BUPATI GIANYAR PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR TAHUN

Transkripsi

1 BUPATI GIANYAR PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR TAHUN TENTANG PENATAAN DAN PENGENDALIAN USAHA PENYELENGGARAAN KEGIATAN HIBURAN DAN REKREASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GIANYAR, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Pasal 8 ayat (1) dan (2) Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 2 Tahun 2012 tentang Kepariwisataan Budaya Bali b. bahwa perkembangan Pariwisata di Kabupaten Gianyar mendorong usaha jasa pariwisata tumbuh dan berkembang dengan pesat khususnya dalam penyediaan usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi; c. bahwa perkembangan pembangunan sebagaimana dimaksud dalam huruf a membuat perlu adanya penertiban di dalam pengembangan jenis-jenis penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi sesuai dengan kebudayaan dan kearifan lokal masyarakat di Kabupaten Gianyar agar dapat berjalan bersinergi dengan tipe pengembangan kawasan pariwisata; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penataan dan Pengendalian Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik

2 Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir Undang Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5311); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285); 7. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.87/HK.501/MK/2010 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Jasa Makanan dan Minuman (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 739); 8. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2001 tentang Desa Pekraman (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2001 Nomor 29 Seri D Nomor 29), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2001 tentang Desa Pekraman (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2003 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 3); 9. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 15); 10. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2012 tentang Kepariwisataan Budaya Bali (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2012 Nomor 2); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gianyar Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2012 Nomor 16); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 10 Tahun 2013 tentang Kepariwisataan Budaya Kabupaten Gianyar (Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2013 Nomor 10);

3 MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENATAAN DAN PENGENDALIAN USAHA JASA MAKANAN DAN MINUMAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Gianyar. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gianyar. 3. Bupati adalah Bupati Gianyar. 4. Dinas Pariwisata adalah Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar. 5. Usaha adalah setiap tindakan atau kegiatan dalam bidang perekonomian yang dilakukan untuk tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba. 6. Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggara pariwisata. 7. Usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi adalah usaha penyelenggaraan kegiatan berupa usaha seni pertunjukan, arena permainan, karaoke, serta kegiatan hiburan dan rekreasi lainnya yang bertujuan untuk pariwisata, tetapi tidak termasuk didalamnya wisata tirta dan spa. 8. Gelanggang olah raga adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk berolahraga dalam rangka rekreasi dan hiburan. 9. Gelanggang seni adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk melakukan kegiatan seni atau menonton karya seni dan / atau pertunjukan seni. 10. Arena permainan adalah usaha yang menyediakan tempat menjual dan fasilitas untuk bermain dengan ketangkasan. 11. Hiburan malam adalah usaha yang menyediakan tempat bersantai dan melantai diiringi musik dan cahaya lampu dengan atau tanpa pramuria. 12. Panti pijat adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas pemijatan dengan tenaga pemijat yang terlatih. 13. Taman rekreasi adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk berekreasi dengan bermacam-macam atraksi. 14. Karaoke adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas menyanyi dengan atau tanpa pemandu lagu. 15. Jasa impresariat / promotor adalah usaha pengurusan penyelenggaraan hiburan, berupa mendatangkan, mengirimkan maupun mengembalikan artis dan / atau olahragawan Indonesia dan asing, serta melakukan pertunjukan yang diisi oleh artis dan / atau olahragawan yang bersangkutan. 16. Pengusaha Pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata. 17. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gianyar yang selanjutnya disingkat RTRW Kabupaten Gianyar adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Gianyar.

4 18. Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan, perilaku dan hasil karya manusia dan/atau kelompok manusia baik bersifat fisik maupun non fisik yang diperoleh melalui proses belajar dan adaptasi terhadap lingkungannya. 19. Tri Hita Karana adalah falsafah hidup masyarakat Bali yang memuat tiga unsur yang membangun keseimbangan dan keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya yang menjadi sumber kesejahteraan, kedamaian, dan kebahagiaan bagi kehidupan manusia. BAB II SUBYEK DAN OBYEK PENATAAN DAN PENGENDALIAN USAHA PENYELENGGARAAN KEGIATAN HIBURAN DAN REKREASI Pasal 2 (1) Subyek penataan dan pengendalian usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi adalah usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi (2) Pengusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk badan hukum. Pasal 3 Obyek penataan dan pengendalian usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi adalah: (1) Pembangunan usaha ; (2) Usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi yang telah ada dan belum memiliki ijin operasional dan/atau Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). BAB III KLASIFIKASI USAHA Pasal 4 (1) Bidang usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi meliputi seluruh jenis usaha : a. Gelanggang olahraga b. Gelanggang seni c. Arena permainan d. Hiburan malam e. Panti pijat f. Taman rekreasi g. Karaoke h. Jasa impresariat / promotor. i. Sub jenis usaha lainnya dari jenis usaha kegiatan usaha dan rekreasi ditetapkan dengan Keputusan Bupati

5 (2) Sub-jenis usaha gelanggang olahraga meliputi : 1. Lapangan golf 2. Rumah bilyar 3. Gelanggang renang 4. Lapangan tenis 5. Gelanggang bowling 6. Futsal 7. Sub jenis usaha lainnya dari jenis usaha gelanggang olagraga ditetapkan oleh Keputusan Bupati (3) Sub-jenis usaha gelanggang seni meliputi : 1. Sanggar seni 2. Galeri seni 3. Gedung pertunjukan seni 4. Sub jenis usaha lainnya dari jenis usaha gelanggang seni ditetapkan dengan Keputusan Bupati (4) Sub-jenis usaha arena permainan meliputi : 1. Arena permainan 2. Sub jenis usaha lainnya dari jenis usaha arena permainan ditetapkan dengan Keputusan Bupati (5) Sub-jenis usaha panti pijat meliputi : 1. Panti pijat 2. Sub jenis usaha lainnya dari jenis usaha panti pijat ditetapkan dengan Keputusan Bupati (6) Sub-jenis usaha taman rekreasi meliputi : 1. Taman rekreasi 2. Taman bertema 3. Sub jenis usaha lainnya dari jenis usaha taman rekreasi ditetapkan dengan Keputusan Bupati BAB IV TUJUAN Pasal 5 Tujuan Peraturan Bupati tentang penataan dan pengendalian usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi adalah : 1. Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat tentang kegiatan usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi

6 2. memberikan kepastian hukum bagi Pemerintah Daerah dalam penataan, pengendalian, dan pengawasan penyelenggaraan usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi 3. mencegah timbulnya gejolak sosial di tengah masyarakat sekaligus mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum berkaitan dengan penyelenggaraan usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi BAB V ARAH KEBIJAKAN PENATAAN DAN PENGENDALIAN USAHA PENYELENGGARAAN KEGIATAN HIBURAN DAN REKREASI Pasal 6 Penataan dan pengendalian usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi adalah landasan utama pembangunan kepariwisataan Kabupaten Gianyar yang mampu menggerakkan potensi kepariwisataan dalam dinamika kehidupan lokal yang berlandaskan Tri Hita Karana. Pasal 7 Penataan dan pengendalian usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat yang sebesarbesarnya bagi kesejahteraan masyarakat sehingga terwujud cita-cita kepariwisataan. Pasal 8 Penataan dan pengendalian usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi merupakan dasar pertimbangan dalam penentuan jenis usaha pariwisata yang sesuai dengan karakteristik pariwisata budaya Kabupaten Gianyar BAB VI USAHA PENYELENGGARAAN KEGIATAN HIBURAN DAN REKREASI YANG DILARANG Pasal 9 Jenis usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi yang dilarang dibangun atau beroperasi di Kabupaten Gianyar meliputi: 1. Segala bentuk atau jenis hiburan malam seperti diskotik, kelab malam, pub dan sub-jenis usaha lainnya yang ditetapkan oleh Bupati 2. Panti Pijat 3. Karaoke

7 BAB VII PERSYARATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN USAHA AKOMODASI PARIWISATA Bagian Satu Persyaratan Teknis Pasal 10 (1) Usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi meliputi : a. Gelanggang olahraga b. Gelanggang seni c. Arena permainan d. Taman rekreasi (2) usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan c hanya dapat dibangun pada kawasan pariwisata. (3) Usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf d hanya dapat dibangun di luar kawasan pariwisata. (4) Lokasi dan atau zona tertentu yang diperuntukan bagi tempat penyelenggaraan usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi harus jauh dari rumah ibadah, tempat pendidikan, pemukiman penduduk dan perkantoran dengan jarak minimal 1 (satu) kilometer. (5) Waktu beroperasi untuk usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi tidak boleh lebih dari jam malam. Pasal 11 Sebelum penerbitan ijin prinsip dan ijin lokasi pemohon/investor wajib mengadakan presentasi yang difasilitasi oleh Badan Perijinan Terpadu Kabupaten Gianyar di hadapan tim penataan dan pengendalian usaha pariwisata Kabupaten Gianyar Pasal 12 Tim penataan dan pengendalian usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi tersebut terdiri dari SKPD terkait, asosiasi resmi yang terkait dengan usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi, Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kabupaten Gianyar, dan lembaga lembaga terkait. Pasal 13 Usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi harus memperhatikan Besaran Koefesien Dasar Bangunan (KDB), Tinggi Bangunan, Sempadan Sungai, Sempadan Jurang, Sempadan Pantai, situs, mata air dan Arsitektur Bangunan tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan. Pasal 14 Usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi dalam operasionalnya harus tetap memperhatikan kelestarian lingkungan sesuai dengan peraturan perundangundangan dan Peraturan Adat setempat.

8 Pasal 15 Usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi dapat menawarkan aktifitas wisata sepanjang tidak menyalahgunakan simbul-simbul Agama dan Budaya serta tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Bagian Kedua Persyaratan Administrasi Pasal 16 (1) Usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi harus memenuhi persyaratan administrasi berupa perizinan yang dikeluarkan oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk dengan memperhatikan : a. Rekomendasi dari tim penataan dan pengendalian usaha akomodasi pariwisata. b. persetujuan prinsip membangun / izin pemanfaatan ruang; c. Sertifikat Laik Fungsi (SLF) bangunan ; d. izin mendirikan bangunan ( IMB ); e. izin SITU/HO; f. kajian lingkungan (AMDAL dan/atau UKL/UPL); g. rekomendasi laik sehat; dan h. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). (2) Persyaratan perizinan dan rekomendasi diajukan oleh pemohon dengan melampirkan dokumen sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 18 Pembinaan dan pengawasan atas kegiatan dalam rangka penataan dan pengendalian usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi dilakukan oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk sesuai kewenangannya. Pasal 19 (1) Bupati membentuk Tim yang terdiri dari Instansi Terkait dibawah koordinasi Dinas Pariwisata dalam rangka melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan penataan dan pengendalian usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pembinaan atas kegiatan penataan dan pengendalian usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi dilakukan oleh Tim tersebut pada ayat (1), dengan melakukan sosialisasi dan advokasi serta memberikan bimbingan dan petunjuk baik teknis maupun operasional.

9 (3) Pengawasan atas kegiatan penataan dan pengendalian usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi dilakukan oleh Tim tersebut pada ayat (1), melalui evaluasi terhadap proses pembanguna usaha jasa makanan dan minuman, Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP), dan operasional usaha usaha jasa makanan dan minuman. BAB SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 20 (1) Setiap pengusaha usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi yang tidak melaksanakan dan/atau melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud Peraturan Bupati ini dapat dikenakan sanksi administratif. (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa : a. Teguran tertulis; b. Penutupan sementara kegiatan usaha usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi; c. Penutupan kegiatan usaha usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi; d. Pencabutan izin usaha usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi. (3) Sanksi administratif berupa teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dilakukan paling sedikit sebanyak 3 (tiga) kali dan dilaksanakan secara patut dan tertib dengan selang waktu diantara masing-masing teguran tertulis paling cepat selama 30 hari kerja, dan harus dikenakan sebelum sanksisanksi administrasi yang lain dikenakan. (4) Penutupan sementara kegiatan usaha penyelenggaraan usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, dikenakan apabila pengusaha usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi tidak memenuhi teguran tertulis ketiga dan jangka waktu selang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) selama paling cepat 30 hari kerja, sudah terlampaui. (5) Penutupan kegiatan usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, dikenakan apabila pengusaha usaha usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi tidak mematuhi teguran tertulis ketiga dan telah lewat jangka waktu selama paling cepat selama 60 (enam puluh) hari kerja, terhitung sejak teguran tertulis ketiga dikenakan. (6) Pencabutan izin usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi apabila pengusaha usaha usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi tidak mematuhi teguran tertulis ketiga dan telah lewat jangka waktu selama paling cepat selama 90 (sembilan puluh) hari kerja, terhitung sejak teguran tertulis ketiga dikenakan.

10 BAB KETENTUAN PIDANA Pasal 21 Setiap pengusaha usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi yang melanggar ketentuan sebagimana dimaksud Peraturan Daerah ini diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan kurungan atau denda paling banyak sebesar Rp ,- (lima belas juta rupiah) atau dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gianyar. Ditetapkan di Gianyar pada tanggal 2016 BUPATI GIANYAR, A.A. GDE AGUNG BHARATA Diundangkan di Gianyar pada tanggal 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GIANYAR, IDA BAGUS GAGA ADISAPUTRA BERITA DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016 NOMOR...