BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup merujuk pada perilaku manusia sehari-hari dimana setiap jenis gaya hidup
|
|
- Irwan Sudomo Lesmana
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Fashion Perkembangan industri fashion sudah tidak dapat dipungkiri lagi menjadi salah satu pendukung gaya hidup masyarakat. Li dan Kambele (2012) mengatakan bahwa gaya hidup merujuk pada perilaku manusia sehari-hari dimana setiap jenis gaya hidup ditandai dengan sebuah keunikan yang didasarkan pada berbagai kegiatan, minat dan opini. Peminat fashion dapat berasal dari berbagai kalangan, baik remaja, dewasa ataupun berdasarkan jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan. Setiap kalangan ingin tampil berbeda dan menarik, baik untuk pergaulan sehari-hari maupun untuk keseharian pakaian dalam kerjanya. Fashion dapat melambangkan jiwa pemakainya dan mode juga bermanfaat untuk mengekspresikan identitas tertentu (Barnard, 2009). Fashion juga membuat diri menjadi nyaman dan lebih percaya diri dengan menggunakan pakaian yang sesuai dan sedang menjadi tren. Persaingan yang ketat antar pelaku usaha di industri fashion juga memberikan pengaruh terhadap perkembangan industri fashion. Kepopuleran fashion juga terjadi di Indonesia, dimana industri fashion merupakan salah satu industri kreatif yang memberikan kontribusi besar bagi Indonesia (Gareta, 2015). Industri fashion Indonesia saat ini telah melesat menjadi salah satu primadona di subsektor industri kreatif (Essra, 2016). Dengan total kontribusi sektor ekonomi kreatif yang mencapai 641,8 triliun rupiah terhadap PDB, di dalamnya 1
2 2 terdapat subsektor fashion yang menyumbang sebesar 28,29% atau setara dengan 181,5 triliun rupiah (Hartono, 2015). Subsektor fashion juga menyerap tenaga kerja paling banyak di antara subsektor industri kreatif lain, yaitu orang dari unit usaha (Siregar, 2015). Selain itu, industri fashion juga menunjukkan laju pertumbuhan ekspor tertinggi di antara subsektor industri kreatif (9,51%), atau sebesar 76,78 triliun rupiah terhadap ekspor Indonesia (Hartono, 2015). Dengan melihat perkembangan fashion pada sektor industri kreatif, dapat disimpulkan bahwa peluang bisnis pada bidang industri ini menjadi sangat menjanjikan Industri Batik dan Perkembangannya di Indonesia Sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, batik terhitung memiliki nilai seni yang cukup tinggi. Batik juga memberikan kontribusi nilai ekonomi sebesar 3,1 miliar dollar AS atau setara dengan 41 triliun rupiah sepanjang tahun 2015 (Julianto, 2016). Melihat data yang ada, industri batik di Indonesia dapat dikatakan sedang berkembang pesat, hal ini juga diperkuat oleh tingginya angka perkembangan Industri Kecil Menengah (IKM) yaitu hingga mencapai 8% (Hartanto, 2017). Dalam beberapa tahun terakhir, busana batik menjadi semakin berkembang di kalangan masyarakat umum. Instansi pemerintah, perusahaan swasta dan sekolah juga turut melestarikan budaya batik dengan mewajibkan penggunaan busana batik pada hari-hari tertentu. Batik juga merupakan salah satu pendukung pada industri kreatif, khususnya pada industri fashion. Selain menjadi salah satu kebanggaan warisan nusantara, batik
3 3 juga merupakan bentuk dari sebuah karya seni yang diwujudkan dalam motif kain, kayu dan dekorasi tertentu (Poerwanto dan Sukirno, 2012). Batik telah berhasil memasuki pasar yang begitu luas dengan berbagai macam inovasi yang kini menjadi suatu tren di kalangan masyarakat. Di era saat ini, tidak hanya orang tua saja yang mengenakan batik, kini pengguna batik juga diramaikan oleh kalangan remaja hingga dewasa. Batik yang sebelumnya hanya digunakan dalam acara resmi atau tradisional, kini berkembang juga ke ranah baju informal, seperti kaos atau baju, kemeja, dress, celana panjang, celana pendek, dan lain - lain (Kirana, 2015). Keberadaan batik semakin diakui di dunia internasional. Pada tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia. Hal yang membanggakan ini direspon oleh pemerintah dengan menjadikan tanggal 2 Oktober sebagai hari peringatan batik nasional (Suryanto, 2009). Hal tersebut memberikan pengaruh baik bagi industri batik di Indonesia. Perkembangan batik di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan, terbukti dari nilai ekspor batik yang terus meningkat. Pada akhir tahun 2015, nilai ekspor batik meningkat sebesar 6.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Pasar ekspor utama batik seperti Jepang, Amerika Serikat, Eropa adalah kunci dari peningkatan ekspor batik Indonesia (Setkab, 2016). Seiring perkembangannya, batik kini menjadi sebuah tren di Indonesia (Fadil, 2016). Berdasarkan survei yang dilakukan penulis terhadap 298 responden, seluruhnya dari berbagai kalangan pernah menggunakan batik. Survei ini merepresentasikan target market yang dituju oleh inovatik.co.id dengan didasarkan pada :
4 4 Tabel 1.1 Responden Usia Pada Survei I Respon Jumlah Responden Persentase < 21 tahun 8 orang 7.8% tahun 71 orang 69.6% tahun 16 orang 15.7% tahun 0 orang 0% >49 tahun 7 orang 6.9% Total 102 orang 100% Sumber : Survei Penulis (2017) Tabel 1.2 Responden Usia Pada Survei II Respon Jumlah Responden Persentase < 21 tahun 27 orang 13.8% tahun 139 orang 70.9% tahun 17 orang 8.7% tahun 11 orang 5.6% >50 tahun 2 orang 1% Total 196 orang 100% Sumber : Survei Penulis (2017) Tabel 1.1. dan 1.2 menunjukkan bahwa 69.6% responden survei pertama dan 70.9% responden survei kedua berada pada rentang usia tahun, yang merupakan target market inovatik.co.id. Berdasarkan survei dari Nielsen (2014) rentang usia tahun termasuk dalam generasi Y, khususnya generasi younger millennials.
5 5 Tabel 1.3 Cross Tabulations Survei I antara Rata-rata Pengeluaran per Bulan dan Umur Rata-rata pengeluaran per bulan Umur Count of Rata-rata pengerluaran per bulan > tahun tahun tahun tahun 11 Grand Total 71 % Pengeluaran % Sumber : Survei Penulis (2017) Tabel 1.4 Cross Tabulations Survei II antara Rata-rata Pengeluaran per Bulan dengan Umur Rata-rata pengeluaran per bulan Umur Count of Rata-rata pengerluaran per bulan > tahun tahun tahun tahun 15 Grand Total 139 % Pengeluaran % Sumber : Survei Penulis (2017)
6 6 Tabel 1.3 dan 1.4 menunjukkan bahwa 73% responden survei pertama dan 88% responden survei kedua yang memiliki rentang usia tahun (generasi Y younger millennials) memiliki pengeluaran per bulan yang tidak lebih dari Rp ,-. Hal ini sesuai dengan hasil survei dari perusahaan konsultan manajemen global Boston Consulting Group (BCG) yang menyatakan bahwa generasi millennials didominasi oleh kelas menengah yang memiliki pengeluaran per bulan Rp ,- sampai Rp ,- dan kelas menengah atas yang memiliki pengeluaran Rp ,- sampai Rp ,- per orang setiap bulannya (BCG, 2014). Tabel 1.5 Cross Tabulations Survei I antara Rata-Rata Pengeluaran untuk Membeli Batik dengan Umur Rata-rata pengeluaran untuk membeli batik Umur Count of Rata-rata pengerluaran untuk membeli batik > tahun tahun tahun tahun 10 Grand Total 71 % Rata-rata pengeluaran untuk membeli batik 45% Sumber : Survei Penulis (2017)
7 7 Tabel 1.6 Cross Tabulations Survei II antara Rata-Rata Pengeluaran Untuk Membeli Batik dengan Umur Biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk membeli 1 baju batik Umur Count of Biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk membeli 1 baju batik < tahun 7 > tahun tahun tahun tahun tahun 2 Grand Total 139 % Rata-rata pengeluaran untuk membeli 1 baju batik 41% Sumber : Survei Penulis (2017) Berdasarkan tabel 1.5 dan 1.6, responden yang merupakan target market inovatik.co.id (21-29 tahun) sebagian besar memilih produk batik dengan harga yang terjangkau (di bawah Rp ,-). Hal ini sejalan dengan survei Nielsen (2014) yang mengungkapkan bahwa generasi millennials mencari produk dengan harga terjangkau. Dengan mengetahui karakteristik dari target market yaitu generasi Y younger millennials, penulis dapat menentukan segmentasi pelanggan secara lebih lanjut dan strategi akuisisi pelanggan. Oleh sebab itu, penulis melihat fenomena ini sebagai
8 8 sebuah peluang bisnis. Dengan berbisnis batik secara online, penulis berharap untuk dapat turut andil dalam mengembangkan, melestarikan dan mengangkat budaya batik sehingga dapat menjadi lifestyle bagi generasi muda di Indonesia Perkembangan Penggunaan Internet Mengikuti perkembangan zaman, teknologi semakin berperan besar dalam kehidupan masyarakat. Dengan kemajuan teknologi dalam berbagai bidang, memicu penggunaan internet sebagai sarana untuk memanfaatkan teknologi tersebut. Pemanfaatan internet tersebut banyak digunakan masyarakat untuk mengakses berbagai informasi dan kebutuhan, seperti informasi kebenaran berita, berbelanja atau transaksi jual beli secara online dan membandingkan harga secara online (Maryana, 2013). Gambar 1.1 Penetrasi Pengguna Internet Indonesia Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2016)
9 9 Transaksi jual beli barang sebelumnya dilakukan secara offline, yang mengharuskan pertemuan langsung antar penjual dan pembeli. Kini, dengan teknologi internet transaksi jual beli dapat dilakukan secara online, tanpa membutukan pertemuan langsung antara penjual dan pembeli. Menurut Kotler dan Armstrong (2016), semua proses jual beli dengan menggunakan internet dikenal dengan sebutan e-commerce. Dikutip dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), angka pengguna internet aktif di Indonesia sudah semakin besar dan terus meningkat. Pada tahun 2016 dari total populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 256,2 juta orang, pengguna internet aktif mencapai angka 132,7 juta orang. Tren pengaksesan internet saat inipun telah beralih dari yang semulanya menggunakan komputer, menjadi lebih memanfaatkan perangkat mobile. Gambar 1.2 Perilaku Penggunaan Internet Indonesia Perangkat yang dipakai Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2016)
10 10 Dikutip dari Gambar 1.2 mengenai perangkat yang dipakai, data menunjukkan bahwa akses internet melalui perangkat mobile sebesar 47,6%, dan 50,7% melalui perangkat komputer dan mobile, sedangkan akses internet melalui komputer saja hanya sebesar 1,7%. Dari data tersebut terlihat perubahan perilaku masyarakat yang mulai beralih menggunakan perangkat kombinasi mobile dan komputer. Gambar 1.3 Perilaku Penggunaan Internet Indonesia Transaksi Online Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2016) Adapun data APJII (2016) menyatakan sebanyak 63,5% penduduk Indonesia atau sekitar 84,2 juta pengguna internet tidak hanya mengakses informasi, namun telah melakukan transaksi secara online. Sejalan dengan data dari APJII tersebut, data dari lembaga riset Global Data memprediksi bahwa pasar e-commerce di Indonesia akan tumbuh 42% dari tahun Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan negara lain seperti Malaysia (14%), Thailand (22%), dan Filipina (28%). Oleh sebab itu, e- commerce adalah pasar yang berpotensi tumbuh sangat besar di Indonesia.
11 11 Gambar 1.4 Perilaku Penggunaan Internet Indonesia Belanja Online Yang Pernah Dilakukan Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2016) Gambar 1.4 di atas menunjukkan bahwa transaksi online yang sering dilakukan oleh pengguna internet didominasi utama untuk pembelian tiket dengan Persentase 25,7% dan diikuti dengan 3,6% pakaian atau sekitar 4,7 juta penduduk sudah pernah melakukan belanja pakaian secara online. Data survei dari penulis dengan jumlah 196 responden menunjukkan bahwa 79,7% dari responden pernah membeli baju secara online. Sehubungan dengan banyaknya penduduk Indonesia yang melakukan belanja pakaian secara online, estimasi nilai penjualan fashion secara online berdasarkan data dari Forbes juga menunjukkan peningkatan yang signifikan, yaitu pada tahun 2014 penjualan fashion mencapai 1,880 triliun rupiah dan diperkirakan akan mencapai 18,325 triliun rupiah pada tahun 2019 (Cunningham, 2015). Data tersebut menunjukkan bahwa membuka lini bisnis untuk berjualan pakaian secara online dapat menjadikan peluang yang cukup menjanjikan di kalangan masyarakat Indonesia.
12 Identifikasi Masalah Perancangan bisnis inovatik.co.id ini ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi para konsumen dalam membeli dan memilih batik. Berdasarkan survei yang telah penulis lalukan, identifikasi masalah dalam perencanaan bisnis ini terbagi menjadi beberapa hal yaitu: 1. Dilema dalam pemilihan model, motif corak, warna dan ukuran batik Seiring dengan berkembangnya batik di Indonesia, semakin bervariasinya kebutuhan busana batik yang sesuai selera masyarakat. Beragam lapisan masyarakat di Indonesia, seperti dari segi umur, kelas sosial serta pekerjaan, menjadi pemicu beragam selera dan kebutuhan masyarakat terhadap busana batik. Penulis melakukan survei sebanyak dua kali. Survei yang pertama dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dalam pembelian dan penggunaan batik, sedangkan survei kedua dilakukan untuk mempertajam permasalahan dari hasil survei pertama. Berdasarkan survei pertama yang dilakukan oleh penulis terhadap 102 orang, dua faktor utama yang mendasari responden dalam memilih batik adalah model (75.3%) dan motif batik (65.7%). Namun, berdasarkan survei kedua terhadap 196 responden, permasalahan yang dihadapi responden saat memilih batik adalah ada baju batik dengan model suka namun motif tidak suka atau sebaliknya (53.1%), bahan kain yang panas (51.5%), dan ukuran yang tidak sesuai (51%).
13 13 Untuk melengkapi hasil penajaman masalah dari survei, penulis melakukan wawancara dengan seorang penjual baju batik online di Indonesia, yang menyampaikan bahwa banyak pelanggan yang menyukai suatu model, namun tidak menyukai motif dari model tersebut, sehingga penjual harus secara khusus mencarikan motif yang sesuai selera pelanggan tersebut yang memerlukan waktu cukup lama. Permasalahan lain adalah ada banyak pelanggan yang menginginkan custom made batik dengan model, motif, dan ukuran yang berbeda antara satu pelanggan dan yang lain sehingga membuat penjual harus memesan secara khusus batik yang sesuai dengan keinginan masing-masing pelanggan. Pemesanan khusus tersebut berakibat pada pelanggan yang harus membayar harga lebih mahal untuk sebuah baju batik dan harus rela menunggu lebih lama untuk menerima batik yang sesuai dengan keinginannya (Safira Yessica, wawancara, 28 Mei 2017). Hasil wawancara tersebut juga diperkuat dengan artikel yang menyatakan bahwa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan batik adalah motif atau corak, jenis kain, warna, dan ukuran yang sesuai (Nurobi, 2014). Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi dalam bisnis batik yang menawarkan baju batik dengan model, motif, warna, dan ukuran yang lebih variatif dan dapat memenuhi kebutuhan dan selera berbagai lapisan masyarakat. Mengatasi permasalahan ini juga dapat memperlebar pasar batik di Indonesia, sehingga dapat juga digunakan dan digemari oleh semua kalangan umur dan menjadi lifestyle bagi generasi muda Indonesia.
14 14 2. Offline store batik yang kurang praktis dan potensi berkembangnya e- commerce di Indonesia Kesibukan masyarakat Indonesia, khususnya kaum muda dan dewasa membuat mereka cenderung lebih sulit untuk meluangkan waktu berbelanja batik ke toko-toko fisik (Dirga, 2015). Pembelanjaan offline tersebut bukan hanya menyita waktu, tetapi juga memerlukan usaha dan biaya lebih, seperti biaya transportasi (Purtriansyah, 2016). Dengan adanya teknologi internet yang memudahkan transaksi dan pembelanjaan online, kini menjadi solusi dan tren bagi masyarakat untuk melakukan belanja tanpa harus melalui pertemuan fisik (Perdana, 2015). Berdasarkan survei penulis dengan 196 responden, 95.4% responden (187 orang) pernah melakukan belanja online, dan 149 diantaranya (79.7%) pernah belanja baju secara online. Hasil survei juga menunjukkan bahwa 38.3% responden pernah membeli baju batik melalui online store. Melihat perilaku masyarakat Indonesia yang sudah mengarah ke era digital maka berbelanja pakaian batik secara online dirasa tepat untuk mengatasi masalah ketidakpraktisan toko offline. 3. Model dan motif baju batik yang masih kuno dengan pilihan yang kurang beragam Berdasarkan hasil survei penulis, permasalahan lain yang dihadapi oleh responden adalah kurang bervariasinya model dan motif baju batik yang sesuai selera generasi muda sehingga cenderung masih kuno. Padahal model dan motif baju batik adalah dua hal utama yang diperhatikan oleh responden saat akan
15 15 membeli batik. Saptadi (2017) menyatakan bahwa diperlukan modernisasi terhadap model dan motif baju batik sehingga dapat terus diminati oleh generasi millennials. Oleh sebab itu, generasi millennials membutuhkan berbagai pilihan model dan motif baju batik yang modern, dengan corak yang lebih beragam dan berwarna-warni sehingga dapat digunakan dalam berbagai acara. 1.3 Ruang Lingkup Inovasi yang akan dilakukan oleh inovatik.co.id akan mengacu pada perpadupadanan model baju batik, motif batik, serta ukuran baju batik. Dengan memadupadankan hal-hal tersebut, inovatik.co.id akan memberikan kemudahan bagi para konsumen dalam berbelanja pakaian batik yang sesuai dengan selera dan kebutuhan. Pada model bisnis ini, sistem perpadu-padanan juga dibatasi dengan model dan motif yang sudah ditentukan, sehingga memudahkan pelanggan dalam proses pemilihan baju batik. Di samping itu, inovatik.co.id akan fokus ke pasar Indonesia, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya perluasan pasar di mancanegara. Diharapkan, dengan memasarkan batik di Indonesia secara online/ e-commerce ini, dapat mengembangkan sektor industri batik di Indonesia dengan lebih pesat lagi. Inovatik.co.id berbasis e-commerce dengan media website dan mobile website. Metode pembayaran cashless yang bervariasi disediakan oleh inovatik.co.id, sehingga memudahkan semua kalangan baik kaum muda maupun dewasa dalam membeli pakaian batik secara online. Sebagai additional value, inovatik.co.id juga akan
16 16 memberikan fitur special order, dimana inovatik.co.id juga menerima pesanan batik dalam jumlah besar, seperti untuk seragam, ataupun keperluan tertentu lainnya. 1.4 Tujuan dan Manfaat Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dijabarkan di atas, inovatik.co.id memberikan tawaran kemudahan bagi masyarakat terutama di Indonesia untuk melestarikan batik dengan cara membeli batik sesuai dengan keinginan dan selera masing-masing. Dengan teknologi yang semakin berkembang, inovatik.co.id memberikan layanan pemesanan melalui smartphone maupun komputer/ PC untuk melakukan pemilihan model batik yang sesuai dengan tren saat ini, motif corak batik yang lebih modern, warna batik yang lebih segar dan memberikan ukuran yang bervariasi (untuk kebutuhan khusus dapat memasukkan ukurannya sebagai pilihan tambahan). Dengan memadu-padankan keinginan konsumen dan media pembelian yang lebih mudah, model bisnis ini diharapkan dapat mengatasi dilema yang terjadi di masyarakat yang merasa sulit untuk menemukan batik yang sesuai selera dan memiliki keterbatasan waktu dalam berbelanja pakaian batik secara offline. Perancangan model bisnis ini memiliki beberapa manfaat baik bagi penulis, masyarakat secara umum maupun bagi pihak universitas, dalam hal ini BINUS Business School. Bagi penulis menyusun model bisnis ini membuka kesempatan untuk menerapkan entrepreneurship dan layanan penjualan baju batik. Lebih lanjut lagi, model bisnis ini dapat dikembangkan menjadi ide bisnis yang feasible untuk dapat dijalankan. Bagi masyarakat khususnya kaum remaja dan dewasa yang memiliki
17 17 keterbatasan waktu dan ingin tetap mengikuti tren, perancangan model ini dapat memberikan wawasan, kemudahan dan inovasi bagi mereka dalam membeli batik sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan dan tidak perlu memakan waktu yang banyak dalam memilih batik. Bagi universitas, penyusunan model bisnis ini dapat memberi sumbangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam pengaplikasian teori-teori entrepreneurship dalam mengembangkan model bisnis yang aplikatif dan relevan. 1.5 Sistematika Penulisan Bab I - Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang bisnis, identifikasi masalah, pembahasan konsep bisnis secara menyeluruh, maksud dan tujuan dari bisnis. Bab II - Value Proposition Pada bab ini dipaparkan mengenai analisis-analisis industri, analisis pasar, analisis kompetitor, riset perilaku konsumen mengenai batik dan e-commerce di Indonesia, dan juga teori dan jurnal terkait yang mendukung dibentuknya value proposition dari perancangan model bisnis inovatik.co.id Bab III - Business Model Canvas Pada bab ini dijabarkan mengenai gambaran bisnis yang menjadi topik tesis dengan menjelaskan Business Model Canvas dan Value Proposition Design. Business Model Canvas sendiri meliputi Customer Segment, Value Proposition, Channels, Customer Relationship, Revenue Stream, Key Resource, Key Actvities, Key
18 18 Partnership serta Cost Structure. Sedangkan Value Proposition Design akan menjelaskan mengenai hubungan antara Value Proposition dengan Customer Segment. Bab IV - Business Plan Pada bab ini akan dijabarkan mengenai analisis dan pembahasan yang diperlukan dalam membuat bisnis model, baik dalam segi analisis finansial dan analisis non finansial yang kemudian akan dilengkapi juga dengan analisis perhitungan proyeksi selama lima tahun kedepan. Bab V - Kesimpulan Pada bab ini akan berisi kesimpulan dan juga penjabaran pada bab-bab sebelumnya.
BAB I PENDAHULUAN. Industri properti di Indonesia walaupun mengalami guncangan pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri properti di Indonesia walaupun mengalami guncangan pada tahun 2015, tahun 2016 ini diproyeksikan bisa bertumbuh sekitar 6-7%. Menurut Eddy (2016), perwakilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan, serta modal awal usaha. Pasar yang sangat besar ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. E-Commerce Berbagai macam bisnis model telah banyak diterapkan di Indonesia, dalam proses perkembangan teknologi informasi saat ini, salahs atu bisnis model
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk kebutuhan sandang. Kehidupan sehari hari manusia tidaklah pernah terlepas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alas kaki adalah kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Dari tiga kategori kebutuhan primer, sandang, pangan, papan. Alas kaki termasuk salah satu bentuk kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PERTUMBUHAN INDUSTRI PENERBANGAN DI INDONESIA. Soekarno-Hatta yakni 17,49 juta orang. Berdasarkan data dari Kementerian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 PERTUMBUHAN INDUSTRI PENERBANGAN DI INDONESIA Berdasarkan data dari BPS, jumlah penumpang domestik di Indonesia pada periode Januari-November 2015 mencapai 61,98
Lebih terperinciBAB I BUSINESS ENVIRONMENT ANALYSIS
BAB I BUSINESS ENVIRONMENT ANALYSIS 1.1 Latar Belakang Di era modern sekarang ini, berbelanja barang-barang fashion untuk menunjang penampilan menjadi kebutuhan rutin setiap orang baik pria maupun wanita.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan adalah bumbu impor. Kuliner asing tersebut dapat menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis kuliner di Indonesia sangat berkembang pesat, bahkan sudah hampir menyamai perkembangan kuliner di negara-negara seperti di USA, Perancis, Australia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman dari waktu ke waktu, yang diiringi dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi, telah membawa manusia kearah modernisasi dan globalisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konsumen menginginkan lebih dari sekedar produk yang berkualitas, mereka menginginkan pelayanan memuaskan sepanjang waktu. Pada umumnya konsumen yang merasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari berbagai aspek kehidupannya. Kemajuan teknologi seperti televisi, ponsel,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern saat ini, perubahan tren gaya hidup khususnya dalam bidang teknologi yang terjadi di lingkungan membuat masyarakat mempunyai kehidupan yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 22 / M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah tatanan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan secara garis besar tentang latar belakang pembuatan tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika penulisan tesis ini dilakukan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelian dan cenderung mudah berpindah saluran dan retailer yang berbeda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri ritel dihadapkan dengan perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Gejolak ekonomi dan kemajuan teknologi tergabung membentuk kembali lanskap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1990-an, dimulailah era baru ekonomi dunia yang mengintensifkan informasi dan kreativitas, era tersebut populer dengan sebutan ekonomi kreatif atau industri
Lebih terperinciPenggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik
Karya Ilmiah Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik Disusun sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis Oleh SUTONO NIM : 10.12.4644 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ide baru untuk menemukan cara-cara baru untuk melihat masalah dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Zimmerer, Scarborough, & Wilson dalam Wijatno (2009: 42) kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan suatu gagasan atau ide baru untuk menemukan cara-cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri fashion di Indonesia saat ini berkembang dengan sangat pesat. Kondisi tersebut sejalan dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat akan fashion yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. Ditengah perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya telah mengubah cara pelanggan untuk membeli produk atau jasa. Pelanggan mulai
Lebih terperinciPUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG 1.1. Latar Belakang Bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai dan bangga akan kebudayaannya sendiri. Dari kebudayaan suatu bangsa bisa dilihat kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan teknologi di dunia telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan teknologi di dunia telah mengalami kemajuan pesat. Banyaknya inovasi dan penemuan baru yang ditemukan untuk membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi selalu berkembang, dan perkembangannya setiap hari semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang menginginkan informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berawal dari dampak adanya globalisasi internasional dan Indonesia menganut sistem ekonomi yang terbuka menyebabkan industri fashion di Indonesia semakin berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam
BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam perubahan sistem, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti sistem perdagangan, cara bertransaksi
Lebih terperinciMelestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik
Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik Seni batik merupakan salah satu kebudayaan lokal yang telah mengakar di seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Bila awalnya kerajinan batik hanya berkembang
Lebih terperinciGambar 1.1 Logo UNKL347
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 UNKL347 UNKL347 adalah sebuah bisnis ritel pakaian yang berdiri sekitar tahun 1996. UNKL347 didirikan oleh empat orang pemuda yang memiliki latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk mencapai juta jiwa (World Bank, 2015).
BAB I PENDAHULUAN 1 A 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia adalah sebuah negara dengan pangsa pasar yang sangat besar dengan jumlah penduduk mencapai 254.5 juta jiwa (World Bank, 2015). Dengan pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai e-commerce. Sistim perdagangan elektronik atau e- commerce saat ini menawarkan bentuk bisnis yang baru dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan teknologi pada saat ini membawa dampak tersendiri dalam dunia pemasaran. Perkembangan teknologi multimedia telah berkembang menjadi perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion kini merambah begitu besar. Para pelaku bisnis dan perancang busana berlombalomba untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan di bidang furnitur mebel semakin banyak jumlahnya disetiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Perusahaan di bidang furnitur mebel semakin banyak jumlahnya disetiap daerah di Indonesia. Hal ini dapat dipahami mengingat semakin meningkatnya kebutuhan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii x
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harsono Suwardi (Prisgunanto, 2014) menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi. Pemasaran bisa menjadi begitu kuat jika dipadukan dengan komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan di bidang teknologi dan informasi telah berkembang secara pesat. Dunia semakin matang memasuki era teknologi mutakhir baik di bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan mode pakaian pada era modern ini sudah menjadi sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan mode pakaian pada era modern ini sudah menjadi sebuah kebutuhan manusia untuk membeli pakaian sesuai tren yang ada. Bahkan mengikuti tren mode
Lebih terperinciPengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Globalisasi dan Kemajuan Teknologi Pada era globalisasi saat ini transaksi barang dan jasa bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Mobilitas masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padatnya aktivitas pada masyarakat saat ini terutama di kota besar seperti Jakarta menuntut masyarakat untuk memberikan perhatian lebih dalam menjaga kesehatan mereka.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-commerce di Indonesia memang sudah tidak bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang sangat tajam pada saat ini merupakan sebuah tantangan bagi pengusaha untuk tetap berada dalam persaingan.suatu perusahaan tentu mengharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi internet pada jejaring sosial tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi internet pada jejaring sosial tidak hanya berfungsi sebagai media informasi dan media komunikasi saja namun juga sebagai tempat jual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi jalan dan bertahannya perusahaan. Persaingan yang semakin pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam organisasi, lingkungan merupakan faktor utama yang mempengaruhi jalan dan bertahannya perusahaan. Persaingan yang semakin pesat karena majunya teknologi dan globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet menyebabkan perubahan dalam banyak hal,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Internet mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam dua dasa warsa terakhir hingga saat ini, terlebih dengan semakin banyak sekolah dan instansi pendidikan lainya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sangatlah pesat dan cepat. Beragam inovasi muncul seiring dengan majunya teknologi masa kini. Teknologi informasi memungkinkan kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan bertambahnya pengguna internet. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri kreatif dibagi menjadi 15 subsektor, diantaranya: mode,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri kreatif merupakan salah satu faktor yang menjadi penggerak perekonomian nasional. Industri kreatif Indonesia semakin berkembang dan diminati pasar global. Di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi dampak yang signifikan pada pelaku bisnis maupun pelanggan. Perekonomian modern menawarkan banyak alternatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara organisasi, individu dan juga sosial. Perkembangan Teknologi Informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dan sistem informasi yang berkembang sangat pesat, semakin canggih dan dapat diandalkan untuk mendukung berbagai aktivitas, baik secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era ICT (Information Communication Technology), teknologi internet
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era ICT (Information Communication Technology), teknologi internet mentransformasi kebiasaan masyarakat. Hasil riset dari MarkPlus Insight terhadap 2161 pengguna
Lebih terperinciGAMBAR 1.1 PERTUMBUHAN PENJUALAN E-COMMERCE INDONESIA TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Web 2.0 selama 15 tahun terakhir terus merubah semuanya, termasuk cara berjualan. Jeff Jordan, CEO dari OpenTable, yang merupakan world s leading
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Internet mengalami perkembangan yang luar biasa sejak pertama kali
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan media elektronik yang dapat dipergunakan untuk berbagai aktivitas, antara lain komunikasi, riset, transaksi bisnis, dan sebagainya. Internet mengalami
Lebih terperinciJumlah Pengguna Internet Di Indonesia (Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Internet di era globalisasi saat ini telah berkembang semakin pesat. Dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif, dampak penggunaan Internet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan sains dan teknologi, Indonesia terus mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis, adapun wajah lama sebagai negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia pada 2010, total penduduk Indonesia mencapai 238 juta jiwa dan jumlah penganut agama Islam mencapai 87
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang pesat turut mempengaruhi dunia bisnis.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang pesat turut mempengaruhi dunia bisnis. Teknologi membuat kehidupan dan dunia bisnis menjadi lebih cepat dan efisien. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki banyak fungsi dan manfaat dalam bisnis maupun konsumen. Keberadaan internet menjadi media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral dalam masyarakat disekitarnya, menurut Suratno dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan terus meningkatnya pertumbuhan dalam dunia bisnis, tentu wajar saja semakin banyak perusahaan yang juga meningkatkan persyaratan kerjanya demi menjamin kualitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna Internet di 6 negara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi terutama internet mengalami perkembangan yang pesat terutama di Indonesia. Internet memberikan kemudahan untuk saling bertukar informasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sehingga perusahaan memiliki strategi tersendiri dalam menarik konsumen yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia industri fashion yang meningkat tanpa disadari ternyata juga memberikan peningkatan pada animo masyarakat dalam memilih fashion yang diinginkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat membawa beberapa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia yang menjadi serba praktis.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan globalisasi saat ini terjadi diseluruh aspek kehidupan masyarakat, baik dalam bidang teknologi, sosial, budaya, politik, hingga ekonomi. Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maju sebagai alat atau media untuk tetap bertahan dan memenangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dibidang teknologi, perusahaan-perusahaan makin dipicu untuk menggunakan teknologi yang maju sebagai alat atau media untuk tetap bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Internet sudah menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan lagi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Internet sudah menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan bermasyarakat saat ini. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan pengguna internet di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Tingkat pertumbuhan penduduk yang terus naik berdampak terhadap tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Penjelasan Judul Perancangan Promo Eksplorasi Dan Aplikasi Ragam Hias Ulos Batak merupakan kegiatan rancangan kerja yang berlandaskan pada teknik eksplorasi dan aplikasi kain tenun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknik ikat celup sudah mendunia di berbagai Negara, Contohnya di Negara India mempunyai teknik Bandhni, Jepang dengan Shibori, dan Thailand dengan Mudmeenya
Lebih terperinci2015 PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa tahun terakhir, sektor ekonomi kreatif di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal tersebut terungkap dari kontribusi yang diberikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, perusahaan-perusahaan semakin dituntut dalam memahami dan menggunakan teknologi sebagai alat atau media untuk menjalankan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar bebas tekstil dan produk tekstil (TPT) telah dimulai seiring dihapuskannya aturan kuota tekstil. Hal ini menuntut industri TPT untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. HOMÉ merupakan sebuah e-commerce produk home & living yang berfokus pada
BAB V KESIMPULAN HOMÉ merupakan sebuah e-commerce produk home & living yang berfokus pada penyediaan produk furniture multifungsi. Bisnis ini memberikan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan produk furniture
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Teknologi informasi selalu berkembang sampai saat ini. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi selalu berkembang sampai saat ini. Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak transformasional yang menciptakan paradigma baru dalam berbisnis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis modern. Adapun perubahan yang terjadi ditandai dengan pola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa dekade terakhir terjadi perubahan yang drastis di dalam bisnis khususnya e-business, perkembangan tersebut diantaranya perkembangan komunikasi dan proses
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi suatu alat peraga yang mampu menonjolkan kecanggihan dari suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan pesat teknologi beberapa tahun belakangan ini membuat simulasi menjadi suatu alat peraga yang mampu menonjolkan kecanggihan dari suatu aplikasi. Secara umum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan sistem berbasis teknologi khususnya yang berkaitan dengan internet berpengaruh terhadap perusahaan termasuk perbankan untuk berinteraksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan globalisasi ditandai dengan semakin tingginya intensitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan globalisasi ditandai dengan semakin tingginya intensitas persaingan di kalangan industri atau dunia bisnis. Setiap perusahaan dituntut untuk semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pakaian merupakan salah satu kebutuhan primer bagi manusia, tanpa pakaian, kebutuhan primer seseorang menjadi tidak lengkap. Kebutuhan primer merupakan kebutuhan pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Kebutuhan dan selera pasar terus berkembang seiring waktu dan perkembangan jaman. Hal inilah yang mendasari perusahaan untuk bersaing dengan melakukan inovasi untuk pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang baik (Bastian, 2001).Tingkatan kinerja organisasi dapat dilihat dari sejauh mana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja organisasi merupakan sebuah alat ukur untuk menilai dan mengevaluasi berhasil atau tidak tujuan organisasi. Kinerja didefinisikan sebagai suatu gambaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Seiring dengan kemajuan dalam berbisnis, teknologi internet yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang merata dan perkembangannya yang pesat saat ini telah membuat perubahan dalam kehidupan manusia dalam berkomunikasi. Seiring dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi internet yang pesat membuat aktivitas manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi internet yang pesat membuat aktivitas manusia sekarang sudah tidak bisa dibatasi dengan ruang dan waktu. Segala bentuk informasi yang disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan media internet adalah e-government (layanan pemerintahan melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat termasuk internet ternyata membawa dampak yang besar bagi segala aspek, tidak terkecuali perkembangan dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam penggunaannya yang cepat, biaya akses dan telekomunikasi yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kesatuan yang memiliki beranekaragam kebudayaan. Budaya Indonesia yang beraneka ragam merupakan kekayaan yang perlu dilestarikan dan dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seluruh unit usaha mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang, baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan tersebut dapat dicapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi terus melesat seiring perkembangan zaman. Hal ini membuka peluang bagi para pebisnis serta menjadi ladang yang menjanjikan dalam memasarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis, suatu persaingan antara perusahaan sudah menjadi tradisi yang tidak dapat dihindari. Tetapi perusahaan yang ingin bertahan dalam dunia bisnis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisa mempercepat informasi yang perlu disampaikan baik yang sifatnya broadcast
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi di Indonesia merupakan industri yang sangat penting dan strategis, karena dengan telekomunikasi pemerintah dan masyarakat bisa mempercepat informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan jaman pula. Usaha harus terus berlomba dan berharap bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha masa kini harus memikirkan kembali bagaimana strategi pemasaran agar pamasarannya bisa lebih optimal, Apalagi dengan berkembangnya teknologi sekarang ini maka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Wayang merupakan kesenian asli Indonesia yang sudah diresmikan sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wayang merupakan kesenian asli Indonesia yang sudah diresmikan sebagai warisan budaya dunia/internasional sejak tahun 2003 oleh UNESCO jauh lebih dulu daripada Batik,
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Perkembangan teknologi informasi kini, khususnya internet menjadi salah satu. kini dapat memperoleh informasi dengan cepat.
1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi kini, khususnya internet menjadi salah satu alat komunikasi yang paling efektif untuk menjangkau konsumen. Bahkan bukan hanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan teknologi internet yang begitu pesat memunculkan inovasiinovasi dalam kehidupan masyarakat. Salah satu inovasi yang lahir dari perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin cepat membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin cepat membuat persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Dengan semakin ketatnya persaingan yang ada membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern, mendorong masyarakat untuk mengikuti berbagai kemajuan teknologi. Bentuk kemajuan teknologi ini mendorong perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batik merupakan salah satu seni budaya Indonesia yang sudah menyatu dengan masyarakat Indonesia sejak beberapa abad lalu. Batik menjadi salah satu jenis seni kriya yang
Lebih terperinciPengguna Internet di Indonesia (juta jiwa)
BAB I PENDAHULUAN 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa tahun terakhir, teknologi mengalami perkembangan yang cukup pesat terutama teknologi di bidang komunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era globalisasi ini telah membuat berbagai perusahaan berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan signifikan. Cara baru tersebut dikenal sebagai pemasaran digital
1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang semakin pesat berkembang mendorong bagi pelaku pasar untuk dapat menyasar konsumen menggunakan teknologi yang telah berkembang. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring waktu berlalu, kondisi dunia bisnis yang kian kompetitif membuat banyak perusahaan harus mengatasi beratnya kondisi tersebut dengan membuat strategi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan di beberapa media teknologi yang didapat dari internet, kios
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di beberapa media teknologi yang didapat dari internet, kios interaktif dan CD-ROM, sampai TV digital dan radio pada saat ini telah membawa kita ke dalam
Lebih terperinci