PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP TOSHIBA PADA MAHASISWA MAGISTER DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP TOSHIBA PADA MAHASISWA MAGISTER DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA"

Transkripsi

1 PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP TOSHIBA PADA MAHASISWA MAGISTER DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS TESIS OLEH: NASRIA ROSA FITRI MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN 2017

2 PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP TOSHIBA PADA MAHASISWA MAGISTER DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Tesis Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalm Program Studi Magister Ilmu Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Oleh NASRIA ROSA FITRI /IM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 2017

3

4 Telah diuji pada Tanggal : Juli 2017 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : 1. Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si Anggota : 2. Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, S.E., MM 3. Prof. Dr. Paham Ginting, MS 4. Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, M.BA 5. Dr. Yeni Absah, SE, M.Si

5 LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis saya yang berjudul : Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Toshiba Pada Mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Binis Universitas Sumatera Utara adalah benar hasil karya tulis saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan oleh siapapun juga sebelumnya. Semua kutipan maupun rujukan dalam penulisan tesis ini telah saya cantumkan sumbernya dengan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya penulis atau plagiat, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Medan, Juli 2017 Yang Membuat Pernyataan Nasria Rosa Fitri

6 PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP TOSHIBA PADA MAHASISWA MAGISTER DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ABSTRAK Sejalan dengan kemajuan teknologi dan tingginya kesibukan masyarakat di era modern saat ini, turut pula merubah cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari harinya, seperti kebutuhan untuk pemenuhan akan informasi. Masyarakat membutuhkan satu alat yang mampu memberikan informasi, memudahkan pekerjaan, mudah dibawa dan mudah untuk digunakan seperti laptop. Laptop berasal dari kata lap dan top, yang berarti di atas pangkuan. Alat ini telah menjadi fenomena dalam beberapa era belakangan ini karena telah mampu memberikan solusi bagi masyarakat era modern yang memiliki pekerjaan dinamis dan berpindah pindah tempat, sehingga laptop menjadi solusi yang baik karena mampu dibawa kemana saja.tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek, dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian laptop Toshiba pada Mahasiswa. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, dan sifat penelitian adalah eksplanasi deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang pernah melakukan pembelian pada laptop merek Toshibaminimal satu kali, dengan sampel penelitian sebanyak 87 orang responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan daftar pertanyaan dan studi dokumentasi. Metode analisis data dilakukan dengan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek, dan loyalitas merek secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian laptop Toshiba. Secara parsial loyalitas merek berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian mahasiswa magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Kata kunci : Ekuitas Merek, Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas Merek, Loyalitas Merek, Keputusan Pembelian

7 THE INFLUENCE OF BRAND EQUITY ON PURCHASE DECISIONS OF TOSHIBA LAPTOP IN MAGISTER STUDENTS AT FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS IN UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA ABSTRACT In line with the technological advances and the high level of people's busyness in today's modern era, it also changed the way people meet their daily needs, such as the need for information fulfillment. Society needs a tool that is able to provide information, facilitate work, easy to carry and easy to use like a laptop. Laptop comes from the word lap and top, which means on the lap. This tool has become a phenomenon in recent eras because it has been able to provide solutions for the modern era of people who have dynamic jobs and moving places, so the laptop becomes a good solution because it can be taken anywhere. The purpose of this study is to know and analyze the influence brand awareness, brand association, brand quality perceptions, and brand loyalty to Toshiba laptop purchase decisions to Magister students at faculty of economics and business in University of North Sumatera. The type of research is descriptive quantitative, and descriptive explanatory approach. The population in this study is the Magister students at Faculty of Economics and Business in University of North Sumatera who ever purchased on laptop Toshiba at least once, and the samples are as many as 87 respondents. The sampling technique used is accidental sampling. Methods of data collection were done with questionnaires and documentation studies. Methods of data analysis were done by multiple linear regression analysis. The results show that brand awareness, brand association, brand quality perception, and brand loyalty simultaneously have a positive and significant effect on Toshiba laptop purchase decision. Partially brand loyalty had the most dominant influence to the decision of purchasing of magister students at Faculty of Economics and Business in University of North Sumatera. Keywords: Brand Equity, Brand Awareness, Brand Association, Brand Quality Perception, Brand Loyalty, Purchase Decisions

8 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Terlebih dahulu peneliti mengucapkan puji syukur dan terima kasih kepada Allah SWT atas segala berkat dan karunia-nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Selama melakukan penulisan tesis ini, peneliti banyak memperoleh bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si., selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, sekaligus selaku Pembimbing I yang telah membimbing menginspirasi dan mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan penelitian tesis ini. 4. Ibu Dr. Yeni Absah SE, M.Si., selaku Sekretaris Program Studi dan selaku dosen pembanding III yang telah banyak membantu dalam proses perbaikan dan masukan masukan terbaik dalam penyelesaian tesis ini. 5. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM., selaku Pembimbing II yang telah membimbing, mengarahkan dan memberikan banyak inspirasi kepada peneliti dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.

9 6. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS, selaku Pembanding I atas saran dan kritik yang diberikan, terutama pada bagian Metode Penulisan dan isi pada tesis ini dan membuka pikiran peneliti mengenai penelitian. 7. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE,. M.BA,selaku Pembanding II atas saran dan kritik yang diberikan, terutama pada kesalahan penulisan dan isi pada tesis peneliti dan menyalurkan energi energi positif kepada peneliti. 8. Kepada seluruh Staf Pengajar dan Staf Administrasi Program Studi Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, yang selama ini terus membantu dan memberikan dukungan baik ilmu maupun moral. 9. Kedua orang tua peneliti tercinta yaitu Ayahanda Muhammad Nasir Yunus dan Ibunda Rosmawati yang telah memberikan dukungan, bantuan moril dan materi sampai selesai penyusunan tesis ini. 10. Adik kandung peneliti Rina Mariana SE, M.Si., yang sudah duluan menyelesaikan S2 nya dan telah di wisuda Februari lalu, terima kasih telah menjadi teman sharing yang baik selama proses penyelesaian tesis ini. Adik kandung peneliti Ilham Riski dan Saumi Ramadhan. Terima kasih untuk segala bentuk dukungan dan semangatnya. 11. Sahabat terbaik peneliti Winda Sari, Runi Ramadhani Daulay, Fhany Banaim, Ivo Yolanda Lbs, Indah Tan yang banyak menginspirasi, membantu, mendukung dan memberikan semangat positif kepada peneliti untuk tetap bertahan sampai pengerjaan tesis ini selesai. Sahabat peneliti Rizka Dewi, Zulkifli Osro, Lailal Husna dan teman lainnya yang telah menjadi tempat tukar pendapat, tukar dukungan agar dapat bersama

10 sama menyelesaikan penulisan tesis ini. Sahabat dan adik peneliti Angga Satria Nasution yang memberikan semangat sampai dengan tesis ini selesai. Peneliti menyadari tesis ini masih banyak memiliki kekurangan dan jauh dari sempurna. Namun harapan peneliti semoga tesis ini bermanfaat kepada seluruh pembaca. Semoga kiranya Allah SWT memberikan Berkah dan karunia- Nya kepada kita semua. Medan, Juli 2017 Peneliti Nasria Rosa Fitri

11 RIWAYAT HIDUP Nasria Rosa Fitri, lahir pada tanggal 27 April 1990 di Banda Aceh, anak pertama dari empat bersaudara dari Ayahanda Muhammad Nasir Yunus dan Ibunda Rosmawati memeluk agama Islam, tinggal di Jl. Pertiwi Ujung Komplek Citra Pertiwi No. 125cc Medan, dengan status belum menikah. Pernah bekerja pada PT.BP Group Medan, sebagai Staff Operasional di tahun , PT.Bank Danamon Tbk, sebagai Financial Specialist dari tahun , PT.Grab Indonesia Medan, sebagai Marketing Officer dari tahun

12 DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... RIWAYAT HIDUP... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... Halaman i ii iii vi vii x xii xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori tentang merek Pengertian dan kegunaan merek Pengertian dan peranan ekuitas merek Elemen-elemen ekuitas merek Kesadaran merek Asosiasi merek Persepsi kualitas merek Loyalitas merek Teori Tentang Pengambilan keputusan Pengertian Pengambilan keputusan Proses Pengambilan keputusan Tahap dalam proses Pengambilan keputusan Penelitian terdahulu Kerangka Konseptual Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sifat Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Teknik Pengumpulan Data Penelitian Jenis dan Sumber Penelitian Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Skala Pengukuran Variabel Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kesadaran merek Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Asosiasi merek... 56

13 BAB IV Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Persepsi kualitas merek Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Loyalitas merek Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan pembelian Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Penelitian Teknik Analisis Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum dan Sejarah Singkat Perusahaan Karakteristik Responden Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Karakteristik Responden Berdasarkan Periode pembelian laptop terakhir Karakteristik Responden Berdasarkan Periode pemakaian laptop terakhir Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Penjelasan Responden, Rata-rata, modus Min, Max, Std Dev, dan Frekuensi Atas Variabel Penelitian Kesadaran merek Penjelasan Responden, Rata-rata, modus Min, Max, Std Dev, dan Frekuensi Atas Variabel Penelitian Asosiasi merek Penjelasan Responden, Rata-rata, modus Min, Max, Std Dev, dan Frekuensi Atas Variabel Penelitian Persepsi kualitas merek Penjelasan Responden, Rata-rata, modus Min, Max, Std Dev, dan Frekuensi Atas Variabel Penelitian loyalitas merek Penjelasan Responden, Rata-rata, modus Min, Max, Std Dev, dan Frekuensi Atas Variabel Penelitian Keputusan pembelian Analisis Statistik Inferensial Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Multikolonieritas Uji Heteroskedastisitas Regresi Linier Berganda... 88

14 Pengujian Hipotesis dengan Menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda Uji Serempak (Uji F) Uji Parsial (Uji T) Koefisien Determinasi Hasil Pengujian Hipotesis Pembahasan Pengaruh kesadaran merek Terhadap Keputusan Pembelian Pengaruh asosiasi merek terhadap Keputusan Pembelian Pengaruh persepsi kualitas merek Terhadap Keputusan Pembelian Pengaruh loyalitas merek Terhadap Keputusan Pembelian Pengaruh kesadaran merek, asosiasi merek, Persepsi kualitas merek dan kepercayaan terhadap Keputusan pembelian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN

15 DAFTAR TABEL No.Tabel Judul Halaman 1.1 Peringkat Merek Laptop Pada Tahun Peringkat Merek Laptop Berdasarkan Toko Laptop dan Komputer Di Medan Pada Periode Tahun Penelitian Terdahulu Operasionalisasi Variabel Penelitian Skor Pendapat Responden Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kesadaran Merek Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Asosiasi Merek Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Persepsi Kualitas Merek Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Loyalitas Merek Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan Pembelian Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Karakteristik Responden Berdasarkan Periode Pembelian Laptop Toshiba Terakhir Karakteristik Responden Berdasarkan Periode Pemakaian Laptop Toshiba Terakhir Penjelasan Responden Rata-Rata, Modus, Min, Max, Std Dev, dan Frekuensi Variabel Kesadaran Merek Penjelasan Responden Rata-Rata, Modus, Min, Max, Std Dev, dan Frekuensi Variabel Asosiasi Merek Penjelasan Responden Rata-Rata, Modus, Min, Max, Std Dev, dan Frekuensi Variabel Persepsi Kualitas Merek Penjelasan Responden Rata-Rata, Modus, Min, Max, Std Dev, dan Frekuensi Variabel Loyalitas Merek Penjelasan Responden Rata-Rata, Modus, Min, Max, Std Dev, dan Frekuensi Variabel Keputusan Pembelian Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Hasil Uji Multikolonieritas Hasil Uji Glejser Hasil Persamaan Regresi Linier Berganda Hasil Uji F Hasil Uji t Hasil Uji Koefisien Determinasi Hasil Pengujian Hipotesis 94

16 DAFTAR GAMBAR No.Gambar Judul Halaman 2.1. Konsep Brand Equity Nilai Asosiasi Merek Nilai Persepsi Kualitas Piramida Loyalitas Merek Nilai Loyalitas Merek Tahap Proses Keputusan Pembelian Kerangka Konseptual Hasil Uji Normalitas dengan p-plot Hasil Uji Normalitas dengan Histogram Hasil Uji Heterokedastisitas. 87

17 DAFTAR LAMPIRAN No. Judul Halaman 1. Kuesioner Penelitian Hasil Tabulasi Jawaban Responden Penelitian Hasil Olah Data Penelitian Tabel Persentase Distribusi t Tabel Persentase Distribusi F Tabel R (Koefisien Korelasi Sederhana). 136

18 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia yang begitu cepat dewasa ini dapat dilihat di segala bidang seperti teknologi, ekonomi dan sebagainya. Dampak dari perkembangan ini memberikan suatu tantangan dan peluang bagi industri dan perusahaan besar maupun kecil. Di era globalisasi seperti yang terjadi di kawasan asia tenggara khususnya negara Indonesia, dapat dilihat bahwa dengan adanya perdagangan bebas membuka jalan bagi perkembangan industri dan perusahaan dalam memasarkan produk dan memperluas pasarnya. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk perusahaan dan di sisi lain hal ini memunculkan persaingan yang ketat antar perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Fenomena persaingan ini akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar. Salah satu aset untuk mencapai posisi sebagai pemimpin pasar adalah dengan menggunakan merek. Merek mengidentifikasikan suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Identifikasi tersebut juga berfungsi untuk membedakannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Merek juga menjembatani harapan konsumen pada saat perusahaan menjanjikan sesuatu kepada konsumen. Dengan demikian dapat diketahui adanya ikatan emosional yang tercipta antara konsumen dengan penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan produk yang

19 mirip, tetapi mereka tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama.menurut Kotler dan Armstrong (2012) mendefinisikanmerek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-haltersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi pembuat atau penjual dari barang atau jasa. Kekuatan persaingan adalah persaingan antar merek, maka ekuitas merek suatu perusahaan harus semakin kuat. Dengan semakin kuatnya ekuitas merek suatu produk, maka konsumen akan merasa puas dan semakin kuat pula daya tariknya di mata konsumen untuk mengkonsumsi suatu produk tersebut yang selanjutnya akan membawa konsumen untuk melakukan pembelian secara berulang ulang sehingga akhirnya menjadi pelanggan yang setia serta mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Merek bervariasi dalam hal kekuatan dan nilai yang dimiliki di pasar, perusahaan harus dapat mengembangkan suatu produk yang memiliki merek yang prestisius atau disebut memiliki ekuitas merek (brand equity) yang kuat. Menurut Aaker (2006) terdapat empat dimensi ekuitas merek yaitu kesadaran merek (brand awareness), asosiasi merek (brandassociations), mutu yang dirasakan (perceived quality), dan loyalitas merek (brandloyalty). Kesadaran merek (brand awareness) menunjukkan kesanggupan seorangcalon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merekmerupakan bagian dari kategori produk tertentu. Asosiasi merek (brand association)menunjukkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannyadengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, selebritis(spoke person) dan lain-lain.

20 Persepsi kualitas (perceived quality) mencerminkan persepsi pelangganterhadap keseluruhan kualitas/keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaandengan maksud yang diharapkan. Ekuitas merek yang tinggi akan memberikankeunggulan bersaing bagi suatu merek atau produk guna membentuk minatmereferensi. Loyalitas merek (brand loyalty)adalah kelekatan konsumen pada nilai yang tinggi dari suatumerek, dengan kelekatan yang dibangun ini maka konsumen akan menolak segalastrategi yang dilakukan oleh kompetitor merek. Konsumen akan memberikanloyalitas dan kepercayaannya pada merek selama merek tersebut sesuai denganharapan yang dimiliki oleh konsumen, bertindak dalam cara-cara tertentu danmenawarkan nilai-nilai tertentu.loyalitas pada merek ini timbul karena konsumen mempersepsikan merektersebut menghasilkan produk yang memiliki sejumlah manfaat dan kualitas denganharga yang sesuai. Loyalitas merek juga menjadi indikasi adanya kekuatan merek,karena tanpa loyalitas merek tidak akan tercipta kekuatan merek. Hal ini dapat dilihatpada merek-merek yang menjadi pemimpin di pasaran, dapat dipastikan bahwa merektersebut memiliki pelanggan yang loyal pada merek tersebut. Salah satu perusahaan yang mengalami persaingan ketat saat ini adalah perusahaan komputer dengan jenis laptop. Berbagai merek laptop semakin banyak diperkenalkan dan beredar di pasar seperti: LG, Acer, Toshiba, Apple, HP, Asus, Samsung, dan lain-lain. Namun yang menarik adalah laptop dengan merek Toshiba merupakan satu-satunya merek laptop buatan negara Jepang yang masuk pasar internasional. Tingginya tingkat penggunaan laptop tentu saja menjadi peluang yang baik bagi perusahaan yang memproduksi laptop. Dengan pasar yang semakin

21 berkembang, para perusahaan yang memproduksi laptop saling bersaing memasarkan produknya untuk memikat hati konsumen. Toshiba adalah perusahaan pemroduksi elektronik teknologi tinggi yang bermarkas di Tokyo, Jepang. Toshiba adalah perusahaan elektronik terbesar di dunia. Toshiba saat ini kebanyakan buatan Tiongkok. Semikonduktor buatan Toshiba termasuk ke dalam jajaran 20 Semikonduktor dengan Penjualan Terbesar. Tahun 2009, Toshiba merupakan perusahaan komputer terbesar kelima di dunia, di bawah Hewlett-Packard dari AS, Dell dari AS, Acer dari Taiwan, dan Apple dari AS. Dan Toshiba sebagai salah satu peusahaan pemroduksi laptop yang memasarkan produknya di Indonesia. Toshiba telah memiliki posisi pasar yang cukup kuat di Indonesia dan hal ini telah dibuktikan dengan prestasinya yang beberapa kali memeringkati posisi lima besar dalam survey yang dilakukan oleh Top Brand. Namun dalam beberapa tahun terakhir, pengguna laptop Toshiba di Indonesia mengalami fluktuasi dan cenderung mengalami penurunan yang ditunjukkan dalam data sebagai berikut : Tabel 1.1 Peringkat Merek Laptop Pada Tahun Sumber: (data diolah,2017) Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa laptop dengan merek Toshiba tidak selalu menjadi pilihan utama konsumen dalam membeli laptop. Pada tahun

22 2012, laptop merek Toshiba menjadi peringkat keempat pilihan konsumen Indonesia dalam membeli laptop. Pada tahun 2013, laptop merek Toshiba naik menjadi peringat kedua pilihan konsumen Indonesia. Pada tahun 2014, laptop merek Toshiba kembali turun peringkat menjadi peringkat kelima pilihan konsumen Indonesia. Namun pada tahun 2015 dan tahun 2016, laptop merek Toshibatidak masuk kedalam lima besar merek laptop yang menjadi pilihan konsumen Indonesia. Berdasarkan survey yang dilakukan pada bulan Juni 2017 di beberapa Toko Laptop dan Komputer Jalan Merak Jingga Medan, didapat beberapa peringkat merek laptop yang sangat diminati oleh Konsumen dalam setahun terakhir adalah sebagai berikut : Tabel 1.2 Peringkat Merek Laptop Berdasarkan Toko Laptop dan Komputer di Medan Pada Periode Tahun Sumber: Toko Laptop dan Komputer Jalan Merak Jingga Medan (data diolah, 2017) Berdasarkan hasil survey yang tersedia pada Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa laptop merek Toshiba tidak selalu berada pada peringkat lima besar pilihan konsumen menuruttoko laptop dan komputer pada seputaran Jalan Merak

23 Jingga Medan. Menurut toko laptop dan komputer Techno yang beralamat Jl. Merak Jingga No. 192 bahwa lima peringkat laptop yang paling diminati oleh konsumen di Medan yaitu Acer, Asus, Lenovo, HP, Samsung. Menurut toko laptop dan komputer Atlanticcomputer yang beralamat Jl. Merak Jingga No. 194 bahwa lima peringkat laptop yang paling diminati oleh konsumen di Medan yaitu Asus,Acer, HP, Lenovo, Toshiba.Menurut toko laptop dan komputer Great computer yang beralamat Jl. Merak Jingga No. 198 bahwa lima peringkat laptop yang paling diminati oleh konsumen di Medan yaitu Acer,Asus, HP, Lenovo, Samsung. Menurut toko laptop dan komputer Gudang computer yang beralamat Jl. Merak Jingga No. 178 bahwa lima peringkat laptop yang paling diminati oleh konsumen di Medan yaitu Acer,Asus, Lenovo, Samsung, HP.Menurut toko laptop dan komputer Maju Jaya yang beralamat Jl. Merak Jingga No. 60 bahwa lima peringkat laptop yang paling diminati oleh konsumen di Medan yaitu Acer,Asus, HP, Lenovo, Toshiba. Menurut toko laptop dan komputer Hero Computer yang beralamat Jl. Merak Jingga No. 69 bahwa lima peringkat laptop yang paling diminati oleh konsumen di Medan yaitu Acer,Asus, HP, Lenovo, Toshiba. Menurut toko laptop dan komputer Horizon Computer yang beralamat Jl. Merak Jingga No. 72 bahwa lima peringkat laptop yang paling diminati oleh konsumen di Medan yaitu Asus,Acer, Lenovo, Samsung, Toshiba.Berdasarkan pada survey tersebut menunjukkan bahwa sebagian konsumen laptop sudah tidak menjadikan laptop dengan merek Toshiba sebagai pilihan utama mereka dalam membeli laptop. Ekuitas merek merupakan persepsi konsumen terhadap pembelian secara keseluruhan. Persepsi konsumen terhadap merek yang dimiliki oleh

24 perusahaan akan dapat memberikan dampak positif bagi konsumen yang kemudian akan menciptakan minat bagi konsumen untuk mengambil keputusan melakukan pembelian pada produk.ada kecenderungan di kalangan konsumen Indonesia khususnya mahasiswa untuk membeli dan menggunakan laptop atau notebook dengan melihat merek yang paling banyak dipakai dan dikenal masyarakat, rasa gengsi yang diperoleh, juga kualitas yang dirasakan lebih unggul. Untuk itulah Toshiba dituntut untuk dapat membentuk kepuasan konsumen secara total dengan memberikan nilai-nilai yang berdaya guna agar konsumen puas sehingga konsumen memutuskan untuk membeli produk laptop Toshibadan pelanggan tidak berpikir untuk pindah ke merek laptop yang lain. Kegagalan suatu merek menyampaikan citra yang baik kepada konsumen akan memberikan dampak buruk terhadap persepsi mereka terhadap merek tersebut. Dan sebaliknya, keberhasilan perusahaan dalam menyampaikan citra yang baik kepada konsumen tentu akan membentuk sebuah persepsi baik bagi konsumen yang pada akhirnya akan menciptakan sebuah keputusan konsumen untuk membeli produk tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti ingin melakukan kajian tentang Pengaruh Ekuitas MerekTerhadap Keputusan Pembelian Laptop Toshiba Pada Mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

25 1. Apakah kesadaran merek (brand awareness) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara? 2. Apakah asosiasi merek (brand association) berpengaruh secarapositif dan signifikanterhadap keputusan pembelian konsumen laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara? 3. Apakah persepsi kualitas merek (brand perceived quality) berpengaruh secara positif dan signifikanterhadap keputusan pembelian konsumen laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara? 4. Apakahloyalitas merek (brand loyalty)berpengaruh secara positif dan signifikanterhadap keputusan pembelian konsumen laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara? 5. Apakah ekuitas Merek yang terdiri dari: Kesadaran merek (brand awareness), Asosiasi merek (brand association), Persepsi kualitas merek (brand perceived quality), Loyalitas merek (brand loyalty) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara?

26 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruhkesadaran merek (brand awareness) secara positif dan signifikanterhadap keputusan pembelian konsumen laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 2. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh asosiasi merek (brand association) secara positif dan signifikanterhadap keputusan pembelian konsumen laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 3. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh persepsi kualitas merek (brand perceived quality) secara positif dan signifikanterhadap keputusan pembelian konsumen laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 4. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh loyalitas merek (brand loyalty)secara positif dan signifikanterhadap keputusan pembelian konsumen laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 5. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh ekuitas Merek yang terdiri dari: Kesadaran merek (brand awareness), Asosiasi merek (brand association), Persepsi kualitas merek (brand perceived quality), Loyalitas merek (brand loyalty) secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

27 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan peneliti melalui proses penelitian ini adalah : 1. Sebagai masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dengan disiplin ekonomi khususnya manajemen pemasaran. 2. Sebagai informasi dan masukan kepada perusahaan untuk pertimbangan dalam memasarkan produknya. 3. Sebagai bahan referensi dan acuan untuk peneliti lainnya.

28 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Teori tentang Merek Pengertian dan Kegunaan Merek Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 Pasal 1 ayat 1 (Tjiptono, 2016), merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka - angka,susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki dayapembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. A brandis a name, term, sign, symbol, or design, or a combination of these, that identifies the maker or seller of a product or service. Consumers view a brand as an important part of a product, and branding can add value to a product. Customers attach meanings to brands and develop brand relationships. Brands have meaning well beyond aproduct s physical attributes (Kotler and Armstrong, 2012).Menurut Kotler dan Armstrong (2012) mendefinisikanmerek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-haltersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi pembuat atau penjual dari barang atau jasa. Pelanggan melihat sebuah merek sebagai bagian yang penting dari sebuah produk dan memberikan merek pada sebuah produk dapat menambah nilai lebih pada produk tersebut. Pelanggan memberi arti dan mendobrak hubungan terhadap merek tersebut.merek memberi arti yang sangat baik bagi atribut produk secara fisik. Jadi merekmembedakan penjual, produsen atau produk dari penjual, produsen atau produk lain. Menurut Durianto (2011) mengatakan bahwa merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol, desain, ataupunkombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk/jasa yang dihasilkanoleh suatu perusahaan. Identifikasi tersebut juga

29 berfungsi untukmembedakannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing.merek mengandung janji perusahaan untuk secara konsisten memberikan ciri,manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Menurut Kotler dan Armstrong (2012), merek lebih darisekedar jaminan kualitas karena di dalamnya tercakup enam pengertian berikut: 1. Atribut Produk Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu. 2. Manfaat Atribut perlu diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional.konsumen sebenarnya membeli manfaat dari produk yang dibelinya. 3. Nilai Merek menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. 4. Budaya Merek mencerminkan budaya tertentu. 5. Kepribadian Merek mencerminkan kepribadian tertentu. 6. Pemakai Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produktersebut. Dari pengertian berikut dapat diambil pengertian bahwa merek mempunyaiunsur brand name (huruf atau kata-kata yang dapat terbaca) dan brand mark(symbol - simbol,logo, desain) yang menjadi penanda bagi konsumen untuk dapatmembedakan suatu produk dengan produk lainnya dan kemudian

30 membantukonsumen agar lebih mudah mengingatnya sehingga mempermudah pengambilankeputusan ketika melakukan pembelian atau pembelian ulang Pengertian dan Peranan Ekuitas Merek Kotler dan Keller (2007), mendefinisikan ekuitas merek sebagai nilai tambahyang diberikan kepada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, harga,pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan. Knapp (2001), mendefinisikan ekuitas merek sebagai totalitas dari persepsimerek, mencakup kualitas relatif dari produk dan jasa, kinerja keuangan, loyalitaspelanggan, kepuasan dan keseluruhan penghargaan terhadap merek. Sedangkanmenurut Kartajaya dalam Handayani, dkk., (2010) mengatakan bahwa ekuitas merekadalah aset yang menciptakan value bagi pelanggan dengan meningkatkan kepuasandan menghargai kualitas. Menurut Kotler dan Armstrong (2012), keuntungan kompetitif yang dapat diperoleh daritingginya ekuitas merek adalah: 1. Merek tersebut memberikan pertahanan terhadap persaingan harga yang kompetitif. 2. Lebih mudah meluncurkan perluasan merek karena tingkat kredibilitasnya yang tinggi dan dapat menerapkan harga yang lebih tinggi dari pesaing karena tingkat kepercayaan konsumen. 3. Posisi yang lebih kuat dalam negosiasi dengan distributor sebab pelanggan mencari merek tersebut.

31 4. Menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil karena tingkat kesetiaan merek konsumen tinggi. Ekuitas merek dapat memberikan nilai bagi perusahaan (Durianto, 2011). Berikut adalah nilai ekuitas merek bagi perusahaan: a. Ekuitas merek yang kuat dapat membantu perusahaan dalam upaya menarik minatcalon konsumen serta upaya untuk menjalin hubungan yang baik dengan parapelanggan dan dapat menghilangkan keraguan konsumen terhadap kualitas merek. b. Seluruh elemen ekuitas merek dapat mempengaruhi keputusan pembeliankonsumen karena ekuitas merek yang kuat akan mengurangi keinginan konsumenuntuk berpindah ke merek lain. c. Konsumen yang memiliki loyalitas tinggi terhadap suatu merek tidak akan mudahuntuk berpindah ke merek pesaing, walaupun pesaing telah melakukan inovasiproduk. d. Asosiasi merek akan berguna bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi ataskeputusan strategi perluasan merek. e. Perusahaan yang memiliki ekuitas merek yang kuat dapat menentukan hargapremium serta mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap promosi. f. Perusahaan yang memiliki ekuitas merek yang kuat dapat menghematpengeluaran biaya pada saat perusahaan memutuskan untuk melakukan perluasanmerek. g. Ekuitas merek yang kuat akan menciptakan loyalitas saluran distribusi yang akanmeningkatkan jumlah penjualan perusahaan.

32 h. Empat elemen inti ekuitas merek (brand awareness, brand association, perceivedquality, dan brand loyalty) yang kuat dapat meningkatkan kekuatan elemen ekuitas merek lainnya seperti kepercayaan konsumen, dan lain-lain. Menurut Simamora (2006), ekuitas merek tidak terjadi dengan sendirinya.ekuitas merek dibangun oleh elemen-elemen ekuitas merek yang terdiri dari: a. Kesadaran merek (brand awareness). b. Asosiasi merek (brand asociation). c. Persepsi kualitas (perceived quality). d. Loyalitas merek (brand loyalty). e. Aset-aset merek lainnya (other proprietary brand assets), seperti hak paten, aksesterhadap pasar, akses terhadap teknologi, akses terhadap sumber daya, dan lain - lain. Menurut Durianto, (2011), empat elemen brand equity di luar asetasetmerek lainnya dikenal dengan elemen-elemen utama dari brand equity. Elemen brandequity yang kelima secara langsung akan dipengaruhi oleh kualitas dari empat elemenutama tersebut. Konsep brand equity ini dapat ditampilkan pada Gambar 2.1, yangmemperlihatkan kemampuan brand equity dalam menciptakan nilai bagi perusahaanatau pelanggan atas dasar lima kategori aset yang telah disebutkan.pada Gambar 2.1 memperlihatkan bahwa ekuitas merek merupakan aset yangdapat memberikan nilai tersendiri di mata pelanggannya dalam bentuk:

33 1. Aset yang dikandungnya dapat membantu pelanggan dalam menafsirkan,memproses, dan menyimpan informasi yang terkait dengan produk dan merektersebut. 2. Ekuitas merek dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalampengambilan keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa lalu dalampenggunaan atau kedekatan, asosiasi dengan berbagai karakteristik merek. 3. Dalam kenyataannya, persepsi kualitas dan asosiasi merek dapat mempertinggitingkat kepuasan konsumen. Memberikan nilai kepada pelanggan dengan memperkuat : 1. Interpretasi/prosesinformasi 2. Rasa percaya diri dalampembelian 3. Pencapaian kepuasan daripelanggan Memberikan nilai kepada perusahaan dengan memperkuat: 1. Efisiensi dan efektivitasprogram pemasaran 2. Brand loyalty 3. Harga/laba 4. Perluasan merek 5. Peningkatan perdagangan 6. Keuntungan kompetitif Sumber: Durianto (2011) Gambar 2.1. Konsep Brand Equity

34 2.2. Elemen-elemen Ekuitas Merek Kesadaran Merek (Brand Awareness) Menurut Kotler dan Keller (2007), terdapat enam kriteria utama untuk memilih elemen merek, yaitu: 1. Dapat diingat. Seberapa mudah elemen merek itu diingat dan dikenali. Apakah itu berlaku dalam pembelian maupun konsumsi. 2. Berarti. Apakah elemen merek itu kredibel dan mengindikasikan kategori yang berhubungan dengannya? Apakah elemen merek itu menyiratkan sesuatu tentang bahan produk atau tipe orang yang mungkin menyiratkan merek? 3. Dapat disukai. Seberapa menarik estetika elemen merek? Apakah elemen merek itu dapat disukai secara visual, secara verbal, dan cara lain. 4. Dapat ditransfer. Apakah elemen merek dapat digunakan untuk memperkenalkan produk baru dalam kategori yang sama atau berbeda? Apakah elemen merek itu menambah ekuitas merek melintasi batas geografis dan segmen pasar. 5. Dapat disesuaikan. Seberapa mudah elemen merek itu disesuaikan dan diperbarui? 6. Dapat dilindungi. Seberapa mudah elemen merek itu dapat dilindungi secara hukum? Seberapa mudah elemen merek dapat dilindungi secara kompetitif?

35 Aaker (2006) mendefinisikan kesadaran merek adalahkemampuan dari pelanggan potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa suatumerek termasuk ke dalam kategori produk tertentu. Sedangkan menurut Durianto, (2011), brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untukmengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategoriproduk tertentu. Kesadaran merek merupakan elemen ekuitas yang sangat penting bagiperusahaan karena kesadaran merek dapat berpengaruh secara langsung terhadapekuitas merek. Apabila kesadaran konsumen terhadap merek rendah, maka dapatdipastikan bahwa ekuitas mereknya juga akan rendah.kemampuan pelanggan untuk mengenali atau mengingat merek suatu produkberbeda tergantung tingkat komunikasi merek atau persepsi pelanggan terhadapmerek produk yang ditawarkan. Berikut adalah tingkatan brand awareness(handayani, dkk, 2010), yaitu: 1. Unware of brand Pada tahapan ini, pelanggan merasa ragu atau tidak yakin apakah sudah mengenalmerek yang disebutkan atau belum. Tingkatan ini yang harus dihindarkan olehperusahaan. 2. Brand recognition Pada tahapan ini, pelanggan mampu mengidentifikasi merek yang disebutkan. 3. Brand recall Pada tahapan ini, pelanggan mampu mengingat merek tanpa diberikan stimulus. 4. Top of mind

36 Pada tahapan ini pelanggan mengingat merek sebagai yang pertama kali munculdi pikiran saat berbicara mengenai kategori produk tertentu. Kesadaran merek akan sangat berpengaruh terhadap ekuitas suatu merek.kesadaran merek akan mempengaruhi persepsi dan tingkah laku seorang konsumen.oleh karena itu meningkatkan kesadaran konsumen terhadap merek merupakanprioritas perusahaan untuk membangun ekuitas merek yang kuat. Durianto (2011) mengungkapkan bahwa tingkat kesadaran konsumen terhadap suatu merekdapat ditingkatkan melalui berbagai upaya sebagai berikut: 1. Suatu merek harus dapat menyampaikan pesan yang mudah diingat oleh parakonsumen. Pesan yang disampaikan harus berbeda dibandingkan merek lainnya.selain itu pesan yang disampaikan harus memiliki hubungan dengan merek dankategori produknya. 2. Perusahaan disarankan memakai jingle lagu dan slogan yang menarik agar mereklebih mudah diingat oleh konsumen. 3. Simbol yang digunakan perusahaan sebaiknya memiliki hubungan denganmereknya. 4. Perusahaan dapat menggunakan merek untuk melakukan perluasan produk,sehingga merek tersebut akan semakin diingat oleh konsumen. 5. Perusahaan dapat memperkuat kesadaran merek melalui suatu isyarat yang sesuaidengan kategori produk, merek, atau keduanya. 6. Membentuk ingatan dalam pikiran konsumen akan lebih sulit dibandingkandengan memperkenalkan suatu produk baru, sehingga perusahaan harus selalumelakukan pengulangan untuk meningkatkan ingatan konsumen terhadap merek.

37 Asosiasi Merek (Brand Association) Aaker (2006) mendefinisikan brand associationsebagai segala sesuatu yang terhubung di memori pelanggan terhadap suatu merek.schiffman dan Kanuk (2004) menambahkan bahwa asosiasi merek yang positifmampu menciptakan citra merek yang sesuai dengan keinginan pelanggan, sehinggadapat menciptakan rasa percaya diri pelanggan atas keputusan pembelian merektersebut. Menurut Simamora (2006), menyatakan bahwa asosiasi merek adalah segalahal yang berkaitan tentang merek dalam ingatan. Sedangkan menurut Durianto (2011), asosiasi merek merupakan segala kesan yang muncul di benak seseorangyang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek. Berdasarkan definisi berikut dapat disimpulkan bahwa asosiasi merekmerupakan segala hal atau kesan yang ada di benak seseorang yang berkaitan denganingatannya mengenai suatu merek. Kesan-kesan yang terkait merek akan semakinmeningkat dengan semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam mengkonsumsiatau menggunakan suatu merek atau dengan seringnya penampakkan merek tersebutdalam strategi komunikasinya, ditambah lagi jika kaitan tersebut didukung oleh suatu jaringan dari kaitan-kaitan lain. Sebuah merek adalah seperangkat asosiasi, biasanyaterangkai dalam berbagai bentuk yang bermakna. Menurut Durianto (2011) asosiasi-asosiasi yang terkait dengan suatumerek umumnya dihubungkan dengan berbagai hal berikut: 1. Atribut produk (product attributes) Atribut produk yang paling banyak digunakan dalam strategi positioning adalahmengasosiasikan suatu obyek dengan salah satu atau beberapa

38 atribut ataukarakteristik produk yang bermakna dan saling mendukung, sehingga asosiasibisa secara langsung diterjemahkan dalam alasan untuk pembelian suatu produk. 2. Atribut tak berwujud (intangibles attributes) Suatu faktor tak berwujud merupakan atribut umum, seperti halnya persepsikualitas, kemajuan teknologi, inovasi, atau kesan nilai yang mengikhtisarkanserangkaian atribut yang obyektif. 3. Manfaat bagi pelanggan (customers benefits) Biasanya terdapat hubungan antara atribut produk dan manfaat bagi pelanggan.terdapat dua manfaat bagi pelanggan, yaitu: (a) manfaat rasional (rationalbenefit), adalah manfaat yang berkaitan erat dengan suatu atribut produk dariproduk yang dapat menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan yangrasional; (b) manfaat psikologis (psychological benefit), seringkali merupakankonsekuensi ekstrim dalam proses pembentukan sikap, berkaitan dengan perasaanyang ditimbulkan ketika membeli atau menggunakan merek tersebut. 4. Harga relatif (relative price) Evaluasi terhadap suatu merek di sebagian kelas produk ini akan diawali dengan penentuan posisi merek tersebut dalam satu atau dua dari tingkat harga. 5. Penggunaan (application) Pendekatan ini adalah dengan mengasosiasikan merek tersebut dengan suatupenggunaan atau aplikasi tertentu.

39 6. Pengguna/pelanggan (user/customer) Pendekatan ini adalah dengan mengasosiasikan sebuah merek dengan sebuah tipepengguna atau pelanggan dari produk tersebut. 7. Orang terkenal/khalayak (celebrity/person) Mengkaitkan orang terkenal atau artis dengan sebuah merek dapat mentransferasosiasi kuat yang dimiliki oleh orang terkenal ke merek tersebut. 8. Gaya hidup/kepribadian (lifestyle/personality) Sebuah merek bisa diilhami oleh para pelanggan merek tersebut dengan anekakepribadian dan karakteristik gaya hidup yang hampir sama. 9. Kelas produk (product class) Beberapa merek perlu membuat keputusan positioning yang menentukan danmelibatkan asosiasi-asosiasi kelas produk. 10. Para pesaing (competitors) Mengetahui pesaing dan berusaha untuk menyamai atau bahkan mengunggulipesaing. 11. Negara/wilayah geografis (country/geographic area) Sebuah negara dapat menjadi simbol yang kuat asalkan memiliki hubungan yangerat dengan produk, bahan, dan kemampuan. Pada umumnya asosiasi merek (terutama yang membentuk brand imagenya)menjadi pijakan konsumen dalam keputusan pembelian dan loyalitas pada merektersebut. Dalam prakteknya, didapati banyak sekali kemungkinan asosiasi dan variandari asosiasi merek yang dapat memberikan nilai bagi suatu merek, dipandang darisisi perusahaan maupun dari sisi pengguna. Pada Gambar 2.2

40 memperlihatkanberbagai nilai asosiasi merek tersebut, menurut Simamora (2006) antara lain: 1. Proses penyusunan informasi Asosiasi-asosiasi dapat membantu mengikhtisarkan sekumpulan fakta danspesifikasi yang mungkin sulit diproses dan diakses para pelanggan. 2. Pembedaan Suatu asosiasi dapat memberikan landasan yang penting bagi upaya pembedaansuatu merek dari merek lain. 3. Alasan untuk membeli Asosiasi merek yang berhubungan dengan atribut produk atau manfaat bagikonsumen yang dapat pembeli untuk menggunakan merek tersebut. 4. Menciptakan sikap atau perasaan positif Asosiasi mampu merangsang suatu perasaan positif yang pada gilirannyamerambat pada merek yang bersangkutan. 5. Landasan untuk perluasan Asosiasi dapat menjadi dasar perluasan sebuah merek dengan menciptakan kesankesesuaian antara merek tersebut dan produk baru perusahaan. Sumber: Durianto (2011)

41 Gambar 2.2. Nilai-nilai Asosiasi Merek Persepsi Kualitas Merek (Brand Perceived Quality) Aaker (2006) mendefinisikan perceived qualitysebagai persepsi pelanggan terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasasehubungan dengan tujuan yang diinginkannya, dibandingkan dengan alternative alternativelain.simamora (2006) menyatakan bahwa persepsi kualitas adalah persepsipelanggan terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan ditinjaudari fungsinya secara relatif dengan produk-produk lain. Sedangkan menurutdurianto (2011), persepsi kualitas merupakan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitandengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Berdasarkan definisi berikut dapat disimpulkan bahwa persepsi kualitasmerupakan persepsi dari pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulansuatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan harapan pelanggannya.persepsi kualitas mencerminkan perasaan pelanggan secara menyeluruhmengenai suatu merek. Untuk memahami persepsi kualitas suatu merek diperlukanpengukuran terhadap dimensi yang terkait dengan karakteristik produk. Mengacukepada pendapat Garvin (dalam Durianto, 2011), dimensi persepsi kualitasdibagi menjadi tujuh, yaitu: 1. Kinerja Melibatkan berbagai karakteristik operasional utama. 2. Pelayanan Mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada produk tersebut.

42 3. Ketahanan Mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut. 4. Keandalan Konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu pembelian kepembelian berikutnya. 5. Karakteristik produk Bagian-bagian tambahan dari produk (feature). Penambahan ini biasanyadigunakan sebagai pembeda yang penting ketika dua merek produk terlihathampir sama. 6. Kesesuaian dengan spesifikasi Merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur (tidak ada cacatproduk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan diuji. 7. Hasil Mengarah kepada kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam dimensisebelumnya. Jika perusahaan tidak dapat menghasilkan.hasil akhir. produk yangbaik maka kemungkinan produk tersebut tidak akan mempunyai atribut kualitasyang penting. Persepsi kualitas mempunyai peranan yang penting dalam membangun suatumerek, dalam banyak konteks persepsi kualitas sebuah merek dapat menjadi alasanyang penting pembelian serta merek mana yang akan dipertimbangkan pelangganyang pada gilirannya akan mempengaruhi pelanggan dalam memutuskan merek manayang akan dibeli. Secara umum menurut Durianto, (2011), persepsi kualitasyang diperlihatkan pada Gambar 2.3 dapat menghasilkan nilai-nilai berikut:

43 1. Alasan untuk membeli Keterbatasan informasi, uang dan waktu membuat keputusan pembeliankonsumen sangat dipengaruhi oleh persepsi kualitas suatu merek yang ada di benak konsumen, sehingga seringkali alasan keputusan pembeliannya hanyadidasarkan kepada persepsi kualitas dari merek yang akan dibelinya. 2. Diferensiasi atau posisi Suatu karakteristik penting dari merek adalah posisinya dalam dimensi persepsikualitas, yaitu apakah merek tersebut super optimum, optimum, bernilai, atauekonomis. Juga, berkenaan dengan persepsi kualitas, apakah merek tersebutterbaik atau sekedar kompetitif terhadap merek-merek lain. 3. Harga optimum Keuntungan persepsi kualitas memberikan pilihan-pilihan dalam penetapan hargaoptimum (price premium). Harga optimum bisa meningkatkan laba dan/ataumemberi sumber daya untuk reinvestasi pada merek tersebut. Berbagai sumberdaya ini digunakan untuk membangun merek, seperti menguatkan kesadaran atauasosiasi atau mutu produk. 4. Minat saluran distribusi Persepsi kualitas juga punya arti penting bagi para pengecer, distributor, danberbagai pos saluran lainnya. Sebuah pengecer atau pos saluran lainnya dapatmenawarkan suatu produk yang memiliki persepsi kualitas yang tinggi denganharga yang menarik dan menguasai lalu lintas distribusi

44 tersebut. Pos salurandistribusi dimotivasi untuk menyalurkan merek-merek yang diminati olehkonsumen. 5. Perluasan merek Suatu merek dengan persepsi kualitas yang kuat dapat dieksploitasi ke arahperluasan merek. Merek dengan persepsi kualitas yang kuat dapat digunakanuntuk memperkenalkan kategori produk baru, yang beraneka macam. Produkdengan persepsi kualitas yang kuat akan mempunyai kemungkinan sukses yanglebih besar dibandingkan dengan merek yang persepsi kualitasnya lemah,sehingga perluasan produk dari merek dengan persepsi kualitas yang kuatmemungkinkan perolehan pangsa pasar yang lebih besar lagi. Dalam hal inipersepsi kualitas merupakan jaminan yang signifikan atas perluasan-perluasanmerek tersebut. Menurut Kotler dan Keller (2007), dua keunggulan utama merek adalah bahwa perusahaan dapat memfasilitasi penerimaan produk baru dan memberikan umpan balik positif kepada merek induk dan perusahaan. Sumber: Durianto (2011) Gambar 2.3. Nilai-nilai Persepsi Kualitas

45 Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Menurut Rangkuti (2009), loyalitas merek adalah satu ukuran kesetiaan konsumen terhadap suatumerek. Giddens (2002), loyalitas merek (brand loyalty) adalah pilihan yang dilakukan konsumen untuk membeli merek tertentu dibandingkan merek lain dalam satu kategori produk. Simamora (2006), menyatakan bahwa loyalitas merek adalah ukuran kedekatan pelanggan pada sebuah merek. Sedangkan menurut Durianto (2011),loyalitas merek merupakan suatu ukuran keterkaitan seorang pelanggan kepadasebuah merek.berdasarkan definisi berikut dapat disimpulkan bahwa loyalitas merekmerupakan ukuran kesetiaan, kedekatan atau keterkaitan pelanggan pada sebuahmerek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorangpelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek tersebutdihadapi adanya perubahan, baik menyangkut harga maupun atribut lainnya. Dalam kaitannya dengan loyalitas merek suatu produk, didapati adanyabeberapa tingkatan loyalitas merek. Masing-masing tingkatannya menunjukkantantangan pemasaran yang harus dihadapi sekaligus aset yang dapat dimanfaatkan.adapun tingkatan loyalitas merek tersebut menurut Durianto, (2011), sepertiyang diperlihatkan pada Gambar 2.4 adalah sebagai berikut: 1. Switcher (Berpindah-pindah) Adalah tingkatan loyalitas paling dasar. Semakin sering pembelian konsumenberpindah dari suatu merek ke merek yang lain mengindikasikan bahwa merekatidak loyal, semua merek dianggap memadai. Dalam hal ini merek memegangperanan kecil dalam keputusan pembelian. Ciri yang paling tampak dari jenis pelanggan ini adalah mereka membeli suatu

46 produk karena harganya murah danbanyak konsumen lain yang membeli merek tersebut. 2. Habitual Buyer (Pembeli yang Bersifat Kebiasaan) Adalah pembeli yang tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengkonsumsi suatumerek produk. Tidak ada alasan yang kuat baginya untuk membeli merek produklain atau berpindah merek, terutama jika peralihan itu membutuhkan usaha, biaya,atau pengorbanan lain. Jadi, pembeli ini dalam membeli suatu merek karenaalasan kebiasaan. 3. Satisfied Buyer (Pembeli yang Puas dengan Biaya Peralihan) Adalah kategori pembeli yang puas dengan merek yang dikonsumsi. Namunpembeli ini dapat saja berpindah merek dengan menanggung biaya peralihan(switching cost), seperti waktu, biaya, atau resiko yang timbul akibat tindakanperalihan merek tersebut. Untuk menarik minat pembeli kategori ini, pesaingperlu mengatasi biaya peralihan yang harus ditanggung pembeli denganmenawarkan berbagai manfaat sebagai kompensasi. 4. Likes the Brand (Menyukai Merek) Adalah kategori pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Rasaasosiasi yang berkaitan dengan simbol, rangkaian pengalaman menggunakanmerek itu sebelumnya, atau persepsi kualitas yang tinggi. Dan merekamenganggap merek sebagai sahabat. 5. Committed Buyer (Pembeli yang Berkomitmen) Adalah kategori pembeli yang setia. Pembeli ini mempunyai kebanggaan dalammenggunakan suatu merek. Merek tersebut bahkan menjadi sangat

47 penting baikdari segi fungsi maupun sebagai ekspresi siapa sebenarnya penggunanya. Ciriyang tampak pada kategori ini adalah tindakan pembeli untuk merekomendasikan/mempromosikan merek yang digunakannya kepada orang lain. Sumber: Durianto (2011) Gambar 2.4. Piramida Loyalitas Merek Dengan pengelolaan dan pemanfaatan yang benar, loyalitas merek dapatmenjadi aset strategis bagi perusahaan. Menurut Durianto (2011), loyalitasmerek yang diperlihatkan pada Gambar 2.5 dapat memberikan nilai kepadaperusahaan dalam bentuk: 1. Mengurangi biaya pemasaran (reduced marketing costs) Biaya pemasaran untuk mempertahankan pelanggan akan lebih murahdibandingkan dengan biaya pemasaran untuk mendapatkan pelanggan baru. Jadi,biaya pemasaran akan semakin kecil jika loyalitas merek meningkat. 2. Meningkatkan perdagangan (trade leverage)

48 Loyalitas yang kuat terhadap suatu merek akan menghasilkan peningkatanperdagangan dan memperkuat keyakinan perantara pemasaran. Dapatdisimpulkan bahwa pembeli ini dalam membeli suatu merek didasarkan ataskebiasaan mereka selama ini. 3. Menarik minat pelanggan baru (attracting new customers) Perasaan puas dan suka terhadap suatu merek akan menimbulkan perasaan yakinbagi calon konsumen untuk mengkonsumsi merek tersebut dan biasanya akanmerekomendasikan/mempromosikan merek yang ia pakai kepada orang lain,sehingga kemungkinan dapat menarik konsumen baru. 4. Memberi waktu untuk merespon ancaman persaingan (provide time to respond tocompetitive threats) Bila pesaing mengembangkan produk yang lebih unggul, konsumen yang loyalakan memberikan waktu bagi perusahaan untuk merespon pesaing denganmemperbarui produknya. Sumber: Durianto (2011) Gambar 2.5. Nilai Loyalitas Merek 2.3 Teori Tentang Keputusan Pembelian Pengertian Keputusan Pembelian

49 Menurut Schiffman dan Kanuk (2004), Keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Peter & Olson (2005) mengemukakan bahwa inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintregasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintregasian ini adalah suatu pilihan, yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku. Menurut Kotler dan Armstrong (2012), Pada umumnya keputusan pembelian (purchase decision) konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Jika seseorang yang mempunyai arti penting bagi Anda bahwa Anda seharusnya membeli mobil yang paling murah, maka peluang Anda untuk membeli mobil yang lebih mahal berkurang. Faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan. Konsumen mungkin membentuk niat pembelian berdasarkan faktor faktor seperti pendapatan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan Proses Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Armstrong (2012) terdapat lima tahap dalam proses keputusan pembelian, yaitu: 1. Kebutuhan pengenalan (need recognition) Tahap pertama dalam proses keputusan pembelian dimana konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhan 2. Pencarian informasi (information search)

50 Tahap proses keputusan pembelian dimana konsumen terangsang untuk mencari informasi lebih lanjut. Konsumen mungkin secara sederhana mimiliki perhatian yang tinggi atau masuk ke dalam pencarian informasi yang aktif. 3. Evaluasi alternatif Tahap proses dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi alternatif merek ke dalam beberapa pilihan. 4. Keputusan pembelian Keputusan pembelian tentang merek mana yang akan dibeli. 5. Perilaku purnabeli Tahap proses keputusan pembelian dimana konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan puas atau ketidakpuasannya terhadap produk. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Bentuk proses pengambilan keputusan pembelian tersebut dapat digolongkan sebagai berikut (Engel, 2001) : 1. Fully Planned Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi ketika keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif) namun bisa juga terjadi dengan keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan rumah tangga). Planned purchase dapat dialihkan dengan taktik marketing misalnya pengurangan harga, kupon, atau aktivitas promosi lainnya. 2. Partially Planned Purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat dipengaruhi oleh discount harga, atau display produk.

51 3. Unplanned Purchase, baik produk dan merek dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering memanfaatkan katalog dan produk pajangan sebagai pengganti daftar belanja. Dengan kata lain, sebuah pajangan dapat mengingatkan seseorang akan kebutuhan dan memicu pembelian. Proses keputusan pembelian bukan sekedar didasarkan pada berbagai faktor yang akan mempengaruhi pembeli, melainkan didasarkan pada peranan dalam pembelian dan keputusan untuk membeli. Menurut Simamora (2006) bahwa dalam keputusan membeli terdapat 5 (lima) peran, yaitu : 1. Pemrakarsa (initiator) Pemrakarsa adalah orang yang pertama kali menyarankan membeli suatu produk atau jasa tertentu. 2. Pemberi pengaruh (influencer) Pemberi pengaruh adalah orang yang pandangan/nasihatnya memberi bobot dalam pengambilan keputusan akhir. 3. Pengambil keputusan (decider) Pengambil keputusan adalah orang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan keputusan pembelian, apakah membeli, apa yang dibeli, kapan hendak membeli, dengan cara bagaimana membeli, dan di mana akan membeli. 4. Pembeli (buyer) Pembeli adalah orang yang melakukan pembelian nyata. 5. Pemakai (user) Pemakai adalah orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk Tahap-Tahap Dalam Proses Keputusan Pembelian

52 Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Proses pengambilan keputusan dalam hal ini menekankan bahwa proses pembelian dimulai jauh sebelum tindakan pembelian aktual dan mempunyai konsekuensi yang panjang setelah pembelian. Hal tersebut akan mendorong para pemasar untuk memusatkan perhatiannya pada proses membeli daripada keputusan membeli. Tugas seorang pemasar itu sendiri adalah untuk memahami perilaku membeli pada setiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja. Pemahaman ini akan memungkinkan pemasar menggunakan suatu program yang efektif dan berarti bagi pasar sasaran. Menurut Tjiptono (2016), ada 5 (lima) tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu identifikasi kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan evaluasi purnabeli. Setiap konsumen melalui kelima tahap ini untuk setiap pembelian produk atau jasa yang dibelinya seperti yang diilustrasikan pada Gambar 2.2. Tahap Pra-Pembelian Tahap konsumsi Tahap Evaluasi Identifikasi kebutuhan Pencarian informasi Evaluasi alternatif Keputusan pembelian Evaluasi purnabel Sumber :Tjiptono (2016) Gambar 2.6: Tahap Proses Keputusan Pembelian 1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembelian diawali ketika seseorang mendapatkan stimulus (pikiran, tindakan atau motivasi) yang mendorong dirinya untuk mempertimbangkan pembelian barang atau jasa tertentu. Stimulus bisa berupa hal-hal sebagai berikut :

53 a. Commercial cues, yaitu kejadian atau motivasi yang memberikan stimulus bagi konsumen untuk melakukan pembelian, sebagai hasil usaha promosi perusahaan. Contohnya, iklan paket wisata ke Amerika, Eropa, atau Australia bisa mendorong konsumen potensial untuk mempertimbangkan pembeliannya. b. Social cues, yaitu stimulus yang didapatkan dari kelompok referensi yang dijadikan panutan atau acuan oleh seseorang. Sebagai contoh, motivasi seseorang untuk melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi bisa dipicu karena melihat teman-temannya sibuk mendaftar di beberapa universitas. c. Physical cues, yakni stimulus yang ditimbulkan karena rasa haus, lapar, lelah, dan biological cues lainnya. Misalnya, seseorang yang sedang lapar mempertimbangkan untuk singgah di salah satu restoran siap saji terdekat. Stimulus mempengaruhi kebutuhan seseorang akan produk atau jasa tertentu. Seseorang konsumen akan merasakan kebutuhan untuk membeli suatu produk atau jasa pada situasi shortage (kebutuhan yang timbul karena konsumen tidak memiliki produk atau jasa tertentu) maupun unfulfilled desire (kebutuhan yang timbul karena ketidakpuasan pelanggan terhadap produk atau jasa saat ini). 2. Pencarian Informasi Identifikasi masalah atau kebutuhan memerlukan solusi yang biasanya berupa pembelian barang atau jasa. Sebelum memutuskan tipe produk, merek spesifik, dan pemasok yang akan dipilih, konsumen biasanya mengumpulkan berbagai informasi mengenai alternatif yang ada. Pencarian informasi bisa dilakukan secara pasif maupun proaktif. Dalam pencarian internal (pasif), konsumen

54 mengakses dan mengandalkan memorinya berkenaan dengan informasi-informasi yang relevan menyangkut produk atau jasa yang sedang dipertimbangkan untuk dibeli. Sedangkan dalam pencarian eksternal proaktif), konsumen mengumpulkan informasi-informasi baru melalui sumber-sumber lain selain pengalamannya sendiri, misalnya bertanya kepada teman, membaca Koran atau majalah. Peter dan Donnelly (2007) mengelompokkan sumber informasi bagi pelanggan ke dalam 5 (lima) kategori, yaitu : a. Sumber internal, berupa pengalaman sebelumnya dalam menangani kebutuhan serupa. b. Sumber kelompok, yaitu pihak-pihak relevan lain (seperti teman, keluarga, tetangga, dan rekan kerja) yang diyakini konsumen memiliki keahlian khusus dalam keputusan pembelian terkait. c. Sumber pemasaran, berupa iklan, wiraniaga, dealer, kemasan, dan pajangan. d. Sumber publik, meliputi publisitas (seperti artikel koran tentang produk) dan pemeringkatan independen terhadap produk (contohnya, laporan hasil riset produk dan Warta Konsumen). e. Sumber eksperiensial, yaitu menangani, menilai, dan mungkin pula mencoba produk atau jasa sewaktu berbelanja. 3. Evaluasi Alternatif Setelah terkumpulnya berbagai alternatif solusi, kemudian mengevaluasi dan menyeleksinya untuk menentukan pilihan akhir. Proses evaluasi bisa sistematis (menggunakan serangkaian langkah formal), bisa pula non-sistematis (memilih secara acak atau semata-mata mengandalkan intuisi). Bagaimana proses evaluasi

55 yang terjadi di dalam diri konsumen hingga sampai pada keputusan membeli? Sebenarnya sulit untuk mengetahuinya sebab kebanyakan konsumen tidak melakukan proses tunggal. Menurut Simamora (2006), proses evaluasi bisa dijelaskan dengan menggunakan asumsi-asumsi seperti berikut ini : a. Pertama, diasumsikan bahwa konsumen melihat produk sebagai sekumpulan atribut. Sebagai contoh, sekaleng susu instan merupakan sekumpulan atribut yang terdiri dari rasa, kandungan gizi, harga, ukuran dan reputasi. Konsumen yang berbeda memiliki persepsi yang berbeda tentang atribut apa yang relevan. b. Kedua, tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing. Konsumen memiliki penekanan yang berbeda-beda dalam menilai atribut apa yang paling penting. Konsumen yang daya belinya terbatas, kemungkinan besar akan memperhatikan atribut harga sebagai yang utama. c. Ketiga, konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak produk pada setiap atribut. Sejumlah kepercayaan mengenai merek tertentu disebut brand image. Misalnya, sejumlah kepercayaan mengenai susu Dancow Instant adalah rasa enak, harga terjangkau, mutu terjamin. d. Keempat, tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam sesuai dengan perbedaan atribut. Misalnya, seseorang menginginkan besarnya gambar dari televisi, maka kepuasan tertinggi akan diperoleh dari televisi paling besar dan kepuasan terendah dari televisi paling kecil.

56 Dengan kata lain, semakin besar ukuran televisi, maka kepuasannya juga semakin besar. e. Kelima, konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda melalui prosedur evaluasi. 4. Keputusan Pembelian Sejalan dengan evaluasi atas sejumlah alternatif, maka konsumen dapat memutuskan apakah produk atau jasa akan dibeli atau diputuskan untuk tidak dibeli. Jika konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian, maka langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi terhadap produk atau jasa tersebut setelah pembelian. 5. Evaluasi Purnabeli Setelah pilihan dibuat dan produk atau jasa dibeli serta dikonsumsi, evaluasi purnabeli akan berlangsung. Dalam tahap ini, konsumen mungkin mengalami disonansi kognitif (keraguan menyangkut ketepatan keputusan pembelian). Pemasar biasanya berusaha meminimumkan disonansi kognitif pelanggan dengan berbagai strategi, di antaranya melakukan kontak purnabeli dengan pelanggan, menyediakan reassuring letters di kemasan produk, menyediakan garansi dan jaminan, dan memperkuat keputusan pelanggan melalui iklan perusahaan. 2.4 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu merupakan reduplikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan dalam kurun waktu berbeda meskipun dengan variabel penelitian yang tidak persis sama. Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut : No Nama (Tahun) Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian

57 1 Akhtar, et al (2016) Impact of a Brand Equity on Consumer Purchase Decision in L Oreal Skincare Products Analisis regresi linier berganda Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand equity berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk L Oreal Skincare. 2 Aluregowda (2014) Impact Of Brand Equity And Brand Loyalty On Customer Satisfaction Anova Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekuitas merek mempunyai dampak yang positif terhadap kepuasan konsumen. 3 Dlačić dan Kežman (2014) Exploring relationship between Brand equity and customer loyalty On pharmaceutical market Analisis regresi linier berganda Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen pada ekuitas merek yaitu: kesadaran merek, persepsi kualitas, kepercayaan dapat meningkatkan loyalitas konsumen. 4 Doostar, et al (2012) No Nama (Tahun) Impact of Brand Equity on Purchase Decision of Final Consumer Focusing on Products with Low Mental Conflict Judul Analisis regresi linier berganda Metode Penelitian Hasil menunjukkan bahwa ekuitas merek mempunyai dampak secara langsung terhadap keputusan pembelian konsumen. Hasil Penelitian 5 Ikhdar (2006) Pengaruh Performance, Informasi dan Merek Produk terhadap Kepuasan dan Penyesalan Serta Hubungannya Dengan Niat Pembelian Ulang (Studi Perbandingan Handphone Merek Nokia vs Sony Ericsson) Univariate dan multiple regression. Hasil penelitian ditemukan bahwa performance produk secara signifikan mempengaruhi tingkat kepuasan dan penyesalan konsumen, begitu pula informasi secara signifikan mempengaruhi tingkat penyesalan konsumen dan merek mempunyai pengaruh terhadap tingkat penyesalan konsumen namun tidak mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. 6 Kazemi, et al (2013) An Analysis of Influential Factors of Brand Equity and Its Impact on Consumer Buying Decision-The Selected Branches of Mellat Bank in Bushehr City as Case Structural Equation Modelling (SEM) Hasil menunjukkan bahwa keputusan pembelian dari konsumen Melat dipengaruhi oleh ekuitas merek. Namun ekuitas merek juga turut dipengaruhi oleh orang (produsen) dan saluran distribusi nya yang sering disebut sebagai marketing mix.

58 Study 7 Kumar (2014) Brand Equity and Customer Satisfaction A Study of LG Television in Mysore District Analisis regresi linier berganda Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh dimensi brand equity yang terdiri dari brand awareness, brand loyalty, brand association and perceived quality mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. 8 Lukman (2014) 9 Maliangkay dan Rumokoy (2015) Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Produk Teh Botol Sosro Kemasan Kotak The Influence of Brand Equity and Service Quality to Customer Loyalty of Garuda Indonesia Airlines Structural Equation Modelling (SEM) Analisis regresi linier berganda Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh ekuitas merek Teh Botol Sosro yang terdiri dari brand awareness dan Brand Image terhadap keputusan pembelian dan kepuasan konsumen cukup baik. Begitu pula dengan hubungan keputusan pembelian Teh Botol Sosro terhadap kepuasan konsumen. Penelitian ini menemukan adanya pengaruh positif yang signifikan dari ekuitas merek dan kualitas pelayanan terhadap pelanggan setia Garuda Indonesia secara parsial dan simultan. No Nama (Tahun) Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian 10 Nigam dan Kaushik (2011) Impact of Brand Equity on Customer Purchase Decisions: An Empirical Investigation with Special Reference to Hatchback Car Owners in Central Haryana Analisis regresi linier berganda Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ekuitas merek yang terdiri dari asosiasi merek dan loyalitas merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. 2.6 Kerangka Konseptual Ekuitas merek adalah: Serangkaian aset dan kewajiban (liabilitas) merek yangberkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah ataumengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan danatau pelanggan perusahaan tersebut (Aaker, 2006). Model Brand

59 Equity Tenmerupakan suatu model yang dikembangkan oleh Aaker yang merupakanperluasan dari konsep ekuitas merek. Dalam model ini, pengukuran dikelompokkandalam lima kategori. Empat kategori pertama mewakili persepsi konsumen tentang suatu merek melalui 4 dimensi ekuitas merek, yaitu loyalitas merek (brand loyalty),mutu yang dirasakan (perceived quality), asosiasi merek (brand associations) dankesadaran merek (brand awareness). Ekuitas merek dapat mempengaruhi rasapercaya diri konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian atas dasarpengalaman masa lalu dalam penggunaan atau kedekatan, dan asosiasi denganberbagai karakteristik merek (Durianto, 2011). Semakin kuat ekuitas merek suatuproduk, maka semakin kuat pula daya tariknya di mata konsumen untukmengkonsumsi produk tersebut dan pada akhirnya akan mengarah pada keputusanpembelian produk (Durianto, 2011). Aaker (2006) menyebutkan bahwa loyalitas merek adalah kelekatankonsumen pada nilai yang tinggi dari suatu merek, dengan kelekatan yang dibangunini maka konsumen akan menolak segala strategi yang dilakukan oleh kompetitor merek. Konsumen akan memberikan loyalitas dan kepercayaannya pada merekselama merek tersebut sesuai dengan harapan yang dimiliki oleh konsumen, bertindakdalam cara-cara tertentu dan menawarkan nilainilai tertentu. Loyalitas pada merekini timbul karena konsumen mempersepsikan merek tersebut menghasilkan produkyang memiliki sejumlah manfaat dan kualitas dengan harga yang sesuai. Loyalitasmerek juga menjadi indikasi adanya kekuatan merek, karena tanpa loyalitas merektidak akan tercipta kekuatan merek. Hal ini dapat dilihat pada merek-merek yangmenjadi pemimpin di pasaran, dapat

60 dipastikan bahwa merek tersebut memilikipelanggan yang loyal pada merek tersebut (Giddens, 2002). Kesadaran merek (brand awareness) menunjukkan kesanggupan seorangcalon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merekmerupakan bagian dari kategori produk tertentu. Asosiasi merek (brand association)menunjukkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannyadengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, selebritis(spoke person) dan lain-lain. Persepsi kualitas (perceived quality) mencerminkanpersepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas/keunggulan suatu produk atau jasalayanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan (Durianto, 2011). Ekuitas merekyang tinggi akan memberikan keunggulan bersaing bagi suatu merek atau produkguna membentuk minat mereferensi. Karena ekuitas merek adalah nilai dari namamerek maka hubungan loyalitas merek (brand loyalty), asosiasi merek (brandassociations) dan kesadaran merek (brand awareness) merupakan salah satu faktoryang mempengaruhi keputusan dalam pembelian dalam produk laptop Toshiba. Konsumen yang memiliki loyalitas kuat terhadap suatu merek akan tetapmelanjutkan pembelian produk tersebut, meskipun saat ini banyak bermunculanberbagai merek di pasar yang menawarkan karakteristik produk yang lebih unggulserta dapat memberikan jaminan peningkatan perolehan laba perusahaan di masayang akan datang (Durianto, 2011). Loyalitas merek menunjukkan adanya suatuikatan antara pelanggan dengan merek tertentu dan ini sering kali ditandai denganadanya pembelian ulang dari pelanggan. Minor dan Mowen (2002) mengemukakanbahwa loyalitas dapat didasarkan pada perilaku

61 pembelian aktual produk yangdikaitkan dengan proporsi pembelian. Berdasarkan dari pandangan tersebut makaloyalitas merek didefinisikan sebagai: keinginan konsumen untuk memutuskan untuk melakukanpembelian. Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut : Kesadaran Merek (X 1 ) H 1 Asosiasi Merek (X 2 ) Persepsi Kualitas Merek (X 3 ) H 2 H 3 Keputusan Pembelian (Y) Loyalitas Merek (X 4 ) H H 4 5 Gambar 2.7: Kerangka Konseptual

62 2.7 Hipotesis Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Hipotesis merupakan pernyataan penelitian tentang hubungan antara variabel variabel dalam peneliatian, serta merupakan pernyataan yang paling spesifik (Sinulingga, 2014). Berdasarkan kerangka konseptual dan perumusan masalah, maka dihipotesiskan sebagai berikut : H 1 H H 2 3 : Kesadaran merek (brand awareness) berpengaruh secara positif dan signifikanterhadap keputusan pembelian konsumen laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. : Asosiasi merek (brand association) berpengaruh secara positif dan signifikanterhadap keputusan pembelian konsumen laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. : Persepsi kualitas merek (brand perceived quality) berpengaruh secara positif dan signifikanterhadap keputusan pembelian konsumen laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. H4: Loyalitas merek (brand loyalty)berpengaruh secara positif dan signifikanterhadap keputusan pembelian konsumen laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

63 H 5 : Ekuitas Merek yang terdiri dari: Kesadaran merek (brand awareness), Asosiasi merek (brand association), Persepsi kualitas merek (brand perceived quality), Loyalitas merek (brand loyalty)berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

64 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan menggunakan metode penelitian yang telah dirancang sesuai dengan variabel yang akan diteliti agar didapat hasil yang akurat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Menurut Sinulingga (2014), penelitian deskriptif kuantitatif merupakan suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta dan sifat suatu objek atau populasi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan atau menggambarkan tentang pengaruh ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, kesan kualitas merek, asosiasi merek dan loyalitas merekterhadapkeputusan pembeliankonsumen laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utaradilakukan melalui pengumpulan data dan analisis kuantitatif (kuesioner) serta pengujian dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. 3.2 Sifat Penelitian Sifat penelitian ini menggunakan tingkat eksplanasi deskriptif, yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain yaitu variabel ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, kesan kualitas merek, asosiasi merek dan loyalitas merekterhadap keputusan pembeliankonsumen laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

65 3.3 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Prof. T.M. Hanafiah Kampus USU, Medan pada bulan Mei sampai Agustus Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2013), populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang pernah menggunakan laptop merek Toshibayang jumlahnya tidak diketahui. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/isidental bertemu dengan peneliti digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2013). Teknik ini digunakan karena peneliti tidak bisa memperoleh data mahasiswa, sehingga teknik accidental sampling lebih tepat digunakan dalam mempermudah menyebarkan kuesioner. Dari penarikan sampel pendahuluan tehadap 50 orang mahasiswa Magister Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara periode , diketahui bahwa jumlah mahasiswa yangpernah menggunakan laptop merek Toshibaadalah sebanyak 3orang mahasiswa.

66 Penentuansampel ditentukan dengan menggunakan rumus Lemeshow dalam Sinulingga (2014) : nn = ZZ2 αα 2 pppp ee 2 dimana, p = proporsi yang akan ditaksir = 3/50 = 0,06 q = 1 p = 1-0,06 = 0,94 Maka, sampel (n) dapat dihitung sebagai berikut : Keterangan : nn = 1,962 (0,06)(0,94) 0,05 2 nn = 3,8416 xx 0,0564 0,0025 = 87 orang n = Jumlah sampel Z= Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95% pada penentuan ini Z pada α = 0,5 adalah 1,96 P = Proporsi estimasi populasi q = 1-p e = Error, yaitu kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi, ditentukan sebesar 5 %. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Daftar pertanyaan (questionaire) yang diberikan kepada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

67 Utarayangpernah menggunakan laptop merek Toshiba yang menjadi responden penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan kuesioner, yang merupakan suatu teknik menggunakan angket yang berisi daftar pertanyaan kepada para mahasiswa yang telah memenuhi syarat menjadi sampel penenelitian. Kuesioner tersebut diberikan kepada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utaradan kemudian mahasiswa diharapkan akan mengisinya dengan pendapat dan persepsi mereka mengenai pengalaman mereka pada saat menggunakan laptop merek Toshiba. Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner langsung dan tertutup, artinya kuesioner tersebut langsung diberikan kepada responden dan responden dapat memilih salah satu dari alternatif jawaban yang telah tersedia. 2. Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen, artikel, dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.studi dokumentasi bertujuan untuk menyelidiki rekaman-rekaman data yang berlaku dalam bentuk pengumpulan dokumentasi, seperti : a. Dokumentasi tertulis (printed) : buku, majalah, dokumen, peraturan, jurnal dan laporan. b. Dokumen Elektronis (nonprinted): situs internet, dan lain - lain. 3.6 Jenis Dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer yaitu data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli untuk tujuan tertentu (Kuncoro, 2009). Dalam penelitian ini, data

68 primerdiperoleh dari daftar pertanyaan (Questionaire) yang disebarkan kepada responden. 2. Data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut (Umar,2005). Dalam penelitian ini, data sekunder yang digunakan diperoleh dari dokumen-dokumen resmi yang diterbitkan melalui studi dokumentasi. 3.7 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Identifikasi Variabel Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari variabel-variabel yang akan diuji peneliti adalah : 1. Variabel independen atau variabel bebas (X) adalah variabel yang menjadi pengaruh atau sebab timbulnya perubahan pada variabel terikat (Y) yang tediri dari: kesadaran merek (X 1 ), asosiasi merek (X 2 ), persepsi kualitas merek (X 3 ), loyalitas merek (X 4 ). 2. Variabel dependen (Y) atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya perubahan dari variabel bebas, yaitu variabel keputusan pembeliankonsumen (Y)

69 3.7.2 Definisi Operasionalisasi Variabel Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut : 1. Kesadaran Merek(X 1 ) Kemampuan dari pelanggan potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa suatu merek termasuk ke dalam kategori produk tertentu. 2. Asosiasi Merek (X 2 ) Kesan yang muncul di benak konsumen terhadap suatu merek dan alasan membeli produk yang ditawarkan. 3. Persepsi Kualitas Merek (X 3 ) Persepsi konsumen terhadap kualitas laptop merek Toshiba, baik dari segi produk maupun pelayanannya. 4. Loyalitas Merek (X 4 ) Kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya dimasa mendatang 5. Keputusan Pembelian Konsumen (Y) Proses pengintregasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintregasian ini adalah suatu pilihan, yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku

70 Definisi operasional variabel penelitian disajikan pada Tabel 3.1 berikut ini: Tabel : 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Definisi Indikator Skala Ukur Kesadaran Kemampuan dari pelanggan Merek (X 1 ) potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa laptop merek Toshibatermasuk ke dalam kategori produk tertentu. Asosiasi Merek (X 2 ) Persepsi Kualitas Merek (X 3 ) Loyalitas Merek (X 4 ) Kesan yang muncul di benak konsumen terhadap laptop merek Toshibadan alasan membeli produk yang tersebut Persepsi konsumen terhadap kualitas laptop merek Toshiba, baik dari segi produk maupun pelayanannya Pilihan yang dilakukan konsumen untuk membeli laptop merek Toshiba dibandingkan dengan merek laptop lain dalam satu kategori produk. 1. Mengetahui merek laptop Toshiba 2. Kemampuan konsumen mengingat tipe varian merek laptop Toshiba 3. Mampu dengan mudah mengenali ciri, logo, simbol dari laptop Toshiba 1. Rasa bangga 2. Desain menarik 3. Produk variatif 4. Rasa nyaman 5. Harga 1. Daya tahan baterai 2. Keandalan 3. Kualitas laptop merek Toshiba lebih baik dibandingkan dengan produk lain 4. Pelayanan garansi kerusakan yang lebih mudah 1. Konsumen sangat menyukai produk laptop merek Toshiba 2. Komitmen konsumen untuk tidak bersedia menggunakan laptop merek lain. 3. Menjadikan merek sebagai pilihan utama Interval Interval Interval Interval Keputusan Pembelian Konsumen (Y 1 ) Proses pengintregasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintregasian ini adalah suatu pilihan, yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku 1. Keputusan berdasarkan kebutuhan 2. Keputusan berdasarkan informasi 3. Keputusan berdasarkan keyakinan terhadap merek Interval

71 1.8 Skala Pengukuran Variabel Penelitian ini menggunakan skala interval, adalah skala yang mengukur jarak antara dua titik dalam sebuah skala. (Sinulingga, 2014). Dalam penelitian ini, peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.2 Skor Pendapat Responden Jawaban No Sangat Setuju (SS) 1 Setuju (S) 2 Netral (N) 3 Tidak Setuju (TS) 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 5 ` Sumber : Kuncoro ( 2009) Skor Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011). Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu tentukan hipotesis H 0 : skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Setelah menentukan hipotesis H 0 dan Ha, kemudian uji signifikan dengan membandingkan nilai r hitung (table corrected item-total

72 correlation) dengan r tabel (table Product Moment dengan signifikan 0,05) untuk degree offreedom (df) = n-k (Ghozali, 2011: 52 53). Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid. Keriteria lainnya dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: Bila korelasi positip dan r>= 0,3 maka butir instrumen tersebut dinyatakan valid (Azwar dalam Situmorang dan Lufti, 2014). Butir pertanyaan tidak valid tidak diikutsertakan dalam uji hipotesis. Reliabilitas adalah alat yang mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011). Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05 artinya suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > Cronbach Alpha yang baik adalah yang makin mendekati 1. Pada penelitian ini, pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan kepada 30 orang mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utaradiluar sampel penelitian. Menurut Umar (2005) sangat disarankan agar responden untuk diuji minimal 30 orang. Dengan jumlah 30 orang maka distributor skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal.

73 3.9.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kesadaran Merek Hasil pengujian instrumen variabel kesadaran merek dalam pengelolaan SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.3 : Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kesadaran Merek r- r- Item Pernyataan Keterangan hitung tabel Saya mengetahui bahwa terdapat produk laptop dengan merek Toshiba 0,889 0,3061 valid Saya sangat mengingat tipe varian dari produk laptop merek Toshiba Saya mampu mengenali ciri/logo/simbol dari laptop Toshiba Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) 0,843 0,3061 valid 0,948 0,3061 valid Berdasarkan Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa pengujian instrumen variabel kesadaran merek menunjukkan bahwa semua nilai r - hitung lebih besar dari r - tabel. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dikatakan valid dan selanjutnya dapat digunakan dalam penelitian Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Asosiasi Merek Hasil pengujian instrumen variabel asosiasi merek dalam pengelolaan SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.4 : Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Asosiasi Merek Item Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan Saya merasa bangga ketika menggukan laptop merek Toshiba 0,944 0,3061 valid Laptop merek Toshiba memiliki desain produk yang menarik 0,641 0,3061 valid Tipe laptop dengan merek Toshiba sangat variatif 0,665 0,3061 Valid Saya merasa nyaman saat menggunakan laptop merek Toshiba 0,655 0,3061 valid Harga laptop merek Toshiba terjangkau 0,944 0,3061 valid Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

74 Berdasarkan Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa pengujian instrumen variabel asosiasi merek menunjukkan bahwa semua nilai r - hitung lebih besar dari r - tabel. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dikatakan valid dan selanjutnya dapat digunakan dalam penelitian Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Persepsi Kualitas Merek Hasil pengujian instrumen variabel Persepsi Kualitas Merekdalam pengelolaan SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.5 : Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Persepsi Kualitas Merek Item Pernyataan r- hitung r-tabel Keterangan Baterai laptop merek Toshiba memiliki daya tahan yang lama 0,481 0,3061 valid Laptop merek Toshiba tidak mudah rusak 0,850 0,3061 valid Kualitas laptop merek Toshiba lebih baik dibandingkan laptop dengan merek lain Perusahaan laptop merek Toshiba memberikan garansi kerusakan produk dengan mudah. Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) 0,645 0,3061 valid 0,850 0,3061 valid Berdasarkan Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa pengujian instrumen variabel Persepsi Kualitas Merekmenunjukkan bahwa semua nilai r - hitung lebih besar dari r - tabel. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dikatakan valid dan selanjutnya dapat digunakan dalam penelitian Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Loyalitas Merek Hasil pengujian instrumen variabel Loyalitas Merek dalam pengelolaan SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.6 :

75 Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Loyalitas Merek Item Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan Saya sangat menyukai produk laptop merek Toshiba 0,837 0,3061 valid Saya berkomitmen untuk tidak menggunakan laptop dengan merek lain 0,828 0,3061 valid Saya menjadikan laptop merek Toshiba sebagai pilihan utama saya ketika membeli 0,665 0,3061 valid Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Berdasarkan Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa pengujian instrumen variabel Loyalitas Merekmenunjukkan bahwa semua nilai r - hitung lebih besar dari r - tabel.. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dikatakan valid dan selanjutnya dapat digunakan dalam penelitian Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan Pembelian Hasil pengujian instrumen variabel Keputusan Pembeliandalam pengelolaan SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.7 : Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan Pembelian Item Pernyataan r- hitung r-tabel Keterangan Saya memutuskan untuk membeli produk laptop merek Toshiba berdasarkan kebutuhan saya 0,588 0,3061 valid Saya memutuskan untuk membeli produk laptop merek Toshiba berdasarkan informasi yang saya 0,527 0,3061 valid dapatkan Saya memutuskan untuk membeli produk laptop merek Toshiba karena keyakinan saya terhadap 0,588 0,3061 valid merek tersebut Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Berdasarkan Tabel 3.7 dapat dilihat bahwa pengujian instrumen variabel Keputusan Pembelianmenunjukkan bahwa semua nilai r - hitung lebih besar dari r - tabel. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dikatakan valid dan selanjutnya dapat digunakan dalam penelitian.

76 3.9.8 Hasil Uji ReliabilitasInstrumen Variabel Penelitian Hasil pengujian reliabilitas instrumen variabel penelitian dalam pengelolaan SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.8 : Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Penelitian Item Pernyataan Cronbach s Alpha Keterangan Kesadaran merek 0,949 Reliabel Asosiasi merek 0,904 Reliabel Persepsi Kualitas Merek 0,852 Reliabel Loyalitas Merek 0,884 Reliabel Keputusan Pembelian Pelanggan 0,738 Reliabel Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Berdasarkan Tabel 3.8 dapat dilihat bahwa pengujian reliabilitas pada instrumen variabel penelitian menunjukkan bahwa semua nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dikatakan reliabel Teknik Analisis Data Merupakan metode yang dilakukan dengan pengumpulan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini, analisis statistik deskriptifdigunakan untuk menggambarkan karakteristik responden yang menjadi sampel dalam penelitian. Hipotesis pada penelitian ini adalah pemasaran relasional yang terdiri dari: variabel Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas Merek, Lotalitas Merek adalah metode regresi linear berganda (multiple regression). Bentuk persamaannya adalah sebagai berikut :

77 Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Keterangan : Y a b 1, b 2, b 3, b 4 X X X X e = Variabel Keputusan Pembelian = Konstanta regresi berganda = Koefisien regresi = Variabel Kesadaran Merek = Variabel Asosiasi Merek = Variabel Persepsi Kualitas Merek = Variabel Loyalitas Merek = Variabel Pengganggu Analisis Deskriptif Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai jawaban responden terhadap variabel-variabel penelitian yang digunakan. Penggunaan analisis deskriptif yaitu dalam bentuk pentabulasian dan pengelompokkan jawaban yang sama kemudian dipersentasekan berdasarkan jumlah responden dengan menggunakan tabel frequency analysis. Pengolahan data dilakukan dengan memberikan kode terhadap jawaban tersebut berdasarkan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013). Instrumen pertanyaan atau pernyataan ini akan menghasilkan total skor bagi tiap anggota sampel yang diwakili oleh setiap nilai skor seperti instrumen di bawah ini: SS = Sangat Setuju diberi skor 5 S = Setuju diberi skor 4

78 N = Netral diberi skor 3 TS = Tidak Setuju diberi skor 2 STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor Pengujian Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam asumsi klasik terdapat bebarapa pengujian yang harus dilakukan, yakni uji normalitas, uji multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas, karena penelitian ini menggunakan path analisis maka akan dilakukan pengujian normalitas dan multikolonieritas 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal, Ghozali (2011).Untuk mendeteksi normalitas dapat menggunakan analisi grafik melalui grafik normal P-P Plot. Normal atau tidaknya data, dapat dilihat dengan dasar pengambilan keputusan dibawah ini: a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

79 2. Uji Multikoliniearitas Menurut Ghozali (2011) uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Jika variabel independen saling korelasi, maka variabel- variabel ini tidak orthogonal, yaitu variabel independen sama dengan nol. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance inflation faktor (VIF). Nilai cutoffyang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolineritas adalah nilai tolerance <0,10 atau sama dengan nilai VIF > Pengujian Hipotesis Uji Statistik t (Parsial) Uji statistik t digunakan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual menerangkan variasi variabel dependennya (Ghozali, 2011:98). Keterangan : tt = r n 2 1 r 2 T r xy n = nilai tt hitung = korelasi xy yang ditemukan = jumlah sampel Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut : 1. Menentukan formasi Ho dan Ha Ho:rr i= 0, artinya tidak terdapat hubungansignifikan antara variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek, loyalitas merek terhadap keputusan pembelian laptop

80 Toshiba pada mahasiswa magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera utara. Ho: rr 0, artinya terdapat hubungan signifikan antara variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek, loyalitas merek terhadap keputusan pembelian laptop Toshiba pada mahasiswa magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera utara. 2. Level of significant Sampel 87 responden, makatt tttttttttt = t (α = 0,05) 3. Menentukan kriteria pengujian Ho ditolak apabila tt hiiiiiiiiii tt tttttttttt, berarti menerima Ha Ho diterima apabila tt hiiiiiiiiii tt tttttttttt, berarti menolak Ha Maka kriteria keputusannya adalah : a) Jika t hitung tt tttttttttt, dan sig 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. b) Jika t hitung tt tttttttttt, dan sig 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. c) Taraf signifikan = 5% d) Derajat kebebasan = n Uji F (Uji Secara Simultan) Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek, loyalitas merek secara simultan terhadap keputusan pembelian laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera UtaraMedan dengan tingkatkeyakinan 95 % (α 5%).

81 Kriteria pengujian hipotesis secara serempak (simultan) adalah sebagai berikut: Uji Simultan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dan F tabel pada tingkat kepercayaan 95% (0,95). Kriteria p engujian yang digunakan, yaitu: Bila F hitung F tabel maka Ho ditolak pada signifikan 0,05. Berarti secara statistik data yang digunakan untuk menguji variabel independen (X1, X 2, X 3, X 4 ) berpengaruh terhadap nilai variabel (Y). Bila Fhitung F tabel maka Ho diterima pada signifikan 0,05. Berarti secara statistik data yang digunakan untuk menguji semua variabel independen (X1, X 2, X 3, X 4 ) tidak berpengaruh terhadap nilai variabel (Y) Koefisien Determinasi (R ) 2 Koefisien Determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.jika nilai R 2 yang diperoleh hasilnya semakin besar atau mendekati satu (1) maka sumbangan variabel independen terhadap variabel dependen semakin besar. Sebaliknya diperoleh hasil semakin kecil atau mendekati nol (0), maka sumbangan variabel independen terhadap variabel dependen semakin kecil (Ghozali,2011) Kelemahan mendasar menggunakan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted

82 R 2, nilai adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila suatu variabel independen ditambahkan kedalam model. D = R 2 x 100% Keterangan : D = Koefisien determinan. R 2 = Koefisien korelasi yang dikuadratkan

83 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Gambaran Umum dan Sejarah Singkat Perusahaan Toshiba adalah perusahaan pemroduksi elektronik teknologi tinggi yang bermarkas di Tokyo, Jepang. Toshiba adalah perusahaan elektronik terbesar di dunia. Toshiba saat ini kebanyakan buatan Tiongkok. Semikonduktor buatan Toshiba termasuk ke dalam jajaran 20 Semikonduktor dengan Penjualan Terbesar. Tahun 2009, Toshiba merupakan perusahaan komputer terbesar kelima di dunia dan ketujuh di dunia untuk produsen terintegrasi dalam kategori peralatan listrik, elektronik dan sebagai pembuat chip, di bawah Hewlett-Packard dari AS, Dell dari AS, Acer dari Taiwan, dan Apple dari AS. Dan Toshiba sebagai salah satu peusahaan pemroduksi laptop yang memasarkan produknya di Indonesia. Toshiba adalah perusahaan Jepang yang memproduksi dan memasarkan berbagai peralatan listrik dan produk elektronik yang canggih, yang berkantor pusat di Tokyo, Jepang. Toshiba Semikonduktor termasuk 20 besar pemimpin penjualan semikonduktor di dunia. Toshiba dibentuk pada tahun 1939, merupakan hasil merger dari dua perusahaan. Tokyo Denki adalah perusahaan yang bergerak dibidang consumer goods dan perusahaan mesin Shibaura Seisakusho. Mengambil beberapa huruf didepan dari masing-masing perusahaan TO dan SHIBA maka lahirlah merek Toshiba. Pada tahun 1984 perusahaan itu resmi berubah menjadi Toshiba Corporation. Grup ini semakin kuat melalui pertumbuhan internal dan melalui

84 akuisisi perusahaan rekayasa alat berat dan perusahaan industri primer pada an dan 1950-an. Kemudian pada 1970-an dan seterusnya, anak perusahaan mulai didirikan, yaitu: grup Toshiba Lighting & Teknologi (1989), Toshiba Carrier Corporation (1999), Toshiba Elevator & Building System Corp (2001), Toshiba Solutions Corp (2003), Toshiba Medical Systems Corp (2003) dan Toshiba Materials Co Ltd (2003). Toshiba Corporation adalah salah satu perusahaan diversifikasi produsen dan pemasar produk digital, perangkat elektronik dan komponen, sistem infrastruktur sosial dan Home appliances. Sebagai pendiri dan inovator terkemuka dalam komputasi portabel dan produk-produk jaringan, Toshiba mulai memasarkan notebook, PC, dan PC server untuk rumah, kantor dan pengguna mobile. Toshiba Qosmio Notebook PC memimpin jalan dalam konvergensi komputasi dan kemampuan, menawarkan konsumen yang lengkap solusi hiburan pribadi. Sementara itu, seri Tipis dan Ringan membawa tingkat mobilitas tinggi dan daya tahan untuk notebook PC untuk penggunaan bisnis di era ini. Toshiba memproduksi semua jenis laptop, dari model Libretto dan ultra portabel sampai model multimedia Qosmio. Laptop Toshiba juga populer di Amerika dan Eropa. Apakah pengguna mencari pengganti desktop, laptop untuk mahasiswa atau laptop untuk game, akan ada sesuatu yang cocok bagi mereka di antara rangkaian yang tak terhitung jumlahnya seperti notebook Toshiba Libretto, Portege, Qosmio, Satellite dan Portege.

85 Karakteristik Responden Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Untuk mengetahui dan menganalisis lebih lanjut mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Laki-laki Perempuan Total Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa jumlah yang paling dominan adalahresponden yang berjenis kelamin laki - laki sebanyak 54 orang dengan tingkat persentase 62,1%, dan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 33 orang dengan tingkat persentase 37,9%. Jumlah responden laki laki lebih banyak dibandingkan dengan responden yang berjenis kelamin perempuan dalam keputusannya untuk membeli produk laptop merek Toshiba dikarenakan laki laki lebih memiliki peranan dalam mengambil keputusan dalam rumah tangga dan kemampuan finansial yang lebih baik daripada perempuan Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Untuk mengetahui dan menganalisis lebih lanjut mengenai karakteristik respponden berdasarkan usia dapat dilihat sebagai berikut:

86 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid tahun tahun tahun > 50 tahun Total Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa responden yang berada pada usia di antara tahun berjumlah 33 orang yang merupakan responden palingdominan dengan tingkat persentase sebanyak 37,9%, usia responden di antara tahunsejumlah 32 orang dengan tingkat presentasi 36,8%, usia responden di antara tahun sejumlah 18 orang dengan tingkat presentasi sebanyak 20,7%, usia responden yang berada di atas 50 tahun sebanyak 4 orang dengan tingkat presentasi sebanyak 4,6%. Namun dapat dilihat bahwa tidak terdapat jumlah yang terlalu berbeda antara responden dengan tingkat usia di antara tahun dan responden di antara tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada keputusan pembelian responden berusia tahun dan tahun terhadap laptop Toshiba.Hal ini dapat diartikan bahwa kebutuhan responden dengan usia yang lebih muda lebih tinggi dibandingkan responden yang berusia yang lebih tua. Responden yang berusia antara tahun dan responden antara tahun memiliki aktivitas yang dinamis. Responden ini membutuhkan laptop Toshiba yang dapat dibawa kemana saja dan digunakan dimana saja sehingga pekerjaanya

87 dapat diselesaikan dimana saja. Berbeda dengan komputer yang hanya dapat digunakan pada satu tempat saja, dikarenakan kesulitannya dalam memindahkannya dalam satu tempat ke tempat lainnya Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Untuk mengetahui dan menganalisis lebih lanjut mengenai karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid karyawan BUMN Karyawan swasta wiraswasta dosen mahasiswa Total Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa responden yang dengan pekerjaansebagai karyawan BUMN sebanyak 33 orang dengan tingkat persentase 37,9%, pekerjaan sebagai karyawan swasta sebanyak 26 orang dengan tingkat persentase 29,9%, pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 15 orang dengan tingkat persentase 17,2%,pekerjaan sebagai dosen sebanyak 7 orang dengan tingkat persentase 8%, pekerjaan sebagai mahasiswa sebanyak 6 orang dengan tingkat presentasi 6,9%. Hal ini mengindikasikan bahwa karyawan BUMN lebih banyak memilih untuk membeli laptop Toshiba dikarenakan populasi karyawan

88 BUMN yang berstatus sebagai mahasiswa magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara lebih banyak daripada responden lainnya Karakteristik Responden Berdasarkan Periode Pembelian Laptop Toshiba Terakhir Untuk mengetahui dan menganalisis lebih lanjut mengenai karakteristik responden berdasarkan periode pembelian laptop Toshiba terakhir dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Periode Pembelian Laptop Toshiba Terakhir Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid 1 tahun tahun > 5 tahun Total Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4.4. terlihat bahwa jumlah responden dengan periode pembelian laptop Toshiba dibawah sama dengan 1 tahun sebanyak 18 orang dengan presentasi 20,7 %, responden dengan periode pembelian laptop Toshiba antara 2-5 tahun sebanyak 35 orang dengan presentasi 40,2%, responden dengan periode pembelian laptop Toshiba di atas 5 tahun sebanyak 34 orang dengan presentasi 39,1 %. Dapat dilihat bahwa responden yang melakukan pembelian Laptop Toshiba di antara 2 5 tahun lebih dominan dikarenakan banyaknya jenis laptop baru yang menawarkan berbagai variasi harga yang lebih murah sehingga perhatian mahasiswa dalam membeli laptop menjadi terbagi dan tertarik untuk

89 mencoba jenis laptop dengan merek lain. Namun dapat diindikasi juga bahwa laptop Toshiba merupakan jenis laptop yang tangguh sehingga daya tahan laptop tersebut dapat digunakan sampai bertahun tahun lamanya Karakteristik Responden Berdasarkan Periode Pemakaian Laptop Toshiba Terakhir Untuk mengetahui dan menganalisis lebih lanjut mengenai karakteristik responden berdasarkan periode pemakaian laptop Toshiba terakhir dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Periode Pemakaian Laptop Toshiba Terakhir Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid 1 tahun tahun tahun Total Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4.5. terlihat bahwa jumlah responden denganpemakaian laptop Toshiba di bawah sama dengan 1 tahun sebanyak 14 orang dengan tingkat presentasi 16,1%, jumlah responden dengan pemakaian laptop Toshiba antara dengan 1 tahun sebanyak 14 orang dengan tingkat presentasi 16,1%, penggunaan internet per hari < 2 jam sebanyak 13 orang dengan tingkat persentase sebesar 9%, penggunaan internet per hari 2-3 jam sebanyak 20 orangdengan tingkat persentase sebesar 15%, penggunaan internet per hari 4-5 jam sebanyak 41 orang dengan tingkat persentase sebesar 30%, penggunaan

90 internet per hari > 5 jam sebanyak 64 orang dengan tingkat presentasi sebesar 46%. Responden yang menggunakan laptop Tosiba antara 2 5 tahun adalahyang paling dominan.hal ini dapat diindikasikan bahwa mahasiswa telah banyak berpindah dan mencoba merek laptop dengan jenis lain sehingga responden yang menggunakan laptop Toshiba paling banyak menggunakan laptop Toshiba antara 2 5 tahun terakhir Analisis Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statitikdeskriptif yaitu untuk menggambarkan persepsi responden atas itemitempertanyaan yang diajukan. Angka jawaban responden dimulai dari angka 1 sampaidengan 5disetiap masing masing pertanyaan kuesioner dari variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek, loyalitas merek dan keputusan pembelian yang diberikan kepadamagister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Skor skalainterval penjelasan responden dapat dilihat dengan : 1,00 1,80 adalah tidak pernah / sangat buruk / sangat tidak sesuai/ sangat rendah 1,81 2,60 adalah jarang / buruk / tidak sesuai/ rendah 2,61 3,40 adalah pernah / kurang baik / kurang sesuai/ biasa 3,41 4,20 adalah sering / baik / sesuai / tinggi 4,21 5,00 adalah selalu / sangat baik / sangat sesuai / sangat tinggi Penjelasan Responden, Rata-Rata, Modus, Min, Max, Std Dev, dan Frekuensiatas Variabel Penelitian Kesadaran Merek Analisis statistik deskriptif jawaban responden tentang variabel kesadaran merek (X1) didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan- pernyataan

91 seperti yangterdapat dalam kuesioner yang disebarkan pada responden. Jawaban respondenterhadap variabel yang berupa kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Penjelasan Responden Rata-Rata, Modus, Min, Max, Std Dev, dan Frekuensi Variabel Kesadaran Merek Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Rata-rata skor dilihat dari skala interval STS=1,00-1,80 TS=1,81-2,60 N =2,61-3,40 S=3,41-4,20 SS=4,21-5,00 Pada Tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa jawaban kuesioner akan pernyataanpertama, Saya mengetahui bahwa terdapat produk laptop dengan merek Toshiba. Mahasiwa yang menjawab sangat setuju sebanyak 6 orang (7%), setuju sebanyak 28 orang (32%), netral sebanyak 47 orang (54%), tidak setuju sebanyak 4 orang (5%) dan sangat tidak setuju sebanyak 2 orang (2%). Jawaban dari para mahasiswa sangat variatif, namun dominan mahasiwa menjawab netral. Hal ini menunjukkanbahwa sebagian besar dari mahasiswa tersebut tidak benar-benar yakin bahwa masih terdapat produk Laptop dengan merek Toshiba. Maka dapat disimpulkan jawaban keseluruhan mahasiswadalam kategori adalah netral.

92 Jawaban kuesioner akan pernyataan kedua, Saya sangat mengingat tipe varian dari produk laptop merek Toshiba. Mahasiswa yang menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang (2%), setuju sebanyak 13 orang (15%), netral sebanyak 60 orang (69%), dan tidak setuju sebanyak 11 orang (13%), sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1%). Dominan responden menjawab netral, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden ragu - ragu dalam hal mengingat tipe varian produk laptop merek Toshiba. Maka dapat disimpulkan untuk pernyataankedua, jawaban keseluruhan responden dalam kategori adalah netral. Jawaban kuesioner akan pernyataan ketiga, Saya mampu mengenali ciri/logo/simbol dari laptop Toshiba. Mahasiswa yang menjawab sangat setuju sebanyak 13 orang (15%), setuju sebanyak 29 orang (33%), netral sebanyak 31orang (36%), tidak setuju sebanyak 13 orang (15%), dan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1%). Jawaban mahasiswa didominasi oleh netral, hal ini dikarenakanresponden ragu ragu dalam kemampuannya untuk mengenali cirri/logo/symbol dari laptop merek Toshiba.Maka dapatdisimpulkan untuk pernyataan ketiga, jawaban keseluruhan pelanggan dalamkategori adalah netral Penjelasan Responden Rata-Rata,Modus, Min, Max, Std Dev, dan FrekuensiVariabel Asosiasi Merek Analisis statistik deskriptif jawaban responden tentang variabel asosiasi merek (X2) didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan- pernyataan seperti yangterdapat dalam kuesioner yang disebarkan pada responden. Jawaban respondenterhadap variabel yang berupa kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.7 :

93 Tabel 4.7 Penjelasan Responden Rata-Rata,Modus, Min, Max, Std Dev, danfrekuensi Variabel Asosiasi Merek Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Rata-rata skor dilihat dari skala interval STS = 1,00-1,80 TS = 1,81-2,60 N = 2,61-3,40 S = 3,41-4,20 SS = 4,21-5,00 Pada Tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa jawaban kuesioner akan pernyataan pertama, Saya merasa bangga ketika menggukan laptop merek Toshiba, mahasiwa yangmenjawab sangat setuju sebanyak sebanyak 2 orang (2%), setuju sebanyak 13 orang (15%), netral sebanyak 60 orang (69%), tidak setuju sebanyak 11 orang (13%) dan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1%). Dominan mahasiwamenjawab netral tetapi masih terdapat mahasiwa yang menjawab tidak setuju bahkan sangat tidak setujuterhadap perasaan bangga ketika menggunakan laptop merek Toshiba.Maka dapat disimpulkan untukpernyataan pertama jawaban keseluruhan pelanggan dalam kategori adalah netral. Jawaban kuesioner akan pernyataan kedua, Laptop merek Toshiba memiliki desain produk yang menarik, mahasiswa yang menjawab sangat setuju

94 sebanyak 1 orang (1%), setuju sebanyak 16 orang (18%), netral sebanyak 33 orang (38%), tidak setuju sebanyak 36 orang (41%) dan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1%).Dominan mahasiswa menjawab netralnamun masih terdapat mahasiswa yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju bahwa laptop merek Toshiba memiliki desain produk yang menarik. Maka dapat disimpulkan untuk pernyataan kedua, jawaban keseluruhan pelanggan dalam kategori adalah netral. Jawaban kuesioner akan pernyataan ketiga, tipe laptop dengan merek Toshiba sangat variatif, mahasiswayang menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (5%), setuju sebanyak 14 orang (16%), Netralsebanyak 44 orang (51%),tidak setuju sebanyak 23 orang (26%) dan sangat tidak setuju sebanyak 2 orang (2%). Dominan mahasiwa menjawab netral tetapi masih ada mahasiswayang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju bahwa tipe laptop dengan merek Toshiba sangat variatif.maka dapat disimpulkan untuk pernyataan ketiga, jawabankeseluruhan pelanggan dalam kategori adalah netral. Jawaban kuesioner akan pernyataan keempat, harga laptop merek Toshiba terjangkau, mahasiswayang menjawab sangat setuju sebanyak 10 orang (11%), setuju sebanyak 22 orang (25%), Netralsebanyak 47 orang (54%), tidak setuju sebanyak 8 orang (9%) dan sangat tidak setuju sebanyak 0 orang (0%). Dominan mahasiwa menjawab netral tetapi masih ada mahasiswayang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju bahwa harga laptop merek Toshiba tejangkau.maka dapat disimpulkan untuk pernyataan keempat, jawabankeseluruhan pelanggan dalam kategori adalah netral.

95 Penjelasan Responden Rata-Rata, Modus, Min, Max, Std Dev, dan FrekuensiVariabel Persepsi Kualitas Merek Analisis statistik deskriptif jawaban responden tentang variabel Persepsi Kualitas Merek(X3) didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan- pernyataan sepertiyang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan pada responden. Jawabanresponden terhadap variabel yang berupa kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.8: Tabel 4.8 Penjelasan Responden Rata-Rata, Modus, Min, Max, Std Dev, danfrekuensi Variabel Persepsi Kualitas Merek Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Rata-rata skor dilihat dari skala interval STS = 1,00-1,80 TS = 1,81-2,60 KS = 2,61-3,40 S = 3,41-4,20 SS = 4,21-5,00 Pada Tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa Jawaban kuesioner akan pernyataan pertama, Baterai laptop merek Toshiba memiliki daya tahan yang lama. Mahasiswa yang menjawab sangat setuju sebanyak 6 orang (7%), setuju sebanyak 24 orang (28%), netral sebanyak 45 orang (52%) dan tidak

96 setujusebanyak 10 orang (11%), dan sangat tidak setuju sebanyak 2 orang (2%). Dominan jawaban responden netral dan masih adajawaban reponden tidak setuju dan sangat tidak setuju bahwa baterai laptop merek Toshiba memiliki daya tahan yang lama. Maka dapatdisimpulkan untuk pernyataan pertama, jawaban keseluruhan pelanggan dalamkategori adalah netral. Jawaban kuesioner akan pernyataan kedua, Laptop merek Toshiba tidak mudah rusak. Mahasiwa yang menjawab sangat setuju sebanyak sebanyak 7 orang (8%), setuju sebanyak 24 orang (28%), netral sebanyak 42 orang (48%), dan tidak setuju sebanyak 13 orang (15%), sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1%). Dominan jawaban responden adalah netral namun masih ada jawaban responden yang tidak setuju bahwa laptop merek Toshiba tidak mudah rusak.maka dapatdisimpulkan untuk pernyataan kedua, jawaban keseluruhan pelanggan dalamkategori adalah sangat netral. Jawaban kuesioner akan pernyataan ketiga, Perusahaan laptop merek Toshiba memberikan garansi kerusakan produk dengan mudah,mahasiwa yang menjawab sangat setuju sebanyak sebanyak 8 orang (9%), setuju sebanyak 20orang (23%), netral sebanyak 37 orang (43%), dan tidak setuju sebanyak 22 orang (25%), sangat tidak setuju sebanyak 0 orang (0%). Dominan jawaban responden netral namun masih ada jawaban responden yang tidak setuju bahwa perusahaan laptop Toshiba memberikan garansi kerusakan produk dengan mudah.maka dapatdisimpulkan untuk pernyataan ketiga, jawaban keseluruhan pelanggan dalamkategori adalah sangat netral.

97 Penjelasan Responden Rata-Rata, Modus, Min, Max, Std Dev, dan FrekuensiVariabel Loyalitas Merek Analisis statistik deskriptif jawaban responden tentang variabel Loyalitas Merek (X4) didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan- pernyataanseperti yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan pada responden. Jawabanresponden terhadap variabel yang berupa kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.9 : Tabel 4.9 Penjelasan Responden Rata-Rata, Modus, Min, Max, Std Dev, danfrekuensi Variabel Loyalitas Merek Frekuensi Pernyataan Rata rata Modus Std Dev Min Max Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Saya sangat menyukai produk laptop merek 3,34 3 0, Toshiba Saya berkomitmen untuk tidak menggunakan laptop 3,33 4 0, dengan merek lain Saya menjadikan laptop merek Toshiba sebagai pilihan utama saya ketika membeli 3,45 3 0, Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Rata-rata skor dilihat dari skala interval STS = 1,00-1,80 TS = 1,81-2,60 KS = 2,61-3,40 S = 3,41-4,20 SS = 4,21-5,00 Pada Tabel 4.9 dapat dijelaskan bahwa jawaban kuesioner akanpernyataan pertama, Saya sangat menyukai produk laptop merek Toshiba, mahasiswa yang menjawab sangat setuju sebanyak 7 orang(8%), setuju sebanyak 23 orang (26%), netral sebanyak 50 orang (57%), dan tidak setuju sebanyak 7 orang (8%) dan sangat tidak setuju sebanyak 0 orang (0%). Dominan jawaban responden

98 netralnamun masih adajawaban reponden kurang setuju dan tidak setuju bahwa responden sangat menyukai produk laptop merek Toshiba. Maka dapat disimpulkan untuk pernyataan pertama,jawaban keseluruhan pelanggan dalam kategori adalah setuju. Jawaban kuesioner akan pernyataan kedua, Saya berkomitmen untuk tidak menggunakan laptop dengan merek lain, mahasiswa yangmenjawab sangat setuju sebanyak 10 orang (11%), mahasiwa yang menjawab setuju sebanyak 29 orang (33%), yang menjawab netral sebanyak 28 orang (32%) dan tidak setuju sebanyak 29orang (23%). Dominan jawaban responden netralnamun masih terdapat jawaban reponden tidak setujuuntuk berkomitmen untuk tidak menggunakan laptop dengan merek lain. Maka dapat disimpulkan untukpernyataan kedua, jawaban keseluruhan pelanggan dalam kategori adalah netral. Jawaban kuesioner akan pernyataan ketiga, Saya menjadikan laptop merek Toshiba sebagai pilihan utama saya ketika membeli. Mahasiswa yang menjawab sangat setuju sebanyak 10 orang (11%), yang menjawab setuju sebanyak 25 orang (29%), yang menjawab netral sebanyak 46 orang (53%) dan yang menjawab tidak setuju sebanyak 6 orang (7%). Dominan jawaban responden netralnamun masih terdapat jawaban reponden netral dan tidak setuju untuk menjadikan laptop merek Toshiba sebagai pilihan utama ketika membeli laptop. Maka dapat disimpulkan untuk pernyataan ketiga,jawaban keseluruhan pelanggan dalam kategori adalah setuju.

99 Penjelasan Responden Rata-Rata,Modus, Min, Max, Std Dev, dan FrekuensiVariabel Keputusan Pembelian Analisis statistik deskriptif jawaban responden tentang variabel Keputusan Pembelian (Y) didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan- pernyataanseperti yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan pada responden. Jawabanresponden terhadap variabel yang berupa kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 Penjelasan Responden Rata-Rata, Modus, Min, Max, Std Dev, danfrekuensi Variabel Keputusan Pembelian Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Rata-rata skor dilihat dari skala interval STS = 1,00-1,80 TS = 1,81-2,60 KS = 2,61-3,40 S = 3,41-4,20 SS = 4,21-5,00 Pada Tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa jawaban kuesioner akan pernyataan pertama, Saya memutuskan untuk membeli produk laptop merek Toshiba berdasarkan kebutuhan saya. Mahasiswayang menjawab sangat setuju sebanyak 6 (7%), setuju sebanyak 13 orang (15%), netral sebanyak 59 orang (68%), tidak setuju sebanyak 7 orang (8%) dan sangat tidak setuju sebanyak 2

100 orang (2%). Dominan jawaban responden netralnamun masih terdapat jawaban reponden tidak setuju dan sangat tidak setujuuntuk memutusakan membeli produk laptop merek Toshiba. Maka dapat disimpulkan untuk pernyataanpertama, jawaban keseluruhan pelanggan dalam kategori adalah netral. Jawaban kuesioner akan pernyataan kedua, Saya memutuskan untuk membeli produk laptop merek Toshiba berdasarkan informasi yang saya dapatkan. Mahasiswa yang menjawab sangat setuju sebanyak 7 orang (8%), mahasiwa yang menjawab setuju sebanyak 29 orang (33%), yangmenjawab netral sebanyak 36 orang (41%), tidak setuju sebanyak 15 orang (17%) dan sangat tidak setuju sebanyak 0 orang (0%). Dominan jawaban responden netralnamun masih terdapat jawaban reponden kurang setuju untuk membeli produk laptop merek Toshiba berdasarkan informasi yang saya dapatkan. Maka dapat disimpulkan untuk pernyataan kedua, jawaban keseluruhanpelanggan dalam kategori adalah netral. Jawaban kuesioner akan pernyataan ketiga, Saya memutuskan untuk membeli produk laptop merek Toshiba karena keyakinan saya terhadap merek tersebut, mahasiswa yang menjawab sangat setuju sebanyak 7 orang (8%), yang menjawab setuju sebanyak 18 orang (21%), yang menjawab netral sebanyak 40 orang (46%) dan tidak setuju sebanyak 22 orang (25%). Dominan jawaban responden netral namun masih terdapat jawaban reponden tidak setuju untuk memutuskan membeli produk laptop merek Toshiba karena keyakinan terhadap merek tersebut. Maka dapat disimpulkan untuk pernyataan ketiga, jawabankeseluruhan pelanggan dalam kategori adalah netral.

101 Analisis Statistik Inferensial Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan denganuji normality plot dengan melihat grafik P-Plot, grafik histogram dan uji kolmogorov smirnov. Dasar pengambilan keputusanyaitu : 1. Jika data menyebar disekitar diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Tampilan grafikhistogram juga memberikan pola distribusi normal karena menyebar secaramerata ke kiri dan ke kanan. 3. Untuk pendekatan kolmogrov smirnov dikatakan variabel residural berdistribusi normal apabila nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan (0,05). Hasil uji normalitas dengan pendekatan normality plot (p-plot) yang dilakukan ditunjukkan olehgambar 4.1:

102 Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa data terdistribusi merata disepanjang garis diagonal. Hal ini membuktikan bahwa data yang dipergunakandalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas. Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Gambar 4.2Grafik Histogram Pada Gambar 4.2 menjelaskan bahwa garis dan histogramnyamelintang dari kiri ke kanan membentuk kurva secara sempurna. Gambar ini menunjukkan bahwa data yang telahdiolah sudah terdistribusi secara normal. Tabel 4.11 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 87 a,b Normal Parameters Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.054 Positive.033 Negative Test Statistic.054 Asymp. Sig. (2-tailed).200 c,d Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

103 Pada Tabel 4.11 menjelaskan bahwa hasil uji normalitas dengan menggunakan uji kolmogorov Smirnov menunjukkan nilai Asymp.Sig (2-tailed) adalah 0,200 atau lebih dari 5% (0,05), kesimpulannya model regresi dalam penelitian ini memiliki distribusi normal Uji Multikolonieritas Multikolinearitas adalah suatu kondisi di mana terjadi korelasi signifikan antara variabel bebasnya. Jika terdapat gejala multikolinearitas relatif sempurna, maka penafsiran lewat kuadrat terkecil menjadi tak tertentu dan variansi sertastandar deviasinya menjadi tak terdefinisikan. Hal tersebut menyebabkanmeningkatnya penyimpangan mengenai ketepatan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Dari hasil analisis hipotesis diperoleh nilai tolerancedan Variance Inflation Factor (VIF) pada Tabel 4.12 sebagai berikut: Model 1 (Constant) Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients a Collinearity Statistics Tolerance VIF KESADARAN.MEREK ASOSIASI.MEREK PERSEPSI.KUALITAS.MEREK LOYALITAS.MEREK a. Dependent Variable: KEPUTUSAN.PEMBELIAN Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui bahwa nilai VIF untuk variabel bebas yangterdiri dari kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek dan loyalitas merek lebih kecil dari 10(VIF < 10), sedangkan nilai tolerance-nya mendekati 1.

104 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam modelregresi linier berganda terjadi ketidaksamaan variance dari residual satupengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satupengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas,sebaliknya jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Denganpengolahan SPSS, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas Berdasarkan Gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak di atasdan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Uji heteroskesdasitas dilakukan dengan uji glejser adalah sebagai berikut :

105 Tabel 4.13 Hasil Uji Glejser Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) KESADARAN,MEREK ASOSIASI.MEREK PERSEPSI.KUALITAS.MER EK LOYALITAS.MEREK a. Dependent Variable: KEPUTUSAN.PEMBELIAN Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Hasil menunjukkan bahwa nilai signifikansi nya adalah 0,903 pada variabel kesadaran merek, 0,074 pada variabel asosiasi merek, 0,151 pada variabel persepsi kualitas merek dan 0,795 pada variabel loyalitas merek, jadi tidak terdapat variabel yang memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda dalam penelitian ini terbebas dari gejala heterokedastisitas Hasil Persamaan Regresi Linear Berganda Hasil analisis regresi berganda yaitu dari variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian dapat dilihat pada Tabel 4.14 : Tabel 4.14 Hasil Persamaan Regresi Linear Berganda Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant)

106 KESADARAN.MEREK ASOSIASI.MEREK PERSEPSI.KUALITAS.MER EK LOYALITAS.MEREK a. Dependent Variable: KEPUTUSAN.PEMBELIAN Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat persamaan analisis regresi linearberganda dalam penelitian ini adalah: Y = 0, X X X X 4 Berdasarkan persamaan tersebut dapat menunjukkan bahwa koefisien regresi dari semua variabel bebas menunjukkan nilai yang positif. Hal ini berarti bahwa semua variabel bebas mempunyai hubungan yang searah/positif terhadap variabel terikatnya. Hal ini menunjukkan bahwa : 1. Nilai konstanta (a) sebesar 0,384. Hasil positif pada konstanta menunjukkan pengaruh positif terhadap variabel bebas (kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek dan loyalitas merek). 2. Variabel X 1 (kesadaran merek) dengan nilai koefisien sebesar 0,199, maka setiap kenaikan nilai satu poin pada variabel kesadaran merek berpengaruh pada keputusan pembelian sebesar 0,199 dengan asumsi nilai koefisien untuk variabel asosiasi merek, persepsi kualitas merek dan loyalitas merek adalah tetap (tidak berubah). 3. Variabel X2 (asosiasi merek) dengan nilai koefisien sebesar 0,008, maka setiap kenaikan nilai satu poin pada variabel asosiasi merekmaka berpengaruh positif pada keputusan pembelian sebesar 0,008 dengan asumsi nilai koefisien untuk variabel kesadaran merek, persepsi kualitas merek dan loyalitas merekadalah tetap atau tidak berubah.

107 4. Variabel X 3 (pesepsi kualitas merek) dengan nilai koefisien sebesar 0,313, maka setiap kenaikan nilai satu poin pada variabel pesepsi kualitas merekmaka berpengaruh positif pada kepuasan pelanggan sebesar 0,313 dengan asumsi nilai koefisien untuk variabel kesadaran merek, asosiasi merek dan loyalitas merekadalah tetap atau tidak berubah. 5. Variabel X 4 (loyalitas merek) dengan nilai koefisien sebesar 0,377, maka setiap kenaikan nilai satu poin pada variabel loyalitas merek maka berpengaruh positif pada kepuasan pelanggan sebesar 0,377 dengan asumsi nilai koefisien untuk variabel kesadaran merek, asosiasi merek dan persepsi kualitas merekadalah tetap atau tidak berubah Pengujian Hipotesis dengan menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda Uji Serempak (Uji F) Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan jika nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Pengaruh secara simultan variabel kesadaran merek, asosiasi merek persepsi kualitas merek dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian pada analisis regresi linearberganda dapat dilihat pada Tabel 4.15 : Tabel 4.15 Hasil Uji F (Simultan) ANOVA Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression b Residual Total a. Dependent Variable: KEPUTUSAN.PEMBELIAN b. Predictors: (Constant), LOYALITAS.MEREK, Kesadaran.merek, ASOSIASI.MEREK, PERSEPSI.KUALITAS.MEREK Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) a

108 Berdasarkan Tabel 4.15 diperoleh bahwa nilai F-hitung sebesar 22,138 dengan tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05 (5%). F-hitung yang dihasilkan sebesar 22,138 lebih besar daripada F-tabel yaitu 2,48. Ketentuan dari tabel Fdiperoleh dari jumlah sampel dikurangi dengan jumlah variabel (Riduan danakdon, 2010) yaitu df2 = n k = 86 4 = 82, dan jumlah variabel dikurangi dengan 1, sehingga diperoleh df1=k-1 = 5-1 = 4. Dan hasil yang diperoleh dari tabel F sebesar 2,48. Dengan demikian secara simultan kesadaran merek, asosiasi merek persepsi kualitas merek dan loyalitas merek berpengaruh signifikan terhadapkeputusan pembelian pada mahasiswa magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Uji Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk mengetahui dan mencari pengaruh variabel independen(kesadaran merek, asosiasi merek persepsi kualitas merek dan loyalitas merek) secara individual mempengaruhivariabel dependen (keputusan pembelian). Nilai t-tabel dalam penelitian ini adalah1.66 (dengan melihat t-tabel pada tingkat signifikansi 0,05). Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan antara nilait-hitung dengan nilai t-tabel dengan kriteria keputusan adalah jika t-hitung<t-tabel H 0 diterima atau H 1 ditolak, dan jika t-hitung>t-tabel H 0 ditolak atau H 1 diterima. Tabel 4.16 Uji Parsial (Uji t) Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant)

109 KESADARAN.MEREK ASOSIASI.MEREK PERSEPSI.KUALITAS.M EREK LOYALITAS.MEREK a. Dependent Variable: KEPUTUSAN.PEMBELIAN Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dijelaskan sebagai berikut; 1. Nilai t-hitung>t-tabel dari komitmen yaitu 2,469> 1,66 dan nilai signifikan untuk kesadaran merek sebesar 0,016<alpha 0,05, sehingga variabel kesadaran merekberpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, dengandemikian maka hipotesis diterima. 2. Nilai t-hitung>t-tabeldari variabel asosiasi merek yaitu 0,091 < 1,66 dan nilaisignifikan untuk asosiasi merek sebesar 0,928 >alpha 0,05, sehingga variabelasosiasi merek berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian,dengan demikian maka hipotesis ditolak. 3. Nilai t-hitung>t-tabel dari variabel persepsi kualitas merek yaitu 4,055> 1,66 dan nilaisignifikan untuk variabel persepsi kualitas merek sebesar 0,000>alpha 0,05, sehingga variabel persepsi kualitas merekberpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan demikian maka hipotesis diterima. 4. Nilai t-hitung >t-tabel dari variabel loyalitas merek yaitu 4,138> 1,66 dan nilaisignifikan untuk loyalitas merek sebesar 0,000>alpha 0,05, sehinggavariabel loyalitas merek berpengaruh positif dan signifikan terhadapkeputusan pembelian, dengan demikian maka hipotesis diterima Koefisien Determinasi (R 2 ) Uji koefisien determinasi untuk menguji besarnya pengaruh yang diberikan variabel independen (kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas

110 merek dan loyalitas merek) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Dari hasil pengolahan SPSS yang diperoleh dari jawaban responden, berikut ini disajikan hasil uji koefisien determinasi sebagai berikut : Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Dependent Variable: KEPUTUSAN.PEMBELIAN b. Predictors: (Constant), LOYALITAS.MEREK, Kesadaran.merek, ASOSIASI.MEREK, PERSEPSI.KUALITAS.MEREK Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4.17 menunjukkan besarnya koefisien korelasiberganda (R), koefisien determinasi (R Square), dan koefisien determinasi yangdisesuaikan (Adjusted R Square). Nilai koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,721. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian mempunyai hubungan yang kuat. Hasil pada tabeljuga menunjukkan besarnya nilai R Square adalah 0,519 dan nilai koefisiendeterminasi yang telah disesuaikan (Adjusted R Square) adalah 0,496.Dari nilai Adjusted R 2 sebesar 0,496, dapat disimpulkan bahwa variabelkeputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek dan loyalitas mereksebesar 49,60% dalam penelitian ini, sedangkan sisanya 49,60% dijelaskan oleh faktor lainnya yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini Hasil Pengujian Hipotesis

111 Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal. Berdasarkan hasil penelitian, maka hasil pengujian hipotesis sebagaimana yang ditampilkan pada Tabel 4.18 berikut : Tabel 4.18 Hasil Pengujian Hipotesis No Hipotesis B t t hitung tabel F hitung F tabel Sig Hasil 1 Kesadaran merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Mahasiswa Magister difakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Positif 2,469 1, ,016 Ha Diterima 2 Asosiasi merek berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian pada Mahasiswa Magister difakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Positif 0,091 1, ,928 Ha Diterima 3 Persepsi kualitas merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Mahasiswa Magister difakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Positif 4,055 1, ,000 Ha Diterima 4 Loyalitas merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Mahasiswa Magister difakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Positif 4,138 1, ,000 Ekuitas merek yang terdiri dari: kesadaran merek, asosiasi merek,persepsi kualitas merek, dan loyalitas merek berpengaruh 5 signifikan terhadap keputusan pembelian Positif ,138 2,48 0,000 pada Mahasiswa Magister difakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah) Ha Diterima Ha Diterima 4.2. Pembahasan Hasil dari analisis regresi berganda dalam penelitian ini telahmembuktikan adanya pengaruh dari variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek, loyalitas merek terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil uji

112 simultan dan uji parsialmenunjukkan bahwa variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek, loyalitas merek secara bersama-sama maupun secara parsialmempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian padamahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Pengaruh Kesadaran Merek TerhadapKeputusan Pembelian Berdasarkan hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa variabel kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Besarnya pengaruh secara langsung variabel kesadaran merek terhadap keputusan pembelian adalah 2,469 dan nilai signifikan yang dihasilkan variabel kesadaran merek sebesar 0,016< alpha 0,05 (5%), maka hipotesis diterima, yaitu kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa. Pengaruh positif tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara kesadaran merek dan keputusan pembelian mahasiswa adalah hubungan searah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kesadaran merek yang dirasakan oleh mahasiswa, maka semakin tinggi pula nilai keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh mahasiswa. Sebaliknya, apabila kesadaran merek yang dirasakan oleh mahasiswa rendah, maka keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh mahasiswa juga akan rendah. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rendahnya keputusan pembelian terhadap laptop Toshiba disebabkan oleh rendahnya kesadaran merek yang dirasakan oleh mahasiswa pada beberapa tahun terakhir ini. Hal ini diperkuat

113 pula dengan hasil analisis statistik deskriptif variabel kesadaran merek bahwa mahasiswa masih kurang puas terhadap laptop Toshiba pada beberapa tahun belakangan ini sehingga pelanggan cenderung memberikan jawaban dengan rata rata skor 3,37 3,28 dari 5,00. Seharusnya perusahaanlaptop Toshiba dapat lebih maksimal dalam melakukan usaha untuk meningkatkan kesadaran merek pelanggan sehingga pelanggan tidak merasa kehilangan kesadaran bahwa laptop Toshiba masih ada. Aaker (2006) mendefinisikan kesadaran merek adalahkemampuan dari pelanggan potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa suatumerek termasuk ke dalam kategori produk tertentu. Sedangkan menurut Durianto, (2011), brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untukmengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategoriproduk tertentu. Namun mutu kesadaran merek laptop Toshiba yang dirasakan oleh para mahasiswa ini tersebut masih belum memuaskan. Hal ini sesuai dengan hasil olah analisis statistik deskriptif untuk pernyataanvariabel kesadaran merekbahwa terdapat produk laptop dengan merek Toshibadalam kategori netral, pernyataan mengenai mahasiswa sangat mengingat tipe varian dari produk laptop merek Toshiba dalam kategori netral, pernyataan mengenai mahasiswa mampu mengenali ciri/logo/symbol dari laptop Toshiba dalam kategori netral. Kecenderungan responden dalam menjawab netral mengindikasikan bahwa responden masih merasa ragu ragu bahwa apakah laptop merek Toshiba tersebut masih tersedia di pasaran Indonesia. Kurangnya promosi yang dilakukan oleh perusahaan merek Toshiba menyebabkan kemunduran pada laptop jenis laptop Toshiba pada beberapa era belakangan ini, sehingga kesadaran pelanggan akan

114 laptop Toshiba menjadi menurun. Kesadaran merek yang tinggi turut pula mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam memutuskan membeli sebuah produk. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan Selvakumar dan Vikkraman (2011) yang menyatakan bahwa periklanan adalah salah satu strategi promosi yang bertujuan untuk meningkatkan minat beli dan kesadaran merek sebuah produk. Allaham (2015) menyatakan bahwa kesadaran merek mampu didapatkan melalui promosi, sekaligus memberikan informasi positif kepada pelanggan. Dari penelitian ini dan didukung beberapa penelitian yang dilakukan terdahulu seperti Doostar, et al (2012), Dlačić dan Kežman (2014), Lukman (2014), maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran merek dapat mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan. Apabila mutu kesadaran merek baik, maka keputusan pembelian pelanggan pada sebuah produk akan tinggi, sebaliknya apabila kesadaran merek suatu produk rendah maka akan berdampak pada rendahnya keputusan pembelian pelanggan pada produk tersebut Pengaruh Asosiasi Merek TerhadapKeputusan Pembelian Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa variabelasosiasi merek memiliki nilai 0,091 dan nilai signifikan yang dihasilkan variabel asosiasi merek sebesar 0,928 > alpha 0,05 (5%), maka hipotesis ditolak. Hal ini berarti variabelasosiasi merek berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

115 Aaker (2006) mendefinisikan brand associationsebagai segala sesuatu yang terhubung di memori pelanggan terhadap suatu merek.schiffman dan Kanuk (2004) menambahkan bahwa asosiasi merek yang positifmampu menciptakan citra merek yang sesuai dengan keinginan pelanggan, sehinggadapat menciptakan rasa percaya diri pelanggan atas keputusan pembelian merektersebut. Asosiasi merek berpengaruhtidak signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera utara. Para mahasiswa beranggapan bahwa laptop Toshiba masih mampu menjalankan fungsi dasar perangkatnya dengan baik seperti masih dapat digunakan untuk mengakses internet, dapat mempermudah pekerjaan kantor dan kuliah, dan masih dapat dibawa kemana saja (fleksibel). Hal ini membuktikan bahwa laptop Toshiba masih memberikan rasa nyaman kepada konsumennya dalam menjalankan fungsi dasarnya. Laptop Toshiba juga memiliki desain menarik seperti memiliki Laptop yang dapat dilipat seperti Toshiba Satellite Radius P55W-C5204. Laptop Toshiba juga masih mengeluarkan variasi produk terbarunya dengan berbagai seri dan dengan harga yang bervariasi seperti: Toshiba Series Satellite P, C, NB, E, L, M dan Series portege dengan harga dimulai dari Rp sampai dengan harga Rp Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis uji t (parsial) yang menunjukkan nilai t hitung 0,091< nilai t tabel 1,66 dan tingkat signifikansi 0,928> probabilitas signifikansi α = 0,05. Penelitian ini didukung oleh Romadhoni (2014), Fatimah (2015) yang menyatakan bahwa asosiasi merek berpengaruh namun tidak signifikan terhadap

116 keputusan pembelian pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Pengaruh Persepsi Kualitas Merek TerhadapKeputusan Pembelian Hipotesis yang menyatakan bahwa variabel persepsi kualitas merek berpengaruhpositif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Besarnya pengaruh secara langsung variabel persepsi kualitas merek terhadapkeputusan pembeli adalah 4,055 dan nilai signifikan yang dihasilkan variabelkeputusan pembelian sebesar 0,000< alpha 0,05 (5%), maka hipotesis diterima,yaitu persepsi kualitas merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Aaker (2006) mendefinisikan perceived qualitysebagai persepsi pelanggan terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasasehubungan dengan tujuan yang diinginkannya, dibandingkan dengan alternatif alternatiflain.simamora (2006) menyatakan bahwa persepsi kualitas adalah persepsipelanggan terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan ditinjaudari fungsinya secara relatif dengan produk-produk lain. Sedangkan menurutdurianto (2011), persepsi kualitas merupakan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitandengan apa yang diharapkan oleh pelanggan.

117 Persepsi kualitasmerupakan persepsi dari konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulansuatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan harapan konsumennya.persepsi kualitas mencerminkan perasaan konsumen secara menyeluruhmengenai suatu merek. Artinya bahwa apabila konsumen telah memiliki persepsi bahwa laptop Toshiba berkualitas baik, maka memudahkan konsumen dalam memutuskan untuk membeli laptop Toshiba, sebaliknya apabila konsumen tidak memiliki persepsi bahwa laptop Toshiba berkualitas baik, maka akan sulit bagi konsumen tersebut untuk memutuskan membeli laptop merek Toshiba. Namun nilai persepsi kualitas merek laptop Toshiba menurut para mahasiswa magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utaramasih belum dapat dikatakan baik. Masih terdapat jawaban yang tidak setuju dan sangat tidak setuju untuk beberapa item pernyataan yang didistribusikan melalui kuesioner. Sesuai dengan hasil olah analisis statistik deskriptif untuk pernyataanvariabel persepsi kualitas merekmengenaibaterai laptop merek Toshiba memiliki daya tahan yang lamadalam kategori netral, pernyataan mengenai laptop merek Toshiba tidak mudah rusakdalam kategori netral, pernyataan mengenai kualitas laptop merek Toshiba lebih baik dibandingkan laptop dengan merek laindalam kategori netral, pernyataan mengenai Perusahaan laptop merek Toshiba memberikan garansi kerusakan produk dengan mudah dalam kategori netral. Kecenderungan responden dalam menjawab netral mengindikasikan bahwa responden masih kurang puas dengan persepsi kualitas merek yang ditanamkan perusahaan Toshiba pada persepsi konsumennya.

118 Hasil dalam penelitian ini menunjukkan nilai yang signifikan bahwapersepsi kualitas merek berpengaruh terhadap rendahnya tingkat keputusan pembelian pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Nilai positif daripersepsi kualitas merek menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi kualitas merekyang dirasakan oleh konsumen maka semakin tingginya pula keputusan pembelian produk laptop Toshiba, sebaliknya apabila semakin rendah nilai persepsi kualitas merek yang dirasakan oleh konsumen maka semakin rendah pula keputusan pembelian produk laptop Toshiba. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Doostar, et al (2012), Dlačić dan Kežman (2014), Lukman (2014), yang menyatakan bahwa persepsi kualitas merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian Pengaruh Loyalitas Merek TerhadapKeputusan Pembelian Hipotesis yang menyatakan bahwa variabel loyalitas merek berpengaruhpositif dan signifikan terhadap keputusan pembelian laptop Toshibapada mahasiwa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Besarnya pengaruh secara langsung variabel loyalitas merek terhadap keputusan pembelian adalah 4,138 dan nilai signifikan yang dihasilkan variabel loyalitas merek sebesar 0,000< alpha 0,05 (5%), maka hipotesis diterima, yaitu loyalitas merekberpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel loyalitas merek menjadi variabel dominan yang menyebabkan tinggi atau

119 rendahnya keputusan pembelian laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Hasil penelitiannya tersebut menunjukkan bahwa konsumen yang loyal terhadap suatu merek, memiliki kecenderungan lebih percaya diri pada pilihan mereka. Pengaruh loyalitas merek terhadap rasa percaya diri pelanggan atas keputusan pembelian juga dinyatakan oleh Aaker (2006). Aaker menyatakan bahwa tingkat loyalitas merek yang tinggi, yaitu berupa komitmen yang kuat dari konsumen terhadap merek dapat menciptakan rasa percaya diri yang besar pada konsumen saat mengambil keputusan pembelian. Hal ini disebabkan karena konsumen merasa memiliki ikatan dengan merek sehingga konsumen memiliki keyakinan yang besar dan bahwa keputusannya membeli merek tersebut adalah keputusan yang tepat. Loyalitas merekmerupakan faktor kunci dari sekian banyak faktor yangmempengaruhi terjadinya keputusan pembelian pada sebuah produk, karena apabila seorang konsumen sudah loyal terhadap sebuah merek produk maka konsumen tersebut telah puas dan percaya pada kualitas produk yang akan dibelinya secara keseluruhan. Loyalitas merekadalah faktor ekuitas merek yang paling kuat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, Menurut (Thanh, 2005).Loyalitas merek timbul karena adanya kepercayaan konsumen terhadap suatu produk. Era bisnis saat ini, produk dan jasa dijual tidak hanya berdasarkan fisik produk atau kualitas jasa tetapi juga mengenai kepercayaan konsumen pada merek produk atau jasa tersebut (Thanh, 2005).Kepercayaan (Trust) merupakan keyakinan satu pihak mengenai maksuddan perilaku pihak yang lainnya. Dengan demikian kepercayaan

120 konsumendidefinisikan sebagai harapan konsumen bahwa penyedia jasa dapat dipercaya atau diandalkan dalam memenuhi janjinya. Ganesan (1994) menyebutkepercayaan sebagai kredibilitas. Dalam penelitiannya Ganesan (1994)mengartikan kredibilitas sebagai sejauh mana konsumen percaya bahwa perusahaanmemiliki keahlian untuk melakukan aktivitas secara efektif dan andal. Ganesan (1994) menjelaskan bahwakepercayaan sebagai sebuah kebajikan karena didasarkan pada sejauh manaperusahaan percaya bahwa mitranya memiliki niat dan motif-motif yangmenguntungkan.dari kepercayaan pelanggan tersebut maka akan mengakibatkan loyalitas konsumen.menurut Tjiptono (2016) kepercayaan merupakan faktor paling penting dalam setiap relasi. Kepercayaan bisa diartikan sebagai kesediaan untuk mengandalkan kemampuan, integritas dan motivasi pihak lain untuk bertindak dalam rangka memuaskan kebutuhan dan kepentingan seseorang sebagaimana disepakati. Namun perusahaan laptop Toshiba dirasa belum mampu menekankan nilai loyalitas merek yang maksimal kepada konsumennya, dalam penelitian ini yaitu para mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Masih terdapat jawaban yang tidak setuju untuk beberapa item pernyataan yang didistribusikan melalui kuesioner. Sesuai dengan hasil olah analisis statistik deskriptif untuk pernyataanvariabel loyalitas merek mengenai rasa suka konsumen terhadap laptop Toshiba dalam kategori netral, pernyataan mengenai komitmen konsumen untuk tidak menggunakan laptop merek lain dalam kategori netral, pernyataan mengenai menjadikan laptop merek Toshiba sebagai pilihan utama ketika membelidalam kategori setuju. Loyalitas merek yang ditanamkan perusahaan kepada konsumennya tidak terlalu buruk namun perusahaan dapat

121 terus mengevaluasi diri dalam menumbuhkan nilai loyal terhadap merek laptop Toshiba secara maksimal. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan nilai yang signifikan bahwaloyalitas merek berpengaruh terhadap rendahnyakeputusan pembelian laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Nilai positif dariloyalitas merek menunjukkan bahwa semakin tinggi loyalitas merekyang dirasakan mahasiswa magister di Universitas Sumatera Utaramaka akan diikuti dengan semakin tingginya pula keputusan pembelianlaptop Toshiba pada Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, sebaliknya apabila tingkat loyalitas merek yang dirasakan mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara rendah maka berarti rendah pula keputusan pembelian laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Doostar, et al (2012), Dlačić dan Kežman (2014), Lukman (2014), yang menyatakan bahwa loyalitas merek mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Pengaruh Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas Merek, Loyalitas Merek TerhadapKeputusan Pembelian Hipotesis yang menyatakan bahwa variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek, loyalitas merekberpengaruhpositif dan signifikan terhadap keputusan pembelian laptop Toshibapada mahasiwa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Besarnya pengaruh secara

122 langsung variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek, loyalitas merek terhadap keputusan pembelian adalah 22,138 dan nilai signifikan yang dihasilkan variabel kepercayaan sebesar 0,000< alpha 0,05 (5%), maka hipotesis diterima, yaitu kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek, loyalitas merekberpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Menurut Kotler dan Armstrong (2012), Pada umumnya keputusan pembelian (purchase decision) konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Keputusan pembelian timbul karena adanya rasa suka dan puas konsumen terhadap sebuah produk. Kepuasan yang sedang berlangsung menumbuhkan kepercayaan yang merupakanhasil dari kepuasan yang konsisten dengan transaksi-transaksi individual dariwaktu ke waktu (Hess and Story, 2005). Kombinasi kepuasaan dan kepercayaanmerupakan kondisi yang memfasilitasi terbentuknya hubungan jangka panjangdengan konsumen yang bercirikan sebuah komitmen untuk loyal (Fullerton, 2003). Ekuitas merekyang tinggi akan memberikan keunggulan bersaing bagi suatu merek atau produkguna membentuk minat mereferensi. Karena ekuitas merek adalah nilai dari namamerek maka hubungan loyalitas merek (brand loyalty), asosiasi merek (brandassociations) dan kesadaran merek (brand awareness) merupakan salah satu faktoryang mempengaruhi keputusan dalam pembelian sebuah produk. Konsumen yang memiliki loyalitas kuat terhadap suatu merek akan tetapmelanjutkan pembelian produk tersebut, meskipun saat ini

123 banyak bermunculanberbagai merek di pasar yang menawarkan karakteristik produk yang lebih unggulserta dapat memberikan jaminan peningkatan perolehan laba perusahaan di masa yang akan datang (Durianto, 2011). Loyalitas merek menunjukkan adanya suatuikatan antara pelanggan dengan merek tertentu dan ini sering kali ditandai denganadanya pembelian ulang dari pelanggan. Minor dan Mowen (2002) mengemukakanbahwa loyalitas dapat didasarkan pada perilaku pembelian aktual produk yangdikaitkan dengan proporsi pembelian. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Akhtar, et al (2016), Aluregowda (2014), Doostar, et al (2012), Dlačić dan Kežman (2014), Kazemi et al (2013), Lukman (2014), Nigam dan Kaushik (2011), yang menyatakan bahwa ekuitas merek mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

124

125 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan padabab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ekuitas merek yang terdiri dari: kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek, loyalitas merekberpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 2. Kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian laptop Toshiba pada mahasiswa magister di Universitas Sumatera Utara. 3. Asosiasi merek berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 4. Persepsi kualitas merekberpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 5. Loyalitas merekberpengaruh positif dan signifikanterhadap keputusan pembelian laptop Toshiba pada mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

126 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diberikan saransaransebagai berikut : 1. Kesadaran Merek 1) Perusahaan perlu menganalisis kembali dan melakukan evaluasi mengenai ekuitas merek yang terdiri dari: kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek, loyalitas merek yang telah perusahaan tanamkan dalam persepsi konsumen. Perusahaan juga dapat melakukan survey mengenai persepsi konsumen terhadap laptop merek Toshiba untuk mengukur sudah sejauh mana perusahaan berhasil menanamkan nilai positif terhadap produknya yaitu laptop Toshiba. 2) Melakukan promosi laptop Toshiba melalui media massa secara intensif agar masyarakat menyadari bahwa laptop Toshiba masih ada. Promosi tidak hanya bertujuan untuk memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk yang akan dijual namun juga memberitahukan bahwa laptop Toshiba masih dijual di pasar. 3) Menjaga hubungan baik dengan para distributor. Peran distributor sangat penting dalam keputusan pembelian konsumen. Distributor adalah pemberi informasi langsung ketika seorang konsumen akan melakukan pembelian produk. Banyak dari konsumen gagal membeli sebuah produk dengan merek tertentu karena ulasan atau informasi negatif yang diberikan distributor kepada pembelinya, sehingga calon pembeli memutuskan untuk membeli produk dengan merek lain. Oleh

127 karena itu menjaga hubungan baik dengan distributor merupakan hal yang sangat baik dalam keberlangsungan sebuah perusahaan atau produknya. 2. Asosiasi Merek Memberikan garansi pengembalian barang jika produk yang dijual ternyata rusak/cacat. Memberikan garansi kepada produk produk yang dijual menunjukkan bahwa produk tersebut berkualitas sehingga perusahaan tidak ragu untuk memberikan garansi pengembalian produk dan sebagai bentuk tanggungjawab perusahaan kepada pelanggannya. Garansi dapat pula membentuk persepsi kualitas yang positif dalam benak konsumen secara perlahan lahan. 3. Persepsi Kualitas Merek 1) Melakukan inovasi pada produk sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen yang terus berubah ubah, sehingga produk laptop Toshiba tidak kalah dengan perusahan laptop sejenis seperti: daya tahan baterai, mesin yang berkualitas baik, memiliki inovasi untuk ketahanan terhadap air dan debu, dan sebagainya. 2) Memberikan kemudahan terhadap klaim garansi produk tanpa mempersulit konsumen. 4. Loyalitas Merek 1) Memberikan reward kepada pelanggan khusus atau dalam acara khusus seperti: hari raya, tahun baru, ulang tahun pelanggan. Pemberian reward dapat berupa potongan harga, produk dalam ukuran mini, dan hadiah lainnya. Hal ini dapat membangun kedekatan dan

128 hubungan baik antara perusahaan dan pelanggan. Kedekatan ini juga dapat membangun kepercayaan pelanggan kepada perusahaan. 2) Menyediakan jasa pusat pelayanan konsumen (service centre) pada setiap kota atau bekerjasama dengan pihak distributor pada setiap kota agar memberikan service di toko distributor tersebut. 3) Menanamkan rasa percaya kepada pelanggan bahwa produk laptop Toshiba secara keseluruhan memang benar berkualitas. 5. Bagi para calon peneliti yang hendak melakukan penelitian pada hal yang sama, sebaiknya melakukan penelitian dengan mengembangkan variabelvariabel lain, seperti hubungan promosi terhadap ekuitas merek, harga produk, komitmen pelanggan, dan lain sebagainya.

129 DAFTAR PUSTAKA Aaker, David A Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek. Cetakan Pertama. Jakarta: Mitra Utama Akhtar, Naeem., Ul Ain, Qurat., Siddiqi, Umer Iqbal., Ashraf, Amna., Latif, Muniba Impact of a Brand Equity on Consumer Purchase Decision in L Oreal Skincare Products. International Review of Management and Business Research Journal. Vol. 5. No. 3. Allaham, Mohammd The Effect of Sales Promotion Tools on Brand Image. International Journal of Business and Management Invention. Vol. 4. No. 2. Alerugowda Impact Of Brand Equity And Brand Loyalty On Customer Satisfaction. National Monthly Refereed Journal Of Research In Commerce & Management. Vol.2. No. 11. Dlačić, Jasmina., dan Kežman, Elvedina Exploring Relationship Between Brand Equity and Customer Loyalty On Pharmaceutical Market. Economic and Business Review Journal, Vol. 16. No.2. Doorstar, Mohammad., Abadi, Maryam Kazemi Iman., Abadi, Reza Kazemi Iman Impact of Brand Equity on Purchase Decision of Final Consumer Focusing on Products with Low Mental Conflict. Journal of Basic and Applied Scientific Research. Vol. 2. No. 10. Durianto, Darmadi, 2011, Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas danperilaku Merek, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Engel, James F Perilaku konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara Fatimah, Siti Pengaruh Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Asosiasi Merek, dan Loyalitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pelembab Wardah Pada Konsumen Al Yasini Mart Wonorejo. Jurnal EMBA. Vol. No.4. Fecikova, I An index method for measurement of customer satisfaction. The TQM Magazine. Fullerton, G Putting The Relationship in CRM. The Workplace Review. Ganesan, S Determinant of Long-Term Orientation in Buyer-Seller relationship.journal of Marketing. Vol.58. No 2. Giddens. Anthony Customer Loyalty : Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Ahli Bahasa : Dwi Kartini Jaya. Edisi Revisi dan Terbaru. Jakarta : Erlangga.

130 Griffin, Jill Customer Loyalty: How To Earn it, How To Keep it. New York:Lexington Books, Avenue of Americas. Ghozali, Imam Aplikasi Analisa Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Handayani, Desy, Andrizal, Anthony Darmaja, Ryan Fachry Nasution, dan Ardhi Ridwansyah Brand Operation. Esensi Hess, J. And Story, J True Based Commitment: Multidimensional Consumer Based Relationship. The Journal of Consumer Marketing. Vol. 22. No 6. Ikhdar, Andi Pengaruh Performance, Informasi dan Merek Produk Terhadap Kepuasan dan Penyesalan Serta Hubungannya Dengan Niat Pembelian Ulang (Studi Perbandingan Handphone Merek Nokia vs Sony Ericsson). Depok: Universitas Indonesia. Tesis, tidak dipublikasikan. Kazemi, Ali., Hosseini, Seyed Yaghoub., Moradi, Mahboubeh An Analysis of Influential Factors of Brand Equity and Its Impact on Consumer Buying Decision-The Selected Branches of Mellat Bank in Bushehr City as Case Study. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences. Vol. 3. No.11. Knapp, E Duane The Brand Mindse. Yogyakarta: Andi. Kotler, Philip dan Armstrong, Gary Principles ofmarketing. 14 th Ed. New Jersey: Prentice Hall. Kotler, Philip. dan K. L. Keller Manajemen Pemasaran. Ed.12. Jilid 1. Jakarta: Indeks. Kumar, Arun G Brand Equity and Customer Satisfaction A Study of LG Television in Mysore District. International Journal of Management Research & Review. Vol.4. No. 5. Kuncoro, Mudrajat Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Erlangga Kusmayadi Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Telepon Seluler di Jabodetabek. Depok: Universitas Indonesia. Tesis tidakdipublikasikan. Lovelock, Christopher., Wirtz, Jochen., Keh, Hean Tat Service Marketing in Asia: Managing People, Technology, and Strategy. Singapore: Prentice Hall

131 Lukman, Marco Dirgahadi Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Produk Teh Botol Sosro Kemasan Kotak. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 10. No.1. Maliangkay, Brian Y., Rumokoy, Farlane The Influence Of Brand Equity And Service Quality To Customer Loyalty Of Garuda Indonesia Airlines. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol. 15. No.4. Mardalis, Ahmad Meraih Loyalitas Pelanggan. Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol. 9 No.2. McDougall, Gordon H.G. dan Levesque, T Customer Satisfaction With Service: Putting Perceived Value Into The Equation. Journal of ServiceMarketing, Vol. 14 No. 5. Maulana, Amalia E Membentuk Loyalitas Konsumen. Majalah Swa Minor, Michael dan Mowen, John C. and Perilaku Konsumen, Jilid 1, Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga Nigam, Ashutosh., dan Kaushik, Rajiv Impact of Brand Equity on Customer Purchase Decisions: An Empirical Investigation with Special Reference to Hatchback Car Owners in Central Haryana. International Journal of Computational Engineering and Management. Vol. 12. No. 11. Peter, J. Paul dan Olson. Jerry C Consumer behavior: Perilaku Konsumen Dan Strategi Pemasaran Jilid 1. Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga. Peter, Paul.J dan Donnely,James H,Jr Marketing Management Knowledge and Skills. 8 th Ed. New York: McGraw-Hill. Rangkuti, Freddy Strategi Promosi yang Kreatif. Jakarta : GramediaPustaka Utama Riduwan dan Kuncoro, Engkos Achmad Cara Menggunakan dan Memaknai Path Analysis, Alfabeta: Bandung. Romadhony, Aditya Pengaruh Kesadaran Merek, Asosiasi Merek Terhadap Keputusan Pembelian Shampo Pantene di Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol. 3. No. 7. Schiffman, Leon G. and Kanuk, Leslie Lazar Consumer Behavior. 8th Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall Selvakumar, J. Joshua dan Vikkraman. P. Dr Impact of Advertising and Price Promotion on Brand Equity in Service Sector. Journal of Contemporary Research in Management. Vol. 1. No. 2.

132 Simamora, Bilson Aura Merek : Tujuh Jurus Membangun Merek Yang Kuat. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sinulingga, Sukaria Metode Penelitian. Edisi Ketiga. Medan: USU Press. Situmorang, S,H. dan Lutfi, M Analisa Data : Untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Edisi Ketiga. Medan: USU Press Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta Thanh, Nguyen Ngoc Dan Relationship Between Brand Awareness, Perceived Quality, Trust, Value, Loyalty, and Brand Equity: A Case Study of Vinamilk Brand In Ho Chi Minh, Vietnam. Journal Marketing of Research. Vol. 2. No. 1. Tjiptono, Fandy Service, Quality dan Satisfaction, Edisi Keempat. Yogyakarta: Penerbit Andi. Umar, Husein Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

133 Lampiran 1 No. Responden : KUESIONER PENELITIAN Bapak / Ibu yang terhormat, Saat ini saya sedang melakukan penelitian Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Toshiba Pada Mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Pernyataan dalam kuesioner ini semata mata hanya untuk data penelitian dalam rangka penyusunan Tesis pada program Strata 2 Pasca Sarjana Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU. Oleh karena itu, saya mengharapkan bantuan Bapak / Ibu agar mengisi kuesioner ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dan atas kesediaannya saya ucapkan terima kasih. 1. IDENTITAS RESPONDEN : a. Nama : b. Jenis kelamin : Laki laki Perempuan c. Usia : (tahun) d. Pekerjaan : Mohon diberi tanda ( ) pada jawaban yang tepat : e. Periode pembelian laptop Toshiba terakhir sekitar : tahun f. Periode pemakaian laptop Toshiba: 1 tahun 4 tahun 2 3 tahun

134 NO NO KUESIONER PENELITIAN : Berilah jawaban berikut sesuai dengan pendapat Bapak / ibu dengan cara memberi tanda ( ) pada kolom yang tersedia No 5 Kesadaran Merek (X 1 ) Pernyataan Jawaban Skor Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Netral (N) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Jawaban STS TS N S SS Saya mengetahui bahwa terdapat produk laptop dengan merek Toshiba Saya sangat mengingat tipe varian dari produk laptop merek Toshiba Saya mampu mengenali ciri/logo/simbol dari laptop Toshiba ALASAN : Asosiasi Merek (X 2 ) Pernyataan Saya merasa bangga ketika menggukan laptop merek Toshiba Laptop merek Toshiba memiliki desain produk yang menarik 3 Tipe laptop dengan merek Toshiba sangat variatif 4 Saya merasa nyaman saat menggunakan laptop merek Toshiba 5 Harga laptop merek Toshiba terjangkau Jawaban STS TS N S SS

135 NO 1 ALASAN : Persepsi Kualitas Merek (X 3 ) Pernyataan Baterai laptop merek Toshiba memiliki daya tahan yang lama 2 Laptop merek Toshiba tidak mudah rusak 3 4 Kualitas laptop merek Toshiba lebih baik dibandingkan laptop dengan merek lain Perusahaan laptop merek Toshiba memberikan garansi kerusakan produk dengan mudah. Jawaban STS TS N S SS ALASAN : Loyalitas Merek (X 4 ) NO Pernyataan Jawaban STS TS N S SS 1 Saya sangat menyukai produk laptop merek Toshiba Saya berkomitmen untuk tidak menggunakan laptop 2 dengan merek lain Saya menjadikan laptop merek Toshiba sebagai pilihan 3 utama saya ketika membeli ALASAN :

136 Keputusan Pembelian Konsumen (Y) NO Pernyataan Jawaban STS TS N S SS 1 Saya memutuskan untuk membeli produk laptop merek Toshiba berdasarkan kebutuhan saya 2 Saya memutuskan untuk membeli produk laptop merek Toshiba berdasarkan informasi yang saya dapatkan 3 Saya memutuskan untuk membeli produk laptop merek Toshiba karena keyakinan saya terhadap merek tersebut ALASAN :

137 LAMPIRAN 2 : HASIL TABULASI JAWABAN KUESIONER PENELITIAN

138

139

140 LAMPIRAN 3: HASIL OLAH DATA PENELITIAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL KESADARAN MEREK (X 1 ) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted K K K UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL ASOSIASI MEREK (X 2 ) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted K K K K K UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL PERSEPSI KUALITAS MEREK (X 3 ) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted K K K K

141 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL LOYALITAS MEREK (X 4 ) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted K K K UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted K K K REGRESI LINIER BERGANDA (X 1, X 2, X 3, X 4, Y) Variables Entered/Removed a Model Variables Entered Variables Removed Method 1 LOYALITAS.MEREK, Kesadaran.merek, ASOSIASI.MEREK, PERSEPSI.KUALITAS.MEREK b. Enter a. Dependent Variable: KEPUTUSAN.PEMBELIAN b. All requested variables entered.

142 Model R R Square 1 a Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Square Estimate a. Predictors: (Constant), LOYALITAS.MEREK, Kesadaran.merek, ASOSIASI.MEREK, PERSEPSI.KUALITAS.MEREK b. Dependent Variable: KEPUTUSAN.PEMBELIAN ANOVA Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression b Residual Total a a. Dependent Variable: KEPUTUSAN.PEMBELIAN b. Predictors: (Constant), LOYALITAS.MEREK, Kesadaran.merek, ASOSIASI.MEREK, PERSEPSI.KUALITAS.MEREK Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) Kesadaran.merek ASOSIASI.MEREK PERSEPSI.KUALITAS.ME REK LOYALITAS.MEREK a. Dependent Variable: KEPUTUSAN.PEMBELIAN Model 1 (Constant) Coefficients a Collinearity Statistics Tolerance VIF Kesadaran.merek ASOSIASI.MEREK PERSEPSI.KUALITAS.MEREK LOYALITAS.MEREK a. Dependent Variable: KEPUTUSAN.PEMBELIAN Collinearity Diagnostics a Variance Proportions Model Dimension Eigenvalue Condition Index (Constant) Kesadaran.mere k ASOSIASI.MER EK

143 Collinearity Diagnostics a Variance Proportions Model Dimension PERSEPSI.KUALITAS.MEREK LOYALITAS.MEREK a. Dependent Variable: KEPUTUSAN.PEMBELIAN Residuals Statistics a Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value a. Dependent Variable: KEPUTUSAN.PEMBELIAN Charts

144 NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 87 a,b Normal Parameters Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.054 Positive.033 Negative Test Statistic.054 Asymp. Sig. (2-tailed).200 c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.

145 Model R R Square 1 a Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Square Estimate a. Predictors: (Constant), LOYALITAS.MEREK, Kesadaran.merek, ASOSIASI.MEREK, PERSEPSI.KUALITAS.MEREK b. Dependent Variable: RES2 ANOVA Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression b Residual Total a a. Dependent Variable: RES2 b. Predictors: (Constant), LOYALITAS.MEREK, Kesadaran.merek, ASOSIASI.MEREK, PERSEPSI.KUALITAS.MEREK Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) Kesadaran.merek ASOSIASI.MEREK PERSEPSI.KUALITAS.MER EK LOYALITAS.MEREK a. Dependent Variable: RES2 Coefficients a Model 1 (Constant) Collinearity Statistics Tolerance VIF Kesadaran.merek ASOSIASI.MEREK PERSEPSI.KUALITAS.MEREK LOYALITAS.MEREK b. Dependent Variable: RES2

146 HASIL ANALISIS STATISTIS DESKRIPTIF Statistics K1 K2 K3 N Valid Missing Mean Median Mode Std. Deviation Variance Minimum Maximum K1 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total K2 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total K3 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total

147 Frequencies Statistics K4 K5 K6 K7 K8 N Valid Missing Mean Median Mode Std. Deviation Variance Minimum Maximum Frequency Table K4 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total K5 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total K6 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total

148 K7 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total K8 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total Frequencies Statistics K9 K10 K11 K12 N Valid Missing Mean Median Mode Std. Deviation Variance Minimum Maximum Frequency Table K9 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total

149 K10 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total K11 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total K12 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total Frequencies Statistics K13 K14 K15 N Valid Missing Mean Median Mode Std. Deviation Variance Minimum Maximum 5 5 5

150 Frequency Table K13 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total K14 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total K15 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total Frequencies Statistics K16 K17 K18 N Valid Missing Mean Median Mode Std. Deviation Variance Minimum Maximum 5 5 5

151 Frequency Table K16 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total K17 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total K18 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total

152 LAMPIRAN 4: TABEL PERSENTASI DISTRIBUSI T

153 LAMPIRAN 5: TABEL PERSENTASI DISTRIBUSI F

154 LAMPIRAN 6: TABEL R (KOEFISIEN KORELASI SEDERHANA)

SKRIPSI OLEH SAKTI PARLINDUNGAN

SKRIPSI OLEH SAKTI PARLINDUNGAN SKRIPSI PENGARUH KESADARAN MEREK, PERSEPSI KUALITAS DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU NIKE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH SAKTI PARLINDUNGAN 130521053

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Pengertian Ekuitas Merek ( Brand equity ) pada faktor-faktor yang menurut merek penting, semakin banyak faktor yang

BAB II KERANGKA TEORI. Pengertian Ekuitas Merek ( Brand equity ) pada faktor-faktor yang menurut merek penting, semakin banyak faktor yang BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Ekuitas Merek (Brand equity) 2.1.1. Pengertian Ekuitas Merek ( Brand equity ) Ekuitas berarti nilai. Nilai sebuah merek sebenarnya didapatkan dari kata-kata dan tindakan konsumennya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH FAKTOR HARGA, RASA, DAN KEMASAN SUSU BEAR BRAND TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI PENGARUH FAKTOR HARGA, RASA, DAN KEMASAN SUSU BEAR BRAND TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI PENGARUH FAKTOR HARGA, RASA, DAN KEMASAN SUSU BEAR BRAND TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH RELITA YOLANDA SIHOMBING 110502120 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH. Dewi Sartika Zalukhu

SKRIPSI OLEH. Dewi Sartika Zalukhu SKRIPSI PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NOTEBOOK ACER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN OLEH Dewi Sartika Zalukhu 100521085 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar yang harus dipenuhi secara rutin atau disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang ada di Indonesia. Di satu

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH VINA APULINA BR SEMBIRING. Universitas Sumatera Utara

SKRIPSI OLEH VINA APULINA BR SEMBIRING. Universitas Sumatera Utara SKRIPSI PENGARUH PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TEH PUCUK HARUM PADA MAHASISWA EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH VINA APULINA BR SEMBIRING 140521065

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Merek Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam sektor industri minuman semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Merek Merek merupakan bagian yang sangat melekat pada produk yang diartikan dengan nama atau simbol dari sebuah produk. Pengertian merek menurut Kotler dan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KEPUASAN DAN PENGETAHUAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG GADGET APPLE PADA MAHASISWA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI USU MEDAN

SKRIPSI PENGARUH KEPUASAN DAN PENGETAHUAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG GADGET APPLE PADA MAHASISWA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI USU MEDAN SKRIPSI PENGARUH KEPUASAN DAN PENGETAHUAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG GADGET APPLE PADA MAHASISWA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI USU MEDAN OLEH RAHMAT FADILLAH 090502236 PROGRAM STUDI STRATA-1

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH BAGUS AIRLANGGA DWIYANDA

SKRIPSI OLEH BAGUS AIRLANGGA DWIYANDA SKRIPSI PENGARUH GAYA HIDUP, MEREK, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN LOYALITAS PRODUK IPAD PADA MAHASISWA/I DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH BAGUS AIRLANGGA

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN TEEQHA ONLINE SHOP TESIS. Oleh

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN TEEQHA ONLINE SHOP TESIS. Oleh ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN TEEQHA ONLINE SHOP TESIS Oleh JULIYANTI SRI KARTIKA NAINGGOLAN 107019029/IM FAKULTAS EKONOMI PASCASARJANA

Lebih terperinci

PENGARUH PERIKLANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PASTA GIGI PEPSODENT DI KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN BATUNADUA KOTA PADANGSIDIMPUAN

PENGARUH PERIKLANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PASTA GIGI PEPSODENT DI KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN BATUNADUA KOTA PADANGSIDIMPUAN SKRIPSI PENGARUH PERIKLANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PASTA GIGI PEPSODENT DI KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN BATUNADUA KOTA PADANGSIDIMPUAN OLEH NURHANIFAH HASIBUAN 130521044 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

(BC) B. MARTUA NAPITUPULU MEDAN

(BC) B. MARTUA NAPITUPULU MEDAN SKRIPSI PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK, FAKTOR PRIBADI DAN FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SOPHIE MARTIN PADA BUSINESS CENTER (BC) B. MARTUA NAPITUPULU MEDAN OLEH RIZA

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. David A. Aaker (1997:23) menyatakan bahwa ekuitas merek adalah. seperangkat aset dan liabilitas merek dengan suatu merek, nama dan

LANDASAN TEORI. David A. Aaker (1997:23) menyatakan bahwa ekuitas merek adalah. seperangkat aset dan liabilitas merek dengan suatu merek, nama dan 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Ekuitas Merek David A. Aaker (1997:23) menyatakan bahwa ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor sangat penting yang harus dilakukan perusahaan dalam hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk merupakan keputusan pembelian. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Menurut Engel et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh pasar global yang melanda dunia memberikan peluang dan tantangan bisnis bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Pasar global akan terus memperluas produk

Lebih terperinci

PENGARUH PEMASARAN RELASIONAL DALAM PEMBELIAN SECARA ONLINE

PENGARUH PEMASARAN RELASIONAL DALAM PEMBELIAN SECARA ONLINE PENGARUH PEMASARAN RELASIONAL DALAM PEMBELIAN SECARA ONLINE TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA MAHASISWA MAGISTER ILMU MANAJEMEN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TESIS Oleh MARIA KRISTINA SITUMORANG 137019033

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA DI CV. INDAH SAKTI KOTA PINANG TESIS.

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA DI CV. INDAH SAKTI KOTA PINANG TESIS. ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA DI CV. INDAH SAKTI KOTA PINANG TESIS Oleh ERRIE MARGERY 097019014/IM S E K O L A H PA S C A S A R J A N

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Landasan Teori A. Definisi Merek Menurut Durianto, dkk (2001:1) Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era globalisasi ekonomi, keberadaan suatu perusahaan tidak terlepas dari suatu kondisi persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap niat pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). a. Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap niat pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). a. Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti yang terdahulu sudah banyak dilakukan terkait masalah kesadaran merek, asosiasi merek, dan persepsi kualitas

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH FEMY PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

SKRIPSI OLEH FEMY PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012 SKRIPSI PENGARUH IKLAN, KUALITAS DAN HARGA SHAMPOO DOVE TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI USU OLEH FEMY 080502207 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo atau kemasan) dengan maksud

BAB II LANDASAN TEORI. yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo atau kemasan) dengan maksud BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek Aaker (1997:9) mengungkapkan bahwa merek adalah nama dan simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang

Lebih terperinci

ABSTRACT. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This research has a background of the emergence of inter-brand competition phenomenon, primarily for the category of notebook in Indonesia. This research specially discusses equity strength of

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH STRATEGI MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MINUMAN POCARI SWEAT PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH NI PUTU SWASTI 090502252

Lebih terperinci

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PENGGUNA TELKOMFLEXI DI KOTA LHOKSEUMAWE TESIS Oleh CHALIRAFI 087019064/IM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 PENGARUH

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. sebenarnya merupakan nilai tangible dan intangible yang terwakili dalam sebuah

BAB II KERANGKA TEORITIS. sebenarnya merupakan nilai tangible dan intangible yang terwakili dalam sebuah BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Ekuitas Merek Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi halhal tersebut untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau sekelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan informasi saat ini membuat persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin sengit. Para pelaku bisnis dituntut untuk melakukan berbagai

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH RIYATH ISKANDAR

SKRIPSI OLEH RIYATH ISKANDAR SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI DAN DESAIN PEKERJAAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIDANG PENDAPATAN DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET (DPKA) KOTA LANGSA OLEH RIYATH ISKANDAR 110521075 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Ekuitas Merek Kotler dan Keller (2007), mendefinisikan ekuitas merek sebagai nilai tambah yang diberikan kepada produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Di era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi dan informasi tidak dapat dipisahkan dari kegiatan individu baik laki-laki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH HARGA KOMPETITIF, KELENGKAPAN PRODUK, DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI TOKO SEPATU DAVIN PAJAK USU MEDAN OLEH

SKRIPSI PENGARUH HARGA KOMPETITIF, KELENGKAPAN PRODUK, DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI TOKO SEPATU DAVIN PAJAK USU MEDAN OLEH SKRIPSI PENGARUH HARGA KOMPETITIF, KELENGKAPAN PRODUK, DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI TOKO SEPATU DAVIN PAJAK USU MEDAN OLEH RINA ARFIANTI 110502044 PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

SKRIPSI. PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN UNTUK MENINGKATKAN POSITIVE WORD OF MOUTH (Studi Pada Pelanggan Toko Online Lazada.co.

SKRIPSI. PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN UNTUK MENINGKATKAN POSITIVE WORD OF MOUTH (Studi Pada Pelanggan Toko Online Lazada.co. SKRIPSI PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN UNTUK MENINGKATKAN POSITIVE WORD OF MOUTH (Studi Pada Pelanggan Toko Online Lazada.co.id) OLEH DIPO YUDISTIRA 130521052 PROGRAM STUDI STRATA-1

Lebih terperinci

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEBIJAKAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MEMBELI PRODUKSI PT. PABRIK ES SIANTAR DI KECAMATAN MEDAN KOTA TESIS Oleh BRAM BERNANRD SITUMORANG 087019063/IM

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH DAYA TANGGAP DAN EMPATI TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PT. SRIWIJAYA AIR DISTRIK MEDAN OLEH JENNY ASTRI BR TARIGAN

SKRIPSI PENGARUH DAYA TANGGAP DAN EMPATI TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PT. SRIWIJAYA AIR DISTRIK MEDAN OLEH JENNY ASTRI BR TARIGAN SKRIPSI PENGARUH DAYA TANGGAP DAN EMPATI TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PT. SRIWIJAYA AIR DISTRIK MEDAN OLEH JENNY ASTRI BR TARIGAN 110521006 PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. menjadi sasaran dan penyesuaian kegiatan perusahaan sedemikian rupa sehingga

II. LANDASAN TEORI. menjadi sasaran dan penyesuaian kegiatan perusahaan sedemikian rupa sehingga 15 II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemasaran Menurut Philip Kotler (2006) Pemasaran adalah suatu proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai ketidakpastian paling besar. Oleh karena itu, dalam abad millenium seperti sekarang perusahaan dituntut

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Merek Merek adalah suatu nama, istilah simbol, desain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal

Lebih terperinci

MARTIN MAULANA MARPAUNG /IM

MARTIN MAULANA MARPAUNG /IM ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TESIS Oleh MARTIN MAULANA MARPAUNG 097019024/IM

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS SISWA PADA BIMBINGAN BELAJAR AVINS MEDAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS SISWA PADA BIMBINGAN BELAJAR AVINS MEDAN ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS SISWA PADA BIMBINGAN BELAJAR AVINS MEDAN TESIS Oleh AHMAD KHOLIL 097019061/IM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

Brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya. membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau

Brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya. membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau CHAPTER 12 BRANDING A. Definisi Merek (Brand) Brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau kontrak kepercayaan

Lebih terperinci

PENGARUH DIMENSI EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA MEREK AZWA PERFUME DI KOTA PADANG ABSTRACT

PENGARUH DIMENSI EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA MEREK AZWA PERFUME DI KOTA PADANG ABSTRACT PENGARUH DIMENSI EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA MEREK AZWA PERFUME DI KOTA PADANG Harpa Malia Yuna Septia 1, Syailendra Eka Saputra 2, Sumarni 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN, DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE

SKRIPSI PENGARUH KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN, DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE SKRIPSI PENGARUH KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN, DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE DI SITUS LAZADA.CO.ID PADA MAHASISWA/I FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS USU OLEH MAYA PUSPA SARI 110502026

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekuitas Merek Pengertian ekuitas merek menurut (Aaker, 1996 dalam Agusli dan Kunto, 2013) bahwa ekuitas merek menciptakan nilai, baik pada perusahaan maupun

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN

ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN TESIS Oleh KOKO SUJATMOKO 077019083/IM E K O L A S H PA S C A S A R JA N A SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : RIKA CITRA UTAMI

SKRIPSI OLEH : RIKA CITRA UTAMI SKRIPSI PENGARUH KEPERCAYAAN PADA MEREK DAN SIKAP ATAS IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PASTA GIGI MEREK PEPSODENT (Studi Kasus Pada Mahasiswa Yang Kost Di Lingkungan Kampus USU) OLEH : RIKA CITRA UTAMI

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH STORE ATMOSPHERE, STORE IMAGE

SKRIPSI PENGARUH STORE ATMOSPHERE, STORE IMAGE SKRIPSI PENGARUH STORE ATMOSPHERE, STORE IMAGE DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI TOKO BUKU GRAMEDIA CABANG GAJAH MADA MEDAN (STUDI KASUS PADA MAHASISWA KEDOKTERAN METHODIST MEDAN)

Lebih terperinci

A. Penelitian Terdahulu

A. Penelitian Terdahulu BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Siregar (2008) judul skripsi Analisis Persepsi Kualitas Produk Simpati Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi. Tujuan

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH ANDAR SIHALOHO

SKRIPSI OLEH ANDAR SIHALOHO SKRIPSI PENGARUH KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PASTA GIGI MEREK PEPSODENT (STUDI KASUS : PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA) OLEH ANDAR SIHALOHO

Lebih terperinci

PENGARUH SLOGAN GOOD FOOD, GOOD LIFE

PENGARUH SLOGAN GOOD FOOD, GOOD LIFE SKRIPSI PENGARUH SLOGAN GOOD FOOD, GOOD LIFE, HARGA, DAN KUALITAS PRODUK PADA PT. NESTLE INDONESIA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI MEDAN (Studi Kasus di Kecamatan Medan Helvetia) OLEH: ARI MULYANA PRATAMA

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH RONALD RATO M LIMBONG

SKRIPSI OLEH RONALD RATO M LIMBONG SKRIPSI PENGARUH DESAIN PRODUK, CITRA MEREK,DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU MEREK NIKE PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH RONALD RATO M LIMBONG 120502204 PROGRAM

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH. Roy Marthin Tarigan

SKRIPSI OLEH. Roy Marthin Tarigan SKRIPSI PENGARUH CITRA MEREK DAN REPUTASI PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH Roy Marthin Tarigan 120521072

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH HARGA, PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMENMI INSTAN MEREK INDOMIE PADA MASYARAKAT KOMPLEK TAMORA INDAH TANJUNG MORAWA

SKRIPSI PENGARUH HARGA, PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMENMI INSTAN MEREK INDOMIE PADA MASYARAKAT KOMPLEK TAMORA INDAH TANJUNG MORAWA SKRIPSI PENGARUH HARGA, PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMENMI INSTAN MEREK INDOMIE PADA MASYARAKAT KOMPLEK TAMORA INDAH TANJUNG MORAWA OLEH INDIRA WIJAYA PUTRI NASUTION 110502070 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi. digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi. digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Merek dan Perspektif Merek 1. Definisi Merek Menurut UU No.15 Tahun 2001 merek adalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi dari

Lebih terperinci

RINI OCTARINA TARIGAN

RINI OCTARINA TARIGAN SKRIPSI PENGARUH FAKTOR SOSIAL, PRIBADI, DAN PSIKOLOGIS TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SAMSUNG SMARTPHONE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH : RINI OCTARINA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia menjadi daerah pemasaran produk

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH HARGA, PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MI INSTAN MEREK INDOMIE PADA MASYARAKAT KOMPLEK TAMORA INDAH TANJUNG MORAWA

SKRIPSI PENGARUH HARGA, PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MI INSTAN MEREK INDOMIE PADA MASYARAKAT KOMPLEK TAMORA INDAH TANJUNG MORAWA SKRIPSI PENGARUH HARGA, PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MI INSTAN MEREK INDOMIE PADA MASYARAKAT KOMPLEK TAMORA INDAH TANJUNG MORAWA OLEH INDIRA WIJAYA PUTRI NASUTION 110502070 PROGRAM

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN MINI MARKET MES MART SYARIAH OLEH: DHEAFANI ARNILA PASARIBU

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN MINI MARKET MES MART SYARIAH OLEH: DHEAFANI ARNILA PASARIBU SKRIPSI PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN MINI MARKET MES MART SYARIAH OLEH: DHEAFANI ARNILA PASARIBU 090502096 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH HARGA, BRAND IMAGE

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH HARGA, BRAND IMAGE SKRIPSI ANALISIS PENGARUH HARGA, BRAND IMAGE DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG JENIS ANDROID PADA KARYAWAN TELKOMSEL REGIONAL MEDAN OLEH MOH. FAHMI AZHARI 130521089 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan sebagian dari strategi bisnis yang diupayakan setiap perusahaan untuk meningkatkan laba demi menaikkan nilai perusahaan. Strategi pemasaran

Lebih terperinci

DRAFT SKRIPSI OLEH: ADDINA DAMANIK MANAJEMEN

DRAFT SKRIPSI OLEH: ADDINA DAMANIK MANAJEMEN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM STRATA-1 FAKULTAS EKONOMI MEDAN PENGARUH PERCEIVED QUALITY DAN BRAND ASSOCIATION TERHADAP BRAND LOYALTY MIE INSTAN MEREK INDOMIE (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Era ekonomi sekarang ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan baru bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi pasar dari perusahaan akan meluas, dan

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH TRIA LESTARI NAHAMPUN. Universitas Sumatera Utara

SKRIPSI OLEH TRIA LESTARI NAHAMPUN. Universitas Sumatera Utara SKRIPSI PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI, DAN CUACA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TEH SIAP MINUM DALAM KEMASAN MEREK TEH BOTOL SOSRO ( STUDI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA) OLEH

Lebih terperinci

Harry Christian Barus

Harry Christian Barus PENGARUH EKUITAS MEREK ( BRAND EQUITY ) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY (Studi pada Mahasiswa Program S1 Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Harry Christian

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek dibubuhkan pada produk yang dijual untuk memberikan identifikasi khusus pada suatu

Lebih terperinci

TESIS. Oleh AFNI YUNITA /IM

TESIS. Oleh AFNI YUNITA /IM ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, PROMOSI, PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA KASIMURA SUPERMART DI MEDAN TESIS Oleh AFNI YUNITA 107019028/IM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ROKOK TEN MILD PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM USU

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ROKOK TEN MILD PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM USU SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ROKOK TEN MILD PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM USU OLEH: SURYA ADI W. H. 060502114 PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN

Lebih terperinci

Kata kunci: citra merek, kualitas produk, dan keputusan pembelian

Kata kunci: citra merek, kualitas produk, dan keputusan pembelian ABSTRAK Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Citra merek adalah

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : AZALEA AZURA BR TARIGAN

SKRIPSI OLEH : AZALEA AZURA BR TARIGAN SKRIPSI PENGARUH GAYA HIDUP, HARGA, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAMSUNG SMARTPHONE PADA MAHASISWA/I FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH : AZALEA AZURA BR TARIGAN 100502221

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS.

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS. ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS Oleh ZULMAYANI 087019162/IM E K O L A H S PAS C A S A R JA N A SEKOLAH

Lebih terperinci

SKRIPSI. PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk CABANG BELMERA OLEH

SKRIPSI. PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk CABANG BELMERA OLEH SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk CABANG BELMERA OLEH Siti Rosnidar 120502039 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PEMASARAN ONLINE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SISWA/I SMA YAYASAN PENDIDIKAN HARAPAN 3 MEDAN OLEH JIHAN LUTHFIYA

SKRIPSI PENGARUH PEMASARAN ONLINE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SISWA/I SMA YAYASAN PENDIDIKAN HARAPAN 3 MEDAN OLEH JIHAN LUTHFIYA SKRIPSI PENGARUH PEMASARAN ONLINE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SISWA/I SMA YAYASAN PENDIDIKAN HARAPAN 3 MEDAN OLEH JIHAN LUTHFIYA 100502223 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen Pemasaran, mendefinisikan Pemasaran adalah suatu proses. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen Pemasaran, mendefinisikan Pemasaran adalah suatu proses. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pemasaran Menurut Philip Kotler dan K.L.Keller (2007:12) dalam bukunya Manajemen Pemasaran, mendefinisikan Pemasaran adalah suatu proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi sekarang ini menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya era pasar

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG LUBUK PAKAM OLEH

SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG LUBUK PAKAM OLEH SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG LUBUK PAKAM OLEH TRESIA RAHMA 1105021074 PROGRAM STUDI STRATA -1 MANAJEMEN EKSTENSI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang makin ketat yang disebabkan oleh globalisasi. Globalisasi didorong oleh kemajuan pesat dalam bidang teknologi,

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH MUHAMMAD ARIFIN RITONGA

SKRIPSI OLEH MUHAMMAD ARIFIN RITONGA SKRIPSI ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI KUALITAS, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI FAKULTAS ISIP UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus 1 PENGARUH CITRA MEREK, ATRIBUT PRODUK, PERSEPSI HARGA, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE MEREK SAMSUNG (STUDI KASUS PADA MAHASISWA FE UMK KUDUS) Skripsi ini diajukan sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP RASA PERCAYA DIRI PELANGGAN SABUN MANDI NUVO DI SIDOARJO

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP RASA PERCAYA DIRI PELANGGAN SABUN MANDI NUVO DI SIDOARJO 50 PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP RASA PERCAYA DIRI PELANGGAN SABUN MANDI NUVO DI SIDOARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA PENGGUNA KARTU SELULAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto)

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA PENGGUNA KARTU SELULAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto) 1 PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA PENGGUNA KARTU SELULAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PEMBENTUKAN CUSTOMER LOYALTY PADA JENIS MEREK PASTA GIGI DENGAN ANALISIS SEM (STRUCTURAL EQUATION MODELLING) (Studi Kasus: Mahasiswa mahasiswi UMS) Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KOSMETIK WARDAH PADA MAHASISWA EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KOSMETIK WARDAH PADA MAHASISWA EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS SKRIPSI PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KOSMETIK WARDAH PADA MAHASISWA EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS OLEH : PRIMA VIANY LESTARI GIRSANG NIM : 140521134

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. REPEX PERDANA INTERNATIONAL (LICENSEE OF FEDERAL EXPRESS) DI MEDAN

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. REPEX PERDANA INTERNATIONAL (LICENSEE OF FEDERAL EXPRESS) DI MEDAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. REPEX PERDANA INTERNATIONAL (LICENSEE OF FEDERAL EXPRESS) DI MEDAN OLEH MIRZA 110521067 PROGRAM STUDI STRATA - 1 MANAJEMEN

Lebih terperinci

NIM: ABSTRAK

NIM: ABSTRAK Judul: Pengaruh Elemen-elemen Brand Equity Terhadap Niat Pembelian Kembali Produk Baterai ABC Alkaline di Kota Denpasar Nama: I Made Adi Suka Yasa NIM: 0952509 ABSTRAK Suatu brand memiliki equity yang

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAHAMAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI MAHASISWA UNTUK MENJADI YOUNG ENTREPRENEUR

ANALISIS PEMAHAMAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI MAHASISWA UNTUK MENJADI YOUNG ENTREPRENEUR SKRIPSI ANALISIS PEMAHAMAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI MAHASISWA UNTUK MENJADI YOUNG ENTREPRENEUR (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi ) OLEH Mega Yunina Sari

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK HERBALIFE PADA PT.HERBALIFE CABANG PRINGGAN MEDAN OLEH :

SKRIPSI PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK HERBALIFE PADA PT.HERBALIFE CABANG PRINGGAN MEDAN OLEH : SKRIPSI PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK HERBALIFE PADA PT.HERBALIFE CABANG PRINGGAN MEDAN OLEH : FEBRINA MARPAUNG 070502159 DEPARTEMEN MANAJEMEN PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto B R A N D E Q U I T Y The Way to Boost Your Marketing Performance Dheni Haryanto dheni_mqc@yahoo.com Marketing Quotient Community http://www.mqc.cjb.net F o c u s On Marketing Hakekat suatu bisnis industri

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pemasaran merupakan ilmu dan seni yang mengatur tentang sistem

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pemasaran merupakan ilmu dan seni yang mengatur tentang sistem 20 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran merupakan salah satu cabang dari ilmu manajemen yang sangat penting dalam suatu perusahaan selain cabang ilmu manajemen lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu menjadi rujukan dalam menulis penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu menjadi rujukan dalam menulis penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu menjadi rujukan dalam menulis penelitian ini. Diantaranya penelitian pertama adalah Erfan Severi & Kwek Choon Ling yang berjudul

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Ekuitas Merek Dalam hal ekuitas merek dapat kita pahami bahwa ide utama dari ekuitas merek adalah bahwa kekuatan merek terletak dalam benak konsumen. Ekuitas merek

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA Oleh Deni Dwi Mahendra Program S1 MANAJEMEN Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK Deni Dwi Mahendra.

Lebih terperinci

WISNU YUSDITARA /IM

WISNU YUSDITARA /IM PENGARUH KEMAMPUAN MENJUAL, DESAIN WILAYAH PENJUALAN, SISTEM KONTROL TENAGA PENJUAL DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA TENAGA PENJUAL PADA PT BINTANG BALIGE JAYA DI BALIGE TESIS Oleh WISNU YUSDITARA 117019041/IM

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN TAMU PADA GARUDA CITRA HOTEL MEDAN OLEH: SUPRIADI

SKRIPSI PENGARUH HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN TAMU PADA GARUDA CITRA HOTEL MEDAN OLEH: SUPRIADI SKRIPSI PENGARUH HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN TAMU PADA GARUDA CITRA HOTEL MEDAN OLEH: SUPRIADI 120502045 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH TEJA KIRANA MAHATMA

SKRIPSI OLEH TEJA KIRANA MAHATMA SKRIPSI PENGARUH KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN SABUN LUX PADA MAHASISWA EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH TEJA KIRANA MAHATMA 120521037

Lebih terperinci