INTERPRETASI SKOR TES URBINA (2004) BAB 3
|
|
- Djaja Budiono
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 KLASIFIKASI BOBOT NILAI A 90, A- 80,00 89,99 B+ 75,00 79,99 B 70,00 74,99 B- 65,00 69,99 C+ 60,00 64,99 D 40, ,99 E <40,00 INTERPRETASI SKOR TES URBINA (2004) BAB 3 Kuliah 11 - Psikometri Aries Yulianto, S.Psi., M.Si 3 Interpretasi Skor tes Psikologi -Skor tes psikologi biasanya disebut RAW SCORE (RS). Skor mentah (raw score): Urbina, 2004 hlm 77 4 Interpretasi Skor tes Psikologi Berdasarkan tujuan, ada 2 cara/kerangka utk interpretasi skor tes, yaitu : (Urbina, 2004, hlm. 78) 1. NORM. - Apa yg dpt diinterpretasi dari skor mentah tsb? skor mentah tdk dpt diinterpretasi secara langsung apabila tdk ada acuan/patokan ttt. 2. PERFORMANCE CRITERIA. 5 Interpretasi Skor Tes 6 Norm Performance Criteria Ordinal Scale Developmental Mental Age Grade Equivalent Persentil Within Group Berdasarkan cara interpretasi skornya, tes dibagi 2: 1. Norm-reference test 2. Criterion-reference test Standard Score Content Meaning Performance Assessment NORMA: = data performa/skor tes dari sekelompok subjek penempuh tes ttt yg dirancang sbg acuan utk mengevaluasi atau interpretasi skor tes seseorang (Cohen & Swerdlik, 99). Norma bersifat relatif, tergantung dari klp acuan yg digunakan. Aries Yulianto 1
2 7 8 Normative sample: Urbina, 2004, hlm.83 = klp acuan Contoh Normative Sample Sebuah tes dapat saja memiliki klp acuan yg berbeda dgn tes lain, Sebuah tes bisa juga memiliki bbrp klp acuan. Jenis kelamin, usia, geografis Contoh Tabel Norma berdasarkan Jenis Kelamin Contoh Tabel Norma: Norma CFIT 2 Raw Score USIA (tahun) 13,0-13,4 13,5-13,11 14,0-14,11 15,0-15,11 16,0-6,11 17,0 IQ IQ IQ IQ IQ IQ Contoh Tabel Norma Contoh Aplikasi Norma: Jono, seorang siswa SMA kls 3, mendapat skor mentah dari tes bakat mekanikal sebesar 32. Skor ini ketika dibandingkan dengan : - Norma SMA di Jakarta Seluruh siswa di sekolahnya norma calon mahasiswa teknik penerbangan 29. Bagaimana kemampuan mekanikal Jono? Aries Yulianto 2
3 : A. Norma perkembangan (Developmental norms) hlm 79 B. Norma Dalam-Kelompok (Within-Group Norms) hlm 83 Misal: tes kemampuan motorik balita Tujuan tes apakah seorang balita kemampuan motoriknya normal? Langkah pembuatan Developmental Norms: 1. Tentukan karakteristik klp acuan (tergantung tujuan). 2. Berikan tes pada klp acuan. 3. Bagi klp acuan ke dalam subkelompok yg telah ditentukan. 4. Hitung mean atau deskripsi perilaku spesifik/unik utk setiap subkelompok. 5. mean atau deskripsi perilaku spesifik tsb menjadi norma. 15 : : 16 Jenis: 1. Ordinal Scales 2. Mental Age (M.A) 3. Grade Equivalent (G.E) Ordinal Scales hlm Ordinal Scales -tujuan: menunjukkan perilaku individu setara/sama dgn norma perilaku klp acuan pada usia ttt. Normal bila perilaku individu sama dgn perilaku klp dari usia yg sama. Lihat table 3.1, hlm. 80 Langkah pembuatan Ordinal Scale: Misal: Tes Kemampuan motorik Balita (0-5 thn) di Indonesia 1. Tentukan karakteristik klp acuan. Balita usia 0 thn 5 thn dari seluruh Indonesia. 2. Berikan tes pada klp acuan. Pengetesan thd 500 Balita usia 0 thn 5 thn dari 34 propinsi. 3. Bagi klp acuan ke dalam subkelompok yg telah ditentukan 0-11 bln, bln, 24-35, 36-47, & bln. 4. Berdasarkan data dari subkelompok, tentukan perilaku spesifik/ unik utk setiap subkelompok, yg bersifat progresif. 5. Deskripsi perilaku spesifik setiap subkelompok tsb menjadi norma. Aries Yulianto 3
4 2. Mental Age hlm 80 = age equivalent = test ages = M.A. (usia mental) Tujuan: menunjukkan kemampuan mental individu setara/sama dgn klp acuan pada usia ttt. Normal apabila kemampuan mental individu sama dgn kemampuan mental klp acuan pada usia yg sama. Contoh: Cici, usia 6 thn, skor tes logikanya sama dgn mean skor dari klp anak usia 5 thn. Artinya, kemampuan mental Cici sama seperti anak usia 5 thn, meskipun ia berusia 6 thn Mental Age Konsep Mental Age digunakan pada IQ rasio: IQ rasio = (MA/CA) x 100 IQ rasio digunakan pada awal pembuatan tes Inteligensi Stanford- Binet. Langkah pembuatan Mental Age: Misal: Tes Kognitif anak usia Pra-Sekolah (3-6 thn) di Indonesia 1. Tentukan karakteristik klp acuan (Anak usia 3-6 thn). 2. Berikan tes pada klp acua (500 anak usia 3-6thn di 34 provinsi). 3. Bagi klp acuan ke dalam subkelompok yg telah ditentukan (36-47 bln, bln, & bln). 4. Hitung mean dari setiap sub klp tsb. 5. Mean tsb menjadi norma bagi anak 3-6 thn lainnya di Indonesia utk mengetahui kemampuan mentalnya (normal/tidak) Grade Equivalent hlm Grade Equivalent = Grade norm (norma kelas) = G.E. Tujuan: menunjukkan penguasaan materi belajar siswa setara/ sama dgn klp acuan pada tingkatan kls ttt. Digunakan utk mata ajaran yg dipelajari di semua tingkatan kls (misal: Bahasa, Matematika) Contoh: Bila Susan, siswa 5 SD, mendapat skor berhitung= 13, maka kemampuan berhitungnya sama seperti siswa kelas berapa? Pada norma G.E. skor 13, menunjukkan mean utk kls 6 SD. artinya, Langkah pembuatan Grade equivalent : Misal: Tes Berhitung siswa SD di Jakarta 1. Tentukan karakteristik klp acuan (siswa SD kls 1-6). 2. Berikan tes berhitung pada klp acuan (600 siswa kls 1-6 SD di Jakarta). 3. Bagi sampel ke dalam subkelompok yg telah ditentukan (Sesuai tingkat kls). 4. Hitung mean dari setiap sub klp tsb. 5. Mean tsb menjadi norma bagi siswa 1-6 SD lainnya di Jakarta utk mengetahui kemampuan berhitungnya (normal/tidak) Grade Equivalent 24 : B. Within-Group Norms Misal: Bagaimana kemampuan berhitung Budi dibandingkan siswa kls 5 SD di Jakarta? Lihat figure 3.1 hlm 92 Posisi bersifat relatif, krn bergantung dari tes yg diukur & klp normatif. Sebagian besar tes psikologi saat ini menggunakan jenis norma ini, termasuk tes inteligensi. Contoh Interpretasi: Bagaimana kemampuan Vocabulary siswa kelas 3 SD yang mendapat skor 37? Aries Yulianto 4
5 25 26 : B. Within-Group Norms NORMA BERDASARKAN KLP ACUAN (hlm.84; Urbina, 2004): 1. National Norm: 2. Subgroup Norm: 3. Local Norm: 4. Convenience Norm: Mana yg lebih baik digunakan? 27 B. WITHIN GROUP NORMS Jenis berdasarkan acuan interpretasi: a. Persentil b. Standard Score 28 S Persentil: (Urbina, 2004, hlm. 86) Contoh: Budi mendapat skor 10 dari tes berhitung. Pada tabel norma persentil dari siswa kls 5 SD di Jakarta diperoleh 75. Apa artinya? Artinya, 29 Data Tes Verbal siswa kls V SD Nusa (N=110, item =30) skor frek. frek. Kum. skor frek. Frek. Kum Total 110 Mean 21,29 SD 4,63 Contoh Pembuatan Norma Persentil Frek = frekuensi/jml siswa yg mendpt skor ttt. Frek. Kum. = frekuensi kumulatif, jmlh siswa yg mendpt skor ttt & skor di bwhnya. fk PR x100 N f k = frekuensi kumulatif pada skor tertentu N = jumlah anggota klp normatif 30 Tabel Norma Persentil Tes Verbal Kls V SD Nusa skor Persentil skor Persentil Catatan utk Tabel Norma: - Tabel norma akan menjadi acuan bagi peserta lainnya yg mengerjakan tes tsb, oleh krn itu semua skor tes perlu dimasukkan dlm tabel norma. Skor tertinggi, terendah, maupun skor yg tdk diperoleh satupun peserta. - Urutkan dari skor tertinggi. - Utk tabel norma persentil, skor yg tdk diperoleh satu pun peserta mendapat persentil sama dgn skor di bawahnya. Aries Yulianto 5
6 31 Tabel Norma Persentil Tes Verbal Kls V SD Nusa skor Persentil skor Persentil Contoh tabel Norma Persentil Contoh interpretasi: Dedi mendapat skor 25. Apa artinya? Standard Score hlm 88 X - Mean z SD = z-score Menunjukkan posisi relatif individu dari mean klp acuan dgn standar deviasi (S.D) sbg satuan jarak. Contoh: Budi mendapat skor tes matematika 30, dari tabel norma utk siswa SD kls 5 diperoleh z-score = +1,5. Apa artinya? 30 = z-score 1,5. Artinya, 2. Standard Score 2. Standard Score 33 Skor z-score Skor z-score Contoh tabel Norma dengan z-score Hlm 90 Mean= 21,29 SD = 4,63 N = 110 Buat table normanya berdasarkan z-score! Contoh tabel Norma z-score Skor z-score Skor z-score Contoh Interpretasi: Siswa dgn skor 25, bgmn kemampuannya? Standard Score Kelemahan z-score: - Memiliki nilai negatif - Unitnya terlalu kecil (dalam bentuk desimal) Utk mengatasinya, maka z-score diubah/transformasi menjadi standard score lainnya, dgn cara menganti Mean & SD (tdk lagi M = 0, SD = 1). Formula Umum transformasi z: Urbina, 2004, hlm 94 X` = (z-score)sd` + Mean` Beberapa cara transformasi ke standard score: (Urbina, 2004, hlm.92) - Tes Intel. Wechsler : Mean= 100 & SD= 15 (rentang: ) (IQ deviasi) - Subtes Weschler : Mean = 10 & SD = 3 (rentang: 0-20) - CEEB: Mean= 500 & SD= 100 (dipakai pada TOEFL, SAT, GRE) -T-score: Mean= 50 & SD=10 (rentang: 0-100) Cara interpretasi sama seperti z-score CRITERION-REFERENCED TEST (Urbina, 2004, hlm.104) = domain-referenced test = objective-referenced test = competency test. = tes yg skornya diinterpretasi berdasarkan performance criteria. penentuan kriteria (=batasan) berdasarkan kesepakatan ahli (Urbina, 2004). kriteria berbeda dgn kriteria dlm validitas. 2 standar umum (Urbina, 2004): Urbina, 2004, hlm.105 a) b) Aries Yulianto 6
7 37 2. CRITERION-REFERENCED TEST a. Content meaning = Tes yg skornya diinterpretasi terkait dgn apa yg dpt dilakukan atau amount of knowledge/ diketahui oleh subyek (Anastasi & Urbina, 97). How much of specified domain has the test taker mastered? (hlm. 107; Urbina, 2004) skor umumnya dinyatakan dlm bentuk presentase. Biasanya digunakan untuk kemampuan dasar Misal: Tes Aritmatika Dasar Skor 80: 80% soal dijawab benar oleh peserta Peserta mampu melakukan perkalian dgn hasil <100 30: 30% soal dijawab benar oleh peserta Peserta mampu melakukan penjumlahan dgn hasil < CRITERION-REFERENCED TEST b. Performance Assessment (hlm.108) = Tes yg skornya diinterpretasi berdasarkan standar ttt yg hrs dilampaui subyek utk dpt dinyatakan lulus (Anastasi & Urbina, 97). Does the test taker display mastery of the skills in the question? (Urbina, 2004) pass - fail Contoh: tes kualifikasi pilot, kelulusan kursus, ujian SIM. Misal: Tes Kenaikan Tingkat Kursus Bhs. Inggris lulus Basic Level: bila 80% soal Grammar dikerjakan benar (= skor 80). Bila Poppy mendapat skor 90, apa artinya? Berarti Poppy sudah memenuhi syarat utk lulus basic level, krn sudah melampui batas kelulusan (menguasai kompetensi minimal bhs Inggris di basic level). Aries Yulianto 7
Psikometri NORMA 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi.
Psikometri Modul ke: 11 NORMA 1 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Karakteristik Norma Menunjukkan posisi/kedudukan seseorang dalam kelompok
Lebih terperinciModul ke: Psikometri NORMA 2. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.
Modul ke: Psikometri NORMA 2 Fakultas PSIKOLOGI Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Norma dalam Psikometri Pengertian dan Jenis Norma Norma adalah penyebaran skorskor
Lebih terperinciPsikometri NORMA 2. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi.
Psikometri Modul ke: NORMA 2 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Norma Posisi/kedudukan seseorang dalam kelompok patokan, acuan Unit skala yang
Lebih terperinciModul ke: Psikometri. Norma 1. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.
Modul ke: Psikometri Norma 1 Fakultas PSIKOLOGI Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN NORMA Norma merupakan rata-rata atau kekhasan pada tes tertentu yang
Lebih terperinciSATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Psikometri Kode Mata Kuliah : PSI-206 Jumlah SKS : 3 Waktu Pertemuan : 150 menit Kompetensi Dasar : 1. Penguasaan metodologi penelitian psikologi Indikator
Lebih terperinciRELIABILITAS (2) METODE RELIABILITAS & ERROR METODE RELIABILITAS & ERROR
RELIABILITAS (2) BAB 4 Psikometri A. SCORER RELIABILITY Melihat konsistensi antar-penilai utk menilai klp subyek yg sama. Cocok digunakan: tes observasi, open-ended test, tes proyeksi. Interscorer error:
Lebih terperinciJURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI
BAHAN AJAR (MINGGU KE 12) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA BIDANG STUDI FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI 2 1. Pengertian Bobot, Skor dan Nilai Bobot = bilangan yang dikenakan terhadap
Lebih terperinciModul ke: Psikometri. Validitas 2. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.
Modul ke: Psikometri Validitas Fakultas PSIKOLOGI Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Tinggi-rendahnya validitas suatu alat ukur diwujudkan dalam bentuk Koefisien
Lebih terperinciPsikometri. Aplikasi uji Reliabilitas dan. Validitas
Psikometri Modul ke: Aplikasi uji Reliabilitas dan Fakultas Psikologi Validitas Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Perhitungan Manual Uji Reliabilitas 2 Kruder-Richardson (K-R 20) =
Lebih terperinciMahasiswa dapat memahami dan menjelaskan : 2. Perkembangan pada abad ke-20
TIU : Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan definisi inteligensi dari berbagai pendekatan, serta terutama memahami konsep inteligensi dari pendekatan psikometri serta mampu melakukan asesmen parsial
Lebih terperinciMENURUT WECHSLER 1. Entitas atau kuantitas yang mampu diukur oleh tes-tes inteligensi bukanlah kuantitas sederhana. Dengan demikian inteligensi tidak
PROBLEMA DALAM MENERAPKAN TES INTELIGENSI dan IQ MENURUT WECHSLER 1. Entitas atau kuantitas yang mampu diukur oleh tes-tes inteligensi bukanlah kuantitas sederhana. Dengan demikian inteligensi tidak bisa
Lebih terperinciPsikometri. Reliabilitas 1
Psikometri Modul ke: Reliabilitas 1 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Apa itu Reliabilitas? reliability is a synonym for dependability or consistency Tests that
Lebih terperinciTES INTELIGENSI. Wechsler Intelligence Scale for Children Terbit th Digunakan diberbagai Negara Untuk anak usia 5;0 15;11 th.
TES INTELIGENSI Tes inteligensi Wechsler WISC WISC Wechsler Intelligence Scale for Children Terbit th. 1949 Digunakan diberbagai Negara Untuk anak usia 5;0 15;11 th. Verbal test 6 sub tes (diberikan 5
Lebih terperinciPRINSIP PENILAIAN. (Retno Wahyuningsih) Prinsip-prinsip Penilaian
PRINSIP PENILAIAN (Retno Wahyuningsih) 1 1. Valid Prinsip-prinsip Penilaian Valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai; dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. 2. Reliabel
Lebih terperinciPENILAIAN ACUAN PATOKAN dan PENILAIAN ACUAN NORMATIF
PENILAIAN ACUAN PATOKAN dan PENILAIAN ACUAN NORMATIF PENGOLAHAN DAN KONVERSI SKOR MENTAH MENJADI SKOR STANDAR (NILAI) 1. PENGOLAHAN DAN KONVERSI SKOR MENTAH MENJADI NILAI DILAKUKAN DENGAN MENGACU PADA
Lebih terperinciUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENILAIAN PEMBELAJARAN (SMP / SMA) OLEH: DRS. TAUFIK RAHMAN, MPd. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1 KONSEP DASAR PENILAIAN PENILAIAN PENDIDIKAN: KEGIATAN MENILAI YG TERJADI DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN PENILAIAN
Lebih terperinciPsikometri Validitas 1
Modul ke: Psikometri Validitas 1 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Pengertian: VALIDITAS Berkaitan dengan apa yang diukur oleh tes dan seberapa tepat tes mengukur
Lebih terperinciPENILAIAN ACUAN KRITERIA (PAK)
PENILAIAN ACUAN KRITERIA (PAK) Tujuan penggunaan tes acuan berfokus pada kelompok perilaku siswa yang khusus. Joesmani menyebutnya dengan didasarkan pada kriteria atau standard khusus. Dimaksudkan untuk
Lebih terperinciKUANTIFIKASI & OBJEKTIVITAS DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGI
KUANTIFIKASI & OBJEKTIVITAS DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGI Ursa Majorsy 1. T E S P S I K O L O G I Istilah tes atau psikotes digunakan bidang psikologi kurang tepat dalam TES = berasal dari kata Testum (mangkuk
Lebih terperinciBAKAT & INTELEGENSI. 2 Kemampuan Mental. Individual Differences
BAKAT & INTELEGENSI BAKAT INTELEGENSI 2 Kemampuan Mental I. INTELEGENSI Sejarah Intelegensi - Wundt (Jerman) - Galton (Inggris) - Cattel (AS) Melakukan tes thd anak, dgn soal yg mudah Individual Differences
Lebih terperinciPENILAIAN & PENYARINGAN DALAM PROGRAM PRA SEKOLAH Merupakan alat bantu dalam memperbaiki pendidikan di dalam kelas Brewer : Penilaian adl penggunaan s
PENILAIAN & PENYARINGAN DALAM PROGRAM PRA SEKOLAH PENILAIAN & PENYARINGAN DALAM PROGRAM PRA SEKOLAH Merupakan alat bantu dalam memperbaiki pendidikan di dalam kelas Brewer : Penilaian adl penggunaan sistem
Lebih terperinci4. HASIL DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN. 4. A. Gambaran Umum Subjek Penelitian 4. A.1. Gambaran jenis kelamin subjek penelitian
39 4. HASIL DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai analisis dan interpretasi dari hasil yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Pada bagian pertama dari bab ini
Lebih terperinciPsikometri Validitas 2
Modul ke: Psikometri Validitas 2 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. VALIDITAS KRITERIA 2 Validitas Kriteria Validitas Kriteria menunjukkan efektivitas suatu tes dalam
Lebih terperinciPengantar Psikodiagnostik
Modul ke: Pengantar Psikodiagnostik Tes Individu Tes Kelompok Fakultas PSIKOLOGI Muhammad Ramadhan, M.Psi, Psikolog. Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Tes Individu Tes yang diberikan
Lebih terperinciPsikodiagnostik 1. Marcia Martha Siahay
Psikodiagnostik 1 Marcia Martha Siahay Diagnosis berasal dari Greek (jerman) yunani, yaitu Gnosis. Yang berarti knowledge From Eksprience (pengetahuan dari pengalaman) Diagnostik berarti mencari untuk
Lebih terperinciINSTRUMEN. Biaya dan waktu. Valid. Alat pengumpul data. Reliabel. Kualitas data. Kualifikasi pengumpul data. Tujuan. Besar sampel
INSTRUMEN Alat pengumpul data Valid Reliabel Kualitas data Kualifikasi pengumpul data Tujuan Faktor yang mempengaruhi penentuan metode dan instrumen pengumpulan data Besar sampel Keadaan sampel Lokasi
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) TES INTELIGENSI PBPP43204 (3 SKS) SEMESTER 4 Pengampu mata kuliah: NENY ANDRIANI, M.PSI, PSIKOLOG FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG 2017 1 A.
Lebih terperinciTES KELOMPOK : TES INTELIGENSI & TES MINAT DAN BAKAT. Kuliah 9 Pengantar Psikodiagnostik
TES KELOMPOK : TES INTELIGENSI & TES MINAT DAN BAKAT Kuliah 9 Pengantar Psikodiagnostik Pengantar : Tes Kelompok Tes kelompok biasanya digunakan pada bidang pendidikan, pemerintahan, industri, dan militer
Lebih terperinciVALIDITAS PENELITIAN VALIDITAS PENELITIAN. A. Faktor yg mempengaruhi validitas internal BAB 4. Psikologi Eksperimen
BAB 4 VALIDITAS PENELITIAN Psikologi Eksperimen VALIDITAS PENELITIAN Hasil dari sebuah penelitian (khususnya eksperimen) masih perlu dipertanyakan: - Apakah hub. Kausalitas yg diperoleh, memang menunjukkan
Lebih terperinciBAKAT & INTELEGENSI. Cattel m coba menemukan perbedaan2 individu dlm hal: - ketajaman sensoris (indra) - kekuatan otot 10 aspek - kemampuan mental
BAKAT & INTELEGENSI II. BAKAT Menurut Crow & Crow Bakat Kualitas yg dimiliki oleh semua orang dlm tingkat yg beragam / keunggulan khusus dlm bidang perilaku t tentu. Cattel m coba menemukan perbedaan2
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab metodologi penelitian, akan dibahas mengenai variabel penelitian, masalah penelitian, subjek penelitian, metode pengambilan data, alat ukur yang digunakan, prosedur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu. Contohnya di bidang pendidikan, tes psikologi digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Psikologi merupakan salah satu cabang ilmu yang berperan untuk mempelajari perilaku manusia. Untuk mempelajari perilaku manusia ini, para ahli psikologi
Lebih terperinciKEMAMPUAN KHUSUS INDIVIDU & ANTISIPASI PENDIDIKAN
KEMAMPUAN KHUSUS INDIVIDU & ANTISIPASI PENDIDIKAN I. Pendidikan Anak Berbakat A. Pengalaman Mancanegara & Indonesia Amerika Serikat - 1958 diadakan konferensi ttg pendidikan yg b tuj utk menemukan org
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah 113 pasang antara siswa kelas tujuh (56 siswa laki-laki dan 57 siswa perempuan) yang berasal dari dua SMP di Bekasi
Lebih terperinciKonstruksi Alat Ukur Psikologi
MODUL PERKULIAHAN Konstruksi Alat Ukur Psikologi Pengantar Tes dan Pengukuran Psikologi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 01 61032 Dian Misrawati, M.Psi Psikolog
Lebih terperinciBab 3. Metodologi Penelitian
Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Berikut ini merupakan variabel-variabel dari penelitian: Motorik kasar adalah keterampilan-keterampilan
Lebih terperinciBAB 6 KATEGORISASI BERDASARKAN INTERVAL NILAI
BAB 6 KATEGORISASI BERDASARKAN INTERVAL NILAI KATEGORISASI BERDASARKAN INTERVAL NILAI Pengantar Untuk membuat kategorisasi atau pengelompokan data di samping dapat menggunakan kuartil (K), desil (D), persentil
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metoda, Waktu dan Tempat Penelitian Pada Bab III ini akan dibahas berbagai aspek yang berkaitan dengan metodologi penelitian seperti metoda penelitian, waktu dan tempat
Lebih terperinciKUANTIFIKASI & OBJEKTIVITAS DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGI
KUANTIFIKASI & OBJEKTIVITAS DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGI TES: suatu metoda untuk menjaring data berupa perilaku individu yang berlangsung dalam suatu situasi yang baku ( Sundberg, 1977) BAKU BAKU ADMINISTRASI
Lebih terperinci2014 KOMPARASI METODA NEDELSKY DAN ANGOFF DALAM PENETAPAN STANDARD SETTING KELULUSAN UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SMA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam praktik pendidikan, guru senantiasa dihadapkan pada keputusankeputusan dalam memberikan label pada setiap karakteristik atribut siswa. Pemberian atribut
Lebih terperinciTahap-Tahap Penelitian
TAHAP TAHAP PENELITIAN EKSPERIMENTAL Bab 3 Psikologi Eksperimen Prosedur Penelitian Eksperimental Variabel Bebas (dimanipulasi) Variabel Sekunder (dikontrol) (sebab-akibat) Variabel Terikat (diukur) Tahap-Tahap
Lebih terperinciPENGANTAR PENGUKURAN BAKAT NENY ANDRIANI, M.PSI,PSIKOLOG
PENGANTAR PENGUKURAN BAKAT NENY ANDRIANI, M.PSI,PSIKOLOG TES BAKAT & MINAT DEFINISI BAKAT & TES BAKAT Suatu Bakat adalah suatu konsistensi karakteristik yg menunjukkan kapasitias seseorang untuk menguasai
Lebih terperinciMateri UAS: 1. Indeks 2. Trend Linear dan Non Linear 3. Regresi dan korelasi sederhana
STATISTIK I Buku Acuan: 1. Pokok-pokok materi Statistik I oleh Ir.M.Iqbql Hasan,M.M, edisi 2 cetakan 6 th 2010 2. Dasar-dasar statistika untuk Ekonomi oleh Drs. Danang Sunyoto,S.H., S.E.,M.M.,cetakan I
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PSIKODIAGNOSTIKA 2 : TES INTELEGENSI KODE / SKS : KK / 3 SKS
1 Sejarah Intelegensi 1. Permbangan pada abad -19 Mahasiswa dapat memahami dan 2. Permbangan pada abad -20 3. Batasan mengenai konsep intelegensi 1. Permbangan pada abad -19 di : Inggris Amerika Jerman
Lebih terperinciIta Juwitaningrum, S.Psi
Siti Wuryan Indrawati, M.Pd, Psi Ita Juwitaningrum, S.Psi Hani Yulindrasari, S.Psi, M.StatGend Diah Z Wyandini, M.Si Seorang diagnostikus tidak bebas dalam menyelenggarakan pemeriksaan psikologi banyak
Lebih terperinciBaca clrak, 34 SUNARDI, PLB FIP UPI, 2007
Baca clrak, 34 SUNARDI, PLB FIP UPI, 2007 Suatu saat, mungkin anda diminta untuk menilai kreativitas (Misal, menjadi juri dlm lomba kreativitas) BAGAIMANA CARANYA? PENGUkuRAN KrEaTIVITAS Isu kontroversi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sehari hari manusia selalu dipenuhi dengan tes. Ketika akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan sehari hari manusia selalu dipenuhi dengan tes. Ketika akan masuk sebuah sekolah, calon siswa akan diberi tes untuk melihat apakah dia lulus atau tidak
Lebih terperinciCIRI & PENGGUNAAN TES. N o v i a S i n t a R, M. P s i.
CIRI & PENGGUNAAN TES N o v i a S i n t a R, M. P s i. PENGGUNAAN TES Dari Bayi s/d Usia Lanjut Ketika bayi lahir akan segera dilakukan tes Apgar - asesmen : detak jantung, pernafasan, otot, refleks dan
Lebih terperinciEvaluasi Pembelajaran Bahasa Jerman
Evaluasi Pembelajaran Bahasa Jerman JR501 Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd Pertemuan 2 Deutschabteilung UPI - 2007 Hubungan antara Pembelajaran & Evaluasi to teach without testing is unthinkable
Lebih terperinciSILABI. Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar Cara Pengajaran. : memahami dan menjelaskan definisi pengukuran
SILABI 1. Fakultas / Program Studi : FMIPA / Pendidikan Fisika 2. Mata Kuliah & Kode : Teori dan Teknik Pengukuran Pendidikan / 3. Jumlah SKS : Teori 2 SKS 4. Semester dan Waktu : VIII / 100 menit 5. Kompetensi
Lebih terperinciAnalisis Varians. Liche/Statistik Lanjut-S2 F.Psi.UI/2008 1
Analisis Varians Liche/Statistik Lanjut-S2 F.Psi.UI/2008 1 Hakikat Analisis Varians Anova adalah prosedur pengolahan data yang dilakukan untuk menguji perbedaan nilai rata-rata diantara dua atau lebih
Lebih terperinciMATERI KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN
MATERI KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN A. Pendekatan Penilaian Hasil Belajar Sebelum melakukan proses evaluasi terlebih dahulu kita harus melakukan pengukuran dengan alat yang disebut tes. Hasil pengukuran
Lebih terperinciPendekatan thd intelegensi. General factor specific factor
Intelegensi Kemampuan kognitif yang dimiliki individu untuk Mempelajari pengalaman baru Menalar dengan baik Menyelesaikan masalah dengan efektif Seberapa baik seorang individu memanfaatkan kemampuan kognitif
Lebih terperinciBab 8 DESAIN DUA KELOMPOK
Bab 8 DESAIN DUA LOMPOK Karakteristik Desain kelompok Kondisi pada semua kelompok dibuat setara kecuali VB. Dalam bentuk:. KK & : KK diberikan VB & KK tidak diberikan VB (ada tidak ada).. : setiap diberikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan
BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu secara benar. Husein (998 : ). Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini diperlukan
Lebih terperinciPENGUKURAN TES PSIKOLOGI : TEKNIK DAN METODOLOGI RELIABILITAS DAN VALIDITAS
PENGUKURAN TES PSIKOLOGI : TEKNIK DAN METODOLOGI RELIABILITAS DAN VALIDITAS Kuliah 4-5 Tugas 1. Cari dan jelaskan reliabilitas dan validitas masingmasing tes psikologi berikut: a. Wechsler-Bellevue Intelligence
Lebih terperinciJadi, psikodiagnostik adalah ilmu yang mempelajari/ mencari tahu masalah perilaku yang muncul
Psikodiagnostik 1 Diagnosis berasal dari Greek (jerman) yunani, yaitu Gnosis. Yang berarti knowledge From Eksprience (pengetahuan dari pengalaman) Diagnostik berarti mencari untuk mengalami suatu pengetahuan/mencari
Lebih terperinciASSESSMENT LITERACY (ASESMEN LITERASI) MUTMAINNA EKAWATI
ASSESSMENT LITERACY (ASESMEN LITERASI) MUTMAINNA EKAWATI 1200979 ASESMEN LITERASI KRISIS DALAM PROFESI MENGAJAR The National Commision on Teaching and America s Future (NCTAF) 1. perlunya meningkatkan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI F- 0621 Tg; Berlaku : Issue/Revisi : --- Jml Halaman : 15 Mata Kuliah : Pengantar Psikodiagnostik Kode Mata Kuliah : PSI-303 Jumlah SKS : 3 Waktu
Lebih terperinciORIENTASI PESERTA DIDIK BARU
ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU LATAR BELAKANG Setiap peserta didik atau siswa saat memasuki lingkungan baru akan mengalami kesulitan, baik disebabkan oleh situasi maupun karena praktik dan prosedur yang
Lebih terperinciPSIKOMETRI. Pengantar Psikometri MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 01
MODUL PERKULIAHAN PSIKOMETRI Pengantar Psikometri Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 01 B41616BA Mutiara Pertiwi, M.Psi Abstract Modul ini berisi tentang pengantar
Lebih terperinciPENGUKURAN FREKUENSI PENYAKIT
PENGUKURAN FREKUENSI PENYAKIT Dalam epidemiologi ukuran yg banyak digunakan dlm menentukan morbiditas dan mortalitas adalah: Angka, Rasio, dan Proporsi RASIO merupakan nilai relatif yg dihasilkan dari
Lebih terperinciModul ke: Psikometri. Analisis Item 2. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.
Modul ke: Psikometri Analisis Item 2 Fakultas PSIKOLOGI Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Metode Analisis Data 2 Menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows dengan
Lebih terperinciPsikometri Reliabilitas 2
Modul ke: Psikometri Reliabilitas 2 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Perhitungan Reliabilitas 2 TIPE-TIPE RELIABILITAS Test-Retest Reliability Alternate-Form Reliability
Lebih terperinciPRINSIP DAN NORMA PENGUKURAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN. Oleh: S u p r i y o k o
PRINSIP DAN NORMA PENGUKURAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN Oleh: S u p r i y o k o ======================================================== Ringkasan Paper yang Disampaikan pada Acara Penataran Proses Belajar
Lebih terperinciAhmad Nasrulloh
Ahmad Nasrulloh ahmadnasrulloh@yahoo.co.id ORGANISASI PEREKRUTAN & SELEKSI OLAHRAGA TUJUAN PEMBELAJARAN : 1. MEMAHAMI PENTINGNYA PEREKRUTAN, SELEKSI, DAN PENEMPATAN UTK SEBUAH ORGANISASI OR 2. MEMEHAMI
Lebih terperinciStatistika Materi 3 UKURAN PEMUSATAN. Nilai Tunggal yang mewakili Karakteristik Sekumpulan data. Hugo Aprilianto, M.Kom
Statistika Materi 3 UKURAN PEMUSATAN Nilai Tunggal yang mewakili Karakteristik Sekumpulan data UKURAN PEMUSATAN Adalah nilai tunggal yang mewakili suatu kumpulan data dan menunjukkan karakteristik dari
Lebih terperinci4. METODOLOGI PENELITIAN
4. METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai metodologi dimulai dengan menjelaskan populasi dan sampel dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN IV. A. Subyek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai karakteristik subyek, jumlah subyek, dan teknik pengambilan sampel. IV. A. 1. Karakteristik Subyek Dalam penelitian
Lebih terperinciJENIS LAYANAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
JENIS LAYANAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING By. Dr. Sitti Hartinah DS, MM. KONSEP-KONSEP POKOK Konsep-konsep pokok yang perlu dipahami dan didalami lebih lanjut yang terdapat pada bab ini adalah: Layanan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Data hasil tes awal.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Hasil Penelitian 4.. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel 0 (skor tes awal) Kegiatan penelitan ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperiman semu,
Lebih terperinciBerdasarkan pemikiran ini Amthauer menyusun sebuah tes yang dinamakan IST dengan hipotesis kerja sebagai berikut:
Tes IST (Intelligenz Struktur Test) merupakan salah satu tes psikologi untuk mengukur tingkat intelegensi seseorang. Tes IST sangat familiar digunakan oleh birobiro psikologi saat ini. Untuk mengetahuil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan jenis penelitian field research dengan teknik komparasi. Jenis penelitian ini digunakan
Lebih terperinciANALISIS & SELEKSI AITEM
ANALISIS & SELEKSI AITEM Kualitas skala psikologi sangat ditentukan oleh kualitas aitem-aitem di dlmnya. Hanya aitem2 yg ditulis dgn m ikuti blue-print dan bimbingan kaidah penulisan yg benar sajalah yg
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Azwar (013:5) metode kuantitatif adalah metode yang menekankan
Lebih terperinciSifat-sifat Fungsi Keanggotaan, Fuzzifikasi, Defuzzifikasi. Logika Fuzzy
Sifat-sifat Fungsi Keanggotaan, Fuzzifikasi, Defuzzifikasi Logika Fuzzy 1 Fitur Fungsi Keanggotaan Fungsi keanggotaan himpunan fuzzy: Core (inti) Support (pendukung) Boundary (batas) 2 (a) (b) Himp. Fuzzy
Lebih terperinciMenjelaskan sistem penilaian Menjelaskan pengertian penilaian kelas Menjelaskan Prinsip penilaian kelas Menjelaskan Teknik penilaian kelas
1 Menjelaskan sistem penilaian Menjelaskan pengertian penilaian kelas Menjelaskan Prinsip penilaian kelas Menjelaskan Teknik penilaian kelas Menjelaskan manfaat penilaian kelas Menjelaskan Fungsi penilaian
Lebih terperinci07/10/2012 BAB 5 VARIANS & KONTROL. KE: Musik Prestasi belajar KK: Tanpa Musik Prestasi belajar
BAB 5 VARIANS & KONTROL Psikologi Eksperimen KE: Musik Prestasi belajar KK: Tanpa Musik Prestasi belajar Dari contoh di atas, musik memiliki pengaruh apabila prestasi belajar pada KE berbeda dgn KK. Ratarata
Lebih terperinciKONSEP STATISTIK Kosenp Dasar
KONSEP STATISTIK Ada pertanyaan yang sering diajukan oleh orang ketika berhadapan dengan statistic di bidang psikologi, Apa yang statistik harus lakukan terhadap psikologi? Salah satu jawaban yang tepat
Lebih terperinciPERTEMUAN 4 PENGUKURAN
PERTEMUAN 4 PENGUKURAN PENGUKURAN PSIKOLOGI Pengantar Pengertian Karakteristik Tingkat pengukuran Jenis pengukuran Pengantar Perkembangan ilmu pengetahuan baik dari segi keilmuan dan metode pengukuran
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
25 3. METODE PENELITIAN Pada bagian ketiga ini, peneliti akan menjelaskan mengenai permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel penelitian, tipe dan desain penelitian, partisipan penelitian,
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
39 BAB 3 Metode Penelitian Bab ini akan membahas metode penelitian yang terdiri atas perumusan masalah, hipotesis penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, alat ukur atau instrumen akan yang
Lebih terperinci2. DIMENSI SASARAN UKUR
BAB 2 SASARAN UKUR A. HAKIKAT 1. BENTUK SASARAN UKUR SASARN UKUR ADALAH ATRIBUT (CIRI, SIFAT, KARAKTERISTIK) DARI ORANG, OBJEK, ATAU PERISTIWA (SUBJEK, RESPONDEN) MISAL: SIKAP KARYAWAN ATRIBUT TINGGI ATRIBUT
Lebih terperinciLAMPIRAN. KETERANGAN PRIBADI Mohon isilah keterangan pribadi di bawah ini dengan lengkap dan benar.
LAMPIRAN Kuesioner academic efficacy: KETERANGAN PRIBADI Mohon isilah keterangan pribadi di bawah ini dengan lengkap dan benar. 1. No. Absen siswa:... 2. Jenis kelamin: a. Laki-laki b. Perempuan 3. Usia:
Lebih terperinciKonteks assessment dan Klasifikasi Pemeriksaan Psikologis
Konteks assessment dan Klasifikasi Pemeriksaan Psikologis Pengukuran Aspek2 Psikologik Dalam psikodiagnostik, kepribadian individu dapat diketahui melalui: 1) Aspek2 yg dicari dalam lingkungannnya (interpsikis)
Lebih terperinciDITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id Mail :
ASESMEN DALAM PSIKOLOGI KLINIS DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id Mail : dita.lecture@gmail.com PENGERTIAN Evaluasi sistematis dan pengukuran faktor psikologis, biologis dan sosial dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Creswell (dalam Alsa, 2014 h.13) metode kuantitatif adalah
Lebih terperinciOverview : Pengantar Psikodiagnostik. Kuliah 1 Pengantar Psikodiagnostik
Overview : Pengantar Psikodiagnostik Kuliah 1 Pengantar Psikodiagnostik Aturan dalam Kelas 1. Keterlambatan : 15 menit, setelah 15 menit tidak absen 2. HP dimatikan/ SILENT 3. Mengumpulkan tugas tepat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilaksanakan peneliti adalah deskriptif dengan
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan peneliti adalah deskriptif dengan desain non eksperimental. Penelitian deskriptif digunakan ketika peneliti
Lebih terperinciA. Klasifikasi Pendekatan Menurut Northrop
BAB III Berkembangnya proyektif sbg protes terhadap teori yang bersifat Strukturalism & Behaviorism, yang memandang manusia sebagai suatu kumpulan dari berbagai aspek. 1 A. Klasifikasi Pendekatan Menurut
Lebih terperinci5. ANALISIS HASIL PENELITIAN
5. ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bagian ini akan menguraikan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Jawaban dari permasalahan penelitian diperoleh berdasarkan hasil pengolahan 55 data hasil Tes Kreativitas
Lebih terperinciStruktur Kurikulum..
KETENTUAN- KETENTUAN PENILAIAN PEMBELAJARAN Oleh : Amat Jaedun Program Pascasarjana UNY Struktur Kurikulum.. Struktur kurikulum KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (termasuk SMK) meliputi 5
Lebih terperinciMasalah Penyebaran data. Riana Nurhayati
Masalah Penyebaran data Riana Nurhayati Penyebaran Data Penyajian data statistik dalam berbagai bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik, masih belum bisa membuat angka menjadi berbicara. Untuk dapat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan desain penelitian berbentuk pretest-posttest
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semu, karena itu diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Tabel 1
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Hasil Penelitian 4.. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel 0 (skor tes awal) Kegiatan penelitan ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperiman semu,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
29 BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan masalah penelitian, hipotesis berdasarkan permasalahan dalam penelitian, variabel-variabel penelitian yang akan diteliti, populasi dan
Lebih terperinciTEORI PENGUKURAN. Wahyu Widhiarso [ Fakultas Psikologi UGM ] LOGO
TEORI Wahyu Widhiarso [ Fakultas Psikologi UGM ] LOGO PENGERTIAN Pengukuran Measurement the process of assigning numbers or labels to objects, events, or people, according to a particular set of rules
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
Topik Bahasan : Membahas Silabus Perkuliahan Tujuan Umum : Mahasiswa Mengetahui Komponen Yang Perlu Dipersiapkan Dalam Matakuliah Ini satu kali Tujuan 1 Menjelaskan tentang Mengakomodasi berbagai masukan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan
Lebih terperinci