PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN"

Transkripsi

1 Tugas Terstruktur Media Pembelajaran Dosen Pengampu Dra. Hj. Hikmani, M.Pd PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN Oleh Kelompok 3 : Akhmad Marzuki : Al Amin Dina As-syifa Ikhsan Kamil Suci Elfiyanti : : : : PAI FIQH 3 B JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 2017

2 KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb. Alhamdulillahi rabbil a lamin, puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan petunjuk dan hidayah-nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam tak lupa kita limpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam kesempatan kali ini kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah bersediah membantu kami dalam pembuatan makalah diantarannya : 1. Allah Swt,yang atas izin karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan panduan pembuatan dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 2. Terimakasih penulis ucapkan kepada ibu Dra. Hj. Hikmani, M.Pd, selaku dosen pengampu dalam mata kuliah Media Pembelajaran yang telah memberikan banyak pengetahuan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. 3. Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman sekalian yang sekiranya mendukung kami dalam penulisan makalah maupun pengumpulan materi. Penulis mohon maaf atas segala kekurangan makalah ini karena penulis masih dalam tahap pembelajaran yang membutuhkan bimbingan dan motivasi dalam penulisan maupun pengumpulan materi dari ibu dan teman-teman sekalian. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, Amin. Walaikumsalam wr.wb. Pekanbaru, November 2017 Penulis i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 1 C. Tujuan... 2 BAB II PEMBAHASAN...3 A. Pemilihan Media... 3 B. Pertimbangan pokok dalam Pemilihan Media... 6 C. Prinsip dalam Pemilihan Media... 8 D. Pendekatan atau Model Pemilihan Media Pembelajaran...9 E. Implementasi Pemilihan Media dalam Pembelajaran BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA... iii ii

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, maka berbagai model pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas juga mengalami perkembangan. Seorang guru memang masih tetap merupakan salah satu sumber belajar tetapi tidak lagi sebagai satu-satunya sumber belajar bagi para peserta didiknya. Guru menggunakan sumber belajar lain yang di sebut sebagai media untuk pembelajaran peserta didiknya. Sebelum memutusakan memanfaatkan media dalam kegatan pembelajaran didalam kelas, hendaknya guru melakukan seleksi terhadap media pembelajaran mana yang akan digunakan untuk mendampingi dirinya, dalam memebelajarkan peserta didiknya. 1 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, dapat kita rumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana Pemilihan Media? 2. Bagaimana Pertimbangan Pokok dalam Pemilihan media? 3. Apa saja Prinsip-prinsip dalam Pemilihan Media? 4. Bagaimana Pendekatan atau Model Pemilihan Media Pembelajaran? 5. Apa Implementasi Pemilihan Media dalam Pembelajaran? C. Tujuan Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Pemilihan Media. 2. Untuk mengetahui Pertimbangan Pokok dalam Pemilihan media. 3. Untuk mengetahui apa saja Prinsip-prinsip dalam Pemilihan Media. 4. Untuk mengetahui Pendekatan / Model Pemilihan Media Pembelajaran. 5. Untuk mengetahui Implementasi Pemilihan Media dalam Pembelajaran. 1 M. Khalilullah, S.Ag. MA, Media pembelajaran bahasa Arab, (Yogyakarta : Aswaja Pressindo), hal.31 1

5 BAB II PEMBAHASAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN A. Pemilihan Media Terkait dengan semakin beragamnya media pengajaran, Raharjo mengatakan pemilihan media hendaknya memperhatikan beberapa prinsip, yaitu: 1. Kejelasan maksud dan tujuan pemilihan media; apakah untuk keperluan hiburan, informasi umum, penjelasan, dll. 2. Familiaritas media, yang melibatkan pengetahuan akan sifat dan ciri-ciri media yang akan dipilih. 3. Sejumlah media dapat diperbandingkan dengan adanya beberapa pilihan yang kiranya lebih sesuai dengan tujuan pengajaran. 2 Banyak penelitian diadakan mengenai media pembelajaran mana yang paling sesuai untuk tujuan tertentu, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa; tidak semua media pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk mencapai sembarang tujuan pengajaran; semua media pengajaran dapat membantu guru dalam melaksanakan satu atau beberapa fungsi dalam pengajaran, seperti mengisahkan, mengontrol/mengechek, memberi penguatan, dan mengadakan evaluasi. Bahkan ada kemungkinan, media itu mengambil alih fungsi itu misalnya film yang mengisahkan proses pertumbuhan sel. Lebih lanjut Winkel mengatakan bahwa pemilihan media pembelajaran juga harus mempertimbangkan soal biaya (cost factor), ketersediaan peralatan waktu dibutuhkan (avaibility factor), ketersediaan aliran listrik, kualitas teknis (technical quality), ruang kelas, dan kemampuan guru menggunakan media secara tepat (technical know-how). 3 Yusuf Hadi Miarso mengatakan bahwa hal pertama yang harus dilakukan guru dalam penggunaan media secara efektif ialah mencari, menemukan, dan memilih media yang memenuhi kebutuhan belajar anak, menarik minat anak, 2 Yusuf Hadi Miarso dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan, (Rajawali: Jakarta, 1986), h W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Media Abadi: Yogyakarta, 2005), h

6 sesuai dengan perkembangan kematangan dan pengalamannya serta karakteristik khusus yang ada pada kelompok belajarnya. Karakteristik ini antara lain adalah kematangan anak dan latar belakang pengalamannya serta kondisi mental yang berhubungan dengan usia perkembangannya. 4 Selain masalah ketertarikan siswa terhadap media, keterwakilan pesan yang disampaikan guru juga hendaknya dipertimbangkan dalam pemilihan media. Setidaknya ada tiga fungsi yang bergerak bersama dalam keberadaan media. Pertama, fungsi stimulasi yang menimbulkan ketertarikan untuk mempelajari dan mengetahui lebih lanjut segala hal yang ada pada media. Kedua, fungsi mediasi yang merupakan perantara antara guru dan siswa. Dalam hal ini, media menjembatani media komunikasi antara guru dan siswa. Ketiga, fungsi informasi yang menampilkan penjelasan yang dibutuhkannya atau yang ingin disampaikan oleh guru. Sebelum memanfaatkan media dalam kegiatan pembelajaran dikelas, hendaknya kita melakukan seleksi terhadap media pembelajaran mana yang akan digunakan untuk mendampingi kita dalam mengajarkan peserta didik. Berikut beberapa tips atau pertimbangan yang dapat digunakan guru dalam melakukan seleksi terhadap media pembelajaran yang akan digunakan: 1. Sesuaikan jenis media dengan materi kurikulum Ketika akan memilih jenis media yang akan dikembangkan atau diadakan, maka perlu diperhatikan adalah jenis materi pelajaran mana yang terdapat di dalam kurikulum yang dinilai perlu ditunjang oleh media pembelajaran. Kemudian, dilakukan telaah tentang jenis media apa yang dinilai tepat untuk menyajikan materi pelajaran yang dikehendaki tersebut. Salah satu prinsip umum pemilihan/pemanfaatan media adalah, tidak ada satu jenis media yang cocok atau tepat untuk menyajikan semua materi pelajaran. Sebagai contoh, pelajaran bahasa Inggris. Untuk kemampuan berbahasa, mendengarkan atau menyimak (listening skill) media yang lebih tepat digunakan adalah media kaset audio. Sedangkan untuk kemampuan berbahasa menulis atau tata bahasa, maka media yang lebih tepat digunakan adalah media cetak. 4 Yusuf Hadi Miarso dkk, Op. Cit, h

7 Untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang cara-cara menggunakan organs of speech untuk menuturkan kata atau kalimat, maka media video akan lebih tepat digunakan. 2. Keterjangkauan dalam pembiayaan Kalau seandainya guru harus membuat sendiri media pembelajaran, maka hendaknya dipikirkan apakah ada diantara sesama guru yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan. Kalau tidak ada, maka perlu dijajaki berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan medianya jika harus dikontrakkan kepada orang lain. Pilihan lain adalah apabila kebutuhan media pembelajaran itu masih berjangka panjang sehingga masih memungkinkan untuk mengirimkan guru mengikuti pelatihan pembuatan media yang dikehendaki. Dalam kaitan ini, perlu dipertimbangkan mengenai besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengirimkan guru mengikuti pelatihan pengembangan media pembelajaran yang dikehendaki. 3. Ketersediaan perangkat keras untuk pemanfaatan media pembelajaran Tidak ada gunanya merancang dan mengembangkan media secanggih apapun kalau tidak didukung oleh ketersediaan peralatan pemanfaatannya dikelas. Pemilihan media pembelajaran sederhana (seperti media kaset audio) untuk dirancang dan dikembangkan akan sangat bermanfaat karena peralatan/fasilitas pemanfaatannya tersedia disekolah atau mudah diperoleh dimasyarakat. 4. Ketersediaan media pembelajaran dipasaran Sebelum membeli media pembelajaran (program) sekolah harus terlebih dahulu membeli perangkat keras untuk pemanfaatannya. Skolah harus benar-benar memastikan pemanfaatan dari media yang akan digunakan. Dapat saja terjadi media pembelajaran yang telah dipesan dan dipelajari, kandungan materi peelajarannya sedikit yang relevan dengan kebutuhan peserta didik. Sebaliknya dapat juga terjadi bahwa materi yang dikemas didalam media pembelajaran sangat cocok 4

8 dan membantu mempermudah siswa memahami materi pelajaran. Namun yang menjadi masalah adalah bahwa media pembelajaran tersebut sulit didapatkan dipasaran. 5. Kemudahan memanfaatkan media pembelajaran Tidak akan terlalu bermanfaat apabila media pembelajaran yang dikembangkan sendiri atau yang dikontrakkan oleh pembuatnya, ternyata tidak mudah dimanfaatkan baik oleh guru maupun peserta didik. Media yang dibeli atau dikembangkan hanya akan berfungsi sebagai pajangan saja disekolah sehingga dibutuhkan waktu yang memadai untuk melatih guru tertentu agar dapat terampil mengoperasikan peralatan tersebut. B. Pertimbangan Pokok dalam Pemilihan Media 1. Menunjang tercapainya tujuan pembelajaran media pembelajaran yang digunakan sedapat mungkin dapat memebantu dan mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan atau dipertunjukan oleh siswa, seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsepkonsep, dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih tinggi. 5 Lebih khusus lagi, apakah untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD, SMA atau pada siswa sekolah dasar luar biasa masyarakat pedesaan ataukan masyarakat perkotaan Media yang dipilih hendaknya sesuai dengan kemampuan siswa. Penyesuaian ini hendaknya dapat dilihat dari aspek umur siswa atau kemampuan siswa sendiri untuk memahami media yang digunakan. Jika tidak maka media tersebut tidak lebih hanya sebagai pajangan belaka. 5 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2011), h M.Khalilullah, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo), h.34. 5

9 3. Media yang digunakan hendaknya tepat guna. Artinya dapat mempermudah siswa untuk memahami materi pelajaran yang dipelajari. Seperti pelajaran yang sifatnya fakta. Maka media yang tepat untuk digunakan adalah grafik, bagan, diagram, dan lain-lain. 4. Media yang dipilih hendaknya memang tersedia, artinya tersdia alat/bahannya atau tersedia waktu untuk memepersiapkan dan mempergunakannya. Jika tidak tersedia waktu, dana atau sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang mahal dan memakan waktu lama untuk memproduksinya bukanlah jaminan sebagai media yang terbaik. Kriteria ini menuntun para guru/instruktur untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh/mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan kapanpun dengan peralatan yang tersedia disekitarnya serta mudah dipindahkan dan mudah dibawa kemana-kemana Media yang dipilih hendaknya disenangi oleh guru dan siswa dan termasuk guru sendiri. Disinilah perlunya guru kreatif untuk menciptakan media pembelajaran agar dapat disesuaikan dengan apa yang disenangi guru dan disukai siswa. 6. Persiapan dan pengunaan media hendaknya disesuaikan dengan biaya yang tersedia. Hal ini biasanya menjadi hambatan pokok karena memaksakan menggunakan media sementara tidak didukung oleh dana yang memadai. Hendaknya media yang digunakan adalah media tepat guna atau media pembelajaran sederhana yang dapat dijangkau oleh siswa dan guru. Penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita menggunakan media jika akibatnya pemborosan. Oleh karena itu faktor biasa menjadi kriteria yang harus kita pertimbangkan. Tidak mungkin tujuan belajar tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar. 8 7 Azhar Arsyad, Op. Cit, h.76 8 Mudasir, Pembelajaran Berbasis Multimedia, (Jakarta: Kreasi Education, 2015), h.34. 6

10 7. Konsidi fisik lingkungan turut mempengaruhi media. Oleh karena itu perlu diperhatiakan baik-baik kondisi lingkungan pada saat merencanakan penggunaan media. C. Prinsip dalam Memilih Media Pembelajaran 1. Tidak ada suatu media yang paling unggul untuk semua tujuan. Suatu media hanya cocok untuk tujuan intrupsional tertentu, tetapi mungkin tidak cocok untuk yang lainnya. 2. Media adalah bagian integral dari proses belajar mengajar. Hal ini berarti bahwa media bukanhanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar. Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen yang lain dalam perancangan intrupsional (perencanaan pembelajaran) tanpa laat bantu menganjar mungkin pengajaran tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa media pengajaran hal itu tidak akan tejadi. 3. Media apapun yang akan digunakan, berdasarkan akhirnya adalah untuk memudahkan belajar siswa. Kemudahan belajar siswa haruslah dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan suatu media. 4. Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya sekedar selingan atau pengisi waktu atau hiburan, melaikan mempunyai tujuan yang menyatu dengan intruksional yang sedang berlangsung Pemilihan media obyektif (didasarkan pada tujuan intruksional), tidak didasarkan pada kesenangan pribadi. 6. Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan siswa terhadap multimedia tidak berarti menggunakan media yang banyak sekaligus, tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu dan media yang lain untuk tujuan yang lain pula. 7. Kebaikan dan keburukan media tidak tergantung pada kekonkritan dan keabstrakannya. Media yang konkrit mungkin sukar untuk dipahami 9 Nunu Mahnun, Media dan Sumber Belajar Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014), h.69 7

11 karena rumitnya, tetapi media yang abstrak dapat pula memberikan pengertian yang tepat. 10 D. Pendekantan atau Model Pemilihan Media Pembelajaran Anderson (1976)mengemukakan adanya 2 pendekatan atau model dalam proses pemilihan media pembelajaranya itu : 1. Pemilihan tertutup. Pemilihan tertutup terjadi apabila alternative media telah ditentukan dari atas (misalnya oleh dinas pendidikan), sehingga mau tidak mau jenis media itulah yang harus dipakai. Misalnya, telah ditentukan bahwa media yang digunakan adalah media audio. Dalam situasi demikian, bukanlah mempertanyakan mengapa media audio yang digunakan dan bukan media lain? Jadi yang harus kita lakukan adalah memilih topik-topik apa saja yang tepat untuk disajikan melalui media audio. 2. Model pemilihan terbuka, meruakan kebalikan dari pemilihan tertutup. Artinya, kita masih bebas memilih jenis media apa saja yang sesuai dengan kebutuhan kita. Alternative media harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun proses pemilihan terbuka ini menuntut kemampuan dan keterampilan guru untuk melakukan proses pemilihan. Seorang guru kadang bisa melakukan pemilihan media dengan mengkombinasikan antara pemilihan terbuka dan pemilihan tertutup. 11 Kemudian menurut Arif S. Sadiman (2003;87) ada juga beberapa model/prosedur pemilihan medi, yaitu : a. Model flowchart yang menggunakan sistem pengguguran (eliminasi) dalam pengambilan keputusan pemilihan. Model flowchart dapat digunakan untuk baik untuk menggambarkan proses pemilihan media rancangan maupun jadi. b. Model matriks yang menangguhkan proses pengambilan keputusan pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya di identifikasi. 10 Ibid, h Mudasir, Ibid, h.36 8

12 Model matriks lebih serasi untuk digunakan dalam pemilihan media rancangan. c. Model checklist yang juga menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan. Model checklist lebih sesuai untuk membakukan prosedur pemilihan media jadi. 12 E. Implementasi Pemilihan Media dalam Pembelajaran Impementasi pemilihan media berdasarkan langkah-langkah seperti yag telah di uraikan sebagaimana di atas merupakan hal yang telah di uraikan sebagaimana di atasmerupakan hal terpenting yang harus di lakukan oleh guru. Realitas empirik menunjukkan bahwa masih banyak guru yang mengajar dengan mengandalkan pada dirinya sebagai satu-satunya media dan sumber belajar,selain itu di beberapa daerah remot area ( area terpencil dan tertinggal ) bisa kita lihat bahwa penggunaan media hanya mengandalkan papan tulis black board sebagai media pembelajaran satu-satunya. Hal tersebut akan terjadi apabila guru memiliki kemampuan mengenai langkah-langkah pemilihan media berdasarkan kriteria atau ketentuan yang telah di sebutkan,juga adanya perhatian pimpinan terkait dengan pentingnya peningkatan kualitas dan mutu pendidikan,lebih khusus efektifitas pembelajaran melalui penggunaan media. 13 Kualitas pesan dan kualitas visual yang kurang dan juga keterbatasan media yang di gunakan oleh guru dalam proses pembelajaran akan membosankan siswa,dengan demikian siswa akan kehilangan motivasinya untuk belajar. Kita ambil sebuah contoh :seorang guru mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam,materi pertama tentang sholat. Guru dengan menggunakan media papan tulis,menulis materipelajaran kemudian disampaikan kepada siswa melalui metode ceramah,hari berikutnya materi tentang jenazah guru melakukan hal yang sama dan seharusnya. Keterbatasan media seperti itu jelas akan membuat siswa jenuh dan kurang bergairah dalam belajar,juga menunjukkan pada orientasi pembelajaran yang terpusat pada guru. Maka dalam hal ini bagaimana mengimplementasikan langkah-langkah pemilihan media dalam pembelajaran 12 Nunu Mahnun, Op. Cit, h Ibid, h.80. 9

13 merupakan suatu keharusan, agar hal itu terwujud, maka ada tiga faktor yang perlu diantisipasi yaitu : pertama kemampuan guru, kedua sikap inovatif guru dan ketiga ketersedian sarana dan prasarana. Pertama,kemampuan guru, kemampuan guru di sisni tidak hanya terikan pada kemampuannya dalam memilih dan merancang media saja, namun kemampuan lainnya juga dapat mempengaruhi terhadap dirinya dalam melakukan pemilihan media secara tepat,diantaranya adalah; 1)mengenai kemampuannya dalam memahami siswa, baik itu mengenai kerakteristik, perkembangan, kematangan,pengalaman dan kondisi mentalnya. kemampuan seperti ini memang agak sedikit merepotkan bagi para guru karena tidak mudah untuk membuat sebuah media yang dapat di sesuaikan denga keadaan siswa sebagaimana di sebut di atas.dan kemampuan guru dalam mendesain tujuan pembelajaran. Kemampuan guru dalam hal ini dapat di jumpai dari rancangan pembelajaran yang telah di buatnya baik itu dalam bentuk silabus maupun satuan acara pengajaran (SAP). Realitas empirik masih di jumpai sebagian guru,bingung bagaimana cara membuat SAP yang di sesuaikan dengan KTSP,indikasi yang ditemukan adalah antara lainnya guru masih melihat SAP yang di buat oleh temannya. Kedua, ketersediaan sarana dan prasarana.sarana prasarana yang tersedia menjdi hal yang sangat mendukung terhadap kualitas dan mutu pembelajaran akan lebih efisien dan efektif,apabila media yang di butuhkan oleh guru dalam proses belajar mengajar sudah tersedia dan tinggal menggunakan. Oleh karena itu, upaya selanjutnya, ketiga adalah bagaimana upaya menanamkan sifat inovatif pada guru dan lembaga pendidikan,dalam merencanakan dan mengembangun media pembelajaran merupakan satu hal yang perlu di tindak lanjuti.menurut Wijaya dkk. Upaya ini tentu harus di lakukan secara terus menuerusagar terjadi kesinambungan dalam inovasi dan pengembangan media. Motivasi dan jiwa inovatif guru hendaknya terpelihara, misalnya melalui pelatihan motivasi maupun pelatihan pegembangan media pengajaran.selain itu,dukungan lembaga secara kolektif,dalam hal ini kepala sekolah dan korps guru,diperlukan agar mampu menjadi penyemangat guru Ibid, h

14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Dalam kegiatan pembelajaran guru merupakan salah satu sumber belajar utama bagi para siswa atau murid, namun sekarang ini guru terbantu oleh media untuk pembelajaran peserta didiknya. Berikut beberapa tips atau pertimbangan yang dapat digunakan guru dalam melakukan seleksi terhadap media pembelajaran yang akan digunakan: a) Sesuaikan jenis media dengan materi kurikulum. b) Keterjangkauan dalam pembiayaan. c) Ketersediaan perangkat keras untuk pemanfaatan media pembelajaran. d) Ketersediaan media pembelajaran dipasaran. e) Kemudahan memanfaatkan media pembelajaran. 2. Mengimplementasikan langkah-langkah pemilihan media dalam proses pembelajaran merupakan suatu keharusan, agar hal itu terwujud, maka ada tiga faktor yang perlu diantisipasi yaitu : a) Kemampuan guru. b) Sikap inovatif guru. c) Ketersedian sarana dan prasarana. B. Saran Setelah membaca makalah yang sederhana ini, penulis mengharapkan agar pembaca dapat memahami Pemilihan Media pembelajaran Media pembelajaran. Akan tetapi, penulis juga menyarankan agar tidak hanya fokus pada makalah ini, tetapi mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi ini, guna untuk lebih memahami Pemilihan Media pembelajaran Media pembelajaran. 11

15 DAFTAR PUSTAKA Azhar Arsyad Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Khalilullah, M. S.Ag. MA. Media pembelajaran bahasa Arab. Yogyakarta : Aswaja Pressindo. Mudasir Pembelajaran Berbasis Multimedia. Jakarta: Kreasi Education. Nunu Mahnun Media dan Sumber Belajar Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. W.S. Winkel Psikologi Pengajaran. Media Abadi: Yogyakarta. Yusuf Hadi Miarso dkk Teknologi Komunikasi Pendidikan. Rajawali: Jakarta. Harun, Idris. "EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM." POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam 1.2 (2015): iii

STRATEGI PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN. Wildan Nafi i Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Madiun

STRATEGI PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN. Wildan Nafi i Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Madiun Strategi Pemanfaatan Media 29 STRATEGI PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN Wildan Nafi i Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Madiun Email: nafiiwildan@gmail.com Abstrak Media pendidikan itu

Lebih terperinci

PRINSIP & KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

PRINSIP & KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN PRINSIP & KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN Mata Kuliah: MEDIA PEMBELAJARAN Dosen Pembimbing : Chusnul Muali, M. Pd. Oleh: Siska Ana Astriani UNIVERSITAS NURUL JADID PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I berisikan pendahuluan penelitian, adapun yang disampaikan pada Bab ini diantaranya, (A) Latar Belakang, (B) Perumusan Masalah, (C) Tujuan Penelitian, (D) Manfaat Penelitian, dan

Lebih terperinci

RIA HAYATI NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M

RIA HAYATI NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M PENERAPAN TEKNIK TES OPSI RELATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 111 Oleh ISTIQOMAH RIA HAYATI NIM. 10918006027 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENTINGNYA SARANA DAN MOTIVASI BELAJAR SERTA KENDALA YANG DIHADAPI PENGAJAR SMP IT SYARIF HIDAYATULLAH SUKORAMBI

PENTINGNYA SARANA DAN MOTIVASI BELAJAR SERTA KENDALA YANG DIHADAPI PENGAJAR SMP IT SYARIF HIDAYATULLAH SUKORAMBI PENTINGNYA SARANA DAN MOTIVASI BELAJAR SERTA KENDALA YANG DIHADAPI PENGAJAR SMP IT SYARIF HIDAYATULLAH SUKORAMBI LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Oleh Hamimah NIM 080103101014 JURUSAN DIPLOMA III BAHASA INGGRIS

Lebih terperinci

PENANGGULANGAN PENGEMIS DI KOTA PEKANBARU BERDASARKAN PERATURAN DAERAH NO 12 TAHUN 2008 TENTANG KETERTIBAN SOSIAL SKRIPSI

PENANGGULANGAN PENGEMIS DI KOTA PEKANBARU BERDASARKAN PERATURAN DAERAH NO 12 TAHUN 2008 TENTANG KETERTIBAN SOSIAL SKRIPSI PENANGGULANGAN PENGEMIS DI KOTA PEKANBARU BERDASARKAN PERATURAN DAERAH NO 12 TAHUN 2008 TENTANG KETERTIBAN SOSIAL SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Persyaratan dalam Mendapatkan Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar Para ahli dalam bidang belajar pada umumnya sependapat bahwa perbuatan belajar itu adalah bersifat komplek, karena merupakan suatu

Lebih terperinci

KONTRIBUSI TEORI HIERARKI MASLOW DALAM PROSES PENYEMBUHAN KESEHATAN MENTAL KLIEN RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU SKRIPSI OLEH

KONTRIBUSI TEORI HIERARKI MASLOW DALAM PROSES PENYEMBUHAN KESEHATAN MENTAL KLIEN RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU SKRIPSI OLEH KONTRIBUSI TEORI HIERARKI MASLOW DALAM PROSES PENYEMBUHAN KESEHATAN MENTAL KLIEN RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan baik dalam ekonomi, sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dalam melakukan pengajaran di dalam kelas. Oleh sebab, itu guru harus

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dalam melakukan pengajaran di dalam kelas. Oleh sebab, itu guru harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan pada masa kini selalu berupaya mendewasakan manusia melalui berbagai strategi, metode dalam melaksanakan pembelajaran yang diberikan oleh pendidik.

Lebih terperinci

MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN

MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN Peneliti : Maman Somantri, S.Pd., MT. Hasbullah, S.Pd.,MT FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan berarti membimbing atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan berarti membimbing atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia dalam membina kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat, budaya, agama. dalam perkembanganya istilah

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMA NEGERI 1 LANGSA SKRIPSI.

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMA NEGERI 1 LANGSA SKRIPSI. EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMA NEGERI 1 LANGSA SKRIPSI Disusun oleh ELI KAPRI Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan. temuan penelitian. Masing-masing temuan penelittian akan dibahas

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan. temuan penelitian. Masing-masing temuan penelittian akan dibahas 99 BAB V PEMBAHASAN Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan maka kegiatan selanjutnya adalah mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian. Masing-masing temuan penelittian akan dibahas mengacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah Negara. Lewat pendidikan, sebuah Negara bisa dinilai tingkat kemakmurannya. Makin baik pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi siswa terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi siswa terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah pembelajaran sering dipahami sama dengan proses belajar mengajar yang di dalamnya terdapat interaksi antara guru dan siswa serta sesama siswa untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

Skripsi. Diajukan Oleh : HILDA AYU NANDA

Skripsi. Diajukan Oleh : HILDA AYU NANDA PENERAPAN MEDIA LEMBAR KERJA SISWA DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMA Negeri 3 Langsa Tahun Pelajaran 2012/2013) Skripsi Diajukan Oleh : HILDA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN Oleh: Regina Tutik Padmaningrum*) Jurdik Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta e-mail: regina_tutikp@uny.ac.id Media pembelajaran merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan adanya persaingan dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Hampir semua orang akan dikenai pendidikan

Lebih terperinci

JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M/1434 H

JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M/1434 H PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI ALTERNATIF MELALUI MEDIA ALAT PERAGA SEDERHANA PADA MATA PELAJARAN SAINS BAGI SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH AL WASHLIYAH PERBUTULAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN CIREBON

Lebih terperinci

Oleh MASNONI NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M

Oleh MASNONI NIM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1435 H/2014 M PENERAPAN STRATEGI APA ISI KESELURUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 165 PEKANBARU Oleh MASNONI NIM. 10718000474 FAKULTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu disiplin ilmu mempunyai makna yang sangat besar. Melalui pendidikan inilah anak-anak dapat memahami, menghayati dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seyogyanya lebih memperhatikan komponen-komponen pengajaran seperti. sarana dan prasarana pengajaran serta evaluasi pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN. seyogyanya lebih memperhatikan komponen-komponen pengajaran seperti. sarana dan prasarana pengajaran serta evaluasi pengajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang cukup kompleks karena banyak factor yang ikut mempengaruhinya. Salah satu faktor antara lain adalah

Lebih terperinci

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd.

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd. BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menulis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran bagi setiap individu yang bisa didapat dari pengajaran, pelatihan maupun pengalaman yang didapat untuk mengembangkan

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pembelajaran. untuk meningkatkan minat belajar Al-Qur an Hadits siswa di MTs

BAB V PEMBAHASAN. A. Kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pembelajaran. untuk meningkatkan minat belajar Al-Qur an Hadits siswa di MTs BAB V PEMBAHASAN A. Kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar Al-Qur an Hadits siswa di MTs Sultan Agung Jabalsari Tulungagung. Sebagai upaya untuk

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Data Kompetensi Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran. Kemampuan guru memanfaatkan media sangat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran. Guru

Lebih terperinci

Nindi Djibu, NIM , *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,

Nindi Djibu, NIM , *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial Hal. 1 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas VIII B Di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato Nindi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan melalui proses bimbingan, dan pengajaran yang bertujuan untuk mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai dengan karakteristik, salah satunya adalah keterpisahannya antara individu yang belajar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Manajemen sumber belajar dalam meningkatkan kualitas. pembelajaran PAI di SMP Muhammdiyah 2 Yogyakarta, sudah baik,

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Manajemen sumber belajar dalam meningkatkan kualitas. pembelajaran PAI di SMP Muhammdiyah 2 Yogyakarta, sudah baik, BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Manajemen sumber belajar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PAI di SMP Muhammdiyah 2 Yogyakarta, sudah baik, dari segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaanya, cara

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MORAL DAN NILAI AGAMA ISLAM (MONA) PADA ANAK USIA DINI DI KB HJ ISRIATI BAITURRAHMAN 2 MANYARAN SEMARANG TAHUN 2011/2012

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MORAL DAN NILAI AGAMA ISLAM (MONA) PADA ANAK USIA DINI DI KB HJ ISRIATI BAITURRAHMAN 2 MANYARAN SEMARANG TAHUN 2011/2012 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MORAL DAN NILAI AGAMA ISLAM (MONA) PADA ANAK USIA DINI DI KB HJ ISRIATI BAITURRAHMAN 2 MANYARAN SEMARANG TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

Lebih terperinci

MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M.

MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M. MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M. Pd Disusun Oleh: Madinatul Munawaroh (14144600187) Puput Wulandari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang masalah yang timbul di SD sebagai bahan pengembangan media, tujuan penelitian, spesifikasi produk yang ditawarkan dan manfaat yang diperoleh dari penelitian.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh ERAWATI NIM :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh ERAWATI NIM : PERAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI KELAS VII SMPN 4 LANGSA TP. 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN SHALAT MELALUI KOMPUTER UNTUK ANAK SD DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH

APLIKASI PEMBELAJARAN SHALAT MELALUI KOMPUTER UNTUK ANAK SD DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH APLIKASI PEMBELAJARAN SHALAT MELALUI KOMPUTER UNTUK ANAK SD DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Segala puji syukur Alhamdulillah penulis persembahkan kepada Allah

KATA PENGANTAR. Segala puji syukur Alhamdulillah penulis persembahkan kepada Allah KATA PENGANTAR Segala puji syukur Alhamdulillah penulis persembahkan kepada Allah SWT yang karena berkat rahmat dan karunia-nya penulis telah menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Dampak Penerapan Teori

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA PERKULIAHAN KALKULUS PEUBAH BANYAK I

EFEKTIVITAS MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA PERKULIAHAN KALKULUS PEUBAH BANYAK I EFEKTIVITAS MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA PERKULIAHAN KALKULUS PEUBAH BANYAK I Melisa Program Studi Pendidikan Matematika. STKIP PGRI SUMBAR, Padang, Indonesia Icamelisa87@gmail.com Abstrak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih perkembangannya dari masa ke masa sangat cepat. Hal ini mendorong dan menuntut siswa sekolah dasar

Lebih terperinci

1734/BPI-D/SD-S1/2014

1734/BPI-D/SD-S1/2014 1734/BPI-D/SD-S1/2014 BIMBINGAN PRANIKAH BAGI CALON PENGANTIN DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH (Studi Tentang Kegiatan BP-4 Kantor Urusan Agama Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan seorang manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan seorang manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan seorang manusia. Pendidikan berawal dari ketika seorang manusia dilahirkan dan berlangsung seumur hidupnya. Pendidikan dimaksudkan

Lebih terperinci

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* Abstrak Selama ini, pembelajaran apresiasi puisi sering menjadi momok yang menakutkan bagi siswa.

Lebih terperinci

MEDIA LABORATORIUM BAHASA (PEMILIHAN, PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PERAWATAN,DLL)

MEDIA LABORATORIUM BAHASA (PEMILIHAN, PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PERAWATAN,DLL) MEDIA LABORATORIUM BAHASA (PEMILIHAN, PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PERAWATAN,DLL) UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pengembangan Sumber Belajar Yang dibina oleh Bapak Zainul Abidin Oleh: Reni Intan Puji Astuti

Lebih terperinci

AKTIFITAS BIMBINGAN AGAMA DALAM PEMBINAAN PERILAKU MENYIMPANG ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN AS-SOHWAH WILAYAH KOTA PEKANBARU SKRIPSI

AKTIFITAS BIMBINGAN AGAMA DALAM PEMBINAAN PERILAKU MENYIMPANG ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN AS-SOHWAH WILAYAH KOTA PEKANBARU SKRIPSI AKTIFITAS BIMBINGAN AGAMA DALAM PEMBINAAN PERILAKU MENYIMPANG ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN AS-SOHWAH WILAYAH KOTA PEKANBARU SKRIPSI Di AjukanUntukMelengkapiTugasdanMemenuhiSyarat- SyaratGunaMemperolehGelarSerjanaKomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini. berkembang sangat pesat terutama dalam bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini. berkembang sangat pesat terutama dalam bidang pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini berkembang sangat pesat terutama dalam bidang pendidikan. Seperti yang dikemukakan Arsyad (2014) Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjumlahan dan pengurangan bilangan ini merupakan materi dasar pada. matematika digunakan oleh manusia dalam kehidupannya untuk

BAB I PENDAHULUAN. penjumlahan dan pengurangan bilangan ini merupakan materi dasar pada. matematika digunakan oleh manusia dalam kehidupannya untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang mempunyai objek berupa fakta, konsep, dan operasi serta prinsip. Semua objek tersebut harus dipahami secara benar oleh siswa, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar adalah susatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hardiyanti Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hardiyanti Hidayat, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi beberapa tahun belakangan ini semakin berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

Lebih terperinci

MANFAAT LITERASI INFORMASI UNTUK PROGRAM PENGENALAN PERPUSTAKAAN

MANFAAT LITERASI INFORMASI UNTUK PROGRAM PENGENALAN PERPUSTAKAAN MANFAAT LITERASI INFORMASI UNTUK PROGRAM PENGENALAN PERPUSTAKAAN Bambang Hermawan Pustakawan Universitas Islam Indonesia bambang18hermawan@gmail.com Abstrak Universitas dalam acara pengenalan kampus atau

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. selanjutnya peneliti akan menganalisis data yang telah terkumpul.

BAB V PEMBAHASAN. selanjutnya peneliti akan menganalisis data yang telah terkumpul. 89 BAB V PEMBAHASAN Setelah penulisan paparan data dan data temuan yang dihasilkan oleh peneliti dari wawancara, observasi dan dokumentasi, maka selanjutnya peneliti akan menganalisis data yang telah terkumpul.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATARBELAKANG MASALAH Tujuan pembelajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah secara umum adalah mentransfer ilmu dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik melalui

Lebih terperinci

MEDIA RITATOON (PEMILIHAN, PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PERAWATAN,DLL)

MEDIA RITATOON (PEMILIHAN, PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PERAWATAN,DLL) MEDIA RITATOON (PEMILIHAN, PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PERAWATAN,DLL) UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pengembangan Sumber Belajar Yang dibina oleh Bapak Zainul Abidin Oleh: Muhammad Idaman Tata Guna (140121603415)

Lebih terperinci

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM SISWA DI SDIT INSAN UTAMA KASIHAN

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM SISWA DI SDIT INSAN UTAMA KASIHAN UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM SISWA DI SDIT INSAN UTAMA KASIHAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Oleh: SUTAN NAPOSO HUTASUHUT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

TUGAS AKHIR. Oleh: SUTAN NAPOSO HUTASUHUT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III MEDAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III MEDAN PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AKTIVA TETAP MILIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan menyebutkan, bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

Lebih terperinci

BAB V. dan pembahasan dari data yang telah ditemukan dilapangan. Tulungagung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI meliputi pada

BAB V. dan pembahasan dari data yang telah ditemukan dilapangan. Tulungagung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI meliputi pada BAB V Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan lebih lanjut tentang analisis data dan pembahasan dari data yang telah ditemukan dilapangan. 1. ANALISIS DATA Pelaksanaan strategi pembelajaran oleh guru-guru

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas : (a) media pendidikan, dan (b) minat belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut : A. Media Pendidikan Menurut Arsyad (2003), dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Tarbiyah

SKRIPSI. Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Tarbiyah MANAJEMEN STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI SMA DARUL ULUM I UNGGULAN BADAN PENGKAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) JOMBANG SKRIPSI Diajukan Kepada Institut Agama Islam

Lebih terperinci

S K R I P S I. Oleh: MAKHRUS SYAEANI NIM

S K R I P S I. Oleh: MAKHRUS SYAEANI NIM IMPLEMENTASI METODE PEMBIASAAN TASMUR (TALAQQI, SOROGAN, MURAJA AH) DALAM PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR AN DI MI MA ARIF NU 01 PANCURENDANG KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS S K R I P S I Diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Oleh: HAYATUN NISA

SKRIPSI. Diajukan Oleh: HAYATUN NISA PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP NEGERI 4 LANGSA SKRIPSI Diajukan Oleh: HAYATUN NISA Mahasiswi Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge). Pada fungsi ini bahasa menjadi penarik yang mempercepat berkembangnya penguasaan ilmu

Lebih terperinci

EFEKTIFITASDINAS PERINDUSTRIAN DANPERDAGANGAN KOTA PEKANBARU DALAMPELAKSANAAN PEMBINAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH (MAKANAN) MENURUT EKONOMI ISLAM

EFEKTIFITASDINAS PERINDUSTRIAN DANPERDAGANGAN KOTA PEKANBARU DALAMPELAKSANAAN PEMBINAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH (MAKANAN) MENURUT EKONOMI ISLAM EFEKTIFITASDINAS PERINDUSTRIAN DANPERDAGANGAN KOTA PEKANBARU DALAMPELAKSANAAN PEMBINAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH (MAKANAN) MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI Diajukan Sebagai salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan, teknologi dan pendidikan terus berkembang dari masa ke masa. Tiap tiap perkembangan itu memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan manusia.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah suasana pembelajaran yang dianggap siswa membosankan. Selama ini guru hanya mengacu pada bagaimana materi

Lebih terperinci

ANALISIS DISTRIBUSI BERAS MISKIN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN BATANG CENAKU KABUPATEN INDRAGIRI HULU

ANALISIS DISTRIBUSI BERAS MISKIN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN BATANG CENAKU KABUPATEN INDRAGIRI HULU ANALISIS DISTRIBUSI BERAS MISKIN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN BATANG CENAKU KABUPATEN INDRAGIRI HULU (Studi Kasus Desa Bukit Lipai) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK CIPTA TENUN SONGKET MELAYU RIAU (STUDI KASUS DESA KELAPAPATI KABUPATEN BENGKALIS) SKRIPSI

PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK CIPTA TENUN SONGKET MELAYU RIAU (STUDI KASUS DESA KELAPAPATI KABUPATEN BENGKALIS) SKRIPSI PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK CIPTA TENUN SONGKET MELAYU RIAU (STUDI KASUS DESA KELAPAPATI KABUPATEN BENGKALIS) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Mendapat Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) OLEH: NURHAYATI NIM

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Mendapat Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) OLEH: NURHAYATI NIM STRATEGI PENGUSAHA WARUNG INTERNET (WARNET) DI JL. BULUH CINA KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN DALAM MEMPERTAHANKAN USAHA DITINJAU MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN HANDOUT ALAT UKUR SUDUT LANGSUNG TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK N 3 YOGYAKARTA. Haris Priyanto

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN HANDOUT ALAT UKUR SUDUT LANGSUNG TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK N 3 YOGYAKARTA. Haris Priyanto EFEKTIFITAS PENGGUNAAN HANDOUT ALAT UKUR SUDUT LANGSUNG TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK N 3 YOGYAKARTA Haris Priyanto Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Pemanfaatan ICT Dalam Pembelajaran PAI

Pemanfaatan ICT Dalam Pembelajaran PAI Pemanfaatan ICT Dalam Pembelajaran PAI Sahmiar Pulungan Program Studi Ekonomi Islam Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan Indonesia sahmiarpulungan1@gmail.com Abstract The purpose

Lebih terperinci

Pengembangan Buletin Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Melingkar Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015

Pengembangan Buletin Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Melingkar Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015 Pengembangan Buletin Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Melingkar Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015 Nur Rizki Putri, Eko Setyadi Kurniawan, Siska Desy Fatmaryanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan proses berkelanjutan untuk mengubah tingkah laku peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna. Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlakunya kurikulum 2004 berbasis kompetensi, yang telah direvisi melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan, sebab

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen Pengampu: Nanik Arkiyah, M.IP Di Susun oleh: Nama : Lita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyimak adalah satu di antara empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah suatu proses yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pendidikan telah semakin maju, peserta didik semakin berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat ini umumnya lebih

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KLAIM GARANSI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA OLEH PT

PELAKSANAAN KLAIM GARANSI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA OLEH PT PELAKSANAAN KLAIM GARANSI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA OLEH PT. ALFA SCORPII CABANG AIR TIRIS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut pendapat dari para ahli, bahwasanya matematika merupakan ilmu yang menekankan pada pola berfikir dan nalarnya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut pendapat dari para ahli, bahwasanya matematika merupakan ilmu yang menekankan pada pola berfikir dan nalarnya untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan yang dimiliki oleh setiap individu. Pendidikan dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia guna menjamin kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dasar memegang peran penting dalam usaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dasar memegang peran penting dalam usaha meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan dasar memegang peran penting dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang. Dalam pendidikan sekolah dasar dibutuhkan penanaman

Lebih terperinci

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajian, dapat diklasifikasikan menjadi: a. Kelompok ke-satu Dalam kelompok pertama ini berisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Penegasan Judul Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA INSTRUKSIONAL EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA

PENGGUNAAN MEDIA INSTRUKSIONAL EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA PENGGUNAAN MEDIA INSTRUKSIONAL EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA Novian Suganda Johan, Wanto Rivaie, Muhammad Yusuf Ibrahim Program Studi Pendidikan Sosiologi

Lebih terperinci

Contoh Pidato Persuasif : Kebersihan Lingkungan

Contoh Pidato Persuasif : Kebersihan Lingkungan Contoh Pidato Persuasif : Kebersihan Lingkungan Assalamualaikum wr.wb Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Surakarta, yang saya hormati Bapak Ibu guru dan karyawan SMA Negeri 5 Surakarta, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dalam mengajar. Ketersediaan bahan ajar pada setiap satuan pendidikan diatur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dalam mengajar. Ketersediaan bahan ajar pada setiap satuan pendidikan diatur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahan ajar merupakan hal dasar yang harus dimiliki oleh tiap satuan pendidikan. Setiap guru diwajibkan untuk memiliki bahan ajar sebagai acuan dalam mengajar.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) (SAP) MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN JR503 ENDING KHOERUDIN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 Topik bahasan : Konsep media umum

Lebih terperinci

Jurnal Review Pendidikan Islam. Volume 01, Nomor 02, Desember 2014

Jurnal Review Pendidikan Islam. Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 Jurnal Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POLITIK (MONOPOLI MATEMATIKA) PADA MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN BERAT DI MIN MANISREJO KOTA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PERILAKU MEMAAFKAN PADA SISWA/SISWI SMA NEGERI 1 DAYUN SKRIPSI OLEH: HANDOKO

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PERILAKU MEMAAFKAN PADA SISWA/SISWI SMA NEGERI 1 DAYUN SKRIPSI OLEH: HANDOKO HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PERILAKU MEMAAFKAN PADA SISWA/SISWI SMA NEGERI 1 DAYUN SKRIPSI OLEH: HANDOKO 11061102412 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN SUMBER DAYA GURU TERHADAP KINERJA GURU DI MADRASAH ALIYAH NEGERI RANAI KABUPATEN NATUNA TESIS

PENGARUH MANAJEMEN SUMBER DAYA GURU TERHADAP KINERJA GURU DI MADRASAH ALIYAH NEGERI RANAI KABUPATEN NATUNA TESIS PENGARUH MANAJEMEN SUMBER DAYA GURU TERHADAP KINERJA GURU DI MADRASAH ALIYAH NEGERI RANAI KABUPATEN NATUNA TESIS Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ali Muhdi Amnur (ed.), Konfigurasi Politik Pendidikan Nasional, (Yogyakarta: Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ali Muhdi Amnur (ed.), Konfigurasi Politik Pendidikan Nasional, (Yogyakarta: Pustaka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada hakikatnya adalah proses memanusiakan manusia (humanizing human being). Menurut Sirgodfrey Thomson yang dikutip oleh Ali Muhdi Amnur pendidikan adalah

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS EFEKTIVITAS PENGAWASAN PEMBANGUNAN PADA BIDANG BINA MARGA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI ABDUL ROZAK

SKRIPSI ANALISIS EFEKTIVITAS PENGAWASAN PEMBANGUNAN PADA BIDANG BINA MARGA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI ABDUL ROZAK SKRIPSI ANALISIS EFEKTIVITAS PENGAWASAN PEMBANGUNAN PADA BIDANG BINA MARGA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI ABDUL ROZAK 10975006775 PROGRAM S-1 JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci