METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian. Pengambilan data primer dilakukan di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.
|
|
- Liani Kusumo
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan data primer dilakukan di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan bahwa Kota Bogor adalah salah satu daerah sasaran konversi minyak tanah menjadi LPG. Selain itu, Kota Bogor sebagai salah satu Kota Wisata Kuliner memiliki pedagang makanan yang cukup banyak. Kegiatan penelitian terdiri dari pengumpulan data primer di lapangan, pengolahan data serta analisis data. Pengumpulan data primer di lapangan dilaksanakan dari bulan Oktober sampai November Pengolahan dan analisis data dilaksanakan dari bulan Desember 2011 sampai Juni Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan dan hasil wawancara langsung kepada para pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele dengan menggunakan kuesioner. Data primer meliputi karakteristik pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan LPG pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele, dan komponen pendapatan usaha pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele. Data sekunder diperoleh dari studi-studi literatur serta hasil-hasil penelitian, buku, internet, serta instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini seperti Badan Pusat Statistik, Pertamina, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, dan lain-lain.
2 Metode Pengumpulan Data Data primer diperoleh melalui metode wawancara yang dilengkapi dengan kuesioner yang telah disiapkan. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengunjungi tempat responden berdagang. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan membaca sumber pustaka yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian dan melakukan pencarian lewat situs-situs Internet yang menyajikan informasi yang dibutuhkan. 4.4 Metode Pengambilan Sampel Sistem pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan metode purposive sampling berdasarkan tujuan dan kebutuhan penelitian. Ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan desain penelitian dengan metode deskriptif adalah minimal 10 persen populasi dan minimal 20 persen untuk populasi yang relatif kecil, sedangkan dengan metode deskriptif-korelasional minimal 30 subjek (Gay, 1992). Pedagang martabak kaki lima yang tersebar di enam kecamatan Kota Bogor sampai Februari 2011 berjumlah 106 orang (Hardian, 2011), sedangkan pedagang warung tenda pecel lele yang tersebar di enam kecamatan Kota Bogor berjumlah 148 orang (Abidin, 2011). Jumlah sampel pedagang martabak adalah 40 orang atau 37.7 persen dari jumlah keseluruhan. Jumlah sampel pedagang pecel lele adalah 40 orang atau 27 persen dari jumlah keseluruhan. Pembagian sampel di tiap kecamatan terdapat pada Tabel 11.
3 50 Tabel 11. Pembagian Sampel Berdasarkan Kecamatan No Kecamatan Martabak Pecel lele Jumlah 1. Bogor Selatan Bogor Utara Bogor Timur Bogor Tengah Bogor Barat Tanah Sareal Jumlah Sumber : Data Primer diolah (2011) 4.5 Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan tabulasi, analisis explanatory dengan model regresi linear berganda, dan analisis deskriptif dengan menggunakan analisis pendapatan usaha. Penjelasan tentang analisis data untuk menjawab ketiga tujuan penelitian adalah sebagai berikut Karakteristik Pedagang Martabak Kaki Lima dan Warung Tenda Pecel Lele di Kota Bogor Karakteristik Pedagang Martabak Kaki Lima dan Warung Tenda Pecel Lele di Kota Bogor dapat diidentifikasi menggunakan analisis deskriptif tabulasi dengan bantuan Microsoft Excell Analisis deskripif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 1998). Karakteristik pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele dapat dibagi menjadi karakteristik umum pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele, karakteristik usaha martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele, serta karakteristik berdasarkan pola konsumsi LPG oleh pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele.
4 Permintaan LPG Pedagang Martabak Kaki Lima dan Warung Tenda Pecel Lele di Kota Bogor Analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan LPG pedagang makanan di Kota Bogor menggunakan model regresi linear berganda. Metode estimasi untuk menduga parameter model adalah metode jumlah kuadrat terkecil (Ordinary Least Squares). Menurut Sitepu dan Sinaga (2006), dalam sebuah model regresi linear berganda yang diestimasi dengan menggunakan metode Ordinary Least Squares (OLS) terdapat beberapa asumsi yang mendasarinya, antara lain adalah : 1. U i adalah sebuah variabel riil dan memiliki distribusi normal. 2. Nilai rata-rata dari U i setiap periode tertentu sama dengan nol, dapat dituliskan dengan E(U i ) = Error term, U i dan variabel yang menjelaskan, X, tidak berkorelasi, dapat dituliskan dengan cov (U i, X i ) = Varian dari U i adalah konstan setiap periode (homoscedasticity), dapat dituliskan dengan var (U i 2 ) = σ 2 (σ 2 = konstan). 5. Error term, U dari pengamatan yang berbeda-beda (U i, U j ) tidak saling tergantung (independent), atau dapat dituliskan dengan cov (U i, U j ) = 0. Hal ini dikenal dengan asumsi tidak ada autokorelasi. 6. Tidak ada korelasi sempurna antara variabel bebas dengan kata lain tidak ada multicollinearity. Untuk mempermudah pengolahan data, alat analisis dalam penelitian ini dioperasikan melalui perangkat lunak Minitab 15 English.
5 Permintaan LPG Pedagang Martabak Kaki Lima di Kota Bogor Permintaan LPG pedagang martabak kaki lima di Kota Bogor diduga dipengaruhi oleh sembilan faktor (variabel bebas). Variabel-variabel bebas tersebut adalah harga LPG (PLPG), harga kompor gas (PKGS), harga tepung terigu (PTRG), harga mentega (PMTG), harga gula (PGLA), harga telur ayam (PTAY), harga rata-rata output (PRMS), dan jumlah tenaga kerja (JTK), dan dummy jenis martabak (D1). Harga LPG diduga berpengaruh negatif terhadap permintaan LPG pedagang martabak kaki lima, yang berarti dengan meningkatnya harga LPG akan menurunkan permintaan LPG. Harga kompor gas, harga terigu, harga mentega, harga gula, dan harga telur ayam sebagai barang komplementer dan barang input produksi dalam produksi martabak diduga berpengaruh negatif terhadap permintaan LPG, yang berarti meningkatnya harga barang-barang tersebut akan menurunkan permintaan LPG. Harga rata-rata martabak diduga berpengaruh positif terhadap permintaan LPG. Meningkatnya harga rata-rata martabak mengakibatkan pedagang martabak kaki lima sebagai produsen meningkatkan jumlah martabak yang dihasilkan. Semakin banyak jumlah martabak yang dihasilkan, akan meningkatkan permintaan akan LPG sebagai bahan bakar. Jumlah tenaga kerja diduga berpengaruh positif terhadap permintaan LPG. Jumlah tenaga kerja menunjukkan skala usaha, semakin banyak jumlah tenaga kerja menunjukkan semakin besar skala usaha, dan akan mengakibatkan peningkatan permintaan akan LPG sebagai bahan bakar. Dummy jenis martabak diduga berpengaruh positif terhadap permintaan LPG, yang berarti pedagang martabak kaki lima yang hanya menghasilkan martabak telur diduga mempengaruhi
6 53 permintaan LPG pedagang martabak kaki lima tersebut. Fungsi permintaan LPG pedagang martabak kaki lima di Kota Bogor adalah sebagai berikut : DLPG MT = a 0 + a 1 PLPG + a 2 PKGS + a 3 PTRG + a 4 PMTG + a 5 PGLA + a 6 PTAY + a 7 PRMS + a 8 JTK + a 9 D1 + e t... (9) dimana : DLPG MT = Permintaan LPG Pedagang Martabak Kaki Lima (Kg/bulan) PLPG PKGS PTRG PMTG PGLA PTAY PRMS JTK D1 = Harga LPG (Rp/kg) = Harga Kompor Gas (Rp/unit) = Harga Terigu (Rp/kg) = Harga Mentega (Rp/kg) = Harga Gula (Rp/kg) = Harga Telor Ayam (Rp/kg) = Harga Rata-rata Martabak (Rp/porsi) = Jumlah Tenaga Kerja (orang) = Dummy Jenis Martabak, 1 untuk pedagang yang menghasilkan martabak telur saja ; 0 untuk pedagang yang menghasilkan martabak manis, dan atau kedua-duanya. a 0 a e t = konstanta = parameter dugaan = error Nilai dugaan parameter yang diharapkan (hipotesis) : a 1, a 2, a 3, a 4, a 5, a 6, < 0 ; a 7, a 8, a 9 > 0
7 Permintaan LPG Pedagang Warung Tanda Pecel Lele di Kota Bogor Permintaan LPG pedagang warung tenda pecel lele diduga dipengaruhi oleh sembilan faktor (variabel bebas). Variabel-variabel bebas tersebut adalah harga LPG (PLPG), harga kompor gas (PKGS), harga beras (PBRS), harga lele (PLLE), harga ayam (PAYM), harga minyak goreng (PMGR), harga rata-rata masakan (PRMS), jumlah tenaga kerja (JTK), dan dummy masakan bebek (DBBK). Harga LPG diduga berpengaruh negatif terhadap permintaan LPG pedagang warung tenda pecel lele, yang berarti dengan meningkatnya harga LPG akan menurunkan permintaan LPG. Harga kompor gas, harga beras, harga lele, harga ayam, dan harga minyak goreng sebagai barang komplementer dan barang input produksi dalam produksi warung tenda pecel lele diduga berpengaruh negatif terhadap permintaan LPG, yang berarti meningkatnya harga barang-barang tersebut akan menurunkan permintaan LPG. Harga rata-rata masakan diduga berpengaruh positif terhadap permintaan LPG. Meningkatnya harga rata-rata masakan mengakibatkan pedagang warung tenda pecel lele sebagai produsen meningkatkan jumlah porsi masakan yang dihasilkan. Semakin banyak jumlah porsi masakan yang dihasilkan, akan meningkatkan permintaan akan LPG sebagai bahan bakar. Jumlah tenaga kerja diduga berpengaruh positif terhadap permintaan LPG. Jumlah tenaga kerja menunjukkan skala usaha, semakin banyak jumlah tenaga kerja menunjukkan semakin besar skala usaha, dan akan mengakibatkan peningkatan permintaan akan LPG sebagai bahan bakar. Dummy masakan bebek diduga berpengaruh positif terhadap permintaan LPG, yang berarti pedagang warung tenda yang menghasilkan masakan dari olahan diduga meningkatkan
8 55 permintaan LPG warung tenda pecel lele tersebut Fungsi permintaan LPG pedagang warung tenda pecel lele di Kota Bogor adalah sebagai berikut : DLPG PL = b 0 + b 1 PLPG + b 2 PKGS + b 3 PBRS + b 4 PLLE + b 5 PAYM + b 6 PMGR + b 7 PRMS + b 8 JTK + b 9 DBBK + e t... (10) dimana : DLPG PL = Permintaan LPG Pedagang Warung Tenda (Kg/bln) PLPG PKGS PBRS PLLE PAYM PMGR PRMS JTK = Harga LPG (Rp/kg) = Harga Kompor Gas (Rp/unit) = Harga Beras (Rp/kg) = Harga Lele (Rp/kg) = Harga Ayam (Rp/kg) = Harga Minyak Goreng (Rp/kg) = Harga Rata-rata Masakan (Rp/porsi) = Jumlah Tenaga Kerja (orang) DBBK = Dummy Masakan Bebek, 1 untuk pedagang yang menghasilkan masakan dari olahan bebek ; 0 untuk pedagang yang tidak menghasilkan masakan dari olahan bebek. b 0 b e t = konstanta = parameter dugaan = error Nilai dugaan parameter yang diharapkan (hipotesis) : b 1, b 2, b 3, b 4, b 5, b 6 < 0 ; b 7, b 8, b 9 > 0
9 Evaluasi Model Estimasi Evaluasi model persamaan penduga digunakan untuk mengetahui apakah model yang diduga telah terpenuhi secara teori dan statistik. Untuk itu kriteria pemilihan model terbaik dalam analisis regresi linier berganda harus sesuai dengan kriteria sebagai berikut : Kriteria Ekonomi Kriteria ekonomi menyangkut tanda dan besaran parameter estimasi. Teori ekonomi yang digunakan untuk menerangkan analisis ini adalah teori permintaan dan elastisitas Kriteria Statistik Kriteria statistik meliputi nilai R 2, nilai F-hitung, dan nilai t-hitung masing-masing parameter estimasi. Menurut Koutsoyiannis (1977), koefisien determinasi (R 2 ) menunjukkan proporsi keragaman variabel tidak bebas yang diterangkan variabel-variabel bebasnya. Selang nilai R 2 adalah 0 < R 2 < 1. Jika nilai R 2 semakin tinggi (semakin mendekati 1), maka semakin baik model karena semakin besar keragaman variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas. Uji F-hitung digunakan untuk melihat apakah semua variabel bebas secara bersama-sama dapat menjelaskan variabel tidak bebasnya. Pengujian yang dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai kritis F (F-tabel) dengan nilai F-hitung yang terdapat pada hasil analisis. Hipotesisnya adalah sebagai berikut:
10 57 H 0 : a 1 = a 2 = a 3 = a 4 = a 5 = a 6 = a 7 = a 8 = a 9 = 0, parameter regresi atau variabel bebas secara serentak tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan LPG. H 1 : tidak semua parameter regresi (a i ) yang bernilai nol, parameter regresi atau variabel bebas secara serentak berpengaruh nyata terhadap LPG. Perhitungan nilai F-hitung dirumuskan sebagai berikut: F-hitung = dimana : dbr dbe Jumlah Kuadrat Regresi/ dbr Jumlah Kuadrat Error/ dbe = derajat bebas regresi (k-1) = derajat bebas error (n-k)... (11) k = jumlah parameter regresi (a 1,..., a i ) n = jumlah pengamatan (n = 1, 2, 3,..., n) Keputusan pengujiannya adalah: a. F-hitung < F-tabel maka terima H 0, berarti semua variabel bebas tidak mampu secara bersama-sama menjelaskan variasi dari permintaan LPG. b. F-hitung > F-tabel maka tolak H 0, berarti semua variabel bebas mampu secara bersama-sama menjelaskan variasi dari permintaan LPG. Uji t-hitung digunakan untuk menguji secara statistik pengaruh nyata atau tidaknya masing-masing variabel bebas yang dipakai secara terpisah terhadap variabel tidak bebas. Hipotesisnya adalah sebagai berikut : H 0 : a i = 0, parameter regresi atau variabel bebas (X i ) tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan LPG. H 1 : a i < 0 atau a i > 0, parameter regresi atau variabel bebas (X i ) berpengaruh nyata terhadap permintaan LPG.
11 58 Nilai t-hitung masing-masing parameter regresi dapat diketahui dari hasil perhitungan komputer. Uji-t dapat dirumuskan sebagai berikut: t hitung = â i / S(â i ) (12) dimana : â i = estimasi nilai koefisien regresi atau parameter â i S(â i ) = estimasi standar kesalahan dugaan parameter Keputusan pengujian adalah: a. t-hitung < t-tabel, maka terima H 0, artinya parameter regresi atau variabel bebas tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan LPG b. t-hitung > t-tabel, maka tolak H 0, artinya parameter regresi atau variabel bebas tersebut berpengaruh nyata terhadap permintaan LPG Dalam penelitian ini uji-t dilakukan dengan melihat nilai p-value dengan ketentuan sebagai berikut : a. Probability t-statistic < taraf nyata (α), maka akan tolak H 0 b. Probability t-statistic > taraf nyata (α), maka akan terima H 0 Jika H 0 ditolak, maka variabel bebas berpengaruh nyata pada taraf nyata (α) terhadap variabel tidak bebasnya. Sebaliknya jika H 0 diterima, maka variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya Kriteria ekonometrika Pengujian ekonometrika pada penelitian ini terdiri dari tiga jenis pengujian. Hal-hal yang dapat dilihat dalam kriteria ekonometrika adalah heteroskedastisitas, multikolinearitas, dan autokorelasi.
12 59 1. Heteroskedastisitas Salah satu asumsi dalam estimasi model regresi linear berganda adalah homoskedastisitas, yaitu ragam sisaan (error) konstan dalam setiap pengamatan. Pelanggaran atas asumsi homoskedastisitas adalah heteroskedastisitas. Akibat dari masalah heteroskedastisitas salah satunya adalah penduga OLS tidak efisien lagi. Untuk mendeteksi adanya masalah heteroskedastisitas maka dilakukan uji grafik scatter plot apabila menunjukkan titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model tersebut (Santoso, 2000). 2. Multikolinearitas Kolinearitas ganda (multicolinearity) merupakan hubungan linear yang sama kuat antara variabel-variabel bebas dalam persamaan regresi berganda. Adanya multikolinearitas ini menyebabkan pendugaan koefisien menjadi tidak stabil. Pendeteksian terjadinya multikolinearitas dapat diketahui dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada masing-masing variabel bebas. Jika nilai VIF relatif kecil, artinya persamaan regresi tidak mengalami multikolinearitas. Sebaliknya, jika nilai VIF relatif besar (lebih dari 10) artinya persamaan regresi mengalami multikolinearitas (Juanda, 2009). Formula VIF dapat dituliskan sebagai berikut : 1 VIF j =, j = 1, 2, 3,..., n 2 1-R j... (13)
13 60 3. Autokolerasi Gujarati (1978) mendefenisikan autokorelasi sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang.model regresi seharusnya bebas autokorelasi, sehingga kesalahan prediksi bersifat bebas untuk tiap nilai X. Untuk menguji autokorelasi dilakukan dengan pengujian Durbin Watson (DW). Nilai hitung statistik Durbin Watson (DW) diperoleh dari hasil perhitungan komputer kemudian dibandingkan dengan nilai d-tabel, yaitu dengan batas bawah (dl) dan batas atas (dl). Penentuan nilai dl dan du berdasarkan pada jumlah variabel bebas dan jumlah pengamatan yang terdapat dalam model. Hasil perbandingan akan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : a. Jika DW < dl, berarti ada autokorelasi positif, b. Jika DW > dl, berarti ada autokorelasi negatif, c. Jika dl < DW < 4-dU, berarti tidak terjadi autokorelasi positif ataupun negatif, d. Jika dl DW du atau 4-dU DW 4-dL, berarti tidak dapat disimpulkan Analisis Respon (Elastisitas) Untuk menguji tingkat kepekaan jumlah permintaan terhadap perubahan yang terjadi pada variabel-variabel yang diteliti digunakan analisis respon elastisitas. Jika harga suatu barang berubah, maka permintaan akan barang tersebut akan berubah (Nicholson, 2001). Untuk mengukur respon perubahan harga (P) terhadap jumlah permintaan (Q) digunakan konsep elastisitas permintaan harga (price elasticity of demand). Elastisitas permintaan harga (E Q,P ) dirumuskan menjadi:
14 61 Prosentase perubahan dalam Q Q P E Q,P = = Prosentase perubahan dalam P P Q... (14) Nilai elastisitas permintaan harga sering dibedakan atas tiga kelompok yaitu lebih besar, sama dengan, atau lebih kecil dari satu. Selain elastisitas permintaan harga terdapat juga elastisitas harga silang. Konsep elastisitas harga silang mengukur reaksi perubahan dalam jumlah barang yang dibeli (Q) sebagai akibat terjadinya perubahan dalam harga barang lain (P'). Elastisitas harga silang dirumuskan menjadi: Prosentase perubahan dalam Q Q P' E Q,P ' = =... (15) Prosentase perubahan dalam P' P' Q Elastisitas harga silang menunjukkan nilai positif apabila barang Q dan barang lain merupakan gross substitute. Sebaliknya nilai elastisitas harga silang menunjukkan nilai negatif apabila barang Q dan barang lain merupakan gross complements (Nicholson, 2001) Pendapatan Usaha Pedagang Martabak Kaki Lima dan Warung Tenda Pecel Lele di Kota Bogor Pendapatan usaha pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele dianalisis dengan analisis deskriptif dengan menggunakan analisis pendapatan usaha, dengan bantuan program Microsoft Excell Pendapatan usaha martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele adalah hasil pengurangan total penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Dirumuskan menjadi : π = TR TC... (16) TR = Py. Y... (17)
15 62 TC = TFC + (Px i. X i )... (18) dimana : π TR TC Py Y = pendapatan usaha pedagang makanan di Kota Bogor (Rp/bln) = total penerimaan pedagang makanan (Rp/bln) = total biaya yang dikeluarkan pedagang makanan (Rp/bln) = harga makanan yang dihasilkan (Rp/porsi) = jumlah produk yang dihasilkan (Porsi/bln) TFC = total biaya tetap (Rp/bln) Px i X i = harga input x i (Rp/satuan) = banyaknya input X i yang digunakan. Total biaya yang dikeluarkan dalam penelitian ini dibedakan menjadi biaya tunai dan biaya non tunai. Biaya tunai adalah biaya yang dikeluarkan dan dibayarkan secara tunai oleh pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele di Kota Bogor. Biaya non tunai adalah biaya yang dikeluarkan, dihitung, tetapi tidak dibayarkan secara tunai oleh pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele di Kota Bogor. 4.6 Definisi Operasional 1. LPG yang dimaksud adalah LPG 3 kg bersubsidi. 2. Pedagang Martabak Kaki Lima adalah pedagang martabak yang berjualan di pinggir jalan atau kaki lima dengan menggunakan gerobak. Martabak yang diproduksi adalah martabak manis dan martabak telur. 3. Warung Tenda Pecel Lele adalah salah satu usaha perdagangan di bidang makanan dengan menggunakan tenda yang terdapat di sepanjang jalan dan
16 63 lokasi Warung-warung tersebut menyajikan menu pecel lele, pecel ayam, bebek goreng, dan makanan laut (Seafood). 4. Permintaan LPG pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele adalah jumlah total LPG yang digunakan dalam satu bulan. Dinyatakan dalam satuan kg/bulan. 5. Harga LPG, harga kompor gas, harga tepung terigu, harga mentega, harga gula, harga telur ayam, harga telur bebek, harga beras, harga lele, harga ayam, harga bebek, harga minyak goreng, harga bumbu yang digunakan adalah harga yang berlaku pada waktu penelitian dilaksanakan. 6. Jumlah permintaan LPG yang dihitung adalah permintaan LPG pada waktu penelitian dilakukan (kg/bulan). 7. Harga LPG (PLPG) adalah rata-rata jumlah rupiah yang dibayar pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele untuk memperoleh LPG per kg, dinyatakan dalam Rp/kg. 8. Harga Kompor Gas adalah rata-rata jumlah rupiah yang dibayar pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele untuk memperoleh kompor gas per unit, dinyatakan dalam Rp/unit. 9. Harga Tepung Terigu (PTRG) adalah rata-rata jumlah rupiah yang dibayar pedagang martabak kaki lima untuk memperoleh tepung terigu per kg, dinyatakan dalam Rp/kg. 10. Harga Mentega (PMTG) adalah rata-rata jumlah rupiah yang dibayar pedagang martabak kaki lima untuk memperoleh mentega per kg, dinyatakan dalam Rp/kg.
17 Harga Gula (PGLA) adalah rata-rata jumlah rupiah yang dibayar pedagang martabak kaki lima untuk memperoleh gula per kg, dinyatakan dalam Rp/kg. 12. Harga Telur Ayam (PTAY) adalah rata-rata jumlah rupiah yang dibayar pedagang martabak kaki untuk memperoleh telur ayam per kg, dinyatakan dalam Rp/kg. 13. Harga Telur Bebek (PTBK) adalah rata-rata jumlah rupiah yang dibayar pedagang martabak kaki untuk memperoleh telur bebek per kg, dinyatakan dalam Rp/kg. 14. Harga Beras (PBRS) adalah rata-rata jumlah rupiah yang dibayar pedagang warung tenda pecel lele untuk memperoleh beras per kg, dinyatakan dalam Rp/kg. 15. Harga Lele (PLLE) adalah rata-rata jumlah rupiah yang dibayar pedagang warung tenda pecel lele untuk memperoleh lele per kg, dinyatakan dalam Rp/kg. 16. Harga Ayam (PAYM) adalah rata-rata jumlah rupiah yang dibayar pedagang warung tenda pecel lele untuk memperoleh ayam per kg, dinyatakan dalam Rp/kg. 17. Harga Bebek (PBBK) adalah rata-rata jumlah rupiah yang dibayar pedagang warung tenda pecel lele untuk memperoleh bebek per kg, dinyatakan dalam Rp/kg. 18. Harga Minyak Goreng (PMGR) adalah rata-rata jumlah rupiah yang dibayar pedagang warung tenda pecel lele untuk memperoleh minyak goreng per kg, dinyatakan dalam Rp/kg.
18 Harga rata-rata masakan (PRMS) adalah harga rata-rata martabak pada pedagang martabak kaki lima,dinyatakan dalam Rp/buah, dan harga rata-rata masakan pada pedagang warung tenda pecel lele, dinyatakan dalam Rp/porsi. 20. Tenaga kerja adalah seseorang yang bekerja pada usaha martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele dan mendapatkan upah, dihitung dalam orang. 21. Frekuensi pembelian LPG adalah berapa kali dalam sebulan pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele membeli LPG untuk kebutuhan usahanya. 22. Tempat pembelian LPG adalah lokasi dimana pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele melakukan pembelian LPG untuk kebutuhan usahanya.
VII. PERMINTAAN LPG (LIQUEFIED PETROLEUM GAS) PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR
VII. PERMINTAAN LPG (LIQUEFIED PETROLEUM GAS) PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR 7.1 Permintaan LPG Pedagang Martabak Kaki Lima di Kota Bogor Permintaan LPG pedagang
Lebih terperinciVIII. PENDAPATAN USAHA PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR
VIII. PENDAPATAN USAHA PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR 8.1 Pendapatan Usaha Martabak Kaki Lima di Kota Bogor Analisis pendapatan usaha bertujuan untuk mengetahui besarnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan Juni 2013 di Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu (Lampiran 1), Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB VI. KARAKTERISTIK PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR
BAB VI. KARAKTERISTIK PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR 6.1 Karakteristik Pedagang Martabak Kaki Lima di Kota Bogor Martabak merupakan salah satu jenis makanan yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Situ Cipondoh yang terletak di Kecamatan Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai obyek
Lebih terperinciDaerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan data sekunder untuk keperluan penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan juli hingga bulan agustus 2011 selama dua bulan. Lokasi penelitian
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. terdiri dari sawi, kol, wortel, kentang, dan tomat.
33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional 1. Konsep Dasar Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga,
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara tertuju
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Petanahan dan Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen.
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini berada di dua kecamatan, yaitu di Kecamatan Petanahan dan Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen. Metode yang digunakan dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series dari tahun 1995 sampai tahun 2009. Data yang digunakan dalam model
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Semangka merah tanpa biji adalah salah satu buah tropik yang diproduksi dan
49 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional mencakup seluruh pengertian yang digunakan untuk keperluan analisis dan menjawab tujuan yang telah
Lebih terperincimenggunakan fungsi Cobb Douglas dengan metode OLS (Ordinary Least
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan pegawai divisi produksi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tenaga kerja, PDRB riil, inflasi, dan investasi secara berkala yang ada di kota Cimahi.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bogor, Provinsi Jawa Barat dengan studi kasus Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Setiabudi 8
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai sikap konsumen terhadap daging sapi lokal dan impor ini dilakukan di DKI Jakarta, tepatnya di Kecamatan Setiabudi, Kotamadya Jakarta
Lebih terperinciBAB IV. METODE PENELITIAN
BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Tani Bersama Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur,
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITAN. Penelitian dilakukan di objek wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta
IV. METODOLOGI PENELITAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di objek wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Penelitian lapang dilakukan selama dua bulan, yaitu Maret-April
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat yaitu Desa Purwasari. Pemilihan Kabupaten Bogor dipilih secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa
BAB III METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Jenis data yang dipakai adalah data sekunder, berupa data-data laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciLampiran 1. Kuesioner Penelitian
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN Jl.Kamper Level 5 Wing 5 Kampus IPB Dramaga Bogor 16680 Telp. (0251)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil
Lebih terperinciPenelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank
53 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank Indonesia selaku bank sentral berdasarkan pasal 4 ayat 1 UU RI No. 23 tahun
Lebih terperinciGatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis yaitu metode yang mempunyai ciri memusatkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN A.
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Penelitian ini menggunakan metode descriptive analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran atau penegasan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
48 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi karet di Indonesia periode 1990-2006. Adapun variabelnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Permintaan Beras di Kabupaten Kudus Faktor-Faktor Permintaan Beras Harga barang itu sendiri Harga barang lain Jumlah penduduk Pendapatan penduduk Selera
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kawasan wisata ini meliputi wisata outbound (yang berada di Lembah Pertiwi,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas wilayah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel
43 III. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Bogor (PSP3 IPB) dan PT. Pertani di Propinsi Jawa Timur tahun 2010.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dari survey rumah tangga petani dalam penelitian Dampak Bantuan Langsung Pupuk dan Benih
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Kota Solo. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive), dengan
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Grojogan Sewu yang terletak di Kelurahan Kalisoro dan Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menjadikan Indonesia sebagai salah satu anggota OPEC (Organization of. Tabel 1. Kondisi Perminyakan Indonesia Tahun
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang yang kaya akan sumber daya alam, baik di darat maupun di laut. Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia berupa hasil pertanian, perkebunan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Sektor pertanian merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi yang memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2014 dan mengambil data yang berasal dari situs resmi Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan melalui 4 tahap yang dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Tahap Analisa Penelitian 3.1 Tahap Pendahuluan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data
40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014
43 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014 dengan objek penelitian PT. Indosat Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di CV. Trias Farm yang berlokasi di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder
47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan
Lebih terperinciMsi = x 100% METODE PENELITIAN
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS), Perpustakaan IPB,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Setiap penelitian membahas mengenai objek dan subjek yang ditelitinya. Dalam penelitian ini yang menjadi objek terdiri dari dua variabel bebas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan
37 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan Semadam dan Kecamatan Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Propinsi Aceh Dimana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya objek dan metode penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya objek dan metode penelitian Menurut Winarno Surakhmad dalam Suharsimi Arikunto (1997:8) metode penelitian merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pendapatan BUMD Dan Pendapatan Lain Daerah Terhadap Pertumbuhan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER
25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian ini adalah sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2001-2010. Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian 4.2. Data dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian mengenai risiko harga dan perilaku penawaran apel dilakukan di PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya yang beralamat di Jalan Abdul Gani Atas, Kelurahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah daerah tempat akan diadakannya penelitian yang mendukung dalam penulisan penelitian itu sendiri. Dalam hal ini yang akan dijadikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kota Gorontalo. Penelitian ini dimulai dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit
47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Usaha ternak ayam adalah usaha yang membudidayakan ayam ras pedaging probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan terhadap ekonomi Indonesia dalam waktu 1996-2013, oleh karena
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi KUR di wilayah perkotaan ini dilakukan di Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bank ini dipilih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran pada industri pengolahan tahu di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Pemilihan tersebut dengan pertimbangan bahwa wilayah tersebut merupakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Batu. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) pertimbangan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi kredit BNI Tunas Usaha ini dilakukan pada Unit Kredit Kecil (UKC) Cabang Karawang. Bank
Lebih terperinciIV METODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi perumusan masalah, perancangan tujuan penelitian, pengumpulan data dari berbagai instansi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi
III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap jumlah wisatawan dan implikasinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di BPRS Amanah Ummah, Leuwiliamg, Bogor. Pemilihan BPRS dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa BPRS
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel
III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. survei SOUT (Struktur Ongkos Usaha Tani) kedelai yang diselenggarakan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder hasil survei SOUT (Struktur Ongkos Usaha Tani) kedelai yang diselenggarakan oleh BPS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Kecamatan Regol merupakan salah satu kecamatan yang ada di kota Bandung berada di tengah tengah kota bandung memiliki jumlah kelurahan sebanyak 7 kecamatan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian yang dilakukan. Objek dalam penelitian ini yaitu nilai tukar rupiah atas dollar Amerika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. September). Data yang dikumpulkan berupa data jasa pelayanan pelabuhan, yaitu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data sekunder dengan jenis data bulanan mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2011 (bulan September).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.
85 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam rangka memperoleh data dan informasi, maka lokasi penelitian ini dilakukan pada Pojok Bursa Universitas Mercubuana yang berlokasi di
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder tersebut merupakan data cross section dari data sembilan indikator
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian di lakukan di Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan data tahun 2005 sampai dengan data tahun 2009. Pemilihan dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. pariwisata menggunakan data time series dari tahun 2001 sampai dengan perpustakaan IPB, media massa, dan internet.
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data yang digunakan untuk analisis dayasaing merupakan data sekunder dari tahun 2006
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah atau prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak, sanksi pajak dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah
63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Kabupaten Tapanuli Selatan yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Kabupaten Tapanuli Selatan yang mempunyai jumlah peternak sapi IB dan non IB di tiga Kecamatan yaitu Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup merupakan batasan lokasi atau variabel yang akan
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup dan Waktu Penelitian Ruang lingkup merupakan batasan lokasi atau variabel yang akan diteliti. Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu negara Indonesia.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan mulai Bulan Desember 2013 Februari 2014. Lokasi yang dilakukan untuk penelitian ini adalah di Kabupaten Tangerang,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2000-2011. Data sekunder tersebut bersumber dari Lampung dalam Angka (BPS), Badan Penanaman Modal Daerah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di Jl.Soekarno-Hatta No.108 Parit Rantang, Payakumbuh, Sumatera Barat. Dimana penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan cara metode survey. Metode penelitian kuantitatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan cara metode survey. Metode penelitian kuantitatif adalah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
IV METODE PENELITIAN 4. 1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time
44 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time series periode 2001-2012 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciIII. METODE PENILITIAN. Konsumen rumahtangga adalah responden yang diwakili oleh ibu
41 III. METODE PENILITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsumen rumahtangga adalah responden yang diwakili oleh ibu rumahtangga sebagai pengambil keputusan untuk membeli daging sapi segar guna
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor ekonomi makro seperti Interest Rate dan Foreign Exchange Rate selain itu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,
BAB II LANDASAN TEORI Beberapa teori yang diperlukan untuk mendukung pembahasan diantaranya adalah regresi linear berganda, pengujian asumsi analisis regresi, metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Mitrabangun Adigraha di Perawang Kabupaten Siak. 3.2 Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer, Yaitu data yang dikumpulkan
Lebih terperinci3. PELAKSANAAN PENELITIAN
3. PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Margo Tani II di Desa Kembang, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini difokuskan pada faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan, dan faktorfaktor tersebut adalah
Lebih terperincisebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham
contoh sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas operasional, ukuran perusahaan, tingkat pertumbuhan perusahaan terhadap harga saham kerangka pikir yang diajukan sbb. laba akuntansi
Lebih terperinci