ANALISA KERUSAKAN DIESEL ENGINE BREAKDOWN PADA EXCAVATOR S 500 LC-V (STUDY KASUS DI PT. KOBEXINDO TRACTORS TBK)
|
|
- Erlin Lesmono
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA KERUSAKAN DIESEL ENGINE BREAKDOWN PADA EXCAVATOR S 500 LC-V (STUDY KASUS DI PT. KOBEXINDO TRACTORS TBK) Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Oleh: FARIS ADE PRASETYO D JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018
2
3
4
5 ANALISA KERUSAKAN DIESEL ENGINE BREAKDOWN PADA EXCAVATOR S 500 LC-V (STUDY KASUS DI PT. KOBEXINDO TRACTORS TBK) Abstrak Engine breakdown adalah kondisi dimana engine tidak dapat menyala atau tidak dapat dioperasikan. Tindakan untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara overhoul yang terdiri dari disassembly, pemeriksaan komponen engine, tear down report dan assembly. Kemudian dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan tujuan mengetahui kerusakan komponen-komponen engine dan mengetahui penyebab utama engine breakdown model DE 12 TIA, serta mengetahui langkah perbaikannya. Prosedur pemeriksaan dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap komponen-komponen engine yang terdiri dari measurement dan pemeriksaan visual yang menghasilkan laporan Tear Down Report. Selanjutnya melakukan pengetesan terhadap komponen yang menjadi diasnostic penyebab utama diesel engine breakdown model DE 12 TIA. Hasil pemeriksaan diesel engine breakdown model DE 12 TIA mengalami kerusakan komponen yang terdiri dari standard part, damage part dan missing part. Sedangkan penyebab utama engine breakdown karena overheating yang dipengaruhi oleh injection nozzle nomer 2 tekanannya jauh dibawah standar yaitu 160 bar. Langkah perbaikan dilakukan dengan mengganti komponen yang rusak (assembly) dan penyetelan (ajustment). Kata kunci : Engine Breakdown, Overhoul, Disassembly, Tear Down Report, Assembly Abstract Engine breakdown is a condition where the engine cannot turn on or cannot be operated. Action to overcome this problem by overhoul which consists of disassembly, engine component inspection, tear down report and assembly. Then a further examination is carried out with the aim of knowing the damage to the engine components and knowing the main cause of the engine breakdown of the DE 12 TIA model, as well as knowing the repair steps. The inspection procedure is carried out by observing the components of the engine which consist of measurement and visual checks that produce the Tear Down Report report. Then testing the components that become the diasnostic is the main cause of the diesel engine breakdown model DE 12 TIA. 1
6 The inspection results of the diesel engine breakdown model DE 12 TIA suffered component damage consisting of standard parts, damage parts and missing parts. Whereas the main cause of engine breakdown due to overheating is affected by a injection nozzle number 2, the pressure is far below the standard of 160 bar. The repair step is done by replacing the damaged component (assembly) and adjustment Keywords : Engine Breakdown, Overhoul, Disassembly, Tear Down Report, Assembly 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Kobexindo Tractors Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang dealer alat berat. Usaha yang dijalani meliputi penjualan alat berat, penjualan komponen-komponen, product support dan maintenance. Produk alat berat yang ditawarkan meliputi Doosan Heavy Equipment, Dosan Industrial Machinery, NHL Rigid Dump Truck, Tata Daewoo Heavy Duty Trucks, Jungheinrich, Belarus, Dressta dan Mariotti. Engine breakdown adalah kondisi dimana engine tidak dapat meyala atau tidak dapat dioperasikan. Salah satu kegiatan yang dilakukan PT Kobexindo Tractors Tbk adalah tindakan overhaul engine model DE 12 TIA. Overhoul digunakan untuk memperbaiki kerusakan engine breakdown dan mengembalikan engine seperti pada kondisi barunya. Kerusakan engine breakdown berakibat fatal yang mengakibatkan excavator tidak dapat dioperasikan dan dapat mempengaruhi produktifitas suatu perusahaan. Berdasarkan hal itu timbul inisiatif untuk melakukam observasi untuk mengetahui kerusakan komponen-komponen engine, penyebab utama kerusakan engine breakdown, serta melakukan langkah perbaikan pada engine model DE 12 TIA. 1.2 Tujuan 1) Mengetahui kerusakan komponen-komponen pada engine model DE 12 TIA. 2) Menganalisa faktor penyebab utama kerusakan engine breakdown model DE 12 TIA. 2
7 3) Mengetahui langkah perbaikan engine. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah yang dipakai yaitu : 1) Engine yang digunakan model DE 12 TIA SN ) Proses overhoul yang digunakan hanya pada tahap disassembly, pemeriksaan komponen, tear down report dan assembly. 1.4 Dasar Teori General Specifications dan Performance Tabel 1. General Spesifications Engine DE12TIA Model DE12TI DE12TIS/TIA Emission EURO-1 EURO-2 Type Vertical, 4Cycle, Inline Engine Fuel Injection Direct Injection Type Cylinder Bore Stroke - NO. 123mm 155mm 6 Displacement cc Compression Ratio 16.5 : : 1 Max Power 340PS / 2,100rpm Max. Torque 135Kg.m / 1,260rpm 145Kg.m / 1,260rpm Fuel Consumption(Min) 143g/ps.h / 1,260rpm Fuel Injection Timing BTDC 12 ± 1 BTDC 1 ± 0.5 Injection Order Rotation Counter clockwise viewed from flywheel Valve clearance Intake : 0.3mm / Exhaust 0.3mm Injection pump type RFD-D(Mechanical) RLD-J(Electrical) Injection nozzle type Φ Φ Opening pressure (nozzle) 1st : 160kg/ cm2 2nd : 220kg/ cm2 Lubrication capacity 21liter Oil pan capacity High level : 17liter Low level : 14liter Lub.oil(recommended) Above API CH-4 3
8 Tabel 2. Engine Performance Between DE12TI & DE12TIS / TIA Engine Model Performance Model Suffix Power (PS/rpm) Torque (kg.m/rpm) Fuel C. (g/ps.h) Low Idle (rpm) High Idle (rpm) DE12TI EBICA 340/2, /1, g/ps.h 1260rpm 600~650 2,370 DE12TIS / TIA ECICA 340/2, /1, g/ps.h 1260rpm 600~650 2, Model dan Serial Number Engine model dan serial number terletak di bagian atas cylinder block, tepatnya dibawah exhaust manifold. Engine number diperlukan ketika ada permintaan warranty dan memesan parts / spareparts. Berikut keterangan kode engine dan serial No.DE12TIA : DE12TIA C Engine Suffix Serial Number Production Year 2004 Engine Model 4
9 D E 12 T I A EURO 2 INTERCOOLR TURBOCHARGER DISPLACEMENT IN-LINE ENGINE DAEWOO DIESEL Komponen-komponen Diesel Engine Gambar 1. Engine Sectional View(Longitudinal) 1) Cooling water pump 2) Fuel filter 3) Valve 4) Valve spring 5) Oil filler 6) Tappet 7) Push rod 8) Piston pin 9) Piston 10) Chamber 11) Crank shaft pulley 12) Vibration damper 13) Oil pum 14) Crank shaft 15) Oil pan 16) Connecting rod 17) Cam shaft 18) Flywheel housing 19) Flywheel 5
10 Gambar 2. Engine Sectional View (Cross) 1) Oil filter 2) Cylinder block 3) Fuel injection pump 4) Alternator 5) Oil cooler 6) Cooling water outlet 7) Fuel injection nozzle 8) Rocker arm 9) Cylinder head cover 10) Cylinder head 11) Exhaust manifold 12) Piston ring 13) Turbocharger 14) Oil suction pipe Firing Order (FO) Firing order adalah urutan pembakaran yang terjadi pada engine yang mempunyai jumlah silinder lebih dari satu. Tujuan dari firing order adalah untuk meratakan hasil power, agar gaya yang ditimbulkan piston seimbang (balance). Baik pada saat kompresi maupun pembakaran, tidak menimbulkan puntiran dan getaran yang tinggi. a. Engine dengan 6 silinder, mempunyai firing order (FO) = b. Engine dengan 4 silinder, mempunyai firing order (FO) = Engine system 1) Cooling system Cooling system berfungsi untuk menjaga temperatur panas engine agar tetap stabil. Cooling system terbagi menjadi dua yaitu sistem pendingin air dan sistem pendingin udara. 6
11 2) Lubrication sytem Lubrication sytem adalah sistem yang berfungsi untuk memelihara ketahan komponen-komponen engine yang selalu bergesekan dalam gerakannya. Dengan adanya pelumasan, komponen-komponen tersebut dapt bertahan lama dalam pemakaiannya. Hal-hal pokok yang dilakukan oleh lubrication system ialah : a. Mengurangi gesekan ( friction ) Lubrication system menyediakan lapisan-lapisan oli antara komponenkomponen yang bergesek, sehingga komponen-komponen tersebut tidak langsung bersentuhan dalam gerakan-gerakannya. b. Mendinginkan ( cooling ) Panas yang ditimbulkan komponen-komponen engine yang bergesekan dapat diserap oleh oli yang melumasi bagian-bagian tersebut. c. Membersihkan (cleaning) Kotoran atau bram yang menempel pada komponen engine yang dilumasi dapat terbawa dan larut dalam oli pelumas. d. Melincinkan Bagian komponen-komponen yang bergerak dan bergesekan dapat diperlancar karena sifat oli pelumas yang punya daya pelican. 3) Fuel sytem Fuel sytem adalah suatu sistem yang mengatur penyaluran bahan bakar pada engine untuk proses pembakaran. Fuel system memiliki peranan penting dalam menghasilkan energi pembakaran sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk menyediakan dan mensuplai bahan bakar bertekanan tinggi ke dalam silinder. Sistem injeksi bahan bakar engine disel dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : a. Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris ( In-line ) Sistem injeksi sebaris setiap injection nozzle dilayani oleh satu pompa injeksi. b. Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor 7
12 Sistem injeksi distributor ini semua injection nozzle dilayani oleh satu pompa injeksi. 2. METODE 2.1 Diagram Alir Pemeriksaan Kerusakan Engine Breakdown Gambar 3. Diagram Alir Prosedur Pemeriksaan Kerusakan Engine Breakdown 8
13 2.2 Alat dan Bahan a. Engine DE 12 TIA SN e. Torque Wrench b. Micrometer f. Special Tools c. Adjust Noozle Pressure g. Tools Box d. Dial Indicator 2.2 Tahap Disassembly Pada tahap ini komponen-komponen utama engine dibongkar atau dilepas secara keseluruhan. 2.4 Tahap Pemeriksaan komponen-komponen engine 1) Pengamatan visual Pengamatan visual merupakan pengamatan untuk mengelompokkan jenis kerusakan komponen-komponen engine secara langsung. Hasil pengelompokan terdiri dari : a. Standard part, yaitu komponen yang wajib diganti baik dalam kondisi rusak maupun tidak rusak. b. Damage part, yaitu komponen engine selain standart part yang mengalami kerusakan c. Missing part, yaitu komponen engine yang hilang atau tidak komplit. 2) Measurement a. Pengukuran camshaft pin diameter b. Pengukuran crankshaft main journal diameter dan pin diameter c. Pengukuran cylinder head height d. Pengukuran end ply connecting rod e. Pengukuan end ply crankshaft dan camshaft. f. Pengukuran backlash gear s 3) Photograph Component Damage Photograph component damage merupakan langkah kelanjutan dari pengamatan visual yang berisi foto dan pembahasan komponen-komponen engine yang rusak, antara lain : 9
14 a. Filter engine oil assy b. Connecting rod c. Hosing oil cooler d. Oil level gauge e. Tappet f. Push rod g. Pipe turbocharger h. camshaft i. damper j. water pump pipe k. Cylinder block assy 2.5 Tear Down Report (TDR) Dari tahap pembongkaran dan pemeriksaan diatas didapatkan komponen komponen engine yang rusak terdiri dari : 1) Standart part 2) Damage part 3) Missing part 3. HASIL PEMERIKSAAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Penyebab utama Kerusakan Engine Breakdown DE 12 TIA Dari hasil pemeriksaan visual kondisi piston yang melting dan menempel di cylinder linner karena overheating, sehingga menyebabkan kerusakan engine breakdown. Gambar 4. Kondisi cylinder linner dan piston melting Overheating pada Engine DE 12 TIA dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini adalah table diagnostics penyebab overheating. 10
15 Tabel 3. Diagnostics Penyebab Engine Overheating Engine overheting Kemungkinan Penyebab Engine Systems Operating State Cooling System Fuel System Lubrication System 1. Kekurangan pendinginan 2. Thermostat tidak berfungsi 3. Radiator penyok/rusak 1. Injection timing tidak tepat 2. Injection nozzle abnormal 1. Oil pump low pressure atau rusak 2. Nozzle cooling spray rusak atau buntu 1. Beban yang berlebih (Overload) 2. Dioperasikan secara terus menerus Hasil diagnostics diatas didapatkan penyebab engine overhating, yaitu : 1) Injection nozzle abnormal Tabel 4. Hasil tes injection nozzle engine DE 12 TIA SN Test Injection Nozzle bar 160 bar 209 bar 209 bar 210 bar 208 bar Standard Pressure STD : 210 bar Min : 200 bar Hasil pengetesan tekanan injection nozzle nomer 2 jauh dibawah tekanan standar yaitu 160 bar. Bahan bakar yang dikeluarkan menetes atau injection nozzle gagal mengabutkan bahan bakar, kuantitasnya lebih banyak dan menimbulkan pembakaran lanjutan. Sehingga terjadi overheating yang mengakibatkan piston pada cylinder linner nomer 2 melting dan menyebabkan kerusakan engine breakdown. 11
16 3.2 Langkah perbaikan (Assembly) dan Usaha Meminimalisir Kerusakan Breakdown Langkah perbaikan (Assembly) merupakan tahap perakitan atau adjusting komponen-komponen engine keseluruhan. Proses assembly dilakukan dengan tahap demi tahap dan teliti sesuai dengan panduan yang ada pada Quality Assurance (QA) Engine DE 12 TI Series. 4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisa kerusakan diesel engine breakdown pada excavator Doosan S 500 LC-V, maka dapat ditarik kesimpulan : 1) Kerusakan komponen engine dikelompokkan menjadi tiga yaitu : a. Standard part yaitu komponen wajib diganti baik rusak maupun tidak rusak. b. Damage part yaitu komponen selain standar part yang mengalami kerusakan. c. Missing part yaitu komponen yang hilang atau tidak komplit. 2) Hasil analisa penyebab kerusakan engine breakdown model DE 12 TIA karena overheating yang dipengaruhi oleh injection nozzle nomer 2 tekanannya jauh dibawah standar yaitu 160 bar. 3) Langkah perbaikan kerusakan engine breakdown yaitu dengan mengganti 4.2 Saran komponen-komponen yang rusak, merakit ulang dan penyetelan sesuai dengan Quality Assurance (QA) engine DE 12 TIA Series. Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan, yaitu : 1) Pencegahan agar engine tidak mengalami kerusakan breakdown salah satunya dengan melakukan preventive maintenance sesuai dengan prosedur pada OMM Doosan S 500 LC-V. 2) Memberikan wawasan dan training kepada operator dan mekanik agar paham tentang engine, supaya apabila terjadi kerusakan pada engine dapat ditangani dengan tepat. 12
17 DAFTAR PUSTAKA Daewoo Heavy Industries & Machinery, Ltd Maintenance Manual. Balikpapan : PT Kobexindo Tractors. Daewoo Heavy Industries & Machinery, Ltd Operation & Maintenance Manual. Balikpapan : PT Kobexindo Tractors. Heywood, Jhon B Internal Combustion Engine Fundamental. United States : McGraw-hill, Inc. Service Devision Tear Down Report HPU Balikpapan : PT Kobexindo Tractors. Service Devision Quality Assurance DE 12 TIA/S Series. Balikpapan : PT Kobexindo Tractors. Stone, Richard Introduction to Internal Combustion Engine. London : The Macmillan Press, Ltd Training Center Department Engine Overhaul DE 12 T Series. Balikpapan : PT Kobexindo Tractors. United Tractors School Diesel engine 1. Jakarta Timur, Indonesia United Tractors School Diesel engine 2. Jakarta Timur, Indonesia United Tractors School Tools. Jakarta Timur, Indonesia United Tractors School Product Knowladge. Jakarta Timur, Indonesia
BAB III PROSEDUR PENGUJIAN
BAB III PROSEDUR PENGUJIAN Pengambilan sampel pelumas yang sudah terpakai secara periodik akan menghasilkan laporan tentang pola kecepatan keausan dan pola kecepatan terjadinya kontaminasi. Jadi sangat
Lebih terperinciTURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA
TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan
Lebih terperinciDua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.
ABSIC ENGINE Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. Pada pertengahan era 30-an, Volvo menggunakan engine yang serupa dengan engine Diesel. Yaitu engine
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. SEJARAH MOTOR DIESEL Pada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel memulai karier mengadakan eksperimen sebuah motor percobaan. Setelah banyak mengalami kegagalan dan kesukaran, mak akhirnya
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Semester III OVERHAUL MESIN X 50 No.JST/OTO/OTO0/0& Revisi : 0 Tgl : 6 Februari 0 Hal dari I. Kompetensi : Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat :. Melepas dan memasang semua komponen mesin
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Semester III OVERHAUL MESIN X 50 No.JST/OTO/OTO0/9&0 Revisi: 0 Tgl: Agustus 06 Hal dari I. Kompetensi: Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat:. Melepas dan memasang semua komponen mesin dengan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great
BAB IV PEMBAHASAN.. Proses Pengambilan Data Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great Corolla tipe A-FE tahun 99 ini, meliputi beberapa tahapan yakni pengambilan data sebelum dilakukan
Lebih terperinci2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)
BAB VII 2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) Perbaikan bagian atas adalah yang meliputi bagian. atas dari motor Diesel, yaitu seluruh bagian pada kepala silinder (Cylinder head) atau seluruh
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Scope Pemeliharaan P1 P8 Scope Pemeliharaan P1 & P2 (Pemeliharaan Harian) PLTD Titi Kuning meliputi: 1. Membersihkan mesin, peralatan-peralatan bantu serta lantai lokasi mesin dari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Remanufaktur Menurut jurnal S.L. Soh (2014) Remanufacturing brings used products back to equal or better than new condition. The primery benefit arise from the reuse of resources.
Lebih terperinciSession 4. Diesel Power Plant. 1. Siklus Otto dan Diesel 2. Prinsip PLTD 3. Proses PLTD 4. Komponen PLTD 5. Kelebihan dan Kekurangan PLTD
Session 4 Diesel Power Plant 1. Siklus Otto dan Diesel 2. Prinsip PLTD 3. Proses PLTD 4. Komponen PLTD 5. Kelebihan dan Kekurangan PLTD Siklus Otto Four-stroke Spark Ignition Engine. Siklus Otto 4 langkah
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO0/06 Revisi: 0 Tgl: Agustus 06 Hal dari 5 I. Kompetensi:. Melepas dan memasang poros nok dengan prosedur yang benar. Menentukan kondisi poros nok II. III. IV. Sub Kompetensi: Setelah selesai
Lebih terperinciLUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )
LUBRICATING SYSTEM Adalah sistim pada engine diesel yang dapat merawat kerja diesel engine agar dapat berumur panjang, dengan memberikan pelumasan pada bagian-bagian engine yang saling bergerak/mengalami
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KASUS
BAB III ANALISIS KASUS A) Tujuan Pemecahan Masalah 1. Untuk mengetahui ketirusan permukaan crankshaft. 2. Untuk mengetahui kebengkokan permukaan crankshaft. 3. Untuk mengetahui apakah bantalannya masih
Lebih terperinciBAB II. LANDASAN TEORI
BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor
Lebih terperinciJOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder
JOB SHEET (LEMBAR KERJA) Sekolah : SMKN 1 Sintang Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor Mata Diklat : (Produktif) Melaksanakan overhaul kepala silinder Kelas/Semester : XI/3 Alokasi Waktu : 20 x 45 Menit
Lebih terperinciANALISA KERUSAKAN MAIN PUMP EXCAVATOR KEIHATSU 921C
ANALISA KERUSAKAN MAIN PUMP EXCAVATOR KEIHATSU 921C Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Oleh : FACHRUDIN SYAHID NIM : D200 130
Lebih terperinciRencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM)
Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM) Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses
BAB II DASAR TEORI 2.1. Definisi Motor Bakar Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses pembakaran. Ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini mesin kalor dibagi menjadi 2
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 MOTOR DIESEL Motor diesel adalah motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC
BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L 100 546 CC 3.1. Pengertian Bagian utama pada sebuah mesin yang sangat berpengaruh dalam jalannya mesin yang didalamnya terdapat suatu
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA KERUSAKAN SISTEM HIDROLIK PADA CYLINDER HYDRAULIK DAN TRAVEL MOTOR PADA RUBBER CRAWLER CARRIER MOROOKA MST-600VD
TUGAS AKHIR ANALISA KERUSAKAN SISTEM HIDROLIK PADA CYLINDER HYDRAULIK DAN TRAVEL MOTOR PADA RUBBER CRAWLER CARRIER MOROOKA MST-600VD Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO410/05 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 5 I. Kompetensi: Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat: 1. Melepas dan memasang torak, batang torak, dan tutup bantalan batang
Lebih terperinciAUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI
KISI KISI LOMBA KETERAMPILAN SISWA AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI TAHUN 2012 TUGAS A : TUNE UP MOTOR BENSIN WAKTU : 1. Persiapan ( 5 Menit) Tune Up Motor bensin pada kendaran Kijang 7K tahun 2007
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO REKALKULASI MESIN DIESEL MITSUBISHI 4 SILINDER TUGAS AKHIR
UNIVERSITAS DIPONEGORO REKALKULASI MESIN DIESEL MITSUBISHI 4 SILINDER TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya RYAN ADI PRASOJO 21050110060012 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR
TUGAS : ENGINE TUNE UP NO ASPEK PENILAIAN YES NO ACTUAL COMMENT 1 PERSIAPAN 1.1 Periksa semua perlengkapan yang ada 10 0 1.2 Periksa semua instruksi 10 0 1.3 Pilih peralatan pengetesan yang benar 20 0
Lebih terperinciTOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM
TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM PENDAHULUAN Gambar 3.1 Jumlah bahan bakar yang terbakar pada sebuah engine berhubungan langsung dengan jumlah horsepower dan torque yang dihasilkan. Secara umum,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. cutting turbocharger. Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan : Proses pengerjaan cutting Turbocharger
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses cutting Turbocharger Dalam pengerjaan media pembelajaran dalam sistim Turbocharger, adapun langkah yang dilakukan dalam pengerjaan proses cutting turbocharger. Berikut
Lebih terperinciSTANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL
STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETIKA PROFESI DAN ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN
Lebih terperinciBAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,
BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO40/05 Revisi : 02 Tgl : 6 Februari 204 Hal dari 5 I. Kompetensi : Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat :. Melepas dan memasang torak, batang torak, dan tutup bantalan batang
Lebih terperinciANALISIS VARIASI TEKANAN PADA INJEKTOR TERHADAP PERFORMANCE (TORSI DAN DAYA ) PADA MOTOR DIESEL
ANALISIS VARIASI TEKANAN PADA INJEKTOR TERHADAP PERFORMANCE (TORSI DAN DAYA ) PADA MOTOR DIESEL Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta e-mail : ismanto_ujb@yahoo.com
Lebih terperinciRencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).
Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi
Lebih terperinciMesin Penggerak Kapal PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Mesin Penggerak Kapal PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Sistem Penggerak Kapal Mesin Penggerak Utama 1. Mesin Uap Torak (Steam Reciprocating Engine) 2. Turbin Uap (Steam
Lebih terperinciANALISIS KERUSAKAN KATUP KETIKA OVERHAUL MESIN BULLDOZER CATERPILLAR D8R DIATAS JAM
ANALISIS KERUSAKAN KATUP KETIKA OVERHAUL MESIN BULLDOZER CATERPILLAR D8R DIATAS 30.000 JAM Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Kerja Praktek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses pendidikan diperguruan tinggi ada dua hal yang mendapatkan penekanan, yaitu pelajaran di bangku kuliah dan pengamatan langsung di lapangan. Pengamatan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN VALVE SPRING REMOVAL SPECIAL TOOL
RANCANG BANGUN VALVE SPRING REMOVAL SPECIAL TOOL LAPORAN AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Mesin Program Studi Alat Berat Politeknik Negeri Sriwijaya
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Scope Pemeliharaan P1 P8 Scope Pemeliharaan P1 & P2 (Pemeliharaan Harian) PLTD Titi Kuning meliputi : 1. Membersihkan mesin, peralatan-peralatan bantu serta lantai lokasi mesin dari
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR
TUGAS : ENGINE TUNE UP NO ASPEK PENILAIAN YES NO ACTUAL COMMENT 1 PERSIAPAN 1.1 Periksa semua perlengkapan yang ada 10 0 1.2 Periksa semua instruksi 10 0 1.3 Pilih peralatan pengetesan yang benar 20 0
Lebih terperinciANALISA PENYEBAB KERUSAKAN KOMPONEN HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN ENGINE MARINE 3306 CATERPILLAR
ANALISA PENYEBAB KERUSAKAN KOMPONEN HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN ENGINE MARINE 3306 CATERPILLAR Faisyal 1), Darma Aviva 2), Mustafa 3) 1),2), Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin dan Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS
BAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS A. Tujuan Perawatan Mesin Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan
Lebih terperinciFungsi katup Katup masuk Katup buang
MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK
BAB III PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI VISKOSITAS, TBN DAN KANDUNGAN LOGAM PEMERIKSAAN DAN PENGETESAN MESIN SERVICE MESIN UJI KONDISI MESIN DALAM
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan spesifikasi yamaha diperoleh hasil pengukuran dan indentifikasi
Lebih terperinciPENGUJIAN DAN PERHITUNGAN PERFORMA MESIN KOMATSU SA12V140-1 SETELAH PROSES REMANUFACTURING
6 PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN PERFORMA MESIN KOMATSU SA12V140-1 SETELAH PROSES REMANUFACTURING Hendro Purwono 1* dan Thomas Djunaedi 2 1 Jurusan D3 Perawatan Alat Berat, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN PENGARUH KERUSAKAN SPOOL DEMAND VALVE KOMATSU HD 465-7
BAB III PEMBAHASAN PENGARUH KERUSAKAN SPOOL DEMAND VALVE KOMATSU HD 465-7 3.1 STEERING SISTEM KOMATSU HD 465-7R HEAVY Sesuai dengan latar belakang dan tujuan penulisan tugas akhir ini, pokok permasalahan
Lebih terperinci3. PEMELIHARAAN PLTD PT PLN (Persero) PUSDIKLAT Februari 2011
3. PEMELIHARAAN PLTD PT PLN (Persero) PUSDIKLAT Februari 2011 Apa itu pemeliharaan? Pengertian Pemeliharaan : Suatu kegiatan yang meliputi program perawatan, pemeriksaaan, perbaikan dan uji untuk kerja
Lebih terperinciBAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada :
BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada : a. Motor Diesel Putaran Rendah ( Low Speed Engine ) dimana putarannya dari 0 130 RPM, kebanyakan
Lebih terperinciPengaruh Temperatur Pendingin Mesin terhadap Kinerja Mesin Induk di KM TRIAKSA
Abstrak Pengaruh Pendingin terhadap Kinerja Induk di KM TRIAKSA Mohammad Yusuf Djeli 1) &Andi Saidah 2) 1) Program Studi Teknik Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Jl. Tanah Merdeka
Lebih terperinciBAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak
BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak Tutup kepala silinder (cylinder head cup) kepala silinder (cylinder
Lebih terperinciTROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA
TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000
Lebih terperinciCYLINDER HEAD E HP GASKET CARBURETOR INSULATOR HP WASHER, PLAIN 8 X 6 X
E - CYLINDER HEAD see E- 0 0 0 0 HP 0 000 HEAD COMP CYLINDER 0 HP 0 000 HOLDER CAMSHAFT. HP 0 000 GUIDE IN VALVE HP 0 000 GUIDE EX VALVE HP 0 000 GASKET CYLINDER HEAD HP 0 000 GASKET CARBURETOR INSULATOR
Lebih terperinciFungsi katup Katup masuk Katup buang
MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada
Lebih terperinciMEMELIHARA/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA
MEMELIHARA/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA KD 1 : MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN UTAMA ENGINE URAIAN Suatu kendaraan memerlukan adanya tenaga luar yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat
Lebih terperinciBAB IV PROSES OVERHOUL DAN ANALISIS KOMPONEN
BAB IV PROSES OVERHOUL DAN ANALISIS KOMPONEN 4.1. Data Sebelum Dilakukan Overhoul. Sebelum melakukan proses overhoul atau pembongkaran mesin, terlebih dahulu melakukan pengujian dan pengambilan data awal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LITERATUR
BAB II TINJAUAN LITERATUR Motor bakar merupakan motor penggerak yang banyak digunakan untuk menggerakan kendaraan-kendaraan bermotor di jalan raya. Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi panas
Lebih terperinciMakalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi 2008.43.0022 FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Pengertian Mesin Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah
Lebih terperinciTugas Akhir D III oleh : Reza Hardyansyah Pembimbing : 1. Andriyanto, ST., MT 2. Hendri Candra Mayana, ST., MT
No. Alumni Universitas.. REZA HARDYANS YAH No. Alumni Fakultas.. BIODATA (a). Tempat/Tanggal Lahir : Padang/20 April 1994 (b). Nama Orang Tua : Jufri Hardi (c). Fakultas : Politeknik Negeri Padang (d).
Lebih terperinciJURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN KONSENTRASI KEAHLIAN OTOMOTIF FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN KONSENTRASI KEAHLIAN OTOMOTIF FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA MODUL KOMPETENSI WAKTU DOSEN MOTOR DIESEL 1 [MEKANISME MOTOR DIESEL] KOMPOTEN DALAM MELAKSANAKAN PEMELIHARAAN
Lebih terperinciSILINDER HEAD MOTOR DIESEL
SILINDER HEAD MOTOR DIESEL Oleh : Mahfud Ibadi NIM. 5201405015 Edy Setiawan NIM. 5201405031 Ali Muhtar NIM. 5201405514 Fery Dwi Harmoko NIM. 5201405541 Tujuan praktikum Mahasiswa dapat membongkar Mahasiswa
Lebih terperinciPERAWATAN TURBOCHARGER PADA GENSET MESIN DIESEL 1380 KW. Oleh: Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT
TUGAS AKHIR PERAWATAN TURBOCHARGER PADA GENSET MESIN DIESEL 1380 KW Oleh: Bagus Adi Mulya P 2107 030 002 DOSEN PEMBIMBING: Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT PROGRAM DIPLOMA 3 BIDANG KEAHLIAN KONVERSI ENERGI JURUSAN
Lebih terperinciBAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA
BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA 9.1. MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PERIKANAN Mesin penggerak utama harus dalam kondisi yang prima apabila kapal perikanan akan memulai perjalanannya. Konstruksi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP
LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP Tujuan Praktikum : Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat memeriksa dan menyetel celah katup. A. Obyek, Alat dan Bahan a) Obyek
Lebih terperinciANALISA PENGARUH FLYWHEEL DAN FIRING ORDER TERHADAP PROSES KERJA MESIN DIESEL
ANALISA PENGARUH FLYWHEEL DAN FIRING ORDER TERHADAP PROSES KERJA MESIN DIESEL Oleh: Adin Putra Rachmawan (4210 100 086) Pembimbing 1 : DR. I Made Ariana, S.T., M.T. Pembimbing 2 : Ir. Indrajaya Gerianto,
Lebih terperinciPENYEBAB PATAHNYA SHAFT WATER PUMP PADA COOLING SYSTEM HD PT. UNITED TRACTOR BATU KAJANG
PENYEBAB PATAHNYA SHAFT WATER PUMP PADA COOLING SYSTEM HD 785-5 PT. UNITED TRACTOR BATU KAJANG Ida Bagus Dharmawan, ST, M,Si Shendy Putra Yoga Program Studi Teknik Mesin Alat Berat Politeknik Balikpapan
Lebih terperinciAku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger
Pengertian Turbocharger Turbocharger merupakan sebuah peralatan, untuk menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder dengan memanfaatkan energi gas buang. Turbocharger merupakan perlatan untuk mengubah
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang
BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC 3.1 Pengertian Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang sangat berpengaruh dalam jalannya suatu mesin.
Lebih terperinciFungsi katup Katup masuk Katup buang
MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada
Lebih terperinciPengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller
JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 1, No. 1, April 1999 : 8-13 Pengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller Ekadewi Anggraini Handoyo Dosen Fakultas Teknik,
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR BAGAN... vii DAFTAR NOTASI... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1
Lebih terperinciANALISA KERUSAKAN SHAFT PADA TURBOCHARGER ENGINE 3406 S/N:7N7723
ANALISA KERUSAKAN SHAFT PADA TURBOCHARGER ENGINE 3406 S/N:7N7723 Nama NPM Jurusan Pembimbing : Andri Dwi Putra : 2A413704 : Teknik Mesin : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT Latar Belakang Unit Alat Berat
Lebih terperinciBASIC ENGINE ALUN TRAINING CENTER. DATE : NOVEMBER 2010 ALUN TRAINING CENTER
BASIC ENGINE DATE : NOVEMBER 2010 www.ptalun.com BASIC ENGINE Isi materi 1 Terminologi motor bakar 2 Teori Motor 2 langkah dan Motor 4 langkah 3 Mesin Bensin dan Diesel 4 Struktur Mesin Diesel & fungsi
Lebih terperinciANALISA HIDROLIK SISTEM LIFTER PADA FARM TRACTOR FOTON FT 824
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISA HIDROLIK SISTEM LIFTER PADA FARM TRACTOR FOTON FT 824 Disusun Sebagai Syarat Untuk Mengikuti Ujian Tugas Akhir Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciOptimasi Daya dan Torsi pada Motor 4 Tak dengan Modifikasi Crankshaft dan Porting pada Cylinder Head
Received: March 2017 Accepted: March 2017 Published: April 2017 Optimasi Daya dan Torsi pada Motor 4 Tak dengan Modifikasi Crankshaft dan Porting pada Cylinder Head Farid Majedi 1*, Indah Puspitasari 2,
Lebih terperinciSeta Samsiana & Muhammad Ilyas sikki
ANALISIS PENGARUH BENTUK PERMUKAAN PISTON MODEL KONTUR RADIUS GELOMBANG SINUS TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN Seta Samsiana & Muhammad Ilyas sikki Abstrak Secara garis besar motor bensin tersusun oleh beberapa
Lebih terperinciMEMPELAJARI KESEIMBANGAN LINI PADA PROSES COUNTER LINE MESIN TIPE XD833 CD3 MOTOR SATRIA F150 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG
MEMPELAJARI KESEIMBANGAN LINI PADA PROSES COUNTER LINE MESIN TIPE XD833 CD3 MOTOR SATRIA F150 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG Nama : Syaiful Ma arif NPM : 37412250 Jurusan : Teknik Industri
Lebih terperinciKerusakan & Reparasi pada Crankshaft
Kerusakan & Reparasi pada Crankshaft KERUSAKAN & REPARASI pada CRANKSHAFT Crankshaft atau poros engkol berfungsi mengubah gerakan piston berupa translasi naik turun menjadi gerakan rotasi. Crankshaft dibuat
Lebih terperinciGambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP
49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Engine Stand ATV Toyoco G16ADP 160 CC Engine stand merupakan sebuah alat bantu stand engine yang digunakan untuk mengkondisikan mesin agar dapat diletakan pada pelat
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif di tanah air dari tahun ketahun
BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dunia otomotif di tanah air dari tahun ketahun berkembang dengan cukup baik. Terbukti dari banyaknya produsen otomotif mancanegara
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI II DAFTAR GAMBAR III DAFTAR TABEL IV DAFTAR NOTASI... V DAFTAR LAMPIRAN VI
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI II DAFTAR GAMBAR III DAFTAR TABEL IV DAFTAR NOTASI... V DAFTAR LAMPIRAN VI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Batasan Masalah...
Lebih terperinciProses Removal Unit Bulldozer Tipe D85ESS-2A Pada Blade Straight di PT. United Tractors Tbk. Branch Jakarta
Proses Removal Unit Bulldozer Tipe D85ESS-2A Pada Blade Straight di PT. United Tractors Tbk. Branch Jakarta NAMA : Galang Oktaviano NPM : 22411992 KELAS : 4 IC 05 LATAR BELAKANG MASALAH PT. United Tractors
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang
BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC 3.1. Pengertian Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang sangat berpengaruh dalam jalannya suatu mesin.
Lebih terperinciPoliteknik Manufaktur Astra
MEMPERCEPAT PROSES TROUBLESHOOTING HYDRAULIC LOW POWER PADA UNIT KOMATSU PC200 SERIES DENGAN TOOL MAIN RELIEF TESTER DI PT. UNITED TRACTORS BRANCH SAMPIT Galih Satya Dharma 1, Ajib Rosadi 2 Program Studi
Lebih terperinciMODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL
MODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL DEFINISI PLTD Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover), yang berfungsi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Heavy Dump Truck (HD) merupakan produk Komatsu yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda dan salah satunya adalah Heavy Dump Truck Komatsu 465-7R, yang mempunyai arti:
Lebih terperinciPENGARUH PENYETELAN CELAH KATUP DAN PENYETELAN TIMING INJECTION PUMP TERHADAP HASIL GAS BUANG PADA MOTOR DIESEL
PENGARUH PENYETELAN CELAH KATUP DAN PENYETELAN TIMING INJECTION PUMP TERHADAP HASIL GAS BUANG PADA MOTOR DIESEL Aris Exwanto 1), Riri Sadiana 2), Aep Surahto 3), 1,2,3), Teknik Mesin, Universitas Islam
Lebih terperinciMesin Diesel. Mesin Diesel
Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel. Ia membangkitkan tenaga yang tinggi pada kecepatan rendah dan memiliki konstruksi yang solid. Efisiensi bahan bakarnya lebih baik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Torak Salah satu jenis penggerak mula yang banyak dipakai adalah mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah
Lebih terperinciMEKANISME MESIN DIESEL & BENSIN
MEKANISME MESIN DIESEL & BENSIN MESIN I. URAIAN Roda-roda suatu kendaraan memerlukan adanya tenaga luar yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak. Sumber dari luar yang menghasilkan tenaga disebut mesin.
Lebih terperinciMELEPAS DAN MEMASANG CYLINDER HEAD GROUP
KODE MODUL ABMR.030-02-1A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ALAT BERAT MELEPAS DAN MEMASANG CYLINDER HEAD GROUP BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT
Lebih terperinciSumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi
LAMPIRAN 66 Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP 01 Keterangan: 1. Palkah ikan 7. Kursi pemancing 2. Palkah alat tangkap 8. Drum air tawar 3. Ruang mesin 9. Kotak perbekalan 4. Tangki bahan bakar 10.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. luar yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat mengatasi
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Motor Bakar Seperti kita ketahui roda-roda suatu kendaraan memerlukan adanya tenaga luar yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat mengatasi keadaan, jalan, udara,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM PELUMASAN ENGINE 1TR-FE
BAB III ANALISIS SISTEM PELUMASAN ENGINE 1TR-FE A. Overhaul Sistem Pelumasan Overhaul yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan sampai dengan penganalisaan perlu tidaknya suatu komponen engine dilakukan penggantian.
Lebih terperinciANALISIS PENYEBAB ENGINE LOW POWER PADA VOLVO ARTICULATED DUMP TRUCK A40E DENGAN KODE UNIT AA14
ANALISIS PENYEBAB ENGINE LOW POWER PADA VOLVO ARTICULATED DUMP TRUCK A40E DENGAN KODE UNIT AA14 Wahyudi, Suyadi, Heru Saptono Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, SH.,
Lebih terperinciOleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi.
Blok Silinder Blok silinder merupakan inti daripada mesin yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ini ada beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan aluminium. Seperti kita ketahui, bahwa aluminium
Lebih terperinciJurnal Teknik Mesin, Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013
23 PERENCANAAN PERAWATAN ALAT PERAGA MOTOR DIESEL HYUNDAI HD MIGHTY BERDASARKAN METODE ISMO Ahmad Dony Mutiara Bahtiar dan Moch. Prayodha Setyawan Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin Politeknik
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN KODE & MATA KULIAH TOPIK BAHASAN TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH JUMLAH PERTEMUAN : TM471. Motor Kendaraan Berat : Motor Alat Berat : Setelah mempelajari materi
Lebih terperinciFORMULIR: M-1 PERNYATAAN HARGA KENDARAAN BERMOTOR YANG HEMAT ENERGI DAN HARGA TERJANGKAU (KBH2)
2013, No.895 12 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/M-IND/PER/7/2013 TENTANG PENGEMBANGAN PRODUKSI KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT YANG HEMAT ENERGI DAN HARGA TERJANGKAU
Lebih terperinciBAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA
BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA 3.1 Metode Pengujian 3.1.1 Pengujian Dual Fuel Proses pembakaran di dalam ruang silinder pada motor diesel menggunakan sistem injeksi langsung.
Lebih terperinciUNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENYULUHAN PERAWATAN MESIN PENGGILING PADI OLEH : BAMBANG PRATOWO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG v ww UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG FAKULTAS TEKNIK Jl. Hi. Zainal
Lebih terperinci