Penyelesaian: Missal: Tabungan awal = M Persentase = p Tahun = a. Karena bunganya pertahun maka: 9 bulan = 9/12 tahun = ¾ tahun, jadi: a = ¾ tahun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penyelesaian: Missal: Tabungan awal = M Persentase = p Tahun = a. Karena bunganya pertahun maka: 9 bulan = 9/12 tahun = ¾ tahun, jadi: a = ¾ tahun"

Transkripsi

1 Contoh Soal 1 Setelah 9 bulan uang tabungan Susi di koperasi berjumlah Rp Koperasi memberi jasa simpanan berupa bunga 12% per tahun. Berapa tabungan awal Susi di koperasi Penyelesaian: Missal: Tabungan awal = M Persentase = p Tahun = a Karena bunganya pertahun maka: 9 bulan = 9/12 tahun = ¾ tahun, jadi: a = ¾ tahun Ingat rumusnya: Bunga = a. p. M Bunga = ¾. 12%. M Bunga = 9M% Bunga = 9M/100 Tabungan akhir = bunga + M = (9M/100) + M = (9M/100) + (100M/100) = 109M/100 M = /109 M = Contoh Soal 2 Ali menabung di bank sebesar Rp ,00 dengan suku bunga tunggal 6% pertahun. Pada saat diambil uang Ali menjadi Rp ,00. Lama Ali menabung adalah. A. 6 bulan B. 7 bulan C. 8 bulan D. 9 bulan

2 Penyelesaian: Hal pertama yang dicari adalah bunga tabungan yang didapatkan oleh ali selama menabung. Bunga = tabungan akhir tabungan awal Bunga = Bunga = Bunga = a. p. M = a. 6% = a. (6/100) = 12a a = 8/12 tahun = 8 bulan Contoh Soal 3 Pak Alan meminjam uang dikoperasi sebesar Rp ,00 dengan bunga 2% perbulan. Jika lama meminjam 5 bulan, besar angsuran yang harus dibayar setiap bulan adalah. Penyelesaian: Bunga = p. M Bunga = 2% Bunga = (2/100) Bunga = Angsuran Modal = M/b Angsuran Modal = /5 Angsuran Modal = Angsuran perbulan = angsuran modal + bunga Angsuran perbulan = Angsuran perbulan = Contoh Soal 4 Seseorang meminjam uang dikoperasi sebesar Rp ,00 dengan bunga 1,5% perbulan. Jika lama meminjam 12 bulan, besar angsuran yang harus dibayar setiap bulan adalah. Penyelesaian:

3 Bunga = p. M Bunga = 1,5% Bunga = (1,5/100) Bunga = Angsuran Modal = M/b Angsuran Modal = /12 Angsuran Modal = Angsuran perbulan = angsuran modal + bunga Angsuran perbulan = Angsuran perbulan = Contoh Soal 5 Sebuah bank menerapkan suku bunga 8% pertahun. Setelah 2½ tahun, tabungan Budi di bank tersebut Rp Tabungan awal Budi adalah... Penyelesaian: Missal: Tabungan awal = M Persentase = p Tahun = a Ingat rumusnya: Bunga = a. p. M Bunga = 2½. 8%. M Bunga = (5/2). 8%. M Bunga = 20M% Bunga = 20M/100 Bunga = M/5 Tabungan akhir = bunga + M = (M/5) + M = (M/5) + (5M/5) = 6M/5

4 M = /6 M = Contoh Soal 6 Seseorang meminjam uang dikoperasi sebesar Rp ,00 dengan bunga 18% pertahun. Jika lama meminjam 5 bulan, besar angsuran yang harus dibayar setiap bulan adalah. Penyelesaian: Ingat 1 tahun = 12 bulan, jika a merupakan waktu meminjam maka, a = (5/12). Bunga = a. p. M Bunga = (5/12). 18% Bunga = (5/12)(18/100) Bunga = Angsuran Modal = M/b Angsuran Modal = /5 Angsuran Modal = Angsuran perbulan = angsuran modal + bunga Angsuran perbulan = Angsuran perbulan = Jadi, besar angsuran yang harus dibayar setiap bulan adalah Rp Contoh Soal 7 Jenis bunga tabungan yang akan kita bahas adalah bunga tunggal. Jika bunga a% per tahun dan modal asal (M), maka besarnya bunga tunggal adalah Untuk lebih memahami tentang bunga tunggal, coba perhatikan contoh soal berikut ini. Contoh Kasus Untuk Cicilan Pak Hermawan membeli sebuah notebook seharga Rp , karena uangnya tidak cukup maka Pak Hermawan mencicilnya setiap bulan. Cicilan Pak Hermawan per bulan sebesar Rp selama 10 bln. Hitung berapa persenkah bunga cicilan Pak Hermawan!

5 Jawaban Diketahui: M = Rp Cicilan = Rp /bulan waktu = 10 bulan Ditanyakan: % bunga cicilan? Penyelesaian: Cara 1: Cari terlebih dahulu cicilan pak Hermawan selama 10 bulan dengan cara: Cicilan 10 bulan = cicilan perbulan x waktu Cicilan 10 bulan = Rp /bulan x 10 bulan Cicilan 10 bulan = Rp Sekarang tentukan besarnya bunga selama 10 bulan dengan cara: Bunga 10 bulan = Cicilan 10 bulan - M Bunga 10 bulan = Rp Rp Bunga 10 bulan = Rp % bunga cicilan = (Cicilan 10 bulan/m) x 100% % bunga cicilan = (Rp / Rp ) x 100% % bunga cicilan = 30% Cara 2: Membagi modal dengan 10 bulan maka diperoleh: Modal = Rp /10 bulan Modal = Rp /bulan kemudian cari besarnya bunga perbulan dengan cara: Bunga = Rp Rp Bunga = Rp besarnya % bunga cicilan perbulan adalah: % cicilan =(Rp / Rp ) x 100% % cicilan = 30 % Contoh Kasus Untuk Tabungan

6 Vega menyimpan uang di bank sebesar Rp ,00 dengan suku bunga 18% setahun dengan bunga tunggal. Tentukan: a) besarnya bunga pada akhir bulan pertama; b) besarnya bunga pada akhir bulan keenam; dan c) besarnya uang setelah 2 tahun. Penyelesaian: Diketahui: Modal = Rp ,00; Bunga = 18% setahun. a) Bunga akhir bulan pertama (dalam 1 tahun ada 12 bulan maka untuk bulan pertama = 1/12 dan 18% artinya 18/100) Bunga = (1 /12)(18/100)xRp ,00 Bunga = Rp30.000,00 b) Bunga akhir bulan keenam (dalam 1 tahun ada 12 bulan maka untuk bulan keenam = 6/12) Bunga = (6/12) (18/100) Rp ,00 Bunga =Rp ,00 c) Karena bunga pertahun maka untuk menghitung bunga dalam 2 tahun adalah sebagai berikut. Bunga n tahun = n x a% x M Bunga 2 tahun = 2 (18/100) Rp ,00 Bunga 2 tahun = Rp ,00 Jumlah uang seluruhnya tabungan mega selama 2 tahun adalah: Total Tabungan = Modal + Bunga Total Tabungan = Rp ,00 + Rp ,00 Total Tabungan = Rp ,00 Jadi, jumlah uang setelah 2 tahun adalah Rp ,00. Ayah menabung di bank sebesar Rp ,00 dengan suku bunga tunggal 8% setahun. Saat diambil. Tabungan ayah menjadi Rp ,00. Lama ayah menabung adalah... A. 13 bulan B. 14 bulan C. 15 bulan

7 D. 16 bulan Penyelesaian: Hal pertama yang dicari adalah bunga tabungan yang didapatkan oleh ali selama menabung. Bunga = tabungan akhir tabungan awal Bunga = Bunga = Bunga = a. p. M = a. 8% = a. (8/100) = 168aa a = (182/168) tahun = (13/12) tahun a = (13/12) 12 bulan a = 13 bulan 1. Contoh soal dan pembahasan bunga harian Suatu bank memberikan suku bunga 12%. Sule menabung di bank tersebut sebesar Rp ,-. Berapa besar bunga yang diterima setelah 20 hari dan menjadi berapa uang Sule setelah 20 hari itu? Pembahasan: Diketahui: Modal (M) = Rp ,- suku bunga (b) = 12% jangka waktu (n) = 20 hari Ditanyakan: Bunga tunggal harian Jawab: Jadi, besar bunga yang diterima Sule selama 20 hari adalah Rp ,- Uang Sule setelah 20 hari = Modal + Bunga selama 20 hari = Rp Rp

8 = Rp Jadi, uang Sule setelah 20 hari adalah Rp ,- 2. Contoh soal dan pembahasan bunga bulanan Sinta menabung di suatu bank sebesar Rp ,- dengan suku bunga 20%. Setelah jangka waktu berapa bulan jika Sinta ingin mendapatkan bunga sebesar Rp ,-? Pembahasan Diketahui: Modal = Rp ,- Suku bunga = 20% Bunga tunggal = Rp ,- Ditanyakan: Jangka waktu Jawab: Jadi, jangka waktu untuk mendapatkan bunga tunggal sebesar Rp ,- adalah setelah 6 bulan. 3. Contoh soal dan pembahasan bunga tahunan Hitunglah bunga tunggal pada modal awal Rp ,- dengan suku bunga sebesar 7,5% pertahun untuk 2 tahun 4 bulan. Pembahasan: Diketahui: Modal (M) = Rp ,- Suku bunga (b) = 7,5% Jangka waktu (n) = 2 tahun 6 bulan = 2,5 tahun Ditanyakan: Bunga tunggal Jawab:

9 Jadi, bunga tunggalnya adalah Rp , Bunga Tunggal 5. Bunga tunggal adalah bunga yang diperoleh pada setiap akhir jangka waktu tertentu yang tidak mempengaruhi besarnya modal yang dipinjam. Perhitungan bunga setiap periode selalu dihitung berdasarkan besarnya modal yang tetap, yaitu: 6. Bunga = suku bunga tiap periode x banyaknya periode x modal 7. Contoh secara sederhana yaitu Suatu modal sebesar Rp ,00 dibungakan dengan suku bunga tunggal2%/bulan. Maka bunga tunggal setelah 1 bulan, 2 bulan, dan 5 bulan dapat diketahui sebagai berikut: Setelah 1 bulan besar bunga = 2% x 1 x Rp ,00 = Rp20.000,00 Setelah 2 bulan besar bunga = 2% x 2 x Rp ,00 = Rp40.000,00 Setelah 5 bulan besar bunga = 2% x 5 x Rp ,00 = Rp ,00 8. Dengan demikian rumus bunga tunggal yaitu: Bunga : B = M x i x t 100 Besarnya modal yang diterima di awal pinjaman : Bt = M + B 9. Jika suatu modal M dibungakan dengan suku bunga tunggal i% tiap tahun, maka berlaku: Setelah t tahun besarnya bunga B = M x i x t 100 Setelah t bulan besarnya bunga (1 tahun = 12 bulan) B = M x i x t 1200 Setelah t hari besarnya bunga (untuk 1 tahun = 360 hari ) B= M x i x t Setelah t hari besarnya bunga (untuk 1 tahun = 365 hari) B= M x i x t 36500

10 Bunga Majemuk 11. Apabila bunga yang dibebankan untuk setiap periode (satu tahun, misalnya) didasarkan pada sisa pinjaman pokok ditambah setiap beban bunga yang terakumulasi sampai dengan awal periode, maka bunga itu disebut bunga majemuk atau bunga berbunga (compound interest) Secara sederhana rumus bunga majemuk dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabungan Novia Irianti di bank sebesar Rp dan bank memberikan bunga 10%/tahun. Jika bunga tidak pernah diambil dan dianggap tidak ada biaya administrasi bank. Tentukan jumlah bunga yang diperoleh X setelah modal mengendap selama 3 tahun. 12. Jawab: Akhir tahun pertama, bunga yang diperoleh: B = suku bunga x modal = 10% x Rp = Rp ,00 Awal tahun ke dua, modal menjadi: M2= M + B= Rp ,00 + Rp ,00= Rp ,00 Akhir tahun ke dua, bunga yang diperoleh : B2 = suku bunga x modal = 10% x Rp ,00 = Rp ,00 Awal tahun ke tiga modal menjadi: M3=M2+B= Rp ,00 + Rp ,00 = Rp ,00 Akhir tahun ke tiga, bunga yang diperoleh : B3 = suku bunga x modal = 10% x Rp ,00 = Rp , Jadi jumlah bunga yang diperoleh setelah mengendap tiga tahun:= Rp ,00 + Rp ,00 + Rp ,00 = Rp , Berdasarkan contoh sederhana diatas dapat dijabarkan rumus sebagai berikut: 15. Jadi dapat disimpulkan jika suatu modal M dibungakan dengan bunga majemuk i% periode selama n periode maka modal akhir: Mn = M ( 1 + i )n Contoh Soal dan Penyelesaian Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk Pak Tri memiliki modal di Bank Rp ,00 dibungakan dengan bunga tunggal selama 3 tahun dengan suku bunga 18%/tahun. Tentukan bunga yang diperoleh dan modal setelah dibungakan! Diketahui : M = Rp ,00 i = 18%/tahun t = 3 tahun Ditanya : B =? Ma=?

11 Jawab : B = M x i x t 100 = Rp ,00 X 18 X = Rp ,00 Ma = M + B = Rp ,00 + Rp ,00 = Rp ,00 Jadi modal akhir yang diterima yaitu Rp , Handi Satrio menanam modal sebesar Rp ,00 dengan bunga majemuk 5%. Berapakah besar modal setelah 2 tahun? Penyelesaian: Diketahui : M = Rp ,00 i = 5 % t = 2 tahun Ditanya : M2=? Jawab : Mn = M ( 1 + i )n = Rp ,00 (1 + 5%)2 = Rp ,00 Jadi modal yang diperoleh setelah 2 tahun sebesar Rp ,00 C. Perhitungan Rumus untuk bunga majemuk adalah sebagai berikut : - Rumus ini digunakan pada sistem pembayaran suku bunga yang dibayarkan setiap tahun sekali. Fn = P(1 + i) n Ket : Fn = total nilai kredit dengan n periode P = total nilai kredit awal periode i = tingkat bunga per periode perhitungan bunga, n = banyak periode (th) / jangka waktu pembayaran suku bunga. Contoh 1 Pak Budi membeli secara kredit sepeda motor dengan uang muka Rp ,- sisanya Rp ,- diangsur selama 4 tahun. Tingkat suku bunga kredit flat sebesar Rp 18%. Berapakah total kredit Pak Budi yang harus dibayarkan selama 4 tahun kredit? Jawaban : Dik. P = Rp ,- i = 18% n = 4 tahun Dit. Total kredit yang harus dibayar selama 4 th (F4) Peny. Fn = P (1 + i ) n F4 = Rp ( % ) 4 = Rp (1,18) 4 = Rp x 1,

12 = Rp ,6 Contoh 2 Si Tukul menabung sebesar Rp ,- selama dua tahun dengan pembanyaran bunga setiap bulan dan tingkat suku bunga pertahun sebesar 6%. Tentukan total tabungan Si Tukul selama dua tahun jika pembayaran bunga setiap tahun? Jawaban : Dik. P = Rp ,- Total tabungan Si Tukul selama dua tahun jika pembayaran bunga setiap tahun sebagai berikut : Fn = P (1 + i ) n Fn = Rp ( 1 + 6% ) 2 F2 = Rp ( 1,06 ) 2 = Rp x 1,1236 = Rp ,- Contoh 3 Inda sekarang menginvestasikan uang sebanyak Rp dengan tingkat bunga 2% pertahun yang dihitung setiap tahun. Berapa besar uang Indah bila ia hendak mengembalikannya pada akhir tahun ke-3? Jawaban : Dik. i = 2% P = Rp n = 3 th Dit. Fn =...? Peny. Fn = P (1 + i ) n Fn = Rp ( 1 + 2% ) 3 Fn = Rp ( 1 + 0,02 ) 3 Fn = Rp x ( 1,02 ) 3 Fn = Rp x 1, Fn = Rp Jika suku bunga dibayarkan lebih dari satu kali dalam setahun, rumusnya menjadi : Fn = P ( 1 + i/m) nm Ket : Fn = total nilai kredit dengan n periode P = total nilai kredit awal periode i = suku bunga transaksi m = frekuensi pembayaran suku bunga dalam setahun dan, n = banyak periode (th) / jangka waktu pembayaran suku bunga. Contoh 4 Si Tukul menabung sebesar Rp ,- selama dua tahun dengan pembanyaran bunga setiap bulan dan tingkat suku bunga pertahun sebesar 6%. Tentukan : Total tabungan si Tukul selama dua tahun jika pembayaran bunga setiap bulan? Jawaban : Total tabungan si Tukul selama dua tahun jika pembayaran bunga setiap bulan sebagai berikut : Fn = P ( 1 + i / m ) nm

13 F2 = Rp (1 + 6% / 12) 2(12) = Rp ( 1 + 0,005) 24 = Rp (1,005 ) 24 = Rp x 1, = Rp ,441 Contoh 5 Pak tani 5 tahun yang lalu menabung disebuah bank dengan setoran pertama Rp ,- dan kini telah menjadi Rp dengan pembayaran bunga tabungan setiap bulan. Berapakah sebenarnya bunga tabungan (%) Pak tani tersebut? Jawaban : Dik. F5 = Rp ,- P = Rp ,- n = 5 th m = 12 kali Dit. i =...? Penye Fn = P ( 1 + i/m ) nm => Rp = Rp (1 + i/12) 5 (12) => Rp = Rp (1 + i/12) 60 => (1 + i/12) 60 = Rp / Rp => (1 + i/12) 60 = 2,4 => 1 + i / 12 = (2,4) 1/60 => 1 + i / 12 = 1,01258 => i / 12 = 1, = 0,01258 i = 0,01258 x 12 = 0,15096 = 15,096 % Contoh 6 Inda sekarang menginvestasikan uang sebanyak Rp dengan tingkat bunga 2% pertahun yang dihitung bulanan. Berapa besar uang Indah bila ia hendak mengembalikannya pada akhir tahun ke-2? Jawaban : Dik. P = Rp ,- i = 2% n = 2 th m = 12 kali Dit. Fn =...? Peny. Fn = P ( 1 + i/m ) nm Fn = Rp ( 1 + 2% / 12) 2(12) Fn = Rp ( 1 + 0,02 / 12) 24 Fn = Rp ( 1 + 0,001667) 24 Fn = Rp x ( 1, ) 24 Fn = Rp x 1, Fn = Rp ,5982

14 Rumus Bunga Majemuk Mn = M (1+b) n b = j m /m Notasi : Mn = nilai akhir M = nilai pokok awal n = jumlah periode perhitungan bunga b = tingkat bunga per periode perhitungan bunga m = frekuensi perhitungan bunga j m = tingkat bunga nominal dengan periode perhitungan m kali per tahun Contoh 1: Mencari NILAI BUNGA MAJEMUK Hitunglah bunga dari Rp selama 2 tahun dengan tingkat bunga 10% p.a. apabila bunga dihitung semesteran? Diketahui : Mn = M (1+b) n b = j m /m M = I = 10 % : 2 (Semester )= 0,05 n = 1periode Mn = (1+0,05) 1 Periode (n) Nilai Pokok Awal (P) Bunga Majemuk Nilai akhir ( Mn = M (1+i) n 1 Rp Rp x 0,05 = Rp Rp Rp Rp x 0,05 = Rp Rp Rp Rp x 0.05 =Rp Rp Rp Rp x 0.05 =Rp57.881,25 Rp ,25 Jadi total bunga majemuk selama 2 tahun yang dihitung semesteran adalah Rp ,25,- Latihan : Hitunglah bunga dari Rp selama 2 tahun dengan tingkat bunga 18% p.a. apabila bunga dihitung semesteran? Hitunglah bunga dari Rp selama 2 tahun dengan tingkat bunga 12% p.a. apabila bunga dihitung semesteran? Hitunglah bunga dari Rp selama 2 tahun dengan tingkat bunga 24% p.a. apabila bunga dihitung semesteran

15 Contoh 2 : Berapa nilai S dari P = Rp dengan tingkat bunga dihitung semesteran atau j 2 = 18% p.a. selama 5 tahun? Tuan Garda menyimpan uangnya sebesar Rp dalam sebuah bank yang memberikan bunga sebesar 18% pertahun dimana bunga dihitung bulanan. Berapa besarnya bunga yang dihasilkan selama tahun pertama? JAWAB : Soal 1 Dik etahui : M = Rp b = 18% / 2 = 9% = 0.09 n = 5 x 2 = 10 periode Mn= M (1+b) n M = Rp (1+0,09) 10 M = Rp (2, ) M = Rp ,675 Soal 2 M= Rp b = 18% / 12 = 1,5% = 0,015 n = 12 periode Mn = M(1+b) n Mn = Rp (1+0,015) 12 Mn = ,857 b = S P b = Rp ,857 Rp b = Rp ,857 Latihan ke2 1.Berapa nilai Mn dari M = Rp dengan tingkat bunga dihitung semesteran atau j 2 = 24% p.a. selama 5 tahun? 2.Tuan Garda menyimpan uangnya sebesar Rp dalam sebuah bank yang memberikan bunga sebesar 12% pertahun dimana bunga dihitung bulanan. Berapa besarnya bunga yang dihasilkan selama tahun pertama B. Menghitung Nilai Sekarang Proses mencari nilai sekarang (present value) disebut Pendiskontoan (discounting) RUMUS : Dari Persamaan : Mn = M(1+b) n Maka, untuk mencari M??? M = Mn / (1+b) n Berapa nilai M yang membuat Mn = Rp dengan tingkat bunga dihitung triwulan atau j 4 = 12% p.a. selama 6 tahun? j4 = 12 bulan : 3 bulan = 4 bulan

16 Jawab : Mn = Rp b = 12% / 4 = 3% = 0,03 N = 6 x 4 = 24 periode Mn = M(1+b) n = M(1+0,03) = M(2, ) M= Rp ,65. Menghitung Tingkat Bunga dan Jumlah Periode Dengan menurunkan persamaan untuk mencari Tingkat Bunga ( b) : Bagaimana mencari b??? M (1+b) n = Mn (1+b) n = Mn / M (1+b) = (Mn / M) 1/n b = (Mn / M) 1/n 1 Dengan menurunkan persamaan untuk mencari Jumlah Periode ( n ) : Bagaimana mencari n??? M (1+i) n = Mn (1+i) n = Mn/ M log (1+b) n = log Mn / M n log (1+b) = log Mn/ M n = log Mn / M log (1+b) Contoh soal : Garda sekarang menginvestasikan uang sebanyak Rp dengan tingkat bunga 24% per tahun yang dihitung bulanan a) Berapa besar uang Garda bila ia hendak mengambilnya pada :(Mn) - Akhir tahun pertama - Akhir tahun kedua - Akhir tahun ketiga b) Apabila Garda ingin uangnya menjadi Rp berapa lama ia harus menunggu? (n) c) Apabila uang tersebut ia depositokan dengan bunga majemuk yang dihitung bulanan selama 3 tahun, ia akan memperoleh Rp Berapakah tingkat bunga yang diberikan deposito itu? (b) Jawab : Dik : j 12 = 24 b = 2% M = Rp a)jumlah uang Garda jika diambil pada : Akhir tahun pertama (n=12) Mn= M (1+b) n Mn = Rp (1+2%) 12 Mn = Rp ,73 b) Akhir tahun kedua (n=24) Mn = M (1+b) n Mn = Rp (1+2%) 24 Mn= Rp ,47

17 c) Akhir tahun ketiga (n=36) Mn = M(1+b) n Mn= Rp (1+2%) 36 Mn= Rp ,2 B. Bila Garda ingin uangnya menjadi Rp , maka ia harus menunggu selama : n = log Mn/M log (1+b) n = log Rp / Rp log (1+2%) n = 55,48 bulan C. Tingkat bunga deposito b = (Mn/ M) 1/n 1 b = (Rp / ) 1/36-1 B = 2,69 % atau 32,28% per tahun 1. Seorang peneliti fosil menemukan kandungan karbon radioaktif pada fosil kayu yang ditelitinya. Unsur radioaktif tersebut tersisa kira-kira 1 16 dari asalnya. Bila waktu paruh karbon radioaktif adalah 5600 tahun, maka umur fosil tersebut adalah... tahun. A B C Pembahasan : Dik : N = 1 16 N o, T ½ = 5600 tahun. Berdasarkan rumus peluruhan, banyaknya jumlah unsur radioaktif yang tersisa setelah meluruh selama kurun waktu tertentu dapat dihitung dengan rumus berikut : N = N o (½) n Dengan n = t T½ 3. Keterangan : N = banyaknya unsur radioaktif yang tersisa N o = jumlah mula-mula t = lamanya peluruhan T ½ = waktu paruh.

18 Berdasarkan rumus : N = N o (½) n 1 16 N o = N o (½) n 1 16 = (½) n (½) 4 = (½) n n = 4 Selanjutnya : n = t T½ 4T ½ = t 4 (5600) = t t = tahun Jika kita perhatikan rumus peluruhan, sebenarnya dalam perhitungan kita menggunakan konsep eksponen dengan basis ½ dan bilangan pangkat tertentu. Untuk tujuan praktis maka waktu paruh atau waktu peluruhan dapat dihitung berdasarkan tabel di bawah ini : No Sisa Peluruhan 1 N = ½ N o 2 N = ¼ N o 3 N = ⅛ N o 4 N = 1 16 N o 5 N = 1 32 N o 6 N = 1 64 N o 7 N = N o 8 N = N o 9 N = N o 10 N = N o 4. Cara menggunakan tabel di atas cukup sederhana. Lihat jumlah unsur yang tersisa maka rumus waktu peluruhannya diketahui di kolom sebelahnya. Pada soal diketahui sisa unsurnya adalah N = 1 16 N o, maka kita dapat gunakan baris ke-4, yaitu : t = 4T ½ t = 4 (5600) t = tahun.

19 5. Jawaban : B Jika suatu unsur radioaktif yang memiliki waktu paruh 9 hari meluruh selama 36 hari sehingga unsur yang tersisa memiliki massa 4 gram, maka massa awal unsur tersebut adalah... A. 56 gram D. 72 gram B. 6m0 gram E. 81 gram C. 64 gram 8. Pembahasan : Dik : T ½ = 9 hari, m = 4 gram, t = 36 hari, n = 36 9 = 4. Rumus jumlah unsur yang tersisa juga berlaku untuk massa yang tersisa. Jumlah massa yang tersisa setelah meluruh selama kurun waktu tertentu dapat dihitung dengan rumus : m = m o (½) n Dengan n = t T½ Keterangan : m = besar massa unsur yang tersisa N o = massa mula-mula t = lamanya peluruhan T ½ = waktu paruh. 9. Berdasarkan rumus di atas : m = m o (½) n 4 = m o (½) 4 4 = m o ( 1 16 ) m o = 64 gram. 10. Jawaban : C 11.

20 12. Jika dalam kurun waktu 24 jam suatu unsur radioaktif telah meluruh sebanyak bagian, maka waktu paruh unsur radioaktif tersebut adalah... A. 4 jam D. 10 jam B. 6 jam E. 12 jam C. 8 jam 13. Pembahasan : Diketahui : t = 24 jam, N = = 1 64 N o 14. Berdasarkan rumus : N = N o (½) n 1 64 N o = N o (½) n 1 64 = (½) n (½) 6 = (½) n n = 6 Selanjutnya : 6 = t T½ 6T ½ = t 6T ½ = 24 jam T ½ = 4 jam Untuk tujuan praktis maka waktu paruh dapat dihitung berdasarkan tabel di bawah ini : No Sisa Peluruh 1 N = ½ N o 2 N = ¼ N o 3 N = ⅛ N o 4 N = 1 16 N o 5 N = 1 32 N o 6 N = 1 64 N o 7 N = N o 8 N = N o 9 N = N o

21 10 N = N o 15. Pada soal diketahui sisa unsurnya adalah N = 1 64 N o, maka kita dapat gunakan baris ke-6, yaitu : T ½ = ⅙ t T ½ = ⅙ (24) T ½ = 4 jam. 16. Jawaban : A Jika waktu yang dibutuhkan suatu unsur radioaktif untuk meluruh hingga tersisa ½ bagian adalah 12 hari, maka waktu yang dibutuhkan unsur agar meluruh sebanyak bagian adalah... A. 48 hari D. 96 hari B. 64 hari E. 100 hari C. 82 hari 19. Pembahasan : Dik : T ½ = 12 hari, N = = N o. Dengan menggunakan tabel : No Sisa Peluruhan 1 N = ½ N o 2 N = ¼ N o 3 N = ⅛ N o 4 N = 1 16 N o 5 N = 1 32 N o 6 N = 1 64 N o 7 N = N o 8 N = N o 9 N = N o 10 N = N o

22 20. Pada soal diketahui sisa unsurnya adalah N = N o, maka kita dapat gunakan baris ke-8, yaitu : t = 8 T ½ t = 8 (12) t = 96 hari. 21. Jawaban : D Massa suatu unsur radioaktif mula-mula M gram. Setelah meluruh selama 48 hari ternyata massanya menjadi m gram. Jika waktu paruh unsur tersebut adalah 12 hari, maka perbandingan M : m adalah... A. 14 : 1 D. 20 : 3 B. 16 : 1 E. 24 : 5 C. 18 : Pembahasan : Dik : mo = M, m = m, t = 48 hari, n = = 4. Berdasarkan rumus peluruhan : m = mo(½) 4 4 m = M(½) m M = 1 16 M M = Jawaban : B 1. Kultur jaringan pada suatu uji laboratorium menunjukkan bahwa satu bakteri dapat membelah diri dalam waktu 2 jam. Diketahui bahwa pada awal kultur jaringan tersebut terdapat bakteri. a. Apakah masalah ini termasuk masalah pertumbuhan atau peluruhan? b. Tentukan banyak bakteri setelah 10 jam. c. Tentukan banyak bakteri setelah 20 jam. d. Tentukan banyak bakteri setelah n jam. 2. Berdasarkan hasil sensus pada tahun 2010, banyak penduduk di suatu kota berbanyak orang. Banyak penduduk ini setiap tahun meningkat 10% dari banyak penduduk tahun sebelumnya.

23 a. Apakah masalah ini termasuk masalah pertumbuhan atau peluruhan? b. Tentukan banyak penduduk pada tahun c. Tentukan banyak penduduk pada tahun ke-n. d. Prediksi banyak penduduk pada tahun Pada pemeriksaan kedua dokter mendiagnosa bahwa masih ada bakteri yang menginfeksi telinga seorang bayi. Untuk mempercepat proses penyembuhan, doktermeningkatkan dosis penisilin yang dapat membunuh 10% bakteri setiap 6 jam. a. Apakah masalah ini termasuk masalah pertumbuhan atau peluruhan? b. Tentukan banyak bakteri setelah 24 jam dan setelah 72 jam. c. Tentukan banyak bakteri setelah n jam. 4. Sebuah unsur radioaktif semula berukuran 80 gram. Setelah 48 jam, ukuran menjadi 72 gram. Demikian pula, 48 jam kedua menjadi 64,8 gram. a. Berapa persen kenaikan setiap 48 jam? b. Berapa ukuran radioaktif setelah 5 x 48 jam? Jawaban : 1. Diketahui ; r = 2 M o = 1000 Ditanya ; a. Termasuk masalah pertumbuhan b. M n = M o x r n M 10 = M o x r 10 = 1000 x 2 10 = c. M n = M o x r n M 20 = M o x r 20 = 1000 x 2 20 = d. M n = M o x r n M n = 1000 x 2 n 2. Diketahui ; M o = i = 10% = 0,1 Ditanya ; a. Termasuk permasalahan pertumbuhan b. M n = M o (1+i) n M 5 = M o (1+i) 5 = (1+0,1) 5 = c. M n = M o (1+i) n = (1,1) n d. M n = M o (1+i) n M 10 = M o (1+i) 10 = (1+0,1) 10 = Diketahui ; M o = i = 10% = 0,1 Ditanya ; a. Termasuk masalah peluruhan b. 1 M n = M o (1-i) n M 4 = M o (1-i) 4

24 = (1-0,1) 4 = (0,9) 4 = (0,6561) = b. 2 M n = M o (1-i) n M 12 = M o (1-i) 12 = (1-0,1) 12 = (0,9) 12 = (0,28242) = c. M n = M o (1-i) n = (0,9) n 4. Diketahui ; M o = 80 M 1 = 72 M 2 = 64,8 Ditanya ; a. i =.? M 2 = M o (1-i) 2 64,8 = 80 (1-i) 2 64,8 = (1-i) ,81 = (1-i) 2 1-i = 0,9 i = 0,1 = 10% b. M n = M o (1-i) n M 5 = M o (1-i) 5 = 80 (1-0,1) 5 = 80 (0,9) 5 = 80 (0,59) = 47,2

CONTOH SOAL BUNGA TUNGGAL. Contoh Soal 1

CONTOH SOAL BUNGA TUNGGAL. Contoh Soal 1 CONTOH SOAL BUNGA TUNGGAL Contoh Soal 1 Setelah 9 bulan uang tabungan Susi di koperasi berjumlah Rp 3.815.000. Koperasi memberi jasa simpanan berupa bunga 12% per tahun. Berapa tabungan awal Susi di koperasi

Lebih terperinci

MATEMATIKA BUNGA: PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN CONTOH SOAL. A. BUNGA TUNGGAL a. Konsep Bunga Tunggal. b. Rumus Bunga Tunggal

MATEMATIKA BUNGA: PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN CONTOH SOAL. A. BUNGA TUNGGAL a. Konsep Bunga Tunggal. b. Rumus Bunga Tunggal MATEMATIKA KELAS XII - KURIKULUM 03 Sesi BUGA: PERTUMBUHA DA PELURUHA A. BUGA TUGGAL a. Konsep Bunga Tunggal Perhitungan bunga tunggal digunakan pada permasalahan pinjaman ataupun investasi. Bunga tunggal

Lebih terperinci

Teori Bunga II. Arum H. Primandari

Teori Bunga II. Arum H. Primandari Teori Bunga II Arum H. Primandari Bunga Majemuk Nominal Bunga tunggal jarang dipakai di perbankan, kebanyakan bankbank sekarang membayar bunga dengan frekuensi bulanan atau mingguan, bahkan harian. Selanjutnya

Lebih terperinci

DASAR DASAR TEORI OF INTEREST & ANUITAS Jakarta, 10 Mei Oleh : Masyhar Hisyam Wisananda, S.Si, ASAI

DASAR DASAR TEORI OF INTEREST & ANUITAS Jakarta, 10 Mei Oleh : Masyhar Hisyam Wisananda, S.Si, ASAI DASAR DASAR TEORI OF INTEREST & ANUITAS Jakarta, 10 Mei 2016 Oleh : Masyhar Hisyam Wisananda, S.Si, ASAI PENGERTIAN BUNGA Bunga merupakan pertambahan nilai dalam suatu periode Biasanya disimbolkan dengan

Lebih terperinci

APLIKASI DERET UKUR PADA ILMU EKONOMI. EvanRamdan

APLIKASI DERET UKUR PADA ILMU EKONOMI. EvanRamdan APLIKASI DERET UKUR PADA ILMU EKONOMI Aplikasi Deret Ukur pada Ilmu Ekonomi 1. Bunga Majemuk Model bunga majemuk merupakan penerapan deret ukur dalam simpan pinjam. Bunga majemuk / bunga berbunga adalah

Lebih terperinci

1. Untuk Mengetahui Pengertian Bunga Majemuk 2. Untuk Mengetahui Perhitungan Bungan Majemuk

1. Untuk Mengetahui Pengertian Bunga Majemuk 2. Untuk Mengetahui Perhitungan Bungan Majemuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Elakang Masalah Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang sangat berkaitan erat dengan berbagai hal. Termasuk dalam hal ekonomi dan bisnis, penerapan matematika pada ekonomi

Lebih terperinci

NILAI WAKTU UANG (TIME. Modul ke: VALUE MONEY) Fakultas FEB. BUDIHARJO, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi

NILAI WAKTU UANG (TIME. Modul ke: VALUE MONEY) Fakultas FEB. BUDIHARJO, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi Modul ke: 05 ROY Fakultas FEB NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE MONEY) BUDIHARJO, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi PENDAHULUAN Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai saham perusahaannya, untuk mencapai

Lebih terperinci

Materi 2 : Barisan dan Deret Geometri serta Contoh Soal

Materi 2 : Barisan dan Deret Geometri serta Contoh Soal MATEMATIKA EKONOMI (2-SKS) Drs. Win Konadi, M.Si Materi 2 : Barisan dan Deret Geometri serta Contoh Soal Barisan Geometri Barisan Geometri adalah susunan bilangan yang dibentuk menurut urutan tertentu,

Lebih terperinci

BUNGA (interest) UANG YANG DIBAYARKAN UNTUK PENGGUNAAN UANG YANG DIPINJAM PENGEMBALIAN YANG BISA DIPEROLEH DARI INVESTASI MODAL YANG PRODUKTIF

BUNGA (interest) UANG YANG DIBAYARKAN UNTUK PENGGUNAAN UANG YANG DIPINJAM PENGEMBALIAN YANG BISA DIPEROLEH DARI INVESTASI MODAL YANG PRODUKTIF BUNGA MODAL Pendahuluan Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1 BUNGA (interest) UANG YANG DIBAYARKAN UNTUK PENGGUNAAN UANG YANG DIPINJAM PENGEMBALIAN YANG BISA DIPEROLEH DARI INVESTASI MODAL YANG PRODUKTIF

Lebih terperinci

Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa Bab 3: Bunga dan Anuitas Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Bunga Bunga Bunga Macam-macam Bunga Bunga Bunga 1. Bunga Tunggal (Bunga Tidak Mendapat Bunga) Misalkan P menyatakan

Lebih terperinci

Bunga, Pertumbuhan, dan Peluruhan

Bunga, Pertumbuhan, dan Peluruhan Bab 2 Bunga, Pertumbuhan, dan Peluruhan Kompetensi Dasar Dan Pengalaman Belajar Kompetensi Dasar 1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2.1 Menghayati perilaku disiplin, sikap kerjasama,

Lebih terperinci

Bab 3 Nilai Waktu Terhadap Uang

Bab 3 Nilai Waktu Terhadap Uang Dasar Manajemen Keuangan 37 Bab 3 Nilai Waktu Terhadap Uang Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang konsep nilai waktu terhadap uang sebagai alat analisis keputusan di bidang keuangan.

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BUNGA KREDIT

PERHITUNGAN BUNGA KREDIT PERHITUNGAN BUNGA KREDIT Metode perhitungan bunga kredit: 1. Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian juga angsuran (cicilan) pokok juga akan tetap sampai pinjaman lunas 2.

Lebih terperinci

Deret adalah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah-kaidah tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan

Deret adalah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah-kaidah tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan Bab 4 Dumairy Deret adalah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah-kaidah tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan pembentuk sebuah deret disebut suku Dilihat dari

Lebih terperinci

Perhitungan Bunga dan Time Value of Money. Jurusan Sistem Informasi ITS 2010

Perhitungan Bunga dan Time Value of Money. Jurusan Sistem Informasi ITS 2010 Perhitungan Bunga dan Time Value of Money Jurusan Sistem Informasi ITS 2010 TUJUAN Setelah mempelajari Bab ini diharapkan mahasiswa dapat: Menjelaskan konsep perhitungan bunga dan nilai waktu uang. Menjelaskan

Lebih terperinci

Konsep Dasar Nilai Waktu

Konsep Dasar Nilai Waktu Nilai Waktu Uang Konsep Dasar Nilai Waktu Dalam akuntansi (dan keuangan), istilah nilai waktu dari uang (time value of money) digunakan untuk menunjukkan hubungan antara waktu dengan uang bahwa satu rupiah

Lebih terperinci

RUMUS BUNGA & Christina Wirawan 1

RUMUS BUNGA & Christina Wirawan 1 RUMUS BUNGA & EKIVALENSI Christina Wirawan 1 Bunga : PENGERTIAN Uang gyang dibayar untuk penggunaan uang dipinjam Uang pengembalian yang diperoleh dari investasi yang produktif Tingkat suku bunga: Perbandingan

Lebih terperinci

1. 1 ANUITAS DIMUKA 1. 2 NILAI SEKARANG PADA ANUITAS DI MUKA ANUITAS DI MUKA DAN DITUNDA

1. 1 ANUITAS DIMUKA 1. 2 NILAI SEKARANG PADA ANUITAS DI MUKA ANUITAS DI MUKA DAN DITUNDA ANUITAS DI MUKA DAN DITUNDA 1. 1 ANUITAS DIMUKA Pada BAB 4, kita telah mempelajari tentag anuitas biasa. Pada dasaranya anuitas dimuka tidak jauh berbeda dengan anuitas biasa, perbedaanya hanya terletak

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Nilai Waktu Uang. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Nilai Waktu Uang. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Nilai Waktu Uang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Konsep Nilai Waktu Uang Future Value Present Value

Lebih terperinci

Gambar 1: Ilustrasi Bunga. = 8% p.a

Gambar 1: Ilustrasi Bunga. = 8% p.a BUNGA SEDERHANA Gambar 1: Ilustrasi Bunga Orang yang memiliki uang lebih biasanya akan meminjamkan atau menyimpan uang mereka pada lembaga keuangan, baik bank ataupun nonbank yang menberikan tingkat bunga

Lebih terperinci

11. Memecahkan masalah keuangan menggunakan konsep matematika

11. Memecahkan masalah keuangan menggunakan konsep matematika Standar Kompetensi 11. Memecahkan masalah keuangan menggunakan konsep matematika Kompetensi Dasar 11. 1 Menyelesaikan masalah bunga tunggal dan bunga majemuk dalam keuangan 11. 2 Menyelesaikan masalah

Lebih terperinci

BAB II DERET UKUR. Husnayetti

BAB II DERET UKUR. Husnayetti BAB II DERET UKUR Husnayetti 1 1. PENGERTIAN DU Deret ukur adalah suatu deret yang perbandingan suku-suku yang berurutannya merupakan bilangan tetap 2 2. BENTUK UMUM Deret Ukur a = suku awal p = pengganda

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK MATEMATIKA UANG

EKONOMI TEKNIK MATEMATIKA UANG EKONOMI TEKNIK MATEMATIKA UANG PENDAHULUAN Setiap aktivitas akan selalu menimbulkan sejumlah biaya Dari kegiatan/aktivitas akan diperoleh manfaat dalam bentuk produk fisik, servis / jasa dan kemudahan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DASAR APAKAH INVESTASI ITU?

PENGERTIAN DASAR APAKAH INVESTASI ITU? PENGERTIAN DASAR Investasi Ekonomi Teknik Bunga (interest) Arus Dana (Cash Flow) Ekivalensi APAKAH INVESTASI ITU? Contoh : Seorang pengusaha membangun sebuah pabrik baru senilai miliaran rupiah. Seorang

Lebih terperinci

MATEMATIKA BISNIS BUNGA

MATEMATIKA BISNIS BUNGA MATEMATIKA BISNIS BUNGA Ada 2 macam bunga: 1. Bunga Tunggal 2. Bunga Majemuk/bunga berbunga Untuk menghitung jumlah bunga (= I) tergantung dari: Jumlah pokok baik yang ditabung atau jumlah hutang piutang

Lebih terperinci

Nilai Dalam Konsep Ekonomi

Nilai Dalam Konsep Ekonomi Materi #2 TIN205 EKONOMI TEKNIK Nilai Dalam Konsep Ekonomi 2 Nilai merupakan ukuran penghargaan seseorang terhadap barang/jasa. Maka, nilai termasuk didalamnya bila seseorang ingin membayarnya untuk barang/jasa

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Future Value Present Value Konsep Anuitas Time Value of Money. Septiani Juniarti, SE.MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi

Manajemen Keuangan. Future Value Present Value Konsep Anuitas Time Value of Money. Septiani Juniarti, SE.MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Manajemen Keuangan Modul ke: Future Value Present Value Konsep Anuitas Time Value of Money 05 Fakultas Ekonomi Septiani Juniarti, SE.MM Program Studi S1 Manajemen www.mercubuana.ac.id Mengenal Future Value

Lebih terperinci

Bab V Nilai Waktu Uang (Time Value of Money)

Bab V Nilai Waktu Uang (Time Value of Money) Bab V Nilai Waktu Uang (Time Value of Money) Sesungguhnya konsep tentang nilai waktu dari uang merupakan konsep dasar atau fundamental dalam manajemen keuangan. Itulah sebabnya pemahaman nilai waktu dari

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA TABUNGAN KONVENSIONAL PADA PT. BANK MANDIRI Latar Belakang Bank merupakan badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA BARISAN DAN DERET, BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN, DAN ANUITAS

LEMBAR AKTIVITAS SISWA BARISAN DAN DERET, BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN, DAN ANUITAS LEMBAR AKTIVITAS SISWA BARISAN DAN DERET, BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN, DAN ANUITAS Nama Siswa : Kelas : A. BUNGA TUNGGAL 1. Barisan dan Deret Aritmatika (Mengulang) 3. 4. Latihan 1 1. 5. 2. 1 6. 10.

Lebih terperinci

Seri Pendidikan Aktuaris Indonesia Donny C Lesmana

Seri Pendidikan Aktuaris Indonesia Donny C Lesmana Seri Pendidikan Aktuaris Indonesia Donny C Lesmana Matematika Keuangan Elementer Matematika Keuangan Donny Citra Lesmana Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN TIME VALUE OF MONEY

MANAJEMEN KEUANGAN TIME VALUE OF MONEY MANAJEMEN KEUANGAN TIME VALUE OF MONEY KELOMPOK 5, D4 5B KADEK AYU YUNIANTARI (1215644014) KADEK NOVIA AYU WIRYANI (1215644070) LUH PUTU LILIANA DEWI (1215644078) PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI MANAJERIAL

Lebih terperinci

Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa Bab 3: dan Anuitas Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Macam-macam 1. Tunggal ( Tidak Mendapat ) Misalkan P menyatakan pokok, yaitu besarnya pinjaman atau modal pertama.

Lebih terperinci

Kebijakan pengambilan keputusan investasi

Kebijakan pengambilan keputusan investasi Makalah ekonomi teknik Kebijakan pengambilan keputusan investasi OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D411 10 009 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar

Lebih terperinci

Perhatikanlah contoh di bawah ini untuk memahami perhitungan nilai sekarang dengan menggunakan persamaan bunga majemuk:

Perhatikanlah contoh di bawah ini untuk memahami perhitungan nilai sekarang dengan menggunakan persamaan bunga majemuk: ANUITAS BIASA 1. 1 ANUITAS BIASA Anuitas merupakan konsep yang sangat penting dalam dunia keuangan. Penggunaan konsep anuitas sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, contohnya pembayaran KPR, dan pembayaran

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani

Oleh : Debrina Puspita Andriani 5 Oleh : Debrina Puspita Andriani e-mail : debrina@ub.ac.id www.debrina.lecture.ub.ac.id O 1. Kalkulasi Ekuivalen yang Melibatkan Cash Flow 2. Prinsip-Prinsip Ekuivalen 3. Situasi Terkait Frekuensi Pemajemukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Pengertian Bunga Tunggal 5. B. Menghitung Bunga Tunggal 7. A. Pengertian Bunga Majemuk 14. B. Pembahasan Masalah Bunga Majemuk 16

DAFTAR ISI. A. Pengertian Bunga Tunggal 5. B. Menghitung Bunga Tunggal 7. A. Pengertian Bunga Majemuk 14. B. Pembahasan Masalah Bunga Majemuk 16 DAFTAR ISI KOMPETENSI/SUBKOMPETENSI PENDAHULUAN 2 HITUNG KEUANGAN I Bunga Tunggal A Pengertian Bunga Tunggal B Menghitung Bunga Tunggal 7 II Bunga Majemuk A Pengertian Bunga Majemuk B Pembahasan Masalah

Lebih terperinci

Diagram Aliran Tunai / Kas

Diagram Aliran Tunai / Kas EKONOMI TEKNIK Diagram Aliran Tunai / Kas Setiap person atau perusahaan mempunyai nilai pemasukan (penerimaan) uang (income or cash receipts) dan mempunyai nilai pengeluaran uang atau biaya (cash disbursements)

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN

PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN 7 Desember 206 3 Pada pertemuan ke-9 telah dibahas tentang kegiatan usaha simpan pinjam, kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkannya melalui usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota

Lebih terperinci

MATEM ATI TI A KEUA EU N A G N AN (Bun (Bu ga ajemuk mu ) Osa s Oma m r Sh S a h rif

MATEM ATI TI A KEUA EU N A G N AN (Bun (Bu ga ajemuk mu ) Osa s Oma m r Sh S a h rif MATEMATIKA KEUANGAN (Bunga Majemuk) Osa Omar Sharif The Time Value of Money Compounding and Discounting Kita tahu bahwa mempunyai Rp 1 hari ini lebih berharga daripada mempunyai Rp 1 di masa depan. Hal

Lebih terperinci

Hikmah Agustin, SP.,MM

Hikmah Agustin, SP.,MM Hikmah Agustin, SP.,MM Barisan : Susunan bilangan terurut menggunakan pola tertentu (rumus tertentu) Deret : Penjumlahan suku-suku barisan Barisan aritmatika adalah suatu barisan bilangan yang selisih

Lebih terperinci

1. Konsep Nilai Waktu Uang Konsep nilai waktu dari uang adalah uang mempunyai suatu nilai tertentu yang dipengaruhi oleh waktu dan tingkat bunga.

1. Konsep Nilai Waktu Uang Konsep nilai waktu dari uang adalah uang mempunyai suatu nilai tertentu yang dipengaruhi oleh waktu dan tingkat bunga. . 1. Konsep Nilai Waktu Uang Konsep nilai waktu dari uang adalah uang mempunyai suatu nilai tertentu yang dipengaruhi oleh waktu dan tingkat bunga. Jadi besar kecilnya nilai uang dipengaruhi oleh waktu

Lebih terperinci

CONTOH SOAL MATEKBIS I

CONTOH SOAL MATEKBIS I CONTOH SOAL MATEKBIS I Materi : Deret Ukur dan Deret Hitung 1. Hitunglah S 5, S 14, J 9 dari sebuah deret hitung yang suku pertamanya 1000 dan pembeda antar sukunya : 50. Diketahui : a = 1000, b = 50 Ditanya

Lebih terperinci

MATEMATIKA BISNIS. Dra. MC Maryati, MM. 3 tahun. 2 tahun. 1 tahun BUNGA T E O R I TINGKAT

MATEMATIKA BISNIS. Dra. MC Maryati, MM. 3 tahun. 2 tahun. 1 tahun BUNGA T E O R I TINGKAT MATEMATIKA BISNIS Dra. MC Maryati, MM tahun 2 tahun 3 tahun T E O R I TINGKAT BUNGA INSIGHT KONSEP DASAR MATEMATIKA : Deret Hitung, Deret Ukur Kombinasi deret hitung dan deret ukur Pangkat, akar dan logaritma

Lebih terperinci

Nilai Waktu Uang 1 NILAI WAKTU UANG

Nilai Waktu Uang 1 NILAI WAKTU UANG Nilai Waktu Uang BAB 7 NILAI WAKTU UANG Nilai Waktu Uang 2 NILAI WAKTU UANG Konsep nilai waktu uang sangat relevan dengan keputusan investasi jangka panjang, misalnya investasi pada aktiva tetap. Investasi

Lebih terperinci

Matematika Keuangan BAGIAN V

Matematika Keuangan BAGIAN V BAGIAN V Bunga Majemuk Perbandingan bunga majemuk dan bunga bunga sederhana Tidak seperti bunga sederhana, jumlah dari bunga majemuk tidaklah berhubungan langsung atau lurus dengan pokok pinjaman. Pokok

Lebih terperinci

Mengenal Fungsi Finansial pada Excel

Mengenal Fungsi Finansial pada Excel Mengenal Fungsi Finansial pada Excel Sebelum Anda meneruskan membaca bab ini, perlu saya sampaikan bahwa Anda boleh saja melewati atau melompati bab ini apabila Anda tidak terlalu tertarik dengan pemakaian

Lebih terperinci

Pengertian : Bunga yang jatuh tempo ditambahkan ke dalam nilai pokok pada akhir setiap periode untuk mendapatkan nilai pokok yang baru

Pengertian : Bunga yang jatuh tempo ditambahkan ke dalam nilai pokok pada akhir setiap periode untuk mendapatkan nilai pokok yang baru E. TABEL ANUITAS 1. Pengertian ANUITAS ANUITAS adalah sejumlah pembayaran tertentu dalam jangka waktu tertentu secra terus menerus (kontinu). Apabila pembayran tersebut PASTI di lakukan baik dalam keadaan

Lebih terperinci

i % per bulan. Perhitungan bunga

i % per bulan. Perhitungan bunga Matematika15.wordpress.com LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATEMATIKA KEUANGAN (PEMINATAN) Unsur Pada Matematika Keuangan Nama Siswa : Kelas : Kompetensi Dasar (KURIKULUM 2013): 3.3 Menganalisis konsep dan prinsip

Lebih terperinci

BAB III NILAI WAKTU UANG

BAB III NILAI WAKTU UANG BAB III NILAI WAKTU UANG Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan. Pemahaman nilai waktu uang sangat penting dalam studi manajemen keuangan. Banyak keputusan dan teknik dalam

Lebih terperinci

Bunga Modal. Modul 1 PENDAHULUAN

Bunga Modal. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Bunga Modal Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng. D PEDAHULUA i dalam suatu usaha perubahan nilai uang terhadap perubahan waktu merupakan faktor yang penting untuk diperhitungkan. Sejumlah uang

Lebih terperinci

Perhatikanlah contoh di bawah ini untuk memahami konsep bunga majemuk:

Perhatikanlah contoh di bawah ini untuk memahami konsep bunga majemuk: BUNGA MAJEMUK 1. 1 BUNGA MAJEMUK Pada bab sebelumnya, kita menggunakan P awal yang sama sebagai dasar perhitungan bunga yang disebut dengan bunga sederhana. Pada bunga majemuk dasar pengenaan bunga pada

Lebih terperinci

Sifat 1 Untuksebarang bilangan rasional a tak nol dan sebarang bilangan bulat m dan n, berlaku a m. a m = a m + n

Sifat 1 Untuksebarang bilangan rasional a tak nol dan sebarang bilangan bulat m dan n, berlaku a m. a m = a m + n Bilangan Berpangkat Kita ingat kembali bahwa untuk bilangan-bilangan cacah a, m, dan n dengan a 0, berlaku: 1 a m = a a a a (sebanyak m faktor) a m a n = a m + n a 0 = 1, di mana a 0 Notasi-notasi di atas

Lebih terperinci

Peta Konsep. Bab 3 Matematika Keuangan

Peta Konsep. Bab 3 Matematika Keuangan Bab 3 Matematika Keuangan Sumber: Majalah Tempo 29 Des 03-4 Jan 04 Dalam dunia bisnis, ilmu matematika keuangan banyak diterapkan dalam dunia perbankan, perdagangan, bahkan dunia pemerintahan. Dalam dunia

Lebih terperinci

BAB III HITUNG KEUANGAN

BAB III HITUNG KEUANGAN BAB III HITUNG KEUANGAN BAB III HITUNG KEUANGAN A. BUNGA TUNGGAL 1. PENGERTIAN BUNGA TUNGGAL Untuk memahami pengertian bunga, coba kita lihat contoh berikut : Contoh : 1.1 Tofa meminjam modal pada sebuah

Lebih terperinci

Nilai uang saat ini lebih berharga dari pada nanti. Individu akan memilih menerima uang yang sama sekarang daripada nanti, dan lebih suka membayar

Nilai uang saat ini lebih berharga dari pada nanti. Individu akan memilih menerima uang yang sama sekarang daripada nanti, dan lebih suka membayar SESI 3 Nilai uang saat ini lebih berharga dari pada nanti. Individu akan memilih menerima uang yang sama sekarang daripada nanti, dan lebih suka membayar dalam jumlah yang sama nanti daripada saat ini.

Lebih terperinci

NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY)

NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY) NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY) Simulasi untuk konsep FUTURE VALUE (Compounding Interest Factor) Simulasi pertama : Jika nilai n tetap, semakin besar i semakin besar uang yang dimiliki. A. Rina

Lebih terperinci

1. Konsep dasar yg berguna dlm studi ekonomi meliputi Konsep Nilai dan Kegunaan Nilai adalah ukuran harga atas barang dan jasa.

1. Konsep dasar yg berguna dlm studi ekonomi meliputi Konsep Nilai dan Kegunaan Nilai adalah ukuran harga atas barang dan jasa. EKONOMI TEKNIK PENGERTIAN Insinyur mempertemukan dua bidang yang berlawanan, teknik dan ekonomi. Bidang teknik fokus pada produksi dan pelayanan berdasarkan hukum-hukum teknis. Sedangkan nilai kekayaan

Lebih terperinci

PREDIKSI SOAL UAN MATEMATIKA KELOMPOK NON-TEKNIK

PREDIKSI SOAL UAN MATEMATIKA KELOMPOK NON-TEKNIK PREDIKSI SOAL UAN MATEMATIKA KELOMPOK NON-TEKNIK 1. Perhatikan gambar berikut ini! y 5 R 5 6 x Daerah R pada gambar di atas ini merupakan daerah penyelesain dari suatu sistem pertidaksamaan. Nilai minimum

Lebih terperinci

E-learning matematika, GRATIS 1

E-learning matematika, GRATIS 1 Elearning matematika, GRATIS 1 Editor Penyusun : Dian Novita L, S.Pd. ; Fuat, S.Pd. : Drs. Keto Susanto, M.Si. M.T. ; Istijab, S.H. M.Hum. Imam Indra Gunawan, S.Si. Materi pembelajaran hitung keuangan

Lebih terperinci

Oleh : Debrina Puspita Andriani, ST., M.Eng Teknik Industri Universitas Brawijaya

Oleh : Debrina Puspita Andriani, ST., M.Eng Teknik Industri Universitas Brawijaya 3 Oleh : Debrina Puspita Andriani, ST., M.Eng Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id www.debrina.lecture.ub.ac.id 1. Nilai Uang Dari Waktu 2. Perhitungan Bunga 1. Bunga Sederhana

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Pengertian BARIS DAN DERET Baris dapat didefinisikan sebagai suatu fungsi yang wilayahnya merupakan himpunan bilangan alam. Setiap bilangan yang merupakan anggota suatu banjar

Lebih terperinci

MATEMATIKA Modus dari data diatas adalah. A. Rp B. Rp C. Rp D. Rp E. Rp

MATEMATIKA Modus dari data diatas adalah. A. Rp B. Rp C. Rp D. Rp E. Rp MATEMATIKA 1. Tabel dibawah ini menunjukkan besarnya penghasilan pegawai di suatu komplek perumahan dalam ratusan ribu rupiah Uang saku (ribuan rupiah) F 21 25 9 26 30 12 31 35 16 36-41 Modus dari data

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK Bentuk Nilai Modal - Nilai Sekarang dan yang akan datang SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN

EKONOMI TEKNIK Bentuk Nilai Modal - Nilai Sekarang dan yang akan datang SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN EKONOMI TEKNIK Bentuk Nilai Modal - Nilai Sekarang dan yang akan datang SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN Definisi Nilai waktu terhadap uang Nilai waktu terhadap uang adalah nilai uang dari

Lebih terperinci

TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK. Matematika Non Teknik Pekerjaan Sosial (E4-3) PAKET 1 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul

TAHUN PELAJARAN 2003/2004 SMK. Matematika Non Teknik Pekerjaan Sosial (E4-3) PAKET 1 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul DOKUMEN NEGARA 0-04 E4--P9-0-4 SANGAT RAHASIA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 00/004 SMK Matematika Non Teknik Pekerjaan Sosial (E4-) PAKET (UTAMA) SELASA, MEI 004 Pukul 07.0 09.0 DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI Program Studi Agribisnis

MATEMATIKA EKONOMI Program Studi Agribisnis MATEMATIKA EKONOMI Program Studi Agribisnis Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email : asyahza@yahoo.co.id Website: http://almasdi.unri.ac.id PERHITUNGAN GEOMETRIK METHOD Model Perkembangan

Lebih terperinci

Hikmah Agustin, S.P., MM Politeknik Dharma Patria Kebumen

Hikmah Agustin, S.P., MM Politeknik Dharma Patria Kebumen Hikmah Agustin, S.P., MM Politeknik Dharma Patria Kebumen Konsep Dasar Time Value of Money Konsep ini berbicara bahwa nilai uang satu juta yang Anda punya sekarang tidak sama dengan satu juta pada sepuluh

Lebih terperinci

KONSEP DASAR BARISAN DAN DERET SERTA PENERAPAN

KONSEP DASAR BARISAN DAN DERET SERTA PENERAPAN KONSEP DASAR BARISAN DAN DERET SERTA PENERAPAN Diskripsi Mata Kuliah Tujuan : Memberikan gambaran dan dasardasar pengertian serta pola pikir yang logis. Barisan dan deret : Bilangan yang tersusun secara

Lebih terperinci

Johann Karl Friedrich Gauss ( ) adalah seorang Matematikawan Jerman yang lahir pada tanggal 30 April. Bakat Matematika

Johann Karl Friedrich Gauss ( ) adalah seorang Matematikawan Jerman yang lahir pada tanggal 30 April. Bakat Matematika Tahukah anda?? Johann Karl Friedrich Gauss (1777-1855) adalah seorang Matematikawan Jerman yang lahir pada tanggal 30 April. Bakat Matematika beliau sudah diperlihatkan semasa muda. Guru sekolah dasarnya

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Kelompok : Matematika : SMK : Bisnis Managemen WAKTU PELAKSANAAN Hari : Sabtu Tanggal : 9 Januari 0 Jam : Pukul. 07.00 09.00 PETUNJUK UMUM Isikan identitas Anda ke

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Modul Mata Kuliah MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 014/015 Erik Valentino, S.Pd., M.Pd DAFTAR ISI BAB I Barisan dan Deret... BAB II Fungsi... 10 BAB III

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. JAYA MAKMUR MOTOR JAKARTA

PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. JAYA MAKMUR MOTOR JAKARTA PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. JAYA MAKMUR MOTOR JAKARTA Disusun oleh : Nama : Syarif Hidayatulloh NPM : 28213749 Jurusan : S-1/Akuntansi Dosen Pembimbing : Edi Pranoto, SE., MMSI LATAR

Lebih terperinci

PENERAPAN TEORI BARIS DAN DERET DALAM EKONOMI

PENERAPAN TEORI BARIS DAN DERET DALAM EKONOMI PENERAPAN TEORI BARIS DAN DERET DALAM EKONOMI Perkembangan Usaha Perkembangan usaha yang dimaksud adalah sejauh usaha usaha yang pertubuhannya konstan dari waktu ke waktu mengikuti perubahan baris hitung

Lebih terperinci

4 + 3 = 13 + = 4. , maka nilai 2x + y. 3. Jika x dan y adalah penyelesaian dari sistem persamaan A. 1 B. 3 C. 4 D. 5 E. 7

4 + 3 = 13 + = 4. , maka nilai 2x + y. 3. Jika x dan y adalah penyelesaian dari sistem persamaan A. 1 B. 3 C. 4 D. 5 E. 7 1. Sebuah laptop dengan harga Rp10.000.000,00 setelah dipakai selama 1 tahun dijual dengan harga Rp7.500.000,00, maka presentase kerugian dari penjualan laptop adalah A. 5% B. 10% C. 25% D. 50% E. 75%

Lebih terperinci

POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN SERTA BUNGA. VENY TRIYANA ANDIKA SARI, M.Pd.

POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN SERTA BUNGA. VENY TRIYANA ANDIKA SARI, M.Pd. POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN SERTA BUNGA VENY TRIYANA ANDIKA SARI, M.Pd. POLA BILANGAN PENGERTIAN Pola bilangan adalah aturan yang digunakan untuk membentuk kelompok bilangan Contoh : 1, 3, 6, 10,...

Lebih terperinci

UN SMK AKP 2014 Matematika

UN SMK AKP 2014 Matematika UN SMK AKP 204 Matematika Soal Doc. Name: UNSMKAKP204MAT999 Doc. Version : 206-03 halaman 0. Seorang pedagang menjual salah satu jenis mesin cuci seharga Rp637.500,00. Jika harga beli mesin cuci itu Rp750.000,00,

Lebih terperinci

Bab I Pertemuan Minggu I. Bunga Majemuk, Nilai Sekarang, dan Anuitas

Bab I Pertemuan Minggu I. Bunga Majemuk, Nilai Sekarang, dan Anuitas Bab I Pertemuan Minggu I Bunga Majemuk, Nilai Sekarang, dan Anuitas 1 Suasana aktif kelas Bisa? Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan perkuliahan minggu ini, mahasiswa bisa : Menjelaskan tentang praktek

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Kelompok : Matematika : SMK : Bisnis Managemen WAKTU PELAKSANAAN Hari : Sabtu Tanggal : 9 Januari 0 Jam : Pukul. 07.00 09.00 PETUNJUK UMUM Isikan identitas Anda ke

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional TAHUN 1990 Matematika

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional TAHUN 1990 Matematika Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional TAHUN 0 Matematika EBTANAS-IPS-0-0 x Nilai x R yang memenuhi ( ) = 8 EBTANAS-IPS-0-0 Bentuk sederhana dari + ( + ) 5 ( + 7 + EBTANAS-IPS-0-0 Ordinat titik balik grafik

Lebih terperinci

TIME VALUE OF MONEY MEET 06 MIB

TIME VALUE OF MONEY MEET 06 MIB TIME VALUE OF MONEY MEET 06 MIB Jika Anda diminta untuk memilih : diberi uang Rp 10 Jt, saat ini dg diberi uang yg sama 2 Tahun lagi TAKE NOW TAKE NEXT 2 YEARS Jika menerima uang hari ini, dpt menginvestasikan

Lebih terperinci

BAB 2 ARITMETIKA SOSIAL

BAB 2 ARITMETIKA SOSIAL BAB 2 ARITMETIKA SOSIAL 1. Harga Pembelian, Harga Penjualan, Untung, dan Rugi a. Harga Pembelian, Harga Penjualan, dan Untung Jika harga jual lebih tinggi atau lebih besar dari harga beli, maka perjual

Lebih terperinci

ECONOMICAL MATHEMATICS

ECONOMICAL MATHEMATICS 12 February 2018 Abdul Aziz, M.Si 1 ECONOMICAL MATHEMATICS Abdul Aziz, M.Si Mathematics Department Science and Technology Faculty State of Islamic University Maulana Malik Ibrahim Malang 2 Sillabus BAB

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KABUPATEN CILACAP ULANGAN UMUM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 LEMBAR SOAL MATA DIKLAT : MATEMATIKA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KABUPATEN CILACAP ULANGAN UMUM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 LEMBAR SOAL MATA DIKLAT : MATEMATIKA DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA XII/36/SB/S/2014 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KABUPATEN CILACAP ULANGAN UMUM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 LEMBAR SOAL MATA DIKLAT : MATEMATIKA Sekolah : SMK Kabupaten

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL. Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

PENGANGGARAN MODAL. Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi AKUNTANSI PENGANGGARAN MODAL Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dasar-Dasar Penganggaran Modal Definisi dan Metode Metode

Lebih terperinci

Nilai Waktu dan Uang (Time Value of Money) deden08m.com

Nilai Waktu dan Uang (Time Value of Money) deden08m.com Nilai Waktu dan Uang (Time Value of Money) 1 Konsep Dasar Jika nilai nominalnya sama, uang yang dimiliki saat ini lebih berharga daripada uang yang akan diterima di masa yang akan datang Lebih baik menerima

Lebih terperinci

TIME VALUE OF MONEY FOR ACCOUNTING. Tim Pengampu Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UEU Jakarta

TIME VALUE OF MONEY FOR ACCOUNTING. Tim Pengampu Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UEU Jakarta TIME VALUE OF MONEY FOR ACCOUNTING Tim Pengampu Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UEU Jakarta Time Preference Time preference suatu preferensi waktu (skala waktu) uang saat ini lebih berarti dari uang masa

Lebih terperinci

NILAI WAKTU UANG. Ekonomi dan Bisnis. Modul ke: Fakultas. Program Studi Manajemen Keuangan

NILAI WAKTU UANG. Ekonomi dan Bisnis. Modul ke: Fakultas. Program Studi Manajemen Keuangan Modul ke: 05 NILAI WAKTU UANG Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Keuangan www.mercubuana.ac.id Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE PENGERTIAN NILAI WAKTU UANG Nilai

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kalian dapat

Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kalian dapat Contoh Soal Barisan dan Deret Aritmatika Geometri, Pengertian, Rumus, Sifat-sifat Notasi Sigma, Tak Hingga, Hitung Keuangan, Bunga Tunggal Majemuk Anuitas, Matematika 4:00 PM Pernahkah kalian mengamati

Lebih terperinci

I. Soal nomor 1 sampai dengan 30 berikut ini dikerjakan oleh seluruh peserta Ebtanas SMK ( berlaku untuk semua kelompok Program studi )

I. Soal nomor 1 sampai dengan 30 berikut ini dikerjakan oleh seluruh peserta Ebtanas SMK ( berlaku untuk semua kelompok Program studi ) I. Soal nomor 1 sampai dengan 30 berikut ini dikerjakan oleh seluruh peserta Ebtanas SMK ( berlaku untuk semua kelompok Program studi ) 1. Jika a = 27 dan b = 32, maka nilai dari 3(a 1/3 ) x 4b 2/5 adalah.

Lebih terperinci

AMORTISASI UTANG DAN DANA PELUNASAN

AMORTISASI UTANG DAN DANA PELUNASAN AMORTISASI UTANG DAN DANA PELUNASAN O L E H KELOMPOK VIII FRISKA SRI RAHAYU 4103230010 MARIKSON LUMBAN GAOL 4101230007 NURLELA 4102230011 SRI MINARTI 4103230035 TRI RAHMADANI 4103230038 VENNY PURBA 4103230039

Lebih terperinci

MATEMATIKA UANG. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

MATEMATIKA UANG. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada MATEMATIKA UANG 1 Time Value of Money Money has value Uang dapat dipinjam atau dipinjamkan Uang dipinjamkan kompensasi Contoh : interest (BUNGA) If you put $100 in a bank at 9% interest for one time period

Lebih terperinci

Ely Purnamasari (2008.V.I.0019) Kd. Winda Mahayanti (2008.V.I.0027) Pend. Matematika IKIP PGRI BALI

Ely Purnamasari (2008.V.I.0019) Kd. Winda Mahayanti (2008.V.I.0027) Pend. Matematika IKIP PGRI BALI Ely Purnamasari (2008.V.I.0019) Kd. Winda Mahayanti (2008.V.I.0027) Pend. Matematika IKIP PGRI BALI Indikator Standar Kompetensi Mamahami dan dapat melakukan operasi bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan

Lebih terperinci

Suku Bunga dan Nilai Waktu Uang

Suku Bunga dan Nilai Waktu Uang Suku Bunga dan Nilai Waktu Uang Pengertian Suku Bunga Suku bunga merupakan harga yang dibayar untuk dana atau modal Pergerakan Suku Bunga Suku Bunga S f Teori Loanable Funds Fokus teori ini ada pada penawaran

Lebih terperinci

NILAI WAKTU UANG. Sumber : Manajemen Keuangan Bambang Riyanto Syafarudin Alwi

NILAI WAKTU UANG. Sumber : Manajemen Keuangan Bambang Riyanto Syafarudin Alwi NILAI WAKTU UANG Sumber : Manajemen Keuangan Bambang Riyanto Syafarudin Alwi 1 Nilai waktu dari uang Investasi dalam aktiva tetap bersifat jangka panjang. Bunga : sejumlah uang yang dibayarkan sebagai

Lebih terperinci

4. Persamaan garis yang melalui titik ( 4, 0 ) dan ( 3, 1 ) adalah. a. y = x 4 b. y = x + 4 c. y = ½ x + 2 d. y = ½ x 2 e.

4. Persamaan garis yang melalui titik ( 4, 0 ) dan ( 3, 1 ) adalah. a. y = x 4 b. y = x + 4 c. y = ½ x + 2 d. y = ½ x 2 e. 1. Harga satu kilogram apel sama dengan tiga kali harga satu kilogram jeruk. Dana membeli 4 kg apel dan 6 kg jeruk dengan harga Rp 61.200. Harga satu kilogram apel adalah. a. Rp 1.020 b. Rp 3.400 c. Rp

Lebih terperinci

TIME VALUE of MONEY. Modul ini membahas tentang future value, present value. Konsep anuitas, dan implementasi nilai mata uang

TIME VALUE of MONEY. Modul ini membahas tentang future value, present value. Konsep anuitas, dan implementasi nilai mata uang Modul ke: TIME VALUE of MONEY Fakultas EKONOMI Modul ini membahas tentang future value, present value. Konsep anuitas, dan implementasi nilai mata uang Program Studi Manajemen 84008 www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BARISAN DAN DERET. Penggunaan Barisan dan Deret pada Ilmu Ekonomi AHMAT RIF AN MAULANA. STIE PGRI Dewantara Jombang. Oktober 2013

BARISAN DAN DERET. Penggunaan Barisan dan Deret pada Ilmu Ekonomi AHMAT RIF AN MAULANA. STIE PGRI Dewantara Jombang. Oktober 2013 BARISAN DAN DERET Penggunaan Barisan dan Deret pada Ilmu Ekonomi AHMAT RIF AN MAULANA STIE PGRI Dewantara Jombang Oktober 2013 A.Rif an M. (STIE PGRI Dew Jbg) Barisan dan Deret pada Ilmu Ekonomi Oktober

Lebih terperinci

a. Rp b. Rp c. Rp d. Rp e. Rp a. -1 b. 0 c. 1 d. 5 e. 6

a. Rp b. Rp c. Rp d. Rp e. Rp a. -1 b. 0 c. 1 d. 5 e. 6 I. Soal nomor 1 sampai dengan 30 berikut ini dikerjakan oleh seluruh peserta Ebtanas SMK ( berlaku untuk seluruh kelompok ) 1. Perbandingan gaji seorang suami dengan istrinya adalah 5 : 3. Jika gaji suami

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan

Perencanaan Keuangan Perencanaan Keuangan Proyeksi Aliran Kas (Cash Flow) Proyeksi Cash Flow adalah merupakan gambaran tentang kemungkinan penerimaan (revenue) dan pengeluaran (cost & expenses) Total pendapatan diperoleh dari

Lebih terperinci

Pengertian Suku Bunga. Suku bunga merupakan harga yang

Pengertian Suku Bunga. Suku bunga merupakan harga yang Suku Bunga dan Nilai Waktu Uang Pengertian Suku Bunga Suku bunga merupakan harga yang dibayar untuk dana atau modal Pergerakan Suku Bunga Teori Loanable Funds Fokus teori ini i ada pada penawaran (supply)

Lebih terperinci