ANALISIS PENGUKURAN BIDANG TANAH DENGAN MENGGUNAKAN GPS PEMETAAN TUGAS AKHIR

Transkripsi

1 UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISIS PENGUKURAN BIDANG TANAH DENGAN MENGGUNAKAN GPS PEMETAAN TUGAS AKHIR ARMENDA BAGAS RAMADHONY FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI SEMARANG JULI 2017

2 UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISIS PENGUKURAN BIDANG TANAH DENGAN MENGGUNAKAN GPS PEMETAAN TUGAS AKHIR ARMENDA BAGAS RAMADHONY FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI i

3 SEMARANG JULI 2017 HALAMAN PERNYATAAN ii

4 HALAMAN PENGESAHAN iii

5 HALAMAN PERSEMBAHAN Orang yang pintar bukanlah orang yang merasa pintar, akan tetapi ia adalah orang yang merasa bodoh, dengan begitu ia tak akan pernah berhenti untuk terus belajar Alhamdulillah kupanjatkan kepada ALLAH SWT atas segala rahmat dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir dengan segala kekuranganku. Segala syukur aku ucapkan kepadamu karena telah menghadirkan mereka yang selalu memberi semangat dan doa disaat kutertatih. KarenaMu lah mereka ada, dan karenamu lah tugas akhir ini terselesaikan. Hanya padamu tempat mengadu dan mengucap syukur. Kupersembahkan Tugas Akhir ini Kepada : Ibundaku tercinta, Ibu Ririn Iriyantie atas segala cinta kasih sayang serta perhatian dan dukungan yang tidak akan pernah lekang oleh waktu. Ayahandaku tercinta Bapak Sarmadi Siregar atas semua dukungan serta bimbingan maupun nasehat-nasehat yang membuatku menjadi pribadi yang lebih baik lagi Kakakku tercinta Elva Maysari Nindya Sabrina yang telah menjadi kakak yang baik dalam memberikan contoh kepada adiknya guna menjalani kehidupan. iv

6 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta dan Pemelihara alam semesta, akhirnya Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, meskipun proses belajar sesungguhnya takakan pernah berhenti. Tugas akhir ini sesungguhnya bukanlah sebuah kerja individual dan akan sulit terlaksana tanpa bantuan banyak pihak yang tak mungkin Penulis sebutkan satu persatu, namun dengan segala kerendahan hati, Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Ir. Sawitri Subiyanto, M.Si. selaku Ketua Jurusan Program Studi S1 Teknik Geodesi Universitas Diponegoro. 2. Bapak Moehammad Awaluddin, ST., MT. selaku Sekretaris Jurusan Program Studi S1 Teknik Geodesi Universitas Diponegoro. 3. Bapak Arwan Putra Wijaya, ST., MT. selaku Dosen Wali saya. 4. Bapak Moehammad Awaluddin, ST., MT. selaku Dosen Pembimbing I saya yang telah banyak membantu dan membimbing saya dalam penyusunan Tugas Akhir ini. 5. Bapak Bandi Sasmito, ST., MT selaku Dosen Pembimbing II saya yang telah bersedia mendengarkan curhatan saya, teman bermain futsal serta membantu dan membimbing saya dalam penyusunan Tugas Akhir ini. 6. Staf Tata Usaha Teknik Geodesi Universitas Diponegoro yang telah membantu saya untuk mengurus segala urusan administrasi perkuliahan dan peminjaman alat pengukuran di Laboratorium Pengukuran dan Pemetaan dari awal hingga akhir masa studi. 7. Mbak Ayu, Mas Kautsar, selaku senior Geodesi UNDIP yang bekerja di BIG Bagian Jaring Kerangka Kontrol Nasional, yang telah membantu saya dalam pelaksanaan pengukuran dan penggunaan jaringan CORS BIG Kota Semarang. 8. Pihak pengelola lapangan tembak Yonif 400 Benteng Raider dan Tertutup Graha Estetika yang telah mengizinkan saya untuk melaksanakan penelitian di daerah tersebut. v

7 vi

8 HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI vii

9 ABSTRAK Pengukuran dan pemetaan bidang tanah merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam pendaftaran tanah. Kegiatan ini dilakukan dengan cara melakukan pengukuran dan pemetaan pada batas-batas bidang tanah dengan menggunakan metode terestrial, fotogrametris, penginderaan jauh, dan dengan metode-metode lainnya. Namun dengan semakin maju dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, kegiatan pengukuran dan pemetaan bidang tanah dapat dilakukan dengan menggunakan metode eksterestrial menggunakan receiver GPS yang mempunyai ketelitian tinggi dengan waktu yang relatif singkat. Kegiatan yang dilakukan dalam penenelitian ini adalah pengukuran bidang tanah dengan kriteria kondisi daerah terbuka dan Tertutup menggunakan GNSS metode absolut dan rapid static yang diikatkan pada base station CORS Kota Semarang (CSEM), yang selanjutnya hasil koordinat (X,Y) dan luas dari pengukuran bidang tanah tersebut dibandingkan dengan hasil pengukuran bidang tanah dengan metode terestrial yaitu Total Station. Hasil pengukuran dan pengolahan bidang tanah menggunakan Total Station dipakai sebagai acuan. Pada pengukuran GNSS metode absolut di daerah terbuka mempunyai ketelitian RMS koordinat sebesar ± 3,033 m dan ketelitian RMS luas sebesar ± 9,239 m², kemudian pengukuran di daerah Tertutup mempunyai ketelitian RMS koordinat sebesar ± 2,915 m dan ketelitian RMS luas sebesar ± 7,948 m². Berikutnya, pada pengukuran GNSS metode rapid static di daerah terbuka mempunyai ketelitian RMS koordinat sebesar ± 0,864 m dan ketelitian RMS luas sebesar ± 2,494 m², kemudian pengukuran di daerah Tertutup mempunyai ketelitian RMS koordinat sebesar ± 0,649 m dan ketelitian RMS luas sebesar ± 3,771 m². Kata Kunci : Bidang Tanah, Rapid Static, Receiver Trimble GeoXT 3000 Series viii

10 ABSTRACT Measurement and mapping of parcels is one of a series of activities in land registration. This activity is carried out by measuring and mapping the boundaries of parcels by using terrestrial, photogrammetric, remote sensing methods, and by other methods. But with the advancement and development of science and technology today, the measurement and mapping of the ground plane can be done using an exterestrial method using a GPS receiver that has high accuracy with a relatively short time. The activities undertaken in this study are the measurement of the plot of land with the criteria of open and residential conditions using GNSS of absolute and rapid static methods that are tied to CORS Semarang City (CSEM) base station, which then coordinates (X, Y) and the area of measurement The soil is compared with the result of measurement of ground plane with terrestrial method that is Total Station. The result of measurement and processing of land using Total Station is used as a reference. In GNSS measurement the absolute method in open area has RMS coordinate accuracy of ± 3,033 m and RMS wide accuracy of ± m², then the measurement in residential area has RMS coordinate accuracy of ± 2,915 m and RMS wide accuracy of ± 7,948 m²,. Next, the GNSS measurement of rapid static method in the open area has RMS coordinate accuracy of ± m and RMS wide accuracy of ± m²,, then the measurement in the residential area has RMS coordinate accuracy of ± m and RMS wide accuracy of ± m². Keywords: Land Plots, Rapid Static, Receiver Trimble GeoXT 3000 Series ix

11 DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii ABSTRAK... viii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvii Bab I Pendahuluan... 1 I.1 Latar Belakang... 1 I.2 Rumusan Masalah... 2 I.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 2 I.4 Ruang Lingkup Penelitian... 2 I.5 Metodologi Penelitian... 3 I.6 Sistematika Penulisan Laporan Penelitian... 3 Bab II Tinjauan Pustaka... 5 II.1 Kajian Penelitian Terdahulu... 5 II.2 Pengukuran Bidang Tanah... 9 II.3 GNSS II.4 Sinyal GPS II.4.1 Penginformasian Jarak Pseudorange (Kode) II.4.2 Gelombang Pembawa (Fase) II.5 Ketelitian Penentuan Posisi II.6 Pengukuran dan Penentuan Posisi dengan GPS II.7 Metode Penentuan GPS II.7.1 Metode Penentuan Posisi Absolut II.7.2 Metode Penentuan Posisi Diferensial x

12 II.7.3 Sistem DGPS II.7.4 Sistem RTK II.7.5 Metode Penentuan Posisi Statik II.7.6 Metode Penentuan Posisi Kinematik II.7.7 Metode Survei Statik Singkat II.7.8 Metode Survei Pseudo-Kinematic II.7.9 Metode Survei Stop and Go II.8 Sumber-sumber Kesalahan II.9 GNSS CORS II.10 Uji Statistik II.10.1 HRMS II.10.2 Simpangan Baku II.10.3 Uji Fisher (Uji-F) II.11 Receiver Trimble GeoXT 3000 Series Bab III Metodologi Penelitian III.1 Lokasi Penelitian III.2 Data Penelitian III.3 Alat dan Bahan III.3.1 Alat III.3.2 Bahan III.4 Diagram Alir Penelitian III.4.1 Persiapan III.4.2 Pengumpulan Data III.4.3 Pengunduhan Data III.4.4 Download Data ETS (Elektronic Total Station) III.4.5 Pengolahan Data III.4.6 Perhitungan Luas Bidang Tanah III.5 Analisis III.5.1 Uji Statistik Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil xi

13 IV.1.1 Hasil Pengukuran dengan ETS (Electronic Total Station) IV.1.2 Hasil Pengukuran dengan Receiver Trimble GeoXT 3000 Series Metode Absolut IV.1.3 Hasil Pengukuran dengan Receiver Trimble GeoXT 3000 Series Metode Rapid Static IV.2 Pembahasan IV.2.1 Analisis Ketelitian Koordinat Pengukuran Bidang Tanah IV.2.2 Analisis Selisih Luas Bidang Tanah IV.3 Uji Statistik IV.3.1 Uji F ( Distribusi Fisher) Bab V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan V.2 Saran DAFTAR PUSTAKA xii

14 DAFTAR GAMBAR Gambar II.1. Orbit satelit GPS ( 12 Gambar II.2. Segmen GPS (Abidin, 2007) Gambar II.3. Tipe receiver GPS (Abidin, 2007) Gambar II.4. Struktur frekuensi dan parameter dasar komponen sinyal GPS (Abidin, 2007) Gambar II.5. Contoh Struktur Kode Pada Sinyal GPS (Abidin, 2007) Gambar II.6. Prinsip Penentuan Jarak (Pseudorange) Dengan Kode (Abidin, 2007) Gambar II.7. Modulasi Fase Sinyal GPS (Abidin, 2007) Gambar II.8. Prinsip dasar penentuan posisi dengan GPS (Abidin, 2007) Gambar II.9. Prinsip penentuan posisi dengan GPS (Abidin, 2007) Gambar II.10. Metode Penentuan Posisi dengan GPS (Abidin, 2007) Gambar II.11. Metode penentuan posisi absolut (Abidin, 2007) Gambar II.12. Metode penentuan posisi diferensial (Abidin, 2007) Gambar II.13. Sistem RTK (Abidin, 2007) Gambar II.14. Penggunaan repeater untuk memperluas cakupan sinyal (Abidin, 2007) Gambar II.15. Ilustrasi suatu sistem VRS (Abidin, 2007) Gambar II.16. (a) Antena pada base station BIG Kota Semarang, (b) UNDIP Gambar III.1. Lokasi Penelitian (Google Map, 2017) Gambar III.2 Diagram alir penelitian Gambar III.3. (a) BM 38, (b) BM 37, (c) GE 01, dan (d) GE Gambar III.4. (a) Terbuka (b) Tertutup Gambar III.5. Tampilan awal Windows Mobile Gambar III.6. Tampilan awal TerraSync Gambar III.7. Tampilan menu pengaturan TerraSync Gambar III.8. Tampilan Logging Settings Gambar III.9. Tampilan sub-menu Accuracy Settings Gambar III.10. Tampilan menu GPS Settings xiii

15 Gambar III.11. Tampilan menu Real-time Settings Gambar III.12. Tampilan menu Coordinate System Gambar III.13. Tampilan menu Units Gambar III.14. Tampilan menu Data Gambar III.15. Tampilan menu Logging Interval Gambar III.16. Data Section Gambar III.17. Collect Section Gambar III.18. Log Option Gambar III.19. File Manager Gambar III.20..Pelaksanaan Pengukuran Gambar III.21.Menghapus Data Lama Gambar III.22.Mulai Pengukuran Gambar III.23.Memasukan Data Berdiri Alat Gambar III.24.Memasukan Data Backsight Gambar III.25.Memasukan Data Foresight Gambar III.26. Tampilan GPS Pathfinder Office v Gambar III.27. Tampilan GPS yang sudah tersambung dengan Komputer Gambar III.28. Tampilan Awal GPS Pathfinder Office v Gambar III.29. Menu Utilities Gambar III.30. Menu Utilities Gambar III.31. Kotak Dialog Data Transfer Gambar III.32. Kotak Dialog Open Gambar III.33. Kotak Dialog Data Transfer Gambar III.34. Proses Transfer Data Gambar III.35. Transfer Completed Gambar III.36 Topcon Link Gambar III.37 Topcon Link Gambar III.38 Kotak Dialog Import form Device Gambar III.39 Kotak Dialog Station Properties Gambar III.40 Kotak Dialog Create Station Gambar III.41.Kotak Dialog Import from Device xiv

16 Gambar III.42 Kotak Dialog Download File from Total Station Gambar III.43 Tampilan Total Station Gambar III.44 Tampilan Total Station Gambar III.45 Tampilan Total Station Gambar III.46 Tampilan Total Station Gambar III.47 Tampilan Total Station Gambar III.48 Tampilan Total Station Gambar III.49 Tampilan Total Station Gambar III.50 Tampilan desktop Topcon Tools v Gambar III.51 Tampilan Menu Startup Gambar III.52 Tampilan Create a new job Gambar III.53 Tampilan Import Gambar III.54 Tampilan pengaturan data pengamatan GNSS Gambar III.55 Tampilan pemotongan atau seleksi data perekaman GNSS Gambar III.56 Tampilan Report Adjustment Gambar III.57 Menu Differential Correction Gambar III.58 Kotak Dialog Differential Correction Gambar III.59 Kotak Dialog Differential Correction Gambar III.60 Kotak Dialog Differential Correction Gambar III.61 Kotak Dialog Differential Correction Gambar III.62 Hasil Differential Correction Gambar III.63 Menu Utilities Gambar III.64 Kotak Dialog Select Data Files Gambar III.65 Kotak Dialog Export Gambar III.66 Kotak Dialog Export Gambar III.67 Menu File Gambar III.68 Kotak Dialog Open Gambar III.69 Tampilan Hasil Gambar III.70 Tampilan Hasil Gambar III.71 Tampilan Koordinat Gambar III.72 Menu Tools xv

17 Gambar III.73 Point Bidang Gambar III.74.Luas bidang Gambar IV.1 Grafik selisih koordinat (X) ETS terhadap metode absolut Gambar IV.2 Grafik selisih koordinat (Y) ETS terhadap metode absolut Gambar IV.3 Grafik selisih lateral (ds) ETS terhadap metode absolut Gambar IV.4 Grafik selisih koordinat (X) ETS terhadap metode rapid static Gambar IV.5 Grafik selisih koordinat (Y) ETS terhadap metode rapid static Gambar IV.6 Grafik selisih lateral (ds) ETS terhadap metode rapid static Gambar IV.7 Rekapitulasi selisih Lateral (ds) Gambar IV.8 Grafik selisih luas bidang tanah (dl) ETS terhadap metode absolut Gambar IV.9 Grafik selisih luas bidang tanah (dl) ETS terhadap metode rapid static Gambar IV.10 Selisih luas bidang tanah (dl) xvi

18 DAFTAR TABEL Tabel II.1. Kajian Penelitian Terdahulu... 5 Tabel II.2. Metode-metode penentuan posisi dengan GPS (Abidin, 2007) Tabel II.3. Efek Dari Proses Pengurangan Data (Abidin, 2007) Tabel III.1Perangkat Keras (Hardware) Tabel III.2 Perangkat Lunak (Software) Tabel III.3. Pengamatan GNSS metode statik Tabel IV.1 Hasil pengukuran luas bidang tanah menggunakan ETS Tabel IV.2 Hasil pengukuran luas bidang tanah metode absolut Tabel IV.3 Hasil pengukuran luas bidang tanah metode rapid static Tabel IV.4 Hasil selisih koordinat (X,Y) metode absolut Tabel IV.5 Hasil selisih koordinat (X,Y) metode rapid static Tabel IV.6 Selisih luas bidang ETS terhadap metode absolut Tabel IV.7 Selisih luas bidang ETS terhadap metode rapid static Tabel IV.8 Toleransi Bidang Tanah dalam Ketelitian Luas di BPN Tabel IV.9 Rekapitulasi toleransi luas bidang tanah BPN xvii