BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengalaman Menurut kamus besar bahasa indonesia (2005) pengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah (dijalani, dirasai, ditanggung). Menurut Notoatmodjo (2005) pengalaman merupakan guru yang baik, yang menjadi sumber pengetahuan dan juga merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Pengalaman dapat diartikan juga sebagai memori episodik, yaitu memori yang menerima dan menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu dan tempat tertentu, yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah, 2003). B. Kanker payudara Kanker payudara bukanlah penyakit yang menular tetapi kanker payudara merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh wanita. Adapun pengertian dari kanker payudara menurut Mardiana (2009) kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara. Jaringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu), saluran kelenjar (saluran air susu), dan jaringan penunjang payudara. Menurut Smart (2010) kanker payudara (Carsinoma mammae) merupakan suatu penyakit yang ganas dan berasal dari kelompok parencgyma.

2 yang telah tumbuh dalam jaringan payudara dapat tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara. 1. Faktor Resiko Kanker Payudara Penyebab dari kanker payudara itu sendiri belum diketahui secara pasti tetapi ada beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab dari munculnya kanker payudara yang sangat ditakuti oleh kaum wanita. Menurut Nurcahyo (2010) Faktor resiko munculnya kanker payudara, antara lain : Usia, sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia di atas 60 tahun. Resiko terbesar penderita kanker payudara ditemukan pada wanita yang sudah berusia 75 tahun. Pernah menderita kanker payudara, setelah payudara yang dulu pernah terkena kanker diangkat, resiko untuk terkena kanker payudara pada payudara penderita yang sehat sekitar 0,5-1%. Riwayat dari keluarga yang dulu pernah mengalami kanker payudara, pada wanita yang dulu keluarganya pernah ada yang mengalami kanker payudara, akan memiliki resiko untuk terkena kanker payudara sebesar tiga kali besar. Faktor genetik dan hormonal, namun anda jangan mengkhawatirkan faktor genetika ini. Pada faktor genetika ini, tidak berarti bagi anda yang memiliki gen kanker payudara pasti akan mengalami kanker payudara. Anda hanya memiliki resiko untuk mengidap kanker payudara saja dan ada kemungkinan juga untuk dapat menurunkan gen tersebut. Gen penyebab kanker payudara ini bisa diturunkan dari seorang orang tua kepada anaknya tanpa terkait jenis kelamin anak tersebut. Menarche (menstruasi pertama kali), yaitu pada wanita yang dulu waktu mengalami menstruasi pertama kali pada usia 12 tahun, dan menopause pada usia

3 setelah usia 55 tahun. Kemudian kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil. Pernah memakai pil KB atau pernah menggunakan terapi sulih hormon. Mengalami obesitas pasca-menopause. Pada pemakaian alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari. Adanya bahan kimia, beberapa penelitian telah menyebutkan beberapa bahan kimia yang menyerupai esterogen (misalnya, yang terdapat pada peptisida atau produk industri lainnya) mungkin akan meningkatkan resiko terkena kanker payudara. DES (dietilstillbesterol), bagi wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah terjadi keguguran, memiliki resiko tinggi terkena kanker payudara. 2. Gejala dan tanda kanker payudara Selama ini yang terjadi pada penderita adalah baru diketahui bahwa dirinya terserang kanker payudara setelah timbul rasa nyeri atau sakit pada payudara atau setelah benjolan tumbuh semakin lama semakin membesar pada jaringan payudaranya. Penderita yang mengalami kondisi seperti ini sebenarnya sudah terserang kanker payudara stadium lanjut. Keterlambatan tersebut akan mempersulit penyembuhan padahal akan lebih mudah penyembuhannya jika serangan kanker payudara dapat diketahui secara dini. Menurut Smart (2010) untuk mendeteksi gejala dan tanda-tanda kanker payudara, dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: Terdapat sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan yang ada pada payudara dan sekitarnya. Benjolan ini tidak menimbulkan rasa nyeri dan biasanya juga memiliki bentuk pinggiran yang tidak teratur, pada penderita kanker payudara yang masih pada tahap awal, benjolan yang ada bisa digerak-gerakan dan dapat juga didorong

4 dengan jari tangan. Namun pada stadium lanjut biasanya melekat pada dinding dada atau pada kulit sekitarnya. Untuk stadium lanjut ini, benjolan yang ada bisa membengkak dan juga terdapat borok pada kulit. Gejala lain yang mungkin dapat ditemukan adalah benjolan atau masa di ketiak penderita, serta keluarnya cairan yang abnormal dari puting susu (berdarah, atau berwarna kuning, hijau atau mungkin bernanah), perubahan pada tekstur dan warna pada kulit di sekitar payudara, payudara tampak berwarna kemerahan, kulit di sekitar payudara bersisik, puting susu tertarik ke dalam dan terasa gatal, nyeri pada payudara atau pembengkakan pada salah satu payudara. Pada stadium lanjut, bisa timbul nyeri pada tulang, penderita mengalami penurunan berat badan, dan pembengkakan lengan atau ulsurasi kulit. 3. Perkembangan kanker payudara Kanker memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang dapat berkembang secara cepat maupun secara lambat. Sel kanker payudara yang pertama kali dapat tumbuh sebesar 1 cm. Sel tersebut tidak bergerak ataupun berkembang pada kelenjar payudara, sel sel tersebut mengalir melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Sel kanker payudara dapat bersembunyi di balik tubuh kita selama bertahuntahun tanpa di ketahui dan tiba-tiba saja tanpa disadari dapat tumbuh menjadi tumor ganas atau kanker. Menurut Purnomo (2009) Beberapa indikasi yang dapat menandakan perkembangan kanker payudara adalah sebagai berikut: a. Stadium Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh

5 manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat jauh. Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak pada ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen, USG, dan bila memungkinkan dengan CT scan, Scintigrafi dll. Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM yang direkomendasikan oleh UICC (International Union against Cancer dari WHO atau World Health Organization). 1. Stadium 0 Disebut Ductal Carsinoma In Situ atau Noninvasive Cancer, yaitu kanker tidak menyebar keluar dari pembuluh/ saluran payudara dan kelenjar- kelenjar (lobules) susu pada pada payudara. 2. Stadium I Tumor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta tidak ada titik pada pembuluh getah bening 3. Stadium IIa Pasien pada kondisi ini : a. Diameter tumor lebih kecil atau sama dengan 2 cm dan telah ditemukan pada titik-titik pada saluran getah bening di ketiak (axillary limph nodes). b. Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak lebih dari 5 cm. Belum menyebar ke titik-titik pembuluh getah bening pada ketiak (axillary limph nodes).

6 c. Tidak ada tanda-tanda tumor pada payudara, tapi ditemukan pada titik-titik di pembuluh getah bening ketiak. 4. Stadium IIb Pasien pada kondisi ini : a. Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak melebihi 5 cm. b. Telah menyebar pada titik-titik di pembuluh getah bening ketiak. c. Diameter tumor lebih lebar dari 5 cm tapi belum menyebar. 5. Stadium IIIa Pasien pada kondisi ini : a. Diameter tumor lebih kecil dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening ketiak. b. Diameter tumor lebih besar dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening ketiak. 6. Stadium IIIb Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan bisa juga luka bernanah di payudara. Atau didiagnosis sebagai Inflammatory Breast Cancer. Bisa sudah atau bisa juga belum menyebar titik-titik pada pembuluh getah bening di ketiak dan lengan atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh. 7. Stadium IIIc Sebagaimana stadium IIIb, tetapi telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening dalam group N3 (kanker telah menyebar lebih dari sepuluh titik disaluran getah bening di bawah tulang selangka).

7 8. Stadium IV Ukuran tumor bisa berapa saja, tetapi telah menyebar ke lokasi yang jauh, yaitu : Tulang, paru-paru, liver atau tulang rusuk. b. Grade Untuk mengetahui Grade Kanker, sample-sample hasil biopsi dipelajari dibawah mikroskop. Suatu grade kanker payudara ditentukan berdasarkan pada bagaiman bentuk sel kanker dan perilaku sel kanker dibandingkan dengan sel normal. Ini akan memberi petunjuk pada team dokter seberapa cepatnya sel kanker itu berkembang. Berikut adalah grade dalam kanker payudara : Grade 1 : Ini adalah grade yang paling rendah, sel kanker lambat dalam berkembang, biasanya tidak menyebar. Grade 2 : Ini adalah grade tingkat sedang. Grade 3 : Ini adalah grade yang tertinggi, cenderung berkembang cepat, biasanya menyebar. c. Pada sistem TNM TNM merupakan singkatan dari T yaitu tumor size atau ukuran tumor, N yaitu Node atau kelenjar getah bening regional dan M yaitu metastis atau penyebaran jauh. Ketiga faktor T, N, M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi dan dilakukan pemerikasaan histopatologi (PA). Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut :

8 T (Tumor size), ukuran tumor : a. T 0 : tidak ditemukan tumor primer b. T 1 : ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang c. T 2 : ukuran tumor diameter antara 2-5 cm d. T 3 : ukuran tumor diameter > 5 cm e. T 5 : ukuran tumor berapa saja, tapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada atau pada keduanya, dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama. N (Node), kelenjar getah bening regional (kgb) : a. N 0 : tidak terdapat metastis pada kgb regional di ketiak / aksilla b. N 1 : ada metastis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakan c. N 2 : ada metastis ke kgb aksilla yang sulit digerakan d. N 3 : ada metastis ke kgb diatas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb di mammary interna di dekat tulang sternum. M (Matastis), penyebaran jauh : a. M x : metastis jauh belum dapat dinilai b. M 0 : tidak terdapat metastis jauh c. M 1 : terdapat metastis jauh Setelah masing-masing faktor T, N, M didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian digabungkan dan didapatkan stadium kanker sebagai berikut : 1. Stadium 0 : T0 N0 M0 2. Stadium 1 : T1 N0 M0 3. Stadium II A : T0 N1 M0 / T1 N1 M0 / T2 N0 M0

9 4. Stadium II B : T2 N1 M0 / T3 N0 M0 5. Stadium III A : T0 M2 N0 / T1 N2 M0 / T2 N2 M0 / T3 N1 M0 6. Stadium III B : T4 N0 M0 / T4 N1 M0 / T4 N2 M0 7. Stadium III C : Tiap T N3 Mo 8. Stadium IV : Tiap T- Tiap N- M1 d. Upaya pencegahan kanker payudara Perlu anda ketahui bahwa 9-10 wanita menemukan benjolan pada payudaranya. Untuk mencegah lebih awal agar benjolan tersebut tidak terlanjur menjadi kanker payudara, Anda harus melakukan pemeriksaan sendiri. Menurut Purnomo (2009) ada langkah-langkah tertentu yang setiap wanita dapat lakukan untuk membantu mengurangi kemungkinan berkembangnya kanker payudara. Berikut beberapa hal yang dapat membantu pencegahan kanker payudara : Kesadaran akan payudara itu sendiri lebih dari 90% tumor payudara dideteksi oleh wanita itu sendiri. Perhatikan setiap perubahan pada payudara menjadi bagian penting perawatan kesehatan wanita. Ini berarti wanita harus tahu seperti apa payudara mereka di depan cermin, dan rasakan saat mandi atau terlentang pada periode berbeda setiap bulan sehingga jika ada perubahan yang tidak normal dapt diketahui segera. Bagi ibu yang menyusui berikanlah ASI pada bayi, beberapa penelitian sebelumnya menunjukan ada hubungan antara pemberian ASI dan menurunnya resiko berkembangnya kanker payudara meskipun belum ada kesepakatan yang jelas akan hal ini. Para peneliti mengklaim bahwa lebih muda lebih lama seorang ibu memberikan ASI pada bayinya adalah semakin baik. Hal ini didasari pada teori

10 bahwa kanker payudara berkaitan dengan hormon estrogen. Pemberian secara berkala akan mengurangi tingkat hormon tersebut. Jika Anda menemukan gumpalan, segeralah ke dokter, tetapi sering kita jumpai kebanyak wanita menunda untuk ke dokter jika mereka menemukan gumpalan pada payudaranya, mereka takut memiliki kanker. Ini adalah hal terburuk yang mereka lakukan. Jika menemukan gumpalan, segera konsultasikan ke dokter karena ini akan membantu menenangkan pikiran Anda. Jika gumpalan tersebut adalah kanker, segera lakukan pengobatan yang tepat untuk menyelamatkan jiwa. Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga, masih perlu banyak penelitian untuk memahami secara menyeluruh semua penyebab kanker payudara. Tetapi satu hal yang perlu untuk diyakini adalah faktor gen, faktor ini setidaknya sebanyak 10% dari semua kasus kanker payudara. Hal ini dianggap satu dari 500 orang membawa gen yang dapat membuat mereka diduga memiliki penyakit tersebut. Olahraga secara teratur, beberapa penelitian menyarankan bahwa olahraga dapat menurunkan resiko kanker payudara. Hal ini karena penelitian menunjukan bahwa semakin kurang berolahraga, semakin tinggi tingkat estrogen dalam tubuh. Kurangi makanan berlemak, ada banyak perdebatan tentang kanker payudara dengan diet. Tetapi ada bukti bahwa gaya hidup barat tertentu nampaknya dapat meningkatkan resiko penyakit. Pertahankan asupan makanan rendah lemak, tidak melebihi 30 gram lemak per hari. Hal ini akan membantu mempertahankan diet seimbang yang juga membantu menjaga berat badan.

11 Kemudian setelah usia 50 tahun, lakukan screening payudara secara teratur, meskipun masih diperlukan banyak penelitian untuk menentukan penyebab kanker payudara, satu dari faktor utama penyebab adalah faktor usia. 80% kanker payudara terjadi pada wanita berumur diatas 50 tahun. Coba lah belajar rileks, banyak tercatat bahwa stress dapat menyebabkan jenis masalah kesehatan. Meskipun masih banyak perdebatan atas temuan ini, menurunkan tingkat stress akan menguntungkan untuk kesehatan secara menyeluruh, termasuk resiko kanker payudara. Masukan brokoli ke dalam menu harian anda, kira-kira dalam sehari Anda hanya membutuhkan secangkir brokoli. Brokoli itu mengandung senyawa sulfuraphane yang secara ilmiah terbukti mengurangi resiko kanker. Jangan lupakan buah dan sayur dalam menu harian, pilihlah sayuran berwarna hijau. Makanlah tomat yang kaya dengan likopen, likopen juga agen yang berfungsi memerangi kanker. Ternyata mencegah kanker payudara itu tidaklah selalu mahal, dengan bergaya hidup sehat serta mengkonsumsi makanan kaya serat, secara langsung kita telah melakukan pencegahan terhadap penyakit yang menakutkan ini. Hal lain yang juga patut dicatat adalah disiplin diri. Menurut Purnomo (2009) beberapa penelitian terakhir, menyebutkan ada enam jenis makanan yang dapat mencegah timbulnya penyakit yang menakutkan kaum wanita tersebut. Makanan tersebut terdiri atas : (1) Gandum, dalam hal ini Anda dapat mengkonsumsi gandum yang berbentuk sereal dengan segelas susu setiap pagi. Setiap ½ gelas gandum setara dengan 10 gram dari kebutuhan serat yang digunakan untuk menurunkan tingkat estrogen dalam tubuh. Para ahli

12 berpendapat bahwa tingkat estrogen yang tinggi dalam tubuh akan semakiin merengsang pertumbuhan kanker payudara. (2) Ikan salmon dan tuna, berdasarkan penelitian yang dilakukan di UCLA, Amerika Serikat, ditemukan bahwa para wanita yang tinggal di daerah dekat sungai dan mengkonsumsi ikan tuna dan ikan salmon setiap hari, ternyata tingkat resiko terkena kanker payudaranya sangat kecil. Diduga karena adanya kandungan zat omega-3 yang terdapat dalam ikan tersebut. (3) Wortel dan bayam, wanita yang tidak mengkonsumsi wortel dan bayam, juga beresiko terkena kanker payudara dua kali lebih besar, dibanding mereka yang sering mengkonsumsi kedua jenis sayuran ini. (4) Yoghurt, pada suatu penelitian yang menggunakan yoghurt sebagai medium, diungkapkan ternyata yoghurt dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker payudar, terutama dalam jumlah yang cukup banyak. (5) Jus jeruk, masih dalam proses penelitian yang dilakukan di Universitas Western Ontario, Canada, pada hewan percobaan, disebutkan bahwa jus jeruk dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker payudara sampai 50%. (6) Susu kedelai, diperoleh fakta bahwa salah satu zat yang terkandung di dalam susu kedelai murni ternyata dapat menurunkan resiko terkena kanker payudara sebesar 28% dibandingkan dengan yang terdapat pada kacang kedelai olahan. Para peneliti dari Georgetown Medical Center dalam laporan riset yang dimuat British Journal Of Cancer menekankan bahwa para wanita remaja sebaiknya rajin mengkonsumsi makanan yang terbuat dari kedelai jika ingin terhindar dari resiko kanker payudara. Dalam kedelai, menurut peneliti terdapat zat kimia penting yang diklaim efektif melawan kanker yang bernama genistein. Beberapa riset mengindikasikan bahwa kedelai menawarakan efek perlindungan yang sangat kuat yakni sekitar 50%

13 penurunan resiko kanker payudara ketika dikonsumsi selama masa kanak-kanak dan awal remaja. Hal ini dibuktikan oleh Hilakivi-Clarke yang terungkap dari berbagai riset pada tikus. Dari riset binatang ini, data mengenai paparan genistein pada masa pra pubertas sangat konsisten dalam menunjukan penurunan resiko kanker. Paparan genistein dalam perkembangan janin atau pun pada masa dewasa tidak menunjukan dampak proteksi yang sama pada kanker payudara. Pengujian lebih jauh pada tikus menunjukan bahwa penggunaan genistein pada masa pubertas dapat menekan kadar TEB (terminal end buds) atau struktur yang menyebabkan pertumbuhan jaringan epitel mamiri, dimana sel-selnya melapisi saluran susu, dan di dalam sel-sel epitelial inilah kanker payudara berkembang. e. Jenis kanker payudara yang umum terjadi Terdapat banyak varian dari kanker payudara. Untuk itu kita harus tetap waspada. Namun perlu juga dicermati, bahwa terdapat pula keluhan-keluhan di payudara yang bukan indikasi kanker, tetapi memberikan tanda-tanda seperti kanker payudara. Menurut Purnomo (2009) jenis kanker payudara yang umum muncul adalah: a. Lobural carsinoma in situ (LCIS, lobular neoplasia) Kata in situ merujuk pada kanker yang tidak menyebar dari area di mana kanker mulai muncul. Pada LCIS, pertumbuhan jumlah sel jelas terlihat, berada di dalam kelenjar susu (lobules). Banyak dokter tidak mengklasifikasikan LCIS sebagai kanker payudara dan sering menantang pasien untuk dilakukannya biopsi payudara saat investigasi medis dilakukan. Pasien LCIS dimonitor dengan ketat setiap empat bulan sekali oleh dokter dengan melakukan uji klinis payudara,

14 ditambah mamografi setiap tahunnya. Pencegahan lain yang juga mungkin dilakukan adalah dengan memberikan obat seperti tamoxifen atau prophylactic mastectomy (pengangkatan payudara yang dilakukan sebagai usaha preventif). b. Ductal carsinoma in situ (DCIS) Merupakan tipe non-invasif yang paling umum terjadi. DCIS sering kali terdeteksi pada mammogram sebagai microcalcification (tumpukan kalsium dalam jumlah kecil). Dengan deteksi dini, setara tingkat bertahan hidup penderita DCIS mencapai hampir 100%, dengan catatan kanker tidak menyebar dari saluran susu ke jaringan lemak payudara dan bagian lain dari tubuh. Terdekat beberapa tipe DCIS. Sebagai contoh, ductal comedocarsinoma, yang merujuk pada DCIS dengan necrosis (area dengan sel kanker yang mati atau mengalami degenerasi). c. Ifiltrating lobular carcinoma (ILC) Juga dikenal sebagai invasive lobular carcinoma. ILC mulai terjadi di dalam kelenjar susu (lobules) payudara, tetapi sering menyebar (metastatizes) ke bagian tubuh yang lain. ILC terjadi 10% sampai 15% dari seluruh kejadian kanker payudara. d. Infiltring ductal carcinoma (IDC) Juga di kenal sebagai invasive ductal carcinoma. IDC terjadi di dalam saluran susu payudara, menyerang jaringan lemak payudara dan kemungkinan juga terjadi di bagian tubuh lain. IDC merupakan tipe kanker payudara yang paling umum terjadi, sekitar 80 % dari seluruh diagnosis kanker payudara.

15 4. Pengobatan Kanker Payudara Pengobatan kanker payudara didasarkan atas tahap penyakit dan beberapa faktor lain. Wanita saat ini mempunyai banyak pilihan dalam pengobatan kanker payudara dari pada sebelumnya. Pengobatan kanker payudara biasanya meliputi kombinasi pembedahan, kemoterapi dan terapi radiasi a. Pembedahan Biopsi biasanya jenis pembedahan pertama bagi seorang wanita dengan kanker payudara yang akan dilakukan. Tujuan dari melakukan biopsi ada massa malignansi dan jenis kanker payudara tersebut. Seringkali, wanita tersebut diberi pilihan tentang tindakan biopsi yang dilakukan sebagai prosedur satu tahap atau prosedur dua tahap. Prosedur satu tahap dilakukan dengan anestesi umum dengan potongan beku cepat. Bila potongan beku ini memperlihatkan malignansi, ahli bedah melakukan mastektomi jika tepat. Dalam prosedur dua tahap, biopsi biasanya dilakukan dengan dengan anestesi lokal, dan wanita tersebut dipulangkan kerumah. Karena hasil biopsi sudah ada dokter memberitahukan pasien dan keluarga tentang pengobatan yang dianjurkan. Pendekatan ini memungkinkan pasien dan keluarganya mempunyai waktu untuk mempertimbangkan pilihan dan menerima diagnosa kemungkinan kehilangan payudara sebelum pembedahan mayor dilakukan. b. Terapi radiasi Terapi radiasi dapat digunakan sebagai pengobatan primer untuk kanker payudara tahap 1 dan 2. laju bertahan hidup dapat dibandingkan dengan penangan pembedahan. Ini tidaklah mengherankan karena dua-duanya diperti,nbangkan

16 sebagai bentuk pengobatan lokal. Keuntungan radiasi primer kemungkinan baik kontrol tumor lokal maupun pemeliharaan payudara. Terapi radiasi juga dapat digunakan untuk mengatasi kanker payudara terinflamasi sebelum diberikan kemoterapi. Selain itu,terapi radiasi mungkin juga digunakan untuk mengatasi penyakit yanng kambuh secara lokal, untuk menangani fungsiovarium dan untuk pengatasi gejala dari metastase penyakit. Efek samping yang segera tampak pada radiasi ini adalah reaksi kulit. Fraktur tulang kostal dan pneumonitis adalah efek lanjut. Limfedema mungkin juga tampak jika aksila terpajan penyinaran radiasi tersebut. c. Kemoterapi Kemoterapi yang menggunakan agen antineoplasma dan obat hormonal memegang peranan penting dalam pengobatan kanker paru. Peran dari agen ini cepat berubah sama cepatnya dengan peningkatan pemahaman tentang kanker payudara dan biologi tumor. Semua rekomendasi umum dapat dimodifikasi oleh faktor resiko lainnya (seperti ukuran tumor primer, derajat histologis, aneuploid, indeks proliferatif dan reseptor-hormon). Kemoterapi adjuvan untuk kanker payudara melibatkan obat multiple yang lebih efektif daripada terapi dosis tunggal. Kombinasi yang paling sering dianjurkan adalah CMF dan meliputi siklofosfamid (Cytoxan), metotrexat, fluorasil (5-FU) dengan atau tanpa temoksifen. Kombinasi kemoterapi dan hormon-hormon seperti temoksifen dapat meningkatkan laju respons tetapi belum menunjukkan secara bermakna paningkatan bertahan hidup. Pemberian bersama kemoterapi dengan iradiasi pada payudara dapat mengakibatkan efek samping dan toksisitas yang lebih menonjol. Pada tumor yang lebih membesar,

17 kemoterapi dapat diberikan pada praoperasi untuk mengecilkan tumor, membuatnya lebih mudah untuk direkseksi melalui pembedahan (Sjamsuhidajat, 2005). 5. Pengalaman Pasien Dengan pengobatan kanker payudara Efek samping kemoterapi biasanya disebabkan oleh jenis obat-obatan yang digunakan dan biasanya terbatas pada bagian tubuh yang aktif melakukan pembelahan sel (Goodman, 1989 dalam Andrews, 2010). Kerontokan rambut atau alopesia, meskipun sebagian besar regimen kemoterapi adjuvant pada kanker payudara cenderung membuat rambut rontok, kerontokan total tidak terlalu sering terjadi. Penipisan rambut merupakan hal yang umum terjadi dan dapat menyebabkan wanita hati, terlebih wanita tersebut telah kehilangan sebagian atau seluruh payudaranya. Dukungan dan petunjkuk praktis akan sangat berarti bagi wanita tersebut. Informasi mengenai perawatan rambut, penggunaan syal atau topi, juga pemakaian wig dapat mengurangi distress wanita tersebut sehingga informasi tersebut harus diberikan sebelum kemoterapi di mulai. Rambut biasanya kembali tumbuh 4-6 minggu setelah kemoterapi selesai (Sjamsuhidajat, 2005). Sakit mata, kemoterapi antrasiklin dan antifolat sering kali mempengaruhi kunjungtiva mata, menyebabkan mata lengket dan kadang-kadang rasa sakit serta kering. Asam folinat tablet yang diberikan per oral dapat mengurangi efek antifolat dan penggunaan tetes mata juga dapat memberikan kenyamanan (Goodman, 1989 dalam Andrews 2010). Luka mulut, membran mukosa mulut normalnya memperbaiki selnya secara cepat dan mudah dipengaruhi kemoterapi. Wanita harus diberi advis untuk menggunakan sikat gigi yang lembut guna mencegah luka gores pada mulut.

18 Kebersihan mulut harus dilakukan, perawatan gigi harus selesai dilaksanakan sesaat sebelum kemoterapi selanjutnya. Beberapa wanita mengalami herpes simpleks yang harus segera diobati dengan zovirax. Metrotreksat sering mengakibatkan mukosis. Infeksi ini dapat dicegah dengan pemberian tablet asam folinat 15 mg untuk 6 dosis selama 24 jam setelah kemoterapi (Oakley & bunet, 2000 dalam Andrews 2010). Mual dan muntah dapat terjadi karena tubuh mengenali agens kemoterapi sebagai zat toksik dan akibat peningkatan asam lambung. Wanita biasanya diberi tablet anti-emetik untuk dikonsumsi dirumah. Wanita tersebut dianjurkan untuk melaporkan pengalaman mualnya sebelum pengobatan selanjutnya sehingga dibuat penyesuaian terhadap kontrol anti-emetik yang ia gunakan. Obat anti-emetik secara signifikan dapat mengurangi mual dan harus diberikan secara tepat. Wanita menjalani kemoterapi sebagai pasien rawat jalan dan dianjurkan untuk melakukan aktivitas seperti biasa, mual yang disebabkan oleh kemoterapi dapat dikurangi dengan makan sedikit, tetapi sering dan dengan mengkonsumsi makanan lunak. Mual yang berlanjut sangat berpengaruh pada kualitas hidup wanita sehingga upaya keras untuk mengurangi efek samping yang merugikan ini harus dilaksanakan. Mual juga bisa dikurangi dengan meminum minuman tawar atau minuman berkarbonasi, seperti soda, kola, limun, atau minum air jahe (Sjamsuhidajat, 2005) Penurunan hitung sel darah, sumsum tulang terus memproduksi sel-sel yang membentuk darah, yaitu keeping darah/trombosit, sel darah putih (netrofil), dan sel darah merah. Banyaknya sel darah sirkulasi ini berkurang akibat kemoterapi. Berdasarkan obat kemoterapi yang diberikan, banyaknya sel darah mencapai titik rendah biasanya 8-12 hari setelah kemoterapi dilaksanakan. Jumlah sel darah putih dan trombosit mulai pulih setelah saat tersebut dan harus mencapai tingkat yang

19 dapat diterima sebelum dilakukan kemoterapi selanjutnya (Judson, 1993, dalam Andrews 2010 ). Diare, dapat disebabkan oleh efek samping kemoterapi yang merusak saluran pencernaan. Pemberian agens anti-diare mungkin efektif untuk mengatasi diare. Jika diare berlanjut, penatalaksanaan perlu ditambah dengan pemberian nutrisi parenteral, selain penggantian cairan. Tentu saja penatalaksanaan ini dilakukan dirumah sakit. Letargi, adalah suatu keadaan lelah yang tidak hilang dengan tidur. Kondisi ini diderita oleh sebagian besar wanita yang menjalani kemoterapi dan biasanya meningkat sampai akhir pengobatan selama 6 bulan. Wanita harus diberi dukungan sepanjang waktu tersebut dan harus dibuat yakin bahwa letargi merupakan respons normal terhadap kemoterapi walaupun rasa lelah yang berlebihan, wanita harus dibiarkan beristirahat jika merasa lelah, dan keluarga serta teman-teman wanita tersebut harus berpartisipasi dalam membantu wanita memahami efek samping kemoterapi ini (Sjamsuhidajat, 2005). C. Penelitian Fenomenologi Menurut Saryono (2010) fokus utama fenomenologi adalah pengalaman nyata. Dalam pandangan fenomenologis, Peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Hal yang akan dikaji adalah deskripsi mengenai pengalaman orang lain dan apa maknanya bagi mereka. Fenomena yang dialami dapat berupa emosi, hubungan, perkawinan, pekerjaan, dan sebagainya. Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi

20 pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54) pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden. Fenomenologi adalah suatu ilmu yang memiliki tujuan untuk menjelaskan fenomena, penampilan dari sesuatu yang khusus, misalnya pengalaman hidup. Marleau Ponty (1962) merupakan orang yang pertama kali memperkenalakan fenomenologi kemudia Herbert Spiegelbert (1975) merupakan orang yang paling terkenal dalam sejarah perkembangan fenomenologi dan mengemukakan bahwa fenomenologi merupakan suatu filosofi dan suatu metode. Fenomenologi yaitu penelitan yang berfokus pada penemuan fakta mengenai pengalaman yang ditekankan pada usaha untuk memahami tingkah laku berdasarkan perspektif yang mengalaminya. Fenomenologi merupakan suatu metode penelitian kritis dan menggali fenomena yang ada secara sistematis. Metode ini memahami individu dengan segala kompleksitasnya sebagai makhluk subyektif, melihat manusia sebagai sistem yang berpola dan berkembang pada pendekatan fenomenologi, yang diteliti adalah pengalaman manusia melalui deskripsi dari orang yang menjadi partisipan penelitian, sehingga peneliti dapat memahami pengalaman hidup partisipan.

21 D. Keabsahan Data Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa control, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data. Menurut Sugiyono, (2008) tingkat keabsahan data terdiri dari 4, antara lain : 1. Kreadibilitas (credibility) Kreabilitas merupakan kriteria untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan. Artinya, hasil penelitian harus dapat dipercaya oleh semua pembaca secara kritis dan dari responden sebagai informan. Cara untuk memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu : a. Prolonged engagement merupakan pendekatan kepada partisipan, dengan ini berarti hubungan peneliti dengan partisipan akan semakin terbentuk, semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih dianggap orang asing, masih dicurigai, sehingga informasi yang diberikan masih kurang lengkap, tidak mendalam dan mungkin masih banyak yang dirahasiakan. Meningkatkan ketekunan, berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Dengan meningkatkan ketekunan

22 dapat meningkatkan kreadibilitas data, karena dengan ini peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. b. Menggunakan bahan referensi, yang dimaksud disini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara. c. Mengadakan member check, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data. 2. Transferabilitas (transferability) Transferabilitas merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajad ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil. Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut.

23 3. Dependabilitas (dependability) Hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. Kriteria ini dapat digunakan untuk menilai apakah proses penelitian kuatitatif bermutu atau tidak, dengan mengecek apakah peneliti membuat kesalahan dalam mengkonseptualisasikan rencana penelitiannya, pengumpulan data, dan penginterpretasiannya. 4. Konfirmabilitas (confirmability) Hasil penelitian ini dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan, dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif. Hasil penelitian ini nantinya diperiksa oleh orang lain yang tidak ikut dalam proses penelitian

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Payudara Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh para wanita di Hong Kong dan negara-negara lain di dunia. Setiap tahunnya, ada lebih dari 3.500 kasus kanker payudara baru

Lebih terperinci

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang Gejala Kanker Payudara dan Penyebabnya Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan

Lebih terperinci

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15 Kanker payudara adalah penyakit dimana selsel kanker tumbuh di dalam jaringan payudara, biasanya pada ductus (saluran yang mengalirkan ASI ke puting) dan lobulus (kelenjar yang membuat susu). Kanker atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kanker Payudara 1. Pengertian a. Payudara Payudara yang dalam bahasa latin disebut mamma adalah organ tubuh bagian atas dada dari spesies mamalia berjenis kelamin betina, termasuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali 35 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Paritas Paritas menunjukkan jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran janin viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali kehamilan.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengetahuan 1.1 Defenisi Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUTAKA 1. Kanker payudara 1.1 Defenisi kanker payudara Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga terjadi pertumbuhan

Lebih terperinci

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9 Kanker Paru-Paru Kanker paru-paru merupakan kanker pembunuh nomor satu di Hong Kong. Ada lebih dari 4.000 kasus baru kanker paru-paru dan sekitar 3.600 kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran kanker tidak terkontrol,

Lebih terperinci

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Prostat Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada populasi pria di Amerika Serikat, dan juga merupakan kanker pembunuh ke-5 populasi pria di Hong Kong. Jumlah pasien telah

Lebih terperinci

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Apakah kanker rahim itu? Kanker ini dimulai di rahim, organ-organ kembar yang memproduksi telur wanita dan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron

Lebih terperinci

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat adanya perubahan sel tubuh menjadi sel yang abnormal dan membelah diri di luar kendali yang dikenali sebagai sel

Lebih terperinci

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel maupun lobulusnya) dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebermaknaan Hidup. yang dianggap sanggat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebermaknaan Hidup. yang dianggap sanggat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebermaknaan Hidup 1. Pengertian Kebermaknaan Hidup Bastaman (2007) mengemukakan bahwa kebermaknaan hidup adalah halhal yang dianggap sanggat penting dan berharga serta memberikan

Lebih terperinci

Mempelajari kebenaran tentang kanker payudara dapat menyelamatkan hidup Anda MITOS, KEBENARAN DAN FAKTA

Mempelajari kebenaran tentang kanker payudara dapat menyelamatkan hidup Anda MITOS, KEBENARAN DAN FAKTA Buku Payudara Mempelajari kebenaran tentang kanker payudara dapat menyelamatkan hidup Anda MITOS, KEBENARAN DAN FAKTA Dan Fakta Raising breast cancer awareness in Bali Meningkatkan kesadaran kanker payudara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertama tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa, alasannya antara lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertama tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa, alasannya antara lain 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat atau anggota masyarakat yang mendapat penyakit namun tidak merasa sakit tidak akan memeriksakannya ke layanan kesehatan, tetapi apabila mereka mendapat

Lebih terperinci

2014 D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

2014 D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Payudara (buah dada) adalah bagian tubuh manusia yang tidak asing lagi, terutama bagi pemiliknya. Kebanyakan orang berpikir bahwa pria tidak memiliki payudara. Faktanya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjar lemak, pembuluh darah, dan persyarafan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam keadaan normal, reproduksi sel adalah suatu proses yang terkontrol ketat. Rangsangan tertentu dan berbagai faktor pertumbuhan, baik fisiologis maupun patologis, dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan

Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan Apakah kanker Prostat itu? Kanker prostat berkembang di prostat seorang pria, kelenjar kenari berukuran tepat di bawah kandung kemih yang menghasilkan

Lebih terperinci

Limfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Limfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Limfoma Limfoma merupakan kanker pada sistem limfatik. Penyakit ini merupakan kelompok penyakit heterogen dan bisa diklasifikasikan menjadi dua jenis utama: Limfoma Hodgkin dan limfoma Non-Hodgkin. Limfoma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa lima besar karsinoma di dunia adalah karsinoma paru-paru, karsinoma mamae, karsinoma usus besar dan karsinoma lambung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang

I. PENDAHULUAN. saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pemerintah disibukkan dengan penyakit kanker payudara yang saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara maju.

Lebih terperinci

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor A. DEFINISI Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada struktur saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Menurut WHO 8-9 % wanita akan mengalami kanker payudara.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak normal, cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan dambaan setiap manusia. Kesehatan menjadi syarat utama agar individu bisa mengoptimalkan potensi-potensi yang dimilikinya. Kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Pertumbuhan sel tersebut dapat

Lebih terperinci

(PR), serta human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) kanker payudara tersebut. (Shenkier, 2004) Keberhasilan dalam penatalaksanaan kanker

(PR), serta human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) kanker payudara tersebut. (Shenkier, 2004) Keberhasilan dalam penatalaksanaan kanker BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar. Kanker payudara menjadi penyebab kematian kedua terbanyak bagi wanita Amerika pada tahun 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi 13% kematian dari 22% kematian akibat penyakit tidak menular utama di dunia (Shibuya et al., 2006).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan. (adenokarsinoma) (Kumar, 2007 ; American Cancer Society, 2011 ;

BAB II LANDASAN TEORI. penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan. (adenokarsinoma) (Kumar, 2007 ; American Cancer Society, 2011 ; 4 BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustaka 1. Kanker Payudara a. Definisi Kanker atau neoplasma adalah istilah yang digunakan untuk penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan mampu menyerang

Lebih terperinci

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 - Ada banyak pertanda yang menyertai kehamilan, berdasarkan pengalaman para wanita yang telah hamil, tanda dan gejala kehamilan biasanya muncul pada minggu-minggu awal kehamilan. Berikut ini 9 tanda-tanda

Lebih terperinci

MAKALAH GIZI ZAT BESI

MAKALAH GIZI ZAT BESI MAKALAH GIZI ZAT BESI Di Buat Oleh: Nama : Prima Hendri Cahyono Kelas/ NIM : PJKR A/ 08601241031 Dosen Pembimbing : Erwin Setyo K, M,Kes FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kanker merupakan penyakit yang mematikan dan jumlah penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun 2012 yang dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengalaman Pengalaman adalah kata dasarnya alami yaitu mengalami, melakoni, menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat, menyelami dan merasakan (Endarmoko,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN Indah Nur aini *, Rizqy Amelia 1, Fadhiyah Noor Anisa 1 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin

Lebih terperinci

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya: ASKEP CA OVARIUM A. Pengertian Kanker Indung telur atau Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur) yang paling sering ditemukan pada wanita berusia 50 70 tahun. Kanker ovarium bisa menyebar

Lebih terperinci

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Leukemia Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sumsum tulang dan sel-sel darah putih. Leukemia merupakan salah satu dari sepuluh kanker pembunuh teratas di Hong Kong, dengan sekitar 400 kasus baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari periode pubertas dimana hormone seksual mulai mempengaruhi tubuh. Dan di mulainya sesaat proses

Lebih terperinci

Nama : Usia : Usia pada saat menikah : Jumlah anak : Pendidikan : Pekerjaan : Pengasilan per bulan : Alamat :

Nama : Usia : Usia pada saat menikah : Jumlah anak : Pendidikan : Pekerjaan : Pengasilan per bulan : Alamat : EFEKTIFITAS METODE CERAMAH DAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI KELURAHAN DWIKORA KECAMATAN MEDAN HELVETIA TAHUN 2015 Nama : Usia : Usia pada

Lebih terperinci

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan Mengatur Berat Badan Pengaturan berat badan adalah suatu proses menghilangkan atau menghindari timbunan lemak di dalam tubuh. Hal ini tergantung pada hubungan antara jumlah makanan yang dikonsumsi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki kedudukan istimewa baik secara lahir maupun batin. Bagian tubuh ini memainkan peran dalam identitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh dalam kelenjar payudara, saluran payudara, jaringan lemak maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh dalam kelenjar payudara, saluran payudara, jaringan lemak maupun BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara 2.1.1 Pengertian Kanker Payudara Kanker payudara disebut juga Carsinoma Mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara (Wiknjosastro, 2007).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Padjajaran, 1974, hlm. 8 4 S.d.a

BAB I PENDAHULUAN. Padjajaran, 1974, hlm. 8 4 S.d.a BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Kanker sebetulnya bukanlah nama penyakit atau rasa sakit. Kanker merupakan sebuah nama untuk sekelompok besar bermacam-macam perasaan tidak sehat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penyakit kanker merupakan kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,

Lebih terperinci

Buklet ini ditujukan bagi mereka yang baru terdiagnosis

Buklet ini ditujukan bagi mereka yang baru terdiagnosis Buklet ini ditujukan bagi mereka yang baru terdiagnosis Buklet edukasi untuk pasien Buklet ini ditujukan bagi Anda yang baru saja terdiagnosis kanker payudara, untuk membantu Anda lebih memahami tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang mematikan di dunia. Kanker menjadi salah satu penyakit yang menakutkan bagi setiap orang. Setiap orang

Lebih terperinci

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis Calcium Softgel Cegah Osteoporosis Calcium softgel mampu mencegah terjadinya Osteoporosis. Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan menurunnya massa tulang (kepadatan tulang) secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sel asalnya, namun dalam bentuk primitif dan tidak sempurna (Pusat Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sel asalnya, namun dalam bentuk primitif dan tidak sempurna (Pusat Komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker adalah sel-sel jaringan tubuh yang menjadi ganas yang ditandai oleh pembelahan sel dengan cepat dan tidak terkendali membentuk sel sejenis dengan sel

Lebih terperinci

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini? Kanker Serviks Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kanker serviks merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker

Lebih terperinci

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan Sariawan Neng...! Kata-kata itu sering kita dengar pada aneka iklan suplemen obat panas yang berseliweran di televisi. Sariawan, gangguan penyakit pada rongga mulut, ini kadang ditanggapi sepele oleh penderitanya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dalam perkembangan selanjutnya berada di bawah control hormone-hormon

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dalam perkembangan selanjutnya berada di bawah control hormone-hormon BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa remaja berlangsung proses-proses perubahan fisik maupun biologis yang dalam perkembangan selanjutnya berada di bawah control hormone-hormon khusus. Pada

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG MAWAR II RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global, kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) diperkirakan akan terus meningkat di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan berfungsi memproduksi susu untuk nutrisi. Terletak diantara tulang iga kedua dan keenam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius bagi negara, disebabkan insidennya semakin meningkat. Penyakit ini termasuk salah satu jenis penyakit tidak menular

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan 1. Definisi Pendidikan Kesehatan Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari ilmu kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah penunjang bagi terlaksananya program-program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua masalah, di satu pihak penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara dikenal sebagai salah satu kanker yang paling sering menyerang kaum wanita setelah kanker serviks. Kanker menjadi momok bagi semua orang selain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Kanker Payudara

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Kanker Payudara 1.1. Konsep Kanker Payudara BAB II TINJAUAN TEORI 1.1.1. Pengertian Kanker Payudara Kanker payudara adalah pertumbuhan serta perkembangbiakan sel abnormal yang muncul pada jaringan payudara. Pada kanker

Lebih terperinci

BAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur

BAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur BAB XXIV Kanker dan Tumor Kanker Masalah pada leher rahim Masalah pada rahim Masalah pada payudara Masalah pada indung telur Jenis kanker lain yang sering ditemukan Ketika kanker tidak dapat disembuhkan

Lebih terperinci

BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID. termasuk untuk penyakit kanker kepala dan leher seperti karsinoma tiroid.

BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID. termasuk untuk penyakit kanker kepala dan leher seperti karsinoma tiroid. BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID Dalam dunia medis, radioterapi sudah menjadi perawatan yang sangat umum digunakan. Penggunaannya pun dilakukan untuk berbagai macam penyakit kanker termasuk untuk penyakit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Osteoporosis adalah kondisi atau penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Osteoporosis adalah kondisi atau penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Osteoporosis adalah kondisi atau penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan mudah retak atau patah. Osteoporosis sering menyerang mereka yang telah berusia lanjut

Lebih terperinci

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

Mengenal Penyakit Kelainan Darah Mengenal Penyakit Kelainan Darah Ilustrasi penyakit kelainan darah Anemia sel sabit merupakan penyakit kelainan darah yang serius. Disebut sel sabit karena bentuk sel darah merah menyerupai bulan sabit.

Lebih terperinci

PENGALAMAN PASIEN YANG MENDERITA KANKER PAYUDARA

PENGALAMAN PASIEN YANG MENDERITA KANKER PAYUDARA PENGALAMAN PASIEN YANG MENDERITA KANKER PAYUDARA ESTERIA BASANI ARUAN 105102008 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 PROGRAM D-IV BIDAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel 35 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. KANKER PAYUDARA 1.1. Defenisi Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel pada payudara. Munculnya sel kanker tersebut terjadi sebagai hasil dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Salah satu jenis kanker yang paling ditakuti oleh para wanita adalah kanker payudara (Rahmah, 2009). Menurut data organisasi kesehatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang

I. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Benjolan pada payudara merupakan keluhan yang paling sering ditemui pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang bersifat jinak mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Payudara Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara disebut juga dengan ca mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan mammae. Merupakan masalah global dan isu kesehatan internasional

Lebih terperinci

Resep Menjaga Keindahan. dan Kesehatan Payudara

Resep Menjaga Keindahan. dan Kesehatan Payudara Resep Menjaga Keindahan dan Kesehatan Payudara Menjaga dan memelihara kesehatan payudara merupakan sesuatu yang penting bagi setiap wanita. Seperti yang telah Anda tahu, kanker payudara adalah sesuatu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan merupakan istilah umum untuk ratusan tumor ganas yang masing-masing sangat berbeda satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan kasus terbanyak tumor pada wanita. Kejadiannya dapat berbentuk tunggal atau multiple (banyak)

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yang dapat menyerang dan menyebar ke tempat yang jauh dari tubuh. Kanker dapat menjadi penyakit yang parah,

Lebih terperinci

Kanker Leher Rahim (serviks)

Kanker Leher Rahim (serviks) Kanker Leher Rahim (serviks) DEFINISI Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/ serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. Kanker

Lebih terperinci

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes type 2: apa artinya? Diabetes tipe 2 menyerang orang dari segala usia, dan dengan gejala-gejala awal tidak diketahui. Bahkan, sekitar satu dari tiga orang dengan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek, baik melalui indera penglihatan,

Lebih terperinci

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak ditemukan pada wanita dan ditakuti karena sering menyebabkan kematian. Angka kematian akibat

Lebih terperinci

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS OLEH : Dr. EMI RACHMAWATI. CH PUSAT KLINIK DETEKSI DINI KANKER GRAHA YAYASAN KANKER INDONESIA WILAYAH DKI JL.SUNTER PERMAI RAYA No.2 JAKARTA UTARA 14340 Pendahuluan Kanker

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Melda Yanti Tempat/tanggal lahir : Batang Samo, 16 Juni 1992 Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Jl. Cipta Karya gg. Kayu Manis Villa Surya Mas Blok A No. 4 Panam, Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. 1 Pada saat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman yang serba modern seperti sekarang ini banyak penyakit yang bermunculan dan di derita oleh manusia, seperti penyakit menular ataupun penyakit tidak menular.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan mudah retak atau patah. Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan berkurangnya

Lebih terperinci

MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA

MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA Zulkhah Noor Bagian Fisiologi FKIK UMY Mamae atau payudara merupakan organ vital dalam pemenuhan kebutuhan gisi bayi. Selain itu juga berperan penting untuk

Lebih terperinci

Kanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54

Kanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54 Leukemia adalah kondisi sel-sel darah putih yang lebih banyak daripada sel darah merah tapi sel-sel darah putih ini bersifat abnormal. Leukemia terjadi karena proses pembentukan sel darahnya tidak normal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia karena

BAB I PENDAHULUAN. dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit yang telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Setiap tahun, 12 juta orang di seluruh dunia menderita

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN PENELITIAN PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DENGAN MEMERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS Nurhayati* Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang mempunyai prevalensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara disebut juga carcinoma mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan

Lebih terperinci

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima. Menjelang haid atau menstruasi biasanya beberapa wanita mengalami gejala yang tidak nyaman, menyakitkan, dan mengganggu. Gejala ini sering disebut dengan sindrom pra menstruasi atau PMS, yakni kumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research on Cancer

Lebih terperinci

BAB 2 TUMOR. semua jaringan tubuh manusia pada berbagai keadaan sel untuk berkembang biak.

BAB 2 TUMOR. semua jaringan tubuh manusia pada berbagai keadaan sel untuk berkembang biak. BAB 2 TUMOR 2.1 Definisi Tumor Sel mempunyai tugas utama yaitu bekerja dan berkembang biak. Bekerja bergantung kepada aktivitas sitoplasma sedangkan berkembang biak bergantung pada aktivitas intinya. Proliferasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara (Carcinoma mamae)adalah suatu penyakit neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit yang tidak menular dan kanker yang paling

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai saat ini, jumlah penderita kanker di Indonesia belum diketahui secara pasti, tetapi peningkatannya dari tahun ke tahun dapat dibuktikan sebagai salah satu penyebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit yang banyak menimbulkan kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati peringkat kedua penyebab kematian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering ditemui dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita oleh kaum wanita dan

Lebih terperinci