PENGEMBANGAN MEDIA SCRAPBOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATERI PLANTAE UNTUK KELAS X SMA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MEDIA SCRAPBOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATERI PLANTAE UNTUK KELAS X SMA"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MEDIA SCRAPBOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATERI PLANTAE UNTUK KELAS X SMA Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh: Disusun oleh: Oleh: Rispa Payuk NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 i

2 ii

3 iii

4 Persembahan 1 Korintus 15: 58 Karena itu saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan Jeri h payah mu tidak siasia Kupersembahkan karya ini untuk Tuhan Yang Maha Esa Kedua orang tua ku tercinta : Daud Payuk dan Kristina Bubun Baan, S.Pd. Kakak dan Adik-adik ku tersayang Sahabat dan Teman-Teman ku yang selalu mendukung Almamater ku Universitas Sanata Dharma iv

5 v

6 vi

7 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Media Scrapbook sebagai Media Pembelajaran Picture and picture pada Materi Plantae untuk Kelas X SMA. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada pihak yang telah berpartisipasi, sehingga penulisan ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya, khususnya kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkati dan memberikan kekuatan dan kelegaan setiap hari 2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Santa Dharma 3. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma 4. Ibu Dra. Maslichah Asy ari, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis 5. Ibu Ika Yuli L, M.Pd. Ibu Fransisca. D.N.P, S.Pd., M.Sc, Ibu Cahya Imawati, S.Pd. dan Bapak Drs. Gunadi yang telah meluangkan waktunya untuk penilaian produk 6. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat JPMIPA Universitas Sanata Dharma 7. Keluarga Mama, Papa, Kak Medi, Kak Rita, Rina dan Ratna yang selalu mendoakan dan menjadi dorongan terbesar selama pengerjaan vii

8 8. Eunike Meilani sahabat ku yang selalu memberikan dorongan, menemani penulisan, menghibur dan setia mendengarkann keluh kesah ku 9. Anastasia Peni Hera sahabat ku yang selalu menyemangati dan menuliskan kutipan-kutipan penyemangat yang sangat memotivasi ku 10. Puspa Nurmalasari sahabat ku yang selalu setia menemani memberikan masukan, dan mendoakan kelancaran pengerjaan 11. Shella dan Vina sahabat ku yang selalu menyemangati ku 12. Indri dan Rekan teman satu bimbingan yang selalu memotivasi 13. Venansius Lagadoni yang membantu dalam pembuatan desain sampul 14. Natal, Angen, Monic, Mia yang setia menemani, memotivasi selama penelitian serta memberikan dukungan doa 15. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma angkatan 2015 yang menemani dan mengisi hari-hari ku menjadi lebih berwarna 16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan Penulis menyadari bahwa ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca di terima terbuka dari perbaikan ini sehingga menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi semua pihak. Penulis viii

9 PENGEMBANGAN MEDIA SCRAPBOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATERI PLANTAE UNTUK KELAS X SMA Rispa Payuk Universitas Sanata Dharma 2019 ABSTRAK Beberapa sekolah di Yogyakarta dalam pembelajaran biologi pada materi plantae masih menggunakan media pembelajaran yang monoton dan kurang menarik serta belum pernah mengembangkan media pembelajaran scrapbook. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture pada materi plantae dan mengetahui kelayakan produk scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture pada materi plantae. Jenis penelitian yang ini adalah Reseach and Development (RnD). Metode penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kelayakannya. Dalam pengembangan scrapbook, dilakukan 5 tahap dari 10 tahap yang dikemukakan oleh Borg and Gall yaitu potensi masalah, mengumpulkan informasi, desain produk, validasi desain dan perbaikan desain. Produk yang dikembangkan divalidasi oleh 2 pakar media pembelajaran dan 2 guru biologi kelas X SMA. Tujuan validasi produk untuk mengetahui kualitas produk yang dihasilkan. Hasil penelitian ini menunjukkan produk yang dikembangkan berupa Scrapbook layak diujicobakan. Perolehan skor rerata dari dua validator pakar media pembelajaran yaitu 3,39 dengan kriteria Sangat Baik sedangkan perolehan rerata skor dari dua validator guru biologi yaitu 3,50 dengan kategori Sangat Baik menunjukkan bahwa produk scrapbook yang dikembangkan memiliki kualitas sangat baik dan dapat diujicobakan dalam pembelajaran materi plantae semester genap kelas X SMA. Kata kunci: R&D, Scrapbook, Picture and Picture, Materi Plantae ix

10 DEVELOPMENT OF MEDIA SCRAPBOOK AS A MEDIA FOR LEARNING PICTURE AND PICTURE IN PLANTAE MATERIALS FOR CLASS X HIGH SCHOOL Rispa Payuk Universitas Sanata Dharma 2019 ABSTRACT Teachers at some schools in Yogyakarta still use monotouns and less interesting learning media and have not yet developed scrapbook media in biologi learning on plantae materials. The purpose of this study was to find out the steps in developing scrapbook as a learning media for picture and picture on plantae material and to find out the feasibility of scrapbook products as a picture and picture learning media on plantae material. This type of research is Research and Development (RnD). This research method is used to produce certain products and test their feasibility. In the development of scrapbook, five stages of the 10 stages were presented by Borg and Gall, namely potential problems, information gathering, product design, design validation and design improvement. The product developed was validated by 2 learning media experts and 2 X grade high school biology teachers. The purpose of product validation is to determine the quality of the products produced. The results of this study indicate that the product developed in the form of Scrapbook is worth testing. The average score of the two learning media expert validators was 3.39 with the criteria of "Very Good" while the average score of the two biology teacher validators was 3.50 with the category "Very Good" indicating that the scrapbook products developed were of very good quality and could tested in the material learning of even semester X high school plant material. Keywords: R & D, Scrapbook, Picture and Picture, Plantae Material x

11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... ix ABSTRACT... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR BAGAN... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Batasan Masalah... 5 D. Tujuan Penelitian... 6 E. Manfaat Penelitian... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8 A. Belajar dan Pembelajaran... 8 B. Media Pembelajaran ) Pengertian Media Pembelajaran ) Manfaat Media Pembelajaran ) Klasifikasi Media Pembelajaran ) Fungsi Media Pembelajaran C. Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture a. Gambar b. Kooperatif Tipe Picture and Picture D. Scrapbook E. Materi Plantae F. Penelitian yang Relevan G. Kerangka Berpikir xi

12 H. Penelitian Reseach and Development (RnD) Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Perbaikan Desain Uji Coba Produk Revisi Produk Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Pembuatan Produk Massal BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian B. Prosedur Pengembangan C. Teknik Pengumpulan Data D. Metode Analisa Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan B. Deskripsi Produk Awal C. Data Hasil Validasi D. Produk Akhir E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan F. Kendala/ Keterbatasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

13 DAFTAR TABEL Tabel Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Tabel Contoh Bentuk-Bentuk Scrapbook Tabel Kisi-Kisi Pertanyaan Analisis Kebutuhan Tabel Daftar Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan Tabel Instrumen Validasi Media Scrapbook sebagai Media Pembelajaran Picture and picture pada Materi Plantae untuk Kelas X SMA Tabel Rubrik Penilaian Media Scrapbook Tabel Skala Likert Tabel Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Tabel Gambaran Produk Awal Tabel Rekapitulasi Data Validasi oleh pakar Media Pembelajaran Scrapbook sebagai Media Pembelajaran Picture and picture pada Materi Plantae untuk Kelas X SMA Tabel 4. 4 Komentar dan saran perbaikan dari pakar ahli Tabel Komentar umum dan saran perbaikan Pakar media Pembelajaran Tabel Rekapitulasi data validasi oleh guru kelas X Tabel Komentar dan Saran Perbaikan dari Guru Biologi Kelas X Tabel Komentar Umum dan Saran Perbaikan dari Guru Biologi Kelas X Tabel Rekapitulasi Data 2 Pakar Media Pembelajaran dan 2 Guru Biologi Kelas X SMA Tabel Komentar Pakar Media Pembelajaran dan Revisi Tabel Komentar Guru Biologi kelas X dan Revisi Tabel Desain Produk Awal dan Produk Akhir Media Pembelajaran Scrapbook xiii

14 DAFTAR GAMBAR Gambar Medusa Dewasa Gambar Pengelompokan Hewan Vertebrata dan Avertebrata Gambar Siklus Hidup Aurelia Aurita untuk Kegiatan Memasangkan Gambar Gambar Siklus Hidup Aurelia Aurita untuk Kegiatan Mengurutkan Gambar Gambar Jaring-Jaring Makanan Gambar Tingkat Keanekaragaman Hayati Gambar 2. 7 Contoh Bentuk Scrapbook xiv

15 DAFTAR BAGAN Bagan Kerangka Penelitian yang Relevan Bagan Kerangka Berpikir Bagan Langkah-langkah Penggunaan Metode RnD xv

16 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Silabus Pembelajaran Biologi Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Materi Plantae Lampiran 3 Lembar Kerja Peserta Didik Lampiran 4 Lembar Kerja Peserta Didik Lampiran 5 Lembar Kerja Peserta Didik Lampiran 6 Lembar Kerja Peserta Didik Lampiran 7 Panduan Skoring LKPD Lampiran 8 Panduan Skoring LKPD Lampiran 9 Panduan Skoring LKPD Lampiran 10 Panduan Skoring LKPD Lampiran 11 Kisi- Kisi Soal Ulangan Harian Lampiran 12 Soal Ulangan Harian Bab Plantae Lampiran 13 Panduan Skoring Soal Ulangan Harian Lampiran 14 Pedoman Penilaian Sikap Dalam Pembelajaran Lampiran 15 Lembar Penilaian Sikap Dalam Pembelajaran Lampiran 16 Lembar Penilaian Psikomotorik Dalam Pembelajaran Lampiran 17 Surat Ijin Penelitian SMAN 11 Yogyakarta Lampiran 18 Surat Ijin Penelitian SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Lampiran 19 Surat Ijin Penelitian SMAN 8 Yogyakarta Lampiran 20 Surat Keterangan Selesai Penelitian SMAN 6 Yogyakarta Lampiran 21 Surat Keterangan Selesai Penelitian SMA GAMA Yogyakarta Lampiran 22 Data Mentah Validasi Pakar Ahli Lampiran 23 Data Mentah Validasi Pakar Ahli Lampiran 24 Data Mentah Validasi Guru Biologi Lampiran 25 Data Mentah Validasi Guru Biologi xvi

17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran yang berlangsung dengan baik tentunya akan berdampak pada tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Pembelajaran harus dirancang semenarik mungkin dan tidak membosankan agar perhatian siswa sebagi center, fokus dan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Model pembelajaran PAIKEM (Aktif, Inovatif, Kreatif dan Menyenangkan) perlu dilaksanakan agar proses pembelajaran tidak membosankan (Suprijono, 2009). Pelaksanakan pembelajaran yang aktif kreatif, inovatif dan menyenangkan harus didukung oleh media pembelajaran yang menarik dan bervariasi yang dapat membantu guru dalam menyampaikan pembelajaran dan menjembatani siswa untuk memahami materi saat proses pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran yang berlangsung secara monoton serta media pembelajaran yang kurang bervariasi seperti, sekadar menggunakan buku cetak sebagai sumber belajar, ceramah dan menggunakan power point yang hanya berisi tulisan yang panjang tentunya akan membuat siswa menjadi bosan dan tidak berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut dapat menyebabkan siswa kurang memahami materi yang diajarkan akibatnya tujuan pembelajaran 1

18 2 tidak dapat tercapai dengan baik, terlebih ketika materi yang disampaikan guru adalah materi pembelajaran yang sifatnya banyak dan kurang menarik. Materi plantae adalah salah satu materi yang cakupan bahasannya kompleks sehingga siswa kurang tertarik dalam mempelajari materi ini. Siswa seakan sudah menanamkan dalam dirinya bahwa belajar materi plantae berarti harus menghafal uraian yang cukup panjang. Belajar biologi bukan hanya tentang membaca dan menghafalkan pada saat akan menghadapi ujian saja akan tetapi perlu adanya pemahaman konsep dan prinsip serta mengembangkan proses ilmiah. Media pembelajaran yang menarik dan efektif dapat digunakan untuk meminimalisir kebosanan siwa dalam mengikuti pembelajaran karena materi yang cakupannya luas seperti materi plantae. Selain itu, dengan adanya media yang menarik tentunya akan menambah minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi. Media dengan gambar tentunya akan memudahkan siswa dalam memahami materi dan menjelaskan sesuatu yang bersifat abstrak yang tidak dapat dilihat dengan mata. Survei kebutuhan dilakukan di SMA GAMA Yogyakarta, SMA 8 Yogyakarta, SMA 11 Yogyakarta, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMA 6 Yogyakarta. Hasil wawancara dengan guru biologi menunjukkan bahwa, dalam pembelajaran biologi guru sudah menggunakan model pembelajaran yang berbeda-beda seperti, Discovery Learning, Project Based Learning. Guru juga menggunakan pendekatan kontekstual dengan mengajak langsung peserta didik

19 3 untuk mengamati tumbuhan di sekitar sekolah. Menurut guru, kegiatan observasi di sekolah belum cukup dalam menyampaikan materi plantae yang sifat materinya banyak karena keterbatasan jenis tumbuhan di sekolah dan kondisi cuaca yang tidak menentu seperti ketika terjadi hujan menjadi kendala dalam proses pembelajarannya. Guru sudah memahami dan menyadari pentingnya media pembelajaran akan tetapi, media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran hanya sebatas power point dan melihat objek secara langsung di sekitar sekolah. Kendala yang dialami adalah terbatasnya jumlah tumbuhan di sekolah dan power point yang tidak dapat digunakan saat sumber listrik mati serta siswa yang bosan dengan media pembelajan yang tidak bervariasi. Salah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah media gambar yang dikemas dalam scrapbook. Gambar dapat menerjamahkan konsep atau gagasan abstrak menjadi lebih realistik sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi, (Kustandi dan Bambang, 2011). Scrapbook berasal dari bahasa inggris scrap yang berarti sisa atau potongan dan book yang berarti buku. Scrapbook atau buku tempel merupakan suatu karya yang kreatif dan inovatif yang berbentuk seperti album yang di dalamnya terdapat berbagai foto yang dihias sedemikian rupa sehingga dapat meninggalkan kesan visual yang spesial (Wardhani, 2018). Guru berpendapat bahwa media gambar (picture and picture) sangat membantu dalam menyampaikan materi apalagi ketika objek tidak dapat diamati

20 4 secara langsung akan tetapi, guru belum mengetahui beberapa variasi dalam picture and picture. Kendala yang dihadapi guru terkait menggunakan media picture and picture adalah waktu dalam proses pembuatan kreasinya, serta cara membuat media tersebut menantang rasa ingin tahu siswa. Semua guru berpendapat perlu jika materi plantae diajarkan menggunakan scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture untuk menambah variasi dalam pembelajaran agar siswa tidak bosan, mengeskspor pengetahuan siswa. Selain itu, scrapbook juga dapat menjadi media penunjang ketika keadaan seperti waktu dan cuaca tidak mendukung saat proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berjudul Pengembangan Scrapbook sebagai Media Pembelajaran Picture and picture untuk Kelas X pada Materi Plantae. Terdapat beberapa penelitian yang serupa, antara lain; Sari, (2017) dengan judul, Pengembangan Media Scrapbook dalam Pembelajaran Fisika Materi Tata Surya, yang dilakukan pada tingkat pendidikan SMP. Penelitian lain dilakukan oleh Rosihah dan Pamungkas (2018), dengan judul, Pengembangan Media Pembelajaran Scrapbook Berbasis Konteks Budaya Banten pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar dan penelitian yang dilakukan oleh Whardhani (2018), dengan judul, Pengembangan Media Scrapbook pada Materi Pengelompokan Hewan untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar. Produk scrapbook yang dihasilkan dari ketiga penelitian tersebut dinilai valid dan layak digunakan. Pada penelitian Pengembangan Scrapbook sebagai Media Pembelajaran Picture and picture Pada Kelas X Materi Plante, berbeda dengan penelitian sebelumnya.

21 5 Perbedaan tersebut terletak pada scrapbook yang dihasilkan. Peneliti memodifikasi scrapbook yang dihasilkan dengan beberapa variasi media picture and picture. Perbedaan lainnya yaitu materi yang digunakan pada penelitian sebelumnya berbeda dengan materi yang digunakan dalam penelitian ini serta satuan pendidikan untuk dilakukannya penelitian juga berbeda. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana langkah-langkah pengembangan media scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture pada materi plantae? 2. Bagaimana kualitas produk scrapbook yang dikembangkan sebagai media pembelajaran picture and picture pada materi plantae? C. Batasan Masalah Terdapat beberapa batasan masalah dalam penelitian ini: 1. Materi yang terdapat dalam scrapbook hanya berupa ringkasan materi plantae 2. Dalam melakukan analisis kebutuhan sekolah yang dipilih hanya sekolah yang berada di daerah Yogyakarta 3. Soal yang terdapat dalam scrapbook disesuaikan dengan variasi kegitan picture and picture 4. Penelitian yang digunakan hanya sampai pada protatipe hasil revisi

22 6 D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui langkah-langkah pengembangan scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture pada materi plantae 2. Mengetahui kualitas produk scrapbook sebagai media picture and picture pada materi plantae E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak : 1. Bagi Siswa a. Melalui desain yang bervariasi pada scrapbook akan membuat peserta didik lebih tertarik dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran b. Melalui ringkasan materi dan variasi kegiatan picture and picture pada scrapbook akan memudahkan peserta didik dalam memahami materi plantae 2. Bagi Guru a. Media pembelajaran scrapbook akan memudahkan guru dalam menyampaikan materi plantae b. Memberikan inovasi bagi guru untuk mengembangkan media pembelajaran pada materi biologi yang lain

23 7 3. Bagi sekolah a) Scrapbook dapat menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan di sekolah seperti kekurangan buku paket dan sebagai media pembelajaran pengganti yang bervariasi b) Menambah wawasan dalam mengembangkan media pembelajaran 4. Bagi peneliti Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan peneliti mengenai cara dan langkah-langkah pengembangan media scrapbook, sehingga dapat berguna bagi penelitian selanjutnya.

24 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar adalah proses yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup yang ditandai dari adanya perubahan tingkah laku pada dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut bersifat kognitif, psikomotorik, maupun afektif yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Siregar dan Hartini (2010) belajar adalah proses yang kompleks yang didalamnya terkandung aspek antara lain: 1. Bertambahnya jumlah pengetahuan 2. Adanya kemampuan mengingat dan mereproduksi 3. Adanya penerapan pengetahuan 4. Menyimpulkan makna 5. Menyimpulkan dan mengaitkannya dengan realitas dan 6. Adanya perubahan sebagai pribadi Lebih lanjut menurut Siregar dan Hartini (2010) pembelajaran adalah suatu usaha yang memiliki urutan yang sistematis, terarah, terencana dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan. Proses yang terjadi dilaksanakan secara terkendali dengan maksud untuk mendukung proses belajar siswa. Pada proses pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator dalam menyampaikan materi ke pada siswa. Materi pembelajaran yang disampaikan 8

25 9 bervariasi mulai dari yang sederhana sampai dengan yang kompeks dan tidak sepenuhnya materi pembelajaran yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami siswa. Upaya memanimalisir hal tersebut perlu dilakukan, maka guru perlu menyusun strategi pembelajaran, memanfaatkan media pembelajaran dan sumber belajar dalam menyampaikan materi (Sanjaya,2006). B. Media Pembelajaran 1) Pengertian Media Pembelajaran Menurut Djamarah dan Aswan (2010) kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian media pembelajaran merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Menurut Kustandi dan Sutjipto (2011) media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Secara umum kedudukan media dalam pembelajaran adalah sebagai: a. Alat bantu b. Alat penyalur pesan c. Alat penguatan d. Wakil guru dalam menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas dan menarik.

26 10 Kedudukan media dalam pembelajaran sangat penting sehingga media pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar. Oleh sebab itu media pembelajaran hendaknya selalu ada pada setiap pembelajaran. Berdasarkan pengertian media pembelajaran dan kedudukan media pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa, media pembelajaran adalah alat bantu yang dapat dimanfaat dalam proses pembelajaran yang berfungsi sebagai penyalur informasi, penguatan dan wakil guru dalam menyampaikan pembelajaran yang lebih menarik guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. 2) Manfaat Media Pembelajaran Menurut Sudjana dan Rivai (2013) ada beberapa manfaat media pembelajaran antara lain: a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik c. Metode belajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan serta guru tidak kehabisan tenaga, apalagi ketika guru mengajar untuk setiap jam pelajaran

27 11 d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Selain manfaat media pembelajaran di atas, terdapat pula manfaat praktis media pembelajaran dalam hal mengatasi keterbatasan indera,ruang dan waktu menurut Arsyad, (2017) antara lain: a. Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide,realita, film, radio atau model b. Objek yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide atau gambar. c. Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide di samping secara verbal. d. Kejadian yang berlangsung dengan cepat dapat diperlambat sehingga dapat diamati dan dipelajari contohnya, replikasi virus yang tak dapat diamati secara kasat mata dan berlangsung sangat cepat dapat dipelajari dengan bantuan media video e. Kejadian yang berlangsung dapat diperlambat sehingga menyingkat waktu pembelajaran contohnya, proses kehamilan yang berlangsung selama 9 bulan dapat diamati dan dipelajari hanya dalam beberapa menit dengan bantuan video.

28 12 3) Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut Suprohatiningrum (2016) secara umum media pembelajaran dibagi menjadi tiga macam antara lain: a. Media Audio adalah media pembelajaran yang menekankan pada suara contohnya, radio. b. Media Visual adalah media pembelajaran yang menampilkan gambar diam c. Media Audiovisual merupakan media yang menampilkan suara maupun gambar Menurut Seels dan Glasgow (dalam Arsyad, 2010) media pembelajaran dibagai menjadi 2 kategori luas dilihat dari segi perkembangan teknologi yaitu, media tradisional/konvensional dan teknologi mutakhir. Berikut ini merupakan beberapa pilihan media tradisional beserta contohnya: a. Media Tradisonal 1) Visual diam yang diproyeksikan (proyeksi tak tembus pandang, proyeksi overhead, slide, (filmstrips). 2) Visual yang tak diproyeksikan (gambar, poster,foto, charts, grafik, diagram, pameran, kartu, papan info, papan bulu/flannel) 3) Audio (rekaman piringan hitam dan pita kaset) 4) Penyajian multimedia (slide plus suara, paduan gambar-suara, dan multi image) 5) Visual dinamis yang diproyeksikan (film, televisi,video)

29 13 6) Cetak (buku teks, modul, teks terprogram, buku kerja, majalah berkala, lembaran lepas atau hand-out) 7) Permainan (teka-teki, simulasi, permainan papan, permainan kartu) 8) Relia (model, specimen, manipulatif (peta, globe). Selain media tradisional terdapat pula beberapa contoh media teknologi mutakhir antara lain: b. Media Teknologi Mutakhir 1) Media berbasis telekomunikasi (teleconference dan telecture) 2) Media berbasis mikroprosesor (pembelajaran berbantuan komputer, pembelajaran interaktif, hypermedia dan compact video disc.). Menurut Djamarah dan Zain (2010) dilihat dari daya liputnya media pembelajaran dapat dibagi dalam: a. Media dengan daya liput luas dan serentak Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama (radio dan televisi). b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat khusus seperti film, sound slide, film rangkai yang harus menggunakan tempat tertutup dan gelap.

30 14 c. Media untuk pengajaran individual Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri, contohnya modul berprogram dan pengajaran melalui komputer. Menurut Sanjaya (2006) dilihat dari cara dan teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam : a. Media yang diproyeksikan Adalah media yang memerlukan alat proyeksi contohnya film proyektor untuk memproyeksikan film. Tanpa dukungan alat semacam ini media tidak akan berfungsi apa-apa. b. Media yang tidak diproyeksikan Adalah media yang tidak memerlukan alat proyeksi contohnya foto, radio dan lain-lain. 4) Fungsi Media Pembelajaran Menurut Arsyad (2017), terdapat fungsi media pembelajaran khususnya media visual antara lain: a. Fungsi atensi, media visual merupakan inti yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pembelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pembelajaran. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pembelajaran semakin besar. b. Fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa.

31 15 c. Fungsi kognitif, lambang visual atau gambar memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar d. Fungsi kompensatoris, media pembelajaran memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pembelajaran yang disajikan dengan teks atau secara verbal. Menurut Kemp dan Dalton (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011) media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok yang besar jumlahnya, yaitu dalam hal (1) memotivasi minat dan tindakan, (2) menyajikan informasi dan (3) memberi instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dalam teknik drama atau hiburan. Sedangkan untuk tujuan informasi media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat sangat umum, bersifat sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengatahuan latar belakang. Untuk memaksimalkan fungsi media pembelajaran maka media pembelajaran perlu disesuaikan dengan model pembelajaran yang digunakan. Salah satu contohnya adalah apabila menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture maka media pembelajaran yang digunakan adalah media gambar yang dapat memfasilitasi pembelajaran secara berkelompok.

32 16 C. Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture a. Gambar Dalam pembelajaran kooperatif tipe picture and picture tidak lepas dari penggunaan gambar. Gambar adalah media yang paling umum dan sering digunakan sebagai salah satu media pembelajaran sebagai pengantar pesan yang efisien dan menyangkut indra penglihatan. Pesan-pesan yang disampampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Adanya media gambar memudahkan dalam memahami materi serta memudahkan dalam menjelaskan materi yang bersifat abstrak. Media gambar atau foto bertujuan untuk menarik perhatian, memperjelas materi, mengilustrasikan fakta atau informasi yang mungkin akan lebih cepat jika diilustrasikan dengan gambar (Kustandi dan Sutjipto, 2011). Menurut Sudjana dan Rivai (2013), terdapat beberapa keuntungan media yang diperoleh dari gambar antara lain: 1) Mudah dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar karena praktis tanpa memerlukan perlengkapan apa-apa 2) Gambar fotografi bisa pergunakan dalam banyak hal, untuk berbagai jenjang pengajaran dan berbagai disiplin ilmu. Mulai dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi, dari ilmu-ilmu sosial sampai ilmu-ilmu eksakta 3) Gambar dapat menerjamahkan konsep atau gagasan yang abstrak menjadi lebih realistik Terdapat pula beberapa kelemahan dari gambar antara lain:

33 17 1) Beberapa gambar sudah cukup memadai tetapi tidak cukup besar ukurannya bila dipergunakan untuk tujuan pembelajaran kelompok besar kecuali diproyeksikan melaui proyektor 2) Gambar fotografi adalah berdimensi dua, sehingga sukar untuk melukiskan bentuk sebenarnya yang berdimensi 3. Kecuali bilamana dilengkapi dengan beberapa seri gambfrar untuk objek yang sama atau adegan yang diambil dilakukan dari berbagai sudut pemotretan yang berlainan 3) Gambar fotografi sebagaimanapun indahnya tidak memperlihatkan gerak seperti halnya gambar hidup. Namun demikian beberapa gambar fotografi seri yang disususn secara berurutan dapat memberikan kesan gerak dapat saja dicobakan dengan maksud guna meningkatkan daya efektivitas proses belajar mengajar. b. Kooperatif Tipe Picture and Picture Model pembelajaran picture and picture termasuk dalam pembelajaran kooperatif (Munasaroh, 2017). Menurut Roger, dkk dalam Huda (2012) pembelajaran kooperatif merupakan aktifitas pembelajaran kelompok yang dioorganisir pada satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial diantara kelompok-kelompok pembelajar yang didalamnya setiap pembelajar harus bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota lain. Pembelajaran ini mengandalkan kerja sama antara siswa dalam kelompok tiap. anggota kelompok memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dalam kelompok dan mempelajari materi itu sendiri. Pembelajaran

34 18 kooperatif yang dikembangkan paling kurang mencapai tiga tujuan pembelajaran yang penting yaitu, hasil belajar akademik, penerimaan terhadap perbedaan individu dan pengembangan keterampilan sosial (Suprohatiningrum, 2016). Pembelajaran tipe picture and picture adalah model pembelajaran yang mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambargambar tersebut disusun sedemikian rupa atau ditampilkan dengan berbagai cara yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk merangkan suatu materi. Picture and picture termasuk dalam pembelajaran kooperatif dan memiliki ciri aktif,kreatif, inovatif dan menyenangkan (Munasaroh, 2017). Terdapat beberapa variasi kegiatan yang dapat diterapkan pada model pembelajaran picture and picture antara lain, menginterpretasikan gambar, mengelompokkan gambar, mengurutkan gambar, menyusun jaringan gambar dan mensintesa gambar. 1) Menginterpretasikan gambar Menginterpretasikan atau menafsirkan gambar berarti menerangkan maksud dari gambar yang ditampilkan. Dalam kegitan menginterpretasikan gambar, guru menampikan sebuah gambar serta memberikan sebuah pertanyaan dan siswa menyampaikan gagasannya dapat berupa tulisan maupun secara lisan. Kelebihan dari kegiatan ini adalah melatih siswa untuk berpikir kritis dan mengaitkan dengan apa yang telah dipelajarinya. Siswa juga dengan mudah mengungkapkan apa yang ada difikirannya. Kekurangannya adalah siswa dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda sehingga setelah kegiatan menginterpretasikan gambar guru harus mengkonfirmasi jawaban dari siswa agar

35 19 tidak menimbulkan miskonsepsi. Berikut merupakan contoh variasi kegiatan menginterpretasikan gambar sub materi Cnidaria : Sumber: Budisma.net Gambar Medusa Dewasa 2) Mengelompokkan gambar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengelompokkan berarti membagi dalam beberapa kelompok atau juga menjadikan berkelompok-kelompok. Dalam pembelajaran, kegiatan mengelompokkan gambar siswa dapat mengelompokkan gambar yang sejenis dan memisahkan gambar yang tidak sejenis berdasarkan perbedaan dan persamaan ciri yang dimilikinya. Kelebihan dari kegiatan mengelompokkan gambar adalah waktu yang digunakan lebih sedikit, siswa dapat membedakan gambar karena melihat ciri morfologinya. Kelemahannya siswa dapat menerka-nerka jawaban.

36 20 Berikut ini contoh variasi kegiatan mengelompokkan gambar pada materi animalia. Guru menyediakan beberapa gambar dan menugaskan siswa untuk mengelompokkan gambar beberapa hewan yang termasuk avertebrata dan invertebrata. Kelompokkan beberapa gambar di bawah ini kedalam hewan vertebrata dan avertebrata! Sumber: hak.wikipedia.org Gambar Pengelompokan Hewan Vertebrata dan Avertebrata Vertebrata Avertebrata

37 21 3) Memasangkan gambar Langkah dalam kegiatan memasangkan gambar adalah guru memberikan beberapa pilihan gambar dan jawaban kemudian siswa menyocokkan dan memasang gambar yang sesui dengan pertanyaan. Kelebihannya adalah mudah dilakukan dan waktu yang digunakan cukup singkat. Sudah tersedia beberapa pilihan jawaban sehingga siswa tinggal memilih jawaban yang paling tepat. Kekuranganya adalah siswa dapat menerka-nerka jawaban dengan asal memangsangkan gambar. Contoh variasi kegiatan memasangkan gambar pada submateri Cnidaria adalah sebagai berikut: Pasangkanlah nama pada setiap daur hidup Aurelia aurita dibawah ini dengan benar! Sel Telur Planula Medusa Dewasa Efira Stobila Skifistoma Sumber: Dokumen.tips Medusa Muda Gambar Siklus Hidup Aurelia Aurita untuk Kegiatan Memasangkan Gambar 4) Mengurutkan gambar Kegiatan mengurutkan gambar adalah kegiatan menyusun gambar menjadi suatu urutan yang sistematis. Langkah dalam kegiatan mengurutkan gambar

38 22 adalah guru menyiapkan gambar dan mengajak gambar tersebut kemudian gambar tersebut disusun secara sistematis sesuai dengan perintah yang diberikan guru. Kelebihan dari kegiatan mengurutkan gambar adalah dapat dengan mudah dilakukan dengan membandingkan dengan gambar satu dengan yang lain yang sudah tersedia, waktu yang digunakan cukup singkat. Kekurangnnya adalah apabila salah gambar tidak sesuai dengan urutan maka akan mempengaruhi jawaban lain (banyak jawaban yang akan salah). Berikut ini adalah contoh variasi kegiatan mengurutkan gambar pada materi siklus hidup Aurelia aurita: Urutkanlah potongan gambar dari siklus hidup Aurelia aurita di bawah ini dengan benar! Sumber: Pak.pandani.web.id Gambar Siklus Hidup Aurelia Aurita untuk Kegiatan Mengurutkan Gambar 5) Menyusun jaringan gambar Cara kerjanya sama halnya dengan mengurutkan gambar, perbedaannya adalah gambar-gambar pada saat menyusun jaringan gambar lebih banyak dan memiliki hubungan antara satu dengan yang lain. Kelebihannya adalah siswa

39 23 dapat mengkaji hubungan antara satu gambar dengan gambar yang lainnya secara lebih mendalam. Kelemahannya adalah ketika satu urutan gambar salah maka akan mempengaruhi jawaban yang lain. Siswa akan kewalahan apabila gambar yang disedikan banyak. Berikut ini merupakan contoh dari menyusun jaring-jaring makanan pada materi Komponen Ekosistem. Guru menyediakan beberapa gambar kemudian menghimbau siswa menyususn gambar menjadi jaring-jaring yang saling berhubungan. Berikut ini adalah contoh variasi kegiatan menyusun jaringan gambar Buatlah jaringan-jaring makan dari gambar-gambar di bawah ini! Sumber :Dimasfan.com Gambar Jaring-Jaring Makanan 6) Mensintesa gambar Kegiatan mensistesis gambar cara kerjanya sama dengan menganalisis gambar perbedaannya terletak pada jumlah gambarnya. Adapun langkah dalam mensintesis gambar yaitu guru menampilkan beberapa gambar kemudian siswa ditugaskan untuk mensintesis hubungan antar satu dengan gambar yang lain dan

40 24 merumuskan topic pada gambar tesebut sehingga menjadi satu kesatuan yang selaras. Kelebihan dari kegiatan mensintesa gambar adalah dapat melatih tingkat kemapuan berpikir siswa lebih tinggi. Kekurangnnya adalah apabila siswa tidak mengetahui informasi dasar dari gambar maka akan kesulitan dalam menentukan hubungan antara gambar yang satu dengan gambar yang lainnya. Berikut merupakan contoh dari variasi kegiatan mensintesis gambar submateri tingkat keanekaragam hayati. Perhatikan gambar A,B,C di bawah ini! Apa kaitannya dengan materi keanekagragaman hayati? Simpulkan pendapat mu berdasarkan gambar A,B dan C! A B Sumber: Jatim.tribunnews.com Sumber: Omahpustaka.com C Sumber: Ebiologi.net Gambar Tingkat Keanekaragaman Hayati

41 25 Dalam melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan berbagai variasi kegiatan maka dapat dilakukan langkah-langkah pembelajaran Menurut Suprijono (2009) dan Suprohatiningrum (2016): Tabel Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Tahapan Fase I Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa Fase II Menyajikan informasi Fase III Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar Fase IV Membimbing kelompok bekerja dan belajar sesuai dengan variasi kegiatan picture and picture: Menginterpretasikan Gambar Kegiatan Guru Guru memotivasi siswa terkait pembelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran hendak dicapai Guru menyampaikan informasi atau materi pengantar kepada siswa dengan cara mendemonstrasikan atau menyampaikan garisgaris besar pembelajaran Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar serta menentukan jumlah anggota kelompok agar efektif Guru mulai menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi dan Guru mengawasi dan membimbing kelompokkelompok saat mengerjakan tugas yang sudah diberikan Guru menampikan/memberikan sebuah gambar, serta memberikan sebuah pertanyaan terkait gambar kemudian siswa menyampaikan gagasannya dapat berupa tulisan maupun secara lisan. Mengelompokkan Gambar Guru menampilkan beberapa gambar kemudian menghimbau siswa untuk mengelompokkan gambar sejenis dan memisahkan gambar yang tidak sejenis berdasarkan perbedaan dan persamaan ciri yang dimilikinya atau berdasarkan perintah. Memasangkan Gambar Guru menampilkan/memberikan beberapa pilihan gambar dan jawaban kemudian menghimbau siswa untuk menyocokkan dan memasang gambar yang sesui dengan pertanyaan. Pilihan jawaban yang disediakan guru sebagaiknya lebih banyak sebagai pengecoh.

42 26 Tahapan Mengurutkan Gambar Menyusun Jaringan Gambar Mensintesa Gambar Fase V Evaluasi Fase VI Memberikan Penghargaan Kegiatan Guru Guru memberikan/ menampilkan beberapa gambar kemudian mengajak siswa untuk menyusun gambar tersebut hingga menjadi urutan sistematis. Guru memberikan/ menampilkan beberapa gambar kemudian mengajak siswa untuk menyusun gambar menjadi urutan yang sistematis dan saling berhubungan. Pada kegiatan ini gambar yang disusun umumnya lebih banyak dan saling terkait. Guru menampilkan/memberikan beberapa gambar kemudian siswa ditugaskan untuk mensintesis hubungan antar satu dengan gambar yang lain dan merumuskan topik pada gambar tesebut sehingga menjadi satu kesatuan yang selaras. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari dengan menayakan alasanalasan jawaban. Pada tahap ini juga guru menugaskan siswa untuk melakukan presentasi dan menarik kesimpulan. Setelah siswa selesai presentasi, guru mengkonfirmasi dan memberikan penguatan terkait materi yang selesai di pelajari. Guru mencari cara-cara untuk menghargai, baik upaya hasil belajar individu maupun kelompok, misalnya memberikan pujian Menurut Johnson dalam (Trianto, 2009) model pembelajaran picture and picture memiliki beberapa kelebihan antara lain: 1) Melatih siswa berpikir logis dan sistematis 2) Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik 3) Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu objek dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir 4) Guru mengetahui kemampuan masing-masing siswa 5) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas

43 27 Selain kelebihan terdapat pula kekurangan dari picture and picture menurut Trianto (2009) antara lain: 1) Banyak siswa yang tidak senang apabila disuruh bekerja sama 2) Guru khawatir akan terjadi kekacauan di kelas 3) Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang memadai 4) Banyak siswa yang pasif 5) Memakan waktu Untuk mengatasi beberapa kekurangan dari picture and picture maka pada saat pembelajaran guru meminta siswa untuk melakukan penilaian kelompok dan penilaian sesama teman agar semua anggota kelompok turut berpartisipasi. Selain itu, guru dapat memberikan penghargaan agar siswa termotivasi dan kompak dalam pembelajaran. Guru juga perlu mengenali, mengawasi serta membagi siswa ke dalam kelompok yang heterogen (siswa yang pasif dan siswa yang aktif) agar siswa dapat saling membantu dan saling melengkapi. Dalam pembuatan media picture and picture dapat menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar dan memanfaatkan barang-barang bekas sehingga biaya yang digunakan lebih murah.selain itu, agar tidak memakan waktu lama maka guru perlu membatasi waktu pada setiap kelompok ketika menggunakan media picture and picture. Berbagai variasi kegitan pembelajaran picture and picture dapat diaplikasikan pada berbagai materi pembelajaran biologi yang dikemas dalam satu bentuk scrapbook. Scrapbook dapat menjadi salah satu alternatif media pembelajaran yang menarik.

44 28 D. Scrapbook Menurut John Poole dalam Hardiana (2015) buku tempel atau yang dikenal dengan nama scrapbook adalah sekumpulan memorabilia, foto, cerita narasi, puisi, bon pembayaran, dan lain sebagainya yang dirangkai dan disusun dalam sebuah album atau hand-made book. Scrapbook merupakan salah satu karya yang kreatif, berbentuk seperti buku dan memberikan kesan visual yang menarik dan spesial karena di dalamnya terdapat kumpulan foto dan hiasan yang beraneka ragam. Berikut ini merupakan beberapa bentuk scrapbook: Tabel Contoh Bentuk-Bentuk Scrapbook Bentuk Scrapbook Contoh Memorabilia Berisi kumpulan benda-benda yang dianggap memiliki kenangan misalnya kartu ucapan, pernak-pernik pemberian, cincin dan lain sebagainya yang ditempelkan dan disatukan dalam bentuk buku atau album Foto Sumber: Amazon.com Sumber : Rootandbranchpaper.com

45 29 Bentuk Scrapbook Contoh Cerita Narasi Puisi Sumber: Debbiehodge.com Bon Pembayaran Berisi kumpulan kuitansi pembayan (pengeluaran) yang sengaja disusun dan ditempelkan dalam album atau buku yang diabadikan oleh pemiliknya. Sumber: Thenerdnest.com Sumber: Debbiehodge.com Gambar 2. 7 Contoh Bentuk Scrapbook

46 30 Saat ini scrapbook dapat dimanfaatkan sebagai mahar dalam pernikahan, sarana penyalur hobi, hadiah dalam acara ulang tahun, anniversary dan kelahiran. Scrapbook juga dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran jika disusun dengan kreatif dan menarik serta dilengkapi dengan gambar dan materi yang akan diajarkan. Dalam membuatnya dapat menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar (Damayani, 2017). Lebih lanjut menurut Damayani (2017) dalam membuat media scrapbook terdapat beberapa karasteristik yang perlu diperhatikan yang dapat menjadi acuan antara lain: 1. Scrapbookharus berbentuk buku 2. Tema harus sesuai dengan tujuan pembelajaran 3. Data yang dimasukkan dalam scrapbook harus fokus pada pokok pembahasan atau materi yang diajarkan 4. Tidak terlalu banyak hiasan karena tujuan utamanya adalah sebagai media pembelajaran Cara penggunaan media scrapbook cukup mudah karena bentuknya yang menyerupai buku. Peserta didik cukup membukanya seperti buka dan mengisi perintah sesuai yang terdapat dalam scrapbook. Dalam penggunaan scrapbook harus teliti dan hati-hati agar hiasan pada scrapbook tidak mudah rusak. lain: Menurut Damayani (2017), scrapbook memiliki beberapa kelebihan antara

47 31 1. Menarik, scrapbook disusun dari berbagai foto, gambar dan catatan penting dan lain sebagainya dengan beberapa hiasan. Sehingga tampilannya akan terlihat indah dan menarik 2. Bersifat realistis dalam menunjukkan pokok pembahasan, dengan scrapbook kita dapat menyajikan sebuah objek yang terlihat nyata melalui gambar atau foto. Gambar atau foto dapat memberikan detai dalam bentuk gambar apa adanya, dengan demikian kita dapat lebih mudah mengetahui dan mengingat dengan lebih baik. 3. Dapat mengatasi keterbatasan waktu dan ruang, media scrapbook dapat menjadi salah satu solusi mengenai banyaknnya peristiwa atau objek yang sulit disajikan secara langsung dan sulit diulang 4. Mudah dibuat. Kita hanya perlu menyusun dan memadupadankan antara gambar, catatan dan hiasan sedemikian rupa. 5. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat scrapbook mudah didapatkan karena kita bisa menggunakan barang-barang yang tidak terpakai. 6. Dapat didesain sesuai dengan yang keinginan sipembuat Terdapat pula kelemahan dari scrapbook antara lain; a. Waktu yang digunakan dalam pembuatannya relatif lama b. Gambar yang kompleks serta hiasan yang terlalu berlebihan dapat berdampak pada kurangnnya perhatian (fokus) siswa pada pokok bahasan c. Jika menggunakan dengan tidak hati-hati dapat merusak hiasan pada scrapbook

48 32 Dalam mengatasi kekurangan scrapbook ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru yaitu mempersiapkan media scrapbook jauh-jauh hari sebelum menggunakanya. Dalam pembuatannya guru perlu memilih bahan-bahan yang bersifat kuat agar media tidak mudah rusak ketika digunakan. Hiasan yang dipakai pada media secukupnya saja dan tidak mencolok agar perhatian siswa tetap terfokus pada materi. E. Materi Plantae Materi Plante merupakan materi yang diajarkan di kelas X pada semester Genap. Kompetensi dasar materi Plantae yaitu 3.8 Mengelompokkan tumbuhan ke dalam division berdasarkan ciri-ciri umum, serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan dan 4.8 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik tumbuhan serta peranannya dalam kehidupan. Pokok bahasan dalam matei ini terdiri dari ciri-ciri tumbuhan secara umum, tumbuhan lumut (bryophytha), tumbuhan paku (pteridophyta), tumbuhan berbiji (spermatopytha) dari pokok bahasan tersebut masing-masing dijelaskan mengenai ciri-ciri, cara hidup, reproduksi, klasifikasi dan peranannya dalam kehidupan. Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 guru biologi di Sleman dan Kota Yogyakarta materi plantae merupakan materi dengan cakupan bahasan yang banyak dan kurang menarik sehingga biasanya siswa kurang termotivasi dalam memperlajarinya pada hal materi ini termasuk materi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dari siswa oleh sebab itu media pembelajaran yang memuat materi plantae perlu dibuat menarik agar memudahkan siwa dalam memahami

49 33 materi serta termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, media juga perlu dibuat agar memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Cakupan materi plante cukup banyak dan kurang menarik oleh sebab itu siswa akan lebih mudah memahami jika materi yang disampaikan dengan media gambar disertai berbagai variasi picture and picture dan dikemas dalam scrapbook yang memuat materi plantae. Scrapbook memuat banyak gambar serta motif kreasi hiasan yang dibuat dengan kreatif, serta penggunaan media yang sederhana dan adanya ringkasan materi dalam scrapbook akan memudahkan siswa untuk memahami materi dengan mudah. F. Penelitian yang Relevan Terdapat beberapa penelitian yang serupa yang dapat mendukung penelitian ini, antara lain; 1) Sari (2017), dengan judul, Pengembangan Media Scrapbook dalam Pembelajaran Fisika Materi Tata Surya, yang dilakukan pada tingkat pendidikan SMP. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk menghasilkan media pembelajaran yang layak dan berkualitas dan mengetahui respon peserta didik terhadap media pembelajaran scrapbook. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa scrapbook merupakan media yang layak dan berkualitas dengan kriteria sangat baik ditinjau dari rekayasa media,aspek komunikasi visual dan aspek pembelajaran yang divalidasi oleh ahli media dan ahli materi. Adapun respon guru dan peserta didik terhadap media scrapbook termasuk dalam kriteria sangat baik ditinjau dari aspek rekayasa media, aspek komunilasi visual dan aspek pembelajaran.

50 34 2) Wardhani (2018), dengan judul Pengembangan Media Scrapbook pada Materi Pengelompokan Hewan untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kevalitan dari produk yang dihasilkan dan kepraktisan produk. Untuk melihat valid atau tidaknya produk dilakukan dengan cara validasi media pembelajaran dan validasi materi pada pakar ahli media dan pakar ahli materi. Kepraktisan produk dapat ukur melalui angket respon siswa. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan valid dan praktis digunakan dan termasuk dalam kriteria sangat baik. 3) Rosihah dan Pamungkas (2018), dengan judul, Pengembangan Media Pembelajaran Scrapbook Berbasis Konteks Budaya Banten Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran berupa scrapbook bagi siswa kelas III di Sekolah Dasar dan untuk mengetahui respon siswa kelas III setelah proses pembelajaran dengan menggunakan scrapbook. Metode pengembangan dilakukan dengan 3 tahap yaitu pendefenisian, perencanaan, dan pengembangan. Uji validasi dilakukan oleh ahli materi, ahli bahasa, dan ahli media. Setelah dilakukan uji coba validasi oleh tim ahli selanjutnya dilakukan uji coba pada peserta didik kelas III A. Hasil uji dari ahli materi menunjukkan bahwa media pembelajaran sangat layak, hasil uji dari ahli bahasa menunjukan bahwa media scrapbook masuk dalam kriteria sangat baik dan hasil uji dari ahli media menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan sangat layak dan respon dari siswa sangat baik.

51 35 Berikut ini adalah bagan penelitian scrapbook yang serupa: Sari (2017) Pengembangan media scrapbook pada tingkat SMP Mata pelajaran Fisika Materi Tata Surya Wardhani (2018) Pengembangan scrapbook pada tingkat SD Mata pelajaran IPA Materi Pengelompokan Hewan Rosihah dan Pamungkas (2018) Pengembangan scrapbook pada tingkat SD Mata pelajaran IPS Materi Lingkungan Alam dan Buatan Berbasis Konteks Budaya Banten Rispa, (2019) Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya antara lain: Pengembangan media scrapbook pada tingkat SMA Mata pelajaran Biologi Materi Plantae Desain scrapbook yang berbeda dalam hal sampul, isi dan ringkasan materi. Terdapat beberapa variasi kegiatan picture and picture. Bagan Kerangka Penelitian yang Relevan G. Kerangka Berpikir Keberhasilan dalam pembelajaran dapat ditentukan dari bagaimana proses pembelajaran tersebut berlangsung. Ketika proses pembelajaran berlangsung dengan baik maka tujuan dari pembelajaran yang diharapkan pun akan tercapai. Proses pembelajaran tidak lepas dari metode pembelajaran dan ditunjang oleh media pembelajaran sebagai alat bantu untuk menyampaikan materi terutama ketika materi tersebut cakupannya luas.

52 36 Materi plantae termasuk materi dengan pokok bahasan yang cukup luas dan kurang menarik bagi siswa. Siswa kurang termotivasi dan mudah bosan dalam memperlajari materi plantae pada hal, materi tersebut dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dalam menyampaikan materi plantae guru masih menggunakan media yang tergolong membosankan bagi siswa dan kurang bervariasi seperti penggunaan media power point secara terus menerus, isi power point yang kurang menarik dan gambar yang disajikan kurang menarik. Seringkali guru menggunakan objek tumbuhan secara langsung sebagai media pembelajaran dengan mengajak siswa untuk melakukan kegiatan observasi terkait materi plantae akan tetapi kegiatan tersebut masih memiliki kekurangan misalnya, tidak semua sekolah mempunyai fasilitas seperti taman sekolah yang memadai (jenisjenis tumbuhan yang ada disekolah tidak dapat mewakili semua materi plantae) selain itu, ketika kondisi cuaca dan waktu yang kurang memungkinkan untuk dilakukannya observasi menjadi penghambat dalam proses pembelajaran. Berdasarkan alasan tersebut maka peneliti mencoba untuk mengembangkan media pembelajaran khusus untuk materi plantae pada kelas X. Media pembelajaran yang dikembangkan berupa scrapbook yang berisi berbagai variasi picture and picture sebagai salah satu alternatif variasi media pembelajaran, serta berkembangnya media pembelajaran scrapbook yang baru dan layak yang dapat menarik perhatian (motivasi) siswa dalam mengikuti pembelajara sehingga mudah dalam memahami materi serta memudahkan guru dalam menyampaikan materi plantae. Scrapbook yang dikembangkan berdasarkan

53 37 langkah penelitian dan pengembangan model Kemp dan prosedur penelitian Reseach and development model Borg and Gall. Berikut adalah bagan kerangka berpikir yang didasarkan dari analisis kebutuhan yang dilakukan di 5 Sekolah Menegah Atas yaitu SMA Gama Yogyakarta, SMA 6 Yogyakarta, SMA 8 Yogyakarta, SMA 11 Yogyakarta dan SMA BOPKRI 1 Yogyakarta: 1. Sifat materi plantae yang cukup luas 2. Kurangnya minat siswa dalam memperlajari materi plantae karena media pembelajaran yang sering digunakan guru kurang menarik 3. Kurangnya alternatif yang dapat dipakai guru ketika kondisi belajar kurang medukung (cuaca buruk ketika hendak melakukan observasi tumbumbuhan, listrik padam pada saat akan menyajikan materi, tidak semua tumbuhan yang hendak diobservasi tersedia disekolah Dibutuhkan media pembelajaran yang menarik dan dapat membantu guru dalam menyampaikan materi plantae yang sifatnya luas sehingga meningkatkan minat belajar siswa serta dapat menjadi alternatif media ketika kondisi saat belajar kurang mendukung Pengembangan media pembelajaran berupa scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture yang menarik dan relevan dengan standar KI, KD, pada materi plantae yang sesuai dengan Kurikulum Dihasilkan media scrapbook dengan berbagai variasi kegiatan picture and picture yang layak digunakan di sekolah Manfaat scrapbook dan metode pembelajaran picture and picture adalah menjadi sumber belajar materi plantae, memudahkan guru dalam menyampaikan materi dan memberi penugasan dan menjadi alternatif media pembelajaran ketika kondisi sekolah serta keadaan yang tidak memadai Bagan Kerangka Berpikir

54 38 H. Penelitian Reseach and Development (RnD) Menurut Sugiyono (2012) langkah-langkah penggunaan metode reseach and development meliputi: 1. Potensi dan Masalah Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah ini dapat diatasi dengan melalui RND dengan cara meneliti sehingga dapat menemukan suatu model atau pola atau sistem penanganan terpadu yang efektif dan dapat digunakan untuk menangani masalah tersebut. Metode penelitian yang dapat lakukan adalah dengan metode survei atau kualitatif. Berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dapat dirancang model penanganan yang efektif. 2. Pengumpulan Data Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. 3. Desain Produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian Reseach and Development bermacam-macam. Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.

55 39 4. Validasi Desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk secara rasional. Dikatakan secara rasional karena validasi disini masih bersifat rasional dan belum fakta lapangan.validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang baru dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. 5. Perbaikan Desain Setelah produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya, maka akan diketahui kelemannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain yang bertugas untuk memperbaiki desain tersebut adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut. 6. Uji Coba Produk Dalam bidang pendidikan desain produk seperti metode mengajar baru dapat langsung diuji coba, setelah validasi dan revisi. Uji coba awal dapat dilakukan dengan simulasi penggunaan, setelah simulasi maka diuji cobakan pada kelompok terbatas. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah metode/produk lebih efektif dan lebih efisien dibandingkan dengan yang lama.

56 40 7. Revisi Produk Produk baru yang telah ujicobakan pada kelompok terbatas perlu direvisi lagi sehingga dapat mengurangi kelemahan dalam pembuatan atau penggunaannya. Setelah direvisi maka perlu diujicobakan lagi untuk meninjau kembali kelemahannya untuk segera diperbaiki. 8. Uji Coba Pemakaian Setelah pengujian terhadap produk berhasil dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk baru diterapkan dalam lingkup lembanga pendidikan yang lebih luas. Dalam operasinya, metode atau produk tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut. 9. Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian lembaga yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. 10. Pembuatan Produk Massal Pembuatan produk massal dapat dilakukan apabila produk yang telah diuji coba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi secara massal berdasarkan studi kelayakan. Berikut langkah-langkah penggunaan metode RND: Potensi dan Masalah Pengumpul an data Desain Produk Validasi desain Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Uji Coba Produk Revisi desain Revisi Produk Produk Massal Bagan Langkah-langkah Penggunaan Metode RnD

57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah Reseach and Development (RnD). Menurut Sugiyono (2012) metode penelitian RnD adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Prosedur pengembangan yang digunakan berdasarkan prosedur Borg and Gall. Adapun produk final yang dihasilkan berupa scrapbook dengan beberapa variasi kegitan picture and picture pada materi plantae untuk kelas X. Pada penelitian pengembangan media scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture pada materi plantae hanya dilakukan sampai pada tahap pengembangan prototipe produk hasil revisi. B. Prosedur Pengembangan Berikut ini merupakan prosedur pengembangan media pembelajaran scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture: 1. Potensi dan Masalah Peneliti menggali potensi dan masalah dengan melakukan survei kebutuhan terkait scrapbook. Survei kebutuhan dilakukan di 5 Sekolah Menengah Atas meliputi 2 sekolah swasta dan 3 sekolah negeri yaitu, SMA GAMA Yogyakarta, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, SMAN 6 Yogyakarta, SMAN 8 Yogyakarta, dan SMAN 11 Yogyakarta. Kegiatan survei kebutuhan dilakukan dengan cara 41

58 42 mewawancari guru biologi kelas X yang dimulai pada bulan November Wawancara dilakukan berdasarkan daftar wawancara yang telah direvisi. 2. Mengumpulkan informasi Setelah menggali potensi masalah langkah selanjutnya adalah pengumpulan informasi. Pengumpulan informasi dilakukan dengan mencatat informasi hasil wawancara guru biologi kelas X di 5 sekolah serta merangkumnya sebagai bahan untuk perencanaan dan dasar pertimbangan untuk pembuatan produk yang diharapkan dapat mengatasi masalah. Untuk menunjang informasi maka peneliti juga mencari literatur dari buku, jurnal dan hasil penelitian berupa sebagai dasar teori untuk mengembangkan produk akhir yaitu scrapbook. 3. Desain Produk Saat informasi telah dikumpulkan maka langkah selanjutnya adalah mendesain produk. Produk yang dihasilkan melalui penelitian RnD ini berupa media pembelajaran scrapbook dengan variasi picture and picture yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan. Desain produk ini dimulai dari menentukan desain awal pengembangan scrapbook. Selanjutnya menentukan materi Biologi yang akan dimasukkan ke dalam scrapbook. Dalam scrapbook terdapat gambar-gambar terkait materi plantae yang diurutkan sesuai dengan urutan materi dalam buku paket dan berdasarkan kompetensi dasar yang ditentukan oleh pemerintah dimulai dari ciri-ciri umum materi plantae, tumbuhan lumut (bryopyta), tumbuhan paku (pteridopyta) dan tumbuhan biji (spermatophyta).

59 43 Pada bagian sampul depan dan belakang diberi gambar yang menunjukkan materi plantae. Pada sampul depan berisi judul scrapbook juga dan kelas. Bagian lembar pertama tertera kompetensi dasar disertai dengan tujuan pembelajaran. Isi dari scrapbook sendiri adalah kumpulan foto-foto, dan berisi kuis dan petunjuk penggunaan untuk tiap variasi picture and picture. Scrapbook juga dihias dengan kreatif dengan berbagai macam hiasan serta lipatan. Selain foto, dalam scrapbook juga dilengkapi dengan herbarium tumbuhan biji yang memudahkan siswa untuk pengamatan gambar. Selain scrapbook peneliti juga membuat ringkasan materi dalam sebuah buku kecil yang menjadi satu paket dengan scrapbook. 4. Validasi Desain Validasi produk yang telah dikembangkan dilakukan dengan menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang. Penilaian dari validator tersebut bertujuan untuk menentukan keefektifan dan kelayakan dari produk yang telah dibuat. Setiap pakar akan diminta menilai desain baik dari sisi kekurangan maupun kelebihannya. Penilaian dari para ahli tersebut dijadikan dasar dalam perbakain produk yang dikembangkan guna untuk penyempurnaan produk akhir yang akan dihasilkan (Sugiyono,2012). Berikut ini merupakan uraian mengenai validasi produk media scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture: Desain awal dari scrabook yang dibuat divalidasai oleh dua pakar ahli media pembelajaran dan dua guru biologi kelas X SMA. Adapun guru biologi yang

60 44 menjadi validator adalah satu guru yang mewakili SMA swasta dan satu yang mewakili SMA negeri: a. Validasi Pakar/Ahli Media Pembelajaran Validasi pengembangan media dilakukan oleh dua pakar/ahli media pembelajaran. Validator akan memberikan penilaian terkait desain, saran maupun kritikan atas produk yang dihasilkan. Penilaian dari validator akan dijadikan dasar untuk perbaikan produk guna untuk menghasilkan media scrapbook yang berkualitas dan layak digunakan. b. Validasi Guru Biologi Kelas X Validasi produk juga dilakukan oleh guru biologi kelas X. Pemilihan guru yang menjadi validator dilakukan secara acak dengan untuk SMA swasta dan SMA negeri. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kesesuain materi plantae terhadap media pembelajaran scrapbook yang dikembangkan. Penilaian dari guru biologi tersebut juga dijadikan dasar untuk perbaikan produk akhir untuk memaksimalkan hasil akhir produk terutama dalam hal penggunaanya. 5. Revisi Desain Setelah desain produk divalidasi, maka kelemahan dari produk akan diketahui melalui diskusi pakar ahli yang dapat dilihat dari hasil kuesioner yang telah disiapkan. Selanjutnya, peneliti akan melakukan revisi desain produk berdasarkan kekurang-kekurangan dari hasil validasi demi menghasilkan produk akhir berupa prototipe hasil revisi media pembelajaran scrapbook dengan variasi picture and picture.

61 45 C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kuesioner. Wawancara dilakukan untuk mengetahui potensi masalah dan mengumpulkan informasi terkait survei kebutuhan pengembangan media scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture pada materi plantae untuk kelas X. Kuesioner bertujuan untuk pengumpulan data berupa hasil validasi dari pakar ahli untuk mengetahui kualitas produk dan sebagai dasar perbaikan produk yang lebih baik dan berkualitas. Sebelum wawancara dan validasi media pembelajaran, peneliti mempersiapkan instrumen berupa daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner yang berisi panduan berbagai aspek penilaian produk. Daftar wawancara digunakan sebagai panduan untuk mewawancarai guru guna memperoleh informasi terkait suvei kebutuhan. Kuesioner berisi berbagai aspek penilaian produk sebagai panduan yang digunakan pakar ahli dan guru untuk memvalidasi dan media yang dikembangkan. Dari hasil validasi maka kekurangan dan kelebihan produk yang dikembangkan dapat diperbaiki untuk meyempurnakan produk akhir scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture. Panduan pertanyaan wawancara dan lembar kuesioner yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut: Tabel Kisi-Kisi Pertanyaan Analisis Kebutuhan Nomor Aspek Pertanyaan Analisis Kebutuhan Nomor Pertanyaan 1 Model Pembelajaran 1

62 46 Nomor Aspek Pertanyaan Analisis Kebutuhan Nomor Pertanyaan 2 Media Pembelajaran Pengertian Pentingnya Media Pembelajaran Jenis Media Pembelajaran 2,3,4,5 3 Penggunaan Media Pembelajaran di sekolah 5 5 Picture and picture 6,7,8,9,10,11 6 Materi Plantae 12,13 7 Scrapbook 14,15,16 Tabel Daftar Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan No Pertanyaan Jawaban 1 Model pembelajaran apa yang sering Bapak/Ibu terapkan dalam pembelajaran biologi? 2 Menurut Bapak/Ibu apa yang dimaksud media pembelajaran? 3 Apakah dalam pembelajaran perlu adanya media pembelajaran? 4. Jenis media pembelajaran apa saja yang Bapak/Ibu ketahui? 5 Jenis media pembelajaran seperti apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam pembelajaran 6 Apakah dalam pembelajaran biologi perlu adanya gambar? Mengapa? 7 Apakah dalam pembelajaran Bapak/Ibu pernah menggunakan media pembelajaran picture and picture? Jika ya mengapa? Dan jika tidak mengapa? 8 Dalam media pembelajaran picture and picture terdapat beberapa variasi? Variasi apa saja yang Bapak/Ibu ketahui dan gunakan 9 Apakah gambar yang Bapak/Ibu gunakan dalam pembelajaran ditampilkan dalam PPT atau dibuat secara konvensioanl? Serta apa kelebihan dan kekurangnya? 10 Kendala apa yang Bapak/Ibu temui dalam membuat dan menggunakan media picture and picture? 11 Menurut Bapak/Ibu apakah perlu beberapa, variasi media picture and

63 47 No Pertanyaan Jawaban picture dalam menyampaikan pembelajaran? Mengapa? 12 Bagaimana menurut bapak dan Ibu mengenai sifat materi Plantae? 13 Media pembelajaran apa saja yang Bapak/Ibu sudah gunakan dalam menyampaikan materi Plantae? 14 Apakah yang Bapak/Ibu ketahui tentang media scrapbook? 15 Penahkah bapak ibu menggunakan media scrapbook? 16 Bagaimana menurut Bapak/Ibu jika materi plantae menggunakan media scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture? a. Jika perlu, mengapa? b. Jika tidak, mengapa? Tabel Instrumen Validasi Media Scrapbook sebagai Media Pembelajaran Picture and picture pada Materi Plantae untuk Kelas X SMA No Aspek yang dinilai A Aspek Konten/Isi 1 Kesesuaian isi media dengan kompetensi Inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) 2 Kesesuaian media scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture dengan indikator materi plantae pada RPP 3 Ringkasan materi plantae mendukung pembelajaran 4 Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa Hasil Penelaan dan Skor Komentar

64 48 No Aspek yang dinilai A Aspek Konten/Isi 5 Kesesuaian media pembelajaran dengan materi plantae 6 Memfasilitasi siswa untuk bekerja sama 7 Kesesuaian dengan tingkat kemampuan berpikir siswa kelas X 8 Memuat berbagai variasi kegiatan picture and picrure Total aspek konten/isi Hasil Penelaan dan Skor Komentar B Aspek Cara Penggunaan dan Penyajian 1 Kejelasan petunjuk penggunaan 2 Keruntutan konsep 3 Kelengkapan penyajian 4 Keefektifan dalam penggunaan Total aspek cara penggunaan dan penyajian C Aspek Bahasa 1 Bahasa bersifat komunikatif dan mudah dipahami 2 Kejelasan instruksi pengerjaan Total aspek bahasa D Aspek Tampilan 1 Kesesuaian materi dengan layout cover/ sampul depan 2 Kejelasa informasi judul scrapbook materi plantae 3 Kualitas bahan sampul 4 Desain tampilan scrapbook

65 49 Hasil Penelaan dan No Aspek yang dinilai Skor Komentar D Aspek Tampilan 5 Kemenarikan hiasan warna, gambar dan huruf yang digunakan Total Nilai aspek Penampilan Jumlah skor yang didapat= Total A + Total B + Total C + Total D Rata-Rata= Jumlah skor yang diperoleh/ jumlah keseluruhan item =4 Jumlah seluruh item= 19 Keterangan: 1= Sangat Kurang Baik 2=Kurang Baik 3= Baik 4= Sangat Baik Komentar umum dan saran perbaikan Kesimpulan: Berilah tanda silang (X) pada salah pilihan di bawah ini : 1. Scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture layak digunakan/uji coba tanpa revisi 2. Scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture layak digunakan/uji coba dengan revisi 3. Scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture tidak layak digunakan/uji coba lapangan

66 50 Tabel Rubrik Penilaian Media Scrapbook No Pernyataan Indikator Skor Aspek yang dinilai A. Aspek Konten/Isi 1 Kesesuaian isi media dengan kompetensi Inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) 1. KI 2 Dalam aspek kerjasama 2. KD 3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam division berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi. 3. KD 4.7 Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai aspek kehidupan di bumi. 2 Kesesuaian media scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture dengan indikator materi plantae pada RPP Terdiri dari 5 Indikator (3.7.1) Mengidentifikasi ciri-ciri kingkom plantae secara umum (3.7.2) Mengkasifikasikan tumbuhan kedalam 3 tiga kelompok besar yaitu Bryophyta, Pteridophyta dan Spermatopyta berdasarkan ciri-cirinya (3.7.3) Menganalisis ciri-ciri morfologi dari Bryophyta, Pteridophyta dan Spermatopyta (3.7.4) Mengurutkan reproduksi dari Bryophyta, Pteridophyta dan Spermatopyta (4.7.1) Mempresentasikan hasil diskusi mengenai peranan plantae dalam berbagai aspek kehidupan 3 Ringkasan materi plantae mendukung pembelajaran 1. Isinya lengkap namun singkat 2. Isinya mudah dipahami 3. Pembatas ringkasan antara sub materi Bryophyta, Pteridophyta dan Memenuhi 3 aspek 4 Memenuhi 2 aspek 3 Memenuhi 1 aspek 2 Tidak memenuhi ke 3 aspek Memenuhi 4-5 indikator 4 Memenuhi 2-3 indikator 3 Menenuhi 1 indikator 2 Tidak memenuhi semua indikator Memenuhi 3 aspek 4 Memenuhi 2 aspek 3 Memenuhi 1 aspek 2 1 1

67 51 No Pernyataan Indikator Skor Aspek yang dinilai Spermatopyta jelas Tidak memenuhi ke 3 1 aspek 4 Media membangkitkan minat dan rasa Memenuhi 1 aspek 4 ingin tahu siswa 1. Sampul yang menarik Memenuhi 3 aspek 3 2. Memiliki hiasan 3. Berwana warni Memenuhi 2 aspek 2 4. Gambar yang disertai dengan pertanyaan yang menantang Memenuhi 1 aspek 1 5 Kesesuaian media pembelajaran dengan materi Plantae 1. Memuat materi Bryophyta 2. Memuat materi Pteridophyta 3. Memuat materi Spermatopyta 4. Memuat materi terkait peranan dari Bryophyta, Pteridophyta dan Spermatopyta dalam kehidupan sehari-hari. 6 Memfasilitasi siswa untuk bekerja sama 1. Dalam media terdapat petunjuk batas anggota kelompok (3-6 orang) 2. Terdapat petunjuk pengerjaan secara kelompok sesuai dengan variasi kegiatan picture and picture 3. Terdapat petunjuk penilaian sesama teman 7 Kesesuaian dengan tingkat kemampuan berpikir siswa kelas X 1. Terdapat soal pada tingkat C4 keatas 2. Soal mengajak untuk berpikir kreatif 3. Kreasi media mengajak siswa untuk berpikir Inovatif 8 Memuat berbagai variasi kegiatan picture and picture gambar 1. Mengiterpretasikan gambar 2. Mengelompokkan gambar 3. Memasangkan gambar 4. Mengurutkan gambar 5. Menyusun jaringan gambar Memenuhi 3 aspek 4 Memenuhi 2 aspek 3 Memenuhi 1 aspek 2 Tidak memenuhi ke 3 aspek Memenuhi 3 aspek 4 Memenuhi 2 aspek 3 Memenuhi 1 aspek 2 Tidak memenuhi ke 3 aspek Memenuhi 3 aspek 4 Memenuhi 2 aspek 3 Memenuhi 1 aspek 2 Tidak memenuhi ke 3 1 aspek Memenuhi 4-5 aspek 4 Memenuhi 3 aspek 3 Memenuhi 2 aspek 2 Tidak memenuhi ke 5 aspek 1 1 1

68 52 No Pernyataan Indikator Skor Aspek yang dinilai B. Aspek Cara Penggunaan dan Penyajian 1 Kejelasan petunjuk penggunaan 1. Singkat 2. Mudah dipahami 3. Runtut 4. Tidak menimbulkan menimbulkan makna ganda 2 Keruntutan konsep Kategori: 1. Ringkasan materi urut mulai dari Lumut, Paku dan Tumbuhan Biji 2. Gambar-gambar dalam scrapbook mulai dari Lumut, Paku dan Tumbuhan Biji 3. Pada setiap sub materi runtut mulai dari Pengertian, Ciri-ciri, Reproduksi, klasifikasi dan Peranannya 3 Kelengkapan penyajian 1. Cover 2. Daftar isi 3. KI dan KD 4. Tujuan Pembelajaran 5. Petunjuk Penggunaan 6. Ringkasan Materi 7. Variasi kegiatan Picture and picture 4 Keefektifan dalam penggunaan 1. Mudah dibaca 2. Mudah dibuka 3. Mudah dibawa C. Aspek Bahasa 1 Bahasa bersifat komunikatif Kategori 1. Kalimat sederhana 2. Mudah dimengerti 3. Tidak menimbulkan makna ganda 2 Kejelasan instruksi pengerjaan Kategori: 1. Singkat 2. Jelas 3. Tidak menimbulkan makna ganda Memenuhi 4 aspek 4 Memenuhi 2-3 aspek 3 Memenuhi 1 aspek 2 Tidak memenuhi ke 4 aspek Memenuhi 3 aspek 4 Memenuhi 2 aspek 3 Memenuhi 1 aspek 2 Tidak memenuhi ke 3 aspek Memenuhi 6-7 aspek 4 Memenuhi 3-5 aspek 3 Memenuhi 1-2 aspek 2 Tidak memenuhi semua 1 aspek Memenuhi 3 aspek 4 Memenuhi 2 aspek 3 Memenuhi 1 aspek 2 Tidak memenuhi ke 3 1 aspek Memenuhi 3 aspek 4 Memenuhi 2 aspek 3 Memenuhi 1 aspek 2 Tidak memenuhi ke 3 1 aspek Memenuhi 3 aspek 4 Memenuhi 2 aspek 3 Memenuhi 1 aspek 2 Tidak memenuhi ke 3 1 aspek 1 1

69 53 No Pernyataan Indikator Skor Aspek yang dinilai D. Aspek Tampilan 1 Kesesuaian materi dengan layout cover/ sampul depan Kategori: 1. Gambar pada sampul scrapbook dan sampul ringkasan materi mewakili materi plantae 2. Keterangan kelas dan semester pada sampul benar (sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam kurikulum) 3. Gambar pada sampul digunakan juga dalam isi scrapbook 2 Kejelasan informasi scrapbook materi Plantae Kategori: 1. Menunjukkan judul Scrapbook Materi Plantae scrapbook 2. Menunjukkan bahwa ditujukan untuk kelas X 3. Menunjukkan bahwa materi Plantae di pelajari pada semester II 4. Menunjukkan bahwa scrapbook dipakai pada mata pelajaran Biologi 5. Menunjukkan nama pembuat media scrapbook 3 Kualitas bahan sampul 1. Menggunakan pelindung pada sampul 2. Sampul terbal dan tidak mudah rusak 3. Tekstur sampul halus 4 Desain tampilan scrapbook 1. Berbentuk seperti buku 2. Bentuk dari isi scrapbook bervariasi 3. Kreatif dan inovatif Memenuhi 3 aspek 4 Memenuhi 2 aspek 3 Memenuhi 1 aspek 2 Tidak memenuhi ke 3 aspek Memenuhi 4-5 aspek 4 Memenuhi 3-2 aspek 3 Memenuhi 1 aspek 2 Tidak memenuhi ke 5 aspek Memenuhi 3 aspek 4 Memenuhi 2 aspek 3 Memenuhi 1 aspek 2 Tidak memenuhi ke 3 1 aspek Memenuhi 3 aspek 4 Memenuhi 2 aspek 3 Memenuhi 1 aspek 2 Memenuhi 0 aspek Kemenarikan hiasan warna, gambar dan huruf yang digunakan 1. Scrapbook berwarna kontras sehingga menarik 2. Menggunakan pernak-pernik (hiasan) 3. Jenis font bervariasi Memenuhi 3 aspek 4 Memenuhi 2 aspek 3 Memenuhi 1 aspek 2 Tidak memenuhi ke 3 1 aspek

70 54 Perhitungan hasil Kuesioner: Perhitungan skor yang didapat= Total A + Total B + Total C + Total D Rata- Rata = Jumlah skor yang di peroleh/jumlah keseluruhan item Jumlah keseluruhan item= 19 Keterangan: 1= Sangat Kurang Baik 2= Kurang Baik 3= Baik 4= Sangat Baik Komentar dan saran perbaikan Kesimpulan: Berilah tanda silang (X) pada salah pilihan di bawah ini : 1. Scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture layak digunakan/uji coba tanpa revisi 2. Scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture layak digunakan/uji coba dengan revisi 3. Scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture tidak layak digunakan/uji coba lapangan Validator ( )

71 55 D. Metode Analisa Data Metode analis data pada penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Adapun penjabarannya sebagai berikut: 1. Analisis kualitatif Analisa kualitatif berupa komentar atau informasi yang didapatkan dari dua pakar/ahli media pembelajaran dan dua guru biologi kelas X SMA. Komentar yang diberikan kemudian dianalisis untuk mengetahui kualitas serta kelayakan scrapbook yang dihasilkan dan selanjutnya direvisi. 2. Analisis kuantitatif Analisis kuantitatif berupa perolehan skor yang didapatkan dari instrumen penilaian yang dilakukan oleh dua pakar/ahli media pembelajaran dan dua guru biologi kelas X SMA. Perolehan skor dari penilaian validator terhadap media pembelajaran dihitung menggunakan Skala Likert. Adapun kategori penilaian terhadap pengembangan media scrapbook sebagai media picture and picture untuk materi plantae pada kelas X adalah sangat baik (4), baik (3), kurang baik (2) dan sangat kurang baik (1). Rumus perhitungan data kuantitatif dapat dilihat pada halaman 56.

72 56 Berikut ini merupakan rumus Skala Likert untuk mengetahui interval penilaian skala numerik menurut Arikunto (2009): Rumus : RS = (m-n)/b RS = Rentang Skala m = Angka tertinggi dalam pengukuran n b = Angka terendah dalam pengukuran = Banyaknya kelas/katergori yang dibentuk Tabel Skala Likert Kategori Interval Skor Sangat Baik 3,25 x 4 Baik 2,5 x < 3,25 Kurang Baik 1,75 x < 2,5 Sangat Kurang Baik 1 x < 1,75 Hasil perhitungan skor masing-masing validasi selanjutnya akan diratarata kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif sesuai dengan kategori dalam Skala Likert.

73 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian pengembangan media pembelajaran ini adalah kegiatan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman guru terkait media pembelajaran, ketersediaan media pembelajaran di sekolah, penggunaan serta masalah terkait media pembelajaran pada materi Plantae. Kegiatan analisis kebutuhan dilakukan dengan metode wawancara pada guru biologi kelas X di sekolah yang telah ditetapkan. Sebelum melakukan wawancara peneliti mempersiapkan daftar pertanyaan agar pertanyaan wawancara terstruktur dan memudahkan peneliti pada saat proses wawancara berlangsung. Adapun 5 sekolah tempat dilakukannya wawancara yaitu SMA Negeri 6 Yogyakarta, SMA Negeri 8 Yogyakarta, SMA Negeri 11 Yogyakarta, SMA GAMA Yogyakarta dan SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Tahapan wawancara dilakukan untuk mengetahui fakta serta permasalahan yang terjadi di lapangan terkait media pembelajaran. Fakta dan permasalahan tersebut dapat berupa pemahaman guru terkait pentingnya media pembelajaran, ketersediaan media pembelajaran, penggunaan media pembelajaran pada materi plantae serta kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil yang di dapat selanjutnya digunakan sebagai acuan 57

74 58 dalam pengembangan media scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture pada materi plantae untuk kelas X SMA. Pada penelitian ini terdapat 16 butir pertanyaan. Terdapat 5 pertanyaan yang menyangkut media pembelajaran, 6 pertanyaan terkait media picture and picture, 2 pertanyaan terkait materi plantae dan 3 pertanyaan terkait scrapbook. Berikut ini merupakan hasil wawancara analisis kebutuhan di 5 sekolah yang ada di Yogyakarta: Tabel Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Aspek SMAN 6 Yogyakarta Model Discovery Pembelajaran learning,eksperimen, yang sering PBL diterapkan Media pembelajaran -Pengertian -Pentingnya media pembelajaran -Jenis media - Media adalah alat bantu yang mana dapat menstimulasi anak, membantu memotivasi sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran SMAN 8 Yogyakarta Pembelajaran secara langsung (observasi) karena terkadang anakanak tahu namanya tetapi tidak tahu tanamannya -Sebagai sarana (Alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran untuk memahami materi) - Sangat perlu entah itu hanya sekedar SMAN 11 Yogyakarta Model pembelajaran yang sering digunakan adalah tayangan, gambar video, diskusi dan observasi -Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam menyampaikan pembelajaran -Dalam SMA GAMA Yogyakarta Tergantung pada materinya, apabila materinya perlu praktikum maka akan dilakukan praktik di laboratorium, selain itu, terkadang guru melakukan diskusi -Media pembelajaran Alat/bahan yang membantu guru dalam menyampaikan pembelajaran agar anak dapat mudah mengerti dengan SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Pembelajaran kooperatif, PBL dan diskusi -Media pembelajaran yaitu media yang membantu dalam proses pembelajaran seperti alat peraga

75 59 Aspek SMAN 6 Yogyakarta pembelajaran - Perlu adanya media pembelajaran yang disesuaikan dengan pendekatan yang dipakai - Elektronik dan non elektronik. Ektronik misalnya PPT, video, film dan Internet. Non elektronik misalnya model 3 dimensi, alat peraga seperti torso dan media fresh misalnya tumbuhan langsung Penggunaan media pembelajaran di sekolah -Media pembelajaran yang sering digunakan yaitu, PPT, Slide, alat peraga, SMAN 8 Yogyakarta gambar konsep juga untuk pelajaran biologi sendiri perlu adanya media pembelajaran -Media pembelajaran yang diketahui yaitu media pembelajaran langsung misalnya objeknya langsung dan tak langsung -Media pembelajaran yang sering digunakan ada banyak misalnya Video, objek secara langsung PPT,gambar. Kendala yang SMAN 11 Yogyakarta pembelajaran sangat perlu adaanya media pembelajaran tanpa media guru akan kesulitan dalam menyampaikan pembelajaran, apa lagi ketika materinya banyak, -Jenis media yang saya ketahui adalah gambar diam, gambar bergerak, audio, audio visual, video, CD, PPT, Internet dan media langsung Jenis media yang paling sering digunakan yaitu PPT, internet, anakanak mencari sendiri diberbagai sumber SMA GAMA Yogyakarta materi yang diajarkan. -Media pembelajaran sangat diperlukan karena guru tidak dapat menyampaikan materi tanpa alat bantu -Jenis media yang diketuhui antara lain media langsung, torso dan lain-lain Media yang digunakan dalam pembelajaran dengan cara praktikum,bertemu langsung dengan objeknya misalnya di alam dan awetan. SMA BOPKRI 1 Yogyakarta -Perlu adanya media pembelajaran karena apabila tidak ada maka guru akan bingung dan apabila hanya dengan ceramah saja maka akan membosankan -Jenis media yaitu media pembelajaran discovery, Puzzel,jigsaw, Video PPT dan lain-lain. Media pembelajaran yang paling sering digunakan yaitu PPT

76 60 Aspek SMAN 6 Yogyakarta Picture and picture - Perlu adanya media gambar, karena dengan adanya gambar maka akan membantu siswa dalam memahami materi terkusus apabila objek tidak dapat diamati secara langsung Pernah menggunakan, hanya melanjutkan apa yang sudah diterapkan oleh SMAN 8 Yogyakarta didapati ketika menggunakan PPT itu adalah ketika listrik mati maka akan kebingungan selain itu apabila melakukan observasi dan cuaca tidak mendukung maka kita juga akan kebingungan -Perlu adanya media gambar karena karena kalau hanya konsep maka anakanak bisa saja membangun konsep yang berbeda-beda dalam pikirannya dan jika ada gambar maka akan memudahkan misalnya dalam hal bentuknya. -Pernah menggunakan kalau SMAN 11 Yogyakarta -Dalam pembelajaran perlu adanya gambar tanpa gambar maka akan susah untuk menjelaskan materi -Belum pernah menggunakan picture and picture kecuali ketika kuis -Jarang menggunakan sehingga kurang tahu variasivariasinya SMA GAMA Yogyakarta -Perlu adanya media gambar untuk memberikan kesan langsung kepada anak. -Picture and picture pernah digunakan untuk lebih memudahkan untuk menyampaikan materi kepada anak. Akan tetapi untuk variasi masih kurang tahu.gambar ditampilkan dengan PPT karena lebih SMA BOPKRI 1 Yogyakarta -Perlu sekali dengan adanya media gambar anak akan lebih mudah menangkap materi dengan baik -Penah menggunakan picture and picture karena harus digunakan -Variasinya bermacam-macam misalnya menginterpretasikan

77 61 Aspek SMAN 6 Yogyakarta mahasiswa PPL - Kurang tahu variasi picture and picture -Gambar yang digunakan dibuat secara konvensional dan dibuat dalam PPT -Kendala dalam pembuatan yaitu kendala membuat media yang menantang rasa ingin tahu siswa (pertanyaan) dan membuat kreasinya - Perlu variasi dalam picture and picture agar siswa tidak bosan (karena pada saat ini anak-anak perlu pembelajaran yang kreatif SMAN 8 Yogyakarta hanya gambar saja tapi untuk merangkai gambargambar satu dengan yang lain belum -Untuk variasinya kurang tahu -gambar dibuat dalam PPT yang dapat diambil dari google atau foto sendiri yang ditampilkan. Kendala yang ditemukan adalah Keterbatasan waktu, karena dalam membuat media memerlukan waktu yang lama apalagi dengan tugas guru banyak misalnya dalam hal administrasi yang harus diselesaikan. (Alangkah lebih SMAN 11 Yogyakarta -Gambar yang digunakan nlebih banyak dibuat dalam bentuk PPT -Perlu adanya beberapa variasi picture and picture dalam agar siswa tidak bosan SMA GAMA Yogyakarta mudah dan tidak membuang waktu dikarenakan persipannya lebih mudah. Kendala yang ditemuai adalah keterbatasan waktu dalam membuat media yang sudah ada syaratsyaratnya. Sangat perlu adanya variasi picture and picture, sehingga anak-anak tidak bosan, apalagi disekolah yang SDMnya sangat rendah maka diperlukan penyegaran, sehingga anak-anak dapat termotivasi dalam pembelajaran. Jika menggunakan media yang sama (monoton) tentu anak akan bosan sehingga diperlukan variasi SMA BOPKRI 1 Yogyakarta -Dalam pembelajaran lebih banyak menggunakan PPT karena media konvensional terkenadala ukuran -Kendala yang ditemui dalam dalam membuat picture and picture adalah susah dalam menetukan. -Perlu adanya variasi picture and picture agar anakanak tidak bosan

78 62 Aspek SMAN 6 Yogyakarta Materi plantae Scrapbook Materi plantae kurang menarik dan merinya yang banyak. -Media yang digunakan adalah media secara real (diajak keluar untuk melihat langsung) tetapi tidak semua tumbuhan tersedia di sekolah Media scrapbook masih belum tahu, Untuk siswa wanita akan lebih tertarik SMAN 8 Yogyakarta baik jika media dapat digunakan berkali-kali) - Perlu jika ada variasi media, karena akan-anak akan lebih tertarik sehingga kita butuh variasi media. Sebenarnya asik, akan tetapi untuk menghafalkannya susah -Media yang digunakan dalam menyampaikan materi plantae adalah PPT dan observasi secara langsung -Seperti buku - Jelas siswa akan lebih tertarik, karena selama ini SMAN 11 Yogyakarta Materinya sangat luas, banyak kelas tumbuhan (klasifikasi) dan banyak menggunakan bahasa latin -Pernah melihat akan tetapi belum pernah menggunakannya SMA GAMA Yogyakarta Sifat materinya banyak, tetapi anakanak jalan sekarang ketika menggunakan media di luar seperti objeknya anak akan malas. Kendalanya adalah dari anaknya yang kurnag termotivasi. Media yang digunakan pada materi plantae adalah objek dan awetan Media scrapbook dibuat seperti album foto. Sangat perlu apabila materi plantae SMA BOPKRI 1 Yogyakarta -Materi plantae, sifatnya banyak -Media yang digunakan untuk menyampaikan materi plantae adalah gambar dan PPT selain itu dengan menyocokkan gambar -Media scrapbook adalah media yang kreatif seperti album foto

79 63 Aspek SMAN 6 Yogyakarta akan tetapi untuk siswa laki-laki akan lebih tertarik jika media yang digunakan lebih menantang misalnya dalam hal pertanyaan. Perlu apabila media scrapbook digunakan dalam mengajarkan materi plantae, untuk variasi dalam pelajaran, apalagi tanaman disekolah jumlahnya terbatas jika dilihat secara langsung sehingga alangkah lebih baik jika berbeda SMAN 8 Yogyakarta siswa pasti menginginkan sesuatu yang baru sehingga siswa akan lebih bersemangat - Perlu dicoba untuk melihat respon anak-anak. Selain itu,juga kita butuh tambahan variasi media sehingga anak-anak lebih mengeksplor pengetahuan. SMAN 11 Yogyakarta - Siswa akan lebih termotivasi jika dalam pembelajaran menggunakan media yang menarik seperti scrapbook oleh sebab itu, perlu dikembangkan. Media ini juga perlu sebagai media pengganti apabila sewaktu-waktu siswa tidak dapat melakukan observasi secara langsung. SMA GAMA Yogyakarta menggunakan scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture. SMA BOPKRI 1 Yogyakarta - Siswa akan lebih tertarik jika media yang digunakan lebih memiliki banyak hiasan karena tentunya siswa akan menyukai sesuatu yang terbaru -boleh, apabila media scrapbook digunakan dalam mengajarkan materi plantae agar media bervariasi dan kreatif

80 64 Terkait metode prembelajaran guru di 5 sekolah menggunakan metode yang berbeda-beda. Guru biologi SMA Negeri 6 Yogyakartam dalam kegiatan pembelajaran guru sudah sering memvariasi metode pembelajaran yang digunakan misalnya Discovery Learning, Eksperimen dan Problem Based Learning. Guru biologi di SMA Negeri 8 Yogyakarta mengatakan bahwa model pembelajaran yang paling sering beliau gunakan dalam proses pembelajaran model pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran yang sering digunakan guru biologi di SMA Negeri 11 Yogyakarta adalah model pembelajaran kontekstual dengan cara melakukan observasi selain itu guru dalam pembelajaran beliau menggunakan tayangan, gambar video, dan diskusi. Guru di SMA GAMA Yogyakarta mengatakan bahwa, model pembelajaran digunakan tergantung pada materinya, apabila materinya perlu praktikum maka akan dilakukan praktik di laboratorium (eksperimen), selain itu, terkadang juga dilakukan diskusi. Model pembelajaran yang sering diterapkan guru di SMA BOPKRI 1 adalah model pembelajaran kooperatif, PBL dan diskusi. Wawancara terkait metode pembelajaran ini merupakan pertanyaan pengantar yang menggiring pada permasalahan pokok terkait media pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa guru di 5 sekolah menggunakan model yang berbeda-beda dalam proses pembelajarannya. Terdapat pula beberapa guru yang belum memahami dan membedakan antara model, metode dan media pembelajaran oleh sebab itu sebaiknya produk yang dihasilkan perlu disertakan keterangan mengenai metode serta model pembelajaran yang digunakan pada media.

81 65 Terkait media pembelajaran Guru Biologi di 5 sekolah mengetahui serta menjelaskan dengan benar mengenai pengertian media pembelajaran. Menurut mereka, media pembelajaran merupakan (sarana) alat bantu yang berguna dalam memudahkan guru menyampaikan materi, menstimulasi anak, memberikan motivasi sehingga materi dapat dengan mudah dipahami siswa dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Selain itu, media pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan pendekatan yang dipakai. Semua guru berpendapat bahwa media pembelajaran diperlukan dalam pembelajaran. Guru tidak dapat menyampaikan materi tanpa alat bantu dan akan bingung dalam menyampaikan materi terlebih ketika materinya banyak. Ketika guru menggunakan metode ceramah maka akan membuat siswa mudah bosan. Oleh karena itu, media pembelajaran sangat perlu entah itu gambar ataupun kartu konsep terutama untuk pelajaran biologi. Jenis media pembelajaran beserta contohnya juga dapat disebutkan oleh 5 guru akan tetapi, media pembelajan yang sering digunakan guru berbeda-beda. Guru di SMA Negeri 6 Yogyakarta lebih sering menggunakan PPT dan alat peraga. Guru di SMA Negeri 8 mengatakan, media yang paling sering digunakan adalah video, objek secara langsung dan PPT. Guru juga masih menemukan kendala pada media yang digunakan. Kendalanya adalah ketika listrik mati maka guru akan kebingungan mencari media pengganti. Apabila hendak melakukan observasi dan cuaca tidak mendukung maka guru juga akan kebingungan. Kendala lainnya adalah tidak semua sekolah memilki fasilitas untuk dilakukannya

82 66 observasi secara langsung. Oleh sebab itu, diperlukan tambahan media pembelajaran yang mendukung pembelajaran. Semua guru biologi berpendapat bahwa media gambar diperlukan dalam pembelajaran biologi. Adanya media gambar akan membantu siswa dalam memahami materi khususnya apabila objek tidak dapat diamati secara langsung. Gambar juga akan memberikan kesan langsung pada siswa serta memudahkan dalam hal menjelaskan materi. Selain itu, perlu adanya media gambar karena apabila hanya konsep maka siswa dapat membangun kosep yang berbeda-beda dalam pikirannya oleh sebab itu adanya gambar akan memudahkan siswa untuk membangun konsep yang benar dan sama misalnya dalam hal bentuk. Dalam pembelajaran sebenarnya guru sudah pernah menggunakan media picture and picture akan tetapi masih jarang serta kurang mengetahui dan menggunakan variasi-variasi dalam picture and picture. Guru mengatakan bahwa apabila hanya gambar saja pernah digunakan akan tetapi untuk merangkai gambar satu dengan yang lain belum dilakukan. Ada juga guru yang menggunakan media picture and picture ketika kuis (memasangkan gambar). Adapun sumber gambar yang dipakai yaitu diambil dari internet dan ada pula yang difoto sendiri yang ditampilkan dalam power point karena lebih mudah dan tidak membuang waktu jika dibandingkan dengan media konvensional. Jika menggunakan media konvensional guru akan terkendala dalam masalah waktu dalam proses pembuatan. Guru juga menyarankan sebaiknya media yang dibuat dapat digunakan berkali-kali.

83 67 Variasi kegiatan dalam picture and picture menurut guru diperlukan dalam kegiatan pembelajaran agar siswa tidak bosan, lebih termotivasi dalam pembelajaran apabila jika di sekolah yang memilki SDMnya rendah. Selain itu, saat ini anak-anak perlu pembelajaran yang lebih kreatif. Terkait materi plantae guru mengatakan bahwa materi plantae sifatnya banyak atau luas, kurang menarik, namun ada pula yang mengatakan bahwa materinya asik tetapi banyak hafalan dan banyak menggunakan bahasa latin sehingga diperlukan media-media yang dapat membantu dalam menyampaikan materi ini. Media yang sering digunakan guru antara lain objeknya secara langsung, anak mencari sendiri di internet, PPT dengan menyocokkan gambar, ada pula yang menggunakan awetan. Namun terdapat kendala yang ditemui yaitu anak malas dan kurang termotivasi, guru juga kesulitan dalam hal membuat media pembelajaran yang menantang rasa ingin tahu siswa. Mengenai scrapbook ada guru yang mengetahui ada pula yang tidak mengetahui tentang media scrapbook. Guru yang mengetahui menyebutkan bahwa media scrapbook seperti album. Guru berpendapat bahwa media akan lebih menarik jika memiliki hiasan yang bervariasi terutama untuk siswa wanita akan lebih tertarik akan tetapi untuk siswa laki-laki akan lebih tertarik jika media yang digunakan lebih menantang misalnya dalam hal pertanyaan. Selain itu juga guru menjelaskan bahwa siswa akan lebih tertarik, karena selama ini siswa pasti menginginkan sesuatu yang baru sehingga siswa akan lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

84 68 Semua guru yang diwawancarai menyebutkan bahwa perlu jika materi plantae diajarkan menggunakan media scrapbook karena untuk menambah variasi dalam pelajaran agar siswa tidak bosan, variasi media juga diperlukan agar anakanak lebih menjelajahi pengetahuan lain yang disampaikan. Selain itu, jumlah tanaman di sekolah terbatas jika hanya mengandalkan observasi secara langsung maka pembelajaran menjadi kurang efektif. Berdasarkan analisis kebutuhan di lima sekolah, peneliti menarik kesimpulan bahwa pemahaman guru tentang media pembelajaran sudah cukup baik. Guru menyadari pentingnya media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran keberadaan media gambar sangat diperlukan untuk membantu siswa dalam memahami materi khususnya apabila objek tidak dapat diamati secara langsung dan memudahkan siswa untuk membangun konsep yang sama dan benar dalam pikirannya. Guru masih memilki beberapa kendala terkait media pembelajaran seperti, masih kesulitan dalam membuat media yang menarik dan menantang rasa ingin tahu siswa dan keterbatasan waktu dalam membuat media pembelajaran. Terkait media pembelajaran scrapbook guru tertarik untuk mencoba dan mengembangkan terutama pada materi yang sifatnya kompleks sehingga dengan adanya media scrapbook diharapkan dapat menambah variasi dalam pembelajaran, meningkatkan pemahanan dan membuat siswa menjadi aktif dan termotivasi dalam pembelajaran.

85 69 B. Deskripsi Produk Awal Dalam mengembangkan produk scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture, maka peneliti mengikuti langkah-langkah penelitian dan pengembangan pembelajaran. Langkah awal peneliti menentukan materi biologi kelas X pada semester genap sesuai dengan hasil wawancara analisis kebutuhan di 5 sekolah. Adapun materi biologi yang dipilih adalah materi Plantae. Peneliti kemudian membuat indikator berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Selanjutnya peneliti merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dilengkapi dengan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang memuat soal-soal untuk meningkatkan penguasaan materi siswa dan instrumen penilaian untuk mengukur aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Peneliti selanjutnya merancang media pembelajaran scrapbook yang berisi berbagai variasi kegiatan picture and picture yang meliputi menganalisis gambar, memasangkan gambar, mengurutkan gambar, mengelompokkan gambar dan mensintesa gambar berdasarkan RPP yang telah dibuat. Selain itu, peneliti juga merancang rangkuman biologi materi plantae untuk mendukung media scrapbook. Gambaran produk awal media pembelajaran scrapbook adalah sebagai berikut: a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan rancangan kegiatan pembelajaran yang didalamnya menjelaskan tentang prosedur pembelajaran secara terperinci dan sistematis untuk mencapai kompetensi dasar, indikator

86 70 dan tujuan pembelelajaran yang digunakan. Terdapat beberapa komponen yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dirancang yaitu: 1. Identitas RPP yang meliputi nama satuan pendidikan/ nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, materi, sub materi dan alokasi waktu pembelajaran 2. Kompetensi inti 3. Kompetensi dasar dan indikator 4. Tujuan pembelajaran 5. Materi pembelajaran 6. Pendekatan, model dan metode pembelajaran 7. Media Pembelajaran 8. Sumber belajar 9. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran 10. Penilaian 11. Lampiran-lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat untuk materi plantae kelas X SMA semester gasal dengan alokasi waktu 6 x 45 menit RPP yang dirancang oleh peneliti untuk mendukung pembelajaran kooperatif yang meningkatkan kerja sama antar siswa, keaktifan siswa karena memuat contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. RPP juga dilengkapi dengan LKPD yang memuat soal-soal yang dapat meningkatkan pemahaman siswa. Instrumen penilaian juga dibuat untuk mengukur tercapainya aspek yang dinilai (kognitif, psikomotorik dan afektif)

87 71 b. Media Pembelajaran Scrapbook Media Scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture yang dikembangkan oleh peneliti untuk materi biologi plantae kelas X SMA yang dipelajari pada semester genap. Media ini dikembangkan berdasarkan RPP dan LKPD yang telah dibuat. Adapun dalam media scrapbook terdapat soal terkait materi plantae tersebut yang disajikan dalam berbagai variasi kegiatan picture and picture yaitu menganalisis gambar, mengurutkan gambar, memasangkan gambar, mengelompokkan gambar dan mensintesa gambar. Berikut merupakan gambaran produk awal media scrapbook : Tabel Gambaran Produk Awal No Foto Keterangan Sampul 1 Bagian sampul scrapbook memuat informasi judul, materi, kelas, dan nama pembuat. Selain itu sampul dilengkapi dengan gambar yang mewakili materi plantae dengan ukuran A4. 2 Buku ringkasan materi Berisi ringksan materi plantae dengan ukuran buku lebar 12 cm dan panjang 15 cm.

88 72 No Foto Keterangan 3 Daftar isi yang memuat nomor halaman pada scrapbook yang berfungsi untuk memudahkan pembaca untuk mencari nomor halaman yang diinginkan. 4 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Tujuan Pembelajaran materi plantae. 5 Informasi terkait media dan petunjuk penggunaan media secara umum.

89 73 No Foto Keterangan 6 Isi berupavariasi kegiatan picture and picture menganalisis gambar. Pada halam terdapat judul, petunjuk serta gambar. 7 Isi berupa variasi kegiatan picture and picture mensintesa gambar. Pada halaman terdapat judul, petunjuk serta gambar. Gambar dan tulisan ditempelkan secara langsung. 8 Isi berupa variasi kegiatan picture and picture memasangkan gambar. Pada halaman terdapat judul, petunjuk serta gambar.

90 74 No Foto Keterangan 9 Isi berupa variasi kegiatan picture and picture mengurutkan gambar. Pada halaman terdapat judul, petunjuk serta gambar. 10. Isi berupa variasi kegiatan picture and picture mengelompokkan gambar. Pada halaman terdapat judul, petunjuk serta gambar. 11 Petunjuk penilaian antar sesama teman

91 75 No Foto Keterangan 12 Buku ringkasan materi plantae Desain scrapbook dibuat bervariasi seperti cara membuka gambar yang berda-beda, menggunakan pita, amplop untuk meletakkan gambar, serta warna yang berbeda-beda dimaksudkan agar siswa lebih tertarik pada pembelajaran (termotivasi). Adanya media pembelajaran scrapbook ini akan membantu peserta didik dalam memahami materi plantae, meningkatkan kerja sama dan meningkatkan antusisas siswa dalam belajar. C. Data Hasil Validasi 1. Data Hasil Validasi Pakar/Ahli Media Pembelajaran Produk yang telah dibuat dan dikembangkan oleh peneliti yaitu berupa media pembelajaran scrapbook yang dilengkapi dengan ringkasan materi divalidasi oleh 2 pakar ahli media pembelajaran dan guru biologi kelas X. Kegiatan validasi dilakukan untuk mengetahui kualitas/ kelayakan produk yang dikembangkan oleh peneliti. Pakar media pembelajaran scrapbook yang memvalidasi media pembelajaran scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture pada materi plantae untuk kelas X SMA adalah Ibu I.Y.L dan ibu F.D.N.P. Produk yang dikembangkan di validasi sebanyak satu kali dan dilakukan

92 76 pada tanggal 7 Mei 2019 dan 10 Mei 2019 di kampus III Paingan Universitas Sanata Dharma. Aspek yang divalidasi oleh dua pakar meliputi: a. aspek konten/isi b. aspek cara penggunaan dan penyajian c. aspek bahasa d. aspek tampilan pembelajaran: Berikut ini adalah hasil rekapitulasi data validasi dari pakar media Tabel Rekapitulasi Data Validasi oleh pakar Media Pembelajaran Scrapbook sebagai Media Pembelajaran Picture and picture pada Materi Plantae untuk Kelas X SMA Hasil Perolehan Skor Aspek yang dinilai Validator Validator Rata-rata (F.D.N.P) (I.Y.L) Konten/isi ,5 Cara penggunaan dan penyajian Bahasa Tampilan Total Skor Keseluruhan ,5 Jumlah seluruh item Rerata= 3, 63 3,15 3,39 Kriteria Sangat Baik Baik Sangat Baik Hasil validasi oleh pakar media pembelajaran oleh ibu F.D.N.P didapatkan rerata 3,63 yang masuk dalam kriteria sangat baik. Media pembelajaran scrapbook yang dikembangkan dinyatakan layak digunakan/diuji

93 77 coba dengan revisi sesuai komentar dan saran. Hasil validasi yang diperoleh dirincikan sebagai berikut: 1. Total aspek konten/isi yaitu Total aspek aspek cara penggunaan dan penyajian yaitu Total aspek aspek bahasa yaitu 8 4. Total aspek aspek tampilan yaitu 18 Jumlah skor yang diperoleh dari semua aspek yaitu 69, skor tersebut kemudian dirata-ratakan sesuai dengan rumus pada bab III. Hasil akhir dari perhitungan rat-rata adalah 3,63 dengan kriteria Sangat Baik Validasi kedua oleh ibu I.Y.L dilakukan pada tanggal 10 Mei 2019 menunjukkan skor rat-rata 3,15 yang termasuk dalam kriteria Baik. Media scrapbook yang dikembangkan dinyatakan layak digunakan/diuji coba dengan revisi sesuai komentar dan saran. Hasil validasi yang diperoleh dirincikan sebagai berikut: 1. Total aspek konten/isi yaitu Total aspek aspek cara penggunaan dan penyajian yaitu Total aspek aspek bahasa yaitu 6 4. Total aspek aspek tampilan yaitu 16 Jumlah skor yang diperoleh dari semua aspek yaitu 60, skor tersebut kemudian dirata-ratakan sesuai dengan rumus pada bab III. Hasil akhir dari perhitungan rat-rata adalah 3,15 dengan kriteria Baik. Pada validasi tersebut, pakar media pembelajaran yaitu Ibu F.D.N.P dan ibu I.Y.L memberikan komentar dan saran perbaikan pada aspek konten/isi, aspek

94 78 cara penggunaan dan penyajian dan aspek tampilan. Adapun komentar tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4. 4 Komentar dan saran perbaikan dari pakar ahli No Aspek yang Dinilai Aspek Konten/Isi 5 Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa Komentar/Nama Validator Ibu F.D.N.P Kurang berwarna warni Foto 7 Kesesuaian dengan tingkat kemampuan berpikiran siswa kelas X Soal masih pada C1,C2 dan C3 Aspek Cara Penggunaan dan Penyajian 2 Keruntutan konsep Pada scrapbook belum mengandung pengertian (langsung masuk pada ciri-ciri)

95 79 Aspek Tampilan 5 Kemenarikan hiasan warna, gambar dan huruf yang digunakan Scrapbook kurang kontras dan kurang hiasan No Aspek yang dinilai Komentar/Nama Validator Ibu I.Y.L Aspek cara penggunaan dan penyajian 4 Keefektifan Supaya untuk dalam halaman yang penggunaan memuat aktivitas siswa supaya lebih interaktif Foto Aspek Tampilan 4 Desain tampilan scrapbook Kertas yang dipilih perlu yang tahan lama dan menarik

96 80 Aspek Tampilan 5 Kemenarikan hiasan warna, gambar dan huruf yang digunakan Perlu diperbaiki dan dimaksimalkan konten tiap halaman Selain komentar pada komentar pada tiga aspek, pakar ahli media pembelajaran juga memberikan dan komentar umum dan saran perbaikan. Tabel Komentar umum dan saran perbaikan Pakar media Pembelajaran Nama / Komentar Ibu F.D.N.P Sebaiknya tidak semua bahan ditempelkan pada scrapbook Foto Produk Awal

97 81 Nama/ Komentar Ibu F.D.N.P Perlu ditambahkan soal C4 untuk meningkatkan keterampilan siswa berpikir tingkat tinggi. Foto Produk Awal Ibu I.Y.L Untuk buku ringkasan materi plantae tulisan masih sangat kecil, sehingga sulit dibaca, dari isi materi masih banyak didominasi tulisan, gambar sedikit, akan lebih efektif dalam bentuk peta konsep atau gambar ilustrasi. Foto Produk Awal Untuk isinya perlu diperbaiki. Tulisan tidak perlu ditempel, tapi langsung diprint di halaman buku.

98 82 Nama/ Komentar Ibu I.Y.L Untuk huruf supaya dibuat lebih bervariasi sehingga tidak monoton. Foto Produk Awal Untuk scrapbook supaya awet kertas yang digunakan lebih bagus dan ukuran gambar yang proporsional karena masih banyak tempat yang kosong. Untuk aktivitas siswa sebaiknya bila dibongkar pasang di dalam scrapbook 2. Data Hasil Validasi Guru Biologi Kelas X Guru biologi yang menjadi validator dalam penelitian ini terdiri dari 2 guru yakni Ibu C.I dan bapak G.D. Validasi produk dilakukan pada tanggal 6 Mei

99 oleh ibu C.I di SMAN 6 Yogyakarta dan 14 Mei 2019 oleh bapak G.D di SMA GAMA Yogyakarta. Terdapat empat aspek produk yang divalidasi antara lain: 1. Aspek konten/isi 2. Aspek cara penggunaan dan penyajian 3. Aspek bahasa 4. Aspek tampilan Berikut ini hasil rekapitulasi data validasi guru biologi kelas X: Tabel Rekapitulasi data validasi oleh guru kelas X Aspek yang dinilai Hasil Perolehan Skor Validator Validator Rata-rata (C.I) (G.D) Konten/isi ,5 Cara penggunaan dan penyajian Bahasa Tampilan Total Skor Keseluruhan Jumlah item Rerata= 3,68 3,36 3,50 Kriteria Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh ibu C.I pada tanggal 6 Mei 2018 menunjukkan bahwa media pembelajaran scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture menunjukkan skor rata-rata 3,68 sehingga termasuk dalam kriteria Sangat Baik. Media scrapbook dapat dinyatakan layak

100 84 digunakan dengan revisi sesui dengan saran. Hasil validasi oleh ibu C.I dirincikan sebagai berikut: 1. Total skor aspek konten/isi yaitu Total skror cara penggunaan dan penyajian yaitu Aspek bahasa yaitu 8 4. Aspek tampilan yaitu 19 Jumlah skor yang diperoleh dari 4 aspek yaitu 70, sehingga untuk memperoleh rerata maka digunakan rumus seperti metode pada bab III (Jumlah skor yang diperoleh/ jumlah keseluruhan item). Dari hasil perhitungan rumus tersebut maka didapatkan hasil 3,68. Angka tersebut apabila dikonversi kedalam data kualitatif maka termasuk dalam kategori Sangat baik Hasil validasi yang dilakukan oleh bapak G.D pada tanggal 14 Mei 2019 menunjukkan bahwa media pembelajaran scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture menunjukkan skor rata-rata 3,36 sehingga termasuk dalam kriteria Sangat Baik. Media scrapbook dapat dinyatakan layak digunakan dengan revisi sesui dengan saran. Hasil validasi oleh ibu G.D dirincikan sebagai berikut: 1. Total skor aspek konten/isi yaitu Total skor cara penggunaan dan penyajian yaitu 9 3. Aspek bahasa yaitu 7 4. Aspek tampilan yaitu 19

101 85 Pada validasi tersebut, terdapat komentar dan saran perbaikan dari ibu C.I dan bapak G.D. Komentar tersebut pada aspek konten/isi, aspek konten/isi, aspek cara penyajian, dan aspek tampilan. Berikut merupakan komentar dan saran perbaikan yang diberikan oleh guru biologi kelas X : Tabel 4. 7 Komentar dan Saran Perbaikan dari Guru Biologi Kelas X No Aspek yang Dinilai Aspek Konten/Isi 2 Kesesuaian media scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture dengan indikator materi plantae pada RPP Komentar Ibu C.I Indikator belum tertulis pada media Foto 3 Ringkasan materi plantae mendukung pembelajaran Ringkasan materi perlu ditambahkan pada petunjuk

102 86 Aspek Cara Penggunaan dan Penyajian 4 Keefektifan dalam penggunaan Lebih efektif jika setiap siswa memegang media sendirisendiri Aspek Tampilan 5 Kemenarikan hiasan warna, gambar dan huruf yang digunakan Huruf terlalu kecil, model tempel kurang kuat untuk sisi keawetannya Selain komentar pada aspek konten/isi. aspek cara penggunaan dan penyajian dan aspek tampilan terdapat pula komentar umum dan saran perbaikan lain antara lain:

103 87 Tabel Komentar Umum dan Saran Perbaikan dari Guru Biologi Kelas X Ibu C.I Materi (ringkasan materi ) bisa ditambahkan disetiap awal sub materi (Bryophyta,Pteridophyta dan spermatopyhta )atau diberikan petunjuk Foto Produk Awal huruf terlalu kecil dan model tempel kurang kuat untuk sisi keawetannya. Oleh sebab itu, gambar/kata yang ditempel diperkuat agar ketika dibaca/digunakan lebih awet. Setelah produk divalidasi oleh 2 pakar media pembelajaran dan 2 guru biologi kelas X maka didapatkan hasil rekapitulasi yang dapat dilihat pada tabel 4.9 pada halaman 88.

104 88 Tabel Rekapitulasi Data 2 Pakar Media Pembelajaran dan 2 Guru Biologi Kelas X SMA No Validator Skor Validasi Scrapbook 1 Pakar Media Pembelajaran (1) 3,63 2 Pakar Media Pembelajaran (2) 3,15 3 Guru Biologi SMAN 6 Yogyakarta 3,68 4 Guru Biologi SMAN Gama 3, 36 Yogyakarta Jumlah Skor 13,82 Rerata= 3,45 Kriteria Sangat Baik Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa perolehan rerata skor keseluruhan hasil validasi media scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture pada materi plantae untuk kelas X SMA dapat disimpulkan termasuk dalam kriteria Sangat Baik. Produk dinyatakan layak digunakan dan direvisi sesuai saran dan komentar dari pakar media pembelajaran dan guru biologi kelas X. D. Produk Akhir Pada penelitian ini produk akhir yang dihasilkan adalah scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture berdasarkan hasil revisi 4 validator sesuai dengan komentar dan saran. Komentar dan saran beserta revisi dari pakar media pembelajaran dan guru biologi kelas X dapat dilihat pada tabel 4.10 dan 4.11 pada halaman

105 89 Tabel Komentar Pakar Media Pembelajaran dan Revisi No Komentar Revisi Produk Awal Hasil Revisi Aspek Konten/ Isi 4. Supaya untuk halaman yang memuat aktivitas siswa supaya lebih interaktif Membuat scrapbook menjadi interaktif dengan membuat keterangan gambar dapat langsung dilepas pasang dan ditempel oleh siswa 5 Isi kurang berwarna warni Warna pada isi scrapbook ditambah dengan warna yang lebih bervariasi pada tulisan ataupun pada kertas yang digunakan

106 90 4 Kertas yang dipilih perlu yang tahan lama dan menarik Mengubah kertas dalam scrapbook yaitu kertas manila menjadi kertas fancy paper yang lebih tahan lama dan menarik Aspek Tampilan 5 Scrapbook kurang kontras dan kurang hiasan Menambah hiasan pada scrapbook dengan memadupadankan warna dan menggunting bagian tepi kertas.

107 91 5 Perlu diperbaiki dan dimaksimalkan konten tiap halaman Ukuran gambar supaya diperbesar Konten pada tiap halaman lebih dimaksimalkan dengan memanfaatkan ruang kosong yang masih tersedia pada scrapbook yaitu dengan menambah ukuran gambar dan tulisan Aspek Tampilan 1 Sebaiknya tidak semua bahan ditempelkan pada scrapbook Komentar Umum dan Saran Perbaikan Tulisan dan gambar 1 dimensi pada scrapbook akan langsung dicetak pada kertas dalam scrapbook

108 92 2 Untuk buku ringkasan materi plantae tulisan masih sangat kecil, sehingga sulit dibaca, dari isi materi masih banyak didominasi tulisan, gambar sedikit, akan lebih efektif dalam bentuk peta konsep atau gambar ilustrasi. Menambah ukuran tulisan pada buku ringkasan materi dan mengganti beberapa halaman dengan peta konsep dan gambar Komentar dan Saran Umum Perbaikan 3 Untuk huruf supaya dibuat lebih bervariasi sehingga tidak monoton. Menambah jenis huruf (font) yang digunakan agar tidak monoton. Font times new roman diganti menjadi comic Sans agar tulisan tidak monoton

109 93 Untuk aktivitas siswa sebaiknya bila dibongkar pasang di dalam scrapbook Menambahkan perekat pada gambar dan keterangan gambar agar siswa dalam membongkar pasang gambar Komentar dan Saran Umum Perbaikan Terdapat pula komentar dan saran dari guru biologi kelas X yang dapat dilihat pada tabel 4.11 pada halaman 94.

110 94 Tabel Komentar Guru Biologi kelas X dan Revisi No Komentar Revisi Produk Awal Revisi Aspek Konten Isi 2 Indikator belum tertulis Menambahkan tulisan pada media indikator pada scrapbook setelah kompetensi dasar 5 Huruf terlalu kecil, model tempel kurang kuat untuk sisi keawetannya Memperbesar ukuran huruf, menggunakan perekat yang kuat pada scrapbook Aspek Tampilan

111 95 Berikut ini merupakan gambaran produk awal dan akhir media pembelajaran scrapbook : Tabel Desain Produk Awal dan Produk Akhir Media Pembelajaran Scrapbook Nama Produk Awal Produk Akhir Keterangan Sampul Scrapbook Produk awal: Berisi informasi tentang scrapbook (Judul, kelas, semester, nama pembuat, identitas kampus, dan gambar yang mewakili materi plantae Produk akhir: Tidak ada perubahan Sampul Buku Ringkasan Produk awal: Berisi informasi tentang buku ringkasan (Judul, kelas, semester, nama pembuat, identitas kampus, dan gambar yang mewakili materi plantae Produk akhir: Tidak ada perubahan

112 96 Nama Produk Awal Produk Akhir Keterangan Daftar Isi Produk awal: Daftar isi berisi halaman pada scrapbook, jenis tulisan masih monoton (times new roman) dan ukuran tulisan kecil Poduk akhir: Jenis tulisan diganti menjadi comic Sans MS dan ukuran tulisan diperbesar. KI,KD, Indikator dan Tujuan pembelajaran Produk awal: Belum memuat informasi mengenai indikator, tulisan masih times new roman, hanya terdapat 2 jenis warna (kurang bervariasi) Produk akhir: Menambah informasi mengenai indikator, mengganti jenis tulisan menjadi comic Sans MS, warna pada ditambah menjadi lebih bervariasi.

113 97 Nama Produk Awal Produk Akhir Keterangan Informasi tentang media dan petunjuk penggunaan secara umum Produk awal: Berisi informasi terkait keterangan sebagai media pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dan petunjuk penggunaan secara umum Produk akhir: Tidak direvisi (Isi) Ciri-ciri umum tumbuhan (variasi kegiatan mensintesa gambar) Produk awal: Berisi judul,petunjuk dan 3 gambar untuk kegiatan menganalisis gambar. Terdapat ruang kosong yang masih tersedia pada bagian bawah scrapbook, ukuran gambar kecil, dan tulisan ditempel, jenis kertas yaitu manila, kurang berwarna, foto dicetak pada kertas HVS Produk akhir: Memaksimalkan konten dengan memanfaatkan ruang kosong dengan cara memperbesar ukuran gambar dan tulisan Dan mengganti jenis kertas yang lebih kuat, menambah warna pada scrapbook, foto dicetak pada kertas yang lebih kuat (ivory)

114 98 Nama Produk Awal Produk Akhir Keterangan Ciri-ciri lumut (Variasi kegiatan menganalisis gambar) Produk awal: Warna masih kurang bervariasi (pada bagian tepi kotak saja). Ukuran gambar lumut kecil sehingga terdapat ruang kosong, gambar dan tulisan ditempelkan pada media Produk akhir: Menambah warna pada scrapbook serta menambah ukuran gambar pada lumut sehingga tidak terdapat ruang kosong, mencetak gambar langsung pada media Struktur dan Fungsi lumut (variasi kegiatan Memasangkan gambar) Produk awal: Keterangan gambar langsung direkatkan pada media. Kertas yang digunakan yaitu kertas manila. Produk akhir: Keterangan gambar dilengkapi dengan perekat yang kuat yang dapat dilepas pasang (Velcro) agar menjadi lebih interaktif. Kertas manila diganti dengan kertas yang lebih kuat.

115 99 Nama Produk Awal Produk Akhir Keterangan Klasifikasi lumut (Variasi kegiatan memasangkan gambar) Produk awal: Warna belum bervariasi, kertas yang digunakan kertas manila, foto dicetak pada kertas hvs, keterangan gambar belum menggunakan perekat Produk akhir: Warna ditambahkan agar lebih bervariasi, mengubah jenis kertas yang digunakan, keterangan gambar dilengkapi dengan perekat agar dapat dilepas pasang. Reproduksi Tumbuhan paku Variasi kegiatan mengurutkan gambar) Produk awal: Warna kurang bervariasi, kertas pada amplop merupakan kertas kado yang kurang kuat, tidak menggunaka perekat Produk akhir: Warna dibuat bervariasi, mengganti jenis kertas yang digunakan, menggunakan perekat yang kuat

116 100 Nama Produk Awal Produk Akhir Keterangan Ciri-Ciri Tumbuhan dikotil dan monokotil Variasi kegiatan mengelompokkan gambar) Produk awal: Warna kurang bervariasi, belum menggunakan perekat untuk mengelompokkan gambar Produk akhir: Warna dibuat bervariasi, menambahkan perekat pada gambar agar dapat dilepas pasang Instrumen Penilaian Sesama teman untuk sikap kerja sama Produk awal: Instrumen penilaian teman kelompok tidak berwarna, dan tulisan monoton (times new roman) Produk akhir: Dibuat berwana warni dan jenis tulisan dibuat bervariasi ( 3 jenis font)

117 101 Isi Buku Ringkasan Nama Produk Awal Produk Akhir Keterangan Produk awal: Berisi materi plantae, ukuran tulisan buku ringkasan materi plantae masih sangat kecil, huruf belum bervariasi, gambar sedikit, tidak ada peta konsep Produk akhir: Ukuran tulisan diperbesar, jenis font bervariasi, menambahkan gambar dan peta konsep E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan 1. Kajian Produk Akhir Pada penelitian ini, produk ahir berupa prototipe hasil revisi oleh 2 pakar media pembelajaran dan 2 guru biologi kelas X. Revisi dilakukan berdasarkan komentar dan saran perbaikan dari validator terkait produk awal media scrapbook yang telah dibuat. Terdapat beberapa perubahan scrapbook yang telah dibuat berdasarkan komentar dan saran validator. Perubahan tersebut terdapat pada aspek konten/isi, aspek cara penggunaan dan penyajian, dan aspek tampilan.

118 102 Pada aspek konten/isi peneliti melakukan perbaikan pada isi scrapbook yang ditambah dengan warna yang lebih bervariasi pada tulisan ataupun pada kertas yang digunakan.tujuan penambahan tersebut agar media lebih berwarna dan lebih menarik minat siswa. Ukuran tulisan pada buku ringkasan materi juga lebih diperbesar agar tulisan menjadi lebih jelas dan siswa tidak kesuliatan dalam membaca terutama pada siswa memilki gangguan pada penglihatan. Jenis tulisan (font) ditambahkan dibuat lebih bervariasi agar tulisan tidak monoton dan lebih menarik. Peneliti juga menambahkan indikator ketercapaian membelajaran plantae setelah kompetensi dasar agar scrapbook menjadi lebih lengkap. Pada aspek cara penggunaan dan penyajian peneliti membuat halaman yang dikerjakan siswa menjadi lebih interaktif dengan cara menambahkan perekat (velcro) pada keterangan gambar agar siswa dapat lebih aktif dalam melepas pasang keterangan dan mengerjakan soal secara berkelompok. Pada aspek tampilan peneliti melakukan memperbaiki ukuran tulisan menjadi lebih besar dan menambah jenis huruf yang digunakan agar tidak monoton dan membosankan. Peneliti juga mengganti mengganti kertas manila dengan bahan yang lebih kuat yaitu fancy paper serta memanfaatkan ruang kosong pada halaman scrapbook dengan dengan memperbesar ukuran gambar dan tulisan agar scrapbook terlihat penuh. Gambar yang semula dicetak pada kertas HVS diganti dengan mencetak pada kertas ivory agar lebih awet dan jelas serta ditempel menggunakan perekat/lem yang lebih kuat (lem tembak) agar tidak mudah lepas.

119 103 Selain pada ketiga aspek diatas, meneliti juga melakukan revisi berdasarkan komentar umum dari validator yaitu tidak menempel tulisan pada scrapbook melainkan langsung dicetak/diprint pada buku. Hal tersebut agar media menjadi lebih rapih. Perubahan pada ketiga aspek diatas didasarkan pada komentar dan saran validator akan tetapi tidak semua komentar tentang produk dirubah oleh peneliti dikarenakan pendapat validator yang berbeda-beda. Saran yang dipilih juga masih dipilah oleh peneliti karena faktor biaya dan waktu untuk memperbaiki produk terbatas. 2. Pembahasan Dalam pengembangan produk media pembelajaran scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture pada materi plantae untuk kelas X SMA dilakukan 5 langkah sesuai pada bab III. Langkah tersebut antara lain, potensi dan masalah, pengumpulan informasi, desain produk, validasi desain dan perbaikan desain. Sebelum merancang produk peneliti melakukan langkah awal yang dimulai dari wawancara dengan guru biologi kelas X SMA. Guru biologi yang diwawancarai sebanyak 5 orang yang mengajar di SMA swasta dan negeri. Adapun sekolah tersebut yaitu SMAN Negeri 6 Yogyakarta, SMAN 8 Yogyakara, SMAN 11 Yogyakarta, SMA GAMA Yogyakarta dan SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Peneliti mewawancarai guru menggunakan daftar wawancara agar pertanyaan yang ditanyakan menjadi lebih sistematis. Tujuan dilakukannya wawancara adalah untuk mengetahui fakta serta permasalahan yang terjadi di lapangan terkait media pembelajaran serta sejauh

120 104 mana guru telah memanfaatkan media pembelajaran scrapbook dalam proses pembelajaran. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut peneliti kemudian mengembangkan produk media pembelajaran scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture. Setelah melakukan kegiatan wawancara/analisis kebutuhan dan informasi telah terkumpul maka peneliti melakukan desain produk scrapbook. Produk yang didesain menjadi produk awal. Adapun desaian produk terdiri dari cover,daftar pustaka, informasi terkait media, petunjuk penggunaan secara umum, isi dengan berbagai kegiatan variasi kegiatan picture and picture dan penilaian sesama teman. Pada setiap halaman sub materi dengan variasi kegitan picture and picture dilengkapi dengan petunjuk penggunaannya masing-masing. Cover yang berisi informasi terkait media yang meliputi judul buku/materi, kelas, semester, nama penulis dan identitas universitas. Cover buku juga buku juga dilengkapi dengan 4 gambar yang mewakili materi plantae. Cover dibuat semenarik mungkin agar peserta didik lebih termotivasi. Cover ini dinilai sangat bagus dan ditidak direvisi oleh validator. Isi buku terdiri dari daftar isi, KI, KD, indikator, tujuan pembelajaran, informasi terkait media, petunjuk penggunaan media secara umum, berbagai gambar dengan variasi picture and picture seperti menganalisis, mengurutkan, memasangkan, mengelompokkan dan mensintesa gambar. Media gambar atau foto bertujuan untuk menarik perhatian, memperjelas materi, mengilustrasikan fakta atau informasi yang mungkin akan lebih cepat jika menggunakan gambar gambar (Kustandi dan Sutjipto, 2011). Gambar yang terdapat dalam scrapbook

121 105 berdimensi 1 atau 2. Gambar yang berdimensi satu langsung dicetak pada halaman scrapbook dan adapula yang digunting secara terpisah untuk disusun sedemikian rupa misalnya pada kegiatan menyusun gambar sedangkan gambar yang berdimensi 2 dapat dibuka dengan berbagai cara sesuai dengan petunjuk pada tiap halaman. Media pembelajaran scrapbook yang dibuat oleh peneliti termasuk dalam media pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dimana dalam penggunaanya dikerjakan secara kelompok. Hal itu, sesuai dengan yang dikatakan oleh (Suprohatiningrum, 2016) bahwa pembelajaran kooperatif mengandalkan kerja sama antara siswa dalam kelompok, tiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dalam kelompok dan memperlajari materi itu sendiri. Anggota kelompok terdiri dari 3-5 orang agar kelompok lebih efektif. Scrapboook juga dilengkapi dengan instumen penilaian sesama teman yang memudahkan guru untuk menilai sikap kerja sama dan rasa ingin tahu setiap anggota kelompok. Peneliti juga merancang buku ringkasan materi plantae yang berisi materi plantae yang dilengkapi dengan gambar, dan peta konsep untuk mendukung scrapbook yang dapat menjadi sumber informasi materi plantae. Buku ringksan juga dapat menjadi pegangan guru dan dapat pula dibaca siswa sebelum mengerjakan soal yang ada pada scrapbook dan LKPD. Media scrapbook yang dikembangkan telah divalidasi oleh dua pakar media pembelajan dan dua guru biologi kelas X SMA. Terdapat 4 aspek yang divalidasi dalam pengembangan media pembelajaran scrapbook sebagai media

122 106 pembelajaran picture and picture yaitu aspek konten/isi,aspek cara penggunaan dan penyajian, aspek bahasa, dan aspek tampilan. Validasi produk dilakukan berdasarkan instrumen validasi yang telah dibuat oleh peneliti yang juga dilengkapi dengan rubrik penilaian. Dalam tahap validasi ada 4 aspek yang dinilai yaitu aspek konten/isi, cara penggunaan dan penyajian, bahasa dan tampilan. Adapun skor rata-rata yang diperoleh dari keempat validator yaitu 3, 45 dengan kriteria Sangat Baik keempat validator menyatakan media pembelajaran scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture layak dugunakan/diuji cobakan dengan revisi. Media scrapbook yang telah divalidasi selanjutnya direvisi berdasarkan saran dan komentar dari validator yang dapat dilihat pada kajian produk ahir. Scrapbook yang dibuat oleh peneliti memperhatikan beberapa karasteristik yang dapat menjadi acuan sesuai dengan dikatakan oleh Damayani (2017) yaitu harus berbentuk buku, tema sesuai tujuan pembelajaran, data pada scrapbook fokus pada pokok pembelajaran, tidak terlalu banyak hiasan karena tujuan utamanya adalah sebagai media pembelajaran. Dalam pengembangan media pembelajaran scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture peneliti menemukan beberapa kelebihan dan kekurangan scrapbook yang dibuat. Kelebihannya antara lain scrapbook memiliki bentuk yang menarik karena terdiri dari berbagai variasi warna, bentuk serta cara membuka dan menutup gambar yang berbeda beda, dapat digunakan berulang kali dan dapat memfasilitasi pembelajaran koopertif. Adapun kekurangannya adalah proses pembuatan yang cukup lama, untuk mendapatkan scrapbook yang

123 107 berkualitas maka diperlukan biaya yang cukup mahal untuk membeli bahan berkualitas yang diperlukan. Namun demilkian terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan tersebut antara lain waktu pembuatan scrapbook dipersipakan jauh-jauh hari, dan memilih bahan-bahan yang memiliki kualitas yang masih baik dengan harga terjangkau. F. Kendala/ Keterbatasan Dalam pengembangan produk media pembelajaran scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture pada materi plantae untuk kelas X SMA, peneliti mengalami beberapa kendala/keterbatasan. Adapun kendala tersebut adalah sebagai berikut: 1. Produk media pembelajaran yang dikembangkan hanya sampai pada tahap revisi produk/desain dan tidak dilakukan uji coba produk pada siswa kelompok kecil maupun kelompok besar karena keterbatasan waktu dan biaya. 2. Produk yang dikembangkan hanya sebatas dari hasil survei kebutuhan dari guru biologi di 5 sekolah menengah atas sehingga belum cukup mengatasi permasalahan yang ada. 3. Pengembangan produk terbatas hanya pada 1 bab materi di semester genap saja sehingga belum cukup membantu permasalahan yang ada. 4. Media belum memuat awetan tumbuhan atau herbarium yang dapat diamati siswa secara langsung 5. Variasi menampilkan kumpulan gambar masih terbatas.

124 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, kajian produk akhir dan pembahasan tentang pengembangan scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture pada materi plantae untuk SMA kelas X SMA, dapat disimpulka bahwa: 1. Pengembangan scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture pada materi plantae untuk kelas X SMA dikembangkan melalui 5 langkah yaitu potensi dan masalah, pengumpulan informasi, desain produk, validasi desain dan perbaikan desain. Dengan demikian terdapat 5 variasi kegiatan picture and picture pada media scrapbook meliputi kegiatan menganalisis gambar, memasangkan gambar, mengurutkan gambar, mengelompokkan gambar dan mensintesa gambar. 2. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan media pembelajaran melalui tahap validasi oleh dua pakar media pembelajaran dan dua guru biologi menunjukkan bahwa produk media scrapbook yang dikembangkan memiliki kualitas yang layak untuk digunakan dalam pembelajaran dengan rerata 3,45 dengan kagori Sangat Baik B. Saran Setelah peneliti melakukan mengembangan scrapbook sebagai media pembelajaran picture and picture pada materi plantae untuk kelas X SMA, maka 108

125 109 peneliti menuliskan saran untuk mendukung penelitian selanjutnya terkait media pembelajaran scrapbook sebagai berikut: 1. Melakukan tahap uji produk pada kelompok besar/ kecil yang melibatkan siswa sehingga produk layak dan berkualitas digunakan dan dapat diproduksi secara massal. 2. Melakukan wawancara lebih dari 5 guru biologi kelas X SMA di sekolah yang berbeda agar mendapat informasi yang lebih konkret 3. Mengembangkan produk scrapbook yang isinya lebih lebih dari satu bab. 4. Dalam media sebaiknya dapat ditambahkan herbarium sehingga siswa dapat mengamati bagian tumbuhan morfologi secara nyata. 5. Variasi dalam menampilkan kumpulan gambar lebih dikembangkan

126 110 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Arsyad, Azhar Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Arsyad, Azhar Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Dahmen, Corry Scrapbook Memorabilia: Safe and Unique Ways to Showcase Your Life's Memen. Diunduh dari: Lifes/dp/B0048BPFUC pada 9 Maret Dailor, Temmy Scrapbooking travel: 5 tips for collecting and including memorabilia on your pages. Diunduh dari: pada tanggal 9 Maret Damayanti, Maita Pengaruh Media Scrapbook (Buku Tempel) terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Keanekaragaman Rumah Adat di Indonesia Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Vol 5, No 3. Dani, Irfan Siklus Hidup Aurelia Aurita Secara berurutan. Diunduh dari: pada tanggal 9 Maret Dimasfan Jaring-Jaring Makanan. Diunduh dari : pada tanggal 9 Maret Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Firmansyah, Dhony Skema Daur Hidup Ubur-Ubur Aurelia Aurita. Diunduh dari: pada tanggal 9 Maret Hardiana, Iva Terampil Membuat 42 Kreasi Mahar Scrapbook. Jakarta: Pustaka Utama. Hodge, Debby Storytelling. Diunduh dari: pada tanggal 9 Maret Huda, Miftahul Coopertif Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajaran.

127 111 Jessie Tips On How to Scrapbook Like a Pro. Diunduh dari: pada tanggal 9 Maret 2019 Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Galia Indonesia. Meghan Poetry as Memory Keeping. Diunduh dari: tanggal 9 Maret Mulyadi, Tedi Perbedaan Tahap Polip dan Medusa. Diunduh dari: pada tanggal 9 Maret Munasaroh Metode Pembelajaran Picture and picture dan Aplikasinya. Diunduh dari: /metode-pembelajaran-kurtilas?page=all. pada 20 Ferbruari Muttaqiin, Khoirul Keanekaragaman Hayati Tingkat Spesies Kucing. Diunduh dari: pada tanggal 27 Maret Negara, Ken Pandu Contoh Keanekaragam Hayati Tingkat Ekosistem. Diunduh dari: pada tanggal 27 Maret Tws, Florist Macam-Macam Mawar Berdasarkan Warna dan Jumlahnya. Diunduh dari: pada tanggal 27 Maret Resita, Anggaini Pengertian Scrapbook. Diunduh dari: Diunduh pada Rabu 20 Februari Rosihah, I dan Aan S. P Pengembangan Media Pembelajaran Scrapbook Berbasis Konteks Budaya Banten Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Muallimunah: Jurnal Madrasah Ibtidaiya.Vol 4, No 1, Hal Sanjaya, W Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. Sari Liawati, P Pengembangan Media Scrapbook Dalam Pembelajaran Fisika Pada Materi Tata Surya., Universitas Islam Negeri Raden Intan Bandar Lampung.

128 112 Siregar, E dan Harini Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan RND. Bandung: Alfabeta. Suprijono, Agus Cooperative Learning Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Utama. Suprohatiningrum, Jamil Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Russ Media. Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Prigresif. Surabaya: Kencana. Wardhani, Setyo Wahyu Pengembangan Media Scrapbook pada Materi Pengelompokan Hewan untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar. Jurnal Sekolah (JS). Vol 2, No 2, Hal

129 113 Lampiran

130 114 Lampiran 1 SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Program Semester : Sekolah Menengah Atas (SMA) : Biologi : X/ IPA : Genap Tahun Ajaran :2018/2019 Kompetensi inti KI 1 KI 2 KI 3 KI 4 :Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin bertanggungjawab peduli (toleransi,gotong royong) santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya :Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni,budaya,terkait fenomena dan kejadian tampak mata :Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang pengetahuan/teori

131 Kompetensi Dasar Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongk an tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi Materi Pembelajaran Ciri-ciri umum plantae. Tumbuhan lumut. Tumbuhan paku. Tumbuhan biji (Spermatophyta) Manfaat dan peran tumbuhan dalam ekosistem, manfaat ekonomi, dan dampak turunnya keanekaragaman tumbuhan bagi ekosistem Kegiatan Pembelajaran Mengamati Diberikan media Scrapbook yang berisi beberapa soal dengan beberapa variasi kegiatan picture and picture Mencoba Mendiskusikan tentang penyelesaian soal dalam scrapbook meliputi ciri-ciri, reproduksi, klasifikasi peranan dari Plantae (Bryophyta, Pteridophyta, dan dan Spermatopyta Indikator Pencapaian Kompetensi Mengidentifikasi ciriciri kingkom plantae secara umum Menganalisis ciri-ciri morfologi dari Bryophyta Mengurutkan reproduksi dari Bryophyta Mengkasifikasikan Bryophyta berdasarkan ciri-ciri morfologinya Menganalisis ciri-ciri morfologi dari Pteridophyta Mengurutkan reproduksi dari Pteridophyta Mengkasifikasikan Pteridophyta berdasarkan ciri-ciri morfologinya Menganalisis ciri-ciri morfologi dari Penilaian Teknik Tes Non Tes Potopolio Presentasi Alokasi Sumber Belajar Waktu 8 JP Irnaningtyas Biologi untuk SMA/MA X Kurikulum Jakarta: Erlangga. Pratiwi D.A dkk Biologi untuk SMA/MA X Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga. Priadi Arif Dan Yanti Herlina Biologi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta. Yudhistira. Artikel ilmiah Buku Ringkasan Scrapbook materi plantae

132 Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis. Menanya Siswa menanya seputar materi kingdom plantae pada saat presentasi Mengkomunikasi kan Mempresentasik an ciri-ciri, reproduksi, klasifikasi peranan dari Plantae (Bryophyta, Pteridophyta, dan dan Spermatopyta Menjelaskan secara lisan mengenai ciriciri, reproduksi, klasifikasi peranan dari Plantae (Bryophyta, Pteridophyta, Spermatophyta Mengkasifikasikan spermatophyta berdasarkan ciri-ciri morfologi yang dimilki Menganalisis perbedaan ciri-ciri yang dimilki oleh tumbuhan dikotil dan monokotil Mempresentasikan hasil diskusi mengenai peranan plantae dalam berbagai aspek kehidupan

133 117 dan dan Spermatopyta Menalar Mendiskusikan tentang apa yang telah dipelajarinya dengan pemahaman sebelumnya dan penyelesaian soal menganalis dan mensintesa gambar

134 118 Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. IDENTITAS SEKOLAH Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : X/ 2 Materi : Plantae Sub Materi :Ciri-ciri Umum Plantae dan Lumut Alokasi Waktu : 8 JP x 45 menit B. KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 KI 3 KI 4 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin bertanggungjawab peduli (toleransi,gotong royong) santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni,budaya,terkait fenomena dan kejadian tampak mata Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang pengetahuan/teori C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR No Kompetensi Dasar 3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis.

135 Indikator Mengidentifikasi ciri-ciri kingdom plantae secara umum Menganalisis ciri-ciri morfologi dari Bryophyta Mengurutkan reproduksi dari Bryophyta Mengkasifikasikan Bryophyta berdasarkan ciri-ciri morfologinya Mempresentasikan hasil diskusi mengenai peranan plantae dalam kehidupan D. TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, metode diskusi, tanya jawab, siswa dapat mengidentifikasi ciri umum dari plantae, menganalisis ciri-ciri morfologi dari Bryophyta, mengklasifikasikan Bryopyta berdasakan ciri-ciri morfologi yang dimiliki. Selain itu, siswa dapat menunjukkan sikap jujur, teliti,rasa ingin tahu, percaya diri dan kerjasama selama pembelajaran. E. MATERI PEMBELAJARAN Faktual : Peranan lumut dalam kehidupan manusia Konseptual : Ciri-ciri plantae secara umum, Klasifikasi Lumut Prosedural : Siklus hidup lumut (Reproduksi) F. PENDEKATAN,MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan :Saintifik Model :Pembelajaran Kooperatif tipe picture and picture dengan scrapbook Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Tugas dan Cermah G. MEDIA PEMBELAJARAN Media : Scrapbook picture and picture

136 120 H. SUMBER BELAJAR Irnaningtyas Biologi untuk SMA/MA X Kurikulum Jakarta: Erlangga. Pratiwi D.A Biologi untuk SMA/MA X Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga. Priadi Arif dan Yanti Herlina Biologi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta. Yudhistira. Buku Ringkasan Scrapbook materi plantae I. LANGKAH-LANGKAH Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik Pendahuluan (10 Menit) a. Apresepsi -Siswa diberikan pertanyaan terkait konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya dengan menampilkan gambar jamur dan Mengkomunikasikan lumut -Guru bertanya manakah diantara kedua gambar tersebut yang termasuk plantae? b. Motivasi - Siswa diberikan pertanyaan lagi sebagai pengantar masuknya materi - Apakah yang membedakan lumut dan jamur? Mengapa lumut digolongkan kedalam plantae? Mengkomunikasikan - Kelompok tumbuhan apa saja yang kalian ketahui selain lumut? -Siswa diingatakan untuk membaca buku terkait materi yang akan dibahas c. Orientasi Present goals and set -Guru menyampaikan garis-garis besar materi yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran materi yang akan

137 121 Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik dibahas antara lain ciri umum tumbuhan dan Bryophyta d. Mengorganisa si Kegiatan Inti (65 Menit) Tahap Penutup(15 Menit) Organize students into learning teams -Siswa diminta untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang dengan cara berhitung dan duduk berdasarkan kelompoknya -Scrapbook dan LKPD dibagikan kepada siswa -Guru menghimbau siswa untuk membuka media scrapbook sesuai dengan petunjuk yang ada - Siswa diminta mengamati setiap gambar pada scrapbook dan menjawab soal secara berkelompok sesuai dengan variasi kegiatan picture and picture - Soal yang didapatkan antara lain menyangkut ciri-ciri umum kingdom plantae, reproduksi, klasifikasi dan peranan lumut dalam kehidupan manusia Assist team work and study - Kelompok yang kesulitan akan diarahkan dan dibantu guru (kegiatan siswa akan dipantau guru saat berkeliling mengamati setiap kelompok) - Siswa memunculkan pertanyaan terkait gambar yang diamati dan soal yang dikerjakan oleh masingmasing anggota kelompok (Critical thinking) -Perwakilan dari tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain dipandu untuk menanggapi atau memberikan pertanyaan (Comunicative) -Siswa diminta untuk merangkum hal-hal penting yang telah dipelajari Mencoba, Menalar Mengkomunikasikan

138 122 Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik a.merangkum - Siswa diminta untuk Mencoba, Menalar menyimpulkan materi yang telah dipelajari (Critical thinking), (Creative) Test on the materials Menalar b. Evaluasi -Siswa diberikan pertanyaan terkait materi yang telah dipelajari dan siswa menanggapi secara lisan Provide recognition -Guru memberikan pujian atas kerja keras siswa pada saat mengikuti pembelajaran -Siswa diminta untuk Mengkomunikasikan c. Refleksi mengungkapkan perasaan dan manfaat yang diperoleh setelah memperlajari materi ciri-ciri kingdom Plantae dan Bryophyta Creative,Comunicative)) d. Tindak Lanjut - Siswa diminta untuk membaca buku/ sumber lain tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu Pteridophyta

139 123 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. IDENTITAS SEKOLAH Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : X/ 2 Materi : Plantae Sub Materi :Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Alokasi Waktu : 8 JP x 45 Menit B. KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 KI 3 KI 4 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin bertanggungjawab peduli (toleransi,gotong royong) santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni,budaya,terkait fenomena dan kejadian tampak mata Mencoba mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang pengetahuan/teori C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR No Kompetensi Dasar 3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi 4.7 Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis. Indikator Menganalisis ciri-ciri morfologi dari Pteridophyta

140 Mengurutkan reproduksi dari Pteridophyta Mengklasifikasikan Pteridophyta berdasarkan ciri morfologinya Mempresentasikan hasil diskusi mengenai peranan plantae dalam kehidupan D. TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, metode diskusi, tanya jawab, siswa dapat Menganalisis ciri-ciri morfologi dari Pteridophyta, mengurutkan reproduksi dari Pteridophyta mengklasifikasikan Pteridophyta berdasarkan ciri morfologinya divisi dan mempresentasikan peranan Pteridopyta dalam kehidupan manusia. Selain itu, siswa dapat menunjukkan sikap teliti, kritis, rasa ingin tahu, percaya diri dan kerjasama selama pembelajaran. E. MATERI PEMBELAJARAN Faktual : Peranan Pteridophyta dalam kehidupan manusia Konseptual : Ciri-ciri Pteridopyta dan klasifikasi Pteridophyta Prosedural : Reproduksi dan metagenesis Pteridopyta F. PENDEKATAN,MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Saintifik Model : Pembelajaran Kooperatif tipe picture and picture dengan scrapbook dan talking bottle Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Tugas dan Ceramah G. MEDIA PEMBELAJARAN Media : Scrapbook picture and picture

141 125 H. SUMBER PEMBELAJAR Irnaningtyas Biologi untuk SMA/MA X Kurikulum Jakarta: Erlangga. Pratiwi D.A Biologi untuk SMA/MA X Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga. Priadi Arif dan Yanti Herlina Biologi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta. Yudhistira. Buku Ringkasan Scrapbook materi plantae I. LANGKAH PEMBELAJARAN Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik Pendahuluan (10 Menit) a. Apresepsi -Siswa diberikan pertanyaan terkait materi yang dipelajari pada pertemuan yaitu materi mengenai lumut yaitu ciri-ciri dari lumut Mengkomunikasikan b. Motivasi - Siswa diberikan pertanyaan lagi sebagai pengantar masuknya materi dengan menampilkan gambar lumut dan paku - Apakah kedua gambar tersebut dapat dikelompokkan dalam kelompok yang sama? Jika tidak apa yang memberdakannya? - Siswa diingatkan lagi untuk membaca buku terkait materi yang akan dibahas Mengkomunikasikan c. Orientasi Present goals and set -Guru menyampaikan garisgaris besar materi yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran materi yang akan dibahas

142 126 Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik d. Mengorganisasi Organize students into learning teams -Siswa diminta untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang dengan cara berhitung dan duduk berdasarkan kelompoknya Kegiatan Inti (60 Menit) -Scrapbook dan LKPD dibagikan kepada siswa -Guru menghimbau siswa untuk membuka media scrapbook sesuai dengan petunjuk yang ada - Siswa diminta mengamati setiap gambar pada scrapbook dan menjawab soal secara berkelompok sesuai dengan variasi kegiatan picture and picture - Soal yang didapatkan antara lain menyangkut ciri-ciri umum pteridophyta, reproduksi, klasifikasi dan peranan lumut dalam kehidupan manusia Assist team work and study - Kelompok yang kesulitan akan diarahkan dan dibantu guru (kegiatan siswa akan dipantau guru saat berkeliling mengamati setiap kelompok) - Siswa memunculkan pertanyaan terkait gambar yang diamati dan soal yang dikerjakan oleh masingmasing anggota kelompok (Critical thinking) -Setelah diskusi selesai guru memutarkan musik dan Mencoba, Menalar,

143 127 Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik mengadakan talking botle saat musik berhenti siswa Mengkomunikasikan yang mendapat botol akan mempresentasikan hasil jawaban pada LKPD (setiap nomor) (Comunicative) Tahap Penutup (20 Menit) a. Merangkum -Siswa diminta untuk merangkum hal-hal penting yang telah dipelajari - Siswa diminta untuk menyimpulkan materi yang Mencoba, Menalar telah dipelajari Critical thinking), (Creative) b. Evaluasi Test on the materials -Siswa diberikan post tes berupa soal pilihan ganda dan Menalar essay yang dikerjakan secara individu Provide recognition -Guru memberikan pujian atas kerja keras siswa pada saat mengikuti pembelajaran c. Refleksi -Siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan manfaat yang diperoleh setelah memperlajari materi Pteridophyta Creative,Comunicative)) Mengkomunikasikan d. Tindak Lanjut - Siswa diminta untuk membaca buku/ sumber lain tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu Spermatophyta

144 128 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. IDENTITAS SEKOLAH Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : X/ 2 Materi Sub Materi Alokasi Waktu B. KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 KI 3 KI 4 : Plantae :Spermatophyta (Ciri Spermatophyta dan Gymnospermae) : 8 JP x 45 Menit Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin bertanggungjawab peduli (toleransi,gotong royong) santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni,budaya,terkait fenomena dan kejadian tampak mata Mencoba mengoloah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang pengetahuan/teori C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR No Kompetensi Dasar Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis. Indikator Mengkasifikasikan Spermatophyta berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya Mempresentasikan hasil diskusi mengenai peranan plantae dalam kehidupan

145 129 D. TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, metode diskusi, tanya jawab, siswa dapat mengklasifikasikan spermatophyta berdasarkan ciri-cirinya yang dimiki. Selain itu, siswa dapat menunjukkan sikap teliti, kritis, rasa ingin tahu, percaya diri dan kerjasama selama pembelajaran. E. MATERI PEMBELAJARAN Faktual : Peranan Spermatophyta dalam kehidupan manusia Konseptual : Ciri-ciri Spermatophyta dan klasifikasi Spermatophyta dan Gymnospermae Prosedural : Reproduksi dari Spermatophyta F. PENDEKATAN,MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Saintifik Model : Pembelajaran Kooperatif tipe picture and picture dengan scrapbook Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Tugas dan Ceramah G. MEDIA PEMBELAJARAN Media : Scrapbook picture and picture H. SUMBER PEMBELAJAR Irnaningtyas Biologi untuk SMA/MA X Kurikulum Jakarta: Erlangga. Pratiwi D.A Biologi untuk SMA/MA X Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga. Priadi Arif dan Yanti Herlina Biologi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta. Yudhistira. Buku Ringkasan Scrapbook materi plantae

146 130 I. LANGKAH PEMBELAJARAN Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik Pendahuluan (10 Menit) a. Apresepsi -Siswa diberikan pertanyaan terkait materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya - Guru bertanya? Mengkomunikasikan - Ada yang masih ingat kingdom plantae terdiri atas apa saja bagaimana ciricirinya? b. Motivasi - Siswa diberikan pertanyaan lagi sebagai pengantar masuknya materi - Apa ciri khas yang dimilki oleh spermatopyta yang tidak Mengkomunikasikan dimiliki oleh Bryophyta dan Pteridophyta? -Tumbuhan spermatopyta dikelompokkan menjadi 2 divisi berdasarkan apa? Dan apa saja divisi tersebut? - Siswa diingatkan lagi untuk membaca buku terkait materi yang akan dibahas c. Orientasi Present goals and set -Guru menyampaikan garisgaris besar materi yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran materi yang akan dibahas yaitu meliputi ciri-ciri umum dari spermatophyta dan Gymnospermae d. Mengorganisasi Organize students into learning teams -Siswa diminta untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang dengan cara berhitung dan duduk berdasarkan kelompoknya

147 131 Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik Kegiatan Inti (60 Menit) -Scrapbook dan LKPD dibagikan kepada siswa -Guru menghimbau siswa untuk membuka media scrapbook sesuai dengan petunjuk yang ada - Siswa diminta mengamati setiap gambar pada scrapbook dan menjawab soal secara berkelompok sesuai dengan variasi kegiatan picture and picture - Soal yang didapatkan antara lain menyangkut ciri-ciri umum spermatophyta reproduksi, klasifikasi dan peranan Gymnospermae dalam kehidupan manusia Assist team work and study - Kelompok yang kesulitan akan diarahkan dan dibantu guru (kegiatan siswa akan dipantau guru saat berkeliling mengamati setiap kelompok) - Siswa memunculkan pertanyaan terkait gambar yang diamati dan soal yang dikerjakan oleh masing-masing anggota kelompok (Critical thinking) -Setelah diskusi selesai perwakilan anggota kelompok mempresentasikan hasil disikusinya dan guru mempersilahkan siswa untuk bertanya selain itu, guru juga mengklarifikasi jawaban siswa. (Comunicative) Mencoba, Menalar, Mengkomunikasikan

148 132 Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik Tahap Penutup (15 Menit) a. Merangkum -Siswa diminta untuk merangkum hal-hal penting yang telah dipelajari - Siswa diminta untuk menyimpulkan materi yang Mencoba, Menalar telah dipelajari Critical thinking), (Creative) Test on the materials Menalar b. Evaluasi -Siswa diberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan itu dan kemudian dijawab siswa secara lisan dan bergantian Provide recognition -Guru memberikan pujian atas kerja keras siswa pada saat mengikuti pembelajaran dan menghimbau siswa untuk menepuk pundak teman sebangku dan mengatakan kamu hebat hari ini -Siswa diminta untuk Mengkomunikasikan c. Refleksi mengungkapkan perasaan dan manfaat yang diperoleh setelah memperlajari materi Gymnospermae Creative,Comunicative)) d. Tindak Lanjut - Siswa diminta untuk membaca buku/ sumber lain tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu Angiospermae

149 133 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. IDENTITAS SEKOLAH Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : X/ 2 Materi : Plantae Sub Materi :Ciri-Ciri Umum Spermatophyta dan Angiospermae Alokasi Waktu : 8JP x 45 Menit B. KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 KI 3 KI 4 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin bertanggungjawab peduli (toleransi,gotong royong) santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni,budaya,terkait fenomena dan kejadian tampak mata Mencoba mengoloah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang pengetahuan/teori C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR No 3.7 Kompetensi Dasar Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi 4.7 Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis.

150 Indikator Menganalisis perbedaan ciri-ciri yang dimiliki oleh tumbuhan dikotil dan monokotil Mempresentasikan hasil diskusi mengenai peranan plantae dalam kehidupan D. TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, metode diskusi, tanya jawab, siswa dapat menganalisis perbedaan ciri-ciri yang dimiliki oleh tumbuhan dikotil dan monokotil. Selain itu, siswa dapat menunjukkan sikap teliti, kritis, rasa ingin tahu, percaya diri dan kerjasama selama pembelajaran. E. MATERI PEMBELAJARAN Faktual : Peranan Angiospermae dalam kehidupan manusia Konseptual : Ciri-ciri Angiospermae dan klasifikasi Angiospermae Prosedural : Reproduksi dari Angiospermae F. PENDEKATAN,MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Saintifik Model : Pembelajaran Kooperatif tipe picture and picture dengan scrapbook Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Tugas dan Ceramah G. MEDIA PEMBELAJARAN Media : Scrapbook picture and picture H. SUMBER PEMBELAJAR Irnaningtyas Biologi untuk SMA/MA X Kurikulum Jakarta: Erlangga. Pratiwi D.A Biologi untuk SMA/MA X Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.

151 135 Priadi Arif dan Yanti Herlina Biologi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta. Yudhistira. Buku Ringkasan Scrapbook materi plantae I. LANGKAH PEMBELAJARAN Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik Pendahuluan (10 Menit) a. Apresepsi -Siswa diberikan pertanyaan terkait materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya - Guru bertanya? Mengkomunikasikan - Coba sebutkan ciri-ciri dari Spermatopyta yang membedakannya dengan Bryophyta dan Pteridophyta? - Spermatophyta dibedakan menjadi 2 divisi dan? b. Motivasi - Siswa diberikan pertanyaan lagi sebagai pengantar masuknya materi - Apa yang membedakan anatara Gymnospermae dan Mengkomunikasikan Angiospermae? - Siswa diingatkan lagi untuk membaca buku terkait materi yang akan dibahas c. Orientasi Present goals and set -Guru menyampaikan garisgaris besar materi yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran materi yang akan dibahas yaitu meliputi ciri-ciri angiospermae, reproduksi,klasifikasi dan pernananya

152 136 Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik d. Mengorganisasi Organize students into learning teams -Siswa diminta untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang dengan cara berhitung dan duduk berdasarkan kelompoknya Kegiatan Inti (15 Menit) -Scrapbook dan LKPD dibagikan kepada siswa -Guru menghimbau siswa untuk membuka media scrapbook sesuai dengan petunjuk yang ada - Siswa diminta mengamati setiap gambar pada scrapbook dan menjawab soal secara berkelompok sesuai dengan variasi kegiatan picture and picture - Soal yang didapatkan antara lain menyangkut ciri-ciri umum Angiospermae, reproduksi, klasifikasi dan peranan Angisopermae dalam kehidupan manusia Assist team work and study - Kelompok yang kesulitan akan diarahkan dan dibantu guru (kegiatan siswa akan dipantau guru saat berkeliling mengamati setiap kelompok) - Siswa memunculkan pertanyaan terkait gambar yang diamati dan soal yang dikerjakan oleh masing-masing anggota kelompok (Critical thinking) -Setelah diskusi selesai perwakilan anggota kelompok Mencoba, Menalar, Mengkomunikasikan

153 137 Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik mempresentasikan hasil disikusinya dan guru mempersilahkan siswa untuk bertanya selain itu, guru juga mengklarifikasi jawaban siswa. (Comunicative) -Setelah kegiatan presentasi selesai guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu yang liriknya diganti dengan materi angisopermae Tahap Penutup a. Merangkum b. Evaluasi c. Refleksi -Siswa diminta untuk merangkum hal-hal penting yang telah dipelajari - Siswa diminta untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari Critical thinking), (Creative) Test on the materials -Siswa diberikan beberapa pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan itu dan kemudian dijawab siswa secara lisan dan bergantian Provide recognition -Guru memberikan pujian atas kerja keras siswa pada saat mengikuti pembelajaran dan menghimbau siswa untuk menepuk pundak teman sebangku dan mengatakan kamu hebat hari ini -Siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan manfaat yang diperoleh setelah memperlajari materi Angiospermae Creative,Comunicative)) Mencoba, Menalar Menalar Mengkomunikasikan

154 138 Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik d. Tindak Lanjut - Siswa diminta untuk membuat maid map tentang kingdom plantae dan dikumpulkan sebelum ulangan harian pada pertemuan berikutnya.

155 139 Lampiran 3 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1 JUDUL : CIRI-CIRI KINGDOM PLANTAE DAN MATERI LUMUT Nama Anggota : Kelas : TUJUAN: 1. Melalui kegiatan diskusi dalam menyelesaiakan soal dalam media pembelajaran scrapbook peserta didik diharapkan mampu, mengidentifikasi ciri-ciri kingkom plantae secara umum, Menganalisis ciri-ciri morfologi dari Bryophyta, mengkasifikasikan Bryophyta berdasarkan ciri-cirinya, mengurutkan reproduksi (siklus hidup) Bryophyta dan mempresentasikan hasil diskusi pengerjaan LKPD. 2. Selama melakukan kegiatan pembelajaran siswa mampu menunjukkan sikap ilmiah teliti dan rasa ingin tahu selain itu memunculkan sikap sosial yakni kerja sama dalam kelompok TATA CARA 1. Duduklah berdasarkan kelompok yang telah ditentukan 2. Isilah nama anggota kelompok yang ada di pojok kanan atas 3. Silahkan perhatikan penjelasan dari guru 4. Bukalah scrapbook sesuai dengan petunjuk yang ada 5. Kerjakanlah perintah pada scrapbook sesuai dengan petunjuk yang ada

156 Persamaan Gambar A,B dan C Perbedaan Gambar AB dan C (Gambar pada media scrapbook halaman 5) 2. Sebutkan 5 ciri-ciri dari kingdom plantae secara umum! 1) 2) 3) 4) 5) 3. Berdasarkan gambar yang kamu amati pada media scrapbook coba sebutkan 4 ciri-ciri yang dimilki oleh Byrophyta! (Gambar pada media scrapbook halaman 6) 4. Jelaskan masing-masing fungsi dari: Seta= Stolon= Rizoid= Gametofit= Sporofit= Daun= Batang= (Gambar pada media scrapbook halaman 7) 5. Apa saja nama kelas dari Bryopyta? Sebutkan 3 ciri dari dari masing-masing kelas!.,.dan

157 141 Perbedaanya:.. (Gambar pada media scrapbook halaman 8) 6. Urutkanlah reproduksi lumut dengan benar dengan cara memberikan tanda panah pada gambar dan keterangan Kemudian jelaskan siklus metagenesis bryophyta! (Gunakan bagan untuk dapat memudahkan mu) (Gambar pada scrapbook halaman 9) 7. Tuliskan minimal 3 peranan lumut dalam kehidupan manusia sesuai pada gambar scrapbook? (Gambar pada scrapbook halaman 10 )

158 142 Lampiran 4 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2 JUDUL : PTERIDOPHYTA Nama Anggota : Kelas : TUJUAN: 1. Melalui kegiatan diskusi dalam menyelesaiakan soal dalam media pembelajaran scrapbook peserta didik diharapkan mampu, menganalisis ciri-ciri morfologi dari Pteridophyta, mengurutkan reproduksi dari Pteridophyta mengklasifikasikan Pteridophyta berdasarkan ciri morfologi yang dimilikinya dan mempresentasikan peranan Pteridopyta dalam kehidupan manusia. 2. Selama melakukan kegiatan pembelajaran siswa mampu menunjukkan sikap ilmiah teliti dan rasa ingin tahu selain itu memunculkan sikap sosial yakni kerja sama dalam kelompok TATA CARA 1) Duduklah berdasarkan kelompok yang telah ditentukan 2) Isilah nama anggota kelompok yang ada di pojok kanan atas 3) Silahkan perhatikan penjelasan dari guru 4) Bukalah scrapbook sesuai dengan petunjuk yang ada 5) Kerjakanlah perintah pada scrapbook sesuai dengan petunjuk yang ada 1. Gambar tumbuhan pada scrapbook adalah Sebutkan 4 Ciri-ciri dari gambar tersebut..

159 (Gambar pada media scrapbook halaman 11) 2. Yang membedakan antara tumbuhan lumut dan paku adalah.. 3. Nama bagian-bagian lumut a) b) c) d) (Gambar pada media scrapbook halaman 12) 4. Sebutkan 3 ciri-ciri dari masing-masing subdivisi dari Pteridopyta 5. Nama-nama kelas pada tumbuhan paku sesuai pada gambar dalam scrapbook adalah: (Gambar pada media scrapbook halaman 14)

160 Urutkanlah gambar-gambar siklus hidup tanaman paku homospora dibawah ini dengan cara memberi nomor urut dan memberi keterangan pada setiap gambar! (Gambar pada media scrapbook halaman 13) 7. Gambarkalah skema pergiliran keturunan (metagenesis) pada paku homospora dan jelaskan secara singkat 8. Tuliskan minimal 3 peranan Pteridopyta beserta contoh spesiesnya? a. b. c. (Gambar pada media scrapbook halaman (15)

161 145 Lampiran 5 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 3 JUDUL : CIRI-CIRI UMUM SPERMATOPYTA DAN GYMNOSPERMAE Nama Anggota : Kelas : TUJUAN: 1. Melalui kegiatan diskusi dalam menyelesaiakan soal dalam media pembelajaran scrapbook peserta didik diharapkan mampu, menganalisis ciriciri morfologi dari Spermatophyta dan Gymnospermae, mengurutkan reproduksi dari Gymnospermae mengklasifikasikan Gymnospermae ke dalam empat kelas dan mempresentasikan peranan Gymnospermae dalam kehidupan manusia. 2. Selama melakukan kegiatan pembelajaran siswa mampu menunjukkan sikap ilmiah teliti dan rasa ingin tahu selain itu memunculkan sikap sosial yakni kerja sama dalam kelompok TATA CARA 1) Duduklah berdasarkan kelompok yang telah ditentukan 2) Isilah nama anggota kelompok yang ada di pojok kanan atas 3) Silahkan perhatikan penjelasan dari guru 4) Bukalah scrapbook sesuai dengan petunjuk yang ada 5) Kerjakanlah perintah pada scrapbook sesuai dengan petunjuk yang ada 1. Gambar Persamaan gambar= Perbedaan gambar=

162 146 Kesimpulan dari gambar A dan B (Gambar pada media scrapbook halaman 16) 2. Sebutkan 3 ciri-ciri dari spermatopytha Spermatopytha dibagi menjadi 2 divisi yakni (1), dan(2) berdasarkan Penjelasan (1) (2) 4. Sebutkan ciri-ciri 3 yang dimilki oleh Gymnospermae (1) (2) (3) 5. Jelaskan secara singkat siklus hidup gymnospermae 6. Sebutkan 4 kelas dari Gymnospermae dengan masing-masing 1 contoh

163 Sebutkan 3 manfaat dari gymnospermae dengan masing-masing contohnya (1) (2) (3) (Gambar pada scrapbook halaman 18)

164 148 Lampiran 6 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 4 JUDUL : ANGIOSPERMAE Nama Anggota : Kelas : TUJUAN: 1) Melalui kegiatan diskusi dalam menyelesaiakan soal dalam media pembelajaran scrapbook peserta didik diharapkan mampu, menganalisis ciri-ciri morfologi dari Angiospermae, mengurutkan reproduksi, Angiospermae mengklasifikasikan Angiospermae ke dalam dua kelas dan mempresentasikan peranan Angiospermae dalam kehidupan manusia. 2) Selama melakukan kegiatan pembelajaran siswa mampu menunjukkan sikap ilmiah teliti dan rasa ingin tahu selain itu memunculkan sikap sosial yakni kerja sama dalam kelompok TATA CARA 1) Duduklah berdasarkan kelompok yang telah ditentukan 2) Isilah nama anggota kelompok yang ada di pojok kanan atas 3) Silahkan perhatikan penjelasan dari guru 4) Bukalah scrapbook sesuai dengan petunjuk yang ada 5) Kerjakanlah perintah pada scrapbook sesuai dengan petunjuk yang ada

165 Sebutkan 4 ciri khusus yang dimilki oleh angiospermae (1) (2) (3) (4) 2. Jelaskan siklus hidup dari angiospermae 3. Tabel perbedaan Ciri-ciri Dikotil dan Monokotil No Pembeda Dikotil Monokotil 1 Akar 2 Batang 3 Kambium 4 Keping Biji 5 Berkas Vaskuler 6 Bunga 7 Daun 8 Contoh (Gambar pada scrapbook halaman 17) 4. Sebutkan peranan menguntungkan dan merugikan angiospermae bagi kehidupan manusia!

166 150 Lampiran 7 PANDUAN SKORING LKPD 1 No Soal Indikator Skor 1 Persamaan Gambar A,B dan C Perbedaan Gambar AB dan 1. Sama-sama kingdom plantae 2. A= Bryopyta 3. B= Pteridophyta 4.C= Spermatophyta Total 4 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar Sebutkan 5 ciri-ciri dari kingdom plantae secara umum! 1. Eukarotik 2. Multiseluler 3.Berdinding sel dan mengandung selulosa 4. Memilki klorofil dapat berfotosintesis 5. Memilki akar, batang dan daun 3. Berdasarkan gambar yang kamu amati pada media scrapbook coba sebutkan 4 ciri-ciri yang dimilki oleh Byropyta! 1. Peralihan antara Thallophyta atau tumbuhan bertalus dan tumbuhan berkormus 2.Tidak memilki pembuluh angkut 3. Mengalami metagenesis 4.Generasi gametofit lebih dominan 5. Menghasilkan spora 6. Hanya mengalami pertumbuhan memanjang 4. Jelaskan masing-masing fungsi dari: Seta, Stolon, Rizoid, Gametofit, Sporofit, Daun, Batang 1. Seta= Penopang sporangium 2. Stolon= Alat reproduksi vegetative (aseksual) 3. Rizoid= Merupakan akar sederhana yang berfungsi untuk menyerap air dan garam mineral dan melekat pada substrat 4. Gametofit= Bentuk tumbuhan lumut yang berwarna hijau seperti lembaran yang berfungsi menghasilkan gamet 5. Sporofit= Bentuk tumbuhan lumut Total 5 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar Total 6 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar Total 7 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar

167 151 No Soal Indikator Skor yang menghasilkan spora 6. Daun= Menghasilkan klorofil 7. Batang= Terdapat titik tumbuh yang berfungsi untuk pertumbuhan lumut atau pemanjangan lumut. 5 Lumut di klasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu..,.. dan (1) Hepaticopsida (2) Anthocerotopsida (3) Bryopsida Ciri-ciri Hepaticopsida (4) Merupakan tumbuhan talus dengan tubuh berbentuk lembaran, pipih dan berlobus. (5)Pada umumnya tidak berdaun namun ada pula yang berdaun misalnya Jungermannia. (6)Lumut hati tumbuh mendapatar dan melekat pada substrat menggunakan rizoid. ( 7)Marchantia polymorpha dan Riccardia indica. Ciri-ciri Anthocerotopsida (8) Berbentuk seperti lumut hati tetapi sporofitnya berbentuk kapsul memanjang seperti tanduk dan mengandung kultikula. (9)Sporofit tumbuh pada cawan arkegonium. Setelah sporofit masak bagian ujungnya bagian ujungnya akan terbelah dua. (10) Sporogonium memiliki benangbenang eleter yang mengatur pengeluaran spora dan kapsulnya terdapat stomata. (11) Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros punctatus dan Phaeoceros laevis. Ciri-Ciri Bryopsida (12) Merupakan lumut sejati. (13) Daun berukuran kecil dan tersebar di sekeliling batang (14) Contoh dari lumut daun adalah Polytrichum commune dan Spaghnum squarrosum. Total 14 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar 28 2

168 152 No Soal Indikator Skor 6. Urutkanlah reproduksi lumut dengan benar dengan cara memberikan tanda panah pada gambar kemudian jelaskan! Urutan benar meliputi: (1) Spora berkromosom (n) yang jatuh pada habitat yang sesuai akan berkecambah, membelah secara mitosis dan tumbuh menjadi protonema yang haploid (n) (2) Protenema akan tumbuh menjadi gametofit (tumbuhan lumut jantan) dan betina haploid (n) (3) tumbuhan lumut yang sudah dewasa akan membentuk alat kelamin jantan (anteridum) dan alat kelamin betina (arkegonium). (4)Anteridium menghasilkan spermatozoid berflagel yang berkromosom haploid (n). Ovum memproduksi zat gula dan protein yang merangsang oergerakan spermatozoid menuju ovom. Pergeragan spermatozoid disebut kemotaksis. (5)Fertilisasi ovum oleh spermatozoid menghasilkan zigot yang berkromosom diploid (2n) (6) Zigot mengalami pembelahan secara mitosis dan tumbuh menjadi embrio (2n) (7) Embrio tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n) (8) Sprofit akan membentuk sporangium (2n) yang memiliki kotak spora (sporangium) (9) Di dalam kotak spora terdapat sel induk spora diploid (2n) dan menghasilkan spora-spora yang haploid. Total 9 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar 25 2,7 7 Tuliskan minimal 3 peranan lumut dalam kehidupan manusia 1.Dimanfaatkan seperti obat hepatitis misalnya Marchantia polimorpha Total 4 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar 10 2,5

169 153 No Soal Indikator Skor 2. Dimanfaatkan sebagai bahan pembalut dan bahan bakar misalnya Sphagnum 3. Berfungsi menahan erosi, menyerap air dan menyediakan sumber air pada saat musim kemarau 4. Berperan menyediakan oksigen untuk lingkungannya. Nilai siswa = Jumlah skor yang diperoleh X 100 Skor maksimal Kriteria Penilaian : Nilai X > 80 Kriteria A = Baik Sekali 66 < X < 79 B = Baik 56 < X < 65 C = Cukup 50 < X < 55 D = Kurang X < 50 E = Kurang sekali Lampiran 8 PANDUAN SKORING LKPD 2 No Soal Indikator Skor 1 Gambar tumbuhan pada scrapbook adalah sebutkan 4 ciri-ciri gambar: (1)Pteridopyta (2) Memiliki bentuk tubuh kormus (3) Memilki pembuluh angkut (3) Mengalami metagenesis (4)Generasi sporofit lebih dominan (5) Daun muda menggulung (6)Batang bercabang (7) batang tidak memilki rambut halus (8)Tumbuh ditempat yang lembab Total 4 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar 8 2

170 154 No Soal Indikator Skor 2 Yang membedakan antara tumbuhan Bryophyta dan Pteridophyta adalah.. (1)Bentuk tubuh bryophyta peralihan antara talus dan kormus sedangkan pteridophyta kormus (sudah memiliki akar batang dan daun sejati) (2) Bryophyta tidak memilki pembuluh angkut sedangkan pteridophyta ada (3) Pertumbuhan dominan pada Bryophyta adalah pada generasi gametofit sedangkan pada Pteridophyta pada generasi saprofit. Total 3 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar Sebutkan 3 ciri-ciri dari masing-masing subdivisi dari pteridophyta Psilopsida Merupakan paku primitif yang sebagian anggotanya sudah ditemukan sebagai fosil Struktur tubuhnya masih sederhana dengan tinggi (30 cm- 1m) Sprofit (2n) pada umumnya tidak memiliki akar dan daun sejati tetapi memiliki rizom yang dikelilingi rhizoid. Memiliki daun dengan ukuran yang kecil (mikrofil) dan berbentuk seperti sisik. Lycopsida Batang berbentuk seperti kawat Pada ujung cabang-cabang terdapat sporofil dengan struktur bentuk gada (strobilus) yang mengandung sporangium. Sporangium menghasilkam spora. Gametofit(n) berukuran kecil dan tidak berklorofil sehingga zat organic diperoleh dengan bersimbiosis dengan jamur. Gametofit ada yang menghasilkan dua jenis alat kelamin (biseksual) dan ada pula yang yang menghasilkan dua jenis alat kelamin. Shenopsida Memiliki percabangan batang yang khas berbentuk ulir atau lingkaran Total 12 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar 24 2

171 155 No Soal Indikator Skor menyerupai ekor kuda. Disebut sebagai paku peralihan Sering tumbuh pada tempat berpasir Sprofitnya berdaun kecil (mikrofil) atau berbentuk sisik warnanya agak trasparan dan tersusun melingkar pada batang. Batangnya berongga dan beruasruas Pteropsida Memiliki akar batang dan daun. Ukuran batang bervariasiada yang kecil dan ada pula yang kecil seperti pohon Batangnya berada dipermukaan tanaheeropsida (rizom) Daunnya lebih besar dari pada jenis tumbuhan paku lainnya. Daun berbentuk lembaran berukuran besar (makrofil) dan majemuk (terbagi menjadi beberapa lembaran) dengan tulang daun bercabangcabang. Daun yang masih muda menggulung Memiliki sporofil yang (daun yang menghasilkan spora) dan tropofil (daun untuk fotosintsis dan tidak menghasilkan spora) Pada sporofil terdapat sporangium yang berkumpul di dalam sorus di bawah permukaan daun Pada Pteropsida yang hidup di air sporangium terkumpul dalam sporokarp. Gametofitnya memiliki klorofil dengan ukuran bervariasi Gametofit bersifat biseksual dan uniseksual.

172 156 No Soal Indikator Skor 4. Urutkanlah gambar-gambar siklus hidup Total 10 aspek 20 tanaman paku homospora dibawah ini Setiap menjawab 1 aspek 2 dengan cara memberi nomor urut dan benar memberi keterangan pada setiap gambar! 5 Gambarkalah skema pergiliran keturunan (metagenesis) pada paku homospora dan jelaskan secara singkat Total 7 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar 25 3,5 1) Spora berkromosom (n) bila jatuh pada habitat yang cocok akan berkecambah, sel-selnya membelah secara mitosis dan tumbuh menjadi protalium (gametofit) yang haploid (n).

173 157 No Soal Indikator Skor 2) Protalium membentuk alat kelamin jantan (anteridium) dan betina (arkegonium) yang haploid (n). 3) Anteridium menghasilkan spermatozoid berflagel (n) arkegonium menghasilkan ovum (n) 4) Spermatozoid (n) membuahi ovum (n) di dalam arkegonium dan menghasilkan zigot yang diploid (2n) 5) Zigot (2n) mengalami pembelahan secara mitosis dan tumbuh menjadi tumbuhan paku (sporofit) yang diploid (2n). Tumbuhan paku tersebut keluar dari arkegonium induknya. 6) Sporofit (tumbuhan paku) dewasa menghasilkan sporofil (2n) atau daun menghasilkan spora. 7) Sporofil (2n) memilki sporangium (2n). Di dalam sporangium terdapat induk spora berkromosom diploid (2n). Sel induk spora (2n) mengalami pembelahan meiosis dan menghasilkan spora yang haploid (n). 6. Berilah keterangan pada bagian-bagian gambar beruikut ini: Total 5 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar 10 2

174 158 No Soal Indikator Skor 7 Tuliskan minimal 3 peranan Pteridopyta dalam kehidupan manusia beserta contohnya masing-masing Dimanfaatkan sebagai tanaman hias misalnya Adiantum (suplir). Total 3 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar 9 3 Sebagai bahan obat-obatan misalnya, Equisetum (paku ekor kuda) memiliki fungsi deuretik (melancarkan pengeluaran urin). Sebagai bahan makanan (sayuran) misalnya, Marsilea crenata (semanggi) Pupuk hijau misalnya, Azolla pinata bersimbiosis dengan ganggang biru yang mampu mengikat gas nitrogen bebas. Pembuatan petasan menggunakan spora Lycopodium sp. Tiang bangunan misalnya Alsophila glauca. Bahan penggosok (ampelas) misalnya Equisetum sp. Nilai siswa = Jumlah skor yang diperoleh X 100 Skor maksimal Kriteria Penilaian : Nilai X > 80 Kriteria A = Baik Sekali 66 < X < 79 B = Baik 56 < X < 65 C = Cukup 50 < X < 55 D = Kurang X < 50 E = Kurang sekali

175 159 Lampiran 9 PANDUAN SKORING LKPD 3 No Soal Indikator Skor 1 Persamaan gambar=(1) Sama-sama spermatophyta Perbedaan gambar (2) A=Angiospermae B= Gymnospermae Kesimpulan dari gambar A dan B (3) Tumbuhan spermatopyta dibagi menjadi dua divisi yaitu Angiospermae dan Gymnospermae. Total 3 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar Sebutkan 3 ciri-ciri dari spermatopytha (1) Bereproduksi secara generative membentuk biji (2) Bepembuluh (xylem atau floem) (3) Bersifat fotoautotrof (3) Dapat hidup dengan baik dilingkungan darat maupun air (4) Memilki akar (serabut atau tunggang), batang dan daun 3. Spermatopytha dibagi menjadi 2 divisi yakni (1)Angispermae dan (2) Gymnospermae (3) Gymnospermae bakal bijinya tidak dilindungi oleh daun buah atau bijinya berada di bilah-bilah strobilus berbentuk sisik sedangkan Angiospermae bakal bijinya terlindungi oleh daun buah. Daun buah merupakan ovarium yang sudah matang dan menebal atau berdaging Total 3 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar Total 3 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar

176 Sebutkan ciri-ciri khusus yang dimilki oleh Gymnospermae (1) Bakal bijinya tumbuh dan terletak diluar megasporofil (ovarium) (2) Megasporofil berbentuk sisik yang tekumpul dalam strobilus ) (3) Sporofil jantan dan betina terpisah dan dapat dibedakan dari ciri fisiknya (Gymnospermae berumah satu memiliki salh satu strobilus sedangkan yang berumah dua memilki keduanya) (4) Bentuk daun bervariasi ada yang seperti jarum adapula yang tipis seperti lembaran Total 4 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar 20 5

177 161 5 Jelaskan secara singkat siklus hidup gymnospermae 1) Pohon pinus (saprofit) berkromosom (2n) yang sudah dewasa membentuk strobilus jantan dan strobilus betina. 2) Strobilus jantan memilki sporofil yang mengandung ratusan mikrosporongia. Sel-sel dalam mikrosporongia mengalami pembelahan miosis menghasilkan gametofit jantan berupa butir serbuk sari yang haploid 3) Strobilus betina memilki sporofil yang berbentuk sisik. Setiap sisik memilki dua bakal biji. Masingmasing bakal biji memilki megasporangium yang terlindungi oleh lapisan integument dengan sebuh bukaan berbentuk lubang kecil mikropil. 4) Penyerbukan terjadi bila serbuk sari jatuh pada strobilus betina kemudian terisap masuk ke dalam bakal biji melalui mikropi. 5) Dalam strobilus betina terjadi pembelahan meiosis sel induk mengaspora (2n) yang terdapat dalam nuselus; dihasilkan sel haploid (n). Namun demikian hanya satu sel yang bertahan hidup dan tumbuh menjadi megaspore (n) sedangkah sel lainnya mengalami reduksi lalu mati. 6) Megaspora (n) membelah secara mitosis berulang-ulang dan tumbuh menjadi jaringan gametofit betina (n). Jaringan membentuk arkegonium. Arkegonia yang terbentuk berjumlah 2 atau 3 yang masingmasing mengandung ovum. 7) Sementara itu serbuk sari jatuh pada liang bakal biji (mikrofil) dan berkecambah membentuk Total 9 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar 25 2,7

178 162 tabung atau buluh serbuk sari, menembus nuselus menuju ke ruang arkegonium. Dalam buluh serbuk sari terdapat satu sel generatif yang membelah menjadi 2 sel yaitu sel steril dan sel spermatogen. Sel spermatogen membelah menjadi sel spermatozoid dengan ukuran yang berbeda. Saat mencapai ovum, sel steril (dislokator) dan sel spermatozoid yang berukuran kecil mati sedangkan spermatiozoid yang (n) yang berukuran besar membuahi ovum (n) sehingga membentuk zigot (2n). 8) Zigot (2n) tumbuh menjadi embrio (2n) yang merupakan sporofit baru. Embrio mempunyai akar yang belum sempurna dengan beberapa daun embrionik. Embrio mendapatkan makanan dari jaringan gametofit (n). Embrio (2n) dan cadangan makanan (n) dikelilingi oleh selaput biji (2n) yang berasal dari integumen induk. Jadi, sebuah biji gymnospermae terdiri dari tiga generasi yaitu dua generasi saprofit (2n) dan satu generasi (n) 6 Sebutkan 4 kelas dari Gymnospermae dengan masingmasing 1 contoh (1) Cycadinae, contohnya Cycas rumphii (2) Coniferae, contohnya Pinus merkusii (3) Gnetinae, contohnya Gnetum gnemon (4) Ginkgoinae, contohnya Ginkgo biloba Total 4 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar 12 3

179 163 7 Sebutkan 3 manfaat dari gymnospermae dengan masingmasing contohnya Dijadikan sebagai bahan industri kertas, contohnya pinus dan agathis. Sebagai bahan obat-obatan, contohnya Ginkgo biloba dan pinus. Sebagai bahan kosmetik, contohnya Ginkgo biloba (sebagai agen anti penuaan) Total 3 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar 9 3 Nilai siswa = Jumlah skor yang diperoleh X 100 Skor maksimal Kriteria Penilaian : Nilai X > 80 Kriteria A = Baik Sekali 66 < X < 79 B = Baik 56 < X < 65 C = Cukup 50 < X < 55 D = Kurang X < 50 E = Kurang sekali Lampiran 10 PANDUAN SKORING LKPD 4 No Soal Indikator Skor 1. Sebutkan 4 ciri yang dimilki oleh tumbuhan angisopermae (1) tumbuhan berbiji dengan bakal biji dilindungi oleh daun buah (karpel) (2) memilki xylem dan floem (3) bereproduksi secara generative dan vegetatif (4) Memiliki bunga (5) Mengalami pembuahan ganda Total 4 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar Jelaskan siklus hidup dari angiospermae! Total 6 aspek Setiap menjawab 27 3

180 164 No Soal Indikator Skor (1)Bunga pada sporofit (2n) memilki kepada sari yang didalamnya sel induk mikrospora (2n) (2)Sel induk mikrosporan (2n) mengalami pembelahan secara meiosis menghasilkan mikrospora yang haploid (n) (3)Mikrospora (n) mengalami pembelahan mitosis menghasilkan gametofit jantan, berupa butir serbuk sari yang haploid (n). (4)Pada bakal biji terdapat sel induk megaspora (2n). sel induk megaspora membelah secara meiosis mengasilkan sel mengaspora (n). Namun, hanya satu sel megaspora yang hidup, sedangkan tiga lainnya mengalami degenerasi. (5)Megaspora yang hidup akan membentuk gametofit betina (sel kandung lembaga). Inti kandung lembaga membelah secara mitosis tiga kali berturut-turut. Pembelahan inti tersebut tidak diikuti oleh pembelahan sitoplasma yang disebut kariokinesis. Dari kariokinesis dihasilkan 8 inti (nucleus) akan tumbuh menjadi satu ovum (n), dua sinergid (n), tiga antipoda (n), dan dua inti polar yang bersatu disebut inti kandung lembaga sekunder (2n) (6) Bila terjadi pernyerbukan, serbuk sari (n) akan berkecambah membentuk buluh tabung serbuk sari yang intinya akan mengalami kariokinesis dan menghasilkan dua inti yaitu satu inti vegetatif (n) dan satu generatif (n). Inti generatif (n) membelah lagi secara 1 aspek benar

181 165 No Soal Indikator Skor kariokinesis sehingga menghasilkan dua inti, yaitu satu inti sperma 1 (n) dan satu inti sperma 1 (n) dan satu inti sperma II (n). 3 Ciri-ciri Dikotil dan monokotil (1) akar dikotil tunggang sedangkan monokotil serabut (2) Batang dikotil bercacang dengan ruas yang tidak jelas sedangkan monokotil tidak bercabang memilki rambut halus dan ruas tampak jelas (3) Keping biji dikotil berbelah dua sedangkan monokotil keeping biji tunggal (4)Kambium, dikotil memilki kambium sehingga terjadi pertumbuhan sekunder dan dapat membersar sedangkan monokotil tidak memiliki kambium sehingga pertumbuhannya tidak membesar (5) Berkas vaskuler pada tumbuhab dikotil adalah kolateral terbuka sedangkan monokotil adalah kolateral tertutup (6) Bunga, pada tumbuhan dikotil berkelipatan 4 atau 5 sedangkan monokotil berkelipatan 3 (7) Daun pada dikotil menyirip atau menjari sedangkan pada monokotil sejajar atau melengkung (9) contoh dikotil adalah manga sedangkan dikotil adalah padi. 4 Sebutkan peranan menguntungkan dan merugikan angiospermae bagi kehidupan manusia! Sebagai bahan makanan pokok, contohnya padi, Total 9 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar Total 4 aspek Setiap menjawab 1 aspek benar

182 166 No Soal Indikator Skor singkong dll. Sebagai bahan sayuran, contohnya bayam Bahan Obat-obatan contohnya kunyit Merugikan seperti rumput liar yang menggangu tanaman Nilai siswa = Jumlah skor yang diperoleh X 100 Skor maksimal Kriteria Penilaian : Nilai Kriteria X > < X < 79 B = Baik 56 < X < 65 C = Cukup A = Baik Sekali 50 < X < 55 D = Kurang X < 50 E = Kurang sekali

183 167 Lampiran 11 KISI-KISI SOAL EVALUASI BAB PLANTAE Indikator Mengidentifikasi ciri-ciri kingkom plantae secara umum Soal Ingatan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Membuat PG 1 PG 2 Essay Menganalisis ciriciri morfologi dari Bryophyta, Pteridophyta dan Spermatopyta PG 3 PG 6 PG 12 PG 13 PG 14 PG 5 PG 10 Essay Mengkasifikasikan tumbuhan kedalam 3 tiga kelompok besar yaitu Bryophyta, Pteridophyta dan Spermatopyta berdasarkan ciri- PG 11 PG 20 PG7 PG 8 PG 16 Essay 3 Essay 5 Essay 6

184 168 cirinya Mengurutkan reproduksi dari Bryophyta, Pteridophyta dan Spermatopyta Mempresentasikan hasil diskusi mengenai peranan plantae dalam berbagai aspek kehidupan PG 4 PG 9 PG 15 PG 10 Essay 7 PG 17 PG 19 Essay 2

185 169 Lampiran 12 SOAL EVALUASI BAB PLANTAE Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda (X)! 1. Berikut ini yang bukan merupakan ciri umum dari kingdom plantae adalah.. A. Bersifat eukariotik B. Memilki dinding sel dari selulosa C. Umumnya memilki klorofil D. Tubuhnya terdiri dari sel uniseluler E. Dapat berfotosintesis 2. Salah satu ciri kingdom plantae yang tidak dimilki oleh makluk hidup lain adalah.. A. Bersifat eukariotik B. Memiliki dinding sel dari selulosa C. Bersifat prokariotik D. Multiseluler E. Uniseluler 3. Tumbuhan yang hanya mengalami pertumbuhan memanjang adalah.. A. Gymnospermae B. Pteridophyta C. Bryopyta D. Angiospermae E. Spermatophyta 4. Pernyataan yang benar tentang lumut adalah. A. Gametofit lebih dominan dibandingkan sporofit B. Sporofit lebih dominan dibandingkan gametofit C. Gametofit berkromosom diploid (2n) D. Sporofit berkromosom haploid (n) E. Protonema berkromosom (2n)

186 Fungsi dari bagian Rizoid adalah.. A. Penopang sporangium B. Melekat pad substrat dan menyerap air dan garam mineral C. Menghasilkan gamet D. Alat reproduksi vegetative E. Terdapat titik tumbuh yang berfungsi untuk pemanjangan lumut 6. Alasan tumbuhan paku digolongkan ke sebagai cormophyta adalah. A. Bereproduksi dengan spora B. Sudah memilki akar, batang, dan daun sejati C. Memiliki pembuluh angkut xylem dan floem D. Memiliki rizom didalam tanah E. Memiliki sporofil dan tropofil 7. Ditemukan sauatu jenis tumbuhan paku dengan ciri-ciri: batang terbentuk seperti kawat, daun seperti rambut dan sisik, memilki strobilus yang mengandung sporangia pada ujung cabang-cabang batang. Tumbuhan paku tersebut digolongkan kedalam. A. Lycopsida B. Psilopsida C. Sphenophyta D. Equisetophyta E. Pteropsida 8. Perbedaan antara tumbuhan paku dan tumbuhan lumut adalah A. Spora tumbuhan lumut tumbuh menjadi protonema B. Tumbuhan lumut sudah dapat dibedakan bagian akar, batang, dan daun sedangkan tumbuhan paku belum jelas bagian akar, batang dan daunnya C. Tumbuhan lumut menghasilkan spora, sedangkan tumbuhan paku menghasilkan biji D. Ikatan pembuluh pada tumbuhan lumut sudah jelas, sedangkan pada tumbuhan paku tidak ada E. Pada tumbuhan lumut gametofitnya berumur lebih panjang pada tumbuhan paku umurnua lebih pendek

187 Spora yang jatuh pada tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi. A. Protonema B. Protalium C. Sporafil D. Sporangium E. Tanaman paku 10. Pernyataan yang benar tentang tumbuhan paku adalah.. A. Tumbuhan berpembuluh, tidak menghasilkan biji B. Tumbuhan berpembuluh, menghasilkan biji C. Tumbuhan tidak berpembuluh tidak menghasilkan biji D. Tumbuhan tidak berpembuluh menghasilkan biji E. Tumbuhan tidak berpembuluh yang memilki generasi gametofit dominan 11. Berdasarkan letak bakal biji spermatophyta dikelompokkan menjadi dua divisi yaitu: A. Gymnospermae dan Cycadinae B. Gymnospermae dan Coniferae C. Angisopermae dan Cycadinae D. Angiospermae dan Coniferae E. Gymnospermae dan Angiospermae 12. Tumbuhan monokotil dapat dibedakan dengan tumbuhan lain didasarkan atas ciri atau karasteristik yang ada pada setiap struktur berikut kecuali A. Pada susunan anatomi pembuluh batang B. Pada susunan akar C. Pada morfologi bunga D. Pada tipe biji E. Pada sifat haploid sel kelamin 13. Dibawah ini merupakan karasteristik atau ciri dari tumbuhan dikotil kecuali A. Terdapat bunga dengan kelipatan 4 atau 5 B. Biji berkeping dua C. Mempunyai kambium D. Mempunyai akar serabut E. Tulang daun menyirip

188 Ciri-ciri spermatophyta 1) Akar tunggang 2) Bakal biji tidak dilindungi oleh daun buah 3) Akar serabut 4) Bakal biji tak terlihat 5) Tidak memiliki bunga sejati Dari data di atas yang termasuk ciri Gymnospermae adalah. A. 1,2 dan 5 B. 1,4 dan 5 C. 2,3 dan 5 D. 1 saja E. 2 saja 15. Organ pada tumbuhan paku yang menghasilkan ovum adalah. A. Protonema B. Sporofit C. Protalium D. Anteridium E. Arkegonium 16. Tumbuhan di bawah ini merupakan tumbuhan monokotil adalah. A. Putri malu B. Jambu batu C. Kangkung D. Pisang E. Apel 17. Tumbuhan paku berikut bermanfaat untuk. A. Makanan B. Bahan pakaian C. Bahan obat-obatan D. Pupuk hijau E. Bahan Industri

189 Ginko biloba merupakan salah satu contoh tumbuhan gymnospermae yang dapat dimanfaatkan sebagai A. Bahan industri kertas B. Bahan kayu bangunan C. Tanaman hias D. Bahan industri terpentin E. Kosmetika 19. Gambar di bawah ini merupakan tumbuhan angiospermae kelas.. dan berperan sebagai.. A. Dikotil sebagai bahan makanan pokok B. Monokotil sebagai bahan makanan pokok C. Coniferae sebagai sebagai bahan obatobatan D. Coniferae sebagai bahan makanan pokok E. Cycadinae sebagai bahan makanan pokok 20. Gymnospermae digolongkan ke dalam 4 kelas yaitu. A. Dikoti, monokotil, Cycadinae dan Ginkgoinae B. Cycadinae, Ginkgoinae, Dikotil dan Gnetinae C. Gnetinae, monokotil, Ginkgoinae dan Cycadinae D. Gnetinae, Ginkgoinae, Cycadinae dan Coniferae E. Coniferae, dikotil, monokotil dan Gnetinae ESSAY Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat! 1. Sebutkan 4 ciri-ciri umum Kingdom Plantae! 2. Gambarkan dan jelaskan metagenesis pada siklus hidup Bryophyta!

190 Apa nama kelas gambar A, B dan C. Jelaskan ciri yang membedakan ketiga gambar tersebut berdasarkan ciri morfologi yang terlihat pada gambar! A B C 4. Berdasarkan ciri morfologinya gambar pteridophyta di bawah ini termasuk dalam kelas..sebutkan bagian tubuh sesuai dengan tanda panah pada gambar! 5. Perhatikan gambar A dan B! Termasuk dalam divisi apakah gambar A dan B? jelaskan ciri yang membedakan antara divisi A dan B tersebut! A B

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR

URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR Arrofa Acesta *Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Kuningan arrofa.acesta@uniku.ac.id Abstrak Media pembelajaran yang dikemas dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sangat penting artinya, karena hanya manusia berkualitas saja yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sangat penting artinya, karena hanya manusia berkualitas saja yang A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan pendidikan akan berdampak luas terhadap pembangunan nasional.

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) p-issn: 2461-0933 e-issn: 2461-1433 Halaman 67 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Fauzi Bakri a), Razali Rasyid, Rina Dwi A. Mulyaningsih Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN APA YANG PERLU DIKETAHUI & DIPAHAMI GURU TENTANG MEDIA? Media sebagai alat komunikasi efektivitas PBM Fungsi media mencapai tujuan pendidikan & pembelajaran Seluk-beluk

Lebih terperinci

Teknologi & Media Pembelajaran

Teknologi & Media Pembelajaran Teknologi & Media Pembelajaran Oleh: Khairul Umam dkk 1.1 Pengertian Secara etimologi, kata "media" merupakan bentuk jamak dari "medium", yang berasal dan Bahasa Latin "medius" yang berarti tengah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas : (a) media pendidikan, dan (b) minat belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut : A. Media Pendidikan Menurut Arsyad (2003), dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I berisikan pendahuluan penelitian, adapun yang disampaikan pada Bab ini diantaranya, (A) Latar Belakang, (B) Perumusan Masalah, (C) Tujuan Penelitian, (D) Manfaat Penelitian, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang dimaksud adalah sekolah dimana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Pemahaman Pemahaman terhadap suatu pelajaran diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII Pengembangan Komik Sebagai (Cahya Yanuar Hutama) 1 PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII DEVELOPING A COMIC AS A SOCIAL STUDIES LEARNING RESOURCE

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Media Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran IPA Dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk, proses, dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

Lebih terperinci

Pemanfaatan Media Berbasis Teknologi dalam Pembelajaran

Pemanfaatan Media Berbasis Teknologi dalam Pembelajaran Pemanfaatan Media Berbasis Teknologi dalam Pembelajaran [Artikel: Media Pembelajaran STKIP Nurul Huda 2018] Thoha Firdaus (Kandidat Doktor UPI) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Media Media adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL KONTEKSTUAL INTERAKTIF BERBASIS WEBSITE OFFLINE DENGAN PENGGUNAAN PROGRAM EXE LEARNING V-1.04.0 UNTUK SMA KELAS XI POKOK MATERI FLUIDA Skripsi Oleh : Utik Rahayu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA 1) Tri Wahyuni, 1) Sri Wahyuni, 1) Yushardi 1) Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII IPA SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII IPA SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII IPA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI Oleh: Sri Kurniawati NIM 090210102048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Maket Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara

Lebih terperinci

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) NON EKSPERIMEN UNTUK MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI IPA SMA N 8 MUARO JAMBI Syamsurizal *, Epinur * dan Devi Marzelina * * Program Studi Pendidikan Kimia,

Lebih terperinci

Pemanfaatan / Pengembangan Media dan Teknologi dalam Bimbingan dan Konseling. Oleh : Agus Triyanto, M.Pd.

Pemanfaatan / Pengembangan Media dan Teknologi dalam Bimbingan dan Konseling. Oleh : Agus Triyanto, M.Pd. Pemanfaatan / Pengembangan Media dan Teknologi dalam Bimbingan dan Konseling Oleh : Agus Triyanto, M.Pd. Evaluasi Diri Konselor Sekolah Apakah Anda sudah merasa Profesional? Pertanyaan yang harus dijawab?

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar Pengertian matematika pada dasarnya tidak dapat ditentukan secara pasti, hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI IPA SEMESTER 1 SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI IPA SEMESTER 1 SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI IPA SEMESTER 1 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO Biodik Vol 2 No. 1 Juni 2016 Hal 1-6 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA Rafiqah Sari Neli 1, Erman Har 1, Azrita 2 Program

Lebih terperinci

EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA

EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA Skripsi Oleh : Anantyas Kusuma D K2311006 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X Siska Anggraini, Sudirman, Siska Nerita Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK PEMBELAJARAN MATERI MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA BAGI SISWA KELAS X SMK

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK PEMBELAJARAN MATERI MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA BAGI SISWA KELAS X SMK PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK PEMBELAJARAN MATERI MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA BAGI SISWA KELAS X SMK Destri Sambara Sitorus Universitas Sebelas Maret Destri.sambara@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM. PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM. 110110064 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran perlu diciptakan kondisi belajar yang menyenangkan agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Proses pembelajaran selama ini

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA. Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA. Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K2309016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto (Studi Eksperimen) Resume Tesis Oleh : M.Saiful Bahri

Lebih terperinci

dari proses maupun hasil pendidikan (Trianto, 2010:7-8).

dari proses maupun hasil pendidikan (Trianto, 2010:7-8). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK SEBAGAI INOVASI MATERI RIAS WAJAH PANGGUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SMK N 3 MAGELANG

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK SEBAGAI INOVASI MATERI RIAS WAJAH PANGGUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SMK N 3 MAGELANG EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK SEBAGAI INOVASI MATERI RIAS WAJAH PANGGUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SMK N 3 MAGELANG SKRIPSI diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh

Lebih terperinci

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN MEDIA PEMBELAJARAN APA ITU MEDIA? APA ITU MEDIA PEMBELAJARAN? ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU 2. 3. GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Johannes Jefria Gultom Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dipilih

Lebih terperinci

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Proses belajar mengajar dapat diartikan juga sebagai proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini terjadi urutan pemindahan informasi (pesan) dari sumber

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI 38 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-5 Tahun 2016 PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI MEDIA DEVELOPMENT OF SCIENCE CARTOON IN SUBJECT

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG

PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG Dwi Retno Pintarti, Hadi Suwono, dan Noviar Darkuni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah swt dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah swt dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berpikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan hidup

Lebih terperinci

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd.

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd. BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menulis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Salah satunya menurut Duch (1995) dalam http://www.uii.ac.id pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP SKRIPSI Oleh: DAVID PRATAMA (K1311020) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. teknik dan taktik pembelajaran. Adapun uraian mengenai istilah-istilah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. teknik dan taktik pembelajaran. Adapun uraian mengenai istilah-istilah BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Menurut Wina Sanjaya (2009: 128) model pembelajaran adalah rangkaian proses pembelajaran yang mencakup pendekatan, strategi, metode, teknik dan taktik pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekedar memberikan pengetahuan atau nilai-nilai atau melatihkan keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. sekedar memberikan pengetahuan atau nilai-nilai atau melatihkan keterampilan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensial

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI OLEH SUSIARTUN NIM RRA1C209027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN REAKSI REDOKS UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN REAKSI REDOKS UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN REAKSI REDOKS UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang wajib dilaksanakan dari jenjang sekolah dasar hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pada pasal 1 ayat 1 pendidikan adalah

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI JAMUR UNTUK SISWA SMA KELAS X MIA OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 FAKULTAS

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR RIAS WAJAH PADA MALAM HARI DI SMK NEGERI 1 PEKALONGAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR RIAS WAJAH PADA MALAM HARI DI SMK NEGERI 1 PEKALONGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR RIAS WAJAH PADA MALAM HARI DI SMK NEGERI 1 PEKALONGAN Skripsi diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) namun juga menggunakan, isyarat atau bahasa gambar. Peradapan manusia kuno sebelum mengenal

Lebih terperinci

A. PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE

A. PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE Bila kita membicarakan pembelajaran, ada beberapa hal yang selalu disinggung, yaitu model, strategi, metode, pendekatan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU Cantia Putri, A. Duran Corebima, Sri Rahayu Lestari Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

belaka (Widja, 1989). Seorang pakar pendidikan, Suprijono secara rinci menjelaskan tentang masalah pembelajaran sebagai berikut:

belaka (Widja, 1989). Seorang pakar pendidikan, Suprijono secara rinci menjelaskan tentang masalah pembelajaran sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran sejarah memiliki andil yang sangat berpengaruh dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam pembentukan karakter manusia

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI Masrani (1), Nurul afifah (2), Rena Lestari (3) 1 Fakultas keguruan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU

PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU PENGEMBANGAN MAJALAH EDUCA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SISWA TUNARUNGU TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Luar Biasa Oleh : Dieni Laylatul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN Skripsi Oleh: Dwi Prasetyo K2310030 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengembangan bahan ajar kimia inovatif berbasis multimedia perlu mendapatkan perhatian karena penyediaan bahan ajar yang berkualitas baik sesuai kurikulum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya sebagai objek, sementara guru aktif mendominasi seluruh kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. hanya sebagai objek, sementara guru aktif mendominasi seluruh kegiatan belajar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah terjadi pergeseran paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran di dalam mengelola pendidikan,. Pengajaran cenderung guru aktif, sedangkan siswa pasif sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas suatu bangsa dan negara sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. Setiap bangsa yang ingin berkualitas selalu berupaya untuk meningkatkan tingkat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL EXPERIENTIAL LEARNING YANG DIARAHKAN UNTUK STRATEGI THINK TALK WRITE PADA MATERI SISTEM SARAF

PENGEMBANGAN MODUL EXPERIENTIAL LEARNING YANG DIARAHKAN UNTUK STRATEGI THINK TALK WRITE PADA MATERI SISTEM SARAF PENGEMBANGAN MODUL EXPERIENTIAL LEARNING YANG DIARAHKAN UNTUK STRATEGI THINK TALK WRITE PADA MATERI SISTEM SARAF Tri Handayani 1, Sajidan 2, Baskoro Adi Prayitno 3 1 Program Studi Magister Pendidikan Sains

Lebih terperinci

PEMETAAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 KOTA MOJOKERTO

PEMETAAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 KOTA MOJOKERTO PEMETAAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 KOTA MOJOKERTO Vita Nurmayasari Joni Susilowibowo Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari kata latin communicatio dan bersumber dari kata

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari kata latin communicatio dan bersumber dari kata BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Komunikasi Matematis Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata latin communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan komponen dari ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN JOB SHEET MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SISWA KELAS X DKV DI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN JOB SHEET MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SISWA KELAS X DKV DI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA Pengembangan job sheet... (Nabila Sella A.) 1 PENGEMBANGAN JOB SHEET MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SISWA KELAS X DKV DI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA JOB SHEET DEVELOPMENT

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta, Pengembangan Modul Pembelajaran... (Jodhi Pratama) 1 PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GAMBAR TEKNIK SEBAGAI BAHAN AJAR MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIKKELAS X JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 3 WONOSARI

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Makalah ini disampaikan dihadapan peserta pelatihan Media Pembelajaran kerjasama antara Dinkes DIY dengan FIP UNY O L E H Drs. Mulyo Prabowo, M.Pd NIP. 131656350

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu (knowing) ataupun menghafal (memorizing) tetapi dituntut untuk memahami konsep biologi. Untuk kurikulum

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNSUR LOGAM UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMESTER 1 SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNSUR LOGAM UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMESTER 1 SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNSUR LOGAM UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMESTER 1 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 UNTUK PEMAHAMAN KONSEP GARIS SINGGUNG LINGKARAN SISWA SMP KELAS VIII SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 UNTUK PEMAHAMAN KONSEP GARIS SINGGUNG LINGKARAN SISWA SMP KELAS VIII SKRIPSI i PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 UNTUK PEMAHAMAN KONSEP GARIS SINGGUNG LINGKARAN SISWA SMP KELAS VIII SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajian, dapat diklasifikasikan menjadi: a. Kelompok ke-satu Dalam kelompok pertama ini berisikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LECTURE MAKER PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LECTURE MAKER PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LECTURE MAKER PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) Silvia Anggraeni, Khairudin, Ashabul Khairi Jurusan Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah REZA FAUZI, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah REZA FAUZI, 2013 BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari skripsi. Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN (MOODLE) BUDIDAYA JAMUR KUPING PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN (MOODLE) BUDIDAYA JAMUR KUPING PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN (MOODLE) BUDIDAYA JAMUR KUPING PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: FATIH NGAISAH WIJAYANTI K4307029 FAKULTAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diharapkan dapat membekali seseorang dengan pengetahuan yang memungkinkan baginya untuk mengatasi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Namun dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MATRIKS SISWA KELAS XI MIA SMAN 6 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MATRIKS SISWA KELAS XI MIA SMAN 6 KOTA JAMBI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MATRIKS SISWA KELAS XI MIA SMAN 6 KOTA JAMBI Yeni Purwati 16, Buyung 17, Relawati 18 Abstract: This study aims to

Lebih terperinci

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA. Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA. Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K2309072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 i PERNYATAAN

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAUMAN LOR 01 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Oleh ABSTRACT. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 2 Padang, diperoleh informasi bahwa peserta didik dalam belajar

Oleh ABSTRACT. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 2 Padang, diperoleh informasi bahwa peserta didik dalam belajar PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI FUNGSI EKSPONENSIAL DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X MIA SMAN 2 PADANG Oleh Pramadhanti Adila * ), Sefna Rismen ** ),

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN ULAR TANGGA BERDASAR TEORI DIENES PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS 4 SD

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN ULAR TANGGA BERDASAR TEORI DIENES PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS 4 SD PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN ULAR TANGGA BERDASAR TEORI DIENES PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS 4 SD Anita Kumala Dewi, Wahyudi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN ISTIANA Istiana17@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengembangkan

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K PEMBELAJARAN FISIKA GASING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X MATERI GERAK LURUS DITINJAU DARI MINAT SISWA Skripsi Oleh: Gilang Ramadhan K 2310046 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO-VISUAL BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI. Oleh: Febrian Eko Priandono NIM

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO-VISUAL BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI. Oleh: Febrian Eko Priandono NIM PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO-VISUAL BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI Oleh: Febrian Eko Priandono NIM 080210102038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE VISUAL, AUDITORY, KINESTETHIC (VAK) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 TEGALGEDE TAHUN 2015/2016

PENERAPAN METODE VISUAL, AUDITORY, KINESTETHIC (VAK) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 TEGALGEDE TAHUN 2015/2016 PENERAPAN METODE VISUAL, AUDITORY, KINESTETHIC (VAK) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 TEGALGEDE TAHUN 2015/2016 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci