBA 26-27 Desember 2015 Diselenggarakan oleh : MONASTANA Speed Skating Club - Jakarta Bekerjasama dengan : DISORDA DKI JAKARTA PENGPROV SEPATU RODA DKI JAKARTA Peraturan lomba JAKARTA ANTAR

Lebih terperinci

PENCAK SILAT OLIMPIADE BRAWIJAYA

PENCAK SILAT OLIMPIADE BRAWIJAYA PENCAK SILAT OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Perorangan Putra Dewasa a. Kelas A Berat 45 50 kg b. Kelas B Berat 51 55 kg c. Kelas C Berat 56 60 kg d. Kelas D Berat 61 65 kg e. Kelas E

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA. A. Kelompok Umur yang dipertandingkan 1. PEMULA ( usia max 15 tahun )

PANDUAN LOMBA. A. Kelompok Umur yang dipertandingkan 1. PEMULA ( usia max 15 tahun ) A. Kelompok Umur yang dipertandingkan 1. PEMULA ( usia max 15 tahun ) 2. STANDARD KU A ( usia 6-8 tahun) KU B ( usia 8-10 tahun) KU C ( usia 10-12 tahun) KU D ( usia 12-15 tahun) 3. SPEED KU A ( usia 6-8

Lebih terperinci

PEDOMAN PENDAFTARAN PESERTA

PEDOMAN PENDAFTARAN PESERTA PEDOMAN PENDAFTARAN PESERTA Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini : 1. Menghubungi contact person panitia berikut dengan mengirimkan Short Message Service

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM ECONOMICS DEBATE COMPETITION BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN UMUM ECONOMICS DEBATE COMPETITION BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PERATURAN UMUM ECONOMICS DEBATE COMPETITION BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Debat Ekonomi Islam 2018, adalah kegiatan perlombaan debat mahasiswa tingkat Nasional

Lebih terperinci

Ketentuan Kejuaraan Bulutangkis DJARUM SIRKUIT NASIONAL LI NING JAWA TIMUR OPEN 2013 Surabaya, November 2013 (RANKING POINT)

Ketentuan Kejuaraan Bulutangkis DJARUM SIRKUIT NASIONAL LI NING JAWA TIMUR OPEN 2013 Surabaya, November 2013 (RANKING POINT) Ketentuan Kejuaraan Bulutangkis Surabaya, 11-16 November 2013 (RANKING POINT) 1. NAMA KEJUARAAN : 2. PELAKSANAAN : a. Waktu : 11-16 November 2013 mulai pukul 08.00 WIB b. Tempat : 1. Gedung Bulutangkis

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018 PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018 A. PESERTA Peserta yang mengikuti AAJI SPORTAINMENT 2018 terdiri dari Pemain dan Manajer/Official Tim, sebagai berikut: 1. Pemain adalah para

Lebih terperinci

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BULUTANGKIS SIGER LAMPUNG TANGGAL 8 s/d 13 APRIL 2013 ( RANKING POINT )

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BULUTANGKIS SIGER LAMPUNG TANGGAL 8 s/d 13 APRIL 2013 ( RANKING POINT ) KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BULUTANGKIS SIGER LAMPUNG TANGGAL 8 s/d 13 APRIL 2013 ( RANKING POINT ) 1. NAMA KEJUARAAN : DJARUM SIRKUIT NASIONAL BULUTANGKIS SIGER LAMPUNG 2013

Lebih terperinci

PERATURAN LOMBA 2 3 SEPTEMBER 2016

PERATURAN LOMBA 2 3 SEPTEMBER 2016 PERATURAN LOMBA 2 3 SEPTEMBER 2016 Peraturan lomba MONASTANA JAKARTA OPEN 2016 di adopsi dari peraturan yang sudah sering digunakan pada kejuaraan di Indonesia dan FIRS (Federation Internationale de Roller

Lebih terperinci

SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS!

SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS! SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS! Olimpiade Bola Voli Pekan Mahasiswa UNS Pendaftaran : 28 November - 4 Desember 2014 Pelaksanaan : 12 Desember - 15 Desember 2014 Persyaratan & Ketentuan : 1. Setiap fakultas

Lebih terperinci

Pendaftaran dibuka jam kantor, 09.00 Wita 16.00 Wita. Tidak ada undangan khusus dan wajib diikuti manager/official.

Pendaftaran dibuka jam kantor, 09.00 Wita 16.00 Wita. Tidak ada undangan khusus dan wajib diikuti manager/official. KETENTUAN-KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS UHO OPEN 2014 KENDARI, 23 S/D 30 AGUSTUS 2014 A. Waktu dan Tempat Waktu Pertandingan : 23 s/d 30 Agustus 2014 Tempat : Gedung Olahraga Jakarta Sport Jln. Sungai

Lebih terperinci

Peraturan Administrasi Peraturan Umum Peraturan Pertandingan

Peraturan Administrasi Peraturan Umum Peraturan Pertandingan Peraturan Administrasi 1. Peserta Sport Invitation terdaftar sebagai distributor K-Link aktif yang mempunyai peringkat minimal Manager. 2. Peserta dalam kondisi sehat secara Jasmani dan Rohani. 3. Menyerahkan

Lebih terperinci

PANITIA PELAKSANA PEKAN KREATIVITAS SISWA KELAS BERASRAMA XIII & ENGLISH MONTH COMPETITION VII SMA NEGERI 1 LUBUK SIKAPING TP 2012/2013

PANITIA PELAKSANA PEKAN KREATIVITAS SISWA KELAS BERASRAMA XIII & ENGLISH MONTH COMPETITION VII SMA NEGERI 1 LUBUK SIKAPING TP 2012/2013 Khusus Debat, pendaftaran paling lambat dilakukan pada tanggal 12 Januari 2013. Biaya pendaftaran dapat di kirim melalui rekening bank BRI, nomor rekening dapat ditanyakan kepada Contact Person (Fauzan

Lebih terperinci

HIMPUNAN MAHASISWA BUSINESS LAW UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

HIMPUNAN MAHASISWA BUSINESS LAW UNIVERSITAS BINA NUSANTARA BAB 1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam ketentuan ini, yang dimaksud dengan : (1) Kompetisi Hukum Siber antar mahasiswa Jurusan Hukum tingkat Nasional, yang selanjutnya disebut sebagai Kompetisi, adalah rangkaian

Lebih terperinci

Staff Instruction SI PROCEDURES FOR ASSIGNMENT OF AIRCRAFT REGISTRATION MARKS

Staff Instruction SI PROCEDURES FOR ASSIGNMENT OF AIRCRAFT REGISTRATION MARKS LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 273 Tahun 2015 TANGGAL : 8 April 2015 Staff Instruction SI 45-01 PROCEDURES FOR ASSIGNMENT OF AIRCRAFT REGISTRATION MARKS Amendment : 00

Lebih terperinci

INFORMASI UNTUK ORANG TUA/WALI INFORMATION FOR PARENTS/CAREGIVERS

INFORMASI UNTUK ORANG TUA/WALI INFORMATION FOR PARENTS/CAREGIVERS INFORMASI UNTUK ORANG TUA/WALI INFORMATION FOR PARENTS/CAREGIVERS Formulir Permohonan Pendaftaran Sekolah Menengah Untuk Kelas 7 Enrolment Application Form For Year 7 Kembalikan formulir pendaftaran selambat-lambatnya

Lebih terperinci

KETENTUAN SIRKUIT NASIONAL PREMIER 2017 DJARUM SIRNAS PREMIER LI NING JAWA BARAT OPEN 2017

KETENTUAN SIRKUIT NASIONAL PREMIER 2017 DJARUM SIRNAS PREMIER LI NING JAWA BARAT OPEN 2017 KETENTUAN SIRKUIT NASIONAL PREMIER 2017 DJARUM SIRNAS PREMIER LI NING JAWA BARAT OPEN 2017 REKOMENDASI : PP PBSI (Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) 1. PELAKSANA KEJUARAAN : Pengprov

Lebih terperinci

N G T A KEJUARAAN BULUTANGKIS TANGKAS SPECS JUNIOR CHALLENGE OPEN BADMINTON CHAMPIONSHIPS 2012 DATA KEJUARAAN 9-14 JULI 2012

N G T A KEJUARAAN BULUTANGKIS TANGKAS SPECS JUNIOR CHALLENGE OPEN BADMINTON CHAMPIONSHIPS 2012 DATA KEJUARAAN 9-14 JULI 2012 T A N G K A S J A K A R TA KEJUARAAN BULUTANGKIS TANGKAS SPECS JUNIOR CHALLENGE OPEN BADMINTON CHAMPIONSHIPS 2012 DATA KEJUARAAN 9-14 JULI 2012 GELORA BUNG KARNO STADION TENNIS INDOOR JAKARTA - INDONESIA

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1992 TENTANG PENGESAHAN AGREEMENT BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF THE SUDAN ON ECONOMIC AND

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018 PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018 A. PESERTA Peserta yang mengikuti AAJI SPORTAINMENT 2018 terdiri dari Pemain dan Manajer/Official Tim, sebagai berikut: 1. Pemain adalah para

Lebih terperinci

PERATURAN KOMPETISI RC ROCK CRAWLING

PERATURAN KOMPETISI RC ROCK CRAWLING PERATURAN KOMPETISI RC ROCK CRAWLING Pengantar Panduan peraturan ini bertujuan untuk menstandarisasikan peraturan kompetisi Radio Control jenis Rock Crawling yang diselenggarakan di Indonesia. Peraturan

Lebih terperinci

KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION

KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION 2017 PIALA HAFNI SJAHRUDDIN NOMOR: 004/TAP/BUSINESS LAW COMPETION/BLS/FHUI/I/2017 TENTANG PERATURAN CONTRACT DRAFTING AND NEGOTIATION COMPETITION ANTAR MAHASISWA

Lebih terperinci

ÐÛÎÍßÌËßÒ ÎÛÒßÒÙ ÍÛÔËÎËØ ÒÜÑÒÛÍ ß Ð»²¹««Ð ±ª ² Ö Ì»²¹ Ö ² ß Ç ² ïíîþ Í»³ ²¹ Ð ±²» ñ Ú õêî îì èíïêèèí ÛóÓ «æ éèà ±±ò½±³

ÐÛÎÍßÌËßÒ ÎÛÒßÒÙ ÍÛÔËÎËØ ÒÜÑÒÛÍ ß Ð»²¹««Ð ±ª ² Ö Ì»²¹ Ö ² ß Ç ² ïíîþ Í»³ ²¹ Ð ±²» ñ Ú õêî îì èíïêèèí ÛóÓ «æ éèà ±±ò½±³ ÐÛÎÍßÌËßÒ ÎÛÒßÒÙ ÍÛÔËÎËØ ÒÜÑÒÛÍ ß Ð»²¹««Ð ±ª ² Ö Ì»²¹ Ö ² ß Ç ² ïíîþ Í»³ ²¹ Ð ±²» ñ Ú õêî îì èíïêèèí ÛóÓ «æ éèà ±±ò½±³ Semarang, 25 September 2017 Nomor : 9/PRSIJTG/0917 Perihal : Undangan Mengikuti KRAPDA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2005

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2005 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN AMENDMENT TO THE BASEL CONVENTION ON THE CONTROL OF TRANSBOUNDARY MOVEMENTS OF HAZARDOUS WASTES AND THEIR DISPOSAL ( AMENDEMEN

Lebih terperinci

ABSTRACT. Bankruptcy is a general confiscation of all property and the administration

ABSTRACT. Bankruptcy is a general confiscation of all property and the administration ABSTRACT Bankruptcy is a general confiscation of all property and the administration of the bankruptcy debtor settlement done by curator under the supervision of the supervisory judge as set forth in this

Lebih terperinci

GANDA CAMPURAN 1 PEMULA Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- - TUNGGAL PUTRI

GANDA CAMPURAN 1 PEMULA Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- - TUNGGAL PUTRI KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAWA TENGAH LI-NING OPEN 2013 Semarang, 21 26 Oktober 2013 (RANKING POINT) Sekretariat Pengprov PBSI Jawa Tengah Gd. KONI Prov. Jateng Lt. III, Komp. Gelora

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012

PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012 PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012 1. FUTSAL PUTRA A. Peraturan Umum a. Kuota tim dalam pertandingan futsal adalah 18

Lebih terperinci

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS BADMINTON LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS CABANG BADMINTON LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Peserta Bulutangkis IMSSO Liga Medika 2018 adalah sebuah kontingen

Lebih terperinci

PEMBERITAHUAN PENTING, SYARAT DAN KETENTUAN, DAN PERATURAN LOMBA

PEMBERITAHUAN PENTING, SYARAT DAN KETENTUAN, DAN PERATURAN LOMBA PEMBERITAHUAN PENTING, SYARAT DAN KETENTUAN, DAN PERATURAN LOMBA PEMBERITAHUAN PENTING Peserta wajib membaca Pemberitahuan Penting, Syarat dan Ketentuan dan Peraturan Lomba secara seksama sebelum mengikuti

Lebih terperinci

PROPOSAL KEJUARAAN SMADA CUP VIII TAHUN 2016

PROPOSAL KEJUARAAN SMADA CUP VIII TAHUN 2016 PROPOSAL KEJUARAAN SMADA CUP VIII TAHUN 2016 PENDAHULUAN Menyadari akan pentingnya proses pewarisan nilai-nilai perjuangan bangsa, Pencak Silat yang merupakan warisan pusaka leluhur bangsa Indonesia dan

Lebih terperinci

HIMSISFO COMPETITION ENFORCE 2017 FUTSAL INTERNAL. BINUS University

HIMSISFO COMPETITION ENFORCE 2017 FUTSAL INTERNAL. BINUS University HIMSISFO COMPETITION ENFORCE 2017 FUTSAL INTERNAL BINUS University Deskripsi Futsal Internal merupakan kompetisi olahraga yang ditujukan kepada mahasiswa Bina Nusantara yang berjurusan SIstem Informasi.

Lebih terperinci

4. Babak semifinal dan final akan diadakan pada Jumat, 27 Mei 2016.

4. Babak semifinal dan final akan diadakan pada Jumat, 27 Mei 2016. Persyaratan Lomba Ifuto Futsal : 1. Peserta berdomisili di Indonesia dan berasal dari kategori umur 17 23 tahun. 2. Setiap peserta diwajibkan melampirkan fotokopi Kartu Pelajar/ Kartu Mahasiswa dan Kartu

Lebih terperinci

PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA Pengurus Provinsi Jawa Tengah Jalan A Yani 132B Semarang Phone / Fax us at :

PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA Pengurus Provinsi Jawa Tengah Jalan A Yani 132B Semarang Phone / Fax us at : Semarang, 3 Maret 2017 PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA Pengurus Provinsi Jawa Tengah Jalan A Yani 132B Semarang Phone / Fax +62 24 8316883 E-Mail us at : aity78@yahoo.com Nomor : 6/PRSIJTG/0317 Perihal

Lebih terperinci

EDARAN KEJUARAAN BULUTANGKIS WALIKOTA CILEGON OPEN 2013 SWASTA TINGKAT NASIONAL (RANGKING POINT) 1. NAMA KEJUARAAN : WALIKOTA CILEGON OPEN 2013

EDARAN KEJUARAAN BULUTANGKIS WALIKOTA CILEGON OPEN 2013 SWASTA TINGKAT NASIONAL (RANGKING POINT) 1. NAMA KEJUARAAN : WALIKOTA CILEGON OPEN 2013 EDARAN KEJUARAAN BULUTANGKIS WALIKOTA CILEGON OPEN 2013 SWASTA TINGKAT NASIONAL (RANGKING POINT) 1. NAMA KEJUARAAN : WALIKOTA CILEGON OPEN 2013 2. PELAKSANAAN : a. Waktu Pelaksanaan : - Tanggal 28 Mei

Lebih terperinci

SURAT KUASA UNTUK MENGHADIRI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT BUMI RESOURCES Tbk.

SURAT KUASA UNTUK MENGHADIRI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT BUMI RESOURCES Tbk. SURAT KUASA UNTUK MENGHADIRI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT BUMI RESOURCES Tbk. Saya/Kami (nama), (alamat) (1), dalam hal ini bertindak selaku pemegang (2) saham PT Bumi Resources Tbk. ( Perseroan

Lebih terperinci

Menimbang: a. Bahwa kompetisi hukum bisnis antar mahasiswa fakultas hukum tingkat

Menimbang: a. Bahwa kompetisi hukum bisnis antar mahasiswa fakultas hukum tingkat KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION TAHUN 2017 NOMOR: 007/TAP/BUSINESS LAW COMPETITION/BLS/FHUI/I/2017 TENTANG PERATURAN KOMPETISI DEBAT HUKUM ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM TINGKAT NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

BRIDGE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

BRIDGE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 BRIDGE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. Nomor Pertandingan Pertandingan merupakan pertandingan pasangan. Pasangan yang dipertandingkan terdiri dari : a. Pasangan Putra b. Pasangan Putri c. Pasangan Campuran

Lebih terperinci

KETENTUAN KEJUARAAN RENANG ANTAR PERKUMPULAN RENANG GSC ARENA CHALLENGE I OPEN 2017

KETENTUAN KEJUARAAN RENANG ANTAR PERKUMPULAN RENANG GSC ARENA CHALLENGE I OPEN 2017 GREAT SWIING CLUB Kolam Renang Grage City Waterboom all KETENTUAN KEJUARAAN RENANG ANTAR PERKUPULAN RENANG GSC ARENA CHALLENGE I OPEN 2017 A. NAA KEJUARAAN Kejuaraan Renang Kelompok Umur Antar Perkumpulan

Lebih terperinci

PERATURAN DAN KETENTUAN PERTANDINGAN CABOR CATUR

PERATURAN DAN KETENTUAN PERTANDINGAN CABOR CATUR 5 PERATURAN DAN KETENTUAN PERTANDINGAN CABOR CATUR A. UMUM 1. Pelaksanaan Pertandingan Tanggal : 15 20 November 2015 Tempat : Lobi Gedung AAC Prof. Dr. Dayan Dawood, M.A. 2. Technical Meeting Umum Tanggal

Lebih terperinci