DESAIN KAMAR MANDI UNTUK ORANG LANJUT USIA (STUDI KASUS PANTI WREDHA DHARMA BAKTI)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESAIN KAMAR MANDI UNTUK ORANG LANJUT USIA (STUDI KASUS PANTI WREDHA DHARMA BAKTI)"

Transkripsi

1 DESAIN KAMAR MANDI UNTUK ORANG LANJUT USIA (STUDI KASUS PANTI WREDHA DHARMA BAKTI) Bambang Suhardi 1, Brian Pujo Utomo 2, Taufiq Rochman 3 1,2,3 Laboratorium Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Telp bambangsuhardi_ugm@yahoo.co.id ABSTRAKS Kamar mandi merupakan salah satu fasilitas yang disediakan bagi penghuni Panti Wredha Dharma Bakti. Berdasarkan pengamatan dan wawancara kepada orang lanjut usia penghuni Panti Wredha Dharma Bakti, menunjukkan bahwa kamar mandi yang ada kondisinya sangat beresiko bagi para orang lanjut usia. Untuk itu perlu dilakukan desain ulang terhadap kamar mandi, sehingga bisa meminimalkan resiko terhadap pengguna.tahapan perancangan kamar mandi sebagai berikut: identifikasi suara konsumen, perumusan tujuan perancangan, pembangkitan kriteria, penentuan data antropometri, perhitungan persentile, dan perancangan kamar mandi (2D dan 3D). Hasil rancangan kamar mandi untuk orang lanjut usia diperlukan penambahan tempat duduk mandi, kloset duduk, shower, hand rail, dan perancanganz fasilitas lainnya yang disesuaikan dengan antropometri orang lanjut usia. Kata kunci: antropometri, kamar mandi, orang lanjut usia PENDAHULUAN Setiap manusia pasti akan mengalami proses penuaan yang berarti bertambah pula usia atau umur seseorang.undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1998 menyatakan bahwa seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas disebut dengan golongan lanjut usia (lansia). Lansia yang berusia lebih dari 70 tahun atau lansia dengan usia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan termasuk kategori lansia resiko tinggi. Proses penuaan ini diiringi dengan penurunan fungsi dan struktur tubuh serta rentan terhadap masalah kesehatan. Konsekuensi dari proses penuaan adalah timbulnya masalah fisik, mental, maupun sosial. Nugroho (1995) menyatakan bahwa lansia cenderung mempunyai tingkat ketergantungan yang tinggi karena secara alamiah kemampuan fisiologis organ lansia telah mengalami penurunan fungsi seperti gerakan otot yang semakin kaku, stabilitas gerakan tangan yang gemetaran, kontrol keseimbangan semakin labil dan berbagai penurunan fungsi organ lainnya. Tarwaka (2004) menyatakan keterbatasan fisik lansia tersebut nantinya akan berpengaruh pada penggunaan sarana ataupun fasilitas yang mendukung lansia dalam melakukan aktivitas sehari- hari. Panti Wredha Dharma Bakti merupakan salah satu unit pelayanan yang dimiliki Pemerintah Kota Surakarta. Panti wredha ini berfungsi untuk menampung, merawat, dan membina para lansia yang terlantar maupun lansia yang dititipkan oleh keluarganya. Kamar mandi merupakan salah satu fasilitas di panti wredha. Kamar mandi ini digunakan para lansia untuk melakukan aktivitas mandi, buang air kecil, dan buang air besar. Jumlah kamar mandi di panti wredha sebanyak 5 buah. Pemakaian kamar mandi tidak dibedakan untuk pria maupun wanita. Para lansia secara bergantian memanfaatkan 5 buah kamar mandi tersebut. Intensitas pemakaian kamar mandi dalam sehari semalam tergolong tinggi, mengingat pemakai kamar mandi sebanyak 95 orang lansia. Kroemer (1994) menyatakan bahwa sebuah rumah tinggal yang dihuni lansia perlu penyesuaian dan perancangan ulang kamar mandinya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa kemampuan gerak motorik lansia telah banyak menurun karena penurunan kapasitas sensor motoriknya. Tarwaka dkk (2004) menyatakan kamar mandi merupakan wilayah paling berbahaya dalam suatu rumah tinggal, maka tempat tersebut perlu mendapat perhatian khusus melalui sentuhan rancang bangun yang ergonomis. Kondisi kamar mandi saat ini tidak sesuai untuk lansia. Hal ini terlihat dari lantai kamar mandi yang licin, tidak ada pegangan untuk menopang dan menuntun lansia saat menggunakan kamar mandi, tidak ada gantungan handuk/baju, dan masih menggunakan kloset jongkok. Kondisi kamar mandi saat ini ditunjukkan pada Gambar 1.1. Hasil pengamatan awal ini diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan pada 18 lansia penghuni panti wredha. Hasil wawancara menunjukkan bahwa 18 orang lansia menyatakan kondisi kamar mandi saat ini menghambat aktivitas lansia di kamar mandi. Sebanyak 14 orang mengeluh tidak ada alat bantu menopang badan saat mandi. Hal ini menyebabkan kelelahan. Keluhan terkait pemakaian kloset jongkok dinyatakan oleh 12 orang. Sebanyak 12 orang mengalami 661

2 kesulitan ketika membuka pintu kamar mandi. Kesulitan mengambil air dari bak mandi pada saat buang air besar/air kecil dinyatakan oleh 10 orang lansia. Hal ini disebabkan bak mandi yang terlalu tinggi. Berikut ini kondisi kamar mandi yang ada di Panti Wredha Dharma Bakti. Gambar 1.1 Aktivitas Lansia di Kamar Mandi Dengan mempertimbangkan kondisi kamar mandi saat ini dan berdasarkan hasil wawancara kepada lansia penghuni panti wredha, maka perlu dilakukan perancangan ulang kamar mandi. Dengan TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menghasilkan desain kamar mandi untuk orang lanjut usia penghuni Panti Wredha Dharma Bakti. MANFAAT PENELITIAN Manfaat penelitian ini adalah memberikan kontribusi desain kamar mandi untuk orang lanjut usia penghuni Panti Wredha Dharma Bakti. REVIEW PENELITIAN Suhardi dan Sudadi (2013) melakukan perancangan tempat tidur periksa untuk lansia. Tahapan perancangan menggunakan tahapan Ulrich. Data antropometri yang diukur berasal dari lansia penghuni panti wredha dan tenaga kesehatan yang bertugas di panti wredha. Suhardi dkk (2013) melakukan perancangan tempat wudhu untuk orang lanjut usia. Data antropometri yang diukur berasal dari lansia penghuni panti. Metode perancangan tempat wudhu dibagi menjadi dua tahapan yaitu: 1) tahap penentuan solusi perancangan berdasarkan keluhan dan keinginan lansia; 2) tahap penjelasan rancangan Suhardi dkk (2013) melakukan redesain shelter bus Transjogja. Redesain shelter bus menggunakan pendekatan antropometri dan aksesibilitas. Data antropometri yang diukur berasal dari kaum difabel yang menggunakan kursi roda dan orang normal. METODOLOGI Untuk menghasilkan desain kamar mandi untuk orang lanjut usia, tahapan yang dilakukan sebagai berikut: 1) identifikasi suara konsumen (orang lanjut usia), 2) perumusan tujuan perancangan, 3) pembangkitan kriteria, 4) penentuan data antropometri, 5) perhitungan persentile, dan 6) perancangan kamar mandi (2D dan 3D). HASIL Hasil wawancara yang dilakukan kepada 18 orang lanjut usia penghuni Panti Wredha Dharma Bakti sebagai berikut: Tabel 1. Identifikasi keluhan dan keinginan orang lanjut usia Keluhan Keinginan % Solusi Tidak tahan lama berdiri saat mandi Perlu tempat duduk 77,78 Perlu tambahan tempat duduk untuk menopang tubuh lansia ketika melakukan aktivitas mandi Sulit saat akan masuk kamar mandi Pintu mudah dibuka/tutup 66,67 Desain pintu yang memudahkan lansia untuk mengoperasikannya Perlu pegangan rambat /hand rail 66,67 Perlu tambahan hand rail untuk memudahkan lansia beraktivitas di kamar mandi Sulit menggunakan kloset Perlu kloset duduk 66,67 Kloset jongkok diganti dengan kloset duduk jongkok Sulit melakukan Perlu selang pembersih 55,56 Penambahan selang pembersih pembilasan saat buang air besar/kecil Kamar mandi gelap Lampu terang 55,56 Perlu penggantian lampu sesuai standar 662

3 Sulit ambil air dari bak Kran shower 44,44 Perlu penggantian bak mandi dengan shower Fasilitas kamar mandi Perlu rak tempat peralatan 27,78 Penambahan rak tempat peralatan dan kurang mandi dan gantungan baju gantungan baju Setelah mengetahui solusi atas keluhan dan keinginan orang lanjut usia sebagai konsep mentah dalam melakukan perancangan kamar mandi, langkah selanjutnya adalah merumuskan tujuan perancangan ulang yang akan dilakukan sehingga dapat diketahui penjelasan tentang tujuan dari perancangan secara sistematis. Komponen kamar mandi Rekomendasi Solusi Sub Tujuan Tempat duduk Perlu dibuat tempat duduk sehingga dapat membantu lansia saat akan membersihkan badan dan aktivitas lainnya. Mengurangi kelelahan lansia saat membersihkan badan Pintu Pintu perlu dirancang dengan desain yang sesuai bagi lansia dan pengoperasiannya mudah sehingga lansia tidak kesulitan saat menggunakannya. Lansia dapat dengan mudah masuk dan keluar saat menggunakan kamar mandi Penggunaannya tidak rumit bagi lansia yang telah mengalami penurunan kemampuan fisik dan mental Hand Rail Perlu dilakukan penambahan Hand rail sehingga lansia dapat dengan mudah saat masuk atau keluar kamar mandi tanpa adanya resiko jatuh Memperkecil kemungkinan terjadinya resiko terjatuh Mendukung lansia saat menggunakan komponen komponen kamar mandi Kloset Duduk Perlu dilakukan penggantian kloset jongkok dengan kloset duduk yang disesuaikan dengan lansia sehingga akan lebih nyaman dan aman dalam menggunakannya. Mengurangi kelelahan Lansia saat buang air besar ataupun kecil Memperkecil kemungkinan terjadinya resiko terpeleset atau terjatuh saat buang air besar ataupun kecil Kamar mandi yang ergonomis bagi lansia penghuni Panti Wredha Dharma Bakti Surakarta Selang pembersih Lampu Perlu dilakukan penambahan selang pembersih untuk memudahkan dalam mengambil air saat buang air besar atau buang air kecil. Perlu dilakukan penggantian lampu yang sesuai antara penglihatan dan kondisi lingkungan Mengurangi kelelahan saat mengambil air untuk buang air besar atau kecil yang biasanya dilakukan berulang - ulang Membantu lansia menggunakan kamar mandi karena daya penglihatan lansia yang telah menurun Shower Perlu dilakukan penggantian bak mandi dengan shower agar lebih mempermudah lansia dan aman pada saat mandi karena tidak harus mengambil air dari bak yang terlalu tinggi Mengurangi kelelahan pada lansia karena tidak harus meraih gayung dan kemudian mengambil air dari bak. Rak tempat peralatan mandi Perlu dilakukan penambahan rak tempat peralatan mandi agar lansia tidak kesulitan saat menggunakan peralatan mandi dan aktivitas lainnya. Mengurangi kelelahan dan kesulitan lansia saat menggunakan peralatan mandi seperti sabun, busa pembersih, shampo, pasta gigi dan sikat gigi Gantungan handuk dan baju Perlu dilakukan penggantian paku dengan gantungan baju dan handuk yang ditempatkan sesuai dengan jangkauan lansia. Mengurangi kelelahan dan kesulitan lansia saat meletakkan dan mengambil kembali handuk dan baju Komponen yang lain (lantai, ventilasi, dinding,dll) Mendukung aktivitas penggunaan kamar mandi Gambar 1. Diagram tujuan perancangan Perumusan tujuan perancangan akan menghasilkan kriteria atau persyaratan yang diperlukan oleh tiap komponen kamar mandi untuk mencapai tujuan tersebut. Kriteria dibangkitkan oleh peneliti atau 663

4 engineer sebagai dasar dalam melakukan perancangan ulang. Kriteria-kriteria yang diperlukan sebagai berikut: Tempat Duduk Perlu dibuat tempat duduk yang letaknya berdekatan dengan komponen kamar mandi yang lain sehingga dapat membantu lansia saat akan membersihkan badan dan aktivitas lainnya. Mengurangi kelelahan lansia saat membersihkan badan Letaknya berdekatan dengan komponen lain Pintu Gambar 2. Diagram Pembangkitan Kriteria Untuk Komponen Tempat Duduk Pintu perlu dirancang dengan desain yang sesuai bagi lansia dan pengoperasiannya mudah sehingga lansia tidak kesulitan saat menggunakannya. Lansia dapat dengan mudah masuk dan keluar saat menggunakan kamar mandi Penggunaannya tidak rumit bagi lansia yang telah mengalami penurunan kemampuan fisik dan mental Aman untuk dipegang Mudah digunakan Hand Rail Gambar 3. Diagram Pembangkitan Kriteria Untuk Komponen Pintu Kamar Mandi Perlu dilakukan penambahan Hand rail sehingga lansia dapat dengan mudah saat masuk atau keluar kamar mandi tanpa adanya resiko jatuh Memperkecil kemungkinan terjadinya resiko terjatuh Mendukung lansia saat menggunakan komponen komponen kamar mandi Aman untuk dipegang Kloset Duduk Gambar 4. Diagram Pembangkitan Kriteria Untuk Komponen Hand Rail Perlu dilakukan penggantian kloset jongkok dengan kloset duduk yang disesuaikan dengan lansia sehingga akan lebih nyaman dan aman dalam menggunakannya. Mengurangi kelelahan Lansia saat buang air besar ataupun kecil Memperkecil kemungkinan terjadinya resiko terpeleset atau terjatuh saat buang air besar ataupun kecil Mudah digunakan Gambar 5. Diagram Pembangkitan Kriteria Untuk Kloset Duduk Selang Pembersih 664

5 Perlu dilakukan penambahan selang pembersih untuk memudahkan dalam mengambil air saat buang air besar atau buang air kecil. Mengurangi kelelahan saat mengambil air untuk buang air besar atau kecil yang biasanya dilakukan berulang - ulang Mudah digunakan Dekat dengan kloset duduk Gambar 6. Diagram Pembangkitan Kriteria Untuk Selang Pembersih Shower Perlu dilakukan penggantian bak mandi dengan shower agar lebih mempermudah lansia dan aman pada saat mandi karena tidak harus mengambil air dari bak yang terlalu tinggi Mengurangi kelelahan pada lansia karena tidak harus meraih gayung dan kemudian mengambil air dari bak. Mudah digunakan Gambar 7. Diagram Pembangkitan Kriteria Untuk Shower Rak Perlu dilakukan penambahan rak tempat peralatan mandi agar lansia tidak kesulitan saat menggunakan peralatan mandi dan aktivitas lainnya. Mengurangi kelelahan dan kesulitan lansia saat menggunakan peralatan mandi seperti sabun, busa pembersih, shampo, pasta gigi dan sikat gigi Mudah digunakan Gambar 8. Diagram Pembangkitan Kriteria Untuk Rak Gantungan Handuk dan Baju Perlu dilakukan penggantian paku dengan gantungan baju dan handuk yang ditempatkan sesuai dengan jangkauan lansia. Mengurangi kelelahan dan kesulitan lansia saat meletakkan dan mengambil kembali handuk dan baju Dekat dengan tempat duduk Gambar 9. Diagram Pembangkitan Kriteria Untuk Gantungan Handuk dan Baju Langkah selanjutnya adalah menentukan antropometri orang lanjut usia dan perhitungan persentile. Data antropometri yang diperlukan untuk merancang kamar mandi dan fasilitas yang ada di dalamnya sebagai berikut: Tabel 2. Data antropometri dan penggunaannya No Komponen yang Dirancang Dimensi yang Diperlukan Data Antropometri yang Sesuai 1 Tempat duduk mandi Panjang tempat duduk Jarak pantat plopiteal 665

6 Lebar tempat duduk Lebar pinggul Tinggi tempat duduk Tinggi plopiteal 2 Pintu Lebar Pintu Lebar bahu Tinggi Pintu Tinggi badan Tinggi handle atau pegangan pintu Tinggi knuckle Panjang handle atau pegangan pintu Lebar jari ke-2,3,4,5 Diameter handle atau pegangan pintu Diameter lingkar genggam 3 Gantungan Baju dan Handuk Tinggi Gantungan Baju dan Handuk Tinggi bahu berdiri 4 Tempat Peralatan Mandi Tinggi Tempat Peralatan Mandi Tinggi knuckle 5 Selang Pembersih Tinggi selang pembersih Tinggi siku duduk 6 Lampu Tinggi stop kontak Tinggi bahu berdiri 7 Hand Rail Tinggi Hand Rail Tinggi knuckle Diameter Hand Rail Diameter lingkar genggam Jarak Hand Rail dengan dinding Panjang telapak tangan 8 Kloset Duduk Panjang Kloset duduk Jarak pantat plopiteal Lebar Kloset duduk Lebar pinggul Tinggi Kloset duduk Tinggi plopiteal 9 Shower Tinggi Shower Tinggi siku duduk Panjang handle atau pegangan shower Lebar jari ke-2,3,4,5 10 Jarak tempat duduk dengan tempat peralatan mandi Jangkauan tangan ke depan 11 Jarak tempat duduk dengan Shower Jangkauan tangan ke depan 12 Selisih lebar siku ke siku Jarak tempat duduk dengan handrail dengan lebar pinggul Data antropometri dan persentile orang lanjut usia sebagai berikut: Tabel 3. Data antropometri dan persentile No Data Diukur P5 (cm) P50 (cm) P95 (cm) 1 Tinggi siku duduk 19,51 27,61 36,71 2 Tinggi plopiteal 36,66 41,49 46,32 3 Jarak pantat plopiteal 39,79 43,76 47,73 4 Lebar bahu 33,19 36,86 40,53 5 Lebar pinggul 28,66 33,20 37,74 6 Tinggi knuckle (siku berdiri) 86,52 95,84 105,16 7 Jangkauan tangan ke depan 64,32 70,01 75,70 8 Panjang telapak tangan 14,44 16,62 18,80 9 Diameter lingkar genggam 2,63 3,46 4,29 10 Lebar jari ke-2,3,4,5 6,55 7,55 8,55 11 Tinggi bahu berdiri 120,83 126,48 132,13 12 Lebar siku ke siku 36,22 45,00 53,78 13 Tinggi badan 132,79 149,35 165,91 Tahap selanjutnya adalah membuat gambar rancangan dalam bentuk 2D dan 3D.Berikut ini gambar rancangan dalam bentuk 2D dan 3D. Gambar 10. Hasil rancangan tampak samping dan depan (2D) 666

7 Gambar 11. Hasil rancangan tampak atas (2D) Keterangan: a) Hand rail, b) Saklar, c) Pintu masuk, d) Gantungan baju dan handuk, e) Tempat peralatan mandi sementara, f) Tempat peralatan mandi utama, g) Tempat duduk mandi, h) Shower, i) Selang pembersih, j) Kloset duduk Spesifikasi kamar mandi hasil rancangan ditunjukkan pada Tabel 1.4 berikut ini. Tabel 4. Dimensi Kamar Mandi (cm) Komponen Dimensi Tempat Duduk - Tinggi tempat duduk - Panjang tempat duduk - Lebar tempat duduk Pintu - Tinggi handle pintu 87 Hand rail - Diameter - Tinggi - Jarak dari dinding ke hand rail - Jarak hand rail ke tempat duduk 3, Dimensi kloset duduk menyesuaikan dengan produk di pasaran Tinggi selang pembersih 57 Tinggi saklar 121 Shower - Tinggi kran shower dari lantai - Jarak kran shower ke tempat duduk Rak tempat peralatan mandi - Tinggi rak sementara - Tinggi rak utama Tinggi tempat handuk dan baju dari lantai

8 Gambar 12. Hasil rancangan tampak depan dan samping (3D) Gambar 13. Hasil rancangan tampak atas (3D) PEMBAHASAN Berikut ini perbandingan aktivitas pemakaian kamar mandi kondisi awal dibandingkan dengan ilustrasi pemakaian kamar mandi hasil rancangan. Dari hasil perancangan ulang dapat diketahui ilustrasi aktivitas lansia dalam menggunakan kamar mandi. Perbandingan aktivitas lansia menuju ke kamar mandi dan melakukan aktivitas di kamar mandi ditunjukkan pada Tabel 1.4. Secara keseluruhan kamar mandi hasil rancangan lebih memudahkan aktivitas lansia di kamar mandi. Selain itu kamar mandi hasil rancangan sudah mengakomodasi keinginan dari para lansia. 668

9 Tabel 5. Perbandingan Aktivitas Lansia di Kamar Mandi Awal dan Kamar Mandi Rancangan Aktivitas Lansia di Kamar Mandi Kondisi Awal Ilustrasi Aktivitas Lansia di Kamar Mandi Rancangan Lansia berjalan menuju kamar mandi Lansia masuk kamar mandi dengan merambat pada hand rail Lansia memakai bak mandi untuk meletakkan peralatan mandi Lansia meletakkan peralatan mandi di rak peralatan Lansia menaruh handuk dan baju pada paku yang letaknya terlalu tinggi Lansia menaruh handuk dan baju pada gantungan baju dan handuk yang ditempatkan sesuai jangkauan lansia Lansia memakai peralatan mandi yang diletakkan pada bak mandi sehingga tempat peralatan mandi dapat saja jatuh ke bak. Lansia memakai peralatan mandi pada rak yang ditempatkan sesuai dengan jangkauan lansia saat duduk 669

10 Lansia melakukan aktivitas mandi sambil berdiri lalu menggunakan bak mandi dan gayung untuk membilas saat mandi. Lansia melakukan aktivitas mandi sambil duduk dan menggunakan shower untuk membilas. Shower diletakkan sesuai dengan jangkauan lansia. Lansia menggunakan kloset jongkok yang rawan terhadap terjadinya terpeleset atau jatuh. Posisi jongkok menyulitkan lansia yang mengalami penurunan keseimbangan dan kekuatan fisik. Lansia menggunakan kloset duduk sehingga lebih aman dan nyaman karena tubuh ditumpu oleh pantat, bukan oleh kaki sehingga lebih stabil dan dapat meminimalisir terjadinya kelelahan. Lansia mengambil air pada bak dengan posisi menyilang untuk membilas saat buang air besar. Posisi ini sangat berbahaya jika dilakukan secara repetitif. Lansia membilas dengan flusher yang diletakkan sesuai dengan jangkauan lansia saat melakukan proses pembilasan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah untuk mendesain kamar mandi yang aman dan nyaman bagi lansia penghuni Panti Wredha Dharma Bakti Surakarta, dibutuhkan kesesuaian data antropometri lansia dengan rancangan. Hal ini dikarenakan data antropometri manusia dewasa akan mengalami perubahan saat mencapai fase lansia. Selain itu penurunan kemampuan fisik dan mental pada lansia juga menjadi faktor yang dipertimbangkan dalam perancangan ulang. Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah merancang kamar mandi untuk lansia yang menggunakan alat bantu berjalan berupa tongkat atau alat bantu lainnya dan juga lansia yang menggunakan kursi roda. 670

11 DAFTAR PUSTAKA Cross, N Engineering Design Methods Strategies for Product Design, Edisi 2, United Kingdom: John Wiley and SonsLtd. Nugroho,W Perawatan Lanjut Usia. Jakarta : Penerbit BukuKedokteran ECG,. Suhardi, Bambang., Sudadi., 2013, Perancangan Tempat Tidur Periksa Untuk Orang Lanjut Usia, Prosiding Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri 2013, Malang: Universitas Brawijaya. Suhardi, Bambang., Laksono, Pringgo W., Saktiwan, Panca., 2013, Perancangan Tempat Wudhu Untuk Orang Lanjut Usia (Lansia), Prosiding National Conference On Applied Ergonomics, Yogjakarta : Laboratorium Ergonomika Jurusan Teknik Mesin dan Industri UGM. Suhardi, Bambang., Laksono, Pringgo W., Minarto, Yoseph Tri., 2013, Redesain Shelter Bus Trans Jogja Dengan Pendekatan Anthropometri dan Aksesibilitas, Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 12, No.2, Desember 2013, Jurusan Teknik Industri UMS, Surakarta Tarwaka, Solichul Bakri, Lilik Sudiajeng Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktifitas. Surakarta: Uniba Press Wignjosoebroto, Sritomo Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Guna Widya. 671

DESAIN KAMAR MANDI UNTUK ORANG LANJUT USIA (STUDI KASUS PANTI WREDHA DHARMA BAKTI)

DESAIN KAMAR MANDI UNTUK ORANG LANJUT USIA (STUDI KASUS PANTI WREDHA DHARMA BAKTI) DESAIN KAMAR MANDI UNTUK ORANG LANJUT USIA (STUDI KASUS PANTI WREDHA DHARMA BAKTI) Bambang Suhardi 1, Brian Pujo Utomo 2, Taufiq Rochman 3 1,2,3 Laboratorium Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi Industri

Lebih terperinci

REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI Bambang Suhardi 1, Rahmaniyah D.A 2, M. Ivan Agung Saputra 2 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas

Lebih terperinci

REDESAIN SHELTER BUS TRANS JOGJA DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI DAN AKSESIBILITAS

REDESAIN SHELTER BUS TRANS JOGJA DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI DAN AKSESIBILITAS REDESAIN SHELTER BUS TRANS JOGJA DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI DAN AKSESIBILITAS Bambang Suhardi 1, Pringgo Widyo Laksono 2 dan Yoseph Tri Minarto 3 Abstract: Pada makalah ini disampaikan kajian mengenai

Lebih terperinci

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK Abstrak ANAK Delta Pralian - NPM : 30402264 Program Studi Teknik Industri, Universitas Gunadarma E-mail : dpralian@yahoo.com

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN ALAT ANGKUT TABUNG LPG 3 KG YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI UD. X) Ronal Natalianto Purnomo, Julius Mulyono *, Hadi Santosa Jurusan

Lebih terperinci

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG Darsini Teknik Industri Fakultas Teknik - Univet Bantara Sukoharjo e-mail: dearsiny@yahoo.com Abstrak Tujuan Penelitian ini adalah merancang desain troli

Lebih terperinci

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI BASUKI ARIANTO Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma Jakarta ABSTRAK Rumah tinggal adalah rumah yang menjadi

Lebih terperinci

Prevalensi Kenyamanan dan Kemandirian di Kamar Mandi pada Lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Denpasar

Prevalensi Kenyamanan dan Kemandirian di Kamar Mandi pada Lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Denpasar Ida Bagus Gede Danny Ananta, I Putu Adiartha Griadhi (Prevalensi E-JURNAL Kenyamanan MEDIKA, dan VOL. Kemandirian...) 6 NO. 10, OKTOBER, 2017 : 71-75 ISSN: 2303-1395 Prevalensi Kenyamanan dan Kemandirian

Lebih terperinci

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ABSTRAK PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pengolahan logam spesialis pembuatan cetakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini memunculkan berbagai jenis usaha. Semua kegiatan perindustrian tersebut tidak terlepas dari peran manusia, mesin dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) Julianus Hutabarat,Nelly Budiharti, Ida Bagus Suardika Dosen Jurusan Teknik Industri,Intitut Teknologi Nasional Malang

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri, 2 Institut Teknologi Nasional Malang Kontak

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri JURNAL SKRIPSI MINIMASI TINGKAT KELUHAN OPERATOR PADA PENGGUNAAN FLOWRACK DENGAN MENGGUNAKAN DATA ANTROPOMETRI PADA BAGIAN PMC LOKAL R2 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTORS PLANT CAKUNG Diajukan Sebagai Salah

Lebih terperinci

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA ) Priscilla Tamara, 2) Peniel I. Gultom, 3) Erni Junita Sinaga,3) Program Studi Teknik Industri D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No. (015) 17-3 ISSN 30 934X Ergonomic and Work System Perancangan Kursi yang Ergonomis sebagai Alat Bantu di Stasiun Kerja Produksi Air Galon ( Studi Kasus

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-1 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan 1. Penilaian Fasilitas 1.1. Penilaian Fasilitas dalam Kamar Tidur a. Lemari Pakaian Menurut data anthropometri, ukuran panjang

Lebih terperinci

DESIGN OF PHYSICAL TRAIN PUSH IN ACCORDANCE ANTHROPOMETRY CHILDREN SELLER FOR COBEK CHILDREN

DESIGN OF PHYSICAL TRAIN PUSH IN ACCORDANCE ANTHROPOMETRY CHILDREN SELLER FOR COBEK CHILDREN DESIGN OF PHYSICAL TRAIN PUSH IN ACCORDANCE ANTHROPOMETRY CHILDREN SELLER FOR COBEK CHILDREN Delta Pralian, Dr. Ir. Hotniar Siringoringo Undergraduate Program, Industry Technology, 2010 Keywords: train,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha budidaya jamur tiram saat ini mulai dikenal oleh masyarakat luas dan menjadi salah satu alternatif bagi pengusaha baru yang akan membuka usahanya. Jamur

Lebih terperinci

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe)

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe) Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe) Company Profile Letak : Pemilik : Pekerja : Jam Kerja : Kapasitas Produksi/hari :... kg kacang kedelai Flowchart Proses Produksi Kacang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kursi Roda adalah alat bantu untuk melakukan aktifitas bagi penderita cacat fisik seperti patah tulang kaki, cacat kaki, atau penyakit-penyakit lain yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses penuaan membawa berbagai konsekuensi berupa masalah fisik, mental, maupun sosial sehingga seseorang lansia mengalami keterbatatasan. Seorang lansia cenderung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepadatan penduduk di kota-kota besar memang seringkali menyebabkan masyarakatnya yang merupakan warga asli ataupun pendatang sulit untuk mencari tempat tinggal

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Review PT. Union Jaya Pratama PT Union Jaya Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan kasur busa. Hasil produksi dikelompokkan menjadi 3 jenis berdasarkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DESAIN ALAT TANAM BIJI JAGUNG DENGAN METODE ANTROPOMETRI GUNA UNTUK MENGURANGI KELELAHAN PADA PEKERJA

PENGEMBANGAN DESAIN ALAT TANAM BIJI JAGUNG DENGAN METODE ANTROPOMETRI GUNA UNTUK MENGURANGI KELELAHAN PADA PEKERJA PENGEMBANGAN DESAIN ALAT TANAM BIJI JAGUNG DENGAN METODE ANTROPOMETRI GUNA UNTUK MENGURANGI KELELAHAN PADA PEKERJA Suliawati dan Vita Sari Gumay 1 Teknik Industri, FakultasTeknik, Universitas Islam Sumatera

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR SUDUT TANGAN DAN KAKI MANUSIA. (Studi Kasus Laboratorium Teknik Industri-UMS)

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR SUDUT TANGAN DAN KAKI MANUSIA. (Studi Kasus Laboratorium Teknik Industri-UMS) TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR SUDUT TANGAN DAN KAKI MANUSIA (Studi Kasus Laboratorium Teknik Industri-UMS) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perindustrian di Indonesia sekarang ini mengalami perkembangan yang pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat, rolling door, dan lan-lain.

Lebih terperinci

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA Suryawirawan Widiyanto Program Studi Teknik Industri, Universitas Ma Chung, Malang Villa Puncak Tidar

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER LAMPIRAN 60 Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER Tanggal: Lokasi: Nama: Usia: (L/P) tahun 1. Lama penyemprotan (per proses): 3 jam 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami. pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi internasional. Industri seperti ini

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami. pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi internasional. Industri seperti ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami perkembangan yang pesat. Khususnya bagi industri mebel yang memiliki pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi

Lebih terperinci

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS PKMT-2-1-1 RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS Mirta Widia, Mia Monasari, Vera Methalina Afma, Taufik Azali Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas, Padang ABSTRAK Perancangan wheelbarrow

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stasiun kerja merupakan salah satu komponen yang harus diperhatikan berkenaan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Kondisi kerja yang tidak memperhatikan kenyamanan,

Lebih terperinci

HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA Kode/Rumpun: 163/Teknologi Pertanian HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA PERANCANGAN MEJA DAN KURSI YANG ERGONOMIS PADA BAGIAN PRODUKSI KERUPUK SAMILER DALAM RANGKA PENINGKATAN

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tempat bermain atau pun pagelaran festival (tempat terbuka) merupakan tempat yang sangat menyenangkan. Biasanya orang yang datang sangat banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1 Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, masyarakat Indonesia semakin mengerti pentingnya arti pendidikan. Hal ini ditandai dengan banyaknya mereka yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT BANTU PEMINDAHAN GALON AIR MINERAL (STUDI KASUS: DEPOT AIR MINERAL PEKANBARU)

PERANCANGAN ALAT BANTU PEMINDAHAN GALON AIR MINERAL (STUDI KASUS: DEPOT AIR MINERAL PEKANBARU) PERANCANGAN ALAT BANTU PEMINDAHAN GALON AIR MINERAL (STUDI KASUS: DEPOT AIR MINERAL PEKANBARU) Merry Siska, Dedi Suarman Jurusan Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Lebih terperinci

Solichul H.A. BAKRI UNIBA

Solichul H.A. BAKRI UNIBA RE-DESAIN & RE-ENGINEERING ERGONOMI (DI KEHIDUPAN SEHARI-HARI) Oleh: Solichul H.A. BAKRI UNIBA DESAIN STASIUN KERJA dan SIKAP KERJA Setiap desain produk agar dapat memenuhi keinginan pemakainya, maka harus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kursi Kerja a. Pengertian Kursi Kerja Kursi kerja merupakan perlengkapan dari meja kerja atau mesin, sehingga kursi akan dapat dijumpai dalam jumlah yang lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pariwisata, hotel mempunyai peran yang sangat penting dimana hotel merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih seseorang atau beberapa orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. (Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. (Sumber: BAB I PENDAHULUAN Pengertian panti jompo menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata panti jompo diartikan sebagai tempat merawat dan menampung jompo. Perda No, 15 Tahun 2002 mengenai Perubahan atas Perda

Lebih terperinci

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS Dian Palupi Restuputri *1, Erry Septya Primadi 2, M. Lukman 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person:

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT BELAJAR DAN BERMAIN YANG ERGONOMIS DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA SELAT PANJANG

PERANCANGAN ALAT BELAJAR DAN BERMAIN YANG ERGONOMIS DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA SELAT PANJANG Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 PERANCANGAN ALAT BELAJAR DAN BERMAIN YANG ERGONOMIS DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA SELAT PANJANG Nofirza 1 dan Zul Infi 2 Abstrak:

Lebih terperinci

RANCANGAN TEMPAT WUDHU DUDUK ERGONOMIS

RANCANGAN TEMPAT WUDHU DUDUK ERGONOMIS RANCANGAN TEMPAT WUDHU DUDUK ERGONOMIS Qurtubi dan Hari Purnomo Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Jalan Kaliurang KM.14,4 Sleman Yogyakarta 55584 Telpon (0274) 895287

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 - Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 - Pendahuluan Bab 1 - Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin banyaknya bengkel di Kota Bandung menyebabkan terjadinya persaingan ketat, dimana masing-masing bengkel berlomba menawarkan harga

Lebih terperinci

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X ANALISA KELUHAN DAN USULAN PERANCANGAN TROLI ERGONOMIS SEBAGAI ALAT BANTU ANGKUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA ( Studi Kasus : Pelelangan Ikan Muara Angke ) Renty Anugerah Mahaji Puteri 1*, Yakub 2 12

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Semakin berkurangnya lahan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung untuk membuat rumah-rumah tinggal, menjadikan beberapa perusahaan mendirikan alternatif hunian lain seperti apartemen.

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ Tengku Fuad Maulana 1, Sugiharto 2, Anizar 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU MANUAL MATERIAL HANDLING OPERATOR PEMINDAH TABUNG GAS LPG 3 KG UNTUK MEREDUKSI TINGKAT BEBAN KERJA

PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU MANUAL MATERIAL HANDLING OPERATOR PEMINDAH TABUNG GAS LPG 3 KG UNTUK MEREDUKSI TINGKAT BEBAN KERJA PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU MANUAL MATERIAL HANDLING OPERATOR PEMINDAH TABUNG GAS LPG 3 KG UNTUK MEREDUKSI TINGKAT BEBAN KERJA (Studi Kasus: Agen Gas LPG Rutin Makmur Grogol, Sukoharjo) Taufiq Rochman,

Lebih terperinci

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Daryono Mahasiswa (S1) Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma Scochuu_kuro@yahoo.co.id ABSTRAKSI

Lebih terperinci

Ketidaknyamanan sikap duduk berperan terhadap timbulnya keluhan rasa sakit yang dirasakan. Untuk itu diperlukan pengembangan produk yang dapat berfung

Ketidaknyamanan sikap duduk berperan terhadap timbulnya keluhan rasa sakit yang dirasakan. Untuk itu diperlukan pengembangan produk yang dapat berfung ANALISIS BENTUK KURSI LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN DESAIN ERGONOMI UNTUK MENDAPATKAN TINGKAT KENYAMANAN Tomy Fredyan 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma, Bekasi. E-mail: know_toms@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN 3.1 KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Furniture merupakan sarana atau fasilitas bagi berbagai kegiatan manusia. Desain furniture lahir karena

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN MEJA DAN KURSI YANG ERGONOMIS UNTUK MURID TAMAN KANAK-KANAK (STUDI KASUS : TK ISLAM SILMI SAMARINDA) Lina Dianati Fathimahhayati 1, Dutho Suh Utomo 2, Mifta Khurrohmah Mustari 3 Program Studi

Lebih terperinci

PERANCANGAN STASIUN KERJA YANG ERGONOMIS GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PEMBUATAN SOUVENIR BERBAHAN LIMBAH LAMPU TL

PERANCANGAN STASIUN KERJA YANG ERGONOMIS GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PEMBUATAN SOUVENIR BERBAHAN LIMBAH LAMPU TL PERANCANGAN STASIUN KERJA YANG ERGONOMIS GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PEMBUATAN SOUVENIR BERBAHAN LIMBAH LAMPU TL Moch. Rofieq, Sugianto, dan Agus Suprapto Jurusan Teknik Industri Universitas Merdeka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia industri dan teknologi yang terjadi sekarang ini, menyebabkan semakin meningkatnya persaingan. Untuk dapat memenangkan

Lebih terperinci

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN Isana Arum Primasari *, Muhammad Hindarto Teknik Industri, Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta *email: i_prisa@yahoo.com

Lebih terperinci

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kursi roda menjadi alat bantu yang sangat penting bagi penyandang cacat fisik khususnya penyandang cacat bagian kaki dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Akan tetapi, kursi roda yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Ergonomi Ergonomi adalah ilmu yang menemukan dan mengumpulkan informasi tentang tingkah laku, kemampuan, keterbatasan, dan karakteristik manusia untuk perancangan mesin, peralatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah UD. M Irfan Shoes merupakan usaha kecil menengah yang berada di dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang pembuatan sepatu. Proses

Lebih terperinci

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

B A B III METODOLOGI PENELITIAN B A B III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi metodologi pemecahan masalah dalam beberapa tahap, yaitu : 1. Tahap Indentifikasi Masalah 2. Tahap Pengumpulan Data dan Pengolahan

Lebih terperinci

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Farida Ariani 1), Ikhsan Siregar 2), Indah Rizkya Tarigan 3), dan Anizar 4) 1) Departemen Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau didesain khusus untuk membantu pekerjaan manusia agar menjadi lebih mudah. Desain yang tepat

Lebih terperinci

Perancangan Produk Tongkat Manusia Berkebutuhan Khusus Ergonomis

Perancangan Produk Tongkat Manusia Berkebutuhan Khusus Ergonomis Perancangan Produk Tongkat Manusia Berkebutuhan Khusus Ergonomis Hery Murnawan *1), Wiwin Widiasih *2) 1,2) Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Jl. Semolowaru No 45 Surabaya, 60118,

Lebih terperinci

Khusus Penyandang Cacat Tubuh di Bantul BAB III PERANCANGAN. Gambar yang terdapat dalam perancangan ini meliputi :

Khusus Penyandang Cacat Tubuh di Bantul BAB III PERANCANGAN. Gambar yang terdapat dalam perancangan ini meliputi : Khusus Penyandang Cacat Tubuh di Bantul BAB III PERANCANGAN Gambar yang terdapat dalam perancangan ini meliputi : 1. Denah 2. Tampak 3. Potongan 4. Layout ruang 5. Detail 6. Perspektif Sebagian besar dari

Lebih terperinci

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo Herry Christian Palit Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA Fadilatus Sukma Ika Noviarmi 1, Martina Kusuma Ningtiyas 1 1 Universitas Airlangga fadilasukma@gmail.com Abstrak Stasiun kerja dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN Agung Santoso 1, Benedikta Anna 2,Annisa Purbasari 3 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2,3 Staf Pengajar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam dua dekade terakhir, terutama dalam bidang kenyamanan dan keamanan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam dua dekade terakhir, terutama dalam bidang kenyamanan dan keamanan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Desain yang berkaitan dengan moda transportasi umum terus berkembang dalam dua dekade terakhir, terutama dalam bidang kenyamanan dan keamanan penumpang.

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA Etika Muslimah 1*, Dwi Ari Wibowo 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI Silvi Ariyanti 1 1 Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Email: ariyantisilvi41@gmail.com ABSTRAK Pada industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat pesat. Oleh karena itu pemerintah Indonesia ikut serta untuk memajukan pendidikan, dengan cara

Lebih terperinci

Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya

Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.1 (2015) 11-16 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah

Lebih terperinci

Perancangan Furniture Alat Belajar Anak di Rumah Susun Menggunakan Standar Ergonomi, Antropometri, Perancangan dan Pengembangan Produk

Perancangan Furniture Alat Belajar Anak di Rumah Susun Menggunakan Standar Ergonomi, Antropometri, Perancangan dan Pengembangan Produk Petunjuk Sitasi: Utomo, V. L. (2017). Perancangan Furniture Alat Belajar Anak di Rumah Susun Menggunakan Standar Ergonomi, Antropometri, Perancangan dan Pengembangan Produk. Prosiding SNTI dan SATELIT

Lebih terperinci

PERANCANGAN KAMAR MANDI MOVABLE SKRIPSI

PERANCANGAN KAMAR MANDI MOVABLE SKRIPSI PERANCANGAN KAMAR MANDI MOVABLE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Oleh : Miranti Hapsari 01 06 02850 / TI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi

Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi Performa (2011) Vol. 10, No.1: 11-18 Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi Muhammad Hanafi, Rahmaniyah Dwi Astuti, dan Irwan Iftadi Laboratorium

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI INDUSTRI INOVATIF Vol. 3, No. 2, September 2013: 18-23 PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI 1) Mujiono 1) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perabot kelas merupakan fasilitas fisik yang penting karena aktivitas belajar siswa banyak dihabiskan di dalam kelas seperti membaca, menggambar, menulis dan kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1 Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini, di Bandung mulai banyak menjamur mini market-mini market yang menjual barang dengan harga serba 5000 rupiah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada perindustrian kecil masih menggunakan dan mempertahankan mesin

BAB I PENDAHULUAN. pada perindustrian kecil masih menggunakan dan mempertahankan mesin BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Mesin penggulung benang afval manual adalah suatu mesin yang bertujuan untuk membuat bentuk gulungan benang afval yang sudah dipilin atau dipintal dengan menggunakan

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Alat Perajangan Daun Tembakau Untuk Mengurangi Keluhan Pada Pekerja

Perancangan Ulang Alat Perajangan Daun Tembakau Untuk Mengurangi Keluhan Pada Pekerja Performa (013) Vol. 1, No.: 105-114 Perancangan Ulang Alat Perajangan Daun Tembakau Untuk Mengurangi Keluhan Pada Pekerja Lobes Herdiman, Taufiq Rochman *), dan Agus Budi Susilo Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah Di masa yang semakin maju dan berkembang ini, setiap orang perlu bekerja untuk mempertahankan hidupnya. Dengan demikian, kesibukan dalam bekerja sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, kebutuhan masyarakat akan gaya hidup ( life style ) semakin hari semakin meningkat. Salah satu faktor

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU REDESIGN KURSI DAN MEJA PERKULIAHAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) SECARA ERGONOMIS DI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI Rini Alfatiyah, William Marthin ABSTRAK Salah satu faktor yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah jawa tengah keberadaan bus sudah banyak digunakan para masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. daerah jawa tengah keberadaan bus sudah banyak digunakan para masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan bus saat ini sebagai kendaraan angkutan umum untuk di setiap wilayah baik kota maupun provinsi sangatlah penting, tanpa kecuali di daerah jawa tengah

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini akan dibahas analisis dan interpretasi hasil yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan pengolahan data. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI Oleh : Adi Susanto E12.2006.00205 Fakultas Teknik industri Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina Industrial Engineering Journal Vol.5 No.2 (2016) 17-22 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina Amri 1*, Syarifuddin, As

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN (Studi Kasus Industri Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat) Nilda Tri Putri, Ichwan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Istilah difabel sebagai kepanjangan dari Different Abled People atau orang yang memiliki kemampuan berbeda, sudah dikenal sejak tahun 1988. Istilah tersebut secara

Lebih terperinci

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS )

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS ) PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS ) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri 2 Intitut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG

Lebih terperinci

Performa (2013) Vol. 12, No.1: 9-18

Performa (2013) Vol. 12, No.1: 9-18 Performa (2013) Vol. 12, No.1: 9-18 Usulan Rancangan Troli Sebagai Alat Bantu Angkut Karung Gabah Dalam Rangka Perbaikan Postur Kerja di Penggilingan Padi (Studi Kasus: Penggilingan Padi di Sragen) Bayu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Persaingan dalam mendirikan tempat penginapan sangat ketat. Tempat penginapan yang diminati banyak orang adalah penginapan dengan lokasi yang strategis dan fasilitas lebih dibandingkan tempat penginapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan, tidak semua manusia dilahirkan dalam keadaan sempurna. Ketika bayi yang dilahirkan cacat tanpa kaki atau tidak cukupnya anggota tubuh maka bayi tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi tidak terlepas dari peran manusia, salah satu hal penting yang masih dilakukan pada industri kecil sampai menengah bahkan industri besar sekalipun.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manual material handling (MMH) dapat diartikan sebagai tugas pemindahan barang, aliran material, produk akhir atau benda-benda lain yang menggunakan manusia sebagai

Lebih terperinci

PERANCANGAN KURSI RODA DAN LAY OUT KAMAR MANDI UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA PERAWAT PANTI WREDHA SEMARANG

PERANCANGAN KURSI RODA DAN LAY OUT KAMAR MANDI UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA PERAWAT PANTI WREDHA SEMARANG PERANCANGAN KURSI RODA DAN LAY OUT KAMAR MANDI UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA PERAWAT PANTI WREDHA SEMARANG Purnawan Adi W, Bambang Purwanggono, Evy Inryani Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia tidak akan pernah lepas dari kebutuhan akan sandang. Kebutuhan akan sandang semakin hari semakin meningkat. Hal ini terlihat dari tempat-tempat berjualan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel merupakan suatu tempat atau akomodasi bagi orang yang berada di luar daerah atau mancanegara. Kota Bandung merupakan kota pariwisata yang banyak menerima

Lebih terperinci

Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo

Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo Performa (2011) Vol. 10, No. 2: 119-130 Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo Maria Puspita Sari, Rahmaniyah Dwi

Lebih terperinci

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi)

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi) ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi) Effie Yuswandi 1 Abstrak Dalam sebuah mini market, faktor

Lebih terperinci