PROFIL ASOSIASI NOPEMBER 2019

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL ASOSIASI NOPEMBER 2019"

Transkripsi

1 PROFIL ASOSIASI NOPEMBER 2019

2 ISI DASAR HUKUM VISI & MISI STRUKTUR ORGANISASI UMUM JUMLAH & PERAN ANGGOTA PROGRAM KERJA ASOSIASI EXECUTIVE COMMITTEES ANNUAL GENERAL MEETINGS

3 DASAR HUKUM DAN REFERENSI KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KP / 5 / AU 701 / PHB 89 TENTANG ASOSIASI PENERBANGAN NASIONAL ATAU INDONESIA NATIONAL AIR CARRIERS ASSOCIATION TANGGAL 23 NOPEMBER 1989 AKTE NOTARIS TITIEK IRAWATI S.S.H., PERIHAL AKTA : PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT TENTANG ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENERBANGAN NASIONAL ATAU DISEBUT INDONESIA NATIONAL AIR CARRIERS ASSOCIATION (INACA) NO.: 8.- TAHUN 2000 (lihat akte 15 feb 2010) pasal 10) AKTE NOTARIS TITIEK IRAWATI S.S.H., PERIHAL AKTA : PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT TENTANG ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENERBANGAN NASIONAL ATAU DISEBUT INDONESIA NATIONAL AIR CARRIERS ASSOCIATION (INACA) NO.: 42.- TANGGAL 15 JUNI 2006 AKTE NOTARIS TITIEK IRAWATI S.S.H., PERIHAL AKTA : PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT TENTANG ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENERBANGAN NASIONAL ATAU DISEBUT INDONESIA NATIONAL AIR CARRIERS ASSOCIATION (INACA) NO.: 69.- TANGGAL 15 FEBRUARI 2010 AKTE NOTARIS TITIEK IRAWATI S.S.H., PERIHAL AKTA : PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT TENTANG ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENERBANGAN NASIONAL ATAU DISEBUT INDONESIA NATIONAL AIR CARRIERS ASSOCIATION (INACA) NO.: 44.- TANGGAL 28 SEPTEMBER 2010 AKTE NOTARIS TITIEK IRAWATI S.S.H., PERIHAL AKTA : PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT TENTANG ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENERBANGAN NASIONAL ATAU DISEBUT INDONESIA NATIONAL AIR CARRIERS ASSOCIATION (INACA) NO.: 51.- TANGGAL 12 MARET 2014 AKTE NOTARIS TITIEK IRAWATI S.S.H., PERIHAL AKTA : PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT TENTANG ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENERBANGAN NASIONAL ATAU DISEBUT INDONESIA NATIONAL AIR CARRIERS ASSOCIATION (INACA) NO.: 11.- TANGGAL 05 FEBRUARI 2016

4 DASAR HUKUM DAN REFERENSI Akte Notaris Fivie Fauziah Mansyur SH, Mkn nomor: 1 tanggal 07 Desember 2018 perihal Perubahan Anggaran Dasar Asosiasi Penerbangan Nasional Indonesia atau dalam Bahasa Inggris Indonesia Air Carrier Association disingkat INACA Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor: AHU AH TAHUN 2018 Persetujuan Perubahan Badan Hukum Perkumpulan- Perkumpulan Asosiasi Penerbangan Nasional Indonesia dalam Bahasa Inggris Indonesia National Air Carrier Association, tanggal 07 Desember 2018, berikut lampirannya. Akte Notaris Fivie Fauziah Mansyur SH, Mkn nomor: 2 tanggal 14 Pebruari 2018 perihal Perubahan Anggaran Dasar Asosiasi Penerbangan Nasional Indonesia atau dalam Bahasa Inggris Indonesia Air Carrier Association disingkat INACA. Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor: AHU AH TAHUN 2018 Persetujuan Perubahan Badan Hukum Perkumpulan- Perkumpulan Asosiasi Penerbangan Nasional Indonesia dalam Bahasa Inggris Indonesia National Air Carrier Association, tanggal 15 Pebruari 2018, berikut lampirannya. SK-DPI/INC/18/III/2019 Tentang Organisasi dan Susunan Personalia Kepengurusan wakil bidang dan Anggota INACA tanggal 26 Maret 2019 Notulen RUA INACA 2019 tanggal 31 Oktober 2019

5 VISI & MISI

6 VISI Menciptakan iklim persaingan usaha yang sehat dibidang angkutan udara penerbangan nasional pada umumnya dan anggota INACA pada khususnya agar terbina kedirgantaraan nasional yang memiliki daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya, sehingga dapat berkembang menjadi sarana utama yang menunjang pembangunan nasional.

7 MISI 1. Menyediakan hasil analitis yang berkualitas tinggi untuk mendukung semua anggota dalam mengevaluasi dan mengembangkan peluang kemungkinan kerjasama bilateral dan multilateral dalam bidang keselamatan dan keamanan penerbangan dan sumber daya manusia, serta kerjasama lainnya yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Menjadi pusat atau sumber informasi yang terkait dengan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan juga aspek pengetahuan serta ahli teknologi yang terkait dengan industri penerbangan bagi semua anggotanya 3. Menyediakan sebuah kerangka kerja efektif untuk semua anggota untuk membicarakan langkah-langkah mengurangi dampak kerugian dari persaingan yang tidak sehat, mencari pemecahan terhadap dampak negatif dari pembatasan peraturan pemerintah dan industri. 4. Menjadi wadah pemersatu pendapat, tekad, niat para anggota dalam rangka menciptakan iklim yang dapat mendorong pertumbuhan dan peningkatan usaha bidang angkutan udara yang mengutamakan azas manfaat, dan kesadaran hukum, guna terwujudnya penerbangan yang selamat, aman, tertib, dan teratur, nyaman berdaya guna dan berhasil guna. 5. Mewakili kepentingan bersama para anggota atau bertindak untuk dan atas nama anggota dalam memenuhi kewajiban hukum berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta mencari dan menempuh upaya-upaya yang perlu dilakukan bersama berbagai instansi termasuk pemerintah maupun pihak terkait lainnya di dalam maupun di luar negeri untuk mencapai tujuan. 6. Menjadikan INACA sebagai mitra pemerintah dalam memberikan masukan-masukan untuk kepentingan industri aviasi nasional.

8 STRUKTUR ORGANISASI

9 DEWAN PEMBINA/ ADVISOR T.BURHANUDDIN ARI D.SINGGIH KETUA UMUM/ CHAIRMAN DENON PRAWIRAATMADJA ANGGOTA INACA/ MEMBER OF INACA 1. PERUSAHAAN ANGKUTAN UDARA BERJADWAL : 11 ANGGOTA 2. PERUSAHAAN ANGKUTAN UDARATIDAK BERJADWAL/CHARTER : 22 ANGGOTA 3. PERUSAHAAN ANGKUTAN UDARA KARGO : 2 SEKRETARIS JENDERAL/SECRETARY GENERAL BAYU SUTANTO RELATION AND REGULATION OFFICER WISMONO NITIDIHARDJO OFFICE SECRETARY. BENDAHARA IYOLLA OHOIULUN KEPALA KANTOR SEKRETARIAT/HEAD OF INACA OFFICE Plt. DICKY DARYANTO GENERAL ADMINISTRATION DICKY DARYANTO ERNI HARYADI KETUA PERUSAHAAN ANGKUTAN UDARA BERJADWAL/CHAIRMAN OF SCHEDULE AIRLINES CAPT.WURI SEPTIAWAN KETUA PERUSAHAAN ANGKUTAN UDARAN TIDAK BERJADWAL / CHAIRMAN OF CHARTER FLIGHTS M. ARIF WIBOWO KETUA PENERBANGAN KARGO/CHAIRMAN CARGO FLIGHT M. RIDWAN BIDANG/COMMITTEE 1. SAFETY, SECURITY AND QUALITY 2. OPERATION AND MAINTENANCE 3. COMMERCIAL AND IT 4. FINANCE/TAX AND HUMAN CAPITAL 5. INSTITUTION, LEGAL AND REGULATION

10 JUMLAH& PERAN ANGGOTA

11 JUMLAH & PERAN ANGGOTA PENERBANGAN BERJADWAL 11 AIRLINES PENERBANGAN TIDAK BERJADWAL/CHARTER 21 AIRLINES KARGO 2 AIRLINES SECURITY, SAFETY & ENVIRONMENT COMMERCIAL OPERATION & TECHNIC HUMAN RESOURCES& FINANCE CARGO

12 ANGGOTA TERDAFTAR BERJADWAL PT.Garuda Indonesia Tbk (persero) Citilink Indonesia Indonesia Air Asia PT.Nam Air PT.Sriwijaya Airlines PT.Transnusa Aviation Mandiri PT.Travel Express PT.Trigana Air Service Lion Air Batik Air Wings Air TIDAK BERJADWAL PT.Airfast Indonesia PT.Asi Pudjiastuti Aviation (susi air) PT.Aviastar Mandiri PT.Airborn Indonesia PT.Derazona Air Service PT.Ekspress Transportasi antar benua PT.Enggang Air Service PT.Gatari Air Service PT.Hevilift Aviation Indonesia PT.Jayawijaya Dirgantara PT.Marta Buana Abadi PT.National Utility Helicopter PT.Pegasus Aviation PT.Pelita Air Service PT.Penerbangan Angkasa Semesta PT.Surya Air PT.Trans Wisata Prima Aviation PT.Travira Air PT.White Sky Aviation PT.West Star Aviation PT.Indostar Aviation Indonesia Air Asia Extra Indonesia Air Transport KARGO PT. Cardig Air PT. My Indo Airlines

13 PROGRAM KERJA ASOSIASI MENYELENGGARAKAN PELATIHAN DI BERBAGAI BIDANG AVIASI CASO (Company Aviation Safety Officer) ASAT (Aviation Safety Auditor Training) SIT ( Safety Investigation Training) Training lainnya yang bersifat kerjasama dengan institusi internasional MELAKUKAN FASILITASI ANTARA ANGGOTA DENGAN REGULATOR DAN INSTITUSI LAINNYA MENYELENGGARAKAN BERBAGAI AUDIT SERTA PENGAWASAN ATAS BANDARA DI INDONESIA Melakukan permintaan peninjauan atas Berbagai Peraturan Pemerintah menyangkut masalah Aviasi Membentuk Forum komunikasi Aviasi untuk melakukan komunikasi secara periodic antar stakeholders dibidang aviasi. Melaksanakan kegiatan program Riset dan pengembangan bisnis untuk kepentingan Anggota. Bandara area AP II (13 Bandara) Bandara AP I ( 11 Bandara ) Pertamina Aviation menyangkut bahan bakar AirNav Indonesia menyangkut service level

14 PROGRAM KERJA

15 SEKRETARIS JENDERAL 1. Menjalankan fungsi kesekretariatan INACA agar berjalan sesuai hasil keputusan Rapat Umum Anggota. 2. Mengkoordinasikan rapat-rapat yang diperlukan oleh Anggota maupun internal dan eksternal. 3. Mengelola keuangan INACA untuk pendapatan maupun pengeluaran dengan baik. 4. Memfasilitasi penyediaan informasi dan data untuk kepentingan anggota. 5. Mengembangkan ketersediaan informasi melalui system teknologi informasi (website INACA, , Sosial Media dsb). 6. Mewakili kepentingan anggota dalam hal-hal yang berhubungan dengan industri aviasi yang perlu dikomunikasikan kepada lembaga lembaga eksekutif, legislatif maupun yudikatif dan pihak pihak terkait lainnya baik dalam maupun luar negeri. 7. Meningkatkan hubungan kerja dengan dunia Pers baik cetak maupun elektronik. 8. Mengadakan kegiatan seminar, konfenrensi baik yang berskala nasional maupun internasional.

16 BIDANG SAFETY, SECURITY & ENVIRONMENT 1. Melanjutkan Join Audit INACA bersama Pertamina. 2. Bersama pihak Angkasa Pura 1 melanjutkan program safety audit. 3. Menyediakan training sesuai kebutuhan stake holder dunia penerbangan diluar operator penerbangan. 4. Penjajakan kerjasama pengelolaan limbah B3 berupa Avtur dan Oli bekas dengan pihak Kementerian KLH. BIDANG OPERASI & TEHNIK 1. Memberikan masukan kepada DKPPU dalam rangka penyesuaian / revisi CASR 91, 135, dan 121 guna mengakomodasi seluruh jenis pesawat udara, jenis operasi penerbangan serta area operasinya. 2. Mengembangkan program Training dengan menambah program Hazard & Risk Management dan Single Pilot Crew Resource Management. 3. Bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam mendukung penyempurnaan State Safety Program. 4. Memberikan masukan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, agar memperbanyak fasilitas Medical Examination serta penyebaran Designated Aviation Examiner Representaves (DAMERs) di seluruh wilayah otoritas Bandara propinsi di Indonesia.

17 BIDANG NIAGA 1. Akan terus berkonsultasi dengan pemerintah, guna meninjau kembali beberapa regulasi yang yang dirasa memberatkan anggota. 2. Melakukan monitoring dan menyampaikan kepada Kementerian Perhubungan perihal besaran biaya operasi penerbangan/ Total Operating Cost, terkait dengan perubahan besaran nilai tukar Rupiah terhadap USD serta fluktuasi harga avtur. 3. Menyampaikan kepada Kementerian Perhubungan apabila ada kebijakan pemerintah yang memberatkan Badan Usaha Angkutan Udara.

18 BIDANG KEUANGAN & SDM 1. Kerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Aviasi Sentra Indonesia dalam memelihara dan memastikan Standard Kompetensi Profesi Penerbangan. Kerjasama tersebut juga dilakukan IAMSA (Indonesia Aircraft Maintenance Service Association) dan AGHI (Aliansi Ground Handling Indonesia). 2. Memberi masukan kepada Badan Usaha Bandar Udara, terkait dengan perubahan dan penentuan tariff PJP4U, Check-in Counter dan Garbarata yang berdampak memberatkan maskapai penerbangan. BIDANG KARGO 1. Memperjuangkan bisnis kargo udara untuk khususnya untuk daerah Timur Indonesia. 2. Memberi masukan kepada Pemerintah untuk dapat meningkatkan subsidi penerbangan kargo perintis.

19 Source : Annual Reports EXECUTIVE COMMITTEES

20 Pembina INACA Emirsyah Satar Tengku Burhanuddin Erlangga Suryadarma (alm) Ari D. Singgih Anggota Pembina Premi Air Arif Wibowo

21 PENGURUS INACA Tengku Burhanuddin Ketua Pembina Independen Ari D. Singgih Anggota Pembina Premi Air Denon Prawiraatmadja Ketua Umum Whitesky Aviation Bayu Sutanto Sekretaris Jenderal TransNusa Aviation M. Arif Wibowo Ketua Penerbangan Tidak Berjadwal Airfast Indonesia Capt. Wuri Septiawan Ketua Penerbangan Berjadwal Air Asia M.Ridwan Ketua Penerbangan Kargo My Indo Airlines

22 PENGURUS INACA DARI MASA KE MASA

23 Soelarto Hadisoemarto Ketua Umum Bayu Air Wahyu Hidayat Ketua Umum 2002 Merpati Nusantara Roekman Prawirasasra Ketua Umum Indonesia Air Transport Winardi Lie Wakil Ketua Umum Jatayu Airlines Indra Setiawan Ketua Umum Garuda Indonesia Azhar Mualim Wakil Ketua Umum Indonesia Air Transport Winardi Lie Ketua Umum Jatayu Airlines Yindra Rusmiputro Wakil Ketua Umum National Utility Helicopter

24 Rusdi Kirana Ketua Umum Lion Air Samudra Sukardi Wakil Ketua Umum Pelita Air Service Hariadi Supangkat Wakil Ketua Umum Pelita Air Service Emirsyah Satar Ketua Umum Garuda Indonesia Hartono Tanoesoedibjo Wakil Ketua Umum Indonesia Air Transport Gustiono Sutanto Wakil Ketua Umum Indonesia Air Transport

25 Emirsyah Satar Ketua Umum Garuda Indonesia Syafril Nasution Ketua Penerbangan Berjadwal Indonesia Air Transport Bayu Sutanto Ketua Penerbangan Tidak Berjadwal Aviastar Mandiri Arif Wibowo Ketua Umum Citilink Garuda Indonesia Bayu Sutanto Ketua Penerbangan Berjadwal TransNusa Aviation Denon Prawiraatmadja Ketua Penerbangan Tidak Berjadwal Whitesky Aviation Boyke P.Soebroto Ketua Penerbangan Kargo Cardig Air

26 Arif Wibowo Ketua Umum Garuda Indonesia Bayu Sutanto Ketua Penerbangan Berjadwal TransNusa Aviation Pahala D.Mansury Ketua Umum Garuda Indonesia IG.N.Askhara Danadiputra Ketua Umum Garuda Indonesia Denon Prawiraatmadja Ketua Penerbangan Tidak Berjadwal Whitesky Aviation Boyke P.Soebroto Ketua Penerbangan Kargo Cardig Air Helmy A.Djaelan Ketua Penerbangan Kargo Cardig Air

27 Benny Rungkat Sekretaris Jenderal Bouraq Airlines Ridwan Fataruddin Sekretaris Jenderal Merpati Airlines Tengku Burhanuddin Sekretaris Jenderal Tokoh Penerbangan Nasional Indonesia yang menjabat Sekretaris Jenderal INACA Independen Bayu Sutanto Sekretaris Jenderal TransNusa Aviation

28 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2006 SECRETARIAT FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS Secretary General Finance & Administration Research Tengku Burhanuddin Muchtar Wismono Nitidihardjo Secretary Octaviana Roulina Machyudi, Darwinah COMMISSIONS Security & Safety Chairman Capt.Novianto Herupratomo (Garuda) Vice Chairman J.Tumenggung (Star) Moch.Sunaryo (SMAC), Iwan Hendarmin (Garuda), Alexius W.Tjundo (Mandala), H.Soewarno (Jatayu) Commercial Chairman Jaka Pujiyono (Merpati) H.Sjamsi Junus (Batavia), Capt.Hendra Jayadi (Derazona), Devi Yanti (Garuda), Noermansyah (Jatayu) Vice Chairman Koeswinarto (Mandala) Operation & Technique Chairman Yunus Dzulisnain (Merpati) Eko Fipianto (NUH), Capt.Tony D.Hadi (IAT), Bambang S.Edi(Dirgantara) Vice Chairman Awaluddin Harahap (Deraya) Finance & Human Resources Chairman I.G.Bambang Narayana (Mandala) Guder Widodo (Dirgantara), Krisman Tarigan (IAT), Mia Arisandi (Lion), Aditya Wardana (Sriwijaya) Vice Chairman Deny Fajar (Garuda)

29 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2007 SECRETARIAT FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS Secretary General Finance & Administration Research Tengku Burhanuddin Drs.Muchtar Wismono Nitidihardjo Secretary Octaviana Roulina Machyudi, Darwinah COMMISSIONS Security & Safety Chairman Capt.Novianto Herupratomo (Garuda) Vice Chairman J.Tumenggung (Star) Moch.Sunaryo (SMAC), Iwan Hendarmin (Garuda), Alexius W.Tjundo (Mandala), H.Soewarno (Jatayu) Commercial Chairman Jaka Pujiyono (Merpati) Capt.Hendra Jayadi ( Derazona), Devi Yanti (Garuda), Noermansyah Vice Chairman H.Syamsi Junus (Batavia) Operation & Technique Chairman Capt.Abhy Widya (Merpati) Eko Fipianto (NUH), Capt.Fatahullah (Mandala), Bambang S.Edi (Dirgantara) Vice Chairman Tony D.Hadi (IAT) Finance & Human Resources Chairman I.G.Bambang Narayanan (Mandala) Guder Widodo (Dirgantara), Krisman Tarigan (IAT), Mia Arisandi (Lion), Aditya Wardana (Sriwijaya) Vice Chairman Deny Fajar (Garuda)

30 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2008 SECRETARIAT COMMISSIONS FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS Secretary General Head of Finance & Administration Head of Economic Research, Operation & Tehcnique Tengku Burhanuddin,SE Drs.Muchtar Wismono Nitidihardjo Secretary Octaviana Roulina Machyudi, Darwinah Security & Safety Chairman Capt.Novianto Herupratomo (Garuda) Vice Chairman Capt.Budi Tanjung (Lion) Commercial Chairman Jaka Pujiyono (Merpati) Meinar (Lion) Vice Chairman Devi Yanti (Garuda) Iwan Hendarmin (Garuda), Alexius W.Tjundo (Mandala) Operation & Technique Chairman Capt.Abhy Widya (Merpati) Eko Fipianto (NUH), Bambang S.Edi (Dirgantara), Capt.Fatahullah (Mandala) Vice Chairman Tonny Hadi (IAT) Finance & Human Resources Chairman I.G.Bambang Narayana (IAT) Guder Widodo (Dirgantara), Krisman Tarigan (IAT), Gabriela (Sriwijaya) Vice Chairman Deny Fajar (Garuda)

31 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2009 FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS SECRETARIAT Secretary General Tengku Burhanuddin,SE COMMISSIONS Head of Finance & Administration Head of Economic Research, Operation & Tehcnique Drs.Muchtar Wismono Nitidihardjo Secretary Octaviana Roulina Machyudi, Darwinah Security & Safety Chairman Capt.Novianto Herupratomo (Garuda) Capt.Nurcahyo Utomo (Merpati), Capt.Peter.J.Ranti (Mandala), Soerjanto Tjahjono (IAT) Vice Chairman Capt.Budi Tanjung (Lion) Commercial Chairman I.Tharian (Merpati) Devi Yanti (Garuda), Emizola Maas (Batavia), Moh.Amin (Pelita), Jafrie Arief (Indonesia AirAsia) Vice Chairman Adithya Wardana (Kalstar) Operation & Technique Chairman Capt.Nikmatullah (Merpati) Vice Chairman Capt.Fatahullah (Mandala) Finance & Human Resources Chairman I.G.Bambang Narayana (IAT) Vice Chairman Fizan (Riau) Eko Fipianto (Gatari), Bambang S.Edi (Dirgantara), Charles Ari (Sriwijaya) Ari Suryanta (Garuda), Guder Widodo (Dirgantara), Jefferson W (Sriwijaya),Aris Munandar (Merpati)

32 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2010 FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS SECRETARIAT Secretary General Tengku Burhanuddin,SE Head of Finance & Administration Head of Economic Research, Operation & Tehcnique Drs.Muchtar Wismono Nitidihardjo Secretary Octaviana Roulina Machyudi, Darwinah COMMISSIONS Security & Safety Chairman Capt.Novianto Herupratomo (Garuda) Capt.Nurcahyo Utomo (Merpati ), Capt.Peter J.Ranti ( Mandala ), Soerjanto Tjahjono ( IAT) Vice Chairman Capt.Budi Tanjung (Lion) Commercial Chairman I.Tharian (Merpati) Devi Yanti (Garuda), Emizola Maas (Batavia), Moh.Amin (Pelita), Jafrie Arief (Indonesia AirAsia) Vice Chairman Adhitya Wardana (KalStar) Operation & Technique Chairman Capt.Nikmatullah (Merpati) Eko Fipianto (Gatari), Bambang S.Edi (Dirgantara), Charles An (Sriwjaya) Vice Chairman Capt.Fatahullah (Mandala) Finance & Human Resources Chairman I.G.Bambang Narayana (IAT) Ari Suryanta (Garuda), Guder Widodo (Dirgantara), Jefferson W (Sriwijaya), Aris Munandar (Merpati) Vice Chairman Fizan (Riau)

33 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2011 FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS SECRETARIAT Secretary General Tengku Burhanuddin,SE Head of Finance & Administration Head of Economic Research, Operation & Tehcnique Drs.Muchtar Wismono Nitidihardjo Secretary Octaviana Roulina Darwinah, Haryadi SCHEDULE FLIGHT COMMISSION Security & Safety Chairman Capt.Novianto Herupratomo (Garuda) Setyo W (Marpati), Budi Tanjung (Lion), Harry Priyono (Express Air) Commercial Chairman Hasudungan Pandiangan (Sriwijaya) Edward Sirait (Lion), Aditya Wardana (KalStar), Devi Yanti (Garuda), Dexter Leopard (Batavia), Jafrie Arief (Indonesia AirAsia) Operation & Technique Chairman Hotman Pangaribuan (DAS) Soerjanto Tjahjono (IAT), Gustafeni(Kartika), Zaf Antemas (Lion) Finance & Human Resources Chairman Nadia Hasanuddin (IAA) Risa R.Kusuma (IAT), Guder Widodo (DAS), Hanif B.S (KalStar) Cargo Chairman Akbar Marsmadi (CardigAir) Yose Rizal ( Merpati), Prijastono Purwanto ( Garuda), Sukirno (Batavia)

34 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2011 ( CONTINUED) FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS CHARTER FLIGHT COMMISSION Security & Safety Chairman Capt.Nugroho Dahlan (Travira Air) Gatot Purwoko (Airfast), Yosa Rizal (Pelita), Mulyono (SMAC) Commercial Chairman Budi Tutuko (SMAC) Donny Armand (Enggang), Muhammad Amin (Pelita), Eko Budi Gunarto (Trigana) Operation & Technique Chairman Capt.Hendra Zayadi ( NUH) Sadoko Bijoyo (PremiAir), Dedi (Penas),Thomas (PremiAir) Finance & Human Resources Chairman I.G.Bambang Narayana (Sky Aviation) Dave Wattimena (PremiAir), Dian Nasution (Penas), Achmad Syarifuddin (Gatari)

35 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2012 FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS SECRETARIAT Secretary General Tengku Burhanuddin,SE Head of Finance & Administration Head of Economic Research, Operation & Tehcnique Drs.Muchtar Wismono Nitidihardjo Secretary Octaviana Roulina Darwinah, Haryadi SCHEDULE FLIGHT COMMISSIONS Security & Safety Chairman Capt.Sudiman Riyanto Noto (Garuda) Setyo W (Merpati) Commercial Chairman Hasudungan Pandiangan (Sriwijaya) Edward Sirait (Lion), Aditya Wardana ( Kartika), Devi Yanti(Garuda), Dexter Leopard (Batavia), Jafrie Arief (Indonesia AirAsia) Operation & Technique Chairman Soerjanto Tjahjono (IAT) Gustafeni (Kartika), Zaf Antemas (Lion) Finance & Human Resources Chairman Nadia Hasanuddin (IAA) Risa R.Kusuma (IAT), Guder Widodo (DAS), Hanif B.S (KalStar) Cargo Chairman Akbar Marsmadi (CardigAir) Yose Rizal (Merpati), Prijastono Purwanto (Garuda), Sukirno (Batavia)

36 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2012 (CONTINUED) FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS CHARTER FLIGHT COMMISSIONS Security & Safety Chairman Capt.Nugroho Dahlan (Travira Air) Gatot Purwoko, Yosa Rizal, Mulyono Commercial Chairman Budi Tutuko (SMAC) Donny Armand (Enggang), Muhammad Amin (Pelita), Eko Budi Gunarto (Trigana) Operation & Technique Chairman Capt.Hendra Zayadi (NUH) Sadoko Bijoyo( PremiAir), Dedi(Penas), Thomas (PremiAir) Finance & Human Resources Chairman I.G.Bambang Narayana (Sky Aviation) Dave Wattimena (PremiAir), Achmad Syarifuddin (Gatari)

37 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2013 FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS SECRETARIAT Secretary General Tengku Burhanuddin,SE Head of Finance & Administration Head of Economic Research, Operation & Tehcnique Drs.Muchtar Wismono Nitidihardjo Secretary Octaviana Roulina Darwinah, Haryadi Besari SCHEDULE FLIGHT COMMISSIONS Security & Safety Chairman Capt.Sudiman Riyanto Noto (Garuda) Setyo W (Merpati) Commercial Chairman Hasudungan Pandiangan (Sriwijaya) Edward Sirait ( Lion), Aditya Wardana, (Sky) Devi Yanti ( Garuda), Dexter Leopard, Jafrie Arief Operation & Technique Chairman Soerjanto Tjahjono (IAT) Gustafeni (Kartika), Zaf Antemas (Lion) Finance & Human Resources Chairman Nadia Hasanuddin (IAA) Guder Widodo (DAS), Hanif B.S (Kalstar) Cargo Chairman Akbar Marsmadi (CardigAir) Yose Rizal (Merpati), Prijastono Purwanto (Garuda), Sukirno

38 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2013 (CONTINUED) FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS CHARTER FLIGHT COMMISSIONS Security & Safety Chairman Capt.Nugroho Dahlan (Travira Air) Gatot Purwoko, Yosa Rizal (Pelita), Mulyono (SMAC) Commercial Chairman Budi Tutuko (SMAC) Donny Armand (Pegasus), Eko Budi Gunarto (Trigana) Operation & Technique Chairman Capt.Hendra Zayadi(NUH) Sadoko Bijoyo (Premi), Dedi, Thomas (Premi) Finance & Human Resources Chairman I.G.Bambang Narayana (Sky) Dave Wattimena (Premi), Dian Nasution (Jayawijaya)

39 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2014 FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS SECRETARIAT Secretary General Tengku Burhanuddin,SE Head of Finance & Administration Head of Economic Research, Operation & Tehcnique Drs.Muchtar Wismono Nitidihardjo Secretary Iyolla Xaviera Ohoiulun Caterina Ririn, W. Haryadi Besari SCHEDULE FLIGHT COMMISSIONS Security & Safety Chairman Capt.Sudiman Riyanto Noto (Garuda) Setyo W, Capt.Budi Tanjung (Sky Aviation), Capt.Peter Ranti (Citilink), Capt.Achmad Sadikin (AirAsia) Commercial Chairman Hasudungan Pandiangan (sriwijaya) Edward Sirait (Lion Air), Aditya Wardana (Sky Aviation), Devi Yanti (Garuda), Moch.Zainuddin ( Kalstar Aviation ),Retra Permana (Express Air ), Agus Irianto (Citilink), Pintoko Rama (Air Asia) Operation & Technique Chairman Soerjanto Tjahjono (Indonesia Air) Andi Rivai (Garuda), Zaf Antemas (Lion Air), Marnala Arwan (Citilink), Perbowo (Air Asia) Finance & Human Resources Chairman Albert Burhan (Citilink) Agustinus Zadriano (TransNusa), Hanif Bambang Sunaryo (Kalstar Aviation), Ridyawan Amnar (AirAsia) Cargo Chairman Akbar Marsmadi (CardigAir) Rajendra Kartawiria (Garuda)

40 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2014 (CONTINUED) FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS CHARTER FLIGHT COMMISSIONS Security & Safety Chairman Capt.Toos Sanitioso (Whitesky) Commercial Chairman Eko B.Gunarto (Trigana) Operation & Technique Chairman Gerry Sujatman (Whitesky) Finance & Human Resources Chairman I.G.Bambang Narayana (Sky Aviation) Yusak U.Isnawan (Pelita Air), Eko Fipianto(Cardig Air), Peter E.Latumeten (Airfast) Yudistira Ardi N (NUH), Muhammad Amin (Pelita Air), Guntor Satria Wibowo (Pelita Air) Capt.Hendra Jayadi (NUH), Moch.Reza (Survei Udara Penas), Capt.Eddy Harry S (Premi Air), Munandar (Indonesia Air) Anton Pranowo M (Indonesia Air), Achmad M (Premi Air), Hasto Pramono (Premi Air), Dian S.Nasution (Jayawijaya), Dedi Sukardi (Survei Udara Penas)

41 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2015 FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS SECRETARIAT Secretary General Tengku Burhanuddin,SE Head of Finance & Administration Head of Economic Research, Operation & Tehcnique Drs.Muchtar Wismono Nitidihardjo Secretary Iyolla Xaviera Ohoiulun Caterina Ririn, Waras Haryadi Besari SCHEDULE FLIGHT COMMISSIONS Safety,Security& Environment Chairman Capt.Lucky Luksmono (Garuda) Capt.Peter Ranti (Citilink), Capt.Achmad Sadikin (AirAsia), Eko Fipianto (Cardig) Commercial Chairman Hasudungan Pandiangan (Sriwiijaya Air) Operation & Technique Chairman Soerjanto Tjahjono (Indonesia Air) Devi Yanti (Garuda), Moch.Zainuddin (Kalstar), Retra Permana (Express Air), Agus Irianto (Garuda) Andi Rivai (Garuda), Marnala Arwan (Citilink), Perbowo Adi (AirAsia), Darwansyah Toligi (Air Asia) Finance & Human Resources Chairman Soeratman Doerachman (Air Asia Extra) Agustinus Zadriano (TransNusa), Hanif Bambang Sunaryo (Kalstar), Ridyawan Amnar (Air Asia) Cargo Chairman Akbar Marsmadi (Cardig)

42 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2015 (CONTINUED) FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS CHARTER FLIGHT COMMISSIONS Security & Safety Chairman Capt.Toos Sanitioso (Whitesky) Capt.Sudirman R.Noto (Pegasus), Indriyanto Setiadi (Travira), Yusak U.Isnawan (Pelita), Peter E.Latumeten (Airfast) Commercial Chairman Eko B.Gunarto (Trigana) Yudistira Ardi N (NUH), Muhammad Amin (Pelita), Guntor Satria Wibowo (Premi Air) Operation & Technique Chairman Abraham Bastiaans (Whitesky) Capt.Hendra Jayadi (NUH), Moch.Reza (Penas), Capt.Eddy Harry S (Premi Air), Munandar (Indonesia Air) Finance & Human Resources Chairman I.G.Bambang Narayana (Sky Aviation) Anton Pranowo (Indonesia Air) M, Achmad M (Premi Air), Hasto Pramono (Premi Air), Dian S.Nasution (Jayawijaya), Dedi Sukardi (Penas)

43 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2016 Ndi POSITION NAME MEMBERS SECRETARIAT Secretary General Tengku Burhanuddin,SE Head of Finance & Administration Head of Economic Research, Operation & Tehcnique Drs.Muchtar Wismono Nitidihardjo Secretary Iyolla Xaviera Ohoiulun Caterina Ririn, Waras Haryadi Besari SCHEDULE FLIGHT COMMISSIONS Safety,Security& Environment Chairman Capt.Lucky Luksmono (Garuda) Capt.Peter Ranti (Citilink), Eko Fipianto (Cardig) Commercial Chairman Hasudungan Pandiangan (Sriwijaya Air) Operation & Technique Chairman Andi Rivai (Garuda) Marnala Arwan (Citilink) Moch.Zainuddin (Kalstar), Retra Permana (Express Air), Agus Irianto (Garuda) Finance & Human Resources Chairman Soeratman Doerachman (AirAsia Extra) Agustinus Zadriano (Transnusa), Hanif Bambang Sunaryo (Kalstar)

44 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2016 (CONTINUED) FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS CHARTER FLIGHT COMMISSIONS Security & Safety Chairman Capt.Toos Sanitioso Capt.Sudirman R.Noto (Pegasus), Indriyanto Setiadi (Travira), Yusak U.Isnawan (Pelita), Peter E.Latumeten (Airfast) Commercial Chairman Eko B.Gunarto (Trigana) Yudistira Ardi N (NUH), Muhammad Amin (Pelita), Guntor Satria Wibowo (Premi Air) Operation & Technique Chairman Abraham Bastiaans (Whitesky) Capt.Hendra Jayadi (NUH), Moch.Reza (Penas), Capt.Eddy Harry S (Premi Air) Finance & Human Resources Chairman I.G.Bambang Narayana Anton Pranowo M (Indonesia Air), Achmad M (Premi Air ), Hasto Pramono (Premi Air), Dian S.Nasution (jayawijaya), Dedi Sukardi (Penas) FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS MANAGEMENT Chairman Cargo Flight Boyke P.Soebroto (Cardig Air) Akbar Marsmadi (Cardig Air)

45 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2017 FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS SECRETARIAT Secretary General Tengku Burhanuddin,SE Head of Finance & Administration Head of Economic Research, Operation & Tehcnique Dicky Daryanto Wismono Nitidihardjo Secretary Iyolla Xaviera Ohoiulun Vina Dina Amalia, Waras Haryadi Besari SCHEDULE FLIGHT COMMISSIONS Safety,Security& Environment Chairman Capt.Lucky Luksmono (Garuda) Capt.Peter Ranti (Citilink), Eko Fipianto (Cardig) Commercial Chairman Hasudungan Pandiangan (Whitesky) Operation & Technique Chairman Andi Rivai (Garuda) Marnala Arwan (Citilink) Moch.Zainuddin (Kalstar), Retra Permana (Express Air), Agus Irianto (Citilink) Finance & Human Resources Chairman Soeratman Doerachman (Air Asia Extra) Agustinus Zadriano (Transnusa), Hanif Bambang Sunaryo (Kalstar)

46 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2017 (CONTINUED) FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS CHARTER FLIGHT COMMISSIONS Security & Safety Chairman Indriyanto Setiadi (Travira) Yusak U.Isnawan (Pelita), Peter E.Latumeten (Airfast) Commercial Chairman Eko B.Gunarto (Trigana) Yudistira Ardi N (NUH), Muhammad Amin (Pelita) Operation & Technique Chairman Abraham Bastiaans (Whitesky) Capt.Hendra Jayadi (NUH), Moch.Reza (Penas), Capt.Eddy Harry S (Premi Air) Finance & Human Resources Chairman I.G.Bambang Narayana (Whitesky) Anton Pranowo M, Achmad M (Premi Air), Hasto Pramono (Premi Air), Dian S.Nasution (Jayawiajya), Dedi Sukardi FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS MANAGEMENT Chairman Cargo Flight Boyke P.Soebroto (Cardig Air) Akbar Marsmadi (Cardig Air )

47 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2018 FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS SECRETARIAT Secretary General Tengku Burhanuddin,SE Head of Finance & Administration Head of Economic Research, Operation & Tehcnique Dicky Daryanto Wismono Nitidihardjo Secretary Iyolla Xaviera Ohoiulun Erni, Waras Haryadi Besari SCHEDULE FLIGHT COMMISSIONS Safety,Security& Environment Chairman Capt.Achmad Sadikin (Air Asia Indonesia ) Imam Rachmanto (Sriwijaya Air) Commercial Chairman Eko B.Gunarto (Trigana Air) Rifai Taberi (Indonesia Air Asia), Tenten W (Citilink Indonesia), Wishnu Handoyono (Indonesia Air Transport) Operation & Technique Chairman Capt.Toto Soebandoro (Sriwijaya Air) Saehu Nurdin (Garuda), Capt.Wildy Manua (Indonesia Air Transport), Richard H.Kalumata (Indonesia Air Asia) Finance & Human Resources Chairman Kushindrarto (Indonesia Air Transport) Edwin (Indonesia Air Asia)

48 INACA SECRETARIAT & COMMISSIONS 2018 (CONTINUED) FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS CHARTER FLIGHT COMMISSIONS Safety, Security&Environtment Chairman Peter S.Latumeten (Airfast indonesia) Patria Rhamadonna (Pelita Air), Yuni Christyawati ( Susi Air ), Capt.Novianto (Airfast Indonesia) Commercial Chairman Hasudungan Pandiangan (Whitesky Aviation) Ardyan Adhitya (Pelita Air), Achmad Syarifuddin (Weststar Aviation) Operation & Technique Chairman Abraham Bastiaans (Cardig Air) Capt.Hendra Jayadi, Moch.Reza, Capt.Eddy Harry S Finance & Human Resources Chairman I.G.Bambang Narayana (Whitesky ) Ichsan ( Weststar Aviation), Dian S.Nasution (Jayawijaya) FUNCTIONS POSITION NAME MEMBERS CARGO FLIGHT COMMISSIONS Network Safety, Security & Environment Hubungan antar lembaga Keuangan & SDM Syamsuddin Emo (Garuda) Zulkifli Ilyas Dolot (Trigana) Akbar Marsmadi (Cardig Air) Muhammad Ridwan (My indo)

49 TERIMA KASIH

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Jalan Medan Merdeka Barat No.8 Telepon : 3505136-3505137 Fax: 3505135-3505139 Jakarta 10110 3811308 3507144 Nomor AU,403 (1- /1 (QJP~ - O\

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... vii Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com Industri penerbangan Indonesia telah menemukan masa kejayaannya dalam tujuh tahun terakhir (2011-2017). Puncaknya terjadi tahun

Lebih terperinci

2 Indonesia dalam hal melakukan penyelesaian permasalahan di bidang hukum persaingan usaha, yang diharapkan terciptanya efektivitas dan efisiensi dala

2 Indonesia dalam hal melakukan penyelesaian permasalahan di bidang hukum persaingan usaha, yang diharapkan terciptanya efektivitas dan efisiensi dala 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hukum persaingan usaha sehat diperlukan dalam era dunia usaha yang berkembang dengan pesat. Globalisasi erat kaitannya dengan efisiensi dan daya saing dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya bidang teknologi dan perubahan pola kehidupan manusia yang semakin cepat membuat begitu banyak aktivitas yang harus dilakukan oleh manusia untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak hanya produk berupa barang yang banyak memberikan manfaat untuk kelangsungan hidup manusia. Di era modern dan perkembangan teknologi serta meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa serta

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia penerbangan saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dan merupakan salah satu unsur penting dalam menggerakan dinamika pembangunan, mendukung mobilitas

Lebih terperinci

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengacu pada regulasi penerbangan yang terdiri atas Annex dan Dokumen

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengacu pada regulasi penerbangan yang terdiri atas Annex dan Dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan UU No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Penerbangan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk adalah maskapai penerbangan milik negara atau bisa disebut juga perusahaan BUMN ( Badan Usaha Milik Negara ). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak orang yang melakukan mobilitas dari satu tempat ke tempat yang lain

BAB I PENDAHULUAN. banyak orang yang melakukan mobilitas dari satu tempat ke tempat yang lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang disebut era globalisasi membuat semakin banyak orang yang melakukan mobilitas dari satu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan sarana

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 695 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN TENAGA PERBANTUAN PENERBANG DAN TEKNISI PESAWAT UDARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya itu, Indonesia juga memiliki modal besar untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. hanya itu, Indonesia juga memiliki modal besar untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan transportasi udara merupakan bagian dari pelaksanaan tugas penyediaan transportasi, baik sebagai servicing function maupun promoting function

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 634 /KPTS/013/2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 634 /KPTS/013/2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 634 /KPTS/013/2013 TENTANG PANITIA PENYELENGGARA PERINGATAN HARI PERHUBUNGAN NASIONAL PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja dan mensejahterakan masyarakat. Dalam mendukung peran pelaku

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja dan mensejahterakan masyarakat. Dalam mendukung peran pelaku BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mengalami perkembangan di segala bidang, salah satunya di bidang ekonomi. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran pelaku usaha, karena mereka berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar terbesar di dunia. Pertumbuhan industri penerbangan juga cenderung

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar terbesar di dunia. Pertumbuhan industri penerbangan juga cenderung BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang penelitian Industri penerbangan merupakan salah satu sektor industri yang memiliki pangsa pasar terbesar di dunia. Pertumbuhan industri penerbangan juga cenderung relatif

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Nomor : SKEP / 195 / IX / 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERSETUJUAN TERBANG (FLIGHT APPROVAL)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Nomor : SKEP / 195 / IX / 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERSETUJUAN TERBANG (FLIGHT APPROVAL) DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor : SKEP / 195 / IX / 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERSETUJUAN TERBANG (FLIGHT APPROVAL)

Lebih terperinci

AD Page 1 of 5

AD Page 1 of 5 ANGGARAN DASAR ASOSIASI MUKADIMAH Bahwasanya, peningkatan kemampuan dalam bidang usaha perawatan pesawat terbang merupakan partisipasi nyata dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Gambar 1.1 Logo PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Sumber: Garuda Indonesia, 2015

BAB I PENDAHULUAN. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Gambar 1.1 Logo PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Sumber: Garuda Indonesia, 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan industri baik produk maupun jasa di Indonesia semakin bertumbuh dengan cepat seiring dengan munculnya pesaing pesaing baru dengan modal

Lebih terperinci

KAJIAN PENGATURAN SLOT PENERBANGAN DI BANDARA SENTANI JAYAPURA

KAJIAN PENGATURAN SLOT PENERBANGAN DI BANDARA SENTANI JAYAPURA KAJIAN PENGATURAN SLOT PENERBANGAN DI BANDARA SENTANI JAYAPURA Efendy Tambunan 1 dan Novalia Cicilia Manafe 2 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Indonesia, Jl. Sutoyo, Cawang, Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan konsumen sehingga dapat mendatangkan profit bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan konsumen sehingga dapat mendatangkan profit bagi perusahaan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang berorientasi pada keuntungan selalu mengharapkan profit dari usaha yang mereka keluarkan, profit tersebut digunakan baik untuk eksistensi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Transportasi udara merupakan pilihan transportasi yang strategis untuk dapat melancarkan arus pergerakan barang dan mobilitas individu mengingat bahwa Indonesia sebagai negara

Lebih terperinci

Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti

Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1! Latar Belakang Sistem transportasi udara di Indonesia semakin berperan dalam pengembangan perekonomian dan merupakan kewenangan transportasi udara untuk dapat melayani seluruh wilayah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 319 TAHUN 2017 TENTANG TIM PENGAWASAN PENANGANAN BAGASI PENUMPANG DI BANDAR UDARA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 319 TAHUN 2017 TENTANG TIM PENGAWASAN PENANGANAN BAGASI PENUMPANG DI BANDAR UDARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 319 TAHUN 2017 TENTANG TIM PENGAWASAN PENANGANAN BAGASI PENUMPANG DI BANDAR UDARA

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Pengertian Menurut Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Yang Berhubungan Dengan Pajak Penghasilan

BAB III PEMBAHASAN Pengertian Menurut Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Yang Berhubungan Dengan Pajak Penghasilan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Menurut Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Yang Berhubungan Dengan Pajak Penghasilan Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 6 tahun

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut: 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan faktor internal

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 4

2015, No Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 4 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1593 2015 KEMENHUB. Perawat Udara. Niaga. Armada. Peremajaan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 160 TAHUN 2015 TENTANG PEREMAJAAN ARMADA PESAWAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sarana transportasi yang menunjang proses kehidupan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sarana transportasi yang menunjang proses kehidupan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara yang memiliki lebih dari 17.000 pulau, Indonesia membutuhkan sarana transportasi yang menunjang proses kehidupan ekonomi masyarakatnya. Di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terakhir di Indonesia. Sejumlah armada bersaing ketat merebut pasar domestik

BAB I PENDAHULUAN. terakhir di Indonesia. Sejumlah armada bersaing ketat merebut pasar domestik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan industri penerbangan melonjak tajam dalam satu dekade terakhir di Indonesia. Sejumlah armada bersaing ketat merebut pasar domestik dan regional. Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang dan berangkat mencapai dan (Buku Statistik

BAB I PENDAHULUAN. datang dan berangkat mencapai dan (Buku Statistik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bersamaan dengan pulihnya perekonomian Indonesia setelah krisis pada tahun 1997, Industri Penerbangan pun mengalami perkembangan yang signifikan. Indikasi perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Menurut Hurriyati (2005, p.49) : untuk bauran pemasaran jasa mengacu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Menurut Hurriyati (2005, p.49) : untuk bauran pemasaran jasa mengacu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan aspek yang sangat penting bagi semua perusahaan yang tetap ingin survive dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan.

Lebih terperinci

bagi Indonesia dalam menghadapi persaingan regional maupun global. Kedua, Infrastruktur industri penerbangan juga memiliki kelebihan berupa banyaknya

bagi Indonesia dalam menghadapi persaingan regional maupun global. Kedua, Infrastruktur industri penerbangan juga memiliki kelebihan berupa banyaknya BAB V KESIMPULAN Fenomena ASEAN Open Sky menjadi fenomena yang tidak dapat dihindari oleh Pemerintah Indonesia. sebagai negara yang mendukung adanya iklim perdagangan bebas dunia, Indonesia harus mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah mendorong timbulnya persaingan yang sangat kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah mendorong timbulnya persaingan yang sangat kompetitif BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong timbulnya persaingan yang sangat kompetitif dalam segala bidang usaha. Keberhasilan kompetisi ini sangat ditentukan oleh antisipasi pasar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Implementasi Sistem Manajemen K3 pada PT.Merpati terbagi menjadi tiga

BAB V PENUTUP. 1. Implementasi Sistem Manajemen K3 pada PT.Merpati terbagi menjadi tiga BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Implementasi Sistem Manajemen K3 pada PT.Merpati terbagi menjadi tiga aspek yaitu keselamatan penerbangan (safety), keselamatan gedung (security), dan total quality management

Lebih terperinci

NOMOR : KP 261 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR KP 104 TAHUN 2017 TENTANG

NOMOR : KP 261 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR KP 104 TAHUN 2017 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN NOMOR : KP 261 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN NOMOR KP 104 TAHUN 2017 TENTANG KOMITE NASIONAL FASILITASI (FAL) BANDAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu kesempatan dan tantangan yang baru bagi perusahaan penerbangan.

BAB I PENDAHULUAN. suatu kesempatan dan tantangan yang baru bagi perusahaan penerbangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya industri penerbangan di Indonesia saat ini memberikan suatu kesempatan dan tantangan yang baru bagi perusahaan penerbangan. Kesempatan muncul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan keselamatan penerbangan merupakan hal yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan keselamatan penerbangan merupakan hal yang menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan keselamatan penerbangan merupakan hal yang menjadi prioritas utama untuk mencapai sasaran program pemerintah road map to zerro accident. Dalam peraturan

Lebih terperinci

Analisis Permintaan Pelayanan Taksi Argometer di Bandar Udara Juanda Surabaya ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN ANGKUTAN DI BANDARA JUANDA. Tabel 5.1.

Analisis Permintaan Pelayanan Taksi Argometer di Bandar Udara Juanda Surabaya ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN ANGKUTAN DI BANDARA JUANDA. Tabel 5.1. ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN ANGKUTAN DI BANDARA JUANDA Bandara Juanda terletak di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, 20 km sebelah selatan kota Surabaya. Bandara Internasional Juanda, adalah bandar

Lebih terperinci

Dengan visi, misi dan tujuan tersebut, secara bertahap semua program studi di UNSURYA akan berbasis pada industri penerbangan.

Dengan visi, misi dan tujuan tersebut, secara bertahap semua program studi di UNSURYA akan berbasis pada industri penerbangan. atau UNSURYA adalah universitas swasta, yang berawal dari Institut Teknologi Dirgantara (ITD) yang didirikan pada tahun 1988. Pada tahun 1989, ITD berubah menjadi Sekolah TinggiTeknologi Dirgantara (STTD).

Lebih terperinci

Tika Furri N.A.S 1) Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan. Abstrak

Tika Furri N.A.S 1) Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan. Abstrak PERBEDAAN PERSEPSI PENUMPANG TENTANG PENGGABUNGAN AIRPORT TAX (PASSENGER SERVICE CHARGE) DENGAN HARGA TIKET PADA MASKAPAI GARUDA INDONESIA DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG Tika Furri N.A.S

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA Tingkat OTP (On Time Performance) Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Tahun 2011 On Time Performance levels of Sultan Hasanudin Airport in 2011 Welly Pakan

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM PENANGANAN BAGASI PADA TERMINAL 1B DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA

PERENCANAAN SISTEM PENANGANAN BAGASI PADA TERMINAL 1B DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA E37 PERENCANAAN SISTEM PENANGANAN BAGASI PADA TERMINAL 1B DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA Tubagus Moch. Satria Erlangga dan Ervina Ahyudanari Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil &

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS. Sebuah korporat dalam perjalanan usahanya tentunya terkait atau didukung oleh

BAB II PROSES BISNIS. Sebuah korporat dalam perjalanan usahanya tentunya terkait atau didukung oleh BAB II PROSES BISNIS 2.1 Proses bisnis utama Sebuah korporat dalam perjalanan usahanya tentunya terkait atau didukung oleh stakeholdernya, begitu juga dengan PT AP II. Dalam menjalankan proses bisnis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peningkatan permintaan jumlah penumpang Sumber : Cetak Biru Transportasi Udara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peningkatan permintaan jumlah penumpang Sumber : Cetak Biru Transportasi Udara. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap tahun, industri penerbangan di Indonesia mengalami peningkatan dan perkembangan yang pesat. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan infrastruktur seperti

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 104 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 104 TAHUN 2016 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 104 TAHUN 2016 TENTANG KOMITE FASILITASI (FAL) BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN ISKANDAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap ingin survive dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang UKDW

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap ingin survive dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan aspek yang sangat penting bagi semua perusahaan yang tetap ingin survive dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan.

Lebih terperinci

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Bab IV huruf A angka 2 huruf a dan b

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Bab IV huruf A angka 2 huruf a dan b KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN NOMOR: KP 048 Tahun 2017 TENTANG KOMITE FASILITASI (FAL) BANDAR UDARA INTERNASIONAL LOMBOK TAHUN 2017-2020 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang sangat pesat, terutama pada jasa penerbangan yang setiap tahun selalu meningkat

Lebih terperinci

Sumber: BPS, 2004 Gambar 1. Grafik Data Penumpang Angkutan Udara yang Berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Jan-Nov 2004)

Sumber: BPS, 2004 Gambar 1. Grafik Data Penumpang Angkutan Udara yang Berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Jan-Nov 2004) I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penumpang angkutan udara dari waktu ke waktu cenderung meningkat, hal ini terlihat dari pengguna Bandara Soekarno-Hatta seperti terlihat dari Gambar 1. orang 1000000 900000

Lebih terperinci

2 Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014; 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tenta

2 Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014; 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tenta BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.290, 2015 KEMENHUB. Sertifikat Operator Pesawat Udara. Keselamatan. Penilaian Kinerja. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 35 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan di Indonesia. Sejumlah maskapai penerbangan saling. berkompetitif untuk merebut pasar domesitik maupun internasional.

BAB I PENDAHULUAN. signifikan di Indonesia. Sejumlah maskapai penerbangan saling. berkompetitif untuk merebut pasar domesitik maupun internasional. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern saat ini sarana transportasi memiliki peranan yang sangat vital untuk melakukan berbagai kegiatan, terlebih dalam dunia bisnis. Pertumbukan industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan penerbangan tumbuh dengan pesat banyak perusahaan atau maskapai

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan penerbangan tumbuh dengan pesat banyak perusahaan atau maskapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era modern sekarang ini, kebijakan angkutan udara cenderung liberal. Perusahaan penerbangan tumbuh dengan pesat banyak perusahaan atau maskapai penerbangan yang

Lebih terperinci

Udara yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal;

Udara yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal; KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 007 TAHUN 2018 TENTANG KOMITE FASILITASI (FAL) BANDAR UDARA INTERNASIONAL SILANGIT-SIBORONG

Lebih terperinci

Udara Jenderal Besar Soedirman di

Udara Jenderal Besar Soedirman di KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 154 TAHUN 2017 TENTANG TIM PELAKSANA PERCEPATAN PENGOPERASIAN BANDAR UDARA JENDERAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anisa Rosdiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anisa Rosdiana, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia. Laju pertumbuhan yang sangat pesat mencapai 1,5 persen pertahun atau 3,5 juta jiwa, terhitung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. lingkungan Department Perhubungan yang dimpimpin oleh seorang Direktur Utama

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. lingkungan Department Perhubungan yang dimpimpin oleh seorang Direktur Utama BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT.Angkasa Pura 1 ( Persero ) PT.Angkasa Pura 1 ( Persero ) adalah Badan Usaha Milik Negara dalam lingkungan Department Perhubungan yang dimpimpin oleh seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi atau pengangkutan merupakan bidang yang sangat penting untuk memperlancar roda pembangunan, perekonomian, serta kehidupan masyarakat di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Citilink Indonesia Profil Perusahaan Gambar 1.1 Logo Citilink

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Citilink Indonesia Profil Perusahaan Gambar 1.1 Logo Citilink BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Citilink Indonesia 1.1.1 Profil Perusahaan Citilink adalah Unit Strategi Bisnis (USB) yang mandiri dari PT. Garuda Indonesia Airlines. Citilink lebih ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan semakin besar, banyak perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas pelayanannya

Lebih terperinci

Deregulasi Penerbangan dan Kinerja Perusahaan Penerbangan Niaga Berjadwal di Indonesia

Deregulasi Penerbangan dan Kinerja Perusahaan Penerbangan Niaga Berjadwal di Indonesia ISSN 2355-4721 Deregulasi Penerbangan dan Kinerja Perusahaan Penerbangan Niaga Berjadwal di Indonesia Deregulasi Penerbangan dan Kinerja Perusahaan Penerbangan Niaga Berjadwal di Indonesia Indra Setiawan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 480 TAHUN 2012 TENTANG ROADMAP HUBUNGAN UDARA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 480 TAHUN 2012 TENTANG ROADMAP HUBUNGAN UDARA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 480 TAHUN 2012 TENTANG ROADMAP HUBUNGAN UDARA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke masa membuat persaingan dalam dunia pekerjaan meningkat. Hal ini dikarenakan adanya globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat dengan banyaknya permintaan penumpang untuk melakukan. suatu perjalanan dengan tujuan bisnis maupun berlibur.

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat dengan banyaknya permintaan penumpang untuk melakukan. suatu perjalanan dengan tujuan bisnis maupun berlibur. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Industri penerbangan saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan banyaknya permintaan penumpang untuk melakukan suatu perjalanan dengan tujuan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tentu saja akan meningkatkan kebutuhan akan transportasi.

BAB I PENDAHULUAN. dan tentu saja akan meningkatkan kebutuhan akan transportasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkotaan dicirikan dengan adanya akses transportasi yang cukup baik. Perbaikan akses transportasi ke suatu tempat akan menjadikan lahan tersebut semakin menarik. Berkembangnya

Lebih terperinci

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPENGURUSAN IAEETA DPC CENGKARENG PERIODE

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPENGURUSAN IAEETA DPC CENGKARENG PERIODE LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPENGURUSAN IAEETA DPC CENGKARENG PERIODE 2013-2016 I. PENDAHULUAN Puji syukur ke hadirat Allah SW T yang telah m encukupkan nikm at dan karunia- Nya kepada kami para pengurus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persoalan kualitas dalam dunia bisnis kini sepertinya sudah menjadi harga yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Persoalan kualitas dalam dunia bisnis kini sepertinya sudah menjadi harga yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persoalan kualitas dalam dunia bisnis kini sepertinya sudah menjadi harga yang harus dibayar oleh perusahaan agar tetap survive dalam bisnisnya. Apabila dahulu,

Lebih terperinci

III ASPEK ORGANISASI, ISSUE-ISSUE DAN PERMASALAHAN DALAM INDUSTRI PENERBANGAN

III ASPEK ORGANISASI, ISSUE-ISSUE DAN PERMASALAHAN DALAM INDUSTRI PENERBANGAN ASPEK ORGANISASI, ISSUE-ISSUE DAN PERMASALAHAN DALAM INDUSTRI PENERBANGAN ASPEK ORGANISASI DALAM INDUSTRI PENERBANGAN 1. Organisasi Menurut Stoner Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan penerbangan adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang angkutan udara yang mengangkut penumpang, barang, pos, dan kegiatan keudaraan lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut dengan istilah Official schedule adalah schedule. penerbangan yang dihasilkan oleh operations center system dan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut dengan istilah Official schedule adalah schedule. penerbangan yang dihasilkan oleh operations center system dan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perusahaan yang bergerak di industri airlines, produk utama yang dijual kepada konsumen adalah: tempat, waktu dan tujuan perjalanan yang disebut dengan istilah

Lebih terperinci

mempengaruhi eksistensi maskapai penerbangan di Indonesia pada umumnya, karena setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki

mempengaruhi eksistensi maskapai penerbangan di Indonesia pada umumnya, karena setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum dan Objek Observasi Setiap manusia di dunia memiliki kebutuhan dan keinginan dalam usaha untuk mempertahankan hidup, namun sering kali manusia tidak suka memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat ke tempat lain dengan berbagai tujuan dan menggunakan jenis transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. tempat ke tempat lain dengan berbagai tujuan dan menggunakan jenis transportasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan sarana penting pada kehidupan sosial, transportasi yang kita kenal adalah transportasi darat, laut dan udara. manusia berpindah dari satu tempat

Lebih terperinci

Nur Makkie Perdana Kusuma 1), Annisa Nurul Sucianingsih Palisoa 2) Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan. Abstrak

Nur Makkie Perdana Kusuma 1), Annisa Nurul Sucianingsih Palisoa 2) Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan. Abstrak PELAYANAN PENERANGAN DAN INFORMASI KANTOR UNIT PENYELENGGARA BANDAR UDARA TERHADAP KEHILANGAN ATAU PENEMUAN BENDA MILIK PENUMPANG DI BANDAR UDARA DOMINE EDUARD OSOK SORONG, PAPUA BARAT Nur Makkie Perdana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri penerbangan sudah banyak menjamur di Indonesia yang disebabkan adanya deregulasi pemerintah dalam bidang penerbangan. Deregulasi penerbangan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha. wadah apa perusahaan didirikan. Ini berhubungan dengan produksi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha. wadah apa perusahaan didirikan. Ini berhubungan dengan produksi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk usaha Apabila seseorang atau sekelompok orang ingin mendirikan perusahaan, ada dua hal yang perlu diputuskan, yaitu dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekstrem dapat dikatakan pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan. mengakibatkan kepemilikan apapun (Kotler, 2002:83).

BAB I PENDAHULUAN. ekstrem dapat dikatakan pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan. mengakibatkan kepemilikan apapun (Kotler, 2002:83). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara ekstrem dapat dikatakan pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.pelayanan adalah

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Telepon : (Sentral)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Telepon : (Sentral) KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Jalan Merdeka Barat No. 8 Jakarta 10110 Kotak Pos No. 1389 Jakarta 10013 Telepon : 3505550-3505006 (Sentral) Fax:3505136-3505139 3507144 Nomor

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Nomor 58 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

2017, No Indonesia Nomor 58 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1293, 2017 KEMENHUB. Perizinan Lisensi dan Rating Personel Operasi Pesawat Udara dan Personel Penunjang Operasi Pesawat Udara. Sistem Online. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTO SEBAGAI BANDARA INTERNASIONAL

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTO SEBAGAI BANDARA INTERNASIONAL LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTO SEBAGAI BANDARA INTERNASIONAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERHUBUNGAN UDARA NOMOR KP 112 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERHUBUNGAN UDARA NOMOR KP 112 TAHUN 2017 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 112 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan meratanya distribusi kebutuhan sandang, pangan dan papan melalui berbagai macam moda transportasi.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Tim Leader Konsultan Pelaksana

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Tim Leader Konsultan Pelaksana KATA PENGANTAR Laporan Akhir ini merupakan laporan terakhir dalam kegiatan Studi Standardisasi di Bidang Keselamatan dan Keamanan Penerbangan yang merupakan pemenuhan tugas / kontrak yang diberikan oleh

Lebih terperinci

KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH II KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA YOGYAKARTA, 21 S.D 22 APRIL 2016

KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH II KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA YOGYAKARTA, 21 S.D 22 APRIL 2016 KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH II KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA YOGYAKARTA, 21 S.D 22 APRIL 2016 DASAR HUKUM! Undang-Undang No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan;! Peraturan Menteri Perhubungan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan untuk masuk berkompetisi di industri penerbangan Indonesia. Data

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan untuk masuk berkompetisi di industri penerbangan Indonesia. Data BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di industri penerbangan Indonesia semakin meningkat, ditunjukkan dengan semakin banyak pemain maskapai penerbangan yang masuk ke pasar Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi suatu negara. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam aspek perekonomian, jasa angkutan yang cukup serta memadai sangat diperlukan sebagai penunjang pembangunan ekonomi. Tanpa adanya transportasi sebagai

Lebih terperinci

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubung

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubung No.93, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Batas Usia Pesawat Udara. Kegiatan Angkutan Udara Niaga. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 155 TAHUN 2016 TENTANG BATAS USIA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG BAB II GAMBARAN UMUM PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG 1.1 Sejarah Berdirinya PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang

Lebih terperinci

Boks 2. Kesuksesan Sektor Jasa Angkutan Udara di Provinsi Jambi

Boks 2. Kesuksesan Sektor Jasa Angkutan Udara di Provinsi Jambi Boks 2. Kesuksesan Sektor Jasa Angkutan Udara di Provinsi Jambi Perekonomian Jambi yang mampu tumbuh sebesar 5,89% pada tahun 2006 merupakan prestasi tersendiri. Pada awal tahun bekerjanya mesin ekonomi

Lebih terperinci

I. Unit Kerja : Direktorat Jenderal Perhubungan Udara II. Nama Jabatan : Direktur Jenderal Perhubungan Udara III. Standar Kompetensi :

I. Unit Kerja : Direktorat Jenderal Perhubungan Udara II. Nama Jabatan : Direktur Jenderal Perhubungan Udara III. Standar Kompetensi : 6 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 103 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI JABATAN STRUKTURAL PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang sangat pesat, terutama pada jasa penerbangan yang setiap tahun selalu meningkat secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan tuntutan perkembangan bagi Badan Usaha Milik Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan tuntutan perkembangan bagi Badan Usaha Milik Negara 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan tuntutan perkembangan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di tahun-tahun mendatang muncul suatu tantangan yang harus dihadapi oleh setiap Badan Usaha

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL MERPATI NUSANTARA AIRLINES TUGAS AKHIR. Oleh. Nama : Angela Leony NIM : Kelas : 08 PCU

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL MERPATI NUSANTARA AIRLINES TUGAS AKHIR. Oleh. Nama : Angela Leony NIM : Kelas : 08 PCU PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL MERPATI NUSANTARA AIRLINES TUGAS AKHIR Oleh Nama : Angela Leony NIM : 0800785543 Kelas : 08 PCU Universitas Bina Nusantara Jakarta 2008 i PERANCANGAN ULANG IDENTITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 49 BAB IV HASIL DAN ANALISIS Seperti telah disebutkan sebelumnya, keselamatan penerbangan dapat tercipta hanya oleh kerjasama yang baik dari institusi-institusi penerbangan. Artinya, setiap institusi penerbangan

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP-447 TAHUN 2014 TENTANG PEMBAYARAN PASSENGER SERVICE CHARGE (PSC) DISATUKAN DENGAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP-447 TAHUN 2014 TENTANG PEMBAYARAN PASSENGER SERVICE CHARGE (PSC) DISATUKAN DENGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP-447 TAHUN 2014 TENTANG PEMBAYARAN PASSENGER SERVICE CHARGE (PSC) DISATUKAN DENGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 153 TAHUN 2017 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 153 TAHUN 2017 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 153 TAHUN 2017 TENTANG PETUGAS PELAKSANA PENGELOLA SLOT TIME ((INDONESIA AIRPORT SLOTMANAGEMENT

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring pesatnya kemajuan teknologi, segala sesuatu semakin mudah dilakukan, misalnya untuk mengakses informasi sangat mudah dilakukan dan cepat dilakukan semenjak

Lebih terperinci

TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA PENGAWASAN KEAMANAN PENERBANGAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA PENGAWASAN KEAMANAN PENERBANGAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP/ 69/11 /2011 TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA PENGAWASAN KEAMANAN PENERBANGAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 77 TAHUN 2017 TENTANG PERIZINAN LISENSI DAN RATING PERSONEL OPERASI PESAWAT UDARA DAN PERSONEL PENUNJANG

Lebih terperinci

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Bab IV huruf A angka 2 huruf a dan b

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Bab IV huruf A angka 2 huruf a dan b KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 142 TAHUN 2017 TENTANG KOMITE FASILITASI (FAL) BANDAR UDARA INTERNASIONAL H. AS. HANANDJOEDDIN,

Lebih terperinci

Oleh : BAGUS DWIPURWANTO

Oleh : BAGUS DWIPURWANTO EVALUASI LOAD FACTOR PADA BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA TUJUAN SURABAYA JAKARTA DAN SURABAYA DENPASAR Oleh : BAGUS DWIPURWANTO 3106 100 016 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Batasan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 697, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Bandar Udara. Ketersediaan Waktu Terbang. Alokasi. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 57 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 707 TAHUN 2012

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 707 TAHUN 2012 MENTERI KEPUTUSAN MENTERI NOMOR 707 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN YANG DAPAT DIDUDUKI OLEH TENAGA KERJA ASING PADA KATEGORI TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN GOLONGAN POKOK ANGKUTAN UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR: PK.14/BPSDMP-2017 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR: PK.14/BPSDMP-2017 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR: PK.14/BPSDMP-2017 TENTANG KURIKULUM PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMBENTUKAN DI BIDANG MANAJEMEN PENERBANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci