STATISTIKA PENDAHULUAN DISTRIBUSI POPULASI 06/12/2015 LEKTION ZWÖLF(#12) DISTRIBUSI PROBABILITAS PENARIKAN SAMPEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STATISTIKA PENDAHULUAN DISTRIBUSI POPULASI 06/12/2015 LEKTION ZWÖLF(#12) DISTRIBUSI PROBABILITAS PENARIKAN SAMPEL"

Transkripsi

1 STATISTIKA LEKTION ZWÖLF(#12) PENARIKAN SAMPEL Verfasser bei Usmania Institute PENDAHULUAN Yang dilakukan pada saat uji hipotesis: membandingkan taraf signifikan observasi (pvalue) dengan taraf signifikan. Taraf signifikan observasi = observed significance level Jika p-value <, maka H 0 ditolak. p-value: probabilitas diperolehnya hasil-hasil ekstrem sesuai hasil sampel (empirik). : probabilitas terjadinya harga-harga kritis (harga-harga yang terlalu jauh dari harga teoritis populasi). Besarnya ditentukan oleh si peneliti berdasarkan tingkat kepercayaan yang ditetapkan. Tingkat kepercayaan 95% = 5% Besarnya p-value dihitung sesuai hasil sampel (empirik) menggunakan distribusi probabilitas penarikan sampel (distribusi sampling). Untuk membuat distribusi sampling, diperlukan: 1. Distribusi populasi 2. Distribusi sampel Distribusi = sebaran nilai-nilai DISTRIBUSI POPULASI Distribusi populasi: sebaran unsur-unsur populasi (titik-titik sampel berukuran 1 dalam ruang sampel) yang mempunyai probabilitas tertentu untuk muncul atau terpilih sebagai sampel. Distribusi populasi ditentukan berdasarkan: 1. Unsur-unsur yang ada pada populasi. 2. Probabilitas masing-masing unsur populasi tersebut untuk terjadi (terpilih sebagai sampel). 1

2 Contoh 1: Percobaan melempar uang koin Objek percobaan: uang koin Unsur-unsur populasi: sisi muka (kode/nilai: 1) dan sisi belakang (kode/nilai: 2). Distribusi populasi: sisi muka (1) dan sisi belakang (2) pada uang koin tersebut yang masing-masing mempunyai probabilitas tertentu untuk muncul/terjadi bila uang koin tersebut dilempar. Jika koin tersebut setimbang maka P(1) = P(2) = ½. keadaan ini disebut keadaan teoritis. Contoh 2: Percobaan melempar dadu Objek percobaan: dadu Unsur-unsur populasi: (1, 2, 3, 4, 5, 6) Distribusi populasi: sebaran mata dadu (1, 2, 3, 4, 5, 6) yang masing-masing mempunyai probabilitas tertentu untuk muncul/terjadi bila dadu tersebut dilempar. Contoh keadaan teoritis: dadu setimbang Konsekuensi keadaan teoritis: jika dadu dilempar, maka P(1) = P(2) = P(3) = P(4) = P(5) = P(6) = 1/6. Contoh distribusi populasi dengan objek mahasiswa: Sebaran mahasiswa dalam suatu kelas sedemikian rupa sehingga masing-masing mempunyai probabilitas yang sama untuk terpanggil. Sebaran tinggi badan mahasiswa. Sebaran indeks prestasi mahasiswa. Masing-masing unsur populasi dalam distribusi populasi mengandung probabilitas tertentu untuk muncul (terjadi/terpilih sebagai sampel). Distribusi populasi mempunyai karakteristik/ keterangan/ parameter populasi tertentu yang biasanya ditaksir (diestimasi) atau diuji secara empiris menggunakan sampel berdasarkan harga probabilitas Contoh karakteristik yang akan diestimasi: dari tinggi badan mahasiswa. dari percobaan melempar koin 100 kali. Contoh keterangan yang akan diuji: Rata-rata tinggi mahasiswa kelas A sama dengan rata-rata tinggi mahasiswa kelas B. Uang koin ini setimbang (masing-masing sisi mempunyai probabilitas yang sama untuk muncul) Keterangan/karakteristik yang hendak diuji tersebut biasanya diformulasikan sebagai hipotesis nol (H 0 ). 2

3 Formulasi hipotesis nol untuk uang koin setimbang: H 0 : uang koin setimbang H 0 : p 1 = ½ H 0 : p 1 = p 2 H 0 : f 1 = f 2 H 0 : = 1,5. DISTRIBUSI SAMPEL Distribusi sampel merujuk pada sebuah titik sampel terpilih dalam ruang sampel. Distribusi sampel: sebaran unsur-unsur populasi (yang masing-masing mempunyai probabilitas tertentu untuk muncul) dalam sebuah titik sampel terpilih (kejadian). Distribusi sampel ditentukan berdasarkan: 1. Unsur-unsur yang ada pada populasi. 2. Probabilitas masing-masing unsur populasi tersebut untuk terjadi (terpilih sebagai sampel). 3. Ukuran sampelnya. Pada percobaan melempar uang koin sebanyak 4 kali lemparan: Unsur-unsur populasi: sisi muka (1) dan sisi belakang (2). Banyaknya titik sampel = 2 4 = 16. Ruang sampel: {1, 1, 1, 1} {1, 1, 1, 2} {1, 1, 2, 1} {1, 1, 2, 2} {1, 2, 1, 1} {1, 2, 1, 2} {1, 2, 2, 1} {1, 2, 2, 2} {2, 1, 1, 1} {2, 1, 1, 2} {2, 1, 2, 1} {2, 1, 2, 2} {2, 2, 1, 1} {2, 2, 1, 2} {2, 2, 2, 1} {2, 2, 2, 2} Salah dari satu titik sampel ini akan terpilih (terjadi) menjadi sampel (kejadian). Distribusi dari titik sampel terpilih menggambarkan keadaan empirik. Titik sampel terpilih akan dihitung harga statistiknya, misalnya statistik mean X, atau simpangan baku S. Harga statistik yang diperoleh digunakan untuk menetapkan besarnya p-value. Contoh lain: Pada percobaan 3 kali melempar dadu bersisi enam, akan diperoleh ruang sampel yang terdiri dari 6 3 = 216 titik sampel yang masing-masing berukuran 3. Pemanggilan 10 orang mahasiswa siswa secara acak sebagai sampel dari 50 orang mahasiswa (populasi) adalah memilih salah satu titik sampel dari = 97,656,250,000,000,000 titik sampel yang masing-masing berukuran 10 mahasiswa. 3

4 Jika dari percobaan melempar koin sebanyak 4 kali diperoleh hasil berturut-turut: 1, 1, 2, 1, maka dikatakan titik sampel {1, 1, 2, 1} terpilih sebagai sampel. Distribusi sampel: sebaran nilai 1 (muka) dan 2 (belakang) pada sampel {1, 1, 2, 1}. Harga statistik yang dapat dihitung dari sampel terpilih: Mean: X = ( ) / 4 = 5/4 Median: X = 1 Modus: X = 1 Hasil empirik X = 5/4 tidak sesuai dengan keadaan teoritisnya ( = 1,5). Tetapi, kesimpulan statistik belum bisa diambil (prosedur induksi tidak layak dilakukan) karena ukuran sampel yang terlalu kecil. PENARIKAN SAMPEL Distribusi probabilitas penarikan sampel (sampling distribution): sebaran nilai-nilai probabilitas dari variabel probabilitas. Variabel probabilitas: variabel yang yang berisi harga-harga statistik tertentu untuk setiap titik sampel dalam ruang sampel. Variabel probabilitas dapat berupa statistik mean, median, modus, simpangan baku, jumlah, dan lain-lain. Distribusi probabilitas penarikan sampel ditentukan berdasarkan: 1. Unsur-unsur yang ada pada populasi. 2. Probabilitas masing-masing unsur populasi tersebut untuk terjadi (terpilih sebagai sampel). 3. Ukuran sampelnya. 4. Jenis harga statistik (yang akan diuji) Pada percobaan melempar uang koin sebanyak 4 kali lemparan: Unsur populasi: 1 dan 2 Ukuran sampel (n) = 4 Terdapat 16 titik sampel berukuran 4. Jika diketahui koin setimbang, yaitu masingmasing unsur populasi mempunyai probabilitas yang sama untuk terpilih sebagai sampel (equally likely), sehingga p1 = p2 = ½, dan kemudian untuk setiap titik sampel dihitung statistik mean, maka akan diperoleh distribusi probabilitas penarikaan sampel mean (sampling distribution of mean) sebagai berikut: X : 4/4 5/4 6/4 7/4 8/4 Frek. : Total = 16 P(X) : 1/16 4/16 6/16 4/16 1/16 X: variabel probabilitas (dalam hal ini berupa statistik mean untuk setiap titik sampel) Frek: frekuensi/banyaknya titik sampel yang mempunyai mean X. P(X): distribusi probabilitas, yaitu probabilitas bersyarat atas munculnya titik sampel yang mempunyai mean X bilamana diketahui bahwa masing-masing unsur populasi mempunyai probabilitas sama (p1 = p2 = ½). 4

5 X = 4/4 untuk titik sampel semua tampak muka: {1, 1, 1, 1}. X = 5/4 untuk titik sampel tampak 3 muka 1 belakang: {1, 1, 1, 2}, {1, 1, 2, 1}, {1, 2, 1, 1}, {2, 1, 1, 1}. Karena p1 = p2 = ½, maka: Untuk titik sampel {1, 1, 1, 1} frekuensi = 1: P(X) = 1* (½ * ½ * ½ * ½ ) = 1/16 Untuk titik sampel 3 muka & 1 belakang frekuensi = 4: P(X) = 4* (½ * ½ * ½ * ½ ) = 4/16 Khusus untuk p1 = p2 = ½, P(X) dapat ditentukan dengan cara membagi frekuensi kemunculan variabel probabilitas dengan banyaknya titik sampel. Soal: 1. P(X = 5/4) =? 2. P(X < 5/4) =? 3. P(X 5/4) =? 4. P(X 5/4) =? 5. P(X 6/4) =? Distribusi probabilitas penarikan sampel mean untuk percobaan melempar koin tidak setimbang sebanyak 4 kali, di mana p1 = ¼ dan p2 = ¾: X : 4/4 5/4 6/4 7/4 8/4 Frek.: Total = 16 P(X) : 1/256 12/256 54/ /256 81/256 Soal: 1. P(X = 6/4) =? 2. P(X 5/4) =? 3. P(X 7/4) =? Distribusi probabilitas penarikan sampel median untuk percobaan melempar koin setimbang (p1 = ½ dan p2 = ½) sebanyak 4 kali: X: 1 3/2 2 Frek.: Total = 16 P(X) : 5/16 6/16 5/16 Soal: 1. P(X = 3/2) =? 2. P(X 1) =? 3. P(X 3/2) =? 5

6 Histogram distribusi probabilitas penarikan sampel mean untuk percobaan melempar koin setimbang (p1 = ½ dan p2 = ½) sebanyak 4 kali (n = 2 4 = 16): Histogram distribusi probabilitas penarikan sampel mean untuk percobaan melempar koin setimbang (p1 = ½ dan p2 = ½) sebanyak 10 kali (n = 2 10 = 1024): Jenis-jenis distribusi probabilitas menurut jenis statistik yang akan diuji: Distribusi probabilitas penarikan sampel mean. Distribusi probabilitas penarikan sampel median. Distribusi probabilitas penarikan sampel modus. Distribusi probabilitas penarikan sampel simpangan baku. Dan lain-lain. Bentuk geometrsi (histogram) berbeda-beda sesuai dengan: Ukuran sampel dan besarnya populasi. Besarnya probabilitas masing-masing unsur populasi untuk ditarik sebagai sampel. Jenis statistik yang akan diukur/diuji (mean, median, modus, lainnya). CONTOH PENARIKAN SAMPEL Kasus: distribusi probabilitas penarikan sampel mean dari IPK mahasiswa. Populasi: IPK milik 5 orang mahasiswa (A = 2.5, B = 2.6, C = 2.4, D = 2.8 dan E = 2.6). Penarikan sampel: acak sederhana (sehingga masing-masing unsur mempunyai probabilitas yang sama untuk terpilih) Mean populasi: = ( ) / 5 = 2,58 6

7 Distribusi populasi = distribusi probabilitas penarikan sampel mean untuk ukuran sampel 1 (ditarik 1 unsur sebagai sampel, n = 1): X: 2,4 2,5 2,6 2,8 Frek.: Total = 5 P(X) : 1/5 1/5 2/5 1/5 Buat histogramnya! Distribusi probabilitas penarikan sampel mean untuk ukuran sampel 2 (n = 2): Ruang sampel: {2.5, 2.5} {2.5, 2.6} {2.5, 2.4} {2.5, 2.8} {2.5, 2.6} {2.6, 2.5} {2.6, 2.6} {2.6, 2.4} {2.6, 2.8} {2.6, 2.6} {2.4, 2.5} {2.4, 2.6} {2.4, 2.4} {2.4, 2.8} {2.4, 2.6} {2.8, 2.5} {2.8, 2.6} {2.8, 2.4} {2.8, 2.8} {2.8, 2.6} {2.6, 2.5} {2.6, 2.6} {2.6, 2.4} {2.6, 2.8} {2.6, 2.6} Variabel probabilitas mean X untuk setiap titik sampel: Histogram distribusi probabilitas : Diperoleh distribusi probabilitas: X : 2,40 2,45 2,50 2,55 2,60 2,65 2,70 2,80 Frek.: Total = 25 P(X) : 1/25 2/25 5/25 4/25 6/25 2/25 4/25 1/25 7

8 Histogram distribusi probabilitas penarikan sampel mean untuk ukuran sampel 4 (n = 4): MENGHITUNG P-VALUE Jika dari 2 orang mahasiswa yang terpilih sebagai sampel ternyata mempunyai rata-rata IPK sebesar 2,55, tentukan besarnya probabilitas diperolehnya hasil-hasil ekstrem (p-value)? X : 2,40 2,45 2,50 2,55 2,60 2,65 2,70 2,80 Frek.: Total = 25 P(X) : 1/25 2/25 5/25 4/25 6/25 2/25 4/25 1/25 p-value = P(X 2,55) = = Jadi, sebenarnya p-value merupakan probabilitas bersyarat, yaitu probabilitas diperolehnya hasil-hasil ekstrem bilamana diketahui H 0 benar. Pada kasus di atas, H 0 adalah: Masingmasing mahasiswa mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel, dengan kata lain dalam kondisi normal. Soal: 1. P(X = 2,50 H 0 ) =? 2. P(X < 2,50 H 0 ) =? 3. P(X 2,50 H 0 ) =? 4. P(X 2,65 H 0 ) =? 5. P(X 2,70 H 0 ) =? TEORITIS Populasi: IPK milik 50 orang mahasiswa (A = 2.9, B = 3.2, C = 3.4, D = 2.8 dan E = 3.1, dst.). Diambil 10 orang mahasiswa sebagai sampel secara acak sederhana (sehingga masing-masing unsur mempunyai probabilitas yang sama untuk terpilih). Jika dari 10 orang mahasiswa yang terpilih sebagai sampel ternyata mempunyai rata-rata IPK sebesar 3,0, tentukan besarnya probabilitas diperolehnya hasil-hasil ekstrem (p-value)? P(X 3,00) =? 8

9 Apakah untuk menghitung besarnya p-value kita memerlukan distribusi probabilitas penarikan sampel? Apakah distribusi sampling tersebut harus kita sajikan terlebih dahulu? Apakah untuk menyajikannya kita harus membuatnya terlebih dahulu? Bisakah kita membuatnya? Mengapa? Jenis distribusi probabilitas sampling: Eksak: untuk sampel kecil yang ditarik dari populasi yang kecil (buat sendiri). Teoritis: untuk sembarang sampel dengan ukuran yang tidak terlalu kecil yang ditarik dari populasi yang besar (dibuat secara teoritik, bersifat teoritis). Penyelesaian: Kasus: pengujian mean gunakan distribusi probabilitas Normal Z. X = 3,00. Misal: = 3,10, = 0,2 X 3,00 3,10 Z 0,5 0,2 Dari tabel statistik distribusi normal diperoleh: Z = -0,5 p-value = 0,3085. Jadi, besarnya probabilitas diperolehnya hasil-hasil ekstrem (p-value) = P(X 3,00) = 0,3085 Distribusi teoritis (lengkap: distribusi probabilitas penarikan sampel teoritis): adalah distribusi probabilitas yang digunakan sebagai dasar pengujian statistik. Distribusi teoritis mewakili keadaan teoritis populasi. Distribus normal (standar) mewakili keadaan teoritis mean populasi dalam kondisi normal, seperti: koin setimbang, dadu setimbang, kumpulan mahasiswa yang masing-masing mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel, dan lain-lain. Oleh karenanya, pengujian tentang mean menggunakan dasar/pola distribusi normal. Jenis-jenis distribusi probabilitas sampling teoritis: Distribusi Probabilitas Diskret Distribusi Binomial Distribusi Multinomial Distribusi Hipergeometris Distribusi Poisson Distribusi Probabilitas Kontinu Distribusi Normal Z Distribusi Student s t Distribusi Fisher F Distribusi Chi-kuadrat 2 Distribusi Uniform Distribusi Eksponensial dll. Masih banyak distribusi probabilitas lainnya, namun nama maupun bentuk geometrisnya tidak spesifik. 9

10 TABEL STATISTIK DISTRIBUSI PROBABILITAS Tabel statistik dari distribusi probabilitas teoritis banyak dijumpai di lampiran berbagai buku Statistika. Digunakan untuk: Menetapkan besarnya p-value jika harga statistik sampel (contoh: z-hitung) diketahui. Sebaliknya, menetapkan besarnya harga statistik sampel (contoh: z-hitung), jika p-value diketahui. Menetapkan harga titik kritis (contoh: z-tabel), untuk taraf signifikan yang diberikan. Yang dilakukan dalam pengujian hipotesis: p-value vs (berlaku umum), atau z-hitung vs z-tabel (tergantung distribusinya). Peyajian dan cara membaca tabel statistik tergantung pada distribusi probabilitasnya. Pada distribusi normal, batang tubuh tabel memuat nilai probabilitasnya (p-value / ), sedangkan statistik z termuat di kolom dan baris pertama (heading). Pada distribusi student, batang tubuh tabel memuat statistik t, kolom pertama memuat derajat bebas (df), dan baris pertama memuat nilai probabilitasnya (p-value / ). Pada distribusi Fisher, batang tubuh tabel memuat statistik F, baris pertama dan kolom pertama memuat derajat bebas (df 1 dan df 2 ), dan tabel disajikan untuk sejumlah nilai probabilitasnya (pvalue / ). Lain buku, lain pula cara menyajikan tabel. Buku yang baik disertai cara membaca tabel. NORMAL NORMAL 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 0,0 0,5000 0,4960 0,4920 0,4880 0,4840 0,4801 0,4761 0,4721 0,4681 0,4641 0,1 0,4602 0,4562 0,4522 0,4483 0,4443 0,4404 0,4364 0,4325 0,4286 0,4247 0,2 0,4207 0,4168 0,4129 0,4090 0,4052 0,4013 0,3974 0,3936 0,3897 0,3859 0,3 0,3821 0,3783 0,3745 0,3707 0,3669 0,3632 0,3594 0,3557 0,3520 0,3483 0,4 0,3446 0,3409 0,3372 0,3336 0,3300 0,3264 0,3228 0,3192 0,3156 0,3121 0,5 0,3085 0,3050 0,3015 0,2981 0,2946 0,2912 0,2877 0,2843 0,2810 0,2776 0,6 0,2743 0,2709 0,2676 0,2643 0,2611 0,2578 0,2546 0,2514 0,2483 0,2451 0,7 0,2420 0,2389 0,2358 0,2327 0,2296 0,2266 0,2236 0,2206 0,2177 0,2148 0,8 0,2119 0,2090 0,2061 0,2033 0,2005 0,1977 0,1949 0,1922 0,1894 0,1867 0,9 0,1841 0,1814 0,1788 0,1762 0,1736 0,1711 0,1685 0,1660 0,1635 0,1611 1,0 0,1587 0,1562 0,1539 0,1515 0,1492 0,1469 0,1446 0,1423 0,1401 0,1379 1,1 0,1357 0,1335 0,1314 0,1292 0,1271 0,1251 0,1230 0,1210 0,1190 0,1170 1,2 0,1151 0,1131 0,1112 0,1093 0,1075 0,1056 0,1038 0,1020 0,1003 0,0985 1,3 0,0968 0,0951 0,0934 0,0918 0,0901 0,0885 0,0869 0,0853 0,0838 0,0823 1,4 0,0808 0,0793 0,0778 0,0764 0,0749 0,0735 0,0721 0,0708 0,0694 0,0681 1,5 0,0668 0,0655 0,0643 0,0630 0,0618 0,0606 0,0594 0,0582 0,0571 0,0559 1,6 0,0548 0,0537 0,0526 0,0516 0,0505 0,0495 0,0485 0,0475 0,0465 0,0455 1,7 0,0446 0,0436 0,0427 0,0418 0,0409 0,0401 0,0392 0,0384 0,0375 0,0367 1,8 0,0359 0,0351 0,0344 0,0336 0,0329 0,0322 0,0314 0,0307 0,0301 0,0294 1,9 0,0287 0,0281 0,0274 0,0268 0,0262 0,0256 0,0250 0,0244 0,0239 0,0233 2,0 0,0228 0,0222 0,0217 0,0212 0,0207 0,0202 0,0197 0,0192 0,0188 0,0183 z0 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 0,0 0,5000 0,5040 0,5080 0,5120 0,5160 0,5199 0,5239 0,5279 0,5319 0,5359 0,1 0,5398 0,5438 0,5478 0,5517 0,5557 0,5596 0,5636 0,5675 0,5714 0,5753 0,2 0,5793 0,5832 0,5871 0,5910 0,5948 0,5987 0,6026 0,6064 0,6103 0,6141 0,3 0,6179 0,6217 0,6255 0,6293 0,6331 0,6368 0,6406 0,6443 0,6480 0,6517 0,4 0,6554 0,6591 0,6628 0,6664 0,6700 0,6736 0,6772 0,6808 0,6844 0,6879 0,5 0,6915 0,6950 0,6985 0,7019 0,7054 0,7088 0,7123 0,7157 0,7190 0,7224 0,6 0,7257 0,7291 0,7324 0,7357 0,7389 0,7422 0,7454 0,7486 0,7517 0,7549 0,7 0,7580 0,7611 0,7642 0,7673 0,7704 0,7734 0,7764 0,7794 0,7823 0,7852 0,8 0,7881 0,7910 0,7939 0,7967 0,7995 0,8023 0,8051 0,8078 0,8106 0,8133 0,9 0,8159 0,8186 0,8212 0,8238 0,8264 0,8289 0,8315 0,8340 0,8365 0,8389 1,0 0,8413 0,8438 0,8461 0,8485 0,8508 0,8531 0,8554 0,8577 0,8599 0,8621 1,1 0,8643 0,8665 0,8686 0,8708 0,8729 0,8749 0,8770 0,8790 0,8810 0,8830 1,2 0,8849 0,8869 0,8888 0,8907 0,8925 0,8944 0,8962 0,8980 0,8997 0,9015 1,3 0,9032 0,9049 0,9066 0,9082 0,9099 0,9115 0,9131 0,9147 0,9162 0,9177 1,4 0,9192 0,9207 0,9222 0,9236 0,9251 0,9265 0,9279 0,9292 0,9306 0,9319 1,5 0,9332 0,9345 0,9357 0,9370 0,9382 0,9394 0,9406 0,9418 0,9429 0,9441 1,6 0,9452 0,9463 0,9474 0,9484 0,9495 0,9505 0,9515 0,9525 0,9535 0,9545 1,7 0,9554 0,9564 0,9573 0,9582 0,9591 0,9599 0,9608 0,9616 0,9625 0,9633 1,8 0,9641 0,9649 0,9656 0,9664 0,9671 0,9678 0,9686 0,9693 0,9699 0,9706 1,9 0,9713 0,9719 0,9726 0,9732 0,9738 0,9744 0,9750 0,9756 0,9761 0,9767 2,0 0,9772 0,9778 0,9783 0,9788 0,9793 0,9798 0,9803 0,9808 0,9812 0,9817 z0 10

11 NORMAL NORMAL 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 0,0 0,0000 0,0080 0,0160 0,0239 0,0319 0,0399 0,0478 0,0558 0,0638 0,0717 0,1 0,0797 0,0876 0,0955 0,1034 0,1113 0,1192 0,1271 0,1350 0,1428 0,1507 0,2 0,1585 0,1663 0,1741 0,1819 0,1897 0,1974 0,2051 0,2128 0,2205 0,2282 0,3 0,2358 0,2434 0,2510 0,2586 0,2661 0,2737 0,2812 0,2886 0,2961 0,3035 0,4 0,3108 0,3182 0,3255 0,3328 0,3401 0,3473 0,3545 0,3616 0,3688 0,3759 0,5 0,3829 0,3899 0,3969 0,4039 0,4108 0,4177 0,4245 0,4313 0,4381 0,4448 0,6 0,4515 0,4581 0,4647 0,4713 0,4778 0,4843 0,4907 0,4971 0,5035 0,5098 0,7 0,5161 0,5223 0,5285 0,5346 0,5407 0,5467 0,5527 0,5587 0,5646 0,5705 0,8 0,5763 0,5821 0,5878 0,5935 0,5991 0,6047 0,6102 0,6157 0,6211 0,6265 0,9 0,6319 0,6372 0,6424 0,6476 0,6528 0,6579 0,6629 0,6680 0,6729 0,6778 1,0 0,6827 0,6875 0,6923 0,6970 0,7017 0,7063 0,7109 0,7154 0,7199 0,7243 1,1 0,7287 0,7330 0,7373 0,7415 0,7457 0,7499 0,7540 0,7580 0,7620 0,7660 1,2 0,7699 0,7737 0,7775 0,7813 0,7850 0,7887 0,7923 0,7959 0,7995 0,8029 1,3 0,8064 0,8098 0,8132 0,8165 0,8198 0,8230 0,8262 0,8293 0,8324 0,8355 1,4 0,8385 0,8415 0,8444 0,8473 0,8501 0,8529 0,8557 0,8584 0,8611 0,8638 1,5 0,8664 0,8690 0,8715 0,8740 0,8764 0,8789 0,8812 0,8836 0,8859 0,8882 1,6 0,8904 0,8926 0,8948 0,8969 0,8990 0,9011 0,9031 0,9051 0,9070 0,9090 1,7 0,9109 0,9127 0,9146 0,9164 0,9181 0,9199 0,9216 0,9233 0,9249 0,9265 1,8 0,9281 0,9297 0,9312 0,9328 0,9342 0,9357 0,9371 0,9385 0,9399 0,9412 1,9 0,9426 0,9439 0,9451 0,9464 0,9476 0,9488 0,9500 0,9512 0,9523 0,9534 2,0 0,9545 0,9556 0,9566 0,9576 0,9586 0,9596 0,9606 0,9615 0,9625 0,9634 -z0 z0 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 0,0 0,0000 0,0040 0,0080 0,0120 0,0160 0,0199 0,0239 0,0279 0,0319 0,0359 0,1 0,0398 0,0438 0,0478 0,0517 0,0557 0,0596 0,0636 0,0675 0,0714 0,0753 0,2 0,0793 0,0832 0,0871 0,0910 0,0948 0,0987 0,1026 0,1064 0,1103 0,1141 0,3 0,1179 0,1217 0,1255 0,1293 0,1331 0,1368 0,1406 0,1443 0,1480 0,1517 0,4 0,1554 0,1591 0,1628 0,1664 0,1700 0,1736 0,1772 0,1808 0,1844 0,1879 0,5 0,1915 0,1950 0,1985 0,2019 0,2054 0,2088 0,2123 0,2157 0,2190 0,2224 0,6 0,2257 0,2291 0,2324 0,2357 0,2389 0,2422 0,2454 0,2486 0,2517 0,2549 0,7 0,2580 0,2611 0,2642 0,2673 0,2704 0,2734 0,2764 0,2794 0,2823 0,2852 0,8 0,2881 0,2910 0,2939 0,2967 0,2995 0,3023 0,3051 0,3078 0,3106 0,3133 0,9 0,3159 0,3186 0,3212 0,3238 0,3264 0,3289 0,3315 0,3340 0,3365 0,3389 1,0 0,3413 0,3438 0,3461 0,3485 0,3508 0,3531 0,3554 0,3577 0,3599 0,3621 1,1 0,3643 0,3665 0,3686 0,3708 0,3729 0,3749 0,3770 0,3790 0,3810 0,3830 1,2 0,3849 0,3869 0,3888 0,3907 0,3925 0,3944 0,3962 0,3980 0,3997 0,4015 1,3 0,4032 0,4049 0,4066 0,4082 0,4099 0,4115 0,4131 0,4147 0,4162 0,4177 1,4 0,4192 0,4207 0,4222 0,4236 0,4251 0,4265 0,4279 0,4292 0,4306 0,4319 1,5 0,4332 0,4345 0,4357 0,4370 0,4382 0,4394 0,4406 0,4418 0,4429 0,4441 1,6 0,4452 0,4463 0,4474 0,4484 0,4495 0,4505 0,4515 0,4525 0,4535 0,4545 1,7 0,4554 0,4564 0,4573 0,4582 0,4591 0,4599 0,4608 0,4616 0,4625 0,4633 1,8 0,4641 0,4649 0,4656 0,4664 0,4671 0,4678 0,4686 0,4693 0,4699 0,4706 1,9 0,4713 0,4719 0,4726 0,4732 0,4738 0,4744 0,4750 0,4756 0,4761 0,4767 2,0 0,4772 0,4778 0,4783 0,4788 0,4793 0,4798 0,4803 0,4808 0,4812 0, z0 NORMAL Luas keseluruhan di bawah kurva = 1 Nilai-nilai Z Luas daerah diarsir = P(Z Z 0 ) Z 0 = 0,00 P(Z > 0,00) = P(Z < 0,00) = 0,500 (50%) Z 0 = 1,28 P(Z > 1,28) = P(Z < -1,28) = 0,100 (10%) Z 0 = 1,64 P(Z > 1,64) = P(Z < -1,64) = 0,050 (5%) Z 0 = 1,96 P(Z > 1,96) = P(Z < -1,96) = 0,025 (2,5%) Z 0 = 2,00 P(Z > 2,00) = P(Z < -2,00) = 0,023 (2,3%) Z 0 = 2,33 P(Z > 2,33) = P(Z < -2,33) = 0,010 (1%) Z 0 = 2,58 P(Z > 2,58) = P(Z < -2,58) = 0,005 (0,5%) P(-1,96 < Z < 1,96) = 95% Konversi harga statistik mean X ke statistik Z Z X Jika diketahui mean populasi = 3,00, dan simpangan baku populasi = 0,2, maka untuk harga statistik mean X = 3,10 akan diperoleh statistik Z: X 3,10 3,00 Z 0,5 0,2 Z = 0,5 luas daerah dirsir (probabilitas) = 0,3085 Jadi, jika diketahui mean populasi = 3,00, dan simpangan baku populasi = 0,2, maka: P(X 3,10) = 0,

12 Jika untuk uji 2 sisi digunakan = 30%, berapa harga kritis statistik Z? Jika dari hasil pengujian diperoleh Z = 0.87, maka berapa besarnya p-value? Jika diketahui bahwa dalam populasi, rata-rata kredit macet (NPL) pada BPR-BPR di Indonesia adalah 10% dengan simpangan baku 2%, maka dari 500 BPR yang ada di Jawa Tengah, kira-kira ada berapa banyak BPR yang mempunyai NPL antara 8% hingga 11%? 12

BAB XII PENGUJIAN DISTRIBUSI CHI-SQUARED. Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian distribusi dengan menggunakan chi-squared.

BAB XII PENGUJIAN DISTRIBUSI CHI-SQUARED. Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian distribusi dengan menggunakan chi-squared. BAB XII PENGUJIAN DISTRIBUSI CHI-SQUARED Deskripsi: Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian distribusi dengan menggunakan chi-squared. Manfaat: Memberikan konsep pengujian distribusi chi-squared yang

Lebih terperinci

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pokok Bahasan Variabel Acak Pola Distribusi Masukan Pendugaan Pola Distribusi Uji Distribusi

Lebih terperinci

Probabilitas & Distribusi Probabilitas

Probabilitas & Distribusi Probabilitas Probabilitas & Distribusi Probabilitas Probabilitas Definisi peluang untuk terjadi atau tidak terjadi Probabilitas untuk keluarnya mata satu dalam pelemparan satu kali sebuah dadu? Berapakah peluang seorang

Lebih terperinci

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU A. TUJUAN PRAKTIKUM Melalui praktikum Modul II ini diharapkan praktikan dapat: 1. Mengenal jenis dan karakteristik dari beberapa distribusi peluang. 2. Menguji dan

Lebih terperinci

Contoh: Aturan Penjumlahan. Independen. P(A dan B) = P(A) x P(B)

Contoh: Aturan Penjumlahan. Independen. P(A dan B) = P(A) x P(B) Aturan Penjumlahan Mutually Exclusive: Kemungkinan terjadi peristiwa A dan B: P(A atau B)= P(A)+P(B) Not Mutually Exclusive: Kemungkinan terjadi peristiwa A dan B: P(Aatau B): P(A)+P(B) P(A dan B) Contoh:

Lebih terperinci

Pertemuan V Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution)

Pertemuan V Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution) Pertemuan V Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution) Peubah acak merupakan suatu fungsi yang memetakan ruang kejadian (daerah fungsi) ke ruang bilangan

Lebih terperinci

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26 Distribusi probabilita kontinu, yaitu apabila random variabel yang digunakan kontinu. Probabilita dihitung untuk nilai dalam suatu interval tertentu. Probabilita di suatu titik = 0. Probabilita untuk random

Lebih terperinci

STK 211 Metode statistika. Materi 4 Peubah Acak dan Sebaran Peluang

STK 211 Metode statistika. Materi 4 Peubah Acak dan Sebaran Peluang STK 211 Metode statistika Materi 4 Peubah Acak dan Sebaran Peluang 1 Pendahuluan Soal ujian masuk PT diselenggarakan dengan sistem pilihan berganda. Jika jawaban benar diberi nilai 4, salah dikurangi 1

Lebih terperinci

15Ilmu. Uji t-student dan Uji Z (Distribusi Normal)

15Ilmu. Uji t-student dan Uji Z (Distribusi Normal) Modul ke: Fakultas 15Ilmu Komunikasi Uji t-student dan Uji Z (Distribusi Normal) Untuk sebaran distribusi sampel kecil, dikembangkan suatu distribusi khusus yang disebut distribusi t atau t-student Dra.

Lebih terperinci

PEUBAH ACAK. Materi 4 - STK211 Metode Statistika. October 2, Okt, Department of Statistics, IPB. Dr. Agus Mohamad Soleh

PEUBAH ACAK. Materi 4 - STK211 Metode Statistika. October 2, Okt, Department of Statistics, IPB. Dr. Agus Mohamad Soleh PEUBAH ACAK Materi 4 - STK211 Metode Statistika October 2, 2017 Okt, 2017 1 Pendahuluan Pernahkah bertanya, mengapa dalam soal ujian penerimaan mahasiswa baru, jika jawaban benar diberi nilai 4, salah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Probabilitas Probabilitas adalah suatu nilai untuk mengukur tingkat kemungkinan terjadinya suatu peristiwa (event) akan terjadi di masa mendatang yang hasilnya tidak pasti (uncertain

Lebih terperinci

DISTRIBUSI TEORITIS. P(M) = p = probabilitas untuk mendapat bola merah (sukses) 30

DISTRIBUSI TEORITIS. P(M) = p = probabilitas untuk mendapat bola merah (sukses) 30 DISTRIBUSI TEORITIS Distribusi teoritis merupakan alat bagi kita untuk menentukan apa yang dapat kita harapkan, apabila asumsi-asumsi yang kita buat benar. Distribusi teoritis memungkinkan para pembuat

Lebih terperinci

STK 511 Analisis statistika. Materi 3 Sebaran Peubah Acak

STK 511 Analisis statistika. Materi 3 Sebaran Peubah Acak STK 511 Analisis statistika Materi 3 Sebaran Peubah Acak 1 Konsep Peluang 2 Peluang Peluang dapat diartikan sebagai ukuran kemungkinan terjadinya suatu kejadian Untuk memahami peluang diperlukan pemahaman

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PELUANG.

DISTRIBUSI PELUANG. DISTRIBUSI PELUANG readonee@yahoo.com Distribusi? Peluang? Distribusi Peluang? Distribusi = sebaran, pencaran, susunan data Peluang : Ukuran/derajat ketidakpastian suatu peristiwa Distribusi Peluang adalah

Lebih terperinci

Terima hipotesis Tidak membuat kesalahan Kesalahan tipe II Tolak hipotesis Kesalahan tipe I Tidak membuat kesalahan

Terima hipotesis Tidak membuat kesalahan Kesalahan tipe II Tolak hipotesis Kesalahan tipe I Tidak membuat kesalahan PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis Statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. Dengan mengambil suatu sampel acak dari populasi tersebut dan menggunakan informasi yang dimiliki

Lebih terperinci

Metode Statistika (STK 211) Pertemuan ke-5

Metode Statistika (STK 211) Pertemuan ke-5 Metode Statistika (STK 211) Pertemuan ke-5 rrahmaanisa@apps.ipb.ac.id Memahami definisi dan aplikasi peubah acak (peubah acak sebagai fungsi, peubah acak diskrit dan kontinu) Memahami sebaran peubah acak

Lebih terperinci

Metode Statistika STK211/ 3(2-3)

Metode Statistika STK211/ 3(2-3) Metode Statistika STK211/ 3(2-3) Pertemuan V Peubah Acak dan Sebaran Peubah Acak Septian Rahardiantoro - STK IPB 1 Pertemuan minggu lalu kita sudah belajar mengenai cara untuk membuat daftar kemungkinan-kemungkinan

Lebih terperinci

Distribusi Normal. Statistika (MAM 4137) Syarifah Hikmah JS

Distribusi Normal. Statistika (MAM 4137) Syarifah Hikmah JS Distribusi Normal Statistika (MAM 4137) Syarifah Hikmah JS Outline Kurva normal Luas daerah di bawah kurva normal Penerapan sebaran normal DISTRIBUSI NORMAL model distribusi kontinyu yang paling penting

Lebih terperinci

Distribusi probabilitas dan normal. Statisitik Farmasi 2015

Distribusi probabilitas dan normal. Statisitik Farmasi 2015 Distribusi probabilitas dan normal Statisitik Farmasi 2015 Part 1. DISTRIBUSI PROBABILITAS Statisitik Farmasi 2015 Tujuan Perkuliahan Setelah menyelesaikan kuliah ini, mahasiswa mampu: Membuat distribusi

Lebih terperinci

Peubah Acak. 14-Sep-07 TPADF (Kelas Ganjil/ Rahmat) Lecture 2 page 1

Peubah Acak. 14-Sep-07 TPADF (Kelas Ganjil/ Rahmat) Lecture 2 page 1 Peubah Acak 14-Sep-07 TPADF (Kelas Ganjil/ Rahmat) Lecture 2 page 1 Definisi Peubah Acak Peubah acak adalah peubah yang mengkarakterisasikan setiap elemen dalam ruang sampel dengan suatu bilangan real.

Lebih terperinci

Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting. Oleh Azimmatul Ihwah

Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting. Oleh Azimmatul Ihwah Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting Oleh Azimmatul Ihwah Distribusi Diskrit Fungsi probabilitas dari variabel random diskrit dapat dinyatakan dalam formula matematik tertentu yang dinamakan fungsi

Lebih terperinci

6 Departemen Statistika FMIPA IPB

6 Departemen Statistika FMIPA IPB Suplemen Responsi Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 6 Departemen Statistika FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referensi Waktu Uji Kebaikan Suai Khi- Kuadrat untuk Sebaran Kontinu dan Uji

Lebih terperinci

Kontrak Kuliah Metode Statistika 2

Kontrak Kuliah Metode Statistika 2 Kontrak Kuliah Metode Statistika 2 Ayundyah K., M.Si. PROGRAM STUDI STATISTIKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2015 Deskripsi Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Metode Statistika 2 Semester/SKS : I / 3 SKS Kompetensi

Lebih terperinci

Metode Statistika (STK211)

Metode Statistika (STK211) Metode Statistika (STK211) Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable and Probability Distribution) Dr. Ir. Kusman Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB, 2015 1 Konsep Peubah Acak (Random Variable) Peubah

Lebih terperinci

ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG

ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PENGANTAR METODE STATISTIKA MODUL 3 ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG Oleh : Diana Nafkiyah 1314030028 Nilamsari Farah Millatina

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 21 Statistik Non Parametrik Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk sampel

Lebih terperinci

STATISTIKA LINGKUNGAN

STATISTIKA LINGKUNGAN STATISTIKA LINGKUNGAN TEORI PROBABILITAS Probabilitas -pendahuluan Statistika deskriptif : menggambarkan data Statistik inferensi kesimpulan valid dan perkiraan akurat ttg populasi dengan mengobservasi

Lebih terperinci

STATISTIK PERTEMUAN XI

STATISTIK PERTEMUAN XI STATISTIK PERTEMUAN XI Topik Bahasan: Analisis Ragam (ANOVA) Universitas Gunadarma 1. Pendahuluan Metode hipotesis dengan menggunakan distribusi z dan distribusi t efektif untuk uji hipotesis tentang perbedaan

Lebih terperinci

6.1 Distribusi Chi Kuadrat Gambar distribusi Chi kuadrat. α Jika x berdistribusi χ 2 (v) dengan v = derajat kebebasan = n 1 maka P (c 1.

6.1 Distribusi Chi Kuadrat Gambar distribusi Chi kuadrat. α Jika x berdistribusi χ 2 (v) dengan v = derajat kebebasan = n 1 maka P (c 1. Pertemuan ke- BAB IV POPULASI, SAMPEL, DISTRIBUSI TEORITIS, VARIABEL KONTINU, DAN FUNGSI PROBABILITAS. Distribusi Chi Kuadrat Gambar distribusi Chi kuadrat α Jika x berdistribusi χ (v) dengan v = derajat

Lebih terperinci

STATISTIKA STATISTIK VS STATISTIKA? STATISTIK 08/10/2015 LEKTION ZWEI (#2) RUANG LINGKUP STATISTIKA

STATISTIKA STATISTIK VS STATISTIKA? STATISTIK 08/10/2015 LEKTION ZWEI (#2) RUANG LINGKUP STATISTIKA LEKTION ZWEI (#2) RUANG LINGKUP STATISTIK VS? Verfasser bei Usmania Institute STATISTIK Statistik (statistic): sebuah nilai, angka, atau skor yang menunjukkan status dari suatu fakta atau keadaan. Nilai

Lebih terperinci

STATISTIKA EKONOMI I Chapter 4 Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial Chapter 5 Teori Sampling

STATISTIKA EKONOMI I Chapter 4 Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial Chapter 5 Teori Sampling STATISTIKA EKONOMI I Chapter 4 Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial Chapter 5 Teori Sampling Rengganis Banitya Rachmat rengganis.rachmat@gmail.com 4. Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial

Lebih terperinci

Metode Statistika. Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution)

Metode Statistika. Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution) Metode Statistika Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution) Konsep Peubah Acak Peubah acak merupakan suatu fungsi yang memetakan ruang kejadian (daerah

Lebih terperinci

PENGUJIAN POLA DISTRIBUSI

PENGUJIAN POLA DISTRIBUSI PENGUJIAN POLA DISTRIBUSI 1. Pengujian Kolmogorov-Smirnov Normal Langkah-langkah : a. Menetapkan hipotesis H0 : data berdistribusi normal H1 : data tidak berdistribusi normal b. Menghitung statistik uji

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Statistik Deskriptif Kode Mata Kuliah : 02085303 SKS : 3 Waktu Pertemuan : 3 x 45 Menit Pertemuan ke : 1 & 2 A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi : Mahasiswa

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-13. Nonparametrik_Uji Satu Sampel_M.Jainuri, M.Pd

Pertemuan Ke-13. Nonparametrik_Uji Satu Sampel_M.Jainuri, M.Pd Pertemuan Ke-13 1 Pengantar Statistik Nonparametrik Uji nonparametrik (uji bebas distribusi) digunakan bila asumsi-asumsi pada uji parametrik tidak dipenuhi. Asumsi yang paling lazim pada uji parametrik

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KURVA PADA DISTRIBUSI UNIFORM DAN DISTRIBUSI BINOMIAL

PERBANDINGAN KURVA PADA DISTRIBUSI UNIFORM DAN DISTRIBUSI BINOMIAL Statistika, Vol., No., Mei PERBANDINGAN KURVA PADA DISTRIBUSI UNIFORM DAN DISTRIBUSI BINOMIAL Moh. Yamin Darsyah, Dwi Haryo Ismunarti Program Studi S Statistika Universitas Muhammadiyah Semarang, Jl. Kedung

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PROBABILITAS (PELUANG)

DISTRIBUSI PROBABILITAS (PELUANG) DISTRIBUSI PROBABILITAS (PELUANG) Distribusi Probabilitas (Peluang) Distribusi? Probabilitas? Distribusi Probabilitas? JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Distribusi = sebaran,

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 4 Sebaran Penarikan Contoh

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 4 Sebaran Penarikan Contoh STK511 Analisis Statistika Pertemuan 4 Sebaran Penarikan Contoh Konsep Dasar Suatu statistik, misalnya, adalah fungsi dari peubah acak sering kita tulis. Idea dasaranya : Karena adalah peubah acak, maka

Lebih terperinci

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI STATISTIKA Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI 1 Daftar Isi Bab 1 Peluang Bab Peubah Acak Bab 3 Distribusi Peluang Diskret Bab 4 Distribusi Peluang Kontinu Bab 5 Fungsi Peubah Acak Bab 6 Teori Penaksiran

Lebih terperinci

MK Statistik Bisnis 2 MultiVariate. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1

MK Statistik Bisnis 2 MultiVariate. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1 Descriptive Statistics mengandung metoda dan prosedur yang digunakan untuk pengumpulan, pengorganisasian, presentasi dan memberikan karakteristik terhadap himpunan

Lebih terperinci

Pertemuan ke Nilai Harapan (Mean atau Rata rata) dan Varians Distribusi Kontinu

Pertemuan ke Nilai Harapan (Mean atau Rata rata) dan Varians Distribusi Kontinu Pertemuan ke 5 4.1 Nilai Harapan (Mean atau Rata rata) dan Varians Distribusi Kontinu Fungsi Probabilitas dengan variabel kontinu terdiri dari : 1. Distribusi Normal 2. Distribusi T 3. Distribusi Chi Kuadrat

Lebih terperinci

FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING

FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN (kata pengantar) 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN UTS 2015/2016 STATISTIKA 1

PEMBAHASAN UTS 2015/2016 STATISTIKA 1 PEMBAHASAN UTS 2015/2016 STATISTIKA 1 1. pernyataan berikut ini menjelaskan definisi dan cakupan statistika deskriptif, KECUALI : a. statistika deskriptif mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan (Organizing)

Lebih terperinci

25/09/2013. Konsep Peubah Acak. Metode Statistika (STK211) Peubah Acak Diskret. Kuis. Tipe Peubah Acak

25/09/2013. Konsep Peubah Acak. Metode Statistika (STK211) Peubah Acak Diskret. Kuis. Tipe Peubah Acak Konsep Peubah Acak Metode Statistika (STK11) Pertemuan V Konsep Peubah Acak dan Sebaran Peluang (Random Variable Concept and Probability Distribution) Peubah acak merupakan suatu fungsi yang memetakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi binomial adalah distribusi probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam n percobaan ya/tidak (berhasil/gagal)

Lebih terperinci

Nilai Harapan / Nilai Ekspektasi

Nilai Harapan / Nilai Ekspektasi EKSPEKTASI Misalkan sebuah eksperimen menghasilkan k peristiwa, dan peluang masing-masing peristiwa P 1, P, P k dan untuk tiap peristiwa terdapat satuan (bobot d 1, d d k ) maka ekspektasi eksperimen itu

Lebih terperinci

DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM

DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM DISTRIBUSI VARIABEL RANDM Distribusi Variabel Diskrit Distribusi variabel diskrit adalah salah satu variabel acak yang diasumsikan memiliki bilangan terbatas dari nilai-nilai yang berbeda. Contoh : Waktu

Lebih terperinci

UJI CHI KUADRAT Pengujian Hipotesis Deskriptif untuk 1 Sampel

UJI CHI KUADRAT Pengujian Hipotesis Deskriptif untuk 1 Sampel STATISTIKA NON-PARAMETRIK UJI CHI KUADRAT Pengujian Hipotesis Deskriptif untuk 1 Sampel Oleh : Suci Barlian Sari (H12115025) Melly Amelia (H12115009) UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

STATISTIKA II (BAGIAN

STATISTIKA II (BAGIAN STATISTIKA II (BAGIAN - ) Oleh : WIJAYA email : zeamays_hibrida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 008 Wijaya : Statistika II (Bagian-) 0 VI. PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis

Lebih terperinci

Distribusi Normal, Skewness dan Qurtosis

Distribusi Normal, Skewness dan Qurtosis Distribusi Normal, Skewness dan Qurtosis Departemen Biostatistika FKM UI 1 2 SAP Statistika 1, minggu ke-4 4 Membekali mahasiswa agar lebih paham dan menguasai teori terkait: menghitung ukuran penyimpangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Statistik non Parametrik Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran (distribution free) adalah test yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat

Lebih terperinci

PELUANG DAN PEUBAH ACAK

PELUANG DAN PEUBAH ACAK PELUANG DAN PEUBAH ACAK Materi 3 - STK511 Analisis Statistika October 3, 2017 Okt, 2017 1 Konsep Peluang 2 Pendahuluan Kejadian di dunia: pasti (deterministik) atau tidak pasti (probabilistik) Contoh kejadian

Lebih terperinci

Siklus Pengambilan Keputusan

Siklus Pengambilan Keputusan Siklus Pengambilan Keputusan Masalah ROI Metode Analisis Kebijakan / Strategi Sample Data Validasi P-Value / Parameter Output SPSS Hipotesa Uji Hipotesis Teori Keputusan Definisi-Definisi Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

PENS. Probability and Random Process. Topik 5. Beberapa jenis Distribusi Variabel Acak. Prima Kristalina April 2015

PENS. Probability and Random Process. Topik 5. Beberapa jenis Distribusi Variabel Acak. Prima Kristalina April 2015 Program Pasca Sarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Probability and Random Process Topik 5. Beberapa jenis Distribusi Variabel Acak Prima Kristalina April 215 1 Outline 1. Beberapa macam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 21 Statistik Non Parametrik Tes statistik non parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapakan syaratsyaratnya yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi sistematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan ini tentu saja merupakan suatu

Lebih terperinci

Tugas Kelompok. Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif. Judul Makalah Revisi DISTRIBUSI PELUANG

Tugas Kelompok. Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif. Judul Makalah Revisi DISTRIBUSI PELUANG Tugas Kelompok Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif Judul Makalah Revisi DISTRIBUSI PELUANG Kajian Buku Pengantar Statistika Pengarang Nana Sudjana Tugas dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

Lebih terperinci

UJI CHI KUADRAT (χ²)

UJI CHI KUADRAT (χ²) UJI CHI KUADRAT (χ²) 1. Pendahuluan Uji Chi Kuadrat adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi/yg benar-benar terjadi/aktual dengan frekuensi harapan/ekspektasi 1.1 Pengertian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang kenakalan siswa dan pola asuh orang tua di SMK Negeri 1 Bonepantai.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang kenakalan siswa dan pola asuh orang tua di SMK Negeri 1 Bonepantai. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa angket tentang kenakalan siswa dan pola asuh orang tua

Lebih terperinci

BAB II DISTRIBUSI PROBABILITAS

BAB II DISTRIBUSI PROBABILITAS BAB II DISTRIBUSI PROBABILITAS.1. VARIABEL RANDOM Definisi 1: Variabel random adalah suatu fungsi yang memetakan ruang sampel (S) ke himpunan bilangan Real (R), dan ditulis X : S R Contoh (Variabel random)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan BAB II LANDASAN TEORI 21 Konsep Dasar Analisis Regresi Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan

Lebih terperinci

Distribusi Normal Distribusi normal, disebut pula distribusi Gauss, adalah distribusi probabilitas yang paling banyak digunakan dalam berbagai

Distribusi Normal Distribusi normal, disebut pula distribusi Gauss, adalah distribusi probabilitas yang paling banyak digunakan dalam berbagai Distribusi Normal Distribusi normal, disebut pula distribusi Gauss, adalah distribusi probabilitas yang paling banyak digunakan dalam berbagai analisis statistika. Distribusi normal baku adalah distribusi

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 3 Sebaran Peluang Peubah Acak

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 3 Sebaran Peluang Peubah Acak STK511 Analisis Statistika Pertemuan 3 Sebaran Peluang Peubah Acak Beberapa Konsep Dasar Percobaan statistika: kegiatan yang hasil akhir keluarannya tidak diketahui di awal, tetapi kemungkinan-kemungkinannya

Lebih terperinci

Populasi dan Sampel. Materi 1 Distribusi Sampling

Populasi dan Sampel. Materi 1 Distribusi Sampling Materi 1 Distribusi Sampling UNIVERSITAS GUNADARMA 2013 Populasi dan Sampel Populasi : keseluruhan objek yang menjadi pusat perhatian dalam statistika Parameter besaran yang menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

Konsep Dasar Statistik dan Probabilitas

Konsep Dasar Statistik dan Probabilitas Konsep Dasar Statistik dan Probabilitas Pengendalian Kualitas Statistika Ayundyah Kesumawati Prodi Statistika FMIPA-UII September 30, 2015 Ayundyah (UII) Konsep Dasar Statistik dan Probabilitas September

Lebih terperinci

PROBABILITAS (PELUANG) PENGERTIAN PROBABILITAS

PROBABILITAS (PELUANG) PENGERTIAN PROBABILITAS PROBABILITAS (PELUANG) PENGERTIAN PROBABILITAS Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar dan menggunakan kata probabilitas (peluang). Kata ini mengisyaratkan bahwa kita berhadapan dengan sesuatu

Lebih terperinci

STATISTIKA TABEL 08/10/2015 IKHTISAR STATISTIKA DESKRIPTIF LEKTION VIER (#4) TABEL & DIAGRAM. Parametrik Nonparametrik

STATISTIKA TABEL 08/10/2015 IKHTISAR STATISTIKA DESKRIPTIF LEKTION VIER (#4) TABEL & DIAGRAM. Parametrik Nonparametrik IKHTISAR STATISTIKA DESKRIPTIF STATISTIKA LEKTION VIER (#4) TABEL & DIAGRAM Univariate Bivariate Multivariate Deskriptif Parametrik Nonparametrik Verfasser bei Usmania Institute DATA STATISTIK SAJIKAN

Lebih terperinci

5 Departemen Statistika FMIPA IPB

5 Departemen Statistika FMIPA IPB Suplemen Responsi Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 5 Departemen Statistika FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referensi Waktu Uji Khi-Kuadrat Uji Kebebasan Uji Kehomogenen Uji Kebaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

Distribusi Peluang Teoritis

Distribusi Peluang Teoritis Distribusi Peluang Teoritis 1. Pendahuluan Titik-titik contoh di dalam Ruang Sampel (S) dapat disajikan dalam bentuk numerik/bilangan.. Peubah Acak Fungsi yang mendefinisikan titik-titik contoh dalam ruang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Probabilitas (Peluang) Probabilitas adalah suatu nilai untuk mengukur tingkat kemungkinan terjadinya suatu peristiwa (event) akan terjadi di masa mendatang yang hasilnya

Lebih terperinci

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1 DISTRIBUSI NORMAL Pertemuan 3 1 Distribusi Normal Pertama kali diperkenalkan oleh Abraham de Moivre (1733). De Moivre menemukan persamaan matematika untuk kurva normal yang menjadi dasar dalam banyak teori

Lebih terperinci

Konsep Dasar Statistik dan Probabilitas

Konsep Dasar Statistik dan Probabilitas Konsep Dasar Statistik dan Probabilitas Pengendalian Kualitas Statistika Ayundyah Kesumawati Prodi Statistika FMIPA-UII October 7, 2015 Ayundyah (UII) Konsep Dasar Statistik dan Probabilitas October 7,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Metode Pengambilan Sampling 2.1.1. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. mengestimasi parameter regresi. Distribusi generalized. digunakan dalam bidang ekonomi dan keuangan.

TINJAUAN PUSTAKA. mengestimasi parameter regresi. Distribusi generalized. digunakan dalam bidang ekonomi dan keuangan. II. TINJAUAN PUSTAKA Distribusi generalized,,, adalah salah satu distribusi probabilitas kontinu. Distribusi ini pertama kali diperkenalkan McDonald dan Newey 988 untuk mengestimasi parameter regresi.

Lebih terperinci

Distribusi Probabilitas Kontinyu Teoritis

Distribusi Probabilitas Kontinyu Teoritis Distribusi Probabilitas Kontinyu Teoritis Suprayogi Dist. Prob. Teoritis Kontinyu () Distribusi seragam kontinyu (continuous uniform distribution) Distribusi segitiga (triangular distribution) Distribusi

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi obyek di dalam

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi obyek di dalam BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi obyek di dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Distribusi Normal Salah satu distribusi frekuensi yang paling penting dalam statistika adalah distribusi normal. Distribusi normal berupa kurva berbentuk lonceng setangkup yang

Lebih terperinci

Materi 1 : Review Statistika Inferensia Pengujian Hipotesis PERANCANGAN PERCOBAAN

Materi 1 : Review Statistika Inferensia Pengujian Hipotesis PERANCANGAN PERCOBAAN Materi : Review Statistika Inferensia Pengujian Hipotesis PERANCANGAN PERCOBAAN Pendahuluan Suatu pernyataan / anggapan yang mempunyai nilai mungkin benar / salah atau suatu pernyataan /anggapan yang mengandung

Lebih terperinci

statistika untuk penelitian

statistika untuk penelitian statistika untuk penelitian Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) Delayota Experiment Team (D Expert) 2013 Freeaninationwallpaper.blogspot.com Apa itu Statistika? Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara pengumpulan,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Definisi: Contoh Kasus:

PENDAHULUAN Definisi: Contoh Kasus: DISTRIBUSI PROBABILITAS 1 PENDAHULUAN Definisi: Distribusi probabilitas adalah sebuah susunan distribusi yang mempermudah mengetahui probabilitas sebuah peristiwa. Merupakan hasil dari setiap peluang peristiwa.

Lebih terperinci

STATISTIKA. Statistik vs Statistika? Lektion Zwei (#2): Ruang Lingkup Statistika. Statistik 11/03/2017

STATISTIKA. Statistik vs Statistika? Lektion Zwei (#2): Ruang Lingkup Statistika. Statistik 11/03/2017 STATISTIKA Lektion Zwei (#2): Ruang Lingkup Statistika Statistik vs Statistika? Verfasser bei Usmania Institute Mana yang benar: Kuliah Statistik Kuliah Statistika Sama saja Statistik Statistik (statistic):

Lebih terperinci

Statistika & Probabilitas

Statistika & Probabilitas Statistika & Probabilitas Peubah Acak Peubah = variabel Dalam suatu eksperimen, seringkali kita lebih tertarik bukan pada titik sampelnya, tetapi gambaran numerik dari hasil. Misalkan pada pelemparan sebuah

Lebih terperinci

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT) RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT) Nama Mata Kuliah/ sks/ Kode : Statistika Dasar/ 3/ PAMA 3226 Nama Tutor/ NPP : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd./088201206 Deskripsi Singkat Mata Kuliah : Mata kuliah ini

Lebih terperinci

MA5283 STATISTIKA Bab 3 Inferensi Untuk Mean

MA5283 STATISTIKA Bab 3 Inferensi Untuk Mean MA5283 STATISTIKA Bab 3 Inferensi Untuk Mean Orang Cerdas Belajar Statistika Silabus Silabus dan Tujuan Peubah acak kontinu, distribusi dan Tabel normal, penaksiran titik dan selang, uji hipotesis untuk

Lebih terperinci

MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 )

MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 ) MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 ) Tujuan Praktikum: Membantu mahasiswa memahami materi Distribusi Chi Square Pengambilan keputusan dari suatu kasus dengan menggunakan kaidah dan syarat Distribusi

Lebih terperinci

PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER

PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER Arti Penarikan Sampel Populasi ( Universe) adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Lingkungan Sosial Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian pada

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH STATISTIKA (Kelas Teori)

BAHAN KULIAH STATISTIKA (Kelas Teori) BAHAN KULIAH STATISTIKA (Kelas Teori) Fakultas : Fakultas Teknologi Industri Jurusan : Teknik informatika Mata kuliah & Kode : STATISTIKA SKS : Teori : 3 Praktik : - Semester dan Waktu : Sem : I Waktu

Lebih terperinci

STATISTIK Hypothesis Testing 2 Contoh kasus

STATISTIK Hypothesis Testing 2 Contoh kasus STATISTIK Hypothesis Testing 2 Contoh kasus Chapter 6 Sulidar Fitri, M.Sc Analisis Data Deskriptif Menghitung ukuran tendensi central (mean, median dan modus) dan ukuran dispersi (range, mean deviasi,

Lebih terperinci

DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS

DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS Distribusi Teoritis 1/ 15 DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS 1. Pendahuluan Titik-titik contoh di dalam Ruang Sampel (S) dapat disajikan dalam bentuk numerik/bilangan.. PEUBAH ACAK Fungsi yang mendefinisikan

Lebih terperinci

MODUL TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR

MODUL TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR MODUL 9 TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR. Pendahuluan Untuk menginginkan mengumpulkan populasi kita lakukan dengan statistik berdasarkan data yang diambil secara sampling yang

Lebih terperinci

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : Hari dan Shift Praktikum : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa dua E531 1 UKURAN STATISTIK Pendahuluan Ukuran statistik

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 6 Statistika Inferensia (2)

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 6 Statistika Inferensia (2) STK511 Analisis Statistika Pertemuan 6 Statistika Inferensia () 6. Statistika Inferensia () Pengujian Hipotesis x? s p 6. Statistika Inferensia () Pengujian Hipotesis Rataan populasi: nilainya tidak diketahui

Lebih terperinci

(n n 11 ) (n n +1 n 11 ) ( n. n +1)

(n n 11 ) (n n +1 n 11 ) ( n. n +1) Uji Eksak Fisher Uji independensi untuk table kategorik 2 X 2 ber dasarkan distribusi pendekatan Chi-Kuadrat hanya cocok untuk ukuran sampel besar. Dengan demikian uji independensi tidak cocok untuk sampel-sampel

Lebih terperinci

DISTRIBUSI SAMPLING besar

DISTRIBUSI SAMPLING besar DISTRIBUSI SAMPLING besar Distribusi Sampling Sampling = pendataan sebagian anggota populasi = penarikan contoh / pengambilan sampel Sampel yang baik Sampel yang representatif, yaitu diperoleh dengan memperhatikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : STATISTIKA DASAR (3 SKS) KODE : MT308

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : STATISTIKA DASAR (3 SKS) KODE : MT308 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : STATISTIKA DASAR (3 SKS) KODE : MT308 MINGGU POKOK & SUB MATERI METODE & MEDIA TES SUMBER 1

Lebih terperinci

DISTRIBUSI TEORITIS. Variabel Acak Distribusi Teoritis Binomial Normal

DISTRIBUSI TEORITIS. Variabel Acak Distribusi Teoritis Binomial Normal DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS Variabel Acak Distribusi Teoritis Binomial Normal Variabel acak adalah sebuah besaran yang merupakan hasil dari percobaan acak yang secara untung-untungan, dapat

Lebih terperinci

Probabilitas = Peluang (Bagian II)

Probabilitas = Peluang (Bagian II) Probabilitas = Peluang (Bagian II) 3. Peluang Suatu Kejadian Peluang dalam pengertian awam "kemungkinan" Mis : 1. Hari ini kemungkinan besar akan turun hujan 2. Kemungkinan tahun depan inflasi akan mencapai

Lebih terperinci

Ayundyah Kesumawati. April 20, 2015

Ayundyah Kesumawati. April 20, 2015 Pengujian Kesumawati Nol dan Prodi Statistika FMIPA-UII April 20, 2015 Pengujian Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi Pengujian hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau

Lebih terperinci