BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kota Tengah merupakan salah satu kecamatan dimana wilayahnya berbatasan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kota Tengah merupakan salah satu kecamatan dimana wilayahnya berbatasan"

Transkripsi

1 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Keadaan Geografis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kecamatan Kota Tengah merupakan salah satu kecamatan dimana wilayahnya berbatasan dengan beberapa Kecamatan yang ada di Kota Gorontalo. Secara geografis mempunyai luas 4,13 km 2 atau 6,43 persen dari luas Kota Gorontalo. Kecamatan Kota Tengah dibagi menjadi enam kelurahan, yang terdiri dari 21 lingkungan, 31 RW (Rukun Warga), dan 62 RT (Rukun Tetangga). Batas wilayah Kecamatan Kota Tengah yaitu sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Kota Utara, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kota Selatan, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Dungingi, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Kota Utara dan Kecamatan Kota Timur. Luas wilayah menurut kelurahan di Kecamatan Kota Tengah dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini : Tabel 2. Luas Wilayah Menurut Kelurahan di Kecamatan Kota Tengah. No Kelurahan Luas Presentase (km 2 ) 1 Wumialo 0,73 17,65 2 Dulalowo 0,33 7,99 3 Liluwo 0,56 13,56 4 Pulubala 0,74 17,92 5 Paguyaman ,16 6 Dulalowo Timur 1,02 24,70 Kecamatan Kota Tengah 4,13 100,00 Sumber : BPS Kota Tengah Dalam Angka, Tabel 2. menunjukan bahwa kelurahan yang memiliki luas wilayah terbesar yaitu Kelurahan Dulalowo Timur 1,02 km 2 sedangkan Kelurahan Dulalowo merupakan Kelurahan yang memiliki luas wilayah terkecil yaitu 0,33 km 2.

2 2. Keadaan Penduduk Pada tahun 2011 jumlah penduduk kecamatan Kota Tengah sebanyak jiwa, dengan komposisi 49,50% laki-laki dan 50,50% perempuan. Dari sisi kepadatan penduduk, secara agregat Kecamatan Kota Tengah memiliki kepadatan penduduk sebesar jiwa/km 2 adapun kelurahan dengan kepadatan penduduk terbesar adalah Dulalowo yaitu jiwa/km 2. Secara agregat, pada tahun 2011 rasio jenis kelamin di Kecamatan Kota Tengah sebesar 98,01 persen. hal ini menunjukan bahwa pada tahun 2011 di Kecamatan ini jumlah penduduk laki-laki hampir sama dengan jumlah penduduk perempuan. Banyaknya penduduk menurut kelurahan dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Banyaknya Penduduk Menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Kelurahan Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan Wumialo Dulalowo Liluwo Pulubala Paguyaman Dulalowo Timur Kecamatan Kota Tengah Sumber : BPS Kota Tengah Dalam Angka, Tabel 3. menunjukan bahwa Kelurahan Pulubala, Kelurahan Wumialo, dan Kelurahan Liluwo merupakan tiga kelurahan dengan jumlah penduduk terbanyak, yaitu masing-masing orang, orang, dan orang. Sedangkan kelurahan paling sedikit adalah Kelurahan Paguyaman orang. 3. Mata Pencaharian Kecamatan Kota Tengah terdiri dari 6 kelurahan, 21 lingkungan, 31 RW, dan 62 RT. mata pencaharian penduduk Kecamatan Kota Tengah dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini. Tabel 4. Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo.

3 Jenis Mata Pencaharian Jumlah ( % ) Petani Buruh PNS TNI Polri Pensiunan Polri Pegawai Industri Rumah Tangga Peternak Nelayan Montir Dokter Medis Swasta Karyawan Swasta Pembantu Rumah Tangga Jasa Angkutan 234 3,62 Pedagang Keliling Tukang Kayu Pengusaha Kecil Pengacara Dukun Kampung Pengobatan Alternatif Dosen Swasta Arsitek Penjahit Jumlah Sumber : BPS Kota Tengah Dalam Angka, Pada Tabel 4. menunjukan bahwa mata pencaharian terbanyak yang terdapat pada Kecamatan Kota Tengah adalah PNS yaitu sebanyak 2256 atau 4.15%, sedangkan mata pencaharian yang paling sedikit yaitu pegawai indistri rumah tangga sebanyak 2 atau 0.03%. 2. Pengeluaran dan Konsumsi Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan menurut kelompok barang makanan di Kota Gorontalo dan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2010, hal ini dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang Makanan di Kota Gorontalo. Nilai Kelompok Barang dan Makanan (Rp) Padi-padian ,78

4 Umbi-umbian ,45 Ikan ,12 Daging ,87 Telur dan Susu ,47 Sayur-sayuran ,84 Kacang-kacangan ,57 Buah-buahan ,50 Minyak dan Lemak ,41 Bahan Minuman ,04 Bumbu-bumbuan ,95 Konsumsi lainnya ,00 Makanan dan Minuman Jadi ,53 Tembakau dan Sirih ,46 Jumlah / Total Sumber : BPS Kota Dalam Angka, Pada Tabel 5. Menunjukan bahwa pengeluaran dan konsumsi paling banyak terdapat pada makanan dan minuman jadi dengan nilai sedangkan yang paling sedikit terdapat pada umbi-umbian dengan nilai B. Karakteristik Karakteristik responden dapat mempengaruhi pilihan konsumen terhadap produk yang akan dibeli. dalam penelitian ini yaitu ibu rumah tangga dengan jumlah sebanyak 100 orang di ambil dari penduduk Kecamatan Kota Tengah. 1. Umur Umur responden dalam penelitian ini akan dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu umur tahun, tahun, dan di atas dari 60 tahun. Umur responden dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Umur Konsumen Telur Ayam Ras di Kelurahan Wumialo, Paguyaman dan Pulubala Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Usia (Tahun) >

5 Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2013 Tabel 6. menujukan bahwa responden yang berumur tahun sebanyak 61 orang atau (61%), sedangkan responden dengan umur tahun sebanyak 36 orang atau (36%) dan responden umur tahun sebanyak 3 orang atau (3%). Pada tahap umur ini mereka sudah mengetahui manfaat dari apa yang mereka konsumsi. Umur produktif berkisar antara tahun, sedangkan umur > 65 tahun termasuk non produktif (Suharno dkk, 2010). Dengan demikian responden yang mengkonsumsi telur ayam ras di Kecamatan Kota Tengah berada pada umur produktif, sehingga memerlukan kandungan gizi yang cukup bagi tubuh hal ini dikarenakan umur dapat mempengaruhi seseorang terhadap beberapa barang dan jasa yang akan dibeli atau dikonsumsi. 2. Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting, karena pendidikan menunjukan kemampuan dan pengetahuan responden dalam menentukan keputusan seseorang untuk mengkonsumsi suatu barang atau produk. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang atau masyarakat untuk menyerap informasi dan mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari. Tingkat pendidikan respoden telur ayam ras dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Karakteristik Telur Ayam Ras di Kecamatan Kota Tengah Pendidikan. Pendidikan Terakhir SD 9 9 SMP 9 9 SMA DIPLOMA 5 5 SARJANA Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2013 Berdasarkan

6 Data pada Tabel 7. menunjukan bahwa responden dengan pendidikan SD yaitu 9 orang atau (9%), jumlah responden dengan pendidikan SMP sebanyak 9 orang atau (9%), pada tingkat pendidikan SMA sebanyak 48 orang atau (48%), jumlah responden dengan pendidikan diploma sebanyak 5 orang atau (5%), tingkat pendidikan sarjana sebanyak 29 orang atau (29%). hal ini bersamaan dengan pernyataan (Setiadi, 2003), bahwa pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari proses pendidikan yang dijalani. Pendidikan seseorang sangat mempengaruhi pilihannya, apabila pendidikan konsumen tinggi maka akan lebih memilih barang atau produk yang berkualitas baik dan seseorang yang memiliki pengetahuan dan pendidikan lebih tinggi cenderung untuk memilih makanan yang lebih baik kualitasnya dari pada orang yang berpendidikan rendah. 3. Pekerjaan Selain pendidikan pekerjaan merupakan faktor penting yang mempengaruhi konsumen dalam membeli produk telur ayam ras. Jenis pekerjaan yang akan dilakukan individu akan berpengaruh besar terhadap pendapatan yang diterimanya. Kemampuan individu menyediakan makanan dalam jumlah yang cukup dipengaruhi oleh pekerjaan. Pekerjaan responden terdiri dari beberapa jenis pekerjaan baik bekerja di bagian pemerintahan, swasta, maupun berwiraswasta. Jenis pekerjaan responden telur ayam ras dapat dilihat pada Tabel 8 dibawah ini. Tabel 8. Karakteristik Telur Ayam Ras di Kecamatan Kota Tengah Berdasarkan Pekerjaan. Pekerjaan PNS Wiraswasta Ibu Rumah Tangga Lainnya 14 14

7 Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2013 Data pada Tabel 8. menunjukan bahwa pekerjaan responden terbanyak yang mengisi kuesioner adalah ibu rumah tangga yaitu 47 orang atau (47%), kemudian 25 orang atau (25%) adalah PNS, wiraswasta sebanyak 14 orang atau (14%), dan lainnya sebanyak 14 orang atau (14%). Dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden telur di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo jika dilihat dari faktor pekerjaan didominasi oleh kalangan ibu rumah tangga yaitu 47% dari total keseluruhan 100 responden. Hal ini bersamaan dengan pernyataan (Suharjo, 1989), pekerjaan yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh penghasilan atau keuntungan. Besar pendapatan yang diterima individu akan dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang dilakukan. 4. Jumlah Anggota Keluarga Jumlah anggota keluarga menunjukkan banyaknya orang yang menjadi anggota keluarga responden. Jumlah anggota keluarga pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 9 dibawah ini. Tabel 9. Klasifikasi Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga. Jumlah Anggota Keluarga Jumlah Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2013 Data pada Tabel 9. menunjukan bahwa 62 responden atau 62% mempunyai anggota keluarga 1-3 orang, sedangkan 38 responden atau 38% mempunyai anggota keluarga 4-6 orang. Menurut Sumarwan (2007) menyatakan bahwa keluarga menjadi daya tarik bagi konsumen karena memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian produk dan jasa. 5. Pendapatan Keluarga

8 Pendapatan merupakan imbalan yang diterima oleh seseorang dari sebuah pekerjaan tinggi atau rendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas permintaan. Rendahnya pendapatan merupakan rintangan yang menyebabkan orang tidak mampu membeli, memilih pangan yang bermutu gizi baik dan beragam (Camelia, 2002). Jumlah pendapatan keluarga dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Pendapatan Keluarga Konsumen Telur Ayam Ras di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Pendapatan (Rp) < > Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2013 Data pada Tabel 10. menunjukan bahwa pada penelitian ini sebanyak 59 orang atau (59%) mempunyai pendapatan sebesar Rp Rp , 33 orang atau (33%) mempunyai pendapatan Rp , sebanyak 4 orang atau (4%) mempunyai pendapatan Rp , sebanyak 3 orang atu (3%) mempunyai pendapatan Rp > , dan yang paling sedikit terdapat 1 orang atau (1%) mempunyai pendapatan Rp < pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi atau rendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas permintaan. Pendapatan yang lebih rendah berarti bahwa secara total hanya ada uang sedikit untuk dibelanjakan, sehingga masyarakat akaan membelanjakan lebih sedikit uang untuk beberapa dan mungkin pula terhadap sebagian besar barang (Setiadi, 2003). C. Perilaku Konsumen

9 Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan akan barang konsumsi yang meliputi : bagian telur yang disukai, harga telur ayam, alasan memilih tempat pembelian, alasan mengkonsumsi telur, frekuensi konsumsi telur, warna dan ukuran telur. 1. Bagian Telur yang Disukai Setiap konsumen mempunyai alasan yang berbeda dalam mengkonsumsi suatu produk, salah satunya dalam memilih bagian telur yang disukai. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Bagian Telur Ayam Ras yang Disukai konsumen di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Alasan Memilih Bagian Telur Kuning Telur 9 9 Putih Telur 3 3 Kunig dan Putih Telur Lainnya - - Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2013 Data pada Tabel 11. menunjukan bahwa sebanyak 88 orang atau (88%) responden memilih bagian kuning dan putih telur yang disukai, kemudian 9 orang atau (9%) memilih putih telur dan selanjutnya 3 orang atau (3%) memilih kuning telur. Telur merupakan makanan bergizi dan disusun dari asam-asam amino yang menentukan mutu protein, dari sebutir telur berbobot 50gr total proteinnya adalah 6gr. Protein sangat dibutuhkan untuk membangun sel tubuh yang rusak, itulah sebabnya telur sering diberikan kepada anak kecil untuk membantu pertumbuhan badan dan kepada orang yang dalam proses penyembuhan untuk mengganti sel tubuh yang rusak sementara itu, lemak telur hanya sekitar 5gr (Rukmana, 2007). 2. Harga Telur Ayam

10 Harga merupakan bagian yang banyak mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian telur ayam ras. Seorang konsumen biasanya memperhatikan harga produk yang akan dibeli. Harga telur ayam ras dapat dilihat pada Tabel 12 Tabel 12. Alasan Konsumen Terhadap Harga Telur Ayam di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Penting Sangat Penting Tidak Penting Sangat Tidak Penting - - Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2013 Data pada Tabel 12. menunjukan bahwa sebanyak 63 orang atau (63%) responden memilih penting, 24 orang atau (24%) memilih sangat penting, sedangkan 13 orang atau (13%) responden memilih tidak penting. Ini menunjukan bahwa pola pikir konsumen terhadap harga itu sendiri sangat berdampak besar dalam membeli suatu produk. Kotler dan Armstorng, (2001), menyatakan bahwa harga adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukar konsumen atas manfaatmanfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. 3. Tempat Pembelian Konsumen telur ayam ras di Kecamatan Kota Tengah sebagian besar sangat mementingkan tempat yang nyaman dan terdekat dalam membeli produk telur ayam ras. Masing-masing responden dalam penelitian ini mempunyai tempat pembelian yang berbeda-beda. Tempat pembelian telur ayam ras oleh konsumen Kecamatan Kota Tengah dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Tempat Pembelian Telur Ayam Ras Oleh Konsumen di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Tempat Pembelian Hypermart 6 6 Supermarket/Minimarket 8 8

11 Pasar Kios Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2013 Data pada Tabel 13. menunjukan bahwa sebanyak 49 orang atau (49%) konsumen telur ayam ras membeli di kios dengan alasan dekat dengan rumah, selanjutnya 37 orang atau (37%) membeli di pasar dengan alasan karena harganya lebih murah dari pada membeli di kios, 8 orang atau (8%) membeli di supermarket/minimarket dengan alasan kualitas baik, dan sisanya 6 orang atau (6%) membeli di hypermart dengan alasan kualitas lebih baik sekalian berbelanja produk lain. Lokasi atau tempat pembelian adalah salah satu determinan paling penting dalam perilaku konsumen. Lokasi yang mudah dijangkau oleh konsumen dan dekat dengan pusat keramaian merupakan lokasi yang tepat (Anonimous, 2013). 4. Alasan Mengkonsumsi Telur Ayam Ras Setiap konsumen memiliki alasan yang berbeda-beda dalam mengkonsumsi satu produk, salah satunya mengkonsumsi telur ayam ras. Alasan konsumen mengkonsumsi telur ayam ras dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Alasan Konsumen Mengkonsumsi Telur Ayam Ras di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Alasan Mengkonsumsi Telur Ayam Ras Suka Enak 5 5 Bergizi Harga Terjangkau 2 2 Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2013 Data pada Tabel 14. menunjukan bahwa sebanyak 62 0rang atau (62%) responden telur ayam ras memilih bergizi, sedangkan 31 orang atau (31%) responden memilih suka, selanjutnya 5 orang atau (5%) memilih enak, dan sisanya 2 orang atau (2%) memilih harga terjangkau.

12 (Rukmana, 2007) menyatakan, telur merupakan kapsul alami padat Gizi. Sebutir telur terdiri dari kulit telur, putih telur, dan kuning telur. Telur merupakan bahan makanan yang sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Telur sebagai sumber protein mempunyai banyak keunggulan antara lain, kandungan asam amino paling lengkap dibandingkan bahan makanan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dll. Telur mempunyai citarasa yang enak sehingga digemari oleh banyak orang. Telur juga berfungsi dalam aneka ragam pengolahan bahan makanan. Selain itu, telur termasuk bahan makanan sumber protein yang relatif murah dan mudah ditemukan. Hampir semua orang membutuhkan telur. Sehingga masyarakat atau responden yang berada pada penelitian ini mengkonsumsi atau membeli telur dengan alasan karena telur selain enak, bergizi juga baik untuk tubuh. 5. Frekuensi Konsumsi Frekuensi konsumsi adalah intensitas konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang atau produk. Setiap konsumen memiliki frekuensi konsumsi yang berbeda, begitu pula untuk konsumsi telur ayam ras di Kecamatan Kota Tengah. Frekuensi telur ayam ras dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Frekuensi Konsumsi Telur Ayam Ras di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Frekuensi Konsumsi Seminggu Sekali Dua Minggu Sekali Sebulan Sekali 2 2 Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2013 Data pada Tabel 15. menunjukan bahwa frekuensi konsumsi telur ayam ras di daerah yang diteliti sangat bervariasi yaitu didominasi oleh responden yang mengkonsumsi telur ayam ras seminggu sekali sebanyak 85 orang atau (85%), responden yang menkonsumsi dua minggu

13 sekali sebanyak 13 orang atau (13%), sedangkan responden yang paling sedikit yaitu responden yang mengkonsumsi telur ayam ras sebulan sekali sebanyak 2 orang atau (2%). 6. Warna Telur Warna telur ayam ras bisanya juga menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli telur ayam ras. Warna telur yang biasa dijual di pasar, supermarket, hypermart dan kios yaitu putih, cokelat dan putih kehijau-hijauan. Preferensi konsumen menurut warna telur ayam dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Warna Telur Ayam Ras yang banyak dibeli di Kota Tengah Kota Gorontalo. Warna Putih 6 6 Cokelat Putih Kehijau-hijauan 6 6 Lainnya - - Sumber : Hasil Data Olahan Primer, 2013 Data pada Tabel 16. menunjukan bahwa sebanyak 88 orang atau (88%) responden memilih warna cokelat, 6 orang atau (6%) reponden memilih warna putih, dan memilih warna putih kehijau-hijauan sebanyak 6 orang atau (6%). Dari Tabel diatas responden telur ayam ras yang berada di Kecamatan Kota Tengah lebih banyak memilih telur yang berwarna cokelat. 7. Ukuran Telur Ukuran telur ayam ras yang dijual tersedia dengan berbagai ukuran, hal ini akan mempengaruhi pola pikir konsumen telur ayam ras yang berada di Kecamatan Kota Tengah dalam membeli atau mengkonsumsi telur. Minat membeli telur oleh konsumen menurut ukuran telur ayam ras dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Ukuran Telur Ayam Ras Kecamatan Kota Tengah. Ukuran

14 Berpengaruh Sangat Berpengaruh Tidak Berpengaruh Sanagat Tidak Berpengaruh - - Sumber : Hasil Data Olahan Primer, 2013 Data pada Tabel 17. menunjukan bahwa ukuran telur ayam ras berpengaruh sebanyak 60 orang atau (60%), sebanyak 22 orang atau (22%) memilih tidak berpengaruh terhadap ukuran telur ayam ras, sedangkan 18 orang atau (18%) responden memilih sangat berpengaruh terhadap ukuran telur ayam ras. D. Proses Pengambilan Keputusan dalam Membeli Telur Ayam Secara rinci tahap-tahap proses pengambilan keputusan tersebut dapat diuraikan sebagaiberikut (Setiadi, 2003) : 1. Pengenalan Masalah Berdasarkan data yang diperoleh bahwa responden sadar akan masalah gizi. Pengetahuan gizi merupakan informasi yang disimpan di dalam ingatan seseorang untuk menentukan salah satu produk yang diinginkan. Pengetahuan gizi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Pengetahuan Gizi Konsumen Telur Ayam di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Pengetahuan Gizi Tahu Sangat Tahu Tidak Tahu 6 6 Sangat Tidak Tahu 1 1 Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2013 Data pada Tabel 18. menunjukan bahwa sebanyak 72 orang atau (72%) responden yang mengetahui telur ayam ras merupakan makanan bergizi, sedangkan 1 orang atau (1%) responden

15 sangat tidak tahu bahwa telur ayam ras merupakan makanan bergizi. Hal ini dinyatakan oleh (Haryoto, 1996) bahwa struktur sebuah telur terdiri atas sel hidup, yang dikelilingi oleh kuning telur sebagai cadangan makanan terbesar. Kedua komponen itu dikelilingi oleh putih telur yang mempunyai kandungan air tinggi, bersifat elastis dan dapat mengabsorpsi goncangan yang mungkin terjadi pada telur tersebut. Ketiga komponen tersebut merupakan bagian dalam dari telur yang dilindungi oleh kulit telur yang berfungsi untuk mengurangi kerusakan fisik dan biologis. Jadi dapat disimpulkan bahwa gizi yang terkandung dalam sebutir telur diketahui oleh masyarakat yang berada pada penelitian ini. 2. Pencarian informasi Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak yang meningkat dan proses mencari informasi secara aktif dimana mencari bahanbahan bacaan, menelpon teman-temannya, dan melakukan kegiatan-kegiatan mencari. Dalam memperoleh informasi pangan dapat diperoleh dari media masa, maupun pengaruh orang-orang terkemuka atau terpandang dalam masyarakat. Sumber informasi pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Sumber Informasi Konsumen Telur Ayam Ras di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Sumber Informasi Teman / Keluarga Majalah / Koran TV Internet Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2013 Data pada Tabel 19. menunjukan bahwa sebanyak 36 orang atau (36%) sumber informasinya didapat dari majalah / koran, 32 orang atau (32%) sumber informasinya dari TV, sumber informasi dari teman / keluarga sebanyak 17 orang atau (17%), dan yang paling sedikit sumber

16 informasi melalui internet yaitu 15 orang atau (15%). Pengetahuan merupakan suatu hasil tahu atau sesuatu yang dipelajari, melalui pengetahuan ini dapat merubah perilaku masyarakat sehingga berperan dalam perubahan sikap yang pada akhirnya merupakan predisposisi bentuk perubahan. Pengetahuan ini dapat membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang dapat berperilaku sesuai keyakinan tersebut. Pengetahuan masyarakat biasanya diperoleh dari berbagai macam sumber, misalnya pendidikan, media masa, media elektronik, buku petunjuk, kerabat dekat dan lainnya (Anonimous, 2013). 2. Evaluasi alternative Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal dari kebutuhan normal seseorang, yaitu rasa lapar, dahaga, atau seks meningkat hingga suatu tingkat tertentu dan berubah menjadi dorongan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 20 di bawah ini. Tabel 20. Evaluasi Alternatif Dalam Pengambilan Keputusan. Penilaian Alternatif Membeli Telur Harga Manfaat Rasa Sumber : Hasil Data Olahan Primer, 2013 Data pada Tabel 20. menunjukan bahwa sebanyak 47 orang atau (47%) responden membeli telur karena manfaat yang terdapat pada telur, 30 orang atau (30%) responden mempertimbangkan harga telur, dan 23 orang atau (23%) responden mempertimbangkan rasa yang terdapat pada telur ayam ras. 3. Keputusan Membeli

17 Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga akan mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli. Adapun keputusan membeli tergantung pada keadaan yang dilihat pada Tabel 21. Tabel.21.Keadaan Keputusan Membeli Kecamatan Kota Tengah. Keputusan Membeli Terencana Tidak terencana 9 9 Tergantug Situasi Sumber : Hasil Data Olahan Primer, 2013 Data pada Tabel 21. menunjukan bahwa responden terbanyak membeli telur tergantung situasai dengan jumlah 54 orang atau (54%), selanjutnya responden yang membeli telur secara terencana berjumlah 37 orang atau (37%), sedangkan yang paling sedikit yaitu tidak terencana dengan jumlah 9 orang atau (9%). Dalam penelitian ini keputusan pembelian tidak hanya terdiri dari anak-anak, ibu atau pun bapak. Tetapi keputusan pembelian pada penelitian ini terdiri dari semua golongan. Keputusan pembelian dapat dilihat pada Tabel 22. di bawah ini. Tabel 22. Keputusan Pembelian Telur Ayam Ras Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Keputusan Pembelian Ibu Rumah Tangga Bapak Anak-anak Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2013 Data pada Tabel 22. menunjukan bahwa responden yang memutuskan pembelian paling banyak terdapat pada ibu rumah tangga sejumlah 64 orang atau (64%), anak-anak 26 orang atau (26%), dan yang paling sedikit terdapat pada bapak sejumlah 10 orang atau (10%). Menurut (Kotler dan Amstrong, 2007), keputusan pembelian terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan

18 kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli dan perilaku pasca pembelian. 4. Perilaku Sesudah Pembelian Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidak puasan. Setiap konsumen mempunyai persepsi yang berbeda dan secara lansung mempengaruhi preferensi akan suatu produk. Preferensi merupakan tingkat kesukaan yang didasarkan atas sikap seseorang dalam memilih serta menentukan makanan yang akan dikonsumsi. Setiap orang mempunyai selera masing-masing. Tabel 23. Preferensi Konsumen Telur Ayam Ras di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Preferensi Suka Sangat suka 5 5 Kurang suka 1 1 Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2013 Data pada tabel 23. menunjukan bahwa sebanyak 94 orang atau (94%) responden menyukai telur ayam ras, 5 orang atau (5%) reponden sangat menyukai telur ayam ras, dan 1 orang atau (1%) responden kurang suka terhadap telur ayam ras. Telur mempunyai citarasa yang enak sehingga digemari oleh banyak orang. Telur juga berfungsi dalam aneka ragam pengolahan bahan makanan. Telur termasuk bahan makanan sumber protein yang relatif murah dan mudah ditemukan di pasar baik pedagang keliling, pasar traditional, maupun pasar swalayan (Anonimous, 2013).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Dulalowo 1. Geografi, Batas Wilayah Dan Iklim Kelurahan Dulalowo berada di Kecamatan Kota Tengah merupakan salah satu kecamatan yang ada

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden merupakan ciri yang menggambarkan identitas

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden merupakan ciri yang menggambarkan identitas V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan ciri yang menggambarkan identitas responden yang membedakan antara satu responden dengan responden yang lain.. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kota Gorontalo 4.1.1 Keadaan Geografis Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bonebolango.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. Kelurahan Penjaringan memiliki lahan seluas 395.43 ha yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan proses kenaikan pendapatan perkapita

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan proses kenaikan pendapatan perkapita 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan proses kenaikan pendapatan perkapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang. Definisi tersebut menjelaskan bahwa pembangunan tidak hanya

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN 2.1 Deskripsi Umum Wilayah 2.1.1 Sejarah Desa Lalang Menurut sejarah yang dapat dikutip dari cerita para orang tua sebagai putra daerah di Desa Lalang, bahwa Desa Lalang

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian

BAB III PENYAJIAN DATA. A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian BAB III PENYAJIAN DATA A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah responden yang memberikan jawaban melalui angket. Adapun yang menjadi responden

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Konsumen Responden dalam penelitian ini adalah pembeli sayuran segar di Pasar Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. Pengumpulan data

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek III. KARAKTERISTIK WILAYAH A. Kecamatan Kretek Kecamatan Kretek merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Bantul. Gambar 5. Peta Administrasi Kecamatan Kretek 17 18 Secara geografis Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapkan dengan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapkan dengan berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapkan dengan berbagai kebutuhan yang tiada henti, karena memang pada dasarnya manusia tidak lepas dari kebutuhan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Metro merupakan ibukota Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Metro merupakan ibukota Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro 61 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Metro Kota Metro merupakan ibukota Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro termasuk bagian dari Provinsi Lampung, berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku yang berbeda. Informasi yang disajikan memberi peluang bagi produsen

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku yang berbeda. Informasi yang disajikan memberi peluang bagi produsen V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Keripik Buah Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar menjadi kelompokkelompok pembeli yang berbeda sesuai dengan kebutuhan karakteristik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Letak dan Luas Wilayah Kelurahan Pagaruyung merupakan salah satu dari sekian banyak kelurahan yang ada dikecamatan Tapung yang terbentuk dari program Transmigrasi oleh

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Menurut Saliem dkk dalam Ariani dan Tribastuti (2002), pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR 4.1 Gambaran Umum Desa 4.1.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis dan Demografis Desa Petir merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jumlah penduduk Desa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kelurahan Sumur Putri Kelurahan Sumur Putri merupakan salah satu kelurahan yang masuk dalam wilayah Kecamatan Telukbetung Selatan Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang kaya dengan ketersediaan pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu padi-padian, umbi-umbian,

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI Pengunjung restoran yang mengkonsumsi menu makanan dan minuman di Restoran Khaspapi memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbedabeda. Latar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar paling utama bagi manusia adalah kebutuhan pangan. Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun

Lebih terperinci

IV. POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA MISKIN DI PULAU JAWA

IV. POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA MISKIN DI PULAU JAWA IV. POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA MISKIN DI PULAU JAWA Data pola konsumsi rumah tangga miskin didapatkan dari data pengeluaran Susenas Panel Modul Konsumsi yang terdiri atas dua kelompok, yaitu data pengeluaran

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini akan dibahas mengenai: (1) Latar belakang, (2) Identifikasi masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7)

Lebih terperinci

Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013

Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013 Katalog BPS: 3201023 ht tp :/ /w w w.b p s. go.i d Pola Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS: 3201023 ht tp :/ /w w w.b p s. go.i d Pola Pengeluaran dan Konsumsi

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Kondisi Geografis Kelurahan Tomulabutao berlokasi di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisik a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian Kecamatan Mojotengah merupakan salah satu dari 15 kecamatan di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laut ini, salah satunya ialah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan.

BAB I PENDAHULUAN. laut ini, salah satunya ialah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perairan laut di Indonesia mengandung sumberdaya kelautan dan perikanan yang siap diolah dan dimanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga sejumlah besar rakyat Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pangan menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 adalah segala. yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia.

I. PENDAHULUAN. Pangan menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 adalah segala. yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah Pangan menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Desa Kembang Kuning terbagi atas tiga dusun atau kampung, yakni Dusun I atau Kampung Narogong, Dusun II atau Kampung Kembang Kuning, dan Dusun III atau Kampung Tegal Baru. Desa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 28 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Luas Wilayah Kelurahan Pasir Mulya merupakan salah satu Kelurahan yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Dengan luas wilayah

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1423 Katalog BPS : 1101001.2102.070 Ukuran Buku : 17,6

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ketahanan Pangan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan menyebutkan bahwa ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercemin dari tersedianya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia di sektor pertanian. Pertanian tersebut menyebar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Gorontalo Utara merupakan wilayah administrasi yang merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (Capsicum annum L) atau cabai merah merupakan tanaman musiman yang

I. PENDAHULUAN. (Capsicum annum L) atau cabai merah merupakan tanaman musiman yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah (Capsicum annum L) atau cabai merah merupakan tanaman musiman yang memiliki volume produksi yang tinggi setiap harinya dan banyak dijumpai di pasaran. Cabai

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE BARAT LAUT 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE BARAT LAUT 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1614 Katalog BPS : 1101002.5314020 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2010

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2010 BADAN PUSAT STATISTIK No. 45/07/Th. XIII, 1 Juli 2010 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2010 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2010 MENCAPAI 31,02 JUTA Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran

Lebih terperinci

METODE. Keadaan umum 2010 wilayah. BPS, Jakarta Konsumsi pangan 2 menurut kelompok dan jenis pangan

METODE. Keadaan umum 2010 wilayah. BPS, Jakarta Konsumsi pangan 2 menurut kelompok dan jenis pangan METODE Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan prospective study dengan menggunakan data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Provinsi Papua tahun 2008 sampai tahun

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan 47 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak geografis, topografi, dan pertanian Kabupaten Lampung Selatan Wilayah Kabupaten Lampung Selatan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. Juni 2010] 6 Masalah Gizi, Pengetahuan Masyarakat Semakin Memprihatinkan. [10

II TINJAUAN PUSTAKA. Juni 2010] 6 Masalah Gizi, Pengetahuan Masyarakat Semakin Memprihatinkan.  [10 II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka dalam penelitian ini meliputi tinjauan komoditas kedelai, khususnya peranan kedelai sebagai sumber protein nabati bagi masyarakat. Tidak hanya itu, kedelai juga ditinjau

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Keadaan topografi dan letak wilayah Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang terdapat di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Desa Lebuh Dalem Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala Timur yang merupakan kecamatan pemekaran dari sebagian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Secara umum pangan diartikan sebagai segala sesuatu

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki 65 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wialayah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang berlokasi pada dua Desa yaitu Desa Bumi Restu dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. tahun 2004, konsumsi protein sudah lebih besar dari yang dianjurkan yaitu

PENDAHULUAN. tahun 2004, konsumsi protein sudah lebih besar dari yang dianjurkan yaitu 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pola konsumsi pangan pokok di Indonesia masih berada pada pola konsumsi tunggal, yaitu beras. Tingginya ketergantungan pada beras tidak saja menyebabkan ketergantungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Konsumsi merupakan kegiatan menghabiskan nilai guna suatu benda baik barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian 60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian Daerah penelitian terletak di Desa Fajar Asri Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah. Desa Fajar Asri

Lebih terperinci

BAB II KONDISI DESA ADIREJA WETAN. Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. Desa Adireja Wetan

BAB II KONDISI DESA ADIREJA WETAN. Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. Desa Adireja Wetan 23 BAB II KONDISI DESA ADIREJA WETAN A. Keadaan Umum Desa Adireja Wetan Desa Adireja Wetan merupakan salah satu dari 16 desa yang ada di Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. Desa

Lebih terperinci

VI. HASIL ANALISIS. 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood

VI. HASIL ANALISIS. 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood VI. HASIL ANALISIS 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood Karakteristik konsumen dievaluasi berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, status pernikahan, tingkat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, karena dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, karena dalam 57 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, karena dalam penelitiannya penulis menggunakan data analisis dan interprestasi dari arti

Lebih terperinci

BAB III ANALISISI PERENCANAAN KAWASAN PRIORITAS

BAB III ANALISISI PERENCANAAN KAWASAN PRIORITAS BAB III ANALISISI PERENCANAAN KAWASAN PRIORITAS 3.1 Analisis Keterkaitan Ruang Perencanaan Dengan Hinterland KAB/KOTA 3.1.1 Analisis Struktur Penduduk 3.1.1.1 Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Sail Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di bawah kecamatan, dalam konteks merupakan wilayah kerja lurah sebagai

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA 27 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA 4.1 Desa Cikarawang 4.1.1 Kondisi Demografis Desa Cikarawang merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan terdiri dari 7 RW. Sebelah

Lebih terperinci

3.1. Kualitas Sumberdaya Manusia

3.1. Kualitas Sumberdaya Manusia 3.1. Kualitas Sumberdaya Manusia Manusia pada hakekatnya merupakan mahluk Tuhan yang sangat kompleks, dimana secara hirarki penciptaan manusia dilatarbelakangi adanya asal usul manusia sebagai mahluk yang

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Pulorejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Batas-batas

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 50 BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1 Faktor Internal Faktor internal dalam penelitian ini merupakan karakteristik individu yang dimiliki responden yang berbeda satu sama lain. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pertanian sebagai bagian dari pembangunan nasional selama ini mempunyai tugas utama untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, menyediakan kesempatan kerja, serta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan dasar manusia. Ketahanan pangan adalah ketersediaan

I. PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan dasar manusia. Ketahanan pangan adalah ketersediaan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting, mengingat pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin kompleksnya kebutuhan suatu negara, hampir tidak satupun negara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin kompleksnya kebutuhan suatu negara, hampir tidak satupun negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin kompleksnya kebutuhan suatu negara, hampir tidak satupun negara mampu memenuhi sendiri kebutuhannya. Sehingga hal yang lazim disaksikan adalah adanya kerjasama

Lebih terperinci

BAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG

BAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG BAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG Pada bab ini akan dipaparkan mengenai responden pelaku pergerakan Cimahi-Bandung yang berpotensial untuk menggunakan

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN Karakteristik umum responden beras organik SAE diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, jumlah anggota keluarga

Lebih terperinci

SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI

SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI A. Pendahuluan Berdasarkan Undang-undang Pangan Nomor: 18 Tahun 2012, ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang

Lebih terperinci

PERBEDAAN POLA PANGAN HARAPAN DI PEDESAAN DAN PERKOTAAN KABUPATEN SUKOHARJO (Studi di Desa Banmati dan Kelurahan Jetis)

PERBEDAAN POLA PANGAN HARAPAN DI PEDESAAN DAN PERKOTAAN KABUPATEN SUKOHARJO (Studi di Desa Banmati dan Kelurahan Jetis) PERBEDAAN POLA PANGAN HARAPAN DI PEDESAAN DAN PERKOTAAN KABUPATEN SUKOHARJO (Studi di Desa Banmati dan Kelurahan Jetis) PENELITIAN Disusun Dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Menyelesaikan Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi oleh suatu kelompok sosial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi oleh suatu kelompok sosial BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsumsi Pangan Kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi oleh suatu kelompok sosial budaya dipengaruhi banyak hal yang saling kait mengait, di samping untuk memenuhi

Lebih terperinci

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA Katalog BPS : 1101002.6271012 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2014 ISSN : 2089-1725 No. Publikasi : 62710.1415 Katalog BPS : 1101002.6271012 Ukuran Buku

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo adalah merupakan Rumah Sakit

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. 1. Tingkat partisipasi konsumsi rumah tangga di DIY menurut wilayah tempat

BAB VIII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. 1. Tingkat partisipasi konsumsi rumah tangga di DIY menurut wilayah tempat BAB VIII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 8.1. Kesimpulan 1. Tingkat partisipasi konsumsi rumah tangga di DIY menurut wilayah tempat tinggal, tingkat kemiskinan dan distribusi raskin yang terbanyak adalah

Lebih terperinci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012 No. 05/01/33/Th. VII, 2 Januari 2013 PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2012 MENCAPAI 4,863 JUTA ORANG RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk

Lebih terperinci

KUESIONER SEKOLAH. 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah :

KUESIONER SEKOLAH. 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah : KUESIONER SEKOLAH 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah : 4. Nama Kepala Sekolah : 5. Status Sekolah : Negeri / Swasta * 6. Status Akreditasi Sekolah : 7. Jumlah Murid Seluruh Kelas : Laki-laki

Lebih terperinci

VI ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRIMA FRESH MART

VI ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRIMA FRESH MART VI ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRIMA FRESH MART 6.1. Karakteristik Umum Responden Konsumen yang berbelanja di Prima Fresh Mart (PFM) memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi sosial maupun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. salah satu cara memperbaiki keadaan gizi masyarakat (Stanton, 1991).

I. PENDAHULUAN. salah satu cara memperbaiki keadaan gizi masyarakat (Stanton, 1991). 1.1 Latar belakang I. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mengkonsumsi pangan yang bergizi tinggi sudah semakin baik. Kesadaran ini muncul dikarenakan

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Citapen Lokasi penelitian tepatnya berada di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Perkembangan masyarakat yang semakin bertambah tidak hanya dari segi

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Perkembangan masyarakat yang semakin bertambah tidak hanya dari segi PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan masyarakat yang semakin bertambah tidak hanya dari segi populasi tetapi juga dari segi pengetahuan akan kesehatan menyebabkan pemenuhan akan kebutuhan protein asal

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. permukaan laut, dan batas-batas wilayah sebagai berikut : a) Batas Utara : Kabupaten Banyuasin

V. GAMBARAN UMUM. permukaan laut, dan batas-batas wilayah sebagai berikut : a) Batas Utara : Kabupaten Banyuasin V. GAMBARAN UMUM 5.1 Keadaan Umum Kota Palembang Kota Palembang merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Selatan. Secara geografis Kota Palembang terletak antara 2 52' - 3 5' Lintang Selatan dan 104 37'

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri daging olahan merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang

I. PENDAHULUAN. Industri daging olahan merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri daging olahan merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang peternakan. Pada tahun 2009, industri pengolahan daging di dalam negeri mengalami pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 18 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Gorowong Desa Gorowong merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00 Ha. Saat ini

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00 Ha. Saat ini V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kecamatan Bogor Barat Wilayah administrasi Kecamatan Bogor Barat hingga akhir Desember 2008 yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pada penelitian yang berjudul Pasar Tradisional Mandiraja, Banjarnegara

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pada penelitian yang berjudul Pasar Tradisional Mandiraja, Banjarnegara 28 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Pada penelitian yang berjudul Pasar Tradisional Mandiraja, Banjarnegara ditinjau dari segi sosial dan ekonomi dari tahun 2001-2014 ini, berlokasi di kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar dan pokok yang dibutuhkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar dan pokok yang dibutuhkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar dan pokok yang dibutuhkan oleh manusia guna memenuhi asupan gizi dan sebagai faktor penentu kualitas sumber daya manusia. Salah satu

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kel.Wumialo, Kel.Dulalowo Timur, Kel.Dulalowo, Kel.Liluwo, Kel.Pulubala dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kel.Wumialo, Kel.Dulalowo Timur, Kel.Dulalowo, Kel.Liluwo, Kel.Pulubala dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Geografi Puskesmas Dulalowo adalah puskesmas yang berada di Kecamatan Kota Tengah dengan luas wilayah kerja 307,125 km2

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR BAGAN... viii

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR BAGAN... viii DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... iv Halaman DAFTAR BAGAN... viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C.

Lebih terperinci

..., Yang membuat pernyataan

..., Yang membuat pernyataan 55 SURAT PERNYATAAN BERSEDIA BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN Yang bertanda tangan di bawah ini saya: Nama : Umur : Alamat : Setelah mendapat penjelasan dari peneliti, dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.. Wilayah dan Topografi Secara geografis Kota Pagar Alam berada pada 4 0 Lintang Selatan (LS) dan 03.5 0 Bujur Timur (BT). Kota Pagar Alam terletak di Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sulawesi barat. Kabupaten Mamuju memiliki luas Ha Secara administrasi,

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sulawesi barat. Kabupaten Mamuju memiliki luas Ha Secara administrasi, IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografi Daerah Wilayah Kabupaten Mamuju merupakan daerah yang terluas di Provinsi Sulawesi Barat. Secara geografis Kabupaten Mamuju terletak di posisi : 00

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 Katalog BPS : 1101002.6271012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tinjauan Komoditas Sejarah Ayam Petelur. Ayam liar atau ayam hutan adalah ayam yang pertama kali dipelihara oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tinjauan Komoditas Sejarah Ayam Petelur. Ayam liar atau ayam hutan adalah ayam yang pertama kali dipelihara oleh 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Komoditas 2.1.1. Sejarah Ayam Petelur Ayam liar atau ayam hutan adalah ayam yang pertama kali dipelihara oleh masyarakat Indonesia. Ayam liar tersebut merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Wonosari merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang ada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Wonosari merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang ada di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Wilayah Penelitian Kecamatan Wonosari merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Boalemo, Di lihat dari letak geografisnya, Kecamatan Wonosari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Lokasi Penelitian Kecamatan Gunungpati terletak di bagian Selatan Kota Semarang, berbatasan langsung dengan Ungaran. Dari pusat Kota Semarang jaraknya sekitar 17 km.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. No Data Sumber Instansi 1 Konsumsi pangan menurut kelompok dan jenis pangan

METODE PENELITIAN. No Data Sumber Instansi 1 Konsumsi pangan menurut kelompok dan jenis pangan 17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain prospective study berdasarkan data hasil survei sosial ekonomi nasional (Susenas) Provinsi Riau tahun 2008-2010. Pemilihan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng. yang menjual ternak besar yang berlokasi di Jalan Kopi, Desa Ciwareng,

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng. yang menjual ternak besar yang berlokasi di Jalan Kopi, Desa Ciwareng, 35 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng merupakan salah satu pasar hewan yang menjual ternak besar yang berlokasi di Jalan Kopi, Desa

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY)

BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY) BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY) 5.1 Karakteristik Karakteristik pendengar merupakan salah satu faktor yang diduga

Lebih terperinci

NO KATALOG :

NO KATALOG : NO KATALOG : 1101002.3510210 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WONGSOREJO 2013 Katalog BPS : 1101002.3510210 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 25,7 cm x 18,2 cm : vi + Halaman Pembuat Naskah : Koordinator Statistik

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN ORANGTUA

LEMBAR PERSETUJUAN ORANGTUA LAMPIRAN Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN ORANGTUA Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Usia :.tahun Alamat :... Telepon/HP : selaku Bapak/ibu/lainnya(sebutkan..) dari.. usia..bulan, setelah mendapatkan

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE SELATAN 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1617 Katalog BPS : 1101002.5314041 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv

Lebih terperinci