Chronologie van Paperu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Chronologie van Paperu"

Transkripsi

1 v. Chr. Molukse specerijen waren waarschijnlijk reeds lang voor de geboorte van Christus bekend in in China. De eerste Europese verwijzing naar kruidnagelen is te vinden in de 'Natuurlijke Historie', door Plinius de Grote geschreven in 75 n. Chr. in het oude Rome. Honderd jaar later staat dezelfde specerij ook op een Romeinse lijst van invoerrechten van 176)180 n. Chr. tijdens de heerschappij van keizer Marcus Aurelius. Hieruit mag de voorzichtige conclusie getrokken worden dat kruidnagelen regelmatig door de oude Romeinen werd ingevoerd.... Tijdperk van de voorouders Dit is de niet duidelijk af te bakenen periode vanaf het begin op de berg Nunusaku tot en met de periode Islamisering. Ze omvat de omzwervingen van de voorvaderen van elke clan totdat ze zich voorgoed vestigden in het pasisir)gebied en de oorlogen tussen verschillende groepen Tijdperk ( ) van de Portugezen Dit is de periode van de eerste contacten en ervaringen met blanke Europeanen, gewoonlijk aangeduid als orang bermata kutjing of 'mensen met katteogen', welke naam zij kregen vanwege hun blauwe of groene ogen Portugese overheersing; dorpen van bergen naar kust Niet lang daarna kwamen de Portugezen, zij voerden het bewind in die tijd. De Petor wist dat in elk dorp een Kapitan aan het hoofd stond. Een Petor is te vergelijken met een controleur ten tijde van de Nederlandse overheersing. Een Petor is een representant van het Portugese gezag. De Petor beval dat iedere Kapitan zich moest melden. Diegenen die zich als eerste gemeld hadden kregen een staf en bewindskleding (koningskleren/scepter). Zij kregen ook de macht om het bewind te voeren in de desbetreffende kampongs. Toen de Kapitans zich gemeld hadden, werd bekend gemaakt dat de Kapitans hun volgelingen in de bergen naar beneden moesten halen, om nieuwe nederzettingen te bouwen. Deze nieuwe vestigingsplaatsen zijn de huidige negorijen of dorpen. 1

2 15.. Portugezen willen een fort bouwen op de Tandjung van Paperu Pada waktu bangsa Portugis datang, mereka melihat keadaan tanjung Paperu sangat strategis untuk dijadikan kota, apalagi banyak mata airnya. Portugis merencanakan agar tanjung Paperu dijadikan kota sebagai pusat pertahanan mereka. Portugis kemudian menghadiakan 4 buah meriam kepada raja dan penduduk disitua (dan sekarang hanya sisa 1 meriam saja kepunyaan raja Latusalisa/Luhukay yang sudah diturunkan dari gunung sejak 1 oktober 1974 ke negeri, sedangkan 3 lainnya sudah dicuri orang). Hal ini tidak disetujui oleh raja dan anak buahynya. Mereka menggunakan kepercayaan)kepercayaan mereka atau dalam daerah lazim disebut Pakatang (Zwarte Magie). Mereka segera menutup semua mata air dan akibatnya rencana Portugis tidak dapat dilaksanakan. Portugis kemudian meninggalkan Paperu. Sepeninggal Portugis datanglah bangsa Belanda Radja Paperu laat zich dopen door de Portugezen Salah satu pendatang di Indonesia itu adalah Santo Fransiskus Xaverius, yang pada tahun 1546 sampai 1547 datang mengunjungi pulau Ambon, Saparua dan Ternate. Ia juga membaptis beberapa ribu penduduk setempat. Raja #3: Mairissa. Pada waktu pemerintah raja Mairssa, agama Kristen masuk di Lease, yang dibawah oleh orang Porutis tahun Negeri yang pertama menerima agama Kristen ialah negeri Ulath. Seminggu kemudian Portugis ke Paperu dan mereka diterima oleh raja Mairissa. Raja Mairissa kemudian dibaptiskan dengan nama kristennya ialah Matheos, karena Mairissa adalah nama Hindu. opmerking: Als dit zo is, dan is het verhaal dat de #1 Radja Hitirissa (Lawalata), niet door de Nederlanders is benoemd, maar door de Portugezen is aangewezen Tijdperk ( ) van de Nederlandse VOC Pada waktu bangsa Belanda berkuasa di Maluku, mereka memerintahkan agar semua penduduk yang berada dan berdiam di gunung harus turun dan tinggal di tempat yang datar dan harus berdekatan dengan pantai. Demikian halnya dengan penduduk negeri Paperu. Belanda memerintahkan agar raja Latusalisa turun menghadap mereka dikapal. Tetapi raja tidak mau karena benci pada penjajah. Raja kemudian menyuruh Hitirissa turun menghadap Belanda menurunkan semua orang berdiam digunung. 2

3 Untuk membuktikan kepada mereka bahwa Hitirissa telah diberi kekuasaan penuh dar Belanda, maka ia diberikan lilitan rotan dikepalanya serta pakaian dan tongkat kebesaran. Dengan kata lain Hitirissa telah diberikan kekuasaan/dinobatkan oleh pemerintah Belanda selaku seorang raja. Kemudian Hitirissa kembali ke gunung dan segera melaporkan hal tersebut kepada raja Latusalissa, tetapi raja tetap tidak mau turun. Raja Latusalisa kemudian merelakan Hitirissa untuk turun besama rakyatnya. Sedangkan raja Latusalisa sendiri tinggal menjaga negeri lama/gunung sebagai seorang Kapitan bersama dengan Pelamonia Waelo yang tinggal menjaga air tua mereka. Rakyat kemudian turun berangsur)angsur dari gunung. Kemudian Hitirissa mengganti namanya menjadi Lawalata yang artinya pergi/turun ke rata. Dan tempat yang mereka diami itu, adlah Moloul yang artinya permintaan. Meskipun rakyat telah turun dirata dengan rajanya Lawalata, tetapi hak dan kekuasaan raja digunung tetap dijaga. opmerking: Als de #3 Radja Lawalata in 1546 zich liet dopen door de Portugezen, dan kan dit verhaal niet kloppen, want het gaat hier om de #1 Radja Lawalata Oorlog tussen VOC en IHA Na de laatste grote Ambonse Oorlog, van 1651 tot 1656, bestaat de kruidnagel)cultuur alleen nog op Ambon en op de van sterke forten voorziene eilanden Haruku, Saparua en Nusa Laut. Met Arnold de Vlamingh (admiraal en gouverneur) vestigt de VOC ten koste van grote delen van de Molukse bevolking het zo fel begeerde kruidnagel)monopolie VOC chanteert Paperu Pada waktu penjajah Belanda, dapatlah dikatakan bahwa semua raja takluk dibawah kekuasaannya. Hanya di pulau Saparua ada seorang raja dari Iha dengan kapitannya yaitu Hatibe Patti yang sangat ditakuti oleh Belanda, karena kekebalannya. Berkali)kali Belanda menyerang tetapi gagal. Kapitan Hatibe Patti memang seorang kapitan yang sudah terkenal dengan kekebalannya itu. Belanda kemudian mengadakan perundingen dengan semua raja)raja di Lease. Dalam perundingan itu, semua raja)raja takut untuk berperang melawan Hatibe patti dengan tentaranya. Maka oleh Belanda ditunjuk raja Paperu dengan kapitannya Kamlau Taratara atau dengan nama aslinya Sopamena Tupano dari negeri Hulaliu (pela) yang menjadi anak mas dari raja/kapitan Latusalisa. Kapitan Kamlau Taratara ini terkenal juga dengan kekebalannya. Sementara rakyat masih berunding, Belanda datang dan langsung menangkap dan mengikat raja Johannis Pieter Anakota/Lawalata yang pada waktu itu sedang memerintah. Belanda lalu mengeluarkan ultimatum kepada rakyat bahwa bilamana mereka sanggup membawa lidah dari kapitan Hatibe Patti ke kapal, barulah raja dilepaskan. Tetapi bilamana mereka tak sanggup maka raja akan dihukum gantung oleh Belanda. 3

4 1651 Paperu wint perang Iha voor VOC Raja/kapitan Latusalisa digunung lalu turun tagen, dan ida sanggup memberi pengorbanan. Latusalisa lalu menyerahkan dan melepaskan anka masnya yaitu Kamlau Taratara (Sopamena) untuk memimpin pasukan pergi berperang melawan kapitan Hatibe Patti. Beberapa hari kemudian bertolaklah kapal Belanda dengan pasukan dari Paperu yang berjumlah 99 orang dibawah komando kapitan Kamlau Taratara. Hanya tinggal beberapa orang untuk menjaga negeri Paperu, yaitu raja/kapitan gunung, Latusalisa/Luhukay serta semua anak Hurumalessy. Kapal yang membawah pasukan Paperu tersebut berlabuh di labuhan Tuhaha (pantai Hataweno). Segera pasukan diturunkan dan mereka lalu mengatur posisi untuk berperang. Belanda tidak turun berperang, tetapi mereka berfungsi seakan)seakan hanya sebagai juri dan hakim saja. Kapitan Kamlau Taratara telah mengetahui politik Belanda, dan ia segera mengerahkan pasukannya untuk bertindak bilamana perlu. Kapitan Kamlau Taratara tidak melakukan penyerangen dengan segera, tetapi ia hanya bermaksud menguju sampai dimana kebalnya kapitan Hatibe Patti itu. Dengan beberapa anak buahnya kapitan Kamlau Taratara maju menjumpai kapitan Hatibe Pattti dan ternyata Kapitan Hatibe Patti telah mengetahui maksud kapitan Kamlau Taratara mereka ditegur dengan suatu suara dan nada yang kasar, tetapi disambut dengan suatu tertawa oleh kapitan Kamlau Taratara. Kemudian mereka mulai mengadu kekebalan masing)masing, misalnya siri pinang diberikan dengan ujung parang, begitu pula makanan. Api terpencar dari parang)parang mereka, dan ternyata kekebalan mereka sepandan. Selesai hal tersebut diatas, peperangen dimulai. Berkali)kali Kamlau Taratara menyerang, tetapi gagal meskipun banyak sekali pasukan dan anak buah Hatibe Patti yang tewas. Kamlau Taratara kemudian mencari akal merobah siasat perang. Kamlau Taratara berusaha untuk mengetahui dimana letak kelemahan pada anggota tubuh Hatibe Patti dan dimana pula tempat yang bisasa digunakan untuk mandi. Akhirnya Kamlau Taratara mengetahui bahagian leher dari Hatibe Patti yang tidak mempan parang dan tempat maninya disebuah mata air diujung negeri Itawaka, yaitu air Potang)Potang. Kamlau Taratara memerintahkan anak buahnya untuk mengatur daun sagu desepanjang jalan yang biasa dilalui oleh Hatibe Patti. Mereka kemudian menunggu kedatangan Hatibe Patti dengan tak sabar. Beberapa hari kemudian, saat yang dinantikan tiba, dan pasukan Kamlau Taratara bersembunyi dan bersiap)siap untuk menyergap Hatibe Patti. Hatibe Patti yang tidak mengetahui siasat ini lalu segara meloncat, tetapi malang baginya ia tergelincir dan jatuh. Kesempatan inilah Kamlau Taratra mulai beraksi. Dia meloncat dan memengagal leher Hatibe Patti. Kapitan Hatibe Patti tewas dan lidahnya dipotong. Pasukan Kamlau Taratara segera menyerbu kubu pertahanan tentara Iha dan dengan mudah dapat mengalahkan mereka karena pemimpinnya telah tewas. Dengan tewasnya Hatibe Patti, maka Iha tidak berkuasa lagi, tetapi diganti dengan Belanda. 4

5 1653 VOC laat radja Lawalata vrij en Paperu krijgt oorlogsbuit Dengan demikian berakhirlah perang Iha. Setelah Kapitan Kamlau Taratara menyerahkan lidah dari Hatibe Patti kepada Belanda, maka raja negeri Paperu Johannis Pieter Anakotta/Lawalata dibebaskan dan tanah Mahu dihadiakan kepada Paperu (tanah yang berbatas dari pantai Iha/Postbril sampai dipantai Mahu/kampung Mahu). Kemudian pasukan Kamlau Taratara dan raja Johannis Pieter Anakotta/Lawalata tinggal menjaga negeri/tanah tersebut. Mereka tinggal di Noloth, tetapi jumlah mereka hanya tinggal beberapa orang saja VOC beloont Paperu met vlag PAPERUA (residency Amboina) This flag is of yellow silk and is supposed to have been received from Admiral Arnoldus de Vlaming van Oudshoorn in 1653 when he commanded the regions of Paperua and Tuhaha in battle against the region of Iha. According to old records, the chief of the region of Paperua, Kamalan Sopamena, killed the chief of Iha, Halibe Patti, and as a reward, the Admiral granted the flag to the rajah. 5

6 1653 Verhuizing van Paperu naar het noorden van Saparua In de oorlog tegen Iha, werd de VOC geholpen door mensen van het dorp Paperu, Siri)Sori Christen en Itawaka. De VOC slaagde erin om Iha te verslaan en de koning moest met zijn trouwe volgeling )en zich vestigen in Huamual, de plaats waar de mensen van Iha nu wonen. Onder hen die in Iha op het eiland Saparua woonden, hebben zich een gedeelte bekeerd tot christen. Later hebben zij zich afgescheiden en zijn dorpelingen van Ihamahu geworden. De rest die Islamitisch waren bleven op het eiland Saparua in het dorp Iha van nu. Zij die de VOC geholpen hebben kregen als geschenk een stuk grond van Iha als eigendom. Het christelijke dorp Siri Sori kreeg grond toegewezen wat later het dorp Pia werd. Dorpelingen van Paperu bouwden het dorp Mahu en dorpelingen van Itawaka kregen het gedeelte Amihal. Verzoening in Maluku.doc opmerking 1: Itawaka is eigenlijk deel van Ullath; Daarnaast had Tuhaha een rol gespeeld in de oorlog. opmerking 2: Uit diverse bronnen en kaarten is Paperu verhuisd naar de kuststreek Hatawano. De volgorde van west naar oost was Nolloth, Itawaka, Paperu, Tuhaha. Ihamahu mocht in 1682 door de VOC worden opgericht. Iha is niet te zien. Op deze kaart staat Oud Paperoe nog aangegeven op de huidige locatie. 6

7 1674 Aardbeving en tsunami verwoesten grote delen van Saparua Op 17 februari 1674 werden Ambon en de omringende eilanden aan het begin van de avond getroffen door een tsunami als gevolg van een hevige zeebeving (6.8 op een schaal van 0.0 tot 9.9) in de Banda Zee. De golf die de kust van het eiland volledig verwoestte, zou in Hila maar liefst 100 meter hoog zijn geweest (zie NGDC), maar dat zal zeker wat overdreven zijn; de golfhoogte in andere nabij gebieden varieert van 2 tot 5,5 meter. Desalniettemin kostte de ramp (beving en tsunami) 2329 mensen het leven. In Ambon raakten alle stenen gebouwen beschadigd, op z'n minst ontstonden er scheuren in de muren. Fort Middelburg stortte in Fort Duurstede bij Saparua Bouw wordt door Admiral Arnoldus de Vlaming van Oudshoorn in 1676 gestart en duurt tot Verhuizing van Paperu naar locatie tussen Tuhaha en Ihamahu Tuhaha is in 1718 verhuisd naar hun huidige locatie. Paperu is verhuisd van Nolot naar de locatie tussen Tuhaha en Ihamahu bij de rivier Kalapori. Oud Paperu wordt op deze kaart niet aangegeven. 7

8 december houdt de VOC op te bestaan Haar goederen gaan over naar de Nederlandse staat. Het tijdperk van de nederlandsee kolonie Nederlands)Indië begint officieel Opstand van Pattimura Deze naam slaat op de periode aan het begin van de 19e eeuw toen de Ambonese christenen voor de laatste keer probeerden de ketenen van het Nederlandse kolonialisme te verbreken. Pattimura was born Thomas Mattulessi on 8 June 1783 in Saparua, Maluku; the name Pattimura was his pseudonym. He was appointed as Kapitan by the people of Saparua to rebel against the Dutch on 14 May The assault began on the 15th, with Pattimura and his lieutenants Said Perintah, Anthony Reebhok, Paulus Tiahahu and Tiahahu's daughter Martha Christina Tiahahuleading the way. On 16 May 1817, he managed to seize the Duurstede Fort, and killed nearly all Dutchmen inside, including Resident van den Berg. The only Dutch survivor was van den Berg's five)year)old son. On 29 May, together with other Maluku leaders, he made the Haria Proclamation, which outlined their grievances against the Dutch government and declared Pattimura to be the leader of the Maluku people. After the seizure, Pattimura defended the fort and defeated Major Beetjes, Second Lieutenant E. S. de Haas, and their troops. He later led an unsuccessful attack on Fort Zeelandia in Haruku. Due to betrayal from Booi's king, Pati Akoon, and Tuwanakotta, he was arrested on 11 November 1817 while he was in Siri Sori, and the Duurstede Fort was recaptured by the Dutch Army. He and his fellows were sentenced to death. On 16 December 1817, Pattimura together with Anthony Reebook, Philip Latumahina, and Said Parintah were hanged in front of Niew Victoria Fort in Ambon. 8

9 1818 Verhuizing van Paperu naar huidige locatie (oud Paperu) Paperu is in 1818 verhuisd naar de huidige locatie. Dit is direcht na de Pattimura oorlog van Diegene die de dusuns van Paperu bewaken blijven achter en noemen het vanaf dan Kampong Mahu (pas later werd het Mahu genoemd). Nu is ook Iha terug te zien op de kaart van Saparoea. Van de VOC mochten ze terugkomen Teruggaan van Paperu van nabij Nollot naar oude locatie Pada tahun 1818, sisa penduduk negeri Paperu yang berdiam di Noloth kembali ke negeri Paperu dengan jumlah 82 orang saja. Hanya ada 1 mata rumah yang tidak mau kembali lagi ke Paperu, dan mereka adalah mata rumah Lawalata yang menetap menjadi penduduk negeri Noloth hingga kini Teruggaan van Paperu van nabij Nollot naar oude locatie Pada waktu kembalinya rakyat Paperu dari negeri Noloth itu, negeri Paperu sedang diperinta oleh raja paulus Latumaelissa. Setelah mereka tiba di Paperu, mereka menamam 4 batang pohon beringin pada ujung)ujung Negeri. Maksud mereka dengan menanam pohon itu ialah agar dapat dijadikan sebagai suatu tanda nisan yang dianggap pamale (tempat bagi negeri) untuk dipuja, dan juga untuk menangkis serangan bahaya dan penyakit yang datang dari luar. 9

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5 Disusun Oleh : Kelompok 5 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5 LATAR BELAKANG TOKOH PEMIMPIN KRONOLOGIS PETA KONSEP PERLAWANAN

Lebih terperinci

Pelajaran 1-6 PENGANTAR

Pelajaran 1-6 PENGANTAR Pelajaran 1-6 PENGANTAR Teks-teks Pelajaran 1-6 berasal dari buku yang sama: J. van Goor, De Nederlandse Kolonien, Geschiedenis van de Nederlandse expansie 1600-1975, Den Haag: Sdu Uitgeverij, 1994. Buku

Lebih terperinci

Cerita sang pejuang. Haduuh ayah kenapa aku harus menjual makanan ini sekarang. Aku mau. Aku memberi ikan gurame kepada salah satu ibu-ibu yang sedang

Cerita sang pejuang. Haduuh ayah kenapa aku harus menjual makanan ini sekarang. Aku mau. Aku memberi ikan gurame kepada salah satu ibu-ibu yang sedang Warganegara 1 Kresna Warganegara Rigen pratitisari Bahasa Indonesia 28 Agustus 2012 Cerita sang pejuang Tahun 1936, Desa Malik Haduuh ayah kenapa aku harus menjual makanan ini sekarang. Aku mau bermain

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG (UU) 1947 Nomer. 40. ) (40/1947) HUKUM DISIPLIN TENTARA. Menyesuaikan peraturan-peraturan Hukum Disiplin Tentara (Staatsblad 1934, No. 168) dengan keadaan sekarang. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Ambonese woonoorden Barneveld

Ambonese woonoorden Barneveld Ambonese woonoorden Barneveld r B A R N E V E L D RAPPORT VAN C. 23-3.75 Aan : CFO No. : 18.307 Betr.: Ontruiming woonoord te Barneveld. Op 21-2-1973 werd van Hip., GP-Barneveld, het volgende vernomen*

Lebih terperinci

ANALISIS IDENTITAS BUDAYA DALAM DE VEERTIGSTE DAG KARYA FRANS LOPULALAN

ANALISIS IDENTITAS BUDAYA DALAM DE VEERTIGSTE DAG KARYA FRANS LOPULALAN ANALISIS IDENTITAS BUDAYA DALAM DE VEERTIGSTE DAG KARYA FRANS LOPULALAN Penulis : Rani Dwika Artati NPM : 0906643515 Pembimbing : Mursidah NIP : 0706050099 Fakultas : Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas

Lebih terperinci

Kepada yang terhormat orang tua-tua, saudara-saudari, anak2 Beilohy Amalatu,

Kepada yang terhormat orang tua-tua, saudara-saudari, anak2 Beilohy Amalatu, Secretariaat: Vrijhof 4, 5301 ZL Zaltbommel secretariaat@paban.nl www.paban.nl No : Paban/15102014/031/Penulis Pokok : Perayaan Natal Beilohy Amalatu Zaltbommel, 15 Oktober 2014 Kepada yang terhormat orang

Lebih terperinci

Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia MEMUTUSKAN

Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia MEMUTUSKAN 1 UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1951 TENTANG PENETAPAN UNDANG-UNDANG DARURAT TENTANG PERUBAHAN ORDONANSI PAJAK PERALIHAN 1944, ORDONANSI PAJAK UPAH DAN ORDONANSI PAJAK KEKAYAAN 1932 (UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA. Makalah Non-Seminar. Mutiara Aprilliannov. Pembimbing. Dr. Lilie Mundalifah Roosman

UNIVERSITAS INDONESIA. Makalah Non-Seminar. Mutiara Aprilliannov. Pembimbing. Dr. Lilie Mundalifah Roosman UNIVERSITAS INDONESIA Stereotip gender dilihat dari makna denotatif dan konotatif dalam lirik lagu Gers Pardoel Ik neem je mee dan Monique Smit Mijn vriendin Makalah Non-Seminar Mutiara Aprilliannov 1206202671

Lebih terperinci

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN Saya siswa kelas 5A Siap Belajar dengan Tenang dan Tertib dan Antusias Pada abad ke-16 berlayarlah bangsa-bangsa Eropa ke wilayah Timur. Diantaranya adalah Portugis, Spanyol,

Lebih terperinci

KAJIAN IDENTITAS BUDAYA DALAM FRAGMEN FAMILIEFEEST KARYA THEODOR HOLMAN

KAJIAN IDENTITAS BUDAYA DALAM FRAGMEN FAMILIEFEEST KARYA THEODOR HOLMAN KAJIAN IDENTITAS BUDAYA DALAM FRAGMEN FAMILIEFEEST KARYA THEODOR HOLMAN NADIA HAQ 0906643484 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI BELANDA DEPOK DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia. Nederlands

Bahasa Indonesia. Nederlands Nederlands Dames en heren, vrienden, hartelijk welkom! In het bijzonder; de bupati van het kabupaten Jayawijaya Jon Wempi Wetipo, de vorige bupati Nicolas Jigibalom, het hoofd van het district Hubikiak,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PADA SUATU PERSEROAN TERBATAS MENURUT

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PADA SUATU PERSEROAN TERBATAS MENURUT 53 BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PADA SUATU PERSEROAN TERBATAS MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS A. Analisa Hukum Mengenai Keharusan

Lebih terperinci

NAAR NEDERLAND HANDLEIDING

NAAR NEDERLAND HANDLEIDING NAAR NEDERLAND HANDLEIDING Bahasa Indonesia www.naarnederland.nl Bahasa Indonesia 1. Pengantar Sejak 15 Maret 2006 sebagian dari para pendatang baru yang ingin datang ke Belanda untuk jangka panjang dan

Lebih terperinci

APA KEGUNAAN BENDA-BENDA YANG DISIT A DALAM HUKUM ACARA PI DANA KIT A SEKARANG? Handoko Tjondroputranto

APA KEGUNAAN BENDA-BENDA YANG DISIT A DALAM HUKUM ACARA PI DANA KIT A SEKARANG? Handoko Tjondroputranto Hukum Acara Pidana 87 APA KEGUNAAN BENDA-BENDA YANG DISIT A DALAM HUKUM ACARA PI DANA KIT A SEKARANG? Handoko Tjondroputranto Benda-benda yang disita dalam suatu tindak pidana memegang peran penting dalam

Lebih terperinci

KALIMAT PASIF DALAM BAHASA BELANDA 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

KALIMAT PASIF DALAM BAHASA BELANDA 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) KALIMAT PASIF DALAM BAHASA BELANDA 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) Dari berbagai referensi kalimat pasif dalam bahasa Belanda dan juga bahasa Inggris dikuasai anak Belanda

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1954 TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP ORANG ASING YANG BERADA DI INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1954 TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP ORANG ASING YANG BERADA DI INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1954 TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP ORANG ASING YANG BERADA DI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa perlu diadakan peraturan

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. responden, sehingga hasil atau data yang diperoleh benar-benar dari pihak atau

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. responden, sehingga hasil atau data yang diperoleh benar-benar dari pihak atau IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Responden merupakan sumber data primer dalam penulisan skripsi, untuk itu sebelum penelitian dilakukan terlebih dahulu perlu diketahui karakteristik

Lebih terperinci

Sejarah Berdirinya Kota Ambon

Sejarah Berdirinya Kota Ambon Sejarah Berdirinya Kota Ambon Balai Pelestaria Nilai Budaya Ambon Sejarah Berdirinya Kota Ambon Sejarah kota Ambon dimulai pada saat kedatangan orang-orang Portugis membangun benteng di pulau ini sebagai

Lebih terperinci

SRC. Stichting Revalidatie Cirebon Yayasan Revalidasi Cirebon

SRC. Stichting Revalidatie Cirebon Yayasan Revalidasi Cirebon SRC Stichting Revalidatie Cirebon Yayasan Revalidasi Cirebon Inleiding Stichting Revalidatie Cirebon is een non-profit organisatie met als doel het bijstaan van gehandicapten op Java (Indonesië), in het

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 1958 TENTANG PAJAK VERPONDING UNTUK TAHUN-TAHUN 1957 DAN BERIKUTNYA. Presiden Republik Indonesia,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 1958 TENTANG PAJAK VERPONDING UNTUK TAHUN-TAHUN 1957 DAN BERIKUTNYA. Presiden Republik Indonesia, UNDANG-UNDANG NOMOR 72 TAHUN 1958 TENTANG PAJAK VERPONDING UNTUK TAHUN-TAHUN 1957 DAN BERIKUTNYA Presiden Republik Indonesia, Menimbang : a. bahwa oleh karena didalam praktek pemungutan tiap-tiap tahun

Lebih terperinci

Benteng Fort Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam Benteng Fort Rotterdam Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu benteng di Sulawesi Selatan yang boleh dianggap megah dan menawan. Seorang wartawan New York Times, Barbara Crossette pernah menggambarkan

Lebih terperinci

Makna Puisi Mijn Muze Karya Marion Bloem : Kajian Semiotik Riffaterre.

Makna Puisi Mijn Muze Karya Marion Bloem : Kajian Semiotik Riffaterre. 1 2 Makna Puisi Mijn Muze Karya Marion Bloem : Kajian Semiotik Riffaterre. Alvian Aviantara Program Studi Belanda, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia Email: avianalvian@gmail.com

Lebih terperinci

PRONOMINA DALAM BAHASA BELANDA (HET VOORNAAMWOORD) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

PRONOMINA DALAM BAHASA BELANDA (HET VOORNAAMWOORD) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) PRONOMINA DALAM BAHASA BELANDA (HET VOORNAAMWOORD) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) 1. Pronomina Persona (Kata Ganti Orang) (Het Persoonlijk Voornaamwoord) Objek/di belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi

Lebih terperinci

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Nama: ika Putri k Nim: 09.11.2577 Kelas: S1 TI 01 PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Pada suatu hari terjadi perang antara rakyat Indonesia dengan Malaysia dikarenakan Malaysia sering kali merebut wilayah

Lebih terperinci

ORASI KEPAHLAWANAN KAPITAN PATTIMURA LETNAN JENDERAL TNI (MARINIR) PURN. DR. NONO SAMPONO, M.Si, S.Pi

ORASI KEPAHLAWANAN KAPITAN PATTIMURA LETNAN JENDERAL TNI (MARINIR) PURN. DR. NONO SAMPONO, M.Si, S.Pi ORASI KEPAHLAWANAN KAPITAN PATTIMURA LETNAN JENDERAL TNI (MARINIR) PURN. DR. NONO SAMPONO, M.Si, S.Pi Prolog Assalammualaikum Wr Wb, Shallom dan Salam Sejahtera untuk kita semua Suatu kepercayaan dan kehormatan

Lebih terperinci

Terkuak Sejarah Soekarno Tidak Pernah Dibuang ke Boven Digul,

Terkuak Sejarah Soekarno Tidak Pernah Dibuang ke Boven Digul, Terkuak Sejarah Soekarno Tidak Pernah Dibuang ke Boven Digul, Pembodohan Nasional atau Taktik Politikkah? 26 Agustus 2013 21:33:09 http://www.kompasiana.com/108da/terkuak-sejarah-soekarno-tidak-pernah-dibuang-ke-boven-digul-pembodohan-nasional-atau-taktik-politikkah_5520ad358133116c7419fab5

Lebih terperinci

Presiden Republik Indonesia,

Presiden Republik Indonesia, UNDANG-UNDANG DARURAT (UUDRT) NOMOR 37 TAHUN 1950 (37/1950) TENTANG PERUBAHAN PAJAK PERALIHAN 1944, ORDONANSI PAJAK DAN UPAH DAN ORDONANSI PAJAK KEKAYAAN 1932 Presiden Republik Indonesia, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

SISTEM PERTAHANAN DI MALUKU ABAD XVII-XIX. (Kajian Terhadap Pola Sebaran Benteng)

SISTEM PERTAHANAN DI MALUKU ABAD XVII-XIX. (Kajian Terhadap Pola Sebaran Benteng) SISTEM PERTAHANAN DI MALUKU ABAD XVII-XIX... Oleh karena itu pula bukan suatu kebetulan bahwa banyak rempah-rempah disebut sebagai aphrodisiac, zat perangsang nafsu birahi. Kemudian bila dihubungkan dengan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa perlu menunjuk Kepala Kantor Pendaftaran Tanah sebagai pegawai pencatat balik-nama untuk kapal-kapal;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa perlu menunjuk Kepala Kantor Pendaftaran Tanah sebagai pegawai pencatat balik-nama untuk kapal-kapal; PENUNJUKAN KEPALA KANTOR PENDAFTARAN TANAH SEBAGAI PEGAWAI PENCATAT BALIK NAMA UNTUK KAPAL-KAPAL Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1955 Tanggal 3 Maret 1955 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa

Lebih terperinci

BAB II KEHADIRAN SERIKAT YESUIT DI NUSANTARA. perdagangan ke pusat rempah-rempah di Asia. Perdagangan Portugis ke Asia

BAB II KEHADIRAN SERIKAT YESUIT DI NUSANTARA. perdagangan ke pusat rempah-rempah di Asia. Perdagangan Portugis ke Asia BAB II KEHADIRAN SERIKAT YESUIT DI NUSANTARA A. Awal Misi di Maluku Misi Katolik di Nusantara dimulai ketika bangsa Portugis melaksanakan perdagangan ke pusat rempah-rempah di Asia. Perdagangan Portugis

Lebih terperinci

Teks Sejarah (Pengertian,Ciri - Ciri, Jenis, Struktur, Kaidah, Mengabstraksi, Menulis, Menganalisis, dan Contoh)

Teks Sejarah (Pengertian,Ciri - Ciri, Jenis, Struktur, Kaidah, Mengabstraksi, Menulis, Menganalisis, dan Contoh) Teks Sejarah (Pengertian,Ciri - Ciri, Jenis, Struktur, Kaidah, Mengabstraksi, Menulis, Menganalisis, dan Contoh) Pengertian Teks Sejarah Teks Sejarah merupakan teks yang didalamnya menjelaskan/menceritakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH SEBAGAI SUBJEK HUKUM PERDATA DALAM KONTRAK PENGADAAN BARANG ATAU JASA. Oleh: Sarah S. Kuahaty

PEMERINTAH SEBAGAI SUBJEK HUKUM PERDATA DALAM KONTRAK PENGADAAN BARANG ATAU JASA. Oleh: Sarah S. Kuahaty 53 PEMERINTAH SEBAGAI SUBJEK HUKUM PERDATA DALAM KONTRAK PENGADAAN BARANG ATAU JASA Oleh: Sarah S. Kuahaty ABSTRACT Dalam pembagiannya subjek hukum Perdata terdiri atas manusia (naturlijkperson) dan badan

Lebih terperinci

ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN KERAJAAN BELANDA

ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN KERAJAAN BELANDA PROTOKOL MENGUBAH PROTOKOL YANG DITANDATANGANI DI KUALA LUMPUR PADA TANGGAL 22 JULI 1991, YANG TELAH MENGUBAH PERSETUJUAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN KERAJAAN BELANDA MENGENAI PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA

Lebih terperinci

BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH HINDIA BELANDA TERHADAP PERKAWINAN MUSLIM DI JAWA-MADURA TAHUN

BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH HINDIA BELANDA TERHADAP PERKAWINAN MUSLIM DI JAWA-MADURA TAHUN 56 BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH HINDIA BELANDA TERHADAP PERKAWINAN MUSLIM DI JAWA-MADURA TAHUN 1929-1931 A. Latar Belakang Dikeluarkannya Kebijakan Ordonansi Perkawinan di Jawa- Madura Tahun 1929-1931 Berdasarkan

Lebih terperinci

UU 72/1958, PAJAK VERPONDING UNTUK TAHUN TAHUN 1957 DAN BERIKUTNYA *)

UU 72/1958, PAJAK VERPONDING UNTUK TAHUN TAHUN 1957 DAN BERIKUTNYA *) UU 72/1958, PAJAK VERPONDING UNTUK TAHUN TAHUN 1957 DAN BERIKUTNYA *) Oleh:PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor:72 TAHUN 1958 (72/1958) Tanggal:9 SEPTEMBER 1958 (JAKARTA) Tentang:PAJAK VERPONDING UNTUK TAHUN-TAHUN

Lebih terperinci

BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA

BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: mendeskripsikan sebab dan tujuan kedatangan bangsa barat ke Indonesia;

Lebih terperinci

MAKALAH SEJARAH TENTANG PERANG TONDANO I DAN II

MAKALAH SEJARAH TENTANG PERANG TONDANO I DAN II MAKALAH SEJARAH TENTANG PERANG TONDANO I DAN II Kelompok : 6 1. Siti Indriani 2. Siti Juriah 3. Sapitri Aulia 4. Garnis Widiya Rahayu Disunsun oleh : KELAS : XI MIPA 2 SMAN 20 KAB TANGERANG i KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 1954 (LN 1954/96; TLN NO. 692) TENTANG PENUNJUKAN PENGUASA-PENGUASA MILITER

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 1954 (LN 1954/96; TLN NO. 692) TENTANG PENUNJUKAN PENGUASA-PENGUASA MILITER PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 1954 (LN 1954/96; TLN NO. 692) TENTANG PENUNJUKAN PENGUASA-PENGUASA MILITER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk memberi ketegasan

Lebih terperinci

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME KOLONIALISME DAN IMPERIALISME Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga

Lebih terperinci

Oriëntatiereizen van Zuid-Molukkers naar Indonesië

Oriëntatiereizen van Zuid-Molukkers naar Indonesië Oriëntatiereizen van Zuid-Molukkers naar Indonesië ACD /

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM PERDATA INTERNASIONAL. Devica Rully, SH., MH., LLM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ESA UNGGUL MARET 2017

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM PERDATA INTERNASIONAL. Devica Rully, SH., MH., LLM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ESA UNGGUL MARET 2017 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM PERDATA INTERNASIONAL Devica Rully, SH., MH., LLM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ESA UNGGUL MARET 2017 OBYEK KAJIAN LATAR BELAKANG HPI PENGERTIAN HPI RUANG LINGKUP SUMBER

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG (UU 1948 No. 13. (13/1948) Peraturan tentang mengadakan perubahan dalam Vorstenlands Grondhuurreglement. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG (UU 1948 No. 13. (13/1948) Peraturan tentang mengadakan perubahan dalam Vorstenlands Grondhuurreglement. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG (UU 1948 No. 13. (13/1948) Peraturan tentang mengadakan perubahan dalam Vorstenlands Grondhuurreglement. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sebagian dari Vorstenlands Grondhuur-reglement

Lebih terperinci

: Astrina Nadia Wandasari NPM : : Eliza Gustinelly S.S., M.A. NIP : : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

: Astrina Nadia Wandasari NPM : : Eliza Gustinelly S.S., M.A. NIP : : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya ANALISIS PENGGAMBARAN DISKRIMINASI RAS, ETNIS, DAN KEBANGSAAN BESERTA DAMPAK YANG DITIMBULKAN DALAM TEKS POSTKOLONIAL FAMILIEFEEST KARYA THEODOR HOLMAN Penulis : Astrina Nadia Wandasari NPM : 0906643345

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. hukuman pidana. Suatu peristiwa hukum dapat dinyatakan sebagai peristiwa

II. TINJAUAN PUSTAKA. hukuman pidana. Suatu peristiwa hukum dapat dinyatakan sebagai peristiwa II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Tindak Pidana 1. Pengertian Tindak Pidana Abdoel Djamali mengatakan, Peristiwa Pidana atau sering disebut Tindak Pidana (Delict) ialah suatu perbuatan atau rangkaian

Lebih terperinci

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA Peta Konsep Peran Indonesia dalam Perdagangan dan Pelayaran antara Asia dan Eropa O Indonesia terlibat langsung dalam perkembangan perdagangan dan pelayaran antara Asia

Lebih terperinci

Kecamatan Saparua Timur

Kecamatan Saparua Timur Kecamatan Saparua Timur 1.1. Letak & Batas Wilayah Kecamatan Saparua Timur berada di Kepualauan Lease yang terdiri dari 1 pulau. Pulau yang dihuni adalah Pulau Saparua dimana terdapat 10 Desa/Kelurahan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Banyak fasilitas yang dibangun oleh Belanda untuk menunjang segala aktivitas Belanda selama di Nusantara. Fasilitas yang dibangun Belanda dapat dikategorikan ke dalam

Lebih terperinci

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Latar Belakang Kesultanan Gowa adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia. I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No.56, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia telah menjadi

Lebih terperinci

BAB II PENGATURAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA EKSPLOITASI SEKSUAL (PERKOSAAN) DI BAWAH UMUR OLEH ORANG TUA TIRI

BAB II PENGATURAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA EKSPLOITASI SEKSUAL (PERKOSAAN) DI BAWAH UMUR OLEH ORANG TUA TIRI BAB II PENGATURAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA EKSPLOITASI SEKSUAL (PERKOSAAN) DI BAWAH UMUR OLEH ORANG TUA TIRI A. Peraturan Menurut KUHP Tindak pidana kesopanan dalam hal persetubuhan tidak ada yang

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 1954 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN-PERATURAN PEMBERIAN PEMBEBASAN CUKAI UNTUK MINYAK TANAH (KEROZINE) DAN SULINGAN-SULINGAN MINYAK TAMBANG YANG DISAMAKAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berjudul Undang-Undang Agraria Dan Dampaknya Terhadap Perkembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berjudul Undang-Undang Agraria Dan Dampaknya Terhadap Perkembangan 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode dan teknik penelitian yang dipergunakan oleh penulis untuk mengkaji permasalahan dengan skripsi yang berjudul Undang-Undang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah usaha untuk memperluas, menjamin lalu lintas perdagangan rempah-rempah hasil hutan yang

Lebih terperinci

2. Koleh Koleh. 1. Ayo Mama

2. Koleh Koleh. 1. Ayo Mama 1. Ayo Mama Ayo, mama jangan mama marah beta, dia cuma, dia cuma cium beta Ayo, mama jangan mama marah beta, 'lah orang muda punya biasa Ayam hitam telurnya putih mencari makan di pinggir kali Sinyo hitam

Lebih terperinci

ANALISIS MAKNA KIASAN PUISI DE WOLKEN KARYA MARTINUS NIJHOFF DARI SUDUT PANDANG TOKOH AKU

ANALISIS MAKNA KIASAN PUISI DE WOLKEN KARYA MARTINUS NIJHOFF DARI SUDUT PANDANG TOKOH AKU ANALISIS MAKNA KIASAN PUISI DE WOLKEN KARYA MARTINUS NIJHOFF DARI SUDUT PANDANG TOKOH AKU Imas Nihono Sari Program Studi Belanda, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, 16424,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aceh terletak di ujung bagian utara pulau Sumatera, bagian paling barat dan paling utara dari kepulauan Indonesia. Secara astronomis dapat ditentukan bahwa daerah ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk wilayah Indonesia bagian barat. Karena letaknya berada pada pantai selat Malaka, maka daerah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Dasar Pemikiran : Hipotesis Pengarah Konflik menyebabkan keterpurukan dan cenderung mengarahkan masyarakat korban konflik kembali ke negeri asal sebagai bentuk jaminan keamanan

Lebih terperinci

PERANG PATTIMURA UNTUK MALUKU DAN INDONESIA. Mus Huliselan

PERANG PATTIMURA UNTUK MALUKU DAN INDONESIA. Mus Huliselan Pendahuluan PERANG PATTIMURA UNTUK MALUKU DAN INDONESIA Mus Huliselan Thomas Matulessy Laki-laki kabaressi Belanda lia dia Sama tuan yang mulia (Thomas Matulessy laki-laki gagah perkasa dan berani Belanda

Lebih terperinci

Presiden Republik Indonesia,

Presiden Republik Indonesia, UU 19/1959, PENETAPAN "UNDANG UNDANG DARURAT NO. 27 TAHUN 1957 TENTANG PENAGIHAN PAJAK NEGARA" (LEMBARAN NEGARA TAHUN 1957 NO. 84 SEBAGAI UNDANG UNDANG *) Bentuk: Oleh: UNDANG-UNDANG (UU) PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT A. Pengaruh Kebudayaan Islam Koentjaraningrat (1997) menguraikan, bahwa pengaruh kebudayaan Islam pada awalnya masuk melalui negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama

Lebih terperinci

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA BAB I PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA Tahun 1620, Inggris sudah mendirikan beberapa pos perdagangan hampir di sepanjang Indonesia, namun mempunyai perjanjian dengan VOC untuk tidak mendirikan

Lebih terperinci

Sikap Kepahlawanan dan

Sikap Kepahlawanan dan Bab 6 Sikap Kepahlawanan dan Patriotisme Pernahkah kamu menonton film tentang peperangan? Bagaimana usaha para prajurit untuk memperjuangkan sebuah kemenangan? Mereka tentu berusaha keras dan rela berkorban

Lebih terperinci

Pembukaan. Semoga berkenan, terima kasih.

Pembukaan. Semoga berkenan, terima kasih. Pembukaan Sebagaimana kita semua tahu bahwa jaman dahulu bangsa kita ini dijajah oleh bangsa Belanda selama 3,5 abad. Banyak orang yang tidak begitu mengetahui apa saja tujuan Belanda jauh-jauh datang

Lebih terperinci

BAB II. Prosedur Pengajuan Grasi Kepada Presiden Baik Tahap I. Maupun Tahap II

BAB II. Prosedur Pengajuan Grasi Kepada Presiden Baik Tahap I. Maupun Tahap II BAB II Prosedur Pengajuan Grasi Kepada Presiden Baik Tahap I Maupun Tahap II A. Sejarah Penerapan Grasi Pemberian grasi atau pengampunan pada mulanya di zaman kerajaan absolut di Eropa adalah berupa anugerah

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Nama Sekolah : SMK AL-ISHLAH CILEGON Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Sejarah Jumlah : 30 PG, 5 uraian Kelas/ Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat

BAB I PENDAHULUAN. 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerajaan Langkat didirikan oleh Raja Kahar pada pertengahan abad ke- 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat kepemimpinan diteruskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 A Sopaheluwakan, Tjeritera tentang Perdjandjian Persaudaraan Pela (Bongso-bongso) antara negeri

BAB I PENDAHULUAN. 1 A Sopaheluwakan, Tjeritera tentang Perdjandjian Persaudaraan Pela (Bongso-bongso) antara negeri BAB I PENDAHULUAN Di Ambon salah satu bentuk kekerabatan bisa dilihat dalam tradisi Pela Gandong. Tradisi Pela Gandong merupakan budaya orang Ambon yang menggambarkan suatu hubungan kekerabatan atau persaudaraan

Lebih terperinci

Peninggalan Kolonial Di Kampung Makian. Marlyn Salhuteru*

Peninggalan Kolonial Di Kampung Makian. Marlyn Salhuteru* Peninggalan Kolonial Di Kampung Makian Marlyn Salhuteru* Abstract Mace Producer or recognized with term spice island, Moluccas become Europe nations capture. Initially Portugis, later; then Spanyol and

Lebih terperinci

Ditulis oleh Administrator Rabu, 13 November :09 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 13 November :29

Ditulis oleh Administrator Rabu, 13 November :09 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 13 November :29 Berbicara banda neira tentu tidak terlepas dari pala komoditas inilah yang banyak dicari para pedagang dari seluruh dunia hingga abad 18 M.biji pala pada saat itu harganya sangat mahal sehingga ada ungkapan

Lebih terperinci

Inilah CONTOH dan kompilasi Kursus Bahasa Indonesia Setetes Embun

Inilah CONTOH dan kompilasi Kursus Bahasa Indonesia Setetes Embun Kursus Bahasa Indonesia Setetes Embun Inilah CONTOH dan kompilasi Kursus Bahasa Indonesia Setetes Embun Penerbitan Kursus Bahasa Indonesia - Setetes Embun diusahakan oleh Pieter Kuiper (the Netherlands)

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1952 TENTANG STAF KEAMANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1952 TENTANG STAF KEAMANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1952 TENTANG STAF KEAMANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Bahwa perlu disempurnakan usaha-usaha untuk menjamin keamanan di daerah-daerah

Lebih terperinci

Bacalah dengan teliti, ini sangat penting!

Bacalah dengan teliti, ini sangat penting! Bacalah dengan teliti, ini sangat penting! Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan dan Pemberatan Pengertian Tindak Pidana Pencurian

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan dan Pemberatan Pengertian Tindak Pidana Pencurian BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan dan Pemberatan 2.1.1 Pengertian Tindak Pidana Pencurian pencurian merupakan perbuatan pengambilan barang. Kata mengambil (wegnemen) merupakan

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS TENTANG TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN DAN PEMBERATAN DI WILAYAH SURABAYA Putusan No.1836 / Pid. B / 2010 / PN.

TINJAUAN YURIDIS TENTANG TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN DAN PEMBERATAN DI WILAYAH SURABAYA Putusan No.1836 / Pid. B / 2010 / PN. TINJAUAN YURIDIS TENTANG TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN DAN PEMBERATAN DI WILAYAH SURABAYA Putusan No.1836 / Pid. B / 2010 / PN. SBY SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Pasal 104 Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1954 TENTANG UNDANG-UNDANG TENTANG PENETAPAN UNDANG-UNDANG DARURAT NO. 11 TAHUN 1952 TENTANG PERUBAHAN DAN PENAMBAHAN DARI "ORDONNANTIE OP DE VENNOOTSCHAPSBELASTING 1925" YANG

Lebih terperinci

Menimbang : Bahwa perlu disempurnakan usaha-usaha untuk menjamin keamanan di daerahdaerah di mana berlaku Peraturan S.O.B.;

Menimbang : Bahwa perlu disempurnakan usaha-usaha untuk menjamin keamanan di daerahdaerah di mana berlaku Peraturan S.O.B.; Bentuk: Oleh: PERATURAN PEMERINTAH (PP) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 15 TAHUN 1952 (15/1952) Tanggal: 20 FEBRUARI 1952 (JAKARTA) Sumber: LN 1952/20; TLN NO. 232 Tentang: Indeks: STAF KEAMANAN STAF

Lebih terperinci

Rute Penjelajahan Samudera Bangsa Eropa

Rute Penjelajahan Samudera Bangsa Eropa Rute Penjelajahan Samudera Bangsa Eropa PETA PENJELAJAHAN SAMUDRA 1. Penjelajahan samudra bangsa Spanyol Mulai tahun 1451 masehi atas perintah Ratu Isabella bangsa Spanyol mengadakan penjelajahan samudra.

Lebih terperinci

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak KERAJAAN DEMAK Berdirinya Kerajaan Demak Pendiri dari Kerajaan Demak yakni Raden Patah, sekaligus menjadi raja pertama Demak pada tahun 1500-1518 M. Raden Patah merupakan putra dari Brawijaya V dan Putri

Lebih terperinci

OBAT DONASI PADA BEBERAPA FASILITAS KESEHATAN 01 NANGROE ACEH DARUSALAM

OBAT DONASI PADA BEBERAPA FASILITAS KESEHATAN 01 NANGROE ACEH DARUSALAM OBAT DONASI PADA BEBERAPA FASILITAS KESEHATAN 01 NANGROE ACEH DARUSALAM Sarjaini Jamal\ Tengku Zulkarnain2, Edwin3 ABSTRACT On the 26th December 2004, a big earthquake and tsunami destroyed coastal zones

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN UNDANG-UNDANG DARURAT NO. 11 TAHUN 1952 TENTANG PENGUBAHAN DAN PENAMBAHAN DARI "ORDONNANTIE OP DE VENNOOTSCHAPSBELASTING 1925" YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedatangan orang-orang Eropa pertama di kawasan Asia Tenggara pada awal abad XVI kadang-kadang dipandang sebagai titik penentu yang paling penting dalam sejarah kawasan

Lebih terperinci

HUBUNGAN HUKUM PERJANJANJIAN KERJA BERSAM (PKB) Oleh H. MOESTOPO, SE, SH, MH

HUBUNGAN HUKUM PERJANJANJIAN KERJA BERSAM (PKB) Oleh H. MOESTOPO, SE, SH, MH HUBUNGAN HUKUM PERJANJANJIAN KERJA BERSAM (PKB) Oleh H. MOESTOPO, SE, SH, MH Sifat Ketentuan-Ketentuan dalam PKB. Ketentuan-ketentuan dalam PKB, ditinjau dari sifatnya dapat diklarifikasi sebagai ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. M. Soeharto, Kamus Musik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), 86. 2

BAB I PENDAHULUAN. M. Soeharto, Kamus Musik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), 86. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah pengungkapan gagasan melalui bunyi yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni. Dalam penyajiannya, musik sering berpadu dengan unsur-unsur

Lebih terperinci

GRAMATIKA PRAKTIS BAHASA BELANDA Menyiasati Struktur Bahasa Belanda Tanpa Kegalauan

GRAMATIKA PRAKTIS BAHASA BELANDA Menyiasati Struktur Bahasa Belanda Tanpa Kegalauan GRAMATIKA PRAKTIS BAHASA BELANDA Menyiasati Struktur Bahasa Belanda Tanpa Kegalauan Oleh Dr., M.A. (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) Copyright @2016, Dr., M.A. Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.

Lebih terperinci

40 BPRMS Herdenkingen proclamatie RMS

40 BPRMS Herdenkingen proclamatie RMS 40 BPRMS Herdenkingen proclamatie RMS asm 8N?BPOLXTXB VAN 's-gravenhage, 3 aei 1965- 's-qravbnhagg Doss.i 13/748-49. Onderwerp: Herdenkingsbijeenkomst Ambonezen?* >di 196J ACD/ Dupl. DATUM U ME11965 Op

Lebih terperinci

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai 2 Pendudukan atas pulau Sumatera juga dimaksudkan oleh Jepang untuk dijadikan pangkalan pengawasan terhadap kapal-kapal milik Sekutu di Samudera Hindia bagian barat, juga sebagai daerah pemasok bahan makanan,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN FRASE VERBA DALAM BAHASA INDONESIA DENGAN FRASE VERBA DALAM BAHASA BELANDA: SEBUAH KAJIAN ANALISIS KONTRASTIF

PERBANDINGAN FRASE VERBA DALAM BAHASA INDONESIA DENGAN FRASE VERBA DALAM BAHASA BELANDA: SEBUAH KAJIAN ANALISIS KONTRASTIF PERBANDINGAN FRASE VERBA DALAM BAHASA INDONESIA DENGAN FRASE VERBA DALAM BAHASA BELANDA: SEBUAH KAJIAN ANALISIS KONTRASTIF Semadi, Yoga Putra 1, Suandi, I Nengah 2, Putrayasa, Ida Bagus 3 1,2,3 Program

Lebih terperinci

NIET DAN GEEN PENGINGKARAN DALAM BAHASA BELANDA (NEGATIE) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

NIET DAN GEEN PENGINGKARAN DALAM BAHASA BELANDA (NEGATIE) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) NIET DAN GEEN PENGINGKARAN DALAM BAHASA BELANDA (NEGATIE) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) Pengingkaran kata, frasa, dan klausa/kalimat dalam bahasa Belanda dinyatakan dengan

Lebih terperinci

imiiuimium VAN HET KONINKLIJK INSTITUUT VOOR TAAL-, LAND- EN VOLKENKUNDE DEEL XXVI DE HIK A J AT DOOR Dr TEUKU ISKANDAR

imiiuimium VAN HET KONINKLIJK INSTITUUT VOOR TAAL-, LAND- EN VOLKENKUNDE DEEL XXVI DE HIK A J AT DOOR Dr TEUKU ISKANDAR imiiuimium VAN HET KONINKLIJK INSTITUUT VOOR TAAL-, LAND- EN VOLKENKUNDE DEEL XXVI DE HIK A J AT ATJEH DOOR Dr TEUKU ISKANDAR 'SGRAVENHAGE - MARTINUS N IJ H O F F - 1958 r- BIBLIOTHEEK KITLV 0060 4833

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi masa yang berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas dari incaran negara

Lebih terperinci

Koor: Bersembahjanglah Pada Bapanja Dengan nama Jesus Turut kehendaknja.

Koor: Bersembahjanglah Pada Bapanja Dengan nama Jesus Turut kehendaknja. Ibadah: Datum: Introitus (Intochtslied) - BNG 251: 1, 2 1 Djam sembahjang jang kudus Bila engkau keluh Pada Tuhan jang tahu Kesusahanmu! Dengan hati beriman Biar pergi seg ra Klak kau rasa sentosa Duduk

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1946 TENTANG PERATURAN HUKUM PIDANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1946 TENTANG PERATURAN HUKUM PIDANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1946 TENTANG PERATURAN HUKUM PIDANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebelum dapat melakukan pembentukan Undang-Undang hukum pidana baru, perlu

Lebih terperinci